peningkatan kemampuan motorik halus anak

115
i PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS DENGAN JARI DI RAUDHATUL ATHFAL AL-QUR’AN THAWALIB PADANGPANJANG SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan SIDRA NIM 08403/2008 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Upload: bayu-rahmanto

Post on 23-Oct-2015

324 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI KEGIATAN MELUKIS DENGAN JARI

DI RAUDHATUL ATHFAL AL-QUR’AN

THAWALIB PADANGPANJANG

SKRIPSI

untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

SIDRA

NIM 08403/2008

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

vii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari

di Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang

Nama

NIM

Program studi

Jurusan

Fakultas

:

:

:

:

:

Sidra

2008/08403

Pendidkan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Ilmu Pendidikan

Padang, Januari 2012

Disetujui oleh :

Pembimbing I,

Drs. Amril Amir, M. Pd.

NIP 196206071987031004

Pembimbing II,

Dra. Rivda Yetti

NIP 196304141987032001

Ketua Jurusan,

Dra. Hj. Yulsyofriend, M. Pd.

NIP 196207301988032002

Page 3: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

viii

HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari

di Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang

Nama

NIM

Program studi

Jurusan

Fakultas

:

:

:

:

:

Sidra

2008/08403

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Ilmu Pendidikan

Padang, Januari

2012

Tim Penguji

Nama Tanda tangan

1.

2.

3.

4.

5.

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

:

:

:

:

:

Drs. Amril Amir, M. Pd.

Dra. Rivda Yetti

Dra. Hj. Yulsyofriend, M. Pd.

Serli Marlina, S. Pd

Dr. Hj. Rakimahwati, M. Pd.

1.

2.

3.

4.

5.

Page 4: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

ix

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya ini, tugas akhir skripsi dengan judul “Peningkatan

Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari

di Raudahatul Athfal Al- Quran Thawalib Padangpanjang” adalah asli

belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas

Negeri Padang maupun di perguruan Tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri yang

dibantu dab diarahkan oleh pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini, tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dan jelas dicantumkan

sebagai acuan di dalam naskah dengan menyebutkan pengarang dan

dicantumkan pada daftar kepustakaan.

4. Pernyataaan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila pada kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran di dalam pernyataan ini, saya

bersedia menerima sangsi akademik dan sangsi lainnya sesuai dengan norma

dan ketentuan hokum yang berlaku.

Padang, Januari 2012

Yang membuat

pernyataan

Sidra

NIM 08403/2008

Page 5: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

x

ABSTRAK

Sidra, 2012. “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui

Kegiatan Melukis Dengan Jari di Raudhatul Athfal Al-qur’an

Thawalib Padangpanjang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Padang.

Kemampuan motorik halus anak dalam kemampuan anak menggerakkan

jari, koordinasi mata dengan jari tangan, kelenturan jari anak masih rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peningkatan Keterampilan

Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari di Raudhatul Athfal

Thawalib Padangpanjang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek

penelitian adalah kelompok B1 Raudhatul Athfal Thawalib Padangpanjang yang

berjumlah 18 orang. Data yang dipergunakan dengan menggunakan lembaran

observasi, wawancara, format penelitian, serta dokumentasi berupa foto kegiatan

anak untuk melihat peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan

melukis dengan jari di Raudhatul Athfal Thawalib Padangpanjang.

Penalitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan

siklus II. Peningkatan kemampuan motorik halus anak pada siklus I umumnya

rendah, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus I belum

mencapai criteria ketuntasan minimal, indicator yang belum tercapai adalah

kemampuan anak menggerakkan jari tangan, koordinasi mata dan jari tangan,

kelenturan jari anak. Berdasarkan hasil analisa, maka rencana pada siklus II

direvisi kembali, dan pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan motorik

halus. Pada siklus I persentase nilai rata- rata diperoleh siswa yaitu dua puluh lima

koma delapan persen dan pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata- rata menjadi

Sembilan puluh dua koma lima persen. Hasil persentase nilai tersebut

menunjukkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang tercapai sudah

melebihi tujuh pulu lima persen.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan hal-hal berikut. Pertama,

pelaksanan tindakan dilakukan dalam dua siklus (tujuh kali kali pertemuan tatap

muka) dapat meningkatkan secara signifikan kemampuan motorik halus anak

kelompok B1 Raudhatul Athfal Thawalib Padang panjang dengan rata-rata

peningkatan sembilan puluh dua koma lima persen. Kedua, anak cenderung

bersemangat dalam melakukan kegiatan melukis dengan jari.

Page 6: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Penulisan skripsi ini telah selesai. Skripsi ini diajukan

sebagai tugas akhir dalam mengikuti pendidikan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Skripsi yang berbentuk penelitian

tindakan kelas ini mencermati dan menganalisis peningkatan kemamapuan

motorik halus anak melalui kegiatan melukis dengan jari di Raudhatu Athfal Al-

qur’an Thawalib Padang panjang.

Penyusunan skripsi ini mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik moral

maupu material. Untuk itu diucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak

Drs.Amril Amir, M.Pd. dan Ibu Dra. Rivda Yetti sebagai pembimbing yang

banyak memberikan arahan, motivasi, dan kemudahan; Ibu Dra. Hj.

Yulsyofriend, M.Pd. dan Ibu Dr. Hj. Rakimahwati, M.Pd. sebagai Ketua dan

Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini; Prof. Dr. H.

Firman, M.S. Kons. Sebagai Dekan FIP UNP yang telah memberikan fasilitas; Ibu

Misnar, S.Pd.I sebagai Kepala Raudhatul Athfal Al-qur’an Thawalib

Padangpanjang yang telah member I izin untuk melakukan PTK di sekolah yang

dipimpinnya; Ibu Fathiya Syarifudin sebagai kolaborator dalam penelitian ini.

Semoga segala budi baik bapak, ibu, dan teman – teman menjadi menjadi amal di

sisi Allah SWT.

Akhirnya dipersembahkan penelitian ini kepada tim penguji serta pembaca

yang budiman agar dapat memberikan saran – saran demi kesempurnaan

penelitian ini. Mudah – mudahan penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Januari 2012

Peneliti

Page 7: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN DALAM ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii

HALAMN PENGESAHAN

SKRIPSI……………………………………………………... .......................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................. iv

ABSTRAK………………………………………………………… …………... v

KATAPENGANTAR…………………………………………………………. vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... viii

DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………. Ix

DAFTAR BAGAN…………………………………………………………….. x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………... 4

C. Pembatasan Masalah……………………………………….. 5

D. Perumusan Masalah………………………………………… 5

E. Tujuan Penelitian…………………………………………… 5

F. Manfaat Penelitian………………………………………….. 5

G. Definisi Operasional………………………………………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori……………………………………………… 7

1. Hakikat Anak Usia Dini………………………………… 7

a. Pengertian Anak Usia Dini…………………………… 7

b. Karakteristik Anak Usia Dini………………………… 9

2. Hakikat Perkembangan Motorik Halus………………….. 10

a. Perkembangan Motorik Halus………………………… 10

b. Tahap – tahap Perkembangan Motorik Halus………… 12

c. Tujuan dan Fungsi Perkembangan Motorik Halus…… 14

3. Hakikat Motorik Halus………………………………….. 15

a. Pengertian Motorik Halus…………………………..... 15

b. Peran Guru Dalam Meningkatkan Motorik Halus……. 17

4. Pengertian Melukis dengan Jari………………………… 19

B. Penelitian Relevan………………………………………….. 21

C. Kerangka Konseptual………………………………………. 21

D. Hipotesis Tindakan…………………………………………. 23

Page 8: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

viii

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……………………………………………… 24

B. Subjek Penelitian…………………………………………… 24

C. Prosedur Penelitian…………………………………………. 24

D. Instumentasi…………………………………………………… 32

E. Tekhnik Pengumpulan Data…………………………………… 32

F. Tekhnik Analisis Data………………………………………… 33

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian…………………………………………….. 36

1. Deskripsi Kondisi Awal……………………………………. 36

2. Deskripsi Siklus I…………………………………………... 38

3. Deskripsi Siklus II………………………………………….. 55

B. Analisis Data…………………………………………….......... 69

1. Analisis Siklus I……………………………………………. 69

2. Analisis Siklus II…………………………………………… 71

C. Pembahasan……………………………………………………. 71

BAB V PENUTUP

A. Simpulan………………………………………………………. 78

B. Saran…………………………………………………………... 78

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 80

LAMPIRAN ………………………………………………………….…… 82

Page 9: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

vii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman 1. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalamKegiatanMelukis dengan Jari (Sebelum Tindakan)……...

36

2. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan I)

45

3. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus I(Pertemuan I )…………………………………….

47

4. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan II)

47

5. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus I(Pertemuan II)…………………………………….

49

6. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan III)

49

7. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus I(Pertemuan III)…………………………………….

51

8. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan IV)

51

9. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus I(Pertemuan IV)…………………………………….

53

10. Tabel Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari Pada Siklus I…………..

55

11. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan I)

62

12. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus II(Pertemuan I)……………………………………..

63

13. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan II)

64

14. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus II(Pertemuan II). …………………………………..

65

15. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

Page 10: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

viii

dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan III)

66

16. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus II(Pertemuan III )…………………………………..

67

17. Tabel Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Kegiatan Melukis dengan JariPada Siklus II………….

70

18. Tabel Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis dengan Jari (Anak Kategori Sangat Tinggi)

75

19. Tabel Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Kegiatan Melukis dalam Proses Pembelajaran (Anak

Kategori Tinggi)…………………………………………………..

77

20. Tabel Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam KegiatanMelukis dengan Jari (Anak Kategori Rendah)…...

78

Page 11: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik

Halaman

1. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis dengan Jari (Sebelum Tindakan)…….

36

2. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan I)……

45

3. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertnuan II)………

48

4. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus I (Pertemuan III)………

50

5. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus I (Pertemuan IV)………

52

6. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus II (Pertemuan I)……….

63

7. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus II (Pertemuan II)………

65

8. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus II (Pertemuan III)……..

67

9. Grafik Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Kegiatan Melukis Dalam Proses Pembelajaran

(Anak Kategori Sangat Tinggi)…………………………………………

76

10.Grafik Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Melukis dengan jari dalam Proses Pembelajaran

(Anak Kategori Tinggi)…………………………………………………

78

11. Grafik 11Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam KegiatanMelukis dengan Jari (Anak Kategori Rendah)………..

79

Page 12: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

x

DAFTAR BAGAN

Bagan

Halaman

1. Bagan Kerangka Konseptual…………………………………………….

21

2. Bagan Prosedur Penelitian……………………………………………….

25

Page 13: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal

(Sebelum Tindakan)………………………………………… 80

2. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I (Pertemuan I)…… 81

3. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I (Pertemuan II)….. 82

4. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I (Pertemuan III)…. 83

5. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I (Pertemuan VI)…. 84

6. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II (Pertemuan I)…… 85

7. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II (Pertemuan II)…. 86

8. Lampiran Lembar PenilaianKemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II (Pertemuan III)…. 87

9. Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus I Pertemuan I……….. 88

10.Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus I Pertemuan II……… 89

11.Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus I Pertemuan III…….. 90

12. Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus I Pertemuan IV………………. 91

13. Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus II Pertemuan I……. 92

14. Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus II Pertemuan II….. 93

15. Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus II Pertemuan III…. 94

16 Lampiran Foto Kegiatan Melukis dengan Jari ……………………….. 95

Page 14: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana ditetapkan dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat

14 yang berbunyi:

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.

Anak pada usia Taman Kanak- kanak/ Raudhatul Athfal (TK/RA)

merupakan masa peka bagi anak. Masa peka adalah masa terjadinya

pematangan fungsi – fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi

yang diberikan oleh lingkungan

Melalui pemberian stimulasi, rangsangan, dan bimbingan,

diharapkan akan meningkatkan perkembangan prilaku dan sikap melalui

pembiasaan yang baik dan dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai

dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tecapai

secara optimal, sehingga akan menjadi dasar utama dalam pembentukan

pribadi anak sesuai dengan nilai – nilai yang ada di masyarakat.

TK adalah bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan

usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai

anak usia pra sekolah. Pendidikan anak usia dini yaitu salah satu

Page 15: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

2

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu petumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Taman Kanak – kanak (TK) merupakan salah satu bentuk satuan

pendidikan formal dan suatu upaya pembinaan yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi pada anak, baik fisik maupun psikis yang

perkembangan di capai melalui aspek moral dan nilai – nilai agama, sosial,

emosional, dan kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni

untuk persiapan memasuki pendidikan selanjutnya.

Agar ruang lingkup materi kegiatan pengembangan ini lebih

sederhana dan memudahkan guru dalam menyusun program pembelajaran

yang sesuau dengan pengalaman mereka maka aspek – aspek tersebut

dipadukan dalam satu materi kegiatan pengembangan pembentukan

prilaku melalui pembiasaan dan materi kegiatan pengembangan

kemampuan dasar.

Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan

bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Dalam bermain, anak

mengembangkan otot besar dan otot halusnya, meningkatkan penalaran,

dan memahami keberadaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi

dan dunia sesungguhnya, mengikuti peraturan, tata tertib, dan disiplin.

Selain itu dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi,

Page 16: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

3

menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara

menyenangkan.

Menurut kurikulum TK model pembelajaran tahun 2007

menyatakan

Pembelajaran di TK hendaknya aktif, kreatif dan

menyenangkan. Oleh karena itu Pendidik hendaknya mampu

menciptakan kegiatan–kegiatan yang menarik, yang

membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik, memotivasi

peserta didik dan berfikir kritis, kreatif dalam suasana

menyenangkan

Sehubungan hal tersebut di atas bahwa peran pendidik sangat

diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak TK. Upaya – upaya

pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam

situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, materi, dan

media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak.

Kompetensi dasar dalam pengembangan kemampuan dasar fisik

motorik yaitu anak mampu melakukan aktifitas fisik secara terkoordinasi

dalam kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan,

dan melatih keberanian. Juga dengan kemampuan fisik motorik anak

mampu mengelola gerakan dan keterampilan tubuh, termasuk gerakan –

gerakan yang mengontrol tubuh baik gerakan halus maupun kasar.

Perkembangan fisik motorik dapat terlihat dari berbagai kegiatan ataupun

aktifitas permainan yang dilakukan.

Page 17: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

4

Dalam rangka mengemban tugas dan tanggung jawab untuk

mengembangkan potensi kreatif yang dimiliki anak sehingga mereka dapat

tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang mereka miliki, pada

kenyataannya menemukan permasalahan di kelas, dimana pada umumnya

motorik anak kurang maksimal terutama pada kelenturan motorik halus

anak diantara pada kelenturan tangan dan jari anak. Kurang maksimalnya

perkembangan motorik halus pada anak Raudhatul Athfal Al-Qur’an

khususnya di kelompok B1 di sebabkan oleh beberapa hal yang datang

dari dalam diri anak dan dari luar diri anak, juga di sebabkan keterbatasan

alat dan media yang dipergunakan serta kurang sesuainya metoda yang di

gunakan oleh guru dalam kegiatan pengembangan motorik halus.

Salah satu upaya dalam mengembangkan motorik halus pada

anak dapat dilakukan dengan kegiatan melukis dengan jari. Karena dengan

kegiatan melukis dengan jari anak dapat mengembangkan gerakan halus

terutama pada gerak tangan anak. Dengan melukis dengan jari, anak dapat

mengutarakan pendapatnya, berkreasi dan berimajinasi.

Namun dalam kenyataannya peneliti menyadari pengembangan

motorik halus anak masih kurang, untuk itu peneliti mencoba melakukan

penelitian tentang “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui

Kegiatan Melukis dengan Jari di Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib

Padangpanjang”

B. Idetifikasi Masalah

Page 18: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

5

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di

Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang sebagai berikut:

1. Kurang maksimalnya kemampuan motorik halus anak

2. Keterbatasan alat dan media yang dipergunakan di sekolah

3. Kurangnya metode yang dipergunakan oleh guru.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu pada

kemampuan anak dalam mengembangkan motorik halus kurang dan

keterbatasan alat dan media di sekolah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas,

maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu “bagaimana peningkatan

motorik halus pada anak melalui melukis dengan jari di Raudhatul Athfal

Al-Qur’an khususnya di kelompok B1 Padangpanjang?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak di

capai dari penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan motorik halus anak melalui melukis.

2. Menambah pengetahuan yang dimiliki oleh anak.

3. Untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam mengembangkan

motorik halus melalui melukis dengan jari.

Page 19: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Untuk Anak:

a) Untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak

b) Menambah kreatfitas anak dalam seni

2. Untuk Guru:

a) Dapat menjadi bahan untuk mengembangkan motorik halus yang

ada pada anak

b) Dapat mengembangkan ide – ide dalam pembelajaran

c) Untuk menambah keterampilan guru dalam menyiapkan

pembelajaran yang dapat di kembangkan melalui pengembangan

motorik halus

3. Untuk Sekolah:

Dapat meningkatkan mutu pendidikan disekolah khususnya di

Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang

4. Untuk Peneliti:

Dapat menambah wawasan dan pengalaman serta dapat menerapkan

ilmu yang telah peneliti dapatkan

Page 20: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

7

G. Defenisi Operasional

Kemampuan Motorik Halus

Kemampuan motorik halus merupakan kemampuan menggerakkan

bagian – bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot – otot kecil serta

tidak begitu menggunakan tenaga juga memerlukan koordinasi yang

cermat.

Melukis dengan Jari

Melukis dengan jari adalah kegiatan melukis dengan menggunakan jari

untuk melatih kelenturan jari anak (motorik halus)

Page 21: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori.

1. Hakikat Anak Usia Dini.

a. Pengertian Anak Usia Dini.

Anak usia dini merupakan usia yang memiliki rentangan waktu

yang sejak anak lahir hingga usia 6 tahun, dimana dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.

Menurut Bloom dkk (dalam Mutiah, 2010),

usia dini sering disebut “usia emas” (the golden age) yang hanya

datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi, yang sangat

menentukan untuk pengembangan kualitas manusia. Berdasarkan

hasil penelitiannya mengemukakan bahwa perkembangan

intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun – tahun awal

kehidupan anak.

Selanjutnya Montessori dalam Hainstock (dalam Sujiono, 2009: 54)

mengatakan bahwa

masa ini merupakan periode sensitif (sensitive periods), selama

masa inilah anak secara khusus menerima stimulus – stimulus dari

lingkungannya. Juga merupakan masa keemasan dimana pada masa

ini anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan

berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja

maupun tidak disengaja.

Dari pendapat diatas dikatakn bahwa anak usia dini merupakan

masa emas, dimana pada masa ini perkembangan intelektual anak

Page 22: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

9

berkembang terjadi sangat pesat, untuk itu pada masa ini diberikan

stimulus – stimulus yang dapat membantu pertumbuhan dan

perkembangan pada diri anak

Pendapat lain dikemukakan oleh Erikson dalam Syaodih (2008:2.4)

yang memandang:

periode usia 4-6 tahun sebagai fase sense of initiative. Pada

periode ini anak harus didorong untuk mengembangkan

prakarsa, seperti kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari

apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa

anak usia dini merupakan sekelompok anak yang berada dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, yang merupakan

sosok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Masa

kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia

hidupnya.Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi

dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak

selanjutnya.

b. Karakteristik Anak Usia Dini

Menurut Hildebrand (dalam Nugraha, 2007:10.13) menyatakan

bahwa anak TK mempunyai dorongan yang kuat untuk mengenal alam

sekitar dan lingkungan sosialnya dengan baik. Anak ingin memahami

segala sesuatu yang dilihat dan didengar.

Page 23: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

10

Pandangan lain di ungkapkan oleh Piaget dan Vygotsky (dalam

Syaodih, 2008: 3)

“Anak bersifat aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun

pengetahuannya. Secara mental anak mengkonstruksi

pengetahuannya melalui refleksi terhadap pengalamannya. Anak

memperoleh pengetahuan bukan dengan cara menerima secara

dari orang lain, melainkan dengan cara membangun

pengetahuannya sendiri secara aktif melalui interaksi dengan

lingkungannya. Anak adalah makhluk belajar aktif yang dapat

mengkreasi dan membangun pengetahuannya.”

Dwirosanti (dalam Fathurrahman, 2007) mengatakan bahwa

karakteristik anak usia dini antara lain:

1) Berkembangnya konsep diri

Secara perlahan pemahamannya tentang kehidupan

berkembang. Si kecil mulai menyadari bahwa ia berbeda

dengan orang lain.

2) Semua untukku

Egosentrisme anak usia dini sangat kuat si kecil berpikir

bahwa ialah pusat dunia bahwa semua hal di dunia ini tersedia

untuknya.

3) Meluapnya rasa ingin tahu

Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang meliputi

beragam bidang termasuk seksual, jadi banyak hal yang

mengejutkan seperti bertanya dari mana asalnya bayi oleh

karena itu kita harsu senantiasa memiliki jawaban yang bisa

mereka mengerti.

4) Belajar menimbang rasa

Anak kian bersemangat mempelajari hal-hal baru

disekelilingnya, anak sudah bisa terlibat dalam permainan

kelompok bersama teman temannya (bermain asosiatif) meski

masih kerap terjadi pertengkaran.

5) Memecahkan masalah

Sejalan dengan pemahaman atas realitas kemampuan anak

untuk mengatasi masalah pun membaik. Ia bisa

mengungkapkan keinginan dan perasaan tidak sukanya

dengan cara yang bisa diterima lingkungannya.

Page 24: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

11

Menurut beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa sebagai

pendidik anak usia dini, harus mengetahui anak yang akan dihadapi

dan bagaimana karakteristik yang dimiliki oleh mereka.

2. Hakikat Perkembangan Motorik Halus.

a. Perkembangan Motorik Halus.

Jamaris (2006: 8) mengatakan, pada usia 4 tahun koordinasi gerakan

motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna.

Meskipun demikian, anak seusia ini masih mengalami kesulitan dalam

menyusun balok – balok mainan menjadi suatu bentuk bangunan.

Perkembangan motorik halus yang paling awal adalah jari jari

tangan yang tidak menggenggam lagi pada bayi umur 3 bulan. Bila masih

menggenggam setelah umur 3 bulan dicurigai adanya cerebral palsi. Pada

usia 5 dan 6 tahun, koordinasi gerakan halus berkembang dengan pesat.

Menurut Gronlund (dalam Depdiknas, 2008:11) perkembangan

motorik halus untuk anak usia empat dan lima tahun adalah sebagai

berikut.

1) . Untuk Anak usia Empat Tahun

a. Menyusun puzzle dengan jumlah potongan sedikit, papan

pasak kecil, meronce, bermain playdough, meneteskan air,

dll.

b. Menuang pasir dan air ke dalam wadah kecil

c. Membangun struktur balok yang kompleks

d. Menggambar orang paling sedikit empat bagian

e. Memakai baju tanpa bantuan orang lain

Page 25: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

12

2) . Untuk Anak Usia Lima Tahun:

a.Menyusun puzzle dengan jumlah potongan banyak,

menggunakan permainan manipulatif berukuran

kecil dengan mudah;

b. Membangun struktur dengan balok tiga dimensi;

c. Menggambar orang dengan pola geometri;

d. Menulis nama pertama/nama panggilannya dan

menulis beberapa huruf secara kasar (belum rapi),

tetapi terbaca oleh orang dewasa;

e. Menggunakan palu, gunting, obeng, dan pelubang

kertas tanpa bantuan orang lain;

f. Memakai baju dengan mudah, mengikat tali sepatu

dengan sedikit bimbingan orang dewasa.

b. Tahap – tahap Perkembangan Motorik Halus.

Kemampuan motorik halus anak akan tampak pada usia 2-5 tahun.

Hirmaningsih ( 2011) mengemukakan tahapan kemampuan sesuai usia yang

dapat dimiliki oleh seorang anak adalah:

1) Usia 2 tahun

Mencontoh bentuk-bentuk yang melingkar. Mampu menyusun dan

membangun tugu yang terdiri dari 7 buah balok. Memasukkan sendok

kosong ke dalam mulut dengan benar. Sebagian anak mampu membuka

satu per satu halaman bukunya. Memegangi gelas dengan satu tangan.

Bahkan ada anak yang dapat menggunting dan melipat kertas sambil

bercakap-cakap.

Dalam penguasaan anggota gerak tubuhnya yang lain, ia sudah

mampu memanjat anak tangga sekaligus menuruninya. Ia pun mulai

menjadi teman ayahnya bermain, karena kemampuannya menendang bola

besar sudah mulai terbentuk.

Page 26: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

13

2) Usia 3 tahun

Mampu membuat garis lurus, menyusun 9 buah balok. Memasukkan

sendok berisi makanan ke mulut tanpa banyak yang tumpah. Di usia ini

anda dapat mulai mengajarinya menulis. Sebab, diantara usia 3,5-4,5

tahun, pengendalian otot-otot tangan dan jari-jari yang diperlukan untuk

menulis simbol-simbol lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan

koordinasi organ-organ bicara yang dibutuhkan untuk perkembangan

bahasanya.

3) Usia 4 tahun

Mampu membuat garis lurus, menyusun 9 buah balok. Memasukkan

sendok berisi makanan ke mulut tanpa banyak yang tumpah. Di usia ini

anda dapat mulai mengajarinya menulis. Sebab, diantara usia 3,5-4,5

tahun, pengendalian otot-otot tangan dan jari-jari yang diperlukan untuk

menulis simbol-simbol lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan

koordinasi organ-organ bicara yang dibutuhkan untuk perkembangan

bahasanyaBisa menggunting garis lurus dengan baik. Dapat menggambar

dan mencoret-coret huruf meski dalam bentuk kasar. Mampu

mengenakan bajunya sendiri.

4) Usia 5 tahun

Mampu melipat kertas menjadi bentuk segitiga. Dapat secara tepat

menggambar bentuk kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan ia sudah

Page 27: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

14

bisa menangkap bola kecil dan melemparkannya kembali dengan lebih

baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti garis lurus.

Dari pendapat Susanto (2011: 34) diterangkan bahwa tahap – tahap

perkembangan motorik halus anak adalah sebagai berikut:

1. Usia 3-4 tahun

Pada usia ini anak dapat melakukan gerakan diantaranya:

a) Menggunakan krayon

b) Menggunakan benda/alat

c) Meniru bentuk (menirukan gerakan orang lain)

2. Usia 4-6 tahun

Adapun beberapa tahap-tahap perkembangan usia 4-6 adalah

sebagai berikut:

a) Menggunakan pensil

b) Menggambar

c) Memotong dengan gunting

d) Menulis huruf cetak

Dari tahapan – tahapan tersebut diatas anak – anak perlu diberikan

kegiatan pengembangan dalam pengembangan motorik halus sedini

mungkin agar bermanfaat dalam pengembangan motoriknya yang lebih

kompleks dikemudian harinya.

c. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Motorik Halus.

Sumantri (2005: 146) berpendapat tujuan pengembangan motorik

halus pada usia TK diantaranya mampu mengembangkan motorik halus

Page 28: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

15

yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. Mampu

menggerakan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari

seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda – benda.

Depdiknas (dalam Sumantri, 2005:146) menerangkan,

mengembangan motorik halus juga bertujuan untuk mampu

mengkoodinasikan indra mata dan aktivitas tangan serta mampu

mengendalikan emosi dalam beraktifitas motorik halus. Secara khusus

tujuan pengembangan motorik halus untuk anak TK adalah anak dapat

menunjukan kemampuan menggerakan anggota tubuhnya terutama

terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk

pengenalan menulis.

Sedangkan fungsi pengembangan motorik halus adalah mendukung

aspek pengembangan aspek lainnya seperti kognitif dan bahasa serta

sosial karena pada hakekatnya setiap pengembangan tidak dapat terpisah

satu sama lain.

Dari uraian di atas pengembangan motorik halus dapat dilakukan

melalui pengembangan kemampuan dasar yang lain, seperti kemampuan

kognitif (misalnya bermain puzzle), kemampuan untuk menolong diri

sendiri (mandiri), kemampuan bahasa (khususnya pramenulis), dan

kemampuan seni.

3. Hakikat Motorik Halus.

a. Pengertian Motorik Halus.

Page 29: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

16

Disebut motorik halus bila hanya melibatkan bagian bagian tubuh

tertentu saja dan dilakukan oleh otot otot kecil, karena itu tidak begitu

memerlukan tenaga. Gerakan halus ini memerlukan koordinasi yang

cermat. Contohnya gerakan mengambil benda dengan hanya ibu jari dan

telunjuk, gerakan memasukkan benda kecil ke dalam lubang, membuat

prakarya.

Pendapat Lerner (dalam Nugraha, 2007:10.24) bahwa

keterampilan motorik halus memerlukan koordinasi mata dan tangan.

Sehingga gerakan tangan perlu dikembangkan dengan baik.

Susanto (2011:164) menjelaskan,

Disebut dengan motorik halus (gerakan halus) bila

hanya melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu saja dan

dilakukan otot – otot kecil, karena itu tidak begitu

memerlukan tenaga. Namun begitu, gerakan halus ini

memerlukan koordinasi yang cermat.

Pada dua pendapat diatas motorik halus merupakan gerakan

pada bagian – bagian tertentu pada tubuh yang perlu koordinasi yang

cermat

Mahendra (dalam Sumantri, 2005:143) keterampilan motorik halus

(fine motor skill) merupakan keterampilan – keterampilan yang

memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot- otot kecil/ halus untuk

mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil.

Magil (dalam Sumantri , 2005:143) berpendapat,

Keterampilan motorik halus melibatkan koordinasi

neuromuscular (syaraf otot) yang memerlukan ketepatan derajat

tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini. Keterampilan jenis ini

Page 30: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

17

sering disebut sebagai keterampilanyang memerlukan koordinasi

mata – tangan (hand –eye coordination). Contohnya: menulis,

melukis, bermain piano dan lain – lain.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, motorik halus adalah gerakan

yang menggunakan otot- otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu

juga memerlukan koordinasi yang cermat, yang dipengaruhi oleh

kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan

memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,

menggunting, menulis dan sebagainya.

b. Peran Guru dalam Meningkatkan Motorik Halus.

Susanto (2011: 192) menyatakan bahwa guru dalam satuan

pendidikan anak usia dini adalah mereka yang bertugas memfasilitasi

proses pengasuhan dan pembelajaran anak usia dini serta mengabdikan diri

pada lembaga pendidikan anak usia dini baik pada jalur pendidikan formal

maupun non formal serta memiliki komitmen secara profesional untuk

meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Undang – Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (dalam Susanto, 2011:

193) menjelaskan bahwa pendidik/guru merupakan tenaga professional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat.

Page 31: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

18

Sumantri (2005: 169) berpendapat beberapa yang perlu diperhatikan

dalam proses pengembangan keterampilan motorik anak usia dini adalah:

a) Kesiapan belajar

Apabila kegiatan pengembangan keterampilan motorik itu

dikaitkan dengan kesiapan belajar, maka dipelajari dengan waktu dan

usaha yang sama oleh orang yang sudah siap akan lebih unggul

ketimbang oleh orang yang belum siap belajar.

b) Kesempatan belajar

Banyak anak yang tidak berkesempatan untuk mempelajari motorik

karena hidup dalam lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan

belajar atau karena orang tua takut hal yang demikian akan melukai

anaknya.

c) Kesempatan berpraktik/latihan

Anak harus diberi waktu untuk berpraktik/latihan sebanyak yang

diperlukan untuk menguasai. Meskipun kualitas/latihan jauh lebih

penting ketimbang kuantitasnya.

d) Model yang baik

Dalam mempelajari aktifitas motorik, terutama gerakan yang cukup

sulit meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka untuk

Page 32: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

19

mempelajari suatu dengan baik, anak harus dapat mencontoh yang

baik.

Guru anak usia dini di TK, adalah orang yang bertugas untuk

mendidik dan membimbing anak keararah tujuan yang dicita-citakan.

Dalam hal mengembangkan motorik halus anak tidak terlepas dari peran

guru, sehingga motorik halus anak dapat berkembang sesuai yang

diharapkan. Untuk itu pelayanan dalam perkembangan motorik halus

anak usia dini tidak hanya di serahkan pada pendidik di sekolah,

hendaknya orang tua ikut berpartisipasi dan bekerjasama dengan pendidik

untuk memberikan pelayanan terhadap perkembangan anak. Sehingga

perkembangan anak dapat dicapai secara optimal.

4. Melukis dengan Jari.

Dalam kamus bahasa inggris Slank & Idiom (2003: 97)

menerangkan bahwa (finger- paint) melukis dengan jari adalah

mengoleskan cat dengan jari dan bukannya dengan kuas.

Menurut Pamadhi dkk (2008: 3.35) melukis dengan jari

merupakan teknik melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa

menggunakan bantuan alat. Dengan demikian anak dapat mengganti kuas

dengan jari – jari tangannya secara langsung.

Kuncoro (2003: 6) berpendapat bahwa finger painting atau melukis

dengan jari adalah kegiatan untuk melatih motorik jari dan tangan sebagai

dasar keterampilan menggambar dan menulis. Kegiatan ini menjadi

Page 33: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

20

menarik dimana jari anak bersentuhan langsung dengan medianya tinta

dan kertas.

Teknik ini dapat dimanfaatkan dalam praktik melukis untuk anak

dengan cara mencampur bahan pewarna yang murah dengan campuran

lem cair. Kemudian campuran bahan pewarna dengan lem cair di tuang ke

dalam mangkuk. Masing – masing mangkuk diisi dengan satu jenis

warna. Selanjutnya warna yang sudah bercampur secara sempurna dapat

digunakan anak untuk melukis secara langsung dengan jari – jari.

Melukis dengan jari, selain mengembangkan motorik halus anak

juga dapat melatih keberanian anak dalam berkarya serta mengandung

kewajaran spontanitas anak dalam melakukan jenis kegiatan ini. Hal ini

dapat dilihat dari cara anak menggunakan jari dan telapak tangannya

sebagai alat untuk berekspresi. Untuk kegiatan ini biasanya tidak banyak

diperlukan jenis warna yang di pakai, dua atau tiga warna saja sudah

memadai untuk anak.

Dalam kegiatan melukis dengan jari menggunakan bahan dan alat

sebagai berikut: tepung kanji, air, sabun diterjen, minyak goreng dan

pewarna (gincu).

Adapun langkah – langkah pelaksanaan melukis dengan jari

adalah:

a. Mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.

Page 34: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

21

b. Setelah bahan dan alat tersedia, bahan adonan dengan beberapa warna

di letakkan atau di oleskan ke karton pada beberapa tempat yang

diinginkan.

c. Lukislah bahan adonan yang telah di letakkan diatas kertas karton

tersebut dengan menggerakkan jari.

d. Setelah lukisan selesai biarkan beberapa saat sampai lukisan kering.

B. Penelitian Yang Relevan.

Sebelum melakukan penelitian ini penulis membaca penelitian yang

relevan dengan penelitian yang direncanakan ini yaitu:

1. Rahmi (2010) dengan judul penelitian “Peningkatan Konsentrasi, Motorik

Halus, Motivasi dan Estetika Anak Melalui Pembelajaran Finger Painting

di TK. Darul Falah Lubuk Buaya Padang”

2. Hertiana (2007) dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik

Halus Anak Melalui Karet Gelang Di TK Lillah Pasir Putih Tabing

Padang”

Penelitian tersebut difokuskan untuk melatih kekuatan otot / motorik halus

dalam menggunakan alat tulis melalui permainan karet gelang, sedangkan

penelitian yang penulis rencanakan ditujukan untuk melatih kelenturan jari

anak melalui kegiatan melukis.

C. Kerangka Konseptual.

Dari kajian teori yang telah dikemukakan di atas dapat, dapat di

kemukakan kerangka konseptual:

Page 35: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

22

Kemampuan motorik halus anak rendah

Perencanaan kegiatan melukis dengan jari

Menyediakan bahan untuk melukis dengan jari

Pelaksanaan kegiatan melukis dengan jari

Perkembangan motorik halus anak meningkat melalui

melukis dengan jari

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan beberapa langkah –

langkah diantaranya adalah:

a. Pengembangan motorik halus anak melalui melukis dengan jari

b. Menyedikan alat

c. Kegiatan melukis dengan jari

d. Bahan: tepung kanji, pewarna, kertas karton

e. Perkembangan motorik halus anak di Raudhatul Athfal Al-Qur’an

Thawalib Padang Padang

Setelah melihat kenyataan yang peneliti temui dilapangan bahwa

kemampuan anak dalam pengembangan motorik halus anak masih kurang,

Page 36: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

23

peneliti membuat perencanaan pembelajaran yang dapat mengembangkan

motorik halus anak melalui melukis dengan jari yang dimulai dengan rencana

kegiatan mingguan, kegiatan harian serta mensetting kelas sesuai dengan

rencana yang sudah dibuat. Dari kegiatan yang dilaksanakan dapat dilihat

peningkatan motorik halus anak.

D. Hipotesis Tindakan.

Melalui melukis dengan jari dapat mengembangkan dan

meningkatkan motorik halus anak di Raudhatul Athfal Thawalib

Padangpanjang.

Page 37: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

24

24

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas

(PTK) Yang disebut dengan Classroom action research. Menurut Susilo

(2010: 16) penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru

kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada

penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.

B. Subjek Penelitian.

Subjek penelitian di laksanakan pada kelompok B1 Raudhatul Athfal

Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang. Dengan jumlah anak pada kelompok

tersebut sebanyak:

a. Laki –laki sebanyak 07 orang

b. Perempuan sebanyak 11 orang

c. Jumlah seluruhnya 18 orang

C. Prosedur Penelitian.

Adapun penelitian ini dilakukan, peneliti menggunakan metode

Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2006:97), metode ini merupakan

bentuk kajian yang bersifat reflektif. Penelitian dilakukan dalam beberapa

siklus, dimana masing – masing siklus terdiri dari empat langkah yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Page 38: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

25

Apabila tindakan pada siklus I hasilnya belum sesuai target yang

ditentukan, makan dilakukan kembali tindakan pada siklus II. Jika tindakan

pada siklus ke II juga belum sesuai dengan target yang di tentukan, maka akan

dilakukan kembali tindakan pada siklus yang ke III, dan begitu seterusnya.

Berdasarkan pendapat Kemmis (dalam Arikunto, 2006: 16) langkah

– langkah dalam prosedur penelitian yaitu:

1. Perencanaan

Langkah pertama yang peneliti lakukan yaitu menyusun rencana

pembelajaran yang merupakan program kerja guru dalam melaksanakan

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang akan di capai.

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Page 39: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

26

2. Pelaksanaan

Merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan.

Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menilai kemampuan anak

menunjukkan perbuatan yang benar dan slah sesuai dengan satuan kegiatan

harian yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan terdiri dari tiga bagian

utama yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Untuk lebih

jelas akan dikemukan sebagai berikut ini:

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelas dikemukan sebagai

berikut ini:

1) Kegiatan Awal ± 30 menit

a) Mencek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat duduk anak.

b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan

diberikan kepada anak.

c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui tanya

jawab dan percakapan.

2) Kegiatan Inti ± 60 menit

a) Pertama kali guru memperlihatkan peralatan melukis dengan jari

kepada anak.

b) Guru menyebutkan nama – nama bahan yang akan digunakan dalam

kegiatan melukis dengan jari.

Page 40: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

27

c) Guru membuat kesepakatan dan peraturan dalam kegiatan melukis

dengan jari bersama anak.

d) Guru mempersilahkan anak untuk melakukan kegiatan melukis

dengan jari.

e) Guru memberikan penghargaan kepada anak.

3) Kegiatan Akhir ± 30 menit

a) Guru mengadakan tanya jawab bersama anak tentang kegiatan yang

telah dilakukan.

b) Guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.

c) Persiapan pulang dengan membaca doa dan bersalaman.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua juga terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya dikemukan

sebagai berikut ini:

a) Kegiatan Awal ± 30 menit

(a) Mencek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat duduk anak.

(b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan

diberikan kepada anak.

(c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui tanya

jawab dan percakapan.

Page 41: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

28

b) Kegiatan Inti ± 60 menit

(a) Pertama kali guru memperlihatkan kembali peralatan yang akan

digunakan.

(b) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

(c) Guru membuat kesepakatan dan peraturan yang akan dilakukan

dalam melakukan kegiatan.

(d) Guru mempersilahkan anak melakukan kegiatan.

(e) Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada anak yang

mampu melakukan kegiatan, sedangkan yang belum bisa

melakukan kegiatan memberikan bimbingan dan motivasi.

c) Kegiatan Akhir ± 30 menit

(a) Guru berdiskusi bersama anak dengan mengadakan tanya jawab

kepada anak tentang kegiatan yang telah dilakukan anak.

(b) Guru menyimpulkan yang telah dilakukan anak dan melakukan

nyanyi bersama.

(c) Mengucapkan syukur ”Hamdalah” dan informasi besok.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga juga terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya dikemukan

sebagai berikut ini:

Page 42: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

29

a) Kegiatan Awal ± 30 menit

(a) Mencek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat duduk

anak.

(b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan

diberikan kepada anak.

(c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui

tanya jawab dan percakapan.

b) Kegiatan Inti ± 60 menit

(a) Guru memperlihatkan kembali peralatan yang akan dilakukan

untuk melukis dengan jari.

(b) Guru memberikan penjelasan tentang cara pelaksanaan

kegiatan melukis dengan jari.

(c) Guru membuat peraturan dalam melakukan kegiatan bersama

anak.

(d) Guru mempersilahkan anak untuk melakukan tugas melukis

dengan jari.

(e) Guru memberikan penghargaan kepada anak yang dapat

melakukan kegiatan dengan baik.

(f) Memberikan arahan dan nasehat kepada anak yang masih

belum melakukan kegiatan dengan baik

Page 43: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

30

c) Kegiatan Akhir ± 30 menit

(a) Guru mengadakan tanya jawab bersama anak.

(b) Guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan kepada

anak.

(c) Mengucapkan syukur ”Hamdalah” dan persiapan pulang.

d. Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat juga terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya

dikemukan sebagai berikut ini:

a) Kegiatan Awal ± 30 menit

(a) Mencek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat duduk

anak.

(b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan

diberikan kepada anak.

(c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui

tanya jawab dan percakapan.

b) Kegiatan Inti ± 60 menit

(a) Guru memperlihatkan kembali peralatan yang akan digunakan

oleh anak.

(b) Guru kembali menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

(c) Guru kembali membuat kesepakatan dan peraturan dalam

kegiatan melukis dengan jari.

Page 44: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

31

(d) Guru mempersilahkan anak untuk melakukan kegiatan

melukis dengan jari.

(e) Guru memberikan penghargaan kepada anak yang berhasil.

(f) Guru memberikan bimbingan kepada anak yang masih belum

mampu bekerja dengan baik.

c) Kegiatan Akhir ± 30 menit

(a) Guru mengadakan tanya jawab kepada anak, tentang kegiatan

yang telah dilakukan.

(b) Guru kembali menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan

anak.

(c) Mengucapkan syukur ”Hamdalah”dan persiapan untuk

pulang.

3. Pengamatan

Pengamatan adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku anak selama

penelitian berlangsung. Pada waktu melakukan pengamatan ini peneliti

bekerjasama seorang kolaborator yang juga teman sejawat, agar

pengamatan ini berjalan dengan baik dan lancar.

4. Refleksi

Selanjutnya penulis melakukan refleksi dengan menganalisis hasil tes lisan

dan nontes, dengan tujuan agar dapat mengetahui hasil atau dampak

pelaksanaan tindakan.

Page 45: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

32

D. Instrumentasi

Alat dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Format observasi yaitu digunakan dalam pengamatan pada kegiatan

pengembangan berdasakan indikator yang ditentukan yang berkaitan

dengan proses belajar mengajar.

b. Dokumantasi.

Berupa kamera dan foto untuk merekam pembelajaran yang sedang

berlangsung yang mana penulis bekerja sama dengan kolaborator.

c. Hasil Belajar siswa.

Format ini berisikan mengenai penilaian pembelajaran yang telah

dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

d. Format Wawacara

Format wawancara dilakukan untuk mengamati motorik halus anak

dengan menjawab beberapa pertanyaan terhadap proses pembelajaran

yang telah berlangsung tersebut tercapai.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk teknik pengumpulan data pada penelitian ini peneliti

menggunakan dengan cara:

1. Teknik Observasi

Observasi ini dilakukan dalam proses pembelajaran berlangsung dan hasil

observasi ditulis pada lebaran observasi.

Page 46: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

33

2. Teknik Dokumentasi

Penulis menggunakan dokumentasi berupa fortofolio, format penilaian dan

hasil rekaman dalam pembelajaran.

3. Teknik Wawancara

Dilakukan untuk mengetahui keaktifan anak terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan.

F. Teknik Analisis Data

1. Hasil pengamatan dari lembar observasi.

Sudijono ( 2009: 43) mengemukakan data yang diperoleh selama

penelitian yang sedang berlangsung dianalisis baik secara kuantitatif

dengan pengolahan data menggunakan teknik presentase menggunakan

rumus.

P = F × 100%

N

Dengan penjelasn asebagai berikut:

P =Persentase

f = frekuensi nilai anak

N = jumlah anak

Page 47: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

34

Tabel

Format Observasi

Kemampuan anak Dalam Peningkatan Kosakata

N

o Aspek yang dinilai

Nilai

Sangat

Tinggi Tinggi Rendah

Jumla

h anak %

Jumla

h anak %

Jumla

h anak %

1

Kemampuan anak

menggerakkan

jari tangan

2 Koordinasi mata

dengan jari tangan

3 Kelenturan jari

anak

Persentase rata – rata

2. Cara menganalisis hasil wawancara.

Tabel

Format Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari?

2

Apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan?

Setelah anak diwawancarai, maka hasil wawancara di rekapitulasi

langsung persentase setiap aktivitasnya.

Page 48: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

35

3. Data tentang aktifitas anak yang diamati

Arikunto (2006: 241) menjelaskan untuk memperoleh hasil yang

maksimal terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka

penulis juga melakukan analisis secara kualitatif yaitu berupa narasi yang

menjelaskan tentang hasil penelitian kemampuan motorik anak yang

dilambangkan dengan Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T) dan Rendah (R).

Dengan demikian yang dikategorikan anak yang bernilai sangat tinggi berarti

anak sudah dikatakan mampu, anak yang kategori tinggi berarti anak masih

berkembang, dan anak yang kategori rendah berarti perlu bimbingan.

Menurut Miles dkk (dalam Pawito) menawarkan suatu teknik analisis

dengan interaktif model. Teknik analisis ini pada dasarnya terdiri dari 3

komponen yaitu reduksi data (data reductive), penyajian data (data display),

penarikan serta penyajian kesimpulan.

Data yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan tindakan

berikutnya. Keseluruhan data digunakan mengambil kesimpulan dari tindakan

yang dilakukan dan pengaruhnya terhadap peningkatan mutu pembelajaran.

Hasil analisis ini akan dimasukkan ke dalam laporan penilaian.

Page 49: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

(a) Deskripsi Data

a. Deskripsi Kondisi Awal

Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan, kemampuan motorik

halus anak di Raudhatul Athfal Al- qur’an Thawalib Padangpanjang masih

rendah. Hal ini terbukti pada sebagian besar anak di kelompok B1 mengalami

kurangnya kemampuan anak menggerakkan jari tangan, koordinasi mata dan

dengan jari tangan, dan kelenturan jari anak. Hasil observasi dalam

pembelajaran kemampuan motorik halus anak pada kondisi awal lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran (Sebelum Tindakan)

No Aspek yang dinilai

Nilai

Sangat Tinggi Tinggi Rendah

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

1 Kemampuan anak

menggerakkan jari tangan 2 11,1 4 22,2 12 66,6

2 Koordinasi mata dengan

jari tangan 2 11,1 5 27,7 11 61,1

3 Kelenturan jari anak 2 11,1 4 22,2 12 66,7

Persentase rata – rata 11,1 24,2 66,4

Dari Tabel 1 di atas, terlihat aspek motorik yang diamati diantaranya

kemampuan anak dalam menggerakkan jari tangan hanya 2 anak dengan

Page 50: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

37

persentase 11,1% yang mampu melakukannya, 4 anak dengan persentase 22,2%

yang berkembang atau dengan sedikit bantuan dan 12 anak dengan persentase

66,6% yang masih perlu bimbingan atau bantuan dari guru dalam melakukannya.

Untuk koordinasi mata dan jari, 2 anak dengan persentase 11,1%, sedangkan 5

anak dengan persentase 27,7% mulai berkembang namun belum optimal dalam

koordinasi mata dengan jari tangan. Sedangkan 11 anak dengan persentase

66,1% masih perlu bantuan dan arahan dari guru. Dalam kelenturan jari 2 anak

dengan persentase 11,1% yang mampu melenturkan jari dan 4 anak dengan

persentase 22,2% yang mulai mampu melenturkan jari selanjutnya 12 anak

dengan 66,7% belum mampu melenturkan jarinya.

Grafik 1

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak

dalam Proses Pembelajaran(Sebelum Tindakan)

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4

Pe

rse

nta

se ju

mla

h a

nak

Aspek yang dinilai

Sangat tinggi

Tinggi

Rendah

Page 51: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

38

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelompok B1 Raudhatul

Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang pada semester 1 di bulan Desember

2011 sampai bulan Januari 2012. Dalam pelaksanaan tindakan ini di bagi atas

dua siklus. Siklus I tiga kali pertemuan pada siklus II dilaksanakan tiga

pertemuan. Hasil – hasil penelitian dan pembahasan pada tiap siklus dapat di

deskripsikan sebagai berikut:

2. Deskripsi Siklus I.

Siklus I dilakukan sebanyak empat kali pertemuan yang terdiri dari

rencana tindakan dan pelaksanaan.

a. Perencanaan.

Guru melakukan analisis untuk menentukan kurikulum untuk

menentukan kompetensi dan indikator yang akan disampaikan pada anak.

Kompetensi dasarnya adalah anak melakukan aktifitas fisik secara

terkoordinasi dalam rangka kelenturan, dan persiapan untuk keseimbangan,

kelincahan, dan melatih keberanian.

Perencanaan yang dilakukan adalah membuat persiapan mengajar

seperti Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan dilaksanakan dengan

komponen – komponennya adalah indikator, pegiatan pembelajaran,

alat/sumber, serta penilaian perkembangan anak yang terdiri dari alat dan hasil

penilaian, selanjutnya menentukan metode yang akan di gunakan dalam

kegiatan yaitu praktek langsung dan kemudian mempersiapkan media yang

akan di gunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Page 52: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

39

b. Pelaksanaan.

Guru melaksanakan proses pembelajaran tentang kegiatan melukis

dengan jari sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah di

susun.

Siklus pertama dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilakukan 10 Desember 2011, pertemuan ke dua dilakukan tanggal 12

Desember 2011, pertemuan ketiga tanggal 13 Desember 2011, dan pertemuan

keempat tanggal 17 Desember 2011.

Pertemuan pertama

Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 Desember 2011

Tema : Tanaman

Sub Tema : Guna Tanaman (untuk di makan)

a. Kegiatan Awal + 30 menit

1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a

minta kemudahan dan do’a mau belajar.

2) Guru bercakap-cakap tentang tema.

3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.

b. Kegiatan inti + 60 menit

1) Guru memperkenalkan bahan yang akan digunakan kepada anak

2) Guru memperkenalkan contoh gambar melukis dengan jari yang akan

dilakukan anak.

Page 53: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

40

3) Guru meminta anak mengulang kembali menyebutkan nama bahan dan

kegiatan yang akan dilakukan.

4) Anak mulai melakukan kegiatan melukis dengan jari.

5) Guru memperhatikan dan membimbing anak melakukan kegiatan melukis

dengan jari.

6) Anak masih ragu dalam melakukan melukis dengan jari dalam kegiatan.

7) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilakukan.

c. Kegiatan Akhir + 30 menit

1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran

2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk

mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan

pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.

Pertemuan Kedua

Hari/ Tanggal : Senin, 12 Desember 2011

Tema : Tanaman

Sub Tema : Guna Tanaman (untuk hiasan)

a. Kegiatan Awal + 30 menit

1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a

minta kemudahan dan do’a mau belajar.

2) Guru bercakap-cakap tentang tema

Page 54: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

41

3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.

4) Menyayi berkaitan dengan tema.

b. Kegiatan inti + 60 menit

1) Guru kembali memperlihatkan bahan dan gambar kepada anak.

2) Guru meminta anak mengulang kembali menyebutkan nama bahan yang

digunakan untuk kegiatan melukis dengan jari.

3) Anak kembali melakukan kegiatan melukis dengan jari.

4) Guru memperhatikan anak melakukan kegiatan dan membimbing anak

yang masih kurang mengerti dalam melakukan kegiatan.

5) Anak selesai melakukan kegiatan melukis dengan jari.

6) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilakukan.

c. Kegiatan Akhir + 30 menit

1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk

mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan

pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.

Page 55: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

42

Pertemuan Ketiga

Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Desember 2011

Tema : Tanaman

Sub Tema : Tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan

a. Kegiatan Awal + 30 menit

1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a

minta kemudahan dan do’a mau belajar.

2) Guru bercakap-cakap tentang tema.

3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.

b. Kegiatan inti + 60 menit

1) Guru Memperkenalkan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

melukis dengan jari kepada anak.

2) Guru meminta anak mengulang kembali bahan - bahan yang diperlihatkan.

3) Anak yang masih ragu dalam kegiatan tersebut diberi bimbingan oleh

guru.

4) Anak selesai melakukan kegiatan melukis dengan jari.

5) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilakukan.

c. Kegiatan Akhir + 30 menit

1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk

mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

Page 56: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

43

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan

pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.

Pertemuan Keempat

Hari/ Tanggal : Kamis, 15 Desember 2011

Tema : Tanaman

Sub Tema : Cara perkembang biakan tanaman

a. Kegiatan Awal + 30 menit

1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a

minta kemudahan dan do’a mau belajar.

2) Guru bercakap-cakap tentang tema.

3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.

4) Menyayi berkaitan dengan tema.

b. Kegiatan inti + 60 menit

1) Guru memperkenalkan bahan – bahan yang akan digunakan dalam

kegiatan melukis dengan jari.

2) Guru meminta anak mengulang kembali nama bahan – bahan yang telah

diperlihatkan.

3) Anak mulai melakukan kegiatan melukis dengan jari.

4) Anak yang masih kurang dalam melakukan kegiatan tersebut diberi

bimbingan dan motivasi oleh guru

5) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilakukan.

Page 57: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

44

c. Kegiatan Akhir + 30 menit

1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk

mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan

pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.

Hasil evaluasi akhir dari siklus I ditemukan bahwa indikator tersebut

antara lain: cara anak menggerakkan jari, koordinasi mata dan jari tangan serta

kelenturan jari tangan. Ketuntasan minimal belum secara maksimal. Oleh karena

itu diadakan siklus II ini juga dilakukan dalam empat kali pertemuan.

c. Pengamatan.

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, maka

peneliti menemukan hal – hal sebagai berikut:

1. Anak merasa senang untuk mengikuti kegiatan ini, hal ini dapat terlihat di

saat anak melakukan kegiatan melukis anak belum mau berhenti

melakukan kegiatan.

2. Anak mau berusaha sampai mereka mampu melakukannya.

3. Pada saat anak melakukan kegiatan melukis dengan jari ini, banyak anak

yang belum mau menggerakkan jari dan tangannya.

Page 58: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

45

Hasil pengamatan peningkatan kemampuan motrik halus anak melalui

kegiatan melukis dengan jari pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel

Tabel 2.

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan I)

N

o Aspek yang dinilai

Nilai

Sangat Tinggi Tinggi Rendah

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

1

Kemampuan anak

menggerakkan

jari tangan

3 16,6 4 22,2 11 61,1

2 Koordinasi mata

dengan jari tangan 4 22,2 6 33,3 8 44,4

3 Kelenturan jari

anak 4 22,2 5 27,7 9 50

Persentase rata – rata 20,3 27,7 51,8

Berdasarkan Tabel 2 di atas, hasil observasi kemampuan anak dalam

kegiatan melukis dengan jari setelah siklus I pada aspek kemampuan anak

menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 3 orang dengan persentase

16,6%, anak yang berkembang 4 orang dengan persentase 22,2%, dan anak

yang perlu bimbingan 11 orang dengan persentase 61,1%. Pada aspek

koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 4 orang dengan persentase

22,2%,anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,4%, dan anak

yang perlu bimbingan8 orang dengan persentase 44,4%. Untuk aspek

kelenturan jari anak, anak yang mampu 4 orang dengan persentase 22,2%,

Page 59: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

46

anak yang berkembang 5 orang dengan persentase 27,7%, dan anak yang

perlu bimbingan 9 orang dengan pesentase 50%.

Grafik 2

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan I)

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3

Pe

rse

nta

se ju

mla

h a

nak

Aspek yang dinilai

Sangat Tinggi

Tinggi

Rendah

Page 60: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

47

Tabel 3

Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I

(Pertemuan I )

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari?

2 anak bisa

16 anak tidak bisa

2

Apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan?

2 anak bisa

16 anak bisa

Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 2 anak menjawab bisa, 16 anak

menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan? 2 anak menjawab bisa, 16 anak menjawab tidak bisa.

Tabel 4

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan II)

N

o Aspek yang dinilai

Nilai

Sangat Tinggi Tinggi Rendah

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

1

Kemampuan anak

menggerakkan

jari tangan

3 16,6 5 27,7 10 55,5

2 Koordinasi mata

dengan jari tangan 4 22,2 6 33,3 8 44,4

3 Kelenturan jari

anak 4 22,2 5 27,7 9 50

Persentase rata – rata 20,3 27,6 49,9

Page 61: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

48

Berdasarkan Tabel 4 di atas, hasil observasi kemampuan anak pada aspek

kemampuan anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 3 orang

dengan persentase 16,6%, anak yang berkembang 5 orang dengan persentase

27,7%, dan anak yang perlu bimbingan 10 orang dengan persentase 55,5%.

Pada aspek koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 4 orang dengan

persentase 22,2%,anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,3%,

dan anak yang perlu bimbingan 8 orang dengan persentase 44,4%. Untuk

aspek kelenturan jari anak, anak yang mampu 4 orang dengan persentase

22,2%, anak yang berkembang 5 orang dengan persentase 27,7%, dan anak

yang perlu bimbingan 8 orang dengan pesentase 44,4%.

Grafik 3

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan II)

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3

Pe

rse

nta

se ju

mla

h a

nak

Aspek yang dinilai

Sangat Tinggi

Tinggi

Rendah

Page 62: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

49

Tabel 5

Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I

(Pertemuan II)

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari?

3 anak bisa

15 anak tidak bisa

2

Apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan?

2 anak bisa

16 anak tidak bisa

Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 3 anak menjawab bisa, 15 anak

menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan jari dan

tangan? 2 anak menjawab bisa, 16 anak menjawab tidak bisa.

Tabel 6

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan III)

N

o Aspek yang dinilai

Nilai

Sangat Tinggi Tinggi Rendah

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

1

Kemampuan anak

menggerakkan

jari tangan

4 22,2 6 33,3 8 44,4

2 Koordinasi mata

dengan jari tangan 4 22,2 6 33,3 8 44,4

3 Kelenturan jari

anak 4 22,2 6 33,3 8 44,4

Persentase rata – rata 22,2 33,3 44,4

Page 63: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

50

Berdasarkan Tabel di atas, hasil observasi pada aspek kemampuan

anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 4 orang dengan persentase

22,2%, anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,3%, dan anak

yang perlu bimbingan 8 orang dengan persentase 44,4%. Pada aspek

koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 4 orang dengan persentase

22,2%,anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,3%, dan anak

yang perlu bimbingan 8 orang dengan persentase 44,4%. Untuk aspek

kelenturan jari anak, anak yang mampu 4 orang dengan persentase 22,2%,

anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,4%, dan anak yang

perlu bimbingan 8 orang dengan pesentase 44,4%.

Grafik 4

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Kegiatan

Melukis Pembelajaran Siklus I (Pertemuan III)

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

1 2 3

Pe

rse

nta

se ju

mla

h a

nak

Aspek yang dinilai

Sangat Tinggi

Tinggi

Rendah

Page 64: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

51

Tabel 7

Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I

(Pertemuan III)

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari?

3 anak bisa

15 anak tidak bisa

2 Apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan?

3 anak bisa

15 anak tidak bisa

Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat menggerakkan

tangan dan jari? Dinyatakan 3 anak menjawab bisa, 15 anak menjawab tidak bisa.

Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan jari dan tangan? 3 anak

menjawab bisa, 15 anak menjawab tidak bisa.

Tabel 8

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan IV)

N

o Aspek yang dinilai

Nilai

Sangat Tinggi Tinggi Rendah

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

1

Kemampuan anak

menggerakkan

jari tangan

5 27,7 7 38,8 6 33,3

2 Koordinasi mata

dengan jari tangan 5 27,7 7 38,8 6 33,3

3 Kelenturan jari

anak 4 22,2 6 33,3 7 38,8

Persentase rata – rata 5 25,8 7 26,9 6 35,1

Berdasarkan Tabel 8 di atas, hasil observasi pada aspek kemampuan

anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 5 orang dengan persentase

Page 65: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

52

27,7%, anak yang berkembang 7 orang dengan persentase 38,8%, dan anak

yang perlu bimbingan 6 orang dengan persentase 33,3%. Pada aspek

koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 5 orang dengan persentase

27,7%,anak yang berkembang 7 orang dengan persentase 38,8%, dan anak

yang perlu bimbingan 6 orang dengan persentase 33,3%. Untuk aspek

kelenturan jari anak, anak yang mampu 4 orang dengan persentase 22,2%,

anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,3%, dan anak yang

perlu bimbingan 7 orang dengan pesentase 38,8%.

Grafik 5

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Kegiatan

Melukis Pembelajaran Siklus I (Pertemuan IV)

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3

Pe

rse

nta

se ju

mla

h a

nak

Aspek yang dinilai

Sangat Tinggi

Tinggi

Rendah

Page 66: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

53

Tabel 9

Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I

(Pertemuan IV)

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari?

5 anak bisa

13 anak tidak bisa

2

Apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan?

4 anak bisa

14 anak tidak bisa

Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 5 anak menjawab bisa, 13 anak

menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan? 4 anak menjawab bisa, 14 anak menjawab tidak bisa.

Berdasarkan Tabel dan grafik di atas, rata-rata persentase jumlah anak

paling tinggi dari pada rata-rata persentase jumlah anak yang tinggi dan rendah

tetapi belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal).

d. Refleksi

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan dalam kegiatan

pembelajaran, maka peneliti dengan guru yang berkolaborasi di kelas dapat

menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sudah sesuai dengan

rencana, berdasarkan hasil pengamatan dampak pembelajaran sudah ckup

berhasil, ini terlihat dari:

1. Perkembangan dalam kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan

melukis dengan jari sudah meningkat:

Page 67: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

54

a. Kemampuan anak menggerakkan jari pada kondisi awal pada kondisi awal

11,1%, siklus I pada pertemuan I dan II 16,6%, pertemuan III 22.2%,

pertemuan IV meningkat menjadi 27,7%.

b. Koordinasi mata dan jari tangan pada kondisi awal 11,1%, siklus I pada

pertemuan I 22,2%, pertemuan II dan III 22,4%, dan pada pertemuan IV

meningkat menjadi 22,7%.

c. Kelenturan jari anak pada kondisi awal 11,1%,siklus I pada pertemuan

pertama I, II, III, IV sama nilainya 22,2%

2. Dari hasil wawancara masih ditemui anak yang belum optimal kemampuan

motorik halus.

Untuk mengatasi hal di atas dapat dilakukan hal sebagai berikut:

a. Mendampingi dan selalu memberi arahan serta motifasi anak dalam

kegiatan melukis dengan jari.

b. Membuat bahan kegiatan melukis dengan warna yang bervariasi.

Berdasarkan deskripsi data di atas, hasil dari data selama penelitian dalam

pembelajaran pada siklus I dianalisis dengan membuat rekapitulasi hasil

observasi dan wawancara. Rekapitulasi hasil observasi siklus I pertemuan I, II,

III dan IV dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 68: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

55

Tabel 10

Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari

Pada Siklus I

Aspek Yang Dinilai

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV

Nilai Nilai Nilai Nilai

Sangat

Tinggi

Tinggi Rendah Sangat

Tinggi

Tinggi Rendah Sangat

Tinggi

Tinggi Rendah Sangat

Tinggi

Tinggi Rendah

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Cara anak

menggerakkan jari 3 16,6 4 22,2 11 61,1 3 16,6 5 27,7 10 55,5 4 22,2 6 33,3 8 44,4 5 27,7 7 38,8 6 33,3

Koordinasi mata dan

jari tangan 4 22.2 6 33,3 8 44,4 4 22,4 6 33,3 8 44,4 4 22,2 6 33,3 8 44,4 5 27,7 7 38,8 6 33,3

Kelenturan jari anak 4 22,2 5 27,7 9 50 4 22,4 5 27,7 9 50 4 22,2 6 33,3 8 44,4 4 22,2 6 33,3 7 38,8

Persentase rata- rata 4 20,3 5 27,7 8 51,8 4 20,3 5 27,6 9 49,9 4 22,2 6 33,3 8 44,4 5 25,8 7 37,3 6 3,7

Page 69: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

56

Dari rekapitulasi data diatas ditemukan pada pertemuan I rata-rata

persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah 20,3%, untuk kategori anak

Tinggi (T) adalah 27,7%, dan untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak

51,8%. Sedangkan pada pertemuan II rata-rata persentase anak kategori Sangat

Tinggi (ST) adalah 20,3%, untuk kategori anak Tinggi (T) adalah 27,6%, dan

untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak 49,9%. Sedangkan pada

pertemuan III rata-rata persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah

20,2%, untuk kategori anak Tinggi (T) adalah 33,3%, dan untuk anak kategori

Rendah (R) adalah sebanyak 44,4%. Sedangkan pada pertemuan IV rata-rata

persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah 25,8%, untuk kategori anak

Tinggi (T) adalah 37,7%, dan untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak

3,7%.

Berdasarkan rekapitulasi data diatas, rata-rata persentase jumlah anak lebih

tinggi dari pada rata-rata persentase jumlah anak yang tinggi dan rendah tetapi

belum tercapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), kriteria ketuntasan minimal

adalah 75%. Sehingga penelitian ini dilanjutkan pada Siklus II.

3. Deskripsi Siklus II.

Dari hasil pelaksanaan siklus I, ternyata belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Sebab peningkatan motorik halus anak pada siklus I

masih di bawah 75%. Maka peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II yang

dilakukan sebanyak 3 kali. Dibandingkan dari hasil siklus I, hasil yang dinilai

dalam observasi mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah mencapai

Page 70: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

57

KKM, sedangkan dari hasil wawancara yang dilakukan di akhir siklus II

dibandingkan hasil siklus I menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak

sudah meningkat.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II ini sama seperti siklus I yaitu

peneliti membuat persiapan mengajar seperti membuat RKH yang akan

dilaksanakan dengan kegiatan permainan yang lebih membangun motivasi anak

sehingga anak merasa tertarik untuk melakukan kegiatan dalam melukis, Peneliti

menukar bahan melukis denga warna yang lebih menarik.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II peneliti melakukan persiapan yang lebih matang

agar tindakan pada siklus II lebih baik dari siklus I. Pada Siklus II anak sudah

dapat belajar sendiri tanpa ditunggu guru sedangkan anak yang kurang mampu

dijadikan satu kelompok dan dibimbing oleh guru sampai anak mempu

menggerakkan jari dan tangan dalam pembelajaran.

Pertemuan pertama

Hari/ Tanggal : Sabtu, 17 Desember 2011

Tema : Binatang

Sub Tema : Macam – macam binatang

a. Kegiatan Awal + 30 menit

1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a

minta kemudahan dan do’a mau belajar.

Page 71: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

58

2) Guru bercakap-cakap tentang tema.

3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.

b. Kegiatan inti + 60 menit

1) Guru memperkenalkan bahan yang akan digunakan kepada anak

2) Guru memperkenalkan contoh gambar melukis dengan jari yang akan

dilakukan anak.

3) Guru meminta anak mengulang kembali menyebutkan nama bahan dan

kegiatan yang akan dilakukan.

4) Anak mulai melakukan kegiatan melukis dengan jari.

5) Guru memperhatikan dan membimbing anak melakukan kegiatan melukis

dengan jari.

6) Anak masih ragu dalam melakukan melukis dengan jari dalam kegiatan.

7) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilakukan.

c. Kegiatan Akhir + 30 menit

1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk

mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan

pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.

Page 72: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

59

Pertemuan Kedua

Hari/ Tanggal : Senin, 19 Desember 2011

Tema : Binatang

Sub Tema : Binatang yang hidup di darat

a. Kegiatan Awal + 30 menit.

1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a

minta kemudahan dan do’a mau belajar.

2) Guru bercakap-cakap tentang tema.

3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.

4) Menyayi berkaitan dengan tema.

b. Kegiatan inti + 60 menit.

1) Guru kembali memperlihatkan bahan dan gambar kepada anak.

2) Guru meminta anak mengulang kembali menyebutkan nama bahan yang

digunakan untuk kegiatan melukis dengan jari.

3) Anak kembali melakukan kegiatan melukis dengan jari.

4) Guru memperhatikan anak melakukan kegiatan dan membimbing anak

yang masih kurang mengerti dalam melakukan kegiatan.

5) Anak selesai melakukan kegiatan melukis dengan jari.

6) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilakukan.

Page 73: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

60

c. Kegiatan Akhir + 30 menit

1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk

mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan

pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.

Pertemuan Ketiga

Hari/ Tanggal : Kamis, 22 Desember 2011

Tema : Binatang

Sub Tema : Tempat hidup binatang

a. Kegiatan Awal + 30 menit

1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a

minta kemudahan dan do’a mau belajar.

2) Guru bercakap-cakap tentang tema.

3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.

b. Kegiatan inti + 60 menit

1) Guru Memperkenalkan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

melukis dengan jari kepada anak.

2) Guru meminta anak mengulang kembali bahan - bahan yang diperlihatkan.

3) Anak yang masih ragu dalam kegiatan tersebut diberi bimbingan oleh

guru.

4) Anak selesai melakukan kegiatan melukis dengan jari.

Page 74: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

61

5) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilakukan.

c. Kegiatan Akhir + 30 menit.

1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran

2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk

mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan

pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.

d. Pengamatan

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, maka peneliti

menemukan hal – hal sebagai berikut:

1. Anak merasa senang untuk mengikuti kegiatan ini, hal ini dapat terlihat di

saat anak melakukan kegiatan melukis anak belum mau berhenti melakukan

kegiatan.

2. Anak mau dan semakin mampu melakukan kegiatan melukis dengan jari.

3. Anak mampu mengkoordinasikan mata dan jari tangan.

4. Anak mampu melenturkan jari.

Hasil pengamatan peningkatan kemampuan motrik halus anak melalui

kegiatan melukis dengan jari pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada

tabel.

Page 75: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

62

Tabel 11

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan I)

N

o Aspek yang dinilai

Nilai

Sangat Tinggi Tinggi Rendah

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

1

Kemampuan anak

menggerakkan

jari tangan

7 38,8 7 38,8 4 22,2

2 Koordinasi mata

dengan jari tangan 7 38,8 7 38,8 3 16,6

3 Kelenturan jari

anak 8 44,4 7 38,8 2 11,1

Persentase rata – rata 40,6 38,8 16,6

Berdasarkan Tabel 10 di atas, hasil observasi kemampuan anak pada

aspek kemampuan anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 7

orang dengan persentase 38,8%, anak yang berkembang 7 orang dengan

persentase 38,8%, dan anak yang perlu bimbingan 4 orang dengan persentase

22,2%. Pada aspek koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 8 orang

dengan persentase 44,4%,anak yang berkembang 7 orang dengan persentase

38,8%, dan anak yang perlu bimbingan 3 orang dengan persentase 16,7%.

Untuk aspek kelenturan jari anak, anak yang mampu 8 orang dengan

persentase 44,4% anak yang berkembang 7 orang dengan persentase 38,8%,

dan anak yang perlu bimbingan 2 orang dengan pesentase 11,1%.

Page 76: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

63

Grafik 6

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Kegiatan Melukis

Pembelajaran Siklus II (Pertemuan I)

Tabel 12

Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II

(Pertemuan I)

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari?

5 anak bisa

13 anak tidak bisa

2

Apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan?

6 anak bisa

12 anak bisa

Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 5 anak menjawab bisa, 13 anak

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

1 2 3

Pe

rse

nta

se ju

mla

h a

nak

Aspek yang dinilai

Sangat Tinggi

Tinggi

Rendah

Page 77: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

64

menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan? 6 anak menjawab bisa, 12 anak menjawab tidak bisa.

Tabel 13

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan II)

No Aspek yang dinilai

Nilai

Sangat Tinggi Tinggi Rendah

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

1

Kemampuan anak

menggerakkan

jari tangan

14 77,7 3 16,6 1 5,5

2 Koordinasi mata

dengan jari tangan 13 72,2 4 22,2 1 5,5

3 Kelenturan jari

anak 14 77,7 3 16,6 1 5,5

Persentase rata – rata 75,8 18,4 5,5

Berdasarkan Tabel di atas, hasil observasi pada aspek kemampuan

anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 14 orang dengan

persentase 77,7%, anak yang berkembang 3 orang dengan persentase 16,6%,

dan anak yang perlu bimbingan 1 orang dengan persentase 5,5%. Pada aspek

koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 13 orang dengan persentase

72,2%,anak yang berkembang 4 orang dengan persentase 22,2%, dan anak

yang perlu bimbingan 1 orang dengan persentase 5,5%. Untuk aspek

kelenturan jari anak, anak yang mampu 14 orang dengan persentase 77,7%,

anak yang berkembang 3 orang dengan persentase 16,6%, dan anak yang

perlu bimbingan 2 orang dengan pesentase 5,5%.

Page 78: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

65

Grafik 7

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Kegiatan Melukis

Pembelajaran Siklus II (Pertemuan II)

Tabel 14

Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II

(Pertemuan II)

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari?

8 anak bisa

10 anak tidak bisa

2

Apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan?

9 anak bisa

9 anak tidak bisa

Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 8 anak menjawab bisa, 10 anak

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3

Pe

rse

nta

se ju

mla

h a

nak

Aspek yang dinilai

Sangat Tinggi

Tinggi

Rendah

Page 79: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

66

menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan? 9 anak menjawab bisa, 9 anak menjawab tidak bisa.

Tabel 15

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan

Melukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan III)

N

o

Aspek yang

dinilai

Nilai

Sangat Tinggi Tinggi Rendah

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

Jumlah

anak %

1

Kemampuan

anak

menggerakkan

jari tangan

16 88,8 2 11,1 0 0

2

Koordinasi mata

dengan jari

tangan

17 94,4 1 5,5 0 0

3 Kelenturan jari

anak tangan anak 17 94,4 1 5,5 0 0

Persentase rata – rata 92,5 7,3 0

Berdasarkan Tabel 14 di atas, hasil observasi kemampuan anak dalam

kegiatan melukis dengan jari pada aspek kemampuan anak menggerakkan jari

tangan, anak yang mampu 16 orang dengan persentase 88,8%, anak yang

berkembang 2 orang dengan persentase 11,I%, dan anak yang perlu

bimbingan 0 orang dengan persentase 0%. Pada aspek koordinasi mata dan jri

tangan, anak yang mampu 17 orang dengan persentase 94,4%, anak yang

berkembang 1 orang dengan persentase 5,5%, dan anak yang perlu bimbingan

0 orang dengan persentase 0%. Untuk aspek kelenturan jari anak, anak yang

Page 80: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

67

mampu 17 orang dengan persentase 94,4%, anak yang berkembang 1 orang

dengan persentase 5,5%, dan anak yang perlu bimbingan 0 orang dengan

pesentase 0%.

Grafik 8

Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam

Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus II (Pertemuan III)

Tabel 16

Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II

(Pertemuan III )

No Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari?

10 anak bisa

8 anak tidak bisa

2

Apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan?

10 anak bisa

8 anak tidak bisa

0

20

40

60

80

100

1 2 3

Pe

rse

nta

se ju

mla

h a

nak

Aspek yang diamati

Sangat Tinggi

Tinggi

Rendah

Page 81: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

68

Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat

menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 10 anak menjawab bisa, 8 anak

menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan

jari dan tangan? 10 anak menjawab bisa, 8 anak menjawab tidak bisa.

d. Refleksi

Setelah diadakan perencanaan, tindakan dan pengamatan lalu peneliti

melakukan refleksi, ternyata pada siklus II dengan pertemuan I, pertemuan II,

pertemuan III sudah ada peningkatan pada motorik halus anak dalam

kegiatan melukis dengan jari dapat terlihat sebagai berikut:

1. Perkembangan dalam kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan

melukis dengan jari meningkat:

a. Kemampuan anak menggerakkan jari pada kondisi awal pada kondisi

siklus II pada pertemuan I 38,8%, pertemuan II 77,7%, dan pertemuan

III meningkat menjadi 88,8%.

b. Koordinasi mata dan jari tangan pada siklus II pada pertemuan I 44,4%,

pertemuan II 72,2% dan pertemuan III meningkat menjadi 94,4%.

c. Kelenturan jari anak pada siklus II pada pertemuan pertama I 44,4%,

pertemuan II 72,2%, dan pertemuan III meningkat menjadi 94,4%.

2. Dari hasil wawancara masih ditemui anak yang belum optimal kemampuan

motorik halusnya.

3. Adanya upaya perbaikan yang dilakukan peneliti sehingga pada

pembelajaran pada siklus II menjadi lebih baik.

Page 82: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

69

4. Kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran sangat membantu guru dalam

meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

5. Kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran sangat membantu guru

dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

Paparan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan

pada siklus II mengalami peningkatan proses dan hasil belajar yang sangat

memuaskan. Dari pencapaian siklus I dan siklus II dengan kegiatan melukis

dengan jari dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak Raudhatul

Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang.

Berdasarkan deskripsi data di atas, hasil dari data selama penelitian

dalam pembelajaran pada siklus II dianalisis dengan membuat rekapitulasi

hasil observasi dan wawancara. Rekapitulasi hasil observasi siklus II

pertemuan I, II, III dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 83: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

70

Tabel 17

Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari

Pada Siklus II

Aspek Yang Dinilai

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

Nilai Nilai Nilai

Sangat

Tinggi

Tinggi Rendah Sangat

Tinggi

Tinggi Rendah Sangat

Tinggi

Tinggi Rendah

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Jmlh

Anak %

Cara anak

menggerakkan jari 7 38,8 4 22,2 3 16,6 14 77,7 3 16,6 1 5,5 16 88,8 2 11,1 0 0

Koordinasi mata dan

jari tangan 8 44,4 4 22,2 3 16,6 13 72,2 4 22,2 1 5,5 17 94,4 1 5,5 0 0

Kelenturan jari anak 8 44,4 3 16,6 3 16,6 14 77,7 3 16,6 1 5,5 17 94,4 1 5,5 0 0

Persentase rata- rata 7 40,6 4 38,8 3 16,6 14 75,8 3 18,4 1 5,5 17 92,5 1 5,5 0 0

Page 84: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

71

Dari rekapitulasi data diatas ditemukan pada pertemuan I rata-rata

persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah 40,6%, untuk kategori anak

Tinggi (T) adalah 38,8%, dan untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak

16,6%. Sedangkan pada pertemuan II rata-rata persentase anak kategori Sangat

Tinggi (ST) adalah 75,8%, untuk kategori anak Tinggi (T) adalah 18,4%, dan

untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak 5,5%. Sedangkan pada

pertemuan III rata-rata persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah

92,5%, untuk kategori anak Tinggi (T) adalah 5,5%, dan untuk anak kategori

Rendah (R) adalah sebanyak 0%.

Berdasarkan rekapitulasi data diatas, rata-rata persentase jumlah anak lebih

tinggi dari pada rata-rata persentase jumlah anak yang tinggi dan rendah dengan

demikian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sudah tercapai.

B. Analisis Data

1. Analisis Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan rencana,

berdasarkan hasil pengamatan dampak pembelajaran belum cukup berhasil,

ini terlihat dari:

a. Peningkatan kemampuan motorik halus anak dalam proses pembelajaran

meningkat yaitu:

1) Cara anak menggerakkan jari, anak yang mencapai persentase sangat

tinggi memperoleh nilai dari 16,7% menjadi 27,7%.

Page 85: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

72

2) Koordinasi mata mata dengan jari tangan, anak yang mencapai

persentase sangat tinggi memperoleh nilai dari 22,2% menjadi 38.8 %.

3) Kelenturan jari dan tangan, anak yang mencapai persentase sangat

tinggi memperoleh nilai dari 22,2% menjadi 22,2%.

b. Ditinjau dari aktivitas guru, pembelajaran pada siklus I sudah berjalan

baik dan berhasil, hal ini terlihat dari persentase kemampuan anak yang

semakin meningkat, selain dari hal positif yang telah dicapai adapula hal-

hal yang harus menjadi perhatian guru yaitu:

1) Masih ada anak yang perlu bimbingan dalam melakukan kegiatan

melukis dengan jari, sehingga kemampuan motorik halus anak belum

berkembang dengan baik.

2) Semua indikator yang dinilai pada siklus I belum tercapai secara

maksimal.

3) Masih ada anak yang belum termotivasi dan tertarik dalam mengikuti

kegiatan dan pembelajaran.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, Peneliti melakukan hal sebagai

berikut:

1) Mendampingi dan memperhatikan anak secara individual/

terutama bagi anak-anak yang masih mengalami kesulitan dengan

kegiatan yang dilakukan.

2) Merancang pembelajaran dengan memperhatikan kondisi anak

Page 86: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

73

3) Merefisi kembali semua indikator yang belum tercapai pada siklus

I.

2. Analisis Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II jumlah anak

yang memperoleh rata-rata mampu meningkat dan mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapakan. Hal ini terlihat dari

persentase rata-rata pertemuan III siklus II 92,5%. Hal ini berarti kegiatan

melukis dengan jari dapat meningkatkan kosakata anak RA Al-Qur’an

Thawalib Padangpanjang melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu

75%.

Kegiatan melukis dengan jari untuk meningkatkan kemampuan

motorik anak nilai rata-rata yang diperoleh dalam pencapaian keseluruhan

sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peningkatan

kemampuan motorik anak melalui kegiatan melukis dengan jari di Raudhatul

Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang terjadi peningkatan mulai dari

kondisi awal, siklus I sampai kepada siklus II.

C. Pembahasan

Hasil penelitian peningkatan kemampuan motorik halus anak di Raudhatul

Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang, diperlukan pembahasan guna

menjelaskan dan memperdalam kajian dalam penelitian ini.

Kondisi awal diperoleh gambaran kemampuan motorik halus anak masih

rendah dimana sebagian anak di Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib

Page 87: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

74

Padangpanjang mengalami kesulitan ketika guru memberikan kegiatan melukis

dengan jari. Hal ini karena kurangnya pengelolaan kegiatan pembelajaran

sehingga motorik halus anak tidak meningkat.

Setelah melihat kondisi awal tentang kemampuan motorik halus anak di

Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang, peneliti melakukan

tindakan untuk meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan melukis

dengan jari.

Pada Siklus I ini, peneliti melakukan kegiatan melukis dengan jari. Pada

kegiatan melukis dengan jari ini setiap anak diberikan alat yang digunakan untuk

kegiatan melukis dengan jari. Disini anak sangat senang dan gembira ketika mulai

melakukan kegiatan melukis. Pada kegiatan ini, anak juga juga terlihat

bersemangat ketika gambar yang mereka lukis dengan jari sudah terlihat dan anak

juga melihat perbedaan dari gambar mereka yang semula hanya kertas polos

berubah menjadi berbentuk sebuah gambar.

Untuk mencapai hasil yang lebih optimal, peneliti melakukan kegiatan

pembelajaran yang lebih menarik pada Siklus II dengan mengganti dengan

warna yang berbeda yang membuat anak semakin tertarik dan termotivasi dalam

melakukan kegiatan melukis dengan jari sehingga terlihat peningkatan motorik

halus anak melalui melukis dengan jari. Berdasarkan tindakan penelitian Siklus I

dan Siklus II dapat dijabarkan keberhasilan kegiatan melukis dengan jari sebagai

berikut :

Page 88: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

75

1. Ditinjau dari aktivitas guru, pembelajaran pada Siklus II sudah berjalan

dengan baik dan berhasil.

2. Kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan melukis dengan jari

meningkat :

a. Cara anak menggerakkan jari, anak yang mencapai persentase sangat tinggi

memperoleh nilai dari 27,7% meningkat menjadi 88,8%.

b. Koordinasi mata dengan jari tangan, anak yang mencapai persentase sangat

tinggi memperoleh nilai dari 27.7% meningkat menjadi 94.4%.

c. Kelenturan jari dan tangan, anak yang mencapai persentase sangat tinggi

memperoleh nilai dari 22,2% meningkat menjadi 94.4%.

Page 89: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

95

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan.

Berdasarkan temuan dan pembahasan sebelumnya, dapat diajukan

simpulan berikut ini.

1. Anak usia TK adalah usia bermain sehingga pembelajaran yang dilakukan

di TK dengan cara bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

2. Perkembangan motorik halus juga pendukung pengembangan lainnya

seperti pengembangan kognitif, bahasa,sosial, dan emosional anak.

3. Melalui kegiatan melukis dengan jari dapat memberikan pengaruh yang

baik dalam meningkatkan kemampuan motorik halus yang akan

berpengaruh pada kegiatan belajar terutama pada kelenturan jari anak, hasil

belajar anak dapat terlihat dari adanya peningkatan persentase dari siklus I

ke siklus II.

B. Saran.

Berdasarkan simpulan diatas, diajukan saran – saran berikut ini.

1. Pihak sekolah sebaiknya juga menyediakan alat – alat yang dapat

mengembangkan kemampuan motorik anak khususnya motorik halus.

2. Guru TK di harapkan dapat menggunakan permainan dalam pembelajaran

sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan motorik halus

anak.

Page 90: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

96

3. Guru hendaknya mampu menggunakan berbagai macam metode dalam

memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga anak tidak merasa jenuh

dan tujuan pembelajaran tercapai.

4. Bagi peneliti yang lain diharapkan dapat mengungkapkan lebih jauh

tentang perkembangan kemampuan motorik halus anak melalui metode dan

media pembelajaran lainnya.

5. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber

ilmu pengetahuan guna menambah wawasan.

6. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengamati dan

mengembangkan media – media lain yang dapat berguna dalam melatih

keterampilan motorik halus anak.

Page 91: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Depdiknas. 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA. Jakarta:

Depdiknas.

Depdiknas. 2008. Pengembangan Kemampuan Motorik Halus di TK. Jakarta:

Direktorat Pembinaan TK dan SD

Hertiana, Nouwellis. 2011. “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Permainan Karet Gelang(Skripsi)” . Padang: Univaersitas Negeri

Padang.

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan PengembanganAnak Usia TK. Jakarta:

PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kuncoro, Estu. 2003. Finger Painting 1. Jakarta: PT.Gramedia Widia Sarana

Indonesia.

Matulessy, Max. 2003. Kamus Bahasa Inggris Slank dan Idiom. Yogyakarta:

Pustaka Widyatama.

Nugraha, Ali dkk. 2007. Kurikulum dan Bahan Ajar TK. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Pamadi, Hajar. Sukardi S Evan. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Pemerintah RI. 2011. Undang – Undang SISDIKNAS. Jakarta: Sinar Grafika..

Page 92: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

98

Sumantri. 2005. Model Pengembangan keterampilan Motorik Anak Usia Dini.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Samsudin. 2007. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak – kanak. Jakarta: Litera

Perdana Media Group.

Syaodih, Ernawulan. 2008. Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini. Jakarta:

Penerbit Universitas Terbuka.

Sujiono, Nurani Yuliani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

PT. Indeks.

Susilo. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Wasik A. Barbara. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.

http://www.paudni.kemdiknas.go.id/bppnfi5/catatan-143-id-motorik-halus.html

http://fathurrahman1703.multiply.com/journal/item/4

Page 93: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

99

LAMPIRAN 1

Lembar Penilaian

Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran

pada Kondisi Awal (Sebelum Tindakan)

No Nama Anak

Aspek Yang Dinilai

1 2 3

1 Aviva Sherly T T R

2 Aisyah Nurul Hikmah T R T

3 Aurel Bintang Pratama R R R

4 Azhara Anindiya ST ST ST

5 Habied Permana R R R

6 Irfan Gunawan ST ST ST

7 Karin Dafi Anjani R R R

8 Lirobbihim Sujjada R R R

9 M.Zacky Maulana R R T

10 Meisya Rizki Geofani T T T

11 M.Fikru Ma’arif R R R

12 Nabil Zahran R R R

13 Nurul Husna Zakiya R T R

14 Putri Ulfa Zahra R R R

15 Putri Rahayu Amanda R R R

16 Rihadatu Ulya T T T

17 Yelina Khairunnisa R R R

18 Nasywa Rahma Dhini R T R

Ketengan :

Aspek Yang Dinilai :

1. Cara anak menggerakkan jari

2. Koordinasi mata dengan jari tangan

3. Kelenturan jaritangan

Kriteria Penilaian :

Sangat Tinggi (ST)

Bekerja mandiri

Tidak ada kesalahan

Tinggi (T)

Bekerja mandiri

Masih terdapat kesalahan

Rendah (R)

Bekerja masih perlu bimbingan

Masih terdapat banyak kesalahan

Page 94: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

100

LAMPIRAN 2

Lembar Penilaian

Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus I (Pertemuan I)

No Nama Anak

Aspek Yang Dinilai

1 2 3

1 Aviva Sherly T T T

2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T

3 Aurel Bintang Pratama R R R

4 Azhara Anindiya ST ST ST

5 Habied Permana T R R

6 Irfan Gunawan ST R ST

7 Karin Dafi Anjani R T R

8 Lirobbihim Sujjada R R R

9 M.Zacky Maulana R R T

10 Meisya Rizki Geofani T ST T

11 M.Fikru Ma’arif R T T

12 Nabil Zahran R R R

13 Nurul Husna Zakiya R T R

14 Putri Ulfa Zahra R R R

15 Putri Rahayu Amanda R R R

16 Rihadatu Ulya ST T ST

17 Yelina Khairunnisa R T R

18 Nasywa Rahma Dhini R ST ST

Ketengan :

Aspek Yang Dinilai :

4. Cara anak menggerakkan jari

5. Koordinasi mata dengan jari tangan

6. Kelenturan jaritangan

Kriteria Penilaian :

Sangat Tinggi (ST)

Bekerja mandiri

Tidak ada kesalahan

Tinggi (T)

Bekerja mandiri

Masih terdapat kesalahan

Rendah (R)

Bekerja masih perlu bimbingan

Masih terdapat banyak kesalahan

Page 95: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

101

LAMPIRAN 3

Lembar Penilaian

Kemampuan Motorik Halus Anak ddalam Proses Pembelajaran

pada Siklus I (Pertemuan II)

No Nama Anak

Aspek Yang Dinilai

1 2 3

1 Aviva Sherly T T T

2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T

3 Aurel Bintang Pratama R R R

4 Azhara Anindiya ST ST ST

5 Habied Permana T R R

6 Irfan Gunawan ST R ST

7 Karin Dafi Anjani R T T

8 Lirobbihim Sujjada R R R

9 M.Zacky Maulana R R R

10 Meisya Rizki Geofani T ST ST

11 M.Fikri Ma’arif R T R

12 Nabil Zahran R R T

13 Nurul Husna Zakiya T T R

14 Putri Ulfa Zahra R R R

15 Putri Rahayu Amanda R R R

16 Rihadatu Ulya ST T ST

17 Yelina Khairunnisa R T T

18 Nasywa Rahma Dhini R ST R

Ketengan :

Aspek Yang Dinilai :

7. Cara anak menggerakkan jari

8. Koordinasi mata dengan jari tangan

9. Kelenturan jaritangan

Kriteria Penilaian :

Sangat Tinggi (ST)

Bekerja mandiri

Tidak ada kesalahan

Tinggi (T)

Bekerja mandiri

Masih terdapat kesalahan

Rendah (R)

Bekerja masih perlu bimbingan

Masih terdapat banyak kesalahan

Page 96: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

102

LAMPIRAN 4

Lembar Penilaian

Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus I (Pertemuan III)

No Nama Anak

Aspek Yang Dinilai

1 2 3

1 Aviva Sherly T T T

2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T

3 Aurel Bintang Pratama R R R

4 Azhara Anindiya ST ST ST

5 Habied Permana ST R R

6 Irfan Gunawan ST R ST

7 Karin Dafi Anjani R T T

8 Lirobbihim Sujjada R R R

9 M.Zacky Maulana R R R

10 Meisya Rizki Geofani T ST T

11 M.Fikri Ma’arif R T R

12 Nabil Zahran T R T

13 Nurul Husna Zakiya T T R

14 Putri Ulfa Zahra T R ST

15 Putri Rahayu Amanda R R R

16 Rihadatu Ulya ST T ST

17 Yelina Khairunnisa R T T

18 Nasywa Rahma Dhini R ST R

Ketengan :

Aspek Yang Dinilai :

10. Cara anak menggerakkan jari

11. Koordinasi mata dengan jari tangan

12. Kelenturan jaritangan

Kriteria Penilaian :

Sangat Tinggi (ST)

Bekerja mandiri

Tidak ada kesalahan

Tinggi (T)

Bekerja mandiri

Masih terdapat kesalahan

Rendah (R)

Bekerja masih perlu bimbingan

Masih terdapat banyak kesalahan

Page 97: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

103

LAMPIRAN 5

Lembar Penilaian

Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus I (Pertemuan VI)

No Nama Anak Aspek Yang Dinilai

1 2 3

1 Aviva Sherly T T T

2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T

3 Aurel Bintang Pratama R R R

4 Azhara Anindiya ST ST ST

5 Habied Permana ST R R

6 Irfan Gunawan ST R ST

7 Karin Dafi Anjani T T T

8 Lirobbihim Sujjada R R R

9 M.Zacky Maulana R R R

10 Meisya Rizki Geofani T ST T

11 M.Fikri Ma’arif R T R

12 Nabil Zahran T ST T

13 Nurul Husna Zakiya T T R

14 Putri Ulfa Zahra T T ST

15 Putri Rahayu Amanda R R R

16 Rihadatu Ulya ST T ST

17 Yelina Khairunnisa ST T T

18 Nasywa Rahma Dhini R ST R

Ketengan :

Aspek Yang Dinilai :

13. Cara anak menggerakkan jari

14. Koordinasi mata dengan jari tangan

15. Kelenturan jaritangan

Kriteria Penilaian :

Sangat Tinggi (ST)

Bekerja mandiri

Tidak ada kesalahan

Tinggi (T)

Bekerja mandiri

Masih terdapat kesalahan

Rendah (R)

Bekerja masih perlu bimbingan

Masih terdapat banyak kesalahan

Page 98: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

104

LAMPIRAN 6

Lembar Penilaian

Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus II (Pertemuan I)

No Nama Anak

Aspek Yang Dinilai

1 2 3

1 Aviva Sherly T T T

2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T

3 Aurel Bintang Pratama R R R

4 Azhara Anindiya ST ST ST

5 Habied Permana ST ST ST

6 Irfan Gunawan ST R ST

7 Karin Dafi Anjani T T T

8 Lirobbihim Sujjada R R R

9 M.Zacky Maulana ST ST ST

10 Meisya Rizki Geofani T ST T

11 M.Fikri Ma’arif ST T ST

12 Nabil Zahran T ST T

13 Nurul Husna Zakiya T T T

14 Putri Ulfa Zahra T T ST

15 Putri Rahayu Amanda R R R

16 Rihadatu Ulya ST T ST

17 Yelina Khairunnisa ST T T

18 Nasywa Rahma Dhini R ST ST

Ketengan :

Aspek Yang Dinilai :

16. Cara anak menggerakkan jari

17. Koordinasi mata dengan jari tangan

18. Kelenturan jaritangan

Kriteria Penilaian :

Sangat Tinggi (ST)

Bekerja mandiri

Tidak ada kesalahan

Tinggi (T)

Bekerja mandiri

Masih terdapat kesalahan

Rendah (R)

Bekerja masih perlu bimbingan

Masih terdapat banyak kesalahan

Page 99: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

105

LAMPIRAN 7

Lembar Penilaian

Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus II (Pertemuan II)

No Nama Anak

Aspek Yang Dinilai

1 2 3

1 Aviva Sherly ST ST ST

2 Aisyah Nurul Hikmah ST ST T

3 Aurel Bintang Pratama R T R

4 Azhara Anindiya ST ST ST

5 Habied Permana ST ST ST

6 Irfan Gunawan ST T ST

7 Karin Dafi Anjani T ST ST

8 Lirobbihim Sujjada T R T

9 M.Zacky Maulana ST ST ST

10 Meisya Rizki Geofani ST ST ST

11 M.Fikri Ma’arif ST T ST

12 Nabil Zahran ST ST ST

13 Nurul Husna Zakiya ST ST ST

14 Putri Ulfa Zahra ST ST ST

15 Putri Rahayu Amanda T T T

16 Rihadatu Ulya ST ST ST

17 Yelina Khairunnisa ST ST ST

18 Nasywa Rahma Dhini ST ST ST

Ketengan :

Aspek Yang Dinilai :

19. Cara anak menggerakkan jari

20. Koordinasi mata dengan jari tangan

21. Kelenturan jaritangan

Kriteria Penilaian :

Sangat Tinggi (ST)

Bekerja mandiri

Tidak ada kesalahan

Tinggi (T)

Bekerja mandiri

Masih terdapat kesalahan

Rendah (R)

Bekerja masih perlu bimbingan

Masih terdapat banyak kesalahan

Page 100: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

106

LAMPIRAN 8

Lembar Penilaian

Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran

pada Siklus II (Pertemuan III)

No Nama Anak

Aspek Yang Dinilai

1 2 3

1 Aviva Sherly ST ST ST

2 Aisyah Nurul Hikmah ST ST ST

3 Aurel Bintang Pratama T T T

4 Azhara Anindiya ST ST ST

5 Habied Permana ST ST ST

6 Irfan Gunawan ST ST ST

7 Karin Dafi Anjani ST ST ST

8 Lirobbihim Sujjada T ST ST

9 M.Zacky Maulana ST ST ST

10 Meisya Rizki Geofani ST ST ST

11 M.Fikri Ma’arif ST ST ST

12 Nabil Zahran ST ST ST

13 Nurul Husna Zakiya ST ST ST

14 Putri Ulfa Zahra ST ST ST

15 Putri Rahayu Amanda ST ST ST

16 Rihadatu Ulya ST ST ST

17 Yelina Khairunnisa ST ST ST

18 Nasywa Rahma Dhini ST ST ST

Ketengan :

Aspek Yang Dinilai :

22. Cara anak menggerakkan jari

23. Koordinasi mata dengan jari tangan

24. Kelenturan jaritangan

Kriteria Penilaian :

Sangat Tinggi (ST)

Bekerja mandiri

Tidak ada kesalahan

Tinggi (T)

Bekerja mandiri

Masih terdapat kesalahan

Rendah (R)

Bekerja masih perlu bimbingan

Masih terdapat banyak kesalahan LAMPIRAN 9

Page 101: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

107

RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS I PERTEMUAN I

KELOMPOK B

Semester : I

Tema/Sub Tema : Tanaman /Guna Tanaman (untuk makan)

Hari/Tanggal : Sabtu / 10 Desember 2011

Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /

Media

Penilaian

Perkembangan Anak

Alat Anak

- Berdo’a sebelum dan sesudah

melaksanakan kegiatan

dengan lebih tertib

- Menyebutkan nama malaikat

Allah dan tugasnya

- Merayap dan merangkak

dengan berbagai variasi

I. Kegiatan Awal + 30 Menit

- Salam, ikrar,doa

- Tanya jawab tentang nama

malaikat

- Merayap

Anak langsung

Guru dan anak

Anak lansung

Observasi

Percakapan

Unjuk kerja

- Kemampuan anak

menggerakkan jari tangan

- Koordinasi mata dengan jari

tangan

- Kelenturan jari tangan

II. Kegiatan Inti + 60 Menit

Sentra seni dan kreatifitas

- Melukis bentuk daun

dengan jari

Kertas,bahan

melukis dengan

jari

Hasil karya

- Berbicara dengan suara ramah

dan teratur

III. Kegiatan Akhir + 30 Menit

- Diskusi

- Persiapan pulang

Kegiatan dari

awal sampai akhir

Percakapan

Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an

Thawalib Padang Panjang

Misnar, S.Pd.I

Nip. 19620912198703 2 001

Padang Panjang, 9 Desember2011

Guru Kelompok B1

Sidra

LAMPIRAN 10

Page 102: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

108

RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS I PERTEMUAN II

KELOMPOK B

Semester : I /

Tema/Sub Tema : Tanaman /Guna Tanaman (untuk hiasan)

Hari/Tanggal : Senin / 12 Desember 2011

Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /

Media

Penilaian

Perkembangan Anak

Alat Anak

- Berdo’a sebelum dan sesudah

melaksanakan kegiatan

dengan lebih tertib

- Berbicara dengan suara ramah

dan teratur(tidak berteriak)

- Membaca surat pendek

didalam Al-qur’an

- Meloncat dari ketinggian 30-

50 cm

I. Kegiatan Awal + 30 Menit

- Salam, ikrar,doa

- Pembicaraan pagi

- Membaca surat An nashr

- Meloncat dari atas kursi

Anak langsung

Guru dan anak

Anak lansung,

kursi

Observasi

Percakapan

Unjuk kerja

- Kemampuan anak

menggerakkan jari tangan

- Koordinasi mata dengan jari

tangan

- Kelenturan jari tangan

II. Kegiatan Inti + 60 Menit

Sentra seni dan kreatifitas

- Melukis bentuk bunga

dengan jari

Kertas,bahan

melukis dengan

jari

Hasil karya

- Berbahasa sopan dan bermuka

manis

III. Kegiatan Akhir + 30 Menit

- Diskusi

- Persiapan pulang

- Kegiatan dari

awal sampai akhir

Percakapan

Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an

Thawalib Padang Panjang

Misnar, S.Pd.I

Nip. 19620912198703 2 001

Padang Panjang, 11 Desember2011

Guru Kelompok B1

Sidra

LAMPIRAN 11

Page 103: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

109

RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS I PERTEMUAN III

KELOMPOK B

Semester : I

Tema/Sub Tema : Tanaman /Tanaman untuk pengobatan

Hari/Tanggal : Selasa / 13 Desember 2011

Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /

Media

Penilaian

Perkembangan Anak

Alat Anak

- Berdo’a sebelum dan sesudah

melaksanakan kegiatan

dengan lebih tertib

- Berbicara dengan suara ramah

dan teratur(tidak berteriak)

- Menyebutkan rukun iman dan

rukun islam

- Memanjat, bergantung,

berayun

IV. Kegiatan Awal + 30 Menit

- Salam, ikrar,doa

- Pembicaraan pagi

- Menyebutkan rukun islam

- Memanjat di panjatan

Anak langsung

Guru dan anak

Guru dan anak

Panjatan

Observasi

Percakapan

Percakapan

Unjuk kerja

- Kemampuan anak

menggerakkan jari tangan

- Koordinasi mata dengan jari

tangan

- Kelenturan jari tangan

V.Kegiatan Inti + 60 Menit

Sentra Seni dan kreatifitas

- Melukis bentuk tanaman

rumput dengan jari

Kertas,bahan

melukis dengan

jari

Hasil karya

- Berbahasa sopan dan bermuka

manis

VI.Kegiatan Akhir + 30 Menit

- Diskusi

- Persiapan pulang

- Kegiatan dari

awal sampai akhir

Percakapan

Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an

Thawalib Padang Panjang

Misnar, S.Pd.I

Nip. 19620912198703 2 001

Padang Panjang, 12 Desember2011

Guru Kelompok B1

Sidra

Page 104: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

110

LAMPIRAN 12

RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS I PERTEMUAN IV

KELOMPOK B

Semester : I

Tema/Sub Tema : Tanaman /Cara perkembang biakan tanaman

Hari/Tanggal : Sabtu / 15 Desember 2011

Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /

Media

Penilaian

Perkembangan Anak

Alat Anak

- Berdo’a sebelum dan sesudah

melaksanakan kegiatan

dengan lebih tertib

- Berbicara dengan suara ramah

dan teratur(tidak berteriak)

- Membaca doa harian dengan

baik dan benar

- Berdiri dengan tumit,berdiri

diatas satu kaki dengan

seimbang

VII.Kegiatan Awal + 30 Menit

- Salam, ikrar,doa

- Pembicaraan pagi

- Membaca doa mau becermin

- Berdiri dengan tumit

Anak langsung

Guru dan anak

Guru dan anak

Panjatan

Observasi

Percakapan

Percakapan

Unjuk kerja

- Kemampuan anak

menggerakkan jari tangan

- Koordinasi mata dengan jari

tangan

- Kelenturan jari tangan

VIII.Kegiatan Inti + 60 Menit

Sentra seni dan kreatifitas

- Melukis bentuk pohon

dengan jari

Kertas,bahan

melukis dengan

jari

Hasil karya

- Berbahasa sopan dan bermuka

manis

XI. Kegiatan Akhir + 30 Menit

- Diskusi

- Persiapan pulang

- Kegiatan dari

awal sampai akhir

Percakapan

Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an

Thawalib Padang Panjang

Misnar, S.Pd.I

Nip. 19620912198703 2 001

Padang Panjang, 14 Desember2011

Guru Kelompok B1

Sidra

Page 105: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

111

LAMPIRAN 13

RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS II PERTEMUAN I

KELOMPOK B

Semester : I

Tema/Sub Tema : Binatang/Macam – macam binatang

Hari/Tanggal : Sabtu / 17 Desember 2011

Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /

Media

Penilaian

Perkembangan Anak

Alat Anak

- Berdo’a sebelum dan sesudah

melaksanakan kegiatan

dengan lebih tertib

- Berbicara dengan suara ramah

dan teratur(tidak berteriak)

- Membaca doa harian dengan

baik dan benar

- Menendang bola ke depan

dank e belakang

X.Kegiatan Awal + 30 Menit

- Salam, ikrar,doa

- Pembicaraan pagi

- Membaca doa iftitah

- Menendang bola ke depan

Anak langsung

Guru dan anak

Guru dan anak

Bola kaki

Observasi

Percakapan

Percakapan

Unjuk kerja

- Kemampuan anak

menggerakkan jari tangan

- Koordinasi mata dengan jari

tangan

- Kelenturan jari tangan

XI.Kegiatan Inti + 60 Menit

Sentra seni dan kreatifitas

- Melukis bentuk binatang

dengan jari

Kertas,bahan

melukis dengan

jari

Hasil karya

- Berbahasa sopan dan bermuka

manis

XII.Kegiatan Akhir + 30 Menit

- Diskusi

- Persiapan pulang

- Kegiatan dari

awal sampai akhir

Percakapan

Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an

Thawalib Padang Panjang

Misnar, S.Pd.I

Nip. 19620912198703 2 001

Padang Panjang, 16 Desember2011

Guru Kelompok B1

Sidra

Page 106: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

112

LAMPIRAN 14

RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS II PERTEMUAN II

KELOMPOK B

Semester : I

Tema/Sub Tema : Binatang/Binatang yang hidup di darat

Hari/Tanggal : Senin / 19 Desember 2011

Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /

Media

Penilaian

Perkembangan Anak

Alat Anak

- Berdo’a sebelum dan sesudah

melaksanakan kegiatan

dengan lebih tertib

- Berbicara dengan suara ramah

dan teratur(tidak berteriak)

- Menyebutkan rukun iman dan

rukun islam

- Memantulkan bola besar, bola

sedang, bola kecil

XIII.Kegiatan Awal + 30 Menit

- Salam, ikrar,doa

- Pembicaraan pagi

- Menyebutkan rukun iman

- Memantulkan bola kecil

Anak langsung

Guru dan anak

Guru dan anak

Bola tennis

Observasi

Percakapan

Percakapan

Unjuk kerja

- Kemampuan anak

menggerakkan jari

- Koordinasi mata dengan jari

tangan

- Kelenturan jari tangan

XIV.Kegiatan Inti + 60 Menit

Sentra seni dan kreatifitas

- Melukis bentuk binatang

di darat dengan jari

Kertas,bahan

melukis dengan

jari

Hasil karya

- Berbahasa sopan dan bermuka

manis

XV.Kegiatan Akhir + 30 Menit

- Diskusi

- Persiapan pulang

- Kegiatan dari

awal sampai akhir

Percakapan

Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an

Thawalib Padang Panjang

Misnar, S.Pd.I

Nip. 19620912198703 2 001

Padang Panjang, 18 Desember2011

Guru Kelompok B1

Sidra

Page 107: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

113

LAMPIRAN 15

RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS II PERTEMUAN III

KELOMPOK B

Semester : I

Tema/Sub Tema : Binatang/Tempat hidup binatang

Hari/Tanggal : Kamis / 22 Desember 2011

Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /

Media

Penilaian

Perkembangan Anak

Alat Anak

- Berdo’a sebelum dan sesudah

melaksanakan kegiatan

dengan lebih tertib

- Berbicara dengan suara ramah

dan teratur(tidak berteriak)

- Menyebutkan nama nabi da

rasul

- Berdiri dengan tumit, berdiri

diatas satu kaki dengan

seimbang tanpa jatuh

XVI.Kegiatan Awal + 30 Menit

- Salam, ikrar,doa

- Pembicaraan pagi

- Tanya jawab tentang nama

nabi

- Berdiri dengan satu kaki

tanpa jatih

Anak langsung

Guru dan anak

Guru dan anak

Anak langsung

Observasi

Percakapan

Percakapan

Unjuk kerja

- Kemampuan anak

menggerakkan jari tangan

- Koordinasi mata dengan jari

tangan

- Kelenturan jari tangan

XVII.Kegiatan Inti + 60 Menit

Sentra seni dan kreatifitas

- Melukis bentuk kandang

burung dengan jari

Kertas,bahan

melukis dengan

jari

Hasil karya

- Berbahasa sopan dan bermuka

manis

XVIII.Kegiatan Akhir + 30

Menit

- Diskusi

- Persiapan pulang

- Kegiatan dari

awal sampai akhir

Percakapan

Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an

Thawalib Padang Panjang

Misnar, S.Pd.I

Nip. 19620912198703 2 001

Padang Panjang, 19 Desember2011

Guru Kelompok B1

Sidra

Page 108: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

114

Gambar 1. Bahan untuk kegiatan menulis jari

Gambar 2. Guru bersama anak melakukan doa sebelum dan sesudah kegiatan

Page 109: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

115

Gambar 3. Anak meletakkan bahan melukis diatas kertas

Gambar 4. Anak melakukan kegiatan melukis dengan jari

Page 110: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

116

Gambar 5. Guru membimbing anak dalam kegiatan melukis dengan jari

Gambar 6. Guru membimbing anak dalam melakukan kegiatan melukis dengan jari

Page 111: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

117

Gambar 7. Kolaborator membimbing anak dalam kegiatan melukis dengan jari

Gambar 8. Hasil karya yang diperagakan oleh anak

Page 112: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

118

Gambar 9. Hasil karya anak

Gambar 10. Hasil karya anak

Page 113: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

119

Page 114: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

120

Page 115: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak

121