peningkatan kemampuan motorik halus anak
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
MELALUI KEGIATAN MELUKIS DENGAN JARI
DI RAUDHATUL ATHFAL AL-QUR’AN
THAWALIB PADANGPANJANG
SKRIPSI
untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
SIDRA
NIM 08403/2008
JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
vii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari
di Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang
Nama
NIM
Program studi
Jurusan
Fakultas
:
:
:
:
:
Sidra
2008/08403
Pendidkan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Ilmu Pendidikan
Padang, Januari 2012
Disetujui oleh :
Pembimbing I,
Drs. Amril Amir, M. Pd.
NIP 196206071987031004
Pembimbing II,
Dra. Rivda Yetti
NIP 196304141987032001
Ketua Jurusan,
Dra. Hj. Yulsyofriend, M. Pd.
NIP 196207301988032002
viii
HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari
di Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang
Nama
NIM
Program studi
Jurusan
Fakultas
:
:
:
:
:
Sidra
2008/08403
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Ilmu Pendidikan
Padang, Januari
2012
Tim Penguji
Nama Tanda tangan
1.
2.
3.
4.
5.
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
:
:
:
:
:
Drs. Amril Amir, M. Pd.
Dra. Rivda Yetti
Dra. Hj. Yulsyofriend, M. Pd.
Serli Marlina, S. Pd
Dr. Hj. Rakimahwati, M. Pd.
1.
2.
3.
4.
5.
ix
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya ini, tugas akhir skripsi dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari
di Raudahatul Athfal Al- Quran Thawalib Padangpanjang” adalah asli
belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas
Negeri Padang maupun di perguruan Tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri yang
dibantu dab diarahkan oleh pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini, tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dan jelas dicantumkan
sebagai acuan di dalam naskah dengan menyebutkan pengarang dan
dicantumkan pada daftar kepustakaan.
4. Pernyataaan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila pada kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran di dalam pernyataan ini, saya
bersedia menerima sangsi akademik dan sangsi lainnya sesuai dengan norma
dan ketentuan hokum yang berlaku.
Padang, Januari 2012
Yang membuat
pernyataan
Sidra
NIM 08403/2008
x
ABSTRAK
Sidra, 2012. “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui
Kegiatan Melukis Dengan Jari di Raudhatul Athfal Al-qur’an
Thawalib Padangpanjang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Padang.
Kemampuan motorik halus anak dalam kemampuan anak menggerakkan
jari, koordinasi mata dengan jari tangan, kelenturan jari anak masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peningkatan Keterampilan
Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari di Raudhatul Athfal
Thawalib Padangpanjang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek
penelitian adalah kelompok B1 Raudhatul Athfal Thawalib Padangpanjang yang
berjumlah 18 orang. Data yang dipergunakan dengan menggunakan lembaran
observasi, wawancara, format penelitian, serta dokumentasi berupa foto kegiatan
anak untuk melihat peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan
melukis dengan jari di Raudhatul Athfal Thawalib Padangpanjang.
Penalitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Peningkatan kemampuan motorik halus anak pada siklus I umumnya
rendah, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus I belum
mencapai criteria ketuntasan minimal, indicator yang belum tercapai adalah
kemampuan anak menggerakkan jari tangan, koordinasi mata dan jari tangan,
kelenturan jari anak. Berdasarkan hasil analisa, maka rencana pada siklus II
direvisi kembali, dan pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan motorik
halus. Pada siklus I persentase nilai rata- rata diperoleh siswa yaitu dua puluh lima
koma delapan persen dan pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata- rata menjadi
Sembilan puluh dua koma lima persen. Hasil persentase nilai tersebut
menunjukkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang tercapai sudah
melebihi tujuh pulu lima persen.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan hal-hal berikut. Pertama,
pelaksanan tindakan dilakukan dalam dua siklus (tujuh kali kali pertemuan tatap
muka) dapat meningkatkan secara signifikan kemampuan motorik halus anak
kelompok B1 Raudhatul Athfal Thawalib Padang panjang dengan rata-rata
peningkatan sembilan puluh dua koma lima persen. Kedua, anak cenderung
bersemangat dalam melakukan kegiatan melukis dengan jari.
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Penulisan skripsi ini telah selesai. Skripsi ini diajukan
sebagai tugas akhir dalam mengikuti pendidikan untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Skripsi yang berbentuk penelitian
tindakan kelas ini mencermati dan menganalisis peningkatan kemamapuan
motorik halus anak melalui kegiatan melukis dengan jari di Raudhatu Athfal Al-
qur’an Thawalib Padang panjang.
Penyusunan skripsi ini mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik moral
maupu material. Untuk itu diucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak
Drs.Amril Amir, M.Pd. dan Ibu Dra. Rivda Yetti sebagai pembimbing yang
banyak memberikan arahan, motivasi, dan kemudahan; Ibu Dra. Hj.
Yulsyofriend, M.Pd. dan Ibu Dr. Hj. Rakimahwati, M.Pd. sebagai Ketua dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini; Prof. Dr. H.
Firman, M.S. Kons. Sebagai Dekan FIP UNP yang telah memberikan fasilitas; Ibu
Misnar, S.Pd.I sebagai Kepala Raudhatul Athfal Al-qur’an Thawalib
Padangpanjang yang telah member I izin untuk melakukan PTK di sekolah yang
dipimpinnya; Ibu Fathiya Syarifudin sebagai kolaborator dalam penelitian ini.
Semoga segala budi baik bapak, ibu, dan teman – teman menjadi menjadi amal di
sisi Allah SWT.
Akhirnya dipersembahkan penelitian ini kepada tim penguji serta pembaca
yang budiman agar dapat memberikan saran – saran demi kesempurnaan
penelitian ini. Mudah – mudahan penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Padang, Januari 2012
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DALAM ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMN PENGESAHAN
SKRIPSI……………………………………………………... .......................... iii
PERNYATAAN .................................................................................................. iv
ABSTRAK………………………………………………………… …………... v
KATAPENGANTAR…………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………... viii
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………. Ix
DAFTAR BAGAN…………………………………………………………….. x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………... 4
C. Pembatasan Masalah……………………………………….. 5
D. Perumusan Masalah………………………………………… 5
E. Tujuan Penelitian…………………………………………… 5
F. Manfaat Penelitian………………………………………….. 5
G. Definisi Operasional………………………………………... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori……………………………………………… 7
1. Hakikat Anak Usia Dini………………………………… 7
a. Pengertian Anak Usia Dini…………………………… 7
b. Karakteristik Anak Usia Dini………………………… 9
2. Hakikat Perkembangan Motorik Halus………………….. 10
a. Perkembangan Motorik Halus………………………… 10
b. Tahap – tahap Perkembangan Motorik Halus………… 12
c. Tujuan dan Fungsi Perkembangan Motorik Halus…… 14
3. Hakikat Motorik Halus………………………………….. 15
a. Pengertian Motorik Halus…………………………..... 15
b. Peran Guru Dalam Meningkatkan Motorik Halus……. 17
4. Pengertian Melukis dengan Jari………………………… 19
B. Penelitian Relevan………………………………………….. 21
C. Kerangka Konseptual………………………………………. 21
D. Hipotesis Tindakan…………………………………………. 23
viii
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………… 24
B. Subjek Penelitian…………………………………………… 24
C. Prosedur Penelitian…………………………………………. 24
D. Instumentasi…………………………………………………… 32
E. Tekhnik Pengumpulan Data…………………………………… 32
F. Tekhnik Analisis Data………………………………………… 33
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Temuan Penelitian…………………………………………….. 36
1. Deskripsi Kondisi Awal……………………………………. 36
2. Deskripsi Siklus I…………………………………………... 38
3. Deskripsi Siklus II………………………………………….. 55
B. Analisis Data…………………………………………….......... 69
1. Analisis Siklus I……………………………………………. 69
2. Analisis Siklus II…………………………………………… 71
C. Pembahasan……………………………………………………. 71
BAB V PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………. 78
B. Saran…………………………………………………………... 78
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 80
LAMPIRAN ………………………………………………………….…… 82
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman 1. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalamKegiatanMelukis dengan Jari (Sebelum Tindakan)……...
36
2. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan I)
45
3. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus I(Pertemuan I )…………………………………….
47
4. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan II)
47
5. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus I(Pertemuan II)…………………………………….
49
6. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan III)
49
7. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus I(Pertemuan III)…………………………………….
51
8. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan IV)
51
9. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus I(Pertemuan IV)…………………………………….
53
10. Tabel Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari Pada Siklus I…………..
55
11. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan I)
62
12. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus II(Pertemuan I)……………………………………..
63
13. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan II)
64
14. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus II(Pertemuan II). …………………………………..
65
15. Tabel Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
viii
dalam KegiatanMelukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan III)
66
16. Tabel Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus II(Pertemuan III )…………………………………..
67
17. Tabel Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Kegiatan Melukis dengan JariPada Siklus II………….
70
18. Tabel Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis dengan Jari (Anak Kategori Sangat Tinggi)
75
19. Tabel Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Kegiatan Melukis dalam Proses Pembelajaran (Anak
Kategori Tinggi)…………………………………………………..
77
20. Tabel Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam KegiatanMelukis dengan Jari (Anak Kategori Rendah)…...
78
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik
Halaman
1. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis dengan Jari (Sebelum Tindakan)…….
36
2. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan I)……
45
3. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertnuan II)………
48
4. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus I (Pertemuan III)………
50
5. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus I (Pertemuan IV)………
52
6. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus II (Pertemuan I)……….
63
7. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus II (Pertemuan II)………
65
8. Grafik Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus II (Pertemuan III)……..
67
9. Grafik Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Kegiatan Melukis Dalam Proses Pembelajaran
(Anak Kategori Sangat Tinggi)…………………………………………
76
10.Grafik Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Melukis dengan jari dalam Proses Pembelajaran
(Anak Kategori Tinggi)…………………………………………………
78
11. Grafik 11Persentase Perkembangan Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam KegiatanMelukis dengan Jari (Anak Kategori Rendah)………..
79
x
DAFTAR BAGAN
Bagan
Halaman
1. Bagan Kerangka Konseptual…………………………………………….
21
2. Bagan Prosedur Penelitian……………………………………………….
25
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal
(Sebelum Tindakan)………………………………………… 80
2. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I (Pertemuan I)…… 81
3. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I (Pertemuan II)….. 82
4. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I (Pertemuan III)…. 83
5. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I (Pertemuan VI)…. 84
6. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II (Pertemuan I)…… 85
7. Lampiran Lembar Penilaian Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II (Pertemuan II)…. 86
8. Lampiran Lembar PenilaianKemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II (Pertemuan III)…. 87
9. Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus I Pertemuan I……….. 88
10.Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus I Pertemuan II……… 89
11.Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus I Pertemuan III…….. 90
12. Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus I Pertemuan IV………………. 91
13. Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus II Pertemuan I……. 92
14. Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus II Pertemuan II….. 93
15. Lampiran Rencana Kegiatan Harian untuk Siklus II Pertemuan III…. 94
16 Lampiran Foto Kegiatan Melukis dengan Jari ……………………….. 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana ditetapkan dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat
14 yang berbunyi:
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Anak pada usia Taman Kanak- kanak/ Raudhatul Athfal (TK/RA)
merupakan masa peka bagi anak. Masa peka adalah masa terjadinya
pematangan fungsi – fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi
yang diberikan oleh lingkungan
Melalui pemberian stimulasi, rangsangan, dan bimbingan,
diharapkan akan meningkatkan perkembangan prilaku dan sikap melalui
pembiasaan yang baik dan dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai
dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tecapai
secara optimal, sehingga akan menjadi dasar utama dalam pembentukan
pribadi anak sesuai dengan nilai – nilai yang ada di masyarakat.
TK adalah bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan
usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai
anak usia pra sekolah. Pendidikan anak usia dini yaitu salah satu
2
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu petumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Taman Kanak – kanak (TK) merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan formal dan suatu upaya pembinaan yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi pada anak, baik fisik maupun psikis yang
perkembangan di capai melalui aspek moral dan nilai – nilai agama, sosial,
emosional, dan kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni
untuk persiapan memasuki pendidikan selanjutnya.
Agar ruang lingkup materi kegiatan pengembangan ini lebih
sederhana dan memudahkan guru dalam menyusun program pembelajaran
yang sesuau dengan pengalaman mereka maka aspek – aspek tersebut
dipadukan dalam satu materi kegiatan pengembangan pembentukan
prilaku melalui pembiasaan dan materi kegiatan pengembangan
kemampuan dasar.
Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan
bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Dalam bermain, anak
mengembangkan otot besar dan otot halusnya, meningkatkan penalaran,
dan memahami keberadaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi
dan dunia sesungguhnya, mengikuti peraturan, tata tertib, dan disiplin.
Selain itu dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi,
3
menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara
menyenangkan.
Menurut kurikulum TK model pembelajaran tahun 2007
menyatakan
Pembelajaran di TK hendaknya aktif, kreatif dan
menyenangkan. Oleh karena itu Pendidik hendaknya mampu
menciptakan kegiatan–kegiatan yang menarik, yang
membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik, memotivasi
peserta didik dan berfikir kritis, kreatif dalam suasana
menyenangkan
Sehubungan hal tersebut di atas bahwa peran pendidik sangat
diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak TK. Upaya – upaya
pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam
situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, materi, dan
media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak.
Kompetensi dasar dalam pengembangan kemampuan dasar fisik
motorik yaitu anak mampu melakukan aktifitas fisik secara terkoordinasi
dalam kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan,
dan melatih keberanian. Juga dengan kemampuan fisik motorik anak
mampu mengelola gerakan dan keterampilan tubuh, termasuk gerakan –
gerakan yang mengontrol tubuh baik gerakan halus maupun kasar.
Perkembangan fisik motorik dapat terlihat dari berbagai kegiatan ataupun
aktifitas permainan yang dilakukan.
4
Dalam rangka mengemban tugas dan tanggung jawab untuk
mengembangkan potensi kreatif yang dimiliki anak sehingga mereka dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang mereka miliki, pada
kenyataannya menemukan permasalahan di kelas, dimana pada umumnya
motorik anak kurang maksimal terutama pada kelenturan motorik halus
anak diantara pada kelenturan tangan dan jari anak. Kurang maksimalnya
perkembangan motorik halus pada anak Raudhatul Athfal Al-Qur’an
khususnya di kelompok B1 di sebabkan oleh beberapa hal yang datang
dari dalam diri anak dan dari luar diri anak, juga di sebabkan keterbatasan
alat dan media yang dipergunakan serta kurang sesuainya metoda yang di
gunakan oleh guru dalam kegiatan pengembangan motorik halus.
Salah satu upaya dalam mengembangkan motorik halus pada
anak dapat dilakukan dengan kegiatan melukis dengan jari. Karena dengan
kegiatan melukis dengan jari anak dapat mengembangkan gerakan halus
terutama pada gerak tangan anak. Dengan melukis dengan jari, anak dapat
mengutarakan pendapatnya, berkreasi dan berimajinasi.
Namun dalam kenyataannya peneliti menyadari pengembangan
motorik halus anak masih kurang, untuk itu peneliti mencoba melakukan
penelitian tentang “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui
Kegiatan Melukis dengan Jari di Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib
Padangpanjang”
B. Idetifikasi Masalah
5
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di
Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang sebagai berikut:
1. Kurang maksimalnya kemampuan motorik halus anak
2. Keterbatasan alat dan media yang dipergunakan di sekolah
3. Kurangnya metode yang dipergunakan oleh guru.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu pada
kemampuan anak dalam mengembangkan motorik halus kurang dan
keterbatasan alat dan media di sekolah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu “bagaimana peningkatan
motorik halus pada anak melalui melukis dengan jari di Raudhatul Athfal
Al-Qur’an khususnya di kelompok B1 Padangpanjang?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak di
capai dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan motorik halus anak melalui melukis.
2. Menambah pengetahuan yang dimiliki oleh anak.
3. Untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam mengembangkan
motorik halus melalui melukis dengan jari.
6
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Untuk Anak:
a) Untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak
b) Menambah kreatfitas anak dalam seni
2. Untuk Guru:
a) Dapat menjadi bahan untuk mengembangkan motorik halus yang
ada pada anak
b) Dapat mengembangkan ide – ide dalam pembelajaran
c) Untuk menambah keterampilan guru dalam menyiapkan
pembelajaran yang dapat di kembangkan melalui pengembangan
motorik halus
3. Untuk Sekolah:
Dapat meningkatkan mutu pendidikan disekolah khususnya di
Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang
4. Untuk Peneliti:
Dapat menambah wawasan dan pengalaman serta dapat menerapkan
ilmu yang telah peneliti dapatkan
7
G. Defenisi Operasional
Kemampuan Motorik Halus
Kemampuan motorik halus merupakan kemampuan menggerakkan
bagian – bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot – otot kecil serta
tidak begitu menggunakan tenaga juga memerlukan koordinasi yang
cermat.
Melukis dengan Jari
Melukis dengan jari adalah kegiatan melukis dengan menggunakan jari
untuk melatih kelenturan jari anak (motorik halus)
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori.
1. Hakikat Anak Usia Dini.
a. Pengertian Anak Usia Dini.
Anak usia dini merupakan usia yang memiliki rentangan waktu
yang sejak anak lahir hingga usia 6 tahun, dimana dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Menurut Bloom dkk (dalam Mutiah, 2010),
usia dini sering disebut “usia emas” (the golden age) yang hanya
datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi, yang sangat
menentukan untuk pengembangan kualitas manusia. Berdasarkan
hasil penelitiannya mengemukakan bahwa perkembangan
intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun – tahun awal
kehidupan anak.
Selanjutnya Montessori dalam Hainstock (dalam Sujiono, 2009: 54)
mengatakan bahwa
masa ini merupakan periode sensitif (sensitive periods), selama
masa inilah anak secara khusus menerima stimulus – stimulus dari
lingkungannya. Juga merupakan masa keemasan dimana pada masa
ini anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan
berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja
maupun tidak disengaja.
Dari pendapat diatas dikatakn bahwa anak usia dini merupakan
masa emas, dimana pada masa ini perkembangan intelektual anak
9
berkembang terjadi sangat pesat, untuk itu pada masa ini diberikan
stimulus – stimulus yang dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan pada diri anak
Pendapat lain dikemukakan oleh Erikson dalam Syaodih (2008:2.4)
yang memandang:
periode usia 4-6 tahun sebagai fase sense of initiative. Pada
periode ini anak harus didorong untuk mengembangkan
prakarsa, seperti kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari
apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
anak usia dini merupakan sekelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, yang merupakan
sosok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Masa
kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia
hidupnya.Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi
dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak
selanjutnya.
b. Karakteristik Anak Usia Dini
Menurut Hildebrand (dalam Nugraha, 2007:10.13) menyatakan
bahwa anak TK mempunyai dorongan yang kuat untuk mengenal alam
sekitar dan lingkungan sosialnya dengan baik. Anak ingin memahami
segala sesuatu yang dilihat dan didengar.
10
Pandangan lain di ungkapkan oleh Piaget dan Vygotsky (dalam
Syaodih, 2008: 3)
“Anak bersifat aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun
pengetahuannya. Secara mental anak mengkonstruksi
pengetahuannya melalui refleksi terhadap pengalamannya. Anak
memperoleh pengetahuan bukan dengan cara menerima secara
dari orang lain, melainkan dengan cara membangun
pengetahuannya sendiri secara aktif melalui interaksi dengan
lingkungannya. Anak adalah makhluk belajar aktif yang dapat
mengkreasi dan membangun pengetahuannya.”
Dwirosanti (dalam Fathurrahman, 2007) mengatakan bahwa
karakteristik anak usia dini antara lain:
1) Berkembangnya konsep diri
Secara perlahan pemahamannya tentang kehidupan
berkembang. Si kecil mulai menyadari bahwa ia berbeda
dengan orang lain.
2) Semua untukku
Egosentrisme anak usia dini sangat kuat si kecil berpikir
bahwa ialah pusat dunia bahwa semua hal di dunia ini tersedia
untuknya.
3) Meluapnya rasa ingin tahu
Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang meliputi
beragam bidang termasuk seksual, jadi banyak hal yang
mengejutkan seperti bertanya dari mana asalnya bayi oleh
karena itu kita harsu senantiasa memiliki jawaban yang bisa
mereka mengerti.
4) Belajar menimbang rasa
Anak kian bersemangat mempelajari hal-hal baru
disekelilingnya, anak sudah bisa terlibat dalam permainan
kelompok bersama teman temannya (bermain asosiatif) meski
masih kerap terjadi pertengkaran.
5) Memecahkan masalah
Sejalan dengan pemahaman atas realitas kemampuan anak
untuk mengatasi masalah pun membaik. Ia bisa
mengungkapkan keinginan dan perasaan tidak sukanya
dengan cara yang bisa diterima lingkungannya.
11
Menurut beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa sebagai
pendidik anak usia dini, harus mengetahui anak yang akan dihadapi
dan bagaimana karakteristik yang dimiliki oleh mereka.
2. Hakikat Perkembangan Motorik Halus.
a. Perkembangan Motorik Halus.
Jamaris (2006: 8) mengatakan, pada usia 4 tahun koordinasi gerakan
motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna.
Meskipun demikian, anak seusia ini masih mengalami kesulitan dalam
menyusun balok – balok mainan menjadi suatu bentuk bangunan.
Perkembangan motorik halus yang paling awal adalah jari jari
tangan yang tidak menggenggam lagi pada bayi umur 3 bulan. Bila masih
menggenggam setelah umur 3 bulan dicurigai adanya cerebral palsi. Pada
usia 5 dan 6 tahun, koordinasi gerakan halus berkembang dengan pesat.
Menurut Gronlund (dalam Depdiknas, 2008:11) perkembangan
motorik halus untuk anak usia empat dan lima tahun adalah sebagai
berikut.
1) . Untuk Anak usia Empat Tahun
a. Menyusun puzzle dengan jumlah potongan sedikit, papan
pasak kecil, meronce, bermain playdough, meneteskan air,
dll.
b. Menuang pasir dan air ke dalam wadah kecil
c. Membangun struktur balok yang kompleks
d. Menggambar orang paling sedikit empat bagian
e. Memakai baju tanpa bantuan orang lain
12
2) . Untuk Anak Usia Lima Tahun:
a.Menyusun puzzle dengan jumlah potongan banyak,
menggunakan permainan manipulatif berukuran
kecil dengan mudah;
b. Membangun struktur dengan balok tiga dimensi;
c. Menggambar orang dengan pola geometri;
d. Menulis nama pertama/nama panggilannya dan
menulis beberapa huruf secara kasar (belum rapi),
tetapi terbaca oleh orang dewasa;
e. Menggunakan palu, gunting, obeng, dan pelubang
kertas tanpa bantuan orang lain;
f. Memakai baju dengan mudah, mengikat tali sepatu
dengan sedikit bimbingan orang dewasa.
b. Tahap – tahap Perkembangan Motorik Halus.
Kemampuan motorik halus anak akan tampak pada usia 2-5 tahun.
Hirmaningsih ( 2011) mengemukakan tahapan kemampuan sesuai usia yang
dapat dimiliki oleh seorang anak adalah:
1) Usia 2 tahun
Mencontoh bentuk-bentuk yang melingkar. Mampu menyusun dan
membangun tugu yang terdiri dari 7 buah balok. Memasukkan sendok
kosong ke dalam mulut dengan benar. Sebagian anak mampu membuka
satu per satu halaman bukunya. Memegangi gelas dengan satu tangan.
Bahkan ada anak yang dapat menggunting dan melipat kertas sambil
bercakap-cakap.
Dalam penguasaan anggota gerak tubuhnya yang lain, ia sudah
mampu memanjat anak tangga sekaligus menuruninya. Ia pun mulai
menjadi teman ayahnya bermain, karena kemampuannya menendang bola
besar sudah mulai terbentuk.
13
2) Usia 3 tahun
Mampu membuat garis lurus, menyusun 9 buah balok. Memasukkan
sendok berisi makanan ke mulut tanpa banyak yang tumpah. Di usia ini
anda dapat mulai mengajarinya menulis. Sebab, diantara usia 3,5-4,5
tahun, pengendalian otot-otot tangan dan jari-jari yang diperlukan untuk
menulis simbol-simbol lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan
koordinasi organ-organ bicara yang dibutuhkan untuk perkembangan
bahasanya.
3) Usia 4 tahun
Mampu membuat garis lurus, menyusun 9 buah balok. Memasukkan
sendok berisi makanan ke mulut tanpa banyak yang tumpah. Di usia ini
anda dapat mulai mengajarinya menulis. Sebab, diantara usia 3,5-4,5
tahun, pengendalian otot-otot tangan dan jari-jari yang diperlukan untuk
menulis simbol-simbol lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan
koordinasi organ-organ bicara yang dibutuhkan untuk perkembangan
bahasanyaBisa menggunting garis lurus dengan baik. Dapat menggambar
dan mencoret-coret huruf meski dalam bentuk kasar. Mampu
mengenakan bajunya sendiri.
4) Usia 5 tahun
Mampu melipat kertas menjadi bentuk segitiga. Dapat secara tepat
menggambar bentuk kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan ia sudah
14
bisa menangkap bola kecil dan melemparkannya kembali dengan lebih
baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti garis lurus.
Dari pendapat Susanto (2011: 34) diterangkan bahwa tahap – tahap
perkembangan motorik halus anak adalah sebagai berikut:
1. Usia 3-4 tahun
Pada usia ini anak dapat melakukan gerakan diantaranya:
a) Menggunakan krayon
b) Menggunakan benda/alat
c) Meniru bentuk (menirukan gerakan orang lain)
2. Usia 4-6 tahun
Adapun beberapa tahap-tahap perkembangan usia 4-6 adalah
sebagai berikut:
a) Menggunakan pensil
b) Menggambar
c) Memotong dengan gunting
d) Menulis huruf cetak
Dari tahapan – tahapan tersebut diatas anak – anak perlu diberikan
kegiatan pengembangan dalam pengembangan motorik halus sedini
mungkin agar bermanfaat dalam pengembangan motoriknya yang lebih
kompleks dikemudian harinya.
c. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Motorik Halus.
Sumantri (2005: 146) berpendapat tujuan pengembangan motorik
halus pada usia TK diantaranya mampu mengembangkan motorik halus
15
yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. Mampu
menggerakan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari
seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda – benda.
Depdiknas (dalam Sumantri, 2005:146) menerangkan,
mengembangan motorik halus juga bertujuan untuk mampu
mengkoodinasikan indra mata dan aktivitas tangan serta mampu
mengendalikan emosi dalam beraktifitas motorik halus. Secara khusus
tujuan pengembangan motorik halus untuk anak TK adalah anak dapat
menunjukan kemampuan menggerakan anggota tubuhnya terutama
terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk
pengenalan menulis.
Sedangkan fungsi pengembangan motorik halus adalah mendukung
aspek pengembangan aspek lainnya seperti kognitif dan bahasa serta
sosial karena pada hakekatnya setiap pengembangan tidak dapat terpisah
satu sama lain.
Dari uraian di atas pengembangan motorik halus dapat dilakukan
melalui pengembangan kemampuan dasar yang lain, seperti kemampuan
kognitif (misalnya bermain puzzle), kemampuan untuk menolong diri
sendiri (mandiri), kemampuan bahasa (khususnya pramenulis), dan
kemampuan seni.
3. Hakikat Motorik Halus.
a. Pengertian Motorik Halus.
16
Disebut motorik halus bila hanya melibatkan bagian bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot otot kecil, karena itu tidak begitu
memerlukan tenaga. Gerakan halus ini memerlukan koordinasi yang
cermat. Contohnya gerakan mengambil benda dengan hanya ibu jari dan
telunjuk, gerakan memasukkan benda kecil ke dalam lubang, membuat
prakarya.
Pendapat Lerner (dalam Nugraha, 2007:10.24) bahwa
keterampilan motorik halus memerlukan koordinasi mata dan tangan.
Sehingga gerakan tangan perlu dikembangkan dengan baik.
Susanto (2011:164) menjelaskan,
Disebut dengan motorik halus (gerakan halus) bila
hanya melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan otot – otot kecil, karena itu tidak begitu
memerlukan tenaga. Namun begitu, gerakan halus ini
memerlukan koordinasi yang cermat.
Pada dua pendapat diatas motorik halus merupakan gerakan
pada bagian – bagian tertentu pada tubuh yang perlu koordinasi yang
cermat
Mahendra (dalam Sumantri, 2005:143) keterampilan motorik halus
(fine motor skill) merupakan keterampilan – keterampilan yang
memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot- otot kecil/ halus untuk
mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil.
Magil (dalam Sumantri , 2005:143) berpendapat,
Keterampilan motorik halus melibatkan koordinasi
neuromuscular (syaraf otot) yang memerlukan ketepatan derajat
tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini. Keterampilan jenis ini
17
sering disebut sebagai keterampilanyang memerlukan koordinasi
mata – tangan (hand –eye coordination). Contohnya: menulis,
melukis, bermain piano dan lain – lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, motorik halus adalah gerakan
yang menggunakan otot- otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu
juga memerlukan koordinasi yang cermat, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan
memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,
menggunting, menulis dan sebagainya.
b. Peran Guru dalam Meningkatkan Motorik Halus.
Susanto (2011: 192) menyatakan bahwa guru dalam satuan
pendidikan anak usia dini adalah mereka yang bertugas memfasilitasi
proses pengasuhan dan pembelajaran anak usia dini serta mengabdikan diri
pada lembaga pendidikan anak usia dini baik pada jalur pendidikan formal
maupun non formal serta memiliki komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Undang – Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (dalam Susanto, 2011:
193) menjelaskan bahwa pendidik/guru merupakan tenaga professional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
18
Sumantri (2005: 169) berpendapat beberapa yang perlu diperhatikan
dalam proses pengembangan keterampilan motorik anak usia dini adalah:
a) Kesiapan belajar
Apabila kegiatan pengembangan keterampilan motorik itu
dikaitkan dengan kesiapan belajar, maka dipelajari dengan waktu dan
usaha yang sama oleh orang yang sudah siap akan lebih unggul
ketimbang oleh orang yang belum siap belajar.
b) Kesempatan belajar
Banyak anak yang tidak berkesempatan untuk mempelajari motorik
karena hidup dalam lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan
belajar atau karena orang tua takut hal yang demikian akan melukai
anaknya.
c) Kesempatan berpraktik/latihan
Anak harus diberi waktu untuk berpraktik/latihan sebanyak yang
diperlukan untuk menguasai. Meskipun kualitas/latihan jauh lebih
penting ketimbang kuantitasnya.
d) Model yang baik
Dalam mempelajari aktifitas motorik, terutama gerakan yang cukup
sulit meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka untuk
19
mempelajari suatu dengan baik, anak harus dapat mencontoh yang
baik.
Guru anak usia dini di TK, adalah orang yang bertugas untuk
mendidik dan membimbing anak keararah tujuan yang dicita-citakan.
Dalam hal mengembangkan motorik halus anak tidak terlepas dari peran
guru, sehingga motorik halus anak dapat berkembang sesuai yang
diharapkan. Untuk itu pelayanan dalam perkembangan motorik halus
anak usia dini tidak hanya di serahkan pada pendidik di sekolah,
hendaknya orang tua ikut berpartisipasi dan bekerjasama dengan pendidik
untuk memberikan pelayanan terhadap perkembangan anak. Sehingga
perkembangan anak dapat dicapai secara optimal.
4. Melukis dengan Jari.
Dalam kamus bahasa inggris Slank & Idiom (2003: 97)
menerangkan bahwa (finger- paint) melukis dengan jari adalah
mengoleskan cat dengan jari dan bukannya dengan kuas.
Menurut Pamadhi dkk (2008: 3.35) melukis dengan jari
merupakan teknik melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa
menggunakan bantuan alat. Dengan demikian anak dapat mengganti kuas
dengan jari – jari tangannya secara langsung.
Kuncoro (2003: 6) berpendapat bahwa finger painting atau melukis
dengan jari adalah kegiatan untuk melatih motorik jari dan tangan sebagai
dasar keterampilan menggambar dan menulis. Kegiatan ini menjadi
20
menarik dimana jari anak bersentuhan langsung dengan medianya tinta
dan kertas.
Teknik ini dapat dimanfaatkan dalam praktik melukis untuk anak
dengan cara mencampur bahan pewarna yang murah dengan campuran
lem cair. Kemudian campuran bahan pewarna dengan lem cair di tuang ke
dalam mangkuk. Masing – masing mangkuk diisi dengan satu jenis
warna. Selanjutnya warna yang sudah bercampur secara sempurna dapat
digunakan anak untuk melukis secara langsung dengan jari – jari.
Melukis dengan jari, selain mengembangkan motorik halus anak
juga dapat melatih keberanian anak dalam berkarya serta mengandung
kewajaran spontanitas anak dalam melakukan jenis kegiatan ini. Hal ini
dapat dilihat dari cara anak menggunakan jari dan telapak tangannya
sebagai alat untuk berekspresi. Untuk kegiatan ini biasanya tidak banyak
diperlukan jenis warna yang di pakai, dua atau tiga warna saja sudah
memadai untuk anak.
Dalam kegiatan melukis dengan jari menggunakan bahan dan alat
sebagai berikut: tepung kanji, air, sabun diterjen, minyak goreng dan
pewarna (gincu).
Adapun langkah – langkah pelaksanaan melukis dengan jari
adalah:
a. Mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
21
b. Setelah bahan dan alat tersedia, bahan adonan dengan beberapa warna
di letakkan atau di oleskan ke karton pada beberapa tempat yang
diinginkan.
c. Lukislah bahan adonan yang telah di letakkan diatas kertas karton
tersebut dengan menggerakkan jari.
d. Setelah lukisan selesai biarkan beberapa saat sampai lukisan kering.
B. Penelitian Yang Relevan.
Sebelum melakukan penelitian ini penulis membaca penelitian yang
relevan dengan penelitian yang direncanakan ini yaitu:
1. Rahmi (2010) dengan judul penelitian “Peningkatan Konsentrasi, Motorik
Halus, Motivasi dan Estetika Anak Melalui Pembelajaran Finger Painting
di TK. Darul Falah Lubuk Buaya Padang”
2. Hertiana (2007) dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus Anak Melalui Karet Gelang Di TK Lillah Pasir Putih Tabing
Padang”
Penelitian tersebut difokuskan untuk melatih kekuatan otot / motorik halus
dalam menggunakan alat tulis melalui permainan karet gelang, sedangkan
penelitian yang penulis rencanakan ditujukan untuk melatih kelenturan jari
anak melalui kegiatan melukis.
C. Kerangka Konseptual.
Dari kajian teori yang telah dikemukakan di atas dapat, dapat di
kemukakan kerangka konseptual:
22
Kemampuan motorik halus anak rendah
Perencanaan kegiatan melukis dengan jari
Menyediakan bahan untuk melukis dengan jari
Pelaksanaan kegiatan melukis dengan jari
Perkembangan motorik halus anak meningkat melalui
melukis dengan jari
Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan beberapa langkah –
langkah diantaranya adalah:
a. Pengembangan motorik halus anak melalui melukis dengan jari
b. Menyedikan alat
c. Kegiatan melukis dengan jari
d. Bahan: tepung kanji, pewarna, kertas karton
e. Perkembangan motorik halus anak di Raudhatul Athfal Al-Qur’an
Thawalib Padang Padang
Setelah melihat kenyataan yang peneliti temui dilapangan bahwa
kemampuan anak dalam pengembangan motorik halus anak masih kurang,
23
peneliti membuat perencanaan pembelajaran yang dapat mengembangkan
motorik halus anak melalui melukis dengan jari yang dimulai dengan rencana
kegiatan mingguan, kegiatan harian serta mensetting kelas sesuai dengan
rencana yang sudah dibuat. Dari kegiatan yang dilaksanakan dapat dilihat
peningkatan motorik halus anak.
D. Hipotesis Tindakan.
Melalui melukis dengan jari dapat mengembangkan dan
meningkatkan motorik halus anak di Raudhatul Athfal Thawalib
Padangpanjang.
24
24
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) Yang disebut dengan Classroom action research. Menurut Susilo
(2010: 16) penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru
kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.
B. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian di laksanakan pada kelompok B1 Raudhatul Athfal
Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang. Dengan jumlah anak pada kelompok
tersebut sebanyak:
a. Laki –laki sebanyak 07 orang
b. Perempuan sebanyak 11 orang
c. Jumlah seluruhnya 18 orang
C. Prosedur Penelitian.
Adapun penelitian ini dilakukan, peneliti menggunakan metode
Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2006:97), metode ini merupakan
bentuk kajian yang bersifat reflektif. Penelitian dilakukan dalam beberapa
siklus, dimana masing – masing siklus terdiri dari empat langkah yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
25
Apabila tindakan pada siklus I hasilnya belum sesuai target yang
ditentukan, makan dilakukan kembali tindakan pada siklus II. Jika tindakan
pada siklus ke II juga belum sesuai dengan target yang di tentukan, maka akan
dilakukan kembali tindakan pada siklus yang ke III, dan begitu seterusnya.
Berdasarkan pendapat Kemmis (dalam Arikunto, 2006: 16) langkah
– langkah dalam prosedur penelitian yaitu:
1. Perencanaan
Langkah pertama yang peneliti lakukan yaitu menyusun rencana
pembelajaran yang merupakan program kerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang akan di capai.
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan
26
2. Pelaksanaan
Merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan.
Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menilai kemampuan anak
menunjukkan perbuatan yang benar dan slah sesuai dengan satuan kegiatan
harian yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan terdiri dari tiga bagian
utama yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Untuk lebih
jelas akan dikemukan sebagai berikut ini:
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelas dikemukan sebagai
berikut ini:
1) Kegiatan Awal ± 30 menit
a) Mencek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat duduk anak.
b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan
diberikan kepada anak.
c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui tanya
jawab dan percakapan.
2) Kegiatan Inti ± 60 menit
a) Pertama kali guru memperlihatkan peralatan melukis dengan jari
kepada anak.
b) Guru menyebutkan nama – nama bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan melukis dengan jari.
27
c) Guru membuat kesepakatan dan peraturan dalam kegiatan melukis
dengan jari bersama anak.
d) Guru mempersilahkan anak untuk melakukan kegiatan melukis
dengan jari.
e) Guru memberikan penghargaan kepada anak.
3) Kegiatan Akhir ± 30 menit
a) Guru mengadakan tanya jawab bersama anak tentang kegiatan yang
telah dilakukan.
b) Guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
c) Persiapan pulang dengan membaca doa dan bersalaman.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua juga terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya dikemukan
sebagai berikut ini:
a) Kegiatan Awal ± 30 menit
(a) Mencek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat duduk anak.
(b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan
diberikan kepada anak.
(c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui tanya
jawab dan percakapan.
28
b) Kegiatan Inti ± 60 menit
(a) Pertama kali guru memperlihatkan kembali peralatan yang akan
digunakan.
(b) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
(c) Guru membuat kesepakatan dan peraturan yang akan dilakukan
dalam melakukan kegiatan.
(d) Guru mempersilahkan anak melakukan kegiatan.
(e) Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada anak yang
mampu melakukan kegiatan, sedangkan yang belum bisa
melakukan kegiatan memberikan bimbingan dan motivasi.
c) Kegiatan Akhir ± 30 menit
(a) Guru berdiskusi bersama anak dengan mengadakan tanya jawab
kepada anak tentang kegiatan yang telah dilakukan anak.
(b) Guru menyimpulkan yang telah dilakukan anak dan melakukan
nyanyi bersama.
(c) Mengucapkan syukur ”Hamdalah” dan informasi besok.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga juga terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya dikemukan
sebagai berikut ini:
29
a) Kegiatan Awal ± 30 menit
(a) Mencek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat duduk
anak.
(b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan
diberikan kepada anak.
(c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui
tanya jawab dan percakapan.
b) Kegiatan Inti ± 60 menit
(a) Guru memperlihatkan kembali peralatan yang akan dilakukan
untuk melukis dengan jari.
(b) Guru memberikan penjelasan tentang cara pelaksanaan
kegiatan melukis dengan jari.
(c) Guru membuat peraturan dalam melakukan kegiatan bersama
anak.
(d) Guru mempersilahkan anak untuk melakukan tugas melukis
dengan jari.
(e) Guru memberikan penghargaan kepada anak yang dapat
melakukan kegiatan dengan baik.
(f) Memberikan arahan dan nasehat kepada anak yang masih
belum melakukan kegiatan dengan baik
30
c) Kegiatan Akhir ± 30 menit
(a) Guru mengadakan tanya jawab bersama anak.
(b) Guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan kepada
anak.
(c) Mengucapkan syukur ”Hamdalah” dan persiapan pulang.
d. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat juga terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya
dikemukan sebagai berikut ini:
a) Kegiatan Awal ± 30 menit
(a) Mencek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat duduk
anak.
(b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan
diberikan kepada anak.
(c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui
tanya jawab dan percakapan.
b) Kegiatan Inti ± 60 menit
(a) Guru memperlihatkan kembali peralatan yang akan digunakan
oleh anak.
(b) Guru kembali menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
(c) Guru kembali membuat kesepakatan dan peraturan dalam
kegiatan melukis dengan jari.
31
(d) Guru mempersilahkan anak untuk melakukan kegiatan
melukis dengan jari.
(e) Guru memberikan penghargaan kepada anak yang berhasil.
(f) Guru memberikan bimbingan kepada anak yang masih belum
mampu bekerja dengan baik.
c) Kegiatan Akhir ± 30 menit
(a) Guru mengadakan tanya jawab kepada anak, tentang kegiatan
yang telah dilakukan.
(b) Guru kembali menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan
anak.
(c) Mengucapkan syukur ”Hamdalah”dan persiapan untuk
pulang.
3. Pengamatan
Pengamatan adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku anak selama
penelitian berlangsung. Pada waktu melakukan pengamatan ini peneliti
bekerjasama seorang kolaborator yang juga teman sejawat, agar
pengamatan ini berjalan dengan baik dan lancar.
4. Refleksi
Selanjutnya penulis melakukan refleksi dengan menganalisis hasil tes lisan
dan nontes, dengan tujuan agar dapat mengetahui hasil atau dampak
pelaksanaan tindakan.
32
D. Instrumentasi
Alat dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Format observasi yaitu digunakan dalam pengamatan pada kegiatan
pengembangan berdasakan indikator yang ditentukan yang berkaitan
dengan proses belajar mengajar.
b. Dokumantasi.
Berupa kamera dan foto untuk merekam pembelajaran yang sedang
berlangsung yang mana penulis bekerja sama dengan kolaborator.
c. Hasil Belajar siswa.
Format ini berisikan mengenai penilaian pembelajaran yang telah
dilakukan selama pembelajaran berlangsung.
d. Format Wawacara
Format wawancara dilakukan untuk mengamati motorik halus anak
dengan menjawab beberapa pertanyaan terhadap proses pembelajaran
yang telah berlangsung tersebut tercapai.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data pada penelitian ini peneliti
menggunakan dengan cara:
1. Teknik Observasi
Observasi ini dilakukan dalam proses pembelajaran berlangsung dan hasil
observasi ditulis pada lebaran observasi.
33
2. Teknik Dokumentasi
Penulis menggunakan dokumentasi berupa fortofolio, format penilaian dan
hasil rekaman dalam pembelajaran.
3. Teknik Wawancara
Dilakukan untuk mengetahui keaktifan anak terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan.
F. Teknik Analisis Data
1. Hasil pengamatan dari lembar observasi.
Sudijono ( 2009: 43) mengemukakan data yang diperoleh selama
penelitian yang sedang berlangsung dianalisis baik secara kuantitatif
dengan pengolahan data menggunakan teknik presentase menggunakan
rumus.
P = F × 100%
N
Dengan penjelasn asebagai berikut:
P =Persentase
f = frekuensi nilai anak
N = jumlah anak
34
Tabel
Format Observasi
Kemampuan anak Dalam Peningkatan Kosakata
N
o Aspek yang dinilai
Nilai
Sangat
Tinggi Tinggi Rendah
Jumla
h anak %
Jumla
h anak %
Jumla
h anak %
1
Kemampuan anak
menggerakkan
jari tangan
2 Koordinasi mata
dengan jari tangan
3 Kelenturan jari
anak
Persentase rata – rata
2. Cara menganalisis hasil wawancara.
Tabel
Format Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari?
2
Apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan?
Setelah anak diwawancarai, maka hasil wawancara di rekapitulasi
langsung persentase setiap aktivitasnya.
35
3. Data tentang aktifitas anak yang diamati
Arikunto (2006: 241) menjelaskan untuk memperoleh hasil yang
maksimal terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka
penulis juga melakukan analisis secara kualitatif yaitu berupa narasi yang
menjelaskan tentang hasil penelitian kemampuan motorik anak yang
dilambangkan dengan Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T) dan Rendah (R).
Dengan demikian yang dikategorikan anak yang bernilai sangat tinggi berarti
anak sudah dikatakan mampu, anak yang kategori tinggi berarti anak masih
berkembang, dan anak yang kategori rendah berarti perlu bimbingan.
Menurut Miles dkk (dalam Pawito) menawarkan suatu teknik analisis
dengan interaktif model. Teknik analisis ini pada dasarnya terdiri dari 3
komponen yaitu reduksi data (data reductive), penyajian data (data display),
penarikan serta penyajian kesimpulan.
Data yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan tindakan
berikutnya. Keseluruhan data digunakan mengambil kesimpulan dari tindakan
yang dilakukan dan pengaruhnya terhadap peningkatan mutu pembelajaran.
Hasil analisis ini akan dimasukkan ke dalam laporan penilaian.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
(a) Deskripsi Data
a. Deskripsi Kondisi Awal
Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan, kemampuan motorik
halus anak di Raudhatul Athfal Al- qur’an Thawalib Padangpanjang masih
rendah. Hal ini terbukti pada sebagian besar anak di kelompok B1 mengalami
kurangnya kemampuan anak menggerakkan jari tangan, koordinasi mata dan
dengan jari tangan, dan kelenturan jari anak. Hasil observasi dalam
pembelajaran kemampuan motorik halus anak pada kondisi awal lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran (Sebelum Tindakan)
No Aspek yang dinilai
Nilai
Sangat Tinggi Tinggi Rendah
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
1 Kemampuan anak
menggerakkan jari tangan 2 11,1 4 22,2 12 66,6
2 Koordinasi mata dengan
jari tangan 2 11,1 5 27,7 11 61,1
3 Kelenturan jari anak 2 11,1 4 22,2 12 66,7
Persentase rata – rata 11,1 24,2 66,4
Dari Tabel 1 di atas, terlihat aspek motorik yang diamati diantaranya
kemampuan anak dalam menggerakkan jari tangan hanya 2 anak dengan
37
persentase 11,1% yang mampu melakukannya, 4 anak dengan persentase 22,2%
yang berkembang atau dengan sedikit bantuan dan 12 anak dengan persentase
66,6% yang masih perlu bimbingan atau bantuan dari guru dalam melakukannya.
Untuk koordinasi mata dan jari, 2 anak dengan persentase 11,1%, sedangkan 5
anak dengan persentase 27,7% mulai berkembang namun belum optimal dalam
koordinasi mata dengan jari tangan. Sedangkan 11 anak dengan persentase
66,1% masih perlu bantuan dan arahan dari guru. Dalam kelenturan jari 2 anak
dengan persentase 11,1% yang mampu melenturkan jari dan 4 anak dengan
persentase 22,2% yang mulai mampu melenturkan jari selanjutnya 12 anak
dengan 66,7% belum mampu melenturkan jarinya.
Grafik 1
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
dalam Proses Pembelajaran(Sebelum Tindakan)
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4
Pe
rse
nta
se ju
mla
h a
nak
Aspek yang dinilai
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
38
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelompok B1 Raudhatul
Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang pada semester 1 di bulan Desember
2011 sampai bulan Januari 2012. Dalam pelaksanaan tindakan ini di bagi atas
dua siklus. Siklus I tiga kali pertemuan pada siklus II dilaksanakan tiga
pertemuan. Hasil – hasil penelitian dan pembahasan pada tiap siklus dapat di
deskripsikan sebagai berikut:
2. Deskripsi Siklus I.
Siklus I dilakukan sebanyak empat kali pertemuan yang terdiri dari
rencana tindakan dan pelaksanaan.
a. Perencanaan.
Guru melakukan analisis untuk menentukan kurikulum untuk
menentukan kompetensi dan indikator yang akan disampaikan pada anak.
Kompetensi dasarnya adalah anak melakukan aktifitas fisik secara
terkoordinasi dalam rangka kelenturan, dan persiapan untuk keseimbangan,
kelincahan, dan melatih keberanian.
Perencanaan yang dilakukan adalah membuat persiapan mengajar
seperti Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan dilaksanakan dengan
komponen – komponennya adalah indikator, pegiatan pembelajaran,
alat/sumber, serta penilaian perkembangan anak yang terdiri dari alat dan hasil
penilaian, selanjutnya menentukan metode yang akan di gunakan dalam
kegiatan yaitu praktek langsung dan kemudian mempersiapkan media yang
akan di gunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.
39
b. Pelaksanaan.
Guru melaksanakan proses pembelajaran tentang kegiatan melukis
dengan jari sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah di
susun.
Siklus pertama dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilakukan 10 Desember 2011, pertemuan ke dua dilakukan tanggal 12
Desember 2011, pertemuan ketiga tanggal 13 Desember 2011, dan pertemuan
keempat tanggal 17 Desember 2011.
Pertemuan pertama
Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 Desember 2011
Tema : Tanaman
Sub Tema : Guna Tanaman (untuk di makan)
a. Kegiatan Awal + 30 menit
1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a
minta kemudahan dan do’a mau belajar.
2) Guru bercakap-cakap tentang tema.
3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.
b. Kegiatan inti + 60 menit
1) Guru memperkenalkan bahan yang akan digunakan kepada anak
2) Guru memperkenalkan contoh gambar melukis dengan jari yang akan
dilakukan anak.
40
3) Guru meminta anak mengulang kembali menyebutkan nama bahan dan
kegiatan yang akan dilakukan.
4) Anak mulai melakukan kegiatan melukis dengan jari.
5) Guru memperhatikan dan membimbing anak melakukan kegiatan melukis
dengan jari.
6) Anak masih ragu dalam melakukan melukis dengan jari dalam kegiatan.
7) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan.
c. Kegiatan Akhir + 30 menit
1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk
mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan
pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.
Pertemuan Kedua
Hari/ Tanggal : Senin, 12 Desember 2011
Tema : Tanaman
Sub Tema : Guna Tanaman (untuk hiasan)
a. Kegiatan Awal + 30 menit
1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a
minta kemudahan dan do’a mau belajar.
2) Guru bercakap-cakap tentang tema
41
3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.
4) Menyayi berkaitan dengan tema.
b. Kegiatan inti + 60 menit
1) Guru kembali memperlihatkan bahan dan gambar kepada anak.
2) Guru meminta anak mengulang kembali menyebutkan nama bahan yang
digunakan untuk kegiatan melukis dengan jari.
3) Anak kembali melakukan kegiatan melukis dengan jari.
4) Guru memperhatikan anak melakukan kegiatan dan membimbing anak
yang masih kurang mengerti dalam melakukan kegiatan.
5) Anak selesai melakukan kegiatan melukis dengan jari.
6) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan.
c. Kegiatan Akhir + 30 menit
1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk
mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan
pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.
42
Pertemuan Ketiga
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Desember 2011
Tema : Tanaman
Sub Tema : Tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan
a. Kegiatan Awal + 30 menit
1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a
minta kemudahan dan do’a mau belajar.
2) Guru bercakap-cakap tentang tema.
3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.
b. Kegiatan inti + 60 menit
1) Guru Memperkenalkan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
melukis dengan jari kepada anak.
2) Guru meminta anak mengulang kembali bahan - bahan yang diperlihatkan.
3) Anak yang masih ragu dalam kegiatan tersebut diberi bimbingan oleh
guru.
4) Anak selesai melakukan kegiatan melukis dengan jari.
5) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan.
c. Kegiatan Akhir + 30 menit
1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk
mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
43
3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan
pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.
Pertemuan Keempat
Hari/ Tanggal : Kamis, 15 Desember 2011
Tema : Tanaman
Sub Tema : Cara perkembang biakan tanaman
a. Kegiatan Awal + 30 menit
1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a
minta kemudahan dan do’a mau belajar.
2) Guru bercakap-cakap tentang tema.
3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.
4) Menyayi berkaitan dengan tema.
b. Kegiatan inti + 60 menit
1) Guru memperkenalkan bahan – bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan melukis dengan jari.
2) Guru meminta anak mengulang kembali nama bahan – bahan yang telah
diperlihatkan.
3) Anak mulai melakukan kegiatan melukis dengan jari.
4) Anak yang masih kurang dalam melakukan kegiatan tersebut diberi
bimbingan dan motivasi oleh guru
5) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan.
44
c. Kegiatan Akhir + 30 menit
1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk
mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan
pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.
Hasil evaluasi akhir dari siklus I ditemukan bahwa indikator tersebut
antara lain: cara anak menggerakkan jari, koordinasi mata dan jari tangan serta
kelenturan jari tangan. Ketuntasan minimal belum secara maksimal. Oleh karena
itu diadakan siklus II ini juga dilakukan dalam empat kali pertemuan.
c. Pengamatan.
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, maka
peneliti menemukan hal – hal sebagai berikut:
1. Anak merasa senang untuk mengikuti kegiatan ini, hal ini dapat terlihat di
saat anak melakukan kegiatan melukis anak belum mau berhenti
melakukan kegiatan.
2. Anak mau berusaha sampai mereka mampu melakukannya.
3. Pada saat anak melakukan kegiatan melukis dengan jari ini, banyak anak
yang belum mau menggerakkan jari dan tangannya.
45
Hasil pengamatan peningkatan kemampuan motrik halus anak melalui
kegiatan melukis dengan jari pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel
Tabel 2.
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan I)
N
o Aspek yang dinilai
Nilai
Sangat Tinggi Tinggi Rendah
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
1
Kemampuan anak
menggerakkan
jari tangan
3 16,6 4 22,2 11 61,1
2 Koordinasi mata
dengan jari tangan 4 22,2 6 33,3 8 44,4
3 Kelenturan jari
anak 4 22,2 5 27,7 9 50
Persentase rata – rata 20,3 27,7 51,8
Berdasarkan Tabel 2 di atas, hasil observasi kemampuan anak dalam
kegiatan melukis dengan jari setelah siklus I pada aspek kemampuan anak
menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 3 orang dengan persentase
16,6%, anak yang berkembang 4 orang dengan persentase 22,2%, dan anak
yang perlu bimbingan 11 orang dengan persentase 61,1%. Pada aspek
koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 4 orang dengan persentase
22,2%,anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,4%, dan anak
yang perlu bimbingan8 orang dengan persentase 44,4%. Untuk aspek
kelenturan jari anak, anak yang mampu 4 orang dengan persentase 22,2%,
46
anak yang berkembang 5 orang dengan persentase 27,7%, dan anak yang
perlu bimbingan 9 orang dengan pesentase 50%.
Grafik 2
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan I)
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3
Pe
rse
nta
se ju
mla
h a
nak
Aspek yang dinilai
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
47
Tabel 3
Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I
(Pertemuan I )
No Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari?
2 anak bisa
16 anak tidak bisa
2
Apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan?
2 anak bisa
16 anak bisa
Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 2 anak menjawab bisa, 16 anak
menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan? 2 anak menjawab bisa, 16 anak menjawab tidak bisa.
Tabel 4
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan II)
N
o Aspek yang dinilai
Nilai
Sangat Tinggi Tinggi Rendah
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
1
Kemampuan anak
menggerakkan
jari tangan
3 16,6 5 27,7 10 55,5
2 Koordinasi mata
dengan jari tangan 4 22,2 6 33,3 8 44,4
3 Kelenturan jari
anak 4 22,2 5 27,7 9 50
Persentase rata – rata 20,3 27,6 49,9
48
Berdasarkan Tabel 4 di atas, hasil observasi kemampuan anak pada aspek
kemampuan anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 3 orang
dengan persentase 16,6%, anak yang berkembang 5 orang dengan persentase
27,7%, dan anak yang perlu bimbingan 10 orang dengan persentase 55,5%.
Pada aspek koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 4 orang dengan
persentase 22,2%,anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,3%,
dan anak yang perlu bimbingan 8 orang dengan persentase 44,4%. Untuk
aspek kelenturan jari anak, anak yang mampu 4 orang dengan persentase
22,2%, anak yang berkembang 5 orang dengan persentase 27,7%, dan anak
yang perlu bimbingan 8 orang dengan pesentase 44,4%.
Grafik 3
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan II)
0
10
20
30
40
50
60
1 2 3
Pe
rse
nta
se ju
mla
h a
nak
Aspek yang dinilai
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
49
Tabel 5
Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I
(Pertemuan II)
No Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari?
3 anak bisa
15 anak tidak bisa
2
Apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan?
2 anak bisa
16 anak tidak bisa
Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 3 anak menjawab bisa, 15 anak
menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan jari dan
tangan? 2 anak menjawab bisa, 16 anak menjawab tidak bisa.
Tabel 6
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan III)
N
o Aspek yang dinilai
Nilai
Sangat Tinggi Tinggi Rendah
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
1
Kemampuan anak
menggerakkan
jari tangan
4 22,2 6 33,3 8 44,4
2 Koordinasi mata
dengan jari tangan 4 22,2 6 33,3 8 44,4
3 Kelenturan jari
anak 4 22,2 6 33,3 8 44,4
Persentase rata – rata 22,2 33,3 44,4
50
Berdasarkan Tabel di atas, hasil observasi pada aspek kemampuan
anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 4 orang dengan persentase
22,2%, anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,3%, dan anak
yang perlu bimbingan 8 orang dengan persentase 44,4%. Pada aspek
koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 4 orang dengan persentase
22,2%,anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,3%, dan anak
yang perlu bimbingan 8 orang dengan persentase 44,4%. Untuk aspek
kelenturan jari anak, anak yang mampu 4 orang dengan persentase 22,2%,
anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,4%, dan anak yang
perlu bimbingan 8 orang dengan pesentase 44,4%.
Grafik 4
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Kegiatan
Melukis Pembelajaran Siklus I (Pertemuan III)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
1 2 3
Pe
rse
nta
se ju
mla
h a
nak
Aspek yang dinilai
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
51
Tabel 7
Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I
(Pertemuan III)
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari?
3 anak bisa
15 anak tidak bisa
2 Apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan?
3 anak bisa
15 anak tidak bisa
Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat menggerakkan
tangan dan jari? Dinyatakan 3 anak menjawab bisa, 15 anak menjawab tidak bisa.
Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan jari dan tangan? 3 anak
menjawab bisa, 15 anak menjawab tidak bisa.
Tabel 8
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus I (Pertemuan IV)
N
o Aspek yang dinilai
Nilai
Sangat Tinggi Tinggi Rendah
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
1
Kemampuan anak
menggerakkan
jari tangan
5 27,7 7 38,8 6 33,3
2 Koordinasi mata
dengan jari tangan 5 27,7 7 38,8 6 33,3
3 Kelenturan jari
anak 4 22,2 6 33,3 7 38,8
Persentase rata – rata 5 25,8 7 26,9 6 35,1
Berdasarkan Tabel 8 di atas, hasil observasi pada aspek kemampuan
anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 5 orang dengan persentase
52
27,7%, anak yang berkembang 7 orang dengan persentase 38,8%, dan anak
yang perlu bimbingan 6 orang dengan persentase 33,3%. Pada aspek
koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 5 orang dengan persentase
27,7%,anak yang berkembang 7 orang dengan persentase 38,8%, dan anak
yang perlu bimbingan 6 orang dengan persentase 33,3%. Untuk aspek
kelenturan jari anak, anak yang mampu 4 orang dengan persentase 22,2%,
anak yang berkembang 6 orang dengan persentase 33,3%, dan anak yang
perlu bimbingan 7 orang dengan pesentase 38,8%.
Grafik 5
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Kegiatan
Melukis Pembelajaran Siklus I (Pertemuan IV)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1 2 3
Pe
rse
nta
se ju
mla
h a
nak
Aspek yang dinilai
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
53
Tabel 9
Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I
(Pertemuan IV)
No Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari?
5 anak bisa
13 anak tidak bisa
2
Apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan?
4 anak bisa
14 anak tidak bisa
Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 5 anak menjawab bisa, 13 anak
menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan? 4 anak menjawab bisa, 14 anak menjawab tidak bisa.
Berdasarkan Tabel dan grafik di atas, rata-rata persentase jumlah anak
paling tinggi dari pada rata-rata persentase jumlah anak yang tinggi dan rendah
tetapi belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal).
d. Refleksi
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan dalam kegiatan
pembelajaran, maka peneliti dengan guru yang berkolaborasi di kelas dapat
menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sudah sesuai dengan
rencana, berdasarkan hasil pengamatan dampak pembelajaran sudah ckup
berhasil, ini terlihat dari:
1. Perkembangan dalam kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan
melukis dengan jari sudah meningkat:
54
a. Kemampuan anak menggerakkan jari pada kondisi awal pada kondisi awal
11,1%, siklus I pada pertemuan I dan II 16,6%, pertemuan III 22.2%,
pertemuan IV meningkat menjadi 27,7%.
b. Koordinasi mata dan jari tangan pada kondisi awal 11,1%, siklus I pada
pertemuan I 22,2%, pertemuan II dan III 22,4%, dan pada pertemuan IV
meningkat menjadi 22,7%.
c. Kelenturan jari anak pada kondisi awal 11,1%,siklus I pada pertemuan
pertama I, II, III, IV sama nilainya 22,2%
2. Dari hasil wawancara masih ditemui anak yang belum optimal kemampuan
motorik halus.
Untuk mengatasi hal di atas dapat dilakukan hal sebagai berikut:
a. Mendampingi dan selalu memberi arahan serta motifasi anak dalam
kegiatan melukis dengan jari.
b. Membuat bahan kegiatan melukis dengan warna yang bervariasi.
Berdasarkan deskripsi data di atas, hasil dari data selama penelitian dalam
pembelajaran pada siklus I dianalisis dengan membuat rekapitulasi hasil
observasi dan wawancara. Rekapitulasi hasil observasi siklus I pertemuan I, II,
III dan IV dapat dilihat pada tabel berikut:
55
Tabel 10
Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari
Pada Siklus I
Aspek Yang Dinilai
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV
Nilai Nilai Nilai Nilai
Sangat
Tinggi
Tinggi Rendah Sangat
Tinggi
Tinggi Rendah Sangat
Tinggi
Tinggi Rendah Sangat
Tinggi
Tinggi Rendah
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Cara anak
menggerakkan jari 3 16,6 4 22,2 11 61,1 3 16,6 5 27,7 10 55,5 4 22,2 6 33,3 8 44,4 5 27,7 7 38,8 6 33,3
Koordinasi mata dan
jari tangan 4 22.2 6 33,3 8 44,4 4 22,4 6 33,3 8 44,4 4 22,2 6 33,3 8 44,4 5 27,7 7 38,8 6 33,3
Kelenturan jari anak 4 22,2 5 27,7 9 50 4 22,4 5 27,7 9 50 4 22,2 6 33,3 8 44,4 4 22,2 6 33,3 7 38,8
Persentase rata- rata 4 20,3 5 27,7 8 51,8 4 20,3 5 27,6 9 49,9 4 22,2 6 33,3 8 44,4 5 25,8 7 37,3 6 3,7
56
Dari rekapitulasi data diatas ditemukan pada pertemuan I rata-rata
persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah 20,3%, untuk kategori anak
Tinggi (T) adalah 27,7%, dan untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak
51,8%. Sedangkan pada pertemuan II rata-rata persentase anak kategori Sangat
Tinggi (ST) adalah 20,3%, untuk kategori anak Tinggi (T) adalah 27,6%, dan
untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak 49,9%. Sedangkan pada
pertemuan III rata-rata persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah
20,2%, untuk kategori anak Tinggi (T) adalah 33,3%, dan untuk anak kategori
Rendah (R) adalah sebanyak 44,4%. Sedangkan pada pertemuan IV rata-rata
persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah 25,8%, untuk kategori anak
Tinggi (T) adalah 37,7%, dan untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak
3,7%.
Berdasarkan rekapitulasi data diatas, rata-rata persentase jumlah anak lebih
tinggi dari pada rata-rata persentase jumlah anak yang tinggi dan rendah tetapi
belum tercapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), kriteria ketuntasan minimal
adalah 75%. Sehingga penelitian ini dilanjutkan pada Siklus II.
3. Deskripsi Siklus II.
Dari hasil pelaksanaan siklus I, ternyata belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Sebab peningkatan motorik halus anak pada siklus I
masih di bawah 75%. Maka peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II yang
dilakukan sebanyak 3 kali. Dibandingkan dari hasil siklus I, hasil yang dinilai
dalam observasi mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah mencapai
57
KKM, sedangkan dari hasil wawancara yang dilakukan di akhir siklus II
dibandingkan hasil siklus I menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak
sudah meningkat.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II ini sama seperti siklus I yaitu
peneliti membuat persiapan mengajar seperti membuat RKH yang akan
dilaksanakan dengan kegiatan permainan yang lebih membangun motivasi anak
sehingga anak merasa tertarik untuk melakukan kegiatan dalam melukis, Peneliti
menukar bahan melukis denga warna yang lebih menarik.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II peneliti melakukan persiapan yang lebih matang
agar tindakan pada siklus II lebih baik dari siklus I. Pada Siklus II anak sudah
dapat belajar sendiri tanpa ditunggu guru sedangkan anak yang kurang mampu
dijadikan satu kelompok dan dibimbing oleh guru sampai anak mempu
menggerakkan jari dan tangan dalam pembelajaran.
Pertemuan pertama
Hari/ Tanggal : Sabtu, 17 Desember 2011
Tema : Binatang
Sub Tema : Macam – macam binatang
a. Kegiatan Awal + 30 menit
1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a
minta kemudahan dan do’a mau belajar.
58
2) Guru bercakap-cakap tentang tema.
3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.
b. Kegiatan inti + 60 menit
1) Guru memperkenalkan bahan yang akan digunakan kepada anak
2) Guru memperkenalkan contoh gambar melukis dengan jari yang akan
dilakukan anak.
3) Guru meminta anak mengulang kembali menyebutkan nama bahan dan
kegiatan yang akan dilakukan.
4) Anak mulai melakukan kegiatan melukis dengan jari.
5) Guru memperhatikan dan membimbing anak melakukan kegiatan melukis
dengan jari.
6) Anak masih ragu dalam melakukan melukis dengan jari dalam kegiatan.
7) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan.
c. Kegiatan Akhir + 30 menit
1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk
mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan
pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.
59
Pertemuan Kedua
Hari/ Tanggal : Senin, 19 Desember 2011
Tema : Binatang
Sub Tema : Binatang yang hidup di darat
a. Kegiatan Awal + 30 menit.
1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a
minta kemudahan dan do’a mau belajar.
2) Guru bercakap-cakap tentang tema.
3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.
4) Menyayi berkaitan dengan tema.
b. Kegiatan inti + 60 menit.
1) Guru kembali memperlihatkan bahan dan gambar kepada anak.
2) Guru meminta anak mengulang kembali menyebutkan nama bahan yang
digunakan untuk kegiatan melukis dengan jari.
3) Anak kembali melakukan kegiatan melukis dengan jari.
4) Guru memperhatikan anak melakukan kegiatan dan membimbing anak
yang masih kurang mengerti dalam melakukan kegiatan.
5) Anak selesai melakukan kegiatan melukis dengan jari.
6) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan.
60
c. Kegiatan Akhir + 30 menit
1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk
mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan
pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.
Pertemuan Ketiga
Hari/ Tanggal : Kamis, 22 Desember 2011
Tema : Binatang
Sub Tema : Tempat hidup binatang
a. Kegiatan Awal + 30 menit
1) Guru mengatur tempat duduk anak dengan rapi kemudian membaca do’a
minta kemudahan dan do’a mau belajar.
2) Guru bercakap-cakap tentang tema.
3) Mengadakan tanya jawab tentang tema.
b. Kegiatan inti + 60 menit
1) Guru Memperkenalkan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
melukis dengan jari kepada anak.
2) Guru meminta anak mengulang kembali bahan - bahan yang diperlihatkan.
3) Anak yang masih ragu dalam kegiatan tersebut diberi bimbingan oleh
guru.
4) Anak selesai melakukan kegiatan melukis dengan jari.
61
5) Guru mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan.
c. Kegiatan Akhir + 30 menit.
1) Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
2) Guru mengevaluasi anak secara lisan tentang materi yang di pelajari untuk
mengetahui berhasil atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tepuk tangan dan
pujian kepada anak dan mengucapkan Alhamdulillah.
d. Pengamatan
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, maka peneliti
menemukan hal – hal sebagai berikut:
1. Anak merasa senang untuk mengikuti kegiatan ini, hal ini dapat terlihat di
saat anak melakukan kegiatan melukis anak belum mau berhenti melakukan
kegiatan.
2. Anak mau dan semakin mampu melakukan kegiatan melukis dengan jari.
3. Anak mampu mengkoordinasikan mata dan jari tangan.
4. Anak mampu melenturkan jari.
Hasil pengamatan peningkatan kemampuan motrik halus anak melalui
kegiatan melukis dengan jari pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada
tabel.
62
Tabel 11
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan I)
N
o Aspek yang dinilai
Nilai
Sangat Tinggi Tinggi Rendah
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
1
Kemampuan anak
menggerakkan
jari tangan
7 38,8 7 38,8 4 22,2
2 Koordinasi mata
dengan jari tangan 7 38,8 7 38,8 3 16,6
3 Kelenturan jari
anak 8 44,4 7 38,8 2 11,1
Persentase rata – rata 40,6 38,8 16,6
Berdasarkan Tabel 10 di atas, hasil observasi kemampuan anak pada
aspek kemampuan anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 7
orang dengan persentase 38,8%, anak yang berkembang 7 orang dengan
persentase 38,8%, dan anak yang perlu bimbingan 4 orang dengan persentase
22,2%. Pada aspek koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 8 orang
dengan persentase 44,4%,anak yang berkembang 7 orang dengan persentase
38,8%, dan anak yang perlu bimbingan 3 orang dengan persentase 16,7%.
Untuk aspek kelenturan jari anak, anak yang mampu 8 orang dengan
persentase 44,4% anak yang berkembang 7 orang dengan persentase 38,8%,
dan anak yang perlu bimbingan 2 orang dengan pesentase 11,1%.
63
Grafik 6
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Kegiatan Melukis
Pembelajaran Siklus II (Pertemuan I)
Tabel 12
Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II
(Pertemuan I)
No Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari?
5 anak bisa
13 anak tidak bisa
2
Apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan?
6 anak bisa
12 anak bisa
Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 5 anak menjawab bisa, 13 anak
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
1 2 3
Pe
rse
nta
se ju
mla
h a
nak
Aspek yang dinilai
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
64
menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan? 6 anak menjawab bisa, 12 anak menjawab tidak bisa.
Tabel 13
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan II)
No Aspek yang dinilai
Nilai
Sangat Tinggi Tinggi Rendah
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
1
Kemampuan anak
menggerakkan
jari tangan
14 77,7 3 16,6 1 5,5
2 Koordinasi mata
dengan jari tangan 13 72,2 4 22,2 1 5,5
3 Kelenturan jari
anak 14 77,7 3 16,6 1 5,5
Persentase rata – rata 75,8 18,4 5,5
Berdasarkan Tabel di atas, hasil observasi pada aspek kemampuan
anak menggerakkan jari tangan, anak yang mampu 14 orang dengan
persentase 77,7%, anak yang berkembang 3 orang dengan persentase 16,6%,
dan anak yang perlu bimbingan 1 orang dengan persentase 5,5%. Pada aspek
koordinasi mata dan jri tangan, anak yang mampu 13 orang dengan persentase
72,2%,anak yang berkembang 4 orang dengan persentase 22,2%, dan anak
yang perlu bimbingan 1 orang dengan persentase 5,5%. Untuk aspek
kelenturan jari anak, anak yang mampu 14 orang dengan persentase 77,7%,
anak yang berkembang 3 orang dengan persentase 16,6%, dan anak yang
perlu bimbingan 2 orang dengan pesentase 5,5%.
65
Grafik 7
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Kegiatan Melukis
Pembelajaran Siklus II (Pertemuan II)
Tabel 14
Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II
(Pertemuan II)
No Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari?
8 anak bisa
10 anak tidak bisa
2
Apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan?
9 anak bisa
9 anak tidak bisa
Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 8 anak menjawab bisa, 10 anak
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 2 3
Pe
rse
nta
se ju
mla
h a
nak
Aspek yang dinilai
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
66
menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan? 9 anak menjawab bisa, 9 anak menjawab tidak bisa.
Tabel 15
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan
Melukis dengan Jari pada Siklus II (Pertemuan III)
N
o
Aspek yang
dinilai
Nilai
Sangat Tinggi Tinggi Rendah
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
Jumlah
anak %
1
Kemampuan
anak
menggerakkan
jari tangan
16 88,8 2 11,1 0 0
2
Koordinasi mata
dengan jari
tangan
17 94,4 1 5,5 0 0
3 Kelenturan jari
anak tangan anak 17 94,4 1 5,5 0 0
Persentase rata – rata 92,5 7,3 0
Berdasarkan Tabel 14 di atas, hasil observasi kemampuan anak dalam
kegiatan melukis dengan jari pada aspek kemampuan anak menggerakkan jari
tangan, anak yang mampu 16 orang dengan persentase 88,8%, anak yang
berkembang 2 orang dengan persentase 11,I%, dan anak yang perlu
bimbingan 0 orang dengan persentase 0%. Pada aspek koordinasi mata dan jri
tangan, anak yang mampu 17 orang dengan persentase 94,4%, anak yang
berkembang 1 orang dengan persentase 5,5%, dan anak yang perlu bimbingan
0 orang dengan persentase 0%. Untuk aspek kelenturan jari anak, anak yang
67
mampu 17 orang dengan persentase 94,4%, anak yang berkembang 1 orang
dengan persentase 5,5%, dan anak yang perlu bimbingan 0 orang dengan
pesentase 0%.
Grafik 8
Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak dalam
Kegiatan Melukis Pembelajaran Siklus II (Pertemuan III)
Tabel 16
Hasil Wawancara Anak Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II
(Pertemuan III )
No Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari?
10 anak bisa
8 anak tidak bisa
2
Apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan?
10 anak bisa
8 anak tidak bisa
0
20
40
60
80
100
1 2 3
Pe
rse
nta
se ju
mla
h a
nak
Aspek yang diamati
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
68
Pada pertanyaan pertama dibahas tentang apakah kamu dapat
menggerakkan tangan dan jari? Dinyatakan 10 anak menjawab bisa, 8 anak
menjawab tidak bisa. Untuk pertanyaan kedua apakah kamu bisa melenturkan
jari dan tangan? 10 anak menjawab bisa, 8 anak menjawab tidak bisa.
d. Refleksi
Setelah diadakan perencanaan, tindakan dan pengamatan lalu peneliti
melakukan refleksi, ternyata pada siklus II dengan pertemuan I, pertemuan II,
pertemuan III sudah ada peningkatan pada motorik halus anak dalam
kegiatan melukis dengan jari dapat terlihat sebagai berikut:
1. Perkembangan dalam kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan
melukis dengan jari meningkat:
a. Kemampuan anak menggerakkan jari pada kondisi awal pada kondisi
siklus II pada pertemuan I 38,8%, pertemuan II 77,7%, dan pertemuan
III meningkat menjadi 88,8%.
b. Koordinasi mata dan jari tangan pada siklus II pada pertemuan I 44,4%,
pertemuan II 72,2% dan pertemuan III meningkat menjadi 94,4%.
c. Kelenturan jari anak pada siklus II pada pertemuan pertama I 44,4%,
pertemuan II 72,2%, dan pertemuan III meningkat menjadi 94,4%.
2. Dari hasil wawancara masih ditemui anak yang belum optimal kemampuan
motorik halusnya.
3. Adanya upaya perbaikan yang dilakukan peneliti sehingga pada
pembelajaran pada siklus II menjadi lebih baik.
69
4. Kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran sangat membantu guru dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
5. Kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran sangat membantu guru
dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Paparan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan
pada siklus II mengalami peningkatan proses dan hasil belajar yang sangat
memuaskan. Dari pencapaian siklus I dan siklus II dengan kegiatan melukis
dengan jari dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak Raudhatul
Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang.
Berdasarkan deskripsi data di atas, hasil dari data selama penelitian
dalam pembelajaran pada siklus II dianalisis dengan membuat rekapitulasi
hasil observasi dan wawancara. Rekapitulasi hasil observasi siklus II
pertemuan I, II, III dapat dilihat pada tabel berikut:
70
Tabel 17
Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Kegiatan Melukis dengan Jari
Pada Siklus II
Aspek Yang Dinilai
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Nilai Nilai Nilai
Sangat
Tinggi
Tinggi Rendah Sangat
Tinggi
Tinggi Rendah Sangat
Tinggi
Tinggi Rendah
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Jmlh
Anak %
Cara anak
menggerakkan jari 7 38,8 4 22,2 3 16,6 14 77,7 3 16,6 1 5,5 16 88,8 2 11,1 0 0
Koordinasi mata dan
jari tangan 8 44,4 4 22,2 3 16,6 13 72,2 4 22,2 1 5,5 17 94,4 1 5,5 0 0
Kelenturan jari anak 8 44,4 3 16,6 3 16,6 14 77,7 3 16,6 1 5,5 17 94,4 1 5,5 0 0
Persentase rata- rata 7 40,6 4 38,8 3 16,6 14 75,8 3 18,4 1 5,5 17 92,5 1 5,5 0 0
71
Dari rekapitulasi data diatas ditemukan pada pertemuan I rata-rata
persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah 40,6%, untuk kategori anak
Tinggi (T) adalah 38,8%, dan untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak
16,6%. Sedangkan pada pertemuan II rata-rata persentase anak kategori Sangat
Tinggi (ST) adalah 75,8%, untuk kategori anak Tinggi (T) adalah 18,4%, dan
untuk anak kategori Rendah (R) adalah sebanyak 5,5%. Sedangkan pada
pertemuan III rata-rata persentase anak kategori Sangat Tinggi (ST) adalah
92,5%, untuk kategori anak Tinggi (T) adalah 5,5%, dan untuk anak kategori
Rendah (R) adalah sebanyak 0%.
Berdasarkan rekapitulasi data diatas, rata-rata persentase jumlah anak lebih
tinggi dari pada rata-rata persentase jumlah anak yang tinggi dan rendah dengan
demikian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sudah tercapai.
B. Analisis Data
1. Analisis Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan rencana,
berdasarkan hasil pengamatan dampak pembelajaran belum cukup berhasil,
ini terlihat dari:
a. Peningkatan kemampuan motorik halus anak dalam proses pembelajaran
meningkat yaitu:
1) Cara anak menggerakkan jari, anak yang mencapai persentase sangat
tinggi memperoleh nilai dari 16,7% menjadi 27,7%.
72
2) Koordinasi mata mata dengan jari tangan, anak yang mencapai
persentase sangat tinggi memperoleh nilai dari 22,2% menjadi 38.8 %.
3) Kelenturan jari dan tangan, anak yang mencapai persentase sangat
tinggi memperoleh nilai dari 22,2% menjadi 22,2%.
b. Ditinjau dari aktivitas guru, pembelajaran pada siklus I sudah berjalan
baik dan berhasil, hal ini terlihat dari persentase kemampuan anak yang
semakin meningkat, selain dari hal positif yang telah dicapai adapula hal-
hal yang harus menjadi perhatian guru yaitu:
1) Masih ada anak yang perlu bimbingan dalam melakukan kegiatan
melukis dengan jari, sehingga kemampuan motorik halus anak belum
berkembang dengan baik.
2) Semua indikator yang dinilai pada siklus I belum tercapai secara
maksimal.
3) Masih ada anak yang belum termotivasi dan tertarik dalam mengikuti
kegiatan dan pembelajaran.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, Peneliti melakukan hal sebagai
berikut:
1) Mendampingi dan memperhatikan anak secara individual/
terutama bagi anak-anak yang masih mengalami kesulitan dengan
kegiatan yang dilakukan.
2) Merancang pembelajaran dengan memperhatikan kondisi anak
73
3) Merefisi kembali semua indikator yang belum tercapai pada siklus
I.
2. Analisis Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II jumlah anak
yang memperoleh rata-rata mampu meningkat dan mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapakan. Hal ini terlihat dari
persentase rata-rata pertemuan III siklus II 92,5%. Hal ini berarti kegiatan
melukis dengan jari dapat meningkatkan kosakata anak RA Al-Qur’an
Thawalib Padangpanjang melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
75%.
Kegiatan melukis dengan jari untuk meningkatkan kemampuan
motorik anak nilai rata-rata yang diperoleh dalam pencapaian keseluruhan
sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peningkatan
kemampuan motorik anak melalui kegiatan melukis dengan jari di Raudhatul
Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang terjadi peningkatan mulai dari
kondisi awal, siklus I sampai kepada siklus II.
C. Pembahasan
Hasil penelitian peningkatan kemampuan motorik halus anak di Raudhatul
Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang, diperlukan pembahasan guna
menjelaskan dan memperdalam kajian dalam penelitian ini.
Kondisi awal diperoleh gambaran kemampuan motorik halus anak masih
rendah dimana sebagian anak di Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib
74
Padangpanjang mengalami kesulitan ketika guru memberikan kegiatan melukis
dengan jari. Hal ini karena kurangnya pengelolaan kegiatan pembelajaran
sehingga motorik halus anak tidak meningkat.
Setelah melihat kondisi awal tentang kemampuan motorik halus anak di
Raudhatul Athfal Al-Qur’an Thawalib Padangpanjang, peneliti melakukan
tindakan untuk meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan melukis
dengan jari.
Pada Siklus I ini, peneliti melakukan kegiatan melukis dengan jari. Pada
kegiatan melukis dengan jari ini setiap anak diberikan alat yang digunakan untuk
kegiatan melukis dengan jari. Disini anak sangat senang dan gembira ketika mulai
melakukan kegiatan melukis. Pada kegiatan ini, anak juga juga terlihat
bersemangat ketika gambar yang mereka lukis dengan jari sudah terlihat dan anak
juga melihat perbedaan dari gambar mereka yang semula hanya kertas polos
berubah menjadi berbentuk sebuah gambar.
Untuk mencapai hasil yang lebih optimal, peneliti melakukan kegiatan
pembelajaran yang lebih menarik pada Siklus II dengan mengganti dengan
warna yang berbeda yang membuat anak semakin tertarik dan termotivasi dalam
melakukan kegiatan melukis dengan jari sehingga terlihat peningkatan motorik
halus anak melalui melukis dengan jari. Berdasarkan tindakan penelitian Siklus I
dan Siklus II dapat dijabarkan keberhasilan kegiatan melukis dengan jari sebagai
berikut :
75
1. Ditinjau dari aktivitas guru, pembelajaran pada Siklus II sudah berjalan
dengan baik dan berhasil.
2. Kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan melukis dengan jari
meningkat :
a. Cara anak menggerakkan jari, anak yang mencapai persentase sangat tinggi
memperoleh nilai dari 27,7% meningkat menjadi 88,8%.
b. Koordinasi mata dengan jari tangan, anak yang mencapai persentase sangat
tinggi memperoleh nilai dari 27.7% meningkat menjadi 94.4%.
c. Kelenturan jari dan tangan, anak yang mencapai persentase sangat tinggi
memperoleh nilai dari 22,2% meningkat menjadi 94.4%.
95
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan.
Berdasarkan temuan dan pembahasan sebelumnya, dapat diajukan
simpulan berikut ini.
1. Anak usia TK adalah usia bermain sehingga pembelajaran yang dilakukan
di TK dengan cara bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.
2. Perkembangan motorik halus juga pendukung pengembangan lainnya
seperti pengembangan kognitif, bahasa,sosial, dan emosional anak.
3. Melalui kegiatan melukis dengan jari dapat memberikan pengaruh yang
baik dalam meningkatkan kemampuan motorik halus yang akan
berpengaruh pada kegiatan belajar terutama pada kelenturan jari anak, hasil
belajar anak dapat terlihat dari adanya peningkatan persentase dari siklus I
ke siklus II.
B. Saran.
Berdasarkan simpulan diatas, diajukan saran – saran berikut ini.
1. Pihak sekolah sebaiknya juga menyediakan alat – alat yang dapat
mengembangkan kemampuan motorik anak khususnya motorik halus.
2. Guru TK di harapkan dapat menggunakan permainan dalam pembelajaran
sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan motorik halus
anak.
96
3. Guru hendaknya mampu menggunakan berbagai macam metode dalam
memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga anak tidak merasa jenuh
dan tujuan pembelajaran tercapai.
4. Bagi peneliti yang lain diharapkan dapat mengungkapkan lebih jauh
tentang perkembangan kemampuan motorik halus anak melalui metode dan
media pembelajaran lainnya.
5. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber
ilmu pengetahuan guna menambah wawasan.
6. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengamati dan
mengembangkan media – media lain yang dapat berguna dalam melatih
keterampilan motorik halus anak.
97
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Depdiknas. 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA. Jakarta:
Depdiknas.
Depdiknas. 2008. Pengembangan Kemampuan Motorik Halus di TK. Jakarta:
Direktorat Pembinaan TK dan SD
Hertiana, Nouwellis. 2011. “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Permainan Karet Gelang(Skripsi)” . Padang: Univaersitas Negeri
Padang.
Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan PengembanganAnak Usia TK. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kuncoro, Estu. 2003. Finger Painting 1. Jakarta: PT.Gramedia Widia Sarana
Indonesia.
Matulessy, Max. 2003. Kamus Bahasa Inggris Slank dan Idiom. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Nugraha, Ali dkk. 2007. Kurikulum dan Bahan Ajar TK. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Pamadi, Hajar. Sukardi S Evan. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Pemerintah RI. 2011. Undang – Undang SISDIKNAS. Jakarta: Sinar Grafika..
98
Sumantri. 2005. Model Pengembangan keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Samsudin. 2007. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak – kanak. Jakarta: Litera
Perdana Media Group.
Syaodih, Ernawulan. 2008. Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini. Jakarta:
Penerbit Universitas Terbuka.
Sujiono, Nurani Yuliani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT. Indeks.
Susilo. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Wasik A. Barbara. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
http://www.paudni.kemdiknas.go.id/bppnfi5/catatan-143-id-motorik-halus.html
http://fathurrahman1703.multiply.com/journal/item/4
99
LAMPIRAN 1
Lembar Penilaian
Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran
pada Kondisi Awal (Sebelum Tindakan)
No Nama Anak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Aviva Sherly T T R
2 Aisyah Nurul Hikmah T R T
3 Aurel Bintang Pratama R R R
4 Azhara Anindiya ST ST ST
5 Habied Permana R R R
6 Irfan Gunawan ST ST ST
7 Karin Dafi Anjani R R R
8 Lirobbihim Sujjada R R R
9 M.Zacky Maulana R R T
10 Meisya Rizki Geofani T T T
11 M.Fikru Ma’arif R R R
12 Nabil Zahran R R R
13 Nurul Husna Zakiya R T R
14 Putri Ulfa Zahra R R R
15 Putri Rahayu Amanda R R R
16 Rihadatu Ulya T T T
17 Yelina Khairunnisa R R R
18 Nasywa Rahma Dhini R T R
Ketengan :
Aspek Yang Dinilai :
1. Cara anak menggerakkan jari
2. Koordinasi mata dengan jari tangan
3. Kelenturan jaritangan
Kriteria Penilaian :
Sangat Tinggi (ST)
Bekerja mandiri
Tidak ada kesalahan
Tinggi (T)
Bekerja mandiri
Masih terdapat kesalahan
Rendah (R)
Bekerja masih perlu bimbingan
Masih terdapat banyak kesalahan
100
LAMPIRAN 2
Lembar Penilaian
Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus I (Pertemuan I)
No Nama Anak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Aviva Sherly T T T
2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T
3 Aurel Bintang Pratama R R R
4 Azhara Anindiya ST ST ST
5 Habied Permana T R R
6 Irfan Gunawan ST R ST
7 Karin Dafi Anjani R T R
8 Lirobbihim Sujjada R R R
9 M.Zacky Maulana R R T
10 Meisya Rizki Geofani T ST T
11 M.Fikru Ma’arif R T T
12 Nabil Zahran R R R
13 Nurul Husna Zakiya R T R
14 Putri Ulfa Zahra R R R
15 Putri Rahayu Amanda R R R
16 Rihadatu Ulya ST T ST
17 Yelina Khairunnisa R T R
18 Nasywa Rahma Dhini R ST ST
Ketengan :
Aspek Yang Dinilai :
4. Cara anak menggerakkan jari
5. Koordinasi mata dengan jari tangan
6. Kelenturan jaritangan
Kriteria Penilaian :
Sangat Tinggi (ST)
Bekerja mandiri
Tidak ada kesalahan
Tinggi (T)
Bekerja mandiri
Masih terdapat kesalahan
Rendah (R)
Bekerja masih perlu bimbingan
Masih terdapat banyak kesalahan
101
LAMPIRAN 3
Lembar Penilaian
Kemampuan Motorik Halus Anak ddalam Proses Pembelajaran
pada Siklus I (Pertemuan II)
No Nama Anak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Aviva Sherly T T T
2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T
3 Aurel Bintang Pratama R R R
4 Azhara Anindiya ST ST ST
5 Habied Permana T R R
6 Irfan Gunawan ST R ST
7 Karin Dafi Anjani R T T
8 Lirobbihim Sujjada R R R
9 M.Zacky Maulana R R R
10 Meisya Rizki Geofani T ST ST
11 M.Fikri Ma’arif R T R
12 Nabil Zahran R R T
13 Nurul Husna Zakiya T T R
14 Putri Ulfa Zahra R R R
15 Putri Rahayu Amanda R R R
16 Rihadatu Ulya ST T ST
17 Yelina Khairunnisa R T T
18 Nasywa Rahma Dhini R ST R
Ketengan :
Aspek Yang Dinilai :
7. Cara anak menggerakkan jari
8. Koordinasi mata dengan jari tangan
9. Kelenturan jaritangan
Kriteria Penilaian :
Sangat Tinggi (ST)
Bekerja mandiri
Tidak ada kesalahan
Tinggi (T)
Bekerja mandiri
Masih terdapat kesalahan
Rendah (R)
Bekerja masih perlu bimbingan
Masih terdapat banyak kesalahan
102
LAMPIRAN 4
Lembar Penilaian
Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus I (Pertemuan III)
No Nama Anak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Aviva Sherly T T T
2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T
3 Aurel Bintang Pratama R R R
4 Azhara Anindiya ST ST ST
5 Habied Permana ST R R
6 Irfan Gunawan ST R ST
7 Karin Dafi Anjani R T T
8 Lirobbihim Sujjada R R R
9 M.Zacky Maulana R R R
10 Meisya Rizki Geofani T ST T
11 M.Fikri Ma’arif R T R
12 Nabil Zahran T R T
13 Nurul Husna Zakiya T T R
14 Putri Ulfa Zahra T R ST
15 Putri Rahayu Amanda R R R
16 Rihadatu Ulya ST T ST
17 Yelina Khairunnisa R T T
18 Nasywa Rahma Dhini R ST R
Ketengan :
Aspek Yang Dinilai :
10. Cara anak menggerakkan jari
11. Koordinasi mata dengan jari tangan
12. Kelenturan jaritangan
Kriteria Penilaian :
Sangat Tinggi (ST)
Bekerja mandiri
Tidak ada kesalahan
Tinggi (T)
Bekerja mandiri
Masih terdapat kesalahan
Rendah (R)
Bekerja masih perlu bimbingan
Masih terdapat banyak kesalahan
103
LAMPIRAN 5
Lembar Penilaian
Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus I (Pertemuan VI)
No Nama Anak Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Aviva Sherly T T T
2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T
3 Aurel Bintang Pratama R R R
4 Azhara Anindiya ST ST ST
5 Habied Permana ST R R
6 Irfan Gunawan ST R ST
7 Karin Dafi Anjani T T T
8 Lirobbihim Sujjada R R R
9 M.Zacky Maulana R R R
10 Meisya Rizki Geofani T ST T
11 M.Fikri Ma’arif R T R
12 Nabil Zahran T ST T
13 Nurul Husna Zakiya T T R
14 Putri Ulfa Zahra T T ST
15 Putri Rahayu Amanda R R R
16 Rihadatu Ulya ST T ST
17 Yelina Khairunnisa ST T T
18 Nasywa Rahma Dhini R ST R
Ketengan :
Aspek Yang Dinilai :
13. Cara anak menggerakkan jari
14. Koordinasi mata dengan jari tangan
15. Kelenturan jaritangan
Kriteria Penilaian :
Sangat Tinggi (ST)
Bekerja mandiri
Tidak ada kesalahan
Tinggi (T)
Bekerja mandiri
Masih terdapat kesalahan
Rendah (R)
Bekerja masih perlu bimbingan
Masih terdapat banyak kesalahan
104
LAMPIRAN 6
Lembar Penilaian
Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus II (Pertemuan I)
No Nama Anak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Aviva Sherly T T T
2 Aisyah Nurul Hikmah T ST T
3 Aurel Bintang Pratama R R R
4 Azhara Anindiya ST ST ST
5 Habied Permana ST ST ST
6 Irfan Gunawan ST R ST
7 Karin Dafi Anjani T T T
8 Lirobbihim Sujjada R R R
9 M.Zacky Maulana ST ST ST
10 Meisya Rizki Geofani T ST T
11 M.Fikri Ma’arif ST T ST
12 Nabil Zahran T ST T
13 Nurul Husna Zakiya T T T
14 Putri Ulfa Zahra T T ST
15 Putri Rahayu Amanda R R R
16 Rihadatu Ulya ST T ST
17 Yelina Khairunnisa ST T T
18 Nasywa Rahma Dhini R ST ST
Ketengan :
Aspek Yang Dinilai :
16. Cara anak menggerakkan jari
17. Koordinasi mata dengan jari tangan
18. Kelenturan jaritangan
Kriteria Penilaian :
Sangat Tinggi (ST)
Bekerja mandiri
Tidak ada kesalahan
Tinggi (T)
Bekerja mandiri
Masih terdapat kesalahan
Rendah (R)
Bekerja masih perlu bimbingan
Masih terdapat banyak kesalahan
105
LAMPIRAN 7
Lembar Penilaian
Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus II (Pertemuan II)
No Nama Anak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Aviva Sherly ST ST ST
2 Aisyah Nurul Hikmah ST ST T
3 Aurel Bintang Pratama R T R
4 Azhara Anindiya ST ST ST
5 Habied Permana ST ST ST
6 Irfan Gunawan ST T ST
7 Karin Dafi Anjani T ST ST
8 Lirobbihim Sujjada T R T
9 M.Zacky Maulana ST ST ST
10 Meisya Rizki Geofani ST ST ST
11 M.Fikri Ma’arif ST T ST
12 Nabil Zahran ST ST ST
13 Nurul Husna Zakiya ST ST ST
14 Putri Ulfa Zahra ST ST ST
15 Putri Rahayu Amanda T T T
16 Rihadatu Ulya ST ST ST
17 Yelina Khairunnisa ST ST ST
18 Nasywa Rahma Dhini ST ST ST
Ketengan :
Aspek Yang Dinilai :
19. Cara anak menggerakkan jari
20. Koordinasi mata dengan jari tangan
21. Kelenturan jaritangan
Kriteria Penilaian :
Sangat Tinggi (ST)
Bekerja mandiri
Tidak ada kesalahan
Tinggi (T)
Bekerja mandiri
Masih terdapat kesalahan
Rendah (R)
Bekerja masih perlu bimbingan
Masih terdapat banyak kesalahan
106
LAMPIRAN 8
Lembar Penilaian
Kemampuan Motorik Halus Anak dalam Proses Pembelajaran
pada Siklus II (Pertemuan III)
No Nama Anak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Aviva Sherly ST ST ST
2 Aisyah Nurul Hikmah ST ST ST
3 Aurel Bintang Pratama T T T
4 Azhara Anindiya ST ST ST
5 Habied Permana ST ST ST
6 Irfan Gunawan ST ST ST
7 Karin Dafi Anjani ST ST ST
8 Lirobbihim Sujjada T ST ST
9 M.Zacky Maulana ST ST ST
10 Meisya Rizki Geofani ST ST ST
11 M.Fikri Ma’arif ST ST ST
12 Nabil Zahran ST ST ST
13 Nurul Husna Zakiya ST ST ST
14 Putri Ulfa Zahra ST ST ST
15 Putri Rahayu Amanda ST ST ST
16 Rihadatu Ulya ST ST ST
17 Yelina Khairunnisa ST ST ST
18 Nasywa Rahma Dhini ST ST ST
Ketengan :
Aspek Yang Dinilai :
22. Cara anak menggerakkan jari
23. Koordinasi mata dengan jari tangan
24. Kelenturan jaritangan
Kriteria Penilaian :
Sangat Tinggi (ST)
Bekerja mandiri
Tidak ada kesalahan
Tinggi (T)
Bekerja mandiri
Masih terdapat kesalahan
Rendah (R)
Bekerja masih perlu bimbingan
Masih terdapat banyak kesalahan LAMPIRAN 9
107
RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS I PERTEMUAN I
KELOMPOK B
Semester : I
Tema/Sub Tema : Tanaman /Guna Tanaman (untuk makan)
Hari/Tanggal : Sabtu / 10 Desember 2011
Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /
Media
Penilaian
Perkembangan Anak
Alat Anak
- Berdo’a sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan
dengan lebih tertib
- Menyebutkan nama malaikat
Allah dan tugasnya
- Merayap dan merangkak
dengan berbagai variasi
I. Kegiatan Awal + 30 Menit
- Salam, ikrar,doa
- Tanya jawab tentang nama
malaikat
- Merayap
Anak langsung
Guru dan anak
Anak lansung
Observasi
Percakapan
Unjuk kerja
- Kemampuan anak
menggerakkan jari tangan
- Koordinasi mata dengan jari
tangan
- Kelenturan jari tangan
II. Kegiatan Inti + 60 Menit
Sentra seni dan kreatifitas
- Melukis bentuk daun
dengan jari
Kertas,bahan
melukis dengan
jari
Hasil karya
- Berbicara dengan suara ramah
dan teratur
III. Kegiatan Akhir + 30 Menit
- Diskusi
- Persiapan pulang
Kegiatan dari
awal sampai akhir
Percakapan
Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an
Thawalib Padang Panjang
Misnar, S.Pd.I
Nip. 19620912198703 2 001
Padang Panjang, 9 Desember2011
Guru Kelompok B1
Sidra
LAMPIRAN 10
108
RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS I PERTEMUAN II
KELOMPOK B
Semester : I /
Tema/Sub Tema : Tanaman /Guna Tanaman (untuk hiasan)
Hari/Tanggal : Senin / 12 Desember 2011
Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /
Media
Penilaian
Perkembangan Anak
Alat Anak
- Berdo’a sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan
dengan lebih tertib
- Berbicara dengan suara ramah
dan teratur(tidak berteriak)
- Membaca surat pendek
didalam Al-qur’an
- Meloncat dari ketinggian 30-
50 cm
I. Kegiatan Awal + 30 Menit
- Salam, ikrar,doa
- Pembicaraan pagi
- Membaca surat An nashr
- Meloncat dari atas kursi
Anak langsung
Guru dan anak
Anak lansung,
kursi
Observasi
Percakapan
Unjuk kerja
- Kemampuan anak
menggerakkan jari tangan
- Koordinasi mata dengan jari
tangan
- Kelenturan jari tangan
II. Kegiatan Inti + 60 Menit
Sentra seni dan kreatifitas
- Melukis bentuk bunga
dengan jari
Kertas,bahan
melukis dengan
jari
Hasil karya
- Berbahasa sopan dan bermuka
manis
III. Kegiatan Akhir + 30 Menit
- Diskusi
- Persiapan pulang
- Kegiatan dari
awal sampai akhir
Percakapan
Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an
Thawalib Padang Panjang
Misnar, S.Pd.I
Nip. 19620912198703 2 001
Padang Panjang, 11 Desember2011
Guru Kelompok B1
Sidra
LAMPIRAN 11
109
RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS I PERTEMUAN III
KELOMPOK B
Semester : I
Tema/Sub Tema : Tanaman /Tanaman untuk pengobatan
Hari/Tanggal : Selasa / 13 Desember 2011
Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /
Media
Penilaian
Perkembangan Anak
Alat Anak
- Berdo’a sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan
dengan lebih tertib
- Berbicara dengan suara ramah
dan teratur(tidak berteriak)
- Menyebutkan rukun iman dan
rukun islam
- Memanjat, bergantung,
berayun
IV. Kegiatan Awal + 30 Menit
- Salam, ikrar,doa
- Pembicaraan pagi
- Menyebutkan rukun islam
- Memanjat di panjatan
Anak langsung
Guru dan anak
Guru dan anak
Panjatan
Observasi
Percakapan
Percakapan
Unjuk kerja
- Kemampuan anak
menggerakkan jari tangan
- Koordinasi mata dengan jari
tangan
- Kelenturan jari tangan
V.Kegiatan Inti + 60 Menit
Sentra Seni dan kreatifitas
- Melukis bentuk tanaman
rumput dengan jari
Kertas,bahan
melukis dengan
jari
Hasil karya
- Berbahasa sopan dan bermuka
manis
VI.Kegiatan Akhir + 30 Menit
- Diskusi
- Persiapan pulang
- Kegiatan dari
awal sampai akhir
Percakapan
Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an
Thawalib Padang Panjang
Misnar, S.Pd.I
Nip. 19620912198703 2 001
Padang Panjang, 12 Desember2011
Guru Kelompok B1
Sidra
110
LAMPIRAN 12
RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS I PERTEMUAN IV
KELOMPOK B
Semester : I
Tema/Sub Tema : Tanaman /Cara perkembang biakan tanaman
Hari/Tanggal : Sabtu / 15 Desember 2011
Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /
Media
Penilaian
Perkembangan Anak
Alat Anak
- Berdo’a sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan
dengan lebih tertib
- Berbicara dengan suara ramah
dan teratur(tidak berteriak)
- Membaca doa harian dengan
baik dan benar
- Berdiri dengan tumit,berdiri
diatas satu kaki dengan
seimbang
VII.Kegiatan Awal + 30 Menit
- Salam, ikrar,doa
- Pembicaraan pagi
- Membaca doa mau becermin
- Berdiri dengan tumit
Anak langsung
Guru dan anak
Guru dan anak
Panjatan
Observasi
Percakapan
Percakapan
Unjuk kerja
- Kemampuan anak
menggerakkan jari tangan
- Koordinasi mata dengan jari
tangan
- Kelenturan jari tangan
VIII.Kegiatan Inti + 60 Menit
Sentra seni dan kreatifitas
- Melukis bentuk pohon
dengan jari
Kertas,bahan
melukis dengan
jari
Hasil karya
- Berbahasa sopan dan bermuka
manis
XI. Kegiatan Akhir + 30 Menit
- Diskusi
- Persiapan pulang
- Kegiatan dari
awal sampai akhir
Percakapan
Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an
Thawalib Padang Panjang
Misnar, S.Pd.I
Nip. 19620912198703 2 001
Padang Panjang, 14 Desember2011
Guru Kelompok B1
Sidra
111
LAMPIRAN 13
RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS II PERTEMUAN I
KELOMPOK B
Semester : I
Tema/Sub Tema : Binatang/Macam – macam binatang
Hari/Tanggal : Sabtu / 17 Desember 2011
Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /
Media
Penilaian
Perkembangan Anak
Alat Anak
- Berdo’a sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan
dengan lebih tertib
- Berbicara dengan suara ramah
dan teratur(tidak berteriak)
- Membaca doa harian dengan
baik dan benar
- Menendang bola ke depan
dank e belakang
X.Kegiatan Awal + 30 Menit
- Salam, ikrar,doa
- Pembicaraan pagi
- Membaca doa iftitah
- Menendang bola ke depan
Anak langsung
Guru dan anak
Guru dan anak
Bola kaki
Observasi
Percakapan
Percakapan
Unjuk kerja
- Kemampuan anak
menggerakkan jari tangan
- Koordinasi mata dengan jari
tangan
- Kelenturan jari tangan
XI.Kegiatan Inti + 60 Menit
Sentra seni dan kreatifitas
- Melukis bentuk binatang
dengan jari
Kertas,bahan
melukis dengan
jari
Hasil karya
- Berbahasa sopan dan bermuka
manis
XII.Kegiatan Akhir + 30 Menit
- Diskusi
- Persiapan pulang
- Kegiatan dari
awal sampai akhir
Percakapan
Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an
Thawalib Padang Panjang
Misnar, S.Pd.I
Nip. 19620912198703 2 001
Padang Panjang, 16 Desember2011
Guru Kelompok B1
Sidra
112
LAMPIRAN 14
RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS II PERTEMUAN II
KELOMPOK B
Semester : I
Tema/Sub Tema : Binatang/Binatang yang hidup di darat
Hari/Tanggal : Senin / 19 Desember 2011
Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /
Media
Penilaian
Perkembangan Anak
Alat Anak
- Berdo’a sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan
dengan lebih tertib
- Berbicara dengan suara ramah
dan teratur(tidak berteriak)
- Menyebutkan rukun iman dan
rukun islam
- Memantulkan bola besar, bola
sedang, bola kecil
XIII.Kegiatan Awal + 30 Menit
- Salam, ikrar,doa
- Pembicaraan pagi
- Menyebutkan rukun iman
- Memantulkan bola kecil
Anak langsung
Guru dan anak
Guru dan anak
Bola tennis
Observasi
Percakapan
Percakapan
Unjuk kerja
- Kemampuan anak
menggerakkan jari
- Koordinasi mata dengan jari
tangan
- Kelenturan jari tangan
XIV.Kegiatan Inti + 60 Menit
Sentra seni dan kreatifitas
- Melukis bentuk binatang
di darat dengan jari
Kertas,bahan
melukis dengan
jari
Hasil karya
- Berbahasa sopan dan bermuka
manis
XV.Kegiatan Akhir + 30 Menit
- Diskusi
- Persiapan pulang
- Kegiatan dari
awal sampai akhir
Percakapan
Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an
Thawalib Padang Panjang
Misnar, S.Pd.I
Nip. 19620912198703 2 001
Padang Panjang, 18 Desember2011
Guru Kelompok B1
Sidra
113
LAMPIRAN 15
RENCANA KEGIATAN HARIAN UNTUK SIKLUS II PERTEMUAN III
KELOMPOK B
Semester : I
Tema/Sub Tema : Binatang/Tempat hidup binatang
Hari/Tanggal : Kamis / 22 Desember 2011
Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar /
Media
Penilaian
Perkembangan Anak
Alat Anak
- Berdo’a sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan
dengan lebih tertib
- Berbicara dengan suara ramah
dan teratur(tidak berteriak)
- Menyebutkan nama nabi da
rasul
- Berdiri dengan tumit, berdiri
diatas satu kaki dengan
seimbang tanpa jatuh
XVI.Kegiatan Awal + 30 Menit
- Salam, ikrar,doa
- Pembicaraan pagi
- Tanya jawab tentang nama
nabi
- Berdiri dengan satu kaki
tanpa jatih
Anak langsung
Guru dan anak
Guru dan anak
Anak langsung
Observasi
Percakapan
Percakapan
Unjuk kerja
- Kemampuan anak
menggerakkan jari tangan
- Koordinasi mata dengan jari
tangan
- Kelenturan jari tangan
XVII.Kegiatan Inti + 60 Menit
Sentra seni dan kreatifitas
- Melukis bentuk kandang
burung dengan jari
Kertas,bahan
melukis dengan
jari
Hasil karya
- Berbahasa sopan dan bermuka
manis
XVIII.Kegiatan Akhir + 30
Menit
- Diskusi
- Persiapan pulang
- Kegiatan dari
awal sampai akhir
Percakapan
Mengetahui Kepala Raudhatul Athfal Al-Qur’an
Thawalib Padang Panjang
Misnar, S.Pd.I
Nip. 19620912198703 2 001
Padang Panjang, 19 Desember2011
Guru Kelompok B1
Sidra
114
Gambar 1. Bahan untuk kegiatan menulis jari
Gambar 2. Guru bersama anak melakukan doa sebelum dan sesudah kegiatan
115
Gambar 3. Anak meletakkan bahan melukis diatas kertas
Gambar 4. Anak melakukan kegiatan melukis dengan jari
116
Gambar 5. Guru membimbing anak dalam kegiatan melukis dengan jari
Gambar 6. Guru membimbing anak dalam melakukan kegiatan melukis dengan jari
117
Gambar 7. Kolaborator membimbing anak dalam kegiatan melukis dengan jari
Gambar 8. Hasil karya yang diperagakan oleh anak
118
Gambar 9. Hasil karya anak
Gambar 10. Hasil karya anak
119
120
121