pengembangan e-book interaktif berbasis representasi kimia …

32
PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA MENGACU PADA KURIKULUM 2013 (USUL PENELITAN) Oleh: Lisa Tania, S.Pd., M.Sc. NIDN 0028078601 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 DIPA BLU YUNIOR

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA MENGACU PADA KURIKULUM 2013

(USUL PENELITAN)

Oleh: Lisa Tania, S.Pd., M.Sc.

NIDN 0028078601

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2015

DIPA BLU YUNIOR

Page 2: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Pengembangan E-Book Interaktif Berbasis Representasi Kimia Mengacu Pada Kurikulum 2013

2. Bidang Penelitian : Pendidikan Kimia 3. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Lisa Tania, S.Pd., M.Sc. b. Jenis Kelamin : P c. NIP : 198607282008122001 d. Disiplin ilmu : Kimia e. Pangkat/Golongan : Penata Muda/ IIIa f. Jabatan : Tenaga Pengajar g. Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan MIPA h. Alamat : Jl.Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung i. Telpon/Faks/E-mail : 0721704624 j. Alamat Rumah : Jl.P.Senopati Gg.Duwet Jatimulyo Lampung

Selatan k. Telpon/Faks/E-mail : 085669637398 4. Lokasi Penelitian : Metro 5. Jumlah biaya yang diusulkan : Rp 10.000.000 Bandar Lampung, 19 Maret 2015 Mengetahui, Ketua Peneliti, Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Abdurrahman, M.Si Lisa Tania, S.Pd. M.Sc. NIP 196812101993031002 NIP 198607282008122001

Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian Universitas Lampung

Dr.Eng. Admi Syarif NIP 196701031992031003

Page 3: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

Bab 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kurikulum 2013 mengamanatkan proses pembelajaran yang melibatkan interaksi

antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar (Tim penyusun, 2013). Dengan adanya sumber belajar,

diharapkan pembelajaran menjadi efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Salah satu sumber belajar yang biasa digunakan guru dalam

pembelajaran adalah buku. Buku masih menjadi sumber belajar utama yang

dianggap paling efektif sebagai pendukung pembelajaran dan sumber informasi

selain guru.

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini telah mengubah format buku yang

semula tercetak menjadi electronic book (e-book). Manley dan Holley (2012)

dalam artikelnya yang berjudul “History of the e-book: The changing face of

books”, e-book didefinisikan sebagai buku yang tersedia ke dalam bentuk

elektronik melalui empat metode yang berbeda: e-book yang dapat didownload, e-

book yang khusus; sebuah pembaca e-book yang khusus; dan e-book yang dapat

diakses melalui web. Definisi perubahan ebook seluruh tahun dapat dikaitkan

dengan tren pasar.

E-book memiliki berbagai kelebihan dibandingkan buku cetak diantaranya ukuran

fisik kecil, sehingga dapat disimpan dalam harddisk, CD atau flashdisk; mudah

dibawa; tidak lapuk; gampang diproses; mudah digandakan; mudah dalam

pendistribusian; serta mendukung penghijauan (Haris, 2011). Jamali menyatakan

keuntungan e-book antara lain dapat diakses online, kemudahan dalam pencarian,

rendah biaya, dan mudah untuk dibawa (Doering dkk, 2012). Pemerintah pun

melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah

memfasilitasi guru dan siswa dengan menerbitkan beberapa buku pelajaran

elektronik yang bisa diunduh secara gratis di laman resmi Kemdikbud.

E-book yang banyak beredar untuk mata pelajaran kimia biasanya hanya

merupakan versi digital dari dari kumpulan kertas yang berisi teks atau gambar

Page 4: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

baik dalam format teks polos, *pdf, *jpeg, *lit dan *html dan hanya

menghadirkan level simbolik saja. Kimia merupakan bidang studi dengan

beberapa materinya bersifat abstrak dan tergolong mata pelajaran yang dianggap

sulit karena menekankan penguasaan konsep hingga ke tingkat mikroskopik

(molekuler) dan simbolik, sehingga kimia harus disajikan dalam tiga level

representasi yaitu level makroskopik, level submikroskopik dan level simbolik

(Chittleborough dan Treagust, 2007).

Di sekolah, ilmu kimia diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, siswa dibekali dengan berbagai ke-

mampuan tentang cara mengetahui (how to know) dan cara mengerjakan sesuatu

hal (how to do) yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara

mendalam dan mendukung kemampuan pemecahan masalah (keterampilan ber-

pikir tingkat tinggi). Guru perlu memfasilitasi siswa agar dapat mengembangkan

sejumlah keterampilan proses sehingga siswa mampu memahami alam sekitar

melalui pembelajaran kimia. Pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi

atau biasa dikenal dengan ICT (Information and Communication Technology)

dalam pembelajaran kimia dengan menggunakan strategi yang tepat akan

membantu peserta didik dalam membangun struktur kognitif siswa dan

penguasaan materi secara mendalam (Tim Penyusun, 2010).

Berdasarkan hal tersebut di atas, diperlukan inovasi sumber belajar yang dapat

melatih keterampilan berfikir tingkat tinggi dan melibatkan siswa, sehingga

pembelajaran tidak monoton dan dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam

memahami konsep kimia, khususnya materi termokimia. Pada materi termokimia,

banyak konsep yang memerlukan representasi tidak hanya level simbolik, tetapi

juga submikroskopik. E-book merupakan salah satu inovasi dari sumber belajar

yang dapat dijadikan solusi dalam pembelajaran kimia di sekolah. E-book

memungkinkan siswa untuk mengeksplor lebih jauh, memperluas pemahaman

mereka terhadap topik dan cara berpikir yang berbeda (Doering dkk, 2012).

E-book yang diharapkan adalah yang dapat melibatkan siswa dalam

penggunaannya atau dapat dikatakan interaktif. menyatakan bahwa e-book yang

Page 5: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

interaktif dapat membuat siswa lebih memahami topik dikarenakan mereka dapat

membuat dan berbagi konten, serta keterlibatan dan interaksi sebagai dua alasan

utamanya (Beemt dkk, 2010; Lim dan Hew, 2014). E-book yang interaktif juga

dapat mendukung pembelajaran jarak jauh karena memungkinkan terdapat

interaksi antara guru-siswa, siswa-siswa dan siswa-konten. E-book interaktif

membuat pembelajaran tetap berpusat pada siswa, sehingga siswa dapat

memahami konten dengan baik (Zhang, 2005). E-book interaktif juga

memungkinkan penyajian materi kimia melalui ketiga level representasi.

Melalui e-book interaktif siswa dapat belajar secara aktif dan ketiga level

representasi kimia dapat disajikan secara bersamaan sehingga dapat berperan aktif

dalam memahami materi termokimia. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan

pengembangan e-book interaktif berbasis representasi kimia mengacu pada

Kurikulum 2013.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana karakteristik e-book interaktif berbasis representasi kimia yang

dikembangkan?

2. Bagaimana pandangan guru mengenai aspek kesesuaian isi dan aspek grafika

pada e-book interaktif berbasis representasi kimia?

3. Bagaimana respon siswa mengenai aspek keterbacaan pada e-book interaktif

berbasis representasi kimia?

Bab 2. Tinjauan pustaka

A. E-book sebagai Sumber Belajar

Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran,

guru seharusnya mendesain atau memodifikasi suatu pembelajaran yang

memaksimalkan siswa untuk lebih berinteraksi dengan sumber belajar, sehingga

siswa dapat lebih mandiri dalam memahami konsep kimia. Tanpa sumber belajar

yang memadai, sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada

tercapai nya hasil belajar yang optimal. Menurut Sudjana dan Rivai (2009),

Page 6: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

sumber belajar adalah suatu daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan

proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian

atau keseluruhan.

Dilihat dari segi perancangannya, secara garis besar sumber belajar dibedakan

menjadi dua macam, yaitu :

a. Sumber belajar yang dirancang (learning resource by design) yakni sumber-

sumber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai “komponen

sistem instruksional” untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan

bersifat formal.

b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resource by utilization) yakni

belajar yang tidak di desain khusus untuk keperluan pembelajaran dan

keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk

keperluan pembelajaran.

Sumber belajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran

diantaranya:

a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan mempercepat laju

belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik.

Selain itu dapat mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, se-

hingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar

siswa.

b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual de-

ngan jalan mengurangi control guru yang kaku dan tradisional serta memberi-

kan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.

c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan pe-

rancangan program pembelajaran yang lebih sistematis dan pengembangan

bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

d. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan meningkatkan kemampuan

sumber belajar dan penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit.

e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu mengurangi kesenjangan antara

pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realita yang sifatnya

kongkrit.

Page 7: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, yaitu penyajian

informasi yang mampu menembus batas geografis (Tim Penyusun, 2007).

Dapat disimpulkan bahwa sumber belajar merupakan aspek penting dalam proses

pembelajaran yang menunjang siswa dalam memahami suatu ilmu yang akan

dipelajari. Saat ini banyak sumber belajar berupa buku yang awalnya berbentuk

text book berkembang menjadi e-book. Manfaatnya dalam dunia pendidikan,

penggunaan e-book dapat meningkatkan interaksi antara pendidik dengan siswa

dalam pembelajaran jarak jauh.

E-book atau electronic book, dalam Bahasa Indonesia menjadi buku-e (singkatan

dari buku elektronik) atau buku digital adalah versi elektronik dari buku. Jika

buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau

gambar, maka buku-e berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks

atau gambar. Ribuan buku telah diubahsuaikan menjadi format digital, buku

langka dan klasik telah berubah format dari kumpulan kertas dan cetakan menjadi

format digital yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja dengan

menggunakan perangkat elektronik (Haris, 2011).

Dalam proses pembuatannya, e-book tetap harus memenuhi syarat pembuatan

modul/buku ajar yaitu sesuai ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP). Syarat tersebut meliputi tiga kriteria, yaitu kriteria kelayakan isi,

kebahasaan dan penyajian. Adapun keuntungan dan manfaat jika menulis,

membuat dan mempublikasikan e-book menurut Haris (2011), diantaranya

ukuran fisik kecil, sehingga dapat disimpan dalam harddisk, CD atau flashdisk,

mudah dibawa, tidak lapuk, gampang diproses, dapat dibaca oleh orang yang tidak

mampu membaca mudah digandakan, mudah dalam pendistribusian, interaktif,

kecepatan publikasi dan mendukung penghijauan.

Dalam menyajikan bahan pelajaran, guru adalah pemeran utama dalam

menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan

siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran yang menunjang

Page 8: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

proses pembelajaran. Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan membuat

penemuan-penemuan baru antara lain penggunaan sumber belajar yang berbasis

ICT atau multimedia. Dengan berkembangnya teknologi tersebut dapat

menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah

dimengerti. Informasi yang akan mudah dimengerti karena melibatkan semua

indera, terutama telinga dan mata untuk menyerap informasi.

B. Representasi Kimia

Para ahli kimia dan pendidik kimia membagi kimia ke dalam tiga (3) level

representasi seperti yang dikemukan oleh Johnstone (Chittleborough, 2004) yakni

level makroskopis, level submikroskopis, dan level simbolik. Karena materi

kimia meliputi tentang partikel dasar, materi yang tidak dapat dilihat secara

langsung oleh siswa (level submikroskopis) maka banyak siswa yang

menganggap bahwa kimia itu abstrak dan sulit dipahami. Penelitian yang

dilakukan oleh Gabel et.al (Wu, 2003) menunjukkan bahwa level submikroskopis

dan simbolik sulit untuk dipahami siswa karena kedua representasi tersebut tidak

dapat dilihat dan abstrak, sedangkan pemahaman siswa terhadap kimia biasanya

bergantung pada perolehan informasi yang dapat dilihat.

Umumnya pembelajaran kimia hanya membatasi pada dua level representasi,

yaitu makroskopik dan simbolik. Level berpikir mikroskopik dipelajari terpisah

dari dua tingkat berpikir lainnya, siswa diharapkan dapat mengintegrasikan sendiri

dengan melihat gambar-gambar, animasi/video yang ada dalam buku tanpa

pengarahan dari guru. Selain itu, siswa juga lebih banyak belajar memecahkan

soal matematis tanpa mengerti dan memahami materi yang dikerjakan dalam soal.

Keberhasilan siswa dalam memecahkan soal matematis dianggap bahwa siswa

telah memahami konsep kimia. Padahal, banyak siswa yang berhasil

memecahkan soal matematis tetapi tidak memahami konsep kimianya karena

hanya menghafal algoritmanya. Siswa cenderung hanya menghafalkan

representasi submikroskopik dan simbolik yang bersifat abstrak (dalam bentuk

deskripsi kata-kata) akibatnya tidak mampu untuk membayangkan bagaimana

proses dan struktur dari suatu zat yang mengalami reaksi.

Page 9: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

Pemahaman seseorang terhadap kimia ditunjukkan oleh kemampuannya

menyampaikan kembali dan menghubungkan antara fenomena makroskopik,

dunia submiskroskopik dan representasi simbolik. Kemampuan pemecahan

masalah kimia sebagai salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi meng-

gunakan kemampuan representasi secara ganda (multiple) atau kemampuan

pembelajar ‘bergerak’ antara berbagai mode representasi kimia. Representasi

submikroskopik merupakan faktor kunci pada kemampuan tersebut. Ketidak-

mampuan merepresentasikan aspek submikroskopik dapat menghambat kemam-

puan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena makroskopik

dan representasi simbolik (Chittleborough & Treagust, 2007).

Keberhasilan pembelajaran sains meliputi konstruksi asosiasi mental diantara

tingkat makroskopik, submikroskopik, dan simbolik dari representasi

fenemomena sains dengan menggunakan modus representasi yang berbeda

(Chang & Gilbert, 2009). Berdasarkan karakteristik konsep-konsep sains,

modemode representasi sains di-klasifikasikan dalam level representasi

makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Representasi makroskopik yaitu

representasi yang diperoleh melalui peng-amatan nyata terhadap suatu fenomena

yang dapat dilihat dan dipersepsi oleh panca indera atau dapat berupa pengalaman

sehari-hari pembelajar. Contohnya: terjadinya perubahan warna, suhu, pH larutan,

pembentukan gas dan endapan yang dapat diobservasi ketika suatu reaksi kimia

berlangsung. Pada kenyataannya level submikroskopis sangat sulit diamati karena

ukurannya yang sangat kecil sehingga sulit diterima bahwa level ini merupakan

suatu yang nyata. Representasi kimia yang menjelaskan mengenai struktur dan

proses pada level partikel (atom/molekular) terhadap fenomena makroskopik yang

diamati. Representasi submikroskopik sangat terkait erat dengan model teoritis

yang melandasi eksplanasi dinamika level partikel. Mode representasi pada level

ini ditunjukkan secara simbolik mulai dari yang sederhana hingga menggunakan

teknologi komputer, yaitu menggunakan kata-kata, gambar dua dimensi, gambar

tiga dimensi baik diam maupun bergerak (animasi) atau simulasi. Representasi

simbolik yaitu representasi kimia secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu rumus

kimia, diagram, gambar, persamaan reaksi, stoikiometri dan perhitungan

Page 10: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

matematik. Fenomena kimia dapat dijelaskan dengan tiga level representasi yang

berbeda, yaitu makroskopis, submikroskopis dan simbolik (Johnstone, 1982).

2.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

1. Mengembangkan e-book interaktif berbasis representasi kimia.

2. Mendeskripsikan karakteristik dari e-book interaktif berbasis representasi

kimia yang dikembangkan.

3. Mendeskripsikan tanggapan guru mengenai aspek kesesuaian isi dan grafika

dari e-book interaktif berbasis representasi kimia yang dikembangkan.

4. Mendeskripsikan respon siswa terhadap aspek keterbacaan/bahasa dari e-book

interaktif berbasis representasi kimia yang dikem-bangkan.

Bab 3. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu yang didasarkan dari analisis kebutuhan dan

pengujian keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat

(Sugiyono, 2008). Sukmadinata (2011) dalam bukunya juga mengatakan bahwa

Research and Development (R&D) adalah suatu proses untuk mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Menurut Borg dan Gall, 1989 (dalam Sukmadinata, 2011) ada sepuluh langkah

dalam pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu 1) penelitian dan

pengumpulan data (research and information) yang meliputi pengukuran kebutuh-

an, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan dari segi nilai;

2) perencanaan (planning) dengan menyusun rencana penelitian yang meliputi ke-

mampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang

Page 11: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

hendak dicapai, desain penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup

yang terbatas; 3) pengembangan draf produk (develop preliminary form of

product) meliputi pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan

instrumen evaluasi; 4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), melaku-

kan uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji

coba (guru) dan selama uji coba diadakan wawancara dan pengedaran angket; 5)

merevisi hasil uji coba (main product revision) dengan memperbaiki atau me-

nyempurnakan hasil uji coba; 6) uji coba lapangan (main field testing) dengan me-

lakukan uji coba secara lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai

100 orang subjek uji coba; 7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan

(operational product revision) dengan menyempurnakan produk hasil uji

lapangan; 8) uji pelaksanaan lapangan (operational field testing), pengujian di-

lakukan melalui pengisian angket, wawancara, dan observasi terhadap 10 sampai

30 sekolah melibatkan 40 sampai 200 subjek; 9) penyempurnaan produk akhir

(final product revision), penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan

lapangan; 10) diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation)

dengan melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Di-

gambarkan oleh Borg dan Gall dalam Sugiyono (2008) seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Langkah-langkah Metode Research and Development (R&D) Dalam penelitian ini, langkah-langkah penelitian yang dilakukan hanya sampai

tahap uji coba lapangan awal (preliminary field testing) dan revisi hasil uji coba

produk (main product revision) secara terbatas.

Validasi desain

Revisi desain Uji coba produk Revisi produk Uji coba pemakaian

Revisi produk Produksi Massal Batas penelitian yang telah dilaksanakan

Potensi dan masalah

Pengumpulan data

Desain produk

Page 12: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

A . Subjek Penelitian

Subyek pada penelitian ini adalah e-book interaktif termokimia berbasis

representasi kimia. Lokasi pada penelitian ini adalah kota Metro. Pada tahap studi

lapangan, dilakukan di empat Sekolah Menengah Atas kemudian di salah satu dari

empat Sekolah Menengah Atas di kota Metro pada tahap pengembangan.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian yaitu instrumen analisis kebutuhan guru, instrumen

analisis kebutuhan siswa, e-book yang digunakan guru atau yang beredar, guru

mata pelajaran kimia, dan siswa. Pada tahap studi pendahuluan, yang menjadi

sumber data adalah 4 guru kimia dan 40 siswa-siswi yang tersebar di empat SMA

di Kota Metro baik negeri maupun swasta dan data hasil analisis kebutuhan yang

diberikan kepada guru mata pelajaran kimia kelas XI dan siswa kelas XII yang

telah menerima materi termokimia. Sedangkan, pada tahap uji coba terbatas,

peneliti menggunakan kuisioner atau angket dalam pengumpulan datanya.

Sumber data pada tahap uji coba terbatas ini terdiri dari satu orang guru mata

pelajaran kimia dan 10 siswa di salah satu SMA Negeri di Kota Metro.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Studi Pendahuluan

Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan.

Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengumpulkan data pendukung yang dapat

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi di lapangan dan sebagai acuan

atau perbandingan dalam mengembangkan produk. Menurut Sukmadinata (2011)

tahap studi pendahuluan terdiri atas tiga langkah yaitu studi kepustakaan, studi

lapangan, dan penyusunan produk awal atau draf model.

a. Studi kepustakaan

Sukmadinata (2011) mengatakan bahwa studi kepustakaan merupakan kajian

untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk

atau model yang akan dikembangkan. Dalam studi kepustakaan ini, dilakukan

analisis pada materi kimia SMA tentang termokimia dengan mengkaji silabus

kimia SMA tentang materi termokimia yaitu berdasarkan Kompetensi Inti (KI)

Page 13: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

dan Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya, menganalisis literatur atau bahan ajar

kimia yang digunakan oleh guru dan siswa untuk materi termokimia, e-book

interaktif, representasi kimia, dan hasil penelitian yang terdahulu. Hasil dari

kajian tersebut dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan produk.

b. Studi lapangan

Dalam penelitian ini, studi lapangan dilakukan di empat SMA yaitu dua SMA

Negeri di Kota Metro dan dua SMA Swasta di Kota Metro. Instrumen yang di-

gunakan untuk memperoleh data adalah pedoman wawancara dan angket. Angket

disebarkan kepada 40 orang siswa kelas XII dan pedoman wawancara diberikan

kepada 4 orang guru bidang studi kimia di empat SMA tersebut. Pengisian angket

ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui e-book seperti apa yang digunakan

untuk mendukung proses pembelajaran. Lalu, menganalisis bahan ajar kimia yang

digunakan oleh guru dan siswa khususnya pada materi termokimia lalu diperbaiki

dan dikembangkan ke dalam media e-book, analisis yang dilakukan meliputi

identifikasi kelebihan dan kekurangan sumber belajar kimia tersebut terkait

dengan sumber belajar berbasis representasi kimia.

Tujuan dari penyebaran angket ini adalah untuk mengetahui keadaan di lapangan,

kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan

penggunaan serta penyusunan e-book interaktif, serta untuk mengetahui kekurang-

an dan kelebihan dari e-book interaktif yang dikembangkan.

2. Perancangan dan Pengembangan Produk

a. Perancangan dan penyusunan e-book interaktif

Setelah dilakukannya studi pendahuluan dan memperoleh hasil analisis kebutuhan

dari angket dan pedoman wawancara yang telah disebarkan, maka tahap selanjut-

nya yaitu perencanaan atau perancangan dan pengembangan produk. Hasil dari

analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada studi pendahuluan diolah terlebih

dahulu yang merupakan acuan dalam perencanaan dan pengembangan e-book

interaktif pada materi termokimia berbasis representasi kimia. Untuk

menghasilkan suatu e-book interaktif yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang

Page 14: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

telah ditetapkan, maka pembuatan e-book harus dilakukan secara sistematis me-

lalui prosedur yang benar dan sesuai kaedah-kaedah yang baik. Sebelum me-

nyusun perangkat menjadi e-book, terlebih dahulu kita membuat bahan ajar

sebagai rancangan awal. Widodo dan Jasmadi (Asyhar, 2011) menyebutkan be-

berapa kaedah-kaedah umum atau langkah-langkah kegiatan dalam proses pe-

nyusunan bahan ajar sebagai berikut.

1) Analisis kebutuhan e-book interaktif

Seperti halnya media audio dan video pembelajaran, untuk pembuatan e-book dari

bahan ajar juga dimulai dari analisis kebutuhan. Dalam analisis kebutuhan, di-

lakukan telaah terhadap kompetensi yang diharapkan mampu dicapai peserta

didik. Kompetensi didasarkan pada silabus atau rencana pembelajaran. Telaah

kompetensi tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang kebutuh-

an bahan ajar yang akan dibuat khususnya mengenai ruang lingkup cakupan

materi.

Dalam analisis kebutuhan, dapat dilakukan langkah-langkah berikut .

a) Menetapkan kompetensi yang telah dirumuskan pada rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) atau silabus.

b) Mengidentifikasi dan menentukan ruang lingkup unit kompetensi atau bagian

dari kompetensi utama.

c) Mengidentifikasi dan menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

dipersyaratkan.

d) Menentukan judul e-book yang akan disusun.

2) Penyusunan naskah/draft e-book interaktif

Tahap ini sesungguhnya merupakan kegiatan pemilihan, penyusunan dan peng-

organisasian materi pembelajaran, yaitu mencakup judul media, judul bab, sub

bab, materi pembelajaran yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang perlu dikuasai oleh pembaca, dan draft pustaka. Draft disusun secara

sistematis dalam satu kesatuan sehingga dihasilkan suatu bahan ajar yang di-

kembangkan ke dalam e-book interaktif yang siap diujikan.

Page 15: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

Sebelum proses uji coba lapangan dilakukan, sebaiknya terlebih dahulu draft e-

book diserahkan kepada tim ahli untuk diminta saran dan komentarnya tentang

konten materi, pedagogig dan bahasa dalam e-book untuk dilihat keinteraktifan-

nya. Ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara materi dengan tujuan, tata

bahasa dan performance penyajiannya.

3) Validasi produk dan revisi produk

Setelah selesai dilakukan penyusunan bahan ajar termokimia berbasis representasi

kimia, kemudian bahan ajar tersebut divalidasi oleh seorang ahli. Validasi ini

merupakan proses penilaian kesesuaian bahan ajar terhadap standar isi,

kompetensi dasar dan indikator-indikator untuk mengetahui apakah bahan ajar

yang disusun telah memenuhi kategori bahan ajar yang baik, serta untuk menge-

tahui apakah bahan ajar yang disusun telah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran

di sekolah berdasarkan hasil studi pendahuluan. Setelah divalidasi ahli, kemudian

rancangan atau desain produk tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan

oleh ahli, kemudian mengkonsultasikan hasil revisi produk bahan ajar berbasis

representasi kimia pada materi termokimia, lalu bahan ajar ditransfer menjadi

bentuk e-book interaktif yang dilengkapi dengan aplikasi tertentu untuk

menunjang keinteraktifan e-book sebagai produk utama yang dikembangkan.

Setelah itu produk hasil revisi yang sudah dikemas dalam bentuk e-book interaktif

tersebut dapat diuji cobakan secara terbatas.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan setelah pelaksanaan uji ahli adalah

sebagai berikut:

1) Melakukan analisis terhadap hasil uji ahli.

2) Melakukan perbaikan/revisi berdasarkan analisis hasil uji ahli.

3) Mengkonsultasikan hasil perbaikan.

4) Tahap respon atau tanggapan guru dan siswa

Setelah dihasilkan e-book interaktif termokimia berbasis representasi kimia yang

telah divalidasi oleh ahli dan telah dilakukan revisi, maka dilakukan tahap respon

Page 16: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

atau tanggapan guru dan siswa terhadap produk pengembangan di salah satu SMA

Negeri di kota Metro yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan media e-book,

mengevaluasi kelengkapan materi, kebenaran materi, sistematika materi, dan

berbagai hal yang berkaitan dengan materi seperti contoh-contoh dan fenomena

serta pengembangan soal-soal latihan. Selain itu untuk mengevaluasi desain

produk, kualitas produk, kemenarikan, keterbacaan dan efektivitas visual siswa

atau pembaca. E-book interaktif diberikan atau ditunjukkan kepada siswa kelas XI

IPA dan satu orang guru di salah satu SMA Negeri di Kota Metro. Teknik ini

menggunakan lembar kuisoner atau angket tanggapan guru, dan angket tanggapan

siswa dengan menggunakan prosedur sebagai berikut.

1) Pengujian kesesuaian isi materi e-book dengan kurikulum dan aspek grafika

oleh guru (tanggapan guru) :

a) Memperlihatkan e-book interaktif yang telah dikembangkan kepada guru.

b) Guru mengisi angket uji coba terbatas aspek kesesuaian isi materi dengan

kurikulum, lalu memberi kritik dan saran mengenai kesesuaian isi e-book

dengan kurikulum yang ada untuk mengetahui tanggapan guru mengenai

kesesuaian isi e-book tersebut.

c) Guru mengisi angket uji coba terbatas aspek grafika untuk mengetahui

tanggapan guru mengenai kecocokan desain modul tersebut.

2) Pengujian keterbacaan e-book termokimia pada siswa (tanggapan siswa) :

a) Memperlihatkan e-book yang telah dikembangkan kepada siswa.

b) Siswa membaca dan menganalisis kelebihan dan kekurangan e-book.

c) Siswa mengisi angket tentang aspek keterbacaan e-book yang dikembang-

kan.

d) Siswa menulis sejumlah kata atau kalimat yang kurang dipahami.

5) Revisi produk setelah tahap tanggapan guru dan siswa

Dari beberapa tahap yang telah dilakukan, maka tahap akhir yang dilakukan pada

penelitian ini adalah revisi dan penyempurnaan e-book interaktif termokimia

berbasis representasi kimia. Revisi dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil

angket tanggapan guru dan siswa, yaitu pernyataan aspek kesesuaian isi dengan

kurikulum, dan aspek grafika dengan guru sebagai responden, serta aspek

Page 17: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

keterbacaan dengan siswa sebagai responden terhadap e-book interaktif yang di-

kembangkan.

D. Instrumen Penelitian

Selain menyusun bahan ajar sebagai bahan dasar pengembangan e-book, disusun

juga instrumen penelitian yang digunakan untuk menilai e-book yang dikembang-

kan. Sama halnya dengan bahan ajar, instrumen penelitian yang telah disusun

kemudian divalidasi oleh ahli. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang di-

teliti secara tepat. Berdasarkan pada tujuan penelitian, dirancang dan disusun

instrumen sebagai berikut:

1. Instrumen pada studi pendahuluan

Instrumen yang digunakapan pada studi pendahuluan berupa :

a. Instrumen analisis kebutuhan untuk guru.

Instrumen ini berbentuk lembar pertanyaan (kuisioner/angket) sebagai pedoman

wawancara terhadap guru yang disusun untuk mengetahui e-book seperti apa yang

sesuai dengan kebutuhan siswa dan berfungsi untuk memberi masukan dalam pe-

ngembangan e-book interaktif termokimia berbasis representasi kimia.

b. Instrumen analisis kebutuhan untuk siswa.

Instrumen ini berbentuk lembar pertanyaan (kuisioner/angket) terhadap siswa

yang disusun untuk mengetahui e-book seperti apa yang sesuai dengan kebutuh-

an siswa dan berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangan e-book

termokimia berbasis representasi kimia.

2. Instrumen untuk validasi ahli

a. Instrumen validasi aspek konstruksi.

Instrumen ini berbentuk angket validasi yang disusun untuk mengetahui pe-

nyusunan bahan ajar sebagai bahan dasar pengembangan e-book apakah sesuai

dengan penyusunan e-book yang baik dan layak digunakan.

Page 18: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

b. Instrumen validasi aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum.

Instrumen ini berbentuk angket validasi aspek kesesuaian isi materi dengan

kurikulum yang disusun untuk mengetahui apakah isi e-book telah sesuai dengan

kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dalam sebuah

kurikulum.

c. Instrumen validasi aspek keterbacaan.

Instrumen ini berbentuk angket validasi aspek keterbacaan yang disusun untuk

mengetahui keterbacaan e-book termokimia yang berkaitan dengan kemudahan,

kemenarikan dan keterpahaman, serta berfungsi untuk memberi masukan dalam

pengembangan e-book termokimia berbasis representasi kimia.

3. Instrumen tanggapan guru dan siswa

a. Instrumen uji aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum untuk guru.

Instrumen ini berbentuk angket yang disusun dan terdiri atas beberapa pernyataan

yang ditujukan untuk mengetahui apakah komponen isi e-book telah sesuai

dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dalam

sebuah kurikulum.

b. Instrumen uji aspek grafika untuk guru.

Instrumen ini berbentuk angket dengan beberapa pernyataan yang disusun untuk

mengetahui aspek grafika meliputi aspek desain luar (ukuran huruf pada judul,

gambar, warna gambar, dan huruf yang digunakan), dan aspek desain komponen

isi e-book (penempatan unsur tata letak, gambar dan keterangan gambar, peng-

gunaan variasi huruf “tebal, miring, kapital”, ukuran huruf dan warna yang

digunakan).

c. Instrumen uji aspek keterbacaan untuk siswa.

Instrumen ini berbentuk angket dengan beberapa pernyataan yang disusun untuk

mengetahui tingkat kepemahaman siswa, daya tarik siswa untuk membacanya,

tingkat kemudahan isi paragraf menurut siswa (sangat mudah dipahami, mudah

Page 19: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

dipahami, sulit dipahami, dan sangat sulit dipahami), dan siswa harus menuliskan

kosakata atau kalimat yang sulit dipahami.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

observasi, dan menggunakan angket (kuisioner). Observasi dilakukan dengan

menganalisis bahan ajar serta e-book yang digunakan guru untuk membelajarkan

materi termokimia. Pada studi lapangan, pengisian angket dilakukan terhadap

empat guru mata pelajaran kimia dan 40 siswa yang tersebar di empat Sekolah

Menengah Atas di Kota Metro. Sedangkan pada uji terbatas, menggunakan angket

uji terbatas yang diberikan kepada satu guru kimia dan 10 siswa kelas XI IPA

untuk mengetahui pandangan guru dan respon siswa terhadap e-book interaktif

termokimia yang telah dikembangkan.

Kuisioner (angket) digunakan pada validasi ahli dan pada uji coba terbatas e-book

interaktif termokimia berbasis representasi kimia. Validasi e-book interaktif

termokimia terdiri dari validasi kesesuaian isi materi, konstruksi, dan keterbacaan

oleh pakar pendidikan. Pada uji terbatas, pengumpulan data dilakukan dengan

membagikan e-book interaktif kimia yang dikembangkan, kemudian meminta

guru dan siswa mengisi angket yang telah disediakan sebagai respon terhadap

penilaian e-book interaktif yang dikembangkan.

Pada penelitian ini, angket yang digunakan berupa angket dengan jawaban ter-

tutup yaitu jawaban sangat setuju (SS), setuju (ST), kurang setuju (KS), tidak

setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) serta ditanggapi dengan memberi saran

pada kolom yang sudah tersedia.

Adapun prosedur pengumpulan data sebagai berikut :

1. Validasi aspek konstruksi

Pengumpulan data pada aspek konstruksi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Ahli memeriksa susunan bahan ajar dalam bentuk e-book apakah sudah sesuai

dengan unsur-unsur yang terdapat panduan penyusunan e-book.

Page 20: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

b. Ahli memeriksa isi e-book yang dikembangkan apakah sudah sesuai dengan

tujuan penyusunan pengembangan e-book interaktif.

c. Ahli memeriksa isi e-book interaktif yang dikembangkan apakah sudah dibagi

ke dalam unit-unit kecil (beberapa kegiatan belajar).

2. Validasi kesesuaian isi dengan kurikulum

Pengumpulan data pada aspek kesesuaian isi dengan kurikulum dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

a. Guru/ahli memeriksa dan membaca isi e-book apakah terdapat kejelasan

kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) telah sesuai.

b. Guru/ahli memeriksa dan membaca isi e-book apakah indikator dirumuskan

secara jelas dan dapat diukur.

c. Guru/ahli memeriksa dan membaca isi e-book apakah materi yang disampaikan

dalam e-book interaktif sudah dirancang untuk mencapai indikator kompetensi.

d. Guru/ahli memeriksa dan membaca isi e-book apakah materi yang disampaikan

sudah berbasis representasi kimia.

3. Tanggapan terhadap aspek grafika

Pengumpulan data pada aspek grafika dilakukan dengan cara guru menilai aspek

berikut ini:

a. Desain cover e-book

1) Kesesuaian antara ukuran font yang digunakan pada judul,

2) Gambar sampul e-book dalam menggambarkan isi/materi ajar.

3) Kesesuaian dan kemenarikan warna gambar pada judul desain terluar.

4) Kejelasan huruf yang digunakan.

b. Desain isi e-book

1) Penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, teks, gambar, keterangan

gambar, nomor halaman) apakah sudah proporsional atau belum.

2) Aspek gambar dan keterangan gambar yang terdapat pada semua halaman

apakah mampu memperjelas penyajian materi atau tidak.

3) Penggunaan variasi huruf (tebal, miring, kapital) apakah berlebihan atau

tidak.

Page 21: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

4) Ukuran huruf yang digunakan apakah proporsional atau tidak.

5) Warna yang digunakan apakah menarik atau tidak.

6) Kombinasi warna yang dipilih apakah serasi atau tidak.

4. Aspek keterbacaan

Pengumpulan data pada aspek keterbacaan dilakukan oleh siswa dengan cara

sebagai berikut:

a. Siswa mengisi angket yang berisi beberapa pernyataan mengenai aspek ke-

mudahan isi, kemenarikan dan keterpahaman dalam e-book interaktif.

b. Siswa menuliskan kosakata dan kalimat yang tidak dipahami serta meng-

ungkapkan alasannya.

F. Teknik Analisis Data Angket

1. Teknik Analisis Data Angket Analisis Kebutuhan

Setelah dilakukannya studi pendahuluan dengan melakukan penyebaran angket

analisis kebutuhan di empat SMA di Kota Metro. Hasil jawaban pada angket

tersebut akan dikelola untuk memperoleh hasil jawaban keseluruhan dari jawaban

siswa dan guru. Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket analisis

kebutuhan dilakukan dengan cara :

a) Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan

tiap butir pertanyaan pada angket (kuisoner).

b) Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi tentang

kecenderungan jawaban yang banyak dipilih siswa dan guru dalam setiap butir

pertanyaan pada angket (kuisoner).

c) Menghitung persentase jawaban siswa, bertujuan untuk melihat besarnya per-

sentase setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat di-

analisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase

jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut:

%100% ×= ∑N

JJ i

in

(Sudjana, 2005)

Page 22: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

Keterangan : inJ% = Persentase pilihan jawaban tiap butir pertanyaan pada

angket e-book interaktif termokimia berbasis representasi

kimia

∑ iJ = Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

N = Jumlah seluruh responden

d) Menafsirkan persentase tiap butir pertanyaan paa angket secara keseluruhan

dengan menggunakan tafsiran Arikunto (2008).

Tabel 2. Tafsiran skor (persen)

Persentase Kriteria

80,1%-100% Sangat tinggi

60,1%-80% Tinggi

40,1%-60% Sedang

20,1%-40% Rendah

0%-20% Sangat rendah

2. Teknik Analisis Data Angket Validasi dan Tanggapan Guru dan Siswa

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket kesesuaian isi dan kemenarik-

an e-book interaktif termokimia berbasis representasi kimia dilakukan dengan

cara:

a) Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban

berdasarkan pertanyaan angket.

b) Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-

dasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket).

c) Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam uji

kesesuaian dan uji kemenarikan berdasarkan skala Likert.

Tabel 3. Pedoman Penskoran Pengisian pada Angket

No Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

Page 23: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

2 Setuju (ST) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak setuju (TS) 2

5 Sangat tidak setuju (STS) 1

d) Mengolah jumlah skor jawaban responden

Pengolahan jumlah skor (∑S ) jawaban tiap butir pertanyaan pada angket

adalah sebagai berikut :

1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS),

Skor = 5 x jumlah responden

2) Skor untuk pernyataan Setuju (S)

Skor = 4 x jumlah responden

3) Skor untuk pernyataan kurang setuju (KS)

Skor = 3 x jumlah responden

4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS)

Skor = 2 x jumlah responden

5) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor = 1 x jumlah responden

e) Menghitung persentase skor jawaban tiap butir pertanyaan pada angket dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

%100% ×= ∑maks

in SS

X (Sudjana, 2005)

Keterangan : inX% = Persentase jawaban tiap butir pertanyaan pada angket

e-book interaktif termokimia berbasis representasi kimia

∑S = Jumlah skor jawaban

maksS = Skor maksimum yang diharapkan

f) Menghitung rata-rata persentase skor tiap butir pertanyaan pada angket untuk

mengetahui tingkat kesesuaian isi dan kemenarikan e-book interaktif

termokimia berbasis representasi kimia dengan rumus sebagai berikut:

nX

X ini∑= %

% (Sudjana, 2005)

Page 24: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

Keterangan : iX% = Rata-rata persentase tiap butir pertanyaan pada angket

e-book interaktif termokimia berbasis representasi kimia

∑ inX% = Jumlah persentase tiap butir pertanyaan pada angket

e-book interaktif termokimia berbasis representasi kimia

n = Jumlah pernyataan

g) Menafsirkan persentase skor tiap butir pertanyaan pada angket secara

keseluruhan dengan menggunakan tafsiran (Arikunto,2008) :

Tabel 4. Tafsiran skor (%) angket

Skor (%) Kriteria

80,1 – 100 Sangat tinggi

60,1 – 80 Tinggi

40,1 – 60 Sedang

20,1 – 40 Rendah

0 - 20 Sangat rendah

Bab 4. Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan Bulan dalam Setahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Pembuatan instrumen

penelitian

2 Analisis Kebutuhan

3 Penyusunan Draf e-book

4 Validasi Produk oleh Ahli

5 Revisi Produk dari ahli

6 Uji Coba Produk

7 Revisi produk

8 Pengolahan data dan

analisis data

9 Penulisan laporan

10 Publikasi

Page 25: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

Bab 5. Personalia Penelitian

1. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Lisa Tania, S.Pd., M.Sc.

b. Jenis Kelamin : P c. NIP : 198607282008122001

d. Disiplin ilmu : Kimia e. Pangkat/Golongan : Penata Muda/ IIIa

f. Jabatan fungsional/struktural : Tenaga Pengajar g. Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidika MIPA h. Waktu penelitian : 20 jam/minggu

2. Tenaga Laboran/Teknisi :

a. Nama : Andrian Saputra, S.Pd., M.Sc Keahlian : Kimia Komputasi

b. Nama : M. Mahfudz, F.S., S.Pd., M.Sc. Keahlian : Kimia Anorganik

3. Pekerja Lapangan/Pencacah : Tiyas Abror Huda 4. Tenaga Administrasi (1 orang) : Siska Wijayanti Bab 6. Perkiraan Biaya Penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan

1. ATK

Kertas HVS 80 gram: 4 rim x @ Rp 45.000 Rp. 180.000

Catridge printer: 2 buah x @ Rp250.000 Rp. 500.000

Tinta refil: 4 buah x @Rp 40.000 Rp. 160.000

Flashdisk 16 GB: 2 buah x @Rp 150.000 Rp. 300.000

Pulsa internet: 5 x @Rp 52.000 Rp.260.000

Mouse wireless: 2 x @Rp 255.000 Rp.510.000

Materai 3000: 10 x @Rp 3.000 Rp. 30.000

Materai 6000: 10 x @Rp 6.000 Rp. 60.000

2. Validasi instrumen studi pendahuluan Rp.1.000.000

3. Penggandaan instrumen studi pendahuluan Rp.100.000

4. Biaya Perjalanan analisis kebutuhan/studi

lapangan ke 4 sekolah di metro

Rp.1.000.000

5. Validasi Produk oleh Ahli Rp.1.000.000

Page 26: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

6. Validasi instrumen tanggapan guru oleh ahli Rp. 1.000.000

7. Validasi instrumen respon siswa oleh ahli Rp.1.000.000

8. Penggandaan produk Rp. 600.000

9. Penggandaan instrumen uji coba Rp.100.000

10. Biaya Perjalanan uji coba produk (Bandar

Lampung-Metro)

Rp. 500.000

11. Biaya pengolahan data Rp.500.000

12. Dokumentasi Rp.100.000

13. Penggandaan laporan Rp.100.000

14. Publikasi/Seminar Rp.1.000.000

Jumlah Rp.10.000.000

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedelapan. Bumi

Aksara. Jakarta Beemt, A.,Akkerman, S., Simons, P.R. 2010. Pathways in interactive media

practices among youths. Learning, Media and Technology. Vol. 35, No. 4, 419–434

Borg and Gall. 2003. Educational Research. Allyn and Bacon. United States of

America. Chang, M. & Gilbert, J.K. 2009. Towards a better utilization of diagrams in

research into the use of representative levels in chemical education.

Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing Mental Models of Chemical Phenomena. Thesis. Science and Mathematics Education Centre. Chittleborough, G. D. & Treagust D.F. 2007. The modeling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level. Chemistry Education Research and Practice, 8:274-292.

Doering,T, Pereira,L, Kruechler,L. 2012. The Use of E-Textbooks in Higher Education: A Case Study. E-Leader Berlin 2012

Haris, D. 2011. Panduan Lengkap E-book : Strategi Pembuatan dan Pemasaran E-book. Yogyakarta: Cakrawala

Page 27: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

Johnstone, A. H. 1982. Macro- and Micro-Chemistry, School Science Review., 227, No. 64. p. 377-379.

Lim, E.L, Hew, K.F.2014. Students’ perceptions of the usefulness of an E-book

with annotative and sharing capabilities as a tool for learning: a case study. Innovations in Education and Teaching International. Vol. 51. No. 1. 34–45.

Manley,L.Holley, R.P. 2012. History of the Ebook: The Changing Face of Books.

Technical Services Quarterly. Vol. 29:292–311 Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung Sudjana, dan A. Rivai. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D) Cetakan Ke-6. Alfabeta. Bandung. Sukmadinata. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya.

Bandung. Tim Penyusun. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung : PT. Imperial

Bhakti Utama. Tim Penyusun. 2010. Optimalisasi Pembelajaran Kimia SMA/MA Melalui

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis ICT. Malang : Universitas Negeri Malang.

Tim Penyusun. 2013. Salinan lampiran Permendikbud No. 69 tahun 2013 Tentang

Kurikulum SMA-MA. Permendikbud. Jakarta. Wu, H.-K. 2003. “Linking The Microscopic View Of Chemistry To Real Life Experiences: Intertextuality In A High-School Science Classroom”. Science Education. 87, 868-891.

Zhang, 2005. The Interactive Multimedia-Based E-Learning: A Study of Effectiveness. The American Journal of Distance Education. 19(3), 149–162

Biodata Ketua Tim Peneliti

A. Data identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Lisa Tania, S.Pd., M.Sc.

2 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar

Page 28: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

3 Jabatan Struktural -

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198607282008122001

5 NIDN 0028078601

6 Tempat dan Tanggal Lahir Pulau Panggung, 28 Juli 1986

7 Alamat Rumah Jl.P.Senopati Gg.Duwet Jatimulyo Kec.Jati Agung

Lampung Selatan

8 Nomor Telepon/Faks/HP 085669637398

9 Alamat Kantor Jl.Soemantri Brojonegoro No.1 Gedong Meneng

Bandar Lampung

10 Nomor Telepon/Faks 0721704624

11 Alamat e-mail [email protected]

12 Lulusn yang Telah dihasilkan S-1= orang; S-2= orang; S-3=

Orang

13

Mata Kuliah yang Diampu

1. Kimia Fisik 1

2. Kimia Fisik 2

3. Telaah Kurikulum Kimia 1

4. Kimia Komputasi

5. Bahasa Inggris Profesi

6. Pembelajaran Berbasis TIK

B. Riwayat Pendidikan

S-1

S-2 S-3

Nama

Perguruan

Tinggi

Universitas Lampung Universitas Gadjah Mada -

Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Ilmu Kimia -

Tahun Masuk-

Lulus

2003-2007 2010-2013 -

Judul Skripsi/ Thesis/ Disertasi

Penentuan Trayek pH Indikator Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Menggunakan Metode

Sintesis Cu(II)/Silika dengan Metode Sol-Gel Sebagai Material Antibakteri Terhadap Escherichia coli dan

-

Page 29: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

Titrasi Potensiometri Staphylococcus aureus Nama Pembimbingan/ Promotor

Dra.Chansyanah Diawati, M.Si.

Prof.Dr.Karna Wijaya, M.Eng

-

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No

Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml (juta

Rp) 1 2013 Preparing Multiculturally

Responsive Chemistry Teacher

(Anggota)

DIPA

FKIP

20

2 2013 Meningkatkan Aktivitas dan

Keterampilan Berpikir Terperinci

Melalui Diskusi Pada Mata Kuliah

Kimia Fisik I (Mandiri)

Hibah

Lesson

Study

5

3 2014 Efektivitas Pendekatan Ilmiah

dalam Meningkatkan Keterampilan

Berpikir Kreatif siswa SMA pada

Materi Kesetimbangan Kimia

(Anggota)

DIPA

FKIP

5

4 2014 Profil Mahasiswa Pendidikan MIPA

FKIP Unila ditinjau dari Jalur

Seleksi Masuk Perguruan Tinggi

(Anggota)

DIPA

FKIP

5,5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 2 Tahun Terakhir

No

Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pengabdian

Sumber Jml (Juta Rp)

1

2013 Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Penulisan Rumus Struktur Senyawa Menggunakan Program Chemoffice (Anggota)

DIPA FKIP

5

Page 30: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

2

2013 Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru-Guru SMA/MA se Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung (Anggota)

Mandiri 5

3 2014 Pelatihan Penyusunan Perangkat

Pembelajaran IPA Dengan Pendekatan

Saintifik Dan Penerapannya

Dalam Pembelajaran Sebagai Implementasi

Kurikulum 2013 (Ketua)

DIPA BLU Unila

4,5

4 2014 Workshop Pembuatan LKS dan Perangkat

Pembelajaran IPA Berbasis Praktikum

Untuk Guru SMP Merujuk Pada

Implementasi Kurikulum 2013 (Anggota)

DIPA BLU Unila

5

5 2014 Workshop Langkah-Langkah Teknis Penyusunan Proposal dan Pelaporan PTKGuru SD Kecamatan Tanjungkarang Barat (Anggota)

DIPA BLU Unila

4,5

6 2014 Pelatihan penyusunan LKS berbasis scientific method bagi guru kimia se-Provinsi Lampung (Anggota)

DIPA BLU Unila

4,5

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Nasional 2 Tahun

Terakhir

No

Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun

Nama Jurnal

1

Meningkatkan Aktivitas dan Keterampilan Berpikir Terperinci Melalui Diskusi Pada Mata Kuliah Kimia Fisik I

Vol,15 No,1, 1 April 2014 (ISSN: 1411-2531)

Jurnal Pendidikan MIPA

F. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Internasional Dalam

2 Tahun Terakhir

No

Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal

1

Page 31: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …

G. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir

No

Judul Buku Tahun Jumlah Halaman

Penerbit

1

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 Tahun Terakhir

No

Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/IP

1

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun

Tempat Penerapan

Respon Masyarakat

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian

Bandar Lampung, Maret 2015

Pengusul

Lisa Tania, S.Pd., M.Sc.

Page 32: PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA …