pengembangan bahan ajar menggunakan model …

198
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE PADA MATERI SPLDV Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: Sindi Mutiara Putri NIM 11150170000058 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 2021

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE PADA

MATERI SPLDV

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:

Sindi Mutiara Putri

NIM 11150170000058

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

2021

Page 2: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Model

Pembelajaran Search Solve Create Share pada Materi SPLDV disusun oleh

Sindi Mutiara Putri, dengan NIM 11150170000058, Jurusan Pendidikan

Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diujikan pada sidang munaqosah tanggal 10

Februari 2021 dan diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh

fakultas.

Jakarta, 31 Maret 2021

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I

Dr.Otong Suhyanto, M.Si

NIP. 19681104 199903 1 001

Page 3: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Model

Pembelajaran Search Solve Create Share pada Materi SPLDV disusun oleh

Sindi Mutiara Putri, dengan NIM 11150170000058, Jurusan Pendidikan

Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diujikan pada sidang munaqosah tanggal 10

Februari 2021 dan diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh

fakultas.

Jakarta, 31 Maret 2021

Yang Mengesahkan,

Pembimbing II

Ramdani Miftah, M.Pd

NIDN. 2018058602

Page 4: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …
Page 5: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …
Page 6: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

i

ABSTRAK

SINDI MUTIARA PUTRI (11150170000058). “Pengembangan Bahan Ajar

Menggunakan Model Pembelajaran Search Solve Create Share Pada Materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)”. Skripsi, Jurusan Pendidikan

Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar menggunakan model

pembelajaran search solve create share pada materi sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV). Model pembelajaran SSCS merupakan model pembelajaran

yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar karena guru melibatkan

siswa dalam proses pembelajarannya. Subjek uji coba yang diambil menggunakan

teknik purposive sampling pada siswa kelas IX SMP/MTs. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model four-D (4-D)

dari Thiagarajan (Define, Design, Develop, dan Dessiminate).

Hasil penelitian bahan ajar menurut para ahli menunjukkan bahwa bahan ajar yang

dikembangkan memiliki kriteria sangat layak dengan perolehan rata-rata skor 4,42

berdasarkan keenam aspeknya. Sedangkan menurut respon siswa memiliki

perolehan rata-rata skor 4,16 dengan kriteria penilaian bahan ajar baik. Dengan

demikian, bahan ajar ini termasuk dalam kriteria layak dan dapat digunakan dalam

pembelajaran matematika kelas VIII SMP/MTs

Kata Kunci: Bahan ajar, Model Pembelajaran, Search Solve Create Share, Materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), Model Pengembangan four-D

(4-D).

Page 7: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

ii

ABSTRACT

SINDI MUTIARA PUTRI (11150170000058). “Development of Teaching

Materials Using Search Solve Create Share Learning Model on the Material of Two

Variable Linear Equation System (SPLDV)”. Paper of Mathematics Education

Departement, Faculty of Tarbiyah and Teacher’s Training, Syarif Hidayatullah

State Islamic University Jakarta, 2021.

This study aims to develop teaching materials using the search solve create share

learning model on the two variable linear equation system (spldv). The SSCS

learning model is a learning model that can increase student activity in learning

because the teacher involves students in the learning process. The test subjects were

taken using pirposive sampling technique in class IX SMP/MTs. The method used

in this research is development research with the four-D (4-D) model from

Thiagarajan (Define, Design, Develop, and Dessiminate).

The result of the study of teaching materials according to expert judgement show

that the teaching mater ials developed have very good criteria with an average

score of 4,42 based on its six aspects. Meanwhile, according to the sudents

response, the average score was 4,16 with the criteria for assesing good teaching

materials. Thus, this teaching material is included in the appropriate criteria and

can be used in mathematics learning for class VIII SMP/MTs.

Keywords: Teaching Materials, Learning Model Search Solve Create Share, Two

Variable Linear Equation System (SPLDV), Four-D (4-D) Development Model.

Page 8: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

matematika. Tidak mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi di tengah

pandemic covid-19 karena, beberapa faktor yang menghambat serta komunikasi

yang kurang efektif sebab bimbingan yang dilakukan secara online. Oleh karena

itu, penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan. Namun, berkat bantuan, dorongan, serta

masukan dari orang-orang terdekat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk

itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Gusni Satriawati, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. Kadir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan periode 2015-2019 sekaligus dosen favorit saya

semasa kuliah.

6. Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan periode 2015-2019.

7. Dr. Otong Suhyanto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Ramdhani Miftah,

M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II sekaligus Dosen Pembimbing Akademik

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan

dorongan motivasi selama proses bimbingan.

Page 9: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

iv

8. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Finola Marta Putri, M.Pd dan Ibu Khamida Siti Nur Atiqoh, M.Pmat selaku

Dosen Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus

Dosen validator ahli bahan ajar dalam penelitian ini.

10. Dra. Fatmawati., Romli, S.Pd., Oce Suhadna, S.Pd., Iis Kurniasih, S.Pd., dan

Maskur, S.Pd., selaku guru-guru matematika yang telah bersedia menjadi

validator bahan ajar dalam penelitian ini.

11. Keluargaku, Ayah H.Komaruddin, M.Pd dan Mamah Hj.Sukayati, S.Pd yang

selalu memberikan doa dan motivasi serta dukungan baik secara moril maupun

materi sampai detik ini. Rizky Chandra Wirayuda saudara kandungku yang

senantiasa membantu dan memberikan semangat kepada penulis. Serta Opah,

Almh.Omah, Tanteh, Om, dan Sepupu-sepupu tergemas.

12. Muhammad Faizal Mahri, S.Kom., selaku teman hidup yang telah memberikan

motivasi dan dukungan kepada penulis.

13. Teman-temanku semasa perkuliahan Okta Hapipah, S.Pd Nita Anggraeni, S.Pd

selaku teman seperbimbinganku, terima kasih telah berjuang bersama sampai

skripsi ini selesai. Serta Hesti Maisalimah, S.Pd., Tias Eka Risti, S.Pd., Fitriani

Mardiantika, S.Pd., Mega Ekka Hadi, dan Widyatma Alfathan Satrio, S.Pd.,

yang telah memberikan warna semasa perkuliahan dan memberikan bantuan

serta motivasi dan semangat.

14. Teman-teman kelasku PMTK B 2015 Nurul Syafriah, S.Pd., Septi Nur Fauziya,

S.Pd., yang telah direpotkan oleh penulis selama pembuatan skripsi. Astri

Hawanti, Nita Octavia, S.Pd., Yuthika Mardiyah, S.Pd., Aulia Hilma, S.Pd.,

Jenisa, dan lainnya yang telah memberikan warna serta motivasi dan semangat.

15. Teman-teman SMAku Rina Gifany, S.Kom., Putri Pratiwi, S.T., Ratna Dara

Puspita, Yani Iriana Putri, S.Kom., yang telah memberikan warna serta

semangat dan motivasi.

16. Sobat KKNku Danti Rochmawati, S.Ag., Nur Avita, S.H., Mesya Tiara Adhila

yang telah memberikan semangat dan dukungan serta mewarnai masa-masa

KKNku.

Page 10: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

v

17. Kak Dian Sinurat, S.Psi., selaku roommate kurang lebih selama 3 tahun, telah

menjadi inspirasi bagi penulis untuk lebih rajin dan semangat menyelesaikan

skripsi.

18. Kakak-kakak dan Adik-adik Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ucapan terima kasih juga ditujukkan kepada seluruh pihak yang namanya tidak

dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah SWI membalas semua kebaikan

yang telah diberikan kepada penulis. Demikian, mohon maaf jika masih

terdapat kesalahan dan kekurangan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca. Serta kritik dan saran dari pembaca akan diterima.

Jakarta, 2 Februari 2021

Penulis

Sindi Mutiara Putri

Page 11: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTRACT .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7

E. Spesifikasi Produk ....................................................................................... 7

F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

BAB II DESKRIPSI TEORITIK ............................................................................ 9

A. Kajian Teori ................................................................................................. 9

1. Bahan Ajar............................................................................................ 9

2. Pengembangan Bahan Ajar ................................................................ 11

3. Model Pembelajaran Search, Solve, Create, Share (SSCS) ............... 14

4. Sistem Persamaan Liniear Dua Variabel (SPLDV) ........................... 17

B. Hasil Penelitian Relevan ........................................................................... 23

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 28

A. Rancangan Penelitian ................................................................................ 28

B. Model Pengembangan ............................................................................... 28

1. Tahap Pendefinisian (Define) ............................................................. 28

2. Tahap Perancangan (Design) ............................................................. 29

3. Tahap Pengembangan (Develop) ....................................................... 30

Page 12: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

vii

C. Subjek Uji Coba ........................................................................................ 30

D. Desain Uji Coba ........................................................................................ 31

E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 31

1. Instrumen Validasi Ahli ..................................................................... 31

2. Angket Respon Siswa......................................................................... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32

G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 32

1. Analisis Data Instrumen Validasi Ahli............................................... 33

2. Analisis Data Angket Respon Siswa .................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 36

A. Deskripsi Hasil Pengembangan ................................................................. 36

1. Tahap Define (Pendefinisian) ............................................................. 36

2. Tahap Design (Perancangan) ............................................................. 40

3. Tahap Develop (Pengembangan) ....................................................... 42

B. Analisis Hasil Uji Coba ............................................................................. 53

1. Validasi Instrumen Ahli ..................................................................... 53

2. Penilaian Angket Respon Siswa ......................................................... 58

C. Kajian Produk Akhir ................................................................................. 59

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 62

A. Simpulan .................................................................................................... 62

B. Saran .......................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64

Page 13: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Search Solve Create Share ......... 17

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Relevan ........................................................... 23

Tabel 3. 1 Instrumen Penilaian Ahli .......................................................... 31

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa ......................................... 32

Tabel 3. 3 Kriteria Interpretasi ................................................................... 33

Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Bahan Ajar LKS oleh Ahli .......................... 34

Tabel 4. 1 Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK) ......................................................................................... 37

Tabel 4. 2 Tujuan Pembelajaran................................................................. 39

Tabel 4. 3 Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Validator Ahli ........................ 53

Tabel 4. 5 Hasil Validasi Bahan Ajar Pada Aspek Kelayakan Isi ............. 55

Tabel 4. 6 Hasil Validasi Bahan Ajar Pada Aspek Kebahasaan ................ 55

Tabel 4. 7 Hasil Validasi Bahan Ajar Pada Aspek Penyajian Materi ........ 56

Tabel 4. 8 Hasil Validasi Instrumen Pada Aspek Desain Tampilan .......... 56

Tabel 4. 9 Hasil Validasi Instrumen Pada Aspek Model Pembelajaran

SSCS ......................................................................................... 57

Tabel 4. 10 Hasil Validasi Instrumen Pada Aspek Evaluasi ........................ 58

Tabel 4. 11 Hasil Penilaian Angket Respon Siswa ...................................... 58

Page 14: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Gambar Grafik ........................................................................ 22

Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir ................................................................... 29

Gambar 3. 1 Kerangka Prosedur Pengembangan ......................................... 35

Gambar 4. 1 Sampul Depan (a), Sampul Belakang (b) dan Identitas Bahan

Ajar (c) .................................................................................. 43

Gambar 4. 2 Bagian KI dan KD (a) dan Indikator (b) ................................ 44

Gambar 4. 3 Petunjuk Penggunaan (a) dan Peta Konsep (b) ...................... 44

Gambar 4. 4 Pengetikan Tujuan Pembelajaran dan Masalah Kontekstual . 45

Gambar 4. 5 Langkah Search, Solve, Create .............................................. 45

Gambar 4. 6 Langkah Share ....................................................................... 46

Gambar 4. 7 Pengetikan Latihan Soal ......................................................... 46

Gambar 4. 8 Pengetikan Soal Evaluasi ....................................................... 47

Gambar 4. 9 Pengetikan Kunci Jawaban .................................................... 47

Gambar 4. 10 Pengetikan Daftar Pustaka ..................................................... 48

Gambar 4. 11 Sebelum Revisi (a) dan Sesudah Revisi (b) ........................... 49

Gambar 4. 12 Sebelum Revisi (a), (b) dan Sesudah Revisi (c), (d) .............. 50

Gambar 4. 13 Sebelum Revisi (a) dan Sesudah Revisi (b) ........................... 51

Gambar 4. 14 Sebelum Revisi (a) dan Sesudah Revisi (b) ........................... 51

Gambar 4. 15 Sebelum Revisi (a) dan Sesudah Revisi (b) ........................... 52

Gambar 4. 16 Tampilan Produk .................................................................... 60

Page 15: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pertanyaan Wawancara Guru Matematika ........................ 68

Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Matematika.................................. 69

Lampiran 3 Pertanyaan Wawancara Siswa ........................................... 70

Lampiran 4 Hasil Wawancara Siswa .................................................... 71

Lampiran 5 Instrumen Uji Validitas Ahli ............................................. 72

Lampiran 6 Angket Respon Siswa ........................................................ 76

Lampiran 7 Surat Tugas Validator ........................................................ 78

Lampiran 8 Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar oleh Ahli .............. 80

Lampiran 9 Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar Berdasarkan

Indikator Tiap Aspek Penilaian oleh Ahli ......................... 81

Lampiran 10 Revisi Bahan Ajar .............................................................. 84

Lampiran 11 Perhitungan Data Angket Respon Siswa ........................... 89

Lampiran 12 Lembar Validasi Ahli ........................................................ 90

Lampiran 13 Lembar Validasi Siswa .................................................... 119

Lampiran 14 Produk Bahan Ajar LKS .................................................. 127

Page 16: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berkembang, dalam

menghadapi arus globalisasi yang semakin bergerak dan tidak menentu maka,

dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar memberikan

perubahan. Salah satu cara untuk menciptakan SDM yang berkualitas adalah

melalui pendidikan, karena pendidikan menjadi faktor penentu utama dalam

kemajuan bangsa. Dengan pendidikan yang berkualitas dapat mencetak SDM yang

berpotensi dan unggul serta mampu bersaing di masa yang akan datang.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 bahwa

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif dapat

mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Dengan demikian,

pendidikan dapat mengembangkan diri individu untuk mendapatkan kehidupan

yang layak dan sejahtera. Pendidikan juga dapat membentuk karakter seseorang

melalui pendidikan lingkungan keluarga dan masyarakat.

Pendidikan sangat erat hubungannya dengan proses pembelajaran, terutama

proses pembelajaran di sekolah. Salah satu proses pembelajaran di sekolah yaitu

pembelajaran matematika.2 Matematika dapat memberikan perhitungan dan

memberikan hasil yang pasti dan tunggal oleh karena itu, matematika disebut

sebagai ilmu pasti.3

Proses pembelajaran matematika memerlukan pemikiran yang luas serta

pemahaman yang baik dalam proses memecahkan masalah. Dalam menghadapi

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab I Pasal 1 Nomor 1, Jakarta, 2003, h.1 2 Billy Suandito,”Bukti Informasi dalam Pembelajaran Matematika”, Al-Jabar: Jurnal

Pendidikan Matematika, Vol.8, No.1, 2017, h.13 3 Kusrini, dkk, “Strategi Pembelajaran Matematika”, (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2014), Edisi ke-2, h.4

Page 17: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

2

suatu masalah siswa perlu memiliki kemampuan berpikir agar dapat memecahkan

masalah yang sedang dihadapi. Beberapa masalah terkadang sulit untuk

dipecahkan, hal ini membuat siswa kurang tertarik untuk mempelajari matematika

karena siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit untuk dipahami.

Beberapa data menunjukkan peringkat matematika di Indonesia masih

tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil Programme for International

Student Assessment (PISA) 2018 bahwa prestasi siswa Indonesia berada pada

peringkat 73 dari 78 negara, dengan perolehan skor rata-rata matematika yaitu 379.4

Data tersebut mewakili bahwa matematika masih menjadi permasalahan dalam

pendidikan di Indonesia. Hal ini diperkuat oleh Anwar Bey dan Asriani yang

mengungkapkan bahwa bidang studi matematika masih tergolong rendah hal

tersebut dinyatakan oleh guru bidang studi matematika dari hasil wawancara,

karena proses pembelajaran matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Kulisusu

masih menggunakan model pembelajaran langsung atau metode ceramah. Pada saat

kegiatan belajar berlangsung guru tidak melibatkan dan pada saat guru selesai

menjelaskan, guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya terlebih

dahulu hal ini menyebabkan siswa kurang paham pada materi yang diajarkan. Salah

satu materi yang diajarkan dan dianggap cukup sulit dipahami adalah materi

SPLDV hal ini dibuktikan dari nilai ulangan siswa yang dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 63,48

sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah adalah 65.5

Rendahnya pemahaman siswa pada materi SPLDV dalam penelitian Suraji dkk,

mengungkapkan siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal cerita pada materi

SPLDV karena, biasanya siswa hanya mengahafal rumus, jadi ketika soal yang

diberikan berbeda dengan contoh siswa mengalami kesulitan untuk

4 OECD PISA. PISA 2018 Result (Volume I): What Student Know and Can Do, Paris: OECD

Publishing. 2019, p.78 5 Anwar Bey & Asriani, “Penerapan Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika pada Materi SPLDV”, Jurnal Pendidikan Matematika,

Vol.4 No.2, 2013, h.225

Page 18: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

3

menyelesaikannya.6 Sejalan dengan hal tersebut, pada materi soal berupa cerita

sehari-hari dalam materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Rindyana & Chandra (2012) dalam Anggita dan Aflich menyatakan bahwa

sebanyak 84,4% siswa mengalami kekeliruan untuk memaknai sebuah pernyataan

dari soal yang diberikan, dan sebanyak 87,7% siswa mengalami kesalahan dalam

memaknai maksud dari soal tersebut.7 Penelitian yang dilakukan Rahmita Yuliana

bahwa rendahnya hasil belajar matematika siswa memiliki beberapa faktor yaitu

proses pembelajaran lebih dominan diperankan oleh guru daripada siswa, siswa

tidak siap dalam belajar, ketidaksesuaian antara materi yang diajarkan dengan isi

buku atau bahan ajar dari guru membuat siswa merasa bosan dalam belajar

matematika, siswa kurang percaya diri dengan kemampuan matematika yang

mereka miliki.8

Sejalan dengan hasil wawancara dengan guru yang dilakukan oleh penulis,

bahwa kesulitan yang dialami siswa pada materi SPLDV dikarnakan minat belajar

siswa yang masih rendah dan kemampuan berhitung siswa yang masih lemah serta

siswa masih sulit dalam melakukan operasi hitung aljabar.

Kemampuan siswa dalam belajar dapat dilihat dari pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki. Semakin luas pengetahuan yang dimiliki maka semakin

mudah bagi siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan, dengan begitu

pemahaman siswa akan terlatih dengan baik. Salah satu cara yang dapat membantu

siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar serta minat belajar

matematika agar tidak monoton yaitu guru harus lebih kreatif dalam menyajikan

bahan ajar agar mudah dipahami oleh siswa, dengan begitu siswa pun akan lebih

tertarik dan hasil belajar siswa akan mencapai keberhasilan.

6 Suraji, Maimunah, Sehatta Saragih, “Analisis Kemampuan Pemecahan Konsep Matematis

dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP pada Materi Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel (SPDV)”, Suska Journal of Mathematics Education, Vol.4 No.1, 2018, h.11 7 Anggita Tri Indahsari, Aflich Yusnita Fitrianna, “Analisis Kemampuan Pemecahan

Masalah Siswa Kelas X Dalam Menyelesaikan SPLDV”, JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika

Inovatif), Vol.2 No.2, 2019, h.78 8 Rahmita Yuliana Gazali, “Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP

Berdasarkan Teori Belajar Ausubel”, PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.11

No.2, 2016, h.183

Page 19: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

4

Pada proses pembelajaran guru juga dapat memberikan motivasi untuk

membangkitkan semangat siswa dalam belajar matematika, tanamkan dalam diri

mereka bahwa matematika tidak sesulit seperti apa yang mereka bayangkan. Guru

juga perlu membimbing siswa dalam belajar agar siswa tidak mengalami kesulitan

dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta bermakna. Dengan

begitu mereka akan mulai menyukai matematika dan bisa lebih memahami

pelajarannya. Selain itu bahan ajar juga menjadi salah satu media yang dapat

mendukung proses pembelajaran matematika, karena bahan ajar dapat dibaca

berulang-ulang sehingga memudahkan siswa untuk belajar dan memahami materi

pelajaran yang belum dimengerti.

Seiring dengan perkembangan zaman siswa akan menghadapi masalah yang

semakin rumit sesuai dengan kurikulum pembelajarannya. Rata-rata kurikulum

pembelajaran yang digunakan di Indonesia pada saat ini adalah kurikulum 2013

(KURTILAS). Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk mendorong siswa agar lebih

aktif dalam proses pembelajarannya serta mampu menyelesaikan masalah yang

diberikan. Kurikulum 2013 yang digunakan saat ini sifat pembelajarannya masih

berorientasi pada buku teks. oleh karena itu, diperlukan bahan ajar sebagai bahan

materi pendamping untuk menunjang proses pembelajaran.

Menurut Depdiknas (2017) dalam Rahmita bahan ajar merupakan sebuah

perangkat yang berisi materi pelajaran yang disusun untuk membantu memudahkan

siswa dalam belajar. Bahan ajar memiliki peranan penting dalam proses

pembelajaran karena dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran serta

memperbaiki kualitas pembelajaran terutama pada kurikulum 2013 yang saat ini

sedang digunakan.9 Bahan ajar yang disusun sebaiknya dapat mengembangkan

siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang

tercantum pada kurikulum 2013. Namun, terkadang guru mengalami kesulitan

dalam membuat bahan ajar. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara guru di SD

64/1 Muara Bulian bahwa, permasalahan guru dalam mengembangkan bahan ajar

9 Ibid., h.183-184

Page 20: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

5

yaitu guru kesulitan dalam menuangkan ide. 10 Ide yang dituangkan harus seperti

apa dan bagaimana, sebab dalam mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan

potensi peserta didik, perkembangan peserta didik, serta karakter dari masing-

masing peserta didik agar bahan ajar yang dibuat dapat menunjang pembelajaran

siswa.

Bahan ajar pada materi SPLDV sebetulnya sudah cukup memadai. Namun,

perlu dikembangkan lagi agar mengikuti kurikulum yang diterapkan disekolah

tersebut. Inovasi dalam penyusunan bahan ajar sangat dibutuhkan pada rancangan

pembelajaran agar sesuai dengan buku teks utamanya. Salah satu cara untuk

membuat inovasi bahan ajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran

karena penggunaan model pembelajaran dapat membantu guru untuk

menyampaikan pelajaran dengan baik serta membuat pembelajaran lebih

menyenangkan. Pembelajaran matematika sebetulnya memiliki banyak sekali

model pembelajaran yang memberikan kesempatan untuk siswa lebih aktif dalam

proses pembelajarannya. Oleh karena itu, salah satu model pembelajaran yang

dapat diterapkan adalah model pembelajaran Search, Solve, Create, Share (SSCS),

mengapa demikian? karena model pembelajaran SSCS dapat membantu siswa

untuk menggali ide-ide dalam memecahkan permasalahan, dengan begitu akan

membantu siswa dalam menyelesaikan soal SPLDV karena, soal tersebut memuat

soal-soal cerita yang memerlukan pemahaman lebih untuk menyelesaikannya.

Model pembelajaran SSCS terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

belajar karena guru melibatkan siswa secara langsung dalam pemecahan masalah.11

Model pembelajaran ini memiliki 4 langkah yaitu: search (pencarian), solve

(pemecahan masalah), create (menyimpulkan), share (membagikan). Model

pembelajaran SSCS ini dikemukakan oleh Edward L. Pizzini beliau adalah seorang

ahli pendidikan dari pusat pendidikan ilmu pengetahuan Universitas IOWA.12

10 Mardiana, Agung Rimba Kurniawan, “Permasalahan Guru dalam Mengembangkan

Bahan Ajar Di SD 64/1 Muara Bulian”, PGSD FKIP Universitas Jambi, h.7 11 Arif Maulana, K. Anom, Sofia, “Penerapan Model Pembelajaran Search Solve Create

Share (SSCS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas XI IPA SMA”, J.Pen.Pemd.Kim,

Vol.1, No.1, 2014, h.10 12 Maida Deli, “Penerapan Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 13 Pekanbaru”, Jurnal

Page 21: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

6

Model pembelajaran SSCS jika dibandingkan dengan model pembelajaran

konvensional memiliki perbedaan, karena dalam model pembelajaran konvensional

lebih berpusat pada guru sedangkan dalam proses pembelajaran SSCS berpusat

pada siswa dan siswa dilibatkan disetiap langkah model pembelajarannya.13

Sehingga dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa, membuat siswa saling

berinteraksi dengan sesama serta menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam cara

belajar siswa. Model SSCS juga berperan penting bagi siswa karena mendorong

siswa untuk berpikir lebih kritis, kreatif, mandiri. Dengan demikian, motivasi

belajar siswa akan meningkat dan dapat mempengaruhi hasil belajar matematika

siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa model pembelajaran

SSCS memungkinkan untuk mengembangkan bahan ajar dalam membuat proses

pembelajaran lebih menyenangkan dan membuat siswa terlibat aktif pada proses

pembelajaran Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang

berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Model Pembelajaran

Search Solve Create Share Pada Materi SPLDV”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.

2. Pemahaman siswa yang masih kurang pada materi SPLDV.

3. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru membuat siswa tidak aktif.

4. Sulitnya mengembangkan bahan ajar menjadi kendala bagi guru

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar masalah yang diteliti terfokus dan tidak

meluas. Pembatasan masalah penelitian ini yaitu:

Primary Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Riau, Vol.4 No.1, 2015, h.72-73 13 Henny Johan, “Pengaruh Search, Solve, Create, and Share (SSCS) Problem Solving untuk

Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Merumuskan dan Memilih Kriteria Pemecahan

Masalah Pada Konsep Listrik Dinamis”, Jurnal Exacta, Vol. X. No.2 Prodi Fisika Universitas

Bengkulu, 2012 h.141

Page 22: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

7

1. Pengembangan bahan ajar menggunakan model pembelajaran Search,

Solve, Create, Share (SSCS). Dengan langkah-langkah yaitu

mengumpulkan ide, memecahkan masalah, menyimpulkan jawaban, dan

mempresentasikan hasil jawaban.

2. Materi penelitian yang digunakan adalah Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP/MTs.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan

masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mengembangkan bahan ajar menggunakan model pembelajaran

Search, Solve, Create, Share (SSCS)?

2. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar yang dihasilkan dengan

menggunakan model pembelajaran Search, Solve, Create, Share (SSCS)?

E. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah bahan ajar berupa Lembar Kerja

Siswa menggunakan model pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS).

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebeleumnya, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan bahan ajar menggunakan model pembelajaran Search, Solve,

Create, Share (SSCS).

2. Mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar menggunakan model

pembelajaran Search, Solve, Create, Share (SSCS).

G. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil dari penelitian ini akan bermanfaat untuk meningkatkan

upaya pembelajaran matematika dimasa depan.

1. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan kesempatan untuk membuat bahan ajar dalam

membuat proses pembelajaran yang berbeda dan pengalaman dalam

menulis karya ilmiah.

Page 23: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

8

2. Bagi Guru

Menambah referensi serta membantu guru untuk proses pembelajaran di

kelas dengan bahan ajar menggunakan model pembelajaran SSCS pada

materi SPLDV.

3. Bagi Siswa

Dengan adanya bahan ajar ini dapat membuat siswa lebih mudah dalam

memahami pelajaran terutama pada materi SPLDV, dan siswa diharapkan

akan lebih aktif pada proses pembelajarannya

Page 24: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

9

BAB II

DESKRIPSI TEORITIK

A. Kajian Teori

1. Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan pada proses

pembelajaran di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah pada

kegiatan belajar dan siswa akan lebih terbantu dalam memahami materi akan

yang dipelajari. Menurut Purwanto dalam Meirisa bahan ajar merupakan salah

satu perangkat materi atau subtansi pembelajaran yang dikemas secara

sistematis, didalamnya memuat kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam

proses pembelajaran.1

Menurut National Center for Vacational Education Research Ltd /

National Center for Competency Based Training, bahan ajar merupakan bahan

yang digunakan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar.2 Sedangkan

menurut Sa’ud bahan ajar atau learning materials merupakan bahan

pembelajaran yang berisikan tentang cakupan materi yang akan dipelajari dan

digunakan secara langsung pada proses pembelajaran.3

Menurut DEPDIKNAS, bahan ajar merupakan seperangkat materi yang

disusun secara sistematis dalam kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh

guru.4 Sedangkan menurut Widodo dan Jasmani bahan ajar ialah seperangkat

fasilitas atau perlengkapan pendidikan, tata cara, batasan-batasan dan metode

1 Silvia Meirisa, “Pengembangan Bahan Ajar Membaca Berorientasi Strategi PQ4R Di

Kelas IV SD”, Jurnal Inovasi Penelitian, Vol.1 No.8, 2021, h.1685 2 Danu Aji Nugraha, Achmad Binadja & Supatnono, “Pengembangan Bahan Ajar Reaksi

Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik”, Journal of Innovation Science Education, Vol.2

No.1, 2013, h.28 3 Kasina Ahmad dan Ika Lestari, “Pengembangan Bahan Ajar Perkembangan Anak Usia

SD Sebagai Sarana Belajar Mandiri Mahasiswa”, Perspektif Ilmu Pendidikan, Vol.22 Th.XIII,

2010, h.185 4 DEPDIKNAS, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: DEPDIKNAS, 2008), h.6

Page 25: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

10

mengevaluasi yang didesain secara sistematis supaya tujuan pendidikan yang

dibuat tercapai.5

Berdasarkan uraian di atas, bahan ajar merupakan suatu alat yang dikemas

secara sistematis yang berisikan cakupan materi pelajaran yang akan dikuasai

siswa untuk mendukung proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat

belajar mandiri sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah.

b. Jenis-jenis Bahan Ajar

Menurut Tocharman pada diklat pembinaan SMA oleh Depdiknas jenis-

jenis bahan ajar sebagai berikut: 6

1) Bahan ajar pandang (visual) yang terdiri dari bahan ajar cetak

(printed) yaitu: handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,

leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed) seperti

model/maket.

2) Bahan ajar dengar (audio) contohnya kaset, radio, piringan hitam,

dan compact disk audio.

3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) yaitu video compact disk,

film.

4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)

seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD)

merupakan multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar

berbasis web (web based learning materials).

Sedangkan menurut Ida bahan ajar dikelompokan menjadi 2 yaitu jenis

bahan ajar cetak dan non cetak. Jenis bahan ajar cetak yang dimaksud seperti

modul, handout, dan lembar kerja siswa. Kategori jenis bahan ajar non cetak

merupakan suatu bahan ajar yang dikembangkan dari barang sederhana, video,

audio, dan overhead transparencies (OHT). Pada saat ini, bahan ajar yang

sering digunakan pada proses pembelajaran adalah bahan ajar cetak, berikut

penjelasan tentang jenis bahan ajar cetak menurut ida:

5 Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, (Padang: Akademia Permata,

2013), h.1 6 DEPDIKNAS, Seri Pembelajaran, Diklat/ BIMTEK KTSP DIT.Pembinaan SMA: DEP-

DIKNAS, 2009, h.22

Page 26: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

11

a) Modul merupakan bahan tertulis yang digunakan untuk belajar secara

mandiri.

b) Handout, merupakan bahan cetak yang berhubungan dengan materi

yang diajarkan biasanya diberikan kepada siswa, isi didalamnya

memuat catatan, table, diagram, dan lain sebagainya.

c) Lembar kerja siswa (LKS), merupakan lembar kasus yang diberikan

kepada siswa untuk dikerjakan sesuai dengan model pembelajaran

yang digunakan. 7

Berdasarkan uraian di atas, penulis akan menggunakan bahan ajar cetak

bentuk Lembar kerja siswa (LKS) pada penelitian ini.

2. Pengembangan Bahan Ajar

a. Pengertian Pengembangan

Menurut Sugiyono pengembangan (Research and Development)

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu

produk tertentu, dan menguji keefektifannya. Produk tertentu yang dihasilkan

untuk digunakan sebagai penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan

pengujian keefektifannya dilakukan agar supaya produk tersebut dapat

berfungsi dimasyakat luas.8 Sedangkan penelitian pengembangan menurut

Borg & Gall merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan.9

Metode penelitian dan pengembangan terdahulu telah banyak digunakan

pada bidang-bidang alam dan teknik. Namun, metode penelitian

pengembangan dapat digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti

psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen, dan lain-lain.10

7 Ida Malati Sadjati, Pengembangan Bahan Ajar, Universitas Terbuka Respository, h.1.7-1.10 8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta), 2013,

h.297 9 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:

Prenadamedia Group, Edisi Keempat, Cet.4), 2015, h.276 10 Sugiyono. loc. cit

Page 27: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

12

Pengembangan bahan ajar sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan

karena, berfungsi sebagai bahan pendukung pada proses pembelajaran di

sekolah. Hal tersebut guna memudahkan proses belajar siswa.

Dalam penelitian ini, pengembangan bahan ajar akan difokuskan pada

Lembar Kerja Siswa (LKS).

b. Model Pengembangan Bahan Ajar

Menurut Setyosari (2012) dalam Kuswara model pengembangan dibagi ke

dalam dua model yaitu: model konseptual dan model prosedural. Model

konseptual yaitu model yang menghubungkan antarkonsep satu dengan yang

lain dengan urutan yang tidak bertahap, sedangkan model prosedural langkah-

langkahnya berurutan dari awal sampai akhir.11 Contoh model prosedural

adalah model Kemp, Dic & Carey, ADDIE, 4D, dan lain sebagainya.

Model penelitian pengembangan pada penelitian ini menggunakan model

4D (Four-D). Model 4D (Four-D) dikemukakan oleh Thiagarajan, Dorothy S.

Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974) yang digunakan sebagai alur dalam

pengembangan perangkat pembelajaran (instructional development),

sebelumnya model ini digunakan untuk pelatihan guru (training teacher) untuk

anak-anak berkebutuhan khusus (exceptional children). Seiring dengan

berjalannya waktu, disinyalir dari kata pengantar (foreword) oleh Maynard C.

Reynolds bahwa model 4D (four-D) juga untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran dan dapat dijadikan sumber ide dalam prosedur pengembangan.12

Model 4D memiliki 4 tahap yaitu: (1) Pendifinisian (Define), (2) Desain

(Design), (3) Pengembangan (Develop), (4) Pendesiminasian (Disseminate).

Berikut penjelasannya: 13

11 Kuswara, Kursus Pamong Belajar Kompeten Melalui Moda Daring, 2021, h.13,

(www.direktori.pauddikmasjabar.kemendikbud.go.id) . Diakses tanggal 29 Januari 2021 jam 14.49. 12 Rochmad, “Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika”, Jurnal

Kreano, Vol.3 No.1, Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 2012, h. 13 Muchamad Subali Noto, “Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis SMART

(Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time-bound)”, Infinity: Jurnal Ilmiah Program

Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.3 No.1, 2014, h.24-25

Page 28: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

13

1) Pendefinisian (Define)

Tahap ini untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat

pembelajaran. Ini merupakan tahap awal untuk menentukan tujuan

pembelajaran dan materi yang akan dikembangkan. Tahap Define

terdiri dari lima langkah yaitu:

a) Analisis awal-akhir, untuk menentukan masalah mendasar yang

dihadapi oleh peserta didik.

b) Analisis peserta didik, untuk menelaah peserta didik, dilakukan

identifikasi terhadap karakteristik peserta didik yang sesuai

dengan rancangan pengembangan pembelajaran.

c) Analisis tugas, untuk pengidentifikasi keterampilan-keterampilan

utama yang diperlukan untuk menganalisisnya ke dalam suatu

kerangka sub keterampilan.

d) Analisis konsep, untuk mengindetifikasi konsep-konsep utama

yang akan diajarkan serta disusun secara hierarkis.

e) Perumusan tujuan pembelajaran, untuk mengkonversikan hasil

yang telah diperoleh pada langkah analisis tugas dan analisis

konsep menjadi tujuan-tujuan khusus.

2) Desain (Design)

Pada tahap ini adalah untuk merancang prototype perangkat

pembelajaran. Tahap ini dilakukan setelah tujuan pembelajaran

ditetapkan. Pada tahap ini terdiri dari empat langkah yaitu:

a) Pemilihan media yang tepat untuk penyajian materi pelajaran.

b) Pemilihan format sangat berkaitan dengan pemilihan media maka

dari itu perlu dipertimbangkan.

c) Desain awal merupakan inti dari proses pembelajaran yang akan

diterapkan.

3) Pengembangan (Develop)

Tahap ini menghasilkan prototipe perangkat pembelajaran sebelum

diterapkan, terdiri dari dua langkah yaitu:

Page 29: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

14

a) Penilaian tenaga ahli, dilakukan untuk memperoleh saran serta

perbaikan, dilakukan oleh beberapa ahli untuk mengevaluasi agar

perangkat pembelajaran yang dihasilkan lebih baik lagi.

b) Uji coba perangkat pembelajaran untuk pengembangan, hal ini

dilakukan untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang

konsisten dan efektif. Dilakukan secara terus menerus sampai

mendapatkan hasil yang diinginkan.

4) Pendesiminasian (Disseminate)

Tahap ini merupakan tahap terakhir jika perangkat pembelajaran

memperoleh nilai positif dari tenaga ahli melalui tes pengembangan

perangkat pembelajaran, lalu dikemas dan diterapkan untuk skala yang

lebih luas.

3. Model Pembelajaran Search, Solve, Create, Share (SSCS)

a. Pengertian Model Pembelajaran SSCS

Model pembelajaran Search, Solve, Create, Share (SSCS) adalah model

pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya mengharuskan siswa untuk

berpikir kritis agar dapat menyelesaikan masalah sehingga membangun

keterampilan pemecahan masalah pada siswa. Menurut Pizzini, dalam

Satriawan model SSCS ini mengajarkan proses pemecahan masalah serta

memberikan kesempatan untuk siswa dapat meningkatkan kemampuan

berpikir dalam pemecahan masalahnya.14 Adapun tujuan model pembelajaran

SSCS adalah untuk memperluas pengetahuan siswa melalui pemecahan

masalah yang sedang dihadapi.15 Sejalan dengan hal tersebutm Regional

Education Laboratories atau Lembaga pada Departemen Pendidikan Amerika

14 Rodi Satriawan, Keefektifan Model Search, Solve, Create, and Share Ditinjau dari

Prestasi, Penalaran Matematis, dan Motivasi Belajar, Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2017,

h.90 15 Burhanudin Milama, Evi Sapinatul Bahriah, dan Amaliyyah Mahmudah, The Effect of

Search, Solve, Create, and Share (SSCS) Learning Model towards Student’s Critical Thinking

Skills, Jurnal Penelitian dan pembelajran IPA (JPPI) Vol.3 No.2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2017, h.114

Page 30: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

15

Serikat yang mengeluarkan laporan bahwa model SSCS adalah model

pembelajaran yang baik untuk mata pelajaran matematika dan sains.16

Model pembelajaran SSCS pertama kali dikembangkan oleh Pizzini pada

mata pelajaran IPA, selanjutnya model ini disempurnakan sehingga model ini

tidak hanya berlaku untuk pendidikan IPA tetapi dapat diterapkan untuk

pendidikan matematika dan Sains (Laboratory Network Program).17 Kegiatan

belajar dengan model pembelajaran SSCS dimulai dengan pemberian masalah

yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari kemudian siswa mencari

(search) informasi untuk mengidentifikasi masalah yang disajikan, setelah

mengetahui permasalahn yang dihadapi kemudian siswa merencanakan cara

untuk menyelesaikan (solve) masalah tersebut, dengan informasi dan rencana

yang telah disiapkan, lalu siswa membuat (create) solusi untuk menyelesaikan

masalah, kemudian menyajikan masalah tersebut dengan teman dan guru,

siswa membagi (share) pengetahuan satu sama lain guna memperluas

pengetahuan.18

Menurut laporan Laboratory Network Program, dalam Irwan standar

NCTM yang dapat dicapai oleh model pembelajaran SSCS yaitu sebagai

berikut:19

1) Mengajukan (pose) soal/masalah matematika.

2) Membangun pengalaman dan pengetahuan siswa.

3) Mengembangkan keterampilan dalam berpikir matematika yang

meyakinkan tentang keabsahan suatu representasi tertentu, membuat

dugaan, memecahkan masalah atau membuat jawaban.

4) Melibatkan intelektual siswa dengan bentuk pengajuan pertanyaan dan

tugas-tugas yang melibatkan siswa, dan menantang setiap siswa.

16 Irwan, “Pengaruh Pendekatan Problem Posing Model Search, Solve, Create, and Share

(SSCS) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Matematika”,

Jurnal Penelitian pendidikan Vol.12 No.1, Universitas Negeri Padang, 2011, h.4 17 Ibid, h.3 18 Yuli Mulyana, Sigit Priyatno, Nuriana Rachmani Dewi, “Penerapan Model SSCS untuk

Meningkatkan Kemampuan Membuat Model Matematis dan Kerja Sama Siswa”, PRISMA,

Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2018, h.226 19 Irwan, op. cit.,b h.4-5

Page 31: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

16

5) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan matematika siswa.

6) Merangsang siswa dalam membuat koneksi dan mengembangkan

kerangka kerja yang koheren untuk ide-ide matematika.

7) Berguna untuk perumusan masalah, pemecahan masalah, dan

penalaran matematika.

8) Mempromosikan pengembangan kemampuan yang dimiliki siswa

untuk melakukan pekerjaan matematika.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pada model

pembelajaran SSCS ini dapat membuat pembelajaran lebih aktif karena

pembelajaran terfokus pada siswa, guru hanya memberikan arahan serta

menjadi fasilitator saja, sedangkan siswa akan lebih banyak berdiskusi. Maka

model ini dapat diterapkan pada proses pembelajaran matematika.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran SSCS

Langkah-langkah model pembelajaran Search, Solve, Create, Share

(SSCS), yaitu sebagai berikut:20

a. Search

Pada langkah ini siswa memahami soal atau kondisi yang diberikan

kepada siswa, serta melakukan observasi dan investigasi terhadap

kondisi tersebut, dan menaganlisis informasi sehingga terbentuk

sekumpulan ide atau gagasan.

b. Solve

Siswa menghasilkan dan melaksanakan rencana untuk mencari solusi,

memilih metode untuk memecahkan masalah, serta mengumpulkan

data dan menganalisis masalah yang diberikan.

c. Create

Siswa membuat solusi masalah berdasarkan dugaan yang telah dipilih,

menguji dugaan yang dibuat apakah benar atau salah, menampilkan

hasil yang sekreatif mungkin dan jika diperlukan siswa dapat

20 Ibid., h.5

Page 32: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

17

menggunakan grafik, poster atau model guna mendukung solusi dari

permasalahan tersebut.

d. Share

Siswa berkomunikasi dengan guru dan teman sekelompok dan

kelompok lain atas temuan dari solusi masalah tersebut. Selanjutnya

guru serta siswa lain mengevaluasi solusi dari masalah yang telah

diberikan.

Berikut merupakan sintaks model pembelajaran search solve create share

yang disajikan pada Tabel 2.1 di bawah ini:

Tabel 2.1

Sintaks Model Pembelajaran Search Solve Create Share

No Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Search (mencari) Siswa mencari informasi untuk

mengidentifikasi masalah yang diberikan.

2. Solve (memecahkan) Siswa merencanakan dan menyelesaikan

masalah yang diberikan.

3. Create (membuat) Siswa membuat solusi untuk

menyelesaikannya.

4. Share (membagi) Siswa membagikan hasil kerjanya kepada

guru dan siswa lain untuk dievaluasi.

4. Sistem Persamaan Liniear Dua Variabel (SPLDV)

a. Suku, Koefisien, Konstanta dan Variabel

Sebelum mempelajari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

kita terlebih dahulu mengenal suku, koefisien, konstanta, dan variabel.

1) Suku

Suku merupakan suatu bagian dari bentuk aljabar yang dapat terdiri

dari variabel dan koefisien atau berbentuk konstanta yang tiap suku

dipisahkan dengan tanda operasi penjumlahan atau pengurangan.

Page 33: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

18

Contoh:

5𝑥 − 𝑦 = 7

Suku-sukunya adalah 5𝑥, −𝑦 dan 7.

2) Koefisien

Koefisien adalah sebuah bilangan yang menyatakan banyaknya

jumlah variabel yang sejenis atau koefisien merupakan bilangan di

depan variabel.

Contoh:

Rudi memiliki 10 ekor ayam dan 3 ekor kambing.

Jika ditulis dengan memisalkan:

a = hewan ayam dan b = hewan kambing maka dapat ditulis 10a + 3b,

10 dan 3 merupakan koefisien. 10 koefisien dari a dan 3 koefisien dari

b.

3) Konstanta

Konstanta adalah suatu bilangan yang tidak diikuti oleh variabel

sehingga nilainnya tetap konstan untuk nilai peubah variabel

berapapun.

Contoh :

5a + 8b – 9

-9 merupakan suatu konstanta karena berapapun nilai a dan b, nilai -9

tidak ikut terpengaruh sehingga tetap konstan.

4) Variabel

Variabel adalah suatu peubah/ pemisal/ pengganti dari suatu nilai atau

bilangan yang biasanya dilambangkan dengan huruf/simbol.

Contoh :

Nino memiliki 5 buku tulis dan 3 pensil

Jika ditulis dengan memisalkan p = buku tulis dan q = pensil

Maka 5p + 3q, dengan p dan q adalah variabel.

Page 34: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

19

b. Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah sistem

persamaan yang hanya memiliki dua variable dan masing-masing variabelnya

berpangkat satu. Adapun bentuk umumnya:

a𝑥 + b𝑦 = c

p𝑥 + q𝑦 = r

Keterangan :

x dan y disebut variabel

a, b, p, dan q disebut koefisien

c dan r disebut konstanta

c. Metode Penyelesaian SPLDV

Dalam menyelesaikan masalah dalam SPLDV terdapat tiga cara yaitu:

metode substitusi, metode eliminasi, dan metode grafik.

1) Metode Substitusi

Mengganti salah satu persamaan, dengan salah satu variabel

dinyatakan dalam variabel lain. Selanjutnya, persamaan baru yang

didapat dimasukkan ke dalam persamaan yang lain.

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari 2𝑥 − 4𝑦 = 6 dan 𝑥 + 2𝑦 = 7

dengan metode substitusi.

Penyelesaian:

{2𝑥 − 4𝑦 = 6 … … . (1)

𝑥 + 2𝑦 = 7 … … … (2)

Ubah persamaan (2) menjadi:

𝑥 = 7 − 2𝑦 … … … (3)

Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (1) sebagai berikut:

2𝑥 − 4𝑦 = 6

2 . (7 − 2𝑦) − 4𝑦 = 6

14 − 4𝑦 − 4𝑦 = 16

14 − 6 = 8𝑦

Page 35: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

20

8 = 8𝑦

1 = 𝑦

Substitusikan y = 1 ke persamaan (3)

𝑥 = 7 − 2𝑦

𝑥 = 7 − 2 . 1

𝑥 = 7 − 2

𝑥 = 5

Sehingga diperoleh himpunan penyelesaiannya adalah {(5,1)}

2) Metode Eliminasi

Metode eliminasi adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara

menghilangkan salah satu variabel x atau y untuk memperoleh nilai

dari variabel yang lain.

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan

{𝑥 + 3𝑦 = 112𝑥 + 𝑦 = 7

Penyelesaian:

Misal variabel pertama yang akan dihilangkan adalah x. Kita samakan

koefisien x dengan mengalikan persamaan (1) dengan 2.

𝑥 + 3𝑦 = 11 |𝑥2| 2𝑥 + 6𝑦 = 22

2𝑥 + 𝑦 = 7 |𝑥1| 2𝑥 + 3𝑦 = 7

3𝑦 = 15

𝑦 = 5

Kemudian variabel y yang akan dihilangkan.

Kita samakan koefisien y dengan mengalikan persamaan (2) dengan

3.

𝑥 + 3𝑦 = 11 |𝑥1| 𝑥 + 3𝑦 = 11

2𝑥 + 𝑦 = 7 |𝑥3| 6𝑥 + 3𝑦 = 21

−5𝑥 = −10

𝑥 = 2

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {{2,3}}.

Page 36: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

21

3) Metode Grafik

Untuk menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode grafik,

kita harus memperhatikan langkah-langkah berikut:

Tentukan nilai koordinat titik potong masing-masing persamaan

terhadap sumbu-X dan juga sumbu-Y

Gambarlah masing-masing grafik dari persamaan yang diketahui

Tentukan titik potong kedua grafik

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan, yaitu

himpunan yang beranggotakan titik potong kedua grafik

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut:

{ 𝑥 + 𝑦 = 5𝑥 − 𝑦 = 1

Penyelesaian:

𝑥 + 𝑦 = 5

x 0 5

y 5 0

𝑥 − 𝑦 = 1

x 0 1

y -1 0

Titik potong yang melalui garis 𝑥 + 𝑦 = 5 adalah (0,5) dan

(5, 0).

Titik potong yang melalui garis 𝑥 − 𝑦 = 1 adalah (0, -1)

dan (1,0).

Page 37: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

22

Gambar grafik dari masing-masing titik potong di atas:

Gambar 2. 1

Gambar Grafik

Dilihat dari gambar di atas, maka titik potong dari kedua grafik di atas

adalah titik (3, 2).

4) Metode Gabungan

Metode gabungan merupakan suatu cara atau metode untuk

menyelesaikan suatu persamaan linier dengan menggunakan dua

metode yaitu metode eliminasi dan substitusi secara bersamaan.

Langkah-langkah:

a) Eliminasi salah satu variabel pada salah satu persamaan

b) Substitusi nilai dari variabel yang diperoleh ke dalam salah satu

persamaan yang diketahui.

Contoh :

Diketahui persamaan 𝑥 + 4𝑦 = 14 dan 3𝑥 + 𝑦 = 20, Tentukan

himpunan penyelesaiannya!

Persamaan 1 : 𝑥 + 4𝑦 = 14

Persamaan 2 : 3𝑥 + 𝑦 = 20

Langkah pertama yang digunakan adalah metode eliminasi:

𝑥 + 𝑦 = 5

𝑥 − 𝑦 = 1

(0, 5)

(3, 2)

(0, -1)

(1, 0) (5, 0)

Page 38: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

23

𝑥 + 4𝑦 = 14 |x3| <=> 3𝑥 + 12𝑦 = 42

3𝑥 + 𝑦 = 20 |x1| <=> 3𝑥 + 𝑦 = 20

0 + 11𝑦 = 22

𝑦 = 2

Langkah kedua menggunakan metode subtitusi :

𝑥 + 4𝑦 = 14

𝑥 + 4.2 = 14

𝑥 + 8 = 14

𝑥 = 14 − 8

𝑥 = 6

Jadi, himpunan penyelesainnya adalah {(6, 2)}

B. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

sebelumnya, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.2

Hasil Penelitian Relevan

Peneliti,

Tahun Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

Imtiyaz

Fawa’id

a (2019)

Pengaruh

Model

Pembelajaran

Search, Solve,

Create, Share

(SSCS)

Dengan

Metode

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

kemampuan

penalaran

analogi

matematis

Model

pembelajaran

yang

digunakan

adalah model

pembelajaran

SSCS dan

materi yang

Meningkatkan

kemampuan

analogi

matematis siswa,

sedangkan pada

penelitian ini

fokus pada

pengembangan

Page 39: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

24

Peneliti,

Tahun Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

Hypnoteaching

Terhadap

Kemampuan

Penalaran

Analogi

Matematis

Siswa

siswa yang

diterapkan

pembelajaran

dengan model

SSCS dengan

metode

hypnoteaching

lebih tinggi

dibandingkan

dengan

kemampuan

penalaran

analogi

matematis

siswa yang

diterapkan

dengan

pembelajaran

scientific21

digunakan

pada

penelitian

tersebut

adalah Sistem

Persamaan

Linier Dua

Variabel

(SPLDV)

bahan ajar

dengan model

SSCS

Indri

Fajriyati

(2015)

Pengaruh

Model

Pembelajaran

Search, Solve,

Create, and

share (SSCS)

Terhadap

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

pembelajaran

matematika

dengan

Model

pembelajaran

yang

digunakan

dalam

penelitian

adalah model

Meningkatkan

kemampuan

berpikir kreatif

matematis siswa,

sedangkan pada

penelitian ini

fokus pada model

21 Imtiyaz Fawa’ida, “Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create, Share (SSCS)

Dengan Metode Hypnoteaching Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematis Siswa”,

Skripsi UIN Jakarta, 2019.

Page 40: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

25

Peneliti,

Tahun Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

Kemampuan

Berpikir

Kreatif

Matematis

Siswa

menggunakan

model

pembelajaran

Search, Solve,

Create, and

Share (SSCS)

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap

kemampuan

berpikir

kreatif

matematis

siswa

dibandingkan

yang

menggunakan

pembelajaran

konvensional

22

pembelajaran

SSCS

pembelajarannya

. Materi yang

digunakan yaitu

peluang

sedangkan

penelitian ini

menggunakan

materi SPLDV

Elke

Annisa

Octaria

(2018)

Pengaruh

Model Process

Oriented

Guided Inquiry

Learning

(POGIL)

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

kemampuan

berpikir kritis

Materi yang

akan

digunakan

dalam

penelitian ini

Model

pembelajaran

yang akan

digunakan pada

penelitian ini

adalah model

22 Indri Fajriyati, “Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and share (SSCS)

Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa”, Skripsi UIN Jakarta, 2015.

Page 41: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

26

Peneliti,

Tahun Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

Terhadap

Kemampuan

Berpikir Kritis

Matematis.

matematis

siswa pada

materi SPLDV

yang

menggunakan

pembelajaran

POGIL lebih

tinggi

dibandingkan

siswa yang

menggunakan

pembelajaran

konvensional.

23

adalah

SPLDV

pembelajaran

SSCS. Penelitian

ini hanya fokus

pada bahan ajar

saja.

Hidayat

Rahmat

(2015)

Pengembanga

n Lembar

Kerja Siswa

(LKS)

Matematika

Berbasis

Inkuiri Pada

Materi Sistem

Persamaan

Linear Dua

Variabel

(SPLDV) Kelas

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa adanya

kenaikan

presentase

ketuntasan

siswa setelah

menggunakan

LKS berbasis

inkuiri pada

materi

SPLDV, serta

Bahan ajar

yang

dikembangka

n sama yaitu

LKS dan pada

penlitian ini

juga

menggunakan

materi

SPLDV

Model pada

penelitian ini

adalah model

pembelajaran

SSCS.

23 Elke Annisa Octaria, “Pengaruh Model Process Oriented Guided Inquiry Learning

(POGIL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis”, Skripsi UIN Jakarta, 2018.

Page 42: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

27

Peneliti,

Tahun Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

VIII SMPN 05

Kota Jambi

LKS yang

dikembangkan

juga

berkualitas

baik.24

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang masalah telah dipaparkan bahwa rendahnya

pemahaman siswa pada materi SPLDV dikarenakan siswa kesulitan mengerjakan

soal cerita, karena pada dasarnya mengerjakan soal cerita membutuhkan

pemahaman yang lebih dalam menyelesaikannya. Selain itu guru jarang melibatkan

siswa dalam proses pembelajaran hal ini menyebabkan siswa menjadi pasif di kelas.

Dengan masalah yang demikian, guru perlu melakukan sedikit perubahan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan keaktifan siswa. Hal yang

dapat diupayakan oleh guru yaitu mengembangkan metode pengajarannya

khususnya dalam penggunaan bahan ajar sebagai alat bantu pendamping untuk

pembelajaran siswa.

Seiring dengan perkembangan zaman, pembelajaran di sekolah tidak hanya

menggunakan metode ceramah melainkan dengan bantuan sebuah alat. Alat bantu

yang sering digunakan dalam pembelajaran yaitu bahan ajar, bahan ajar bertujuan

untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Bahan ajar terdiri dari berbagai macam jenis salah satunya adalah Lembar Kerja

Siswa (LKS) yang digunakan dalam penelitian ini.

Kenyataannya di lapangan guru masih mengalami kesulitan untuk

mengembangkan bahan ajar. Bahan ajar yang ada sebetulnya sudah cukup memadai

namun perlu adanya inovasi agar bahan ajar lebih bisa memudahkan siswa untuk

24 Hidayat Rahmat, ”Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Matematika Berbasis

Inkuiri Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII SMPN 05 Kota

Jambi”, Skripsi UNJA, 2015.

Page 43: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

28

memahami materi yang diajarkan. Materi pelajaran yang masih tergolong rendah

adalah SPLDV, karena pada dasarnya SPLDV merupakan soal cerita yang

memerlukan pemahaman lebih dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu, perlu

adanya pengembangan bahan ajar berbasis model yang dapat meningkatkan siswa

untuk memahami materi SPLDV.

Model pembelajaran yang menunjang materi SPLDV yaitu model

pembelajaran Search, Solve, Create, Share (SSCS). Langkah-langkah model

pembelajaran SSCS menunjang pembelajaran siswa pada materi SPLDV. Langkah

pertama Search, pada langkah ini siswa mencari informasi dari masalah yang

diberikan agar mendapatkan ide atau gagasan. Langkah kedua Solve, pada langkah

ini siswa mencari solusi untuk memecahkan masalah agar dapat di selesaikan.

Langkah ketiga yaitu Create, pada langkah ini menyimpulkan jawaban dari ide-ide

dan solusi yang telah ditemukan pada langkah sebelumnya. Terakhir adalah Share,

pada langkah ini siswa mempresentasikan hasil jawabannya di depan guru dan

siswa lainnya untuk di evaluasi bersama.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D. Model ini sering

digunakan pada pengembangan bahan ajar terutama pada bidang pendidikan.

Dengan demikian, model ini dapat dijadikan sebagai sumber ide dan prosedur

pengembangan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran bagi guru untuk

menyampaikan kepada siswa dalam proses pembelajaran yang tersusun dengan

baik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan materi yang

dipelajari juga akan mudah dipahami.

Page 44: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

29

Gambar 2. 2

Kerangka Berpikir

Page 45: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research

and Development) karena penelitian ini akan menghasilkan produk.1 Produk yang

dihasilkan pada penelitian ini berupa bahan ajar yang menggunakan model

pembelajaran Search Solve Create Share pada materi sistem persamaan linear dua

variabel dengan mengacu pada model pengembangan 4-D (Four-D).

B. Model Pengembangan

Penelitian pada pengembangan bahan ajar ini menggunakan model

pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design,

Develop, dan Disseminate. Adapun penjelasan tahapannya sebagai berikut:

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap ini berguna untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-

kebutuhan di dalam proses pembelajaran dengan diawali menganalisis tujuan dari

batasan materi yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Terdapat

lima langkah pada tahap ini yaitu:

a. Front-end Analysis (Analisis awal-akhir)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis awal-akhir tentang

masalah dasar yang dihadapi oleh guru untuk meningkatkan kinerja guru dalam

proses pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti menganalisis bahan ajar yang

digunakan siswa serta strategi pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru

pada siswanya.

b. Learner Analysis (Analisis Peserta didik)

Analisis siswa dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang masalah

yang dihadapi oleh siswa terkait dengan materi, bahan ajar yang digunakan

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta), 2013,

h.297

Page 46: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

29

serta strategi yang digunakan pada proses pembelajaran melalui wawancara ke

beberapa siswa.

c. Task Analysis (Analisis Tugas)

Analisis tugas dilakukan untuk menentukan materi yang akan digunakan

pada bahan ajar. Penentuan materi bertujuan agar siswa dapat menerima dan

memahami materi tersebut.

d. Concept Analysis (Analisis Konsep)

Analisis konsep yaitu memaparkan konsep-konsep dari materi yang akan

dibahas pada bahan ajar. Konsep yang dimuat dalam bahan ajar ialah

memahami masalah yang berkaitan dengan materi SPLDV.

e. Specifying Instructional Objectives (Perumusan Tujuan Pembelajaran)

Berdasarkan analisis tugas dan analisis konsep, pada tahap ini kegiatan

yang dilakukan adalah merumuskan indikator yang mengacu pada kompetensi

dasar sesuai dengan ketetapan kurikulum 2013.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahap perancangan bertujuan untuk merancang bahan ajar yang akan

dikembangkan. Tahap ini dimulai setelah serangkaian tujuan pembelajaran untuk

bahan ajar telah ditentukan. Aspek utama dalam tahap desain adalah pemilihan

media dan format untuk bahan ajar serta pembuatan versi awal. Ada 4 langkah pada

tahap ini yang harus dilakukan, yaitu:

a. Penentuan rancangan awal sesuai dengan struktur penyusunan LKS

merupakan gambaran produk bahan ajar yang akan dihasilkan pada

penelitian ini.

b. Model pembelajaran yang digunakan yaitu, model pembelajaran Search

Solve Create Share.

c. Penyajian bahan ajar LKS atau draft 1.

d. Penyusunan alat evaluasi yang digunakan dalam bahan ajar, berupa angket

validasi ahli dan angket respon siswa untuk menentukan kelayakan dari

bahan ajar LKS yang akan dikembangkan oleh peneliti.

Page 47: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

30

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap pengembangan merupakan bentuk akhir bahan ajar yang telah

dihasilkan dan telah direvisi berdasarkan saran dari para ahli. Materi dan desain

yang telah dirancang akan dibuat produk menjadi LKS untuk menunjang

pembelajaran. Dalam tahap pengembangan akan dilakukan 2 kegiatan yaitu:

a. Pembuatan Bahan Ajar

Bahan ajar yang sudah dibuat, selanjutnya bahan ajar akan direalisasikan

sesuai rancangan yang telah ditentukan.

b. Validasi Bahan Ajar

Pada tahap uji validasi bahan ajar, digunakan penilaian oleh para ahli.

Penilaian para ahli digunakan untuk mengetahui kevalidan dan mendapatkan

saran untuk peningkatan rancangan bahan ajar. Beberapa ahli diminta untuk

mengevaluasi bahan ajar berdasarkan aspek yang telah ditentukan. Bahan ajar

yang sudah divalidasi oleh para ahli selanjutnya direvisi berdasarkan saran dari

para ahli.

c. Revisi Bahan Ajar

Setelah bahan ajar LKS divalidasi oleh para validator ahli, selanjutnya

peneliti merevisi atau memperbaiki bahan ajar sesuai dengan saran yang

diberikan oleh validator agar bahan ajar yang dikembangkan menjadi lebih

baik dan layak untuk diuji coba ke lapangan.

d. Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas yaitu uji coba produk bahan ajar yang dilakukan pada

subjek sasaran yakni kelompok kecil untuk mengatahui apakah produk bahan

ajar yang dibuat dapat dipahami oleh siswa. Uji coba ini diperoleh dari data

respons serta saran dari subjek sasaran pengguna produk bahan ajar.

C. Subjek Uji Coba

1. Subjek pelaku dalam penelitian pengembangan ini adalah peneliti.

2. Subjek uji validator ahli pada bahan ajar ialah 4 dosen Jurusan Pendidikan

Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan 5 guru matematika

SMP/MTs. Para subjek ahli bertugas untuk menilai tingkat kelayakan dari

produk bahan ajar.

Page 48: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

31

3. Subjek uji coba produk adalah 10 siswa kelas VIII dan IX SMP/MTs.

D. Desain Uji Coba

Uji coba bahan ajar LKS bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang

dikembangkan layak digunakan atau tidak. Berikut pelaksanaan uji coba bahan ajar

yang akan dikembangkan:

1. Uji Ahli atau Validasi Produk

Pada tahap ini dilakukan oleh para validator ahli untuk menilai bahan ajar

kemudian memberikan saran untuk memperbaiki serta memvalidasi apabila

bahan ajar siap digunakan.

2. Uji Coba Produk

Pada tahap ini, bahan ajar digunakan oleh 10 siswa untuk mengetahui

bagaimana respon siswa terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan suatu

data. Berikut instrumen yang digunakan pada penelitian ini:

1. Instrumen Validasi Ahli

Instrumen validasi ahli merupakan alat ukur bahan ajar yang akan divalidasi

atau diuji kelayakannya. Instrumen ini akan diberikan kepda 4 dosen pendidikan

matematika dan 5 guru matematika SMP/MTs. Kisi-kisi instrumen validasi ahli

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 1

Instrumen Penilaian Ahli

No. Aspek No. Item

Pertanyaan Jumlah

1. Kelayakan Isi 1, 2, 3 3

2. Kebahasaan 4, 5, 6 3

3. Penyajian 7, 8, 9 3

4. Desain Tampilan 10, 11, 12, 13, 14,

15

6

5. Model SSCS 16, 17, 18, 19 4

Page 49: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

32

No. Aspek No. Item

Pertanyaan Jumlah

6. Evaluasi 20, 21 2

2. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa

terhadap bahan ajar LKS. Kisi-kisi angket respon siswa dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa

No. Aspek No. Item Pertanyaan Jumlah

1. Desain Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 6 6

2. Kebahasaan 7, 8, 9 3

3. Evaluasi 10, 11 2

4. Penyajian 12, 13, 14 3

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu dari analisis instrument validasi

ahli dan uji coba angket respon siswa. uji validasi ahli dilakukan oleh para ahli yang

terdiri dari 4 dosen pendidikan matematika dan 5 guru matematika SMP/Mts. Uji

coba dilakukan oleh 10 siswa SMP yaitu mengisi angket dari hasil mengamati

produk bahan ajar yang dikembangkan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dari instrumen lembar validasi yang telah diisi

oleh para validator ahli selanjutnya dianalisis dan dijadikan sebagai perbaikan

bahan ajar yang telah dibuat untuk mengetahui tingkat kelayakan dari bahan ajar

tersebut. Data hasil instrument lembar validasi dianalisis menggunakan skala likert.

Berikut teknik analisis data pada penelitian ini:

Page 50: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

33

1. Analisis Data Instrumen Validasi Ahli

Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar yang

dikembangkan dari lembar validasi yang telah diisi oleh validator ahli. Pemberian

skor menggunakan model skala likert berikut tabel skornya:2

Tabel 3. 3 Kriteria Interpretasi

Skor Kriteria

1 Sangat Kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Sangat Baik

Berikut rumus untuk menghitung skor rata-rata dari seluruh aspek

penilaian yang telah dikumpulkan dari lembar validasi ahli:3

�̅� = ∑ 𝒙𝒊

𝒏

Keterangan:

�̅� : Skor rata-rata seluruh aspek penilaian

∑ 𝑥𝑖 : Jumlah skor hasil data yang diperoleh

𝑛 : Banyak skor butir pertanyaan

Data yang diperoleh merupakan nilai data kuantitatif, maka harus diubah

skor rata-rata seluruh aspek menjadi nilai kuaitatif sesuai dengan kriteria

penilaian yang tertera dalam tabel 3.4 berikut:4

2 Wahdan Najib Habiby, Statistika Pendidikan, (Surakarta: Muhammadiyah University

Press), 2017, h.30 3 Fajri Ismail, Statistika Untuk Penlitian Pendidikan dan Ilmu Sosial, (Jakarta:

Prenadamedia Group), 2018, h.89-90 4 Eko P. Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2009,

h.238.

Page 51: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

34

Tabel 3. 4

Kriteria Penilaian Bahan Ajar LKS oleh Ahli

Rumus Interval Skor Kriteria

(𝑥�̅� + 1,8 × 𝑠𝑏𝑖) < 𝑥 4,20 < 𝑥 Sangat

Layak/Baik

(𝑥�̅� + 0,6 × 𝑠𝑏𝑖) < 𝑥 ≤ (𝑥�̅� + 1,8 × 𝑠𝑏𝑖) 3,40 < 𝑥 ≤ 4,20 Layak/Baik

(𝑥�̅� − 0,6 × 𝑠𝑏𝑖) < 𝑥 ≤ (𝑥�̅� + 0,6 × 𝑠𝑏𝑖) 2,60 < 𝑥 ≤ 3,40 Cukup

Layak/Baik

(𝑥�̅� − 1,8 × 𝑠𝑏𝑖) < 𝑥 ≤ (𝑥�̅� − 0,6 × 𝑠𝑏𝑖) 1,80 < 𝑥 ≤ 2,60 Kurang

Layak/Baik

𝑥 ≤ (𝑥�̅� − 1,8 × 𝑠𝑏𝑖) 𝑥 ≤ 1,80 Tidak

Layak/Baik

Keterangan:

𝑥 : Skor Empiris

𝑥�̅� : Rata-rata ideal

𝑥�̅� = (1

2) (Skor Maks.Ideal + Skor Min.Ideal)

𝑠𝑏𝑖 : Simpangan baku ideal

𝑠𝑏𝑖 = (1

6) (Skor Maks.Ideal – Skor Min.Ideal)

Skor Maks.Ideal : 5

Skor Min.Ideal : 1

2. Analisis Data Angket Respon Siswa

Analisis data dari angket respon siswa diperoleh dari cara yang sama dengan

analisis instrumen penilaian ahli. Kritik dan saran yang diberikan akan dijadikan

bahan perbaikan bahan ajar LKS. Jawaban dari hasil angket respon siswa memiliki

ketentuan yang sama seperti hasil instrumen validasi ahli yaitu menggunakan skala

likert seperti pada tabel 3.3. Kemudian, data yang diperoleh akan dicari skor rata-

ratanya dan disimpulkan sesuai dengan kriteria penilaian pada tabel 3.4.

Page 52: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

35

Gambar 3. 1

Kerangka Prosedur Pengembangan

Page 53: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Pengembangan

Penelitian pengembangan ini menghasilkan suatu produk bahan ajar berupa

Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan model pengembangan 4-D

(Four-D) Thiagarajan yang terdiri dari 5 unit. Tahapan model pengembangan 4-D

terdiri dari 4 tahap yaitu tahap define (pendefinisian), design (perancangan),

develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Pada penelitian ini hanya

sampai tahap develop (pengembangan). Berikut penjelasan tahapan pengembangan

bahan ajar LKS:

1. Tahap Define (Pendefinisian)

Tahap define berjutuan untuk menganalisis dan mengumpulkan informasi pada

tahap awal pengembangan untuk membuat bahan ajar LKS. Terdapat lima langkah

pada tahap ini yaitu:

a. Front-end Analysis (Analisis Awal-Akhir)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan wawancara

dengan guru dan siswa untuk menganalisis masalah-masalah yang dihadapi

pada proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh

bahwa metode yang digunakan guru pada proses pembelajaran adalah

menggunakan metode ceramah dan diskusi serta diselingi dengan video

pembelajaran dan powerpoint, belum terdapat bahan ajar tambahan LKS

khususnya pada materi SPLDV. Rendahnya minat belajar siswa disebabkan

karena kurangnya pemahaman siswa pada materi serta kemampuan berhitung

aljabar yang masih lemah. Sedangkan wawancara dengan siswa diperoleh

bahwa pelajaran matematika tergolong sulit untuk dipahami serta kemampuan

berhitung yang masih lemah juga hal ini yang menyebabkan siswa kurang

antusias dalam belajar matematika.

b. Learner Analysis (Analisis Peserta Didik)

Pembelajaran di kelas terbiasa dengan metode ceramah dimana siswa

hanya mendengarkan dan memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Namun,

Page 54: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

37

sesekali guru juga menayangkan video pembelajaran dan prowerpoint. Belum

ada bahan ajar tambahan seperti LKS khususnya pada materi SPLDV untuk

menunjang proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu perlu adanya bahan

ajar tambahan berupa LKS untuk membuat siswa menjadi aktif dalam proses

pembelajaran karena siswa akan berdiskusi dengan teman sekelompoknya.

c. Task Analysis (Analisis Tugas)

Kegiatan yang dilakukan pada analisis tugas yaitu mengidentifikasi serta

menyusun materi-materi yang akan dipelajari secara sistematis. Materi yang

akan digunakan pada bahan ajar LKS adalah Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV) untuk siswa kelas VIII SMP/MTs. Terdapat 5 aktivitas pada

bahan ajar yang akan disusun, selain itu pada setiap aktivitas terdapat 1 atau 2

soal latihan yang harus dikerjakan oleh siswa untuk melatih pemahaman siswa

terhadap bahan ajar tersebut.

d. Concept Analysis (Analisis Konsep)

Analisis konsep dilakukan untuk mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD) sesuai kurikulum yang tercantum pada peraturan

Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, sesuai KD 3.5 yaitu menjelaskan sistem

persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang dihubungkan pada

masalah kontekstual dan 4.5 yaitu menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan sistem persamaan linear dua variabel pada materi SPLDV. Berikut

tabel kompetensi dasar (KD) dan Indikator:

Tabel 4. 1

Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No. Kompetensi Dasar (KD) No. Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

3.5 Menjelaskan sistem

persamaan linear dua

variabel dan

penyelesaiannya yang

3.5.1 Mengenali suku, koefisien,

variabel, konstanta pada sistem

persamaan linear dua variabel.

3.5.2 Mengidentifikasi suatu masalah

untuk membuat bentuk umum

Page 55: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

38

No. Kompetensi Dasar (KD) No. Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

dihubungkan dengan

masalah kontekstual.

sistem persamaan linear dua

variabel.

3.5.3 Menjelaskan kesimpilan SPLDV

3.5.4 Mengidentifikasi suatu masalah

yang berkaitan pada penyelesaian

SPLDV dengan menggunakan

metode eliminasi.

3.5.5 Menjelaskan kesimpulan masalah

terkait metode eliminasi

3.5.6 Mengidentifikasi suatu masalah

yang berkaitan pada penyelesaian

SPLDV dengan menggunakan

metode substitusi.

3.5.7 Menjelaskan kesimpulan masalah

terkait metode substitusi.

3.5.8 Mengidentifikasi suatu masalah

yang berkaitan pada penyelesaian

SPLDV dengan menggunakan

metode gabungan.

3.5.9 Menjelaskan kesimpulan masalah

terkait metode gabungan.

3.5.10 Mengidentifikasi suatu masalah

yang berkaitan pada penyelesaian

SPLDV dengan menggunakan

metode grafik.

3.5.11 Menjelaskan kesimpulan masalah

terkait metode grafik.

Page 56: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

39

No. Kompetensi Dasar (KD) No. Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

4.5 Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear

dua variabel.

4.5.1 Menyelesaikan suatu masalah

dengan membuat model

matematikanya.

4.5.2 Menyelesaikan suatu masalah

dengan menggunakan metode

eliminasi.

4.5.3 Menyelesaikan suatu masalah

dengan menggunakan metode

substitusi.

4.5.4 Menyelesaikan suatu masalah

dengan menggunakan metode

gabungan.

4.5.5 Menyelesaikan suatu masalah

dengan menggunakan metode

grafik.

e. Specifying Instructional Objectives (Perumusan Tujuan Pembelajaran)

Perumusan tujuan pembelajaran dibuat untuk merancang bahan ajar

berupa LKS berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan pada analisis

konsep. Berikut tabel tujuan pembelajaran bahan ajar berupa LKS di bawah

ini:

Tabel 4. 2

Tujuan Pembelajaran

No Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengenali koefisien, variabel, konstanta pada SPLDV.

2. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah untuk membuat bentuk

umum SPLDV.

3. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan SPLDV.

Page 57: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

40

No Tujuan Pembelajaran

4. Siswa dapat menyelesaikan suatu masalah dengan membuat model

matematikanya.

5. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi.

6. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode

eliminasi.

7. Siswa dapat menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan

metode eliminasi.

8. Siswa dapat mengidentifikasi suatu maalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode substitusi.

9. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode substitusi

10. Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode

substitusi.

11. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode gabungan.

12. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode

gabungan.

13. Siswa dapat menyelesaikan masalah menggunakan metode gabungan.

14. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode grafik.

15. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode grafik.

16. Siswa dapat menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan

metode grafik.

2. Tahap Design (Perancangan)

Tahap design merupakan tujuan dalam menghasilkan sebuah rancangan awal

pada produk bahan ajar yang akan dibuat. Berikut 4 tahapan yang dilakukan, yaitu:

Page 58: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

41

a. Rancangan Awal

Kegiatan ini merupakan proses perancangan bahan ajar sesuai dengan

struktur penyusunan LKS yang ditetapkan oleh Depdiknas, yaitu:1

1) Judul/identitas dari bahan ajar LKS yang dibuat adalah “Bahan Ajar

LKS Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Search Solve

Create Share”.

2) Petunjuk belajar bertujuan untuk mempermudah siswa dalam

penggunaan bahan ajar LKS.

3) Kompetensi yang akan dicapai yaitu Kompetensi Inti (KI),

Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator yang akan dicapai dalam

bahan ajar LKS.

4) Informasi pendukung adalah peta konsep dari materi yang akan

dibahas dalam bahan ajar LKS.

5) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, tugas dalam bahan ajar LKS

terdapat disetiap sub-bab materi yang telah ditentukan, sedangkan

langkah-langkah kerja dalam bahan ajar LKS mengikuti langkah-

langkah pada model pembelajaran SSCS.

6) Penilaian, penilaian yang dimaksud merupakan soal evaluasi yang

terdapat diakhir bahan ajar LKS.

b. Penggunaan Strategi Pembelajaran

Bahan ajar LKS yang dikembangkan menggunakan model pembelajaran

SSCS yang disusun sebagai bahan ajar berkelompok. Bahan ajar LKS tersebut

dapat meningkatkan pemahaman siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam

proses pembelajaran. Adapun langkah pembelajarannya terdiri dari search

(mencari), solve (memecahkan), create (membuat), share (membagi).

c. Penyajian Bahan Ajar

Tahapan penyajian bahan ajar atau dikatakan draft 1, berikut hal-hal yang

perlu diperhatikan oleh peneliti:

1 Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Depdiknas, 2008), h.24.

Page 59: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

42

1) Bahan ajar LKS yang dikembangkan mengacu pada buku siswa

Matematika untuk SMP/MTs kelas VIII semster 2 Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2017 serta beberapa sumber

lain ada kaitannya dengan bahan ajar LKS SPLDV.

2) Pembuatan bahan ajar LKS menggunakan Microsoft Word 2016.

3) Bentuk bahan ajar LKS akan dicetak dengan ukuran kertas A4 dan

dijilid.

d. Pembuatan Alat Penilaian Bahan Ajar LKS

Pembuatan alat penilaian bahan ajar LKS bertujuan untuk menguji validasi

apakah bahan ajar yang dibuat layak digunakan atau tidak. Bentuk alat

penilaian bahan ajar LKS berupa angket penilaian oleh validator ahli dan guru

matematika serta angket respon siswa. Angket penilaian validator ahli dan

respon siswa terdapat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.

3. Tahap Develop (Pengembangan)

Tahap develop bertujuan sebagai proses pembuatan produk bahan ajar yang

akan menghasilkan bahan ajar LKS.

a. Pembuatan Bahan Ajar LKS

Pembuatan produk bahan ajar LKS dimulai dari penyusunan LKS dengan

menggunakan aplikasi Microsoft Word 2016 yang terdiri dari 5 aktivitas. Setiap

aktivitas menggunakan langkah-langkah model pembelajaran SSCS.

Berdasarkan rancangan awal yang telah dibuat isi dari bahan ajar LKS sesuai

dengan struktur LKS yang sudah ditetapkan oleh Depdiknas.2 Dalam bahan

ajar LKS juga memuat sampul depan, identitas bahan ajar, daftar isi, daftar

pustaka, dan lain sebagainya. Berikut pembuatan bahan ajar LKS yang dapat

dilihat pada gambar di bawah ini, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

akhir produk bahan ajar LKS.

1) Pembuatan sampul depan, sampul belakang dan identitas bahan ajar.

Sampul depan bahan ajar LKS memuat judul, materi pelajaran, gambar,

kolom untuk menulis anggota kelompok, logo UIN, kelas dan jenjang,

2 Ibid., h.24.

Page 60: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

43

serta instansi penulis. Pada sampul belakang bahan ajar LKS memuat

gambar, instansi penulis, logo UIN, materi pelajaran, serta kelas dan

jenjang. Sedangkan pada bagian identitas bahan ajar memuat judul,

nama penyusun, nama dosen pembimbing, gambar, dan instansi

penulis.

(a) (b)

(c)

Gambar 4. 1

Sampul Depan (a), Sampul Belakang (b) dan Identitas Bahan Ajar (c)

2) Bagian KI, KD dan Indikator. Untuk KI dan KD sesuai dengan

Peraturan Kemendikbud Nomor 24 Tahun 2016, sesuai dengan KD 3.5

dan 4.5 pada materi SPLDV.

Page 61: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

44

(a) (b)

Gambar 4. 2

Bagian KI dan KD (a) dan Indikator (b)

3) Bagian petunjuk penggunaan dan peta konsep. Petujuk penggunaan

memuat petunjuk-petunjuk yang dilakukan dalam penggunaan bahan

ajar LKS. Sedangkan peta konsep memuat sub-bab materi yang akan

dibahas pada bahan ajar LKS.

(a) (b)

Gambar 4. 3

Petunjuk Penggunaan (a) dan Peta Konsep (b)

4) Pengetikan tujuan pembelajaran dan masalah kontekstual yang

ditampilkan pada setiap aktivitas. Tujuan pembelajaran mengikuti

Page 62: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

45

indikator yang ingin dicapai sesuai dengan KD 3.5 dan 4.5 pada materi

SPLDV untuk SMP/MTs, sedangkan masalah yang ditampilkan sesuai

dengan sub-bab materi yang dibahas.

Gambar 4. 4

Pengetikan Tujuan Pembelajaran dan Masalah Kontekstual

5) Pengetikan langkah-langkah model pembelajaran SSCS pada setiap

aktivitas siswa dalam bahan ajar LKS. Langkah SSCS yaitu search

(mencari), solve (memecahkan), create (membuat), dan share

(membagi).

Gambar 4. 5

Langkah Search, Solve, Create

Page 63: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

46

Gambar 4. 6

Langkah Share

6) Pengetikan latihan soal. Bagian latihan soal bertujuan untuk melatih

pemahaman siswa tentang sub-bab materi yang dibahas terletak di akhir

pada setiap aktivitas.

Gambar 4. 7

Pengetikan Latihan Soal

7) Pengetikan soal evaluasi. Soal evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh

mana siswa sudah memahami materi yang telah dipelajari, terdiri dari

10 soal esai.

Page 64: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

47

Gambar 4. 8

Pengetikan Soal Evaluasi

8) Pengetikan kunci jawaban, bagian ini merupakan kunci jawaban untuk

soal evaluasi.

Gambar 4. 9

Pengetikan Kunci Jawaban

Page 65: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

48

9) Pengetikan Daftar Pustaka.

Gambar 4. 10

Pengetikan Daftar Pustaka

b. Validasi Bahan Ajar

Validasi bahan ajar dilakukan oleh para validator ahli yaitu 4 dosen ahli dan

5 guru matematika setelah produk bahan ajar LKS (draft 1) selesai. Penilaian

bahan ajar dilakukan dengan cara setiap validator ahli akan diberikan angket

penilaian validasi bahan ajar LKS yang akan diisi dengan memberikan nilai

pada setiap aspeknya, serta kritik dan/atau saran untuk perbaikan bahan ajar

LKS.

c. Revisi Bahan Ajar

Terdapat beberapa perbaikan berdasarkan kritik dan saran oleh para

validator ahli setelah bahan ajar LKS divalidasi. Berikut beberapa perbaikan

pada bahan ajar LKS yang telah disarankan oleh validator ahli untuk

selengkapnya terdapat pada Lampiran 10:

1) Perbaikan pada bagian sampul depan pada Gambar 4.11 (a) gambar

sampul depan kurang sesuai dengan judul materi bahan ajar LKS, serta

warna pada sampul depan diganti karena kurang berwarna. Untuk itu,

gambar pada sampul depan bahan ajar LKS diganti sesuai dengan judul

materi yang akan dipelajari dapat dilihat pada Gambar 4.11 (b).

Page 66: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

49

(a) (b)

Gambar 4. 11

Sebelum Revisi (a) dan Sesudah Revisi (b)

2) Perbaikan tampilan bahan ajar LKS pada Gambar 4.12 (a) dan (b)

tampilannya terlalu monoton dan kurang berwarna. Untuk itu usahakan

tambahkan animasi atau gambar agar lebih menarik serta lebih

berwarna dapat dilihat pada Gambar 4.12 (b).

(a) (b)

Page 67: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

50

(c) (d)

Gambar 4. 12

Sebelum Revisi (a), (b) dan Sesudah Revisi (c), (d)

3) Perbaikan pada ilustrasi gambar pada Gambar 4.13 (a) dibagian

aktivitas tidak dicantumkan sumber gambarnya. Karena setiap gambar

memiliki hak cipta, untuk itu harus disebutkan sumber gambarnya dapat

dilihat pada Gambar 4.13 (b).

(a)

Page 68: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

51

(b)

Gambar 4. 13

Sebelum Revisi (a) dan Sesudah Revisi (b)

4) Perbaikan penjelasan pengertian metode eliminasi pada Gambar 4.14

(a) metode eliminasi menghilangkan salah satu variabel x atau y tetapi

jangan disebutkan variabelnya karena, variabel bukan hanya x dan y

saja. Untuk itu dihilangkan penjelasan kalimat “x atau y” dapat dilihat

pada Gambar 4.14 (b)

(a)

(b)

Gambar 4. 14

Sebelum Revisi (a) dan Sesudah Revisi (b)

5) Perbaikan redaksi untuk aktivitas 1 pada langkah solve nomor 4 pada

Gambar 4.15 (a) jangan langsung apabila Bu Retno tidak membeli baju

sama sekali karena terlalu biasa. Untuk itu, disarankan kalimatnya

Page 69: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

52

menjadi “apabila Bu Retno hanya membeli 1 jenis saja, jadi siswa akan

lebih dalam menganalisanya” dapat dilihat pada Gambar 4.15 (b).

(a)

(b)

Gambar 4. 15

Sebelum Revisi (a) dan Sesudah Revisi (b)

d. Uji Coba Terbatas

Bahan ajar LKS yang telah direvisi atau diperbaiki sesuai dengan saran dari

para validator ahli dan sudah dinyatakan layak untuk di uji lapangan.

Selanjutnya, akan dilakukan uji pada kelompok kecil guna mengetahui respon

siswa terhadap bahan ajar LKS yang telah dikembangkan untuk digunakan

pada proses pembelajaran. Respon uji kelompok kecil diberikan kepada 10

siswa/I SMP kelas IX yang terdiri dari 7 siswa SMP Negeri 10 Kota Tangerang

dan 3 siswa MTs Annajah.

Page 70: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

53

B. Analisis Hasil Uji Coba

1. Validasi Instrumen Ahli

Pada tahap validasi instrumen ahli, peneliti akan melakukan analisis hasil data

berdasarkan nilai validasi yang didapat dari penilaian oleh validator ahli. Penilaian

dilakukan untuk melihat apakah bahan ajar LKS yang dikembangkan layak atau

tidak untuk digunakan. Instrumen penilaian validasi ahli terdiri dari 6 aspek, yaitu:

kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, desain tampilan, model SSCS, dan evaluasi.

Enam aspek tersebut akan dinilai menggunakan lembar validasi ahli memalui

Google Form yang dibuat dengan skala penilaian 1 sampai 5.

Pihak yang melakukan penilaian validasi bahan ajar meliputi 4 dosen yakni,

Bapak Dr. Otong Suhyanto, M.Si., Bapak Ramdani Miftah, M.Pd., Ibu Finola Matra

Putri, M.Pd., Ibu Khamida Siti Nur Atiqoh, M.PMat, selaku dosen di Jurusan

Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun guru yang

melakukan validasi bahan ajar meliputi 5 guru matematika SMP, yaitu Ibu Dra.

Fatmawati dan Bapak Oce Suhadna, S.Pd dari SMP Negeri 10 Kota Tangerang,

Bapak Romli, S.Pd dan Bapak Maskur, S.Pd dari SMP Negeri 32 Kota Tangerang,

serta Ibu Iis Kurniasih, S.Pd dari SMP Negeri 24 Kota Tangerang.

Tabel 4. 3

Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Validator Ahli

No Aspek yang dinilai Rata-rata

Skor Kriteria

1. Kelayakan Isi 4,44 Sangat Layak

2. Kebahasaan 4,44 Sangat Layak

3. Penyajian Materi 4,44 Sangat layak

4. Desain Tampilan 4,39 Sangat Layak

5. Model Pembelajaran SSCS 4,36 Sangat Layak

6. Evaluasi 4,44 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 4,42 Sangat Layak

Validasi instrumen ahli bahan ajar LKS dilakukan secara bersamaan, baik oleh

dosen maupun guru. Penilaian hasil validasi bahan ajar LKS akan digunakan

Page 71: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

54

sebagai bahan perbaikan agar menjadi bahan ajar yang layak digunakan dalam

prose pembelajaran. Berdasarkan Tabel 4.3 memuat rata-rata skor dari penilaian

validasi ahli jika dikonversikan sesuai dengan Tabel 3.4 maka disimpulkan bahwa

bahan ajar LKS termasuk dalam kriteria sangat layak dengan skor rata-rata sebesar

4,42. Hasil perhitungan data penilaian para validator ahli termuat pada lampiran 9

dan format penilaian oleh validator ahli melalui Google Form disajikan sebagai

berikut:

Berikutnya peneliti akan menjelaskan secara umum dari hasil penilaian bahan

ajar LKS oleh para validator ahli.

a. Aspek Kelayakan Isi

Pada penilaian aspek kelayakan isi terdapat 3 indikator yang tercantum pada

Tabel 4.5. Berdasarkan hasil penilaian aspek kelayakan isi, kriteria penilaian bahan

ajar LKS adalah sangat layak. Namun pada indikator “kesesuaian materi dengan

kurikulum 2013 tingkat SMP/MTs” memperoleh skor terendah yaitu 4,33. Hal ini

menunjukkan bahwa materi yang dibahas dalam bahan ajar LKS secara keseluruhan

sudah sesuai dengan KI dan Kd serta kurikulum 2013 namun, masih terdapat

kekurangan.

Page 72: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

55

Tabel 4. 4

Hasil Validasi Bahan Ajar Pada Aspek Kelayakan Isi

No Indikator Rata-rata

Skor Kriteria

1. Kesesuaian materi dengan KI dan

KD

4,56 Sangat Layak

2. Kesesuaian materi dengan tujuan

pembelajaran

4,44 Sangat Layak

3. Materi sesuai dengan kurikulum

2013 tingkat SMP/MTs

4,33 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 4,44 Sangat Layak

b. Aspek kebahasaan

Penilaian pada aspek kebahasaan terdapat 3 indikator yang tercantum pada

Tabel 4.6. berdasarkan hasil penilaian instrumen, kriteria penilaian bahan ajar LKS

adalah sangat layak. Pada indikator “informasi yang disampaikan sudah jelas”

memperoleh skot terendah yaitu 4,33. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa yang

digunakan secara umum sudah cukup jelas dan sesuai dengan EYD namun, masih

terdapat beberapa informasi yang kurang jelas sehingga membuat siswa cenderung

rancu terhadap informasi tersebut.

Tabel 4. 5

Hasil Validasi Bahan Ajar Pada Aspek Kebahasaan

No Indikator Rata-rata

Skor Kriteria

1. Informasi yang disampaikan sudah

jelas 4,33

Sangat Layak

2. Kalimat mudah dipahami 4,56 Sangat Layak

3. Kosakata sesuai dengan EYD 4,44 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 4,44 Sangat Layak

c. Aspek Penyajian Materi

Page 73: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

56

Penilaian pada aspek penyajian materi terdapat 3 indikator yang tercantum

pada Tabel 4.7 berdasarkan hasil penilaian instrumen, kriterian penilaian bahan ajar

LKS adalah sangat layak. Pada indikator “dapat diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari” memperoleh skor terendah yaitu 4,22. Hal ini menunjukkan bahwa

materi dalam bahan ajar yang dibuat sudah sesuai dan tersusun secara sistematis

sehingga mudah dipahami. Namun, masalah di dalam LKS belum sepenuhnya

dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari karena masalah yang dibahas

masih terlalu sempit.

Tabel 4. 6

Hasil Validasi Bahan Ajar Pada Aspek Penyajian Materi

No Indikator Rata-rata

Skor Kriteria

1. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari 4,22

Layak

2. Bahan ajar LKS tersusun secara

sistematis 4,56

Sangat Layak

3. Materi pada LKS merupakan

perluasan dari KD 4,56

Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 4,44 Sangat Layak

d. Aspek Desain Tampilan

Penilaian pada aspek desain tampilan terdapat 6 indikator yang tercantum pada

Tabel 4.6 berdasarkan hasil penilaian instrumen, kriteria penilaian bahan ajar LKS

pada aspek desain tampilan adalah sangat layak. Pada indikator “kesesuaian

gambar” memperoleh skor terendah yaitu 4,22. Hal ini menunjukkan bahwa desain

tampilan bahan ajar sudah sesuai, namun menurut penilaian validator ahli masih

terdapat gambar yang kurang sesuai dengan materi SPLDV.

Tabel 4. 7

Hasil Validasi Instrumen Pada Aspek Desain Tampilan

No Indikator Rata-rata

Skor Kriteria

Page 74: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

57

1. Cover LKS menarik 4,44 Sangat Layak

2. Warna yang digunakan serasi 4,56 Sangat Layak

3. Ketepatan Layout 4,44 Sangat Layak

4. Pemilihan Font sesuai 4,33 Sangat Layak

5. Kesesuaian gambar 4,22 Layak

6. Pemilihan shape 4,33 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 4,39 Sangat Layak

e. Aspek Model Pembelajaran SSCS

Penilaian pada aspek model pembelajaran SSCS terdapat 4 indikator yang

tercantum pada Tabel 4.9 berdasarkan hasil penilaian instrumen, kriteria penilaian

bahan ajar LKS pada aspek model pembelajaran SSCS adalah sangat layak. Pada

indikator “Solve dan Create” memperoleh skor terendah yaitu 4,22. Hal ini

menunjukkan bahwa bahan ajar LKS sudah sesuai dengan langkah-langkah pada

model pembelajaran SSCS. Namun, menurut penilaian validator ahli masih harus

dipertegas dalam membedakan antara solve dan create agar tidak rancu.

Tabel 4. 8

Hasil Validasi Instrumen Pada Aspek Model Pembelajaran SSCS

No Indikator Rata-rata Skor Kriteria

1. Search (mencari) 4,44 Sangat Layak

2. Solve (memecahkan) 4,22 Layak

3. Create (membuat) 4,22 Layak

4. Share (membagi) 4,56 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 4,36 Sangat layak

f. Aspek Evaluasi

Penilaian pada aspek evaluasi terdapat 2 indikator yang tercantum pada Tabel

4.10 berdasarkan hasil penilaian instrumen, kriteria penilaian bahan ajar LKS pada

aspek evaluasi adalah sangat layak. Pada indikator “tingkat kesulitan soal yang

beragam” memperoleh skor 4,33. Hal ini menunjukkan bahwa masalah yang

diberikan sesuai dengan materi namun tingkat kesulitan soal masih belum beragam.

Page 75: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

58

Tabel 4. 9 Hasil Validasi Instrumen Pada Aspek Evaluasi

No Indikator Rata-rata Skor Kriteria

1. Masalah yang diberikan sesuai 4,56 Sangat Layak

2. Tingkat kesulitan soal yang

beragam

4,33 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 4,44 Sangat Layak

2. Penilaian Angket Respon Siswa

Penilaian angket respon siswa dilakukan dengan melakukan uji coba kelompok

kecil guna mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar LKS yang telah dibuat. Uji

coba kelompok kecil dilakukan melalui pengisian angket respon siswa pada Google

Form dengan skala penilaian 1 sampai 5. Uji coba kelompok kecil dilakukan secara

terbatas pada 10 orang siswa SMP kelas IX. Angket respon siswa memuat 4

indikator dengan 14 butir pertanyan. Berikut hasil analisis angket respon siswa yang

tercantum pada Tabel 4.11.

Tabel 4. 10

Hasil Penilaian Angket Respon Siswa

No Aspek Rata-rata Skor Kriteria

1. Desain Tampilan 4,15 Baik

2. Kebahasaan 4,3 Sangat Baik

3. Evaluasi 4 Baik

4. Penyajian materi 4,2 Baik

Penilaian Keseluruhan 4,16 Baik

Berdasarkan Tabel 4.11, rata-rata skor penilaian angket respon siswa yang sudah

dikonversikan sesuai pada Tabel 3.4. Berdasarkan hasil konversi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa bahan ajar LKS menurut respon siswa termasuk dalam kriteria

baik dengan skor rata-rata 4,16. Hasil perhitungan data angket respon siswa

tercantum pada Lampiran 11.

Page 76: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

59

C. Kajian Produk Akhir

Pengembangan bahan ajar LKS diawali dengan tahapan analisis awal, analisis

peserta didik, analisis tugas, analisis konsep dan perumusan tujuan pembelajaran.

Produk yang dihasilkan pada penelitian ini merupakan bahan ajar berupa LKS

dengan menggunakan model pembelajaran Search Solve Create Share pada materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Kemudian dilanjutkan dengan

perancangan bahan ajar, dan pembuatan penilaian bahan ajar LKS untuk validator

ahli dan angket respon siswa. Setelah bahan ajar dirancang, selanjutnya membuat

bahan ajar LKS yang akan dinilai oleh para validator ahli. Bahan ajar dengan

kriteria penilaian layak, diperoleh setelah melalui proses validasi dari para validator

dan penilaian respon siswa dengan cara uji kelompok kecil.

Bahan ajar LKS yang telah dibuat berdasarkan hasil penelitian ini terbukti

bahwa layak digunakan pada proses pembelajaran setelah divalidasi oleh para

validator ahli. Hasil penilaian ahli dapat dilihat dari rata-rata skor sebesar 4,42

dengan kriteria sangat layak. Pada aspek kelayakan isi diperoleh rata-rata skor 4,44

dengan kriteria sangat layak, hal ini menunjukkan bahwa materi yang dibahas pada

bahan ajar LKS sudah sesuai dengan KI dan KD. Aspek kebahasaan memperoleh

rata-rata skor sebesar 4,44 dengan kriteria sangat layak, hal tersebut menunjukkan

bahwa bahasa yang digunakan secara umum sudah jelas serta mudah dipahami.

Pada aspek penyajian materi diperoleh rata-rata skor sebesar 4,44 dengan kriteria

sangat layak, hal ini menunjukkan bahwa materi dalam bahan ajar LKS sudah

sesuai serta tersusun secara sistematis. Aspek desain tampilan mendapatkan rata-

rata skor sebesar 4,39 dengan kriteria penilaian sangat layak, hal ini menunjukkan

bahwa desain tampilan pada bahan ajar LKS sudah sesuai. Aspek pada model

pembelajaran SSCS memperoleh rata-rata skor sebesar 4,36 dengan kriteria

penilaian sangat layak, hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah SSCS yang

terdapat pada bahan ajar LKS sudah sesuai. Dan terakhir pada aspek evaluasi

mendapatkan rata-rata skor sebesar 4,44 dengan kriteria sangat layak, hal tersebut

menunjukkan bahwa masalah pada bahan ajar LKS ssudah sesuai dengan materi

yang dibahas sesuai serta soal latihan dengan tingkat kesulitan yang beragam

disetiap aktivitas dan diakhir terdapat juga soal evaluasi.

Page 77: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

60

Sedangkan pada bahan ajar LKS yang dibuat mendapatkan respon yang baik

dari siswa. Pada aspek kebahasaan termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan pada

aspek desain tampilan, evaluasi, dan penyajian mendapatkan kriteria baik

berdasarkan hasil penilaian angket respon siswa. Berikut beberapa produk bahan

ajar yang telah melalui proses validasi oleh para validator ahli dan siswa, disajikan

pada gambar dibawah ini:

Gambar 4. 16

Tampilan Produk

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian pada pengembangan bahan ajar LKS ini meliputi

beberapa hal, yakni sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan hanya sampai pada tahap develop (pengembangan)

hal ini dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang mengakibatkan kegiatan

Page 78: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

61

pembelajaran di sekolah dilakukan secara online dan tidak memungkinkan

untuk dilanjutkan ke tahap disseminate (penyebaran) ke sekolah.

2. Tahap uji coba produk hanya dilakukan pada uji coba kelompok kecil sehingga

hasil yang didapatkan terbatas karena, respon siswa terhadap bahan ajar LKS

juga terbatas. Bahan ajar LKS hanya diuji cobakan ke 10 orang siswa SMP

kelas IX.

3. Penentuan standar kualitas pada bahan ajar LKS dalam penelitian ini terbatas

oleh 9 validator yang terdiri dari 4 dosen pendidikan matematika dan 5 guru

matematika SMP/MTs.

4. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tergantung pada subjektifitas penilai,

sehingga dapat berpengaruh pada hasil penelitian.

Page 79: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar LKS pada model

pembelajaran Search Solve Create Share pada materi Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan bahan ajar LKS dikembangkan dengan metode penelitian

dan pengembangan Thiagarajan, yaitu model pengembangan Four-D (4-D)

yang terdiri dari define, design, develop, and disseminate. Pada penelitian

ini hanya sampai pada tahap develop dan tidak menggunakan tahap

disseminate karena pembelajaran di sekolah dialihkan menjadi

pembelajaran online yang disebabkan oleh pandemi covid-19.

a. Tahapan define atau pendefinisian yang terdiri dari beberapa tahap yaitu

pada tahap analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis tugas,

analisis konsep dan analisis perumusan tujuan pembelajaran.

b. Tahapan design atau perancangan terdiri dari 4 tahapan yaitu

perancangan awal LKS, pengunaan langkah-langkah model

pembelajaran SSCS dalam bahan ajar LKS, penyajian bahan ajar LKS

atau draft 1 dan terakhir menyiapkan angket penilaian validator ahli

serta penilaian angket respon siswa terhadap pengembangan bahan ajar

LKS.

c. Tahapan develop atau pengembangan terdiri dari 4 tahap, pada tahap

pertama adalah pembuatan bahan ajar LKS di Microsoft Word 2016,

selanjutnya adalah penilaian ahli yang terdiri dari 4 dosen dan 5 guru

matematika, setelah penilaian validasi akan dilakukan perbaikan atau

revisi bahan ajar LKS sesuai saran dari para validator ahli agar bahan

ajar layak untuk digunakan dan dapat di uji cobakan pada kelompok

kecil yang dilakukan oleh 10 orang siswa SMP.

Page 80: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

63

2. Hasil penilaian para validator ahli terkait tingkat kelayakan bahan ajar LKS

dengan menggunakan model pembelajaran SSCS memiliki kriteria

penilaian bahan ajar LKS sangat layak berdasarkan pada 6 aspek yaitu:

kelayakan isi, kebahasaan, penyajian materi, desain tampilan, model

pembelajaran SSCS, dan evaluasi. Sedangkan hasil penilaian respon siswa

bahan ajar yang dikembangkan kurang berwarna sehingga memiliki kriteria

penilaian bahan ajar LKS baik, berdasarkan pada 4 aspek yaitu: desain

tampilan, kebahasaan, evaluasi, dan penyajian materi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar LKS pada model

pembelajaran Search Solve Create Share pada materi Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel diperoleh beberapa saran sebagai berikut:

1. Siswa, disarankan untuk menggunakan bahan ajar LKS dengan model

pembelajaran SSCS saat pembelajaran materi SPLDV dalam proses

pembelajaran matematika, karena bahan ajar LKS ini telah di uji dan

mendapatkan penilaian yang baik dan layak digunakan.

2. Guru, disarankan untuk menggunakan bahan ajar LKS dengan model

pembelajaran SSCS pada saat pembelajaran matematika khususnya pada

saat menyampaikan materi SPLDV.

3. Sekolah, diharapkan dapat memanfaatkan dan mengembangkan bahan ajar

LKS dengan menggunakan model pembelajaran SSCS guna memperluas

cakupan materi pada materi pembelajaran matematika yang lainnya.

4. Bagi Peneliti lain, bahan ajar LKS dengan menggunakan model

pembelajaran SSCS ini dapat dikembangkan lebih lanjut pada metode

penelitian eksperimen dengan begitu dapat diuji cobakan pada kelompok

besar dan pada langkah share pada metode pembelajaran SSCS dapat

dipraktikan langsung di kelas.

Page 81: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

64

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kasina dan Ika Lestari. Pengembangan Bahan Ajar Perkembangan Anak

Usia SD Sebagai Sarana Belajar Mandiri Mahasiswa. Perspektif Ilmu

Pendidikan, Vol.22 Th.XIII. 2010.

Bey, Anwar dan Asriani. Penerapan Pembelajaran Problem Solving untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika pada Materi SPLDV.

Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.4. No.2. 2013.

Deli, Maida. Penerapan Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS)

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII-2 SMP

Negeri 13 Pekanbaru. Jurnal Primary Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Vol.4 No.1. 2015.

DEPDIKNAS. Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: DEPDIKNAS).

2008.

Depdiknas. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. (Jakarta: Depdiknas). 2008.

DEPDIKNAS. Seri Pembelajaran, Diklat/ BIMTEK KTSP DIT.Pembinaan SMA:

DEP-DIKNAS. 2009.

Fajriyati, Indri. Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and share

(SSCS) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Skripsi

UIN Jakarta. 2015.

Fawa’ida, Imtiyaz. Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create, Share

(SSCS) Dengan Metode Hypnoteaching Terhadap Kemampuan Penalaran

Analogi Matematis Siswa. Skripsi UIN Jakarta. 2019.

Gazali, Rahmita Yuliana. Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa

SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel. PYTHAGORAS: Jurnal

Pendidikan Matematika, Vol.11 No.2. 2016.

Page 82: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

65

Habiby, Wahdan Najib. Statistika Pendidikan. (Surakarta: Muhammadiyah

University Press). 2017.

Indahsari, Anggita Tri dan Aflich Yusnita Fitrianna, Analisis Kemampuan

Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Dalam Menyelesaikan SPLDV. JPMI

(Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), Vol.2 No.2. 2019.

Irwan. Pengaruh Pendekatan Problem Posing Model Search, Solve, Create, and

Share (SSCS) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran

Matematis Mahasiswa Matematika. Jurnal Penelitian pendidikan Vol.12

No.1. Universitas Negeri Padang. 2011.

Ismail, Fajri. Statistika Untuk Penlitian Pendidikan dan Ilmu Sosial. (Jakarta:

Prenadamedia Group). 2018.

Johan, Henny. Pengaruh Search, Solve, Create, and Share (SSCS) Problem Solving

untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Merumuskan dan

Memilih Kriteria Pemecahan Masalah Pada Konsep Listrik Dinamis. Jurnal

Exacta, Vol. X. No.2 Prodi Fisika Universitas Bengkulu. 2012.

Kusrini, dkk.. Strategi Pembelajaran Matematika. Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka. Edisi ke-2. 2014.

Lestari, Ika. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. (Padang: Akademia

Permata). 2013.

Mardiana dan Agung Rimba Kurniawan. Permasalahan Guru dalam

Mengembangkan Bahan Ajar Di SD 64/1 Muara Bulian. PGSD FKIP

Universitas Jambi.

Maulana, Arif, dkk. Penerapan Model Pembelajaran Search Solve Create Share

(SSCS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas XI IPA SMA.

J.Pen.Pemd.Kim, Vol.1, No.1. 2014.

Page 83: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

66

Meirisa, Silvia. Pengembangan Bahan Ajar Membaca Berorientasi Strategi PQ4R

Di Kelas IV SD. Journal Inovasi Penelitian, Vol.1 No.8. 2021.

Milama, Burhanudin, dkk. The Effect of Search, Solve, Create, and Share (SSCS)

Learning Model towards Student’s Critical Thinking Skills. Jurnal Penelitian

dan pembelajran IPA (JPPI) Vol.3 No.2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2017.

Mulyana, Yuli, dkk. Penerapan Model SSCS untuk Meningkatkan Kemampuan

Membuat Model Matematis dan Kerja Sama Siswa. PRISMA, Prosiding

Seminar Nasional Matematika. 2018.

Noto, Muchamad Subali. Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis SMART

(Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time-bound). Infinity:

Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.3

No.1. 2014.

Nugraha, Danu Aji, dkk. Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets,

Berorientasi Konstruktivistik. Journal of Innovation Science Education, Vol.2

No.1. 2013.

Octaria, Elke Annisa Octaria. Pengaruh Model Process Oriented Guided Inquiry

Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis. Skripsi

UIN Jakarta. 2018.

OECD PISA. PISA 2018 Result (Volume I): What Student Know and Can Do,

Paris: OECD Publishing. 2019.

Rahmat, Hidayat. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Matematika Berbasis

Inkuiri Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas

VIII SMPN 05 Kota Jambi. Skripsi UNJA. 2015.

Sadjati,Ida Malati. Pengembangan Bahan Ajar. Universitas Terbuka Respository.

Page 84: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

67

Satriawan, Rodi. Keefektifan Model Search, Solve, Create, and Share Ditinjau dari

Prestasi, Penalaran Matematis, dan Motivasi Belajar. Jurnal Riset

Pendidikan Matematika. 2017.

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. (Jakarta:

Prenadamedia Group, Edisi Keempat, Cet.4). 2015.

Suandito, Billy. Bukti Informasi dalam Pembelajaran Matematika. Al-Jabar: Jurnal

Pendidikan Matematika. Vol.8. No.1. 2017.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta).

2013.

Suraji, dkk. Analisis Kemampuan Pemecahan Konsep Matematis dan Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP pada Materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel (SPDV). Suska Journal of Mathematics Education.

Vol.4. No.1. 2018.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Nomor 1, Jakarta, 2003.

Widoyoko, Eko P. Evaluasi Program Pembelajaran. (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar). 2009.

Page 85: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

68

Lampiran 1

Pertanyaan Wawancara Guru Matematika

1. Berapa lama Bapak/Ibu mengajar bidang studi matematika?

Jawaban:

2. Bagaimana respon siswa dalam proses belajar Matematika di kelas pada materi

SPLDV?

Jawaban:

3. Model pembelajaran apa yang biasa Bapak/Ibu gunakan dalam proses belajar

mengajar matematika?

Jawaban:

4. Dalam proses pembelajaran, apakah Bapak/Ibu menggunakan bahan ajar lain

untuk menunjang proses belajar siswa? jika ada, bahan ajar seperti apa yang

digunakan?

Jawaban:

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi siswa yang masih belum memahami

materi yang diajarkan khususnya pada materi SPLDV?

Jawaban:

6. Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu temukan dalam mengajar matematika

khusunya materi SPLDV?

Jawaban:

Page 86: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

69

Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Matematika

Hasil Wawancara Guru Matematika

Nama Guru dan Instansi

Guru 1 : Ibu Dra. Fatmawati (SMP Negeri 10 Kota Tangerang)

Guru 2 : Bapak Romli, S.Pd (SMP Negeri 32 Kota Tangerang)

No Jawaban

Guru 1 Guru 2

1. Berapa lama Bapak/Ibu mengajar bidang studi matematika?

33 tahun 23 tahun

2. Bagaimana respon siswa dalam proses belajar Matematika di kelas pada

materi SPLDV?

Siswa cukup antusias dalam proses

belajar matematika, dan

memperhatikan pada saat guru

menjelaskan.

Rata-rata 60% siswa merespon

dengan baik. Sisanya kurang

antusias dalam materi ini.

3. Model pembelajaran apa yang biasa Bapak/Ibu gunakan dalam proses

belajar mengajar matematika?

Metode pembelajaran yang

digunakan yaitu metode ceramah dan

pemberian tugas-tugas.

Model pembelajaran PBL

(problem based learning),

Discovery Learning, ceramah dan

diskusi

4. Dalam proses pembelajaran, apakah Bapak/Ibu menggunakan bahan ajar

lain untuk menunjang proses belajar siswa? jika ada, bahan ajar seperti apa

yang digunakan?

Ya, biasanya saya menggunakan

video pembelajaran dan powerpoint

untuk menunjang proses

pembelajaran.

Selain buku paket yaitu

menggunakan video pembelajaran

dan powerpoint.

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi siswa yang masih belum memahami

materi yang diajarkan khususnya pada materi SPLDV?

Menjelaskan kembali dan

menuntunnya sampai siswa itu paham

tentang materi SPLDV.

Diberikan remedial yaitu dengan

memberikan pembelajaran diluar

jam belajar.

6. Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu temukan dalam mengajar matematika

khusunya materi SPLDV?

Kesulitan yang dihadapi siswa

biasanya, siswa kurang (lemah)

dalam operasi hitung aljabar.

Rendahnya minat siswa untuk

belajar dan kemampuan

berhitungnya yang masih lemah.

Page 87: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

70

Lampiran 3 Pertanyaan Wawancara Siswa

Pertanyaan Wawancara Siswa

1. Bagaimana pelajaran matematika menurutmu?

Jawaban:

2. Apakah kamu tahu tentang SPLDV?

Jawaban:

3. Bagaimana pendapatmu tentang materi SPLDV yang sudah diajarkan, apakah

materi tersebut mudah dipahami atau sulit dipahami? Berikan alasanmu!

Jawaban:

4. Apakah guru memberikan bahan ajar tambahan kepada siswa? jika ada, bahan

ajar apa yang digunakan?

Jawaban:

5. Kesulitan apa yang kamu alami saat belajar materi SPLDV di kelas?

Jawaban:

Page 88: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

71

Lampiran 4 Hasil Wawancara Siswa

Hasil Wawancara Siswa

Nama Siswa dan Sekolah.

Siswa 1: Repa Shapira (SMP Negeri 10 Kota Tangerang)

Siswa 2: Flora Andrinatama Nugrahanny (MTs Annajah)

No Jawaban

Siswa 1 Siswa 2

1. Bagaimana pelajaran matematika menurutmu?

Menurut saya meskipun matematika

itu menyenangkan, tetapi saya tidak

terlalu suka karena terlalu banyak

rumus yang dihafal dan harus

diketahui sebelum menjawab soal

yang diberikan.

Matematika pelajaran yang

menyenangkan sebenarnya,

namun saya tidak terlalu suka saat

menghadapi soal cerita karena

sulit dipahami.

2. Apakah kamu tahu tentang SPLDV?

Hanya sedikit yang saya ketahui,

karna itu materi kelas VIII.

Tahu, tetapi sedikit lupa karna

pelajaran kelas VIII

3. Bagaimana pendapatmu tentang materi SPLDV yang sudah diajarkan,

apakah materi tersebut mudah dipahami atau sulit dipahami? Berikan

alasanmu!

Menurut saya itu materi yang sangat

sulit dan tidak mudah dipahami,

karena saya tidak terlalu suka

matematika

Cukup sulit, karena rata-rata

SPLDV soal cerita. Jadi saya

masih suka bingung ketika

menghadapi soal cerita.

4. Apakah guru memberikan bahan ajar tambahan kepada siswa? jika ada,

bahan ajar apa yang digunakan?

Tidak ada, hanya saja biasanya guru

menggunakan video pembelajaran

dan powerpoint.

Tidak ada, hanya saja diberikan

catatan oleh gurunya.

5. Kesulitan apa yang kamu alami saat belajar materi SPLDV di kelas?

Kesulitan yang saya alami ketika

diberikan soal, saya masih kesulitan

dengan cara menghitungnya.

Terkadang sedikit tidak jelas

dengan materi yang disampaikan.

Page 89: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

72

Lampiran 5 Instrumen Uji Validitas Ahli

Instrumen Uji Validitas Ahli

Angket Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Menggunakan Model

Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) pada Materi SPLDV

Oleh Para Ahli

Judul Penelitian : Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Model

Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) pada

Materi SPLDV

Peneliti : Sindi Mutiara Putri

Dosen Pembimbing : 1. Otong Suhyanto, M.Si.

2. Ramdani Miftah, M.Pd.

Nama Ahli : ………………………………….

Instansi : ………………………………….

A. Petunjuk

1. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu

selaku ahli materi terhadap kelayakan produk LKS materi SPLDV

SMP/MTs.

2. Pendapat, kritik dan saran yang membangun dari Bapak/Ibu selaku ahli

materi akan sangat membantu dan bermanfaat pada produk LKS ini.

3. Dimohon Bapak/Ibu memberikan tanda centang (√) pada kolom nilai yang

disediakan sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu terhadap kualitas bahan ajar

secara objektif.

4. Ketentuan penilaian sebagai berikut

1 = Sangat Kurang

2 = Kurang

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

Page 90: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

73

B. Penilaian

No. Indikator Skor

Catatan 1 2 3 4 5

Aspek Kelayakan Isi

1.

Materi SPLDV sesuai dengan

Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD)

2. Materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ditentukan

3.

Materi yang disajikan pada

bahan ajar sesuai dengan

Kurikulum 2013 tingkat

SMP/Mts

Aspek Kebahasaan

4. Informasi yang disampaikan

dalam bahan ajar sudah jelas

5. Kalimat yang digunakan

sederhana dan mudah dipahami

6. Kosakata dalam bahan ajar

sesuai dengan EYD

Aspek Penyajian Materi

7. Dapat di aplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari

8.

Materi yang terdapat pada

LKS ini tersusun secara

sistematis sehingga mudah

dipahami

9. Materi pada LKS merupakan

perluasan dari KD

Aspek Desain Tampilan

10. Cover LKS menarik perhatian

siswa

11. Warna yang digunakan pada

bahan ajar serasi

12. Ketepatan layout atau tata

letak pada bahan ajar

13. Pemilihan font (jenis dan

ukuran) pada bahan ajar sesuai

14. Kesesuaian gambar dengan

materi

Page 91: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

74

15.

Pemilihan shapes untuk

kolom pertanyaan dan

jawaban

Aspek Pembelajaran Model Search Solve Create Share

16.

Pada tahap ”Search” siswa

dapat mengumpulkan

informasi untuk

mengidentifikasi masalah

yang diberikan

17.

Pada tahap ”Solve” siswa

dapat merencanakan dan

memililih metode yang

digunakan untuk

menyelesaikan masalah

18.

Pada tahap “Create” siswa

dapat membuat solusi dari

rencana dan metode yang

dipilih pada tahap solve

19.

Pada tahap ”Share” siswa

membagikan hasil kerjanya

kepada guru dan siswa lain

untuk di evaluasi

Aspek Evaluasi

20.

Masalah yang diberikan

sesuai dengan materi

pembelajaran

21. Tingkat kesulitan soal latihan

beragam

C. Kritik dan Saran Bapak/Ibu

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 92: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

75

D. Kesimpulan

Bahan Ajar LKS (Lembar Kerja Siswa) menggunakan Model

Pembelajaran search, solve, create, share pada materi SPLDV ini dinyatakan:

1. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa ada revisi

2. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi

*) Lingkarilah pada salah satu nomor

………..…, ……………... 2020

Validator

_________________________

NIP.

Page 93: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

76

Lampiran 6 Angket Respon Siswa

Angket Respon Siswa

Angket Penilaian LKS (Lembar Kerja Siswa) Menggunakan Model

Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) pada Materi SPLDV

Oleh Siswa

Judul Penelitian : Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Model

Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) pada

Materi SPLDV

Peneliti : Sindi Mutiara Putri

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Otong Suhyanto, M.Si.

2. Ramdhani Miftah, M.Pd.

Nama Peserta Didik : ………………………………….

Asal Sekolah : ………………………………….

A. Petunjuk

5. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat siswa/siswi

terhadap kelayakan produk LKS materi SPLDV SMP/MTs.

6. Pendapat, kritik dan saran yang membangun dari siswa/siswi akan sangat

membantu dan bermanfaat pada produk LKS ini.

7. Dimohon siswa/siswi memberikan tanda centang (√) pada kolom nilai yang

disediakan sesuai dengan penilaian siswa/siswi terhadap kualitas bahan ajar

secara objektif

8. Ketentuan penilaian sebagai berikut

1 = Sangat Kurang

2 = Kurang

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

Page 94: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

77

B. Penilaian

Aspek Indikator Skor

1 2 3 4 5

Desain Penampilan 1) Cover LKS tampak menarik

2) Warna yang digunakan pada bahan ajar

serasi

3) Ketepatan layout atau tata letak pada

bahan ajar

4) Pemilihan font (jenis dan ukuran) pada

bahan ajar sesuai

5) Kesesuaian gambar dengan materi

6) Pemilihan shapes untuk kolom

pertanyaan dan jawaban

Kebahasaan 7) Kejelasan informasi sudah jelas

8) Kalimat mudah dipahami

9) Kosakata sesuai dengan EYD

Evaluasi 10) Masalah yang diberikan sesuai dengan

materi pembelajaran

11) Tingkat kesulitan soal latihan beragam

Penyajian materi 12) Dapat di aplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari

13) Masalah yang disajikan sudah jelas

14) Setiap tahapan pembelajaran, mudah di

ikuti

C. Kritik dan Saran Siswa/Siswi

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………..…, ……………... 2020

Responden

_________________________

Page 95: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

78

Lampiran 7 Surat Tugas Validator

Surat Tugas Validator

Page 96: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

79

Page 97: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

80

Lampiran 8 Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar oleh Ahli

Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar oleh Ahli

No Butir

Pertanyaan

Validator Ahli Skor

Hasil

Skor

Rata-

rata Dosen

1

Dosen

2

Dosen

3

Dosen

4

Guru

1

Guru

2

Guru

3

Guru

4

Guru

5

1 4 4 4 5 4 5 5 5 5 41 4,56

2 4 4 3 4 5 5 5 5 5 40 4,44

3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 39 4,33

4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 39 4,33

5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 41 4,56

6 4 5 4 3 5 5 5 4 5 40 4,44

7 4 4 5 4 4 4 4 4 5 38 4,22

8 4 4 4 5 5 5 5 4 5 41 4,56

9 5 4 4 5 5 5 5 4 4 41 4,56

10 4 5 4 4 5 4 5 5 4 40 4,44

11 4 5 4 5 5 5 4 5 4 41 4,56

12 3 5 5 4 5 5 5 4 4 40 4,33

13 4 5 5 3 5 5 4 4 4 39 4,33

14 3 5 4 3 5 5 5 4 4 38 4,22

15 4 5 5 4 4 5 4 4 4 39 4,33

16 4 5 5 4 4 5 5 4 4 40 4,44

17 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38 4,22

18 4 4 5 4 4 5 4 4 4 38 4,22

19 4 4 5 4 5 5 5 4 5 41 4,56

20 4 5 4 5 5 5 4 4 5 41 4,56

21 5 4 4 4 4 5 5 4 4 39 4,33

Page 98: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

81

Lampiran 9 Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar Berdasarkan Indikator Tiap

Aspek Penilaian oleh Ahli

Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar Berdasarkan Indikator Tiap Aspek

Penilaian oleh Ahli

Cara Perhitungan Skor Rata-rata

�̅� = ∑ 𝒙𝒊

𝒏

Keterangan:

�̅� : Skor rata-rata seluruh aspek penilaian

∑ 𝑥𝑖 : Jumlah skor hasil data yang diperoleh

𝑛 : Banyak skor butir pertanyaan

1. Aspek Kelayakan Isi

No Indikator Skor

Hasil

Skor

Rata-rata

1. Kesesuaian materi dengan KI dan KD 41 4,56

2. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 40 4,44

3. Materi sesuai dengan kurikulum 2013 tingkat

SMP/MTs

39 4,33

Penilaian Keseluruhan 120 4,44

2. Aspek Kebahasaan

No Indikator Skor Hasil Skor

Rata-rata

1. Informasi yang disampaikan sudah jelas 39 4,33

2. Kalimat mudah dipahami 41 4,56

3. Kosakata sesuai dengan EYD 40 4,44

Penilaian keseluruhan 120 4,44

3. Aspek Penyajian Materi

Page 99: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

82

No Indikator Skor Hasil Skor

Rata-rata

1. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari

38 4,22

2. Bahan ajar LKS tersusun secara sistematis 41 4,56

3. Materi pada LKS merupakan perluasan dari

KD

41 4,56

Penilaian Keseluruhan 120 4,44

4. Aspek Desain Tampilan

No Indikator Skor Hasil Skor

Rata-rata

1. Cover LKS menarik 40 4,44

2. Warna yang digunakan serasi 41 4,56

3. Ketepatan Layout 40 4,44

4. Pemilihan Font sesuai 39 4,33

5. Kesesuaian gambar 38 4,22

6. Pemilihan Shape 39 4,33

Penilaian Keseluruhan 237 4,39

5. Aspek Model Pembelajaran SSCS

No Indikator Skor Hasil Skor

Rata-rata

1. Search (mencari) 40 4,44

2. Solve (memecahkan) 38 4,22

3. Create (membuat) 38 4,22

4. Share (membagi) 41 4,56

Penilaian Keseluruhan 157 4,36

6. Aspek Evaluasi

No Indikator Skor Hasil Skor

Rata-rata

1. Masalah yang diberikan sesuai 41 4,56

Page 100: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

83

2. Tingkat kesulitan soal yang beragam 39 4,33

Penilaian Keseluruhan 80 4,44

Total Penilaian Setiap Aspek

No Aspek yang Dinilai Skor

Hasil

Rata-rata

Skor Kriteria

1. Kelayakan Isi 120 4,44 Sangat Layak

2. Kebahasaan 120 4,44 Sangat Layak

3. Penyajian Materi 120 4,44 Sangat Layak

4. Desain Tampilan 237 4,39 Sangat Layak

5. Pembelajaran Model SSCS 157 4,36 Sangat Layak

6. Evaluasi 80 4,44 Sangat Layak

Page 101: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

84

Lampiran 10 Revisi Bahan Ajar

No Revisi Bahan Ajar

1. Sebelum

Revisi

Pada indikator kata kerja “jelaskan” tidak ada padahal di KD dan di

Aktivitas 1 ada.

Sesudah

Revisi

2. Sebelum

Revisi

Page 102: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

85

Pada soal latihan aktivitas 2 dituliskan satuan sabun mandi.

Sesudah

Revisi

3. Sebelum

Revisi

Substitusi adalah mengganti variabel bukan mengubah.

Sesudah

revisi

4. Sebelum

Revisi

Gambar latihan pada soal gabungan diganti, karena gelas minumannya

seperti gelas bir.

Sesudah

Revisi

Page 103: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

86

5. Sebelum

Revisi

Seharusnya dibuatkan juga soal yang tidak ditentukan menggunakan

metodenya agar sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran.

Sesudah

Revisi

6. Sebelum

Revisi

Untuk bagian evaluasi bisa divariasikan dengan soal yang diketahui

grafiknya.

Sesudah

Revisi

Page 104: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

87

7. Sebelum

Revisi

Tambahkan beberapa gambar atau animasi agar lebih menarik dan tidak

terlalu monoton.

Sesudah

Revisi

Page 105: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

88

8. Sebelum

Revisi

Secara umum bahasa yang dipakai sudah baik. Namun, ada yang yang

menggunakan bahasa baku dan ada bagian yang menggunakan bahasa

santai. Untuk halaman 21 bagian solve no.3 mohon diperbaiki kalimat

pertamanya. Jangan menggunakan “itu”.

Sesudah

Revisi

Page 106: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

89

Lampiran 11 Perhitungan Data Angket Respon Siswa

Perhitungan Data Angket Respon Siswa

No Butir

Pertanyaan Responden Skor

Hasil

Skor

Rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. 5 5 3 3 4 5 5 4 4 4 42 4,2

2. 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 40 4

3. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4,1

4. 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 43 4,3

5. 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 43 4,3

6. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 40 4

7. 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 44 4,4

8. 4 5 4 4 3 5 5 5 4 3 42 4,2

9. 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 43 4,3

10. 4 5 3 4 5 4 5 4 4 3 41 4,1

11. 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 39 3,9

12. 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 42 4,2

13. 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42 4,2

14. 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 42 4,2

Total Penilaian Setiap Aspek

No Aspek Skor

hasil

Skor

Rata-rata Kriteria

1. Desain Tampilan 249 4,15 Baik

2. Kebahasaan 129 4,3 Sangat Baik

3. Evaluasi 80 4 Baik

4. Penyajian 126 4,2 Baik

Page 107: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

90

Lampiran 12 Uji Referensi

Page 108: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

91

Page 109: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

92

Page 110: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

93

Page 111: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

94

Page 112: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

95

Page 113: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

96

Page 114: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

97

Page 115: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

98

Page 116: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

99

Page 117: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

100

Page 118: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

101

Page 119: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

102

Lampiran 13 Lembar Validasi Ahli

Page 120: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

103

Page 121: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

104

Page 122: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

105

Page 123: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

106

Page 124: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

107

Page 125: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

108

Page 126: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

109

Page 127: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

110

Page 128: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

111

Page 129: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

112

Page 130: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

113

Page 131: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

114

Page 132: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

115

Page 133: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

116

Page 134: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

117

Page 135: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

118

Page 136: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

119

Lampiran 14 Lembar Validasi Siswa

Page 137: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

120

Page 138: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

121

Page 139: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

122

Page 140: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

123

Page 141: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

124

Page 142: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

125

Page 143: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

126

Page 144: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

127

Lampiran 15 Produk Bahan Ajar LKS

PRODUK BAHAN AJAR LKS

Page 145: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

128

Kelompok : …………………………………

Anggota :

1. ……………………………………………….

2. ……………………………………………….

3. ……………………………………………….

4. ……………………………………………….

Jurusan Pend. Matematika | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta | 2020 SMP/MTs Kelas VIII Semester II

Page 146: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

I

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

(SPLDV)

Bahan Ajar LKS Matematika Menggunakan Model

Pembelajaran Search Solve Create Share

Penyusun:

Sindi Mutiara Putri

Pembimbing:

Dr. Otong Suhyanto, M.Si.

Ramdani Miftah, M.Pd.

Jurusan Pendidikan Matematika

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2020

Page 147: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

II

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji kehadirat Allah SWT., penulis ucapkan

karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan bahan ajar

matematika dengan menggunakan model pembelajaran search solve

create share. Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para

pengikutnya yang setia.

Bahan ajar ini merupakan produk tugas akhir mahasiswa Sarjana

Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa penyusunan bahan ajar ini

dibimbing oleh Bapak Dr. Otong Suhyanto, M.Si. dan Bapak Ramdani

Miftah, M.Pd selaku dosen pembimbing. Penulis mengucapkan terima

kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingannya selama proses penyusunan bahan ajar matematika

dengan menggunakan model pembelajaran search solve create share

serta kepada Ibu Finola Marta Putri, M.Pd dan Ibu Khamida Siti Nur

Atiqoh, M.Pmat sebagai dosen validator yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk berdiskusi mengenai bahan ajar ini.

Bahan ajar matematika dengan menggunakan model

pembelajaran SSCS terdiri dari LKS yang memuat materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) untuk siswa/siswi kelas VIII

SMP/Mts. Bahan ajar ini dapat digunakan sebagai bahan ajar mandiri

atau bahan ajar dalam proses pembelajaran di kelas.

Penulis berharap semoga bahan ajar ini dapat menjadi

pedoman pembelajaran dalam meningkatkan kualitas belajar siswa

agar lebih mudah memahami pelajaran. Segala kritik, saran dan

masukan dari para pembaca akan diterima untuk bahan perbaikan dan

evaluasi bahan ajar ini.

Penulis

Page 148: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

III

STANDAR KOMPETENSI INTI (KI) DAN

KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahan Ajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Search Solve Create Share

KOMPETENSI INTI (KI)

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah

(menggunakan, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR (KD)

3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan

penyelesaiannya yang dihubungkan dengan masalah

kontekstual.

4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel.

Page 149: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

IV

INDIKATOR

3.5.1 Mengenali suku, koefisien, variabel, konstanta pada sistem

persamaan linear dua variabel.

3.5.2 Mengidentifikasi suatu masalah untuk membuat bentuk umum

sistem persamaan linear dua variabel.

3.5.3 Menjelaskan kesimpulan SPLDV.

3.5.4 Mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi.

3.5.5 Menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode eliminasi.

3.5.6 Mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode substitusi.

3.5.7 Menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode substitusi.

3.5.8 Mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode gabungan.

3.5.9 Menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode gabungan.

3.5.10 Mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode grafik.

3.5.11 Menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode grafik.

4.5.1 Menyelesaikan suatu masalah dengan membuat model

matematikanya.

4.5.2 Menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan metode

eliminasi.

4.5.3 Menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan metode

substitusi.

4.5.4 Menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan metode

gabungan.

4.5.5 Menyelesaikan model matematika dengan menggunakan metode

grafik.

Page 150: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

V

PETUNJUK PENGGUNAAN

Kalian dapat mengikuti petunjuk penggunaan

dibawah ini agar dapat memahami materi dalam bahan

ajar ini, bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk

berikut:

Baca doa terlebih dahulu sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing.

Baca materi ini dengan seksama, agar isi materi ini

dapat dipahami dengan baik.

Ikuti aktivitas yang ada di dalam bahan ajar ini

Mintalah bimbingan dari guru jika kalian mengalami

kesulitan dalam memahami isi bahan ajar

Kerjakan latihan pada setiap akhir aktivitas bahan

ajar ini.

Kerjakan soal evaluasi di akhir aktivitas bahan ajar

ini.

Page 151: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

VI

DAFTAR ISI

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) .................................... I

KATA PENGANTAR .............................................................................................. II

STANDAR KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) ............. III

INDIKATOR .......................................................................................................... IV

PETUNJUK PENGGUNAAN .................................................................................. V

DAFTAR ISI ........................................................................................................... VI

PETA KONSEP .................................................................................................... VII

Aktivitas 1 ....................................................................................................... 1

Aktivitas 2 ....................................................................................................... 8

Aktivitas 3 ..................................................................................................... 14

Aktivitas 4 ..................................................................................................... 20

Aktivitas 5 ..................................................................................................... 25

Evaluasi ......................................................................................................... 34

Kunci Jawaban dan Pedoman Skor Evaluasi ........................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49

Page 152: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

VII

PETA KONSEP

Bahan Ajar LKS dengan Menggunakan Model

Pembelajan Search Solve Create Share

Page 153: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

1

BENTUK UMUM SPLDV Aktivitas 1

1. Siswa dapat mengenali koefisien, variabel, konstanta pada sistem

persamaan linear dua variabel.

2. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah untuk membuat bentuk

umum sistem persamaan linear dua variabel.

3. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan SPLDV.

4. Siswa dapat menyelesaikan suatu masalah dengan membuat model

matematikanya.

Tujuan Pembelajaran

Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

merupakan kalimat terbuka yang dihubungkan

tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu

variabel berpangkat 1. Bentuk umum PLSV adalah

𝑎𝑥 + 𝑏 = 𝑐, misal 3𝑥 + 4 = 19.

Suatu persamaan akan membentuk sistem jika persamaan tersebut

terdiri dari dua persamaan atau lebih.

Linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap

sukunya mengandung konstanta atau perkalian konstanta

dengan variabel tunggal serta berpangkat satu.

Page 154: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

2

Suku merupakan suatu bagian dari aljabar yang

dapat terdiri dari variabel, koefisien, konstanta

yang tiap sukunya dipisahkan dengan tanda operasi

penjumlahan/pengurangan.

Koefisien adalah sebuah bilangan yang menyatakan

banyaknya jumlah variabel yang sejenis.

Variabel adalah suatu peubah/pemisal dari suatu

nilai atau bilangan yang biasanya dilambangkan

dengan huruf/simbol.

Konstanta adalah suatu bilangan yang tidak diikuti

oleh variabel sehingga nilainya tetap konstan

Sebelum memasuki SPLDV

Mari kita mengingat!

Page 155: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

3

Pada Persamaan 2𝑥 + 3𝑦 = 7 mana yang merupakan suku, variabel,

koefisien dan konstanta?

Bu Retno dan Bu Suka pergi ke Pusat Grosir Tanah Abang mereka

ingin membeli baju dan rok untuk ke acara kondangan. Bu Retno

membeli 2 baju dan 2 rok dengan harga Rp. 450.000. Sedangkan

Bu Suka membeli 3 baju dan 1 rok dengan harga Rp. 310.000

Lengkapi bagian dibawah ini!

Masalah

Page 156: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

4

1. Informasi apa yang diketahui dari permasalahan di atas?

Sumber gambar: www.canva.com

Search

Page 157: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

5

2. Jika x adalah harga baju dan y adalah harga rok.

Buatlah persamaan dari informasi di atas.

Persamaan Bu Retno : ………………………………………………………………

Persamaan Bu Suka : ………………………………………………………………

3. Hubungan kedua persamaan di atas disebut sebagai SPLDV, maka

dapat dinyatakan kedua persamaan tersebut dengan menggunakan

simbol kurung kurawal. Tulislah persamaan sebagai berikut.

{ 4. Perhatikan SPLDV di atas! Jika Bu Retno hanya membeli satu jenis

saja, bagaimanakah bentuk persamaannya dalam model

matematika? Apakah akan terbentuk SPLDV? Berikan alasanmu!

………………………

………………………

Solve

Page 158: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

6

5. Dari pekerjaanmu di atas, bisakah kamu menjelaskan pengertian

SPLDV dengan bahasamu sendiri?

6. Berdasarkan apa yang telah kamu kerjakan di atas, buatlah bentuk

umum SPLDV!

Misal : x, y variabel

Dengan syarat ………≠ 0,

………≠0

Create

Page 159: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

7

Pilih salah satu

perwakilan kelompokmu,

dan presentasikan di

depan kelas!

Bu Ratna dan Pak Budi pergi

berlibur ke Jogjakarta. Ketika

disana mereka mampir ke

warung angkringan untuk makan.

Bu Ratna makan 10 sate dan 2

nasi sego kucing. Seharga Rp.

27.000 dan Pak Budi makan 12

sate dan 4 nasi sego kucing

seharga Rp. 32.000.

Buatlah model matematika dari

masalah di atas!

Soal Latihan!

Sumber gambar: www.Google.com

Share

Page 160: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

8

Metode eliminasi merupakan suatu metode yang

dilakukan dengan cara menghilangkan salah satu

variabel untuk memperoleh nilai, dari variabel yang lain.

Masalah!

Rino merupakan penjaga parkir di Pasar

Tradisional. Dalam sehari tempat parkir

tersebut dipenuhi 90 kendaraan yang

terdiri dari kendaraan mobil beroda 4

dan motor beroda 2. Jika ditotal jumlah

keseluruhan terdapat 248 roda

kendaraan. Untuk mobil dikenai biaya

parkir sebesar Rp. 5.000, sedangkan

motor sebesar Rp. 2.000. Berapa

pendapatan uang parkir dari kendaraan

tersebut?

Sumber gambar: www.canva.com

METODE ELIMINASI Aktivitas 2

1. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi.

2. Siswa dapat menjekaskan kesimpulan masalah terkait metode

eliminasi.

3. Siswa dapat menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan

metode eliminasi

Tujuan Pembelajaran

Page 161: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

9

1. Informasi apa saja yang kalian dapatkan dari masalah di atas?

2. Buatlah bentuk persamaan SPLDV dari masalah di atas?

3. Apa syarat untuk menghilangkan salah satu variabel pada

persamaan SPLDV?

Search

Solve

Page 162: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

10

4. Bagaimana cara menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV?

5. Apabila tanda pada koefisiennya sama-sama positif maka operasi

hitung yang digunakan untuk menghilangkan variabelnya adalah

……………………………

6. Apabila tanda pada koefisiennya sama-sama negatif maka operasi

hitung yang digunakan untuk menghilangkan variabelnya adalah

……………………………

7. Apabila tanda pada koefisiennya berbeda maka operasi hitung yang

digunakan untuk menghilangkan variabelnya adalah

………………………………

8. Berdasarkan masalah di atas, buatlah penyelesaian SPLDV dengan

metode eliminasi untuk mendapatkan nilai x dan y!

Create

Page 163: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

11

9. Periksalah nilai x dan y yang kamu dapatkan ke salah satu

persamaan untuk mengetahui, apakah hasil nilai tersebut

merupakan penyelesaian SPLDV?

Page 164: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

12

10. Berapakah pendapatan uang parkir pada masalah tersebut?

Pilih salah satu

perwakilan kelompokmu,

dan presentasikan di

depan kelas!

Share

Page 165: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

13

Soal Latihan!

1. Pak Iis adalah pedagang

kaki lima, dia menjual buah

apel dan mangga. Jika hari

ini dia berhasil menjual 4

kg Apel dan 2 kg Mangga

uang yang diterimanya

adalah Rp.84.000,

sedangkan kemaren dia

berhasil menjual 2 kg Apel

dan 3 kg Mangga dengan

harga Rp. 56.000.

Berapakah uang yang

diterimanya jika besok dia

berhasil menjual 5 kg Apel

dan 3 kg Mangga?

2. Harga 3 sabun mandi dan 2 botol sampo adalah Rp.17.500,

sedangkan harga 4 sabun mandi dan 3 botol sampo dengan

jenis yang sama adalah Rp. 25.200. Tentukan harga 1

sabun mandi dan 1 botol sampo?

Sumber gambar: www.canva.com

Page 166: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

14

Metode substitusi adalah mengganti salah satu persamaan,

dengan salah satu variabel yang dinyatakan dalam variabel lain.

Selanjutnya, persamaan baru yang didapat dimasukkan ke

persamaan yang lain.

Masalah!

Ibu Mimin dan Mira pergi ke Indi

Bakery yaitu toko kue langganan

mereka. Mereka datang untuk membeli

donat dan kue pie. Ibu Mimin membeli

2 donat dan 3 kue pie dengan harga Rp.

12.000. Sedangkan Mira membeli 4

donat dan 1 kue pie dengan harga Rp.

16.000.

Bantulah Bu Mimin dan Mira untuk

mengetahui harga 1 donat dan 1 kue pie

yang mereka beli.

Sumber gambar: www.canva.com

METODE SUBSTITUSI Aktivitas 3

1. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode substitusi.

2. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode

substitusi.

3. Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode

substitusi.

4.

Tujuan Pembelajaran

Page 167: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

15

1. Informasi apa saja yang diketahui dari permasalahan di atas?

2. Buatlah bentuk persamaan SPLDV dari masalah tersebut?

3. Untuk menyelesaikan masalah dengan metode substitusi, terlebih

dahulu kita ubah salah satu persamaan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 dari masalah

di atas menjadi 𝑥 = atau 𝑦 =

Search

Solve

Page 168: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

16

4. Masukkan persamaan baru ke persamaan lainnya.

5. Apa yang kalian dapatkan dari hasil memasukkan persamaan baru

ke persamaan lainnya?

Page 169: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

17

6. Setelah kalian mendapatkan hasil dari langkah di atas, buatlah

substitusinya ke persamaan (1) dan persamaan (2).

Persamaan (1):

Persamaan (2):

Create

Page 170: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

18

7. Apa yang kalian dapatkan setelah mensubstitusi nilai ke persamaan

1 dan persamaan 2? Apakah nilai dari kedua persamaan di atas

sama? Jika iya, berapakah nilainya?

8. Apa kesimpulan dari masalah di atas?

Pilih salah satu

perwakilan kelompokmu,

dan presentasikan di

depan kelas!

Share

Page 171: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

19

Soal Latihan!

1. Andi, Eko dan Umar pergi ke

Pasar Baru untuk membeli

sepatu dan sandal. Andi membeli

2 pasang sepatu dan 3 pasang

sandal dengan harga Rp.

270.000. Eko membeli 3 pasang

sepatu dan 4 pasang sandal

dengan harga Rp. 390.000.

Berapakah uang yang harus

dibayarkan Umar jika ia membeli

4 pasang sepatu dan 5 pasang

sandal!

2. Tentukan penyelesaian SPLDV dengan metode substitusi dari

persamaan 𝑥 − 𝑦 = 3 dan 2𝑥 + 3𝑦 = 16 untuk 𝑥, 𝑦 𝜖 𝑅!

Sumber gambar: www.canva.com

Page 172: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

20

Metode gabungan merupakan suatu cara atau metode untuk

menyelesaikan suatu persamaan linier dengan menggunakan

dua metode yaitu eliminasi dan substitusi secara

bersamaan.

Masalah!

Hadi dan Gaga pergi ke Gramedia di hari kamis untuk membeli

stabilo dan pensil. Hadi membeli 6 buah stabilo dan 4 buah pensil

seharga Rp. 68.000, sedangkan Gaga membeli 4 buah stabilo dan 5

buah pensil dengan jenis yang sama seharga Rp. 50.000. Di hari

minggunya Bani juga pergi ke Gramedia untuk membeli 5 stabilo dan

12 pensil. Ternyata di Gramedia tersebut sedang ada potongan

harga sebesar 15% khusus untuk pengunjung yang berbelanja di

hari sabtu dan minggu. Berapakah uang yang harus dibayarkan oleh

Bani?

METODE GABUNGAN Aktivitas 4

1. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode gabungan.

2. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode

gabungan

3. Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode

gabungan.

4.

Tujuan Pembelajaran

Page 173: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

21

1. Informasi apa saja yang diketahui dari masalah di atas?

2. Buatlah bentuk persamaan SPLDV dari masalah di atas!

Solve

Search

Sumber gambar: www.canva.com

Page 174: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

22

3. Metode gabungan menggunakan metode eliminasi dan substitusi.

Menurut kalian metode apa dahulu yang harus digunakan untuk

menemukan solusi SPLDV? Apakah eliminasi dahulu atau substitusi

dahulu? Jelaskan alasan kalian!

4. Buatlah penyelesaian SPLDV dengan metode gabungan yang telah

kamu ketahui dari permasalahan di atas dan tentukan nilai x dan y!

Create

Page 175: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

23

5. Berdasarkan masalah di atas, berapakah uang yang harus

dibayarkan oleh Bani jika ia mendapat potongan sebesar 15%?

Pilih salah satu

perwakilan kelompokmu,

dan presentasikan di

depan kelas!

Share

Page 176: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

24

Soal Latihan!

Bu Iin pergi ke Toko Sabar bersama bu Ida, mereka ingin

membeli piring dan gelas. Bu Iin membeli 6 buah piring dan 2

buah gelas dengan harga Rp. 124.000, sedangkan Bu Ida

membeli 4 buah piring dan 4 buah gelas dengan harga Rp.

96.000. Tiba-tiba Bu Alin menelpon Bu Iin dan menitip 2 lusin

piring dan 1 lusin gelas. Tentukan harga satuan piring dan gelas

tersebut dan berapa uang yang harus dibayarkan Bu Iin ke

Toko Sabar jika ditambah dengan titipan Bu Alin?

Sumber gambar: www.canva.com

Page 177: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

25

Masalah

Pak Yusuf ingin membuat kolam ikan lele berbentuk persegi panjang

di halaman belakang rumahnya dengan keliling 6m. Ukuran kolam ikan

lelenya adalah dua kali panjang sama dengan lebarnya. Kemudian, Pak

Yusuf ingin membuat kolam ikan koi di halaman depan rumahnya

dengan keliling 12m. Ukuran kolam koi yaitu panjang ditambah lebar

sama dengan 4m. Setelah Pak Yusuf selesai membuat kolam ikan koi

ia ingin membuat kolam ikan nila dengan ukuran panjang ditambah

lebar sama dengan 5m, sedangkan selisih panjang dan lebar adalah

1m. Tentukan panjang dan lebar kolam lele Pak Yusuf. Dari masalah

tersebut kita dapat menyelesaikannya menggunakan metode grafik.

Sumber gambar: www.Google.com

METODE GRAFIK Aktivitas 5

1. Siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah yang berkaitan pada

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode grafik.

2. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan masalah terkait metode

grafik.

3. Siswa dapat menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan

metode grafik.

Tujuan Pembelajaran

Page 178: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

26

1. Informasi apa yang kalian dapat dari masalah di atas?

1. Buatlah bentuk SPLDV dari masalah di atas!

Kolam ikan lele:

Kolam ikan koi:

Search

Solve

Page 179: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

27

Kolam ikan nila:

2. Apa syarat untuk membuat sebuah garis?

3. Bagaimana cara membuat sebuah garis dari suatu persamaan linear

2 variabel?

Page 180: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

28

4. Pada kondisi apa 2 buah garis memiliki solusi persamaan? Berikan

alasan!

5. Tentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y pada masing-

masing persamaan tersebut berdasarkan masalah di atas!

Page 181: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

29

6. Buatlah grafik!

0 1 2 3 4 5 6

1

2

3

4

5

6

𝑦

𝑥

Grafik Kolam Ikan Lele

0 1 2 3 4 5 6

1

2

3

4

5

6

𝑦

𝑥 Grafik Kolam Ikan Koi

Create

Page 182: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

30

7. Berdasarkan grafik pada kolam ikan lele, apakah kedua garis saling

berpotongan? Jika iya, dititik potong berapa? Jika tidak, berikan

alasan! Dan periksalah titik potong tersebut ke salah satu

persamaannya!

Grafik Kolam Ikan Nila

0 1 2 3 4 5 6

1

2

3

4

5

6

𝑦

𝑥

Page 183: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

31

8. Berdasarkan grafik pada kolam ikan koi, apakah kedua garis saling

berpotongan? Jika iya, dititik potong berapa? Jika tidak, berikan

alasan! Dan periksalah titik potong tersebut ke salah satu

persamaannya!

9. Berdasarkan grafik pada kolam ikan nila, apakah kedua garis saling

berpotongan? Jika iya, dititik potong berapa? Jika tidak, berikan

alasan! Dan periksalah titik potong tersebut ke salah satu

persamaannya!

Page 184: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

32

10. Berdasarkan titik di atas, berapakah ukuran panjang dan lebar

kolam ikan lele, kolam ikan koi dan kolam ikan nila Pak Yusuf ?

11. Berdasarkan masalah di atas, jelaskan kesimpulan dari metode

grafik dengan bahasamu sendiri!

Pilih salah satu

perwakilan kelompokmu,

dan presentasikan di

depan kelas!

Share

Page 185: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

33

Soal Latihan!

Dengan menggunakan metode grafik, tentukan penyelesaian

SPLDV berikut untuk x, y 𝜖 𝑅 !

1. 𝑥 + 𝑦 = 10 dan 𝑥 − 𝑦 = 4

2. 𝑥 − 2𝑦 = 7 dan 2𝑥 − 3𝑦 = 9

Page 186: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

34

Evaluasi!

1. Buatlah bentuk persamaan SPLDV dari masalah di bawah ini:

Pak Somad membeli mangga 4kg dan jeruk 5kg dengan harga

Rp.120.000. Sedangkan Pak Joko membeli mangga 2 kg dan

jeruk 4kg dengan harga Rp.60.000.

2. Ibu Kokom membeli 2 blender dan 3 pisau dengan harga

Rp.1.500.000. Di toko yang sama Ibu Ana membeli 1 blender

dan 4 pisau harga Rp.800.000. Tentukan harga 1 blender dan

1 pisau!

3. Sebuah loket penjualan tiket kereta api mampu menjual

tiket kelas bisnis dan eksekutif sebanyak 190 lembar. Harga

tiket untuk kelas bisnis Rp. 80.000, dan kelas eksekutif

Rp.120.000. Jika hasil penjualan tiket seluruhnya

Rp.16.800.000, Tentukan banyak tiket masing-masing kelas

yang terjual!

4. Harga sebuah handphone adalah 3 kali harga kalkulator,

sedangkan harga 2 handphone dan 3 kalkulator dengan jenis

yang sama adalah Rp.3.190.000. Tentukan harga masing-

masing setiap barang tersebut!

5. Keliling sebuah persegi panjang 168 cm, jika panjangnya dua

kali lebarnya. Tentukan luas persegi panjang tersebut!

6. Umur Pak Suryo 5 kali lebih tua dari umur Bagas. Sembilan

tahun yang akan datang, umur Pak Suryo 3 kali lebih tua dari

umur Bagas. Tentukan umur mereka masing-masing 4 tahun

yang akan datang!

Page 187: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

35

Evaluasi!

7. Riko dan Riki pergi ke Distro untuk membeli baju dan kaos.

Riko membeli 2 baju dan 1 kaos dengan harga Rp.170.000,

sedangkan Riki membeli 1 baju dan 3 kaos Rp.185.000.

Tentukan harga 3 baju dan 2 kaos!

8. Alya membeli 4 buah buku tulis dan 2 buah pensil dengan

harga Rp.13.000, sedangkan Rani membeli 3 buah buku tulis

sebuah pensil dengan harga Rp.9.000. Jika Nana membeli 5

buah buku tulis dan 2 buah pensil berapakah uang yang harus

dibayarkan oleh Nana!

9. Diberikan 2 buah persamaan 𝒙 + 𝒚 = 𝟏𝟒 dan 𝒙 − 𝒚 = 𝟏𝟎.

Buatlah penyelesaian SPLDV tersebut!

10.

Tentukan sistem penyelesaian dari grafik di atas!

A

B

Page 188: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

36

No Soal Jawaban Skor Bobot 1. Buatlah bentuk

persamaan SPLDV

dari masalah di

bawah ini:Pak

Somad membeli

mangga 4kg dan

jeruk 5kg dengan

harga Rp.120.000.

Sedangkan Pak Joko

membeli mangga 2

kg dan jeruk 4kg

dengan harga

Rp.60.000

Diketahui:

Pak Somad membeli mangga 4Kg dan jeruk 5Kg

seharga Rp.120.000

Pak Joko membeli mangga 2 Kg dan jeruk 4 Kg

seharga Rp.60.000

Ditanya:

Bentuk persamaan SPLDV?

Jawab:

2 4

Misal : harga mangga = x dan harga jeruk = y

Pak Somad → 4𝑥 + 5𝑦 = 120.000

Pak Joko → 2𝑥 + 4𝑦 = 60.000

2

Total Skor 4

2. Ibu Kokom membeli

2 blender dan 3 pisau

dengan harga

Rp.1.500.000. Di

toko yang sama Ibu

Ana membeli 1

blender dan 4 pisau

harga Rp.800.000.

Tentukan harga 1

blender dan 1 pisau!

Diketahui:

Ibu Kokom membeli 2 blender dan 3 pisau

seharga Rp.1.500.000

Ibu Ani membeli 1 blender dan 4 pisau seharga

Rp.800.000

Ditanya:

Harga 1 blender dan 1 pisau?

1 12

Misal:

harga blender = x dan harga pisau = y

Ibu Kokom →2𝑥 + 3𝑦 = 1.500.000

Ibu Ani → 𝑥 + 4𝑦 = 800.000

2

Untuk mencari nilai y, maka kita harus

menghilangkan nilai x nya dengan cara

menyamakan koefisiennya terlebih dahulu. 2𝑥 + 3𝑦 = 1.500.000| x 1| 2𝑥 + 3𝑦 = 1.500.000

𝑥 + 4𝑦 = 800.000 | x 2| 2𝑥 + 8𝑦 = 1.600.000

0 + (−5𝑦) = −100.000

𝑦 = −100.000

−5

𝑦 = 20.000

3

Page 189: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

37

Untuk mencari nilai x, maka kita harus

menghilangkan nilai y nya dengan cara

menyamakan koefisiennya terlebih dahulu. 2𝑥 + 3𝑦 = 1.500.000| x4 | 8𝑥 + 12𝑦 = 6.000.000

𝑥 + 4𝑦 = 800.000 | x3 | 3𝑥 + 12𝑦 = 2.400.000

5𝑥 = 3.600.000

𝑥 = 3.600.000

5

𝑥 = 720.000

3

Setelah mendapatkan nilai x dan y maka kita

periksa ke persamaan 1 (Ibu Kokom).

2𝑥 + 3𝑦 = 1.500.000

2 (720.000) + 3 (20.000) = 1.500.000

1.440.000 + 60.000 = 1.500.000

1.500.000 = 1.500.000

2

Jadi harga 1 blender adalah Rp.720.000 dan harga

1 pisau adalah Rp.20.000

1

Total Skor 12

3. Harga sebuah

handphone adalah 3

kali harga

kalkulator,

sedangkan harga 2

handphone dan 3

kalkulator dengan

jenis yang sama

adalah

Rp.3.190.000.

Tentukan harga

masing-masing

setiap barang

tersebut!

Diketahui:

Harga sebuah handphone 3 kali harga kalkulator

Harga 2 handphone dan 3 kalkulator adalah

Rp.3.190.000

Ditanya:

Harga masing-masing barang?

Jawab:

1 10

Misal:

harga kalkulator = x dan harga handphone = y

Persamaan 1 → 𝑦 = 3𝑥 Persamaan 2 →2𝑥 + 3𝑦 = 3.190.000

2

Untuk mendapatkan nilai x, masukan persamaan 1

ke persamaan 2:

2𝑥 + 3𝑦 = 3.190.000

2𝑥 + 3 (3𝑥) = 3.190.000

2𝑥 + 9𝑥 = 3.190.000

11𝑥 = 3.190.000

𝑥 = 3.190.000

11

𝑥 = 290.000

3

Page 190: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

38

Untuk mendapatkan nilai y, masukan nilai x ke

persaman 2:

2𝑥 + 3𝑦 = 3.190.000

2 (290.000) + 3𝑦 = 3.190.000

580.000 + 3𝑦 = 3.190.000

3𝑦 = 3.190.000 − 580.000

𝑦 = 2.610.000

𝑦 = 870.000

3

Jadi harga handphone adalah Rp.870.000 dan

harga kalkulator adalah Rp.290.000

1

Total Skor 10

4. Sebuah loket

penjualan tiket

kereta api mampu

menjual tiket kelas

bisnis dan eksekutif

sebanyak 190

lembar. Harga tiket

untuk kelas bisnis

Rp. 80.000, dan

kelas eksekutif

Rp.120.000. Jika

hasil penjualan tiket

seluruhnya

Rp.16.800.000,

Tentukan banyak

tiket masing-masing

kelas yang terjual!

Diketahui:

Tiket kereta bisnis dan eksekutif terjual sebanyak

190 lembar

Harga tiket kelas bisnis adalah Rp.80.000 dan

eksekutif adalah Rp.120.000.

Hasil penjualan seluruh tiket adalah

Rp.16.800.000

Ditanya:

Tentukan banyak tiket masing-masing kelas yang

terjual?

Jawab:

1 10

Misal → harga tiket bisnis = x dan harga tiket

eksekutif = y

Persamaan 1 → 𝑥 + 𝑦 = 190

Persamaan 2 → 80.000 𝑥 + 120.000 𝑦 =16.800.000

2

Untuk mencari nilai y, maka kita harus

menghilangkan nilai x nya dengan cara

menyamakan koefisiennya terlebih dahulu.

80.000 𝑥 + 120.000 𝑦 = 16.800.000 | x 1

𝑥 + 𝑦 = 190 | x 80.000

80.000 𝑥 + 120.000 𝑦 = 16.800.000

3

Page 191: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

39

80.000 𝑥 + 80.000 𝑦 = 15.200.000

40.000 𝑦 = 1.600.000

𝑦 = 1.600.000

40.000

Untuk mencari nilai x, maka kita harus

menghilangkan nilai y nya dengan cara

menyamakan koefisiennya terlebih dahulu.

80.000 𝑥 + 120.000 𝑦 = 16.800.000 | x 1

𝑥 + 𝑦 = 190 | x 120.000

80.000 𝑥 + 120.000 𝑦 = 16.800.000

120.000 𝑥 + 120.000 𝑦 = 22.800.000

−40.000 𝑥 = 6.000.000

𝑥 = 150

3

Jadi tiket kereta bisnis yang terjual adalah 150

lembar dan tiket kereta eksekutif yang terjual

adalah 40 lembar.

1

Total Skor 10

5. Keliling sebuah

persegi panjang 168

cm, jika panjangnya

dua kali lebarnya.

Tentukan luas

persegi panjang

tersebut!

Diketahui:

keliling persegi panjang 168 cm

Panjangnya dua kali lebarnya

Ditanya:

Tentukan luas persegi panjang?

Jawab:

1 8

Misal → Lebar = x dan Panjang = 2x

1

2𝑝 + 2𝑙 = 168

2 (2𝑥) + 2𝑥 = 168

4𝑥 + 2𝑥 = 168

6𝑥 = 168

𝑥 = 168

6

𝑥 = 28

Panjang → 2𝑥 = 2 (28) = 56 𝑐𝑚

Lebar → 𝑥 = 28 𝑐𝑚

3

Luas Persegi Panjang : 2

Page 192: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

40

𝑝 𝑥 𝑙 = 56 𝑐𝑚 𝑥 28 𝑐𝑚 = 1.568 𝑐𝑚2

Jadi Luas persegi panjang adalah 1.568 𝑐𝑚2 1

Total Skor 8

6. Umur Pak Suryo 5

kali lebih tua dari

umur Bagas.

Sembilan tahun yang

akan datang, umur

Pak Suryo 3 kali

lebih tua dari umur

Bagas. Tentukan

umur mereka

masing-masing 4

tahun yang akan

datang!

Diketahui:

Umur Pak Suryo 5 kali lebih tua dari umur Bagas.

Sembilan tahun yang akan datang, umur Pak

Suryo 3 kali lebih tua dari umur Bagas.

Ditanya:

Umur mereka 4 tahun yang akan datang?

Jawab:

1 10

Misal :

Umur Pak Suryo sekarang = 𝑥

Umur Bagas sekarang = 𝑦

𝑥 = 5𝑦

Pak Suryo (𝑥 + 9) tahun

Bagas (𝑦 + 9) tahun

2

(𝑥 + 9) = 3 (𝑦 + 9)

5𝑦 + 9 = 3𝑦 + 27

5𝑦 − 3𝑦 = 27 − 9

2𝑦 = 18

𝑦 = 18

2

𝑦 = 9

3

𝑥 = 5𝑦

𝑥 = 5 (9)

𝑥 = 45

1

Pak Suryo (𝑥 + 9) = 45 + 9 = 49 tahun

Bagas (𝑦 + 9) = 9 + 9 = 18 tahun

2

Jadi 9 tahun yang akan datang umur Pak Suryo

adalah 49 tahun dan umur Bagas adalah 18 tahun.

1

Total Skor 10

7. Riko dan Riki pergi

ke Distro untuk

membeli baju dan

Diketahui:

Riko membeli 2 baju dan 1 kaos dengan harga Rp.

170.000

1 12

Page 193: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

41

kaos. Riko membeli

2 baju dan 1 kaos

dengan harga

Rp.170.000,

sedangkan Riki

membeli 1 baju dan

3 kaos Rp.185.000.

Tentukan harga 3

baju dan 2 kaos!

Riki membeli 1 baju dan 3 kaos dengan harga

Rp.185.000

Ditanya:

Tentukan harga 3 baju dan 2 kaos?

Jawab:

Misal → harga baju = x dan harga kaos = y

Persamaan 1: 2𝑥 + 𝑦 = 170.000

Persamaan 2: 𝑥 + 3𝑦 = 185.000

3𝑥 + 2𝑦 =

2

Mencari nilai y dengan menggunakan metode

eliminasi.

2𝑥 + 𝑦 = 170.000| x 1 | 2𝑥 + 𝑦 = 170.000

𝑥 + 3𝑦 = 185.000| x 2 | 2𝑥 + 6𝑦 = 370.000

−5𝑦 = −200.000

𝑦 = −200.000

−5

𝑦 = 40.000

3

Mencari nilai x dengan menggunakan metode

substitusi (Masukkan nilai y ke persamaan 1).

2𝑥 + 𝑦 = 170.000

2𝑥 + 40.000 = 170.000

2𝑥 = 170.000 − 40.000

2𝑥 = 130.000

𝑥 = 130.000

2

𝑥 = 65.000

3

3𝑥 + 2𝑦 = 3 (65.000) + 2 (40.000)

= 195.000 + 80.000

= 275.000

2

Jadi harga 3 baju dan 2 kaos adalah Rp.275.000 1

Total Skor 12

8. Alya membeli 4

buah buku tulis dan

2 buah pensil dengan

Diketahui:

Alya membeli 4 buku tulis dan 2 pensil seharga

Rp.13.000

1 11

Page 194: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

42

harga Rp.13.000,

sedangkan Rani

membeli 3 buah

buku tulis sebuah

pensil dengan harga

Rp.9.000. Jika Nana

membeli 5 buah

buku tulis dan 2

buah pensil

berapakah uang

yang harus

dibayarkan oleh

Nana!

Rani membeli 3 buku tulis dan 1 pensil seharga

Rp.9.000

Ditanya:

Jika Nana membeli 5 buku tulis dan 2 pensil,

berapa uang yang harus dibayarkan oleh Nana?

Jawab:

Misal :

Harga buku tulis = x dan harga pensil = y

Alya → 4𝑥 + 2𝑦 = 13.000

Rani → 3𝑥 + 𝑦 = 9.000

Nana → 5𝑥 + 2𝑦 =

2

Mencari nilai x dengan menggunanakan metode

eliminasi.

4𝑥 + 2𝑦 = 13.000 | x1 | 4𝑥 + 2𝑦 = 13.000

3𝑥 + 𝑦 = 9.000 | x2 | 6𝑥 + 2𝑦 = 18.000

−2𝑥 = −5.000

𝑥 = −5.000

−2

𝑥 = 2.500

2

Mencari nilai y dengan menggunakan metode

substitusi.

4𝑥 + 2𝑦 = 13.000

4 (2.500) + 2𝑦 = 13.000

10.000 + 2𝑦 = 13.000

2𝑦 = 13.000 − 10.000

2𝑦 = 3.000

𝑦 = 3.000

2

𝑦 = 1.500

3

Nana : 5𝑥 + 2𝑦 = 5 (2.500) + 2 (1.500) = 12.500 + 3.000 = 15.500

2

Jadi uang yang harus Nana bayar adalah

Rp.15.500

1

Total Skor 11

9. Diberikan 2 buah

persamaan 𝒙 + 𝒚 =Diketahui:

𝑥 + 𝑦 = 14 dan 𝑥 − 𝑦 = 10

Ditanya:

1 13

Page 195: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

43

𝟏𝟒 dan 𝒙 − 𝒚 = 𝟏𝟎.

Buatlah

penyelesaian

SPLDV tersebut!

Penyelesaian SPLDV?

Jawab:

Misal: Persamaan 1:𝑥 + 𝑦 = 14

Persamaan 2: 𝑥 − 𝑦 = 10

1

Permbuat nol pada persamaan 1

𝑥 + 𝑦 = 14

𝑥 = 0 𝑦 = 14

𝑦 = 0 𝑥 = 14

Pembuat nol pada persamaan 2

𝑥 − 𝑦 = 10

𝑥 = 0 𝑦 = −10

𝑦 = 0 𝑥 = 10

3

Grafik Persamaan 𝑥 + 𝑦 = 14 dan 𝑥 − 𝑦 = 10!

4

Mencari titik potong persamaan 1 dan 2:

𝑥 + 𝑦 = 14 𝑥 − 𝑦 = 10 2𝑦 = 4

𝑦 = 4

2

𝑦 = 2

𝑥 − 𝑦 = 10 𝑥 − 2 = 10 𝑥 = 10 + 2 𝑥 = 12

3

Page 196: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

44

Jadi titik potongnya adalah 𝑥 = 12 dan 𝑦 = 2 1

Total Skor 13

10.

Tentukan sistem

penyelesaian dari

grafik di atas!

Diketahui:

Titik koordinat Garis A yaitu (4,0) dan (0,4)

Titik koordinat Garis B yaitu (−2, 0), (2, 0), dan

(1, 3)

Ditanya:

Sistem penyelesaian dari grafik tersebut?

Jawab:

1 10

Garis A yang melalui titik (4, 0) dan (0, 4) 𝑦 − 𝑦1

𝑦2 − 𝑦1=

𝑥 − 𝑥1

𝑥2 − 𝑥1

𝑦 − 0

4 − 0=

𝑥 − 4

0 − 4

𝑦

4=

𝑥 − 4

−4

−4𝑦 = 4 (𝑥 − 4)

−4𝑦 = 4𝑥 − 16

4𝑥 + 4𝑦 = 16

4

Garis B yang melalui titik (−2, 0)dan (1,3) 𝑦 − 𝑦1

𝑦2− 𝑦1=

𝑥 − 𝑥1

𝑥2− 𝑥1

𝑦 − 0

3 − 0=

𝑥−(−2)

1−(−2)

𝑦

3=

𝑥 + 2

3

3𝑦 = 3(𝑥 + 2)

3𝑦 = 3𝑥 + 6

𝑦 = 𝑥 + 2

4

Jadi sistem penyelesaian grafik di atas adalah

4𝑥 + 4𝑦 = 16 dan 𝑦 = 𝑥 + 2 1

Total Skor 10

: 3

Page 197: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

45

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono. Matematika SMP Jilid 2B Kelas VIII

Semester 2. Jakarta: Erlangga. 2013.

Ashari, Abdur Rahman, dkk., Matematika Kelas VIII Semester I. Jakarta Pusat:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.

Page 198: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL …

46

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL | Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat Tangerang Selatan

Telp. (62-21) 744 3328 Ext. 1701, Fax. (62-21) 744 3328

Website : http://fitk.uinjkt.ac.id, Email : [email protected]