pengembangan bahan ajar e-book pada materi …repository.uinjambi.ac.id/3605/1/skripsi...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-BOOK PADA MATERI
JAMUR UNTUK SISWA KELAS X SMA/MA
SKRIPSI
LARASWATI
NIM. TB.161044
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
ii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-BOOK PADA MATERI
JAMUR UNTUK SISWA KELAS X SMA/MA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
LARASWATI
NIM. TB.161044
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN
Bisillahirohmanirohim
Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Dengan ini saya persembahkan sebuah karya sederhana ini untuk
dua manusia terkasih
Yaitu:
Ayahanda (Misman (Alm) dan Ibunda (Ibu Sutinem)
Terimakasih atas limpahan do’a dan kasih saying yang tak terhingga
Terimakasih untuk setiap lelah demi memberikan yang terbaik.
Terimakasih teruntuk kakak laki-lakiku ( Hendri Priyatno, S.Pd) dan juga kakak-kakak
perempuanku (Ismawatin, Am.Keb dan Septi Maryani S.Pd)
yang telah memberikan dukungan serta semangat untukku
Terimakasih juga untuk rekan seperjuangan atas semangat dan
dukungannya.
Terimakasih untuk dosen pembimbing terhebatku:
Pembimbing I : Badariah, M.Pd
Pembimbing II : Reny Safita, M.Pd
Dan yang terakhir terimakasih kepada semua teman-teman yang
telah senantiasa menyemangati dan selalu mendukungku.
Terimakasih atas keluh kesah riang canda kita selama ini
vi
MOTTO
Artinya :
Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153)
vii
KATA PENGANTAR
Alhamulilah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang maha „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun materil untuk itu melalui kolom ini penulis
menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ar, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
2. Dr. Hj. Fadillah, M,Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Reny Safita, S.Pt, M.Pd selaku Ketua Prodi dan Dwi Gusfarenie, M.Pd selaku
Sekretaris Prodi Tadris Biologi FTK UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Badariah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Reny Safita, M.Pd selaku
Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan
pemikirannya dan demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Dr. M. Hurmaini, M.Pd selaku Validator Bahasa
6. Devie Novallyan, M.Pd selaku Validator Materi
7. Dwi Gusfarenie, M.Pd selaku Validator Media
8. Drs. Hafrial, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Kota Jambi yang
telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data
dilapangan.
9. Reni Julianti, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 11 Kota
Jambi
viii
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Jambi, 09 Maret 2020
Penulis
Laraswati
NIM. TB. 161044
ix
ABSTRAK
Nama : Laraswati
Jurusan : Tadris Biologi
Judul : Pengembangan Bahan Ajar E-Book Pada Materi Jamur Untuk
Siswa Kelas X SMA/MA
Kemajuan dan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusianya. Dalam hal ini, peran pendidikan sangatlah penting
untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang unggul dan berdaya
saing. Kualitas pendidikan dapat ditingkatkan melalui kegiatan pembelajaran di
sekolah. Maka dari itu, guru sangat berperan penting dalam menciptakan proses
pembelajaran yang efektif. Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan
efektif apabila ditunjang dengan sarana prasarana. Salah satu sarana prasarana
yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah tersedianya bahan ajar. Salah
satu bahan ajar yang bisa diterapkan yaitu bahan ajar elektronik (e-book)Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar e-book pada materi
jamur untuk siswa kelas X SMA. Model penelitian ini menggunakan model
ADDIE, yaitu tahap analisis, tahap perencanaan, tahap pengembangan, tahap
implementasi, dan tahap evaluasi. Penelitian ini dibatasi pada tahap implementasi
untuk melihat kevalidan dan kepraktisan bahan ajar e-book dengan melalui proses
validasi dan ujicoba produk. Validasi terdiri dari tiga validator yaitu validasi
desain, validasi materi dan validasi bahasa. Serta ujicoba produk hanya sebatas
ujicoba kelompok kecil yang terdiri dari sepuluh orang siswa. Hasil validasi
desain mendapat skor 4 “baik”, validasi materi mendapat skor 4,5 “sangat baik”,
validasi bahasa mendapat skor 4,4 “sangat baik. Pada tahap implementasi untuk
melihat kepraktisan mendapat penilaian dari guru sebesar 90,7% “sangat setuju”
dan kepraktisan yang dinilai oleh siswa mendapat penilaian sebesar 94,93%
“sangat setuju”.
Kata Kunci : E-Book, Jamur
x
ABSTRACT
Name : Laraswati
Department : Education of Biology
Tittle : Development of e-book teaching materials on mushroom
material for class X high school grade student.
The progress and development of nation is largely determined by the
quality of its human resources. In this case, the role of education is very important
to produce superior and competitive quality of education can be improved through
learning activities in schools. Therefore, the teacher plays an important role in
creating an effective learning process. The learning process will run smoothly and
effectively if supported by infrastructure. One of the infrastructure that can
support the learning process is the availability of teaching materials. One of the
teaching materials that can be applied is electronic teaching materials (e-book.
The purpose of this research is to develop e-book teaching materials on
mushroom material for class X high school students. This research is limited to
the implementation stage to see the validity and practicality of e-book teaching
materials through the process of product validation and testing.Validation consists
of three validators, namely design validation, material validation and language
validation. And the trial of many products is limited to the testing of small groups
consisting of ten students. The results of design validation got a score of 4
“good”, validation got a score of 4,5 “Veru good”., language validation got a
score of 4,4 “very good”. At the implementation stage to see practicality received
an assessment from the teacher by 90,7% “strongly agree” and practicality
assessed by students received an assessment of 94,93% “strongly agree”.
Keywords: E-Book, Fungi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINILITAS ...................................................................... iii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
ABSTRACK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
D. Tujuan Pengembangan ...................................................................... 5
E. Batasan Pengembangan .................................................................... 5
F. Spesifikasi Produk yang Digunakan ................................................ 5
G. Manfaat Pengembangan .................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Model Pengembangan ...................................................................... 8
B. Kajian Teoritik ................................................................................. 12
C. Penelitian yang Relevan ................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan ....................................................................... 33
B. Prosedur Pengembangan .................................................................... 34
C. Uji Coba Produk ................................................................................ 38
D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 39
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Tahap- tahap Pengemabangan e-Book ............................................. 48
B. Analisis Data .................................................................................... 79
C. Pembahasan ...................................................................................... 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 84
B. Saran ................................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Media ......................................... 29
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Materi ........................................ 30
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Penilaian Guru ................................................. 31
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ................................................... 32
Tabel 3.5 Klasifikasi Berdasarkan Rerata Skor Ahli Media ........................ 35
Tabel 3.6 Klasifikasi Berdasarkan Rerata Skor Ahli Materi ........................ 35
Tabel 3.7 Klasifikasi Berdasarkan Rerata Skor Penilaian Guru .................. 36
Tabel 3.9 Klasifikasi Berdasarkan Rerata Skor Respon Siswa .................... 37
Tabel 4.1 Wawancara Analisis Kebutuhan .................................................. 39
Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Siswa ........................................................... 41
Tabel 4.3 Lembar Observasi Karakter istik Siswa ....................................... 43
Tabel 4.4 Analisis Materi ............................................................................ 45
Tabel 4.5 Analisis Sarana dan Prasarana .................................................... 46
Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Media Tahap Pertama ................................. 51
Tabel 4.7 Hasil Validasi Ahli Media Tahap Kedua .................................... 53
Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Materi Tahap Pertama ................................. 57
Tabel 4.9 Hasil Validasi Ahli Materi Kedua ............................................... 59
Tabel 4.10 Hasil Validasi Ahli Bahasa ........................................................ 61
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Guru .................................................................. 62
Tabel 4.12 Hasil Penilaian Respon Siswa ................................................... 65
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Pengembangan ADDIE Menurut Hasyim .......................... 8
Gambar 3.1 Kerangka Pengembangan ADDIE ................................................. 23
Gambar 3.2 Flowchart e-Book Materi Jamur ................................................... 25
Gambar 4.1 Stroryboard Halaman Cover .......................................................... 47
Gambar 4.2 Storyboard Komponen Isi E-book ................................................. 48
Gambar 4.3 Stroryboard Halaman Materi ......................................................... 48
Gambar 4.4 Cover .............................................................................................. 49
Gambar 4.5 Halaman Komponen Isi E-book ..................................................... 50
Gambar 4.6 Halaman Materi .............................................................................. 50
Gambar 4.7 Halaman Latihan ............................................................................ 51
Gambar 4.8 Perubahan Cover (a) Sebelum Revisi (b) Sesudah Revisi ............ ..55
Gambar 4.9 Perbaikan Tata letak (a) Sebelum Revisi (b) Sesudah Revisi ........ 55
Gambar 4.10 Perbaikan Ukuran Gambar (a) Sebelum Revisi
(b) Sesudah Revisi .............................................................................................. 56
Gambar 4.11 Perbaikan Tata letak Vidio (a) Sebelum Revisi
(b) Sesudah Revisi .............................................................................................. 57
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya kemajuan dan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan
oleh kualitas sumber daya manusianya. Dalam hal ini peran pendidikan sangatlah
penting untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang unggul dan
berdaya saing. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi
perhatian dan terus diupayakan secara berkelanjutan agar sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman. Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas
pendidikan merupakan keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa
dapat maju.
Dalam rangka menumbuhkan minat baca siswa serta meningkattkan
keterampilan membaca agar siswa dapat menguasai pengetahuan secara baik
maka pemerintah mengembangkan suatu program Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) (Depediknas,2016). Namun kebiasaan tidak akan berjalan dengan optimal
jika tidak dibarengi dengan minat membaca dari siswa itu sendiri.. Upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan mengembangkan suatu media
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat baca siswa. Maka
dari itu guru sangat berperan penting dalam menciptakan proses pembelajaran
yang efektif. Proses pembelajaran akan berjalan lancar dan efektif apabila
ditunjang dengan adanya sarana- prasarana yang dapat mendukung proses
pembelajaran adalah tersedianya bahan ajar.
Bahan ajar merupakan salah satu faktor penting dalam keefektifan
sebuah pembelajaran. Kurangnya bahan ajar, tentunya dapat mempengaruhi
kualitas pembelajaran . Dalam Buku Pedoman Penulisan Buku Pelajaran
(Depdiknas 2005:3) disebutkan bahwa yang termasuk isi pendidikan ialah segala
sesuatu yang oleh pendidik langsung diberikan kepada peserta didik dan
diharapkan untuk dikuasai peserta didik dalam rangka untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu.
2
Jenis bahan ajar dikelompokan menjadi empat menurut Majid
(2006:174), yaitu (1) bahan cetak antara lain handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaftlef, wallchart , foto/gambar, model/maket ; (2) bahan ajar
dengan audio seperti kaset , radio piringan hitam dan CD audio; (3) bahan ajar
pandang dengar (audio visual) seperti video CD, film ; dan (4) bahan ajar
interaktif seperti CD interaktif. Empat jenis bahan ajar tersebut akan sangat
bermanfaat dalam proses pembelajaran jika digunakan secara tepat sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Meilan (2018: 71-73)
Penggunaan bahan ajar dalam proses pembelajaran saat ini mengalami
peningkatan yang signifikan seiring berkembanganya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Diantara bahan ajar tersebut, bahan ajar interaktif merupakan bahan
ajar yang sudah mengikuti perkembangan teknologi dalam penyajiannya. Menurut
Majid (2013; 181) bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih
media (audio, teks, grafik, gambar, animasi dan video) yang oleh penggunanya
dimanipulasi untuk mengendalikan perintah atau perilaku dari suatu presentasi.
Salah satu bahan ajar yang dapat diintegrasikan menjadi bahan ajar yang interaktif
yang sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu bahan ajar buku
berupa e-book (Buku Digital).
Buku digital biasa pula disebut dengan e-book atau buku elektronik
adalah buku publikasi dalam bentuk digital (elektronik) yang terdiri dari teks,
gambar dan multimedia yang dapat dibaca pada komputer, laptop atau perangkat
elektronik portable lainnya ( smartphone) Tompo (2017: 4). Salah satu materi
pembelajaran biologi kelas X SMA/MA adalah Jamur. Materi tersebut berisikan
ilmu pengetahuan yang menuntut siswa agar mampu mengetahui berbagai jenis
jamur yang ada dilingkungan sekitar. Oleh Karena itu, visualisasi dari berbagai
jenis jamur penting dilakukan untuk membantu siswa memahami materi yang
disampaikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Reni Julianti S.Pd selaku guru
mata pelajaran biologi kelas X MIA di SMAN 11 Kota Jambi pada tanggal 19
Oktober 2019, beliau mengatakan untuk memacu motivasi siswa untuk belajar
tidaklah mudah masih banyak siswa sibuk dengan urusannya masing-masing jika
3
dalam proses pembelajaran. Dari masalah diatas dapat peneliti simpulkan, hal
seperti ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah cara seorang guru
dalam menyampaikan materi pelajaran dan sumber belajar yang tidak memotivasi
siswa. Terkadang beberapa guru masih menggunakan direct instruction yang
dilengkapi dengan sumber belajar berupa buku paket pelajaran dan sumber
hardcopy lainnya. Dimana buku paket yang digunakan kurang interaktif sehingga
tidak memacu siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan membuat
siswa menjadi tidak termotivasi untuk mempelajari pelajaran biologi. Beliau
mengatakan pernah juga memakai e-book tetapi e-book yang digunakan kurang
memuat gambar-gambar dan video yang bisa mamacu keinginan siswa untuk
belajar dan juga kurang memotivasi siswa dalam belajar karena e-book yang
digunakan hanya berisi materi dan gambar.
Dari hasil wawancara, guru juga lebih mengharapkan adanya bahan ajar
tambahan yang bisa membantu guru dalam menjelaskan materi jamur dan bahan
ajar yang diharapkan harus lebih interaktif. Kriteria bahan ajar tersebut memuat
materi yang harus benar konsepnya dan sudah divalidasi oleh ahlinya serta sesuai
dengan silabus pada kurikulum 2013. Oleh karena itu beliau memberikan respon
yang baik bila ada pengembangkan bahan ajar berbasis ICT sebagai bahan ajar
atau media pembelajaran biologi khusunya pada materi jamur. Melihat pada
kondisi dan potensi yang ada di SMAN 11 Kota Jambi, baik siswa yang
menginginkan bahan ajar berbasis ICT yang menarik dan juga guru yang masih
kesulitan dalam membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, kemudian penulis
ingin menerapkan penggunaan e-Book pada materi jamur. E-Book merupakan
buku elektronik (Electronic Book). Buku elektronik tidak lagi menggunakan
bahan baku berupa kertas untuk menulis artikel-artikel seperti buku pada
umumnya, melainkan dalam bentuk file digital yang dapat diakses melalui media
eletronik seperti komputer, laptop, handphone, android, ipad dan teknologi
lainnya.
4
Selain wawancara dengan guru disini peneliti juga mengobservasi siswa
dengan cara membagikan angket analisis kebutuhan dan karakteristik siswa yang
dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2019. Kemudian potensi yang terlihat bahwa
82% siswa juga mengatakan perlu menggunakan tambahan bahan ajar yang lebih
interaktif dalam mempelajari materi jamur sehingga siswa mampu menguasai
materi jamur ini merupakan hal yang positif dalam penelitian ini, karena
berdasarkan angket kebutuhan dan karakteristik siswa, diperoleh sekitar 100%
siswa memiliki smartphone, tablet dan gadget dan 56% siswa menggunakan
smartphone lebih dari 2 jam sehari. Sehingga dengan menggunakan e-Book ini
siswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun.
Menurut Fuad ( 2016: 4) ebook yang berwujud digital merupakan hasil
dari perkembangan dibidang teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan
berbagai software perangkat komputer telah dikembangkan dalam membuat
sebuah ebook. Software 3D Pageflip merupakan software pembuat ebook yang
paling unggul dibandingkan software-software lainnya. Menurut Official 3D
Pageflip (2017). Software 3D Pageflip adalah aplikasi flash flipbook yang dapat
digunakan untuk mengubah file PDF, Word, PowerPoint dan Excel kebentuk
flipbooks. Dengan software flash flipbook, kita dapat membuat majalah, katalog,
e-brosur, e-book atau e-surat kabar yang menajubkan berbentuk 3D.
Pengembangan suatu bahan ajar menggunakan software 3D Pageflip diharapkan
dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut maka diperlukan pengembangan bahan ajar
berupa ebook yang dapat menjadi media alternatif serta dapat membantu tugas
guru dalam memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa.
Berpijak dari yang sudah dikemukakan sebelumnya maka dilakukan penelitian
yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar E-book pada Materi Jamur
Untuk Siswa Kelas X SMA/MA ”
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah berikut :
1. Masih terbatasnya bahan ajar interaktif yang digunakan
2. Kurangnya minat baca siswa dalam membaca buku
3. Kurangnya bahan ajar yang menuntun siswa untuk belajar mandiri dirumah
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana validitas bahan ajar e-book?
2. Bagaimana praktikalitas penggunaan bahan ajar e-book?
D. Tujuan Pengembangan
1. Untuk mengetahui bagaimana validiltas bahan ajar e-book materi jamur untuk
guru dan siswa kelas X SMAN 11 Kota Jambi
2. Untuk mengetahui praktikalitas bahan ajar e-book materi jamur untuk guru dan
siswa kelas X SMAN 11 Kota Jambi
E. Batasan Pengembangan
Agar penelitian ini terpusat dan terarah, maka penulis membatasi masalah
yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian pengembangan bahan ajar ebook ini hanya memuat materi Jamur
yang terdiri dari pengertian jamur, struktur tubuh jamur, klasifikasi jamur serta
peranan menguntungkan dan merugikan dari jamur.
2. Bahan ajar e-Book ini diuji cobakan dikelas X SMA Negeri 11 Kota Jambi dan
dilakukan hanya sebatas uji coba kelompok kecil.
3. Tahap penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE, namun pada
tahapannya dibatasi pada tahap Development (Pengembangan).
F. Spesifikasi Produk
Agar penelitian ini terpusat dan terarah, maka penulis membatasi masalah
yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
1. Bahan ajar e-book ini dapat dioperasikan pada komputer, laptop ataupun
android (dengan aplikasi tambahan) yang memiliki spesifikasi minimum OS
6
(Android Kit Kat), RAM (2GB),Memory space (2GB), Layar (5inc), touch
(capacitive multitouch).
2. Bahan ajar e-book disusun dengan menggunakan program 3D Pageflip.
Program ini lebih mudah dipelajari dan digunakan oleh pemula karena tool-tool
yang tersedia lebih friendly.
3. Produk yang dihasilkan yaitu bahan ajar ebook yang didalamnya berisikan
sampul/cover, profil penulis, KI,KD, indicator, tujuan pembelajaran, animasi,
gambar, serta video (hanya bisa diputar pada software 3D Pageflip) dan materi
jamur serta soal evaluasi.
G. Manfaat Pengembangan
Manfaat penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
Bagi Guru
1. Menambah ketersediaan bahan ajar pendukung saat proses belajar mengajar
berlangsung.
2. Membantu guru dalam menjelaskan materi Jamur yang ditunjang dengan
gambar, video dan animasi.
3. Menambah pengetahuan baru tentang inovasi penggunaan bahan ajar.
4. Membantu guru menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
5. Membantu guru dalam membelajarkan siswa secara mandiri sesuai
karakteristik dan pengalaman belajar yang dimiliki siswa.
Bagi Siswa
1. Menumbuhakan motivasi siswa dalam proses pembelajaran
2. Membantu siswa memahami materi jamur yang diajarkan karena ditunjang
dengan adanya gambar, video dan animasi
3. Menambah sumber belajar bagi siswa dalam pembelajaran tentang materi
Jamur
4. Siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar dan tidak tergantung pada
penjelasan dari guru karena dapat digunakan kapan saja dan dimana saja
7
Bagi Sekolah
1. Sebagai tambahan bahan ajar yang dapat digunaka oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran di sekolah.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah.
Bagi Penulis
1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang model pengembangan
ADDIE.
2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penulis tentang materi Jamur
3. Menambah pengalaman penulis dalam mengembangkan sebuah bahan ajar.
4. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang aplikasi yang dapat
digunakan dalam mengembangkan bahan ajar e-Book.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Model Pengembangan yang Digunakan
Branch (2009) menyatakan bahwa ADDIE merupakan sebuah kerangka
pengembangan dan bukan sebuah model pembelajaran. Menurut Mulyatiningsih
(2013) ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Deisgn Development,
Implementation or Delivery, and Evaluation. Menurut langkah-langkah
pengembangan produk, kerangka pengembangan ADDIE lebih rasional daripada
model 4D. Kerangka pengembangan ADDIE dapat digunakan untuk berbagai
macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi, metode
pembelajaran, media dan bahan ajar. Kerangka pengembangan ADDIE
dikembangkan oleh Dick and Carry tahun 1996 untuk merancang sistem
pembelajaran.
Menurut Hasyim (2016), kerangka pengembangan ADDIE dengan tahapannya
dapat dijelaskan dengan Gambar bagan 2.2
Gambar 2.2 Gambar Kerangka pengembangan ADDIE
Analysis
Eksplorasi tersusun tentang bagaimana
keadaan dan keadaan seharusnya
Desain
Pada tahap perancangan akan menguraikan kinerja yang ingin dicapai
Evaluasi
Tahap evaluasi yaitu pengukuran
seberapa baik solusi pembelajaran
mencapai tujuan
Pengembangan
Pada fase ini solusi
pembelajaran dibuat
Implementasi
Tahapan ini meliputi
penyampaian dari solusi
pembelajaran yang telah dibuat
9
Prosedur penelitian ini mengadaptasi model pengembanga ADDIE yang
terdiri dari 5 tahapan yang meliputi analisis(analysis),desain (design),
pengembangan (development),dan evaluasi (evaluation).( Sugiyono, 2015:200).
Peneliti memilih model ADDIE dikarenakan model pengembangan ADDIE
efektif, dinamis dan mendukung kinerja produk yang akan dikembangkan.
(Warsita,2011:7).
Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dan membangun
perangkat dan infrastruktur program pembelajaran yang efektif, dinamis dan
mendukung kinerja pembelajaran. Kerangka pengembangan ini menggunakan 5
tahap pengembangan yakni:
a. Analisis (Analysis)
Perancang melakukan need assessment (analisis kebutuhan),
mengidentifikasi masalah atau kebutuhan, melakukan analisis tugas (task
analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan
dipelajari oleh peserta pembelajaran. Oleh karena itu, output yang akan hasilkan
adalah berupa karakteristik atau profil calon peserta pembelajaran, identifikasi
kebutuhan dan analisis tugas yang rinci sesuai dengan deskripsi tugas dalam
melakukan suatu pekerjaan.
b. Perancangan (Design)
Menurut Hasyim (2016), Perancang melakukan kegiatan:
merumuskan tujuan pembelajaran yang memenuhi kriteria ABCD. Menyusun tes
sesuai dengan tujuan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran dan media
untuk memudahkan peserta pembelajaran memahami materi, perlu
dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain termasuk sumber belajar,
dan lingkungan belajar yang kondusif, apa seharusnya dan lain-lain. Semua itu
tertuang dalam suatu dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci.
Desain merupakan langkah kedua dari kerangka pengembangan ADDIE.
Langkah ini merupakan:
1) Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan
alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasikan melalui langkah analisis
10
kebutuhan.
2) Langkah penting yang perlu dilakukan untuk menentukan pengalaman
belajar yang perlu dimiliki oleh siswa selama mengikuti aktifitas
pembelajaran.
3) Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program
pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan peserta
pembelajaran.
4) Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang telah
dimiliki peserta pembelajaran dengan kemampuan yang seharusnya
dimilikinya.
c. Pengembangan (Development)
Menurut Chaeruman (2008), Pengembangan adalah proses mewujudkan
blue- print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain
diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia
tersebut harus dikembangkan. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan
adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Langkah pengembangan meliputi
kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain
mencakup kegiatan memilih, menentukan metode, media serta materi
pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi yang
menjadi substansi program. Dalam melakukan langkah pengembangan, ada tujuan
penting yang perlu diperhatikan apakah bahan ajar dapat diproduksi, dibeli atau
merevisi bahan ajar yang digunakan, atau memilih media lain yang terbaik.
d. Implementasi
Menurut Hasyim (2016), Implementasi adalah langkah nyata untuk
menerapkan sistem pembelajaran dalam pembelajaran yang sedang dibuat. Tujuan
utama dari langkah ini antara lain:
Membimbing peserta pembelajaran mencapai tujuan atau kompetensi.
1). Menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi kesenjangan hasil
belajar.
2). Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, peserta pembelajaran
11
telah memiliki kompetensi-pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan
3). Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, peserta pembelajaran
telah memiliki kompetensi-pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan
e. Evaluasi
Menurut Hasyim (2016), Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah
sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal
atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap diatas.
Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi
formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Evaluasi merupakan
langkah terakhir dari kerangka pengembangan ADDIE. Evaluasi adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran.
Evaluasi terhadap program pembelajaran bertujuan untuk mempengaruhi beberapa
hal, yaitu:
1). Sikap peserta pembelajaran terhadap kegiatan pembelajaran secara
2) Peningkatan kompetensi peserta yang merupakan dampak mengikuti
pembelajaran.
3). Keuntungan yang dirasakan oleh lembaga tempat peserta pembelajaran
bekerja, akibat adanya peningkatan kompetensi peserta pembelajaran setelah
mengikuti pembelajaran
4). Sikap peserta pembelajaran terhadap kegiatan pembelajaran secara
keseluruhan.
5). Meningkatan kompetensi peserta yang merupakan dampak mengikuti
pembelajaran.
6). Keuntungan yang dirasakan oleh lembaga tempat peserta pembelajaran
bekerja, akibat adanya peningkatan kompetensi peserta pembelajaran setelah
mengikuti pembelajaran.
12
B. Kajian Teoritik
1. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instructor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar yang
dimaksud biasanya berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (Majid,
2013: 173). Lebih lanjut Panen dalam Prastowo (2014 : 138) mengatakan bahan
ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang
digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut website
Dikmenjur dalam Depdiknas (2008:6) bahan ajar merupakan seperangkat
materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sstematis,
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga
secara secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan
terpadu.
a. Fungsi Bahan Ajar
Berdasarkan pihak-pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bahan
ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi
bagi peserta didik (Prastowo, 2014:139).
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara lain:
1). Menghemat waktu pendidik dalam mengajar
2). Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator
3). Meningkatkan proses pembelajaran jadi lebih efektif
4). Pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya
diajarkan kepada peserta didik.
5). Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara lain :
1) Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau temanpeserta didik
yang lain.
13
2) Peserta didik dapat belajar sesuai kecepatannya masing-masing.
3) Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
4) Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar/ mahasiswa yang
mandiri.
5) Pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari atau dikuasai.
b. Tujuan Pembuatan Bahan Ajar
Menurut Depdiknas (2008:9) bahan ajar disusun dengan tujuan: (1)
menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik dan setting ataulingkungan social sswa, (2) membantu siswa dalam
memperoleh alternative bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit
diperoleh, (3) memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Manfaat Pembuatan Bahan Ajar
Adapun manfaat atau kegunaan pembuatan bahan ajar dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu kegunaan bagi pendidik dan kegunaan bagi peserta
didik (Prastowo, 2014;141).
Kegunaan Bagi Pendidik
1) Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa.
2) Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang yang terkadang sulit untuk
diperoleh
3) Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan
berbagai referensi
4) Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan
ajar.
5) Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif
antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada
gurunya.
14
6) Diperoleh bahan ajar yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran
7) Dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit untuk
keperluan kenaikan pangkat.
8) Menambah penghasilan guru jika hasil karyanya diterbitkan.
Kegunaan Bagi Peserta Didik
Jika bahan ajar tersedia secara bervariasi, inovatif, dan menarik maka
paling tidak ada tiga kegunaan bahan ajar untuk peserta didik diantaranya sebagai
berikut :
1). Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2). Akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri
dengan bimbingan pendidik.
3). Akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang
harus dikuasainya.
d. Jenis-jenis Bahan Ajar
Menurut Prastowo (2014:147-152) bahan ajar dapat dibedakan
berdasarkan bentuknya, cara kerja, sifat dan substansi (isi materi) bahan ajar.
Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi, antara lain:
1) Bahan ajar cetak (printed),yakni sejumlah bahan ajar yang disiapkan dalam
kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian
informasi. Contohnya handout, buku, modul lembar kerja siswa.
2) Bahan ajar dengan atau program audio, yakni semua system yang
menggunakan sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau
didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contohnya kaset, radio,
piringan hitam dan compact disk audio.
3) Bahan ajar pandang dengar (audiovisual ) yakni segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
secara sekuensial. Contohnya video compact disk dan film.
15
4) Bahan ajar interaktif (interaktif teaching materials) yakni kombinasi dari dua
atau lebih media (audio,teks, grafik,gambar, animasi, dan video). Contohnya
compact disk interactive
Berdasarkan cara kerjanya, bahan ajar dapat dibedakan menjadi:
1) Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, adalah bahan ajar yang tidak memerlukan
perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi didalamnya. Sehingga peserta
didik bias langsung menggunakan (membaca, melihat, mengamati) bahan ajar
tersebut. Contohnya foto, diagram, display, dan model.
2) Bahan ajar yang diproyeksikan, adalah bahan ajar yang memerlukan proyektor
agar bisa dimanfaatkan dan/atau dipelajari peserta didik. Contohnya slide,
filmstrip, overhead transparancies, proyeksi computer.
3) Bahan ajar audio, adalah bahan ajar yang berupa sinyal audio yang direkam
dalam surat media rekam. Untuk menggunakannya kita memerlukan alat
pemain (Player) media rekam tersebut, seperti : tape compo, CD Player, VCD
Player, dan multimedia player. Contohnya bahan ajar seperti ini yaitu: Kaset,
CD, dan flashdisk.
4) Bahan ajar video, adalah bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang
biasanya berbentuk video tape player, VCD player, dan DVD player. Karena
bahan ajar ini hampir mirip dengan bahan ajar audio, jadi memerlukan media
rekam. Namun perbedaannya bahan ajar ini ada juga gambarnya. Jadi, secara
bersamaan dalam tampilan dapat diperoleh sebuah sajian gambar dan suara.
Contohnya video dan film.
5) Bahan (media) computer, merupakan berbagai bahan ajar noncetak yang
membutuhkan computer untuk menayangkan sesuatu untuk belajar. Contohnya
: Computer Mediated Instruction (CMI) dan Computer Based Multimedia atau
Hypermedia.
Berdasarkan sifatnya, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi:
1) Bahan ajar yang berbasis cetak. Yang termasuk dalam kategori bahan ajar ini
yaitu : buku, pamphlet, panduan belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa,
peta, chart, foto bahan dari majalah dan Koran.
16
2) Bahan ajar yang berbasis teknologi. Yang termasuk dalam kategori bahan ajar
ini, yaitu : audiocassette, siaran radio, slide , film trip, film, siran televise,
video interaktif, Computer Based Tutorial, dan multimedia.
3) Bahan ajar digunakan untuk praktik atau proyek, yakni : Kit sains, lembar
observasi dan lembar wawancara.
2. Pengertian e-Book
Buku digital biasa pula disebut dengan e-book atau buku elektronik
adalah buku publikasi dalam bentuk digital (elektronik) yang terdiri dari teks,
gambar dan multimedia yang dapat dibaca dari computer, laptop atau perangkat
elektronik portable lainnya (Tompo,2017:4).
Menurut Fuad (2016:4) secara sederhana e-book adalah buku dalam
bentuk elektronik/digital, tidak seperti buku yang biasanya tercetak pada kertas
atau media fisik lainnya. E-book yang berwujud digital merupakan hasil dari
perkembangan dibidang teknologi informasi yang tidak lepas dari kemajuan
teknologi internet dan computer.
a. Manfaat dan Keunggulan e-Book
Menurut Tompo(2017:6) buku digital (ebook) memiliki beberapa
manfaat dan keunggulan diantaranya.
1) Sebagai salah satu alernatif media belajar.
2) Berbeda dengan buku cetak, buku digital dapat memuat konten multimedia
didalamnya sehingga dapat menyajikan bahan ajar yang lebih menarik dan
membuat pelajaran lebih menyenangkan
3) Sebagai media informasi
4) Dibandingkan dengan buku cetak, buku digital dapat disebarluaskan secara
lebih mudah, baik melalui media seperti website, kelas maya, email, dan
media digital lain.
5) Seseorang dengan mudah bisa menjadi pengarang serta penerbit dari buku
yang dibuatnya sendiri
6) Memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk lebih mudah berbagi
informasi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif
17
7) Berbeda dengan buku fisik yang dapat rusak, basah ataupun hilang,buku
digital yang berupa data dikomputer terlindungi dari masalah-masalah
tersebut.
8) Mempermudah proses memahami materi
9) Ukuran fisik kecil, sehingga dia dapat disimpan dalam penyimpan data
(hardisk, CD-ROM, DVD) dalam bentuk format yang kompak. Mudah
dibawa, disbanding dengan membawa buku dalam format cetak sangat berat
10) Tidak lapuk layaknya buku biasa. Format digital dari e-Book dapat bertahan
sepanjang masa dengan kualitas yang tidak berubah
11) Mudah diproses dimana isinya dapat dilacak, disearch dengan mudah dan
cepat. Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang melakukan studi literature
12) Dapat memanfaatkan oleh orang yang tidak membaca, karena format e-Book
dapat diproses oleh computer maka isi dari e-Book dapat dibacakan oleh
sebuah computer dengan menggunakan text to speech synthesizer
13) Penggandaan (duplikasi,copying) e-Book sangat mudah dan murah
14) Mudah didistribusikan. Pendistribusian dapat menggunakan media elektronik
seperti internet.
b. Kekurangan e-Book
Selain memiliki kelebihan, buku digital juga memiliki kekurangan yang
menjadikan prduk ini tidak dapat memperoleh pasar yang baik terutama di
Indonesia. Kelemahan tersebut adalah:
1) Jumlah buku digital yang beredar dipasaran
Menurut Shin, kelemahan buku digital adalah kurangnya judul buku
yang dapat disimpan oleh sebuah alat baca atau e reader. Mengapa hal ini terjadi?
Karna buku digital dari sebuah penerbit memiliki format yang tidak selalu sama
dengan format yang diterima oleh e-reader nya. Saat ini teknologi alat baca digital
masih baru sehingga pembelian buku digital sering terhambat karena kadang buku
digital tersebut hanya dapat dibaca dengan produk e-reader tertentu.
2). Ketrgantungan pada baterai
Membaca buku digital tidak terlepas dari ketergantungan kita pada
baterai alat baca, termasuk tentunya pada waktu kita membaca buku digital
18
dengan menggunakan laptop sekalipun. Semua tergantung pada ketersediaan
baterai atau listrik.
3). Mudah dibajak
Sifatnya yang sangat praktis, tentunya memliki kemudahan untuk
dilakukan penggandaan atau pembajakan. Sehingga oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab, karya berupa kekayaan intelektual sebagai pengarang atau
penulis buku digital akan mudah dilakukan.
4). Gangguan pada indera mata
Ada perbedaan antara membaca tulisan dibuku dengan tulisan
diperangkat gadget. Keseringan membaca buku digital digadget akan berpengaruh
pada mata karena radiasi ataupun percahayaan yang tidak terkontrol.
3. Uji Validitas
a). Pengertian dan jenis-jenis Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
ketepatan, kecermatan, dan keshahihan suatu instrument. Suatu produk dapat
digunakan sesuai dengan tujuannya memerlukan uji validitas. Validitas
merupakan penilaian terhadap rancangan suatu produk. Menurut Sugiyono
(2012:414) validasi desain produk merupakan proses kegiatan untuk menilai
apakah sudah tepat dan apakah rancangan produk lebih efektif dari yang lama atau
tidak.
Menurut Sugiyono (2007: 302) validasi produk dapat dilakukan oleh
beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
kelemahan dan kekuatan produk yang dihasilkan. Pakar yang dimaksud adalah
orang yang dianggap mengerti maksud dan substansi pemberian bahan ajar atau
dapat juga orang yang professional dibidangnya seperti dosen dan guru yang ahli
dalam bidang pengembangan bahan ajar.
Validitas adalah sejauh mana instrument itu mengukur apa yang
dimaksudkan untuk diukur. Secara umum ada tiga pendekatan dalam meneliti
validitas suatu alat ukur, yaitu 1). Validitas isi (content validity), 2). Validitas
konstruk (construct validity),3). Validitas kriteria. Validitas isi adalah va,iditas
19
yang focus pada elemen-elemen apa yang apa yang ada dalam ukur., sehingga
analisis rasional adalah proses utama yang dilakukan oleh analisis validitas isi.
Validitas konstruk adalah sebuah gambaran yang menunjukkan sejauhmana alat
ukur itu menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori. Validitas kriteria adalah
mengaitkan alat ukur dengan alat ukur lain sebagai kriteria, apakah alat ukur itu
bisa dijelaskan hasil korelasinya dengan kriteria teori yang ada.
b). Teknik analisis validitas
Validitas dilakukan untuk menilai dan menguji kelayakan bahan ajr
oleh para pakar dibidang pengembangan yaitu dosen dan guru professional.
Validasi dilakukan dengan cara menyebarkan angket.
1. Tahap Pembuatan Angket
Pembuatan angket bertujuan untuk mengetahui penilaian responden
terhadap bahan ajar sajian, dan kegrafisan. Angket juga diberikan pada siswa
untuk melihat kepraktisan dari bahan ajar yang dibuat. Angket yang dibuat
meliputi bentuk, isi, motivasi dan kepraktisan bahan ajar.
2. Uji Validitas Oleh Pakar
Setelah bahan ajar selesai dirancang, dilakukan uji pakar.kritik dan
saran dari pakar akan dijadikan bahan revisi.
3. Revisi Desain
Setelah dilakukan uji pakar, dilakukan revisi berdasarkan hasil isian
angket. Bahan ajar hail revisi akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk
menguji efektivitas bahan ajar tersebut.
4. Uji Coba Produk
Setelah dilakukan revisi berdasarkan ujicoba pakar, maka dilakukan
ujicoba dalam kalangan terbatas untuk melihat efektivitas bahan ajar yang dibuat.
5. Revisi Produk
Setelah ujicoba produk selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah
merevisi bahan ajar dengan merubah dan memperbaiki kelemahan-kelemahan
yang masih terdapat pada produk.
20
4. Praktikalitas
a). Pengertian Prktikalitas
Praktikalitas adalah tingkat kemudahan yang di alami pendidik dalam
membelajarkan peserta didik dengan menggunakan suatu produk atau bahan ajar.
Kemudahan ini juga dialami oleh peserta didik dalam menyerap materi
pembelajaran. Kepraktisan suatu bahan ajar dapat dilihat dari angket yang diisi
oleh siswa setelah belajar menggunakan bahan ajar. Guru harus
mempertimbangkan kegunaan dan kemudahan bahan ajar yang dibuat untuk
siswa. Bahan ajar harus memenuhi aspek kepraktisan yaitu pemahaman dan
keterlaksanaan bahan ajar tersebut.
b). Teknik Analisis Kepraktisan Produk
Kepraktisan bahan ajar dilihat dari angket yag diisi oleh peserta didik
dan guru. Angket dibuat berdasarkan aspek kepraktisan bahan ajar. Pembobotan
dilakukan berdasarkan skala likert. Analisis data skor skor prkatikalitas sama
dengan validitas produk yaitu dengan menggunakan formula kappa cohen.
5. Software 3D Pageflip Professional
Software 3D PageFlip Professional adalah aplikasi flash flipbook
yang dapat digunakan untuk mengubah file PDF, Word, PowerPoint, dan Excel
ke bentuk flipbooks. Dengan software flash flipbook, kita dapat membuat majalah.
katalog, e-brosur, e-Book atau e-surat kabar menakjubkan berbentuk 3D. Dengan
kata lain dengan software ini kita dapat membuat majalah online atau epaper
dengan cara menjadikan file flash lalu embed ke page html halaman web atau
blog. Sesuai dengan namanya 3D Pageflip Professional telah membuktikan
dirinya sebagai program 3D berbasis sistem real-3D dengan kemampuan
profesional. Dalam perkembanganya, 3D selalu melakukan banyak
penyempurnaan pada setiap versinya. Banyak fasilitas dan fitur baru dalam
program 3D Pageflip Professional yang akan membantu menampilkan e- book
dalam bentuk buku 3D yang lebih nyata dan menarik dengan adanya sound, video,
serta animasi yang bisa ditampilkan beserta editor yang lengkap dengan bahan
yang digunakan bisa berasal dari pdf maupun Ms.Power Point. Para pengguna
pun dapat menggunakkan aplikasi ini dengan mudah . Dengan fitur-fitur dan
21
editor terbarunya menjadikan 3D Pageflip Professional sebagai program e- book
dan presentasi yang makin digemari oleh pengguna. Program 3D Pageflip
Professional telah mampu mengolah teks maupun objek dengan efek tiga dimensi
sehingga membuat animasinya lebih menarik, serta dapat menampilkan video di
dalam sebuah majalah 3D yang sangat menarik untuk ditampilkan.
Dengan software 3D PageFlip Professional dapat di tambahkan video,
gambar, audio, hyperlink dan objek multimedia. Penggunaan software 3D
Pageflip Professional sangat mudah bagi siapa aja untuk membuat Flash 3D
yang realistis dan membalik halaman buku tanpa keterampilan pemrograman.
Cukup dengan 3 langkah mengimpor PDF / gambar / FLV, menyesuaikan gaya
dan penerbitan, kita dapat mengkonversi PDF ke Flash publikasi berbasis digital
dengan antar muka pengguna yang intuitif.
Software 3D PageFlip Professional menyediakan banyak pre-set
template yang berfungsi untuk membuat buku, majalah, maupun media
pembelajaran digital yang menarik. Selain itu, dengan software 3D PageFlip
Professional dapat dirancang sendiri gaya kustom dengan built-in pengaturan
fungsi: navigasi bar pengaturan, pengaturan tombol, gaya thumbnail, pengaturan
preloader, gambar latar belakang dan musik, serta pengaturan lainnya. Adapun
kelebihan yang dimiliki oleh 3D PageFlip Profesional :
a) Dapat mengkonversi Adobe Acrobat PDF dan Gambar menjadi
bentuk buku dalam ruang 3D.
b) Tidak harus memiliki keahlian mendesain 3D.
c) Dapat publikasikan di website pribadi atau menanamkan dalam blog.
d) Dapat di kirim kepada orang lain dengan menggunakan format Zip "HTML".
e) Di dalam 3D PageFlip Profesional telah terdapat flash.
22
6. Materi Jamur
a). Struktur Tubuh Jamur
Tubuh Jamur bersel banyak (multiseluler), dinding selnya tersusun
atas zat kitin. Sel jamur tidak mempunyai pigmen fotosintesis, sehingga tidak bisa
menyusun makanannya sendiri. Pada jamur tingkat tinggi terdapat macam-macam
zat warna, terutama badan buahnya. Jamur belum mempunyai organ akar, batang
dan daun sehingga disebut thallus. Thallus tersusun atas benang-benang halus
yang disebut hifa. Hifa bercabang-cabang membentuk bangun seperti jaring-jaring
atau berbentuk anyaman yang disebut miselium. Miselium bermanfaat untuk
meningkatkan luas permukaan jamur sehingga memperbesar daya serapnya
terhadap makanan.
Gambar 2.3 Struktur tubuh jamur
Sumber : Arms & Camp 1995
1. Cara Hidup Jamur
Jamur dapat hidup diberbagai substrat, baik dilingkungan darat,
perairan, maupun udara. Selama hidupnya, jamur bersifat heterotrof yaitu
memperoleh makanan dari organisme lain atau sisa-sisa organisme yang sudah
mati. Sebagian zat makanan disimpan dalam bentuk glikogen. Untuk memenuhi
kebutuhan makannya, jamur hidup sebagai saprofit, parasit, atau membentuk
simbion-simbion mutualistik dengan tumbuhan, hewan, dan protista.
23
Jamur Saprofit menyerap makanan dari organisme yang telah mati seperti
bangkai hewan atau sampah. Jamur saprofit akan mengeluarkan enzim pencernaan
keorganisme yang telah mati kemudian menyerap zat-zat makanan yang
dikandungnya. Dalam ekosistem, jamur saprofit berperan sebagai pengurai
(Dekomposer). Contoh jamur saprofit (Ganoderma).
Jamur Parasit hidup dengan cara menyerap zat-zat makanan dari organisme
hidup lain. Beberapa jamur parsit membentuk hifa khusus (haustoria) yang
berfungsi menembus sel organisme inang dan menyerap sari makanan yang
dihasilkan oleh inang. Contohnya (Cordiceps).
Jamur mutualistik merupakan kelompok jamur yang hidupnya saling
menguntungkan dengan organisme inangnya Jamur mutualistik juga menyerap zat
makanan dari inangnya, tetapi jamur tersebut ikut mempermudah inangnya
(misalnya tumbuhan) dalam memperoleh mineral dari dalam tanah. Contohnya,
hubungan simbiosis jamur dengan ganggang biru-hijau yang membentuk Lumut
Kerak (Lichen).
2. Reproduksi Jamur
Cara reproduksi jamur sangat bervariasi, secara seksual maupun
aseksual. Ketika bereprodukasi secara aseksual, miselium terbagi-bagi menjadi
bagian-bagian kecil yang antinya tumbuh menjadi individu baru. Banyak spesies
jamur ini yang melakukan reproduksi aseksual dan seksual menggunakan spora
yang berupa endospora. Spora dibentuk didalam askus atau eksospora misalnya
dibentuk didalam miselium. Struktur ini memungkinkan spora menyebar dengan
mudah, baik melalui angin atau perantara makhluk hidup lain. Contoh spesies
jamur yang bereproduksi secara aseksual yaitu Rhizopus oligosporus.
Reproduksi secara seksual akan menghasilkan keturunan yang sel-selnya diploid
secara singkat. Sel diploid ini akan segera mengalami pembelahan sel secara
meiosis menghasilkan spora yang haploid. Reproduksi secara seksual dapat
berlangsung dengan berbagai cara, yaitu dengan isogami, anisogami,
gametangioami, dan somatogami. Contohnya Auricularia polytricha.
Terdapat juga jamur yang dapat menyemburkan sporanya meski oleh
24
sentuhan air hujan, yaitu Gaestrum triple.
3. Klasifikasi Jamur
a). Zygomycota
Jamur divisi ini umumnya hidup didarat sebagai saprofit. Dinding
selnya tersusun atas zat kitin. Tubuhnya berupa hifa bercabang-cabang yang
umumnya tidak bersekat.
Pada tipe perkawinan seksual, terjadi penggabungan dua nukleus
memproduksi zigospora yang diploid. Struktur yang memiliki ketahanan terhadap
lingkungan ekstrim ini menyebar melalui udara dan tetap berada dalam keadaan
dorman sampai menemukan tempat yang memungkinkan untuk tumbuh.
Kelompok jamur ini memiliki hifa asepta dengan jumlah inti sel yang banyak.
Gambar 2.4 Daur Hidup Zigomycota
Sumber : www.artikelsiana.com
b). Ascomycota
Tubuh jamur divisi ini, hifanya telah memiliki sekat dan berinti banyak.
Keanekaragaman divisi Ascomycotina adalah yang paling besar dibanding divisi
lainnya. Jamur golongan ini hidup sebagai parasit pada organisme lain, saprofit
pada sisa organisme, dan ada pula yang hidup bersimbiosis dengan alga hijau-biru
atau alga hijau bersel satu membentuk liken.Berkembang biak secara aseksual
dengan spora aseksual yang dihasilkan oleh konidium. Alat perkembangbiakan
25
secara seksual, berupa askus yang menghasilkan askospora. Spora dihasilkan
didalam alat berbentuk botol. Karena spora terbentuk didalam alat maka disebut
endospora. Beberapa askus berkumpul membentuk tubuh buah disebut askokarp.
Askus adalah sporangium yang menghasilkan askospora. Terbentuknya askospora
didahului oleh peristiwa sebagai berikut.
a.Kopulasi antara gametangium jantan (Anteridium) dan gametangium betina
(Askogonium).
b.Plasmogami, yaitu berastunya plasma kedua gametangium tersebut.
c.Kariogami , yaitu persatuan dua inti yang berasal dari dua gametangium
mengahsilkan zigot inti yang diploid.
d.Dari zigot inti, dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen melalui
pembelahan reduksi
Gambar 2.5 Struktur Tubuh Ascomycota
Sumber : www.ascomycota.co.id
26
c). Basidiomycota
Reorodukasi berlangsung secara seksual dengan membentuk
basidios[pora. Proses pembentukan basidiospora adalah sebagai berikut:
a.Dua hifa haploid (monokariotik) yang berbeda melakukan plasmogami
(pernyataan plasma sel) sehingga membentuk hifa berinti ganda (n+n) atau
dikariotik.
b.Hifa haploid dikariotik tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik kemudian
membentuk tubuh buah yang disebut basidiokarp.
c.Ujung hifa yang terletak pada bilah-bilah bagian bawah basidiokarp
menggembung menjadi basidium dan dua intinya melebur (kariogami)
membentuk inti diploid (2n)
d.Inti diploid membelah secara meisosis menghasilkan empat inti haploid, yaitu
dua inti positif (+) dan dua inti negatif (-).
e.Pada ujung basidium terbentuk empat tonjolan yang disebut sterigma. Keempat
inti haploid akan bergerak menuju masing-masing sterigma. Inti itu disebut
basidiospora.
f.Jika basidium telah tua, maka akan pecah dan basidiospora memancar keluar.
Basidiospora yang jatuh pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa (+)
atau hifa (-).
Gambar 2.6 Daur hidup basidiomycta
Sumber : www. Artikelsiana.co.id
27
d). Deuteromycota
Jamur Deuteromycota dikenal sebagai jamur tidak sempurna (fungi
imperfecti). Disebut demikian karena kelompok jamur tesebut belum diketahui
cara reproduksinya seksualnya. Reproduksi aseksual jamur imperfekti adalah
melalui pembelahan konidia. Jamur Deuteromycota diketahui reproduksi
seksualnya, maka dimasukkan kedalam kelompok jamur yang sesuai. Contohnya,
sebelum diketahui cara reproduksi seksualnya. Anggota Deuteromycota
kebanyakan bersifat parasit penting pada tanaman jeruk, kacang, apel, kubis dan
selada. Beberapa diantaranya juga menjadi penyebab berbagai penyakit infeksi
kulit pada manusia (dermatomikosis) seperti kudis, panu, dan kaki atlet.
Gambar 2.7 Daur Hidup Deuteromycota
Sumber : www.Dosenpendidikan.com
4. Peranan Jamur
Didalam ekosistem, jamur sangat berperan sebagai dekomposer. Organisme ini
akan mengubah material organik menjadi material anorganik yang sangat berguna
dalam rantai makanan. Jamur memeiliki potensi sebagai sumber makanan dan
minuman, serta bahan obat-obatan (kesehatan). Namun, jamur juga bertanggung
jawab terhadap kerusakan bahan makanan dan penyebab beberapa jenis penyakit
28
pada berbagai organisme. Dapat dikatakan bahwa sebagian jamur dapat
menguntungkan sedangkan lainnya dapat merugikan.
a). Peranan Jamur ynng Menguntungkan
1 .Sebagai Sumber Makanan
Jamur kaya akan protein dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Oleh
sebab itu, jamur banyak yang dikonsumsi. Contoh jamur yang dapat dikonsumsi
adalah Volvariella volvacea (jamur merang) dan Lentinus edodes (jamur shitake).
2. Dibidang Kedokteran
Beberapa jamur dapat menghasilkan antibiotik. Antibiotik merupakan
substansi yang dapat mencegah atau membunuh mikroorganisme lain. Contohnya,
Penisilin yaitu antibiotik pertama yang diperoleh dari jamur Penicillin notatum
oleh Alexander Flemming tahun 1928.
3. Dibidang Industri
Beberapa jamur digunakan dibidang industri, antara lain sebagai
berikut:
1)Ragi dapat digunakan untuk pembuatan roti,
2)Ragi dan Aspergillus untuk membuat bir dan minuman anggur.
3)Penicillin dan Aspergillus digunakan untuk membumbui keju.
4)Mucor, Rhizopus, Penicillin dan Aspergillus digunakan dalam pembuatan asam
organik seperti asam laktat, asam nitrat, dan asam oksalat.
5)Trichoderma reesei untuk membuat protein sel tunggal (PST).
4. Dibidang Pertanian
Jamur dapat meningkatkan kesuburan tanah. Kelompok jamur saprofit
mampu menguraikan sisa tumbuhan dan bangkai hewan sehingga mengembalikan
unsur mineral ke tanah dan membuat tanah menjadi subur. Mikoriza dapat
membantu tumbuhan memperoleh unsur hara dalam jumlah yang lebih banyak
sehingga dapat tumbuh subur.
29
b). Peranan Jamur yang Merugikan
Selain bermanfaat bagi kita, jamur juga memiliki dampak merugikan
seperti penyebab penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan
1. Penyakit pada Manusia
Jamur dapat menyebabkan sejumlah penyakit kulit. Demam tinggi dan
alergi juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur. Contohnya, Epidermophyton
(penyebab penyakit kaki atlet), dan Microsporum (penyebab kurap)..
Gambar 2.8 Jamur Microsporum
Sumber : www.microsporum.co.id
2. Penyakit pada Tumbuhan
Ada banyak penyakit tumbuhan yang disebabkan jamur. Penyakit
seperti karat putih pada cruciferaceae, kutu pada kentang, dedak berjamur, karat
pada gandum, dan jamur api pada jagung dan tumbuhan sereal lainnya disebabkan
oleh jamur. Contohnya Fusarium, Ustilago, dan Puccinia.
30
Gambar 2.9 jamur fusarium dan tumbuhan yang layu
Sumber : www.jamurfusarium.co.id
3. Mengandung Racun
Kasus keracunan jamur dapat terjadi karena mengonsumsi jamur.
Beberapa jenis jamur mengandung zat racun. Contohnya, Aspergillus flavus,
(racun aflatoksin), Claviceps purpurea (racun alkoloid), dan Amanita phaloides
termasuk jenis jamur beracun yang mematikan jika mengonsumsinya.
a).Aspergillus flavus
Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksi, menyebabkan kanker pada
manusia. Aspergillus flavus merupakan bagian grup Aspergillus yang sudah
sangat dikenal karena peranannya sebagai patogen pada tanaman dan
kemampuannya untuk menghasilkan aflatoksin pada tanaman yang terinfeksi.
Kedua spesies tersebut merupakan produsen toksin paling penting dalam grup
Aspergillus flavus yang mengkontaminasi produk agrikultur.
31
2. Claviceps purpurea
Ergot mengandung zat yang penting yaitu alkohol ergot dan zat lain seperti
zat organik,karbohidrat, gliserida, steroid, asam amino, amin dan basa amonium
kuatener. $eberapa amindan basa memiliki efek farmakologi penting, misalnya
histamin, tiramin, kolin, danasetilkolin.amur 2la(iceps purpurea dibiak in (itro,
seperti jamur penghasil antibiotik .
C. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan telaah kepuasan yang telah peneliti lakukan ada beberapa
hasil penelitian yang relevan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Rezki, ilmu biologi terbagi kedalam tiga level representasi, yaitu level
makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Salah satu upaya agar siswa mampu
menghubungkan ketiga level representasi ialah denganmengembangkan sumber
belajaryang dapat mempertautkan ketiga level representasi tersebut dengan desain
yang menarik, yakni e-Book ( Electronic Book ). Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan e-book pada materi Protozoa di SMAN 08 Kota Jambi dan
mengetahui respon siswa kelas X MIPA terhadap media yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi kerangka
pengembangan ADDIE yang terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan,
penerapan dan evaluasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi, wawancara dan angket.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penelitian e-book menurut ahli media,
ahli materi, dan penilaian guru masing-masing diperoleh rerata skor jawaban
sebesar 4,6 (sangat baik); 4,5 (sangat baik ); dan 4,7 (sangat baik) selanjutnya
presentase skor respon siswa diperoleh sebesar 82,17 % (sangat baik).
Berdasarkan proses pengembangan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
e-Book ini dikembangkan dengan menggunakan kerangka pengembangan
ADDIE, yang terdiri dari tahapan analisis, desain, pengembangan, penerapan,
32
evaluasi dan berdasarkan respon siswa kelas X MIPA, e-Book ini sangat baik
digunakan sebagai sumber belajar.
Fitrialeni dkk, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media
pembelajaran Fisika interaktif berupa E-Book (buku elektronik). Model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and
development). Adapun yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah E-
Book pada . Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan
berdasarkan model ADDIE, yaitu Analisis (Analysis), Perancangan (Design),
Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi
(Evaluation). Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data kualitatif yang
didukung dengan data kuantitatif yang diperoleh dari angket. Berdasarkan hasil
ujicoba lapangan, kualitas media yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata
43,16 atau dengan kriteria sangat baik/sangat menarik/sangat mudah/sangat layak.
Ada tujuh indikator yang memperoleh penilaian sangat baik/sangat
menarik/sangat mudah/sangat layak, yakni: Tampilan awal multimedia yang disa
jikan memperoleh skor rata-rata 4,6, kemenarikan komposisi warna dalam
multimedia interaktif memperoleh skor rata-rata 4,4, kemudahan memahami
materi pembelajaran memperoleh skor rata-rata 4,2, daya tarik gambar atau video
yang disajikan memperoleh skor rata-rata 4,6 tertarik dengan penyelesaian soal-
soal yang diberikan memperoleh skor rata-rata 4,1 multimedia interaktif yang
disajikan menarik untuk siswa memperoleh skor rata-rata 4,6 multimedia yang
disajikan layak digunakan dalam proses pembelajaran memperoleh skor rata-rata
4,7. Apabila diperhatikan maka skor rata-rata yang diperoleh pada saat ujicoba
lapangan mengalami peningkatan hal ini menandakan bahwa kualitas media
berdasarkan perolehan nilai saat ujicoba sangat baik /sangat menarik/sangat
mudah/sangat layak untuk digunakan sebagai media saat proses pembelajaran .
Dari kedua penelitian diatas memang mirip dengan apa yang ingin diteliti
oleh peneliti tetapi terdapat beberapa perbedaan antara lain tempat penelitian,
waktu penelitian, subjek penelitian serta bagaimana teknik analisisnya.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kota Jambi, uji coba produk
dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2020.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan
(Research and Development). Penelitian pengembangan ini pada dasarnya tidak
melakukan uji terhadap sebuah teori namun umumnya bertujuan untuk
menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat bagi penggunanya. Hasil akhir dari
penelitian pengembangan ini adalah sebuah produk yang dapat digunakan sebagai
salah satu bahan ajar bagi siswa SMA kelas X IPA. Produk yang dihasilkan
berupa buku elektronik (e-Book) yang memuat materi biologi tentang fungi
(jamur).
C. Model Pengembangan
Model yang digunakan dalam pengembangan e-Book ini adalah model
pengembangan ADDIE. Menurut Tegeh (2014:41) Pemilihan model ADDIE ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa: (1) Model ini dikembangkan secara
sistematis dan berpijak pada landasan teoritis desain pembelajaran; (2) model ini
disusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam
upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pebelajar; (3) model ini memiliki lima
langkah atau tahapan yang mudah dipahami dan diimplementasikan untuk
mengembangkan produk pengembangan seperti buku ajar, modul pembelajaran,
video pembelajaran, multimedia dan lain sebagainya; (4) model ADDIE memberi
peluang untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas pengembangan pada setiap
tahap.
34
Secara keseluruhan prosedur pengembangan Model ADDIE dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Tahap-tahap Model ADDIE (Tegeh, dkk. 2014:42)
D. Prosedur Pengembangan
Berikut akan dijelaskan langkah–langkah prosedur pengembangan yang
akan dilakukan penulis untuk mengembangkan produk e-Book.
1. Analisis (Analysis)
Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui kondisi gambaran yang
sesungguhnya dan permasalahan pembelajaran biologi yang terjadi selama ini.
Adapun analisis yang dilakukan sebagai berikut.
a. Analisis Materi
Kurikulum yang digunakan di SMA saat ini kebanyakan ialah
Kurikulum 2013. Khusus untuk mata pelajaran biologi, materi jamur merupakan
kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam materi jamur ini terdapat
banyak penjelasan yang melibatkan istilah-istilah dan gambar-gambar contoh
jamur. Diperoleh keterangan bahwa materi jamur merupakan salah satu materi
biologi yang sulit dipahami oleh siswa sehingga perlu dibantu dengan bahan ajar
lainnya yang mendukung untuk dapat menampilkan gambar-gambar contoh
jamur.terdapat banyak penjelasan yang melibatkan istilah-istilah dan gambar-
gambar contoh jamur.
35
b. Analisis Kebutuhan
Tujuan analisis kebutuhan yang dilakukan penulis adalah untuk
meninjau apa yang dibutuhkan dalam menghadapi kendala pada proses
pembelajaran yang ditemukan di SMA khususnya bagi kelas X IPA. Dapat
diketahui bahwa secara umum dalam pembelajaran biologi, siswa menggunakan
sumber belajar seperti buku paket, internet, dan LKS. Akan tetapi siswa
mengatakan bahwa buku paket yang biasa mereka gunakan tidak mempermudah
memahami materi biologi. Hal ini karena siswa sangat mengharapkan cara belajar
dengan melihat gambar-gambar, video dan animasi. Selain itu siswa mengatakan
lebih mudah belajar dengan mempelajari hal-hal yang dilihat/dibaca, didengar dan
dikerjakan. Oleh sebab itu, sebesar siswa menyatakan setuju dan sangat setuju
jika dikembangkan sebuah bahan ajar seperti e-Book Fungi (Jamur) yang
dilengkapi dengan gambar, video, teks dan animasi.
Disamping itu, ketersediaan buku paket biologi di sekolah masih
kurang dan hanya beberapa orang siswa yang sudah memiliki buku paket saat
pembelajaran biologi. Dengan demikian, guru sangat mendukung dan setuju jika
dikembangkan bahan ajar e-Book karena dapat menjadi salah satu bahan ajar
pendukung dan dapat membantu dalam pembelajaran terutama pembelajaran
tentang jamur serta dapat membuat siswa belajar secara mandiri tanpa tergantung
oleh penjelasan dan informasi dari guru.
2. Desain (Design)
Produk e-Book yang akan dikembangkan disusun atas gambar,animasi
dan materi mengenai fungi (jamur) yang dirancang sesuai dengan kebutuhan
siswa berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan maupun wawancara dari guru.
Produk yang telah dikembangkan nantinya dapat dijalankan dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana ICT yang tersedia di sekolah dan smartphone
yang memiliki sistem operasi android. Adapun tahapan-tahapan desain yang
dilakukan penulis yaitu:
a. Merancang konsep produk seperti halaman sampul/cover, penyajian konten
materi, tombol navigasi dan komponen-komponen lainnya yang disusun dan
dikemas dalam bentuk buku elektronik (e-Book).
36
b. Menetapkan bahan-bahan seperti gambar, animasi, video dan materi mengenai
fungi (jamur) yang akan dituangkan dalam e-Book
c. Pembuatan Flow chart sebagai penggambaran alur atau bagian-bagian yang
akan ditampilkan dalam produk e-Book yang ingin dikembangkan.
Berikut ini desain flow chart dari produk e-Book fungi (jamur)
Gambar 3.2 Desain Flowchart e-Book Jamur
Halaman Sampul
Author
Kata Pengantar
Pendahuluan
Daftar Isi
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep Materi
Pengertian Jamur
Ciri-Ciri Jamur
Reproduksi Jamur
Klasifikasi Jamur
Peranan Jamur
Berisi teks,
gambar dan
animasi
Penutup
Soal Evaluasi
Kunci Jawaban
Daftar Pustaka
37
3. Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan dilakukan sesuai dengan desain produk yang telah
dirancang. Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengembangan e-Book ini adalah:
a. Menginstal program 3D Pageflip Professional pada laptop.
b. Pengumpulan materi khususnya fungi (jamur) dan komponen-komponen
pendukung materi.
c. Mendesain lembaran-lembaran e-Book melalui program 3D Pageflip
Professional yang telah terinstal pada laptop.
d. Menyisipkan materi fungi (jamur) dan gambar,animasi serta soal-soal evaluasi
dalam lembaran-lembaran e-Book yang telah didesain.
e. Mempublish e-Book yang telah berisi konten-konten yang lengkap dan sesuai.
f. Melakukan validasi produk e-Book yang telah dikembangkan oleh ahli media
dan ahli materi. Validasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana tingkat
kelayakan produk yang telah dibuat melalui penilaian dan saran dari tim ahli.
Kemudian dilakukan revisi terhadap produk yang dikembangkan sampai
produk dinyatakan baik dan layak untuk diujicoba.
4. Implementasi (Implementation)
Pada tahap implementasi, produk yang telah direvisi akan dilakukan
ujicoba kepada siswa dalam bentuk kelompok kecil. Siswa yang melakukan
ujicoba akan menguji kelayakan produk e-Book yang dikembangkan melalui
angket yang disediakan, sehingga e-Book dapat dikembangkan lebih baik lagi
berdasarkan data penilaian siswa yang diperoleh dari angket.
5. Evaluasi (Evaluation)
Tahap evaluasi (Evaluation) dilakukan untuk melihat proses secara
keseluruhan sejauh mana produk e-Book yang sedang dibuat dapat dinyatakan
baik dan layak untuk digunakan. Evaluasi ini dilakukan dengan merevisi produk
berdasarkan penilaian dan saran dari tim ahli, penilaian guru,dan respon siswa
yang menguji kelayakan produk.
38
E. Uji Coba Produk
Adapun pelaksanaan uji coba produk meliputi desain uji coba, dan
subjek uji coba dan dilakukan uji coba kelompok kecil
1. Desain Uji Coba
Pada tahap ini, prosedur yang dilakukan dalam merancang desain
ujicoba diantaranya sebagai berikut:
a. Pembuatan produk awal berupa e-Book fungi (jamur) dengan menggunakan
program 3D Pageflip Professional.
b. Validasi produk yang dilakukan oleh tim ahli untuk menilai tingkat kelayakan
produk yang dibuat. Tim ahli terdiri dari ahli media dan ahli materi. Validasi
ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang berupa lembar validasi.
c. Revisi terhadap produk e-Book dilakukan berdasarkan saran dan masukan dari
validator sampai produk dinyatakan baik dan layak untuk diujicoba atau
digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran di sekolah.
2. Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dari Penelitian dilakukan pada siswa kelas X SMA yang
telah mempelajari materi fungi (jamur). Ujicoba dilakukan terhadap kelompok
kecil yang terdiri dari 9 siswa. Menurut Setyosari (2010:226) menjelaskan
bahwa ujicoba kelompok kecil dilakukan terhadap 6-9 subjek.
F. Pengumpulan Data dan Analisis Data
1. Jenis Data
Jenis data yang diambil pada penelitian dan pengembangan ini adalah :
a. Data kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi produk oleh tim ahli
baik dari ahli media dan ahli materi, serta respon siswa maupun guru
terhadap kelayakan produk yang diuji coba dengan menggunakan skala
Likert.
39
b. Data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari saran dan perbaikan baik dari tim
validator dan siswa setelah melakukan ujicoba produk bahan ajar berupa
e-Book Fungi (jamur).
2. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Riduwan,2014:37). Instrumen yang
diterapkan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu:
a. Angket (Questioner)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia memberikan respons (responden) sesuai permintaan pengguna. Angket
dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket
terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden
dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Sedangkan
angket tertutup adalah angket yang disajikan dalambentuk sedemikian rupa
sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist
(√ ) (Riduwan, 2014:38-39).
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila
ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah
responden sedikit. Ada beberapa factor yang akan mempengaruhi arus informasi
dalam wawancara, yaitu : pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan
situasi wawancara. (Riduwan 2014:41)
40
1) Kisi-kisi lembar validasi materi dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut
ini: Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar validasi materi
No Aspek Penilaian Indikator No. Butir
Soal
1 Format
Daya tarik penyajian materi dalam
media
4
6 Daya Interaktif media pembelajaran
sebagai media belajar
2 Isi
Kesesuaian materi dalam media
pembelajaran
2-3
5
1
7
8
9
10
11
12
13
Kemudahan memahami materi dalam
media pembelajaran
Keteraturan penyusunan materi yang
disajikan dalam media
pembelajaran (sesuai silabus)
Kemudahan memahami video dan
gambar dalam majalah
Kemampuan video dan gambar dalam
e-book secara umum dalam
memvisualisasikan konsep biologi
yang abstrak
Sistematika penyajian materi
Kejelasan dan kemudahan dalam
penguraian materi
Tingkat kedalaman penjabaran materi
Cakupan materi pada soal latihan
Soal sesuai dengan indikator
keberhasilan
3 Bahasa Kebakuan Bahasa yang digunakan 14
15
Kemudahan dalam memahami bahasa
yang digunakan
Jumlah Pertanyaan 15
41
Kisi-kisi lembar validasi media dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Kisi-kisi lembar validasi media
No Aspek Penilaian Indikator No. Butir
Soal
1 Kesederhanaan Gambar dalam e-Book
1-2
3-4 Kalimat yang digunakan mudah
dimengerti
2 Keterpaduan Urutan antar halaman sudah sesuai 5
6
Petunjuk yang digunakan dalam e-
book berbantuan komputer sudah
sesuai
3 Penekanan
Gambar dan tulisan yang
diterapkan pada setiap 7 7
halaman ada penekanan
4 Keseimbangan Kesesuaian ukuran tulisan
8
9
10
Kesesuaian ukuran gambar
Tata letak tulisan setiap halaman
seimbang
5 Bentuk Gambar yang digunakan menarik
11-12
13 Jenis huruf mudah dibaca
6 Warna Kombinasi tulisan dan background 14
15 Keesuaian warna
Jumlah Pertanyaan 15
42
3). Kisi-kisi angket respon guru dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi angket respons guru
No. Aspek
Penilaian Indikator
No.Butir
Soal
Kesesuaian kombinasi warna dalam e-
e-Book jamur 7
1. Tampilan Kesesuaian isi dalam tampilan e-Book
Jamur 1
Ukuran teks dan jenis huruf dapat terbaca 8
Media mempermudah pemahaman konsep 9
2. Media Kesesuaian antar video serta animasi dengan Materi 10
Materi sesuai dengan silabus 2
3. Isi Materi Rubrik e-book sesuai dengan materi 4
Penekanan materi bentuk jamur 3
Latihan sesuai materi 6
4. Bahasa Perintah pengoperasian 14
Bahasa yang digunakan mudah dimengerti 13
Memotivasi pengguna untuk belajar
Biologi
11
5. Kemanfaatan
Kejelasan topic dan Interaktif
5
Digunakan untuk belajar mandiri 12
Daya tarik 15
Jumlah Pertanyaan 15
43
4). Kisi-kiri angket respon siswa dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai
berikut:
Tabel 3.4 K isi-kisi angket praktikalitas
No. Aspek
Penilaian Indikator
No.Butir
Soal
Kesesuaian kombinasi warna 9
1. Tampilan Kesesuaian isi dalam media 11, 14
Ukuran teks dan jenis huruf dapat terbaca
10
Media mempermudah pemahaman konsep
3
2. Media Kemudahan memahami video dan animasi materi 7
3. Isi Materi Materi mudah dimengerti
4
Bahasa yang digunakan mudah
dimengerti
12
4. Bahasa Perintah pengoperasian 6
Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
5
Memotivasi pengguna untuk belajar biologi 2, 13
5. Kemanfaatan Kejelasan topik dan Interaktif 1
Digunakan untuk belajar mandiri 8
Daya tarik 1, 15
Jumlah Pertanyaan 15
44
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat dilakukan ketika data telah diperoleh
dari validasi produk oleh tim ahli dan ujicoba produk oleh siswa. Untuk
mengetahui nilai variabel yang diperoleh melalui instrumen berupa lembar
validasi dan lembar angket, data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah
dan dianalisis menggunakan skala Likert. Analisis data dilakukan untuk
mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. Menurut Widoyoko
(2018:106), Penggunaan skala lima memiliki respon lebih baik sehingga
dapat lebih maksimal dalam memperoleh perbedaan sikap responden.
Selain itu juga tidak ada peluang bagi responden untuk bersikap netral.
Validasi produk dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk yang
dikembangkan diuji oleh tim ahli yang terdiri dari ahli materi dan ahli
media.
a) Angket analisis kebutuhan
Angket analisis kebutuhan digunakan untuk mengumpulkan data
validasi kesenjangan kinerja, merumuskan tujuan instruksional,
mengidentifikasi karakteristik siswa, mengidentifikasi materi,
mengidentikasi sumber daya teknologi, sarana dan prasarana, sumber daya
manusia, menentukan strategi penyampaian yang potensial. Angket analisis
kebutuhan ini diisi oleh siswa kelas X SMAN 11 Kota Jambi. Analisis data
untuk angket kebutuhan dilakukan dengan menggunakan rating scale
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan : P = Angka Presentase
b) Angket Validasi Ahli Media
Data yang diperoleh dari hasil validasi media kemudian dianalisis.
Data yang diperoleh berupa tanggapan, saran atau masukan yang diperoleh.
45
dari ahli media digunakan untuk perbaikan produk. Untuk data kuantitatif,
penentuan klasifikasi validasi oleh ahli media didasarkan pada rerata skor
jawaban. Dengan menggunakan rumus :
Rerata Skor =
Data dianalisis dan diolah secara deskriptif menjadi data interval
menggunakan skala Likert. Menurut Widoyoko (2018) bahwa skala lima
mempunyai variabilitas lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala
empat sehingga mampu mengungkap lebih maksimal perbedaan sikap
responden. Adapun kriteria skala lima yang digunakan yaitu :
Sangat Baik : (SB)
Baik : (B)
Kurang Baik : (KB)
Tidak Baik : (TB)
Sangat Tidak Baik : (STB)
Pada skala Likert untuk menentukan jarak interval antara jenjang
sikap mulai dari sangat tidak baik (STB) sampai sangat baik (SB) digunakan
rumus :
Jarak Interval (i) =
Untuk klasifikasi berdasarkan rerata skor jawaban: rerata skor
minimal sama dengan 1, rerata skor maksimal sama dengan 5, kelas interval
sama dengan 5, jarak kelas interval sama dengan skor maksimal dikurang
skor minimal dibagi kelas interval sama dengan 0,8. Dengan acuan kriteria
sebagai berikut :
46
Tabel 3.5 Klasifikasi Berdasarkan Rerata Skor Ahli Media
No. Jumlah Skor
Jawaban Klasifikasi
Validasi 1. >4,2 s/d 5,0 Sangat Baik (SB)
2. >3,4 s/d 4,2 Baik (B)
3. >2,6 s/d 3,4 Kurang Baik (KB)
4. >1,8 s/d 2,6 Tidak Baik (TB)
5. 1,0 s/d 1,8 Sangat Tidak Baik (STB)
(Widoyoko, 2018)
c) Angket validasi ahli materi
Data yang diperoleh dari hasil validasi materi kemudian dianalisis.
Data yang diperoleh berupa tanggapan, saran atau masukan yang diperoleh
dari ahli materi digunakan untuk perbaikan produk. Untuk data kuantitatif,
penentuan klasifikasi validasi oleh ahli materi juga didasarkan pada rerata
skor jawaban. Dengan acuan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.6 Klasifikasi Berdasarkan Rerata Skor Ahli Materi
No. Jumlah Skor
Jawaban Klasifikasi Validasi
1. >4,2 s/d 5,0 Sangat Baik (SB)
2. >3,4 s/d 4,2 Baik (B)
3. >2,6 s/d 3,4 Kurang Baik (KB)
4. >1,8 s/d 2,6 Tidak Baik (TB)
5. 1,0 s/d 1,8 Sangat Tidak Baik (STB)
(Widoyoko, 2018)
d) Instrumen Praktikalitas
Analisis data praktikalitas diperoleh dari instrument angket respon
pada ujicoba kelompok kecil dimana penskorannya menggunakan skala
likert untuk mengukur respon negative dan positif dibuat dengan interval
47
1-5. Adapun pedoman angket respon guru dan siswa pada ujicoba
kelompok kecil .
Selanjutnya, analisis kepraktisan dari angket respon pada ujicoba
kelompok kecil ditentukan melalui teknik analisis data berikut ini :
P=
Tabel 3.7 Penskoran Instrumen Praktikalitas Angket
No. Jumlah Skor Jawaban
Klasifikasi Validasi
1. Angka 0% - 20% Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Angka 21% - 40% Tidak Setuju (TS)
3. Angka 41% - 60% Cukup Setuju (CS)
4. Angka 61% - 80% Setuju (S)
5. Angka 81% - 100% Sangat Setuju (SS)
(Modifikasi dari Riduwan, 2015 : 89)
48
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan
Pengembangan bahan ajar e-book menggunakan 3D Pageflip Professional
ini menggunakan model ADDIE. Model ADDIE ini terdiri dari lima tahap yaitu,
analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Adapun proses
pengembangan bahan ajar e-book ini adalah sebagai berikut :
1. Bahan ajar e-book pada materi jamur dapat digunakan sebagai media
pembelajaran di SMA kelas X
2. Penilaian dan validator media( desain), validator materi dan validator bahasa
dilakukan hingga produk layak diujicobakan.
3. Hasil penilaian persepsi guru bidang studi biologi dilakukan dengan
memberikan angket kepada 1 orang guru bidang studi biologi di SMA Negeri
11 Kota Jambi.
4. Ujicoba ini dilakukan hanya sebatas ujicoba kelompok kecil yang terdiri dari
10 siswa.
Berdasarkan model pengembangan yang dipilih yaitu model ADDIE,
adapun tahapan pengembangan ADDIE itu sendiri antara lain :
1. Tahap analisis (analysis)
Tujuan analisis ini adalah untuk menciptakan arah dasar yang dibutuhkan
dalam pengembangan multimedia pembelajaran ini. Dalam melaksanakan
analisis, dilakukan observasi dan wawancara dengan guru biologi kelas X di
SMA Negeri 11 Kota Jambi, selain itu observasi juga dilakukan dengan cara
penyebaran angket terhadap siswa-siswi yang berguna untuk mengumpulkan data
terkait masalah yang dihadapi oleh siswa-siswi kelas X di SMA Negeri 11 Kota
Jambi. Observasi dilakukan kepada 25 observer yang merupakan siswa kelas X.
Dari data yang diperoleh maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut :
49
a. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Pada tahap ini data didapat dengan menganalisis apa saja yang dibutuhkan
oleh peserta didik dalam pembelajaran biologi berikut hasil observasi yang
didapat melalui wawancara dengan guru biologi dan menyebarkan angket analisis
kebutuhan dan analisis karakteristik siswa.
Tabel 4.1 Wawancara Analisis Kebutuhan
No. Pertanyaan Jawaban
Analisis spesifikasi
produk yang
diharapkan
1. Apakah Bapak/Ibu
menggunakan
media bahan ajar
dalam proses
pembelajaran (baik
bahan ajar cetak
maupun
multimedia)?
Ya, pada saat proses
pembelajaran sudah
memakai bahan ajar
cetak berupa buku
paket dan juga sesekali
menggunakan media
power point
Media bahan ajar yang
bisa digunakan siswa
dalam memahami
materi yang diberikan.
2. Apakah bahan ajar
tersebut sudah
mendukung
kebutuhan siswa
untuk
mempermudah
siswa dalam
memahami materi?
Kurang membantu
buktinya masih ada
siswa yang tidak
memperhatikan saat
proses pembelajaran
Dibutuhkan bahan ajar
lain yang lebih
interaktif dan variatif
sesuai dengan tujuan
pembelajaran
3. Bagaimana (kriteria
ketuntasan minimal)
biologi spesifikasi
lagi pada materi
jamur ?
Untuk KKM biologi itu
65, begitupun dengan
materi jamur
Dibutuhkan media
yang mampu
menjelaskan konsep
materi jamur
50
4. Berapa kira-kira
presentase siswa
yang mencapai
KKM pada materi
jamur itu sendiri?
Yang mencapai KKM
pada materi jamur
sekitar 60-65% siswa
Perlu adanya media
yang mempermudah
pemahaman siswa
terhadap materi jamur
5. Apakah Bapak/Ibu
setuju jika adanya
pengembangan
bahan ajar yang
telah Bapak/Ibu
gunakan?
Ya sangat setuju, kalau
bisa yang lebih
memotivasi siswa untuk
belajar
Perlu adanya bahan
ajar yang dikemas
dengan menarik dan
lebih interaktif
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi di SMA
Negeri 11 Kota Jambi tersebut yang tersedia pada Tabel, dapat dianalisis bahwa
saat ini guru mengajar menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint, LDS dan
buku cetak sebagai media pembelajarannya. Terdapat beberapa kendala yang
dihadapi seperti kurang termotivasinya siswa untuk mempelajari materi jamur
diluar jam pelajaran sekolah dikarenakan buku paket pelajaran yang digunakan
berkesan kaku, ditambah lagi jika siswa membaca melalui internet, sumber
informasi dari internet terkadang sering keliru yang menyebabkan siswa menjadi
miskonsepsi. Sehingga, siswa masih banyak yang belum sepenuhnya memahami
materi jamur hal ini ditunjukan dengan hanya 60-65 % dari siswa yang memiliki
nilai diatas KKM pada materi jamur dalam satu kelas. Hal ini menunjukan masih
perlu adanya bahan ajar pendukung lain agar lebih variatif yang dapat membantu
menjelaskan konsep pada materi jamur sehingga mempermudah pemahaman
sekaligus membuat siswa tertarik terhadap materi yang sedang diajarkan.
51
Tabel 4.2 Analisis kebutuhan siswa
No. Aspek Respon Siswa
( dari 25 siswa) Presentase (%)
1. Apakah guru anda pernah
menggunakan bahan ajar
dalam menjelaskan materi
Jamur ?
a. Ya
b. Tidak
15
10
60 %
40 %
2. Apakah perlu
menggunakan bahan ajar e-
book yang lebih interaktif
dalam menjelaskan materi
jamur ?
a. Ya
b. Tidak
22
3
88 %
12 %
3. Apakah anda menyukai
materi jamur ?
a. Ya
b. Tidak
12
13
48 %
52 %
4. Apakah materi jamur cukup
sulit untuk dipelajari ?
a. Ya
b. Tidak
18
7
72 %
28 %
5. Setujukah jika dalam
pembelajaran
menggunakan bahan ajar
berupa e-book sehingga
anda bisa menguasai
konsep materi jamur lebih
52
dalam lagi dan membuat
pembelajaran jadi lebih
menyenangkan ?
a. Ya
b. Tidak
23
2
92 %
8 %
Seperti terlihat dalam Tabel 4.2, sebanyak 72 % siswa berpendapat bahwa
mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi jamur, angka yang
diperoleh cukup tinggi yang berarti bahwa lebih dari setengah jumlah siswa di
kelas mengalami kesulitan dalam memahami materi jamur. Adanya kesulitan
siswa dalam memahami materi jamur salah satunya dikarenakan kekurangan alat
bantu pembelajaran yang dapat memberikan penjelasan lebih tentang materi
tersebut sehingga dapat membangun pemahamannya terhadap materi jamur.
Untuk terus meningkatkan kualitas guru dalam mengajar dan hasil belajar
siswa, maka perlu diberikan media pembelajaran baru dengan menggunakan
suatu multimedia pembelajaran selain media cetak berupa LDS dan buku paket
pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah program aplikasi yang dapat
membuat mata pelajaran biologi menjadi menarik sehingga dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat
menunjang minat maupun ketertarikan siswa adalah menggunakan media yang
memiliki video dan gambar yang menarik. Disini salah satunya adalah buku
elektroni. Buku elektronik adalah salah satu buku bacaan yang menarik perhatian
siswa, karena disamping memberikan informasi menarik buku elekronik juga
menyajikan gambar-gambar yang lebih jelas karena disertai dengan adanya video
untuk menambah penjelasan mengenai materi jamur.
Setelah adanya analisis kebutuhan kemudian dilanjutkan dengan analisis
karakteristik siswa. Analisis karakteristik siswa ini digunakan untuk mengetahui
karakteristik siswa dalam pembelajaran dengan demikian dalam mengembangkan
multimedia pembelajaran apakah sesuai atau tidak sesuai dengan karakteristik
siswa itu sendiri.
53
Tabel 4.3 observasi karakteristik siswa
No Aspek Respon siswa (25
siswa)
Presentase
(%)
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai pelajaran biologi
?
a. Sangat sulit
b. Sulit
c. Kurang sulit
d. Sangat sulit
10
13
2
-
40 %
52 %
8 %
-
2. Dari sumber mana saja anda
mempelajari materi biologi
?
a. Buku paket cetak
b. Internet
c. LKPD/LKS
d. Lainnya
15
9
1
-
60 %
36 %
4 %
-
3. Apakah materi jamur
merupakan materi yang
cukup sulit dipelajari ?
a. Ya
b. Tidak
18
7
72 %
28 %
4. Apakah anda bisa
menggunakan
laptop/komputer ?
a. Ya
b. Tidak
20
5
80 %
20 %
5. Apakah anda memiliki
komputer/ laptop ?
a. Ya
b. Tidak
22
3
88 %
12 %
6. Apakah anda memiliki
smartphone/ tablet
(Android, IOS (iphone),
windows phone dll)
54
a. Ya
b. Tidak
25
-
100 %
-
7. Berapa anda menggunakan
smartphone dalam sehari ?
a. < 1 jam
b. 1 jam
c. 2 jam
d. >2 jam
1
1
9
14
4 %
4 %
36 %
56 %
8. Dimana anda sering
menggunakan laptop?
a. Rumah
b. Sekolah
c. Warnet
d. Lainnya
22
-
3
-
88 %
-
11 %
-
9. Apakah anda sering
mengulang pelajaran biologi
diluar sekolah ?
a. Ya
b. Tidak
11
14
44 %
56 %
Produk pada penelitian kali ini diuji cobakan pada kelas X SMA Negeri 11
Kota Jambi. Berdasarkan hasil penyebaran lembar observasi terhadap 25 orang
siswa SMA Negeri 11 Kota Jambi, didapat bahwa 88 % siswa bisa menggunakan
komputer/laptop dan 80% siswa memiliki komputer/laptop dan 100 % siswa
memiliki Gadget yang 56 % menggunakannya lebih dari 2 jam sehingga e-book
yang merupakan bahan bacaan cukup didukung dengan karakteristik siswa.
Pengetahuan awal siswa tentang pembelajaran jamur juga sudah dimiliki siswa,
hanya saja mereka masih belum cukup dengan pembelajaran yang diberikan oleh
guru.
b. Analisis Kurikulum
Tahap analisis kurikulum untuk mengetahui kurikulum yang digunakan
disekolah, mengetahui kompetensi inti dan kompetensi dasar serta mengetahui
materi-materi apa saja yang ada pada materi biologi yang dapat dijadikan sebagai
bahan materi untuk pembuatan media pembelajaran biologi berupa buku biologi
55
elektronik. Sehingga pada tahap perancangan desain produk, struktur ataupun
komponen bahan ajar sesuai dengan kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum
2013. Analisis kurikulum yang berpedoman kepada silabus. Kompetensi dasar
akan digunakan sebagai acuan untuk merumuskan indikator pencapaian
kompetensi sehingga nantinya akan diperoleh tujuan pembelajaran. Adapun
kompetensi dasar dan indikator tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 4.4 Silabus Materi Jamur
Kompetensi Dasar Materi Indikator
KD. 3.7 Mengelompokkan
jamur berdasarkan ciri-ciri,
cara reproduksi dan
mengaitkan peranannya
dalam kehidupan
Kingdom Fungi /
Jamur
3.7.1 Mengidentifikasi
ciri-ciri jamur
3.7.2 Mendeskripsikan
struktur tubuh jamur
3.7.3 Menjelaskan cara
reproduksi jamur
3.7.4 Menjelaskan
klasifikasi jamur
3.7.5 Menjelaskan
peranan jamur
KD. 4.7 Menyajikan
laporan hasil investigasi
tentang keanekaragaman
jamur dalam kehidupan
4.7.1 Menyajikan hasil
investigasi tentang
keanekaragaman jamur
Adapun hal yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber tentang kurikulum yang dipakai, dan materi pelajaran biologi
yang menjadi sasaran pembuatan e-book yaitu pada materi jamur hal ini
dikarenakan materi jamur termasuk salah satu materi yang sulit untuk dipelajari
oleh siswa. Pada materi jamur terdapat nama-nama ilmiah dan bahasa-bahsa latin
yang harus dimengerti oleh siswa, hal ini menjadi salah satu menyebab siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajari jamur. Menurut Fathonatun (2016)
materi jamur memiliki subpokok bahasan yang harus mampu dipelajari dan
56
dipahami oleh siswa seperti tahapan-tahapan siklus hidup dari masing-masing
divisi, perbedaan ciri-ciri dan cara memperoleh nutrisi. Kesulitan-kesulitan
tersebutlah yang menjadi pedoman peneliti untuk merancang dan
mengembangkan media pembelajaran yang lebih bervariasi yaitu e-book yang
membantu menjelaskan konsep-konsep materi jamur.
c. Analisis sumber daya teknologi dan sarana pembelajaran
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi alat teknologi serta sarana
dan prasarana yang dibutuhkan dalam penelitian e-book pada materi jamur di
SMA Negeri 11 Kota Jambi.
Tabel 4.5 wawancara analisis sarana prasarana sekolah
No Pertanyaan Jawaban
Analisis spesifikasi
produk yang
dibutuhkan
1. Bagaimana
ketersediaan ICT serta
sarana dan prasarana
di SMA Negeri 11
Kota Jambi ?
Ketersediaan ICT
sudah lengkap di SMA
Negeri 11 Kota Jambi
ini Seperti komputer,
infocus, lalu speaker.
Dibutuhkan media
yang digunakan oleh
siswa dan guru dalam
proses pembelajaran.
2. Apakah semua guru
memiliki laptop dan
dapat mengoperasikan
laptop tersebut ?
Iya, semua guru sudah
memiliki laptop dan
dapat mengoperasikan
laptop tersebut
Dibutuhkan media
untuk proses
pembelajaran yang
juga media yang
dihasilkan dapat
dioperasikan oleh
guru.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi di SMA
Negeri 11 Kota Jambi. Dapat dianalisis bahwa telah tersedia fasilitas teknologi
penunjang aktifitas siswa di sekolah seperti komputer dan infocus serta hampir
semua guru sudah memiliki laptop dan dapat mengoperasikannya.
57
4
3
2
1 Halaman Sampul
Background layar berwarna hijau dan ditambahi
gambar jamur.
1) Berisikan tulisan Ebook Biologi menggunakan
font Times New Roman dengan ukuran 36 pt.
2) Berisikan tulisan Jamur untuk sma/ma kelas
X dengan font Times New Roman dengan ukuran
26 dan 16 pt.
3) Berisikan horizontal scroll dengan tulisan
PENULIS dengan font Times New Roman ukuran
24 pt.
2. Tahap Perancangan (Design )
Tahap desain terdiri dari merancangan flowchart dan storyboard serta
perancangan desain tampilan antar muka dari multemedia ini. Dalam mendesain
ebook ini, hal yang penulis lakukan pertama kali adalah membuat flowchart yang
akan digunakan sebagai proses produksi. Flowchart atau diagram alur merupakan
sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menampilkan langkah-langkah
dalam bentuk kotak beserta urutannya dengan menghubungkan masing-masing
langkah tersebut, diagram kotak memberi solusi selangkah demi selangkah untuk
penyelesaian masalah yang ada dalam proses.
Berdasarkan flowchart tersebut kemudian dilakukan pengumpulan yang
terdiri dari gambar, background, vidio dan mencari ide. Kemudian adalah
membuat storyboard yang akan digunakan dalam proses pengembangan
storyboard e-book.
Gambar 4.1 Storyboard Halaman isi E-Book
58
3. Tahap Pengembangan (Development )
Tahap pengembangan merupakan langkah nyata mewujudkan desain yang
telah dirancang menjadi sebuah produk berupa e-book biologi. Adapun realisasi
rancangan produk terdiri atas : (1) mengumpulkan bahan materi jamur untuk
dikonveksikan menjadi lembaran-lembaran e-book, (2) mengumpulkan gambar,
audio, video, maupun data yang diperlukan, (3) menggabungkan teks, gambar,
video, dan latihan menjadi sebuah e-book, (4) validasi e-book oleh tim ahli (ahli
desain, ahli materi dan ahli bahasa), (5) revisi oleh para ahli, (6) penilaian oleh
guru dan siswa.
Adapun urutan isi pada produk e-book adalah cover, daftar isi, kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, isi e-book yang memuat
materi jamur, dan soal latihan. Tahap desain terakhir adalah pengulangan dan
evaluasi dilakukan oleh para ahli tujuannya adalah untuk perbaikan terhadap
produk yang dikembangkan. Berikut desain produk e-book materi jamur :
a). Cover
Gambar 4.4 cover e-book
59
b). Komponen isi e-book
Gambar 4.5 komponen isi e-book
c). Halaman isi e-book
Gambar 4.6 halaman isi e-book
60
d). Halaman Latihan
Gambar 4.7 halaman latihan
Adapun validasi yang telah diberikan oleh tim ahli adalah sebagai berikut :
a) Validasi Ahli Media (Desain)
Ebook yang telah selesai dibuat kemudian divalidasi oleh tim ahli
media. Validasi ini dilakukan oleh dosen tadris biologi Univeristas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu Ibu Dwi Gusfarenie, M.Pd.
Validasi desain dilakukan sebanyak 2 kali sehingga diperoleh media yang
layak untuk digunakan. Angket validasi ini menggunakan sikap positif
dengan skor yang diberikan, yaitu skor 5 sangat baik, skor 4 baik, skor 3
kurang baik, skor 2 tidak baik, dan skor 1 sangat tidak baik. Dari hasil
validasi tersebut terdapat saran dan komentar sebagai acuan demi
kemajuan produk yang ingin dikembangkan.
Tabel 4.6 validasi ahli media tahap pertama
No Aspek Skor Komentar
1. Gambar dalam e-book
sederhana dan menarik 3 Kurang baik
2. Gambar dalam e-book mudah
dipahami 2
Banyak gambar yang
kurang jelas
3. Kalimat yang digunakan 3 Kurang baik
61
dalam e-book sederhana
4. Kalimat yang digunakan
dalam e-book mudah
dipahami
3
Perdalam materi
mengenai jamur yang
merugikan
5. Urutan dalam e-book sudah
sesuai dengan indicator
pencapaian kompetensi dalam
silabus materi jamur
3
Tambahkan indicator
pencapaian kompetensi
6. E-book ini sudah membangun
komunikasi yang efektif
antara guru dan siswa 3
Kurang baik
7. Gambar dan tulisan yang
diterapkan pada e-book ada
penekanan terhadap tujuan
pembelajaran yang hendak
dicapai
2
Gambar kurang jelas
8. Kesesuaian ukuran tulisan
dalam e-book sudah sesuai
disetiap bagiannya
2
Tidak baik
9. Kesesuaian ukuran gambar
dalam e-book telah seimbang
dan ditat sebaik mungkin
2
Gambar kurang jelas
10. Tata letak tulisan tiap
halaman dalam e-book
seimbang
3
Kurang baik
11. Gambar dan video yang
digunakan dalam e-book
sesuai dengan tema buku
3
Perbesar ukuran kotak
untuk menempatkan
video dan beri
62
keterangan mengenai
video yang ditampilkan.
12. Gambar yang digunakan
dalam e-book menarik 3 Kurang baik
13. Jenis huruf dalam e-book
mudah dibaca 3 Seragamkan jenis font
14. Kombinasi tulisan dan
background dalam e-book
seimbang dan menarik
2 Kontras warna perlu
diperbaiki
15. Degradasi warna yang
digunakan dalam e-book
telah sesuai
3 Kurang baik
Total skor 40
Rerata skor 2,7
Kategori Kurang Baik
Tabel 4.7 validasi ahli media tahap kedua
No Aspek Skor Komentar
1. Gambar dalam e-book
sederhana dan menarik 4 Baik
2. Gambar dalam e-book mudah
dipahami 4 Baik
3. Kalimat yang digunakan
dalam e-book sederhana 4 Baik
4. Kalimat yang digunakan
dalam e-book mudah
dipahami
4 Baik
5. Urutan dalam e-book sudah
sesuai dengan indicator 4 Baik
63
pencapaian kompetensi dalam
silabus materi jamur
6. E-book ini sudah membangun
komunikasi yang efektif
antara guru dan siswa 4
Baik
7. Gambar dan tulisan yang
diterapkan pada e-book ada
penekanan terhadap tujuan
pembelajaran yang hendak
dicapai
4 Baik
8. Kesesuaian ukuran tulisan
dalam e-book sudah sesuai
disetiap bagiannya
4 Baik
9. Kesesuaian ukuran gambar
dalam e-book telah seimbang
dan ditat sebaik mungkin
4 Baik
10. Tata letak tulisan tiap
halaman dalam e-book
seimbang
4 Baik
11. Gambar dan video yang
digunakan dalam e-book
sesuai dengan tema buku
4 Baik
12. Gambar yang digunakan
dalam e-book menarik 4 Baik
13. Jenis huruf dalam e-book
mudah dibaca 4 Baik
14. Kombinasi tulisan dan
background dalam e-book 4 Baik
64
seimbang dan menarik
14. Kombinasi tulisan dan
background dalam e-book
seimbang dan menarik
4 Baik
15. Degradasi warna yang
digunakan dalam e-book
telah sesuai
4 Baik
Total skor 60
Rerata skor 4
Kategori Baik
Berikut beberapa revisi yang dilakukan peneliti :
(a) (b)
Gambar 4.8 Perbaikan cover belakang (a) sebelum revisi, (b) sesudah revisi
(a) (b)
Gambar 4.9 Perbaikan tata letak (a) sebelum revisi (b) setelah revisi
65
(a) (b)
Gambar 4.10 Ukuran gambar (a) sebelum revisi (b) setelah revisi
(a) (b)
Gambar 4.11 perbaikan tata letak (a) sebelum revisi (b) setelah revisi
66
b) Validasi Ahli Materi
Ebook yang telah selesai dibuat kemudian divalidasi oleh tim ahli
materi. Validasi ini dilakukan oleh dosen tadris biologi Univeristas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu Ibu Devie Novallyan, M.Pd.
Validasi materi dilakukan sebanyak 2 kali sehingga diperoleh media yang
layak untuk digunakan. Hal yang dinilai adalah kesesuaian materi dengan
kurikulum. Angket validasi ini menggunakan sikap positif dengan skor
yang diberikan, yaitu skor 5 sangat baik, skor 4 baik, skor 3 kurang baik,
skor 2 tidak baik, dan skor 1 sangat tidak baik. Dari hasil validasi tersebut
terdapat saran dan komentar sebagai acuan demi kemajuan produk yang
ingin dikembangkan.
Tabel 4.8 validasi ahli materi tahap pertama
No Aspek Skor Komentar
1. Kesesuaian materi jamur dalam
e-book dengan silabus
kurikulum 2013
3 Materi peranan jamur
diperluas
2. Kesesuaian materi jamur dalam
e-book dengan KI,KD, dan
indicator pembelajaran
4 Baik
3. Keteraturan penyusunan materi
jamur yang disajikan dalam e-
book
4 Baik
4. Daya tarik penyajian berupa
pembahasan dan video pada
materi pokok jamur ditampilkan
dalam e-book
4 Baik
5. Kemudahan memahami materi
jamur yang disajikan dalam e-
book
4 Baik
67
6. Pokok bahasan yang disajikan
dalam e-book pada materi
jamur sebagai alternative
sumber belajar yang memadai
4
Baik
7. Kemudahan dalam memahami
gambar dan video yang
ditayangkan pada e-book materi
jamur
4 Baik
8. Gambar dalam e-book
memvisualisasikan konsep
jamur
4 Baik
9. Sistematika penyajian materi
jamur pada e-book sudah baik 4 Baik
10. Kejelasan dan kemudahan pada
uraian materi jamur yang
ditampilkan dalam e-book
4 Baik
11. Tingkat kedalaman penjabaran
materi jamur pada e-book
sesuai dengan siswa SMA
3 Perluas penjabaran
materinya
12. Cakupan materi pada soal
latihan sudah mewakili setiap
indicator pencapaian pada
kompetensi dasar materi jamur
4 Baik
13. Muatan soal latihan pada e-
book dapat memicu motivasi
belajar siswa menjadi lebih baik
4 Baik
14. Kesesuaian bahasa yang
digunakan dalam e-book 4 Baik
15. Kemudahan dalam memahami 4 Baik
68
bahasa yang digunakan dalam
e-book materi jamur sudah baik
Total skor 58
Rerata skor 3.8
Kategori Baik
Perbaikan validasi tahap pertama
(a) (b)
Gambar 4.12 (a) belum penambahan materi, (b) Sudah ada penambahan materi
(a) (b)
Gambar 4.13 (a) belum penambahan materi, (b) Sudah penambahan materi
69
(a) (b)
Gambar 4.14 (a) Belum ada penambahan gambar (b) Sudah ada penambahan
gambar
Gambar 4.15 Penambahan materi kerugian jamur
70
Tabel 4.9 validasi ahli materi tahap kedua
No Aspek Skor Komentar
1. Kesesuaian materi jamur dalam
e-book dengan silabus
kurikulum 2013
4 Baik
2. Kesesuaian materi jamur dalam
e-book dengan KI,KD, dan
indicator pembelajaran
5 Sangat Baik
3. Keteraturan penyusunan materi
jamur yang disajikan dalam e-
book
4 Baik
4. Daya tarik penyajian berupa
pembahasan dan video pada
materi pokok jamur ditampilkan
dalam e-book
4 Baik
5. Kemudahan memahami materi
jamur yang disajikan dalam e-
book
5 Sangat Baik
6. Pokok bahasan yang disajikan
dalam e-book pada materi
jamur sebagai alternative
sumber belajar yang memadai
4
Baik
7. Kemudahan dalam memahami
gambar dan video yang
ditayangkan pada e-book materi
jamur
4 Baik
8. Gambar dalam e-book 5 Sangat Baik
71
memvisualisasikan konsep
jamur
9. Sistematika penyajian materi
jamur pada e-book sudah baik 4 Baik
10. Kejelasan dan kemudahan pada
uraian materi jamur yang
ditampilkan dalam e-book
4 Baik
11. Tingkat kedalaman penjabaran
materi jamur pada e-book
sesuai dengan siswa SMA
4 Baik
12. Cakupan materi pada soal
latihan sudah mewakili setiap
indicator pencapaian pada
kompetensi dasar materi jamur
5 Sangat Baik
13. Muatan soal latihan pada e-
book dapat memicu motivasi
belajar siswa menjadi lebih baik
5 Sangat Baik
14. Kesesuaian bahasa yang
digunakan dalam e-book 4 Baik
15. Kemudahan dalam memahami
bahasa yang digunakan dalam
e-book materi jamur sudah baik
4 Baik
Total skor 65
Rerata skor 4.3
Kategori Sangat Baik
72
c). Validasi Ahli Bahasa
Selanjutnya validasi ahli bahasa yang dalam hal ini divalidasi oleh
dosen fakultas tarbiyah yaitu Bapak Dr. Hurmaini, M.Pd. Hal yang dinilai
adalah kesesuaian penggunaan bahasa dan istilah yang benar. Angket
validasi ini menggunakan sikap positif dengan skor yang diberikan, yaitu
skor 5 sangat baik, skor 4 baik, skor 3 kurang baik, skor 2 tidak baik, dan
skor 1 sangat tidak baik. Dari hasil validasi tersebut terdapat saran dan
komentar sebagai acuan demi kemajuan produk yang ingin dikembangkan.
Validasi bahasa ini hanya dilakukan sebanyak satu kali.
Tabel 4.10 validasi ahli bahasa
No Aspek Skor Komentar
1. Menggunakan kaidah bahasa
yang baik dan benar 4 Baik
2. Menggunakan peristilahan yang
sesuai dengan konsep pokok
bahasan
5 Sangat Baik
3. Bahasa yang digunakan lugas
dan mudah dipahami 5 Sangat Baik
4. Bahasa yang digunakan sudah
komunikatif 4 Baik
5. Ketepatan pemilihan bahasa
dalam menguraikan materi 4 Baik
6 Kalimat yang dipakai mewakili
isi pesan atau informasi yang
ingin disampaikan
5 Sangat Baik
7. Kalimat yang dipakai sederhana
namun tepat 4 Baik
8. Ketepatan ejaan 4 Baik
9. Konsistensi penggunaan istilah 5 Sangat Baik
10. Konsistensi penggunaan symbol 4 Baik
73
atau ikon
Total skor 44
Rerata skor 4.4
Kategori Sangat Baik
d) Penilaian Kepraktisan Oleh Guru
Setelah divalidasi oleh tim ahli, e-book selanjutnya dinilai oleh
guru sebagai pengguna untuk melihat kepraktisan penggunaanya, sebelum
nantinya diujicobakan ke siswa. Penilaian dari guru ini nantinya digunakan
sebagai tambahan perbaikan terhadap media yang dikembangkan. Guru
yang memberikan penilaian pada penelitian ini adalah Ibu Reni Julianti
S.Pd. Hasil yang diperoleh dari penilaian guru tersebut mengenai bahan
ajar e-book ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Penilaian Kepraktisan Oleh Guru
No Aspek Skor
1. Informasi dalam e-book sudah mencakup semua
materi jamur 5
2. Materi jamur telah disampaikan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5
3. Kejelasan materi yang tersaji dalam e-book pada
materi jamur sudah jelas dan mudah dipahami 5
4. Penambahan informasi mengenai jamur sudah
tertera didalam e-book 5
5. Pendekatan scientific tergambar didalam e-book 5
6. Soal-soal latihan sesuai dengan materi jamur
yang digambarkan didalam e-book 4
7. Kombinasi tulisan, gambar, dan background yang
ditampilkan disetiap lembaran dalam e-book
jamur sudah baik
4
8. Ukuran teks dan jenis huruf setiap halaman sudah
seimbang 5
74
9. Penjelasan materi disetiap lembaran e-book dapat
mempermudah siswa memahami materi jamur 5
10. Gambar dan video yang tertera di e-book sesuai
dengan materi jamur yang akan disampaikan 4
11. E-book materi jamur dapat memotivasi siswa
untuk belajar biologi 5
12. E-book pada materi jamur dapat digunakan secara
mandiri bagi siswa 5
13. Cara penggunaan e-book sangat mudah,
kemampuan multimedia interaktif ini memicu
kreativitas siswa
4
14. Kemudahan dalam memahami bahasa yang
digunakan dalam e-book materi jamur sudah baik 5
15. Desain tampilan e-book pada materi jamur sangat
menarik 5
Total skor 68
Jumlah skor maksimal 75
Presentase 90,7%
Berdasarkan Tabel , hasil penilaian praktikalitas guru bidang studi biologi
kelas X SMA Negeri 11 Kota Jambi, terlihat keseluruhan aspek indicator
yang digunakan dari tahap ujicoba untuk penilaian guru mendapatkan
jumlah total skor 68 dengan presentase 90,7% yang termasuk kategori
“Sangat Setuju”. Sehingga berdasarkan penilaian tersebut, e-book pada
materi jamur untuk kelas X SMA layak digunakan dalam pembelajaran
dan menunjukkan bahwa tampilan media menarik, dari segi materi
dilengkapi latihan soal, gambar, vidio, music dan mempermudah siswa
untuk memahami materi dan dapat disumpulkan media pembelajaran
sangat baik digunakan peserta didik dan membantu guru dalam
menjelaskan materi jamur. Hal ini sesuai dengan pendapat Jalinus (2016:6)
yang menyatakan bahwa melalui gambar atau lambing visual dan vidio
75
dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan
mengingatkan pesan informasi yang terkandung dalam gambar atau
lambing visual dan vidio tersebut.
Guru menyatakan selebihnya media ini sangat baik, dan
memepersilahkan peneliti untuk melakukan ujicoba kelompok kecil.
4). Tahap Implementasi (Implementation)
Dengan memperhatikan catatan, saran dan komentar dari validator ahli
desain, validator ahli materi, validator ahli bahasa, dan dilakukan penyempurnaan
terhadap e-book sehingga didapatkan produk akhir. E-book ini juga divalidasi
oleh guru biologi SMA Negeri 11 Kota Jambi dan diujicobakan pada siswa kelas
X SMA Negeri 11 Kota Jambi. Dalam melaksanakan ujicoba, e-book ditampilkan
didepan kelas melalui proyektor (OHP) sekolah dan data e-book diberikan kepada
siswa kemudian siswa menggunakan laptop masing-masing untuk
mengoperasikan secara langsung dirumah. Pertama kali peneliti menjelaskan
terlebih dahulu tujuan penelitian yang akan dilakukan, lalu menjelaskan
pengertian e-book dan peneliti juga menguji kemampuan siswa tentang materi
jamur secara umum, lalu peneliti menjelaskan pengoperasian e-book selama
proses penayangan e-book. Saat penayangan e-book peneliti menggiring siswa
untuk berpikir dengan cara mengamati dan membandingkan baik dari gambar,
vidio maupun teks yang terdapat didalam e-book.
Setelah selesai kemudian peneliti membagikan angket kepada siswa dan
meminta siswa menilai kepraktisan e-book secara keseluruhan. Angket validasi ini
menggunakan pernyataan sikap positif dengan skor yang diberikan, yaitu skor 5
untuk sangat baik, skor 4 untuk baik, skor 3 untuk kurang baik, skor 2 untuk tidak
baik, skor 1 untuk sangat tidak baik. Dan hasil angket tersebut dapat diketahui
tingkat kepraktisannya yang direspon oleh siswa.
76
Tabel 4.12 penilaian kepraktisan oleh siswa
No Aspek yang dinilai Responden
Jumlah A B C D E F G H I J
1 Media e-book yang
disajikan membuat
saya tertarik
mengikuti
pembelajaran biologi
khususnya materi
jamur
5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 `48
2. Kegiatan belajar
menggunakan e-book
menumbuhkan
motivasi untuk
belajar n
4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 46
3. Media e-book
mempermudah saya
memahami konsep
materi jamur
5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 48
4. Materi yang dikemas
dalam e-book
membuat saya
mengerti akan materi
jamur
5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 45
5. Bahasa yang
digunakan dalam e-
book jelas dan
mudah dipahami
5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 44
6. Bahasa yang
digunakan sangat 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 47
77
komunikatif
7. Gambar dan video
yang ditampilkan
dalam e-book
memudahkan saya
dalam memahami
konsep jamur
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
8. E-book materi jamur
yang disajikan
membuat saya
tertarik
menggunakan secara
mendiri dirumah
5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 47
9. Tampilan gambar,
warna, animasi pada
media e-book
menarik
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
10. E-book
menggunakan jenis
dan ukuran font yang
sesuai
5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 47
11. Kesesuaian isi e-
book dalam
menjelaskan materi
jamur
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
12. Gambar yang
disajikan dalam e-
book sesuai dengan
materi yang
dijelaskan
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
78
13. Setelah melihat e-
book jamur secara
keseluruhan
membuat saya
termotivasi dan
tertantang untuk
mengerjakan soal
latihan materi jamur
5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 46
14. Kejelasan e-book
dalam menjelaskan
materi jamur sudah
baik
5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48
15. E-book membuat
belajar biologi tidak
membosankan
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
Jumlah 712
Jumlah skor maksimum 750
Presentase (%) 94,93%
\
Hasil ujicoba kelompok kecil yang terdiri dari 10 siswa terhadap produk
yang dikembangkan terlihat bahwa setiap pertanyaan mendapat kategori sangat
setuju dan setuju. Hasil ujicoba produk dikembangkan dan mendapatkan skor 712
dengan presentase 94,93% dan termasuk dalam kategori “sangat setuju”.
5. Tahap evaluasi (Evaluation)
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir pengembangan dan merupakan
tahap untuk memperbaiki produk yang dihasilkan. Evaluasi dari tim validator
desain, validator materi, dan validator bahasa menjadi indikator untuk perbaikan
e-book pada materi jamur sebagai media pembelajaran di kelas X SMA Negeri 11
Kota Jambi pada tahap pengembangan. Penilaian guru dan ujicoba produk pada
kelompok kecil dilakukan bertujuan untuk melihat kepraktisan dan manfaat dari e-
book yang dikembangkan melalui respon guru dan siswa.
79
Berdasarkan proses validasi dan dilanjutkan dengan ujicoba produk yang
telah dilalui media pembelajaran e-book pada materi jamur dinyatakan layak
digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi
jamur.
B. Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil data berupa angket.
Antara lain angket analisis kebutuhan, validasi ahli desain, validasi ahli
materi,validasi ahli bahasa, penilaian guru dan respon siswa. Batas penilaian layak
tidaknya penggunaan e-book materi jamur sebagai media pembelajaran didasarkan
pada kriteria interprestasi skor pada skala. Skala yang digunakan dalam analisis
data ini adalah skala likert. Menurut Ridwasn (2015:87) skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat seseorang atau sekelompok kejadian atau gejala
sosial.
1. Analisis validasi ahli media
Berdasarkan data hasil validasi media pembelajaran, kemudian dianalisis
dengan cara menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skor setiap jawaban dari
ahli media. Pernyataan pada angket penilaian oleh ahli media terdiri dari 15 butir
pertanyaan. Berikut ini perhitungan hasil validasi ahli media.
Tabel 4.13 Analisis Hasil Validasi Ahli Media
Validasi
Ahli
Media
Skor Jawaban Butir
Jumlah Rerata Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tahap I 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 40 2,7 Kurang Baik
Tahap II 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4 Baik
Apabila hasil tersebut dikonveksikan dengan tabel klasifikasi (Tabel 4.13 )
maka validasi pada tahap 1 termasuk “kurang baik”, karena masuk kedalam kelas
interval lebih besar dari 2,6 - 3,4. Sementara pada validasi tahap II apabila
dikonveksikan dengan tabel klasifikasi (Tabel ) maka temasuk “baik”, karena
masuk kedalam kelas interval lebih besar dari 3,4-4,2. Sehingga dapat
80
disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan “baik” dari segi desain dan dapat
diujicobakan.
2. Analisis Validasi Ahli Materi
Sama halnya dengan validasi media, pada validasi materi juga didasarkan
pada rerata skor jawaban. Berikut hasil analisis validasi materi:
Tabel 4.14 Analisis Hasil Validasi Ahli Materi
Validasi
AhliM
ateri
Skor Jawaban Butir
Jumlah Rerata Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tahap I 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58 3,8 Baik
Tahap II 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 65 4,3 Sangat Baik
Hasil klasifikasi tersebut kemudian diklasifikasikan dengan (Tabel 4.14)
maka pada tahap validasi ahli materi termasuk kategori “sangat baik”, karena
termasuk kedalam kelas interval lebih besar dari 4,2 – 5,0 sehingga dapat
disimpulkan bahwa materi dalam produk yang dikembangkan “sangat baik” dan
dapat diujicobakan.
3. Analisis Validasi Ahli Bahasa
Sama halnya dengan validasi media dan materi, pada validasi bahasa ini
juga didasarkan pada rerata skor jawaban.
Tabel 4.15 Analisis Ahli Bahasa
Validasi
Ahli
Bahasa
Skor Jawaban Butir Jumlah Rerata Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahap I 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 44 4,4 Sangat Baik
Hasil klasifikasi tersebut kemudian diklasifikasikan dengan (Tabel 4.15)
maka pada tahap validasi ahli bahasa termasuk kategori “sangat baik”, karena
termasuk kedalam kelas interval lebih besar dari 4,2 – 5,0 sehingga dapat
disimpulkan bahwa bahasa dalam produk yang dikembangkan “sangat baik” dan
dapat diujicobakan.
81
4. Analisis Hasil Praktikalitas Respon Guru
Untuk menentukan klasifikasi penilaian guru juga didasarkan rerata skor
jawaban.
Tabel 4.16 Analisis Praktikalitas Respon Guru
Penilaian
guru
Skor Jawaban Butir
Jumlah
Skor
Maksim-
um
Presenta-
se% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 68 75 90,7%
Hasil klasifikasi tersebut kemudian diklasifikan dengan (Tabel 4.16) maka
pada tahap penilaian guru ini termasuk kategori “sangat setuju”, karena termasuk
kedalam kelas interval lebih besar dari 81% – 100% sehingga dapat disimpulkan
dari penilaian guru bahwa produk ini “sangat setuju” dan dapat dikembangkan.
5. Analisis Hasil Angket Praktikalitas Siswa
Dari tabel 4.12 diperoleh jumlah skor jawaban responden (10 orang siswa)
untuk seluruh butir (15 butir soal) sama dengan 712.
Berikut rumus menghitung praktikalitas :
P =
Presentase skor yang didapat adalah 94,33% maka termasuk kedalam
kriteria “sangat setuju” karena termasuk kedalam kelas 81% - 100%.
C. Pembahasan
E-book materi jamur sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas X
SMA Negeri 11 Kota Jambi dikembangkan menggunakan model ADDIE.
Penelitian ini dimulai dari tahap analisis kebutuhan siswa, kebutuhan guru dan
analisis kurikulum. Untuk mendapatkan data yang tepat, peneliti memberikan
angket kebutuhan siswa dan guru di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Hal ini
dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran disekolah tersebut.
Berdasarkan hasil analisis dari segi analisis kebutuhan dan karakteristik, siswa
sudah tau cara mengoperasikan computer ataupun laptop.
82
Berdasarkan dari analisis materi, ditemukan bahwa salah satu materi
biologi yang sulit dipahami siswa yaitu materi jamur dikarenakan materi ini selain
hanya teori-teori juga perlu penambahan gambar yang mendeskripsikan bentuk-
bentuk jamur serta penjelasan materi yang lebih akurat.
Selanjutnya ketahap desain atau tahap pengembangan dimana ditahap ini
peneliti mulai membuat prototipe e-book sesuai dengan data yang telah dihimpun
ditahap analisis. Setelah prototipe e-book selesai, selanjutnya peneliti melakukan
uji kelayakan produk yaitu uji validasi dari ahli media, ahli materi dan ahli bahasa.
Beberapa tahapan validasi produk dilakukan pada validasi media sebanyak dua
kali mendapatkan skor 4,0 (Baik), validasi materi sebanyak dua kali mendapatkan
skor akhir 4,3 (Sangat Baik) dan validasi bahasa sebanyak satu kali dengan skor
4,4 (Sangat Baik). Berdasarkan dari hasil validasi desain, materi dan bahasa
mendapatkan peningkatan dari seluruh revisi dari aspek indicator yang digunakan.
Beradasarkan dari hasil validasi tersebut maka pengembangan bahan ajar e-book
pada materi jamur sudah menjadi suatu media yang layak untuk digunakan siswa
dalam proses pembelajaran baik secara mandiri maupun didalam ruang kelas. Hal
ini sesuai dengan yang diungkapan oleh Khaidir (2016) suatu media dikatakan
baik jika memenuhi aspek-aspek kualitas antara lain validitas, kepraktisan dan
efektivitas.
Kemudian setelah tahap pengembangan masuk ketahap implementasi
dimana peneliti melakukan ujicoba produk di SMA Negeri 11 Kota Jambi ujicoba
yang dilakukan adalah ujicoba kelompok kecil dan respon guru bidang studi. Dari
hasil ujicoba peneliti mengetahui bahwa produk yang dikembangkan sudah layak
untuk dijadikan media pembelajaran dan sumber belajar yang dapat membantu
siswa dalam memahami materi pembelajaran. Berdasarkan angket ujicoba
didapatkan hasil dengan kategori “sangat baik”.
Tahap terakhir dari proses pengembangan ini adalah tahap evaluasi,
dimana peneliti perlu melakukan perbaikan atau revisi sesuai dengan saran
perbaikan agar produk ini layak digunakan baik oleh siswa maupun guru sebagai
media pembelajaran atau sebagai sumber belajar pada materi jamur, namun tidak
ditemukan kritikan maupun saran yang diberikan untuk perbaikan produk. Peneliti
83
berkesimpulan bahwa media e-book yang dikembangkan dianggap telah layak
digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami
materi jamur.
Tahap terakhir adalah ujicoba produk yang dilakukan kepada 10 siswa dan
merupakan ujicoba kelompok kecil. Berdasarkan aspek indicator yang digunakan
yaitu indicator tampilan, kemudahan, kemenarikan, dan kemanfaatan mendapat
respon sangat baik, hal ini dikarenakan adanya video, music, animasi yang dapat
menarik perhatian siswa dan memperkuat motivasi dalam belajar. Hal ini
diungkapkan oleh Susulana (2019:129) bahwa materi yang dilengkapi dengan
video, gambar, animasi, cukup efektif untuk menjelaskan materi yang berproses.
Sehingga dikatakan bahwa e-book materi jamur layak digunakan dalam proses
pembelajaran.
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan tentang e-
book sebagai media pembelajaran pada materi jamur untuk siswa kelas X SMA.
Dapat disimpulkan berikut:
1. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa e-book sebagai
media pembelajaran pada materi jamur untuk siswa kelas X SMA dengan
menggunakan model ADDIE meliputi tahapan Analisis (Analysis), Desain
(Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan
Evaluasi (Evaluation).
2. Produk yang dikembangkan kemudian divalidasi oleh ahli media, ahli materi
dan ahli bahasa. Hasil validasi ahli media setelah melakukan revisi dengan
total skor 60 dan rerata skor 4 atau dalam kategori “baik”. Selanjutnya validasi
ahli materi setelah melakukan revisi didapatkan total skor 58 dan rerata skor
4,3 dan termasuk kedalam kategori “sangat baik”. Validasi tim ahli selanjutnya
yaitu validasi ahli bahasa, setelah dilakukan revisi didapatkan total skor 44 dan
masuk kedalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil penilaian guru mata
pelajaran biologi produk ini mendapat skor 68 dan memperoleh presentase
sebesar 90,7% dan masuk kedalam kategori “sangat setuju” ditinjau dari nilai
kepraktisannya. Produk yang telah divalidasi dan direvisi selanjutnya
diujicobakan kepada siswa kelas X MIPA untuk melihat kepraktisan produk.
Berdasarkan hasil ujicoba kelompok kecil pada siswa kelas X MIPA
memperoleh skor 712 dan dengan presentase 94,93% dan masuk kedalam
kategori “Sangat Seuju”. Dengan respon siswa yang baik tersebut maka e-book
sebagai media pembelajaran pada materi jamur kelas X SMA layak untuk
digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran biologi.
85
B. Saran
1. E-book sebagai media pembelajaran pada materi jamur untuk siswa kelas X
SMA yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai masukan dan acuan bagi
penelitian pengembangan yang relevan selanjutnya.
2. E-book sebagai media pembelajaran pada materi jamur untuk siswa kelas X
SMA dapat dijadikan sumber belajar dan media dalam pembelajaran yang
membantu kesulitan guru dalam menyampaikan materi jamur serta sebagai
pedoman belajar dikelas secara mandiri yang dapat membantu siswa dalam
memahami materi jamur
3. Pengembangan e-book sebagai media pembelajaran pada materi jamur masih
sampai uji kelayakan sehingga diharapkan untuk melanjutkan sampai uji
efektivitas untuk mengetahui tingkat keefektifan media yang dikembangkan
86
DAFTAR PUSTAKA
Darlen, Sjarkawi, dan Lukman. 2015. Pengembangan E-Book Interaktif Untuk
Pembelajaran Fisika SMP. Vol 4. Universitas Jambi
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 2008. Panduan Pengembangan
Bahan Ajar. Depdiknas. Jakarta.
Fuad, N. 2016. Mengenal Ebook dan Bagaimana Membacanya di Perangkat
Android dan PC. https://books.google.co.id/books?id=fAe5DAAAQBAJ.
Diakses pada tanggal 20 Juli 2019
Hasyim, A. 2016. Metode Pengembangan dan Pengembangan di Sekolah.
Yogyakarta; Media Akademi
Irnaningtyas.2016.Biologi untuk SMA/MA KELAS X .PT. Jakarta: Erlangga
Meilan, A.2018.Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif
Bermuatan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa
Prodi PBSI,FKIP,UNISSULA,A.1(2); 71-73
Official 3D Pageflip Professional. 2012. http://www.3D-pageflip.com diakses
tanggal 20 juli 2019
Palelupu, D.N, Cholik, M.2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Adobe Flash CS5 Pada Mata Diklat Gambar Teknik Di Kelas X TPM
SMK Krian I Sidoarjo, 3(2); 12-13
Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Riduwan. 2014. Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta
87
Tegeh, M. Jampel, N dan Pudjawan, K. 2014. Model Penelitian Pengembangan.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Tompo, Basman. 2017. Cara Cepat Membuat Buku Digital Android. Malang
Widoyoko, E. P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belar
ANGKET
KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK SISWA
SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian :
1. Untuk pertanyaan pilihan ganda, beri tanda (X) pada pilihan jawaban
sesuai pilihan anda
2. Untuk pertanyaan terbuka, berilah jawaban dengan singkat dan jelas
1. Bagaimana pendapat anda tentang pelajaran biologi ?
b. Sangat Sulit
c. Sulit
d. Kurang Sulit
e. Tidak Sulit
2. Dari sumber mana saja anda mempelajari pelajaran biologi?
a. Buku Paket Pelajaran
b. Internet
c. LKPD/LKS
d. Lainnya
3. Apakah guru anda pernah menggunakan media dalam menjelaskan
materi segiempat ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apa perlu menggunakan media (ebook) dalam menjelaskan materi
jamur ?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah materi jamur merupakan materi yang cukup sulit untuk
dipelajari?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anda menyukai materi jamur?
a. Ya
b. Tidak
7. Setujukah jika dalam pembelajaran menggunakan media berupa buku
elektronik sehingga anda bisa menguasai konsep materi jamur lebih dalam
lagi ?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah anda bisa menggunakan komputer / laptop ?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah anda memiliki komputer / laptop?
a. Ya
b. Tidak
10. Untuk keperluan apa anda menggunakan komputer / laptop ?
a. Ya
b. Tidak
11. Apakah anda memiliki smartphone / tablet (Android, IOS (Iphone),
Windows Phone, dll) ?
a. Ya
b. Tidak
12. Berapa lama anda menggunakan smartphone / tablet dalam sehari ?
a. < 1 Jam
b. 1 Jam
c. 2 Jam
d. > 2 Jam
13. Apakah penjelasan guru sudah cukup bagi anda untuk materi jamur ?
a. Ya
b. Tidak
14. Apakah disekolah tersedia laboratorium komputer ?
a. Ada
b.Tidak ada
15. Apakah disekolah tersedia fasilitas LCD / Infocus ?
a. Ada
b. Tidak ada
16. Dimana anda sering menggunakan laoptop ?
a. Rumah
b. Sekolah
c. Warnet
d. Lainnya
17. Apakah guru menggunakan media dalam pembelajaran ?
a. Ya
b. Tidak
18. Apakah anda mempelajari kembali materi biologi diluar jam pelajaran sekolah ?
a. Selalu
b. Tidak Pernah
c. Kadang-kadang
19. Penggunaan media pembelajaran berupa e-book akan membuat
pembelajaran jadi menyenangkan ?
a. Ya
b. Tidak
20. Seperti apa gambaran media pembelajaran biologi yang anda harapkan
Responden
ANGKET PRAKTIKALITAS PENILAIAN GURU
“TANGGAPAN GURU TERHADAP PENGEMBANGAN
BAHAN AJAR E-BOOK PADA MATERI JAMUR”
Identitas Responden Nama :
Jawablah dengan memberi symbol ( ) centang pada nomor jawaban yang
tersedia sesuai dengan tingkat pesetujuan.
Keterangan :
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Kurang Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan Tingkat Persetujuan
1 2 3 4 5
1. Informasi dalam e-book sudah mencakup
semua materi jamur
2.
Materi jamur telah disampaikan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3.
Kejelasan materi yang tersaji dalam e-
book pada materi jamur sudah jelas
dan mudah dipahami
4. Penambahan informasi mengenai jamur sudah
tertera di dalam e-book
5. Pendekatan scientific tergambar dalam rubric
majalah e-book
6. Soal-soal latihan sesuai dengan materi jamur yang digambarkan dalam e-book
7. Kombinasi tulisan, gambar, dan background yang ditampilkan disetiap rubrik dalam e-book jamur sudah baik
8. Ukuran teks dan jenis huruf setiap halaman sudah seimbang
9.
Penjelasan materi disetiap rubrik dalam e- book dapat mempermudahsiswa memahami konsep jamur
10. Gambar dan video yang disampaikan sesuai dengan materi jamur yang akan disampaikan
11. E-book pada materi jamur dapat memotivasi siswa untuk belajar biologi
12.
E-book pada materi jamur dapat digunakan sebagai media belajar mandiri bagi Siswa
13. Kalimat yang digunakan dalam e-book jamur mudah dimengerti
14. E-book membantu siswa menemukan konsep materi
15. Desain tampilan e-book pada materi Jamur sangat menarik
Jambi, 2019
ANGKET PRAKTIKALITAS RESPON SISWA
“TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR E-BOOK PADA MATERI JAMUR”
Nama :
Kelas :
Jawablah dengan memberi symbol ( ) centang pada nomor jawaban yang
tersedia sesuai dengan tingkat pesetujuan.
Keterangan :
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Kurang Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan Tingkat Persetujuan
1 2 3 4 5
1.
Media e-book yang disajikan membuat saya
tertarik mengikuti pembelajaran biologi materi
jamur
2.
Kegiatan belajar menggunakan media e-Book menumbuhkan motivasi untuk belajar
3. Media e-book mempermudah saya memahami konsep materi jamur
4.
Materi yang dikemas dalam re-book membuat saya mengerti akan materi jamur
5. Bahasa yang digunakan dalam e-book
jelas dan mudah dipahami
6. Bahasa yang digunakan sangat komunikatif
7. Gambar dan video yang ditampilkan dalam e- book memudahkan saya dalam memahami konsep jamur
8. E-book materi jamur yang disajikan membuat saya tertarik menggunakan secara mandiri dirumah
9. Tampilan gambar, warna, animasi pada media e-book menarik
10. E-book menggunakan jenis dan ukuran font yang sesuai
11. Kesesuaian isi e-book dalam menjelaskan materi jamur
12. Gambar yang disajikan dalam e-book sesuai dengan materi yang dijelaskan
13.
Setelah melihat e-book jamur secara keseluruhan, membuat saya termotivasi dan tertantang untuk mengerjakan soal latihan materi jamur
14. Kejelasan e-book dalam menjelaskan materi jamur sudah baik
15. E-book membuat belajar biologi tidak membosankan
ANGKET VALIDASI AHLI MEDIA
“PENILAIAN OLEH AHLI DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK
PADA MATERI JAMUR”
Identitas Responden
Nama :
Ahli Bidang :
Jawablah dengan memberi symbol ( ) centang pada nomor jawaban yang
tersedia sesuai dengan tingkat pesetujuan.
Keterangan :
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik
1 = Sangat Tidak Baik
No Indikator Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5
1. Gambar dalam e-book sederhana dan
menarik
Saran perbaikan :
……………………………………..............
.....................................................................
2. Gambar dalam e-book mudah dipahami
Saran perbaikan :
...……………………………………...……
…..………………………….......................
3. Kalimat yang digunakan dalam e-book
sederhana
Saran perbaikan :
…………………………………..…...….…
……………………………….....................
4. Kalimat yang digunakan dalam e-book
mudah dipahami Saran perbaikan :
……………………..…………………...…
………………………………..…………...
5. Urutan antar halaman dalam e-book sudah
sesuai dengan indicator pencapaian
kompetensi dalam silabus materi jamur
Saran perbaikan :
…………………………………...…...……
……………………………….....................
6. Petunjuk dalam menggunakan e-book
sudah sesuai
Saran perbaikan :
……………………………………...…...…
…………………………….........................
7. Gambar dan tulisan yang diterapkan pada
e-book ada penekanan terhadap tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
Saran perbaikan :
…………………….……….…………...…
……………………………..………….......
8. Kesesuaian ukuran tulisan dalam
e- magazine sudah sesuai disetiap
bagiannya Saran perbaikan :
…………...…………………………...……
…………..…………………………….......
9. Kesesuaian ukuran gambar dalam e-book
telah seimbang dan ditata sebaik mungkin
Saran perbaikan :
……………………………...………...……
…………………………….........................
10. Tata letak tulisan tiap halaman dalam e-
book seimbang
Saran perbaikan :
……………...………………………...……
…………………………..…………….......
11. Gambar dan video yang digunakan dalam
e-book sesuai dengan tema buku
Saran perbaikan :
…………...…………………………...……
………………………..……………….......
12. Gambar yang digunakan dalam e-book
menarik
Saran perbaikan :
……………………………………...……..
…………………………….........................
13. Jenis huruf dalam e-book mudah dibaca
Saran perbaikan :
……………………………………...……..
…………………………….........................
14. Kombinasi tulisan dan background dalam
e-book seimbang dan menarik
Saran perbaikan :
……………………………………...……..
…………………………….........................
15. Degradasi warna yang digunakan dalam e-
book telah sesuai
Saran perbaikan :
……………………………………...……..
…………………………….........................
ANGKET VALIDASI AHLI MATERI
“PENILAIAN OLEH AHLI MATERI MEDIA PEMBELAJARAN
E-BOOK PADA MATERI JAMUR”
Identitas Responden
Nama :
Ahli Bidang :
Jawablah dengan memberi symbol ( ) centang pada nomor
jawaban yang tersedia sesuai dengan tingkat pesetujuan.
Keterangan :
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik
1 = Sangat Tidak Baik
No Indikator Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi segiempat dalam e-book
dengan silabus kurikulum 2013 Saran
perbaikan :
……………………………………..............
.....................................................................
2. Kesesuaian materi jamur dalam e-book
dengan KI, KD, dan indikator
Saran perbaikan :
...……………………………………...……
…..………………………….......................
3. Keteraturan penyusunan materi jamur yang
disajikan dalam e-book
Saran perbaikan :
…………………………………..…...….…
……………………………….....................
4. Daya tarik penyajian berupa pembahasan
dan video pada materi pokok jamur yang
ditampilkan dalam e-book
Saran perbaikan :
……………………..…………………...…
………………………………..…………...
5. Kemudahan memahami materi jamur yang
disajikan dalam e-book
Saran perbaikan :
…………………………………...…...……
……………………………….....................
6. Pokok bahasan yang disajikan dalam e-book
pada materi jamur sebagai alternatif sumber
belajar sudah memadai
Saran perbaikan :
……………………………………...…...…
…………………………….........................
7. Kemudahan dalam memahami gambar dan
video yang ditayangkan pada e-book materi
jamur
Saran perbaikan :
…………………….……….…………...…
……………………………..………….......
8. Gambar dan halaman pada e-book dalam
memvisualisasikan konsep jamur
Saran perbaikan :
…………...…………………………...……
…………..…………………………….......
9. Sistematika penyajian materi jamur pada e-
book sudah baik
Saran perbaikan :
……………………………...………...……
…………………………….........................
10. Kejelasan dan kemudahan pada uraian
materi jamur yang ditampilkan dalam e-
book
Saran perbaikan :
……………...………………………...……
…………………………..…………….......
11. Tingkat kedalaman penjabaran materi jamur
pada e-book sesuai dengan siswa SMA
Saran perbaikan :
…………...…………………………...……
………………………..……………….......
12. Cakupan materi pada soal latihan sudah
mewakili setiap indikator pencapaian pada
kompetensi dasar materi jamur
Saran perbaikan :
……………………………………...……..
…………………………….........................
13. Muatan soal latihan pada e- book dapat
memicu motivasi belajar siswa menjadi
lebih baik
Saran perbaikan :
……………………………………...……..
…………………………….........................
14. Kesesuaian bahasa yang digunakan dalam
e-book
Saran perbaikan :
……………………………………...……..
…………………………….........................
15. Kemudahan dalam memahami bahasa yang
digunakan dalam e-book materi jamur sudah
baik
Saran perbaikan :
……………………………………...……..
…………………………….........................
LEMBARAN E-BOOK
OBSERVASI AWAL
PROSES UJICOBA PRODUK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Laraswati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Musi Banyuasin, 30 Desember 1998
Alamat Sekarang : Bayung Lencir RT 015 RW 002
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 0853-4659-7721
Pengalaman Pendidikan
Pendidikan Formal
1. SD Negeri 1 Bayung Lencir (2010)
2. SMP Negeri 1 Bayung Lencir (2013)
3. SMA Negeri 1 Bayung Lencir (2016)
4. Perguruan Tinggi : UIN STS Jamb i (2020)
Pengalaman Organisasi
1. Pramuka (2009-Sekarang)
Motto Hidup
Don’t wish something that’s not our destiny