pengembangan bahan ajar e-book berbasis … · pembelajaran kimia. kata kunci: metakognisi, 3d...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR e-BOOK BERBASIS METAKOGNISI
MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PADA MATERI STRUKTUR ATOM
DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X MIPA SMA
NEGERI 1 MUARO JAMBI
ARTIKEL ILMIAH
OLEH
DEVI KARTIKA
A1C113030
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
DESEMBER 2017
Devi Kartika Page 1
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR e-BOOK BERBASIS METAKOGNISI
MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PADA MATERI STRUKTUR ATOM
DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X MIPA SMA
NEGERI 1 MUARO JAMBI
Oleh:
Devi Kartika1, Wilda Syahri
2, Muhaimin
2
1Alumni Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi
2Staff Pengajar Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
Email: [email protected]
ABSTRAK
Metakognisi merupakan keterampilan berfikir tingkat tinggi yang meliputi empat jenis
ketrampilan yang terdiri dari: ketrampilan pemecahan masalah (problem solving),
pengambilan keputusan (decision making), berpikir kristis (critical thingking), dan berpikir
kreatif (creative thingking). Penelitian ini bertujuan mengembangkan serta mengetahui
respon siswa terhadap bahan ajar e-Book berbasis metakognisi menggunakan 3D PageFlip
pada materi struktur atom dan sistem periodik unsur di kelas X SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
Penelitian ini menggunakan tahapan penggembangan ADDIE dengan 5 tahapan yang terdiri:
analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan berupa angket ahli media, materi, dan penilaian guru. Teknik analisis data
ahli media, ahli materi dan penilaian guru berdasarkan rata-rata skor jawaban. Teknik analisis
data respon siswa berdasarkan persentase kelayakan. Kemudian bahan ajar e-Book ini
diujicobakan pada kelompok kecil. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah produk bahan ajar
e-Book yang dibuat menggunakan software 3D PageFlip. Produk tersebut divalidasi dan
dilakukan revisi berdasarkan saran-saran ahli serta dinyatakan layak diuji cobakan. Diperoleh
rerata skor hasil validasi ahli media 4,2 (sangat baik), ahli materi 4,5 (sangat baik), dan
penilaian guru 4,4 (sangat baik) sehingga bahan ajar e-Book layak untuk diujicobakan.
Hasil respon siswa diperoleh persentase 89,3% (sangat baik). Berdasarkan proses
pengembangan dan hasil respon siswa dapat disimpulkan bahwa bahan ajar e-Book
berbasis metakognisi ini sangat baik digunakan sebagai bahan ajar ataupun media dalam
pembelajaran kimia.
Kata kunci : Metakognisi, 3D PageFlip, e-Book Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah
proses yang bertujuan, sehingga segala
sesuatu yang dilakukan oleh guru dan
siswa diarahkan untuk pencapaian tujuan,
Kemajuan di bidang pendidikan,
khususnya dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi memberikan pengaruh terhadap
proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu
pemerintah telah melakukan berbagai
upaya perbaikan di beberapa bidang, salah
Devi Kartika Page 2
satunya di bidang Pendidikan dengan
menetapkan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 mengharuskan
adanya perubahan predikat dari
keseimbangan soft skills dan hard skills
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Dalam
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran,
karena pada kurikulum ini pembelajaran
menitik beratkan pada siswa (student centered). Guru berperan sebagai
fasilitator atau mediator serta perancang
pembelajaran agar siswa aktif dan kreatif
mencari pengetahuan baru.
Kesulitan dalam pembelajaran
kimia dikarenakan kurangnya bahan ajar
yang mampu membantu siswa untuk dapat
memvisualisasikan setiap materi yang
diajarkan, seperti pada materi Struktur
Atom dan Sistem Periodik Unsur. Selama
ini bahan ajar yang digunakan sebatas
buku cetak dengan karakteristik isi buku
mengarahkan pada pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan. Bahan ajar
yang lebih aplikatif akan mampu
membantu siswa untuk memvisualisasikan
materi-materi kimia, Agar bahan ajar yang
digunakan dapat lebih aplikatif dan
inovatif maka disusun materi yang dapat
membuat siswa aktif belajar. Dengan
memanfaatkan teknologi dengan baik yaitu
teknologi yang digunakan sebagai sumber
belajar. Sumber belajar bisa diperoleh
melalui internet dan dapat pula berupa file
elektronik yang dapat di unduh dan
disimpan dalam bentuk file. Sumber
belajar alternatif yang bisa dikembangkan
adalah buku digital atau yang lebih dikenal
dengan e-Book.
Dari hasil observasi di SMA N 1
Muaro Jambi guru matapelajaran kimia
mengatakan bahwa SMA ini sudah
menerapkan kurikulum 2013 yang
menekankan pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Dan penerapan pembelajaran
Kurikulum 2013 ini sangat membantu
pemahaman siswa dalam proses
pembelajaran. Hanya saja dalam proses
pembelajaran akan lebih baik jika
pembelajaran kimia yang sifatnya abstrak
dibantu dengan penggunaan media
pembelajaran yang dapat memacu minat
belajar siswa. Hasil wawancara juga
didapatkan bahwa ketersediaan buku cetak
disekolah ini masih sangat minim dan
pembagian buku cetak di sekolah tersebut
masih tidak merata. Dengan minimnya
ketersediaan buku cetak disekolah ini
menghambat proses pembelajaran, apalagi
dengan karakteristik materi kimia yang
bersifat abstrak. Menurut Restiyowati
(2012) penggunaan e-Book dapat
mengingkatkan interaksi antara pendidik
dan siswa dalam pembelajaran jarak jauh
serta siswa lebih tertarik menggunakan e-Book dalam pembelajaran. Sehingga jika
dikembangkan bahan ajar yang berbasis
metakognisi nantinya akan membantu
proses pelaksanaan kurikulum 2013 yang
sedang berlangsung.
Berdasarkan penyebaran angket
diperoleh hasil dengan persentase pada
karakteristik siswa, 80% siswa
mengatakan mengalami kesulitan pada
materi Stuktur Atom dan Sistem Periodik
Unsur, 70% siswa kurang tertarik pada
materi Struktur Atom dan Sistem Periodik
Unsur, 60% siswa memiliki kemampuan
kognitif yang rendah, 80% afektif siswa
tergolong baik. Kemudian persentase
angket kebutuhan siswa menunjukkan
ketersediaan buku cetak sangat kurang
hanya tersedia sekitar 65%, 75% siswa
membutuhkan media pembelajaran yang
mendukung pembelajaran dalam bentuk
elektronik, ketersediaan komputer
disekolah sudah mencapai 80%, 90%
siswa memiliki laptop.
Seiring perkembangan zaman perlu
rasanya memanfaatkan situasi
perkembangan teknologi sekarang
sehingga jika awalnya bahan ajar hanya
berbasis media cetak maka perlu
ditingkatkan kualitas bahan ajar, seperti
pembelajaran berbasis komputer atau e-learning. Salah satunya adalah bahan ajar
e-Book. Untuk dapat mengembangkan
Devi Kartika Page 3
bahan ajar e-Book ini peneliti melakukan
analisis terhadap beberapa buku kimia.
Berdasarkan hasil analisis buku kimia
yang digunakan dalam pembelajaran
belum ada yang memfasilitasi
metakognisi, sehingga peneliti ingin
mengembangkan bahan ajar yang berbasis
metakognisi untuk mendukung
pembelajaran kimia yang aktif dan
inovatif. Dilihat dari karakteristik materi
berdasarkan indikator dan tujuan
pembelajaran Struktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur bisa diarahkan kepada
pembelajaran yang mengangkat
metakognisi..
Konsep metakognisi pertama kali
diperkenalkan oleh John Flavell pada
tahun 1976 yang didasarkan pada konsep
metamemori. Flavell (1976) menggunakan
istilah metakognisi mengacu pada
kesadaran seseorang tentang pertimbangan
dan kontrol dari proses dan strategi
kognitifnya (Lorin & David, 2010).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Berdasarkan keterampilan berfikir
metakognitif, bahan ajar e-Book yang
dikembangkan nantinya akan mengarah
pada keterampilan berfikir seseorang
untuk memperoleh pengetahuan tentang
proses kognitifnya yang meliputi, yaitu :
(1) pemecahan masalah (2) pengambilan
keputusan (3) berfikir kritis, dan (4)
berfikir kreatif. Berdasarkan keterampilan
metakognitif ini diharapkan bahan ajar
yang dikembangkan dapat membangun
pengetahuan kognitif siswa.
Dalam pengembangan e-Book telah banyak mengalami perubahan
menjadi lebih inovatif. Seperti penelitian
yang dilakukan oleh Illa Restiyowati
(2012) mengembangkan e-Book interaktif
pada materi kimia semester genap kelas XI
Dalam penelitian ini dikatakan bahwa
penggunaan e-Book dapat mengingkatkan
interaksi antara pendidik dan siswa dalam
pembelajaran jarak jauh serta siswa lebih
tertarik menggunakan e-Book dalam
pembelajarann. Dari uji coba yang
dilakukannya ia melaksanakan pretest dan
postest dan dari hasil uji coba ini
didapatkan bahwa nilai kognitif siswa
mengalami kenaikan dengan menggunakan
e-Book interaktif ini. Siti Yuli Eskawati
(2012) mengembangkan e-Book interaktif
pada materi pokok sifat koligatif Penelitian
ini didasarkan bahwa pemanfaatan sumber
belajar yang belum maksimal baik oleh
guru maupun siswa menyebabkan
rendahnya kualitas pembelajaran,
penggunaan teknologi informasi adalah
sebuah cara yang efektif dan efisien dalam
menyampaikan informasi. Sehingga
dikembagkan e-Book interaktif sebagai
salah satu sumber belajar.dan hasil
penelitiannya menunjukan bahwa e-Book
interaktif yang dikembangkan layak
digunakan sebagai sumber pembelajaran.
Dari berbagai jenis e-Book yang
telah dikembangkan, belum ada yang
mengembangkan e-Book berbasis
metakognisi untuk pembelajaran kimia.
Sedangkan kebutuhan akan sumber belajar
yang diperlukan diharapkan dapat
membangun pengetahuan kognitif siswa
seusai dengan tuntutan kurikulum 2013.
Dari permasalahan yang telah
dijelaskan diatas peneliti bermaksud untuk
dapat mengembangkan bahan ajar e-Book
berbasis metakognisi yang disertai dengan
animasi, video serta soal-soal latihan. e-Book yang dikembangan peneliti nantinya
menggunakan program 3D PageFlip. e-Book ini akan dikembangkan sesuai
dengan kurikulum 2013 yang berbasis
metakognisi. Dan nantinya bahan ajar ini
dapat membantu proses pembelajaran
kimia. Sehingga judul yang akan di angkat
pada penelitian ini adalah:
“Pengembangan Bahan ajar e-Book Berbasis Metakognisi Menggunakan 3D Pageflip Pada Materi Struktur Atom dan Sistem periodik Unsur di Kelas X MIPA SMA N 1 Muaro Jambi”.
KAJIAN PUSTAKA
Metakognisi
Istilah metakognisi berarti
pengetahuan tentang belajar diri sendiri
Devi Kartika Page 4
atau pengetahuan tentang belajar. Siswa
dapat diajarkan stategi menilai
pemahaman mereka sendiri, menghitung
berapa waktu yang diperlukan untuk
mempelajari sesuatu, dan memilih rencana
yang efektif untuk belajar memecahkan
masalah. Sedangkan menurut Hamilton,
metakognisi mengacu pada pengetahuan
seseorang tentang proses yang dipikirkan
manusia meliputi proses pengaturan diri
yang digunakan siswa selama berusaha
menyelesaikan masalah termasuk
merencanakan, mengecek, memonitor, dan
mengevaluasi (Lorin & David, 2010).
Demikian pula, Preisseisen seperti
dikutip Pannen (2001 : 3-8) menjelaskan
bahwa metakognisi meliputi empat
ketrampilan, yaitu :
1. Ketrampilan pemecahan masalah
(Problem Solving) yaitu : Ketrampilan
individu dalam menggunakan proses
berpikirnya untuk memecahkan
masalah melalui pengumpulan fakta-
fakta, analisis informasi, menyusun
berbagai alternatif pemecahan, dan
memilih pemecahan masalah yang
paling efektif.
2. Ketrampilan pengambilan keputusan
(Decision Making) yaitu : Ketrampilan
individu dalam menggunakan proses
berfikirnya untuk memilih suatu
keputusan yang terbaik dari beberapa
pilihan yang ada melalui pengumpulan
informasi, perbandingan kebaikan dan
kekurangan dari setiap alternatif,
analisis informasi, dan pengambilan
keputusan yang terbaik berdasarkan
alasan-alasan yang rasional.
3. Ketrampilan beripkir kritis (Critical Thingking) yaitu : Ketrampilan individu
dalam menggunakan proses berpikirnya
untuk menganalisis argumen dan
memberikan interpretasi berdasarkan
persepsi yang sahih melalui logical reasoning, analisis asumsi dan bias dari
argumen, dan interpretasi logis.
4. Ketrampilan berpikir kreatif (Creative Thingking) yaitu : Ketrampilan individu
dalam menggunakan proses berpikirnya
untuk menghasilkan suatu ide yang
baru, konstruktif, dan baik berdasarkan
konsep-konsep, dan prisnip-prinsip
yang rasional maupun persepsi, dan
intuisi individu.
e-Book
e-Book, biasa ditulis juga e-Book,
diterjemahkan menjadi buku elektroik atau
buku digital, secara mudahnya adalah
buku dalam bentuk elektronik/digital, tidak
seperti buku yang biasanya tercetak pada
kertas atau media fisik lainnya. e-Book yang berwujud digital merupakan hasil
dari perkembangan di bidang teknologi
informasi yang tidak lepas dari kemajuan
teknologi internet dan komputer (Fuad,
2016).
Menurut Fuad (2016) e-Book memiliki beberapa keunggulan jika
dibandingkan dengan buku kertas, antara
lain sebagai berikut:
1. e-Book relatif mudah dibuat,
dipublikasikan, dan disebarkan
menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi saat ini. Banyak
bermunculan ebook indie yang ditulis
penulis lepas, dijual di beberapa e-Book store.
2. Buku dalam bentuk kertas yang bahan
bakunya berasal dari pepohonan, pada
masa mendatang tentu harganya
semakin mahal dan terbatas
jumlahnya, sehingga sangat mungkin
masyarakat akan beralih ke teknologi
buku digital.
3. Media penyimpanan e-Book lebih
efisien dan murah, tidak
membutuhkan tempat atau ruang yang
luas, berbeda seandainya kita
mnyimpan buku dalam bentuk kertas.
4. Tampilan e-Book seperti margin,
spasi, ukuran teks, dan warna
background bisa diubah-ubah sesuai
dengan selera dan kebutuhan
pembaca.
5. Teknologi yang mendukung perangkat
pembaca (reader) e-Book seperti
Devi Kartika Page 5
sinkronisasi file e-Book, batas
halaman, bookmark dan catatan.
Kekurangan e-Book tersebut antara
lain menurut Megabella (2010):
1. Resiko pembajakan yang besar . Banyak
sekali orang yang tidak
bertanggungjawab dengan mengunduh
sebuah e-Book resmi kemudian
menditribusikannya kembali secara
illegal tanpa izin dari penulis
bersangkutan.
2. Keterbatasan bahasa
Pada saat ini e-Book yang tersedia
kebanyakan masih menggunakan
bahasa asing, kalaupun ada yang
berbahasa Indonesia hanya yang
membahas hal-hal tertentu saja
misalnya blog monetize dan tema-
tema internet.
3. Resiko kehilangan data Resiko akan
kehilangan data masih ada jka kita
tidak merawat PC dengan baik,
misalnya saja file terkena virus
ataupun terhapus. Hal tersebut
memang bisa dihindari, dengan cara
kita merawa PC kita (memasang
antivirus) dan melakukan backup pada
file tersebut.
4. Hukum yang kurang tegas
Salah satu kelemahan dari e-Book adalah masih lemahnya kekuatan
hokum untuk mengayomi copyright dari sebuah e-Book. Misalnya, belum
ada aturan hukum yang jelas untuk
para pembajak e-Book dan tentunya
untuk para penjiplak isi dari e-Book.
5. Memerlukan tool khusus
Untuk beberapa jenis e-Book memang
diperlukan tool khusus yuantuk
membacanya, apalagi bagi Anda yang
menginginkan e-Book tersebut dibaca
dengan e-Book reader.
6. Belum ada penerbit khusus
Di Indonesia sendiri belum ada
penerbit yang mau untuk menerbitkan
sendiri dikarenakan prosesnya lebih
mudah.
Software 3D Pageflip Professional Software 3D PageFlip Professional
adalah aplikasi flash flipbook yang dapat
digunakan untuk mengubah file PDF,
Word, PowerPoint, dan Excel ke bentuk
flipbooks. Dengan software flash flipbook,
kita dapat membuat majalah, katalog, e-
brosur, eBook atau e-surat kabar
menakjubkan berbentuk 3D. Dengan kata
lain dengan software ini kita dapat
membuat majalah online atau epaper
dengan cara menjadikan file flash lalu
embed ke page html halaman web atau
blog.
Menurut official 3D PageFlip Professional (2017) merupakan software
aplikasi yang digunakan untuk membuat
e-Book, Majalah digital, e-paper dll.3D PageFlip Professional merupakan jenis
perangkat lunak profesi halaman flip untuk
mengkonversi File PDF ke halaman-balik
publikasi. Tiapdigital halaman PDF yang
di hasilkan bisa di flip (bolak-balik)
seperti buku yang sesungguhnya. Dengan
software 3D PageFlip Professional dapat
di tambahkan video, gambar, audio,
hyperlink dan objek multimedia.
Penggunaan software 3D Pageflip Professional sangat mudah bagi siapa aja
untuk membuat Flash 3D yang realistis
membalik halaman buku tanpa
keterampilan pemrograman. Cukup
dengan 3 langkah mengimpor PDF /
gambar / FLV, menyesuaikan gaya dan
penerbitan, kita dapat mengkonversi PDF
ke Flashpublikasi berbasis digital dengan
antar muka pengguna yang intuitif.Adapun
kelebihan yang dimiliki oleh 3D PageFlip Profesional : 1. Dapat mengkonversi Adobe Acrobat
PDF dan Gambar menjadi bentuk
buku dalam ruang 3D.
2. Tidak harus memiliki keahlian
mendesain 3D.
3. Dapat publikasikan di website pribadi
atau menanamkan dalam blog.
4. Dapat di kirim kepada orang lain
dengan menggunakan format Zip "HTML".
Devi Kartika Page 6
5. Di dalam 3D PageFlip Profesional telah terdapat flash.
(www.3D-PageFlip.com, Diakses
tanggal 23 Januari 2017)
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Unsur
Atom terdiri dari proton, neutron dan
elektron. Proton dan neutron berada di
dalam inti atom. Sedangkan elektron terus
berputar mengelilingi inti atom karena
muatan listriknya. semua elektron
bermuatan negatif (-) dan semua proton
bermuatan positif (+). sementara itu
neutron bermuatan netral. Elektron
bermuatan yang bermuatan negatif (-)
ditarik oleh proton yang bermuatan positif
(+) pada inti atom.
Konsep atom dikemukakan oleh
Demokritos yang tidak didukung oleh
ekperimen yang menyakinkan, sehingga
tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu
pengetahuan dan filsafat.Pengembangan
konsep atom-atom secara ilmiah dimulai
oleh John Dalton (1805), kemudian
dilakukan oleh Thomson (1897),
Rutherford (1911), dan disempurnakan
oleh Bohr (1914).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan
adalah penelitian pengembangan
(Research and Development). Dengan
menggunakan kerangka ADDIE sebagai
dasar dalam pengembangan. Prosedur
pengembangan pada penelitian ini terdiri
dari lima tahapan yaitu Analysis (analisis),
Design (perencanaan), Development (pengembangan), Implementation
(pelaksanaan) dan Evaluation (evaluasi)
(Tegeh, I: 2014).
Subjek uji coba dalam penelitian
ini adalah siswa kelas X MIPA SMAN1
Muroa Jambi.
Penentuan klasifikasi validasi oleh
ahli media, ahli materi, dan penilaian oleh
guru berdasarkan rerata skor jawaban.
Untuk klasifikasi berdasarkan
rerata skor jawaban : rerata skor minimal =
1, rerata skor maksimal = 5, kelas interval
= 5, jarak kelas interval = (skor maksimal
– skor minimal) dibagi kelas interval = (5-
1)/5 = 0,8.
Tabel 1 Klasifikasi Berdasarkan Rerata Skor
Jawaban
No Jumlah Skor
Jawaban Klasifikasi Validasi
1 ˃ 4,2 − 5,0 Sangat Baik (SB)
2 ˃ 3,4 − 4,2 Baik (B)
3 ˃ 2,6 − 3,4 Kurang Baik (KB)
4 ˃ 1,8 − 2,6 Tidak Baik (TB)
5 1,0 − 1,8 Sangat Tidak Baik (STB)
(Widoyoko, 2012: 111-112)
Untuk menentukan klasifikasi
respon siswa digunakan persentase
kelayakan dengan rumus:
Keterangan:
K = persentase kelayakan
F = jumlah keseluruhan jawaban
responden
N = skor tertinggi dalam angket
I = jumlah pertanyaan dalam angket
R = jumlah responden
Dengan interpretasi skor sebagai berikut:
Tabel 2 Kriteria Persentase
No Persentase (%) Kriteria
1 0 – 20 Sangat Tidak Baik
2 21- 40 Tidak Baik
3 41 – 60 Kurang Baik
4 61 – 80 Baik
5 81 – 100 Sangat Baik
(Riduwan, 2013: 29)
HASIL PENGEMBANGAN DAN
PEMBAHASAN
Pada penelitian pengembangan ini,
menggunakan kerangka ADDIE yang
terdiri dari 5 tahap, yaitu:
(1) Analisis (Analysis)
Pada tahap ini dapat diketahui dari
wawancara dengan guru kimia dan
penyebaran angket siswa. Berdasarkan
Devi Kartika Page 7
hasil wawancara didapatkan informasi
bahwa di SMA ini terkendala dengan
minimnya ketersediaan buku paket,
terdapat beberapa siswa yang tidak
memiliki buku sebagai bahan ajar. Sesuai
dengan karakteristik dari kurikulum 2013
yang menuntut siswa untuk aktif dalam
pembelajaran, maka dibutuhkannya bahan
ajar yang membuat siswa untuk dapat aktif
dan berfikir pada tahap yang lebih tinggi.
Hal ini sesuai juga dengan karakteristik
dari metakognisi.
Sehingga peneliti merasa perlu
dikembangkan suatu media pembelajaran
yang dapat digunakan siswa yang dapat
menggantikan atau berperan sebagai
buku. Maka dari itu peneliti akan
mengembangkan buku elektronik (e-Book) sebagai solusinya. SMA Negeri 1 Muaro
Jambi juga telah memiliki sarana dan
prasarana pendukung Information Communication and Technology (ICT)
yang memadai seperti laboratorium
komputer, serta Liquid Crystal Display Projector (LCD projector). (2) Tahap Desain (Design)
Pada tahap ini bertujuan menyusun
desain awal dengan membuat flowchart yang kemudian dikembangkan menjadi
storyboard. Pada tahap desain ini,
dilakukan evaluasi terhadap desain dan isi
produk dengan tujuan perbaikan terhadap
produk yang dikembangkan.
(3) Pengembangan (Development) Pada tahap ini bahan ajar e-Book
berbasis metakognisi dibuat dengan
menggunakan software3D pageflip
professional yang kemudian divalidasi
oleh tim ahli yaitu ahli materi dan ahli
media.Validasi tim ahli dilakukan oleh
dosen pendidikan kimia Universitas Jambi.
Saran, masukan serta komentar yang
diperoleh dari tim ahli kemudian
digunakan untuk perbaikan ajar e-Book
berbasis metakognisi.
Validasi oleh ahli media dilakukan
sebanyak dua kali, dengan perolehan rerata
skor jawaban akhir 4,2 atau
diklasifikasikan sangat baik. Berdasarkan
penilaian oleh ahli media terdapat
beberapa saran yang diberikan gambar
dan warna tulisan yang mencolok.
Validasi oleh ahli materi dilakukan
sebanyak dua kali dengan perolehan rerata
skor jawaban akhir 4,5 atau
diklasifikasikan sangat baik. Beberapa
perbaikan yang disarankan oleh ahli materi
diantaranya adalah dengan penambahan
kalimat awal materi serta penambahan
contoh soal agar mudah dipahami oleh
siswa untuk memahami bahan ajar e-Book
berbasisi metakognisi.
Produk yang telah divalidasi
selanjutnya dinilai oleh guru. Perolehan
rerata skor jawaban dari angket penilaian
guru sebesar 4,4 atau berada pada
klasifikasi sangat baik. Saran dan
komentar dari guru juga digunakan untuk
perbaikan produk sebelum nantinya
diujicobakan ke siswa.
(4) Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi yaitu tahap
penyempurnaan terhadap bahan ajar e-book yang dikembangkan dilakukan
dengan memperhatikan catatan, saran,
serta komentar dari validasi oleh ahli
media dan ahli materi dan penilaian guru
sehingga didapat produk akhir dan siap
diujicobakan. Uji coba dilakukan hanya
sebatas pada kelompok kecil yang
dilakukan pada 10 orang siswa SMA
Negeri 1 Muaro Jambi dengan cara
penyebaran angket respon siswa.
(5) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi adalah proses untuk
melihat apakah bahan ajar e-Book yang
sedang dibuat berhasil, sesuai dengan
harapan awal atau tidak. Evaluasi dapat
dilakukan disetiap tahap pengembangan.
Evaluasi pada tahap analisis untuk
mengetahui latar belakang serta
pendukung untuk dapat mengembangkan
bahan ajar. Dari analisis ini lah yang
digunakan sebagai acuan untuk
pengembangan bahan ajar e-Book ini.
Devi Kartika Page 8
Pada tahap desain dilakukan
evaluasi terhadap desain dan isi produk
sesuai dengan flowchart dan storyboard
yang telah dibuat. Evaluasi pada tahap
pengembangan dilakukan validasi ahli
media dan ahli materi. Saran-saran yang
diberikan oleh ahli media dan ahli materi
ini menjadi acuan peneliti untuk
memperbaiki bahan ajar yang
dikembangkan.
Selanjutnya evaluasi terakhir
dilakukan ujicoba pada siswa X MIPA di
SMA Negeri 1 Muaro jambi dan hasil
respon siswa kelas X MIPA didapatkan
data bahwa responnya sangat baik.
Kesesuaian bahan ajar e-Book dalam
pembelajaran serta kemenarikan materi
yang disajikan mampu membuat siswa
tertarik dalam mempelajari materi tersebut
sehingga kemampuan keterampilan
berpikir secara metakaognisinya mudah
untuk dilatih.
Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian
ini adalah data yang diperoleh dari
pengisisan angket kebutuhan, angket
validasi ahli media, ahli materi, penilaian
oleh guru, dan respon siswa. Data angket
yang diisi kemudian dianalisis. Skor yang
diperoleh kemudian diklasifikasikan
menggunakan rerata untuk melihat
kesesuaian media dalam pembelajaran
serta kemenarikan materi yang disajikan
sehingga mampu membuat siswa tertarik
dan termotivasi dalam mempelajari materi
pembelajaran yang dikembangkan. Selain
itu diharapkan juga dapat membantu siswa
menjadi lebih mudah dalam memahami
materi pembelajaran serta dapat melatih
kemampuan berfikir secara metakognisi.
Angket Kebutuhan
Angket kebutuhan digunakan untuk
mengumpulkan data analisis kebutuhan,
karakteristik siswa, analisis tujuan, analisis
materi dan teknologi. Analisis data untuk
angket kebutuhan dilakukan dengan
menggunakan rating scale menggunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan : P = Angka Persentase
Angket Validasi Media
Penentuan klasifikasi validasi oleh
ahli media didasarkan pada rerata skor
jawaban. Rerata skor diperoleh dengan
cara jumlah skor dibagi jumlah butir.
Berikut ini hasil data validasi oleh ahli
media:
Tabel 3 Analisis Validasi Ahli Media
Validasi
Jumlah Rerata Kategori
Media 62 4,2 Sangat Baik
Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa penyajian media
didalam bahan ajar e-Book berbasis
metakognisi ini dikategori “s
b i ” d s 62. Dari jumlah skor
dapat juga dicari rerata validasi media.
Rerata validasi media adalah jumlah skor
dibagi dengan jumlah soal, maka rerata
skornya 4,2 d i “s b i ”
karena berada pada interval lebih dari 4,2-
5,0.
Angket Validasi Materi Penentuan klasifikasi validasi oleh
ahli materi didasarkan pada rerata skor
jawaban. Rerata skor diperoleh dengan
cara jumlah skor dibagi jumlah butir.
Berikut ini hasil data validasi oleh ahli
materi:
Tabel 4 Analisis Validasi Ahli Materi
Validasi
Jumlah Rerata Kategori
Materi 67 4,5 Sangat Baik
Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa materi yang
dituangkan kedalam bahan ajar e-Book
berbasis metakognisi ini dikategorikan
“s b i ” d s 67. Dari jumlah
Devi Kartika Page 9
skor dapat juga dicari rerata validasi
materi. Rerata validasi materi adalah
jumlah skor dibagi dengan jumlah soal,
maka rerata skornya 4,5 dengan kategori
“s b i ” b d d i v
lebih dari 4,2-5,0.
Angket Penilaian Guru Dari hasil penilaian guru didapatkan
bahwa bahan ajar e-Book Struktur Atom
dan Sistem Periodik Unsur ini
dikategori “s b i ” d gan
diperoleh rata-rata skor 4,4 dengan
i “s b i ” b d d
interval lebih dari 4,2-5,0 .
Angket Respon Siswa Dari hasil angket respon siswa
diperoleh jumlah skor jawaban seluruh
responden (10 orang) untuk seluruh butir
pertanyaan (18 butir) adalah 804.
Persentase respon siswa:
4
,
Apabila nilai 89,3%
diinterpretasikan, maka termasuk kriteria
“ B i ” s d
kelas 81%-100%. Tanggapan siswa
terhadap bahan ajar e-Book berbasis
metakognisi yang ditampilkan juga sangat
baik dan dapat membantu siswa dalam
memahami materi struktur atom dan
sistem periodik unsur.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahan ajar e-Book berbasis
metakognisi ini dikembangkan
dengan menggunakan kerangka
pengembangan ADDIE, dengan
tahapan: (1) Analisis meliputi
analisis kebutuhan, karakteristik
siswa, tujuan, materi, dan teknologi
pendidikan, (2) Desain meliputi
spesifikasi media, struktur materi,
pembuatan flowchart dan storyboard,
(3) Pengembangan meliputi
pembuatan produk yang kemudian
divalidasi oleh tim ahli dan dinilai
oleh guru dengan perolehan rerata
skor jawaban ahli media, ahli
materi, penilaian guru masing-
masing adalah 4,2 (Baik) , 4,5
(Sangat baik), dan 4,4 (Sangat Baik),
(4) Implementasi, pada tahap ini
dilakukan uji coba kelompok kecil,
dan (5) Evaluasi, yang bisa
dilakukan pada tiap tahapan.
2. Berdasarkan penelitian didapatkan
hasil respon siswa kelas X MIPA
SMA Negeri 1 Muaro Jambi
terhadap bahan ajar e-Book berbasis
metakognisi pada meteri Struktur
atom dan sistem periodik unsur
dengan persentase kelayakan 89,3 %
(sangat baik) yang menyatakan
bahwa siswa memberikan respon
sangat baik terhadap bahan ajar yang
dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Diakses tanggal 23 Januari 2017.
Software 3D Pageflip Professional.
http://www.3D-PageFlip.com.
Asyhar, R., 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Fuad, N. 2016. Diakses tanggal 1
Desember 2016. Mengenal Ebook
dan Bagaimana Membacanya di
Perangkat Android dan PC.
https://books.google.co.id/books?id=
fAe5DAAAQBAJ
Lorin, W.A & David, R.K., 2010.
Kerangka Landasasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan asessemen. New York: David Mckey
Company.
Megabella, A. 2010. Berbisnis Ebook di Kala Krisis. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Muchtaridi, Milama, B. 2013. KIMIA 1. Yogyakarta:Yudhistira
Devi Kartika Page 10
Pannen, P dan Purwanto.2001. penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat antar
Universitas untuk Peningkatan dan
Pengembangan Aktivitas
Intruktional Ditjen Dikti Diknas.
Riduwan. 2014. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.
Tegeh, I, M, 2014. Model Peneltian Pengembangan. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Widoyoko, E.P., 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.