pengembangan bahan ajar

Upload: kang-aryo

Post on 11-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Pengembangan Bahan Ajar Trainer Relay Konvensional Pada SMK Islam 1 Blitar Jurusan Instalasi Tenaga Listrik

TRANSCRIPT

Pengembangan Bahan Ajar Praktikum Relay Konvensional Pada Mata Pelajaran Dasar Kendali Elektromekanik Untuk Siswa Smk Islam 1 Blitar Jurusan Instalasi Tenaga Listrik

Pengembangan Bahan Ajar Praktikum Relay Konvensional Pada Mata Pelajaran Dasar Kendali Elektromekanik Untuk Siswa SMK Islam 1 Blitar Jurusan Instalasi Tenaga Listrik Oleh :MIFTAKHUL HUDA100534402679

SKRIPSI

1LATAR BELAKANGDari hasil interview dan angket persepsi siswa:fasilitas praktikum kurang / jumlah masih terbatas;Banyak komponen di lab tidak dimanfaatkan / dikemas sebagai trainerWaktu pembelajaran terbatas kesulitan dalam mengoperasikan pada saat praktikumTrainer yang sudah ada kurang interaktifModul masih sulit dipahami

Kendali elektromekanik merupakan salah satu pokok bahasan wajib bagi siswa SMK ISLAM 1 Blitar Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik .

Siswa masih merasa kesulitan ketika pembelajaran Kendali elektromekanik.( bisa dilihat di lampiran. 1 dan lampiran. 7)2Alasan : waktu untuk membahas matapelajaran kendali elektromekanik kurang , serta alat praktikum yang terbatas membuat pemahaman siswa kurang.

Alasan : Sulit memahami rangkaian dan rangkaian kontrol terlalu rumit.a). Jika trainer sudah ada, apakah kekurangan yang ada pada trainer tersebut?Jawab : Trainer praktikum terbatas, biasa saja, praktikumnya kurang, kurang memahamkan siswa, dan kurang jelas.b). Trainer dasar kendali elektromekanik seperti apa yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran pengendali elektromekanik ?Jawab : Sudah mewakili dari teori yang diajarkan33Jika modul pengendali elektromekanik sudah ada, apa kekurangan pada modul tersebut ?

Jawab : Modul praktikum sulit dipahami, gambar pada modul kurang jelas, serta kurangnya buku praktikum/pendukungnya.

Trainer Relay Konvensional sebelum adanya pengembangan44TUJUAN1. Menghasilkan produk berupa Trainer dan Modul ajar cetak bagi guru dan siswa2. Menguji kelayakan bahan ajar praktikum pada mata pelajaran kendali elektromekanik menggunakan relay konvensional dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

5Trainer yang mencakup materi untuk sistem pengendalian elektromekanik. ( bisa dilihat di lampiran. 9 dan lampiran.13) .SPESIFIKASI PRODUKModul cetak untuk pegangan guru dan modul cetak berupa jobsheet untuk siswa, yang mencakup materi sistem pengendalian elektromekanik serta dilengkapi dengan manual book.

6Lampiran. 9KodeNama Trainer/SpesifikasiJumlahDKE.01Trainer MCB 3 Fasa / Merlin Gerin NC45a dan MCB 1 Fasa / Elitech 4A1DKE.02Trainer Push Button (PB) 6A/ AC 250 V2DKE.03Trainer Kontaktor / Mitsubishi Electric Model S-N21 (2 NO 2 NC) 30 A3DKE.04Trainer Thermal Overload Relay (THOR) / Mitsubishi Model TH-N121DKE.05Trainer Relay Magnetik AC 250 V (8 kaki)2DKE.06Trainer Lampu (RL/ GL/ YL) 5 Watt / 220 V4DKE.07Trainer Power Supply DC 24 V / 12 V / 5 V1DKE.08Trainer Photo Control 1DKE.09Trainer Water Level Control (WLC)1DKE.10Trainer Motor DC 12 V1DKE.11Trainer Limite Switch1DKE.12Trainer Saklar Tunggal 3A/220 V1DKE.13Trainer Sensor Cahaya LDR1DKE.14Trainer Sensor Suhu LM3517Percobaan ke-Uraian PraktikumPercobaan 1Rangkaian ON Percobaan 2Rangkaian OFFPercobaan 3Rangkaian ON & OFFPercobaan 4Rangkaian ANDPercobaan 5Rangkaian ORPercobaan 6Rangkaian Self holding dengan Lampu TandaPercobaan 7Rangkaian InterlockPercobaan 8Rangkaian pengantar waktu (timer) ON delayPercobaan 9Rangkaian pengantar waktu (timer) OFF delayPercobaan 10Rangkaian ON-OFF Delay (On-Off dengan waktu)Percobaan 11Rangkaian ON OFF Delay selfholding dengan tanda lampuPercobaan 12Rangkaian A STABLEPercobaan 13Rangkaian untuk mengoperasikan motor listrik 3 fasa DOL (Direct On Line) dengan lampu tandaPercobaan 14Rangkaian untuk mengoperasikan motor listrik 3 fasa langsung dengan rangkaian inchingPercobaan 15Rangkaian untuk mengoperasikan motor listrik 3 fasa dari 2 tempatPercobaan 16Rangkaian Forward - Reverse putaran motor listrik 3 fasa dengan lampu tandaPercobaan 17Menjalankan 2 buah motor listrik 3 fasa secara berurutanPercobaan 18Menjalankan 2 buah motor listrik 3 fasa kerja bergantian secara otomatis menggunakan TDRPercobaan 19Menjalankan motor listrik 3 fasa sistem Bintang Segitiga secara manualPercobaan 20Menjalankan motor listrik 3 fasa sistem Bintang Segitiga secara otomatis menggunakan TDRPercobaan 21Photo controlPercobaan 22Rangkaian Start dan Stop dari 1 Limit SwitchPercobaan 23Sensor cahayaPercobaan 24Sensor suhuPercobaan 25Water Level Control (WLC)Lampiran. 13Daftar Uraian Praktikum Pengontrolan Dasar Kendali Elektromekanik8ASUMSI DAN KETERBATASAN PENGEMBANGANHal-hal yang diasumsikan dalam penelitian ini adalah:Siswa telah memahami prinsip dasar rangkaian kendali elektromekanik. 2. Siswa telah memahami prinsip pengoperasian peralatan pengendali daya tegangan rendah.keterbatasan pengembangan ini adalah sebagai berikut:1. Menghasilkan trainer dengan spesifikasi yang telah ditentukan (Lampiran.9 )2. Sasaran dari media pengembangan ditujukan untuk siswa SMK Islam 1 Blitar Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.3. Pembahasan materi kendali elektromekanik dengan batasan materi yang telah ditentukan ( Lampiran.14 )9Penelitian Pengembangan :adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2011: 297).KAJIAN PUSTAKAMenurut Punaji Setyosari dan Heru Widijoto (2007 ; 38), dalam dunia pendidikan dan pembelajaran khususnya, penelitian pengembangan memfokuskan kajiannya pada bidang desain atau rancangan, bisa berupa model desain dan desain bahan ajar, produk misalnya media, dan juga proses.10 Bahan ajar merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran karena digunakan sebagai sumber belajar baik bagi guru maupun siswa yang disajikan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat berupa bahan cetak, software, maupun produk/ Hardware.KAJIAN PUSTAKAModul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Sutrisno, Joko. 2008). 11 Wahono (2006) menyebutkan ada tiga hal atau aspek dalam penilaian media pembelajaran : (a) Aspek media pembelajaran, (b) Aspek Desain Pembelajaran, dan (c) Aspek Komunikasi Visual . KAJIAN PUSTAKA Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2010:11) : Trainer merupakan suatu set peralatan di laboratorium yang digunakan sebagai media pendidikan yang merupakan gabungan antara model kerja dan mock-up. Model mock-up adalah suatu penyerderhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. 12KAJIAN PUSTAKASistem Kendali ElektromekanikSuatu kontrol yang memanfaatkan sifat elektromekanik sebagai saklar semi automatis yang terdapat pada relay magnetik atau kontaktor magnetik.

Prinsip kerjanya berdasarkan asas kemagnetan yang dihasilkan oleh sebuah koil saat dialiri listrik. Sehingga didapatkan konversi energi listrik menjadi energi mekanik dengan memanfaatkan magnet untuk menggerakkan kontak - kontak dari relay magnetik atau kontaktor magnetik.13Alif, totok nur (2008 ; 5) Relay konvensional disebut juga dengan relay elektromekanik digunakan sebagai kendali/kontrol sistem konvensional. Rangkaian kontrol yang umum digunakan pada industri yang masih menggunakan rangkaian kontrol yang berawal dari rangkaian konvensional.Relay Konvensionalsistem konvensional selalu menggunakan komponen antara lain adalah kontaktor, timer (TDR), overload, MCB dan lain lain. Sedangkan komponen yang paling utama digunakan dalam pengendali konvensional adalah kontaktor.KAJIAN PUSTAKA14METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN15 Metode pengembangan yang digunakan adalah mengadopsi dari pengembangan Sugiyono. Potensi MasalahPengumpulanDataDesain ProdukValidasiDesainRevisi DesainUji cobaKelompok KecilRevisi ProdukUji cobaKelompok BesarRevisiProdukKeterangan :Potensi masalah --> observasi pra-pengembanganDesain Produk --> Trainer dan modul yang dibutuhkanValidasi Desain --> Validasi Media dan Validasi MateriUji kel. Kecil --> Siswa Kelas XII L2 (13 Siswa) jurusan TITL SMK Islam 1 BlitarUji kel. Besar --> Siswa Kelas XII L1 (28 Siswa) jurusan TITL SMK Islam 1 BlitarSUBJEK COBA16 Populasi merupakan wilayah berupa subjek atau objek yang diteliti untuk diambil kesimpulan, sedangkan Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti. Menentukan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Riduwan, 2005:65) sebagai berikut:

Keterangan:n : Jumlah sampelN : Jumlah populasi = Siswa kelas XII TITL SMK Islam 1 Blitar sebanyak 72 siswae : Batas toleransi kesalahan (error tolerance) tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%17SUBJEK COBADiketahui :Jumlah Siswa kelas XII L1 (TITL) = 37Jumlah Siswa kelas XII L2 (TITL) = 35Sehingga didapatkan populasi penelitian sebanyak 72 Siswa. Karena kelas XII L1 lebih besar jumlah siswanya maka digunakan sebagai subjek uji coba kelompok besar dengan pertimbangan sampel uji coba :

Sisa dari populasi keseluruhan = 41 28 = 13 siswaSehingga Uji kelompok kecil didapatkan 13 Siswa untuk kelas XII L2 18SUBJEK VALIDASIAhli Media, yaitu dosen Program Studi Pendidikan Teknik Elektro sebagai learning specialist, yang berkompeten di bidang media pembelajaran.Ahli media oleh Bapak Drs. Hari Putranto

Ahli Materi (Content Specialist), yaitu guru pembina mata pelajaran kendali elektromekanik.Ahli Materi oleh Ibu Elis Supriherti, ST.Jenis Data dan Instrumen Pengumpulan Data19NoSubjek Uji CobaJenis DataInstrumenPengumpulan DataKuantitatifKualitatif1.Ahli MediaAngket2.Ahli MateriAngket3.RespondenAngketInstrumen Data20Angket adalah sebuah daftar pertanyaan tertulis yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Angket digunakan untuk menghimpun data dari ahli media, ahli materi, maupun subjek coba. Data yang diperoleh adalah data verbal berupa catatan, komentar, saran, kritik, koreksi, dan usul langsung yang dituliskan pada angket maupun bahan pembelajaran. Jawaban angket diisi dengan bentuk check list ()menggunakan angka Linkert dengan 5 kategori pilihan dengan kriteria seperti pada Tabel berikut : SkorKeterangan1Apabila responden memberikan penilaian tidak baik/tidak layak/tidak menarik/tidak mudah/tidak sesuai/tidak tepat.2Apabila responden memberikan penilaian kurang baik/kurang layak/kurang menarik/kurang mudah/kurang sesuai/kurang tepat.3Apabila responden memberikan penilaian cukup baik/cukup layak/cukup menarik/cukup mudah/cukup sesuai/cukup tepat.4Apabila responden memberikan penilaian baik/layak/menarik/mudah/ sesuai/tepat.5Apabila responden memberikan penilaian sangat baik/sangat layak/sangat menarik/sangat mudah/sangat sesuai/sangat tepat.Teknik Analisis Data21persamaan yang diadaptasi dari Sadun Akbar (2013;150)Keterangan:V = ValiditasTSEV= Total skor empirik validatorS-max= Skor maksimal yang diharapkanKriteria Validitas Analisis Persentase22diadaptasi dari Sadun Akbar,dkk (2013;155)No.KriteriaTingkat Valliditas10,00% - 25,00%Tidak valid (terlarang digunakan)225,01% - 50,00%Cukup valid (tidak dapat digunakan, harus direvisi)350,01% - 75,00%Valid (dapat digunakan dengan revisi kecil)475,01% - 100,00%Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi) Media yang dikembangkan bisa dikatakan berhasil dan sesuai dengan tingkat kriteria kelayakan apabila mencapai skor nilai minimal 75%.HASIL PENGEMBANGAN23

Trainer Relay KonvensionalModul Ajar Kendali ElektromekanikPenyajian Data Uji Coba24Ahli Media :Kisi validasi media2. Instrumen Validasi Media3. Data hasil validasi ahli mediaAhli Materi :Kisi validasi materi2. Instrumen Validasi Materi3. Data hasil validasi ahli materiSubjek Coba :Kisi angket Subjek Coba2. Data hasil Uji coba25Data Hasil Validsi Ahli Media TSEV = TSEV 1 + TSEV 2 = 281 S-max = 300Rata Rata presentase validitas keseluruhan : ( TSEV / S-max )* 100 = 93.67 %26Data Hasil Validsi Ahli Materi TSEV = TSEV 1 + TSEV 2 = 187 S-max= 200Rata Rata presentase validitas keseluruhan= ( TSEV / S-max )* 100 = 93.50 %27Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil TSEV = 1547 S-max = 25 X 65 = 1625Rata Rata presentase validitas keseluruhan = ( TSEV / S-max )* 100 = 95.20 %28Data Hasil Uji Coba Kelompok Besar TSEV = 3154 S-max = 25 X 140 = 3500Rata Rata presentase validitas keseluruhan= ( TSEV / S-max )* 100 = 90.11 %Uji kelayakan29

Ahli Media Ahli Materi

Uji Kelompok Kecil

Uji Kelompok Besar

KAJIAN DAN SARAN301).Dihasilkannya trainer relay konvensional sebagai pembelajaran dasar kendali elektromekanik menggunakan kontaktor dan 2). Dihasilkannya modul dan jobsheet praktikum yang dilengkapi dengan petunjuk penggunaan trainer (manual book) sebagai pelengkap trainer relay konvensional.

Hasil pengujian trainer didapatkan persentase skor keseluruhan : ahli media sebesar 93.67 %, ahli materi sebesar 93.50 %, dan uji coba (siswa) sebesar 90.57 %.

Sehingga dapat di-simpulkan bahwa pengembangan trainer relay konvensional bagi Siswa Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK ISLAM 1 BLITAR ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran kendali elektromekanik. SARAN31Kekurangan dari trainer relay konvensional adalah keterbatasan kontak NO/NC dari kontaktor S-N21 untuk rangkaian yang lebih komplek memerlukan banyak kontaktor dan sistem pengkabelannya juga semakin rumit.

Hal ini belum bisa diterapkan pada pengembangan ini dikarenakan pengembangan ini hanya bertumpu pada pembelajaran relay konvensional sebagai dasar kendali elektromekanik saja. sehingga perlu penyesuaian rangkaian yang lebih spesifik lagi.

Kekurangan dari modul ini adalah dalam penjabaran langkah percobaan belum begitu spesifik, soal latihan masih terlalu sedikit sehingga untuk pengukuran evaluasi praktikum siswa belum maksimal dan dasar teori diser-tai contoh yang bersifat aplikatif untuk setiap percobaan.

Pengembangan berikutnya bisa berupa pengkombinasian kendali konvensional dengan kendali modern seperti SSR (Solid State Relay), smart relay, PLC dan lain sebagainya. Serta pengembangan modul yang lebih baik lagi sesuai dengan trainer pembelajaran yang dibuat.TERIMA KASIH 32