pengembangan alat peraga miniatur diferensial …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8....

51
i PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI CHASSIS DAN PEMINDAH DAYA SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif oleh Bima Wira Nusantoro 5202413078 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: vunhu

Post on 12-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

i

PENGEMBANGAN

ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PADA MATA KULIAH

TEORI CHASSIS DAN PEMINDAH DAYA

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

oleh Bima Wira Nusantoro

5202413078

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

ii

Page 3: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

iii

Page 4: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

iv

Page 5: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

v

ABSTRAK

Bima Wira Nusantoro. 2017. Pengembangan Alat Peraga Miniatur Diferensial

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Teori Chassis

dan Pemindah Daya. Pembimbing 1, Drs. Masugino, M.Pd. Pembimbing 2, Dr.

Dwi Widjanarko, S.Pd., S.T., M.T. Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

Semarang.

Penelitian ini berujuan untuk mengembangkan alat peraga miniatur diferensial

serta menguji kelayakan alat peraga dan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar mahasiswa setelah menggunakan alat peraga miniatur diferensial pada

mata kuliah teori chassis dan pemindah daya. Metode yang digunakan adalah

research and development dengan model pengembangan 4D dan desain penelitian

one group pre test post test design. Data dari penelitian ini adalah data kelayakan

alat peraga dan data hasil belajar mahasiswa. Analisis yang digunakan pada data

penelitian adalah uji normalitas serta homogenitas pada pra analisis dan uji

kesamaan satu pihak dengan uji gain. Subjek coba penelitia ini adalah mahasiswa

Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Semarang angkatan 2015 yang

berjumlah 37 siswa. Hasil analisis data mendapatkan bahwa alat peraaga miniatur

diferensial layak untuk digunakan pada pembelajaran teori chassis dan pemindah

daya kompetensi sistem diferensial dengan rata-rata prosentase sebesar 83,75%

dan 86,43% yang berada pada kriteria sangat layak. Alat peraga yang dibuat diuji

cobakan pada pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar

setelah menggunakan alat peraga miniatur diferensial. Hal ini terlihat dari hasil

nilai rata-rata pre test sebesar 43,1 dan rata-rata post test 59,1 yang kemudian diuji

kesamaannya menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel dengan kriteria

peningkatan sedang pada uji gain dan prosentase peningkatan sebesar 37,1%.

Maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga miniatur diferensial mampu

meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada kompetensi memahami sistem

diferensial.

Kata kunci : alat peraga, diferensial, teori chassis dan pemindah daya.

Page 6: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi/TA yang

berjudul “Pengembangan Alat Peraga Miniatur Diferensial untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Teori Chassis dan Pemindah Daya”.

Skripsi/TA ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

Penyelesaian karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

serta penghargaan kepada:

1. Orang tua kandung dan kakak tercinta yang telah mendoakan dan mendukung

sepenuhnya penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri

Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh

studi di Universitas Negeri Semarang.

3. Bapak Dr. Nur Qudus, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

4. Bapak Rusiyanto, S.Pd., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Semarang.

5. Bapak Drs. Masugino, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan

kebijaksanaan serta memberikan motivasi yang sangat berharga.

6. Bapak Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., S.T., M.Pd., selaku dosen pembimbing

skripsi II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh

kesabaran dan kebijaksanaan serta memberikan motivasi yang sangat

berharga.

7. Bapak Drs. Winarno Dwi Rahardjo, M.Pd., selaku dosen penguji skripsi yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan bijaksana.

Page 7: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

vii

8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang

tak bisa disebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan praktisi

pendidikan serta para peneliti yang berminat untuk mengadakan penelitian

lanjutan.

Semarang, 21 Juni 2017

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 7

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 8

E. Tujuan ...................................................................................................... 8

F. Manfaat .................................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 10

A. Kajian Teori ............................................................................................. 10

1. Pembelajaran .......................................................................................... 10

Page 9: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

ix

2. Hasil Belajar .......................................................................................... 11

3. Media Pembelajaran .............................................................................. 12

4. Alat Peraga ............................................................................................. 15

5. Diferensial .............................................................................................. 17

6. Alat Peraga Miniatur Diferensial ........................................................... 27

B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................... 28

C. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................ 29

D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 33

A. Model Pengembangan .............................................................................. 33

B. Prosedur Pengembangan .......................................................................... 33

1. Pendefinisian (Define) ........................................................................... 35

2. Perancangan (Desaign) .......................................................................... 38

3. Pengembangan (Development) .............................................................. 41

4. Penyebaran (Dessiminate) ..................................................................... 43

C. Uji Coba Produk ...................................................................................... 43

1. Desain Uji Coba ..................................................................................... 43

2. Subjek Coba ........................................................................................... 44

3. Jenis Data ............................................................................................... 44

4. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 45

5. Teknik Analisis Data ............................................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 54

A. Data Uji Coba .......................................................................................... 54

Page 10: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

x

B. Analisis Data ............................................................................................ 59

C. Revisi Produk ........................................................................................... 64

D. Kajian Produk Akhir ................................................................................ 65

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 71

A. Simpulan tentang Produk ......................................................................... 71

B. Saran Pemanfaatan Hasil Pengembangan ................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 76

Page 11: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Desain uji coba alat peraga ............................................................... 44

Tabel 2. Subjek coba alat peraga ..................................................................... 44

Tabel 3. Kisi-kisi instrumen untuk ahli materi ................................................ 46

Tabel 4. Kisi-kisi instrumen untuk ahli media ................................................ 47

Tabel 5. Kisi-kisi soal untuk pre test dan post test .......................................... 48

Tabel 6. Kelayakan menurut Arikunto ............................................................ 49

Tabel 7. Interpretasi Gain ternormalisasi ........................................................ 53

Tabel 8. Data validasi ahli media .................................................................... 55

Tabel 9. Data validasi ahli materi ................................................................... 56

Tabel 10. Hasil uji validitas soal ..................................................................... 57

Tabel 11. Hasil uji reliabilitas soal .................................................................. 58

Tabel 12. Data pre test dan post test ............................................................... 59

Tabel 13. Hasil uji kelayakan ahli media ........................................................ 59

Tabel 14. Hasil uji kelayakan ahli materi ........................................................ 60

Tabel 15. Hasil uji normalitas pre test ............................................................ 61

Tabel 16. Hasil uji normalitas post test ........................................................... 62

Tabel 17. Homogenitas pre test dan post test ................................................. 63

Tabel 18. Hasil uji-t pre test dan post test ...................................................... 63

Tabel 19. Hasil uji gain pre test dan post test ................................................. 64

Tabel 20. Saran dari validator ......................................................................... 64

Page 12: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Fungsi diferensial .......................................................................... 19

Gambar 2. Konstruksi diferensial ................................................................... 20

Gambar 3. Diferensial ..................................................................................... 21

Gambar 4. Hypoid bevel gear ......................................................................... 22

Gambar 5. Helical gear ................................................................................... 22

Gambar 6. Komponen diferensial ................................................................... 23

Gambar 7. Differential gear ............................................................................ 23

Gambar 8. Prinsip kerja saat bergerak lurus ................................................... 24

Gambar 9. Prinsip kerja saat berbelok ............................................................ 25

Gambar 10. Cara kerja saat bergerak lurus ..................................................... 25

Gambar 11. Saat belok kanan .......................................................................... 26

Gambar 12. Saat belok kiri .............................................................................. 26

Gambar 13. Alat peraga miniatur diferensial .................................................. 28

Gambar 14. Kerangka berfikir ........................................................................ 31

Gambar 15. Prosedur pengembangan ............................................................. 34

Gambar 16. Konsep alat peraga ...................................................................... 39

Gambar 17. Rancangan alat peraga miniatur diferensial ................................ 39

Gambar 18. Proses pencetakan alat peraga ..................................................... 40

Gambar 19. Beberapa cetakan lainnya ............................................................ 40

Gambar 20. Proses permesinan ....................................................................... 40

Page 13: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

xiii

Gambar 21. Bentuk alat peraga miniatur diferensial ...................................... 41

Gambar 22. Kemasan alat peraga .................................................................... 41

Page 14: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat tugas pembimbing ............................................................. 77

Lampiran 2. Surat tugas penguji ..................................................................... 78

Lampiran 3. Surat ijin penelitian ..................................................................... 79

Lampiran 4. RPS (Rencana Pembelajaran Semester) ..................................... 80

Lampiran 5. Data validasi ahli media ............................................................. 84

Lampiran 6. Data validasi ahli materi ............................................................. 86

Lampiran 7. Data validasi instrument soal ...................................................... 90

Lampiran 8. Data reliabilitas instrument soal ................................................. 97

Lampiran 9. Instrumen soal ............................................................................. 99

Lampiran 10. Lembar jawab pre test .............................................................. 105

Lampiran 11. Lembar jawab post test ............................................................. 106

Lampiran 12. Data pre test dan post test ......................................................... 107

Lampiran 13. Hasil validasi ahli ..................................................................... 108

Lampiran 14. Hasil uji normalitas pre test ...................................................... 109

Lampiran 15. Hasil uji normalitas post test .................................................... 110

Lampiran 16. Hasil uji homogenitas pre test dan post test ............................. 111

Lampiran 17. Hasil uji-t pre test dan post test ................................................ 113

Lampiran 18. Hasil uji gain pre test dan post test ........................................... 115

Lampiran 19. Dokumentasi penelitian ............................................................ 116

Page 15: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memahami differensial dan penggerak akhir merupakan salah satu

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa pada mata kuliah teori

chasis dan pemindah daya kendaraan ringan. Mata kuliah teori chasis dan

pemindah daya merupakan salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh

mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif untuk dapat menyelesaikan

pendidikannya pada jenjang sarjana (S1). Mata kuliah teori chasis dan pemindah

daya juga merupakan mata kuliah penunjang mata kuliah praktik chasis dan

pemindah daya, sehingga untuk dapat menempuh mata kuliah praktik chasis dan

pemindah daya, mahasiswa harus lulus pada mata kuliah teori chasis dan

pemindah daya khususnya pada kompetensi memahami prinsip kerja differensial.

Oleh sebab itu supaya mahasiswa tidak mendapati kesulitan dalam

melakukan praktikum pada mata kuliah praktik chasis dan pemindah daya, maka

setidaknya hasil belajar pada kompetensi memahami diferensial dan penggerak

akhir haruslah memuaskan. Hasil belajar mahasiswa yang memuaskan akan

tercapai bila mahasiswa mudah dalam memahami materi diferensial dan

penggerak akhir pada mata kuliah teori chasis dan pemindah daya. Namun

kenyataannya berbeda dari hasil angket analisis kebutuhan mahasiswa yang

dilakukan pada tanggal 12 Februari 2017 terhadap 20 responden mahasiswa

Page 16: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

2

pendidikan teknik otomotif yang pernah mengikuti mata kuliah teori chasis dan

pemindah daya. Hasil angket membuktikan 50% mahasiswa “cukup setuju”, 25%

“setuju”, dan 10% “sangat setuju” bahwa konsep dan materi kuliah teori chasis

dan pemindah daya sulit dipahami.

Sulitnya mahasiswa dalam memahami materi teori chassis dan pemindah

daya karena media pembelajaran yang ada belum cukup dalam mendukung proses

perkuliahan. Hal tersebut dibuktikan dari hasil angket yang menunjukkan 45%

mahasiswa “kurang setuju”, dan 15% “sangat kurang setuju” jika media

pembelajaran yang ada sudah cukup mendukung proses perkuliahan. Bahkan hasil

angket juga membuktikan 10% mahasiswa “setuju”, dan 90% “sangat setuju”

bahwa media pembelajaran memiliki peran penting dalam proses pembelajaran

teori chasis dan pemindah daya.

Untuk mengoptimalkan hasil belajar pada kompetensi memahami

diferensial dan penggerak akhir, maka dalam proses pembelajarannya diperlukan

komponen-komponen pembelajaran yang mampu menyampaikan informasi

materi dengan jelas. Salah satunya dari komponen pembelajaran tersebut adalah

media pembelajaran. Seperti yang dijelaskan oleh Bahri dan Zain (2006: 120)

“Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti

yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan

bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media

sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada

anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat

mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata

atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan

dengan kehadiran media dengan demikian, anak didik lebih mudah

mencerna bahan daripada tanpa bantuan media”.

Page 17: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

3

Media pembelajaran yang selama ini digunakan pada mata kuliah teori

chasis dan pemindah daya khususnya pada kompetensi memahami prinsip kerja

diferensial adalah dengan menggunakan media film dan animasi. Proses

pembelajaran untuk memahami differensial dan penggerak akhir pada mata kuliah

teori chasis dan pemindah daya kendaraan ringan tidak cukup dengan

menggunakan media animasi dan film saja. Adapun alat peraga yang digunakan

adalah alat peraga yang dibuat dari benda sesungguhnya.

Benda sesungguhnya yang dalam kasus ini adalah diferensial dan

penggerak akhir, akan dimodifikasi sedemikian rupa supaya dapat diamati proses

kerja pada tiap-tiap komponennya. Modifikasi yang dilakukan pada umumnya

ialah pemotongan pada rumah komponennya sehingga dapat terlihat seluruh

komponen yang ada di dalamnya, hingga pelapisan warna dengan cat supaya

dapat menunjukkan kerja yang berbeda pada tiap komponennya. Bahkan ada yang

mengganti roda gigi diferensial dengan tuas-tuas saja, namun modifikasi tersebut

justru menjadikan mahasiswa lebih sulit dalam dalam memahaminya, karena

memang bentuk alat peraga yang baik adalah sesuai dengan benda yang

sesungguhnya, seperti yang diungkapkan pula oleh Bahri dan Zain (2006: 123)

“dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara

langsung ke hadapan anak didik di kelas”. Angket analisis kebutuhan mahasiswa

juga membuktikan 5% mahasiswa “cukup setuju”, 65% “setuju”, dan 30% “sangat

setuju” bahwa mahasiswa sulit untuk memahami cara kerja suatu sistem bila tidak

melihat pada kondisi yang riil.

Page 18: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

4

Mengingat benda sesungguhnya yang terbuat dari logam, menjadikan

pewarnaan harus dilakukan dengan pelapisan cat pada komponennya. Pelapisan

cat akan cepat rusak atau terkelupas pada komponen yang bergesekan seperti roda

gigi, padahal pada komponen inilah pembedaan warna sangat diperlukan untuk

dapat menunjukan perbedaan kerja dari tiap komponen diferensial dan penggerak

akhir. Bila pewarnaan dilakukan dengan teknik lain seperti electroplating

memang dapat menghasilkan pewarnaan yang lebih baik, tetapi bukan berarti

terhindar dari resiko kerusakan dan terkelupas, karena pada roda gigi memiliki

gesekan yang tinggi. Bahkan dalam pengaplikasian sesungguhnya membutuhkan

pelumas cair.

Alat peraga Diferensial dan penggerak akhir yang terbuat dari benda

sesungguhnya juga harus dapat menunjukkan pandangan secara tiga dimensi,

maka dalam proses belajarnya benda tersebut harus dapat dibolak-balik pada tiga

sumbu geometris untuk dapat mendapatkan padangan tiga dimensi. Benda

diferensial yang sesungguhnya harus dioperasikan pada kendaraan nyata agar

dapat menunjukkan trouble shooting yang terjadi. Hal tersebut akan sangat

menyusahkan mengingat benda tersebut terbuat dari logam dengan berat dan

ukuran yang besar. Meskipun dengan tambahan kerangka lain untuk dapat

melakukannya, namun hal tersebut justru akan memakan banyak tempat dan

mengurangi keefektifan penggunaannya.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu inovasi yang dapat mengatasi

kekurangan-kekurangan pada alat peraga yang terbuat dari benda sesungguhnya.

Seperti yang dinyatakan oleh Arsyad (2008:111) “Bentuk yang aneh dan asing

Page 19: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

5

bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian.” Mahasiswa akan tertarik

pada alat peraga yang dapat menyampaikan seluruh materi pembelajaran dengan

jelas akan tetapi tidak membosankan. Hasil angket juga menunjukkan 15%

“setuju”, dan 90% “sangat setuju” jika perkuliahan teori chasis dan pemindah

daya memberikan semangat dan motivasi mahasiswa. Material dari diferensial dan

penggerak akhir seperti roda gigi dan komponen lainnya jika digantikan dengan

resin, maka akan memiliki warna tanpa harus melapisinya. Material tersebut

dibentuk menyerupai diferensial dan penggerak akhir dengan bentuk tiga dimensi

serta dapat dioperasikan seperti benda sesungguhnya, dan dengan ukuran dimensi

yang diperkecil sehingga mudah dalam pengoperasiannya. Bila konsep tersebut

diwujudkan dalam alat peraga, maka akan menjadi alat peraga miniatur

diferensial. Hasil angket juga menunjukkan 5% mahasiswa “cukup setuju”, 35%

“setuju”, dan 60% “sangat setuju” bahwa materi perkuliahan teori chasis dan

pemindah daya lebih baik divisualisasikan dengan alat peraga yang kontekstual

dan tiga dimensi.

Miniatur diferensial diharapkan dapat menjadi alat peraga dalam

memahami diferensial dan penggerak akhir pada mata kuliah teori chasis dan

pemindah daya di dalam kelas. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, miniatur

adalah tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil. Sehingga dengan alat peraga

miniatur diferensial yang merupakan tiruan dari diferensial dengan skala yang

diperkecil akan tetapi tidak mengurangi informasi materi yang diberikan,

diharapkan menjadi alat peraga yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa

pada kompetensi memahami diferensial dan penggerak akhir. Dari masalah

Page 20: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

6

tersebut, maka akan dilakukan penelitian pengembangan alat peraga miniatur

diferensial untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah teori

chasis dan pemindah daya.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang didapatkan dari latar belakang tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Mata kuliah teori chasis dan pemindah daya merupakan mata kuliah

penunjang mata kuliah praktik chasis dan pemindah daya. Oleh sebab itu

mahasiswa harus mampu menguasai teori chasis dan pemindah daya sebelum

melakukan praktik, tetapi hasil angket menunjukkan sebagian besar

mahasiswa kesulitan dalam memahami materi teori chasis dan pemindah

daya.

2. Hasil angket menunjukkan bahwa media pembelajaran yang ada belum cukup

untuk mendukung proses kerja diferensial dan penggerak akhir secara jelas,

sedangkan angket juga menunjukkan bahwa media pembelajaran memiliki

peran penting dalam proses pembelajaran teori chasis dan pemindah daya.

Media pembelajaran yang mampu mendukung proses perkuliahan teori chasis

dan pemindah daya diantaranya adalah film, animasi, modul, dan alat peraga.

3. Hasil angket menunjukan bahwa materi perkuliahan teori chasis dan

pemindah daya lebih baik divisualisasikan dengan alat peraga yang

kontekstual dan tiga dimensi, sedangkan alat peraga yang tersedia belum

dapat memvisualisasikan dengan baik terutama pada cara kerja dan trouble

shooting.

Page 21: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

7

4. Mahasiswa sulit untuk memahami cara kerja suatu sistem bila tidak melihat

pada kondisi riil, sehingga dibutuhkan pengembangan alat peraga yang

mampu menunjukkan cara kerja sistem ketika beroperasi.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan mengenai alat peraga miniatur diferensial tidak

memungkinkan semua dapat dibahas. Supaya pembahasan permasalahan yang

telah didefinisikan sebelumnya lebih jelas, maka permasalahan yang ada dalam

penelitian ini dibatasi sebaga berikut:

1. Dibutuhkannya pengembangan alat peraga sebagai media pembelajaran

mahasiswa untuk meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah teori chasis

dan pemindah daya.

2. Pengembangan alat peraga ini dilakukan pada kompetensi memahami

komponen-komponen diferensial, cara kerja diferensial ketika lurus dan

belok, serta trouble shooting pada diferensial.

3. Material yang digunakan pada alat peraga miniatur diferensial adalah dengan

menggunakan bahan nilon dan resin dengan ukuran yang dapat dijangkau

dengan tangan pada seluruh komponennya dan warna yang menarik yang

mampu membedakan kerja pada tiap-tiap komponennya.

4. Materi yang dapat disampaikan pada alat peraga miniatur diferensial adalah

komponen-komponen diferensial, cara kerja penggerak akhir, cara kerja

diferensial pada tiap tiap komponennya ketika berjalan lurus dan saat belok,

dan pengaruh backlash ketika diferensial dioperasikan.

Page 22: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

8

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan alat peraga miniatur diferensial yang digunakan

pada mata kuliah Teori Chasis dan Pemindah Daya?

2. Apakah alat peraga miniatur diferensial layak digunakan pada mata kuliah

Teori Chasis dan Pemindah Daya?

3. Apakah alat peraga miniatur diferensial mampu meningkatkan hasil belajar

mahasiswa pada kompetensi memahami diferensial dan penggerak akhir?

E. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan alat peraga miniatur diferensial yang digunakan pada mata

kuliah Teori Chasis dan Pemindah Daya.

2. Menguji kelayakan alat peraga miniatur diferensial untuk digunakan pada

mata kuliah Teori Chasis dan Pemindah Daya.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan alat

peraga miniatur diferensial pada kompetensi memahami diferensial dan

penggerak akhir.

F. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alat peraga miniatur diferensial dapat digunakan oleh mahasiswa pendidikan

teknik otomotif dalam perkuliahan teori chasis dan pemindah daya,

khususnya pada kompetensi diferensial dan penggerak akhir. Alat peraga

miniatur diferensial dapat digunakan mahasiswa sebagai alat untuk

Page 23: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

9

memperagakan cara kerja diferensial serta trouble shooting dan menunjukkan

komponennya.

2. Alat peraga miniatur diferensial dapat memberikan kemudahan pada pendidik

dalam menyampaikan materi tentang prinsip kerja diferensial, komponen-

komponen diferensial, dan trouble shooting diferensial secara kontekstual.

3. Peneliti dapat meningkatkan pengetahuan mengenai komponen-komponen

diferensial, cara kerja diferensial, dan trouble shooting diferensial.

4. Sebagai referensi dan pemilihan alat peraga dalam proses pembelajaran Teori

Chasis dan Pemindah Daya pada Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

Universitas Negeri Semarang.

Page 24: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran

Yudhawati dan Haryanto (2011: 32) menjelaskan bahwa “belajar

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam

pembentukan pribadi dan prilaku individu”. Definisi belajar menurut Dalyono

(2012: 49) adalah “suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan

perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap

kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya”. Sedangkan definisi

menurut Sardiman (2008: 20) belajar “merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”. Arthur T. Jersild dalam Thonthowi

(1993: 99) berpendapat bahwa belajar adalah “perubahan tingkahlaku karena

pengalaman dan latihan”.

Definisi pembelajaran menurut Degeng dalam Uno (2008: 2) “adalah

upaya untuk membelajarkan siswa”, yang dijelaskan oleh Uno (2008: 2) “istilah

pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai

upaya untuk membelajarkan siswa”. Pembelajaran juga didefinisikan oleh

Jogiyanto (2007: 12) seperti berikut ini:

Page 25: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

11

“sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dan karakteristik-

karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan

berdasarkan kecendrungan-kecendrungan reaksi asli, kematangan,

atau perubahan-perubahan sementara dari organisme”.

Dari berbagai macam referensi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk merubah suatu

individu atau kelompok menjadi lebih baik dari sebelumnya atau sesuai dengan

tujuan yang telah ditentukan pada awal kegiatan.

2. Hasil Belajar

Menurut Rifa’i dan Anni (2012: 69) “hasil belajar merupakan perubahaan

perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.

Perolehan aspek-aspek tersebut, tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta

didik”. Sedangkan menurut Bloom dalam Sudjana (2009: 22) “secara garis besar

membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu : 1) Ranah kognitif, 2) Ranah

afektif, dan 3) Ranah Psikomotorik”.

Dari pendapat tersebut disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

kemampuan yang diperoleh dan dimiliki siswa setelah melakukan proses

pembelajaran berupa ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar siswa

yang dibahas pada penelitian ini adalah pada ranah kognitif. Hasil belajar pada

ranah kognitif ini menurut Bloom dalam Rifa’i dan Anni (2011: 70-71) meliputi:

“Pengetahuan, sebagai perilaku untuk mengingat atau mengenali informasi yang telah dipelajari sebelumnya; Pemahaman, sebagai

kemampuan memperoleh makna dari materi yang diajarkan;

Penetapan, kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari di

dalam situasi baru dan kongkrit; Analisis, kemampuan memecahkan

materi di dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur

organisasinya; Sintesis, Kemampuan menggabungkan bagian-bagian

dalam rangka membentuk struktur yang baru; Penilaian, mengacu

Page 26: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

12

pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi, untuk

tujuan tertentu”.

Hasil belajar dapat diperoleh dari evaluasi yang meliputi pengukuran dan

penilaian seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2013: 3) “mengukur adalah

membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran. Menilai adalah mengambil suatu

keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Mengadakan evaluasi meliputi

dua langkah, yakni mengukur dan menilai”. Sedangkan menurut Rifa’i dan Anni

(2012: 217) “evaluasi dipandang sebagai proses pengukuran terhadap suatu

karakteristik dan penentuan nilai atau harga suatu objek”. Dalam penelitian ini,

hasil belajar mahasiswa diukur dengan menggunakan alat evaluasi. “Alat bisa juga

disebut dengan instrument. Dengan demikian, alat evaluasi juga dikenal dengan

instrument evaluasi (Arikunto, 2013: 40)”. Instrument yang digunakan untuk

mengukur hasil belajar mahasiswa pada penelitian ini adalah instrument tes pada

ranah kognitif. Dimana cakupan yang diukur adalah ingatan (C1), pemahaman

(C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).

3. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, media memiliki arti sebagai alat

(sarana) komunikasi yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb.).

Menurut Sadiman dkk. (2002: 6) “media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi”. Bahri dan Zain (2002: 137) juga berpendapat

“bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur

Page 27: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

13

pesan guna mencapai tujuan pengajaran”. Sedangkan menurut Suharjana (2009: 3)

“Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara

dalam terjadinya pembelajaran”.

Dari berbagai definisi tentang media tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh pendidik atau

instruktur dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik, agar

seluruh pesan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Sadiman, dkk. (2002: 16-17) menjelaskan tentang kegunaan dari media

secara umum sebagai berikut:

“1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verlbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). 2) Mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. 3) Dengan menggunakan

media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif

anak didik seperti berikut: a) Menimbulkan kegairahan belajar. b)

Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingakungan dan kenyataan. c) Memungkinkan anak didi

belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. 4) Dengan

sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan

pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi

pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan

banyak mengalami kesulitan bila mana semuanya itu harus diatasi

sendiri”.

Menurut Sutirman (2013: 17) “secara umum, media pembelajaran

bermanfaat untuk memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud

membantu siswa belajar secara optimal”. Berdasarkan dari berbagai sumber, maka

dapat disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran adalah perantara yang

digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan-pesan materi pembelajaran.

Page 28: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

14

c. Macam-Macam Media Pembelajaran

Media diklasifikasikan menjadi berbagai macam, tergantung dari kriteria

pembagiannya, berikut menurut Seels & Gaslow dalam Arsyad (2011:33) “dilihat

dari segi perkembangan teknologi media pembelajaran dikategorikan menjadi dua

kategori luas, yaitu media tradisional (visual diam yang diproyeksikan, visual tak

diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis, cetak, permainan,

realia) dan media teknologi mutakhir (media berbasis telekomunikasi dan berbasis

mikroskopis)”. Sedangkan menurut Bahri dan Zain (2006:124) dilihat dari

jenisnya, media dibagi ke dalam: a) Media auditif adalah media yang hanya

mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, dan

piringan hitam, b) media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra

penglihatan, c) media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan

gambar. Dari pendapat tersebut, disimpulkan bahwa alat peraga merupakan bagian

dari media pembelajaran.

d. Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan media menurut Sadiman dkk. (2002: 82) “1) bermaksud

mendemonstrasikannya, 2) merasa sudah akrab dengan media tersebut, 3) ingin

memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit, dan 4) merasa bahwa

media dapat berbuat lebih dari yang dilakukan”. Sedangkan menurut Rumampuk

(1988:19) yaitu :

“1) Harus diketahui dengan jelas media itu di pilih untuk tujuan apa. 2)

Pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata atas

kesenangan guru atau sekedar selingan atau hiburan. 3) Tidak ada

satupun media yang dipakai untuk semua tujuan. Tiap media memiliki

kelebihan dan kekurangan. 4) Pemilihan media hendaknya disesuaikan

dengan metode mengajar yang digunakan, materi pelajaran. 5)

Page 29: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

15

Mengenali ciri-ciri media. 6) Pemilihan media supaya disesuaikan

dengan kondisi fisik lingkungan. 7) Pemilihan media juga harus

didasarkan pada kemampuan dan pola belajar siswa”.

Menurut Gerlach dkk. (1980: 251) “to carry out the media selection rule, a

four step process is recommended: 1) Write an objective. 2) Determine the

domain in which the objective can be classified: cognitive, affective, psychomotor.

3) Select an appropriate strategy within the domain determined in step 2. 4) Select

appropriate media”. Dalam pemilihan media, terdapat empat langkah yang

dianjurkan yaitu: 1) menulis tujuan. 2) menentukan ranah tujuan yang

diklasifikasikan: kognitif, afektif, dan psikomotor. 3) memilih strategi yang tepat

dalam ranah yang ditentukan pada langkah 2. 4) memilih media yang tepat.

Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam pemilihan media adalah:1) Tujuan dari media tersebut. 2)

Media digunakan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. 3) Dapat mencapai

ranah tujuan yang telah ditetapkan. 4) Pemilihan media yang sesuai dengan

kondisi fisik lingkungan.

4. Alat Peraga

a. Pengertian Alat Peraga

Estiningsih dalam Suharjana (2009 : 3) menyatakan bahwa “alat peraga

merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri

dari konsep yang dipelajari”. Menurut Saleh dkk (2015: 8) menyatakan bahwa

“Alat peraga adalah salah satu media pembelajaran yang merupakan bentuk

penggambaran mekanisme kerja suatu benda”. Sedangkan Widiyatmoko dan

Pamelasari (2012: 52) menyatakan bahwa “Alat peraga didefinisikan sebagai alat

Page 30: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

16

bantu untuk mendidik atau mengajar supaya konsep yang diajarkan guru mudah

dimengerti oleh siswa dan menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran yang

dibuat oleh guru atau siswa dari bahan sederhana yang mudah didapat dari

lingkungan sekitar”.

Berdasarkan pendapat ahli tentang pengertian alat peraga tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah segala sesuatu (benda yang dapat

dilihat) yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari

dan dirancang untuk digunakan dalam kegiatan belajar yang berguna agar bahan

pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami siswa.

b. Fungsi Alat Peraga

Alat peraga memiliki fungsi terhadap proses pembelajaran. Menurut Saleh

dkk (2015: 8) menjelaskan bahwa fungsi dari alat peraga dalam proses belajar

mengajar. fungsi-fungsi tersebut adalah :

“Alat peraga memiliki fungsi untuk memperagakan peristiwa, kegiatan,

fenomena, atau mekanisme kerja suatu benda. Alat peraga dapat

memuat ciri dan bentuk dari konsep materi ajar yang digunakan untuk

memperagakan materi yang berupa penggambaran mekanisasi,

peristiwa dan kegiatan sehingga materi bisa lebih mudah dipahami

oleh siswa. Selain itu, alat peraga dapat membuat interaksi antara

siswa selama pembelajaran, karena ikut menjelaskan ulang materi

dengan menggunakan media sehingga lebih dipahami”.

Selain dari fungsi di atas, Widiyatmoko dan Pamelasari (2012: 52)

mengatakan bahwa alat peraga dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi

sebagai berikut:

“Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan

fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas

siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan

menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa alat peraga merupakan wahana penyalur pesan

Page 31: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

17

atau informasi belajar. Melalui konsep yang semakin mantap itu,

fungsi alat peraga dalam proses pembelajaran tidak hanya sekedar alat

bantu guru melainkan pembawa pesan dari apa yang disampaikan oleh

guru kepada siswanya sesuai kebutuhan.”.

Menurut Suharjana (2009: 3) “fungsi utama dari alat peraga adalah untuk

membantu menanamkan atau mengembangkan konsep yang abstrak, agar siswa

mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut”. Dengan melihat,

meraba dan memanipulasi obyek atau alat peraga maka siswa mengalami

pengalaman-pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti dari suatu konsep.

Pendapat di atas menunjukan bahwa alat peraga berfungsi untuk

membantu menumbuhkan minat dan usaha siswa serta kemampuan berpikir

teratur karena melalui alat peraga, guru berusaha menyajikan konsep-konsep yang

semula abstrak agar menjadi konkrit dan mudah dipahami oleh siswa. Dengan

demikian, alat peraga dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran,

memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar, memberikan siswa

pengalaman nyata serta dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada

setiap siswa. Dengan menggunakan alat peraga, siswa dapat meningkatkan

pemahaman materi yang didapatkannya, sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar yang dicapainya.

5. Diferensial

a. Definisi dan Fungsi Diferensial

Diferensial merupakan salah satu komponen pada sistem pemindah tenaga

yang digunakan untuk mendeferensiasi atau membedakan putaran roda kiri dan

kanan pada setiap kondisi yang dibutuhkan kendaraan. Menurut Genta dan

Morello (2009:505) “Diferensial adalah mekanisme yang memungkinkan torsi

Page 32: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

18

dari poros input dibagi menjadi dua bagian yang telah ditentukan, yang mengalir

melalui dua poros output, rasio torsi independen dari rasio kecepatan poros yang

sama.”

Berdasarkan pada fungsi dari diferensial yang dijelaskan oleh Boentarto

(1992: 81) bahwa:

“Diferensial berfungsi untuk mengatur putaran roda belakang sebelah kiri dan kanan pada saat membelok. Putaran kedua roda belakang

pada saat membelok harus berbeda jumlah putaran persatuan

waktunya. Roda sebelah luar harus berputar lebih banyak atau lebih

cepat dari pada roda sebelah dalam. Perbedaan putaran kedua roda

belakang tersebut juga akan terjadi apabila diameter kedua roda tidak

sama akibat terjadinya keausan dan keadaan permukaan jalan yang

berbeda untuk masing-masing roda.”

Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa diferensial

merupakan penengah dari roda kanan dan kiri pada kendaraan supaya putaran

pada roda kanan dan kiri dapat dibedakan sesuai dengan kondisi dari kendaraan.

Seperti yang dinyatakan oleh Owen (2011: 353) “misalnya, jika salah satu bagian

dalam memperlambat lima RPM, maka yang luar harus mempercepat lima RPM”.

Begitu juga seterusnya, jika salah satu roda kanan atau kiri berputar

memperlambat sepuluh RPM, maka yang satunya harus berputar mempercepat

sepuluh RPM. Owen (2011: 352) juga menjelaskan “arah putaran dari mesin yang

segaris lurus dirubah dengan arah 90 derajat oleh gigi matahari yang bekerja pada

gigi korona untuk mengoperasikan gigi samping dan roda gigi pinion”.

Page 33: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

19

Gambar 1. Fungsi diferensial

b. Konstruksi dan Fungsi Komponen

Konstruksi diferensial secara keseluruhan yang mencakup Differential

gear dan Final drive dijelaskan oleh Genta dan Morello (2009:505) sebagai

berikut:

“On rear wheel driven cars final drives carry out the task of rotating the driveline axis 90 deg, from the longitudinal gearbox center line, to the transversal axle center line. In the cross section of this subsystem is shown. Center line rotation and speed reduction are achieved through a pair of bevel gears with spiral teeth; the wheel is bolted to a hub in order to allow the easy adaptation of the same production line to different final transmission ratios. Shafts are supported by bevel roller bearings, because the axial thrust is relevant. The differential train is made with straight teeth bevel gears, because their rotation is not continuous and their speed is low. Planetary wheels are fixed to half axles through splines, while satellites are idle on a short shaft fixed to a carrier through a pin; the bevel gear wheel of the final drive is bolted onto this carrier”.

Diferensial pada kendaraan penggerak belakang merubah garis putaran

poros propeller sebesar 900 dengan pengurangan kecepatan yang tinggi maka

Page 34: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

20

diperlukan gigi sepial pada final drive. Sedangkan roda gigi pada differential gear

tidak selamanya berputar, differential pinion dan roda gigi samping hanya akan

berputar ketika kendaraan bergerak belok dan saat salah satu roda terjadi slip

sehingga roda gigi pada differential gear hanya menggunakan roda gigi lurus.

Konstruksi diferensial secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 2. Konstruksi Diferensial (Genta dan Morello, 2009:505)

Pada training manual (1995) diferensial terdiri dari final gear yang

merupakan final reduction putaran poros engkol setelah dirubah oleh transmisi

selanjutnya diperkecil oleh final gear untuk memperoleh momen yang besar, dan

diferensial gear yang merupakan susunan roda gigi diferensial dibuat untuk

menghasilkan kecepatan putaran roda sebelah dalam berbeda dengan kecepatan

putaran roda sebelah luar pada saat kendaraan berganti arah sehingga roda tidak

akan slip.

Page 35: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

21

Gambar 3. Diferensial (Training manual, 1995)

1) Penggerak Akhir (Final Gear)

Final gear diferensial terdiri dari drive pinion dan ring gear. Tipe helical

gear dipasang pada kendaraan penggerak roda depan, dan tipe hypoid bevel gear

pada kendaraan penggerak roda belakang (Training manual, 1995).

a) Hypoid Bevel Gear

Drive pinion terpasang offset dengan garis tengah ring gear seperti

diperlihatkan pada gambar di bawah. Perbandingan persinggungan roda-roda

giginya besar dan bekerja dengan sangat halus. Selama roda-roda gigi berkaitan

satu sama lainnya, tipe hypoid bevel gear harus dilumasi dengan oli hypoid gear

yang memiliki oli film yang kuat (Training manual, 1995).

Final gear

Front

Differential gear

Page 36: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

22

Gambar 4. Hypoid Bevel Gear (Training manual, 1995)

b) Helical Gear

Tidak seperti hypoid gear, untuk menghasilkan puntiran, gigi helical gear

drive pinion selalu bersinggungan dengan gigi ring gear pada lokasi yang sama

tanpa ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab itu bunyi dan getaran yang

timbul sangat kecil, dan momen dapat dipindahkan dengan lembut.

Gambar 5. Helical Gear (Training manual, 1995)

2) Roda Gigi Diferensial (Diferensial Gear)

Roda kanan dan kiri tidak selalu berputar pada kecepatan yang sama

disebabkan keadaan jalan, terutama pada saat membelok. Untuk tujuan ini

diperlukan roda gigi diferensial yang dapat memutarkan roda-roda pada kecepatan

Page 37: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

23

yang berbeda (Training manual, 1995). Komponen diferensial gear dijelaskan

pada gambar 6.

Gambar 6. Komponen Diferensial (Naunheimer, 2011: 555)

Naunheimer (2011: 555) menjelaskan komponen diferensial pada gambar

adalah 1) bevel axle drive, 2) differential cage, 3) differential bevel gear, 4) axle

bevel gear, 5) differential shaft, 6) axle shafts. Gagasan lain menyatakan bahwa

bevel axle drive disebut juga dengan drive pinion, differential bevel gear disebut

juga dengan differential pinion, dan bevel axle drive disebut juga dengan side gear

seperti pada gambar 7.

Gambar 7. Differential Gear (Training manual, 1995)

Page 38: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

24

Seperti yang diperlihatkan pada gambar 5. Differential pinion dan roda

gigi samping terletak di dalam rumah diferensial atau rangka diferensial yang

menjadi satu dengan ring gear. Bila rumah diferensial berputar, differential pinion

yang terikat pada rumah diferensial melalui poros pinion diferensial ikut berputar

menyebabkan roda gigi samping berputar (Training manual, 1995).

c. Prinsip Kerja Diferensial Gear

Penjelasan prinsip kerja diferensial berdasarkan pada tiap-tiap kondisi

kendaraan adalah sebagai berikut:

1) Saat Kendaraan Bergerak Lurus

Gambar 8. Prinsip kerja saat bergerak lurus (Training manual, 1995)

Bila kedua rack diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke

atas akan menyebabkan kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama Karena

tahanan sama dan pinion gear tidak berputar (Training manual, 1995).

Page 39: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

25

2) Saat Kendaraan Berbelok

Gambar 9. Prinsip kerja saat berbelok (Training manual, 1995)

Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan

shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rack yang

mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan. Dan ini

mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat (Training

manual, 1995).

d. Cara Kerja Diferensial

1) Kendaraan Bergerak Lurus

Gambar 10. Cara kerja saat bergerak lurus (Training manual, 1995)

Page 40: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

26

Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential

case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion

gear memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama karena tahanan

roda kiri dan kanan sama, sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan

sama (Training manual, 1995).

2) Kendaraan Belok Kanan

Gambar 11. Saat belok kanan (Training manual, 1995)

Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential

case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion

gear memutarkan side gear kiri mengitari side gear kanan karena tahanan roda

kanan lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kiri lebih besar dari roda

kanan (Training manual, 1995).

3) Belok Kiri

Gambar 12. Saat belok kiri (Training manual, 1995)

Page 41: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

27

Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential

case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion

gear memutarkan side gear kanan mengitari side gear kiri karena tahanan roda kiri

lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri

(Training manual, 1995).

4) Salah Satu Roda Masuk Lumpur / Selip

Saat salah satu roda masuk lumpur maka roda yang masuk lumpur tersebut

mempunyai tahanan yang kecil, dan menyebabkan sulitnya mengeluarkan roda

dari lumpur (Training manual, 1995).

6. Alat Peraga Miniatur Diferensial

Alat peraga miniatur merupakan pengembangan dari alat peraga

pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pengembangan ini

dilakukan, karena menurut Arsyad (1998:111) “Bentuk yang aneh dan asing bagi

siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian.” Sehingga pengembangan dari

alat peraga ini dilakukan agar dapat lebih merangsang atau membangkitkan minat

dan perhatian siswa pada proses pembelajaran, yang diharapkan dapat turut serta

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia miniatur adalah tiruan sesuatu

dalam skala yang diperkecil. Sehingga alat peraga miniatur diferensial adalah alat

peraga yang menyajikan bentuk diferensial sesungguhnya dengan skala yang

diperkecil. Material pada alat peraga diferensial tidak menggunakan logam tetapi

menggunakan resin pada komponen yang memiliki sumbu seperti roda gigi

ataupun poros dan juga rumah diferensial, menggunakan sepon pada komponen

Page 42: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

28

yang berkontak langsung dengan pengguna ketika diperagakan. Desain alat peraga

miniatur diferensial dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 13. Alat Peraga Miniatur Diferensial

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan yang menjadi rujukan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Menurut Febrianto dan Supraptono (2013:38) Ada perbedaan signifikan

rata-rata hasil belajar siswa pada materi diferensial antara kelompok eksperimen

menggunakan peraga diferensial dengan kelompok kontrol. Hasil belajar siswa

pada kelompok kontrol meningkat sebesar 35,6%.

Menurut Mujianto dan Suwahyo (2011:75) Ada peningkatan hasil belajar

mahasiswa sebelum menggunakan peraga dengan setelah menggunakan peraga

pada Mahasiswa D3 Otomotif Jurusan Teknik Mesin UNNES. Peningkatan hasil

belajar mahasiswa sebesar 47,72%.

Page 43: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

29

Menurut Rohadi dan Pramono (2011: 81) hasil penelitian menunjukkan

pembelajaran menggunakan media benda sebenarnya memberikan peningkatan

hasil belajar yang signifikan. Peningkatan hasil belajar sebesar 6,12%.

Menurut Laksono dkk. (2015: 495) hasil penelitian menunjukkan

pembelajaran menggunakan alat peraga tutorial berkonsep transparan pada

kompetensi hidrolik memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan

sebesar 89%.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang relevan tersebut membuktikan

bahwa penggunaan alat peraga benda sebenarnya dapat meningkatkan hasil

belajar mahasiswa khusunya pada materi chasis dan pemindah daya. Hal tersebut

akan mendasari untuk mengembangkan alat miniatur diferensial pada matakuliah

teori chasis dan pemindah daya.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Dalam proses pembelajaran memahami prinsip kerja diferensial pada mata

kuliah Teori Chasis dan Pemindah daya membutuhkan alat peraga yang mampu

menyampaikan pesan-pesan materi dengan baik. Dari hasil angket menunjukkan

5% mahasiswa “cukup setuju”, 65% “setuju”, dan 30% “sangat setuju” jika

mahasiswa sulit memahami kerja suatu sistem bila tidak melihat pada kondisi

yang riil. 10% mahasiswa “setuju” dan 90% “sangat setuju” bahwa media

pembelajaran memiliki peran penting dalam proses pembelajaran teori chasis dan

pemindah daya. 5% mahasiswa “cukup setuju”, 35% “setuju”, dan 60% “sangat

setuju” bila meteri kuliah teori chasis dan pemindah daya divisualisasikan dengan

alat peraga yang kontekstual dan tiga dimensi. 45% mahasiswa “kurang setuju”

Page 44: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

30

dan 15% “sangat kurang setuju” bahwa media pembelajaran yang ada sudah

cukup mendukung proses perkuliahan. Hal tersebut membuktikan bahwa alat

peraga yang digunakan pada mata kuliah teori chasis dan pemindah daya belum

optimal dalam membantu mahasiswa untuk memahami materi.

Media pembelajaran yang selama ini digunakan adalah dengan

menggunakan media film dan animasi. Adapun alat peraga yang digunakan adalah

alat peraga yang dibuat dari benda sesungguhnya. Berdasarkan dari kekurangan

dari alat peraga yang terbuat dari benda sesungguhnya seperti yang dibahas pada

latar belakang masalah, dibutuhkan suatu inovasi yang dapat mengatasi

kekurangan-kekurangan pada alat peraga yang terbuat dari benda sesungguhnya.

Mahasiswa akan tertarik pada alat peraga yang dapat menyampaikan seluruh

materi pembelajaran dengan jelas akan tetapi tidak membosankan dan mengurangi

pesan-pesan dari materi yang disampaikan. Material dari diferensial dan

penggerak akhir seperti roda gigi dan komponen lainnya jika digantikan dengan

resin dan nilon akan memiliki warna tanpa harus melapisinya. Material tersebut

dibentuk menyerupai diferensial dan penggerak akhir dengan bentuk tiga dimensi

serta dapat dioperasikan seperti benda sesungguhnya, dan dengan ukuran dimensi

yang diperkecil sehingga mudah dalam pengoperasiannya. Bila konsep tersebut

diwujudkan dalam alat peraga, maka akan menjadi alat peraga miniatur

diferensial. Dengan konsep tersebut, maka alat peraga dapat menunjukkan

komponen-komponen dari diferensial dengan jelas, menunjukkan cara kerja

penggerak akhir dan diferensial gear, serta menunjukkan pengaruh dari backlash

terhadap kerja diferensial.

Page 45: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

31

Miniatur diferensial diharapkan dapat menjadi alat peraga dalam

memahami diferensial dan penggerak akhir pada mata kuliah teori chasis dan

pemindah daya di dalam kelas. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, miniatur

adalah tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil. Sehingga dengan alat peraga

miniatur diferensial yang merupakan tiruan dari diferensial dengan skala yang

diperkecil akan tetapi tidak mengurangi informasi materi yang diberikan,

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Untuk lebih jelasnya,

kerangka berfikir pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 14. Kerangka Berfikir

Hasil belajar

Mampu menunjukkan cara kerja diferensial secara

riil ketika berjalan

Mampu menunjukkan pengaruh trouble

shooting pada kerja

Mampu menunjukkan bentuk fisik

diferensial secara

Mampu menunjukkan komponen-komponen

diferensial dengan

Alat Peraga Miniatur

Perlu adanya alat peraga yang mampu memvisualisasikan

d k t k t l d ti di i

Konsep dan materi sulit Media pembelajaran kurang

Mata Kuliah Teori Chasis dan Pemindah

Page 46: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

32

D. Pertanyaan Penelitian

1. Alat peraga miniatur diferensial pada kompetensi dasar memahami prinsip

kerja diferensial layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata

kuliah Teori Chasis dan Pemindah Daya.

2. Ada peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah menggunakan alat peraga

miniatur diferensial pada mata kuliah teori chasis dan pemindah daya.

Page 47: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

71

BAB V

PENUTUP

E. Simpulan tentang Produk

1. Pengembangan alat peraga miniatur diferensial dikembangkan berdasarkan

bentuk asli diferensial yang disederhanakan, tetapi tidak mengurangi pesan-

pesan materi pembelajaran yang terkandung di dalamnya.

2. Berdasarkan hasil validasi ahli dari keempat ahli, menunjukkan 84,09%

sehingga memenuhi kategori sangat layak. Alat peraga miniatur diferensial

sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran teori chasis dan

pemindah daya.

3. Alat peraga miniatur diferensial mampu meningkatkan hasil belajar

mahasiswa. Adapun peningkatan hasil belajar mahasiswa sebesar 37,1%,

dengan rata-rata skor pre test 43.1 dan rata-rata post test 59,1. Peningkatan

tersebut bila diinterpretasikan dalam nilai gain, maka termasuk dalam kriteria

sedang.

F. Saran

1. Alat peraga miniatur diferensial yang telah teruji kelayakannya, dapat

digunakan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi sistem

diferensial.

Page 48: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

72

2. Alat peraga miniatur diferensial dapat digunakan oleh pendidik dalam

mendemonstrasikan materi sistem diferensial, dapat pula digunakan oleh

peserta didik untuk mempresentasikan materi sistem diferensial.

3. Penggunaan alat peraga miniatur diferensial akan lebih baik jika setiap

peserta didik memiliki kesempatan untuk memperagakan atau bahkan

mendemonstrasikan kerja diferensial di depan kelas.

4. Peningkatan hasil belajar akan lebih baik jika dalam proses pembelajaran

peserta didik dibentuk dalam kelompok kecil untuk berdiskusi dengan

bantuan alat peraga miniatur diferensial.

5. Alat peraga miniatur diferensial dapat dijadikan penuntun peserta didik

sebelum melakukan praktikum di laboratorium.

Page 49: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

73

Daftar Pustaka

Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi kedua). Jakarta :

Bumi Aksara.

Arsyad, A. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Bahri, S. dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Boentarto. 1992. Cara Pemeriksaan, Penyetelan, dan Perawatan Chasis Mobil. Yogyakarta: Andi Offset.

Dalyono, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Febrianto, R dan Supraptono. 2013. Meningkatkan Kompetensi Pemahaman

Diferensial dengan Peraga Diferensial Light Emiting Diode (LED). Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 13/1: 38.

Genta, G. dan Morello, L. 2009. The Automotive Chassis (Vol:1). Springer

Science

Gerlach, dkk. 1980. Teaching and Media A Systematic Approach. Englewood

Cliffs: Prentice Hall, INC.

Hamdani. 2011. Strategi belajar Mengajar. Bandung : pustaka Setia.

Jogiyanto. 2007. Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus (Edisi 2). Yogyakarta: Andi Offset.

Laksono, dkk. 2015. Tutorial Props Using Transparent Concept for Improving

Student Competence in Understanding Hydraulic System. Procedia Manufacturing, 1/2: 495

Mujianto. dan Suwahyo. 2011. Penerapan Peraga untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Kompetensi Electric Power Steering pada Mahasiswa D3 Otomotif.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 11/1: 75.

Naunheimer, H. dkk. 2011. Automotive Transmissions Fundamentals, Slection, Design and Application (Edisi Kedua). Londin: Springer.

Owen, C. 2011. Basic Automotive Service and Systems (Edisi 4). Delmar:

chengage learning.

Page 50: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

Rifai, A. & Anni Catharina, T. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas

Negeri Semarang Press

Rohadi. dan Pramono. 2011. Penerapan Media Benda Sebenarnya pada Mata

Kuliah Motor Diesel. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 11/1:81.

Rumampuk, D. 1988. Media instruksional IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Sadiman, a. dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Saleh H. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar

Siswa pada Materi Sistem Peredaran Darah Kelas VIII SMP Negeri 2

Bulukamba. Jurnal Sainsmart, 4/1:7-13.

Sardiman. 2008. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tatsito.

Sudjana N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Suharjana, A. 2009. Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPPTK. Matematika.

Sundayana, R. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif (Edisi Pertama).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Thiagarajan, Sivasailam, Dorothy S. Semmel, Melvyn I. Semmel. 1974.

Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. Bloomington: Indiana University. copyright act.

Thonthowi, A. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Training manual. 1995. New Step 1 Training Manual. PT. Toyota-Astra Motor.

Uno, H. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 51: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MINIATUR DIFERENSIAL …lib.unnes.ac.id/30990/1/5202413078.pdf · vii 8. Semua pihak yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi yang tak bisa disebutkan

Widiyatmoko, A. dan Pamelasari. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek untuk

Mengembangkan Alat Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas

Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1/1:51-56.

Yudhawati, R dan Haryanto, D. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prestasi

Pustaka.