pengembangan

5
PENGEMBANGAN & PENGELOLAAN TAMBANG BATUBARA PENGEMBANGAN & PENGELOLAAN TAMBANG BATUBARA

Upload: made-ayu

Post on 11-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN & PENGELOLAAN TAMBANG BATUBARAKONSORSIUM PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA

KUTAI KERTANEGARA

I. SEKILAS MENGENAI BATUBARA

Batubaramerupakan salah satu mineral endapangeologiyang terbentuk selama jutaan tahun, sering dikatakan batubara merupakan fosil kayu dari pohon-pohon hutan yang tumbuh pada jaman pra sejarah, bersifat endapan keras yang membentang membentuk pola terusan pada lapisan bumi (lebih lanjut dapat dipelajari melalui buku buku tentang geologi). Batubara menjadi salah satu sumber energy bagi manusia dikarenakan kandungan mineral energy yang dihasilkan sangat besar, yang diukur dengan satuan kalori GCV (Gross Calorific Value), semakin padat dan pekat batubara semakin besar pula kadar kalori/ panas yang dihasilkan.

Nilai mineral lainnya yang biasa diukur dalam kadarnya adalah :Vollatile Matter (zat terbang yang mengurangi kadar pada saat batubara digunakan/dibakar),Inherent Moisture(kelembaban alami),Total Moisture(total kelembaban setelah ditambang),Ash(kadar debu/kotoran yg melekat),Fixed Carbon(kadar zat karbon),Total Sulphur, danHardgrove Grindability Index(tingkat kepadatan kerasnya batubara dalam upaya crushing/penghalusan).

Batubara banyak digunakan sebagai sumber energy dan pembakaran tungku pabrikasi, pembangkit listrik tenaga uap, pabrikasi semen, pabrikasi baja,pabrikasi accu dll. bahkan batubara yang sudah diolah menjadi briket dapat digunakan dalam kegiatan memasak keluarga.

Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil batubara terbesar, total nilai ekspor batubara 70% dibanding dengan 30% konsumsi dalam negeri (2008), fluktuasi harga batubara mengikuti kisaran harga minyak mentah dunia,dan potensi cadangan batubara Indonesia masih terukur untuk 30-70 tahun kedepan.

II. PROFILE KONSORSIUM PENAMBANG BATUBARA KUKARKonsorsium Perusahaan Tambang Batubara Kukar merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam Sektor Pertambangan Batubara. Konsorsium Perusahaan Tambang Batubara Kukar telah mengambil langkah manajemen dalam membantu ekonomi makro Indonesia. Dengan cara:

1. Memanfaatkan Sumber Daya Alam

2. Mempertahankan pangsa pasar yang ada.3. Melakukan penetrasi pasar untuk dapat meningkatkan daya jual.

4. Melakukan efisiensi pada poduksi maupun administrasi.

5. Memonitor dan menganalisa faktor eksternal dan internal dalam pengelolaan resiko bisnis6. Melakukan penanganan manajeial secara efektif.

Proposal kerjasama ini ditawarkan sebagai langkah untuk menciptakan value added hasil penambangan batuan Batubara lainnya yang selama ini dilakukan. Dalam hal ini Konsorsium Perusahaan Tambang Batubara Kukar bekerjasama dengan penambang yang telah bertahun-tahun melakukan tambang rakyat secara manual di Kalimantan Timur.

III. SKEMA PEMASARAN BATUBARAKonsorsium Perusahaan Tambang Batubara Kukar adalah perusahaanprofit oriented dari kumpulan perusahaan tambang, yang mana perusahaan-perusahaan tambang ini mempunyai Kuasa Pertambangan (KP) yang masih berlaku.

Kuasa Pertambangan dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan kepada Kepala Daerah cq Mentamben, dengan syarat memiliki areal yang telah dikuasai untuk ditambang secara permanen/profit sharingdengan pemilik tanah.

Tingkatan mendapatkan Kuasa Pertambangan :

1. Mengajukan izin survey lahan yang akan ditambang kepada Kepala Daerah

2. Melakukan survey dan pemetaan geologis pada lahan

3. Berdasarkan hasil survey, mengajukan izin Eksplorasi lahan

4. Mendapatkan Kuasa Pertambangan Eksplorasi (bulk sampling > 100rbMetric Ton), maksudnya setelah berhasil menambang sebanyak 100rb MT baru boleh mengajukan izin berikutnya

5. Mengajukan izin Kuasa Pertambangan Eksploitasi

6. Setelah mendapatkan KP Eksploitasi, P.Tambang bebas beroperasi

7. Tidak ketinggalan mengurus KP Penjualan dan KP Pengangkutan.

8. Bebas beroperasi dalam artian P.Tambang tsb berhak menggarap sendiri lahannya atau di sub kontrakkan kepada Perusahaan Kontraktor tambang. Atau P.Tambang tsb boleh memecah kavling area tambangnya dan kemudian memberikan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada perusahaan-perusahaan lain yang lebih kecil. Kesepakatan dapat berupa Profit sharing dari penerima SPK kepada pemberi SPK.IV. PORSI DARI BUYERBuyer dalam hal ini mendapatkan porsi dalam hal pemasaran hasil tambang, kekuatan jaringan dan basic badan hukum yang available adalah modal dan aset liabilitas dalam mencari keuntungan. Banyaknya permintaan akan kebutuhan batubara menjadi peluang untuk hal tersebut sehingga banyak terjalin kerjasama antara perusahaan tambang yang menjadi back up dari sebuah perusahaan trading.

Proses-Proses skema pertambangan batubara,dapat diuraikan sbb:

Progress1 :Proses penambangan batubara, trucking membawa hasil ke stockpile

Progress 2 :Penumpukan di stockpile, batubara mengalami proses crushing (dihaluskan)

Progress 3 :Batubara dibawa ke Loading Port(pelabuhan) Tongkang (Tugboat Barge). max capacity

8000MT (tongkang 300feet) , min capacity : 4000 MT (tongkang 270feet)

Progress 4 :Batubara dialihkan ke Mother Vessel (Tangker). Min : 40.000 MT max : 60-80.000MT

Hal yang sering menjadi pertanyaan dari pihak calon pembeli pada saat meeting adalah :1. Berapa banyak kemampuan produksi batubara yang dapat kita kirimkan (misal: 4 tongkang/bln)

2. Certificate of Original / Surat Keterangan Asal Barang (CoA/SKAB). Merupakan bukti legalnya batubara itu dari tambang mana ia berasal.

3. Lab.Specification, merupakan bukti hasil laboratorium menyangkut kandungan mineral batubara yang kitatawarkan

4. Cargo Manifest / Bill of Lading, merupakan pernyataan berat dan nota sandar tongkang sebagai bukti Kita pernah melakukan pengiriman batubara kepada konsumen lain sebelumnya.

5. Sistem pembayaran yang disepakati, hal ini sangat penting untuk dinegoisasikan karena pada kapasitas sebagai perusahaan trading kita memerlukan modal paling sedikit 50% dari keseluruhan jumlah biaya pembelian batubara ke perusahaan tambang, sehingga biasanya diterapkan pola pembayaran 5-4-1 / 4-4-2 kepada buyer sebagaimana perusahaan tambang menerapkannya kepada perusahaan trading yang membeli batubara dari mereka. Pola itu merupakan persentase jumlah total dana yang harus dibayarkan dari jumlah harga keseluruhan secara bertahap.

Sehingga biasanya pembayaran dilakukan : 50% pada saat penandatanganan kontrak, 40% pada saat batubara telah selesai dimuat keatas tongkang, dan sisanya 10% pada saat surat2 pelayaran tongkang sudah selesai dibuat yang berarti tongkang sudah dapat dilayarkan ke tujuan pengiriman,yang mana bisa langsung ke daerah tujuan (misal:Cirebon port) atau menuju anchorage mother vessel ditengah perairan laut dalam (biasanya MV digunakan untuk pengiriman keluar negeri).