pengelompokan sasaran

5
Pengelompokan sasaran-sasaran ini perlu dilakukan agar : 1. Mencegah terjadinya sentralisasi terhadap 1 atau 2 kategori sasaran saja 2. Meyakinkan bahwa instruksi disediakan sebagai persyaratan sasaran-sasaran sebelum mencoba mengajar dengan cara yang lebih rumit. 3. Membuat yakin bahwa instrumen-instrumen yang tepat digunakan untuk mengevaluasi hasil yang diharapkan. Hal ini dikembangakan oleh Kibler pada tahun 1974. Sejumlah pengelompokan sasaran ini telah dikembangan selama 2 (dua) dekade terakhir. Yang tujuannya adalah untuk membentu para pendidik lebih mudah mengorganisir sasaran-sasaran dari pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan sacara sistematis dan masuk akal. Pengelompokan sasaran-sasaran yang terdapat dalam ranah konitif secara detail terdapat dalam beberapa karya Bloom (1956) ” Sebuah taxonomy ditampilkan dalam sasaran-sasaran yang berhubungan dengan pengembangan atau pengenalan ilmu pengetahuan dan peningkatan keahlian-keahlian serta kemampuan intelektual lainnya”. Sasaran umum ada 6 jenis pengelompokan dari sasaran-sasaran tersebut diantaranya adalah : 1. Ilmu pengetahuan 2. Pemahaman

Upload: zikriguci

Post on 26-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelompokan sasaran

Pengelompokan sasaran-sasaran ini perlu dilakukan agar :

1. Mencegah terjadinya sentralisasi terhadap 1 atau 2 kategori sasaran

saja

2. Meyakinkan bahwa instruksi disediakan sebagai persyaratan

sasaran-sasaran sebelum mencoba mengajar dengan cara yang lebih rumit.

3. Membuat yakin bahwa instrumen-instrumen yang tepat digunakan

untuk mengevaluasi hasil yang diharapkan.

Hal ini dikembangakan oleh Kibler pada tahun 1974.

Sejumlah pengelompokan sasaran ini telah dikembangan selama 2 (dua)

dekade terakhir. Yang tujuannya adalah untuk membentu para pendidik lebih

mudah mengorganisir sasaran-sasaran dari pembelajaran sesuai dengan yang

diharapkan sacara sistematis dan masuk akal.

Pengelompokan sasaran-sasaran yang terdapat dalam ranah konitif secara

detail terdapat dalam beberapa karya Bloom (1956) ” Sebuah taxonomy

ditampilkan dalam sasaran-sasaran yang berhubungan dengan pengembangan atau

pengenalan ilmu pengetahuan dan peningkatan keahlian-keahlian serta

kemampuan intelektual lainnya”.

Sasaran umum ada 6 jenis pengelompokan dari sasaran-sasaran tersebut

diantaranya adalah :

1. Ilmu pengetahuan

2. Pemahaman

3. Penerapan

4. Analisis

5. Sistensi

6. Evaluasi

Keenam jenis pengelompokan ini mewakili tingkatan hirarki dari

perbedaan sasaran-sasaran yang terdapat pada ranah kognitif. Para penyusun

kurikulum mungkin akan berpendapat bahwa skema pengelompokan ini sangat

bermanfaat ketika sasaran-sasaran kognitif sedang dipersiapkan, karena tingkatan-

tingkatan taxonominya sangat berkaitan dengan cara dimana sasaran-sasaran

tersebut dirangkai dan diajarkan.

Page 2: Pengelompokan sasaran

Sebuah perusahaan penerbitan lainnya lebih fokus terhadap

pengklasifikasian sasaran yang terdapat pada ranah kognitif (Krathwoh.1964).

Para penulisnya menerapkan sebuah taxonomi untuk sasaran-sasaran adalah ”

Yang lebih menekankan pada kepekaan rasa, emosi atau keinginan untuk

menerima atau menolak”. Krathwoh dan rekan-rekannya, 1964 menyatakan

bahwa ranah afektif ini terdiri dari 5 kelompok besar yaitu :

1. Penerimaan (kehadiran)

2. Pemberian respon

3. Penilaian

4. Pengorganisasian

5. Penampilan

Taxonomi ini juga memberikan perbedaan pada setiap tingkatan dengan

”penerimaan” dari level penting bahwa dan ”penampilan”pada level paling tinggi.

Dengan menggunakan taxonomi ini. Sasaran-sasaran dari ranah afektif mungkin

akan berbeda satu sama lainnya dan secara lebih efektif terhimpun dalam

kurikulum.

Pengelompokan sasaran-sasaran pada psikomotor secara komprihensif

dijelaskan oleh Simpson (1966). Sasaran-sasaran psikomotor lebih ditekankan

pada peran otot, pengawasan mesin, manipulasi/memperbanyak materi atau objek

atau terhadap tindakan yang menuntut kordinasi syaraf dan otot (Krathwoh dkk,

1964).

Dengan demikian pengembangan kemampuan psikomotor tertentu

merupakan bagian yang sangat integral terhadapp sebagian besar kurikulum yang

berlakukan pada pandidikan kejuruan atau teknik dan hal yang sangat penting bagi

para penyusun kurikulum ranah ini. Simpson menjelaskan bahwa terdapat 5 jenis

pengelompokan yang terdapat pada ranah psimotor yaitu :

1. Pemahaman (persepsi)

2. Penyetingan

3. Respon yang terkendali

4. Mekanisme

5. Respon tindakan yang kompleks

Page 3: Pengelompokan sasaran

Mungkin kita akan menemukan kesulitan untuk membedakan antara

beberapa pengelompokan ini namun tersedia banyak kerangka uang dibutuhkan

oleh para penyusun kurikulum.

Cukup menggimbarakan bahwa para penulis skema-skema

pengelompokan yang tersebut diatas semuanya mencatat bahwa sejumlah

pertanyaan mungkin muncul tentang perbedaan yang mendasar antara ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor tersebut.

Simpson memberikan komentar bahwa sksplorasi tentang ranah-ranah

tersebut perlu dibuat sasaran-sasaran yang luas yang mampu mencakup ketiga

ranah tersebut. Kemungkinan ini telah dipelajari dan didokumentasikan oleh

Harmon (1969). Skema klasifikasi Harmon yang telah membuktikan kegunaan

dalam program-program pelatihan kerja yang meliputi 3 kelompok sasaran yaitu

penampilan secara verbal, penampilan fisik dan penampilan yang dilihat dari

sikap seperti yang telah diuraikan pada diagram 7-2 pembagian-pembagian yang

terdapat pada masing-masing kelompok membantu dalam pembedaan antara

sejumlah jenis dan performa sasaran-sasaran Yang mungkin digunakan dalam

kurikulum-kurikulum kejuruan. Harmon juga mengindentifikasikan bahwa

sejumalah performa dari sasaran-sasaran tersebut. Setidaknya berhubungan

dengan 2 atau lebih kategori lainnya. Keunggulan dari skema klasifikasi Harmon

terdapat pada kefleksibelan dari masing-masing kelompok karena kebanyakan

sasaran-sasaran akhir yang terdapat pada kurikulum pendididkan kejuruan

berhubungan dengan lebih dari satu kelompokan tindakan-tindakan jadi hak ini

sering menimbulkan kesulitan untuk mempertimbangkan penerapan satu ranah

saja. Dengan menggunakan mengklasifikasian yang diuraikan pada digram 7-2,

setiap sasaran disusun lebih secara logik dan sistematik, dengan memberikan

pertimbangan-pertimbangan yang sempurna terhadap keruwetan yang terdapat

pada pendidikan kejuruan atau teknik. Jika seandainya hal tersebut digunakan

untuk mengklasifikasikan sebuah sasaran yang berhubunagn dengan penemuan

malfungsi untuk menggambarkan apa yang sebenarnya diperlukan secara kolektif

contoh terdapat pada no. 2.5 (Manampilkan sebuah tindakan yang tepat dalam

situasi pemecahan masalah) dan contoh pada no.3.3. (respon yang diberikan

dengan tanggapan-tanggapan yang terbatas dan terendah dalam situsi sosial). Dan

Page 4: Pengelompokan sasaran

penampilan yang bersifat fisik secara langsung berhubungan dengan penempatan

malfungsi tersebut, sementara penampilan yang berbentuk sikap akan

terasosiasikan dengan praktek-praktek yang aman selama proses pemecahan

masalah walaupun hanya ada satu penjelasan/pengenalan yang telah diberikan

terhadap kasus ini sama halnya yang dilakukan oleh skema-skema

pengklasifikasikan lainnya, namun tidak menyebabkan adanya keragukan dalam

pelaksanaanya dan masing-m,asing klsifikasi tersebut memiliki potensi yang

berbeda dalam membantu pengklasifikasian sasaran-sasaran kurik