pengelolaan limbah laboratorium - … filebahan laporan periodik ke dlh setempat untuk dibandingkan...
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KAB. BANTUL
MEMAHAMI PENGELOLAAN LH Tugas Utama DLH
UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH
LINGKUNGAN HIDUP adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum
PENCEMARAN LINGKUNGAN hidup adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan.
KERUSAKAN LINGKUNGAN hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak
langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang
melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
C ulture
B iotic
A biotic
KONSEP KELESTARIAN LH
Lingkungan Hidup yang
mampu menopang
kehidupan dan
kesejahteraan penghuninya
( dikenal dengan
Daya Tampung dan Daya
dukung LH)
Upaya sistematis dan
terpadu Perlindungan
dan Pengelolaan LH
Mencegah Pencemaran
dan Kerusakan LH
CATATAN
PENCEMARAN LH: terganggunya fungsi fisik, kimia, dan biologi LH
( melampaui Baku Mutu Lingkungan/ standart Normalitas LH )
KERUSAKAN LH : tidak berfungsinya fisik, kimia, dan biologi LH
( melampaui Baku Mutu kerusakan Lingkungan )
Komponen LH
TANTANGAN PENGELOLAAN LH Pembukaan UUD 45
Negara melindungi
tumpah darah dan
mensejahterakan
kepentingan umum Dilaksanakannya
pembangunan untuk
mensejahterakan
masyarakat
Meningkatkatnya
derajat
kesejahteraan
masyarakat
Tiap kegiatan pembangunan
akan menghasilkan limbah /
dampak negatif lain
Yang berpotensi menimbulkan
pencemaran dan kerusakan LH
Muncul ancaman yg dapat
menurunkan derajat
kesejahteraan masyarakat
Perlunya strategi perlindungan
dan pengelolaan LH yang
mampu meminimalkan
dampak negatif dan
mengoptimalkan dampak
positif pembangunan
BAGIAN PERTAMA
LABORATORIUM DAN PENGELOLAAN LIMBAH
FASKES PADA UMUMNYA
PARADIGMA PENGELOLAAN LH PADA FASKES
Kegiatan layanan
kesehatan (Faskes)
ORANG YANG
SEHAT
SEMBUH DARI
SAKIT
ORANG YANG
SAKIT
TERLINDUNG
DARI SAKIT Proses layanan menghasilkan
limbah yang bersifat infeksius
( berpotensi menularkan
penyakit ke lingkungan sekitar)
KONSEP PENGELOLAAN
FASKES yang berfungsi menjaga derajat kesehatan masyarakat memiliki
tanggung jawab mengelola limbahnya agar tidak berdampak negatif bagi
lingkungan sekitarnya (secara tidak sengaja menyebarkan penyakit dari
proses penyembuhan yang dilakukan kepada lingkungan )
MENGENAL SUMBER, JENIS DAN
KARAKTERISTIK LIMBAH
SUMBER PENGHASIL
LIMBAH
Kegiatan layanan
kesehatan (Faskes)
Kegiatan C
Kegiatan B
Kegiatan A
Kegiatan
pemeriksaan
laboratorium
KATA KUNCI
Identifikasi terhadap jenis dan karakteristik limbah serta lokasi kegiatan
penghasil limbah merupakan kunci utama manajemen pengelolaan limbah
JENIS LIMBAH KARAKTERISTIK
LIMBAH
PADAT
& CAIR DOMESTIK
& B3
KEGIATAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Reagen/ bahan
kimia Kegiatan
Pemeriksaan
Laboratorium
Alat kerja
Spuit, glass, pipet dll
Material uji
(larutan tubuh/ organ)
LIMBAH PADAT B3
Alat kerja dan wadah bahan
kimia
LIMBAH CAIR
Campuran reagen dan
material uji
Sistem pengelolaan
limbah cair
Sistem pengelolaan
limbah B3
BAGIAN KEDUA
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR LABORATORIUM
ACUAN ATURAN
• PP 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian
Pencemaran air
• Permen LH No 1 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian
Pencemaran Air
• Perda DIY No 7 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah
• Perbup No 15 Tahun 2015 tentang Izin Pembuangan Air Limbah
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR SECARA UMUM
Limbah
cair faskes IPL Cair
utama
Disalurkan melalui
saluran limbah
menuju badan air/
sungai terdekat
Pengujian kualitas air hasil
olahan IPL Cair pada outlet
secara periodik/ 3 bln
Bahan laporan periodik ke DLH
setempat untuk dibandingkan
dengan baku mutu lingkungan
WAJIB MEMILIKI IJIN
PEMBUANGAN LIMBAH CAIR
IJIN TERBIT JIKA DALAM
3 KURUN PENGUJIAN
KUALITAS HASIL OLAHAN IPL
CAIR DI BAWAH AMBANG
BATAS BAKU MUTU
BAKU MUTU LINGKUNGAN Perda DIY no 7 th 2016
PROBLEMATIKA PENGELOLAAN LIMBAH
LABORATORIUM
Kandungan Limbah
cair faskes
Potensial Infeksius
Kandungan
suspensi terlarut
krn reaksi reagen
dengan material uji
Memperberat proses
pengelolaan aspek
microbiologi
Memperberat proses
pengelolaan aspek
fisik Kimia
DAMPAK
Tidak
terpenuhinya
baku mutu
Dampak jika limbah lab langsung dibuang
ke IPL Cair utama tanpa pretreatment
Langkah Pretreatment sebelum dibuang ke IPLC Utama
Inti langkah: Desinfeksi & Coagulasi
Padatan di ambil sbg
limbah B3
Cairan yg telah dipisahkan
dibuang ke IPL cair Utama
TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRETREATMEN
Alat pengolah limbah portable
berteknologi DAF ( dissolve air
flotation))
Cara kerja :
Suspensi terlarut diapungkan oleh
microbubble yang dihasilkan alat
(Ukuran 1/200 ukuran gelembung
normal)
Secara otomatis akan memisahkan
koloid dari suspensi terlarut dari
larutan limbah
Teknologi ini di sebarkan di Puskesmas Kab Bantul sebagai percontohan
bagi faskes swasta terkait sarana pengolahan limbah tepat guna yg
terjangkau. Hal ini dimungkinkan karena Puskesmas memiliki peran
sebagai pembina kegiatan kesehatan di wilayahnya
( Permenkes 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas)
BAGIAN KETIGA
PENGELOLAAN LIMBAH B3 LABORATORIUM
ACUAN ATURAN
• PP 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan limbah Bahan Beracun Berbahaya
(B3)
• Permen LHK 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
B3 DAN LIMBAH B3
B3 Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah
zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain
LIMBAH B3 Maka Limbah B3 adalah limbah dari proses kegiatan
yang bersentuhan langsung (mengandung atau
terkontaminasi) dengan material B3
PP 101 th 2014 Pengelolaan limbah B3)
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
KARAKTERISTIK
1 Mudah meledak
(explosive – E)
Semua wujud ; Mudah meledak pada suhu ≥ 25 ‘C
2 Mudah menyala
(ignitable - I)
Wujud cairan ; Mudah menyala pada suhu ≥ 60 ‘C
Wujud gas ; Mudah menyala pada suhu ≥ 25 ‘C
3 Reaktif
(reactive - R)
Semua wujud , mudah berekasi dengan material lain pada
lingkungan dan menghasilkan racun
4 Infeksius
(infectious - X)
Wujud padat ; berpotensi menularkan penyakit berbahaya
5 Korosif
(corrosive - C)
Wujud cait/ padat yang menimbulkan iritasi pada mata
dan kulit
6 Beracun
(toxic - T)
Bersifat lethal/ mematikan berdasarkan uji toksikologi
(uji LD50, TCLP atau uji sub kronis)
Pada kegiatan layanan kesehatan berkarakter infecius
Termasuk di dalamnya Laboratorium kesehatan
LAMPIRAN II
PP 101 th 2014
Limbah B3 bersifat
INFEKSIUS yaitu
Limbah medis PADAT yang
TERKONTAMINASI organisme patogen yang tidak
secara rutin ada di
lingkungan, dan organisme
tersebut dalam jumlah dan
virulensi yang cukup untuk
menularkan penyakit pada
manusia rentan
MATERIAL BERKARAKTER
INFECIUS
a. Limbah PERAWATAN PASIEN dari isolasi
penyakit menular, perawatan intensif , Limbah
laboratorium ( yg TERPAPAR)
b. Limbah benda tajam seperti jarum suntik,
perlengkapan intravena, pipet pasteur, dan
pecahan gelas (SARANA KERJA)
c. Limbah patologi , jaringan tubuh (ORGAN)
d. Material biakan, inokulasi (Pada LAB
CULTURE)
e. Limbah sitotoksik (kemoterapi kanker) yg
mampu membunuh atau menghambat
pertumbuhan sel hidup (pada OBAT
TERTENTU)
PASIEN, ORGAN, OBAT, ALAT & lab CULTURE
Fasyankes
menyimpan limbah B3
pada TPS LB 3 berijin
Fasyankes menyerahkan
limbah B3 pada
pengankut/ transporter
berijin
Transporter berijin
menyerahkan limbah B3
pada pengolah limbah
B3 berijin
Kerjasama ini dituangkan dalam sebuah MoU
Proses didokumentasikan secara tertelusur &
Di laporkan secara periodik ke DLH setempat
• Ijin tranporter
KLHK
• Rekom kendaraan
dari Kemenhub RI
• Ijin pengolah KLHK
PROBLEM PROSES INI
MAHAL
harga/ kg
limbah
TATA CARA PENGELOLAAN LIMBAH B3
Maka perlu dilakukan upaya efisiensi untuk menekan biaya
pengelolaan limbah
SIAPA yang boleh melakukan?
Klinik, RS, Puskesmas
(tidak memerlukan ijin)
Ps 3 (2) & Ps 38 (1)
4 jenis YG BOLEH DIOLAH Botol infus, alat suntik, kemasan
B3, kemasan HD
Ps 38 (1)
Bagaimana CARA olah
(Kosongkan, desinfeksi, bilas,
hancurkan)
Ps 38 (2)
Hasil olahan menjadi
LIMBAH NON B3 Tidak perlu uji bebas patogen
Ps 38 (5 &6) & Ps 39 (1)
Bisa diserahkan ke pihak III
disertai dokumen olah
KUNCI KEAMANAN
PROSES
Dokumentasi &
Laporan
Pengelolaan
/6 bulan sekali
Permen LHK 56 th 2015
SWAKELOLA REDUKSI LIMBAH B3
MATERIAL LAB YG BISA DIKELOLA
Kata Kunci material yang boleh
dikelola secara swakelola
Semua material yang tidak
terkontaminasi
• Material tubuh (darah/
organ/ cairan/ jaringan dll)
• Material biakan / inokulasi
• Obat sitotaksis
Material yang terkontaminasi
dengan material diatas
Wajib di kelola sebagai limbah
B3 yang tidak boleh dikelola
secara swakelola
ALAT
SUNTIK
Jika hanya dipakai untuk menyuntik/
menuangkan obat ke tubuh maka
• Buang jarumnya (krn
terkotaminasi) dan
• Olah syringnya
Jika dipakai untuk mengambil darah/
cairan tubuh maka
Tidak boleh diolah ( semua bagian
merupakan limbah B3)
CONTOH
KASUS
BAGIAN KEEMPAT
ANCAMAN PIDANA
ASPEK PIDANA
Ps 102, 103, 104
UU 32 th 2009
Mengolah Limbah B3 tanpa
ijin atau tidak melakukan
atau buang ke lingkungan
pengolahan Limbah B3
RESIKO PIDANA
Pidana penjara
1 s/d 3 tahun dan
Denda 1 s/d 3 milyar
B3/ LIMBAH PADAT
Ps 98
UU 32 th 2009
Mengolah Limbah cair
melampaui Baku mutu
RESIKO PIDANA
Pidana penjara
3 s/d 10 tahun dan
Denda 3 s/d 10 milyar
Jika timbul korban akan
lebih tinggi
LIMBAH CAIR
KASUS LB3 2017
Terjadi masalah
di level pengolah LB3 medis
Trasporter tidak bisa
mengangkut LB 3 dari faskes
Keresahan II
RESIKO PIDANA
Keresahan I
KENAIKAN BIAYA
PENGOLAHAN LB3
Terjadi penumpukan LB 3 pada
faskes
Pernah terjadi
pidana pada
petugas
sanitarian RSUD