pengedalian proyek dengan metode artikel teknik sipilrepository.utu.ac.id/588/1/bab i_v.pdf ·...

35
PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRIYA MAHONI KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH-BARAT) ARTIKEL TEKNIK SIPIL Disusun Oleh ; Faridah NIM : 08C10203009 Bidang : Manajemen Rekayasa Konstruksi (MRK) Jurusan : Teknik Sipil FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR ALUE PEUNYARENG MEULABOH 2013

Upload: others

Post on 17-Aug-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

PENGEDALIAN PROYEK DENGAN

METODE EARNED VALUE

(STUDI KASUS PEMBANGUNAN PERUMAHAN

GRIYA MAHONI KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN

ACEH-BARAT)

ARTIKEL TEKNIK SIPIL

Disusun Oleh ;

Faridah

NIM : 08C10203009

Bidang : Manajemen Rekayasa Konstruksi (MRK)

Jurusan : Teknik Sipil

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR

ALUE PEUNYARENG – MEULABOH

2013

Page 2: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan, pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari

manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi

kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan waktu.

Kemungkinan penyimpangan terhadap rencana dalam aspek biaya dan waktu yang

digunakan untuk suatu pekerjaan konstruksi harus diukur secara berkelanjutan.

Penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan mengindikasikan adanya

pengelolaan proyek yang buruk (Ahuja et al, 1994).

Bisnis perumahan merupakan usaha yang dilakukan oleh pengembang

dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atas investasi yang ditanamkan.

Oleh karena itu diperlukan adanya analisis biaya dan waktu secara terpadu,

dengan menggunakan konsep earned value diharapkan dapat memperlihatkan

prestasi suatu pekerjaan, serta membuat prakiraan berupa total biaya dan waktu

yang diperlukan sampai proyek tersebut selesai. Proyek perumahan yang ditinjau

pada penelitian ini adalah pembangunan perumahan Griya Mahoni yang berada di

Jalan Keuramat Ranto Panjang Timur Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh-

Barat dengan luas area 650 Ha. Proyek ini di rencanakan berlangsung selama 120

hari atau setara dengan 16 minggu, dan diprediksi akan menghabiskan dana Rp

405.000.000,00 yang dibangun oleh CV. Reveyva Graha Property selaku pihak

pengembang bekerja sama dengan Bank BTN dan PT. Pos Indonesia. Pada

penelitian ini akan dievaluasi biaya dan waktu perumahan griya mahoni khusus

untuk rumah Type 80/140. Untuk lebih jelas mengetahui tentang lokasi proyek

dapat dilihat pada Lampiran A.1.1 sampai A.1.3 peta lokasi proyek Halaman 36-

37.

Berdasarkan latar belakang masalah ini penulis tertarik untuk

membahasnya sebagai tugas akhir berupa analisis waktu dan biaya dengan

Page 3: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

2

mengambil studi pada proyek program pembangunan perumahan untuk

mengetahui proyek tersebut berjalan tepat waktu atau tidak, dan proyek tersebut

mengalami keuntungan atau kerugian.

1.2 Identifikasi Masalah

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana menyusun pengendalian waktu dan biaya proyek dengan

metode earned value

2. Bagaimana mengukur earned value yaitu pekerjaan sesungguhnya telah

dicapai dari rencana kerja rinci sebelumnya, pengukuran melihat kepada

dua hal yaitu jadwal dan waktu

3. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan Proyek Pembangunan Perumahan Griya Mahoni

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan

Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran

tentang bagaimana pengendalian biaya dan waktu pada suatu proyek yang

kegiatannya kompleks, sehingga memerlukan suatu system pengendalian yang

efektif dan sesuai dengan teori-teori pengendalian, seperti teori konsep nilai hasil

(earned value consept).

sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengevaluasi efektifitas pelaksanaan proyek konstruksi terhadap

biaya dan waktu.

2. Melalui metode ini, tindakan dini dapat diambil sebelum proyek konstruksi

mengalami kegagalan terhadap waktu maupun biaya.

3. Mengetahui berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan Proyek Pembangunan Perumahan Griya

Mahoni.

Page 4: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

3

1.4 Pokok Bahasan dan Batasan Masalah

Dengan menggunakan metode konsep nilai hasil yang merupakan suatu

metode pengendalian yang efektif yang dapat dipakai untuk mengkaji terjadinya

penyimpangan waktu dan biaya sehingga dapat memperkirakan besarnya biaya

dan jadwal sampai akhir proyek yang telah direncanakan sesuai kontrak, dengan

mengacu pada indikator-indikator BCWS, BCWP, dan ACWP.

Melihat ruang lingkup permasalahannya maka kami membatasi pokok

masalahnya sebagai berikut :

1. Penelitian perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu dengan metode

earned value, ditinjau pada bulan ke-1 dan bulan ke-3

2. Data proyek berupa RAB, biaya aktual dan laporan kemajuan fisik

mingguan proyek yang diperoleh dari pihak pemilik proyek.

3. Analisa perhitungan dilakukan dengan menggunakan konsep nilai hasil

(earned value consept ) pada schedule dengan batasan waktu dan biaya

4. Analisa perhitungan tersebut berdasarkan 3 indikator yaitu pembiayaan

kondisi BCWS (Budget Cost For Work Schedule), BCWP (Budgeted Cost

For Work Performed), ACWP (Actual Cost For Work Performed)

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan manfaat teoritis, yaitu meningkatkan dan mengembangkan

ilmu pengetahuan di bidang manajemen konstruksi, khususnya dalam

teknik dan metode pengendalian suatu pembangunan.

2. Manajemen proyek dapat berjalan sebagaimana mestinya dan mendapat

hasil seperti yang di harapkan.

3. Memberikan peringatan dini terhadap pelaksanaan setiap pekerjaan yang

sesuai kontrak, apabila terjadi hal–hal yang tidak ekonomis atau biaya di

luar/melebihi anggaran.

4. Mengurangi di efisiensi didalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Page 5: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

4

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Definisi Proyek

Ervianto (2002), proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan

yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam

rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya

proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi

dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang

terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan

kerja.

2.2 Pengendalian Proyek

Menurut Adjie (2010), selain melakukan perencanaan yang baik dan

matang terhadap resources, perencanaan sistem pengendalian proyek harus

mendapatkan perhatian yang sama besarnya. Hal ini dikarenakan pengendalian

proyek adalah suatu tahap dimana dilakukan kontrol terhadap pelaksanaan,

apakah pelaksanaan proyek sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Syarat

penting untuk mencapai keberhasilan suatu proyek adalah proses pengendalian

yang efektif terhadap biaya, dan waktu.

2.3 Metode Analisis

Menurut Didik (2013), analisis kinerja pelaksanaan pekerjaan umumnya

dilakukan terhadap 3 pusat kontrol, yaitu: paket pekerjaan, cost account, dan

overheads.

Page 6: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

5

1. Paket Pekerjaan (Work Package)

Kontrol terhadap work package umumnya dilakukan secara langsung

dengan meninjau variasi antara anggaran dengan kenyataan. Ini dimungkinkan

karena paket pekerjaan tersebut direncanakan sedemikian rupa sehingga

volumenya tidak terlalu besar dan waktunya tidak terlalu panjang seperti sudah

diuraikan sebelumnya. Suatu paket pekerjaan adalah suatu satuan pekerjaan yang

cukup besar sehingga setiap penyimpangan yang terjadi harus diidentifikasi

dengan segera sebelum menjadi berbahaya. Biasanya waktu pelaksanaan paket

pekerjaan adalah antara 4 sampai 8 minggu. Dengan waktu yang singkat tersebut

maka kemajuan pekerjaan dan analisa biaya dapat dilakukan berdasarkan paket

pekerjaan yang telah diselesaikan. Estimasi yang bersifat subjektif dibatasi untuk

paket pekerjaan yang sudah dimulai tetapi belum selesai.

2. Cost Account

Analisis kinerja pada unit pekerjaan/cost account yang lebih besar dapat

dilakukan dengan pendekatan yang sama. Biasanya kemajuan pekerjaan secara

total merupakan estimasi subjektif yang digambarkan pada kurva S proyek. Untuk

proyek kecil, kinerja biasanya diukur untuk keseluruhan proyek. Jika proyek

semakin besar informasi kemajuan proyek secara global dinilai tidak cukup

sensitif untuk dapat memberikan reaksi atas setiap deviasi yang terjadi. Untuk itu

proyek harus dipecah dan setiap bagian atau tingkatan dari WBS dapat dijadikan

cost account terhadap mana kinerja akan dinilai.

3. Overheads

Untuk menganalisa biaya harus dibedakan antara biaya langsung dan biaya

tidak langsung. Biaya langsung seperti tenaga kerja, material dan peralatan dapat

dengan mudah dialokasikan pada setiap paket pekerjaan. Sementara itu biaya

tidak langsung (overheads) dapat dikategorikan atas dua bagian:

Direct overheads yang dapat dialokasikan proporsional terhadap paket

pekerjaan, misalnya: overheads unit perancangan.

Indirect overheads seperti administrasi kantor pusat, gaji direksi yang tidak

dapat didistribusikan ke dalam paket pekerjaan. Overhead ini harus dianalisa

tersendiri dan biasanya dibuat linear terhadap waktu.

Page 7: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

6

2.4 Konsep Waktu dan Biaya

Pratiwi (2012), menjelaskan secara rinci bahwa, dalam suatu dokumen

kontrak perjanjian telah ditetapkan waktu pelaksanaan suatu proyek konstruksi

yang sangat berpengaruh terhadap nilai pembayaran suatu proyek. Penetapan

jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek sangat terkait dengan nilai biaya proyek

itu sendiri. Bila biaya atau jadwal tidak terkendali sebagaimana mestinya, maka

pemilik akan mengalami kesulitan biaya dalam menyelesaikan proyek. Sehingga

pengendalian waktu pelaksanaan konstruksi umumnya bersamaan dengan

pengendalian biaya.

Secara konsep, umumnya sebelum kegiatan/pekerjaan dilaksanakan maka

terlebih dahulu dilakukan perencanaan. Tujuan dari perencanaan adalah

melakukan usaha untuk memenuhi persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan

dalam batasan biaya, mutu dan waktu ditambah dengan terjaminnya faktor

keselamatan.

Dalam mengerjakan sebuah proyek dibutuhkan sebuah perencanaan yang

matang hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan akhir proyek dapat

tercapai sesuai dengan waktu dan dana yang telah ditetapkan diawal kegiatan

proyek. Untuk itu manajer proyek harus dapat memastikan bahwa seluruh sumber

daya yang dialokasikan dalam proyek digunakan dengan cara yang paling efisien

ini berarti perencanaan proyek harus dilakukan secara profesional yang didasarkan

pada siklus perencanaan proyek.

Siklus pengendalian proyek disajikan sebagai urutan langkah untuk

memandu proyek untuk penyelesaian yang sukses. Rencana awal adalah titik awal

untuk pengendalian proyek karena garis rencana untuk mengelola proyek.

Pengendalian siklus proyek memantau kinerja dan membandingkannya dengan

rencana awal, juga mengabungkan mekanisme untuk perubahan ruang lingkup.

Unsur-unsur dalam siklus perencanaan proyek terdiri dari :

Purpose of project (tujuan dari proyek) maksudnya suatu tahapan proyek

harus didasarkan pada tujuan dan sasaran proyek sekaligus menyiapkan

segala program dan administrasi agar dapat diimplementasikan dengan

Page 8: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

7

persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu

dan waktu yang direncanakan.

Project life-cycle (siklus hidup proyek) maksudnya untuk menggambarkan

langkah-langkah urutan sejak proses awal hingga proses berakhirnya suatu

proyek.

Scope of work (lingkup pekerjaan) mendefinisikan pencakupan suatu proyek

dan hanya dibatasi pada pemenuhan tujuan yang dinyatakan pada sebuah

proyek

Work breakdown structure (struktur rincian pekerjaan) adalah salah satu alat

manajemen lingkup utama yang digunakan membagi lingkup pekerjaan yang

dikelola, direncanakan, ditugaskan, diperkirakan, dan dikendalikan sesuai

dengan BOM (Bill Off Material)

Organization Breakdown Structure (OBS) adalah struktur rincian organisasi.

Critical Path Method (CPM) adalah metode jalur kritis yang menggunakan

diagram jaringan untuk menyajikan paket pekerjaan dan kegiatan dalam

urutan logis dari pekerjaan yang dikembangkan dengan durasi dan kalender

kerja yang diperkirakan dengan perkiraan ketersediaan pengadaan dan

sumber daya yang diasumsikan

Procurement schedule (jadwal pengadaan) adalah keputusan membuat atau

membeli akan menentukan apakah tagihan material termaksud masalah

pengadaan atau masalah sumber daya.

Resource histogram adalah sumber daya yang diperlukan untuk

menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam jadwal barchart diperkirakan

dan dibandingkan dengan ketersediaan sumber daya

Cash-flow statement adalah laporan arus kas. Yaitu laporan dari keuangan

tentang pengeluaran dana, pengadaan dan sumber daya.

Project control adalah tahap pengendalian maksudnya tahapan ini untuk

memastikan bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan berjalan

dengan lancar.

Earned value (analisa nilai hasil) adalah tahap pengukuran kinerja biaya dan

waktu.

Page 9: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

8

2.4.1 Pengendalian waktu

Didik (2013), menjelaskan pengendalian waktu ditujukan agar waktu

pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung seperti yang direncanakan. Dalam

suatu pelaksanaan harus sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, karena

sangat menentukan keberhasilan dari suatu proyek. Pada umumnya perubahan

waktu pelaksanaan akan mempengaruhi anggaran apabila konstruksi proyek

masih berlangsung, jelas bahwa penyelesaian aktual harus dibandingkan dengan

rencana menyeluruh.

2.4.2 Pengendalian biaya

Pratiwi (2012), pengendalian biaya diperlukan untuk menjaga kesesuain

antara perencanaan dan pelaksanaan. Pengendalian bertujuan untuk menjamin

biaya proyek tidak melampaui rencana anggaran pelaksanaannya. Peluang

terbesar untuk menekan biaya akhir proyek adalah pada tahap studi kelayakan dan

perencanaan. Hal yang diperlukan untuk mengontrol pengendalian biaya adalah

rencana anggaran pelaksanaan yang menyangkut mutu, volume, dan harga satuan

pekerjaan yang didapatkan.

Informasi yang dibutuhkan kontraktor agar pengendalian tersebut dapat

tercapai sasaran yang efisien dan efektif yaitu :

Biaya proyek yang digunakan sesuai dengan hasil bagian pekerjaan yang

telah dilaksanakan. Jika terjadi perbedaan (lebih besar atau lebih kecil dari

rencana biaya), dimana hal itu terjadi dan siapa yang bertanggung jawab dan

apa yang akan dikerjakan.

Memperkirakan biaya yang akan datang sesuai rencana atau melebihi

rencana. Adalah sangat penting menyadari kecenderungan yang akan terjadi

sedini mungkin, tahap atau hal yang akan mempengaruhi biaya. Ketika biaya

dengan pasti berbeda, biasa sangat terlambat disadari. Rahasia dari suatu

pengendalian yang nyata adalah dapat menentukan kecenderungan–

kecenderungan yang akan dapat secepat mungkin begitu hal tersebut mulai

Page 10: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

9

terjadi dan dapat mengatasinya. Dengan demikian manajemen proyek perlu

dapat meramalkan biaya akhir dari bagian proyek atau keseluruhan proyek.

Hal yang diperhatikan tentang biaya adalah hubungannya dengan waktu

pelaksanaan. Umumnya percepatan pekerjaan dalam penyediaan bahan

mengurangi biaya pelaksanaan. Apakah diperlukan pelaksanaan yang lebih

cepat dan beberapa besar pengaruhnya terhadap biaya. Manfaat apa yang

akan didapat dengan mempercepat waktu, maka manajemen proyek sangat

perlu mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang pengaruh ini.

Adapun teknik pengendalian yang lebih rinci dilaksanakan langkah

langkah sebagai berikut :

1. Menetapkan target atau standar waktu untuk suatu bagian pekerjaan yang

harus diselesaikan dengan kontrol tertentu .

2. Apabila suatu bagian lengkap pekerjaan yang ditargetkan telah

dilaksanakan, dibandingkan prestasi aktualnya dengan target.

3. Berikan penilaian, lakukan evakuasi dan tetapkan pengaruh prestasi yang

sekarang terhadap prospek penghasilan dimasa mendatang.

4. Jika diperlukan, rencanakan ulang sehingga target semula dapat dicapai

atau dapat didekati .

5. Meminta tindak lanjut yang sesuai dari para penanggung jawab langsung

atas berbagai kegiatan yang dimaksudkan .

2.5 Konsep Earned Value

Konsep earned value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam

pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep earned

value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the percent

complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (budgeted cost), biaya

aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan actual cost serta apa

yang yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut earned

value. Dari ketiga dimensi tersebut, dengan konsep earned value,dapat

dihubungkan antara kinerja biaya dengan waktu yang berasal dari perhitungan

Page 11: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

10

varian dari biaya dan waktu (Fleming & Koppelman,1994). Berdasarkan kinerja

biaya dan waktu ini, seorang manajer proyek dapat mengidentifikasi kinerja

keseluruhan proyek maupun paket-paket pekerjaan di dalamnya dan kemudian

memprediksi kinerja biaya dan waktu penyelesaian proyek. Hasil dari evaluasi

kinerja proyek tersebut dapat digunakan sebagai early warning jika terdapat

inefisiensi kinerja dalam penyelesaian proyek sehingga dapat dilakukan

kebijakan-kebijakan manajemen dan perubahan metode pelaksanaan agar

pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek dapat dicegah.

Laporan status penyelesaian proyek. Informasi pengelolaan proyek dari

kedua sistem tersebut saling melengkapi, namun dapat menghasilkan informasi

yang berbeda mengenai status proyek. Dengan demikian, dibutuhkan suatu sistem

yang mampu mengintegrasikan antara informasi waktu dan biaya. Untuk

kepentingan tersebut, konsep earned value dapat digunakan sebagai alat ukur

kinerja yang mengintegrasikan antara aspek biaya dan aspek waktu. Fleming dan

Koppelman (1994), menjelaskan konsep earned value dibandingkan manajemen

biaya tradisional. Seperti dijelaskan pada Gambar 2.1, manajemen biaya

tradisional hanya menyajikan dua dimensi saja yaitu hubungan yang sederhana

antara biaya aktual dengan biaya rencana. Dengan manajemen biaya tradisional,

status kinerja tidak dapat diketahui. Pada Gambar 2.1 dapat diketahui bahwa biaya

aktual memang lebih rendah, namun dalam kenyataannya bahwa biaya aktual

yang lebih rendah dari rencana ini tidak menunjukkan bahwa kinerja yang telah

dilakukan telah sesuai dengan target rencana. Adanya analisis biaya dan waktu

secara terpadu, sehingga diharapkan dapat dengan akurat memperlihatkan prestasi

suatu pekerjaan pada saat pelaporan, serta membuat prakiraan berupa total biaya

dan waktu yang diperlukan sampai proyek tersebut selesai. Kemudian dari hasil

analisis tersebut dapat melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan agar hasil

pekerjaan mencapai sasaran. Sebaliknya, konsep earned value memberikan

dimensi yang ketiga selain biaya aktual dan biaya rencana. Dimensi yang ketiga

ini adalah besarnya pekerjaan secara fisik yang telah diselesaikan atau disebut

earned value/percent complete. Adanya dimensi ketiga ini, seorang manajer

Page 12: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

11

proyek akan dapat lebih memahami seberapa besar kinerja yang dihasilkan dari

sejumlah biaya yang telah dikeluarkan (Gambar 2.1).

2.5.1 Analisa indikator-indikator value

Ervianto (2004), menjelaskan ada tiga indikator-indikator dasar yang

menjadi acuan dalam menganalisa kinerja dari proyek berdasarkan konsep earned

value. Ketiga indikator tersebut adalah:

1. Planned Value (PV)

Merupakan anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja

yang telah disusun terhadap waktu tertentu. Disebut juga dengan BCWS (Budget

Cost of Work Schedule). PV dapat dihitung dari akumulasi anggaran biaya yang

direncanakan untuk pekerjaan dalam periode waktu tertentu.

RencanaAnggaranxnKeseluruhaRencanaBobot

PermingguRencanaBobotBCWS

2. Earned value (EV)

Merupakan nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode

waktu tertentu. Disebut juga BCWP (Budget Cost of Work Performed), EV ini

dapat dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan yang telah

diselesaikan.

Gambar 2.1 Perbandingan manajemen biaya tradisional dengan konsep earned valueSumber : Soemardi dkk, 2007, dikutip Mandiyo Priyo & Noor Adi Wibowo (2008) JurnalIlmiah Semesta Teknika

Page 13: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

12

RencanaAnggaranxnKeseluruhaRencanaBobot

PerminggunPelaksanaaBobotBCWP

3. Actual Cost (AC)

Merupakan representasi dari keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan

untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu. Atau disebut juga dengan

ACWP (Actual Cost of Work Performed), AC tersebut dapat berupa kumulatif

hingga periode perhitungan kinerja atau jumlah biaya pengeluaran dalam waktu

tertentu.

nPelaksanaaAnggaranxnKeseluruhaRencanaBobot

PerminggunPelaksanaaBobotACWP

Penggunaan konsep earned value dalam penilaian kinerja proyek

dijelaskan dalam gambar yang tertera dibawah ini :

M. Priyo (2008), menjelaskan beberapa istilah yang terkait dengan

penilaian ini dijelaskan sebagai berikut :

a. Cost variance (CV)

Cost variance merupakan selisih antara nilai yang diperoleh setelah

menyelesaikan paket paket pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama

pelaksanaan proyek. Cost variance positif menunjukkan bahwa nilai paket-paket

pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang

Gambar 2.2 Kurva S earned valueSumber : Soemardi et al, 1997, dikutip : Mandiyo Priyo & Noor Adi Wibowo (2008) JurnalIlmiah Semesta Teknika

Periode saat ini

Page 14: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

13

dikeluarkan untuk mengerjakan paket-paket pekerjaan tersebut. sebaliknya nilai

negatif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diselesaikan lebih

rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan.

CV = BCWP - ACWP ....................................... (2.1)

b. Schedule variance (SV)

Schedule variance digunakan untuk menghitung penyimpangan antara

BCWS dengan BCWP. Nilai positif menunjukkan bahwa paket-paket pekerjaan

proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Sebaliknya nilai negatif

menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket paket pekerjaan yang

terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan.

SV = BCWP - BCWS .................................... (2.2)

c. Cost performance index (CPI)

Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan

membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (BCWP)

dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (ACWP).

ACWP

BCWPCPI .................................................... (2.3)

Nilai CPI ini menunjukkan bobot nilai yang diperoleh (relatif terhadap

nilai proyek keseluruhan) terhadap biaya yang dikeluarkan. CPI kurang dari 1

menunjukkan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP)

lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata

lain terjadi pemborosan.

d. Schedule performance index (SPI)

Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat

diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah

diselesaikan (BCWP) dengan rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan

berdasar rencana pekerjaan (BCWS).

Nilai SPI menunjukkan seberapa besar pekerjaan yang mampu

diselesaikan (relatif terhadap proyek keseluruhan) terhadap satuan pekerjaan yang

direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan

Page 15: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

14

tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target

pekerjaan yang sudah direncanakan.

)4.2(........................................BCWS

BCWPSPI

e. Budget estimate to complete (BETC)

Bila dianggap kinerja biaya pada pekerjaan tersisa adalah tetap, maka

BETC adalah merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan

pekerjaan tersisa, sehingga BETC adalah anggaran pekerjaan tersisa dibagi

dengan indek kinerja biaya. Perkiraan biaya pekerjaan tersisa dapat dihitung

berdasarkan rumus sebagai berikut:

CPI

BCWPBACBETC

)( .......................... (2.5)

f. Budget estimate at completion (BEAC)

BEAC adalah jumlah pengeluaran sampai pada saat pelaporan ditambah

perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa. Perkiraan biaya total diperlukan untuk

mengetahui apakah dana yang tersisa cukup untuk menyelesaikan pekerjaan yang

tersisa. Rumus untuk menghitung perkiraan biaya total proyek sebagai berikut.

BEAC = ACWP + BETC ....................... (2.6)

g. Schedule estimate to complete (SETC)

Bila dianggap kinerja jadwal pada pekerjaan tersisa tetap, seperti pada saat

pelaporan, maka SETC adalah waktu pekerjaan tersisa dibagi indek kinerja jadwal

atau seperti ditunjukkan pada persamaan berikut ini.

SPI

tBCWPSACSETC

)( ............................ (2.7)

h. Schedule estimate at completion (SEAC)

SEAC adalah jumlah waktu pelaksanaan pekerjaan sampai pada saat

pelaporan ditambah perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan tersisa. Hal ini dimaksudkan agar pelaksana dapat memprediksi

selesainya pekerjaan, adapun perhitungannnya dapat dilihat pada persamaan

berikut ini

SEAC = tBCWP + SETC ......................... (2.8)

Page 16: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

15

VariansJadwal

Varians biayaKeterangan

BCWP -BCWS

BCWP –ACWP

Positif Positif Pekerjaan terlaksana lebih cepat dari jadwaldengan biaya lebih kecil dari pada anggaran

Nol Positif Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadwaldengan biaya lebih rendah dari pada anggaran

Positif Nol Pekerjaan terlaksana sesuai anggaran danselesai lebih cepat dari pada jadwal

Nol Nol Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dananggaran

Negatif Negatif Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biayalebih tinggi dari pada anggaran

Nol Negatif Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal danmenelan biaya diatas anggaran

Negatif Positif Pekerjaan selesai terlambat dengan biaya lebihkecil dari anggaran

Negatif Nol Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biayasesuai anggaran

Positif Negatif Pekerjaan selesai lebih cepat dari pada rencanadengan menelan biaya diatas anggaran

Page 17: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Didik (2013), metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita

gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain

metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

Metodologi di pengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan

untuk melakukan penelitian, sementara perspektif teoritis itu sendiri adalah suatu

kerangka penjelasan atau interprestasi yang memungkinkan peneliti memahami

data dan menghubungkan data yang rumit dengan peristiwa dan situasi lain.

Penyusunan penelitian ini dititik beratkan pada evaluasi penyelesaian

pelaksanaan proyek terhadap biaya dan waktu pada program pembangunan

perumahan Griya Mahoni di Ranto Panyang Timur Kecamatan Meureubo

Kabupaten Aceh Barat. Metode penelitian ini memuat studi literatur (pemilihan

masalah), menentukan sumber data, mengumpulkan data, analisis data, menarik

kesimpulan, menyusun laporan.

3.1 Tahapan Metode Penelitian

Ada beberapa tahapan metode penelitian yang ditempuh dalam pembuatan

program ini. Secara detail, beberapa tahapan yang dimaksud meliputi :

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan kegiatan awal, yaitu dengan penentuan latar belakang

masalah kemudian dilakukan perumusan masalah untuk selanjutnya dilakukan

penentuan tujuan dan manfaat dari pelaksanaan tugas akhir serta dilakukan

pembatasan masalah yang akan difokuskan dalam penyusunan sistem informasi

Pengendalian Proyek.

2. Tahap Kajian Teori

Pada tahap ini akan dilakukan kajian teori terhadap masalah yang ada. Kajian

dilakukan pada teori pengendalian proyek khususnya pengendalian dengan

Page 18: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

17

menggunakan analisa nilai hasil, teori organisasi proyek beserta teori yang

digunakan dalam perancangan sistem informasi.

3. Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data–data pendukung yang

dibutuhkan dalam analisa nilai hasil serta yang digunakan dalam proses

perancangan sistem informasi. Adapun data pendukung yang dibutuhkan adalah

berupa data proyek seperti network planning, kurva S rencana dan realisasi, harga

pekerjaan, serta biaya aktual (ACWP).

4. Tahap Analisa Data

Pada tahap ini akan dilakukan analisa data–data pendukung yang telah

diperoleh pada tahap sebelumnya. Analisa yang dilakukan berupa analisa earned

value seperti schedule variance (SV), cost variance (CV), estimation completion

date (ECD), estimate at completion (EAC).

5. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini akan dilakukan perencanaan sistem serta penyusunan script

program sistem informasi. Perencanaan serta penyusunan program tersebut

tentunya didasarkan pada hasil analisa data yang telah dilakukan sebelumnya.

6. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi pada hasil perancangan sistem

informasi. Terutama berkaitan pada masalah pengendalian proyek dengan

menggunakan analisa nilai hasil.

7. Tahap Pembahasan

Pada tahap ini akan dibahas tentang hasil analisa pada bab sebelumnya

beserta hasilnya pada sistem informasi.

8. Tahap Akhir

Pada tahap akhir perancangan sistem informasi akan dibahas tentang simpulan,

keterbatasan serta saran yang diperlukan untuk pengembangan program

selanjutnya. Secara sistematis metodologi penelitian disajikan secara visual dalam

bentuk diagram alir yang dapat dilihat pada flow chart diagram alir penelitian

pada Lampiran A.3.1 Halaman 35.

Page 19: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

18

3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah data primer

yang diperoleh dengan studi literatur dan data sekunder yaitu data yang diperoleh

dari pemilik proyek. Pengambilan data untuk keperluan tugas akhir ini dilakukan

pada tanggal 18 April 2013 dan tanggal 16 september 2013. Data yang diperoleh

merupakan data sekunder yang terdiri dari gambar bestek, rekapitulasi realisasi

fisik dan keuangan, rencana anggaran pelaksanaan, rekapitulasi pekerjaan, daftar

analisa harga satuan, rencana anggaran biaya (RAB), rencana aliran dana (cash

flow), time schedule dan progres fisik. Untuk lebih jelasnya mengenai data-data

proyek ini dapat dilihat pada Lampiran A dan Lampiran B halaman 40-62.

3.2.1 Data–data proyek

Data-data yang diperlukan sebagai dasar penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kurva S (Rencana dan Realisasi)

2. Harga Pekerjaan / Anggaran

3. Biaya yang telah dikeluarkan sebenarnya oleh kontraktor (Biaya Aktual /

ACWP)

3.2.2 Analisa data

Pengolahan data dilakukan dengan metode konsep nilai hasil untuk

menganalisa penyimpangan, produktifitas kinerja, prakiraan waktu dan Biaya

akhir penyelesaian proyek.

Analisa biaya dan waktu anggaran

Nilai BCWS perminggu dapat diperoleh berdasarkan bobot mingguan yang

ada pada kurva S (Time Schedule), dengan nilai BCWP perminggu diperoleh

berdasarkan data jadwal pelaksanaan kemajuan. Sedangkan Nilai ACWP

diperoleh berdasarkan asumsi dari hasil analisis anggaran biaya pekerjaan

Page 20: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

19

realisasi (BCWP) dengan penambahan atau pengurangan bobot prestasi

terhadap BCWP karena sulit untuk mendapatkan nilai biaya nyata dari proyek

yang bersangkutan. Analisa pengolahan indikator ini dilakukan secara

kumulatif dan mingguan.

Analisa variansi jadwal, Biaya dan Anggaran (SV), (CV) dan (BV)

Analisa penyimpangan ini mengacu pada konsep nilai hasil dengan

indikatornya, yaitu: BCWS, ACWP, dan BCWS. Menganalisis variansnya

dilakukan secara kumulatif dan mingguan. Setelah diperoleh nilai ketiga

indikator tersebut, maka selanjutnya menghitung analisis variansi sesuai

dengan rumus yang telah ada.

Analisa Kinerja proyek (SPI) dan (CPI)

Analisa ini juga mengacu pada konsep nilai hasil dengan indikatornya, yaitu :

BCWS, BCWP dan ACWP. Untuk mendapatkan nilai SPI setiap periode

dilakukan dengan cara perbandingan antara nilai BCWP terhadap nilai BCWS

sedangkan untuk mendapatkan nilai CPI setiap periode dilakukan dengan cara

perbandingan antara nilai BCWP terhadap nilai ACWP. Semakin besar

perbedaannya dari angka 1 maka semakin besar penyimpanganya dari

perencanaan dasar atau anggaran. Analisa ini dilakukan secara kumulatif dan

mingguan yang kemudian disajikan dalam bentuk grafik hubungan waktu dan

indeks kinerja mingguan dan kumulatif.

Analisa Prakiraan Waktu dan Biaya Akhir Proyek

Analisa prakiraan biaya atau jadwal amat bermanfaat karena memberikan

peringatan dini mengenai hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan

datang, bila kecenderungan yang ada pada saat pelaporan tidak mengalami

perubahan. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya yang diperoleh sampai

tanggal pelaporan (nilai kumulatif), maka dapat ditentukan nilai prakiraan

waktu dan biayanya, dengan cara menghitung terlebih dahulu penyimpangan

dan indeks kinerja sesuai rumus yang ada. Dari hasil analisis prakiraan waktu

dan biaya tersebut dapat diketahui kapan proyek tersebut selesai dengan biaya

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek hingga penyerahan pada pihak

pertama atau owner.

Page 21: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

20

3.3 Data Umum Proyek

Proyek pembangunan perumahan ini dibangun untuk membantu

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan yang layak huni. Proyek

Pembangunan perumahan ini berada di Jln. Keuramat Ranto Panyang Timur

Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

3.3.1 Data umum

Adapun data umum proyek ini adalah :

Nama proyek : Pembangunan Perumahan Rakyat Griya Mahoni

Biaya proyek : Rp 480.000.000,00 (Empat ratus delapan puluh

juta rupiah)

Lokasi Proyek : Jln. Keuramat Kec. Ranto Panyang Timur Kab.

Aceh Barat

Pemilik Proyek : Fuadri, S.Si, M.SiKonsultan Perencana : CV. Jifata Engineering Konsultan

Konsultan Pengawas : CV. Reveyva Graha Property

Kontraktor Pelaksana : CV. Reveyva Graha Property

3.3.2 Ruang lingkup pekerjaan

Pada proyek pembangunan perumahan Griya Mahoni ini ruang lingkup

pekerjaan meliputi :

1. Pekerjaan persiapan

2. Pekerjaan tanah dan pondasi

3. Pekerjaan beton bertulang

4. Pekerjaan dinding dan plesteran

5. Pekerjaan atap dan plafond

6. Pekerjaan kusen

7. Pekerjaan pengunci dan penggantung

Page 22: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

21

8. Pekerjaan instalasi listrik

9. Pekerjaan sanitasi dan air

10. Pekerjaan lantai

11. Pekerjaaan finishing

3.3.3 Uraian pekerjaan & bobot pekerjaan

Pembangunan proyek ini dilaksanakan selama masa kontrak yaitu 4 bulan

dengan uraian sebagai berikut :

Tabel 3.1 Bobot pekerjaan

Uraian Pekerjaan Bobot Rencana (%)

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Tanah dan Pondasi

Pekerjaan Beton Bertulang

Pekerjaan Dinding dan Plesteran

Pekerjaan Atap dan Plafond

Pekerjaan Kusen

Pekerjaan Kunci dan Penggantung

Pekerjaan Instalasi Listrik

Pekerjaan Sanitasi dan Air

Pekerjaan Lantai

Pekerjaan Finishing

0,32

10,15

20,37

20,87

21,81

6,70

0,85

1,79

1,53

7,72

7,82

Page 23: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

22

BAB IV

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan definisi manajemen proyek, perencanaan menempati urutan

pertama dari fungsi-fungsi lain seperti mengorganisir, memimpin dan

mengendalikan. Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar

tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya.

Ini berarti memilih dan menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa datang

yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini fungsi pengendalian

bermaksud untuk memantau dan mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi) agar

langkah-langkah kegiatan tersebut mengarah ketujuan yang telah ditetapkan.

Terlihat disini adanya hubungan antara fungsi pengendalian dan perencanaan.

Dalam bab ini akan dibahas mengenai perhitungan dengan metode konsep

nilai hasil untuk pengendalian pelaksanaan proyek dengan mengambil studi kasus

pada proyek pembangunan perumahan griya mahoni tipe 80/140 untuk lebih jelas

dapat dilihat pada Lampiran A.4.1 Gambar Denah Perumahan Griya Mahoni Type

80/140 dan A.4.2 Gambar Tampak Perumahan Griya Mahoni Type 80/140

Halaman 38-39. Perumahan ini berada didaerah Ranto Panyang Timur Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Dari hasil analisis ketiga indikator metode

earned value yang diperoleh pada saat evaluasi pada bulan ke-1 dan ke-3 maka

dapat diperoleh varian biaya dan varian waktu serta indeksnya sehingga dari

varian-varian dan indeks yang telah diperoleh dapat dianalisis untuk mengetahui

perkiraan biaya pada akhir proyek, waktu penyelesaian proyek dan kinerja

kegiatan yang sedang berlangsung.

4.1 Analisa Data

Untuk mendapatkan hasil dari analisa berdasarkan metode earned value

tiga hal yang menjadi indikator dari metode ini harus diketahui terlebih dahulu.

Dibawah ini akan dijabarkan contoh dari perhitungan elemen tersebut.

Page 24: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

23

4.1.1 BCWS (Budget Cost For Work Schedule)

Analisa anggaran yang direncanakan untuk kegiatan yang dilaksanakan.

Seperti jumlah anggaran untuk menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan

jadwal (BCWS).

RencanaAnggaranxnKeseluruhaRencanaBobot

PermingguRencanaBobotBCWS

Contoh perhitungan:

Bobot rencana perminggu : 0,30

Anggaran rencana : Rp 405.000.000

000.215.10405.000.00x100

0,30

Bobot rencana perminggu dan bobot rencana keseluruhan dapat dilihat

pada kurva S time schedule proyek pada Lampiran A Halaman 40. Sedangkan

anggaran rencana berdasar dari RAB (rencana anggaran biaya) pada Lampiran B

Halaman 42-43. Untuk perhitungan BCWS selanjutnya dapat dilihat pada

Lampiran C Halaman 63-66.

4.1.2 BCWP (Budgeted Cost For Work Perfomed)

Analisa Jumlah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan pekerjaan yang

telah diselesaikan dilapangan (BCWP). Nilai BCWP perminggu diperoleh

berdasarkan jadwal pelaksanaan kemajuan pekerjaan dihitung sebagai berikut :

RencanaAnggaranxnKeseluruhaRencanaBobot

PerminggunPelaksanaaBobotBCWP

Contoh perhitungan:

Bobot pelaksanaan perminggu : 0,15

Anggaran rencana : Rp 405.000.000

500.6070405.000.00x100

0,15

Page 25: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

24

Bobot pelaksanaan dan bobot rencana keseluruhan dapat dilihat pada

kurva S realisasi time schedule proyek pada Lampiran A Halaman 40. Sedangkan

anggaran rencana berdasar dari RAB (Rencana Anggaran Biaya) pada Lampiran

B Halaman 42-43. Untuk perhitungan BCWP selanjutnya dapat dilihat pada

Lampiran C Halaman 66-69.

4.1.3 ACWP (Actual Cost For Work Perfomed)

ACWP adalah Analisa jumlah biaya actual yang dikeluarkan sesuai

dengan pekerjaan yang telah diselesaikan. Nilai ACWP perminggu dapat

diperoleh berdasarkan bobot mingguan Time schedule sedangkan anggaran dapat

dihitung sebagian berikut :

nPelaksanaaAnggaranxnKeseluruhaRencanaBobot

PerminggunPelaksanaaBobotACWP

Contoh perhitungan:

Bobot pelaksanaan perminggu : 0,15

Anggaran rencana : Rp 404.300.052,2

0783,450.6062,052.300.440x100

0,15

Bobot pelaksanaan dan bobot rencana keseluruhan dapat dilihat pada

kurva S realisasi time schedule proyek pada Lampiran A Halaman 40. Sedangkan

realisasi anggaran berdasar progress fisik pada Lampiran B Halaman 47-48.

Untuk perhitungan ACWP selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran C Halaman

69-71.

Tabel 4.I merupakan rekapitulasi hasil tiga elemen dasar BCWS, BCWP,

dan ACWP yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan metode earned

value. Untuk lebih jelas tentang cara perhitungan dapat dilihat pada Lampiran C

Halaman 63-71.

Berdasarkan dari hasil perhitungan ketiga elemen dasar seperti yang di

tunjukan pada tabel 4.1 dibawah ini kemudian dilakukan analisa varian jadwal-

biaya, indeks kinerja, perkiraan biaya dan waktu penyelesaian proyek dengan

Page 26: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

25

menggunakan rumus-rumus yang dibahas pada Bab II Tinjauan Kepustakaan.

Berikut ini merupakan hasil perhitungan ketiga indikator earned value yang

didapatkan dari hasil perhitungan.

Tabel 4.1 Rekapitulasi BCWS, BCWP dan ACWP Perminggu (dalam Rupiah)

Minggu

Ke

BCWS BCWP ACWP

1 Rp 1.215.000 Rp 607.500 Rp 606.450,0783

2 Rp 3.159.000 Rp 2.551.500 Rp 2.547.090,0783

3 Rp7.816.500 Rp 7.209.000 Rp 7.196.540

4 Rp 25. 798.500 Rp 25.191.000 Rp 25.147.462

5 Rp 42.160.500 Rp 41.593.500 Rp 41.521.614

6 Rp 55.849.500 Rp 55.282.500 Rp 55.186.955

7 Rp 65.488.500 Rp 64.962.000 Rp 64.849.726

8 Rp 92. 785.500 Rp 92.299.500 Rp 92.139.979

9 Rp 118.948.500 Rp 118.503.000 Rp 118.298194

10 Rp 175.620.500 Rp 176.256.000 Rp 175951381

11 Rp 184.449.500 Rp 185.166.000 Rp 184.845.982

12 Rp 253.097.000 Rp 253.894.500 Rp 253.455.700

13 Rp 281.123.000 Rp 282.001.500 Rp 281.514.123

14 Rp 319.760.000 Rp 320.679.000 Rp 320.124.777

15 Rp 368.562.500 Rp 369.562.500 Rp 368.923.793

16 Rp 403.959.500 Rp 405.000.000 Rp 404.300.047

4.2 Analisa Varians

1. CV (Cost Variance)

Nilai cost variance (CV) setiap periode dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus :

CV = BCWP – ACWP

Page 27: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

26

Jadi untuk pekerjaan pada bulan pertama :

BCWP = 25.191.000

ACWP = 25.147.462

CV = 25.191.000 – 25.147.463,15 = 43.538

Cost variance positif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan

yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk

mengerjakan paket-paket pekerjaan tersebut

2. SV (Schedule Variance)

Shedule variance digunakan untuk menghitung penyimpangan antara

BCWS dan BCWP. Rumus untuk mencari SV adalah :

SV = BCWP – BCWS

Jadi untuk perhitungan pada bulan pertama 2013 :

BCWP = 25.191.000

BCWS = 25.798.500

SV = 25.191.000 – 25.798.500 = - 607.500

Nilai negatif menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket

paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan.

3. CPI (Cost Perfomance Index)

Untuk mendapatkan nilai CPI digunakan rumus :

ACWP

BCWPCPI

Diketahui :

BCWP = 25.191.000

ACWP = 25.147.462

00173,1462.147.25

000.191.25CPI

Nilai CPI yang menunjukkan angka 1 menunjukkan bahwa biaya yang

dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. CPI kurang dari 1

Page 28: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

27

menunjukkan kinerja yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan ACWP lebih

besar dibanding dengan nilai yang didapat. Nilai 1 pada perhitungan diatas berarti

biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan anggaran yang direncanakan.

4. SPI (Schedule Perfomance Index )

Untuk mendapatkan nilai SPI digunakan rumus :

SPI =BCWS

BCWP

Nilai SPI bulan pertama dapat diperoleh sebagai berikut :

BCWP = 25.191.000

BCWS = 25.798.500

SPI = 976,0500.798.25

000.191.25

SPI < 1 menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena pekerjaan tidak

selesai sesuai yang direncanakan.

5. BETC (Budgeted Estimate To Complete )

BETC merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan

pekerjaan tersisa. Sehingga BETC adalah anggaran pekerjaan tersisa dibagi

dengan index kinerja biaya. Perkiraan biaya pekerjaan tersisa dapat dihitung

berdasarkan rumus sebagai berikut :

CPI

BCWPBACBETC

)(

Diketahui :

BAC = Rp 405.000.000

BCWP = Rp 25.191.000

CPI = 1,00173

2,065.153.37900173,1

)000.191.25000.000.405(BETC

Page 29: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

28

6. Budgeted Estimate At Completion (BEAC)

BEAC adalah jumlah pengeluaran sampai pada saat peleporan ditambah

perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa. Rumus untuk menghitung perkiraan total

biaya proyek sebagai berikut :

BEAC = ACWP + BETC

Diketahui :

ACWP = 25.147.462

BETC = 379.153.065,2

BEAC = 25.147.462 + 379.153.065,2 = 404.300.527,2

7. Schedule Estimate To Complete (SETC)

SETC ditunjukkan pada persamaan berikut ini :

Diketahui :

Total waktu = 120 hari

Waktu yang telah dilalui = 30 hari

SPI

)tBCWPSAC(SETC

21311,92976,0

)30120(

SETC

8. Schedule Estimate At Completion (SEAC)

Adalah jumlah waktu pelaksanaan pekerjaan sampai pada saat pelaporan

ditambah perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan

tersisa.

Waktu yang telah dilalui = 30

SETC = 92,21311

SEAC = tBCWP + SETC

SEAC =30 + 92,21311 = 122,213 hari

Page 30: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

29

Mengenai metode perhitungan yang dilakukan pada bulan ke-3 identifikasi

varian ini dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran C perhitungan varians

earned value yang tertera diHalaman 72-76. Sedangkan hasil perhitungan

ditunjukkan dalam tabel 4.2. Grafik visualisasi kondisi proyek hasil analisis

BCWS, BCWP dan ACWP pada bulan ke-1 dan ke-3 tertera dalam gambar 1

sampai dengan 3.

Tabel 4.2 Evaluasi Kondisi Proyek Pada Akhir Bulan Ke-1 dan Ke-3

No Kelompok Analisa Evaluasi Bulan Ke-1 Evaluasi Bulan Ke-3

1 ACWP Rp 25.147.463,25 Rp 253.455.700

2 BCWP Rp25.191.000 Rp 253.894.500

3 BCWS Rp 25.798.500 Rp 253.097.000

4 CV Rp 43.536,85 Rp 438.800

5 SV Rp –607.500 Rp 797.500

6 CPI 1,00173 1,00173

7 SPI 0,976 1,00315

8 BETC Rp 379.153.065,2 Rp 150.631.012

9 BEAC Rp 404.300.527,2 Rp 404.086.712

10 SETC 92,21311 hari 29,90 hari

11 SEAC 122,21311 hari 120 hari

Rp0Rp50,000,000Rp100,000,000Rp150,000,000Rp200,000,000Rp250,000,000Rp300,000,000Rp350,000,000Rp400,000,000Rp450,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Ang

gara

n B

iaya

pro

yek

(Rp)

Gambar 4.1 Grafik Visualisasi Earned Value

BCWSBCWPACWP

Waktu

Page 31: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

30

4.3 Pembahasan

Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 2 dan 3 dapat diberikan pembahasan

sebagai berikut.

a. Interprestasi schedule variance (SV) dan cost variance (CV)

Schedule variance (SV) pada bulan ke-1 didapatkan hasil schedule

variance yang bernilai negatif yang menunjukan kinerja pekerjaan yang

buruk karena paket – paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari

jadwal yang direncanakan. Sedangkan pada bulan ke-3 didapatkan hasil

Rp0Rp50,000,000Rp100,000,000Rp150,000,000Rp200,000,000Rp250,000,000Rp300,000,000Rp350,000,000Rp400,000,000Rp450,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Ang

gara

nB

iaya

Pro

yek

(Rp)

Gambar 4.2 Grafik Earned Value Bulan Ke-1

BCWSBCWPACWP

Rp0Rp50,000,000Rp100,000,000Rp150,000,000Rp200,000,000Rp250,000,000Rp300,000,000Rp350,000,000Rp400,000,000Rp450,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Ang

gara

nB

iaya

Pro

yek

(Rp)

Gambar 4.3 Grafik Earned Value Bulan Ke-3

BCWS

BCWP

ACWP

Minggu

Minggu

Page 32: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

31

positif yang menunjukkan bahwa paket-paket pekerjaan yang terlaksana

lebih banyak dibanding dengan rencana.

Cost Variance (varian biaya) pada bulan pertama didapatiftkan nilai positif

yaitu: CV = Rp 45.536,85 dan bulan ke-3 CV = Rp 438.800 menunjukkan

bahwa nilai–nilai pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan

dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket paket pekerjaan

tersebut. Atau dengan kata lain biaya yang diperlukan untuk

menyelesaikan proyek lebih kecil dari anggaran

b. Interprestasi shedule perfomance index (SPI) dan cost perfomance index

(CPI)

Nilai SPI–1 = 0,976 nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa pekerjaan

yang terlaksana tidak sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan SPI–3

= 1,00315 menunjukkan buruk telah berjalan sesuai rencana.

CPI-1= 1,00173dan CPI–3= 1,00173 yang bernilai lebih besar dari 1

menunjukkan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek lebih

kecil dari anggaran.

c. Perkiraan biaya dan waktu penyelesaian proyek

Perkiraan biaya dan waktu penyelesaian proyek pada evaluasi bulan ke-1

BEAC = Rp 404.300.527,2 lebih kecil dari biaya total anggaran Rp

405.000.000 pada evaluasi pada bulan ke–3 didapatkan bahwa biaya pada

akhir proyek yaitu sebesar Rp 404.086.712 dari total anggaran proyek.

Dari aspek waktu, nilai perkiraan waktu total proyek pada bulan pertama

diperoleh SEAC = 122 hari. Sedangkan pada bulan ke-3 SEAC = 120 hari

dari waktu yang direncanakan 120 hari ini menunjukkan bahwa proyek

telah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Page 33: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

32

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data pada proyek pembangunan perumahan Griya

Mahoni, Jln. Keuramat Ranto Panyang Timur Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat,

Dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil perhitungan CV (cost Variance) pada bulan ke-1 dan bulan ke-3

menunjukkan angka positif, hal ini berarti biaya untuk menyelesaikan

proyek lebih kecil dari rencana. Schedule Variance (SV) pada bulan ke-1

menunjukkan nilai negative (-) artinya pelaksanaan proyek terlambat dari

jadwal yang direncanakan dan bulan ke-3 bernilai positif menunjukkan

bahwa paket pekerjaan diperoleh lebih besar dibanding biaya yang

dikeluarkan.

2. Nilai CPI bulan ke-1= 1,00173 dan bulan ke-3= 1,00173 yang

menunjukkan bahwa biaya proyek sesuai dengan yang telah direncanakan.

SPI–1 = 0,976 dan SPI–3 =1,00315 nilai SPI kurang dari satu

menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan diharapkan

karena tidak mampu mencapai target yang sudah direncanakan. Sedangkan

SPI = 1 menunjukkan bahwa proyek telah mencapai target.

3. Pada evaluasi Nilai BETC pada bulan ke-1= Rp 379.153.065,2 dan bulan

ke-3 = Rp 150.631.012,311 yang menunjukkan sisa biaya yang diperlukan

untuk menyelesaikan proyek. Nilai BEAC bulan ke-1 sebesar = Rp

404.300.527,2 dan bulan ke-3= Rp 404.086.712 merupakan perkiraan

biaya akhir proyek. Dari aspek waktu, nilai perkiraan total waktu proyek

(SEAC) bulan ke-1=122 hari dan bulan ke-3= 120 hari dari total waktu

rencana 120 hari. Ini berarti kinerja proyek sudah berjalan dengan baik

karena selesai tepat waktu sesuai dengan rencana awal.

Page 34: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

33

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk mendapatkan hasil analisa kinerja yang lebih akurat, maka

diperlukan waktu peninjauan yang lebih lengkap yaitu peninjauan dari

awal proyek sampai proyek selesai.

2. Perlu dilakukan studi lanjut tentang metode yang digunakan untuk

melakukan tindakan pengendalian proyek.

3. Sistem analisis waktu dan biaya merupakan suatu alat yang yang dapat

membantu pelaksanaan dilapangan. Dan untuk mengelola proyek tersebut

sebaiknya dipercayakan kepada orang yang memiliki cukup pengetahuan

dalam menggunakan sistem tersebut.

Page 35: PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE ARTIKEL TEKNIK SIPILrepository.utu.ac.id/588/1/BAB I_V.pdf · manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas,

34

DAFTAR PUSTAKA

Arumningsih, D 2012, Sistem Pengendalian Dengan Metode Earned Value.Viewed 22 April 2013, Avaliable from internet <http//garuda.Kemendiknas. go. Id/jurnal/proses.

Ahuja, H., Dozki, S.P, Abourizk S.M (1994), Project Management Techniques inPlanning and Controlling Construction Project. Viewed 22 April 2013Avaliable from internet <http http://irikakuliah. Blogspot.Com/2011/090/metode-nilai-hasil-earned value.

Ervianto, W. I., (2004), Pengendalian Proyek. Viewed 22 April 2013, AvaliableFrom Internet < http://irikakuliah. Blogspot. Com/2011/05/metode-nilai-hasil-earned value. Html

Ervianto, W. I., (2002), Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Andi,Yogyakarta.

Fleming & Koppelman (1994), Earned Value. Viewed 22 April 2013, AvaliableFrom Internet <http ://digilib.itb.ac.id › S1-Final Project › CivilEngineering

Pranowo D 2013, Pengendalian Proyek Dengan Metode Earned Value. Viewed 22April 2013, Avaliable From Internet < http // eprint unika. Ac.id/835

Pratiwi 2012, Pengendalian Biaya Dan Waktu Puskesmas Tabaringan, UniversitasHasanuddin, Makassar.

Priyo M 2008, Jurnal Semesta Teknika, Viewed 22 April 2013, avaliable fromPhp/semesta teknika/article/view/1639/321

Soemardi W 2013, Konsep Earned Value Untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi,Viewed 22 April 2013, Avaliable from internet < internet < http //ml.Scribd. Com/doc/95322651/makalah – earned- value

Wahyujati A 2010, Earned Value Analysis. Viewed 22 April 2013, AvaliableFrom Internet < http // eprint unika.co.id