pengauditan internal pada penyaluran kredit … · pengauditan internal pada penyaluran kredit...
TRANSCRIPT
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT
(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Florentina Aurelia Wulandari
132114116
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT
(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Florentina Aurelia Wulandari
132114116
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“Threfore I tell you, whatever you ask for in prayer, believe that your
hope received it, and it will be yours”
(Mark 11:24)
“All your dreams can come true, if we have the courage the
puruse them. If you can dream it, you can do it!”
(Walt Disney)
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Kedua orang tuaku Herman Yoseph Harjono dan Fransiska Xaveria Suparmi
Adikku Stephanus Brian Kurniawan
Teman-teman BEMFE 2015/2016
Teman-teman Akuntansi FE USD Angkatan 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT
Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 10 Mei 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 01 Mei 2017
Yang membuat pernyataan,
Florentina Aurelia Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAN
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Florentina Aurelia Wulandari
NIM : 132114116
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya
yang berjudul:
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT
Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 11 Mei 2017
Yang menyatakan
Florentina Aurelia Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyusun skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penuls mengucapkan terima kasih
kepada:
1. A. Yudi Yuniarto, S.E., MBA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti dan
terlibat dalam segala kegiatan Fakultas baik secara akademik dan non
akademik.
2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti dan terlibat dalam segala kegiatan Prodi baik secara
akademik dan non akademik
3. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA., selaku Dosen Pembimbing yang
telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Muryantoro, S.Pd., selaku ketua Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha yang memberikan ijn untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha yang telah banyak
membantu selama proses penelitian.
6. Kedua orang Herman Yoseph Harjono dan Fransiska Xaveria Suparmi
selalu membantu dan banyak mendorong serta mendoakan mulai dari awal
semester hingga penulisan skripsi ini selesai.
7. My best roommate Gabriel Ayu Pertiwi yang selalu mau mendengarkan
keluh kesahku setiap saat, setiap waktu dan memberikan semangat selama
proses menyelesaikan studi.
8. My best squad Muhammad Fathur Rohim, Muhammad Rizky Fauzan,
Catharina Desti, dan Diah Puspita yang setia dalam suka dan duka.
9. Inggil Deprina, Agata Nadhea, Destiana Restu, dan Catharina Astia Putranti
yang telah berdinamika mulai dari awal semester dan memberi semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Mr. G yang selalu memberikan semangat mulai dari awal mengerjakan
sampai skripsi ini selesai.
11. Semua pihak yang telah mendukung yang tidak bisa saya sebutkan satu per
satu.
Yogyakarta, 30 Mei 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xiv
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
ABSTRACT ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 5
E. Sistematika Penulisan ....................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengauditan ....................................................................... 8
B. Audit Internal .................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
C. Piutang .............................................................................. 16
D. Kredit ................................................................................. 18
E. Koperasi ............................................................................ 24
F. Koperasi Simpan Pinjam ................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................. 33
B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................... 33
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 33
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 34
E. Teknik Analisis Data ......................................................... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah dan Gambaran Umum Koperasi ........................... 39
B. Lokasi ............................................................................... 42
C. Visi dan Misi .................................................................... 42
D. Struktur Organisasi ........................................................... 43
E. Kegiatan Operasional ....................................................... 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Menentukan Resiko ........................................................... 50
B. Meksanakan Survei Pendahuluan ..................................... 51
C. Program Audit ................................................................... 58
D. Melaksanakan Pekerjaan Lapangan ................................... 59
E. Analisis Hasil Audit .......................................................... 69
F. Laporan Audit ................................................................... 74
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 82
B. Keterbatasan Masalah ........................................................ 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Saran ................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86
LAMPIRAN .................................................................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Contoh tabel check list..................................................... 36
Tabel 2 Tingkat Resiko Koperasi ................................................ 50
Tabel 3 Hasil Check List Pengendalian Internal .......................... 59
Tabel 4 Temuan-temuan pada Tahap Audit Rinci ....................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I Proses Pemberian Pinjaman ........................................... 52
Gambar II Aplikasi Pinjaman .......................................................... 53
Gambar III Proses Pinjaman Ditolak ................................................. 54
Gambar IV Proses Pinjaman Disetujui ............................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Piutang Bulanan dan Mingguan ............................ 89
Lampiran 2 Form Hasil Kunjungan Anggota .................................... 90
Lampiran 3 Form Penilaian Agunan .................................................. 91
Lampiran 4 Nota Analisa Pinjaman ................................................... 92
Lampiran 5 Form Aplikasi Pinjaman ................................................. 93
Lampiran 6 Surat Pemberitahuan Jatuh Tempo ................................. 94
Lampiran 7 Daftar Pertanyaan Wawancara ........................................ 95
Lampiran 8 Check List Pengendalian Manajemen ............................. 96
Lampiran 9 Surat Keterangan ............................................................. 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT
(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha)
Florentina Aurelia Wulandari
NIM : 132114116
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan penelitian ini untuk melakukan evaluasi, melakukan analisis temuan-
temuan dan memberikan rekomendasi atas hasil pengauditan internal pada proses
penyaluran kredit. Masalah yang timbul bisa menghambat aktivitas penyaluran
kredit apabila tidak segera dilakukan perbaikan. Pencegahan masalah pada proses
penyaluran kredit dapat dilakukan apabila penyebab masalah telah ditemukan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Data diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif melalui tahapan proses
pelaksanaan audit internal pada bagian penyaluran kredit.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koperasi telah melakukan kegiatan
penyaluran kredit dengan ekonomis, efektif, efisien dan memiliki pengendalian
manajemen dalam melakukan penyaluran kredit yang sangat baik dengan hasil
index check list sebesar 87,5%. Hasil temuan dan rekomendasi yang diberikan
kepada pihak perusahaan dilaporkan dalam bentuk laporan audit.
Kata Kunci: Pengauditan Internal, Penyaluran Kredit, Ekonomis, Efektif, Efisisen,
Pengendalian Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
INTERNAL AUDIT FOR LENDING PROCESS
(A Case Study at Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha)
Florentina Aurelia Wulandari
NIM : 132114116
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
The aim of the study is to evaluate, to analyze the findings and to suggest
recommendations on results of internal audit on the process of lending. Existing
problems can hamper the lending process if there is no immediate improvement.
Prevention of problems in the lending process can be done if the causes of the
problem have been found.
The type of this research was qualitative with a case study method. The data
were obtained by observation, interview, documentation. The analysis used in the
study was descriptive through the process of the internal audit implementation in
the division of lending process.
The result showed that the cooperative has conducted its operation with
economical, effective, efficient and has implemented management control of
lending process with very good as suggested by the compliance index up to 87,5%.
The findings and recommendations was suggested to the company are reported in
the audit report.
Keywords: Internal Audit, Lending Process, Economical, Efficiency,
Effectiveness, Management Control
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan sebagai wadah bagi masyarakat dalam perannya
di bidang ekonomi pada sekarang ini memiliki peran yang sangat penting.
Kompetisi lembaga keuangan pada jaman sekarang ini semakin ketat.
Lembaga keuangan yang berperan dalam perekonomian rakyat mulai
berkembang pesat pada saat ini dan tidak terbatas pada lembaga keuangan
resmi dalam bentuk perbankan, tetapi mulai berkembang pada lembaga
keuangan swasta, seperti lembaga koperasi. Pada praktiknya sekarang ini
banyak macam koperasi yang muncul dan salah satu koperasi yang sering
kita temui adalah koperasi simpan pinjam.
Sebagai lembaga keuangan swasta yang turut berperan dalam
kegiatan perkonomian masyarakat, koperasi simpan pinjam memiliki tujuan
untuk mensejahterakan anggotanya, serta ikut dalam membangun
perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Adapun prinsip yang
ada dalam koperasi simpan pinjam berdasarkan UU Koperasi adalah
memiliki sifat terbuka dan sukarela, dikelola secara mandiri dengan cara
yang demokratis. Koperasi simpan pinjam yang pada jaman sekarang ini
harus berani bersaing dengan lembaga keuangan resmi yang notabene sudah
memiliki kepercayaan dari masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Koperasi simpan pinjam harus pandai dalam melakukan promosi
untuk mengambil hati masyarakat. Selain promosi yang harus bisa
meyakinkan masyarakat ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh
koperasi, salah satunya adalah koperasi harus memiliki strategi untuk
mengambil hati atau minat masyarakat. Terdapat beberapa keuntungan yang
bisa didapatkan dalam koperasi simpan pinjam, yaitu suku bunga yang
ditawarkan relative rendah, kemudahan kredit yang diberikan oleh koperasi,
dan macam produk yang menarik bagi masyarakat. Koperasi yang sudah
memiliki jaminan pemerintah (hukum) akan memiliki nilai tersendiri dalam
masyarakat untuk menaruh kepercayaan pada koperasi simpan pinjam.
Kegiatan koperasi simpan pinjam adalah melakukan simpanan dan
pinjaman kepada anggotanya. Pinjaman yang dilakukan oleh koperasi
menjadi piutang bagi koperasi simpan pinjam. Piutang usaha dalam
koperasi menjadi salah satu hal penting, karena salah satu indikasi bahwa
suatu koperasi simpan pinjam merupakan lembaga keuangan yang kuat
adalah adanya jumlah piutang yang besar selain dilihat dari asset yang
dimiliki koperasi simpan pinjam. Semakin besar piutang yang dimiliki oleh
suatu koperasi maka bisa dikatakan bahwa koperasi tersebut memiliki
sebuah keuangan yang kuat dan koperasi telah memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi yang diberikan masyarakat terhadap koperasi
simpan pinjam tersebut.
Penyaluran dana yang terkumpul kepada anggota yang dimasa
datang akan diterima kembali secara bertahap. Kegiatan tersebut harus bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dikelola sedemikian rupa sehingga penghimpunan dan penyaluran yang
dilakukan oleh koperasi simpan pinjam dapat berjalan dengan seimbang.
Koperasi simpan pinjam saat ini harus bisa menunjukkan kemampuan
pengelolaan keuangan secara baik dan professional. Dengan pengelolaan
yang professional, maka kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa
koperasi simpan pinjam tersebut akan meningkat. Koperasi simpan pinjam
dituntut untuk bisa melayani penyimpanan dan juga penarikan dana oleh
anggota sesuai dengan ketentuan serta kesepakatan yang telah disepakati.
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah dalam melakukan penyaluran
kredit yang dilakukan oleh sebuah koperasi sudah baik atau belum. Salah
satu cara untuk mengetahui apakah pengelolaan yang dilakukan sudah baik
dan dilakukan secara professional dalam melakukan penyaluran kredit
dalam bentuk pinjaman di koperasi simpan pinjam dengan melakukan audit
secara internal khusunya pada bagian operasional.
Sebagai lembaga keuangan swasta yang mulai beroperasi tahun
2004 Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha sudah mulai beroperasi.
Konsumen pengguna jasa Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha juga
sudah menunjukkan jumlah yang cukup signifikan. Tetapi sebagai lembaga
keuangan yang sudah mendapat kepercayaan masyarakat, sampai saat ini
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha belum pernah dilaksanakan audit
internal, sehingga kondisi penyaluran kredit yang terjadi dalam koperasi
simpan pinjam tersebut belum dapat diketahui dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Melalui audit internal diharapkan dapat diperoleh data tentang
kelancaran dalam proses penyaluran kredit dalam koperasi, adakah kendala
dalam pengelolaan keuangan terutama bagian penyaluran kredit yang akan
manjadi piutang bagi koperasi, piutang yang ada dalam koperasi menjadi
salah satu kas yang dimiliki oleh koperasi. Maka dari itu penulis berharap
penelitian ini dalam melakukan audit tentang penyaluran kredit Koperasi
Simpan Pinjam Artha Nugraha. Pengauditan yang dilakukan meliputi
kegiatan untuk menilai data adakah piutang-piutang yang tidak tertagih,
atau masalah yang timbul dalam setiap transaksi dalam koperasi simpan
pinjam tersebut seperti kesulitan dalam melakukan penagihan atas piutang
yang terjadi.
Apabila ditemukan kendala atau masalah dalam melakukan
penyaluran kredit koperasi simpan pinjam khususnya dalam piutang melalui
audit internal, maka dapat dengan segera dilakukan pembenahan internal,
sehingga Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha dapat berjalan dengan
baik, meningkatkan kualitasnya, dan pada akhirnya kepercayaan
masyarakat terhadap koperasi simpan pinjam akan meningkat pula.
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan tersebut maka
penulis mengambil judul tentang “Pengauditan Internal pada
Penyaluran Kredit di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil audit
internal pada penyaluran kredit di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha?
C. Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi,
melakukan identifikasi resiko dan analisis temuan-temuan pada proses
penyaluran kredit di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini,
bagi:
1. Koperasi Artha Nugraha
Bagi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha diharapkan penelitian
ini dapat menjadi acuan atau evaluasi dalam kinerja koperasi dimasa
yang akan datang agar Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha dapat
menjadi koperasi yang berkembang dan semakin baik.
2. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan referensi kepustakaan
yang ada di perpustakan Universitas Sanata Dharma untuk penelitian
lebih lanjut bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat manambah wawasan bagi pembaca
yang berkaitan dengan audit internal pada bagian penyaluran kredit
4. Penulis
Penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang telah
diperoleh selama masa perkuliahan mengenai audit internal dan
menambah wawasan tentang praktik audit internal pada bagian
penyaluran kredit secara langsung.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini akan menjelaskan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah dari penelitian, tujuan
penelitian, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian,
dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian
ini.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan
dan yang mendukung dengan lingkup permasalahan yang
ada dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab III Metode Penelitian
Bab ini merupakan metode penelitian akan menjelaskan
tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek
dan objek penelitian yang akan digunakan, teknik
pengumpulan data yang digunakan dan teknik analisis data
yang akan digunakan.
Bab IV Gambaran Umum Objek Perusahaan
Bab ini menjelaskan tentang garis besar objek perusahaan
yang diteliti, seperti sejarah perusahaan, visi dan misi,
struktur organisasi yang ada dalam perusahaan dan juga
kegiatan yang ada dalam perusahaan.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang data penelitian, analisis data
dan hasil penelitian yang telah didapat.
Bab VI Penutup
Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan penelitian,
keterbatasan yang ditemukan selama penelitian dan saran
atas penelitian yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengauditan
1. Pengertian Pengauditan
Pengauditan merupakan proses sistematis untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk
menentukan tingkat kesesuaian yang ada dan melaporkan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berwenang (Jusup, 2010: 11).
2. Jenis-Jenis Audit
Audit memiliki banyak jenis yang dikelompokkan menjadi tiga
jenis golongan. Ketiga jenis golongan audit tersebut adalah audit
laporan keuangan, audit kesesuaian, audit operasional (Jusup, 2010: 15-
17). Pengertian dari ketiga jenis audit tersebut akan dijelaskan lebih
lanjut sebagai berikut:
a. Audit Laporan Keuangan
Audit ini dilakukan untuk menentukan apakah suatu laporan
keuangan sebagai keseluruhan yaitu informasi kuantitatif yang akan
diperiksa dan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah
ditetapkan. Tujuan audit ini adalah laporan-laporan tersebut akan
digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Audit Kesesuaian
Audit kesesuain dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah
ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Sebagian besar pekerjaan
audit semacam ini biasanya dapat dilakukan oleh auditor yang
bekerja pada unit organisasi yang bersangkutan, namun audit
kesesuain dapat juga dilakukan oleh auditor yang ditunjuk dari luar
organisasi yang diaudit.
c. Audit Operasional
Audit Operasional merupakan pengkajian (review) atas setiap
bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi
dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil
akhir dari suatu audit ini biasanya berupa rekomendasi kepada
manajemen untuk perbaikan operasional.
B. Audit Internal
1. Pengertian Audit Internal
American Accounting Association dalam buku Sawyer, Mortimer,
James (2003: 8) mendefinisikan bahwa audit internal merupakan proses
yang sistematis secara obyektif untuk memperoleh dan mengevaluasi
asersi tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis, Sawyer juga
mengungkapkan bahwa penilaian yang dilakukan tersebut untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang
ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke pihak yang berkepentingan.
Audit internal membantu suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko,
pengendalian dan proses governance.
2. Tujuan Audit Internal
Audit internal memiliki tujuan untuk melakukan suatu penilaian
apakah manajemen atau pegawai suatu entitas telah melaksanakan atau
belum melaksanakan suatu hukum, peraturan, kebijakan, prosedur atau
standar dalam menggunakan sumber daya yang ada secara ekonomis,
efisien, dan efektif. Penilaian yang dilakukan dengan cara menganalisis,
konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas efektifitas dalam
melaksanakan tanggung jawab mereka, menginformasikan tindakan-
tindakan yang telah di review dan memberikan rekomendasi kepada
pihak organisasi atau entitas (Andayani: 2008).
Menurut Andayani (2008: 103) dalam melakukan audit internal
yang dimaksud dengan ekonomis merupakan penghematan atau
penggunaan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan terbaik tanpa
ada sisa. Efisiensi adalah meminimalkan kerugian atau penghamburan
tenaga ketika memberikan dampak, menghasilkan atau memfungsikan.
Efektifitas adalah menekankan hasil actual dari dampak atau kekuatan
untuk menghasilkan dampak tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Ruang Lingkup Audit Internal
Ruang lingkup audit internal menurut Tugiman (2006) adalah
penilaian efektivitas sistem pengendalian internal dan evaluasi terhadap
kelengkapan dan keefektivan sistem pengendalian internal yang dimiliki
oleh suatu organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab
kegiatan yang diberikan. Sedangkan COSO berpendapat bahwa ruang
lingkup audit internal adalah efektivutas dan efisiensi operasional,
keandalan pelaporan keuangan, serta kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku. Tujuan dalam melakukan pengamanan harta termasuk dalam
tujuanefektivitas dan efisiensi operasi.
Tugiman menyebutkan bahwa seorang pemeriksa internal harus
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Mereview (reliabilitas dan integritas) informasi finansial dan
operasional serta cara yang digunakan untuk indentifikasi,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi finansial dan
operasional yang telah didapatkan.
b. Mereview berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan
keseuaian dengan berbagai kebijaksanaan, prosedur, hukum, dan
peraturan yang berakibat penting terhadap kegiatan organisasi.
c. Mereview berbagai cara yang digunakan dengan tujuan untuk
melindungi harta dan melakukan verifikasi keberadaan harta-harta
yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Menilai tingkat ekonomis dan efisien penggunaan sumber daya oleh
organisasi.
e. Mereview berbagai operasi atau program untuk menilai hasil yang
didapatkan, apakah konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dan apakah kegiatan atau program dilaksanakan sesuai
dengan rencana organisasi.
4. Teknik-Teknik Audit Internal
Untuk melakukan seberapakah kesesuaian pelaksanaan kegiatan
penyaluran kredit simpan pinjam yang ada dalam Koperasi Artha
Nugraha dengan standard dan prosedur yang sudah ditetapkan maka
akan dilakukan dengan melakukan tahapan audit. Berikut beberapa
teknik audit yang dapat digunakan untuk melakukan audit internal
menurut Sawyer, Mortimer, James, (2003) dan Kumaat (2011: 52):
a. Penentuan Resiko
Tujuan dari penentuan resiko ini adalah untuk membuat karyawan
sadar akan beragam resiko yang ada serta prioritas, dan keterbatasan
dari daftar resiko tersebut.
b. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dapat menjadi senjata terbaik bagi auditor
untuk memperoleh pemahaman informasi dan perspektif yang
dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan suatu audit seperti
sejarah, struktur organisasi maupun latar belakang serta informasi-
informasi umum terhadap objek yang diaudit. Survei pendahuluan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang baik akan menghasilkan program audit yang tepat, dan
program audit yang tepat akan menunjang keberhasilan audit. Jadi,
keberhasilan atau kegagalan audit bisa jadi sangat tergantung pada
survei. Jika survei pendahuluan direncanakan dan dilaksanakan
dengan baik, maka survei tersebut akan menjadi lebih dari sekedar
cara untuk mendapatkan pemahaman yang efektif melainkan juga
menjadi penentu keberhasilan audit.
Suvei pendahuluan merupakan sarana penting untuk membuat
auditor lebih memahami tujuan, proses, resiko, dan kontrol yang
terkait dengan audit. Dalam survei pendahuluan dilakukan adanya
pendokumentasian yang memiliki beberapa langkah yang akan
mengarah pada pertemuan awal antara auditor dengan manajer klien
dengan membuat kuisioner yang akan digunakan dalam wawancara
dan diskusi dengan manajer klien dan yang lainnya
c. Program Audit
Program Audit internal merupakan pedoman bagi seorang auditor
dan merupakan suatu kesatuan dengan supervise audit dalam
pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Program audit ini
dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai apa yang
akan dilakukan, kapan akan dilakukan, bagaimana melakukannya,
siapa yang akan melakukannya dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Program audit memiliki beberapa manfaat apabila disusun
dengan baik. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program
audit tersebut adalah sebagai berikut:
1) Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan
audit.
2) Menjadi dasar penugasan auditor.
3) Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan
audit.
4) Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan
apa yang dikerjakan dengan apa yang direncanakan.
5) Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dalam
tahap-tahap pelaksanaan audit.
6) Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
7) Membantu auditor pada audit selanjutnya.
8) Mengurangi waktu supervise langsung yang dibutuhkan.
9) Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit inernal.
d. Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan lapangan merupakan proses yang sistematis dan
merupakan persyaratan professional. Auditor internal melakukan
skeptisme yang sehat. Tujuan dari pekerjaan lapangan adalah untuk
membantu pemberian keyakinan dengan melaksanakan prosedur-
prosedur audit yang ada di program audit, sesuai tujuan audit yang
ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dalam melakukan pekerjaan lapangan, seorang auditor internal
akan menerapkan teknik-teknit audit. Teknik-teknik audit yang akan
diterapkan adalah melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan,
menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi dan melakukan
evaluasi yang diterapkan pada beragam kondisi. Teknik-teknik
tersebut digunakan dengan cara sendiri maupun secara gabungan,
kapan pun sesuai dengan waktu auditor melakukan pemeriksaan.
e. Temuan Audit
Temuan audit merupakan suatu penyimpangan-penyimpangan
dari norma-norma atau kriteria yang dapat diterima. Beberapa
temuan yang memiliki kelemahan kecil dan tidak membutuhkan
perhatian manajemen tidak perlu dilaporkan oleh seorang auditor.
Berikut merupakan syarat temuan yang bisa dilaporkan oleh auditor:
1) Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen.
2) Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti
yang memadai, kompeten dan relevan.
3) Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka.
4) Relevan dengan masalah-masalah yang ada.
5) Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan
untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang mengandung
kelemahan.
Tidak ada temuan yang benar-benar sama. Setiap temuan
mencerminkan tingkat kerugian atas resiko aktual atau potensialnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
masing-masing. Temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi tidak
signifikan, kecil, atau besar. Temuan tidak signifikan merupakan
temuan semacam kesalahan klerikal yang dialami semua organisasi
dan tidak memerlukan tindakan formal. Temuan-temuan kecil
(minor findings) perlu dilaporkan karena kesalahan manusiawi yang
bersifat acak, jika tidak diperbaiki maka akan berlanjut sehingga
merugikan; dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi
organisasi namun cukup signifikan untuk diperhatikan oleh
manajemen. Sedangkan untuk temuan-temuan besar (major
findings) merupakan temuan yang akan menghalangi pencapaian
tujuan uatama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi.
f. Penyajian hasil audit (Audit “Deliverable”)
Tahap ini merupakan tahap penyampaian konfirmasi temuan
(finding confirmation) kepada pihak perusahaan sampai pada
penyajian Laporan Hasil Audit (audit report) kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
C. Piutang
1. Pengertian Piutang
Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2001: 386)
mendefinisikan piutang sebagai klaim uang, barang, atau jasa kepada
pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Adanya piutang timbul apabila
suatu perusahaan melakukan penjualan barang atau adanya jasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diberikan secara kredit kepada pihak lain. Menurut Jusup (2011: 71)
piutang merupakan hak untuk menerima sejumlah uang di waktu yang
akan datang yang timbul dari transaksi pada saat ini, piutang menjadi
milik perusahaan dan menjadi asset perusahaan.
Giri (2012: 129) mengungkapkan bahwa piutang merupakan
tuntutan kepada pelanggan dan pihak lain untuk memperoleh uang,
barang, dan jasa (asset) tertentu pada masa yang akan datang, sebagai
akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini dan akan
menimbulkan aliran kas masuk di masa yang akan datang.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
piutang merupakan suatu klaim atau tuntutan baik dalam bentuk uang
atau barang terhadap pihak lain dalam periode tertentu.
2. Jenis-jenis Piutang
Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2001: 386)
mengungkapkan bahwa untuk kepentingan pelaporan keuangan,
perusahaan diklasifikasikan menjadi piutang lancar (current receivable)
dan piutang tidak lancar (noncurrent receivable). Piutang lancar atau
piutang jangka pendek ini diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun
atau selama satu siklus operasi berjalan. Piutang tidak lancar atau
piutang jangka panjang merupakan semua piutang diluar piutang lancar.
Sedangkan untuk kepentingan neraca Kieso mengklasifikasikan
adanya piutang dagang dan piutang nondagang. Berikut merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penjelasan lebih lanjut mengenai piutang dagang dan piutang
nondagang:
a. Piutang dagang (trade receivable)
Merupakan jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk
barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi
bisnis normal. Piutang dagang sendiri dapat dibedakan menjadi
piutang usaha (accounts receivable) dan wesel tagih (notes
receivable). Piutang usaha merupakan janji lisan dari pembeli untuk
membayar barang atau jasa yang dijual yang biasanya ditagih dalam
waktu 30 sampai 60 hari. Wesel tagih merupakan janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa
depan. Wesel tagi ini dapat berasal dari penjualan, pembiayaan, atau
transaksi lainnya dan bisa bersifat jangka pendek maupun jangka
panjang.
b. Piutang nondagang (nontrade receivable)
Piutang yang berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa
janji tertulis untuk membayar atau mengirimkan sesuatu
D. KREDIT
1. Pengertian
Menurut Astiko (1996: 5) kredit merupakan kemampuan dalam
melakukan suatu pembelian atau pinjaman dengan sebuah perjanjian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dengan pembayaran akan dilakukan pada jangka waktu yang telah
disepakati.
Dalam kehidupan sehari-sehari sebuah pinjaman kredit akan
dilakukan dengan adanya perjanjian tertulis disertai jaminan pinjaman
yang akan diserahkan baik berupa benda maupun bukan benda.
2. Jenis-Jenis Kredit
Beberapa pengelompokan kredit menurut Kasmir (2003: 99-102),
adalah sebagai berikut
a. Jenis Kredit Berdasarkan Jangka Waktu Kredit, yaitu
1) Short Term Credit, dengan jangka waktu maksimum 1 tahun.
2) Intermediate Credit, dengan jangka waktu sampai 3 tahun.
3) Long Term Credit, dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun.
b. Jenis Kredit Berdasarkan Lembaga yang Menerima Kredit, yaitu:
1) Kredit untuk badan usaha pemerintah/daerah adalah kredit yang
diberikan kepada perusahaan/badan usaha yang dimiliki
pemerintah.
2) Kredit untuk badan usaha swasta adalah kredit yang diberikan
kepada perusahaan/badan usaha miliki swasta.
3) Kredit perorangan, diberikan kepada perorangan.
4) Kredit untuk bank Koresponden, lembaga pembiayaan dan
perusahaan asuransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya, yaitu:
1) Kredit Modal Kerja (KMK) adalah kredit untuk modal kerja
perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan.
2) Kredit Investasi adalah kredit (berjangka menengah atau
panjang) yang diberikan kepada usaha-usaha guna perbaikan,
perluasan atau pendirian proyek baru.
3) Kredit Konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk keperluan
konsumsi yang diberikan bank kepada pihak ketiga/perorangan.
d. Jenis Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi, yaitu:
Didasari atas kebutuhan untuk menentukan kebijakan pengarahan
kredit bank secara kualitatif yang dititikberatkan pada sektor
ekonomi yang diutamakan dalam pembiayaan dengan bank tersebut.
Sektor ekonomi yang dimaksud adalah sektor pertanian,
pertambangan, perindustrian, konstruksi, jasa social, jasa dunia
usaha, dan lain-lain.
e. Jenis Kredit Berdasarkan Sifat, yaitu:
1) Kredit atas dasar satu kali (eenmalig) adalah kredit jangka
pendek untuk pembiayaan transaksi tertentu
2) Kredit atas dasar transaksi berulang (revolving) adalah kredit
jangka pendek yang diberikan kepada nasabah untuk usaha yang
merupakan satu seri transaksi
3) Kredit atas dasar plafon terkait adalah kredit yang diberikan
dengan jumlah dan jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dipergunakan sebagai tambahan modal kerja bagi suatu unit
produksi atas dasar penilaian kapasitas produksi/kebutuhan
modal kerja dimana maksimum kredit yang diberikan tidak
terikat pada kapasitas produksi normal atau realisasi
4) Kredit atas dasar plafon terbuka adalah kredit untuk kebutuhan
modal kerja dimana maksimum kredit yang diberika tidak terikat
pada kapasitas produksi normal atau realisasi penjualan
5) Kredit atas dasar penurunan plafon secara berangsur adalah
kredit yang diberikan kepada nasabah yang pelunasannya harus
dilaksanakan secara berangsur sesuai dengan jadwal pelunasan
yang telah disetujui oleh bank
f. Jenis Kredit Berdasarkan Sumber Dana, yaitu
1) Kredit dengan dana bank sendiri
2) Kedit dengan dana bersama-sama dengan bank lain
3) Kredit dengan dana dari luar negeri.
3. Prinsip Pemberian Kredit
Pemberian Kredit yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam
kepada seseorang harus memenuhi persyaratan yang dikenal dengan
prinsip 5C dan 7P. Prinsip 5C ini dapat digunakan untuk meminimalisir
resiko pemberian kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Kasmir (2012:95) kelima pinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Character
Prinsip ini berkaitan dengan watak calon debitur untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya, seperti memegang teguh janji dan
bersedia melunasi utangnya tepat waktu. Berisi data tentang
kepribadian calon pelanggannya seperti sifat-sifat, kebiasasn, cara
hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobi. Kegunaan
dari penilaian tersebut untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemauan calon pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.
b. Capacity
Merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha
yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit yang diberikan.
Pengukuran capacity dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan
antara lain pengalaman mengelola usahanya, sejarah perusahaan
yang sedang atau telah dikelola (pernah mengalami masa sulit atau
tidak, bagaimana cara mengatasi kesulitan). Capacity sendiri
merupakan kemampuan calon debitur dalam membayar.
c. Capital
Merupakan kondisi yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola
oleh calon debitur. Kondisi ini dapat dilihat melalui neraca, laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
laba rugi, truktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang
diperoleh.
d. Condition of economy
Perlunya pertimbangan kondisi ekonomi yang dialami oleh calon
debitur.
e. Collateral
Collateral diperhitungkan paling akhir apabila masih terdapat
kesangsian atau keraguan dalam pertimbangan-pertimbangan yang
lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah
sebagai berikut:
a. Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadian aau tingkah lakunya sehari-
hari maupun masa lalunya. Selain itu juga mencakup sikap, emosi,
tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi masalah.
b. Party
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya,
sehingga nasabah akan mendapat fasilitas yang berbeda pula.
c. Perpose
Merupakan analisis dengan mengetahui tujuan nasabah dalam
mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinkan nasabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Prospect
Analisis yang dilakukan dengan menilai usaha nasabah di masa yang
akan datang, apakah menguntungkn atau tidak.
e. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah akan mengembalikan
kredit yang diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit.
f. Profotability
Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability diukur dari periode apakah akan tetap sama atau akan
semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang
diperolehnya.
g. Protection
Tujuan dari tahap ini adalah bagaimana menjaga agar usaha dan
jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
E. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan yang turut
berpartisipasi dalam bidang keuangan di Indonesia. Untung
menyampaikan dalam bukunya tentang Hukum Koperasi dan Peran
Notaris Indonesia koperasi berasal dari kata Cooperation atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Cooperative yang memiliki arti bekerjasama (2005: 1). Menurut
Muljono (2012: 1), koperasi merupakan badan usaha yang
beranggotakan seorang atau badan hukum yang berlandaskan pada
prinsip koperasi sekaligus merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Sedangkan menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1 koperasi
merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum yang berlandaskan berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Dapat disimpulkan bahwa koperasi merupakan badan usaha yang
terdiri dari seorang atau lebih yang berlandaskan kekeluargaan.
2. Prinsip Koperasi
Koperasi memiliki prinsip yang mengatur hubungan antara
koperasi dengan para anggotanya dan hubungan antara sesama anggota
koperasi agar tujuan yang telah di buat dapat tercapai. Undang-undang
Nomor 25 Tahum 1992 pasal 5 menyebutkan prinsip koperasi adalah
sebagai berikut:
a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
Tidak ada paksaan dalam menjadi anggota koperasi dan siapa saja
boleh menjadi anggota koperasi dengan memenuhi syarat dan patuh
pada aturan koperasi. Prinsip ini menegaskan bahwa pengelolaan
dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dalam koperasi. Anggota memegang dan melaksanakan kekuasaan
tertinggi dalam koperasi.
b. Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis
Pengelolaan dilakukan secara demokratis, artinya tidak ada
wewenang mutlak untuk mengatur koperasi.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Pembagian laba dalam suatu koperasi lebih dikenal dengan Sisa
Hasil Usaha (SHU), yang dibagi berdasarkan kontribusi jasa usaha
anggota terhadap koperasi.
d. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal
Setiap anggota koperasi dapat menempatkan modal mereka pada
koperasi, yang oleh koperasi modal yang telah diberikan diakui
sebagai Modal Penyertaan.
e. Kemandirian
Koperasi merupakan badan hukum yang mandiri, dimana
pemerintah tidak perlu ikut serta dalam menentukan Anggaran
Dasar Koperasi. Pendanaan dalam koperasi di usahakan berasal dari
anggotanya, sehingga bisa berdiri sendiri dan tidak tergantung pada
pihak luar koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
f. Pendidikan perkoperasian
Tujuannya agar pengetahuan dan kesadaran dari tiap anggota
tentang kesamaan tujuan tetap terjaga, apabila kesamaan terjaga
maka kelangsungan hidup koperasi terjaga pula.
g. Kerjasama antar koperasi
Koperasi bisa saling melakukan kerjasama dengan tujuan agar dapat
menghadapi persaingan yang sangat berat dari para pelaku ekonomi
lain yang memiliki basis rakyat pula. Kerja sama yang terjadi antar
koperasi ini tidak membuat tujuan dari setiap koperasi berubah,
melainkan akan memperkokoh kesamaan tujuan anggota dalam
membentuk koperasi.
3. Tujuan dan Fungsi Koperasi
Sebagai suatu lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan,
koperasi memiliki tujuan menurut Muljono (2012, 5). Koperasi
memiliki beberapa fungsi dan manfaat, berikut merupakan fungsi dan
manfaat koperasi.
Fungsi dan peranan koperasi antara lain sebagai berikut:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya menaikkan kualitas
kehidupan manusia dan msyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional Dengan koperasi sebagai
sakagurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
4. Jenis-jenis Koperasi
Menurut Muljono (2012, 4), koperasi dibedakan berdasarkan
kegiatan usaha koperasi, latar belakang anggota, dan kondisi anggota
koperasi. Berbagai jenis kopersi tersebut akan dibahas lebih lanjut di
berikut ini:
a. Jenis Koperasi Berdasarkan Kegiatan Usaha Koperasi
Jenis koperasi ini dikelompokkan menjadi:
1) Koperasi konsumen yang usahannya memenuhi kebutuhan
sehari-hari anggota koperasi.
2) Koperasi produsen yang anggotanya menghasilkan produk yang
kemudian dijual atau dipasarkan melalui koperasi.
3) Koperasi simpan pinjam yang melayani kegiatan peminjaman
dan penyimpan uang para anggotanya.
b. Jenis Koperasi Berdasarkan Latar Belakang Anggota
Jenis koperasi ini dikelompokkan menjadi:
1) Koperasi unit desa (KUD) beranggotakan masyarakat pedesaan
dan melayani kebutuhan mereka, terutama di bidang pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2) Koperasi pasar yang beranggotakan pedagang pasar.
3) Koperasi sekolah yang beranggotakan siswa sekolah, karyawan
sekolah dan guru.
4) Koperasi pegawai negeri yang beranggotakan pegawai negeri.
c. Jenis Koperasi Berdasrkan Kondisi Anggotanya
Berdasarkan kondisi anggotanya, koperasi ini secara umum
dapat dikelompokkan menjadi koperasi primer yang didirikan oleh
dan beranggotakan orang-seorang yang dibentuk oleh sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) orang dan koperasi sekunder yang
didirikan oleh dan beranggotakan koperasi yang dibentuk sekurang-
kurangnya oleh 3 koperasi.
F. Koperasi simpan Pinjam
1. Pengertian
Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan
swasta bukan bank. Koperasi simpan pinjam memiliki kegiatan usaha
menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan uang, selain
bentuk simpanan koperasi simpan pinjam juga melayani peminjaman
bagi anggotanya.
Seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun
2015 Pasal 3 menyatakan bahwa pendirian koperasi simpan pinjam
harus disertai pengesahan akta pendirian Koperasi Simpan Pinjam yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
diberikan dengan menerbitkan dua dokumen yaitu dokumen pengesahan
badan hukum dan dokumen ijin usaha simpan pinjam.
Penerbitan ijin usaha atau akta yang dimaksud diatas ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun 2015, sebagai berikut:
a. Bupati/Walikota menerbitkan ijin usaha Koperasi simpan pinjam
atau usaha simpan pinjam yang wilayah keanggotaannya dalam satu
daerah Kabupaten/Kota
b. Gubernur menerbitkan ijin usaha koperasi simpan pinjam atau usaha
sipan pinjam yang wilayah keanggotaannya lintas daerah
Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi
c. Menteri meneribitkan ijin usaha koperasi simpan pinjam atau usaha
simpan pinjam yang wilayah keanggotaannya lintas daerah
Provinsi.
2. Prinsip Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam dikelola oleh anggotanya dimana
kepengurusan koperasi dibentuk melalui Rapat Anggota yang
pelaksanaan berdasarkan prinsip koperasi pada umumnya yang
tercantum dalam UU Nomor 25 Tahun 1992.
3. Tujuan dan Manfaat Koperasi Simpan Pinjam
Seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun
2015 usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh koperasi yang bergerak
dalam bidang lembaga keungan memiliki visi, misi dan tujuan yang
mengarah agar aspirasi dan kebutuhan ekonomi anggota koperasi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tercapai sehingga perekonomian anggota koperasi dapat tumbuh
menjadi kuat, sehat, mandiri dan tangguh.
Berdirinya koperasi simpan pinjam dimaksudkan untuk memberikan
manfaat bagi anggota dan masyarakat. Berdirinya sebuah koperasi
diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi
nasional.
4. Modal atau Sumber Dana Koperasi Simpan Pinjam
Modal atau sumber dana koperasi simpan pinjam berasal dari para
anggotanya dan calon anggota. Menurut Peraturan Meneteri Nomor 15
Tahun 2015 modal tersebut berasal dari jumlah simpanan pokok,
simpanan wajib, cadangan yang disisihkan dari sisa hasil usaha, hibah,
dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan
wajib.
5. Jenis Simpanan Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam sebagai lembaga keuangan bukan bank
yang salah satu kegiatannya menyediakan jasa simpanan bagi
anggotaya. Berikut merupakan jasa simpanan yang ada dalam koperasi
simpan pinjam:
a. Simpanan Pokok
Merupakan jasa simpanan dimana anggota memiliki kewajiban
untuk memberikan sejumlah uang yang sama nilainya yang
dibayarkan saat masuk pertama kali menjadi anggota. Simpanan
pokok ini tidak dapat diambil selama seseorang menjadi anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib untuk jumlah uang yang diberikan atau dibayarkan
oleh setiap anggota berbeda tergantung dengan kemampuan masing-
masing anggota koperasi. Simpanan wajib ini wajib dibayarkan oleh
para anggotanya setiap bulannya. Sifat dari simpanan wajib ini sama
seperti simpanan pokok yang tidak dapat diambil selama masih
menjadi anggota koperasi.
c. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela bisa diambil sewaktu-waktu oleh anggotanya
karena simpanan sukarela ini sifatnya seperti tabungan. Simpanan
sukarela membayarkan sejumlah uang yang tidak di tentukan karena
bersifat sukarela.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian
kualitatif dengan metode studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
tujuan membahas permasalahan yang benar-benar terjadi dalam suatu
organisasi. Studi kasus dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
mengenai “Pengauditan Internal Penyaluran Kredit”.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Maret 2017
2. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilkakukan di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
yang beralamat di desa Tegalsari, Trunuh, Klaten Utara.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Ketua Koperasi atau manajer koperasi.
b. Semua karyawan koperasi yang berhubungan dengan prosedur
pinjaman atau proses penyaluran kredit.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah proses penyaluran kredit koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara pengamatan secara langsung objek data yang akan diamati.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan atau proses tanya jawab kepada pengurus dan juga
pengelola koperasi simpan pinjam.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati atau mengumpulkan data-data yang dimiliki perusahaan yang
berhubungan dengan penelitian.
4. Check List
Menurut Arikunto (2006) Check List merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat daftar yang
nantinya daftar tersebut akan dibubuhi tanda check (√) oleh responden.
E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, teknik analisis
data yang akan dilakukan dengan melakukan audit internal pada bagian piutang
di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tahap-tahap pelaksanakan audit yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Penentuan Resiko
Proses audit pada penelitian ini akan didahului dengan penentuan
resiko yang mungkin terjadi dalam proses pinjaman di Koperasi Simpan
Pinjam Artha Nugraha. Penentuan resiko yang mungkin terjadi terdiri dari
resiko rendah, resiko sedang dan resiko tinggi. Resiko yang mungkin
terjadi seperti adanya piutang tak tertagih dari pinjaman yang dilakukan
oleh anggota, adanya kesalahan pencatatan dalam pelaporan atau tidak.
2. Melaksanakan Survei Pendahuluan
Tahap selanjutnya dalam proses audit ini adalah tahap pendahuluan
yang akan dilakukan dengan tujuan untuk melakukan identifikasi adanya
aktivitas yang mempunyai suatu potensi kecurangan atau kesalahan di
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Studi pendahuluan ini akan dilaksanakan dengan cara mencari
pemahaman mengenai struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha serta proses penyaluran kredit dalam bentuk pinjaman yang
terjadi di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha. Analisis yang akan
dilakukan adalah dengan cara memahami proses pinjaman yang dilakukan
oleh koperasi yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap
proses pinjaman dengan dilakukan wawancara pada bagian keuangan.
3. Perencanaa Audit
Perencanaan audit yang akan dilakukan mencakup pengendalian
manajemen koperasi yang digunakan Koperasi Simpan Pinjam Artha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Nugraha dalam proses penyaluran kredit, melakukan perencanaan tanggal
pelaksanaan proses audit, bagian yang akan dilakukan audit dan periode
audit yang akan dilaksaakan.
4. Pekerjaan Lapangan
a. Melakukan Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Penelitian ini menggunakan metode Check List dalam melakukan
review dan pengujian pengendalian manajemen terhadap penyaluran
kredit. Dalam Check List yang akan dilakukan, pernyataan pada kolom
“Ya” menunjukkan bahwa adanya pengendalian manajemen dalam
penyaluran kredit, sedangkan pernyataan pada kolom “Tidak”
menyatakan bahwa tidak ada pengendalian manajemen yang terjadi
pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Jumlah jawaban “Ya” dan jawaban “Tidak” dari hasil check list
akan dikelompokan dan dianalisis untuk mengetahui pengendalian
manajemen terhadap transaksi piutang dalam Koperasi Simpan Pinjam
Artha Nugraha. Berikut merupakan contoh tabel check list menurut
Sukrisno (2012; 205) dengan melakukan modifikasi yang disesuaikan
dengan kondisi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Tabel 1: Contoh Tabel Check List
NAMA ORGANISASI: Periode:
PROGRAM YANG DIAUDIT:
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
1
2
Diaudit Oleh:
Tanggal:
Jumlah Jawaban % Jawaban Ya
(Index Check List)
Ya Tidak
Sumber: Arikunto (2006:152)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Melakukan Audit Terinci
Dalam tahap ini, penulis akan melakukan pengumpulan bukti
yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah
ditentukan. Temuan yang cukup, relevan dan kompeten dalam tahap ini
nantinya akan diambil kesimpulan audit yang dibuat dan akan
dilakukan rekomendasi yang diberikan oleh penulis.
5. Analisis Hasil Audit
Analisis data hasil audit yang telah dilakukan berdasarkan index
Check List yang dilakukan sebagai berikut:
0 % - 39 % sangat buruk
40 % - 55 % buruk
56 % - 69 % cukup
70 % - 80 % baik
81 % - 100 % sangat baik
Kriteria untuk pengklasifikasian range index check list ditentukan
berdasarkan Panduan Acuan Patokan (PAP) dari buku Sudijono (2006:35)
dan dilakukan modifikasi oleh penulis. Penentuan ini karena tidak adanya
sumber acuan pasti dalam menentukan range inde check list. Kriteria
range diatas digunakan untuk melakukan evaluasi tingkat pengendalian
manajemen terhadap penyaluran kredit di KSP Artha Nugraha.
Selain itu dilakukan penilai tingkat ekonomis, efisien dan
efektitifitas sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan
selama proses audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
6. Laporan Audit
Tahap terakhir dalam melakukan analisis data adalah dengan
membuat laporan audit berdasarkan informasi dan temuan-temuan audit
yang telah didapatkan sesuai dengan tahapan-tahapan audit yang telah
ditetapkan oleh penulis. Penulis melaporkan hasil audit berdasarkan apa
yang sudah dilakukan dan apa yang ditemukan selama proses tahapan
audit internal piutang Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha dengan
menggunakan lembar laporan audit yang telah disiapkan. Hasil audit yang
akan dilaporkan termasuk rekomendasi yang diberikan dari penulis kepada
pihak Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha yang berkepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Gambaran Umum Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha
Koperasi Simpan Pinjam “Artha Nugraha” merupakan lembaga
keuangan swasta yang mulai berdiri pada tanggal 29 Januari 2004 di
Kabupaten Klaten. Sebelum bernama Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha
Nugraha, koperasi ini bernama KSU (Koperasi Serba Usaha) AGAPE
namun karena secara operasional tidak berjalan maka pada tanggal 2
September 2014 diadakan perubahan anggaran dasar menjadi Koperasi
Simpan Pinjam dengan tujuan supaya lebih fokus pada bidang simpan
pinjam sehingga kedepan dapat berkembang sehingga bisa bermanfaat bagi
masyarakat luas. Selama perubahan nama menjadi Koperasi Simpan
Pinjam, KSP Artha Nugraha tidak mengalami kendala dalam hal hukum hal
ini dikarenkan KSP Artha Nugraha selalu melakukan upgrade apabila ada
peraturan yang harus dipenuhi. KSP Artha Nugraha bekerja sama dengan
LPDB (Lembaga Penyalur Dana Bantuan) dari pemerintah, hal ini
dikarenakan KSP Artha Nugraha telah dipercaya oleh Pemerintah untuk
memberikan pinjaman kepada anggota dan calon anggotanya.
Koperasi Artha Nugraha memiliki program untuk melakukan
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga Pengembangan
Usaha. Pengembangan SDM yang bertujuan untuk menciptakan SDM yang
berkualitas Koperasi Artha Nugraha secara melakukan melakukan Pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dan pembekalan baik dari Internal Managemen maupun oleh Pihak
Eksternal. Bidang Usaha yang dijalankan oleh Koperasi Artha Nugraha
merupakan usaha simpan pinjam dan pengembangan usaha lain yang dapat
mendukung kemajuan koperasi.
Pengelola Koperasi Artha Nugraha sudah memiliki kompeten yang
baik dan bersirtifikat Pola Konvensional dari Lembaga Sertifikat Profesi
Koperasi (LSP) dengan didukung oleh tenaga-tenaga muda yang dinamis,
kreatif, berdedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
anggota maupun guna perkembangan Koperasi. Hal tersebut menjadi
jaminan bagi anggota dan calon anggota bahwa Koperasi Simpan Pinjam
Artha Nugraha akan selalu kreatif, inovatif dan terus berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman.
Untuk menjaga kinerja pegawai, Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha menerapkan 7 dasar kerja yang menjadi acuan para pegawai dalam
melakukan tugasnya. Dasar kerja yang pertama adalah taat dan andalkan
kekuatan Tuhan, pihak koperasi akan selalu menyertakan Tuhan dalam
setiap pekerjaan karena pihak koperasi percaya bahwa banyak hal yang
terjadi tidak pernah diduga sebelumnya. Kedua, Koperasi Artha Nugraha
mencari ilmu pengetahuan dengan maksud untuk belajar dan mencari tahu
cara bekerja yang benar, efektif, efisien dan bertanya apabila tidak tahu
melalui program pengembangan SDM yang dilakukan oleh pihak Koperasi.
Ketiga, rajin dan cekatan hal ini karena memiliki kepandaian saja dirasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
belum cukup karena pihak koperasi berpendapat bahwa orang rajin, mau
belajar dan cekatan yang mampu berkembang.
Keempat adalah jujur, benar dan rendah hati dimana sistem
pengendalian yang paling jitu adalah memiliki pengelola yang beraklak
baik. Kelima, menjaga lidah dalam berbicara. Dasar kerja ini dimaksudkan
untuk mencegah adanya kesalahpahaman dan masalah yang dikarenakan
perkataan yang kurang baik. Keenam, memiliki sikap sabar, lembut dan
tenang agar dapat menyegarkan tuguh sehingga dapat memelihara akal budi.
Dasar kerja yang terakhir adalah jangan memiliki keinginan untuk cepat
sukses atau berhasil. Hal ini dikarenakan apabila memiliki keinginan untuk
behasil dengan cepat dan tergesa-gesa dapat menimbulkan kesalahan dalam
melangkah akan mengakibatkan hasil yang kurang maksimal dan
kemungkinan terburuk yang dapat terjadi adalah kehancuran usaha yang
telah dibangun.
Lingkup operasional koperasi meliputi wilayah Kabupaten Klaten
dan sekitarnya dengan pelayanan bagi para anggota dan calon anggota
koperasi. Siapapun dapat melakukan peminjaman dan simpanan pada
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha selama orang tersebut sudah
menjadi anggota ataupun calon anggota Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha. Hingga saat ini KSP Artha Nugraha telah memiliki 81 orang
anggota koperasi dan calon anggota yang telah berjumlah lebih dari 100
orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
B. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Kantor KSP Artha Nugraha berada di desa Tegalsari RT 02 RW 04
Trunuh, Klaten Selatan, Klaten dengan Telp. (0272) 326160. Lokasi KSP
Artha Nugraha tidak terlalu sulit untuk dicari meskipun lokasinya tidak
berada di lintasan jalan utama karena harus masuk ke sebuah desa, namun
lokasi koperasi mudah untuk dijangkau oleh berbagai macam alat
transportasi sehingga para anggota koperasi dapat dengan mudah
menemukan Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha, yang memiliki kantor
dengan warna cerah sehingga mudah untuk dicari.
C. Visi dan Misi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Koperasi Artha Nugraha memiliki Visi dan Misi dalam melakukan
kegiatan usaha yang sedang berjalan. Visi dan Misi yang dibuat oleh
koperasi ini bertujuan untuk membantu dalam mengembangkan usaha yang
dijalankan oleh koperasi agar dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Visi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha yaitu menjadi koperasi
yang bertumbuh, berkembang, berbuah dan mandiri sehingga bermanfaat
bagi anggota serta masyarakat sekitar.
Visi yang telah dibuat oleh koperasi Artha Nugraha dapat tercapai
dengan beberapa misi yang telah dibuat oleh Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha. Sedangkan misi yang telah disusun oleh Koperasi Simpan Pinjam
Artha Nugraha adalah sebagai berikut:
- Memperluas jaringan usaha di setiap kecamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
- Menjadi koperasi yang dikenal dan dipercaya.
- Membentuk Sumber Daya Manusia pengelolan koperasi yang
kompeten.
- Menciptakan loyalitas anggota dan calon anggota.
- Kepuasan anggota adalah prioritas pelayanan.
- Meningkatkan omset, asset dan kesejahteraan anggota.
D. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Sebagai sebuah lembaga keuangan, Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha memiliki struktrur organisasi yang memiliki tugas pokok yang
akan menjadi tanggung jawab setiap individu selama bekerja pada Koperasi
Simpan Pinjam Artha Nugraha. Struktur organisasi yang dimiliki oleh
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha adalah sebagai berikut:
1) Pengawas
a) Drs. M. Sulaiman
b) Yunanto Sinung S.T.
c) Tri Mustofa
2) Susunan Pengurus
a) Ketua : Muryantoro, S. Pd
b) Sekretaris : Maria Regina Pramita TA, S.TP
c) Bendahara : Septania Lilis Adrini
3) Pengelola
a) Anang Heru Pramono : Manager
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b) Gregorius Prasetyo Susanto : Staff Bulanan
c) Mayaningrum : Admin
d) Joko Wapodo, SE. : Staf Bulanan
e) Septian Denny A. : Staf Bulanan
f) Purwadi : Staf Mingguan
g) Thomas Munawar : Staf Mingguan
h) Dian Yuda K. : Staf Mingguan
i) Valentinus Daniar I. : Staf Mingguan
j) Febbyan Waithera : Staf Mingguan
Struktur organisasi dalam Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha memiliki
tugasnya masing-masing, berikut merupakan tugas dari setiap stuktur yang
ada dalam Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha:
Pengawas : Sebagai struktur organisasi tertinggi dalam koperasi, pengawas
memiliki tugas untuk mengawasi dan menjaga tata kinerja yang
ada di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha, pengawas akan
melakukan koreksi apabila terjadi kesalahan yang dilakukan
oleh pihak koperasi. Koreksi yang dilakukan tidak dilakukan
secara langsung namun dilakukan dalam rapat anggota yang
akan dihadiri oleh pengawas dan juga pengurus koperasi.
Pengawasan ini akan dilakukan 2 bulan sekali.
Ketua : Ketua memiliki tugas untuk melaksanakan apa yang telah
ditetapkan oleh pengawas. Informasi yang telah diterima oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
ketua selanjutnya akan dinformasikan kepada pengelola
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Sekretaris : Seperti tugas sekretaris pada umumnya, sekretaris pada
koperasi memiliki tugas untuk melakukan pekerjaan dalam hal
persuratan baik surat masuk dan surat keluar
Bendahara : Bendahara pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
memiliki tugas dalam mengurus uang kas, neraca, dan kontrol
laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Pengelola : Manager, Admin, Staf Bulanan dan Staf Mingguan menjadi
bagian dari struktur pengelola dalam koperasi yang memiliki
tugas masing-masing dan berbeda-beda. Manager bertanggung
jawab untuk melakukan kontrol atau mengelola staf-staf
bulanan. Admin memiliki tugas untuk menjadi frontline yang
akan menghadapi anggota pertama kali, admin akan bertugas
seperti kasir yang nantinya akan mempersiapkan data-data
seperti data-data penagihan atau perjanjian pinjaman yang akan
dilakukan oleh anggota yang datang ke koperasi dan surat
perarjanjian yang dibutuhkan. Staf bulanan akan bertugas untuk
melakukan kegiatan storting, setoran atau angsuran, pencairan
pinjaman pinjaman dan pendapatan agar target pada 1 buln
dapat tercapai. Staf mingguan memiliki tugas yang hampir sama
dengan staff bulanan, yang berbeda staf mingguan bertugas satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
minggu sekali. Penagihan dan pencairan yang dilakukan oleh
staf bulanan dan staf mingguan akan menjadi tanggung jawab
setiap indiviu yang melakukan pencairan dan penagihan yang
melakukan.
E. Kegiatan Operasional Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Kegiatan Operasional di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
meliputi kegiatan dalam bentuk Simpanan dan Pinjaman. Kegiatan tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
1. Menghimpun dana yang berasal dari anggota dan calon anggota
koperasi dalam bentuk simpanan.
Koperasi akan menghimpun dana yang akan didapat dari anggota
dan calon anggotanya sebagai sumber pendanaan Koperasi Simpan
Pinjam Artha Nugraha, dana yang terkumpul akan disalurkan kepada
anggota dan calon anggota yang akan melakukan pinjaman di koperasi
simpan pinjam tersebut. Betuk–bentuk simpanan yang ditawarkan
dalam Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha adalah sebagai berikut:
a. Simpanan Gugur
Simpanan gugur merupakan simpanan yang bersifat
kelompok, dengan simpanan sebesar Rp. 100.000 atau Rp 50.000
per bulannya. Sesuai dengan namanya simpanan gugur memiliki
sistem gugur, yaitu ketika nomor anggota keluar maka tidak akan
memberikan setoran lagi. Anggota tidak memiliki kewajiban untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
hadir pada saat pengundian nomor berlangsung, nomor yang telah
keluar dianggap sah dan mendapatkan simpanan gugur. Anggota
yang tepat waktu saja dalam membayar simpanan gugur yang akan
diikutkan pengundian, sedangkan bagi yang belum melakukan
pembayaran pada bulan tersebut apabila nomor telah keluar maka
akan dianggap batal. Anggota yang mengikuti simpanan gugur akan
mendapatkan doorprize setiap bulan dan setiap tahun diadakan
undian hadiah grandprize pada periode terakhir dan hadiah ekstra
bonus bagi anggota yang beruntung. Nomor anggota yang tidak
beruntung sampai arisan selesai dilakukan maka uang simpanan
akan dikembalikan 100% ditambah dengan jasa Rp 200.000, apabila
diperlukan simpanan dapat dijaminkan pinjaman dalam jangka
waktu 1 tahun. Jangka waktu simpanan gugur adalah 30 bulan.
b. Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka memiliki jangka waktu tertentu dan
dapat diambil oleh anggotanya kapan saja. Nominal untuk membuka
simpanan berjangka yaitu minimal Rp 1.000.000. Jangka waktu
simpanan berjangka terdapat 3 jenis dengan rate yang menyesuaikan
dengan jangka waktu simpanan, yaitu:
- 3 bulan dengan rate 9% per tahun
- 6 bulan dengan rate 10% per tahun
- 12 bulan dengan rate 11% per tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Pajak jasa yang ada dalam simpanan berjangka akan ditanggung oleh
koperasi.
c. Simpanan Harian
Simpanan harian merupakan simpanan yang sewaktu-waktu
bisa diambil oleh anggotanya. Anggota yang akan melakukan
simpanan harian harus melakukan pembukaan rekening sebesar Rp
25.000 dan untuk simpanan selanjutnya anggota dapat melakukan
setoran dengan minimal Rp 10.000. Rate untuk jasa simpanan
“sitampan” sebesar 6% per tahun. Simpan harian tidak terbebani
dengan biaya administrasi.
2. Menyalurkan dana kepada angota dan calon anggota yang
membutuhkan dalam bentuk pinjaman
Dana yang telah terhimpun di koperasi kemudian akan melakukan
penyaluran dana kepada anggota dan calon anggotanya dalam bentuk
pinjaman. Bentuk pinjaman yang ditawarkan oleh Koperasi Simpan
Pinjam Artha Nugraha adalah sebagai berikut:
a. Pinjaman tetap
Merupakan pinjaman yang sistem angsurannya dibayar setiap bulan
dengan pembayaran pokok dan juga jasa dengan besarnya angsuran
setiap bulannya sama.
b. Pinjaman surut
Pinjaman surut memiliki sistem angsuran yang bisa dibayar
sewaktu-waktu dengan pembayaran jasa yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengangsur pokok pinjaman bebas, perhitungan jasa sesuai dengan
sisa pokok pinjamannya.
c. Pinjaman sebrakan
Pinjaman sebrakan merupakan pinjaman dengan sistem pembayaran
sekali lunas dengan jangka waktu maksimal 1 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Menentukan Resiko
Proses pertama kali saat melakukan audit adalah melakukan
penentuan resiko yang dapat terjadi pada Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha. Melakukan proses tanya jawab dalam bentuk wawancara dan
check list untuk mengetahui pengendalian manajemen yang dimiliki oleh
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Wawancara dan check list yang dilakukan meliputi peraturan yang
diterapkan, prosedur, dan pengendalian manajemen dalam menyelesaikan
suatu masalah yang terjadi dalam koperasi. Resiko yang mungkin dapat
terjadi dalam Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha adalah sebagai
berikut:
Tabel 2: Tabel Tingkat Resiko
Tigkat Resiko Penyajian Resiko
Resiko Rendah Kesalahan tagih terhadap anggota koperasi
yang melakukan pinjaman
Resiko Menengah
Terjadi masalah dalam melakukan penagihan
pinjaman terhadap anggota koperasi
Adanya kesalahan pencatatan dalam
melakukan penagihan kepada anggota
koperasi yang melakukan pinjaman
Resiko Tinggi
Adanya pinjaman atau piutang yang tak
tertagih
Anggota yang tidak dapat melakukan
pembayaran pinjaman
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Melaksanakan Survei Pendahuluan
Sebelum melaksanakan audit terinci yang ada di Koperasi Simpan
Pinjam Artha Nugraha diperoleh hasil observasi dan wawancara sebagai
studi pendahuluan dalam tahap audit yang dilakukan oleh penulis. Survei
pendahulian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi dasar dari
koperasi untuk mendukung pelaksanaan audit selanjutnya.
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha memiliki kebijakan dalam
memberikan pinjaman bagi seseorang yang telah menjadi anggota atau
calon anggota di koperasi. Koperasi tidak mematok minimal simpanan yang
telah dilakukan oleh anggota, apabila seseorang telah menjadi anggota
koperasi maka dia sudah dapat melakukan transaksi pinjaman pada koperasi
tersebut.
Proses penyaluran kredit yang dilakukan oleh Koperasi Simpan
Pinjam Artha Nugraha akan diberikan oleh pihak koperasi ke anggota dan
calon anggota koperasi, pinjaman ini akan menjadi piutang bagi koperasi.
Bagi anggota yang akan melakukan pinjaman di koperasi harus memenuhi
beberapa syarat yang diberikan oleh koperasi.
Berikut merupakan prosedur pinjaman, mulai dari pemasarannya,
verifikasi data calon peminjam hingga pencairan pinjaman dalam bentuk
alur gambar yang akan diberikan oleh Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha untuk anggota dan calon anggota koperasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar I: Proses Pemberian Pinjaman
Sumber : Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
A. Marketing Pinjaman (MP)
Marketing Pinjaman atau petugas yang ditunjuk melakukan pemasaran
pinjaman secara proaktif, antara lain melalui kunjungan kepada calon
anggota, melakukan penawaran melalui surat atau telepon, pertemuan,
member get member dan melalui sarana pemasaran lainnya.
B. Pra-Kualifikasi
Pra-Kualifikasi merupakan penilaian koperasi apakah anggota atau
calon anggota dan usahanya memenuhi ketentuan umum pinjaman yang
berlaku, dengan syarat sebagai berikut:
1. Umur minimum 21 tahun, atau pernah menikah (untuk calon
anggota perseorangan).
2. Warga Negara Indonsia (WNI) yang berdomisili di Indonesia (untuk
usaha perseorangan).
A. Marketing Pemasaran
B. Pra-Kualifikasi
C. Aplikasi Pinjaman
D. Verifikasi Data & Dokumen
E. Nota Analisis Pinjaman
F. Komite Pinjaman
G. Keputusan Pinjaman
H. Penandatangan Perjanjian Pinjaman
I. Dokumentasi & Administrasi
J. Pencairan Pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3. Memiliki surat ijin sesuai dengan bidang usahanya.
4. Memiliki asset yang dapat diagunkan.
5. Mempunyai usaha untuk tujuan produktif dan telah berjalan baik
minimum selama 2 (dua) tahun, yang diyakini dengan melakukan
kunjungan ke lokasi usaha calon anggota.
6. Memiliki usaha yang tidak tergolong usaha yang dilarang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
7. Memiliki penghasilan tetap (bagi pemohon pinjaman konsumtif)
yang dapat dibuktikan jumlah penghasilan melalui dengan slip gaji
perusahaan dimana dia bekerja.
Apabila seorang calon anggota tidak memenuhi persyaratan, maka
permohonan pinjaman dapat langsung ditolak oleh Marketing Pinjaman.
C. Aplikasi Pinjaman
Setelah pra kualifikasi calon anggota dinilai dapat memenuhi
persyaratan untuk proses lebih lanjut, maka:
Gambar II: Aplikasi Pinjaman
Sumber : Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
D. Verifikasi Data & Dokumen
Verifikasi akurasi dan kebenaran data dan dokumen dilakukan oleh
bagian analisa pinjaman, dengan melaksanakan kunjungan
anggota/calon anggota untuk mengetahui dan mengamati secara
Calon Anggota mengisi Form
Aplikasi Pinjaman (FAP)
MP memastikan kelengkapan
dan kebenaran data
FAP diserahkan kepada Bagian
Analisis Pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
langsung terhadap lokasi dan kondisi usaha. Hasil kunjungan
dituangkan dalam form hasil kunjungan nasabah dan form penilaian
agunan.
E. Nota Analisis Pinjaman
Apabila berdasarkan observasi dan penilaian agunan ternyata
permohonan Pinjaman tersebut dinilai tidak dapat dipertimbangkan
untuk disetujui atau tidak memenuhi syarat untuk diproses lebih lanjut,
maka Bagian Analisis Pinjaman akan membuat Surat Penolakan
Pinjaman.
Gambar III: Pinjaman Ditolak
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Pinjaman yang dapat diproses lebih lanjut, Bagian Analisis
Pinjaman akan menyiapkan Nota Analisa Pinjaman yang dilengkapi
dengan dokumen pendukung dan mengajukannya kepada Pengelola
Pinjaman, yang dilengkapi dengan dokumen pendukung dan
mengajukannya kepada pengelola untuk mendapatkan persetujuan dan
keputusan. Sebelum keputusan diambil, pengelola menyerahkan Nota
Analisa Pinjaman beserta seluruh lampirannya kepada Komite Pinjaman
untuk dibahas dalam Rapat Komite Pinjaman (RKP)
Gambar IV: Pinjaman Disetujui
Sumber: KSP Artha Nugraha
Observasi dan penilaian Agunan ditolak
Surat Penolakan Pinjaman
Pinjaman yang diterima
Nota Analisa Pinjaman
Rapat Komite Pinjaman oleh
Komite Pinjaman
Diambil keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
F. Komite Pinjaman
Bertugas untuk merekomendasikan kepada Pengelola untuk menyetujui
atau menolak suatu permohonan Pinjaman yang telah dbahas dalam
Rapat Komite Pinjaman (RKP). Rekomendasi dari Komite Pinjaman
akan dituangkan dalam Notulen Hasil Rapat.
G. Keputusan Pinjaman
1. Berdasarkan Nota Analisa Pinjaman serta rekomendasi dari RKP,
Pengelola atau Pejabat Pemegang Kewenangan mengambil
keputusan apakah menyetujui atau menolak permohonan Pinjaman
sesuai limit kewenangan yang dimiliki.
2. Apabila limit Permohonan Pinjaman melebihi kewenangannya,
Manajer akan meneruskan Nota Analisa beserta Rekomendasi RKK
kepada pemegang kewenangan yang lebih tinggi.
3. Bila Permohonan Pinjaman ditolak, maka Pengelola menugaskan
admin dan juga sekretaris untuk membuat Surat Penolakan Pinjaman
(SPK) untuk disampaikan kepada calon anggota.
4. Bila Permohonan Pinjaman disetujui maka Pengelola menugaskan
admin dan juga sekretaris untuk membuat Surat Persetujuan
Pinjaman (SPP) dengan ketentuan berikut:
a. Apabila calon anggota menyetujui ketentuan dan persyaratan
yang tertera dalam SPP, maka anggota dimintauntuk
menandatangani dan mengembalikan SPP paling lambat 1 bulan
sejak tanggal surat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Apabila dalam 1 bulan calon anggota belum mengembalikan
SPP dinyatakan batal secara sepihak oleh Koperasi.
H. Penandatangan Perjanjian Pinjaman
1. ANP (Analitik Network Process) menerima Surat Persertujuan
Pinjaman (SPP) yang telah ditandatangani oleh calon anggota dan
meminta kepada calon anggota untuk:
a. Menunjukan dan atau menyerahkan dokumen kepada KSP Artha
Nugraha sesuai dengan persyaratan dalam SPP.
b. Memenuhi kewajiban yang diisyaratkan didalam SPP, seperti
biaya administrasi, asuransi dsb.
c. Calon anggota diminta untuk mengisi Formulir Calon Anggota
Koperasi (untuk Calon anggota yang ber KTP wilayah Jateng)
atau diminta untuk mengisi Formulis Calon Anggota Luar Biasa
untuk Calon Anggota ber KTP di luar wilayah Jateng.
2. Setelah meyakini kebenaran dan kelengkapan dokumen Pinjaman,
KSA (Kredit Staf Administrasi) menyiapkan Perjanjian Pinjaman
dan Pengikatan Agunan.
3. KSA menyerahkan Perjanjian Pinjaman dilaksanakan antara
pemegang kewenangan untuk melaksanakan penandatangan
Perjanjian Pinjaman.
4. Penandatanganan Perjanjian Pinjaman dilaksanakan antara
pemegang kewenangan dan calon anggota beserta bukti kepada
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha barang agunan Pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
untuk dilaksanakan pengikatan agunan dan menutup asuransi
kerugian dan atau asuransi jiwa.
I. Dokumentasi & Administrasi
1. Dokumen legal seperti Nota Analisa Pinjaman berikut lembar
keputusan, Perjanjian Pinjaman dan dokumen agunan dikelola oleh
bagian admin.
2. Bagian admin bekerja sama dengan staf bulanan dan staf mingguan
akan melakukan:
a. Persiapan dan memonitor pelaksanaan pengikatan agunan
Pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengadministrasikan.
b. Melaksanakan dan memonitor penutupan asuransi, masa berlaku
asuransi dan pengurusan klaim asuransi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c. Melakukan penelitian pemenuhan syarat-syarat pencairan
Pinjaman.
d. Melaksanakan pencatatan dan penyimpanan Perjanjian
Pinjaman dan dokumen agunan Pinjaman.
J. Pencairan Pinjaman
1. Pencairan Pinjaman dapat dilaksanakan setelah anggota
menandatangani SPP dan Perjanjian Pinjaman serta memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Anggota telah menyerahkan bukti kepada KSP Artha Nugraha atas
barang agunan Pinjaman dan telah dilakukan pengikatannya.
3. Anggota telah menyelesaikan kewajiban asuransi dan melunasi
biaya-biaya lainnya sesuai yang dipersyaratkan.
4. Pencairan Pinjaman merupakan wewenang Pengelola oleh
karenanya pencairan Pinjaman harus diketahui atau ditandatangani
pengelola.
3. Program Audit
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha memiliki visi dan misi serta
dasar kerja yang menjadi landasan para pengelola koperasi dalam bekerja.
Tujuan dari audit internal yang akan dilakukan adalah untuk melakukan
evaluasi, memberikan rekomendasi dan mengidentifikasi temuan-temuan
pada penyaluran kredit di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha untuk
perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Program audit yang disusun berdasarkan pernyataan dalam proses
penyaluran kredit di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha yang setara
dengan peraturan yang berlaku di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Audit yang akan dilaksanakan menggunakan check list, berisi tentang
pengendalian manajemen terhadap proses piutang melalui penyaluran kredit
yang diambil dari buku Agoes (2012: 205) dan tabel temuan dari audit rinci
yang ditemukan selama proses audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari yang dimulai
dengan melakukan wawancara, pengambilan data menggunakan check list
yang sudah disiapkan dan pengambilan bukti dokumen. Periode audit yang
akan diambil adalah data penyaluran kredit tahun 2016.
4. Melaksanakan Pekerjaan Lapangan
a. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha memiliki dasar kerja yang
menjadi landasan pegawainya dalam melakukan pekerjaan di koperasi.
Sebagai koperasi yang baru berkembang, Koperasi Simpan Pinjam
Artha Nugraha selalu mengedepankan mutu melalui pelayanan serta
berusaha menjaga kelancaran penyaluran kredit untuk mencegah
terjadinya resiko yang mungkin terjadi melalui pengendalian
manajemen yang diterapkan oleh pihak koperasi dengan hasil check list
yang telah didapatkan, berikut merupakan hasil check list Pengendalian
Manajemen dalam proses penyaluran kredit periode tahun 2016.
Tabel 3: Hasil Check List Pengendalian Manajemen
NAMA ORGANISASI :
KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTHA NUGRAHA
Periode Audit:
2016
PROGRAM YANG DIAUDIT : PROSES PENYALURAN KREDIT
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
1
Apakah setiap adanya
transaksi pinjaman dilakukan
pencatatan?
√
Koperasi melakukan
pencatatan setiap
terjadi transaksi
pinjaman oleh
anggota koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lanjutan tabel 3 halaman 59
NAMA ORGANISASI :
KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTHA NUGRAHA
Periode Audit:
2016
PROGRAM YANG DIAUDIT : PROSES PENYALURAN KREDIT
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
2
Apakah bukti
piutang/pinjaman memiliki
bukti berupa kartu piutang
yang disimpan oleh pihak
koperasi?
√
Koperasi
menyimpan bukti
pinjaman yang
digunakan untuk
menagih piutang
kepada anggotanya
3
Apakah bukti
piutang/pinjaman memiliki
bukti berupa kartu piutang
yang disimpan oleh pihak
anggota?
√
Kartu pinjaman tidak
disimpan oleh
anggota, namun
dikembalikan ke
pihak koperasi agar
kartu tersebut tidak
hilang atau
disalahgunakan
4
Apakah bukti
piutang/pinjaman dilengkapi
dengan attribute yang
lengkap dan jelas?
√
Attribute dalam
kartu
piutang/pinjaman
bulanan tidak
dilengkapi otorisasi
pihak yang
berwenang
melainkan hanya
tanda cap dari pihak
koperasi
5 Apakah pengamanan atas
pencatatan piutang cukup? √
Pencatatan piutang
hanya dilakukan
oleh Bendahara
6
Apakah pencatatan
piutang/pinjaman dilakukan
oleh orang tertentu?
√
Pencatatan
piutang/pinjaman
dilakukan oleh orang
yang melakukan
penagihan piutang.
7
Apakah orang yang
melakukan pencatatan atas
piutang/pinjaman berbeda
dengan orang yang
melakukan pengerjaan buku
besar?
√
Pengerjaan buku
besar dilakukan oleh
admin koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lanjutan tabel 3 halaman 60
NAMA ORGANISASI :
KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTHA NUGRAHA
Periode Audit:
2016
PROGRAM YANG DIAUDIT : PROSES PENYALURAN KREDIT
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
8
Apakah perkiraan
piutang/pinjaman anggota
secara periodik diteliti
mengenai pelanggan yang
sering terlambat?
√
Adanya pantauan
NPL yang dilakukan
1 bulan sekali
dengan melakukan
tagihan kepada
anggota di minggu
pertama dan ketiga
9
Apakah perkiraan piutang
anggota secara periodik
diteliti mengenai bukti
adanya pelunasan sebagian-
sebagian?
√
Dilakukan
pengecekan satu
bulan sekali,
memiliki kebijakan
mengeluarkan biaya
minimal Rp
1.000.000 untuk
pinjaman macet
diatas 6 sampai 7
bulan
10
Apakah semua penagihan
pinjaman yang terjadi di
koperasi dapat berjalan
dengan lancar?
√ Adanya piutang
yang tidak dapat
ditagih
11
Apakah ada kebijakan
koperasi tentang penghapusan
piutang/pinjaman?
√
Kebijakan
penghapusan piutang
terhadap anggotanya
dengan cadangan 1%
dari pencairan
pinjaman.
12
Apakah koreksi atas bukti
piutang/pinjaman dan
penghapusan
piutang/pinjaman disetujui
oleh orang yang berwenang?
√
Koreksi atas
pengahapusan
piutang/pinjaman
disetujui oleh ketua
dan pengawas
koperasi, hanya
dilakukan dengan
penghapusan buku
namun tidak
penghapusan tagih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lanjutan tabel 3 halaman 61
NAMA ORGANISASI :
KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTHA NUGRAHA
Periode Audit:
2016
PROGRAM YANG DIAUDIT : PROSES PENYALURAN KREDIT
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
13
Apakah bukti untuk
penagihan atas pinjaman yang
telah dihapuskan diamankan
untuk mencegah
penyalahgunaan?
√
14
Apakah dilakukan follow up
untuk umur pinjaman yang
teelah jatuh tempo?
√
Dilakukan follow up
apabila terjadi
keterlambatan
selama 1 bulan pihak
koperasi akan
mengunjungi
anggota. Namun
untuk pinjaman
menurun dilakukan
keterlambatan dalam
2 bulan
15
Apakah dalam melakukan
penagihan pinjaman
dibuatkan kwitansi?
√
Dibuat kwitansi
dalam 2 rangkap, 1
untuk pihak koperasi
dan 1 lagi untuk
pihak anggota
16
Apakah kwitansi yang
digunakan untuk melakukan
penagihan memiliki nomor
urut tercetak?
√
Setiap kwitansi yang
diberikan kepada
anggotanya oleh
koperasi akan diberi
nomor urut tercetak
untuk memudahkan
pihak koperasi
dalam melakukan
pengecekan
17
Apakah kwitansi yang
digunakan untuk melakukan
penagihan dibuat setelah
diperiksa lebih dahulu ke
masing-masing saldo
piutang?
√
Kwitansi dibuat 2
rangkap, yang akan
diberikan kepada
anggotanya dan
dibawa oleh pihak
koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lanjutan tabel 3 halaman 62
NAMA ORGANISASI :
KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTHA NUGRAHA
Periode Audit:
2016
PROGRAM YANG DIAUDIT : PROSES PENYALURAN KREDIT
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
18
Apakah urutan nomor
diperhatikan oleh orang yang
bersangkutan?
√
Kwitansi yang
memiliki kesalahan
pada nomor urut
tercetak akan
diganti.
19
Apakah hasil penagihan
pinjaman langsung
diserahkan kepada pihak
kasir/bendahara dalam waktu
yang tidak terlalu lama?
√
Setelah dilakukan
penagihan akan
diberikan kepada
admin koperasi,
dilakukan cash
opname untuk
dilakukan
pengecekan
kemudian dimasukan
kedalam buku besar
dan komputer
koperasi
20
Apakah hasil penagihan
piutang/pinjaman langsung
diserahkan kepada pihak
kasir/bendahara dalam jumlah
yang seharusnya diterima?
√
Staf setelah
melakukan
penagihan akan
menyerahkan uang
kepada admin
koperasi
21
Apakah Koperasi memiliki
prosedur dan peraturan
mengenai pinjaman?
√
Dibuat dalam bentuk
tertulis
22
Apakah koperasi memiliki
prosedur dan peraturan
mengenai penagihan piutang?
√
23
Apakah perselisihan dengan
anggota yang bermasalah
ditangani oleh orang yang
dikuasakan?
√
Koperasi selalu
menjaga agar tidak
terjadi perselisihan
dengan anggotanya
dalam melakukan
penagihan pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lanjutan tabel 3 halaman 63
NAMA ORGANISASI :
KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTHA NUGRAHA
Periode Audit:
2016
PROGRAM YANG DIAUDIT : PROSES PENYALURAN KREDIT
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
24
Apakah ada evaluasi secara
berkala oleh ketua koperasi
mengenai kebijakan yang
berlaku?
√
Evaluasi dilakukan
setiap akhir bulan
dihadiri oleh ketua,
sekretaris,
bendahara,
pengelola. Pengawas
akan mengikuti
evaluasi hanya 3
bulan sekali
Diaudit oleh:
Florentina Aurelia Wulandari
Tanggal: 24 Januari 2017
Jumlah Jawaban % Jawaban Ya
(Index Check List):
87,5%
Ya Tidak
21 3
Sumber: Sukrisno (2012, 205)
Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas pengendalian
manajemen terhadap penyaluran kredit pada proses pinjaman diatas,
diperoleh hasil index check list 87,5%. Hasil tersebut menunjukan
bahwa pengendalian manajemen di Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha sudah sangat baik. Namun, Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha masih memiliki resiko sebesar 12,5%, terdiri dari 8,33%
merupakan resiko menengah dan 4,17% merupakan resiko tinggi
koperasi.
Jawaban tidak pada check list mengacu pada kebijakan tertulis yang
tidak dimiliki oleh koperasi. Dua jawaban dengan tingkat resiko sebesar
8,33% adalah tidak lengkapnya atribute pada dalam kartu piutang yang
dimiliki koperari, hal ini memiliki resiko menengah yang masih dapat
menimbulkan kecurangan bagi pihak yang tidak bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sedangkan 4,17% yang menjadi resiko tinggi koperasi adalah
adanya anggota koperasi yang tidak melakukan pembayaran secara
teratur atau bahkan tidak tertagihnya pinjaman yang telah diberikan oleh
koperasi. Hal ini perlu diperhatikan oleh koperasi karena pinjaman ang
diberikan kepada anggota koperasi menjadi salah satu asset koperasi
dimiliki. Apabila banyak anggota koperasi yang melakukan kredit macet
maka kelangsungan hidup koperasi juga tidak dapat berkembang dan
dapat memungkinkan terjadinya kebangkrutan koperasi.
Prosedur dalam penagihan dan pencairan piutang yang dimiliki oleh
pihak koperasi memiliki peraturan yang jelas dan tertulis. Pihak
koperasi telah menuliskan prosedur dengan sangat rinci. Setelah
melakukan penagihan yang diakukan oleh pihak pengelola, maka
individu yang melakukan penagihan kepada anggota yang melakukan
penagihan akan memberikan hasil tagihan kepada admin koperasi
sebelum diserahkan kepada ke bendahara untuk dilakukan pengecekan.
Admin koperasi akan melakukan pengecekan pada uang yang telah
diterima dengan bukti yang ada apakah sudah balance atau belum.
Setelah dilakukan pengecekan oleh admin koperasi maka uang tersebut
akan diberikan kepada bendahara koperasi.
Dalam memberikan pinjaman kepada anggotanya, Koperasi Simpan
Pinjam memiliki batas maksimum pinjaman tergantung dengan jaminan
yang akan diberikan anggota kepada pihak koperasi. Anggota yang
melakukan pinjaman tanpa agunan atau jaminan hanya boleh melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pinjaman maksimal Rp 1.000.000,00, sedangkan anggota yang
melakukan pinjaman dengan memberikan agunan atau jaminan kepada
operasi akan diberikan pinjaman maksimal Rp 50.000.000,00. Bunga
yang diberikan oleh pihak koperasi kepada anggota yang melakukan
pinjaman relatif rendah, 2% untuk anggota yang melakukan aplikasi
pinjaman diatas Rp 5.000.000 dan 2,5% untuk anggota yang melakukan
aplikasi pinjaman dibawah Rp 5.000.000,00.
Dalam melakukan penyelesaian pinjaman kepada pihak-pihak
bermasalah maka koperasi akan melihat terlebih dahulu untuk mengatur
program pemberian keringanan kepada anggota yang menurut
pertimbangan koperasi perlu untuk diberikan keringanan pembayaran
tunggakan jasa dan atau denda. Wewenang dalam melakukan
pemutusan keringanan kredit akan dilakukan oleh pihak pengelola
koperasi. Pihak anggota yang melakukan tunggakan dalam membayar
pinjaman maka pihak koperasi akan memberikan surat peringatan 1
hingga surat peringatan ke 3. Apabila surat peringatan yang diberikan
oleh koperasi tidak ada perkembangan atau tidak membuahkan hasil,
maka pihak koperasi akan mendatangi rumah anggota.
Permasalahan yang dialami oleh anggota yang bermasalah akan
dibantu oleh pihak koperasi untuk mencari solusi yang tepat, misalnya
apabila anggota tidak dapat melakukan pelunasan maka jaminan yang
digunakan untuk agunan/jaminan pada koperasi akan dilakukan
penarikan jaminan, namun apabila anggota benar-benar tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
melakukan pembayaran dan jaminan yang digunakan tidak dapat
menutup semua pinjaman maka pihak koperasi akan memberikan solusi
lain seperti menurunkan nominal pinjaman atau diberi keringanan untuk
angsuran.
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha memiliki kebijakan untuk
melakukan penghapusan piutang. Penghapusan piutang yang dilakukan
oleh pihak koperasi akan dilakukan pengamanan dengan 2 pencatatan.
Pencatatan dilakukan pada laporan keuangan dan satu lagi dilakukan
pada komputer koperasi. Koperasi mempunyai cadangan sebesar 1%
dari pinjaman untuk mengatasi apabila NPL (Non-performing Loan)
terlalu tinggi. NPL yang terlalu tinggi pada rapat kerja akan diambil
keputusan untuk melakukan penghapusan piutang. Setiap bulan
koperasi melakukan biaya penghapusan piutang yang diambil dari SHU
(Sisa Hasil Usaha). Pada pencatatan piutang akan dilakukan
pengahapusan dan muncul biaya penghapusan piutang, biaya
penghapusan piutang yang muncul akan dicatat tersendiri diluar piutang.
Pencatatan penghapusan piutang memiliki buku pembantu dalam file
komputer, apabila pihak koperasi memiliki waktu khusus maka catatan
tersebut akan di print out untuk dilakukan penagihan kembali.
Pihak Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha menghindari adanya
perselisihan dengan anggotanya dalam melakukan penagihan piutang.
Perselisihan antara peminjam dan petugas pengelola yang melakukan
penagihan piutang sebisa mungkin tidak terjadi, dengan melakukan 3S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yaitu senyum, salam, dan sapa. Koperasi simpan pinjam juga
menerapkan sistem kekeluargaan dalam melakukan penagihan kepada
anggotanya dengan selalu bersikap sopan dan ramah.
b. Pelaksanaan Audit Rinci
Hasil audit rinci berupa temuan selama proses audit. Hasil temuan
Audit Terinci disajikan dalam sebuah daftar sebagai berikut:
Tabel 4: Daftar temuan-temuan pada tahap audit rinci No Temuan Audit rinci
1
Temuan:
Terjadi perangkapan jabatan secara tidak langsung
Langkah Kerja: Melakukan penelusuran fungsi-fungsi dalam koperasi dalam
mengorganisasi kegiatannya
2
Temuan:
Tidak adanya kebijakan mengenai perputaran jabatan
Langkah Kerja:
Menelusuri tingkat tanggung jawab masing-masing bagian
dalam melaksanakan fungsinya
3
Temuan:
Kurangnya otorisasi dalam bukti kartu piutang/pinjaman.
Langkah Kerja:
Menelusuri proses pembayaran yang dilakukan anggota
4
Temuan:
Adanya kredit macet atau pinjaman tidak tertagih
Langkah Kerja:
Melakukan penelurusan proses pembayaran pinjaman yang
dilakukan pegawai koperasi
5
Temuan:
Tidak terdapat prosedur peminjaman dalam bentuk flowchart /
gambar
Langkah Kerja:
Melakukan penelusuran proses peminjaman dalam koperasi
Berikut merupakan beberapa temuan yang diperoleh selama proses audit di
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha:
a. Terjadinya perangkapan jabatan secara tidak langsung adalah semua
pegawai koperasi dapat melakukan rekomendasi anggota yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
melakukan pinjaman, hal ini dapat menimbulkan peminjam fiktif dan
menciptakan kesempatan untuk melakukan kecurangan.
b. Tidak adanya perputaran jabatan dalam koperasi dikarenakan jumlah
karyawan yang masih terbatas dan koperasi yang masih berkembang.
c. Kurangnya otorisasi dalam kartu pinjaman, karena bahwa otorisasi
berupan cap dianggap sudah cukup oleh pihak koperasi.
d. Adanya kredit macet atau pinjaman tidak tertagih karena anggota yang
melarikan diri atau memiliki etika yang kurang baik.
e. Tidak adanya prosedur peminjaman dalam bentuk flowchart/gambar
akan menyulitkan anggota yang akan meminjam dalam memahami
prosedur peminajaman.
5. Analisis Hasil Audit
Berdasarkan hasil check list yang telah dilakukan dengan
mengajukan beberapa pernyataan, diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Perhitungan prosentase pengendalian manajemen pada penyaluran
kredit berdasarakan hasil check list dengan jawaban “Ya” adalah sebagai
berikut:
Prosentase = Jumlah Jawaban "Ya"
Jumlah Pernyataan 𝐶ℎ𝑒𝑐𝑘 𝐿𝑖𝑠𝑡 × 100%
= 21
24× 100%
= 87,5%
Analisis ini menunjukkan bahwa Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
memiliki penilaian yang sangat baik. Koperasi Simpan Pinjam Artha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Nugraha telah memiliki pengendalian manajemen yang baik dalam
melakukan pengendalian transaksi pinjaman khususnya dalam penyaluran
kredit.
Perhitungan resiko yang masih dimiliki oleh pihak koperasi karena
masih ada jawaban “Tidak” dari pernyataan check list adalah sebagai
berikut:
Prosentase = Jumlah Jawaban "Tidak"
Jumlah Pernyataan 𝐶ℎ𝑒𝑐𝑘 𝐿𝑖𝑠𝑡 × 100%
= 3
24× 100%
= 12,5%
Meskipun telah memiliki pengendalian yang sangat baik, namun Koperasi
Simpan Pinjam Artha Nugraha masih memiliki resiko sebesar 12,5%,
dengan 8,33% sebagai resiko menengah dan 4,17% sebagai resiko tinggi.
Resiko menengah yang terjadi dalam koperasi adalah dapat
terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak
bertanggungjawab karena kartu piutang yang hanya disimpan oleh koperasi
sedangkan anggota tidak menyimpan kartu bukti tersebut dan kurangnya
otorisasi dalam kartu pinjaman bulanan dalam koperasi. Resiko lain yang
menjadi resiko tinggi bagi perusahaan adalah pinjaman yang tidak dapat
ditagih oleh pihak koperasi karena anggota yang melarikan diri atau
memiliki etika yang kurang baik. Pinjaman yang tidak dapat tertagih oleh
pihak koperasi dapat menjadi hambatan koperasi dalam berkembang,
apabila pinjaman yang tidak tertagih atau kredit macet yang terjadi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
koperasi sangat tinggi maka koperasi akan mengalami kesulitan dalam
menjalankan usaha tersebut.
Dengan pengendalian manajemen yang baik berarti Koperasi
Simpan Pinjam Artha Nugraha telah melakukan kegiatan secara ekonomis,
efisiensi dan efektivitas yang baik pula. Hal ini dinilai berdasarkan hasil
wawancara dan observasi yang dilakukan selama proses audit. Pihak
koperasi selalu memperhitungkan setiap pengeluaran yang terjadi agar tidak
terjadi defisit dalam koperasi. Kegiatan operasional koperasi secara
ekonomis dibuktikan dengan penggunaan alat-alat sederhana dan selalu
menggunakan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin dapat
menghasilkan keuntungan yang terbaik. Pelaksanaan kinerja dilandasi
dengan prinsip ketelitian, kehati-hatian dan kejujuran dalam melakukan
pencatatan dan pengawasan di setiap kegiatannya. Setelah melakukan
pencatatan dan perhitungan uang yang masuk hasil penagihan oleh petugas
maka uang tersebut akan segera disimpan ditempat yang aman atau
disetorkan ke bank dengan tujuan untuk meminimalisir resiko dan
kemungkinan uang yang telah terkumpul akan hilang.
Sedangkan efisiensi dalam Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
dapat dilihat dari adanya upaya koperasi untuk meminimalkan kerugian
dengan melakukan tahap-tahap proses penyaluran kredit secara lebih cermat
dan teliti, antara lain :
a. Memiliki prosedur dan peraturan yang jelas untuk proses pinjaman dan
juga penagihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Adanya evaluasi yang dilakukan secara berkala oleh ketua mengenai
kebijakan-kebijakan yang berlaku dalam koperasi.
c. Koperasi selalu meneliti pinjaman anggota yang sering melakukan
keterlambatan pembayaran untuk menghindari resiko tinggi
d. Dalam menangani perselisihan antara anggota dan juga petugas
koperasi selalu diselesaikan dengan cara damai dan kekeluargaan
Efektivitas koperasi dinilai dari setiap prosedur yang dilakukan
sehingga koperasi sebagai badan usaha dapat menghasilkan keuntungan
sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Koperasi selalu dapat
menyelesaikan permasalahan yang muncul dengan tepat sehingga tidak
menimbulkan permasalahan yang berkelanjutan yang dapat merugikan
usaha koperasi yaitu dengan cara kekeluargaan. Dengan adanya prosentase
resiko sebesar 12,5% menunjukkan bahwa kegiatan usaha koperasi dapat
menekan resiko. Resiko tinggi hanya 4,17% dan 8,33% sebagai resiko
menengah. Pengendalian manajemen yang baik sebesar 87,5% menunjukan
bahwa koperasi dapat melaksanakan usaha dengan baik sehingga target
operasional dapat tercapai sekaligus dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha memiliki cara untuk
mengatasi resiko yang terjadi. Apabila resiko tersebut tidak diatasi dengan
segera dapat berakibat dalam menurunnya kinerja dan keberlangsungan
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan koperasi untuk
mengatasi resiko berdasarkan hasil check list dan juga temuan yang
didapatkan selama proses audit adalah adalah sebagai berikut:
a. Koperasi sebaiknya membuat kewenangan perputaran jabatan dan
pemisahan tugas setiap pegawai secara tegas.
b. Bukti berupa kartu piutang atau kartu pinjaman sebaiknya juga
diberikan kepada anggota koperasi sehingga tidak hanya disimpan oleh
pihak koperasi agar tidak timbul salah paham yang terjadi antara
petugas dan anggota.
c. Ditambahkan otorisasi dalam kartu piutang bulanan untuk mencegah
terjadinya kecurangan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Misalnya, tanda tangan petugas yang melakukan penagihan atau
anggota yang bersangkutan.
d. Keputusan dalam melakukan pemberian kredit kepada anggota
koperasi lebih diperketat dan koperasi dapat membuat kebijakan
dengan memberikan kredit tidak lebih dari taksiran harga agunan yang
diberikan.
e. Membuat jaringan kerjasama dengan sesama bank kospin untuk
mendapatkan informasi tentang oknum anggota yang bermasalah.
f. Koperasi sebaiknya membuat prosedur pinjaman dalam bentuk alur
yang jelas sehingga anggota yang akan melakukan pinjaman dapat
memahami dengan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha telah memiliki prosedur
yang jelas dan tanggung jawab setiap karyawannya dalam menjalankan
tugasnya masing-masing. Meskipun dalam prakteknya setiap karyawan
berhak untuk melakukan rekomendasi anggota atau calon anggota yang
akan melakukan pinjaman dalam koperasi. Transaksi yang terjadi dalam
koperasi telah melalui tahap otorisasi dan juga persetujuan dari setiap
pengurus koperasi dan pengawas sebelum melakukan pinjaman dengan
anggota. Persetujuan pinjaman yang diberikan oleh koperasi telah diatur
dalam peraturan tertulis Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
6. Laporan Audit
Tujuan dari proses pengauditan internal ini adalah untuk
menemukan kekurangan yang terjadi dalam proses transaksi simpan pinjam
khususnya penyaluran kredit yang terjadi di Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha. Temuan akan dilaporkan dalam bentuk laporan audit termasuk
dengan rekomendasi yang dapat digunakan oleh pihak Koperasi untuk
membantu dalam melakukan perbaikan.
Laporan audit atas aktivitas penyaluran kredit pada Koperasi
Simpan Pinjam Artha Nugraha akan disajikan dalam bentuk laporan audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Laporan Hasil Audit Internal pada Penyaluran Kredit
Klaten, 15 Maret 2017
Perihal : Laporan Hasil Audit Internal pada Penyaluran Kredit
Kepada
Yth, Pemimpin Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Di Klaten
Saya telah melakukan audit atas piutang dalam proses transaksi pinjaman
pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha pada periode 2016. Audit internal ini
dimaksudkan untuk memberikan masukan atas kewajaran proses terhadap pinjaman
atau piutang yang terjadi dalam koperasi. Audit internal ini dilakukan mencakup
proses pinjaman sehingga terjadi piutang pada Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai apakah proses pinjaman yang
mengakibatkan piutang pada koperasi telah berjalan dengan baik dan memberikan
saran perbaikan atas kelemahan yang ditemukan selama audit. Melalui audit
tersebut juga diharapkan tercapai perbaikan atas kekurangan dalam proses proses
penyaluran kredit di masa yang akan datang, sehingga koperasi dapat berkembang
menjadi koperasi yang lebih baik dan dapat dipercaya oleh masyarakat di
sekitarnya.
Hasil audit internal disajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Ruang Lingkup Audit
Bab III : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab IV : Rekomendasi
Dalam melakukan audit, saya telah memperoleh banyak bantuan, dukungan
dan kerjasama dari berbagai pihak baik pemiliki maupun petugas koperasi yang
berhubungan dengan piutang yaitu pada bagian pinjaman. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.
Menyetujui Hormat Saya
Auditee Florentina Aurelia Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Laporan Hasil Audit Internal pada Penyaluran Kredit
Bab I
Informasi Latar Belakang
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha berlokasi di desa Tegalsari, Trunuh,
Klaten utara, Klaten. Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi induk yang
beroperasi dalam bentuk koperasi simpan pinjam mulai tahun 2014 oleh bapak
Muryantoro.
Pendirian koperasi ini sebelumnya bernama Koperasi Serba Usaha AGAPE, namun
berubah nama menjadi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha karena Koperasi
Serba Usaha AGAPE tidak berjalan secara optimal. Tujuan penggantian konsep
koperasi ini didasarkan supaya koperasi lebih fokus dalam bidang simpan pinjam
sehingga pada masa yang akan dating Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
berkembang jauh lebih baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Sesuai
dengan namanya koperasi ini bergerak dalam bidang simpanan dan pinjaman bagi
masyarakat disekitarnya.
Tujuan dilakukannya audit internal adalah untuk:
1. Menilai evaluasi prosedur penyaluran kredit yang akan menjadi piutang bagi
pihak Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
2. Mengetahui ada tidaknya temuan-temuan yang terjadi pada bagian penyaluran
kredit yang terjadi dalam proses pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Laporan Hasil Audit Internal pada Penyaluran Kredit
Bab II
Ruang Lingkup Audit
Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, audit hanya dilakukan
dalam penyaluran kredit yang terjadi karena proses pinjaman pada periode tahun
2016. Audit internal yang saya lakukan ini mencakup pengendalian manajemen
pada bagian penyaluran kredit Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Laporan Hasil Audit Internal pada Penyaluran Kredit
Bab III
Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan yang saya peroleh selama audit dilakukan, saya dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1. Secara umum Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha memiliki pengendalian
manajemen yang sangat baik meskipun masih memiliki resiko dengan
prosentase kecil yang perlu diperhatikan.
2. Pada kartu piutang bulanan tidak ada otorisasi yang berwenang selain cap dari
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
3. Tidak dimilikinya prosedur dalam pembayaran pinjaman secara tertulis.
4. Tidak terdapat prosedur peminjaman dalam bentuk flowchart.
5. Tidak mengalami perputaran jabatan.
6. Adanya kredit macet atau pinjaman yang tidak tertagih.
Kriteria:
1. Terdapat sepuluh prosedur dengan beberapa poin dalam melakukan pinjaman
pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
2. Setiap permasalahan yang dihadapi dengan anggota yang bermasalah selalu
diselesaikan dengan cara kekeluargaan dengan menerapkan 3S, yaitu Senyum
Salam Sapa.
3. Keputusan dalam melakukan pemberian kredit dilakukan dalam rapat komite
koperasi.
4. Proses pencairan pinjaman dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha.
5. Bendahara dan admin koperasi bertugas dalam melakukan pegecekan dan
menginput kedalam laporan keuangan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
6. Setiap anggota yang melakukan pinjaman akan mendapatkan kartu piutang yang
dibawa oleh petugas koperasi.
7. Transaksi pembayaran piutang akan dibuatkan kuitansi sebanyak 2 rangkap yang
akan dibawa oleh karyawan koperasi dan anggota dengan nomor urut tercetak.
Penyebab:
1. Otorisasi berupa cap koperasi dianggap sudah cukup dan kartu piutang dibawa
oleh pihak koperasi.
2. Tidak ada kewenangan oleh ketua koperasi dalam perputaran jabatan karena
jumlah karyawan yang masih terbatas dan kondisi koperasi yang belum
berkembang.
3. Anggota yang melakukan pinjaman akan menjadi tanggung jawab pribadi oleh
karyawan dalam melakukan pencairan dan pembayaran pinjaman.
4. Koperasi kurang cermat dalam melakukan uji kelayakan anggota yang akan
melakukan pinjaman dan etika anggota yang kurang baik.
5. Kurangnya kontrol manajemen koperasi kepada anggota yang sedang
melakukan pinjaman kredit.
Akibat:
1. Kartu piutang yang ada masih dapat dimanipulasi oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
2. Karyawan koperasi dapat merangkap jabatan secara tidak langsung dalam hal
melakukan rekomendasi anggota yang akan melakukan pinjaman.
3. Anggota yang akan melakukan pinjaman harus membaca syarat dan kriteria
pinjaman dengan cermat.
4. Terjadi kredit macet yang disebabkan oleh anggota koperasi yang melarikan diri
dan memiliki etika yang kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Laporan Hasil Audit Internal pada Penyaluran Kredit
Bab IV
Rekomendasi
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai
koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki
kelemahan tersebut:
1. Kelemahan pada sistem pinjaman dan pencatatan piutang
Rekomendasi:
a. Otorisasi pada kartu piutang ditambah pada saat melakukan pembayaran
oleh anggota, seperti tanda tangan staff yang melakukan penagihan
pinjaman kepada anggota.
b. Kartu piutang sebaiknya tidak hanya dipegang oleh koperasi, tetapi
anggota juga memegang kartu piutang.
2. Kelemahan pada prosedur
Rekomendasi:
Membuat prosedur pinjaman dan pembayaran dalam bentuk flowchart agar
anggota atau calon anggota yang akan melakukan pinjaman lebih mudah
dalam melakukan pemahaman prosedur.
3. Kelemahan pada karyawan
Rekomendasi:
a. Adanya kewenangan perputaran jabatan dan pemisahan tugas secara
tegas apabila Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha sudah
berkembang menjadi lebih besar dengan pengurus koperasi yang
bertambah pula.
b. Karyawan yang melakukan rekomendasi terhadap anggota yang
melakukan pinjaman juga ikut bertanggung jawab bukan hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
karyawan mingguan atau bulanan yang melakukan penagihan piutang
pada anggota yang melakukan pinjaman.
c. Keputusan dalam melakukan pemberian kredit kepada anggota koperasi
lebih diperketat dan koperasi dapat membuat kebijakan dengan
memberikan kredit tidak lebih dari taksiran harga agunan yang
diberikan.
d. Membuat jaringan kerjasama dengan sesama bank kospin untuk
mendapatkan informasi tentang oknum anggota yang bermasalah.
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada
pada ketua koperasi, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki dikhawatirkan
akan terjadi akibat yang lebih buruk pada proses pinjaman yang menimbulkan
piutang bagi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai koperasi simpan pinjam yang sekarang ini sedang
berkembang, Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha telah memiliki
pengendalian manajemen yang sangat baik dalam melakukan penyaluran
kredit. Hal ini dibuktikan berdasarkan audit internal yang dilakukan pada
bagian piutang di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha. Melalui audit
internal tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
proses pinjaman Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha sudah berjalan
dengan sangat baik ditunjukkan melalui index check list program audit
87.5%. Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha juga memiliki tingkat
ekonomis, efektivitas, dan efisiensi yang baik dinilai selama proses audit
dalam melaksanakan pelaksanaan penyaluran kredit.
Meskipun dinilai sangat baik, Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha juga memiliki resiko sebesar 12,5% karena adanya 3 pernyataan
“tidak” dalam check list yang diajukan. Resiko tersebut terdiri dari resiko
menengah sebesar 8,33% dan resiko tinggi sebesar 4,17%. Resiko
menengah yang dimiliki oleh pihak Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
adalah terkait dengan kartu piutang yang hanya dibawa oleh pihak koperasi
dan kurangnya pengamanan dalam bentuk otorisasi dalam bukti
piutang/pinjaman yang terkait. Resiko tinggi yang dimiliki oleh koperasi
berupa kredit macet yang terjadi di koperasi, apabila resiko ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dilakukan tindak lanjut maka akan mempengaruhi kelangsungan hidup
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha. Untuk mencegah adanya kredit
macet yang terjadi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha harus lebih
memperketat dalam pengambilan keputusan untuk memberikan kredit
kepada anggota atau calon anggota yang akan melakukan pinjaman.
Koperasi simpan pinjam memiliki prosedur peminjaman yang cukup
jelas bagi para anggota yang akan melakukan pinjaman secara tertulis.
Pencatatan pembayaran pinjaman dari anggota akan dilakukan pencatatan
oleh pihak koperasi, yang dilakukan oleh admin sebelum diserahkan oleh
bendahara koperasi hal ini agar admin akan melakukan perhitungan terlebih
dahulu jumlah uang yang diserahkan oleh pihak staf mingguan maupun
bulanan setelah melakukan penagihan. Tujuan dilakukannya perhitungan ini
adalah untuk memastikan jumlah penagihan sama dengan jumlah uang yang
diserahkan kepada admin koperasi. Dalam hal penghapusan piutang,
koperasi memiliki ketentuan penghapusan catatan namun tidak melakuka
hapus tagih. Koperasi akan melakukan penagihan kembali, apabila anggota
sudah dapat membayar kembali piutang yang telah dipinjam.
Berdasarkan data yang diperoleh, Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha telah melakukan kegiatan secara ekonomis, efisiensi dan
efektivitas yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian, penulis masih menemui keterbatasan
penelitian, yaitu minimnya rujukan daftar pustaka untuk mendukung teori
yang ada karena kebanyakan referensi yang ada mengacu pada kredit
perbankan bukan pada koperasi.
C. Saran
Beberapa saran maupun masukan yang dapat diberikan penulis
untuk perusahaan dan pelaksanaan penelitian selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Adanya kewenangan dalam melakukan perputaran jabatan dan
membuat pemisahan tugas pengurus secara tegas
2. Penambahan otorisasi di kartu piutang saat melakukan pembayaran oleh
anggota, seperti tanda tangan staff yang melakukan penagihan pinjaman
kepada anggota.
3. Kartu piutang sebaiknya tidak hanya dipegang oleh koperasi, tetapi
anggota juga memegang kartu piutang.
4. Membuat prosedur pinjaman dan pembayaran dalam bentuk flowchart /
gambar agar anggota atau calon anggota yang akan melakukan pinjaman
lebih mudah dalam melakukan pemahaman prosedur.
5. Karyawan yang melakukan rekomendasi terhadap anggota yang
melakukan pinjaman juga ikut bertanggung jawab bukan hanya
karyawan mingguan atau bulanan yang melakukan penagihan piutang
pada anggota yang melakukan pinjaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
6. Keputusan dalam melakukan pemberian kredit kepada anggota koperasi
lebih diperketat dan membuat kebijakan dengan memberikan kredit
tidak lebih dari taksiran harga agunan yang diberikan.
7. Membuat jaringan kerjasama dengan sesama bank kospin untuk
mendapatkan informasi tentang oknum anggota yang bermasalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. Auiditing. Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik. 2012. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.
Andayani, Wuryan. 2008. Audit internal. Buku Satu, Edisi Pertama. BPFE,
Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik. Rineka
Cipta, Jakarta
Astiko. Manajemen Perkreditan. 1992. Andi Offset, Yogyakarta
Giri, Efraim Ferdinan. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah 1 perspektif IFRS.
Edisi Pertama. UPP STIM YKPN, Yogyakarta
Jusup, Al. Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Buku 1. Bagian Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta
. 2011. Dasar-dasar Akuntansi Jilid II. Edisi Ketujuh. Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta
. 2012. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Kieso, Donald E; Jerry J. Weygandt; Terry D. Warfield. 2002. Intermediate
Accounting. Twelfth Edition. Penerbit Erlangga, Jakarta
Kumaat, G. 2011. Internal Audit. Erlangga, Jakarta
Muljono, Djoko. 2012. Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam. Andi
Offset. Yogyakarta
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI No. 15 Tahun 2015
tentang Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi
Sawyer, Lawrence B; Mortimer A. Dittenhofer; James H. Scheiner. 2003. Sawyer’s
Internal Auditing 5th Edition. Salemba Empat, Jakarta
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Rja Grafindo Prsada,
Jakarta.
Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Edisi Kelima. Kanisius,
Yogyakarta
Undang-Undang RI No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Untung, Hendrik B. 2005. Hukum Koperasi dan Peran Notaris Indonesia. Andi
Offset, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 1
Kartu Piutang Bulanan
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugrha
Kartu Piutang Mingguan
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 2
Form Hasil Kunjungan Anggota
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 3
Form Penilaian Agunan
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 4
Nota Analisa Pinjaman
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 5
Form Aplikasi Pinjaman
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 6
Surat Pemberitahuan Jatuh Tempo
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 7
Daftar Pertanyaan Wawancara
1. Apa nama perusahaan?
2. Dari mana asal nama perusahaan?
3. Dimana alamat perusahaan?
4. Kegiatan usaha apa saja yang dijalankan oleh perusahaan?
5. Siapa pemimpin perusahaan?
6. Berapa jumlah karyawan yang bekerja dalam perusahaan?
7. Apakah ada peraturan yang mengatur dalam kerja perusahaan? Kalau ada
peraturan apa saja yang ada dalam perusahaan?
8. Siapa yang mendirikan perusahaan?
9. Tahun berapa perusahaan didirikan?
10. Apa alasan pendiri dalam mendirikan perusahaan ini?
11. Bagaimana perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun?
12. Bagaimana struktur organisasi yang dimiliki perusahaan?
13. Apa saja tugas dan tanggung jawab setiap karyawan dalam perusahaan ini?
14. Apa saja jenis produk yang dimiliki perusahaan khususnya piutang yang ada
dalam perusahaan?
15. Bagaimana prosedur Pinjaman yang terjadi dalam perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 8
Check List Pengendalian Internal Penyaluran Kredit
NAMA ORGANISASI : KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTHA NUGRAHA Periode Audit: 2016
PROGRAM YANG DIAUDIT : PROSES PENYALURAN KREDIT
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
1 Apakah setiap adanya transaksi piutang dilakukan pencatatan?
2 Apakah bukti piutang/pinjaman memiliki bukti berupa kartu piutang yang
disimpan oleh pihak koperasi?
3 Apakah bukti piutang memiliki bukti berupa kartu piutang yang disimpan oleh
pihak anggota?
4 Apakah bukti piutang dilengkapi dengan attribute yang lengkap dan jelas?
5 Apakah pengamanan atas pencatatan piutang cukup?
6 Apakah orang yang melakukan pencatatan piutang dilakukan oleh orang
tertentu?
7 Apakah orang yang melakukan pencatatan atas piutang berbeda dengan orang
yang melakukan pengerjaan buku besar?
8 Apakah perkiraan piutang pelanggan secara periodik diteliti mengenai
pelanggan yang sering terlambat?
9 Apakah perkiraan piutang pelanggan secara periodik diteliti mengenai bukti
adanya pelunasan sebagian-sebagian?
10 Apakah semua penagihan pinjaman yang terjadi di koperasi dapat berjalan
dengan lancar?
11 Apakah ada kebijakan koperasi tentang penghapusan piutang?
12 Apakah koreksi atas bukti piutang dan penghapusan piutang disetujui oleh
orang yang berwenang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lanjutan Lampiran 8 halaman 96
NAMA ORGANISASI : KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTHA NUGRAHA Periode Audit: 2016
PROGRAM YANG DIAUDIT : PROSES PENYALURAN KREDIT
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN
13 Apakah bukti untuk penagihan atas piutang yang telah dihapuskan diamankan
untuk mencegah penyalahgunaan?
14 Apakah dilakukan follow up untuk umur pinjaman yang teelah jatuh tempo?
15 Apakah dalam melakukan penagihan piutang dibuatkan kwitansi?
16 Apakah kwitansi yang digunakan untuk melakukan penagihan memiliki nomor
urut tercetak?
17 Apakah kwitansi yang digunakan untuk melakukan penagihan dibuat setelah
diperiksa lebih dahulu ke masing-masing saldo piutang?
18 Apakah urutan nomor diperhatikan oleh orang yang bersangkutan?
19 Apakah hasil penagihan piutang langsung diserahkan kepada pihak
kasir/bendahara dalam waktu yang tidak terlalu lama?
20 Apakah hasil penagihan piutang langsung diserahkan kepada pihak
kasir/bendahara dalam jumlah yang seharusnya diterima?
21 Apakah Koperasi memiliki prosedur dan peraturan mengenai pinjaman?
22 Apakah koperasi memiliki prosedur dan peraturan mengenai penagihan piutang?
23 Apakah perselisihan dengan pelanggan ditangani oleh orang yang dikuasakan?
24 Apakah ada evaluasi secara berkala oleh ketua koperasi mengenai kebijakan yang
berlaku?
Diadut oleh:
Tanggal:
Jumlah Jawaban % Jawaban Ya
(Index Check
List):
Ya Tidak
Sumber: Sukrisno (2012: 205)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI