pengarusutamaan kesatuan pengelolaan hutan (kph) dalam
TRANSCRIPT
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)dalam
Kebijakan dan Pelaksanaan Perizinan Kehutanan
Climate Change
Kementerian Kehutanan
Deutsche Gesellschaft Für Internationale Zusammenarbeit (Giz) Gmbh
Forest and Climate Change Programme (FORCLIME)Manggala Wanabakti, Bl. VII, Fl. 6Jl. Jend. Gatot SubrotoJakarta 10270 IndonesiaTel: +62 (0)21 5720214www.forclime.org
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) i
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dalam
Kebijakan dan Pelaksanaan Perizinan Kehutanan
Book KPH Revisi.indd 1 12/05/2014 14:21:05
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)ii Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)ii
Book KPH Revisi.indd 2 12/05/2014 14:21:05
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) iii
KATA PENGANTAR
Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan amanat Undang – undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, dan telah ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 j.o. Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. Dalam praktek pembangunan dan operasionalisasi KPH ternyata ditemui beberapa hambatan dan kendala khususnya dalam penetapan kebijakan atau regulasi-regulasi yang telah dibuat selama ini khususnya dikaitkan dengan KPH.
Boleh dikatakan bahwa kebijakan dan regulasi yang ada saat ini masih belum berbasis pada pengelolaan tingkat tapak sebagaimana diamanatkan dan dimandatkan oleh peraturan-perundangan yang ada. Oleh sebab itu mengantarkan pembangunan KPH sebagai sebuah upaya reformasi tata kelola hutan di Indonesia, menjadi suatu pekerjaan menuju kepada perubahan pola pikir yang harus lepas dari kebiasaan kita dalam mengelola hutan pada saat ini.
Tantangan terberatnya adalah menyampaikan pemahaman kepada semua pihak, bahwa berdasarkan konsepsi dasar dan undang-undang yang berlaku, pada pengelolaan hutan ke depan haruslah ada pemisahan tugas yang sebenarnya sama beratnya, yaitu: tugas pengurusan hutan dan tugas pengelolaan hutan. Harus ada pemisahan fungsi institusi kehutanan yang menjalankan fungsi administratif sebagai regulator dengan cakupan kebijakan bahkan politis, dan institusi yang menjalankan fungsi pengelolaan kawasan di tingkat tapak dengan cakupan kegiatan yang bersifat teknis kehutanan.
Kajian „Pengarusutamaan KPH dalam Kebijakan dan Pelaksanaan Perizinan Kehutanan“ ini merupakan bagian dari upaya membawa pembangunan dan operasionalisasi KPH masuk kedalam arus utama paradigma pengelolaan hutan dan kehutanan, terkait hal-hal yang perlu dilakukan dalam perspektif kebijakan. Dalam kajian ini telah dilakukan identifi kasi peraturan dan perundangan-undangan yang mempunyai leverage tinggi dalam hubungannya dengan memfungsikan KPH sebagai organisasi/institusi pengelola hutan di tingkat tapak. Rekomendasi hasil kajian ini yang disampaikan, perlu kiranya mendapatkan perhatian yang memadai untuk ditindaklanjuti.
Penyusunan dan penerbitan buku kajian ini adalah hasil kerja sama antara Kementerian Kehutanan (cq. Direktorat Jenderal Planolog Kehutanan) dengan Program FORCLIME GIZ (Program Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jerman dibidang kehutanan).
Kepada semua pihak,Tim pengkaji/penyusun, para pakar dan praktisi sebagai narasumber yang telah memberikan kontribusi dalam memberikan opini dan informasi kami ucapkan terima kasih.
Demikian semoga buku ini bermanfaat.
Direktur Jenderal
Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM.NIP 19561215 198203 1 002
Direktur Jenderal
Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM.NIP 19561215 198203 1 002
Book KPH Revisi.indd 3 12/06/2014 09:51:41
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)iv
Book KPH Revisi.indd 4 12/05/2014 14:21:07
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
SUMMARY
PENDAHULUAN
KONDISI PERIZINAN DAN URGENSI PENGARUSUTAMAAN KPH
KONSEP PENGARUSUTAMAAN KPH
PRINSIP DAN PENYESUAIAN/PENAMBAHAN PERATURAN
CATATAN AKHIR
LAMPIRAN
1. LAMPIRAN 1. Potret Masalah Kemantapan Kawasan Hutan Regional/Pulau
2. LAMPIRAN 2. Sebaran Responden dalam Mengidentifikasi terjadinya Biaya Transaksi dalam Proses Pengurusan dan Pelaksanaan Perizinan
3. LAMPIRAN 3: Skema Perizinan IUPHHK HA/HT/RE berdasarkan Permenhut No. P.50/2010 jo P.26/2012
4. LAMPIRAN 4: Skema Perizinan IUPHHK HA/HT/RE dengan memfungsikan KPH
5. LAMPIRAN 5: Skema Perpanjangan IUPHHK HA/HT/RE berdasarkan Permenhut No. P.52/2008 jo P.29/2009
6. LAMPIRAN 6: Skema Perpanjangan IUPHHK HA/HT/RE dengan memfungsikan KPH
7. LAMPIRAN 7: Rencana Kerja IUPHHK HA dan RE berdasarkan Permenhut No. P.56/2009 jo P.24/2011
8. LAMPIRAN 8: Rencana Kerja IUPHHK HA dan RE dengan memfungsikan KPH
9. LAMPIRAN 9: Rencana Kerja IUPHHK HTI berdasarkan No. P.62/2008 jo P.14/2009 jo P.19/2012
10. LAMPIRAN 10: Rencana Kerja IUPHHK HTI dengan memfungsikan KPH
11. LAMPIRAN 11: Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan berdasarkan Permenhut No. P.18/2011 jo P.38/2012 jo P.14/2013
12. LAMPIRAN 12: Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan memfungsikan KPH
iii
v
1
3
3
9
11
19
21
23
25
27
29
31
33
35
37
39
41
43
45
Book KPH Revisi.indd 5 12/05/2014 14:21:07
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)vi
IMAGE
Book KPH Revisi.indd 6 12/05/2014 14:21:10
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 1
SUMMARY
During the last 10 years an extreme decline of production forests has been occured in Indonesia. partly due to the performance of forest licensees in production forests. At the same time the protected forest which is managed by local governments has not increased significantly. In 1992 natural forest enterprises still account for 580 companies with an area of 61.38 million hectares, but in November 2013 the remaining companies merely amounted to 272 companies with an area of 22.8 million hectares. Indeed 179 of these companies do not operate. Furthermore, from the 245 plantation business companies, 139 companies do also not operate at present.
Under these conditions, the production forest area of about 80 million hectares and the protected forest area of about 30 million hectares are highly vulnerable to deforestation and forest degradation because of very weak local forest governance. Therefore, mainstreaming the Forest Management Units (FMU/KPH) at national but especially subnational level is needed. This study focuses on regulatory changes of licensing for large scale as well as small businesses and local communities to clarify the relationship with the FMU as smallest permanent local forest management entity.
The core of this review is the analysis of the following regulations of the Forestry Minister:(1) P. 50/2010 and P. 26/2012 on procedures for granting and the expansion of working area for the licencing for natural production forest (IUPHHK-HA), licencing for natural forest restoration (IUPHHK- RE), or licencing for plantation forest (IUPHHK-HT); (2) P. 52/2008 and P. 29/2009 on procedures and requirements extension IUPHHK-HA on natural production forest; (3) P. 56/2009 and P. 24/2011 on work plans for IUPHHK-HA and IUPHHK-RE; (4) P. 62/2008 and P. 14/2009 P19/2012 on work plans for UPHHK-HT and plantation forest for local people (IUPHHK-HTR); (5) P. 18/2011 and P. 38/2012 and P. 14/2013 on guidelines for forest area leasing (for mining).
The revision of the licensing regulation is also important to accelerate the functioning of FMUs, especially Production FMUs (KPHPs). This revised licensing regulation will be closely linked and set up with other parties (outside the Ministry of Forestry), especially to the Ministry of Energy and Mineral Resources and to Local Governments. To facilitate the policy review process, the agenda and the action plan for 12 Ministries/Institutions (NKB-KPK) has been coordinated by the Corruption Eradication Commission (KPK) and the Presidential Working Unit for Development Control (UKP4). In this context to improve local forest governance, this licensing policy review can be used as a guidance how to effectively conduct FMU mainstreaming, mainly to harmonize the interests of other sectors and local governments with regard to the FMU role on licencing.
Book KPH Revisi.indd 1 22/05/2014 16:30:22
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)2
Book KPH Revisi.indd 2 12/05/2014 14:21:10
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 3
PENDAHULUAN
1. Pengelolaan hutan melalui pembangunan KPH disamping dijalankan karena mandat Undang-undang No 41/1999, juga menjadi solusi bagi luasnya kawasan hutan negara yang tidak ada atau lemah pengelolaannya di lapangan. Kebijakan ini meskipun sudah lama dicanangkan namun baru diwujudkan dalam 5 tahun terakhir, terutama setelah terbitnya PP No 6/2007 jo PP No 3/2008. Oleh karena itu belum sepenuhnya dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.
2. Kebijakan Kementerian Kehutanan dengan membentuk KPH Model, adanya pemenuhan sarana-prasarana, serta adanya pelatihan bagi calon Kepala KPH telah secara nyata menjadikan wujud kongkrit KPH tersebut di lapangan. Namun, meskipun demikian, secara nasional kapasitas KPH tersebut masih belum sesuai dengan apa yang dibutuhkan, dan salah satu hambatan yang ditemukan adalah masih banyaknya peraturan dan program pembangunan kehutanan yang belum mempertimbangkan keberadaan KPH. Disamping itu, beberapa kepala daerah atau kepala dinas kehutanan masih belum secara bulat menerima kehadiran KPH. Pada umumnya, hal demikian ini disebabkan adanya pengertian bahwa KPH dianggap akan mengurangi peran dinas kehutanan dan KPH dianggap hanya sebagai cost center yang merugikan daerah.
3. Berdasarkan kenyataan seperti itu, kajian pengarusutamaan KPH ini dilakukan, dan berdasarkan pembahasan awal dari rancangan kajian ini, pengarusutamaan KPH tersebut difokuskan pada kebijakan perizinan serta tata hubungan kerja antara KPH dan lembaga lain di daerah.
KONDISI PERIZINAN DAN URGENSI PENGARUSUTAMAAN KPH
4. Dalam 10 tahun terakhir situasi kehutanan Indonesia pada umumnya tidak banyak mengalami perubahan. Pengelolaan dan pengusahaan hutan alam produksi terus mengalami penurunan dan hutan tanaman mengalami kenaikan (Gambar 1), sebaliknya izin pinjam pakai kawasan hutan untuk usaha pertambangan terus mengalami peningkatan (Gambar 2).
Gambar 1. Penurunan Usaha Hutan Alam dan Perkembangan Hutan Tanaman,2003-2013 (Data Ditjen BUK, Kementerian Kehutanan, diolah)
3
Gambar 1. Penurunan Usaha Hutan Alam dan Perkembangan Hutan Tanaman,
2003-2013 (Data Ditjen BUK, Kementerian Kehutanan, diolah)
Gambar 2. Peningkatan Usaha Pertambangan di Dalam Kawasan Hutan, 2010-
2013 (Data Ditjen Planologi, Kementerian Kehutanan, diolah)
05. Kinerja usaha kehutanan di atas juga tidak cukup menggembirakan. Sebagian besar, baik IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HT sudah tidak beroperasi di lapangan karena berbagai sebab (Gambar 3 dan 4). Hasil evaluasi yang dilakukan Ditjen BUK, Kemenhut menunjukkan adanya beberapa penyebab, antara lain (Kemenhut, 2013):
a. Harga log rendah relatif terhadap biaya produksi yang semakin tinggi; b. Tingginya biaya transaksi;
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
35,000,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Luas
(HA)
Perkembangan IUPHHK-HA dan HT
IUPHHK-HA IUPHHK-HT
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
1 2 3 4
IUPPKH
Izin Pinjam Pakai
Book KPH Revisi.indd 3 12/05/2014 14:21:10
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)4
5. Kinerja usaha kehutanan di atas juga tidak cukup menggembirakan. Sebagian besar, baik IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HT sudah tidak beroperasi di lapangan karena berbagai sebab (Gambar 3 dan 4). Hasil evaluasi yang dilakukan Ditjen BUK, Kemenhut menunjukkan adanya beberapa penyebab, antara lain (Kemenhut, 2013): a. Harga log rendah relatif terhadap biaya produksi yang semakin tinggi;b. Tingginya biaya transaksi;c. Berbagai konfl ik penggunaan lahan baik dengan masyarakat adat/lokal dan/atau dengan
pemegang izin lain;d. Rendahnya kapasitas manajemen perusahaan akibat tidak lagi menjadi proiritas investasi
oleh pemiliknya.
Gambar 3. Kinerja IUPHH-HA, Desember 2012
Gambar 4. Kinerja IUPHHK-HT, Desember 2012
Gambar 2. Peningkatan Usaha Pertambangan di Dalam Kawasan Hutan, 2010-2013 (Data Ditjen Planologi, Kementerian Kehutanan, diolah)
3
Gambar 1. Penurunan Usaha Hutan Alam dan Perkembangan Hutan Tanaman,
2003-2013 (Data Ditjen BUK, Kementerian Kehutanan, diolah)
Gambar 2. Peningkatan Usaha Pertambangan di Dalam Kawasan Hutan, 2010-
2013 (Data Ditjen Planologi, Kementerian Kehutanan, diolah)
05. Kinerja usaha kehutanan di atas juga tidak cukup menggembirakan. Sebagian besar, baik IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HT sudah tidak beroperasi di lapangan karena berbagai sebab (Gambar 3 dan 4). Hasil evaluasi yang dilakukan Ditjen BUK, Kemenhut menunjukkan adanya beberapa penyebab, antara lain (Kemenhut, 2013):
a. Harga log rendah relatif terhadap biaya produksi yang semakin tinggi; b. Tingginya biaya transaksi;
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
35,000,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Luas
(HA)
Perkembangan IUPHHK-HA dan HT
IUPHHK-HA IUPHHK-HT
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
1 2 3 4
IUPPKH
Izin Pinjam Pakai
IUPHHK-HA tidak aktif
IUPHHK-HA aktif tidak bersertifikat
IUPHHK-HA aktif bersertifikat
IUPHHK-HT tidak aktif
IUPHHK-HT aktif tidak bersertifikat
IUPHHK-HT aktif bersertifikat
179
139
48
26
67
80
Book KPH Revisi.indd 4 12/05/2014 14:21:11
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 5
Tabel 1. Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan (juta ha)
Sumber: Permenhut No. 49/2011
6. Dalam sepuluh tahun terakhir, kawasan hutan negara semakin terancam, baik oleh perkembangan investasi perkebunan dan pertambangan, perkembangan penduduk, maupun oleh keputusan-keputusan hukum yang secara substansial mendelegitimasi status kawasan hutan negara yang pada umumnya masih dalam status penunjukkan tersebut. Secara hukum/legalitas kawasan hutan mempunyai luas dan fungsi yang masih besar, namun secara de facto tidak demikian. Pengakuan terhadap kondisi yang sesungguhnya tentang status dan fungsi kawasan hutan di Indonesia—sebagai bentuk akuntabilitas maupun efektivitas pengelolaan hutan—masih belum terwujud. Data dasar terkait situasi nyata di lapangan biasanya tidak menjadi bagian dari proses diskusi dan perencanaan nasional. Selain itu, hampir seluruh rencana tata ruang senantiasa menginginkan konversi hutan untuk pembangunan non kehutanan. Situasi de facto adanya ribuan desa dan penggunaan kawasan hutan untuk tujuan non-kehutanan belum terpecahkan hingga saat ini (Lampiran 1).
7. Ditengah-tengah situasi tersebut, harapan terhadap peran hutan naik tajam, terutama setelah isu perubahan iklim mencuat, dan karenanya sejumlah rencana solusi telah terbentuk—terutama di tingkat pusat dan provinsi—meskipun solusi-solusi itu (diantaranya: pembangunan KPH, percepatan pengukuhan, penyederhanaan izin, resolusi konflik) masih parsial dan baru menjadi harapan dan belum menjadi bukti nyata bagaimana persoalan nasional kehutanan dapat dipecahkan. Harapan besar terhadap upaya pengendalian kerusahan hutan tersebut dihantui oleh persoalan ketidak-adilan alokasi manfaat hutan yang mana pemanfaatan hutan untuk masyarakat (HKm, HTR, HD) masih stagnan dan tidak mendapat prioritas, terutama oleh pemerintah daerah (Tabel 1).
1. Usaha Besar & Kepentingan Umum
Jenis Pemanfaatan dan Penggunaan Juta Ha %a. IUPHHK-HA 24,88
b. IUPHHK-HT 9,39
c. IUPHHK-RE 0,19
d. Pelepasan kebun & trans 5,93
e. IPPKH-Tambang, dll 0,62
Jumlah 1 41,01 99,49
2. Usaha Kecil dan Masyarakat Lokal/Adat
Jenis Pemanfaatan Juta Ha %a. IUPHHK HTR 0,16
b. Hutan Desa 0,003
c. Hutan Kemasyarakatan 0,04
Jumlah 2 0,21 0,51
Jumlah 1 dan 2 41,69 100,00
Book KPH Revisi.indd 5 12/05/2014 14:21:11
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)6
8. Situasi memburuknya usaha kehutanan di atas juga disebabkan oleh rendahnya tata kelola hutan dan lahan (bad governance) yang memberi indikasi belum terselesaikan dan berlarut-larutnya 4 masalah pokok (UNDP, 2013, Tabel 6), yaitu: a. akses terbuka kawasan hutan negara, b. konflik pengelolaan hutan dan lahan, c. biaya transaksi tinggi dan korupsi, serta d. substansi hukum/peraturan dan penegakan hukum;
Tabel 2. Penilaian Indeks Tatakelola Hutan dan Lahan di Pusat dan 10 Propinsi
Keterangan: Selang nilai 0-5. Sumber: UNDP, 2013
9. Berdasarkan kajiannya mengenai tata kelola (governance) hutan dan lahan di Indonesia tahun 2012, Tim UNDP telah mengidentifikasi empat persoalan yaitu: kawasan hutan yang luas terjadinya akses terbuka akibat tidak adanya pengelola di lapangan, konflik pemanfaatan dan pemilikan hutan dan lahan, lemahnya kebijakan dan penegakan hukum serta tingginya biaya transaksi atau terjadinya ekonomi biaya tinggi dalam proses mendapatkan dan pelaksanaan izin pengusahaan hutan. Temuan UNDP ini terkonfirmasi baik melalui studi kelanjutannya, yaitu tentang biaya transaksi dalam pengurusan dan pelaksanaan izin kehutanan maupun wawancara yang dilakukan oleh studi ini. Dalam Lampiran 2 dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden menyatakan bahwa semua kebijakan berpengaruh secara positif terhadap terjadinya biaya transaksi. Kebijakan tersebut terdiri dari:a. Pelaksanaan proses perizinan, terutama meliputi pencadangan kawasan hutan, analisis
makro-mikro kawasan hutan, rekomendasi Gubernur/Bupati untuk memperoleh izin serta proses pengalihan saham;
b. Pelaksanaan perncanaan hutan, terutama meliputi pengesahan rencana kerja usaha dan rencana tahunan, penataan batas areal izin dan pelaksanaan inventarisasi hutan menyeluruh berkala (IHMB);
c. Produksi hasil hutan, meliputi pemasukan dan penggunaan alat, izin pembuatan dan penggunaan koridor, pengadaan tenaga teknis, serta kerja sama operasi dalam pengelolaan hutan tanaman;
d. Tata niaga hasil hutan, meliputi sistem informasi penatausahaan hasil hutan dan penatausahaan DR dan PSDH, serta sertifikasi PHPL maupun sertifikasi VLK;
LokasiIndeks Tata
Kelola Hutan dan Lahan
Hukum & Kebijakan
Kapasitas Pemerintah
Kapasitas CSO
KapasitasMasyarakat
Kapasitas Bisnis
Kinerja
Pusat 2.78 2.80 2.49 3.00 2.95 2.97 2.46
Aceh 2.07 2.47 1.82 2.75 2.26 1.24 1.90
Riau 2.28 1.89 2.11 2.72 2.05 2.68 2.23
Jambi 2.38 2.26 2.23 2.78 2.04 2.63 2.34
Sumatra Selatan 2.19 2.05 2.64 2.30 1.37 2.36 2.45
Kalimantan Barat 2.73 2.28 2.24 3.32 3.39 2.97 2.20
Kalimantan Tengah 2.64 2.29 2.47 3.21 2.56 2.72 2.59
Kalimantan Timur 2.42 1.98 2.36 2.60 2.47 2.76 2.34
Sulawesi Tengah 2.52 2.03 2.66 2.71 2.86 2.15 2.71
Papua Barat 2.29 1.99 2.37 2.40 2.11 2.47 2.40
Papua 2.41 2.32 2.12 2.63 2.51 2.32 2.56
Book KPH Revisi.indd 6 12/05/2014 14:21:11
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 7
e. Kegiatan yang terkait dengan kawasan hutan, seperti tukar-menukar kawasan hutan, izin pinjam pakai bagi usaha pertambangan serta izin pemanfaatan kayu yang terkait dengan pembangunan hutan tanaman atau konversi hutan bagi usaha di luar kehutanan;
f. Pelaksanaan kebijakan lainnya, seperti monitoring dan pengawasan kegiatan perizinan secara rutin maupun kegiatan perlindungan hutan termasuk apabila terjadi konflik.
10. Kondisi demikian itu disebabkan perizinan kehutanan diberikan pada saat kawasan hutan belum selesai ditetapkan dan belum ditata lokasi izin di dalamnya sehingga banyak transaksi diperlukan dan biaya ditanggung oleh calon pemegang izin untuk mengurusnya. Hal demikian itu menyebabkan pelaksanaan diskresi pemberian izin tidak obyektif. Akibat mahalnya pengurusan izin itu pula, pelayanan izin untuk masyarakat lokal terabaikan. Disamping itu pengurusan izin juga dilakukan oleh calon pemegang izin untuk menyelesaikan urusan internal dan antar Pemerintah dan Pemda. Disamping itu, informasi spasial (batas kawasan hutan dan keberadaan pihak ke-3) pada umumnya di daerah tidak tersedia secara akurat, sehingga rekomendasi izin hanya bersifat administratif. Kuatnya pengaruh elit yang terkonsolidasi, menyebabkan kebijakan dan praktek perizinan tidak bermakna dan tidak berfungsi sebagai instrumen pengendalian pemanfaatan SDH.
11. Berdasarkan semua kenyataan di atas peran KPH sesuai PP No 6/2007 jo PP 3/2008 sangat penting dapat dioperasionalkan, yang berakibat bukan hanya secara fisik mengisi kekosongan pengelolaan hutan di tingkat tapak, namun secara filosofis dan strategis juga mengubah banyak hal dalam pembangunan kehutanan secara keseluruhan.
Book KPH Revisi.indd 7 12/05/2014 14:21:12
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)8
Book KPH Revisi.indd 8 12/05/2014 14:21:15
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 9
KONSEP PENGARUSUTAMAAN KPH
12. Meskipun dalam kajian ini secara praktis pelaksanaan pengarusutamaan KPH dikaitkan dengan peraturan perundangan yang menentukan perizinan dan tata hubungan kerja, namun pengertian pengarusutamaan itu sendiri mempunyai makna luas, mulai dari pemahaman terhadap KPH secara individu—baik bagi pengambil keputusan, pelaku usaha kehutanan, LSM, akademisi maupun masyarakat—sampai dapat dimasukkannya KPH kedalam berbagai tingkatan perencanaan pembangunan baik di tingkat nasional, propinsi maupun kabupaten/kota.
13. Secara fungsional, pengarusutamaan KPH diharapkan mampu memperjelas tiga peran tata kelola kehutanan yaitu:a. Administrasi hutan yang dilaksanakan oleh Pemerintah/Pemda sebagai “regulator”
sumberdaya hutan. Fungsi-fungsi pemerintahan misalnya memberikan izin dan melaksanakan kebijakan publik seperti menentukan status kawasan dan fungsi hutan, dilaksanakan dalam lingkup administrasi hutan ini.
b. Manajemen hutan yang dilaksanakan oleh KPH dan berperan sebagai pengatur tata hutan, pemanfaatan, rehabilitasi dan pengawasan di lapangan.
c. Perencanaan hutan, yang dilakukan pada tingkat yang lebih tinggi, misalnya dalam lingkup kabupaten, propinsi, regional/pulau atau nasional.
14. Secara konseptual, proses pembangunan KPH sesungguhnya merupakan proses pergeseran institusi (institutional change), dimana dalam proses pergeseran institusi sesungguhnya terdapat beberapa pokok perubahan fundamental yang menjadi perubahan filosofi dasarnya, yaitu:a. Perubahan nilai (value system) dan cara berpikirb. Perubahan batas yurisdiksi (jurisdiction boundary)c. Pengelolaan yang berbasis output secara nyatad. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas
15. Pengelolaan hutan, terutama di luar P. Jawa selama ini—yang dilaksanakan melalui skema perizinan—menjadikan tidak terpisahnya antara peran-peran administrasi, peran manajemen, serta relatif tidak berfungsinya peran perencanaan hutan sebagaimana ketiga peran itu diuraikan dalam butir 13. Situasi seperti ini secara umum menyebabkan persoalan-persoalan tata-kelola (governance) sehingga pengendalian pengelolaan hutan menjadi lemah. Kelemahan ini terutama akibat dari pengelolaan hutan yang menjadi kewajiban pemerintah, untuk hutan produksi diserahkan kepada pemegang izin dan hutan lindung diserahkan ke Pemda yang harus merangkap dengan tugas fungsi administrasi hutan sekaligus manajemen hutan, sehingga peranannya menjadi tidak efektif.
16. Keempat perubahan fundamental pada butir 14 tersebut menjadi konsekuensi adanya KPH, karena perubahan menuju pemisahan ketiga fungsi di atas bukan sekedar diperlukan perubahan atau penyesuaian peraturan, tetapi juga perubahan sikap kerja dalam melaksanakan pengelolaan hutan.
Book KPH Revisi.indd 9 12/05/2014 14:21:15
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)10
Book KPH Revisi.indd 10 12/05/2014 14:21:16
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 11
PRINSIP DAN PENYESUAIAN/PENAMBAHAN PERATURAN
17. Prinsip perubahan peraturan dengan maksud untuk mengarusutamakan KPH adalah sebagai berikut:a. Meletakkan secara tepat basis peran administrasi hutan, manajemen hutan, dan
perencanaan hutan sebagai dasar distribusi kewenangan di dalam pengaturan KPH.b. Menjadikan fungsi KPH sebagai sumber informasi alokasi pemanfaatan hutan melalui
tata hutan yang telah dibangun, sehingga menjadikan pelaksanaan administrasi pemanfaatan hutan lebih efisien.
c. Meminimumkan kawasan hutan yang open akses dengan mengelola kawasan hutan yang tidak dikelola pemegang izin, sehingga diharapkan terjadi peningkatan perlindungan di seluruh kawasan hutan yang dikelola oleh KPH.
d. Bersama-sama dengan pihak lain, KPH dapat menyiapkan kapasitas masyarakat untuk melakukan pengelolaan dan pemanfaatan hutan, baik melalui skema perizinan ataupun skema kemitraan.
18. Berdasarkan jenis perizinan yang ditelaah yaitu: izin, perpanjangan dan rencana kerja IUPHHK-HA-HT-RE, serta perizinan IPPKH, terdapat kondisi umum yang kemudian dapat dikaitkan dengan peran KPH, yaitu:a. Urusan Pemerintah dan Pemerintah Daerah terutama untuk memastikan kepastian lokasi
izin, tidak diselesaikan terlebih dahulu oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, melainkan diselesaikan oleh calon pemegang izin. Dalam pelaksanaannya, skema perizinan didahului oleh pencadangan kawasan hutan negara yang masih bersifat indikatif. Calon pemegang izin perlu mengetahui lokasi-lokasi dimana izin dapat diperoleh serta mendapat rekomendasi dari Bupati/Gubernur atas lokasi yang dimohon.
b. Penetapan lokasi yang telah dimohon oleh calon pemegang izin diverifikasi oleh Kementerian Kehutanan melalui UPT yang terkait. Mekanisme ini dilakukan terhadapizin skala besar dengan penetapan areal kerja (working area) oleh Kementerian Kehutanan c.q. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan.
c. Pengembangan kapasitas masyarakat adat/lokal agar dapat bekerja sama dengan pemegang IUPHHK atau memperoleh izin dilaksanakan oleh UPT dan/atau LSM yang dalam prakteknya sulit dilakukan akibat keterbatasan kapasitas UPT dan LSM tersebut.
19. Berdasarkan prinsip dan karakteristik perizinan di atas (butir 9 dan 10), maka arah penyesuaian/penambahan peraturan perizinan adalah:
Prinsip Perizinan terkait Peran KPH
Rekomendasi lokasi izin usaha besar
Verifikasi lokasi izin bagi usaha kecil
Penguatan kapasitas masy lokal/adat
1. Ketepatan Tupoksi
KPH menetapkan lokasi izin usaha besar dalam RJP dan sudah disetujui Kemenhut, dan Dinas Kehutanan
Kemenhut dan Pemda d i b a t a s b e r p e r a n dalam administrasi hutan
KPH melaksanakan dialog dan strategi penyelesaian status lokasi masyarakat adat/lokal, keputusan penetanan dilakukan Kemenhut
Book KPH Revisi.indd 11 12/05/2014 14:21:16
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)12
2. Efisiensi administrasi perizinan
R e k o m e n d a s i i z i n d i l a k u k a n a n t a r lembaga/unit kerja pemerintah/pemda—K P H d a n t i d a k mel ibatkan calon pemegang izin
KPH menentukan lokasiizin bagi masyarakat lokal/adat
—
3. Meminimumkan open akses
Kerjasama KPH dan pemegang izin usaha besar untuk melakukan perlindungan hutan di wilayah KPH
KPH dan masyarakat lokal/adat mengembangkan hubungan dengan lembaga-l e m b a g a m a s y a r a k a t formal- informal untuk melakukan perlindungan hutan
KPH dapat mengembangkan skema kemitraan dengan masyarakat
4. Meningkatkan kapasitas masyarakat
Kerjasama KPH dan pemegang izin dalam penguatan modal sosial masyarakat
Pengembagan mekanisme konsultasi publik dalam penetapan tata hutan yang terkait dengan lokasi usaha/izin masyarakat lokal/adat
KPH bersama pihak l a i n m e n y i a p k a n masyarakat untuk siap mengurus izin
20. Berdasarkan kerangka di atas, maka arah perubahan, perubahan pasal, serta analisis aspek implementasi dan dampaknya untuk Permenhut Nomor P.50/2010 jo P.26/2012 tentang Tata Cara Pemberian dan Perluasan Areal Kerja IUPHHK-HA, IUPHHK-RE, atau IUPHHK-HT pada Hutan Produksi adalah sebagai berikut:
No Aspek Deskripsi
1 Arah Perubahan Perubahan peraturan diharapkan untuk memenuhi prinsip efisiensi, meminimumkan biaya transaksi serta pemenuhan tugas pokok fungsi lembaga/unit kerja Pemerintah/Pemda secara tepat.
2 Perubahan Pasal
A Pasal-pasal yang perlu dirubah • Pasal 4(1.g): Dapat menjadi pasal 4(2), yang berisi pengaturan rekomendasi Gubernur. R e k o m e n d a s i G u b e r n u r t i d a k m e n j a d i persyaratan yang diurus oleh pemohon, tapi diselesaikan oleh pemerintah melalui rangkaian tugas KPH – Dinas Kehutanan – Bupati – Gubernur.
• Pasal 4(1.g.1.): Menjadi bagian dari pasal 4(2), dimana pembuatan pertimbangan teknis dapat dilimpahkan kepada KPH (Bila sudah ada KPH)
• Pasal 5(1): KPH perlu mendapat tembusan permohonan IUPHHK
• Pasal 12(5): KPH perlu mendapat tembusan permohonan perluasan IUPHHK
B Pasal-pasal yang perlu diadakan • Perlu ditambahkan pasal 3A, yang mengatur penyiapan areal kerja (working area) oleh KPH
Prinsip Perizinan terkait Peran KPH
Rekomendasi lokasi izin usaha besar
Verifikasi lokasi izin bagi usaha kecil
Penguatan kapasitas masy lokal/adat
Book KPH Revisi.indd 12 12/05/2014 14:21:16
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 13
No Aspek Deskripsi
21. Arah perubahan, perubahan pasal, serta analisis aspek implementasi dan dampaknya untuk Permenhut No.P.52/2008 Jo P.29/2009 tentang Tata Cara dan Persyaratan Perpanjangan IUPHHK-HA pada Hutan Produksi adalah sebagai berikut:
No Aspek Deskripsi
1 Arah Perubahan Perpanjangan izin dapat dianggap sebagai persoalan teknis, karena izin sudah berjalan sebelumnya dan KPH mempunyai pengetahuan lengkap terhadap berjalannya izin tersebut. Keberadaan KPH diharapkan dapat memudahkan Pe m e r i n t a h / Pe m d a d a l a m m e n e n t u k a n perpanjangan izin tersebut
2 Perubahan Pasal
3 Aspek Implementasi dan Dampak
A Implikasi perubahan terhadap tata hubungan kerja
Perubahan ini akan menggeser tata hubungan kerja, yangmana urusan teknis penetapan lokasi izin dilaksanakan oleh KPH dan telah disetujui dan disahkan melalui RJP oleh Bupati/Gubernur/Menteri. Dengan skema perubahan ini, calon pemegang izin tidak lagi mengurus rekomendasi izin dari Bupati/Gubernur serta tidak ada lagi mengurus skema workingarea yang ditetapkan oleh Kemenhut. Perbedaan tata hubungan kerja antara sebelum dan sesudah memfungsikan KPH dapat dilihat dengan membandingkan skema pada Lampiran-3 dan Lampiran-4.
B Kesiapan organisasi KPH dan instansi terkait
Penerapan kebijakan ini dapat dilakukan secara bertahap sejalan dengan kesiapan berfungsinya KPH.
c Implikasi terhadap anggaran Untuk mempercepat pelaksanaan kebijakan ini, upaya untuk mempercepat berfungsinya KPH sangat diperlukan. Anggaran untuk ini perlu diprioritaskan.
D Implikasi terhadap beban masyarakat/pemegang izin
Diharapkan dengan diberlakukannya kebijakan ini, beban masyarakat dan swata akan berkurang karena akan meningkatkan kecepatan dan efisiensi perizinan
E Dampak perubahan terhadap mekanisme dalam tata kelola hutan
Diterimanya kebijakan ini juga perlu didukung oleh perubahan struktur dan fungsi organisasi kehutanan secara umum. Karena arah kebijakan ini adalah mengutamakan penguatan pengelolaan hutan oleh negara dan bukan oleh pemegang izin yang selama ini berjalan.
Book KPH Revisi.indd 13 12/05/2014 14:21:16
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)14
22. Arah perubahan, perubahan pasal, serta analisis aspek implementasi dan dampaknya untuk Permenhut No.P.56/2009 Jo P.24/2011 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem adalah sebagai berikut:
No Aspek Deskripsi
1 Arah Perubahan Rencana kerja usaha perlu mendapat pengesahan dari Pemerintah/Pemda, karena menyangkut kesesuaian apa yang akan dituju oleh pemegang izin dan harus selaras dengan tujuan Pemerintah/Pemda dalam pengelolaan hutan. Namun demikian isi RKU, RKT dan BK tersebut terkait dengan teknis biofisik hutan dan lingkungan sosialnya, yang mana KPH mempunyai kedekatan dengan informasi tersebut. Maka KPH mempunyai peran penting dalam penetapan RKU, karena RKU juga diharapkan sejalan dengan tujuan KPH.
a Pasal-pasal yang perlu dirubah • Pasal 3(2): KPH perlu mendapat tembusan permohonan perpanjangan IUPHHK-HA
• Pasal 4(1.a): Dapat menjadi pasal 4(2), yang berisi pengaturan rekomendasi Gubernur. R e k o m e n d a s i G u b e r n u r t i d a k m e n j a d i persyaratan yang diurus oleh pemohon, tapi diselesaikan oleh pemerintah melalui rangkaian KPH – Dinas Kehutanan – Bupati – Gubernur. Rekomendasi Gubernur d iawal i dengan pertimbangan teknis dari KPH (bila sdh ada KPH).
b Pasal-pasal yang perlu diadakan • Perlu ditambahkan pasal 4(1.f), yang mengatur tentang penyelarasan antara permohonan perpanjangan IUPHHK-HA dengan rencana kelola KPH.
3 Aspek Implementasi dan Dampak
a Implikasi perubahan terhadap tata hubungan kerja
Perubahan ini tidak mempengaruhi tata hubungan kerja sebagaimana mekanisme pemberian IUPHHK HA/HT/RE setelah memfungsikan KPH. Perbedaan tata hubungan kerja antara sebelum dan sesudah memfungsikan KPH dapat dilihat dengan membandingkan skema pada Lampiran-5 dan Lampiran-6.
b Kesiapan organisasi KPH dan instansi terkait
Penerapan kebijakan ini dapat dilakukan secara bertahap sejalan dengan kesiapan berfungsinya KPH.
c Implikasi terhadap anggaran Tidak akan mempengaruhi anggaran.
d Implikasi terhadap beban masyarakat/pemegang izin
Dapat mengurangi beban masyarakat/pemegang izin.
e Dampak perubahan terhadap mekanisme dalam tata kelola hutan
Meningkatkan efsiensi tata kelola.
No Aspek Deskripsi
Book KPH Revisi.indd 14 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 15
No Aspek Deskripsi
2 Perubahan Pasal
a Pasal-pasal yang perlu dirubah • Pasal 3, usulan RKUPHHK ditujukan kepada KPH dengan tembusan kepada Menteri c.q. Dirjen, dst.
• Pasal 6(1), KPH menilai dan menyetujui RKUPHHK. Demikian juga dengan pasal 8(4).
• Pasal 9(3), usulan RKTUPHHK diajukan kepada KPH.
• Pasal 11(2), KPH mendapat laporan RKTUPHHK dar i pemegang iz in yang mendapatkan kewenangan self-approval.
• Pasal 13(1), pemeriksaan lapangan atas usulan RKTUPHHK-HA dan RE dilakukan oleh KPH. Isi pasal 14 juga harus disesuaikan.
• Pasal 13(2), Wasganis PHPL-Canhut sebagai p e n g a w a s d a n p e m b i n a p e l a k s a n a a n RKTUPHHK-HA dan RE ditempatkkan di KPH.
• Pasal 15(2), usulan revisi RKUPHHK diajukan kepada KPH. Ayat berikutnya juga harus disesuaikan.
• Pasal 17(3), usulan BKUPHHK-HA dan RE diajukan kepada KPH.
• Pasal 19(1), penilaian lapangan atas usulan BKUPHHK dilakukan oleh KPH.
• Pasal 20(1), penilaian dan persetujuan BKUPHHK oleh KPH.
• Pasal 23(1), laporan pelaksanaan RKTUPHHK dan BKUPHHK ditujukan kepada KPH dengan tembusan kepada lembaga-lembaga pemerintah lainnya yang relevan.
b Pasal-pasal yang perlu diadakan • Pasal 4, sebagai persyaratan dalam penyusunan RKUPHHK, pemegang izin juga seharusnya menyelaraskan dengan arah dan rencana pengelolaan yang akan dilakukan oleh KPH.
• Pasal 15(6) Untuk usulan revisi RKUPHHK juga perlu dilakukan pemeriksaan lapangan yang dapat dilakukan oleh KPH.
• Pasal 23A, perlu ditegaskan di dalam peraturan ini tentang peran KPH untuk melaksanakan pengawasan dan pembinaan teknis secara rutin di areal kerjanya.
3 Aspek Implementasi dan Dampak
a Implikasi perubahan terhadap tata hubungan kerja
Menyederhanakan tata hubungan kerja, terutama bagi lembaga/unit kerja yang bersifat administratif pemerintahan tidak perlu mengurus langsung aspek-aspek manajemen pengelolaan. Perbedaan tata hubungan kerja antara sebelum dan sesudah memfungsikan KPH dapat dilihat dengan membandingkan skema pada Lampiran-7 dan Lampiran-8.
Book KPH Revisi.indd 15 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)16
b Kesiapan organisasi KPH dan instansi terkait
Penerapan kebijakan ini dapat dilakukan secara bertahap sejalan dengan kesiapan berfungsinya KPH.
c Implikasi terhadap anggaran Tidak meningkatkan anggaran.
d Implikasi terhadap beban masyarakat/pemegang izin
Meningkatkan efisiensi perencanaan bagi pemegang izin.
e Dampak perubahan terhadap mekanisme dalam tata kelola hutan
Meningatkan efisiensi tata kelola.
23. Arah perubahan, perubahan pasal, serta analisis aspek implementasi dan dampaknya untuk Permenhut No.P62/2008 Jo P14/2009 Jo P19/2012 tentang Rencana Kerja UPHHK HTI dan HTR adalah sebagai berikut:
No Aspek Deskripsi
1 Arah Perubahan Selama investasi sudah dibebankan kepada pemegang izin sepenuhnya, rencana kerja usaha tidak lagi menjadi perhatian Pemerintah/Pemda. Perhatian hanya diarahkan pada sumberdaya di dalam lokasi izin itu yang terkait dengan kepentingan publik, seperti adanya kawasan lindung dan kebutuhan masyarakat lokal. Terhadap kepentingan publik ini KPH dapat menanganinya.
2 Perubahan Pasal
a Pasal-pasal yang perlu dirubah • Pasal 3, usulan RKUPHHK ditujukan kepada KPH dengan tembusan kepada Menteri c.q. Dirjen, dst.
• Pasal 5, KPH menilai dan menyetujui RKUPHHK. • Pasal 7(1), tugas fasilitasi dalam penyusunan
RKUPHHK-HTR dapat dipindahkan dari UPT kepada KPH
• Pasal 10(3), usulan RKTUPHHK diajukan kepada KPH.
• Pasal 13(2), KPH mendapat laporan RKTUPHHK dar i pemegang iz in yang mendapatkan kewenangan self-approval.
• Pasal 13(3), Wasganis PHPL-Canhut sebagai p e n g a w a s d a n p e m b i n a p e l a k s a n a a n RKTUPHHK-HTI ditempatkkan di KPH.
• Pasal 14(1), tugas fasilitasi dalam penyusunan RKTUPHHK-HTR dapat dipindahkan dari UPT kepada KPH
• Pasal 19(3), usulan BKUPHHK-HTI diajukan kepada KPH.
• Pasal 21, penilaian lapangan atas usulan BKUPHHK-HTI dilakukan oleh KPH.
• Pasal 23, laporan pelaksanaan RKUPHHK dan BKUPHHK-HTI dan HTR dengan tembusan kepada lembaga-lembaga pemerintah lainnya yang relevan.
No Aspek Deskripsi
Book KPH Revisi.indd 16 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 17
No Aspek Deskripsi
b Pasal-pasal yang perlu diadakan • Pasal 4, sebagai persyaratan dalam penyusunan RKUPHHK-HTI, pemegang izin juga seharusnya menyelaraskan dengan arah dan rencana pengelolaan yang akan dilakukan oleh KPH.
• Pasal 11, sebagai persyaratan dalam penyusunan RKTUPHHK-HTI, pemegang izin juga seharusnya menyelaraskan dengan arah dan rencana pengelolaan yang akan dilakukan oleh KPH.
• Pasal 23A, perlu ditegaskan di dalam peraturan ini tentang peran KPH untuk melaksanakan pengawasan, fasilitasi, dan pembinaan teknis secara rutin di areal kerjanya.
3 Aspek Implementasi dan Dampak
a Implikasi perubahan terhadap tata hubungan kerja
Mereduksi secara signifikan peran lembaga/unit kerja yang menangani administrasi untuk tidak lagi terlibat dalam kegiatan ini. Perbedaan tata hubungan kerja antara sebelum dan sesudah memfungsikan KPH dapat dilihat dengan membandingkan skema pada Lampiran-9 dan Lampiran-10.
b Kesiapan organisasi KPH dan instansi terkait
Penerapan kebijakan ini dapat dilakukan secara bertahap sejalan dengan kesiapan berfungsinya KPH.
c Implikasi terhadap anggaran Mengurangi penggunaan anggaran.
d Implikasi terhadap beban masyarakat/pemegang izin
Mengurangi beban pemegang izin/masyarakat.
e Dampak perubahan terhadap mekanisme dalam tata kelola hutan
Mengarahkan tata kelola menjadi lebih efisien.
Book KPH Revisi.indd 17 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)18
24. Arah perubahan, perubahan pasal, serta analisis aspek implementasi dan dampaknya untuk Permenhut No.P.18/2011 Jo P.38/2012 Jo P.14/2013 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan adalah sebagai berikut:
No Aspek Deskripsi
1 Arah Perubahan Arah perubahan ini diharapkan dapat memenuhi prinsip efisiensi, meminimumkan biaya transaksi serta pemenuhan tugas pokok fungsi lembaga/unit kerja Pemerintah/Pemda secara tepat
2 Perubahan Pasal
a Pasal-pasal yang perlu dirubah • Pasal 11(2), perlu disebutkan pihak-pihak yang seharusnya mendapat tembusan surat permohonan, diantaranya KPH.
• Pasal 13(1), rekomendasi Gubernur dan Bupati/Walikota menjadi persyaratan yang tidak diurus langsung oleh pemohon melainkan diselesaikan di tingkat hubungan antar pemerintahan sendiri. Demikian juga dengan sejumlah pertimbangan teknis.
• Pasal 13(2), pertimbangan teknis diberikan oleh KPH
• Pasal 16(1b), s u p e r v i s i d a n p e m b i n a a n inventarisasi tegakan dilakukan oleh Wasganis Canhut di KPH.
• Pasal 35(1), pelaksanaan teknis reboisasi lahan kompensasi oleh pemegang izin disupervisi dan dibimbing oleh KPH.
• Pasal 38A(2), monitoring dilakukan oleh KPH.• Pasal 38A(4) yang sekarang dirubah posisinya
menjadi Pasal 38A(5).• Pasal 38B(2), perlu menyertakan KPH dalam tim
evaluasi.
b Pasal-pasal yang perlu diadakan • Pasal 10(2c), perlu mempertimbangkan rencana kelola KPH.
• Pasal 13(3d), gambaran implikasinya terhadap rencana kelola KPH.
• Pasal 26(1l) poin 5, tembusan laporan ditambah kepada KPH.
• Pasal 38A(4), monitoring oleh KPH dilakukan setiap bulan.
3 Aspek Implementasi dan Dampak
a Implikasi perubahan terhadap tata hubungan kerja
Perubahan ini akan menggeser tata hubungan kerja. Urusan teknis penetapan lokasi izin sudah dilaksanakan oleh KPH dan disahkan melalui RJP oleh Bupati/Gubernur/Menteri. Dengan skema perubahan ini, calon pemegang izin tidak lagi mengurus rekomendasi izin dengan Bupati/Gubernur serta tidak ada lagi skema working area yang ditetapkan oleh Kemenhut.
Book KPH Revisi.indd 18 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 19
No Aspek Deskripsi
25. Perubahan peraturan-peraturan di atas dapat diselaraskan dengan agenda dan rencana aksi 12 Kementerian/Lembaga yang dikoordinasikan oleh KPK dan UKP4. Agenda perbaikan berkaitan dengan: tata batas areal kerja izin, kejelasan rekomendasi izin dalam pencadangan areal izin; pembatasan perizinan, standar informasi perizinan, standar waktu dan biaya pengurusan izin, standar waktu dan biaya pengesahan rencana, standar waktu dan biaya penata-gunaan hasil hutan, lemahnya pengawasan dan pengendalian pemerintah atas pelaporan PNBP, serta kebijakan perdagangan kayu bulat.
CATATAN AKHIR
26. Sebagaimana diuraikan tentang konsep dan prinsip pengarusutamaan KPH di atas, perubahan dan penambahan pasal dalam peraturan perizinan tidak dapat berjalan sendiri apabila tidak disertai dengan perubahan mindset dan sistem nilai dalam menjalankan peraturan tersebut. Sistem nilai tersebut—dalam hal kebijakan peraturan perizinan ini—terutama adanya kesadaran bahwa peran KPH itu ditujukan untuk melakukan efisiensi dan keterbukaan pelayanan publik terhadap proses dan penetapan perizinan. Dalam jangka menengah, perubahan peraturan dan pemeranan fungsi KPH itu perlu disertai dengan perubahan struktur organisasi Kementerian Kehutanan maupun dinas-dinas kehutanan yang mana organisasi-organisasi ini perlu diarahkan fokus pada fungsi administrasi dalam konteks penguatan pengelolaan hutan dan bukan fungsi manajemen dan aktivitas langsung manajemen hutan di lapangan, kecuali dalam pengelolaan kawasan konservasi.
Perbedaan tata hubungan kerja antara sebelum dan sesudah memfungsikan KPH dapat dilihat dengan membandingkan skema pada Lampiran-11 dan Lampiran-12.
b Kesiapan organisasi KPH dan instansi terkait
Penerapan kebijakan ini dapat dilakukan secara bertahap sejalan dengan kesiapan berfungsinya KPH.
c Implikasi terhadap anggaran Untuk mempercepat pelaksanaan kebijakan ini, upaya untuk mempercepat berfungsinya KPH sangat diperlukan. Anggaran untuk ini perlu diprioritaskan.
d Implikasi terhadap beban masyarakat/pemegang izin
Diharapkan dengan diberlakukannya kebijakan ini, beban masyarakat dan swata akan berkurang karena akan meningkatkan kecepatan dan efisiensi perizinan.
e Dampak perubahan terhadap mekanisme dalam tata kelola hutan
Diterimanya kebijakan ini juga perlu didukung oleh perubahan struktur dan fungsi organisasi kehutanan dan ESDM. Arah kebijakan ini untuk mengutamakan penguatan pengelolaan hutan oleh negara dan bukan oleh pemegang izin yang selama ini sedang berjalan.
Book KPH Revisi.indd 19 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)20
27. Menjalankan kebijakan pengarusutamaan KPH ini juga perlu memperhatikan kecepatan pembangunan KPH dan kesiapan fungsi-fungsi KPH di lapangan. Revisi beberapa peraturan perizinan ini juga menjadi bagian penting dalam upaya mempercepat berjalannya fungsi-fungsi KPH tersebut. Pelaksanaan revisi ini perlu dikaitkan dengan pelaksanaan review kebijakan perizinan secara keseluruhan. Agenda dan rencana aksi 12 Kementerian/Lembaga (NKB-KPK) yang dikoordinasikan oleh KPK dan UKP4 dapat digunakan untuk melakukan pengarusutamaan KPH, terutama untuk menyelaraskan kepentingan sektor lain dan/atau daerah yang terkait dengan pembangunan KPH. Dari diskusi dengan pelaksana monitoring NKB-KPK di KPK disebutkan bahwa agenda pelaksanaan review izin sehubungan dengan pengarusutamaan KPH dapat dilaksanakan bersamaan dengan review izin berdasarkan hasil studi KPK terhadap kebijakan perizinan dengan menggunakan indeks korupsi (corruption index assesment). Dirjen Bina Usaha Kehutanan juga sepakat dengan pelaksanaan review izin ini dan diharapkan dapat dimulai Februari 2014.
28. Sangat mungkin diperlukan adanya revisi pada spektrum peraturan yang lebih luas, baik pada lingkup sektor kehutanan maupun sektor terkait, dengan menjadikan amanat UU No.41/1999 sebagai landasan filosofis perubahan dari paradigma pemanfaatan hutan kepada paradigma pengelolaan hutan. Pelaksanaan revisi bagi peraturan yang tidak secara khusus tercakup di dalam kajian ini, pada lingkup seluruh eselon satu Kementerian Kehutanan pada dasarnya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pada butir 17, dan kerangka perubahannya sebagaimana pada kerangka tabel butir 20-24. Sebagai pemandu arah perubahan dalam meletakkan peran masing-masing pihak dengan merujuk kepada landasan fungsional tata kelola hutan sebagaimana pada butir 13 dan landasan konseptual perubahan insitusi sebagaimana pada butir 14.
29. Revisi berbagai peraturan dalam rangka mainstreaming KPH ke dalam sistem pembangunan kehutanan selain harus disertai dengan perubahan mindset bagi seluruh pemangku kepentingan, juga memerlukan sejumlah langkah nyata yang dilakukan secara beriringan, antara lain penyusunan peta jalan (roadmap) bagi penguatan KPH yang sudah dibentuk dan bagi KPH yang belum dibentuk. Selain target-target fisik, penyesuaian struktur organisasi, penataan aturan main, sistem penganggaran, penyiapan sumberdaya manusia profesional, penyebarluasan informasi dan pengetahuan, pengembangan jejaring serta pengembangan strategi komunikasi seyogianya menjadi bagian dari substansi peta jalan tersebut.
ooo
Book KPH Revisi.indd 20 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 21
Lampiran
♦ Lampiran 1: Potret Masalah Kemantapan Kawasan Hutan Regional/Pulau
♦ Lampiran 2: Sebaran Responden dalam Mengidentifikasi terjadinya Biaya Transaksi
dalam Proses Pengurusan dan Pelaksanaan Perizinan
♦ Lampiran 3: Skema Perizinan IUPHHK HA/HT/RE berdasarkan Permenhut
No. P.50/2010 jo P.26/2012
♦ Lampiran 4: Skema Perizinan IUPHHK HA/HT/RE dengan memfungsikan KPH
♦ Lampiran 5: Skema Perpanjangan IUPHHK HA/HT/RE berdasarkan Permenhut
No. P.52/2008 jo P.29/2009
♦ Lampiran 6: Skema Perpanjangan IUPHHK HA/HT/RE dengan memfungsikan KPH
♦ Lampiran 7: Rencana Kerja IUPHHK HA dan RE berdasarkan Permenhut
No. P.56/2009 jo P.24/2011
♦ Lampiran 8: Rencana Kerja IUPHHK HA dan RE dengan memfungsikan KPH
♦ Lampiran 9: Rencana Kerja IUPHHK HTI berdasarkan No. P.62/2008 jo P.14/2009
jo P.19/2012
♦ Lampiran 10: Rencana Kerja IUPHHK HTI dengan memfungsikan KPH
♦ Lampiran 11: Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan berdasarkan Permenhut
No. P.18/2011 jo P.38/2012 jo P.14/2013
♦ Lampiran 12: Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan memfungsikan KPH
Book KPH Revisi.indd 21 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)22
Book KPH Revisi.indd 22 12/05/2014 14:21:17
Lampiran 1:
Potret Masalah Kemantapan Kawasan Hutan Regional/Pulau
SISIPAN.indd 1 12/05/2014 14:22:58
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 23
Sum
ber:
Baha
n pe
neta
pan
Renc
ana
Kehu
tana
n Ti
ngka
t N
asio
nal,
2011
.
Lam
pira
n 1.
Pot
ret
Mas
alah
Kem
anta
pan
Kaw
asan
Hut
an R
egio
nal/
Pula
u
PULA
U/RE
GION
AL
BEBE
RAPA
KON
DISI
PROP
ORSI
LU
AS K
H TE
RHAD
AP
PULA
U (%
)
PENG
UKUH
AN
KH (p
enet
apan
KH
) (%
)
USUL
AN
PERU
BAHA
N KH
DAL
AM
RTRW
P (%
)
WIL
AYAH
PE
NGEL
OLAA
N DI
TIN
GKAT
TA
PAK
(%)
KONF
LIK
PEM
ANFA
ATAN
/PE
NGGU
NAAN
KH
(%)
WIL
AYAH
AD
AT (%
)
JUM
LAH
DESA
DI
DALA
M, T
EPI
DAN
SEKI
TAR
KH
TING
KAT
KEM
ITRA
AN
SUM
ATER
A54
,62
27,2
823
,83
70,2
6Ti
nggi
Ting
gi10
.771
?
JAW
A27
,94
65,9
00
,00
92,2
8Se
dang
-tin
ggi
Rend
ah2.
935
Ting
gi
BALI
, NU
SRA
37,9
326
,49
0 ,0
076
,74
Rend
ahRe
ndah
3.15
7?
KALI
MAN
TAN
65,8
419
,76
22,9
079
,81
Ting
giTi
nggi
6.40
4?
SULA
WES
I64
,29
28,5
113
,64
69,7
8Se
dang
Seda
ng5.
519
?
MAL
UKU
91,6
820
,80
33,8
455
,94
Seda
ngSe
dang
2.01
0?
PAPU
A96
,99
5,02
4,68
55,5
4Re
ndah
Ting
gi3.
528
?
Book KPH Revisi.indd 23 12/05/2014 14:21:17
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)24
Book KPH Revisi.indd 24 12/05/2014 14:21:17
Lampiran 2:
Sebaran Responden dalam Mengidentifikasi terjadinya Biaya Transaksi dalam Proses Pengurusan dan Pelaksanaan Perizinan
Lampiran 2:
Sebaran Responden dalam Mengidentifikasi terjadinya Biaya Transaksi dalam Proses Pengurusan dan Pelaksanaan Perizinan
SISIPAN.indd 2 12/05/2014 14:23:03
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 25
Lampiran 2. Sebaran Responden dalam Mengidentifikasi terjadinya Biaya Transaksi dalam Proses Pengurusan dan Pelaksanaan Perizinan
Pelaksanaan Kebijakan Kehutanan
Pengaruh terhadap Biaya Transaksi
-5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5
PELAKSANAAN PERIZINAN
Pencadangan kawasan hutan (SK 6273/2011)
2 2 1
Analisis makro-mikro (PerDirjen BUK No 5/11)
1 2 1 1 1
Pengurusan izin (P 50/10, 26/12)—rekomendasi Gub/Bup.
1 1 1
Pelayanan informasi perizinan secara online (P 13/2012)
1 1 3 2
Pengalihan Saham 3 1
PERENCANAAN HUTAN
Pengesahan rencana kerja usaha (RKU) (P 56/2009, P 24/11)
1 1 1 2 2
Pengesahan rencana kerjatahunan (RKT) (P 56/2009, 24/11)—menetapkan jatah produksi
1 3 2 2
Penataan batas areal izin (P 19/11, P 43/13)
1 1 1
IHMB (P 33/2009) 2 1
PRODUKSI HASIL HUTAN
Pemasukan dan penggunaan alat (P 53/2009)
5 1 1
Kerja sama operasi dalam hutan tanaman (P 20/05, P 29/12)
1 1 1 1
Pemenuhan tenaga teknis (GANIS) kehutanan (P 58/2009).
1 2 3 2 1
Book KPH Revisi.indd 25 12/05/2014 14:21:18
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)26
Keterangan: angka dalam tabel menunjukkan jumlah responden yang menyatakan pendapatnyaSumber: Kartodihardjo dan Nagara, 2013
(Lanjutan)
Izin pembuatan dan penggunaan koridor (P 9/2010)
1 1 1 1 3
PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN
Sistem informasi penatausahaan hasil hutan dan penatausahaan DR-PSDH (P 8/2009)
2 2
Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari (HA, HT) (P 38/09, P 68/11, P45/12, P42/13)
1 2 3 1
Verifikasi Legalitas Kayu (P 38/09, P 68/11, P45/12, P42/13)
1 1 2 1
TERKAIT KAWASAN HUTAN
Izin Pemanfaatan Kayu (P 14/11, P 20/13)
1 3 3
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (P 18/2011, P 14/2013)
2 1 1
Tukar menukar kawasan hutan (P 32/2010, P 41/2012)
1 1 1
KEBIJAKAN LAIN
Monitoring dan pengawasan rutin
1 4
Perlindungan hutan (termasuk apabila terjadi konflik sosial)
1 3
Pelaksanaan Kebijakan Kehutanan
Pengaruh terhadap Biaya Transaksi
-5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5
Book KPH Revisi.indd 26 12/05/2014 14:21:18
Lampiran 3:
Skema Perizinan IUPHHK HA/HT/RE berdasarkan Permenhut No. P.50/2010 jo P.26/2012
Lampiran 3:
Skema Perizinan IUPHHK HA/HT/RE berdasarkan Permenhut No. P.50/2010 jo P.26/2012
SISIPAN.indd 3 12/05/2014 14:23:07
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 27
22
Lam
pira
n 3:
SKE
MA
PER
IZIN
AN
IUPH
HK
HA
/HT/
RE B
ERD
ASA
RKA
N P
ERM
ENH
UT
NO
. P.5
0/20
10 JO
P.2
6/20
12
Pem
ohon
Men
teri
Kehu
tana
nBP
KHGu
bern
urDi
rjen
Plan
olog
iDi
rjen
BUK
Tim
Pen
ilai
Dish
utKa
b/Ko
taSe
kjen
Dish
utPr
ovin
siBu
pati
/ W
alik
ota
Anal
isis f
ungs
i ka
was
anAn
alisi
s hak
-ha
k la
inPe
rtim
bang
an
Bupa
tiAn
alisi
s fun
gsi
kaw
asan
Reko
men
dasi
Gube
rnur
+
Peta
min
sk
ala
1:10
0.00
0
Akta
pen
diria
nSu
rat I
zin U
saha
NPW
PPe
rnya
taan
pen
diria
n ca
bang
di d
aera
hPe
ta m
in sk
ala
1:10
0.00
0
Reko
men
dasi
Gube
rnur
+
Peta
min
skal
a 1:
100.
000
Prop
osal
Teh
nis
SURA
T PE
RMO
HON
AN
Sura
t Pe
rmoh
onan
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Peni
lai
an
TERI
MA
atau
TO
LAK
TERI
MA
atau
TO
LAK
TERI
MA
atau
TO
LAK
TERI
MA
SP 1
TERI
MA
atau
TO
LAK
AMDA
L at
au
UKL
& U
PL
TERI
MA
SP 2
Kons
ep S
K IU
PHHK
Tela
ah h
ukum
Ko
nsep
SK
IUPH
HKSK
IUPH
HK
SK IU
PHHK
Mem
baya
r IIU
PH
Men
yusu
n AM
DAL
atau
U
KL &
UPL
AMDA
L at
au
UKL
& U
PL
Peta
wor
king
ar
ea &
BPT
T
AMDA
L at
au
UKL
& U
PL
Lam
pira
n 3:
SK
EMA
PERI
ZINA
N IU
PHHK
HA/
HT/R
E BE
RDAS
ARKA
N PE
RMEN
HUT
NO. P
.50/
2010
JO
P.26
/201
2
Book KPH Revisi.indd 27 12/05/2014 14:21:19
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)28
Book KPH Revisi.indd 28 12/05/2014 14:21:19
Lampiran 4:
Skema Perizinan IUPHHK HA/HT/RE dengan memfungsikan KPH
Lampiran 4:
Skema Perizinan IUPHHK HA/HT/RE dengan memfungsikan KPH
SISIPAN.indd 4 12/05/2014 14:23:07
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 29
23
Lam
pira
n 4:
SKE
MA
PER
IZIN
AN
IUPH
HK
HA
/HT/
RE D
ENG
AN
PEM
UN
GSI
AN
KPH
Pem
oh
on
Men
teri
Ke
huta
nan
BPKH
Dis
hut
Prov
insi
Dir
jen
Plan
olog
iD
irje
n BU
KTi
m P
enila
iK
PH
Sekj
enBu
pati
/ W
alik
ota
Dis
hut
Kab/
Kota
Men
yiap
kan
reko
men
dasi
G
uber
nur
Pert
imba
ngan
Bu
pati
Men
yiap
kan
pert
imba
ngan
Bu
pati
Reko
men
dasi
G
uber
nur
disa
mpa
ikan
la
ngsu
ng k
pd
Men
teri
Akt
a pe
ndir
ian
Sura
t Izi
n U
saha
NPW
PPe
rnya
taan
pe
ndir
ian
caba
ng
di d
aera
h
Prop
osal
Teh
nis
SURA
T PE
RMO
HO
NA
N
Sura
t P
erm
oh
on
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Peni
lai
an
TERI
MA
at
au T
OLA
K
TERI
MA
atau
TO
LAK
TERI
MA
atau
TO
LAK
TERI
MA
SP 1
TERI
MA
atau
TO
LAK
AM
DA
L at
au
UKL
& U
PL
TERI
MA
SP 2
Kons
ep S
K IU
PHH
K
Tela
ah h
ukum
Ko
nsep
SK
IUPH
HK
SK IU
PHH
K
SK IU
PHH
K
Mem
baya
r IIU
PH
AM
DA
L at
au
UKL
& U
PL
Peta
wo
rkin
g
are
a &
BPT
T
AM
DA
L at
au
UKL
& U
PL
Gub
ernu
r
Peny
usun
an
RPH
JP, a
ntar
a la
in te
rdap
at
renc
ana
wo
rkin
g a
rea
un
tuk
IUPH
HK
HA
/HT/
RE
Men
ghim
pun
data
ren
cana
w
ork
ing
are
a
untu
k IU
PHH
K H
A/H
T/RE
&
untu
k iz
in
lain
nya
dar
i KP
H
Men
yajik
an
info
rmas
i re
ncan
a w
ork
ing
are
a
di w
ebsi
te
Aks
es
info
rmas
i re
ncan
a W
A
Men
geta
hui
Men
yetu
jui
Men
geta
hui
Men
yetu
jui
Men
gesa
hkan
m
elal
ui
PUSD
AL
Tata
bat
as
kwsn
dan
fu
ngsi
hut
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Men
yusu
n A
MD
AL
atau
U
KL &
UPL
Pert
imba
ngan
te
hnis
Reko
men
dasi
G
uber
nur
Lam
pira
n 4:
SK
EMA
PERI
ZINA
N IU
PHHK
HA/
HT/R
E DE
NGAN
MEM
FUNG
SIKA
N KP
H
Book KPH Revisi.indd 29 12/05/2014 14:21:19
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)30
Book KPH Revisi.indd 30 12/05/2014 14:21:19
Lampiran 5:
Skema Perpanjangan IUPHHK HA/HT/RE berdasarkan Permenhut No. P.52/2008 jo P.29/2009
Lampiran 5:
Skema Perpanjangan IUPHHK HA/HT/RE berdasarkan Permenhut No. P.52/2008 jo P.29/2009
SISIPAN.indd 5 12/05/2014 14:23:07
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 31
Lam
pira
n 5:
SK
EMA
PERP
ANJA
NGAN
IUPH
HK H
A/HT
/RE
BERD
ASAR
KAN
PERM
ENHU
T NO
. P.5
2/20
08 J
O P.
29/2
009
24
Lam
pira
n 5:
SKE
MA
PER
PAN
JAN
GA
N IU
PHH
K H
A/H
T/RE
BER
DA
SARK
AN
PER
MEN
HU
T N
O. P
.52/
2008
JO P
.29/
2009
Peni
laia
n PH
PLPe
nila
ian
PHPL
Pem
ohon
Men
teri
Kehu
tana
nG
uber
nur
Dirje
nPl
anol
ogi
Dirje
n BU
KEs
elon
II
BUK
Dish
utKa
b/Ko
taSe
kjen
Dish
utPr
ovin
siBu
pati
/ W
alik
ota
Pert
imba
ngan
Bu
pati
Pert
imba
ngan
Bu
pati
Reko
men
dasi
G
uber
nur
Akta
pen
diria
nBu
kti p
emen
uhan
ke
waj
iban
fina
nsia
lN
PWP
Lapo
ran
keua
ngan
5 th
Pe
ta m
in sk
ala
1:10
0.00
0Pe
ta m
osai
k po
tret
uda
ra
skal
a 1:
20.0
00 a
tau
citr
a sa
teit
reso
lusi
min
30
m 2
th
tera
khir
Reko
men
dasi
Gub
ernu
r
SURA
T PE
RMO
HO
NAN
Sura
t Pe
rmoh
onan
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Peni
lai
an
Tida
k le
ngka
p
Reko
men
dasi
G
uber
nur
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Pem
berit
a hu
anTe
rima
pem
berit
ahua
n
Tdk
dipe
nuhi
Sura
t pe
nola
kan
Perm
ohon
an
sura
t pe
nola
kan
Sura
t pe
nola
kan
Dipe
nuhi
/Len
gkap
Leng
kap
Belu
m
bers
ertif
ikat
PH
PL a
tau
habi
s mas
a be
rlaku
nya
Bers
ertif
ikat
PH
PLda
n m
asih
ber
laku
Mel
akuk
an
peni
laia
n PH
PL o
leh
LPI
Tida
k m
elak
ukan
pe
nila
ian
PHPL
LAN
JUTA
N …
..
Tdk
dipe
nuhi
Book KPH Revisi.indd 31 12/05/2014 14:21:20
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)32
25
Peni
laia
n pe
rsya
rata
n da
n ha
sil p
enila
ian
PHPL
Usu
lan
perp
anja
ngan
at
au
peno
laka
n
Men
yetu
jui
atau
Men
olak
Men
yetu
jui
Izin
Prin
sipKo
nsep
Izin
Pr
insip
Peta
w
orki
ng a
rea
Tem
busa
n Iz
in P
rinsip
Izin
Prin
sip
Peta
w
orki
ng a
rea
Men
olak
Sura
t Pe
nola
kan
Kons
ep S
urat
Pe
nola
kan
Sura
t Pe
nola
kan
Kons
ep S
K Pe
rpan
jang
anKo
nsep
SK
Perp
anja
ngan
SK
Perp
anja
ngan
SK
Perp
anja
ngan
Tem
busa
n SK
Pe
rpan
jang
an
SPP-
IIUPH
SPP-
IIUPH
Mem
baya
r IIU
PHBu
kti b
ayar
IIU
PH
Tida
k m
emba
yar
IIUPH
Tida
k ad
a bu
kti b
ayar
IIU
PH
Pem
bata
lan
SK
Perp
anja
ngan
Pem
bata
lan
SK
Perp
anja
ngan
Pem
ohon
Men
teri
Kehu
tana
nG
uber
nur
Dirje
nPl
anol
ogi
Dirje
n BU
KEs
elon
II
BUK
Dish
utKa
b/Ko
taSe
kjen
Dish
utPr
ovin
siBu
pati
/ W
alik
ota
LAN
JUTA
N
Book KPH Revisi.indd 32 12/05/2014 14:21:20
Lampiran 6:
Skema Perpanjangan IUPHHK HA/HT/RE dengan memfungsikan KPH
Lampiran 6:
Skema Perpanjangan IUPHHK HA/HT/RE dengan memfungsikan KPH
SISIPAN.indd 6 12/05/2014 14:23:11
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 33
26
Lam
pira
n 6:
SKE
MA
PER
PAN
JAN
GA
N IU
PHH
K H
A/H
T/RE
DEN
GA
N P
EMU
NG
SIA
N K
PH
Men
teri
Kehu
tana
nBP
KHDi
shut
Prov
insi
Dirje
n BU
KEs
elon
II
BUK
KPH
Sekj
enBu
pati
/ W
alik
ota
Dish
utKa
b/Ko
ta
Men
yiap
kan
reko
men
dasi
Gube
rnur
Pert
imba
ngan
Bu
pati
Men
yiap
kan
pert
imba
ngan
Bu
pati
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Peni
lai
an
Gube
rnur
Peny
usun
an
RPHJ
P, a
ntar
a la
in te
rdap
at
renc
ana
wor
king
are
a un
tuk
IUPH
HK
HA/H
T/RE
Men
ghim
pun
data
renc
ana
wor
king
are
a un
tuk
IUPH
HK
HA/H
T/RE
&
untu
k izi
n la
inny
a d
ari
KPH
Men
yajik
an
info
rmas
i re
ncan
a w
orki
ng a
rea
di w
ebsit
e
Akse
s in
form
asi
renc
ana
WA
Men
geta
hui
Men
yetu
jui
Men
geta
hui
Men
yetu
jui
Men
gesa
hkan
m
elal
ui
PUSD
AL
Tata
bat
as
kwsn
dan
fu
ngsi
huta
n
Pert
imba
ngan
te
hnis
Pem
ohon
PP
Akta
pen
diria
nBu
kti p
emen
uhan
ke
waj
iban
fina
nsia
lN
PWP
Lapo
ran
keua
ngan
5 th
Pe
ta m
in sk
ala
1:10
0.00
0Pe
ta m
osai
k po
tret
uda
ra
skal
a 1:
20.0
00 a
tau
citr
a sa
teit
reso
lusi
min
30
m 2
th
tera
khir
SURA
T PE
RMO
HON
AN
Dirje
n Pl
anol
ogi
Tida
k le
ngka
pPe
mbe
rita
huan
Terim
a pe
mbe
ritah
uan
Tdk
dipe
nuhi
Sura
t pe
nola
kan
Perm
ohon
an
sura
t pe
nola
kan
Sura
t pe
nola
kan
Dipe
nuhi
/Len
gkap
LAN
JUTA
N …
..
Tdk
dipe
nuhi
Reko
men
dasi
Gube
rnur
di
sam
paik
an
lang
sung
kpd
M
ente
ri
Sura
t Pe
rmoh
onan
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Reko
men
dasi
Gube
rnur
Lam
pira
n 6:
SK
EMA
PERP
ANJA
NGAN
IUPH
HK H
A/HT
/RE
DENG
AN M
EMFU
NGSI
KAN
KPH
Book KPH Revisi.indd 33 12/05/2014 14:21:21
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)34
27
Pen
ilaia
n P
HP
LP
enila
ian
PH
PL
Len
gkap
Bel
um
b
erse
rtif
ikat
P
HP
L at
au
hab
is m
asa
ber
laku
nya
Ber
sert
ifik
at
PH
PLd
an
mas
ih b
erla
ku
Mel
aku
kan
p
enila
ian
P
HP
L o
leh
LP
I
Tid
ak
mel
aku
kan
p
enila
ian
P
HP
L
Pen
ilaia
n
per
syar
atan
dan
h
asil
pen
ilaia
n
PH
PL
Usu
lan
p
erp
anja
nga
n
atau
p
eno
laka
n
Men
yetu
jui
atau
Men
ola
k
Men
yetu
jui
Izin
Pri
nsi
pK
on
sep
Izin
P
rin
sip
Pet
a w
ork
ing
are
a
Tem
bu
san
Iz
in P
rin
sip
Izin
Pri
nsi
p
Pet
a w
ork
ing
are
a
Men
ola
k
Sura
t P
eno
laka
nK
on
sep
Su
rat
Pen
ola
kan
Sura
t P
eno
laka
n
Ko
nse
p S
K
Per
pan
jan
gan
Ko
nse
p S
K
Per
pan
jan
gan
SK
Per
pan
jan
gan
SK
Per
pan
jan
gan
Tem
bu
san
SK
P
erp
anja
nga
n
SPP
-IIU
PH
SPP
-IIU
PH
Mem
bay
ar
IIUP
HB
ukt
i bay
ar
IIUP
H
Tid
ak
mem
bay
ar
IIUP
H
Tid
ak a
da
bu
kti b
ayar
IIU
PH
Pem
bat
alan
SK
P
erp
anja
nga
n
Pem
bat
alan
SK
P
erp
anja
nga
n
LAN
JUT
AN
Men
teri
K
ehu
tan
anB
PK
HD
ish
ut
Pro
vin
siD
irje
n B
UK
Esel
on
II
BU
KK
PH
Sekj
enB
up
ati /
W
alik
ota
Dis
hu
tK
ab/K
ota
Gu
ber
nu
rP
em
oh
on
Dir
jen
P
lan
olo
gi
Book KPH Revisi.indd 34 12/05/2014 14:21:22
Lampiran 7:
Rencana Kerja IUPHHK HA dan RE berdasarkan Permenhut No. P.56/2009 jo P.24/2011
Lampiran 7:
Rencana Kerja IUPHHK HA dan RE berdasarkan Permenhut No. P.56/2009 jo P.24/2011
SISIPAN.indd 7 12/05/2014 14:23:15
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 35
28
Lam
pira
n 7:
REN
CAN
A K
ERJA
IUPH
HK
HA
DA
N R
E BE
RDA
SARK
AN
PER
MEN
HU
T N
O. P
.56/
2009
JO P
.24/
2011
RKU
PHHK
yg
tela
h di
setu
jui
Tem
busa
n RK
UPH
HK y
g te
lah
dise
tuju
i
Tem
busa
n RK
UPH
HK y
g te
lah
dise
tuju
i
Pem
egan
g Iz
inM
ente
ri Ke
huta
nan
Dirje
n BU
KDi
shut
Kab/
Kota
Dish
utPr
ovin
siBP
PHP
KPH
Mem
buat
usu
lan
RKU
PHHK
Usu
lan
RKU
PHHK
Tem
busa
n U
sula
n RK
UPH
HKTe
mbu
san
Usu
lan
RKU
PHHK
Tem
busa
n
Usu
lan
RKU
PHHK
Men
ilai d
an
men
yetu
jui
Usu
lan
RKU
PHHK
Tem
busa
n RK
UPH
HK y
g te
lah
dise
tuju
i
Men
dele
gasik
an
Dapa
t m
ende
lega
sikan
kp
d Di
rekt
urU
sula
n re
visi
RKU
PHHK
Dala
m h
al:
Tam
bah
atau
kur
ang
area
l ker
jaBe
ruba
h sik
lus t
eban
g / l
imit
diam
eter
Prub
ahan
bio
fisik
sesu
ai a
tura
n pe
r-U
ULu
as a
real
dim
ohon
Peru
baha
n te
hnik
silv
ikul
tur,
dll y
g dp
t di
pert
angg
ungj
wbk
anKo
nflik
laha
n
Usu
lan
revi
si RK
UPH
HK
Men
ilai d
an
men
yetu
jui U
sula
n re
visi
RKU
PHHK
Tem
busa
n re
visi
RKU
PHHK
yg
tela
h di
setu
jui
Revi
si RK
UPH
HK
yg te
lah
dise
tuju
i
RKTU
PHHK
tela
h di
setu
jui
Tem
busa
n RK
TUPH
HK te
lah
dise
tuju
i
Mem
buat
usu
lan
RKTU
PHHK
Tem
busa
n U
sula
n RK
TUPH
HKTe
mbu
san
Usu
lan
RKTU
PHHK
Usu
lan
RKTU
PHHK
Tem
busa
n RK
TUPH
HK te
lah
dise
tuju
i
Pem
erik
saan
lapa
ngan
ol
eh W
ASGA
NIS
PHP
L -
CAN
HUT
Berit
a Ac
ara
Pem
erik
saan
Berit
a Ac
ara
Pem
erik
saan
Men
ilai d
an
men
yetu
jui U
sula
n RK
TUPH
HK
Dire
ktur
di
Dirje
n BU
K
Dapa
t men
dapa
t pe
ndel
egas
ian
Dapa
t men
dapa
t pe
ndel
egas
ian
Dapa
t m
ende
lega
sikan
kp
d Di
rekt
ur
Tem
busa
n re
visi
RKU
PHHK
yg
tela
h di
setu
jui
Tem
busa
n re
visi
RKU
PHHK
yg
tela
h di
setu
jui
LAN
JUTA
N …
..
Dlm
hal
IUPH
HK-H
A m
endp
t ser
tifik
at
PHPL
bai
k, R
KTU
PHHK
dise
tuju
i sen
diri
(sel
f app
rova
l)
Lapo
ran
RKTU
PHHK
self
appr
oval
Lapo
ran
RKTU
PHHK
self
appr
oval
Lapo
ran
RKTU
PHHK
self
appr
oval
Lapo
ran
RKTU
PHHK
self
appr
oval
Lam
pira
n 7:
RE
NCAN
A KE
RJA
IUPH
HK H
A DA
N RE
BER
DASA
RKAN
PER
MEN
HUT
NO. P
.56/
2009
JO
P.24
/201
1
Book KPH Revisi.indd 35 12/05/2014 14:21:23
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)36
29
Usu
lan
revi
si R
KTU
PHH
K
Dal
am h
al:
Ada
peru
baha
n RK
UPH
HK
Ada
peru
baha
n vo
lum
e &
jeni
s ka
yu, d
ll yg
dpt
dip
erta
nggu
ngjw
bkan
Ada
konf
lik la
han
Usu
lan
revi
si
RKTU
PHH
K
Men
ilai U
sula
n re
visi
RKT
UPH
HK
Tem
busa
n re
visi
RK
TUPH
HK
yang
te
lah
dise
tuju
iRe
visi
RKT
UPH
HK
yg te
lah
dise
tuju
i
Tem
busa
n U
sula
n re
visi
RK
TUPH
HK
Tem
busa
n U
sula
n re
visi
RK
TUPH
HK
Men
olak
Men
erim
a
Pem
berit
ahua
n
Dlm
hal
: Se
belu
m R
KUPH
HK
dini
lai d
an
dise
tuju
i, pe
meg
ang
izin
bar
u da
pat
men
gaju
kan
BKU
PHH
K. D
isus
un
berd
asar
kan
Prop
osal
Teh
nis
perm
ohon
an
izin
.
Usu
lan
BKU
PHH
K
Tem
busa
n U
sula
n BK
UPH
HK
Tem
busa
n U
sula
n BK
UPH
HK
BKU
PHH
K te
lah
dise
tuju
i
Tem
busa
n BK
UPH
HK
tela
h di
setu
jui
Tem
busa
n BK
UPH
HK
tela
h di
setu
jui
Pem
erik
saan
lapa
ngan
ol
eh W
ASG
ANIS
PH
PL
- CAN
HU
T
Berit
a Ac
ara
Pem
erik
saan
Berit
a Ac
ara
Pem
erik
saan
Men
ilai d
an
men
yetu
jui
Usu
lan
BKTU
PHH
K
Lapo
ran
Bula
nan
dan
Tahu
nan
pela
ksan
aan
RKTU
PHH
K da
n BK
UPH
HK
Lapo
ran
Bula
nan
dan
Lapo
ran
Tahu
nan
Cq
. Dire
ktur
Tem
busa
n La
pora
n Bu
lana
n da
n La
pora
n Ta
huna
n
Tem
busa
n La
pora
n Bu
lana
n da
n La
pora
n Ta
huna
n
Tem
busa
n La
pora
n Bu
lana
n da
n La
pora
n Ta
huna
n
Lapo
ran
Bula
nan
dan
Tahu
nan
Pers
etuj
uan
RKTU
PHH
K da
n BK
UPH
HK
Lapo
ran
Bula
nan
dan
Tahu
nan
Pers
etuj
uan
RKTU
PHH
K da
n BK
UPH
HK
Tem
busa
n La
pora
n Bu
lana
n da
n La
pora
n Ta
huna
n
Pela
ksan
aan
BKU
PHH
K at
au
RKTU
PHH
K
Peng
awas
an o
leh
WAS
GAN
IS P
HPL
- CA
NH
UT
Peng
enda
lian
atas
pe
nila
ian,
per
setu
juan
, da
n pe
laks
anaa
n RK
TUPH
HK
dan
BKU
PHH
K
Pela
ksan
aan
BKU
PHH
K at
au
RKTU
PHH
K
Peni
laia
n da
n Pe
rset
ujua
n RK
TUPH
HK
dan
BKU
PHH
K
Tem
busa
n re
visi
RK
TUPH
HK
yang
te
lah
dise
tuju
i
Usu
lan
Baga
n Ke
rja (B
KUPH
HK)
Pem
egan
g Iz
inM
ente
ri Ke
huta
nan
Dirj
en B
UK
Dis
hut
Kab/
Kota
Dis
hut
Prov
insi
BPPH
PKP
HD
irekt
ur d
i D
irjen
BU
K
LAN
JUTA
N
Book KPH Revisi.indd 36 12/05/2014 14:21:23
Lampiran 8:
Rencana Kerja IUPHHK HA dan RE dengan memfungsikan KPH
Lampiran 8:
Rencana Kerja IUPHHK HA dan RE dengan memfungsikan KPH
SISIPAN.indd 8 12/05/2014 14:23:21
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 37
30
Lam
pira
n 8:
REN
CAN
A K
ERJA
IUPH
HK
HA
DA
N R
E D
ENG
AN
PEM
UN
GSI
AN
KPH
RKU
PHH
K yg
tel
ah d
iset
uju
iTe
mb
usa
n R
KU
PHH
K
yg t
elah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
UPH
HK
yg t
elah
dis
etu
jui
Pe
me
ga
ng
Izi
nD
irje
n B
UK
Dis
hu
t K
ab/K
ota
Dis
hu
t Pr
ovi
nsi
BPP
HP
K P
H
Mem
bu
at u
sula
n R
KU
PHH
K U
sula
n R
KU
PHH
K T
emb
usa
n U
sula
n R
KU
PHH
KTe
mb
usa
n U
sula
n R
KU
PHH
KTe
mb
usa
n U
sula
n R
KU
PHH
K
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i U
sula
n R
KU
PHH
KTe
mb
usa
n R
KU
PHH
K yg
tel
ah d
iset
uju
i
Usu
lan
rev
isi R
KU
PHH
KD
alam
hal
:Ta
mb
ah a
tau
ku
ran
g ar
eal k
erja
Ber
ub
ah s
iklu
s te
ban
g /
limit
dia
met
erPr
ub
ahan
bio
fisi
k se
suai
atu
ran
per
-UU
Luas
are
al d
imo
ho
nPe
rub
ahan
teh
nik
silv
iku
ltu
r, d
ll yg
dp
t d
iper
tan
ggu
ngj
awab
kan
Ko
nfl
ik la
han
Usu
lan
rev
isi R
KU
PHH
K
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i U
sula
n r
evis
i RK
UPH
HK
Tem
bu
san
rev
isi R
KU
PHH
K ya
ng
tela
h d
iset
uju
iR
evis
i RK
UPH
HK
yg t
elah
dis
etu
jui
Usu
lan
rev
isi R
KTU
PHH
KD
alam
hal
:A
da
per
ub
ahan
RK
UPH
HK
Ad
a p
eru
bah
an v
olu
me
& je
nis
kay
u, d
ll ya
ng
dp
t d
iper
tan
ggu
ngj
awab
kan
Ad
a ko
nfl
ik la
han
Usu
lan
rev
isi R
KTU
PHH
K
Men
ilai U
sula
n
revi
si R
KTU
PHH
K
Tem
bu
san
rev
isi R
KTU
PHH
K ya
ng
tela
h d
iset
uju
iR
evis
i RK
TUPH
HK
yg t
elah
dis
etu
jui
Pem
erik
saan
lap
anga
n o
leh
W
ASG
AN
IS P
HPL
- C
AN
HU
T
Ber
ita
Aca
ra P
emer
iksa
an
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i U
sula
n R
KTU
PHH
K
Men
ola
k
Men
erim
a
Pem
ber
itah
uan
Dlm
hal
: Se
bel
um
RK
UPH
HK
din
ilai d
an
dis
etu
jui,
pem
egan
g iz
in b
aru
dap
at m
eng
aju
kan
BK
UPH
HK
. D
isu
sun
ber
das
arka
n
Pro
po
sal T
ehn
is p
erm
oh
on
an iz
in.
Usu
lan
BK
UPH
HK
BKU
PHH
K te
lah
dis
etu
jui
Lap
ora
n B
ula
nan
dan
Tah
un
an
pel
aks
RK
TUPH
HK
dan
BK
UPH
HK
Tem
bu
san
Lap
ora
n B
ula
nan
d
an L
apo
ran
Tah
un
an
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
Pe
rset
uju
an R
KUPH
HK,
R
KTU
PHH
K, d
an B
KU
PHH
K
Pela
ksan
aan
BK
UPH
HK
atau
RK
TUPH
HK
Pen
gaw
asan
ole
h W
ASG
AN
IS
PHPL
- C
AN
HU
T
Tem
bu
san
rev
isi R
KU
PHH
K ya
ng
tela
h d
iset
uju
iTe
mb
usa
n r
evis
i RK
UPH
HK
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Usu
lan
Bag
an K
erja
(B
KUPH
HK)
Dlm
hal
IUPH
HK
-HA
men
dp
t se
rtif
ikat
PH
PL k
ateg
ori
bai
k, R
KTU
PHH
K d
iset
uju
i sen
dir
i (se
lf a
pp
rova
l)
Lap
ora
n R
KTU
PHH
K se
lf a
pp
rova
lLa
po
ran
RK
TUPH
HK
self
ap
pro
val
Lap
ora
n R
KTU
PHH
K se
lf a
pp
rova
lLa
po
ran
RK
TUPH
HK
self
ap
pro
val
Tem
bu
san
Usu
lan
RK
UPH
HK
Tem
bu
san
RK
UPH
HK
yg
tel
ah d
iset
uju
i
Tem
bu
san
rev
isi R
KU
PHH
K ya
ng
tela
h d
iset
uju
i
Mem
bu
at u
sula
n R
KU
PHH
K U
sula
n R
KTU
PHH
K T
emb
usa
n U
sula
n R
KTU
PHH
KTe
mb
usa
n U
sula
n R
KTU
PHH
KTe
mb
usa
n U
sula
n R
KTU
PHH
KTe
mb
usa
n U
sula
n R
KTU
PHH
K
RKT
UPH
HK
yg t
elah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
TUPH
HK
ya
ng
tela
h d
iset
uju
iTe
mb
usa
n R
KTU
PHH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
TUPH
HK
ya
ng
tela
h d
iset
uju
iTe
mb
usa
n R
KTU
PHH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Lap
ora
n R
KTU
PHH
K se
lf a
pp
rova
l
Tem
bu
san
rev
isi R
KTU
PHH
K ya
ng
tela
h d
iset
uju
iTe
mb
usa
n r
evis
i RK
TUPH
HK
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
rev
isi R
KTU
PHH
K ya
ng
tela
h d
iset
uju
i
Pem
erik
saan
lap
anga
n o
leh
W
ASG
AN
IS P
HPL
- C
AN
HU
T
Ber
ita
Aca
ra P
emer
iksa
an
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i U
sula
n B
KU
PHH
K
Tem
bu
san
BK
UPH
HK
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
BK
UPH
HK
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
BK
UPH
HK
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
BK
UPH
HK
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Lap
ora
n B
ula
nan
dan
Tah
un
an
pel
aks
RK
TUPH
HK
dan
BK
UPH
HK
Tem
bu
san
Lap
ora
n B
ula
nan
d
an L
apo
ran
Tah
un
an
Tem
bu
san
Lap
ora
n B
ula
nan
d
an L
apo
ran
Tah
un
an
Tem
bu
san
Lap
ora
n B
ula
nan
d
an L
apo
ran
Tah
un
an
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
Pe
rset
uju
an R
KUPH
HK
, R
KTU
PHH
K,
dan
BK
UPH
HK
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
Pe
rset
uju
an R
KUPH
HK,
R
KTU
PHH
K,
dan
BK
UPH
HK
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
Pe
rset
uju
an R
KUPH
HK
, R
KTU
PHH
K,
dan
BK
UPH
HK
Pen
gen
dal
ian
ata
s p
enila
ian
, p
erse
tuju
an, d
an p
elak
san
aan
R
KTU
PHH
K d
an B
KU
PHH
K
Pela
ksan
aan
RK
TUPH
HK
, R
KTU
PHH
K at
au B
KU
PHH
KPe
nila
ian
dan
Per
setu
juan
RK
UPH
HK
, R
KTU
PHH
K d
an B
KU
PHH
K
Lam
pira
n 8:
REN
CANA
KER
JA IU
PHHK
HA
DAN
RE D
ENGA
N M
EMFU
NGSI
KAN
KPH
Book KPH Revisi.indd 37 12/05/2014 14:21:25
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)38
Book KPH Revisi.indd 38 12/05/2014 14:21:25
Lampiran 9:
Rencana Kerja IUPHHK HTI berdasarkan No. P.62/2008 jo P.14/2009 jo P.19/2012
Lampiran 9:
Rencana Kerja IUPHHK HTI berdasarkan No. P.62/2008 jo P.14/2009 jo P.19/2012
SISIPAN.indd 9 12/05/2014 14:23:26
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 39
31
Lam
pira
n 9:
REN
CAN
A K
ERJA
IUPH
HK
HTI
BER
DA
SARK
AN
NO
. P.6
2/20
08 JO
P.1
4/20
09 Jo
P.1
9/20
12
RKU
PHHK
yg
tela
h di
setu
jui
Tem
busa
n RK
UPH
HK y
g te
lah
dise
tuju
i
Tem
busa
n RK
UPH
HK y
g te
lah
dise
tuju
i
Pem
egan
g Iz
inM
ente
ri Ke
huta
nan
Dirje
n BU
KDi
shut
Kab/
Kota
Dish
utPr
ovin
siBP
PHP
KPH
Mem
buat
usu
lan
RKU
PHHK
Usu
lan
RKU
PHHK
C.q.
Dirj
enU
sula
n RK
UPH
HKTe
mbu
san
Usu
lan
RKU
PHHK
Tem
busa
n
Usu
lan
RKU
PHHK
Men
ilai d
an
men
yetu
jui
Usu
lan
RKU
PHHK
Tem
busa
n RK
UPH
HK y
g te
lah
dise
tuju
i
Men
dele
gasik
an
Dapa
t m
ende
lega
sikan
kp
d Di
rekt
urU
sula
n re
visi
RKU
PHHK
Dala
m h
al:
Bert
amba
h at
au b
erku
rang
are
al k
erja
Beru
bah
daur
dan
jeni
s tan
aman
Peru
baha
n fis
ik S
DH d
an p
engg
unaa
n kw
sn o
leh
sekt
or la
in se
suai
per
atur
an
per-
UU
Peru
baha
n te
hnik
silv
ikul
tur,
dll y
g dp
t di
pert
angg
ungj
wbk
anPe
ngem
bang
an a
grof
ores
try
dsb
Usu
lan
revi
si RK
UPH
HK
Men
ilai d
an
men
yetu
jui U
sula
n re
visi
RKU
PHHK
Tem
busa
n re
visi
RKU
PHHK
yg
tela
h di
setu
jui
Revi
si RK
UPH
HK
yg te
lah
dise
tuju
i
RKTU
PHHK
tela
h di
setu
jui
Tem
busa
n RK
UPH
HK te
lah
dise
tuju
i
Mem
buat
usu
lan
RKTU
PHHK
Tem
busa
n U
sula
n RK
TUPH
HKTe
mbu
san
Usu
lan
RKTU
PHHK
Usu
lan
RKTU
PHHK
Tem
busa
n RK
TUPH
HK te
lah
dise
tuju
i
Data
dan
info
rmas
i pe
mba
yara
n PS
DH
dan
DR
Men
ilai d
an
men
gesa
hkan
U
sula
n RK
TUPH
HK
Dire
ktur
di
Dirje
n BU
K
Dapa
t men
dapa
t pe
ndel
egas
ian
Dapa
t men
dapa
t pe
ndel
egas
ian
Dapa
t m
ende
lega
sikan
kp
d Di
rekt
ur
Tem
busa
n re
visi
RKU
PHHK
yg
tela
h di
setu
jui
Tem
busa
n re
visi
RKU
PHHK
yg
tela
h di
setu
jui
LAN
JUTA
N …
..
Dlm
hal
IUPH
HK-H
A m
endp
t ser
tifik
at
PHPL
bai
k, R
KTU
PHHK
dise
tuju
i sen
diri
(sel
f app
rova
l)
Lapo
ran
RKTU
PHHK
self
appr
oval
Lapo
ran
RKTU
PHHK
self
appr
oval
Lapo
ran
RKTU
PHHK
self
appr
oval
Lapo
ran
RKTU
PHHK
self
appr
oval
Data
dan
info
rmas
i pe
mba
yara
n PS
DH
dan
DR
Pela
ksan
aan
RKTU
PHHK
Peng
awas
anPe
ngaw
asan
Lam
pira
n 9:
RE
NCAN
A KE
RJA
IUPH
HK H
TI B
ERDA
SARK
AN N
O. P
.62/
2008
JO
P.14
/200
9 Jo
P.1
9/20
12
Book KPH Revisi.indd 39 12/05/2014 14:21:26
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)40
32
Usu
lan
revi
si RK
TUPH
HK
Dala
m h
al:
Tam
bah
atau
kur
ang
area
l ker
jaPr
ubah
an d
aur d
an a
tau
jeni
s tan
aman
Prub
ahan
luas
blo
k RK
TUPH
HK
Prub
ahan
kon
disi
fisik
tert
entu
SDH
Peru
baha
n RK
UPH
HK
Adan
ya p
enge
mba
ngan
agr
ofor
estr
y da
n at
au tu
mpa
ngsa
ri
Usu
lan
revi
si RK
TUPH
HK
Men
ilai d
an
men
yetu
jui u
sula
n re
visi
RKTU
PHH
K
Tem
busa
n re
visi
RKTU
PHH
K ya
ng
tela
h di
setu
jui
Revi
si RK
TUPH
HK
yg te
lah
dise
tuju
i
Tem
busa
n U
sula
n re
visi
RKTU
PHH
K
Tem
busa
n U
sula
n re
visi
RKTU
PHH
K
Dlm
hal
: Se
belu
m R
KUPH
HK
dini
lai d
an
dise
tuju
i, pe
meg
ang
izin
bar
u da
pat
men
gaju
kan
BKU
PHH
K. D
isusu
n be
rdas
arka
n Pr
opos
al T
ehni
s per
moh
on
an iz
in.
Usu
lan
BKU
PHH
K
Tem
busa
n U
sula
n BK
UPH
HK
Tem
busa
n U
sula
n BK
UPH
HK
BKU
PHH
K te
lah
dise
tuju
i
Tem
busa
n BK
UPH
HK
tela
h di
setu
jui
Tem
busa
n BK
UPH
HK
tela
h di
setu
jui
Pem
erik
saan
lapa
ngan
ol
eh W
ASG
ANIS
PH
PL
- CAN
HU
T
Berit
a Ac
ara
Pem
erik
saan
Berit
a Ac
ara
Pem
erik
saan
Men
ilai d
an
men
yetu
jui
Usu
lan
BKTU
PHH
K
Lapo
ran
3 bu
lana
n da
n Ta
huna
n pe
laks
anaa
n RK
TUPH
HK
dan
BKU
PHH
K
Lapo
ran
3 bu
lana
n da
n La
pora
n Ta
huna
n C
q.
Dire
ktur
Tem
busa
n La
pora
n 3
bula
nan
dan
Lapo
ran
Tahu
nan
Tem
busa
n La
pora
n 3
bula
nan
dan
Lapo
ran
Tahu
nan
Tem
busa
n La
pora
n 3
bula
nan
dan
Lapo
ran
Tahu
nan
Lapo
ran
3 bu
lana
n da
n Ta
huna
n Pe
laks
anaa
n RK
TUPH
HK
dan
BKU
PHH
K
Lapo
ran
3 bu
lana
n da
n Ta
huna
n Pe
laks
anaa
n RK
TUPH
HK
dan
BKU
PHH
KTe
mbu
san
Lapo
ran
3 bu
lana
n da
n La
pora
n Ta
huna
n
Pela
ksan
aan
BKU
PHH
K at
au
RKTU
PHH
K
Peng
awas
an o
leh
WAS
GAN
IS P
HPL
- CA
NH
UT
Tem
busa
n re
visi
RKTU
PHH
K ya
ng
tela
h di
setu
jui
Usu
lan
Baga
n Ke
rja (B
KUPH
HK)
Pem
egan
g Iz
inM
ente
ri Ke
huta
nan
Dirje
n BU
KDi
shut
Kab/
Kota
Dish
utPr
ovin
siBP
PHP
KPH
Dire
ktur
di
Dirje
n BU
K
LAN
JUTA
N
Tem
busa
n BK
UPH
HK
tela
h di
setu
jui
Lapo
ran
3 bu
lana
n da
n La
pora
n Ta
huna
n
Peng
enda
lian
atas
pen
ilaia
n,
pers
etuj
uan,
dan
pel
aksa
naan
RK
TUPH
HK
dan
BKU
PHH
KPe
laks
anaa
n RK
TUPH
HK,
RK
TUPH
HK
atau
BKU
PHH
K
Peni
laia
n da
n Pe
rset
ujua
n RK
UPH
HK,
RK
TUPH
HK
dan
BKU
PHH
K
Book KPH Revisi.indd 40 12/05/2014 14:21:27
Lampiran 10:
Rencana Kerja IUPHHK HTI dengan memfungsikan KPH
Lampiran 10:
Rencana Kerja IUPHHK HTI dengan memfungsikan KPH
SISIPAN.indd 10 12/05/2014 14:23:31
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 41
33
Lam
pira
n 10
: RE
NCA
NA
KER
JA IU
PHH
K H
TI D
ENG
AN
PEM
UN
GSI
AN
KPH
RK
UP
HH
K y
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
UP
HH
K
yg t
elah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
UP
HH
K
yg t
elah
dis
etu
jui
Pe
me
ga
ng
Izi
nD
irje
n B
UK
Dis
hu
t K
ab/K
ota
Dis
hu
t P
rovi
nsi
BP
PH
PK
P H
Mem
bu
at u
sula
n R
KU
PH
HK
Usu
lan
RK
UP
HH
K T
emb
usa
n U
sula
n R
KU
PH
HK
Tem
bu
san
Usu
lan
RK
UP
HH
KTe
mb
usa
n U
sula
n R
KU
PH
HK
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i U
sula
n R
KU
PH
HK
Tem
bu
san
RK
UP
HH
K
yg t
elah
dis
etu
jui
Usu
lan
rev
isi R
KU
PH
HK
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i U
sula
n r
evis
i RK
UP
HH
KTe
mb
usa
n r
evis
i RK
UP
HH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Rev
isi R
KU
PH
HK
yg
tela
h d
iset
uju
i
Usu
lan
rev
isi R
KTU
PH
HK
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i usu
lan
re
visi
RK
TUP
HH
KTe
mb
usa
n r
evis
i RK
TUP
HH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Rev
isi R
KTU
PH
HK
yg
tela
h d
iset
uju
i
Pem
erik
saan
lap
anga
n o
leh
W
ASG
AN
IS P
HP
L -
CA
NH
UT
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i U
sula
n R
KTU
PH
HK
Dlm
hal
: Se
bel
um
RK
UP
HH
K d
inila
i dan
d
iset
uju
i, p
emeg
ang
izin
bar
u d
apat
men
g aj
uka
n B
KU
PH
HK
. D
isu
sun
ber
das
arka
n
Pro
po
sal T
ehn
is p
erm
oh
on
an iz
in.
Usu
lan
BK
UP
HH
K
BK
UP
HH
K t
elah
dis
etu
jui
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
p
elak
s R
KTU
PH
HK
dan
BK
UP
HH
KTe
mb
usa
n L
apo
ran
3 B
ula
nan
d
an L
apo
ran
Tah
un
an
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
P
erse
tuju
an R
KU
PH
HK
, R
KTU
PH
HK
, d
an B
KU
PH
HK
Pel
aksa
naa
n B
KU
PH
HK
ata
u R
KTU
PH
HK
Pen
gaw
asan
ole
h W
ASG
AN
IS
PH
PL
- C
AN
HU
T
Tem
bu
san
rev
isi R
KU
PH
HK
ya
ng
tela
h d
iset
uju
iTe
mb
usa
n r
evis
i RK
UP
HH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Usu
lan
Bag
an K
erja
(B
KU
PH
HK
)
Dlm
hal
IUP
HH
K-H
A m
end
pt
sert
ifik
at
PH
PL
kate
gori
bai
k, R
KTU
PH
HK
d
iset
uju
i sen
dir
i (se
lf a
pp
rova
l)
Lap
ora
n R
KTU
PH
HK
se
lf a
pp
rova
lLa
po
ran
RK
TUP
HH
K
self
ap
pro
val
Lap
ora
n R
KTU
PH
HK
se
lf a
pp
rova
lLa
po
ran
RK
TUP
HH
K
self
ap
pro
val
Tem
bu
san
Usu
lan
RK
UP
HH
K
Tem
bu
san
RK
UP
HH
K
yg t
elah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
rev
isi R
KU
PH
HK
ya
ng
tela
h d
iset
uju
i
Mem
bu
at u
sula
n R
KU
PH
HK
Usu
lan
RK
TUP
HH
K T
emb
usa
n U
sula
n R
KTU
PH
HK
Tem
bu
san
Usu
lan
RK
TUP
HH
KTe
mb
usa
n U
sula
n R
KTU
PH
HK
Tem
bu
san
Usu
lan
RK
TUP
HH
K
RK
TUP
HH
K y
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
TUP
HH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
TUP
HH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
TUP
HH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
RK
TUP
HH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Lap
ora
n R
KTU
PH
HK
se
lf a
pp
rova
l
Tem
bu
san
rev
isi R
KTU
PH
HK
ya
ng
tela
h d
iset
uju
iTe
mb
usa
n r
evis
i RK
TUP
HH
K
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
rev
isi R
KTU
PH
HK
ya
ng
tela
h d
iset
uju
i
Pem
erik
saan
lap
anga
n o
leh
W
ASG
AN
IS P
HP
L -
CA
NH
UT
Ber
ita
Aca
ra P
emer
iksa
an
Men
ilai d
an m
enye
tuju
i U
sula
n B
KU
PH
HK
Tem
bu
san
BK
UP
HH
K y
ang
tela
h d
iset
uju
iTe
mb
usa
n B
KU
PH
HK
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Tem
bu
san
BK
UP
HH
K y
ang
tela
h d
iset
uju
iTe
mb
usa
n B
KU
PH
HK
yan
g te
lah
dis
etu
jui
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
p
elak
s R
KTU
PH
HK
dan
BK
UP
HH
KTe
mb
usa
n L
apo
ran
3 B
ula
nan
d
an L
apo
ran
Tah
un
an
Tem
bu
san
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an
dan
Lap
ora
n T
ahu
nan
Te
mb
usa
n L
apo
ran
3 B
ula
nan
d
an L
apo
ran
Tah
un
an
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
P
erse
tuju
an R
KU
PH
HK
, R
KTU
PH
HK
, d
an B
KU
PH
HK
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
P
erse
tuju
an R
KU
PH
HK
, R
KTU
PH
HK
, d
an B
KU
PH
HK
Lap
ora
n 3
Bu
lan
an d
an T
ahu
nan
P
erse
tuju
an R
KU
PH
HK
, R
KTU
PH
HK
, d
an B
KU
PH
HK
Pen
gen
dal
ian
ata
s p
enila
ian
, p
erse
tuju
an, d
an p
elak
san
aan
R
KTU
PH
HK
dan
BK
UP
HH
K
Pel
aksa
naa
n R
KTU
PH
HK
, R
KTU
PH
HK
ata
u B
KU
PH
HK
Pen
ilaia
n d
an P
erse
tuju
an R
KU
PH
HK
, R
KTU
PH
HK
dan
BK
UP
HH
K
Dat
a d
an in
form
asi
pem
bay
aran
PSD
H d
an D
RD
ata
dan
info
rmas
i p
emb
ayar
an P
SDH
dan
DR
Usu
lan
rev
isi R
KTU
PH
HK
Dal
am h
al:
Ber
tam
bah
ata
u b
erku
ran
g ar
eal k
erja
Per
ub
ahan
dau
r d
an a
tau
jen
is t
anam
anP
eru
bah
an b
lok
RK
TUP
HH
KP
eru
bah
an k
on
dis
i fis
ik S
DH
ter
ten
tuP
eru
bah
an R
KU
PH
HK
Ad
anya
pen
gem
ban
gan
agr
ofo
rest
ry d
an a
tau
tu
mp
angs
ari
Usu
lan
rev
isi R
KU
PH
HK
Dal
am h
al:
Ber
tam
bah
ata
u b
erku
ran
g ar
eal k
erja
Ber
ub
ah d
aur
dan
jen
is t
anam
anP
eru
bah
an f
isik
SD
H d
an p
engg
un
aan
kw
sn
ole
h s
ekto
r la
in s
esu
ai p
erat
ura
n p
er-U
UP
eru
bah
an t
ehn
ik s
ilvik
ult
ur,
dll
yg d
pt
dip
erta
ngg
un
gjaw
abka
nP
enge
mb
anga
n a
gro
fore
stry
dsb
Lam
pira
n 10
: RE
NCAN
A KE
RJA
IUPH
HK H
TI D
ENGA
N M
EMFU
NGSI
KAN
KPH
Book KPH Revisi.indd 41 12/05/2014 14:21:29
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)42
Book KPH Revisi.indd 42 12/05/2014 14:21:29
Lampiran 11:
Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan berdasarkan Permenhut No. P.18/2011 jo P.38/2012 jo P.14/2013
Lampiran 11:
Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan berdasarkan Permenhut No. P.18/2011 jo P.38/2012 jo P.14/2013
SISIPAN.indd 11 12/05/2014 14:23:36
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 43
Lam
pira
n 11
: PED
OMAN
PIN
JAM
PAK
AI K
AWAS
AN H
UTAN
BER
DASA
RKAN
PER
MEN
HUT
NO. P
.18/
2011
JO
P.38
/201
2 JO
P.1
4/20
13
34
Lam
pira
n 11
: PED
OM
AN
PIN
JAM
PA
KAI K
AW
ASA
N H
UTA
N B
ERD
ASA
RKA
N P
ERM
ENH
UT
NO
. P.1
8/20
11 JO
P.3
8/20
12 JO
P.1
4/20
13
Men
ilai p
ersy
:
Pem
ohon
Men
teri
Kehu
tana
nBP
KHG
uber
nur
Dirj
enPl
anol
ogi
Dirj
en
Min
erba
Esel
on I
Kem
enhu
tD
ishu
tKa
b/Ko
taBP
PHP
Dis
hut
Prov
insi
Bupa
ti /
Wal
ikot
a
Pem
bina
an
Pert
imba
ngan
te
hnis
Reko
men
dasi
G
uber
nur
Pers
yara
tan
adm
inis
tras
i:Pe
ta lo
kasi
IUP
eksp
lora
si/P
rodu
ksi,
dll
Pern
yata
an
Akta
pen
diria
nPr
ofil
BU/y
ayas
anN
PWP
Lapo
ran
keua
ngan
Pers
yara
tan
tehn
is:
Renj
a &
pet
a m
in s
kala
1:
:50.
000
Citr
a sa
telit
dan
has
il pe
nafs
irann
yaIz
in li
ngku
ngan
dan
do
kum
en A
MD
AL
SURA
T PE
RMO
HO
NAN
Sura
t Pe
rmoh
onan
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
TERI
MA
atau
TO
LAK
TERI
MA
atau
TO
LAK
TOLA
K
Sura
t Pe
nola
kan
Sura
t Pen
olak
an
DPR
Reko
men
dasi
Gub
/Bup
/WK
Pert
imba
ngan
tehn
is D
irjen
M
iner
ba
Pert
imba
ngan
te
hnis
Tem
busa
n la
p m
onito
ring
Tim
M
onito
ring
Mon
itorin
g Iz
in P
rinsi
p &
Iz
in P
PKH
Pert
imba
ngan
tehn
is
Perh
utan
iKP
H
Pert
imba
nga
n te
hnis
Men
gkoo
rdin
asik
an p
ertim
bang
an
tehn
is
Tida
k le
ngka
p
Pmbe
ritah
uan
Leng
kap
Perm
inta
an
Pert
Teh
nis
Perm
inta
an
Pert
Teh
nis
Perm
inta
an
Pert
Teh
nis
TERI
MA
Pers
etuj
uan
Prin
sip
Pers
etuj
uan
Prin
sip
Pern
yata
an:
Rekl
amas
i/re
vege
tasi
Perli
ndun
gan
huta
nKe
mud
ahan
aks
es a
para
tKe
waj
iban
keu
anga
nRe
habi
litas
i DAS
Pmbe
rday
an m
asya
raka
tM
enya
mpa
ikan
bas
elin
e pe
ngg
kwsn
hut
an d
an
mel
akuk
an re
habl
itasi
DAS
Men
yam
paik
n re
ncan
a re
klam
asi &
reve
geta
siM
emili
ki g
anis
hut d
an
polic
y ad
viso
r keh
utan
an
KEW
AJIB
AN
Tata
bat
as k
awas
an
Inve
ntar
isas
i teg
akan
Supe
rvis
i
Supe
rvis
i ole
h G
anis
canh
ut
Pmbe
ritah
uan
Mel
engk
api
Sekj
en
Kem
enhu
t
Pert
imba
ngan
te
hnis
Mel
aksa
naka
n M
onito
ring
dan
eval
uasi
Mon
itorin
g
Men
ugas
kan
Bupa
ti/W
K
Tuga
s m
onito
ring
Lapo
ran
mon
itorin
g
Lapo
ran
mon
itorin
gTe
mbu
san
lap
mon
itorin
g
LAN
JUTA
N …
..
Pers
etuj
uan
DPR
dlm
hal
un
tuk
pert
amba
ngan
yg
berd
ampa
k pe
ntin
g da
n ca
kupa
n yg
luas
Pers
etuj
uan
Mel
impa
hkn
kew
enan
gan
kpd
Gub
ernu
r un
t IPP
KH
fasi
litas
um
um n
on
kom
ersi
al
mak
s 5
ha
Men
erim
a lli
mpa
hkn
kew
enan
gan
unt I
PPKH
fa
silit
as
umum
non
ko
mer
sial
m
aks
5 ha
Reko
men
dasi
Bu
p /
WK
Reko
men
dasi
Bu
p / W
K
Pert
imba
ngan
te
hnis
Book KPH Revisi.indd 43 12/05/2014 14:21:30
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)44
35
Tela
ah h
ukum
us
ulan
dan
m
embu
at
Kons
ep SK
IP
PKH
Pene
rbita
n
SK IP
PKH
Dlm
hal
are
al d
i are
al iz
in, a
da
pern
yata
an sa
nggu
p:M
engg
anti
biay
a in
vest
asi
Men
ggan
ti IIP
H
Dlm
hal
are
al w
ajib
m
enye
diak
an la
han
kom
pens
asi:
Men
yed
lhn
kmpe
nsas
i (LP
)M
engu
kur &
mem
etak
an LP
Pern
yata
an b
rtgjw
b at
as
mas
alah
tehn
is da
n hu
kum
dl
mpe
laks
tata
bat
asPe
nana
man
M
enye
rahk
an LP
Perm
ohon
an
IPPK
H
Perm
ohon
an
IPPK
H
Peni
laia
n ke
waj
iban
Tida
k len
gkap
Pmbe
ritah
uan
Leng
kap
Usul
an
pene
rbita
n IP
PKH
& pe
ta
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Pmbe
ritah
uan
Mel
engk
api
SK IP
PKH
Mel
aksa
naka
n bu
tir-b
utir
kew
ajib
an
Mem
buat
lapo
ran
berk
ala
setia
p 6
bula
n
Mel
aksa
naka
n ke
giat
an
pinj
am p
akai
Lapo
ran
berk
ala
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Eval
uasi
Men
ugas
kan
Gube
rnur
Lapo
ran
eval
uasi
Tem
busa
n la
p ev
alua
si
Tim
Eva
luas
i
Eval
uasi
Izin
Prin
sip &
Izin
PP
KH
Tuga
s ev
alua
si
Lapo
ran
eval
uasi
Pem
ohon
Men
teri
Kehu
tana
nBP
KHGu
bern
urDi
rjen
Plan
olog
iDi
rjen
Min
erba
Esel
on I
Kem
enhu
tDi
shut
Kab/
Kota
BPPH
PDi
shut
Prov
insi
Bupa
ti /
Wal
ikota
DPR
Perh
utan
iKP
HSe
kjen
Ke
men
hut
LAN
JUTA
N
Book KPH Revisi.indd 44 12/05/2014 14:21:31
Lampiran 12:
Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan memfungsikan KPH
Lampiran 12:
Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan memfungsikan KPH
SISIPAN.indd 12 12/05/2014 14:23:39
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 45
36
Lam
pira
n 12
: PED
OM
AN
PIN
JAM
PA
KAI K
AW
ASA
N H
UTA
N D
ENG
AN
PEM
UN
GSI
AN
KPH
Men
ilai p
ersy
:
Pem
ohon
Men
teri
Kehu
tana
nBP
KHGu
bern
urDi
rjen
Plan
olog
iDi
rjen
Min
erba
Esel
on I
Kem
enhu
tDi
shut
Kab/
Kota
BPPH
PDi
shut
Prov
insi
Bupa
ti /
Wal
ikota
Perti
mba
ngan
te
hnis
Reko
men
dasi
Gube
rnur
Pers
yara
tan
adm
inis
tras
i:Pe
ta lo
kasi
IUP
eksp
lora
si/Pr
oduk
si, d
llPe
rnya
taan
Akta
pen
diria
nPr
ofil B
U/ya
yasa
nNP
WP
Lapo
ran
keua
ngan
Pers
yara
tan
tehn
is:
Renj
a &
peta
min
skal
a 1:
:50.
000
Citra
sate
lit d
an h
asil
pena
fsira
nnya
Izin
lingk
unga
n da
n do
kum
en A
MDA
L
SURA
T PE
RMOH
ONAN
Sura
t Pe
rmoh
onan
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
TERI
MA
atau
TOL
AK
TERI
MA
atau
TOL
AK
TOLA
K
Sura
t Pe
nola
kan
Sura
t Pen
olak
an
DPR
Tem
busa
n la
p m
onito
ring
Tuga
s M
onito
ring
Mon
itorin
g Izi
n Pr
insip
&
Izin
PPKH
Perti
mba
ngan
tehn
is
Perh
utan
iKP
H
Perti
mba
nga
n te
hnis
Men
gkoo
rdin
asik
an p
ertim
bang
an
tehn
is
Tida
k len
gkap
Pmbe
ritah
uan
Leng
kap
Perm
inta
an
Pert
Tehn
isPe
rmin
taan
Pe
rt Te
hnis
Perm
inta
an
Pert
Tehn
is
TERI
MA
Pers
etuj
uan
Prin
sipPe
rset
ujua
n Pr
insip
Pern
yata
an:
Rekla
mas
i/rev
eget
asi
Perli
ndun
gan
huta
nKe
mud
ahan
aks
es a
para
tKe
waj
iban
keua
ngan
Reha
bilit
asi D
ASPm
berd
ayan
mas
yara
kat
Men
yam
paika
n ba
selin
e pe
ngg
kwsn
hut
an d
an
mel
akuk
an re
habl
itasi
DAS
Men
yam
paika
n re
ncan
a re
klam
asi &
reve
geta
siM
emilik
i gan
ishut
dan
po
licy
advi
sor k
ehut
anan
KEW
AJIB
AN
Tata
bat
as ka
was
an
Inve
ntar
isasi
tega
kan
Supe
rvisi
dan
pe
mbi
naan
Supe
rvisi
dan
pe
mbi
naan
ole
h Ga
nisc
anhu
t
Pmbe
ritah
uan
Mel
engk
api
Sekj
en
Kem
enhu
t
Perti
mba
ngan
te
hnis
Mel
aksa
naka
n M
onito
ring
dan
eval
uasi
Mon
itorin
g
Men
ugas
kan
Bupa
ti/W
K
Tuga
s m
onito
ring
Lapo
ran
mon
itorin
g
Lapo
ran
mon
itorin
gTe
mbu
san
lap
mon
itorin
g
LAN
JUTA
N …
..
Pers
etuj
uan
dlm
hal
unt
uk
perta
mba
ngan
yg
ber
dam
pak
pent
ing
dan
caku
pan
luas
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
anRe
kom
enda
si Gu
bern
ur
Pers
etuj
uan
DPR
Perti
mba
ngan
te
hnis
Lapo
ran
mon
itorin
g
Men
erim
a llim
pahk
n ke
wen
anga
n un
t IPP
KH
fasil
itas
umum
non
ko
mer
sial
mak
s 5 h
a
Reko
men
dasi
Bup
/ WK
Reko
men
dasi
Bup
/ WK
Mel
impa
hkan
ke
wen
anga
n
Lam
pira
n 12
: PED
OMAN
PIN
JAM
PAK
AI K
AWAS
AN H
UTAN
DEN
GAN
MEM
FUNG
SIKA
N KP
H
Book KPH Revisi.indd 45 12/05/2014 14:21:32
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)46
37
Tela
ah h
ukum
us
ulan
dan
m
embu
at
Kons
ep SK
IP
PKH
Pene
rbita
n
SK IP
PKH
Dlm
hal
area
l di a
real
izin
, ada
pe
rnya
taan
sang
gup:
Men
ggan
ti bi
aya i
nves
tasi
Men
ggan
ti IIP
H
Dlm
hal
area
l waj
ib
men
yedi
akan
laha
n ko
mpe
nsas
i:M
enye
d lh
n km
pens
asi (
LP)
Men
guku
r & m
emet
akan
LPPe
rnya
taan
brtg
jwb
atas
m
asal
ah te
hnis
dan
huku
m
dlm
pela
ks ta
ta b
atas
Pena
nam
an
Men
yera
hkan
LP
Perm
ohon
an
IPPK
H
Perm
ohon
an
IPPK
H
Peni
laia
n ke
waj
iban
Tida
k len
gkap
Pmbe
ritah
uan
Leng
kap
Usul
an
pene
rbita
n IP
PKH
& pe
ta
Tem
busa
n Su
rat
Perm
ohon
an
Pmbe
ritah
uan
Mel
engk
api
SK IP
PKH
Mel
aksa
naka
n bu
tir-b
utir
kew
ajib
an
Mem
buat
lapo
ran
berk
ala
setia
p 6
bula
n
Mel
aksa
naka
n ke
giata
n pi
njam
pak
ai
Lapo
ran
berk
ala
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Tem
busa
n la
pora
n be
rkal
a
Eval
uasi
Men
ugas
kan
Gube
rnur
Lapo
ran
eval
uasi
Tem
busa
n la
p ev
alua
si
Tim
Eva
luas
i
Eval
uasi
Izin
Prin
sip &
Izin
PP
KH
Tuga
s ev
alua
si
Lapo
ran
eval
uasi
Pem
ohon
Men
teri
Kehu
tana
nBP
KHGu
bern
urDi
rjen
Plan
olog
iDi
rjen
Min
erba
Esel
on I
Kem
enhu
tDi
shut
Kab/
Kota
BPPH
PDi
shut
Prov
insi
Bupa
ti /
Wal
ikota
DPR
Perh
utan
iKP
HSe
kjen
Kem
enhu
t
LAN
JUTA
N
Book KPH Revisi.indd 46 12/05/2014 14:21:33
Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)dalam
Kebijakan dan Pelaksanaan Perizinan Kehutanan
Climate Change
Kementerian Kehutanan
Deutsche Gesellschaft Für Internationale Zusammenarbeit (Giz) Gmbh
Forest and Climate Change Programme (FORCLIME)Manggala Wanabakti, Bl. VII, Fl. 6Jl. Jend. Gatot SubrotoJakarta 10270 IndonesiaTel: +62 (0)21 5720214www.forclime.org