pengaruh variabel makroekonomi terhadap · pdf fileraja manusia yang mengajari manusia dengan...

156
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM : STUDI KASUS IHSG Periode Januari 2006 Desember 2010 Oleh Slamet Widodo NIM: 107084003679 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Upload: ngodat

Post on 13-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP

INDEKS HARGA SAHAM : STUDI KASUS IHSG

Periode Januari 2006 – Desember 2010

Oleh

Slamet Widodo

NIM: 107084003679

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP

INDEKS HARGA SAHAM : STUDI KASUS IHSG

Periode Januari 2006 – Desember 2010

Oleh

Slamet Widodo

NIM: 107084003679

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP

INDEKS HARGA SAHAM : STUDI KASUS IHSG

Periode Januari 2006 – Desember 2010

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Slamet Widodo

NIM : 107084003679

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Pembimbing I

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

NIP : 19690203 200112 1 003

Pembimbing II

Utami Baroroh, S.Pi., M.Si

Page 4: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOPREHENSIF

Hari ini Jum’at, 06 Mei 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa

:

1. Nama : Slamet Widodo

2. NIM : 107084003679

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Harga

Saham : Studi Kasus IHSG Periode Januari 2006 –

Desember 2010.

Setelah mengamati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama uji komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 06 Mei 2011

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua

2. Dr. Lukman, M.Si

NIP. 19640607200302 1 001 Sekretaris

3. Fitri Amalia, M.Si

NIP. 19820710200912 2 002 Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini , 16 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa :

Nama : Slamet Widodo

NIM : 107084003679

Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Indonesia

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek

Indonesia

Setelah mengamati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 juni 2011

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua

2. Dr. Lukman, M.Si

NIP. 19640607 200302 1 001 Sekretaris

3. Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, M.M

Penguji Ahli I

4. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

NIP. 19690203 200112 1 003 Pembimbing I

5. Utami Baroroh, S.pi, M.Si

Pembimbing II

Page 6: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Slamet Widodo

No. Induk Mahasiswa : 107084003679

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak mengunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau

tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertangung jawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertangung-jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar peryataan di atas, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 16 Juni 2011

Yang Menyatakan,

( Slamet Widodo)

Page 7: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Slamet Widodo

Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 23 Maret 1989

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : JL.H.Djari RT.013/02 No.66 Rawa Buaya Jak-Bar

Agama : Islam

Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia

Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

TK Raudatul Jannah Jakarta (1994-1995)

MI Shiraturrahman I Jakarta (1995-2001)

MTS Al-Zaytun Indramayu (2001-2004)

MA Al-Zaytun Indramayu (2004-2007)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2007-2011)

Pendidikan Non Formal

Basic Training (LK-1) Himpunan Mahasiswa Islam, Ciputat (2008)

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Marsono

Ibu : Mujiati

Alamat : JL.H.Djari RT.013/02 No.66 Rawa Buaya Jak-Bar

Anak ke : 3 (tiga) dari 3(tiga) bersaudara

Page 8: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

2010 – 2011 : Dept. Pendidikan dan Pelatihan DPP Partai Reformasi

Mahasiswa (PARMA), UIN Jakarta

2010 – 2011 : Majelis Pengawas Dan Konsultasi Pengurus

Komisariat (MPK-PK) Himpunan Mahasiswa Islam,

Komisariat Fakultas Ekonomi & Bisnis, Cabang

Ciputat

2009 – 2010 : Direktur Eksekutif Forum Studi Sinar Cendekiawan

(Sin-Can) Himpunan Mahasiswa Islam, Komisariat

Fakultas Ekonomi & Bisnis, Cabang Ciputat

2009 – 2010 : Ketua Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan

Profesi (KPP) Himpunan Mahasiswa Islam,

Komisariat Fakultas Ekonomi & Bisnis, Cabang

Ciputat

2009 – 2010 : Dept. Pengembangan Profesi Himpunan Mahasiswa

Islam, Komisariat Fakultas Ekonomi & Bisnis,

Cabang Ciputat

2007 – 2009 : Dept. Kerohanian Karang Taruna Rawabuaya,

Cengkareng Jakarta Barat.

Page 9: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Abstract

The objectives of this study are to analyze the short and long run

relationship between four macro economic variables, exchange rate, money

supply, inflation, GDP and Jakarta Composite (JKSE). The data sample used in

this study are montly time series data from period January 2006 to December

2010. A method of analiysis in this study are Error Corection Model (ECM)

developed by Engle-Granger.

The research shows that there are a relationship between variable

inflation, exchange rates Rupiah to US dollar and SBI discount rate to Jakarta

Composite (JKSE) in the long term, There is a relationship only between GDP

and Jakarta Composite (JKSE) in the longer term. It’s mean that inflation,

exchange rates and SBI discount rate influence the Jakarta Composite (JKSE).

But in the short term, there are no relationship between GDP and inflation to

Jakarta Composite (JKSE), There are a relationship only on .exchange rates

Rupiah to US dollar and SBI discount rate to Jakarta Composite (JKSE) . It’s

mean that exchange rates Rupiah to US dollar and SBI discount rate influence the

Jakarta Composite (JKSE) in the short term.

Keywords: GDP, Inflation, Exchange Rate Rupiah to US dollar, SBI discount

rate, Jakarta Composite (JKSE), Error Corection Model (ECM)

Page 10: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dalam jangka pendek dan

jangka panjang antara variabel makroekonomi yaitu : GDP, Inflasi, nilai tukar

rupiah (Kurs), suku bunga (SBI) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan periode

Januari 2006 – Desember 2010. Metode analisis mengunakan Error Corection

Model (ECM) yang dikembangkan oleh Engel-Granger.

Hasil penelitian dengan mengunakan alat analisis diatas adalah : (i) Dalam

jangka panjang variabel Inflasi, nilai tukar rupiah (kurs) dan tingkat suku bunga

SBI mempunyai pengaruh terhadap IHSG, sedangkan variabel GDP tidak

mempunyai pengaruh terhadap IHSG. hal ini membawa implikasi bahwa dalam

jangka panjang variabel Inflasi, Kurs dan suku bunga SBI dapat digunakan untuk

memprediksi pergerakan Indeks IHSG dan GDP bukan merupakan indikator yang

baik untuk memprediksi pergerakan Indeks IHSG. (ii) Dalam jangka pendek

variabel GDP dan Inflasi tidak terdapat pengaruh terhadap IHSG, sedangkan

variabel Kurs dan suku bunga SBI yang mempengaruhi IHSG. Hal ini membawa

implikasi bahwa dalam jangka pendek variabel GDP dan Inflasi bukan merupakan

indikator yang baik untuk memprediksi pergerakan Indeks IHSG. Tetapi Kurs dan

suku bunga SBI dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan Indeks IHSG

dalam jangka pendek.

Kata Kunci : GDP, Inflasi, Kurs, suku bunga SBI, IHSG, Error Corection Model

(ECM).

Page 11: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Kata Pegantar

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Segala Puji Syukur penulis hanturkan kepada kehadirat Allah SWT, Sang

Raja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan

pengasih, Tuhan penyayang, Tuhan segala agama. Saya ingin memulai ucapan

terima kasih dengan mengucap syukur atas segala sesuatu yang dianugrahkan

Allah, yang tak terbatas, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Kekuatan

spiritual yang menakjubkan telah membawa saya untuk mewujudkan skripsi ini.

Tak lupa pula Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW, yang telah membawa risalah dalam suatu kebaikan dan

perdamaian melalui perbaikan akhlak kepada seluruh umat manusia.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tersusunnya skripsi ini bukan

merupakan satu hasil dari usaha segelintir orang, karena setiap keberhasilan

manusia tidak pernah lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena itu dengan

ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang telah

memberikan masukan yang berarti dalam proses penelitian dan penyusunan

skripsi ini. Untuk itu, ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan

kepada :

1. Teristimewa untuk kedua orang tua ku, Ibu Mujiati dan Bapak Marsono,

terima kasih atas segala kasih sayang, do’a dan Ridhanya dari kalian,

Mama, aku teringat oleh pesan yang pernah diucapkan untukku “jalani

hidup dengan hati yang tulus” kalimat tersebut memberikan makna dari

kehidupan yang aku jalani selama ini, aku akan selalu berbakti dan

membanggakan Mama selamanya. Bapak, terima kasih atas semua

Page 12: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

pengorbanan yang telah bapak berikan kepada saya, mulai dari hal yang

terkecil sampai yang terbesar. Bapak rela berkorban, untuk memberikan

pendidikan yang terbaik buat saya sampai saat ini.

2. Mba Nur, kakak ku tercinta dan Lek Ngadino. Terima kasih atas dukungan

baik moril maupun materilnya disaat aku kuliah. Semangat dan dorongan

yang kalian berikan, selalu menjadi motivasi untuk aku.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan (berdiskusi), perhatian, semangat dan

kemudahan dalam penyusunan skripsi ini, mulai dari awal penulisan

penelitian ini sampai pada akhir.

5. Ibu Utami Baroroh, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, perhatian, semangat dan memberikan banyak ilmu

yang bermanfaat kepada saya, demi selesainya skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Dr. Lukaman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan.

7. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM. selaku dosen penguji ahli

juga sebgai pengagas @sinlammim @319913616 dan dosen pengampu

ekonomi moneter 2.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu-

ilmu yang bermanfaat buat saya, sungguh mulia mendidik dan

membangun mencerdaskan anak bangsa. Juga staff karyawan yang telah

memberikan pelayanan terbaik kepada setiap mahasiswa, khususnya di

Jurusan IESP.

9. Keluarga Besar HMI KAFEIS, Wasis Handoko, Adi Komba, M. Fauzi,

Aditya Rhamadan, AT. Sony, Dendy S, Chairul Irfani, Bang Taka, Bang

Ojie dan Kakanda Sugih Waluyo. Semoga kita semua (kader HMI)

menjadi kualitas INSAN CITA yang baik sesuai dengan Tujuan HMI.

Yakin Usaha Sampai.

Page 13: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

10. Keluarga besar IESP 2007. konsetrasi Moneter, Pembangunan dan

Syariah. kenangan bersama kalian takan terlupakan olehku. Didalam kelas

kita pernah bertukar pikiran, saling mengeluarkan pendapat dan saling

menciptakan kebersamaan. Sukses selalu untuk semuanya

11. Terimakasih untuk Kak Wastriati yang sudah meluangkan waktunya untuk

mengajari saya dalam olah data di Eviews 6.0 (EG-ECM).

12. Teman terbaikku JB.Sugma, Reza, Rizi, Ahmad, Syamsul, Fahmi dan

Muiz L. terkadang kita selalau berbeda pendapat, tetapi kebersamaan kita

tetap selalu ada setiap saat. Sukses ya untuk Kita.

13. Teman-teman seperjuangan di kelas Ekonomi Moneter, Rahmad, Afaqa,

Nowo, Danang, Mario, Alisah, Ulie, Hery, Darso, Milad, Tika, Fenny,

Arini, Anin dan Aria. “MEMO HOLIC 07”. Teman-teman IESP B 2007

Rizka, Hikmah, Yunie, Edo, Aldi, Regina, Dini dan lainnya. Semoga

kalian semua Sukses.

14. Bude Par dan Pakde Broto selaku Ibu dan Bapak KOS, terimakasih

semangat, do’a dan motivasi kalian. Sehingga saya bisa bersemangat

untuk menyelesaikan studi di UIN.

15. Teman kosan Astriadi Setrawandana, kita selalu berdiskusi bareng tentang

pengembangan karakter Pria Idaman untuk menjadi menarik dimata

wanita. Kapan-kapan kita Sharging dan Approach barenglah.

Saya berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi serta menambah

pustaka dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Saran dan masukan

dari para pembaca, untuk skripsi ini sangatlah diharapkan. Terimakasih

Billahi Taufik Wal Hidayah

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Jakarta, 16 Juni 2011

Slamet Widodo

Page 14: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP i

ABSTRACT iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Penelitian 1

B. Rumusan Masalah 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 11

1. Tujuan Penelitian 11

2. Manfaat Penelitian 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14

A. Pasar Modal 14

1. Jenis Pasar Modal 16

2. Instrumen Pasar Modal 17

B. Indeks Harga Saham 18

C. Gross Domestic Product (GDP) 23

1. PDB Nominal 25

2. PDB Riil 25

D. Inflasi 26

1. Teori Inflasi 28

2. Jenis Inflasi 30

3. Klasifikasi Inflasi 36

4. Dampak Inflasi 37

E. Nilai Tukar Rupiah (KURS) 39

Page 15: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

1. Pengertian Nilai Tukar Rupiah 39

2. Sistem Kurs Valas 41

3. Penentuan Kurs Mata Uang 44

F. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia 47

1. Pengertian Sertifikat Bank Indonesia(SBI) 48

2. Tujuan Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 48

G. Penelitian Terdahulu 49

H. Keterkaitan Antar Variabel 57

I. Kerangka Pemikiran 59

J. Hipotesis 62

BAB III METODE PENELITIAN 63

A. Ruang lingkup Penelitian 63

B. Metode Penentuan Sampel 63

C. Metode Pengumpulan Data 64

D. Metode Analisis Data 65

1. Uji Linieritas 66

2. Uji Akar Unit 67

3. Uji Drajat Integrasi 69

4. Uji Kointegrasi 70

5. Uji Asumsi Klasik 71

6. Uji Error Corection Model (ECM) 75

7. Uji Error Corection Term (ECT) 77

E. Operasional Variabel 78

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 82

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian 82

1. Sejarah Pasar Modal Indonesia 82

2. Deskripsi Variabel Penelitian 87

a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 87

b. Gross Domstict Product (GDP) 90

Page 16: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

c. Inflasi 91

d. Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD (KURS) 93

e. Suku Bunga SBI 95

B. Analisis Data 96

1. Uji Linieritas 97

2. Uji Akar Unit 98

3. Uji Derajat Integrasi 100

4. Uji Kointegrasi 101

5. Uji Asumsi Klasik 102

6. Uji Error Corection Model (ECM) 104

C. Interpretasi Data 107

1. Konstanta 107

2. GDP terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 108

3. Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 108

4. Kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 109

5. SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 110

D. Pembahasan Analisis Statistik 111

1. Analisis Jangka Pendek 111

2. Analisis Jangka Panjang 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 115

A. Kesimpulan 115

B. Saran 116

DAFTAR PUSTAKA 118

LAMPIRAN 123

Page 17: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1. Data Perkembangan IHSG 2001-2008 5

2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu 54

3.1. Matriks Operasional Variabel Pengaruh Variabel Ekonomi Makro 81

4.1. Uji Ramsey RESET 97

4.2. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Level 98

4.3. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat First Difference 99

4.4. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Second Difference 100

4.5. Uji Kointegrasi 101

4.6. Uji Lagrange Multiple Test 103

4.7. Uji White Heteroskedasticity 104

4.8. Hasil Regresi Error Corection Model (ECM) 105

4.9. Hasil Regresi ECM 107

Page 18: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1. Perkembangan IHSG Januari 2006-Desember 2010 6

2.1. Demand-Pull Inflation 32

2.2. Cost-Push Inflation 33

2.3. Diagram Kerangka Pemikiran Penelitian Secara Keseluruhan 61

3.1. Statistik d Durbin-Watson 73

4.1. Grafik Perkembangan IHSG 88

4.2. Grafik Gross Domestic Product (GDP) 90

4.3. Grafik Laju Inflasi 92

4.4. Grafik Kurs 94

4.5. Grafik Tingkat SBI 95

4.6 Uji Normalitas Jarque-Bera 102

Page 19: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data Variabel Makro Ekonomi Indonesia periode 2006.1 s.d

2010.12

123

2 Uji Stasioner Tingkat LEVEL 125

3 Uji Stasioner Tingkat 1’st Different 128

4 Uji Stasioner Tingkat 2’nd Different 131

5 Uji Kointegrasi 134

6 Uji Ramsey RESET Test 135

7 Uji Lagrange Multiple Test 136

8 Uji White Heteroskedasticity 137

9 Hasil Regresi Error Correction Model 138

Page 20: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Globalisasi perdagangan bebas di seluruh dunia secara langsung

berpengaruh terhadap kondisi perekonomian suatu negara. Persaingan global

mendorong pemerintah lebih memperhatikan berbagai aspek, khususnya aspek

ekonomi. Era globalisasi sendiri merupakan suatu yang positif. Dalam

pengertian sebagai proses dimana ekonomi semua negara saling berinteraksi

secara timbal balik satu sama lain dan dengan demikian memberikan peluang

bagi masing-masing negara untuk mengembangkan dan meningkatkan

ekonominya.

Salah satu ciri inheren sekaligus sebagai kebutuhan utama sebuah

negara yang mengikuti persaingan global dan berpartisipasi sebagai price

taker dalam pasar modal adalah ketersediaan modal. Sehingga setiap negara

yang akan membangun pasti memerlukan modal. Modal yang digunakan dapat

berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam teori pembangunan

ekonomi neo klasik yang dipelopori oleh Robert Solow menyatakan

pendapatnya, ditegaskan secara implisit tentang peranan modal dalam proses

pembangunan. Akumulasi modal sangat diperlukan untuk meningkatkan daya

serap perekonomian terhadap angkatan kerja. Semakin tinggi modal yang

yang tersedia dalam perekonomian, semakin tinggi pula kemampuan

perekonomian tersebut menyerap tenaga kerja.

Page 21: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar

terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan

ketahanan ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri

(capital flight) bukan hanya merupakan dampak merosotnya nilai rupiah atau

tingginya inflasi dan rendahnya suku bunga di suatu negara, tetapi karena

tidak tersedianya alternatif investasi yang menguntungkan di negara tersebut,

atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa negara lain

menjanjikan keuntungan yang jauh lebih tinggi. Keadaan ini terjadi sebagai

konsekuensi dari terbukanya pasar saham terhadap investor asing (Paulus

Situmorang, 2008:7).

Negara Indonesia bisa dikatakan masuk dalam kategori negara

berkembang di kancah internasional, pastinya membutuhkan adanya modal

atau dana dalam jumlah yang besar sebanding dengan pertumbuhan yang

ditargetkan. Dalam hal ini pasar modal mempunyai peranan yang strategis

dalam perekonomian Indonesia, pasar modal merupakan salah satu pilar

ekonomi indonesia yang dapat menjadi penggerak ekonomi nasional melalui

peranannya sebagai wahana sumber pembiayaan bagi perusahaan dan

alternatif investasi bagi para pemodal.

Pasar modal diharapkan dunia usaha memperoleh sebagian atau

bahkan seluruh pembiayaan jangka panjang yang diperlukan. Pasar modal

merupakan lahan untuk mendapatkan modal investasi, sementara investor

pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan uangnya. Setiap

investor dalam mengambil keputusan investasi selalu dihadapkan pada

Page 22: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

sejumlah alternatif, apakah ia akan menginvestasikan dananya dalam bentuk

asset real seperti membeli peralatan produksi dan mengoperasikannya untuk

mendapatkan keuntungan, atau memilih melakukan investasi dalam bentuk

asset financial dengan membeli sekuritas yang berpendapatan tetap seperti

deposito (pasar uang), obligasi (pasar modal), Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

atau membeli sekuritas yang berpendapatan tidak tetap seperti saham (pasar

modal).

Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian

Indonesia, dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi

leading indicator economic pada suatu negara. Pergerakan indeks sangat

dipengaruhi oleh ekspektasi investor atas kondisi fundamental negara maupun

global. Adanya informasi baru akan berpengaruh pada ekspektasi investor

yang akhirnya akan berpengaruh pada indeks harga saham (Pananda Pasaribu,

2008). Indeks harga saham merupakan bagian paling penting dalam

pembicaraan mengenai pasar modal, karena indeks ini merupakan indikator

dari berbagai hal dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

membuat kebijakan-kebijakan dibidang ekonomi makro, ekonomi mikro,

moneter dan kebijakan lainya (Paulus Situmorang, 2008:133). Selain itu,

menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2008:110), pertumbuhan ekonomi

yang baik secara umum menunjukan tingkat perbaikan kesejahteraan

masyarakat, dan hal ini biasanya akan diikuti dengan kegiatan pasar modal

yang bergairah.

Page 23: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Indeks harga saham bisa dikatakan sebgai barometer kesehatan

ekonomi suatu negara dan sebagai pasar melakukan analisis statistik atas

kondisi pasar terakhir (current market). Sebagaimana diketahui bahwa, saham

sebagai bukti kepemilikan perusahaan yang merupakan surat berharga atau

efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa (go public).

Fluktuasi harga saham ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba. Apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif tinggi, maka

kemungkinan besar bahwa deviden yang dibayarkan relatif tinggi, hal ini akan

berpengaruh positif terhadap harga saham di bursa, dan investor akan tertarik

untuk membelinya. Akibat permintaan akan saham tersebut meningkat,

sehingga akhirnya harga nya juga meningkat. Peningkatan harga saham ini

akan menimbulkan capital gain bagi para pemegangnya (Abdul Halim,

2005:12)

Sejak didirikan pada tahun 1912, Bursa Efek Indonesia (Indonesian

Stock Exchange) atau BEI sebagai pasar modal terbesar di indonesia telah

mengalami perkembangan yang cukup pesat, bila melihat indikator ekonomi

beberapa tahun yang lalu setelah krisis moneter tahun 1998 yang melanda

indonesia, gejala pemulihan kepercayaan masyarakat mulai tampak. Dapat

dilihat pada Tabel 1.1 Data Perkembangan IHGS tahunan.

Page 24: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Tabel 1.1. Data Perkembangan IHSG 2001-2008

Sumber data : www.jsx.co.id

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa, pada September 2004,

IHSG mencapai 820,1 dan sampai Desember 2005 telah mencapai 1.162,63.

Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan mengingat IHSG pada

tahun 2001, 2002, dan 2003 baru mencapai 392,03, 424,94, dan 679,3.

Kemudian sepanjang periode bulan Januari 2006 – Januari 2008, PT Bursa

Efek Indonesia (BEI) terus menerus berupaya menciptakan pasar yang

semakin likuid, wajar, teratur dan transparan. Sepanjang periode di atas, bursa

telah menunjukkan prestasi yang sangat menggembirakan. Salah satunya

ditunjukkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang

berhasil mencatat rekor tertinggi pada tanggal 11 Januari 2008 di level

2.830.263 poin (www.jsx.co.id).

Tahun IHSG (point)

2001 392,03

2002 424,94

2003 679,3

2004 820,1

2005 1.162,63

2006 1.553,062

2007 1.805,23

2008 2.830,263

Page 25: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Indeks harga saham mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak

krisis ekonomi yang telah melanda indonesia pada tahun 1998. Hal ini di

tunjukan dari perkembangan nilai IHSG dan nilai transaksi. Nilai IHSG

mengalami peningkatan hingga 400 persen dari tahun 2000 hingga 2008.

Kondisi ini juga diikuti nilai transaksi yang terus semakin meningkat. Nilai

IHSG yang semakin tinggi merupakan bentuk kepercayaan investor atas

kondisi ekonomi indonesia semakin kondusif (Adler Manurung, 2008:1).

Perkembangan yang cukup pesat juga dialami pergerakan IHSG

setelah terjadi krisis ekonomi global, melihat beberapa tahun yang lalu IHSG

terkena dampak krisis global pada akhir tahun 2008 yang melanda Amerika.

Dapat dilihat pada Gambar 1.1 Perkembangan IHSG bulanan.

Gambar 1.1. Perkembangan IHSG Januari 2006-Desember 2010

Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)

Page 26: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Berdasarkan Gambar 1.1. dapat dilihat bahwa IHSG mengalami

peningkatan yang cukup drastis dari awal tahun 2006 sampai dengan awal

tahun 2008. Namun di pertengahan tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global

yang berasal dari Amerika Serikat telah meruntuhkan perekonomian benua

Eropa dan Asia. Khususnya neraga berkembang, seperti Indonesia terkena

dampak dari krisis finansial global tersebut sehingga telah mendorong

jatuhnya nilai indeks harga saham sebesar 50% dalam kurun waktu yang

relatif singkat (satu tahun) IHSG terus mengalami penurunan, dan puncaknya

terjadi pada awal bulan Oktober 2008, dimana IHSG terkoreksi sebesar

10,38% hingga menyentuh level 1.451,669. Hal tersebut mendorong BEI men-

suspend perdagangan efek bersifat ekuitas dan derivatif diseluruh pasar hingga

dibuka kembali pada tanggal 13 Oktober 2008. Tujuan suspensi tersebut

adalah untuk memberikan perlindungan kepada investor dan pasar secara lebih

luas. Pada tiga bulan terkhir di tahun 2008 IHSG terus menurun yang diikuti

dengan penurunan nilai kapitalisasi pasar di BEI. Hal tersebut menyebabkan

pada akhir tahun 2008, IHSG ditutup pada level 1.340,892 atau turun sebesar

51,17% dari level penutupan di tahun 2007 sebesar 2.745,826. Memasuki

tahun 2009 IHSG kembali mengalami penguatan dimana pada bulan Oktober

telah mecapai level 2.528,14. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya menurunnya harga minyak dunia, menguatnya nilai tukar rupiah,

serta sentimen regional (yahoo.finance.com).

Indonesia sebagai negara berkembang mendapat pengaruh yang cukup

besar dari krisis finansial global. Berbagai kebijakan diambil pemerintah

Page 27: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

untuk meredam pengaruh buruk dari krisis, mulia dari menaikan tingkat suku

bunga, menaikan harga bahan minyak, maupun memperketat lalu lintas mata

uang asing (Pananda Pasaribu, 2008:2).

Pergerakan indeks saham disuatu negara tidak lepas dari kondisi

perekonomian negara itu sendiri secara makro (Budi Frensidy, 2009:1).

Variabel makro yang digunakan dalam penelitian ini yang dianggap

mempengaruhi indeks harga saham adalah pertumbuhan ekonomi (GDP),

inflasi, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dan suku bungan SBI. Variabel

tersebut sangat berpengaruh terhadap peluang untuk berbisnis di suatu negara.

Negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tentu akan lebih

menarik investor dibanding dengan negara yang pertumbuhan ekonominya

lambat (Budi Raharjo, 2009:69). Jika kinerja ekonomi memburuk maka harga-

harga saham juga akan memburuk sehingga indek harga saham akan menurun,

demikian sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi akan mempengaruhi

daya beli masyarakat investor sekaligus kinerja perusahaan yang listed di

pasar modal sehingga demand dan supply saham juga terpengaruh yang pada

akhirnya akan mempengaruhi indeks harga saham (Hendrie Anto 2008:4).

Pertumbuhan investasi pasar modal di suatu negara salah satunya akan

dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi (GDP) di negara tersebut. Semakin

baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula tingkat

kemakmuran penduduknya. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi ini

umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan

masyarakatnya. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka akan

Page 28: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana, kelebihan dana tersebut

dapat dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau

diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan dalam

pasar modal (Laporan Tahunan BI, 2001).

Inflasi menunjukkan arus harga secara umum (Samuelson, 1992).

Inflasi sangat terkait dengan penurunan kemampuan daya beli, Meningkatnya

inflasi diukur dari kenaikan harga konsumen secara umum dan terus-menerus,

yang tercermin dari Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index). Inflasi

yang tinggi akan membuat investor menilai rendah (undervalue) pada saham.

Semakin tinggi inflasi maka indeks harga saham akan turun, sehingga terdapat

hubungan yang negatif antara tingkat inflasi dengan indeks harga saham.

Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing yang stabil akan sangat

mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri, khususnya pasar modal.

Terjadinya apresiasi kurs rupiah terhadap dolar misalnya, akan memberikan

dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia di luar negeri,

terutama dalam hal persaingan harga. Apabila hal ini terjadi, secara tidak

langsung akan memberikan pengaruh terhadap neraca perdagangan, karena

menurunnya nilai ekspor dibandingkan dengan nilai impor. Seterusnya, akan

berpengaruh pula kepada neraca pembayaran Indonesia. Dan memburuknya

neraca pembayaran tentu akan berpengaruh terhadap cadangan devisa.

Berkurangnya cadangan devisa akan mengurangi kepercayaan investor

terhadap perekonomian Indonesia, yang selanjutnya menimbulkan dampak

negatif terhadap perdagangan saham di pasar modal sehingga terjadi capital

Page 29: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

outflow. Selanjutnya bila terjadi penurunan kurs yang berlebihan, akan

berdampak pada perusahaan-perusahaan go public yang menggantungkan

faktor produksi terhadap barang-barang impor. Besarnya belanja impor dari

perusahaan seperti ini bisa mempertinggi biaya produksi, serta menurunnya

laba perusahaan. Selanjutnya dapat ditebak, harga saham perusahaan itu akan

anjlok (Ana Oktavia, 2007:32).

Suku bunga SBI, sebagai prime rate dijadikan tingkat keuntungan

bebas resiko, sehingga investor akan menjadikan bunga SBI sebagi tingkat

keuntungan minimum dalam investasi lainya. Kenaikan tingkat suku bunga

dapat meningkatkan beban perusahaan (emiten) yang lebih lanjut dapat

menurunkan harga saham. Kenaikan ini juga potensial mendorong investor

mengalihkan dananya ke pasar uang atau tabungan maupun deposito sehingga

investasi di lantai bursa turun dan selanjutnya dapat menurunkan harga saham.

Hal ini telah dibuktikan oleh Deddy Azhar Mauliano (2009: 2) bahwa tingkat

suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Pergerakan IHSG yang cenderung

mengikuti pertumbuhan ekonomi (GDP), tingkat inflasi, pergerakan nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar AS, dan tingkat suku bunga (SBI) menjadi

ketertarikan bagi peneliti untuk menelaah lebih lanjut mengenai variabel

ekonomi makro, apakah sebenarnya berpengaruh, baik jangka pendek maupun

jangka panjang terhadap IHSG dari perusahaan yang listing di Bursa Efek

Page 30: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Indonesia. Oleh karena itu, dalam skripsi peneliti mengambil judul

“Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Harga Saham :

Studi Kasus IHSG Periode Januari 2006 – Desember 2010”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan masalah

yang bersangkutan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek

Indonesia adalah :

1. Bagaimana pengaruh jangka pendek variabel ekonomi makro yang

meliputi pertumbuhan ekonomi (GDP), Inflasi, Kurs Rupiah terhadap

Dollar AS dan suku bunga (SBI) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

periode Januari 2006 – Desember 2010?

2. Bagaimana pengaruh jangka panjang variabel ekonomi makro yang

meliputi pertumbuhan ekonomi (GDP), Inflasi, Kurs Rupiah terhadap

Dollar AS dan suku bunga (SBI) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

periode Januari 2006 – Desember 2010?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka

tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah :

Page 31: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

1. Untuk menganalisis pengaruh jangka pendek variabel ekonomi makro

yang meliputi pertumbuhan ekonomi (GDP), Inflasi, Kurs Rupiah

terhadap Dollar AS dan suku bunga (SBI) terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan periode Januari 2006 – Desember 2010?

2. Untuk menganalisis pengaruh jangka panjang variabel ekonomi makro

yang meliputi pertumbuhan ekonomi (GDP), Inflasi, Kurs Rupiah

terhadap Dollar AS dan suku bunga (SBI) terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan periode Januari 2006 – Desember 2010?

2. Manfaat Penelitian

Dengan melaksanakan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi pihak- pihak terkait diantaranya :

1. Bagi lembaga moneter seperti Bank Indonesia dan Pasar Modal,

penelitian ini dapat dijadikan refrensi dalam menetapkan kebijakan

maupun mengambil keputusan ekonomi.

2. Sebagai informasi bagi para investor dan calon investor yang

berinvestasi di pasar modal Indonesia khususnya pada Indeks Harga

Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, agar mempertimbangkan

variabel ekonomi makro indonesia, supaya dijadikan pertimbangan

dalam menentukan apakah akan menjual, membeli, ataukah menahan

saham yang mereka miliki berkenaan dengan pertumbuhan ekonomi

(GDP), perubahan inflasi, kurs Rupiah terhadap Dollar AS dan tingkat

suku bunga SBI.

Page 32: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

3. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat membuka cakrawala baru.

Bahwa faktor-faktor ekonomi makro juga berpotensi mempengaruhi

kinerja bursa saham, jadi tidak hanya faktor-faktor internal bursa itu

sendiri saja.

4. Sebagai salah satu bahan referensi bagi peneliti selanjutnya mengenai

pengaruh ekonomi makro suatu negara terhadap indeks harga saham

tertentu di sebuah negara.

Page 33: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal

Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat

bertemunya antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang

diperjualbelikan adalah modal berupa hak pemilikan perusahaan dan surat

pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah individu atau

organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk

melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal,

sedangkan penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau

tambahan modal untuk keperluan usahanya.

“A stock market or equity market is a public market for the trading of

company stock and derivatives at an agreed price, these are securities listed

on a stock exchange as well as those only traded privately” (Jhon Wiley,

2001:41).

Pasar modal sebagai pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang

atau dana yang jatuh tempo lebih dari satu tahun dan merupakan pasar yang

konkrit (Ahamad Rodoni, 2008:40).

Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun

1976 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa

Efek seperti yang dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara

Tahun 1952 Nomor 67). Menurut UU tersebut, bursa adalah gedung atau

ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan

Page 34: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah saham,

obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek. Menurut

UU. No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, bursa efek adalah pihak yang

menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk

mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan

memperdagangakan efek diantara mereka.

Pasar modal adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan

aktivitas perdagangan surat berharga, seperti saham, obligasi, option, warrant,

right, dengan menggunakan jasa perantara, komisioner, dan underwriter

(BLKL 2 – Pasar Modal hal.2)

Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem

perbankan. Menurut Suad Husnan (1994), pasar modal adalah pasar dari

berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual

belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham)

yang diterbitkan pemerintah dan perusahaan swasta. Pasar modal sebagai

salah satu sumber pembiayaan eksternal jangka panjang bagi dunia usaha

khususnya perusahaan yang go public dan sebagai wahana investasi bagi

masyarakat (Farid Harianto dan Siswanto Sudomo, 1998).

Kepemilikan saham oleh masyarakat melalui pasar modal, dapat

menjadikan masyarakat bisa menikmati keberhasilan perusahaan melalui

pembagian deviden dan peningkatan harga saham yang diharapkan.

Kepemilikan saham oleh masyarakat juga dapat memberikan pengaruh positif

terhadap pengelolaan perusahaan melalui pengawasan langsung oleh

Page 35: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

masyarakat dan dampaknya akan memberikan hal positif terhadap

perekonomian secara makro, walaupun tidak secara langsung dalam

prosesnya.

1. Jenis Pasar Modal

Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga

macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.

a. Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh

perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual

melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga

emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya

memperoleh dana dari penjualan tersebut.

b. Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar

perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan

berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek

ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran

efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat listing dapat

menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang tidak

memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek.

c. Bursa paralel merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi

perusahaan yang menerbitkan efek yang akan menjual efeknya melalui

bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa paralel

diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek

(PPUE).

Page 36: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

2. Instrumen Pasar Modal

Saham Salah satu efek yang pasar umum yang dijual di pasar

modal (bursa efek) adalah saham. Saham adalah tanda penyertaan modal

pada suatu Perseroan Terbatas (PT). Manfaat yang diperoleh dari

pemilikan saham adalah sebagai berikut :

a. Deviden : bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemilik

saham.

b. Capital gain : keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga

beli dan harga jual saham.

c. Manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas

perusahaan.

Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu saham biasa

(common stock) dan saham istimewa (preffered stock). Perbedaan saham

ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini

meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika

perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban

perusahaan. Ciri-ciri saham istimewa adalah :

a. Hak utama atas deviden, artinya saham istimewa mempunyai hak

terlebih dahulu dalam hal menerima deviden.

b. Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak

menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham

istimewa setelah semua kewajiban perusahan dilunasi.

Page 37: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

c. Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh

penghasilan dalam jumlah yang tetap.

d. Jangka waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang

diterbitkan mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi

dengan syarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli

kembali saham istimewa tersebut dengan harga tertentu.

e. Tidak mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak

mempunyai suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Saham istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak

dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham tetap menjadi hak

pemegang saham istimewa tersebut. Jika suatu saat perusahaan tidak

membagikan deviden, maka pada periode yang lain jika perusahaan

tersebut membagikan deviden, maka perusahaan harus membayarkan

deviden terutang tersebut sebelum membagikannya kepada pemegang

saham biasa.

B. Indeks Harga Saham

Indeks Harga Saham adalah salah satu indikator utama yang ada di

pasar modal, yang menunjukan pergerakan perekonomian sehingga saham

digunakan sebagai ukuran. Secara sederhana, indeks harga saham adalah suatu

angka yang digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa dengan suatu

peristiwa lainnya. Angka indeks pada dasarnya merupakan satu angka yang

dibuat sedemikian rupa sehingga dapat di pergunakan untuk melakukan

Page 38: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

perbandingan antara kegiatan yang sama (produksi, ekspor, hasil penjualan,

jumlah uang yang beredar dan lainnya) dalam dua waktu yang berbeda.

Abdul (2006: 12), menyatakan bahwa Indeks Harga Saham merupakan

ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel

yang berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. Seperti

halnya IHSG, di tentukan dengan mengunakan seluruh yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia, dimana senantiasa digunakan tanggal 10 Agustus 1982

sebagai nilai dasar IHSG.

Jogiyanto (1998:268) berpendapat bahwa angka indeks atau sering

disebut indeks adalah angka yang adapat digunakan untuk melakukan

perbandingan antara kegiatan yang sama dalam waktu yang berbeda.

Saat ini di Bursa Efek Jakarta (BEJ) terdapat 11 (sebelas) jenis indeks,

sebagai berikut (www.jsx.co.id):

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau juga dikenal dengan

Jakarta Composite Index (JKSE), mencakup pergerakan harga seluruh

saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEJ.

2. Indeks Harga Saham Individual (IHSI), merupakan indeks untuk

masing-masing saham yang didasarkan pada harga dasarnya.

3. Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap

sektor. Semua perusahaan yang tercatat di BEJ diklasifikasikan ke dalam 9

(sembilan) sektor yang didasarkan pada klasifikasi industri yang

Page 39: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

ditetapkan oleh BEI yang disebut JASICA (Jakarta Stock Exchange

Industrial Classification).

4. Indeks LQ-45, terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa

kriteria sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai

likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar dari

saham-saham tersebut.

5. Jakarta Islamic Index (JII), terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan

syariah Islam. Dewan Pengawas Syariah PT. DIM (Danareksa Investment

Management) terlibat dalam menetapkan kriteria saham-saham yang

masuk dalam JII.

6. Indeks Papan Utama (Main Board Index/MBX), diperuntukkan bagi

perusahaan dengan track record yang baik.

7. Indeks Papan Pengembang (Development Board Index/DBX), untuk

mengakomodasi perusahaan-perusahaan yang belum bisa memenuhi

persyaratan Papan Utama, tetapi masuk pada kategori perusahaan

berprospek. Disamping itu Papan Pengembang diperuntukkan bagi

perusahaan yang mengalami restrukturisasi atau pemulihan performa.

8. Indeks Kompas100, menggunakan 100 emiten yang dipilih berdasarkan

pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria

yang telah ditentukan.

9. Indeks BISNIS-27, menggunakan 27 emiten yang dipilih berdasarkan

kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek

Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia

Page 40: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

10. Indeks PEFINDO25, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan

kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek

Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO

11. Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan

kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek

Indonesia dengan Yayasan KEHATI.

Dari berbagai jenis indeks harga saham tersebut, dalam penelitian ini

hanya menggunakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai obyek

penelitian karena IHSG merupakan proyeksi dari pergerakan seluruh saham

biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.

Indeks Harga Saham Gabungan pertama kali diperkenalkan pada

tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga semua saham yang

tercatat di Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesai, baik saham

biasa maupun saham preferen.

Pandji Anoraga dan Piji (2001:100-104) mengatakan, secara sederhana

yang disebut dengan indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk

membandingkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Demikian juga

dengan indeks harga saham, indeks disini akan membandingkan perubahan

harga saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham mengalami

penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu. Seperti

dalam penentuan indeks lainnya, dalam pengukuran indeks harga saham kita

memerlukan juga dua macam waktu, yaitu waktu dasar dan waktu yang

berlaku. Waktu dasar akan dipakai sebagai dasar perbandingan, sedangkan

Page 41: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

waktu berlaku merupakan waktu dimana kegiatan akan diperbandingkan

dengan waktu dasar.

Pergerakan nilai indeks akan menunjukkan perubahan situasi pasar

yang terjadi. Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif,

ditunjukkan dengan indeks harga saham yang mengalami kenaikan. Kondisi

inilah yang biasanya menunjukkan keadaan yang diinginkan. Keadaan stabil

ditunjukkan dengan indeks harga saham yang tetap, sedangkan yang lesu

ditunjukkan dengan indeks harga saham yang mengalami penurunan. Untuk

mengetahui besarnya Indeks Harga Saham Gabungan, digunakan rumus

sebagai berikut (Anoraga dan Pakarti, 2001: 102):

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Indeks Harga Saham adalah suatu

indeks yang merupakan nilai komulatif dari beberapa saham yang

diperdagangkan di bursa efek, yang dapat digunakan untuk melihat

perbandingan atau pergerakan suatu kegiatan. Dalam hal ini, peneliti

menganalisis pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan sehingga dapat

dikatakan bahwa peneliti menganalsis pergerakan indeks harga saham seluruh

industri yang go public di BEI secara komulatif.

Page 42: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

C. Gross Domestic Product (GDP)

Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)

merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-

unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu

tahun. Dalam perhitungan PDB ini, termasuk juga hasil produksi barang dan

jasa yang dihasilkan oleh perusahaan atau orang asing yang beroperasi di

wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk

barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah

yang didapatkan dari PDB dianggap bersifat bruto (kotor).

Produk domestik bruto adalah ukuran produksi total barang dan jasa

didalam suatu perekonomian. PDB yang tumbuh dengan cepat menunujukan

perekonomian yang berkembang dengan peluang yang berlimpah bagi

perusahaan untuk meningkatkan penjualan (Bodie Kane, Marcus, 2006:177).

Produk Domestik Produk (PDB) mengukur pendapatan setiap orang

dalam perekonomian dan pengeluaran total terhadap output barang dan jasa

perekonomian (Mankiw, 2003:16).

“Gross domestic product is the total value of all final goods and

services produced in a given year. GDP includes all goods and services

produced by either citizen- supplied or foreign- supplied resources employed

within the country” (Mc Connel & Brue, 2005:12). “Gross Domestic Product

is the value of final goods and services produced in the country within a given

period”(Dornbusch,dkk, 2004:22)

Page 43: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Menurut Todaro (2009: 46), “Gross Domestic Product measure the

total value for final use of output produced by an economy, by both resident

and non resident.”

“Gross Domestic Product (GDP) is the most comprehensive measure

of a nation’s total output of good and services it is the sum of the dollar values

of Consumption (C), gross Invesment (I), government purchases of goods and

services (G, and net Export (X) produced withing a nation during a given

year”. (Samuelson & Nordhaus, 2005:424).

Menurut Sadono Sukirno (2000:33-34) Produk Domestik Bruto adalah

nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan didalam negara tersebut

dalam satu tahun tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa PDB didefinisikan sebagai nilai seluruh

barang dan jasa dalam satuan uang. Dalam menghitung nilai tersebut (sekian

dollar, atau sekian rupiah), biasanya para ahli ekonomi menggunakan patokan

harga pasar (market price) yang berlaku dari barang dan jasa. Namun harga

senantiasa berubah karena inflasi membuat harga lebih tinggi dari tahun ke

tahun. Dengan demikian harga merupakan ukuran yang kurang akurat.

Masalah harga-harga yang selalu berubah merupakan masalah yang harus

dipecahkan oleh para ekonom manakala mereka menggunakan uang sebagai

tolak ukur.

Dengan demikian diperlukan ukuran yang lebih akurat guna

menghitung tingkat output dan pendapatan nasional. Biasanya para ahli

ekonomi tadi menggunakan tolak ukur indeks harga (price index), yakni harga

Page 44: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

rata-rata atas sejumlah barang. Dengan demikian maka PDB dapat dihitung

berdasarkan dua harga yang telah ditetapkan pasar yaitu :

1. PDB Nominal

PDB nominal adalah nilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan

oleh suatu negara dalam periode tertentu berdasarkan harga yang berlaku

pada periode tersebut. PDB nominal disebut juga GDP at current Price

(PDB harga berlaku).

2. PDB Riil

Sedangkan PDB riil adalah nilai barang-barang dan jasa yang

dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, berdasarkan harga

yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang dipakai dasar untuk

dipergunakan seterusnya dalam menilai barang-barang dan jasa yang

dihasilkan pada periode/tahun berikutnya. Dalam penelitian ini

menggunakan data PDB Rill sebagai variabel yang akan diteliti. PDB riil

disebut juga GDP at Constant Price.

Salah satu metode untuk mengukur GDP adalah melalui pendekatan

pengeluaran (expenditure approach). Metode ini diperkenalkan oleh seorang

pakar ekonomi terkemuka asal Inggris yaitu John Maynard Keynes dalam

bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money (New York:

Harcourt, Brace, and World, 1936). Menurut Keynes, GDP terbentuk dari

empat faktor yang secara positif mempengaruhinya. Keempat faktor tersebut

Page 45: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

adalah konsumsi (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor

bersih (X – M). Jika dirumuskan dalam satu formula menjadi : GDP = C + I+

G + (X - M) Perekonomian suatu negara dimana perekonomiannaya

mempunyai hubungan ekonomi dengan negara lain dan terutama dilakukan

dengan menjalankan kegiatan ekspor dan impor disebut perekonomian terbuka

(open economy). Tolak ukur yang baik untuk menilai kadar keterbukaan suatu

perekonomian adalah rasio ekspor dan impor terhadap Gross Domestic

Product (GDP). Semakin tinggi rasio ekspor dan impor suatu negara maka

perekonomiannya akan dianggap semakin terbuka. Seperti yang terjadi pada

negara-negara di Eropa Barat dan Asia Timur dimana rasio ekspor dan impor

mereka terhadap PDB lebih dari 50% (Asian Development Bank, 2007).

D. Inflasi

Nopirin (1996:25) mengemukakan pengertian inflasi adalah kenaikan

harga-harga secara umum barang-barang secara terus-menerus.

Tajul (2000:6) mengemukakan pengertian inflasi sebagai berikut :

“inflasi merupakan suatu keadaaan dimana terjadi kenaikan harga-harga

secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka

waktu yang cukup lama. Seirama dengan kenaikan harga-harga tersebut, nilai

uang turun secara tajam pula sebanding dengan kenaikan harga-harga

tersebut”.

Menurut McCownell (2002:146) “inflation is a rising general level of

price and is measured as a precentege change in a price index such as the

Costumer Price Index (CPI)”. Sedangkan menurut Dornbush dan Fischer

Page 46: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

(2004:39) “inflation is the rate of change in prices and the price level is the

cummulation of past inflation”.

Lain halnya dengan Karhi dan Winardi (1997:217) mengemukakan

bahwa inflasi merupakan sebuah fenomena yang dialami oleh sejumlah besar

negar-negara di dunia. Menurut Paul A. Samuelson dan William Nordhaus

(dalam Karhi dan Winardi), inflasi adalah suatu kenaikan dalam tingkat umum

harga-harga.

Indriyo (1981:139) memberikan pengertian inflasi bahwa pada

dasarnya diartikan sebagai penurunan yang tajam terhadap nilai uang dari

suatu negara, yang mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat harga-harga

dengan cepat.

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara

umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak

dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan

kenaikan) kepada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi (Bank

Indonesia).

Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan

terus-menerus. (Rahardja dan Manurung, 2008:165-166). Dengan demikian,

maka kriteria inflasi adalah sebagai berikut:

1. Kenaikan harga barang : terjadi perubahan harga barang yang lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya.

2. Bersifat umum; berdampak pada kenaikan harga barang lain

3. Terus-menerus; tidak terjadi sesaat.

Page 47: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga-harga barang dan jasa

secara umum dan terus menerus di suatu wilayah pada periode tertentu

(Korteweg, 1973;Auckley, 1978, Boediono, 2001).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa inflasi adalah suatu keadaan

dimana terjadi kenaikan harga-harga umum secara terus menerus pada suatu

negara yang dapat mengakibatkan penurunan nilai mata uang negara tersebut.

1. Teori Inflasi

Secara garis besar ada 3 kelompok teori mengenai inflasi yang

masing-masing menyoroti aspek-aspek tertentu.

a. Teori Kuantitas (Irving Fisher 1867-1947)

Teori kuantitas ini menyatakan bahwa proses inflasi itu terjadi karena

2 hal, yaitu jumlah uang beredar dan psikologi (harapan) masyarakat

mengenai kenaikan harga-harga (expectations). Ada 2 hal penting dari

teori Kuantitas ini, adalah bahwa, pertama, laju inflasi terjadi jika ada

penambahan volume uang beredar. Kedua, laju inflasi oleh harapan

masyarakat mengenai kenaikan harga di masa yang akan datang

(Boediono, 1985).

b. Teori Keynes

Teori ini menerangkan bahwa proses inflasi terjadi karena permintaan

masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang

yang tersedia. Hal ini yang disebut juga dengan inflationary gap.

Page 48: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Inflationary gap terjadi apabila jumlah dari permintaan-permintaan

efektif dari semua golongan tersebut, pada tingkat harga yang berlaku

melebihi jumlah maksimum dari barang-barang yang dihasilkan oleh

masyarakat. Harga-harga akan naik, karena permintaan total melebihi

jumlah barang yang tersedia. Adanya kenaikan harga-harga tersebut

berarti bahwa kegiatan rencana pembelian barang dari golongan-

golongan tersebut tidak terpenuhi, selanjutnya mereka akan berusaha

untuk memperoleh dana yang lebih besar lagi, baik golongan

pemerintah melalui pencetakan uang baru, atau para pengusaha swasta

melalui kredit dari bank, atau pekerja dengan kenaikan tingkat upah

yang lebih besar. Proses inflasi akan terus berlangsung selama jumlah

permintaan efektif dari semua golongan masyarakat melebihi jumlah

output yang bisa dihasilkan pada tingkat harga yang berlaku.

c. Teori Strukturalis.

Teori strukturalis lebih menekankan pada faktor-faktor struktural dari

perekonomian yang menyebabkan terjadinya inflasi, teori ini disebut

juga teori inflasi jangka panjang karena yang dimaksud dengan faktor-

faktor struktural di sini adalah faktor-faktor yang hanya bisa berubah

secara gradual dan dalam jangka yang panjang. Teori ini memberi

tekanan pada ketegaran dari struktur perekonomian negara-negara

sedang berkembang. Ada dua ketegaran yang menyebabkan inflasi,

yaitu ketegaran berupa ketidakelastisan dari penerimaan ekspor dan

ketegaran berupa ketidakelastisan dari penawaran bahan makanan

Page 49: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

dalam negeri. Kedua proses di atas pada umumnya berkaitan dan

memperkuat satu sama lain dalam menyebabkan inflasi. Ketegaran

yang merupakan “ketidakelastisan” dari penerimaan ekspor ini adalah

ketegaran di mana nilai dari ekspor tumbuh secara lamban dibanding

dengan pertumbuhan sektor-sektor lain. Dasar penukaran yang makin

memburuk dan supply barang-barang ekspor yang tidak elastis ini akan

menyebabkan terjadinya kelambanan tersebut. Kelambanan

pertumbuhan penerimaan ekspor ini berarti kelambanan pertumbuhan

kemampuan untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkan.

Sedangkan bagi suatu negara untuk mencapai target pertumbuhannya

mengambil kebijaksanaan pembangunan “import substitution

strategy”. Inflasi terjadi jika proses substitusi impor ini makin meluas,

sehingga menaikkan biaya produksi ke berbagai barang, sehingga

makin banyak harga-harga yang naik.

2. Jenis Inflasi

Inflasi dapat digolongkan menurut sifatnya, menurut sebabnya,

bobot inflasi tersebut dan menurut asal terjadinya (Nopirin, 1987).

a. Menurut Sifatnya

Inflasi menurut sifatnya digolongkan dalam tiga kategori (Nopirin,

1987:27-31), yaitu :

1) Inflasi Merayap

Page 50: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Kenaikan harga terjadi secara lambat, dengan persentase yang kecil

dan dalam jangka waktu yang relatif lama (di bawah 10% per

tahun).

2) Inflasi Menengah

Kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang berjalan

dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi

3) Inflasi Tinggi

Kenaikan harga yang besar bisa sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat

tidak lagi berkeinginan menyimpan uang. Nilai uang merosot

dengan tajam sehingga ingin ditukar dengan barang. Perputaran

uang makin cepat, sehingga harga naik secara akselerasi.

b. Menurut Sebabnya

Secara umum terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

inflasi, yaitu:

1) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation)

Inflasi tarikan permintaan terjadi karena Permintaan agregat

melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang atau

jasa. Keadaan ini menyebabkan terjadi kekurangan barang dan jasa

yang dibutuhkan oleh masyarakat. Akibatnya, pengusaha akan

menaikan harga dan hanya menjual kepada pembeli yang mampu

membayar lebih tinggi.

Page 51: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.

Demand-Pull Inflation

Pada mulanya, kurva permintaan adalah sebagaimana ditunjukan

oleh kurva AD0 dan keseimbangan terjadi pada saat AD=AS,

sehingga pada awalnya harga terbentuk pada persinggungan

AD0=AS, yaitu pada tingkat harga P1. Pada saat terjadi kenaikan

permintaan agregat (AD), kurva AD berpindah ke kanan

(ditunjukan pada AD1 s.d AD3) maka pertambahan permintaan

yang ditunjukan oleh kurva AD1 belum menyebabkan terjadi

perubahan harga, karena perusahaan masih mampu memenuhi

Pendapatan Nasional riil (Y0 Y1 Y2 Y3) permintaan dengan

mengerahkan seluruh sumber daya yang dimilikinya, tetapi pada

tingkat permintaan tertentu di kurva AD2 dan AD3, perusahaan

sulit untuk meningkatkan kapasitas berproduksinya karena

keterbatasan sumber daya yang dimiliki dan mendorong pengusaha

untuk menaikan harga dan memilih konsumen yang bersedia

Page 52: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

membayar dengan lebih tinggi. (harga meningkat menjadi P2 dan

kemudian menjadi P3).

2) Inflasi Desakan Biaya (Cost-Push Inflation)

Inflasi desakan biaya terjadi akibat kenaikan biaya produksi seperti

upah, bahan baku, dll sehingga mendorong perusahaan untuk

menaikan harga dalam rangka menutup biaya produksi yang

dikeluarkannya.

Gambar 2.2.

Cost-Push Inflation

Pada mulanya, kurva permintaan adalah sebagaimana ditunjukan

oleh kurva AD0 dan keseimbangan terjadi pada saat AD=AS,

sehingga pada awalnya harga terbentuk pada persinggungan

AD0=AS0, yaitu pada tingkat harga P0 dan produksi nasional Y0.

Tetapi pada saat terjadi kenaikan biaya produksi, akan

menyebabkan berpindahnya kurva Agregate Supply (AS) dari AS0

menjadi AS1 sehingga keseimbangan berubah menjadi P1dan Y1.

Jika biaya produksi mengalami kenaikan lagi, akan menyebabkan

Page 53: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

perubahan keseimbangan baru dimana tingkat harga akan

mengalami kenaikan menjadi P2 dan produksi nasional turun

menjadi Y2.

3) Imported Inflation

Bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang di impor,

terutama barang yang diimpor tersebut mempunyai peranan

penting dalam setiap produksi.

4) Struktur Ekonomi

Dengan menggunakan pendekatan ini, terjadinya inflasi dipandang

karena tidak seimbangnya struktur ekonomi. Untuk itu, melalui

pendekatan struktur ekonomi (structural approach), inflasi akan

ditanggulagi dengan melakukan pembenahan (penataan) pada

semua sektor ekonomi.

5) Moneter

Dalam ilmu ekonomi moneter, terjadinya inflasi atau menurunya

nilai mata uang disiasati dengan pendekatan moneter (money

approach). Dengan pendekatan ini, inflasi dinilai sebagai suatu

fenomena moneter, yaitu keadaan yang disebabkan terlalu

banyaknya uang yang beredar dibandingkan dengan kesediaan

masyarakat untuk memiliki atau menyimpan uang tersebut.

c. Berdasarkan Bobotnya

Page 54: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Sadono Sukirno (2007:333), Bobot inflasi dapat dibedakan menjadi

empat macam, yaitu :

1) Infalsi ringan, adalah inflasi dengan laju pertumbuhan yang

berlangsung secara perlahan dan berada pada posisi satu digit atau

dibawah 10% per tahun.

2) Inflasi sedang, adalah inflasi dengan tingkat laju pertumbuhan

berada diantara 10-30% per tahun atau melebihi dua digit dan

sangat mengancam struktur dan pertumbuhan ekonomi suatu

negara.

3) Inflasi berat, merupakan inflasi dengan laju pertumbuhan berada

diantara 30-100% per tahun. Pada kondisi demikian, sektor-sektor

produksi hampir lumpuh total kecuali yang dikuasai negara.

4) Inflasi sangat berat (hyper inflation), adalah inflasi dengan laju

pertumbuhan melampaui 100% per tahun, sebagaimana yang

terjadi pada masa Perang Dunia II (1939-1945).

d. Menurut Asalnya

Asal inflasi ditinjau dari asal terjadinya, maka inflasi dapat dibagi

menjadi dua macam menurut Boediono, (1985 : 164-165) :

1) Domestic Inflation

Inflasi yang berasal dari dalam negeri sendiri ini timbul antara lain

karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan

uang baru, atau bisa juga disebabkan oleh gagal panen.

2) Imported Inflation

Page 55: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Inflasi yang berasal dari luar negeri ini timbul karena kenaikan

harga-harga di luar negeri atau negara-negara langganan

berdagang. Penularan inflasi dari luar negeri ke dalam negeri ini

jelas lebih mudah terjadi pada negara-negara yang menganut

perekonomian terbuka, yaitu sektor perdagangan luar.

3. Klasifikasi Inflasi

Taqiuddin Ahmad (dalam Adiwarman, 2007:140), seorang ekonom

Islam yang merupakan salah satu murid dari Ibn Khaldun, menggolongkan

inflasi dalam golongan, yaitu:

a. Inflasi Alamiah

Inflation alamiah adalah inflasi yang diakibatkan oleh sebab-sebab di

mana orang tidak mempunyai kendali atasnya (dalam hal mencegah).

Inflasi alamiah dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi dua

golongan sebagai berikut:

1) Akibat uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak, dimana

ekspor meningkat (X) sementara impor (M), maka mengakibatkan

naiknya permintaan agregat (demand-pull inflation) karena tingkat

daya beli masyarakat bertambah meningkat.

2) Akibat turunnya tingkat produksi (AS ) karena terjadi paceklik,

perang, atau embargo. Menyebabkan kondisi cost push inflation.

b. Human Error Inflation

Page 56: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Human error inflation dapat dikelompokan menurut penyebabnya

sebagai berikut:

1) Korupsi dan administrasi yang buruk akan menimbulkan kenaikan

pada harga pokok produksi untuk menutupi biaya-biaya tidak perlu

tersebut. Denagn naiknya harga pokok produksi akan

mengakibatkan produsen menaikan harga.

2) Pajak yang berlebih menyebabkan dua implikasi berikut:

Kekurangan supply produksi akibat beralihnya kegiatan ekonomi

pengusaha ke sektor yang lebih produktif untuk menutup pajak

yang besar Kenaikan harga produksi untuk mengimbangi kenaikan

pajak tersebut.

3) Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang

berlebihan.

4. Dampak Inflasi

Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan, alokasi faktor

produksi serta produk nasional. Efek terhadap distribusi pendapatan

disebut dengan equity effect, sedangkan efek terhadap alokasi faktor

produksi dan pendapatan nasional masing-masing disebut dengan

efficiency dan output effects (Nopirin, 1987:32-34).

a. Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effect)

Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan

tetapi ada pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Seseorang

yang memperoleh pendapatan tetap akan dirugikan oleh adanya inflasi.

Page 57: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Demikian juga orang yang menumpuk kekayaannya dalam bentuk

uang kas akan menderita kerugian karena adanya inflasi. Sebaliknya,

pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dengan adanya inflasi

adalah mereka yang memperoleh kenaikan pendapatan dengan

prosentase yang lebih besar dari laju inflasi, atau mereka yang

mempunyai kekayaan bukan uang dimana nilainya naik dengan

prosentase lebih besar dari pada laju inflasi. Dengan demikian inflasi

dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola pembagian

pendapatan dan kekayaan masyarakat.

b. Efek Terhadap Output (Output Effects)

Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya kenaikan produksi.

Alasannya dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga barang

mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha naik.

Kenaikan keuntungan ini akan mendorong kenaikan produksi. Namun

apabila laju inflasi ini cukup tinggi (hyper inflation) dapat mempunyai

akibat sebaliknya, yakni penurunan output. Dalam keadaan inflasi

yang tinggi, nilai uang riil turun dengan drastis, masyarakat cenderung

tidak mempunyai uang kas, transaksi mengarah ke barter, yang

biasanya diikuti dengan turunnya produksi barang. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara inflasi

dan output. Inflasi bisa dibarengi dengan kenaikan output, tetapi bisa

juga dibarengi dengan penurunan output.

Page 58: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

E. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

1. Pengertian Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar Rupiah atau disebut juga kurs Rupiah adalah

perbandingan nilai atau harga mata uang Rupiah dengan mata uang lain.

Perdagangan antar negara dimana masing-masing negara mempunyai alat

tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu

mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing atau

kurs (Salvatore,1998:8).

penentuan nilai tukar atau kurs mata uang merupakan hal yang

penting bagi pelaku bursa valas, karena kurs valas sangat mempengaruhi

jumlah biaya yang harus dikeluarkan serta besarnya manfaat (keuntungan)

yang akan diperoleh dalam berbagai transaksi.

Menurut Fabozzi dan Franco (1996:724) “an exchange rate is

defined as the amount of one currency that can be exchange per unit of

another currency, or the price of one currency in items of another

currency”.

“the nominal exchange rate is the relative price of the currency of

two countries. sedangkan the real exchange rate is the relative price of the

good of two countries”(Mankiw, 2003:127).

Sedangkan menurut Adiningsih, dkk (1998:155), nilai tukar rupiah

adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar

rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam

Page 59: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS,

nilai tukar rupiah terhadap Yen, dan lain sebagainya. Kurs inilah sebagai

salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun

pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan

investasi. Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing khususnya

Dolar AS memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal

(Sitinjak dan Kurniasari, 2003).

Lain halnya dengan Agus (2001:467) yang mengemukakan bahwa

nilai tukar (Exchange rate) menunjukan banyaknya unit mata uang yang

dapat dibeli atau di tukar dengan satu satuan mata uang lain.

Nopirin (1996:163) menjelaskan dalam pertukaran antara dua mata

uang yang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai/harga antara

kedua mata uang tersebut, yang sering disebut kurs (Exchange rate). Lebih

lanjut Nopirin menjelaskan bahwa dalam kurs mata uang, ada beberapa

perbedaan tingkat kurs yang timbul, yaitu :

a. Perbedaan antara kurs beli dan jual oleh para pedagang valuta asing /

Bank. kurs beli adalah kurs yang dipakai apabila para pedangang

valuta asing atau Bank membeli valuta asing, dan kurs jual apabila

mereka menjual. selisih antara kurs tersebut merupakan keuntungan

bagi para pedagang.

b. Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu

pembayaran kurs TT (telegraphic transfer) lebih tinggi dari pada kurs

MT (mail transfer) sebab perintah atau order pembayaran dengan

Page 60: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

menggunakan telegram bagi Bank merupakan penyerahan valuta asing

denga segera atau lebih cepat dibandingkan dengan penyerahan

melalui surta.

c. Perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak

pembayaran. Sering terjadi bahwa penerimaan hak pembayaran yang

berasal dari bank asing yang sudah terkenal (bonafide) kursnya lebih

tinggi dari pada yang belum terkenal.

Maurice (2001:31) mengemukakan dua jenis kurs pada umumnya,

yaitu ada kurs uang kertas (bank note), yaitu misalnya, uang kertas yang

diterbitkan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) dan uang

kertas yang diterbitkan oleh Bank Sentral Inggris (Bank Of England).

Adapula kurs untuk cek yang menunjukan sejumlah nilai uang dalam

dollar, poundsterling atau dalam satuan mata uang yang lain. Selain itu

kurs atau cek tergantung pada apakah ia dikeluarkan oleh bank (wesel

bank atau bank draft) atau oleh perusahaan, pada nilai cek dan pada

tanggal jatuh tempo cek.

2. Sistem Kurs Valas

Menurut Kuncoro (2001:26-31), ada beberapa sistem kurs mata

uang yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu:

a. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate), sistem kurs ini

ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya stabilisasi

oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs mengambang dikenal dua

macam kurs mengambang, yaitu :

Page 61: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

1) Mengambang bebas (murni) dimana kurs mata uang ditentukan

sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan

pemerintah. Sistem ini sering disebut clean floating exchange rate,

di dalam sistem ini cadangan devisa tidak diperlukan karena

otoritas moneter tidak berupaya untuk menetapkan atau

memanipulasi kurs.

2) Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate)

dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs

pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya

dibutuhkan karena otoritas moneter perlu membeli atau menjual

valas untuk mempengaruhi pergerakan kurs.

b. Sistem kurs tertambat (pegged exchange rate). Dalam sistem ini, suatu

negara mengkaitkan nilai mata uangnya dengan suatu mata uang

negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan

mata uang negara partner dagang yang utama “Menambatkan“ ke

suatu mata uang berarti nilai mata uang tersebut bergerak mengikuti

mata uang yang menjadi tambatannya. Jadi sebenarnya mata uang

yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi tetapi hanya berfluktuasi

terhadap mata uang lain mengikuti mata uang yang menjadi

tambatannya.

c. Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs). Dalam sistem ini,

suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai mata uangnya

secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai tertentu

Page 62: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah suatu

negara dapat mengatur penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih

lama dibanding sistem kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat

menghindari kejutan-kejutan terhadap perekonomian akibat revaluasi

atau devaluasi yang tiba-tiba dan tajam.

d. Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies). Banyak negara

terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai mata uangnya

berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari sistem ini adalah

menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena pergerakan mata

uang disebar dalam sekeranjang mata uang. Seleksi mata uang yang

dimasukkan dalam “keranjang“ umumnya ditentukan oleh peranannya

dalam membiayai perdagangan negara tertentu. Mata uang yang

berlainan diberi bobot yang berbeda tergantung peran relatifnya

terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang mata uang bagi suatu negara

dapat terdiri dari beberapa mata uang yang berbeda dengan bobot yang

berbeda.

e. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate). Dalam sistem ini, suatu negara

mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama uangnya dan menjaga

kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau membeli valas dalam

jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau

diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit.

Page 63: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

3. Penentuan Kurs Mata Uang

Kurs mata uang berfluktuasi setiap saat. Dalam sistem mata uang

mengambang bebas (free float), apabila harga suatu mata uang menjadi

semakin mahal terhadap mata uang lain, maka mata uang itu dikatakan

berapresiasi. Sebaliknya, jika harga suatu mata uang turun terhadap mata

uang yang lain, maka mata uang itu disebut terdepresiasi. Dalam sistem

mata uang tertambat (pegged). Kenaikan ini suatu mata uang terhadap

mata uang lain disebut revaluasi, sedangkan penurunan nilai suatu mata

uang disebut devaluasi.

Mankiw (1999:192) mengemukakan kurs nominal adalah harga

relatif dari mata uang dua negara. Sebagai contoh, jika kurs dollar AS dan

Yen jepang adalah 120 yen per dollar, maka anda bisa menukar 1 dollar

untuk 120 Yen di pasar dunia untuk mata uang asing. Orang jepang yang

ingin mendapatkan dollar akan membayar 120 Yen untuk setiap dollar

yang dibelinya kurs Rill (rill exchange rate) adalah harga relatif dari

barang-barang dari kedua negara. Yaitu kurs rill menyatakan tingkat

dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk

barang-barang dari negara lain. Kurs rill kadang-kadang disebut term of

trade.

Kusuma (2001) mengemukakan bahwa fluktuasi nilai tukar valuta

asing merupakan besarnya pengaruh perubahan kurs Dollar Amerika

selama satu tahun terhadap harga saham selama satu tahun dengan

memperhitungkan indeks kurs Dollar Amerika.

Page 64: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Sri dan Handoyo (2002:69) mengemukakakn bahwa secara teoritis,

dalam kondisi tanpa intervensi pemerintah, harga suatu mata uang

ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap mata uang itu.

Apabila permintaan terhadap suatu mata uang lebih tinggi dari penawaran

mata uang itu, maka harga mata uang tersebut akan naik, dan begitu pula

sebaliknya. Kurs terbentuk pada saat jumlah dan harga mata uang yang

diminta sama dengan jumlah dan harga mata uang yang ditawarkan.

Kondisi ini disebut sebagai kondisi keseimbangan atau ekuilibrium.

Sri dan Handoyo (2002:71) juga menambahkan bahwa selain

tingkat permintaan dan penawaran, faktor yang mempengaruhi penentuan

kurs mata uang adalah laju inflasi relatif, tingkat suku bunga relatif,

tingkat pendapatan relatif, kontrol pemerintah serta pengharapan pasar.

Hal ini senada dengan yang dikemukakan Tajul yang

mengemukakan tujuh faktor yang mempengaruhi kurs valas. Di antaranya

adalah permintaan dan penawaran Foreing Currency. Neraca pembayaran

intenasional (Balance of Payment), inflasi, Suku Bunga, Pendapatan,

Pengawasan Otoriter Moneter serta Ekspektasi dan Spekulasi.

Lain halnya dengan Faisal (2001:31) yang dalam teori nya ada tiga

implikasi penting bagi kurs valas sebagai berikut :

a. Perubahan-perubahan pada harga-harga relatif tidak disebabkan oleh

kurs valas, melainkan oleh perubahan-perubahan harga relatif dan

perubahan-perubahan kurs valas rill yang terjadi selama bersamaan

Page 65: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

dan keduannya di pengaruhi oleh banyak dipengaruhi oleh banyak

variabel ekonomi secara fundamental.

b. Pemerintah tidak akan berhasil jika mencoba mempengaruhi kurs valas

rill melalui intervensi pasar valas.

c. Tidak ada hubungan sederhana antara perubahan kurs rill dan

perubahan dalam tingkat persaingan internasional, tenaga kerja dan

neraca perdagangan.

Maka dari itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan

nilai tukar, yaitu (Madura, 1993):

a. Faktor Fundamental Faktor fundamental berkaitan dengan indikator-

indikator ekonomi seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif

pendapatan antar-negara, ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral.

b. Faktor Teknis Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan

permintaan devisa pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan

permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valas akan naik

dan sebaliknya.

c. Sentimen Pasar Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor

atau berita-berita politik yang bersifat insidentil, yang dapat

mendorong harga valas naik atau turun secara tajam dalam jangka

pendek. Apabila rumor atau berita-berita sudah berlalu, maka nilai

tukar akan kembali normal.

Page 66: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

F. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk mengendalikan

atau menekan pertumbuhan tingkat inflasi. Suku bunga yang tinggi akan

mendorong orang untuk menahan dananya di bank dari pada

menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri yang resiko nya jauh

lebih besar jika dibandingkan dengan menanamkan uang di bank terutama

dalam bentuk deposito.

Ketut (2000:146), menjelaskan pengertian SBI adalah merupakan

instrumen Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan jumlah uang dalam

peredaran dengan mengadakan operasi pasar terbuka (open market operation).

Dengan kebjakan ini, jumlah uang dalam dalam peredaran menjadi berkurang.

Ketut menambahkan bahwa SBI pertama kali diterbitkan pada tahun

1970, kemudian diperbarui lagi pada tahun 1984. Tujuan bank dan lembaga

lainnya membeli SBI adalah untuk menyalurkan kelebihan dana dan apabila

diperlukan SBI mudal dijual kepada bank atau lembaga keuangan lainnya

kepada Bank Indonesia (BI).

Tajul (2000:162) mengemukakan bahwa suku bungan dasar (bank

rate) untuk tingkat suku bunga yang ditentukan oleh bank sentral atas kredit

yang diberikannya kepada perbankan dan tingkat suku bunga yang ditetapkan

bank sentral untuk mendiskonto surat-surat berharga yang ditarik atau diambil

alih oleh bank sentral.

Page 67: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

1. Pengertian Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sebagaimana tercantum dalam UU No.13 Tahun 1968 tentang

Bank Sentral, salah satu tugas Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas

moneter adalah membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga dan

memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam melaksanakan tugasnya, BI

menggunakan beberapa piranti moneter yang terdiri dari Giro Wajib

Minimum (Reserve Requirement), Fasilitas Diskonto, Himbauan Moral

dan Operasi Pasar Terbuka. Dalam Operasi Pasar Terbuka BI dapat

melakukan transaksi jual beli surat berharga termasuk Sertifikat Bank

Indonesia (SBI).

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.8/13/DPM tentang

Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Melalui Lelang, Sertifikat Bank

Indonesia yang selanjutnya disebut SBI adalah surat berharga dalam mata

uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang berjangka waktu pendek.

2. Tujuan Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Dalam publikasinya melalui situs di BI, mengemukakan bahwa

dalam operasi pasar terbuka BI dapat melakukan transaksi jual beli surat

berharga termasuk Sertifikat Bank Indonesai (SBI). SBI adalah surat

berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai

pangakuan hutang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto.

Sebagai otoritas moneter, BI berkewajiban memelihara kestabilan nilai

Page 68: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Rupiah. Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang kartal +

uang giral di BI) yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai

Rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh BI untuk mengurangi kelebihan

uang primer tersebut.

Penjelasan tersebut sealur dengan apa yang disampaikan oleh

Simorangkir (2005:27) di mana politik pasar terbuka (open market policy)

adalah suatu instrumen yang digunakan oleh bank sentral untuk

mengendalikan peredaran uang. Dalam hal ini bank sentral langsung

melakukan operasi pasar terbuka dalam pasar uang dan pasar modal

dengan jalan transformasi.

Simorangkir (2005:28), pada hakikatnya politik pasar terbuka

dilaksanakan berhubungan adanya kelemahan-kelemahan dalam politik

diskonto. Penurunan tingkat suku bunga oleh bank sentral dapat diperkuat

dengan cara pembelian surat-surat berharga (SBI). Sebaliknya, pada waktu

suku bunga meningkat SBI dijual. Jelaslah bahwa politik pasar terbuka

mempengaruhi peredaran uang dan dapt pula merupakan pelengkap politik

diskonto.

G. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan karena penelitian ini

mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup

hampir sama tetapi karena obyek dan periode waktu yang digunakan berbeda

maka terdapat banyak hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai

Page 69: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

referensi untuk saling melengkapi. Berikut uraian beberapa penelitian

terdahulu:

1. MB Hendrie Anto dan Rizky Amelia (2007)

Meneliti tentang Pengaruh variabel makroekonomi terhadap harga saham :

studi kasus JII dan IHSG periode Januari 2002 s/d Desember 2006. Metode

analisis menggunakan Error Correction Model (ECM) yang dikembangkan

oleh Engle-Granger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-

sama variabel makro ekonomi berpengaruh terhadap JII dan IHSG, baik

dalam jangka panjang maupun pendek. Tetapi, secara individual pengaruh

variabel-variabel ini berbeda-beda.

2. Anokye M. Adam dan George Tweneboah (2008)

Meneliti tentang Faktor-faktor ekonomi makro dan pergerakan pasar

modal: Bukti dari Ghana. Beberapa variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Investasi asing, suku bunga, inflasi , kurs dan

Databank stock index (DSI). Penelitian ini mengunakan analisis VECM.

Hasil analisis menunjukan ada kointegrasi antara variabel makroekonomi

dengan Bursa harga saham di Ghana dan dalam jangka panjang terdapat

pengaruh secara signifikan antara variabel makroekonomi terhadap

pergerakan harga saham di Ghana.

Page 70: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

3. Nadeem Hussain Sohail dan Zakir (2009)

Meneliti tentang Jangka panjang dan jangka pendek hubungan antara

variabel makroekonomi dan harga saham di pakistan: studi kasus Bursa

Efek. Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Inflasi, PDB, Kurs M2 dan Lahore Stock Exchange 25 (LSE25) index.

Metode yang digunakan adalah VECM. Dan Hasil penelitian menunjukan

bahwa ada dampak negatif dari inflasi pada return saham, sedangkan PDB,

Kurs dan M2 berpengaruh positif signifikan terhadap return saham di

jangka panjang.

4. Habib lotfi, Reza moshari dan Mortaza lotfi (2009)

Penelitiannya adalah Pengaruh variabel ekonomi makro terhadap indeks

harga total bursa saham di Teheran, Iran. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik co-integrasi konvergensi. Selain itu Metode

Johansson & Joselius digunakan untuk menggunakan teknik

konvergensi. Stabilitas variabel menurut multivariabel Linear Model

dipelajari dan diperkirakan dengan metode OLS, kemudian menggunakan

metode yang disebutkan dan metode ECM, peneliti mencoba untuk

mengetahui apakah ada hubungan jangka pendek dan jangka panjang

antara variabel model. Dalam penelitian ini pengaruh variabel tingkat

inflasi, nilai tukar, non-minyak ekspor, dan pada harga total saham.

Berdasarkan hasil investigasi menunjukkan bahwa variabel makroekonomi

di Iran, mempengaruhi harga total saham, dan terdapat hubungan yang

Page 71: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

bermakna antara variabel dan saham, indeks harga total. Selain itu, ada

korelasi positif antara indeks harga total saham dan beberapa variabel yang

besar, dan korelasi negatif dengan beberapa orang lain.

5. Waliullah (2010)

Tulisannya meneliti hubungan antara indeks harga saham dan liberalisasi

keuangan dan menetapkan tujuh variabel makroekonomi di Pakistan untuk

periode 1971-2005, dengan menggunakan deret waktu triwulanan data.

Penelitian ini menggunakan teknik yang lebih komprehensif dan baru-baru

ini, Bounds pendekatan uji untuk menentukan jangka pendek dan

hubungan jangka panjang antara KSE Indeks dan liberalisasi keuangan.

Temuan studi menunjukkan bahwa GDP adalah penentu positif terbesar

pasar saham Pakistan di kedua jangka pendek dan jangka panjang,

sedangkan inflasi adalah penentu negatif terbesar dalam jangka panjang.

Hasil empiris juga menunjukkan bahwa ukuran pasar keuangan telah

berdampak positif terhadap Indeks KSE baik dalam jangka panjang dan

jangka pendek. Liberalisasi keuangan dan reformasi dimulai pada awal

1990-an, sebagai bagian dari reformasi ekonomi memiliki bersih sangat

kuat berpengaruh terhadap pasar saham. Ini berarti bahwa pasar saham

terlalu banyak sensitif dan mudah berubah untuk keuangan liberalisasi di

negara berkembang.

6. T.O. Asaolu and M.S. Ogunmuyiwa (2011)

Penelitian nya mengkaji dampak dari variabel-variabel makroekonomi

pada harga rata-rata saham (ASP) dan lebih lanjut untuk menentukan

Page 72: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

apakah perubahan variabel makroekonomi menjelaskan pergerakan harga

saham di Nigeria. Berbagai analisis ekonometrik seperti Augmented

Dickey Fuller (ADF) test, uji Kausalitas Granger, Co-integrasi dan Error

Correction Method (ECM) pada periode data time series 1986-2007. Hasil

menunjukkan bahwa ada hubungan yang lemah antara harga rata-rata

saham dan variabel makroekonomi di Nigeria. selanjutnya bahwa ASP

bukan merupakan indikator utama dari kinerja ekonomi makro di Nigeria.

Meskipun ada sebuah hubungan jangka panjang ditemukan antara ASP

dan variabel makroekonomi untuk periode yang ditentukan.

Dari beberapa penelitian terdahulu dapat disajikan secara sistematis

dalam tabel berikut:

Page 73: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1.

Ringkasah Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Penelitian Variabel Model

penelitian

Hasil penelitian

1 MB Hendrie

Anto dan

Rizky Amelia

(2007)

Pengaruh

variabel

makroekonomi

terhadap harga

saham : studi

kasus JII dan

IHSG periode

Januari 2002 s/d

Desember 2006

Fakultas

Ekonomi,

Universitas

Islam Indonesia

PDB, inflasi,

suku bunga SBI,

KURS, JII dan

IHSG

Error

Correction

Model

(ECM)

penelitian menunjukkan

bahwa secara bersama-sama

variabel makro ekonomi

berpengaruh terhadap JII dan

IHSG, baik dalam jangka

panjang maupun pendek.

Tetapi, secara individual

pengaruh variabel-variabel ini

berbeda-beda.

2 Sezgin

Acikalin, Rafet

Aktas dan

Seyfettin Unal

(2008)

Hubungan antara

pasar saham dan

variabel

makroekonomi:

analisis empiris

dari Bursa Efek

Istanbul.

Invesment

Management

and Financial

Innovations,

Volume 5, Issue

1, 2008

PDB, Kurs, Suku

Bunga, Deposito

dan Istanbul

Stock Exchange

(ISE)

VECM Hasil penelitian menunjukan

hubungan yang stabil jangka

panjang antara indeks ISE

dengan variabel

makroekonomi. Ada pengaruh

jangka pendek antara

pengaruh PDB, Kurs dan

Deposito berpengaruh pada

indeks ISE. Namun suku

bunga tidak berpengaruh

signifikan terhadap indeks ISE

dalam jangka pendek.

3 Nadeem

Hussain Sohail

dan Zakir

(2009)

Jangka panjang

dan jangka

pendek hubungan

antara variabel

makroekonomi

dan harga saham

di pakistan: studi

kasus Bursa Efek.

Pakistan

Economic and

Social Review

Volume 47, No.2

(Winter 2009),

pp. 183-198

Inflasi, PDB,

Kurs M2 dan

Lahore Stock

Exchange 25

(LSE25) index

VECM Hasil penelitian menunjukan

bahwa ada dampaknegatif dari

inflasi pada return saham,

sedangkan PDB, Kurs dan M2

berpengaruh positif signifikan

terhadap return saham di

jangka panjang.

Page 74: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

4 Habib lotfi,

Reza moshari

dan Mortaza

lotfi (2009)

Pengaruh

variabel ekonomi

makro terhadap

indeks harga total

bursa saham di

Teheran, Iran.

The

International

Conference on

Islamic

Economics and

Economies of

the OIC

Countries 2009

28-29 April 2009

inflasi, nilai

tukar, non-

minyak ekspor,

dan pada harga

total saham

metode

OLS dan

ECM

hasil investigasi menunjukkan

bahwa variabel makroekonomi

di Iran, mempengaruhi harga

total saham, dan terdapat

hubungan yang bermakna

antara variabel dan saham,

indeks harga total. Selain itu,

ada korelasi positif antara

indeks harga total saham dan

beberapa variabel yang besar,

dan korelasi negatif dengan

beberapa variabel lain.

5 Waliullah

(2010)

hubungan antara

indeks harga

saham dan

liberalisasi

keuangan dan

pengaruh tujuh

variabel

makroekonomi di

Pakistan untuk

periode 1971-

2005

International

Journal of

Business and

Social Science

Vol. 1 No. 3;

December 2010

PhD student at

Graduate School

of Economics

and

Management,

Tohoku

University,

Sendai, Japan.

E-mail:

[email protected]

om

KSE share prices

Index, GDP,

Investasi, Inflasi,

tingkat suku

bunga,

Exchange rate

dan Money

Supply

Error

Correction

Model

(ECM)

Temuan studi menunjukkan

bahwa GDP adalah penentu

positif terbesar pasar saham

Pakistan di kedua jangka

pendek dan jangka panjang,

sedangkan inflasi adalah

penentu negatif terbesar dalam

jangka panjang. Hasil empiris

juga menunjukkan bahwa

ukuran pasar keuangan telah

berdampak positif terhadap

Indeks KSE baik dalam jangka

panjang dan jangka pendek.

Liberalisasi keuangan dan

reformasi dimulai pada awal

1990-an, sebagai bagian dari

reformasi ekonomi memiliki

bersih sangat kuat

berpengaruh terhadap pasar

saham. Ini berarti bahwa pasar

saham terlalu banyak sensitif

dan mudah berubah untuk

keuangan liberalisasi di negara

berkembang.

Page 75: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Sumber: Data sekunder yang telah diolah dan dikembangkan untuk penelitian ini

6 T.O. Asaolu

and

M.S.Ogunmuy

iwa (2011)

dampak dari

variabel-variabel

makroekonomi

pada harga rata-

rata saham (ASP)

dan lebih lanjut

untuk

menentukan

apakah

perubahan

variabel

makroekonomi

menjelaskan

pergerakan harga

saham di Nigeria

Asian Journal of

Business

Management

3(1): 72-78, 2011

ISSN: 2041-8752

© Maxwell

Scientific

Organization,

2011

Average share

price of quoted

stocks, GDP

growth rate,

External Debt

measured by

external

debt/GDP

percent, Fiscal

Deficit measured

by fiscal

deficit/GDP

percent, Interest

rate,

Exchange rate,

Foreign capital

inflow/GDP

percent, Growth

rate of

Investment,

Industrial

output and

Inflation rate.

Error

Correction

Model

(ECM)

Hasil menunjukkan bahwa ada

hubungan yang lemah antara

harga rata-rata saham dan

variabel makroekonomi di

Nigeria. selanjutnya bahwa

ASP bukan merupakan

indikator utama dari kinerja

ekonomi makro di Nigeria.

Meskipun ada sebuah

hubungan jangka panjang

ditemukan antara ASP dan

variabel makroekonomi untuk

periode yang ditentukan.

Page 76: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

H. Keterkaitan Antar Variabel

1. Keterkaitan Tingkat GDP Terhadap IHSG

Pertumbuhan investasi pasar modal di suatu negara salah satunya akan

dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi (GDP) di negara tersebut.

Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula

tingkat kemakmuran penduduknya. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi

ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan

masyarakatnya. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka

akan semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana, kelebihan dana

tersebut dapat dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau

diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan

dalam pasar modal (Laporan Tahunan BI, 2001).

2. Keterkaitan Tingkat Inflasi Terhadap IHSG

Inflasi menunjukkan arus harga secara umum (Samuelson, 1992). Inflasi

sangat terkait dengan penurunan kemampuan daya beli, baik individu

maupun perusahaan. Penelitian tentang hubungan antara inflasi dengan

return saham seperti yang dilakukan oleh Widjojo (dalam Almilia, 2003)

yang menyatakan bahwa makin tinggi inflasi akan semakin menurunkan

tingkat profitabilitas perusahaan. Turunnya profit perusahaan adalah

informasi yang buruk bagi para trader di bursa saham dan dapat

Page 77: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

mengakibatkan turunnya harga saham perusahaan tersebut dan dampaknya

akan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

3. Keterkaitan Nilai tukar Rupiah (dengan Dollar US) Terhadap IHSG

Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing yang stabil akan sangat

mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri, khususnya pasar modal.

Terjadinya apresiasi kurs rupiah terhadap dolar misalnya, akan

memberikan dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia

di luar negeri, terutama dalam hal persaingan harga. Apabila hal ini terjadi,

secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap neraca

perdagangan, karena menurunnya nilai ekspor dibandingkan dengan nilai

impor. Seterusnya, akan berpengaruh pula kepada neraca pembayaran

Indonesia. Dan memburuknya neraca pembayaran tentu akan berpengaruh

terhadap cadangan devisa.

Berkurangnya cadangan devisa akan mengurangi kepercayaan investor

terhadap perekonomian Indonesia, yang selanjutnya menimbulkan dampak

negatif terhadap perdagangan saham di pasar modal sehingga terjadi

capital outflow. Selanjutnya bila terjadi penurunan kurs yang berlebihan,

akan berdampak pada perusahaan-perusahaan go public yang

menggantungkan faktor produksi terhadap barang-barang impor. Besarnya

belanja impor dari perusahaan seperti ini bisa mempertinggi biaya

produksi, serta menurunnya laba perusahaan. Selanjutnya dapat ditebak,

Page 78: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

harga saham perusahaan itu akan anjlok dan otomatis ini akan berpengaruh

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (Ana Oktavia, 2007:32).

4. Keterkaitan suku bunga SBI Terhadap IHSG

Kenaikan tingkat suku bunga dapat meningkatkan beban perusahaan

(emiten) yang lebih lanjut dapat menurunkan harga saham. Kenaikan ini

juga potensial mendorong investor mengalihkan dananya ke pasar uang

atau tabungan maupun deposito sehingga investasi di lantai bursa turun

dan selanjutnya dapat menurunkan harga saham. Hal ini telah dibuktikan

oleh Deddy Azhar Mauliano (2009) bahwa tingkat bunga berpengaruh

signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek

Indonesia.

I. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran digunakan untuk menunjukkan arah penyusunan

penelitian dan mempermudah dalam menganalisa masalah yang dihadapi,

maka diperlukan suatu kerangka pemikiran yang akan memberikan gambaran

tahap-tahap penelitian untuk mencapai suatu kesimpulan. Secara garis besar,

konsep dasar dari penelitian ini adalah menguji pengaruh jangka panjang dan

jangka pendek pertumbuhan ekonomi (GDP), Inflasi, Nilai tukar Rupiah,

tingkat suku bunga (SBI) terhadap Indeks Harga Saham di Indonesia (IHSG)

Periode Januari 2006-Desember 2010.

Page 79: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Dalam penelitian ini, dilakukan terhadap 4 (empat) variabel makro

ekonomi yang diduga berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham di Indoensia

(IHSG). Adapun variabel makroekonomi yang diprediksikan berpengaruh

terhadap Indeks harga saham IHSG adalah pertumbuhan ekonomi (GDP), inflasi,

kurs Rupiah terhadap Dollar AS dan tingkat suku bunga (SBI).

Berdasarkan acuan tersebut maka penelitian ini mengunakan model

koreksi kesalahan atau Erorr Corection Model (ECM), karena model ini mampu

meliputi banyak variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi jangka pendek

dan jangka panjang serta dapat memecahakan masalah variabel time series yang

rentan dengan ke tidak stasioneran yang sebelumnya dilakukan pengujian awal

adalah melihat data linier atau tidak nya sebuah data, kemudian uji stasionaritas

mengikut Phillips Perron (PP), lalu pengujian kointegrasi EG kemudian uji

asumsi klasik dan terakhir Uji EG-ECM. Untuk pengolahan data-data ini

digunakan perangkat lunak Eviews 6.

Atas dasar analisis tersebut maka pengaruh jangka pendek dan jangka

panjang dari masing-masing variabel ekonomi makro terhadap IHSG dapat

digambarkan dalam model paradigma seperti ditunjukkan dalam alur dari

penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Page 80: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3. Diagram Kerangka Pemikiran Penelitian Secara Keseluruhan

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Harga Saham : Studi

Kasus IHSG Periode Januari 2006 s.d Desember 2010

IHSG

Uji Akar Unit data

dengan PP test

STASIONER

Dilihat apakah variabel yang diuji

stasioner pada ordo yang sama

Uji Drajat Integrasi

Uji Kointegritas

Uji Asumsi Klasik

Uji ECM

Keluar dari

pengujian

Analisis Hasil / Interpretasi

Pengujian

Berhenti, Ambil

keputusan

Latar Belakang Penelitian : Keberadaan pasar modal memiliki peranan penting

dalam membangun perekonomian suatu negara. karena pasar modal menjalankan

fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. kondisi perekonomian yang baik, merupakan

sentimen positif yang berdampak pada kenaikan harga di pasar saham suatu negara.

Variabel Ekonomi Makro :

GDP, INFLASI, KURS dan Tingkat Suku Bunga (SBI)

Uji Linieritas

Page 81: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

J. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap

pertanyaan yang diajukan. Jadi, hipotesis dapat diartikan sebagai suatu

pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan

yang sifatnya masih sementara (Hasan, 2003: 140). Berdasarkan dari

keterkaitan antar variabel di atas dapat dikemukakan hipotesis yang

merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yaitu

sebagai berikut :

1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan pada jangka pendek variabel

ekonomi makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi (GDP), Inflasi, Kurs

Rupiah terhadap Dollar AS dan suku bunga (SBI) terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan periode Januari 2006 – Desember 2010.

2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan pada jangka panjang variabel

ekonomi makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi (GDP), Inflasi, Kurs

Rupiah terhadap Dollar AS dan suku bunga (SBI) terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan periode Januari 2006 – Desember 2010.

Page 82: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu mengetahui pengaruh jangka

panjang dan jangka pendek variabel makro ekonomi terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari lima variabel, yang meliputi satu variabel tidak bebas (dependent

variabel) dan empat variabel bebas (independent variabel). Adapun variabel-

variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Variabel tidak bebas yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

2. Variabe bebas yaitu Gross Domestic Product (GDP), Inflasi, nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar US dan suku bunga (SBI)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

data time series tiap bulanan, dari Januari 2006 sampai dengan Desember

2010, mengenai GDP, inflasi, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar US, suku

bunga SBI dan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia.

Metode yang digunakan yaitu metode penelitian historis yang bersifat Kausal-

Distributif, artinya penelitian yang dilakukan untuk menganalisis suatu

keadaan yang telah lalu dan menunjukan arah hubungan antar variabel.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah kumpulan individu atau obyek penelitian yang

memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan. Berdasarkan kualitas

dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau

Page 83: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

obyek pegamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik

(Cooper, Emory, 1999). Populasi penelitian ini adalah berupa data dari

pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI, GDP, inflasi, nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar US dan tingkat suku bunga SBI.

Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks

Harga Saham Gabungan di BEI, GDP, laju pertumbuhan inflasi, nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar US dan tingkat suku bunga SBI selama periode

Januari 2006 – Desember 2010, yang masing-masing sebanyak 60 sampel

yang diambil dari data per bulan.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu

pengambilan dokumen-dokumen berupa laporan ekonomi bulanan, statistik

bulanan BEI, laporan perkembangan Bank Indonesia, dan Laporan-laporan

Lain yang berhubungan dengan penelitian. Sumber data berasal dari pusat

referensi dari Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik

(BPS) dan data- data pendukung dari buku ataupun beberapa publikasi yang

berhubungan dengan penelitian ini yang dinilai dapat memeberikan informasi

yang obyektif melalui jaringan website.

Pada penelitian ini data yang dipergunakan adalah data sekunder

dengan jenis data time series yang diambil dan dicatat dari berbagai instansi

dan lembaga yang berkompeten dalam meneliti dan mempublikasikan data-

data sebagai bahan penelitian. Seluruh data yang diperlukan dalam penelitian

ini selama periode Januari 2006 – Desember 2010. yang dikumpulkan dengan

Page 84: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

cara diunduh dari situs resminya di internet untuk kemudian diseleksi dan

digunakan sesuai dengan keperluan analisis.

D. Metode Analisis Data

Dalam suatu analisis statistik, hal paling mendasar untuk suatu analisis

adalah deskripsi dari suatu data (Ahmad Rodoni,2004:6). Selain

mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan, penelitian ini

mengunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dirancang

untuk menentukan tingkat hubungan variabel yang berbeda dengan suatu

populasi, peneliti dapat mengetahui seberapa besar kontribusi variabel bebas

terhadap variabel terikat serta besarnya arah hubungan yang terjadi.

Dalam penelitian ini untuk menganalisis GDP, Inflasi, Kurs dan suku

bunga SBI terhadap IHSG digunakan metode analisis yang digunakan untuk

mengestimasi model penelitian ini adalah metode Engel Granger Error

Corection Model (EG-ECM) yang diperkenalkan yang pertama kali

diperkenalkan oleh Sargan dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh

Henry dan akhirnya dipopulerkan oleh Engle-Granger (RF Engle and CW

Granger, 1987). Model koreksi kesalahan mampu meliputi banyak variabel

dalam menganalisis fenomena ekonomi, baik jangka pendek maupun jangka

panjang serta mengkaji konsistensi tidaknya model empirik dengan teori

ekonometrika. Selain itu, model ini mampu mencari pemecahan terhadap

persoalan variabel runtun waktu yang tidak stasioner dan regresi lancung

dalam ekonometrika.

Page 85: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Pengujian ekonometrika baru dilakukan bila terdapat indikasi adanya

hubungan jangka panjang dengan menggunakan uji kointegrasi. Variabel-

variabel dikatakan terkointegrasi bila stasioner pada ordo yang sama. Untuk

menguji kesetasioneran data maka penelitian ini mengunakan Phillips-Peron

(PP) test. Dalam Phillip-Peron test, perlu menentukan jumlah truncation lag

untuk koreksi Newey-West, yaitu dengan menggunakan rumus N1/3

= 601/3

=

3.91 yang kemudian dibulatkan pada satuan nilai terdekat diatasnya yaitu 4

(Yahya Hamja, 2008).

1. Uji Linieritas

Uji ini digunakan untuk mencari model persamaan yang paling

baik diantara beberapa pilihan model, apakah menggunakan regresi linier

biasa, semi log dan doubel log (Gujarati, 2002: 280-282).

Uji linierritas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang

akan diolah telah mendekati linier atau belum. Dalam penelitian ini data

yang digunakan adalah data semi log (ln) dari variabel-variabel tersebut,

yang berguna untuk memecahkan persamaan yang tidak diketahuinya

merupakan pangkat dari variabel lain.

Uji spesifikasi linearitas model, Uji ini biasanya didesain untuk

menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau tidak dimasukkan

dalam suatu model estimasi. Akan tetapi menurut Kennedy (1996) dalam

Insukindro (2003) uji ini digunakan untuk menguji apakah bentuk fungsi

suatu model estimasi linier atau tidak linier, dengan cara melihat nilai

probabilitasnya. Pada penelitian ini digunakan uji JB.Ramsey spesifikasi

Page 86: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

umum atau general test of spesification error. Langkah-langkah pengujian

sebagai berikut.

Hipotesis

Ho = model tidak linier

Ha = model linier

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria.

Bila probabilitas Obs* R2 > 0,05 maka signifikan, Ho ditolak

(model linier).

Bila probabilitas Obs* R2 < 0,05 maka tidak signifikan, Ha

ditolak (model tidak linier).

2. Uji Akar Unit

Dalam ekonometrika dikenal dengan beberapa pengujian unit root

dan data ekonomi makro pada umumnya time series yang rentan dengan

ketidak stasioneran, untuk itu sebelumnya dilakukan uji stasioner. Tujuan

uji stasioner ini adalah agar meannya stabil dan random error nya = 0,

sehingga model regresi yang diperoleh adalah regresi semu.

Pengujian stasioner data dilakukan dengan uji akar unit Phillips-

Peron (PP). pengunaan uji akar Phillips-Perron uji ini lebih baik

dibandingkan dengan uji ADF dalam menganalisis data yang mempunyai

volatilitas yang tinggi (Agus Widarjono, 2005).

Uji Phillips-Peron (PP) memasukan adanya autokorelasi di dalam

variabel ganguan dengan memasukan variabel independen berupa

kelambanan diferensi. Phillips-Peron (PP) membuat uji akar unit dengan

Page 87: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

mengukan metode statistik nonparametrik dalam menjelaskan adanya

autokorelasi antara variabel gangguan tanpa memasukan variabel penjelas

kelambanan deferensi.

Statistik distibutif t tidak mengikuti statistik distributif normal

tetapi mengikuti distributif statistik PP, sedangkan nilai kritisnya

digunakan nilai kritis atau penentuan bentuk linear atau non linear dari

model mengikuti prosedur yang dikembangkan oleh McKinnon, White

dan Davidson (1983) atau MWD test.

Sementara pengujian stasionaritas mengikuti Phillips-Peron (PP)

dengan cara membandingkan antara nilai kritisnya yaitu distribusi statistik

MacKinnon. Jika nilai absolut statistik PP lebih besar dari nilai kritisnya,

maka data yang diamati menunjukan stasioner dan jika sebaliknya nilai

absolut statistik PP lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak

stasioner. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis

Ho = data tersebut tidak stasioner pada derajat nol.

Ha = data tersebut stasioner pada derajat nol.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria :

Jika PP test statistik > PP tabel (daerah kritis α = 5%) maka Ho

ditolak, data stasioner pada derajat nol.

Jika PP test statistik < PP tabel (daerah kritis α = 5%) maka Ha

ditolak, data tidak stasioner pada derajat nol.

Page 88: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Kita juga harus menentukan apakah ujinya tanpa konstanta dan

trend, hanya dengan konstanta ataukah dengan konstanta atau tren. Dalam

menentukan panjangnya lag Uji PP mengunakan truncation lag q dari

Newey-West.

3. Uji Derajat Integrasi

Dalam uji akar unit PP bila menghasilkan kesimpulan bahwa data

tidak stasioner, maka diperlukan proses diferensi data. Uji stasioner data

melalui proses diferensi ini disebut uji drajat integrasi.

Seperti uji akar unit PP, keputusan sampai pada derajat keberapa

suatu data akan stasioner dapat dilihat dengan membandingka antara nilai

statistik PP yang diperoleh dari koefisien y dengan nilai kritis ditribusi

statistik McKinnon. Jika nilai absolut dari statistik PP lebih besar dari nilai

kritisnya pada diferensi tingkat pertama, maka data dikatakan stasioner

pada derajat satu. Akan tetapi jika dilanjutkan pada diferensi yang lebih

tinggi sehingga diperoleh data stasioner. Langkah-langkah pengujian

sebagai berikut :

Hipotesis

Ho = data tersebut tidak stsioner pada derajat 1,2,…..dan seterusnya.

Ha = data tersebut stasioner pada derajat 1,2,……dan seterusnya.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria :

Jika PP test statistik > PP tabel (daerah kritis α = 5%) maka Ho

ditolak, data stasioner pada derajat 1,2,….. dan seterusnya.

Page 89: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Jika PP test statistik < PP tabel (daerah kritis α = 5%) maka Ha

ditolak, data tidak stasioner pada derajat 1,2,….. dan seterusnya.

4. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi merupakan kelanjutan dari uji akar unit. Tujuannya

adalah untuk mengkaji stasioneritas residual regresi kointegrasi.

Stasioneritas penting jika ingin mengembangkan suatu model dinamis,

terutama ECM yang mencakup variabel-variabel kunci pada regresi

kointegrasi terikat, Pada penelitian ini digunakan uji kointegrasi Engel

Granger.

Pada umumnya data time series tidak stasioner pada level atau

mengandung unit root, bila data tersebut sudah stasioner pada ordo yang

sama, misalnya 1(1) maka dapat dilakukan uji kointegrasi untuk melihat

apakah terdapat adanya hubungan keseimbangan antara variabel-variabel

tersebut dalam jangka panjang. Langkah-langkah pengujian sebagi berikut:

Hipotesis

Ho = tidak terdapat hubungan jangka panjang antaravariabel independen

dengan variabel dependen.

Ha = terdapat hubungan jangka panjang antaravariabel independen dengan

variabel dependen.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria :

Jika PP test statistik > PP tabel (daerah kritis α = 5%) maka Ho

ditolak, terdapat hubungan jangka panjang antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Page 90: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Jika PP test statistik < PP tabel (daerah kritis α = 5%) maka Ha

ditolak, tidak terdapat hubungan jangka panjang antara variabel

independen dengan variabel dependen.

5. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian ekonometrika untuk menilai

ada tidaknya bias penelitian. Model regresi ini digunakan agar dapat

dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) yakni tidak terdapat

multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Apabila model

yang digunakan terjadi multikolinearitas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas maka regresi penaksir tidak efisien, peramalan

berdasarkan regresi tersebut akan bias dan uji baku yang umum untuk

koefisien regresi menjadi tidak valid.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali

(2005: 110). Sedangkan dasar pengambilan keputusan dalam deteksi

normalitas:

Pengujian dilakukan dengan menggunakan Uji Jargue-Bera test.

langkah-langkah pengujian sebagai berikut.

Hipotesis

Ho = residual berdistribusi tidak normal

Ha = residual berdistribusi normal

Page 91: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria :

Bila probabilitas Obs* R2 > 0,05 maka signifikan, Ho ditolak

(distribusi data normal).

Bila probabilitas Obs* R2 < 0,05 maka tidak signifikan, Ha

ditolak (distribusi data tidak normal).

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) Ghozali (2005:

95-96).

Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini

digunakan statistik d dari Durbin-Watson (DW test) dimana angka-

angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dL (angka yang

diperoleh dari tabel DW batas bawah), dU (angka yang diperoleh dari

tabel DW batas atas), 4- dL dan 4-dU. Statistik d Durbin-Watson dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Statistik d Durbin-Watson

Page 92: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut. Hipotesis

Ho = tidak terdapat autokorelasi

Ha = terdapat autokorelasi

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria.

Bila nilai DW mendekati 0 atau 4 Ho ditolak, model terjadi

autokorelasi (+/-).

Bila nilai DW mendekati 2 Ho diterima, maka model tidak

terjadi autokorelasi.

Selain dengan mengunakan uji Durbin Watson, untuk melihat ada

tidaknya autokorelasi dapat juga dipergunakan uji Langrage Multiplier

(LM test), dengan membandingkan nilai probabilitas R-Square dengan

α = 0,05 (Gujarati : 2006). Langkah-langkah pengujian sebagai

berikut.

Hipotesis

Ho = tidak terjadi autokorelasi

Ha = terjadi auto korelasi

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria :

Bila probabilitas Obs* R2 < 0,05 maka Ho ditolak, terjadi

autokorelasi.

Bila probabilitas Obs* R2 > 0,05 maka Ho diterima, tidak

terjadi autokorelasi.

c. Uji Heteroskedasitisitas

Page 93: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain Ghozali (2005: 105). Jika varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak

memiliki varian yang sama. Pengujian terhadap gejala

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test,

yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas,

variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Pedoman dalam

penggunaan model white test adalah jika nilai Chi-Square hitung lebih

besar dari nilai X2 kritis dengan derajat kepercayaan tertentu (α) maka

ada heteroskedasitisitas dan sebaliknya jika Chi-Square hitung lebih

kecil dari nilai X2 menunjukan tidak adanya heterokedasitisitas.

Dengan langkah langkah pengujian sebagai berikut.

Hipotesis

Ho = tidak terjadi heteroskedastisitas

Ha = terjadi heteroskedastisitas

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria :

Bila probabilitas Obs* R2 < 0,05 maka Ho ditolak, terjadi

heteroskedstisitas.

Bila probabilitas Obs* R2 > 0,05 maka Ho diterima, tidak

terjadi heteroskedstisitas.

Page 94: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

6. Uji Error Corection Model (ECM)

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Engel

Granger Error Correction Model (EG-ECM). Model koreksi kesalahan

mampu meliputi banyak variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi

jangka pendek dan jangka panjang serta mengkaji konsistensi model

empiris dengan teori ekonomi.

Setelah model ECM terbebas/lulus dari uji stasioner, uji drajat

integrasi, uji kointegritas dan uji asumsi klasik, maka model ECM layak

dipakai dan kemudian dilakukan analisis ECM. Analisis ini digunakan

untuk melihat besarnya pengaruh jangka pendek dan jangka panjang

variabel independen (GDP, Laju Inflasi, Nilai Tukar Rupiah/US$ dan

Tingkat Suku Bunga SBI) terhadap variabel dependen IHSG di Bursa Efek

Indonesia.

Untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel

makroekonomi terhadap IHSG, digunakan regresi Error Correction Model

(ECM). Model ini memiliki keunggulan dalam mengatasi masalah

stasionaritas dan regresi lancung dalam time series data, serta mengukur

hubungan jangka pendek dan jangka panjang (Thomas, 1997).

Berikut merupakan model ECM yang digunakan pada penelitian ini :

Model dasar : IHSG = f (PDB, INF,KURS, SBI)

Model ekonometrika : IHSGt = βo + β1 GDPt + β2 INFt + β3 KURSt + β4

SBIt + e

Page 95: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Jika diuraikan dalam bentuk semi log akan berubah menjadi sebagai

berikut:

LNIHSGt = βo + β1 LNGDPt + β2 INFt + β3 LNKURSt + β4 SBIt + ECTt

+ e

Sehingga rumus yang terbentuk dalam penelitian ini adalah :

DLNIHSG C DLNGDP DINF DLNKURS DSBI LNGDP(-1) INF(-1)

LNKURS(-1) SBI(-1) ECT

Dimana :

D = difference, Xt – Xt-1

LN = natural log

PDB = Produk domestik produk

INF = Inflasi

SBI = suku bungan SBI

KURS = nilai tukar Rupiah terhadap Dollar US

βo = konstanta (constant)

β1….β4 = koefisien regresi variabel bebas

e = error term

ECT = error corection term

t = periode waktu

Setelah model ECM terbentuk, maka pengujian dilanjutkan ke tahap

berikutnya yaitu uji ECT (Error Corection Model).

7. Uji Error Corection Term (ECT)

ECT adalah bagian dari pengujian analisa dinamis yaitu ECM.

Nilai ECT diperoleh dari penjumlahan variabel independent bulan

sebelumnya dikurangi variabel dependen bulan sebelumnya. Hal ini

Page 96: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

dimaksudkan untuk melihat bagaimana pengaruh dari model tersebut baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Model ECT yang terbentuk pada penelitian ini adalah :

ECT = LNGDPt(-1) + INFt(-1) + LNKURSt(-1) + SBI(-1) – LNIHSGt(-1)

Kemudian regres model ECM secara berurutan sesuai dengan

model yang telah ditemukan. Hasil probabilita ECT akan menetukan

apakah model dapat dianalisa baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Jika variabel ECT positif dan signifikan 5%, maka spesifikasi model sudah

valid dan dapat dijelaskan variabel dependen.

E. Operasional Variabel

Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yang terdiri dari

variabel terkait (dependent) yaitu Indeks Harga Saham Gabungan dan variabel

bebas (indepedent) yaitu pertumbuhan ekonomi (GDP), laju pertumbuhan

inflasi, kurs tengah Rupiah dan suku bunga Bank Indonesia (SBI).

Operasional variabel dapat dirinci sebagai berikut.

1. Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah angka yang

menunjukan pergerakan harga saham yang tergabung dalam IHSG yang

ada di BEI. Pandji dan Piji (2003:101) mengemukakan untuk dapat

melakukan perhitungan Indeks Harga Saham memerlukan waktu dasar dan

waktu yang berlaku. Harga dasar ditetapkan sebesar 100%. Secara

Page 97: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

sederhana menghitung indeks harga saham sebagai berikut (Pandji dan

Piji:101) :

IHS : Indeks Harga Saham

Ht : Nilai Pasar (waktu yang berlaku)

Ho : Nilai Dasar (waktu dasar)

2. Produk Domestik Bruto

Pendapatan nasional diwakili oleh Produk Domestik Bruto (PDB)

atas dasar harga konstan, seluruh output yang dihasilkan baik oleh warga

negara indoneasi maupun warga negara asing yang ada di indonesia. PDB

dirinci menurut lapangan usaha atas dasar harga tetap.

GDP Rill : nilai produk berdasarkan tahun dasar

GDP Nominal : nilai produk berdasarkan harga yang berlaku

GDP Deflator : nilai produk berdasakan indeks harga

3. Laju inflasi

Inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-

harga barang yang berlangsung secara terus menerus. Perhitungan inflasi

didasarkan pada metode pengukuran indeks Harga Konsumen (IHK)

mengingat metode perhitungan ini adalah metode yang digunakan di

H

IHS = ────── x 100 %

Ho

GDP Nominal

GDP Rill = ──────────── x 100 %

GDP Deflator

Page 98: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

IHKt - IHKt-1

LI = x 100%

IHKt-1

indonesia yang dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS). IHK dapat digunakan

untuk menghitung inflasi bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan

menurut Tajul Khalwaty (2000 :38) perhitungan inflasi IHK menggunakan

rumus berikut:

LI : Laju Inflasi

IHKt : Indeks Harga Komsumen (tahun tertentu)

IHKt-1 : Indeks Harga Konsumen (tahun sebelumnya)

4. Kurs Tengah Rupiah

Kurs rupiah merupakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing

atau valuta asing. Tetapi sebagaimana yang di kemukakan Agus Sartono

(2001 : 468) bahwa sudah menjadi kesepakatan umum bahwa nilai tukar

mata uang asing dinyatakan dalam Dollar basis (US$), kecuali nilai tukar

British Pound, per US$. Tetapi operasional variabel kurs IDR diambil

dengan ketetapan kurs tengah rupiah dengan alasan bahwa baik kurs jual

maupun kurs beli mempunyai peran yang sama terhadap perekonomian

makro. Sehingga penulis mendasarkan pengambilan kurs tengah rupiah

berdasarkan beberapa institusi kelembangaan keuangan seperti Bank

Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia,

Badan Perencanaa Pembanguna Nasional dan institusi-institusi keuangan

Page 99: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

lainnya. Adapun penetapan kurs tengah rupiah adalah (Publikasi Bank

Indonesia):

5. Suku bunga Bank Indonesia (SBI)

SBI adalah surat berharga atas ujuk yan dikeluarkan oleh BI sebagai

pengakuan hutang berjangka pendek dengan sistem diskonto yang

bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Penentuan variabel SBI secara kuantitaif di ambil berdasarkan penetapan

yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia setiap bulanya sebagai bank

sentral di indonesia.

Lebih lanjut Operasional variabel dapat terlihat secara lebih gamblang

pada Tabel berikut di bawah ini :

Tabel 3.1.

Matriks Operasional Variabel Ekonomi Makro Indonesia dan IHSG

Dimensi Definisi Indikator Ukuran Skala Sumber

data

PDB seluruh output yang

dihasilkan baik oleh

warga negara

indoneasi maupun

warga negara asing

yang ada di indonesia

Rata-rata

bulanan PDB

Rupiah Rasio BI &

BPS

Inflasi Kejadian dimana

kenaikan harga secara

terus menerus pada

suatu negara

Rata-rata

bulanan Laju

inflasi

Persen Rasio BI

Nilai

Tukar

Perbandingan nilai

mata uang suatu

negara dengan mata

Rata-rata nilai

tukar rupiah

bulanan

Rupiah Rasio BI

Kurs Jual + Kurs Beli

Kurs Tengah Rupiah = ──────―───────────

2

Page 100: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

uang negara lain terhadap US$

Suku

Bunga SBI

Surat berharga yang

dikeluarkan oleh

pemerintah BI sebagai

pengakuan utang

berjangka pendek

Rata-rata

bulanan

tingkat suku

bungan SBI

Persen Rasio BI

IHSG Suatu indeks yang

merupakan nilai

komulatif dari seluruh

saham industri yang

diperdagangkan di

BEI

Kinerja rata-

rata saham

bulanan yang

berada di BEI

Point Rasio BEI

Page 101: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Pasar Modal Indonesia

Pasar modal di Indonesia bukan merupakan hal baru. Secara historis

pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau

bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun

1912 di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912 yang diselenggarakan oleh

Vereneging Voor de Effectenhandel. Pasar modal ketika itu didirikan oleh

pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Dengan berkembangnya bursa efek di Batavia, pada tanggal 11 Januari 1925

dibukalah Bursa Efek Surabaya, yang kemudian disusul dengan pembukaan

bursa efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia,

dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat

berjalan sebagimana mestinya.

Pada zaman Republik Indonesia Serikat (RIS), bursa efek diaktifkan

kembali. Diawali dengan diterbitkannya Obligasi Pemerintah Republik

Indonesia tahun 1950, kemudian disusul dengan diterbitkannya Undang-

Undang Darurat tentang bursa Nomor 13 tanggal 01 September 1951.

Page 102: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Undang-Undang Darurat itu kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang

Nomor 15 tahun 1952. Pada saat itu penyelenggaraan bursa diserahkan pada

Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) dan Bank Indonesia

(BI) ditunjuk sebagai penasihat. Kegiatan bursa kembali terhenti ketika

pemerintah Belanda meluncurkan program nasionalisasi perusahaan

perusahaan milik pemerintah Belanda pada tahun 1956. Program nasionalisasi

ini disebabkan adanya sengketa antara pemerintah Indonesia dengan Belanda

mengenai Irian Barat, dan sekarang bernama Papua, yang mengakibatkan

larinya modal usaha ke luar negeri.

Setelah terhenti sejak tahun 1956, pada tanggal 10 Agustus 1977.

Presiden Suharto secara resmi membuka pasar modal di Indonesia yang

ditandai dengan Go Public-nya PT. Semen Cibinong. Pada tahun itu juga

pemerintah memperkenalkan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)

sebagai usaha untuk menghidupkan pasar modal. Kegiatan perdagangan dan

kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat seiring dengan perkembangan

pasar finansial dan sektor swasta yang mencapai puncak perkembangannya

pada tahun 1990.

Dengan pertumbuhan yang pesat dan dinamis, bursa efek perlu

ditangani secara lebih serius. Untuk menjaga objektifitas dan mencegah

kemungkinan adanya conflict of interest fungsi pembinaan dan operasional

bursa harus dipisahkan dan dikembangkan dengan pendekatan yang lebih

profesional. Akhirnya pemerintah memutuskan sudah tiba waktunya untuk

melakukan swastanisasi bursa. Sehingga akhir tahun 1991 didirikan PT Bursa

Page 103: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Efek Jakarta dan diresmikan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 13 Juli

1992. PT. Bursa Efek Jakarta yang selanjutnya disebut dengan nama BEJ dan

menjadi salah satu bursa saham yang dinamis di Asia. Swastanisasi bursa

saham menjadi BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi

Badan Pengawas Pasar Modal.

Tahun 1995 adalah tahun dimana BEJ memasuki babak baru. Pada 22

Mei 1995 BEJ meluncurkan Jakarta Automatic Trading System (JATS),

sebuah sistem perdagangan manual otomasi yang menggantikan sistem

perdagangan manual. Dalam sistem perdagangan manual di lantai bursa

terlihat dua (2) deret antrian, yang satu untuk antrian beli dan yang satu untuk

antrian jual, yang cukup panjang untuk masing-masing sekuritas dan kegiatan

transaksi dicatat di papan tulis. Oleh karena itu, setelah otomasi ini yang

sekarang terlihat di lantai bursa adalah jaringan komputer-komputer yang

digunakan pialang atau broker dalam bertransaksi. Sistem baru ini dapat

memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih

menjamin kegiatan pasar yang adil dan transparan dibandingkan dengan

sistem perdagangan manual.

Pada tanggal 10 November 1995. Pemerintah mengeluarkan Undang –

Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai

diberlakukan mulai Januari 1996.

Pada Juli 2000 BEJ menerapkan perdagangan tanpa warkat atau

Secriples Trading dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan

menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, serta untuk

Page 104: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

mempercepat proses penyelesaian transaksi. Tahun 2002 BEJ juga mulai

menerapkan perdagangan jarak jauh atau Remote Trading sebagai upaya

meningkatkan akses pasar, efisien pasar, kecepatan dan frekuensi

perdagangan.

Saham yang dicatatkan di BEJ adalah saham yang berasal dari

berbagai jenis perusahaan yang go public, antara lain dapat berupa saham

yang berasal dari perusahaan manufaktur, perusahaan perdagangan,

perusahaan jasa dan lain-lain. Perusahaan jasa dapat berupa jasa keuangan

maupun jasa non keuangan. Perusahaan jasa keuangan adalah perusahaan

yang bergerak dalam bidang jasa keuangan. Perusahaan ini terdiri dari dua

kategori yaitu perbankan dan perusahaan jasa keuangan non bank.

Perusahaan-perusahaan go public yang tercatat pada PT. BEI

diklasifikasikan menurut sektor industri yang telah ditetapkan oleh PT. BEI

yang disebut dengan JASICA (Jakarta Stock Exchange Industry

Classification).

Terdapat 9 (sembilan) sektor industri berdasarkan klasifikasi PT. BEI,

yaitu:

a. Sektor Pertanian (Agriculture),

b. Sektor Pertambangan (Mining),

c. Sektor Industri Dasar dan Kimia (Basic Industry and Chemicals),

d. Sektor Aneka Industri (Miscellaneous Industry),

e. Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods Indusry),

f. Sektor Properti dan Real Estate (Property and Real Estate),

Page 105: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

g. Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Tranportasi (Infrastructure, Utillities and

Transportation),

h. Sektor Keuangan (Finance),

i. Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi (Trade, Service, and Investment).

Klasifikasi sektor industri perusahaan publik ini sangat bermanfaat

dalam menganalisis perkembangan saham-saham perusahaan publik dari

sektor terkait. Cara pandang saham dari perspektif klasifikasi sektor industri

merupakan suatu cara yang populer dan dipakai luas baik oleh pemodal

institusional maupun individu.

Seiring dengan perkembangan pasar dan tuntutan untuk lebih

meningkatkan efisiensi serta daya saing di kawasan regional, maka efektif

tanggal 3 Desember 2007 secara resmi PT Bursa Efek Jakarta digabung

dengan PT Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek

Indonesia.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat 5 (lima) variabel yang akan dianalisis,

dimana kelima variabel yang dimaksud dikelompokkan menjadi dua bagian

yaitu variabel dependen adalah IHSG, sedangkan variabel independen yang

digunakan adalah PDB, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah/US$ (Kurs) dan Tingkat

Suku Bunga SBI.

f. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan

pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham

Page 106: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

yang tercatat di bursa. Hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10

Agustus 1982 dengan nilai 100. Sedangkan jumlah emiten yang

tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13 emiten. Sekarang ini

(Desember 2009) jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

sudah mencapai 398 emiten.

Indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham,

Indeks harga saham membandingkan perubahan harga saham dari

waktu ke waktu. Pergerakan nilai indeks tersebut akan menunjukkan

perubahan situasi pasar yang terjadi. Pasar yang sedang bergairah atau

terjadi transaksi yang aktif ditunjukkan dengan indeks harga saham

yang mengalami kenaikan, sedangkan yang lesu ditunjukkan dengan

indeks harga saham yang mengalami penurunan. Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) atau juga dikenal dengan Jakarta Composite Index

(JKSE), mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham

preferen yang tercatat di BEI.

Perkembangan IHSG di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun

2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Page 107: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.

Grafik Perkembangan IHSG

Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)

Seiring dengan perkembangan dan dinamika pasar, pergerakan IHSG

mengalami periode naik dan turun. Berdasarkan Gambar 4.1 dapat

dilihat bahwa pergerakan IHSG mengalami peningkatan yang cukup

drastis dari awal tahun 2006 sampai dengan awal tahun 2008. Namun

di pertengahan tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global yang berasal

dari Amerika Serikat telah meruntuhkan perekonomian benua Eropa

dan Asia. Dampak dari krisis finansial global telah mendorong

jatuhnya nilai indeks harga saham sebesar 50% dalam kurun waktu

yang relatif singkat (satu tahun) IHSG terus mengalami penurunan,

dan puncaknya terjadi pada awal bulan Oktober 2008, dimana IHSG

terkoreksi sebesar 10,38% hingga menyentuh level 1.451,669. Pada

tiga bulan terkhir di tahun 2008 IHSG terus menurun yang diikuti

Page 108: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

dengan penurunan nilai kapitalisasi pasar di BEI. Hal tersebut

menyebabkan pada akhir tahun 2008, IHSG ditutup pada level

1.340,892 atau turun sebesar 51,17% dari level penutupan di tahun

2007 sebesar 2.745,826. Memasuki tahun 2009 pergerakan IHSG

kembali mengalami peningkatan yang drastis, dimana pada bulan

Oktober telah mecapai level 2.528,14 sampai pada tahun 2010 pada

bulan Desember mencapai level 3703,51 dengan kenaikan 46,13%.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya menurunnya

harga minyak dunia, menguatnya nilai tukar rupiah, serta sentimen

regional. Artinya kondisi perekonomian yang baik merupakan

sentimen positif yang akan berdampak pada kenaikan harga di pasar

saham dan ini mengindikasikan bahwa pasar saham di Indonesia

sangat aktif dan dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi investor

dalam negeri maupun investor asing.

Menurut Abdul Hamid (2009) pergerakan harga saham merupakan

suatu yang dinamis, perubahanya dipengaruhi banyak faktor internal

maupun eksternal. Kemampuan dalam memilih waktu yang tepat, baik

dalam membeli maupun menjual saham tentunya sangat berpengaruh

terhadap keuntungan yang akan diperoleh. Prinsip dasar dari transaksi

perdagangan yang menguntungkan ialah membeli pada harga yang

rendah dan menjual pada harga yang tinggi (buy low and sell high) .

karena banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, maka tentunya

Page 109: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

sulit untuk menilai apakah harga saham saat ini rendah atau tinggi,

terutama untuk memprediksi harga pada waktu yang akan datang.

g. Gross Domstict Product (GDP)

Gross Domstict Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)

merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh

unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik)

selama satu tahun. Dalam perhitungan PDB ini, termasuk juga hasil

produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan atau orang

asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.

Gambar 4.2. Grafik Gross Domestic Product (GDP)

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

Berdasarkan Gambar 4.2. dapat dilihat bahwa PDB terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, walaupun ada penurunan sedikit

namun tidak terlalu signifikan. Diketahui bahwa PDB terendah terjadi

pada awal bulan pada tahun 2006 pada bulan januari sebesar 442.484,5

Miliyar Rupiah. Sedangakan PDB tertinggi terjadi di akhir tahun 2010

Page 110: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

pada bulan september sebesar 593.704,4 Miliyar Rupiah. Artinya

perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami

perkembangan seiring dengan peningkatan aktifitas perekonomian.

Hal ini karena adanya perbaikan ekonomi dengan dipulihkanya

kegiatan dari berbagai sektor-sektor yang didorong peningkatan

konsumsi swasta dan pemerintah, karena pertumbuhan ekonomi

selama ini banyak ditopang konsumsi masyarakat. Artinya meskipun

proses perbaikan ekonomi masih berjalan lambat, karena banyak

beberapa faktor yang mempengaruhinya secara fundamental, mulai

dari gejolak finansial, sosial dan politik dalam negeri yang

menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi cenderung melambat.

h. Inflasi

Secara sederhana inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk

meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu

atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan

itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang lainnya di

suatu wilayah pada periode tertentu.

Laju inflasi merupakan suatu indikator yang sangat menentukan dalam

perekonomian makro suatu negara. Inflasi merupakan suatu masalah

bagi ekonomi makro, jika pemerintah tidak segera menangani masalah

inflasi akan menyebabkan ketidak stabilan suatu perekonomian yang

akhirnya akan memperburuk kinerja perekonomian suatu negara.

Page 111: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Berdasarkan data yang diperoleh, Laju Inflasi untuk periode tahun

2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Grafik Laju Inflasi

Sumber : Bank Indonesia (BI)

Melihat pada Gambar 4.3. dapat diketahui bahwa laju inflasi bersifat

fluktuatif. Dimana tingkat inflasi yang tertinggi terjadi pada awal tahun

2006 di bulan februari sebesar 17,92 persen. Karena sebelumnya di

akhir tahun 2005 inflasi sudah begitu tinggi dan ini berlajut pada awal

tahun 2006. Inflasi yang begitu tinggi ini di karenakan gejolak

meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) selama dua kali di

tahun 2005. Kemudian inflasi terus dikendalikan melalui otoritas

moneter untuk tidak menaikan tingkat suku bunga Bank, karena

tekanan terhadap inflasi yang berdampak pada kenaikan suku bunga

bank dituding sebagai penyebab kelesuan ekonomi dan melambatnya

gerak sektor riil. Pada bulan oktorber 2006 sampai bulan januari 2008

Page 112: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

tingkat inflasi menunjukan posisi yang stabil yang berkisar antara 6

sampai 7 persen. Kemudian pada pertengahan tahun 2008 Indonesia

terkena dampak dari krisis finansial global yang terjadi di Negara

Amerika Serikat, sehingga telah mendorong tingkat inflasi kembali

naik pada bulan september 2008 mencapai 12,14 persen. Karena

dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap Negera Indonesia, dalam

waktu singkat (kurang dari satu tahun) tingkat inflasi bisa di

kendalikan, hingga tingkat inflasi paling terendah terjadi pada akhir

tahun 2009 di bulan november mencapai 2,41 persen. Hal ini benar

bahwa tingkat inflasi mengalami fluktuasi karena dampak internal

maupun eksternal yang terjadi di Negara Indonesia. Kestabilan inflasi

sangat mendukung dalam pembangunan ekonomi dan hal ini sedikit

banyak dapat mempengaruhi tingkat investasi pasar modal di dalam

negeri.

i. Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD (KURS)

Nilai tukar Rupiah atau disebut juga kurs Rupiah adalah perbandingan

nilai atau harga mata uang Rupiah dengan mata uang lain.

Perdagangan antar negara dimana masing-masing negara mempunyai

alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan nilai

suatu mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta

asing atau kurs (Salvatore,1998:8).

Gambar 4.4. Grafik Kurs

Page 113: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Sumber : Bank Indonesia (BI)

Gambar 4.4. dapat dilihat bahwa nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS

(Kurs) dari januari 2006 sampai september 2008 relatif stabil, karena

fluktuasi yang terjadi tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.

Namun pada akhir tahun 2008 di bulan november nilai mata uang

Rupiah terdepresiasi oleh dollar AS sebesar 12.151 Rupiah. Hal ini

dikarenakan terkena dampak krisis global yang terjadi di Amerika

Serikat. Kemudian Rupiah terapresiasi mulai dari pertengahan tahun

2009 sampai di akhir tahun 2010, dimana Rupiah terapresiasi sebesar

8.925 Rupiah di bulan november 2010. Hal ini mengindikasikan

bahwa nilai Rupiah terhadap Dollar AS mengalami penguantan yang

signifikan sehingga sedikit banyak dapat mempengaruhi tingkat

investai di pasar modal.

j. Suku Bunga SBI

Page 114: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata

uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang berjangka waktu pendek. Sedangkan suku bunga adalah jumlah

bunga yang harus dibayar per unit waktu. Jadi, tingkat suku bunga SBI

jumlah bunga yang harus dibayar per unit waktu untuk SBI.

Gambar 4.5. Grafik Tingkat SBI

Sumber : Bank Indonesia (BI)

Berdasarkan Gambar 4.5. diatas dapat dilihat bahwa Tingkat Suku

Bunga SBI selama tahun 2006 mengalami penurunan yang cukup

signifikan yaitu dari 12,75 persen menjadi 8 persen sampai awal tahun

2008, sedangkan selama pertengahan tahun 2008 kembali terjadi

kenaikan yang cukup signifikan yaitu dari 8 persen menjadi 9,25

persen atau kembali lagi seperti pada awal tahun 2007, kemudian

selama pertengahan tahun 2009 Suku Bunga SBI dapat dikatakan

stabil pada kisaran 6,5 persen sampai pada akhir tahun 2010.

Perubahan tingkat suku bunga yang tidak stabil ini, selanjutnya akan

Page 115: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

mempengaruhi keinginan investor untuk mengadakan investasi,

misalnya pada surat berharga, dimana harga dapat naik atau turun

tergantung pada tingkat bunga (bila tingkat bunga naik maka surat

berharga turun dan sebaliknya), sehingga ada kemungkinan pemegang

surat berharga akan menderita capital loss atau capital gain.

B. Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan mengunakan Eviews 6.0 untuk

mempermudah atas hasil yang didapat dari variabel-variabel yang diteliti.

Dengan variabel bebas terdiri dari GDP, Inflasi, nilai tukar Rupiah terhadap

USD dan suku bunga SBI, sedangkan variabel terikatnya yaitu Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG).

Tahap awal dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan uji Akar

Unit terhadap seluruh variabel yang di uji, untuk melihat stasioner atau tidak

nya sebuah data. Namun sebelumnya harus melalui uji Linieritas terlebih

dahulu, agar mendapatkan model yang baik.

1. Linieritas

Uji spesifikasi linearitas model, Uji ini biasanya didesain untuk

menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau tidak dimasukkan

dalam suatu model estimasi. Akan tetapi menurut Kennedy (1996) dalam

Insukindro (2003) uji ini digunakan untuk menguji apakah bentuk fungsi

suatu model estimasi linear ataukah model log-linear, dengan cara melihat

nilai probabilitasnya. Pada penelitian ini digunakan uji JB.Ramsey

spesifikasi umum atau general test of spesification error.

Page 116: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Tabel 4.1.

Hasil Ramsey RESET Test

Ramsey RESET Test:

F-statistic 7.005238 Prob. F(1,54) 0.0106

Log likelihood ratio 7.318541 Prob. Chi-Square(1) 0.0068

Dari uji linieritas (uji Ramsey RESET Test) pada Tabel 4.7. nilai

Probabilitinya adalam 0.0068 ternyata lebih kecil dari derajat kesalahan

5% (0.05) . Artinya ada permasalahan linieritas, dengan kata lain bentuk

fungsi model estimasi dalam penelitian ini adalah tidak linier, yang berarti

Ho diterima. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil regresi adalah

bahwa yang baik untuk digunakan dalam model ECM adalah model Semi

Log-linear. Model Semi-Log merupakan hasil transformasi logaritma

model yang tidak linier. Transformasi hanya dilakukan beberapa variabel

saja, yaitu menyederhanakan variabel yang nilai ukuran jaraknya begitu

jauh.

Melihat dari data yang digunakan adalah data semi log (ln) dari

variabel-variabel yang diteliti, dimana ln merupakan log dengan bilangan

dasar yang berguna untuk memecahkan persamaan yang tidak

diketahuinya merupakan pangkat dari variabel lain. Dimana log sendiri

adalah fungsi matematika yang dengan bilangan dasar 10 yang

kegunaannya untuk menyederhanakan suatu bilangan.

2. Uji Akar Unit

Page 117: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Uji akar unit dipandang sebagai uji stasioneritas karena pengujian

ini pada prinsipnya bertujuan untuk mengamati apakah koefisien tertentu

dari model otoregresif yang ditaksir mempunyai nilai satu atau tidak

(Yahya Hamja, 2008)

Tabel 4.2.

Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Level

No. Variabel

Level Ho = Tidak Stasioner

Ha = Stasioner PP test CV 5%

1 LNIHSG -1.239143 -2.911730 Terima Ho

2 LNGDP -1.020586 -2.911730 Terima Ho

3 INF -2.294683 -2.911730 Terima Ho

4 LNKURS -1.960374 -2.911730 Terima Ho

5 SBI -1.975883 -2.911730 Terima Ho

Sumber : Lampiran 2

Dari data yang diuji, dapat dilihat menunjukan ketidakstaioneran pada

data di tingkat Level. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Phillip-Perron test

lebih kecil dari pada McKinnon Critical Value 5% (PPtest < CV 5%).

Kesimpulan dari hasil data yang diolah adalah Ho diterima yaitu semua data

tidak stasioner tingkat Level sehingga harus dilanjutkan pada tingkat

berikutnya di uji Drajat Integrasi, sampai data menjadi stasioner.

3. Uji Derajat Integrasi

Dalam uji akar unit PP, menghasilkan kesimpulan bahwa data tidak

stasioner, maka perlu dilakukan proses diferensi data. Uji stasioner data

melalui proses diferensi ini disebut uji derajat integrasi.

Page 118: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Tabel 4.3.

Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat First Difference

No. Variabel

First Difference Ho = Tidak Stasioner

Ha = Stasioner PP test CV 5%

1 LNIHSG -5.412094 -3.489228 Tolak Ho

2 LNGDP -3.712969 -3.489228 Tolak Ho

3 INF -6.250748 -3.489228 Tolak Ho

4 LNKURS -6.613480 -3.489228 Tolak Ho

5 SBI -2.760495 -3.489228 Terima Ho

Sumber : Lampiran 3

Dari data yang diuji dapat dilihat bahwa hanya variabel IHSG, GDP,

Inflasi dan Kurs yang stasioner pada tingkat first difference, sedangkan

variabel suku bunga SBI masih menunjukan ketidak stasioneran pada tingkat

first difference. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Phillip-Perron test lebih

kecil dari pada McKinnon Critical Value 5% (PPtest < CV 5%). Kesimpulan

dari hasil data yang diolah adalah Ho ditolak yaitu variabel IHSG, GDP,

Inflasi dan Kurs sudah stasioner pada tinggkat first difference dan Ho diterima

yaitu data suku bunga SBI karena data masih belum stasioner dan perlu di

lanjutkan pada tingkat berikutnya sampai data menjadi stasioner, dengan

melakukan uji tingkat second difference.

Page 119: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Tabel 4.4.

Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Second Difference

No. Variabel

Second Difference Ho = Tidak Stasioner

Ha = Stasioner PP test CV 5%

1 LNIHSG -11.98980 -3.490662 Tolak Ho

2 LNGDP -7.533063 -3.490662 Tolak Ho

3 INF -14.11913 -3.490662 Tolak Ho

4 LNKURS -13.60449 -3.490662 Tolak Ho

5 SBI -7.382974 -3.490662 Tolak Ho

Sumber : Lampiran 4

Dari data yang diuji dapat dilihat bahwa semua variabel sudah

stasioner pada second difference. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai

Phillip-Perron test lebih kecil dari pada McKinnon Critical Value 5% (PPtest

< CV 5%). Kesimpulan dari data yang diolah adalah Ho ditolak yaitu semua

variabel sudah sudah stasioner pada tingkat second difference dan pengujian

dapat dilanjutkan dengan uji berikutnya yaitu Uji Kointegrasi.

4. Uji Kointegrasi

Pendekatan kointegrasi merupakan isu statistik yang tidak dapat

diabaikan yang berkaitan dengan pengujian terhadap kemungkinan adanya

hubungan jangka panjang antara variabel-variabel ekonomi seperti yang

dikehendaki teori ekonomi. Pendekatan ini dapat pula dianggap sebagai uji

teori ekonomi dan merupakan bagian penting dalam perumusan dan estimasi

sebuah model dinamis (Indukindro, 2003).

Page 120: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Tabel 4.5.

Uji Kointegrasi

Null Hypothesis: RESID01 has a unit root

Exogenous: None

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -3.766333 0.0003

Test critical values: 1% level -2.604746

5% level -1.946447

10% level -1.613238

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.003756

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.003868

Dari Tabel 4.4. diatas menunjuan nilai PP test > CV 5% yaitu -

3.766333 > -1.946447 dengan probabilitas 0.0003 sehingga Ho ditolak.

Artinya adalah residual dari persamaan telah stasioner pada derajat integrasi

nol atau I(0). Sehingga setiap variabel dikatakan terkointegrasi atau terdapat

adanya indikasi hubungan dalam jangka panjang.

Adanya indikasi hubungan keseimbangan dalam jangka panjang belum

dapat digunakan sebagai bukti bahwa terdapat hubungan antara variabel-

variabelnya dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga untuk

menentukan variabel mana yang menyebabkan perubahan pada variabel

lainya, maka digunakan perhitungan Error Corection Model (ECM).

5. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Page 121: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-400 -200 0 200 400

Series: Residuals

Sample 2006M01 2010M12

Observations 60

Mean 4.28e-13

Median -41.31721

Maximum 521.9405

Minimum -463.7779

Std. Dev. 211.1679

Skewness 0.776560

Kurtosis 3.239167

Jarque-Bera 6.173464

Probability 0.045651

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

Ghozali (2005:110). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal

atau mendekati normal (Gujarati, 2006).

Gambar 4.6.

Uji Normalitas Jarque-Bera

Nilai probability nya 0.045651 ternyata lebih kecil dari derajat

kesalahan α = 0.05, artinya data bersifat tidak normal yang berarti Ho

diterima.

Akan tetapi hal ini tidak menjadi masalah karena data yang

digunakan sudah di uji dengan uji stasioneritas dan hasil olah data dari

model nantinya menghasilkan nilai yang di inginkan.

b. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) Ghozali (2005:95).

Page 122: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Tabel 4.6.

Hasil Uji Lagrange Multiple Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.619709 Prob. F(2,52) 0.5420

Obs*R-squared 1.373525 Prob. Chi-Square(2) 0.5032

Dari Tabel 4.5. pada tabel uji LM dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas Chi-Square 0.5032 atau lebih besar dari α = 0.05. Hal ini

berarti dalam model ini tidak terdapat adanya autokorelasi, yang berarti

Ho ditolak.

c. Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain Ghozali (2005: 105). Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Tabel 4.7.

Hasil White Heteroskedasticity

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.831690 Prob. F(13,46) 0.0663

Obs*R-squared 20.46523 Prob. Chi-Square(13) 0.0842

Scaled explained SS 21.01377 Prob. Chi-Square(13) 0.0727

Dari Tabel 4.6. dapat dilihat bahwa dalam model ini nilai

probabilitas sebesar 0.0842 dengan Obs*R2 20.46523 yaitu diatas derajat

Page 123: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

keslahan 5% (0,05). Hal ini berarti dalam model tidak terdapat adanya

heteroskedastisitas yang berarti Ho ditolak.

6. Uji Error Corection Model (ECM)

Setelah model ECM terbebas/lulus dari uji stasioner, uji drajat

integrasi, uji kointegritas dan uji asumsi klasik, maka model ECM layak

dipakai dan kemudian dilakukan analisis ECM. ECM merupakan salah

satu pendekatan untuk menganalsis model times series yang digunakan

untuk melihat konsistensi antara hubugan jangka pendek dengan hubungan

jangka panjang dari variabel-variabel yang di uji.

Tabel 4.8. Hasil Regresi Error Corectin Model (ECM)

Dependent Variable: D(LNIHSG)

Method: Least Squares

Date: 05/31/11 Time: 12:36

Sample (adjusted): 2006M02 2010M12

Included observations: 59 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.15605 5.969192 1.868938 0.0676

D(LNGDP) -1.163920 1.242711 -0.936597 0.3536

D(INF) 0.006585 0.007773 0.847196 0.4010

D(LNKURS) -1.684899 0.244419 -6.893491 0.0000

D(SBI) -0.153176 0.061416 -2.494060 0.0161

LNGDP(-1) -0.385912 0.315367 -1.223692 0.2269

INF(-1) -0.294554 0.116368 -2.531229 0.0146

LNKURS(-1) -1.097037 0.448889 -2.443894 0.0182

SBI(-1) -0.367761 0.148056 -2.483925 0.0165

ECT 0.303370 0.120670 2.514057 0.0153

R-squared 0.609515 Mean dependent var 0.018651

Adjusted R-squared 0.537793 S.D. dependent var 0.083544

S.E. of regression 0.056798 Akaike info criterion -2.745362

Sum squared resid 0.158075 Schwarz criterion -2.393237

Log likelihood 90.98817 Hannan-Quinn criter. -2.607906

F-statistic 8.498314 Durbin-Watson stat 2.088772

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 124: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Dari hasil olah data uji Error Corection Model, pada Tabel 4.9.

menunjukan bahwa nilai koefisien ECT sudah terletak antara 0 dan 1 yaitu

besaran koefisien ECT 0.303370 menunjukkan bahwa proporsi biaya

ketidakseimbangan dalam perubahan Indeks Harga Saham Gabungan pada

persaman sebelumnya yang disesuaikan dengan perubahan sekarang

adalah sekitar 30.03370%. ketidaksesuaian antara nilai aktual IHSG dan

nilai IHSG yang diinginkan akan disesuaikan dalam waktu satu tahun.

Dapat dilihat t-statistiknya lebih dari 2 yaitu 2.514057 dengan

probabilitas 0.0153, angka ini terletak dibawah 0.05. Hal ini berarti ECT

sudah signifikan pada tingkat kepercayaan α = 0.05 secara statistik. Hal ini

menunjukan bahwa variabel Independent yang ada pada model secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel Dependent. Dengan

demikian, spesifikasi model yang dipakai dalam penelitian ini adalah tepat

dan mampu menjelaskan hubungan jangka pendek maupun jangka

panjang. Oleh karena itu persamaan tersebut sudah sahih dan tidak ada

alasan untuk ditolak (Indukindro, 1993:12-16).

Dari hasil estimasi regresi dengan pendekatan ECM, variabel

jangka pendek ditunjukkan oleh DLNGDP,DINF, DLNKURS dan DSBI.

Namun dalam jangka panjang perlu dihitung dengan cara menjumlahkan

nilai koefisien tiap-tiap variabel jangka panjang LNGDP(-1), INF(-1),

LNKURS(-1) dan SBI(-1) dijumlah dengan nilai koefisien ECT kemudian

Page 125: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

dibagi dengan koefisien ECT. Rumus koefisien simulasi jangka panjang

sebagai berikut:

LNGDP (-1) = 9

95

C

CC………………………………………....(4.2)

INF (-1) =9

96

C

CC………………………………………….(4.3)

LNKURS (-1) =9

97

C

CC…………………………………….……(4.4)

SBI (-1) =9

98

C

CC……………………………………….…(4.5)

Tabel 4.9.

Hasil Regresi ECM

Variabel Notasi

Coefficient

Jangka Pendek Jangka Panjang

Konstanta C 11.15605 11.15605

Pertumbuhan Ekonomi D(LNGDP) -1.163920 -0.272083

Inflasi D(INF) 0.006585 0.002906

Kurs D(LNKURS) -1.684899 -2.616168

Suku Bunga SBI DSBI -0.153176 -0.212252

Sumber : Lampiran 9 (data diolah)

Berdasarkan hasil output data yang sudah diolah, maka hasil

regresi ECM dalam jangka pendek dan jangka panjang di dapat hasil

sebagai berikut.

D (LNIHSG) = 11.15605 – 1.163920* D(LNGDP) + 0.006585* D(INF) –

1.684899* D(LNKURS) – 0.153176* D(SBI) – 0.272083*

Page 126: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

LNGDP (-1) + 0.002906* INF (-1) – 2.616168* LNKURS

(-1) – 0.212252* SBI (-1) + 0.303370* ECT.

C. Interpretasi Data

Interpretasi Data dari Hasil Regresi ECM untuk masing-masing

koefisien regresi adalah:

1. Konstanta

Dalam jangka pendek dan jangka panjang nilai konstanta sebesar 11.15605

menunjukkan apabila nilai variabel independen (LNGDP, INF, LNKURS

dan SBI) konstan maka besarnya Indeks Harga Saham Gabungan adalah

sebesar 11.15605 point.

2. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (GDP) terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG)

a. Jangka Pendek

Hasil estimasi jangka pendek variabel pertumbuhan ekonomi memiliki

pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap variabel indeks

harga saham gabungan pada tingkat signifikansi sebesar 5% dengan

probabilitas sebesar 0.3536.

b. Jangka Panjang

Hasil estimasi jangka panjang variabel pertumbuhan ekonomi

memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap variabel

indeks harga saham gabungan pada tingkat signifikansi sebesar 5%

dengan probabilitas sebesar 0.2269.

3. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Page 127: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

a. Jangka Pendek

Hasil estimasi jangka pendek variabel inflasi memiliki pengaruh yang

positif dan tidak signifikan terhadap variabel indeks harga saham

gabungan pada tingkat signifikansi sebesar 5% dengan probabilitas

sebesar 0.4010.

b. Jangka Panjang

Hasil estimasi jangka panjang variabel inflasi memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap variabel indeks harga saham gabungan

pada tingkat signifikansi sebesar 5% dengan probabilitas sebesar

0.0146. Koefisien tingkat inflasi sebesar 0.002906 artinya dengan

mengasumsikan pengaruh faktor-faktor lain konstan, setiap kenaikan

yang terjadi pada tingkat inflasi sebesar 1% akan menyebabkan

perubahan kenaikan pada indeks harga saham gabungan sebesar

0.002906 point.

4. Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

a. Jangka Pendek

Hasil estimasi jangka pendek variabel kurs memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap variabel indeks harga saham sektor

keuangan pada tingkat signifikansi sebesar 5% dengan probabilitas

sebesar 0.0000. Koefisien kurs sebesar -1.684899 artinya dengan

mengasumsikan pengaruh faktor-faktor lain konstan, setiap kenaikan

yang terjadi pada kurs Rupiah sebesar 1 rupiah akan menyebabkan

Page 128: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

perubahan penurunan pada indeks harga saham gabungan sebesar

1.684899 point.

b. Jangka Panjang

Hasil estimasi jangka panjang variabel kurs memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap variabel indeks harga saham sektor

keuangan pada tingkat signifikansi sebesar 5% dengan probabilitas

sebesar 0.0182. Koefisien kurs sebesar -2.616168 artinya dengan

mengasumsikan pengaruh faktor-faktor lain konstan, setiap kenaikan

yang terjadi pada kurs Rupiah sebesar 1 rupiah akan menyebabkan

perubahan penurunan pada indeks harga saham gabungan sebesar

2.616168 point.

5. Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG)

a. Jangka Pendek

Hasil Estimasi jangka pendek variabel suku bunga SBI memiliki

pengaruh negatif dan signifikan pada tingkat signifikansi 5% dengan

probabilitas sebesar 0.0161 terhadap indeks harga saham gabungan.

Koefisien tingkat suku bunga SBI -0.153176, artinya dengan

mengasumsikan pengaruh faktor-faktor lain konstan, setiap kenaikan

yang terjadi pada suku bungan SBI sebesar 1% akan mengakibatkan

perubahan penurunan terhadap indeks harga saham gabungan sebesar

0.153176 point.

b. Jangka Panjang

Page 129: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Hasil Estimasi jangka panjang variabel suku bunga SBI memiliki

pengaruh negatif dan signifikan pada tingkat signifikansi 5% dengan

probabilitas sebesar 0.0165 terhadap indeks harga saham gabungan.

Koefisien tingkat suku bunga SBI -0.212252, artinya dengan

mengasumsikan pengaruh faktor-faktor lain konstan, setiap kenaikan

yang terjadi pada suku bungan SBI sebesar 1% akan mengakibatkan

perubahan penurunan terhadap indeks harga saham gabungan sebesar

0.212252 point.

D. Pembahasan Analisis Statistik

1. Jangka Pendek

Hasil penemuan ini menemukan kenyataan bahwa dalam jangka

pendek variabel Gross Doestik Product (GDP) tidak memberi pengaruh

secara signifikan terhadap Indeks IHSG. Tanda negatif pada koefisien

artinya adalah bahwa pertumbuhan ekonomi yang meningkat berarti

meningkat pula kesejahteraan dan daya beli masyarakat. Masyarakat

cenderung untuk menggunakan uangnya dalam bentuk konsumsi barang

dan jasa, sehingga investasi kurang diminati yang mengakibatkan turunnya

kinerja saham di BEI, demikian pula dengan Indeks Harga Saham

Gabungan. Begitu juga dalam jangka pendek di variabel Inflasi juga tidak

memberikan pengaruh hubungan yang sigifikan terhadap Indeks IHSG.

Tanda negatif pada koefisien, artinya hal ini pada dasarnya masih

didominasi oleh motif-motif spekulasi sehingga fundamental ekonomi,

seperti Inflasi tidak terlalu mempengaruhinya.

Page 130: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Sedangkan untuk variabel Kurs terdapat hubungan signifikan

terhadap Indeks IHSG, tanda negatif pada koefisien artinya adalah

manakala fluktuasi rupiah yang cukup tajam dan sulit untuk diprediksi

sehingga investor cenderung untuk menghindari resiko dengan tidak

memperhitungkan faktor kurs Rupiah dalam berspekulasi. Investor akan

menghindari terjadinya undervalue dalam penjualan saham overvalue

dalam pembelian saham. Untuk variabel suku bunga SBI juga terdapat

hubungan yang signifikan terhadap Indeks IHSG. Koefisien suku bunga

SBI yang bertanda negatif artinya adalah hal ini terjadi karena SBI secara

tidak langsung berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan

melalui perubahan jumlah uang beredar yang dikendalikan melalui

sukubunga SBI sebagai instrumen kebijakan moneter. Sehingga dengan

meningkatnya sukubunga SBI maka dana masyarakat akan terserap ke

sektor perbankan dan transaksi di pasar modal mengalami penurunan

demikian pula dengan indeks harga saham gabungan.

2. Jangka Panjang

Hasil menunjukan kenyataan bahwa dalam jangka panjang variabel

Gross Domestic Product (GDP) berhubungan negatif dan tidak signifikan

terhadap Indeks IHSG. Hal ini kemungkinan mengindikasikan bahwa

saham belum dipandang sebagai instrument investasi (jangka panjang)

yang bagus sehingga permintaan masyarakat terhadap saham tidak

meningkat. Untuk investasi, masyarakat lebih tertarik pada sektor

produktif (sektor riil) dari pada untuk investasi ke pasar modal.

Page 131: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Argumentasi tersebut sejalan dengan berbagai temuan lain bahwa IHSG

dalam jangka panjang tidak berpengaruh.

Dalam jangka panjang tingkat inflasi berhubungan positif dan

signifikan terhadap Indeks IHSG, hal ini bertolak belakang dengan

kenyataan yang ada dilapangan. Sehingga indikasi yang digunakan adalah

pada dasarnya jumlah uang beredar berhubungan erat dengan Inflasi.

Menurut Mankiw (2003), ke eratan hubungan inflasi dengan jumlah uang

beredar tidak bisa dilihat dalam jangka pendek. Teori inflasi ini bekerja

paling baik dalam jangka panjang, bukan dalam jangka pendek. Teori ini

yang digunakan sebagai indikasi bahwa apabila terjadi inflasi hal ini

mengisyaratkan jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat. Dan

ketika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat maka masyarakat

akan mengunakan uang yang mereka pegang untuk kebutuhan konsumsi

dan berjaga-jaga. Dari kelebihan uang tersebut bisa digunakan untuk

berinvestasi dan dengan harapan memperoleh return pada berbagai

instrumen termasuk pasar modal (saham). Hal ini dapat disimpulkan,

ketika inflasi naik yang berarti jumlah uang beredar di masyarakat juga

naik akan mengakibatkan kenaikan terhadap indeks IHSG. Ketidakpastian

return riil sekuritas berbunga tetap yang disebabkan oleh ketidakpastian

inflasi sering disebut dengan risiko daya beli (purchasing power) (Sharpe,

et all, 1999: 373).

Dalam jangka panjang variabel kurs berhubungan negatif dan

signifikan terhadap indeks IHSG. Artinya dalam jangka panjang

Page 132: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

perusahaan-perusahaan tidak mampu mengatasi berbagai dampak positif

akibat apresiasi rupiah, Perusahaan yang berorientasi ekspor akan

mengalami penurunan permintaan output ke luar negeri akibat lebih

mahalnya harga output jika dihitung dalam denominasi dollar AS.

Perusahaan-perusahaan yang listed di BEI sebagian besar adalah

perusahaan yang berorientasi ekspor sehingga apresiasi justru akan

menurunkan nilai intrinsik (return) perusahaan dalam jangka panjang (Ana

Oktavia, 2007).

Dalam jangka panjang variabel suku bunga SBI berhubungan negatif

dan signifikan terhadap indeks IHSG. Hal ini dikarenakan kenaikan suku

bunga SBI akan menyebabkan kenaikan suku bunga deposito perbankan

dan instrumen keuangan lainnya. sehingga akan menyebabkan investor

lebih tertarik menginvestasikan dananya pada sektor perbankan

dibandingkan dengan di pasar modal. Akibatnya ini akan menurunkan

tingkat Indeks IHSG. (Judisseno, 2002: 43). Kenaikan suku bunga SBI

secara terus menerus dalam jangka panjang akan memperburuk kinerja

pasar modal. Adanya perbedaan tingkat signifikansi probabilitas jangka

pendek dengan jangka panjang dapat disebabkan antara lain investor lebih

memperhitungkan faktor lain diluar sukubunga SBI. Faktor lain yang

mempengaruhi investor antara lain yaitu pembagian dividen yang besar.

Page 133: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam jangka pendek tidak terdapat pengaruh variabel GDP dan inflasi

terhadap IHSG. Sedangkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS (kurs)

terdapat pengaruh terhadap IHSG, Dimana jika Kurs Rupiah menguat

terhadap Dollar AS sebesar 1 Rupiah maka akan menurunkan Indeks

IHSG sebesar 1.684899 point. Begitu juga dengan suku bunga SBI

terdapat pengaruh terhadap IHSG. Dimana jika suku bunga SBI naik 1%

maka akan menurunkan indeks IHSG sebesar 0.153176 point. Hal ini

membawa implikasi bahwa variabel GDP inflasi tidak dapat digunakan

untuk memprediksi nilai IHSG dalam jangka pendek. Sedangkan variabel

Rupiah terhadap Dollar AS (kurs) dan suku bunga SBI dapat digunakan

untuk memprediksi nilai IHSG dalam jangka pendek.

2. Dalam jangka panjang tidak terdapat pengaruh variabel GDP terhadap

IHSG. Tetapi variabel inflasi berpengaruh terhadap indeks IHSG, dimana

jika inflasi naik sebesar 1%, maka akan meningkatkan indeks IHSG

sebesar 0.00290 point. Sedangkan untuk variabel kurs terdapat pengaruh

terhadap IHSG. Dimana jika Kurs Rupiah menguat terhadap Dollar AS

sebesar 1 Rupiah maka akan menurunkan Indeks IHSG sebesar 2.616168

point. Dalam jangka panjang suku bunga SBI juga terdapat pengaruh

Page 134: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

terhadap indeks IHSG. dimana jika suku bunga SBI naik 1% maka akan

menurunkan indeks IHSG sebesar 0.212252 point. Hal ini membawa

implikasi bahwa variabel GDP tidak dapat digunakan untuk memprediksi

nilai IHSG dalam jangka panjang. Sedangkan variabel Inflasi, Rupiah

terhadap Dollar AS (kurs) dan suku bunga SBI dapat digunakan untuk

memprediksi nilai IHSG jangka panjang.

B. Saran

Beberapa saran yang ditujukan bagi pemerintah, dan pelaku pasar

dalam menjalankan kegiatan investasi di pasar modal serta saran bagi peneliti

dan akademisi dengan maksud dapat meningkatkan penelitian di bidang

investasi di pasar modal antara lain :

1. Karena variabel makroekonomi terbukti berpengaruh terhadap pergerakan

harga saham, maka perlu adanya upaya dari pemerintah dan otoritas

moneter untuk menjaga kestabilan variabel makroekonomi tersebut supaya

pergerakan indeks harga saham terkendali dan sesuai dengan yang

diharapkan. Khusus nya dalam jangka pendek memperhatikan variabel

Kurs Rupiah terhadap Dollar AS dan suku bunga SBI, sedangkan dalam

jangka panjang yang lebih di perhatikan adalah variabel Inflasi, Kurs

Rupiah terhadap Dollar AS dan suku bunga SBI.

2. Karena terbukti berpengaruh terhadap pergerakan indeks harga saham,

investor diharapkan memperhatikan variabel-variabel makroekonomi

dalam keputusan investasi di pasar modal. Khususnya dalam jangka

Page 135: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

pendek memperhatikan variabel Kurs Rupiah terhadap Dollar AS dan

suku bunga SBI, sedangkan dalam jangka panjang yang lebih di

perhatikan adalah variabel Inflasi, Kurs Rupiah terhadap Dollar AS dan

suku bunga SBI.

3. Untuk memperdalam kajian ini, pengembangan penelitian dapat dilakuan

dengan menambah variabel lainnya dan memperpanjang data penelitian,

sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih akurat dan baik.

Page 136: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks

Adiningsih, Sri dkk, “Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi di Pasar

Modal Indonesia”, P.T. Bursa Efek Jakarta, Jakarta, 1998.

Agus Sartono, “Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat,

BPFE, Yogyakarta, 2001.

Anoraga, Panji dan Piji Pakarti, “Pengantar Pasar Modal”, PT. Rineka Cipta,

Jakarta, 2000.

_______, “Pengantar Pasar Modal”. Edisi Revisi Jakarta: PT.Rineka Cipta,

Jakarta, 2008

Bodie, Kane Marcus, “Invesment”, Edisi Enam, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Boediono, “Ekonomi Moneter”, Edisi 3, BPFE: Yogyakarta, 2000.

Dornbush, Rudiger and Fisher, Standley and Startz, Richard, “Macroeconomic”

ninth edition, Mc Graw-Hill Companies, New York, 2004.

Engle, Robert F. dan C. W. J. Granger, “Co-integration and Error Correction :

Representation, Estimation, and Testing, Econometrica”, Vol. 55, No. 2,

March 251-279. 1987

Fabozzi, E.J. and Francis, J.C, “Capital Markets and Institution and Instrument”,

Upper Saddle River New Jersey, 1996.

Farid Harianto, Siswanto Sudomo, “Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di

Pasar Modal Indonesia”, PT Bursa Efek Indonesia, Indonesia, 1998.

Gozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, Semarang, 2005.

Gujarati, Damodar R, “Dasar-dasar Ekonometrika”, Jilid 1, Alih Bahasa Julius

Mulyadi, Erlangga, 2006.

Halim, Abdul, “Analisis Investasi”, Salemba Empat, Depok, 2005.

_______, Analisis Investasi, edisi kedua, PT gramedia Pustaka Utama Indonesia.

Jakarta, 2006.

Hamid, Abdul. “Pasar Modal Syariah”. Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah: Jakarta. 2009 Hamja, Yahya, “Modul ekonometrika”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Page 137: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Indriyo, “Manajemen Keuangan”, BPFE, Yogyakarta, 1981.

Insukindro, “Ekonomi Uang dan Bank”, BPFE, Yogyakarta, 1993

Karhi Nisjar, Winardi, “Ilmu Ekonomi Makro”, CV Mandiri Maju, Bandung,

1997.

Ketut, Rinadjin, “Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan”, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Indonesia, 2000.

Khalwaty, Tajul. Inflasi dan Solusinya. PT. Gramedia Pusaka Utama: Jakarta.

2000

Kuncoro,Mudrajad, “Manajemen Keuangan Internasiona”l, BPFE, Yogyakarta,

1996.

Madura, Jeff, “Financial Management”, Florida University Express, 1993.

Mandala, Manurung dan Raharja, Pratama, “Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro

Ekonomi Dan Makro Ekonomi)”, Edisi Ketiga Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia : Jakarta, 2008.

Mankiw, Gregory N, “Makro Economic”. Ninth Edition, Mc Grow-Hill, New

York, 2002.

________, “Principles of Economics. Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Ketiga,

Salemba Empat, Alih Bahasa Chriswan Sungkono, Jakarta, 2006.

Manurung, Jonni J, Manurung, Adler H, Saragih, Ferdinand D, “Ekonometrika”,

Cetakan Pertama, Penerbit Elex Media Computindo, Jakarta, 2008.

Maurice D. Levi, “Keuangan Internasional”. Buku 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

2001

McConnel Cambel R. and Stayle L. Brue., “Macroeconomics Principle, Problem

And Policies”, fiftinth edition, the McGraw-Hill Companies, New York,

2005

Nopirin, “Ekonomi Moneter”, Buku 2 Edisi1, BPFE. Yogyakarta, 1996.

________, “Ekonomi Moneter”, Buku II, Edisi ke 1, Cetakan Kesepuluh, BPFE

UGM, Yogyakarta, 2000.

O.P Simorangkir, “Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank”, Ghalia

Indonesia, Bogor, 2005.

Page 138: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandal, “Teori Ekonomi Makro”, Edisi Dua,

Fakultas Ekonomi, Universtas Indonesia, Jakarta, 2004.

Raharjo, Budi, “Jeli Investasi Saham ala Warent Buffet”, Andi Yogyakarta,

Yogyakarta, 2009.

Rodoni Ahmad, “Statistik Bisnis”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2004.

________, “Modul Instsitusi Depositori dan Pasar Modal” fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

________, “Panduan Penulisan Skripsi” Fakultas Ekonomi dan Bisnis Press,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Samuelson, Paul A and Nordhaus, William D, “Economic”, Eigthteenth Edition,

Mc Grow-Hill, New York, 2005.

Sri Handaru Yulianti, Handayo Prastyo, “Dasar-Dasar Manajemen Keunagan

Internasional”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002.

Suad Husnan, “Dasar-Dasar Manajeman Keungan internasional”, Penerbit Andi.

Yogyakarta, 2002.

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, CV Alfabeta, Bandung, 2005.

Sukirno, Sadono, “Makroekonomi Modern”, PT.Raja Garfindo Persada, Jakarta,

2000

Sukirno, Sadono, “Teori Pengantar Ekonomi Makro”, PT. Grafindo Persada,

Jakarta, 2004.

Sukirno, Sadono, “Teori Makro Ekonomi”, Cetakan Keempatbelas, Rajawali

Press, Jakarta, 2002

Todaro, Michalle P dan Stephen C. Smith. “Pembanguna Ekonomi”, Edisi 9,

Erlangga : Jakarta, 2006

Todaro, Michalle P and Stephen C. Smith, “Economic Development”, Pearson

USA, 2009

Widarjono, Agus. Ekonometrika : “Teori dan Aplikasi untuk ekonomi dan bisnis

Ekonesia” FEUII: Yogyakarta 2007

Wiley, Jhon. “An Introduction To Equity Markets”, The reuters financial Training

Series, 2001

Page 139: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Jurnal dan Karya Ilmiah

Azhar Mauliano, Deddy, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) Di Bursa Efek

Indonesia”, jurnal ekonomi Universitas Gunadarma, 2009.

Dossugi, Samuel, “Analisis Sensitifitas Harga Saham Terhadap Pergerakan

Pasar Di Bursa Efek Jakarta 1998-2005”. Jurnal ekonomi dan bisnis, 2

Agutus, 144-152 Tahun 2005

Frensidy, Budi, “Analisis Pengaruh Jual-Beli Asing, Kurs, dan Indeks Hang Seng

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakrta

dengan Model Garch”, Jurnal Fakultas ekonomi Universitas Indonesia,

Depok 2009

Gunawan dan Adler Haymans Manurung, “Pengaruh Komoditas Terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan”, 2008

Habib lotfi, Reza moshari dan Mortaza lotfi, “Pengaruh variabel ekonomi makro

terhadap indeks harga total bursa saham di Teheran, Iran”, The

International Conference on Islamic Economics and Economies of the

OIC Countries 2009 28-29 April 2009.

Hendrie Anto dan Rizky Amelia, “Pengaruh variabel makroekonomi terhadap

harga saham : studi kasus JII dan IHSG periode Januari 2002 s/d

Desember 2006”, 2007.

Nadeem Hussain Sohail dan Zakir, “Jangka panjang dan jangka pendek

hubungan antara variabel makroekonomi dan harga saham di pakistan:

studi kasus Bursa Efek.”Pakistan Economic and Social Review Volume

47, No.2 (Winter 2009), pp. 183-198. 2009

Pananda, Pasaribu, Wilson RL Tobing dan Haymans Manurung, “Pengaruh

Variabel Makro Ekonomi terhadap IHSG”, Jurnal, 2008.

Prantik, Ray

and Vani Vina, “Pergerkan Pasar Saham India : Studi Kasus Pada

Linkage Dengan Ekonom Rill Di Era Reformasi”. Journal economic

National Institute of Management, Kolkata, India, 2004

Raditia Sukmana, Ahmad Hudaifah, dan Shochrul Rohmatul Ajija, “Analisis

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Dan Kurs Nilai Tukar Terhadap Saham

Jakarta Islamic Index”. The International Conference on Islamic Economics and Economies of the OIC Countries 2009 28-29 April 2009

Page 140: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Sakhowi, Akhmad, “Analisis Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Rupiah, Inflasi

Dan Tingkat Bunga Terhadap Kinerja Saham Di Bursa Efek Jakarta”,

Jurnal ekonomi dan bisnis, Vol.1.No.2 September 2003 :116-131

Sezgin Acikalin, Rafet Aktas dan Seyfettin Unal “Hubungan antara pasar saham

dan variabel makroekonomi: analisis empiris dari Bursa Efek Istanbul.”

Invesment Management and Financial Innovations, Volume 5, Issue 1,

2008

Suliaman D. Mohammad, Adnan Hussain and Adnan Ali, “Pengaruh Variabel

Makroekonomi Terhadap Harga Saham : Studi Kasus Kse (Bursa Efek

Karachi)”, European Journal of Scientific Research ISSN 1450-216X

Vol.38 No.1 (2009), pp.96-103, EuroJournals Publishing, Inc.

http://www.eurojournals.com/ejsr.htm, 2009.

T.O. Asaolu and M.S.Ogunmuyiwa, “Dampak Dari Variabel-Variabel

Makroekonomi Pada Harga Rata-Rata Saham (Asp) Dan Lebih Lanjut

Untuk Menentukan Apakah Perubahan Variabel Makroekonomi

Menjelaskan Pergerakan Harga Saham Di Nigeria” Asian Journal of

Business Management 3(1): 72-78, 2011 ISSN: 2041-8752 © Maxwell

Scientific Organization, 2011

Octavia, Ana, “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah US dan Tingkat Suku

Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Jakrta”, Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2007.

Waliullah, “Hubungan Antara Indeks Harga Saham Dan Liberalisasi Keuangan

Dan Pengaruh Tujuh Variabel Makroekonomi Di Pakistan Untuk

Periode 1971-2005” International Journal of Business and Social

Science Vol. 1 No. 3; December 2010 PhD student at Graduate School

of Economics and Management, Tohoku University, Sendai, Japan.

2010.

Page 141: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 1

Data Variabel Makro Ekonomi Indonesia periode 2006.1 s.d 2010.12

Obs SBI INF KURS GDP IHSG

2006.1 12.75 17.03 9395.00 442484.50 1232.32

2006.2 12.75 17.92 9230.00 445484.90 1230.66

2006.3 12.75 15.74 9075.00 448485.30 1322.97

2006.4 12.75 15.40 8775.00 451536.80 1464.41

2006.5 12.50 15.60 9220.00 454586.30 1330.00

2006.6 12.50 15.53 9300.00 457636.80 1310.26

2006.7 12.25 15.15 9070.00 463391.50 1351.65

2006.8 11.75 14.90 9100.00 469147.00 1431.26

2006.9 11.25 14.55 9235.00 474903.50 1534.61

2006.10 10.75 6.29 9110.00 471969.40 1582.63

2006.11 10.25 5.27 9165.00 469035.30 1718.96

2006.12 9.75 6.60 9020.00 466101.10 1805.52

2007.1 9.50 6.26 9090.00 469281.30 1757.26

2007.2 9.25 6.30 9160.00 472461.50 1740.97

2007.3 9.00 6.52 9118.00 475641.70 1830.92

2007.4 8.75 6.29 9083.00 479901.50 1999.17

2007.5 8.50 6.01 8828.00 484161.30 2084.32

2007.6 8.25 5.77 9054.00 488421.10 2139.28

2007.7 8.25 6.06 9186.00 494591.20 2348.67

2007.8 8.25 6.51 9410.00 500761.90 2194.34

2007.9 8.25 6.95 9137.00 506933.00 2359.21

2007.10 8.25 6.88 9103.00 502399.20 2643.49

2007.11 8.25 6.71 9376.00 497865.40 2688.33

2007.12 8.00 6.59 9419.00 493331.50 2745.83

2008.1 8.00 7.36 9291.00 497287.10 2627.25

2008.2 8.00 7.40 9051.00 501242.70 2721.94

2008.3 8.00 8.17 9217.00 505198.40 2447.30

2008.4 8.00 8.96 9234.00 509855.50 2304.52

2008.5 8.25 10.38 9318.00 514512.60 2444.35

2008.6 8.50 11.03 9225.00 519169.80 2349.10

2008.7 8.75 11.90 9118.00 525646.20 2304.51

2008.8 9.00 11.85 9153.00 532122.60 2165.94

2008.9 9.25 12.14 9378.00 538599.00 1832.51

2008.10 9.50 11.77 10995.00 532182.30 1256.70

2008.11 9.50 11.68 12151.00 525765.60 1241.54

Page 142: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

2008.12 9.25 11.06 10950.00 519348.70 1355.41

2009.1 8.75 9.17 11355.00 522454.30 1332.67

2009.2 8.25 8.60 11980.00 525559.90 1285.48

2009.3 7.75 7.92 11575.00 528665.70 1434.07

2009.4 7.50 7.31 10713.00 532564.90 1722.77

2009.5 7.25 6.04 10340.00 536464.10 1916.83

2009.6 7.00 3.65 10225.00 540363.50 2026.78

2009.7 6.75 2.71 9920.00 547243.30 2323.24

2009.8 6.50 2.75 10060.00 554123.10 2341.54

2009.9 6.50 2.83 9681.00 561003.00 2467.59

2009.10 6.50 2.57 9545.00 556457.10 2367.70

2009.11 6.50 2.41 9480.00 551911.20 2415.84

2009.12 6.50 2.78 9400.00 547365.20 2534.36

2010.1 6.50 3.72 9502.00 550900.50 2610.80

2010.2 6.50 3.81 9382.00 554435.80 2549.03

2010.3 6.50 3.43 9318.00 557971.20 2777.30

2010.4 6.50 3.91 9127.00 563284.70 2971.25

2010.5 6.50 4.16 9021.00 568598.20 2796.96

2010.6 6.50 5.05 9330.00 573911.70 2913.68

2010.7 6.50 6.22 9033.00 580509.20 3069.28

2010.8 6.50 6.44 9052.00 587106.70 3081.88

2010.9 6.50 5.80 8982.00 593704.40 3501.30

2010.10 6.50 5.67 8964.00 590837.10 3635.32

2010.11 6.50 6.33 8925.00 587969.80 3531.21

2010.12 6.50 6.96 8960.00 585102.50 3703.51

Page 143: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 2

Uji Stasioner Tingkat LEVEL

Uji Stasioner LNIHSG

Null Hypothesis: LNIHSG has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -1.239143 0.6517

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.006775

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.012007

Uji Stasioner LNGDP

Null Hypothesis: LNGDP has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -1.020586 0.7404

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 6.08E-05

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 9.89E-05

Page 144: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Uji Stasioner INF

Null Hypothesis: INF has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -2.294683 0.1771

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 1.553603

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 2.152553

Uji Stasioner LNKURS

Null Hypothesis: LNKURS has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -1.960374 0.3032

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.001232

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.001466

Page 145: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Uji Stasioner SBI

Null Hypothesis: SBI has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -1.975883 0.2965

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.039820

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.135487

Page 146: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 3

Uji Stasioner Tingkat 1’st Different

Uji Stasioner LNIHSG

Null Hypothesis: D(LNIHSG) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -5.412094 0.0002

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.006290

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.006609

Uji Stasioner LNGDP

Null Hypothesis: D(LNGDP) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -3.712969 0.0293

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 4.30E-05

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 3.85E-05

Uji Stasioner INF

Null Hypothesis: D(INF) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Page 147: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -6.250748 0.0000

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 1.569616

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 1.579661

Uji Stasioner LNKURS

Null Hypothesis: D(LNKURS) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -6.613480 0.0000

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.001297

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.001068

Uji Stasioner SBI

Null Hypothesis: D(SBI) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -2.760495 0.2175

Page 148: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.013516

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.017585

Page 149: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 4

Uji Stasioner Tingkat 2’nd Different

Uji Stasioner LNIHSG

Null Hypothesis: D(LNIHSG,2) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -11.98980 0.0000

Test critical values: 1% level -4.127338

5% level -3.490662

10% level -3.173943

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.008846

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.003743

Uji Stasioner LNGDP

Null Hypothesis: D(LNGDP,2) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -7.533063 0.0000

Test critical values: 1% level -4.127338

5% level -3.490662

10% level -3.173943

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 5.55E-05

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 3.31E-05

Page 150: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Uji Stasioner INF

Null Hypothesis: D(INF,2) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -14.11913 0.0000

Test critical values: 1% level -4.127338

5% level -3.490662

10% level -3.173943

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 2.261901

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.839269

Uji Stasioner LNKURS

Null Hypothesis: D(LNKURS,2) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -13.60449 0.0000

Test critical values: 1% level -4.127338

5% level -3.490662

10% level -3.173943

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.002190

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.000630

Page 151: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Uji Stasioner SBI

Null Hypothesis: D(SBI,2) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -7.382974 0.0000

Test critical values: 1% level -4.127338

5% level -3.490662

10% level -3.173943

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.015306

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.016585

Page 152: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 5

Uji Kointegrasi

Null Hypothesis: RESID01 has a unit root

Exogenous: None

Bandwidth: 4 (Fixed using Bartlett kernel)

Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -3.766333 0.0003

Test critical values: 1% level -2.604746

5% level -1.946447

10% level -1.613238

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.003756

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.003868

Page 153: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 6

Uji Ramsey RESET Test

Ramsey RESET Test:

F-statistic 7.005238 Prob. F(1,54) 0.0106

Log likelihood ratio 7.318541 Prob. Chi-Square(1) 0.0068

Page 154: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 7

Uji Lagrange Multiple Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.619709 Prob. F(2,52) 0.5420

Obs*R-squared 1.373525 Prob. Chi-Square(2) 0.5032

Page 155: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 8

Uji White Heteroskedasticity

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.831690 Prob. F(13,46) 0.0663

Obs*R-squared 20.46523 Prob. Chi-Square(13) 0.0842

Scaled explained SS 21.01377 Prob. Chi-Square(13) 0.0727

Page 156: PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP · PDF fileRaja Manusia yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dialah Tuhan pengasih, ... Didalam kelas kita pernah ... DAFTAR GAMBAR

Lampiran 9

Hasil Regresi Error Correction Model

Dependent Variable: D(LNIHSG)

Method: Least Squares

Date: 05/31/11 Time: 12:36

Sample (adjusted): 2006M02 2010M12

Included observations: 59 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.15605 5.969192 1.868938 0.0676

D(LNGDP) -1.163920 1.242711 -0.936597 0.3536

D(INF) 0.006585 0.007773 0.847196 0.4010

D(LNKURS) -1.684899 0.244419 -6.893491 0.0000

D(SBI) -0.153176 0.061416 -2.494060 0.0161

LNGDP(-1) -0.385912 0.315367 -1.223692 0.2269

INF(-1) -0.294554 0.116368 -2.531229 0.0146

LNKURS(-1) -1.097037 0.448889 -2.443894 0.0182

SBI(-1) -0.367761 0.148056 -2.483925 0.0165

ECT 0.303370 0.120670 2.514057 0.0153

R-squared 0.609515 Mean dependent var 0.018651

Adjusted R-squared 0.537793 S.D. dependent var 0.083544

S.E. of regression 0.056798 Akaike info criterion -2.745362

Sum squared resid 0.158075 Schwarz criterion -2.393237

Log likelihood 90.98817 Hannan-Quinn criter. -2.607906

F-statistic 8.498314 Durbin-Watson stat 2.088772

Prob(F-statistic) 0.000000