pengaruh tumbuh kembang pada peningkatan kesehatan anak

Upload: devieputryy

Post on 09-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengaruh Tumbuh Kembang Pada Peningkatan Kesehatan Anak

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara alamiah, setiap individu hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sejak masa embrio sampai akhir hayatnya mengalami perubahan kearah peningkatan baik secara ukuran maupun perkembangan. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan anak akan bervariasi dari satu anak dengan anak lainnya bergantung pada beberapa hal yang mempengaruhinya, sedangkan pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan sangat bergantung pada tahapan perkembangan mana yang dilalui anak pada saat itu.Kesehatan pada usia anak-anak tidak kalah pentingnya, karena pada masa itu lah semua komponen didalam tubuh seseorang tersebut dapat tumbuh dan berkembang semaksimal mungkin. Tumbuh kembang anak haruslah dikontrol terus menerus agar sang anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Selain itu tidak hanya kesehatan anak itu yang akan mempengaruhi tumbuh kembangnya tetapi begitu juga sebaliknya, tumbuh kembang si anak juga akan mempengaruhi peningkatan kesehatan anak. Apabila tumbuh kembang anak baik maka seorang anak juga dapat meningkatkan taraf kesehatannya. Jadi tumbuh kembang dan kesehatan itu merupakan hal yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Namun untuk mendapatkan hasil yang baik terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak tersebut, maka seseorang harus mengetahui secara tepat tentang tumbuh kembang, dasar-dasar tumbuh kembang , pertumbuhan biologis dan perkembangan fisik, perkembangan kepribadian dan fungsi mental, dasar teoritik perkembangan kepribadian, dasar teoritik perkembangan mental, dan faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangan. Oleh karena itu, penulis perlu rasanya menjelaskan tentang masalah diatas.B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi tentang tumbuh-kembang, dasar-dasar tumbuh-kembang (tahap perkembangan, pola tumbuh kembang, perbedaan individual), pertumbuhan biologis dan perkembangan fisik (proporsi eksternal, determinan biologis dari pertumbuhan dan perkembangan, pertumbuhan dan maturasi tulang rangka, maturasi neurologic, jaringan limpoid), perkembangan system organ, perubahan fisiologis (metabolisme, suhu, tidur, dan istirahat), temperamen (makna temperamen)?2. Apa definisi tentang perkembangan kepribadian dan fungsi mental, dasar teoritik perkembangan kepribadian dan fungsi mental, dasar teoritik perkembangan kepribadian (Perkembangan psikoseksual Freud dan Erikson), Dasar teoritik perkembangan mental: perkembangan kognitif (Piaget), Perkembangan bahasa, perkembangan moral (Kohlberg), Perkembangan Spritual, Perkembangan Konsep diri (Citra tubuh, Harga diri)?3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan: keturunan, faktor neuroendokrin, nutrisi, hubungan Interpersonal, Tingkat sosioekonomi, Penyakit, Bahaya lingkungan, Stres pada masa anak-anak (Koping) , Pengaruh media masa (materi bacaan, film, televisi, computer/internet)?C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengerti dan memahami tentang tumbuh-kembang anak serta karakteristik dari tahap-tahap tumbuh-kembang dan mampu melakukan pengkajian tumbuh-kembang pada anak. 2. Tujuan Khusus

a. Mampu menjelaskan tentang tumbuh-kembang, dasar-dasar tumbuh-kembang (tahap perkembangan, pola tumbuh kembang, perbedaan individual), pertumbuhan biologis dan perkembangan fisik (proporsi eksternal, determinan biologis dari pertumbuhan dan perkembangan, pertumbuhan dan maturasi tulang rangka, maturasi neurologic, jaringan limpoid), perkembangan system organ, perubahan fisiologis (metabolisme, suhu, tidur, dan istirahat), temperamen (makna temperamen).b. Mampu menjelaskan tentang perkembangan kepribadian dan fungsi mental, dasar teoritik perkembangan kepribadian dan fungsi mental, dasar teoritik perkembangan kepribadian (Perkembangan psikoseksual Freud dan Erikson), Dasar teoritik perkembangan mental: perkembangan kognitif (Piaget), Perkembangan bahasa, perkembangan moral (Kohlberg), Perkembangan Spritual, Perkembangan Konsep diri (Citra tubuh, Harga diri).c. Mampu menjelaskan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan: keturunan, faktor neuroendokrin, nutrisi, hubungan Interpersonal, Tingkat sosioekonomi, Penyakit, Bahaya lingkungan, Stres pada masa anak-anak (Koping), Pengaruh media masa (materi bacaan, film, televisi, computer/internet).BAB II PEMBAHASAN

PENGARUH TUMBUH-KEMBANG PADA PENINGKATAN KESEHATAN ANAKA. TUMBUH KEMBANG

1. Dasar-dasar Tumbuh KembangTumbuh-kembang, dianggap sebagai satu kesatuan yang mencerminkan berbagai perubahan yang terjadi selama hidup seseorang. Seluruh perubahan tersebut merupakan proses dinamis yang menekankan beberapa dimensi yang saling terkait, yaitu :

Pertumbuhan adalah peningkatan dan jumlah ukuran sel pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru; menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian bagian sel. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/terukur. Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap; perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi; peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Maturasi adalah peningkatan kompensasi dan kemampuan adaptasi; penuaan; biasanya digunakan untuk menjelaskan perubahan kualitatif; perubahan kompleksitas struktur yang memungkinkan berfungsinya struktur tersebut pada tingkat yang lebih tinggi. Diferensiasi adalah proses modifikasi sel dan struktur awal secara sistemik untuk mencapai sifat fisik dan kimiawi yang spesifik; perkembangan aktivitas dan fungsi dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.Semua proses ini saling berkaitan, terjadi bersamaan, dan ersifat kontinu; tidak satupun proses yang terjadi terpisah dari yang lain. Proses ini bergantung pada pengaruh endokrin, genetika, konstitusional, lingkungan, dan nutrisi (Seidel dkk, 1999).a. Tahap Perkembangan

Banyak ahli di bidang perkembangan anak menggolongkan pertumbuhan dan perilaku anak ke dalam berbagai tahap usia atau istilah yang menggambarkan kelompok usia. Pengelompokan ini merupakan cara yang baik untuk menjelaskan karakteristik mayoritas anak-anak saat periode munculnya perubahan perkembangan dan tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai. Tugas perkembangan adalah serangkaian keterampilan dan kompetensi yang harus dicapai atau dikuasai pada setiap tahap perkembangan agar anak mampu berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya.

b. Pola Tumbuh-Kembang.Pola tumbuh-kembang bersifat jelas, dapat diprediksi, kontinu, teratur, dan progresif. Bersifat universal dan mendasar bagi semua individu, namun unik dalam hal cara dan waktu pencapaiannya.Kecendrungan Arah. Pola pertama adalah arah sefalokaudal atau kepala-ke-kaki. Kepala yang merupakan ujung dari organisme berkembang lebih dulu, sangat besar dan kompleks, sedangkan ujung bawah lebih kecil dan sederhana dan terbentuk dhir periode. Kecendrungan kedua, proksimodistal, atau dekat ke jauh; kecendrungan ini menggunakan konsep dari tengah ke perifer. Kecendrungan atau pola ini bersifat bilateral dan simetrissetiap sisi berkembang dengan arah dan kecepatan yang sama dengan sisi lainnya. Kecendrungan ketiga, diferensiasi, menjelaskan perkembangan dari tahap operasional sederhana ke aktivitas dan fungsi yang lebih kompleks. Melalui proses perkembangan dan diferensiasi, sel embrio yang pada awalnya tidak berfungsi dengan jelas dan tidak terdiferensiasi berkembang menjadi organism yang sangat kompleks dan terdiri atas sel-sel, jaringan serta organ-organ yang bersifat khusus dan beraneka ragam.

Kecendrungan Urutan. Semua dimensi tumbuh-kembang terdapat urutan yang jelas dan dapat diperkirakan. Anak-anak merangkak sebelum merambat, merambat sebelum berdiri, dan berdiri sebelum berjalan. Tahap akhir dari kepribadian terbentuk pada awal pembentukan rasa percaya. Anak mulai mengoceh, kemudian membentuk kata-kata dan, akhirnya, kalimat, menulis muncul dari mencoret-coret.Laju Perkembangan. Meskipun perkembangan memiliki urutan yang pasti dan tepat, namun laju perkembangan tidak sama. Terdapat periode akselerasi dan deselerasi pertumbuhan baik dalam pertumbuhan tubuh total maupun pertumbuhan subsistem. Pertumbuhan relatif lambat selama masa kanak-kanak pertengahan, meningkat secara nyata pada awal masa remaja, dan menurun pada masa dewasa awal.Periode Sensitif. Periode yang disebut periode kritis, sensitive, rentan dan optimal adalah periode dalam kehidupan organism ketika organism tersebut rentan terhadap pengaruh positif atau negative. Kualitas interaksi selama periode sensitive tersebut menentukan apakah efeknya pada organism akan menguntungkan atau membahayakan. Perkembangan psikologik tampaknya juga memiliki periode sensitive saat peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan memberi pengaruh maksimal pada perkembangan kepribadian.c. Perbedaan Individual

Setiap anak tumbuh dengan keunikan dan caranya sendiri. Urutan dalam hal usia pencapaian tahap perkembangannya dapat diprediksi, namun tidak dengan waktunya. Laju pertumbuhan bervariasi, dan pengukuran didefinisikan dalam istilah rentang untuk memungkinkan adanya perbedaan individu.2. Pertumbuhan Biologis dan Perkembangan FisikDemensi eksternal anak akan berubah sejalan dengan pertumbuhan mereka. Ini disertai dengan perubahan yang berkaitan dengan stuktur dan fungsi organ internal dan jaringan yang mencerminkan diperolehnya kompetensi fisiologis secara bertahap.a. Proporsi Eksternal

Variasi laju pertumbuhan jaringan dan system organ yang berbeda menghasilkan perubahan yang signifikan pada proporsi tubuh selama masa kanak-kanak. Sejalan dengan lajunya pertumbuhan, titik tengah dalam pengukuran panjang dari kepala sampai jari kaki secara bertahap menurun dari setinggi umbilicus pada saat lahir sampai setinggi simfisis pubis pada saat maturasi.b. Determinan Biologis dari Pertumbuhan dan Perkembangan

Gambaran paling menonjol dari masa kanak-kanak dan remaja adalah pertumbuhan fisik. Selama perkembangan, berbagai jaringan di dalam tubuh mengalami perubahan pertumbuhan, komposisi, dan stuktur. Jika hasil pengukuran ini dibandingkan dengan nila-nilai standar, maka laju perkembangan anak dapat ditentukan dengan keyakinan yang tinggi.Pertumbuhan linier atau tinggi badan, hamper seluruhnya terjadi akibat pertumbuhan tulang rangka dan dianggap sebagai pengukuran pertumbuhan umum yang stabil. Pertumbuhan tinggi badan tidak terjadi terus-menerus di sepanjang kehidupan tetapi berhenti jika maturasi tulang rangka sudah selesai.Tip Keperawatan Kalikan dua tinggi badan anak ketika berusia 2 tahun untuk memperkirakan seberapa tinggi ia pada usia dewasa.Pada saat lahir, berat badan lebih bervariasi daripada tinggi badan dan hal tersebut merupakan percerminan dari keadaan intrauteri. Determinan usia tulang dan status gigi geligi digunakan sebagai indicator perkembangan.c. Determinan dan Maturasi Tulang Rangka

Pengukiran yang paling akurat dari perkembangan umum adalah tulang rangaka atau usia tulang, pemeriksaan radiologis untuk menentukan maturasi tulang. Usia tulang ini ditentukan dengan membandingkan mineralisasi pusat osifikasi tulang dan bentuk tulang dengan standar yang terkait usia. Pembentukan tulang dimulai selama bulan kedua kehidupan janin ketika garam kalsium disimpan di dalam substansi intraseluler (matriks) untuk membentuk kartilago yang terkalsifikasi terlebih dahulu, baru kemudian kalsifikasi tulang yang sebenarnya.Perawat harus memahami bahwa pertumbuhan tulang pada anak-anak memiliki berbagai ciri yang unik. Fraktur tulang yang terjadi pada plate pertumbuhan jarang terungkap dan dapat secara signifikan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berikutnya (Urbanski dan Hanlon, 1996).Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat cedera otot rangka dan jenis-jenisnya pada anak dan remaja antara lain (Kaczander, 1997) : Alat olahraga yang kurang protektif untuk anak-anak. Kurangnya penekanan terhadap pengondisian, terutama fleksibilitas.

Pada remaja, fraktur lebih banyak terjadi daripada rupture ligament kerena cepatnya laju pertumbuhan zona fiseal.

d. Maturasi Neurologik

Berbeda dengan jaringan tubuh lainnya, yang tumbuh dengan cepat setelah kelahiran, system saraf tumbuh secara proporsional lebih cepat sebelum kelahiran. Dua periode pertumbuhan sel otak yang terjadi dengan cepat selama kehidupan janin: peningkatan dramatis jumlah neuron antara 15 dan 20 minggu pertama gestasi dan peningkatan lain pada usia 30 minggu, yang memanjang sampai usia 1 tahun. Perubahan-perubahan neurofisiologis juga menjadi dasar untuk perkembangan bahasa, pembelajaran, dan perilaku. Perkembangan neurologic atau elektroensefalografik terkadang digunakan sebagai indicator usia maturasi pada minggu-minggu awal kehidupan.e. Jaringan Limfoid

Jaringan limfoid yang terdapat dalam nodus limfe, timus, limpa, tonsil, adenoid, dan limfosit darah mengalami pola pertumbuhan yang tidak sama dengan pola pertumbuhan jaringan lainnya.f. Perkembangan Sistem Organ

Semua jaringan dan system organ mengalami perubahan selama perkembangan. Perubahan-perubahan tersebut berdampak pada pengkajian dan perawatan. Karakteristik fisik dan perubahan fisiologis yang bervariasi sesuai usia tercantum dalam deskripsi kelompok usia. 3. Perubahan Fisiologis

Perubahan fisiologis yang terjadi di semua organ dan system didiskusikan berkaitan dengan disfungsinya. Selain itu, juga terdapat perubahan-perubahan pada fungsi dasar, yaitu :a. Metabolisme

Laju metabolisme ketika tubuh sedang istirahat (laju metabolik basal atau basal metabolic rate [BMR]) menunjukkan perubahan yang jelas selama masa kanak-kanak. Tertinggi pada bayi baru lahir, BMR sangat berkaitan dengan proporsi area permukaan tubuh terhadap massa tubuh, yang terus berubah seiring dengan bertambahnya ukuran tubuh. BMR menurun secara progresif samapi manuritas. Laju metabolism menentukan kebutuhan kalori anak. Kebutuhan energy basal pada bayi adalah sekitar 108 kkal/kg berat badan dan menurun menjadi 40-45 kkal/kg saat manuritas. Untuk periode singkat dan periode yang lebih lama, kebutuhan energy dapat menjadi sangat tinggi.b. Suhu

Suhu tubuh, mencerminkan metabolism, menunjukkan penurunan yang sama dari masa bayi sampai manuritas. Termoregulasi merupakan satu respons adaptasi bayi yang paling penting selama masa transisi dari kehidupan intrauteri ke ekstrauteri. Suhu tubuh berespons terhadap perubahan suhu lingkungan dan meningkat saat latihan fisik aktif, menangis, dan kemarahan emosional. Infeksi dapat menyebabkan suhu yang lebih tinggi dan lebih cepat meningkat pada bayi dan anak kecil dibandingkan anak-anak yang lebih besar.c. Tidur dan Istirahat

Tidur merupakan fungsi protektif yang dimiliki semua organism, memungkinkan terjadinya perbaikan dan pemulihan jaringan setelah aktivitas. Pada setiap anak, jumlah dan distribusi tidur pada berbagai usia sangat beragam. Saat anak matang, terdapat perubahan total waktu yang mereka gunakan untuk tidur dan jumlah waktu yang mereka gunakan untuk tidur nyenyak. Begitupun pada saat anak-anak sudah matur, akan terjadi perubahan kualitas tidur. Waktu yang dihabiskan untuk tidur nyenyak meningkat dari 50% pada masa bayi menjadi 80% pada anak-anak yang lebih besar.4. Temperamen

Temperamen didefinisikan sebagai cara berpikir, berperilaku, atau bereaksi yang menjadi ciri-ciri individu (Chess dan Thomas, 1985) dan merujuk pada cara-cara seseorang menjalani hidup. Sembilan ciri temperamen telah diidentifikasi melalui diskusi dengan orangtua, yaitu: Aktivitas, Ritmisitas, Pendekatan-Menarik diri, Kemampuan adaptasi, Ambang responsivitas (ambang sensorik), Intensitas reaksi, Mood, Distrasibilitas, Rentang perhatian dan persistensi. B. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN FUNGSI MENTAL

Kepribadian dan keterampilan kognitif berkembang dengan cara yang sama dengan pertumbuhan biologis. Pencapaian baru terbentuk pada keterampilan yang sudah dikuasai. Teori perkembangan atau Aktivitas untuk meningkatkan motivasi penguasaan (Marrow JD dan Camp BW, 1996), yaitu :

Memberikan bantuan tanpa mengganggu selama bermain. Berbagi kesenangan dengan bayi dalam hal pencapaian.

Tidak segera memberikan bentuan selama penyelesaian tugas. Tidak mengganggu bayi selama penyelesaian tugas.

Membiarkan bayi memulai aktivitas. Membatasi umpan balik control selama bermain. Memberikan mainan yang responsive secara audio dan visual. Memberikan stimulasi kinestetik dini (mengambil, menggetarkan).1. Dasar Teoretik Perkembangan Kepribadian

a. Perkembangan Psikoseksual Freud Anggapan Freud bahwa insting seksual sebagai sesuatu yang signifikan dalam perkembangan kepribadian. Ia menggunakan istilah psikoseksualuntuk menjelaskan segala kesenangan seksual. Selama masa kanak-kanak bagian-bagian tubuh tertentu memiliki makna psikologik yang menonjol sebagai sumber kesenangan baru dan konflik baru yang secara bertahap bergeser dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain pada tahap-tahap perkembangan tertentu: Tahap oral (lahir-1 tahun), Tahap anal (1-3 tahun), Tahap falik (3-6 tahun), Periode laten (6-12 tahun), dan Tahap genital (12 tahun ke atas).b. Perkembangan Psikoseksual EriksonTeori Erikson (1963) adalah teori perkembangan kepribadian yang paling banyak diterima. Meskipun dibuat berdasarkan teori Freud, teori ini dikenal sebagai perkembangan psikososial dan menekankan pada kepribadian yang sehat, bertentangan dengan pendekatan patologik. Pendekatan rentang kehidupan Erikson terhadap perkembangan kepribadian terdiri atas delapan tahap, namun hanya 5 pertama yang berkaitan dengan masa kanak-kanak yang dijelaskan disini, yaitu: Percaya vs tidak percaya (lahir-1 tahun), Autonomi vs malu dan ragu-ragu (1-3 tahun), Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun), Industri vs inferioritas (6-12 tahun), dan Identitas vs kebingungan peran (12-18 tahun). 2. Dasar Teoritik Perkembangan Mentala. Perkembangan Kognitif (Pignet)Menurut Piaget intelegensia memungkinkan individu melakukan adaptasi terhadap linhkunagn sehingga meningkatkan kemungkinan betahan hidup, dan melalui perilakunya, individu membentuk dan mempertahakan keseimbgangn dengan ligkungan.Piaget mengemukakan tiga tahap berfikir: (1) Intuisi, (2) Opearsional konkret, (3) Operasional formal.

b. Perkembangan BahasaAnak dilahirkan dengan mekanisme dan kemampuan untuk menegmbangkan bicara dan keterampilan berbahasa. Bagaimanapun, mereka tidak dapat berbicara secara spontan. Lingkunan harus memebrikan cara bagi merekan untuk menguasai keterampilan ini. Keahlian bicara membutuhkan struktur dan fungsi fisiologis yang utuh ditambah intelegensi, kebutuhan untuk berkomunikasi dan stimulasi.

c. Perkembangan Moral (Kohlberg)

Perkembangan moral dijleskan oleh Kohlberg berdasarkan teori perekembangan kognitif yang terdiri dari tingkat prakonvensional, tingkat konvensional, tingkat pasca konvensional, autonomi atau prinsip.

d. Perkembangan Spritual

Keyakinan spiritual sangat berkaitan dengan bagian moral dan etis dalam konsep diri anak dan oleh karena itu, harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pengkajian kebutuhan dasar anak. Anak-anak perlu memiliki arti, tujuan, dan harapan dalam hidupnya.Tidak hanya itu, mereka juga membutuhkan pengakuan dan pemberian maaf, sekalipun pada anak yang masih sangat kecil.

3. Perkembangan Konsep DiriKonsep diri dadalah bagaimana individu menggambarkan dirinya sendiri yang mencakup konsep, keyakinan, dan pendirian yang ada dalam penegtahuan seseorang tentang dirinya sendiri dan yang mempengaruhi hubungan individu tersebut dengan orang lain.

a. Citra Tubuh

Citra tubuh mengacu pada konsep dan sikap subjektif yang dimiliki individuterhadap tubuh mereka sendiri. Citra tubuh terdiri atas sifat fisiologis (persepsi tentang karakteristik fisik sesorang), psikologi (nilai dan sikap terhadap tubuh, kemempuan, dan ideal diri) dan sifat social tentang citra diri sesorang (diri sendiridalam kaitannya dengtan orang lain). Ketiga komponen saling berhubungan.

b. Harga diri

Harga diri adalah nilai yang ditempatkan individu pada diri sendiri dan mengacu pada evaluasi diri secara menyeluruh terhadap diri sendiri (Willoughby, King dan Polatajka, 1996) harga diri digambarkan sebagai komponen kognitifnya; namun, dua istilah ini hampir tidak dapat dibedakan dan sering digunakan secara bergantian.istilah harga diri mengacu pada penilaian pribadi dan subjektif tentang makna sesorang yang didapatkan dan dipengaruhi oleh kelompok social dalam lingkungannya saat ini dan persepsi individu tentang bagaimana mereka dihargai oleh orang lain.

C. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN1. KeturunanFaktor keturunan atau genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh-kembang. Terdapat hubungan yang besar antara orang tua dan anak dalam hal sifat seperti tinggi badan, berat badan, dan laju pertumbuhan. Kebanyakan kharakteristik fisik, termasuk pola dan bentuk gambaran, bangun tubuh, dan keganjialan fisik, diturunkan dan dapat mempengaruhi cara pertumbuhan integrasi anak dengan lingkungannya. 2. Faktor NeuroendokrinPenelitian menunjukkan kemungkinan adanya pusat pertumbuhan dalam region hipotalamik yang bertanggung jawab untuk mempertahankan pola pertumbuhan yang ditetapkan secara genetik. Beberapa huibungan fungsional diyakini ada diantara hipotalamus dan system endokrin yang mempengaruhi pertumbuhan.

3. NutrisiNutrisi mungkin merupakan satu-satunya pengaruh paling penting pada pertumbuhan. Faktor diet mengatur pertumbuhan pada semua tahap perkembangan, dan efeknya ditunjukkan pada cara yang beragam dan rumit. Penyebab status nutrisi kurang pada anak :a. Asupan nutrisi yang tidak adekuat baik secara kuantitatif maupun kualitatif.b. Hiperaktivitas fisik atau istirahat yang kurang adekuat.c. Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi.d. Stres emosi yang dapat menurunkan nafsu makan atau absorpsi makanan yang tidak adekuat.

4. Hubungan InterpersonalHubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam perkembangan, terutama dalam perkembangan emosi, intelektual, dan kepribadian.

Ketika anak gagal untuk mempunyai hubungan interpersonal yang berkualitas dengan individu yang menjadi ibu, mereka mengalami deprivasi emosi. Gambarab paling menonjol dari deprivasi emosi, terutama selama tahun pertama, adalah keterlambatan perkembangan.

5. Tingkat SosioekonomiRiset menunjukkan bahwa, tingkat sosioekonomi keluarga anak mempunyai dampak signifikan pada pertumbuahn dan perkembangan anak tersebut. Keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah juga sering kali tidak dapat, tidak mau, atau tidak meyakini pentingnya penggunaan fasilitas kesehatan yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anaknya.6. PenyakitGangguan apapun yang dicirkan dengan ketidakmampuan untuk mencerna dan mengabsorsi nutrisi tubuh akan memberi efek merugikan pafa pertumbuhan dan perkembangan.

7. Bahaya LingkunganBahaya di lingkunagn adalah sumber kekhawatiran pemberi asuhan kesehtan dan orang lain yang memperhatikan kehehatan dan keamanan .Cedera fisik paling sering terjadi akibat bahaya lingkungan.

8. Stres pada Masa Kana-kanak (Koping)Bila sejumlah stress terjadi pada anak pada saat bersamaan , anak menjadi lebih rentan apabila serangkaian stress menimbulkan beban stress yang berlebihan , anak dapat mengalami perubahan serius dalam kesehatan dan / atau perilaku .Koping adalah tahapan khusus dari reaksi individu terhadap stressor khususnya , suatu reaksi terhadap stressor yang menghapus , mengurangi , atau menggantikan status emosi yang diklasifikasikan sebagai penuh stress.

9. Pengaruh Media MassaMedia dapat memberi pengaruh besar pada perkembangan anak.

a. Materi Bacaan

Buku, Koran, dan majalah adalah bentuk media masa paling tua. Materi ini berkontribusi pada kompetensi anak dalam hampir setiap arah dan juga member kesenangan.

b. Film

Film yang tidak terikat erat pada kenyataan dan sering menggambarkan berbagi perilaku yang disetujui secara social mungkin member kontribusi pada system nilai anak dan memberikan kesempatan untuk pembelajaran social yang diinginkan.

c. Televisi

Media dengan dampak paling besar yang telah menjadi salah satu agens penyosialisasi peling penting dalam kehidupan anak kecil. Kontroversi terus berlangsung mengenai pengaruh televisi yang diperlukan vs menggangu pada perkembangan dan perilaku anak. Kebanyakan peneliti telah menyimpulkan bahwa menonton televisi yang berlarut larut memiliki efek menympang pada anak.

d. Komputer / internet

Penggunaan computer baik diruangan kelas dan dirumah telah mempengaruhi pembelajaran dan perkembangan dimasa kanak-kanak.Komputer menawarkan keuntungan pembelajaran interaktif dan koordinasi matatangan.BAB III PENUTUPA. KESIMPULANPertumbuhan menggambarkan perubahan dalam kuantitas dan terjadi ketika sel-sel membelah dan mensintesis protein baru. Perkembangan melibatkan perubahan dari tahap rendah ke tahap lebih kompleks. Lima periode perkembangan utama adalah pranatal, masa bayi, masa kanak-kanak awal, kanak-kanak tengah, dan kanak-kanak akhir (masa puber dan masa remaja). Pertumbuhan dan perkembangan terjadi dalam pola yang dapat diprediksi dalam hal arah, urutan, dan kecepatan. Kecendrungan arah dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah sefalokaudal, proksimodistal, dan dari umum ke khusus.Teori perkembangan yang paling banyak digunakan dalam menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan anak adalah tahap psikoseksual menurut Freud, tahap perkembangan psikososial menurut Erikson, tahap perkembangan kognitif menurut Piaget, dan tahap perkembangan moral menurut Kohlberg. Untuk mengembangkan konsep diri positif, anak perlu mengetahui pencapaian mereka dan mendapat penghargaan dari orang lain.B. SARAN

1. Sebaikanya perawat terlebih dahulu memahami konsep tumbuh-kembang anak sebelum memahami konsep dasar yang lainnya dalam keperawatan anak.

2. Dibutuhkan perbanyakan literature dalam penulisan makalah.

3. Bagi pustakawan yang lain, semoga makalah ini dapat dijadikan referensi dan masukan untuk memaksimalkan fungsi perpustakaan dilembaga masing-masing.

DAFTAR PUSTAKAAmiruddin, Ridwan. 2007. Tumbuh Kembang Anak. Http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/05/tumbuh-kembang-anak///. Diakses pada tanggal 12 februari 2010.

Anonim. 2006. Teori Perkembangan Kognitif. Http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif///. Diakses pada tanggal 12 februari 2010.

Anonim. 2009. Tahap Perkembangan Moral Kohlberg. Http://id.wikipedia.org/wiki/Tahap_perkembangan_moral_Kohlberg///. Diakses pada tanggal 12 februari 2010.

Harly, Chintya. 2009. Psikoseksual Freud dan Psikososial Erikson. Http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/psikoseksual-freud-dengan-psikososial-erikson///. Diakses pada tanggal 12 februari 2010.Hidayat, Aziz Alilmul. 2005. Ilmu Keperawatan Anak. Surabaya: Departeman Kesehatan.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.Supartini, Yupi. 2007. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.Wong, L Donna dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Pediatric Edisi Ke 4. Jakarta: EGC.Wong, L Donna dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric Edisi Ke 6. Jakarta: EGC.14