pengaruh total aset terhadap laba bersih (randi rinaldi dan odi faisal
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET TERHADAP LABA BERSIH
PT. ASURANSI SINAR MAS
Oleh
Nama NIM NO HP
Randi Rinaldi 1111082000002 089652745542
Odi Faisal 1111082000023 081314035223
Mata kuliah
Teori Ekonomi Mikro
Dosen Pembimbing
Tony S Chendrawan, ST., SE.,M.Si.,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
Abstract
At this moment has a lot of insurance companies in Indonesia. Development from time to time is getting increased along with the times. Therefore, the writer is interested to learn about one of the largest insurance companies in Indonesia, namely PT. Insurance Sinar Mas. The author will examine the "Influence of Total Assets to Net Income Of PT. Insurance Sinar Mas'. This research using "time series" where here using a population with data for last 5 years from 2007 to 2011. The analysis method used is a simple linear regression. Study this effect that matches
the F test count is greater than the F test table, then experienced a significant level or SPSS can be seen in the table that the test F 0.006 less than 0.05. T table test is 7.126 count greater than 3.128 tableyaitu T test, then it is experiencing a significant level. if there is an additional increase in X 5.676. the level of Y will be affected. If having two levels at the X it will affect the value of Y
Keyword : Total Assets and Net Income
I. Pendahuluan
Krisis keuangan yang terjadi di Eropa dan beberapa negara Asia mengancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransinya. “Namun, di Indonesia industri asuransi diprediksikan akan terus berkembang mencapai 30% pada 2012.”
Sedangkan, “Outlook tahun 2012, diperkirakan industri asuransi jiwa akan tetap grow (tumbuh), market di Indonesia masi baik, meski di beberapa negara tidak begitu baik. Kami yakin dengan grow 30% itu masih angka yang wajar.”
Pertumbuhan asuransi yang mencapai 30% di tahun 2012 akan sangat ditunjang dengan adanya peluang bisnis asuransi. Peluang-peluang tersebut yakni peluang pasar asuransi syariah, micro insurance, kemudian kelas ekonomi menengah yang akan terus berkembang. “Memang kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi masih lemah, tapi kita melihat jumlah kelas menengah di Indonesia akan membesar. pertumbuhan ini pasar potensial asuransi jiwa.”
Selain pertumbuhan yang tetap tinggi pada 2012, akan ada perkembangan lain yang mempengaruhi industri atau bisnis asuransi. “Pada 2012 regulasi akan lebih ketat, company yang joint venture akan bertambah, peluang dan tantangan industri, penetrasi selama ini masih lemah, micro insurance akan dikembangkan, dan asuransi jiwa akan grow.”
Tak hanya asuransi jiwa yang tumbuh di tahun 2012, asuransi umum juga akan tetap tumbuh seiring dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Pertumbuhan asuransi umum di tahun 2012 sangat dipengaruhi dengan perkembangan krisis di Eropa.
“Indikator yang mendorong pertumbuhan asuransi jiwa, selain faktor jumlah penduduk besar, juga karena semakin menarik dan mudahnya sistem asuransi jiwa yang ditawarkan ke masyarakat, serta kondisi ekonomi masyarakat cukup baik”. Sedangkan, penduduk Indonesia termasuk dalam lima besar dunia, ini menjadi pasar yang potensial bagi dunia asuransi.
“Dengan Jumlah penduduk yang meningkat, menjadi salah satu peluang bagi asuransi jiwa, apalagi didukung dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang relatif stabil, dan terlihat pada pertumbuhan ekonomi nasional terus berkembang menjadi peluang bagi dunia asuransi”.
Pada saat ini sudah banyak sekali perusahan-perusahaan asuransi di Indonesia. Perkembangannya dari waktu ke waktu semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu,penulis tertarik untuk mengkaji tentang salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia yaitu PT. Asuransi Sinar Mas. Penulis akan mengkaji tentang “Pengaruh Total Aset Terhadap Laba Bersih PT. Asuransi Sinar Mas”
Berikut merupakan tabel data mengenai total aset dan laba bersih perusahan selama 5 tahun
TAHUN TOTAL ASET (dalam jutaan rupiah) LABA BERSIH (dalam jutaan rupiah)
2007 1.338.338 87.880
2008 1.727.544 76.464
2009 2.118.793 143.020
2010 2.766.477 298.484
2011 3.359.667 389.685
Dari tabel data diatas terlihat setelah mengalami penurunan laba bersih pada tahun 2007, ASM mengalami kenaikan laba bersih yang sangat signifikan. Terutama pada tahun 2009 peningkatan Pada tahun 2009, proses pemulihan yang terjadi pada perekonomian global terus menunjukkan perkembangan yang baik di berbagai negara. Perkembangan penjualan retail, utilisasi kapasitas dan indeks produksi mulai meningkat baik di negara maju maupun negara berkembang. Pemulihan yang terjadi pada perekonomian dunia juga terefleksi pada perkembangan yang membaik di pasar keuangan global. Pasar saham global pada 4Q 2009 masih berada dalam tren yang meningkat meski sempat mengalami koreksi harga. Di sektor swasta,
optimisme terhadap pemulihan ekonomi dan tren pelemahan mata uang USD mendorong kenaikan harga komoditas. Pada pasar domestik, perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan yang lebih baik seiring dengan membaiknya perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi 4,5%. Kinerja konsumsi meningkat ditopang oleh pendapatan ekspor yang meningkat dan keyakinan konsumen yang lebih kuat. Sedangkan kinerja investasi mengalami sedikit pertumbuhan. Pertumbuhan ekspor juga meningkat sejalan dengan ekonomi global yang semakin membaik dan naiknya harga komoditas.
II.Kajian Pustaka
A. Pengaruh Total Aset Terhadap Laba Bersih
Laba bersih didapatkan dari laba yang telah dikurangi beban operasional dan pajak menunjukkan bahwa perusahaan telah mendapatkan keuntungan.
Total Aset adalah Jumlah Kewajiban & Ekuitas. Aset total adalah jumlah dari aktiva lancar dan jangka panjang sendiri oleh perusahaan. Aset lebih berarti bahwa perusahaan bisa memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri dan pesaing akan memiliki waktu yang sulit mendapatkan entri sehingga hal itu berpengaruh terhadap laba bersih.
B. Teori Total Aset Total Aset adalah Jumlah Kewajiban & Ekuitas. Aset total adalah jumlah dari aktiva lancar dan jangka panjang sendiri oleh perusahaan. Aset lebih berarti bahwa perusahaan bisa memiliki pangsa pasar
yang besar dalam industri dan pesaing akan memiliki waktu yang sulit mendapatkan entri. Ketika menentukan tampilan Keunggulan Kompetitif Durable sebuah perusahaan di Jumlah Aktiva untuk melihat apakah itu besar. Lebih banyak lebih baik. Berdasarkan IAI tahun 2004 terdapat lima elemen laporan keuangan, yaitu : 1. Aktiva, adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan Aktiva yang di miliki oleh sebuah perusahaan merupakan sumber daya ekonomi, di mana dari sumber tersebut di harapkan mampu memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada arus kas perusahaan di masa yang akan datang.
Aktiva menurut Henry Simamora ( 2000 ; 12) dalam bukunya Akuntansi basis pengambilan keputusan bisnis, yaitu :
“Aktiva adalah sumber daya yang di kuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi di masa depan di harapkan akan di raih perusahaan”.
Sedangkan aktiva menurut Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim (2003 ; 51), dalam bukunya analisis laporan keuangan, bahwa :
1. Assets adalah manfaat ekonomis yang akan di terima pada masa mendatang atau akan di kuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian.
2. Assets merupakan sumber ekonomi yang akan di pakai oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatannya
3. Atribut pokok suatu aktiva adalah kemampuan memberikan jasa atau manfaat pada perusahaan yang memakai aktiva tersebut.
Dari definisi di atas dapat di simpulkan
bahwa aktiva adalah sumber daya ekonomi yang di miliki perusahaan yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan perusahaan.
Klasifikasi Aktiva Aktiva dapat di klasifikasikan
menjadi aktiva yang memiliki wujud atau bentuk fisik dan aktiva tidak berwujud atau tidak memiliki bentuk fisik.
Menurut Arthur J.Keown, (2001 ; 82) yang di terjemahkan oleh Chaerul D.Djatman dalam bukunya dasar – dasar manajemen keuangan, bahwa aktiva terdiri dari tiga kategori yaitu :
1. Aktiva lancar (Current assets) terdiri dari kas, surat berharga yang mudah di jual, piutang dagang, persediaan serta beban di terima di muka.
2. Aktiva tetap (Fixed atau long_term assets) terdiri atas peralatan, bangunan, tanah dan
3. Aktiva lain – lain (Other assets) aktiva yang tidak termasuk dalam kelompok aktiva lancar maupun
aktiva tetap perusahaan seperti hak paten, investasi jangka panjang dalam surat berharga dan good will.
C. Teori Laba Bersih
Laba Bersih adalah Total Pendapatan dan Keuntungan dikurangi Beban dan Kerugian.
Angka laba bersih adalah angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan dari kegiatan operasi perusahaan maupun non operasi perusahaan. Dengan demikian, sesungguhnya laba bersih ini adalah laba yang menunjukkan bagian laba yang akan ditahan di dalam perusahaan dan yang akan dibagikan sebagai dividen.
Menurut Soemarso SR (2004 : 227) angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah laba bersih (net income). Sebaliknya apabila perusahaan mengalami kerugian, angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah rugi bersih.
Menurut Smith Skousen (1989: 119), Laba Bersih merupakan perbedaan antara jumlah pendapatan yang diperoleh suatu satuan usaha selama periode tertentu dan jumlah biaya yangdapat diaplikasikan ke pendapatan.
D. Teori Hipotesis
Hipotesis nol adalah suatu hipotesis
tentang ada dan tidaknya perbedaan.
Hipotesis pada umumnya diformulasikan
untuk ditolak. Apabila ditolak, maka
hipotesis tandingan atau hipotesis alternatif
atau hipotesis satu (Ha atau H1) yang
diterima. Hipotesis pengganti ini merupakan
hipotesis penelitian dari si pembuat
eksperimen, yang dinyatakan secara
operasional. Hipotesis penelitian adalah
prediksi yang diturunkan dari teori
yangsedang diuji. Bila dikehendaki
membuat keputusan mengenai perbedan-
perbedaan, diuji H0 terhadap H1 , maka H1
merupakan pernyataan yang diterima jika
H0 ditolak.
3. METODE PENELITIAN
A. Sampel dan procedure
Dalam populasi penelitian ini adalah kantor-
kantor PT. Asuransi Sinar Mas Jakarta
yang memiliki kantor 6 cabang di wilayah
Jakarta . tetapi untuk memudahkan
penelitian kami mengambil data di wilayah
Jakarta selatan yang berlokasi
JL.kebayoran baru No.9-10 komp.
Perkantoran Kebayoran mall . unit analisis
yang difokuskan pada setiap bagian yang
ada pada kantor-kantor PT. Asuransi Sinar
Mas Distribusi Jakarta. Kami mengunakan
lima tahun sebagai sampel untuk
memudahkan dalam pengambilan
penelitian.
B. Pengujian hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian
ini, pertama-tama dilakukan dengan uji
analisis jalur untuk memperlihatkan
hubungan antar variabel indivenden
dengan variabel defenden. Analisi jalur
dipergunakan dengan pertimbangan bahwa
pola hubungan antar variabel dalam
penelitian adalah bersifat korelatif dan
kausalitas. Untuk mengetahui pengaruh
antar variabel-variabel “Pengaruh Total
Aset Terhadap Laba bersih” .adapun uji
statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis jalur.
C. Model Penelitian
Hubungan struktur jalur antar variabel dapat digambrkan sebagai berikut:
Gambar 1 merupakan hubungan antar variabel , Variabel X berpengaruh terhadap variable Y
sebesar 0,944 jadi error varian dari berbagai factor itu sebesar sisa dari 0,056
IV Hasil Penelitian :
A. Pengaruh Total aset terhadap Laba
bersih Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis (path analysis). Adapun persamaan yang diperoleh dari proses analisi adalah sebagai berikut :
Y=5,676*X1 Errorvar = 0,056 , R
2= 0,944
Nilai R
2 atau koefisien determinasi multiple
sebesar 0,944 memperlihtkan besarnya pengaruh total aset ( X ) secara keseluruhan terhadap Laba bersih ( Y ) yaitu sebesar 5,676. Sementara itu nilai errorvar yaitu sebesar 0,056 memperlihatkan besarnya pengaruh fator lain diluar total aset secara keseluruhan terhadap laba bersih yaitu sebesar 0.056.
X Y
e
Untuk mengetahui signifikan tidaknya penaruh total aset secara keseluruhan terhadap laba bersih secara keseluruhan, maka dilakukan uji F. adapun hasilnya adalah sebagai berikut : F= (n-k-1)R
2 / k(1-R
2)
F=(5-1-1)0,944/1(1-0,944)
F=2,832/0,056 F= 50,58
Nilai F tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai F pada table F , dan distribusi F dimana diperoleh nilai F sebesar 7,71 ,nilai F hasil perhitungan diatas yaitu 50,58 ternyata lebih besar dari F table yaitu sebesar 7,71. Sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak. Dengan kata lain secara simultan total aset memiliki pengaruh signifikan terhadap laba bersih.
Niai Nilai Kesimpulan
F hitung F table
50,58 7,71 Signifikan
Dari table diatas terlihat bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F table, sehingga hasil pengujian yang diperoleh adalah signifikan atau dengan kata lain pengaruh yang terjadi dapat digeneralisasikan terhadap laba bersih
B.Pengaruh Total Aset terhadap Laba bersih
Koefisien regresi total aset (X1) adalah 5,676 hal ini menunjukan bahwa setiap peningkatan variable total aset sebesar satu satuan nilai akan meningkatkan perilaku laba bersih (Y) sebesar 5,676 satu satuan nilai dengan asumsi variable lainnya adalah konstan.
Dari persamaan yang di dapat melalui perhitungan Lisrel.dapat kita ketahui hasil dari pengujian secara persial antara total aset (X1) terhadap laba bersih (Y) yaitu dengan cara membandingkan T
hitung dengan nilai T table jika nilai T hitung lebih besar dari nilai T table maka hipotesis signifikan, artinya bahwa pengaruh yang terjadi dapat digeneralisir terhadap laba bersih . sebaliknya apabila T hitung lebih kecil dari nilai T table maka hipotesis tidak signifikan artinya pengaruh yang terjadi tidak dapat digeneralisir terhadap laba bersih.
Dari persamaan diatas dapat kita lihat nilai T hitung sebesar 7,126 bila kita bandingkan dengan nilai T table 3,182 dapa kita simpulkan bahwa secara parsial variable pengaruh Total aset (X) berpengaruh terhadap Laba bersih (Y).
C.Uji Hipotesis
Jadi secara keseluruhan jika dibandingkan antara F hitung dan F table tingkat signifikansinya mengalami signifikan, dikarenakan uji F itu lebih besar dibanding F table. Dan uji T hitung lebih besar daripada T table. Jadi bisa diartikan bahwa H1 diterima H0 ditolak .
V . Implikasi Penelitian
Maka kesimpulan yang dihasilkan atas penelitian Pengaruh “Total aset terhadap Laba bersih” mendapatkan hasil bahwa uji F hitung lebih besar daripada uji F table , maka mengalami tingkat yang signifikan atau bisa dilihat dalam table SPSS bahwa uji F 0,006 lebih kecil dari 0,05. Dan uji T hitung 7,126 lebih besar dari uji T tableyaitu 3,128 , maka itu mengalami tingkat signifikan . jika ada kenaikan tambahan sebesar X 5,676 . maka tingkat Y akan dipengaruhinya. Jika mengalami dua tingkat pada tingkat X maka akan mempengaruhi nilai Y.
VI. Referensi
Cramer, Duncan. 2004. The Sage Dictionary of Statistics. Hlm 76 ISBN
Deta, “Pengertian Laba Bersih dan Konsep Laba”. Dari http://blogdeta.blogspot.com. Diunduh
pada tanggal 25 November 2012, pukul 20:05
Equitybondtheory, “Balance Sheet Total Assets”. Dari http://equitybondtheory.com. Diunduh
pada tanggal 25 November 2012, pukul 20:00
Lind.Marchal.Whaten, Statistical Tecniques in Business and Economis with Global Data Sets Book I Thirteeth Edition. 2007. Salemba Empat.
Sinarmas, “Profil Perusahaan”. Dari www.sinarmas.co.id. Diunduh pada tanggal 25 November
2012, pukul 20:10
Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, edisi Lima. (Jakarta: Salemba Empat)