pengaruh tingkatkedisiplinan belajar di madrasah...

100
i

Upload: hacong

Post on 22-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ii

PENGARUH TINGKATKEDISIPLINAN BELAJAR

DI MADRASAH DINIYAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR AL-QUR’AN HADITS SISWA DI MI

NURUL ULUM GADING DS. DUREN KEC.

TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

FREDITA ANJARSARI

NIM : 11111037

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Jl.TentaraPelajar 02Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website:www.iainsalatiga.ac.idEmail:[email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 eksemplar skripsi

Hal : Pengajuan Skripsi

Kepada

Yth.RektorIAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama

ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswi:

Nama : Fredita Anjarsari

NIM : 11111037

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ PAI

Judul : Pengaruh Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah

Diniyah Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits

Siswa di MI Nurul Ulum Gading Ds. Duren Kec.

Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015

Untukdiajukandalam sidang munaqasyah.Demikianuntukmenjadiperiksa.

Wassalamu’alaikum.Wr. Wb.

Salatiga,10 Agustus 2015

Pembimbing

M. Hafidz, M.Ag

NIP.1973080 1 200312 1 002

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Jl.TentaraPelajar 02Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website:www.iainsalatiga.ac.idEmail:[email protected]

SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT KEDISIPLINAN BELAJAR DI MADRASAH

DINIYAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADITS

SISWA DI MI NURUL ULUM GADING DS.DUREN KEC. TENGARAN

KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH

FREDITA ANJARSARI

NIM: 11111037

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga,padatanggal29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

SusunanPanitiaPenguji

KetuaPenguji :Rovi‟in, M. Ag.

SekretarisPenguji :Muh. Hafidz, M. Ag.

Penguji I :Prof. Dr. Budihardjo, M. Ag.

Penguji II :Prof. Dr. H. Mansur, M. Ag.

Salatiga, 29 Agustus 2015

Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Fredita Anjarsari

NIM : 11111 037

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan oranglain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.v

Salatiga,10 Agustus2015

Penulis

Fredita Anjarsari

NIM. 11111037

vi

MOTTO

Artinya:Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran.

vii

PERSEMBAHAN

AtasRahmatdanRidho Allah SWT, karyaskripsiinipenulispersembahkanuntuk:

1. Bapak dan ibu (bapak Sholikhin dan Ibu Kotimah) yang telah

memberikan do‟a restunya tanpa henti, dan terima kasih banyak saya

ucapkan atas semua pengorbanan dan kerja keras kalian selama ini.

2. Adik-adikku tercinta (Muhammad Nur Alfiyanto dan Wahyu Tri

Ramadhani) yang selalu menjadi motivasiku untuk tetap menyelesaikan

skripsi ini.

3. Teman-temankuPAI angkatan 2011 khususnya PAI A.

4. Teman-temanku liqo‟ (mba Al mila, mba tami, mba lastri)

5. Mba ifah selaku murobbi yang selalu memberikan ilmunya, dukungan,

dan do‟anya selama ini.

6. Teman-temanku KKN Posko Candran (mba fatim, mba ayu, mba Indah,

mba farikhah, pak habib, pak dadang, pak wahid, pak lukman) yang

selalu memberikan dukungan dan do‟anya.

viii

KATA PENGANTAR

Pujisyukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi

Muhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat

Kedisiplinan Belajar di Madrasah Diniyah Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur‟an

Hadits Siswa MI Nurul Ulum Gading Ds. Duren kec. Tengaran kab. Semarang

tahun pelajaran 2014/2015” dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan

yangtelah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

Selanjutnya penulis haturkan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan FTIK.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan PAI.

4. Bapak Muh Hafidz, M.Ag,selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa

memberikan bimbingan, arahan, dan do‟anya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Rovi‟in, M.Ag, selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepadaku selama ini.

6. Bapak Nur Khabib S.Pd.I,selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum

Gading yang telah membina dan memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

ix

7. Bapak Mu‟son selaku ketua di Madrasah Diniyah yang sudah membantu dan

memberikanku izin untuk mendapatkan informasi di Madrasah Diniyah

tersebut.

8. Bapakku Sholikhin dan Ibuku Kotimah, yang senantiasa memberikan do‟a

restunya untuk keberhasilanku.

9. Adik-adikku tersayangyang selalu memberikan dukungan dan motivasinya

selama ini.

10. Sahabatku mba Al-milatul Miza yang senantia memberikan motivasi,

masukan, dan do‟anya sehingga terselesaikan skripsi ini.

11. Dan terimakasih saya ucapkan kepada semuapihak yang sudah ikut serta

memberikan motivasi dan dorongan hingga terselasaikannya skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat

diharapkan untuk perbaikans kripsi ini.

Salatiga, 10 Agustus 2015

Penulis

x

ABSTRAK

Anjarsari, Fredita (NIM 11111037).2015. Pengaruh Tingkat Kedisiplinan Belajar

di Madrasah Diniyah Terhadap Prestasi Belajar Al- Qur’an Hadits

Siswa di MI Nurul Ulum Gading Ds. Duren Kec. Tengaran. Kab.

Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. JurusanPendidikan Agama Islam.Institut Agama Islam

NegeriSalatiga.Pembimbing: M. Hafidz, M.Ag.

Kata kunci:Kedisiplinan Belajar, Madrasah Diniyah, Prestasi Belajar

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh tingkat

kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an

Hadits siswa di MI Nurul Ulum Gading Ds. Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang

Tahun pelajaran 2014/2015. Kedisiplinan merupakan salah satu faktor penting

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan adanya Madrasah Diniyah,

diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di sekolah formal

khususnya dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Ulum Gading. Dalam penelitian ini siswa yang disiplin belajar di Madrasah

Diniyah diharapkan memiliki Pestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits yang baik.

Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah pertama,

bagaimana tingkat kedisiplinan belajar di madrasah diniyah siswa di MI Nurul

Ulum Gading? Kedua, bagaimana prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa MI

Nurul Ulum Gading tahun pelajaran 2014/2015? Ketiga, adakah pengaruh antara

kedisiplinan belajar Al-Qur‟an Hadits siswa di MI Nurul Ulum Gading kec.

Tengaran Kab. Semarang tahun pelajaran 2014/2015?

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan

angket dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa MI Nurul Ulum

Gading. Teknik analisis data yang digunakan adalah product moment.

Penelitian ini menunjukkan bahwa Dari hasil data di atas tampak bahwa r

hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian hasil dari 0.634

bila dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf signifikan 5 % yaitu 0.361dan

pada taraf signifikan 1 % r tabel menunjukkan harga sebesar 0.463. Oleh sebab

itu, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tingkat kedisiplinan

belajar di Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits.

xi

DAFTAR ISI

LOGO ......................................................................................................... i

JUDUL ........................................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v

MOTO ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR.................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian.................................................................... 5

D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 6

E. Kegunaan Penelitian ............................................................... 6

F. Definisi Operasional 8

G. Metode Penelitian ................................................................... 10

H. Sistematika Penulisan ............................................................. 15

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah Diniyah ............... 17

1. Pengertian Kedisiplinan ..................................................... 17

2. Pengertian Belajar .............................................................. 18

3. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Belajar .................................. 18

4. Pengertian Madrasah Diniyah ............................................ 20

5. Sejarah Singkat Madrasah Diniyah .................................... 22

6. Ciri-ciri Madrasah Diniyah ................................................ 24

7. Bentuk-bentuk Madrasah Diniyah ..................................... 25

B. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits ...... 27

1. Definisi Prestasi Belajar ..................................................... 27

2. Teori-teori Belajar .............................................................. 28

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa.... 30

4. Faktor yang Menghambat Prestasi Belajar ........................ 32

5. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits .. 35

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian .................. 39

1. Kondisi Madrasah Diniyah ................................................. 39

a. Profil Madrasah Diniyah ............................................... 39

b. Dasar dan Tujuan .......................................................... 39

c. Sarana dan Prasarana..................................................... 40

d. Santri ............................................................................ 41

e. Tenaga Pengajar ........................................................... 41

xiii

2. Kondisi Sekolah .................................................................. 42

a. Profil MI Nurul Ulum Gading .................................... 42

b. Visi, Misi, dan Tujuan ............................................... 43

c. Tenaga Pendidik ......................................................... 45

d. Data Peserta Didik ...................................................... 45

e. Fasilitas Pendidikan .................................................... 47

f. Struktur Organisasi ..................................................... 49

B. Penyajian Data Penelitian

1.Hasil Angket Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah

Diniyah ............................................................................... 52

2. Hasil Belajar Mata Pelajar Al-Qur‟an Hadits .................... 54

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Diskriptif .................................................................. 57

1. Analisis Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah

Diniyah .............................................................................. 57

2. Analisis Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits ....................... 65

B. Pengujian Hipotesis ................................................................ 72

C. Pembahasan ............................................................................ 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 77

B. Saran ....................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah Diniyah

Tabel 3.1 Fasilitas Fisik di Madrasah Diniyah

Tabel 3.2 Daftar Tenaga Pengajar di Madrasah Diniyah

Tabel 3.3 Daftar Tenaga Pengajar di MI Nurul Ulum Gading

Tabel 3.4 Daftar Jumlah Siswa di MI Nurul Ulum Gading

Tabel 3.5 Pekerjaan Orang Tua Siswa

Tabel 3.6 Daftar Fasilitas Fisik di MI Nurul Ulum Gading

Tabel 3.7 Daftar Fasiltas Non Fisik di MI Nurul Ulum Gading

Tabel 3.8 Hasil Angket Kedisplinan Belajar

Tabel 3.9 Daftar Nilai Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits

Tabel 4.1 Daftar Angket Kedisiplinan Belajar

Tabel 4.2 Nilai Nominasi Kediplinan Belajar

Tabel 4.3 Rekapitulasi Tingkat Kedisiplinan Belajar

Tabel 4.4 Daftar Nilai Al-Qur‟an Hadits

Tabel 4.5 Nilai Nomonasi Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits

Tabel 4.6 Rekapitulasi Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits

Tabel 4.7 Tabel Kerja Koefisien Kolerasi Variabel X dan Y

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Tingkat Kedisiplinan Belajar

Lampiran 2 Nama-nama Responden

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 4 Nilai Al-Qur‟an Hadits

Lampiran 5 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 6 Daftar Nilai SKK

Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 8 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 9 Tabel Product Moment

Lampiran 10 Riwayat Hidup Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting bagi keunggulan

suatu bangsa. Pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh

siapapun, terutama para pakar dan praktisi pendidikan. Agar dapat

menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan Outcome

sumber daya yang unggul, yang akan mampu membangun watak suatu

bangsa, serta dapat menentukan keberhasilan dalam belajar, maka salah satu

diantaranya perlu adanya kedisiplinan belajar pada siswa. Oleh karena itu,

kedisiplinan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa. Lembaga pendidikan di Indonesia merupakan

organisasi yang memiliki orientasi ganda, yaitu organisasi yang berorientasi

sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Untuk

mendapatkan outcome yang unggul, maka perlu adanya kedisiplinan belajar

yang baik, sehingga hasil akhir atau prestasi belajar yang akan dicapai oleh

siswa bisa memuaskan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Pendidikan di sekolah

ataupun di luar sekolah mancakup semua usaha pengembangan atau

peningkatan prestasi belajar siswa dari segi kognitif. Aspek ini bisa

dikembangkan di dalam lembaga pendidikan yang kita kenal dengan sistem

2

pendidikan nasional, di mana sistem pendidikan nasional itu juga dikenal

dengan lembaga pendidikan formal dan non formal. Sedangkan, salah satu

bentuk lembaga pendidikan formal adalah sekolah. Dengan tujuan yang

hendak dicapai maka sistem pendidikan nasional dalam kurun waktu yang

cukup lama sampai saat ini telah banyak mengalami perubahan sesuai dengan

perkembangan dan kemajuan zaman, yaitu mengembangkan potensi peserta

didik agar dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggunga jawab .

Untuk memperoleh dukungan demi tercapainya perubahan di

lingkungan sekolah, tidak cukup dengan dukungan kepala sekolah, tetapi

badan-badan pemerintah, organisasi guru, orang tua dan kelompok

masyarakat juga harus memberikan dukungan (Wahjosumidjo, 2007:345).

Jadi tidak hanya kedisplinan, masyarakat dan keluarga merupakan lingkungan

sosial yang sangat mempengaruhi prestasi belajar. Kondisi masyarakat yang

kurang mendukung proses belajar akan berdampak pada proses dan prestasi

belajar. Begitu juga lembaga lain di luar lembaga formal, misalnya Madrasah

Diniyah, TPQ, Pengajian akan ikut andil dalam mempengaruhi prestasi siswa

khususnya pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits. Dalam hal ini penulis lebih

condong kepada pembelajaran di Madrasah Diniyah.

Madrasah Diniyah itu merupakan bagian dari masyarakat, yang mana

pengaruhnya terhadap sekolah sebagai lembaga sosial, terasa sangat kuat dan

berpengaruh pula kepada para individu-individu yang ada dalam lingkungan

3

sekolah. Lingkungan di mana sekolah berada, merupakan masyarakat yang

kompleks, terdiri dari berbagai macam tingkat masyarakat yang saling

melengkapi dan bersifat unik, sebagai akibat latar belakang dimensi budaya

yang beraneka ragam. Karena sekolah berada di tengah-tengah masyarakat

maka harus berhubungan baik dengan masyarakat di sekitarnya

(Wahjosumidjo, 2007:331). Dengan berbagai keanekaragaman itu, bisa

dipadukan antara masyarakat dan pihak sekolah sehingga akan tercipta suatu

kerjasama yang baik, yang mana akan menghasilkan peserta didik yang

memiliki prestasi dalam berbagai bidang sesuai dengan kemampuannya.

Keberadaan Madrasah Diniyah sebagai lembaga pendidikan

keagamaan berbasis masyarakat menjadi sangat penting dalam upaya

pembangunan masyarakat dalam belajar. Oleh karenanya, sebagai kompenen

Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan keagamaan perlu diberi kesempatan

untuk berkembang, dibina, dan ditingkatkan mutunya oleh semua komponen

bangsa, termasuk pemerintah daerah. Salah satunya melalui pengaturan wajib

belajar Madrasah Diniyah yang diterapkan dengan peraturan daerah

(Jalaluddin, 2001:85). Jadi, sisitem pendidikan khususnya Islam, merupakan

usaha pengorganisasian proses kegiatan kependidikan yang berdasarkan

ajaran Islam, sehingga dalam pelaksanaanya terdiri dari berbagai sub sistem

dan jenjang pendidikan.

Dalam hal ini, dengan adanya Madrasah Diniyah akan membantu

siswa dalam proses pembelajaran di sekolah formal khususnya di Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ulum Gading. Siswa yang disiplin belajar di Madrasah

4

Diniyah diharapkan memiliki prestasi belajar yang baik khususnya mata

pelajaran Al-Qur‟an Hadits. Meskipun semua santri yang ada di Madrasah

Diniyah adalah siswa dari MI Nurul Ulum Gading, khususnya di Desa Duren

Kec. Tengaran, Kabupaten Semarang. Pada kenyataannya, ada sebagian dari

siswa yang tidak disiplin untuk berangkat ke Madrasah Diniyah. Meskipun

tidak semua siswa seperti itu, namun ada sebagian dari mereka hanya

mementingkan pendidikan di sekolah formal saja dan terkadang lebih suka

menghabiskan waktunya untuk bermain.

Bertitik tolak dari kerangka pemikiran di atas, maka penulis tertarik

mengadakan penelitian dengan judul : PENGARUH TINGKAT

KEDISIPLINAN BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH TERHADAP

PRESTASI BELAJAR AL-QUR‟AN HADITS SISWA DI MI NURUL

ULUM GADING DESA DUREN KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka secara

pokok penelitian ini ingin mengemukakan beberapa rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah siswa MI

Nurul Ulum di Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?

5

2. Bagaimana prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa Madrasah Ibtidaiyah di

Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2014/2015?

3. Adakah pengaruh tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah

terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa MI Nurul Ulum Dusun

Gading Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah siswa

MI di Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa Madrasah

Ibtidaiyah di Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaru htingkat kedisiplinan belajar di

Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa MI

Nurul Ulum Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul (Arikunto, 2010:110). Jadi, hipotesis adalah jawaban

6

sementara dari persoalan atau masalah penelitian, dan masih harus diuji

kebenarannya.

Dari pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis

adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan

masalah yang masih perlu dibuktikan di lapangan atau masih perlu diuji

melalui penelitian.

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis, “ ada pengaruh

yang signifikan tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah terhadap

prestasi belajar Al Qur‟an Hadits siswa MI Nurul Ulum Dusun Gading Desa

Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015,

“ artinya siswa yang memiliki kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah baik,

maka prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa di MI Dusun Gading, Desa

Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang tahun 2014/2015 juga

akan baik.

E. Kegunaan Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

informasi tentang pengaruh antara kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah

terhadap prestasi siswa dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ulum Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Dari informasi tersebut

kiranya dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

7

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi

perkembangan prestasi belajar siswa, khususnya dalam Mata Pelajaran Al-

Qur‟an Hadits pada siswa di MI Nurul Ulum Dusun Gading Desa Duren

Kecamatan Tengaran Kaabupaten Semarang tahun pelajaran

2014/2015secara umum, dapat memperkaya keilmuan khususnya dalam

dunia pendidikan.

2. Secara Praktis

Secara praktis, apabila ternyata terdapat hubungan antara

kedisiplinan belajar di madrasah diniyah terhadap prestasi belajar siswa

dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di MI Nurul Ulum Dusun Gading

Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2014/2015. Hal ini berarti dapat memenuhi harapan sekolah khususnya

bagi siswa dapat memperoleh prestasi yang lebih baik lagi. Penulis

berharap agar siswa lebih disipilin dan giat lagi dalam belajar di sekolah

formal maupun di Madrasah Diniyah.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan untuk

bahan pertimbangan bagi semua kalangan pendidikan, khususnya di

Sekolah tingkat Madrasah Ibtidaiyah, bahwa dengan penyelenggaraan

pendidikan Madrasah Diniyah itu ada pengaruh yang positif bagi siswa

dalam membantu prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di

Sekolah formal. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran dalam

mendidik anak-anak diluar lingkungan sekolah. Sehingga terciptalah

8

hubungan yang baik sekolah dengan masyarakat dan melahirkan peserta

didik yang memiliki kualitas dan prestasi yang baik.

F. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan kesalah pahaman terhadap pokok masalah

yang dimaksud, maka sebelumnya penulis menguraikan tentang batasan

pengertian yang dimaksud dalam judul ini adalah :

1. Tingkat Kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti ketaatan,

kepatuhan kepada peraturan, tata tertib dan sebagainya (Poerwadarminra

WJS, 1999:1077).

Madrasah Diniyah yaitu suatu lembaga pendidikan yang

memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal dalam

pengetahuan agama Islam kepada pelajar secara bersama-sama sedikitnya

berjumlah 10 orang atau lebih di antara anak-anak yang berusia 7(tujuh)

sampai dengan 18 (tahun) (Depag RI, 2003:23). Dalam hal ini, Arifin

(2002:30) menyatakan bahwa madrasah sangat diperlukan keberadaanya

sebagai tempat dimana murid-murid menerima ilmu pengetahuan agama

secara teratur dan sistematis. Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah

Diniyah adalah ketaatan atau kepatuhan seorang siswa dalam mengikuti

pembelajaran di Madrasah Diniyah.

9

2. Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan

atau dikerjakan). Adapun arti belajar yaitu sebuah tindakan dan perilaku

siswa yang kompleks (Dimyati dan Mudjiono, 2006:7). Jadi, yang

dimaksud Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang

setelah melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas tertentu.

Yang dimaksud dengan Al-Qur‟an Hadits disini adalah mata

pelajaran Al-Qur‟an Hadits di sekolah yang diharapkan dapat membentuk

pribadi yang baik dan perilaku sosial.

Dalam penelitian ini menurut penulis prestasi belajar Al-Qur‟an

Hadits adalah hasil akhir yang dicapai oleh siswa dalam bentuk nilai

berupa angka setelah melakukan proses pembelajaran khususnya mata

pelajaran Al-Qur‟an Hadits. Prestasi yang dicapai oleh setiap siswa tentu

saja sangat bervariasi antara siswa satu dengan yang lainnya tidak sama,

karena kemampuan atau daya serap setiap siswa berbeda-beda. Jadi, nilai

yang dicapai oleh setiap siswa berbeda-beda, ada yang mendapatkan nilai

di atas rata-rata, sedang, dan ada yang mendapatkan nilai dibawah rata-

rata.

G. Metode Penelitian

1. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh tingkat kedisiplinan

belajar di madrasah diniyah terhadap prestasi siswa mata pelajaran Al-

10

Qur‟an Hadits di MI Nurul Ulum Gading Desa Duren Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian

ini terbagi beberapa tahap dari proses pengumpulan data hingga

penulisan laporan.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:203). Adapun pada

penelitian ini, penulis mengambil beberapa metode. Diantaranya sebagai

berikut :

a. Metode Penelitian Subjek

1) Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila

seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi

(Arikunto, 2010:173).

Dalam penelitian ini mencakup siswa MI Nurul Ulum Gading

yang mengikuti pembelajaran di Madrasah Diniyah.

2) Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2010:174). Apabila contoh penelitian terhadap

prestasi belajar sisiwa kelas 1 dipandang sebagai sampel, maka

peneliti tidak hanya menyimpulkan,” Prestasi Mata Pelajaran

11

Al-Qur‟an Hadits Kelas 1 baik”, tetapi disimpulkan:”Prestasi

Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa MI Nurul Ulum Gading,

baik”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel, untuk

mempermudah peneliti dalam mengambil data prestasi belajar

siswa mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits, data yang peneliti ambil

yaitu 30 siswa dari Madrasah Ibtidaiyyah Nurul Ulum Gading

dan 30 santri yang merupakan siswa MI Nurul Ulum, yang

mengikuti pembelajaran di Madrasah Diniyah.

b. Metode Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam pengumpulan

data adalah dengan menggunakan metode angket dan metode

dokumentasi.

1) Metode Angket

Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari respondendalam arti

laporan tentang pribadinya (Arikunto, 2010:194)

Metode ini digunakan untuk mengolah data tentang tingkat

kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan angket tertutup yang mana peneliti sudah

menyiapakan jawaban dari angket tersebut.

12

2) Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk

memperoleh informasi, menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

rapat, cacatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010:201).

Disamping itu metode ini digunakan untuk mengumpulkan data

tentang prestasi siswa Mata Pelajaran Al Qur‟an Hadits di MI

Nurul Ulum Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang, serta untuk melengkapi data lainnya seperti Profil

sekolah, daftar siswa, serta daftar Dewan Guru yang ada di MI

tersebut.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk

mengambil, merekam atau menggali data (Kasiram, 2010:269). Data

dianggap benar, bila data tersebut benar-benar seperti adanya, bukan

pulasan, bukan buatan yang diambil, banyak tergantung pada baik

tidaknya instrumen pengumpulan datanya.

Peneliti menggunakan instrumen berupa angket yang terdapat

dalam lampiran. Angket ini terdiri dari tingkat kedisiplinan belajar di

Madrasah Diniyah saja, karena untuk mendapatkan data tentang prestasi

belajar siswa mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits sudah melalui data Nilai

rapor. Berikut tabel variabel tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah

Diniyah yang disarikan dari berbagai sumber:

13

Tabel 1.1

Tingkat Kedisiplinan Belajar

di Madrasah Diniyah

VARIABEL INDIKATOR

BUTIR

ANGKET

TINGKAT

KEDISIPLINAN

BELAJAR DI

MADRASAH

DINIYAH

1. Mengerjakan Tugas 5

2. Memperhatikan

Penjelasan

ustadz/ustadzah

5

3. Kerajinan Belajar di

Madrasah Diniyah

5

4. Bertanya kepada

ustadz/ustadzah

5

4. Analisis Data

Analisis data adalah memperkirakan atau menentukan besarnya

pengaruh kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap

sesuatu (kejadian) yang lainnya (Hasan, 2004:29). Analisis data ini

bertujuan untuk memperlihatkan hubungan antara fenomena yang

terdapat dalam penelitian. Fenomena tersebut yaitu pendidikan

madrasah diniyah dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-

Qur‟an Hadits Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran

14

Kabupaten Semarang.Untuk menganalisis data tersebut penulis

menggunakan tes statistik, yaitu yang merujuk pada bukunya Hadi

(1977: 294) yang mengemukakan:

a. Analisis Pendahuluan

Yaitu teknik statistik sederhana yang merupakan presentase

analisis, adapun rumus yang digunakan untuk mencari presentase

adalah :

x 100 %

Keterangan :

P : Presentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

100 % : Bilangan konstanta

b. Analisis Uji Hipotesis

Untuk mengetahui variabel 1 dengan variabel 2, maka teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data koefisien

pengaruh Product Moment, dengan rumus:

rxy=

( )( )

√{ ( )

}{

( )

}

15

Keterangan:

rxy : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y

X : Jumlah variabel X

Y : Jumlah variabel Y

∑X2 : Kuadrat dari varibel X

∑Y2 :Kuadrat dari variabel Y

N : Banyaknya sample penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

∑ : Jumlah

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan susunan

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang tingkat kedisiplinan belajar di madrasah

diniyah (pengertian kedisiplinan, bentuk-bentuk kedisiplinan

16

belajar, pengertian madrasah diniyah, sejarah singkat madrasah

diniyah, dan ciri-ciri madrasah diniyah), prestasi belajar Al-Qur‟an

Hadits (Pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar, faktor-faktor yang menghambat

prestasi belajar), serta prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits.

BAB III : LAPORAN PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum madrasah diniyah (profil madrasah

diniyah, dasar dan tujuan, sarana dan prasarana), gambaran umum

MI Nurul Ulum Gading (profil MI Nurul Ulum Gading, tenaga

pendidik, data peserta didik, fasilitas pendidikan, dan struktur

organisasi), serta data hasil penelitian.

BAB IV : ANALISIS DATA

Bab ini meliputi data tentang pengaruh tingkat kedisiplinan belajar

di madrasah diniyah terhadap prestasi belajar siswa di MI Nurul

Ulum Gading yang terdiri dari data tentang jawaban angket

kedisiplinan belajar di madrasah diniyah dan nilai Al-Qur‟an

Hadits, serta pengolahan data yang berbentuk angka yang

diperoleh dari hasil penelitian lapangan untuk menguji hipotesis.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah Diniyah

1. Pengertian Kedisiplinan

Istilah disiplin berasal dari bahasa latin “Diclipina” yang

menunjukkan kegiatan belajar dan mengajar. Istilah tersebut sangat dekat

dengan istilah dalam bahasa Inggris “Desciple” yang berarti mengikuti

orang untuk belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin. Dalam

kegiatan belajar tersebut, bawahan dilatih untuk patuh dan taat kepada

peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemimpin.

Menurut Djamarah (2002:10) ”disiplin adalah suatu tata tertib yang

dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok”. Tata tertib itu

dibuat oleh manusia untuk dipatuhi dan dijalankan dengan baik sesuai

peraturan yang ditentukan. Disiplin juga dapat diartikan sebagai esensial

bagi semua kegiatan kelompok yang terorganisasi (Sutisna, 1987:96).

Jadi, dengan demikian disiplin merupakan kepatuhan atau ketaatan

seseorang kepada suatu peraturan tertentu.

Sesuai beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kedisiplinan adalah suatu sikap yang patuh dan taat terhadap peraturan

yang telah berlaku, dan apabila melanggarnya maka akan dikenai sanksi.

Peraturan tersebut dapat berupa peraturan formal seperti peraturan yang

18

ada di sekolah, maupun peraturan non formal yang berada di lingkungan

keluarga maupun masyarakat.

2. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

sejumlah ilmu pengetahuan (Djamarah, 2002:10). Menurut Mulyati

(2005:5) Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai

tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan

pengulangan-pengulangan serta perubahan yang terjadi bukan karena

peristiwa kebetulan. Belajar adalah suatu aktivitas, atau suatu proses

untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,

memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono

dan Hariyanto, 2014:9). Menutut Slameto (1991:2) belajar dalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungan.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan belajar adalah suatu proses perubahan dalam individu

ke arah yang lebih baik, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi,

belajar itu tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja tetapi bisa

dilakukan diluar lingkungan sekolah.

19

3. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Belajar

Ada beberapa bentuk kedisiplinan belajar yang harus dilaksanakan

oleh seorang siswa baik itu di sekolah formal maupun sekolah non

formal. Adapun bentuk-bentuk kedisiplinan itu diantaranya adalah :

a. Masuk Kelas Tepat Waktu

Masuk kelas tepat waktu adalah suatu sikap mental yang banyak

mendatangkan keuntungan (Djamarah, 2002:97). Dalam hal ini akan

mendatangkan hal positif khususnya bagi diri sendiri yaitu ketika

masuk kelas tepat waktu, kita sendiri dapat belajar dengan tenang dan

dapat menacatat hal penting dari penjelasan guru. Disamping itu, akan

mendapat pujian yang baik dari guru, dan teman-teman sekelas kita

tidak merasa terganggu ketika menerima pelajaran dari guru.

b. Memperhatikan Penjelasan Guru

Ketika kita sedang menerima penjelasan dari guru tentang materi

tertentu, maka semua perhatian harus tertuju kepada guru (Djamarah

2002:99). Pentingnya mendengarkan guru yaitu ketika guru

menjelaskan suatu materi tertentu terkadang tidak ada di dalam buku

paket, atau kadang apa yang ada di dalam buku kita belum jelas

keterangannya. Dalam hal ini ada dua alat indera yang harus

diperhatikan saat meperhatikan penjelasan guru, yaitu mata untuk

melihat apa yang guru tuliskan di papan tulis, dan telingga untuk

mendengarkan penjelasan yang belum jelas apa yang ada di dalam

buku paket.

20

c. Mencatat Hal-hal yang Dianggap Penting

Dengan mencatat hal-hal yang penting itu, kita tidak perlu lagi

mencatat dengan tergesa-gesa, tetapi kita cukup mencatat dengan

tenang dan penuh dengan konsentrasi (Djamarah, 2002: 101). Dengan

mencatat apa yang sudah dijelaskan oleh guru akan membantu sekali

dalam belajar.

d. Mengerjakan Tugas

Selama menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal maupun non

formal, tidak akan pernah melepaskan diri dari keharusan

mengerjakan tugas studi. Semua tugas yang diberikan oleh guru

seorang siswa harus mengerjakanya tepat waktu sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan. Karena mengerjakan tugas merupakan

salah satu dari sikap kedisiplinan seorang siswa dalam belajar.

4. Pengertian Madrasah Diniyah

Yang dimaksud dengan Madrasah Diniyah yaitu suatu lembaga

pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal

dalam pengetahuan agama Islam kepada pelajar secara bersama-sama

sedikitnya berjumlah 10 orang atau lebih di antara anak-anak yang

berusia 7(tujuh) sampai dengan 18 (tahun) (Depag RI, 2003:23).

Madrasah sangat diperlukan keberadaanya sebagai tempat dimana murid-

murid menerima ilmu pengetahuan agama secara teratur dan sistematis

(Arifin, 2002:30). Dengan adanya madrasah diniyah diharapkan dapat

membantu belajar siswa dalam mata pelajaran keagamaan.

21

Madrasah Diniyah adalah salah satu lembaga pendidikan

keagamaan pada jalur luar sekolah, yang diharapakan mampu secara

terus menerus memberikan pendidikan agama Islam kepada peserta didik

yang tidak terpenuhi pada jalur sekolah, dalam proses pembelajaran

madrasah diniyah yang diberikan melalui sistem klasikal(http

://www.pengertian-madrasah-diniyah-terwujud.com/2014/02, diakses

pada Selasa 12 mei 2015).

Madrasah Diniyah adalah suatu lembaga pendidikan keagamaan

yang telah diakui keberadaanya oleh masyarakat maupun pemerintah. Di

dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional

ditetapkan bahwa madrasah diniyah merupakan salah satu dari sebuah

lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan kepada anak didik

dalam bidang keagamaan.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan Madrasah Diniyah adalah suatu lembaga pendidikan

yang memberikan pendidikan dam pengajaran tentang keagamaan, dalam

proses pembelajaranya tidak menggunakan metode-metode seperti dalam

sekolah formal, namun dalam pembelajaranya secara klasikal.

Madrasah Diniyah merupakan salah satu lembaga pendidikan

keagamaan yang diharapkan mampu secara terus menerus dapat

memberikan pendidikan keagamaan yang tidak terdapat atau tidak

terpenuhi di sekolah-sekolah umum. Dalam pembelajarannya anak

22

diajarkan bagaimana cara menulis dan membaca Al-Quran dengan baik

dan benar. Madrasah diniyah termasuk dalam lembaga pendidikan

turunan dari pesantren atau sering disebut dengan sekolah sore.

Sejalan dengan ide-ide pendidikan di Indonesia madrasah juga ikut

mengadakan pembaharuan secara internal. Beberapa organisasi

pendidikan yang menyelenggarakan madrasah mulai menyusun

kurikulum yang didalamnya sudah terdapat mata pelajaran umum, namun

masih ada sebagian madrasah yang tetap mempertahankan statusnya

sebagai sekolah agama murni yaitu semata-mata memberikan pendidikan

dan pengajaran agama Islam.

5. Sejarah Singkat Madrasah Diniyah

Sejarah berdirinya Madrasah Diniyah seiring dengan sejarah

berdirinya pondok pesantren. Madrasah diniyah juga berkembang dari

bentuknya yang sederhana, yaitu pengajian di masjid-masjid, langgar,

dan surau. Berawal dari bentuknya yang sederhana ini berkembang

menjadi pondok pesantren (Yunus, 1992: 69). Pada permulaan masa

Abbasiyah, bangsa Persia sangat berpengaruh dalam Islam, sehingga

kebudayaan Islam dipengaruhinya. Setelah Persia hilang, lahirlah

pengaruh Turki. Pada masa itu berdirilah madrasah-madrasah (sekolah-

sekolah) yang banyak di seluruh Negara Islam.

Dengan demikian, jauh sebelum madrasah diniyah dikenal, pada

masa Rasulullah sudah ada atau berdiri madrasah-madrasah yang

23

didirikan oleh para sahabat Nabi pada masa itu. Mungkin pendidikan

pada masa sedikit berbeda dengan pendidikan pada saat ini, pada masa

Nabi pendidikan dilakukan untuk memperkuat persatuan kaum muslimin,

mengkikis permusuhan, dan persekutuan.

Persinggungannya dengan sistem madrasah, model pendidikan

Islam mengenal pola pendidikan madrasah. Madrasah ini pada mulanya

hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab. Dalam

perkembangan selanjutnya, disebagian madrasah diberikan mata

pelajaran umum, dan sebagian lagi tetap mengharuskan diri hanya

mengajarkan ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab (Depag RI, 2003:21).

Madrasah diniyah ini ada yang diselenggarakan di pondok pesantren ada

juga yang diselenggarakan di luar pondok pesantren.

Setelah Indonesia merdeka, Madrasah Diniyah terus berkembang

pesat, seiring dengan peningkatan kebutuhan pendidikan agama oleh

masyarakat, terutama madrasah diniyah di luar pondok pesantren.

Pendirian madrasah diniyah memiliki latar belakang tersendiri, dan

kebanyakan didirikan atas usaha perorangan yang semata-mata untuk

beribadah, maka sistem yang digunakan tergantung kepada latar belakang

pendiri dan pengasuhnya, sehingga pertumbuhan madrasah diniyah di

Indonesia mengalami banyak ragam dan coraknya.

Sejalan dengan munculnya pembaharuan pendidikan di Indonesia,

dunia pendidikan pun ikut mengadakan pembaharuan. Beberapa

24

organisasi yang menyelenggarakan madrasah maupun madrasah diniyah,

ikut berusaha melakukan pembaharuan madrasah maupun madrasah

diniyah. Kebutuhan tambahan pendidikan ini telah mendorong

peningkatan jumlah diniyah. Hal ini menunjukkan bahwa diniyah

semakin diminati dan dipilih masyarakat, baik untuk menambah

pendidikan agama yang telah diperoleh di Sekolah umum maupun untuk

memperdalam dan meperluas pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

ajaran Islam bagi siswa yang hanya menempuh pendidikan pada diniyah.

Dalam Madarasah Diniyah juga ada masa pembelajaran dan ijazah.

Namun, dalam hal ini madrasah diniyah sangat berbeda dengan masa

pembelajaran yang ada di sekolah yang sudah baku. Ijazah atau surat

tamat belajar pada madrasah diniyah merupakan lembaran atau tanda

bukti telah selesainya pendidikan seseorang disuatu perguruan untuk

masa pemebelajaran tertentu (Depag RI,2003:52). Bentuk ijazah atau

surat tanda tamat belajar ini masih bervariasi karena belum ada

pembakuan dari departemen agama. Masa pembelajaran di madrasah

diniyah sangat bervariasi, meskipun di madrasah diniyah yang tidak

memiliki jenjang atau tidak ada tahapan waktu sudah ada tahapan

programnya.

6. Ciri-ciri Madrasah Diniyah

Madrasah diniyah sebagai lembaga pendidikan keagamaan tentu

memiliki karakter tersendiri berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya.

Adapun ciri-ciri madrasah diniyah diantara yaitu

25

a. Madrasah diniyah merupakan pelengkap dari pendidikan formal.

b. Madrasah diniyah merupakan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan dan

tidak memerlukan syarat yang ketat serta dapat diselenggarakan

dimana saja.

c. Madrasah diniyah tidak dibagi atas jenjang atau kelas-kelas secara

ketat.

d. Madrasah diniyah dalam materinya bersifat praktis dan khusus.

e. Madrasah diniyah waktunya relatif singkat.

f. Madrasah diniyah mempunyai metode pengajaran yang bermacam-

macam (http://kulliyatul.blogspot.com/2013/03/pengertian-madrasah-

diniyah.html, diakses pada Selasa 12 mei 2015).

Dari beberapa ciri-ciri madrasah diniyah yang sudah diuraikan di

atas dapat disimpulkan bahwa madrasah diniyah merupakan salah satu

pelengkap dari pendidikan formal, yang di dalamnya diajarkan pelajaran

yang berkaitan dengan keagamaan. Dalam kurikulum madrasah diniyah

pada dasarnya merupakan hak penyelenggara. Akan tetapi, untuk

memudahkan pelayanan dan pembinaan, Departemen Agama membagi

madrasah diniyah menjadi tiga tingkatan, yaitu:

a. Diniyah Awaliyah untuk membantu pencapaian pada sekolah umum

dalam hal praktik dan latihan ibadah serta membaca Al-Qur‟an.

b. Diniyah Wustha untuk meningkatkan pengetahuan Agama Islam.

c. Diniyah Ulya untuk memperdalam agama dengan sistem Pondok

Pesantren

26

7. Bentuk-Bentuk Madrasah Diniyah

Menurut Depag RI (2003:49)Madrasah Diniyah dapat

dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu :

a. Madrasah Diniyah wajib, yaitu madrasah diniyah yang menjadi bagian

tak terpisahkan dari sekolah umum atau madrasah. Siswa sekolah

umum atau madrasah yang bersangkutan wajib menjadi siswa

madrasah diniyah. Kelulusan sekolah umum yang bersangkutan

tergantung juga pada kelulusan madrasah diniyah.

b. Madrasah Diniyah Pelengkap, yaitu madrasah diniyah yang diikuti

oleh siswa sekolah umum atau madrasah sebagai upaya menambah

atau melengkapi pengetahuan agama dan bahasa Arab yang sudah

mereka peroleh di sekolah umum atau madrasah.

c. Madrasah Diniyah Murni, yaitu madrasah diniyah yang siswanya

hanya menempuh pendidikan di madrasah diniyah tersebut, tidak

merangkap di sekolah umum maupun madrasah. Madrasah ini

biasanya dinamakan madrasah diniyah independen, karena bebas dari

siswa yang merangkap di sekolah umum atau madrasah.

Dari beberapa klasifikasi madrasah di atas, madrasah dalam

penelitian ini termasuk tipe yang kedua yaitu madrasah diniyah sebagai

pelengkap karena siswa yang mengikuti pembelajaran kebanyakan

didominasi dari siswa madrasah ibtidaiyah.

Dilihat dari sisi perkembangan madrasah diniyah yang begitu

pesat, madrasah diniyah itu sendiri juga memiliki potensi dan kelemahan.

27

Potensi madrasah diniyah atau kekuatan lain yang dimiliki madrasah

diniyah adalah kebebasan memilih pola, pendekatan, bahkan sistem

pembelajaran yang dipergunakan, tanpa terikat dengan model-model

pembelajaran tertentu.

Dari bentuk-bentuk madrasah diniyah yang sudah diuraikan di atas,

dalam madrasah diniyah tentu saja memiliki potensi atau kelebihan dan

kelemahan. Adapun potensi atau kelebihan dari madrasah diniyah yaitu

memiliki kebebasan dalam memilih pola, pendekatan, bahkan sistem

pembelajaran yang digunakan tanpa terikat model-model tertentu. Oleh

karena itu, madrasah diniyah merupakan salah satu pendidikan agama

yang berada di jalur luar sekolah. Menurut Depag RI (2003:22) bahwa

pendidikan seperti madrasah diniyah tidak terikat oleh jam pelajaran

sekolah, dan tidak terikat oleh jenjang sehingga dapat dilaksanakan

kapan saja dan dimana saja. Sedangkan kelemahan dari pendidikan

madrasah diniyah yaitu lemahnya sumber daya manusia, kurangnya

sarana dan prasarana, serta pembiayaan yang tidak mencukupi.

B. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Al-Quran Hadist

1. Definisi Prestasi Belajar

Prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh seseorang dari

apa yang telah dilakukan. Menurut Mulyati (2005:5), Belajar merupakan

suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau

perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan

serta perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Dalam

28

proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan dari pihak lain,

sedangkan hasil belajar dapat dibuktikan dengan adanya perubahan

dalam diri peserta didik.

Jadi, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu hasil

yang telah dicapai seseorang setalah melakukan proses pembelajaran

sehingga mengalami perubahan dalam individu, yang mencakup aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik ke arah yang lebih baik lagi.

2. Teori-Teori Belajar

Seringkali teori-teori itu dihubung-hubungkan dengan kenyataan

yang ada, itu berarti bahwa dalam hal ini teori merupakan suatu pola

yang disusun dan diarahkan kepada praktik, dengan harapan praktik

tersebut dapat berhasil dengan baik, karena didasarkan pada teori

tersebut.

Berikut ini akan dibahas beberapa teori belajar, diantaranya yaitu :

a. Teori Behaviorisme

Teori ini disebut dengan teori Behaviorisme karena sangat

menekankan kepada perilaku (behavior) yang dapat diamati.

Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu

lebih kepada sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek

mental seperti kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam

kegiatan belajar (Suyono dan Hariyanto, 2014:59). Dalam teori ini

29

juga dibagi lagi menjadi beberapa teori dalam Behaviorisme,

diantanya yaitu :

1) Conectionism merupakan teori yang paling awal dari rumpunan

behaviorisme.

2) Classical Conditioning merupakan teori perkembangan lebih

lanjut dari teori koneksionisme.

3) Law Of Contiguity atau Hukum Hubungan

b. Teori Kognitif

Teori Kognitif ini dibagi menjadi dua, teori gestalt dan teori

medan. Pertama, Teori Gestalt. Menurut Mulyati (2005:15), Teori ini

awalnya dikembangkan dibidang persepsi penglihatan, yaitu apabila

mengamati suatu obyek orang akan mengatur kesan pengamatanya

sedemikian rupa, sehingga pengelompokkan obyek mempunyai arti

tertentu baginya.

Pokok pandanga teori ini adalah bahwa obyek atau peristiwa

tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi.

Disamping itu teori gestalt lebih menekankan kepada perilaku molar,

yaitu perilaku dalam keterkaitan dengan lingkungan luar (Suyono dan

Hariyanto, 2014:80).

Kedua, Teori Medan. Teori ini merupakan perluasan dari teori

Gestalt. Menurut teori ini, bealajar adalah pengubahan struktur

kognitif. Maksudnya, pemecahan problem hanya terjadi bila struktur

30

kognitif diubah. Dalam teori ini lewin memandang bahwa setiap

individu berada di dalam suatu medan kekuatan yang bersifat

psikologis, yang disebut ruang hidup (life space)( Suyono dan

Hariyanto, 2014:81).

c. Teori R. Gagne

Menurut teori ini mulai sejak masa bayi manusia sudah

mengadakan interaksi dengan lingkungan, tetapi baru dalam bentuk

“sensori –motor coordination” (Slameto, 1991:15). Dalam ini bayi

mulai belajar untuk berbicara dan menggunakan bahasa dari hasil

interaksi dengan lingkungan. Kesanggupan menggunakan bahasa ini

sangat penting bagi seorang bayi untuk belajar.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Seringkali kita mendengar keluhan wali murid yang menyesalkan

tentang intelegensi yang dimiliki oleh anaknya. Dan kebanyakan orang

awam percaya bahwa kegagalan anaknya dalam mencapai prestasi di

sekolah hanya disebabkan karena faktor kemampuan otaknya rendah.

Bahkan Mereka tidak pernah menyadari bahwa sebenarnya banyak

faktor yang ikut peran serta dalam menentukan prestasi belajar anak, dan

otak yang cerdas bukanlah satu-satunya jaminan untuk berhasil dalam

belajar. Meskipun disadari bahwa otak merupakan salah satu faktor

penentu atau berperan penting dalam menentukan hasil belajar.

31

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara garis besar

dapat diklaifikasikan menjadi dua faktor internal dan faktor eksternal.

Pertama, faktor internal yaitu faktor yang besumber dari dalam diri

manusia. Faktor yang berasal dari dalam diri manusia diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu : 1) faktor Biologis yang meliputi yaitu Usia,

kematangan, dan kesehatan. 2) faktor Psikologis yang termasuk dalam

faktor psikologis meliputi kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan

kebiasaan belajar.

Kedua, faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

diri anak. Menurut Usman (1993:10), faktor eksternal yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor yang bersumber dari luar diri

manusia. Faktor yang berasal dari luar diri manusia diantaranya yaitu :

1) Faktor Manusia (human) yang meliputi yaitu Faktor sosial terdiri atas

lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan kelompok. Faktor

budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kesenian. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, dan fasilitas

belajar. Faktor lingkungan spirutual dan keagamaan.

2) Faktor Non Manusia, seperti Alam, benda, hewan, dan lingkungan

fisik. Contohnya udara, suara dan bau-bauan.

Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan

hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu,

32

pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa sangat penting sekali, artinya dalam rangka mambantu

siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan

kemampuan masing-masing.

4. Faktor yang Menghambat Prestasi Belajar

Dalam proses pembelajaran tentu saja ada faktor yang menghambat

prestasi belajar siswa. Dalam istilah psikologi faktor penghambat dalam

belajar sering dinamakan dengan kesulitan dalam belajar. Kesulitan

dalam belajar timbul bukan semata-mata dari anak itu sendiri, tetapi

lingkungan di mana anak itu berada juga dapat mempengaruhi

keberhasilan anak. Lingkungan di sini bukan hanya terbatas pada

lingkungan teman-teman bermain, keluarga, tetapi pada lingkungan

dalam arti kata yang lebih luas yaitu semua keadaan di luar diri anak

tersebut.

Menurut Singgih (1995: 127), faktor penghambat prestasi belajar

siswa dapat dibagi menjadi dalam dua bagian yaitu :

Pertama, faktor endogen yaitu semua faktor yang berada di dalam

diri anak tersebut. Yang termasuk dalam faktor ini diantaranya yaitu :

1) Faktor Fisik

Yang termasuk dalam faktor fisik yaitu faktor kesehatan. Seperti

anak yang kurang sehat, kurang gizi dengan sendirinya daya tangkap

dan kemampuanya akan kurang, dibandingkan dengan anak yang

33

sehat. Selain faktor kesehatan ada faktor lain yaitu keterbatas pada

fisik anak. Keadaan ini dapat menghambat keberhasilan seseorang.

Misalnya, anak yang mengalami tuna rungu, tuna wicara, atau

menderita epilepsi bawaan, atau cacat fisik yang lain yang

disebabkan karena mengalami kecelakaan. Keadaan seperti di atas

dapat menghambat perkembangan pada anak.

2) Faktor Psikis

Faktor psikis ini juga dapat mengahambat dalam belajar anak. Ada

beberapa macam faktor psikis yang dapat menghambat prestasi

belajar anak.

Pertama, Faktor Intelegensi, setiap anak itu intelegensinya berbeda-

beda. Ada anak yang memiliki kecerdasan yang tingi, sedang, dan

bahkan ada yang dibawah rata-rata. Pada anak yang intelegensinya

tinggi akan dengan mudah untuk menyerap pelajaran yang diberikan.

Namun, bagi anak yang intelegensinya dibawah rata-rata, karena

daya kemampuannya yang rendah, anak itu akan mengalami

kesulitan dalam menyerap apa yang telah diberikan, bahkan

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan tidak cepat

seperti anak yang memiliki intelegensi diatas tarafnya dalam

menerima pelajaran.

Kedua, Faktor perhatian. Dalam hal ini seorang anak dalam

mempelajari sesuatu yang menarik perhatian itu akan lebih mudah

34

untuk diterima. Sehingga dalam pembelajaran perlu adanya sesuatu

yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga apa yang dipelajarinya

dapat diserap dengan baik.

Ketiga, Bakat. Kadang-kadang orang tua tidak memperhatikan faktor

bakat ini. Sering anak-anak diarahkan sesuai dengan kemauan orang

tuanya. Anak akan merasakan terbebani, tertekan, sehingga nilai

yang didapat anak buruk, karena anak tidak ada kemauan untuk

belajar. Sehingga dalam hal ini orang tua dan pendidik perlu

mengetahui bakat anak, supaya anak dapat mengembangkan

kemampuannya sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

Keempat, Minat. Minat dapat mendorong kearah keberhasilan

seseorang. Apabila seseorang yang mememiliki minat yang besar

pada sesuatu bidang tertentu akan lebih mudah untuk mempelajari

bidang tersebut.

Kelima, Motivasi. Menurut Abu Ahmadi (1991 : 79), motivasi itu

sebagai faktor batin berfungsi menimbulkan, mendasari,

mengarahkan perbuatan belajar. Seseorang yang besar motivasinya

akan giat berusaha, tampak gigih tidak mau menyerah, giat membaca

buku-buku untuk meningkatkan prestasinya.

Kedua, faktor eksogen yaitu semua faktor yang berada di luar

diri anak. Yang termasuk dalam faktor ini diantaranya yaitu : 1)

Faktor Keluarga. Yang termasuk faktor ini yaitu bagaiman cara dalam

35

mendidik anak dengan baik, adanya hubungan yang baik antara orang

tua dengan anak, keadaan ekonomi orang tua, dan suasana dalam

keluarga. 2) Faktor lingkungan sekolah. Faktor ini juga besar

pengaruhnya bagi perkembangan seorang anak, karena hampir 1/3

dari kehidupan anak sehari-harinya berada di lingkup sekolah. Yang

termasuk dalam faktor ini yaitu guru, sarana dan prasarana, keadaan

gedung, waktu sekolah, kurangnya disiplin (Ahmadi, 1991 : 84). 3)

Faktor Lingkungan. Yang termasuk dalam faktor ini yaitu teman

bermain anak ketika dirumah, lingkungan masyarakat dimana mereka

tinggal, dan faktor media juga dapat mempengaruhi berhasil tidaknya

anak tersebut.

5. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Al-Quran Hadits

Agar tidak terjadi kesalah pahaman mengenai arti tentang prestasi

belajar siswa mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits, untuk itu peneliti akan

memberikan penjelasan tentang mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits.

Dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits Kata Al-Qur‟an Hadits itu

sesungguhnyan terdiri dari dua kata yaitu Al-Qur‟an dan Al-Hadits. Yang

dimaksud dengan Al-Qur‟an adalah wahyu Allah swt untuk menjadi

petunjuk dan pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah swt (Yahya, 2004: 23). Menurut para Ahli Ushul, Fuqaha dan ahli

bahasa bahwa Al-Qur‟an adalah kalam mu‟jizat yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad SAW yang ditulis dalam mushaf, dinukilkan dari Nabi

secara mutawatir dan membacanya ibadat (Wa Awladih, 1985:73). Jadi,

36

Al-Qur‟an merupakan wahyu Allah swt sebagai petunjuk dan pedoman

hidup bagi manusia.

Sedangkan pengertian Hadits adalah perkataan-perkataan,

perbuatan-perbuatan, taqrir-taqrir Nabi khususnya yang berkaitan dengan

penetapan hukum syara‟ (Yahya, 2004: 62 ).

Adapun tujuan adanya mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist

diantaranya yaitu :

1. Peserta didik diharapkan mampu untuk membaca dan menghafal

ayat-ayat atau surat-surat yang mudah bagi mereka.

2. Memahami kitab Allah secara baik dan benar, serta mampu

menenangkan jiwa.

3. Mampu membaca dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan

membaca huruf Arab dan nash, dan kemampuan menghafalkannya

dengan mudah.

4. Mampu menerapkan ajaran islam dalam menyelesaikan problema

kehidupan sehari-hari.

Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Quran Hadits yang

telah dicapai oleh peserta didik diharapkan hasilnya sangat memuaskan.

Dengan siswa disiplin belajar di madrasah diniyah diharapkan mampu

untuk membantu siswa dalam pembelajaran khususnya dalam mata

pelajaran Al-Quran Hadits, di Madrasah Ibtidaiyah Dusun Gading Desa

37

Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang sehingga prestasi yang

dicapai akan sangat memuaskan.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui adakah pengaruh

tingkat kedisiplinan belajar di madrasah diniyah terhadap prestasi belajar

Al-Qur‟an Hadits siswa di MI Nurul Ulum Dusun Gading Desa Duren

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Dengan adanya pengaruh

yang signifikan antara tingkat kedisiplinan belajar di madrasah diniyah

terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa di MI dapat dijadikan

sebagai tolok ukur bahwa dengan disiplin mengikuti pembelajaran di

madrasah diniyah diharapkan mampu untuk membantu prestasi belajar

siswa khususnya dalam mata pelajaran Al-Quran Hadits di sekolah

formal.

Mata pelajaran yang disampaikan di madrasah diniyah tentunya

ada kaitanya dengan pelajaran yang disampaikan di kelas oleh guru,

karena pelajaran yang disampaikan di madrasah diniyah menyangkut

pelajaran tentang keagamaan. Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di

Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI, yang

menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an dan

Hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Al-

Qur‟an.

Pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat

pendek tersebut, dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk

38

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan

pembiasaan. Hal ini akan ada hubungan antara satu sama lainnya, yaitu

kaitanya dengan pelajaran Al-Qur‟an Hadits. Mata pelajaran Al-Qur‟an

Hadits ini memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa

untuk mempraktekkan nilai-nilai keagamaan. Oleh karenanya, tujuan

pengajaran Al-Qur‟an Hadits di sekolah salah satunya untuk membantu

penguasaan ilmu secara teoritis dan lebih luas untuk membentuk sikap,

kepribadian, dan sekaligus siswa dapat mengamalkan isi kandungan dari

Al-Qur‟an Hadits sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya pendidikan madrasah, baik itu madrasah diniyah

maupun madrasah seperti sekolah formal, diharapkan nantinya siswa

mampu memiliki kemampuan yang baik dalam ilmu keagamaan, tidak

hanya ilmu pengetahuan saja. Siswa yang lulus dari Madrasah Ibtidaiyah

secara mendasar biasannya sudah memiliki bekal yang cukup banyak

tentang pengetahuan agama. Dalam hal ini, sangat membantu siswa, jika

nanti siswa memiliki prestasi yang unggul, baik itu di dalam bidang ilmu

pengetahuan maupun ilmu agama bisa dijadikan bekal bagi mereka untuk

melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi.

39

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Kondisi Madrasah Diniyah

a. Profil Madrasah Diniyah

Madrasah Diniyah ini terletak di Dusun Gading Desa Duren

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Madrasah Diniyah ini berdiri

belum lama kurang lebih 2 Tahun. Madrasah diniyah ini didirikan sejak

tahun 2013 dengan tujuan untuk mendidik anak dengan berkepribadian

yang baik dan dapat belajar Ilmu Agama secara mendalam. Karena

Madrasah Diniyah ini berada di masjid Nurul Amin yang berada di

Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Maka dari itu madrasah itu dinamakan Madrasah Diniyah Nurul Amin.

Dengan adanya Madrasah Diniyah ini dapat membantu sekali bagi anak

dalam proses pembelajaran khususnya di sekolah umum.

b. Dasar dan Tujuan

Adapun dasar madrasah dalam melaksanakan pembelajaran

adalah Al-Qur‟an dan Al-Hadits. Karena Al-Qur‟an merupakan kalam

Allah swt yang telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad sebagai

risalah bagi seluruh umat Manusia. Al-Qur‟an didalamnya mengandung

banyak mukjizat yang tidak dapat diragukan lagi kebenarannya. Al-

Qur‟an merupakan kitab Allah swt yang dijadikan sumber pendidikan

40

yang terlengkap, baik itu pendidikan kemasyarakatan (sosial), moral,

maupun spiritual (kerohanian), serta material (kejasmanian), dan alam

semesta. Sedangkan Al-Hadist atau Al-Sunnah merupakan jalan atau cara

yang pernah dicontohkan dalam perjalanan kehidupannya melaksanakan

dakwah Islam.

Pada dasarnya madrasah diniyah ini memiliki tujuan yang bersifat

umum dan khusus. Sedang tujuan madrasah ini mencakup tujuan umum

dan khusus.

Tujuan umum, membimbing peserta didik menjadi seorang

muslim yang memiliki berkepribadian Islam yang bermanfaat sebagai

bekal kehidupannya dalam masyarakat. Sedangkan tujuan khusus yaitu

meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan kesadaran serta pengalaman

keislaman dalam kehidupan keberagaman beragama, memberikan

fasilitas pendidikan agama sebagai sarana untuk bekaldalam mengarungi

kehidupan, memberikan pengertian keagamaan melalui pengajaran Ilmu

Agama Islam, dan mengembangkan sikap beragama praktek-praktek

beribadah.

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di madrasah diniyah di Dusun

Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang masih

sangat sederhana. Dalam proses belajar masih dilaksanakan di Masjid

belum ada ruang atau kelas khusus untuk proses pembelajaran. Dalam

41

pembelajaran dibagi menjadi tiga kelas. Sarana dan prasarana yang ada

sangatlah sederhana, yang mana setiap kelas masih hanya diberi sekat

papan untuk setiap kelasnya. Fasilitas yang ada seperti papan tulis,

penghapus, kapur, bangku, Al-Qur‟an, dan Iqro‟.

Tabel 3.1

Fasilitas Fisik di Madrasah Diniyah Nurul Amin

NO URAIAN JUMLAH

1 RUANGAN 3

2 PAPAN TULIS 3

3 BANGKU 12

4 KAPUR -

5 AL-QUR‟AN 25

6 IQRO‟ 25

d. Santri

Santri yang mengikuti pendidikan Madrasah Diniyah mayoritas

siswa dari MI Nurul Ulum Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang. Sebab setiap desa mempunyai Madrasah

Ibtidaiyah dan madrasah diniyah sendiri-sendiri.

42

e. Tenaga Pengajar

Untuk mengetahui keadaan tenaga pengajar secara keseluruhan,

berikut ini akan penulis sajikan tabel keadaan pengajar yang ada di

Madrasah Diniyah Dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang.

Tabel 3.2

Daftar Tenaga Pengajar di Madrasah Diniyah

Nurul Amin

NO NAMA ALAMAT

1 Bp. Mu‟son Gading, Duren, Kec. Tengaran

2 Bp. Nur Kholis Gading, Duren, Kec. Tengaran

3 Bp. Nur Khabib Gading, Duren, Kec. Tengaran

4 Ibu Anik Gading, Duren, Kec. Tengaran

5 Ibu Rokhati Gading, Duren, Kec. Tengaran

6 Ibu Umi Laila Kahsun Gading, Duren, Kec. Tengaran

7 Ibu Munziroh Gading, Duren, Kec. Tengaran

8 Ibu Qoniah Gading, Duren, Kec. Tengaran

2. Kondisi Sekolah

a. Profil MI Nurul Ulum Gading

MI Nurul Ulum Gading merupakan salah satu Madrasah

Ibtidaiyah swasta yang berada di Desa Duren Kecamatan Tengaran.

43

Madrasah ini berada di Jln. Pondok Pesantren BUQ Gading RT 30 RW

07 Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Tepatnya

berada di lingkungan pondok pesantren BUQ Gading. MI Nurul Ulum

Gading berdiri sejak tahun 1978. Madrasah ini baru terakreditasi C sejak

tahun 2009. Adapun Nomor Statistik : 11123322000, Nomor Pokok

Sekolah Nasional (NPSN) : 60712878.

Lembaga pendidikan MI Nurul Ulum Gading menerapkan proses

pendidikan secara Islami, seperti yang diteladankan oleh Nabi

Muhammad saw, yaitu mengenalkan masalah kehidupan dan mengajari

bagaimana cara menyelesaikannya. Peserta didikakan dikenalkan dengan

Tuhannya sebagai pencipta dan pengendali kehidupan. Peserta didik

dikenalkan dengan hukum-hukum Allah swt, baik hukum dalam firman-

Nya maupun hukum di alam ciptaan-Nya. Disamping itu, dapat

meningkatkan Iman dan Taqwa melalui pembiasaan shalat Dhuha, shalat

Dhuhur berjamaah dan membaca ayat Al-Qur‟an. Meningkatkan nilai

hasil belajar siswa, sehingga terbentuk generasi muda yang berkarakter

Islam dan berwawasan IPTEK.

b. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi madrasah ini adalah mencetak generasi Islam yang beriman

dan bertaqwa (IMTAQ), berakhlak mulia, berilmu penegtahuan dan

teknologi (IPTEK), dan mampu mengembangkan diri sebagai kader

pembangunan bangsa.

44

Sedangkan misi madrasah adalah sebagai berikut:

1) Mencetak anak didik yang beriman, bertaqwa, berakhlaqul karimah,

cerdas, terampil, kreatif dan mandiri.

2) Memberikan bekal keilmuan yang mengarah pada kecakapan hidup

bermasyarakat.

3) Menciptakan suasana belajar – mengajar yang harmonis, tertib dan

produktif, yang dilandasi sikap disiplin pada setiap komponen

Madrasah.

4) Menumbuh kembangkan semangat kepedulian terhadap sesama

manusia yang dilandasi dengan sikap persatuan dan kebersamaan.

Sedangkan tujuan madrasah ini adalah sebagai berikut:

1) Mewujudkan pendidikan unggulan dengan dilandasi IMTAQ serta

dicintai masyarakat dan pemerintah.

2) Mengupayakan warga pendidikan tercipta rasa aman dalam segala

kegiatan Madrasah.

3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme guru serta meningkatkan

pendayagunaan sarana penunjang sebagai sumber pembelajaran.

4) Meningkatkan penguasaan IPTEK dalam pembelajaran.

c. Tenaga Pendidik

Untuk mengetahui keadaan guru secara keseluruhan, berikut ini

akan penulis sajikan tabel keadaan guru di MI Nurul Ulum Gading

Tahun Pelajaran 2014-205.

45

Tabel 3.3

Daftar Tenaga Pengajar di MI Nurul Ulum Gading

Tahun Pelajaran 2014-2015

NO NUPTK NAMA

TEMPAT /

TANGGAL LAHIR

1 8152745648300003 Nur Hidayah, S.PdI

Semarang,

20/08/1967

2 8357752654300003

Amanatul Cholisoh,

S.PdI

Semarang,

25/10/1974

3 8246761662300003 Qurrotul „Aini, S.PdI

Semarang,

14/09/1983

4 5544759660200002 Kunto Wahyudi, S.PdI Boyolali, 12/02/1981

5 3337761664300003 Siti Hidayati, S.PdI

Semarang,

10/10/1981

6 4661762663200002 Nur Azizah, S.PdI

Semarang,

29/03/1984

7 9436764665200042 Nur Khabib, S.PdI

Semarang,

04/01/1986

8 5060762664300013 Yuliatin,S.PdI

Semarang,

28/07/1984

9 ID20320470190001 Umi Laila Kasun,S.PdI

Semarang,

24/04/1990

46

d. Data Peserta Didik

Untuk mengetahui dan menunjang data tentang keadaan peserta

didik, maka berikut ini penulis paparkan dengan bentuk tabel mengenai

hal-hal sebagai berikut:

1) Jumlah Siswa

Adapun jumlah siswa di madrasah ini dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.4

Jumlah Siswa MI Nurul Ulum Gading

Tahun Pelajaran 2014-1015

NO KELAS L P JUMLAH

1 I 9 11 20

2 II 11 14 25

3 III 5 12 17

4 IV 5 8 13

5 V 7 20 27

6 VI 7 13 20

JUMLAH 44 78 122

47

2) Asal Siswa

Siswa yang besekolah di MI Nurul Ulum Gading semua berasal dari

daerah setempat yakni Dusun Gading, Desa Duren, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang.

3) Pekerjaan Orang Tua Siswa

Karena sekolah ini terletak di pedesaan yang jauh sekali dari

perkotaan, maka sudah tentu mayoritas dari penduduk setempat

bekerja sebagai petani. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa

mata pencaharian atau pekerjaan orang tua siswa bermacam-macam.

Untuk lebih jelasnya dalam memahami tentang pekerjaan orang tua

siswa maka peneliti sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Mata Pencaharian/Pekerjaan Orang Tua Siswa

NO Jenis Pekerjaan

1 Pegawai Negeri

2 Petani

3 Pedagang

4 Buruh Pabrik

e. Fasilitas Pendidikan

48

Fasilitas pendidikan merupakan unsur yang sangat penting untuk

menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh

lembaga tersebut.

Adapun fasilitas-fasilitas yang dimilki oleh MI Nurul Ulum

Gading adalah sebagai berikut :

1) Fasilitas fisik

Luas tanah yang tersedia untuk pembelajaran adalah: 204 m², dengan

luas bangunan:203 m², sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut

ini.

Tabel 3.6

Fasilitas Fisik

diMI Nurul Ulum Gading Tahun 2014-2015

No. Uraian Jumlah Ruang

1. Ruang Kelas 6 ruang

2. Ruang Kep. Madrasah 1 ruang

3. Ruang Guru 2 ruang

4. Ruang Tata Usaha/TU 1 ruang

5. Ruang Lab. IPA -

6. Ruang Lab. Komputer -

7. Ruang Perpustakaan 1 ruang

49

8. Ruang UKS 1 ruang

9. Ruang Keterampilan -

10. Ruang Kesenian -

11. Ruang Toilet Guru 1 ruang

12. Ruang Toilet WC Siswa 2 ruang

2) Fasilitas Non Fisik

Selain fasilitas fisik seperti pada tabel 3.6 ada juga fasilitas lain yang

disebut dengan fasilitas non fisik. Fasilitas non fisik ini tidak hanya

berupa barang, melainkan berupa kegiatan-kegiatan seperti

ekstrakulikuler yang ada di MI Nurul Ulum Gading. Adapun fasiltas

non fisik yang ada di MI Nurul Ulum Gading itu sajikan dalam

bentuk tabel yaitu :

Tabel 3.7

Daftar Fasilitas Non Fisik

NO Fasilitas Non Fisik

1 Kegiatan Pramuka

2 Sholat Dhuha

3 Sholat Dhuhur Berjamaah

4 Ruang UKS

50

5 Sepak Bola

6 Bulu Tangkis

7 Catur

f. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang ada di MI Nurul Ulum Gading Ds. Duren

Kec. Tengaran Kab. Semarang adalah sebagai berikut:

Adapun tugas dari masing-masing komponen yang ada di MI

Nurul Ulum Gading adalah sebagai berikut :

1) Kepala Sekolah

a) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan,

termasuk di dalamnya adalah tanggungjawab terhadap

pelaksanaan administrasi pendidikan.

Kepala Sekolah

Nur Khabib S.Pdi

Tata Usaha Qurrotul 'Aini

S.Pdi

Wakil Kepala Sekolah Nur Hidayah S.Pdi

51

b) Merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan

mengevaluasi proses keseluruhan kegiatan sekolah.

c) Secara operasional kepala sekolah bertugas ; mengawasi dan

mengevaluasi kegiatan pendidikan, mengkoordinasikan dan

membina kegiatan pendidikan, membuat laporan pertanggung

jawaban kepada pengurus.

2) Wakil Kepala Sekolah

a) Merencanakan kelancaran pelaksanaan pengembangan

program sekolah.

b) Menyusun jadwal pelajaran

c) Membantu pelaksanaan pengelolaan sistem program sekolah.

d) Membantu dan mengatur serta mengawasi kelancaran tugas

guru.

e) Membantu mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.

f) Melaksanakan program ekstrakulikuler.

g) Membuat dan melaksanakan tata tertib sekolah.

h) Membuat laporan kegiatan kepada kepala sekoalah.

i) Membuat terlaksanya kegaiatan sekolah sesuai dengan

program sekolahyang meliputi kegiatan serta hubungan

dengan pihak luar.

j) Mewakili kepala sekolah untuk menghadiri undangan.

3) Guru

a) Membuat program pengajaran.

52

b) Melaksanakan proses pembelajaran.

c) Membantu kegiatan pelaksanaan sekolah.

d) Membuat laporan kepada kepala sekolah tentang kondisi

peserta didik yang diajarnya..

4) Tata Usaha

a) Bertanggungjawab atas terlaksananya Administrasi sekolah.

b) Mengiventariskan surat masuk dan surat keluar.

c) Mengagendakan surat baik masuk maupun keluar.

d) Menyimpan arsip sekolah.

5) Komite Sekolah MI Nurul Ulum Gading

Untuk mendukung keberadaan sekolah agar mampu

berkembang dengan baik, maka sekolah mengadakan hubungan

dengan masyarakat. Pada awal mulanya perkumpulan orang tua murid

ini disebut dengan istilah POM. Dalam perkembangan istilah POM

diubah menjadi BP3. Kemudian perkembangan terakhir istilah

tersebut berubah lagi menjadi Komite Sekolah. POM, maupun BP3

sama-sama merupakan wadah dari orang tua murid ditambah dengan

masyarakat yang mempunyai kepedulian yang sangat tinggi terhadap

pendidikan. Perkumpulan ini bertugas untuk membicarakan ataupun

mendiskusikan bagaimana agar sekolah dapat berkembang dan maju

dengan baik, serta memilki prestasi yang tinggi dalam kegiatan

akademik maupun non akademiknya.

53

Oleh sebab itu, agar keberadaan perkumpulan ini mempunyai

makna, maka perlu adanya suatu organisasi dan dibentuknya

kepengurusan.

B. PENYAJIAN DATA PENELITIAN

1. Data Hasil Angket Tingkat Kedisiplinan Belajar

Data hasil angket kedisiplinan belajar di madrasah diniyah sebagaimana

tercantum dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.8

Hasil Angket Tentang Kedisiplinan Belajar

Di Madrasah Diniyah

No

Resp

Jawaban Jumlah Skor Tiap Item

Jumlah

A B C D 4 3 2 1

R 1 17 2 1 0 68 6 2 0 76

R 2 17 0 1 2 68 0 2 2 72

R 3 11 3 4 2 44 9 8 2 63

R 4 10 3 7 0 40 9 14 0 63

R 5 10 7 2 1 40 21 4 1 66

R 6 9 11 0 0 36 33 14 0 70

R 7 12 8 0 0 48 24 0 0 72

R 8 17 1 0 2 68 3 0 2 73

R 9 14 1 0 5 56 3 0 5 64

R 10 15 4 1 0 60 12 2 0 74

54

R 11 11 6 2 1 44 18 4 1 67

R 12 14 2 4 0 56 6 8 0 70

R 13 11 8 1 0 44 24 2 0 70

R 14 13 5 0 2 52 15 0 2 69

R 15 18 2 0 0 72 6 0 0 78

R 16 14 2 2 2 56 6 4 2 68

R 17 13 6 1 0 52 18 2 0 72

R 18 16 1 0 3 64 3 0 3 70

R 19 11 7 0 2 44 21 0 2 67

R 20 12 4 2 0 48 12 8 0 68

R 21 15 0 3 2 60 0 6 2 68

R 22 15 3 2 0 60 12 2 0 74

R 23 8 4 8 0 32 13 16 0 60

R 24 13 5 0 2 52 15 0 2 70

R 25 9 7 2 2 36 21 4 2 63

R 26 10 1 9 0 40 3 18 0 62

R 27 9 4 6 1 36 12 12 1 61

R 28 12 4 3 1 48 12 6 1 67

R 29 13 6 0 1 52 18 0 1 71

R 30 6 8 6 0 24 24 12 0 60

2. Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits MI Nurul Ulum

Gading Tahun Pelajaran 2014/2015.

55

Berdasarkan kegiatan ulangan kenaikan kelas MI Nurul Ulum Gading

Tahun Pelajaran 2014/2015 yang dilaksanakan pada tanggal 1-9 Juni

2015. Dengan pneyelenggaraan ujian akhir semester yang diadakan oleh

pihak sekolah, sehingga penulis mendapatkan data hasil belajar siswa di

MI Nurul Ulum Gading sebagai berikut :

Tabel 3.9

Nilai Rata-Rata Hasil Ulangan Siswa

Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

NO NAMA

JENIS

KELAMIN

KELAS

NILAI RATA-

RATA

1 Ainayah Ftikhah P IV 81

2 M. Hikam Basari L IV 85

3 M. Sodiq L IV 86

4 M.Farhan L IV 80

5 Naimatul Ulya P IV 70

6 Saula Salsa Billa P IV 72

7 Sri Wulandari P IV 81

8 Nurul P IV 84

9 Tediman L IV 74

10 Anis Fadhilah P IV 80

11 Maqroza L IV 76

12 Listiyani P IV 80

56

13 Farida N. P IV 77

14 Fauziah Umi L. P III 76

15 Alfiyanto L III 86

16 Riska Andriani Putri P III 72

17 Asnal Muna P III 73

18 M. Khoirul Lutfi L III 76

19 M.Najakhul Masalik L III 75

20 Salsa Adel Laura P III 72

21 Novita Rahmawati P III 82

22

Wahyu Tri

Ramadhani

P III 76

23 M.Syaifunnida P III 70

24 Lisa Amalia P III 85

25 Neda Dwi P. P III 84

26 Ainun Nafisa P III 87

27 Agus Safi‟i L III 76

28 Nailatul Husna P III 80

29 M. Bagus Saputra L III 76

30 Dina Amelia P III 88

57

BAB IV

ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan diuraikan data hasil penelitian tentang pengaruh

tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah terhadap Prestasi belajar Al-

Qur‟an Hadits siswa di MI Nurul Ulum Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang. Selanjutnya penulis akan menganalisis data yang telah

terkumpul sehingga diketahui ada tidaknya pengaruh tingkat kedisiplinan belajar

di Madrasah Diniyah terhadap Prestasi belajar Al-Qur‟an Hadist siswa di MI

Nurul Ulum Gading.

Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah

Diniyah terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa, maka data yang

diperoleh akan dianalisis statistik dan kuantitatif. Dalam menganalisa data

tersebut penulis menggunakan teknik product moment.

A. Analisis Deskriptif

Setelah melakukan penggalian data, maka selanjutnya akan

melakukan analisis data dari tiap variabel. Adapun analisisnya adalah sebagai

berikut :

1. Analisis Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah Diniyah

Untuk memperoleh data tentang tingkat kedisiplinan belajar di

Madrasah Diniyah, peneliti menggunakan angket yang berisi 20

58

pertanyaan tentang kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah yang

berupa opsi a, b, c, atau d. Adapun bobot penilaian untuk masing-masing

jawaban adalah sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban A dengan skor 4

b. Alternatif jawaban B dengan skor 3

c. Alternatif jawaban C dengan skor 2

d. Alternatif jawaban D dengan skor 1

TABEL 4.1

Hasil Angket Tentang Kedisiplinan Belajar

Di Madrasah Diniyah Siswa MI Nurul Ulum Gading

No

Resp

Jawaban Jumlah Skor Tiap Item

Jumlah

A B C D 4 3 2 1

R 1 17 2 1 0 68 6 2 0 76

R 2 17 0 1 2 68 0 2 2 72

R 3 11 3 4 2 44 9 8 2 63

R 4 10 3 7 0 40 9 14 0 63

R 5 10 7 2 1 40 21 4 1 66

R 6 9 11 0 0 36 33 14 0 70

R 7 12 8 0 0 48 24 0 0 72

R 8 17 1 0 2 68 3 0 2 73

R 9 14 1 0 5 56 3 0 5 64

R 10 15 4 1 0 60 12 2 0 74

R 11 11 6 2 1 44 18 4 1 67

59

R 12 14 2 4 0 56 6 8 0 70

R 13 11 8 1 0 44 24 2 0 70

R 14 13 5 0 2 52 15 0 2 69

R 15 18 2 0 0 72 6 0 0 78

R 16 14 2 2 2 56 6 4 2 68

R 17 13 6 1 0 52 18 2 0 72

R 18 16 1 0 3 64 3 0 3 70

R 19 11 7 0 2 44 21 0 2 67

R 20 12 4 2 0 48 12 8 0 68

R 21 15 0 3 2 60 0 6 2 68

R 22 15 3 2 0 60 12 2 0 74

R 23 8 4 8 0 32 13 16 0 60

R 24 13 5 0 2 52 15 0 2 70

R 25 9 7 2 2 36 21 4 2 63

R 26 10 1 9 0 40 3 18 0 62

R 27 9 4 6 1 36 12 12 1 61

R 28 12 4 3 1 48 12 6 1 67

R 29 13 6 0 1 52 18 0 1 71

R 30 6 8 6 0 24 24 12 0 60

Dari paparan data diatas jumlah nilai yang didapat dari masing-masing

responden kemudian diklasifikasikan dalam kategori sangat baik, baik,

cukup, dan kurang. Dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 78 dan nilai

60

terendah 60. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus

interval sebagai berikut :

Rumus :I = ( )

Keterangan:

I = Interval

Xt = nilai tertinggi

Xr = nilai terendah

Ki = kelas interval

Jadi, I = ( )

=

= 4,75 dibulatkan menjadi 5

Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan dalam kategori

sebagai berikut :

1) Nominasi A adalah nilai 75-79 intensitas sangat baik

2) Nominasi B adalah nilai 70-74 intensitas baik

3) Nominasi C adalah nilai 65-69 intensitas cukup

4) Nominasi D adalah nilai 60-64 intensitas kurang

61

Dari data diatas tentang tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah

Diniyah dapat dikategorikan menjadi 4, sesuai dengan intervalnya:

1) Tingkat kedisiplinan belajar sangat baik ada 2 responden

2) Tingkat kedisiplinan belajar baik ada 12 responden

3) Tingkat kedisiplinan belajar cukup ada 8 responden

4) Tingkat kedisiplinan belajar kurang ada 8 responden

Untuk lebih jelas dalam dalam memahami data di atas penulis sajikan

dalam bentuk tabel nilai nominasi tingkat kedisipinan belajar di

Madrasah Diniyah.

Tabel 4.2

Nilai Nominasi Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah Diniyah

NO NAMA RESPONDEN SKOR NILAI NOMINASI

1 R 1 76 A

2 R 2 72 B

3 R 3 63 D

4 R 4 63 D

5 R 5 66 C

6 R 6 70 B

7 R 7 72 B

8 R 8 73 B

9 R 9 64 D

10 R 10 74 B

62

11 R 11 67 C

12 R 12 70 B

13 R 13 70 B

14 R 14 69 C

15 R 15 78 A

16 R 16 68 C

17 R 17 72 B

18 R 18 70 B

19 R 19 67 C

20 R 20 68 C

21 R 21 68 C

22 R 22 74 B

23 R 23 60 D

24 R 24 70 B

25 R 25 63 D

26 R 26 62 D

27 R 27 61 D

28 R 28 67 C

29 R 29 71 B

30 R 30 60 D

Analisis deskriptif atau pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Al-

63

Qur‟an Hadits siswa di MI Nurul Ulum Gading dengan menggunakan

prosentase denga menggunakan rumus sebagai berikut :

x 100 %

Keterangan :

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

100 % : Bilangan konstanta

Berdasarkan data dari hasil penelitian diatas tentang pengaruh tingkat

kediplinan belajar di madrasah diniyah terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an

Hadits di MI Nurul Ulum Gading dapat diketahui rekapitulasi adalah sebagai

berikut :

1) Untuk kategori sangat baik tentang tingkat kedisiplinan belajar antara

skor 75-79 ada 2 responden.

x 100 %

P =

x 100 %

= 6.66 %

64

2) Untuk kategori baik tentang tingkat kedisiplinan belajar antara skor 70-

74 ada 12 responden.

x 100 %

P =

x 100 %

= 40 %

3) Untuk kategori cukup tentang tingkat kedisiplinan belajar antara skor 65-

69 ada 8 responden.

x 100 %

P =

x100 %

= 26.67 %

4) Untuk kategori kurang tentang tingkat kedisiplinan belajar antara skor

60-64 ada 8 responden.

x 100 %

P =

x100 %

= 26.67 %

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi tentang tingkat kedisiplinan belajar.

65

Tabel 4.3

Rekapitulasi Tingkat Kedisiplinan Belajar

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE

1 Sangat baik 75-79 2 6.66 %

2 Baik 70-74 12 40%

3 Cukup 65-69 8 26.67%

4 Kurang 60-64 8 26.67%

JUMLAH 30 100%

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat

kedisiplinan belajar yang sangat baik sebesar 6.66 %, yang baik sebesar 40

%, yang cukup sebesar 26.67 %, dan yang kurang sebesar 26.67 %. Sehingga

dengan demikian, tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah tergolong

dalam kategori baik yaitu sebesar 40%.

2. Analisis prestasi belajar Al-Quran Hadits siswa MI Nurul Ulum Gading

Untuk meperoleh data tentang Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits

peneliti menggunakan nilai dari hasil belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits

yaitu dengan menggunakan nilai rapor.

Tabel 4.4

Nilai Rata-Rata Hasil Ulangan Siswa

Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

NO NAMA NILAI RATA-RATA

1 Ainayah Ftikhah 81

66

2 M. Hikam Basari 85

3 M. Sodiq 86

4 M.Farhan 80

5 Naimatul Ulya 70

6 Saula Salsa Billa 72

7 Sri Wulandari 81

8 Nurul 84

9 Tediman 74

10 Anis Fadhilah 80

11 Maqroza 76

12 Listiyani 80

13 Farida N. 77

14 Fauziah Umi L. 76

15 Alfiyanto 86

16 Riska Andriani Putri 72

17 Asnal Muna 73

18 M. Khoirul Lutfi 76

19 M.Najakhul Masalik 75

20 Salsa Adel Laura 72

21 Novita Rahmawati 82

22 Wahyu Tri Ramadhani 76

23 M.Syaifunnida 70

67

24 Lisa Amalia 85

25 Neda Dwi P. 84

26 Ainun Nafisa 87

27 Agus Safi‟i 76

28 Nailatul Husna 80

29 M. Bagus Saputra 76

30 Dina Amelia 88

Dari paparan data nilai rata-rata mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits

diatas jumlah nilai yang didapat dari masing-masing peserta didik kemudian

diklasifikasikan pada kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Dapat

diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah 70. Adapun untuk

menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut :

Rumus :I = ( )

Keterangan:

I = Interval

Xt = nilai tertinggi

Xr = nilai terendah

Ki = kelas interval

Jadi, I = ( )

68

=

= 4.75, dibulatkan menjadi 5

Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan dalam kategori

sebagai berikut :

a. Nominasi A adalah nilai 85-89 intensitas sangat baik

b. Nominasi B adalah nilai 80-84 intensitas baik

c. Nominasi C adalah nilai 75-79 intensitas cukup

d. Nominasi D adalah nilai 70-74 intensitas kurang

Dari data diatas tentang prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits di MI Nurul

Ulum Gading dapat dikategorikan menjadi 4, sesuai dengan intervalnya:

a. Prestasi belajar sangat baik ada 7 responden

b. Prestasi belajar baik ada 9 responden

c. Prestasi belajar cukup ada 8 responden

d. Prestasi belajar kurang ada 6 responden

Untuk lebih jelas dalam dalam memahami data di atas penulis sajikan

dalam bentuk tabel nilai nominasi prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa MI

Nurul Ulum Gading tahun pelajaran 2014-2015.

Tabel 4.5

Nominasi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

NO NAMA SISWA RATA-RATA NOMINASI

69

1 Ainayah Ftikhah 81 B

2 M. Hikam Basari 85 A

3 M. Sodiq 86 A

4 M.Farhan 80 B

5 Naimatul Ulya 70 D

6 Saula Salsa Billa 72 D

7 Sri Wulandari 81 B

8 Nurul 84 B

9 Tediman 74 C

10 Anis Fadhilah 80 B

11 Lisa Amalia 76 C

12 Listiyani 80 B

13 Farida N. 77 C

14 Fauziah Umi L. 76 C

15 Alfiyanto 86 A

16 M. Ifan Is 72 D

17 Asnal Muna 73 D

18 M. Khoirul Lutfi 76 C

19 M.Najakhul Masalik 75 C

20 Salsa Adel Laura 72 D

21 Novita Rahmawati 82 B

22 Wahyu Tri Ramadhani 76 C

70

23 M.Syaifunnida 70 D

24 Maqroza 85 A

25 Neda Dwi P. 84 B

26 Deki Rifai 87 A

27 Agus Safi‟i 76 C

28 Nailatul Husna 80 B

29 M. Bagus Saputra 76 C

30 Dina Amelia 88 A

Berdasarkan data dari hasil penelitian diatas tentang pengaruh tingkat

kediplinan belajar di Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an

Hadits di MI Nurul Ulum Gading dapat diketahui rekapitulasi adalah sebagai

berikut :

x 100 %

Keterangan :

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

100 % : Bilangan konstanta

a. Untuk kategori sangat baik tentang prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits

antara skor 85-89 ada 7 siswa.

71

x 100 %

=

x 100 %

= 23.4 %

b. Untuk kategori baik tentang prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits antara skor

80-84 ada 9 siswa.

x 100 %

=

x 100 %

= 30 %

c. Untuk kategori cukup tentang prestasi belajar Al-Qur‟an Hadist antara

skor 75-79 ada 8 siswa.

x 100 %

=

x 100%

= 26.6 %

d. Untuk kategori kurang tentang prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits antara

skor 70-74 ada 6 siswa.

x 100 %

72

=

x 100 %

= 20%

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi tentang prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits.

Tabel 4.6

Rekapitulasi Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits di MI Nurul Ulum Gading

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE

1 Sangat baik 85-89 7 23.4 %

2 Baik 80-84 9 30 %

3 Cukup 75-79 8 26.6%

4 Kurang 70-74 6 20%

JUMLAH 30 100%

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits yang sangat baik sebesar 23.4%, yang

baik sebesar 30%, cukup sebesar 26.6%, dan yang kurang sebesar 20%.

Sehingga dengan demikian, prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa di

MI Nurul Ulum Gading tergolong dalam kategori baik yaitu sebesar

30%.

B. Pengujian Hipotesis

Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya

hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, tentang ada tidaknya pengaruh

73

tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Al-

Qur‟an Hadits siswa di MI Nurul Ulum Gadaing. Dalam analisis ini penulis

menggunakan analisis statistik dengan teknik product moment variabel X

(tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah), dan variabel Y (Prestasi

Belajar Al-Qur‟an Hadits) adalah sebagaimana disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Tabel Kerja Koefisiensi Kolerasi Antara X Dan Y

NO X Y X2

Y2

X∙Y

1 76 81 5776 6561 6156

2 72 85 5184 7225 6120

3 63 86 3969 9025 5985

4 63 80 3969 7921 5607

5 66 70 4356 7396 5676

6 70 72 4900 7396 6020

7 72 81 5184 6561 5832

8 73 84 5329 7056 6132

9 64 74 4096 5476 4736

10 74 80 5476 6400 5920

11 67 76 4489 5776 5092

12 70 80 4900 6400 5600

13 70 77 4900 5929 5390

14 69 76 4761 5776 5244

74

15 78 86 6084 7396 6708

16 68 72 4624 5184 4896

17 72 73 5184 5329 5256

18 70 76 4900 5776 5320

19 67 75 4489 5625 5025

20 68 72 4624 5184 4896

21 68 82 4624 6724 5576

22 74 76 5476 5776 5624

23 60 70 3600 4900 4200

24 70 85 4900 7225 5950

25 63 84 3969 7056 5292

26 62 87 3844 7569 5394

27 61 76 3721 5776 4636

28 67 80 4489 6400 5360

29 7 76 5041 5776 5396

30 60 88 3600 7744 5280

∑ 2048 2376 140458 194338 164319

rxy=

( )( )

√{ ( )

}{

( )

}

diketahui :

∑X : 2048

75

∑Y : 2376

∑X2 : 140458

∑Y2 : 194338

∑XY : 164319

Selanjutnya dimasukkan dalam rumus Product Moment sebagai berikut :

rxy=

( )( )

√{ ( )

}{

( )

}

rxy=

( )( )

√{ ( )

}{

( )

}

=

√( )( )

=

=

=

= 0.634

76

C. Pembahasan

Setelah data dianalisis menggunkan teknik kolerasi Product

Momentdipeoleh nilai rxy= 0.634 kemudian dibandingkan dengan r tabel

dengan jumlah N = 30, untuk menguji hipotesis langkah selanjutnya adalah

membandingkan antara (ro) dengan r tabel (rt), maka adapun kaidah yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Bila rxy> dari r tabel 1 % hasil dinyatakan signifikan

2. Bila rxy> dari r tabel 5 % hasil dinyatakan signifikan

3. Bila rxy< dari r tabel 5 % hasil dinyatakan tidak signifikan

Pada taraf signifikan 5 % mennjukkan angka sebesar 0.361 dan pada

taraf signifikan 1 % r tabel menunjukkan angka sebesar 0.463.

Berdasarkan analisis data, ada pengaruh tingkat kedisiplinan belajar di

Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an, hal ini dibuktikan

dengan rxy = 0.634 kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf

5 % yaitu 0.361. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho

diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari

r tabel (rh>rt) maka Ha diterima. Dari hasil data di atas tampak bahwa

r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian hasil dari

0.634 itu signifikan. Oleh sebab itu, terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah terhadap

prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits.

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat penulis simpulkan sebagai

berikut :

1. Tingkat Kedisiplinan Belajar di Madrasah Diniyah yang sangat baik,

sebesar 6,67 %, yang baik sebesar 40 %, cukupsebesar 26.67 %, dan

yang kurang sebesar 26.67 %. Sehingga dengan demikian, tingkat

kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah tergolong dalam kategori baik

yaitu sebesar 40%.

2. Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits yang sangat baik sebesar 23.3%, yang

baik sebesar 30%, cukup sebesar 26.67%, dan yang kurang sebesar 20%.

Sehingga dengan demikian, prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa di

MI Nurul Ulum Gading tergolong dalam kategori baik yaitu sebesar

30%.

3. Setelah dianalisis dengan rumus Product Moment diperoleh nilai sebesar

rxy = 0.634. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh tingkat kedisiplinan

belajar di Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits,

hal ini dibuktikan dengan rxy = 0.634 kemudian dikonsultasikan dengan

harga r tabel pada taraf 5 % yaitu 0.361. Pada taraf signifikan 5 %

menunjukkan angka sebesar 0.361 dan pada taraf signifikan 1 %, r tabel

menunjukkan angka sebesar 0.463. Dari hasil data di atas tampak bahwa

78

r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian hasil

dari 0.634 itu signifikan. Oleh sebab itu, terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara tingkat kedisiplinan belajar di Madrasah Diniyah

terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits.

B. Saran-saran

Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan

kepada semua pihak khususnya bagi guru, siswa, orang tua wali murid, dan

semua pihak lembaga sekolah formal khususnya madrasah ibtidaiyah agar

dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi

ini.

1. Bagi Guru

Hendaknya selalu mendukung dan memberi motivasi kepada siswanya

untuk lebih giat dan disiplin belajar di pendidikan non formal khususnya di

Madrasah Diniyah guna mendalami Ilmu agama dan dapat membantu anak

dalam belajar khususnya mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di sekolah

formal.

2. Bagi Siswa

Hendaknya siswa lebih rajin lagi dalam menuntut ilmu dalam lembaga

pendidikan non formal, khususnya di Madrasah Diniyah. Disamping itu,

siswa juga bisa mengamalkan ilmu yang telah didapatkannya untuk

kehidupan sehari-hari. Karena di Madrasah Diniyah siswa bisa

mendapatkan Ilmu agama yang lebih banyak lagi guna untuk bekal mereka

di dunia dan akhirat.

79

3. Bagi Orang Tua /Wali Murid

Hendaknya orang tua sanantiasa terus memberikan motivasi dan dukungan

kepada anaknya agar tetap disiplin belajar baik itu disekolah formal

maupun non formal seperti di Madrasah Diniyah. Dengan anak rajin

belajar, maka akan berdampak baik bagi anak tersebut. Dengan demikian,

anak diharapkan dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah dan

menjadi seorang anak yang memiliki kepribadian yang baik.

4. Bagi Sekolah Formal (Madrasah Ibtidaiyah)

Bagi Madarsah Ibtidaiyah yang belum ada atau bekerjasama untuk

mendirikan madrasah diniyah, hendaknya mengadakan kerjasama dengan

masyarakat atau pihak lainnya untuk mendirikan madrasah diniyah.

Karena dengan adanya madrasah diniyah sangat berpengaruh positif dan

dapat menunjang bagi prestasi belajar siswa khususnya dalam mata

pelajaran agama.

1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, M. 2002. Perbandingan Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Depag RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah. Direktor Jendral

Kelembagaan Agama Islam.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta : Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka cipta.

Hadi, Sutrisno. 1977. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta : PT Bumi

Aksara

Jalaluddin. 2001. Teologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN

Maliki Press.

Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Poerwadarminto, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Singgih, D Gunarsa. 1995. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:

BPK Gunung Mulia.

Sutisna, Oteng. 1987. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa

Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

2

Usman, Moh Uzer dan Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan

Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wa Awladih, Hasan Muhammad, Al-Mishriyah Maktabah Al-Nadddhah, & Dkk.

1985. Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:

Direktorat Jendral Pembinaan Kelembaan Agama Islam.

Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Yahya, Syamsudin, Zuhri Saifuddin, & Thoha Chabib. 2004. Metodologi

Pengajaran Agama.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yunus, Mahmud. 1992. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Hidakarya Agung.

(http://www.terwujud.com/2014/02/pengertian-madrasah-diniyah.html, diakses

pada Selasa 12 mei 2015)

(http://kulliyatul.blogspot.com/2013/03/pengertian-madrasah-diniyah.html, di

akses pada Selasa 12 mei 2015)

3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : Fredita Anjarsari

Tempat tanggal lahir : Semarang, 14 Agustus 1993

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Gading, Ds. Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang

Rt. 33/Rw 07.

Jenjang Pendidikan :

1. MI Nurul Ulum Gading lulus tahun 2006

2. SMP N 3 Tengaran, lulus tahun 2008

3. SMA N 1 Ampel, lulus tahun 2011

4. IAIN Salatiga, lulus tahun 2015

Demikian riwayat hidup ini dibuat sebenar-benarnya.

Salatiga, 10 Agustus 2015

Penulis

4

5

6