pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/artikel...

18
PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE , UKURAN PERUSAHAAN, UMUR LISTING DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY) ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Akuntansi Oleh: INDAH SULISTYANI NIM : 2014310393 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

Upload: others

Post on 23-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, UMUR

LISTING DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP INTERNET FINANCIAL

REPORTING (IFR)

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Sarjana

Program Studi Akuntansi

Oleh:

INDAH SULISTYANI

NIM : 2014310393

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

S U R A B A Y A

2018

Page 2: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018
Page 3: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

1

PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN

PERUSAHAAN, UMUR LISTING DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

TERHADAP INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR)

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY)

Indah Sulistyani

STIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

Luciana Spica Almilia

STIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

ABSTRACT

Internet Financial Reporting is a way that companies publish their financial reports through

the internet, present through company's official website such of financial and non-financial

company report information. The format commonly used includes HTML, PDF, XBRL, audio

and video to publish information on the company's website. This study aims to examine the

effect of the level of corporate profitability, leverage, company size, listing age and managerial

ownership of Internet Financial Reporting. The sample of this study are sector of real estate

and property companies in 2015 and 2016 which are listed on the Indonesia Stock Exchange

(IDX). The sampling technique in this study used purposive sampling using SPSS 23software.

The results showed that leverage, company size, listing age had an effect on Internet Financial

Reporting, while profitability had no effect on Internet Financial Reporting.

Keywords: Internet Financial Reporting, Profitability, leverage, company size, listing age, and

managerial ownership.

PENDAHULUAN

Pada era modern seperti saat ini

perkembangan teknologi berkembang

sangat pesat terutama dalam bidang

komunikasi. Seiring dengan meningkatnya

perkembangan teknologi media internet

merupakan salah satu yang sering

digunakan dalamkegiatan masyarakat

sehingga kini internet telah menjadi bagian

dalam kehidupan manusia.

Internet dapat menjadi salah

satu alternatif yang dapat digunakan

perusahaan untuk menyediakan informasi

yang transparan mengenai perusahaan,

termasuk penyebarluasan informasi

keuangan melalui InternetFinancial

Reporting (IFR). IFR berkembang sebagai

media paling cepat untuk

menginformasikan hal-hal yang terkait

dengan perusahaan. IFR sangat penting

bagi investor untuk mengetahui tentang

aktivitas dan keadaan perusahaan dengan

mudah

Salah satu sarana yang dapat

digunakan untuk menyediakan informasi

yang transparan mengenai perusahaan

dapat diungkapkan melalui media internet

yaitu dengan menggunakan website.

Pengungkapan informasi pada website juga

merupakan suatu upaya dari perusahaan

untuk mengurangi asimetri informasi antara

perusahaan dengan pihak eksternal

perusahaan. Fenomena yang terkait dengan

Internet Financial Reporting yaitu penggun

aInternet saat ini telah banyak

dimanfaatkan oleh perusahaan untuk

menunjang kegiatan maupun aktivitas

bisnis perusahaan. Perusahaan mulai

melaporkan informasi yang berkaitan

dengan bisnis mereka di halaman website

Page 4: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

2

perusahaan, namun tidak semua perusahaan

melakukan pengungkapan Internet

Financial Reporting (IFR) dalam website

pribadi perusahaan. Penelitian yang

mendukung fenomena tersebut yaitu

penelitian yang dilakukan Muliyati (2013),

menunjukan hasil bahwa jumlah

perusahaan yang melaporkan informasi

keuangan di website masih kurang dari 50

persen pada tahun 2012 dari jumlah

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Mengungkap laporan keuangan

pada official website memiliki beberapa

keunggulan dari segi kecepatan, efisiensi

biaya, serta exposure yang lebih baik

dibandingkan media konvensional.

Penggunaan website sebagai media

pengungkapan masih di dominasi oleh

perusahaan Go Public.Namun banyak juga

perusahaan yang sudah memiliki website

tidak menyajikan laporan keuangan

perusahaan melainkan hanya menampilkan

dan menawarkan produk atau jasa kepada

konsumen.

Pengguna Internet di Indonesia

mengalami kenaikan setiap tahun nya,

survei yang dilakukan oleh Asosiasi

Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia

(APJII) mengungkapkan bahwa pada 2016

terdapat 132.700.000 penduduk Indonesia

kini telah terhubung ke internet dari

256.200.000 total pendudukIndonesia.

Pertumbuhan penetrasi internet di

indonesia telah mencapai 54,68 persen di

sepanjang tahun 2017. Dari total

262.000.000 penduduk indonesia,

143.260.000 jiwa diantaranya diperkirakan

telah menggunakan internet. Sedangkan

pada 2014 terdapat 88.000.000 penduduk

Indonesia yang menggunakan internet, Hal

tersebut menyatakan bahwa ada kenaikan

sebesar 51,8 persen selama dua tahun

terakhir.

Perusahaan sektor real estate

dan property pada tahun 2016 mengalami

kebangkitan bisnis di sektor property, hal

ini dapat dilihat dari Data pada tahun 2015

– 2016 menunjukan bahwa 92 persen

pembeli real estate dan property

menggunakan internet sebagai sumber

informasi, 65 persen pembeli

mempertimbangkan property apa yang

akan dibeli secara online, dan 44 persen

pembeli menemukan property idaman

mereka melalui internet. maka dari itu

sektor perusahaan real estate dan property

dipilih sebagai objek penelitian.

Fenomena tersebut mendukung

Peraturan mengenai pelaporan keuangan

melalui internet di Indonesia telah diatur

dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(BAPEPAM-LK) Nomor Kep-

431/BL/2012 pasal tiga yaitu bagaimana

perusahaan mengungkap laporan keuangan

perusahaan di laman website perusahaan

mereka.

Teori yang digunakan dalam

penelitian ini yaituTeori Agensi dan teori

signal. Teori Agensi (Agency Theory)

menjelaskan bahwa keagenan didasarkan

pada hubungan kontrak antara pemegang

saham/pemilik (principal) dan

manajemen/agen (agent) untuk

memberikan suatu jasakemudian

mendelegasikan wewenang pengambilan

keputusan kepada agen tersebut (Linda,

2009). Teori signal (signalling theory)

membahas bagaimana seharusnya signal-

signal keberhasilan atau kegagalan

manajemen (agent) disampaikan kepada

pemilikmodal (principles) (Jogiyanto,

2013).

Profitabilitas merupakan suatu

aspek penting yang dapat dijadikan acuan

oleh investor atau pemilik untuk menilai

kinerja manajemen dalam mengelola suatu

perusahaan, (Hanny dan Anis, 2009). Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Riyan dan

Rina (2017), Dolinsek dan Skerbinjek

(2014), menunjukan bahwa profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap internet

financial reporting, bertentangan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Nova

(2016), Mohammed dan Basuony (2015),

Nurunnabi dan Hossain (2012) menunjukan

bahwa profitabilitas berpengaruh tidak

signifikan terhadap internet financial

reporting

Page 5: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

3

Leverage merupakan alat untuk

mengukur seberapa besar perusahaan

tergantung pada kreditur dalam membiayai

aset perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyan

dan Rina (2017), Nurunnabi dan Hossain

(2012) menunjukan bahwa leverage

berpengaruh signifikan terhadap internet

financial reporting, bertentangan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Ninda

(2016), Mohammed dan Basuony (2015),

Mellisa dan Soni (2012) menunjukan

bahwa leverage berpengaruh tidak

signifikan terhadap internet financial

reporting.

Ukuran perusahaan dapat

dilihat dari beberapa segi.Ukuran

perusahaan dapatdinyatakan dalam total

aktiva, penjualandan kapitalisasi pasar.

Semakin besartotal aktiva, penjualan dan

kapitalisasi pasar maka semakin besar pula

ukuran perusahaan itu (Ardi dan Lana,

2007). Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nova (2016), Mohammed dan Basuony

(2015), Dolinsek dan Skerbinjek (2014),

menunjukan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap internet

financial reporting, bertentangan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nurunnabi dan Hossain (2012), Mellisa dan

Soni (2012) berpengaruh tidak signifikan

terhadap internet financial reporting.

Menurut Undang-undang Pasar

Modal No 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa

perusahaan yang akan listing dan yang telah

listing memiliki kewajiban untuk

melakukan pelaporan keuangan.

Perusahaan yang lebih lama listing,

publisitas informasi cenderung lebih

banyak dibanding perusahaanyang baru

saja listing. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Dolinsek dan Skerbinjek (2014),

Momanny dan Pillai (2013) menunjukan

bahwa umur listing berpengaruh signifikan

terhadap internet financial reporting

bertentangan dengan Nurunnabi dan

Hossain (2012) menunjukan bahwa umur

listing tidak berpengaruh signifikan

terhadap internet financial reporting

Kepemilikan manajerial

merupakan representasi dari proporsi

kepemilikan saham perusahaan yang

dimiliki oleh manajemen perusahaan (Dara

dan Sari, 2012). Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Muhammad (2015)

menunjukan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap internet

financial reporting, bertentangan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Asogwa (2017) berpengaruh tidak

signifikan terhadap internet financial

reporting.

Penelitian ini penting dilakukan

karena terdapat hasil yang tidak konsisten

oleh penelitian terdahulu. Adanya research

gapdan hasil temuan terdahulu yang tidak

konsisten menjadi dasar tersendiri bagi

peneliti mengapa penelitian ini penting

untuk dilakukan lebih lanjut. Selain itu,

pentingnya penelitian ini dilakukan lebih

lanjut untuk mengetahui konsistensi

temuan jika diterapkan dengan perlakuan

yang berbeda.

KERANGKA TEORITIS YANG

DIPAKAI DAN HIPOTESIS

Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal menjelaskan bagaimana

seharusnya perusahaan memberikan sinyal

kepada pengguna laporan keuangan. Dalam

kerangka teori sinyal disebutkan bahwa

dorongan perusahaan untuk memberikan

informasi adalah karena terdapat asimetri

informasi antara manajer perusahaan dan

pihak luar (Linda,2009). Teori sinyal dapat

digunakan untuk memprediksi bahwa

perusahaan dengan kualitas yang lebih baik

akan menggunakan internet untuk

melaporkan informasi keuangan dan

nonkeuangan perusahaan. Pengguna

laporan keuangan termasuk investor akan

dapat dengan mudah dan cepat mengakses

informasi perusahaan jika pelaporan

dilakukan melalui internet, sehingga dapat

mengurangi asimetri informasi yang

terjadi.

Page 6: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

4

Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan (Agency theory) awalnya

diperkenalkan oleh Michael C. Jensen dan

William H. Meckling pada tahun 1976.

Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan

bahwa teori keganenan adalah sebuah

hubungan agensi dengan principal, dimana

terdapat perjanjian antara principal (satu

orang atau lebih) dan agen untuk

memberikan jasa demi kepentingan pihak-

pihak yang mendelegasikan tugas

(principal) untuk mengambil keputusan.

Teori keagenan dapat dikatakan sebagai

salah satu teori yang berkaitan erat dengan

Internet Financial Reporting, karena

manajer perusahaan akan membutuhkan

informasi laporan keuangan maupun non-

keuangan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan.

Dalam kerangka teori keagenan,

terdapat tiga macam hubungan keagenan,

yaitu hubungan keagenan antara manajer

dengan pemilik perusahaan, hubungan

keagenan antara manajer dengan kreditur,

dan hubungan keagenan antara manajer

dengan pemerintah. Dalam konteks

perusahaan, principal berharap manajer

perusahaan mampu untuk mengambil

keputusan terbaik agar dapat memecahkan

masalah yang timbul dalam hubungan

keagenan (Mellisa dan Soni, 2012).

Internet Financial Reporting (IFR)

Internet Financial Reporting Adalah

pengungkapan informasi laporan keuangan

perusahaan baik keuangan maupun non-

keuangan melalui website perusahaan.

Format yang biasa dipakai antara lain

HTML, PDF, XBRL, audio maupun video

untuk mempublikasikan informasi

keuangan dalam website perusahaan.

Penggunaan media internet untuk

mengungkapkan laporan keuangan

perusahaan saat ini memiliki banyak

keunggulan. Keunggulan yang akan

didapat antara lain adalah minim biaya,

bersifat real time,serta tak terbatas secara

geografis. Internet Financial Reporting

(IFR) digunakan perusahaan untuk

menjalin komunikasi dengan para

pemangku kepentingan khususnya investor

dengan lebih baik dan lebih cepat.

Informasi yang disajikan dalam website

perusahaan dapat diakses oleh siapapun,

kapanpun dan dimanapun dengan biaya

yang lebih murah.

Profitabilitas

Profitabilitas suatu perusahaan

menunjukkan pendapatan yang mampu

dihasilkan dalam satu periode berjalan.

Profitabilitas adalah variabel yang

menunjukkan hasil-hasil operasi

produktivitas perusahaan pada periode

berjalan (Brigham dan Houston, 2013:527).

Profitabilitas merupakan variabel untuk

menilai kemampuan perusahaaan dalam

mencari dan melihat keuntungan (Kasmir,

2013:196). Profitabilitas mengukur

bagaimana kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dari kegiatan

bisnis yang dilakukan. Hal ini juga

merupakan hasil akhir dari sejumlah

kebijakan dan keputusan yang dilakukan

perusahaan (Kasmir, 2013:197).

Leverage

Leverage menurut Kasmir (2013:150)

merupakan alat untuk mengukur seberapa

besar perusahaan tergantung pada kreditur

dalam membiayai aset perusahaan.

Leverage diartikan sebagai penggunaan

sumber dana keuangan seperti utang dan

dana pinjaman oleh perusahaan guna

meningkatkan keuntungan pemegang

saham. Untuk menjalankan operasinya

setiap perusahaan memiliki berbagai

kebutuhan, terutama berkaitan dengan dana

agar perusahaan dapat berjalan sesuai

dengan mestinya, dana selalu dibutuhkan

untuk menutupi seluruh atau sebagian dari

biaya yang diperlukan, baik dana jangka

pendek maupun jangka panjang yang

diperlukan untuk ekspansi atau perluasan

bisnis. Dalam hal ini manajer bertugas

untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut,

berbagai cara dapat dilakukan baik seperti

penerbitan saham, obligasi, maupun

melakukan hutang kepada kreditur

(Kasmir, 2013:151).

Page 7: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

5

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu nilai yang

menunjukan besar kecilnya perusahaan

yang dapat dinyatakan dalam total aset,

penjualan, dan keuntungan yang mampu

diperoleh perusahaan (Mellisa dan Soni,

2012). Semakin besar nilai dari total aset,

penjualan dan keuntungan yang diperoleh

perusahaan maka semakin besar pula

ukuran perusahaan tersebut. Perusahaan

besar cenderung memiliki informasi

manajemen lebih banyak sehingga

memiliki pengungkapan informasi yang

lebih baik dibanding perusahaan kecil

(Luciana, 2008).

Perusahaan besar memiliki sumber

daya lebih banyak untuk memanfaatkan

Internet Financial Reporting seperti

fasilitas internet dan juga kualitas sumber

daya manusia yang lebih baik untuk

melakukan pengungkapan informasi

laporan keuangan ke dalam website

perusahaan.

Umur Listing

Umur listing adalah seberapa lama

perusahaan telah masuk dalam Bursa Efek

Indonesia (BEI), perusahaan yang telah

lama listing menandakan perusahaan

tersebut tetap bisa bertahan dalam

persaingan yang kompetitif dan kreatif

dalam menghadapi berbagai persaingan

bisnis (Reskino dan Nova, 2016).

Perusahaan yang telah lama listing

cenderung memiliki publisitas

pengungkapan informasi yang lebih banyak

dibanding perusahaan yang baru listing.

Perusahaan yang ingin mendaftar dalam

BEI melakukan penawaran saham untuk

pertama kalinya yang disebut Initial Public

Offering (IPO).

UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995

menjelaskan bahwa perusahaan yang akan

listing maupun yang telah listing memiliki

kewajiban untuk melakukan pengungkapan

informasi laporan keuangan maupun non-

keuangan. Perusahaan yang lebih lama

listing menyediakan publisitas informasi

yang lebih banyak dibanding perusahaan

yang baru saja listing karena memiliki

pengalaman sebagai bagian dari

akuntabilitas yang ditetapkan oleh Otoritas

Jasa Keuangan.

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan

presentase kepemilikan saham yang

dimiliki oleh pihak manajemen di dalam

suatu perusahaan (Dara dan Sari, 2012)

Oleh karena itu, semakin besar kepemilikan

saham yang dimiliki oleh pihak manajemen

maka akan dapat menurunkan perilaku

opportunistic manajemen karena mereka

bertindak sebagai bagian dari para

pemegang saham bukan demi kepentingan

pribadi. (Muhammad, 2015).

Semakin besar kepemilikan saham

yang dimiliki manajemen, maka manajer

akan berupaya meningkatkan laba

perusahaan untuk kepentingan perusahaan

daripada untuk kepentingan pribadi. Hal

tersebut dapat menurunkan biaya agensi

yang dilakukan oleh para pemegang saham

karena manajemen mampu menyelaraskan

antara kepentingan manajaemen dan

kepentingan pemegang saham.

Kepemilikan manajerial dapat diukur

melalui persentase kepemilikan saham oleh

manajer yang telah berafilasi

dengankomisaris dan direksi dibagi dengan

jumlah total saham yang beredar.

Pengaruh Proftabilitas terhadap Internet

Financial Reporting

Profitabilitas atau kemampuan perusahaan

untuk memperoleh suatu ukuran dalam

persentase yang digunakan untuk menilai

sejauh mana perusahaan mampu

menghasilkan laba pada tingkat yang dapat

diterima. Laba perusahaan yang baik

menunjukan kinerja perusahaan yang baik.

Walaupun kinerja perusahaan baik,

perusahaan tersebut akan sulit diketahui

oleh investor bila perusahaan tidak

menyebarluaskan informasi perusahaan

tersebut. Salah satu cara menyebarluaskan

informasi perusahaan adalah dengan

menggunakan internet financial reporting.

Atas dasar itu, perusahaan yang

memiliki kinerja baik akan termotivasi

Page 8: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

6

untuk mengungkapkan pelaporan keuangan

melalui internet atau internet financial

reporting agar dapat diketahui oleh

investor.Argumen tersebut diperkuat

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Riyan dan Rina (2017), Dolinsek dan

Skerbinjek (2014), yang menyatakan

bahwa variabel profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap Internet Financial

Reporting. Hipotesis 1 : Profitabilitas berpengaruh

terhadap Internet Financial

Reporting.

Pengaruh Leverage terhadap Internet

Financial Reporting

Leverage merupakan alat untuk mengukur

seberapa besar perusahaan tergantung pada

kreditur dalam membiayai aset perusahaan

(Mellisa dan Soni, 2012). Leverage

berpengaruh terhadap internet financial

reporting. Jika semakin rendah leverage

yang dimiliki perusahaan, investor akan

menilai perusahaan tersebut mampu

mengelola dana hutang dengan baik,

apabila dana tersebut bisa dikelola dengan

baik maka resikonya pun semakin rendah,

sebaliknya jika Semakin tinggi leverage

perusahaan maka semakin tinggi pula risiko

perusahaan karena ada kemungkinan

perusahaan tidak bisa melunasi

kewajibannya.

Semakin rendah leverage pada

suatu perusahaan maka kemampuan dalam

meminimalkan biaya keagenan lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki jumlah leverage yang tinggi.

Sehingga perusahaan akan semakin

berusaha menurunkan tingkat leverage

perusahaan yang nantinya informasi

tersebut akan diungkapkan dalam internet

financial reporting.Dengan internet

financial reportingpenengungkapan

menjadi jauh lebih lengkap daripada

paperbased reporting. Dengan tujuan

mengalihkan fokus calon investor dan

stakeholder agar tidak hanya fokus kepada

leverage yang tinggi.Argumen tersebut

didukung di dalam penelitian Hanny dan

Anis (2009), Riyan dan Rina (2017), yang

menyatakan bahwa leverage berpengaruh

positif terhadap internet financial

reporting. Berdasarkan uraian tersebut

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis 2 : Leverage berpengaruh

terhadap Internet Financial

Reporting.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap

Internet Financial Reporting

Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

internet financial reporting (IFR)..

Diketahui bahwa, semakin besar total

aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar

maka semakin besar pula ukuran

perusahaan itu (Ardi dan Lana,2007).

Semakin besar perusahaan maka kesadaran

akan penggunaan teknologi internetnya

akan semakin tinggi. Karena dengan

tingginya teknologi, maka perusahaan

dapat lebih mudah melaporkan laporan

keuangannya melalui internet.

Semakin besar perusahaan

maka akan semakin menguntungkan jika

menerapkan Internet Financial Reporting

karena akan sangat menghemat biaya dan

menarik perhatian lebih banyak imvestor

dari seluruh wilayah karena website bisa di

akses di seluruh dunia karena sifatnya yang

global,Selain itu perusahaan yang lebih

besarmemiliki kompleksitas yang

lebihtinggi, sehingga para investor akan

membutuhkan informasi keuangan yang

lebih banyak guna pengambilan keputusan

investasi yang lebih baik. Penelitian yang

mendukung argumen terebut yaitu,

penelitian yang dilakukan oleh Nova

Sinaga (2016) dan Ehab dan Basuony

(2015) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap IFR. Berdasarkan uraian tersebut

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis 3 : Ukuran Perusahaan

berpengaruh terhadap Internet

Financial Reporting.

Page 9: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

7

Pengaruh Umur Listing terhadap

Internet Financial Reporting

Perusahaan yang lebih lama listing

menyediakan publisitas informasi yang

lebih banyak dibanding perusahaan yang

baru saja listing sebagai bagian dari praktik

akuntabilitas yang ditetapkan oleh

BAPEPAM (Hanny dan Anis, 2009). Umur

listing berpengaruh secara signifikan

terhadap IFR. Alasannya, Perusahaan yang

sudah lama berdiri dan berpengalaman

mempunyai kecenderungan untuk

melaporkan informasinya sesuai dengan

perkembangan teknologi untuk

memudakan para investor, sedangkan

perusahaan yang baru go public mungkin

saja sudah memiliki website namun belum

tentu melakukan praktik IFR, akan tetapi

melihat perkembangan teknologi dengan

media internet

Semakin cepat perusahaan baru

pun semakin mengejar metode pelaporan

masa kini yaitu melalui penggunaan IFR.

Investor pun dapat melihat dengan mudah

informasi keuangan maupun non keuangan

tentang perusahaan yang sudah lama listing

maupun yang baru listing melalui media

internet. Penelitian yang mendukung

argumen tersebut yaitu Penelitian yang

dilakukan oleh oleh Dolinsek dan

Skerbinjek (2014), Momanny dan Pillai

(2013) bahwa Umur listing berpengaruh

signifikan terhadap internet finanial

reporting. Berdasarkan uraian tersebut

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis 4 : Umur Listing berpengaruh

terhadap Internet Financial

Reporting.

Pengaruh Kepemilikan Manajerial

terhadap Internet Financial Reporting

Kepemilikan manajerial merupakan

representasi dari proporsi kepemilikan

saham perusahaan yang dimiliki oleh

manajemen perusahaan (Dara dan Sari,

2012). Kepemilikan Manajerial berpengaruh

terhadap internet financial reporting karena

semakin besar kepemilikan saham yang

dimiliki manajemen, maka manajer akan

berupaya meningkatkan laba perusahaan

untuk kepentingan perusahaan daripada

untuk kepentingan pribadi.

Manajemen yang memiliki

saham perusahaan akan mempunyai

motivasi yang tinggi untuk meningkatkan

nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang

baik menunjukan bahwa kinerja

manajemen dalam mengelola perusahaan

juga baik. Salah satu pengelolaan

manajemen yang baik adalah adanya

transparasi dalam pengungkapan informasi

pelaporan keuangan dan non keuangan

perusahaan.

Argumen tersebut juga didukung oleh

Muhammad (2015) yang menyatakan

bahwa kepemilimikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap internet

financial reporting Hipotesis 5 : Kepemilikan Manajerial

berpengaruh terhadap Internet

Financial Reporting.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 10: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

8

Gambar 1

KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN

Pemilihan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan sektor perbankan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan

sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan sektor Real Estate dan Property

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2015 dan 2016 yang sesuai

dengan kriteria sampel. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah purposive sampling. Kriteria sampel

pada penelitian ini meliputi: (1) Perusahaan

sektor Real Estate dan Property memiliki

website yang dapat diakses oleh publik, (2)

Perusahaan sektor Real Estate dan Property

telah menerbitkan laporan keuangan

tahunan yang telah diaudit periode 2015

dan 2016, (3) Perusahaan sektor Real Estate

dan Property memiliki data dan informasi

yang dibutuhkan peneliti terkait dengan

penelitian.

Data Penelitian

Data yang digunakan merupakan data

sekunder. Metode pengumpulan data pada

penelitian ini dilakukan dengan metode

dokumentasi, yaitu data dikumpulkan dari

laporan keuangan perusahaan yang dapat

diperoleh melalui situs resmi BEI dan

melalui website resmi perusahaan.

Variabel Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah Internet Financial Reporting.

Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah profitabilitas,

leverage, ukuran perusahaan, umur listing

dan kepemilikan manjerial.

Definisi Operasional Variabel

Internet Financial Reporting

Internet Financial Reporting Adalah

pengungkapan informasi laporan keuangan

perusahaan baik keuangan maupun non-

keuangan melalui website perusahaan.

Format yang biasa dipakai antara lain

HTML, PDF, XBRL, audio maupun video

untuk mempublikasikan informasi

keuangan di website perusahaan.

Penggunaan media internet untuk

mengungkapkan laporan keuangan

perusahaan saat ini memiliki banyak

keunggulan. Keunggulan yang akan

didapat antara lain, real time, hemat biaya

dan tak terbatas secara geografis. Internet

Financial Reporting (IFR) digunakan

Profitabilitas (X1)

Leverage (X2)

Ukuran Perusahaan (X3)

Umur listing (X4)

Kepemilikan Manajerial (X5)

Internet Financial

Reporting (Y)

Page 11: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

9

perusahaan untuk menjalin komunikasi

dengan para pemangku kepentingan

khususnya investor dengan lebih baik dan

lebih cepat. Informasi yang disajikan dalam

website perusahaan dapat diakses oleh

siapapun, kapanpun dan dimanapun dengan

biaya yang lebih murah.

Dalam penelitian ini, Internet

Financial Reporting (IFR) diukur dengan

menggunakan indeks yang dikembangkan

oleh Luciana (2008) yang terdiri dari 4

komponen, yaitu: isi (content),

ketepatwaktuan (timeliness), pemanfaatan

teknologi dan dukungan pengguna (user

support). Rumus untuk menghitung

Internet Financial Reporting (IFR) yaitu:

IFR = (40% x indeks content) + (20% x

indeks timeliness) + (20% x indeks

pemanfaatan teknologi) + (20% x

indeks user support).

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan variabel untuk

menilai kemampuan perusahaaan dalam

mencari dan melihat keuntungan dalam

satu periode tertentu (Kasmir, 2013:196).

Profitabilitas dihitung dengan rumus:

ROE = Laba Bersih setelah Pajak

Modal

Leverage

Leverage menurut Kasmir (2013:150)

merupakan alat untuk mengukur seberapa

besar perusahaan tergantung pada kreditur

dalam membiayai aset perusahaan. Ukuran

perusahaan dihitung dengan rumus:

DER = Total Hutang

Total Ekuitas

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu nilai yang

menunjukan besar kecilnya perusahaan

yang dapat dinyatakan dalam total aset,

penjualan, dan keuntungan perusahaan.

Ukuran perusahaan dihitung dengan rumus:

Ukuran Perusahaan = Total Asset

Umur Listing

Umur listing adalah seberapa lama

perusahaan telah masuk dalam Bursa Efek

Indonesia (BEI). perusahaan yang telah

lama listing menandakan perusahaan

tersebut tetap bisa bertahan dalam

persaingan yang kompetitif dan kreatif

dalam menghadapi berbagai persaingan

bisnis. Umur listing diukur dengan rumus:

UM = Tahun Pengamatan − Tahun IPO

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Manajerial adalah presentase

kepemilikan saham yang dimiliki oleh

manajer yang telah berafilasi dengan

komsaris dan direksi dibagi dengan jumlah

saham yang beredar

Kep.manaj= ∑ saham kepemilikan manajerial

∑ saham beredar

Alat Analisis

Teknik analisis data dengan menggunakan

analisis regresi linear berganda. Analisis

data yang dilakukan dalam penelitian ini

meliputi analisis statistik deskriptif,

pengujian asumsi klasik (uji normalitas,

multikolinearitas, dan heteroskedastisitas),

dan pengujian hipotesis (uji F, koefisien

determinasi (R2), uji t).

Model persamaan dalam penelitian ini

adalah:

IFR = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5

+ ε

Keterangan:

IFR : Internet Financial

Reporting

X1 : Profitabalitas

X2 : Leverage

X3 : Ukuran Perusahaan

X4 : Umur Listing

X5 : Kep. Manajerial

β : Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 : Koefisien regresi

ε : Standart error

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Page 12: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

10

Uji Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk

memberikan gambaran mengenai

keseluruhan variabel yang digunakan baik

dependen maupun independen (Imam,

2013:19). Variabel dependen yang

digunakan peneliti adalah Internet

Financial Reporting, serta variabel

independen yang digunakan adalah ukuran

perusahaan, leverage, umur listing,

profitabilitas, dan likuiditas.

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IFR 78 13,00 25,00 20,746 3,0188

Profitabilitas 78 -0,01 6,01 0,136 0,6761

Leverage 78 0,00 2,59 0,748 0,5748

Ukuran Perusahaan 78 22,90 35,41 28,80 2,4243

Umur Listing 78 0,00 27,00 13,244 8,6147

Kepemilikan

manajerial 78 0,00 0,6682 0,035121 0,1318

Sumber: Data diolah

Dapat dilihat pada Tabel 1, IFR memiliki

nilai minimum sebesar 13,00, nilai

maksimum sebesar 25,0, nilai rata-rata

(mean) sebesar 20,746 dan nilai standar

deviasi 3,0188. Nilai rata-rata yang lebih

besar dari standar deviasi menunjukkan

bahwa nilai sampel berkumpul atau

mengelompok di sekitar nilai rata-rata

hitungnya yang mengakibatkan penyebaran

datanya bersifat homogen atau tidak

bervariasi. Nilai minimum pada IFR

sebesar 13,00 dimiliki oleh PT Greenwood

Sejahtera Tbk. Sedangkan nilai maksimum

pada IFR sebesar 25,0 dimiliki oleh PT

Intiland Development Tbk.

Profitabilitas memiliki nilai

minimum sebesar -0,01, nilai maksimum

sebesar 6,01, nilai rata-rata (mean) sebesar

0,136 dan nilai standar deviasi 0,6761.

Profitabilitas yang tinggi menandakan

perusahaan memiliki kinerja dengan

memanfaatkan aset dan sumber daya

manusia dengan sangat baik.

Leverage memiliki nilai minimum

sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 2.59,

nilai rata-rata (mean) sebesar 0,748 dan

nilai standar deviasi 0,5748. Tingkat

leverage yang tinggi mengartikan bahwa

perusahaan memiliki banyak hutang dan

dianggap memiliki resiko yang tinggi karna

erusahaan dikhawtirkan tidak dapat

memenuhi kewajibanya.

Ukuran perusahaan memiliki nilai

minimum sebesar 22,90, nilai maksimum

sebesar 35,41, nilai rata-rata (mean) sebesar

28,80 dan nilai standar deviasi 2,4243.

Semakin besar ukuran perusahaan maka

akan memiliki kesadaran yang lebih tinggi

terhadap pengungkapan menggunakan

Internet Financial Reporting.

Umur Listing memiliki nilai

minimum sebesar 0,00, nilai maksimum

sebesar 27,00, nilai rata-rata (mean) sebesar

13,244 dan nilai standar deviasi 8,6147.

Semakin lama perusahaan listing dalam

bursa efek, maka perusahaan akan memiliki

pengalaman yang lebih baik dalam

menyajikan laporan keuangan yang lebih

kreatif dan up to date.

Tabel 1

STATISTIK DESKRIPTIF

Page 13: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

11

Kepemilikan Manajerial memiliki

nilai minimum sebesar 0,00, nilai

maksimum sebesar 0,6682, nilai rata-rata

(mean) sebesar 0,035121 dan nilai standar

deviasi 0,1318. semakin besar kepemilikan

saham yang dimiliki manajemen, maka

manajer akan berupaya meningkatkan laba

perusahaan untuk kepentingan perusahaan

daripada untuk kepentingan pribadi.

Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Nilai Kolmogorov-smirnov sebesar

0.083 dengan signifikansi 0.200. Tingkat

signifikansi tersebut lebih dari 0,05, maka

H0 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa

data pada model penelitian ini berdistribusi

normal.

2. Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk

menguji apakah pada model penelitian ini

ditemukan adanya korelasi antara variabel

independen. Dari hasil analisis, tidak

terdapat nilai VIF yang lebih dari 10 dan

nilai tolerance juga kurang dari 0,1 dari

semua model variabel. Maka dapat

disimpulkan bahwa pada penelitian ini

tidak terjadi multikolinearitas pada

penelitian ini.

3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan

untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain dari model

penelitian. Heteroskedastisitas dilakukan

dengan Uji Glejser. Nilai signifikansi untuk

semua variabel independen terhadap

absolut residual lebih besar dari 0,05. Dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada penelitian ini.

Model Unstandarized Coefficieent Standartdized Coefficient

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 25.790 3.646 7.074 0.000

Profitabilitas 0.445 0.439 0.100 1.015 0.314

Leverage 2.334 0.525 0.444 4.446 0.000

Ukuran Perusahaan -0.292 0.128 -0.234 -2.278 0.026

Umur Listing 0.103 0.035 0.293 2.963 0.004

Kepemilikan manajerial 5.406 2.325 0.236 2.326 0.023

Adjusted R2 0.265

F 6.540

Sig. F 0.000

Sumber: Data diolah

Hasil Analisis dan Pembahasan

Pada Tabel 2 terlihat bahwa nilai F hitung

menunjukkan nilai 6.540 dan signifikansi

sebesar 0.000. Tingkat signifikansi kurang

dari 0,05 (0,000 < 0,05). Model regresi

dikatakan fit dan terdapat pengaruh salah

satu variabel independen terhadap variabel

Internet Financial Reporting. Berdasarkan

hasil pengujian koefisien determinasi

terlihat bahwa nilai Adjusted R2 sebesar

0.265 (Tabel 2). Hal ini berarti kemampuan

model penelitian dalam menjelaskan

variabel dependen Internet Financial

Reporting sebesar 26.5%, sedangkan 73.5%

model tidak dapat menjelaskan variable

dependen Internet Financial Reporting.

Pengaruh Profitablitas Perusahaan

terhadap Internet Financial Reporting

Tabel 2

HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Page 14: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

12

Variabel pertama (X1) adalah

Profitabilitas yang berpengaruh terhadap

Internet Financial Reporting Analisis

deskriptif yang dirangkum pada tabel 3

menunjukkan bahwa jumlah perusahaan

yang memiliki indeks Internet Financial

Reporting diatas rata-rata sebanyak 48

perusahaan, sedangkan jumlah perusahaan

yang memiliki Internet Financial

Reporting di bawah rata-rata sebanyak 30

perusahaan. Rata-rata perusahaan memiliki

indeks Internet Financial Reporting di

bawah rata-rata sebesar 0,14 dan di atas

rata-rata sebesar 0,27. Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perusahaan yang memiliki

nilai profitabilitas tinggi namun memiliki

nilai Internet Financial Reporting dibawah

rata-rata, seperti PT. Greenwood Sejahtera

Tbk sebesar 19,00. Maka dari itu hasil

penelitian ini juga menunjukkan

perusahaan dengan tingkat profitabilitas

rendah juga mengungkapkan informasi

keuangan memakai Internet Financial

Reporting, seperti PT. Nirvana

Development yang memiliki nilai

profitabilitas rendah sebesar -0,01 namun

tetap mengungkapkan melalui Internet

Financial Reporting. Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Profitabilitas

(X1) tidak berpengaruh terhadap Internet

Financial Reporting atau H1 ditolak.

Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa profitabilitas yang

rendah tidak menghambat perusahaan

untuk melakukan pengungkapan melalui

Internet Financial Reporting. Perusahaan

dengan nilai profitabilitas rendah maupun

dengan profitabilitas tinggi akan tetap

melakukan Internet Financial Reporting

sebagai wujud transparansi keterbukaan

manajemen perusahaan dalam melaporkan

kinerja keuangan terhadap principal. Hasil

penelitian ini mendukung penelitan Nova

(2016), Mohammed dan Basuony (2015),

Nurunnabi dan Hossain (2012) yang

menyatakan profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting.

JUMLAH

PERUSAHAAN

RATA-RATA

PROFITABILITAS

RATA-RATA

LEVERAGE

RATA-RATA

UKURAN

PERUSAHAAN

IFR DI ATAS

RATA-RATA 48 0.27 1.27 29.54

IFR DI BAWAH

RATA-RATA 30 0.14 0.09 27.83

JUMLAH

PERUSAHAAN

RATA-RATA

UMUR LISTING

RATA-RATA

KRPEMILIKAN

MANAJERIAL

RATA-RATA IFR

IFR DI ATAS

RATA-RATA 48 0,15 0,04 21.20

IFR DI BAWAH

RATA-RATA 30 0,12 0,01 20.04

Sumber: Data diolah

Pengaruh Leverage terhadap Internet

Financial Reporting

Variabel kedua (X2) adalah

Leverage yang berpengaruh terhadap

Internet Financial Reporting Analisis

deskriptif yang dirangkum pada tabel 3

menunjukkan bahwa jumlah perusahaan

yang memiliki indeks Internet Financial

Reporting diatas rata-rata sebanyak 48

perusahaan, sedangkan jumlah perusahaan

yang memiliki Internet Financial

Reporting di bawah rata-rata sebanyak 30

perusahaan. Rata-rata leverage perusahaan

memiliki indeks Internet Financial

Reporting di bawah rata-rata sebesar 0,09

dan di atas rata-rata sebesar 1,27.

Tabel 3

RANGKUMAN ANALISIS DESKRIPTIF

Page 15: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

13

Hasil ini menunjukkan bahwa

tinggi rendahnya nilai leverage

mempengaruhi penyampaian informasi

keuangan secara lengkap melalui Internet

Financial Reporting. Perusahaan dengan

leverage yang rendah cenderung memiliki

nilai Internet Financial Reporting tinggi

karena manajer ingin menyebarluaskan

goodnews dan kinerja positif perusahaan.

PT Greenwood Sejahtera Tbk. memiki nilai

leverage terendah senilai 0,09 namun

memiliki nilai Internet Financial Reporting

sebesar 13,00. Sedangkan PT Modernland

Reality Tbk. memiliki nilai leverage

tertinggi sebesar 1,20 namun memiliki nilai

Internet Financial Reporting tergolong

rendah sebesar 18,00. Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel leverage (X2)

berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting atau H2 diterima. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Riyan dan Rina (2017), Nurunnabi dan

Hossain (2012) yang menyatakan leverage

berpengaruh signifikan terhadap Internet

Financial Reporting.

Pengaruh Ukuran perusahaan terhadap

Internet Financial Reporting

Variabel ketiga (X3) adalah ukuran

perusahaan yang berpengaruh terhadap

Internet Financial Reporting. Analisis

deskriptif yang dirangkum pada tabel 3

menunjukkan bahwa jumlah perusahaan

yang memiliki indeks Internet Financial

Reporting diatas rata-rata sebanyak 48

perusahaan, sedangkan jumlah perusahaan

yang memiliki Internet Financial

Reporting di bawah rata-rata sebanyak 30

perusahaan. Rata-rata ukuran perusahaan

memiliki indeks Internet Financial

Reporting di bawah rata-rata sebesar 27,83

dan di atas rata-rata sebesar 29,54. Hasil ini

signifikan karena perusahaan dengan

ukuran perusahaan besar cenderung

memiliki nilai Internet Financial Reporting

tinggi. PT Binakarya Jaya Abadi Tbk.

memiliki nilai ukuran perusahaan tinggi

sebesar 35,41 selaras dengan nilai Internet

Financial Reporting sebesar 23,10 yang

merupakan nilai tertinggi dari semua

sampel perusahaan lainnya. Sedangkan PT.

Sitara Propertindo Tbk. memiliki nilai

ukuran perusahaan rendah sebesar 27,80

selaras dengan nilai Internet Financial

Reporting yang tergolong rendah sebesar

14,10.

Perusahaan besar memiliki

kesadaran yang lebih dalam memanfaatkan

teknologi khususnya internet untuk

mempermudah investor dalam memperoleh

informasi keuangan maupun non-keuangan

secara lengkap. . Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Ukuran Perusahaan (X3)

berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting atau H3 diterima. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Nova (2016), Mohammed dan

Basuony (2015), Dolinsek dan Skerbinjek

(2014) yang menyatakan ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap Internet Financial Reporting.

Pengaruh Umur Listing terhadap

Internet Financial Reporting

Variabel keempat (X4) adalah umur listing

berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting. Analisis deskriptif yang

dirangkum pada tabel 3 menunjukkan

bahwa jumlah perusahaan yang memiliki

indeks Internet Financial Reporting diatas

rata-rata sebanyak 48 perusahaan,

sedangkan jumlah perusahaan yang

memiliki Internet Financial Reporting di

bawah rata-rata sebanyak 17 perusahaan.

Rata-rata umur listing perusahaan memiliki

indeks Internet Financial Reporting di

bawah rata-rata sebesar 0,12 dan di atas

rata-rata sebesar 0,15. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perusahaan dengan

umur listing tinggi memiliki nilai IFR yang

tinggi cenderung melakukan pengungkapan

IFR yang tinggi, seperti PT Roda Vivatex

Tbk. memiliki umur listing dengan nilai 26

dan IFR sebesar 23,2. Sebaliknya,

perusahaan dengan umur listing yang

rendah pengungkapan IFR perusahaan

tersebut juga menunjukan angka yang

rendah, seperti perusahaan PT. Sitara

Propertindo Tbk. memiliki umur listing

Page 16: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

14

rendah dengan nilai satu dan IFR sebesar

14,1. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa umur listing

berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting. Perusahaan dengan umur listing

yang lebih lama memiliki variasi

pengungkapan, akuntabilitas, dan

kompetensi yang lebih baik dalam

melakukan pengungkapan daripada

perusahaan yang baru listing dalam Bursa

Efek Indonesia. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian Dolinsek dan

Skerbinjek (2014) serta Momanny dan

Pillai (2013) yang menunjukkan bahwa

umur listing berpengaruh terhadap Internet

Financial Reporting

Pengaruh Kepemilikan Manajerial

terhadap Internet Financial Reporting

Variabel kelima (X5) adalah kepemilikan

manajerial yang berpengaruh terhadap

Internet Financial Reporting. Analisis

deskriptif yang dirangkum pada tabel 4.21

menunjukkan bahwa jumlah perusahaan

sektor Real Estate dan Property yang

memiliki Internet Financial Reporting di

atas rata-rata sebesar 78 perusahaan,

sedangkan jumlah perusahaan yang

memiliki Internet Financial Reporting

dibawah rata-rata sebanyak 38 perusahaan.

Rata-rata kepemilikan manajerial untuk

perusahaan yang memiliki Internet

Financial Reporting di bawah rata-rata

sekitar 0,01 dan diatas rata-rata sekitar 0,04.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perusahaan dengan kepemilikan manajerial

tinggi memiliki nilai IFR yang tinggi

cenderung melakukan pengungkapan IFR

yang tinggi, seperti PT. Binakarya Jaya

Abadi Tbk. memiliki kepemilikan

manajerial dengan nilai 26 dan IFR sebesar

23,2. Sebaliknya, perusahaan dengan

kepemilikan manajerial yang rendah

pengungkapan IFR perusahaan tersebut

juga menunjukan angka yang rendah,

seperti perusahaan PT. Sitara Propertindo

Tbk. memiliki umur listing rendah dengan

nilai 0.00 dan IFR sebesar 14,1.

Kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting karena adanya kepentingan

manajer dan juga sebagai pemegang saham

yang membuat manajer akan berusaha

maksimal dalam meningkatkan kinerja

positif perusahaan, manajer perusahaan

akan dengan senang hati menyertakan

kepemilikan manajerial ke dalam

pengungkapan informasi laporan keuangan

sebagai wujud perusahaan memiliki saham

yang aman, terpercaya dan kredibel yang

dibuktikan dengan dewan manajer atau

komisaris ikut memiliki saham perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian Muhammad (2015) yang

menunjukkan bahwa umur listing

berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting.

.

KESIMPULAN, IMPLIKASI,

KETERBATASAN, DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan

pengujian hipotesis yang telah dilakukan

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

variabel leverage, ukuran perusahaan, umur

listing dan kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap Internet

Financial Reporting (IFR). Sedangkan

variabel profitabilitas, tidak berpengaruh

terhadap Internet Financial Reporting

(IFR).

Implikasi teori dari penelitian ini yaitu

penelitian ini diharapkan dapat menambah

referensi serta literatur yang dijadikan

sebagai acuan dalam memahami faktor-

faktor yang mempengaruhi praktik

penerapan Internet Financial Reporting

(IFR).

Penelitian ini memiliki beberapa

keterbatasan. Adapun keterbatasan-

keterbatasan tersebut ialah sebagai berikut:

Data sampel satu perusahaan di outlier

karena memiliki nilai z-score diatas 2,50

dan dibawah -2,50, yaitu sampel data PT.

Gowa Makassar Tourism Dvelopment Tbk.

2015 dan sampel data PT. Gowa Makassar

Tourism Development Tbk. 2016

Saran bagi penelitian berikutnya

yaitu: Peneliti selanjutnya diharapkan

Page 17: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

15

menambahkan atau menggunakan variabel-

variabel independen lain yang dapat

mempengaruhi Internet Financial

Reporting seperti likuiditas, outside

ownership dan kepemilikan institusional

agar dapat menambah wawasan pembaca.

DAFTAR RUJUKAN

Ardi Murduko Sudarmadji, dan Lana

Sularto. 2007. “Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,

dan Tipe Kepemilikan Perusahaan

Terhadap Luas Voluntary Disclosure

Laporan Keuangan Tahunan”.

ProceedingPESAT. Pp 21-22

Asogwa, Ikenna Elias. 2017. “Impact of

Corporate Governance on Internet

Financial Reporting in a Growing

Economy : The Case Of Nigeria”.

Archives of Business Research. Vol 5.

No 2. Pp 180 - 202

C.Jensen, M., & H.Meckling, W. 1976.

“Theory Of The Firm :Managerial

Behavior, Agency Costs And

Ownership Structure”. JournalOf

Financial

Economics. Vol 3. Pp 305-360.

Dara Puspitaningrum dan Sari Atmini.

2012. “Corporate Governance

Mechanism And The Level Of Internet

Financial Reporting : Evidence From

Indonesian

Companies”. Procedia Economics And

Finance. Vol 2. Pp 157-166

Dolinsek, Tatjana., Tominc, Polona., dan

Skerbinjek, Andreja Lutar. 2014.“The

determinants of Internet Financial

Reporting in Slovenia”. Emerald

Insight Review.Vol.38 Iss 7.Pp 842 –

860.

Hanny Sri Lestari dan Anis Chariri. 2009.

”Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaporan keuangan

melalui internet (Internet Financial

Reporting) dalam website

perusahaan”.Jurnal Akuntansi,

Universitas Diponegoro Semarang.Vol

1. Pp 1-13

Jogiyanto Hartono, 2013. Teori Portofolio

dan Analisis Investasi, Edisi Kedua.

Yogyakarta: BPFE

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan.

Jakarta: Rajawali

Keputusan bapepam-lk no.x.k.6 tentang

penyampaian laporan tahunan emiten

atau perusahaan publik dalam:

(http://www.ptba.co.id diakses 1

Agustus 2012).

Linda Agustina, 2009. “Pengaruh

Karakteristik Perusahaan Terhadap

Luas Pengungkapan Informasi

Keuangan Pada Website Perusahaan”.

Vol 1 No 2. Pp 133-144.

Luciana Spica Almilia dan Sasongko

Budisusetyo. 2009. “The Impact of

Internet Financial and Sustainability

Reporting on Profitability, Stock Price

and Return in Indonesia Stock

Exchange”. International Journal of

Business and Economics. Vol 1 No 2.

Pp 380 - 395

Mellisa Prasetya dan Soni Agus Irwandi.

2012 . Faktor-Faktor Yang

Mempengauhi Pelaporan Keuangan

Melalui Internet (Internet Financial

Reporting) Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

The Indonesia Acconting review. Vol. 2

No 2. Pp 151-158

Mohamed, Ehab dan Basuony, Mohamed.

2015. “Voluntary Internet Disclosure

by Listed Companies in The Arabian

Gulf”. XIV Internation Business and

Economy Conference Bangkok.Vol 6

No 1. Pp 70-89

Momany, M. Talal dan Pillai, Rekha. 2013.

“Internet Financial Reporting in UEA -

Analysis and Implication”. Global

Page 18: PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN …eprints.perbanas.ac.id/3809/7/Artikel Indah.pdf · 2019. 1. 10. · SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

16

Review of Accounting and Finance.

Vol 4 No 2. Pp 142-160

Muliyati. 2013. ”Pengaruh Resource,

Resiko, Dan Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Perusahaan”.

Jurnal Ilmu Ilmu Sosila. Vol 2 No 1. Pp

86-100

Nova Ninda Jufrida Sinaga. 2016. “Kajian

Empiris Internet Financial Reporting

dan Praktek Pengungkapan”. Media

Riset Akuntansi, Auditing, dan

Informasi. Vol 16 No 2. Pp 161-180

Nurunnabi Mohammad dan Hossain,

Monirul A. 2012. “The voluntary

disclosure of internet financial

reporting (IFR) in an emerging

economy: a case of digital Bangladesh”.

Journal Of Asia Business Studies. Vol 6

No 1. Pp 17-42

Riyan Andriyani dan Rina

Mudjiyanti.2017. “Pengaruh Tingkat

Profitabilitas, Leverage, Jumlah Dewan

Komisaris Independen Dan

Kepemilikan Institusional Terhadap

Pengungkapan Internet Financial

Reporting (Ifr) Di Bursa Efek

Indonesia”. Kompartemen. Vol 15 No

1. Pp 67-81