pengaruh supervisi akademik terhadap …lib.unnes.ac.id/22850/1/1401411062.pdf · warjono, uwa,...
TRANSCRIPT
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP
KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN I
KECAMATAN PENGADEGAN
KABUPATEN PURBALINGGA
SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Margi Purbasari
1401411062
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa isi skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat pada
skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sesungguhnya kebaikan itu akan membuat wajah dan hati bercahaya, rizqi yang
lapang, fisik yang kuat dan orang lain menjadi senang (Ibnu Abbas).
Betindaklah! Rencana tidak akan berhasil tanpa adanya tindakan (Tri Bayunoto).
You don’t have to be GREAT TO START, but you have to START TO BE
GREAT (Zig Ziglar).
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak
Warjono, Uwa, Padhe, Mas Roso, Mba Ruroh,
Petry dan Mas Bayu serta seluruh keluargaku
tercinta yang selalu memberi doa yang tulus
dan semangat. Teman – teman kos dan dosen –
dosen yang selalu memberi semangat dan
bimbingan.
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga”. Maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program S1 PGSD.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini sehingga bisa terselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menjadi mahasiswa UNNES.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang
telah memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES
yang telah memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan UNNES yang telah memfasilitasi penulis untuk melakukan
penelitian.
5. Drs. Utoyo, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah membimbing, pengarahan,
dan motivasi kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Dosen jurusan PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang
telah banyak membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.
vii
7. Makhtum Ismail, S.Pd., Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pengadegan
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8. Nurwiyati, S.Pd. serta seluruh Kepala Sekolah, guru dan karyawan SD Negeri
Dabin I Kecamatan Pengadegan yang telah mengizinkan dan membimbing
penulis melakukan penelitian.
9. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES angkatan 2011 yang saling memberikan semangat dan motivasi.
10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
Semoga semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
skripsi ini mendapatkan pahala dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri dan masyarakat
serta pembaca pada umumnya.
Tegal, Mei 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Purbasari, Margi. 2015. Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru
dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing: Drs. Utoyo, M.Pd.
Kata Kunci: Kinerja Mengajar Guru; Supervisi Akademik.
Kualitas pendidikan di Indonesia masig rendah, sehingga diperlukan upaya
peningkatan kinerja guru sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
efisisensi pengajaran. Pentingnya peranan guru dalam pembelajaran, maka
dibutuhkan adanya upaya peningkatan kinerja guru melalui suatu pemberian
bimbingan dan juga dorongan dari kepala sekolah. Bimbingan kepala sekolah
terhadap guru berkenaan dengan kegiatan pembelajaran dikenal dengan istilah
supervisi akademik. Adapun keinginan peneliti untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga”. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru.
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Populasi penelitian
adalah seluruh guru di SD Dabin I Kecamatan Pengadegan sebanyak 99 guru,
sedangkan sampel penelitian sebanyak 79 guru. Pengolahan data dimulai dengan
uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian dengan menggunakan uji
Cronbach’s Alpha. Selanjutnya, dilakukan uji prasyarat analisis meliputi uji
normalitas dan uji linieritas. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui status
linear tidaknya suatu distribusi sebuah penelitian. Langkah terakhir adalah analisis
akhir (uji hipotesis) menggunakan statistik analisis regresi sederhana, sebagai alat
prediksi dalam menentukan besarnya hubungan fungional antara variabel X
dengan variabel Y.
Berdasarkan uji pengaruh menunjukkan bahwa variabel supervisi
akademik berpengaruh terhadap variabel kinerja guru dalam pembelajaran sebesar
23,2% dengan kriteria hubungan sedang. Artinya variabel kinerja guru mampu
dijelaskan oleh variabel supervisi akademik sebesar 23,2% melalui hubungan
linier Ý=75,977+0,4X. Oleh karena itu agar kinerja guru meningkat, maka
supervisi akademik harus dilaksanakan secara optimal. Rekomendasi berdasarkan
hasil penelitian diantaranya pada pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah
harus lebih memperhatikan aspek pelaksanaan supervisi, sedangkan dalam hal
kinerja mengajar guru, guru harus lebih meningkatkan kinerjanya terutama dalam
aspek evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut hasil penilaian siswa.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PRAKATA ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB
1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 12
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................... 12
1.4 Perumusan Masalah ...................................................................................... 13
1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13
1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 13
1.5.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 13
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 14
1.6.1 Manfaat Praktis ......................................................................................... 14
1.6.2 Manfaat Teoritis ........................................................................................ 14
2 KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 16
2.1 Kerangka Teori.............................................................................................. 16
2.1.1 Pengertian Kinerja ..................................................................................... 16
2.1.2 Kinerja Guru dalam Pembelajaran ............................................................ 17
x
2.1.3 Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran ........................................ 20
2.1.4 Tugas dan Peran Guru dalam Pembelajaran ......................................... 22
2.1.5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru .............................. 29
2.1.6 Pengertian Supervisi Pendidikan .......................................................... 30
2.1.7 Pengertian Supervisi Akademik ............................................................ 32
2.1.8 Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik ............................................... 33
2.1.9 Pelaksanaan Supervisi Akademik ......................................................... 35
2.1.10 Prinsip – prinsip Supervisi Akademik .................................................. 38
2.1.11 Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor ........................................... 40
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 42
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 44
2.4 Hipotesis ............................................................................................... 46
3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 48
3.1 Jenis dan Metode Penelitian ................................................................. viii
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 49
3.2.1 Populasi ................................................................................................. 49
3.2.2 Sampel................................................................................................... 50
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........................ 52
3.3.1 Variabel Penelitian ................................................................................ 52
3.3.2 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 53
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 54
3.4.1 Kuesioner/Angket ................................................................................. 54
3.4.2 Dokumentasi ......................................................................................... 56
3.4.3 Wawancara ........................................................................................... 57
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................. 57
3.5.1 Instrumen Kinerja Guru dalam pembelajaran ....................................... 57
3.5.2 Instruumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah ................................ 58
3.5.3 Uji Validitas .......................................................................................... 60
3.5.4 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 62
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................ 64
3.6.1 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................... 64
xi
3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................................ 66
3.6.3 Analisis Akhir (Uji Hipotesis) ............................................................. 66
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 70
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 70
4.1.1 Objek Penelitian dan Deskripsi Responden .......................................... 70
4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................................ 72
4.1.3 Hasil Uji Prasyarat Analisis ................................................................. 82
4.1.4 Hasil Analisis Akhir ............................................................................. 84
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 89
5 PENUTUP ............................................................................................ 99
5.1 Simpulan .............................................................................................. 99
5.2 Saran .................................................................................................... 100
5.2.1 Bagi Kepala Sekolah ............................................................................ 102
5.2.2 Bagi Guru .............................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104
LAMPIRAN ........................................................................................................ 107
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jumlah Populasi (Guru SDN Dabin I Kecamatan Pengadegan) .......... 50
3.2 Jumlah Sampel Tiap SDN Dabin I Kecamatan Pengadegan ............... 52
3.3 Indikator dan Sub Indikator Supervisi Akademik ............................... 53
3.4 Indikator dan Sub Indikator Kinerja Guru dalam Pembelajaran ......... 54
3.5 Skala Likert .......................................................................................... 56
3.6 Kisi – kisi Instrumen Kinerja Guru dalam Pembelajaran .................... 57
3.7 Kisi – kisi Instrumen Supervisi Akademik .......................................... 58
3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Guru) .................................... 62
3.9 Hasil Uji Validitas Variabel X (Supervisi Akademik) ........................ 62
4.1 Data Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 71
4.2 Data Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan .................. 71
4.3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...................................... 73
4.4 Indikator dan Deskriptor Variabel Kinerja Guru ................................. 75
4.5 Indeks Kinerja Guru ............................................................................. 78
4.6 Indeks Supervisi Akademik ................................................................. 80
4.7 Nilai Indeks Variabel Peneliian ........................................................... 82
4.8 Hasil Uji Normalitas Data (Kolmogorof Smirnov) .............................. 83
4.9 Hasil Uji Linieritas Data (Test Of Linearity) ....................................... 84
4.10 Hasil Analisis Regresi Sederhana ......................................................... 85
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 43
3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Nama Guru SDN Dabin I .................................................................... 106
2 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Guru ................................ 109
3 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Variabel Supervisi Akademik ................... 110
4 Hasil Uji Validitas Kinerja Guru ..................................................................... 111
5 Hasil Uji Validitas Supervisi Akademik ......................................................... 113
6 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Guru ................................................................. 115
7 Hasil Uji Reliabilitas Supervisi Akademik ..................................................... 116
8 Angket Penlitian .............................................................................................. 117
9 Rekapitulasi Angket Kinerja Guru .................................................................. 126
10 Rekapitulasi Angket Supervisi Akademik ..................................................... 129
11 Hasil Uji Normalitas Data .............................................................................. 132
12 Hasil Uji Linieritas Data ............................................................................... 133
13 Hasil uji Regresi Linier Sederhana ............................................................... 135
14 Hasil Perhitungan Indeks Item Variabel Kinerja Guru .................................. 136
15 Hasil Perhitungan Indeks Item Variabel Supervisi Akademik ..................... 138
16 Catatan lapangan Hasil Wawancara .............................................................. 140
17 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 144
18 Surat Permohonan Ijin Penelitian Dari Koordinator PGSD Tegal................. 145
19 Surat Permohonan Ijin Penelitian KESBANGPOL ...................................... 146
20 Surat Permohonan Ijin Penelitian BAPPEDA ............................................... 147
21 Surat Ijin Penelitian Dinas Pendidikan .......................................................... 148
22 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ......................................... 149
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini, akan diuraikan tentang hal – hal yang
mendasari pelaksanaan penelitian. Peneliti akan memaparkan hal – hal yang
berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian. Uraian
selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia selalu mendapatkan perhatian dari banyak pihak,
dan banyak tanggapan yang serupa, bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih
jauh tertinggal dari negara lain. Kualitas pendidikan Indonesia di kancah dunia
masih sangat rendah, terbukti kualitas pendidikan Indonesia berada di rangking
dua dari bawah versi Programme for International Assesment (PISA) yang
dipublikasikan pada bulan Januari tahun 2014. Dengan kondisi tersebut, Indonesia
terus mengupayakan pencapaian kualitas pendidikan terbaik dengan melakukan
pembenahan dan perbaikan di berbagai aspek yang berkaitan dengan bidang
pendidikan.
Pembenahan dan perbaikan diantaranya dilakukan dengan pengembangan
kurikulum, pembenahan media pembelajaran dan sarana belajar lainnya, serta tak
terkecuali dilakukan pembenahan pada kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan. Berbagai upaya pembenahan dan perbaikan pada aspek – aspek
pendidikan, Indonesia masih harus bekerja keras dalam memperbaiki kualitas
2
pendidikan demi tercapainya tujuan negara seperti yang tertulis pada Pembukaan
Undang - undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, “…
mencerdaskan kehidupan bangsa…”. Dengan dilakukan pembenahan dan
perbaikan pada aspek pendukung kualitas pendidikan, diharapkan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Rendahnya kualitas pendidikan disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya seperti efektivitas pendidikan di Indonesia, efisiensi pengajaran,
sarana dan prasarana pembelajaran, serta prestasi siswa. Faktor pertama yang
menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia berkaitan dengan
efektivitas pendidikan. Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan
yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan
dan dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Dengan
demikian, pendidik (yang selanjutnya dalam tulisan ini disebut guru) dituntut
untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran, agar siswa mendapatkan
pengetahuan dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut di kehidupannya.
Faktor lain yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia adalah efisiensi pengajaran. Hal ini berkaitan dengan biaya pendidikan,
waktu yang digunakan untuk pendidikan, serta kualitas guru dalam kegiatan
pembelajaran. Ketersediaaan dan kondisi sarana prasarana sekolah, serta prestasi
belajar siswa juga ikut berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Seperti yang
kita ketahui bersama bahwa sarana prasarana sekolah di Indonesia masih belum
tersedia dengan baik, bahkan masih banyak bangunan sekolah yang tak layak
pakai. Beberapa faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan tersebut, terdapat
3
satu hal yang menjadi sorotan dalam penelitian ini yaitu faktor yang berkaitan
dengan mutu atau kualitas guru.
Guru berperan langsung dalam peningkatan kualitas pendidikan, karena
guru memiliki tugas sebagai pengajar yang dalam kegiatan pembelajaran guru
berinteraksi langsung dengan sasaran pendidikan, yaitu siswa. Guru merupakan
salah satu akses bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan.
Guru melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar siswa, guru juga
bertugas untuk memastikan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan,
sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran dan siswa diharapkan dapat
menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar tesebut dalam
kehidupan bermasyarakat.
Seorang guru tidak hanya bertugas menyampaikan suatu materi, apalagi
saat ini pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada proses pembelajaran yang
mengaktifkan siswa. Dalam pembelajaran dengan mengaktifkan siswa, guru
dituntut dapat memunculkan ide – ide kreatif dan inovatif dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa tertarik mengikuti pembelajaran dan memotivasi
siswa untuk memperluas wawasannya dengan belajar. Untuk dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa, guru harus mempersiapkan segala
sesuatu yang mendukung kegiatan pembelajaran secara matang, dengan
mempertimbangkan kondisi kelas, ketersediaan media yang dibutuhkan untuk
mendukung proses pembelajaran, serta menerapkan metode belajar yang sesuai
dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa yang dihadapi guru.
Merencanakan kegiatan pembelajaran secara matang, dapat menciptakan proses
4
pembelajaran yang menyenangkan bukan lagi kegiatan yang selalu sama setiap
harinya dan membosankan bagi siswa. Dengan kemampuan guru mengaktifkan
siswa dalam kegiatan pembelajaran, serta hasil belajar dan prestasi siswa yang
baik, membuktikan bahwa guru tersebut memiliki kemampuan yang baik.
Kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik
tentunya dituntut agar terus dilakukan perbaikan dan meningkatkan kualitasnya.
Hal ini berkaitan dengan tugas guru yang amat berat, dimana guru tidak hanya
bertugas untuk mengajarkan pengetahuan, namun juga bertanggungjawab untuk
mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan turut serta untuk memajukan
negara. Tugas sebagai guru bukan sekedar sebuah pekerjaan, namun merupakan
sebuah profesi, yang mana sebuah profesi menghendaki tindak lanjut berupa
profesionalisasi. Perlunya profesionalisasi dalam pendidikan, secara tidak
langsung mewajibkan seluruh anggota profesi (guru) harus meningkatkan
kemampuannya untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat
melalui dunia pendidikan.
Melalui profesionalisasi inilah diharapkan nantinya dapat menghasilkan
guru yang lebih berkualitas. Seorang guru yang profesional dan berkualitas dapat
dilihat melalui kinerjanya. Asf dan Mustofa (2013: 156), memaparkan bahwa
kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga
pendidikan atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam
mencapai tujuan pendidikan. Guru yang profesional berarti guru yang memenuhi
syarat profesi guru, yaitu guru yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi
personal, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Kompetensi –
5
kompetensi tersebut berkenaan dengan pengetahuan yang luas, kepribadian yang
patut diteladani, serta kemampuan interaksi dan hidup bermasyarakat dengan baik.
Meningkatkan kinerja guru melalui program profesionalisasi sudah bukan
hal asing lagi bagi guru, namun kenyataannya profesionalisasi masih belum
maksimal dilaksanakan. Dibutuhkan adanya suatu dorongan atau bimbingan dan
semacam “pancingan” bagi guru untuk melakukan perbaikan. Dorongan atau
bimbingan bagi guru untuk melaksanakan evaluasi dan usaha profesionalisasi
dapat dilakukan oleh seorang pemimpin di lembaga tempatnya bekerja, dalam hal
ini seorang pemimpin yang dimaksud adalah kepala sekolah. Kepala sekolah
hendaknya dapat menjadi sosok yang berkontribusi langsung dalam upaya
profesionalisasi dan meningkatkan kinerja guru. Bimbingan atau dorongan yang
diberikan kepala sekolah kepada guru lebih dikenal dengan istilah supervisi.
Adanya bimbingan dari kepala sekolah diharapkan muncul motivasi dalam diri
guru sehingga dapat mengatasi permasalahan yang mungkin selama ini dihadapi
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan begitu kinerja mengajar guru meningkat,
yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya kualitas kegiatan
pembelajaran dan tercapainya hasil serta prestasi belajar siswa secara optimal.
Jika kita telaah lebih jauh, manfaat dari bimbingan atau disebut dengan supervisi
oleh kepala sekolah adalah meningkatnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan
demikian upaya meningkatkan kualitas pendidikan bukan hanya menjadi
tanggung jawab guru, namun juga tanggung jawab kepala sekolah. Seperti yang
dijelaskan oleh Asf dan Mustofa (2013: 5) bahwa, “… bobroknya penyelengaraan
pendidikan telah menggurita ke dalam sistem. Tidak hanya disebabkan oleh para
6
guru yang kerap kali dituding tidak profesional, tetapi juga para pemangku jabatan
lain termasuk supervisor”. Pada pernyataan tersebut, disebutkan istilah supervisor
yang merupakan sebutan bagi orang yang melakukan supervisi. Pelaksana
supervisi di suatu sekolah adalah kepala sekolah. Supervisi merupakan layanan
berupa bimbingan yang diberikan oleh seorang supervisor kepada karyawan atau
staf kerjanya, sehingga jelas bahwa kepala sekolah sebagai supervisor memiliki
tugas untuk memberikan layanan berupa bimbingan atau bantuan kepada guru
untuk dapat meningkatkan kinerjanya sebagai pengajar.
Willes (1987) dalam Asf dan Mustofa (2013: 26), menyatakan
“Supervision is assistance in the development of better teaching learning
situation”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran
yang lebih baik. Situasi belajar yang dimaksud adalah situasi belajar yang
memperhatikan tujuan, materi ajar, teknik pembelajaran, metode pembelajaran,
guru, siswa dan lingkungan belajar. Hal – hal yang termasuk dalam situasi belajar
tersebut yang harus mendapatkan perhatian dari seorang supervisor untuk dapat
membantu guru dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas sebagai seorang
guru yang profesional, demi terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Layaknya seorang guru, dengan melakukan evaluasi terhadap siswa untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar
yang telah dilakukan, guru dapat menentukan tindakan selanjutnya dalam proses
pembelajaran, baik berupa kegiatan pengayaan maupun kegiatan perbaikan. Guru
dimungkinkan menjumpai kondisi bahwa siswa telah memahami materi pelajaran
7
dengan baik, namun dapat pula guru menghadapi situasi sebaliknya, yaitu masih
dijumpai siswa yang kesulitan menguasai materi. Bagi siswa yang belum
menguasai materi dengan baik, maka guru harus melaksanakan kegiatan
perbaikan sedangkan bagi siswa yang telah menguasai materi dengan baik, maka
dapat dilakukan kegiatan pengayaan, yaitu kegiatan yang mendukung siswa untuk
memperluas pengetahuannya.
Begitu pula dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
sudah seharusnya dilakukan evaluasi dan guru diberikan bimbingan secara tepat
agar dapat memperbaiki kekurangan – kekurangan yang dijumpai dalam kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pemberian bimbingan ini dilakukan oleh seorang yang
bertanggungjawab sebagai seorang pemimpin di sekolah tempat guru tersebut
mengajar, yaitu kepala sekolah.
Seperti penjelasan pada bagian sebelumnya, bahwa kegiatan supervisi
bertujuan membimbing guru untuk mengatasi kesulitan atau hambatan yang
dihadapi guru dalam pembelajaran. Seorang kepala sekolah tidak cukup dengan
hanya mengetahui hambatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru, namun juga bertugas memberikan bimbingan dan dorongan bagi guru untuk
melaksanakan perbaikan serta pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran
sesuai kurikulum yang berlaku. Sesuai peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah
pasal 1 ayat (2), bahwa kepala sekolah harus memiliki kompetensi manajerial
untuk dapat mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal. Dalam peraturan yang sama, dijelaskan pula kompetensi
8
supervisi kepala sekolah untuk merencanakan program supervisi akademik dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.
Pelaksanaan supervisi yang merupakan upaya supervisor dalam membantu
guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran disebut dengan supervisi akademik. Supervisi
akademik oleh kepala sekolah merupakan upaya pemberian bimbingan di banyak
aspek, seperti membimbing guru dalam menyusun silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan baik, membimbing guru dalam mengelola
media pembelajaran, membimbing guru dalam memilih strategi atau metode
maupun teknik pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan potensi siswa,
serta memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini
terus berkembang. Beberapa contoh bimbingan kepala sekolah kepada guru
sebagai bentuk pelaksanaan supervisi akademik tersebut jika dilihat secara garis
besar merupakan bimbingan kepala sekolah yang berkaitan dengan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta
hubungan antar pribadi yang ikut serta dalam pembelajaran. Bimbingan oleh
kepala sekolah terhadap guru agar mampu mengatasi kesulitan atau hambatan
yang dihadapinya dalam kegiatan pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk
mendukung perbaikan dan peningkatan kualitas kerja guru.
Meskipun kepala sekolah dan guru memahami pentingnya pelaksanaan
supervisi akademik, namun pada kenyataannya pelaksanaan supervisi menjadi hal
yang sulit untuk dilaksanakan mengingat tugas kepala sekolah bukan hanya
bertugas di dalam lingkup sekolah, namun juga bertugas di luar lingkup sekolah.
9
Faktor manajemen waktu menjadi hal yang paling mendasar penyebab tidak
maksimalnya pelaksanaan supervisi akademik. Terlebih lagi pelaksanaan
supervisi akademik memiliki prinsip dilaksanakan secara berkesinambungan atau
kontinuitas, yang artinya supervisi akademik harus dilakukan dengan periode
waktu tertentu. Pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan secara
berkesinambungan hendaknya oleh kepala sekolah dijadikan sebagai cara untuk
memantau peningkatan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran.
Wawancara yang peneliti lakukan dengan narasumber Bapak Kusno,
S.Pd.SD, kepala sekolah di SDN 2 Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan
menyampaikan, “Kesulitan yang dihadapi kepala sekolah sehingga tidak dapat
melaksanakan supervisi akademik di sekolahnya adalah karena banyaknya tugas
yang dibebankan pada kepala sekolah, hal ini berakibat kepala sekolah kesulitan
dalam manajemen waktu”. Pernyataan tersebut menunjukkan pada kita semua,
bahwa kepala sekolah kesulitan menjalankan salah satu tugasnya yaitu sebagai
supervisor. Hal ini bertentangan dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional
RI No 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah, yang telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa kepala sekolah memiliki tanggung
jawab untuk melaksanakan supervisi akademik. Jika setiap kepala sekolah
melaksanakan supervisi akademik dengan baik, maka harapan setiap orang untuk
memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia dapat tercapai melalui perbaikan dan
peningkatan kinerja guru.
Pemaparan di atas diperkuat dengan adanya penelitian terdahulu yang
berjudul Implementasi Supervisi Akademik terhadap Proses Pembelajaran di
10
Sekolah Dasar Se-Kabupaten Sumedang oleh Ali Sudin (2008). Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi pada seluruh mata pelajaran
belum berjalan optimal, hal ini terbukti dari persentase yang diperoleh sebesar
45,27%. Dilihat dari segi pelaksanaan supervisi yang menyangkut aspek
pengelolaan pembelajaran berada pada kategori cukup, yaitu 56,37%, sedangkan
pelaksanaan supervisi yang menyangkut aspek peningkatan kemampuan akademik
guru dalam pembelajaran berada pada kategori cukup yaitu 41%. Lain halnya
dengan pelaksanaan supervisi yang menyangkut aspek pengembangan profesi
sebagai guru mata pelajaran oleh supervisor berada dalam kategori kurang yaitu
35,97%. Dengan hasil penelitian tersebut, Ali Sudin menyimpulkan bahwa dengan
melaksanakan supervisi terhadap proses pembelajaran akan dapat meningkatkan
proses belajar mengajar di sekolah dasar.
Hasil penelitian lain dengan judul Pengaruh Layanan Supervisi Kepala
Sekolah dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani
(Studi pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Majalengka) oleh Nursih (2007)
menunjukkan bahwa, layanan supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan
dengan angka kontribusi sebesar 79,1% sedangkan sisanya 20,9% ditentukan oleh
variabel lain seperti sarana dan prasarana, kompetensi guru, dan disiplin guru.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Nursih merekomendasikan layanan
supervisi kepala sekolah terhadap guru dilaksanakan secara terus menerus.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yati Ruhayati (2009) dengan judul
Kontribusi Layanan Supervisi, Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Fasilitas
11
Pembelajaran terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMPN Se-Kota Cimahi.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa layanan supervisi terhadap kinerja
guru mempunyai kontribusi sebesar 73,45%, kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru sebesar 31,36%, dan fasilitas pembelajaran terhadap kinerja
guru sebesar 33,2%.
Beberapa penelitian yang telah disebutkan merupakan penelitian yang
dilakukan oleh beberapa peneliti terhadap variabel penelitian yang sama, namun
menyatakan hasil yang berbeda - beda. Hal ini menjadi salah satu alasan bagi
peneliti untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik oleh kepala sekolah
terhadap kinerja guru. Selain berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan,
juga berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab IV tentang Standar Proses Pasal 19
dijelaskan pada ayat (3) setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien. Sesuai peraturan pemerintah tersebut, peneliti berupaya
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pelakasanan supervisi akademik oleh
kepala sekolah terhadap kualitas kinerja guru dalam pembelajaran, sehingga
diharapkan setelah diketahui hasil penelitian ini, dapat ditindak lanjuti dengan
tindakan yang tepat demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian, maka peneliti
ingin mengkaji secara ilmiah dengan melaksanakan sebuah penelitian yang
berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam
12
Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian pada bagian
sebelumnya, peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1) Adanya kendala atau hambatan yang dihadapi kepala sekolah untuk
melaksanakan supervisi akademik.
2) Kinerja guru sekolah dasar di Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan belum
terukur.
3) Kepala sekolah belum menjalankan perannya sebagai supervisor dengan baik,
sehingga bimbingan yang diberikan kepada guru belum optimal.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam suatu penelitian berfungsi untuk membatasi
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian. Jika masalah penelitian tidak
dibatasi, maka dimungkinkan kajian dalam penelitian terlalu luas dan tidak dapat
dibahas secara mendalam, sehingga diperlukan pembatasan masalah untuk
menghindari kesalah pahaman maksud penelitian.
Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran perlu ditingkatkan secara
berkelanjutan. Peningkatan kinerja guru dapat diketahui jika dilakukan evaluasi
dan ditindaklanjuti dengan pemberian bimbingan. Evaluasi dan pemberian
bimbingan terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu
tugas kepala sekolah sebagai supervisor. Supervisor bertanggungjawab atas
pelaksanaan pengawasan terhadap komponen – komponen di sekolah, salah
13
satunya adalah bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru, yang selanjutnya membutuhkan adanya bimbingan dari
kepala sekolah. Bimbingan ini dikenal dengan supervisi akademik. Dalam
penelitian ini peneliti memfokuskan masalah penelitian berupa pengaruh
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah (X) terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran (Y) di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diketahui rumusan masalah
penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh supervisi akademik kepala sekolah
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I
Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki dua macam tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus sebagai berikut:
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran umum
pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Daerah
Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
1.5.2 Tujuan Khusus
Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh pelaksanaan supervisi
akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah
Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
14
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis artinya, hasil penelitian bermanfaat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Berbeda dengan manfaat teoritis, manfaat
praktis yaitu manfaat yang diperoleh berbagai pihak untuk memperbaiki kinerja,
terutama bagi peneliti, guru, siswa, dan kepala sekolah. Penjelasan lebih lanjut
mengenai manfaat teoritis dan praktis akan dijelaskan sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Secara teori, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pelengkap
referensi ilmiah dalam bidang manajemen pendidikan, khususnya berkaitan
dengan pelaksanaan supervisi akademik dan kinerja guru dalam pembelajaran.
1.6.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1.6.2.1 Bagi Guru
Meningkatnya kinerjanya untuk menjadi guru yang profesional, yaitu guru
yang mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
1.6.2.2 Bagi Siswa
Meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah dengan adanya upaya
perbaikan dan peningkatan kualitas pada diri guru.
1.6.2.3 Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kepala
sekolah sebagai rujukan kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi akademik
dan meningkatkan kinerja guru.
15
1.6.2.4 Bagi Peneliti
Memberikan informasi awal dan dijadikan sebagai bahan masukan dalam
penelitian lebih lanjut.
16
17
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan pemaparan teori – teori yang digunakan dalam
penelitian. Teori - teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini, meliputi
pengertian kinerja, kinerja guru dalam pembelajaran, penilaian kinerja guru dalam
pembelajaran, tugas dan peran guru dalam pembelajaran, faktor – faktor yang
mempengaruhi kinerja guru, pengertian supervisi pendidikan, pengertian supervisi
akademik, tujuan dan fungsi supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik,
prinsip – prinsip supervisi akademik, dan tugas kepala sekolah sebagai supervisor.
2.1.1 Pengertian Kinerja
Istilah kinerja sering digunakan di lembaga/instansi atau perusahaan –
perusahaan, yang di dalamnya terdapat pemimpin dan karyawan. Kinerja banyak
digambarkan sebagai apa yang dikerjakan dan bagaimana hasil suatu pekerjaan itu
dilakukan. Seorang karyawan dikatakan memiliki kinerja yang bagus atau baik
jika dalam melaksanakan tugasnya dilakukan sesuai aturan dan mendapatkan hasil
pekerjaan yang memuaskan.
Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, job performace atau
work performance yang juga bermakna prestasi kerja. Dalam Kamus Inggris -
Indonesia (Echols dan Shadily: 425), performance dapat diartikan sebagai
pertunjukkan, perbuatan, prestasi atau hasil, serta pelaksanaan. Pengertian kinerja
menurut Departemen Pendidikan Nasional kinerja diartikan sebagai gambaran
18
kondisi sejauh mana pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program, atau tujuan
organisasi. Kinerja seorang pegawai berkaitan dengan unjuk kerja, hasil kerja,
prestasi yang diperlihatkan pada waktu tertentu sebagai bentuk tanggungjawab
atas pekerjaan atau profesi yang diembannya.
Supardi (2013: 47) menjelaskan pengertian kinerja adalah hasil kerja yang
telah dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi dalam rangka bekerja untuk
mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau ukuran dan waktu yang
disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan norma dan etika yang
telah ditetapkan.
Demikian pula dengan Susanto (2014: 29) mengatakan kinerja
(performance) dapat dipahami sebagai prestasi, hasil atau kemampuan yang
dicapai atau diperlihatkan dalam pelaksanaan kerja, kewajiban, atau tugas. Hal
tersebut menjelaskan bahwa kinerja memiliki banyak dimensi, meliputi apa yang
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai kinerja, dapat disimpulkan
bahwa kinerja merupakan hasil, prestasi dan juga pelaksanaan tugas – tugas yang
menjadi tanggung jawab seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Kinerja
dikatakan baik, bukan hanya dilihat dari hasil pekerjaannya, namun dilihat mulai
dari proses pengerjaan dan juga kemampuan pekerjanya.
2.1.2 Kinerja Guru Dalam Pembelajaran
Kinerja erat hubungannya dengan sumber daya manusia, dimana kinerja
menunjukkan pelaksanaan suatu kegiatan atau program dan juga hasil yang
19
dimunculkan dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program oleh seseorang yang
memiliki sumber daya manusia yang baik. Merujuk pada kualitas sumber daya
manusia di Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya,
maka agar mampu bersaing di era global upaya yang tepat untuk menyiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
Banyak pihak yang berperan dengan pelaksanaan pendidikan di Indonesia,
seperti Kementerian Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional, pengawas,
kepala sekolah, guru serta tenaga kependidikan lainnya. Banyaknya pihak yang
bergerak dalam pelaksanaan pendidikan sudah seharusnya untuk saling bahu –
membahu meningkatkan kinerja untuk dapat mencapai hasil yang optimal. Dalam
pelaksanaan pendidikan, guru sebagai pihak terdepan dalam upaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Guru sebagai pihak yang berperan dalam kegiatan
mendidik, mengajar dan melatih siswa. Siswa merupakan cikal bakal sumber daya
manusia yang masih harus diolah, maka seorang guru hendaknya mampu
mengolah pribadi dan kemampuan siswa untuk menjadikan siswa menjadi
manusia yang kreatif dan inovatif, sehingga di masa yang akan datang, siswa
menjadi generasi penerus dengan sumber daya manusia yang berkualitas.
Seperti pemaparan di atas, bahwa guru berperan dalam membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas, maka sebagai seorang guru hendaknya memiliki
kinerja yang baik. Kinerja guru tidak hanya dilihat saat atau selama pelaksanaan
pembelajaran dalam kelas. Guru memiliki tanggung jawab lain seperti bimbingan
konseling bagi siswa, membantu perlengkapan administrasi sekolah,
pengembangan bakat dan potensi siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan
20
tanggung jawab lainnya. Banyaknya tanggung jawab yang harus dilaksanakan
seorang guru, menjelaskan kembali bahwa profesi menjadi seorang guru bukanlah
hal mudah, terlebih lagi guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih merupakan
tanggung jawab yang besar. Guru bertanggung jawab untuk mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai – nilai hidup, seperti pengembangan budi
pekerti, semangat, rasa kesusilaaan, dan lain – lainnya. Guru bertanggung jawab
untuk mengajar yang berarti guru hendaknya mampu memberi pelajaran tentang
berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat meningkatkan kemampuan
intelektualnya, dengan kata lain guru bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selain itu, guru juga bertanggungjawab untuk melatih siswa,
maksud dari melatih siswa adalah guru mampu memberikan keterampilan tertentu
pada siswa dan berusaha mengembangkan keterampilan tersebut menjadi
pembiasaan dalam bertindak (Sutomo, 2011: 5).
Guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih merupakan tanggungjawab
dalam pelaksanaan pembelajaran dalam kelas. Kemampuan guru dalam rangkaian
kegiatan pembelajaran meliputi kemampuan mengelola kelas dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Kedua hal tersebut merupakan hal yang dijadikan sebagai
tolak ukur kinerja seorang guru dalam pembelajaran.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian dari kinerja guru, diantaranya
Asf dan Mustofa (2013: 156) yang menyatakan bahwa kinerja guru adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan atau madrasah
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan.
21
Susanto (2014: 29) menjelaskan kinerja guru dapat diartikan sebagai
prestasi, hasil, atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam
melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran.
Berdasarkan pengertian kinerja guru di atas dapat disimpulkan bahwa
kinerja guru merupakan hasil, prestasi dan pelaksanaan tugas seorang guru dalam
menjalankan tanggungjawabnya sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih bagi
siswanya.
2.1.3 Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran
Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian kinerja seorang guru, maka
dibutuhkan adanya suatu sistem penilaian dan juga pengawasan. Penilaian dan
pengawasan ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan tugas guru, dengan
demikian dapat meminimalisir kekurangan atau permasalahan yang dihadapi guru
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai tenaga kependidikan.
Penilaian kinerja guru juga sebagai cerminan sejauh mana kontribusi seorang guru
dalam menyelesaikan tugas – tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Hal ini
dapat dijadikan sebagai cambuk bagi para guru untuk terus meningkatkan dan
memperbaiki kinerjanya, dan implikasinya pada peningkatan kualitas pendidikan
di Indonesia.
Asf dan Mustofa (2013: 158) memaparkan penilaian terhadap kinerja guru
merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh
guru berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaannya. Pada
pernyataan tersebut dijelaskan bahwa inti pelaksanaan penilaian kinerja guru
adalah “untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru” dalam
22
melaksanakan pekerjaannya. Pemahaman terhadap kecakapan maksimal yang
dimiliki seorang guru dapat dijadikan sebagai alasan agar guru menyadari
kelemahan atau kekurangan kinerjanya sebagai guru, khususunya kinerja dalam
melaksanakan pembelajaran. Dengan demikian, jika guru mengetahui dan
memahami kekurangan atau kelemahan yang ada pada dirinya melalui penilaian
kinerja, maka diharapkan guru dapat memperbaiki kekurangan atau kelemahan
tersebut. Selain itu, jika guru mengetahui kualitas mengajar masing - masing dapat
memotivasi baik bagi diri sendiri maupun guru lain untuk mencapai tujuan
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Departemen pendidikan nasional (Depdiknas) (2000) menyebutkan
beberapa manfaat adanya penilaian kinerja guru antara lain: a) pengembangan staf
melalui in-service training; b) pengembangan karier melalui in-service training;
c) hubungan yang semakin baik antara staf dan pemimpin; d) pengetahuan lebih
mendalam tentang sekolah dan pribadi; e) hubungan produktif antara penilaian
dengan perencanaan dan pengembangan sekolah; f) kesempatan belajar yang lebih
baik bagi siswa; serta g) peningkatan moral dan efisiensi sekolah.
Pemaparan mengenai penilaian kinerja guru di atas, dapat dipahami bahwa
guru hendaknya senantiasa memenuhi tanggungjawabnya dan terus meningkatkan
kualitas kinerjanya. Peningkatan kinerja guru, khususnya kinerja pada
pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa
dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pencapaian tujuan pembelajaran
secara optimal serta kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien mampu
23
meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa, sehingga kualitas sumber daya
manusia (siswa) sebagai generasi penerus bangsa dapat terasah dengan maksimal.
2.1.4 Tugas dan Peran Guru dalam Pembelajaran
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
(Menpan) No. 26/Menpan/1989, pasal 1 ayat (1) (1989: 9), guru adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan tugas pendidikan di sekolah.
Begitu pula yang tertera pada Undang – undang Nomor 25 tahun 2005
tentang Program Pembangunan Nasional yang berisi Perintisan Pembentukan
Badan Akreditasi dan Sertifikasi Mengajar di daerah. Maksud undang – undang
tersebut adalah sebagai upaya peningkatan kualitas tenaga kependidikan secara
nasional memalui standarisasi kompetensi guru.
Menurut Asf dan Mustofa (2013: 175) “… tugas guru yang paling utama
dalam proses pelaksanaan belajar mengajar meliputi (1) tugas guru sebagai
demonstrator; (2) sebagai pengelola kelas; (3) sebagai moderator dan fasilitator;
(4) sebagai evaluator”.
Lain halnya dengan Slameto (2013: 97) menyebutkan tugas guru adalah
(1) mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan
baik jangka pendek maupun jangka panjang; (2) memberi fasilitas pencapaian
tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai; (3) membantu perkembangan
aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai – nilai, dan penyesuaian diri.
Berikut ini peran guru dalam pembelajaran mengacu pada kajian peran
guru menurut Satori (2010: 3.1):
24
1) Peran guru dalam memahami siswa sebagai dasar pembelajaran, peran ini
berkaitan dengan pemahaman guru terhadap karakteristik siswa. Pemahaman guru
terhadap karakteristik siswa menjadi hal penting berkaitan dengan pengembangan
isi ilmu pengetahuan atau materi pelajaran dan strategi pembelajaran. Dalam
mengembangkan materi pelajaran dan strategi pembelajaran harus memperhatikan
aspek – aspek perkembangan siswa yang meliputi perkembangan fisik dan
motorik, kognitif, pribadi dan sosial.
2) Peran guru dalam pengembangan rancangan pembelajaran. Dalam menyusun
sebuah rancangan pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan siswa. Tujuan pembelajaran
menjadi tolak ukur untuk memilih bahan ajar, merancang isi pembelajaran,
mengembangkan prosedur pembelajaran, dan mempersiapkan tes dan ujian.
Adapun kegiatan dalam menyusun rancangan pembelajaran mencakup analisis
kurikulum, penyiapan tujuan instruksional, kegiatan yang diarahkan untuk
mencapai tujuan, serta perencanaan evaluasi.
3) Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas. Seperti
yang kita ketahui bahwa harapan bagi setiap guru untuk dapat mewujudkan
pembelajaran yang efektif. Pembelajaran efektif dapat ditunjukkan dengan kondisi
belajar yang kondusif. Pembelajaran kondusif sendiri dapat terlaksana jika guru
memperhatikan lingkungan belajar yang tertata dan terkelola dengan baik,
penataan dan pengelolaan lingkungan fisik kelas lebih dikenal dengan istilah
manajemen kelas. Manajemen kelas merupakan salah satu prasyarat
berlangsungnya proses pembelajaran efektif dan manajemen kelas juga
25
berpengaruh pada perilaku guru dan siswa, karena penataan ruang kelas dapat
dikondisikan untuk menciptakan kedekatan hubungan pribadi siswa dengan guru
atau sebaliknya, penataan ruang kelas yang menciptakan adanya jarak antara
siswa dengan guru. Penataan kelas akan mempengaruhi keterlibatan dan
partisipasi siswa, dan penataan secara fisik harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran, sehingga diperlukan perencanaan yang matang sebelum
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
4) Peran guru dalam evaluasi pembelajaran berkaitan dengan kemampuan guru
untuk memberikan keputusan atau tindak lanjut berdasarkan pertimbangan nilai
yang diperoleh siswa. Jika evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh informasi
tentang pencapaian belajar siswa, maka tugas guru selanjutnya adalah
memberikan keputusan atau tindak lanjut sesuai dengan nilai pencapaian belajar
siswa tersebut. Jelas bahwa tugas guru dalam kegiatan pembelajaran tidak
berhenti pada proses penilaian, namun harus dilanjutkan dengan memberikan
tindak lanjut yang tepat bagi masing – masing siswa. Pemberian tindak lanjut
harus memperhatikan karakteristik siswa dan juga kemampuan siswa.
Demikian pula dengan Susanto (2014: 34) yang menjelaskan bahwa
sebagai pengajar, tugas guru meliputi merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Merencanakan pembelajaran
Penyusunan perencanaan pembelajaran dapat membantu guru dalam
mengelola kegiatan pembelajaran yang dikehendaki. Perencanaan pembelajaran
dapat memperkirakan tindakan yang akan dilakukan guru saat pembelajaran.
26
Susanto (2014: 40) menyebutkan bahwa unsur – unsur yang sangat penting
dalam rencana pembelajaran adalah sebagai berikut: (a) apa yang akan diajarkan;
(b) bagaimana mengajarkannya; dan (c) bagaimana mengevaluasi belajar siswa.
Berikut ini pemaparan unsur – unsur dalam rencana pembelajaran.
(a) Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan dan indikator
pembelajaran. Dalam menyusun rencana pembelajaran salah satu unsur
pentingnya adalah menentukan penggunaan bahan pembelajaran yang harus
menyesuaikan dengan Standar Isi dan Kompetensi. Standar Isi dan
kompetensi dapat dilihat dari dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Depdiknas atau silabus yang dikembangkan oleh sekolah masing – masing.
Hal ini juga dijelaskan dalam Sagala (2012: 23):
Guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai
pengajar, pemimpin, model, dan manajer kelas, mampu
menyusun silabus mengacu pada standar isi, dan menyusun
rencana pembelajaran mengacu pada silabus, serta
mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar dan
mengajar.
Perumusan indikator dinyatakan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan
tafsiran ganda. Indikator disusun secara logis, dari yang mudah ke yang sukar,
atau dari yang sederhana ke yang kompleks.
(b) Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu
pembelajaran), dan sumber belajar. Dalam mengembangkan dan
mengorganisasikan materi harus disesuaikan dengan Standar Isi dan
Kompetensi Dasar. Selain itu, dalam mengembangkan dan
mengorganisasikan materi juga harus memperhatikan urutan materi yang
27
sistematik, materi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa, serta
mengikuti informasi yang aktual (sesuai dengan perkembangan terakhir
dalam bidangnya). Penentuan media (alat bantu) pembelajaran didasarkan
pada segala sesuatu yang digunakan untuk menyajikan bahan pembelajaran
sehingga memudahkan siswa belajar, dengan adanya media sebagai wujud
konkrit untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Selain itu, media (alat
bantu) pembelajaran perlu direncanakan karena harus memperhatikan
ketersediaan media (alat bantu), kondisi media (alat bantu) serta pemahaman
cara penggunaan media (alat bantu) pembelajaran.
(c) Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran. Penyusunan skenario
merupakan langkah – langkah pembelajaran meliputi pendahuluan, kegiatan
inti atau meyampaikan materi pelajaran, dan penutup. Setiap langkah yang
dilakukan harus memperhatikan alokasi waktu agar tujuan pembelajaran
tersampaikan dengan batas waktu yang tersedia, namun tetap mengutamakan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Adapun alokasi waktu yang
disarankan dalam melaksanakan pembelajaran adalah 10% untuk kegiatan
pendahuluan, 75% kegiatan inti pembelajaran, dan 15% untuk kegiatan
penutup. Dengan pengalokasian waktu setiap langkah pembelajaran ini dapat
membantu pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien, langkah –
langkah yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih tertata.
Selain itu, pembelajaran efektif ditandai partisipasi aktif siswa, sehingga
untuk memotivasi siswa belajar aktif diperlukan rencana pembelajaran,
karena disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan siswa.
28
(d) Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian. Prosedur
penilaian direncanakan agar penilaian oleh guru dapat dilaksan2akan secara
sistematis, baik penilaian proses maupun penilaian akhir. Alat penilaian juga
membantu guru untuk mengetahui sejauh mana pencapaian indikator
pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran berarti melaksanakan tahapan – tahapan
sesuai dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan
membuka pembelajaran, memulai kegiatan pembelajaran, dan mengakhiri
kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pendahuluan pembelajaran biasanya dilakukan dengan
memeriksa kehadiran siswa, memeriksa ketersediaan alat tulis, dan memastikan
siswa siap untuk mengikuti pembelajaran. Memulai kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan muncul pada
diri siswa setelah pembelajaran. Adapun cara guru membuka pembelajaran
dengan melakukan upaya penjembatanan antara apa yang telah dipahami siswa
dengan yang akan dipelajarinya (dengan cara bernyanyi, pertanyaan, cerita kasus,
permainan, dan lain sebagainya).
Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang meliputi
penyampaian materi pelajaran, pengelolaan siswa dalam kelas, penggunaan
alokasi waktu setiap tahapan pembelajaran, penggunaan media/alat bantu
pembelajaran, serta penggunaan sumber belajar. Hal ini menekankan kembali
bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran merupakan hal yang penting demi
29
pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Selama pelaksanaan pmbelajaran guru
selalu melakukan interaksi dengan siswa, dengan cara interaksi yang tepat, yaitu
sesuai dengan karakter dan kemampuan siswa.
Mengakhiri kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan merangkum,
meninjau ulang, memberikan penegasan untuk hal – hal yang dianggap sebagai
inti pelajaran atau dapat dilakukan dengan memberikan tindak lanjut atas
pembelajaran yang dilakukan.
3. Mengevaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran, dapat dilakukan dengan prosedur penilaian proses
dan penilaian hasil akhir pembelajaran. Penilaian dalam proses pembelajaran
bertujuan mendapatkan balikan mengenai tahap pencapaian tujuan selama proses
pembelajaran. Penilaian pada akhir proses pembelajaran bertujuan mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Jenis penilaian yang diterapkan juga
bervariasi dapat dengan tes lisan, tes tetulis, maupun tes perbuatan.
Demikian pula dengan hubungan antar pribadi dalam kelas guru harus
menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung sehingga segala hal yang
akan dikomunikasikan dapat dimengerti dan dipahami siswa. Selain itu, hubungan
antar pribadi merupakan hal yang sangat penting mengingat komunikasi yang
lancar, suasana yang baik, dan keadaan yang kondusif akan memperlancar siswa
dalam menangkap dan menyerap materi pelajaran. Dalam pembelajaran,
hubungan antar pribadi dapat dilihat dari kemampuan guru mengembangkan sikap
positif siswa, bersikap terbuka, menampilkan kegairahan dalam mengajar, serta
mengelola interaksi perilaku kelas, selain itu dapat pula ditunjukkan dengan
30
keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran, sehingga memungkinkan
dicapainya tujuan pengajaran.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pelaksanaan tugas guru
sebagai wujud tanggung jawab dan juga sebagai gambaran kinerja seorang guru
bukan hanya dilihat dari kemampuan melaksanakan pembelajaran, karena
hubungan guru dengan siswa juga merupakan aspek yang tak kalah penting. Pola
interaksi guru dengan siswa dapat dilihat pada kemampuan guru dalam bersikap
dan berperilaku dengan siswa. Menurut Satori (2010: 3.16-7) pola interaksi guru
dengan siswa dapat terjadi seperti guru secara cepat merespon kebutuhan,
keinginan, dan pesan yang disampaikan siswa; guru mengembangkan berbagai
kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi, karena siswa memperoleh
keterampilan berkomunikasi melalui mendengar dan penggunaan bahasa, serta
wawasan; guru memberikan kemudahan bagi pencapaian tugas perkembangan
melalui pemberian dukungan, pemberian perhatian, sentuhan fisik, dan dorongan
– dorongan verbal berupa pujian dan sanjungan.
2.1.5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Asf dan Mustofa (2013: 160) menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja seseorang dapat berasal dari dalam individu itu sendiri
seperti motivasi, keterampilan, dan juga pendidikan, juga faktor dari luar individu
seperti iklim kerja, tingkat gaji, dan lain sebagainya.
Malthis dan Jackson dalam Asf dan Mustofa (2013: 159) menyatakan ada
tiga faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu kemampuan, usaha yang
dicurahkan, dan dukungan organisasi. Ketiga hal tersebut memiliki hubungan
31
yang saling berkesinambungan. Kinerja akan meningkat apabila ketiga komponen
tersebut ada dalam diri guru. Akan tetapi, kinerja akan berkurang apabila salah
satu komponen ini dikurangi atau tidak ada.
Kinerja (Performance/P) = Kemampuan (Ability/A) x Usaha (Effort/E) x
Dukungan (Support/S)
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, dapat dikatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja guru meliputi aspek yang berasal dalam diri guru, dan juga
aspek yang berasal dari luar. Faktor yang berasal dari dalam diri guru dapat dilihat
dengan adanya motivasi, pengetahuan atau pendidikan minimal yang ditempuh,
juga keterampilan dalam mengerjakan tugasnya sebagai seorang guru. Faktor dari
luar yang mempengaruhi kinerja guru adalah adanya dukungan dari organisasai
atau lembaga tempatnya bekerja. Guru bertugas di sekolah, sehingga salah satu
faktor luar yang ikut memberi pengaruh terhadap kineja guru adalah adanya
pemimpin yang tepat. Pemimpin di sekolah adalah kepala sekolah, yang tanggung
jawabnya begitu besar, dan juga banyak tugas yang harus dilakukan sebagai
seorang kepala sekolah. Kepala sekolah mampu mempengaruhi kinerja guru
karena salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik,
sebagai salah satu upaya membimbing guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam
pembelajaran.
2.1.6 Pengertian Supervisi Pendidikan
Kompetensi yang hendaknya dimiliki kepala sekolah/madrasah sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah, meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi
32
manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi
sosial. Merujuk pada aturan tersebut, dalam penulisan kajian penelitian ini
membahas lebih dalam mengenai kompetensi supervisi oleh kepala sekolah.
Berikut ini pengertian supervisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli:
Fathurrohman dan Suryana (2011) mengatakan supervisi pendidikan
adalah layanan profesional dari atasan atau pimpinan untuk membantu guru agar
semakin meningkatkan kualitas diri dan kualitas pelaksanaan tugasnya.
Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi yang
merupakan bantuan dari para pemimpin sekolah kepada guru –
guru dan personel sekolah lainnya untuk mencapai tujuan
pendidikan. (Purwanto, 2012: 76)
Begitu pula dijelaskan oleh Pidarta (2009: 2) supervisi pendidikan adalah
kegiatan membina para pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran,
termasuk segala unsur penunjangnya. Serupa dengan pendapat Pidarta, Sagala
(2012: 89) juga menegaskan bahwa supervisi pendidikan adalah pemberian
bantuan bagi guru guna memperbaiki situasi belajar mengajar dan meningkatkan
kualitas mengajar untuk membantu siswa agar lebih baik dalam belajar.
Berdasarkan uraian pengertian supervisi di atas dapat disimpulkan bahwa
maksud utama dari pelaksanaan supervisi adalah untuk memberikan pelayanan
yang tepat bagi guru yang mana layanan ini merupakan bantuan, dorongan atau
bimbingan sebagai salah satu cara kepala sekolah untuk membantu guru agar
dapat melaksanakan tugasnya dalam mengajar untuk menciptakan pembelajaran
33
yang efektif dan efisien. Supervisi sebagai upaya untuk membantu guru
memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dan diharapkan
hasil belajar siswa dapat meningkat.
2.1.7 Pengertian Supervisi Akademik
Seperti yang telah dipaparkan di atas, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah, kepala sekolah hendaknya berkompeten dalam melaksanakan
supervisi yang pelaksanaannnya meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: (1)
merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru; (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik yang tepat; (3) menindaklanjuti hasil
supervisi terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Berikut penjelasan pengertian supervisi akademik menurut beberapa ahli:
menurut Fathurrohman dan Suryana (2011) supervisi akademik atau disebut juga
dengan supervisi pengajaran adalah kegiatan supervisi terhadap guru – guru dan
kepala sekolah dalam rangka memperbaiki kualitas pengajaran.
Sagala (2012: 106) menyatakan supervisi akademik adalah
bantuan dan pelayanan yang diberikan kepada guru agar mau
terus belajar, meningkatkan kualitas pembelajarannya,
menumbuhkan kreativitas guru memperbaiki bersama - sama
dengan cara melakukan seleksi dan revisi tujuan – tujuan
pendidikan, bahan pengajaran, model dan metode pengajaran,
dan evaluasi pengajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, pendidikan, dan kurikulum dalam
perkembangan dari belajar mengajar dengan baik agar
memperoleh hasil yang lebih baik.
Menurut Daresch (1889) dalam bahan pembelajaran Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia (2011: 4),
34
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru
dalam mengelola pembelajaran.
Pemaparan pengertian supervisi akademik menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa supervisi akademik merupakan layanan bantuan terhadap guru
oleh supervisor (kepala sekolah) dalam melaksanakan dan mengelola
pembelajaran, membantu guru mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran dan membimbing guru untuk meningkatkan kualitas mengajar,
sehingga guru dapat mencapai kinerja mengajar yang lebih baik lagi.
2.1.8 Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik
Supervisi akademik merupakan layanan bantuan yang dilakukan kepala
sekolah terhadap guru. Layanan yang dilakukan berupa bantuan kepala sekolah
mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Merujuk pada pengertian supervisi akademik tersebut, dapat kita ketahui bahwa
tujuan supervisi akademik ditekankan pada perbaikan proses belajar mengajar
dengan meningkatkan kualitas guru sebagai pengajar.
Seperti pendapat Sagala (2012: 105) tujuan supervisi adalah untuk
membantu guru meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik
dan profesional dalam melaksanakan pengajaran. Berdasarkan pada tujuan
supervisi akademik yang disebutkan Sagala dapat kita pahami pelaksanaan
supervisi akademik meliputi tiga tugas utama guru dalam melaksanakan
35
pembelajaran, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Menurut Purwanto (2012: 77) tujuan supervisi adalah
perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara
total; ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina
pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di
dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran
proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan
keterampilan guru – guru, pemberian bimbingan dan
pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan
penggunaan metode mengajar, alat – alat pelajaran, prosedur
dan teknik evalusi pengajaran, dan sebagainya.
Dalam bahan pembelajaran Supervisi Akademik yang ditulis Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (2011: 4) menyebutkan tujuan
supervisi akademik adalah: (1) membantu guru mengembangkan kompetensinya;
(2) mengembangkan kurikulum; (3) mengembangkan kelompok kerja guru, dan
membimbing penelitian tindakan kelas (PTK).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan tujuan pelaksanaan
supervisi akademik untuk membantu guru memecahkan permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran dan membimbing guru untuk meningkatkan kinerja
mengajarnya. Dengan layanan bantuan serta bimbingan dari supervisor kepada
guru diharapkan muncul perbaikan kinerja guru sehingga terjadi peningkatan pada
proses pembelajaran.
Adapun fungsi supervisi akademik yang dipaparkan beberapa ahli, Sagala
(2012: 106) fungsi supervisi akademik atau supervisi pengajaran adalah
memberikan pelayanan supervisi pengajaran kepada guru untuk menumbuhkan
36
proses belajar mengajar yang berkualitas baik, menyenangkan, inovatif dan dapat
menjaga keseimbangan pelaksanaan tugas staf mengajar.
Imron (2011: 12) menyatakan fungsi supervisi akademik adalah layanan
bantuan atau bimbingan profesioal untuk menumbuhkan iklim bagi perbaikan
proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya supervisi terhadap guru – guru.
Fahthurrohman dan Suryana (2011) menjelaskan fungsi supervisi
akademik sebagai salah satu upaya yang paling berpengaruh langsung dalam
peningkatan kualitas pendidikan, selain itu supervisi akademik juga merupakan
strategi supervisi kinerja guru dalam peningkatan mutu profesional guru yang
langsung akan mempengaruhi kualitas pendidikan.
Beberapa pendapat ahli berkenaan dengan fungsi supervisi akademik dapat
disimpulkan bahwa fungsi supervisi akademik merupakan layanan untuk
membantu atau membimbing agar guru dapat meningkatkan kualitas mutu
pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas.
2.1.9 Pelaksanaan Supervisi Akademik
Pelaksanaan supervisi oleh supervisor bertujuan untuk membantu guru
dalam mengatasi permasalahannya dalam kegiatan pembelajaran seperti
penggunaan model, strategi serta metode mengajar, penyampaian materi,
penggunaan media/alat bantu belajar, komunikasi dengan siswa, dan
permasalahan dalam kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
Supervisi akademik dapat dilaksanakan dengan beberapa teknik. Teknik –
teknik supervisi akademik terdiri dari beberapa jenis, dengan tujuan agar
37
supervisor dapat menggunakan teknik supervisi yang tepat menyesuaikan dengan
permasalahan yang dihadapi oleh guru. Berikut ini beberapa teknik yang dapat
diterapkan pada pelaksanaan supervisi akademik.
Dalam bahan pembelajaran supervisi akademik yang disusun oleh
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) (2011: 10),
teknik supervisi terdiri atas teknik supervisi individual dan teknik supervisi
kelompok. Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan
terhadap guru, adapun macamnya seperti (1) kunjungan kelas, (2) observasi kelas,
(3) pertemuan individual, (4) kunjungan antarkelas, dan (5) menilai diri sendiri.
Pelaksanaan supervisi individual dilakukan dengan maksud agar guru dan kepala
sekolah dapat saling bertukar pikiran atas permasalahan yang dihadapi guru,
sehingga tindak lanjut yang diberikan kepala sekolah sesuai dengan permasalahan
serta kemampuan guru yang disupervisi.
Teknik supervisi berkelompok menurut Sagala (2012: 175) antara lain: (1)
pertemuan orientasi; (2) rapat guru latih; (3) studi kelompok antara guru latih; (4)
diskusi sebagai proses kelompok; (5) tukar – menukar pengalaman; (6) lokakarya;
(7) diskusi panel; (8) seminar; (9) simposium; (10) demonstrasi mengajar; (11)
perpuatakaan jabatan; (12) buletin supervisi; (13) membaca langsung; (14)
mengikuti kursus; (15) organisasi jabatan; (16) laboratorium kurikulum; dan (17)
perjalanan sekolah (field trips). Melihat dari banyaknya jenis teknik supervisi,
pelaksanaan supervisi hendaknya menggunakan teknik yang tepat, yaitu yang
sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan karakteristik supervisor dan sasaran yang
38
disupervisi, yang terpenting adalah pemilihan teknik demi mencapai tujuan dari
supervisi akademik.
Langkah – langkah pelaksanaan supervisi akademik sekolah meliputi
persiapan atau tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut (Asf
dan Mustofa, 2013: 55-6). Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Tahap persiapan atau perencanaan merupakan tahap di mana supervisor
merencanakan waktu, sasaran, dan cara yang akan diterapkan selama melakukan
supervisi. Pada tahap persiapan juga tercermin kegiatan supervisi secara
keseluruhan, sehingga supervisor hendaknya melibatkan atau berkoordinasi
dengan pihak – pihak terkait dalam pelaksanaan supervisi.
(2) Tahap pelaksanaan yang disebut juga tahap pengamatan adalah cara kepala
sekolah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru. Pelaksanaan supervisi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan,
misalnya dilihat dari segi waktu pelaksanaan, supervisi dilaksanakan di awal dan
di akhir semester, hal tersebut dimaksudkan sebagai perbandingan. Dalam
melaksanakan supervisi, kepala sekolah juga harus memperhatikan aspek yang
harus disupervisi, memahami instrumen yang digunakan dalam supervisi, serta
memiliki wawasan yang luas karena supervisi dimaksudkan untuk memberi
bantuan, membimbing atau membina guru dalam mengajar.
(3) Tahap evaluasi/penilaian dan tindak lanjut adalah tahapan terakhir pada
rangkaian kegiatan supervisi akademik oleh kepala sekolah. Penilaian pada
kegiatan supervisi adalah penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan supervisi, dapat
dilihat berdasarkan ketepatan instrumen yang digunakan, keterlaksanaan program
39
supervisi, hasil supervisi, dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan
supervisi. Sementara tahap tindak lanjut merupakan langkah pembinaan program
supervisi. Pada tahap tindak lanjut, kepala sekolah bersama guru mengadakan
pertemuan untuk membicarakan hasil pengamatan yang dilakukan kepala sekolah,
apakah terdapat kekurangan saat guru melaksanakan pembelajaran, dapat pula
guru mengungkapkan permasalahan yang mungkin selama ini dihadapi dalam
pembelajaran, sehingga guru dan kepala sekolah dapat bertukar pikiran mengenai
permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga kepala sekolah dapat
memberikan solusi yang tepat bagi guru. Dapat pula tindak lanjut yang diberikan
kepada guru yaitu diikutkan dalam pelatihan, workshop, seminar, studi lebih
lanjut dan lain – lain.
Uraian mengenai teknik dan langkah –langkah dalam melaksanakan
supervisi di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam
melaksanakan supervisi akademik hendaknya menyesuaikan teknik dengan
permasalahan yang dihadapi guru. Teknik supervisi akademik baik berkelompok
maupun individual tak lepas dari tujuan utama pelaksanaan supervisi, yaitu
membantu guru meningkatkan kualitas mengajar. Pelaksanaan supervisi akan
berjalan dengan baik, jika pelaksanaan supervisi mendapat dukungan dari seluruh
pihak terkait, serta penguasaan kepala sekolah terhadap substansi materi supervisi
akademik.
2.1.10 Prinsip – prinsip Supervisi Akademik
Agar supervisi akademik dilaksanakan secara efektif dan efisien harus
berpedoman pada prinsip – prinsip yang mendasarinya. Sutomo (2011: 113)
40
menyebutkan prinsip supervisi akademik terdiri dari: (1) praktis yang artinya
supervisi akademik dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi; (2) fungsional
maksudnya berfungsi sebagai sumber informasi; (3) relevansi, artinya supervisi
akademik dilaksanakan sesuai dan menunjang pelaksanaan yang berlaku; (4)
ilmiah yang berarti supervisi akademik harus terprogram dan berkesinambungan,
obyektif, menggunakan prosedur atau instrumen yang valid; (5) supervisi
akademik harus memiliki prinsip demokrasi maksudnya adalah mengutamakan
musyawarah untuk menemukan mufakat; (6) kooperatif atau bekerjasama; (7)
konstruktif dan kreatif.
Melengkapi pendapat tersebut, Rifai dalam Purwanto (2012: 117-8)
berpendapat bahwa supervisi akademik memiliki prinsip – prinsip sebagai berikut:
(1) supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja; (2)
supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-benarnya,
realistis, dan mudah dilaksanakan; (3) supervisi harus sederhana dan informal
dalam pelaksanaannya; (4) supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada
guru – guru; (5) supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan
atas dasar hubungan pribadi; (6) harus memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan
kondisi guru – guru; (7) supervisi tidak bersifat memaksa (otoriter); (8) tidak
boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat. kedudukan atau kekuasaan pribadi; (9)
tidak boleh mencari – cari kesalahan dan kekurangan; (10) supervisi tidak dapat
terlalu cepat mengharapkan hasil, sehingga membutuhkan kesabaran (11)
supervisi hendaknya bersifat preventif (mencegah munculnya hal – hal negatif),
41
korektif (memperbaiki kesalahan yang telah terjadi), dan kooperatif (kesalahan
dan kekurangan diperbaiki secara bersama – sama oleh supervisor dan guru).
Berdasarkan penjelasan prinsip – prinsip supervisi akademik di atas, maka
dapat disimpulkan dalam melaksanakan supervisi akademik harus direncanakan
secara matang, meluruskan tujuan dari supervisi akademik yaitu untuk
memperbaiki kualitas kinerja guru dan bukan mencari kesalahan guru dalam
kegiatan pembelajaran, serta tak kalah pentingnya hasil supervisi akademik
dikomunikasikan oleh supervisor kepada guru untuk dibahas secara bersama –
sama sehingga guru mendapat bimbingan yang tepat dan jelas.
2.1.11 Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Pelaksana kegiatan supervisi disebut supervisor, yang dapat diperankan
oleh pengawas, manajer, direktur atau kepala sekolah, administrator atau
evaluator. Dalam kajian penelitian ini, supervisor yang dimaksud adalah kepala
sekolah, sesuai dengan Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah. Sagala (2012: 103) memaparkan bahwa tugas
supervisor adalah meningkatkan kualitas aktivitas pembelajaran, mengembangkan
kurikulum, dan mengevaluasi pembelajaran agar terus menerus menjadi semakin
baik dan berkualitas. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Purwanto (2012: 75):
Tugas kewajiban kepala sekolah, di samping mengatur
jalannya sekolah, juga harus dapat bekerjasama dan
berhubungan erat dengan masyarakat. Ia berkewajiban
membangkitkan semangat staf guru – guru dan pegawai
sekolah untuk bekerja lebih baik; membangun dan memelihara
kekeluargaan, kekompakan dan persatuan antara guru – guru,
pegawai dan murid – muridnya; mengembangkan kurikulum
sekolah, mengetahui rencana sekolah dan tahu bagaimana
menjalankannya; memperhatikan dan mengusahakan
kesejahtearaan guru – guru dan pegawai – pegawainya.
42
Tugas utama kepala sekolah sebagai supervisor menurut Gwyn dalam
(Sutomo, 2011: 111) meliputi tugas untuk: (1) membantu guru mengerti dan
memahami para siswa, (2) membantu mengembangkan dan meperbaiki segala hal
yang berkaitan dengan profesionalisasi guru, (3) membantu seluruh staf sekolah
agar lebih efektif dalam melaksanakan proses belajar mengajar, (4) membantu
guru meningkatkan cara mengajar yang efektif, (5) membantu guru secara
individual, (6) membantu guru agar dapat menilai siswa lebih baik, (7)
menstimulir guru agar dapat menilai diri dan pekerjaannya, (8) membantu guru
agar merasa bergairah dalam pekerjaannya dengan penuh rasa aman, (9)
membantu guru dalam melaksanakan kurikulum di sekolah, (10) membantu guru
agar dapat memberikan informasi yang seluas – luasnya kepada masyarakat
tentang kemajuan sekolahnya.
Pidarta (2009: 19) menyebutkan bahwa posisi kepala sekolah
sebagai supervisor memiliki tugas untuk membina para guru
menjadi professional, yang diperhatikan dan dikembangkan.
Pembinaan terhadap guru meliputi aspek pribadi guru,
peningkatan profesi yang kontinu, proses pembelajaran,
penguasaan materi pelajaran, keragaman kemampuan guru,
keragaman daerah, serta kemampuan guru kerja sama dengan
masyarakat.
Supervisor hendaknya mampu melakukan pembinaan dan pengembangan
yang meliputi pemberian bantuan atau bimbingan kepada guru berkaitan dengan
proses pembelajaran yang berkualitas agar menghasilkan prestasi belajar siswa
yang memuaskan. Supervisor juga memberikan nasehat kepada guru untuk
menjalankan pembelajaran yang efektif. Selain itu, kepala sekolah juga hendaknya
melakukan tindak lanjut dengan melaporkan perkembangan dan hasil supervisi.
43
Tugas supervisor yang telah disebutkan di atas merupakan bagian dari
fungsi – fungsi supervisi akademik yang menjadi kewajiban kepala sekolah
sebagai supervisor di sekolah. Untuk itu agar dapat melaksanakan tugas supervisi,
kepala sekolah harus memiliki bekal kemampuan secara personal maupun secara
profesional, sifat – sifat dan pengetahuan yang sesuai dengan profesinya sebagai
supervisor.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa temuan penelitian relevan yang meneliti keterkaitan antara
pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru telah
banyak dipublikasikan. Penelitian berkaitan dengan pelaksanaan supervisi
akademik antara lain sebagai berikut.
Penelitian dengan judul “Implementasi Supervisi Akademik terhadap
Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Se-Kabupaten Sumedang oleh Ali Sudin”
tahun 2008. Hasil penelitian ini menyimpulan bahwa pelaksanaan supervisi dalam
seluruh mata pelajaran belum berjalan optimal, hal ini terbukti dari persentase
yang diperoleh sebesar 45,27%. Secara pelaksanaan supervisi yang meyangkut
aspek pengelolaan pembelajaran berada dalam kategori cukup yaitu 56,37%.
Pelaksanaan supervisi yang menyangkut aspek peningkatan kemampuan
akademik guru dalam pembelajaran berada dalam kategori cukup yaitu 41%.
Hasil penelitian lainnya merupakan penelitian yang dilakukan oleh Janar
Teta (2011) dengan judul, “The Influence of Influence Supervise Headmaster and
Facility Teach to Performance Learn in SMA Negeri 2 Sukoharjo School in
Academic Year 2010/2011”. Dari penelitian ini diketahui the relative contribution
44
of the principal supervision (X1) toward the teacher’s works (Y) is 70,2 % and the
contribution relative teaching facilities toward the teacher’s works is 29,8%. For
effectiveness supervision of the principal (X1) toward studying performance in
administration lesson (Y) is 50,9 % and the teaching facilities (X2) toward the
teacher’s works (Y) is 21,6 %. (Pengaruh supervisi kepala sekolah (X1) terhadap
kinerja guru (Y) adalah 70,2 % dan besar pengaruh fasilitas mengajar terhadap
kinerja guru adalah sebesar 29,8 %. Efektivitas supervisi kepala sekolah (X1)
terhadap pelaksanaan pembelajaran (Y) adalah 50,9 % dan fasilitas mengajar (X2)
terhadap kinerja guru (Y) adalah 21,6 %).
Dalam penelitian tersebut, Janar Teta menjelaskan bahwa dengan supervisi
kepala sekolah yang tepat dan fasilitas pembelajaran yang memadai sesuai dengan
kebutuhan guru, maka kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan
kinerja dari guru dapat optimal dalam peranannya sebagai fasilitator kegiatan
pembelajaran di dalam kelas.
Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Hertien Kurniawaty
Suheri (2013) dengan judul Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan
Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar Guru SMA Negeri di Kabupaten
Suba. Hasil penelitian ini adalah: (1) Supervisi Akademik Kepala sekolah yang
telah terlaksana di SMAN Kabupaten Subang termasuk pada kategori tinggi, (2)
Kondisi Iklim Organisasi yang terdapat di SMAN se-Kabupaten Subang
termasuk pada kategori tinggi, (3) Kinerja Mengajar Guru PNS yang berada di
SMAN se-Kabupaten Subang termasuk pada kategori tinggi, (4) Supervisi
Akademik Kepala Sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
45
mengajar guru, (5) Iklim Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Mengajar Guru, (6) Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan iklim
Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Mengajar Guru.
Dari pemaparan hasil penelitian terdahulu, relevan dengan judul penelitian
ini yang memiliki variabel penelitian yang serupa, yaitu supervisi akademik oleh
kepala sekolah sebagai variabel bebas dan kinerja mengajar guru sebagai variabel
terikat. Adanya penelitian sebelumnya yang relevan menjadi alasan peneliti untuk
melakukan penelitian tentang supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, khususnya di Sekolah Dasar Daerah
Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
2.3 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian menjelaskan secara teoritis model
konseptual variabel – variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori –
teori yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.
Kepala sekolah sebagai seorang supervisor di sekolah, hendaknya dapat
meningkatkan kinerja para guru sebagai tenaga pendidik demi mencapai tujuan
pendidikan dan juga untuk memperbaiki kualitas pendidikan melalui perbaikan
kualitas profesional seorang guru. Dengan supervisi yang tepat dari seorang
kepala sekolah, maka diharapkan berkurangnya permasalan yang dihadapi guru
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehngga tercipta pembelajaran yang
efektif dan efisien, serta meningkatnya kualitas kinerja guru.
Supervisi atau layanan bimbingan merupakan salah satu tugas seorang
kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah. Supervisi adalah aktivitas
46
menentukan kondisi/syarat – syarat yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan – tujuan pendidikan (Purwanto, 2012: 115).
Tugas kepala sekolah sebagai supervisor hendaknya mampu meneliti,
mencari, dan menentukan hal – hal apa saja yang diperlukan bagi kemajuan
sekolahnya sehingga tujuan – tujuan pendidikan di sekolah itu dapat tercapai
semaksimal mungkin. Kepala sekolah harus memahami aspek yang sudah dimiliki
atau dipenuhi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan dan hal yang belum
dimiliki atau belum terpenuhi sehingga perlu diusahakan untuk memenuhi
kekurangan tersebut. Supervisi yang dilakukan tentu saja berupa pengamatan dan
secara luas merupakan layanan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan
segala hal yang menunjang kelancaran pembelajaran dalam kelas. Kelancaran
pembelajaran tentunya akan berimbas pula pada prestasi belajar siswa. Kualitas
pendidikan yang baik ditandai dengan berkualitasnya kinerja guru dan
meningkatnya prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat terwujud dengan
dukungan berbagai pihak termasuk adanya seorang supervisor yang berkualitas.
Secara garis besar, supervisi akademik yang ditugaskan kepada kepala
sekolah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun
2007, yang menyatakan bahwa pelaksanaan suervisi akademik terdiri dari tiga
tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Lain halnya dengan
kinerja guru dalam pembelajaran yang terdiri dari empat aspek utama, yaitu
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan
hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, pengaruh
antara kedua variabel dapat dilihat dari indikator pada masing – masing variabel.
47
Berikut ini adalah kerangka berpikir pengaruh supervisi akademik
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I
Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga yang disajikan dalam bentuk
bagan.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2011: 96). Berikut hipotesis yang dimunculkan
dalam penelitian ini.
Ho : Tidak ada pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
Supervisi
Akademik
Kepala Sekolah
Kinerja Guru
dalam
Pembelajaran
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindak
Lanjut
Perencanaan
Pembelajaran
Pelaksanaan
Pembelajaran
Evaluasi
Pembelajaran
Hubungan
Antar Pribadi
dalam
Kegiatan
Pembelajaran
48
Ha : Ada pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Pubalingga.
49
50
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam merencanakan suatu penelitian perlu pula menentukan metode
penelitian yang akan diterapkan. Ketepatan dalam menentukan metode dengan
jenis data, akan menjadikan penelitian terarah mencapai tujuan penelitian dan juga
kebenaran data yang diperoleh. Sugiyono (2011: 3) menyatakan, secara umum
metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
Berikut penelitian ini dengan judul Pengaruh Supervisi Akademik
terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I
Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga merupakan penelitian ex post
facto.
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan
kuantitatif. Ex post facto dapat ditafsirkan sebagai “sesudah fakta”. Penelitian
dilakukan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian yang telah terjadi,
sehingga dapat diketahui gambaran sebab – akibat yang terjadi antar variabel.
Menurut Sugiyono (1999) dalam Riduwan (2013: 15), penelitian ex post facto
merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah
terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapat menimbulkan kejadian tersebut. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menggunakan angket atau kuesioner, karena penelitian ini tidak dapat
51
dilakukan dengan cara pengamatan langsung, mengingat sasaran penelitian
merupakan suatu keadaan yang telah terjadi pada waktu lampau. Data yang
diperoleh akan dianalisis dengan perhitungan statistik dan juga akan
diinterpretasikan.
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh
Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga, maka
desain penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
(X) : Supervisi Akademik
(Y) : Kinerja Guru
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian membutuhkan adanya subjek penelitian.
Keseluruhan dari subjek penelitian disebut dengan populasi, sedangkan bagian
dari populasi disebut dengan sampel. Populasi merupakan sumber pengumpulan
data secara keseluruhan, namun dalam penelitian umumnya pengumpulan data
dilakukan terhadap anggota sampel. Hasil penelitian dapat digeneralisasikan jika
dilakukan terhadap sampel yang representatif.
3.2.1 Populasi
Sugiyono (2011: 117) mengemukakan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
(Y) (X)
52
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru yang ada di Sekolah Dasar
Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Populasi
ini tersebar di sebelas Sekolah Dasar Negeri. Adapun daftar nama guru sebagai
responden dalam penelitian ini dilampirkan pada lampiran 1. Jumlah populasi
pada masing – masing sekolah adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1: Jumlah populasi guru Sekolah Dasar Dabin I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga
No Nama Sekolah Dasar Populasi
1 SD Negeri 1Pengadegan 9
2 SD Negeri 2 Pengadegan 8
3 SD Negeri 3 Pengadega 7
4 SD Negeri 4 Pengadegan 7
5 SD Negeri 5 Pengadegan 8
6 SD Negeri 1 Tetel 9
7 SD Negeri 1 Tegalpingen 10
8 SD Negeri 2 Tegalpingen 8
9 SD Negeri 1 Tumanggal 14
10 SD Negeri 2 Tumanggal 7
11 SD Negeri 1 Bedagas 12
Jumlah 99
Sumber: UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pengadegan 2015
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2011: 118). Begitu pula Ali dan Asrori (2014: 227)
menjelaskan bahwa bagian dari kelompok yang mewakili kelompok besar disebut
dengan sampel subjek atau sampel riset. Berdasarkan pengertian sampel tersebut,
maka dapat diketahui dalam penelitian ini sampel merupakan bagian dari guru –
guru di sekolah dasar negeri daerah binaan I Kecamatan Pengadegan, Kabupaten
Purbalingga.
53
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan
bila anggota populasi dianggap homogen atau relatif homogen. Teknik
pengambilan sampel ini dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi penelitian. (Sugiyono, 2011: 120).
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
perhitungan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5%.
Keterangan:
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = Margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5%.
Dengan populasi sebanyak 99 guru, maka sampel yang representatif sesuai
dengan jumlah populasi menggunakan rumus tersebut sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan tersebut, proporsi jumlah sampel yang
representatif dalam penelitian ini adalah 79 guru. Berikut jumlah sampel pada
masing – masing sekolah:
54
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Masing - masing SD Dabin I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga
No Nama Sekolah Dasar Sampel
1 SD Negeri 1Pengadegan 9/99 x 79 = 7
2 SD Negeri 2 Pengadegan 8/99 x 79 = 6
3 SD Neheri 3 Pengadegan 7/99 x 79 = 6
4 SD Negeri 4 Pengadegan 7/99 x 79 = 6
5 SD Negeri 5 Pengadegan 8/99 x 79 = 6
6 SD Negeri 1 Tetel 9/99 x 79 = 7
7 SD Negeri 1 Tegalpingen 10/99 x 79 = 8
8 SD Negeri 2 Tegalpingen 8/99 x 79 = 6
9 SD Negeri 1 Tumanggal 14/99 x 79 = 11
10 SD Negeri 2 Tumanggal 7/99 x 79 = 6
11 SD Negeri 1 Bedagas 12/99 x 79 = 10
Jumlah 79
Sumber: Data Penelitian, 2015
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Dalam sebuah penelitian, agar pengujian variabel dapat menghasilkan
kesimpulan yang valid, maka keberadaan variabel tersebut perlu dianalisis.
Sebelum dilakukan analisis variabel, terlebih dahulu dibuat definisi
operasionalnya.
3.3.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:
61). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan
variabel terikat (dependent variable).
3.3.1.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable).
55
Dengan kata lain, adanya variabel bebas dapat menjadi sebab munculnya suatu
keadaan yang terjadi pada variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
yaitu supervisi akademik oleh kepala sekolah.
3.3.1.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
kinerja guru dalam pembelajaran.
3.3.2 Definisi Operasional Variabel
3.3.2.1 Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Supervisi akademik merupakan layanan bimbingan yang dilakukan oleh
supervisor (kepala sekolah) kepada guru dalam melaksanakan dan mengelola
pembelajaran sebagai upaya supervisor dalam meningkatkan kinerja guru dan
tercapainya tujuan pembelajaran.
Tabel 3.3 Indikator dan sub indikator supervisi akademik kepala sekolah:
Indikator Sub Indikator
Perencanaan
Tujuan
Sasaran
Teknik
Waktu
Pelaksanaan
Pengawasan
Menasehati
Memantau
Tindak lanjut Mengoordinasi
Melaporkan
Sumber: Matrik tanggung jawab supervisor pendidikan dalam
pelaksanaan supervisi (Asf dan Mustofa, 2013: 113 – 14)
3.3.2.2 Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Kinerja guru adalah serangkaian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
sebagai seorang guru dalam mencapai tujuan pendidikan, yang dalam pelaksanaan
56
tugasnya sebagai seorang guru harus memiliki bekal pengetahuan, sikap,
keterampilan, dan motivasi.
Tabel 3.4 Indikator dan deskriptor variabel kinerja guru dalam pembelajaran
Indikator Deskriptor
Perencanaan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran
Memilih dan mengembangkan bahan
pelajaran
Merumuskan kegiatan belajar
mengajar
Merencanakan penilaian
Pelaksanaan Pembelajaran
Membuka pembelajaran
Menyampaikan materi pelajaran
Menutup pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran Evaluasi proses dan atau hasil
pembelajaran siswa
Hubungan Antar Pribadi
dalam Kegiatan
Pembelajaran
Pengembangan sikap positif pada diri
siswa dan keterampilan guru
berinteraksi dalam kelas
Sumber: Gambaran kinerja guru dalam pembelajaran (Susanto, 2014:
37 – 53)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan dan penghimpunan data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini menggunakan teknik angket atau kuesioner, teknik dokumentasi,
dan teknik wawancara, uraian lebih lanjut mengenai teknik tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
3.4.1 Kuesioner/Angket
Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan pendekatan kuantitatif
metode studi survei, yang pada umumnya pelaksanaan survei dilakukan dengan
menanyai subjek baik lisan maupun tertulis. (Ali dan Asrori, 2014: 45). Pada
kesempatan kali ini, dalam pengumpulan data peneliti mengejukan pertanyaan
secara tertulis berupa kuesioner/angket yang dibagikan kepada sampel penelitian
yang telah ditentukan.
57
Anggoro (2007: 5.6) Kuesioner sebagai alat pengumpul data yang
umumnya terdiri dari serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi penelitian yang dikehendaki. Dalam
kuesioner ini nantinya akan menggunakan bentuk pertanyaan tertutup. Bentuk
pertanyaan tertutup digunakan untuk menjaring jawaban yang telah disediakan
pilihannya, sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban.
Bentuk pertanyaan tertutup yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini
adalah bentuk pertanyaan berskala, yaitu pertanyaan dengan pilihan jawaban
(tersedia) yang disusun menurut gradasi atau tingkatan. Responden diminta untuk
menyatakan persetujuannya atau penolakannya tehadap pertanyaan atau
pernyataan dengan pilihan yang disediakan. Penggunaan kuesioner untuk
mengumpulkan data pada penelitian ini, karena penggunaan kuesioner (1) dapat
mengumpulkan data dari sejumlah besar subjek penelitian; (2) responden dapat
menjawab dengan lebih leluasa, tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan
antara peneliti dan responden, dan juga lebih leluasa dalam memikirkan jawaban,
karena tidak terpaku batasan waktu; (3) data yang dikumpulkan lebih mudah
dianalisis karena pertanyaan/pernyataan yang diajukan bersifat tetap dan sama
antara masing – masing responden.
Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini disusun dengan skala Likert.
Teknik skala Likert pada penelitian ini menerapkan alternatif dari 1 – 4. Arikunto
(2013: 284) menjelaskan bahwa terdapat kelemahan dengan lima alternatif
jawaban karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah
(karena dirasa aman dan paling gampang karena hamper tidak berpikir). Skala 4
58
berarti “sangat setuju atau sangat sering”, skala 3 berarti “setuju atau sering”,
skala 2 berarti “tidak setuju atau jarang”, dan skala 1 berarti “sangat tidak setuju
atau sangat jarang”. Berlaku sebaliknya untuk pertanyaan atau pernyataan negatif,
pedoman penskorannya yaitu jawaban “sangat setuju atau sangat sering” diberi
skor 1, jawaban “sering atau setuju” diberi skor 2, jawaban “tidak setuju atau
jarang” diberi skor 3, dan jawaban “sangat tidak setuju atau sangat jarang” diberi
skor 4.
Bentuk skala Likert menggunakan cek list, yang memiliki keuntungan
singkat dalam pembuatannya, hemat kertas, mudah dalam menstabulasikan data,
dan secara visual lebih menarik (Sugiyono, 2014: 172).
Tabel 3.5 Skala Likert
Item
Pertanyaan
Bobot Skor
Sangat Setuju /
Sangat Sering
Setuju /
Sering
Tidak Setuju
/ Jarang
Sangat Tidak Setuju
/ Sangat Jarang
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
3.4.2 Dokumentasi
Selain pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner, pada
penelitian ini juga mengumpulkan data dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi
ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku
– buku yang relevan, peraturan – peraturan, laporan kegiatan, foto – foto, film
dokumenter, data yang relevan penelitian (Riduwan, 2013: 77). Teknik
pengumpulan data dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data berupa daftar nama guru dari seluruh Sekolah Dasar di Dabin
I Kecamatan Pengadegan, juga data berupa foto kegiatan penelitian.
59
3.4.3 Wawancara
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan
(Sugiyono, 2013: 197). Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk
mengetahui pelaksanaan supervisi akademik dari sudut pandang kepala sekolah.
Dalam penelitian ini narasumber yang diwawancarai adalah Bapak Imam
Sugondo,S.Pd, selaku kepala SD Negeri 1 Tegalpingen, Bapak Kusno,S.Pd.SD,
selaku kepala SD Negeri 2 Tegalpingen.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan
diteliti, sehingga dapat diketahui gambaran variabel tersebut. Untuk
mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen, maka peneliti terlebih dahulu
menyusun kisi – kisi instrumen dari masing – masing variabel yang akan diteliti.
Tujuan penyusunan kisi – kisi instrumen agar pertanyaan – pertanyaan yang akan
dicantumkan pada instrumen berupa angket/kuesioner lebih menyeluruh dan
sesuai dengan variabel. Berikut kisi – kisi instrumen pada masing – masing
variabel penelitian:
3.5.1 Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Tabel 3.6 Kisi – kisi Instrumen Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Variabel Indikator Deskriptor Nomor
Butir
Kinerja Guru
dalam
Pembelajaran
Perencanaan
Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran 1, 2
Memilih dan mengembangkan
bahan pelajaran 3, 4, 10, 11
60
Variabel Indikator Deskriptor Nomor
Butir
(Y) Merencanakan metode pembelajaran
yang akan digunakan 5, 6
Merencanakan langkah – langkah
kegiatan pembelajaran
7, 8, 9, 12,
13, 14, 15
Merencanakan penataan/pengelolaan
ruang kelas pada saat pembelajaran 16, 17, 18
Merencanakan sumber belajar 19, 20
Merencanakan media belajar 21, 22, 23
Merencanakan penilaian 24, 25, 26
Pelaksanaan
pembelajaran
(Membuka
pembelajaran,
menyampaikan
materi
pembelajaran,
dan menutup
pembelajaran)
Membuka pembelajaran 27, 28, 29,
30
Pemberian penguatan selama
pembelajaran bagi siswa yang aktif
31, 32, 33,
34
Penyampaian materi berbantu
sumber belajar dan media yang tepat 37, 38
Pemberian materi yang logis dan
teratur 35
Melakukan pengecekan pemahaman
siswa 39
Pengelolaan kelas 36, 40
Melaksanakan penilaian akhir dan
mengkaji hasil penilaian akhir
41, 42, 43,
44, 45
Melakukan tindak lanjut atas hasil
penilaian 46, 47
Evaluasi
Pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran siswa 48, 49
Hubungan Antar
Pribadi dalam
Kegiatan
Pembelajaran
Pengembangan sikap positif pada
diri siswa dan keterampilan guru
berinteraksi dalam kelas
50, 51, 52,
53, 54, 55
Sumber: dikembangkan dari dimensi kinerja guru dalam pembelajaran (Susanto,
2014: 37 – 53)
3.5.2 Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Tabel 3.7 Kisi – kisi Instrumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Variabel Indikator Sub
Indikator Deskriptor
Nomor
Butir
Persepsi Perencanaan Tujuan Menentukan tujuan 1, 2
61
Variabel Indikator Sub
Indikator Deskriptor
Nomor
Butir
guru
tentang
supervisi
akademik
kepala
sekolah (X)
Sasaran Menentukan sasaran 3, 4, 5
Waktu Mengorganisasikann
kegiatan 6, 7, 8
Langkah -
langkah
Menentukan waktu
pelaksanaan 9
Pelaksanaan
Mengawasi
Pelaksanaan kurikulum mata
pelajaran 10, 11
Proses pembelajaran 12, 13,
14, 24, 25
Kegiatan ekstrakurikuler 14, 15
Penggunaan media, alat
bantu dan sumber belajar
16, 17,
18, 19
Kemajuan belajar siswa 20, 21
Lingkungan belajar 22, 23
Menasehati
Menasehati guru dalam
pembelajaran (bimbingan
yang efektif)
26, 27, 28
Guru dalam meningkatkan
kompetensi profesional 29
Guru dalam melaksanakan
penilaian proses dan hasil
belajar
30, 31
Guru dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas 32
Guru dalam meingkatkan
kompetensi pribadi, sosial,
dan pedagogik
33, 34, 35
Memantau
Pelaksanaan ujian mata
pelajaran 36
Standar mutu hasil belajar
siswa 37, 38
Pengembangan profesi guru 39, 40, 41
Pengadaan dan pemanfaatan
sumber – sumber belajar 42, 43, 44
Tindak lanjut
Mengoordi
nasi
Pelaksanaan inovasi
pembelajaran
45, 46,
47, 48
Pengadaan sumber – sumber
belajar 49
Kegiatan peningkatan
kemampuan profesi guru 50, 51
Melaporkan Kinerja guru dalam 52, 53
62
Variabel Indikator Sub
Indikator Deskriptor
Nomor
Butir
melaksanakan pembelajaran
Kemampuan belajar siswa 54
Pelaksanaan tugas
kepengawasan akademik 55, 56
Sumber: Matrik tanggung jawab supervisor pendidikan dalam pelaksanaan
supervisi (Asf dan Mustofa, 2013: 113 – 14)
Setelah kisi – kisi instrumen disusun, maka langkah berikutnya adalah
penyusunan angket/kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data dari
responden penelitian. Agar hasil penelitian dinyatakan valid, hendaknya
instrumen penelitian berupa angket/kuesioner diuji terlebih dahulu kevalidan dan
reliabilitasnya. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas suatu instrumen, harus
melalui uji coba instrumen.
Uji coba dilakukan terhadap kelompok orang (sampel) dari populasi target,
tetapi tidak termasuk sampel yang akan mengisi instrumen pada penelitian
sesungguhnya (Sukmadinata, 2010: 89 – 90). Populasi dalam penelitian ini
sejumlah 99 guru, sedangkan yang termasuk dalam sampel penelitian adalah 79
guru, sehingga untuk melakukan uji coba instrumen dilakukan terhadap 20 guru
yang termasuk dalam populasi, tetapi tidak termasuk sebagai sampel.
3.5.3 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk memeriksa kesesuaian antara setiap
butir instrumen dengan data yang seharusnya dikumpulkan. Dengan uji validitas,
menjadi jaminan bahwa istrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah
instrumen yang sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian yang
dilaksanakan. Menurut Ali dan Asrori (2014: 273) kevalidan instrumen
63
menunjukkan kepada derajat kesesuaian antara jenis data yang dikumpulan
dengan maksud dilakukannya pengumpulan data.
Kevalidan instrumen penelitian berupa angket kinerja guru dalam
pembelajaran dan angket supervisi akademik oleh kepala sekolah diperoleh
dengan menggunakan perhitungan Cronbach’s Alpha, hasil uji validitas dapat
dilihat pada bagian corrected item-total correlation menggunakan Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 20 dengan langkah pengerjaannya klik
Analyze Scale Reliability Analysis masukan semua item ke kolom Items
kemudian klik Statistics pilih Scale if item deleted continue pastikan model yang
digunakan adalah Alpha, lalu Ok . Jika r hitung > r tabel maka butir pertanyaan dalam
kuesioner adalah valid.
Kriteria r hitung > r tabel maka butir pertanyaan dalam kuesioner adalah valid,
maka harus diketahui nilai r tabel, yaitu dengan n = 20 (banyaknya responden uji
coba), diketahui nilai r tabel dengan taraf kesalahan 0.05 adalah 0.444. Dengan
demikian hasil perhitungan SPSS pada kolom corrected item-total correlation
dapat dibandingkan dengan nilai r tabel untuk mengetahui validitas setiap item
pernyataan pada angket.
Adapun informasi yang dihasilkan perhitungan SPSS versi 20 bahwa dari
55 item uji coba variabel kinerja guru, terdapat 40 item dengan nilai corrected
item-total correlation > r tabel dengan demikian maka 40 item tersebut dapat
dinyatakan valid, sedangkan 15 item memunculkan nilai corrected item-total
correlation < r tabel, sehingga 15 item tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk uji
coba variabel supervisi akademik, diperoleh hasil perhitungan dengan
64
menggunakan SPSS versi 20 sebagai berikut, total item pernyataan berjumlah 56
item. Dua belas item menghasilkan nilai corrected item-total correlation < r tabel,
sehingga item tersebut merupakan item yang tidak valid. Item yang tersisa
sejumlah 44 item yang memiliki nilai corrected item-total correlation > r tabel,
maka item tersebut dinyatakan sebagai item yang valid. Rekapitulasi skor tiap
item pada angket uji coba terlampir pada lampiran 2 dan 3. Hasil perhitungan
validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5, sedangkan untuk rekap
data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel 3.8 dan 3.9 di bawah ini.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel (Y) (Kinerja Guru)
Butir
Soal Valid Tidak Valid Jumlah
No
1, 2, 3, 4, 6, 7, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30, 33, 34,
35, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43,
44, 45, 46, 47, 48, 52
5, 8, 9, 10, 11, 18,
31, 32, 41, 49, 50,
51, 53, 54, 55 55
Jml 40 15
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel (X) (Supervisi Akademik)
Butir
Soal Valid Tidak Valid Jumlah
No
2, 3,4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25,
26, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35,
36, 37, 39, 41, 42, 45, 46, 47,
48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55,
56
1, 5, 11, 12, 21, 22,
27, 30, 38, 40, 43, 44 56
Jml 44 12
3.5.4 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kestabilan atau kekonsistenan
jawaban dari suatu instrumen penelitian meskipun digunakan berulang kali
65
terhadap subjek yang sama. Pada kenyataannya, suatu instrumen penelitian jarang
sekali digunakan secara berulang – ulang terhadap subjek yang sama, sehingga
untuk mengetahui apakah suatu instrumen reliabel atau tidak, dapat diperoleh dari
hasil pengujian, yaitu uji reliabilitas. Untuk mengetahui reliabilitas suatu
instrumen penelitian, dapat diketahui dengan menggunakan rumus Cronbach
Alpha. Suatu instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitasnya minimal
0,6 (Sugiyono 2014: 220).
Untuk memudahkan menghitung reliabilitas instrumen dibantu Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 20 dengan langkah yang sama untuk
uji validitas, yaitu Analyze Scale Reliability Analysis masukan item yang
valid ke kolom Items kemudian klik Statistics pilih Scale if item deleted continue
pastikan model yang digunakan adalah Alpha, lalu Ok. Uji reliabilitas variabel
kinerja guru dapat dilihat pada tabel Reliability Statistics kolom Cronbach’s
Alpha yang pada uji reliabilitas instrumen penelitian ini menunjukkan hasil
sebesar 0.712. Untuk uji reliabilitas variabel supervisi akademik diperoleh hasil
perhtungan dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0.726. Dengan hasil uji reliabilitas
instrumen penelitian berupa angket, masing – masing instrumen menunjukkan
koefisien reliabilitas sebesar 0.712 dan 0.726, dapat dinyatakan instrumen yang
digunakan adalah reliabel karena melebihi koefisien reliabilitas minimal, yaitu
0.6. Data selengkapnya pada lampiran 6 dan 7. Setelah instrumen penelitian
dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka item yang valid dan reliabel yang
dijadikan sebagai item pernyataan dalam angket/kuesioner yang dibagikan kepada
responden sampel penelitian (lampiran 8).
66
3.6 Metode Analisis Data
Untuk analisis data terdiri dari uji prasyarat analisis dan analisis akhir.
Berikut ini penjelasan uji prasyarat analisis dan analisis akhir pada penelitian ini.
3.6.1 Uji Prasyarat Analisis
Pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan
analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap
asumsi – asumsinya, seperti normalitas dan linearitas untuk uji korelasi dan
regresi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi linear sederhana, korelasi product moment, dan koefisien determinasi
dengan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk membantu ketepatan dalam melakukan uji
hipotesis. Uji hipotesis hanya dapat dilakukan jika variabel yang akan dianalisis
berdistribusi normal, maka dari itu diperlukan uji normalitas. Uji normalitas
terdapat beberapa teknik antara lain (1) kertas peluang (probabilitas normal); (2)
Chi Kuadrat; dan (3) uji Liliefors, (4) uji Kolmogorov-Smirnov. Pada penelitian
ini, pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dan diolah
dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Uji normalitas
menggunakan SPSS uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan dengan klik menu
Analyze → Non-paramertic test → Legacy Dialogs → 1-sample K-S, maka
menghasilkan keluaran, yaitu tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil
uji normalitas dapat dilihat pada bagian Asimp. Sig. (2-tailed). Data dapat
dikatakan berdistribusi normal jika mempunyai hasil uji Kolmogorov-Smirnov dengan
67
nilai signifikansi di atas 0,05. Berikut ini kriteria yang berlaku untuk menetapkan
kenormalan:
- Memenuhi taraf signifikansi uji (α) = 0,05.
- Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variabel berdistribusi normal.
- Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka variabel tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan informasi tersebut, dengan melakukan rekapitulasi atas jawaban
responden dan hasil perhitungan SPSS yang diperoleh untuk uji normalitas pada
kedua variabel penelitian ini adalah 0.186 pada uji normalitas variabel supervisi
akademik dan 0.503 pada variabel kinerja guru. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 9 dan 10 berupa rekapitulasi data hasil penelitian dan lampiran 11 berupa
hasil output uji normalitas dengan menggunakan perhitungan SPSS.
3.6.1.2 Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan langkah untuk mengetahui status linear tidaknya
suatu distribusi sebuah penelitian. Hasil yang diperoleh dari uji linear menentukan
persamaan garis regresi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji
linearitas menggunakan SPSS versi 20 yaitu Test for Liniearity dengan melihat
Anova Table pada bagian kolom Sig baris Liniearity. Apabila nilai signifikansi <
0,05 dapat disimpulkan hubungannya linear. Langkah pengerjaan untuk uji
linieritas dengan pilih menu Analyze Compare Means Means
memasukkan variabel Y ke Dependen List dan X ke Independen List klik
Options pilih Test for Linearity klik Continue lalu OK. Pengolahan data
dengan SPSS versi 20 menghasilkan uji linieritas terhadap kedua variabel
penelitian ini, yaitu kinerja guru dan supervisi akademik sebesar 0.00, jadi dapat
dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel (X) supervisi
68
akademik terhadap variabel (Y) kinerja guru. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada
lampiran 12.
3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif terhadap variabel penelitian dilakukan untuk
mengetahui dominasi pilihan jawaban responden dari setiap item pernyaatan yang
terdapat pada angket. Dengan demikian dapat dilakukan analisis data berdasarkan
frekuensi setiap skor item, sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna
dan lebih mudah dipahami. Analisis deskriptif variabel dengan rumus perhitungan
nilai indeks variabel sebagai berikut (Ferdinand, 2006).
3.6.3 Analisis Akhir (Uji Hipotesis)
Uji hipotesis pada penelitian ini menerapkan analisis regresi sederhana
(Simple Regression). Analisis regresi sederhana untuk melihat hubungan satu arah
antar variabel yang lebih khusus, dimana variabel bebas (X) berfungsi sebagai
variabel yang mempengaruhi, dan variabel terikat (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi.
3.6.2.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Suliyono (2010: 146) menjelaskan bahwa kegunaan regresi adalah sebagai
alat prediksi dalam menentukan besarnya hubungan fungsional antara variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y). Analisis regresi selain digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan
arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Penggunaan
69
analisis regresi untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat
diprediksikan oleh variabel independen (X), sehingga dapat dikatakan bahwa
analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya
variabel dependen dapat dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan keadaan
variabel independen. Berdasarkan penjelasan ini dapat dirumuskan persamaan
umum regresi linier sederhana, yaitu:
Keterangan:
Ý = variabel depende (variabel yang diprediksikan)
a = nilai/konstanta (nilai Ý apabila X = 0)
X = Variabel independen
B = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Dengan kata lain, model regresi digunakan untuk mengetahui apakah
munculnya suatu variabel ada hubungannya dengan variabel lain, dan sampai
beberapa besar derajat hubungan itu (Ali dan Asrori, 2014: 60). Penelitian ini
menggunakan regresi linear sederhana untuk mengukur seberapa besar pengaruh
supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Dalam hal ini
berlaku ketentuan bila th lebih besar dari tt, maka Ho ditolak dan Ha diterima
(Riduwan dan Sunarto 2013:102). Dalam penelitian ini analisis regresi linear
sederhana dilakukan dengan bantuan Statistical Product and Service Solution
(SPSS) versi 20.
Sukestiyarno (2011: 76 – 9), penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian
linieritas regresi sederhana variabel X terhadap variabel Y akan diperolehkan hasil
70
pengolahan berupa tabel Variables Entered/Removeda, Model Summary, Anova
a,
Coefficientsa.
(1) Tabel Variables Entered/Removeda
menunjukkan variabel apa saja yang
sedang diproses dan menunjukkan mana yang berperan sebagai variabel bebas dan
variabel terikat.
(2) Tabel Model Summary meenghasilkan output berupa nilai koefisien korelasi
yang disimbolkan dengan R. Nilai koefisien korelasi ini nantinya diinterpretasikan
untuk mengetahui hubungan antar variabel yang dapat dikategorikan menjadi 5
(lima) kategori. Menurut Sugiyono (2011: 242) pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi yaitu sebagai berikut:
0,00 – 0, 199 = sangat rendah
0,20 – 0, 399 = rendah
0,40 – 0, 599 = sedang
0,60 – 0, 799 = kuat
0,80 – 1, 000 = sangat kuat
Korelasi yang dilambangkan (R) memiliki ketentuan nilai R tidak lebih
dari nilai (-1 ≤ R ≤ + 1). Apabila nilai R = -1 artinya korelasinya negatif
sempurna, R = 0 artinya tidak ada korelasi, dan R = +1 berarti korelasinya sangat
kuat.
Melalui tabel ini juga dapat diketahui koefisien determinasi yang
disimbolkan dengan R Square. Nilai koefisien determinasi (R2) akan
menunjukkan seberapa besar variabel (Y) dapat diterangkan atau dijelaskan oleh
variabel (X), dengan kata lain variabel (X) memengaruhi variabel (Y) sebesar
71
nilai yang tertera pada kolom R Square. Koefisien determinasi (R2) yang
menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel
bebas dan variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui pengaruh
antara variabel (X) terhadap variabel (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) antara 0
– 1. Jika koefisien determinasi (R2) sama dengan 0, berarti bahwa variabel terikat
(Y) sangat kecil kemungkinan dapat ditafsirkan oleh variabel bebas (X). Nilai (R2)
yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai (R2) yang mendekati
satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
(3) Tabel Anova digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas
dari regresi yang disimbolkan dengan Sig. Cara paling mudah dengan melihat
output ini adalah melihat nilai Sig., jika nilai Sig. < 0.05, maka model regresi
adalah linier, dan berlaku sebaliknya, jika nilai Sig. > 0.05, maka model regresi
tidak linier. Untuk kriteria selanjutnya berlaku jika nilai Sig. < 0.05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
(4) Tabel Coefficients digunakan untuk menentukan model persamaan regresi.
Dari tabel ini akan diperoleh koefisien konstanta (a) yang ditunjukkan oleh
(Constant) dan koefisien variabel (b) yang ditunjukkan variabel (X) pada di kolom
Unstandardized Coefficients B. Hasil uji analisis regresi sederhana dapat dilihat
pada lampiran 13.
72
73
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan atas penelitian yang
telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan
supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam kegiatan
pembelajaran, dan dilaksanakan di 11 (sebelas) Sekolah Dasar Daerah Binaan I
Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Data yang diperoleh selama
penelitian ini dihitung, diolah dan dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS
versi 20. Berikut ini pemaparan hasil dan pembahasan dari penelitian tersebut.
4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dipaparkan hal – hal yang berkaitan dengan objek
penelitian dan deskripsi responden, analisis deskriptif variabel penelitian, hasil uji
prasyarat analisis, dan analisis akhir (pengujian hipotesis).
4.1.1 Objek Penelitian dan Deskripsi Responden
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan I
Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Adapun jumlah sekolah dasar
yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah sebanyak 11 (sebelas) sekolah
dasar, yaitu SDN 1, 2, 3, 4, dan 5 Pengadegan, SDN 1 Tetel, SDN 1 dan 2
Tegalpingen, SDN 1 dan 2 Tumanggal, serta SDN 1 Bedagas. Dari kesebelas SD
tersebut terdapat 99 guru, guru sebanyak 99 tersebut merupakan responden dalam
penelitian ini, 20 guru sebagai responden uji coba angket/kuesioner yang
digunakan dalam pengumpulan data, dan 79 guru lainnya merupakan sampel
74
dalam penelitian ini. Responden penelitian ini terdiri dari 43 guru laki – laki dan
56 guru perempuan. Berikut ini jumlah guru menurut jenis kelamin yang terdapat
pada masing – masing sekolah dasar.
Tabel 4.1 Data Jumlah Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Nama Sekolah Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 SDN 1 Pengadegan 3 6 9
2 SDN 2 Pengadegan 4 4 8
3 SDN 3 Pengadegan 5 2 7
4 SDN 4 Pengadegan 3 4 7
5 SDN 5 Pengadegan 4 4 8
6 SDN 1 Tetel 4 5 9
7 SDN 1 Tegalpingen 5 5 10
8 SDN 2 Tegalpingen 4 4 8
9 SDN 1 Tumanggal 5 9 14
10 SDN 2 Tumanggal 0 7 7
11 SDN 1 Bedagas 6 6 12
Jumlah 43 56 99
Sumber: Data Penelitian, 2015
Selain jumlah responden dikategorikan berdasarkan jenis kelaminnya,
responden juga dikategorikan berdasarkan jenjang pendidikan responden, yang
hasilnya terdapat 80 guru dengan pendidikan terakhir S1, 14 guru dengan
pendidikan terakhir D2, 3 guru berpendidikan terakhir SMA, dan 2 orang lulusan
D4. Data ini disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 4.2 Data Jumlah Responden
Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 S1 80
2 D2 14
3 D4 3
4 SMA 2
Jumlah 99
Sumber: Data Penelitian, 2015
75
4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Pengambilan data pada penelitian dengan judul “Pengaruh Supervisi
Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di SD Daerah Binaan I
Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga” ini menggunakan
angket/kuesioner. Angket/kuesioner yang digunakan terdiri dari 2 (dua) angket,
yaitu angket untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran sebagai variabel
terikat dan angket untuk mengetahui gambaran pelaksanaan supervisi akademik,
yang dalam penelitian ini berperan sebagai variabel bebas.
Angket/kuesioner ini dibagikan dan diisi oleh 99 responden penelitian,
yang merupakan guru – guru di 11 SDN di Daerah Binaan I Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Adapun angket/kuesioner ini diujicobakan
terhadap 20 responden, sedangkan 79 responden lainnya dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian
menerapkan skala Likert dengan 4 pilihan jawaban. Responden diminta untuk
memilih satu dari keempat pilihan jawaban yang disediakan sesuai dengan
pernyataan responden.
Angket yang digunakan untuk mengetahui gambaran kinerja guru dalam
pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari 55 butir/item pernyataan, dan angket
untuk mengetahui gambaran pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah
pada penelitian ini terdiri dari 56 butir/item pernyataan. Setiap butir/item
pernyataan diujicobakan kepada 20 responden untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas setiap butir/item pernyataan. Dari hasil uji coba tersebut, kemudian
diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20 dan diperoleh hasil 40
76
butir/item pernyataan yang valid dan reliabel pada angket variabel kinerja guru,
sedangkan pada angket supervisi akademik diperoleh 44 pernyataan yang
dinyatakan valid dan reliabel.
Dari masing – masing item pernyataan yang dinyatakan valid dan reliabel
inilah yang dijadikan sebagai item penyataan dalam angket yang diajukan kepada
responden sampel penelitian sejumlah 79 guru. Hasil dari pengumpulan data
terhadap responden sampel tersebut kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel
dengan menggunakan Microsoft excel untuk mempermudah pengolahan data,
selanjutnya data diolah dengan memanfatkan aplikasi SPSS versi 20 dengan pilih
menu Analyze Descriptive Statistics Descriptives, kemudian masukkan
kedua variabel pada kolom variable (s) Options, pastikan Mean, Sum, Std.
Deviation, Variance, Range, Minimum, Maximum telah terpilih Continue lalu
Ok. Berikut ini hasil dari pengolahan data berbantu SPSS versi 20.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation Variance
Kinerja
guru 79 43 113 156 10732 135.85 11.335 128.489
Supervisi
Akademik 79 53 123 176 11837 149.84 13.678 187.088
Valid N
(Listwise) 79
Sumber: Data Penelitian, 2015
Berdasarkan hasil pengolahan data yang tertera pada tabel 4.3 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
(1) Variabel terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini adalah kinerja
guru dalam kegiatan pembelajaran. Pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui gambaran variabel penelitian ini adalah menggunakan angket. Angket
77
dibagikan kepada 79 guru yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, dan
diperoleh hasil range atau rentang nilai sebesar 43; memunculkan nilai terendah
atau minimum sebesar 113; sedangkan untuk nilai tertinggi atau maximum adalah
156. Jumlah keseluruhan atau sum sebesar 10732; rata – rata nilai atau mean
sebesar 135.85; standar deviasi sebesar 11.335; dan varian data sebesar 128.489.
(2) Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah supervisi
akademik oleh kepala sekolah. Sama halnya dengan pengumpulan data pada
variabel terikat, yaitu dengan menggunakan angket yang dibagikan kepada 79
guru sebagai responden sampel dan diperoleh hasil pengolahan data dengan range
atau rentang nilai sebesar 53; nilai terendah atau minimum 123, nilai tertingi atau
maximum 176; sum atau jumlah seluruh skor data sampel adalah sebesar 11837;
rata – rata atau mean 149.84; standar deviasi dan varian data sebesar 13.678 dan
187.088.
Langkah berikutnya adalah dengan menghitung nilai indeks variabel.
Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan responden dalam
memilih jawaban setiap butir/item pernyataan yang terdapat pada angket, dengan
demikian dapat dideskripsikan karakteristik responden dalam penelitian.
Menghitung nilai indeks variabel dapat menggunakan rumus berikut ini:
Berdasarkan rumus tersebut, bahwa nilai indeks variabel dapat diperoleh
dengan menjumlahkan indeks dari seluruh indikator yang datanya bersumber pada
jawaban responden dari angket yang telah dibagikan. Masing – masing pilihan
jawaban pada angket memiliki skala nilai 1 – 4, dengan ketentuan pernyataan
positif mendapat nilai 1 jika memilih jawaban “sangat tidak setuju atau sangat
78
jarang”, dan mendapat nilai 4 jika memilih jawaban “sangat setuju atau sangat
sering”, dan berlaku sebaliknya pada pernyataan negatif.
Nilai indeks indikator dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
Nilai Indeks Indikator =
4.1.2.1 Deskripsi Variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Data yang diperoleh dengan angket variabel kinerja guru terdiri dari 40
butir/item pernyataan yang disesuaikan dengan indikator variabel kinerja guru,
yaitu (1) perencanaan pembelajaran; (2) pelaksanaan pembelajaran; (3) evaluasi
pembelajaran; dan (4) hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran.
Berikut ini aspek pada masing – masing indikator pada variabel kinerja guru.
Tabel 4.4 Indikator dan Deskriptor Variabel Kinerja Guru
Indikator Deskriptor
Perencanaan Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran
Memilih dan mengembangkan bahan
pelajaran
Merencanakan metode pembelajaran
yang akan digunakan
Merencanakan langkah – langkah
kegiatan pembelajaran
Merencanakan penataan/pengelolaan
ruang kelas pada saat pembelajaran
Merencanakan sumber belajar
Merencanakan media belajar
Merencanakan penilaian
Pelaksanaan Pembelajaran
Membuka pembelajaran
Menyampaikan materi pelajaran
berbantu sumber dan media belajar
yang tepat
79
Indikator Deskriptor
Pemberian materi yang logis dan
teratur
Melakukan pengecekan terhadap
pemahaman siswa
Pengelolaan kelas
Melaksanakan penilaian akhir dan
mengkaji hasil penilaian akhir
Melakukan tindak lanjut atas hasil
penilaian
Evaluasi Pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran siswa
Hubungan Antar Pribadi
dalam Kegiatan
Pembelajaran
Pengembangan sikap positif pada diri
siswa dan keterampilan guru
berinteraksi dalam kelas
Rekapitulasi perhitungan nilai indeks dapat dilihat secara lengkap pada lampiran
14 dan 15.
Berdasarkan langkah penghitungan data yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya, yaitu untuk menghitung nilai indeks variabel diperlukan data berupa
jawaban dari responden atas masing – masing item pernyataan. Deskripsi
frekuensi jawaban pada indikator perencanaan pembelajaran, dengan deskriptor
“merumusan tujuan pembelajaran” dapat dilihat pada butir/item pernyataan nomor
1 dan 2. Jawaban responden terhadap butir/item pernyataan nomor 1 menunjukkan
responden memilih jawaban dengan skor 4 sebanyak 56 responden (70.89%),
responden memilih jawaban dengan skor 3 sebanyak 23 responden (29.11%),
sedangkan untuk alternatif jawaban dengan skor 1 dan 2 berjumlah 0, karena
alternatif jawaban tersebut tidak dipilih oleh responden. Item pernyataan nomor 2
menunjukkan responden memilih jawaban dengan skor 4 sebanyak 57 responden
(72.15%), jawaban dengan skor 3 dipilih sebanyak 21 responden (26.58%), untuk
jawaban dengan skor 2 dipilih oleh seorang responden (1.27%), sedangkan skor 1
tidak dipilih responden sehingga frekuensi jawabannya adalah 0.
80
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diperoleh nilai pada
deskriptor “merumuskan tujuan pembelajaran” dengan menghitung nilai indeks
tiap item pernyataan. Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa deskriptor
“merumuskan tujuan pembelajaran” terdapat pada item nomor 1 dan 2. Berikut ini
langkah perhitungan nilai indeks tiap item:
Nilai indeks item 1 =
=
= 0.927225 92.7%
Nilai indeks item 2 =
=
= 0.9272 92.7%
Penghitungan nilai indeks tiap atem dilanjutkan dengan menghitung total
nilai indeks item pada deskriptor dengan rumus sebagai berikut:
sehingga diperoleh hasil = 92.7%. Langkah yang sama dilakukan pada
semua indikator dan deskriptor yang terdapat dalam variabel kinerja guru.
78
Tabel 4.5 Indeks Kinerja Guru
No Indikator Deskriptor
% Frekuensi Jawaban
Responden Indeks
Rata – rata
indeks
indikator 1 2 3 4
1 Perencanaan
Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran 0 1.27 27.845 71.520 92.7213
86.445578
Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran 0 1.27 51.265 47.465 86.5488
Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan 0 1.27 51.89 46.84 86.3925
Merencanakan langkah – langkah kegiatan pembelajaran 2.53 2.28 53.922 43.292 85.506
Merencanakan penataan/pengelolaan ruang kelas pada saat
pembelajaran 0 13.30 65.825 20.885 76.904
Merencanakan sumber belajar 0 6.33 50.63 46.205 87.3425
Merencanakan media belajar 0 4.64 61.18 34.176 82.382
Merencanakan penilaian 0 3.80 59.91 36.29 83.123333
2 Pelaksanaan
Pembelajaran
Membuka pembelajaran 0 1.27 62.02 37.66 84.335625
85.03
Pemberian penguatan selama pembelajaran bagi siswa yang aktif 2.53 1.27 43.04 55.065 88.6125
Pemberian materi yang logis dan teratur 0 2.53 67.09 30.38 81.9625
Penyampaian materi berbantu sumber dan media belajar yang
tepat 0 0 61.39 38.61 84.6525
Melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa 0 1.27 60.76 37.97 84.175
Pengelolaan kelas 0 0 64.56 35.45 83.87
Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian akhir 0 1.9 54.43 44.622 86.395
Melakukan tindak lanjut 0 1.27 55.70 43.67 86.08
3 Evaluasi
Pembelajaran Evaluasi proses dan hasil pembelajaran siswa 1.27 2.53 55.70 40.50 83.8575 83.8575
4
Hubungan
antar pribadi
dalam
pembelajaran
Pengembangan sikap positif pada diri siswa 0 0 39.24 60.76 90.1900 90.19
Rata – rata indeks 84.93863
Sumber: lampiran 14
82
Berdasarkan hasil perhitungan nilai indeks tiap item di atas, diperoleh rata
– rata nilai indeks dari variabel kinerja guru adalah sebesar 84,94. Nilai indeks ini
dapat diinterpretasikan dengan menggunakan cara Three Box Method, dengan
interpretasi nilai mulai dari 10 hingga 100. Interpretasi nilai dimulai dari 10
karena skor jawaban responden tidak dimulai dengan bobot 0 (nol), namun
dimulai dengan bobot skor 1. Dengan demikian nilai indeks variabel dapat
diinterpretasikan dengan kriteria berikut.
10,00 – 40,00 = Rendah
41,00 – 70,00 = Sedang
71,00 – 100,00 = Tinggi
Nilai indeks variabel kinerja guru termasuk pada kriteria tinggi, karena
besar nilai indeks variabel kinerja guru adalah 84,94. Dengan perhitungan nilai
indeks item juga dapat diperoleh nilai indeks indikator, dapat dilihat pada tabel
4.5 bahwa nilai indeks indikator tertinggi pada variabel kinerja guru adalah pada
indikator “hubungan antar pribadi dalam pembelajaran” dengan besar nilai indeks
90,19; sedangkan nilai indeks indikator terendah terdapat pada indikator “evaluasi
pembelajaran siswa”, dengan nilai indeks sebesar 83.86.
4.1.2.2 Deskripsi Variabel Supervisi Akademik
Perhitungan nilai indeks variabel juga dilakukan terhadap variabel bebas,
yaitu variabel supervisi akademik. Dengan rumus yang sama diperoleh hasil nilai
indeks variabel supervisi akademik sebesar 85,13; dengan nilai indeks dominan
terdapat pada indikator “perencanaan” sebesar 86,88, sedangkan nilai indeks
terendah terdapat pada indikator “pelaksanaan” dengan nilai 83,98.
83
Tabel 4.6 Indeks Supervisi Akademik
No Indikator Deskriptor
% Frekuensi Jawaban Responden
Indeks
Rata –
rata
indeks
indikator
1 2 3 4
1 Perencanaan
Menentukan tujuan 0 0 44.30 55.70 88.925
86.888926 Menentukan sasaran 0 2.535 50.63 46.835 86.075
Mengorganisasikan teknik pelaksanaan 0 1.69 51.05 47.257 86.392
Menentukan jadwal/waktu pelaksanaan 0 1.27 45.57 53.16 87.9725
2 Pelaksanaan
Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran 0 0 63.29 36.71 84.1775
83.9832
Pengamatan proses pembelajaran 2.53 1.27 62.02 34.18 81.9625
Orientasi pelaksanaan supervisi 0 1.27 60.13 39.24 84.7075
Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler 0 2.53 60.13 38.61 84.3925
Pengawasan penggunaan media 0 0 53.80 46.2 86.5463
Pengawasan penggunaan sumber belajar 0 1.27 57.59 41.14 84.9675
Pengamatan terhadap peningkatan belajar siswa 0 1.27 46.83 51.90 87.6575
Pengamatan kondisi lingkungan belajar 0 2.53 77.22 20.25 79.43
Membimbing guru menciptakan pembelajaran yang efektif 0 1.9 55.70 42.41 85.1263
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi profesional 0 0 49.37 50.63 87.6575
Membimbing guru dalam melaksanakan penilaian 0 5.06 60.76 34.18 82.28
Membimbing guru dalam melaksanakan PTK 0 17.72 56.96 25.32 76.9
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi pribadi 0 0 65.82 34.18 83.545
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi sosial 0 0 64.56 35.44 83.86
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogik 0 1.27 62.02 36.71 83.86
Memantau pelaksanaan ujian 0 2.53 48.10 49.37 86.71
Memantau standar mutu hasil belajar siswa 0 1.27 69.62 29.11 81.96
Memantau pengembangan profesi guru 2.53 2.54 63.29 32.92 81.9625
Memantau pemanfaatan sumber belajar 0 1.27 60.76 37.97 84.175
3\ Tindak
Lanjut
Koordinasi supervisor dengan sasaran supervisi 2.53 0 42.41 56.33 88.45
86.497292 Mengoordinasikan pelaksanaan inovasi pembelajaran 0 1.9 59.49 38.61 84.1725
Koordinasi pengadaan sumber belajar 0 0 36.71 63.29 90.8225
84
No Indikator Deskriptor
% Frekuensi Jawaban Responden
Indeks
Rata –
rata
indeks
indikator
1 2 3 4
Koordinasi kegiatan peningkatan kemampuan profesi guru 0 1.27 37.98 60.76 89.8713
Menginformasikan kepada guru tentang kinerja guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran 0 5.06 62.66 34.82 83.0713
Menginformasikan kepada guru upaya meningkatkan kemampuan
belajar siswa 0 1.27 55.69 43.04 85.4425
Evaluasi pelaksanaan supervisi akdemik 0 0 58.86 41.15 85.2863
Rata – rata Nilai Indeks Variabel 85.13114
Sumber: Lampiran 15
85
Berdasarkan hasil perhitungan nilai indeks variabel, yang menunjukkan
frekuensi pendapat responden terhadap masing – masing variabel pada penelitian
ini, dapat disimpulkan bahwa nilai indeks variabel supervisi akademik lebih tinggi
dari nilai indeks variabel kinerja guru, meskipun hanya dengan selisih angka yang
kecil. Berikut hasil nilai indeks kedua variabel.
Tabel 4.7 Nilai Indeks Variabel Penelitian
Variabel N Nilai Indeks
Supervisi Akademik (X) 79 85,13
Kinerja Guru (Y) 79 84,94
Sumber: Lampiran 14 dan 15
4.1.3 Hasil Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini terdiri atas dua pengujian yaitu uji
normalitas dan uji linearitas data. Berikut ini akan diuraikan selengkapnya
mengenai uji prasyarat analisis.
4.1.3.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk membantu ketepatan dalam melakukan uji
hipotesis. Pada penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov, dan diolah dengan Statistical Product and Service Solution
(SPSS) versi 20. Uji normalitas menggunakan SPSS uji Kolmogorov-Smirnov
dapat dilakukan dengan klik menu Analyze → Non-paramertic test → Legacy
Dialogs → 1-sample K-S, maka menghasilkan keluaran, yaitu tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada bagian Asimp.
Sig. (2-tailed). Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika mempunyai hasil uji
86
Kolmogorov-Smirnov dengan nilai signifikansi di atas 0,05. Berikut ini kriteria
yang berlaku untuk menetapkan kenormalan:
- Memenuhi taraf signifikansi uji (α) = 0,05.
- Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variabel berdistribusi normal.
- Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka variabel tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan informasi tersebut, hasil perhitungan SPSS yang diperoleh
untuk uji normalitas pada kedua variabel penelitian ini adalah 0.186 pada uji
normalitas variabel supervisi akademik dan 0.503 pada variabel kinerja guru.
Kedua nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga semua data
berdistribusi normal. Berikut ini hasil output aplikasi SPSS versi 20 yang
digunakan untuk mengetahui normalitas data penelitian.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov
Supervisi
Akademik
Kinerja
Guru
N 79 79
Mean 149.84 135.85
Normal Parameters Std. Deviation 13.678 11.335
Absolute .123 .093
Positive .123 .093
Most Extreme Differences Negative -.079 -.080
Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .825
Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .503
Sumber: Lampiran 11.
4.1.3.2 Uji Linieritas Data
Uji linearitas merupakan langkah untuk mengetahui status linear tidaknya
suatu distribusi sebuah penelitian. Hasil yang diperoleh dari uji linear menentukan
persamaan garis regresi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji
linearitas menggunakan SPSS versi 20 yaitu Test for Liniearity dengan melihat
Anova Table pada bagian kolom Sig baris Liniearity. Apabila signifikansi < 0,05
87
dapat disimpulkan hubungannya linear. Langkah pengerjaan untuk uji linieritas
dengan pilih menu Analyze Compare Means Means memasukkan
variabel Y ke Dependen List dan X ke Independen List klik Options pilih
Test for Linearity klik Continue lalu OK. Pengolahan data dengan SPSS versi
20 menghasilkan uji linieritas terhadap kedua variabel penelitian ini, yaitu kinerja
guru dan supervisi akademik sebesar 0.000, jadi dapat dinyatakan bahwa terdapat
hubungan yang linier antara variabel (X) supervisi akademik terhadap variabel
(Y) kinerja guru karena besar Sig. < 0.05. Berikut hasil output pengolahan data
untuk uji linieritas dengan SPSS versi 20.
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas Data (Test for Liniearity)
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
guru*supak
Between
Groups
(Combined) 7610.144 38 200.267 3.321 .000
Linearity 2329.965 1 2329.965 38.639 .000
Deviation
from
Linearity
5280.179 37 142.708 2.367 .004
Within Groups 2412.033 40 60.301
Total 10022.177 78
Sumber: Lampiran 12.
4.1.4 Hasil Analisis Akhir
Uji hipotesis pada penelitian ini menerapkan analisis regresi sederhana
(Simple Regression). Analisis regresi sederhana untuk melihat hubungan satu arah
antar variabel yang lebih khusus, dimana variabel bebas (X) berfungsi sebagai
variabel yang memengaruhi, dan variabel terikat (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi.
4.1.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Suliyono (2010: 146) menjelaskan bahwa kegunaan regresi adalah sebagai
alat prediksi dalam menentukan besarnya hubungan fungsional antara variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y). Analisis regresi selain digunakan untuk
88
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan
arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Penggunaan
analisis regresi untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat
diprediksikan oleh variabel independen (X), sehingga dapat dikatakan bahwa
analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya
variabel dependen dapat dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan keadaan
variabel independen. Berdasarkan penjelasan ini dapat dirumuskan persamaan
umum regresi linier sederhana, yaitu:
Keterangan:
Ý = variabel dependen (variabel yang diprediksikan)
a = nilai/konstanta (nilai Ý apabila X = 0)
X = Variabel independen
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Dalam penelitian ini analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan
bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Berikut ini
output hasil pengolahan data untuk analisis regresi variabel penelitian.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Sederhana
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables
Removed Method
1 Supak Enter
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .482 .232 .223 9.995
89
Anova Model Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1
Regression 2329.965 1 2329.965 23.323 .000
Residual 7692.212 77 99.899
Total 10022.177 78
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 75.977 12.448 6.103 .000
Supervisi
akademik .400 .083 .482 4.829 .000
Sumber: lampiran 13.
Tabel Model Summary menghasilkan output berupa nilai koefisien korelasi
yang disimbolkan dengan R. Nilai koefisien korelasi pada tabel di atas
menunjukkan hasil penghitungan sebesar 0.482. Dengan demikian hubungan antar
variabel dapat diinterpretasikan memiliki hubungan yang sedang, jika
dibandingkan dengan kategori koefisien korelasi menurut Sugiyono (2011: 242)
sebagai berikut:
0,00 – 0, 199 = sangat rendah
0,20 – 0, 399 = rendah
0,40 – 0, 599 = sedang
0,60 – 0, 799 = kuat
0,80 – 1, 000 = sangat kuat
Melalui tabel di atas juga dapat diketahui koefisien determinasi yang
disimbolkan dengan R Square. Nilai koefisien determinasi (R2) akan
menunjukkan seberapa besar variabel (Y) dapat diterangkan atau dijelaskan oleh
variabel (X), dengan kata lain variabel (X) memengaruhi variabel (Y) sebesar
nilai yang tertera pada kolom R Square. Koefisien determinasi (R2) yang
90
menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel
bebas dan variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui pengaruh
antara variabel (X) terhadap variabel (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) antara 0
– 1. Jika koefisien determinasi (R2) sama dengan 0, berarti bahwa variabel terikat
(Y) sangat kecil kemungkinan dapat ditafsirkan oleh variabel bebas (X). Nilai (R2)
yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai (R2) yang mendekati
satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Berdasarkan angka yang dihasilkan dari penghitungan analisis regresi
sederhana di atas, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.232 atau
dituliskan dalam persen menjadi 23.2%, yang dapat ditafsirkan bahwa variabel
bebas (X) yaitu “supervisi akademik oleh kepala sekolah” memiliki pengaruh
kontribusi sebesar 23.2% terhadap variabel (Y) “kinerja guru dalam
pembelajaran” dan 76.8% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
variabel (X).
Untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi kedua
variabel penelitian ditunjukkan berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS
vesi 20 pada kolom Sig. Dengan melihat output ini, jika nilai Sig. < 0.05, maka
model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya, jika nilai Sig. > 0.05, maka
model regresi tidak linier. Adapun hasil penghitungan data penelitian ini
menunjukkan nilai Sig. sebesar 0.000, ini dapat diartikan bahwa model regresi
linier memenuhi kriteria linieritas.
91
Untuk kriteria selanjutnya berlaku jika nilai Sig. < 0.05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Berdasarkan hasil olah data yang diperoleh, maka Ha dalam
penelitian ini, yaitu “ada pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Pubalingga” terbukti atau diterima. Pengujian hipotesis juga dapat
dilakukan dengan membandingkan besar thitung pada tabel Coefficients dengan
besar ttabel, pada hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 20 di atas,
diperoleh besar thitung adalah 4,829. Besar ttabel dari 79 responden adalah 1,990.
Dengan kriteria Ho diterima jika –ttabel < thitung < ttabel. Ho ditolak jika -thitung < -
ttabel atau thitung > ttabel. Dengan ketentuan tersebut, maka berdasarkan uji hipotesis
pada penelitian ini Ho ditolak, karena besar thitung > ttabel, yaitu 4,829 > 1,990.
Tabel Coefficients juga digunakan untuk menentukan model persamaan
regresi. Dari tabel ini akan diperoleh koefisien konstanta (a) yang ditunjukkan
oleh (Constant) dan koefisien variabel (b) yang ditunjukkan variabel (X) pada di
kolom Unstandardized Coefficients B. Hasil output analisis regresi sederhana
pada tabel Coefficients di atas dapat dijelaskan melalui rumus persamaan regresi
sebagai berikut.
Keterangan:
Ý = nilai prediksi variabel dependen
a = konstan yaitu nilai Ý jika X = 0
b = koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Ý yang
didasarkan variabel X
X = variabel independen
92
Berdasarkan hasil data penghitungan di atas, maka persamaan regresi yang
muncul adalah sebagai berikut:
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa konstanta sebesar 75.977, jika
supervisi akademik oleh kepala sekolah (variabel X) nilainya adalah = 0, maka
kinerja guru dalam pembelajaran (variabel Y) nilainya positif, yaitu sebesar
75.977. Selanjutnya koefisien regresi variabel supervisi akademik (X) sebesar 0,4;
artinya jika supervisi akademik mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka
kinerja guru (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,4 satuan. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara supervisi akademik dengan
kinerja guru dalam pembelajaran, semakin meningkat kualitas pelaksanaan
supervisi akademik oleh kepala sekolah maka semakin meningkatkan kinerja guru
dalam kegiatan pembelajaran.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelaksanaan supervisi
akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan
Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
angket (kuesioner) sebagai alat pengumpul data. Angket disebarkan kepada
sampel penelitian sebanyak 79 responden, yang sebelumnya angket telah
diujicobakan kepada 20 responden yang juga termasuk dalam populasi penelitian.
Responden penelitian ini adalah seluruh guru di sekolah dasar negeri daerah
93
binaan (dabin) I Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga yang berjumlah
99 guru.
Olah data hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pelaksanan
supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya angka bernilai positif pada
kolom Constant yang menunjukkan koefisien konstanta (a) jika diinterpretasikan
dalam persamaan regresi linier sederhana. Koefisien konstanta bernilai positif
dapat diartikan bahwa terjadi hubungan positif antara supervisi akademik dengan
kinerja guru, semakin meningkat kualitas pelaksanaan supervisi akademik, maka
semakin meningkat pula kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan
variabel kinerja guru jika variabel supervisi akademik 0 (nol) adalah sebesar
75,977, dengan kata lain, setiap variabel supervisi akademik bertambah satu
satuan, maka nilai pada variabel kinerja guru akan semakin bertambah 0,4.
Selain pengolahan data dengan analisis regresi linier, data penelitian juga
diolah untuk mengetahui nilai indeks variabel. Dengan menghitung nilai indeks
variabel dapat diketahui persepsi responden terhadap kedua variabel penelitian,
yaitu variabel kinerja guru dan pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala
sekolah. Nilai indeks variabel sebagai salah satu keuntungan dari penggunaan
angket sebagai pengumpul data penelitian. Angket yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dai dua jenis angket, yaitu angket persepsi guru terhadap
kinerja guru dan angket persepsi guru terhadap supervisi akademik.
Kinerja guru sebagai variabel Y dalam penelitian ini lebih dikhususkan
pada kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang terdiri dari
94
empat indikator meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi pembelajaran, dan hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran.
Dari keempat indikator tersebut, dapat dijabarkan menjadi delapan belas
deskriptor. Masing – masing deskriptor minimal terdapat satu item pernyataan
dalam angket, sehingga dapat dianalisis hasil dari frekuensi jawaban yang
diberikan oleh responden.
Berdasarkan perhitungan nilai indeks variabel kinerja guru, memunculkan
nilai rata – rata indeks sebesar 84,94. Nilai tersebut termasuk pada kategori tinggi,
yang artinya persepsi guru terhadap penilaian kinerja sebagai seorang guru sudah
baik. Jika dilihat per indikator pada variabel kinerja guru, nilai indeks dominan
terletak pada indikator “hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran”,
dengan nilai indeks sebesar 90,19. Indikator tersebut dapat mencapai nilai yang
tinggi karena di dalamnya terdiri dari upaya guru dalam mengaktifkan siswa
melalui interaksi dan komunikasi yang baik. Satori (2010: 3.16-7) menjelaskan
pola interaksi guru dengan siswa dapat berwujud dalam bentuk tindakan guru
yang secara cepat merespon kebutuhan dan keinginan siswa, respon diberikan
dalam suasana yang hangat dan menumbuhkan kesan bahwa guru mampu
memahami siswanya. Pola interaksi guru dengan siswa juga terlihat pada upaya
guru dalam mengembangkan berbagai kesempatan bagi anak untuk
berkomunikasi, sehingga anak memperoleh keterampilan berkomunikasi melalui
mendengar dan penggunaan bahasa, serta wawasan. Pada setiap kesempatan guru
juga memberikan dukungan, memberikan perhatian, sentuhan fisik dan dorongan
verbal pujian dan sanjungan sebagai bentuk motivasi atas pencapaian tugas siswa.
95
Lain halnya dengan indikator “evaluasi pembelajaran”, yang merupakan
indikator dengan hasil perhitungan indeks terendah, yaitu 83,86. Evaluasi
pembelajaran berkaitan dengan kemampuan guru untuk memberikan keputusan
berdasarkan hasil nilai yang diperoleh siswa, sebagai bentuk evaluasi terhadap
kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diperoleh. Guru
memberikan kegiatan pengayaan ataupun kegiatan perbaikan sesuai dengan hasil
penilaian siswa. Sesuai dengan penjelasan peran guru dalam evaluasi
pembelajaran oleh Satori (2010: 3.56-8), bahwa evaluasi hanya berguna jika
membantu guru, siswa, dan pengelola pendidikan untuk membuat judgment dan
keputusan yang bermakna. Evaluasi juga terdiri dari beberapa langkah yang
seringkali tidak diperhatikan oleh guru. Dalam evaluasi pembelajaran, guru
hendaknya menentukan jenis informasi yang diperlukan, bagaimana dan kapan
informasi itu diperoleh; guru mengumpulkan informasi seakurat mungkin dalam
bentuk angka sebagai pengukur pemahaman siswa; selanjutnya guru membentuk
judgment, yaitu membandingkan informasi/nilai hasil belajar siswa dengan
kriteria yang diterapkan; langkah terakhir guru dalam melaksanakan evaluasi
pembelajaran adalah mengambil keputusan dan pelaporan, mencatat temuan
penting dan menentukan rencana sebagai bahan rujukan untuk maa yang akan
datang. Namun pada kenyataanya, data hasil penelitian menunjukkan bahwa guru
masih belum menerapkan tahapan evaluasi pembelajaran, guru belum
memberikan keputusan tindak lanjut atas nilai hasil belajar siswa.
Perhitungan nilai indeks juga dapat dilakukan untuk mengetahui frekuensi
jawaban responden dari setiap deskriptor yang ada. Deskriptor “merencanakan
96
penataan/pengelolaan ruang kelas”, dengan nilai indeks sebesar 76,90 merupakan
deskriptor dengan nilai indeks terendah. Rendahnya nilai indeks pada deskriptor
“perencanaan penataan/pengelolaan ruang kelas” terjadi karena pada item
pernyataan yang menyatakan bahwa guru merencanakan penataan ruang kelas
yang sesuai dengan metode pembelajaran, masih banyak guru yang menjawab
dengan pilihan jawaban “jarang” atau “tidak setuju”. Hal ini menunjukkan bahwa
guru masih belum menyesuaikan antara metode pembelajaran dengan penataan
ruang yang sesuai dengan penerapan metode tersebut. Hal ini berlainan dengan
pendapat Satori (2010: 3.51) bahwa penataan kelas akan mempengaruhi
keterlibatan dan partisispasi siswa, dan penataan secara fisik harus menyesuaikan
dengan tujuan pembelajaran, sehingga akan lebih baik jika penataan/pengelolaan
ruang kelas dapat terencana secara jelas dan sistematis dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Jika guru dapat merencanakan secara tepat pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan berbagai aspek di dalamnya, maka kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih efektif dan efisien. Sebagai contoh
jika guru akan menerapkan metode pembelajaran berbasis kelompok, maka guru
hendaknya dapat menata ruang kelas sedemikian rupa agar siswa siap untuk
belajar secara berkelompok, kegiatan pembelajaran dengan berkelompok akan
lebih tepat jika posisi duduk berlingkar daripada posisi berbanjar.
Deskriptor pada variabel kinerja guru yang memiliki nilai indeks tertinggi
terdapat pada deskriptor “merumuskan tujuan pembelajaran”, yaitu sebesar 92,72.
Deskriptor tersebut terdapat pada item pernyataan nomor 1 dan 2, yang berisi
pernyataan bahwa dalam rencana pembelajaran yang guru susun, guru
97
merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran. Deskriptor ini mendapat nilai indeks yang tinggi, sebagai cerminan
guru mampu memahami bahwa tujuan pembelajaran menjadi tolak ukur untuk
memilih bahan ajar, merancang isi pembelajaran, mengembangkan prosedur
pembelajaran, serta mempersipakan tes dan ujian (Satori, 2010: 3.25). Guru dalam
menyusun rencana pembelajaran dilakukan secara bersama – sama baik itu dalam
kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) atau dengan adanya bimbingan dari
pengawas. Hal ini juga dijelaskan oleh narasumber penelitian, Bapak Imam
Sugondo, S.Pd yang menjabat sebagai kepala sekolah di SDN 1 Tegalpingen,
Dengan tingginya nilai indeks pada deskriptor “menentukan tujuan
pembelajaran”, menunjukkan bahwa guru memiliki konsep yang jelas tentang
tujuan pembelajaran serta penerapan kompetensi dasar dan juga indikator
pembelajaran pada penyusunan rencana pembelajaran.
Angket kedua yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket
untuk mengetahui persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi akademik oleh
kepala sekolah. Terdapat tiga indikator dengan 25 deskriptor yang diterapkan
dalam angket ini, dengan nilai indeks rata – rata keseluruhan memperoleh persepsi
tinggi oleh guru, yaitu dengan nilai 85,13. Angka ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan supervisi akademik termasuk sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja guru dalam pembelajaran. Indikator “perencanaan”
menunjukkan persepsi yang paling tinggi atau paling dominan dibandingkan
dengan kedua indikator lainnya. Persepsi guru terhadap indikator “perencanaan”
sebesar 86,89; pada indikator “pelaksanaan” sebesar 83,98; dan “tindak lanjut”
98
memunculkan nilai 86,50. Indikator “perencanaan” menunjukkan nilai tertinggi
karena berdasarkan data penelitian, persepsi guru menyatakan kepala sekolah
telah memenuhi setiap deskriptor yang dimunculkan dan memperoleh skor nilai
yang tinggi. Kepala sekolah mampu merencanakan supervisi akademik dengan
memperhatikan aspek – aspek yang mendukung perencanaan supervisi akademik.
Seperti pendapat Asf dan Mustofa (2013: 55) bahwa pada tahap persiapan
supervisi hendaknya mencerminkan tentang tujuan dan sasaran pelaksanaan
supervisi, penyusunan jadwal/waktu pelaksanaan supervisi, perencanaan teknik
dan langkah pelaksanaan supervisi akademik.
Pada indikator kedua, yaitu “pelaksanaan” menunjukkan nilai persepsi
guru yang paling rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa guru menilai kepala
sekolah pada tahap pelaksanaan supervisi akademik masih kurang maksimal jika
dibandingkan dengan dua indikator lainnya. Selaras dengan rendahnya nilai pada
indikator pelaksanaan, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan narasumber kepala sekolah SDN 2 Tegalpingen, Bapak Kusno, S.Pd.SD
menyatakan bahwa kesulitan kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi
akademik adalah keterbatasan waktu dan tenaga, karena kepala sekolah tidak
hanya bertugas di dalam sekolah, namun juga bertugas di luar sekolah.
Tahap pelaksanaan pada serangkaian supervisi akademik yang disebut juga
tahap pengamatan adalah cara kepala sekolah untuk mengetahui pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pelaksanaan supervisi
hendaknya dilakukan secara berkesinambungan, agar kepala sekolah dapat
memonitoring dengan baik atas kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan
99
pembelajaran. Hal ini berkaitan pula dengan upaya meningkatkan kinerja guru
dalam pembelajaran. Asf dan Mustofa (2013: 160) yang menyatakan bahwa faktor
yang mempengaruhi kinerja seseorang dapat berasal dari dalam individu itu
sendiri seperti motivasi, keterampilan, dan juga pendidikan, juga faktor dari luar
individu seperti iklim kerja, tingkat gaji, dan lain sebagainya. Termasuk sebagai
faktor dari luar yang memengaruhi kinerja guru adalah keberadaan kepala
sekolah. Khususnya kepala sekolah sebagai supervisor, menurut Pidarta (2009:19)
posisi kepala sekolah sebagai supervisor memiliki tugas untuk membina para guru
menjadi profesional, yang diperhatikan dan dikembangkan.
Pembinaan terhadap guru meliputi aspek pribadi guru, peningkatan profesi
yang kontinu, pembinaan untuk memperbaiki kekurangan dalam proses
pembelajaran, penguasaan materi pelajaran, pembinaan berkenaan dengan
keragaman kemampuan guru, keragaman daerah, serta kemampuan guru kerja
sama dengan masyarakat. Serupa halnya dengan Pidarta, narasumber penelitian,
Bapak Kusno,S.Pd.SD juga mengutarakan bahwa pelaksanaan supervisi akademik
hendaknya dilaksanakan dengan fleksibel dan mengutamakan “bimbingan serta
bombongan”. Bimbingan merupakan tujuan utama dari pelaksanaan supervisi
akademik yaitu untuk memberikan bimbingan terhadap guru, khususnya dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, sedangkan “bombongan” merupakan kata
yang berasal dari bahasa Jawa, yang artinya bahagia, nyaman, demokratis,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik bukan hanya
berupa pemberian bimbingan, namun harus didahului dengan menciptakan iklim
kerja yang nyaman, serta demokratis.
100
Persepsi dominan dilihat dari deskriptor, terdapat pada deskriptor
pengadaan sumber belajar sebagai bentuk tindak lanjut dari pelaksanaan supervisi
akademik, hal ini menunjukkan kepala sekolah telah memberikan tindak lanjut
yang tepat demi meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan nilai persepsi terendah terdapat pada deskriptor pembimbingan kepala
sekolah kepada guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), hal ini
menunjukkan masih rendahnya upaya kepala sekolah untuk membimbing guru
dalam meningkatkan kinerjanya dan upaya menciptakan kegiatan pembelajaran
yang efektif melalui penelitian tindakan kelas (PTK).
Berdasarkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pelaksanaan supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Adapun untuk mengolah hasil data penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel
X terhadap variabel Y, dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana.
Pada penelitian ini, angka yang dihasilkan dari penghitungan analisis regresi
sederhana menunjukkan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,232 atau
dituliskan dalam persen menjadi 23,2%, yang dapat ditafsirkan bahwa variabel
bebas (X) yaitu “supervisi akademik oleh kepala sekolah” memiliki pengaruh
kontribusi sebesar 23,2% terhadap variabel (Y) “kinerja guru dalam
pembelajaran” dan 76,8% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
variabel (X). Dengan dihasilkannya angka 23,2% sebagai bukti adanya kontribusi
pengaruh dari pelaksanaan supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran, yang hendaknya dapat menjadi perhatian bagi kepala sekolah, guru,
dan juga pihak lain yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, agar dapat
101
mewujudkan kinerja guru yang berkualitas yang salah satu caranya melalui
pelaksanaan supervisi akademik. Dengan demikian, berbagai dampak positif yang
diharapkan muncul sebagai akibat dari kinerja guru yang berkualitas, seperti
meningkatnya hasil belajar siswa, guru yang profesional, serta meningkatnya
kualitas pendidikan di Indonesia dapat tercapai.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan supervisi akademik dapat mempengaruhi peningkatan kinerja guru
dalam kegiatan pembelajaran. Jika kinerja guru meningkat, diharapkan kualitas
pendidikan di Indonesia juga meningkat. Mengetahui manfaat dari pelaksanaan
supervisi akademik yang merupakan salah satu tugas kepala sekolah sesuai
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah, diharapkan di waktu yang akan datang pelaksanaan
supervisi akademik lebih baik lagi.
102
103
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang merupakan penelitian dengan jenis ex post
facto yang telah dilaksanakan dan juga pembahasan mengenai pengaruh
pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran, maka dapat dikemukakan simpulan penelitian bahwa pelaksanaan
supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga. Simpulan ini diperoleh berdasarkan hasil perhitungan
statistik hubungan antara supervisi akademik sebagai variabel X dengan kinerja
guru sebagai variabel Y dengan menerapkan analisis regresi linier sederhana.
Olah data hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pelaksanaan
supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran
menunjukkan angka bernilai positif, yang mana jika angka tersebut diterapkan
dalam persamaan regresi, maka menghasilkan persamaan sebagai berikut:
Nilai 75,977 adalah koefisien konstanta (a), yang dapat diartikan bahwa
terjadi hubungan positif antara supervisi akademik dengan kinerja guru, semakin
meningkat kualitas pelaksanaan supervisi akademik, maka semakin meningkat
pula kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil perhitungan analisis regresi
linier sederhana menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala
104
sekolah berpengaruh meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran sebesar
23,2%. Berdasarkan uji pengaruh menunjukkan bahwa variabel supervisi
akademik berpengaruh terhadap variabel kinerja guru dalam pembelajaran sebesar
23,2% dengan kriteria sedang. Artinya variabel kinerja guru mampu dijelaskan
oleh variabel supervisi akademik sebesar 23,2% melalui hubungan linear
Ý=75,977+0,4X. Oleh karena itu agar kinerja guru dapat meningkat, maka
supervisi akademik harus dilaksanakan dengan optimal. Semakin baik kualitas
pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah, maka berdampak baik pula
pada kinerja mengajar guru. Jika kinerja guru meningkat, diharapkan kualitas
pendidikan di Indonesia juga meningkat.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa pelaksanaan
supervisi akademik oleh kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran. Namun, masih terdapat aspek pada variabel supervisi akademik
dengan nilai yang belum maksimal. Aspek tersebut termasuk sebagai indikator
“pelaksanaan” supervisi akademik. Hal ini terjadi, karena indikator “pelaksanaan”
merupakan rangkaian kegiatan supervisi akademik yang sering kali dihadapkan
dengan adanya hambatan keterbatasan waktu dan juga tenaga kepala sekolah
sebagai seorang supervisor. Selain itu, ditemukan pula bahwa evaluasi
pembelajaran oleh guru mendapatkan nilai indeks indikator terendah, hal ini
menjelaskan pada kita semua, agar guru dapat lebih memperhatikan tahapan
evaluasi pembelajaran, demi mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan temuan
tersebut, maka peneliti menyarankan:
105
5.2.1 Bagi Guru
(1) Hendaknya guru memahami manfaat pelaksanaan supervisi akademik,
sehingga saat kepala sekolah melaksanakan supervisi, bukan perasaan
tertekan yang dialami guru, karena guru merasa akan diawasi dan mendapat
teguran saat ditemukan kekurangan atau kesalahan dalam pembelajaran yang
dilakukan guru. Namun alangkah lebih baiknya, jika perasaan yang muncul
adalah perasaan beruntung, karena dengan supervisi akademik, guru dapat
mengetahui kelemahan atau kekurangannya dalam pembelajaran, sehingga
guru mendapat bimbingan yang tepat dan jelas dari kepala sekolah untuk
dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi.
(2) Guru dan kepala sekolah hendaknya dapat menjalin hubungan kerjasama yang
baik, yaitu bekerjasama untuk menentukan apa yang akan dikerjakan,
memikirkan bersama prosedur dan cara – cara pelaksanaannya, dan
bekerjasama mewujudkan rencana – rencana yang telah ditetapkan bersama,
serta menilai bersama hasil – hasil yang dicapai.
5.2.2 Bagi Siswa
(1) Hendaknya siswa mampu meningkatkan prestasi belajarnya, sehingga upaya
peningkatan kinerja guru menunjukkan hasil yang nyata. Peningkatan kinerja
guru tanpa disertai usaha siswa untuk meningkatkan pretasi belajarnya, akan
memunculkan hambatan lain dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan.
5.2.1 Bagi Kepala Sekolah
(1) Kepala sekolah hendaknya dapat memantau secara berkala terhadap
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas, sehingga kepala sekolah
106
mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran.
Dengan mengetahui permasalahan yang dihadapi guru, kepala sekolah
diharapkan mampu memberikan bimbingan atau solusi dari permasalahan
tersebut dengan tepat dan jelas.
(2) Kepala sekolah memberikan bimbingan, dorongan serta membantu guru
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, sebagai
wujud tindak lanjut terhadap pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
Sebagai contoh adalah tindak lanjut kepala sekolah untuk menyediakan
fasilitas untuk mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien.
(3) Kepala sekolah hendaknya menjalankan supervisi akademik sesuai prinsip
supervisi yang dapat berwujud dalam bentuk memberikan perasaan aman
pada guru – guru, karena supervisi tidak bersifat memaksa (otoriter). Kepala
sekolah membimbing guru untuk memperbaiki hal – hal yang dianggap salah
dan kurang dalam pembelajaran yang dilakukan guru, karena supervisi bukan
terbatas pada mencari kesalahan dan kekurangan. Kepala sekolah
menciptakan suasana untuk bermusyawarah dan mendapatkan kesepakatan
dengan guru untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi guru, karena
supervisi bersifat kooperatif dan demokratis.
107
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. 2014. Metodologi dan aplikasi Riset
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Anggoro, Toha. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asf, Jasmani dan Syaiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan. Yogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Echols, John M dan Hassan Shadily. 2007. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Fathurrohman, Pupuh. 2011. Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses
Pengajaran. Bandung: Refika Aditama.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Imron, Ali. 2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Kartadinata, Sunaryo.(2010). Modul 3. Profesi Keguruan (10th
ed): Berbagai
Peran Guru dalam Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah. 2011. Supervisi
Akademik. LPPKS Indonesia
Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
2009. Bandung: Diperbanyak oleh Nuansa Aulia.
MenPAN. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.
26/MENPAN/1989 Tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru Dalam
Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2009. Bandung:
Diperbanyak oleh Nuansa Aulia.
Nursih. 2007. Pengaruh Layanan Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi
Berprestasi terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani (Studi pada
Sekolah Dasar negeri di Kabupaten Majalengka. Diunduh dari
http://jurnal.upi.edu/106/view/1435/pengaruh--layanan-supervisi-kepala-
sekolah-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-kinerja-guru-pendidikan-
108
jasmani-(studi-pada-sekolah-dasar-negeri-di-kabupaten-majalengka).html.
Pada 13 Januari 2015.
Peraturan Menteri Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan bab IV tentang Standar Proses Pasal 19. 2009.
Bandung: Diperbanyak oleh Nuansa Aulia.
Peraturan Pemerintah. 2005. Peraturan Pemerintah No 19 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. 2009. Bandung: Diperbanyak oleh Nuansa Aulia.
Pidarta, Made. 2009. Supervisi Penidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto, Ari. 2014. Kualitas Pendidikan Indonesia, Rangking Dua dari Bawah
Versi PISA. Diunduh dari: http://www.aktual.co/sosial/163007kualitas-
pendidikan-indonesia-rangking-dua-dari-bawah-versi-pisa. Pada tanggal 3
Maret 2015.
Purwanto, Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan (21th
ed).
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Ruhayati, Yati, dkk. 2009. Kontribusi Layanan Supervisi, kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Fasilitas Pembelajaran terhadap Kinerja Guru Pendidikan
Jasmani SMPN se-Kota Cimahi. Diunduh dari:
http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/562/kontribusi-layanan-
supervisi,-kepemimpinan-kepala-sekolah,-dan-fasilitas-pembelajaran-
terhadap-kinerja-guru-pendidikan-jasmani-smpn-se-kota-cimahi.html.
Pada tanggal 5 Maret 2015.
Sagala, Syaiful. 2012. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudin. Ali. 2008. Implementasi Supervisi Akademik terhadap Proses
Pembelajaran di Sekolah Dasar Se-Kabupaten Sumedang. Diunduh dari:
http://jurnal.upi.edu/pendidikan-dasar/view/103/implementasi-supervisi-
akademik-terhadapproses-pembelajaran-di-sekolah-dasarse-kabupaten-
sumedang.html. Pada 15 Januari 2015.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitain Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
________.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
109
Suheri, Hertien Kurniawaty. 2013. Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah
dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar Guru SMS Negeri di
kabupaten Suba. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sukestiyarno. 2011. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Universitas Negeri
Semarang.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suliyono, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Sutomo. 2011.Manajemen Sekolah.Semarang: Universitas Negeri Semarang
Press.
Teta, Jenar. 2011. “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Fasilitas Mengajar
terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2010/2011”. Skripsi. Prodi Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Administrasi Perkantoran, Universitas Sebelas Maret.
110
Lampiran 1
Daftar Nama Guru Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan I
Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga
(Responden Penelitian)
No Nama Sekolah Nama Guru Jumlah
1 SDN 1 Pengadegan
Suwandi, S.Pd
9
Sutijah, S.Pd
Suryantini, S.Pd.SD
Eri Sunarsih, S.Pd
Siti Lestari, S.Pd.SD
Hesti Rohmawati, S.Pd.SD
Laela Dwiyanti, S.Pd.SD
Win Yoga Prihartanto, S.Pd
Triono, S.Pd.I
2 SDN 2 Pengadegan
Takhyat, S.Pd.I
8
Nur Hidayat, S.Pd
Suwad, S.Pd
Mardiman, A.Ma.Pd
Ika Handayani, S.Pd
Nur Alifah, S.Pd.SD
Yuli Windarti, S.Pd
Pujianti, S.Pd
3 SDN 3 Pengadegan
Suparman, A.Ma.Pd
7
Budi Prasetyo Wibowo
Sukirno, S.Pd
Atikah Eka Faozi, S.Pd.SD
Dalail, S.Pd.SD
Endriyani, S.Pd.SD
Muji Handoyo, S.Pd
4 SDN 4 Pengadegan
Jamil, S.Pd
7
Evi Siswanti, S.Pd
Dewi Wahyu S., S.Pd.SD
Siti Nur Abidah, S.Pd.SD
Solehuddin, S.Pd.SD
Elin Kurniasih, S.Pd.SD
Rokhmat
5 SDN 5 Pengadegan
Makhtum, S.Pd.I
8
Kusen, S.Pd.SD
Busoro, S.Pd
Wasis
Puji Utami, S.Pd.SD
111
No Nama Sekolah Nama Guru Jumlah
Ima Risnawati, S.Pd.SD
Mukhlisah, S.Pd.SD
Winda Dwi aryani, S.Pd.SD
6 SDN 1 Tetel
Salbani, A.Ma.Pd
9
Sumitro, S.Pd.SD
Lotmukti, S.Pd
Restuti Handayani, S.Pd
Dwi Setyowati, S.Pd.SD
Sri Yulistiani, S.Pd.SD
Ponimah, S.Pd.SD
Tutik Endiarti, S.Pd
Agus Wahyono, S.Pd.I
7 SDN 1 Tegalpingen
Amad Mahmudi, S.Pd.SD
10
Jumarti, S.Pd.SD
Noto, S.Ag
Nurtiti, S.Pd.SD
Nuraningsih, S.Pd.SD
Supriyani, S.Pd.SD
Anas Budiman, S.Pd
Ika Wahyu H., S.Pd
Fatchurohman, A.Ma
Giras Tri Juwondo
8 SDN 2 Tegalpingen
Edi Sugiyono, A.Ma.Pd
8
Robiyah, S.Pd.SD
Sarwanti, S.Pd.SD
Eni Purwatiningsih, S.Pd.SD
Andik Handoko, S.Pd
Susanti, S.Pd.SD
Alim Budianto, A.Ma
Aziz Faldino, S.Pd.I
9 SDN 1 Tumanggal
Kuniwati, S.Pd.SD
14
Sugiyanto,S.Pd
Bukhori, A.Ma
Haryati, S.Pd.I
Edi Priyono, S.Pd.SD
Endah Sri Sudarni, S.Pd.SD
Sumarmi, S.Pd.SD
Nur Khasanah, S.Pd
Abdurokhman, S.Pd
Sutriyani, S.Pd
Titik Luhap P., S.Pd.SD
Hari Junianto, S.Pd
Agus Faridayanti S., A.Ma
112
No Nama Sekolah Nama Guru Jumlah
Meli Purianti S., S.Pd
10 SDN 2 Tumanggal
Farida Nurfajartanti, S.Pd.SD
7
Fitrah Nur Utami, S.Pd. SD
Triwati, S.Pd
Nomi Sasepti, S.Pd
Restu Purwaningsih, S.Pd.SD
Kuswanti
Nita Amelia, S.Pd
11 SDN 1 Bedagas
Sri Dalyati, S.Pd
12
Sri Yatmi, S.Pd
Ngilman, S.Pd.SD
Suparman, S.Pd.SD
Sujarwi, S.Pd.SD
Haryanto, A.Ma
Sokhidi, S.Pd
Lestari Budiasih, S.Pd.SD
Sardiman, S.Pd.SD
Yuni Liswantikah, S.Pd
Yuni Ismawati, S.Pd.SD
Panggah Hendro Kuncoro
Jumlah 99
113
Lampiran 2 : Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Guru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
WIN YOGA PRIHARTANTO2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 150
TRIONO 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 154
YULI WINDARTI3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 165
PUJIANTI 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3 159
MUJI HANDOYO4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 181
ELIN KURNIASIH3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 161
PUJI UTAMI3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 166
IMA RISNAWATI3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 171
TUTIK ENDIARTI3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 174
AGUS WAHYONO4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 203
FATHCHUROHMAN3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 166
GIRAS TRI JUWONDO3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 172
ALIM BUDIANTO4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 174
AZIZ FALDINO3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 165
BUKHORI 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 180
AGUS FARIDAYANTI SAPUTRI4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 170
HARI JUNIANTO3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 169
KUSWANTI3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 180
SARDIMAN4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 204
YUNI LISWANTIKAH3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 182
NAMA GURUNO MO R ITEM
SKO R TO TAL
114
Lampiran 3 : Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Variabel Supervisi Akademik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
WIN YOGA PRIHARTANTO3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 162
TRIONO3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 202
YULI WINDARTI3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 191
PUJIANTI3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 171
MUJI HANDOYO3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 170
ELIN KURNIASIH3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 166
PUJI UTAMI3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 180
IMA RISNAWATI3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 169
TUTIK ENDIARTI3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 204
AGUS WAHYONO4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 205
FATHCHUROHMAN3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 176
GIRAS TRI JUWONDO3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 178
ALIM BUDIANTO3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 160
AZIZ FALDINO3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 168
BUKHORI3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 184
AGUS FARIDAYANTI SAPUTRI3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 172
HARI JUNIANTO3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 190
KUSWANTI4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 162
SARDIMAN4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 192
YUNI LISWANTIKAH4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 191
Nama GuruNO MO R ITEM
TO TAL
115
Lampiran 4: Hasil Uji Validitas Kinerja Guru
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 341.40 729.516 .729 .737
Item 2 341.35 729.187 .712 .737
Item 3 341.40 736.358 .617 .740
Item 4 341.50 742.895 .453 .742
Item 5 341.55 745.629 .296 .743
Item 6 341.35 736.450 .583 .740
Item 7 341.40 738.779 .681 .741
Item 8 341.45 749.839 .123 .745
Item 9 341.30 745.484 .329 .743
Item 10 341.15 750.766 .112 .745
Item 11 341.45 750.682 .097 .745
Item 12 341.55 738.366 .730 .740
Item 13 341.55 739.313 .525 .741
Item 14 341.55 742.366 .541 .742
Item 15 341.65 739.818 .507 .741
Item 16 341.75 739.355 .452 .741
Item 17 341.75 738.724 .472 .741
Item 18 341.90 739.253 .405 .741
Item 19 341.20 737.432 .603 .740
Item 20 341.15 738.134 .568 .740
Item 21 341.30 729.589 .785 .737
Item 22 341.55 729.524 .742 .737
Item 23 341.55 735.734 .656 .740
Item 24 341.55 738.366 .730 .740
Item 25 341.50 736.579 .715 .740
Item 26 341.70 734.326 .652 .739
Item 27 341.35 737.397 .686 .740
Item 28 341.25 740.092 .519 .741
Item 29 341.35 739.292 .607 .741
Item 30 341.45 740.787 .663 .741
Item 31 341.55 743.734 .365 .743
Item 32 341.55 741.734 .366 .742
Item 33 341.25 739.250 .551 .741
Item 34 341.35 736.976 .704 .740
Item 35 341.50 742.895 .453 .742
Item 36 341.50 745.737 .495 .743
Item 37 341.50 741.105 .773 .741
Item 38 341.55 742.576 .532 .742
Item 39 341.50 741.105 .773 .741
Item 40 341.35 742.661 .466 .742
Item 41 341.60 741.621 .399 .742
Item 42 341.80 741.432 .561 .742
116
Item 43 341.40 744.042 .444 .743
Item 44 341.35 741.818 .501 .742
Item 45 341.30 738.537 .602 .741
Item 46 341.55 734.155 .599 .739
Item 47 341.40 732.989 .737 .739
Item 48 341.40 742.358 .520 .742
Item 49 341.95 749.524 .164 .745
Item 50 341.45 752.471 .054 .746
Item 51 341.20 745.432 .308 .743
Item 52 341.35 738.029 .660 .740
Item 53 341.45 743.208 .401 .742
Item 54 341.45 750.050 .198 .745
Item 55 341.55 753.734 .012 .746
SKOR
TOTAL 172.30 188.537 1.000 .947
117
Lampiran 5: Hasil Uji Validitas Supervisi Akademik
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 356.10 826.937 .266 .745
Item 2 355.95 819.839 .475 .743
Item 3 356.00 819.684 .500 .743
Item 4 356.00 813.263 .607 .741
Item 5 356.45 843.524 -.272 .751
Item 6 356.15 810.555 .672 .740
Item 7 356.05 817.629 .612 .742
Item 8 356.05 819.945 .520 .743
Item 9 356.10 816.516 .555 .742
Item 10 356.15 816.555 .593 .742
Item 11 356.20 819.432 .431 .743
Item 12 356.00 818.947 .431 .743
Item 13 355.95 817.103 .573 .742
Item 14 356.15 819.503 .487 .743
Item 15 356.00 813.789 .722 .741
Item 16 356.00 817.158 .595 .742
Item 17 356.10 816.200 .725 .742
Item 18 356.05 820.576 .495 .743
Item 19 356.00 816.947 .603 .742
Item 20 355.90 816.621 .575 .742
Item 21 356.05 822.366 .339 .744
Item 22 355.80 823.221 .336 .744
Item 23 356.25 822.303 .483 .744
Item 24 356.00 818.211 .556 .742
Item 25 355.90 812.200 .730 .740
Item 26 356.00 811.789 .653 .740
Item 27 356.20 830.379 .164 .746
Item 28 355.95 819.839 .475 .743
Item 29 355.90 818.937 .493 .743
Item 30 356.05 822.050 .437 .744
Item 31 356.05 819.524 .537 .743
Item 32 356.15 820.345 .456 .743
Item 33 356.20 821.011 .475 .743
Item 34 356.25 812.934 .693 .741
Item 35 356.15 812.555 .738 .740
Item 36 356.15 819.292 .494 .743
Item 37 356.10 820.621 .535 .743
Item 38 356.30 827.168 .327 .745
Item 39 356.25 820.829 .549 .743
Item 40 356.35 829.713 .281 .746
Item 41 356.25 815.250 .613 .741
Item 42 356.30 820.537 .481 .743
118
Item 43 356.35 825.818 .327 .745
Item 44 356.30 833.379 .000 .747
Item 45 355.70 817.168 .555 .742
Item 46 356.05 816.261 .535 .742
Item 47 356.10 815.253 .598 .741
Item 48 355.85 813.924 .553 .741
Item 49 355.95 812.997 .598 .741
Item 50 356.00 813.474 .601 .741
Item 51 355.85 806.134 .783 .738
Item 52 356.15 817.503 .463 .742
Item 53 356.10 800.726 .817 .737
Item 54 356.20 820.168 .508 .743
Item 55 356.35 820.766 .552 .743
Item 56 356.25 813.987 .657 .741
SKOR
TOTAL 179.65 208.345 1.000 .952
119
Lampiran 6:Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.712 41
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 294.95 624.997 .722 .702
Item 2 294.90 624.832 .701 .702
Item 3 294.95 631.103 .618 .705
Item 4 295.05 637.103 .456 .708
Item 6 294.90 631.463 .573 .705
Item 7 294.95 633.524 .674 .706
Item 12 295.10 632.621 .748 .705
Item 13 295.10 633.358 .545 .706
Item 14 295.10 636.200 .566 .707
Item 15 295.20 633.958 .521 .706
Item 16 295.30 634.326 .437 .707
Item 17 295.30 632.642 .495 .706
Item 19 294.75 632.408 .591 .705
Item 20 294.70 632.853 .564 .706
Item 21 294.85 625.082 .777 .702
Item 22 295.10 624.621 .748 .702
Item 23 295.10 630.411 .661 .704
Item 24 295.10 632.621 .748 .705
Item 25 295.05 630.892 .735 .705
Item 26 295.25 628.934 .663 .704
Item 27 294.90 632.200 .681 .705
Item 28 294.80 634.800 .510 .707
Item 29 294.90 633.674 .614 .706
Item 30 295.00 635.158 .667 .707
Item 33 294.80 633.747 .553 .706
Item 34 294.90 631.779 .700 .705
Item 35 295.05 636.892 .466 .708
Item 36 295.05 639.734 .500 .709
Item 37 295.05 635.313 .786 .707
Item 38 295.10 637.253 .513 .708
Item 39 295.05 635.313 .786 .707
Item 40 294.90 636.832 .472 .708
Item 42 295.35 635.924 .556 .707
Item 43 294.95 637.839 .463 .708
Item 44 294.90 636.200 .500 .707
Item 45 294.85 633.082 .605 .706
Item 46 295.10 628.937 .603 .704
Item 47 294.95 628.155 .731 .703
Item 48 294.95 636.471 .530 .707
Item 52 294.90 632.621 .662 .705
SKOR TOTAL 125.85 138.555 .992 .958
120
Lampiran 7: Hasil Uji Reliabilitas Supervisi Akademik
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.726 45
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Item 2 318.50 744.368 .467 .722
Item 3 318.55 744.471 .483 .722
Item 4 318.55 738.261 .596 .720
Item 6 318.70 735.589 .664 .718
Item 7 318.60 742.253 .604 .721
Item 8 318.60 744.253 .521 .722
Item 9 318.65 741.397 .541 .721
Item 10 318.70 741.274 .584 .721
Item 13 318.50 741.421 .579 .721
Item 14 318.70 743.484 .501 .722
Item 15 318.55 738.366 .724 .719
Item 16 318.55 741.524 .599 .721
Item 17 318.65 740.766 .723 .720
Item 18 318.60 744.779 .499 .722
Item 19 318.55 741.208 .611 .721
Item 20 318.45 740.787 .586 .720
Item 23 318.80 746.695 .475 .723
Item 24 318.55 742.787 .549 .721
Item 25 318.45 736.997 .727 .719
Item 26 318.55 736.892 .640 .719
Item 28 318.50 744.053 .479 .722
Item 29 318.45 743.629 .482 .722
Item 31 318.60 743.832 .539 .722
Item 32 318.70 744.642 .457 .722
Item 33 318.75 745.039 .485 .722
Item 34 318.80 737.432 .699 .719
Item 35 318.70 737.379 .732 .719
Item 36 318.70 743.379 .505 .722
Item 37 318.65 744.976 .533 .722
Item 39 318.80 745.011 .554 .722
Item 41 318.80 739.747 .615 .720
Item 42 318.85 744.766 .483 .722
Item 45 318.25 741.776 .550 .721
Item 46 318.60 740.253 .552 .720
Item 47 318.65 739.608 .604 .720
Item 48 318.40 738.147 .565 .720
Item 49 318.50 737.105 .616 .719
Item 50 318.55 737.734 .613 .719
Item 51 318.40 730.884 .790 .717
Item 52 318.70 741.484 .477 .721
Item 53 318.65 725.818 .821 .715
Item 54 318.75 744.092 .524 .722
Item 55 318.90 744.937 .557 .722
Item 56 318.80 738.589 .657 .720 SKOR TOTAL 142.20 172.063 .995 .957
121
Lampiran8: Angket Penelitian
PENGANTAR
Kepada:
Yth. Bapak/Ibu Guru SD Negeri Daerah Binaan I
Kecamatan Pengadegan
Di Tempat
Dengan Hormat,
Dalam rangka penelitian untuk penyusunan tugas akhir (skripsi), maka
saya Margi Purbasari mahasiswa PGSD UNNES mohon bantuan Bapak dan Ibu
guru bersedia menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian
dengan judul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga”, dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap
kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri, khususnya di
Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan.
Angket ini diisi oleh Bapak dan Ibu dengan menjawab seluruh
pertanyaan/pernyataan yang telah disediakan. Saya mengharapkan jawaban yang
Bapak dan Ibu berikan nantinya adalah jawaban objektif agar diperoleh hasil
maksimal. Semua item pertanyaan/pernyataan dalam angket ini adalah murni
untuk kepentingan penelitian, dan bukan sebagai upaya investigasi dari pihak
manapun yang dapat merugikan Bapak dan Ibu, sehingga seluruh jawaban atas
angket ini dijamin kerahasaiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian.
Atas bantuan dan perkenan Bapak dan Ibu guru mengisi angket ini, saya
ucapkan terimakasih.
Tegal,
Hormat saya,
(Margi Purbasari)
122
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP KINERJA GURU
DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN I
KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA
1. Identitas Responden
Mohon Bapak dan Ibu guru bersedia mengisi daftar isian berikut
dengan cara menjawab atau menyilang salah satu pilihan yang tersedia sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
1. Nama : .....................................................
2. Umur : …………………………………….
3. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
4. Pendidikan Terakhir : ( ) SMA
: ( ) Diploma 2
: ( ) Diploma 4
: ( ) Strata 1
: ( ) Strata 2
: ( ) Strata 3
5. Lama Bekerja : …………………………………….
6. Nama Sekolah : …………………………………….
7. Lama Mengajar di Sekolah ini : …………………………………….
2. Petunjuk Pengisian Angket
Supaya dapat menjawab kuesioner ini dengan ini lengkap, Bapak dan ibu
dimohon memerhatikan hal – hal berikut:
1. Bacalah petunjuk umum dan instruksi yang terdapat pada awal setiap
bagian dengan seksama, sebelum Bapak/Ibu memulai menjawab
pertanyaan.
2. Jawablah semua pertanyaan dari setiap bagian dengan satu jawaban yang
paling sesuai menurut Bapak/Ibu, sehingga tidak ada pertanyaan yang
tidak terjawab.
123
Angket Kinerja Mengajar Guru dalam Pembelajaran
a. Berilah tanda Cek (√) pada salah satu kolom yang Bapak/Ibu pilih sesuai
keadaan yang sebenarnya.
b. Ada 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu:
4 = Sangat Setuju atau Sangat Sering
3 = Setuju atau Sering
2 = Tidak Setuju atau Jarang
1 = Sangat Tidak Setuju atau Sangat Jarang
No Item Pertanyaan
Alternatif
Jawaban
4 3 2 1
1 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
merumuskan tujuan pembelajaran sesuai kompetensi
dasar.
2 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
merumuskan tujuan sesuai dengan indikator
pembelajaran.
3 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
memilih bahan pelajaran untuk menunjang tercapainya
tujuan instruksional.
4 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
mengembangkan bahan pelajaran agar terorganisasi
secara sistematik dan berkesinambungan.
5 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan metode pembelajaran sesuai dengan bahan
pelajaran.
6 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan langkah – langkah pembelajaran.
7 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
mempersiapkan skenario pembelajaran yang
memungkinkan siswa terlibat secara optimal dalam
pembelajaran.
8 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
mempersiapkan skenario pembelajaran yang sesuai
124
No Item Pertanyaan
Alternatif
Jawaban
4 3 2 1
dengan tujuan.
9 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
mempersiapkan skenario pembelajaran sesuai dengan
bahan pelajaran.
10 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
mepersiapkan skenario pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat perkembangan.
11 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
merencanakan penataan ruang kelas yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
12 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
merencanakan penataan ruang kelas yang sesuai
denganmetode pembelajaran.
13 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
mempersiapkan materi pembelajaran dari buku sumber
yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan.
14 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menggunakan beberapa buku maupun sumber lain untuk
menambah wawasan berkaitan dengan materi pelajaran.
15 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
16 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan media pembelajaran sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa.
17 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan media pembelajaran sesuai dengan metode
pembelajaran yang diterapkan.
125
No Item Pertanyaan
Alternatif
Jawaban
4 3 2 1
18 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan bentuk – bentuk prosedur penilaian.
19 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan teknik penilaian.
20 Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya
menyusun alat penilaian.
21 Sebelum memulai pembelajaran, saya melakukan
pengecekan kesiapan kelas, seperti ketersediaan alat atau
media pembelajaran dan sarana pembelajaran lainnya.
22 Sebelum memulai pembelajaran, saya memgecek
kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
23 Dalam membuka kegiatan pembelajaran, saya
menyampaikan materi pengait/apersepsi.
24 Dalam melaksanakan pembelajaran, saya memulai
pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa
berupa pertanyaan maupun menceritakan peristiwa yang
berkaitan dengan materi pelajaran.
25 Dalam melaksanakan pembelajaran, saya mengarahkan
siswa untuk aktif berpartisipasi.
26 Saya memberikan penguatan terhadap siswa yang aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran.
27 Saya melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan urutan
yang logis/teratur.
28 Dalam melaksanakan pembelajaran, saya melaksanakan
pengorganisasian siswa, seperti bekerja secara individu,
maupun berkelompok.
29 Sumber pembelajaran yang sudah saya persiapkan
sebelumnya, saya gunakan dalam kegiatan pembelajaran
126
No Item Pertanyaan
Alternatif
Jawaban
4 3 2 1
agar siswa lebih memahami materi pelajaran.
30 Media pembelajaran yang sudah saya persiapkan
sebelumnya, saya gunakan dalam kegiatan pembelajaran
agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
31 Setelah menyampaikan materi pelajaran, saya melakukan
pengecekan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
32 Selama pelaksanaan pembelajaran, saya juga
memperhatikan hal – hal yang berkaitan dengan
pengelolaan kelas, sehingga tercipta suasana
pembelajaran yang tenang, nyaman, dan menyenangkan.
33 Saya melakukan penilaian berupa penilaian proses, yaitu
dengan pengamatan partisipasi siswa selama pelaksanaan
pembelajaran.
34 Selain penilaian proses, saya juga melakukan penilaian
terhadap kemampuan penguasaan materi pelajaran
dengan evaluasi.
35 Soal – soal evaluasi berkaitan dengan materi pelajaran
saya kembangkan sesuai dengan indikator pada rencana
pembelajaran.
36 Saya mengoreksi hasil evaluasi pembelajaran untuk
mengetahui tindak lanjut terhadap siswa secara tepat.
37 Saya memberikan kegiatan pengayaan kepada siswa yang
hasil evaluasinya telah mencapai nilai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
38 Saya memberikan kegiatan perbaikan (remedial teaching)
bagi siswa yang hasil evaluasinya belum mencapai nilai
Kriteris Ketuntasan Minimal (KKM).
39 Untuk mendeteksi siswa yang masih kesulitan dalam
127
No Item Pertanyaan
Alternatif
Jawaban
4 3 2 1
memahami pelajaran, saya melakukan ulangan harian.
40 Dalam membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri,
saya mendorong siswa agar berani mengemukakan
pendapatnya sendiri.
Persepsi Guru terhadap Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala
Sekolah
a. Berilah tanda Cek (√) pada salah satu kolom yang Bapak/Ibu pilih sesuai
keadaan yang sebenarnya.
b. Ada 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu:
4 = Sangat Setuju atau Sangat Sering
3 = Setuju atau Sering
2 = Tidak Setuju atau Jarang
1 = Sangat Tidak Setuju atau Sangat Jarang
128
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
4 3 2 1
Menurut Bapak/Ibu guru, dalam merencanakan Supervisi Akademik
1 Penetapan tujuan berorientasi pada peningkatan
kinerja guru.
2 Kepala sekolah menetapkan sasaran (guru yang akan
di supervisi).
3 Kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik
terhadap seluruh guru di sekolahnya.
4 Kepala sekolah menyusun prosedur supervisi
akademik.
5 Kepala sekolah menetapkan sumberdaya (manusia,
informasi, peralatan, dana) yang dibutuhkan.
6 Kepala sekolah mengkomunikasikan rancangan
supervisi akademik kepada guru.
7 Kepala sekolah menyusun jadwal supervisi
akademik.
Menurut Bapak/Ibu guru, dalam melaksanakan Supervisi Akademik
8 Kepala sekolah melakukan pengecekan/pemeriksaan
terhadap kurikulum pembelajaran yang digunakan di
sekolah.
9 Kepala sekolah mengawasi guru dalam mematuhi
jadwal yang ditentukan sekolah.
10 Kepala sekolah melakukan pengawasan
keterlaksanaan ekstrakurikuler di sekolah.
11 Kepala sekolah mengetahui kegiatan ekstrakurikuler
yang terdapat di sekolah.
12 Kepala sekolah mengetahui ketersediaan
mediapembelajaran di sekolah.
13 Kepala sekolah mengetahui keadaan/kondisi media
pembelajaran yang tersedia di sekolah.
14 Kepala sekolah mengetahui ketersediaan sumber
belajar di sekolah.
15 Kepala sekolah mengetahu keadaan/kondisi sumber
belajar yang tersedia di sekolah.
16 Kepala sekolah mengetahui prestasi yang dicapai
siswa pada kegiatan pembelajaran.
17 Kepala sekolah mengetahui tingkat kemampuan
belajar siswa.
129
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
4 3 2 1
18 Kepala sekolah melaksanakan supervisi berorientasi
pada peningkatan kualitas pembelajaran.
19 Kepala sekolah melaksanakan supervisi berorientasi
pada peningkatan hasil belajar siswa.
20 Kepala sekolah mengamati pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
22 Kepala sekolah memberikan bimbingan kepada guru
agar dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif.
22 Kepala sekolah membimbing guru untuk
meningkatkan kompetensi profesional.
23 Kepala sekolah membimbing guru dalam
melaksanakan penilaian hasil belajar.
24 Kepala sekolah membimbing guru untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
25 Kepala sekolah membimbing guru meningkatkan
kompetensi pribadi.
26 Kepala sekolah membimbing guru meningkatkan
kompetensi sosial.
27 Kepala sekolah membimbing guru meningkatkan
kompetensi pedagogik.
28 Kepala sekolah memantau pelaksnaan ujian mata
pelajaran.
29 Kepala sekolah memantau penacapaian hasil belajar
siswa.
30 Kepala sekolah memantau keterampilan mengajar
guru.
31 Kepala sekolah memantau pengembangan profesi
guru.
32 Kepala sekolah memantau pengadaan media dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Menurut Bapak/Ibu guru, dalam menindak lanjut Supervisi Akademik
33 Kepala sekolah memanfaatkan informasi dari dinas
terkait.
34 Kepala sekolah memanfaatkan informasi dari guru.
35 Kepala sekolah memanfaatkan informasi dari orang
tua siswa.
36 Kepala sekolah berkoordinasi dengan guru untuk
130
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
4 3 2 1
melaksanakan inovasi pembelajaran.
37 Kepala sekolah berkoordinasi dengan dinas terkait
untuk melengkapi sumber belajar di sekolah.
38 Kepala sekolah bertukar pikiran dengan guru untuk
menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi
guru dalam pembelajaran.
39 Kepala sekolah memberikan dorongan kepada guru
untuk terus meningkatkan kemampuan profesinya.
40 Kepala sekolah menginformasikan kekurangan guru
dalam melaksanakan pembelajaran.
41 Kepala sekolah menginformasikan kepada guru
penilaian terhadap kinerja guru.
42 Kepala sekolah menginformasikan kepada guru
upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
43 Kepala sekolah melaksanakan tugasnya dalam
pelaksanaan supervisi akademik secara
berkelanjutan.
44 Kepala sekolah melaksanakan tugas supervisi
akademik dengan menerapkan prinsip objektif
(pengawasan dilakukan berdasarkan data nyata di
lapangan tanpa menggunakan penilaian dan tafsiran
subjektif kepala sekolah).
131
Lampiran 9 : Rekapitulasi Angket Kinerja Guru
1 2 3 4 6 7 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 33 34 35 36 37 38 39 40 42 43 44 45 46 47 48 52
SUWANDI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 124
SUTIJAH 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 124
SURYANTINI 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 126
ERI SUNARSIH 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 126
SITI LESTARI 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 118
HESTI ROHMAWATI 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 126
LAELA DWIYANTI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 124
TAKHYAT 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 136
NUR HIDAYAT 4 4 3 3 3 3 4 3 3 1 2 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 134
SUWAD 4 4 3 3 4 4 4 3 3 1 2 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 136
MARDIMAN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 120
IKA HANDAYANI 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 129
NUR ALIFAH 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 136
SUPARMAN 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 132
BUDI PRASETYO WIBOWO4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 145
SUKIRNO 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 124
ATIKAH EKA FAOZI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 120
DALAIL 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 141
ENDRIYANI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 113
JAMIL 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 128
EVI SISWANTI 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 126
Nama GuruNO MO R ITEM
TO TAL
132
DEWI WAHYU SETYORINI4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 148
SITI NUR ABIDAH 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 136
SOLEHUDDIN 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 127
ROKHMAT 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 137
MAKHTUM 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 142
KUSEN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 124
BUSORO 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 132
WASIS 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 135
MUKHLISAH 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 131
WINDA DWI ARYANI3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 132
SALBANI 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 150
SUMITRO 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 120
LOT MUKTI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 120
RESTUTI HANDAYANI3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 125
DWI SETYOWATI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 120
SRI YULISTIANI 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 130
PONIMAH 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
AMAD MAHMUDI 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 149
JUMARTI 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 149
NOTO 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 150
NURTITI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 146
NURANINGSIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 146
SUPRIYANI 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 145
ANAS BUDIMAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 156
IKA WAHYU HENDRIYANTO4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 138
EDI SUGIYONO 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 119
ROBIYAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 144
133
SARWANTI 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 150
ENI PURWATININGSIH4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 142
ANDIK HANDOKO 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 142
SUSANTI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 124
KUNIWATI 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 133
SUGIYANTO 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 120
HARYATI 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 133
EDI PRIYONO 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 131
ENDAH SRI SUDARNI4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 144
SUMARMI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 151
NUR KHASANAH 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 133
ABDUROKHMAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 153
SUTRIYANI 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 131
TITIK LUHAP PANTUPOLE4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 133
MELI PURIANTI SETIANINGRUM3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 129
TRIWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 144
FARIDA NURFAJARTANTI4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 128
NITA AMELIA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 123
FITRAH NUR UTAMI4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 151
RESTU PURWANINGSIH4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 141
NOMI SASEPTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 152
SRI DALYATI 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 153
SRI YATMI 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 143
NGILMAN 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 151
SUPARMAN 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 151
SUJARWI 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 145
HARYANTO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 156
SOKHIDI 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 138
LESTARI BUDIASIH 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 131
YUNI ISMAWATI 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 127
PANGGAH HENDRO KUNCORO4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 156
134
Lampiran 10 : Rekapitulasi Angket Persepsi Guru terhadap Supervisi Akademik
2 3 4 6 7 8 9 10 13 14 15 16 17 18 19 20 23 24 25 26 28 29 31 32 33 34 35 36 37 39 41 42 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
SUWANDI 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 136
SUTIJAH 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 156
SURYANTINI 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 136
ERI SUNARSIH3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 136
SITI LESTARI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 131
HESTI ROHMAWATI3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 131
LAELA DWIYANTI3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 136
TAKHYAT 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 155
NUR HIDAYAT3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 126
SUWAD 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 127
MARDIMAN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132
IKA HANDAYANI3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 146
NUR ALIFAH 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 152
SUPARMAN 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 143
BUDI PRASETYO WIBOWO3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 148
SUKIRNO 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 123
ATIKAH EKA FAOZI3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132
DALAIL 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 133
ENDRIYANI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 136
JAMIL 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 141
EVI SISWANTI3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 149
DEWI WAHYU SETYORINI4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 171
Nama GuruNO MO R ITEM
TO TAL
135
SITI NUR ABIDAH4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 160
SOLEHUDDIN4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 142
ROKHMAT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 164
MAKHTUM 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 146
KUSEN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132
BUSORO 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 145
WASIS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 143
MUKHLISAH3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
WINDA DWI ARYANI3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
SALBANI 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 165
SUMITRO 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 134
LOT MUKTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 176
RESTUTI HANDAYANI4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 141
DWI SETYOWATI4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 158
SRI YULISTIANI4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 144
PONIMAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 152
AMAD MAHMUDI4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 168
JUMARTI 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 168
NOTO 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 168
NURTITI 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 162
NURANINGSIH4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 163
SUPRIYANI 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 163
ANAS BUDIMAN4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 160
IKA WAHYU HENDRIYANTO3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 135
EDI SUGIYONO3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 131
ROBIYAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 175
136
NUR KHASANAH4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 167
ABDUROKHMAN4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 162
SUTRIYANI 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 161
TITIK LUHAP PANTUPOLE4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 163
MELI PURIANTI SETIANINGRUM3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132
TRIWATI 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 155
FARIDA NURFAJARTANTI4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 136
NITA AMELIA4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 135
FITRAH NUR UTAMI4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 140
RESTU PURWANINGSIH4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 135
NOMI SASEPTI4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 135
SRI DALYATI 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 156
SRI YATMI 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 152
NGILMAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 170
SUPARMAN 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 152
SUJARWI 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 152
HARYANTO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 166
SOKHIDI 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 164
LESTARI BUDIASIH4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 154
YUNI ISMAWATI4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 153
137
Lampiran 11:
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
supak kinerja guru
N 79 79
Normal Parametersa,b
Mean 149.84 135.85
Std. Deviation 13.678 11.335
Most Extreme Differences
Absolute .123 .093
Positive .123 .093
Negative -.079 -.080
Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .825
Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .503
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
138
Lampiran 12:
Hasil Uji Linieritas Data
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
kinerja guru * supak 79 100.0% 0 0.0% 79 100.0%
Report
kinerja guru
supak Mean N Std. Deviation
123 124.00 1 .
126 134.00 1 .
127 136.00 1 .
131 121.00 3 4.359
132 123.25 4 4.272
133 141.00 1 .
134 120.00 1 .
135 138.50 4 11.958
136 123.50 6 5.357
140 151.00 1 .
141 126.50 2 2.121
142 127.00 1 .
143 130.33 3 5.686
144 130.00 1 .
145 132.00 1 .
146 139.25 4 6.898
148 145.00 1 .
149 126.00 1 .
151 141.00 2 14.142
152 143.50 6 8.456
153 130.00 2 4.243
154 131.00 2 .000
155 140.00 2 5.657
156 138.50 2 20.506
157 142.00 1 .
158 120.00 1 .
160 146.00 2 14.142
161 131.00 1 .
162 149.50 2 4.950
163 141.40 5 7.893
164 137.50 2 .707
165 150.00 1 .
166 156.00 1 .
167 133.00 1 .
168 149.33 3 .577
170 151.00 1 .
171 152.00 2 5.657
175 144.00 1 .
176 120.00 2 .000
Total 135.85 79 11.335
139
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
kinerja
guru *
supak
Between
Groups
(Combined) 7610.144 38 200.267 3.321 .000
Linearity 2329.965 1 2329.965 38.639 .000
Deviation from
Linearity 5280.179 37 142.708 2.367 .004
Within Groups 2412.033 40 60.301
Total 10022.177 78
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
kinerja guru * supak .482 .232 .871 .759
140
Lampiran 13:
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 supakb . Enter
a. Dependent Variable: kinerja guru
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .482a .232 .223 9.995
a. Predictors: (Constant), supak
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2329.965 1 2329.965 23.323 .000b
Residual 7692.212 77 99.899
Total 10022.177 78
a. Dependent Variable: kinerja guru
b. Predictors: (Constant), supak
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 75.977 12.448
6.103 .000
supak .400 .083 .482 4.829 .000
a. Dependent Variable: kinerja guru
141
Lampiran 14: Hasil Perhitungan Indeks Item Variabel Kinerja Guru
No Indikator Deskriptor No
Item
% Frekuensi Jawaban
Responden Indeks
Rata –
rata
indeks
deskriptor
Rata –
rata
indeks
indikator 1 2 3 4
1 Perencanaan
Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran 1 0 0 29.11 70.89 92.7225
92.72125
86.445578
2 0 1.27 26.58 72.15 92.7200
Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran 3 0 1.27 43.04 55.69 88.6050
86.54875 4 0 1.27 59.49 39.24 84.4925
Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan 6 0 1.27 51.89 46.84 86.3925
83.379977
Merencanakan langkah – langkah kegiatan pembelajaran,
7 0 0 41.77 58.23 89.5575
12 0 1.27 55.69 43.04 85.4425
13 0 1.27 53.16 45.57 86.0750
14 0 2.53 54.43 43.04 85.2025
15 2.53 6.33 64.56 26.58 78.7975
Merencanakan penataan/pengelolaan ruang kelas pada saat
pembelajaran
16 0 16.46 60.76 22.78 76.5800
17 0 10.13 70.89 18.99 77.2225
Merencanakan sumber belajar 19 0 6.33 50.63 43.04 84.1775
20 0 0 50.63 49.37 87.3425
Merencanakan media belajar
21 0 2.53 53.16 44.31 85.4450
22 0 10.13 64.56 25.31 78.7950
23 0 1.27 65.82 32.91 82.9100
Merencanakan penilaian
24 0 2.53 56.96 40.51 84.4950
83.123333 25 0 3.80 63. 29 32.91 82.2775
26 0 5.06 59.49 35.45 82.5975
2 Pelaksanaan
Pembelajaran
Membuka pembelajaran
27 0 0 68.35 31.65 82.9125
84.335625
85.03
28 0 0 63.29 36.71 84.1775
29 0 0 56.96 43.04 85.7600
30 0 1.27 59.49 39.24 84.4925
Pemberian penguatan selama pembelajaran bagi siswa yang aktif 33 0 0 39.24 60.76 90.1900
84.889375 34 2.53 1.27 46.83 49.37 85.7600
Pemberian materi yang logis dan teratur 35 0 2.53 67.09 30.38 81.9625
142
No Indikator Deskriptor No
Item
% Frekuensi Jawaban
Responden Indeks
Rata –
rata
indeks
deskriptor
Rata –
rata
indeks
indikator 1 2 3 4
Penyampaian materi berbantu sumber dan media belajar yang
tepat
37 0 0 56.96 43.04 85.7600
38 0 0 65.82 34.18 83.5450
Melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa 39 0 1.27 60.76 37.97 84.1750
Pengelolaan kelas 40 0 0 68.35 31.65 82.9125
36 0 0 60.76 39.24 84.8100
Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian akhir
42 0 2.53 68.35 29.12 81.6475
85.8650
43 0 0 54.43 45.57 86.3925
44 0 1.27 46.83 51.90 87.6575
45 0 0 48.10 51.90 87.9750
Melakukan tindak lanjut 46 0 1.27 58.23 40.50 84.8075
47 0 0 53.16 46.84 86.7100
3 Evaluasi
Pembelajaran Evaluasi proses dan hasil pembelajaran siswa 48 1.27 2.53 55.70 40.50 83.8575 83.8575 83.8575
4
Hubungan
antar pribadi
dalam
kegiatan
pembelajaran
Pengembangan sikap positif pada diri siswa 52 0 0 39.24 60.76 90.1900 90.1900 90.19
Rata – rata indeks 84.93863
143
Lampiran 15: Hasil Perhitungan Indeks Item Variabel Supervisi Akademik
No Indikator Deskriptor No
Item
% Frekuensi Jawaban Responden
Indeks
Rata – rata
indeks
indikator 1 2 3 4
1 Perencanaan
Menentukan tujuan 2 0 0 44.30 55.70 88.925
86.8889286
Menentukan sasaran 3 0 3.80 43.04 53.16 87.34
4 0 1.27 58.22 40.51 84.81
Mengorganisasikan teknik pelaksanaan
6 0 0 54.43 45.57 86.3925
7 0 1.27 54.43 44.30 85.7575
8 0 3.80 44.30 51.90 87.025
Menentukan jadwal/waktu pelaksanaan 9 0 1.27 45.57 53.16 87.9725
2 Pelaksanaan
Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran 10 0 0 63.29 36.71 84.1775
83.9832
Pengamatan proses pembelajaran 13 2.53 1.27 62.02 34.18 81.9625
Orientasi pelaksanaan supervisi 24 0 1.27 51.90 46.83 86.39
25 0 0 68.35 31.65 83.025
Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler 14 0 2.53 68.35 29.12 81.76
15 0 0 51.90 48.10 87.025
Pengawasan penggunaan media 16 0 0 53.16 46.83 86.7
17 0 0 54.43 45.57 86.3925
Pengawasan penggunaan sumber belajar 18 0 1.27 55.69 43.04 85.4425
19 0 1.27 59.49 39.24 84.4925
Pengamatan terhadap peningkatan belajar siswa 20 0 1.27 46.83 51.90 87.6575
Pengamatan kondisi lingkungan belajar 23 0 2.53 77.22 20.25 79.43
Membimbing guru menciptakan pembelajaran yang efektif 26 0 2.53 56.96 40.51 84.495
28 0 1.27 54.43 44.30 85.7575
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi
profesional 29 0 0 49.37 50.63 87.6575
Membimbing guru dalam melaksanakan penilaian 31 0 5.06 60.76 34.18 82.28
Membimbing guru dalam melaksanakan PTK 32 0 17.72 56.96 25.32 76.9
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi pribadi 33 0 0 65.82 34.18 83.545
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi sosial 34 0 0 64.56 35.44 83.86
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik 35 0 1.27 62.02 36.71 83.86
Memantau pelaksanaan ujian 36 0 2.53 48.10 49.37 86.71
Memantau standar mutu hasil belajar siswa 37 0 1.27 69.62 29.11 81.96
Memantau pengembangan profesi guru 39 2.53 1.27 68.35 27.85 80.38
41 0 3.80 58.22 37.98 83.545
Memantau pemanfaatan sumber belajar 42 0 1.27 60.76 37.97 84.175
3 Tindak Lanjut Koordinasi supervisor dengan sasaran supervisi 45 2.53 0 30.38 67.09 90.5075 86.4972917
144
No Indikator Deskriptor No
Item
% Frekuensi Jawaban Responden
Indeks
Rata – rata
indeks
indikator 1 2 3 4
46 0 0 54.43 45.57 86.3925
Mengoordinasikan pelaksanaan inovasi pembelajaran 47 0 1.27 72.15 26.58 81.3275
48 0 2.53 46.83 50.63 87.0175
Koordinasi pengadaan sumber belajar 49 0 0 36.71 63.29 90.8225
Koordinasi kegiatan peningkatan kemampuan profesi guru 50 0 1.27 40.51 58.22 89.2375
51 0 1.27 35.44 63.29 90.505
Menginformasikan kepada guru tentang kinerja guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
52 0 5.06 62.02 32.92 81.965
53 0 0 63.29 36.71 84.1775
Menginformasikan kepada guru upaya meningkatkan
kemampuan belajar siswa 54 0 1.27 55.69 43.04 85.4425
Evaluasi pelaksanaan supervisi akdemik 55 0 0 58.22 41.78 85.445
56 0 0 59.49 40.51 85.1275
Rata – rata nilai indeks 85.13114
145
Lampiran 16: Catatan Lapangan Wawancara
Narasumber: Kusno, S,Pd.SD (Kepala SDN 2 Tegalpingen)
Peneliti : Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah
dan supervisi akademik oleh pengawas ?
Narasumber : Pengawas melakukan supervisi akademik dua kali dalam satu
semester, yang dilakukan untuk penilaian kinerja guru, dan
biasanya dilakukan oleh pengawas dengan mengawasi kegiatan
belajar mengajar. Pengawas memeriksa buku absen, mengamati
guru mulai dari tahap awal sampai penutup. Pengawas memotret
pelaksanaan pembelajaran, kemudian disampaikan kepada kepala
sekolah, yang nantinya oleh kepala sekolah akan disampaikan
kepada guru yang disupervisi dalam kegiatan rapat, selain
menyampaikan hasil supervisi, kepala sekolah juga memberikan
bimbingan kepada guru sebagai bentuk tindak lanjut kegiatan
supervisi akademik.
Peneliti : Kemudian bagaimana pelaksanaan supervisi akademik yang
dilakukan oleh kepala sekolah?
Narasumber : Kepala sekolah melakukan supervisi akademik dengan terlebih
dahulu menginformasikan rencana pelaksanaan supervisi akademik
kepada guru. Kepala sekolah masuk saat mulai pembelajaran,
mengamati pelaksanaan pembelajaran mulai dari membuka
pembelajaran hingga menutup pembelajaran. Namun karena
keterbatasan waktu, mengingat tugas kepala sekolah yang begitu
banyak, sehingga proses pengamatan tidak dapat dilakukan secara
full.
Peneliti : Apakah supervisi akademik dilakukan hanya pada saat guru akan
kenaikan pangkat?
146
Narasumber : Saat kenaikan pangkat sudah menjadi keharusan untuk
melaksanakan supervisi akademik, karena dalam rangka
memberikan jawaban pada tim penilai yang mau naik pangkat atau
naik tingkat itu siap secara administrasi dan jawaban berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Peneliti : Sesuai peraturan, berapa banyak intensitas pelaksanaan supervisi
akademik selama program pendidikan?
Narasumber : Tiap semester kepala sekolah harusnya melaksanakan supervisi
akademik sebanyak 2 kali, namun pada kenyataannya banyak tugas
yang dihadapi kepala sekolah, maka kepala sekolah harus pandai
mengatur waktu dan juga menjalin kerjasama dengan mitra
kerjanya, yaitu guru. Maksudnya, walaupun kepala sekolah tidak
mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru secara
langsung, namun karena kerjasama kepala sekolah dengan guru
yang terjalin baik, maka guru tetap mengajar dengan baik.
Peneliti : Jika kepala sekolah merasa kesulitan untuk melaksanakan
supervisi akademik, kemudian bagaimana bentuk laporan yang
kepala sekolah siapkan sebagai bukti bahwa kepala sekolah telah
melaksanakan supervisi akademik?
Narasumber : Laporan pelaksanaan supervisi akademik berupa APKG.
Peneliti : Menurut Bapak, apakah pelaksanaan supervisi akademim akan
berpengaruh terhadap kinerja guru?
Narasumber : Ya, karena dengan supervisi akademik, kepala sekolah mengetahui
gambaran pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
kemudian kepala sekolah dapat memberikan bimbingan yang tepat.
Dengan begitu, pelaksanaan supervisi akademik akan
memunculkan rasa tanggung jawab pada diri guru, dan juga
membantu kepala sekolah menciptakan iklim kerja yang sejuk,
147
dengan saling menghargai dan menciptakan pembelajaran yang adi
wiyata (menyenangkan).
Peneliti : Bagaimana harapan Bapak berkaitan dengan pelaksanaan
supervisi akademik dan juga peningkatan kinerja guru untuk ke
depannya?
Narasumber : Untuk meningkatkan kinerja guru, alangkah lebih baiknya, jika
pemerintah menekankan peraturan guru untuk melakukan
pembelajaran yang efektif. Untuk pelaksanaan supervisi akademik
sendiri, hendaknya supervisi akademik dilaksanakan secara
fleksibel, mengutamakan bimbingan dan bombongan (tidak
melukai perasaan guru yang disupervisi), karena supervisi
dilaksanakan dengan prinsip demokratis.
148
Catatan Lapangan Wawancara
Narasumber: Imam Sugondo, S.Pd. (Kepala SDN 1 Tegalpingen)
Peneliti : Bagaimana kinerja guru di SDN 1 Tegalpingen?
Narasumber : Secara garis besar, kinerja guru di SDN 1 Tegalpingen sudah baik,
dengan tingkat pendidikan terakhir tim pengajar minimal S1,
sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak dijumpai
masalah yang fatal. Hanya saja permasalahan yang selama ini
dijumpai adalah berkenaan dengan keterbatasan media
pembelajaran.
Peneliti : Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah?
Narasumber : supervisi akademik dilakukan dengan menyusun program supervisi
akademik, pelaksanaan, menganalisis, kemudian merekap.
Supervisi akademik dilakukan terhadap guru sebanyak 3 kali dalam
satu semester. Kepala sekolah masuk dalam kelas saat guru yang
menjadi sasaran supervisi, melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Kepala sekolah mengamati dengan ikut masuk dalam kelas dengan
tujuan ingin tahu persis pelaksanaan pembelajaran oleh guru.
Peneliti : bagaimana dengan pemberian tindak lanjut atas pengamatan yang
dilakukan oleh kepala sekolah?
Narasumber : tindak lanjut supervisi akademik dilakukan kepala sekolah dengan
mengadakan rapat, sehingga permasalahan dan tindak lanjut yang
mungkin dijumpai beberapa guru dapat didiskusikan untuk secara
bersama – sama mendapatkan solusi yang tepat dan jelas berkaitan
dengan masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran.
Peneliti : Menurut Bapak, apakah supervisi akademik berpengaruh
terhadap upaya peningkatan kinerja guru dalam melaksaankan
pembelajaran?
Narasumber : Ya, supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru, karena
sangat berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan belajar
mengajar.
149
Lampiran 17: Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
150
Lampiran 18: Surat Permohonan Ijin Penelitian Dari Koordinator PGSD
Tegal
151
Lampiran 20: Surat Permohonan Ijin Penelitian KESBANGPOL
152
Lampiran 21: Surat Permohonan Ijin Penelitian BAPPEDA
153
Lampiran 22: Surat Permohonan Ijin Penelitian Dinas Pendidikan
154
Lampiran 23: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165