pengaruh struktur modal, tipe …digilib.uin-suka.ac.id/10468/1/bab i, v, daftar pustaka.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH STRUKTUR MODAL, TIPE KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS DENGAN KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2010)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STARTA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH:
08390097 ASTRI YULIANTI
PEMBIMBING:
1. Dr. H. SLAMET HARYONO, S.E, M.Si 2. Drs. A.YUSUF KHOIRUDDIN, S.E, M.Si
PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2012
ii
ABSTRAK
Laporan keuangan menjadi salah satu sarana komunikasi mengenai informasi
keuangan dan hasil operasional perusahaan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
sebagai dasar pengambilan keputusan, maka informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan harus dapat dipahami, relevan, andal, dapat dibandingkan dan konsistensi.
Untuk itu diperlukan pengungkapan (disclosure) yang memadai dalam laporan
keuangan. Pengungkapan dalam laporan keuangan dibagi menjadi pengungkapan
wajib (Mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure).
Penelitian ini bertujuan mengalisa hubungan struktur modal, tipe
kepemilikan, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII) tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio,
tipe kepemilikan (saham publik), ukuran perusahaan, dan profitabilitas yang
diprosikan dengan Return on Asset berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di JII. Tehnik
analisis yang digunakan adalah metode regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa struktur
modal, kepemilikan saham publik, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan yang
terdaftar di JII untuk tahun 2008- 2010, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi
diatas 0,05 yaitu struktur modal sebesar 0,071, kepemilikan saham publik sebesar
0,614 dan ukuran perusahaan sebesar 0,133. Profitabilitas berpengaruh positif
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangaan pada perusahaan yang
terdaftar di JII dengan nilai signifikansi sebesar 0,03 dibawah 0,05. Sedangkan
secara simultan struktur modal, kepemilikan saham publik, ukuran perusahaan, dan
profitabilitas berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji F dengan nilai signifikansi 0,023 dibawah
0,05.
Kata kunci: kelengkapan pengungkapan wajib, struktur modal, kepemilikan saham
publik, ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk…
♥ Ayahanda dan Ibunda tercinta
♥ Yang selalu menjadi inspirasi dan semangatku adik- adikku
♥ Yang selalu ku pinta dalam tiap bait-bait doa, seseorang yang telah Tuhan
siapkan untukku.......
♥ Dan Almamaterku Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
iv
MOTTO
“Yang Abadi adalah Perubahan dan yang Pasti adalah
Ketidakpastian, Siapa yang tidak Berani Berubah tidak
akan Memiliki Kepastian, Bukan Saatnya untuk Meratapi
Kesalahan yang Telah Lalu”
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT
yang pada akhirnya setelah melalui perjalanan yang panjang, penyusun dapat
menyelesaikan skripsi ini berkat bantuan banyak pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’arie , selaku rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Noorhaidi Hasan, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Slamet Khilmi, M.S.I. selaku Ketua Program Studi Keuangan Islam.
4. Bapak Slamet Haryono, S.E., M.Si., Akt., selaku Pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan kepada penyusun.
5. Bapak Drs. Yusuf Khoiruddin S.E. M.Si., selaku Pembimbing II yang telah
begitu banyak memberikan bimbingan dan arahan bagi penyusunan skripsi ini.
6. Bapak M. Yazid Affandi, S.Ag., M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak dan Ibu Dosen Prodi KUI yang telah memberikan berbagai macam ilmu
pengetahuan.
8. Staff TU Prodi KUI dan TU Fakultas Syariah, yang telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan administrasi semasa kuliah.
9. Ayahanda dan Ibunda tercinta, untuk sujud panjang, setiap doa yang terlantun,
harap yang tersimpan, peluh yang tertetes.......untukku... (maafkan ananda yang
belum bisa “untuk sekedar” membuat kalian bangga padaku), adik- adikku
tersayang ... Penk, Wul-wul, Ita, motivator terbesarku untuk selalu tersenyum ‘n
kembali melangkah maju ketika aku lelah meski terkadang ngeselin,,,,
vi
terimakasih untuk seluruh cinta...serta keluarga besarku yang selalu memberi
do’a, semangat dan motivasi bagiku dalam menyelesaikan skripsi ini… kalian
adalah energi untuk aku menapaki jalan ini…
10. Mz Ardi “Jelek” terima kasih buat kebaikanmu, buat kesabaranmu, yang ga
sekedar indah, yang memotivasi adx selama ini, yang s’lalu ada buat adx.
11. Temen-temen KUI, khususnya Anya, Effa, Kiki, Ika, Indah, terima kasih atas
“kegilaannya” untuk sekedar keluar dari rutinitas yang kadang menjengkelkan.
Dan segenap keluarga besar KUI’08 terima kasih.
12. Buat PETIR, pak Rint, Fuad si “Doraemon”, Aziz, Ghufi, Ghondez, Mbak Anif,
Anam, Trio kwek-kwek…hehehehe (Nenk Lisa, Njez, Nana), Anjal, Alex,
kingkong, de el el… terima kasih telah menjadi keluargaku selama aku di Jogja.
Kenangan bersama kalian menjadi memori termanis yang takkan tergantikan.
13. Genk Koplak, Maksum, Uhud, Pakdhe Rizqi, Emma, walaupun kalian koplak
tapi aku seneng bisa jadi bagian dari kalian. Thx 4 bahagianya, jengkelnya
(khusus Maksum), sedih2nya, seneng2nya, n’ atas kebersamaan yang tercipta
dan semoga akan kekal sampai nanti.
14. Sahabat-sahabatku, Rian, Suliz, Arif, Safak- Sholi, Joko-Nurul, Mey, Nila,
Ron2-Chomsah, Otex. Buat mz Ivan, terima kasih pernah jadi seseorang dan
motivasiku hingga aq menjadi seperti ini.
15. Serta semua pihak yang telah turut membantu dan tidak dapat disebutkan satu
persatu dalam kesempatan ini. Semoga amal baik dan segala bantuan yang telah
diberikan kepada penyusun mendapatkan balasan dari Allah SWT.
vii
Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
kami hanya hamba yang dhoif dan tak mungkin seperti ini tanpa kehendakNya.
Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yogyakarta, 15 Juni 2012
25 Rajab 1433
Penyusun,
08390097 Astri Yulianti
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Nama
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و
Alif ba’ ta’ sa’ jim ha’ kha dal żal ra’ zai sin syin s ad dad t a za
‘ain gain fa qaf kaf lam mim nun waw
Tidak dilambangkan b t ׁs j h kh d ż r z s sy s d t z ‘ g f q k l m n w
Tidak dilambangkan be te
es (dengan titik di atas) je
ha (dengan titik di bawah) ka dan ha
de zet (dengan tittk di atas)
er zet es
es dan ye es (dengan titik di bawah) de (dengan titik di bawah) te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik ge ef qi ka ‘el ‘em ‘en w
xiii
ه ء ي
ha’ hamzah
ya
h ‘ y
ha apostrof
ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap
متعددة عّدة
ditulis ditulis
Muta’addidah ‘iddah
C. Ta’ marbutah di Akhir Kata ditulis h
حكمة علة األولياء كرامة الفطر زكاة
ditulis ditulis ditulis ditulis
Hikmah 'illah
Karāmah al-auliyā' Zakāh al-fitri
D. Vokal Pendek
__َ___ فعل
_____ ِ ذكر
__ُ___ يذهب
fathah
kasrah
dammah
ditulis ditulis
ditulis
ditulis ditulis ditulis
a fa’ala
i
żukira u
yażhabu
E. Vokal Panjang
1
2
3
4
Fathah + alif جاهلية
Fathah + ya’ mati تنسى
Kasrah + ya’ mati كريم
Dammah + wawu mati فروض
ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis
ā jāhiliyyah
ā tansā
i karim
ū furūd
F. Vokal Rangkap
1 Fath ah + ya’ mati ditulis ai
xiv
2
بينكمFathah + wawu mati
قول
ditulis ditulis ditulis
bainakum au
qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof
اانتم اعّدت
شكرتم لئن
ditulis ditulis ditulis
a’antum u’iddat
la’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam
Diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf "al".
القران القياس السماء الشمس
ditulis ditulis ditulis ditulis
al-Qur’ān al-Qiyās al-Samā’ al-Syam
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
الفروض ذوى السنة اهل
ditulis ditulis
żawi al-furūd ahl al-sunnah
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. ii
SURAT PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. iv
SURAT PERNYATAAN ........................................................................ ...... v
ABSTRAK ............................................................................................ ......... vi
PERSEMBAHAN .................................................................................. ....... vii
HALAMAN MOTTO ............................................................................. ...... viii
KATA PENGANTAR . .................................................................................. ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... ... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xv
DAFTAR TABEL .................................................................................. ....... xx
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xxii
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pokok Masalah ........................................................................ 9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 9
D. Sistematika Pembahasan ......................................................... 10
xvi
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 12
A. Telaah Pustaka ....................................................................... 12
B. Analisis Laporan Keuangan ................................................... 15
1. Pengertian Laporan Keuangan …………… ...................... 15
2. Tujuan Laporan Keuangan ................................................ 17
3. Jenis Laporan Keuangan . .................................................. 21
C. Pengungkapan Laporan Keuangan .......................................... 23
1. Definisi Pengungkapan ..................................................... 23
2. Tujuan Pengungkapan . ...................................................... 24
3. Kualitas Pengungkapan . .................................................... 25
4. Indeks Pengungkapan ………… ....................................... 28
D. Teori Signaling ........................................................................ 29
E. Teori Keagenan ........................................................................ 30
F. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan ......................................... 33
1. Struktur Modal . ................................................................. 33
2. Tipe Kepemilikan Perusahaan . ......................................... 36
3. Ukuran Perusahaan . .......................................................... 39
4. Profitabilitas . ..................................................................... 42
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 45
A. Jenis dan Sifat Penelitian ........................................................ 45
xvii
B. Populasi dan Sampel ............................................................... 45
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 46
D. Definisi Operasional Variabel . ............................................... 47
1. Variabel Dependen (Terikat) . ............................................ 47
2. Variabel Independen (Bebas) . ............................................ 48
a. Debt to Equity Ratio (DER) . ........................................ 46
b. Kepemilikan Saham Publik . ......................................... 47
c. Size . .............................................................................. 47
d. Return on Asset (ROA) . ................................................ 48
E. Teknik Analisis Data . ............................................................. 50
1. Statistik Deskriptif ... .......................................................... 50
2. Uji Asumsi Klasik . ............................................................. 51
a. Uji Normalitas . ............................................................. 51
b. Uji Multikolinearitas . ................................................... 52
c. Uji Heteroskedastisitas . ................................................ 52
d. Uji Autokorelasi . .......................................................... 53
3. Analisis Regresi Berganda . ................................................ 54
4. Goodness of Fit . ................................................................. 55
a. Koefisien Determinasi (R2
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) . .................. 56
) . ......................................... 55
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) . 57
xviii
F. Pasar Modal Syariah . ............................................................. 59
G. Jakarta Islamic Index (JII) . .................................................... 62
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 67
A. Analisis Statistik Deskriptif .................................................. 67
B. Uji Asumsi Klasik ……………. ........................................... 69
1. Uji Normalitas . ................................................................. 69
2. Uji Multikolinearitas . ....................................................... 70
3. Uji Heteroskedastisitas . .................................................... 71
4. Uji Autokorelasi . ............................................................. 73
C. Analisis Regresi Berganda . .................................................. 74
D. Goodness of Fit . ................................................................... 75
1. Koefisien Determinasi (R2
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) . ...................... 76
) . .............................................. 75
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) . ... 77
E. Pembahasan Uji Hipotesa … ................................................ . 80
1. Pengaruh Struktur Modal terhadap
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan . ...... 80
2. Pengaruh Kepemilikan Saham Publik terhadap
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan . ...... 81
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan .............................. 82
xix
4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan .............................. 84
BAB IV. PENUTUP ..................................................................................... 86
A. Kesimpulan ............................................................................. 86
B. Keterbatasan ............................................................................. 88
C. Saran . ...................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 89
LAMPIRAN ................................................................................................... 93
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Screening Jakarta Islamic Index ...................................................... 66
Tabel 4.1 Uji Deskriptif .................................................................................. 68
Tabel 4.2 Uji Normalitas ................................................................................. 70
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 71
Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 72
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ............................................................................. . 73
Tabel 4.6 Uji Regresi ....................................................................................... 74
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi ( R2
Tabel 4.8 Uji F Statistik ................................................................................... 76
)............................................................... 75
Tabel 4.9 Uji t Statistik....................................................................................... 77
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................... 44
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I TERJEMAHAN AYAT DAN HADITS ............................ I
LAMPIRAN II PERUSAHAAN YANG BERTURUT-TURUT MASUK
DI JII TAHUN 2008- 2010. .............................................. II
LAMPIRAN IIII PROFIL PERUSAHAAN .............................................. III
LAMPIRAN IV INDEKS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN. X
LAMPIRAN V DATA VARIABEL PENELITIAN .................................. XIII
LAMPIRAN VI HASIL ANALISIS DATA .............................................. XVIII \
CURRICULUM VITAE ............................................................................. XXII
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Informasi akuntansi menjadi sumber informasi utama bagi manajemen
dalam mengelola perusahaan, serta bagi investor dalam memilih investasi.
Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dalam proses akuntansi.
Laporan keuangan menjadi sarana komunikasi mengenai informasi keuangan dan
hasil operasi perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Oleh karena itu,
laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada
para investor dan kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan
investasi dana perusahaan.1 Laporan keuangan dalam akuntansi Islam tidak
hanya berfokus pada kepentingan decision making saja tetapi juga dititikberatkan
untuk pertanggungjawaban,2 hal ini penting mengingat fungsi laporan keuangan
sebagai alat interaksi perusahaan dengan para stakeholdernya.
Perusahaan di Indonesia yang melakukan penawaran kepada publik/ go
public wajib menyampaikan laporan keuangan perusahaannya kepada Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Laporan tersebut dapat berupa laporan
keuangan saja maupun laporan tahunan. Manajemen perusahaan memikul
tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
1 Djarwanto, Pokok- Pokok Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 2.
2 Sofyan Syafri harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 164.
2
perusahaan sedangkan laporan tahunan adalah laporan yang diterbitkan sekali
setahun, berisi data keuangan dan informasi non-keuangan. Pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan antara lain investor dan
calon investor, kreditur dan calon kreditur, analis sekuritas, pemerintah, serikat
kerja, pemasok, pelanggan dan masyarakat.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami,
dipercaya, relevan, dan transparan karena digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Kegiatan investasi merupakan kegiatan yang mengandung risiko dan
ketidakpastian sehingga dengan adanya informasi yang disajikan akan
mengurangi tingkat risiko dan ketidakpastian yang dihadapi oleh investor. Oleh
karena itu, diperlukan pengungkapan (disclosure) yang memadai dalam laporan
keuangan. Pengungkapan dalam arti luas meliputi pos-pos yang disajikan di
dalam laporan keuangan. Pengungkapan juga dipersyaratkan oleh Standar
Akuntansi.
Pengetahuan tentang hubungan antara karakteristik perusahaan dan kualitas
pengungkapan akan berguna dalam analisis laporan keuangan yaitu memberikan
gambaran tentang tipe dan jumlah informasi yang disediakan oleh perusahaan
dengan karakteristik tertentu yang dapat berguna bagi pembuat kebijakan untuk
menentukan bentuk dan isi pelaporan akuntansi oleh perusahaan. Pada dasarnya,
perusahaan hanya akan mengungkapkan informasi menurut standar yang telah
ditetapkan oleh peraturan yang ditetapkan dalam PSAK maupun peraturan
3
BAPEPAM.3 Na’im dan Rahman menyatakan isu yang paling menarik dalam
dunia pasar modal adalah mengenai pengungkapan laporan keuangan (Disclosure
Of Financial Statement). Isu pengungkapan laporan keuangan menjadi begitu
menarik karena pengungkapan laporan keuangan merupakan faktor signifikan
dalam pencapaian efisiensi pasar modal dan merupakan sarana akuntabilitas
publik.4
Pengungkapan dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara. Bentuk
pengungkapan yang sangat penting adalah melalui laporan tahunan yang berguna
bagi investor dalam hal pengambilan keputusan investasi. Laporan keuangan
tahunan perusahaan atau annual report merupakan salah satu bentuk pelaporan
keuangan yang disusun oleh emiten setiap tahun sekali dan bersifat wajib.
Pengungkapan terdiri dari pengungkapan yang bersifat wajib (mandatory
disclosure), dan yang bersifat sukarela (voluntary disclosure). Mandatory
disclousure adalah pengungkapan informasi-informasi minimum yang harus
diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan tahunan telah diatur oleh peraturan
pasar modal yang berlaku, sementara voluntary disclosure adalah pengungkapan
yang tidak diwajibkan oleh perusahaan karena dipandang relevan dengan
kebutuhan pemakai laporan keuangan.
3 Mustika Yuliana, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan
Reputasi Auditor Terhadap Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Keuangan
(Studi Empiris Pada perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2006,” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008. Hlm. 5.
4 Ainun Na’im dan Fu’ad Rakhman, “Hubungan Antara Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaaan,” Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Indonesia Vol.15, No.1 (Januari 2000) , hlm. 70.
4
Tiga konsep mengenai luas pengungkapan laporan keuangan yaitu
adequate, fair, full disclosure. Konsep yang paling sering digunakan adalah
adequate disclosure (pengungkapan cukup), yaitu pengungkapan minim yang
disyaratkan oleh peraturan yang berlaku di mana pada tingkat ini investor dapat
menginterpretasikan angka-angka dalam laporan keuangan. Konsep fair
disclosure (pengungkapan wajar) mengandung sasaran etis dengan menyediakan
informasi yang layak terhadap investor potensial. Full disclosure (pengungkapan
penuh) memiliki kesan penyajian laporan keuangan yang berlebihan sehingga
banyak pihak berpendapat bahwa full disclosure merupakan konsep yang dapat
merugikan perusahaan.
Penyusunan laporan keuangan perusahaan salah satunya harus sesuai
dengan acuan menurut surat edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02 / PM / 2002
tanggal 27 Desember 2002 sebagai pedoman pengungkapan untuk perusahaan
yang go public terutama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis
perusahaan manufaktur, investasi, perkebunan, telekomunikasi sedangkan untuk
perusahaan jenis pertambangan diatur tersendiri dalam surat edaran No. SE-02 /
BL / 2008 tanggal 31 Januari 2008. Penelitian ini hanya menekankan pada
pengungkapan wajibnya saja, karena pengungkapan wajib adalah pengungkapan
yang disyaratkan oleh regulasi baik PSAK maupun BAPEPAM.
Pengungkapan dalam laporan keuangan merupakan sumber informasi
untuk pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung
5
dari mutu dan luas pengungkapan yang disajikan dalam laporan keuangan. Mutu
dan luas pengungkapan laporan keuangan masing-masing perusahaan berbeda.
Perbedaan ini terjadi karena karakteristik dan filosofi manajemen masing-masing
perusahaan juga berbeda. Pengungkapan dalam laporan keuangan tahunan selain
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, juga digunakan sebagai sarana
pertanggungjawaban manajemen keuangan atas sumber daya yang dipercayakan.
Struktur modal atau keputusan pendanaan akan sangat berpengaruh pada
kinerja perusahaan. Dana yang akan digunakan oleh perusahaan dengan hutang
atau dengan penjualan saham akan sangat berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan khususnya dalam rangka memaksimalkan kemakmuran atau kekayaan
para pemegang saham atau pemilik yang akan tercermin melalui harga saham
perusahaan. Perusahaan perlu mengusahakan suatu keseimbangan yang optimal
dalam menggunakan kedua sumber tersebut sehingga dapat memaksimalkan nilai
perusahaan.
Sumber pendanaan perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal dan
eksternal perusahaan. Sumber dana internal adalah dana yang dibentuk atau
dihasilkan di dalam perusahaan. Sumber dana internal merupakan sumber dana
jangka panjang yang biasanya berasal dari laba ditahan, cadangan penyusutan,
dan saham pemilik, sedangkan sumber dana eksternal dapat berupa pinjaman
jangka panjang maupun pinjaman jangka pendek yang disediakan oleh pihak-
pihak di luar perusahaan. Pinjaman jangka panjang biasanya berasal dari
6
penerbitan saham baru dan penjualan obligasi. Pinjaman jangka pendek dapat
diperoleh melalui hutang dagang dan hutang bank. Perusahaan yang
menggunakan dana eksternal dalam hal ini hutang lebih banyak daripada modal
sendiri dituntut untuk mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan
keuangannya, hal ini sesuai dengan teori signaling yang menyatakan bahwa
perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi memiliki kewajiban untuk
melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan leverage
rendah.
Besar kecilnya (ukuran) perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur
modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan
mempunyai tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi sehingga perusahaan
tersebut akan lebih berani mengeluarkan saham baru dan kecenderungan untuk
menggunakan jumlah pinjaman juga semakin besar pula.
Perusahaan dengan ukuran (size) yang lebih besar memiliki akses yang
lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga
untuk memperoleh pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan
dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan
persaingan atau bertahan dalam industri. Perusahaan dengan skala kecil di sisi
lain lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil
lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu,
memungkinkan perusahaan besar tingkat leverage-nya akan lebih besar dari
7
perusahaan yang berukuran kecil. Semakin besar ukuran perusahaan maka
semakin banyak pula informasi yang terkandung dalam laporan keuangan,
sehingga semakin banyak pula informasi-informasi yang harus diungkapkan oleh
manajemen perusahaan untuk memenuhi tuntutan para pemegang saham, investor
maupun kreditur.
Perusahaan memilih untuk mendapatkan dana dengan cara menjual saham
perusahaannya maka dengan kata lain akan mempengaruhi kepemilikan
perusahaan tersebut. Struktur kepemilikan perusahaan timbul akibat adanya
perbandingan jumlah pemilik saham dalam perusahaan. Sebuah perusahaan dapat
dimiliki oleh seseorang secara individu, masyarakat luas, pemerintah, pihak asing,
maupun orang dalam perusahaan tersebut ( manajerial). Perbedaan dalam proporsi
saham yang dimiliki oleh investor dapat mempengaruhi tingkat kelengkapan
pengungkapan oleh perusahaan. Teori keagenan menyatakan bahwa semakin
banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, maka semakin
detail pula pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan baik seringkali diukur
berdasarkan tingkat profitabilitasnya. Hubungan profitabilitas dengan
kelengkapan pengungkapan dapat dijelaskan menggunakan teori keagenan.
Perusahaan yang menghasilkan laba (profitable) juga akan melakukan disclosure
yang lebih luas karena manajemen perusahaan ingin meyakinkan bahwa
perusahaan dalam posisi persaingan yang kuat dan memperlihatkan bahwa kinerja
8
perusahaan juga bagus. Selain dari pihak manajemen, perusahaan juga ingin agar
investor dan kreditur yakin bahwa perusahaan berada dalam posisi persaingan
yang kuat dan operasi perusahaan berjalan efisien.
Para investor yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut
membutuhkan informasi tentang kinerja perusahaan yang dapat mereka ketahui
melalui laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Semakin banyak sumber
dana ekternal perusahaan maka perusahaan tersebut akan menyediakan informasi
yang lebih banyak dan lebih komprehensif dalam menyajikan laporan
keuangannya untuk memenuhi tuntutan debitur. Penelitian ini mengambil objek
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dengan
harapan perusahaan-perusahaan tersebut melakukan pengungkapan secara lebih
luas dalam laporan keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
terdaftar di JII.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penyusun tertarik untuk
mengambil judul “PENGARUH STRUKTUR MODAL, TIPE
KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS
DENGAN KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
(Studi pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun
2008-2010).”
9
B. Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pokok
masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Apakah struktur modal perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang terdapat di JII.
2) Apakah proporsi kepemilikan saham publik berpengaruh teerhadap
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang terdapat di
JII.
3) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang terdapat di JII.
4) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan perusahaan yang terdapat di JII.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur
modal, tipe kepemilikan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap
kelengkapan pengungkapan laporan keuangaan perusahaan yang terdaftar di JII.
Kegunaan Penelitian ini adalah memberi tambahan wawasan keilmuan
serta pengetahuan terkait dengan masalah akuntansi dan manajemen keuangan
dan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu pada Program Studi
Keuangan Islam Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga
10
Yogyakarta, serta sebagai salah satu rujukan untuk penelitian selanjutnya dan
menambah wacana keilmuan.
D. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini disusun dengan sistematika yang disusun seara berurutan
yang terdiri dari beberapa bab yaitu: Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori,
Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Pembahasan, Bab V Penutup. Untuk
masing-masing isi adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, untuk mengantarkan pembahasan skripsi secara
keseluruhan yang terdiri dari latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan
kegunaan dan sistematika pembahasan.
Bab II Landasan Teori, bab ini menguraikan tentang telaah pustaka dan
landasan toeri yang digunakan sesuai dengan telaah pustaka yang ada. Teori
yang dikemukakan terdiri dari toeri tentang Laporan Keuangan, Pengungkapan
Laporan keuangan, teori keagenan dan faktor-fakor yang mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Urgensi dari bab kedua ini
adalah untuk memperoleh pemahaman dan kerangka yang membangun teori
dilakukannya penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian, pada bab ini peneliti menguraikan mengenai
jenis dan sifat penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan
definisi operasional berupa variabel yang dipakai dalam penelitian ini beserta
11
penjabaran secara operasional, serta profil pasar modal syariah dan Jakarta
Islamic Index (JII)
Bab IV Analisis Data dan Pembahasan, berisi tentang analisa data dan
pembahasannya, yang memuat tentang analisis data yang tersedia, perangkat
penelitian yang digunakan untuk memperoleh gambaran, jawaban, serta hasil
dari masalah yang diteliti.
Bab V Penutup, merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan,
saran dan keterbatasan penelitian.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian atas data dalam penelitian
hubungan struktur modal, tipe kepemilikan, ukuran perusahaan, dan
profitabilitas terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
perusahaan dengan obyek penelitian di Jakarta Islamic Indeks dengan tahun
penelitian 2008- 2010, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Pengujian secara simultan menyatakan bahwa struktur modal,
kepemilikan saham, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Pengujian secara parsial menyatakan bahwa struktur modal yang
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan laporan keuangaan pada perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010. Hal ini mengindikasikan
bahwa tinggi atau rendahnya kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya dengan modal yang dimiliki perusahaan tersebut, perusahaan
akan tetap melakukan pengungkapan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal
ini dilakukan karena perusahaan ingin menginformasikan kepada publik
mengenai kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternalnya.
87
Kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index tahun 2008-2010. Hal ini mengindikasikan bahwa investor
publik yang kebanyakan merupakan investor kecil tidak memiliki kekuatan
tawar yang seimbang dengan manajemen, sehingga tidak ada perbedaan
besarnya tuntutan informasi antara situasi jika mayoritas saham perusahaan
dimiliki oleh publik dan jika sebaliknya.
Ukuran perusahaaan (SIZE) tidak berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index tahun 2008-2010. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas bisnis
perusahaan yang dipengaruhi oleh kultur masyarakat sekitarnya, tak terkecuali
praktik akuntansi dan keuangan yang salah satunya berimplikasi pada luas
pengungkapan laporan keuangan.
Profitabilitas yang diwakilkan oleh Return on Asset berpengaruh
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010. Dengan profitabilitas
yang tinggi manajer perusahaan akan mengungkap lebih banyak laporan
keuangan untuk menunjukkan kinerja dari perusahaan tersebut.
88
B. Keterbatasan
Keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sampel yang digunakan hanya mewakili 37% dari seluruh populasi yang
terdapat di Jakarta Islamic Index saja, serta menggunakan kurun waktu
yang relatif pendek yaitu hanya 3 tahun dari tahun 2008- 2010, sehingga
mungkin menimbulkan beberapa masalah dalam ketidakcukupan statistik
dan mengakibatkan hasil penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai dasar
generalisasi.
2. Indeks kelengkapan pengungkapan yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai ukuran kelengkapan pengungkapan ditentukan atas dasar ungkapan
yang dibuat oleh peneliti setelah membaca dan mengamati sehingga masih
bersifat subjektif.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan tersebut
maka penyusun mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya disarankan menggunakan sampel yang lebih besar
lagi sebagai pembanding dan memperpanjang tahun pengamatan.
2. Menambahkan variabel lain yang berperan dalam mempengaruhi kelengkapan
pengungkapan. Variabel yang secara teoritis dapat ditambahkan dalam model
persamaan regresi diantaranya adalah kondisi rasio keuangan lain, asimetri
informasi, umur perusahaan atau keberadaan internal auditor dalam perusahaan.
89
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya edisi revisi, Surabaya: Mahkota,
1989.
Literatur
Arifin, Zainal, Teori Keuangan dan Pasar Modal, Yogyakarta: Ekonisia, 2005.
Baridwan, Zaki, Intermediate Accounting, Yogyakarta: BPFE, 2004.
Burhanuddin S., Pasar Modal Syariah, Tinjauan Hukum, Yogyakarta: UII Press,
2009.
Djarwanto, Pokok- Pokok Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: BPFE, 2001.
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, cet IV,
Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2009.
Ghufron, Sofniyah, Sistem Kerja Pasar Modal Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005.
Harahap, Sofyan Syafri, Akuntansi Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Harahap, Sofyan Syafri, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, edisi 1 Cet.3, Jakarta:
Bumi Aksara, 2002.
Horne, Van dan Wachowichz Jr, Prinsip-prinsip Manajemen, alih bahasa Heru
Sutojo. Jakarta: Salemba Empat,
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,
Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti, Dasar- Dasar Manajemen Keuangan
Yogyakarta: UPP AMP YKPN Yogyakarta, 2002.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi keuangan per 1 April 2002, Jakarta:
Salemba Empat, 2002.
Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah , Jakarta: Salemba Empat, 2002.
90
Priyatno, Duwi, SPSS untuk Analisis Korelasi,Regresi, dan Multivariate, Yogyakarta:
Gava Media, 2009.
Sartono, Agus, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta, 2008.
Qurthubi, Syaikh Imam Al, Tafsir Al Qurthubi, alih bahasa Fathurrahman dkk,
Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
Skripsi dan Jurnal
Almilia, Luciana Spica dan Ikka Retrinasari, “Analisis Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam laporan Tahunan
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ,” Proceeding Seminar Nasional
Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis Universitas Trisakti.
Jakarta. 9 Juni, 2007.
Almilia, Luciana Spica dan Lucas Setiady, “Faktor-faktor yang Mempengaruh
Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan yang Terdaftar di
BEJ” Seminar Nasional Good Corporate Governance di Universitas Trisakti
Jakarta, November 2006.
Dian Syafitri, “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Sukarela Laporan keuangan Perusahaan Yang Terdaftar di
Jakarta Islamic Indeks,” Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga. 2011.
Dwiyanti, Rini, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia” Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. 2010.
Fitriani, “Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan wajib dan
Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta,” Simposium Nasional Akuntansi IV. 2001.
Indrabudi, Rahmat, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan
yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2004-2008),” Skripsi Fakultas
Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2011.
Irawan, Bambang, “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di BEI,”.
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. 2006.
91
Kartika, Andi, “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia,” Kajian Akuntansi Vol.1 No.1 Februari, 2009.
Na’im, Ainun dan Fu’ad Rakhman, “Hubungan Antara Kelengkapan Pengungkapan
Laporan keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan
Perusahaaan,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.15, No.1 Januari,
2000.
Sandra, Yulia, “Pengaruh Struktur Kepemilikan modal Terhadap Kinerja Perusahaan
di Jakarta Islamic Index (JII) Pada Tahun 2004-2008,” Skripsi Fakultas Syari’ah
dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. 2010.
Seftianne dan Ratih Handayani, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur,” Jurnal Bisnis dan Akuntansi
Vol.13, April, 2011
Simanjuntak, Binsar H dan Lusi Widiastuti, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia,Vol.7,No.3, September 2004.
Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Lana Sularno, “pengaruh ukuran
perusahaan,profitabilitas, leverage, dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap
luas voluntary disclosure laporan keuangan tahunan,” Proceeding PESAT,
Auditorium kampus Gunadarma, 2007.
Suharli, Michell dan Awaliawati Rachpriliani, “Studi Empiris Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan,” Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, No. 1 Vol. 8, April 2006.
Syafitri, Dian, “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Sukarela Laporan keuangan Perusahaan Yang Terdaftar di
Jakarta Islamic Indeks,” Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga, 2011.
Tamba, Erida Gabriella Handayani, “Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap
Pengungkapan Tanggung jawab Sosial Perusahaan,” Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro. 2011.
Yuliana, Mustika, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas
dan Reputasi Auditor Terhadap Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Sukarela
Dalam Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada perusahaan Manufaktur Yang
Terdapat Di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006,” Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008.
92
Website
Agustina, Linda, “Pengaruh karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan
Informasi Keuangan Pada Website perusahaan,” http://eprints.undip.ac.id. akses
02 Maret 2011.
Bapepam, Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal SE-02 /PM/ 2002
tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, www.bapepam.go.id., akses
14 Februari 2012.
-------, Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal SE-02 / BL / 2008
tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, www.bapepam.go.id., akses
14 Februari 2012.
Fadly, “Pasar Modal Syariah,” http://makalah-arsipku.blogspot.com/2011/01/pasar-
modal-syariah.html, akses 22 Maret 2012.
“Konsep Dasar Pasar Modal Syariah,”
http:/www.bapepam.go.id/syariah/introduction.html, akses 14 Maret 2012.
Sejarah Pasar Modal Syariah,” http://www.bapepam.go.id/syariah/sejarah pasar
modal syariah.html, akses 14 Maret 2012
I
LAMPIRAN I
Terjemahan Ayat dan Hadits
Bab Halaman Footnote Terjemahan
2 19 10 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis
enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang berutang itu mengimlakkan (apa yang
akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertaqwa kepada
Allah Rabbnya, dan janganlah ia mengurangi
sedikitpun daripada utangnya. Jika yang berutang itu
orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya)
atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur.
3 60 20 Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah syaitan, Karena sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
II
LAMPIRAN II
PERUSAHAAN YANG BERTURUT-TURUT MASUK JII TAHUN
2008- 2010
NO JENIS
PERUSAHAAN
NAMA
PERUSAHAAN KODE
1 Perkebunan PT Astra Agro
Lestari AALI
2 Manufaktur PT Kalbe Farma KLBF
3 Manufaktur PT Semen Gresik SGMR
4 Manufaktur PT Indocement
Tunggal Prakasa INTP
5 Manufaktur PT Unilever
Indonesia UNVR
6 Pertambangan PT Aneka Tambang ANTM
7 Pertambangan PT Bukit Asam PTBA
8 Pertambangan PT International
Nickel Indonesia INCO
9 Pertambangan PT Timah TINS
10 Telekomunikasi PT Telkom TLKM
11 Investasi PT Global Mediacom BMTR
III
LAMPIRAN III
PROFIL PERUSAHAAN
1. PT Astra Agro Lesatri Tbk.
PT Astra Agro Lesatri Tbk berawal dari PT Astra Internasional
yang ingin mendirikan sebuah perusahaan di bidang pertanian yang
bertujuan untuk mengembangkan perkebunan singkong seluas 2.000
hektar yang kemudian diubah menjadi perkebunan karet. Melihat prospek
bisnis perkebunan kelapa sawit yang bagus, pada tahun 1984 perusahaan
ini memutuskan untuk menjelajah bisnis perkebunan kelapa sawit dengan
mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations yang memiliki perkebunan
kelapa sawit seluas 15.000 hektar di propinsi Riau. Pada 03 Oktober 1988,
PT Astra Internasional mendirikan PT Surya Cakrawala sebagai anak
perusahaan baru. Kemudian pada tahun 1989 nama perusahaan diubah
menjadi PT Astra Agro Niaga. Pada tahun 1997 PT Astra Agro Niaga
merger dengan PT Suryaraya Bahtera dan berubah nama lagi menjadi PT
Astra Agro Lestari.
Pada 09 Desember 1997, PT Astra Agro Lestari (AALI) menjadi
perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya, yang kemudian merger menjadi Bursa efek
Indonesia (BEI). Pada penawaran perdana (IPO), perusahaan menawarkan
125.800.000 saham kepada masyarakat dengan harga Rp. 1.550 per saham.
Pada tahun terakhir, saham PT Astra Agro Lestari (AALI) diperdagangkan
sebesar Rp. 26.200 per saham. Sebagai salah satu produsen minyak kelapa
sawit PT Astra Agro Lestari Tbk saat ini mengelola area perkebunan
sebesar 263.281 hektar. Perkebunan itu tersebar di Sumatra, Kalimantan
dan Sulawesi dengan usia rata-rata 14 tahun.1
2. PT Aneka Tambang Tbk.
PT Aneka Tambang Tbk atau Antam merupakan perusahaan
pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang
berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh
Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan Antam mencakup
eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya
mineral yang dimiliki. Antam didirikan sebagai Badan Usaha Milik
Negara pada tahun 1968 melalui merger beberapa perusahaan
pertambangan nasional yang memproduksi komoditas tunggal. Untuk
mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997 Antam
1 Situs resmi PT Astra Agro Lestari, http://www.astra-agro.co.id, Akses 22 maret 2012
IV
menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek
Indonesia. Pada tahun 1999, Antam mencatatkan sahamnya di Australia
dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini
ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.
Strategi perusahaan adalah berfokus pada komoditas inti nikel,
emas, dan bauksit melalui peningkatan output produksi untuk
meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per unit. Melalui
perolehan kas sebanyak-banyaknya, perusahaan memastikan akan
memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban, mendanai
pertumbuhan, dan membayar dividen. Untuk menurunkan biaya,
perusahaan harus beroperasi lebih efisien dan produktif serta
meningkatkan kapasitas untuk memanfaatkan adanya skala ekonomis.2
3. PT Global Mediacom Tbk.
PT Global Mediacom Tbk merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang investasi pada perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam bidang usaha media dan telekomunikasi. Global
Mediacom berpusat di Jakarta, Indonesia, Saat ini mayoritas sahamnya
dimiliki oleh Bhakti Investama. Global Mediacom didirikan pada tahun
1981 dengan nama PT Bimantara Citra. Pada tahun 1993, Bimantara Citra
mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia). Perusahaan yang sejak tahun 2007 berganti nama menjadi PT
Global Mediacom ini mendirikan RCTI pada tahun 1989 dan meresmikan
sebagai stasiun televisi swasta pertama. Sempat juga menghimpun MTV
Asia dan Nickelodeon Indonesia pada tahun yang sama.
Pada tahun 1991, merintis berdirinya PT Sindo Citra
Media (sekarang bernama PT Surya Citra Media), dan mendirikan Trijaya
FM dan Surya Citra Televisi (SCTV). TPI (sekarang bernama MNCTV),
diambil alih pada tahun 2006 menyusul Global TV (sejak tahun 2002),
Radio Dangdut TPI (sekarang bernama Radio Dangdut Indonesia), Koran
SINDO, Majalah TRUST, Genie, ARH Global dan Women Radio
(sekarang bernama V Radio) (sejak tahun 2005), Realita, Mom and
Kiddie, serta Okezone.com. Sejak tahun 2006, tercatat lebih banyak saham
di Bursa Efek Jakarta (sekarang bernama Bursa Efek Indonesia).
Pada tahun 1997, atas permintaan Viacom Indonesia dan Bhakti
Investama, menghimpun semua stasiun yang didirikan tahun 1987-
1991 dalam satu kelompok bernama Media Nusantara Citra.3
2 Situs resmi PT Aneka tambang Tbk, http://www.antam.com, akses 22 Maret 2012
3 Wikipedia Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Global_Mediacom, Akses 22 Maret 2012
V
4. PT International Nickel Indonesia Tbk.
PT International Nickel Indonesia Tbk atau PT Inco merupakan
perusahaan penghasil nikel dalam matte, yaitu produk setengah jadi yang
diolah dari bijih laterit di fasilitas pertambangan dan pengolahan terpadu
dekat Sorowako, Sulawesi. Seluruh produksi PT Inco dijual dalam Dolar
Amerika Serikat berdasarkan kontrak-kontrak jangka panjang untuk
dimurnikan di Jepang. Sebanyak 58,73% saham Perseroan dimiliki oleh
Vale Inco dari Kanada, satu produsen nikel terkemuka di dunia dan 20,09
persen oleh Sumitomo Metal Mining Co.,Ltd., Jepang, sebuah perusahaan
tambang dan peleburan penting. Selain itu 20,14 persen saham PT Inco
dimiliki publik dan selebihnya oleh empat perusahaan Jepang lain.
Pada bulan Januari, PT Inco terpilih dari enam perusahaan untuk
merundingkan sebuah kontrak karya. 25 Juli, Akta pendirian disahkan dan
didaftarkan dan saat itulah perusahaan baru PT Internasional Nickel
Indonesia (PT Inco) berdiri secara resmi. Tidak lama setelahnya, sebuah
kontrak karya ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan PT Inco.
Kegiatan eksplorasi berskala penuh pun dimulai segera dengan daerah
eksplorasi seluas 6,6 juta hektar yang mencakup Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi tenggara.4
5. PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement” atau
“Perseroan”) telah menjadi produsen semen berkualitas yang terkemuka di
Indonesia sejak tahun 1975. Heidelberg Cement Group yang berbasis di
Jerman menjadi pemegang saham mayoritas. Indocement memiliki tiga
kompleks pabrik, yang secara keseluruhan meliputi dua belas pabrik.
Kompleks Pabrik Citeureup di Bogor, Jawa Barat, yang mengoperasikan
sembilan pabrik, adalah salah satu kompleks pabrik semen terbesar di
dunia. Dua kompleks pabrik lainnya berlokasi di Palimanan, Cirebon,
Jawa Barat, dengan dua pabrik; dan di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan
Selatan, dengan sebuah pabrik. Pada tahun 2010, Indocement menambah
kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton semen per tahun di Pabrik
Palimanan. Hal ini menambah total kapasitas produksi terpasang
Perseroan menjadi 18,6 juta ton semen per tahun.
Saham Indocement tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada 30
Desember 2010, Perseroan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp58.716
miliar. Indocement dan anak perusahaannya mempekerjakan 5.982
karyawan pada akhir tahun 2010.5
4 Situs Resmi PT Internasional Nickel Indonesia, http://www.pt-inco.co.id, Akses 22
Maret 2012
5 Situs resmi PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, http://www.indocement.co.id/, Akses 22 Maret 2012
VI
6. PT Kalbe Farma Tbk.
PT Kalbe farma Tbk merupakan perusahaan multinasional yang
memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia. PT. Kalbe Farma Tbk (“Perseroan” atau
“Kalbe”) didirikan pada tahun 1966, oleh enam bersaudara, yaitu Khouw
Lip Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan,
Maria Karmila, F. Bing Aryanto. PT Kalbe Farma telah jauh berkembang
dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di garasi rumah
pendirinya di wilayah Tanjung Priok Jakarta Utara. Grup Kalbe
menangani portofolio merk yang handal dan beragam untuk produk obat
resep, obat bebas, minuman energi dan nutrisi, yang dilengkapi dengan
kekuatan bisnis usaha kemasan dan distribusi.
Kalbe memiliki sepuluh cabang di luar negeri yaitu: negara
ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam,
Myanmar), Sri Lanka, Nigeria dan Afrika Selatan. Saat ini, Kalbe adalah
salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yang sahamnya
telah dicatat di bursa efek dengan nilai kapitalisasi pasar di atas US$ 1
miliar dan penjualan melebihi Rp 7 triliun. Posisi kas yang sangat baik
saat ini juga memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan
usaha Kalbe di masa mendatang.6
7. PT Bukit Asam Tbk.
Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak
zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode
penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu
di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode
penambangan bawah tanah (underground mining) hingga 1940, sedangkan
produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938. Seiring dengan
berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan
Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi
pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian
mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit
Asam (PN TABA).
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk,
yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan
pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah
menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.
Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada
1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha
6 Wikipedia Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Kalbe_Farma, Akses 22 Maret 2012
VII
briket batubara. Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri
sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”.7
8. PT. Semen Gresik Tbk.
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada 07 Agustus
1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton
semen per tahun. Pada 08 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang
go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.
Komposisi pemegang sahamnya adalah Negara RI 73% dan masyarakat
27%. Pada 17 September 1998. Pemerintah melepas kepemilikan
sahamnya di SGG sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang
dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V., perusahaan semen global yang
berpusat di Mexico. Komposisi kepemilikan saham kembali menjadi
Negara RI 51%, masyarakat 35%,dan Cemex 14%. Pada tanggal 30
September 1999, komposisi kepemilikan saham kembali berubah menjadi
Negara RI 51%, masyarakat 23.5% dan Cemex 25.5%.
Pada tahun 1991,PT Semen Gresik (Persero) Tbk. (Perseroan)
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang menjual
sahamnya kepada masyarakat (go public) dengan melakukan penawaran
umum atas 40.000.000 (empat puluh juta) saham biasa atas nama dengan
nilai nominal Rp. 1.000,00 (seribu Rupiah) setiap saham dengan harga
penawaran Rp. 7.000,00 (tujuh ribu Rupiah) setiap saham. Pada 08 Juli
1991, Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya.8
9. PT. Timah Tbk.
PT Timah (Persero) Tbk adalah perusahaan milik negara (BUMN)
yang bergerak dibidang pertambangan timah. Sekitar 35% dari
kepemilikannya dimiliki oleh publik yang menjadikan perseroan ini go
public. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk membuat
perusahaan ini mandiri dan transparan dalam pengoperasiannya. Sebagai
perusahaan penambangan timah terbesar di Indonesia dan juga sekaligus
eksportir timah terbesar dunia, PT Timah (Persero) Tbk menguasai hak
penambangan timah seluas 522.460 hektar dengan 114 kuasa
pertambangan (KP) baik di darat (Onshore) maupun di laut (Offshore)
7 Situs resmi PT Bukit Asam, http://ptba.co.id/id/about/content/id/17, Akses 22 Maret
2012
8 Situs resmi PT Semen Gresik, http://www.semengresik.com, Akses 22 Maret 2012
VIII
dengan wilayah operasi yang meliputi Provinsi Bangka Belitung dan
Provinsi Kepulauan Riau yang dikenal sebagai Indonesian Tin Belt.
Tahun 1953 – 1958, ketiga perusahaan Belanda yaitu BTW
menjadi PN Tambang Timah Bangka, GMB menjadi PN Tambang Timah
Belitung, SITEM menjadi PN Tambang Timah Singkep dilebur menjadi
Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah. PN Tambang Timah diubah
menjadi perusahaan perseroan dengan nama PT. Tambang Timah
(persero) yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah Indonesia.
Kemudian pada tahun 1995 Perusahaan melakukan penawaran saham
umum perdana dan sejak saat itu 35% saham dimiliki publik sementara
65% tetap dimiliki pemerintah Indonesia.9
10. PT Telkomunikasi Indonesia Tbk.
Pada 07 Mei 1997, empat perusahaan yaitu PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk (35%), PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
(25%), PT. Megacell Media (20%) dan PT. Datakom Asia (20%) sepakat
mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa Televisi berbayar
dan Internet dengan nama PT. Indonusa Telemedia (Telkomvision).
Perseroan dalam perjalannya mengalami perubahan kepemilikan saham
dan terakhir pada Juni 2008 terjadi perubahan kepemilikan saham dari
Datakom Asia kepada PT. Multimedia Nusantara (METRA), sehingga
Perseroan dimiliki 98,75% oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan
1,25% dimiliki oleh PT. Multimedia Nusantara (METRA) langkah
strategis ini selaras dengan tujuan TELKOMGroup dalam
mengembangkan lini bisnisnya dengan konsep TIME “Telekomunikasi,
Informasi, Media dan Edutainment”.
Perkembangan Perseroan juga menuntut pengembangan sumber
daya manusia baik jumlah maupun kualitasnya. Dalam rangka
meningkatkan kompetensi karyawan, perseroan telah membuat program
pengembangan SDM dalam berbagai bentuk untuk menstimulus
peningkatan kinerja dan inovasi serta kreativitas guna memajukan
perseroan.10
11. PT Unilever Indonesia Tbk.
Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah
tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and
Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk
9 Situs resmi PT Timah Tbk, http://www.timah.com, Akses 22 Maret 2012
10 Situs resmi PT Telkom Indonesia, http://www.telkom.co.id, Akses 22 Maret 2012
IX
Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama yang disukai di dunia
seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline,
Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada
1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada
akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh
kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki
dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan
Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk
pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever,
kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor,
dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.11
11 Situs resmi PT Unilever Indonesia, http://www.unilever.co.id/id/, Akses 22 Maret
2012
X
LAMPIRAN IV
INDEKS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Jenis perusahaan Manufaktur berdasarkan surat keputusan BAPEPAM No. SE-
02/ PM/ 2002
NO. PENGUNGKAPAN ITEM YANG
HARUS DIUNGKAP
1. Gambaran umum Perusahaan 3
2. Penawaran umum efek Perusahaan 4
3. Karyawan, Direksi, dan dewan komisaris 2
4. Ikhtisar kebijakan 2
5. Pengungkapan Atas pos-pos laporan keuangan
dan pengungkapan lainnya
55
Total Pengungkapan 66
Jenis perusahaan Perkebunan berdasarkan surat keputusan BAPEPAM No. SE-
02/ PM/ 2002
NO. PENGUNGKAPAN ITEM YANG
HARUS DIUNGKAP
1. Gambaran umum Perusahaan 3
2. Penawaran umum efek Perusahaan 4
3. Karyawan, Direksi, dan dewan komisaris 2
4. Ikhtisar kebijakan 2
5. Pengungkapan Atas pos-pos laporan keuangan
dan pengungkapan lainnya
65
Total Pengungkapan 76
XI
Jenis perusahaan Investasi berdasarkan surat keputusan BAPEPAM No. SE- 02/
PM/ 2002
NO. PENGUNGKAPAN ITEM YANG
HARUS DIUNGKAP
1. Gambaran umum perusahaan 3
2. Penawaran umum efek perusahaan 4
3. Karyawan, Direksi, dan dewan komisaris 3
4. Struktur Perusahaan dan anak perusahaan 7
5. Ikhtisar kebijakan 12
6. Pengungkapan Atas pos-pos laporan keuangan
dan pengungkapan lainnya
17
Total Pengungkapan 46
Jenis perusahaan Telekomunikasi berdasarkan surat keputusan BAPEPAM No.
SE- 02/ PM/ 2002
NO. PENGUNGKAPAN ITEM YANG
HARUS DIUNGKAP
1. Gambaran umum Perusahaan 3
2. Penawaran umum efek Perusahaan 4
3. Karyawan, Direksi, dan dewan komisaris 2
4. Ikhtisar kebijakan 2
5. Pengungkapan Atas pos-pos laporan keuangan
dan pengungkapan lainnya
65
Total Pengungkapan 76
XII
Jenis perusahaan Pertambangan berdasarkan surat keputusan BAPEPAM No. SE-
02/ PM/ 2008
NO. PENGUNGKAPAN ITEM YANG
HARUS DIUNGKAP
1. Gambaran umum Perusahaan 4
2. Penawaran umum efek Perusahaan 4
3. Karyawan, Direksi, dan dewan komisaris 2
4. Ikhtisar kebijakan 2
5. Pengungkapan Atas pos-pos laporan keuangan
dan pengungkapan lainnya
67
Total Pengungkapan 79
XIII
LAMPIRAN V
DATA VARIABEL PENELITIAN
1. Perhitungan Indeks Pengungkapan
TAHUN KODE
YANG
DIUNGKAP
YANG
SEHARUSNYA
DIUNGKAP
INDEKS
PENGUNGKAPAN
2008 AALI 41 76 0,539
ANTM 64 79 0,810
BMTR 42 46 0,913
INCO 58 79 0,734
INTP 38 66 0,575
KLBF 42 64 0,641
PTBA 61 79 0,772
SMGR 49 66 0,742
TINS 61 79 0,772
TLKM 54 76 0,711
UNVR 45 66 0,682
2009 AALI 42 76 0,553
ANTM 61 79 0,772
BMTR 42 46 0,913
INCO 57 79 0,723
INTP 39 66 0,591
KLBF 42 64 0,641
PTBA 58 79 0,734
SMGR 50 66 0,757
TINS 62 79 0,785
TLKM 54 76 0,711
UNVR 44 66 0,666
2010 AALI 42 76 0,553
ANTM 65 79 0,823
BMTR 42 46 0,913
INCO 60 79 0,760
INTP 38 66 0,575
KLBF 42 64 0,672
PTBA 62 79 0,785
SMGR 50 66 0,757
TINS 60 79 0,760
TLKM 51 76 0,671
UNVR 45 66 0,682
XIV
2. Perhitungan Debt to Equity Ratio
TAHUN KODE TOTAL
HUTANG TOTAL MODAL LEVERAGE
2008 AALI 1.183.215.000 5.156.245.000 0,229
ANTM 2.130.970.294 8.063.137.821 0,264
BMTR 4.465.553.000 7.037.664.000 0,635
INCO 3.570.870.000 11.926.883.400 0,299
INTP 2.764.976.372 8.500.193.560 0,325
KLBF 1.358.989.931 3.622.399.154 0,375
PTBA 2.029.168.000 3.998.132.000 0,508
SMGR 2.429.248.657 8.069.585.873 0,301
TINS 1.964.156.000 3.820.581.000 0,514
TLKM 47.258.399.000 34.314.071.000 1,377
UNVR 3.397.915.000 3.100.312.000 1,096
2009 AALI 1.144.783.000 6.226.365.000 0,184
ANTM 1.748.127.419 8.148.939.490 0,215
BMTR 4.245.225.000 7.050.623.000 0,602
INCO 4.338.593.000 15.022.407.000 0,289
INTP 2.572.076.053 10.680.725.404 0,241
KLBF 1.691.512.395 4.310.437.877 0,392
PTBA 2.292.740.000 5.701.372.000 0,402
SMGR 2.633.214.059 10.197.679.028 0,258
TINS 1.425.361.000 3.430.064.000 0,416
TLKM 47.636.512.000 38.989.747.000 1,222
UNVR 3.776.415.000 3.702.819.000 1,020
2010 AALI 1.334.542.000 7.211.687.000 0,185
ANTM 2.709.896.801 9.580.098.225 0,283
BMTR 4.745.205.000 7.381.739.000 0,643
INCO 4.593.555.000 15.118.560.000 0,304
INTP 2.245.547.627 13.077.390.157 0,172
KLBF 1.260.361.433 5.373.784.301 0,235
PTBA 2.281.451.000 6.366.736.000 0,358
SMGR 3.423.246.058 12.006.438.613 0,285
TINS 1.678.033.000 4.202.766.000 0,399
TLKM 43.343.664.000 44.418.742.000 0,976
UNVR 4.652.409.000 4.045.419.000 1,150
XV
3. Kepemilikan Saham Publik
TAHUN KODE SAHAM PUBLIK
(%)
RATIO
SAHAM
PUBLIK
2008 AALI 20,32 0,203
ANTM 35,00 0,350
BMTR 25,03 0,250
INCO 17,92 0,179
INTP 21,83 0,218
KLBF 48,82 0,488
PTBA 34,98 0,350
SMGR 24,09 0,241
TINS 35,00 0,350
TLKM 30,98 0,310
UNVR 15,00 0,150
2009 AALI 20,32 0,203
ANTM 35,00 0,350
BMTR 26,56 0,266
INCO 20,14 0,201
INTP 35,97 0,360
KLBF 43,34 0,433
PTBA 34,98 0,350
SMGR 48,99 0,490
TINS 35,00 0,350
TLKM 37,16 0,372
UNVR 15,00 0,150
2010 AALI 20,32 0,203
ANTM 35,00 0,350
BMTR 31,84 0,318
INCO 20,49 0,205
INTP 35,97 0,360
KLBF 35,67 0,357
PTBA 34,98 0,350
SMGR 48,99 0,490
TINS 35,00 0,350
TLKM 32,05 0,321
UNVR 15,00 0,150
XVI
4. Ukuran Perusahaan
TAHUN KODE TOTAL ASSET LNTA
2008 AALI 6.519.791.000 22,598
ANTM 10.245.040.780 23,050
BMTR 13.720.366.000 23,342
INCO 20.182.887.000 23,728
INTP 11.286.707.000 23,147
KLBF 5.703.832.411 22,464
PTBA 6.106.392.000 22,533
SMGR 10.602.963.742 23,084
TINS 5.785.003.000 22,479
TLKM 91.256.250.000 25,237
UNVR 6.504.736.000 22,596
2009 AALI 7.571.399.000 22,748
ANTM 9.939.996.438 23,020
BMTR 13.481.189.000 23,325
INCO 19.157.200.000 23,676
INTP 13.276.516.000 23,309
KLBF 6.482.446.670 22,592
PTBA 8.078.578.000 22,812
SMGR 12.951.308.161 23,284
TINS 4.855.712.000 22,303
TLKM 97.814.160.000 25,306
UNVR 7.484.990.000 22,736
2010 AALI 8.791.799.000 22,897
ANTM 12.310.732.000 23,234
BMTR 12.959.942.000 23,285
INCO 19.692.403.000 23,703
INTP 15.346.145.677 23,454
KLBF 7.032.496.663 22,674 PTBA 8.722.699.000 22,889
SMGR 15.562.998.946 23,468
TINS 5.881.108.000 22,495
TLKM 99.758.447.000 25,326
UNVR 8.701.262.000 22,887
XVII
5. Perhitungan Return On Asset
TAHUN KODE EAT TOTAL ASSET ROA
2008 AALI 2.631.019.000 6.519.791.000 0,404
ANTM 1.368.139.164 10.245.040.780 0,134
BMTR 425.749.000 13.720.366.000 0,031
INCO 359.316.000 20.182.887.000 0,018
INTP 1.745.500.936 11.286.707.000 0,155
KLBF 706.822.146 5.703.832.411 0,124
PTBA 1.707.771.000 6.106.392.000 0,280
SMGR 2.523.544.472 10.602.963.742 0,238
TINS 1.342.358.000 5.785.003.000 0,232
TLKM 10.619.470.000 91.256.250.000 0,116
UNVR 2.407.231.000 6.504.736.000 0,370
2009 AALI 1.660.649.000 7.571.399.000 0,219
ANTM 604.307.000 9.939.996.438 0,061
BMTR 157.208.000 13.481.189.000 0,012
INCO 1.601.902.000 19.157.200.000 0,084
INTP 2.746.654.000 13.276.516.000 0,207
KLBF 929.004.000 6.482.446.670 0,143
PTBA 2.727.734.000 8.078.578.000 0,338
SMGR 3.326.488.000 12.951.308.161 0,257
TINS 313.751.000 4.855.712.000 0,065
TLKM 11.332.140.000 97.814.160.000 0,116
UNVR 3.044.107.000 7.484.990.000 0,407
2010 AALI 2.016.780.000 8.791.799.000 0,229
ANTM 1.662.561.864 12.310.732.000 0,135
BMTR 578.865.000 12.959.942.000 0,045
INCO 3.938.480.000 19.692.403.000 0,200
INTP 3.224.941.000 15.346.145.677 0,210
KLBF 1.286.330.026 7.032.496.663 0,183
PTBA 2.008.891.000 8.722.699.000 0,230
SMGR 3.633.219.892 15.562.998.946 0,233
TINS 947.936.000 5.881.108.000 0,161
TLKM 11.536.999.000 99.758.447.000 0,116
UNVR 3.386.970.000 8.701.262.000 0,389
XVIII
LAMPIRAN VI
HASIL ANALISIS DATA
Output Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Y 33 .54 .91 .7178 .10063
X1 33 .17 1.38 .489 .33932
X2 33 .15 .49 .3051 .09786
X3 33 22.303 25.326 23.203 .774
X4 33 .01 .41 .191 .10729
Valid N (listwise) 33
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .570a .325 .228 .08839
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Uji F Statistik
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .105 4 .026 3.369 .023a
Residual .219 28 .008
Total .324 32
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
XIX
Uji t Statistik
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.661 .593 2.801 .009
X1 .106 .057 .358 1.873 .071
X2 .088 .172 .086 .510 .614
X3 -.040 .026 -.304 -1.548 .133
X4 -.550 .167 -.586 -3.284 .003
a. Dependent Variable: Y
Uji Asumsi Klasik
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 33
Normal Parametersa,,b Mean .0000
Std. Deviation .08268
Most Extreme Differences Absolute .198
Positive .110
Negative -.198
Kolmogorov-Smirnov Z 1.135
Asymp. Sig. (2-tailed) .152
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
XX
Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.661 .593 2.801 .009
X1 .106 .057 .358 1.873 .071 .661 1.512
X2 .088 .172 .086 .510 .614 .857 1.166
X3 -.040 .026 -.304 -1.548 .133 .625 1.599
X4 -.550 .167 -.586 -3.284 .003 .756 1.322
a. Dependent Variable: Y
Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.088 .261 -.338 .738
X1 -.050 .025 -.414 -2.016 .053
X2 .061 .076 .144 .799 .431
X3 .007 .011 .140 .661 .514
X4 -.038 .074 -.100 -.521 .607
a. Dependent Variable: abshet
XXI
Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .00
Cases < Test Value 16
Cases >= Test Value 17
Total Cases 33
Number of Runs 16
Z -.349
Asymp. Sig. (2-tailed) .727
a. Median
XXII
CURRICULUM VITAE
Nama : Astri Yulianti
Tempat / Tanggal Lahir : Bogor,31 Juli 1990
Alamat : Dsn. Selak 02/02 Ds.Pabelan Kec.mungkid
Kab.Magelang, Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan : - SDN Kembang Jajar, OKI, Sumatera Selatan
- MTs Negeri Borobudur, Magelang
- SMK YPKK 2 Sleman, Yogyakarta
- Keuangan Islam Fakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Pengalaman Organisasi : Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
fakultas Syariah dan Hukum
- Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Keuangan
Islam (2011- 2012)