pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan...

28
1 PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA BURSA EFEK INDONESIA Angga Budi Premana Drs. H. Sudarno, M.Si.,Akt.,Ph.D ABSTRACT This study aims to analyze and provide empirical evidence of the influence of firm characteristics on the broad disclosure of corporate social responsibility. Firm characteristics were used in this study are size which proxied by total assets owned by the company, leverage, profitability which proxied with Return on Assets (ROA), and the ownership base. Ownership base distinguished by foreign and domestic ownership. While the Social Disclosure measured by Corporate Social Disclosure Index (CSDI). This study is a quantitative model using multiple regression analysis to determine the direction and effect relationship dependent and independent variables. Multiple regression analysis performed on timeseries data for the period 2008- 2009 in 41 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI). Thus, the total object of the study was 82. The results showed that the only leverage and total assets can significantly affect the area of corporate social disclosure. Leverage indicates a negative direction where the smaller the level of leverage of an enterprise, the broader level of its social disclosure. Management with high level of leverage tend to reduce social responsibility disclosures they made to avoid the attention of the debtholders. While total assets showed a positive direction where the greater the total assets held by the companies, the broader social disclosure they made. The higher the asset held, the higher the impact that will result, including social and environmentalimpacts. Key words: Size, Total Assets, Leverage, Profitability, Return on Assets, Ownership Base, Corporate Social Disclosure Index (CSDI)

Upload: lamlien

Post on 27-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

1

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA

BURSA EFEK INDONESIA

Angga Budi Premana

Drs. H. Sudarno, M.Si.,Akt.,Ph.D

ABSTRACT

This study aims to analyze and provide empirical evidence of the influence of firm characteristics on the broad disclosure of corporate social responsibility. Firm characteristics were used in this study are size which proxied by total assets owned by the company, leverage, profitability which proxied with Return on Assets (ROA), and the ownership base. Ownership base distinguished by foreign and domestic ownership. While the Social Disclosure measured by Corporate Social Disclosure Index (CSDI).

This study is a quantitative model using multiple regression analysis to determine the direction and effect relationship dependent and independent variables. Multiple regression analysis performed on timeseries data for the period 2008-2009 in 41 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI). Thus, the total object of the study was 82.

The results showed that the only leverage and total assets can significantly affect the area of corporate social disclosure. Leverage indicates a negative direction where the smaller the level of leverage of an enterprise, the broader level of its social disclosure. Management with high level of leverage tend to reduce social responsibility disclosures they made to avoid the attention of the debtholders. While total assets showed a positive direction where the greater the total assets held by the companies, the broader social disclosure they made. The higher the asset held, the higher the impact that will result, including social and environmentalimpacts. Key words: Size, Total Assets, Leverage, Profitability, Return on Assets, Ownership Base, Corporate Social Disclosure Index (CSDI)

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

2

PENDAHULUAN Latar Belakang

Di tengah semakin berkembangnya teknologi informasi, masyarakat

menjadi semakin kritis dengan segala informasi yang menyangkut tentang semua

kegiatan perusahaan, termasuk aktivitas tanggung jawab sosial yang dilakukan

perusahaan. Informasi merupakan kebutuhan penting bagi para investor dan calon

investor dalam proses pengambilan keputusan. Adanya informasi yang lengkap

dan akurat dapat membantu investor untuk melakukan pengambilan keputusan

secara tepat sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Berbagai

penelitian yang terkait dengan pengungkapan tanggung jawab sosial mempunyai

keberagaman hasil. Seperti penelitian yang dilakukan Devina (2004) yang

menggunakan variabel size, tipe industri, karakteristik high profil, ROA dan basis

kepemilikan menunjukkan hasil bahwa size perusahaan berpengaruh signifikan

positif terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Tipe industri

berpengaruh positif signifikan, karakteristik high profil perusahaan berupaya

memperluas ruang lingkup pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Sedangkan

ROA dan basis kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pertanggungjwaban

sosial.

Dalam penelitian Sembiring (2005) dan Sulastini (2007) mengungkapkan

bahwa size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban

sosial perusahaan. Profitabilitas tidak berpengaruh secara parsial dan dewan

komisaris berpengaruh signifikan. Sedangkan Rawi (2008) menunjukkan hasil

bahwa hanya kepemilikan manajerial saja yang mempunyai pengaruh signifikan

terhadap pertanggungjawaban sosial. Kepemilikan institusi, umur, total asset dan

leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertanggungjawaban sosial.

Veronica (2008) mengungkapkan hanya ROA dan Dewan Komisaris saja

yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial.

Sedangkan variabel penelitian lain yaitu size, leverage tidak berpengaruh secara

signifikan.

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

3

Adapun dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing-masing perusahaan

tentunya tidak selalu sama, mengingat banyak faktor yang membedakan satu

perusahaan dengan perusahaan lainnya sekalipun mereka berada dalam satu jenis

usaha yang sama. Faktor-faktor yang membedakan perusahaan tersebut disebut

dengan karakteristik perusahaan, yang diantaranya size (ukuran perusahaan),

profitabilitas, basis kepemilikan, tingkat likuiditas, umur perusahaan, tipe

industri, Leverage dll. Semakin kuat karakteristik yang dimiliki oleh suatu

perusahaan tersebut dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik tentunya

menghasilkan pemenuhan tanggung jawab sosial yang kuat terhadap publik.

Pengungkapan informasi dalam laporan tahunan perusahaan itu dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure)

dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib

(mandatory disclosure) merupakan pengungkapan minimum yang harus

diungkapkan (diwajibkan peraturan). Sedangkan pengungkapan sukarela

(voluntary discosure) dapat diartikan perusahaan bebas memilih jenis informasi

yang akan diungkapkan yang sekiranya dapat mendukung dalam pengambilan

keputusan. Adapun salah satu jenis pengungkapan informasi sukarela adalah

pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan. Di Indonesia, peraturan yang

mengatur tentang disclosure adalah keputusan BAPEPAM No. Kep -38/ PM/

1996 (Hadi dan Sabeni, 2002). Pengungkapan sosial muncul karena adanya

kesadaran masyarakat tentang lingkungan sekitar, keberhasilan perusahaan tidak

hanya pada laba semata tetapi ditentukan juga oleh kepedulian perusahaan

terhadap masyarakat sekitar ( Yuliani, 2003).

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

4

TELAAH PUSTAKA

Landasan Teori

Berbagai perspektif teori telah digunakan untuk menjelaskan praktik

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Beberapa studi tentang

pengungkapan sosial telah menggunakan teori legitimasi dan teori agensi sebagai

basis dalam menjelaskan praktik pengungkapan sosial. Penelitian ini

menggunakan teori legitimasi dan teori agensi sebagai dasar dalam menjelaskan

praktik pengungkapan sosial.

Teori Legitimasi

Definisi teori legitimasi adalah suatu kondisi atau status, yang ada ketika

suatu sistem nilai perusahaan kongruen dengan sistem nilai dari sistem sosial yang

lebih besar di mana perusahaan merupakan bagiannya. Teori legitimasi penting

bagi organisasi karena teori legitimasi didasari oleh batasan-batasan, norma-

norma, nilai-nilai dan peraturan sosial yang membatasi perusahaan agar

memperhatikan kepentingan sosial dan dampak dari reaksi sosial yang dapat

ditimbulkan. Dengan melakukan pengungkapan sosial, perusahaan merasa

keberadaan dan aktivitasnya terlegitimasi.

Teori Agensi

Teori agensi muncul untuk mengatasi konflik agensi yang dapat terjadi

dalam hubungan keagenan. Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dan

pengendalian oleh agen dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan konflik

keagenan antara principal dan agen. Yang dimaksud principal adalah pemegang

saham atau investor sedangkan agen adalah orang yang diberi kuasa oleh

principal yaitu manajemen yang mengelola perusahaan yang terdiri dari dewan

komisaris dan dewan direksi.

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perusahaan merupakan bagian dari suatu sistem sosial yang terbentuk dari

suatu proses panjang. Sebagai bagian dari sub sistem dari lingkungan masyarakat,

maka masalah yang dihadapi oleh masyarakat merupakan masalah pula bagi

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

5

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan juga mempunyai tanggung jawab atas

masalah yang ada di masyarakat. Disamping itu, selain menggunakan dana dari

pemegang saham, perusahaan juga menggunakan saham dari sumber lain yang

sebagian berasal dari masyarakat, sehingga hal yang wajar jika masyarakat

mempunyai harapan tertentu terhadap perusahaan (Hasibuan, 2001).

Menurut Sofyan Safri Harahap (1993), ada beberapa alasan yang

mendukung dan menentang konsep tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun

alasan-alasan yang dikemukakan oleh para pendukung tanggung jawab sosial

adalah sebagai berikut:

1. Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan

masyarakat terhadap peranan perusahaan. Dalam jangka panjang hal ini akan

sangat menguntungkan perusahaan.

2. Keterlibatan sosial memungkinkan mempengaruhi perbaikan lingkungan

masyarakat yang mungkin akan menurunkan biaya produksi.

3. Meningkatkan nama baik perusahaan dan akan menimbulkan simpati

pelanggan, karyawan, investor, dan lain-lain.

4. Menghindari campur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat.

Campur tangan pemerintah cenderung membatasi peran perusahaan, sehingga

jika perusahaan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan, mungkin dapat

mengurangi campur tangan pemerintah.

5. Dapat menunjukkan respon positif perusahaan terhadap norma dan nilai yang

berlaku dalam masyarakat sehingga mendapat simpati msyarakat.

6. Sesuai dengan keinginan pemegang saham, dalam hal ini publik.

7. Mengurangi rasa kebencian masyarakat terhadap prusahaan yang kadang-

kadang sulit diatasi.

8. Membantu kepentingan nasional seperti konservasi alam, pemeliharaan

barang-barang seni budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja,

dan lain-lain.

Sedangkan alasan yang dikemukakan oleh para penentang tanggung jawab

sosial adalah sebagai berikut:

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

6

1. Mengalihkan perhatian perusahaan dari tujuan utama mencari laba. Hal ini

akan menimbulkan pemborosan.

2. Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap permainan kekuasaan atau

politik secara berlebihan yang sebenarnya bukan lapangannya.

3. Menimbulkan lingkungan bisnis yang monopolitik bukan pluralistik.

4. Ketelibatan sosial menimbulkan dana dan tenaga yang cukup besar yang tidak

dapat dipenuhi oleh dana perusahaan yang terbatas, yang dapt menimbulkan

kebangkrutan dan menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.

5. Keterlibatan dalam kegiatan sosial yang demikian kompleks memerlukan

tenaga para ahli yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan.

Menurut Martin Freedman (Siegel dan Marconi,1989 dalam Devina 2004),

ada tiga pendekatan dalam pelaporan kinerja sosial:

1. Pemeriksaan sosial (social audit). Pemeriksaan sosial mengukur dan

melaporkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari program-program

yang berorientasi sosial dari operasi-operasi perusahaan. Pemeriksaan sosial

dilakukan dengan membuat suatu daftar akivitas-aktivitas perusahaan yang

memiliki konsekuensi sosial, lalu auditor akan mencoba mengestimasi atau

mengukur dampak-dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas sosial

tersebut.

2. Laporan sosial (social report). Berbagai alternatif format laporan untuk

menyajikan laporan sosial telah diajukan oleh para akademisi dan

praktisioner.

3. Pengungkapan sosial dalam laporan tahunan (disclosure in annual report).

Pengungkapan sosial adalah pengungkapan informasi tentang aktivitas

perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan sosial perusahaan.

pengungkapan sosial dapat dilakukan melalui berbagai media antara lain

laporan tahunan, laporan interim, prospektus, pengumuman kepada bursa

efek, atau melalui media massa.

Pengungkapan kinerja sosial pada laporan tahunan perusahaan seringkali

dilakukan dengan sukarela oleh perusahaan. Adapun alasan-alasan perusahaan

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

7

untuk mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela (Henderson dan Pierson,

1998 dalam Henry dan Murtanto, 2001) antara lain:

1. Internal decision making. Manajemen membutuhkan informasi untuk

menentukan efektivitas dan informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan

sosial perusahaan. data harus tersedia agar biaya dari pengungkapan tersebut

dapat dibandingkan dengan manfaatnya bagi perusahaan. Walaupun hal ini

sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara sederhana lebih baik

dilakukan daripada tidak sama sekali.

2. Product differentiation. Manajer dari perusahaan yang bertanggung jawab

secara sosial memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak

bertanggung jawab secara sosial kepada masyarakat. Akuntansi kontemporer

tidak memisahkan pencatatan biaya manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam

laporan keuangan, sehingga perusahaan yang tidak bertanggungjawab akan

terlihat lebih sukses daripada perusahaan yang bertanggungjawab. Hal ini

mendorong perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengungkapkan

informasi tersebut sehingga masyarakat dapat membedakan dari perusahaan

lain.

3. Enlightened self interest. Perusahaan melakukan pengungkapan untuk

menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder yang terdiri dari

stockholder, kreditur, karyawan, pemasok, pelanggan, pemerintah, masyarakat

karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham

perusahaan.

Karakteristik Perusahaan

Size Perusahaan

Size perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk

menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan.

perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan

informasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang berukuran lebih kecil.

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

8

Leverage

Rasio financial Leverage disini merupakan perbandingan antara total

kewajiban dengan total Asset. Dengan kata lain rasio financial Leverage

menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu

kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas

dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kapada

pemegang saham (Heinze, 1976 dalam Hackston&Milne, 1996), hubungan antara

profitabilitas dan tingkat pengungkapan pertanggungjawaban sosial adalah bahwa

ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen)

menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi

tentang sukses keuangan tersebut. Sebaliknya ketika tingkat profitabilitas rendah

perusahaan akan berharap pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja

perusahaan.

Basis Kepemilikan

Basis kepemilikan adalah tingkat kepemilikan saham, dimana dibedakan

menjadi dua yaitu berbasis asing dan lokal. Perusahaan yang mayoritas

kepemilikan sahamnya dimiliki asing dikategorikan berbasis asing, sedangkan

yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh lokal maka disebut berbasis lokal.

Pengembangan Hipotesis

1. Hipotesis pertama (H1) bahwa, Size perusahaan mempunyai pengaruh positif

(+) signifian terhadap luas pengungkapan pertanggungjawaban sosial

perusahaan;

2. Hipotesis kedua (H2) bahwa Leverage perusahaan mempunyai pengaruh

negatif (-) signifikan terhadap luas pengungkapan pertanggungjawaban sosial

perusahaan;

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

9

3. Hipotesis ketiga (H3) bahwa Profitabilitas mempunyai pengaruh negatif (-)

signifikan terhadap luas pengungkpan pertanggungjawaban sosial perusahaan;

4. Hipotesis keempat (H4) bahwa Basis kepemilikan mempunyai pengaruh

positif (+) signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan.

METODE PENELITIAN

Variabel Dependen Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Pengungkapa tanggung jawab sosial adalah data yang diungkapkan oleh

perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan

yang meliputi tema sebagai berikut: lingkungan, energi, kesehatan dan

keselamatan tenaga kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan

masyarakat dan umum (Sembiring, 2003).

Skor diberikan 1 untuk perusahaan yang mengungkapkan sesuai dengan

elemen informasi yang diinginkan dan diberikan skor 0 bila tidak mengungkapkan

untuk setiap item pengungkapan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan

dibagi skor yang diharapkan untuk memperoleh indeks pengungkapan pada

masing-masing perusahaan sampel. Total item yang diharapkan diungkapkan oleh

perusahaan berjumlah 78 item pengungkapan (Sembiring, 2003)

Rumus yang digunakan untuk mengukur indeks pengungkapan tanggung

jawab sosial adalah sebagai berikut: (Sembiring, 2005)

j jCSDI

nX

= Ij

Dimana:

CSDIj : Pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan j

∑ Xij : Total Pengungkapan Sosial sesuai dengan elemen-elemen

informasi yang diharapkan pada perusahaan j. 1 = jika item i

diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan.

(3.1)

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

10

nj : Jumlah item yang diharapkan untuk parameter Lingkungan pada

perusahaan ,n =78

Variabel Independen

Size Perusahaan

. Size perusahaan yang diukur dengan total Asset akan ditransformasikan

dalam logaritma natural untuk menyamakan nilai dengan variabel lain karena

total Asset perusahaan lainnya lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel

lain dalam penelitian ini. Maka untuk menghitung size adalah sebagai berikut:

Sz it = logn∑Assetjit (3.2)

Dimana:

Sz it : Size perusahaan i pada periode t

logn∑Assetit : Nilai logaritma natural total asset perusahaan i pada periode t

3.1.2.1. Leverage

Leverage menunjukkan seberapa besar asset perusahaan yang diperoleh atau

didanai dari utang. Variabel ini diukur dengan membagi total utang dengan total

asset. Pengukuran Leverage pada penelitian ini sejalan dengan pengukuran

Leverage untuk negara berkembang. Pada negara berkembang, batasan antara

utang jangka panjang dan utang jangka pendek secara jelas cukup sulit

(Pandey,2003 dalam Rawi, 2008). Lebih lanjut Pandey 2003 menganjurkan untuk

menggunakan total utang di negara berkembang karena lebih mendekati realitas

yang ada. Secara sistematis kebijakan utang diformulasikan sebagai berikut :

itAssetTDit=

it Debt

Dimana:

TDit : Jumlah Total utang perusahaan i periode t

∑Asset it : Total Asset yang dimiliki oleh perusahaan i pada periode t

(3.3)

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

11

Profitabilitas

Profitabilitas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Terdapat

beberapa ukuran untuk menentukan profitabilitas perusahaan, yaitu :return of

equity, return on assets, earning per share, net profit dan operating ratio.

Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA).

itAsset

EATit=it ROA

Dimana:

ROAit : Return On Asset perusahaan i pada periode t

EATit : Laba Bersih Setelah Pajak perusahaan i pada periode t

∑Asset it : Total Asset yang dimiliki oleh perusahaan i pada periode t

Basis Kepemilikan

Basis Kepemilikan perusahaan diartikan sebagai tingkat kepemilikan saham

yang dikuasai oleh dana asing dan domestik. Perusahaan yang komposisi

sahamnya sebagian besar dimiliki oleh asing digolongkan berbasis asing, begitu

pula pada perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh domestik

dikategorikan berbasis domestik (Devina, 2004).

Pengukuran untuk basis kepemilikan perusahaan digunakan skala nominal

dengan variabel dummy 0 dan 1. Apabila kepemilikan perusahaan berbasis asing

diberi nilai 1, sedangkan nilai 0 diberikan untuk perusahaan berbasis domestik.

Dengan simpulan bahwa perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimilki oleh

perusahaan asing digolongkan dalam perusahaan berbasis asing.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2008- 2009, sedangkan metode pemilihan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode judgement sampling, yaitu

salah satu bentuk purposive sampling dengan mengambil sampel yang telah

(3.4)

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

12

ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian selama periode

penelitian.

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua metode analisis deskriptif dan analisis

regresi. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel

yang ada dalam penelitian, sedangkan analisis regresi bertujuan untuk menguji

hubungan antara varibel dependen dan variabel independen.

Analisis Statistik Deskriptif

Alat yang digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan rata-rata,

median, maksimum, minimum, dan standar devisiasi. Dalam statistik parametrik

data harus terdistribusi secara normal. Untuk memastikan bahwa data masing-

masing variabel terdistribusi secara normal, maka dalam statistik deskriptif,

skewness dan kurtosis digunakan sebagai alat analisis. Skewness mengukur

kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari distribusi data

(Ghozali, 2006). Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness

mendekati nol.

Analisis Regresi

Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interpretasinya yang

bertujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam mengungkap

fenomena tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Teknik analisis yang

digunakan untuk mengetahui variabel-variabel karakteristik perusahaan yang

mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karakteristik perusahaan tersebut terdiri

atas 4 yaitu, size atau ukuran perusahaan, Leverage, profitabilitas, dan basis

kepemilikan. Maka digunakan persamaan umum regresi linear berganda atas 4

variabel independen dengan model sebagai berikut:

CSDI = a + b1Size + b2Leverage + b3ROA + b4Owners + e (3.5)

Dimana :

CSDI = Pengungkapan Sosial Perusahaan

Size = Size perusahaan berdasarkan logaritma natural dari total Asset

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

13

Leverage = Tingkat Leverage perusahaan

ROA = Profitabilitas berdasarkan Rasio laba setelah pajak terhadap total

asset

Owners = Basis kepemilikan, Dummy untuk mengklasifikasikan; asing = 1;

domestik = 0

b = koefissien regresi

e = error

a = konstanta

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi dari

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2009. Sampel yang

dipilih dari populasi tersebut menggunakan metode judgement sampling.Pada

tahun 2008-2009 perusahaan manufaktur yang mencatatkan sahamnya di Bursa

Efek Indonesia berjumlah 147 perusahaan. Hanya sebesar 65 perusahaan yang

mempublikasikan laporan tahunannya (annual report) secara umum di official

website perusahaan atau website BEI. Dari 65 annual report, sebesar 24 annual

report tidak menyediakan data secara lengkap berkaitan dengan variabel

penelitian. Dengan demikian, total objek yang memenuhi kriteria sampel adalah

82 (41 objek dikali 2 tahun periode penelitian).

Analisis Data

Statistik Deskriptif

1. Leverage, tingkat leverage masing-masing perusahaan adalah beragam. Nilai

maksimum adalah 0,97 dan minimum 0,10. Secara rata-rata dari 71 sampel,

nilai leverage adalah 0,48 dengan std.dev masih jauh dibawah nilai mean yaitu

0,19. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketergantungan perusahaan

terhadap utang masih dalam batas normal di bawah 0,50.

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

14

2. Return On Asset (ROA). Dari 71 sampel, nilai minimum dan maksimum

adalah -0,06 dan 0,26. Sedangkan rata-rata ROA adalah 0,09 dengan std.dev

masih dibawah nilai mean yaitu 0,08. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya

sebesar 9% laba yang diperoleh dari keseluruhan nilai asset yang digunakan,

sehingga perusahaan dapat dikatakan belum berkinerja seefektif dan seefisien

mungkin.

3. Owners (Basis Kepemilikan). Dilihat dari nilai mean 0,5 dengan std.dev 0,5,

dapat dikatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel adalah

seimbang jumlahnya antara perusahaan yang berbasis kepemilikan asing

maupun dalam negeri.

4. Corporate Social Disclosure Index (CSDI). Nilai minimum dan maksimum

masing-masing adalah 0,04 dan 0,37, sedangkan mean 0,15 dengan std.dev

0,07. Nilai ini masih jauh dibawah harapan yaitu 1, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kesadaran melakukan pengungkapan Sosial adalah masih

sangat rendah.

5. Asset. Total Asset sebagai proksi dari size perusahaan. Nilai minimum dan

maksimum yang ditunjukan dari 71 sampel adalah 24,6 dan 32,14 dengan

mean 28,3 std.dev jauh dibawah mean yaitu 1.6. Dilihat dari hasil ini maka

dapat dikatakan bahwa size perusahaan-perusahaan sampel dalam penelitian

ini adalah relatif sepadan.

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation

faktor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah

yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dari hasil Uji multikolinieritas

tabel 4.5, tidak ada nilai tolerance dari seluruh variabel penelitian kurang dari 0,1

atau nilai VIF lebih dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel

Independen pada model regresi tidak terjadi multikolinieritas.

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

15

Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini heteroskedestisitas

dideteksi dengan grafik plot. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada

sumbu Y.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas pada

model regresi, sehingga model regresi layak untuk memprediksi variabel

independen Total Asset, Leverage, Return On Asset (ROA), dan Basis

Kepemilikan.

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)

Sumber: Data skunder yang diolah, 2011

3.2.2.1. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

korelasi. Dalam penelitian ini Autokorelasi dideteksi dengan Run-test. Dari hasil

Output SPSS pada tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai test adalah -0,00019 dengan

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

16

probabilitas 0,549 signifikan pada 0,05 yang berarti residual random atau tidak

terjadi autokorelasi antar nilai residual pada model regresi.

Hasil Uji Autokorelasi Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.00019

Cases < Test Value 35

Cases >= Test Value 36

Total Cases 71

Number of Runs 39

Z .599

Asymp. Sig. (2-tailed) .549

a. Median

Sumber: Data skunder yang diolah, 2011

3.2.2.2. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik

dan 1-Sample K-S. Pada gambar 4.2 dan 4.3 dapat disimpulkan bahwa grafik

histogram memberikan pola distribusi normal, sedangkan pada grafik normal plot

terlihat titik-titik berada pada garis diagonal sehingga model regresi 1 tidak

menyalahi asumsi normalitas. Hal ini konsisten dengan uji non-parametrik pada

tabel 4.7, dimana nilai kolmogorov-smirnov adalah 0,598 dengan probabilitas

0,867 signifikan pada 0,05 yang berarti data terdistribusi secara normal.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas (Histogram)

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

17

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas (Normal Plot)

Sumber: Data skunder yang diolah, 2011

Uji Non-Parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 71

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .06271519

Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.048

Kolmogorov-Smirnov Z .598

Asymp. Sig. (2-tailed) .867

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

18

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 71

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .06271519

Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.048

Kolmogorov-Smirnov Z .598

Asymp. Sig. (2-tailed) .867

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data skunder yang diolah, 2011

Uji Pengujian Hipotesis

Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model regresi (fit test). Dari hasil

Uji regresi berganda statistik F pada tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai sig.< 5%

yaitu 0,00, sehingga model regresi layak untuk memprediksi variabel Total Asset,

Leverage, ROA, dan Basis Kepemilikan.

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik F ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .143 4 .036 8.549 .000a

Residual .275 66 .004

Total .418 70

a. Predictors: (Constant), LnAsset, Roa, Owners, Leverage

b. Dependent Variable: CSDI

Sumber: Data skunder yang diolah, 2011

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

19

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pada tabel 4.9, menunjukan nilai

adjusted R Squere sebesar 0,301. Hal ini berarti bahwa sebesar 30,1% variasi

Indeks Pengungkapan Sosial Perusahaan (CSDI) dapat dijelaskan oleh 4 variabel

yaitu , sedangkan 60,9% lainnya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor diluar ketiga

variabel independen tersebut.

Tabel 4.9

Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .584a .341 .301 .06459

a. Predictors: (Constant), LnAsset, Roa, Owners, Leverage

b. Dependent Variable: CSDI

Sumber: Data skunder yang diolah, 2011

Uji Statistik t

Tabel 4.9 diatas digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen pada model regresi terhadap variabel dependen. Dari output

spss, dapat dilihat bahwa pengaruh karakteristik-karakteristik perusahaan terhadap

luas pengungkapan sosial perusahaan adalah berbeda-beda. Variabel size yang

diproksikan dengan Total Asset menunjukan nilai coefficient beta 0.028.

Coefficient beta positif menunjukan hubungan antara CSDI dan Total Asset adalah

positif. Semakin tinggi Total Asset Perusahaan, Semakin tinggi Pengungkapan

Sosial Perusahaan. Selain itu pada model regresi, LnAsset menunjukan nilai t

sebesar 5,632 sig. 0,000 < 0,1. Hal itu menunjukan bahwa Total Asset

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CSDI. Dengan demikian, hipotesis

pertama (H1) yang menyatakan bahwa “Size perusahaan mempunyai pengaruh

positif signifian terhadap luas Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan”, diterima

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

20

Tabel 4.10

Uji Statistik t Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.583 .140 -4.180 .000

Leverage -.113 .045 -.292 -2.523 .014 .748 1.337

Roa -.090 .115 -.089 -.780 .438 .760 1.316

Owners -.015 .016 -.095 -.913 .365 .913 1.095

LnAsset .028 .005 .584 5.632 .000 .930 1.076

a. Dependent Variable: CSDI

Sumber: Data skunder yang diolah, 2011

Variabel leverage menunjukan nilai coefficient beta -0,113. Nilai negatif

menunjukan bahwa leverage memiliki pengaruh negatif terhadap Luas

Pengungkapan Sosial Perusahaan. Semakin rendah leverage, semakin tinggi

Pengungkapan Sosial Perusahaan. Pengaruh antara kedua variabel ini adalah

signifikan, hal ini terlihat dari nilai t yaitu -2,253 sig. 0,014 < 0,05. Dengan

demikian, hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa “Leverage perusahaan

mempunyai pengaruh negatif (-) signifikan terhadap luas Pengungkapan

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan”, diterima.

Beda halnya dengan variabel leverage dan size yang memiliki hubungan

signifikan dengan CSDI, 2 variabel independen yang lain yaitu ROA dan Basis

Kepemilikan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan CSDI. ROA

menunjukan nilai t -0,780 sig. 0,438 lebih besar dari 0,05, sedangkan Basis

kepemilikan menunjukan nilai t -0,913 sig. 0,913 jauh diatas 0,05. Dengan

demikian hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa “Profitabilitas

mempunyai pengaruh negatif (-) signifikan terhadap luas pengungkapan

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan”, ditolak. Demikian juga hipotesis

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

21

keempat (H4) yang menyatakan bahwa “Basisi kepemilikan mempunyai pengaruh

positif (+) signifikan terhadap luas Pengungkapan Sosial Perusahaan”, ditolak.

Pembahasan

Hubungan Antara Total Asset yang dikuasai dengan Luas Pengungkapan

Sosial Perusahaan

Penelitian ini membuktikan bahwa hubungan antara total asset yang

dikuasai perusahaan dengan luas Pengungkapan Sosial perusahaan adalah positif

dan signifikan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi asset yang dikuasai

perusahaan semakin luas Pengungkapan Sosial yang dilakukan perusahaan.

Penelitian ini juga sekaligus membuktikan dan mendukung penelitian-penelitian

terdahulu, seperti penelitian Sulastini (2007), Devina (2004) yang menunjukan

hasil yang sama.

Semakin luasnya Pengungkapan Sosial pada perusahaan yang menguasai

asset yang besar dimungkinkan karena tekanan dari berbagai pihak dalam arti

stakeholder perusahaan. Semakin tinggi asset yang dikuasai, maka semakin tinggi

dampak yang akan ditimbulkan termasuk dampak sosial dan lingkungan.

Shareholder mengharapkan agar perusahaan dapat mengelola asset dengan sebaik-

baiknya dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkannya. Oleh karena itu,

memicu perusahaan yang menguasai asset besar memperluas Pengungkapan

Sosial.

Pada penelitian Devina (2004) yang lebih mengacu pada teori legitimasi

berpendapat bahwa untuk mendapat legistimasi, perusahaan besar akan

melakukan aktivitas sosial lebih banyak agar mempunyai pengaruh terhadap

pihak-pihak internal maupun eksternal yang mempunyai kepentingan terhadap

perusahaan. Selain itu perusahaan besar merupakan emiten yang banyak disoroti,

pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai

wujud tanggung jawab sosial perusahaan.

Hubungan Antara Tingkat Leverage dengan Luas Pengungkapan Sosial

Perusahaan

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

22

Penelitian ini telah membuktikan secara empiris bahwa terdapat pengaruh

negatif dan signifikan antara tingkat leverage dengan luas Pengungkapan Sosial

perusahaan. Jadi, Semakin rendah tingkat leverage perusahaan, semakin luas

Pengungkapan Sosial perusahaan. Berdasarkan teori agensi bahwa Manajemen

perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung mengurangi

pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan

dari para debtholders (Sembiring, 2005). Semakin besar tingkat Leverage semakin

besar kecenderungan untuk melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan

melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Supaya laba yang dilaporkan lebih tinggi

maka manager akan mengurangi biaya-biaya termasuk mengurangi biaya untuk

mengungkapkan pertanggungjawaban sosial.

Hubungan Antara Return On Asset dengan Luas Pengungkapan Sosial

Perusahaan

Hasil penelitian ini telah membatah pernyataan dari Kokubu et. al (2001)

dalam Sembiring (2005) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif

antara kinerja ekonomi suatu perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab

sosial. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi dengan premis bahwa perolehan

laba yang semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi

sosial yang lebih luas. Sebaliknya, penelitian ini membuktikan secara empiris

bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif dengan luas Pengungkapan

Sosial perusahaan. Semakin kecil ROA, semakin luas Pengungkapan Sosial yang

dilakukan perusahaan. Namun demikian, hubungan antara keduannya adalah tidak

signifikan. Hasil yang tidak signifikan dalam penelitian ini dapat disebabkan oleh

keterbatasan sampel penelitian.

Penelitian ini lebih sejalan dengan pernyataan Donovan dan Gibson

(2000) dalam Sembiring (2005) walaupun hanya dapat membuktikan arah

pengaruh negatif antara ROA dan luas Pengungkapan Sosial. dari sisi teori

legitimasi, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan. Hal ini didukung dengan argumentasi bahwa ketika

perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen)

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

23

menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi

tentang sukses keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas

rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca “good news”

kinerja perusahaan.

Hubungan Antara Basis Kepemilikan dengan Luas Pengungkapan Sosial

Perusahaan

Penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya pengaruh yang signifikan

antara Basis Kepemilikan dengan luas Pengungkapan Sosial Perusahaan. Hal ini

konsisten dengan penelitian Suripto dan Buridwan (1999) dalam Devina (2004),

Hasibuan (2001). Penelitian ini sekaligus menolak dengan tegas teori yang

menyatakan bahwa perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik

dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri, perusahaan tersebut

mungkin mempunyai sistem informasi yang lebih efisien untuk memenuhi

kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan induk, dan kemungkinan

permintaan yang lebih besar pada perusahaan berbasis asing dari pelanggan,

pemasok dan masyarakat umum. Sehingga perusahaan berbasis kepemilikan asing

akan melakukan Pengungkapan Sosial lebih luas dari pada perusahaan berbasis

kepemilikan lokal.

Penilitian ini bahkan menemukan bahwa arah dari pengaruh Basis

Kepemilikan adalah negatif. Hal ini berarti, perusahaan dengan basis kepemilikan

lokal lebih besar melakukan Pengungkapan Sosial dari pada perusahaan dengan

Basis Kepemilikan Asing. Hal ini memberi bukti nyata, bahwa perusahaan dengan

Basis Kepemilikan Asing cenderung hanya mementingkan profit dari pada

keperdulian terhadap Sosial dan Lingkungan sehingga enggan

mengungkapkannya. Sedangkan perusahaan dengan Basis Kepemilikan lokal

cenderung sadar akan keberlangsungan hidup lingkungan tempat tinggalnya

sendiri, sehingga melakukan tanggungjawab Sosial dan melakukan Pengungkapan

Sosial yang lebih luas.

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

24

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris

hubungan antara karakteristik perusahaan yaitu size, leverage, profitabilitas dan

basis kepemilikan perusahaan dengan luas Pengungkapan Sosial Perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Size yang diproksikan dengan total Asset yang dikuasai perusahaan

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap luas Pengungkapan

Sosial Perusahaan. Dengan demikian, semakin tinggi asset yang dikuasai

perusahaan, semakin tinggi pula perusahaan tersebut melakukan

Pengungkapan Sosial.

2. Leverage mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap luas

Pengungkapan Sosial Perusahaan, semakin besar tingkat leverage semakin

kecil pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) tidak

berpengaruh terhadap luas Pengungkapan Sosial perusahaan.

4. Basis Kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas Pengungkapan

Sosial perusahaan.

Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu:

1. Variabel Pengungkapan Sosial hanya diukur melalui annual report, sedangkan

media Pengungkapan Sosial sangat luas tidak hanya pada annual report

2. Sesuai dengan populasi dan penetapan sampel dalam penelitian ini, maka

periode penelitian terlalu pendek, sehingga sampel yang diperoleh kurang

besar untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas

Pengungkapan Sosial.

3. Pengungkapan Sosial diukur secara keseluruhan, tidak diukur berdasarkan

tema-tema yang ada dalam Pengungkapan Sosial (lingkungan, energi,

kesehatan, dan keselamatan karyawan, lain-lain tentang karyawan, produk,

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

25

keterlibatan masyarakat dan umum), sehingga tidak dapat diketahui pengaruh

karakteristik perusahaan terhadap masing-masing tema Pengungkapan Sosial

tersebut.

Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka saran yang diberikan bagi

penelitian selanjutnya adalah:

1. Mempertimbangkan media-media lain selain laporan tahunan (annual report)

untuk mengukur Pengungkapan Sosial perusahaan sehingga dapat lebih

menggambarkan Pengungkapan Sosial dan lingkungan perusahaan yang

sebenarnya. Media lain yang dapat digunakan adalah sustainability report,

media cetak (majalah CSR, majalah Corporate Governance, dan majalah-

majalah bisnis lainnya), serta official website perusahaan.

2. Untuk penetapan populasi dan sampel sesuai dengan penelitian ini, sebaiknya

periode penelitian diperpanjang sehingga mendapatkan gambaran yang lebih

baik tentang pengaruh karakteristik perusahaan dengan Pengungkapan Sosial.

3. Menjadikan tema-tema Pengungkapan Sosial (lingkungan, energi, kesehatan,

dan keselamatan karyawan, lain-lain tentang karyawan, produk, keterlibatan

masyarakat dan umum) sebagai variabel-variabel tersendiri, Sehingga dapat

diketahui pengaruh karakteristik perusahaan terhadap masing-masing tema

Pengungkapan Sosial tersebut.

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

26

DAFTAR PUSTAKA

Anis Chariri dan Imam Ghozali. 2007~, “Teori Akuntansi”. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Devina, Florence. 2004, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Publik

di Bursa Efek Jakarta”. Semarang: Tesis Magister Akuntansi FE

UNDIP.

Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Gunawan, Yuniati. 2000, “Analisa Pengaruh Informasi Tahunan Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Dibursa Efek Jakarta”.Simposium

Nasional Akuntansi III

Hackston, D and Milne, MJ,. 1996, “Some Determinants of Social and

Environmental Disclosure in New Zealand Companies .” Accounting,

Auditing and Accountability Journal . Vol. 8 No. 2 pp. 78—101.

Hadi, Nor dan Arifin Sabeni, 2002. “Analisa Faktor – faktor yang

mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan

Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi Vol. 1,

Agustus

Hasibuan, Muhamad Rizal. 2001, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Sosial (Socila Disclosure)Dalam Laporan

TahunanEmiten di BEJ dan BES”. Semarang: Tesis Magister

Akuntansi FE UNDIP.

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

27

Murtanto, Henry, 2001. “Analisis Pengungkapan Sosial pada Laporan

Tahunan”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 1, No.

2 : 21-48.

Rawi. 2008, “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Institusi, dan Leverage

terhadap Corporate Social Responsibility pada Perusahaan

Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia”. Semarang: Tesis

Magister Akuntansi FE UNDIP.

Rosmasita, Hardhina. 2007, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Sosial (Social Disclosue) dalam Laporan Keuangan

Tahunan Peusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.” Yogyakarta :

Skripsi FE Universitas Islam Indonesia.

Saleh, Norman Mohd (2008), “Ownership structure and

inntellectual capital performance in Malaysia”, http://www.ssrn.com

Sembiring, E. Resmanda. 2003. “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris Pada

Perusahaan Yang Tercatat ( Go-public ) di Bursa Efek Jakarta.

Sembiring, E Resmanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada

Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Solo, 15-66

September: Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Sofyan Safri Harahap. 1993. Teori Akuntansi. Edisi ke satu. PT. Raja

Grafindo Perkasa

Sulastini, Sri. 2007, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social

Disclosure Perusahaan Manufaktur yang Telah Go Publik”. Semarang:

Skripsi FE UNNES.

Veronica, Theodora Martina. 2008, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial pada Perusahaan

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ...eprints.undip.ac.id/29100/1/jurnal_angga.pdfdikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan

28

Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Jakarta: Skripsi FE Univesitas Gunadarma.

Wibowo, Budi Fatlika. 2009, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Praktik Pengungkapan Corporate Social Responsibility

dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Listing Di

BEI.” Malang: Skripsi FE Universitas Muhammadiyah Malang.

Wulandari, Etik. 2009, “Analisi Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial.” Surakarta: Skripsi

FE Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yuliani, Rahma, 2003, “Pengaruh karakteristik Perusahaan Terhadap

Praktek Pengungkapan Sosial dan Lingkungan di Indonesia”, Tesis

S2, Universitas Diponegoro, Semarang.

Yuningsih. 2004, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Praktik

Pengungkapan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan

Publik. “ Jurnal Akuntansi dan Keuangan Balance Vol.1. No. 2April-

September.