pengaruh struktur modal, likuiditas, ukuran …eprints.ums.ac.id/54606/1/naskah publikasi.pdf · 2...
TRANSCRIPT
PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, UKURAN
PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN LABA, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP KUALITAS LABA
(Studi Empiris Pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2012-2015)
Oleh :
Disusun sebagai Salah satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
BAYU LISTYAWAN
B 200130297
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
1
PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN LABA, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, petumbuhan laba, profitabilitas terhadap kualitas laba. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2012 sampai 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dan profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba. Sedangkan likuiditas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan laba tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba. Kata Kunci: Struktur Modal, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Laba,
Profitabilitas, Manajemen Laba.
ABSTRACT The aims of the research to examine the effect of capital structure, liquidity, company size, profit growth, and profitability to earnings quality. Population of this research is all of listed manufacturing firms in Indonesia Stock Exchange starting from 2012 until 2015. The sampling method use purposive sampling method. Technique of analysis data used the classic assumptions test, they are normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, and autocorelation test. Hypothesis test used multiple regression analysis. The results show that capital structure and profitability have effect on earnings qualityt. While likuidity, company size and lprofit growht have no effect on earnings quality. Keywords: Capital Structure, Liquidity, Company Size, Profit Growth,
Profitability, Earnings Quality.
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan media komunikasi pasa perusahaan yang
digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepetingan baik pihak
internal dan eksternal terhadap perusahaan (Puspitasai dan Trisnawati, 2016).
Salah satu unsur dalam laporan keuangan yang paling banyak diperhatikan dan
dinanti nantikan informasinya adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi
merupakan suatu laporan yang memberikan informasi mengenai laba (earnings)
yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode.
2
Kualitas laba akan menjadi pusat perhatian bagi para pengguna laporan
keuangan, kususnya bagi mereka yang mengharap kualitas laba yang tinggi.
Perusahaan yang memiliki laba dengan kualitas baik adalah perusahaan yang
memiliki laba secara berturut-turut dan stabil. Penman (2001), mengungkapkan
bahwa laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan keberlanjutan
laba (sustainnable eamings) dimasa depan yang ditentukan komponen akrual dan
aliran kasnya. Perusahaan dengan kualitas laba yang tinggi akan melaporkan
labanya secara transparan.
Laba yang berkualitas adalah laba yang mencerminkan kinerja keuangan
perusahaan yang sebenarnya (Boediono 2005). Namun terkadang pihak
manajemen perusahaan cenderung melakukan praktik manajemen laba untuk
meningkatkan informasi laba perusahaan, sehingga kualitas laba perusahaan
rendah. Struktur modal dapat mempengaruhi tingkat kualitas laba perusahaan.
Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat membayar
kewajibannya dan hal ini mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan
yang baik, sehingga laba perusahaan berkualitas.
Ukuran perusahaan berhubungan dengan kualitas laba karena semakin besar
perusahaan maka semakin tinggi pula kelangsungan usaha suatu perusahaan
dalam meningkatkan kinerja keuangan sehingga perusahaan tidak perlu
melakukan praktek manipulasi laba. Perusahaan yang terus-menerus tumbuh,
dengan mudah menarik modal, dan ini merupakan sumber pertumbuhan.
Informasi laba pada perusahaan - perusahaan ini akan direspon positif oleh
pemodal. Jika suatu perusahaan mempunyai pertumbuhan laba yang tinggi maka
para investor akan memberikan respon besar pada perusahaan karena perusahaan
tersebut dapat memberikan manfaat di masa depan.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya
(profitabilitas) merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan
karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban bagi penyandang dananya juga merupakan elemen dalam
penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang
akan datang.
3
Penelitian ini mengembangkan penelitian Kadek dan Ida (2014), dengan
menambahkan satu variabel yaitu Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan bukti mengenai pengaruh struktur modal, likuiditas, ukuran
perusahaan, pertumbuhan laba, dan profitabilitas terhadap kualitas laba.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif kausal. Menurut
Sugiyono (2010) penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara satu variabel lainnya atau bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lain.
2.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Penentuan jumlah sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang
bertujuan agar data yang diperoleh lebih representatif.
2.3 Definisi Operasional Pengukuran Variabel
Kualitas laba dihitung menggunakan kualitas akrual. Teruel et al (2009)
menyatakan bahwa kualitas akrual adalah kualitas informasi akuntansi yang
disajikan perusahaan yang membandingkan antara akrual dan arus kas
perusahaan pada periode masa lalu, sekarang, dan masa depan. Kualitas akrual
dikatakan baik jika akrual memiliki kedekatan dengan aliran kas perusahaan
dimasa depan (Dechow dan Dichev 2002). Menurut Ramadan (2015) kualitas
akrual dapat diukur dengan menggunakan rumus :
Struktur modal yang diukur dengan leverage merupakan suatu vaiabel yang
untuk mengetahui seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang
perusahaan. Variabel leverage dalam penelitian ini diukur dengan Debt to Equity
Ratio (DER). Dalam penelitian Sukmawati (2014) model perhitungannya adalah
sebagai berikut :
4
DER =
Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
jangka pendek dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap hutang
lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan) (Mamduh dan
Abdul Halim dalam Almilia, 2007). Variabel ini diukur dengan Current Ratio
sama seperti penelitian Sukmawati dkk (2014) dengan rumus sebagai berikut:
Current Ratio =
Ukuran Perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: Total asset, kapitalisasi
pasar, jumlah karyawan, nilai pasar saham, log penjualan dan lain-lain
(Anggraini, 2006). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur melalui log
total asset perusahaan sama dengan penelitian Sukmawati (2014) yang
dirumuskan sebagai berikut:
SIZE = Log Total Aset
Pertumbuhan laba adalah variabel yang menjelaskan prospek pertumbuhan
perusahaan pada masa mendatang. Pertumbuhan laba dapat diketahui dengan cara
mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian
dibagi dengan laba periode sebelumnya. (Warsidi dan Pramuka, 2000).
Rumusnya adalah sebagai berikut:
PL = x 100%
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Dalam penelitian ini profitabilitas
dihitung menggunakan Return On Assets (ROA) yang merupakan perbandingan
antara earning after tax dengan total assets. Menurut Reyhan (2014) formulanya
adalah:
ROA = x 100%
5
2.4 Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis
regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = α + β1SM + β2LI + β3SIZE + β4PL + β5PR + ε
Keterangan:
Y = Kualitas Laba
SM = Struktur Modal
LI = Likuiditas
SIZE = Ukuran Perusahaan
PL = Pertumbuhan Laba
PR = Profitabilitas
α = Konstanta/Intersep
β = Koefisien regresi yang menunjukan elastisitas dari masing-
masing variabel
ε = Pengaruh variabel lain di luar model yang ditetapkan atau
galat/residu/error
3. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Statistik Deskriptif
Uji Statistik Deskriptif, diketahui bahwa dalam penelitian ini variabel
Kualitas laba (KL) mempunyai nilai minimum 0,6 dan nilai maksimum 1,85
sedangkan nilai rata-rata 0,7743 dengan standar deviasi sebesar 0,33396. Struktur
modal mempunyai nilai minimum 0,16 dan nilai maksimum 2,26 sedangkan nilai
rata-rata sebesar 0,6584 dengan standar deviasi sebesar 0,46358. Likuiditas nilai
minimum 0,60 dan nilai maksimum 9,34 sedangkan nilai rata-rata sebesar 2,7761
dengan standar deviasi sebesar 1,68513. Ukuran perusahaan (SIZE) mempunyai
nilai minimum 5,11 dan nilai maksimum 8,39 sedangkan rata-rata sebesar 6,7157
dengan standar deviasi sebesar 0,76292. Pertumbuhan laba (PL) mempunyai nilai
minimum -0,73 dan nilai maksimum 2,09 sedangkan nilai rata-rata sebesar
0,1082 dengan standar deviasi sebesar 0,47217. Profitabilitas mempunyai nilai
minimum 0,01 dan nilai maksimum 0,40 sedangkan rata-rata sebesar 0,1308
dengan standar deviasi sebesar 0,08836.
6
3.2 Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan menggunakan metode
Kolomogorov-Smirnov diketahui bahwa besarnya nilai Kolomogorov-Smirnov
Z adalah sebesar 0,715 dengan nilai probablitias (p-value) sebesar 0,687. Hasil
perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai p>0,05 sehingga dapat diketahui
bahwa distribusi dalam penelitian ini normal.
Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen
memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak
terjadi multikolinearitas.
Diketahui hasil uji heteroskedastisitas dengan Uji Glejser, menunjukkan P >
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson menunjukkan
nilai Durbin Watson sebesar 1.988, dimana angka tersebut berada diantara dUdan
4-dU (1.7827 ≤1.988≤2.2173) maka dapat disimpukan tidak terjadi autokorelasi.
3.3 Uji Hipotesis
Hasil Ananlisis Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 0,825 0,334 2,471 0,015
DER 0,239 0,078 0,332 3,053 0,003
CR 0,035 0,023 0,175 1,495 0,138
SIZE -0,028 0,045 -0,065 -0,634 0,528
PL 0,058 0,069 0,082 0,844 0,401
ROA -0,924 0,370 -0,244 -2,495 0,014
Sumber: Hasil Olah Data, 2017
Hasil analisis regresi berganda dapat dibuat persamaan regresi sebagai
berikut:
7
Y = 0,825 + 0,239 DER + 0,035 CR – 0,028 SIZE + 0,058 PL –
0,924 ROA + ε
Diperoleh nilai Fhitung 11.599 lebih besar dari Ftabel yaitu 3.428 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,005 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, pertumbuhan laba, profitabilitas
berpengaruh secara simultan terhadap variabel kualitas laba. Hal ini juga
menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan sudah tepat (fit of goodness).
Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,105.
Hal ini bearti perubahan kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015 sebesar 10,5% dapat dijelaskan
oleh variabel struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, pertumbuhan laba,
dan profitabilitas, sedangkan sisanya sebesar 89,5% dapat dijelaskan oleh
variabel yang lain di luar model.
3.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa struktur modal
memiliki nilai thitung lebih besar dari ttabel (3.053 >1.65950) dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.003< 0.05). sehingga dapat disimpulkan
bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Perusahaan
yang memiliki banyak hutang dapat menggunakan hutang tersebut untuk
mendanai kegiatan opersai perusahaanya sehingga mampu menghasilkan laba
yang optimal.. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sukmawati dkk (2014)
dan Risdawati dan Subowo (2015) yang membuktikan bahwa struktur modal
berpengaruh terhadap kualitas laba.
Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa likuiditas memiliki
nilai thitung lebih kecil dari ttabel (1.495>1.65950) dengan nilai signifikansi
lebih besar dari 0.05 (0.138< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas
tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas laba. Apabila likuiditas
perusahaan terlalu besar maka perusahaan tersebut berarti tidak mampu
mengelola aktiva lancarnya semaksimal mungkin sehingga kinerja keuangan
menjadi kurang baik dan kemungkinan ada manipulasi laba untuk mempercantik
informasi laba tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dira dan Ida
8
(2014) dan Yushita, Rahmawati dan Triatmoko (2013) yang membuktikan bahwa
likuiditas tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa ukuran perusahaan
memiliki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0,634>1.65950) dengan nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05 (0.5288< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap
kualitas laba. Sebagian besar perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang
berukuran besar, namun investor lebih memilih melihat kondisi pasar perusahaan
secara umum daripada menlihat total asetnya. Ukuran perusahaan hanya dapat
digunakan untuk menggolongkan perusahaan kedalam golongan perusahaan
besar, menengah, atau kecil. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Sukmawati dkk (2014), Risdawaty dan Subowo (2015), Irawati (2012) dan
Novianti (2012) yang membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap kualitas laba.
Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa pertumbuhan laba
memiliki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0.844>1.65950) dengan nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05 (0.401< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas
laba.Pertumbuhan laba suatu perusahaan biasanya diakibatkan oleh adanya laba
kejutan yang diperoleh pada periode sekarang. Investor dapat merespon informasi
laba kejutan tersebut sebagai suatu indikasi adanya intervensi dari pihak
manajemen perusahaan terhadap laporan keuangan sehingga laba mengalami
peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dira dan Ida (2014) dan
Irawati (2012) yang membuktikan bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh
terhadap kualitas laba
Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa profitabilitas memiliki
nilai thitung lebih besar dari ttabel (-2.495>1.65950) dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0.05 (0.14< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba, namun memiliki arah
yang negatif. Tingkat profitabilitas yang stabil akan memberikan keyakinan
kepada investor bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dalam
9
menghasilkan laba. Apabila profitabilitas rendah maka perusahaan akan memiliki
citra yang kurang baik dimata investor maka dari itu perusahaan akan berusaha
untuk membuat tingkat profitabilitas menjadi tinggi. Hal ini memotivasi
perusahaan untuk cenderung meningkatkan laba, sehingga dengan adanya
manipulasi laba tersebut dapat menyebabkan laba yang sebenarnya tidak nampak
dan kualitas laba perusahaan menurun. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Risdawati dan Subowo (2015) yang membuktikan bahwa profitabilitas
berpengaruh secara negatif terhadap kualitas laba.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dan profitabilitas
berpengaruh terhadap kualitas laba sedangkan likuiditas, ukuran perusahaan dan
pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
4.2 Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun pengamatan yang lebih
panjang, sehingga semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran bagi
hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan.
Penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian dengan populasi
dalam penelitian tidak hanya pada satu jenis perusahaan yaitu perusahaan
manufaktur.
Pengaruh kelima variabel masih sangat kecil, oleh karena itu bagi peneliti
dengan tema yang sama, sebaiknya memasukkan lebih banyak variabel sahingga
memperoleh faktor-faktor yang mungkin menghasilkan pengaruh terhadap
kualitas laba, misalnya siklus operasi perusahaan, volalitas penjualan, dan
kualitas audit.
DAFTAR PUSTAKA
Agusti, Restu dan Tyas Pramesti. 2013. "Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba". Universitas Riau
10
Almilia, Luciana dan Ikka Retrinasari, 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ, Makalah Seminar Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis, Universitas Trisakti, Jakarta. 9 Juni 2007
Boediono, Gideon, 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan.Jakarta: Erlangga.
Dira, Kadek Prawisanti dan Astika Ida B. P. 2014. Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas,Pertumbuhan Laba, dan Ukuran Perusahaan Pada Kualitas Laba. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 7 No.1.
Darraough, M.N. 1993. Disclosure Policy and Competition: Cournot vs Bertrand. The Accounting Review, 68(3), 534-561.
Financial Accounting Standards Boards. 1952. “Statement of Financiaql
Accounting Concepts Nomor 1: Qualitative Characteristics of Accounting Information”. Stanford. Connecticut. Mei.
Givoly, D., Hayn, C.K., & Katz, S.P. (2010) “Does public ownership of equaity improve earnings quality?”. The Accounting Review 8 (1), 195-225.
Ghosh, A. and D. Moon 2010. ”Corporate Debt Financing and Earnings
Quality”. Journal of Business Finance and Accounting, Vol.37.pp.538-559
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handayani, Sri. 2016. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Kinerja Perusahaan, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Kualitas Akrual (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hayn, C. 1995. The Information Content of Losses. Jurnal or Accounting and Economics, 20: 125-153.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan (per 1 September, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Irawati, Dhian Eka. 2012. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis Journal, 1(2): h:1-6.
11
Jang, Lesia; Sugiarto, Bambang; Siagaian, Dergibson. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Akuntabilitas 6(2):h: 142-149.
Novianti, Rizki. 2012. Kajian Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang
Ramadiawati, Tias. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Laba (Srudi Empiris Pada Perusahaan Miscellaneous Industry Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Universitas Sebelas Maret
Ramadan, Imad Z. 2015. “Earnings Quality Determinants of the Jordanian
Manufacturing Listed Companies”. International Journal of Economics and Finance; Vol. 7, No. 5.
Siregar, Sylvia Veronica dan Sidharta Utama. 2006. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.
Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory, 5th Ed. Canada: Prentice Hall.
Sukmawati, Shanie dan Kusmuriyanto, Linda Agustina. 2014. Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan Return on Asset Terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis Journal, 1(2): h:1-6.
Sukmawati, NAC; Sofianty, Diamonalisa; Sukarmanto, Edi. Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terfaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014. Prosiding Akuntansi, ISSN:2460-6561.
Sutopo, Bambang. 2009. Manajemen Laba dan Manfaat Kualitas Laba Dalam Keputusan Investasi. Surakarta. UNS.
Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Riyani, Putri. 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Pertumbuhan Investasi Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
12
Reyhan, Arif. 2014. Pengaruh Komite Audit, Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Laba Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI 2009-2010). Jom Fekon Vol 1 No.2.