pengaruh strategi bisnis, perceived …/pengaruh... · terhadap hubungan antara informasi sistem...

112
PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY (PEU), DAN DESENTRALISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Oleh: MILA PURANI SISTIYAN NIM.F0306052 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: truongquynh

Post on 26-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED ENVIRONMENTAL

UNCERTAINTY (PEU), DAN DESENTRALISASI

TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI

MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Oleh:

MILA PURANI SISTIYAN

NIM.F0306052

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

ii

Page 3: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

iii

Page 4: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan pada:

o Ayah dan Ibu tercinta, selalu menjadi isnpirasi terbesarku, bangga menjadi

putri kalian

o Mba Rury ma Dek Enggar, aku sayang kalian

o Mbah Uti, Mbah Kakung, Mbah Buk

Page 5: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

v

MOTTO

v "Sebuah tujuan tanpa perencanaan hanya akan menjadi harapan." Antoine de

Saint-Exupery (1900–1944), Penulis Prancis.

v "Kamu tidak mencintai seorang perempuan karena dia cantik, tapi dia cantik

karena kamu mencintainya.” Ivan Panin (1855–1942), ahli matematika Rusia.

v "Konflik antara benar dan salah bukanlah tragedi yang sesungguhnya di dunia

ini. Tragedi sejati terjadi ketika dua kebenaran saling bertentangan.” Hebbel

(1813–1863), dramawan dan pujangga asal Jerman.

v "Menyendiri itu baik, tetapi Anda membutuhkan seseorang untuk mengatakan

bahwa menyendiri itu memang benar-benar baik." Honore de Balzac (1799–

1850), novelis Prancis.

v "Kita memiliki dua telinga dan satu mulut, karena itu kita bisa mendengarkan

dua kali lebih banyak daripada berbicara." Epictetus, filsuf Yunani Kuno.

v "Lebih baik dibenci karena apa yang Anda miliki daripada dicintai untuk

sesuatu yang tidak Anda punyai." Andre Gide (1869-1951), penulis Prancis,

peraih Nobel Sastra 1947.

Page 6: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Dzat pemilik kekuatan yang

sempurna, Dia yang maha berkehendak dan berkuasa atas segala sesuatu. Semoga

Dia senantiasa menuntun kita pada kebaikan, baik dalam mendengar, melihat,

bertutur, berperilaku, belajar, dan juga berkarya.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah memberikan limpahan rahmat, karunia, kasih sayang, dan kekuatan,

sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai tugas akhir

guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan

akuntansi fakultas ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hambatan, rintangan, dan tantangan senantiasa mengiringi setiap aktivitas.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sedemikian besar kekuatan dan

semangat yang harus dimiliki untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. DR. Bambang Sutopo M.Com.,Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Jaka Winarna, Drs., M.Si., Ak., dan Dra. Evi Gantyowati, M.Si. Ak selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Sri Suranta, SE, M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa, memberikan petunjuk-

petunjuk, serta saran-saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

vii

4. Bu Christ, selaku pembimbing akademik. Terimakasih untuk saran dan

bimbingannya dalam 4 tahun ini.

5. Seluruh staf pengajar Universitas Sebelas Maret yang telah membimbing dan

memberikan materi perkuliahan kepada penulis.

6. Ayah dan ibu tercinta atas curahan kasih sayang, doa, dan dorongan baik

moril maupun materiil serta untuk setiap motivasi, semangat dan kemurahan

hati, memaklumi, dan memaafkan setiap kesalahan yang penulis lakukan.

7. Mbak Rury dan Dek Enggar tersayang, di antara kesibukannya, meluangkan

waktu untuk doa dan memotivasi, dan mendukung setiap keputusan yang

penulis ambil.

8. Bramasta Aji (My Ment) yang selalu mendampingiku dalam memberi

dukungan, perhatian, semangat, dan doa bagi penulis selama penyusunan

skripsi dan selama perkuliahan atas bantuan pengerjaan tugas-tugas kuliah.

9. Mbah Uti yang selalu mendoakan dan berharap yang terbaik, Mbah Kakung,

dan Mbah Buk yang selalu mendukung.

10. Om-om dan Bulik-bulik, adek-adek sepupu, tetap semangat ya.

11. Sahabat-sahabat baikku: Mira, Putri, Hily, Sessa SE, Ghea SE, Ira SE, dan

Mawar SE, yang selalu sabar saat mulai kumat bawel, marah-marah, jutek,

pelupa. Terima kasih untuk tiap waktu, untuk berbagi bersama. Friendship is

a promise made in the heart, silent, unwritten, unbreakable by distance,

unchangeable by time.

12. Teman-temanku: Nda, Momon, Lita, Warih, Reisya, Asri, Rofi, Puput, Vita,

Rini, Nindy, Tyas.

Page 8: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

viii

13. Teman-teman akuntansi 06: Ayu Tutia, Kris, Hani, Nita, Adit, Bagas, Cahyo,

Dyah, Eko (selalu takrepotin masalah komputer), Tata, Fitri, Hakim, Harmini,

Meina, Raras, Agung, Rizki, Alfin, Kiky, Satria, Darmo, Tryas, Choir, Yusuf,

Manda, Gani, Udjo’, Loggar, Nova, Ian, Unggul, Barjos, Ika, Latifah, Mora,

Rozaq, Fira, Destia, Dewi, Dhina, Ery, Melati, Famera, Fela, Finik, Irwan,

Alfi, Kurnia Rina, Yeny, Yah, Natalia, Nicky, Ragil, Rahayu, Ratuh, Ratri,

Ririn, Sekar, Tantri, Dora, Tony, Vidya, Sawit, Windi, Wida, Denny, Tita,

Hanung, Ichwanul Kamila, Rena, Rika, Rina, dan Supri (maaf kalo ada yang

kelupaan).

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan dari skripsi ini. Terakhir, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat.

Surakarta, Juni 2010

Page 9: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO...................................................................................... v

KATA PENGANTAR..................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv

HALAMAN ABSTRAKSI.............................................................................. xv

HALAMAN ABSTRACT............................................................................... xvi

BAB

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.......................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian.............................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian............................................................................ 10

F. Sistematika Penulisan....................................................................... 10

II. TELAAH PUSTAKA

A. Strategi Bisnis................................................................................... 12

Page 10: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

x

B. Perceived Environmental Uncertainty (PEU).................................. 16

C. Desentralisasi.................................................................................... 20

D. Informasi Sistem Akuntansi Manajemen.......................................... 22

E. Kinerja Manajerial............................................................................. 25

F. Pendekatan Kontijensi....................................................................... 29

G. Strategi Bisnis dan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen.......... 30

H. Perceived Environmental Uncertainty (PEU) dan Informasi

Sistem Akuntansi Manajemen........................................................... 30

I. Desentralisasi dan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen........... 31

J. Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial... 31

K. Hipotesis............................................................................................ 32

L. Kerangka Teoritis.............................................................................. 36

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian.............................................................................. 38

B. Populasi, sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel........................ 40

C. Pengukuran Variabel......................................................................... 41

D. Instrumen Penelitian......................................................................... 44

E. Sumber data....................................................................................... 52

F. Metode Pengumpulan Data............................................................... 52

G. Metode Analisis Data........................................................................ 53

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden......................................................................... 60

B. Uji Validitas...................................................................................... 64

C. Uji Reliabilitas.................................................................................. 68

Page 11: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xi

D. Uji Asumsi Klasik............................................................................. 69

E. Uji Hipotesis...................................................................................... 74

F. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................ 80

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan....................................................................................... 82

B. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 83

C. Saran................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 86

LAMPIRAN..................................................................................................... 90

Page 12: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner.................................................................. 61

Tabel 4.2 Distribusi Usia Respinden........................................................... 62

Tabel 4.3 Distribusi Jenis Kelamin Responden........................................... 63

Tabel 4.4 Distribusi Pendidikan Responden................................................ 63

Tabel 4.5 Distribusi Masa Kerja Responden............................................... 64

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif...................................................................... 64

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel PEU................................................ 66

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel DES................................................ 66

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel SAM............................................... 67

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel KM................................................. 67

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas................................................................... 68

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas................................................................... 69

Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi Regresi Sederhana (Hipotesis 1)............ 72

Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi Regresi Berganda (Hipotesis 2,3, dan 4) 72

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas......................................................... 73

Tabel 4.16 Hasil Regresi Sederhana (Hipotesis 1)........................................ 75

Tabel 4.17 Hasil Regresi Berganda (Hipotesis 2,3, dan 4)............................ 76

Page 13: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis....................................................................... 36

Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Regresi Sederhana......................... 71

Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Regresi Berganda......................... 71

Page 14: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Data Kuesioner: Strategi Bisnis (SB)

3. Data Kuesioner: Perceived Environmental Uncertainty (PEU)

4. Data Kuesioner: Desentralisasi (DES)

5. Data Kuesioner: Sistem Akuntansi Manajemen (SAM)

6. Data Kuesioner: Kinerja Manajerial (KM)

7. Reliabilitas

8. Validitas PEU

9. Validitas DES

10. Validitas SAM

11. Validitas KM

12. Normalitas

13. Autokorelasi

14. Heterokedastisitas

15. Multikolinearitas

16. Hipotesis 1 (Regresi Sederhana)

17. Hipotesis 2,3, dan 4 (Regresi Berganda)

Page 15: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xv

PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY (PEU), DAN

DESENTRALISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI

MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL

MILA PURANI SISTIYAN

F.0306052

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh interaksi informasi sistem akuntansi manajemen, strategi bisnis, perceived environmental uncertainty, dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Strategi bisnis, perceived environmental uncertainty, dan desentralisasi, dalam penelitian ini, digunakan sebagai variabel moderator. Hipotesis satu tidak menggunakan variabel moderator, hipotesis dua menggunakan strategi bisnis, hipotesis tiga menggunakan perceived environmental uncertainty, dan hipotesis empat menggunakan desentralisasi.

Kuesioner dibagikan kepada 32 perusahaan manufaktur di Klaten dengan metode convenience sampling. Respon dari 60 manajer level menengah dan general manager, dianalisis dengan menggunakan Multiple Regression Analysis (MRA).

Hasil penelitian menudukung hipotesis bahwa informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Selain itu, pengaruh interaksi informasi sistem akuntansi manajemen dengan perceived environmental uncertainty, dan desentralisasi adalah positif dan signifikan. Di lain pihak, informasi sistem akuntansi manajemen lebih berguna untuk perusahaan dengan strategi prospector dibandingkan defender. Pengaruh informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial akan lebih positif ketika level perceived environmental uncertainty dan desentralisasi tinggi daripada ketika level perceived environmental uncertainty dan desentralisasi rendah. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Chong dan Chong (1997), Agbejule (2005), Gul (1991), Faisal(2006) , dan Gul dan Chia (1994).

Kata kunci : informasi sistem akuntansi manajemen, kinerja manajerial, strategi bisnis, perceived environmental uncertainty, desentralisasi

Page 16: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xvi

PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY (PEU), DAN

DESENTRALISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI

MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL

MILA PURANI SISTIYAN

F.0306052

ABSTRACT

This study intends to give the empirical evidence on interaction effect of information management accounting system with business strategy, perceived environmental uncertainty, and decentralization on managerial performance. Business

strategy, perceived environmental uncertainty, and decentralization were used in this study as moderating variable. First hypothesis didn’t use moderating variable, second hypothesis used business strategy, third hypothesis used perceived environmental uncertainty, and fourth hypothesis used decentralization.

Questionnaires were distributed to 32 manufacturing companies in Klaten with convinience sampling method. The responses from 60 middle managers and general manager, were analysed using Multiple Regression Analysis (MRA).

The result support the hypothesis that management accounting system information influence on managerial performance. Furthermore, the interaction effect of management accounting system information with perceived environmental uncertainty and decentralization on managerial performance are positive and significant. On the other hand, management accounting system more useful for the company employing a business strategy of defender than the company employing business strategy of prospector. The effect of management accounting system information will be more positive under high level of perceived environmental uncertainty and decentralization than lower level perceived environmental uncertainty and decentralization. The findings is consistent with Chong dan Chong (1997), Agbejule (2005), Gul (1991), Faisal (2006), dan Gul and Chia (1994).

Page 17: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xvii

Keywords: information, management accounting system, business strategy, perceived environmental uncertainty, decentralization

Page 18: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xviii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Meningkatnya kondisi ketidakpastian lingkungan bisnis dapat menjadi

suatu permasalahan tersendiri bagi suatu perusahaan baik dalam aktivitas

manajemen seperti perencanaan, pengawasan, pengambilan keputusan ataupun

dalam penggunaan informasi akuntansi manajemen. Peningkatkan kinerja

manajerial dilakukan perusahaan dengan cara menuntut manajemen agar memiliki

dan memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin supaya unggul

dalam persaingan. Oleh karena itu, manajemen harus memiliki kemampuan untuk

melihat dan memanfaatkan peluang, mengidentifikasi permasalahan, dan

menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat. Manajemen

juga berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup dan mengendalikan

perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi.

Informasi akuntansi manajemen sebagai salah satu produk sistem

akuntansi manajemen memiliki peranan untuk memprediksi konsekuensi yang

mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dilakukan pada berbagai

aktivitas. Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi manajemen adalah

menyediakan informasi bagi orang yang tepat dengan cara yang tepat dan pada

saat yang tepat. Informasi berperan meningkatkan kemampuan manajemen untuk

Page 19: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xix

memahami keadaan lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasikan aktivitas yang

relevan (Nazarrudin dalam Juniarti & Evelyne, 2003). Perencanaan sistem

informasi manajemen yang merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi

perlu mendapat perhatian karena sistem informasi berguna bagi organisasi-

organisasi untuk mengendalikan dan memonitor proses yang memiliki nilai

tambah (Stair dalam Juniarti & Evelyne, 2003). Selain itu, informasi sistem

akuntansi manajemen juga dapat memudahkan pengguna yaitu para manajer atau

eksekutif dalam mengontrol biaya, mengukur, meningkatkan produktivitas, dan

memberikan dukungan terhadap proses produksi. Karakteristik informasi sistem

akuntansi manajemen dibagi menjadi empat bagian, yaitu broad scope, timeliness,

aggregate, dan integrated. Broad scope merupakan informasi dengan cakupan

luas dan lengkap. Agregasi adalah informasi yang ringkas yang mencakup hal-hal

penting. Timeliness menyatakan ketepatwaktuan memperoleh informasi, dan

integrasi mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan antar bagian (Gul,

1991).

Kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan tergantung pada berbagai

faktor situasional yang ada. Hal ini sejalan dengan pendekatan kontijensi bahwa

tingkat ketersediaan masing-masing informasi sistem akuntansi manajemen tidak

selalu sama untuk setiap organisasi, tetapi ada faktor-faktor lain yang juga

mempengaruhi tingkat kebutuhan informasi akuntansi manajemen. Faktor-faktor

tersebut antara lain, persepsi ketidakpastian lingkungan (Agbejule, 2005; Gul,

1991), teknologi (Laksmana dan Muslichah, 2002), desentralisasi (Mardiyah dan

Gudono, 2000), dan strategi (Ernawati, dkk, 2005, Desmiyawati, 2004).

Page 20: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xx

Penelitian ini menggunakan dua tipe strategi yang berbeda, yaitu

prospector dan defender dari tipologi strategi Miles dan Snow (Laksmana dan

Muslichah, 2002). Peneliti hanya menggunakan dua tipologi prospector dan

defender karena dua tipe strategi tersebut berada pada dua titik ekstrim. Adanya

perbedaan tipologi strategi bisnis diharapkan akan mengakibatkan perbedaan

kebutuhan informasi, sehingga adanya kesesuaian antara strategi bisnis dan

informasi yang dibutuhkan perusahaan diharapkan akan meningkatkan kinerja

manajerial.

Menurut Chenhall & Morris (1986), ketidakpastian lingkungan dapat

mempengaruhi kinerja manajerial melalui informasi sistem akuntansi manajemen.

Ketidakpastian lingkungan merupakan faktor kontijensi yang penting sebab

ketidakpastian lingkungan dapat menyebabkan proses perencanaan dan

pengendalian menjadi lebih sulit. Agbejule (2005) meneliti pengaruh moderasi

perceived environmental uncertainty (PEU) pada hubungan antara sistem

akuntansi manajemen dan kinerja manajerial berdasarkan teori kontijensi.

Agbejule (2005) berpendapat bahwa hubungan sistem akuntansi manajemen dan

kinerja dipengaruhi oleh PEU. Hasil penelitian tersebut mendukung hipotesisnya

yaitu pada level PEU yang tinggi, penggunaan sistem akuntansi manajemen

berpengaruh positif pada kinerja manajerial, tetapi pada level PEU yang rendah

mempunyai pengaruh yang negatif. Lesmana (2003) meneliti tentang pengaruh

PEU dan strategi kompetitif terhadap hubungan sistem kontrol akuntansi dengan

kinerja perusahaan. Lesmana (2003) berpendapat bahwa kinerja perusahaan akan

berhubungan negatif dengan residual sistem kontrol akuntansi dan PEU serta

strategi kompetitif yang diterapkan perusahaan.

Page 21: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxi

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menguji hubungan antara

variabel kontekstual organisasi (desentralisasi) dan karakteristik informasi sistem

akuntansi manajemen. Hasil penelitian Gul dan Chia (1994), Chia (1995) (dalam

Mardiyah dan Gudono, 2000) dan Nazaruddin (1998) menunjukkan bahwa

karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen tergantung pada variabel

kontekstual organisasi yaitu desentralisasi. Adanya perbedaan tingkat

desentralisasi akan menimbulkan perbedaan kebutuhan terhadap informasi yang

diperlukan. Dengan demikian diperlukan adanya kesesuaian antara desentralisasi

dan informasi sistem akuntansi manajemen agar dapat meningkatkan kinerja

manajerial. Dampak interaksi karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

dengan desentralisasi berhubungan positif dengan kinerja manajerial, yang berarti

bahwa semakin tinggi tingkat desentralisasi, semakin besar pengaruh positif

informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial.

Juniarti dan Evelyne (2003) menguji hubungan antara karakteristik

informasi dan kinerja manajerial. Indikator untuk mengukur karakteristik

informasi adalah broadscope, agregasi, integrasi, dan timeliness, sedangkan

kinerja manajerial diwakili dengan faktor kemampuan manajer dalam membuat

perencanaan, mencapai target, dan melakukan kiprahnya di luar perusahaan.

Juniarti dan Evelyne (2003) berpendapat bahwa terdapat korelasi antara

karakteristik informasi dengan kinerja manajerial meskipun tingkat hubungan

tersebut bervariasi tergantung pada kebutuhan manajer dalam mencapai kinerja

mereka.

Hasil penelitian Najoan dan Sholihin (2002) menyatakan bahwa perceived

environmental uncertainty akan mempengaruhi job satisfaction melalui informasi

Page 22: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxii

broad scope sistem akuntansi manajemen. Najoan dan Sholihin (2002)

menggunakan variabel broad scope sistem akuntansi manajemen sebagai variabel

intervening antara PEU dengan kinerja manajerial dan job satisfaction. Penelitian

Sharma, dkk (2006) menggunakan managerial control sebagai variabel moderasi

antara broad scope sistem akuntansi manajemen dengan kinerja dan job relevant

information.

Penelitian yang dilakukan oleh Desmiyawati (2004) dan Ernawati, dkk

(2005) memberikan bukti bahwa informasi broad scope dalam sistem akuntansi

manajemen memiliki pengaruh yang lebih positif atas kinerja dalam perusahaan

yang memiliki strategi prospector dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki strategi defender dan pada kondisi ketidakpastian lingkungan tinggi

dibandingkan pada kondisi ketidakpastian lingkungan rendah. Adapun dari hasil

penelitian Chong dan Chong (1997) memberikan bukti bahwa terdapat hubungan

tidak langsung antara strategi, PEU (perceived enviroment uncertainty) dan

kinerja melalui penggunaan informasi broad scope sistem akuntansi manajemen

oleh manajer dalam pengambilan keputusan.

Penelitian Gul (1991) dan Gul dan Chia (1994) telah menguji hubungan

antara variabel kontekstual (ketidakpastian lingkungan) dan karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen serta pengaruhnya terhadap kinerja. Gul

(1991) dan Gul dan Chia (1994) berpendapat bahwa informasi sistem akuntansi

manajemen akan lebih berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial ketika

kondisi PEU tinggi. Penelitian mengenai hubungan antara strategi dan

karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen serta pengaruhnya terhadap

kinerja masih sangat terbatas. Strategi mulai digunakan secara eksplisit sebagai

Page 23: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxiii

variabel dalam penelitian-penelitian di bidang sistem pengendalian manajemen

sejak tahun 1980-an. Penelitian-penelitian empiris di bidang ini menggunakan

pendekatan kontijensi dan berusaha mencari hubungan sistematis antara elemen-

elemen spesifik sistem pengendalian manajemen dan strategi khusus suatu

organisasi. Sistem pengendalian akuntansi harus didesain sesuai dengan strategi

bisnis perusahaan.

Motivasi penelitian ini yaitu untuk membuktikan apakah terdapat

perbedaan hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial

baik tanpa melibatkan faktor-faktor situasional maupun dengan adanya faktor

situasional yang diwujudkan dalam variabel kontijensi sebagai variabel moderator

yaitu variabel strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan

(PEU), dan desentralisasi. Pendekatan ini didasarkan pada premis bahwa tidak ada

sistem akuntansi manajemen secara universal yang selalu bisa diterapkan dengan

tepat pada semua organisasi dalam setiap keadaan. PEU dapat menyulitkan

manajer dalam membuat perencanaan dan melakukan pengendalian terhadap

operasi perusahaan dan juga dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan.

Seseorang akan mengalami suatu ketidakpastian karena ia merasa tidak memiliki

informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara akurat. Variabel

strategi bisnis digunakan sebagai variabel moderasi karena dengan adanya

perbedaan tipologi strategi bisnis akan mengakibatkan perbedaan kebutuhan

informasi, sehingga dengan adanya kesesuaian antara strategi bisnis dan informasi

yang dibutuhkan perusahaan diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja

manajerialnya. Variabel desentralisasi digunakan sebagai variable moderasi

karena dengan adanya kesesuaian antara desentralisasi dan informasi sistem

Page 24: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxiv

akuntansi manajemen akan dapat meningkatkan kinerja manajerial. Kedua,

penelitian ini berusaha untuk menggeneralisasi hasil-hasil penelitian yang

menggunakan persepsi ketidakpastian lingkungan yang dihadapi perusahaan,

strategi bisnis yang dipilih, dan desentralisasi yang diterapkan. Ketiga, untuk

mengetahui apakah dengan menggunakan teori yang sama tetapi dengan lokasi

dan sampel yang berbeda akan memberikan hasil yang sama dengan penelitian-

penelitian sebelumnya.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya dalam

beberapa hal. Pertama, dalam hal penggunaan variabel moderasi dalam penelitian,

pada penelitian Agbejule (2005) dan Gul (1991) hanya menggunakan satu

variabel moderasi yang digunakan dalam pendekatan kontijensi. Peneliti

menambahkan variabel moderasi strategi bisnis dan desentralisasi. Penggunaan

variabel strategi bisnis karena perusahaan yang mengikuti strategi yang berbeda

akan membentuk karakteristik informasi yang berbeda pula, sehingga dengan

adanya kesesuaian antara strategi bisnis dan informasi yang dibutuhkan

perusahaan diharapkan akan meningkatkan kinerja manajerial (Laksmana dan

Muslichah, 2002). Penggunaan variabel moderasi desentralisasi karena adanya

perbedaan tingkat desentralisasi akan menimbulkan perbedaan kebutuhan

terhadap informasi yang diperlukan. Dengan demikian diperlukan adanya

kesesuaian antara desentralisasi dan informasi sistem akuntansi manajemen agar

dapat meningkatkan kinerja manajerial (Gul dan Chia (1994), Chia (1995) dalam

Mardiyah dan Gudono (2000) dan Nazaruddin, (1998)). Penelitian lainnya

menggunakan strategi kompetitif (Lesmana, 2003), dan managerial control

(Sharma, dkk, 2006) sebagai variabel moderasi. Beberapa penelitian lainnya

Page 25: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxv

menggunakan variabel sistem akuntansi manajemen (Syam, dkk, 2006), teknologi

informasi dan saling ketergantungan (Laksmana dan Muslichah, 2002),

desentralisasi (Chenhall dan Morris, 1984, Mardiyah dan Gudono, 2000), dan job

relevant (Sharma, dkk, 2006) sebagai variabel intervening.

Perbedaan kedua, terletak pada variabel karakteristik informasi sistem

akuntansi manajemen yang diuji. Pada penelitian Desmiyawati (2004), Chong dan

Chong (1997), Najoan dan Sholihin (2002), Syam, dkk (2006), Imron (2004), dan

Ernawati, dkk (2005) hanya menguji dimensi informasi broad scope, sedangkan

pada penelitian ini menggunakan keempet dari karakteristik informasi sistem

akuntansi manajemen yaitu broad scope, aggregated, timeliness, dan integrated.

Ketiga, dalam hal sampel yang digunakan, penelitian ini menggunakan

general manager dan manajer tingkat menengah pada perusahaan manufaktur

sebagai sampel. Hal ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya,

Agbejule (2005) menggunakan sampel manajer tingkat menengah pada

perusahaan industri telekomunikasi, industri konstruksi, industri metal, industri

elektrikal, dan industri kimia, Desmiyawati (2004) hanya menggunakan general

manager pada perusahaan yang terdaftar di Indonesian Capital Market Directory

yang diterbitkan PT Kompas sebagai responden, Najoan dan Sholihin (2002)

menggunakan sampel dari manajer-manajer yang sedang melanjutkan studinya di

program Magister Management Universitas Gadjah Mada, Juniarti dan Evelyne

(2003) menggunakan manajer pemasaran dan penjualan pada perusahaan

manufaktur, sebagai sampelnya.

B. PERUMUSAN MASALAH

Page 26: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxvi

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap

kinerja manajerial?

2. Apakah informasi sistem akuntansi manajemen akan berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial untuk perusahaan dengan strategi bisnis

prospector dibandingkan perusahaan dengan strategi bisnis defender?

3. Apakah informasi sistem akuntansi manajemen akan berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial ketika kondisi PEU (perceived environmental

uncertainty) tinggi dibandingkan dengan ketika kondisi PEU rendah?

4. Apakah informasi sistem akuntansi manajemen akan berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial ketika desentralisasi tinggi dibandingkan dengan

ketika kondisi desentralisasi rendah?

D. TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh positif informasi sistem

akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial,

2. untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh interaksi informasi

sistem akuntansi manajemen dan strategi bisnis terhadap kinerja manajerial,

3. untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh interaksi informasi

sistem akuntansi manajemen dan perceived environmental certainty terhadap

kinerja manajerial,

Page 27: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxvii

4. untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh interaksi informasi

sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial.

E. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

1. Memberikan masukan bagi para perusahaan sebagai bahan pertimbangan

untuk mendesain sistem akuntansi manajemen perusahaan yang disesuaikan

dengan strategi bisnis, tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan yang

dihadapi perusahaan, dan desentralisasi yang dapat memberikan dampak pada

peningkatan kinerja manajerial.

2. Menyediakan informasi yang mungkin diperlukan untuk penelitian di bidang

akuntansi manajemen pada masa yang akan datang.

3. Memperkuat penelitian sebelumnya yang berkenaan dengan adanya pengaruh

antara strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan

desentralisasi terhadap hubungan antara sistem informasi akuntansi

manajenmen dan kinerja manajerial.

4. Dapat memberikan kontribusi terhadap teori sistem akuntansi manajemen,

terutama dalam mengidentifikasi faktor kontijensi dalam perancangan sistem

akuntansi manajemen.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar penelitian ini dijabarkan dalam lima bab dengan

sistematika untuk bab-bab selanjutnya sebagai berikut:

Page 28: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxviii

BAB II : TELAAH PUSTAKA

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka dan

hipotesis penelitian yang disertai review penelitian terdahulu

yang relevan dan mendukung penelitian, dilanjutkan dengan

kerangka pemikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian,

populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, pengukuran

variabel, instrumen penelitian, sumber data, metode

pengumpulan data, serta metode analisis data.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teknik dan prosedur

analisis data yang dilakukan untuk menguji hipotesis.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian,

keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Page 29: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxix

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. STRATEGI BISNIS

1. Pengertian Strategi dan Bisnis

Supriyono (1999) menyatakan pengertian strategi ditinjau dari suatu

perusahaan, strategi adalah satu kesatuan rencana perusahaan yang

komprehensif dan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Menurut Suwarni (1998) strategi adalah rencana yang disatukan,

menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan

dengan tantangan lingkungan. Strategi dirancang untuk mencapai tujuan

utama perusahaan secara tepat. Strategi harus dipadukan dengan struktur

organisasi, alokasi sumber daya perusahaan, kebijakan bidang fungsional

serta aspek kepemimpinan untuk mencapai tujuan. Bisnis adalah uraian

pernyataan produk, kegiatan, fungsi dan pasar yang saat ini dijalankan

perusahaan (Suwarni, 1998).

Page 30: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxx

2. Pengertian Strategi Bisnis

Suwarni (1998) menjelaskan bahwa strategi bisnis merupakan suatu

rencana terpadu tentang uraian produk, kegiatan, fungsi, dan pasar yang saat

ini dijalankan perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Strategi

bisnis disusun berdasarkan keunggulan perusahaan dalam menghadapi

tantangan lingkungan. Terdapat tiga level strategi dalam organisasi, yaitu:

a. Strategi korporat. Strategi ini berhubungan dengan struktur, finansial,

serta cara mengalokasikan sumber daya untuk misi organisasi. Strategi

ini berfokus pada bisnis apa dan bagaimana mengelola unit bisnis.

b. Strategi bisnis (bersaing). Strategi yang berhubungan dengan cara

mencapai tujuan organisasi melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan

pelanggan. Strategi ini memfokuskan pada penciptaan keunggulan

kompetitif pada masing-masing unit bisnis.

c. Strategi operasional. Strategi ini merupakan cara sumber daya berfungsi

serta cara mengkontribusikan pada strategi korporat dan strategi bisnis di

perusahaan.

Hasil penelitian Miles dan Snow dalam Laksmana dan Muslichah

(2002) mengidentifikasikan empat tipe strategi bisnis yang sering digunakan

oleh perusahaan, yaitu:

a. Prospector. Perusahaan yang tergolong dalam tipe strategi prospector

adalah perusahaan yang secara terus-menerus mencari peluang-peluang

pasar baru dengan berkompetisi melalui produk baru dan market

development serta bereksperimen dengan melakukan respon-respon

potensial terhadap kecenderungan lingkungan yang timbul, sehingga

Page 31: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxi

kompetitornya harus senantiasa merespon. Perusahaan yang bertipe

prospector lebih menekankan pada fleksibilitas teknologi, derajat

rutinitas, dan derajat mekanisasi dalam berbagai aktivitas operasionalnya,

sehingga memiliki kecenderungan untuk menerapkan desain strategi

kompetitif yang agresif dengan tujuan agar tetap menjadi pioner dalam

produk dan segmen pasar tertentu. Efektivitas lebih penting daripada

efisiensi, sehingga sulit mencari laba maksimum, namun selalu

menghindari profitabilitas rendah. Biasanya membandingkan kinerja

organisasi dengan kinerja kompetitornya.

b. Defender. Karakteristik perusahaan yang masuk dalam kategori ini

cenderung memiliki sifat kurang dinamis. Strategi defender yaitu apabila

perusahaan tersebut beroperasi pada area produksi yang relatif stabil,

produk yang ditawarkan bersifat terbatas dibandingkan kompetitornya

dan perusahaan jarang melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam

teknologi dan struktur atau metode operasi perusahaan serta dapat

diprediksi arah perubahannya di masa depan. Dengan demikian

perusahaan lebih menaruh perhatian pada upaya mempertahankan porsi

pangsa pasar tertentu dari keseluruhan pasar dengan menciptakan produk

dan jasa tertentu maupun jumlah customer yang stabil. Perusahaan

dengan tipe defender memelihara keterikatan dan stabilitas dengan

lingkungan lebih baik daripada kompetitornya. Pembiayaan teknologi

dilakukan seefisien mungkin dan efisiensi merupakan pusat kinerja

organisasi.

Page 32: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxii

c. Analyzer. Strategi analyzer merupakan kombinasi dari prospector dan

defender. Perusahaan beroperasi dalam dua tipe domain produk pasar

yang relatif stabil dan tetap melakukan perubahan-perubahan. Jika berada

dalam area stabil, maka perusahaan akan beroperasi secara rutin dan

efisien dengan menggunakan struktur-struktur dan proses-proses yang

telah diformulasikan sebelumnya. Perubahan dilakukan dengan cara

manajer senantiasa memperhatikan kompetitornya secara seksama

berkaitan dengan ide-ide yang akan diambil, kemudian secara cepat

mengadopsi sesuatu yang paling menjanjikan. Pengukuran kinerja

dilakukan berdasarkan pengukuran keseimbangan efisiensi dan

efektivitas. Perusahaan cenderung menerapkan strategi keseimbangan

antara aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan peluang perluasan

pangsa pasar baru produk dan jasa dengan tetap menjaga hubungan

dengan customer dan supplier yang lama. Fokus utama perusahaan dalam

kategori ini adalah di satu sisi meminimalisasi risiko karena pemanfaatan

teknologi yang telah usang, sementara di sisi lain perusahaan berusahan

meraih peluang untuk mendapatkan laba dengan jalam meniru inovasi

produk dan jasa yang telah sukses (benchmarking).

d. Reactor. Strategi reactor merupakan strategi perusahaan yang manajer

puncaknya seringkali menerima perubahan dan ketidakpastian yang

terjadi dalam lingkungan organisasinya, tetapi tidak meresponnya secara

efektif sehingga tipe perusahaan seperti ini tidak memiliki strategi untuk

senantiasa menyesuaikan teknologi informasinya dengan perubahan

Page 33: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxiii

lingkungan yang terjadi. Oleh karena itu, perusahaan tidak melakukan

penyesuaian, kecuali jika tekanan lingkungan benar-benar kuat.

Tiga tipe strategi yang pertama, yaitu prospector, defender, dan

analyzer merupakan bentuk strategi yang stabil. Jika manajemen memilih

salah satu di antara tiga tipe strategi tersebut, dan mendesain organisasinya

berdasarkan tipologi strategi tersebut, maka ada kemungkinan perusahaan

akan menjadi pesaing dalam industrinya pada periode tertentu. Sebaliknya,

bila manajemen tidak memilih salah satu diantara tiga tipe strategi tersebut,

maka organisasi akan lambat dalam merespon kesempatan yang ada dan

kemungkinan akan menjadi pesaing yang tidak efektif dalam industrinya.

Organisasi ini disebut reactor dan esensi organisasi ini tidak stabil.

B. PERCEIVED ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY (PEU)

Menurut Gordon dan Narayanan dalam Najoan dan Sholihin (2002),

perceived environmental uncertainty (PEU) merupakan persepsi manajer terhadap

faktor-faktor di luar perusahaan, seperti lingkungan industri, teknologi,

persaingan, dan lingkungan pelanggan. PEU telah diidentifikasikan sebagai

variabel kontekstual yang penting dalam sistem informasi akuntansi dan desain

sistem informasi akuntansi manajemen. Fitri dan Syam (2002) mendefinisikan

PEU sebagai gambaran situasi di luar perusahaan yang mempengaruhi perilaku

organisasi dalam menjalankan aktivitasnya, diantaranya adalah tindakan

kompetitor, teknologi, dan permintaan pasar. PEU akan menyulitkan manajer

untuk membuat perencanaan dan melakukan pengendalian terhadap operasi

perusahaan. PEU dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan. Seseorang

Page 34: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxiv

mengalami ketidakpastian karena ia merasa tidak memiliki informasi yang cukup

untuk memprediksi masa depan secara akurat. Menurut Desmiyawati (2004) dan

Jusoh (2008) bagi perusahaan, sumber utama ketidakpastian lingkungan berasal

dari pesaing, konsumen, pemasok, regulator, dan teknologi yang dibutuhkan.

Informasi merupakan komoditi yang sangat berguna dalam proses perencanaan

dan pengendalian organisasi ketika terjadi kondisi ketidakpastian lingkungan yang

tinggi. Ketidakpastian lingkungan terdiri dari tiga komponen yaitu:

1. kelemahan informasi terhadap faktor lingkungan dihubungkan dengan situasi

pengambilan keputusan,

2. tidak diketahuinya akibat dari keputusan tertentu, dalam bentuk seberapa

besar organisasi akan mengalami kerugian jika keputusan yang diambil tidak

benar,

3. ketidakmampuan menentukan probabilitas dalam berbagai tingkat

kepercayaan yang menunjukkan bagaimana faktor-faktor lingkungan akan

mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan unit pengambil keputusan dalam

pelaksanaan fungsinya.

Bess dan Beard dalam Ernawati, dkk (2005) menyebutkan faktor-faktor

lingkungan yang secara langsung dapat mempengaruhi perilaku organisasi dalam

pengambilan keputusan, yaitu:

1. lingkungan internal,

a. komponen personal organisasi,

1) latar belakang pendidikan,

2) teknologi terbaru dan keahlian manajerial,

Page 35: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxv

3) keterlibatan dan komitmen individu untuk mencapai tujuan

organisasi,

4) gaya perilaku antarpersonal,

5) persediaan sumber daya manusia untuk mengoperasikan sistem,

b. komponen fungsional dan staf organisasi,

1) karakteristik teknologi organisasi,

2) saling ketergantungan unit organisasi untuk mencapai tujuan,

3) konflik antarfungsional dan unit organisasi,

c. level organisasi,

1) tujuan dan sasaran organisasi,

2) proses perkembangan individu dan kelompok dalam memberikan

kontribusi yang maksimal dalam pencapaian tujuan organisasi,

2. lingkungan eksternal,

a. komponen konsumen,

1) distribusi produksi,

2) pemakai produk dan jasa,

b. komponen pemasok,

1) pemasok material baru,

2) pemasok spare part baru,

3) pemasok tenaga kerja,

c. komponen persaingan,

1) persaingan pemasok,

2) persaingan konsumen,

d. sosial politik,

Page 36: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxvi

1) kebijaksanaan pemerintah pada industri,

2) sikap masyarakat terhadap industri dan produksi tertentu,

3) hubungan dengan organisasi perdagangan,

e. teknologi,

1) kebutuhan akan teknologi baru yang dihubungkan dengan produksi

barang dan jasa,

2) peningkatan dan perkembangan produk baru dengan memakai

teknologi baru.

Tipe dari ketidakpastian terhadap lingkungan menurut Miliken dalam

Lesmana (2003), yaitu:

1. Keadaan ketidakpastian (stated of uncertainty)

Stated of uncertainty merupakan ketidakpastian yang dipersepsikan.

Saat manajer merasa lingkungan organisasi tidak dapat diprediksi, berarti

manajer tidak dapat memahami bagaimana komponen lingkungan akan

berubah. Manajer merasa tidak pasti pada kondisi bagaimana tindakan

organisasi yang relevan atau tindakan apa yang akan dilakukan oleh unsur-

unsur kunci organisasi (pemasok, pelanggan, pesaing, konsumen, dll.).

Manajer juga bisa merasa tidak pasti pada kemungkinan perubahan

lingkungan yang relevan (perkembangan teknologi baru, kecenderungan sosio

kultural, atau perubahan demografis).

2. Pengaruh ketidakpastian (uncertainty effect)

Uncertainty effect berkaitan dengan ketidakmampuan individu untuk

memprediksi pengaruh perubahan lingkungan terhadap organisasi. Pengaruh

ketidakpastian ini meliputi sifat, pemahaman, dan waktu. Ketidakpastian

Page 37: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxvii

tentang pengaruh peristiwa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang

menjadi lebih menonjol ketika ada ketidakpastian yang tinggi tentang potensi

keadan lingkungan di masa yang akan datang yang mungkin terjadi.

3. Respon terhadap ketidakpastian (uncertainty response)

Uncertainty response berkaitan dengan usaha untuk memahami

pilihan respon yang tersedia bagi organisasi dan nilai atau manfaat dari

masing-masing respon yang akan dilakukan. Manajer tidak mempunyai

pengetahuan tentang pilihan respon dan tidak mampu memprediksi

konsekuensi yang mungkin terjadi sebagai akibat pilihan respon.

Miliken (1987) dalam Lesmana (2003) menyatakan bahwa top manajemen

organisasi dapat mengalami tiga tipe ketidakpastian lingkungan tersebut, mereka

dapat mencoba memahami, merasakan, dan merespon kondisi lingkungan

eksternal. Oleh karena itu, pengukuran ketidakpastian lingkungan yang paling

tepat adalah dengan menggunakan persepsi top manajemen tentang ketidakpastian

lingkungan yang dihadapi perusahaan. Gul dan Chia (1994) menegaskan bahwa

persepsi tentang ketidakpastian lingkungan lebih baik dari pada ketidakpastian

lingkungan aktual, karena persepsi tersebut berpengaruh terhadap keputusan-

keputusan yang dibuat manajer dalam merespon lingkungan operasional

perusahaan.

C. DESENTRALISASI

Menurut H. A. Simon dalam Ikhsan & Ishak (2005) definisi desentralisasi

yaitu:

Page 38: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxviii

Suatu organisasi administratif adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relatif tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah.

Menurut Dwirandra (2007) desentralisasi merupakan pendelegasian

wewenang dan tanggung jawab kepada para manajer. Tingkat pendelegasian itu

sendiri menunjukkan sampai seberapa jauh manajemen yang lebih tinggi mengijinkan

manajemen yang lebih rendah untuk membuat keputusan secara independen.

Pendelegasian kepada manajemen yang lebih rendah dalam otoritas pembuatan

keputusan akan diikuti pula dengan tanggung jawab terhadap aktivitas yang

dilakukan. Otoritas adalah memberikan hak untuk menentukan penugasan, sedangkan

tanggung jawab adalah kewajiban untuk mencapai tugas yang telah ditetapkan.

Menurut Noor (2007) desentralisasi adalah seberapa jauh manajer yang lebih

tinggi mengijinkan manajer dibawahnya untuk mengambil keputusan secara

independen. Namun pendelegasian dan tanggung jawab dari top manajemen ke level

manajemen yang lebih rendah akan membawa konsekuensi semakin besar tanggung

jawab manajer yang lebih rendah terhadap implementasi keputusan yang dibuat.

Alasan-alasan dibutuhkannya desentralisasi menurut Ikhsan & Ishak

(2005), yaitu:

1. Desentralisasi membebaskan manajemen puncak untuk focus pada keputusan-

keputusan strategis jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusan-

keputusan operasi.

2. Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan respon secara

cepat dan efektif terhadap masalah, karena mereka yang berada paling dekat

dengan suatu masalah memiliki informasi yang paling baik dan oleh sebab itu

dapat memberikan respon lebih baik terhadap kebutuhan lokal.

Page 39: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xxxix

3. Sistem yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit

yang diperlukan untuk membuat keputusan yang optimal.

4. Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen

puncak masa depan.

5. Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian

merupakan suatu alat motivasional yang kuat bagi para manajer.

Tingkat pendelegasian wewenang menunjukkan seberapa jauh manajemen

yang lebih tinggi mengijinkan manajemen yang lebih rendah untuk membuat

kebijakan secara independen, artinya pendelegasian yang diberikan kepada

manajemen yang lebih rendah (subordinate) dalam kaitannya dengan otoritas

pembuatan keputusan dan desentralisasi memerlukan tanggung jawab terhadap

subordinate tersebut. Otoritas tersebut merupakan hak untuk menentukan

penugasan, sedangkan tanggung jawab adalah kewajiban untuk mencapai tugas

yang telah ditetapkan (Hellriegel dan Slocum dalam Mardiyah dan Gudono,

2000).

D. INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

1. Pengertian Sistem

Sebuah sistem merupakan sekelompok elemen yang diintegrasikan dengan

tujuan umum untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

(McLeod, Jr dan Schell, 2007).

2. Pengertian Akuntansi Manajemen

Page 40: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xl

Menurut Garrison dan Noreen (2000) akuntansi manajemen adalah

akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan informasi kepada para manajer untuk

membuat perencanaan dan pengendalian operasi serta dalam pengambilan

keputusan.

Supriyono (1999) menyatakan bahwa tujuan akuntansi manajemen dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. tujuan primer akuntansi manajemen; yaitu membantu manajemen dalam

pembuatan keputusan manajemen,

b. tujuan sekunder akuntansi manajemen; yaitu:

1) membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan,

2) membantu manajemen dalam menjawab masalah organisasi,

3) membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian

manajemen,

4) membantu memusatkan perhatian manajemen dalam melaksanakan

sistem kegiatan manajemen.

3. Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen

Sistem akuntansi manajemen adalah sistem yang mengumpulkan data

operasional dan finansial, memprosesnya, menyimpannya dan melaporkannya

kepada pengguna, yaitu para pekerja, manajer, dan eksekutif (Atkinson dkk. dalam

Desmiyawati, 2004). Sistem akuntansi manajemen dapat menjadi mekanisme

kontrol organisasi dan merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi

yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin dapat terjadi dari

berbagai aktivitas yang bisa dilakukan (Nizarudin, 2006). Salah satu produk dalam

sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi manajemen. Informasi

Page 41: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xli

akuntansi manajemen mempunyai karakteristik yang bersifat broad scope,

timeliness, aggregated, dan integrated (Chenhall dan Morris, 1986).

a. Broad scope. Dalam menjalankan tugasnya, manajer membutuhkan informasi

yang berasal dari berbagai sumber yang sifatnya luas. Karena itu manajer

membutuhkan informasi yang memiliki karakteristik broadscope yaitu

informasi yang memilik cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sistem

akuntansi manajemen yang bersifat broad scope adalah informasi yang

memperhatikan focus, kuantifikasi, dan time horizon. Focus merupakan

informasi yang berhubungan dengan informasi yang berasal dari dalam dan

luar organisasi (faktor ekonomi, teknologi, dan pasar). Kuantifikasi

berhubungan dengan informasi finansial dan non-finansial, sedangkan time

horizon berkaitan dengan informasi pada masa lalu dan masa yang akan

datang (Chenhall dan Moris, 1986).

b. Timeliness. Timeliness menyatakan ketepatan waktu dalam memperoleh

informasi mengenai suatu kejadian. Suatu informasi dapat disebut tepat waktu

apabila informasi tersebut dapat mencerminkan kondisi terkini serta sesuai

dengan kebutuhan manajer Apabila suatu informasi dapat tepat waktu maka

akan membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Dimensi timeliness

mempunyai dua subdimensi yaitu frekuensi pelaporan dan kecepatan

membuat laporan. Frekuensi diartikan dengan seberapa sering informasi

disediakan untuk manajer, sedangkan kecepatan diartikan sebagai tenggang

waktu antara kebutuhan akan informasi dengan tersedianya informasi

(Chusing dan Romney, 1994).

c. Aggregated. Informasi disampaikan dalam bentuk yang lebih ringkas tetapi

tetap mencakup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu

Page 42: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xlii

sendiri. Dimensi aggregate merupakan ringkasan informasi menurut fungsi,

periode waktu, dan model keputusan. Informasi menurut fungsi dimaksudkan

untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan hasil suatu keputusan

yang dibuat oleh unit-unit lain. Informasi menurut periode waktu adalah

informasi yang memungkinkan manajer menilai keputusan mereka dari waktu

ke waktu. Informasi menurut keputusan adalah informasi yang disediakan

untuk membuat keputusan dengan menggunakan model-model analisis.

Informasi teragregasi berfungsi sebagai masukan dalam proses pengambilan

keputusan karena waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi lebih sedikit

sehingga efisiensi manajemen meningkat (Bordnar, 1995).

d. Integrated. Informasi yang mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan

antara bagian satu dan bagian lain. Informasi terintegrasi mencerminkan

adanya koordinasi antara segmen subunit satu dan lainnya dalam organisasi.

Informasi yang terintegrasi mencakup aspek ketentuan target atau aktivitas

yang dihitung dari proses interaksi antara subunit satu dengan organisasinya.

Informasi ini berperan sebagai koordinator dalam mengendalikan pengambilan

keputusan yang beraneka ragam. Manfaatnya akan terasa pada situasi di mana

harus mengambil keputusan yang akan berdampak pada sub unit lain (Juniarti

& Evelyne, 2003).

E. KINERJA MANAJERIAL

Fitri dan Syam (2002) mendefinisikan kinerja sebagai suatu tindakan

seseorang untuk memenuhi harapan yang berhubungan dengan fungsinya atau

gambaran reaksi dari pekerjaannya. Rustiana (2002) memberikan definisi kinerja

Page 43: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xliii

manajerial sebagai persepsi kinerja individual para manajer yang terdiri dari

delapan dimensi kegiatan yaitu perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi,

pengaturan staff, negoisasi, dan perwakilan. Stoner dalam Juniarti dan Evelyne

(2003) menyebutkan bahwa kinerja manajerial adalah ukuran seberapa efektif dan

efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengukuran kinerja yang obyektif diperoleh secara langsung dari tindakan

individu, yang diukur melalui pertimbangan subyektif tentang pekerjaan.

Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengevaluasi dan menentukan keefektifan

tindakan yang dilakukan manajer. Ukuran kinerja merupakan jenis informasi yang

sesuai untuk pengendalian. Ukuran kinerja dapat dijadikan dasar untuk melakukan

perbaikan sehingga tercipta kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Data hasil

kinerja dikumpulkan selama kegiatan operasi berjalan secara periodik. Data

tersebut dilaporkan kepada manajer yang membawahi kegiatan operasional

tertentu untuk keperluan pengevaluasian perkembangan kinerjanya. Kinerja

dievaluasi dengan cara membandingkan hasil yang dicapai dengan rencana yang

telah ditetapkan.

Kinerja manajerial diukur melalui evaluasi diri dari dimensi kinerja.

Keseluruhan pengukuran dikalkulasikan dengan membagi delapan sub dimensi

dengan pengukuran untuk kinerja manajerial berdasar Mahoney, Jerdee dan

Carroll (Chenhall dan Morris, 1986) yaitu:

1. Pemilihan staf (staffing)

Kegiatan ini meliputi usaha-usaha untuk mempertahankan angkatan

kerja (merekrut, mewawancarai, memilih pegawai baru, menempatkan,

mempromosikan, dan memotivasi pegawai) serta pemeliharaan kondisi kerja.

Page 44: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xliv

2. Perencanaan (planning)

Kegiatan perencanaan mengacu pada arah dan tindakan yang akan

diambil seperti penentuan tujuan, penentuan kebijakan, pembuatan program,

penjadwalan kerja, penganggaran, dan perancangan prosedur.

3. Pengawasan (supervising)

Kegiatan ini meliputi pengarahan dan pengembangan bawahan

(membimbing, melatih, dan menjelaskan peraturan kerja, memberikan tugas

dan menangani keluhan dari bawahan).

4. Perwakilan (representing)

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepentingan umum atas

organisasi, yang dilakukan melalui pidato, konsultasi, kontak dengan individu

atau kelompok di luar organisasi, kampanye masyarakat, dan menghadiri

konferensi serta pertemuan dengan kelompok bisnis.

5. Investigasi (investigating)

Kegiatan ini meliputi pengumpulan dan penyajian informasi. Biasanya

dalam bentuk catatan-catatan, laporan, dan rekening kegiatan lainnya seperti

melakukan inventarisasi, analisis pekerjaan, dan penyiapan laporan keuangan.

6. Koordinasi (coordinating)

Kegiatan ini meliputi pertukaran informasi dengan karyawan di bagian

lain untuk menghubungkan dan menyesuaikan program yang telah dibuat,

pemberian saran ke bagian lain untuk memperlancar hubungan dengan

manajer lain, pengaturan pertemuan-pertemuan, pemberian informasi kepada

atasan, dan kerjasama dengan bagian lain.

Page 45: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xlv

7. Negoisasi (negotiating)

Kegiatan ini meliputi pembelian, penjualan dan kontrak untuk barang

dan jasa, komunikasi dengan para pemasok, perundingan dengan wakil-wakil

penjual, pengiklanan produk, serta pengumpulan penawaran.

8. Evaluasi (evaluating)

Kegiatan evaluasi meliputi penilaian anggaran, kinerja yang diamati

dan dilaporkan (penilaian pegawai, penilaian laporan keuangan, dan

pemeriksaan produk).

Menururt Schermerhorn dalam Juniarti dan Evelyne (2003), melakukan

pengukuran untuk mengevaluasi kinerja manajerial berdasar perspektif non

keuangan yaitu:

1. Kemampuan manajer membuat perencanaan

Perencanaan yang baik dapat meningkatkan fokus dan fleksibilitas

manajer mengani pekerjaannya. Permasalahan fokus dan fleksibilitas

merupakan hal yang penting dalam lingkungan persaingan yang tinggi dan

dinamis. Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat menjadi

salah satu indikator untuk mengukur kinerja.

2. Kemampuan manajer mencapai target

Kinerja manajer diukur dari kemampuan mereka mencapai apa yang

telah direncanakan. Target harus cukup spesifik, melibatkan partisipan,

realistik, menantang, dan memiliki rentang waktu yang jelas.

3. Kiprah manajer di luar perusahaan

Page 46: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xlvi

Intensitas manajer dalam mewakili perusahaan untuk berhubungan

dengan pihak luar menunjukkan kepercayaan perusahaan pada manajer

tersebut.Kepercayaan dapat timbul karena beberapa hal, salah satunya adalah

kinerja yang baik dari manajer.

F. PENDEKATAN KONTIJENSI

Pendekatan kontijensi dapat digunakan untuk menganalisis desain dan

sistem akuntansi manajemen untuk memberikan informasi yang dapat digunakan

perusahaan untuk berbagai tujuan. Pendekatan kontijensi pada sistem akuntansi

manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

secara universal yang selalu bisa diterapkan dengan tepat pada semua organisasi

dalam setiap keadaan. Sistem akuntansi manajemen juga tergantung pada faktor-

faktor situasional yang ada di dalam maupun luar perusahaan. Pendekatan

kontijensi banyak menarik perhatian para peneliti karena mereka ingin

mengetahui apakah tingkat keandalan suatu sistem akuntansi manajemen akan

selalu berpengaruh sama pada setiap kondisi atau tidak. Berdasarkan teori

kontijensi, ada dugaan bahwa terdapat faktor situasional lain yang mungkin akan

saling berinteraksi dalam suatu kondisi tertentu.

Faktor kontijensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi

bisnis ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan desentralisasi.

Pemakaian faktor kontijensi ini didasarkan pada kemungkinan adanya perbedaan

strategi bisnis, tingkat ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan yang

dihadapi perusahaan, dan desentralisasi yang diterapkan akan mengakibatkan

Page 47: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xlvii

perbedaan kebutuhan informasi sistem akuntansi manajemen yang pada akhirnya

akan mempengaruhi kinerja manajerial (Otley dalam Faisal, 2006).

G. STRATEGI BISNIS DAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

Perusahaan yang melakukan strategi prospector biasanya menghadapi

unpredictibility dan ketidakpastian lingkungan yang lebih besar dibandingkan

dengan perusahaan yang melakukan strategi defender (Miles dan Snow dalam

Desmiyawati, 2004). Selain itu, perusahaan dengan strategi prospector akan

mengekspos dirinya untuk suatu domain lingkungan yang luas sehingga mereka

akan membutuhkan informasi dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, perusahaan

dengan tipe defender, lingkungan operasinya akan lebih stabil. Perusahaan

prospector dan defender juga memerlukan proses administratif dan struktur

internal yang sangat berbeda, yang pada akhirnya akan memerlukan informasi

sistem akuntansi manajemen yang berbeda pula.

H. PERCEIVED ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY (PEU) DAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

Tingginya PEU dapat menyulitkan manajer dalam menyusun perencanaan

dan pengendalian yang efektif. Ketika PEU meningkat, manajer akan

membutuhkan informasi sistem akuntansi manajemen yang tepat agar keputusan

yang diambil efektif. Agbejule (2005) menemukan bahwa terdapat korelasi positif

antara PEU dengan hubungan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

dan kinerja manajerial. Hal ini mengimplikasikan bahwa kesulitan penyusunan

Page 48: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xlviii

perencanaan, dan pengendalian yang disebabkan PEU dapat dikurangi dengan

ketersediaan informasi sistem akuntansi manajemen.

I. DESENTRALISASI DAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

Penelitian Gul dan Chia (1994), Chia (1995) (dalam Mardiyah dan

Gudono, 2000), dan Nazaruddin (1998) menunjukkan bahwa karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen tergantung pada variable kontekstual

organisasi yaitu desentralisasi. Adanya perbedaan tingkat desentralisasi akan

menimbulkan perbedaan kebutuhan terhadap informasi yang diperlukan sehingga

diperlukan adanya kesesuaian antara desentralisasi dan informasi sistem akuntansi

manajemen agar dapat meningkatkan kinerja manajerial.

Dwirandra (2007) menjelaskan bahwa kesesuaian antara desentralisasi

dengan informasi sistem akuntansi manajemen akan mampu memperbaiki kinerja

manajerial. Kesesuaian dua aspek tersebut berasosiasi dengan kinerja yang lebih

tinggi. Hal ini terjadi karena para manajer divisi/unit lebih senang dievaluasi

dengan ukuran kinerja agregat, broad scope, timeliness, dan integrasi yang

merefleksikan area pertanggungjawaban mereka.

J. INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL

Agbejule (2005) menyebutkan bahwa karakteristik informasi yang berupa

broad scope, timeliness, aggretation, dan integration mampu meningkatkan

kinerja manajer. Manajer yang memiliki karakteristik tersebut umumnya mampu

membuat perencanaan yang lebih baik dan mencapai target yang telah ditetapkan

Page 49: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xlix

serta mampu dalam hal pengorganisasian, pengarahan, dan pengambilan

keputusan.

K. HIPOTESIS

1. Pengaruh informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial

Salah satu produk dalam sistem akuntansi manajemen adalah informasi

akuntansi manajemen berperan dalam membantu memprediksi konsekuensi yang

mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada

berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan menjadi efektif bila

dapat mendukung pengguna informasi atau pengambil keputusan. Kesesuaian

antara informasi dengan kebutuhan pembuat keputusan akan meningkatkan

kualitas keputusan yang akan diambil yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kinerja manajerial

Menurut Juniarti dan Evelyne (2003) menyebutkan bahwa terdapat

karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang terdiri dari broad scope,

timeliness, agregasi, dan integrasi dapat meningkatkan kinerja manajerial.

Pernyataan ini menguatkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Chia

(1994) dalam Ernawati, dkk (2005). Manajer yang memiliki informasi dengan

karakteristik tersebut umumnya mampu membuat perencanaan yang lebih baik

dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hipotesis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Page 50: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

l

H1 : informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial.

2. Strategi bisnis terhadap hubungan informasi sistem akuntansi manajemen dan

kinerja manajerial.

Kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara informasi sistem

akuntansi manajemen dan strategi bisnis. Strategi bisnis merupakan variabel

moderator dalam penelitian ini, variabel moderator merupakan variabel yang

mempunyai oengaruh ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat

dan variabel bebas yang dapat mengubah hubungan awal antara variabel bebas dan

terikat (Sekaran, 2006). Adanya kesesuaian antara strategi bisnis dan informasi

sistem akuntansi manajemen akan mengakibatkan kinerja manajerial semakin

tinggi. Miles & Snow (Faisal, 2006) mengklasifikasikan strategi menjadi empat tipe,

yaitu prospector, analyzer, defender, dan reactor. Perusahaan dengan tipe strategi

bisnis prospector mempunyai kemungkinan bahwa penggunaan informasi sistem

akuntansi manajemen akan menghasilkan kinerja yang lebih positif dibandingkan

dengan perusahaan yang menggunakan tipe strategi bisnis defender (Miles dan

Snow dalam Desmiyawati, 2004). Perusahaan prospector secara kontinyu

mengawasi peluang pasar dan melakukan kreasi terhadap perubahan dan

ketidakpastian untuk merespon pesaing. Kinerja tidak hanya berdasarkan laba dan

efisiensi tetapi yang lebih penting adalah menjadi leader dalam inovasi produk

(Faisal, 2006). Perusahaan ini membutuhkan struktur yang fleksibel dan inovatif

sehingga manajer membutuhkan informasi eksternal, non-finansial, dan informasi

berorientasi ke depan untuk pembuatan keputusan. Dengan demikian, informasi

Page 51: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

li

broadscope akan sangat bermanfaat dalam pembuatan keputusan (Abernethy &

Guthrie dalam Faisal, 2006). Perusahaan defender lebih menekankan pentingnya

biaya standar dan realisasi tujuan anggaran. Kedua informasi tersebut dapat

diperoleh dari informasi yang dihasilkan sistem akuntansi manajemen. Untuk

memonitor informasi dan mempertahankan stabilitas pangsa pasarnya dibutuhkan

informasi yang timeliness (Palmer dalam Faisal, 2006).

Ernawati, dkk (2005) telah meneliti pengaruh strategi bisnis terhadap

hubungan informasi broad scope sistem akuntansi manajemen dan kinerja

manajerial. Ernawati, dkk (2005) menemukan bahwa bagi perusahaan yang

menggunakan strategi bisnis prospector, pengaruh informasi broad scope sistem

akuntansi manajemen akan lebih positif daripada perusahaan yang menggunakan

strategi bisnis defender. Dari uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H2 : informasi sistem akuntansi manajemen akan berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial untuk perusahaan dengan strategi

bisnis prospector dibandingkan perusahaan dengan strategi bisnis

defender.

3. Perceived environmental uncertainty terhadap hubungan informasi sistem

akuntansi manajemen dan kinerja manajerial.

Kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara informasi sistem

akuntansi manajemen dan perceived environmental uncertainty. Variabel PEU

sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan antara variabel informasi

sistem akuntansi manajemen dengan variabel kinerja manajerial. Agbejule (2005)

telah meneliti pengaruh PEU terhadap hubungan informasi sistem akuntansi

manajemen dan kinerja manajerial. Ketika perusahaan menghadapi tingkat

Page 52: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lii

perceived environmental uncertainty yang tinggi, manajer membutuhkan informasi

sistem akuntansi manajemen untuk menghasilkan keputusan yang lebih akurat.

Jadi, semakin tinggi tingkat perceived environmental uncertainty yang dihadapi

suatu perusahaan, diharapkan semakin tinggi pula kegunaan informasi sistem

akuntansi manajemen untuk meningkatkan kinerja manajerial (Agbejule, 2005).

Menurut Chenhall & Morris (1986), ketidakpastian lingkungan dapat

mempengaruhi kinerja manajerial melalui informasi sistem akuntansi manajemen

yang broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi. Chenhall & Morris (1986)

menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan merupakan faktor kontijensi yang

penting sebab ketidakpastian lingkungan dapat menyebabkan proses perencanaan

dan pengendalian menjadi lebih sulit. Dari uraian di atas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

H3 : informasi sistem akuntansi manajemen akan berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial ketika kondisi perceived environmental

uncertainty (PEU) tinggi dibandingkan dengan ketika kondisi perceived

environmental uncertainty (PEU) rendah.

4. Desentralisasi terhadap hubungan informasi sistem akuntansi manajemen dan

kinerja manajerial.

Kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara informasi sistem

akuntansi manajemen dan desentralisasi. Variabel desentralisasi sebagai variabel

moderasi yang mempengaruhi hubungan antara variabel informasi sistem

akuntansi manajemen dengan variabel kinerja manajerial. Penelitian Gul dan Chia

(1994), Chia (1995) (dalam Mardiyah dan Gudono, 2000) dan Nazaruddin (1998)

menunjukkan bahwa karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

Page 53: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

liii

tergantung pada variabel kontekstual organisasi yaitu desentralisasi. Adanya

perbedaan tingkat desentralisasi akan menimbulkan perbedaan kebutuhan

terhadap informasi yang diperlukan sehingga diperlukan adanya kesesuaian antara

desentralisasi dan informasi sistem akuntansi manajemen agar dapat meningkatkan

kinerja manajerial. Dari uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H4 : informasi sistem akuntansi manajemen akan berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial pada tingkat desentralisasi tinggi

dibandingkan dengan tingkat desentralisasi yang rendah rendah.

L. KERANGKA TEORITIS

Sesuai dengan telaah literatur yang telah dikemukakan di atas, dapat

dikembangkan suatu kerangka teoritis yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis

H1

H2 H3 H4

a. variabel independen : informasi sistem akuntansi

manajemen,

Perceived Environmental Uncertainty (PEU)

Desentralisasi

Informasi Sistem

Akuntansi Manajemen

Kinerja manajerial

Strategi bisnis: prospector dan defender

Page 54: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

liv

b. variabel dependen : kinerja manajerial,

a. variabel moderator : strategi bisnis, PEU, dan

desentralisasi

BAB III

Page 55: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lv

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji empat buah hipotesis yaitu hipotesis

yang menguji hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial

dan hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial yang

dimoderasi oleh strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan

desentralisasi sehingga penelitian ini merupakan hypotheses testing study.

Hypotheses testing study biasanya menjelaskan sifat hubungan-hubungan tertentu

atau menetapkan perbedaan-perbedaan antara dua faktor (kelompok) independen

atau lebih dalam sebuah situasi (Sekaran, 2006).

2. Jenis Penelitian

Untuk menguji keempat hipotesis dalam penelitian ini, digunakan

correlational study. Penelitian ini menguji ada tidaknya pengaruh sistem akuntansi

manajemen terhadap kinerja manajerial, dengan mempertimbangkan strategi

bisnis, ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan dan desentralisasi sebagai

faktor moderasi. Correlational study lebih tepat dilakukan daripada causal study,

karena dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menemukan variabel penting

yang berkaitan dengan masalah bukan menemukan penyebab dari suatu masalah

(Sekaran, 2006).

5. Tingkat Intervensi Peneliti terhadap Studi

Page 56: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lvi

Penelitian ini merupakan correlational study yang dilakukan pada

lingkungan alami suatu organisasi sehingga tingkat campur tangan peneliti minimal

dalam aliran kerja yang normal. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian

kuesioner oleh responden di tempat kerja masing-masing. Meskipun ada sejumlah

gangguan pada arus kerja normal dalam sistem saat peneliti menyebarkan

kuesioner di tempat kerja, intervensi peneliti adalah minimal jika dibandingkan

dengan yang disebabkan selama studi kausal (Sekaran, 2006).

6. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lingkungan alami yang sama dengan

lingkungan asli tempat responden bekerja secara normal. Penelitian ini merupakan

correlational study yang dilaksanakan pada field study (Sekaran, 2006).

7. Unit Analisis

Unit analisis berarti level agregasi data yang dikumpulkan selama tahap

analisis data dan seterusnya. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu,

karena data dikumpulkan dari masing-masing individu dan masing-masing jawaban

responden tersebut diperlakukan sebagai sebuah sumber data individual (Sekaran,

2006). General manager dan manajer tingkat menengah merupakan unit analisis

dalam penelitian ini.

8. Rentang Waktu

Cross-sectional study merupakan jenis penelitian yang datanya

dikumpulkan atau diperoleh hanya satu kali, bisa selama satu periode hari, minggu,

atau bulan, untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam

cross-sectional study atau one-shot study karena peneliti hanya memberikan

kuesioner satu kali untuk setiap responden (Sekaran, 2006).

Page 57: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lvii

B. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan kelompok, peristiwa atau suatu ketertarikan yang

ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh top manager,

middle manager, dan low-level manager pada perusahaan manufaktur di kabupaten

Klaten. Sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari

sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan

terhadap populasi penelitian (Sekaran, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah

general manager dan manajer tingkat menengah pada perusahaan manufaktur di

kabupaten Klaten.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling,

yang berarti informasi dikumpulkan dari anggota populasi yang dapat dengan mudah

ditemui untuk memberikan informasi tersebut. Alasan penggunaan metode ini adalah

waktu pengumpulan data yang lebih efisien, cepat, dan mudah karena peneliti tidak

harus memilih sampel dari populasi tertentu (Sekaran, 2006).

Alasan pemilihan perusahaan manufaktur dalam penelitian ini adalah karena

perusahaan manufaktur merupakan industri yang cukup unik dan memiliki kapasitas

pekerjaan yang rumit mulai dari proses produksi sampai barang jadi yang siap dijual. Hal

ini menyebabkan kecenderungan perusahaan membutuhkan informasi sistem akuntansi

manajemen yang cukup tinggi. Adapun pemilihan kabupaten Klaten dalam lokasi

penelitian adalah karena kabupaten Klaten paling banyak mempunyai perusahaan

industri baik sedang maupun besar di provinsi Jawa Tengah.

Page 58: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lviii

C. PENGUKURAN VARIABEL

1. Strategi Bisnis

Jauch dan Glueck dalam Ernawati, dkk (2005) memberikan pengertian

strategi bisnis yaitu suatu rencana terpadu tentang uraian produk, kegiatan, fungsi,

dan pasar yang saat ini dijalankan perusahaan untuk mencapai tujuan utama

perusahaan. Perusahaan yang tergolong dalam tipe strategi prospector adalah

perusahaan yang secara terus-menerus mencari peluang-peluang pasar baru

dengan berkompetisi melalui produk baru dan market development serta

bereksperimen dengan melakukan respon-respon potensial terhadap

kecenderungan lingkungan yang timbul. Strategi defender digunakan apabila

perusahaan beroperasi pada area produksi yang relatif stabil, produk yang

ditawarkan bersifat terbatas dibandingkan kompetitornya dan perusahaan jarang

melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam teknologi dan struktur atau metode

operasi perusahaan.

Variabel strategi bisnis merupakan dummy variable, yaitu variabel yang

mengambil nilai seperti 0 atau 1 untuk menggantikan nilai yang bersifat kualitatif

(Djarwanto, 2001). Pengukuran dilakukan dengan memberikan skor nol (0) untuk

tipe strategi defender dan satu (1) untuk tipe strategi prospector.

2. Ketidakpastian Lingkungan yang Dipersepsikan

Page 59: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lix

Fitri dan Syam (2002) mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai

gambaran situasi di luar perusahaan yang mempengaruhi perilaku organisasi dalam

menjalankan aktivitasnya. Ketidakpastian lingkungan meliputi tindakan kompetitor,

teknologi, dan permintaan pasar. Variabel ketidakpastian lingkungan yang

dipersepsikan diukur dengan menggunakan skala interval, yaitu skala Likert tujuh

(7) point untuk mewakili jawaban responden. Skala rendah menunjukkan persepsi

responden terhadap ketidakpastian lingkungan yang rendah (dapat diprediksi),

sebaliknya skala tinggi menunjukkan persepsi responden terhadap ketidakpastian

lingkungan yang tinggi (tidak dapat diprediksi).

3. Desentralisasi

Desentralisasi merupakan tingkat pendelegasian wewenang manajer dalam

pembuatan keputusan: pengembangan produk atau jasa baru, pengangkatan atau

pemberhentian karyawan, pemilihan investasi, alokasi anggaran, dan penentuan

harga jual. Instrumen yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Gordon dan

Narayanan dalam Noviyanti (2007), diukur dengan skala Likert 1 s.d. 7. Skala rendah

menunjukkan tingkat desentralisasi rendah, sebaliknya skala tinggi menunjukkan

tingkat desentralisasi yang tinggi.

4. Informasi Sistem Akuntansi Manajemen

Informasi sistem akuntansi manajemen terdiri dari empat karakteristik yaitu

broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi. Informasi sistem akuntansi

manajemen yang bersifat broad scope adalah informasi yang memperhatikan focus,

kuantifikasi, dan time horizon (Chenhall dan Morris, 1986). Focus merupakan

informasi yang berhubungan dengan informasi yang berasal dari dalam dan luar

organisasi (faktor ekonomi, teknologi, dan pasar). Kuantifikasi berhubungan dengan

Page 60: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lx

informasi finansial dan non-finansial, sedangkan time horizon berkaitan dengan

informasi pada masa lalu dan masa yang akan datang.

Informasi sistem akuntansi manajemen yang bersifat agregasi diukur

berdasarkan tersedia atau tidaknya informasi yang memiliki karakteristik agregasi

yaitu informasi yang lengkap dan ringkas. Timeliness diukur dari ketersediaan

informasi yang mempunyai karakteristik timeliness yaitu informasi terkini dan

interval waktu antara kebutuhan informasi dan ketersediaan informasi. Sedangkan

integrasi diukur berdasarkan tingkat ketersediaan informasi yang kompleks, detail,

dan informasi antar unit/bagian (Gul & Chia, 1994). Keempat sistem informasi

manajemen diukur dengan menggunakan skala interval, yaitu skala Likert tujuh (7)

point. Interval yang digunakan mewakili jawaban responden mulai dari “tidak

penting” (1) sampai dengan “sangat penting” (7).

5. Kinerja Manajerial

Mahoney, dkk dalam Agbejule (2006) memberikan definisi kinerja

manajerial sebagai persepsi kinerja individual para manajer yang terdiri dari

delapan dimensi kegiatan yaitu perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi,

pengaturan staff, negoisasi evaluasi, dan perwakilan. Variabel kinerja manajerial

diukur dengan menggunakan skala interval, yaitu skala Likert tujuh (7) point.

Interval yang digunakan mewakili jawaban responden mulai dari “kinerja di bawah

rata-rata” (1) sampai dengan “kinerja di atas rata-rata” (7).

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Page 61: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxi

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi pertanyaan-

pertanyaan tentang variabel-variabel yang diteliti untuk dijawab oleh responden.

1. Strategi Bisnis

Pendekatan self-typing digunakan untuk menilai strategi bisnis. Instrumen

yang digunakan adalah instrumen yang dikembangkan Chong dan Chong (1997).

Responden diminta untuk melakukan penilaian sendiri atas strategi bisnis

perusahaan tempat ia bekerja. Peneliti mengganti istilah defender menjadi tipe A

dan prospector manjadi tipe B dalam kuesioner yang dibagikan kepada responden.

Pernyataan tipe strategi bisnis seperti di bawah ini.

Tipe A

Perusahaan tipe ini berusaha untuk beroperasi dan memelihara bidang

usaha yang aman dalam produk atau jasa yang relatif stabil. Perusahaan cenderung

untuk menawarkan jenis produk atau jasa yang lebih terbatas dibandingkan

dengan kompetitornya, dan berusaha untuk memproteksi domainnya dengan

menawarkan kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik, harga yang lebih

rendah dan lain-lain. Perusahaan bukan pelopor dalam pengembangan suatu

industri tetapi cenderung untuk mengabaikan perusahaan industri yang tidak

mempunyai pengaruh langsung dalam lingkup operasi dan konsentrasi perusahaan

saat ini. Perusahaan lebih senang melakukan yang terbaik dalam lingkup area yang

terbatas.

Tipe B

Perusahaan tipe ini beroperasi dalam domain pasar-produk yang luas dan

selalu ditinjau secara periodik. Perusahaan selalu ingin menjadi yang pertama

dalam produk dan area pasar baru, bahkan jika usaha ini tidak dapat memberikan

Page 62: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxii

profitabilitas yang tinggi. Perusahaan merespon secara cepat sinyal awal dari suatu

peluang dan respon-respon tersebut sering mendorong dilakukannya tindakan-

tindakan kompetitif baru. Meskipun demikian perusahaan dalam tipe strategi ini

tidak menjaga kekuatan pasar dalam seluruh area yang dimasukinya.

2. Perceived Environmental Uncertainty

Variabel ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan diukur dengan

instrumen yang dikembangkan oleh Chong dan Chong (1997). Instrumen ini terdiri

dari tujuh butir pertanyaan yang didesain untuk mengukur persepsi responden

mengenai predictability dan stability dalam berbagai aspek industri perusahaan

responden, diantaranya dalam bidang ekonomi, hukum, politik, teknologi, pesaing

pelanggan, dan lingkungan industri.

Daftar pertanyaan yang digunakan sebagai berikut:

a. Seberapa banyak produksi dan jasa baru yang telah dipasarkan dalam

perusahaan Anda selama lima tahun terakhir.

b. Seberapa stabil atau dinamis lingkungan eksternal (ekonomi dan

teknologi) yang dihadapi perusahaan Anda.

c. Bagaimana Anda mengklasifikasi aktivitas-aktivitas pasar para pesaing

Anda selama lima tahun terakhir.

d. Apakah selera dan preferensi para pelanggan Anda selama lima tahun

terakhir mejadi lebih mudah diprediksi.

e. Seberapa pesatkah perkembangan kendala hukum, politik, dan ekonomi

yang dihadapi perusahaan Anda selama lima tahun terakhir.

f. Seberapa seringkah penemuan-penemuan ilmiah muncul di perusahaan

Anda.

Page 63: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxiii

3. Desentralisasi

Variabel desentralisasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh

Gordon dan Narayanan dalam Noviyanti (2007). Daftar pertanyaan terbagi menjadi

lima bagian yaitu:

a. Pertanyaan-pertanyaan ini untuk mengetahui seberapa luas wewenang

didelegasikan kepada manajer senior untuk masing-masing kelompok

keputusan. Pertanyaan yang digunakan sebanyak lima butir dengan

respon berkisar antara satu sampai dengan tujuh yang menyatakan “tidak

ada pendelegasian” (1) dan “didelegasikan sepenuhnya” (7):

1) pengembangan produk atau jasa baru,

2) pengangkatan dan pemutusan hubungan kerja karyawan tingkat

pimpinan,

3) pemilihan investasi dalam jumlah besar,

4) pengalokasian anggaran,

5) penentuan harga jual.

b. Manakah yang paling menandai spesifikasi pelaksanaan tugas di

perusahaan. Pertanyaan yang digunakan diberi respon berkisar antara

satu sampai dengan tujuh yang menyatakan “tugas-tugas dispesifikasi

dengan kriteria kinerja yang jelas” (1) dan “tidak ada diskriminasi formal

mengenai tugas-tugas yang ada” (7).

c. Apakah perusahaan menerbitkan buku pedoman kerja, jika ya seberapa

kelengkapannya. Respon berkisar antara satu sampai dengan tujuh yang

menyatakan “penjelasan-penjelasan mengenai tugas dan hak yang

Page 64: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxiv

diberikan kepada karyawan secara rinci” (1) dan “hanya prinsip-prinsip

secara garis besar, banyak pertanyaan yang tidak terjawab” (7).

d. Pertanyaan ini untuk mengetahui seberapa besar keputusan operasional

dibuat yaitu pada “tingkat eksekutif senior” (1) sampai dengan “tingkat

manajerial yang lebih rendah” (7).

e. Gaya manajerial (cara pembuatan keputusan) para manajer senior di

perusahaan. Respon yang diberikan berkisar antara satu sampai dengan

tujuh yang menyatakan “diharapkan mengikuti suatu gaya yang seragam”

(1) sampai dengan “dimungkinkan bervariasi dari informal sampai sangat

formal” (7).

4. Informasi Sistem Akuntansi Manajemen

Informasi sistem akuntansi manajemen terdiri dari empat karakteristik yaitu

broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi. Masing-masing dari karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen dijelaskan di bawah ini.

a. Informasi broad Scope sistem akuntansi manajemen. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur informasi broad scope sistem akuntansi

manajemen adalah instrumen yang dikembangkan oleh Chenhall dan

Morris (1986), yang digunakan untuk mengukur persepsi informasi yang

bermanfaat bagi para manajer. Ukuran kemanfaatan karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen tidak memberikan hubungan

antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja. Alasan yang mendasari

hal ini adalah bahwa persepsi terhadap informasi yang bermanfaat dari

akuntansi manajemen, belum tentu menjamin bahwa informasi tersebut

ada atau tersedia dalam perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini

Page 65: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxv

memakai ukuran persepsi responden dalam mengakui ketersediaan

informasi dari sistem akuntansi manajemen. Instrumen informasi broad

scope sistem akuntansi manajemen berupa lima butir pertanyaan dengan

respon berkisar satu sampai tujuh yang menyatakan “tidak penting” dan

“sangat penting”. Daftar pertanyaan yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1) informasi yang berhubungan dengan kejadian di masa yang akan datang

(jika informasi masa lalu lebih berguna untuk keperluan Anda, pilihlah

skala yang paling rendah),

2) informasi non ekonomis, misalnya selera pelanggan, sikap karyawan,

relasi kerja, sikap pemerintah, dan lembaga konsumen serta ancaman

pesaing,

3) informasi faktor-faktor eksternal perusahaan, seperti kondisi ekonomi,

perumbuhan penduduk, perkembangan teknologi,

4) informasi non finansial yang berkaitan dengan bidang produksi dan pasar.

b. Informasi timeliness sistem akuntansi manajemen. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur informasi timeliness diadaptasi dari Chenhall

& Morris (1986). Instrumen terdiri dari empat pertanyaan yang

menyatakan “tidak penting” dan “sangat penting” dengan respon antara

satu sampai dengan tujuh. Daftar pertanyaan yang digunakan yaitu:

1) informasi yang diminta dapat disediakan secara cepat setelah diminta,

2) informasi disediakan kepada Anda secara otomatis setelah diterima

sistem informasi atau setelah proses selesai,

Page 66: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxvi

3) tidak ada penundaan antara terjadinya peristiwa dan informasi relevan

yang sedang dilaporkan pada Anda,

4) laporan disediakan secara sistematik dan berulang-ulang.

c. Informasi agregasi sistem akuntansi manajemen. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur informasi agregasi diadaptasi dari penelitian

yang dilakukan oleh Chenhall & Morris (1986). Instrumen terdiri dari

tiga pertanyaan yang menyatakan “tidak penting” dan “sangat penting”

dengan skala Likert satu sampai tujuh. Daftar pertanyaan yang digunakan

yaitu:

1) informasi dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk dilakukan

analisis,

2) informasi menyebabkan suatu peristiwa dari periode yang khusus,

3) informasi dalam format yang sesuai sebagai input dari model

keputusan (misalnya analisis diskonto arus kas, atau analisis

marjinal).

d. Informasi integrasi sistem akuntansi manajemen. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur informasi integrasi diadaptasi dari Chenhall

& Morris (1986). Instrumen terdiri dari empat pertanyaan yang

menyatakan “tidak penting” dan “sangat penting”. Daftar pertanyaan

yang digunakan yaitu:

1) informasi biaya dan harga dari departemen unit bisnis Anda,

2) keberadaan target yang tepat untuk setiap aktivitas dilaporkan di

dalam semua bagian dalam departemen Anda,

Page 67: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxvii

3) informasi yang berhubungan dengan akibat keputusan departemen

Anda yang berpengaruh terhadap kinerja departemen lain,

4) informasi akibat dari keputusan seluruh unit bisnis Anda dan

pengaruh dari keputusan individu lainnya di area tanggung jawab

Anda.

5. Kinerja Manajerial

Variabel kinerja manajerial diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Mahoney, Jerdee dan Carroll (Ernawati, dkk, 2005). Instrumen

ini merupakan instrumen self-rating yang terdiri dari delapan dimensi kinerja

personil dan satu dimensi kinerja secara menyeluruh. Kritik terhadap penggunaan

instrumen self-rating yaitu responden cenderung memberi nilai yang melebihi skor

yang sebenarnya (leniency bias) dibandingkan dengan pengukuran kinerja bawahan

yang dilakukan oleh atasan atau model superior-rating. Instrumen self-rating tetap

dipakai dalam penelitian ini karena beberapa alasan sebagai berikut:

a. self-rating digunakan untuk menghindari kemungkinan pengukuran

kinerja yang tidak representatif (Heneman dalam Ernawati, dkk, 2005),

karena jika digunakan superior-rating ada kemungkinan para supervisor

kurang memahami kondisi yang sebenarnya,

b. self-rating digunakan untuk mencegah kecenderungan mengevaluasi

kinerja manajerial secara global atau berdasarkan dimensi tunggal

(Brownee dalam Muslichah, 2002),

c. self-rating menyediakan delapan subdimensi kinerja manajerial dan

dimensi ke sembilan adalah rating keseluruhan kinerja. Ini adalah jumlah

yang masuk akal untuk penilaian kinerja (Chia dalam Muslichah, 2002).

Page 68: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxviii

Landy dan Farr (Muslichah, 2002) menyatakan bahwa terlalu banyak

dimensi akan menyebabkan efisiensi penilaian kinerja menurun.

d. self-rating telah banyak digunakan dalam studi akuntansi manajemen

(Gul, 1991; Gul dan Chia, 1994; Rustiana, 2002; Fitri dan Syam, 2002;

Muslichah, 2002).

Pertanyaan yang digunakan sebanyak sembilan butir dengan respon

berkisar antara satu sampai dengan tujuh yang menyatakan “kinerja di bawah rata-

rata” (1) dan “kinerja di atas rata-rata” (7). Daftar pertanyaan seperti di bawah ini:

a. mempertahankan angkatan kerja pada divisi Anda,

b. menentukan tujuan, kebijakan dan perencanaan kegiatan seperti

penjadwalan kerja, penyusunan anggaran dan penyusunan program,

c. mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan Anda,

d. mempromosikan tujuan umum perusahaan Anda,

e. mengumpulkan dan menyiapkan informasi, yang biasanya berbentuk

catatan, laporan, dan rekening,

f. tukar-menukar informasi dengan pihak lain (di luar bawahan Anda)

dalam organisasi untuk mengkoordinasi dan menyesuaikan program-

program,

g. melakukan pembelian, penjualan, atau melakukan kontrak untuk barang

dan jasa,

h. mengevaluasi dan menilai kerja, laporan kinerja, maupun kinerja yang

diamati,

i. bagaimana Anda mengevaluasi kinerja Anda secara keseluruhan.

Page 69: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxix

E. SUMBER DATA

Secara umum data penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

responden (Sekaran, 2006). Penelitian ini menggunakan data primer yang respondennya

adalah para general manager dan manajer tingkat menengah pada perusahaan

manufaktur yang terdapat di kabupaten Klaten. Sampel penelitian diambil dengan

metode convenience sampling. Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berasal dari penelusuran melalui internet.

F. METODE PENGUMPULAN DATA

Data bisa dikumpulkan dalam berbagai cara, dengan setting yang berbeda dan

dari sumber yang berbeda pula. Metode pengumpulan data meliputi wawancara

(interviews), kuesioner (questionnaire), observasi dan berbagai motivational techniques

lainnya (Sekaran, 2006). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Kuesioner adalah sekumpulan pertanyaan tertulis yang telah

dirumuskan sebelumnya untuk mencatat jawaban responden. Kuesioner merupakan

mekanisme pengumpulan data yang efisien, ketika peneliti mengetahui secara pasti apa

yang diinginkan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. Kuesioner bisa dibagikan

secara pribadi kepada responden (personally administered questionnaires) atau

dikirimkan lewat surat (mail questionnaires) atau dibagikan secara elektronik (Sekaran,

2006).

Page 70: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxx

Penelitian ini menggunakan personally administered questionnaires dengan tipe

pertanyaan berupa close question yang meminta responden untuk memilih salah satu

jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda silang atau melingkari pada

option jawaban yang dipilih. Close question membantu responden membuat keputusan

secara cepat untuk memilih diantara beberapa alternatif jawaban yang telah ada. Selain

closed question, kuesioner juga memuat data klasifikasi atau yang dikenal dengan

informasi personal atau pertanyaan demografis, yang berisi informasi seperti usia, jenis

kelamin, level pendidikan, dan lama bekerja.

G. METODE ANALISIS DATA

Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan berbagai

pengujian statistik. Analisis data tidak hanya digunakan untuk menguji hipotesis tetapi

juga untuk pengujian statistik lainnya.

1. Uji Validitas

Pengujian terhadap validitas dilakukan untuk meyakinkan bahwa

pengukuran yang digunakan benar-benar mengukur konsep yang akan diukur

(Sekaran, 2006). Validitas yang akan diuji dalam penelitian ini adalah construct

validity. Construct validity ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang diperoleh pada

masing-masing item pertanyaan (skor butir) dengan skor totalnya. Koefisien

korelasi antar item (skor butir) dan skor totalnya merupakan indeks validitas item

(skor butir), dengan koefisien yang relatif tinggi menunjukkan bahwa alat ukur yang

digunakan dapat dikatakan valid. Uji validitas dilakukan dengan metode Pearson’s

Product Moment.

Page 71: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxi

2. Uji Reliabilitas

Reliabiltas pengukuran menunjukkan tingkat kebebasan pengukuran dari

bias atau kesalahan (Sekaran, 2006). Reliabilitas pengukuran menunjukkan

stabilitas dan konsistensi instrumen pengukuran dalam mengukur konsep.

Pengujian reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah interitem

consistency reliability (reliabilitas konsistensi antar item). Tes ini dilakukan untuk

menguji konsistensi jawaban responden terhadap semua item pertanyaan dalam

suatu pengukuran (Sekaran, 2006). Cara yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah

dengan menghitung Cronbach’s coefficient alpha.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan statistik induktif

yang seharusnya digunakan, yaitu statistik parametrik atau non-

parametrik. Uji parametrik hanya bisa dilakukan jika populasi data

berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Kolmogorov-Smirnov. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah nilai dua sampel yang diamati terdistribusi secara normal.

Kriteria pengujian dengan pengujian dua arah (two-tailed test) yaitu

dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf

signifikansi (α) 0,05. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai

signifikansi (Sig hitung) > 0,05 (Ghozali, 2006).

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

Page 72: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxii

pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari pengamatan satu

ke pengamatan lainnya tetap, maka tidak terjadi heterokedastisitas, atau

terjadi homokedastisitas (Ghozali, 2006).

Metode yang digunakan untuk menguji heterokedastisitas adalah

dengan membuat grafik plot. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)

maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada

pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006).

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi di antara anggota-

anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian

waktu (Sumodiningrat dalam Ernawati, dkk, 2005). Menurut Ghozali

(2006), uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Untuk mengetahui hal tersebut, dapat digunakan uji Run Test.

Run test merupakan bagian dari statistik nonparametrik yang dapat

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan

Page 73: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxiii

untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau sistematis

(Ghozali, 2006).

d. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2006) mendefinisikan multikolinearitas sebagai suatu

situasi adanya korelasi variabel-variabel independen diantara satu dan

yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel independen yang

bersifat ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi di

antara semuanya sama dengan nol. Jika terdapat korelasi yang sempurna

di antara sesama variabel independen sehingga nilai koefisien korelasi

diantara sesama variabel independen sama dengan satu, maka

konsekuensinya adalah sebagai berikut :

1) koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat diperkirakan,

2) nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Ada tidaknya multikolinearitas antarvariabel independen dilihat

dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua

ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel

independen lainnya.Nilai cutoff untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai

VIF > 10 (Ghozali, 2006).

4. Uji Hipotesis

Page 74: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxiv

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan multiple regression

analysis, karena dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu

informasi sistem akuntansi manajemen (SAM), strategi bisnis (SB) dan

ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan (PEU). Variabel strategi bisnis

dan ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan dalam penelitian ini

difungsikan sebagai variabel moderator, yaitu variabel independen yang

menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel independen lainnya

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

Persamaan regresi yang digunakan diambil dari model regresi

berganda yang digunakan oleh Pedhazur dalam Agbejule (2005). Hipotesis

satu diuji dengan menggunakan persamaan (1), yaitu :

Y = a + b1.X1 + e.....................................................................................(1)

Y = kinerja manajerial (KM),

a = konstanta,

b1 = koefisien regresi,

X1 = gabungan pengukuran informasi sistem akuntansi manajemen

(SAM),

e = residual error.

Adapun hipotesis dua, tiga, dan empat dalam penelitian ini diuji

dengan menggunakan persamaan regresi, yaitu :

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4. X4 + b5.X1.X2 + b6.X1.X3 + b7.X1.X4 +

e........................................................................................................(2)

Y = kinerja manajerial (KM),

a = konstanta,

Page 75: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxv

b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 = koefisien regresi,

X1 = gabungan pengukuran informasi sistem akuntansi manajemen

(SAM),

X2 = strategi bisnis (SB),

X3 = ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan (PEU),

X4 = desentralisasi,

X1.X2 = interaksi antara SAM dan SB (SAM_SB),

X1.X3 = interaksi antara SAM dan PEU (SAM_PEU),

X1.X4 = interaksi antara SAM dan desentralisasi (SAM_DES),

e = residual error.

Pendekatan kontijensi digunakan untuk menerangkan bahwa kinerja

manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara variabel independen (informasi

sistem akuntansi manajemen) dengan tiga variabel moderator (strategi bisnis,

ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan desentralisasi). Variabel

moderator ditunjukkan dengan adanya variabel perkalian antara X1.X2,X1.X3,

dan X1.X4. Fokus utama dari persamaan regresi (2) terletak pada signifikansi

dari indeks koefisien interaksi. Jika b5, b6, dan b7 signifikan, maka interaksi

antara informasi sistem akuntansi manajemen dengan strategi bisnis,

ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan desentralisasi dapat

mempengaruhi kinerja manajerial. Sebaliknya, jika b5, b6, dan b7 tidak

signifikan, maka interaksi antara informasi sistem akuntansi manajemen

dengan strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan

desentralisasi tidak mempengaruhi kinerja manajerial. Semua teknik analisis

Page 76: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxvi

data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS

(Statistical Package for Social Sciences) versi 15.00 for Windows.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI RESPONDEN

Responden dalam penelitian ini adalah general manager dan manajer tingkat

menengah yang bekerja pada perusahaan manufaktur di kabupaten Klaten. Dalam

penelitian ini, peneliti tidak menggunakan dasar kriteria tertentu terhadap pemilihan

Page 77: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxvii

perusahaan manufaktur sebagai sampel seperti ukuran perusahaan baik dilihat dari

jumlah karyawan atau total assets perusahaan dan bentuk badan usaha atau apakah

perusahaan tersebut telah menggunakan sistem akuntansi manajemen atau belum.

Peneliti mendatangi perusahaan-perusahaan manufaktur untuk membagikan kuesioner.

Pendistribusian kuesioner memakan waktu kurang lebih selama empat minggu, mulai

dari minggu pertama sampai dengan minggu terakhir bulan April 2010. Pada akhirnya

ada 60 kuesioner yang bisa dianalisis dalam penelitian ini. Distribusi kuesioner dijelaskan

dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 60 kuesioner yang dibagikan, dari ke-60

kuesioner tersebut dapat kembali dan bisa dianalisis. Sampel dalam penelitian ini juga

relatif representatif. Roscoe (Sekaran, 2006) menyatakan bahwa untuk kebanyakan

penelitian, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500,

dan jika menyangkut multivariate research (termasuk analisis regresi berganda), jumlah

sampel harus beberapa kali (10 kali atau lebih) dari jumlah variabel. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini ada lima variabel,

sehingga sampel penelitian ini sudah cukup baik karena lebih dari 30 dan 12 kali lebih

banyak dari jumlah variabel penelitian.

Tabel 4.1

Distribusi Kuesioner

No Nama Perusahaan Kuesioner yang Dibagi

Kuesioner yang Kembali

Persentase

1 PT Percetakan Lamtari 1 1 100

2 CV Manunggal Baja Sejahtera 1 1 100

Page 78: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxviii

3 PT Mitra Rekatama Mandiri 2 2 100

4 CV Ragil Putra 1 1 100

5 CV Widodo 1 1 100

6 CV Tri Dodo Jaya 1 1 100

7 CV Fatma Karya Indah 1 1 100

8 CV Jayawarsa Putra 1 1 100

9 CV Ocabawes 1 1 100

10 CV Tunas Aneka Logam 1 1 100

11 CV Empu Supo 1 1 100

12 PT Kusuma Nanda Putra 3 3 100

13 PT Singer 1 1 100

14 CV Roda Mas 1 1 100

15 PT Reka Cipta Teknikdo Perkasa 1 1 100

16 CV Teknik Utama 1 1 100

17 CV Sumber Baja Perkasa 6 6 100

18 CV Kembar Jaya 6 6 100

19 CV Putra Kembar Jaya 6 6 100

20 PT Baja Mulya 1 1 100

21 PT Baja Makmur 1 1 100

22 CV Percetakan Santosa 1 1 100

23 CV Ridho Teknik 1 1 100

24 CV Sumber Logam 1 1 100

25 CV Bares 1 1 100

26 PT Aneka Teknik Utama 1 1 100

27 CV Bima Sakti 1 1 100

28 PT Percetakan Agung Nugraha 6 6 100

Page 79: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxix

29 CV Indra Daya Sakti 1 1 100

30 PT Aneka Tunggal Utama 6 6 100

31 CV HN Putra 1 1 100

32 PT Rapi Roof 1 1 100

Total 60 60 100

Sumber : data primer yang diolah

Selain data-data untuk analisis hipotesis, peneliti juga mengumpulkan data

pribadi responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, lama bekerja. Deskripsi

responden berdasarkan kriteria usia, jenis kelamin, pendidikan dan lama bekerja akan

dijelaskan di bawah ini.

1. Usia

Sebagian besar responden berusia di bawah 31 tahun. Hal ini bisa dilihat

pada tabel 4.2 tentang distribusi usia responden. Dua puluh tiga orang responden

(38,3 %) berusia di bawah 31 tahun, 19 orang (31,7%) berusia antara 31 – 40 tahun,

13 orang (21,7%) berusia 41 - 50 tahun, dan sisanya (8,33%) berusia lebih dari 50

tahun.

Tabel 4.2

Distribusi Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

Di bawah 31 tahun 23 38,3 %

31 – 40 tahun 19 31,7 %

41 -50 tahun 13 21,7 %

Diatas 50 tahun 5 8,33 %

Page 80: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxx

Total 60 100 %

Sumber : data primer yang diolah

Usia responden yang sebagian besar di bawah tahun mungkin

disebabkan jabatan sebagai general manager dan manajer tingkat menengah

membutuhkan produktivitas dan profesionalitas kerja yang tinggi, yang pada

umumnya dimiliki oleh orang-orang berusia produktif.

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.3 menunjukkan distribusi jenis kelamin responden. Sebagian besar

responden adalah pria (76,67 %). Hal ini bisa diartikan bahwa pekerjaan (posisi)

sebagai general manager dan manajer tingkat menengah didominasi oleh pria

(male-typed occupation).

Tabel 4.3

Distribusi Jenis Kelamin Responden

Sumber : data primer yang diolah

3. Pendidikan

Gender Jumlah Persentase

Pria 46 76,67 %

Wanita 14 23,33 %

Total 60 100 %

Page 81: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxi

Tabel 4.4 menjelaskan bahwa posisi sebagai general manager dan manajer

tingkat menengah sebagian besar dipegang oleh orang-orang yang mempunyai

latar belakang pendidikan S-1 (sarjana). Hal ini menunjukkan bahwa posisi manajer

membutuhkan intelektualitas yang cukup tinggi. Manajer dengan latar belakang

pendidikan SLTA, hanya didapati pada responden yang mempunyai masa kerja

relatif tinggi, yaitu sekitar 8 – 10 tahun. Hal ini bisa diartikan bahwa meskipun latar

belakang pendidikannya tidak begitu tinggi, responden bisa menjabat posisi sebagai

manajer karena pengalaman kerja yang lama.

Tabel 4.4

Distribusi Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Persentase

SLTA 24 40 %

Diploma 10 16,67 %

S-1 25 41,67 %

S-2 1 1,667 %

Total 60 100 %

Sumber : data primer yang diolah

4. Masa Kerja

Data mengenai masa kerja responden bisa dilihat pada tabel 4.5. Dua puluh

tiga orang responden (38,33 %) telah menjabat posisi manajer selama 1 -3 tahun,

20 orang lebih dari 9 tahun (33,33 %), 14 orang (23,33 %) selama 4 – 6 tahun, dan

tiga orang sisanya bekerja selama 7 - 9 tahun (5 %).

Tabel 4.5

Page 82: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxii

Distribusi Masa Kerja Responden

Masa Kerja Jumlah Persentase

1 – 3 tahun 23 38,33 %

4 – 6 tahun 14 23,33 %

7 – 9 tahun 3 5 %

Lebih dari 9 tahun 20 33,33 %

Total 60 100 %

Sumber : data primer yang diolah

Selain data pribadi responden, peneliti juga melakukan tabulasi data

yang berkaitan dengan variabel penelitian. Statistik deskriptif untuk masing-masing

variabel penelitian ditunjukkan oleh tabel 4.6.

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif

Variabel Kisaran Teoritis Kisaran Aktual Rata-rata Deviasi Standar

SB 0-1 0-1 0,50 0,504

PEU 6-42 19-42 32,7833 3,74207

DES 9-63 39-58 46,5667 3,70234

SAM 16-112 58-98 80,7000 8,30826

KM 9-63 30-63 43,2667 5,02154

Sumber : data primer yang diolah

B. UJI VALIDITAS

Page 83: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxiii

Penelitian ini menggunakan lima variabel, yaitu informasi sistem akuntansi

manajemen (SAM) yang terdiri dari empat karakteristik yang bersifat broad scope,

timeliness, aggregated, dan integrated. Broad scope, timeliness, dan integrated masing-

masing terdiri dari empat item pertanyaan, integrated terdiri dari tiga item pertanyaan,

kinerja manajerial (KM) terdiri dari sembilan item pertanyaan, strategi bisnis (SB) hanya

satu item pertanyaan, perceived environmental uncertainty (PEU) yang terdiri dari enam

item pertanyaan, dan desentralisasi (DES) terdiri dari sembilan item pertanyaan. Peneliti

tidak melakukan uji coba sebelumnya untuk menguji validitas dan reliabilitas

pengukuran. Oleh karena itu, pengujian dilakukan setelah kuesioner diisi oleh

responden. Apabila terdapat item yang tidak valid, maka item tersebut tidak digunakan

untuk analisis selanjutnya.

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut

benar-benar mengukur konsep yang seharusnya diukur (Sekaran, 2006). Metode yang

digunakan adalah item to total correlation dengan Pearson’s Product Moment

Correlation. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai probabilitas kurang dari

0,05.

Tabel 4.7 memperlihatkan hasil uji validitas variabel perceived environmental

uncertainty (PEU) yang menunjukkan bahwa semua item pertanyaan valid. Tabel 4.8

menunjukkan bahwa uji validitas terhadap semua item pertanyaan variabel

desentralisasi adalah valid. Tabel 4.9 menjelaskan hasil uji validitas variabel informasi

sistem akuntansi manajemen bahwa semua item pertanyaan keempat elemen informasi

sistem akuntansi manajemen valid, sehingga semua item pertanyaan bisa digunakan

untuk analisis selanjutnya. Uji validitas variabel kinerja manajerial (KM) juga

menunjukkan bahwa semua item pertanyaan valid yang ditunjukkan pada tabel 4.10.

Page 84: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxiv

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel PEU

Item No Probabilitas r Keterangan

1 0,000 0,763** Valid

2 0,000 0,705** Valid

3 0,000 0,596** Valid

4 0,000 0,586** Valid

5 0,000 0,666** Valid

6 0,000 0,602** Valid

** : signifikan pada level 0,01 (2-tailed)

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel DES

Item No Probabilitas r Keterangan

1 0,000 0,485** Valid

2 0,000 0,491** Valid

3 0,000 0,597** Valid

Page 85: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxv

4 0,000 0,558** Valid

5 0,000 0,622** Valid

6 0,000 0,618** Valid

7 0,000 0,522** Valid

8 0,000 0,757** Valid

9 0,001 0,404** Valid

** : signifikan pada level 0,01 (2-tailed)

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel SAM

Item No Probabilitas r Keterangan

Page 86: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxvi

Broad scope 1 0,001 0,428** Valid

2 0,000 0,289** Valid

3 0,000 0,569** Valid

4a 0,000 0,484** Valid

4b 0,000 0,612** Valid

Timeliness 5 0,000 0,463** Valid

6 0,000 0,625** Valid

7 0,000 0,610** Valid

8 0,000 0,623** Valid

Agregasi 9 0,000 0,589** Valid

10 0,000 0,659** Valid

11 0,000 0,594** Valid

Integrasi 12 0,000 0,615** Valid

13 0,000 0,539** Valid

14 0,000 0,465** Valid

15 0,026 0,287** Valid

** : signifikan pada level 0,01 (2-tailed)

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel KM

Item No Probabilitas r Keterangan

1 0,000 0,669** Valid

2 0,000 0,517** Valid

3 0,000 0,477** Valid

Page 87: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxvii

4 0,000 0,459** Valid

5 0,000 0,651** Valid

6 0,000 0,725** Valid

7 0,000 0,773** Valid

8 0,000 0,658** Valid

9 0,000 0,732** Valid

** : signifikan pada level 0,01 (2-tailed)

Sumber : data primer yang diolah

Uji validitas tidak dilakukan pada variabel strategi bisnis (SB) karena variabel ini

hanya terdiri dari satu item pertanyaan, sehingga tidak bisa dicari koefisien korelasinya

antara skor item pertanyaan dengan skor total pertanyaan.

C. UJI RELIABILITAS

Uji reliabilitas dilakukan setelah semua variabel diuji validitasnya. Uji reliabilitas

hanya dilakukan pada item pertanyaan yang valid. Semua item pertanyaan untuk tiap

variabel, kecuali strategi bisnis, dalam penelitian ini adalah valid, maka uji reliabilitas

dilakukan untuk semua item pertanyaan. Uji reliabilitas tidak dilakukan pada variabel

strategi bisnis karena variabel ini tidak memerlukan uji validitas.

Reliabilitas pengukuran menunjukkan tingkat kebebasan pengukuran dari bias

atau kesalahan (Sekaran, 2006) yang pada akhirnya akan menunjukkan stabilitas dan

konsistensi instrumen pengukuran dalam mengukur konsep. Pengujian reliabilitas yang

dilakukan adalah inter-item consistency reliability (reliabilitas konsistensi antar-item)

Page 88: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxviii

dengan cara menghitung Cronbach’s coefficient alpha. Jika Cronbach’s alpha semakin

dekat dengan angka satu, maka reliabilitas variabel akan semakin tinggi pula (Sekaran,

2000). Variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s alpha lebih dari 0,6 (Nunnally

dalam Ghozali, 2006). Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini.

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jumlah Item Cronbach’s alpha Keterangan

PEU 6 0,726 Reliabel

DES 9 0,710 Reliabel

SAM 16 0,821 Reliabel

KM 9 0,785 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah

D. UJI ASUMSI KLASIK

Uji asumsi klasik adalah uji yang harus dipenuhi untuk melakukan prosedur

pengujian data yang memakai regresi. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji

heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Hasil uji asumsi klasik dan

prosedur yang dilakukan dijelaskan seperti di bawah ini.

1. Uji Normalitas

Page 89: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

lxxxix

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai sampel yang

diamati terdistribusi secara normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk uji

normalitas adalah Kolmogorov-Smirnov. Menurut Ghozali (2006), dalam menguji

normalitas dicari nilai unstandardized residual untuk masing-masing regresi,

kemudian baru diuji menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai sig.

hitung lebih dari 0,05 maka variabel yang bersangkutan berdistribusi normal. Hasil

uji normalitas dijelaskan pada tabel 4.12.

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

Sig. (2-tailed) Keterangan

Regresi sederhana 0,646 Normal

Regresi berganda 0,598 Normal

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa semua regresi berdistribusi normal karena

nilai signifikansi lebih dari 0,05.

2. Uji Heterokedastisitas

Penelitian yang menggunakan analisis regresi, mengharapkan hasil

pengamatan yang homokedastisitas, yang berarti terjadinya faktor gangguan masih

dalam batas normal. Penyimpangan dari asumsi ini adalah heterokedastisitas. Oleh

karena itu dalam analisis regresi harus dilakukan pengujian untuk mengetahui ada

tidaknya gejala heterokedastisitas.

Metode yang dipakai untuk melakukan uji heterokedastisitas adalah

metode scatterplot. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan

Page 90: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xc

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, jika ada pola

tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah

terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas

(Ghozali, 2006).

Uji heterokedastisitas dilakukan terhadap semua regresi yang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan dua buah regresi, yaitu satu regresi sederhana dan satu

regresi berganda, dengan demikian uji heterokedastisitas juga ada dua uji. Gambar

di bawah ini menunjukkan hasil uji heterokedastisitas untuk semua regresi yang

dilakukan. Dari kedua gambar scatterplot di bawah ini, mengindikasikan bahwa

tidak terjadi heterokedastisitas.

Gambar 4.1

Hasil Uji Heterokedastisitas Regresi Sederhana

Page 91: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xci

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Regr

essi

on

Stud

entiz

ed

Resi

dual

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: TOTALKM

Gambar 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas Regresi Berganda

Regression Standardized Predicted Value420-2

Re

gre

ss

ion

Stu

de

ntiz

ed

R

es

idu

al

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: TOTALKM

Page 92: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xcii

3. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi di antara

variabel-variabel yang diteliti. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan run test

dengan cara membentuk suatu variabel residual terlebih dahulu. Varibel tersebut

diuji dengan run test apabila hasilnya tidak signifikan tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 4.13

Hasil Uji Autokorelasi Regresi Sederhana (Hipotesis 1)

Unstandardized residual

Test avalue

Cases < Test value

Cases >= Test value

Total Cases

Number of Runs

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

0,53858

30

30

60

35

1,042

0,298

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.14

Hasil Uji Autokorelasi Regresi Berganda (Hipotesis 2,3, dan 4)

Page 93: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xciii

Unstandardized residual

Test avalue

Cases < Test value

Cases >= Test value

Total Cases

Number of Runs

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

0,25016

30

30

60

26

-1,302

.193

Sumber : data primer yang diolah

Dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai run test regresi sederhana sebesar

0,53858 dan untuk regresi berganda sebesar 0,25016 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,298 dan 0,193 yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa kedua model regresi tidak terjadi autokorelasi.

4. Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik seharusnya tidak ada masalah multikolinearitas,

yaitu adanya korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2006). Uji

multikolinearitas hanya dilakukan pada regresi berganda, karena mempunyai

jumlah variabel independen yang lebih dari satu. Uji multikolinearitas tidak

dilakukan pada regresi sederhana karena dalam model regresi ini, hanya ada satu

variabel independen dan satu variabel dependen. Hasil uji multikolinearitas

ditunjukkan pada tabel 4.15.

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolinearitas

Page 94: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xciv

Variabel Tolerance VIF Keterangan

SAM 0,007 134,326 Multikolinear

SB 0,007 147,215 Multikolinear

PEU 0,008 128,134 Multikolinear

DES 0,013 75,797 Multikolinear

SAM_SB 0,007 151,462 Multikolinear

SAM_PEU 0,003 312,650 Multikolinear

SAM_DES 0,003 326,237 Multikolinear

Sumber : data primer yang diolah

Hasil perhitungan nilai tolerance dalam regresi berganda menunjukkan

tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yang

berarti ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan Variance Inflation

Factor (VIF) juga menunjukkan hasil yang sama, tidak ada satu variabel independen

yang memiliki nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi

multikolinearitas antar variabel independen.

Karena penelitian ini menggunakan variabel moderasi yaitu terdapat

interaksi antara variabel independen (SAM) dan variabel moderasi (SB, PEU, dan

DES) maka terjadi multikolinearitas. Menurut Hartman dan Moers dalam Jogiyanto

(2004), multikolinearitas tidak menjadi suatu masalah karena koefisien dari

interaksi variabel independen dan variabel moderasi tidak sensitif terhadap

perubahan dari titik awal skala (misalnya ditransformasikan untuk ditengahkan

berdasarkan nilai mean) dari variabel independen dan variabel moderasi sehingga

multikolinearitas tidak menjadi masalah ketika menerapkan analisis regresi

moderasian. Bila dilakukan transformasi nilai variabel independen dan moderasi

untuk menghilangkan korelasinya untuk menghindari multikolinearitas, tidak

Page 95: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xcv

mempengaruhi nilai koefisien dan statistik t dari bentuk interaksinya, sehingga

transformasi linier tidak dibutuhkan dan multikolinearitas sebenarnya tidak terjadi

baik dilakukan transformasi linier atau tidak.

E. UJI HIPOTESIS

Penelitian ini menggunakan pendekatan kontijensi, sehingga fokus perhatian

adalah variabel interaksi antara keempat informasi sistem akuntansi manajemen (SAM)

dengan strategi bisnis (SB), keempat informasi sistem akuntansi manajemen (SAM)

dengan perceived environmental uncertainty (PEU), dan keempat informasi sistem

akuntansi manajemen (SAM) dengan desentralisasi (DES).

1. Pengaruh informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial

Peneliti melakukan regresi sederhana, yaitu regresi antara (SAM) sebagai

variabel independen dengan (KM) sebagai variabel dependen untuk mengetahui

pengaruh (SAM) terhadap (KM) tanpa adanya variabel moderator. Hasil regresi

sederhana ditunjukkan oleh tabel 4.15.

Tabel 4.16

Hasil Regresi Sederhana (Hipotesis 1)

Variabel B Kesalahan

Standar

t hit. Prob.

(sig. t)

Konstanta 4,254 3,864 1,101 0,275

SAM 0,483 0,048 10,149 0,000

N = 60 F hit = 102,997

Page 96: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xcvi

Adj. R2 = 0,634 Sig. F = 0,033

Sumber : data primer yang diolah

Hasil analisis regresi sederhana antara SAM dengan KM menunjukkan

bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja manajerial (F =

102,997 dengan Sig. 0,033). Nilai adjusted R2 menunjukkan bahwa 63,4% variansi

kinerja manajerial disebabkan oleh informasi sistem akuntansi manajemen.

2. Pengaruh informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial

dengan strategi bisnis, Perceived Environmental Uncertainty (PEU), dan

desentralisasi sebagai variabel moderator

Peneliti melakukan Multiple Regression Analysis (MRA), yaitu regresi antara

(SAM) sebagai variabel independen dengan (KM) sebagai variabel dependen untuk

mengetahui pengaruh (SAM) terhadap (KM) dengan variabel moderator strategi

bisnis (SB), Perceived Environmental Uncertainty (PEU), dan desentralisasi (DES).

Hasil regresi ditunjukkan oleh tabel 4.16. Model regresi berganda bisa digunakan

untuk memprediksi kinerja manajerial karena mempunyai nilai Sig. F kurang dari

0,05 (0,000). Adjusted R2 sebesar 0,784 berarti 78,4% variansi kinerja manajerial

disebabkan oleh tujuh variabel dependen, yaitu SAM, SB, PEU, DES, SAM_SB,

SAM_PEU dan SAM_DES.

Tabel 4.17

Hasil Uji Hipotesis 2, 3, dan 4

Variabel B Kesalahan Standar

t hit. Prob.

(sig. t)

Page 97: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xcvii

Konstanta 125,569 35,045 3,583 0,001

SAM -1,299 0,423 -3,068 0,003

SB 16,262 7,305 2,226 0,030

PEU -1,526 0,918 -1,662 0,102

DES -1,434 0,714 -2,009 0,050

SAM_SB -0,198 0,090 -2,208 0,032

SAM_PEU 0,024 0,012 2,065 0,044

SAM_DES 0,020 0,009 2,239 0,029

N = 60

Adj. R2 = 0,784

F. hit = 31,662

Sig. F = 0,000

Sumber : data primer yang diolah

a. Hipotesis 2 (pengaruh informasi sistem akuntansi manajemen terhadap

kinerja manajerial dengan strategi bisnis sebagai variabel moderator)

Data yang digunakan dalam hipotesis dua tidak semuanya

berbentuk skala interval, tetapi ada variabel SB yang berbentuk skala

nominal (dummy variable). Menurut Ghozali (2006) dummy variable terdiri

dari dua kelompok yaitu excluded group (yang diberi nilai dummy 0) dan

included group (yang diberi nilai dummy 1). Sesuai dengan hal ini, maka tipe

defender merupakan excluded group dan tipe prospector merupakan

included group.

Hasil dari regresi ini ditunjukkan pada tabel 4.16. Nilai signifikansi t

(0,032) untuk variabel SAM_SB dalam regresi berganda di atas terbukti

signifikan karena nilainya kurang dari 0,05. Regresi berganda yang

dilakukan menghasilkan koefisien interaksi (SAM_SB) sebesar -0,198. Nilai

interaksi negatif tersebut bisa menunjukkan bahwa sistem akuntansi

Page 98: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xcviii

manajemen (SAM) lebih berguna (lebih menunjukkan hasil) pada

perusahaan defender daripada perusahaan prospector. Hal ini tidak

memberikan dukungan kepada penelitian Ernawati, dkk (2005), dan

Desmiyawati (2004), namun konsisten dengan penelitian Faisal (2006) dan

Muslichah (2003).

Gagalnya penelitian ini mendukung hipotesis dua kemungkinan

disebabkan beberapa hal. Pertama, manajer dalam melakukan analisis

tidak mempertimbangkan strategi yang diterapkan perusahaan, karena

manajer tidak terlibat langsung dalam memformulasikan strategi

perusahaan. Kedua, kemungkinan disebabkan oleh strategi yang

diformulasikan tidak sama dengan strategi yang dilakukan. Ketiga, tidak

digunakannya variabel kontrol seperti size perusahaan atau organisasi

dilihat dari jumlah karyawan atau total assets perusahaan dan bentuk

badan usaha.

b. Hipotesis 3 (pengaruh informasi sistem akuntansi manajemen terhadap

kinerja manajerial dengan perceived environmental uncertainty sebagai

variabel moderator)

Hasil dari regresi ini ditunjukkan pada tabel 4.16. Nilai

signifikansi t (0,044) untuk variabel SAM_PEU dalam regresi berganda di

atas terbukti signifikan karena nilainya kurang dari 0,05. Berbeda dengan

hipotesis dua, data dalam uji hipotesis tiga semuanya berbentuk skala

interval sehingga yang perlu diperhatikan adalah koefisien interaksi tanpa

melihat main effect dari masing-masing variabel (Jogiyanto, 2004). Regresi

berganda yang dilakukan menghasilkan koefisien interaksi (SAM_PEU)

Page 99: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

xcix

sebesar 0,024 yang berarti interaksi antara SAM dan PEU mempunyai

pengaruh yang signifikan dan positif terhadap KM. Hal ini sekaligus

memberikan dukungan kepada hipotesis tiga bahwa informasi sistem

akuntansi manajemen akan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial

ketika kondisi ketidakpastian lingkungan tinggi.

Hasil pengujian hipotesis tiga memberikan kesimpulan bahwa

informasi sistem akuntansi manajemen sangat mendukung kinerja

manajerial dalam situasi ketidakpastian lingkungan yang tinggi tetapi

menghalangi kinerja manajerial dalam situasi ketidakpastian lingkungan

yang rendah. Ketika terjadi ketidakpastian lingkungan yang tinggi (highly

unpredictable), manajer akan membutuhkan informasi sistem akuntansi

manajemen yang canggih untuk mengatasi masalah yang muncul secara

efektif. Hal ini hanya akan terjadi jika ada kesesuaian antara ketidakpastian

lingkungan yang tinggi dengan sistem akuntansi manajemen yang canggih,

untuk mencapai kinerja manajerial yang lebih baik. Sebaliknya, jika

lingkungan bisa dengan mudah diprediksi, manajer tidak akan

membutuhkan informasi sistem akuntansi manajemen dan tidak akan ada

hubungan antara sistem akuntansi manajemen yang canggih dengan kinerja

manajerial. Dukungan terhadap hipotesis tiga ini konsisten dengan hasil

penelitian Gul (1991) dan Agbejule (2005).

c. Hipotesis 4 (pengaruh informasi sistem akuntansi manajemen terhadap

kinerja manajerial dengan desentralisasi sebagai variabel moderator)

Nilai signifikansi t dalam regresi berganda menunjukkan bahwa

variabel SAM_DES terbukti signifikan karena nilainya kurang dari 0,05, yaitu

Page 100: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

c

0,029. Dari nilai signifikansi tersebut berarti bahwa variabel SAM_DES

merupakan variabel moderasi.

Hasil pengujian pada hipotesis keempat ini membuktikan bahwa

kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara informasi sistem

akuntansi manajemen dan desentralisasi. Variabel desentralisasi sebagai

variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan antara variabel informasi

sistem akuntansi manajemen dengan variabel kinerja manajerial. Adanya

perbedaan tingkat desentralisasi akan menimbulkan perbedaan kebutuhan

terhadap informasi yang diperlukan sehingga diperlukan adanya kesesuaian

antara desentralisasi dan informasi sistem akuntansi manajemen agar dapat

meningkatkan kinerja manajerial. Dukungan terhadap hipotesis keempat ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Gul dan Chia (1994), dan

Dwirandra (2007).

G. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang terdiri dari broad

scope, timeliness, agregasi, dan integrasi dapat meningkatkan kinerja manajerial (Juniarti

dan Evelyne, 2003). Pernyataan ini menguatkan hasil dari penelitian yang telah

Page 101: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

ci

dilakukan oleh Ernawati, dkk (2005). Penelitian Juniarti dan Evelyne (2003) dan

Ernawati, dkk (2005) berhasil dikonfirmasi dalam hipotesis satu yang menggunakan

regresi sederhana.

Penyusunan sistem akuntansi manajemen harus disesuaikan strategi bisnis

yang telah diterapkan perusahaan. Kesesuaian inilah yang nantinya akan

membantu manajer meningkatkan kinerjanya untuk menghadapi persaingan yang

cukup ketat. Chong dan Chong (1997) dan Desmiyawati (2004) menyatakan

bahwa strategi bisnis mempengaruhi hubungan sistem akuntansi manajemen dan

kinerja manajerial. Ernawati, dkk (2005) dan Desmiyawati (2004) menemukan

bahwa pengaruh informasi broad scope sistem akuntansi manajemen akan lebih

positif saat perusahaan menggunakan strategi bisnis prospector daripada

perusahaan yang menggunakan strategi bisnis defender. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sistem akuntansi manajemen (SAM) lebih berguna (lebih

menunjukkan hasil) pada perusahaan defender daripada perusahaan prospector

dalam meningkatkan kinerja manajerial. Hipotesis dua tidak dapat

mengkonfirmasi penelitian Chong dan Chong (1997), Desmiyawati (2004), dan

Ernawati, dkk (2005), namun konsisten dengan penelitian Faisal (2006) dan

Muslichah (2003).

Agbejule (2005) telah meneliti pengaruh PEU terhadap hubungan informasi

sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial. Ketika perusahaan menghadapi

tingkat perceived environmental uncertainty yang tinggi, manajer membutuhkan

informasi sistem akuntansi manajemen untuk menghasilkan keputusan yang lebih

akurat. Jadi, semakin tinggi tingkat perceived environmental uncertainty yang dihadapi

suatu perusahaan, diharapkan semakin tinggi pula kegunaan informasi sistem akuntansi

Page 102: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cii

manajemen untuk meningkatkan kinerja manajerial. Menurut Chenhall & Morris (1986),

ketidakpastian lingkungan dapat mempengaruhi kinerja manajerial melalui informasi

sistem akuntansi manajemen yang broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi.

Chenhall & Morris (1986) menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan merupakan

faktor kontijensi yang penting sebab ketidakpastian lingkungan dapat menyebabkan

proses perencanaan dan pengendalian menjadi lebih sulit. Hasil penelitian Gul (1991)

mendukung hubungan kontijensi bahwa sistem akuntansi manajemen yang canggih

sangat mendukung kinerja manajerial dalam situasi ketidakpastian lingkungan tinggi

tetapi menghalangi kinerja manajerial dalam situasi ketidakpastian lingkungan yang

rendah. Penelitian Agbejule (2005) dan Gul (1991) berhasil dikonfirmasi dalam uji

hipotesis tiga.

Penelitian Gul dan Chia (1994), Chia (1995) (dalam Mardiyah dan Gudono, 2000)

dan Nazaruddin (1998) menunjukkan bahwa karakteristik informasi sistem akuntansi

manajemen tergantung pada variable kontekstual organisasi yaitu desentralisasi.

Adanya perbedaan tingkat desentralisasi akan menimbulkan perbedaan kebutuhan

terhadap informasi yang diperlukan sehingga diperlukan adanya kesesuaian antara

desentralisasi dan informasi sistem akuntansi manajemen agar dapat meningkatkan

kinerja manajerial. Penelitian Nazaruddin (1998) dan Gul dan Chia (1994) dapat

dikonfirmasi dengan hasil hipotesis empat.

BAB V

KESIMPULAN

Page 103: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

ciii

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, penelitian ini berhasil mencapai

hasil-hasil sebagai berikut:

1. Hasil regresi sederhana hipotesis satu membuktikan bahwa informasi sistem

akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini

pada hipotesis satu konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ernawati, dkk

(2005).

2. Hasil regresi berganda membuktikan bahwa strategi bisnis berfungsi sebagai

variabel moderator dan mendukung hipotesis dua bahwa informasi sistem

akuntansi manajemen akan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial untuk

perusahaan dengan tipe strategi bisnis prospector dibandingkan dengan

perusahaan yang mempunyai tipe strategi bisnis defender. Dukungan terhadap

hipotesis dua ini konsisten dengan hasil penelitian Chong dan Chong (1997),

Desmiyawati (2004), dan Ernawati, dkk (2005).

3. Hasil regresi berganda membuktikan bahwa ketidakpastian lingkungan berfungsi

sebagai variabel moderator dan mendukung hipotesis tiga bahwa informasi sistem

akuntansi manajemen akan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial ketika

kondisi perceived environmental uncertainty tinggi.

Dukungan terhadap hipotesis dua ini konsisten dengan hasil penelitian Agbejule

(2005) dan Gul (1991).

a. Hasil regresi berganda membuktikan bahwa desentralisasi berfungsi sebagai

variabel moderator dan mendukung hipotesis empat bahwa informasi sistem

akuntansi manajemen akan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial untuk

perusahaan pada tingkat desentralisasi tinggi dibandingkan dengan tingkat

Page 104: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

civ

desentralisasi yang rendah rendah. Dukungan terhadap hipotesis empat ini

konsisten dengan hasil penelitian Nazaruddin (1998) dan Gul dan Chia (1994).

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Terlepas dari keberhasilan penelitian ini dalam mendukung empat hipotesis

yang telah ditetapkan sebelumnya, penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan

yang mungkin memberikan gangguan pada hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan

tersebut antara lain:

1. Penelitian ini tidak menggunakan dasar kriteria tertentu terhadap pemilihan

perusahaan manufaktur sebagai sampel seperti ukuran perusahaan atau apakah

perusahaan tersebut telah menggunakan sistem akuntansi manajemen atau belum.

2. Perusahaan manufaktur yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini

mempunyai bentuk dan ukuran perusahaan yang tidak seragam.

3. Ukuran sampel juga menyebabkan perbedaan hasil. Penelitian ini hanya terbatas

pada wilayah kabupaten Klaten sehingga hasilnya tidak bisa digeneralisasikan untuk

lingkup wilayah yang berbeda.

4. Instrumen self-rating yang digunakan dalam penelitian ini telah diakui oleh banyak

peneliti bisa menimbulkan leniency bias, yaitu kecenderungan memberikan skor

yang lebih tinggi daripada keadaan yang sebenarnya.

5. Penelitian ini hanya menggunakan tipe strategi yang ekstrim (prospector dan

defender) dari tipologi strategi Miles dan Snow (Laksmana dan Muslichah, 2002)

yang mengidentifikasi tipe strategi yang ketiga yang menguntungkan (analyzer).

Tipe strategi ini berbeda di antara tipe strategi prospector dan defender. Ada

Page 105: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cv

kemungkinan perusahaan dalam sampel penelitian ini menggunakan tipe strategi

analyzer tersebut.

C. SARAN

Saran yang bisa diberikan peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai

berikut:

1. Sampel perusahaan bisa ditambah jumlahnya dan diperluas lingkup wilayahnya

sehingga hasil penelitian bisa lebih digeneralisasikan.

2. Leniency bias bisa dihindari dengan menggunakan ukuran yang lebih obyektif,

misalnya dengan menggunakan ROA (return on assets) atau ROI (return on

investment).

3. Penelitian selanjutnya juga penting untuk mempertimbangkan variabel kontijensi

lainnya, misalnya pengaruh task uncertainty, struktur organisasi (sentralisasi), gaya

kepemimpinan, locus of control, bisa dipertimbangkan untuk dipakai sebagai

variabel moderator dalam penelitian yang berhubungan dengan sistem akuntansi

manajemen dan kinerja manajerial.

4. Memasukkan tipe strategi analyzer dari tipologi strategi Miles dan Snow (Laksmana

dan Muslichah, 2002).

Implikasi dari penelitian ini adalah dalam mendesain sistem akuntansi

manajemen diperlukan kesadaran dan perhatian terhadap faktor-faktor kontijensi.

Kondisi persaingan usaha yang menghasilkan ketidakpastian lingkungan perlu

diperhatikan agar manajer tidak salah langkah dalam menyusun perencanaan-

perencanaan yang dibutuhkan oleh perusahaan, yang disebabkan oleh

ketidakmampuan manajer dalam memprediksi kondisi yang akan datang.

Page 106: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cvi

Demikian juga dengan faktor-faktor kontijensi yang berasal dari dalam

perusahaan perlu diperhatikan dalam penyusunan desain sistem akuntansi

manajemen untuk mendukung kinerja manajerial. Dengan adanya kesesuaian

strategi bisnis dan tingkat desentralisasi yang dipilih dengan sistem akuntansi

manajemen maka akan meningkatkan kinerja manajerial perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Agbejule, Adebayo. (2005). The relationship between management accounting systems and perceived environmental uncertainty on managerial performance : a researh note. Accouting and Business Research, 35 (4), 295-350.

Bordnar, G. H. (1995). Accounting Information System. Prentice Hall Inc.

Page 107: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cvii

Chenhall, Robert H., and Morris, Deigen. (1986). The Impact of Structure, Enviroment, and Interdependence on the Perceived Usefulness of Management Accounting System. The Accounting Review, LXI, (1), 16-33.

Chong, Vincent K., & Chong, Kar Ming. (1997). Strategic Choices, Enviromental Uncertainty and SBU Performance: A Note on the Intervening Role of Management Accounting Systems. Accounting and Business Research, 27, (4), 268-276.

Chusing, B. E., & Romney, M. B. (1994). Accounting Information Systems. Addison-Wesley Publishing Company Inc.

Desmiyawati. (2004). Pengaruh Strategi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broadscope dan Kinerja Organisasi. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 4 (2), 94-108.

Djarwanto. (2001). Statistik Non Parametrik. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Dwirandra, Anak Agung Ngurah Bagus. (2007). Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Luas Lingkup Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Buletin Studi Ekonomi, 12 (2), 232-244.

________. (2007). Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Agregat Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial [On-line] Available http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/dwirandra.pdf.

Ernawati, Suranta, S., & Syafiqurrahman, M. (2005). Pengaruh strategi bisnis dan ketidakpastian lingkungan terhadap hubungan antara informasi broad scope sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial. Perspektif, 10 (2), 195-207.

Faisal. (2006). Analisis pengaruh intensitas persaingan dan variable kontekstual terhadap penggunaan informasi system akuntansi manajemen dan kinerja unit bisnis dengan pendekatan partial least square [On-line] Available http://info.stieperbanas.ac.id/makalah/K-AMEN11.pdf?PHPSESSID=e5be9a8dd7a468f304bcc28815922d23

Page 108: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cviii

Fitri, Fauziah, & Syam BZ, Fazli. (2002). Pengaruh sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajer. Jurnal Manajemen dan Bisnis. 4 (1), 57-66.

Garrison, Ray & Noreen. (2000). Management accounting. New York : McGraw-Hill Companies, Inc.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gul, F. A. (1991). The Effects of Management Accounting System and Enviromental Uncertainty on Small Business Managers’ Performance. Accounting and Business Review. 22 (85), 57-61.

_____, dan Chia, Yew Ming. (1994). The Effects of Management Accounting System, Perceived Enviromental Uncertainty and Decentralization on Managerial Performance: A Text of Three Way Interaction. Accounting Organization and Society, 19 (4/5), 413-426.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta : BFFE.

Imron, Moch. (2004). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Strategi Bisnis terhadap Hubungan antara Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broadsope dengan Kinerja Unit Bisnis Strategis. Paper presented at the accounting national symposium 7, Denpasar.

Juniarti, & Evelyne. (2003). Hubungan karakteristik informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen terhadap kinerja manajerial pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Akuntansi & Keuangan, 5 (2), 110-122.

Jusoh, Ruzita. (2008). Environmental uncertainty, performance, and the mediating role of balanced scorecard measures use : evidence from Malaysia. International Review of Business Research Papers, 4 (2), 116-135.

Page 109: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cix

Laksmana, A., & Muslichah. (2002). Pengaruh teknologi informasi, saling ketergantungan, karakteristik sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Jurnal Akuntansi & Keuangan, 4 (2), 106-125.

__________. (2002). Pengaruh ketidakapstian lingkungan, strategi, dan desentralisasi terhadap sistem skuntansi manajemen: pendekatan kontijensi. Majalah Ekonomi, 12 (3).

Lesmana. (2003). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan yang Dipersepsikan dan Strategi Kompetitif terhadap Hubungan Sistem Kontrol Akuntansi dengan Kinerja Perusahaan. Paper presented at the accounting national symposium 6, Surabaya.

Mardiyah, A.A., & Gudono. (2000). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen. Paper presented at the accounting national symposium 3.

Muslichah. (2003). The Effect of Contextual Variables on Management Accounting System Characteristics and Managerial Performance. Paper presented at the accounting national symposium 6.

Najoan, M., & Sholihin, M. (2002). Peran broad scope system akuntansi manajemen dalam hubungan antara perceived environmental uncertainty (PEU) dan job satisfaction. [On-line] Available www.puslit.petra.ac.id/journals/accounting.

Nizarudin, Abu. (2006). Pengaruh Strategi Customization terhadap Kinerja Perusahaan melalui Penggunaan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen yang Bersifat Broad Scope dan Aggregation. Paper presented at the accounting national symposium 9, Padang.

Nazaruddin, Ietje. (1998). Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 1 (2), 141-160.

Page 110: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cx

Noviyanti, Rica. (2007). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial: Desentralisasi dan Budaya Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi. Unpublished thesis, Universitas Sebelas Maret.

Rustiana. (2002). Pendekatan kontijensi dalam desain sistem akuntansi manajemen untuk meningkatkan kinerja manajerial. Modus, 14 (1), 29-38.

Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business. New York : John Wiley & Sons Inc.

Sharma, R., Jones, S., & Ratnatunga, J. (2006). The relationships among broad scope MAS, managerial control, performance, and job relevant information. Review of Accounting and Finance, 5 (3), 228-250.

Supriyono. (1999). Akuntansi Manajemen I. Yogyakarta: BPFE

Suwarni, M. G. (1998). Strategi Bisnis, Kompensasi Manajer Puncak dan Kinerja Perusahaan: Studi pada Industri Perhotelan. Unpublished thesis, Universitas Gadjah Mada.

Syam, F., & Maryasih, L. (2006). Sistem Akuntansi Manajemen, Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Organisasi : Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Provinsi NAD). Paper presented at the accounting national symposium 9, Padang.

Page 111: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cxi

Page 112: PENGARUH STRATEGI BISNIS, PERCEIVED …/Pengaruh... · TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN ... lingkungan bisnis ... dalam persaingan. Oleh karena itu,

cxii