pengaruh sistem pengendalian internal,...

Download PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4055/1/HAYYUNING... · ... MM selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas ... Membangun Elemen

If you can't read please download the document

Upload: vuongnhi

Post on 06-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT

    LAPORAN KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD

    CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS

    LAPORAN KEUANGAN

    Skripsi

    Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh:

    Hayyuning Tyas Rosdiani

    NIM: 207082000796

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1432 H/2011 M

  • SURAT PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : Adik Febria Nuryani

    NIM : 206082003964

    Jurusan : Akuntansi

    Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

    merupakan penelitian, pengolahan, dan analisis saya bukan merupakan saduran

    dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

    Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat maka skripsi dianggap gugur dan

    harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

    serta gelar dibatalkan.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang akan timbul di

    kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

    Jakarta, Juni 2011

    (Adik Febria Nuryani)

  • v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. IDENTITAS PRIBADI

    1. Nama : Hayyuning Tyas Rosdiani

    2. Tempat & Tanggal lahir : Tangerang, 16 Juni 1989

    3. Agama : Islam

    4. Alamat : Jl. Dr. Cipto mangun kusumo Ciledug

    5. Telepon : 085693522722

    6. Email : [email protected]

    II. PENDIDIKAN

    1. SD (1996-2001) : SDN Kreo 04 Tangerang

    2. SMP (2001-2004) : SMPN 219 Jakarta Barat

    3. SMA (2004-2007) : SMAN 63 Jakarta Selatan

    4. S1 (2007-2011) : Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta

    IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

    1. Ayah : ( Alm) Drs. H. Abd. Rosyid Fanani

    2. Ibu : Endang Hariyanti

    3. Alamat : Jl. Dr. Cipto Mangun Kusumo Rt 001/011

    Paninggilan Utara, Ciledug-Tangerang

    4. Telepon : 081288652022

    5. Anak Ke dari : 3 dari 4 bersaudara

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji dan syukur hanya milik

    Allah SWT. Teriring shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad

    SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan rahmat dan hidayahnya penulis

    dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Sistem Pengendalian

    Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Corporate Governance

    Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan

    dalam rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai masalah

    dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukan semata-

    mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan

    dan pengarahan yang tidak ternilai harganya. Ucapan terima kasih yang tak

    terhingga kepada:

    1. Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-nya yang diberikan kepada penulis

    sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

    2. Teristimewa untuk kedua orangtuaku, Untuk Alm. Ayahku tercinta yang

    sudah tenang disana, terima kasih banyak atas semua pengorbanan, kasih

    sayang, doa, motivasi, dan bantuannya. Dan untuk Ibuku tercinta yang selalu

    memberikan masukan, motivasi, sandaran dari setiap permasalahan yang

    timbul, doa, ridhonya serta kasih sayangnya sehingga penulis mendapatkan

    semangat lebih untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas segala

    bimbingan, asuhan, kasih sayangnya serta pengorbanannya dalam hidup

    penulis selama ini, semoga ilmu yang didapat penulis selama ini dapat

  • ix

    memberikan kontribusi yang besar nantinya untuk menjaga, membanggakan,

    mencukupi dan membuat bangga. amin.

    3. Kedua Kakak dan Adikku Mas Irfan, Mas Afghan, dan Dik Ilham yang telah

    membantu, memberiku dukungan dan semangat. Terima kasih atas semua doa

    dan bantuannya yang telah diberikan kepadaku.

    4. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA, selaku dosen pembimbing I (satu) yang

    telah berkenan meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan,

    masukan, arahan, dan tambahan ilmu kepada penulis sehingga skripsi ini

    dapat terselesaikan dengan baik.

    5. Kak Wilda Farah, SE, Ak, M.Si, selaku dosen pembimbing II (dua) yang

    telah memberikan masukan, arahan dan bimbingan dari setiap permasalahan

    dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi.

    6. Bapak Prof. Dr. Abdul hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    7. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodhoni, MM. selaku Pembantu Dekan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis.

    8. Ibu Rahmawati, SE., MM selaku Kepala Jurusan Akuntansi Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas semua dorongan, masukan, dan

    arahannya.

    9. Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas bantuan, dorongan, masukan, dan

    arahan dalam menyelesaikan skripsi

    10. Bapak Suhendra S.Ag., MM selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis.

    11. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

    pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama masa perkuliahan.

    12. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Mbak Ani, Mas

    Ajis, Mas Heri, Mpok).

    13. Keluarga Besar di Ngawi, budeh As, bulek Umi, Mbah care, mbak ani, mbak

    lili, dll. yang telah memberikan bantuan, support dan doa agar aku bisa cepat

    menyelesaikan skripsiku ini.

  • x

    14. Sahabatku tercinta, ( Lia, Arini, Echa, Widya, Ulan) yang selalu ada bukan

    hanya saat penulis senang tapi juga saat penulis menghadapi masalah.

    Semoga persahabatan yang telah terbangun selama 3,5 tahun ini tak akan

    putus.

    15. Teman dekatku, Sarah (terima kasih banyak atas dorongan, semangat,

    bantuan dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini).

    16. Yudhit, Terima kasih banyak karena selalu menemani, membantu,

    memberikan semangat, dukungan, dan doa dalam tiap kesulitan.

    17. Ka Marina, Ka Adik, Kak Qory, Ka Nana, Ka Omeh, Ka Nurul, Kak Dyfa

    (terima kasih banyak telah membantu dalam setiap kesulitanku).

    18. Saudara-saudaraku ( Hanny, Lili, Dek itah, Dek Nurul, Dek Ana) yang selalu

    memberikan motivasi, dorongan dan doa.

    19. Semua orang-orang terdekatku ( Happy, Budeh, Pak Poh, Mbak Dian, Mbak

    wid, Mas Pomo, Mas Imam ) Terima kasih banyak karena telah memberikan

    bantuan, doa dan supportnya.

    20. Teman-teman seperjuangan di Akuntansi-Audit dan Pajak yang membantu

    dan memberikanku semangat.

    21. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Akuntansi Angkatan 2007 yang telah

    memberi saran-saran yang berguna dalam penyusunan skripsi ini.

    22. Untuk Uah dan Kak Dian, Terima kasih atas semua bantuannya.

    23. Seluruh Staf dan Internal auditor SPI (Satuan Pemeriksa Intern) UIN Syarif

    Hidayatullah

    24. Seluruh Staf dan Internal Auditor PT. Surveyor Indonesia ( Pak Rasikun, Pak

    Roni, Pak Rudi, Pak Dwi, Pak Andre, Pak Ketut, Pak Ida Bagus, Mbak

    Permata, Mbak Nina)

    25. Seluruh Staf PT Bank Mandiri, PT Jakarta land, LPAI, dan UIN syarif

    Hidayatullah

    26. Para responden (auditor internal) yang telah bersedia meluangkan waktunya

    membantu peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan.

    27. Pihak-pihak lain, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh

    penulis.

  • xi

    Akhirnya, penulis menyadari bahwa apa yang terdapat dalam penulisan

    skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

    sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Jakarta, April 2011

    (Hayyuning Tyas Rosdiani)

  • vi

    THE EFFECT OF INTERNAL SYSTEM CONTROL, FINANCIAL AUDIT, AND GOOD COORPORATE GOVERNANCE APPLICATION OF THE

    QUALITY OF FINANCIAL REPORT

    By : Hayyuning Tyas Rosdiani

    ABSTRACT

    This research is aimed to analyse the effect of internal system control, financial audit, and the application of good corporate governance of financial quality reports. This research used premier data form of distributed questioners trough internal audit respondents of the companies of Jakarta. Multiple regression method is used as an analysis method on this research.

    The result shows that partially and simultaneously internal system control, financial audit, and the application of good corporate governance influence the financial report indeed. This research finds out that the most dominant variable is the internal system control. The result has coefficient of 0.873, it demonstrates the capacity of independent variable to explain the dependent variable of 87.3%, whereas the rest is influenced by another variable and it is not part of this regression analysis.

    Key words: internal system control, financial audit, and the application of good corporate governance, quality of financial report

  • vii

    PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT LAPORAN KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

    TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

    Oleh : Hayyuning Tyas Rosdiani

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam bentuk penyebaran kuesioner dengan responden internal audit pada perusahaan di Jakarta. Metode analisis data yang dilakukan dengan metode regresi berganda.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan secara simultan sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Pada penelitian ini ditemukan hasil analisa variabel yang paling dominan adalah sistem pengendalian internal. Hasil koefisien determinasi sebesar 0,873, hal ini berarti kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar 87,3 %, sedangkan sisanya 12,7 % dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk ke dalam analisis regresi ini.

    Kata kunci : sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance, kualitas laporan keuangan

  • xi

    DAFTAR ISI

    Lembar Pengesahan Skripsi ...................................................................... i

    Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................ ii

    Lembar Pengesahan Uji Komprehensif .................................................... iii

    Surat Pernyataan ........................................................................................ iv

    Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... v

    Abstract ...................................................................................................... vi

    Abstrak ....................................................................................................... vii

    Kata Pengantar ........................................................................................... viii

    Daftar Isi .................................................................................................... xi

    Daftar Tabel ............................................................................................... xv

    Daftar Gambar ........................................................................................... xvi

    Daftar Lampiran ........................................................................................ xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 1

    B. Perumusan Masalah .............................................................. 11

    C. Tujuan Penelitian .................................................................. 11

    D. Manfaat Penelitian ................................................................ 13

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Sistem pengendalian Internal .................................................. 14

  • xii

    1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ........................... 14

    2. Tujuan Sistem pengendalian Internal ................................ 16

    3. Pentingnya Sistem Pengendalian Internal ........................... 20

    4. Diterapkannya Sistem Pengendalian Internal ..................... 21

    5. Membangun Elemen Sistem Pengendalian Internal ........... 22

    B. Audit Laporan Keuangan ....................................................... 24

    1. Pengertian Auditing ........................................................... 24

    2. Audit Laporan Keuangan ................................................... 25

    3. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit ...................................... 26

    4. Perlunya Audit Laporan Keuangan .................................... 26

    5. Standar Auditing ................................................................ 29

    C. Penerapan Good Corporate Governance ................................ 31

    1. Pengertian Good Corporate Governance .......................... 31

    2. Asas Good Corporate Governance ................................... 33

    3. Manfaat Good Corporate Governance ............................ 35

    D. Kualitas Laporan Keuangan ................................................... 38

    1. Pengertian Laporan Keuangan .......................................... 38

    2. Tujuan Laporan Keuangan ................................................ 38

    3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ....................... 39

    E. Keterkaitan Antar Variabel .................................................... 42

    F. Penelitian Terdahulu .............................................................. 46

    G. Kerangka Pemikiran ............................................................... 49

    H. Perumusan Hipotesis ............................................................. 50

  • xiii

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 51

    B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 51

    C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 51

    D. Metode Analisis Data ............................................................. 52

    1. Statistik Deskriptif.............................................................. 52

    2. Uji Kualitas Data ................................................................ 53

    a. Uji Validitas .................................................................. 53

    b. Uji Reliabilitas .............................................................. 54

    3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 55

    a. Uji Multikolonieritas ..................................................... 55

    b. Uji Normalitas ............................................................. 55

    c. Uji Heterokedastisitas ................................................... 56

    4. Uji Hipotesis ..................................................................... 58

    a. Koefisien Determinasi .................................................. 58

    b. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F) ............................. 58

    c. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) .................................. 59

    E. Operasional Variabel Penelitian ............................................ 61

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 65

    1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 65

    2. Karakteristik Responden ........................................... 66

    3. Statistik Deskriptif .................................................... 69

  • xiv

    B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ......................................... 70

    1. Uji validitas ................................................................ 70

    2. Uji Reliabilitas ............................................................ 72

    C. Hasil dan Pembahasan .................................................... 73

    1. Pengujian Asumsi Klasik ............................................ 73

    a. Uji Multikolinearitas ............................................... 73

    b. Uji Normalitas ........................................................ 74

    c. Uji Heterokedastisitas ............................................. 75

    2. Analisis Regresi Linier Berganda ............................... 76

    a. Uji Koefisien Determinasi ....................................... 76

    b. Uji Secara Simultan(F) ............................................ 77

    c. Uji Secara Parsial (t) ............................................... 78

    d. Uji Regresi Linier Berganda .................................... 80

    BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

    A. Kesimpulan .................................................................... 83

    B. Implikasi ........................................................................ 84

    C. Saran .............................................................................. 85

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 86

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 90

  • xv

    DAFTAR TABEL

    No Keterangan Hal

    2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 46

    3.1 Metode Skala dan Pengukuran.......................................................... 54

    3.2 Operasional Variabel ........................................................................ 61

    4.1 Data Distribusi Sample Penelitian .................................................... 65

    4.2 Distribusi Kuesioner ......................................................................... 66

    4.3 Data Statistik Responden .................................................................. 69

    4.4 Statistik Deskriptif .......................................................................... 71

    4.5 Uji Validitas Instrumen Sistem Pengendalian Internal ...................... 71

    4.6 Uji Validitas Instrumen Audit Laporan Keuangan ............................ 71

    4.7 Uji Validitas Instrumen Penerapan Good Corporate Governance ..... 72

    4.8 Uji Validitas Instrumen Kualitas Laporan Keuangan ........................ 72

    4.9 Uji Reabilitas Sistem Pengendalian Internal ..................................... 72

    4.10 Uji Reabilitas Audit Laporan Keuangan ........................................... 72

    4.11 Uji Reabilitas Penerapan Good Corporate Governance .................... 73

    4.12 Uji Reabilitas Kualitas Laporan Keuangan ....................................... 73

    4.13 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 74

    4.14 Uji Determinasi ................................................................................ 76

    4.15 Hasil Uji Statistik F .......................................................................... 78

    4.16 Hasil Uji t ......................................................................................... 78

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    No Keterangan Hal

    2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 49

    4.1 Grafik Jenis Kelamin ........................................................................ 67

    4.2 Grafik Pendidikan Terakhir .............................................................. 67

    4.3 Grafik Posisi .................................................................................... 68

    4.4 Grafik Lama Bekerja ........................................................................ 69

    4.5 Normal P-Plot .................................................................................. 75

    4.6 Scatter Plot ....................................................................................... 76

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    No Keterangan Hal

    1. Kuesioner Penelitian ........................................................................ 90

    2. Daftar Jawaban Responden............................................................... 91

    3. Perhitungan Data .............................................................................. 92

    4. Hasil SPSS ....................................................................................... 93

    5. Surat Keterangan Perusahaan ........................................................... 94

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu

    perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk

    menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. (SAK, 2009). Menurut

    Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

    Indonesia 2009, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi

    yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

    keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

    dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan keuangan tidak

    menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam

    mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan

    pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk

    menyediakan informasi.

    Salah satu perangkat yang dapat menghasilkan informasi laporan

    keuangan adalah sistem akuntansi yang memadai. Adanya sistem

    akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat

    menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para

    pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan

    keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan

    ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk

    merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi,

  • 2

    organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk

    menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

    akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan

    manajemen, hal ini disebut sistem pengendalian internal (Mulyadi, 2001

    dalam Dewi, 2007), atau dengan kata lain bahwa pengendalian internal

    terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi

    perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta

    menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan berlaku.

    Menurut COSO ( Sawyer, 2005:61) struktur pengendalian intern

    satuan usaha terdiri atas lima komponen, yaitu: (1) lingkungan

    pengendalian, (2) penaksiran risiko, (3) informasi dan komunikasi, (4)

    aktivitas pengendalian, serta (5) pemantauan. Agar struktur pengendalian

    intern berfungsi dengan baik, diperlukan penerapan kelima komponen

    pengendalian intern sehingga akan mendorong terlaksananya struktur

    pengendalian intern yang memadai. Sebagaimana telah diketahui bahwa

    mutu struktur pengendalian ini sangat berpengaruh terhadap kualitas

    informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen. Struktur

    pengendalian intern yang memadai mengurangi kekeliruan sehingga

    kualitas informasi laporan keuangan yang dihasilkan dapat lebih

    diandalkan ( Yadnyana, 2009)

    Kualitas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan

    yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur. Kualitas

    laporan keuangan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi

  • 3

    bagi pihak yang berkepentingan. Kualitas laporan keuangan dengan

    berbagai pengukurannya, umumnya digunakan dalam keputusan investasi,

    perjanjan kompensasi dan persyaratan hutang. Keputusan kontrak yang

    berdasar kualitas laporan keuangan yang rendah akan mempengaruhi

    transfer kesejahteraan yang tidak diinginkan. Dari perspektif investasi

    kualitas laporan keuangan yang rendah akan menyebabkan tidak

    effektifnya alokasi sumber daya. Kualitas laporan keuangan yang rendah

    menyebabkan ineffisiensi karena mengurangi pertumbuhan ekonomi yang

    disebabkan alokasi modal yang tidak tepat ( Sumarwoto, 2006).

    Dalam mempertanggungjawabkan wewenang yang dilimpahkan

    kepadanya, pihak manajemen harus menyusun laporan keuangan yang

    berguna dalam pengambilan keputusan bagi manajemen sendiri (intern),

    dan bagi pihak pihak yang berkepentingan di luar perusahaan (ekstern).

    Sehubungan dengan itu informasi atau laporan keuangan harus disajikan

    secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum dan

    diterapkan secara konsisten (Yadnyana, 2009).

    Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tersebut perlu

    diaudit oleh auditor independen (akuntan publik), sebagai penilai yang

    bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Untuk menghasilkan

    informasi atau laporan keuangan yang dapat dipercaya dan menghindari

    kesalahan pernyataan.

    Dalam kaitannya dengan laporan keuangan, audit memegang

    peranan penting dalam pencapaian hasil laporan keuangan, yaitu menuju

  • 4

    meningkatnya keberhasilan tujuan perusahaan sistem. Fungsi audit juga

    memegang peranan penting suatu keberhasilan sistem ekonomi. Fungsi ini

    menyediakan informasi keuangan yang dapat diandalkan sebagai dasar

    penilaian kinerja ekonomi. Informasi keuangan ini menjadi kepercayaan

    bagi berbagai pihak dalam pengambilan keputusan. Pemakai informasi

    harus yakin dalam mempercayakan pada pekerjaan yang dilaksanakan oleh

    akuntan, dan rasa keyakinan tergantung pada persepsi bahwa auditor

    seorang profesional, independen tidak memiliki kepentingan atau konflik

    kepentingan dengan klien dan pihak yang melaksanakan judgment secara

    obyektif dan tidak memihak dalam seluruh masalah yang menjadi

    tanggung jawabnya ( Sumarwoto, 2006)

    Menurut Abdul Halim (2001:48) ada empat alasan mengapa audit

    laporan keuangan diperlukan, yaitu (1) perbedaan kepentingan, (2)

    konsekuensi, (3) kompleksitas, dan (4) keterbatasan akses (remoteness).

    Akuntan pemeriksa harus memahami struktur pengendalian intern yang

    diterapkan oleh perusahaan dalam melaksanakan tugasnya. Apabila dalam

    mengevaluasi struktur pengendalian intern perusahaan, ternyata ditemukan

    suatu kelemahan yang prinsipil, maka auditor harus mengkomunikasikan

    kelemahan pengendalian intern tersebut kepada pihak manajemen

    (pemberi tugas) untuk melakukan pembenahan terhadap struktur

    pengendalian intern yang semestinya diterapkan. Pengendalian internal

    dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari

    perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal

  • 5

    yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan ( Yadnyana,

    2009)

    Sebagai sebuah sistem, hasil audit laporan keuangan memberikan

    acuan kepada perusahaan dalam mengambil dan memutuskan sebuah

    kebijakan. Hal ini dapat dilihat dari independensi, kompetensi, program

    audit, pelaksanaan audit, laporan hasil audit dan tindak lanjut audit yang

    dilaksanakan sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga

    audit dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan

    melalui pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan

    melakukan perbaikan atas keefektifan manajemen resiko, pengendalian

    dan proses yang jujur, bersih dan baik. Dari hasil tersebut sistem dapat

    berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.

    Tidak kalah penting dari pelaksanaan audit oleh auditor

    independen, perusahaan harus menerapkan Good Corporate Governance

    atau tata kelola perusahaan untuk dapat meningkatkan nilai tambah bagi

    stakeholders, yaitu suatu kaidah, norma ataupun praktik bisnis yang sehat

    dan beretika (Tunggal, 2010). Dalam penerapannya, tata kelola perusahaan

    yang baik memerlukan praktik pengawasan yang mengacu pada prinsip

    GCG.

    Perhatian terhadap corporate governance terutama juga dipicu oleh

    skandal spektakuler seperti, Enron, Worldcom, Tyco, London &

    Commonwealth, Poly Peck, Maxwell, dan lain-lain (S. Kaihatu, 2006).

    Keruntuhan perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh

  • 6

    kegagalan strategi maupun praktek curang dari manajemen puncak yang

    berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena

    lemahnya pengawasan yang independen oleh corporate boards. Ada

    empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate

    governance, (Kaen, 2003; Shaw, 2003) dalam S. Kaihatu (2006) yaitu

    fairness, transparency, accountability, independency, dan responsibility.

    Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip Good

    Corporate Governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan

    kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas

    rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak

    menggambarkan nilai fundamental perusahaan.

    Terjadinya berbagai skandal keuangan yang melibatkan sejumlah

    perusahaan, membuat berbagai pihak menjadi ragu pada kualitas laporan

    keuangan. Berbagai pertanyaan diajukan terhadap kualitas hasil kerja

    auditor dan kualitas undang-undang yang mengatur pekerjaan auditor.

    Kualitas laporan keuangan yang tinggi tergantung pada kompetensi dan

    obyektifitas auditor. Kompetensi diperoleh dari pelatihan professional,

    pengalaman dan pemahaman terhadap klien dan industri tertentu.

    Persyaratan pendidikan telah diatur dan standar teknis telah dikembangkan

    oleh profesi sejak awal ( Sumarwoto, 2006)

    Skandal keuangan pun juga membuat berbagai pihak ragu,

    khususnya menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat, yang salah

    satunya ditandai dengan turunnya harga saham secara drastis dari

  • 7

    perusahaan yang terkena kasus. Hal tersebut menunjukkan bahwa

    pentingnya kualitas laporan keuangan dan fungsi audit serta pemahaman

    tentang apa yang mungkin menyebabkan terjadinya skandal akuntansi.

    Skandal akuntansi pada perusahaan besar (misalnya Enron, WorldCom,

    Global Crossing) telah merusak tatanan efektivitas corporate governance,

    kualitas laporan keuangan, dan kredibilitas dari fungsi audit. Tingginya

    fraud pada laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan besar

    mendorong perusahaan publik untuk mengambil peran proaktif untuk

    mencegah penipuan ini. Strategi ini harus dikembangkan untuk

    mendorong kehandalan laporan keuangan yang berkualitas, integritas,

    serta efektivitas dan fungsi dari audit.

    Pada dasarnya dalam penyusunan laporan keuangan banyak

    dipengaruhi oleh berbagai indikator penting. Hal tersebut memiliki

    peranan masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai kualitas

    laporan keuangan yang reliable. Dari berbagai indikator, terdapat 3 (tiga)

    indikator penting yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas

    laporan keuangan, yaitu sistem pengendalian internal, audit laporan

    keuangan, dan penerapan good corporate governance. Ketiganya memiliki

    fungsi dan tujuan yang dapat memberi dampak bagi hasil penyusunan

    laporan keuangan.

    Sistem pengendalian internal meliputi organisasi yang

    dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian

    dan keandalah data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

  • 8

    dipenuhinya kebijakan manajemen, sehingga dengan diterapkannya sistem

    pengendalian internal, manajemen akan menekankan pentingnya

    pengendalian dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya.

    Tujuan ini juga memastikan bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh

    kepada hukum dan peraturan, kebijakan dan prosedur perusahaan,

    sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai keuangan dan informasi

    untuk manajemen, termasuk penyiapan laporan keuangan yang berkualitas

    serta mencegah penggelapan informasi kepada publik. Audit laporan

    keuangan merupakan proses sistematis untuk memperoleh serta

    mengevaluasi bukti yang dilakukan untuk menentukan apakah laporan

    keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

    umum. Temuan-temuan yang dihasilkan dalam audit laporan keuangan

    cenderung sangat bermanfaat. Temuan tersebut dapat menghasilkan

    perbaikan struktur dan proses organisasi berdasarkan rekomendasi-

    rekomendasi yang diberikan oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan

    kualitas laporan keuangan. Good corporate governance merupakan suatu

    prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transparan, akuntabel dan adil

    sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku umum. Good corporate

    governance memiliki 5 (lima) komponen untuk mencapai kesinambungan

    usaha perusahaan, yaitu transparansi (transparency), akuntabilitas

    (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi

    (independency), dan kewajaran (fairness). Kelima komponen tersebut

    penting karena penerapan prinsip good corporate governance memiliki

  • 9

    tujuan untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, mencapai

    sasaran yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan usaha dilakukan secara

    transparan, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang

    material, relevan, dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan

    laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Dari ketiga indikator

    tersebut dapat terlihat besar kecilnya pengaruh dalam meningkatkan

    kualitas laporan keuangan.

    Dalam penelitian Parno (2005) yang berjudul Pengaruh

    Efektivitas Sistem Pengendalian Intern terhadap Keberhasilan Usaha

    Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kota Semarang. Hasil

    penelitian ini menyebutkan bahwa efektivitas sistem pengendalian intern

    berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha koperasi pegawai

    republik indonesia.

    Penelitian lain yang dilakukan oleh I Ketut Yadyana (2009) yang

    berjudul Pengaruh Frekuensi Audit Atas Laporan Keuangan Historis

    terhadap Keandalan Struktur Pengendalian Intern. Hasil penelitian ini

    menyebutkan bahwa frekuensi audit atas laporan keuangan historis

    berpengaruh secara signifikan terhadap keandalan struktur pengendalian

    intern.

    Penelitian yang dilakukan oleh Sumarwoto (2006) yang berjudul

    Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP terhadap Kualitas Laporan

    Keuangan. Hasil penelitian ini menyebutkan tidak terdapat pengaruh

    signifikan kebijakan rotasi yang bersifat mandatory pada kualitas laporan

  • 10

    keuangan tetapi bersifat voluntary berpengaruh signifikan pada kualitas

    laporan keuangan.

    Penelitian yang dilakukan oleh Eko Adhi Legowo (2010) yang

    berjudul Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas Audit dan

    Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan

    Keuangan. Hasil Penelitian ini menyebutkan bahwa secara parsial hanya

    kondisi keuangan, kualitas audit, kepemilikan saham konstitusi dan jumlah

    financial literacy dalam anggota komite audit yang berpengaruh signifikan

    terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan kepemilikan saham

    manajemen, proporsi dewan komisaris independen dan keberadaan komite

    audit tidak pengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

    Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Eko Adhi

    Legowo (2010), Analisis Pengaruh Kondisi keuangan, Kualitas Audit, dan

    Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan.

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel Sistem pengendalian

    Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Corporate

    Governance sebagai variabel bebas serta Kualitas Laporan Keuangan

    sebagai variabel terikat. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian

    ini akan menggunakan data primer dengan penyebaran kuesioner dan

    populasi penelitian ini ialah internal auditor pada perusahaan yang telah

    menerapkan good corporate governance di Jakarta.

  • 11

    Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul

    Pengaruh Sistem pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan,

    dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas

    Laporan Keuangan.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

    perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat

    dirumuskan sebagai berikut :

    1. Apakah sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan

    terhadap kualitas laporan keuangan?

    2. Apakah audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap

    kualitas laporan keuangan?

    3. Apakah penerapan Good Corporate Governance berpengaruh

    signifikan terhadap kualitas laporan keuangan?

    4. Apakah sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan

    Penerapan Good Corporate Governance secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan?

  • 12

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin

    dicapai dalam penelitian ini adalah :

    1. Untuk menganalisis apakah sistem pengendalian internal

    berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

    2. Untuk menganalisis apakah audit laporan keuangan berpengaruh

    signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

    3. Untuk menganalisis apakah penerapan good corporate governance

    berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

    4. Untuk menganalisis apakah sistem pengendalian internal, audit

    laporan keuangan, dan penerapan Good Corporate Governance

    secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan

    keuangan.

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

    1. Perusahaan

    Sebagai masukan dan bahan evaluasi tentang pentingnya

    keseriusan penerapan sistem pengendalian internal, audit laporan

    keuangan dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan

    kualitas laporan keuangan perusahaan.

    2. Investor

    Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran tentang

    penerapan sistem pengendalian internal yang baik dan pentingnya

  • 13

    audit laporan keuangan serta penerapan Good Corporate Governance

    sebagai suatu alat yang membantu perusahaan dalam mengendalikan

    dan mengawasi risiko yang terjadi diperusahaan.

    3. Penulisan

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk

    mempelajari dan menambah wawasan yang berkaitan dengan sistem

    pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan Good Corporate

    Governance.

    4. Pihak Lain

    Menambah wawasan dan referensi bagi yang tertarik dengan

    tema ini dan untuk memungkinkan adanya penelitian lebih lanjut

    mengenai tema ini.

  • 14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Sistem Pengendalian Internal

    1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

    Menurut Tuanakotta (1982:94), Sistem pengendalian internal meliputi

    rencana organisasi dan semua metode serta kebijakan yang ter-koordinasi

    dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, menguji ketepatan

    dan sampai berapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, menggalakan

    efisiensi usaha serta mendorong ditaati-nya kebijaksanaan pimpinan yang

    telah digariskan.

    American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dalam

    Sawyer (2005:58), memberikan pengertian bahwa, Kontrol Internal

    adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen,

    atau pegawai lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang

    wajar mengenai pencapaian tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan

    keuangan, (b) efektivitas dan operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum

    dan peraturan yang berlaku

    Menurut Mulyadi (1997:165) dalam Parno (2005) Sistem

    pengendalian internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

    dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian

    dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

    dipenuhinya kebijakan manajemen.

  • 15

    Definisi pengendalian internal yang dikembangkan oleh COSO

    (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission)

    tahun 1992 dalam Bambang (2009), secara luas sebagai as a process,

    effected by an entity s board of directors, management and other

    personnel designed to provide reasonable assurance regarding the

    achievement of objective in the following categories:

    Effectiveness and efficiency of operations

    Reliability of financial reporting, and

    Compliance with applicable lows and regulations

    Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan tujuan utama

    proses pengendalian internal adalah:

    a. Operations/performance objectives, yaitu adanya aktivitas yang efisien

    dan efektif dalam hubungannya dengan misi dasar dan kegiatan usaha

    organisasi, termasuk standar kinerja dan pengamanan sumber daya.

    b. Information/financial reporting objectives, yaitu adanya informasi

    mengenai keuangan dan informasi untuk manajemen yag bebas dan dapat

    dipercaya, lengkap dan tepat waktu, termasuk penyiapan laporan

    keuangan yang handal serta mencegah penggelapan informasi kepada

    publik.

    c. Compliance objectives, yaitu adanya kepatuhan kepada hukum dan

    peraturan yang berlaku. Tujuan ini memastikan bahwa kegiatan

    usaha perusahaan patuh kepada hukum, peraturan, rekomendasi dari

    regulator, kebijakan dan prosedur perusahaan.

  • 16

    2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal

    Adapun tujuan sistem pengendalian internal adalah : menjaga

    kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

    mendorong efisiensi, serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

    yang telah digariskan (Gondodiyoto, 2007:258)

    Manajemen bertanggungjawab untuk merancang dan menerapkan

    lima unsur pengendalian internal (elements of internal control) untu

    mencapai tiga tujuan pengendalian internal. Unsur-unsur tersebut menurut

    COSO (Sawyer, 2005:62) adalah sebagai berikut :

    a. Lingkungan Pengendalian

    Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap

    manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu

    faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah

    manajemen dan siklus operasi. Manajemen harus menekankan

    pentingnya pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan

    pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.

    b. Penilaian Resiko

    Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko

    meliputi perubahan-perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan,

    perubahan peraturan, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti suku

    bunga, dan pelanggaran karyawan atas kebijakan dan prosedur

    perusahaan. Manajemen harus memperhitungakn resiko ini dan

    mengambil langkah penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan

  • 17

    dari pengendalian internal dapat dicapai. Setelah resiko diidentifikasi,

    maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh

    dari resiko tersebut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan untuk

    menentukan tindakan-tindakan yang akan meminimumkannya.

    c. Prosedur pengendalian

    Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan

    jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk

    pencegahan penggelapan, kita akan membahas secara singkat prosedur

    pengendalian yang dapat dipadukan dengan sistem akuntansi. Prosedur-

    prosedur tersebut adalah:

    1) Pegawai yang kompeten, perputaran tugas dan cuti wajib

    Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk

    memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang

    diembannya. Karena itu, para karyawan bagian akuntansi harus

    mendapat pelatihan yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan

    tugasnya. Ada baiknya juga bila dilakukan perputaran atau rotasi tugas

    di antara karyawan klerikal dan mengharuskan para karyawan

    nonklerikal untuk mengambil cuti. Kebijakan ini mendorong para

    karyawan untuk menaati prosedur yang digariskan. Disamping itu,

    kesalahan atau penggelapan dapat dideteksi.

    2) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan

    Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakefisienan,

    kesalahan dan penggelapan, maka tanggung jawab untuk operasi yang

  • 18

    berkaitan harus dibagi kepada dua orang atau lebih. Misalnya,

    tanggung jawab untuk pembelian, penerimaan dan pembayaran atas

    perlengkapan komputer harus dibagi kepada tiga orang atau

    departemen. Jika orang yang sama melakukan pemesanan, memeriksa

    penerimaan atas barang yang dipesan dan melakukan pembayaran

    kepada pemasok, maka penyelewengan bisa terjadi.

    Upaya-upaya pengecekan yang akan timbul akibat dibaginya

    tanggung jawab kepada berbagai departemen tidak perlu

    menyebabkan tumpang tindih tugas. Dokumen perusahaan yang

    disiapkan oleh suatu departemen dirancang agar terkoordinasi dan

    saling mendukung dengan dokumen yang disiapkan oleh departemen

    lain.

    3) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi

    Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang

    bertanggung jawab atas berbagai aktifitas usaha. Untuk mengurangi

    kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka tanggung

    jawab atas operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi harus

    dipisahkan. Selanjutnya, catatan akuntansi akan digunakan sebagai

    alat pengecekan independen terhadap mereka yang bertugas

    mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam operasi

    usaha.

  • 19

    4) Prosedur pembuktian dan pengamanan

    Prosedur pembuktian dan pengamanan harus digunakan untuk

    melindungi aktiva dan memastikan bahwa data akuntansi dapat

    dipercaya. Hal ini dapat diterapkan pada banyak hal seperti prosedur

    otorisasi, persetujuan dan rekonsiliasi.

    d. Pemantauan atau monitoring

    Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan

    mengidentifikasi di mana letak kelemahannya dan memperbaiki

    efektifitas pengendalian tersebut. Sistem pengendalian internal dapat

    dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa

    dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda

    peringatan dari sistem akuntansi tersebut.

    e. Informasi dan komunikasi

    Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko,

    prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan oleh manajemen

    untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-

    tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku.

    Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal utuk

    menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh terhadap pengambilan

    keputusan dan pelaporan eksternal. Misalnya manajemen menggunakan

    informasi dari Financial Accounting Standarts Board (FASB) atau dari

    Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta Bapepam untuk menilai dampak

    dari perubahan standar pelaporan yang mungkin akan terjadi.

  • 20

    3. Pentingnya Sistem pengendalian Intern

    Pengendalian internal bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah

    go public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan

    kewajiban audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan

    tentang kecukupan sistem pengendalian perusahaan yang dikelolanya serta

    model/framework mana yang diadopsi (atau sepenuhnya di desain sendiri),

    dan wajib diaudit oleh auditor ekstern. Menurut Gondodiyoto (2007:249)

    Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem pengendalian

    intern, antara lain adalah

    a. Perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas struktur,

    sistem dan prosedur suatu organisasi makin rumit. Untuk dapat mengawasi

    operasi organisasi, manajemen hanya mengandalkan kepercayaan atas

    berbagai laporan dan analisa.

    b. Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan

    menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan terletak

    pada management, sehingga management harus mengatur sistem

    pengendalian intern yang sesuai untuk memenuhi tanggung jawab

    tersebut.

    c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling cek) merupakan cara yang tepat

    untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa terjadi pada manusia.

    Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem pengendalian

    intern yang baik.

  • 21

    d. Pengawasan yang built-in langsung pada sistem berupa pengendalian

    intern yang baik dianggap lebih tapat daripada pemeriksaan secara

    langsung dan detail oleh pemeriksa (khususnya yang berasal dari luar

    organisasi)

    Suatu sistem kontrol atau pengawasan internal, pada hakekatnya

    adalah suatu mekanisme yang didesain untuk menjaga (preventif),

    mendeteksi (detektif), dan memberikan terjadinya kekeliruan, kelalaian,

    error) maupun penyalah-gunaan (kecurangan, fraud). Mekanisme kontrol

    tersebut melekat (built-in) pada sistem, dan tercermin di dalam prosedur,

    formulir, organisasi (pembagian tugas). Mengingat bahwa pada

    lingkungan sistem berbasis komputer risiko yang dihadapi makin rumit,

    maka struktur pengendalian intern pada sistem akuntansi tradisional sudah

    tidak mencukupi lagi untuk memenuhi kebutuhan kontrol internal terhadap

    risiko.

    4. Diterapkannya Sistem Pengendalian internal

    Alasan diterapkannya sistem pengendalian intern adalah :

    a. Luas dan ukuran kesatuan usaha yang menjadi bagian komplek dan

    meluas sehingga manajemen harus mempercayai berbagai macam

    laporan dan analisis-analisisnya yang banyak jumlahnya.

    b. Pengawasan dan penelitian yang melihat pada sistem pengendalian

    intern yang baik mampu melindungi terhadap kelemahan manusia dan

  • 22

    mengurangi terhadap kelemahan manusia serta mengurangi kemungkinan

    kesalahan atau ketidakberesan yang akan terjadi.

    c. Tidak praktis apabila akuntan untuk memeriksa secara keseluruhan

    dengan keterlibatan uang tanpa mempercayai sistem pengendalian intern

    (Artadi 1990:2 dalam Parno, 2005).

    5. Membangun Elemen Sistem Pengendalian Internal

    Menurut Mulyadi (2010) unsur pokok sistem pengendalian intern

    adalah :

    a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

    tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi

    didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

    1) Pemisahan fungsi-fungsi koperasi dan penyimpanan dari fungsi

    akuntansi

    2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

    melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

    b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

    perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

    biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi

    dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya

    transaksi tersebut. Dan prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan

    informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,

    pendapatan dan biaya suatu organisasi.

  • 23

    c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

    organisasi.Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan

    dalam menciptakan praktik yang sehat adalah :

    1) Penggunaan formulir bernomor urut yang pemakaiannya harus

    dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

    2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

    3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

    satu orang atau satu unit organisasi.

    4) Perputaran jabatan (job rotation).

    5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

    6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

    catatannya.

    7) Pembentukan unit organisasi (staf pemeriksa intern) yang bertugas

    untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang

    lain.

    d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

    Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat

    dipercaya dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut :

    1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

    pekerjaannya.

    2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

    perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

  • 24

    B. Audit laporan Keuangan

    1. Pengertian Auditing

    Auditing menurut Arens dan Loebbecke (2008) didefinisikan

    sebagai Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

    informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang

    dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat

    menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria

    yang telah ditetapkan.

    Menurut Sukrisno Agoes (2004:3) Audit adalah suatu pemeriksaan

    yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen,

    terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta

    catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan

    untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

    terseb

    Sedangkan menurut pendapat Mulyadi (2002:9) dalam Nugroho

    (2005), auditing adalah Suatu proses sistemetis untuk memperoleh dan

    mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan

    tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan

    tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kretiria

    yang telah ditetapkan serta penyampaian hasilnya kepada yang pemakai

    yang berkepentingan.

  • 25

    Konrath (2002:5) dalam Sukrino Agoes (2004) mendefinisikan

    auditing sebagai:

    Suatu proses yang sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan

    mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-

    kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut

    dan kritaeria yang telah ditetapkan dan mengkomunikas ikan hasilnya kepada

    pihak-pihak yang berkepentingan.

    Audit Laporan Keuangan

    Audit laporan keuangan adalah suatu proses pemeriksaan oleh

    orang-orang yang mampu (kompeten) dan independen, dengan menghimpun

    dan mengevaluasi bukti-bukti dan keterangan yang terukur suatu kesatuan

    ekonomi, dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat

    kesesuaian dari keterangan terukur yang diperoleh dari pemeriksaannya

    tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (Gondodiyoto, 2007:35)

    Menurut Guy (2002:9) yang dikutip oleh Nugroho (2005), audit

    laporan keuangan menitik beratkan pada apakah laporan keuangan sesuai

    dengan kriteria yang spesifik. Auditor menyatakan suatu pendapat apakah

    laporan tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang

    berlaku umum.

    Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk

    menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah

    dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (Arens, 2010:18).. Auditing harus

    dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Perusahaan

  • 26

    umumnya memilih menggunakan jasa auditor independen untuk

    meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan tersebut, namun apabila

    perusahaan memutuskan untuk tidak menggunakan auditor independen,

    maka laporan keuangan tersebut akan memiliki kredibilitas yang sangat

    kecil.

    2. Tujuan dan Ruang LingkupAudit

    Audit laporan keuangan bertujuan untuk mendapakan pendapat yang

    obyektif, profesional, dan independen mengenai kesesuaian laporan

    keuangan objek pemeriksaan dengan standar akuntansi yang berlaku yang

    telah ditetapkan secara konsisten dibandingkan dengan laporan keuangan

    pada tahun-tahun sebelumnya. Seorang auditor dalam menjalankan tugasnya

    yaitu melakukan pemeriksaan keuangan harus berdasar pada prinsip

    akuntansi berlaku umum (Nugroho, 2005:10)

    3. Perlunya Audit Atas laporan Keuangan

    Menurut Abdul Halim (2001:48) Empat alasan mengapa audit laporan

    keuangan diperlukan. Keempat alasan tersebut adalah :

    a. Perbedaan Kepentingan

    Ada perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan konflik

    antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan

    para pemakai laporan keuangan. Manajemen mempunyai kepentingan untuk

    mempertahankan jabatannya. Untuk itu manajemen akan berusaha agar

    laporan keuangan perusahaan yang dipimpinnya memperlihatkan kinerja

    yang baik, misalnya dengan mengubah metode perlakuan akuntansi

  • 27

    sehingga laba menjadi lebih besar. Di pihak lain, antar pemakai laporan

    keuangan sendiri pun mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda

    terhadap pelaporan keuangan perusahaan. Pemegang saham lebih senang

    bila tidak ada deviden.

    Para pemakai mengharapkan kepastian dari auditor independen

    bahwa laporan keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan terutama

    kepentingan manajemen. Laporan keuangan perlu diaudit untuk menentukan

    kewajaran dan kenetralan laporan keuangan. Auditor independen juga

    diharapkan mempertimbangkan setiap kebutuhan dari berbagai kelompok

    pemakai laporan keuangan. Dengan demikian, audit laporan keuangan

    diperlukan untuk meningkatkan keyakinan pemakai laporan keungan bahwa

    laporan keuangan bersifat netral sehingga reabilitasnya dapat ditingkatkan.

    b. Konsekuensi

    Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi

    pemakai. Investor, kreditor, dan para pembuat keputusan ekonomi lainnya

    sangat mengandalkan laporan keuangan yang dipublikasikan. Mereka

    menginginkan agar laporan keuangan berisi sebanyak mungkin informasi

    yang relevan untuk pengambilan keputusan. Mereka menginginkan adanya

    pengungkapan (disclosure) yang memadai. Para pemakai laporan keuangan

    mengandalkan auditor independen untuk memastikan bahwa laporan

    keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan berisi

    pengungkapan yang diperlukan bagi para pemakai yang berpengetahuan dan

    mengerti tentang laporan keuangan.

  • 28

    c. Kompleksitas

    Dunia bisnis yang selalu berkembang pesat mengakibatkan

    permasalahan akuntansi dan proses penyajian laporan keuangan semakin

    kompleks. Peningkatan kompleksitas ini mengakibatkan semakin tingginya

    resiko kesalahan interpretasi dan penyajian laporan keuangan. Hal ini

    menyulitkan para pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas

    laporan keuangan. Oleh karena itu, mereka mengandalkan laporan auditor

    atas laporan laporan keuangan yang bersangkutan.

    d. Keterbatasan Akses (Remoteness)

    Pemakai laporan keuangan pada umumnya mempunyai

    keterbatasan akses terhadap data akuntansi. Ada jarak antara pemakai

    dengan aktivitas perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan. Jika

    para pemakai ingin mengakses data secara langsung, maka mereka

    menghadapi kendala waktu, biaya, ketelitian, dan tenaga. Oleh karena itu,

    mereka mempercayakan pemeriksaan kepada pihak ketiga yaitu auditor

    independen.

    Sebagian kecil pemakai mempunyai akses langsung terhadap

    catatan akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Hal

    ini memungkinkan mereka untuk manipulasi catatan akuntansi dan laporan

    keuangan untuk kepentingan mereka. Oleh karena itu, para pemakai lainnya

    akan mengandalkan audit yang dilakukan auditor independen untuk

    memastikan bahwa laporan keuangan cukup berkualitas dan bebas dari

    manipulasi.

  • 29

    4. Standar Auditing

    Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan standar-standar audit

    untuk profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar ini adalah

    standar auditing yang paling dikenal. Di Indonesia, standar ini terdiri dari

    Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan.

    Standar ini diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No. 01

    (2001 par.27) sebagai berikut :

    a. Standar Umum

    Standar umum berhubungan dengan kualifikasi atau seorang

    auditor dan kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu :

    1) Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian

    dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor.

    2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

    dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

    3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

    menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

    b. Standar Pekerjaan Lapangan

    Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan

    pekerjaan audit di lapangan, yaitu :

    1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

    asisten, harus disupervisi dengan semestinya.

  • 30

    2) Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

    untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup

    pengujian yang akan dilakukan,

    3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

    pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

    memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang

    diaudit.

    c. Standar Pelaporan

    Standar ini berhubungan dengan masalah pengkomunikasian

    hasil-hasil audit, yaitu :

    1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

    disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

    Indonesia.

    2) Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

    ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan

    laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan

    prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

    3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

    memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor

    4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

    laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa

    pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara

    keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

  • 31

    Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka

    laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat

    pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung

    jawab yang dipikul oleh auditor.

    C. Penerapan Good Corporate Governance

    1. Pengertian Good Corporate Governance

    Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

    merupakan Struktur yang oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris

    dan manajer menyusun tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan

    tersebut dan mengawasi kinerja (OECD, 2003).

    Adapun definisi Good Corporate Governance dari Cadbury

    Committee dalam Arifin (2005) yang berdasar pada teori stakeholder adalah

    sebagai berikut :

    A set of rules that define the relationship between shareholders, managers,

    creditors, the government, employees and internal and external stakeholders

    in respect to their rights and responsibilities.

    (Seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara para

    pemegang saham, manajer, kreditur, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak

    yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal lainnya yang

    berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka).

    Beberapa institusi Indonesia mengajukan definisi CG, antara lain oleh

    FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia) tahun 2000 yang

    mendefinisikan CG sama seperti Cadbury Committee, sedangkan The

  • 32

    Indonesian Institute for Corporate Governance atau IICG (2000)

    mendefinisikan CG sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam

    menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai

    pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan

    kepentingan stakeholder yang lain (Arifin, 2005)

    Pengertian lain CG menurut Surat Keputusan Menteri

    Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. 23/M

    PM/BUMN/2000 tentang Pengembangan Praktik GCG dalam Perusahaan

    Perseroan (PERSERO), Good Corporate Governance adalah prinsip

    korporasi yang sehat yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan

    yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan

    dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan (Arifin, 2005)

    Good Corporate Governance (GCG) menurut Komite Nasional

    Kebijakan Governance (KNKG) yang dikutip oleh Arifin (2005) adalah

    salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. Corporate governance berkaitan

    erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya

    maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong

    terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh

    karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan perusahaan di Indonesia

    sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitasekonomi yang

    berkesinambungan. Penerapan GCG juga diharapkan dapat menunjang

    upaya pemerintah dalam menegakkan good corporate governance pada

    umumnya di Indonesia. Saat ini Pemerintah sedang berupaya untuk

  • 33

    menerapkan good corporate governance dalam birokrasinya dalam rangka

    menciptakan Pemerintah yang bersih dan berwibawa. Corporate

    governance didefinisikan oleh Monks dan Minow dalam Darmawati

    (2005) adalah sebagai hubungan partisipan dalam menentukan arah dan

    kinerja.

    Corporate governance didefinisikan oleh IICG (Indonesian institute

    of Corporate Governance) sebagai proses dan struktur yang diterapkan

    dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai

    pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan

    kepentingan stakeholders yang lain. Corporate governance juga

    mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan

    pengawasan atas kinerja (Arifin, 2005)

    2. Asas Good Corporate Governance

    Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas good corporate

    governance diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran

    perusahaan. Asas ini diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha

    (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan

    (stakeholders).Asas good corporate governance yaitu transparansi,

    akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan

    (Zarkasyi, 2008).

    a. Transparansi (Transparency)

    Prinsip dasar dari transparansi yaitu untuk menjaga objektivitas

    dalam menjalankan bisnis. Perusahaan harus menyediakan informasi

  • 34

    yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami

    oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk

    mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan

    perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan

    keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan

    lainnya (Zarkasyi, 2008).

    b. Akuntabilitas (Accountability)

    Prinsip dasar akuntabilitas yaituperusahaan harus dapat

    mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.

    Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai

    dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan

    kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.

    Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai

    kinerja yang berkesinambungan (Zarkasyi, 2008).

    c. Responsibilitas (Responsibility)

    Prinsip dasar responsibilitas yaitu perusahaan harus mematuhi

    peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab

    terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara

    kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan

    sebagai good corporate citizen (Zarkasyi, 2008).

    d. Independensi (Independency)

    Prinsip dasar independensi yaitu untuk melancarkan pelaksanaan

    asas good corporate governance, perusahaan harus dikelola secara

  • 35

    independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

    mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain (Zarkasyi,

    2008).

    e. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

    Prinsip dasar dari kewajaran dan kesetaraan bahwa dalam

    melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa

    memperhatikankepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan

    lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan (Zarkasyi, 2008).

    3. Manfaat Good Corporate Governance

    Manfaat Good Corporate Governance menurut Tunggal (2010:39) adalah :

    a. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung

    pemegang saham sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak

    manajemen. Biaya-biaya ini dapat berupa kerugian yang diderita

    perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan wewenang (wrong-doing),

    ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah terjadinya

    hal tersebut.

    b. Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari

    pengelolaan perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga atas

    dana atau sumber daya yang dipinjam oleh perusahaan semakin kecil

    seiring dengan turunnya tingkat resiko perusahaan.

    c. Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra

    perusahaan tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang.

  • 36

    d. Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan)

    dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai

    strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan, karena umumnya mereka

    mendapat jaminan bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari

    segala tindakan dan operasi perusahaan dalam menciptakan kemakmuran

    dan kesejahteraan.

    Manfaat GCG ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga dalam

    jangka panjang dapat menjadi pilar utama pendukung tumbuh kembangnya

    perusahaan sekaligus pilar pemenang era persaingan global. Akan tetapi,

    keberhasilan penerapan GCG juga memiliki prasyarat tersendiri. Di sini, ada

    dua faktor yang memegang peranan, faktor eksternal dan internal.

    a. Faktor Eksternal

    Yang dimakud faktor eksternal adalah beberapa faktor yang berasal

    dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan

    GCG. Di antaranya :

    1) Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin

    berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif.

    2) Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/ lembaga

    pemerintahaan yang diharapkan dapat pula melaksanakan Good

    Governance dan Clean Government menuju Good Government

    Governance yang sebenarnya.

  • 37

    3) Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices)

    yang dapat menjadi standard pelaksanaan GCG yang efektif dan

    profesional. Dengan kata lain, semacam benchmark (acuan).

    4) Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan

    GCG di masyarakat. Ini penting karena lewat sistem ini diharapkan

    timbul partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat untuk

    mendukung aplikasi serta sosialisasi GCG secara sukarela.

    5) Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat keberhasilan

    implementasi GCG terutama di Indonesia adalah adanya semangat

    anti korupsi yang berkembang di lingkungan publik di mana

    perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah kualitas pendidikan

    dan perluasan peluang kerja. Bahkan dapat dikatakan bahwa

    perbaikan lingkungan publik sangat mempengaruhi kualitas dan skor

    perusahaan dalam implementasi GCG.

    b. Faktor Internal

    Maksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan

    praktek GCG yang berasal dari dalam perusahaan. Beberapa faktor

    dimaksud antara lain:

    1) Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung

    penerapan GCG dalam mekanisme serta sistem kerja manajemen di

    perusahaan.

    2) Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan

    mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG.

  • 38

    3) Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada

    kaidah-kaidah standar GCG.

    4) Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam

    perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin

    akan terjadi.

    5) Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami

    setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan sehingga

    kalangan publik dapat memahami dan mengikuti setiap derap langkah

    perkembangan dan dinamika perusahaan dari waktu ke waktu.

    D. Kualitas Laporan keuangan

    1. Pengertian Laporan Keuangan

    Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu

    perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk

    menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. (SAK, 2009).

    2. Tujuan Laporan Keuangan

    Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan

    oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah

    Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

    perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

    sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

    Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi

    kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan

    keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan

  • 39

    pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum

    menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak

    diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

    Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan

    manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas

    sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat

    apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat

    demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini

    mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi

    mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau

    mengganti manajemen (SAK, 2004).

    3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

    Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat

    informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai terdapat sepuluh

    karakteristik kualitatif pokok (SAK) yaitu :

    a. Dapat dipahami

    Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan

    keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai.

    b. Relevan

    Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi

    kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi

    mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan

    ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa

  • 40

    masa lalu, masa kini / masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil

    evaluasi mereka dimasa lalu.

    c. Materialitas

    Informasi dipandang materiil kalau kelalaian untuk

    mencantumkan kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat

    mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar

    laporan keuangan.

    d. Keandalan

    Agar bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable).Informasi

    memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan,

    kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian

    yang tulus atau jujur.

    e. Penyajian jujur

    Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan

    jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan secara

    wajar.

    f. Substansi mengunguli bentuk

    Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur

    transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa

    tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realiatas

    ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau

    peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk

    hukum.

  • 41

    g. Netralitas

    Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan

    tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.

    h. Pertimbangan sehat

    Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi

    ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan

    piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat perusahaan serta

    peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.

    i. Kelengkapan

    Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus

    lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

    j. Dapat dibandingkan

    Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan

    perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi

    dan kinerja perusahaan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan

    laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,

    kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif

  • 42

    E. Keterkaitan Antar Variabel

    1. Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan

    Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan

    perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan

    manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai

    laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan

    keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk

    merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi,

    kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk

    mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang

    tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal

    ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian

    intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi

    perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta

    menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

    Pengendalian intern bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah go

    public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban

    audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang

    kecukupan sistem pengendalian perusahaan yang dikelolanya serta

    model/framework mana yang diadopsi (atau sepenuhnya di desain sendiri),

    dan wajib diaudit oleh auditor ekstern.

    Sistem pengendalian intern sangat penting karena sistem mempunyai

    beberapa unsur dan sifat-sifat tertentu yang dapat meningkatkan

  • 43

    kemungkinan dapat dipercayainya data-data akuntansi serta tindakan

    pengamanan terhadap aktiva dan catatan perusahaan.

    Adapun tujuan sistem pengendalian internal menurut Gondodiyoto

    (2007:258) adalah : menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan

    keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, mendorong dipatuhinya

    kebijakan manajemen.

    Sehingga dengan adanya tujuan sistem pengendalian internal bahwa

    dapat menjaga keandalan data akuntansi, dapat dikatakan bahwa sistem

    pengendalian internal dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan

    karena sistem pengendalian intern dapat memperkecil kesalahan-kesalahan

    dalam penyajian data akuntansi, sehingga akan menghasilkan laporan yang

    benar, melindungi atau membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan

    pengelapan-penggelapan, kegiatan organisasi dapat dilaksanakan dengan

    efisien.

    2. Audit Laporan Keuangan terhadap Kualitas laporan Keuangan

    Audit laporan keuangan adalah suatu proses pemeriksaan oleh orang-

    orang yang mampu (kompeten) dan independen, dengan menghimpun dan

    mengevaluasi bukti-bukti dan keterangan yang terukur suatu kesatuan

    ekonomi, dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat

    kesesuaian dari keterangan terukur yang diperoleh dari pemeriksaannya

    tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (Gondodiyoto, 2007:35)

    Karena audit laporan keuangan merupakan pemeriksaan data

    keuangan oleh para ahli yang kompeten dan independen, maka audit dapat

  • 44

    meningkatkan kredibilitas informasi yang disajikan dalam laporan keunagan

    tersebut. Oleh karena itu pengambilan keputusan oleh pihak internal

    perusahaan (managers)maupun pihak di luar organisasi dapat menggunakan

    informasi keuangan yang telah diaudit dengan keyakinan bahwa pada

    laporan keuangan tersebut tidak ada salah saji materialitas. Jadi audit

    mengurangi resiko informasi, yaitu resiko bahwa informasi yang digunakan

    oleh investor, kreditor, dan pihak lain untuk menilai resiko usaha tidak

    akurat. Audit keuangan akan memberikan keyakinan kewajaran laporan

    keuangan suatu perusahaan (dapat mengurangi resiko informasi), dan karena

    itu resiko secara keseluruhan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

    membuat berbagai tipe keputusan ekonomi (decision) dengan data atau

    laporan keuangan yang telah diaudit tersebut dapat diantisipasi dengan lebih

    baik. Auditor mengidentifikasi kondisi-kondisi yang membutuhkan tindakan

    perbaikan dan penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma/kriteria

    yang dapat diterima yang disebut temuan audit. Temuan-temuan yang

    dihasilkan dari penelaahan awal-akhir cenderung sangat bermanfaat.

    Temuan audit yang wajar dapat menghasilkan perbaikan/meningkatkan

    jasa/memperbaiki struktur dan proses organisasi. Temuan menuntun auditor

    untuk menyimpulkan bahwa prosedur-prosedur harus diperbaiki.

    Berdasarkan temuan-temuan audit, auditor memberikan rekomendasi yang

    menggambarkan yang salah dan untuk memperkuat kelemahan dalam

    sistem kontrol. Berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh

    auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.

  • 45

    3. Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas laporan

    keuangan

    Perhatian terhadap corporate governance terutama juga dipicu oleh

    skandal spektakuler seperti, Enron, Worldcom, Tyco, London &

    Commonwealth, Poly Peck, Maxwell, dan lain-lain. Keruntuhan

    perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh kegagalan strategi

    maupun praktek curang dari manajemen puncak yang berlangsung tanpa

    terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena lemahnya pengawasan

    yang independen oleh corporate boards. Ada empat komponen utama yang

    diperlukan dalam konsep good corporate governance, (Kaen, 2003; Shaw,

    2003) yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility.

    Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip

    goodcorporate governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan

    kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas

    rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak

    menggambarkan nilai fundamental perusahaan.

  • 46

    F. Penelitian Terdahulu

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

    No Peneliti Judul Variabel Metodologi

    Penelitian

    Penemuan

    1. Parno (2009) Pengaruh

    Efektivitas

    Sistem

    Pengendalian

    Intern Terhadap

    Keberhasilan

    Usaha Koperasi

    Pegawai

    Republik

    Indonesia di

    kota Semarang

    Variabel

    Independen (X) :

    a. Efektivitas

    Sistem

    Pengendalian

    Intern

    Variabel

    dependen (Y) :

    a. Keberhasilan

    Usaha Koperasi

    Pegawai di Kota

    Semarang

    Analisis

    Regresi

    Linier

    Variabel

    efektivitas sistem

    pengendalian

    intern mempunyai

    hubungan yang

    signifikan

    terhadap

    keberhasilan

    usaha KPRI di

    Kota Semarang

    2. Eko Adhi

    Legowo (2010)

    Analisis

    pengaruh

    kondisi

    keuangan,

    kualitas audit

    dan mekanisme

    corporate

    governance

    terhadap

    integritas

    laporan

    keuangan

    Variabel

    Independen (X) :

    a. kondisi

    keuangan,

    kualitas audit

    dan mekanisme

    corporate

    governance

    Variabel

    dependen (Y) :

    b. integritas

    laporan

    keuangan

    Analisis

    Regresi

    . kondisi

    keuangan,

    kualitas audit dan

    mekanisme

    corporate

    governance

    secara simultan

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap

    integritas laporan

    keuangan

  • 47

    3. Ristyo Pramono

    (2007)

    Pengaruh

    Dimensi

    Profesionalisme

    Auditor

    Terhadap

    Pertimbangan

    Tingkat

    Materialitas

    Dalam Proses

    Pengauditan

    Laporan