pengaruh sistem akuntansi keuangan daerah ...eprints.ums.ac.id/83685/1/naskah publikasi.pdfkata...

20
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KOMITMEN ORGANISASI, KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ponorogo) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : HAPPY ARIS WIDIATMOKO B 200 160 353 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH,

    KOMITMEN ORGANISASI, KAPASITAS SUMBER DAYA

    MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI,

    DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

    TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

    PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Ponorogo)

    Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

    Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Oleh :

    HAPPY ARIS WIDIATMOKO

    B 200 160 353

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2020

  • ii

  • iii

  • 1

    PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KOMITMEN

    ORGANISASI, KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA,

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM

    PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP

    KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

    (Studi Empiris pada Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Ponorogo)

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi keuangan

    daerah, komitmen organisasi, kapasitas sumber daya manusia, pemanfataan

    teknologi informasi dan sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kualitas

    laporan keuangan pemerintah daerah pada Badan Pendapatan, Pengelolaan

    Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini

    menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh

    dari kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada BPPKAD

    Kabupaten Ponorogo. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode

    sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner

    sebanyak 92 eksemplar yang dibagikan kepada seluruh responden pada BPPKAD

    Kabupaten Ponorogo. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 responden.

    Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Uji Validitas, Uji

    Reliabilitas, Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, Analisis

    Regresi Berganda, Uji F, Uji Koefisien Determinasi, dan Uji t. Data diperoleh

    kemudian dianalisis dengan SPSS 21.00. Berdasarkan hasil analisis diperoleh

    bahwa hanya variabel sistem akuntansi keuangan daerah dan pemanfaatan

    teknologi informasi yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan,

    sedangkan komitmen organisasi, kapasitas sumber daya manusia, dan sistem

    pengendalian intern pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan

    keuangan pemerintah daerah pada BPPKAD Kabupaten Ponorogo.

    Kata Kunci: sistem akuntansi keuangan daerah, komitmen organisasi, kapasitas

    sumber daya manusia, pemanfataan teknologi informasi, sistem pengendalian

    intern pemerintah dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

    ABSTRACT

    The study aimed to determine the effect of the regional financial accounting

    system, organizational commitment, human resource capacity, utilization of

    information technology and government internal control systems on the quality of

    local government financial report (LKPD) in BPPKAD of Ponorogo regency. This

    research uses quantitative method with primary data that collecting questionnaire.

    Population of this research is employee department staff at BPPKAD

    Ponorogo.The used sampling method is the saturated samples. Data collection is

    done by giving as many as 92 copies of the questionnaire, which was distributed to

  • 2

    respondents on BPPKAD of Ponorogo Regency. Sum samples are 64 respondent.

    Analysis tool uses validity, reliability, normality test, multicollinearity test,

    heteroscedasticity test, multiple regression analysis, F test, determination

    coefficient test and t test. The data obtained are then analyzed using SPSS 21.00.

    Based on the analysis result obtained that only the regional financial accounting

    system and utilization of information technology affect the quality of financial

    statement, while the organizational commitment, human resource capacity, and

    government internal control systems do not affect the quality of local government

    financial report (LKPD) in BPPKAD of Ponorogo Regency.

    Keyword: the regional financial accounting system, organizational commitment,

    human resource capacity, utilization of information technology, government

    internal control systems and the quality of local government financial report

    1. PENDAHULUAN

    Sektor publik di Indonesia mengalami perkembangan dengan adanya

    tuntutan akuntabilitas dan transparansi atas lembaga-lembaga publik.

    Akuntabilitas dan transparansi merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban

    instansi pemerintah kepada publik atau masyarakat umum. Laporan Keuangan

    adalah suatu bentuk laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan dari

    kekayaan selama satu tahun anggaran. Dalam pemerintahan laporan keuangan

    juga digunakan sebagai pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan

    keuangan pemerintah. Bukan hanya pemerintah pusat saja tetapi juga pemerintah

    daerah yang menyusun laporan keuangan yaitu Laporan Keuangan Pemerintah

    Daerah (LKPD). Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menyusun

    pengelolaan keuangannya sendiri.

    Tujuan umum laporan keuangan pemerintah daerah adalah memberikan

    informasi mengenai laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo

    anggaran lebih, laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas

    dan catatan atas laporan keuangan suatu entitas pelaporan yang berguna untuk

    para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi suatu keputusan mengenai

    alokasi sumber daya. Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dijelaskan

    bahwa laporan keuangan yang berkualitas itu harus memenuhi beberapa

    karakteristik kualitatif yang sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan

    Pemerintah No. 71 Tahun 2010, yaitu: (1) relevan, (2) andal, (3) dapat

  • 3

    dibandingkan, dan (4) dapat dipahami. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    (LKPD) harus sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan berdasarkan

    Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010.

    Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) merupakan

    suatu penilaian mengenai baik buruknya laporan atas pengelolaan keuangan

    daerah dalam satu periode anggaran. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    (LKPD) yang memiliki kualitas baik dapat dilihat dari opini yang dikeluarkan

    Badan Pengawas Keuangan (BPK) selaku badan yang memeriksa dan menilai

    LKPD. Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dilakukan

    setiap satu periode oleh BPK untuk memberikan pernyataan opini tentang

    tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.

    Hasil pemeriksaan berupa opini dari Badan Pengawas Keuangan (BPK), yaitu

    Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak

    Memberi Pendapat (TMP) dan Tidak Wajar (TW).

    Berdasarkan fakta di lapangan menunjukkan mengenai hasil dari

    pemeriksaan BPK tahun 2019 atas LKPD seluruh Indonesia Tahun 2018, BPK

    memeriksa 542 (100%) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2017

    dari 542 pemerintah daerah (pemda) yang wajib menyusun laporan keuangan

    (LK) 2018. Hasil pemeriksaan dari BPK mengungkapkan 443 opini WTP (82%),

    86 opini WDP (16%), dan 13 opini TMP (2%). Berdasarkan tingkat

    pemerintahan, opini WTP dicapai oleh 32 dari 34 pemerintahan provinsi (94%),

    327 dari 415 pemerintah kabupaten (79%) dan 84 dari 93 pemerintahan kota

    (90%)(BPK RI 2019). Hasil evaluasi oleh BPK menunjukkan bahwa LKPD

    yang belum memperoleh opini WTP disebabkan masih terdapat kelemahan

    sistem pengendalian intern, penerapan standar akuntansi pemerintah yang belum

    sesuai dan kelemahan pelaporan keuangan. BPK menemukan beberapa masalah

    terkait kelemahan sistem pengendalian intern dan pelaporan keuangan, yaitu: (1)

    pencatatan tidak/belum dilakukan secara akurat, (2) proses penyusunan laporan

    tidak sesuai dengan ketentuan, (3) terlambat menyampaikan laporan, (4) sistem

    informasi akuntansi dan pelaporan tidak memadai, dan (5) sistem informasi

    akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang memadai. Keadaan tersebut

  • 4

    menunjukkan bahwa Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah masih

    belum optimal.

    Hasil pemeriksaan BPK terhadap Kabupaten Ponorogo selama 5 tahun

    terakhir yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Walaupun begitu, masih

    terdapat permasalahan yakni pengelolaan aset tetap masih kurang memadai,

    pembayaran insentif pajak daerah tidak sesuai ketentuan, pelaksanaan hibah

    kurang memadai dan aplikasi yang digunakan dalam menyusun laporan

    keuangan belum sepenuhnya bisa diandalkan (BPK Perwakilan Jawa Timur

    2019). Dengan masih terdapat beberapa masalah maka perlu adanya suatu

    perbaikan terhadap permasalahan yang masih terjadi, sehingga bisa

    meningkatkan kualitas laporan keuangan yang lebih baik.

    Faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah

    daerah, salah satunya adalah sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD). SAKD

    mempengaruhi dalam penyusunan laporan keuangan secara sistematis dimulai

    dari pengklarifikasian, penggolongan pencatatan dan pelaporan. SAKD yang

    bagus dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. Selain itu, komitmen

    organisasi juga mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

    Komitmen organisasi merupakan komitmen pegawai untuk bertahan dalam

    organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut.

    Kapasitas Sumber Daya Manusia adalah kemampuan sumber daya

    manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam organisasi

    dengan bekal pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai untuk

    mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Andrianto, 2017).

    Pegawai yang memiliki kapasitas sumber daya manusia yang tinggi bisa

    menyusun laporan keuangan dengan kualitas yang baik. Kemampuan dari

    pendidikan, pelatihan, pengalaman dan pemahaman terhadap prinsip dan aturan

    tentu akan menghindarkan dari kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan.

    Faktor keempat yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan

    adalah Pemanfaatan Teknologi Informasi. Kemajuan teknologi dengan berbagai

    kecanggihannya tentu menuntut semua instansi untuk memanfaatkan teknologi.

    Informasi merupakan hal yang penting bagi semua orang, dengan ditunjang

  • 5

    kemajuan teknologi maka dapat memudahkan memperoleh informasi.

    Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dapat meningkatkan efektifitas dan

    keandalan dalam penyusunan laporan keuangan sehingga meningkatkan kualitas

    laporan.

    Faktor kelima yaitu Sistem Pengendalian Intern. Menurut PP Nomor 60

    Tahun 2008, Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi

    oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai

    dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-

    undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan Pemerintah.

    Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang baik akan menciptakan laporan

    keuangan sesuai peraturan yang ada dan menghindarkan dari penyimpangan.

    Menurut Brendhi Septo Nugroho (2018) dengan judul Pengaruh

    Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia,

    Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Pemanfataan Teknologi Informasi, dan

    Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

    Hasil Penelitiannya menunjukkan bahwa Penerapan Standar Akuntansi

    Pemerintah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap

    Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Sedangkan Penerapan Sistem

    Pengendalian Intern Pemerintah dan Pemanfaatan Teknologi Informasi tidak

    berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

    Menurut Ranny Hanaffi (2017) dengan penelitian yang berjudul Faktor-

    Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemahaman SAP, Peran Internal Audit,

    dan Kompetensi SDM berpengaruh signifikan terhadap Laporan Keuangan

    Pemerintah Daerah, sedangkan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi

    Keuangan Pemerintah daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

    Menurut Elvin Andrianto (2017) dengan penelitian yang berjudul

    Pengaruh Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, dan SPIP terhadap Kualitas LKPD

    dengan Komitmen Organisasi sebagai variable moderasi. Hasil penelitian Elvin

    menunjukkan bahwa Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan IT dan SPI

  • 6

    pemerintah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

    Daerah, sedangkan Komitmen organisasi tidak dapat memperkuat pengaruh

    kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan IT, dan SPIP terhadap Kualitas

    LKPD.

    Berdasarkan uraian diatas mengingat pentingnya Kualitas Laporan

    Keuangan Pemerintah Daerah bagi Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

    dan Aset Daerah. Penelitian ini penting agar dapat mengetahui pengaruh Sistem

    Akuntansi Keuangan Daerah, Komitmen Organisasi, Kapasitas Sumber Daya

    Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern

    Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Dari

    uraian diatas, peneliti mengambil judul “Pengaruh Sistem Akuntansi

    Keuangan Daerah, Komitmen Organisasi, Kapasitas Sumber Daya

    Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian

    Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

    Daerah. (Studi pada Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Ponorogo)”.

    2. METODE PENELITIAN

    2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

    Populasi penelitian ini adalah pegawai yang ada pada Badan Pendapatan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Ponorogo

    yang berjumlah 92 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

    yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2018:81). Pengambilan sampel dalam

    penelitian ini menggunakan Nonprobability Sampling dengan sampling jenuh.

    Penulis menggunakan teknik ini karena jumlah populasi sebanyak 92 orang.

    Apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua

    sebagai sampel, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi

    (Arikunto, 2006:134). Dalam penelitian ini, melihat jumlah populasi sebanyak

    92 orang pegawai dalam BPPKAD Kabupaten Ponorogo, maka semua anggota

    populasi dijadikan sampel penelitian.

  • 7

    2.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

    2.2.1 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    Menurut PP No.71 Tahun 2010 laporan keuangan merupakan laporan

    yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang

    dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Dalam penelitian ini yang

    dimaksud kualitas laporan keuangan yaitu indikator yang perlu

    diwujudkan dalam informasi akuntansi mencakup unsur relevan, andal,

    dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Pengukuran variabel Kualitas

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah menggunakan skala likert 1-5,

    skor 1 (sangat tidak setuju), skor 2 (tidak setuju), skor 3 (netral), skor 4

    (setuju), dan skor 5 (sangat setuju).

    2.2.2 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

    Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) meliputi serangkaian

    prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,

    pengikhtisaran, sampai dengn pelaporan keuangan dalam rangka

    mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan

    secara manual atau menggunakan aplikasi komputer (Permendagri No.

    13 Tahun 2006). Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1-5.

    Untuk setiap jawaban responden diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju

    (STS), skor 2 untuk Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4

    untuk Setuju (S), dan skor 5 untuk Sangat Setuju (SS).

    2.2.3 Komitmen Organisasi

    Komitmen organisasi adalah suatu sikap dari anggota organisasi untuk

    bertahan dan loyalitas didalam organisasi demi tercapainya tujuan

    organisasi. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1-5. Untuk

    setiap jawaban responden diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS),

    skor 2 untuk Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4 untuk

    Setuju (S), dan skor 5 untuk Sangat Setuju (SS).

  • 8

    2.2.4 Kapasitas Sumber Daya Manusia

    Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan dan karakteristik

    yang dimiliki oleh individu seperti pengetahuan, keterampilan, sikap dan

    pengalaman agar bekerja efektif dan efisien sehingga tujuan tercapai.

    Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1-5. Untuk setiap jawaban

    responden diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 untuk

    Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4 untuk Setuju (S), dan

    skor 5 untuk Sangat Setuju (SS).

    2.2.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

    Pemanfaatan Teknologi Informasi adalah penggunaan teknologi untuk

    mempermudah dalam menyelesaikan tugas dan meningkatkan kinerja

    untuk memperoleh informasi secara akurat dan tepat waktu. Variabel ini

    diukur menggunakan skala likert 1-5. Untuk setiap jawaban responden

    diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 untuk Tidak Setuju

    (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4 untuk Setuju (S), dan skor 5 untuk

    Sangat Setuju (SS).

    2.2.6 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

    Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh

    manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang

    memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap

    peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian

    laporan keuangan Pemerintah (PP No.8 Tahun 2006). Untuk setiap

    jawaban responden diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), skor

    2 untuk Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4 untuk Setuju

    (S), dan skor 5 untuk Sangat Setuju (SS).

    2.3 Metode Analisis Data

    Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Uji regresi linier

    berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen

  • 9

    terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi yang akan diuji dalam

    penelitian ini:

    KLKP : α+ β1 SAKD + β2 KO + β3 KSDM + β 4 PTI + β 5 SPIP + e

    Keterangan:

    KLKP : Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    α : Konstanta

    β : Koefisien Regresi

    SAKD : Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

    KO : Komitmen Organisasi

    KSDM : Kapasitas Sumber Daya Manusia

    PTI : Pemanfaatan Teknologi Informasi

    SPIP : Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

    e : error term

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    1.1 Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.

    Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu

    mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut. Hasil r

    hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%. Jika r

    tabel < r hitung maka valid (Sujarweni, 2016:239). Berdasarkan hasil uji

    validitas yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan

    sistem akuntansi keuangan daerah, komitmen organisasi, kapasitas sumber

    daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian intern

    pemerintah dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah adalah valid,

    karena rhitung > rtabel.

    1.2 Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan uji

    statistik Cronbach Alpha. Variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach

    Alpha lebih dari 0,07 (Ghozali, 2011:52). Hasil analisis reliabilitas

  • 10

    menunjukkan bahwa semua variabel baik sistem akuntansi keuangan daerah,

    komitmen organisasi, kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi

    informasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan kualitas laporan

    keuangan pemerintah daerah adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach

    Alpha lebih dari 0,07.

    1.3 Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu

    variabel yang digunakan dalam sebuah penelitian apakah data layak atau tidak

    dianalisis dan apakah data dalam penelitian terdistribusi secara normal.

    Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan One Sample

    Kolmogorov Smirnov Test, diperoleh nilai Asymp. Sig. sebesar 0,386. Nilai

    Asymp. Sig lebih besar dari α yaitu 0,05. Dapat disimpulkan bahwa penelitian

    ini memiliki distribusi data yang normal.

    1.4 Uji Multikolinieritas

    Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas menunjukkan bahwa

    kelima variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan

    nilai VIF dari kelima variabel independen lebih kecil dari 10. Kesimpulannya

    adalah dalam model regresi ini tidak terdapat multikolinearitas.

    1.5 Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini diukur menggunakan uji

    glejser. Berdasarkan tabel hasil uji heterokedastisitas diatas, dapat disimpulkan

    bahwa seluruh variabel tidak terjadi masalah heterokedastisitas karena kelima

    variabel nilai signifikasinya lebih dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa model

    regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik.

    3.6 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

    Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sistem akuntansi

    keuangan daerah memiliki nilai thitung sebesar (4,729) > ttabel (2,002) dan tingkat

    signifikansi sebesar (0,000) < α (0,05). Sehingga variabel sistem akuntansi

  • 11

    keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

    daerah, berarti hipotesis pertama diterima (H1 diterima).

    Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan dan sejalan

    dengan penelitian Putriasri Pujanira (2017), Reno Julia Utama (2017) dan Putri

    Novia Fajar Rini (2017), yang menyatakan bahwa sistem akuntansi keuangan

    daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

    Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

    Pemerintah Daerah

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi

    memiliki nilai thitung sebesar (-0,356) < ttabel (2,002) dan tingkat signifikansi

    sebesar (0,723) > α (0,05). Sehingga variabel komitmen organisasi tidak

    berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, berarti

    hipotesis kedua ditolak (H2 ditolak).

    Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan dalam

    penelitian ini. Selain itu, hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan

    penelitian Agung dan Gayatri (2018), Brendhi Septo Nugroho (2018) dan

    Mutiana et al. (2017) menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh

    terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

    Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan

    Keuangan Pemerintah Daerah

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya

    manusia memiliki nilai thitung sebesar (-0,718) < ttabel (2,002) dan tingkat

    signifikansi sebesar (0,476) > α (0,05). Sehingga variabel kapasitas sumber

    daya manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

    pemerintah daerah, berarti hipotesis ketiga ditolak (H3 ditolak).

    Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan. Akan

    tetapi sejalan dengan penelitian Aminah et al. (2019), Siwambudi et al. (2016)

    dan Lilis Wijayanti (2017) yang menyatakan bahwa kapasitas sumber daya

    manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

    daerah.

  • 12

    Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan

    Keuangan Pemerintah Daerah

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi

    informasi memiliki nilai thitung sebesar (2,618) > ttabel (2,002) dan tingkat

    signifikansi sebesar (0,011) < α (0,05). Sehingga variabel pemanfaatan

    teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

    pemerintah daerah berarti hipotesis keempat diterima (H4 diterima).

    Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan dan sejalan

    dengan penelitian Agung dan Gayatri (2018), Shinta Sukmaningtyas (2017),

    Elvin Andrianto (2017), Reno Julia Utama (2017), Putri Novia Fajar Rini

    (2017), Mutiana et al. (2017) dan Wahyudi dan Basri (2016) yang menyatakan

    bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan

    keuangan pemerintah daerah

    Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian

    intern pemerintah memiliki nilai thitung sebesar (-0,836) < ttabel (2,002) dan

    tingkat signifikansi sebesar (0,407) > α (0,05). Sehingga variabel sistem

    pengendalian intern pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan

    keuangan pemerintah daerah berarti hipotesis kelima ditolak (H5 ditolak).

    Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan. Akan

    tetapi sejalan dengan penelitian Brendhi Septo Nugroho (2018) dan Septarini

    dan Papilaya (2016) yang menyatakan bahwa sistem pengendalian intern

    pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

    daerah.

    4. PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka hasil

    penelitian ini dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut: Sistem akuntansi

    keuangan daerah dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap

  • 13

    kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan komitmen

    organisasi, kapasitas sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern

    pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

    daerah.

    4.2 Keterbatasan

    Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan diantaranya

    adalah sebagai berikut: (1) Penelitian ini hanya menerapkan metode survey

    dengan alat instrumen berupa kuesioner, sehingga kesimpulan yang diambil

    hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui kuesioner tersebut. (2)

    Penelitian ini hanya mencakup lima variabel independen yang digunakan untuk

    mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

    daerah, padahal masih banyak variabel bebas lainnya. (3) Penelitian ini hanya

    berfokus pada pegawai Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Ponorogo yang belum mencerminkan mengenai seluruh

    SKPD yang ada di Kabupaten Ponorogo.

    4.3 Saran

    Dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini

    yang telah disampaikan, maka peneliti memberikan saran untuk peneliti

    selanjutnya sebagai berikut: (1) Bagi peneliti berikutnya diharapkan

    menggunakan metode survey dengan wawancara langsung dalam memperoleh

    data penelitian sehingga hasil yang diperoleh dengan kondisi yang sebenarnya.

    (2) Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah atau meneliti variabel

    independen lain seperti peran auditor internal dan penerapan SAP. Selain itu

    diharapkan peneliti berikutnya juga menambah variabel moderasi. (3) Bagi

    peneliti berikutnya diharapkan menambah obyek penelitian yang lebih luas

    seperti SKPD untuk memperkuat hasil penelitian

    DAFTAR PUSTAKA

    Agung, Tut Madiguna dan Gayatri. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang

    Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

    Karangasem. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.23.2. Mei 2018:

    1253-1276. ISSN: 2302-8556.

  • 14

    Aminah, Khairudin dan Indrayenti. 2019. Analisis Faktor-Faktor yang

    Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandar

    Lampung. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.10, No.1, Maret 2019,

    Halaman 22-23. ISSN: 2087-2054.

    Andrianto, Elvin. 2017. “Pengaruh Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, dan SPIP

    Terhadap Kualitas LKPD Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel

    Moderasi (Studi Empiris Pada SKPD di Kabupaten Sleman)”. Skripsi.

    Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.

    Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

    Jakarta: Rineka Cipta.

    Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2019. Ikhtisar Hasil Pemerksaan

    Semester 1 Tahun 2019. http://bpk.go.id/ihps. Diakses 5 Oktober 2019.

    BPK Perwakilan Jawa Timur. 2019. Sembilan Pemerintah Daerah Menerima

    Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Atas Laporan Keuangan Pemerintah

    Daerah Tahun Anggaran 2018. http//Surabaya.bpk.go.id. Diakses 6 Oktober

    2019.

    Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

    Semarang: BP Universitas Diponegoro.

    Hanaffi, Ranny. 2017. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan

    Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Satuan Perangkat Kerja

    Daerah di Kabupaten Pati)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

    Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

    Mutiana, Liza, Yossi Diantimala, dan Zuraida. 2017. Pengaruh Sistem

    Pengendalian Intern, Teknologi Informasi, Kualitas Sumber Daya Manusia,

    dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi

    pada Satker di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara).

    Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, Volume 3 Nomor 2, September 2017.

    ISSN: 2502-6976.

    Nugroho, Brendhi Septo. 2018. “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi

    Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem

    Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Komitmen

    Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi

    Empiris pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten Boyolali”. Naskah

    Publikasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah

    Surakarta.

    Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 13 Tahun. 2006. Tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006. Tentang Pelaporan Keuangan dan

    Kinerja Instansi Pemerintah.

    http://bpk.go.id/ihps

  • 15

    Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun. 2008. Tentang Sistem Pengendalian Intern

    Pemerintah

    Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun. 2010. Tentang Standar Akuntansi

    Pemerintah

    Pujanira, Putriasri. 2017. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,

    Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan Sistem

    Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

    Pemerintah Daerah Provinsi DIY”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas

    Negeri Yogyakarta.

    Rini, Putri Novia Fajar. 2017. “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

    Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan

    Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

    Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

    Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Septarini, Dina Fitri dan Frans Papilaya. 2016. Interaksi Komitmen Organisasi

    Terhadap Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Laporan Keuangan

    Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial Vol.VII, No 2, Oktober

    2016; 100-116. p-ISSN: 2085-8779 e-ISSN: 2354-7723.

    Siwambudi, I Gusti Ngurah, Gerianta Wirawan Yasa, dan I Dewa Nyoman Badera.

    2016. Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompetensi Sdm

    Dan Sistem Pengendalian Intern Pada Kualitas Laporan Keuangan. E-Jurnal

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.6.1 2017:385-416. ISSN: 2337-

    3067.

    Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.

    Alfabeta.

    Sujarweni, V.Wiratna. 2016. Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi Dengan SPSS.

    Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

    Sukmaningtyas, Sinta. 2017. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi

    Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap

    Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas

    Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah/DPPKAD Kabupaten

    Boyolali)”. Naskah Publikasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

    Muhammadiyah Surakarta.

    Utama, Reno Julia. 2017. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,

    Pemanfaatan Teknologi Informasi, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

    Daerah dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan

    Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

    Kabupaten Indragiri Hulu). JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 Februari 2017.

  • 16

    Wahyudi, Faizin dan Hasan Basri. 2016. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya

    Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern

    terhadap Keandalan Laporan Keuangan di Lingkungan SKPD Kota Sabang.

    Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, Vol.9 No.2, Juli 2016, PP: 67-74. ISSN:

    1693-3397.

    Wijayanti, Lilis. 2017. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem

    Pengendalian Intern dan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan

    Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas Pendapatan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sukoharjo)”.

    Naskah Publikasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah

    Surakarta.