pengaruh sertifikasi guru

22
PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP PENINGKATAN KINERJA GURU MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengantar Pendidikan Yang dibina oleh Bapak Dr. Tri Atmadji Sutikno ,M.pd oleh Firdausa 120533400132 PTI 12 OFF D UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Upload: anon10229537

Post on 05-Aug-2015

269 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

file ini milik firdausa

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Sertifikasi Guru

PENGARUH SERTIFIKASI GURU

TERHADAP PENINGKATAN KINERJA GURU

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pengantar Pendidikan

Yang dibina oleh Bapak Dr. Tri Atmadji Sutikno ,M.pd

oleh

Firdausa

120533400132

PTI 12 OFF D

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

NOVEMBER 2012

Page 2: Pengaruh Sertifikasi Guru

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah……………………………………………………………3

B.Rumusan Masalah …………………………………………………………………5

C.Tujuan yang Ingin Dicapai…………………………………………………………5

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Sertifikasi…..………………………………………………………….6

B. Tujuan Sertifikasi...……….……………………………………………………….8

C. Dampak Sertifikasi Guru.………….……………………………………………..10

D.Pengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru..……………………………………12

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN……………………………………………………………………...13

DAFTAR RUJUKAN……….………………………………………………………14

Page 3: Pengaruh Sertifikasi Guru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru berperan dalam pembentukan Negara-Bangsa Indonesia yang memiliki Bahasa

Nasional yakni Bahasa Indonesia.  Profesi guru pernah menjadi profesi penting dalam

perjalanan bangsa ini, terutama menanamkan nasionalisme, menggalang persatuan dan

berjuang melawan penjajahan.

        Sayangnya pada beberapa dekade yang lalu dan masih berlanjut sampai kini

profesai guru dianggap kurang bergengsi dan kinerjanya dinilai belum optimal serta

belum memenuhi harapan masyarakat.  Akibatnya mutu Pendidikan Nasional pun

dinilai terpuruk.  Persoalan guru semakin menjadi persoalan pokok dalam

pembangunan pendidikan, disebabkan oleh adanya tuntutan perkembangan

masyarakat dan peruubahan global.  Hingga kini persoalan guru belum pernah

terselesaikan secara tuntas.

        Persoalan guru di Indonesia adalah terkait dengan masalah-masalah kualifikasi

yang rendah, pembinaan terpusat, perlindungan profesi yang belum memadai dan

penyebarannya yang tidak merata sehingga menyebabkan kekurangan guru di

beberapa lokasi.  Kita bisa lihat realitas diperkotaan dengan populasi guru yang besar

jumlahnya, sementara di daerah pinggiran kota atau di pegunungan banyak cerita

guru-guru kita yang mengajar sambil berlari-lari.  Hal ini terjadi karena dalam waktu

yang bersamaan dia harus mengajar dan mengendalikan tiga kelas sekaligus.  Segala

persoalan guru tersebut timbul oleh karena adanya berbagai sebab dan masing-masing

saling mempengeruhi.

        Permasalahan guru di Indonesia tersebut baik secara langsung atau tidak

langsung berkaitan dengan masalah mutu professionalisme guru yang masih belum

memadai.  Padahal sudah sangat jelas hal tersebut ikut menentukan kualitas

Pendidikan Nasional. 

        Mutu pendidikan nasional yang rendah, salah satu penyebabnya adalah mutu guru

yang rendah.  Permasalahan guru di Indonesia harus diselesaikan secara

Page 4: Pengaruh Sertifikasi Guru

komprehensif   menyangkut semua aspek terkait  yaitu kesejahteraan guru yang harus

diperhatikan karena penghasilannya masih dibawah standar, kualifikasi pendidikan,

pembinaan, perlindungan profesi, dan adiministrasinya.

        Permasalahan tidak akan berhenti sampai kapan pun karena sumber permasalahan

yang terbesar, yaitu  adanya perubahan.  Institusi pendidikan dituntut untuk

menyesuaikan dengan perubahan perkembangan yang ada dalam masyarakat.

        Demikian pula dengan guru, yang senantiasa dituntut untuk menyesuaikan

dengan perubahan.  Akibatnya banyak permasalahan yang dihadapi oleh guru, karena

ketidakmampuannya  menyesuaikan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari

keterbatasannya dengan individu atau karena keterbatasan kemampuan sekolah  dan

pemerintah.  Jadi masalah pendidikan senantiasa mucul karena adanya tuntutan, agar

institusi pendidikan termasuk guru menyesuaikan dengan segala perkembangan yang

ada dalam masyarakat.

         Guru merupakan ujung tombak keberhasilan suatu system

pendidikan. Bagaimanapun system pendidikannya, jika guru kurang siap

melaksanakannya tetap saja hasilnya sama “jelek”.

        Untuk meningkatkan kesejahteran guru mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah

Menengah Atas, Pemerintah akan mewajibkan para guru mengikuti Uji Kompetensi

sebagai syarat untuk memperoleh sertifikasi pendidik.  Sehingga dengan diperolehnya

sertifikat pendidik para guru sudah memiliki kualifikasi akademik, yaitu berijazah S-1

atau memiliki Akta IV itu dinyatakan sebagai guru professional.

        Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab XVI

Pasal 61 ayat (3) sertifikasi kompetensi guru diberikan oleh penyelenggara pendidikan

dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan

terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi

yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga

sertifikasi.

Page 5: Pengaruh Sertifikasi Guru

        Pemerintah akan memberikan penghargaan dengan memberikan tunjangan setara

gaji pokok (Pasal 16 Ayat 1 Undang_Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru

dan Dosen).  Dengan demikian , uji kompetensi ini memiliki peran yang sangat

penting karena akan menjadi pintu masuk yang menentukan seseorang guru itu

professional atau tidak dengan segala implikasinya.

B. Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan sertifikasi guru?

2. Apakah tujuan dari sertifikasi guru?

3. Apakah dampak positif dan negatif sertifikasi guru?

4. Bagaimana pengaruh sertifikasi terhadap peningkatan kinerja guru?

C. Tujuan yang Ingin Dicapai

1. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui hakikat sertifikasi guru.

b. Untuk mengetahui tujuan dari sertifikasi guru.

c. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif sertifikasi guru.

d. Untuk mengetahui pengaruh sertifikasi terhadap peningkatan kinerja guru.

2. Tujuan umum

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan.

b. Untuk melatih keterampilan dalam membuat karya ilmiah.

c. Untuk memperdalam pengetahuan tentang hal yang dibahas dalam karya ilmiah

ini.

Page 6: Pengaruh Sertifikasi Guru

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Hakikat Sertifikasi Guru

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen,sedangkan

sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru

dan dosen sebagai tenaga professional.Sertifikasi juga dapat diartikan sebagai upaya

untuk membantu guru yang belum memiliki kualifikasi professional menjadi

professional.Dengan kata lain sertifikasi adalah suatu proses uji kompetensi yang

dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan

pemberian sertifikat pendidik. Sertifikasi merupakan prosedur untuk menentukan apakah

seorang calon guru layak diberikan izin dan kewenangan untuk mengajar.

Sertifikasi ini diberikan kepada para guru untuk memenuhi standar professional

guru.Menurut Undang-undang 14 Tahun 2005,pasal 8 bahwa guru wajib memiliki

kualifikasi akademik ,kompetensi,sertifikat pendidik ,sehat jasmani dan rohani,serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi bagi

guru prajabatan dilakukan melalui pendidikan profesi di LPTK yang terakreditasi dan

ditetapkan pemerintah diakhiri dengan uji kompetensi. Sertifikasi guru dalam jabatan

dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 18 Tahun 2007,

yakni dilakukan dalam bentuk portofolio. Penilaian portofolio ini digunakan sebagai

pengakuan atas standar profesionalitas guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang

menggambarkan kualitas guru yang mengarah pada sepuluh komponen,yaitu kualifikasi

akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya

pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di

bidang kependidikan dan sosial, penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Peningkatan mutu guru lewat program sertifikasi ini sebagai upaya peningkatan mutu

pendidikan. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru bagus yang diikuti dengan

kesejahteraan yang bagus, diharapkan kinerjanya juga bagus. Apabila kinerjanya juga

bagus maka KBM-nya juga bagus. KBM yang bagus diharapkan dapat membuahkan

pendidikan yang bermutu (Masnur Muslich, 2007). Pemikiran itulah yang mendasari

bahwa guru perlu disertifikasi.

Page 7: Pengaruh Sertifikasi Guru

Untuk menjadi guru professional,setiap guru harus memiliki kompetensi yang terdiri dari

empat komponen,diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kompetensi Pedagogik

Dalam Standar Nasional Pendidikan ,penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan

bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik ,perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran,evaluasi hasil belajar (EHB) dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian

Dalam Standar Nasional Pendidikan ,penjelasan pasal 28 ayat 3 butir b dikemukakan

bahwa kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantap,stabil,dewasa,arif dan berwibawa,menjadi teladan bagi peserta didik,dan

berakhlak mulia.Pribadi guru sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta

didik,karena dapat dimaklumi bahwa manusia adalah makhluk yang suka mencontoh.

3. Kompetensi Profesional

Dalam Standar Nasional Pendidikan ,penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c dikemukakan

bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.

4. Kompetensi Sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan ,penjelasan pasal 28 ayat 3 butir d dikemukakan

bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat

untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,sesama

pendidik,tenaga kependidikan ,orang tua/wali peserta didik dan masyarakat

sekitarnya.

Menutut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 10 ayat 1 bahwa kompetensi-

kompetensi diatas adalah termasuk beban materi sertifikasi yang harus ditempuh melalui

pendidikan profesi.

Page 8: Pengaruh Sertifikasi Guru

B. Tujuan Sertifikasi Guru

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) pasal 16 disebutkan bahwa guru yang

memiliki sertifikat pendidik, berhak mendapatkan insentif yang berupa tunjangan profesi.

Besar insentif tunjangan profesi yang dijanjikan oleh UUGD adalah sebesar satu kali gaji

pokok untuk setiap bulannya.Dengan adanya peningkatan kesejahteraan guru diharapkan

akan terjadi peningkatan mutu pendidikan nasional dari segi proses yang berupa layanan

dan hasil yang berupa luaran pendidikan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan secara eksplisit mengisyaratkan adanya standarisasi

isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan

nasional.

Dengan adanya sertifikasi pendidik, diharapkan kompetensi guru sebagai pengajar akan

meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan kompetensi guru yang

memenuhi standar minimal dan kesejahteraan yang memadai diharapkan kinerja guru

dalam mengelola proses pembelajaran dapat meningkat.Oleh karena itu,diharapkan akan

terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. Menurut Masnur Muslich manfaat dan tujuan

uji sertifikasi antara lain sebagai berikut:

1. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten

sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri.

2. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan

professional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan

penyiapan sumber daya manusia di negeri ini.

3. Menjadi wahana penjamin mutu bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK) yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai

kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan.

4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal

yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

Page 9: Pengaruh Sertifikasi Guru

Sedangkan tujuan sertifikasi guru menurut Wibowo ( 2004 ) mengungkapkan bahwa

sertifikasi bertujun untuk hal-hal sebagai berikut :

1. Melindungi pendidik dan tenaga kependidikan .

2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten ,sehingga

merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan.

3. Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan dengn

menyediakan rambu-rambu dan instrument untuk melakukan seleksi erhadap

pelamar yang kompeten.

4. Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga

kependidikan.

5. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan.

Guru dituntut memiliki kompetensi ,artinya memiliki pengetahuan ,keterampilan dan

perilaku yang harus dimiliki ,dihayati dan dikuasainya dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya.Untuk menjadi guru professional, minimal harus memiliki lima hal

berikut,meliputi :

1. Mempunyai komitmen kepada peserta didik dan proses belajarnya.

2. Menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkanya serta cara

mengajarnya kepada peserta didik.

3. Bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai cara

evaluasi.

4. Mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakuknya dan beljar dari

pengalamannya.

5. Seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan

profesinya ( Supriadi 1998 ).

Page 10: Pengaruh Sertifikasi Guru

C. Dampak Sertifikasi Guru

1. Dampak Positif Sertifikasi Guru

Sertifikasi guru sangat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di sekolah-

sekolah. Manfaat uji sertifikasi antara lain sebagai berikut.

a. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten

sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri.

b. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan

professional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan

penyiapan sumber daya manusia di negeri ini.

c. Menjadi wahana penjamin mutu bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK) yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai

kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan.

d. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal

yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

2. Dampak Negatif Sertifikasi Guru

Pelaksanaan program sertifikasi tujuan dasarnya adalah untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Karena dengan meningkatnya kualitas pendidikan, maka akan dapat pula

mendongkrak kualitas pendidikan bangsa Indonesia saat ini. Meski proses sertifikasi

guru sudah memasuki periode keempat, bukan berarti kendala dan permasalahan yang

menyertai sertifikasi guru sirna. Adapun dampak negative dari sertifikasi guru

berbasis portofolio terhadap kinerja dan kompetensi guru adalah :

a. Menjadi Sosok yang Certificate-Oriented

Ternyata implementasi sertifikasi guru dalam bentuk penilaian portofolio ini

kemudian menimbulkan polemik baru. Banyak para pengamat pendidikan yang

menyangsikan keefektifan pelaksanaan sertifikasi dalam rangka meningkatkan

kinerja guru. Bahkan ada yang berhipotesis bahwa sertifikasi dalam bentuk

penilaian portofolio tak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan kinerja

guru, apalagi dikaitkan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional. Hal ini

berkaitan dengan temuan-temuan dilapangan bahwa adanya indikasi kecurangan

dalam melengkapi berkas portofolio oleh para guru peserta sertifikasi.

“Kecurangan dengan memalsukan dokumen portofolio itu memang ada.

Page 11: Pengaruh Sertifikasi Guru

b. Miskin Keterampilan dan Kreatifitas

Guru bukanlah bagian dari sistem kurikulum, tetapi keberhasilan pelaksanaan

kurikulum akan bergantung pada kemampuan, kemauan, dan sikap professional

tenaga guru (Soedijarto, 1993:136). Kalau dikaitkan persyaratan professional

seorang guru yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yaitu, mampu

merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, dan menilai proses belajar secara

relevan dan efektif maka seorang guru yang professional akan dengan mudah

lolos sertifikasi berbasis portofolio tanpa harus memanipulasi berkasnya. Karena

sebelumnya ia telah giat mengembangkan dirinya demi anak didiknya. Namun

yang menjadi persoalan adalah mereka, para guru yang melakukan kecurangan

dalam sertifikasi.

Page 12: Pengaruh Sertifikasi Guru

D. Pengaruh Sertifikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Guru

Dalam rangka memperoleh profesionalisme guru , hal yang diujikan dalam sertifikasi

adalah kompetensi guru. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Guru dan

Dosen Pasal 10 dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28

ayat 3, kompetensi guru meliputi empat komponen yaitu kompetensi pedagogik,

kepribadian, professional, dan sosial. Namun demikian,setelah adanya sertifikasi

pendidik,kinerja guru dirasa masih kurang meningkat.Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Mulyono dkk (2008 ) di SMP Negeri 1 Lubuklinggau menunjukan bahwa dampak

sertifikasi terhadap kinerja guru belum mengalami perubahan.Para pendidik di sekolahan

tersebut belum mampu mengaplikasikan empat komponen tentang standar nasional

pendidikan. Dampak sertifikasi pada komponen yang pertama yaitu pada kompetensi

pedagogik,para guru belum mengalami perubahan yang lebih baik dalam memeberikan

pembelajaran pada siswanya.Pemberian teori belajar dan penggunaan bahasa Indonesia

yang baik pun belum mampu sepenuhnya dilakukan oleh para guru. Komponen yang

kedua yaitu pada komponen kompetensi profesionalitas guru juga belum mengalami

peningkatan setelah adanya sertifikasi. Para guru belum mampu meningkatkan efektifitas

belajar siswa dan juga belum ada peningkatan dalam guru untuk lebih aktif mengikuti

berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dalam bidangnya

sepertidiklat,Lokakarya,danMGMP.

Komponen yang ketiga yaitu komponen kompetensi sosial guru,dalam komponen ini

guru dituntut untuk meningkatkan rasa sosialnya seperti untuk lebih berinteraksi dengan

masyarakat agar berperan serta dalam pendidikan putra-putrinya.Komponen yang

keempat adalah komponen kompetensi kepribadian guru,pada komponen ini guru juga

belum mengalami peningkatan yang signifikan untuk lebih berkomitmen dalam

menjalankan tugasnya sebagai guru yang professional.Selain itu,guru belum bisa bersikap

wajar dalam hal berpakaian dan memakai perhiasan yang mencolok.

Kinerja guru dinilai meningkat hanya saat guru-guru belum lolos sertifikasi dan setelah

mendapatkan sertifikasi kinerja guru menjadi menurun seperti para guru menjadi enggan

untuk mengikuti seminar atau pelatihan untuk peningkatan kualitas diri,padahal sebelum

mendapat sertifikasi para guru menjadi lebih sering mengikuti pelatihan untuk

peningkatan kualitas diri.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Persatuan Guru Republik

Indonesia (PGRI) mengenai dampak sertifikasi profesi guru terhadap kinerja guru

menunjukan hasil yang kurang memuaskan. Setelah mengolah data 16 dari 28 provinsi

Page 13: Pengaruh Sertifikasi Guru

yang diteliti hasilnya menunjukan bahwa peningkatan kinerja yang diharapkan dari guru

yang sudah bersertifikasi, seperti perubahan pola kerja, motivasi kerja, pembelajaran,

atau peningkatan diri, dinilai masih tetap sama.

Page 14: Pengaruh Sertifikasi Guru

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Guru merupakan tokoh kunci / sentral dalam menciptakan kualitas Pembelajaran di Sekolah;

Karena itu guru harus memiliki kesadaran, bahwa dirinya harus memilki kompetensi yang

representative.Sebagai seorang guru yang professional seyogyanya mampu

menginternalisasikan kompetensi kognitif, afektif maupun psikomotornya.Hal ini sejalan

dengan UU No. 14 Tahun 2005 Pasal 8 menyatakan, “Guru wajib memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional”.

Peningkatan kesejahteraan guru dalam kaitannya dengan sertifikasi harus dipahami dalam

kerangka peningkatan mutu pendidikan nasional , baik dari segi proses (layanan) maupun

hasil (luaran) pendidikan. Dengan adanya sertifikasi, diharapkan kompetensi guru sebagai

agen pembelajaran akan meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Adalah

proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik ini diberikan kepada

guru yang memenuhi standar profesional guru. Standar profesioanal guru tercermin dari uji

kompetensi. Uji kompetensi dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio.

Dengan adanya program sertifikasi guru diharapkan kinerja guru akan meningkat sehingga

mutu pendidikan di Indonesia juga akan meningkat ke arah yang lebih baik.Setelah sertifikasi

diharapkan guru dapat memenuhi empat komponen seperti yang tertuang dalam Undang-

Undang Guru dan Dosen Pasal 10 dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 28 ayat 3, kompetensi guru meliputi empat komponen yaitu kompetensi

pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial.Namun dalam prakteknya,banyak guru yang

tidak dapat memenuhi keempat komponen tersebut dan dari beberapa penelitian juga

menunjukan bahwa kinerja guru tidak meningkat setelah adanya sertifikasi dan cenderung

masih sama sebelum adanya sertifikasi. Untuk menjaga mutu guru yang sudah lolos sertifikasi

seharusnya ada pola pembinaan dan pengawasan yang terpadu dan berkelanjutan bagi para

guru.Sehingga sertifikasi guru tidak dianggap sebagai pengakuan kualitas teoritis maupun

simbolis saja,namun seorang guru yang telah melalui program sertifikasi harus bisa

mempertahankan serta menerapkan ilmu yang telah diperolehnya pada saat mengajar.

Page 15: Pengaruh Sertifikasi Guru

DAFTAR RUJUKAN

Yamin,Martinis.2007.Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia.Jakarta:Jakarta Putra Grafika.

Mulyasa ,E.2008.Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:Rosdakarya.

Anonim.2006.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen.Bandung:Citra Umbara.

Anonim.2006.Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan .Bandung:Citra Umbara.

Muslich,Masnur.2007.Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.Jakarta:Bumi

Aksara.

Samani,Muchlas.2006.Mengenal Sertifikasi Guru di Indonesia.Asosiasi Peneliti Pendidikan

Indonesia.

Kunandar.Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi

Guru.Jakarta:Rajawali Pers

Soelaeman,MI.Suatu Penagntar Kepada Dunia Guru.Bandung:Diponegoro