pengaruh self regulation empowerment program...
TRANSCRIPT
PENGARUH SELF REGULATION EMPOWERMENT PROGRAM (SREP)
DENGAN RAPPS (REVIEW, ANALYSIS, PRACTICE, PLAN, SELF-
DIRECTION) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF
MATEMATIS SISWA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
PUJI ARISMA
NIM. 11140170000025
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Puji Arisma (11140170000025). Pengaruh Self Regulation Empowerment
Program (SREP) dengan RAPPS (Review, Analysis, Practice, Plan, Self-
direction) terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Skripsi
Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Februari 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran Self
Regulation Empowerment Program (SREP) dengan RAPPS
(Review, Analysis, Practice, Plan, Self-direction) terhadap Kemampuan Berpikir
Reflektif Matematis Siswa. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP Negeri
di Tangerang Selatan tahun ajaran 2018/2019. Indikator kemampuan berpikir
reflektif matematis yang diukur dalam penelitian ini yaitu: (a) mendeskripsikan,
(b) mengidentifikasi, (c) menginterpretasi, (d) mengevaluasi, (e) memprediksi,
dan (f) membuat kesimpulan. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen
dengan desain randomized control group posttest only. Pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel terdiri dari dua kelas,
yaitu 39 siswa kelas eksperimen dan 40 siswa kelas kontrol. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang
diterapkan pembelajaran dengan strategi SREP dengan RAPPS lebih tinggi
dibandingkan dengan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang
diterapkan dengan pembelajaran konvensional.
Kata kunci: Self Regulation Empowerment Program dengan RAPPS, Berpikir
Reflektif Matematis.
ii
ABSTRACT
Puji Arisma (11140170000025). “The Effect of Self Regulation Empowerment
Program (SREP) with RAPPS (Review, Analysis, Practice, Plan, Self-direction)
Approach towards Students’ Mathematical Reflective Thinking”. The Thesis of
Mathematics Education Department, Faculty of Educational Sciences, Syarif
Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, February 2018.
The aim of this research is to analyze the effect of The Effect of SREP with
RAPPS Approach towards mathematical reflective thinking. This research was
conducted in one of State Junior High School in South of Tangerang on academic
year of 2018/2019. The indicators of mathematical reflective thinking that
measured are, (a) describing, (b) identifying, (c) interpretating, (d) evaluating, (e)
predicting and (f) making a conclusion. A quasi experiment with randomized post-
test only control group design method was used. Sample consisted of two groups
with experiment group of 39 students and control group of 40 students selected by
cluster random sampling technique. The findings showed the significant effect of
SREP with RAPPS Approach on mathematical reflective thinking as measured by
essay test. The result of this research indicated that students’ mathematical
reflective thinking which were taught by SREP with RAPPS approach is higher
than students’ mathematical reflective thinking of those which were taught by
scientific learning.
Keywords : Self Regulation Empowerment Program with RAPPS,
Mathematical Reflective Thinking.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang
telah memberikan berbagai macam nikmat khususnya nikmat kemudahan
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabatnya, dan
kepada seluruh umat Islam.
Selama penyusunan skripsi, penulis tidak sedikit menghadapi kesulitan
serta hambatan. Namun berkat doa, kerja keras, perjuangan, motivasi serta
masukan-masukan yang positif dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan semangat selama
proses penyusunan skripsi. Semoga Bapak selalu berada dalam lindungan
serta kemuliaan-Nya.
4. Moria Fatma, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan semangat selama proses
penyusunan skripsi. Semoga Ibu selalu berada dalam lindungan serta
kemuliaan-Nya.
5. Firdausi, S.Si, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing
penulis selama penulis menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
iv
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai
ilmu pengetahuan dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan,
semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan dari
Allah SWT.
7. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kemudahan
dalam proses administrasi.
8. Alan Suherlan, S.Pd, M.M., Kepala SMP Negeri 13 Tangerang Selatan dan
Mamat Rahmat, S.Pd selaku Wakil Kepala SMP Negeri 13 Tangerang
Selatan yang telah menerima dan memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
9. Mariska, S.Pd, Guru pamong yang telah membantu penulis selama penelitian
berlangsung.
10. Siswa/i kelas VIII-1 dan VIII-4 SMP Negeri 13 Tangerang Selatan, yang
telah bersikap kooperatif selama penulis melakukan penelitian.
11. Ayahanda Gimin, ibunda Sonah, Ica dan Sindi ku tersayang, terimakasih atas
doa-doa, masukan, teguran, semangat, dukungan moril dan materil yang tak
henti-hentinya diberikan kepada penulis.
12. Sahabat-sahabat tercinta Ida, Kiki, Nisa, Devi yang selalu memberikan
dukungan dan memberikan motivasi kepada penulis.
13. Teman-teman tergemay Fitria dan Nazira yang sudah berjuang bersama-sama
untuk merampungkan tugas akhir ini, terimakasih banyak untuk Ines yang
tidak pernah lelah menanyakan dan mengingatkan penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi. Serta Qoo’idah dan Haya yang sudah memberikan
banyak kesan selama masa-masa perkuliahan.
14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2014
yang selalu saling memotivasi, bertukar informasi dan ilmu yang dimiliki.
Dan terimakasih banyak untuk Sari Juniatun Nikmah, S.Pd yang sudah
meluangkan banyak waktunya untuk berbagi ilmu kepada penulis dan teman-
teman selama masa-masa perkuliahan.
v
15. Kakak-kakak tersayang Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2013
khususnya Kak Yesi, Kak Elfa, Kak Adin, Ka Ida, dan Kak Liha yang sudah
banyak memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.
16. Sahabat organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika
khususnya anggota Departemen Kemahasiswaan, terimakasih atas kerjasama
dan pengalaman yang telah kita lakukan bersama.
17. Sahabat dari jaman bocah, Uni Septi dan Mpok Rahma. Dikala bosan sedang
melanda, hati gundah gulana, sedih tiada tara, terimakasih sudah menjadi
tempat ternyaman untuk memulihkan segala keresahan yang ada.
18. Keluarga besar PSM UIN Jakarta khususnya Antares, Terimakasih banyak
sudah memberikan banyak sekali pembelajaran baik itu tentang musik,
organisasi, serta pengalaman-pengalaman yang sangat berharga lainnya.
Ucapan terimakasih juga ditunjukkan kepada semua pihak yang namanya
tidak disebutkan satu persatu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan, masukkan,
dan doa yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai amalan
kebaikan yang menjadi pintu pembuka bagi keridhoan Allah SWT. Aamiin yaa
robbal’alamin.
Penulis menyadari bahwa meskipun telah berusaha untuk memberikan yang
terbaik, namun skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi perbaikan
penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan
manfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.
Jakarta, Februari 2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 11
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 11
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 14
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 14
D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 15
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 15
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................... Error! Bookmark not defined.
A. Kajian Teori .......................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Penelitian Relevan ................................................. Error! Bookmark not defined.
C. Kerangka Berpikir ................................................. Error! Bookmark not defined.
D. Hipotesis Penelitian ............................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 25
A. Waktu Dan Tempat Penelitian ............................................................................. 25
B. Metode Dan Desain Penelitian ............................................................................. 25
C. Populasi Dan Sampel ........................................................................................... 26
D. Variabel Penelitian ............................................................................................... 26
E. Instrumen Penelitian............................................................................................. 27
F. Teknik Analisis Data ............................................................................................ 36
G. Hipotesis Statistika ............................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 70
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Berpikir Reflektif Matematis ........................................................ 13
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................................... 25
Tabel 3.2 Desain Penelitian ......................................................................................... 26
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis ................ 27
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis ................. 28
Tabel 3.5 Hasil Rekapitulasi Pengujian Validitas ........................................................ 31
Tabel 3.6 Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran ...................................................... 32
Tabel 3.7 Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran ....................................................... 32
Tabel 3.8 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda ........................................................ 33
Tabel 3.9 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Uji Daya Pembeda ..................................... 34
Tabel 3.10 Interpretasi terhadap Besarnya Angka Indeks Korelasi Product Momen.... 35
Tabel 3.11 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas ................................................. 35
Tabel.3.12 Hasil Rekapitulasi Validitas, Daya Pembeda, dan Taraf Kesukaran Instrumen
Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis .................................................. 35
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa ......... 39
Tabel 4.2 Perbandingan Rata-Rata KBRM ................................................................... 40
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Skor KBRM Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 61
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas KBRM ..................................................................... 61
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Skor KBRM ................................................ 62
Tabel 4.6 Hasil Uji Kuasa Uji KBRM .......................................................................... 63
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................. 24
Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Skor Kemampuan Berpikir Reflektif .......... 41
Gambar4.2 Soal Post Test Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Indikator
Mendeskripsikan ..................................................................................... 42
Gambar4.3 Jawaban Siswa Pada Indikator Mendeskripsikan ................................... 43
Gambar4.4 Soal Post Test Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Indikator
Mengidentifikasi ..................................................................................... 44
Gambar4.5 Jawaban Siswa Pada Indikator Mengidentifikasi.................................... 45
Gambar4.6 Soal Post Test Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Indikator
Menginterpretasi ..................................................................................... 46
Gambar4.7 Jawaban Siswa Pada Indikator Menginterpretasi.................................... 47
Gambar4.8 Soal Post Test Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Indikator
Mengevaluasi .......................................................................................... 48
Gambar4.9 Jawaban Siswa Pada Indikator Mengevaluasi ........................................ 49
Gambar4.10 Soal Post Test Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Indikator
Memprediksi ........................................................................................... 50
Gambar4.11 Jawaban Siswa Pada Indikator Memprediksi ......................................... 51
Gambar4.12 Soal Post Test Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Indikator
Membuat kesimpulan .............................................................................. 52
Gambar4.13 Jawaban Siswa Pada Indikator Membuat kesimpulan ............................ 53
Gambar4.14 Contoh LKS pada Tahap Review ............................................................ 56
Gambar4.15 Jawaban siswa pada tahap Analysis ........................................................ 57
Gambar4.16 Contoh Soal pada Tahap Practice and Plan ........................................... 58
Gambar4.17 Jawaban pada Tahap Practice and Plan ................................................. 58
Gambar4.18 Contoh jawaban pada Tahap Self-direction ............................................. 59
Gambar4.19 Contoh jawaban pada Tahap Self-reflection ............................................ 60
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .......................... 73
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................................. 97
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .............................................................................. 122
Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen KBRM .................................................................... 153
Lampiran 5 Instrumen Tes KBRM ............................................................................ 154
Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes KBRM .................................................. 157
Lampiran 7 Pedoman Penskoran KBRM .................................................................. 162
Lampiran 8 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes KBRM ................................... 165
Lampiran 9 Hasil Uji Daya Beda Instrumen KBRM ....................................... 166
Lampiran 10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen KBRM .................................. 167
Lampiran 11 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas,Daya Pembeda,danTaraf Kesukaran .. 168
Lampiran 12 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen KBRM ...................................... 169
Lampiran 13 Data Hasil Post Test Siswa Kelas Eksperimen ...................................... 170
Lampiran 14 Data Hasil Post Test Siswa Kelas Kontrol............................................. 171
Lampiran 15 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................. 172
Lampiran 16 Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Sample T-Test Independent pada
Aplikasi SPSS dan Hasil Kuasa Uji ...................................................... 173
Lampiran 17 Uji Referensi ......................................................................................... 174
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian .................................................................. 180
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan cabang ilmu yang memiliki peranan sangat
penting di kehidupan manusia. Matematika mampu menawarkan solusi atas
permasalahan yang ada, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan,
sosial, dan sebagainya. Hal tersebut menuntut siswa dalam sekolah dasar maupun
menengah perlu memiliki kemampuan matematis yang baik. Namun faktanya
hasil belajar matematika siswa di Indonesia masih rendah, hal ini dapat dilihat
dari perolehan TIMSS terhadap prestasi bidang Matematika dari siswa Indonesia
pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2011 Indonesia masih menduduki
peringkat terbawah yaitu dengan perolehan rata-rata 386 poin dengan TIMSS
Scale Center Point yaitu sebesar 500 poin.1
Kusumaningsih dan Saefudin menyampaikan dalam pembelajaran
matematika dikenal adanya kemampuan berpikir matematis yang menjadi tolak
ukur tercapainya tujuan pembelajaran matematika, terutama kemampuan berpikir
tingkat tinggi, seperti kemampua berpikir kritis, kreatif, logis, analitis, dan
reflektif.2 Kemampuan-kemampuan tersebut akan sangat berguna dalam
memahamami berbagai konsep yang ada dalam matematika dan berguna dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematika, salah satunya yaitu
kemampuan berpikir reflektif matematis.
Yamin mengatakan bahwa refleksi merupakan respon terhadap kejadian,
aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima, dimana peserta didik mengambil
makna dari suatu proses yang telah mereka ikuti dan diperluasnya sedikit demi
1Puspendik Balitbang Kemendikbud, Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia
Menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011, h. 45. 2Maya K. dan Abdul A.S. , ”Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Matematis Melalui
Pemecahan Masalah Matematika” , Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan
pendidikan Matemtika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 10 November
2012, h. 573.
12
sedikit melalui konteks pembelajaran.3 Hal ini menunjukan bahwa proses berpikir
reflektif merupakan suatu kegiatan dimana peserta didik menghubungkan
pengetahuan baru yang diterima dengan pengetahuan yang sudah dimiliki
sebelumnya sesuai dengan konteks pembelajaran yang terkait.
Rusmiati memaparkan bahwa ketika siswa memutuskan menggunakan
suatu konsep untuk menyelesaikan masalah, akan terjadi proses mengevaluasi,
melihat relevansi antar konsep, dan merenungkan ketetapan keputusan yang
diambil.4 Proses-proses tersebut merupakan suatu kegiatan merefleksi, dan
kegiatan merelevansi dalam menyelesaikan suatu permasalahan merupakan salah
satu betuk dari proses berpikir reflektif.
Sejalan dengan beberapa pemaparan yang telah disampaikan sebelumnya
maka dapat dikatakan bahwa sangat penting untuk siswa mengembangkan
kemampuan berpikir reflektif matematis yang mereka miliki. Berdasarkan pada
standar PISA 2015, kemampuan berpikir reflektif matematis dapat dikategorikan
pada level 5 dan 6. Hasil tes PISA 2015 menyatakan jumlah siswa yang berhasil
pada level 4, 5, dan 6 ialah dibawah 10% dan skor yang didapat siswa Indonesia
pada level 5 dan 6 adalah 0,8, masih dibawah rata-rata 15,3.5
Selain berdasarkan hasil PISA, dipaparkan pula dalam beberapa penelitian,
salah satunya pada penelitian yang dilakukan Nindiasari di salah satu SMA di
Kabupaten Tangerang bahwa hampir 60% siswa belum menunjukkan hasil yang
memuaskan dalam mengerjakan soal-soal yang memuat indikator proses berpikir
reflektif matematis.6 Pada penelitian yang dilakukan oleh Yofi dan Sukanto Di
SMK Pasundan I Garut tahun ajaran 2013/2014 juga dipaparkan bahwa
kemampuan berpikir reflektis siswa yang diberikan pembelajaran konvensional
3 Martinis Yamin, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivitis. (Jambi: Referensi, 2012), h.
86 4 Lilis Rusmiati, “Pengaruh Strategi Missouri Mathematics Project (MMP) Berbasis
Kontekstual terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Kemampuan Reflektif
Matematis Siswa SMP”, Tesis pada sekolah pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2014, h. 4. 5 OECD Publishing, PISA 2015 Results in Focus, 2016,p.5.
6 Hepsi Nindiasari, “Pengembangan Bahan Ajar dan Instrumen untuk Meningkatkan Berpikir
Reflektif Matematis Berbasis Pendekatan Kognitif pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)”,
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY, 2011, h. 251-252.
13
hanya memperoleh hasil rata-rata sekitar 12,17 atau 20,28%.7 Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Ni’amah pada SMP Negeri yang ada di Jakarta Selatan
menunjukan bahwa skor yang diperoleh siswa untuk mengukur kemampuan
berpikir reflektif matematis siswa masih terbilang rendah, indikator
mendeskripsikan masalah diperoleh persentase 41,6%, mengevaluasi dengan skor
3,4%, Mengidentifikasi masalah sebesar 40%, membuat kesimpulan 10,98%, dan
memprediksi 4,92%8. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
membuktikan bahwa kemampuan reflektif siswa di Indonesia masih relatif
rendah.
Pada penelitian Nindiasari dikatakan bahwa rendahnya kemampuan
berpikir reflektif matematis siswa dikarenakan proses berpikir reflektif siswa
masih belum dibiasakan dan jarang dibiasakan guru untuk dilatih, selain itu siswa
masih belum nampak mampu memotivasi dirinya dan mengatur rencana strategis
untuk mencapai tugas dengan baik dan mengadaptasikan metakognitifnya.
Menurut Given dalam penelitian Nindiasari dikatakan bahwa berpikir reflektif
meminta siswa untuk memikirkan tentang proses berpikir mereka, misal dengan
mempertimbangkan keberhasilan dan kegagalan pribadi seseorang tentang proses
belajarnya, menanyakan apa yang sudah dikerjakan, apa yang tidak, dan apa yang
memerlukan perbaikan, berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu
pembelajaran yang mana siswa memiliki tanggung jawab penuh untuk
mengarahkan dirinya sendiri dalam belajar dengan mengatur pengetahuan yang
didapatnya sehingga siswa mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang
dimiliki siswa untuk kemudian diperbaiki sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka kemampuan berpikir reflektif
matematis perlu dikembangkan dengan menggunakan pembelajaran yang
menekankan pada proses pembelajaran yang membuat siswa memiliki tanggung
jawab dan berperan aktif dalam mengatur kegiatan belajarnya guna mencapai
7 Yofi Nurul .Andriani dan Sukanto Sukadar Madio, “Perbandingan Kemampuan Berpikir
Reflektif antara Siswa yang Mendapatkan Pendekatan Open Ended dengan Konvensional”, Jurnal
Pendidikan Matematika Volume 2, STKIP Garut, 2013, h. 142. 8 Idayatun Ni’amah, “Pengaruh Pendekatan Brain Based Learning Terhadap Kemampuan
Berpikir Reflekftif Matematis,” Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2018, h. 3.
14
tujuan pembelajaran, yaitu dengan menggunakan strategi Self Regulation
Empowerment Program (SREP) dengan RAPPS
(Review, Analysis, Practice, Plan, Self-Direction)
Pembelajaran yang menggunakan strategi SREP dengan RAPPS
memungkinkan siswa belajar secara optimal karena dalam pembelajaran siswa
dilibatkan secara aktif dalam mengonstruksi pengetahuannya. Strategi SREP
dengan RAPPS adalah pembelajaran yang banyak melibatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna, tidak
hanya sekedar guru menyampaikan materi lalu siswa menerima materi.
Dalam SREP pada tahapan foundational siswa sudah dilibatkan dalam
kegiatan interaktif seperti tanya jawab ataupun diskusi terkait pengetahuan dan
konsep dasar dari materi yang akan dipelajari. Pada tahap strategy learning and
practice dan tahap self-reflection, siswa diminta oleh guru untuk melakukan
diskusi terkait dengan permasalahan yang diberikan guru dan siswa diarahkan
untuk melakukan identifikasi masalah, interpretasi, evaluasi, serta membuat
kesimpulan dari permasalahan yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Self Regulation Empowerment Program (SREP) dengan
RAPPS (Review, Analysis, Practice, Plan, Self-direction) terhadap Kemampuan
Berpikir Reflektif Matematis Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
1. Pencapaian hasil belajar matematika siswa di Indonesia masih rendah.
2. Rendahnya kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal yang memuat
indikator berpikir reflektif.
3. Kemampuan reflektif matematis siswa masih tergolong rendah.
4. Kurangnya pengembangan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa.
5. Strategi pembelajaran yang digunakan masih kurang memfasilitasi untuk
mengembangkan proses berpikir siswa dalam pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
15
1. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah Self
Regulation Empowerment Program (SREP) dengan RAPPS (Review,
Analysis, Practice, Plan, Self-direction) yang digagas oleh Cleary & Platten.
2. Indikator kemampuan berpikir reflektif yang diukur adalah mendeskripsikan,
mengidentifikasi, menginterpretasi, mengevalusi, memprediksi cara
penyelesaian, membuat kesimpulan.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran Self Regulation Empowerment Program (SREP) dengan
RAPPS (Review, Analysis, Practice, Plan, Self-direction)?
2. Bagaimana kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan pembelajaran konvensional?
3. Apakah kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang diajarkan dengan
menggunakan strategi Self Regulation Empowerment Program (SREP)
dengan RAPPS (Review, Analysis, Practice, Plan, Self-direction) lebih tinggi
daripada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir reflektif matematis siswa
setelah memperoleh pembelajaran dengan strategi Self Regulatin
Empowerment Program (SREP) dengan RAPPS.
2. Untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir reflektif matematis siswa
setelah memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran konvensional.
3. Untuk menganalisis perbedaankemampuan berpikir reflektif matematis siswa
yang memperoleh pembelajaran Self Regulation Empowerment Program
(SREP) dengan RAPPS dengan siswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional.
16
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan informasi mengenai pengaruh strategi Self Regulation
Empowerment Program (SREP) dengan RAPPS
(Review, Analysis, Practice, Plan, Self-direction) terhadap kemampuan
berpikir reflektif matematis siswa.
b. Sebagai referensi untuk penelitan lain yang relevan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif
pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir reflektif matematis siswa.
b. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan kemampuan
berpikir reflektif matematis siswa.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini menambah referensi pendekatan
pembelajaran yang dapat digunakan sekolah dan diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di Tangerang Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII selama 4 minggu yaitu pada bulan
November minggu ke 1 sampai minggu ke 4 pada semester ganjil tahun ajaran
2018/2019. Jadwal persiapan dan pelaksanaan kegiatan penelitian disajikan dalam
tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Jenis Kegiatan Juli Agt Sep Okt Nov Des
1 Persiapan dan Perencanaan
2 Observasi Sekolah
3 Pelaksanaan di Lapangan
4 Analisis Data
5 Laporan Penelitian
B. Metode Dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen yaitu
metode yang tidak memungkinkan peneliti melakukan kontrol secara penuh
terhadap sampel penelitian. Peneliti menggunakan dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang
diberikan Strategi SREP dengan RAPPS sedangkan kelompok kontrol diberi
perlakuan pembelajaran scientific.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Randomized Post
Test Only Control Group Design dimana pengontrolan secara acak hanya pada
tes akhir saja karena peneliti hanya ingin menganalisis kemampuan berpikir
reflektif matematis siswa setelah diberi perlakuan sehingga tidak diberikan pre –
test. Desain penelitiannya adalah sebagai berikut9
9Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), Cet.
Ke-25, h. 75
26
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Post-test
E X O
K - O
Keterangan :
E
K
:
:
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan
SREP dengan RAPPS
O : Penilaian Post-test
C. Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi target dan populasi terjangkau.
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di salah satu SMP
Negeri Tangerang Selatan dan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa
kelas VIII pada semester I tahun ajaran 2018/2019.
Sampel dari penelitian ini diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua
kelas yang dipilih yaitu kelas VIII.1 dan kelas VIII.4 dengan teknik Cluster
Random Sampling. Masing-masing dipilih secara acak untuk menjadi kelas
eksperimen dan kelas kontrol sehingga terpilih kelas VIII.1 sebagai kelas kontrol
dan kelas VIII.4 sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen adalah kelas yang
diberikan perlakuan dengan strategi SREP dengan RAPPS sedangkan kelas
kontrol menggunakan pembelajaran scientific.
D. Variabel penelitian
Data penelitian diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada kedua
kelompok sampel diakhir meteri pembelajaran. Dalam melakukan pengumpulan
data melalui observasi, peneliti memperhatikan dua variabel dalam penelitian
27
yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini, kemampuan
reflektif matematis siswa merupakan varibel terikat dan strategi pembelajaran
SREP dengan RAPPS merupakan variabel bebas. Sumber data dalam penelitian
ini adalah siswa yang menjadi sampel penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian
yang dibuat untuk mengukur kemampuan berpikir reflektif matematis siswa pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dua kelompok tersebut diberikan
instrumen yang sama. Sebelum instrumen penelitian ini digunakan, dilakukan
pengujian terlebih dahulu berupa uji validitas, reliabilitas, serta uji untuk
mengetahui daya beda dan tingkat kesukaran soal. Adapun kisi-kisi instrumen pada
tabel 3.3 dibawah ini:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis
Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi No Soal
Mengembangkan
kemampuan berpikir
reflektif matematis
siswa melalui materi
SPLDV
Mendeskripsikan alasan penyelesaian dari suatu
masalah yang berkaitan dengan bentuk umum
PLDV
1
Mengidentifikasi informasi pada situasi masalah
matematika yang berkaitan dengan penyelesaian
SPLDV
2
Memberikan penafsiran terhadap suatu hasil
yang diperoleh berdasarkan konsep SPLDV 3
Mengevaluasi penyelesaian permasalahan
matematika yang berkaitan dengan SPLDV 4
Memperkirakan suatu penyelesaian masalah
berdasarkan masalah yang disajikan 5
Membuat kesimpulan berdasarkan informasi
yang diberikan terhadap suatu permasalahan
SPLDV
6
Jumlah 6
28
Untuk memperoleh data kemampuan berpikir reflektif matematis siswa
diperlukan pedoman penskoran terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal.
Adapun pedoman penskoran tes kemampuan berpikir reflektif matematis siswa
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4:
Tabel 3.4
Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis
No
soal
Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor Skor
1 Mendeskripsikan Mendeskripsikan masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
lengkap dan tepat.
4
Mendeskripsikan masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban yang diberikan
kurang lengkap
3
Mendeskripsikan masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban salah
2
Mendeskripsikan masalah tidak
berdasarkan
konsep matematika yang sesuai
1
Jawaban salah atau tidak ada jawaban 0
2 Mengidentifikasi Mengidentifikasi masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
lengkap dan tepat.
4
Mengidentifikasi masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban yang diberikan
kurang lengkap
3
Mengidentifikasi masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban salah
2
Mengidentifikasi masalah tidak
berdasarkan
konsep matematika yang sesuai
1
Jawaban salah atau tidak ada jawaban 0
3 Menginterpretasi Menginterpretasi suatu penyelesaian
masalah pada soal berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
lengkap dan tepat
4
29
Menginterpretasi suatu penyelesaian
masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban yang diberikan
kurang lengkap
3
Menginterpretasi suatu penyelesaian
masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban salah
2
Menginterpretasi suatu penyelesaian
masalah tidak berdasarkan
konsep matematika yang sesuai
1
Jawaban salah atau tidak ada jawaban 0
4 Mengevaluasi Mengevaluasi suatu penyelesaian
masalah pada soal berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
lengkap dan tepat
4
Mengevaluasi suatu penyelesaian
masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban yang diberikan
kurang lengkap
3
Mengevaluasi suatu penyelesaian
masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban salah
2
Mengevaluasi suatu penyelesaian
masalah tidak berdasarkan
konsep matematika yang sesuai
1
Jawaban salah atau tidak ada jawaban 0
5
Memprediksi Cara
Penyelesaian
Memprediksi cara penyelesaian pada
masalah matematika berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
lengkap dan tepat
4
Memprediksi cara penyelesaian pada
masalah matematika berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban yang diberikan
kurang lengkap
3
Memprediksi cara penyelesaian pada
masalah matematika berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban salah
2
Memprediksi cara penyelesaian pada
masalah matematika tidak berdasarkan
1
30
konsep matematika yang sesuai
Jawaban salah atau tidak ada jawaban 0
6 Membuat
Kesimpulan
Membuat kesimpulan dari penyelesaian
masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
lengkap dan tepat
4
Membuat kesimpulan dari penyelesaian
masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban yang diberikan
kurang lengkap
3
Membuat kesimpulan dari penyelesaian
masalah berdasarkan
konsep matematika yang sesuai secara
tepat, tetapi jawaban salah
2
Membuat kesimpulan dari penyelesaian
masalah tidak berdasarkan
konsep matematika yang sesuai
1
Jawaban salah atau tidak ada jawaban 0
Instrumen ini dilakukan pengujian berupa validitas, reliabilitas, serta untuk
mengetahui daya beda dan tingkat kesukaran soal sebelum diberikan kepada
kelompok sampel.
1. Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan agar dapat diketahui apakah instrumen ini
mampu mengukur kemampuan berpikir reflektif. Uji validitas menggunakan
rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai
berikut.10
(∑ ) (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ) ( ∑ (∑ ) )
Keterangan :
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabelY
∑ : Skor butir soal
10
Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), h.221.
31
∑ : Skor total
N : Banyaknya peserta tes
Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan
dengan pada taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria jika
maka soal dikatakan valid, sebaliknya jika maka soal dikatakan
tidak valid. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan perangkat
lunak SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Hasil rekapitulasi uji
validitas instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis ditulis pada
tabel 3.5 dibawah ini :
Tabel 3.5
Hasil Rekapitulasi Pengujian Validitas
Nomor Soal Validitas
Kriteria rhitung rtabel
1 0,446
0,3246
Valid
2 0,466 Valid
3 0,422 Valid
4 0,416 Valid
5 0,555 Valid
6 0,463 Valid
2. Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran ini perlu dilakukan untuk mengklasifikasikan tingkat
kesulitan tiap butir soal apakah sulit, sedang atau mudah. Taraf kesukaran soal
dapat dilihat dari persentase siswa yang menjawab benar pada butir soal
tersebut. Berikut rumus menghitung taraf kesukaran.11
11
Ibid,. h.245.
32
Keterangan :
P = indeks kesukaran soal yang dicari
B = jumlah siswa yang menjawab benar
Js = jumlah seluruh siswa
Setelah menemukan nilai P maka digunakan tabel berikut untuk
menginterpretasikan taraf kesukaran tiap butir tes.12
Tabel 3.6
Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran
Nilai P Interpretasi
Terlalu sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Terlalu mudah
Berikut merupakan hasil perhitungan uji taraf kesukaran pada instrumen
tes kemampuan berpikir reflektif matematis:
Tabel 3.7
Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran
Nomor Soal Indeks Kesukaran Interpretasi
1 0,527 Sedang
2 0,797 Mudah
3 0,581 Sedang
4 0,764 Mudah
5 0,284 Sukar
6 0,791 Mudah
12
Ibid,. h.246.
33
3. Daya Pembeda
Uji daya beda butir soal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah butir
soal tersebut mampu membedakan kemampuan siswa yang tinggi dan rendah.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda butir tes adalah
sebagai berikut13
.
Keterangan:
: Daya pembeda butir
: Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
: Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
: Banyaknya siswa kelas atas
: Banyaknya siswa kelas bawah
Setelah menemukan nilai Dp maka digunakan tabel berikut untuk
menginterpretasikan daya pembeda tiap butir tes.14
Tabel 3.8
Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda
Nilai Dp Interpretasi
Sangat baik
Baik
Cukup
Buruk
Sangat buruk
13
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2016), h.177 14
Ali Hamzah, Op. Cit., h.243
34
Hasil perhitungan uji daya pembeda pada instrumen tes kemampuan
berpikir reflektif matematis disajikan pada Tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.9
Hasil Rekapitulasi Perhitungan Uji Daya Pembeda
No Soal Hasil Uji Daya Beda Keterangan
1 0,325 Cukup
2 0,250 Cukup
3 0,275 Cukup
4 0,225 Cukup
5 0,325 Cukup
6 0,225 Cukup
4. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berarti menguji sejauh mana hasil dari suatu pengukuran
dapat dipercaya. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi jika diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama
dalam beberapa kali pengukuran pada kelompok yang sama.15
Untuk
mengetahui reliabilitas tes maka digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai
berikut.16
(
)(
∑
)
Dengan Varians :
∑ (∑ )
Keterangan :
: Nilai reliabilitas
∑
: Jumlah varians butir
15
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), h.99. 16
Ali Hamzah, Op. Cit., h.233.
35
: Varians total
K : Banyaknya item pertanyaan
X : Skor tiap soal
Tabel 3.10
Interpretasi terhadap Besarnya Angka Indeks Korelasi Product Moment
Besar “r” Product Moment Interpretasi
0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,70 Sedang
0,70 – 0,90 Tinggi
0,90 – 1,00 Sangat tinggi
Tabel 3.11
Hasil Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas
Variabel Hasil Uji Reliabilitas Interpretasi
Kemampuan Berpikir
Reflektif Matematis 0,643
Derajat Reliabilitas
sedang
Tabel 3.12
Hasil Rekapitulasi Validitas, Daya Pembeda, dan Taraf Kesukaran
Instrumen Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis
No Soal Validitas Daya Pembeda Taraf Kesukaran
Keterangan rhitung Ket Daya Beda Kriteria P Kriteria
1 0,446 Valid 0,325 Cukup 0,527 Sedang Digunakan
2 0,466 Valid 0,250 Cukup 0,797 Mudah Digunakan
3 0,422 Valid 0,275 Cukup 0,581 Sedang Digunakan
4 0,416 Valid 0,225 Cukup 0,764 Mudah Digunakan
5 0,555 Valid 0,325 Cukup 0,284 Sukar Digunakan
6 0,463 Valid 0,225 Cukup 0,791 Mudah Digunakan
36
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif
dan statistik inferensial.Pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan uji-t.
Sebelum melakukan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas data.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Perumusan hipotesis untuk uji
normalitas adalah sebagai berikut.
: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
: Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
Pada perhitungan uji normalitas dengan menggunakan perangkat lunak
SPSS pada taraf signifikansi 5%, untuk memutuskan hipotesis mana yang
dipilih, dilihat dari nilai signifikansi yang dihasilkan. Kriteria pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:17
Jika nilai signifikansi > 0,05, H0 diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, H0 ditolak.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal
dari populasi yang variansnya sama atau homogen. Perumusan hipotesis untuk
uji homogenitas adalah sebagai berikut.
:
(varians kedua kelompok sama atau homogen)
:
(varians kedua kelompok berbeda atau tidak homogen)
Pada perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan perangkat lunak
SPSS pada taraf signifikansi 5%, untuk memutuskan hipotesis mana yang
17
Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan SPSS/Lisrel dalam
Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2018), h.157.
37
dipilih, dilihat dari nilai signifikansi yang dihasilkan. Kriteria pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:18
Jika nilai signifikansi > 0,05, H0 diterima
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, H0 ditolak
3. Uji Hipotesis
Apabila uji persyaratan analisis telah dilakukan, langkah selanjutnya
yakni perhitungan dengan uji hipotesis statistik menggunakan perangkat
lunak SPSS. Hasil dari uji prasyarat analisis memperlihatkan bahwa data
berdistribusi normal serta homogen, maka penelitian ini memakai analasis
Independent Sample T Test. Berdasarkan output Independent Sample T Test
lihat baris Equal variances assumed.
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
: rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelas eksperimen
: rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelas kontrol
Tingkat signifikansi yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat
kepercayaan 95% dan 0,5 dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:
Terima : jika thitung ttabel
Tolak : jika thitung ttabel
18
Ibid, h.167.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh strategi Self
Regulation Empowerment Program (SREP) dengan RAPPS terhadap
kemampuan berpikir reflektif matematis siswa, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penggunaan strategi SREP dengan RAPPS pada materi sistem persamaan
linear dua variabel mampu mengembangkan kemampuan berpikir reflektif
matematis siswa.
2. Pembelajaran dengan pendekatan scientific pada materi sistem persamaan
linear dua variabel belum cukup baik untuk meningkatkan kemampuan
berpikir reflektif matematis siswa dibandingkan dengan penggunaan strategi
SREP dengan RAPPS.
3. Kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang menggunakan strategi
SREP dengan RAPPS lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir
reflektif matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran scientific.
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang peneliti temukan selama proses penelitian
berlangsung, diantaranya:
1. Bagi peneliti lain, penelitian ini hanya melihat pegaruh penerapan strategi
pembelajaran Self Regulation Empowerment Program dengan RAPPS
terhadap kemampuan berpikir reflektif matematis siswa pada materi sistem
persamaan linear dua variabel,. Oleh sebab itu dalam melakukan penelitian
diharapkan peneliti juga melakukan pada pokok bahasan dan kemampuan
berpikir matematik yang lain. Peneliti juga disarankan untuk
69
melakukan manajemen waktu yang baik agar seluruh pembelajaran dapat
berjalan sesuai yang direncanakan dengan waktu yang tepat.
2. Bagi siswa, sebaiknya dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan lebih
percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya serta dalam mencari
berbagai sumber atau informasi dalam memahami suatu materi pembelajaran
sehingga kemampuan siswa dapat berkembang lebih optimal lagi.
3. Bagi guru, pembelajaran dengan menggunakan strategi SREP dengan RAPPS
membutuhkan waktu yang relatif lebih lama oleh sebab itu, dalam
menerapkan strategi SREP dengan RAPPS sebaiknya pembelajaran ini di
desain dengan baik dalam mempertimbangkan alokasi waktu yang diperlukan
sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
4. Bagi sekolah, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata
kemampuasn berpikir reflektif matematis siswa kelas SREP lebih tinggi dari
pada nilai rata-rata siswa kelas scientific sehingga pembelajaran strategi
SREP dengan RAPPS dapat menjadi salah satu alternatif yang disarankan
dalam pembelajaran matematika untuk dapat diterapkan kepada siswa dalam
mengembangkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2016.
Chatzistamatiou, Mariza et al. ”Teaching Mathematics With Self Regulation and
for Self-Regulat ion: Teachers Reports”, University of Thessaly, Greece,
Hellenic Journal of Psychology, Vol. 10 2013.
Dahar, Ratna wilis. Teori-teori belajar & Pembelajara. Jakarta: Erlangga, 2006.
Gurol, Aysun. “Determining the Reflective Thinking Skills of Pre-Service
Teacher in Learning and Teaching Process”, Energy Educational Science
and Teaching Part B: Social and Educational Studies, 2011.
Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta : Rajawali, 2014.
Juniayanti, Dewi dkk. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Self Regulated
Learning Berbantuan Media Lingkungan Terhadap Motivasi Belajar IPA
Siswa SD”, Jurusan PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 4 No:
1, 2016.
Kadir. Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan SPSS/Lisrel
dalam Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2018.
Kemendikbud. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
Lee, Hea-Jin. “Understanding and Assessing Preservice Teachers’ Reflective
Thinking”, makalah disampaikan pada Journalfor Teaching and Teacher
Education, 2005.
Muin, Abdul dkk. “Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Reflektif Matematik”,
Makalah disampaikan pada KNM XVI, UNPAD, Jatinagor, 3-6 Juli
2012.
71
Muin, Abdul. “The Situations That Can Bring Reflective Thinking Process In
Mathematics Learning”, Makalah disampaikan pada Proceeding
International Seminar and the Fourth National Conference on
Mathematics Education 2011 “Building the Nation Character through
Humanistic Mathematics Education”, Jurusan Pendidikan Matematika,
UNY, Yogyakarta, 2011.
Mukhid, Abd, “Strategi Self Regulated Learning (Perpektif Teoritik)”, Tadris,
Volume 3, No. 2, 2008.
Ni’amah, Idayatun. “Pengaruh Pendekatan Brain Based Learning Terhadap
Kemampuan Berpikir Reflekftif Matematis”. Jakarta: Skripsi pada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2018.
Nindiasari, Hepsi. “Pengembangan Bahan Ajar dan Instrumen untuk
Meningkatkan Berpikir Reflektif Matematis Berbasis Pendekatan
Kognitif pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)”. Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 2011.
Nurul, Yofi , dkk. “Perbandingan Kemampuan Berpikir Reflektif antara Siswa
yang Mendapatkan Pendekatan Open Ended dengan Konvensional”.
Garut: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 2 STKIP Garut 2013.
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Publishing.
PISA 2015 Results in Focus. 2016.
Phan, Huy P. “Achievement goals, the classroom environment, and reflective
thinking: A conceptual framework”. Electronic Journal of Research in
educational Psychology. No. 16, Vol 6(3) 2008.
Philip, Bromeley. “Self-Regulated Approach to Stategic Learning (SRSL): A
Socio-cognitive Perspective”, Journal of Language Teaching, 2006.
72
Puspendik Balitbang Kemendikbud. Kemampuan Matematika Siswa SMP
Indonesia Menurut Benchmark Internasional TIMSS. Jakarta:
Permendikbud, 2011.
Schunk, Dale H. et al., “Metacognition, self-regulation, and self-regulated
learning: Research recommendations”. Educational Psychology Review,
20(4), 2008.
Schunk, Dale H. “Self-Regulated Learning: The Educational Legacy of Paul R.
Pintrich”, School of Education The University of North Carolina at
Greensboro, Educational Psychologist, 40(2), 2005.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2017
Sumardyono, dkk., Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Suryono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012.
Widoyoko, Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2015.