pengaruh rotasi pekerjaan, komunikasi organisasi terhadap...

17
Volume 11 No.1, Januari 2016 ISSN: 1907426X 1 PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Pegawai di SKPD Kabupaten Wonosobo) Yusqi Mahfud, SE., M.M. Pegawai dituntut profesional dalam memberikan pelayanan sehingga dengan permasalahan di atas dikhawatirkan mempengaruhi sikap kerja pegawai yang nantinya juga berdampak pada penurunan kinerja pegawai. Sedangkan kinerja pegawai merupakan hal paling penting yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. SKPD Kabupaten Wonosobo sebagai organisasi berinisiatif dan responsif memenuhi harapan pegawai dalam meningkatkan kinerja dengan menerapkan kebijakan rotasi pekerjaan (adanya SOTK) dan komunikasi organisasi. Rotasi pekerjaan adalah perpindahan pegawai dari satu bidang ke bidang lain dengan tingkatan dan tanggung jawab yang sama tanpa ada perubahan gaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rotasi pekerjaan, komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil yang bekerja di SKPD Kabupaten Wonosobo. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis SEM menggunakan Amos. Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (H1 diterima). Komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (H2 diterima). Rotasi pekerjaan memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja (H3 diterima). Komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja (H4 diterima). Kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (H5 diterima). Kepuasan kerja tidak mampu memediasi hubungan antara Rotasi pekerjaan dengan kinerja (H6 ditolak). Kepuasan kerja tidak mampu memediasi hubungan antara komunikasi organisasi dengan kinerja (H7 ditolak) Kata kunci : rotasi pekerjaan, komunikasi organisasi, kinerja pegawai, kepuasan kerja PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia merupakan sumberdaya terpenting dalam suatu organisasi, karena manusia memiliki peranan yang dominan pada sebagian besar kegiatan operasional seperti merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur, menjalankan dan mengawasi praktek kerja. Hal itu nantinya akan membantu pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi sebelumnya. Pegawai merupakan aset organisasi yang dapat dikelola dan dikembangkan kemampuannya untuk menghadapi tantangan yang terjadi dalam dunia kerja. Pada umumnya dalam dunia kerja, organisasi khususnya bidang sumber daya manusia akan menghadapi permasalahan seperti keterbatasan kemampuan kerja dan lemahnya sistem informasi, karena departemen sumber daya manusia juga memerlukan banyak informasi terperinci sehingga kualitas keputusan-keputusan tergantung pada kualitas informasinya. Selain itu, kesesuaian dalam hal kompensasi, tunjangan, hubungan tenaga kerja, penempatan, pelatihan, kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja pegawai merupakan faktor penting dalam mempengaruhi kualitas kerja (Rivai, 2008).

Upload: lenga

Post on 04-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

Volume 11 No.1, Januari 2016 ISSN: 1907–426X

1

PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING

(Studi Pada Pegawai di SKPD Kabupaten Wonosobo)

Yusqi Mahfud, SE., M.M.

Pegawai dituntut profesional dalam memberikan pelayanan sehingga dengan permasalahan

di atas dikhawatirkan mempengaruhi sikap kerja pegawai yang nantinya juga berdampak

pada penurunan kinerja pegawai. Sedangkan kinerja pegawai merupakan hal paling penting

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. SKPD Kabupaten Wonosobo sebagai

organisasi berinisiatif dan responsif memenuhi harapan pegawai dalam meningkatkan kinerja

dengan menerapkan kebijakan rotasi pekerjaan (adanya SOTK) dan komunikasi organisasi.

Rotasi pekerjaan adalah perpindahan pegawai dari satu bidang ke bidang lain dengan

tingkatan dan tanggung jawab yang sama tanpa ada perubahan gaji.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rotasi pekerjaan, komunikasi organisasi

terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil yang bekerja di SKPD Kabupaten

Wonosobo. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis SEM menggunakan Amos.

Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai

(H1 diterima). Komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (H2

diterima). Rotasi pekerjaan memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja (H3 diterima).

Komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja (H4 diterima). Kepuasan

kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (H5 diterima). Kepuasan kerja tidak

mampu memediasi hubungan antara Rotasi pekerjaan dengan kinerja (H6 ditolak). Kepuasan

kerja tidak mampu memediasi hubungan antara komunikasi organisasi dengan kinerja (H7

ditolak)

Kata kunci : rotasi pekerjaan, komunikasi organisasi, kinerja pegawai, kepuasan kerja

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia merupakan sumberdaya terpenting dalam suatu organisasi, karena

manusia memiliki peranan yang dominan pada sebagian besar kegiatan operasional seperti

merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur, menjalankan dan mengawasi praktek kerja.

Hal itu nantinya akan membantu pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi

sebelumnya. Pegawai merupakan aset organisasi yang dapat dikelola dan dikembangkan

kemampuannya untuk menghadapi tantangan yang terjadi dalam dunia kerja. Pada

umumnya dalam dunia kerja, organisasi khususnya bidang sumber daya manusia akan

menghadapi permasalahan seperti keterbatasan kemampuan kerja dan lemahnya sistem

informasi, karena departemen sumber daya manusia juga memerlukan banyak informasi

terperinci sehingga kualitas keputusan-keputusan tergantung pada kualitas informasinya.

Selain itu, kesesuaian dalam hal kompensasi, tunjangan, hubungan tenaga kerja,

penempatan, pelatihan, kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja pegawai merupakan

faktor penting dalam mempengaruhi kualitas kerja (Rivai, 2008).

Page 2: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

2

Pelayanan publik di era reformasi tuntutan terhadap paradigma Good Governance

dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Dalam rangka perwujudan Good

Governance ini aparat pemerintah harus memenuhi Prinsip- prinsip Good Governance

yaitu: (1) Partisipasi,yang mendorong setiap warga Negara untuk mempergunakan hak

dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan,yang menyangkut

kepentingan masyarakat, baik langsung maupu tidak langsung, (2) Penegakan hukum yaitu

mewujudkan adanya penegakan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa

pengecualian,menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam

masyarakat, (3) Transparasi yaitu menciptakan kepercayaan timbal-balik antara

pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan

dalam memperoleh informasi dan menjamin kemudahan dalam memproleh informasi yang

akurat dan memadai, (4) Kesetaraan ; yaitu memberi peluang yang sama bagi setiap

anggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya, (5) daya tanggap , yaitu

meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat,

tanpa kecuali, (6) Wawasan kedepan; yaitu membangun daerah berdasarkan visi dan

strategi yang jelas dan mengikut sertakan warga dalam seluruh proses pembangunan,

sehingga warga merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan

daerahnya, (7) Akuntabilitas, yaitu meningkatkan akuntabilitas pengambil keputusan

dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat luas, (8) pengawasan,

yaitu meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dengan mengusahaakan keterlibatan swasta dan masyarakat luas, (9)

efisiensi dan efektifita, yaitu menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat

dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab,

(10) Profesionalisme, yaitu meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara

pemerintah agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang

terjangkau (Charis Christiani, 2010).

Dalam rangka meningkatkan kinerja dari pegawainya, organisasi perlu memberi

perhatian pada kepentingan pegawai yang memiliki berbagai macam kebutuhan. Ninuk

Muljani (2002) menyatakan bahwa keinginan untuk memenuhi berbagai kebutuhan inilah

yang dipandang sebagai pendorong atau penggerak bagi seseorang untuk melakukan

sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan atau bekerja. Seorang pegawai yang professional

tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan bahwa mereka adalah individu yang juga

mempunyai kebutuhan, keinginan, dan harapan dari tempatnya bekerja. Keinginan untuk

memenuhi kebutuhan inilah yang akan mempengaruhi kepuasan yang ada pada setiap

individu untuk melakukan segala sesuatu yang lebih baik dari lainnya di dalam melakukan

kegiatan untuk mencapai tujuan.

Begitu pula pada pegawai di SKPD Kabupaten Wonosobo dalam beberapa hal

sering terdapat permasalahan kerja yang meliputi : ketidaksesuaian kemampuan dengan

Page 3: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

3

posisi pekerjaan, ketidaknyamanan bekerja, kebosanan dengan pekerjaan, kurangnya

tantangan kerja, dan terjadinya konflik dengan rekan kerja. Pegawai dengan masa kerja

dan jabatan tertentu belum berarti mampu membuat pegawai dapat bekerja maksimal

karena dengan pengalaman kerja saja belum cukup tanpa diimbangi dengan peningkatan

kualitas pendidikan dan keahlian pegawai. Di lain pihak, pegawai dituntut profesional

dalam memberikan pelayanan sehingga dengan permasalahan di atas dikhawatirkan

mempengaruhi sikap kerja pegawai yang nantinya juga berdampak pada penurunan kinerja

pegawai. Sedangkan kinerja pegawai merupakan hal paling penting yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi. SKPD Kabupaten Wonosobo sebagai organisasi berinisiatif

dan responsif memenuhi harapan pegawai dalam meningkatkan kinerja dengan

menerapkan kebijakan rotasi pekerjaan (adanya SOTK) dan komunikasi organisasi. Rotasi

pekerjaan adalah perpindahan pegawai dari satu bidang ke bidang lain dengan tingkatan

dan tanggung jawab yang sama tanpa ada perubahan gaji. Prinsip fleksibilitas sering

digunakan sebagai kunci sukses suatu organisasi untuk menghadapi tantangan usaha baik

internal maupun eksternal sehingga sistem yang digunakan adalah rotasi (Rivai, 2008).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juwita, Setiawan dan Sudiro (2012) bahwa rotasi

pekerjaan kerja mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai. Hasil yang sama

juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Sabtuti Martikasari (2012) yang

menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem rotasi kerja dalam

peningkatan kinerja.

Cara lain dalam meningkatkan kinerja adalah melalui komunikasi organisasi. Organisasi

harus sensitif terhadap apa yang diinginkan pegawai. Dengan komunikasi efektif

diharapkan organisasi bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang keinginan dan

kebutuhan pegawai, sehingga informasi yang diperoleh dapat dipertimbangkan dan

direalisasikan keputusannya pada pegawai. Organisasi dapat memberikan dorongan pada

pegawai melalui keterlibatan supervisor dalam pengawasan operasional kerja. Selain

pegawai akan merasa dihargai dan diakui kinerjanya, mereka juga dapat bekerja lebih

fokus dan kesalahan dalam operasional kerja dapat diminimalisir. Sehingga dengan

komunikasi efektif diharapkan terjadi hubungan timbal balik antara pegawai dengan

organisasi yang nantinya akan berdampak pada membaiknya hasil kinerja pegawai.

Adanya partisipasi pegawai melalui pemberian ide, pendapat, atau saran dalam

penyelesaian masalah kerja merupakan cara efektif dalam berkomunikasi. Ketika manajer

mendengarkan dan menunjukkan pemahaman pada pegawai, mereka akan mengerti bahwa

mereka dihargai selayaknya rekan bisnis. Tindakan manajer yang sederhana dengan

mendengarkan dan memberi umpan balik kepada pegawai akan membangkitkan semangat

kerja dan berpikir kreatif (Mangkuprawira, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juwita et., all. (2012) bahwa Komunikasi organisasi

mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh

Page 4: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

4

Kurniadi (2013) juga menemukan hasil bahwa komunikasi organisasi memberikan

pengaruh yang cukup besar dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Salah satu faktor keberhasilan yang tidak terlihat secara nyata dari pelaksanaan rotasi

pekerjaan dan komunikasi organisasi yang efektif namun bisa dirasakan oleh para pegawai

adalah adanya perasaan puas dalam diri pegawai. Kepuasan kerja terjadi apabila pegawai

merasa keinginannya telah terpenuhi sehingga dengan adanya perasaan tersebut akan

berdampak positif pada sikap atau perilaku pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

Dengan adanya rotasi pekerjaan dan komunikasi efektif akan memperlancar kinerja

pegawai sehingga penyelesaian tugas sesuai tanggungjawab dan mampu memenuhi

keinginan masyarakat.

Perumusan Masalah

1. Apakah rotasi pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja pegawai?

2. Apakah komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai?

3. Apakah rotasi pekerjaan berpengaruh terhadap kepuasan kerja?

4. Apakah komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja?

5. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai?

6. Apakah rotasi pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja

sebagai variabel Intervening ?

7. Apakah komunikasi organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel Intervening ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk membuktikan pengaruh rotasi pekerjaan terhadap kinerja pegawai.

2. Untuk membuktikan pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai.

3. Untuk membuktikan pengaruh rotasi pekerjaan terhadap kepuasan kerja.

4. Untuk membuktikan pengaruh komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja.

5. Untuk membuktikan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.

6. Untuk membuktikan pengaruh rotasi pekerjaan terhadap kinerja pegawai dengan

kepuasan kerja sebagai variabel Intervening.

7. Untuk membuktikan pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai dengan

kepuasan kerja sebagai variabel Intervening.

Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan tersusun sebuah hasil penelitian yang dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam upaya mengefektifkan pelaksanaan

rotasi pekerjaan, komunikasi organisasi kepuasan kerja sebagai salah satu determinan

dalam meningkatkan kinerja pegawai di SKPD Kabupaten Wonosobo.

2. Manfaat Teoritis

Page 5: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

5

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi / masukan

dalam upaya pengembangan keilmuan manajemen SDM khususnya yang berkaitan

dengan rotasi pekerjaan, komunikasi organisasi kepuasan kerja dan kinerja pegawai.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kinerja Karyawan

Secara umum kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan

seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. As'ad (2008) memberikan pengertian

kinerja sebagai hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk

pekerjaan yang bersangkutan. Mangkuprawira (2009) mendefinisikan kinerja sebagai

hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari

karyawan serta organisasi yang bersangkutan.

Cash dan Fischer (1987) dalam Thoyib (2005) mengemukakan bahwa kinerja

sering disebut dengan performance atau result yang diartikan dengan apa yang telah

dihasilkan oleh individu karyawan. Kinerja dipengaruhi oleh kinerja organisasi

(organizational performance) itu sendiri yang meliputi pengembangan organisasi

(organizational development). Larkin (dalam Sri Trisnaningsih, 2007) mengatakan

kinerja sebagai hasil pola tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai

dengan standar prestasi, kualitatif maupun kuantitatif, yang telah ditetapkan oleh

individu secara pribadi maupun oleh perusahaan tempat individu bekerja.

Secara umum kinerja merupakan suatu ukuran dari hubungan antara output yang

dihasilkan oleh input tertentu. Performance atau kinerja adalah suatu spesifik target

yang merupakan komitmen manajemen yang dapat dicapai oleh pegawai atau

organisasi. Robbins (2003) menyatakan bahwa kinerja dapat diukur dari productivity,

turn over, citizenship dan satisfaction.

Rotasi pekerjaan

Menurut Campion et al. & Anil and Brian dalam Juwita et. al (2012) “Job

rotation is personnel transfer among departments of different functions or different

units of the same department without promotion or salary adjustment” yang berarti

rotasi pekerjaan adalah transfer karyawan diantara departemen yang berbeda fungsi

atau unit pada departemen yang sama tanpa ada penyesuaian promosi atau gaji.

Mckenna & Beech (Juwita, Setiawan dan Sudiro, 2012) menjelaskan bahwa rotasi

pekerjaan berhubungan dengan pemindahan karyawan dengan landasan yang

sistematis untuk memperluas pengalaman.

Rotasi jabatan merupakan proses memindahkan para karyawan dari suatu

pekerjaan ke pekerjaan lain (Handoko, 2001). Robbins (2003) mendefinisikan rotasi

pekerjaan dapat diartikan sebagai perubahan periodik pekerja dari satu tugas ke tugas

yang lainnya. Selain itu, Jackson & Mathis (2009) mendefinisikan rotasi pekerjaan

adalah proses pemindahan karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain.

Page 6: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

6

Adanya rotasi pekerjaan diharapkan dapat menstimulasi pegawai untuk mencapai

kinerja yang lebih baik karena terdapat proses penambahan pengetahuan dan

kemampuan pegawai, mengurangi kejenuhan kerja dari pegawai, membantu proses

penempatan pegawai secara tepat, serta memberi tantangan lebih besar bagi pegawai

untuk mencapai prestasi atau kinerja yang lebih baik. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Juwita, Setiawan dan Sudiro (2012) dan Sabtuti Martikasari (2012) bahwa rotasi

pekerjaan mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja.

H1 : Rotasi pekerjaan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

Komunikasi Organisasi.

Muhammad (Kurniadi, 2013) mendefinisikan komunikasi adalah pertukaran

pesan verbal maupun nonverbal antara pengirim dengan penerima pesan untuk

mengubah tingkah laku. Dalam hal ini pengirim pesan yang dimaksud dapat berupa

individu, kelompok, atau organisasi. Sedangkan penerima pesan dapat berupa

anggota organisasi, pimpinan, ataupun kelompok dalam organisasi tersebut.

Komunikasi merupakan proses dalam pengaturan organisasi untuk memelihara agar

manajemen dan para karyawan tetap mengetahui hal-hal yang relevan (Mckenna &

Beech, Kurniadi, 2013).

Komunikasi yang lancar didalam organisasi dapat mendorong terjadinya kinerja.

Terdapat hubungan kualitas dan kuantitas komunikasi di dalam organisasi terhardap

kinerja organisasi. Apabila proses komunikasi dalam bekerja antar karyawan terjadi

tanpa ada permasalahan yang mempengaruhinya maka hal ini akan menjadi

pendorong bagi karyawan mencapai kinerja yang diharapkan organisasi. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Juwita et., all. (2012) dan Kurniadi (2013)

menemukan hasil bahwa komunikasi organisasi memberikan pengaruh yang cukup

besar dan signifikan terhadap kinerja.

H2 : Komunikasi organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

Kepuasan Kerja

Robbins (2008) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap umum

seseorang terhadap pekerjaannya yang menunjukkan kesesuaian harapan seseorang

yang timbul dengan imbalan yang disediakan oleh pekerjaannya. Osborn dalam

Muhaimin (Juwita, Setiawan dan Sudiro, 2012) mengemukakan kepuasan sebagai

derajat positif atau negatif perasaan seseorang mengenai segi-segi tugas

pekerjaannya, tantangan kerja serta hubungan antar sesama pekerja.

Jackson & Mathis (dalam Candra, 2013) mendefinisikan kepuasan kerja adalah

keadaan emosional positif yang merupakan hasil evaluasi pengalaman kerja

seseorang. Selain itu, Koesmono (2005) mengemukakan bahwa kepuasan kerja

merupakan penilaian, perasaan atau sikap seseorang atau karyawan terhadap

pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan,

Page 7: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

7

kompensasi, hubungan antar teman kerja, hubungan sosial di tempat kerja dan

sebagainya. Untuk memperkuat kepuasan kerja dan membangun komitmen pegawai,

aspek komunikasi dalam kelompok juga merupakan faktor yang penting. Komunikasi

organisasi memegang peran penting untuk mendukung efektifitas operasional

organisasi. Aspek penting dari komunikasi organisasi adalah potensi dari komunikasi

itu sendiri sebagai alat (tool) yang dapat dirancang manajemen untuk pencapaian

tujuan organisasi. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan

mekanisme fundamental dalam menunjukkan kekecewaan ataupun rasa puas mereka.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juwita, Setiawan dan Sudiro (2012) yang

menghasilkan komunikasi organisasi mampu memberikan kontribusi terhadap

kepuasan kerja karyawan.

Kaitan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan ditunjukkan oleh keadaan

perusahaan dimana karyawan yang lebih terpuaskan cenderung lebih efektif daripada

perusahaan-perusahaan dengan karyawan yang kurang terpuaskan. Kepuasan kerja

antara lain mempunyai peran untuk mencapai produktivitas dan kualitas standar yang

lebih baik, menghindari terjadinya kemungkinan membangun kekuatan kerja yang

lebih stabil, serta penggunaan sumber daya manusia yang lebih efisien. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Juwita, Setiawan dan Sudiro (2012) yang

menghasilkan kepuasan kerja karyawan mampu memberikan kontribusi terhadap

kinerja karyawan.

Rotasi mengatasi sifat monoton dari pekerjaan yang sangat terspesialisasi

melalui pemberian kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kecakapan lain.

Organisasi memperoleh manfaat karena karyawan merasa puas dan menjadi cakap

dalam beberapa pekerjaan bukan hanya satu pekerjaan. Penguasaan terhadap berbagai

macam pekerjaan memberikan kesempatan tumbuh dan membuat karyawan lebih

bernilai bagi organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juwita, Setiawan dan

Sudiro (2012) yang menghasilkan rotasi pekerjaan mampu memberikan kontribusi

terhadap kepuasan kerja karyawan.

H3 : Rotasi pekerjaan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

H4 : Komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

H5 : kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

H6 : Rotasi pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan

kerja sebagai variabel Intervening.

H7 : Komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan

kepuasan kerja sebagai variabel Intervening.

Setelah dilakukan telaah pustaka yang mendasari perumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian ini, selanjutnya dibentuk kerangka pemikiran teoritis yang akan

Page 8: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

8

digunakan sebagai acuan untuk pemecahan masalah. Kerangka pemikiran teoritis yang

dibangun ditampilkan dalam gambar sebagai berikut.

Gambar 1.

Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai SKPD Kabupaten

Wonosobo. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Menurut

Cooper dan Emory (1995) purposive sampling merupakan cara pengambilan sampel

dengan kriteria tertentu. Sedangkan kriteria karyawan yang dijadikan sampel adalah

karyawan yang sudah pernah melakukan perpindahan kerja sebanyak 3 kali dan sudah

bekerja lebih dari15 tahun yaitu sebanyak 152 karyawan.

Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis hubungan kausal antara variabel

eksogen dan endogen baik endogen Intervening maupun endogen tergantung, sekaligus

memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen penelitian secara keseluruhan. Oleh karena

itu digunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan

paket program AMOS (Analysis of Moment Structure) versi 4.0.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada Karyawan

SKPD Kabupaten Wonosobo yang sudah melakukan rotasi kerja dengan jumlah 152.

Kuesioner yang disebar sebanyak 152 kuesioner yang kembali 152 kuesioner dan yang

tidak kembali sebanyak 0 data. Dari data yang kembali ada yang gugur sebanyak 9,

sehingga kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 141 atau 92,86 %.

Analisis SEM

Uji validitas dan reliabilitas

Validitas Data

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa tidak ada indicator yang bernilai di

bawah 0,05. Maka semua indicator yang di gunakan dalam penelitian ini adalah valid.

Page 9: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

9

Reliabilitas data

Selanjutnya menurut Shook dkk. (2006) dan Ghazali (2008) menyatakan nilai

construct reliability = 0,70 menunjukkan reliabilitas yang baik. Tabel 1 dibawah

merupakan evaluasi dari perhitungan construct reliability dari masing-masing konstruk

yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 1

Evaluasi construct reliability

Konstruk Cutt of Value Hasil Kesimpulan

Rotasi_Pekerjaan ≥ 0,70 0,879 Reliabel

Komunikasi_Organisasi ≥ 0,70 0,885 Reliabel

Kepuasan_Kerja ≥ 0,70 0,841 Reliabel

Kinerja_Karyawan ≥ 0,70 0,860 Reliabel

Analisis Structural Equation Modelling (SEM)

Gambar 2

Hasil Pengujian Structural Equation Model (SEM)

Dari hasil pengujian output Amos di atas maka model persamaan strukturalnya

dapat disusun sebagai berikut:

Kepuasan kerja = (0,36) Rotasi pekerjaan + (0,24) Komunikasi Organisasi + e1

Kinerja karyawan = (0,22) Rotasi pekerjaan + (0,21) Komunikasi Organisasi +

(0,22) Kepuasan kerja + e2

Uji terhadap kelayakan full model SEM ini diringkas sebagaimana dalam tabel

2, berikut :

Page 10: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

10

Tabel 2 Hasil Pengujian Kelayakan Model

Structural Equation Model (SEM)

Goodness of Fit Indeks Cut-off Value Hasil Evaluasi Model

Chi – Square < 1277.602 113,744 Baik

Probability ≥ 0.05 0,132 Baik

RMSEA ≤ 0.08 0,034 Baik

GFI ≥ 0.90 0,910 Baik

CMIN / DF ≤ 2.00 1,161 Baik

AGFI ≥ 0.90 0,875 Marginal

TLI ≥ 0.95 0,982 Baik

CFI ≥ 0.95 0,986 Baik

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Hasil tersebut menunjukkan bahwa model yang digunakan dapat diterima,

yang menunjukkan sebagai suatu model persamaan struktural yang baik. Indeks

pengukuran TLI, CFI, CMIN/DF, GFI dan RMSEA berada dalam rentang nilai

yang diharapkan meskipun AGFI diterima secara marginal. Dengan demikian uji

kelayakan model SEM sudah memenuhi syarat penerimaan.

Evaluasi Asumsi SEM.

Evaluasi Asumsi Kecukupan Sampel.

Dalam penelitian ini jumlah observed variable yang digunakan sebanyak

16. Maka, jumlah sampel minimum yang harus diperoleh dalam penelitian ini

adalah sebanyak 136 sampel. Dari kuisioner yang terkumpul dan dapat diolah

oleh peneliti menunjukkan bahwa sebanyak 141 sampel dapat diolah. Maka,

asumsi kecukupan sampel dinyatakan telah terpenuhi.

Normalitas Data

Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio

skewness value dan kurtosis value., dimana nilai kedua ratio yang memiliki

nilai yang lebih kecil dari nilai mutlak 2,58, berarti data tersebut berdistribusi

normal. Dari hasil pengolahan data tidak terdapat nilai C.R. untuk skewness

yang berada diluar rentang +2.58. Dengan demikian maka data penelitian yang

digunakan telah memenuhi persyaratan normalitas data, atau dapat dikatakan

bahwa data penelitian telah terdistribusi normal.

Evaluasi atas Outlier

Univariate Outliers

Evaluasi secara univariate terdapat outlier dalam data penelitian yaitu

pada indikator X32 (-3,05) dan X14 (-3,07). Namun, Ghazali (2007)

menyatakan bahwa data outlier secara filosifi harus dipertahankan bila data

outlier itu memang representasi dari populasi yang diteliti. Atas dasar ini

peneliti memutuskan untuk tidak membuang data outlier, dengan pertimbangan

bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini telah terpenuhi dan nilai Chi-Square

dalam kriteria Goodness of Fit menunjukkan nilai 113,744 yang

Page 11: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

11

mengindikasikan model yang diusulkan cocok atau fit dengan data observasi.

Maka, data dalam penelitian ini dapat dikatakan telah merepresentasikan

populasi.

Multivariate Outliers

Secara multivariate menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai mahalanobis

distance yang melebihi 39,252. Hal ini mengindikasikan bahwa data dalam

penelitian ini terbebas dari multivariate outlier.

Evaluasi atas Multicollinearity dan singularity

Dari hasil pengolahan data tersebut dapat diketahui nilai determinant of

sample covariance matrix berada jauh dari nol. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa data penelitian yang digunakan tidak terdapat

multikolinearitas dan singularitas.

Evaluasi terhadap Nilai Residual

Hasil analisis pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya nilai

standardized residual covariance yang melebihi ± 2,58. Nilai standardized

residual covariance terbesar adalah -1,745 (pada kolom X6 dan baris X4) yang

lebih kecil dari 2,58. Dengan melihat pada hasil tersebut maka tidak perlu

dilakukan modifikasi model penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

Setelah semua asumsi dapat dipenuhi, selanjutnya akan dilakukan pengujian

hipotesis sebagaimana diajukan pada bab sebelumnya. Pengujian hipotesis penelitian ini

dilakukan berdasarkan nilai Critical Ratio (CR) dari suatu hubungan kausalitas dari hasil

pengolahan SEM

Pengujian Hipotesis 1

Parameter estimasi untuk pengujian rotasi pekerjaan terhadap kepuasan kerja

menunjukkan nilai CR sebesar 3,635 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua

nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR yang

lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian

dapat disimpulkan rotasi pekerjaan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Pengujian Hipotesis 2

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh komunikasi organisasi terhadap

kepuasan kerja menunjukkan nilai CR sebesar 2,544 dan dengan probabilitas sebesar

0,011. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu

probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan dimensi-

dimensi komunikasi organisasi akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Pengujian Hipotesis 3

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh rotasi pekerjaan terhadap kinerja

pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 2,142 dan dengan probabilitas sebesar 0,032.

Page 12: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

12

Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H3 yaitu nilai CR

yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian

dapat disimpulkan dimensi-dimensi rotasi pekerjaan akan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai.

Pengujian Hipotesis 4

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Komunikasi organisasi terhadap

kinerja pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 2,214 dan dengan probabilitas sebesar

0,027. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu

nilai CR yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan dimensi-dimensi komunikasi organisasi akan berpengaruh

terhadap kinerja pegawai.

Pengujian Hipotesis 5

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 2,003 dan dengan probabilitas sebesar 0,045.

Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR

yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian

dapat disimpulkan dimensi-dimensi kepuasan kerja akan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai.

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Analisis pengaruh ditujukan untuk melihat seberapa kuat pengaruh suatu variabel

dengan variabel lainnya baik secara langsung, maupun secara tidak langsung.

Interpretasi dari hasil ini akan memiliki arti yang penting untuk mendapatkan suatu

pemilihan strategi yang jelas. Sesuai dengan kajian teoritis dan hasil pengujian

hipotesis sebelumnya, komunikasi organisasi dan rotasi pekerjaan akan memiliki efek

langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja pegawai.

Gambar 3

Hasil Pengujian

0,36

0,24

0,21

0,22

0,22

Pengaruh tidak langsung dari variabel tersebut adalah dengan terlebih dahulu

melewati kepuasan kerja, yang selanjutnya berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Hasil pengujian pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut dapat diringkas sebagai

berikut :

Page 13: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

13

Tabel 4

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Keterangan Pengaruh Langsung (a)

Pengaruh Tidak

Langsung (b) Total

(a) + (b)

Rotasi pekerjaan 0,22 0,36x0,22=0,0792 0,2992

Komunikasi

organisasi 0,21 0,24x0,22=0,0528 0,2628

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh langsung maupun pengaruh tidak

langsung rotasi pekerjaan dan komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai, yang

menunjukkan satu komparasi yang mengarah pada lebih tingginya pengaruh langsung

dari rotasi pekerjaan daripada komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai, dimana

pengaruh rotasi pekerjaan terhadap kinerja pegawai secara langsung diperoleh sebesar

0,22 sedangkan secara tidak langsung diperoleh sebesar 0,0792. Artinya rotasi

pekerjaan akan lebih bagus meningkatkan kinerja pegawai secara langsung meski tanpa

didukung adanya kepuasan yang tinggi. Begitu pula dengan komunikasi organisasi

yang menunjukkan bahwa pengaruh langsung lebih tinggi, diperoleh pengaruh

komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai secara langsung diperoleh sebesar

0,21 sedangkan secara tidak langsung diperoleh sebesar 0,0528, artinya komunikasi

organisasi akan mempengaruhi kinerja pegawaia lebih tinggi meski tidak dimediasi

oleh kepuasan kerja.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan path analysis

disimpulkan bahwa:

1. Rotasi pekerjaan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (H1 diterima). Hal ini

menunjukkan bahwa Rotasi pekerjaan mampu meningkatkan kinerja pegawai.

2. Komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (H2 diterima).

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya komunikasi organisasi dalam penyajian

pelaporan keuangan akan mampu meningkatkan kinerja pegawai

3. Rotasi pekerjaan memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja (H3 diterima). Hal ini

menunjukkan bahwa Rotasi pekerjaan mampu meningkatkan kepuasan kerja.

4. Komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja (H4 diterima).

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya komunikasi organisasi akan mampu

meningkatkan kepuasan kerja pegawai

5. Kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (H5 diterima). Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya kepuasan kerja akan mampu meningkatkan

kinerja pegawai

Page 14: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

14

6. Kepuasan kerja tidak mampu memediasi hubungan antara Rotasi pekerjaan dengan

kinerja (H6 ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa Rotasi pekerjaan mampu

meningkatkan kinerja pegawai tanpa melalui kepuasan kerja.

7. Kepuasan kerja tidak mampu memediasi hubungan antara komunikasi organisasi

dengan kinerja (H7 ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi organisasi

mampu meningkatkan kinerja tanpa melalui kepuasan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian yang telah diuarikan di

atas, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pihak manajemen sebaiknya tidak mengambil keputusan secara sepihak terhadap

implementasi kebijakan rotasi dan sebaiknya kebijakan sistem rotasi diperbaiki

kembali agar pegawai merasa mendapat perlakuan adil. Dengan adanya rotasi pekerjan

pegawai di harapkan lebih kompeten dan mampu meningkatkan kinerja.

2. Perlu peningkatan komunikasi antar individu-individu dalam organisasi di setiap lini

manajemen, dari top manajer, middle manajer maupun lower manajer sampai bawahan.

3. Perlu adanya peningkatan gaji pegawai agar kinerja pegawai meningkat.

4. Rotasi pekerjaan dilakukan sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki agar

pegawai merasa puas dalam bekerja.

5. Dalam pelaksanaan pekerjaan, antar pegawai sebaiknya melakukan komunikasi untuk

berkoordinasi sehingga pegawai merasa puas dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

6. Rotasi pekerjaan perlu di lakukan guna meningkatkan kinerja, walaupun pegawai tidak

merasa puas, tetapi untuk menghilangkan kejenuhan.

7. Komunikasi harus terus dilakukan dalam organisasi, walaupun tidak merasa puas kalau

pegawai tetap melakukan komunikasi dalam melaksanakan tugas maka hasilnya akan

lebih baik.

Implikasi Penelitian

Sebagai implikasi yang diharapkan bagi penelitian berikutnya adalah

pengembangan variabel yang lebih lanjut yang mempengaruhi kinerja karyawan seperti

motivasi kerja, budaya organisasi, kompetensi SDM dan kualitas komunikasi.

Keterbatasan dalam penelitian ini berupa persepsi responden tergantung pada

pemahaman butir pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner sehingga kemungkinan

terjadi perbedaan persepsi responden dengan pengukuran yang bersifat self reported

sehingga kemungkinan terjadi liniency bias yaitu responden menjawab yang tidak sesuai

dengan kenyataan diri. Peneliti memberikan saran agar penelitian selanjutnya dapat juga

mengembangkan perspektif yang diteliti lebih luas lagi misalnya dampak rotasi

pekerjaan dan komitmen organisasi pada kinerja dan kepuasan kerja karyawan.

Page 15: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

15

Bagi peneliti yang akan datang diharapkan dapat meneliti rotasi di perusahaan

pada bidang jasa selain pegawai negeri sipil ataupun di perusahaan manufaktur.

Sehingga hasilnya bisa dibandingkan dengan hasil penelitian ini apakah terdapat

persamaan atau perbedaan. Dalam penelitian mendatang pada perusahaan dibidang jasa

sebaiknya dilakukan pada seluruh unit kerja agar pengambilan kesimpulan dapat

dilakukan secara menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA

Adomi, Esharenana E. 2005. Job rotation in Nigerian university libraries, Library Review Vol.

55, No. 1. www.emeraldinsight.com/00242535.htm. Diakses: 2 Nopember 2010.

As’ad, Moh. 2008. Psikologi Industri. Edisi ketiga. Liberty, Yogyakarta.

Bernardin, H. Jhon and Joyoe E. A. Russel. 1995. Human Resources Management. Mc. Graw

Hill, Inc, Singapore.

Chandra, Jerry, 2013. Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pada P.T. Lie Fung Surabaya

Cooper, Emory,1995, “Bussiness Research Method”, Alih bahasa Widyono Soetjipto, Uka

Wikarya, Jakarta, Penerbit Erlangga, Edisi 5, p 5-120.

Djojosugito, Ahmad, 2001, Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Pelayanan Kesehatan

Menyongsong AFTA 2003, www. Pdpersi.co.id

Dede Hasan Kurniadi, 2013. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komunikasi

Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Fuad Mas’ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional. Konsep dan Aplikasi. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2005. Structural Equation Modeling. Semarang : Badan Penerbit Undip.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analilsis Multivariate dengan Program SPSS, BP UNDIP,

Semarang. Ghozali, Imam, 2008, Model Persamaan Structural Konsep dan Aplikasi dengan Program

AMOS 18, BP UNDIP, Semarang.

Handayani, Sri ,2001. “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja,

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi UGM.

Hasibuan, S.P, Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV Haji

Masagung.

Page 16: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

16

Rineka Cipta.

epartemen P

Dari Teori Ke

Irving, P.G. 1986, “Examination of The Combined Effects of Work Values and Early Work

Experiences on Organizational Commmitment”, Journal of Organizational Behavior,

19, 29 – 52

Jackson, John .H., and Mathis, Robert. L. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 10.

Angelica, Diana (penterjemah). Salemba Empat, Jakarta.

Kristin Juwita, Margono Setiawan, Achmad Sudiro. 2012. Analisis Rotasi Pekerjaan,

Komunikasi Organisasi Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan KERJA

KARYAWAN (Studi Pada Rumah Sakit Islam Malang)

Kurniadi, Dede Hasan, 2013. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komunikasi

Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Jurnal. Universitas Pasundan Bandung

Mangkuprawira, Sjafri Tb. 2009. Bisnis, Manajemen, dan Sumberdaya Manusia. IPB Press,

Bogor. Martikasari, Sabtuti, 2012. Pengaruh Sistem Rotasi Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja

Pustakawan Di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro. Jurusan Ilmu

Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Semarang

Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi, Dalam Perspektif Teori dan Praktek

Malang: UMM Press

Nugraheni. Subaweh. (2003). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal. Inspektorat Jendral D endidikan

Nasional. Pasca Sarjana Universitas Gunadarma.

Rivai, V. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Praktek.

Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Edisi

edelapan, Jilid 2, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan,

Prenhallindo, Jakarta.

Robbins, S.P. 2008. Organizational behavior. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Romli, Khomsahrial. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Grafindo.

Sabtuti Martikasari, 2012. Pengaruh Sistem Rotasi Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan Di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Semarang

Sedarmayanti. 1995. Sumber Daya Manusia dan Produktifatas Kerja. Bandung: Ilham Jaya.

Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta :

Simamora, Henry. 2002. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN

Vroom, V. H. (1964), Work and motivation. New York: Wiley and Sons.

Wibowo, B, Soewito, Sugiyanto. 2001. Analisis Budaya Perusahaan Dan Pengaruhnya

Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Pura Barutama Kudus. Jurnal Bisnis Strategi. 6(4)

Wursanto, 2003. Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Karyawan Operator

Page 17: PENGARUH ROTASI PEKERJAAN, KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/1.Jurnal_Yusqi_Mahfud_PENGARUH...Hasil penelitian menunjukkan Rotasi pekerjaan memiliki

17

Shawing Computer Bagian Produksi Pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk di

Bandung. Vol. 1, No. 1.