pengaruh promosi kesehatan melalui media booklet …

151
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DALAM PENCEGAHAN TB PARU PADA ANAK (Studi Kasus di Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung, Kota Pontianak) Tahun 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M) Oleh : WIWI UTARININGSIH NPM. 131510499 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2018

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI

MEDIA BOOKLET UNTUK MENINGKATKAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DALAM

PENCEGAHAN TB PARU PADA ANAK (Studi Kasus di Puskesmas Perumnas II,

Kelurahan Sungai Beliung, Kota Pontianak)

Tahun 2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M)

Oleh :

WIWI UTARININGSIH

NPM. 131510499

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2018

Page 2: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

PENGESAHAN

Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Proposal

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M)

Pada Tanggal, 8 Januari 2018

Dewan Penguji :

1. A. HARIS JAUHARI, S.K.M, M.Kes ............................................

2. ISKANDAR ARFAN, S.K.M, M.Kes (Epid) ............................................

3. TEDY DIAN PRADANA, S.K.M, M.Kes ............................................

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

DEKAN

Dr. Linda Suwarni, S.K.M, M.Kes

NIDN. 1125058301

Page 3: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

SKRIPSI PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M)

Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Oleh

WIWI UTARININGSIH

NPM. 131510499

Pontianak, 8 Januari 2018

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

A.HARIS JAUHARI, S.K.M, M.Kes ISKANDAR ARFAN, S.K.M, M.Kes (Epid)

NIDN.1103037101 NIDN.1120108601

Page 4: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Segala proses dalam

penyusunan skripsi saya jalankan melalui prosedur dan kaidah yang benar serta

didukung dengan data-data yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Jika dikemudian hari ditemukan kecurangan, maka saya bersedia untuk menerima

sanksi berupa pencabutan hak terhadap ijasah dan gelar yang saya terima.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pontianak, 8 Januari 2018

Materai 6000

Wiwi Utariningsih

NPM. 131510499

Page 5: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

BARANG SIAPA BERSUNGGUH-SUNGGUH,

SESUNGGUHNYA KESUNGGUHAN ITU ADALAH UNTUK

DIRINYA SENDIRI. (QS Al-Ankabut {29}:6)

TAK ADA MASALAH YANG TIDAK BISA DISELESAIKAN

SELAMA ADA KOMITMEN BERSAMA UNTUK MENYELESAIKANNYA.

MEMULAI DENGAN PENUH KEYAKINAN,

MENJALANKAN DENGAN PENUH KEIKHLASAN,

MENYELESAIKAN DENGAN PENUH KEBAHAGIAAN.

“MAKA SESUNGGUHNYA BERSAMA KESULITAN ADA

KEMUDAHAN. MAKA APABILA ENGKAU TELAH SELESAI

(DARI SUATU URUSAN), TETAPLAH BEKERJA KERAS (UNTUK

URUSAN YANG LAIN). DAN HANYA KEPADA

TUHANMULAH ENGKAU BERHARAP.” (QS.Al.Insyirah,6-8)

SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK KEDUA ORANG TUA SAYA, KELUARGA BESAR SAYA,

TERIMA KASIH YANG SELALU MENDUKUNG APA YANG SAYA LAKUKAN, SERTA UCAPAN

TERIMA KASIH SAYA PADA FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN UNIVERSITAS

MUHAMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK, 8 Januari 2018

Wiwi Utariningsih

Page 6: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

BIODATA PENULIS

Nama : Wiwi Utariningsih

Tempat, Tanggal Lahir : 5 Februari 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nama Orang Tua :

Bapak : RUSTANDI, S.AP

Ibu : SARIAH, S.Pd.SD

Alamat : Jln. Kaliasin Dalam RT/RW 030/006

Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang

Selatan, Kota Singkawang

JENJANG PENDIDIKAN

SD : SD NEGERI 10 SINGKAWANG (1997-2003)

SMP : SMP NEGERI 7 SINGKAWANG (2003-2006)

SMA : SMA NEGERI 1 SINGKAWANG (2006-2010)

PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PONTIANAK (2013-2017)

Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Page 7: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi Kesehatan

Melalui Media Booklet Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap

Orangtua Dalam Pencegahan TB Pada Anak (Studi Kasus Di Puskesmas

Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung, Kota Pontianak) Tahun 2017”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak

memperoleh bimbingan, arahan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada A. Haris Jauhari,

S.K.M, M.Kes selaku pembimbing utama dan Iskandar Arfan, S.K.M, M.Kes

(Epid) selaku pembimbing pendamping yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran serta dengan penuh kesabaran memberikan pengarahan dan membimbing

penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis juga

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Helman Fachri, SE, MM. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Pontianak.

2. Dr. Linda Suwarni, S.K.M, M,Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pontianak.

3. Abduh Ridha, S.K.M, M.PH selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat.

4. Martiningsih, S.K.M selaku Kepala Puskemas Perumnas II Kota Pontianak yang

telah membantu dan mendukung penulis dalam proses perijinan.

Page 8: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

5. Orang tua yang terhormat, Bapak Rustandi dan Ibu Sariah yang senantiasa

bergelut dengan doa-doa tulusnya untuk keberhasilan dan kebahagiaan ananda.

6. Kakak, abang dan adikku Tika Rostinasari, Yogi Rudiansyah dan Ari Setia Budi

yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan untuk selalu semangat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

semoga segala amal kebaikannya mendapat imbalan yang tak terhingga dari Allah

Subhanahu Wa Ta’ala. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap untuk dapat memperoleh saran,

masukan dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi

ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak demi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Promosi Kesehatan &

Ilmu Perilaku pada khususnya serta Kesehatan Masyarakat pada umumnya.

Pontianak, 8 Januasri 2018

Penulis

Page 9: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

ABSTRAK

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

SKRIPSI, 8 JANUARI 2018

WIWI UTARININGSIH

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET UNTUK

MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DALAM

PENCEGAHAN TB PARU PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

PERUMNAS II, KELURAHAN SUNGAI BELIUNG

xviii + 88 halaman + 16 tabel + 8 gambar + 2 grafik + 7 lampiran

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan di dunia.

Sejak tahun 2013, Indonesia masuk kategori negara dengan beban tuberkulosis

tinggi, WHO mengestimasikan beban kejadian tuberkulosis anak tahun 2012 sekitar

530.000 kasus dan 74.000 anak meninggal di tahun tersebut. Berdasarkan laporan

Dinas Kesehatan Kota Pontianak, wilayah Puskesmas Perumnas II pada tahun 2016

menempati urutan tertinggi kasus TB paru anak sebesar 9 kasus. Tingginya kasus

TB paru pada anak di Puskesmas Perumnas II, membuat peneliti tertarik untuk

melakukan uji promosi kesehatan melalui media cetak Booklet yang belum pernah

diberikan oleh pihak Puskesmas.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pra-Eksperimen dengan One Grup

Pretest-Postest design. Sampel penelitian berjumlah 30 orang responden. Alat ukur

yang dihitung adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-test

berpasangan untuk data berdistribusi normal dan uji statistik wilcoxon untuk data

berdistribusi tidak normal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan setelah

diberikan Booklet dengan p value 0,000 dengan persentase 83,3% dan terjadi

peningkatan pula pada sikap dengan p value 0,000 dengan persentase 76,7%.

Disarankan kepada pihak Puskesmas agar Booklet ini dapat digunakan sebagai

salah satu pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan alternatif cara intervensi

dalam mengendalikan dan menanggulangi penyakit TB paru pada anak karena di

dalam Booklet ini dapat memuat informasi kesehatan yang lebih banyak dan luas.

Kata Kunci : Pengaruh Promosi Kesehatan, Booklet, TB paru pada anak

Daftar Pustaka : 52 (2000 – 2016)

Page 10: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

ABSTRACT

Faculty of Health Sciences

Thesis, January 8, 2018

Wiwi Utariningsih

THE EFFECT OF HEALTH PROMOTION THROUGH BOOKLET MEDIA IN

IMPROVING PARENTS’ KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN THE

PREVENTION OF PULMONARY TUBERCULOSIS (TB) ON CHILDREN AT

THE WORK AREA OF PUSKESMAS PERUMNAS II, KELURAHAN SUNGAI

BELIUNG

xvii + 8 pages + 16 tables + 8 images + 2 graphics + 7 appendixes

Tuberculosis is one the deadly and contagious diseases in the world. Since 2013,

Indonesia has been categorized as country with high tuberculosis pressure. World

Health Organization (WHO) estimated the pressure of tuberculosis incident on

children in 2012 and discovered that there were about 530.000 cases and 74.000

children died in the same year. According to the report from Health Department of

Pontianak city at the work area of Puskesmas Perumnas II, nine pulmonary

tuberculosis cases on children were found as the highest case in 2016. Based on this

situation, the researcher was interested to conduct test of health promotion through

social media booklet that had never been done by the health center.

This research used Pre-Experimental with One Group Pretest-Posttest design.

Early observation was given in the pretest to one subject group without intervention

and posttest after giving intervention. The samples of the study were 30 respondents

with questionnaires as tool of data collecting. Paired t-test was employed to test

normal distributed data and Wilcoxon statistical test to test abnormal distributed

data.

The findings showed that there was significant improvement of knowledge after

given Booklet with p value 0,000 with 83,3% and significant improvement of

attitude with p value 0,000 with 76,6%.

From the finding, the health center is encouraged to use Booklet as one

consideration in making a policy and alternative way of intervention to control and

overcome pulmonary tuberculosis on children because this booklet can cover a

comprehensive and wide health information.

Keywords : the effect of health promotion, booklet, pulmonary tuberculosis on

children

References : 52 (2000 – 2016)

Page 11: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

D A F T A R I S I

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

BIODATA ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xvi

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN ........................................................ xvii

DAFTAR ISTILAH ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ..................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah ................................................................ 10

I.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 11

I.3.1 Tujuan Umum ............................................................ 11

I.3.2 Tujuan Khusus ........................................................... 11

I.4 Manfaat Penelitian

I.4.1 Bagi Peneliti ............................................................... 12

I.4.2 Bagi Fakultas/Universitas .......................................... 12

I.4.3 Bagi Instansi Kesehatan ............................................. 12

I.4.4 Bagi Masyarakat ........................................................ 12

Page 12: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

I.5 Keaslian Penelitian ............................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 TB Paru Pada Anak

II.1.1 Definisi ..................................................................... 15

II.1.3 Penularan TB Paru Pada Anak ................................. 16

II.1.4 Jenis-Jenis TB paru pada anak .................................. 17

II.1.4 Gejala TB Paru pada anak ........................................ 20

II.1.5 Diagnosa TB pada anak ............................................ 21

II.1.6 Pencegahan ............................................................... 25

II.2 Konsep Dasar Sikap

II.2.1 Definisi Sikap ........................................................... 26

II.2.2 Komponen Sikap ...................................................... 27

II.2.3 Tingkatan Sikap ........................................................ 27

II.3 Konsep Dasar Pengetahuan

II.3.1 Definisi Pengetahuan ................................................ 28

II.3.3 Tingkatan Pengetahuan ............................................. 29

II.4 Promosi Kesehatan Melalui Media Booklet

II.4.1 Definisi media promosi kesehatan ........................... 30

II.4.2 Macam-macam media promosi kesehatan ................ 31

II.5 Booklet

II.4.3 Definisi Booklet ........................................................ 34

II.4.4 Kelebihan dan kekurangan Booklet .......................... 34

II.6 Teori S – O -R ..................................................................... 35

II.7 Kerangka Teori .................................................................... 37

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

III.1 Kerangka Konsep .............................................................. 38

III.2 Variabel Penelitian ............................................................ 38

Page 13: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

III.3 Definisi Operasional .......................................................... 39

III.5 Hipotesis ............................................................................ 40

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV.1 Desain Penelitian

IV.1.1 Jenis Penelitian ..................................................... 41

IV.1.2 Rancangan Penelitian ............................................41

IV.2 Waktu dan Tempat Penelitian

IV.2.1 Waktu Penelitian .................................................. 44

IV.2.2 Tempat Penelitian ................................................. 44

IV.3 Populasi dan Sampel

IV.3.1 Populasi Penelitian ................................................ 44

IV.3.2 Sampel Penelitian ................................................. 44

IV.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

IV.4.1 Kuesioner .............................................................. 45

IV.4.2 Booklet .................................................................. 45

IV.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................ 46

IV.6 Teknik Pengolahan dan Penyampaian Data

IV.6.1 Teknik Pengolaha Data ......................................... 46

IV.6.2 Teknik Penyampaian Data ....................................

IV.7 Teknik dan Analisa Data ................................................... 48

IV.8 Uji Validitas dan Reabilitas ............................................... 49

BAB V PEMBAHASAN

V.1 Hasil Penelitian

V.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................... 51

V.1.2 Sosial Ekonomi dan Budaya .................................. 53

V.1.3 Gambaran Proses Penelitian .................................. 55

V.1.4 Karakteristik Responden ........................................ 58

Page 14: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

V.1.5 Pendapat Responden Tentang Promosi Kesehatan

Dengan Media Booklet .......................................... 61

V.1.5 Uji Normalitas ....................................................... 65

V.1.6 Analisa Univariat ................................................... 66

V.1.7 Analisa Bivariat ..................................................... 71

V.2 Pembahasan

V.2.1 Perbedaan bermakna pengetahuan setelah

diberikan pretest dan posttest pada responden di

wilayah kerja Puskesmas Perumnas II Kelurahan

Sungai Beliung ......................................................

V.2.2 Perbedaan bermakna sikap setelah diberikan

pretest dan posttest pada responden di wilayah

kerja Puskesmas Perumnas II Kelurahan Sungai

Beliung ..................................................................

V.3 Keterbatasan Penelitian ..................................................... 83

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan ....................................................................... 84

VI.2 Saran ................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 86

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

DAFTAR TABEL

1.1 Keaslian Penelitian ............................................................................. 13

II.1 Sistem Skoring Gejala dan Pemeriksaan TB di Fasyankes ................ 24

III.1 Definisi Operasional ........................................................................... 38

IV.1 Pesan Media Booklet .......................................................................... 45

V.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Kelurahan Sungai

Beliung Tahun 2016 ..........................................................................

V.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................

V.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas II .....................................................................

V.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Respondendi

wilayah kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung

............................................................................................................

V.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden di wilayah

kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung ...............

V.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan Per Bulan Keluarga di

wilayah kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung

............................................................................................................

V.7 Hasil Evaluasi Promosi Kesehatan Dengan Media Booklet ................

V.8 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Shapiro Wilk pada Responden di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung

............................................................................................................

V.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pretest Responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung .................

V.10 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Posttest Responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung .................

V.11 Distribusi Frekuensi Sikap Pretest Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung ..........................

V.12 Distribusi Frekuensi Sikap Posttest Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung

............................................................................................................

V.13 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Wilcoxon (Pretest – Posttest

Pengetahuan) ....................................................................................

Page 16: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

V.14 Hasil Uji Hipotesis Dengan Uji t Berpasangan (Pretest – Posttest

Sikap) ...................................................................................

Page 17: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

DAFTAR GAMBAR

II.1 Alur Diagnosis dan Tatalaksana TB Anak di Puskesmas ................. 25

II.2 Teori S – O – R ................................................................................. 36

II.3 Kerangka Teori Penelitian ................................................................ 37

III.1 Kerangka Konsep ..............................................................................,38

IV.1 Skema rancangan One Group Pretest-Posttest ................................. 41

IV.2 Alur Penelitian .................................................................................. 43

V.1 Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung ........................ 51

V.2 Alur Proses Penelitian ...................................................................... 56

Page 18: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

DAFTAR GRAFIK

V.1 Analisis Per Item Pengetahuan Responden Yang Menjawab Benar ..... 67

V.2 Analisis Per Item Sikap Responden Yang Menjawab Benar ................ 69

Page 19: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Uraian Kegiatan November 2017

I II III IV

Proses perijinan, pengambilan data, penentuan sampel

dan survei pendahuluan

Kegiatan penelitian

Pengolahan serta analisa data dan konsultasi

Pembuatan laporan seminar hasil

Page 20: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

DAFTAR ISTILAH

WHO Word Health Organization

TBC Tuberculosis

Kemenkes Kementerian Kesehatan

Depkes Departemen Kesehatan

Dinkes Dinas Kesehatan

Page 21: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian dan Evaluasi Promosi Kesehatan

Lampiran 3 Data Sekunder

Lampiran 4 Surat – Menyurat

Lampiran 5 Hasil Rekapitulasi SPSS

Lampiran 6 Media Booklet

Lampiran 7 Dokumentasi Responden Penelitian

Page 22: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan

dan sampai saat ini masih menjadi perhatian masyarakat dunia. Berdasarkan

laporan Word Health Organization (WHO) pada tahun 2013, sekitar 9 juta

orang menderita tuberkulosis dan 1,5 juta orang diantaranya meninggal dunia.

Tahun 2013 diestimasikan 9 juta orang menderita tuberkulosis dan lebih dari

56% tersebar di Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Pada tahun yang sama,

Indonesia masuk dalam negara dengan beban tinggi tuberkulosis yang

menduduki peringkat ke-4 sebagai negara penyumbang penyakit tuberkulosis

setelah India, Cina dan Afrika Selatan (WHO, 2016).

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium Tuberculosis. Mycobacterium Tuberculosis ditularkan

melalui percikan dahak (dorplet) dari penderita tuberkulosis kepada individu

yang rentan. Sebagian besar kuman Mycobacterium Tuberculosis menyerang

paru, namun dapat juga menyerang organ lain seperti pleura, selaput otak,

kulit, kelenjar limfe, tulang, sendi, usus, sistem urogenital dan lain-lain

(Kemenkes RI, 2013).

Tuberkulosis anak adalah penyakit tuberkulosis yang terjadi pada anak

usia 0-14 tahun. Tuberkulosis anak dapat mencerminkan efektivitas dari

program pengendalian tuberkulosis termasuk deteksi dini kasus tuberkulosis

dewasa, pelacakan kontak dan vaksinasi BCG (Kemenkes RI, 2013).

Page 23: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tuberkulosis pada anak sampai saat ini mengalami perkembangan yang

cukup pesat. Sekitar 500.000 anak di dunia menderita tuberkulosis setiap

tahun. WHO mengestimasikan kasus tuberkulosis anak di tahun 2012 kurang

lebih 530.000 kasus atau sekitar 6% dari total kejadian tuberkulosis dan

sebanyak 74.000 anak meninggal karena tuberkulosis setiap tahunnya (WHO,

2013).

Kasus TB anak dikelompokkan dalam kelompok umur 0-4 tahun dan 5-

14 tahun, dengan kasus pada kelompok umur 5-14 tahun yang lebih tinggi

dari kelompok umur 0-4 tahun. Kasus BTA positif pada anak tahun 2010

adalah 5,4% dari semua kasus TB anak, sedangkan tahun 2011 naik menjadi

6,3% dan tahun 2012 menjadi 6% (Depkes, 2013).

Proporsi kasus TB anak diantara semua kasus TB di Indonesia pada

tahun 2010 adalah 9,4%, kemudian menjadi 8,5% pada tahun 2011; 8,2%

pada tahun 2012; 7,9% pada tahun 2013; 7,16% pada tahun 2014, dan 9%

pada tahun 2015 (Depkes, 2016).

Page 24: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Di Kalimantan Barat jumlah kasus TB anak per Kabupaten/Kota pada

tahun 2015 sebesar 294 kasus dengan kasus tertinggi terjadi di kota Pontianak

sebanyak 68 kasus, kemudian disusul kota Singkawang sebanyak 49 kasus;

kabupaten Kubu Raya 48 kasus; kabupaten Sambas 44 kasus; kabupaten

Bengkayang 22 kasus; kabupaten Sintang 15 kasus; kabupaten Kayong Utara

15 kasus; kabupaten Kapuas Hulu 10 kasus; kabupaten Sanggau 8 kasus;

kabupaten Landak 6 kasus; kabupaten Sekadau 4 kasus; kabupaten

Mempawah 2 kasus, dan kabupaten Melawi 1 kasus (Dinkes Kalbar, 2015).

Di kota Pontianak pada tahun 2014 kasus tertinggi TB anak terdapat di

Puskesmas Perumnas I sebanyak 11 kasus; tahun 2015 di Puskesmas

Alianyang dan UP4 sebanyak 7 kasus, dan ditahun 2016 di Puskesmas

Perumnas I dan II serta UP4 sebanyak 9 kasus (Dinkes Pontianak, 2016).

Sejak tahun 1995, program pemberantasan TB paru dilaksanakan

secara terkoordinasi dalam suatu program yang disebut dengan Directly

Observed Treatment Short-course (DOTS) sesuai rekomendasi WHO.

Prioritas strategi DOTS lebih ditujukan pada upaya penemuan dan

pengobatan penderita TB dewasa di atas 15 tahun, sedangkan penderita TB

anak tidak ditargetkan dalam program pemberantasan penyakit TB di

Indonesia. Hal ini menyebabkan belum ada suatu angka pasti prevalensi TB

anak secara nasional karena sulitnya diagnosis serta lemahnya pencatatan dan

pelaporan kasus TB anak (Depkes, 2013).

Page 25: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Pengendalian tuberkulosis anak merupakan faktor penting di negara

berkembang khususnya dalam komponen pengendalian tuberkulosis.

Pentingnya pengendalian tuberkulosis pada anak dalam komponen

pengendalian tuberkulosis dikarenakan proporsi anak berusia kurang dari 15

tahun rata-rata setiap negara sebesar 20-50% dari jumlah seluruh populasi.

Tuberkulosis anak juga mencerminkan transmisi tuberkulosis yang terjadi di

populasi. Terus berlangsungnya transmisi tuberkulosis dapat

mengindikasikan kegagalan pengendalian tuberkulosis di masyarakat

(Kemenkes RI, 2013).

Menurut WHO (2006), faktor risiko utama kejadian tuberkulosis pada

anak terjadi pada tingkat rumah tangga seperti kontak dengan sumber

penularan serta kondisi malnutrisi yang berat. Anak terinfeksi kuman

tuberkulosis sebagian besar dari anggota keluarga, pengasuh maupun

tetangga (Crofton dkk dalam Nurwitasari dan Wahyuni, 2015).

Seorang penderita dewasa dapat menularkan pada 10-15 orang. Sekali

batuk penderita dapat menghasilkan 3.000 percikan dahak (droplet). Sumber

penularan tuberkulosis pada anak rata-rata berasal dari batuk orang dewasa

dengan sputum BTA positif. Saat orang dewasa batuk maka droplet yang

dikeluarkan mengandung kuman yang bisa menginfeksi lingkungan sekitar.

Droplet dengan ukuran yang lebih besar akan jatuh ke tanah sedangkan yang

berukuran lebih kecil akan melayang-layang di udara (Crofton dkk dalam

Nurwitasari dan Wahyuni, 2015).

Page 26: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Faktor lain penyebab TB paru pada anak adalah sosial ekonomi

orangtua, lingkungan perumahan yang tidak memenuhi syarat serta tingkat

pendidikan orangtua. Pada umumnya, orangtua tidak mengetahui bahwa

anaknya menderita TB paru dan bagaimana penyakit tersebut dapat mengenai

anaknya. Kebanyakan orangtua hanya mengetahui anaknya menderita

demam agak lama atau batuk-batuk dalam jangka waktu yang lama atau

melihat anaknya menjadi kurus, tidak nafsu makan serta anak menjadi lemah

(Ngastiyah dalam Hamidi, 2011). Anak-anak merupakan kelompok umur

yang paling rentan tertular basil tuberkulosis karena daya tahan tubuhnya

relatif masih lemah daripada orang dewasa (Muljono dalam Hamidi, 2011).

TB paru pada anak biasanya berjangkit secara perlahan-lahan sehingga

sukar ditentunkan saat timbulnya gejala pertama. Kadang, terdapat keluhan

demam yang tidak diketahui sebabnya dan sering disertai tanda-tanda infeksi

saluran nafas atas. Penyakit ini bila tidak diobati sedini mungkin dan setepat-

tepatnya dapat menimbulkan komplikasi yang berat dan reinfeksi pada usia

dewasa (Ngastiyah dalam Hamidi, 2011).

Hasil penelitian Hermawan Hamidi (2011) menyatakan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang pencegahan TB

paru dengan kejadian TB paru anak usia 0-14 tahun di Balai Pengobatan

Penyakit Paru-Paru Kota Salatiga.

Page 27: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Penelitian yang dilakukan Faiza Rizandy Widiana (2014) juga

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap orangtua

terhadap pencegahan TB paru pada balita di wilayah kerja Puskesmas

Grujugan Kabupaten Bondowoso.

Tingkat pengetahuan dan sikap seseorang dipengaruhi oleh banyak

faktor antara lain pendidikan, pengalaman dan fasilitas. Seseorang yang

berpendidikan akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang

lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan khususnya

TB paru pada anak (Sianturi, 2014).

Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah segala

upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu,

kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan

oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat

unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan ouput (melakukan apa yag

diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi kesehatan atau

pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan atau perilaku untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari

promosi kesehatan (Notoadmodjo, 2012).

Page 28: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Sedangkan media pendidikan sebagai alat bantu menyampaikan pesan-

pesan kesehatan. Alat-alat bantu tersebut mempunyai fungsi diantaranya,

menimbulkan minat sasaran pendidikan, mencapai sasaran yang lebih

menstimulasi sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima orang lain, mempermudah penyampaian bahan atau informasi

kesehatan, mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran/masyarakat,

mendorong keingintahuan orang untuk mengetahui, kemudian lebih

mendalami dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik serta

membantu menegakkan pengertian yang diperoleh (Notoadmodjo, 2012).

Agar dapat mencapai suatu keberhsilan dalam pendidikan atau promosi

kesehatan perlu ditunjang oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor

penyuluhan, materi, metode dan media atau alat bantu yang digunakan. Salah

satu media cetak pendidikan kesehatan yang efektif ialah Booklet. Booklet adalah

suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tulisan dan

gambar. Booklet sebagai saluran, alat bantu, sarana dan sumber daya pendukungnya

untuk menyampaikan pesan harus menyesuaikan dengan isi materi yang akan

disampaikan (Ma’munah, 2015).

Booklet merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan

kesehatan dalam bentuk buku berisi tulisan dan gambar. Booklet merupakan

sebuah buku kecil yang terdiri dari tidak lebih dari 24 lembar. Isi Booklet

harus jelas, tegas dan mudah dimengerti. Ukuran Booklet biasanya bervariasi

mulai dari 8 cm sampai dengan 13 cm (Suiraoka dan Supriasa, 2012).

Page 29: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Media cetak Booklet umumnya digunakan dengan tujuan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang isu-isu kesehatan, karena Booklet

memberikan informasi dengan spesifik dan banyak di gunakan sebagai alternatif

untuk di pelajari setiap saat bila seseorang menghendaki nya, Booklet merupakan

metode tidak langsung dimana petugas kesehatan dalam menyampaikan

informasi melalui perantara atau media (Apriani dan Kumalasari, 2014).

Penelitian Siti Zulaekah (2012) menyatakan bahwa adanya peningkatan

sebanyak 17,44 point pengetahuan anak SD tentang gizi pada penderita

anemia sebelum dan sesudah intervensi berupa media Booklet dengan p value

0,001.

Penelitian lain yang dilakukan Rehusisma dkk (2017) menyatakan

bahwa pengaruh media Booklet sebesar 98,90% dan video sebesar 97,50%

terhadap peningkatan pengetahuan tentang PHBS (perilaku hidup bersih dan

sehat).

Penelitian Apriani dan Kumalasari (2014) menunjukkan bahwa 83%

pengaruh media Booklet dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang

deteksi dini kanker payudara pada WUS di Surakarta.

Penelitian Nurrasyidah dkk (2016) menyatakan bahwa adanya

peningkatan pengetahuan pada kelompok kontrol sebesar 33,3% sedangkan

kelompok kasus sebesar 25%.

Page 30: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Alasan peneliti memilih Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai

Beliung sebagai tempat penelitian adalah dikarenakan Puskesmas merupakan

pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan. Program utama Puskesmas ialah upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular diantaranya TB paru pada anak. DOTS ialah

salah satu program penanggulangan TB paru yang wajib dijalankan di

Puskesmas. Tingginya kasus TB paru pada anak membuat peneliti tertarik untuk

mengadakan uji promosi kesehatan melalui media cetak Booklet yang belum

pernah diberikan oleh pihak Puskesmas. Pembahasan terkait TB paru pada anak

sangat luas, oleh sebab itu peneliti memilih media Booklet karena dapat

menampung sasaran konten yang lebih banyak.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 7 Agustus 2017 yang

bertujuan untuk menguji pengaruh media Booklet yang dilakukan kepada 8

orang ibu, didapatkan gambaran awal sebanyak 2 orang ibu tahu dan 6 orang ibu

tidak tahu apa itu Booklet dan seperti apa bentuknya. Selain itu, didapatkan juga

bahwa sebanyak 5 orang ibu yang tidak mengetahui penularan TB paru pada

anak dan hanya 2 orang ibu saja yang mengetahui penularan TB paru pada anak.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitan

dengan judul “Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Media Booklet Untuk

Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Dalam Pencegahan TB Paru

Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai

Beliung”

Page 31: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

I.2 Rumusan Masalah

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyerang organ tubuh

utamanya paru yang disebabkan oleh basil batang yaitu Mycobacterium

Tuberculosis. Kuman Mycobacterium Tuberculosis tidak cuma menyerang

paru-paru tetapi juga organ tubuh lainnya seperti tulang sendi, usus, kelenjar

limfe, selaput otak. Tuberkulosis menular dan sangat berbahaya namun bisa

disembuhkan (Pudiastuti dalam Sintia, 2016).

Tingginya kasus TB paru pada anak di Puskesmas Perumnas II,

Kelurahan Sungai Beliung membuat peneliti tertarik untuk melakukan uji

promosi kesehatan melalui media cetak Booklet yang belum pernah diberikan

oleh pihak Puskesmas. Pembahasan terkait TB paru pada anak sangat luas,

oleh sebab itu peneliti memilih media Booklet karena dapat menampung

sasaran konten yang lebih banyak.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 7 Agustus 2017 yang

bertujuan untuk menguji pengaruh media Booklet yang dilakukan kepada 8

orang ibu, didapatkan gambaran awal sebanyak 2 orang ibu tahu dan 6 orang ibu

tidak tahu apa itu Booklet dan seperti apa bentuknya. Selain itu, didapatkan juga

bahwa sebanyak 5 orang ibu yang tidak mengetahui TB paru pada anak dan

hanya 2 orang ibu saja yang mengetahui TB paru pada anak.

Page 32: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitan

dengan judul “Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Media Booklet Untuk

Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Dalam Pencegahan TB Paru

Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai

Beliung”

I.3 Tujuan Penelitian

I.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh media Booklet terhadap peningkatan

pengetahuan dan sikap orangtua anak 0-14 tahun dalam pencegahan TB

paru pada anak di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan

Sungai Beliung.

I.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orangtua anak 0-14 tahun

di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II tentang pencegahan TB paru

pada anak.

2. Mengetahui gambaran sikap orangtua anak 0-14 tahun di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas II tentang pencegahan TB paru pada anak.

3. Mengetahui pengaruh promosi kesehatan media Booklet untuk

meningkatkan pengetahuan dan sikap orangtua anak 0-14 tahun di

wilayah kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung

terhadap pencegahan penularan TB paru pada anak.

Page 33: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

I.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

I.4.1 Bagi Peneliti

Melatih berpikir secara ilmiah dan komprehensif serta

mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan selama

menimba ilmu di Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu

Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

I.4.2 Bagi Fakultas/Universitas

Untuk menambah pengetahuan atau referensi mengenai media

Booklet tentang pencegahan penularan TB paru pada anak.

I.4.3 Bagi Instansi Kesehatan

Sebagai referensi dalam mengembangkan metode pendidikan

kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

I.4.4 Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang penyebab, tanda dan gejala, cara penularan serta

pencegahan TB paru pada anak.

Page 34: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

I.5 Keaslian Penelitian

Tabel I.1

Keaslian Penelitian

Nama, Tahun dan

Institusi

Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

Nauval Muzakki,

Wahyu

Utaminingrum dan

Much. Ilham N. Aji

Wibowo. 2017.

Fakultas Farmsi,

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

Perbedaan Pengetahuan

Pasien Tuberkulosis

Paru Sebelum Dan

Sesudah Edukasi

Menggunakan Media

Booklet di Balai

Kesehatan Paru

Masyarakat Purwokerto

Mengetahui

pengaruh promosi

kesehatan dengan

metode edukasi

menggunakan

Booklet terhadap

pengetahuan pasien

TB di BPKM

Purwokerto,

Kabupaten

Banyumas

Quasi

Experiment

dengan

rancangan One

Group Pretest-

Posttest

Ada peningkatan

pengetahuan pasien

TB paru antara

sesudah dan sebelum

edukasi

menggunakan media

Booklet dengan

menggunakan uji

paired t-test

didapatkan nilai p

value sebesar 0,000.

Nur’aini. 2016.

Fakultas

Kedokteran dan

Ilmu Keperawatan,

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Dengan

Booklet Terhadap

Pengetahuan dan Sikap

Menstrual Hygiene

Pada Siswi di SDI Al-

Falah I Jakarta

Mengetahui

pengaruh Booklet

terhadap

pengetahuan dan

sikap Menstrual

Hygiene di SDI I Al-

Falah I Jakarta

Quasi

Experiment

dengan

rancangan pre-

post with control

group design

Terdapat perbedaan

rata-rata skor

pengetahuan dan

sikap antara

kelompok intervensi

dan kelompok kasus

dengan p value

sebesar 0,001 untuk

pengetahuan dan

0,039 untuk sikap

Wanodya

Puspitaningrum,

Farid Agushybana,

Atik Mawarni dan

Djoko Nugroho.

2017. Fakultas

Kesehatan

Masyarakat,

Universitas

Diponegoro

Pengaruh Media

Booklet Terhadap

Pengetahuan dan Sikap

Remaja Putri Terkait

Kebersihan Dalam

Menstruasi di Pondok

Pesantren AL-Ishlah

Demak Triwulan II

Tahun 2017

Untuk mengetahui

pengaruh media

Booklet terhadap

pengetahuan dan

sikap remaja putri

terkait kebersihan

dalam menstruasi di

Pondok Pesantren

Al-Ishlah Demak

Pre-

experimental

dengan

rancangan One

Group Pretest-

Posttest Design

Terdapat perbedaan

pengetahuan dan

sikap remaja putri

tentang kebersihan

dalam menstruasi

sebelum dan sesudah

pemberian Booklet

dengan p value

sebesar 0,001

Page 35: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah sebagai berikut :

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pra-Eksperimen

Design dengan metode penelitian One Grup Pretest-Postest.

2. Variabel yang digunakan

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah pengetahuan dan

sikap.

Page 36: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 TB Paru Pada Anak

II.1.1 Definisi TB

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman

TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. TB

Anak adalah penyakit TB yang terjadi pada anak usia 0-14 tahun

(Depkes, 2013).

TB merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis, sejenis bakteri berbentuk batang yang

tahan asam (BTA) dengan ukuran panjang 1-4/Um dan ketebalan 0,3-

0,6/Um, yang dapat ditularkan melalui percikan dahak (droplet) dari

penderita TB kepada individu lain yang rentan (Genis Ginajar, 2008).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa TB merupakan

penyakit menular yang disebkan oleh kuman TB (Mycobacterium

tuberculosis) yang dengan ukuran panjang 1-4/Um dan ketebalan 0,3-

0,6/Um ditularkan melalui percikan daha penderita TB.

Page 37: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

II.1.2 Penularan TB paru pada anak

Sumber penularan adalah penderita TB paru dengan BTA positif.

Pada waktu batuk dan bersin penderita menyebarkan kuman ke udara

dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung

kuman bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Anak

dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran

pernafasan (Depkes, 2013).

Risiko tertular TB tergantung dari tingkat pajanan percikan dahak.

Penderita TB BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan

lebih besar daripada penderita TB BTA negatif. Infeksi TB paru

dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif.

Faktor lain yang mempengaruhi kemungkinan seorang anak menjadi

penderita adalah imunitas tubuh yang rendah, infeksi HIV/AIDS dan

malnutrisi atau gizi buruk (Depkes, 2013).

Model teori epidemiologi yang dibuat J. Gordon dalam Genis

Ginajar, 2008, menyatakan bahwa penularan penyakit infeksi

dipengaruhi oleh interaksi dari tiga faktor, yakni faktor penjamu (host),

agen (agent) dan lingkungan (environment).

Mekanisme penularan dan penyebaran penyakit TB paru pada bayi

dan anak pun dipengaruhi oleh interaksi ketiga faktor tersebut, yaitu :

1. Faktor penjamu (host), yakni bayi dan anak sebagai individu yang

rentan terinfeksi M. tuberculosis dan kemudian berkembang menjadi

penderita penyakit TB paru.

Page 38: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

2. Faktor agen (agent), yakni M. tuberculosis yang berperan sebagai

penyebab timbulnya penyakit TB paru pada bayi dan anak serta

masyarakat umum.

3. Faktor lingkungan, yakni kondisi lingkungan yang memudahkan

terjadinya kontak penularan antara penderita TB paru dengan bayi dan

anak sebagai individu yang rentan tertular TB paru.

II.1.3 Berbagai Jenis Penyakit TB Pada Anak

M. Tuberculosis merupakan bakteri yang dapat menginfeksi dan

menimbulkan penyakit TB secara lokal maupun sistemik, yakni

menyerang berbagai organ tubuh. Secara sederhana, jenis penyakit TB

pada anak dibedakan menjadi dua, yakni TB paru-paru dan TB diluar

paru-paru (TB ekstra paru) (Genis Ginajar, 2008) :

1. TB Paru-Paru

TB paru-paru lebih banyak dijumpai dibandingkan TB pada

organ tubuh lain. Hal ini disebabkan karena jalur infeksi dan

penularan yang utama adalah memalui pernapasan.

Tanda-tanda adanya infeksi TB pada paru-paru anak dapat

dinilai berdasarkan pemeriksaan rontgen, yang ditandai adanya

bercak-bercak bewarna putih di daerah dekat percabangan bronkhus

yang besar dan lebih kecil (hilus).

Page 39: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Jika diobati dengan tepat dan segera, disertai dengan

perbaikan gizi anak, bercak infiltrat ini akan berkurang dan

menghilang dalam waktu antara 6-9 bulan. Namun, jika tidak,

kerusakan jaringan paru-paru akan meluas dan berpotensi

menimbulkan batuk berdarah, bahkan menyebabkan kematian anak.

2. TB Perut (TB Peritonitis)

TB perut atau TB peritonitis merupakan jenis TB yang jarang

ditemukan pada penderita TB anak, yakni hanya sebesar 1-5 persen

dari seluruh kasus TB pada anak.

Infeksi M. Tuberculusis yang menyebar sampai ke daerah

peritonium (membran yang melapisi rongga perut) dapat menyebar

secara langsung melalui kelenjar getah bening disekitar usus

maupun melalui peredaran darah.

Keluhan yang dapat ditemukan beragam, mulai dari diare

yang berlangsung lama (diare kronis), perut kembung (distensi),

sulit buang air besar (sembelit), mual, muntah, demam yang tidak

terlalu tinggi, ataupun rasa nyeri di daerah perut.

Kecurigaan terhadap adanya kemungkinan TB peritonitis

pada anak jika ditemukan gejala-gejala di atas pada anak yang

memliki riwayat kontak erat dengan penderita TB dewasa.

Page 40: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

3. TB Tulang dan Sendi

TB tulang dan sendi ditemukan pada kurang lebih 1-7 persen

dari seluruh kasus TB. Tulang belakang merupakan yang paling sering

diserang, kemudian diikuti oleh TB pada sendi panggul. Umumnya

TB tulang atau sendi hanya menyerang satu tulang atau sendi saja.

Kecurigaan adanya TB pada tulang atau sendi pada anak, jika

didapatkan keluhan-keluhan seperti yang disebutkan di atas pada anak

yang memiliki riwayat kontak erat dengan penderita TB dewasa,

ataupun anak yang menunjukan status gizi buruk.

4. TB Ginjal

Tuberkulosis pada saluran kencing dan ginjal sangat jarang

ditemukan pada anak-anak. Hal ini disebabkan oleh lamanya waktu

yang dibutuhkan sejak mulai terinfeksi M. Tuberculosis hingga

berkembang menjadi TB saluran kencing dan ginjal, yakni sekitar 7-

10 tahun.

5. TB Kulit

Infeksi M. Tiberculosis masuk melalui kulit yang tidak uuh

(abrasi) ataupun mengalami luka. Infeksi kemudian menyebar secara

lokal melalui kelenjar getah bening di sekitar kulit tersebut. Infeksi

dapat berkembang menjadi kumpulan nanah (abses) jika tidak segera

diobati.

Page 41: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

II.1.4 Gejala TB Paru Pada Anak

Menurut Umar Fahmi Achmadi (2005), gejala-gejala yang harus

dicurigai, yaitu :

1. Gejala umum TB paru pada anak

a. Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang

jelas dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah mendapatkan

penanganan gizi yang baik

b. Nafsu makan tidak ada dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak

naik dengan adekuat

c. Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus,

malaria atau infeksi saluran nafas akut), dapat disertai keringat

malam.

d. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit. Biasanya

paling sering di daerah leher, ketiak dan lipatan paha (ingunial)

e. Gejala-gejala dari saluran nafas, misalnya batuk berdahak selama

2-3 minggu atau lebih. Batuk dahak kadang-kadang disertai darah

dan nyeri dada.

f. Gejala-gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang

tidak sembuh dengan pengobatan diare, benjolan di abdomen dan

tanda-tanda cairan dalam abdomen.

Page 42: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

2. Gejala spesifik

Gejala-gejala ini biasanya muncul tergantung dari bagian tubuh

mana yang terserang, misalnya :

a. TB kulit atau skrofulodema

b. TB tulang sendi, terdiri dari :

Tulang punggung (spondilitis)

Tulang panggul (koksitis) : pincang, pembengkakan di pinggul

Tulang lutut : pincang dan atau bengkak

Tulang kaki dan tangan

c. TB otak dan saraf, terdiri dari meningitis dengan gejala iritabel,

kaku kuduk, muntah-muntah dan kesadaran menurun.

II.1.5 Diagnosis TB paru pada anak

Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan

ditemukannya BTA pada pemerikasaan dahak secara mikroskopik. Hasil

pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga spesimen

SPS (sewaktu-pagi-sewaktu) BTA hasilnya positif. Bila hanya satu

spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu foto

rontgen dada atau pemeriksaan SPS diulang. Kalau hasil rontgen

mendukung TB paru, maka penderita didiagnosis sebagai penderita TB

paru BTA positif. Kalau kasus rontgen tidak mendukung TB paru, maka

pemeriksaan dahak SPS diulang (Depkes RI, 2013). Pada anak hal ini

sulit dan jarang didapat, sehingga sebagian besar diagnosis TB anak

Page 43: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

didasarkan atas gambaran klinis, gambaran foto rontgen dada dan uji

tuberkulin.

Dalam menegakkan diagnosis TB anak, semua prosedur diagnostik

dapat dikerjakan, namun apabila dijumpai keterbatasan sarana diagnostik

yang tersedia, dapat menggunakan suatu pendekatan lain yang dikenal

sebagai sistem skoring. Sistem skoring tersebut dikembangkan dan diuji

coba melalui tiga tahap penelitian oleh para ahli IDAI, Kemenkes dan

didukung oleh WHO dan disepakati sebagai salah satu cara untuk

mempermudah penegakan diagnosis TB anak terutama di fasilitas

pelayanan kesehatan dasar. Sistem skoring ini membantu tenaga

kesehatan agar tidak terlewat dalam mengumpulkan data klinis maupun

pemeriksaan penunjang sederhana sehingga diharapkan dapat

mengurangi terjadinya underdiagnosis maupun overdiagnosis TB.

Penilaian/pembobotan pada sistem skoring dengan ketentuan

sebagai berikut :

1. Parameter uji tuberkulin dan kontak erat dengan pasien TB menular

mempunyai nilai tertinggi yaitu 3.

2. Uji tuberkulin bukan merupakan uji penentu utama untuk

menegakkan diagnosis TB pada anak dengan menggunakan sistem

skoring.

3. Pasien dengan jumlah skor ≥6 harus ditatalaksana sebagai pasien TB

dan mendapat OAT.

Page 44: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Setelah dinyatakan sebagai pasien TB anak dan diberikan

pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) harus dilakukan pemantauan

hasil pengobatan secara cermat terhadap respon klinis pasien. Apabila

respon klinis terhadap pengobatan baik, maka OAT dapat dilanjutkan

sedangkan apabila didapatkan respons klinis tidak baik maka sebaiknya

pasien segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan untuk

dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Page 45: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tabel II.1

Sistem Skoring Gejala Dan Pemeriksaan TB Di Fasyankes

Parameter 0 1 2 3 Jumlah

Kontak TB Tidak

Jelas

Laporan

keluarga,

BTA (-)/BTA

tidak

jelas/tidak

tahu

BTA (+)

Uji Tuberkulin

(Mantoux)

Negatif Positif (≥ 10

mm atau ≥ 5

mm pada

imunokompr

omais)

Berat

badan/keadaan

gizi

BB/TB <90%

atau BB/U

<80%

Klinis gizi

buruk atau

BB/TB <70%

atau BB/U

<60%

Demam yang

tidak diketahui

penyebabnya

≥2 minggu

Batuk kronik ≥3 minggu

Pembesaran

kelenjar limfe

kolli, aksila,

inguinal

≥ 1 cm, lebih

dari 1 KGB,

tidak nyeri

Pembengkakan

tulang/sendi,

panggul, lutut,

falang

Ada

pembengkakan

Foto toraks Normal

atau

kelainan

tidak

jelas

Gambaran

sugestif

(mendukung)

TB

Skor total

Sumber : Depkes, 2013

Page 46: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Gambar II.1

Alur Diagnosis Dan Tatalaksana TB Anak Di Puskesmas

II.1.6 Pencegahan TB Anak

Terdapat beberapa cara untuk mencegah tuberkulosis, seperti

tampak berikut (Depkes, 2013):

1. Jangan meludah disembarang tempat tetapi pada tempat yang sudah

diberikan desinfectan lysol.

2. Tutup mulut sewaktu batuk atau bersin dengan sapu tangan.

3. Buka jendela pada pagi hari agar sinar matahari masuk untuk

membunuh kuman TB.

4. Jemur alat tidur secara rutin pada saat sinar matahari langsung.

Skor ≥ 6

Beri OAT

2 bulan terapi, dievaluasi

Respon (+)

Terapi TB diteruskan

Respon (-)

Rujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut

Page 47: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

5. Perhatikan PHBS tentang TB : peningkatan daya tahan tubuh dengan

asupan gizi yang seimbang, tidur dan istirahat cukup, tidak merokok,

membuka jendela agar sinar matahari masuk.

6. Gunakan sinar ultraviolet untuk pembasmi bakteri di tempat-tempat

dimana sekumpulan orang dengan berbagai penyakit harus duduk

bersama-sama selama beberapa jam, misalnya di rumah sakit atau di

ruang tunggu gawat darurat. Sinar ini bisa membunuh bakteri yang

terdapat di dalam udara.

7. Berikan vaksin BCG untuk mencegah infeksi oleh Micobacterium

tuberculosa.

II.2 Sikap

II.2.1 Definisi sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Campbell, 1950

mengatakan “An individual’s social attitude is a syndrome of response

consistency with regard to social object”. Dari pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat

ditafsirkan terlebih dahulu dari sikap tertutup.

Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan sikap

adalah kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan hanya

pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau

aktivitas , akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

Page 48: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

II.2.2 Komponen sikap

Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga

komponen pokok, yaitu :

1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)

Ketiga komponen ini akan membentuk sikap yang utuh (total

attitude). Contoh : seorang ibu telah mendengar bahwa TB merupakan

penyakit yang menular dan anak adalah orang yang paling rentan untuk

terinfeksi TB dikarenakan sistem kekebalannya yang belum kuat.

Pengetahuan yang didapat akan membuat ibu berupaya untuk

memeriksakan anaknya ke pelayanan kesehatan agar tidak tertular TB.

II.2.3 Tingkatan sikap

Seperti halnya pengetahuan, sikap juga terdiri dari beberapa

tingkatan, yaitu :

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa subjek mau dan memperhatikan

stimulus atau rangsangan yang diberikan. Misalnya ketika peneliti

melakukan penelitian, responden antusias untuk menjadi responden

dan membaca Booklet yang diberikan.

Page 49: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

2. Merespons (responding)

Respon merupakan tanggapan yang diberikan oleh objek.

Contoh : memberikan jawaban apabila ditanya dan mengisi kuesioner

yang diberikan dengan benar.

3. Menghargai (valuing)

Mengapresiasi rangsangan yang diberikan. Contohnya :

mendengarkan dengan khidmat materi yang disampaikan oleh

pemateri.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas pilihan yang sudah diambil dengan

segala resikonya.

II.3 Pengetahuan

II.3.1 Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Dalam

ranah kognitif, pengetahuan terbentuk dari tindakan/usaha seseorang

(overt behaviour) (Notoadmodjo, 2012).

II.3.2 Tingkatan pengetahuan

Ada enam tingkatan pengetahuan dalam domain kognitif, yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam tingkatan ini adalah

mengingat kembali (recall) semua rangsangan yang diterima. Oleh

Page 50: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Indikasi untuk mengukur seseorang paham atau mengerti tentang apa

yang sudah dipelajari, dapat dilihat dengan meminta orang tersebut

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan materi

yang sudah didapat. Contoh : mendefinisikan apa itu TB paru.

1. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang materi yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Contoh :

menyimpulkan, meramalkan dan lain sebagainya. Misalnya :

Memahami penyebab TB paru pada anak.

2. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

Misalnya : dapat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari

untuk mencegah penularan TB paru pada anak.

3. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

yang telah didapat ke dalam komponen-komponen. Contohnya : dapat

menganalisis dampak lain dari penularan TB paru pada anak.

4. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menghubungkan atau

mengkaitkan komponen-komponen tersebut secara keseluruhan.

Page 51: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

5. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan erat dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi. Contohnya: dapat

membedakan gejala batuk biasa dengan batuk TB pada anak.

II.4 Media Promosi Kesehatan

II.4.1 Definisi media promosi kesehatan

Yang dimaksud dengan alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang

digunakan oleh petugas dalam menyampaikan bahan, materi atau pesan

kesehatan. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena

berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu didalam proses

promosi kesehatan.

Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan

yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca

indra. Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu

maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan

yang diperoleh. Dengan perkataan lain alat peraga ini dimaksudkan untuk

mengarahkan indra sebanyak mungkin kepada suatu objek atau pesan,

sehingga mempermudah pemahaman.

Seseorang atau masyarakat didalam memperoleh pesan atau

pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu atau media. Tetapi

masing-masing alat mempunyai intensitas yang berbeda-beda didalam

membantu pemahaman pesan.

Page 52: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi sebelas macam

dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut

dalam sebuah kerucut.

II.4.2 Macam-macam media promosi kesehatan

Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan,

media ini dibagi menjadi tiga, yakni media cetak, media elektronik dan

media papan (Notoadmodjo, 2012) :

1. Media cetak

Media cetak sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan

kesehatan sangat bervariasi, antara lain sebagai berikut :

a. Booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan

kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar.

b. Leaflet, ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan

kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam

bentuk kalimat maupun gambar, atau kombinasi.

c. Flyer (selebaran), bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak berlipat.

d. Flif chart (lembar balik), media penyampaian pesan atau informasi

kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku

di mana tiap lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan

lembaran baliknya berisi kalimat pesan atau informasi yang

berkaitan dengan gambar tersebut.

Page 53: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

e. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang

membahas suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan

dengan kesehatan.

f. Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi

keseahtan, yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-

tempat umum, atau dikendaraan umum.

g. Foto yang mengungkapkan informasi kesehatan

2. Media elektronik

Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-

pesan atau informasi kesehatan berbeda-beda jenisnya, antara lain :

a. Televisi

Penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media

televisi dapat dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau

tanya jawab sekitar masalah kesehatan, pidato (ceramah), Tv Spot,

kuis atau cerdas cermat, dan sebagainya.

b. Radio

Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui

radio juga dapat bermacam-macam bentuknya, antara lain obrolan

(tanya jawab), sandiwara radio, ceramah, radio spot dan

sebagainya.

c. Video

Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat

melalui video.

Page 54: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

d. Slide

Slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi-informasi kesehatan.

e. Film Strip

Film strip juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-

pesan kesehatan.

3. Media papan (Billboard)

Papan (billboard) yang dipasang di tempat-tempat umumdapat

disi dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media

papan disini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran

seng yang ditempel pada kendaraan umum (bus dan taksi).

II.5 Booklet

II.5.1 Definisi Booklet

Booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan

kesehatan dalam bentuk buku berisi tulisan dan gambar. Booklet

merupakan sebuah buku kecil yang terdiri dari tidak lebih dari 24 lembar.

Isi Booklet harus jelas, tegas dan mudah dimengert. Ukuran Booklet

biasanya bervariasi mulai dari tinggi 8 cm sampai dengan 13 cm

(Suiraoka dan Supariasa, 2012).

II.5.2 Kelebihan dan kekurangan booklet

Kekuatan Booklet adalah:

1. Dapat disimpan.

2. Sasaran dapat menyesuaikan dan belajar mandiri.

Page 55: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

3. Pengguna dapat melihat isinya pada saat santai.

4. Dapat membantu media lain.

5. Dapat memberikan detil (misalnya statistik) yang tidak mungkin

disampaikan secara lisan.

6. Mengurangi kegiatan mencatat.

7. Isi dapat dicetak kembali.

Kelemahan Booklet adalah:

1. Menuntut kemampan membaca.

2. Menuntut kemauan baca sasaran, terlebih pada masyarakat yang

kebiasaan membacanya rendah.

II.6 Teori S-O-R

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan

perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi

dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources)

misalnya kredibilitas kepemimpinan dari gaya berbicara sangat menentukan

keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat

(Notoatmodjo, 2012).

Hosland, et al. dalam Notoatmodjo (2014) mengatakan bahwa

perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar.

Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada

individu yang terdiri dari :

Page 56: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

1. Stimulus (rangsang) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau

ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti

stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian individu,

dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti

ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.

2. Apabila stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme (diterima)

maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.

3. Selain itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi

kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya

(bersikap).

4. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka

stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut

(perubahan perilaku).

Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah

hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari

stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti

stimulus yang yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme faktor

reinforcement memegang peranan penting. Proses perubahan perilaku

berdasarkan teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 57: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Gambar II.2 Teori S – O - R

Sumber: Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2014)

II.7 Kerangka Teori

Gambar II.3 Kerangka Teori Penelitian

Sumber :

Skinner (1938) dalam Notoadmodjo (2012) yang dimodifikasi dari beberapa

sumber dalam tinjauan pustaka

STIMULUS ORGANISME

- perhatian

- pengertian

- penerimaan

RESPONS

(perubahan sikap)

RESPONS

(perubahan tindakan)

PROMOSI

KESEHATAN

Stimulus

tentang TB paru

pada anak

Media promosi

kesehatan Booklet

Organisme

Pendidikan

Pengalaman

Budaya

Respon

Pengetahuan

Sikap

Page 58: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

III.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini ingin mengukur dampak pemberian promosi kesehatan

melalui media Booklet terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap.

Gambar III.1 Kerangka Konsep

III.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel bebas : Promosi kesehatan melalui media Booklet

2. Variabel terikat : a. Pengetahuan

b. Sikap

Pretest

Pengetahuan dan sikap

responden sebelum

diberikan media

Booklet TB anak

Posttest

Pengetahuan dan

sikap responden

setelah diberikan

media Booklet TB

anak

Intervensi

Pemberian promosi

kesehatan berupa media

Booklet

Page 59: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

III.3 Definisi Operasional

Tabel III.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Pendidikan

kesehatan

dengan media

Booklet

Pemberian promosi

kesehatan dengan

media Booklet

sebagai sarana

penyampaian

informasi tentang

deteksi dini TB pada

anak.

2. Pengetahuan

responden

tentang TB

anak

Sesuatu yang

dipahami dan

diketahui responden

tentang TB pada

anak, yaitu: apa itu

TB pada anak, faktor

penyebab, gejala,

cara penularan, cara

pencegahan dan

pengobatan TB anak.

Kuesioner Kuesioner 1. Kurang baik

jika skor <

9,00 saat

pretest dan

< 11,00 saat

posttest

2. Baik jika

skor ≥ 9,00

saat pretest

dan ≥ 11,00

saat posttest

Ordinal

3. Sikap

responden

tentang TB

anak

Pendapat responden

tentang penyakit TB

pada anak, yaitu apa

itu TB pada anak,

faktor penyebab,

gejala, cara

penularan, cara

pencegahan dan

pengobatan TB anak

Kuesioner Kuesioner

1. Tidak

mendukung

jika skor <

38,57 saat

pretest dan <

55,17 saat

posttest

2. Mendukung

jika skor ≥

38,57 saat

pretest dan ≥

55,17 saat

posttest

Ordinal

Page 60: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

III.4 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan adalah Hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut :

1. Ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan orangtua anak 0-14

tahun sebelum dan sesudah diberi media Booklet di wilayah kerja

puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung terhadap pencegahan

penularan TB paru pada anak.

2. Ada perbedaan yang bermakna antara sikap orangtua anak 0-14 tahun

sebelum dan sesudah diberi media Booklet di wilayah kerja puskesmas

Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung terhadap pencegahan penularan

TB paru pada anak.

3. Ada pengaruh promosi kesehatan media Booklet untuk meningkatkan

pengetahuan dan sikap orangtua anak 0-14 tahun di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung terhadap pencegahan

penularan TB paru pada anak.

Page 61: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

BAB IV

METODE PENELITIAN

IV.1 Desain Penelitian

IV.1.1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

kauntitatif dengan jenis penelitian Pra-Eksperimen Design dengan

metode penelitian One Grup Pretest-Postest. Dimana dalam penelitian

ini peneliti sudah melakukan observasi pertama (pretest) terlebih dahulu

sehingga peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi

setelah adanya perlakuan, tetapi dalam desain ini tidak ada kelompok

kontrol/pembanding (Agus Riyanto, 2011).

IV.1.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunaka dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Pretest Perlakuan Posttest

Gambar IV.1 Skema rancangan One Group Pretest-Postest

Keterangan :

01 Pretest sebelum promosi kesehatan

X Perlakuan promosi kesehatan berupa media booklet

02 Posttest sesudah promosi kesehatan

01 X 02

Page 62: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Responden yang bersedia menjadi sampel penelitian diberi

informed consent untuk ditandatangani setelah itu mengisi kuesioner pretest,

kemudian responden akan diberikan intervensi promosi kesehatan berupa

media Booklet pada saat itu juga (hari pertama). Dihari berikutnya responden

diberi intervensi promosi kesehatan berupa media Booklet lagi yang terakhir

setelah itu responden mengisi kuesioner posttest dan evaluasi promosi

kesehatan media Booklet untuk melihat pengaruh dari intervensi yang

diberikan. Rangkaian promosi kesehatan media Booklet berakhir setelah

responden mengisi kuesioner posttest.

Jarak antara pretest dengan intervensi sebaiknya dilakukan

sependek mungkin untuk meminimalisir terjadinya paparan-paparan dari luar

sebelum intervensi dilakukan. Akan tetapi jarak yang terlalu pendek juga

akan menyebabkan sampel penelitian mengingat soal pretest dan ingatannya

ini akan mempengaruhi responnya terhadap intervensi (Safitri, dkk, 2014).

Dengan pertimbangan tersebut, maka pretest dilakukan diwaktu

yang bersamaan dengan pemberian media Booklet dihari pertama kunjungan

selanjutnya pada kunjungan kedua responden diberi intervensi promosi

kesehatan media Booklet lagi yang terakhir dan pengisian kuesioner posttest.

Hal ini dilakukan untuk menguji short term memory pada responden.

Page 63: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Gambar IV.2 Alur Penelitian

Mengunjungi Puskesmas

Perumnas II, Kelurahan

Sungai Beliung untuk

meminta izin penelitian.

Menanyakan jumlah anak 0-14

tahun dan bentuk promosi yang

sudah dilakukan oleh Puskesmas.

Menentukan populasi dan

sampel yang akan digunakan.

Sampel diambil dengan

menggunakan teknik Purposive

Sampling.

Melakukan uji validitas

dan reabilitas kuesioner

Mengolah data uji validitas

dan reabilitas menggunakan

SPSS

Meminta izin penelitian

dari pihak fakultas

Mengantarkan surat izin

penelitian ke Puskesmas

Perumnas II, Kelurahan Sungai

Beliung

Menentukan hari

dilaksanakannya promosi

kesehatan berupa media

Booklet.

Menyiapkan media

Booklet dan kuesioner

pretest-posttest penelitian

Mendatangi rumah kediaman responden

secara door to door untuk memberikan

kuesioner pretest dan inform consent serta

pengarahan pengisian kuesioner dan

perlakuan intervensi media Booklet.

Melakukan kunjungan dihari kedua

untuk memberikan intervensi promosi

kesehatan media Booklet yang terahkir

dan selanjutnya responden mengisi

kuesioner posttest dan evaluasi promosi

kesehatan media Booklet

Page 64: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

IV.2 Waktu dan Tempat Penelitian

IV.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2017.

IV.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II,

Kelurahan Sungai Beliung.

IV.3 Populasi dan Sampel

IV.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

obyek/subyek yang mempunyai kuanitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh orangtua yang mempunyai anak 0-14 tahun di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung.

IV.3.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat

mewakili atau representatif populasi (Agus Riyanto, 2011). Sampel

dalam penelitian ini berjumlah 30 orang.

1. Kriteria inklusi

a. Responden yang mempunyai anak 0-14 tahun yang beralamat di

wilayah kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung.

b. Responden yang tidak buta huruf (bisa membaca).

c. Responden yang bersedia dijadikan obyek penelitian.

Page 65: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

2. Kriteria Eksklusi

a. Responden yang tidak mengikuti semua tahapan penelitian mulai

dari pretest sampai posttest.

b. Responden yang tidak mengikuti promosi kesehatan berupa media

Booklet sebanyak 2 kali.

IV.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

IV.4.1 Kuesioner

Kuesioner yang dibuat adalah kuesioner untuk mengukur

pengetahuan dan sikap responden tentang pencegahan penularan TB

pada anak sebelum dan sesudah diberikan intervensi

IV.4.2 Booklet

Media Booklet yang digunakan adalah Booklet “Mengenal TBC

Pada Anak” yang mana Booklet ini dapat disimpan setelah dilakukan

pretest. Media Booklet tersebut digunakan untuk menyampaikan

informasi yang dalam penelitian ini berisi tentang:

a. Isi Media Booklet

Booklet ini berjudul “Mengenal TBC Pada Anak”. Isi dari

Booklet ini terdiri dari pesan Verbal dan Nonverbal. Pesan verbal

adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.

Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal. Pesan

Nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa

komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis (Mulyana, 2005).

Page 66: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tabel IV.1 Pesan Media Booklet

No Pesan Verbal Pesan Non Verbal

1. Mengenal

Tuberkulosis

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

kuman TB (Mycobacterium tuberculosis) dan TB paru anak

merupakan penyakit TB yang terjadi pada anak 0-14 tahun.

2. Seputar TB Anak Tuberkulosis pada anak sampai saat ini masih mengalami

perkembangan yang cukup pesat. Sekitar 500.000 anak di dunia

menderita tuberkulosis dan sebanyak 74.000 anak meninggal

karena tuberkulosis setiap tahunnya.

3. Situasi TB Anak di

Indonesia saat ini

Menampilkan grafik proporsi kasus TB anak tahun 2015.

4. Penularan TB

Anak

Kuman TB keluar ke udara saat penderita bersin atau berbicara

→ kuman terhirup oleh anak → jika daya tahan tubuh anak kuat

maka akan tetap sehat sebaliknya jika daya tahan tubuh anak

lemah makan akan dengan mudah terkena TB paru.

5. Bagaimana

Penularan TB

Sumber penularan adalah pasien TB dengan BTA positif

Sekali batuk pasien TB dapat menyebarkan 3.000 kuman

Kuman TB dapat bertahan selama beberapa jam pada ruangan

yang tidak terkena sinar matahari

6. Jenis-jenis TB paru

pada anak

TB paru, TB perut (TB Peritonitis), TB tulang dan sendi, TB

ginjal serta TB kulit.

7. Gejala TB Pada

anak

Segera periksakan anak anda ke Puskesmas atau Rumah Sakit

jika mengalami gejala TB paru seperti batuk selama 3 minggu

atau lebih, berat badan tidak naik, demam tanpa sebab yang jelas

dan tidak nafsu makan.

8. Pengobatan TB

anak

Obat diminum setiap hari selama 6 bulan.

9. Mengetahui

kemajuan

pengobatan TB

anak

Pemantauan dengan mengamati perubahan kondisi anak, seperti

: berat badan naik, nafsu makan bertambah serta anak riang dan

tidak sakit-sakitan lagi.

10. Pencegahan TB

pada anak

Lakukan hal berikut agar anak anda tidak terkena TB paru →

imunisasi BCG, pemberian ASI eksklusif untuk meningkatkan

daya tahan anak serta pemberian makanan yang bergizi.

11. Siapa saja yang

berisiko terkena

TB paru

Semua orang mulai dari bayi, balita, remaja dan dewasa.

Page 67: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

IV.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan data primer

dan sekunder yaitu :

1. Data primer yaitu data yang diambil langsung oleh peneliti dari

Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung berupa kejadian TB

anak tahun 2016 sebanyak 8 kasus.

2. Data sekunder yaitu data yang diambil dari instansi/lembaga pemerintah,

seperti: data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Barat, Kementerian Kesehatan dan Riskesdas.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak

langsung berupa kuesioner pretest-posttest dan media Booklet sebagai

alat ukur.

IV.6 Teknik Pengolahan dan Penyampaian Data

IV.6.1 Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil wawancara tidak langsung berupa

kuesioner pretest-posttest diolah sesuai dengan proses pengolahan data.

Menurut (Notoadmodjo, 2012) berikut langkah-langkah

pengolahan data yang sering digunakan :

1. Penyuntingan Data (Editing)

Pengumpulan dan pemeriksaan hasil kuesioner responden

yang sudah terkumpul, kemudian dilakukan penyuntingan data untuk

melihat apakah semua lembar kuesioner sudah terisi atau belum.

Apabila ada yang kurang atau tidak lengkap, jika memungkinkan

Page 68: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

perlu untuk dilakukan pengambilan data secara ulang untuk

melengkapi jawaban yang kurang. Tetapi apabila tidak

memungkinkan maka pertanyaan dari jawaban yang tidak lengkap

tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam pengolahan “data

missing”.

2. Pengkodean (Coding)

Lembar kuesioner tersebut diberi kolom/kode yang berisi nomor

responden dan nomor-nomor pertanyaan untuk mempermudah

peneliti dalam memasukkan data.

3. Skoring

Skoring, yaitu kegiatan merubah kuesioner atau pernyataan

dengan memberikan nilai atau skor. Pada penelitian ini, pemberian

skoring sebagai berikut :

a. Pengetahuan

Jika jawaban benar diberi nilai/skor = 1 dan jawaban salah diberi

nilai/skor = 0

b. Sikap

Pernyataan sikap yang favorable diberikan nilai/skor STS (1), TS

(2), S (3), SS (4) sedangkan pernyataan sikap yang unfavorable

diberikan nilai/skor yang diberikan STS (4), TS (3), S (2), SS (1).

Pernyataan sikap favorable berjumlah 8 soal yaitu pernyataan sikap

nomor 1 – 8 sedangkan pernyataan sikap unfavorable berjumlah 7

soal yaitu pernyataan sikap nomor 9 – 15.

Page 69: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

4. Memasukkan Data (Data Entry)

Kemudian kolom/kode tersebut disesuaikan dengan jawaban dari

masing-masing pertanyaan. Setelah itu dimasukkan ke dalam program

atau “software” komputer.

Dalam program ini, peneliti dituntut untuk teliti dalam mengentri

data. Apabila tidak maka akan terjadi bias pada olahan datanya.

5. Tabulasi

Membuat tabel maupun grafik hasil dari olahan data, disesuaikan

dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan peneliti.

IV.6.2 Teknik Penyampaian Data

IV.6.2.1 Bentuk Tabel

Penyajian data dalam bentuk tabel dilakukan untuk

mempermudah pembacaan data sesuai dengan maksud dan tujuan

penelitian.

IV.6.2.2 Bentuk Teks Atau Narasi

Penyajian data dalam bentuk teks atau narasi dilakukan untuk

mendeskripsikan atau memberi penjelasan dari data yang telah

disajikan dalam bentuk tabel.

Page 70: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

IV.7 Teknik dan Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan uji analisis parametrik.

Perhitungan menggunakan Microsoft Excel dan Software Statistik for

Windows.

1. Uji Tahap Awal

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data menggunakan Shapiro Wilk untuk

mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak.

b. Uji Beda Dua Rata-Rata Hasil Akhir

Uji beda dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui adanya

perbedaan rata-rata antara pretest dan posttest baik pada komponen

pengetahuan, sikap atau niat pada kelompok eksperimen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji-t test berpasangan apabila

distribusi data normal, uji t-test berpasangan dari data dependent

(sampel terikat) (Fajar, 2009). atau menggunakan Wilcoxon apabila

sebaran data tidak normal, untuk mengetahui apakah hipotesis

diterima atau ditolak.

Page 71: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

IV.8 Uji Validitas dan Reabilitas

IV.8.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo 2012). Uji

validitas dilakukan terhadap 15 item pertanyaan. Berdasarkan uji

validitas yang sudah dilakukan bahwa semua item pertanyaan

pengetahuan dan pernyataan sikap dikatakan valid, sehingga semua item

pertanyaan pengetahaun dan pernyataan sikap dapat/layak digunakan

dalam penelitian.

IV.8.2 Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,

2012). Angket kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha

minimal 0,7 (Djemari Mardapi, 2003). Sehingga untuk mengetahui

sebuah angket dikatakan reliabel atau tidak,tinggal melihat besarnya nilai

alpha. Berdasarkan hasil uji reabilitas yang telah dilakukan menunjukan

nilai alpha adalah 0,718, hal ini menunjukan bahwa nilai alpha diatas 0,7,

sehingga kuesioner ini dikatakan reliabel.

Page 72: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1 Hasil Penelitian

V.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambar V.1 Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung Tahun 2017

Puskesmas Perumnas II sebagai sampel dalam penelitian ini berada

di Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat yang

mempunyai luas sebesar 567 Ha, yang terdiri dari 37 RW dan 195 RT.

Page 73: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Puskesmas Perumnas II terletak di Jalan Hasyim Achmad, Kota

Pontianak dengan jarak tempuh sekitar 5,5 km dari pusat kota.

Berdasarkan data dari Kelurahan Sungai Beliung pada tahun 2016 jumlah

penduduk yang ada di wilayah binaan Puskesmas Perumnas II,

Kelurahan Sungai Beliung sebesar 51.185 jiwa. Jumlah KK sebanyak

17.441 jiwa, jumlah jiwa per KK 4,28 jiwa dengan luas wilayah yang

tidak bertambah maka kepadatan penduduk pada tahun 2016 adalah

90,27 jiwa/km2 (Profil Puskesmas Perumnas II, 2016).

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di UPK Puskesmas

Perumnas II tahun 2016 terdiri dari pelayanan UKP (Usaha Kesehatan

Perorangan) dan UKM (Usaha Kesahatan Masyarakat) baik yang

dilakukan di dalam maupun di luar gedung UPK Puskesmas Perumnas

II.

Dalam melaksanakan pelayanan di luar gedung, masih ada kendala

yang berasal dari dalam organisasi maupun dari masyarakat sendiri.

Kendala dari dalam organisasi yaitu adanya penugasan dari Dinas

Kesehatan Kota Pontianak kepada petugas kesehatan dengan tugas ganda

baik tugas dalam maupun luar gedung. Dari masyarakat antara lain

sulitnya menghubungi tokoh masyarakat (RT/RW/TOGA) karena tokoh

masyarakat bekerja dan masyarakat tidak siap menerima petugas dengan

mengarahkan langsung ke warga setempat.

Page 74: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Sedangkan untuk pelayanan di dalam gedung berhubungan dengan

bangunan Puskesmas yang kurang memadai untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan tuntutan program. Hal ini disebabkan karena

kondisi fisik bangunan Puskesmas yang dibangun tahun 1996 sempit

sehingga ada beberapa pelayanan harus bergantian hari untuk dapat

menggunakan ruang pelayanan yang sama, sehingga tidak ergonomis

baik bagi pemberi dan penerima pelayanan.

Untuk pelayanan kasus TB paru, upaya yang telah dilakukan pihak

Puskesmas untuk menekan kasus TB paru adalah dengan memberikan

konseling ketika penderita TB paru berobat ke Puskesmas (upaya

preventif). Konseling yang diberikan hanya sekedar memberikan

informasi kepada pasien TB paru untuk menuntaskan pengobatannya

selama 6 bulan serta cara pencegahan agar tidak tertular kepada orang

disekitarnya terutama pada anak-anak. Konseling yang diberikan tidak

bisa dilaksanakan setiap hari, hal ini disebakan keterbatasan jumlah

ruangan yang dimiliki Puskesmas yang harus berbagi dengan program

lainnya (Bagian program TB paru).

Sedangkan untuk media promosi kesehatan, media yang telah

digunakan hanya banner dan poster yang dipajang di Puskemas dan

belum ada media khusus untuk pencegahan penyakit TB paru (Bagian

promosi kesehatan).

Page 75: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

V.1.2 Sosial Ekonomi dan Budaya

Selain mempunyai kondisi sosial budaya yang masih tradisional,

sebagian besar masyarakat/penduduk adalah dari kalangan ekonomi

lemah (kurang mampu) ±3.096 jiwa, yang tentunya memiliki

keterbatasan dalam pemeliharaan kesehatan baik perorangan maupun

kelompok.

Masyarakat Sungai Beliung didominasi oleh masyarakat golongan

menengah ke bawah. Golongan menengah ke atas sangat terbatas, oleh

karena itu masyarakat yang kurang mampu diarahkan untuk

menggunakan dan membuat kartu BPJS.

Tabel V.1

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Kelurahan Sungai

Beliung Tahun 2016

No. Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Tidak / Belum Sekolah 5811 5744 5811

2. Belum Tamat SD / Sederajat 3504 3465 3504

3. Tamat SD / Sederajat 4509 5116 4509

4. SLTP / Sederajat 4472 4237 8709

5. SLTA/ Sederajat 8208 6867 15075

6. Diploma I / II 218 245 463

7. Akademi/ Diploma III / S. Muda 531 532 1063

8. Diploma IV/ Strata I 168 918 1086

9. Strata II 90 42 132

10. Strata III 6 1 7

Jumlah Total 27.517 27.167 40.359

Sumber : Profil Puskesmas Perumnas II, 2016

Page 76: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Berdasarkan tabel V.1, sebagian besar masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung berpendidikan

rendah (SD ke bawah) sebesar 13.824 jiwa (34,25%), pendidikan

menengah (SLTP - SLTA) sebesar 23.784 jiwa (58,93%) dan pendidikan

tinggi (Diploma I – Strata III) sebesar 2.751 jiwa (6,82%).

V.1.3 Gambaran Proses Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak 0-

14 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II,

Kelurahan Sungai Beliung. Teknik sampling yang digunakan yaitu Non

Random Sampling dengan metode purposive sampling dimana

pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang

dibuat oleh peneliti (Notoadmodjo, 2010).

Kegiatan penelitian dilakukan selama 1 minggu dimulai pada

tanggal 2 – 7 November 2017 di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II,

Kelurahan Sungai Beliung. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu,

reponden 1-10 dilakukan pengisian lembar persetujuan responden,

keusioner pretest dan perlakuan media Booklet selama ± 15 menit pada

tanggal 2 November 2017 kemudian pada tanggal 3 November dilakukan

perlakuan media Booklet selama ± 15 menit dan pengisian kuesioner

posttest dan evaluasi promosi kesehatan media Booklet. Responden 11-

20 dilakukan pengisian lembar persetujuan responden, keusioner pretest

dan perlakuan media Booklet selama ± 15 menit pada tanggal 4

November 2017 kemudian pada tanggal 5 November 2017 dilakukan

Page 77: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

perlakuan media Booklet selama ± 15 menit dan pengisian kuesioner

posttest serta evaluasi promosi kesehatan media Booklet. Responden 21-

30 dilakukan pengisian lembar persetujuan responden, keusioner pretest

dan perlakuan media Booklet selama ± 15 menit pada tanggal 6

November 2017 kemudian pada tanggal 7 November 2017 dilakukan

perlakuan media Booklet selama ± 15 menit dan pengisian kuesioner

posttest serta evaluasi promosi kesehatan media Booklet. Untuk lebih

jelasnya, dapat dilihat pada gambar alur penelitian di bawah ini :

Gambar V.2 Alur Proses Penelitian

Perizinan

Penetapan

sampel yang

memenuhi

kriteria

inklusi

30 sampel

Lembar

persetujuan

responden &

kuesioner pretest

Promosi

kesehatan

dengan media

Booklet di hari

pertama

Promosi kesehatan

dengan media

Booklet di hari

kedua

Pengisian kuesioner

posttest dan evaluasi

promosi kesehatan

media Booklet

Selanjutnya

dilakukan

pengolahan

dan analisa

data

Pelaporan hasil

penelitian

Page 78: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Untuk tahapan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tanggal Jam Kegiatan

2 November 2017 14.00 WIB - selesai - Perkenalan diri

- Menyampaikan maksud dan tujuan mendatangi

rumah responden 1-10

- Penandatanganan lembar persetujuan responden

- Pengisian lembar kuesioner pretest

- Pemberian promosi kesehatan media Booklet

selama ± 15 menit

3 November 2017 14.00 WIB - selesai - Pemberian promosi kesehatan media Booklet

selama ± 15 menit

- Pengisian lembar kuesioner posttest dan evaluasi

promosi kesehatan media Booklet

4 November 2017 14.00 WIB - selesai - Perkenalan diri

- Menyampaikan maksud dan tujuan mendatangi

rumah responden 11-20

- Penandatanganan lembar persetujuan responden

- Pengisian lembar kuesioner pretest

- Pemberian promosi kesehatan media Booklet

selama ± 15 menit

5 November 2017 14.00 WIB - selesai - Pemberian promosi kesehatan media Booklet

selama ± 15 menit

- Pengisian lembar kuesioner posttest dan evaluasi

promosi kesehatan media Booklet

6 November 2017 14.00 WIB - selesai - Perkenalan diri

- Menyampaikan maksud dan tujuan mendatangi

rumah responden 21-30

- Penandatanganan lembar persetujuan responden

- Pengisian lembar kuesioner pretest

- Pemberian promosi kesehatan media Booklet

selama ± 15 menit

7 November 2017 14.00 WIB - selesai - Pemberian promosi kesehatan media Booklet

selama ± 15 menit

- Pengisian lembar kuesioner posttest dan evaluasi

promosi kesehatan media Booklet

Tabel V.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

Page 79: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

V.1.3 Karakteristik Responden

1. Usia Ibu

Tabel V.3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden di wilayah kerja Puskesmas

Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung, tahun 2017

Usia N %

20 – 30 tahun 9 29,9

31 – 40 tahun 15 49,9

41 – 50 tahun 6 19,8

Total 30 100

Sumber: data primer, 2017

Responden dalam penelitian ini adalah responden yang berusia 20-

50 tahun. Responden yang terpilih adalah siapa saja ibu yang mempunyai

anak 0-14 tahun yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Berdasarkan tabel V.3, diketahui bahwa proporsi usia responden

paling rendah yaitu berusia 20 tahun sedangkan responden paling tinggi

berusia 50 tahun dengan rata-rata usia responden yaitu 31-40 tahun.

Page 80: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

2. Pendidikan Ibu

Tabel V.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden di wilayah

kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung tahun 2017

Tingkat Pendidikan N %

Tidak Tamat SD 3 10,0

SD 2 6,7

SMP 4 13,3

SMA 15 50,0

Akademi/Perguruan Tinggi 6 20,0

Total 30 100

Sumber: data primer, 2017

Berdasarkan tabel V.4, diketahui bahwa proporsi tingkat

pendidikan responden paling banyak berpendidikan SMA sebanyak 15

responden, Akademi/Perguruan Tinggi sebanyak 6 responden, SMP

sebanyak 4 responden, tidak tamat SD sebanyak 3 responden dan SD

sebanyak 2 responden.

Page 81: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

3. Pekerjaan Ibu

Tabel V.5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung, tahun 2017

Pekerjaan Ibu N %

Ibu Rumah Tangga 23 76,7

Pegawai Negeri Sipil 2 6,7

Pegawai Swasta 1 3,3

Wirausaha 4 13,3

Total 30 100

Sumber: data primer, 2017

Berdasarkan tabel V.5, diketahui bahwa proporsi pekerjaan

responden paling banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 23

responden, wirausaha sebanyak 4 responden, pegawai negeri sipil

sebanyak 2 responden dan pegawai swasta sebanyak 1 responden.

4. Pendapatan Per Bulan Keluarga

Tabel V.6

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan Per Bulan Keluarga di wilayah

kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung, tahun 2017

Pendapatan Per Bulan Keluarga N %

< Rp 1.972.000,00 14 46,7

> Rp 1.972.000,00 16 53,5

Total 30 100

Sumber: data primer, 2017

Page 82: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Berdasarkan tabel V.6, diketahui bahwa proporsi pendapatan per

bulan keluarga > Rp 1.972.000,00 sebanyak 16 responden dan < Rp

1.972.000,00 sebanyak 14 responden.

V.1.4 Pendapat Responden Tentang Promosi Kesehatan Dengan Media Booklet

Tabel V.7

Pendapat Responden Tentang Tampilan Isi Media Booklet

Jawaban Frekuensi

N %

Bahasa Booklet yang digunakan

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

16

10

4

53,3

33,3

13,3

Penampilan (tulisan, gambar dan tata letak

gambar) Booklet

a. Sangat Menarik

b. Menarik

c. Cukup Menarik

11

14

5

36,7

46,7

16,7

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel V.7, diketahui bahwa persepsi responden yang

menjawab sangat baik mengenai bahasa media Booklet yang digunakan

sebesar 53,3%, baik sebesar 33,3% dan cukup baik sebesar 13,3%.

Persepsi responden yang menjawab sangat menarik mengenai

tampilan (tulisan, gambar dan tata letak gambar) Booklet sebesar 36,7%,

menarik sebesar 46,7% dan cukup menarik sebesar 16,7%.

Page 83: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tabel V.8

Pendapat Responden Tentang Ketertarikan Terhadap Media Booklet

Jawaban Frekuensi

N %

Promosi kesehatan media Booklet merupakan hal

baru

a. Sangat Baru

b. Baru

c. Cukup Baru

d. Kurang Baru

11

15

3

1

36,7

50,0

10,0

3,3

Promosi kesehatan media Booklet perlu dilakukan

a. Sangat Perlu

b. Perlu

20

10

66,7

33,3

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel V.8, diketahui bahwa persepsi responden yang

menjawab sangat baru mengenai promosi kesehatan media Booklet

sebesar 36,7%, baru sebesar 50,0%, cukup baru sebesar 10,0% dan

kurang baru sebesar 3,3%.

Persepsi responden yang menjawab sangat perlu mengenai

promosi kesehatan media Booklet yang diberikan sebesar 66,7% dan

perlu 33,3%.

Page 84: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tabel V.9

Pendapat Responden Tentang Pemahaman Terhadap Media Booklet

Jawaban Frekuensi

N %

Pemahaman tentang isi media Booklet

a. Sangat Paham

b. Paham

c. Cukup Paham

d. Kurang Paham

10

14

5

1

33,3

46,7

16,7

3,3

Pemahaman bahasa Booklet yang digunakan

a. Sangat Mudah Dipahami

b. Mudah Dipahami

c. Cukup Mudah Dipahami

d. Kurang Mudah Dipahami

18

5

6

1

60,0

16,7

20,0

3,3

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel V.9, diketahui bahwa persepsi responden yang

menjawab sangat paham mengenai pemahaman isi media Booklet sebesar

33,3%, paham sebesar 46,7%, cukup paham sebesar 16,7% dan kurang

paham sebesar 3,3%.

Persepsi responden yang menjawab sangat mudah dipahami

mengenai pemahaman bahasa media Booklet yang digunakan sebesar

60,0%, mudah pahami sebesar 16,7%, cukup mudah dipahami sebesar

20,0% dan kurang mudah dipahami sebesar 3,3%.

Page 85: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tabel V.10

Pendapat Responden Tentang Kebermanfaatan Media Booklet

Jawaban Frekuensi

N %

Kebermanfaatan promosi kesehatan media Booklet

a. Sangat Bermanfaat

b. Bermanfaat

c. Cukup Bermanfaat

20

8

2

66,7

26,7

6,7

Keingintahuan mencari informasi kesehatan setelah

perlakuan

a. Sangat Ingin Tahu

b. Ingin Tahu

16

14

53,3

46,7

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel V.10, diketahui bahwa persepsi responden yang

menjawab sangat bermanfaat mengenai kebermanfaatan promosi

kesehatan dengan media Booklet yang diberikan sebesar 66,7%,

bermanfaat sebesar 26,7% dan cukup bermanfaat sebesar 6,7%.

Persepsi responden yang menjawab sangat ingin tahu mengenai

keingintahuan mencari informasi kesehatan setelah perlakuan sebesar

53,3% dan ingin tahu sebesar 46,7%.

Page 86: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

V.1.5 Uji Normalitas

Uji Normalitas data sampel dilakukan dengan uji Shapiro Wilk

(karena jumlah responden kurang dari 50). Kriteria data sampel

berdistribusi normal apabila nilai p ≥ 0,05. Hasil uji normalitas terhadap

data sampel dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel V.11

Hasil Uji Normalitas dengan Uji Shapiro Wilk pada Responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung

Tahun 2017

No Variabel P Keterangan Kategori

(P)

1. Pretest Pengetahuan 0,006 Tidak Normal Median (9,00)

2. Pretest Sikap 0,074 Normal Mean (38,57)

3. Posttest Pengetahuan 0,003 Tidak Normal Median (11,00)

4. Posttest Sikap 0,090 Normal Mean (55,17)

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel V.11, hasil perhitungan normalitas dengan

menggunakan uji Shapiro Wilk diperoleh nilai p pretest pengetahuan

adalah 0,006 ≤ 0,05 yang artinya distribusi datanya tidak normal. Nilai p

pretest sikap adalah 0,074 ≥ 0,05 yang artinya distribusi datanya normal.

Sedangkan nilai p posttest pengetahuan adalah 0,003 ≤ 0,05 yang artinya

distribusi datanya tidak normal. Nilai p posttest sikap adalah 0,090 ≥ 0,05

yang artinya distribusi datanya normal.

Page 87: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

V.1.6 Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian serta hasil dari pendidikan kesehatan melalui

media Booklet berupa peningkatan pengetahuan dan sikap responden.

1. Analisa Pengetahuan Sebelum Dan Sesudah Promosi Kesehatan Melalui

Media Booklet

Kategori pengetahuan dalam penelitian ini didasarkan pada

normalitas data. Berdasarkan hasil uji normalitas data pretest, data

berdistribusi tidak normal sehingga digunakan nilai median yaitu 9,00.

Responden dikategorikan memiliki pengetahuan baik apabila ≥ 9,00 dan

kurang baik < 9,00.

Tabel V.12

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pretest Responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung, tahun 2017

Kategori Pengetahuan Pretest Posttest

N % N %

Baik 18 56,7 25 83,3

Kurang Baik 12 43,4 5 16,7

Total 30 100 30 100

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel V.12, diketahui bahwa jumlah responden yang

memiliki pengetahuan baik pada saat pretest sebanyak 18 responden

sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 12

responden.

Page 88: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Pada saat posttest berdasarkan hasil uji normalitas, data

berdistribusi tidak normal sehingga digunakan nilai median yaitu 11,00.

Responden dikategorikan memiliki pengetahuan baik apabila ≥ 11,00

dan kurang baik < 11,00.

Berdasarkan tabel V.12, diketahui bahwa jumlah responden yang

memiliki pengetahuan baik pada saat posttest sebanyak 25 responden

sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 5

responden.

Grafik V.1

Analisis Per Item Pengetahuan Responden Yang Menjawab Benar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Pretes 22 18 23 13 13 23 18 11 14 22 19 22 15 18 26

Posttest 29 29 30 24 19 26 21 16 18 22 22 23 18 24 29

0

5

10

15

20

25

30

35

SK

OR

ITEM PERTANYAAN PENGETAHUAN

Page 89: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Berdasarkan grafik V.1, diketahui bahwa responden yang paling

tinggi peningkatan menjawab benarnya adalah pada pertanyaan

pengetahuan nomor 2 (P2) tentang “Penyebab penyakit TBC” pada saat

pretest sebanyak 18 responden yang menjawab benar kemudian pada saat

posttest terjadi peningkatan menjadi sebanyak 29 responden yang

menjawab benar dan pertanyaan pengetahuan nomor 4 (P4) tentang

“Usia penyakit TBC pada anak” pada saat pretest sebanyak 13 responden

yang menjawab benar kemudian pada saat posttest terjadi peningkatan

menjadi sebanyak 24 responden yang menjawab benar .

Peningkatan paling tinggi responden yang menjawab benar pada

pertanyaan pengetahuan nomor 2 dan 4 (P2 & P4) dapat disebabkan

karena di dalam isi media Booklet peneliti menjelaskan dengan jelas

beserta gambar tentang pertanyaan tersebut.

2. Analisa Sikap Sebelum Dan Sesudah Promosi Kesehatan Melalui Media

Booklet

Kategori sikap dalam penelitian ini didasarkan pada normalitas

data. Berdasarkan hasil uji normalitas data pretest, data berdistribusi

normal sehingga digunakan nilai mean yaitu 38,57. Responden

dikategorikan memiliki sikap mendukung apabila ≥ 38,57 dan sikap tidak

mendukung < 38,57.

Page 90: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tabel V.13

Distribusi Frekuensi Sikap Pretest Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung, tahun 2017

Kategori Sikap Pretest Posttest

N % N %

Mendukung 12 40,0 23 76,7

Tidak Mendukung 18 60,0 7 23,3

Total 30 100 30 100

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel V.13, diketahui bahwa jumlah responden yang

memiliki sikap mendukung pada saat pretest sebanyak 12 responden

sedangkan yang memiliki sikap tidak mendukung sebanyak 18

responden.

Pada saat posttest berdasarkan hasil uji normalitas, data

berdistribusi tidak normal sehingga digunakan nilai mean yaitu 55,17.

Responden dikategorikan memiliki sikap mendukung apabila ≥ 55,17

dan sikap tidak mendukung < 55,17.

Berdasarkan tabel V.14, diketahui bahwa jumlah responden yang

memiliki sikap mendukung pada saat posttest sebanyak 23 responden

sedangkan yang memiliki sikap tidak mendukung sebanyak 7 responden.

Page 91: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Grafik V.2

Analisis Per Item Sikap Responden Yang Menjawab Benar

Berdasarkan grafik V.2, diketahui bahwa skor semua pernyataan

sikap baik yang favorable maupun yang unfavorable mengalami

peningkatan. Untuk pernyataan sikap yang favorable (pernyataan sikap

nomor 1-8) peningkatan skor yang paling tinggi yaitu pada pernyataan

sikap nomor 4 (S4) tentang “Bayi harus diberi imunisasi BCG untuk

mencegah tertular penyakit TBC” pada saat pretest skornya adalah 73

kemudian mengalami peningkatan pada saat posttest menjadi 114.

Sedangkan untuk pernyataan sikap unfavorable (pernyataan sikap nomor

9-15) peningkatan skor yang paling tinggi yaitu pada pernyataan sikap

nomor 11 (S11) tentang “Menjaga sirkulasi udara rumah dan membuka

jendela setiap hari bukan merupakan salah satu upaya pencegahan

penyakit TBC” pada saat pretest skornya adalah 71 kemudian mengalami

peningkatan pada saat posttest menjadi 113.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Pretest 77 77 85 73 84 80 68 77 80 75 71 74 71 80 85

Posttest 107 107 110 114 112 114 101 108 114 112 113 110 111 111 111

0

20

40

60

80

100

120

SK

OR

ITEM PERNYATAAN SIKAP

Page 92: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Peningkatan skor pernyataan sikap nomor 4 (S4) untuk pernyataan

sikap favorable dan nomor 11 (S11) untuk pernyataan sikap unfavorable

dapat disebabkan karena di dalam isi media Booklet peneliti menjelaskan

dengan jelas disertai dengan gambar tentang pernyataan sikap tersebut.

V.1.7 Analisa Bivariat

Dalam penelitian ini responden diberi perlakuan dengan

menggunakan media Booklet tentang “Mengenal TBC Pada Anak”

selama 2 hari yang dibagi menjadi 3 kelompok. Untuk mengetahui

adanya perbedaan hasil pretest dan posttest digunakan analisis uji t

berpasangan jika data berdistribusi normal. Tetapi apabila data

berdistribusi tidak normal maka uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon.

Pada penelitian ini, variabel pengetahuan data berdistribusi tidak normal

sehingga uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Sedangkan variabel

sikap, data berdistribusi normal sehingga uji yang digunakan adalah uji t

berpasangan.

1. Pengetahuan

Uji variabel pengetahuan dengan menggunakan uji Wilcoxon,

pengujian didasarkan pada nilai T. Nilai T adalah jumlah yang lebih kecil

antara skor yang meningkat dengan skor yang menurun. Terdapat 23

responden yang skor pengetahuannya meningkat pada saat posttest, 0

responden yang skor pengetahuannya menurun dan 7 responden yang

skor pengetahuannya tetap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Page 93: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tabel V.14

Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Wilcoxon

(Pretest – Posttest Pengetahuan)

N Skor Meningkat Skor Menurun Skor Tetap P value

30 23 0 7 0,000

Sumber: Data Primer, 2017

Dari hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai P value 0,000 < 0.05, maka

Ha diterima Ho ditolak, artinya ada perbedaan yang bermakna antara

pengetahuan sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang “Mengenal

TBC Pada Anak” dengan media Booklet.

2. Sikap

Pernyataan sikap dioleh dengan menggunakan uji t berpasangan

karena data berdistribusi normal. Uji ini menghitung selisih antara nilai

dua variabel untuk tiap kasus dan apakah selisih rata-rata tersebut bernilai

nol. Rata-rata skor sikap saat pretest 38, 57 dan posttest 55,17 sehingga

mengalami peningkatan 16,60 dengan P value 0,000. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel V.15

Hasil Uji Hipotesis Dengan Uji t Berpasangan

(Pretest – Posttest Sikap)

N Mean Pretest (SD) Mean Posttest (SD) Beda Mean P value

30 38,57 (1,906) 55,17 (1,913) 16,60 0,000

Sumber: Data Primer, 2017

Dari hasil uji t berpasangan didapatkan nila P value 0,000 maka Ha

diterima Ho ditolak, artinya ada perbedaan yang bermakna antara sikap

Page 94: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang “Mengenal TBC Pada

Anak” dengan media Booklet.

V.2 Pembahasan

1. Perbedaan pengetahuan pretest dan posttest pada responden di wilayah

kerja Puskesmas Perumnas II, Kelurahan Sungai Beliung

Berdasarkan analisis univariat yang dilakukan, didapatkan bahwa

terdapat peningkatan skor median atau nilai tengah pengetahuan pada saat

pretest dan posttest. Pada saat pretest skor median 9,00 lalu meningkat

menjadi 11,00 pada saat posttest. Pada analisis bivariat dilakukan uji

Wilcoxon yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

antara pengetahuan sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang

“Mengenal TBC Pada Anak” dengan media Booklet (P value = 0,000).

Berdasarkan hasil analisis per item pengetahuan responden,

didapatkan bahwa responden yang paling tinggi peningkatan menjawab

benarnya adalah pada pertanyaan pengetahuan nomor 2 (P2) tentang

“Penyebab penyakit TBC” pada saat pretest sebanyak 18 responden yang

menjawab benar kemudian pada saat posttest terjadi peningkatan menjadi

sebanyak 29 responden yang menjawab benar dan pertanyaan pengetahuan

nomor 4 (P4) tentang “Usia penyakit TBC pada anak” pada saat pretest

sebanyak 13 responden yang menjawab benar kemudian pada saat posttest

terjadi peningkatan menjadi sebanyak 24 responden yang menjawab benar

.

Page 95: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Peningkatan paling tinggi responden yang menjawab benar pada

pertanyaan pengetahuan nomor 2 dan 4 (P2 & P4) dapat disebabkan

karena di dalam isi media Booklet peneliti menjelaskan dengan jelas

beserta gambar tentang pertanyaan tersebut.

Sedangkan untuk pengetahuan yang tidak mengalami peningkatan

seperti pada pertanyaan nomor 10 (P10) tentang “Kebiasaan membuka

jendela yang dianjurkan” dikarenakan peneliti tidak menjelaskan di dalam

Booklet.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Muzakki dkk (2017), berdasarkan uji paired t-test dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000 yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pasien

TB paru sebelum dan sesudah edukasi menggunakan media Booklet.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan uji

wilcoxon dengan p value sebesar 0,003 menunjukkan adanya perbedaan

pengetahuan sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang “Mengenal

TBC Pada Anak” dengan media Booklet.

Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Ummami (2016)

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan selisih rata-rata pengetahuan

sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang tuberkulosis

paru dengan nilai p value sebesar 0,000. Dalam penelitian Ummami terjadi

peningkatan rata-rata pengetahuan sebesar 2,61 dari 10,30 saat pretest lalu

meningkat menjadi 12,91 saat posttest sedangkan dalam penelitian yang

dilakukan oleh peneliti terdapat peningkatan nilai median sebesar 6 dari

Page 96: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

9,00 saat pretest lalu meningkat menjadi 15,00 saat posttest dengan nilai p

value sebesar 0,003.

Hal ini didukung dengan pendapat Nasution (2012) yang

menyatakan bahwa pengetahuan adalah suatu proses belajar pengalaman

nilai, informasi kontekstual dan kepakaran yang dilakukan dengan panca

indera terhadap objek tertentu. Di dalam penelitian ini pengetahuan

didapatkan dari proses belajar melalui media Booklet sehingga

dilakukanlah penginderaan terhadap isi media Booklet yang diberikan.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sunaryo (2014), bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi

melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek

tertentu. Dalam penelitian ini, pengetahuan responden yang meningkat

adalah hasil dari penginderaan yang dilakukan responden terhadap konten

isi media Booklet yang diberikan khususnya indera penglihatan dan

pendengaran.

Menurut teori Dale’s Cone of Experience (Kerucut pengalaman

Dale, 1969 dalam Notoatmodjo (2012)) menyatakan bahwa hasil belajar

seseorang diperoleh dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang

ada di lingkungan hidup seseorang kemudin melalui benda tiruan sampai

kepada lambang vebal (abstrak). Hal ini sejalan dengan yang dilakukan

oleh Computer Technology Research (CTR) yang menyatakan bahwa

seseorang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari

yang didengar. Tetapi seseorang dapat mengingat 50% dari yang dilihat

Page 97: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

dan didengar serta 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus

(Suiraoka dan Supariasa, 2012).

Hal ini sejalan dengan pendapat Langkamp (2006) dalam jurnal

Mohammadirizi dkk (2014) yang menyatakan bahwa pendidikan verbal

yang disertai dengan pendidikan tertulis lebih efektif daripada hanya

pendidikan verbal saja. Karena dapat dipelajari di rumah, di perjalanan,

atau setiap kali mereka perlu, dan kemudian dapat dicetak jika diperlukan.

Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan,

baik individu, kelompok maupun masyarakat dikelompokkan menjadi 4

(Blum, 1974 dalam Notoadmodjo), yaitu : 1) lingkungan yang mencakup

lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi dan sebagainya, 2)

perilaku, 3) pelayanan kesehatan dan 4) hereditas.

Peran pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan perilaku

masyarakat yang kondusif adalah agar masyarakat berupaya menyadari

atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan, bagaimana

menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka

dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan bilaman

sakit dan sebagainya. Kesehatan bukan hanya diketahui atau disadari

(knowledge) dan sikapi (attitude) melainkan harus

dikerjakan/dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (practice).

Menurut teori Lawrence Green 1980 dalam Notoatmodjo (2012),

bahwa perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : 1) Faktor predisposisi

(prediposing factors), 2) Faktor pemungkin (Enabling factors) dan 3)

Page 98: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Faktor penguat (Reinforcing factors). Berdasarkan teori tersebut maka

seharusnya kegiatan pendidikan kesehatan merujuk pada ketiga faktor

tersebut. Agar pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan

dan sikap masyarakat, maka pendidikan kesehatan yang diberikan harus

dapat menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

baik bagi dirinya sendiri, keluarganya maupun masyarakatnya. Disamping

itu, dapat memberikan pengertian tentang tradisi, kepercayaan masyarakat

dan sebagainya yang merugikan maupun yang menguntungkan kesehatan.

Penyajian Booklet yang menggunakan banyak gambar dan warna

memberikan tampilan yang menarik (Pralisaputri dalam Jayanti, 2016).

Konten yang dibagikan dalam media Booklet ini dikemas dengan warna

dan gambar yang beragam serta menarik sehingga dapat menarik

perhatian responden. Pemilihan warna yang baik secara keseluruhan akan

mendukung keberhasilan sebuah program multimedia. Pemilihan warna

yang baik dalam multimedia akan mengundang respon yang positif bagi

pemakainya sekaligus mengundang decak kekaguman akan keindahannya.

Sebaliknya pemilihan warna yang kurang baik akan mengurangi

keberhasilan sebuah program multimedia, baik dari sisi respon

pemakainya maupun keindahannya (Purnama, 2011).

Page 99: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Penelitian yang dilakukan oleh Okeye dan Dowse (2017)

mengatakan bahwa Booklet yang didesain dengan konten dan format yang

tepat dapat meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan pasien

tuberkulosis.

Media cetak Booklet umumnya digunakan dengan tujuan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang isu-isu kesehatan karena Booklet

memberikan informasi dengan spesifik dan banyak digunakan sebagai

media alternatif untuk dipelajari pada setiap saat bila seseorang

menghendakinya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut perlu

dilakukan suatu proses pendidikan kesehatan dengan media karena

keberhasilan proses pendidikan yang dilakukan tergantung pada beberapa

faktor, diantaranya kurikulum, sumber bahan ajar termasuk sarana dan

prasarana (Aini dalam Pakpahan dkk, 2011).

2. Perbedaan sikap pretest dan posttest pada responden di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas II Kelurahan Sungai Beliung

Berdasarkan analisis univariat yang dilakukan didapatkan

peningkatan skor mean atau rata-rata pada saat pretest dan posttest. Pada

saat pretest skor mean 38,57 lalu meningkat menjadi 55,17 pada saat

posttest. Pada analisis bivariat dilakukan uji t berpasangan yang

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sikap

sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang “Mengenal TBC Pada

Anak” dengan media Booklet (P value = 0,000).

Page 100: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Berdasarkan hasil analisis per item pernyataan sikap, diketahui

bahwa skor semua pernyataan sikap baik yang favorable maupun yang

unfavorable mengalami peningkatan. Untuk pernyataan sikap yang

favorable (pernyataan sikap nomor 1-8) peningkatan skor yang paling

tinggi yaitu pada pernyataan sikap nomor 4 (S4) tentang “Bayi harus diberi

imunisasi BCG untuk mencegah tertular penyakit TBC” pada saat pretest

skornya adalah 73 kemudian mengalami peningkatan pada saat posttest

menjadi 114. Sedangkan untuk pernyataan sikap unfavorable (pernyataan

sikap nomor 9-15) peningkatan skor yang paling tinggi yaitu pada

pernyataan sikap nomor 11 (S11) tentang “Menjaga sirkulasi udara rumah

dan membuka jendela setiap hari bukan merupakan salah satu upaya

pencegahan penyakit TBC” pada saat pretest skornya adalah 71 kemudian

mengalami peningkatan pada saat posttest menjadi 113.

Peningkatan skor pernyataan sikap nomor 4 (S4) untuk pernyataan

sikap favorable dan nomor 11 (S11) untuk pernyataan sikap unfavorable

dapat disebabkan karena di dalam isi media Booklet peneliti menjelaskan

dengan jelas disertai dengan gambar tentang pernyataan sikap tersebut.

Peningkatan paling tinggi responden yang menjawab benar pada

pernyataan sikap nomor 11 (S11) dapat disebabkan karena di dalam isi

Booklet peneliti menjelaskan upaya pencegahan yang dapat dilakukan

untuk mencegah penularan TBC pada anak beserta gambarnya..

Page 101: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Pratama (2013), hasil uji

statistik menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

perubahan sikap tentang berkebiasaan hidup bersih dan sehat dengan p

value 0,001.

Hasil ini sejalan dengan teori Ivansevich dkk (2005) yang

menyatakan bahwa kunci dari mengubah suatu sikap adalah dengan

mengidentifikasi keyakinan atau nilai yang menjadi bagian dari sikap

tersebut dan kemudian menyediakan informasi untuk pemegang sikap

untuk mengubah keyakinan atau nilai tersebut, promosi kesehatan yang

dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi

bagi responden sebagai pemegang sikap untuk mengubah keyakinan atau

nilai yang diyakini oleh responden sehingga memiliki sikap yang lebih

baik.

Penelitian yang dilakukan Faraji dan Hajbaghery (2016) mengatakan

bahwa Booklet dapat meningkatkan sikap pasien sedangkan diskusi

kelompok dapat meningkatkan sikap dan praktek pasien.

Notoadmodjo (2012) mengatakan bahwa sikap merupakan reaksi

atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus

atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat secara langsung tetapi

hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap

secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Dengan stimulus berupa

Page 102: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

media Booklet yang diberikan menunjukkan adanya sikap positif atau

mendukung, hal ini ditunjukkan dengan perbedaan sikap responden

sebelum dan sesudah intervensi.

Salah satu media cetak pendidikan kesehatan yang efektif ialah

Booklet. Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan

kesehatan dalam bentuk tulisan dan gambar. Booklet sebagai saluran, alat

bantu, sarana dan sumber daya pendukungnya untuk menyampaikan

pesan harus menyesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan

(Ma’munah, 2015).

Beberapa gambar yang ditampilkan menunjukkan bagaimana

penularan TB paru pada anak, jenis-jenis TB paru yang menyerang anak,

gejala apabila seorang anak terkena TB paru, pengobatan TB paru pada

anak, mengetahui kemajuan pengobatan TB paru pada anak serta

pencegahan TB paru pada anak. Gambar-gambar tersebut disajikan

dalam bentuk dan warna yang menarik sehingga dapat menimbulkan

minat dan keingintahuan masyarakat tentang penyakit TB paru pada anak

dan menyebabkan perubahan sikap yang terjadi pada masyarakat tentang

TB paru pada anak. Sehingga respon yang ditunjukkan oleh masyarakat

adalah lebih peka dan waspada terhadap penularan penyakit TB paru

terutama yang terjadi pada anak. Berdasarkan penjelasan diatas maka

salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sikap

responden mengenai pencegahan penularan TB paru pada anak adalah

dengan melakukan promosi kesehatan melalui media cetak Booklet,

Page 103: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

dengan melakukan promosi kesehatan maka pengetahuan akan semakin

meningkat sehingga akan mempengaruhi sikap untuk lebih mendukung.

V.3 Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini sudah dilakukan secara optimal, namun

peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari adanya

kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan dan

hambatan-hambatan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Responden

a. Responden bisa saja masih mengingat jawaban yang dipilih pada saat

pretest dan memilih jawaban yang sama pada saat posttest. Hal ini

dikarenakan jarak pemberian Booklet yang singkat yaitu 2 kali selama

2 hari berturut-turut.

b. Ada beberapa responden yang tidak membaca dengan teliti Booklet

yang diberikan hanya melihat secara sepintas-sepintas saja tanpa

membaca dengan detail isi Booklet.

c. Kuesioner saat pretest dan posttest sama.

Page 104: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut :

1. Pengetahuan responden pada saat pretest menunjukkan nilai tengah

(median) yaitu 9,00. Responden yang memiliki skor pengetahuan baik

sebanyak 17 responden (56,7%) sedangkan yang memiliki skor

pengetahuan kurang baik sebanyak 13 responden (43,4%).

2. Sikap responden pada saat pretest menunjukkan rata-rata (mean) yaitu

38,57. Responden dengan sikap mendukung sebanyak 12 responden

(40,0%) sedangkan yang memiliki sikap tidak mendukung sebanyak 18

responden (60,0%).

3. Setelah dilakukan promosi kesehatan melalui media cetak Booklet nilai

tengah (median) skor pengetahuan meningkat dari 9,00 menjadi 11,00

dengan p value 0,000. Jumlah responden dengan pengetahuan baik pada

saat posttest sebanyak 25 responden (83,3%) sedangkan responden

dengan pengetahuan kurang baik sebanyak 5 responden (16,7%). Untuk

sikap, nilai mean sikap meningkat dari 38,57 menjadi 55,17 dengan p

value 0,000. Jumlah responden dengan sikap mendukung pada saat

posttest sebanyak 23 responden (76,7%) sedangkan responden dengan

sikap tidak mendukung sebanyak 7 responden (23,3%).

Page 105: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

VI.2 Saran

Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang

ditujukan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan, antara lain :

1. Bagi Puskesmas Perumnas II

a. Diharapkan kepada petugas kesehatan khusunya dibagian promosi

kesehatan dapat menggandakan dan memanfaatkan media Booklet ini

sebagai media edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang pencegahan penularan TB paru pada anak. Karena

media Booklet merupakan media yang lebih unggul dibanding media

lain, karena dapat memuat halaman yang lebih banyak disertai dengan

keterangan gambar yang mudah dipahami pembaca, selain itu Booklet

juga dapat dibaca sewaktu-waktu disaat santai.

2. Bagi Masyarakat

a. Diharapkan dengan membaca media Booklet ini dapat menambah

pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang pencegahan penularan

TB paru pada anak dan dapat mendeteksi sedini mungkin gejala TB

paru pada anak sehingga dapat meningkatkan kesehatan anak yang

merupakan sebagai generasi penerus bangsa agar tumbuh menjadi anak

yang sehat dan kuat.

Page 106: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, A dan Kumalasari, M. L. F. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan

Booklet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Deteksi Dini

Kanker Payudara Pada Wus Di Surakarta Jawa Tengah. 6 (1). Diakses

dari URL

http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/index.php/JK/article/view/201

tanggal 27 Desember 2017

Depkes RI. 2013. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. Jakarta. Direktorat

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Diakses

dari URL www.tbindonesia.or.id/.../Buku-Petunjuk-Teknis-Manajemen-

dan-Tatalaksana-TB-An...

Depkes RI. 2016. Pusat Data dan Informasi. Info Datin. Diakses dari URL

http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-

info-datin.html

Dinkes. 2014. Data TB kota Pontianak. Dinkes Pontianak.

---------. 2015. Data TB kota Pontianak. Dinkes Pontaiank.

---------. 2016. Data TB kota Pontianak. Dinkes Pontianak.

---------. 2015. Hasil Program TB. Dinkes Provinsi Kalimantan Barat.

-------------. 2016. InfoDATIN TB. Jakarta. Pusat Data dan Informasi.

-------------.2011. Strategi Nasional Pengendalian TB. Jakarta. Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

-------------.2009. Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan.

Fitriani, E. 2013. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis

Paru. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Universitas Negeri Semarang. Diakses dari URL https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/3034/2807

tanggal 27 Desember 2017.

Hajbaghery, M., A. and Faraji, M. 2016. Comparison of effect between group discussion

and educational booklet on Iranian nursing students’ attitude and practice

toward patient privacy. Journal of Educational Evaluation for Health

Professions. 13 (29) : 1975-5937. Diakses dari URL

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5066073/ tanggal 1 Juli 2018.

Page 107: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Hamidi, H. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Tentang

Pencegahan Penyakit TB Paru Dengan Kejadian TB Paru Anak Usia 0-

14 tahun di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Kota Salatiga. Jurusan

Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Keolahragaan. Universitas Negeri

Semarang. Diakses dari URL lib.unnes.ac.id/608/1/7310.pdf tanggal 27

Desember 2017.

Hapsari, C. M. 2013. Efektivitas Komunikasi Media Booklet “Anak Alami”

Sebagai Media Penyampai Pesan Gentle Birthing Service. Skripsi.

Surabaya. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Kristen Petra.

Diakses dari URL docplayer.info/40496486-Efektivitas-komunikasi-media-

booklet-anak-alami-sebagai-... tanggal 27 Desember 2017.

Ivancevich, John M, Robert Konopaske dan Michael T Matteso, 2009. Perilaku dan

Manajemen Organisasi, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta.

Jayanti, S. 2016. Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Media Cetak Booklet

Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Penularan Tb Paru Pada

Keluarga Pasien (Studi Kasus Pasien Tb Paru Puskesmas Perumnas I

Kecamatan Pontianak Barat). Skrips (Tidak Dipublikasikan).

Lestari, P., Endaryanto, A., Sahiratmadja., dan Suharto. 2011. Status Gizi dan

Status Besi Anak Kontak Tuberkulosis Serta Perannya dalam Kejadian

Infeksi dan Sakit. Fakultas Kedokteran. Universitas Airlangga. Diakses

dari URL journal.unair.ac.id/download-fullpapers-

Vol%2013%20No%202%20Mei%202011-7.... tanggal 27 Desember 2017.

Madanijah, S., dan Triana, N. 2007. Hubungan Antara Status Gizi Masa Lalu Anak

dan Partisipasi Ibu di Posyandu Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada

Murid Taman Kanak-Kanak. Fakultas Ekologi Manusia dan Pertanian.

Institut Pertanian Bogor. Diakses dari URL repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/2236/4/Triana.%20Nina_A2006.

pdf tanggal 27 Desember 2017.

Ma’munah, M. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap

Pengetahuan Nutrisi Ibu Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat

Timur. Diakses dari URL repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/.../1/Malikatul%20Ma%27munah-

fkik.pdf tanggal 27 Desember 2017.

Mohamadirizi, S., Fahami, F., dan Bahadoran, P. 2014. Comparison of the effect of

multimedia and illustrated booklet educational methods on women's

knowledge of prenatal care. Irianian Journal of Nursing and Midewifery

Research. 19 (2) : 127-131. Diakses dari URL

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4020020/ tanggal 1 Juli

2018.

Page 108: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Muzakki, N. 2017. Perbedaan Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Paru Sebelum dan

Sesudah Edukasi Menggunakan Media Booklet di Balai Kesehatan Paru

Masyarakat Purwokerto. Program Studi Farmasi. Fakultas Farmasi.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Diakses dari URL

repository.ump.ac.id/3684/1/COVER.pdf tanggal 27 Desember 2017.

Nasution, I.K. 2007. Perilaku merokok pada remaja. skripsi. Medan : Universitas

Sumatera Utara (tidak dipublikasikan).

Nur’aini. 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap

Pengetahuan dan Sikap Menstrual Hygiene Pada Siswi di SDI Al-Falah I

Jakarta. Diakses dari URL

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/32414 tanggal 27

Desember 2017.

Nurwitasari, A., dan Wahyuni, C. U. 2015. Pengaruh Status Gizi dan Riwayat

Kontak Terhadap Kejadian Tuberkulosis Anak di Kabupaten Jember.

Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga. Diakses dari

URLrepository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/.../Iga%20Yuliana

%20Sari.pdf?...1 tanggal 27 Desember 2017.

Nurrasyida., Purwara, B. H., Herman, H., Husin, F., Djuwantono, T., Afriandi, I.,

dan Sukandar, H. 2016. Pengaruh Penerapan Booklet Kunjungan Pada

Akseptor KB Suntik 3 Bulan terhadap Pengetahuan, Sikap dan Ketepatan

Waktu Kunjungan Ulang. Fakultas Kedokteran. Universitas Padjajaran.

Diakses dari URL ijemc.com/index.php/ijemc/article/view/50 tanggal 27

Desember 2017.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT

RINEKA CIPTA.

------------- . 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT

RINEKA CIPTA.

-------------. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.

Okeyo, I., A. and Dowse, A. 2017. An illustrated booklet for reinforcing community

health worker knowledge of tuberculosis and facilitating patient

counselling. African Journal of Primary Health Care & Family

Medicine. 3 (6) : 2071-2936. Diakses dari URL

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6018457/ tanggal 1

Juli 2018.

Pakpahan, R. P., Larasati, T. A., Sibuca, S. dan Sahli, A. Z. 2011. The Efectiveness

of Booklet for Improved Knowledge and Attitude about Cigarette and its

Dangerous at SDN 01 Panjang Selatan, Panjang, Bandar Lampung.

Diakses dari URL

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/297/29

5 tanggal 27 Desember 2017.

Page 109: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Pratama, R. K. O. 2013. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap

Perubahan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Tentang Kebiasaan

Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa SDN 1. Diakses dari URL eprints.ums.ac.id/27163/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf tanggal 27 Desember 2017.

Priyoto, 2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta. Nuha

Medica.

Palupi, D.L.M. 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Sikap

dan Perilaku Penderita Tuberculosis yang Berobat di Wilayah Kerja

Puskesmas Surakarta. Program Studi Kedokteran Keluarga. Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Diakses dari URL https://digilib.uns.ac.id/.../Pengaruh-Pendidikan-Kesehatan-Terhadap-

Perubahan-Peng... tanggal 27 Desember 2017.

Pudiastuti, R. D. 2011. Waspadai Penyakit Pada Anak. Jakarta : PT. INDEKS.

Purnama, S. 2011. Elemen warna dalam pengembangan multimedia pembelajaran.

Diakses dari URL : http://www.kompasiana.com/insyira/elemen-warna-

dalam-pengembangan-multimedia-

pembelajaran_5500f3afa33311e57251269c tanggal 25 Desember 2017

Puspaningrum, W., Agusyahbana, F., Mawarni, A. dan Nugroho, D. 2017.

Pengaruh Media Booklet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri

Terkait Kebersihan Dalam Menstruasi Di Pondok Pesantren Al-Ishlah

Demak Triwulan Ii Tahun 2017. 5 (4). Diakses dari URL

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/18362 tanggal

27 Desember 2017.

Rehusisma, L.A., Indriwati, S. E., dan Suarsini, E. 2017. Pengembangan Media

Pembelajaran Booklet dan Video Sebagai Penguatan Karakter Hidup

Bersih dan Sehat. Pendidikan Biologi. Universitas Negeri Malang.

Dikases dari URL journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/9964

tanggal 27 Desember 2017.

Rahajoe, N. N. 2001. Tatalaksana Tuberkulosis Pada Anak. Bagian Ilmu Kesehatan

Anak. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Diakses dari URL ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/viewFile/206/284

tanggal 27 Desember 2017.

Riyanto, A. 2011. Metode Penelitian Kesehatan: Yogyakarta. Nuha Medica

Safitri, C.H, Wilujeng, C.S, Handayani, D. 2014. Perbedaan Metode Team Game

Tournament Dan Ceramah Terhadap Peningkatan Pengetahuan

Pemilihan Jajanan Sehat. Indonesian Journal Of Human Nutrition, 1 (2) :

89-105. Diakses dari URL download.portalgaruda.org/article.php?...PERBEDAAN%20METODE%20T

EAM%2.. tanggal 27 Desember 2017.

Page 110: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Sianturi, S. 2014. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Tb

Paru. (Studi Kasus Di Bkpm Semarang Tahun 2013). Dikases dari URL

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/3157/2922 tanggal

27 Desember 2017.

Supariasa, I. D. N., and Suiraoka. I. P. 2012. Media Pendidikan Kesehatan.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono, 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung. ALFABETA

UPTD. 2016. Profil Puskemas Perumnas II. Kota Pontianak.

Ummami, Y. H. 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Tuberkulosis

Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Penderita Dalam

Pencegahan Penularan Tuberkulosis di Puskesmas Simo. Fakultas Ilmu

Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses dari URL

eprints.ums.ac.id/43324/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20NEW.pdf tanggal

27 Desember 2017.

Wahyu, G. G. 2008. TBC Pada Anak.Jakarta : PT. DIAN RAKYAT.

WHO. 2016. Tuberculosis. Diakses dari URL http://www.who.int/tb/en/.

-------. 2016. WHO End’s TB Strategy. Dikases dari URL

http://www.who.int/tb/en/. tanggal 27 Desember 2017.

-------. 2016. WHO New Global Commitement to End Tuberculosis. Diakses dari

URL http://www.who.int/topics/tuberculosis/en. tanggal 27 Desember

2017.

--------. 2016. Childhood TB. Diakses dari URL http://www.who.int/entity/tb/areas-

of-work/children/whoisatrisk/en/index.html tanggal 27 Desember 2017.

Widiana, F. R. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Terhadap

Pencegahan TB Paru Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Grujugan

Kabupaten Bondowoso. diakses dari URL https://text-

id.123dok.com/document/wye9jj7q-hubungan-antara-pengetahuan-

dengan-sikap-orang-tua-terhadap-pencegahan-tb-paru pada-balita-di-

wilayah-puskesmas-grujugan-kabupaten bondowoso.html pada tanggal

27 Desember 2017.

Zulekah, S. 2012. Efektifitas Pendidikan Gizi dengan Media Booklet Terhadap

Pengetahuan Gizi Anak SD. Surakarta. Prodi Gizi. Fakultas Ilmu

Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses dari URL

https://journal.unnes.ac.id/artikel_nju/kemas/1771 tanggal 27 Desember

2017.

Page 111: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 112: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

(Informed Consent)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Nama Peneliti : WIWI UTARINIGSIH

NIM : 131510499

Peminatan : Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Saya mahasiswi Universitas Muhammadiyah Pontianak, Fakultas Ilmu

Kesehatan sedang melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas

akhir untuk menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat

(S.K.M). Saya akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh Promosi Kesehatan

Melalui Media Booklet Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Orangtua

Dalam Pencegahan Tb Paru Pada Anak”.

Untuk keperluan tersebut, saya harap dengan kerendahan hati agar kiranya

Saudara bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah

disediakan. Keusioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan

apa yang dipertanyakan, sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik

untuk penelitian ini.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi Saudara dalam

pengisian kuesioner ini.

Apakah Saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini ?

YA / TIDAK

Pontianak, November 2017

Responden,

(...............................................)

Page 113: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA

BOOKLET UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN

SIKAP ORANGTUA TERHADAP PENCEGAHAN

TB PADA ANAK

TAHUN 2017

KODE RESPONDEN

I. Karakteristik Responden

IDENTITAS RESPONDEN

Nama

Umur

Alamat

Jumlah Anak

Pendidikan Terakhir

Ibu

1. Tidak Sekolah 4. SMP

2. Tidak Tamat SD 5. SMA

3. SD 6. Akademi / Perguruan Tinggi

Pekerjaan Ibu 1. Ibu Rumah Tangga 4. Buruh

2. Pegawai Negeri 5. Wiraswasta

3. Pegawai Swasta 6. .................................

Pendapatan Keluarga

per bulan

1. < Rp 1.972.000,00

2. > Rp 1.972.000,00

Page 114: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

II. Pengetahuan responden tentang pencegahan TB pada anak

1. Apakah penyakit TBC itu ......

a. Penyakit akibat kekurangan darah

b. Penyakit yang menyerang paru-paru

c. Penyakit keturunan

2. Apa penyebab penyakit TBC .......

a. Kuman/bakteri

b. Udara kotor

c. Asap rokok

3. Penyakit TBC ditularkan melalui .......

a. Udara

b. Air

c. Darah

4. TBC pada anak adalah penyakit TBC yang menyerang anak usia ......

a. Di atas 17 tahun

b. 0-5 tahun

c. 0-14 tahun

5. Berikut gejala penyakit TBC pada anak, kecuali .....

a. Demam selama 3 hari

b. Berat badan anak tidak naik walaupun gizi sudah diperbaiki

c. Rambut anak rontok

6. Mengapa anak mudah tertular penyakit TBC ?

a. Karena umurnya yang masih kecil

b. Karena daya tahan tubuh anak yang masih lemah

c. Karena anak susah minum obat

7. Berikut pencegahan penularan TBC pada anak ?

a. Imunisai BCG

b. Imunisasi polio

c. Imunisasi campak

Page 115: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

8. Berikut cara membuang dahak yang benar, kecuali :

a. Membuang dahak di selokan

b. Ditampung dalam wadah yang tertutup

c. Meludah sembarangan

9. Berikut ini perilaku kesehatan yang dapat menurunkan resiko penularan TBC

pada anak, kecuali ....

a. Menjaga kebersihan lingkungan rumah

b. Memberikan makanan yang bergizi kepada anak

c. Menjaga kebersihan pribadi

10. Kebiasan membuka jendela yang dianjurkan, yaitu ....

a. Tidak pernah membuka jendela

b. Membuka jendela saat bersih-bersih

c. Membuka jendela setiap hari sekitar jam 09.00 pagi

11. Pencegahan TBC pada anak dapat dilakukan dengan cara berikut ini, kecuali

.....

a. Memberikan makanan yang bergizi pada anak

b. Diberikan susu formula

c. Memberikan imunisasi BCG

12. Berikut merupakan upaya dalam meningkatkan daya tahan anak agar tidak

mudah terserang TBC, yaitu ....

a. Pemberian air putih

b. Pemberian ASI eksklusif

c. Pemberian madu

13. Bagaimana mengetahui kemajuan pengobatan TBC pada anak ....

a. Anak tidak pucat dan tidak lemah

b. Rambut anak tidak rontok lagi

c. Berat badan anak bertambah, anak riang dan nafsu makan bertambah

14. Berapa lama pengobatan TBC pada anak ......

a. Selama 6 bulan

b. Selama 1 tahun

c. Selama 1 minggu

Page 116: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

15. Berikut ini lingkungan rumah yang baik untuk pencegahan TBC pada anak,

yaitu .......

a. Rumah yang ada ventilasi/pencahayaan baik dan tidak padat penghuni

b. Rumah yang mewah

c. Rumah yang besar

III. Sikap responden tentang pencegahan TB pada anak

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. TBC merupakan penyakit menular yang sangat

berbahaya tetapi dapat disembuhkan

2. Bakteri TBC akan mati apabila ruangan rumah

terkena sinar matahari langsung

3. Apabila batuk atau bersin, penderita TBC harus

menutup mulutnya untuk mencegah penyebaran

kuman TBC kepada anak

4. Bayi harus diberi imunisasi BCG untuk mencegah

tertular penyakit TBC

5. Untuk mencegah anak tertular TBC perlu

pemahaman yang baik tentang penyebaran penyakit

TBC

6. Apabila anak saya batuk 3 minggu atau lebih, saya

segera memeriksakannya ke puskesmas

7. Lingkungan rumah yang kumuh dan kotor

merupakan salah satu penyebab penularan TBC

pada anak

8. Pengobatan TBC selama 6 bulan secara tekun dan

teratur merupakan tindakan yang paling efektif

9. Menurut saya, saya tidak perlu tahu masalah

penyakit TBC pada anak

Page 117: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

10. Menurut saya, TBC pada anak merupakan

penyakityang biasa dan tidak perlu dikhawatirkan

11. Menjaga sirkulasi udara rumah dan membuka

jendela setiap hari bukan merupakan salah satu

upaya pencegahan penyakit TBC

12. Anak yang batuk dan demam selama lebih dari 2

minggu disertai penurunan nafsu makan merupakan

gejala yang biasa dan tidak harus diwaspadai

13. Memberikan makanan yang bergizi kepada anak

tidak dapat mencegah penularan TBC pada anak

14. Apabila anak demam tidak terlalu tinggi tetapi

dalam jangka waktu yang lama merupakan gejala

yang biasa terjadi pada anak

15. Penyuluhan tentang TBC pada anak tidak perlu

dilakukan karena merupakan penyakit yang biasa

Keterangan : SS = Sangat setuju S = Setuju

TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI SAUDARA DALAM PENELITIAN INI

Page 118: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

POSTTEST

No. Responden

I. Pengetahuan responden tentang pencegahan TB pada anak

16. Apakah penyakit TBC itu ......

d. Penyakit akibat kekurangan darah

e. Penyakit yang menyerang paru-paru

f. Penyakit keturunan

17. Apa penyebab penyakit TBC .......

d. Kuman/bakteri

e. Udara kotor

f. Asap rokok

18. Penyakit TBC ditularkan melalui .......

d. Udara

e. Air

f. Darah

19. TBC pada anak adalah penyakit TBC yang menyerang anak usia ......

d. Di atas 17 tahun

e. 0-5 tahun

f. 0-14 tahun

20. Berikut gejala penyakit TBC pada anak, kecuali .....

d. Demam selama 3 hari

e. Berat badan anak tidak naik walaupun gizi sudah diperbaiki

f. Rambut anak rontok

21. Mengapa anak mudah tertular penyakit TBC ?

d. Karena umurnya yang masih kecil

e. Karena daya tahan tubuh anak yang masih lemah

f. Karena anak susah minum obat

Page 119: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

22. Berikut pencegahan penularan TBC pada anak ?

d. Imunisai BCG

e. Imunisasi polio

f. Imunisasi campak

23. Berikut cara membuang dahak yang benar, kecuali :

d. Membuang dahak di selokan

e. Ditampung dalam wadah yang tertutup

f. Meludah sembarangan

24. Berikut ini perilaku kesehatan yang dapat menurunkan resiko penularan TBC

pada anak, kecuali ....

d. Menjaga kebersihan lingkungan rumah

e. Memberikan makanan yang bergizi kepada anak

f. Menjaga kebersihan pribadi

25. Kebiasan membuka jendela yang dianjurkan, yaitu ....

d. Tidak pernah membuka jendela

e. Membuka jendela saat bersih-bersih

f. Membuka jendela setiap hari sekitar jam 09.00 pagi

26. Pencegahan TBC pada anak dapat dilakukan dengan cara berikut ini, kecuali

.....

d. Memberikan makanan yang bergizi pada anak

e. Diberikan susu formula

f. Memberikan imunisasi BCG

27. Berikut merupakan upaya dalam meningkatkan daya tahan anak agar tidak

mudah terserang TBC, yaitu ....

d. Pemberian air putih

e. Pemberian ASI eksklusif

f. Pemberian madu

28. Bagaimana mengetahui kemajuan pengobatan TBC pada anak ....

d. Anak tidak pucat dan tidak lemah

e. Rambut anak tidak rontok lagi

f. Berat badan anak bertambah, anak riang dan nafsu makan bertambah

Page 120: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

29. Berapa lama pengobatan TBC pada anak ......

d. Selama 6 bulan

e. Selama 1 tahun

f. Selama 1 minggu

30. Berikut ini lingkungan rumah yang baik untuk pencegahan TBC pada anak,

yaitu .......

d. Rumah yang ada ventilasi/pencahayaan baik dan tidak padat penghuni

e. Rumah yang mewah

f. Rumah yang besar

II. Sikap responden tentang pencegahan TB pada anak

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. TBC merupakan penyakit menular yang sangat

berbahaya tetapi dapat disembuhkan

2. Bakteri TBC akan mati apabila ruangan rumah

terkena sinar matahari langsung

3. Apabila batuk atau bersin, penderita TBC harus

menutup mulutnya untuk mencegah penyebaran

kuman TBC kepada anak

4. Bayi harus diberi imunisasi BCG untuk mencegah

tertular penyakit TBC

5. Untuk mencegah anak tertular TBC perlu

pemahaman yang baik tentang penyebaran penyakit

TBC

6. Apabila anak saya batuk 3 minggu atau lebih, saya

segera memeriksakannya ke puskesmas

7. Lingkungan rumah yang kumuh dan kotor

merupakan salah satu penyebab penularan TBC

pada anak

Page 121: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

No Pertanyaan SS S TS STS

8. Pengobatan TBC selama 6 bulan secara tekun dan

teratur merupakan tindakan yang paling efektif

9. Menurut saya, saya tidak perlu tahu masalah

penyakit TBC pada anak

10. Menurut saya, TBC pada anak merupakan

penyakityang biasa dan tidak perlu dikhawatirkan

11. Menjaga sirkulasi udara rumah dan membuka

jendela setiap hari bukan merupakan salah satu

upaya pencegahan penyakit TBC

12. Anak yang batuk dan demam selama lebih dari 2

minggu disertai penurunan nafsu makan merupakan

gejala yang biasa dan tidak harus diwaspadai

13. Memberikan makanan yang bergizi kepada anak

tidak dapat mencegah penularan TBC pada anak

14. Apabila anak demam tidak terlalu tinggi tetapi

dalam jangka waktu yang lama merupakan gejala

yang biasa terjadi pada anak

15. Penyuluhan tentang TBC pada anak tidak perlu

dilakukan karena merupakan penyakit yang biasa

Keterangan : SS = Sangat setuju S = Setuju

TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI SAUDARA DALAM PENELITIAN INI

Page 122: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Evaluasi Promosi Kesehatan Melalui Media Booklet Untuk Meningkatkan

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Terhadap Pencegahan TB Pada Anak

di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II, Kecamatan Pontianak Barat

Tahun 2017

Nama :

1. Menurut Saudara, apakah Booklet tentang “Mengenal TBC Pada Anak” yang

ditampilkan menarik ?

a. Sangat menarik c. Cukup menarik

b. Menarik d. Kurang menarik

2. Menurut Saudara, apakah Booklet tentang “Mengenal TBC Pada Anak” yang

digunakan sudah baik ?

a. Sangat baik c. Cukup baik

b. Baik d. Kurang baik

3. Menurut Saudara, apakah penampilan (tulisan, gambar dan tata letak gambar)

Booklet menarik untuk dibaca ?

a. Sangat menarik c. Cukup menarik

b. Menarik d. Kurang menarik

4. Apakah promosi kesehatan dengan media Booklet merupakan hal yang baru

bagi Saudara ?

a. Sangat baru c. Cukup baru

b. Baru d. Kurang baru

5. Menurut Saudara, apakah promosi kesehatan dalam bentuk media Booklet

seperti ini perlu dilakukan ?

a. Sangat perlu c. Cukup perlu

b. Perlu d. Kurang perlu

6. Apakah penggunaan media Booklet sebagai media promosi kesehatan,

Saudara menjadi lebih paham tentang materi “Mengenal TBC Pada Anak” ?

a. Sangat paham c. Cukup paham

b. Paham d. Kurang paham

Page 123: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

7. Menurut Saudara, apakah penggunaan bahasa dalam media Booklet ini mudah

dipahami ?

a. Sangat mudah dipahami c. Cukup mudah dipahami

b. Mudah dipahami d. Kurang mudah dipahami

8. Apakah promosi kesehatan dengan media Booklet ini dapat memberikan

manfaat untuk Saudara ?

a. Sangat Bermanfaat c. Cukup bermanfaat

b. Bermanfaat d. Kurang bermanfaat

9. Apakah setelah mendapat promosi kesehatan dengan media Booklet, Saudara

lebih ingin tahu lagi tentang kesehatan ?

a. Sangat ingin tahu c. Cukup ingin tahu

b. Ingin tahu d. Kurang ingin tahu

10. Bagaimana perasaan Saudara selama mengikuti promosi kesehatan dengan

media Booklet ini ?

a. Sangat senang c. Cukup senang

b. Senang d. Kurang senang

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI SAUDARA DALAM PENELITIAN INI

Page 124: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 125: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

HASIL REKAPITULASI SPSS PENELITIAN

1. Karakteristik Responden

a. Umur Responden

Umur Ibu/Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20 1 3.3 3.3 3.3

23 1 3.3 3.3 6.7

26 1 3.3 3.3 10.0

29 2 6.7 6.7 16.7

30 4 13.3 13.3 30.0

32 1 3.3 3.3 33.3

34 1 3.3 3.3 36.7

35 2 6.7 6.7 43.3

36 1 3.3 3.3 46.7

37 3 10.0 10.0 56.7

38 1 3.3 3.3 60.0

39 3 10.0 10.0 70.0

40 3 10.0 10.0 80.0

41 1 3.3 3.3 83.3

42 1 3.3 3.3 86.7

43 1 3.3 3.3 90.0

44 1 3.3 3.3 93.3

45 1 3.3 3.3 96.7

50 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 126: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

b. Pendidikan Terakhir Ibu/Responden

Pendidikan Terakhir Ibu/Respoden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Tamat SD 3 10.0 10.0 10.0

SD 2 6.7 6.7 16.7

SMP 4 13.3 13.3 30.0

SMA 15 50.0 50.0 80.0

Akademi/Perguruan Tinggi 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

c. Pekerjaan Ibu/Responden

Pekerjaan Ibu/Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ibu Rumah Tangga 23 76.7 76.7 76.7

Pegawai Negeri 2 6.7 6.7 83.3

Pegawai Swasta 1 3.3 3.3 86.7

Wirausaha 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

d. Pendapatan Keluarga Per Bulan

Pendapatan Keluarga Per Bulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < Rp 1.972.000,00 14 46.7 46.7 46.7

> Rp 1.972.000,00 16 53.3 53.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 127: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

2. Pendapat Responden Tentang Promosi Kesehatan Dengan Media

Booklet

a. Pendapat Pernyataan Nomor 1

Soal Evaluasi Nomor 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Menarik 23 76.7 76.7 76.7

Menarik 6 20.0 20.0 96.7

Cukup Menarik 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

b. Pendapat Pernyataan Nomor 2

Soal Evaluasi Nomor 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Baik 16 53.3 53.3 53.3

Baik 10 33.3 33.3 86.7

Cukup Baik 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

c. Pendapat Pernyataan Nomor 3

Soal Evaluasi Nomor 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Menarik 11 36.7 36.7 36.7

Menarik 14 46.7 46.7 83.3

Cukup Menarik 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 128: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

d. Pendapat Pernyataan Nomor 4

Soal Evaluasi Nomor 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Baru 11 36.7 36.7 36.7

Baru 15 50.0 50.0 86.7

Cukup Baru 3 10.0 10.0 96.7

Kurang Baru 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

e. Pendapat Pernyataan Nomor 5

Soal Evaluasi Nomor 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Perlu 20 66.7 66.7 66.7

Perlu 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

f. Pendapat Pernyataan Nomor 6

Soal Evaluasi Nomor 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Paham 10 33.3 33.3 33.3

Paham 14 46.7 46.7 80.0

Cukup Paham 5 16.7 16.7 96.7

Kurang Paham 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 129: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

g. Pendapat Pernyataan Nomor 7

Soal Evaluasi Nomor 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Mudah Dipahami 18 60.0 60.0 60.0

Mudah Dipahami 5 16.7 16.7 76.7

Cukup Mudah Dipahami 6 20.0 20.0 96.7

Kurang Mudah Dipahami 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

h. Pendapat Pernyataan Nomor 8

Soal Evaluasi Nomor 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Bermanfaat 20 66.7 66.7 66.7

Bermanfaat 8 26.7 26.7 93.3

Cukup Bermanfaat 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

i. Pendapat Pernyataan Nomor 9

Soal Evaluasi Nomor 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Ingin Tahu 16 53.3 53.3 53.3

Ingin Tahu 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 130: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

j. Pendapat Pernyataan Nomor 10

Soal Evaluasi Nomor 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Senang 18 60.0 60.0 60.0

Senang 11 36.7 36.7 96.7

Cukup Senang 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

3. Uji Normalitas Data

a. Pretest Pengetahuan

Descriptives

Statistic Std. Error

Nilai/Skor Pengetahuan

Pretest Responden

Mean 9.23 .425

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 8.36

Upper Bound 10.10

5% Trimmed Mean 9.11

Median 9.00

Variance 5.426

Std. Deviation 2.329

Minimum 6

Maximum 15

Range 9

Interquartile Range 3

Skewness .942 .427

Kurtosis .274 .833

Page 131: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai/Skor Pengetahuan

Pretest Responden

.273 30 .000 .893 30 .006

a. Lilliefors Significance Correction

b. Pretest Sikap

Descriptives

Statistic Std. Error

Nilai/Skor Sikap Pretest

Responden

Mean 38.57 .348

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 37.85

Upper Bound 39.28

5% Trimmed Mean 38.56

Median 38.00

Variance 3.633

Std. Deviation 1.906

Minimum 35

Maximum 42

Range 7

Interquartile Range 3

Skewness .322 .427

Kurtosis -.600 .833

Page 132: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai/Skor Sikap Pretest

Responden

.217 30 .001 .937 30 .074

a. Lilliefors Significance Correction

c. Posttest Pengetahuan

Descriptives

Statistic Std. Error

Nilai/Skor Pengetahuan

Posttest Responden

Mean 11.67 .241

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 11.17

Upper Bound 12.16

5% Trimmed Mean 11.59

Median 11.00

Variance 1.747

Std. Deviation 1.322

Minimum 10

Maximum 15

Range 5

Interquartile Range 1

Skewness .860 .427

Kurtosis .270 .833

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai/Skor Pengetahuan

Posttest Responden

.226 30 .000 .883 30 .003

a. Lilliefors Significance Correction

Page 133: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

d. Posttest Sikap

Descriptives

Statistic Std. Error

Nilai/Skor Posttest

Responden

Mean 55.17 .349

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 54.45

Upper Bound 55.88

5% Trimmed Mean 55.22

Median 55.00

Variance 3.661

Std. Deviation 1.913

Minimum 50

Maximum 59

Range 9

Interquartile Range 2

Skewness -.634 .427

Kurtosis .845 .833

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai/Skor Posttest

Responden

.232 30 .000 .940 30 .090

a. Lilliefors Significance Correction

Page 134: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

4. Analisa Univariat

a. Kategori Pengetahuan Pretest Responden

Kategori_pengetahuan_pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 18 60.0 60.0 60.0

Kurang Baik 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

b. Kategori Sikap Pretest Responden

Kategori_sikap_pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Mendukung 12 40.0 40.0 40.0

Tidak Mendukung 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

c. Kategori Pengetahuan Posttest Responden

Kategori_pengetahuan_post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 25 83.3 83.3 83.3

Kurang Baik 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 135: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

d. Kategori Sikap Posttest Responden

Kategori_sikap_post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Mendukung 23 76.7 76.7 76.7

Tidak Mendukung 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

5. Analisa Bivariat

a. (Pretest – Posttest Pengetahuan)

Uji Wilcoxon

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai/Skor Pengetahuan

Posttest Responden -

Nilai/Skor Pengetahuan

Pretest Responden

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 23b 12.00 276.00

Ties 7c

Total 30

a. Nilai/Skor Pengetahuan Posttest Responden < Nilai/Skor Pengetahuan Pretest Responden

b. Nilai/Skor Pengetahuan Posttest Responden > Nilai/Skor Pengetahuan Pretest Responden

c. Nilai/Skor Pengetahuan Posttest Responden = Nilai/Skor Pengetahuan Pretest Responden

Page 136: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Test Statisticsb

Nilai/Skor

Pengetahuan

Posttest

Responden -

Nilai/Skor

Pengetahuan

Pretest

Responden

Z -4.249a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. (Pretest – Posttest Sikap)

Uji t Berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Nilai/Skor Posttest

Responden

55.17 30 1.913 .349

Nilai/Skor Sikap Pretest

Responden

38.57 30 1.906 .348

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Nilai/Skor Posttest

Responden & Nilai/Skor

Sikap Pretest Responden

30 .087 .649

Page 137: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Nilai/Skor

Posttest

Responden -

Nilai/Skor

Sikap Pretest

Responden

16.600 2.581 .471 15.636 17.564 35.226 29 .000

Page 138: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 139: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Data Hasil Kegiatan Penemuan Penderita TB Paru, Extra Paru,

RO (+) dan Penderita Anak

Tahun 2014

NO PUSKESMAS BTA POSITIF RO

(+)

Extra

Paru

Anak Total

Baru Kambuh

1. Khatulistiwa 20 0 9 0 4 33

2. Siantan Hilir 21 0 20 0 1 42

3. Siantan Hulu 20 0 8 0 3 31

4. Siantan Tengah 24 0 29 3 2 58

5. Telaga Biru 11 0 7 0 1 19

6. Tanjung Hulu 11 0 6 0 0 17

7. Kampung Dalam 38 0 12 0 6 56

8. Banjar Serasan 1 0 1 0 0 2

9. Tambelan Sampit 5 0 4 0 1 10

10. Saigon 13 3 8 0 7 31

11. Parit Mayor 4 0 9 0 0 13

12. Alianyang 3 0 12 0 0 15

13. Jendral Urip 10 2 8 0 1 21

14. Kampung Bangka 15 2 18 1 0 36

25. Parit H Husin II 9 0 2 0 0 11

16. Gang Sehat 20 1 16 1 9 47

17. Purnama 20 2 9 2 7 40

18. Karya Mulya 5 0 11 0 4 20

19. Pal Lima 10 0 6 0 0 16

20. Pal Tiga 11 0 21 0 2 34

21. KomYos S 8 0 3 0 4 15

22. Perumnas I 31 0 13 0 11 55

23. Perumnas II 49 6 26 0 7 88

24. RSDS 26 0 13 2 0 41

25. RSSA 25 0 16 1 1 43

26. DPS 0 0 0 0 0 0

27. UP4 19 4 14 0 8 45

28. RUTAN 1 0 0 0 0 1

Jumlah 430 20 301 10 79 840

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pontianak

Page 140: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Data Hasil Kegiatan Penemuan Penderita TB Paru, Extra Paru,

RO (+) dan Penderita Anak

Tahun 2015

NO PUSKESMAS BTA POSITIF RO

(+)

Extra

Paru

Anak Total

Baru Kambuh

1. Khatulistiwa 28 0 11 0 1 40

2. Siantan Hilir 21 0 12 0 3 36

3. Siantan Hulu 21 2 5 0 1 29

4. Siantan Tengah 19 2 12 3 2 38

5. Telaga Biru 19 1 6 4 5 35

6. Tanjung Hulu 11 0 7 0 0 18

7. Kampung Dalam 35 0 11 0 3 49

8. Banjar Serasan 4 0 5 0 0 9

9. Tambelan Sampit 8 1 4 0 0 13

10. Saigon 20 1 6 0 5 32

11. Parit Mayor 2 0 5 0 1 8

12. Alianyang 13 0 4 5 7 29

13. Jendral Urip 7 1 6 0 2 16

14. Kampung Bangka 21 1 9 1 0 32

15. Parit H Husin II 26 1 1 2 1 31

16. Gang Sehat 22 1 6 1 2 32

17. Purnama 21 0 10 1 2 34

18. Karya Mulya 11 0 12 0 6 29

19. Pal Lima 14 0 4 0 1 19

20. Pal Tiga 19 1 17 2 5 44

21. KomYos S 12 0 13 0 1 26

22. Perumnas I 30 0 14 0 2 46

23. Perumnas II 41 3 24 1 5 74

24. RSDS 12 0 3 1 0 16

25. RSSA 19 0 17 0 0 36

26. DPS 0 0 0 0 0 0

27. UP4 14 4 15 0 7 40

28. RUTAN 0 0 0 0 0 0

Jumlah 470 19 239 21 62 811

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pontianak

Page 141: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Data Hasil Kegiatan Penemuan Penderita TB Paru, Extra Paru,

RO (+) dan Penderita Anak

Tahun 2016

NO PUSKESMAS BTA POSITIF RO

(+)

Extra

Paru

Anak Total

Baru Kambuh

1. Khatulistiwa 14 0 13 1 3 31

2. Siantan Hilir 12 0 17 0 3 32

3. Siantan Hulu 12 1 7 1 1 22

4. Siantan Tengah 13 1 18 0 3 35

5. Telaga Biru 16 1 7 1 2 27

6. Tanjung Hulu 14 0 8 0 0 22

7. Kampung Dalam 50 2 14 0 6 72

8. Banjar Serasan 9 0 8 0 1 18

9. Tambelan Sampit 12 1 2 0 1 16

10. Saigon 12 2 8 1 5 28

11. Parit Mayor 3 0 6 1 0 10

12. Alianyang 12 1 11 6 2 32

13. Jendral Urip 7 2 5 4 2 20

14. Kampung Bangka 20 0 11 1 0 32

25. Parit H Husin II 15 0 6 1 1 23

16. Gang Sehat 14 1 14 1 2 32

17. Purnama 17 0 10 1 2 30

18. Karya Mulya 17 2 15 1 3 38

19. Pal Lima 8 0 4 0 7 19

20. Pal Tiga 26 1 14 3 2 46

21. KomYos S 13 0 9 0 3 25

22. Perumnas I 29 1 13 1 9 53

23. Perumnas II 37 2 18 0 9 66

24. RSDS 17 0 7 3 0 27

25. RSSA 11 0 10 3 0 24

26. DPS 0 0 0 0 0 0

27. UP4 20 2 7 2 9 40

28. RUTAN 0 1 0 0 0 1

Jumlah 430 21 262 32 76 821

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pontianak

Page 142: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

44 2 8 2 15 10 22 6 4 1 15 48 68 49

294

KASUS TB ANAK PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2015

Page 143: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 144: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 145: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 146: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 147: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 148: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 149: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 150: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …
Page 151: PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET …

Daftar Pustaka

Depkes RI. 2013. Petunjuk Teknis

Manajemen TB Anak. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Depkes RI. 2009. Buku Saku Kader

Program Penanggulangan TB.

Jakarta. Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan.

Pudiastuti, R. D. 2011. Waspadai

Penyakit Pada Anak. Jakarta : PT.

INDEKS.