pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan …eprints.ums.ac.id/51846/1/naskah...
TRANSCRIPT
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA
LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL
REPORTING (ISR)
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)
Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Progdi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
WIDARTO
B200120338
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA
LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL
REPORTING (ISR)
( Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
WIDARTO
B 200 120 338
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
( Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si )
ii
HALAMAN PENGESAHAN
“PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA
LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL
REPORTING (ISR)
( Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)”
Yang disusun oleh:
WIDARTO
B200120338
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari sabtu, 08 April 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si ( )
(Ketua Dewan Penguji )
2. Nama Anggota 1 Dewan Penguji ( )
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Nama Anggota 2 Dewan Penguji ( )
(Anggota 2 Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
( Dr. Triono, SE., M.Si )
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka
akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 08 April 2017
Penulis
WIDARTO
B200120338
1
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA
LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN
ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)
ABSTRAK
Islamic Social Reporting (ISR) adalah perluasan dari standar pelaporan kinerja
sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan
dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif spiritual. Indeks
ISR berisi 6 (enam) tema yaitu: investasi dan keuangan, produk dan jasa, karyawan,
masyarakat, lingkungan, serta tata kelola perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah
menguji pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kinerja lingkungan terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) selama dua periode pada tahun
2015. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 44 perusahaan yang dipilih dengan metode
purposive sampling. Penelitian ini menganalisis laporan tahunan perusahaan dengan
metode content analysis. Teknik analisis dari penelitian ini menggunakan analisis
deskripstif dan analisis statistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting, ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting. Kemudian kinerja lingkungan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting.
Kata Kunci : Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan, Islamic Social
Reporting.
ABSTRACT
Islamic Social Reporting (ISR) is an extension of social performance reporting
standards which include society's expectations not only about the company's role in the
economy, but also the company's role in the spiritual perspective. ISR index contains six
(6) themes, namely: investment and finance, products and services, employees,
communities, the environment and corporate governance. The purpose of this study was
to test the effect of profitability, company size, and environmental performance on the
disclosure of Islamic Social Reporting. The population in this study are all companies
listed in the Daftar Efek Syariah (DES) during two periods in 2015. The number of
samples tested by 44 companies selected by purposive sampling method. This research
analyze the company's annual report with content analysis. Technique analysis of this
study using descriptive analysis and statistical analysis. The results showed that the
profitability of a significant effect on the disclosure of Islamic Social Reporting,
company size has no significant effect on the disclosure of Islamic Social Reporting.
Then the environmental performance also had no significant effect on the disclosure of
Islamic Social Reporting.
Keywords: profitability, company size, environmental performance, Islamic Social
Reporting.
2
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
menerangkan bahwa laporan tahunan harus memuat beberapa informasi, salah satunya
adalah laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini
menyebabkan pelaporan tentang pelaksanaan CSR di Indonesia yang semula masih
bersifat sukarela kini sudah menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh setiap
perusahaan.
Isu mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR semakin menjadi
sorotan penting dalam beberapa tahun terakhir. Semakin banyak perusahaan yang sadar
bahwa konsep CSR merupakan inti dari etika bisnis perusahaan. Selama ini pengukuran
pengungkapan CSR pada instansi atau lembaga syariah masih mengacu pada Global
Reporting Initiative Index (Indeks GRI) seperti pengukuran yang dilakukan pada
lembaga konvesional. Padahal praktik pengungkapan tanggung jawab sosial menurut
perspektif islam seharusnya berbeda dengan perspektif konvensional. Hal ini karena
pertanggungjawaban yang dilakukan lembaga syariah bukan hanya kepada manusia,
tetapi juga kepada Tuhan sang pencipta alam semesta.
Terkait dengan adanya kebutuhan mengenai pengungkapan tanggung jawab
sosial di perbankan syariah, saat ini marak diperbincangkan mengenai Islamic Social
Reporting Index (selanjutnya disebut indeks ISR) (Azhar dan Trisnawati, 2013).
Menurut Gustian (2015), Islamic Social Reporting Index merupakan standar yang
dikeluarakan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institution), hanya saja standar yang dikeluarkan AAOIFI tidak menyebutkan
keseluruhan item–item terkait CSR yang harus diungkapkan perusahaan. Dengan
adanya indeks ISR, diyakini dapat menjadi suatu langkah awal dalam hal penyusunan
standar pengungkapan tanggung jawab sosial suatu entitas yang berbasis syariah.
Penelitian perkembangan Islamic Social Reporting (ISR) telah banyak
dilakukan di sektor perbankan syariah. Ningrum dkk (2013) yang menggunakan sampel
11 unit bank syariah di Indonesia, menunjukkan hasil rata-rata pengungkapan ISR di
perbankan syariah di Indonesia sebesar 59.42%. Bank Syariah Mandiri memiliki skor
ISR yang paling tinggi yaitu 85% dan yang terendah adalah Bank Victoria yang hanya
41%. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan ISR di Indonesia yang cukup besar.
Asriati dkk (2016) juga meneliti pengungkapan ISR dengan menggunakan sampel 22
3
Bank Umum Syariah tahun 2012-2014. Hasil penelitiannya menunjukkan rata-rata skor
pengungkapan ISR yang diperoleh bank Islam di Malaysia sebesar 61,27%, sedangkan
perbankan syariah di Indonesia meraih jumlah rata-rata skor pengungkapan ISR sebesar
53,73%.
Berkembangnya ISR di Indonesia turut meningkatkan perhatian masyarakat
terhadap lembaga atau institusi syariah. Maulida dkk (2014) menyatakan bahwa sangat
disayangkan penelitian mengenai pelaksanaan ISR masih berorientasi di sektor
perbankan syariah saja, sedangkan untuk sektor non perbankan dan lembaga keuangan
lainnya seperti pasar modal, penelitian mengenai ISR belum banyak dilakukan sehingga
kurang meluasnya konsep ISR terutama di Indonesia.
Pasar modal syariah di Indonesia identik dengan Jakarta Islamic Index (JII)
yang hanya terdiri dari 30 saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
(Raditya, 2012). Padahal efek syariah yang terdapat di Indonesia tidak hanya berjumlah
30 saham syariah yang tercatat di JII saja, tetapi juga terdiri dari berbagai macam jenis
efek. Hal tersebut semakin terlihat jelas setelah Bapepam-LK pada November 2007
mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) yang kemudian menjadikan Daftar Efek
Syariah sebagai panduan bagi Reksa Dana Syariah serta juga dapat dipergunakan oleh
investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Eek Syariah.
Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan Daftar Efek Syariah 2 kali dalam setahun,
yaitu pada akhir Mei dan November. Pada bulan Mei 2015, total emiten yang terdaftar
dalam Daftar Efek Syariah periode I adalah 328 emiten yang terdiri dari 313 perusahaan
yang terdaftar di BEI, 11 perusahaan yang tidak listing dan 4 perusahaan publik.
Berdasarkan surat keputusan OJK Nomor 63/D.04/2015 disebutkan bahwa jumlah efek
syariah yang termuat dalam Daftar Efek Syariah periode II mengalami kenaikan
menjadi 331 efek jenis saham emiten dan perusahaan publik serta efek syariah lainnya.
Sektor perdagangan, jasa dan investasi menjadi sektor yang mendominasi, yaitu sebesar
25,68% atau sebanyak 85 emiten.
Terdapat sejumlah penelitian yang mengungkap faktor-faktor yang berkaitan
dengan pengungkapan Islamic Social Reporting, antara lain Ningrum dkk (2013)
meneliti pengaruh kinerja keuangan, kepemilikan institusional dan ukuran Dewan
Pengawas Syariah terhadap pengungkapan ISR. Kemudian Maulida dkk (2014) juga
melakukan penelitian yang sama, namun faktor yang diteliti mencakup ukuran
4
perusahaan, profitabilitas, dan kinerja lingkungan. Istiani (2015) juga meneliti faktor-
faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR. Faktor yang diteliti adalah ukuran
bank, profitabilitas, likuditas, dan leverage.
Tema pengungkapan ISR merupakan tema penelitian yang masih jarang
dilakukan. Selain itu, terjadinya inkonsistensi hasil penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya terkait faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan
ISR juga menjadi alasan mengapa penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini mereplikasi penelitian dari Maulida dkk (2014) yang berjudul
“Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)”.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian
dan periode penelitian. Objek dan periode penelitian pada penelitian Maulida dkk
(2014) adalah perusahaan-perusahaan syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic index
(JII) tahun 2009-2012, sedangkan dalam penelitian ini objek dan periode penelitian
adalah perusahaan-perusahaaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun
2015.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal.
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, ada variabel independen
(yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi) (Sugiyono, 2012).
2.2 Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek
Syariah selama dua periode di tahun 2015. Sampel dalam penelitian ditentukan dengan
metode nonprobability sampling dengan tehnik purposive sampling yaitu tehnik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Pemilihan tehnik
purposive sampling karena tehnik ini dapat memntukan jumlah sampel akhir yang akan
dianalisis sekaligus dapat memberi alasan mengapa suatu penelitian menggunkan
jumlah sampel tertentu. Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut:
1. Perusahaan yang listed di BEI pada tahun 2015.
5
2. Perusahaan yang mengikuti PROPER tahun 2015.
3. Perusahaan yang menggunakan Rupiah sebagai mata uang fungsionalnya.
4. Perusahaan yang mempublikasikan annual report tahun 2015 dan tersedia untuk
publik.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Adapun data
sekunder dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah
yang diperoleh dari situs Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id). Selanjutnya,
penyeleksian perusahaan yang mengikuti PROPER tahun 2015 dengan mengunakan
data publikasi hasil PROPER yang diunduh dari situs Kementerian Lingkungan Hidup
(www.menlh.go.id). Pengambilan data perusahaan berupa annual report pada situs
Bursa Efek Indonesia (www.idx.go.id) atau dengan melakukan download di website
masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel.
2.4 Islamic Social Reporting (Variabel Dependen)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan tanggung
jawab sosial secara syariah pada laporan tahunan perusahaan atau Islamic Social
Reporting (ISR). Islamic Social Reporting adalah perluasan dari standar pelaporan
kinerja sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran
perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif
spiritual (Asriati dkk, 2016). Islamic Social Reporting Indeks terdiri atas item-item
standar CSR yang ditetapkan AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for
Islamic Institutions) dan kemudian dikembangkan lagi oleh para peneliti mengenai
item-item CSR yang patut diungkapkan oleh suatu entitas Islam. Indeks ISR tersebut
berisi 6 (enam) tema yaitu ivestasi dan keuangan, produk dan jasa, karyawan,
masyarakat, lingkungan, serta tata kelola perusahaan (Ramadhani, 2016).
Indeks ISR dalam penelitian ini adalah indeks yang diadopsi dari penelitian
Asriati dkk (2016) yang terdiri dari 43 item pengungkapan.
Penilaian indeks ISR dilakukan dengan menggunakan scoring dari nilai 0-1, dimana :
- Nilai 0 jika tidak ada pengungkapan terkait item tersebut.
- Nilai 1 jika ada pengungkapan terkait item tersebut.
Perhitungan indeks pengungkapan ISR dirumuskan sebagai berikut:
6
Disclosure Level: Jumlah skor disclosure yang dipenuhi X 100%
Jumlah skor maksimum
2.5 Profitabilitas (Variabel Independen)
Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
(Hanafi dan Halim, 2016). Menganalisis profitabilitas hal yang sangat penting untuk
para investor maupun kreditor sebagai bahan pertimbangan dalam menetukan berbagai
macam keputusan. Maulida dkk (2014) menyatakan bahwa profitabilitas digunakan
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan untuk melihat
kefekektivan manajemen suatu perusahaan dalam mengungkapkan tanggung jawab
sosialnya. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Hal ini akan menyebabkan semakin luas juga pengungkapan
yang dilakukan perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan
ROA karena menggambarkan kinerja operasional perusahaan dalam menghasilkan
profit. Nilai ROA didapar dengan hasil bagi Net Income dengan Total Assets.
ROA: Net Income x 100%
Total Assets
2.6 Ukuran Perusahaan (Variabel Independen)
Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu
perusahaan. Perusahaan besar biasanya melakukan aktivitas yang lebih banyak dan
memiliki dampak yang besar terhadap para stakeholdersnya. Perusahaan yang
berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand terhadap informasi yang lebih
tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil (Ramadhani, 2016). Ukuran
perusahaan mencerminkan seberapa besar aset total yang dimiliki perusahaan. Total aset
yang dimiliki perusahaan menggambarkan permodalan, serta hak dan kewajiban yang
dimilikinya. Total aset perusahaan diperoleh dari laporan posisi keuangan pada akhir
periode dalam laporan tahunan perusahaan. Untuk menyamakan bentuk variabel data
total aset dengan variabel data lainnya, maka total aset akan dibentuk menjadi logaritma
natural (ln).
Ukuran Perusahaan = Ln (total asset)
2.7 Kinerja Lingkungan (Variabel Independen)
Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan hidup membentuk Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
7
(PROPER) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002 di bidang pengendalian dampak
lingkungan untuk meningkatkan peran perusahaan dalam program pelestarian
lingkungan hidup. Kinerja lingkungan perusahaan adalah kinerja perusahaan dalam
menciptakan lingkungan yang baik (green). Pengukuran kinerja lingkungan dalam
penelitian ini dengan melihat prestasi perusahaan dalam mengikuti Program Penilaian
Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dilakukan
oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Sistem peringkat kinerja PROPER
mencakup pemeringkatan perusahaan dalam 5 (lima) warna, yakni:
· Emas : Sangat Sangat Baik; skor = 5
· Hijau : Sangat Baik; skor = 4
· Biru : Baik skor = 3
· Merah : Buruk; skor = 2
· Hitam : Sangat Buruk; skor = 1
2.8 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif dan analisis regresi berganda. Analisis deskriptif dalam penelitian ini
digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian. Statistik deskriptif yang
digunakan yaitu nilai rata-rata, simpangan baku, minimum dan maksimum. Sedangkan
analisis linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis, yang
terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
pengaruh variabel profitabilitas, ukuran perusahaan dan kinerja lingkungan terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting, maka model penelitian persamaan regresi yang
digunakan dalam pengujian hipotesa adalah sebagai berikut:
ISR = α + β1PROFIT + β2SIZE +β3KL + ε
Dimana:
ISR : Tingkat Pengungkapan ISR
α : Koefisien Konstanta
β1-β3 : Koefisien Regresi
PROFIT : Profitabilitas, ROA
SIZE : Ukuran Perusahaan, (Ln) Total Aset
KL : Kinerja Lingkunan, Skor PROPER
ε : Error Term
8
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengumpulan Data
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, ukuran
perusahaan, dan kinerja lingkungan terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social
Reporting. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah (DES) selama dua periode pada tahun 2015. Berdasarkan hasil
Daftar Efek Syariah periode pertama menunjukkan bahwa terdapat 328 perusahaan, dan
periode kedua sebanyak 315 perusahaaan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan
dengan teknik purposive sampling untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan. Berikut rincian dari kriteria pengambilan sampel:
Tabel 4.1
Kriteria Pengambilan Sampel
Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama dua periode di
tahun 2015305
Dikurangi :
Perusahaan yang tidak terdaftar di BEI pada tahun 2015 11
Perusahaan yang tidak mengikuti PROPER tahun 2015 238
Perusahaan yang tidak menggunakan Rupiah sebagai mata uang
fungsionalnya12
Perusahaan yang tidak mempublikasikan annual report tahun 2015 dan
tidak tersedia untuk publik0
Jumlah Sampel 44
Sumber : data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan kriteria-kriteria pengambilan sampel yang telah ditentukan, diperoleh
sampel sejumlah 44 perusahaan. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
disajikan dalam lampiran.
3.2 Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PROFIT 44 -.06 .51 .0732 .09449
SIZE 44 12.80 18.34 15.3925 1.43313
9
KL 44 2.00 5.00 3.0909 .60302
ISR 44 .44 .86 .6509 .12788
Valid N (listwise) 44
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Hasil analisis statistik deskriptif yang disajikan pada tabel 4.2 menunjukkan
bahwa rata-rata total pengungkapan ISR sebesar 65,09% dengan standar deviasi sebesar
0,12788. Perusahaan yang memiliki tingkat pengungkapan ISR yang tertinggi adalah PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar
86% dan perusahaan yang memiliki nilai ISR terendah adalah PT Voksel Electric Tbk
sebesar 44%. Kemudian variabel profitabilitas atau ROA memiliki nilai rata-rata
sebesar 0,0732 dengan standar deviasi 0,09449. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba adalah sebesar 7,32% dari total aset
yang digunakan.
Variabel SIZE atau ukuran perusahaan yang dihitung dengan natural logaritma
dari total aset memiliki nilai rata-rata sebesar 15,3925. Hal ini menunjukkan bahwa rata-
rata perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang cukup besar. Perusahaan
yang memiliki nilai natural logaritma yang tertinggi adalah 18,34 yang dimiliki oleh PT
Indofood Sukses Makmur Tbk dan perusahaan dengan nilai ukuran perusahaan terendah
yaitu sebesar 12,80 adalah PT Jaya Pari Steel Tbk. Selanjutnya, variabel kinerja
lingkungan yang dilihat berdasarkan hasil PROPER yang dikeluarkan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup, rata-rata hasil PROPER dari 44 perusahaan yang dijadikan sampel
adalah 3,0909 dengan standar deviasi sebesar 0,60302. Perusahaan sampel yang
memiliki hasil PROPER tertinggi adalah PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk dengan peringkat EMAS yang diberi skor 5 dan
perusahaan yang memiliki skor PROPER terendah adalah PT Gunawan Dianjaya Steel
Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, dan PT Siloam
International Hospitals Tbk.
3.3 Hasil Pengujian Asumsi
3.3.1 Uji Asumsi Klasik
10
Hasil pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa uji
normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas sudah memenuhi syarat. Jadi
model regresi layak untuk dipakai.
3.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk menguji hipotesis digunakan model regresi linier berganda. Berikut
adalah tabel hasil analisis regresi linier berganda:
Tabel 4.6
Hasil Pengujian analisis regresi linier
Variabel Koefisien T Sig.
Konstanta 0,169 0,863 0,393
PROFIT 0,422 2,219 0,032
SIZE 0,026 1,996 0,053
KL 0,017 0,551 0,584
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil regresi yang ditampilkan dalam tabel 4.6 maka diperoleh persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
ISR = 0,169 + 0,422 PROFIT + 0,026 SIZE + 0.017 KL
Persamaan regresi diatas diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta variabel ISR sebesar 0,169 berarti bahwa apabila semua variabel
independen yaitu profitabilitas (PROFIT), ukuran perusahaan (SIZE), dan kinerja
lingkungan (KL) konstan atau bernilai 0 maka tingkat pengungkapan ISR akan
mengalami kenaikan sebesar 0,169.
2. Nilai koefisien variabel profitabilitas (PROFIT) yang dihitung menggunakan nilai
ROA adalah sebesar 0,422 berarti bahwa setiap kenaikan 1% profitabilitas, maka
tingkat pengungkapan ISR akan mengalami kenaikan sebesar 0,422.
3. Nilai koefisien variabel ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,026 berarti bahwa setiap
terjadi kenaikan pada ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1 maka tingkat
pengungkapan ISR akan mengalami kenaikan sebesar 0,026.
4. Nilai koefisien variabel kinerja lingkungan (KL) sebesar 0,017 berarti bahwa setiap
terjadi kenaikan pada nilai kinerja lingkungan (KL) sebesar 1 maka tingkat
pengungkapan ISR akan mengalami kenaikan sebesar 0,017.
3.3.3 Uji Kebaikan Model
11
3.3.3.1 Uji Koefisien Determinasi (Uji R²)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai Adjusted R²
sebesar 0,185 atau 18,5%. Hal ini berarti bahwa variasi variabel ISR mampu dijelaskan
oleh variabel profitabilitas (PROFIT), ukuran perusahaan (SIZE), dan kinerja
lingkungan (KL) sebesar 18,5% sedangkan sisanya yaitu 81,5% dijelaskan oleh variabel
lain diluar model penelitian.
3.3.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung lebih besar dibanding Ftabel
(4,254>2,84) Hasil ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (PROFIT), ukuran
perusahaan (SIZE), dan kinerja lingkungan (KL) secara simultan berpengaruh terhadap
variabel tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).
3.3.3.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
Berdasarkan uji statistik t diperoleh tingkat signifikansi profitabilitas (PROFIT)
yaitu sebesar 0,032. Tingkat signifikansi variabel PROFIT lebih kecil dari 0,05 hal ini
berarti bahwa secara parsial profitabilitas (PROFIT) berpengaruh terhadap terhadap
tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Maulida dkk (2014), Dewi (2012) serta Raditya (2012).
Selanjutnya, tingkat signifikansi variabel ukuran perusahaan yaitu
sebesar 0,053 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
(SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social
Reporting (ISR).Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting
ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh dengan penelitian Maulida (2014), Adawiyah (2013) dan Kariza
(2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, pada tabel 4.9 terlihat
bahwa variabel kinerja lingkunan memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05
yakni sebesar 0,584 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja lingkungan
tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR),
12
sehingga hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh
terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) ditolak.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel profitabilitas (PROFIT) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
Islamic Social Reporting (ISR). Hasil analisis didapat nilai t hitung (2,219) > t tabel
(2) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,032 < 0,05. Dengan demikian hipotesis
H1 dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Maulida dkk (2014), Dewi (2012) serta Raditya (2012).
2. Variabel ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Hasil analisis didapat nilai t hitung
(1,996) < t tabel (2) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,053 > 0,05. Dengan
demikian hipotesis H2 dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Maulida (2014), Adawiyah (2013) dan Kariza (2015).
3. Variabel kinerja lingkungan (KL) tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Hasil analisis didapat nilai t hitung
(0,551) < t tabel (2) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,584 > 0,05. Dengan
demikian hipotesis H3 dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Wijaya (2012), Rahayu (2015) dan Oktalia (2014).
4.2 Keterbatasan
Setelah melakukan analisis dan mengimplementasikan hasil penelitian,
ditemukan beberapa keterbatasan yang diharapkan tidak mengurangi tujuan dari
penelitian. Beberapa keterbatasan itu antara lain:
1. Penelitian ini hanya menggunakan satu periode tertentu saja (cross sectional) yaitu
tahun 2015, sehinggga tidak mampu melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada
tahun-tahun sebelumnya.
13
2. Adanya subyektifitas peneliti dalam memberikan skor dalam pengungkapan Islamic
Social Reporting (ISR) disebabkan karena tidak adanya standar baku mengenai
pengukuran indeks ISR.
3. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu profitabilitas,
ukuran perusahaan, dan kinerja lingkungan, sehingga hasil penelitian belum dapat
digeneralisasikan.
4. Belum adanya regulasi resmi dari pemerintah atau lembaga keuangan tentang standar
pengungkapan Islamic Social Reporting atau tanggung jawab sosial secara syariah.
4.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan yang telah dikemukakan diatas, maka terdapat
beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, antara lain:
1. Menambah periode penelitian agar perubahan-perubahan yang terjadi dalam tingkat
pengungkapan ISR antar periode dapat terlihat.
2. Untuk mengurangi tingkat subyektifitas, maka sebaiknya perlu melibatkan orang lain
dalam menilai atau memberikan skor pada indeks pengungkapan ISR.
3. Bagi penelitian berikutnya dalam mengungkapkan tanggungjawab sosial perusahaan
khususnya ISR dapat menambah variabel independen di luar variabel dalam
penelitian.
4. Untuk pemerintah dan lembaga keuangan yang berwenang agar bisa menetapkan
standar pengungkapan Islamic Social reporting (tanggungjawab sosial secara
syariah), agar pengungkapan tanggungjawab secara konvensional dan syariah dapat
dibedakan.
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, Ira Robiah. 2013. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Asriati, Riri; Permata Ulfah; Christina Tri Setyorini. 2016. Analisis Perbandingan
Komponen Islamic Social Reporting (ISR) Pada Bank Syariah Antara Negara
Indonesia dan Malaysia. Lampung. Simposium Nasional Akuntansi XIX.
14
Astuti, Tri Puji. 2014. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic
Social Reporting (ISR) pada Bank Syariah. Naskah Publikasi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Azhar, Fahri Ali dan Rina Trisnawati. 2013. Pengungkapan Islamic Social Reporting
pada Bank Syariahdi Indonesia. Proceeding Seminar Nasional dan Call for
Papers Sancall 2013.Surakarta 23 Maret 2013.Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Dewi, Indah Fitri K. 2012.Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, likuiditas, ukuran
perusahaan, dan Porsi Kepemilikan Publik atas Saham terhadap
Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan Jakarta Islamic
Index. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Firmansyah, Irman dan EkoHariyanto. 2014. Analisis Pengungkapan Kinerja Sosial
(Social Disclosure) Pebankan Syariah di Indonesia dan Malaysia dalam
Perspektif Islamic Social Reporting. Buletin Ekonomi Vol. 12, No.1, April
2014 hal 1-124.
Firmansyah, Irman. 2013. “Tanggung Jawab Sosial Perbankan Syariah (Suatu Kajian
dalam Pengungkapan Laporan Tahunan menurut Pandangan Islam)”.
Bandung: Mujahid Press.
Fitriyani. 2012. Keterkaitan Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Corporate Social
Resposibility (CSR) dan Kinerja Finansial. Skripsi . Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gustian, Vena. 2015. Analisis Perbandingan Penggunaan Gri Indeks dan ISR Indeks
dalam Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan
Indonesia Tahun 2010 – 2013.Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Hanafi, M. Mamduhdan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke 5.
UPP STIM YKPN. Yogyakarta
Hardiyanti, Sari. 2012. Analisis Hubungan Shari’ah Governance Structure Terhadap
Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perbankan
Syariah Di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Istiani, Firda. 2015. Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage
terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (Studi Empiris Bank Umum
15
Syariah di Indonesia Periode 2011-2014). Skripsi. Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kariza, Ayu. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social
Reporting pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index. Skripsi.
Palembang : Universitas Bina Darma.
Kementrian Lingkungan Hidup. 2015. Keputusan Nomor: SK. 557 / Menlhk-
Setjen/2015 tentang Hasil Penilaian Peringkat Perusahaan Dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2014-2015. http://proper.menlh.go.id.
Khoirudin, Amirul. 2013. Corporate Governance dan Pengungkapan Islamic Social
Reporting Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Accounting Analysis
Journal, Volume 2 Nomor 2.
Lindawati, Ang Swat Lin dan Puspita, Marsela Eka. 2015. Corporate Social
Responsibility: Implikasi Stakeholder dan Legitimacy Gap dalam Peningkatan
Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1,
April 2015, Hlm 157-174.
Maulida, Adelhita Purnasanti ; AgungYulianto ; Asrori. 2014. Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reportimg (ISR). Mataram
: Simposium Nasional Akuntansi XVII.
Ningrum, Ratna Aditya; Fachrurrozie; Prabowo Yudo Jayanto. 2013. Pengaruh Kinerja
Keuangan, Kepemilikan Institusional dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah
Terhadap Pengungkapan ISR. Accounting Analysis Journal, Volume 2, Nomor
4.
Novrizal, Muhammad Fajrul dan Meutia Fitri. 2016. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responbility (CSR) pada
Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-2015
dengan Menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) Index sebagai Tolok
Ukur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)Vol. 1, No. 2,
(2016) Halaman 177-189.
Oktalia, Dwi. 2014. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Profitabilitas Terhadap
Corporate Social Responsibility Disclosure dalam Laporan Tahunan
Perusahaan. Artikel. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang.
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Keputusan Dewan Komisioner Nomor: Kep-
34/D.04/2014 Tanggal 29 Mei 2015. www.ojk.go.id
16
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Keputusan Dewan Komisioner Nomor: Kep-
63/D.04/2015 Tanggal 23 November 2015. www.ojk.go.id
Raditya, Amilia Nurul. 2012. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Perusahaan yang Masuk
Daftar Efek Syariah (DES). Skripsi. Depok: Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia.
Rahayu, TantriPuji. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Islamic Social Reporting (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2013. Skripsi. Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.
Rahmawati, ‘Ala dan Achmad Tarmizi. 2012. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap
Corporate Financial Performance dengan Corporate Social Responsibility
Disclosure Sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal of Accounting.
Volume 1 Nomor 2, Halaman 1-5.
Ramadhani, Febry. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan
Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap Pengungkapan Islamic Social
Reporting (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2010-
2014). Jom Fekon, Vol.3 No.1 (Februari) 2016 Hal 2487-2500.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sunjoyo, dkk.2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung. Alfabeta.
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN
Widiawati, Septidan Surya Raharja.2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Islamic Social Reporting Perusahaan - Perusahaan Yang Terdapat Pada
Daftar Efek Syariah Tahun 2009-2011. Diponegoro Journal Of Accounting.
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-15.
Wijaya, Maria. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Volume 1 Nomor 1.