pengaruh pola susunan sand drain terhadap kecepatan pemampatan konsolidasi pada sistim vertical sand...
DESCRIPTION
literatur untuk memberikan pemahaman tentang pengaruh penyusunan pola vertikal sand drain terhadap kecepatan konsolidasiTRANSCRIPT
PENGARUH POLA SUSUNAN SAND DRAIN TERHADAP KECEPATAN
PEMAMPATAN KONSOLIDASI PADA SISTIM VERTICAL SAND DRAIN
Agus Mahmudi
Abstrak : Adanya suatu masalah didalam suatu konstruksi yang didirikan diatas tanah
lanau, terutama karena koefisien rembesan (k) tanahnya yang kecil serta daya dukung
tanahnya yang rendah sehingga berakibat lambatnya proses pemampatan konsolidasi
(konsolidasi primer) pada tanah tersebut. Untuk menyatakan besarnya kecepatan
pemampatan digunakan teori konsolidasi satu dimensi arah vertical untuk konsolidasi tanpa vertical sand drain (klasik), dan teori konsolidasi satu dimensi arah horizontal
(radial) untuk konsolidasi dengan vertical sand drain dengan pemberian beban bertahap
dengan rasio diameter drain (pada pola susunan 4 lubang dan pada pola susunan 7 lubang)
adalah n1 = 2.5, n2 = 3.5, n3 = 4.5. Perhitungan dan analisa hasil dengan menggunakan
pendekatan teori Terzaghi (1925) dan teori Barron (1947). Hasil pengujian dilaboratorium
menunjukkan bahwa pada semua beban yang diberikan semakin besar “σ” dan rasio
diameter drain “n”, berakibat pada harga koefisien konsolidasi radial “Cr” semakin kecil
serta harga koefisien rembesan “kr” juga semakin kecil.
Kata kunci : Koefisien permeabilitas, vertikal sand drain, compressible layer, rasio
diameter “n”, koefisien konsolidasi radial “Cr”, alat konsolidasi radial.
Abstract : It’s a problems to any construction which are built on silt, the main cause
coefficient permeability (k) the small soil with power back the low soil so result latest
process compression consolidation (primer consolidation) to soil. For explain that big
accelerated compression used teory consolidation one dimension course vertical to
consolidation without vertical sand drain (clasic), and teory consolidation one dimension
course horizontal (radial) to consolidation with vertical sand drain with offer load to with
ratio diameter drain (to configuration 4 hole and configuration 7 hole) that is n1 = 2.5, n2
= 3.5, n3 = 4.5. Calculation and proceeds analisa with use approach teory Terzaghi
(1925) and teory Barron (1947). The laboratory test indicates at all the load that offer
bigger “σ” and ratio diameter drain “n”, result to price coefficient consolidation radial
“Cr” smaller with price coefficient permeability “kr” smaller too.
Keywords : Coefficient permeability, vertical sand drain, compressible layer, ratio
diameter “n” , coefficient Consolidation radial “Cr”, instrument
consolidation radial.
Bila lapisan tanah jenuh berpermeabilitas rendah dibebani, maka tekanan air pori
di dalam tanah tersebut segera bertambah. Perbedaan tekanan air pori pada lapisan
tanah, berakibat air mengalir ke lapisan tanah dengan tekanan air pori yang lebih
rendah, yang diikuti penurunan tanahnya. Karena permeabilitas tanah yang rendah,
proses ini membutuhkan waktu. Konsolidasi adalah proses berkurangnya volume atau
berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh berpermeabilitas rendah akibat pembebanan,
dimana prosesnya dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori keluar dari rongga
tanah.
Terzaghi (1925) membuat teori tentang kecepatan pemampatan konsolidasi satu
demensi pada tanah lempung jenuh air. Teori tersebut mengasumsikan tanah dikekang
dalam arah horizontal sehingga kelebihan tekanan air pori hanya berubah pada arah
vertical saja.
Agus Mahmudi adalah Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Surabaya
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
15
Barron (1947) yang menguraikan tentang konsolidasi arah radial, mengasumsikan
bahwa perilaku sebuah silinder tanah yang berlubang ditengahnya dengan ketinggian terbatas H dengan rasio (n) antara diameter silinder tanah (D) terhadap diameter sand
drain (d). Bila terjadi konsolidasi maka air akan mengalir kearah horizontal atau radial (kearah vertical drain) dan dikeluarkan kearah vertical.
Tanah kohesif atau tanah lempung merupakan tanah yang mempunyai koefisien permeabilitas (k) yang kecil dibandingkan tanah non kohesif (pasir & kerikil), sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengalami pemampatan. Sand drain yang merupakan salah satu bentuk dari vertical drain yang berfungsi
untuk mempercepat proses konsolidasi dengan cara pengaliran air pori arah radial agar
dapat mengurangi waktu yang diperlukan sehingga proses pemampatan konsolidasi
lebih cepat dan akhirnya dapat diperoleh derajad konsolidasi yang memadai.
Pada penelitian ini penulis mencoba menganalisa kecepatan pemampatan dengan
menggunakan vertical sand drain yang merupakan konsolidasi arah radial/horizontal.
Pada penelitian sand drain ini, peneliti menggunakan variasi diameter lobang sand drain
4 (empat) lubang dan 7 (tujuh) lubang, harapan peneliti adalah bahwa dengan variasi
jumlah lubang yang lebih dari satu lubang adalah akan lebih dapat mempercepat
pemampatan, sehingga yang semula daya dukung tanah lunak adalah rendah maka
dengan telah termampatnya tanah dapat menaikkan daya dukung tanah tersebut.
Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh kecepatan pemampatan
konsolidasi sistim vertical sand drain apabila diberikan variasi diameter sand drain pada
pola susunan empat lubang dan pola susunan tujuh lubang. Dengan diketahuinya pengaruh variasi diameter sand drain terhadap kecepatan
pemampatan konsolidasi sistim vertical sand drain pada pola susunan empat lubang dan pola susunan tujuh lubang, maka dapat diperkirakan pemakaian pola susunan lubang
dan diameter sand drain yang tepat untuk keperluan pemampatan konsolidasi dengan sistim vertical sand drain yang paling cepat.
Masalah dibatasi hanya pada sistim pembebanan pakai beban bertahap dengan
LIR = 1 dan beban langsung berupa timbunan setinggi 2 s/d 8 meter, γt = 1,85 t/m3,
aliran air digunakan single drainage arah keatas, Rasio antara diameter sample dengan
diameter sand drain adalah n1 = 2.5, n2 = 3.5, n3 = 4.5.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsolidasi akibat aliran air pori arah vertical
Penambahan beban pada tanah dapat menyebabkan lapisan tanah dibawahnya
mengalami pemampatan karena adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel,
keluarnya air atau udara dalam dari dalam pori tanah, dan sebab-sebab lainnya. Terzaghi (1925) memperkenalkan teorinya mengenai kecepatan pemampatan satu
dimensi untuk tanah lempung jenuh air.
vw
vm
kC
γ=
Dimana :
mv = koefisien kemampumampatan
= av/(1+eo)
Cv = koefisien konsolidasi vertical (cm2/det)
ditentukan dari grafik hasil test konsolidasi (pemampatan Vs t)
� Metoda logaritma waktu (Cassagrande, 1940) (Gambar 1)
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
16
( )
50
2
50
)50(
.
t
HTC dr
v =
� Metoda akar waktu (Taylor, 1942) (Gambar 2)
( )
90
2
90
)90(
.
t
HTC dr
v =
Gambar 1 : Metoda Logaritma waktu Gambar 2 : Metoda Akar Waktu
sedangkan lamanya waktu untuk proses pemampatan konsolidasi dapat diperoleh dengan persamaan sbb:
Dimana :
Tv = time factor yang merupakan fungsi dari derajad konsolidasi akibat aliran arah
vertical (Uv)
Menentukan indeks kompresi (Cc)
Untuk NC-Soil ⇒
Untuk OC-Soil ⇒
Menentukan indeks mengembang (Cs)
Untuk NC-Soil ⇒
Untuk OC-Soil ⇒
Konsolidasi akibat aliran air pori arah horizontal
Fungsi utama vertical drain dalam suatu lapisan tanah lempung adalah untuk
mempercepat proses konsolidasi primer dengan cara pengaliran air pori arah radial
sehingga dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk memperoleh derajad
konsolidasi (U) yang memadai.
''
1
oo.
log log
e 0,42 - e
c
lapcCσσ −
=
''
2
o1.
loglog
e 42,0
c
lapc
eC
σσ −
−=
''
FEs
log log
e - e
EF
Cσσ −
=
''
HG
log log
e - e
GH
sCσσ −
=
( )
v
drv
C
HTt
2
.=
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
17
System vertical drain telah dijelaskan oleh Barron (1948) berdasarkan teori aliran
sand drain yang menggunakan asumsi Terzaghi tentang konsolidasi linier satu dimensi. Dalam konsolidasi dengan vertikal drain kecepatan pemampatan konsolidasi
didefinisikan sebagai berikut :
Sehingga besarnya waktu yang diperlukan untuk proses pemampatan
konsolidasi arah radial adalah :
dimana :
t = waktu untuk menyelesaikan konsolidasi primer
T = time factor arah horisontal/radial D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah yang merupakan daerah pengaruh dari
vertical sand drain (VSD � D = 1,13 x s, untuk pola pemasangan VSD model bujursangkar
� D = 1,05 x s, untuk pola pemasangan VSD model segitiga. s = jarak antara titik pusat vertical sand drain
Ch = koefisien konsolidasi tanah akbiat aliran air arah horizontal
= (kh/kv) . Cv atau Ch = k/(mv . γw)
Kh/kv = perbandingan antara koefisien permeabilitas tanah arah horizontal dan vertical
untuk tanah lempung yang jenuh air, dimana harga kh/kv = 2 sampai 5.
Untuk mencari besarnya derajad konsolidasi (U) untuk vertical sand drain adalah:
( )
=
nF . 2 . D
C . 8 .t
1 - 1
2
h
e
Uh
Dimana :
isontalradial/horarah ikonsolidas derajad Uh ==RU ( )4
3 - D/dln )( =nF
Untuk perhitungan parameter-parameter lainnya sama seperti pada konsolidasi vertical.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian digunakan metode penelitian eksperimental dengan harapan
dapat data-data penurunan dan waktu dari hasil konsolidasi vertical sand drain,
eksperiment dilakukan dengan menggunakan sampel tanah dimasukkan alat konsolidasi
dan diberi beban sesuai dengan beban rencana. Selanjutnya dibuat bebera grafik dari
data dan hasil analisis data, menjawab permasalahan, dan kemudian dapat mengambil
suatu kesimpulan.
Langkah Pengujian
� Persiapan Sample Test Tanah Lempung LL = 5,8 % diambil dari Mojosari. � Menentukan Berat Volume Sample (γt )
� Membuat lubang Sand Drain setinggi 3,2 cm terlubangi. � Pengisian Sand Drain
2
h
D
C . tT =
h
2
C
D . Tt =
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
18
� Pengesetan Alat Konsolidasi Radial
� Penjenuhan selama 24 jam (menurut Terzaghi). � Pembebanan : Pembebanan diberikan seperti test konsolidasi tanpa vertikal sand
drain (klasik) dengan variasi diameter sand drain untuk pola susunan 4 lubang (d = 1,8 cm, d = 1,4 cm, dan d = 1,1 cm) dan untuk pola susunan 7 lubang (d = 1,0 cm, d
= 0,8 cm, dan d = 0,6 cm) melalui rasio diameter (n = 2,5; n = 3,5 & n = 4,5).
Bahan dan Alat
Alat konsolidasi radial pada prinsipnya sama dengan alat konsolidasi konvensional hanya pada bagian cincin tempat sampel tanah yang dilakukan modifikasi. Pada
pengujian konsolidasi vertical sand drain ini cincin tempat sampel tanah diisi tanah
tanpa mengubah kondisi fisik dari contoh yang ada. Diameter sampel (D) 12,13 cm dan
tinggi sampel (H) 3,2 cm.
Gambar 3. Potongan Alat Konsolidasi Radial
Setelah diisi tanah, cincin tempat sampel tanah tersebut ditutup dengan penutup
cincin yang memiliki lubang vertical sand drain. Tutup cincin ada dua macam yaitu tutup cincin yang memiliki 4 lubang dan tutup cincin yang memiliki 7 lubang, diameter
lubangnya dibuat lebih besar dari pada variasi diameter lubang yang paling besar, tutup cincin ini akan ditempeli plat besi yang memiliki diameter lubang yang berbeda-beda
sesuai dengan rasio diameter lubang yang direncanakan.
Alat konsolidasi radial diset pada alat konsolidasi konvensional sehingga alat baca
(dial reading untuk mengukur penurunan) yang terdapat pada alat tersebut dapat dipakai
sesuai fungsinya semula. Adapun gambar potongan dari alat konsolidasi radial dapat
dilihat pada gambar 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Diameter Vertikal Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan
Konsolidasi Untuk menghitung besarnya koefisien konsolidasi arah vertikal (Cv) dan arah
radial (Cr) digunakan metode Taylor, dimana Cv = (Tv x t90)/D2 sedangkan Cr = (Tr x
t90)/D2. Nilai factor waktu vertikal (Tv) untuk derajat konsolidasi 90% sebesar 0,848
berdasarkan tabel 7.1. (buku Mekanika Tanah II, Hary C.H., hal. 81), sedangkan nilai
15,4 cm
1
12,13 cm
2x1,5 cm
0,6
1,2
3,2 cm
Cincin sampel tanah
Tutup Cincin
Plat diameter lubang
Lubang Sand drain
Kran buka tutup air
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
19
factor waktu radial (Tr) perhitungannya menggunakan persamaan 5.153 yaitu Ur = 1 –
exp {-8Tr/F(n)}, (Advanced Soil Mechanics,karangan Braja M. Das, hal. 323). Berikut ini adalah hasil perhitungan Cr dan Cv dari hasil pengujian konsolidasi yang disajikan
pada tabel 1 s/d 2 dibawah ini.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Koefisien Konsolidasi Vertikal Drain Beban
Langsung σ
n
D/d Tr90
t90
(det)
Cr
cm2/det
Beban
Bertahap σ
n
D/d Tr90 t90 (det) Cr
4 Lubang
0,37
2,5 0,109 194,4 0,005
4 Lubang
0,25 2,5 0,24 437,40 0,002
3,5 0,182 240,0 0,007 0,5 48,60 0,023
4,5 0,243 86,4 0,028 1 375,00 0,002
7 Lubang
2,5 0,109 117,6 0,009 2 101,40 0,011
3,5 0,182 173,4 0,010 4 135,00 0,008
4,5 0,243 135,0 0,018 8 101,40 0,011
4 Lubang 0,74
2,5 0,109 62,93 0,017
4 Lubang
0,25 3,5 0,16 21,60 0,086
3,5 0,182 60,00 0,031 0,5 216,60 0,008
4,5 0,243 53,67 0,046 1 240,00 0,007
7 Lubang
2,5 0,109 60,00 0,018 2 777,60 0,002
3,5 0,182 65,73 0,028 4 60,00 0,031
4,5 0,243 62,93 0,039 8 173,40 0,010
4 Lubang
1,11
2,5 0,109 80,50 0,013
4 Lubang
0,25 4,5 0,16 48,60 0,051
3,5 0,182 60,00 0,031 0,5 194,40 0,012
4,5 0,243 60,00 0,041 1 101,40 0,024
7 Lubang
2,5 0,109 60,00 0,018 2 205,35 0,012
3,5 0,182 60,00 0,031 4 912,60 0,002
4,5 0,243 62,93 0,039 8 101,40 0,024
4 Lubang
1,48
2,5 0,109 60,00 0,018
7 Lubang
0,25 2,5 0,24 86,40 0,012
3,5 0,182 68,41 0,027 0,5 72,60 0,015
4,5 0,243 65,73 0,037 1 240,00 0,004
7 Lubang
2,5 0,109 60,00 0,018 2 72,60 0,015
3,5 0,182 73,48 0,025 4 117,60 0,009
4,5 0,243 62,93 0,039 8 264,60 0,004
7 Lubang
0,25 3,5 0,18 135,00 0,013
0,5 135,00 0,013
1 470,40 0,003
2 135,00 0,013
4 317,40 0,005
8 1.382,40 0,001
7 Lubang
0,25 4,5 0,10 173,40 0,010
0,5 173,40 0,010
1 240,00 0,007
2 437,40 0,004
4 540,00 0,003
8 735,00 0,003
Besarnya Angka Pori dan Permeabilitas Akibat Variasi Diameter Vertikal Sand
Drain Setelah mendapatkan grafik antara waktu terhadap pemampatan akibat
pembebanan yang bervariasi, maka untuk mengetahui perubahan angka pori terhadap tekanan perlu dibuat hubungan grafik antara angka pori terhadap tegangan. Dari grafik
tersebut maka didapat besarnya angka koefisien kompressi (Cc) dan koefisien swelling (Cs), dan hasil perhitungannya seperti terlihat pada tabel 2.
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
20
Tabel 2. Hasil Perhitungan Cc vs VSD JENIS
SAMPEL
BEBAN LANGSUNG BEBAN BERTAHAP
Cc (vsd) Cc (vsd) CS (vsd)
4lub n=2,5 0,444 0,644 0,073
4lub n=3,5 0,594 0,587 0,061
4lub n=4,5 0,694 0,415 0,067
7lub n=2,5 0,358 0,458 0,036
7lub n=3,5 0,429 0,664 0,049
7lub n=4,5 0,472 0,386 0,085
Besarnya koefisien konsolidasi dapat ditentukan dari grafik angka pori terhadap
tegangan, dengan memperhatikan variasi diameter sand drain yang diakibatkan oleh beban secara langsung maupun bertahap, maka dapat dihitung besarnya koefisien
rembesan arah radial (kr) seperti yang disajikan pada tabel 3. dibawah ini.
Tabel 3. Koefisien Rembesan Arah Radial (Kr) Dengan Beban Langsung dan
Beban Bertahap
JENIS SAMPEL NILAI Kr
Beban Bertahap
NILAI Kr
Beban Langsung
4lub n=2,5 1,29E-04 3,58E-04
4lub n=3,5 3,02E-04 1,91E-03
4lub n=4,5 1,05E-03 2,28E-03
7lub n=2,5 2,07E-04 4,23E-04
7lub n=3,5 2,06E-04 5,54E-04
7lub n=4,5 3,05E-04 1,34E-03
Pembahasan
Pengaruh angka pori terhadap besarnya tegangan yang diakibatkan oleh beban langsung maupun beban bertahap (LIR = 1), dengan variasi diameter lubang sand drain
(d) melalui variasi rasio antara diameter sample dengan diameter lubang sand drain (n = 2,5; n= 3,5; & n = 4,5) dapat dianalisa berdasarkan gambar 4. dan gambar 5. Adanya
hubungan antara “n” dan “d” dimana n = D / d, sehingga semakin besar “n” maka semakin kecil “d”.
Gambar 4 menunjukkan hubungan antara angka pori terhadap besarnya tegangan
(σ) akibat beban langsung yakni pada n=3,5 awalnya 7 lubang angkaporinya lebih besar
dari 4 lubang namun pada tegangan sedang menjadi terbalik dan pada tegangan besar
menjadi sama besar. n=2,5 angkapori 7 lubang lebih besar dari 4 lubang, sedangkan
pada n=4,5 baik 7 lubang maupun 4 lubang sama besar. Namun secara umum semakin
besar tegangan (σ) maka angka pori juga semakin besar, hal ini menunjukkan semakin
berat bebannya (tegangan) maka pemampatannya (angka pori) juga semakin besar.
Gambar 5 menunjukkan Hubungan Angkapori vs Tegangan untuk Beban
Bertahap, menunjukkan pada pola susunan 4 lubang semakin besar tegangannya maka
angka porinya semakin mengecil hal ini berarti terjadi pemampatan yang lebih besar
dari pada pola susunan 7 lubang.
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
21
Gambar 4. Hubungan Angkapori vs Tegangan untuk Beban Langsung
Gambar 5. Hubungan Angkapori vs Tegangan untuk Beban Bertahap
Gambar 6 menunjukkan bahwa tekanan dapat menimbulkan pemampatan akibat
dari berkurangnya angka pori, kemiringan dari pemampatan adalah merupakan index
pemampatan “Cc” dan “Cs” sebagai index pemuaian. Pengaruhnya terhadap pola
susunan lubang adalah besarnya penurunan pola susunan 4 lubang lebih besar dibanding
dengan pola susunan 7 lubang, sedang pada konsolidasi klasik besar penurunannya
sangat kecil sekali.
Gambar 6. : Hubungan Angkapori vs Tegangan
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
22
Gambar 7 menunjukkan hubungan antara koefisien konsolidasi radial (Cr)
terhadap tegangan akibat beban bertahap, bahwa semakin besar “σ” maka semakin kecil harga “Cr”, hal ini dikarenakan pada beban bertahap tanah sebagian sudah termampatkan
karena keluarnya air pori dari dalam tanah akibat beban sebelumnya. Jadi apabila “σ” yang diberikan sebelumnya semakin besar maka tanah semakin memampat dan air pori
dari dalam tanah semakin mengecil yang berakibat kecepatan pemampatan konsolidasi semakin mengecil atau “Cr” semakin kecil sampai akhirnya air pori dari dalam tanah habis
dan akhirnya terjadi harga “Cr” yang konstan.
Gambar 7. : Hubungan “Cr” vs Tegangan dengan Beban Bertahap
Gambar 8 menunjukkan Hubungan antara koefisien konsolidasi radial (Cr)
terhadap tegangan akibat beban langsung, grafik diatas menunjukkan bahwa semakin besar “σ” maka semakin besar pula harga “Cr”, hal ini disebabkan dengan “σ” yang
besar maka tekanan air pori semakin meningkat sehingga kecepatan pemampatan konsolidasi “Cr” juga besar.
Gambar 8. : Hubungan “Cr” vs Tegangan dengan Beban Langsung
Gambar 9 dan gambar 10 menunjukkan rasio diameter lubang sand drain (n) akibat beban bertahap dan beban langsung terhadap koefisien rembesan arah radial
(kr), dapat dianalisa sebagai berikut : Pada beban bertahap adanya kecenderungan yang sama antara pola susunan 4 lubang
dengan pola susunan 7 lubang bahwa semakin besar “n” maka koefisien rembesan
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
23
semakin besar, artinya pada diameter yang semakin kecil maka “Kr” nya besar.
Semakin besar “n” Cr semakin kecil, berarti kecepatan konsolidasi waktunya kecil pada “Kr” yang besar.
Gambar 9. Hubungan “n” Vs “Kr” untuk Beban Langsung
Gambar 10. Hubungan Rasio Diameter Vs Koefisien untuk Beban Bertahap
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan atas bahasan berupa : (1) Secara umum semakin besar tegangan maka
angkapori juga besar sehingga terjadi pemampatan besar, pada pola susunan 4 lubang
terjadi pemampatan lebih besar dari pada 7 lubang. (2) index pemampatan “Cc” pada
pola susunan 4 lubang lebih besar dibanding dengan pola susunan 7 lubang, sedang
pada konsolidasi klasik besarpenurunannya sangat kecil sekali. (3) Semakin besar “σ”
maka semakin kecil harga “Cr”, jadi “σ” semakin besar tanah semakin memampat dan
air pori dari dalam tanah semakin berkurang. (4) Untuk Koefisien Rembesan baik pola
susunan 4 lubang atau 7 lubang, bahwa semakin besar “n” maka koefisien rembesan
juga semakin besar, artinya pada diameter yang semakin kecil maka “Kr” nya besar,
berarti kecepatan konsolidasi waktunya kecil pada “Kr” yang besar.
Saran
Perlu dilakukan percobaan sejenis dengan memperhatikan pembuatan lubang pada tanah
sampel vertical sand drain dan perbandingan antara n terhadap jarak diameter sand drain terhadap diameter Deq.
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2
Pengaruh Pola Susunan Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical
Sand Drain
24
UCAPAN TERIMA KASHI
Terima kasih disampaikan kepada Pembimbing Tesis, Dr. Ir. Djoko Untung dan
Kepala Laboratorium Mekanika Tanah Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
atas dukungan fasilitas dalam penyelesaian Tesis yang berjudul Pengaruh Pola Susunan
Sand Drain Terhadap Kecepatan Pemampatan Konsolidasi Pada Sistim Vertical Sand
Drain pada tahun 2009.
DAFTAR RUJUKAN
Braja M. DAS. 2001. Principles of Geotechnical Engineering. United Stated of
America.
Navfac. 1971. Soil Mechanics Foundation and Earth Structures. Department of the
Navy Naval Facilities Engineering Command
Bowles, Joseph E. 1986. Physical and Geotechnical Properties of Soils. New York: Mc.
Graw Hill, Inc.
Indrasurya B Mochtar. 2000. Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif Perencanaan
pada Tanah Bermasalah. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil-FTSP-ITS
Departement of the Navy. Naval Facilities Engineering Command. Washington DC:
Departement of the Navy.
Mitchell, James K. 1976. Fundamentals of Soil Behaviour. California. page 173.
Das Braja M. 1980. Advanced Soil Mechaninics. New York: Mc Graw–Book Company.
Nakazawa, Kazuto et all. 1980. Mektan dan Teknik Pondasi. Diterjemahkan oleh Taulu.
L. Jakarta: Penerbit PT. Pradnya Paramita, page 10 – 12.
Bowles, Joseph E. 1984. Physical and Geotechnical Properties of Soils. New York: Mc.
Graw. Hill, inc.
Bowles, Joseph E. 1986. Foundation Analysis and Design.
Wahyudi, H, 1997. Reklamasi, Surabaya: Jurusan Teknik Sipil ITS.
Das Braja M. 1998. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis).
Diterjemahkan oleh Noor Endah dan Indrasurya B. Mochtar, Jakarta: Erlangga.
Mochtar, Indrasurya B. Mochtar. 2000. Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif
Perencanaan pada Tanah Bermasalah. Surabaya: Jurusan Teknik Sipil ITS
Surabaya.