pengaruh persepsi peserta didik tentang...
TRANSCRIPT
PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG
KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR AKIDAH AKHLAQ BAGI PESERTA DIDIK KELAS
VIII DI MTs HASAN AL-KAFRAWI MAYONG JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Progam Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Oleh:
CHOIRUL UMAM
NIM: 073111075
FAKUKTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGEI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Choirul Umam
NIM : 073111075
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 27 November 2011
Saya yang menyatakan,
Choirul Umam
NIM. 073111075
iii
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Akidah
Akhlaq Bagi Peserta Didik Kelas VIII di MTs Hasan Al-
Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.
Nama : Choirul Umam
NIM : 073111075
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Pendidikan Agama Islam.
Semarang, 8 Desember 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris
Ahwan Fanani, M.Ag. Hj. Nur Asiyah, M. SI
NIP: 19780930 200312 1001 NIP: 19710926199803 2002
Penguji I, Penguji II,
Ismail, M. Ag Drs. Wahyudi, M. Pd.
NIP: 19711021 199703 1002 NIP: 19680314199503 1001
Pembimbing I, Pembimbing II
Hj. Nur Asiyah, M.S.I. Drs. H. Shodiq, M.Ag NIP. 1971 0926 199803 2002 NIP. 196812051994031003
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 27 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Bagi Peserta
Didik di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011
Nama : Choirul Umam
NIM : 073111075
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Hj. Nur Asiyah, M.Si.
NIP. 1971 0926 199803 2002
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 27 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Bagi Peserta
Didik di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011
Nama : Choirul Umam
NIM : 073111075
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing II,
Drs. H. Shodiq, M.Ag
NIP. 196812051994031003
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Kepribadian
Guru Terhadap Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Bagi Peserta Didik
Kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran
2010/2011
Penulis : Choirul Umam
NIM : 073111075
Skripsi ini membahas Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Bagi Peserta Didik
di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Kajian ini
dilatar belakangi oleh perbedaan persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru yang mempengaruhi motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta
didik, studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan:
1. Bagaimana persepsi peserta didik kelas VIII tentang kompetensi kepribadian
guru di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011
(X)?;
2. Bagaimana motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik kelas VIII di MTs
Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 (Y)?;
3. Apakah ada pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian
guru (X) terhadap motivasi belajar Akidah Akhlaq (Y) bagi peserta didik kelas
VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011?
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode survei korelasional dengan teknik analisis regresi sederhana. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik stratified sample.
Sampel dalam penelitian ini diambil 25% dari jumlah populasi yaitu 109 peserta
didik, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 peserta didik.
Pengumpulan data menggunakan instrumen angket untuk menjaring data X dan Y.
Instrumen angket sebelum digunakan untuk mendapat data yang objektif, terlebih
dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabitas.
Kesimpulan dari penelitian ini meliputi: pertama, persepsi peserta didik
tentang kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan Al-
Kafrawi Mayong Jepara menunjukkan perolehan rata-rata (mean) sebesar 33,78
pada interval 32-35 ini berarti persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru Akidah Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong
Jepara tahun pelajaran 2010/2011 memiliki kategori “sedang”.
Kedua, motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik menunjukkan
perolehan rata-rata sebesar 35,44 pada interval 33-37, ini berarti motivasi belajar
peserta didik kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran
2010/2011 memiliki kategori “sedang”.
vii
Ketiga, ada pengaruh yang signifikan antara persepsi peserta didik tentang
kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq terhadap motivasi belajar Akidah
Akhlaq bagi peserta didik kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara
Tahun Pelajaran 2010/2011 berdasarkan dari perhitungan statistik dengan koefisien
korelasi dan analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara persepsi
peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq (X) terhadap
motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik (Y) kelas VIII di MTs Hasan Al-
Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan oleh
koefisien korelasi xyr = 0,556 > rtabel 5% = 0,3809, ini berarti signifikan. Sementara
dari perhitungan Freg = 11,165 > Ftabel 5% = 4,24 dan Freg = 11,165 > Ftabel 1% =
7,77. dengan Freg > Ftabel 5% dan 1% berarti signifikan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara dan para guru,
seyogyanya dapat memberikan motivasi peserta didik sehingga dapat berprestasi.
Hasil penelitian akan memberikan masukan kepada Mahasiswa di Fakultas
Tarbiyah untuk menambah bahan pustaka, dan sebagai salah satu bahan informasi
ilmiah bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Tarbiyah sebagai calon
pendidik yang nantinya akan membimbing putra-putrinya sebagai anak yang
mempunyai motivasi belajar yang baik dan berprestasi.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah
membimbing dan memberikan petunjuk pada hamba yang dikehandaki-Nya, yang
telah memberikan kenikmatan berupa Iman, Islam dan Ihsan dan telah
menganugerahkan pada manusia akal untuk berfikir dan memahami ayat-ayat-Nya,
cinta dan kasih sayang untuk senantiasa memperindah kehidupan di dunia dengan
melakukan syariat-Nya dan atas pertolongan Yang Maha Besar inilah penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Dengan mengharap ridho Allah SWT penyusunan skripsi di MTs Hasan
Al-Kafrawi Mayong Jepara dapat terselesaikan, tidaklah mudah menuyusun
penelitian tentang Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Akidah Akhlaq. Banyak hal yang
perlu penulis pelajari dalam menyusun ini sehingga memunculkan keingintahuan
penulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada atau pun masalah yang
ada.
Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada yang
terhormat:
1. Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Hj. Nur Asiyah, M.S.I, selaku Pembimbing I dan Drs. H. Shodiq, M.Ag.,
selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan
pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
3. Dra. Ani Hidayati, M. Pd. selaku dosen wali studi yang selalu membimbing
penulis.
4. Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam, dosen dan staf pengajar di IAIN
Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman.
5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.
6. Kepala MTs Hasan Al-Kafrawi yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melakukan penelitian di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara.
ix
7. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik MTs Hasan
dalam penyelesaian skripsi.
8. Bapak H. Aluwi dan ibu Hj. Muslimah selaku orang tua tercinta terima kasih
atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang
selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh keridhoan.
9. Adikku tercinta Ana Farida, Kakakku tercinta Muhammad Saifudin dan
Muslikhah, Keponakannku yang mungil Alif dan Fitri, Saudara ipar Kakak
Afriliya dan Mas Roni yang mendukung dan memberikan semangat pada
penulis.
10. Bapak Kyai. H. Sirodj Chudlory dan Bapak DR. H. Ahmad Izzuddin M.Ag
selaku pengasuh Pon. Pes. Daarun Najaah yang senantiasa membimbing ruh
dan mendo’akan penulis.
11. Sahabat sejatiku Suliyan, sahabat tersayang IAIN Walisongo (Aah dan Ida
Asmara), Sahabat karib (Novi dan Ari) yang senantiasa menjadi penyemangat
penulis.
12. Mas Akhlisin dan Adinda tersayang Kharisma Puspita Sari yang memberikan
power dan inspirasi pada penulis.
13. Kakak Senior Kopma-Ws, Mas Kuat, Kak Bayti, Kak Ayik, Mas Jojo, Mas
Anto, dan kakak senior yang lain. Kawan-kawan Kopma (Munir, Sandi, Habib,
Mahmudah, Risef, Umiyatun, Kak Aya, Subhan). Pengurus Kopma-Ws
periode 2010-2011(Kharis, Nugroho, Umi, Aslam, Dedi, Hasan, Fahmi, Azah,
Isna dan Zum). Kader-kader Kopma-Ws (Asep, Lismanto, Iyut, Mamduh,
Jabar, Lutfi, Jabar) beserta keluarga besar Kopma-Ws
14. Kawan-kawan Inspiratif tim KKN IAIN Walisongo ke-57 Posko 25
15. Teman-teman seperjuangan yang telah menemani penulis dalam suka dan duka
bersama selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta IAIN Walisongo
Semarang.
16. Teman-teman santri Pon. Pes Daarun Najaah Jrakah, Tugu, Semarang(Gus
Labib, Fidyat, Munir, Huda, Saifullah, Aji, Gus Thoriq, Qomar), yang selalu
memberi keceriaan kepada penulis.
x
17. Seluruh anggota kamar al-Hilal (Atho’, Cholis, Yusuf, Alif Bengkong, Abid,
Kholiq, wicak, kang wahib, Faiz, Kamal, Jumari, Afkar, Miftah, Ibnu, Abi,
Askar, Bama, Imam, dan Udin Sedunia) canda tawa kalian telah memberikan
goresan di hati.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.
Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-
baiknya.
Akhirnya penulis berharap masukan dan kritik demi kesempurnaan skripsi
ini, dan semoga skripsi ini membawa manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Amin.
Semarang, 27 November 2011
Penulis,
Choirul Umam
NIM. 073111075
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------- i
PERNYATAAN KEASLIAN ---------------------------------------------------- ii
PENGESAHAN ------------------------------------------------------------------- iii
NOTA PEMBIMBING ----------------------------------------------------------- iv
ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------- vi
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------- viii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah --------------------------------------- 1
B. Pembatasan Masalah ------------------------------------------ 3
C. Perumusan Masalah ------------------------------------------- 8
D. Tujuan Penelitian ----------------------------------------------- 8
E. Manfaat Penelitian --------------------------------------------- 9
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ----------------------------------------------------- 10
1. Persepsi ---------------------------------------------------------- 10
a. Pengertian Persepsi ------------------------------------------ 10
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ----------- 11
c. Proses Terjadinya Persepsi --------------------------------- 13
2. Kompetensi kepribadian guru -------------------------------- 16
a. Definisi Kompetensi Kepribadian Guru ------------------ 16
b. Karakteristik Kompetensi Kepribadian Guru ---------- 19
c. Ciri-ciri Kompetensi Kepribadian Guru ----------------- 21
3. Motivasi belajar siswa ------------------------------------------ 22
a. Pengertian motivasi belajar --------------------------------- 22
b. Ciri-ciri motivasi belajar ------------------------------------ 26
c. Fungsi motivasi dalam belajar ----------------------------- 27
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar ----------------------------------------------- 28
B. Kerangka Teoritik ------------------------------------------------- 30
xii
C. Kajian Penelitian yang Relevan ---------------------------------- 31
D. Rumusan Hipotesis ------------------------------------------------ 33
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian -------------------------------------------------- 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian -------------------------------- 34
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ------- 34
D. Variabel dan Indikator Penelitian -------------------------- -- 36
E. Pengumpulan Data Penelitian -------------------------------- 37
F. Tekhnik analisis Data Penelitian ------------------------------- 38
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian ------------------------------------------ 47
B. Analisis Data ------------------------------------------------------ 51
B. Pembahasan Hasil Penelitian --------------------------------- 68
C. Keterbatasan Penelitian --------------------------------------- 70
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan -------------------------------------------------------- 72
B. Saran-saran ----------------------------------------------------- 73
C. Penutup --------------------------------------------------------- 74
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses pendidikan yang
erat dan menentukan berhasil tidaknya pendidikan, yaitu pendidik atau guru,
siswa (anak didik), tujuan pendidikan, alat-alat pendidikan, dan lingkungan.
Pendidik merupakan faktor yang penting karena pendidiklah yang
bertanggung jawab pada pembentukan pribadi anak didik. Mendidik adalah
kegiatan guru dalam memberi contoh, tuntunan, petunjuk dan keteladanan
yang dapat diterapkan dan atau ditiru siswa dalam kehidupan sehari-hari.1
Dengan demikian guru memegang peranan penting dalam proses belajar
mengajar baik memotivasi dan dan membentuk pribadi peserta didik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pendidikan adalah guru.
Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan
utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh
faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang
dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat
tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan
siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang
disampaikan guru.2
Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus
memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Tuntutan akan
kepribadian sebagai pendididik dirasa lebih berat dibanding profesi lainnya.
Ungkapan yang sering dikemukakan adalah “guru bisa digugu dan ditiru”.
Guru sering dijadikan panutan oleh masyarakat, untuk itu guru harus
mengenal nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.
1 Hardirja Paraba, Wawasan Tugas Tenaga Guru dan Pembina Pendidik Agama Islam,
(Jakarta: Friska Agung Insani, 1999), hlm. 15-16. 2 Asnawi dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 1.
2
Ujian berat bagi guru dalam hal kepribadian ini adalah rangsangan
yang memancing emosinya. Kestabilan emosi amat diperlukan, namun tidak
semua orang mampu menahan emosi terhadap rangsangan yang menyinggung
perasaan dan juga temparamen tiap orang berbeda satu sama lain.3
Guru yang mudah marah dan tidak dapat memahami siswa akan
menjadikan siswa menjadi ketakutan pada peserta didik dan mengakibatkan
kurangnnya minat belajar siswa serta rendahnya konsentrasi. Karena ketakutan
akan menimbulkan kekhawatiran untuk dimarahi, hal ini membelokkan
konsentrasi peserta didik.4
Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka
meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru
harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk
mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan daya cipta
(kreativitas) sehinga akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar.
Peranan guru sebagai motivator ini sangat penting dalam interaksi belajar
mengajar karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan
kemahiran sosial, menyangkut performance personalisasi dalam arti
kemampuan personality (kompetensi kepribadian).5
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud ingin meneliti tentang
pengaruh kompetensi kepribadian guru di dalam membangkitkan motivasi
belajar peserta didik tersebut, sehingga peserta didik akan termotivasi
mempelajari mata pelajaranAkidah Akhlaq. Maka, perlu kiranya untuk
melakukan penelitian dengan judul. “PENGARUH KOMPETENSI
KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAGI
PESERTA DIDIK di MTS HASAN AL-KAFRAWI MAYONG
JEPARA”
3 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005),
hlm. 48. 4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, hlm 48.
5 AM. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1990),
hlm. 142-143.
3
B. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi
kesalahpahaman tentang judul di atas, maka kiranya akan penulis batasi
pengertian istilah sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu yang timbul
dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang.6 Pengertian pengaruh dalam
penelitian ini dimaksudkan adanya keterkaitan atau hubungan yang
mempengaruhi motivasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlaq.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian di dalam penelitian ini adalah hasil dari
persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq.
Yang dimaksud persepsi dalam penelitian ini adalah anggapan atau
penilaian peserta didik kepada kompetensi kepribadian guru yang bersifat
positif maupun negatif yang dituangkan dalam bentuk pengisian angket
yang berisi sejumlah pertanyaan tentang persepsi peserta didik tentang
kompetensi kepribadiannya dalam melaksanakan proses pembelajaran
Akidah Akhlaq.
Persepsi adalah proses yang menghubungkan dan mengorganisir
data-data indra kita (pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa
sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri
kita sendiri.7 Peserta didik adalah salah satu komponen manusiawi yang
menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar.8 Jadi persepsi
peserta didik dalam hal ini adalah merupakan suatu proses yang didahului
oleh penginderaan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap guru
Akidah Akhlaq.
6Tim Redaksi Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1991), hlm. 747.
7Abdul Rahman Saleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2004), hlm. 110 8AM Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Gravindo
Persada, 1986), hlm. 111
4
Kompetensi kepribadian dalam bahasa Inggris adalah gabungan
dari kata personal (personality) pribadi, kepribadian, perseorangan,9dan
competency (Competence), yang berarti kecakapan, kemampuan,
kompetensi atau wewenang.
Kepribadian berarti sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap
dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. Mc Leod –
sebagaimana yang telah dikutip Muhibbin Syah, mengartikan kepribadian
(personality) sebagai sifat khas yang dimilki seseorang. Kata lain yang
sangat dekat artinya dengan kepribadian adalah karakter dan identitas.10
Menurut Uzer Usman kompetensi berarti suatu hal yang
menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang baik yang
kualitatif maupun yang kuantitatif.11
Lebih lanjut mengenai kompetensi
guru (teacher competency) menurut Barlow dalam buku Muhibbin Syah
ialah, “The ability of a teacher to responsibility perform his or her duties
appropriately,”12
yaitu kemampuan guru dalam melaksanakan kewajiban-
kewajiban secara bertanggung jawab.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Undang-undang Republik
Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) pasal
10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pendagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional.13
UUGD menjelaskan kompetensi kepribadian guru adalah
kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhlaq mulia.14
9John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia,
2000), hlm. 426. 10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2002, hlm. 225. 11
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT remaja Rosda Karya, 2003),
hlm. 4. 12
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 229. 13
Kunanndar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertivikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 36. 14
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertivikasi Guru, hlm 75
5
Setidaknya guru yang mempunyai kompetensi kepribadian yang
baik mencerminkan sub kompetensi diatas, adapun cakupan indikator
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bertindak sesuai norma sosial.
2. Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik.
3. Menunjukkan keterbukaan dalam bertindak
4. Memiliki perilaku yang disegani
5. Suka menolong15
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, kompetensi kepribadian guru
adalah kemampuan yang terdiri dari unsur psikis (emosi dan perasaan)
yang mana hanya bisa dilihat dan diketahui melaui penampilan, sikap, dan
ucapan dalam berinteraksi terhadap siswa, guru dan masyarakat dalam
rangka mengajarkan nilai.
3. Guru
Guru adalah orang yang mata pencahariannya, profesinya mengajar.
Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional, tenaga pengajar
adalah tenaga pendidik yang khusus dengan tugas mengajar yang pada
jenjang dasar dan menengah disebut guru, dan pada jenjang pendidikan
tinggi disebut dosen.16
Guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
guru pada mata pelajaran Akidah Akhlaq di MTs Hasan Al-Kafrawi dari
kelas VIII.
15
Kunanndar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertivikasi Guru,, hlm. 75-76. 16
H. Syarifuddin Nurdin. Guru Profesional dan & Implementasi Kurikulum, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2007), hlm. 15
6
4. Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu tenaga (dorongan, alasan, kemauan) dari
dalam yang menyebabkan kita berbuat atau bertindak yang mana tindakan
itu diarahkan pada tujuan tertentu.17
Menurut Ngalim Purwanto
menjelaskan bahwa motivasi adalah “pendorongan” suatu usaha yang
disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu.18
Lain halnya Mc. Donald, sebagaimana dikutip oleh Syaiful Bahri
Djamarah, menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri
seseorang itu berbentuk suatu aktifitas nyata berupa kegiatan fisik, karena
seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktifitasnya, maka seseorang
mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya
yang dapat ia lakukan untuk mencapainya .19
Menurut kebanyakan definisi, motivasi mengandung tiga komponen
pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku
manusia.
a. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu;
memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya
kekuatan dalam ingatan, respons-respons efektif, dan mendapatkan
kesenangan.
b. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan
demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku
individu diarahkan terhadap sesuatu.
17
I.L. Pasaribu dan B. Simanjutak, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1987),
hlm. 50. 18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,( Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 71. 19
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 62.
7
c. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus
menguatakan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-
kekuatan individu. 20
Belajar adalah sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan
latihan.21
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam
diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru
berkat pengalaman dan latihan.22
Jadi belajar merupakan perubahan
kelakuan yang dinyatakan dalam tingkah laku ataupun sikap berkat
pengalaman yang dialami oleh siswa.
Sedangkan motivasi belajar menurut Abdurrohman Abror adalah
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar atau menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.23
Adapun ciri-ciri seseorang mempunyai motivasi belajar adalah
sebagai berikut :
1. Rajin belajar di rumah
2. Semangat belajar di sekolah
3. Mengerjakan tugas-tugas (PR)
5. Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peserta
didik MTs Hasan Al-Kafrawi yang duduk di bangku kelas VIII tahun
pelajaran 2011/2012.
20
Ngalim Purwanto, Psikologi pendidikan, hlm. 72. 21
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Bandung : Jenmars, 1986), hlm. 39. 22
Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito, 1983), hlm.
28. 23
Abdurrohman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995), hlm. 114-
115.
8
C. Rumusan Masalah
Masalah adalah pertentangan antara realitas dengan yang seharusnya,
kesangsian ataupun kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena, adanya
ambiguiti.24
Bertolak pada latar belakang memunculkan permasalahan-
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru
mata pelajaran Akidah Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi
Mayong Jepara?
2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah
Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara ?
3. Adakah pengaruh antara persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran Akidah Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong
Jepara ?
D. Tujuan Penelitian
Dalam setiap penulisan ilmiah perlu dirumuskan tujuan, agar
penelitiannya tidak keluar dari apa yang direncanakan. Adapun tujuan
penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian
guru mata pelajaran Akidah Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi
Mayong Jepara.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik pada mata pada mata
pelajaran Akidah Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong
Jepara.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi peserta didik tentang
kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar mata pelajaran
Akidah Akhlaq pada peserta didik kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi
Mayong Jepara.
24
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia. 1988), hlm 133.
9
E. Manfaat Penelitian
Peneliti tertarik melaksanakan penelitian ini dengan harapan akan
memperoleh manfaat antara lain:
1. Sebagai salah satu bahan informasi ilmiah bagi para mahasiswa,
khususnya mahasiswa Fakultas Tarbiyah sebagai calon pendidik yang
nantinya akan membimbing putra-putrinya sebagai anak yang
mempunyai motivasi belajar yang baik dan berprestasi.
2. Hasil penelitian akan memberikan masukan kepada Mahasiswa di
Fakultas Tarbiyah untuk menambah bahan pustaka.
3. Sumbangan pemikiran bagi MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara dan
para guru, seyogyanya dapat memberikan motivasi peserta didik
sehingga dapat berprestasi.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami
oleh setiap individu dalam memahami informasi yang datang dari
lingkungan melalui inderanya. Dalam buku psikologi perkembangan
yang ditulis oleh desmita, Chaplin mengartikan persepsi sebagai proses
mengetahui objek dan kejadian objek dengan bantuan indera. Menurut
Atkinson, persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan
menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.1
Menurut Slameto di dalam bukunya mendefinisikan persepsi
adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke
dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus
mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini
dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba,
perasa dan pencium.2
Menurut Bimo Walgito, persepsi merupakan suatu proses yang
didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses
sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan
stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses
persepsi.3
1. Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.
108 2. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010) hlm. 102 3. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm.88
11
Berdasarkan beberapa pengertian persepsi di atas dapat
disimpulkan bahwa persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan
manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan
menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya. Setelah
individu menginderakan objek di lingkungannya, kemudian ia
memproses penginderaannya itu sehingga timbullah makna tentang
objek itu pada dirinya.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Karena persepsi lebih bersifat psikologis dari pada proses
pengindraan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Menurut David Krech dan Richard S. Crutchfield faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi yaitu faktor fungsional dan faktor struktural
namun sebelum membahas hal ini, ada faktor yang lain yang sangat
mempengaruhi persepsi, yaitu perhatian:
1) Faktor Perhatian yang Mempengaruhi Persepsi
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau
rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat
stimuli lainnya melemah, demikian definisi menurut Kenneth E.
Andersen. Perhatian terjadi bila kita mengenal dan
mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan
mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang
lain.4
Perhatian sebagai salah satu aktivitas psikis, dapat
dimengerti sebagai keaktivan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itu pun
semata-mata tertuju pada obyek (benda/hal) atau pun sekumpulan
obyek-obyek.5
4. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: CV. Radja Karya, 2009), hlm.
51. 5 Baharudin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2010), hlm. 178.
12
Perhatian sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati
serta ditentukan oleh kemauan sesuatu yang dianngap luhur, mulia,
dan indah akan mengikat perkara.6 Berkaitan dengan perhatian ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu:
a) Faktor eksternal penarik perhatian
Apa yang kita perhatikan dipengaruhi oleh faktor situasional
dan personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai
determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik
perhatian (attention getter). Stimuli diperhatikan karena
mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain: gerakan,
intensitas stimuli, hal-hal yang baru, perulangan.7
b) Faktor internal penarik perhatian
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain,
begitu juga sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa
yang ingin kita lihat, mendengar apa yang kita dengar.
Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor internal dalam diri kita.
Adapun faktor internal tersebut meliputi: faktor-faktor biologis,
faktor-faktor sosiopsikologis, motif sosiogenis, sikap,
kebiasaan, dan kemauan.8
2) Faktor Fungsional yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa
lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai
faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau
bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons
pada stimuli itu. Menurut Krench dan Crutchfield merumuskan,
persepsi bersifat selektif secara fungsional. Ini berarti bahwa
objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya
objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan
persepsi. Mereka memberikan contoh seperti pengaruh kebutuhan,
6. Baharudin, Psikologi Pendidikan,, hlm. 178.
7. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, hlm. 51-52
8. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,hlm. 52-54
13
kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya
terhadap persepsi.9
c. Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi tergantung pada sistem sensorik dan
otak. Sistem sensori akan mendeteksi informasi, mengubahnya
menjadi impuls saraf, mengolah beberapa diantaranya dan
mengirimkannya ke otak melalui benang-benang saraf. Otak
memainkan peranan yang luar biasa dalam mengelola data sensorik.
Karena itu, dikatakan bahwa persepsi tergantung pada empat cara
kerja, yaitu: deteksi (pengenalan), transaksi (pengubahan diri dari satu
energi ke bentuk energi yang lain), transmisi (penerusan), dan
pengolahan informasi.10
Proses yang terjadi dalam otak atau dalam
pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses persepsi
ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa
yang didengar atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima
melalui alat indera.11
Stimulus yang mengenai individu itu kemudian
diorganisasikan, diinterpretasikan, sehingga individu menyadari
tentang apa yang diinderanya. Proses inilah yang dimaksud dengan
persepsi. Jadi stimulus diterima oleh alat indera, kemudian melalui
proses persepsi sesuatu yang diindera tersebut menjadi sesuatu yang
berarti setelah diorganisasikan dan interpretasikan.12
Di dalam al-Quran juga dijelaskan, persepsi adalah fungsi
psikis yang penting yang menjadi jendela pemahaman bagi peristiwa
dan realitas kehidupan yang dihadapi manusia. Manusia sebagai
makhluk yang diberikan amanah kekhalifahan diberikan berbagai
9. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,hlm. 54-55
10. Abdul Rahman Saleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup, 2008), hlm. 137 11
. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, hlm 90 12
. Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), hlm 53
14
macam keistimewaan yang salah satunya adalah proses dan fungsi
persepsi yang lebih rumit dan lebih kompleks dibandingkan dengan
makhluk Allah lainnya. Dalam al-Quran beberapa proses dan fungsi
persepsi dimulai dari proses penciptaan. 13
Hal ini dijelaskan pada Q.S.
Al-Mukminun ayat 12-14:
Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik.” (Q.S. Al-Mukminun: 12-14)14
Ayat di atas menerangkan proses penciptaan manusia
dilengkapi dengan penciptaan fungsi-fungsi pendengaran dan
penglihatan. Dalam ayat ini tidak disebutkan telinga dan mata, tetapi
sebuah fungsi. Kedua fungsi ini merupakan fungsi fital bagi manusia
dan disebutkan selalu dalam keadaan berpasangan.
Dalam Q.S. al-An’am disebutkan alat sensor lain yang merasa
dan mengirimkan sinyal-sinyal dari rangsang yang diterimanya. Indera
ini dinamakan dengan indera yang terkait dengan kulit. Adapun bunyi
surat tersebut adalah sebagai berikut:
13
. Abdul Rahman Saleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, hlm. 116 14
.Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an , Al-Quran dan Terjemahannya,
(Saudi Arabia: Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thibaat Al-Mush-haf Asyssyarif , 2005), hlm. 527
15
Artinya: “Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas,
lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri,
tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah
sihir yang nyata." (Q.S. al-An’am:7)15
Ayat di atas menerangkan tentang kemampuan menyadari
indera yang berhubungan dengan sifat rangsang sentuhan yaitu kulit.
Selain itu dalam Q.S. Yusuf ayat 94 juga diterangkan kisah
Nabi Yusuf dan keluarganya, kemampuan ayahnya yaitu Nabi Yakub
dalam merasakan kehadiran Yusuf hanya melalui penciuman terhadap
bau Yusuf yang berpendari dari baju yang dibawa kakak-kakak Yusuf.
Adapun bunyi ayatnya adalah sebagai berikut:
Artinya: “Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) Berkata
ayah mereka: Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf,
sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu
membenarkan aku)". (Q.S. Yusuf: 94)16
Berdasarkan tiga surat yang tercantum dalam al-Quran di atas
dapat dijelaskan bahwasanya manusia sejak dilahirkan ke dunia sudah
dilengkapi dengan alat-alat atau sebuah fungsi pendengaran dan
penglihatan. Selain itu ada indera atau alat lain yang berperan dalam
proses persepsi, yaitu dalam Q.S. al-An’am: 7, menerangkan tentang
indera kulit atau peraba dan pada Q.S. Yusuf: 94, menerangkan tentang
indera pencium. Fungsi inilah yang menjadikan alat penerima rangsang
dari luar (stimulus) yang disebut dengan proses sensorsis. Namun
15
. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an , Al-Quran dan Terjemahannya, hlm.
187. 16
. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an , Al-Quran dan Terjemahannya, hlm.
363.
16
proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut
diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
2. Kompetensi Kepribadian Guru
a. Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru
Kompetensi kepribadian dalam bahasa Inggris adalah gabungan
dari kata personal (personality) pribadi, kepribadian,
perseorangan,17
dan competency (Competence), yang berarti kecakapan,
kemampuan, kompetensi atau wewenang.
Kepribadian berarti sifat hakiki individu yang tercermin pada
sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. Mc
Leod sebagaimana yang telah dikutip Muhibbin Syah, mengartikan
kepribadian (personality) sebagai sifat khas yang dimilki seseorang.
Kata lain yang sangat dekat artinya dengan kepribadian adalah
karakter dan identitas.18
Menurut Uzer Usman kompetensi berarti suatu hal yang
menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang baik yang
kualitatif maupun yang kuantitatif.19
Lebih lanjut mengenai
kompetensi guru (teacher competency) menurut Barlow dalam buku
Muhibbin Syah ialah, “The ability of a teacher to responsibility
perform his or her duties appropriately”,20
yaitu kemampuan guru
dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI
Pendidik dan Tenaga Kependidikan pasal 39 menjelaskan pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
17
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia,
2000), hlm. 426. 18
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2002, hlm. 225. 19
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT remaja Rosda Karya, 2003),
hlm. 4. 20
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 229.
17
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.21
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan bagian kelima tentang Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan menjelaskan pendididik harus memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.22
Dalam Peraturan Pemerintah Replubik Indonesia Nomor 74
tahun 2008 tentang Guru menjelaskan Guru adalah pendidik
profesional, dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.23
Sejalan dengan hal tersebut dalam Undang-undang Republik
Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD)
pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pendagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional.24
Kemudian dalam penjelasan Undang-undang Republik
Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD)
pasal 10 ayat (1) kompetensi kepribadian guru adalah kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlaq
mulia.25
21
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005),
hlm. 31 22
Peraturan Pemerintah Replubik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2005), hlm 139. 23
Peraturan Pemerintah Replubik Indonesia Nomor 74 tahun 2008. 24
Undang-Undang Guru dan Dosen, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 74. 25
Kunanndar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertivikasi Guru, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm 75
18
Adapun kompetensi kepribadian guru, sub kompetensinya, dan
indikatornya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Kompetensi Sub kompetensi Indikator
Kompetensi
kepribadian :
kemampuan
personal yang
mencerminkan
kepribadian yang
mantap, stabil,
dewasa, arif dan
berwibawa,
menjadi teladan
bagi peserta didik,
dan berakhlaq
mulia.
1.1. Kepribadian
yang mantap
dan stabil.
a. Bertindak sesuai norma
hukum
b. Bertindak sesuai dengan
norma sosial
c. Bangga sebagai guru
d. Memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan
norma
1.2. Kepribadian
yang dewasa
a. Menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai
pedidik
b. Memiliki etos kerja sebagai
guru
1.3. Kepribadian
yang arif
a. Menampilkan tindakan
yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik,
sekolah dan masyarakat
b. Menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan
bertindak
1.4. Kepribadian
yang
berwibawa
a. Memiliki perilaku yang
berpengaruh positif
terhadap peserta didik
b. Memiliki perilaku yang
disegani
1.5. Berakhlak
mulia dan
menjadi
teladan
a. Bertindak sesuai dengan
norma religious (iman,
takwa, jujur, ikhlas, suka
menolong
b. Memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik 26
Jadi yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian guru
adalah kemampuan pribadi seorang guru yang terdiri dari unsure fisik
yang terdiri dari unsur psikis, dan unsur fisik yang mana dapat dilihat
dan diketahui melalui penampilan, sikap dan ucapan dalam
26
Direktorat Ketenagaan Dirjen Dikti dan Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PMPTK
Depdiknas dengan modifikasi
19
berinteraksi terhadap siswa, sesama guru, kepala sekolah serta
masyarakat dalam rangka mengajarkan Akidah Akhlaq kepada peserta
didik.
b. Karakteristik kompetensi guru
Guru agama sebagai pengemban amanah pembelajaran
pendidikan Agama Islam haruslah memiliki pribadi yang shaleh.
Karena kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan seorang guru sebagai pengemban sumber daya manusia.
Mengapa demikian? karena dalam situasi pendidikan dan pengajaran
terjalin interaksi antara dua kepribadian, yaitu kepribadian guru dengan
kepribadian siswa sebagai anak yang belum dewasa dan sedang
berkembang mencari bentuk kedewasaan.27
a) Penampilan guru
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan di sekolah. Dia dapat menjadi pendorong semangat
belajar anak didiknya atau sebaliknya dapat menjadi faktor yang
melemahkan belajar anak didik. Hal itu akan tergantung bagaimana
penampilan guru dhadapan siswa-siswinya, baik di dalam maupun
di luar kelas. Sehingga perlu diperhatikan oleh seorang guru
dihadapan siswa antara lain :
- Bebas dari penyakit yang menjijikkan.
- Suara yang bersih dan tidak cacat bicara, gugup, cedal atau
volume suara yang lemah.
- Memperhatikan penampilan. Guru harus berpenampilan rapi
dalam batas yang wajar tidak berlebihan yang sesuai dengan
aturan.28
27
Muntholi’ah , Konsep Diri Positif, Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunung Jati,
2002), cet. I, hlm. 18. 28
Mahmud Samir Al-Munir, Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah, Terj. Uqinu
Attaqi, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), cet. I, hlm. 25
20
Dengan demikian penampilan fisik seorang guru
merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, karena hal ini
akan menjaga dan meningkatkan rasa percaya diri guru, sehingga
dalam proses interaksi belajar mengajar antara guru dan murid
lebih terasa nyaman. Selain itu, dengan berpenampilan rapi dan
sopan secara tidak lansung guru telah mengajarkan sebuah contoh
yang baik kepada peserta didik tentang berpakaian dan menjaga
kebersihan.
b) Sifat dan ucapan guru
Kata sifat dalam istilah psikologi dapat diartikan
sebagai ciri tingkah laku yang tetap pada seseorang. Menurut
All Port yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam bukunya
“Psikologi Pendidikan” mengatakan bahwa sifat adalah
disposisi sifat yang dinamis dan fleksibel, yang dihasilkan dari
pengintregasian kebiasaan-kebiasaan khusus, yang menyatakan
diri sebagai cara-cara penyesuaian yang khas terhadap
lingkungan.29
Sifat juga dapat diartikan sebagai pola tingkah
laku yang menentukan bagaimana watak atau karakter orang
tersebut.
Sikap dan sifat-sifat guru yang baik adalah sebagai
berikut :
- Adil, percaya, sabar, jujur, dan rela berkorban.
- Memiliki wibawa dan penggembira
- Bersikap baik kepada guru-guru lainnya.
- Bersikap baik kepada masyarakat.
- Benar-benar suka dan menyukai mata pelajaran.
- Berpengetahuan luas.30
29
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000),
hlm. 142. 30
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, ( Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2000), cet. 13, hlm. 143-148
21
Dari uraian kompetensi kepribadian guru diatas telah
jelas bahwa seorang guru profesional harus selalu menjaga
sikapnya baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini
penting karena guru dala istilah jawa adalah seorang yang
digugu dan ditiru oleh semua murid.
c. Ciri-ciri kompetensi kepribadian guru
Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan
meningkatkan citra diri dan kepribadian sesorang, selama hal itu
dilakukan dengan kesadaran.31
Setiap tindakan merupakan cerminan
kepribadian seorang guru. Apabila nilai kepribadian seorang guru naik
maka akan bertambah juga kewibawaannya. Kewibawaan akan turut
menentukan apakah guru disebut pendidik yang baii, atau menjadi
perusak peserta didik.
Dilihat dari aspek psikologi kompetensi kepribadian guru dapat
dicirikan sebagai berikut:
1. Menunjukkan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian mantab dan stabil.
Guru memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum,
norma sosial, dan etika yang berlaku. Guru tidak boleh melanggar
aturan dan norma yang berlaku, bertindak kurang sopan, dan
asusila.
2. Dewasa
Dewasa berarti mempunyai kemandirian untuk brtindak sebagai
seorang pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Arif dan bijaksana
Guru dapat memberi kemanfaatan bagi peserta didik, skolah dan
masyarakat dengan menunjukkan sikap keterbukaan dalam berfikir
dan bertidak.
31
.Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan,
(Bandung: Alfa Beta, 2009), hlm. 33
22
4. Berwibawa
Perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap
peserta didik.32
5. Disiplin
Guru memiliki sikap disiplin dalam setiap segala tindakan, serta
mendisiplinkan peserta didik agar dapat mendongkrak kualitas
pembelajaran.
6. Menjadi teladan bagi peserta didik
Guru merupakan teladan bagi peserta didik. Pribadi dan apa yang
dilakukan seorang guru akan menjadi sorotan bagi peserta didik.
7. Berakhlaq mulia
Guru mempunyai akhlak yang mulia seperti jujur, ikhlas, dan suka
menolong, karena ia adalah seorang penasehat bagi peserta didik.
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dapat didefinisikan sebagai tenaga pendorong atu
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan
tertentu. Apabila mahasiswa mempunyai motivasi positif maka ia akan 1)
memperlihatkan minat, mempunyai perhatian, dan ingin ikut serta; 2)
bekerja keras, serta memberikan waktu kepada usaha tersebut, dan 3)
terus bekerja sampai tugas terselesaikan.33
Anak didik yang mempunyai
motivasi tinggi akan mempunyai semangat untuk mencapai sebuah
tujuan, jika dikaitkan dalam belajar akan mudah memahami pelajaran
karena mempunyai keinginan untuk menguasai pelajaran.
Ada beberapa definisi motivasi, diantaranya antara lain:
1) Menurut Mc Donald, “motivation is a energy change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reason.” Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
32
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan, 33
Prasetya Irawan, Teori Belajar, Motivasi dan Keterampilan Mengajar, (Jakarta: PAU-
PPAI, 1996) Cet. V, hlm. 39.
23
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan.34
2) Motivasi menurut John W. Santrock adalah proses memberi
semangat, arah,, dan kegigihan perilaku.35
Orang yang perilakunya
termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan tahan
lama, tidak mudah putus asa, dan tidak terfokus pada masalah.
Jadi motivasi dapat diartikan sebagai dorongan–dorongan dasar
atau internal, dan juga proses membangkitkan, memperthankan, dan
mengontrol minat-minat.
Mc Donald menjelaskan ada tiga komponen penting dalam
motivasi, diantarnya :
1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energy dalam system neurophysiological yang
ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi muncul dari dlam diri manusia),
penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau felling, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan, afeksi dan motivasi dapat menentukan tingkah laku
manusia.
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam
hal ini adalah sebuah respon dari suatu aksi atau tujuan.36
Dengan penjelasan elemen motivasi di atas, motivasi merupakan
suatu hal yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan perubahan pada
diri manusia. Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada sesorang
siswa semisal tidak dapat mengerjakan sesuatu, maka perlu diselidiki
34
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: PT sinar Baru Algesindo,
2000), hlm. 173 35
John W. Santrock, Educational Psykology, Terj. Triwibowo BS. (Jakarta: PT Kencana,
2010), hlm 510. 36
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),
hlm. 74.
24
penyebabnya. Mungkin ada masalah di rumah, tidak suka pada guru ajar,
dan lainnya. Hal-hal itu tidak mengakibatkan perubahan energi pada
anak dan tidak menumbuhkan motivasi belajar untuk peserta didik.
Ada beberapa perspektif yang berbeda mengenai motivasi,
diantaranya adalah:
1) Perspektif Behavioral
Perspektif ini menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai
kunci dalam memotivasi murid.
2) Perspektif Humanistis
Perspektif ini menekankan pada kapasitas murid untuk
mengembangkan kepribadian dan kebebasan untuk memilih nasib.
3) Perspektif Kognitif
Menurut perspektif ini, pemikiran muridlah yang akan memandu
motivasi mereka.
4) Perspektif Sosial
Perspektif ini lebih menekankan kenyamanan berhubungan dengan
seseorang.37
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar adalah usaha
sadar atau upaya yang disengaja untuk mendapatkan kepandaian.38
Beberapa pengertian mengenai belajar:
1) Menurut Cronbach
Learning is shown by change in behavior as a result of experience,
yang artinya belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.39
2) Menurut Howard L. Kingkey
Learning is the process which behavior (in the broadersense) is
originated or changed through practice or training, yang artinya
37
John W. Santrock, Educational Psykology, hlm. 511-513. 38.
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2005),
hlm. 83 39.
Syaiful Badri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 40
25
belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas)
ditambahkan atau dirubah melalui praktik atau latihan.
3) Menurut ahli psikologi
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan.40
Berdasarkan beberapa pengertian belajar tersebut, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses aktivitas mental
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan, sehingga menghasilkan
perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek
pengetahuan, sikap maupun psikomotorik.
Ciri-ciri belajar meliputi:
1) Perubahan terjadi secara sadar.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.41
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar diantaranya: 42
1) Internal, yang meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis (tingkat
kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi peserta didik).
2) Eksternal, merupakan kondisi lingkungan sekitar peserta didik
(lingkungan sosial dan non-sosial).
3) Pendekatan belajar
Dalam hal ini merupakan upaya belajar peserta didik yang terdiri
atas strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
40.
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, hlm. 89 41.
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, hlm. 116-118 42.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 132
26
Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu,
maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Atau motivasi belajar
adalah dorongan yang kuat pada diri siswa, baik berupa minat atau
kemampuan belajar keaktifan belajar, tujuan atau hasrat belajar, dorongan
guru atau orang tua dan teman maupun fasilitas keluarganya dalam proses
belajar mengajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai secara
optimal.
b. Ciri-ciri motivasi belajar
Motivasi yang ada pada diri seseorang memang sukar untuk
diketahui dan diukur, namun demikian dapat diinterprestasikan dari bentuk
tingkah lakunya dengan ciri-ciri menurut Sardiman A. M sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas
Orang yang mempunyai motivasi belajar dapat belajar teus menerus
dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai dan
tekun belajar di rumah maupun di sekolah.
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
Peserta didik yang ulet tidak memerlukan dorongan dari luar untuk
berprestasi baik semangat belajar di rumah dan tidak cepat puas
dengan prestasi yang dicapai.
3. Menunjukkkan minat terhadap macam-macam masalah untuk orang
dewasa (misalnya dalam Ilmu Alam, Matematika, olah raga dan
sebagainya).
4. Lebih senang bekerja sendiri.
Peserta yang mempunyai motivasi belajar lebih senang belajar dengan
mandiri tidak bergantung pada orang lain, dan tidak mencontek dalam
mengerjakan soal.
5. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin sesuatu)
Peserta didik yang mempunyai motivasi jika sudah yakin akan
pendapatnya akan dipertahankan, dan tidak mudah goyah.
27
6. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
7. Senang mencari dan memecahkan masalah.
Peserta didika yang mempunyai motivasi akan senang menyelesaikan
masalahnya, seperti soal-soal yang diberikan oleh guru.43
Apabila seseorang memiliki sebagaimana tersebut, berarti ia
mempunyai motivasi yang cukup kuat, oleh karena itu ia harus berusaha
memelihara dan mempertahankannya.
c. Fungsi motivasi dalam Belajar
Motivasi akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan.
Seperti contoh seorang ayah bekerja keras untuk menghidupi anak dan istri
hanya untuk kebahagiaan mereka. Para pemain sepak bola berlatih setiap
hari tanpa lelah hanya untuk mecari prestasi dan mendapat pengakuan dari
penonton. Serangkaian kegiatan yang dilatar belakangi oleh masing-
masing pihak diatas karena adnya motivasi, dan motivasi inilah yang
mendorong mereka untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan.
Dalam kegiatan belajar perlu adanya motivasi. Hasil belajar akan
maksimal kalau ada motivasi, semakin tepat motivasi yang diberikan
semakin berhasil pula pelajaran itu. Maka motivasi akan menentukan
intensitas usaha belajar bagi siswa.
Ada tiga fungsi motivasi, diantaranya :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni arah tujuan yang hendak dicapai.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.44
43
Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 83. 44
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, hlm. 85
28
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Motivasi
Motivasi bisa diartikan konsekuensi dari penguatan. Namun
tindakan dan penguatan bergantung pada banyak faktor, dan kekuatan
motivasi mungkin saja berbeda dalam siswa yang berbeda.
Selanjutnya, bagaimana cara meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar? Insentif adalah tindakan penguatan yang dapat diharapkan orang
untuk diterima kalau mereka melakukan perilaku tertentu.
Ada dua jenis insentif, pertama insentif intrisik adalah aspek
tertentu yang dalam dirinya yang mempunyai banyak nilai untuk
memotivasi siswa untuk mengerjakan sendiri tugas-tugasnya. Guru dapat
meningkatkan motivasi ini dengan membangkitkan minat siswa,
mempertahankan keingintahuan, dan membiarkan siswa untuk
menentukan sasaran mereka sendiri. Kedua, insentif ekstrinsik meliputi
bintang emas dan imbalan lain. Adapun cara menawarkan insentif ini
meliputi pengungkapan harapan yang jelas, pemberian umpan balik yang
jelas, dan ketersediaan imbalan.45
Motivasi belajar dipengaruhi banyak faktor. Faktor tersebut dapat
bersumber pada dirinya sendiri atau dari lingkungan.
a. Faktor dari dalam individu
Banyak faktor yang ada dalam diri individu atau pelajar yang
mempengaruhi motivasi belajar, faktor tersebut mencangkup jasmani
dan rohani.
Aspek jasmaniah mencangkup kondisi dan kesehatan jasmani
dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, kondisi
fisik inilah yang mempengaruhi motivasi belajar.
Selain itu aspek kepribadian individu juga mempengaruhi
motivasi belajar. Unsur dari kepribadian individu diwujudkan dalam
motif berprestasi. 46
45
Robert E Slavin, Educational Psycology, Terj. Marianto Samosir, (Jakarta: Indeks,
2009), hlm. 145. 46
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
hlm. 30
29
b. Faktor lingkungan
Motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar siswa
baik faktor fisik maupun sosial, psikologis yang dalam lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.47
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam
pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada
lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor fisik dan sosial psikologis
dalam lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan belajar anak termasuk faktor fisik dalam lingkungan,
keluarga keaadan rumah, dan ruangan tempat belajar sarana dan
prasarana yang ada dalam rumah dan sekitar rumah.
Iklim psikologis berkenaan dengan suasana afektif atau
perasaan yang meliputi keluarga, iklim psikologis yang sehat diwarnai
oleh rasa sayang, percaya mempercayai, keterbukaan dan dan
keakraban. Iklim seperti ini akan memberikan ketenangan,
kegembiraan, rasa percaya diri dan dorongan untuk berprestasi
(motivasi).48
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting.
Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah dan lingkungan
sosial. Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana
dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik diliputi suasana
akademis yang wajar akan sangat mendorong semangat/motivasi
belajar para siswa.49
Dalam hal peningkatan motivasi dalam pembelajaran tidak
terlepas dari peranan guru. Kompetensi kepribadian guru sangat
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Karena berhasil
tidaknya pembelajaran tergantung pada bagaimana guru
memperklakukan peserta didi, bagaimana guru dapat memotivasi,
kearifan seorang guru dan yang lainnya.
47
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya,Hlm. 163 48
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya, Hlm. 164 49
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya, hlm. 164
30
B. Kerangka Teoritik
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses pendidikan yang
erat dan menentukan berhasil tidaknya pendidikan, yaitu pendidik atau guru,
siswa (anak didik), tujuan pendidikan, alat-alat pendidikan, dan lingkungan.
Pendidik merupakan faktor yang penting karena pendidiklah merupakan yang
bertanggung jawab pada pembentukan pribadi anak didik.
Peranan guru sebagai motivator ini sangat penting dalam interaksi
belajar mengajar karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang
membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut performance personalisasi
dalam arti kemampuan personality (kompetensi kepribadian).
Perilaku atau aktivitas yang ada pada individu itu tidak dengan
sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang
ditangkap melalui alat indra kemudian dilanjutkan ke otak sadar sehingga
menemukan titik fokus yang disadari dan disukai oleh individu itu. Perilaku
juga dapat terbentuk melalui kebiasaan dan model atau pemberian contoh.
Kondisi sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan orang lain,
yaitu guru dengan siswa, seseorang yang mempunyai hubungan yang wajar
dengan orang-orang sekitar akan memiliki ketentraman hidup, dan hal ini akan
mempengaruhi konsentrasi kegiatan belajarnya.50
Seorang siswa yang
mempunyai hubungan sosial yang buruk akan mengalami kecemasan dan
ketidak tentraman, faktor inilah yang dapat mengganggu motivasi belajar.
Kepribadian seorang guru dapat dikomunikasikan dan ditampilkan
dalam interaksinya dengan siswa,51
baik cara mengajarnya, kesdisiplinnya,
etika, dan hubungan sosialnya.
Begitu juga dengan motivasi peserta didik dalam belajar aqidah
akhlaq. motivasi merupakan salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam belajar dan termasuk faktor intern atau faktor yang timbul dari diri
peserta didik sendiri. Motivasi juga besar pengaruhnya dalam menentukan
semangat atau tidaknya peserta didik dalam belajar.
50
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2009), hlm. 163. 51
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses pendidikan, hlm. 266.
31
Dalam interaksi belajar mengajar setiap hari peserta didik menerima
informasi atau rangsangan dari guru berupa bagaimana seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Rangsangan tersebut akan diterima oleh
indera melalui perhatian dan diteruskan ke otak sadar sehingga menimbulkan
tanggapan (persepsi), banyak sedikitnya perhatian yang dilakukan oleh peserta
didik terhadap objek yang diperhatikan akan mempengaruhi kuat atau
tidaknya tanggapan atau persepsi terhadap objek tersebut. Kemudian objek
tersebut akan diteruskan, dipilih sesuai dengan perasaan yang dikehendaki dan
disenangi.
Hal tersebut memungkinkan akan timbul sebuah penilaian yang
menjadi sebuah motivasi tersendiri dalam melakukan sesuatu (belajar). Hal ini
dapat dijelaskan secara sederhana pada diagram di bawah ini:
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,
semakin baik persepsi peserta didik kepada guru yang bersangkutan maka
akan memungkinkan semakin besar motivasi belajar peserta didik terhadap
mata pelajaran yang diampu oleh guru tersebut. Begitu pula sebaliknya
semakin jelek persepsi peserta didik kepada guru yang bersangkutan maka
akan memungkinkan semakin kurang motivasi belajar peserta didik terhadap
mata pelajaran yang diampu oleh guru tersebut.
C. Kajian Penelitian yang Relevan
Pada dasarnya kajian pustaka yang digunakan untuk memperoleh
informasi tentang teori-teori yang ada kaitanya dengan judul penelitian ini.
Oleh karena itu, penulis mengambil skripsi dari beberapa penilitian sebagai
bahan telaah pustaka dan acuan guna melaksanakan penelitian lebih lanjut.
Diantara penelitian itu antara lain :
persepsi Perasaan perhatian rangsang motivasi
objek
32
Pertama, skripsi yang disusun oleh Khotiah mahasiswi Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, NIM. 106695 “Pengaruh ketrampilan
bersosial dan kepribadian guru dalam meningkatkan motivasi belajar pada
siswa MI Negeri Jung Pasir Kecamatan Wedung Kabupaten Demak tahun
pelajaran 2007/2008 ”, dari hasil penelitian yang dilakukan Khotiah diketahui
bahwa ketrampilan sosial dan kepribadian guru mempunyai pengaruh positif
terhadap motivasi belajar siswa MI Negeri Jung Pasir Kecamatan Wedung
Demak.
Kedua, skripsi yang disusun oleh Anisatun Mahmudah Mahasiswi
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, NIM. 4196055 “Pengaruh
profesionalisme guru terhadap prestasi belajar siswa di MTs Al-Ishlah Kec.
Gandrung Mangu Kab. Cilacap tahun 2000/2001”, dari hasil penelitian yang
dilakukan, profesionalisme guru dalam arti kompetensi guru yang
mencangkup kemampuan dalam kognitif, bersikap, dan berperilaku
mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa MTs Al-Ishlah
Kec. Gandrung Mangu Kab. Cilacap.
Ketiga, skripsi yang disusun oleh Fahrudin mahasiswa Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, NIM. 3103285 “Hubungan
antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru dengan akhlaq
siswa di SMA N I Bandar Kab. Batang”, dari penelitian yang dilakukan
adanya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru
terhadap akhlaq siswa SMA N I Bandar Kab, Batang.
Penelitian ini kajian teori hampir sama dengan penelitian diatas,
perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian ini lebih sepesifik dengan
pembahasan pengaruh persepsi peserta didik terhadap motivasi belajar peserta
didik pada kondisi dan tempat yang berbeda.
33
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara
empiris. Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti di bawah dan “thesa”
yang berarti kebenaran.52
Hipotesis dapat diartikan sebagai rumusan jawaban
atau kesimpulan sementara yang harus diuji dengan data yang terkumpul
melalui kegiatan penelitian. Dalam hal ini penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut :
1. Hipotesis nol (Ho):
Yaitu tidak ada pengaruh kompetensi kepribadian guru Akidah
Akhlaq terhadap motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik kelas VIII
di MTs Hasan al-Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2011/2012.
2. Hipotesis alternatif (Hi):
Yaitu ada pengaruh kompetensi kepribadian guru Akidah akhlaq
terhadap motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik kelas VIII di MTs
Hasan al-Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2011/2012.
52
. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,
(Jakarta:Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 50
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field
reasearch) dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah MTs Hasan al-Kafrawi
Mayong Jepara.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada awal semester ganjil yaitu pada tanggal
22 Oktober sampai dengan tanggal 11 September 2011.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.2 Adapun populasi
penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII di MTs Hasan al-
Kafrawi pada tahun pelajaran 2011/2012 yang terbagi dalam tiga kelas
yaitu VIII A, VIII B dan VIII C yang jumlahnya 109 anak yang diajar oleh
guru yang sama. Secara singkat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
1Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 7. 2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), hlm. 130.
35
Tabel 1: Jumlah Peserta Didik MTs Hasan al-Kafrawi Mayong Jepara
Kelas VIII Tahun Pelajaran 2011/2012
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Sampel
dalam penelitian ini adalah perwakilan peserta didik kelas VIII MTs Hasan
al-Kafrawi Mayong Jepara yang terbagi atas tiga kelas. Setiap kelasnya
diambil sampel secara merata untuk diteliti sebanyak ketentuan. Adapun
sampel penelitian adalah sebagai berikut:
KELAS SAMPEL
VIII A 9 Peserta didik
VIII B 9 Peserta didik
VIII C 9 Peserta didik
JUMLAH 27 Peserta didik
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
random sampling karena sampel terbagi atas tingkatan-tingkatan. Sampel
berstrata digunakan apabila kita berpendapat bahwa ada perbedaan ciri,
atau karakteristik antara strata-strata yang ada, sedangkan perbedaan
tersebut mempengaruhi variabel.4
3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 131. 4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 138.
KELAS JUMLAH PESERTA DIDIK
VIII A 36 Peserta didik
VIII B 36 PESERTA DIDIK
VIII C 37 Peserta didik
JUMLAH 109 PESERTA DIDIK
36
Menurut Suharsimi Arikunto: ”untuk sekedar ancer-ancer, maka
apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara10-15% atau 20-25% atau lebih.”5
Berdasarkan teori di atas, karena dalam penelitian ini jumlah
populasinya lebih dari 100 atau lebih tepatnya sebesar 107 peserta didik,
maka sampel yang diambil adalah sebesar 25% dari keseluruhan dari
populasi yang ada dengan teknik random sampling, sehingga jumlah
sampel yang diambil sebanyak 25% dari 107 peserta didk = 26,75 atau
dengan kata lain sampel dalam penelitian ini diambil 27 peserta didik.
D. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek
penelitian.6 Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1. Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen.7 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi peserta
didik tentang kompetensi kepribadian guru mapel Akidah Akhlaq.
Berdasarkan aspek-aspek yang dapat diobservasi melalui proses belajar
mengajar di kelas, maka dapat ditarik beberapa indikator persepsi peserta
didik tentang kompetensi kepribadian guru mapel Akidah Akhlaq
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Persepsi peserta didik tentang kedisiplinan guru
2. Persepsi peserta didik tentang sifat terbuka guru
5Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 134. 6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 116 7Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm.
39
37
3. Persepsi peserta didik tentang kewibawaan guru
2. Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya nariabel dependen.8
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar Akidah
Akhlaq peserta didik. Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini
adalah:
1. Rajin belajar di rumah
2. Semangat belajar di sekolah
3. Mengerjakan tugas-tugas (PR)
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Angket Atau Kuesioner
Metode angket atau kuesioner yaitu pengumpulan data dengan
formulir yang berisi daftar pertanyaan tertulis untuk mengetahui persepsi
peserta didik kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq dan motivasi
belajar Akidah Akhlaq peserta didik. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang persepsi peserta didik kompetensi kepribadian
guru Akidah Akhlaq dan motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik.
8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
hlm. 39
38
2. Metode Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkripsi, buku-buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat,
agenda dan sebagainya.9 Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar
peserta didik dan denah MTs Hasan al-Kafrawi Mayong Jepara tahun
pelajaran 2011/2012.
F. Teknik Analisis Data
a. Analisis Data Pendahuluan
1. Uji Instrumen
a) Analisis Validitas
Untuk mengetahui validitas item angket digunakan rumus
korelasi product moment dengan angka kasar. Maksudnya adalah
harga rxy menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna, yaitu:
(1) ada tidaknya korelasi, (2) arah korelasi, dan (3) besarnya
korelasi. Adapun rumus yang digunakan yaitu:10
2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr= Koefisien Korelasi
X = Skor item
Y = Skor total
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 236 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 170.
39
N = Jumlah peserta didik
Harga xyryang diperoleh dikonsultasikan dengan harga kritik
product moment dengan ketentuan, apabila harga xyr≥ tabelr
maka
instrumen tersebut valid.
b) Analisis Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen angket digunakan
rumus sebagai berikut:11
2
2
11 11
t
b
k
kr
Keterangan:
11r = reliabel instrumen
k = jumlah butir angket
2
t = variansi total
2
b
= jumlah varians tiap butir angket
Setelah diperoleh harga 11r kemudian dikonsultasikan
dengan tabelr. Apabila harga 11r ≥ tabelr
, maka instrumen tersebut
reliabel. Diharapkan instrumen dalam penelitian reliabel.
2. Skoring dan tabulasi
Dalam analisis ini, penulis mengumpulkan data, penulis
menggunakan tabel distribusi frekuensi sederhana, dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 196.
40
Untuk instrumen angket yang mengandung pertanyaan positif:
1) Untuk alternatif jawaban a dengan skor 4
2) Untuk alternatif jawaban b dengan skor 3
3) Untuk alternatif jawaban c dengan skor 2
4) Untuk alternatif jawaban d dengan skor 1.12
3. Mencari Rata-Rata dan Kualitas Variabel
Untuk mencari rata-rata dan kualitas variabel maka langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Mencari jumlah Interval, dengan cara M = 1+3,3 log N
2) Mencari range, dengan cara R = H – L
Keterangan: R = Range, H = Nilai tertinggi, L = Nilai terendah
3) Menentukan Interval kelas ( i ), dengan cara M
Ri
4) Mencari mean dan standar deviasi (SD) dari distribusi frekuensi13
N
fdiMTM
22
N
fd
N
fdiSD
Keterangan:
M : Mean
SD : Standar Deviasi
MT : Mean Terkaan (diambil pada kelas interval yang mempunyai
frekuensi terbesar)
i : interval
f : frekuensi
12 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta : LP3 ES, 1989), hlm. 137.
13 Suharsmi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
hlm. 253-254
41
d : nilai sandi
N : jumlah responden
5) Menentukan kualifikasi persepsi peserta didik tentang kinerja guru
matematika (variabel x) dengan standar skala lima menggunakan
rumus: M + 1,5 SD; M + 0,5 SD; M – 0,5 SD; M – 1,5 SD.14
4. Analisis Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengolah data dalam
menentukan apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal
atau tidak. Rumus pengujian ini dikenal dengan chi kuadrat. Rumus
yang digunakan adalah:15
i
iihitung
E
EOx
2
2
Ei = Luas daerah kurva normal × n
Dimana: n : jumlah sampel
Oi : frekuensi.
Ei : frekuensi yang diharapkan.
Kriteria pengujian ditolak jika 2hitung >
2tabel.
2tabel
dicari menggunakan distribusi 2 dengan derajat kebebasan dk= k-1
(k adalah jumlah kelas interval) dan taraf signifikan 5%. Harapan data
dalam penelitian data normal.
Dalam pengujian ini data yang dipakai adalah data persepsi
peserta didik tentang persepsi kompetensi kepribadian guru dan data
motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik . Data diolah
14 Suharsmi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 256 15 Nana Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Transito, 1996), hlm. 273.
42
berdasarkan rumus di atas dan dianalisis dengan kurva normal tetap.
Apabila hasil yang diolah masih bersesuaian dengan kurva normal di
atas. Berarti kelompok tersebut berdistribusi normal.
b. Analisis Uji Hipotesis
Setelah semua data yang diperoleh selama penelitian diproses
sebagaimana pada tahap pendahuluan, tahap selanjutnya adalah data
dianalisis. Dalam analisis ini akan diperoleh data yang bersifat kuantitatif
dengan menggunakan rumus statistik “Regresi Satu Prediktor “,16 yaitu:
a) Membuat Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier Sederhana
Dalam hal ini data tentang persepsi peserta didik tentang
kompetensikepribadian guru Akidah Akhlaq (variabel X) dan motivasi
belajar peserta didik (variabel Y) yang telah di skor, skor total ke dua
variabel tersebut dijadikan dalam satu tabel.
b) Mencari Korelasi Antara Prediktor dan Kreterium Melalui Teknik
Korelasi Moment Tangkar dengan Pearson dengan Rumus :
xyr=
)()( 22
yx
xy
Diketahui bahwa :
1)
N
XXx
2
22
2)
N
YYy
2
22
16 Burhan Nurgiantoro, dkk, Satistik Terapan (Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial)
(Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2002), cet. II, hlm. 268.
43
3)
N
YXXYxy
17
c) Menguji Signifikansi Korelasi
Untuk mengetahui apakah korelasi signifikan atau tidak, kita
dapat menguji hipotesis yaitu Ho: tidak ada hubungan dan Ha: ada
hubungan. Setelah itu harga rxy, dikonsultasikan dengan rtabel dengan
db = N – 2, dan taraf signifikansi 5%. Korelasi antara variabel X dan
variabel Y dikatakan ada hubungan atau signifikan jika rxy ≥ rtabel
dengan kata lain Ha diterima. Kemudian Korelasi antara variabel X
dan variabel Y dikatakan tidak ada hubungan atau tidak signifikan jika
rxy < rtabel.18 Untuk mengetahui seberapa besar korelasinya maka,
nilai rxy dikonsultasikan pada tabel berikut:
Tabel 2: Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
Korelasi19
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
17 Sutresno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 4 18 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
hlm. 184. 19 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
hlm. 184
44
d) Mencari Persamaan Regresi Dengan Rumus: Y = a + bx
Keterangan:
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = angka arah yang atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada
perubahan variabel independent. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-)
arah garis turun.
x = subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.
e) Analisis Variansi Garis Regresi
Uji varian regresi digunakan analisis regresi bilangan F (uji F),
dengan rumus res
reg
regRK
RKF 20
Keterangan:
Freg Harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg Rerata kuadrat hasil regresi
RKres Rerata kuadrat residu.
c. Analisis Lanjut
Setelah diperoleh persamaan garis regresi antara variabel (X) dan
variabel (Y), maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara
antara Fhitung dengan nilai Ftabel baik pada taraf signifikan 5% atau 1%.
Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel ringkasan
analisis garis regresi sebagai berikut:
20 Sutresno Hadi, Analisis Regresi, hlm. 13
45
Tabel 3: Ringkasan Analisis Garis Regresi21
Sumber variasi Db JK RK regF
Regresi (reg)
Residu (res)
1
N-2
2
2)(
x
xy
2
2
2)(
x
xyy
reg
reg
db
JK
res
res
db
JK
res
reg
RK
RK
-
Total (T) N-1 2y
- -
Keterangan:
N = jumlah sampel
db = derajat kebebasan
JK = jumlah kuadrat
RK = rerata kuadrat
db reg = derajat kebebasan regresi
db res = derajat kebebasan residu
JK reg = jumlah kuadrat regresi
JK res = jumlah kuadrat residu
Apabila nilai yang dihasilkan Fhitung ≥Ftabel, maka hipotesis
yang diajukan diterima atau signifikan. Dan apabila nilai yang dihasilkan
Fhitung < Ftabel, maka hasil yang diperoleh adalah non signifikan yang
berarti hipotesis yang dilakukan ditolak.
21 Sutresno Hadi, Analisis Regresi, hlm. 18
46
d. Analisis Generalisasi Melalui Uji t
Analisis ini digunakan untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang
masih berlaku pada sampel dan akan digeneralisasiskan pada populasi
maka perlu adanya uji t, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
21
2
r
nrthitung
22
Keterangan:
hitungt = besarnya nilai hitungt
r = xyr(nilai korelasi)
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho : µ = 0 (tidak ada hubungan)
Ha : µ ≠ 0 (ada hubungan)
Harga selanjutnya dibandingkan dengan harga ,Untuk
kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = N – 2, jika harga jatuh pada
daerah penolakan Ho, maka dapat dinyatakan hipotesis ditolak dan
hipotesis altrnatif (Ha) diterima.23
22 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
hlm. 184 23 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
hlm. 185
hitungt tabelt
hitungt
47
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian
1. Analisis Uji instrumen
a. Analisis Validitas
Dari hasil perhitungan pada lampiran 14 angket butir nomor 1-16
diperoleh validitas angket kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq
sebagai berikut:
Tabel 4: Hasil Analisis Validitas
Angket Kompetensi Kepribadian Guru Akidah Akhlaq
No Kriteria No Butir Angket Jumlah Persentase
1 Valid 1, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16 12 75%
2 Tidak
valid 2, 6, 8, 9 4 25%
Total 16 100%
Berdasarkan tabel di atas, karena masih ada butir angket yang tidak
valid, maka diadakan analisis validitas tahap kedua sampai butir angket
valid samua. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada lampiran 15.
Kemudian dari hasil perhitungan pada lampiran 16, diperoleh
validitas angket motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik sebagai
berikut:
48
Tabel 5: Hasil Analisis Validitas
Angket Motivasi Belajar
No Kriteria No Butir Soal Jumlah Persentase
1 Valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16 13 76,9%
2 Tidak
valid 2, 5, 7 3 23,1%
Total 16 100%
Berdasarkan tabel di atas, karena masih ada butir angket yang tidak
valid, maka diadakan analisis validitas tahap kedua sampai butir angket
valid samua. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada lampiran 17.
Kemudian tahap selanjutnya butir soal yang valid dilakukan uji
reliabilitas.
b. Analisis Reliabilitas
Dari hasil perhitungan pada lampiran 18, diperoleh nilai reliabilitas
butir angket Kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq 0,82811 r .
Kemudian dari hasil perhitungan pada lampiran 19, diperoleh nilai
reliabilitas butir angket motivasi belajar 0,80311 r , sedangkan dengan
taraf signifikan 5% dengan n = 25 diperoleh 374,0tabelr , setelah
dikonsultasikan dengan tabelr ternyata rhitung > rtabel . Oleh karena itu
instrumen angket dikatakan reliabel.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu,
kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq (variabel X) dan motivasi
belajar (variabel Y) kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara,
adapun data tentang ke dua variabel tersebut adalah sebagai berikut:
49
2. Skoring dan Tabulasi
a. Data Kompetensi Kepribadian Guru Akidah Akhlaq kelas VIII di MTs
Hasan Al-Kafrawi Mayong JeparaTahun Pelajaran 2011/2012.
Untuk mendapatkan data tentang kompetensi kepribadian guru
Akidah Akhlaq di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara, peneliti
menggunakan instrumen angket dengan 12 item soal yang bernilai positif,
yang telah teruji validitas dan reliabilitas, yang disebarkan kepada 27
responden (angket dapat dilihat pada lampiran 4). Adapun hasilnya adalah
sebagai berikut:
Tabel 6 : Hasil Angket Kompetensi Kepribadian Guru Akidah
AkhlaqvKelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong JeparaTahun
Pelajaran 2011/2012
RESP
ALTERNATIF JAWABAN SKOR
SK
OR
TO
TA
L
POSITIF POSITIF
A B C D 4 3 2 1
R_1 3 3 5 1 12 9 10 1 32
R_2 2 5 2 3 8 15 4 3 30
R_3 3 4 3 2 12 12 6 2 32
R_4 5 4 1 2 20 12 2 2 36
R_5 6 1 4 1 24 3 8 1 36
R_6 6 1 4 1 24 3 8 1 36
R_7 9 1 1 1 36 3 2 1 42
R_8 2 7 3 0 8 21 6 0 35
R_9 2 3 4 3 8 9 8 3 28
R_10 4 1 4 3 16 3 8 3 30
R_11 4 3 3 2 16 9 6 2 33
R_12 2 3 6 1 8 9 12 1 30
R_13 0 3 8 1 0 9 16 1 26
R_14 1 6 5 0 4 18 10 0 32
R_15 5 5 0 2 20 15 0 2 37
R_16 2 3 5 2 8 9 10 2 29
R_17 0 8 3 1 0 24 6 1 31
R_18 1 9 1 1 4 27 2 1 34
R_19 1 7 4 0 4 21 8 0 33
50
R_20 6 1 3 2 24 3 6 2 35
R_21 7 2 2 1 28 6 4 1 39
R_22 8 0 4 0 32 0 8 0 40
R_23 4 6 2 0 16 18 4 0 38
R_24 4 1 6 1 16 3 12 1 32
R_25 6 4 0 2 24 12 0 2 38
R_26 5 1 5 1 20 3 10 1 34
R_27 4 6 2 0 16 18 4 0 38
b. Data tentang Motivasi Belajar kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi
Mayong JeparaTahun Pelajaran 201/2012.
Untuk mendapatkan data Motivasi belajar peserta didik di MTs
Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara, peneliti menggunakan angket dengan
12 item soal yang bernilai positif yang telah teruji validitas dan
reliabilitas, yang disebarkan kepada 27 responden (angket dapat dilihat
pada lampiran 5). Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 7 : Hasil Angket Tentang Motivasi Belajar Akidah Akhlaq
Peserta Didik Kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong
JeparaTahun Pelajaran 2011/20112
RESP
ALTERNATIF JAWABAN SKOR
SK
OR
TO
TA
L
POSITIF POSITIF
A B C D 4 3 2 1
R_1 4 1 4 4 16 3 8 4 31
R_2 3 5 5 0 12 15 10 0 37
R_3 3 5 3 2 12 15 6 2 35
R_4 6 5 2 0 24 15 4 0 43
R_5 7 0 5 1 28 0 10 1 39
R_6 6 0 4 3 24 0 8 3 35
R_7 8 4 0 1 32 12 0 1 45
R_8 3 4 6 0 12 12 12 0 36
R_9 2 2 6 3 8 6 12 3 29
R_10 2 2 6 3 8 6 12 3 29
R_11 4 3 5 1 16 9 10 1 36
51
R_12 2 3 5 3 8 9 10 3 30
R_13 2 2 8 1 8 6 16 1 31
R_14 5 5 3 0 20 15 6 0 41
R_15 3 5 5 0 12 15 10 0 37
R_16 3 3 4 3 12 9 8 3 32
R_17 1 4 8 0 4 12 16 0 32
R_18 5 6 0 2 20 18 0 2 40
R_19 2 5 5 1 8 15 10 1 34
R_20 10 0 3 0 40 0 6 0 46
R_21 6 3 2 2 24 9 4 2 39
R_22 4 4 4 1 16 12 8 1 37
R_23 1 6 4 2 4 18 8 2 32
R_24 3 2 8 0 12 6 16 0 34
R_25 3 2 5 3 12 6 10 3 31
R_26 5 1 7 0 20 3 14 0 37
R_27 1 6 4 2 4 18 8 2 32
B. Analisis Data
1. Analisis Pendahuluan
a. Mencari rata-rata dan kualitas variabel
Berdasarkan data persepsi peserta didik tentang komprtensi
kepribadian guru (variabel x) di atas, langkah selanjutnya adalah mencari
rata-rata dan kualitas variabel tersebut, adapun langkahnya adalah sebagai
berikut:
1) Mencari jumlah Interval
M = 1+3,3 log N
= 1+3,3 log 27
= 1+4,7235 = 5,7235 dibulatkan menjadi 6
52
2) Mencari range
R = H – L
Keterangan:
R = Range
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
R = H – L = 42 – 26 =16
3) Menentukan Interval kelas ( i )
67,26
16
M
Ri dibulatkan menjadi 3
4) Mencari mean dari distribusi standar deviasi (SD)
Interval
d fd d² fd²
42-40 2 41 3 6 9 18
39-37 5 38 2 10 4 20
36-34 7 35 1 7 1 7
33-31 7 32 0 0 0 0
30-28 5 29 -1 -5 1 5
27 – 25 1 26 -2 -2 4 4
∑ 27 16 54
Keterangan:
f = frekuensi
x = nilai tengah kelas interval
d = nilai sandi (nilai 0 ditentukan pada nilai x pada frekuensi yang
terbanyak)
MT = Mean Terkaan (nilai x pada frekuensi yang terbanyak).1
1 Suharsmi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm.
253.
f x
53
N
fdiMTM = 32 + 3
27
16 = 32 + 3 (0,59)= 32 + 1,78 =
33,78
22
N
fd
N
fdiSD
2
27
16
27
543
35,023 65,13 = 3 x 1,28= 3,84
5) Menentukan kualifikasi persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru (variabel x) dengan standar skala lima
M + 1,5 SD = 33,78 + 1,5 (3,84) = 39,54
M + 0,5 SD = 33,78 + 0,5 (3,84) = 35,7
M – 0,5 SD = 33,78 – 0,5 (3,84) = 31,86
M – 1,5 SD = 33,78 – 1,5 (3,84) = 28,02
∑ =
78,334
12,135x
Tabel 8 : Nilai Distribusi Frekuensi Persepsi Peserta Didik Tentang
Kompetensi Kepribadian Guru Kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi
Mayong JeparaTahun Pelajaran 2010/2011
Interval Kategori Frekuensi
39 – 42 Baik Sekali 3
36 – 38 Baik 7
32 – 35 Sedang 10
28 – 31 Kurang 6
26 – 27 Jelek Sekali 1
Jumlah 27
54
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa nilai distribusi
frekuensi persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru di MTs
Hasan Al-Kafrawi Mayong Jeparatelah dihitung rata-rata (mean) sebesar 33,78
dalam kategori sedang pada interval 32-35.
Selanjutnya berdasarkan data motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta
didik (variabel y) di atas langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata dan
kualitas variabel tersebut. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Mencari interval nilai
M = 1+3,3 log N
= 1+3,3 log 27
= 1+4,7235 = 5,7235 dibulatkan menjadi 6
2) Mencari range (R)
R = H – L
Keterangan:
R = Range
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
R = H – L = 46 – 29 = 17
3) Menentukan interval kelas (i)
83,26
17
M
Ri dibulatkan menjadi 3
55
4) Mencari mean dari distribusi standar deviasi (SD)
Interval f x d fd d² fd²
44-46 2 45 3 6 9 18
41-43 2 42 2 4 4 8
38-40 3 39 1 3 1 3
35-37 8 36 0 0 0 0
32-34 6 33 -1 -6 1 6
29-31 6 30 -2 -12 4 24
∑ 27 -5 59
Keterangan:
f = frekuensi
x = nilai tengah kelas interval
ci = nilai sandi (angka 0 ditentukan pada kelas median)
MT = (nilai x pada frekuensi yang terbanyak)2
N
fxiMTM
27
5336 = 36+3(-0,185)=36–0,556=35,444
22
N
fci
N
fciiSD
2
27
5
27
593
034,0185,23 151,23 = 3 x 1,467 = 4,401
5) Menentukan kualifikasi variabel Y (motivasi belajar peserta didik) dengan
nilai standar skala lima
M + 1,5 SD = 35,444 + 1,5 (4,401) = 42,05
M + 0,5 SD = 35,444 + 0,5 (4,401) = 37,64
M – 0,5 SD = 35,444 – 0,5 (4,401) = 33,24
M – 1,5 SD = 35,444 – 1,5 (4,401) = 28,84
2 Suharsmi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm.
253
56
∑ = 141,78
44,354
78,141x
Tabel 9 : Nilai Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Akidah Ahlaq Peserta
Didik Kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong JeparaTahun Pelajaran
2010/2011
Interval Kategori Frekuensi
42-46 Baik sekali 3
38-41 Baik 4
33-37 Sedang 10
29-32 Kurang 10
28 kebawah Jelek Sekali 0
Jumlah 27
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa nilai distribusi
frekuensi motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik di MTs Hasan al-
Kafrawi Mayong Jepara, telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 35,44 dalam
kategori sedang pada interval 33-37.
b. Analisis Uji Normalitas Data
1) Normalitas Data Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Kepribadian
Guru
Berdasarkan data skor total persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru Akidah Akhlaq di atas, akan di uji normalitas data dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan rentang (R), yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah.
Nilai tertinggi = 42, nilai terendah = 26. Maka rentang = 42 - 26 = 16
b) Menentukan banyak kelas interval (M), dengan M = 1 + 3,3 log n, dan n =
jumlah peserta didik kelompok sampel. Maka,
M = 1 + 3,3 log 27
57
= 1 + 3,3 (1,431) = 1 + 4,724 = 5,724 dibulatkan menjadi 6
Jadi banyak kelas adalah 6.
c) Menentukan panjang kelas interval (i)
667,26
16
M
Ri
Dibulatkan ke atas jadi panjang kelas interval adalah 3
d) Pilih ujung bawah kelas pertama, diambil data terkecil. Ujung kelas
interval = 26
e) Dengan p = 3, dan memulai dengan data terkecil diambil 26, maka kelas
pertama 26-28, kelas kedua 29-31, dan seterusnya.
\
Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Data Persepsi Peserta Didik
Tentang Kompetensi Kepribadian guru Akidah Akhlaq Kelas
VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong JeparaTahun Pelajaran
2010/2011
NO NILAI FREKUENSI
1 26-28 2
2 29-31 5
3 32-34 8
4 35-37 6
5 38-40 5
6 41-43 1
27f
58
Berdasarkan perhitungan pada lampiran 7, dihasilkan uji normalitas
data persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru guru Akidah
Akhlaq, 34,1111X dan S = 3,91578, dan hitung = 8,6005. Untuk = 5%,
dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh tabel = 11,070 (tabel dapat dilihat pada
lampiran 9). Karena hitung < tabel, maka data tersebut berdistribusi
normal.
2) Normalitas Data Motivasi Belajar Akidah Akhlaq
Berdasarkan data skor total motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta
didik di atas, akan di uji normalitas data dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Menentukan rentang (R), yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah.
Nilai tertinggi = 45, nilai terendah = 28. Maka rentang = 45 - 28 = 17
b) Menentukan banyak kelas interval (M), dengan M = 1 + 3,3 log n, dan n =
jumlah peserta didik kelompok sampel. Maka,
M = 1 + 3,3 log 27
= 1 + 3,3 (1,431)
= 1 + 4,724
= 5,4724 dibulatkan menjadi 6
Jadi banyak kelas adalah 6.
c) Menentukan panjang kelas interval (i)
833,26
17
M
Ri
Dibulatkan ke atas jadi panjang kelas interval adalah 3
d) Pilih ujung bawah kelas pertama, diambil data terkecil. Ujung kelas
interval = 76
e) Dengan p = 3, dan memulai dengan data terkecil diambil 28, maka kelas
pertama 28-30, kelas kedua 31 - 33, dan seterusnya.
2
2
2 2
59
Berdasarkan perhitungan dalam lampiran 8, dihasilkan uji normalitas
data motivasi belajar Akidah Akhlaq, 35,5556X dan S = 4,1633, dan
hitung = 10,5725. Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh tabel =
11,070 . Karena hitung < tabel, maka data tersebut berdistribusi normal.
Karena data persepsi peserta didik tentang kompetensi guru dan data
tentang motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik berdistribusi normal
maka dapat dilanjutkan ke analisis selanjutnya, yaitu analisis uji hipotesis.
2. Analisis Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan
analisis Regresi Sederhana, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
2
2
2 2
Tabel 11 : Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar
Akidah Akhlaq Peserta Didik Kelas VIII di MTs Hasan
Al-Kafrawi Mayong JeparaTahun Pelajaran 2010/2011
NO NILAI FREKUENSI
1 28-30
3
2 31-33
6
3 34-36
7
4 37-39
7
5 40-42
2
6 43-45
2
27f
60
a. Membuat Tabel Persiapan Analisis Regresi Sederhana
Tabel 12 : Tabel Persiapan Analisis Regresi Sederhana
RESP X Y
X.Y
R_1 32 31 1024 961 992
R_2 30 37 900 1369 1110
R_3 32 35 1024 1225 1120
R_4 36 43 1296 1849 1548
R_5 36 39 1296 1521 1404
R_6 36 35 1296 1225 1260
R_7 42 45 1764 2025 1890
R_8 35 36 1225 1296 1260
R_9 28 29 784 841 812
R_10 30 29 900 841 870
R_11 33 36 1089 1296 1188
R_12 30 32 900 1024 960
R_13 26 28 676 784 728
R_14 32 41 1024 1681 1312
R_15 37 37 1369 1369 1369
R_16 29 32 841 1024 928
R_17 31 32 961 1024 992
R_18 34 36 1156 1296 1224
R_19 33 34 1089 1156 1122
R_20 35 37 1225 1369 1295
R_21 39 36 1521 1296 1404
R_22 40 37 1600 1369 1480
R_23 38 32 1444 1024 1216
R_24 32 34 1024 1156 1088
R_25 38 31 1444 961 1178
R_26 34 37 1156 1369 1258
R_27 38 32 1444 1024 1216
916 943 31472 33375 32224
2X 2Y
61
Dari tabel diatas dapat diketahui:
32224
33375
31472
943
916
27
2
2
XY
Y
X
Y
X
N
b. Mencari Korelasi Antara Prediktor Dengan Kriterium
Korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y dapat dicari melalui teknik
korelasi momen tangkar dari Pearson, dengan rumus:
22 yx
xyrxy
Telah diketahui bahwa:
N
YYy
danN
XXx
N
YXXYxy
2
22
2
22 ,
Untuk mencari hasil masing-masing rumus adalah sebagai berikut:
231.8519
15,3199232224
27
86378832224
27
94391632224
N
YXXYxy
62
439.8519
148,3293533375
27
88924933375
27
94333375
2
2
22
N
YYy
395.8519
148,3107631472
27
83905631472
27
91631472
2
2
22
N
XXx
Sehingga:
0.555637
85,418
85,231
8499,175435
85,231
852,439852,398
85,231
22
yx
xyrxy
63
395.8519
148,3107631472
27
83905631472
27
91631472
2
2
22
N
XXx
c. Menguji Signifikansi Korelasi
Untuk menguji signifikansi maka Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah:
Ho: tidak ada hubungan (tidak signifikan)
Ha: ada hubungan (signifikan)
Untuk menguji apakah xyr = 55637,0 itu signifikan atau tidak, dapat
berkonsultasi dengan tabelr dengan db = N – 2, maka akan diperoleh pada taraf
signifikansi 5% = 0,3809 (tabel dapat dilihat pada lampiran 12). Itu berarti harga
xyr sebesar 55637,0 itu dinyatakan signifikan, karena xyr > tabelr . Berarti Ha
diterima (ada hubungan). Dengan kata lain korelasi antara variabel X dan Y
signifikan.
Berdasarkan tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi pada bab tiga, xyr = 556,0 terletak pada interval 0,40 – 0,599 yaitu
mempunyai tingkat hubungan yang sedang.
d. Mencari Persamaan Garis Regresi
bXaY
Dimana:
64
15,0554
10688
160912
839056849744
2951718429678096
9163147227
32224916314729432
22
2
XXn
XYXXYa
2
22
9163147227
9439163222427
XXn
YXXYnb
0,586
10688
6260
839056849744
863788870048
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa harga a = 15,0554 dan
harga b = 0,586 dengan demikian persamaan garis regresinya adalah Y=
15,0554+ 0,586 X.
Koefisien a merupakan konstanta sebesar 15,0554 menyatakan bahwa jika
variabel independen dianggap konstan, maka nilai motivasi belajar Akidah
Akhlaq sebesar 15,0554. Sedangkan b dinamakan koefisien arah regresi linier dan
menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X
sebesar satu skor. Perubahan ini merupakan pertambahan apabila b bertanda
positif dan penurunan atau pengurangan jika bertanda negatif. Demikianlah
misalnya, b = 0,586 bertanda positif; ini berarti untuk setiap X yaitu persepsi
peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru bertambah dengan satu skor,
maka nilai motivasi belajar akidah peserta didik (Y) bertambah dengan 15,0554.
65
e. Analisis Variansi Garis Regresi
Untuk mencari varian garis regresi digunakan rumus:
res
reg
regRK
RKF
Keterangan:
regF Harga bilangan F untuk garis regresi
regRK Rerata kuadrat garis regresi, dan
resRK Rerata kuadrat residu
8519,231
8519,439
8519,395
2
2
xy
y
x
Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus:
res
res
res
reg
reg
db
JKRK
RK
db
135,7965
1
135,7965
1
reg
reg
regdb
JKRK
135,7965
852,395
42,5374
852,395
85,2312
2
2
x
xyJK reg
66
304,0554
7965,1358519,439
8519,395
42,53748519,439
8519,395
8519,2318519,439
2
2
2
2
x
xyyJK res
12,162215
25
0554,304
25
227
2
res
res
RK
Ndb
Jadi:
11.1654379
203,12
134.77510
res
reg
regRK
RKF
3. Analisis Lanjut
Setelah regF hasilnya diketahui maka dikonsultasikan pada Ftabel, pada
taraf signifikan 5% dan 1%. Untuk memudahkan perhitungan F maka dibuat tabel
di bawah ini:
67
Tabel 13 : Ringkassan Analisis Garis Regresi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwasanya regF = 11.165
kemudian dikonsultasikan pada F tabel pada taraf signifikan 5% = 4,24
dan 1% = 7,77. Karena regF = 11,165 > 5% = 4,24 dan 1% = 7,77, maka hipotesis
diterima yaitu ada pengaruh antara persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru terhadap motivasi belajar Akidah Akhlaq.
4. Analisis Generalisasi Melalui Uji t
Untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang masih berlaku pada sampel
dan akan digeneralisasiskan pada populasi maka perlu adanya uji t, adapun
langkahnya adalah sebagai berikut:
21
2
r
nrthitung
3.341472
0.831425
2.778184
5555637,01
227555637,0
2
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho : µ = 0 (tidak ada hubungan) dan Ha : µ ≠ 0 (ada hubungan)
Kemudian harga t hitung = 3,341472 selanjutnya dibandingkan dengan
harga ttabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = N – 2 = 27 – 2 = 25, maka
diperoleh ttabel = 2,060 (tabel dapat dilihat pada lampiran 13). Ternyata harga
thitung =3,341472 jatuh pada daerah penolakan Ho, maka dapat dinyatakan
hipotesis nol ditolak, dan Ha diterima (ada hubungan). Berarti kesimpulan pada
sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.
Sumber variansi Db Jk RK Freg
Kriteria
5 % 1 %
Regresi (reg) 1 134.7751
134.775
1 11.165 4,21 7,68 Signifikan
Residu (res) 25 0791,305
12,203
Total (T) 26 - - - - -
68
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data dari hasil penelitian di atas, persepsi peserta didik
tentang kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq di MTs Hasan Al-Kafrawi
Mayong JeparaTahun Pelajaran 2010/2011, telah dihitung rata-rata (mean)
sebesar 78,33 dalam kategori sedang pada interval 32-35 dan persamaan garis
regresinya adalah Y= 15,0554+ 0,586 X. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas yaitu: kompetensi kepribadian,
kinerja guru dalam menggunakan metode, alat, media, dan bahan pembelajaran,
kepribadian guru dalam mendorong dan mengoptimalkan keterlibatan peserta
didik dalam proses belajar mengajar.
Kemudian data motivasi belajar peserta didik di MTs Hasan Al-Kafrawi
Mayong JeparaTahun Pelajaran 2010/2011, telah dihitung rata-rata (mean)
sebesar 35,44 dalam kategori sedang pada interval 33-37. dimana persamaan
garis regresinya adalah Y= 15,0554+ 0,586 X Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik yaitu perhatian,
perasaan dan motif.
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa xyr adalah 556,0 , untuk
menjadi xyr signifikan atau tidak. Dapat berkonsultasi dengan rtabel, dengan N =
27. dari tabel ditemukan taraf signifikan 5% atau rtabel α 5% = 0,3809. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa korelasi antara variabel X dan Y signifikan.
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwasanya regF = 11.165,
kemudian dikonsultasikan pada F tabel pada taraf signifikan 5% = 4,24 dan 1% =
7,68. Karena regF = 11.165 > 5% = 4,24 dan 1% = 7,77, maka hipotesis diterima.
Dari data hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa persepsi peserta
didik tentang kompetensi kepribadian guru mempunyai pengaruh positif terhadap
motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong
Jepara karena persepsi peserta didik kepada Guru Akidah Akhlaq akan
69
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Semakin baik persepsi peserta
didik kepada guru Akidah Akhlaq yang mengajarnya akan memungkinkan
semakin besar motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik, begitu sebaliknya
yaitu semakin jelek persepsi peserta didik kepada yang mengajarnya maka akan
memungkinkan juga semakin berkurang motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta
didik.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh
dikonsultasikan pada F tabel dan r tabel. Bahwa regF dan xyr > F tabel dan r tabel
pada taraf signifikan 5% dan 1% adalah signifikan. Dengan ini hipotesis yang di
ajukan yaitu, ada pengaruh yang signifikan antara persepsi peserta didik tentang
kompetensi guru Akidah Akhlaq terhadap motivasi belajar Akidah Akhlaq
peserta didik di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jeparaditerima.
Hipotesis yang diterima di atas masih berlaku pada sampel. Untuk
mengetahui apakah kesimpulan juga berlaku untuk seluruh populasi di MTs
Hasan al-Kafrawi Mayong Jepara, dapat diketahui melalui uji t. Berdasarkan data
di atas dapat diketahui harga t hitung = 3,6159 selanjutnya dibandingkan dengan
harga t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = N – 2 = 27 – 2 = 25,
maka diperoleh ttabel = 2,060. Ternyata harga thitung =3,6159 jatuh pada daerah
penolakan Ho, maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak, dan Ha diterima (ada
hubungan). Berarti kesimpulan pada sampel dapat digeneralisasikan pada
populasi. Yaitu ada pengaruh persepsi peserta didik tentang komptensi
kepribadianguru Akidah Akhlaq terhadap motivasi belajar Akidah Akhlaq
peserta didik kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jeparatahun
pelajaran 2010/2011.
70
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti banyak terjadi
kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan faktor kesengajaan, namun terjadi
karena keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Sehubungan dengan
tidak terjangkaunya waktu, tenaga dan biaya, maka peneliti dalam melakukan
penelitian hanya mengambil sampel dari anak kelas VIII MTs Hasan Al-Kafrawi
Mayong JeparaTahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 27 responden sebagai
objek.
Dalam penggunaan angket, tidak selamanya angket mempunyai
kelebihan. Namun juga mempunyai kelemahan, yakni dari jawaban responden
yang kurang terbuka dalam memberikan jawaban, dan kemungkinan jawaban
tersebut dipengaruhi oleh keinginan pribadi responden.
Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah yang berhubungan dengan
proses penggeneralisasian. Hal ini dikarenakan oleh sample yang dipilih tidak
bisa mencerminkan secara tepat tentang pengaruh persepsi peserta didik tentang
kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar peserta didik Indonesia
seluruhnya. Akan tetapi hanya bisa digeneralisasikan untuk peserta didik kelas
VIII MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong JeparaTahun Pelajaran 2010/2011.
Selain itu dalam pembahasan masalah penulis membatasi pada pengaruh
persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru saja, padahal masih
banyak faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta
didik, misalnya pembawaan, kesadaran, contoh atau teladan, latihan dan
lingkungan.
Karena itulah, sekali lagi penelitian ini tidak bisa digeneralisasi untuk
seluruh peserta didik MTs di seluruh Kabupaten Jepara, apalagi di seluruh Jawa
Tengah atau bahkan seluruh Indonesia, karena sebagaimana yang telah
dikemukakan bahwa mungkin saja penelitian bisa berubah jika dilakukan
penelitian serupa dengan tempat dan sampel yang berbeda. Artinya, bisa saja
motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik lebih banyak dipengaruhi oleh
71
faktor-faktor yang lain, sehingga persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi
belahjar Akidah Akhlaq peserta didik. Ini menandakan bahwa hasil penelitian
yang telah penulis lakukan ini hanya bisa digeneralisasi untuk lingkup daerah
penelitian saja, yaitu di lingkup MTs Hasan al-Kafrawi Mayong Jepara.
Selain itu keterbatasan waktu. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terpancang oleh waktu, karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka
peneliti hanya memiliki waktu sesuai keperluan yang berhubungan dengan
penelitian saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi
bisa memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah.
Yang terakhir adalah keterbatasan kemampuan peneliti. Dalam
melakukan penelitian tidak lepas dari pengetahuan, dengan demikian peneliti
menyadari keterbatasan kemampuan khususnya dalam pengetahuan untuk
membuat karya ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan
dari dosen pembimbing.
72
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya, yakni
untuk mengetahui bagaimana persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru Akidah Akhlaq serta motivasi belajar peserta didik dan juga
untuk mengetahui pengaruh persepsi peserta didik kompetensi kepribadian
guru Akidah Akhlaq terhadap motivasi belajar Akidah Akhlaq bagi peserta
didik kelas VIII di MTs Hasan al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran
2010/2011.
Persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru Akidah
Akhlaq menunjukkan perolehan rata-rata (mean) sebesar 33,78, yaitu pada
interval 32-35, ini berarti persepsi peserta didik tentang kompetensi
kepribadian guru Akidah Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan al-Kafrawi Mayong
Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 memiliki kategori “sedang”.
Motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik menunjukkan perolehan rata-
rata sebesar 35,44 pada interval 33-37, ini berarti motivasi belajar peserta didik
kelas VIII di MTs Hasan al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011
memiliki kategori “sedang”.
Ada pengaruh yang signifikan antara persepsi peserta didik tentang
kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar mata pelajaran Akidah
Akhlaq kelas VIII di MTs Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara hal ini
dibuktikan mellalui hasil analisis korelasi dan regresi pada bab IV.
73
B. Saran-saran
Dalam rangka turut mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan
motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik perlu disampaikan saran-saran
kepada:
1. Guru
a. Dalam menyampaikan materi pelajaran hendaknya guru mempunyai
kesiapan yang baik.
b. Usaha mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, dalam
penyampaian materi pelajaran hendaknya bersifat menarik dan
menyenangkan, hal tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar dan
meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
c. Setiap selesai kegiatan belajar mengajar guru hendaknya memberikan
tugas rumah kepada peserta didik, agar dapat merangsang peserta didik
untuk belajar secara teratur dan mandiri.
2. Peserta Didik
a. Peserta didik hendaknya dapat menggunakan atau memanfaatkan
waktu secara teratur untuk belajar.
b. Saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, peserta didik
hendaknya memperhatikan guru.
c. Jika peserta didik mengalami kesulitan atau kurang memahami materi
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, peserta didik hendaknya
selalu aktif dalam bertanya.
d. Peserta didik hendaknya selalu mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru.
3. Bagi Pembaca,
dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang pengaruh
persepsi peserta didik kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlaq
terhadap motivasi belajar Akidah Akhlaq peserta didik.
74
C. Penutup
Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan
kepada Allah SWT. Yang telah memberikan kekuatan rahmat dan hidayah-nya
sehingga dengan curahan pikiran dan tenaga, penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini walaupun masih dalam bentuk yang sederhana. Dan dengan satu
penyelesaian ini semoga diikuti oleh penyelesaian yang lain.
Demikian skripsi yang dapat kami buat. Penulis menyadari dalam
penulisan dan pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangannya dan jauh
dari kesempurnaan baik dalam penyusunan kalimat, bahasa yang digunakan,
isi, maupun sistematika penulisan. Hal tersebut bukan semata-mata
kesengajaan, namun kemampuan yang penulis miliki. Karena itu saran, kritik,
dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan selanjutnya. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
selesainya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang berkesempatan membacanya serta dapat memberikan sumbangan yang
positif dalam perkembangan khasanah ilmu pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abdurrohman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995.
Al-Munir, Mahmud Samir, Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah, Terj.
Uqinu Attaqi, Jakarta: Gema Insani Press, 2004..
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006.
________________, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2006.
Asnawi dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,
2002.
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Balai Pustaka,
2005.
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2005.
Echols, John M. dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta:
Gramedia, 2000.
Hadi, Sutresno, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2001.
Hamalik, Oemar, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito,
1983.
_____________, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: PT sinar Baru
Algesindo, 2000
Hasan, Iqbal, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,
Jakarta:Ghalia Indonesia, 2002.
Irawan, Prasetya, Teori Belajar, Motivasi dan Keterampilan Mengajar, Jakarta:
PAU-PPAI, 1996.
Kunanndar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertivikasi Guru, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002.
Muntholi’ah , Konsep Diri Positif, Penunjang Prestasi PAI, Semarang: Gunung
Jati, 2002.
Nasution, S., Didaktik Asas-Asas Mengajar, Bandung : Jenmars, 1986.
Nazir, Moh. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia. 1988.
Nurdin, H. Syarifuddin, Guru Profesional dan & Implementasi Kurikulum,
Jakarta: Ciputat Pers, 2007.
Nurgiantoro, Burhan, dkk, Satistik Terapan (Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial)
Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2002.
Paraba, Hardirja, Wawasan Tugas Tenaga Guru dan Pembina Pendidik Agama
Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 1999.
Pasaribu, I.L. dan B. Simanjutak, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito,
1987.
Peraturan Pemerintah Replubik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005.
Peraturan Pemerintah Replubik Indonesia Nomor 74 tahun 2008.
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2000.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan,( Bandung: Remaja Rosdakarya,
1996), hlm. 71.
Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: CV. Radja Karya, 2009),
hlm. 51.
Sagala, Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan,
Bandung: Alfa Beta, 2009. ,
Saleh, Abdul Rahman, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam,
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008.
Santrock, John W., Educational Psykology, Terj. Triwibowo BS. Jakarta: PT
Kencana, 2010.
Sardiman, AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali,
1990.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: Rajawali Press,
2010.
Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survey, Jakarta : LP3 ES, 1989.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010.
Slavin, Robert E, Educational Psycology, Terj. Marianto Samosir, Jakarta:
Indeks, 2009.
Sudjana, Nana, Metode Statistika, Bandung: Transito, 1996.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses pendidikan, Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, 2009.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2002.
Tim Redaksi Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,
Jakarta: Balai Pustaka, 1991.
Undang-Undang Guru dan Dosen, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005.
Uno, Hamzah B., Teori Motivasi dan pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara,
2008.
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT remaja Rosda Karya,
2003.
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an , Al-Quran dan
Terjemahannya, Saudi Arabia: Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thibaat Al-
Mush-haf Asyssyarif , 2005.
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Peserta Didik Kelas VIII di MTs. Hasan Al-Kafrawi Mayong
JeparaTahun Pelajaran 2010/2011, 35.
Tabel 2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi KoefisienKorelasi, 43.
Tabel 3 Ringkasan Analisis Garis Regresi, 45.
Tabel 4 Hasil Analisis Validitas Angket Perspsi Peserta Didik Tentang
Kompetensi Kepribadian Guru, 47.
Tabel 5 Hasil Analisis Validitas Angket Motivasi Belajar Akidah
AkhlaqPeserta Didik, 48.
Tabel 6 Hasil Angket Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian GuruKelas VIII di MTs. Hasan Al-Kafrawi Mayong
Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, 49.
Tabel 7 Hasil Angket Motivasi Belajar Akidah AkhlaqPeserta Didik Kelas
VIII di MTs. Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran
2010/2011, 50.
Tabel 8 Nilai Distribusi Frekuensi Persepsi Peserta Didik Tentang
Kompetensi Kepribadian GuruKelas VIII di MTs. Hasan Al-Kafrawi
Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, 53.
Tabel 9 Nilai Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Akidah AkhlaqPeserta
Didik Kelas VIII di MTs. Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun
Pelajaran 2010/2011, 56.
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Data Persepsi Peserta Didik Tentang
Kompetensi Kepribadian GuruKelas VIII di MTs. Hasan Al-Kafrawi
Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, 57.
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Akidah AkhlaqPeserta Didik
Kelas VIII di MTs. Hasan Al-Kafrawi Mayong Jepara Tahun
Pelajaran 2010/2011, 59.
Tabel 12 Persiapan Analisis Regresi Sederhana, 60.
Tabel 13 Ringkassan Analisis Garis Regresi, 67.
lampiran 1
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK
PESERTA UJI COBA INSTRUMEN
NO NAMA KODE
1 Nila Sari UC-1
2 Milatuz Zahra UC-2
3 Mila Arun Nisa UC-3
4 Ulin Na’ma UC-4
5 Lia Aufa UC-5
6 An’imatul Qisma UC-6
7 Nilna Kamalia UC-7
8 Intan Ulfiana Assalafi UC-8
9 Hasan Safi’i UC-9
10 Noor Khasanah UC-10
11 Nikmatun Khasanah UC-11
12 Devita Nur Insani UC-12
13 Muhammad Afsani Afnan Fuadi UC-13
14 M. Laili Khanafi UC-14
15 Anik Suranti UC-15
16 Choirul Fatihin UC-16
17 Khamid Nala UC-17
18 Lailatus Shofiyah UC-18
19 Hendri Arianto UC-19
20 Slamet Khoirul Amin UC-20
21 Romi Setiawan Purnama UC-21
22 Eva Fitriyani Nazha UC-22
23 Titik Intan Fitriyaningrum UC-23
24 Rusda Atika UC-24
25 Silvia Aslihatun Nida UC-25
Lampiran 2
DAFTAR NAMA KELOMPOK SAMPEL (RESPONDEN)
NO NAMA KODE
1 Ali Mustakir R-1
2 M. Feri Fahruddin R-2
3 Didik Setiyawan R-3
4 Ahmad Nurul Hakim R-4
5 Siti Fitrotul Aini R-5
6 Risma Amriah R-6
7 Sri Salamah Sa’diyah R-7
8 Ahmad Muslihun R-8
9 M. Aniq R-9
10 M. Rifqi Al-Hilmi R-10
11 A.kAfif Syaifullah R-11
12 M. Sihabul Ma’wa R-12
13 Fathiyatun Nisroh R-13
14 M. Mazi Datus Syafi’ R-14
15 M. Jauhari R-15
16 Naila Nifda Amalia R-16
17 Imaraotul Masrofah R-17
18 M. Aji Reza Naufal R-18
19 Dina Amaliyah R-19
20 Shofa Anis Saadah R-20
21 Siti Ilmatus Syafi’ah R-21
22 Anita Fitriyana R-22
23 Yuli Faizatul Jannah R-23
24 Ummu Salamah R-24
25 Usnul Nikmah R-25
26 Eva Mela Wati R-26
27 Ulya Amalia R-27
Lampiran 3
KISI-KISI ANGKET PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG
KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU
INDIKATOR POSITIF(+)
Persepsi peserta didik tentang kedisiplinan
guru,
Persepsi peserta didik tentang sifat terbuka
guru,
Persepsi peserta didik tentang kewibawaan
guru.
3, 5, 6, 10, 12, 15
1, 4, 8, 9, 11, 14
2, 7, 13, 16
Lampiran 4
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Telp/Fax (024)7601295, 7615387Semarang 50185
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Berilah nama, kelas anda pada lembar yang telah tersedia
2. Kerjakanlah dengan teliti pernyataan yang akan anda tanggapi
3. Angket ini tidak tidak ada kaitannya dengan penilaian dan nilai pada raport
4. Memberi jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, dengan cara menyilang (X) pada
kolom respon item yang telah tersedia.
CONTOH: a. b. c. d.
5. Jika akan mengganti jawaban, maka tambahkan tanda (=) pada jawaban awal dan tandai
jawaban yang baru.
CONTOH: a. b. c. d.
NAMA:_______________________________________________
KELAS:_______________________________________________
INSTRUMEN PENELITIAN ANGKET PERSEPSI SISWA TENTANG
KEPRIBADIAN GURU AKIDAH AKHLAQ
1. Apakah guru Akidah Akhlaq anda menerima masukan dari guru lain ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
2. Apakah larangan guru akidah akhlaq anda ditaati oleh siswa-siswinya?
a. sangat ditaati c. kurang ditaati
b. ditaati d. tidak ditaati
3. Apakah guru Akidah Akhlaq anda suka datang terlambat?
a. Tidak pernah b. Kadang kadang c. Sering d. Selalu
4. Apakah guru akidah akhlaq anda memberikan kesempatan siswa-siswinya untuk
mengemukakan pendapat?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
5. Apakah guru Akidah Akhlaq anda mengajar sesuai dengan yang direncanakan progam
semester ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
6. Apakah guru Akidah Akhlaq anda menaati peraturan sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
7. Saat mengajar apakah guru Akidah Akhlaq anda diperhatikan oleh siswa-siswinya?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
8. Apakah guru Akidah Akhlaq anda marah jika diingatkan oleh kepala madrasah?
a.mtidak pernah b. kadang-kadang c. sering d. selalu
9. Apakah guru Akidah Akhlaq anda menunjukkan buku penunjang mata pelajaran
akidah akhlaq pada siswanya?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
10. Apakah guru Akidah Akhlaq anda masuk kelas tepat waktu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
11. Apakah guru Akidah Akhlaq anda menerima pendapat siswa-siswinya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
12. Apakah guru Akidah Akhlaq anda menepati janji siswa-siswinya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13. Apakah perintah guru akidah akhlaq anda dilaksanakan siswa-siswinya dengan baik?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
14. Apakah guru Akidah Akhlaq anda menerima kritikan dari guru mapel lain disekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Apakah guru Akidah Akhlaq mengakhiri pelajaran tepat waktu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Apakah nasehat guru Akidah Akhlaq anda dilaksanakan oleh siswa-siswinya?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
Lampiran 5
KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK
PESERTA DIDIK
INDIKATOR POSITIF (+)
Rajin Belajar di rumah,
Semangat belajar di,
sekolah
Mengerjakan tugas (PR).
2, 6, 7, 10, 12, 15
1, 3, 5, 4, 8, 14
9, 11, 12, 13, 15
Lampiran 6
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Telp/Fax (024)7601295, 7615387Semarang 50185
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Berilah nama, kelas anda pada lembar yang telah tersedia
2. Kerjakanlah dengan teliti pernyataan yang akan anda tanggapi
3. Angket ini tidak tidak ada kaitannya dengan penilaian dan nilai pada raport
4. Memberi jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, dengan cara menyilang (X) pada
kolom respon item yang telah tersedia.
CONTOH: a. b. c. d.
5. Jika akan mengganti jawaban, maka tambahkan tanda (=) pada jawaban awal dan tandai
jawaban yang baru.
CONTOH: a. b. c. d.
NAMA:_______________________________________________
KELAS:_______________________________________________
INSTRUMEN PENELITIAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MAPEL AKIDAH AKHLAQ
1. Apakah anda memberikan gagasan pendapat pada saat diskusi?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
2. Apakah anda membaca buku tentang Akidah Akhlaq di rumah?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
3. Apakah anda berharap mendapatkan nilai tinggi pada pelajaran Akidah Akhlaq?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
4. Apakah anda menanyakan pada guru Akidah Akhlaq anda jika ada materi yang
belum jelas?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
5. Apakah anda merasa senang dengan pelajaran Akidah Akhlaq ?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
6. Apakah anda mempersiapkan materi yang akan diajarkan guru akidah akhlaq di
rumah?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
7. Apakah anda mengerjakan PR akidah akhlaq di rumah dengan sebaik-baiknya ?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
8. Apakah anda merasa senang jika diberikan tugas oleh guru akidah akhlaq?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
9. Apakah anda mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan guru Akidah Akhlaq Anda
tepat waktu?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
10. Apakah anda mempelajari kembali mata pelajaran Akidah Akhlaq setelah
mendapatkan materi dari sekolah?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
11. Apakah anda mengerjakan PR akidah akhlaq dengan meniru pekerjaan teman?
a.mtidak pernah b.mKadang-kadang c.msering d.mselalu
12. Pernahkah anda mendiskusikan pelajaran yang diterangkan di rumah?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
13. Apakah anda memperhatikan keterangan guru akidah akhlaq ketika sedang
mengajar?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
14. Bila pada jam akidah akhlaq kosong apakah anda melapor pada guru piket ?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
15. Apakah anda mengerjakan sendiri tugas-tugas yang diberikan guru Akidah Akhlaq
anda ?
a.mSelalu b.mSering c.mKadang-kadang d.mTidak pernah
16. Berapa lama anda belajar akidah akhlaq di rumah?
a. Lebih dari satu jam c. 16-30 menit
b. 31-60 menit d. 0-15 menit
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Ei = luas daerah × jumlah sampel (n)
Kriterian yanng digunakan
diterima jika Ho = χ 2hitung > χ
2tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 42
Nilai minimal = 26
Rentang nilai (R) = 42-26 = 16
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 27 27 = 5,724 =6 kelas
Panjang kelas (P) = 16/6 = 2,66667 = 3
Tabel distribusi data persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru
f i χi χi 2 f i .χi f i .χi 2
26 – 28 2 27 729 54 1458
29 – 31 5 30 900 150 4500
32 – 34 8 33 1089 264 8712
35 – 37 6 36 1296 216 7776
38 – 40 5 39 1521 195 7605
41 - 43 1 42 1764 42 1764
27 921 31815
921
27
27*31815 - (921)2
15,3333
3,91578
=27(27-1)
S2
=
S =
S2
=
lampiran 7
Uji Normalitas Data
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru
Kelas
∑
=
=34,1111X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOx
1
2
2 )(
Daftar nilai frekuensi observasi persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru
25,5 -2,20 0,4693
26 – 28 -2,20 0,0627 3,6 2 0,7365
28,5 -1,43 0,4066 1,6929
29 – 31 -1,43 0,1302 6,2 5 0,2499
31,5 -0,67 0,2764 3,5154
32 – 34 -0,67 0,3596 13,7 8 2,3484
34,5 0,10 0,0832 9,7092
35 – 37 0,10 0,0536 7,4 6 0,2638
37,5 0,87 0,1368 1,4472
38 – 40 0,87 0,1791 8,6 5 1,5049
40,5 1,63 0,3159 4,8357
41 - 43 0,1106 5,3 1 3,4972
43,5 2,40 0,4265
#REF! χ 2 = 8,6005
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh χ 2tabel = 11,07
Karena χ 2hitung < χ 2tabel , maka data tersebut berdistribusi normal
OiKelas Bk Zi P(Zi)Luas
DaerahEi
lanjutan lampiran 7
i
ii
E
EO2
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Ei = luas daerah × jumlah sampel (n)
Kriterian yanng digunakan
diterima jika Ho = χ 2hitung > χ
2tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 45
Nilai minimal = 28
Rentang nilai (R) = 45-28 = 17
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 27 = 5,724 =6 kelas
Panjang kelas (P) = 17/6 = 2,83333 = 3
Tabel distribusi Data Motivasi Belajar Akidah Akhlaq
f i χi χi 2 f i .χi f i .χi 2
28 – 30 3 29 841 87 2523
31 – 33 6 32 1024 192 6144
34 – 36 7 35 1225 245 8575
37 – 39 7 38 1444 266 10108
40 – 42 2 41 1681 82 3362
43 - 45 2 44 1936 88 3872
27 960 34584
960
27
27*34443 - (957)2
17,3333
4,16333
=27(27 - 1)
S2
=
S =
S2
=
lampiran 8
Uji Normalitas Data
Motivasi Belajar Akidah Akhlaq
Kelas
∑
=
=35,5556
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOx
1
22 )(
X
Daftar nilai frekuensi observasi Motivasi Belajar Akidah Akhlaq
27,5 -1,93 0,4545
28 – 30 -1,93 0,0859 4,1 3 0,3060
30,5 -1,21 0,3686 2,3193
31 – 33 -1,21 0,1563 12,2 6 3,1443
33,5 -0,49 0,2123 4,2201
34 – 36 -0,49 0,2163 10,4 7 1,1019
36,5 0,23 0,0040 5,8401
37 – 39 0,23 0,2150 10,3 7 1,0681
39,5 0,95 0,2190 5,8050
40 – 42 0,95 0,1559 7,5 2 4,0177
42,5 1,67 0,3749 4,2093
43 - 45 0,0815 3,9 2 0,9345
45,5 2,39 0,4564
#REF! χ 2 = 10,5725
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh χ 2 tabel = 11,07
Karena χ 2hitung < χ 2tabel , maka data tersebut berdistribusi normal
OiKelas Bk Z i P(Z i )Luas
DaerahEi
lanjutan lampiran 8
i
ii
E
EO2
lampiran 9
db 0,01 0,05 0,1 0,5 0,75 0,9 0,95 0,99
1 6,635 3,841 2,706 0,455 0,102 0,016 0,004 0,000
2 9,210 5,991 4,605 1,386 0,575 0,211 0,103 0,020
3 11,345 7,815 6,251 2,366 1,213 0,584 0,352 0,115
4 13,277 9,488 7,779 3,357 1,923 1,064 0,711 0,297
5 15,086 11,070 9,236 4,351 2,675 1,610 1,145 0,554
6 16,812 12,592 10,645 5,348 3,455 2,204 1,635 0,872
7 18,475 14,067 12,017 6,346 4,255 2,833 2,167 1,239
8 20,090 15,507 13,362 7,344 5,071 3,490 2,733 1,646
9 21,666 16,919 14,684 8,343 5,899 4,168 3,325 2,088
10 23,209 18,307 15,987 9,342 6,737 4,865 3,940 2,558
11 24,725 19,675 17,275 10,341 7,584 5,578 4,575 3,053
12 26,217 21,026 18,549 11,340 8,438 6,304 5,226 3,571
13 27,688 22,362 19,812 12,340 9,299 7,042 5,892 4,107
14 29,141 23,685 21,064 13,339 10,165 7,790 6,571 4,660
15 30,578 24,996 22,307 14,339 11,037 8,547 7,261 5,229
16 32,000 26,296 23,542 15,338 11,912 9,312 7,962 5,812
17 33,409 27,587 24,769 16,338 12,792 10,085 8,672 6,408
18 34,805 28,869 25,989 17,338 13,675 10,865 9,390 7,015
19 36,191 30,144 27,204 18,338 14,562 11,651 10,117 7,633
20 37,566 31,410 28,412 19,337 15,452 12,443 10,851 8,260
21 38,932 32,671 29,615 20,337 16,344 13,240 11,591 8,897
22 40,289 33,924 30,813 21,337 17,240 14,041 12,338 9,542
23 41,638 35,172 32,007 22,337 18,137 14,848 13,091 10,196
24 42,980 36,415 33,196 23,337 19,037 15,659 13,848 10,856
25 44,314 37,652 34,382 24,337 19,939 16,473 14,611 11,524
26 45,642 38,885 35,563 25,336 20,843 17,292 15,379 12,198
27 46,963 40,113 36,741 26,336 21,749 18,114 16,151 12,879
28 48,278 41,337 37,916 27,336 22,657 18,939 16,928 13,565
29 49,588 42,557 39,087 28,336 23,567 19,768 17,708 14,256
30 50,892 43,773 40,256 29,336 24,478 20,599 18,493 14,953
35 57,342 49,802 46,059 34,336 29,054 24,797 22,465 18,509
40 63,691 55,758 51,805 39,335 33,660 29,051 26,509 22,164
45 69,957 61,656 57,505 44,335 38,291 33,350 30,612 25,901
50 76,154 67,505 63,167 49,335 42,942 37,689 34,764 29,707
55 82,292 73,311 68,796 54,335 47,610 42,060 38,958 33,570
60 88,379 79,082 74,397 59,335 52,294 46,459 43,188 37,485
65 94,422 84,821 79,973 64,335 56,990 50,883 47,450 41,444
70 100,425 90,531 85,527 69,334 61,698 55,329 51,739 45,442
75 106,393 96,217 91,061 74,334 66,417 59,795 56,054 49,475
80 112,329 101,879 96,578 79,334 71,145 64,278 60,391 53,540
85 118,236 107,522 102,079 84,334 75,881 68,777 64,749 57,634
90 124,116 113,145 107,565 89,334 80,625 73,291 69,126 61,754
95 129,973 118,752 113,038 94,334 85,376 77,818 73,520 65,898
100 135,807 124,342 118,498 99,334 90,133 82,358 77,929 70,065
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2008), hlm. 331
TABEL DISTRIBUSI CHI SQUARE
lampiran 10
df2\df1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 300 400161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 246 248 249 250 251 252 253 253 254 254 254
4052 4999 5403 5625 5764 5859 5928 5981 6022 6056 6083 6106 6143 6170 6209 6235 6261 6287 6303 6324 6334 6350 6355 6358
18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,35 19,37 19,38 19,40 19,40 19,41 19,42 19,43 19,45 19,45 19,46 19,47 19,48 19,48 19,49 19,49 19,49 19,49
98,50 99,00 99,17 99,25 99,30 99,33 99,36 99,37 99,39 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 99,47 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50
10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,76 8,74 8,71 8,69 8,66 8,64 8,62 8,59 8,58 8,56 8,55 8,54 8,54 8,53
34,12 30,82 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,35 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,41 26,35 26,28 26,24 26,18 26,16 26,15
7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,94 5,91 5,87 5,84 5,80 5,77 5,75 5,72 5,70 5,68 5,66 5,65 5,64 5,64
21,20 18,00 16,69 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,55 14,45 14,37 14,25 14,15 14,02 13,93 13,84 13,75 13,69 13,61 13,58 13,52 13,50 13,49
6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,70 4,68 4,64 4,60 4,56 4,53 4,50 4,46 4,44 4,42 4,41 4,39 4,38 4,38
16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,46 10,29 10,16 10,05 9,96 9,89 9,77 9,68 9,55 9,47 9,38 9,29 9,24 9,17 9,13 9,08 9,06 9,05
5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,03 4,00 3,96 3,92 3,87 3,84 3,81 3,77 3,75 3,73 3,71 3,69 3,68 3,68
13,75 10,92 9,78 9,15 8,75 8,47 8,26 8,10 7,98 7,87 7,79 7,72 7,60 7,52 7,40 7,31 7,23 7,14 7,09 7,02 6,99 6,93 6,92 6,91
5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,60 3,57 3,53 3,49 3,44 3,41 3,38 3,34 3,32 3,29 3,27 3,25 3,24 3,24
12,25 9,55 8,45 7,85 7,46 7,19 6,99 6,84 6,72 6,62 6,54 6,47 6,36 6,28 6,16 6,07 5,99 5,91 5,86 5,79 5,75 5,70 5,68 5,68
5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,31 3,28 3,24 3,20 3,15 3,12 3,08 3,04 3,02 2,99 2,97 2,95 2,94 2,94
11,26 8,65 7,59 7,01 6,63 6,37 6,18 6,03 5,91 5,81 5,73 5,67 5,56 5,48 5,36 5,28 5,20 5,12 5,07 5,00 4,96 4,91 4,89 4,89
5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,10 3,07 3,03 2,99 2,94 2,90 2,86 2,83 2,80 2,77 2,76 2,73 2,72 2,72
10,56 8,02 6,99 6,42 6,06 5,80 5,61 5,47 5,35 5,26 5,18 5,11 5,01 4,92 4,81 4,73 4,65 4,57 4,52 4,45 4,41 4,36 4,35 4,34
4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,94 2,91 2,86 2,83 2,77 2,74 2,70 2,66 2,64 2,60 2,59 2,56 2,55 2,55
10,04 7,56 6,55 5,99 5,64 5,39 5,20 5,06 4,94 4,85 4,77 4,71 4,60 4,52 4,41 4,33 4,25 4,17 4,12 4,05 4,01 3,96 3,94 3,94
4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,82 2,79 2,74 2,70 2,65 2,61 2,57 2,53 2,51 2,47 2,46 2,43 2,42 2,42
9,65 7,21 6,22 5,67 5,32 5,07 4,89 4,74 4,63 4,54 4,46 4,40 4,29 4,21 4,10 4,02 3,94 3,86 3,81 3,74 3,71 3,66 3,64 3,63
4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,72 2,69 2,64 2,60 2,54 2,51 2,47 2,43 2,40 2,37 2,35 2,32 2,31 2,31
9,33 6,93 5,95 5,41 5,06 4,82 4,64 4,50 4,39 4,30 4,22 4,16 4,05 3,97 3,86 3,78 3,70 3,62 3,57 3,50 3,47 3,41 3,40 3,39
4,67 3,81 3,41 3,18 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,63 2,60 2,55 2,51 2,46 2,42 2,38 2,34 2,31 2,28 2,26 2,23 2,23 2,22
9,07 6,70 5,74 5,21 4,86 4,62 4,44 4,30 4,19 4,10 4,02 3,96 3,86 3,78 3,66 3,59 3,51 3,43 3,38 3,31 3,27 3,22 3,20 3,19
4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,57 2,53 2,48 2,44 2,39 2,35 2,31 2,27 2,24 2,21 2,19 2,16 2,15 2,15
8,86 6,51 5,56 5,04 4,69 4,46 4,28 4,14 4,03 3,94 3,86 3,80 3,70 3,62 3,51 3,43 3,35 3,27 3,22 3,15 3,11 3,06 3,04 3,03
4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 2,59 2,54 2,51 2,48 2,42 2,38 2,33 2,29 2,25 2,20 2,18 2,14 2,12 2,10 2,09 2,08
8,68 6,36 5,42 4,89 4,56 4,32 4,14 4,00 3,89 3,80 3,73 3,67 3,56 3,49 3,37 3,29 3,21 3,13 3,08 3,01 2,98 2,92 2,91 2,90
4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,46 2,42 2,37 2,33 2,28 2,24 2,19 2,15 2,12 2,09 2,07 2,04 2,03 2,02
8,53 6,23 5,29 4,77 4,44 4,20 4,03 3,89 3,78 3,69 3,62 3,55 3,45 3,37 3,26 3,18 3,10 3,02 2,97 2,90 2,86 2,81 2,79 2,78
4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,41 2,38 2,33 2,29 2,23 2,19 2,15 2,10 2,08 2,04 2,02 1,99 1,98 1,98
8,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79 3,68 3,59 3,52 3,46 3,35 3,27 3,16 3,08 3,00 2,92 2,87 2,80 2,76 2,71 2,69 2,68
4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,37 2,34 2,29 2,25 2,19 2,15 2,11 2,06 2,04 2,00 1,98 1,95 1,94 1,93
8,29 6,01 5,09 4,58 4,25 4,01 3,84 3,71 3,60 3,51 3,43 3,37 3,27 3,19 3,08 3,00 2,92 2,84 2,78 2,71 2,68 2,62 2,60 2,59
4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,34 2,31 2,26 2,21 2,16 2,11 2,07 2,03 2,00 1,96 1,94 1,91 1,90 1,89
8,18 5,93 5,01 4,50 4,17 3,94 3,77 3,63 3,52 3,43 3,36 3,30 3,19 3,12 3,00 2,92 2,84 2,76 2,71 2,64 2,60 2,55 2,53 2,52
4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,31 2,28 2,22 2,18 2,12 2,08 2,04 1,99 1,97 1,93 1,91 1,88 1,86 1,86
8,10 5,85 4,94 4,43 4,10 3,87 3,70 3,56 3,46 3,37 3,29 3,23 3,13 3,05 2,94 2,86 2,78 2,69 2,64 2,57 2,54 2,48 2,46 2,45
4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,28 2,25 2,20 2,16 2,10 2,05 2,01 1,96 1,94 1,90 1,88 1,84 1,83 1,83
8,02 5,78 4,87 4,37 4,04 3,81 3,64 3,51 3,40 3,31 3,24 3,17 3,07 2,99 2,88 2,80 2,72 2,64 2,58 2,51 2,48 2,42 2,40 2,39
4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,26 2,23 2,17 2,13 2,07 2,03 1,98 1,94 1,91 1,87 1,85 1,82 1,81 1,80
7,95 5,72 4,82 4,31 3,99 3,76 3,59 3,45 3,35 3,26 3,18 3,12 3,02 2,94 2,83 2,75 2,67 2,58 2,53 2,46 2,42 2,36 2,35 2,34
4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,24 2,20 2,15 2,11 2,05 2,01 1,96 1,91 1,88 1,84 1,82 1,79 1,78 1,77
7,88 5,66 4,76 4,26 3,94 3,71 3,54 3,41 3,30 3,21 3,14 3,07 2,97 2,89 2,78 2,70 2,62 2,54 2,48 2,41 2,37 2,32 2,30 2,29
4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,22 2,18 2,13 2,09 2,03 1,98 1,94 1,89 1,86 1,82 1,80 1,77 1,76 1,75
7,82 5,61 4,72 4,22 3,90 3,67 3,50 3,36 3,26 3,17 3,09 3,03 2,93 2,85 2,74 2,66 2,58 2,49 2,44 2,37 2,33 2,27 2,25 2,24
4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,20 2,16 2,11 2,07 2,01 1,96 1,92 1,87 1,84 1,80 1,78 1,75 1,73 1,73
7,77 5,57 4,68 4,18 3,85 3,63 3,46 3,32 3,22 3,13 3,06 2,99 2,89 2,81 2,70 2,62 2,54 2,45 2,40 2,33 2,29 2,23 2,21 2,20
4,23 3,37 2,98 2,74 2,59 2,47 2,39 2,32 2,27 2,22 2,18 2,15 2,09 2,05 1,99 1,95 1,90 1,85 1,82 1,78 1,76 1,73 1,71 1,71
7,72 5,53 4,64 4,14 3,82 3,59 3,42 3,29 3,18 3,09 3,02 2,96 2,86 2,78 2,66 2,58 2,50 2,42 2,36 2,29 2,25 2,19 2,17 2,16
TABEL DISTRIBUSI F
1
2
3
8
9
10
11
4
5
6
7
16
17
18
19
12
13
14
15
24
25
26
20
21
22
23
4,21 3,35 2,96 2,73 2,57 2,46 2,37 2,31 2,25 2,20 2,17 2,13 2,08 2,04 1,97 1,93 1,88 1,84 1,81 1,76 1,74 1,71 1,70 1,69
7,68 5,49 4,60 4,11 3,78 3,56 3,39 3,26 3,15 3,06 2,99 2,93 2,82 2,75 2,63 2,55 2,47 2,38 2,33 2,26 2,22 2,16 2,14 2,13
4,20 3,34 2,95 2,71 2,56 2,45 2,36 2,29 2,24 2,19 2,15 2,12 2,06 2,02 1,96 1,91 1,87 1,82 1,79 1,75 1,73 1,69 1,68 1,67
7,64 5,45 4,57 4,07 3,75 3,53 3,36 3,23 3,12 3,03 2,96 2,90 2,79 2,72 2,60 2,52 2,44 2,35 2,30 2,23 2,19 2,13 2,11 2,10
4,18 3,33 2,93 2,70 2,55 2,43 2,35 2,28 2,22 2,18 2,14 2,10 2,05 2,01 1,94 1,90 1,85 1,81 1,77 1,73 1,71 1,67 1,66 1,66
7,60 5,42 4,54 4,04 3,73 3,50 3,33 3,20 3,09 3,00 2,93 2,87 2,77 2,69 2,57 2,49 2,41 2,33 2,27 2,20 2,16 2,10 2,08 2,07
4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,13 2,09 2,04 1,99 1,93 1,89 1,84 1,79 1,76 1,72 1,70 1,66 1,65 1,64
7,56 5,39 4,51 4,02 3,70 3,47 3,30 3,17 3,07 2,98 2,91 2,84 2,74 2,66 2,55 2,47 2,39 2,30 2,25 2,17 2,13 2,07 2,05 2,04
4,15 3,29 2,90 2,67 2,51 2,40 2,31 2,24 2,19 2,14 2,10 2,07 2,01 1,97 1,91 1,86 1,82 1,77 1,74 1,69 1,67 1,63 1,62 1,61
7,50 5,34 4,46 3,97 3,65 3,43 3,26 3,13 3,02 2,93 2,86 2,80 2,70 2,62 2,50 2,42 2,34 2,25 2,20 2,12 2,08 2,02 2,00 1,99
4,13 3,28 2,88 2,65 2,49 2,38 2,29 2,23 2,17 2,12 2,08 2,05 1,99 1,95 1,89 1,84 1,80 1,75 1,71 1,67 1,65 1,61 1,60 1,59
7,44 5,29 4,42 3,93 3,61 3,39 3,22 3,09 2,98 2,89 2,82 2,76 2,66 2,58 2,46 2,38 2,30 2,21 2,16 2,08 2,04 1,98 1,96 1,94
4,11 3,26 2,87 2,63 2,48 2,36 2,28 2,21 2,15 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,87 1,82 1,78 1,73 1,69 1,65 1,62 1,59 1,57 1,57
7,40 5,25 4,38 3,89 3,57 3,35 3,18 3,05 2,95 2,86 2,79 2,72 2,62 2,54 2,43 2,35 2,26 2,18 2,12 2,04 2,00 1,94 1,92 1,91
4,10 3,24 2,85 2,62 2,46 2,35 2,26 2,19 2,14 2,09 2,05 2,02 1,96 1,92 1,85 1,81 1,76 1,71 1,68 1,63 1,61 1,57 1,55 1,55
7,35 5,21 4,34 3,86 3,54 3,32 3,15 3,02 2,92 2,83 2,75 2,69 2,59 2,51 2,40 2,32 2,23 2,14 2,09 2,01 1,97 1,90 1,88 1,87
4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,04 2,00 1,95 1,90 1,84 1,79 1,74 1,69 1,66 1,61 1,59 1,55 1,54 1,53
7,31 5,18 4,31 3,83 3,51 3,29 3,12 2,99 2,89 2,80 2,73 2,66 2,56 2,48 2,37 2,29 2,20 2,11 2,06 1,98 1,94 1,87 1,85 1,84
4,07 3,22 2,83 2,59 2,44 2,32 2,24 2,17 2,11 2,06 2,03 1,99 1,94 1,89 1,83 1,78 1,73 1,68 1,65 1,60 1,57 1,53 1,52 1,51
7,28 5,15 4,29 3,80 3,49 3,27 3,10 2,97 2,86 2,78 2,70 2,64 2,54 2,46 2,34 2,26 2,18 2,09 2,03 1,95 1,91 1,85 1,82 1,81
4,06 3,21 2,82 2,58 2,43 2,31 2,23 2,16 2,10 2,05 2,01 1,98 1,92 1,88 1,81 1,77 1,72 1,67 1,63 1,59 1,56 1,52 1,51 1,50
7,25 5,12 4,26 3,78 3,47 3,24 3,08 2,95 2,84 2,75 2,68 2,62 2,52 2,44 2,32 2,24 2,15 2,07 2,01 1,93 1,89 1,82 1,80 1,79
4,05 3,20 2,81 2,57 2,42 2,30 2,22 2,15 2,09 2,04 2,00 1,97 1,91 1,87 1,80 1,76 1,71 1,65 1,62 1,57 1,55 1,51 1,49 1,49
7,22 5,10 4,24 3,76 3,44 3,22 3,06 2,93 2,82 2,73 2,66 2,60 2,50 2,42 2,30 2,22 2,13 2,04 1,99 1,91 1,86 1,80 1,77 1,76
4,04 3,19 2,80 2,57 2,41 2,29 2,21 2,14 2,08 2,03 1,99 1,96 1,90 1,86 1,79 1,75 1,70 1,64 1,61 1,56 1,54 1,49 1,48 1,47
7,19 5,08 4,22 3,74 3,43 3,20 3,04 2,91 2,80 2,71 2,64 2,58 2,48 2,40 2,28 2,20 2,12 2,02 1,97 1,89 1,84 1,78 1,75 1,74
4,03 3,18 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,07 2,03 1,99 1,95 1,89 1,85 1,78 1,74 1,69 1,63 1,60 1,55 1,52 1,48 1,47 1,46
7,17 5,06 4,20 3,72 3,41 3,19 3,02 2,89 2,78 2,70 2,63 2,56 2,46 2,38 2,27 2,18 2,10 2,01 1,95 1,87 1,82 1,76 1,73 1,72
4,02 3,16 2,77 2,54 2,38 2,27 2,18 2,11 2,06 2,01 1,97 1,93 1,88 1,83 1,76 1,72 1,67 1,61 1,58 1,53 1,50 1,46 1,44 1,44
7,12 5,01 4,16 3,68 3,37 3,15 2,98 2,85 2,75 2,66 2,59 2,53 2,42 2,34 2,23 2,15 2,06 1,97 1,91 1,83 1,78 1,71 1,69 1,68
4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,95 1,92 1,86 1,82 1,75 1,70 1,65 1,59 1,56 1,51 1,48 1,44 1,42 1,41
7,08 4,98 4,13 3,65 3,34 3,12 2,95 2,82 2,72 2,63 2,56 2,50 2,39 2,31 2,20 2,12 2,03 1,94 1,88 1,79 1,75 1,68 1,65 1,64
3,99 3,14 2,75 2,51 2,36 2,24 2,15 2,08 2,03 1,98 1,94 1,90 1,85 1,80 1,73 1,69 1,63 1,58 1,54 1,49 1,46 1,42 1,40 1,40
7,04 4,95 4,10 3,62 3,31 3,09 2,93 2,80 2,69 2,61 2,53 2,47 2,37 2,29 2,17 2,09 2,00 1,91 1,85 1,77 1,72 1,65 1,62 1,61
3,98 3,13 2,74 2,50 2,35 2,23 2,14 2,07 2,02 1,97 1,93 1,89 1,84 1,79 1,72 1,67 1,62 1,57 1,53 1,48 1,45 1,40 1,39 1,38
7,01 4,92 4,07 3,60 3,29 3,07 2,91 2,78 2,67 2,59 2,51 2,45 2,35 2,27 2,15 2,07 1,98 1,89 1,83 1,74 1,70 1,62 1,60 1,58
3,96 3,11 2,72 2,49 2,33 2,21 2,13 2,06 2,00 1,95 1,91 1,88 1,82 1,77 1,70 1,65 1,60 1,54 1,51 1,45 1,43 1,38 1,36 1,35
6,96 4,88 4,04 3,56 3,26 3,04 2,87 2,74 2,64 2,55 2,48 2,42 2,31 2,23 2,12 2,03 1,94 1,85 1,79 1,70 1,65 1,58 1,55 1,54
3,94 3,09 2,70 2,46 2,31 2,19 2,10 2,03 1,97 1,93 1,89 1,85 1,79 1,75 1,68 1,63 1,57 1,52 1,48 1,42 1,39 1,34 1,32 1,31
6,90 4,82 3,98 3,51 3,21 2,99 2,82 2,69 2,59 2,50 2,43 2,37 2,27 2,19 2,07 1,98 1,89 1,80 1,74 1,65 1,60 1,52 1,49 1,47
3,92 3,07 2,68 2,44 2,29 2,17 2,08 2,01 1,96 1,91 1,87 1,83 1,77 1,73 1,66 1,60 1,55 1,49 1,45 1,40 1,36 1,31 1,29 1,28
6,84 4,78 3,94 3,47 3,17 2,95 2,79 2,66 2,55 2,47 2,39 2,33 2,23 2,15 2,03 1,94 1,85 1,76 1,69 1,60 1,55 1,47 1,44 1,42
3,90 3,06 2,66 2,43 2,27 2,16 2,07 2,00 1,94 1,89 1,85 1,82 1,76 1,71 1,64 1,59 1,54 1,48 1,44 1,38 1,34 1,29 1,27 1,26
6,81 4,75 3,91 3,45 3,14 2,92 2,76 2,63 2,53 2,44 2,37 2,31 2,20 2,12 2,00 1,92 1,83 1,73 1,66 1,57 1,52 1,43 1,40 1,39
3,89 3,04 2,65 2,42 2,26 2,14 2,06 1,98 1,93 1,88 1,84 1,80 1,74 1,69 1,62 1,57 1,52 1,46 1,41 1,35 1,32 1,26 1,24 1,23
6,76 4,71 3,88 3,41 3,11 2,89 2,73 2,60 2,50 2,41 2,34 2,27 2,17 2,09 1,97 1,89 1,79 1,69 1,63 1,53 1,48 1,39 1,36 1,34
3,86 3,02 2,63 2,39 2,24 2,12 2,03 1,96 1,90 1,85 1,81 1,78 1,72 1,67 1,60 1,54 1,49 1,42 1,38 1,32 1,28 1,22 1,19 1,18
6,70 4,66 3,83 3,37 3,06 2,85 2,68 2,56 2,45 2,37 2,29 2,23 2,13 2,05 1,92 1,84 1,75 1,64 1,58 1,48 1,42 1,32 1,28 1,26
3,85 3,00 2,61 2,38 2,22 2,11 2,02 1,95 1,89 1,84 1,80 1,76 1,70 1,65 1,58 1,53 1,47 1,41 1,36 1,30 1,26 1,19 1,16 1,14
6,66 4,63 3,80 3,34 3,04 2,82 2,66 2,53 2,43 2,34 2,27 2,20 2,10 2,02 1,90 1,81 1,72 1,61 1,54 1,44 1,38 1,28 1,24 1,21
3,85 3,00 2,61 2,38 2,22 2,10 2,01 1,94 1,88 1,84 1,79 1,76 1,70 1,65 1,58 1,52 1,46 1,40 1,36 1,29 1,25 1,18 1,15 1,13
6,65 4,62 3,79 3,33 3,03 2,81 2,65 2,52 2,42 2,33 2,26 2,19 2,09 2,01 1,89 1,80 1,71 1,60 1,53 1,43 1,37 1,26 1,22 1,19
Keterangan: Bilangan dalam badan daftar menyatakan α = 5% dan baris bawah α = 1%
Sumber: Sudjana, Metoda Statistika , (Bandung: TARSITO, 2005), hlm. 493-496
27
34
36
38
40
28
29
30
32
50
55
60
200
42
44
46
48
400
1000
2000
65
70
80
100
125
150
lampiran 11
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0,0000 0,0040 0,0080 0,0120 0,0160 0,0199 0,0239 0,0279 0,0319 0,0359
0,1 0,0398 0,0438 0,0478 0,0517 0,0557 0,0596 0,0636 0,0675 0,0714 0,0753
0,2 0,0793 0,0832 0,0871 0,0910 0,0948 0,0987 0,1026 0,1064 0,1103 0,1141
0,3 0,1179 0,1217 0,1255 0,1293 0,1331 0,1368 0,1406 0,1443 0,1480 0,1517
0,4 0,1554 0,1591 0,1628 0,1664 0,1700 0,1736 0,1772 0,1808 0,1844 0,1879
0,5 0,1915 0,1950 0,1985 0,2019 0,2054 0,2088 0,2123 0,2157 0,2190 0,2224
0,6 0,2257 0,2291 0,2324 0,2357 0,2389 0,2422 0,2454 0,2486 0,2517 0,2549
0,7 0,2580 0,2611 0,2642 0,2673 0,2704 0,2734 0,2764 0,2794 0,2823 0,2852
0,8 0,2881 0,2910 0,2939 0,2967 0,2995 0,3023 0,3051 0,3078 0,3106 0,3133
0,9 0,3159 0,3186 0,3212 0,3238 0,3264 0,3289 0,3315 0,3340 0,3365 0,3389
1 0,3413 0,3438 0,3461 0,3485 0,3508 0,3531 0,3554 0,3577 0,3599 0,3621
1,1 0,3643 0,3665 0,3686 0,3708 0,3729 0,3749 0,3770 0,3790 0,3810 0,3830
1,2 0,3849 0,3869 0,3888 0,3907 0,3925 0,3944 0,3962 0,3980 0,3997 0,4015
1,3 0,4032 0,4049 0,4066 0,4082 0,4099 0,4115 0,4131 0,4147 0,4162 0,4177
1,4 0,4192 0,4207 0,4222 0,4236 0,4251 0,4265 0,4279 0,4292 0,4306 0,4319
1,5 0,4332 0,4345 0,4357 0,4370 0,4382 0,4394 0,4406 0,4418 0,4429 0,4441
1,6 0,4452 0,4463 0,4474 0,4484 0,4495 0,4505 0,4515 0,4525 0,4535 0,4545
1,7 0,4554 0,4564 0,4573 0,4582 0,4591 0,4599 0,4608 0,4616 0,4625 0,4633
1,8 0,4641 0,4649 0,4656 0,4664 0,4671 0,4678 0,4686 0,4693 0,4699 0,4706
1,9 0,4713 0,4719 0,4726 0,4732 0,4738 0,4744 0,4750 0,4756 0,4761 0,4767
2 0,4772 0,4778 0,4783 0,4788 0,4793 0,4798 0,4803 0,4808 0,4812 0,4817
2,1 0,4821 0,4826 0,4830 0,4834 0,4838 0,4842 0,4846 0,4850 0,4854 0,4857
2,2 0,4861 0,4864 0,4868 0,4871 0,4875 0,4878 0,4881 0,4884 0,4887 0,4890
2,3 0,4893 0,4896 0,4898 0,4901 0,4904 0,4906 0,4909 0,4911 0,4913 0,4916
2,4 0,4918 0,4920 0,4922 0,4925 0,4927 0,4929 0,4931 0,4932 0,4934 0,4936
2,5 0,4938 0,4940 0,4941 0,4943 0,4945 0,4946 0,4948 0,4949 0,4951 0,4952
2,6 0,4953 0,4955 0,4956 0,4957 0,4959 0,4960 0,4961 0,4962 0,4963 0,4964
2,7 0,4965 0,4966 0,4967 0,4968 0,4969 0,4970 0,4971 0,4972 0,4973 0,4974
2,8 0,4974 0,4975 0,4976 0,4977 0,4977 0,4978 0,4979 0,4979 0,4980 0,4981
2,9 0,4981 0,4982 0,4982 0,4983 0,4984 0,4984 0,4985 0,4985 0,4986 0,4986
3 0,4987 0,4987 0,4987 0,4988 0,4988 0,4989 0,4989 0,4989 0,4990 0,4990
3,1 0,4990 0,4991 0,4991 0,4991 0,4992 0,4992 0,4992 0,4992 0,4993 0,4993
3,2 0,4993 0,4993 0,4994 0,4994 0,4994 0,4994 0,4994 0,4995 0,4995 0,4995
3,3 0,4995 0,4995 0,4995 0,4996 0,4996 0,4996 0,4996 0,4996 0,4996 0,4997
3,4 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4997 0,4998
3,5 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998 0,4998
3,6 0,4998 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999
3,7 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999
3,8 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999 0,4999
3,9 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2008), hlm. 331
TABEL DISTRIBUSI Z
lampiran 12
95% 99% 95% 99% 95% 99%
1 - - 41 0,3081 0,3978 81 0,2185 0,2847
2 - - 42 0,3044 0,3932 82 0,2172 0,2830
3 0,9969 0,9999 43 0,3008 0,3887 83 0,2159 0,2813
4 0,9500 0,9900 44 0,2973 0,3843 84 0,2146 0,2796
5 0,8783 0,9587 45 0,2940 0,3801 85 0,2133 0,2780
6 0,8114 0,9172 46 0,2907 0,3761 86 0,2120 0,2764
7 0,7545 0,8745 47 0,2876 0,3721 87 0,2108 0,2748
8 0,7067 0,8343 48 0,2845 0,3683 88 0,2096 0,2732
9 0,6664 0,7977 49 0,2816 0,3646 89 0,2084 0,2717
10 0,6319 0,7646 50 0,2787 0,3610 90 0,2072 0,2702
11 0,6021 0,7348 51 0,2759 0,3575 91 0,2061 0,2687
12 0,5760 0,7079 52 0,2732 0,3542 92 0,2050 0,2673
13 0,5529 0,6835 53 0,2706 0,3509 93 0,2039 0,2659
14 0,5324 0,6614 54 0,2681 0,3477 94 0,2028 0,2645
15 0,5140 0,6411 55 0,2656 0,3445 95 0,2017 0,2631
16 0,4973 0,6226 56 0,2632 0,3415 96 0,2006 0,2617
17 0,4821 0,6055 57 0,2609 0,3385 97 0,1996 0,2604
18 0,4683 0,5897 58 0,2586 0,3357 98 0,1986 0,2591
19 0,4555 0,5751 59 0,2564 0,3328 99 0,1975 0,2578
20 0,4438 0,5614 60 0,2542 0,3301 100 0,1966 0,2565
21 0,4329 0,5487 61 0,2521 0,3274 101 0,1956 0,2552
22 0,4227 0,5368 62 0,2500 0,3248 102 0,1946 0,2540
23 0,4132 0,5256 63 0,2480 0,3223 103 0,1937 0,2528
24 0,4044 0,5151 64 0,2461 0,3198 104 0,1927 0,2515
25 0,3961 0,5052 65 0,2441 0,3173 105 0,1918 0,2504
26 0,3882 0,4958 66 0,2423 0,3150 106 0,1909 0,2492
27 0,3809 0,4869 67 0,2404 0,3126 107 0,1900 0,2480
28 0,3739 0,4785 68 0,2387 0,3104 108 0,1891 0,2469
29 0,3673 0,4705 69 0,2369 0,3081 109 0,1882 0,2458
30 0,3610 0,4629 70 0,2352 0,3060 110 0,1874 0,2446
31 0,3550 0,4556 71 0,2335 0,3038 111 0,1865 0,2436
32 0,3494 0,4487 72 0,2319 0,3017 112 0,1857 0,2425
33 0,3440 0,4421 73 0,2303 0,2997 113 0,1848 0,2414
34 0,3388 0,4357 74 0,2287 0,2977 114 0,1840 0,2403
35 0,3338 0,4296 75 0,2272 0,2957 115 0,1832 0,2393
36 0,3291 0,4238 76 0,2257 0,2938 116 0,1824 0,2383
37 0,3246 0,4182 77 0,2242 0,2919 117 0,1816 0,2373
38 0,3202 0,4128 78 0,2227 0,2900 118 0,1809 0,2363
39 0,3160 0,4076 79 0,2213 0,2882 119 0,1801 0,2353
40 0,3120 0,4026 80 0,2199 0,2864 120 0,1793 0,2343
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2008), hlm. 333
Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
NInterval Kepercayaan
NInterval Kepercayaan
NInterval Kepercayaan
lampiran 13
0,5 0,75 0,8 0,85 0,9 0,95 0,975 0,99 0,995 0,999 0,9995
1 0,000 1,000 1,376 1,963 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,31 636,62
2 0,000 0,816 1,061 1,386 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 0,000 0,765 0,978 1,250 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924
4 0,000 0,741 0,941 1,190 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610
5 0,000 0,727 0,920 1,156 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 0,000 0,718 0,906 1,134 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 0,000 0,711 0,896 1,119 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 0,000 0,706 0,889 1,108 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 0,000 0,703 0,883 1,100 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 0,000 0,700 0,879 1,093 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 0,000 0,697 0,876 1,088 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 0,000 0,695 0,873 1,083 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 0,000 0,694 0,870 1,079 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 0,000 0,692 0,868 1,076 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
15 0,000 0,691 0,866 1,074 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 0,000 0,690 0,865 1,071 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 0,000 0,689 0,863 1,069 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
18 0,000 0,688 0,862 1,067 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922
19 0,000 0,688 0,861 1,066 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 0,000 0,687 0,860 1,064 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
21 0,000 0,686 0,859 1,063 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819
22 0,000 0,686 0,858 1,061 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 0,000 0,685 0,858 1,060 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768
24 0,000 0,685 0,857 1,059 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 0,000 0,684 0,856 1,058 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725
26 0,000 0,684 0,856 1,058 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 0,000 0,684 0,855 1,057 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690
28 0,000 0,683 0,855 1,056 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674
29 0,000 0,683 0,854 1,055 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659
30 0,000 0,683 0,854 1,055 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646
31 0,000 0,682 0,853 1,054 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633
32 0,000 0,682 0,853 1,054 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622
33 0,000 0,682 0,853 1,053 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611
34 0,000 0,682 0,852 1,052 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601
35 0,000 0,682 0,852 1,052 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591
36 0,000 0,681 0,852 1,052 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582
37 0,000 0,681 0,851 1,051 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574
38 0,000 0,681 0,851 1,051 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566
39 0,000 0,681 0,851 1,050 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558
40 0,000 0,681 0,851 1,050 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551
41 0,000 0,681 0,850 1,050 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544
42 0,000 0,680 0,850 1,049 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538
43 0,000 0,680 0,850 1,049 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532
44 0,000 0,680 0,850 1,049 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526
45 0,000 0,680 0,850 1,049 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520
46 0,000 0,680 0,850 1,048 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515
47 0,000 0,680 0,849 1,048 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510
48 0,000 0,680 0,849 1,048 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505
49 0,000 0,680 0,849 1,048 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500
50 0,000 0,679 0,849 1,047 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496
60 0,000 0,679 0,848 1,045 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,232 3,460
70 0,000 0,678 0,847 1,044 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435
80 0,000 0,678 0,846 1,043 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416
90 0,000 0,677 0,846 1,042 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402
100 0,000 0,677 0,845 1,042 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390
120 0,000 0,677 0,845 1,041 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617 3,160 3,373
keterangan: untuk uji t dua phak, dari hasil uji satu pihak digeser ke kanan satu kolomSumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2008), hlm. 332
TABEL DISTRIBUSI t (untuk uji satu pihak)
lampiran 14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Y
1 UC_1 3 1 3 3 1 1 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 44 1936
2 UC_2 3 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 49 2401
3 UC_3 3 1 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 46 2116
4 UC_4 3 2 3 2 4 3 2 4 3 3 2 4 2 3 3 2 42 1764
5 UC_5 2 1 2 2 3 3 3 4 2 2 3 4 2 4 2 2 39 1521
6 UC_6 2 2 2 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2 4 2 3 45 2025
7 UC_7 4 1 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 2 4 48 2304
8 UC_8 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 50 2500
9 UC_9 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 52 2704
10 UC_10 1 1 2 3 4 4 2 4 4 4 2 4 2 3 4 2 45 2025
11 UC_11 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 51 2601
12 UC_12 3 1 2 3 3 3 1 4 4 3 2 3 3 3 4 2 41 1681
13 UC_13 4 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 52 2704
14 UC_14 2 1 1 2 1 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 31 961
15 UC_15 3 1 2 3 4 3 3 4 3 3 1 1 3 1 3 3 38 1444
16 UC_16 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 54 2916
17 UC_17 4 2 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 50 2500
18 UC_18 2 1 3 1 4 4 2 4 3 3 1 1 2 3 3 2 37 1369
19 UC_19 2 2 1 4 4 2 4 4 3 2 2 2 2 2 3 4 41 1681
20 UC_20 2 2 2 2 2 2 1 4 4 2 2 2 2 1 1 2 31 961
21 UC_21 1 1 2 2 4 4 2 4 2 2 3 2 2 1 1 2 34 1156
22 UC_22 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 38 1444
23 UC_23 2 1 2 3 3 4 2 4 3 2 2 1 2 4 3 2 38 1444
24 UC_24 1 4 3 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 1 2 3 41 1681
25 UC_25 1 2 4 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 1 3 2 36 1296
26
27 r 0,462108 0,236932 0,492442 0,505926 0,501814 0,016092 0,544017 0,369879 0,186037 0,664664 0,397792 0,524653 0,683746 0,491016 0,611877 0,683582
28 rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
kriteria valid invalid valid valid valid invalid valid invalid invalid valid valid valid valid valid valid valid
ANALISIS VALIDITAS TAHAP I ANGKET PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU
No CodeButir Soal
VA
LID
ITA
S
2X
2Y
lampiran 15
Butir Soal
1 3 4 5 7 10 11 12 13 14 15 16 Y
1 UC_1 3 3 3 1 3 4 4 3 4 1 4 4 34 1156
2 UC_2 3 2 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 36 1296
3 UC_3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 35 1225
4 UC_4 3 3 2 4 2 3 2 4 2 3 3 2 30 900
5 UC_5 2 2 2 3 3 2 3 4 2 4 2 2 29 841
6 UC_6 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 33 1089
7 UC_7 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 38 1444
8 UC_8 3 3 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 35 1225
9 UC_9 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 38 1444
10 UC_10 1 2 3 4 2 4 2 4 2 3 4 2 32 1024
11 UC_11 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 37 1369
12 UC_12 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 4 2 29 841
13 UC_13 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 40 1600
14 UC_14 2 1 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 23 529
15 UC_15 3 2 3 4 3 3 1 1 3 1 3 3 27 729
16 UC_16 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 40 1600
17 UC_17 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 36 1296
18 UC_18 2 3 1 4 2 3 1 1 2 3 3 2 25 625
19 UC_19 2 1 4 4 4 2 2 2 2 2 3 4 30 900
20 UC_20 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 19 361
21 UC_21 1 2 2 4 2 2 3 2 2 1 1 2 23 529
22 UC_22 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 27 729
23 UC_23 2 2 3 3 2 2 2 1 2 4 3 2 26 676
24 UC_24 1 3 2 4 4 2 2 2 2 1 2 3 27 729
25 UC_25 1 4 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 25 625
26
27 r 0,462108 0,57664 0,58313 0,422609 0,595038 0,649446 0,547369 0,583546 0,736215 0,488458 0,564604 0,728306
28 rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
No Code
VA
LID
ITA
SANALISIS VALIDITAS TAHAP II ANGKET PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU
2X
2Y
2X 2X
2Y
2X
2Y
2X
2Y
lampiran 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Y
1 UC_1 4 4 2 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 1 4 3 51 2601
2 UC_2 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 48 2304
3 UC_3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 45 2025
4 UC_4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 47 2209
5 UC_5 2 4 2 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 41 1681
6 UC_6 2 4 2 4 1 3 4 2 3 3 2 4 3 1 4 2 44 1936
7 UC_7 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 3 1 4 2 46 2116
8 UC_8 3 4 2 3 3 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 48 2304
9 UC_9 2 4 2 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 53 2809
10 UC_10 1 4 1 2 3 1 4 2 4 1 3 1 4 1 2 2 36 1296
11 UC_11 2 2 2 3 4 2 2 3 4 2 2 2 4 1 3 3 41 1681
12 UC_12 2 4 2 3 4 2 4 4 2 2 4 2 4 2 4 3 48 2304
13 UC_13 2 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 46 2116
14 UC_14 2 2 3 2 1 2 2 2 4 3 2 3 2 2 4 3 39 1521
15 UC_15 2 4 2 3 1 2 4 4 3 2 3 4 3 2 3 2 44 1936
16 UC_16 3 2 4 4 4 4 2 3 4 1 3 4 4 2 3 4 51 2601
17 UC_17 3 4 2 2 3 3 4 4 2 2 3 4 3 1 2 3 45 2025
18 UC_18 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 4 1 3 3 41 1681
19 UC_19 2 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 49 2401
20 UC_20 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 33 1089
21 UC_21 2 4 1 1 1 1 4 2 1 1 3 1 3 2 2 1 30 900
22 UC_22 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 54 2916
23 UC_23 2 3 3 4 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 33 1089
24 UC_24 3 4 2 2 3 1 4 3 2 1 2 1 2 1 3 2 36 1296
25 UC_25 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 1 2 2 38 1444
26
27 r 0,46062 0,340298 0,396548 0,587592 0,340298 0,573081 0,340298 0,668978 0,461907 0,47293 0,479487 0,648534 0,47585 0,401444 0,518103 0,557245
28 rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
kriteria valid invalid valid valid invalid valid invalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
No CodeButir Soal
VA
LID
ITA
S
ANALISIS VALIDITAS TAHAP I ANGKET MOTIVASI BELAJAR AKIDAH AKHLAQ PESERTA DIDIK
2X
2Y
lampiran 17
1 3 4 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Y
1 UC_1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 1 4 3 39 1521
2 UC_2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 2 36 1296
3 UC_3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 34 1156
4 UC_4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 35 1225
5 UC_5 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 30 900
6 UC_6 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 1 4 2 35 1225
7 UC_7 2 2 4 2 4 2 2 4 2 3 1 4 2 34 1156
8 UC_8 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 37 1369
9 UC_9 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 44 1936
10 UC_10 1 1 2 1 2 4 1 3 1 4 1 2 2 25 625
11 UC_11 2 2 3 2 3 4 2 2 2 4 1 3 3 33 1089
12 UC_12 2 2 3 2 4 2 2 4 2 4 2 4 3 36 1296
13 UC_13 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 35 1225
14 UC_14 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 4 3 34 1156
15 UC_15 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 2 35 1225
16 UC_16 3 4 4 4 3 4 1 3 4 4 2 3 4 43 1849
17 UC_17 3 2 2 3 4 2 2 3 4 3 1 2 3 34 1156
18 UC_18 2 2 3 2 2 3 2 2 2 4 1 3 3 31 961
19 UC_19 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 3 40 1600
20 UC_20 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 28 784
21 UC_21 2 1 1 1 2 1 1 3 1 3 2 2 1 21 441
22 UC_22 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 42 1764
23 UC_23 2 3 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 26 676
24 UC_24 3 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 3 2 25 625
25 UC_25 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 1 2 2 31 961
26
27 r 0,396231 0,488857 0,622213 0,636019 0,58461 0,564754 0,539006 0,454713 0,760103 0,445451 0,440925 0,524363 0,559463
28 rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Butir SoalNo Code
VA
LID
ITA
SANALISIS VALIDITAS TAHAP II ANGKET MOTIVASI BELAJAR AKIDAH AKHLAQ PESERTA DIDIK
2X
2Y
2X
2Y
lampiran18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 y
1 UC_1 3 3 3 1 3 4 4 3 4 1 4 4 37
2 UC_2 3 2 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 39
3 UC_3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 38
4 UC_4 3 3 2 4 2 3 2 4 2 3 3 2 33
5 UC_5 2 2 2 3 3 2 3 4 2 4 2 2 31
6 UC_6 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 35
7 UC_7 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 42
8 UC_8 3 3 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 38
9 UC_9 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 40
10 UC_10 1 2 3 4 2 4 2 4 2 3 4 2 33
11 UC_11 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 40
12 UC_12 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 4 2 32
13 UC_13 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 44
14 UC_14 2 1 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 25
15 UC_15 3 2 3 4 3 3 1 1 3 1 3 3 30
16 UC_16 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 44
17 UC_17 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 40
18 UC_18 2 3 1 4 2 3 1 1 2 3 3 2 27
19 UC_19 2 1 4 4 4 2 2 2 2 2 3 4 32
20 UC_20 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 21
21 UC_21 1 2 2 4 2 2 3 2 2 1 1 2 24
22 UC_22 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 30
23 UC_23 2 2 3 3 2 2 2 1 2 4 3 2 28
24 UC_24 1 3 2 4 4 2 2 2 2 1 2 3 28
25 UC_25 1 4 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 26
Jumlah 63 64 70 87 74 71 64 69 66 66 72 71 837
Si 0,8896 0,5664 0,72 0,8896 0,8384 0,6144 0,8064 0,9824 0,6304 1,2704 0,9056 0,6944
∑Si 9,808
k 12
st 40,7296
r11 0,828
rtabel 0.396
ANALISIS RELIABILITAS ANGKET PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU
No KodeButir Soal
lampiran19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 y
1 UC_1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 1 4 3 39
2 UC_2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 2 36
3 UC_3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 34
4 UC_4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 35
5 UC_5 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 30
6 UC_6 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 1 4 2 35
7 UC_7 2 2 4 2 4 2 2 4 2 3 1 4 2 34
8 UC_8 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 37
9 UC_9 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 44
10 UC_10 1 1 2 1 2 4 1 3 1 4 1 2 2 25
11 UC_11 2 2 3 2 3 4 2 2 2 4 1 3 3 33
12 UC_12 2 2 3 2 4 2 2 4 2 4 2 4 3 36
13 UC_13 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 35
14 UC_14 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 4 3 34
15 UC_15 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 2 35
16 UC_16 3 4 4 4 3 4 1 3 4 4 2 3 4 43
17 UC_17 3 2 2 3 4 2 2 3 4 3 1 2 3 34
18 UC_18 2 2 3 2 2 3 2 2 2 4 1 3 3 31
19 UC_19 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 3 40
20 UC_20 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 28
21 UC_21 2 1 1 1 2 1 1 3 1 3 2 2 1 21
22 UC_22 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 42
23 UC_23 2 3 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 26
24 UC_24 3 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 3 2 25
25 UC_25 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 1 2 2 31
Jumlah 58 56 75 62 73 74 53 71 61 80 44 72 64 843
Si 0,3776 0,4224 0,64 0,8896 0,6336 0,8384 0,6656 0,5344 0,9664 0,48 0,5824 0,6656 0,4864
∑Si 8,1824
k 13
st 31,6416
r11 0,803
rtabel 0.396
No KodeButir Soal
ANALISIS RELIABILITAS ANGKET MOTIVASI BELAJAR AKIDAH AKHLAQ
Contoh Perhitungan
Perhitungan Validitas Motivasi
a. Rumus
2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNrxy
b. Kriteria
Butir item valid jika rxy > rtabel.
c. Pengajuan hipotesis
Kode Butir Soal Y X1.Y (X1)² Y²
UC_1 4 51 204 16 2601
UC_2 3 48 144 9 2304
UC_3 3 45 135 9 2025
UC_4 2 47 94 4 2209
UC_5 2 41 82 4 1681
UC_6 2 44 88 4 1936
UC_7 2 46 92 4 2116
UC_8 3 48 144 9 2304
UC_9 2 53 106 4 2809
UC_10 1 36 36 1 1296
UC_11 2 41 82 4 1681
UC_12 2 48 96 4 2304
UC_13 2 46 92 4 2116
UC_14 2 39 78 4 1521
UC_15 2 44 88 4 1936
UC_16 3 51 153 9 2601
UC_17 3 45 135 9 2025
UC_18 2 41 82 4 1681
UC_19 2 49 98 4 2401
UC_20 2 33 66 4 1089
UC_21 2 30 60 4 900
UC_22 3 54 162 9 2916
UC_23 2 33 66 4 1089
UC_24 3 36 108 9 1296
UC_25 2 38 76 4 1444
Ʃ 58 1087 2567 144 48281
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas diperoleh:
2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNrxy
0,4606
2451,044
1129
6007616
1129
236x25456
1129
1181569)-70253364).(120-(3600
1129
)1087()48281(25}.{)58()144(25{
)1087)(58()1087(25
22
Dengan α = 5% dengan n = 25 diperoleh rtabel = 0,396, karena rxy =
0,,4606 > rtabel = 0,374, maka butir nomor 1 tersebut valid
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Kelompok Uji Coba
Lampiran 2 Daftar Nama Kelompok Sampel
Lampiran 3 Kisi-Kisi Angket Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Kepribadian
Guru
Lampiran 4 Instrumen Angket Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Kepribadian
Guru
Lampiran 5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Peserta Didik
Lampiran 6 Instrumen Angket Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Peserta Didik
Lampiran 7 Uji Normalitas Data Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru
Lampiran 8 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Peserta Didik
Lampiran 9 Tabel Distribusi Chi Square
Lampiran 10 Tabel Distribusi F
Lampiran 11 Tabel Distribusi Z
Lampiran 12 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
Lampiran 13 Tabel Distribusi t (untuk satu pihak)
Lampiran 14 Perhitungan Validitas Angket Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Tahap I
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Angket Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Tahap II
Lampiran 16 Perhitungan Validitas Angket Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Peserta Didik
Tahap I
Lampiran 17 Perhitungan Validitas Angket Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Peserta Didik
Tahap II
Lampiran 18 Perhitungan Reliabilitas Angket Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru
Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Akidah Akhlaq Peserta
Didik
1
LABORATORIUM KOMPUTER TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH
IAIN WALISONGO SEMARANG
PENELITI : CHOIRUL UMAM
NIM : 073111075
JURUSAN : Pendidikan Agama Islam
JUDUL : PENGARUH PERSEPSI TENTANG KOMPETENSI
KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
AKIDAH AKHLAQ BAGI PESERTA DIDIK KELAS VIII DI
MTs HASAN AL-KAFRAWI MAYONG JEPARA TAHUN
PELAJARAN 2010/2011
HIPOTESIS:
a. Hipotesis Korelasi:
Ho : Tidak ada pengaruh antara persepsi tentang kompetensi kepribadian guru
terhadap motivasi belajar akidah akhlak.
H1 : Ada pengaruh antara persepsi tentang kompetensi kepribadian guru terhadap
motivasi belajar akidah akhlak.
b. Hipotesis Model Regresi
Ho : Model regresi tidak signifikan
H1 : Model regresi signifikan
c. Hipotesis Koefisien Regresi
Ho : Koefisien regresi tidak signifikan
H1 : Koefisien regresi signifikan
HASIL DAN ANALISIS DATA
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
motivasi belajar akidah
akhlak 34.9259 4.11307 27
persepsi peserta didik thd
kompetensi kepribadian guru 33.9259 3.90193 27
Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50182
2
Correlations
motivasi belajar
akidah akhlak
persepsi peserta
didik thd
kompetensi
kepribadian guru
Pearson Correlation motivasi belajar akidah
akhlak 1.000 .556
persepsi peserta didik thd
kompetensi kepribadian guru .556 1.000
Sig. (1-tailed) motivasi belajar akidah
akhlak . .001
persepsi peserta didik thd
kompetensi kepribadian guru .001 .
N motivasi belajar akidah
akhlak 27 27
persepsi peserta didik thd
kompetensi kepribadian guru 27 27
Keterangan:
Sig. =0,001 < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan yang SIGNIFIKAN
antara persepsi tentang kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar akidah
akhlak.
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 persepsi peserta
didik thd
kompetensi
kepribadian
gurua
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: motivasi belajar akidah akhlak
3
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .556a .309 .281 3.48744
a. Predictors: (Constant), persepsi peserta didik thd kompetensi
kepribadian guru
Keterangan:
R = 0,556 (arahnya positif) artinya hubungan antara persepsi tentang kompetensi
kepribadian guru terhadap motivasi belajar akidah akhlak SEDANG karena 0,40 < R <
0,70.
R square = 0,309, yang berarti persepsi tentang kompetensi kepribadian guru
mempengaruhi motivasi belajar akidah akhlak sebesar 30,9%. Sisanya (69,1%) motivasi
belajar akidah akhlak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 135.796 1 135.796 11.165 .003a
Residual 304.055 25 12.162
Total 439.852 26
a. Predictors: (Constant), persepsi peserta didik thd kompetensi kepribadian guru
b. Dependent Variable: motivasi belajar akidah akhlak
Keterangan:
Sig. = 0,003 < 0,05 maka Ho ditolak, H1 diterima,
artinya model regresi Y = 0,586X + 15,055 SIGNIFIKAN
4
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 15.055 5.984 2.516 .019 2.730 27.380
persepsi peserta
didik thd kompetensi
kepribadian guru
.586 .175 .556 3.341 .003 .225 .947
a. Dependent Variable: motivasi belajar akidah
akhlak
Keterangan:
Persamaan Regresi adalah Y = 0,586X + 15,055
Uji koefisien variabel (0,586) : Sig. = 0,003 < 0,05, maka Ho ditolak, H1 diterima,
artinya koefisien variabel SIGNIFIKAN.
Uji koefisien konstanta (15,055) : Sig. = 0,019 < 0,05, maka Ho ditolak, H1 diterima,
artinya koefisien konstanta tidak SIGNIFIKAN.
Semarang, 28 November 2011
a/n Kepala Lab. Pendidikan
Pengelola Lab. Komputer
Saminanto, S. Pd., M. Sc
NIP. 19720604 200312 1 002
A B C D 4 3 2 1
R_1 3 3 5 1 12 9 10 1 32
R_2 2 5 2 3 8 15 4 3 30
R_3 3 4 3 2 12 12 6 2 32
R_4 5 4 1 2 20 12 2 2 36
R_5 6 1 4 1 24 3 8 1 36
R_6 6 1 4 1 24 3 8 1 36
R_7 9 1 1 1 36 3 2 1 42
R_8 2 7 3 0 8 21 6 0 35
R_9 2 3 4 3 8 9 8 3 28
R_10 4 1 4 3 16 3 8 3 30
R_11 4 3 3 2 16 9 6 2 33
R_12 2 3 6 1 8 9 12 1 30
R_13 0 3 8 1 0 9 16 1 26
R_14 1 6 5 0 4 18 10 0 32
R_15 5 5 0 2 20 15 0 2 37
R_16 2 3 5 2 8 9 10 2 29
R_17 0 8 3 1 0 24 6 1 31
R_18 1 9 1 1 4 27 2 1 34
R_19 1 7 4 0 4 21 8 0 33
R_20 6 1 3 2 24 3 6 2 35
R_21 7 2 2 1 28 6 4 1 39
R_22 8 0 4 0 32 0 8 0 40
R_23 4 6 2 0 16 18 4 0 38
R_24 4 1 6 1 16 3 12 1 32
R_25 6 4 0 2 24 12 0 2 38
R_26 5 1 5 1 20 3 10 1 34
R_27 4 6 2 0 16 18 4 0 38
916
RESP
ALTERNATIF JAWABAN SKOR
SK
OR
TO
TA
L
POSITIF POSITIF
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Choirul Umam
2. Tempat & Tgl. Lahir : Jepara, 17 November 1988
3. NIM : 073111075
4. Alamat Rumah : Jalan Ratu Kalinyamat No. 6 Jepara 59419
HP : 085 290 970 590
E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD N 05 Panggang Jepara
b. SMP N 02 Jepara 2001-2004
c. MA HM Tri Bakti 2004-2007
d. IAIN Walisongo Semarang angkatan 2007
2. Pendidikan Non Formal
a. Madrasah Diniyah Awwaliyah Al-Mubtadi Kauman Jepara 2000-2004
b. Ponpes Nahdlotut Ta’lim Demaan Jepara
c. Ponpes HM. Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri 2004-2007
d. Ponpes Daarun Najaah
Semarang, 27 November 2011
Choirul Umam
NIM : 073111075