pengaruh peringkat dan likuiditas obligasi terhadap yield obligasi...
TRANSCRIPT
(Skripsi)
Oleh
NENOK LORIANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
PENGARUH PERINGKAT DAN LIKUIDITAS OBLIGASI TERHADAP YIELD
OBLIGASI KORPORASI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Oleh
Nenok Loriana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel peringkat obligasi
dan likuiditas obligasi terhadap yield obligasi korporasi yang terdaftar di bursa
efek indonesia. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama tahun
2015-2016. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 377 obligasi
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2016. Teknik
pemilihan sampel menggunakan metode accidental sampling dan diperoleh 40
obligasi perusahaan yang digunakan sebagai sampel. Teknis analisis data yang
digunakan regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis data peringkat obligasi tidak terdapat pengaruh
terhadap yield obligasi, sedangkan likuiditas obligasi terdapat pengaruh negatif
terhadap yield obligasi. Hasil uji F, terdapat hubungan yang bersifat pengaruh
antara peringkat dan likuiditas obligasi secara bersama-sama terhadap yield
obligasi sebesar 5,999 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006. Hasil uji R2
sebesar 24,5% yang artinya variabel bebas (peringkat dan likuiditas obligasi)
hanya dapat menjelaskan sebesar 24,5% terhadap yield obligasi dan 75,5%
dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian.
Kata Kunci : Peringkat Obligasi, Likuiditas Obligasi, dan Yield Obligasi
PENGARUH PERINGKAT DAN LIKUIDITAS OBLIGASI TERHADAP YIELD OBLIGASI KORPORASI DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
ABSTRAK
ABSTRACT
This research aimed to find out the effect of the variables of the rating and bond
liquidity on the bond yield of corporate listed in the stock exchange. The period in
the study was 2015-2016. The research population comprised 377 bonds of
corporate listed in Indonesia stock exchange in the periode 2015-2016. The
sample was selected by means of accidental sampling technique and it consisted
of 40 bond of companies. The data analysis technique was multiple regression
analysis.
Based on the result of data analysis, bond rating not had effect on the bond yield,
while bond liquidity had a negative effect on the bond yield. The result of F test
showed that there was a correlational relationship between rating and liquidity
altogether towards the bond yield by 5,999 with a significant level of 0,006. The
result of R2
test was 24,5% which means that independent variables (rating and
liquidity) could only explain by 24,5% to the bond yield and the remaining 75,5%
was influenced by other variables outside the reseacrh model.
Keywords: Rating, Bond Liquidity and Bond Yield
By
Nenok Loriana
INFLUENCE OF RATING AND BOND LIQUIDITY ON THE BOND
YIELD OF CORPORATE LISTED IN BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH PERINGKAT DAN LIKUIDITAS OBLIGASI TERHADAP YIELD
OBLIGASI KORPORASI DI BURSA EFEK INDONESIA(BEI)
Oleh
NENOK LORIANA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nenok Loriana dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 8 Februari
1996, merupakan amanah dan karunia yang Allah SWT berikan kepada pasangan
Bapak Mito dan Ibu Narsinii atas lahirnya anak perempuan satu-satunya.
Penulis dilahirkan sebagai anak ketiga dari lima bersaudara. Penulis mengawali
pendidikan di SD N 3 Ambarawa Barat, penulis pada tahun 2011 menyelesaikan
pendidikan menengah pertama di SMP Muhammadiyah 1 Ambarawa, lalu
dilanjutkan kejenjang pendidikan menengah atas di SMA YASMIDA Ambarawa
hingga lulus pada tahun 2014.
Tahun 2014, penulis diterima melalui jalur SBMPTN di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung, program Sarjana pada jurusan S1 Manajemen.
Selama menjadi mahasiswa, penulis telah mengikuti program pengabdian kepada
masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2017 selama 40 hari di
Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan.
MOTTO
“No Matter who you are, where you from, your skin collor, your gender identity
just speak your self”
(Kim Namjoon)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin,
Puji syukur hanya dipanjatkan kepada Allah SWT yang atas kehendak dan segala
nikmat yang Diaberikan, sehingga terselesaikannya Skripsi ini. Skripisi ini saya
persembahkan kepada kedua orangtuaku :
“Bapak dan Ibuku”
Terimakasih telah menjaga amanah dari Allah SWT, telah memberikan seluruh
bentuk kasih sayang kepadaku, telah memberikan segala bentuk pengorbanan
untuk menghidupiku, menyekolahkanku, dan membimbingku untuk terus taat
kepada Allah SWT. Terimakasih atas segala kasih sayang, perhatian dan seluruh
tangisan doa yang menyelimutiku, sehingga aku bisa sampai dalam kondisi saat
ini.
Kakak-kakakku Mas Toni dan Mas Dwi terimakasih telah mendukung dan
membantu kebutuhan selama kuliah, serta adik-adik mbak tersayang Raihan
Abdilah dan Ilham Kusuma, terimakasih telah memberikan motivasi dan segala
bentuk semangat serta doa.Terimakasih telah menjadi ayah, ibu, serta saudara
terbaik yang selalu menemaniku dari kecil hingga sekarang. Seluruh keluarga
besar, sahabat, dan orang-orang yang menyayangiku. Terimakasih atas dukungan
dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Serta Terimakasih untuk Almamater tercinta,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasLampung.
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohmim,
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkanrahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini denganjudul “Analisis Pengaruh Likuiditas dan Usia Obligasi
terhadap Harga Pasar Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)”. Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan dan memperoleh gelar sarjana ekonomi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memperoleh
bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua pihak, maka dalam kesempatan
ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan banyak nasihat selama proses
perkuliahan.
3. Bapak Prakarsa Panjinegara, S.E., M.E., selaku pembimbing pertama dan
Ibu R.A. Fiska Huzaimah, S.E., M.Si. selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan, saran, motivasi, serta pengalaman yang luar biasa
dalam mengerjakan dan menyelesaikan penelitian penulis.
4. Bapak Dr. Hi. Irham Lihan, S.E., M.Si.,selaku Penguji Utama yang telah
memberikan masukan dan saran untuk memperbaiki penelitian ini dengan
benar, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Seluruh civitas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang
telah membantu penulis selama prosesperkuliahan.
6. Kepada kedua orangtuaku tercinta Bapak Mito dan Ibu Narsini, terimakasih
atas cinta yang luar biasa, dan selalu memberikan doa, dukungan, serta
perhatian kepada penulis. Semoga dikemudian hari penulis dapat menjadi
kebanggaan bagi kalian.
7. Saudara-saudaraku tersayang Mas Toni Setyawan, Mas Dwi Laksono,
Raihan Abdilah dan Ilham Kusuma Akbar terimakasih atas motivasi, canda
tawa, dan juga dukungan untuk saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan
juga kepada adik sepupuku Riska Ayu Triswadani terimakasih atas bantuan,
doa dan juga dukungannya. Semoga kita bisa menjadi orang yang sukses
dan bahagia selalu, serta bisa menjadi kebanggan untuk ibu dan bapak.
8. Sahabat-sahabat seperjuanganku, Emilda Paramitha, Melani Henia dan Eka
Fitriantika, terimakasih atas kesabaran menjadi sahabat yang memberikan
pelajaran kehidupan, dukungan dan saran dalam segala hal. Terimakasih
sudah mengisi perjalanan perkuliahanku sampai dengan saat ini dengan
canda tawa kalian, kalian adalah yang terbaik. Semoga kita bisa terus
bersama sampai kapanpun.
9. Saudara-saudara persepupuanku yang sangat aku sayangi Igni Ismayani,
Mas Gendut, Ibu Datin, dan Nyimas Masturoh. Terimakasih sudah menjadi
saudara yang selalu ada kapanpun dan dimanapun, yang selalu mendengar
keluh kesahku, yang mengisi hari-hariku dengan penuh canda tawa, dan
yang selalu ada disaat senang maupun susah. Semoga kita bisa bersama-
sama sukses dan bahagia see you on top.
10. Teman-teman satu kostku Wirda, Nasta, Ika, Aul, terimakasih untuk
kebersamaan, keceriaan serta bantuan yang luar biasa. Semoga dapat selalu
memberikan kebahagiaan kepada penulis.
11. Sahabat-sahabat seperjuangan KKN Legundi, Divka Ayu Ditha, Hanan,
Rahman, dan Ferdi terimakasih pengalaman 40 hari yang tak terlupakan.
Terimakasih telah berbagi tawa canda dan keceriaan sampai dengan
sekarang.
12. Sahabat-sahabatku yang sekarang sulit bertemu karena jarak dan juga waktu
Nanang, Friska, Hesti, dan Ayu terimakasih atas motivasi, perhatian, dan
juga dukungannya. Semoga persahabatan kita tetap terjalin selamanya.
13. Sahabat seperkampusan, Elly, Tama, Mba Tryas, Dea, Rahma, Ova, Sella,
Mbak Pipi, Tri Adha, Intan dan lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu
terimakasih atas dukungan dan bantuan selama dunia penskripsian.
14. Kakak-kakakku dikampus, Kak Tania, Kak Eha, Kak Wily, Kak Haisy, dan
Kak Silvy, terimakasih sudah membuat suasana yang menyenangkan disaat
bimbingan dikampus. Semoga kelak usaha kita membuahkan hasil
kesuksesan aamiin.
15. Teruntuk idolaku BTS, terimakasih kalian sudah mengisi masa-masa
skripsiku dengan lagu-lagu, tingkah-tingkah kalian yang sangat menghibur,
pencapaian-pencapaian kalian yang memotivasi dan pesan-pesan yang ada
disetiap lagu-lagu kalian. Karena kalian (member BTS) penulis bisa tahu
bagaimana cara menghargai dan mencintai diri sendiri Saranghae Bangtan.
16. Seluruh keluarga besar Manajemen angkatan 2014, Manajemen Keuangan
dan Manajemen genap 2014 terimakasih atas kebersamaan dan dukungan.
Semoga selalu sukses dan dilancarkan dalam setiap kegiatan.
17. Almamaterku yang kubanggakan, Universitas Lampung.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
bersangkutan atas segala dukungan dan doanya selama ini.
Bandar Lampung,27 November 2018
Penulis,
Nenok Loriana
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
COVER HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................................... 8
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9
1. Penilaian Obligasi (Bond Valuatin) ............................................ 9
2. Pasar Modal.. .............................................................................. 10
3. Investasi .. ................................................................................... 11
4. Obligasi.. ..................................................................................... 12
5. Jenis-jenis Obligasi ..................................................................... 13
6. Karakteristik Obligasi ................................................................. 14
7. Pengertian Peringkat Obligasi .................................................... 16
8. Likuiditas Obligasi ...................................................................... 19
9. Yield Obligasi .............................................................................. 19
B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 21
C. Rerangka Pemikiran ........................................................................... 22
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan Sumber Data ...................................................................... 25
B. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................... 25
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 26
D. Variabel Penelitian ............................................................................. 26
1. Variabel Dependen .................................................................... 26
2. Variabel Independen .................................................................. 27
E. Teknis Analisis Data .......................................................................... 28
1. Analisis Deskriptif ...................................................................... 28
a. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 28
b. Uji Normalitas ........................................................................ 28
c. Uji Multikolonearitas ............................................................. 30
2. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 29
F. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 30
a. Uji T ....................................................................................... 30
b. Uji F ....................................................................................... 30
c. Koefisien Deterinasi (R2) ....................................................... 31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 32
1. Analisis Perkembangan Kinerja Yield Obligasi .......................... 32
2. Analisis Perkembangan Kinerja Peringkat Obligasi ................... 34
3. Analisis Perkembangan Kinerja Likuiditas Obligasi .................. 35
B. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 36
1. Uji Normalitas ............................................................................ 36
2. Uji Multikolenearitas ................................................................. 38
C. Uji Pengaruh ...................................................................................... 38
1. Hasil Uji Statistik T .................................................................... 39
2. Hasil Uji Statistik F .................................................................... 40
3. Hasil Uji Statistik R2 ................................................................... 41
D. Pembahasan........................................................................................ 41
1. Pengaruh Peringkat Obligasi terhadap Yield Obligasi ................ 41
2. Pengaruh Likuiditas Obligasi terhadap Yield Obligasi ............... 42
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................ 44
B. Saran .................................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Jumlah Obligasi Tahun 2014-2015 .................................................. 2
1.2 Ketentuan Peringkat Obligasi ................................................................... 5
2.1 Simbol dan Arti Peringkat Obligasi .......................................................... 17
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 21
4.1 Perkembangan Kinerja Yield Obligasi ...................................................... 33
4.2 Perkembangan Kinerja Peringkat Obligasi............................................... 34
4.3 Perkembangan Kinerja Likuiditas Obligasi .............................................. 35
4.4 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 37
4.5 Hasil Uji Multikoleniaritas ....................................................................... 38
4.6 Hasil Uji Statistik T .................................................................................. 39
4.7 Hasil Uji Statistik F ................................................................................... 40
4.8 Hasil Uji Statistik R2................................................................................. 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1.Rerangka Pemikiran ................................................................................... 22
4.1 Uji Normalitas Probability Plot .................................................................. 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Tabel Data Sampel Penelitian Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2015-2016 .......................................................... L-1
2. Tabel Data Perhitungan Yield Obligasi ................................................... L-3
3. Tabel DataPeringkat Obligasi, Likuiditas Obligasi dan Yield Obligasi
Korporasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2016 .................. L-6
4. Uji Normalitas .......................................................................................... L-9
5. Uji Normalitas Probability Plot ............................................................... L-9
6. Uji Multikolinearitas ................................................................................ L-10
7. Uji Statistik T ............................................................................................ L-10
8. Uji Statistik F ............................................................................................ L-10
9. Uji Statistik R2 .......................................................................................... L-11
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran pasar modal sangat penting bagi perusahaan dan investor. Perusahaan
sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat menghimpun dana melalui pasar
modal dengan menjual sahamnya kepada publik atau menerbitkan surat hutang
(obligasi), sedangkan investor sebagai pihak yang memiliki dana menggunakan
pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi guna memperoleh keuntungan.
Namun sebelum melakukan penjualan saham ataupun menerbitkan obligasi,
perusahaan perlu melakukan perhitungan terlebih dahulu dengan membandingkan
berbagai alternatif yang dapat ditempuh sebagai sumber pendanaan perusahaan.
Selain bermanfaat bagi perusahaan, pasar modal juga akan bermanfaat bagi pihak-
pihak yang memiliki kelebihan dana yang berkeinginan menginvestasikan dana
tersebut ke instrumen investasi yang telah ada pada saat ini. Para pihak yang
memiliki kelebihan dana tersebut, seringkali disebut dengan investor. Investor
memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk menyalurkan dana yang
menganggur, sehingga diperoleh tambahan penghasilan berupa perolehan
investasi dalam bentuk peningkatan modal (capital gain) dan laba hasil usaha
yang dibagikan (dividend) untuk investasi di pasar saham dan bunga (coupon)
untuk investasi dipasar obligasi.
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
2
masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003). Salim dan Budi (2008)
mengemukakan pengertian investasi ialah penanaman modal yang dilakukan oleh
investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang
terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Saat ini,
perkembangan investasi di Indonesia mengalami peningkatan kearah yang lebih
baik. Masyarakat tidak hanya berinvestasi di lembaga keuangan lainnya, namun
juga dapat berinvestasi di Bursa Efek pada surat utang (obligasi).
Obligasi pada dasarnya merupakan surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari
pemberi pinjaman (pemodal). Selain itu, obligasi dapat diterbitkan untuk upaya
penghimpunan dana dari masyarakat yang akan digunakan sebagai sumber
pendanaan bagi perusahaan. Obligasi juga salah satu cara bagi perusahaan untuk
mendapatkan suntikan dana segar demi berjalannya kegiatan operasional
perusahaan. Berikut ini adalah data jumlah obligasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2015-2016.
TABEL 1.1 DATA JUMLAH OBLIGASI TAHUN 2015 – 2016
No. Jenis Obligasi
Jumlah Obligasi
2015 2016
1. Obligasi Korporasi 346 377
2. Obligasi Pemerintah 52 53
3. Sukuk 16 18
Sumber : Indonesian Bond Market Directory (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 1.1 obligasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdapat 3
jenis, yaitu obligasi korporasi, obligasi pemerintah dan sukuk. Dapat dilihat pada
3
Tabel 1.1 bahwa dari tahun 2015 ke tahun 2016 3 jenis obligasi tersebut selalu
mengalami peningkatan. Obligasi dengan jumlah terbanyak adalah obligasi
korporasi yaitu sebesar 346 pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 377 pada
tahun 2016. Banyaknya jumlah obligasi korporasi tersebut menunjukan bahwa
obligasi korporasi menjadi jenis obligasi yang paling diminati oleh investor.
Obligasi juga merupakan alternatif bagi investor yang kurang menyukai
resiko dalam berinvestasi, di dalam pasar modal obligasi merupakan sesuatu
yang sangat menguntungkan dibandingkan dengan pinjaman bank, karena
pembayaran bunga pada obligasi lebih rendah dan dapat dibayar secara berkala,
dalam jangka enam bulan atau setahun. Obligasi sendiri adalah surat hutang
yang dikeluarkan oleh perusahaan pemerintah maupun swasta kepada
investor yang memiliki nominal tertentu. Hutang obligasi tersebut harus
dibayarkan pada masa yang ditentukan, dan investor akan mendapatkan
keuntungan berupa bunga. Yield obligasi merupakan tingkat pengembalian
investasi sebagai presentase awal. Yield mengukur tingkat pengembalian dari
suatu instrumen keuangan misalnya saham berdasarkan deviden dan obligasi
berdasarkan tingkat suku bunga, bukan selisih kenaikan.
Yield obligasi merupakan faktor terpenting sebagai pertimbangan investor dalam
melakukan pembelian obligasi sebagai instrumen investasinya, sehingga yield
digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari obligasi. Yield Obligasi
harus diperhatikan oleh investor yang akan menginvestasikan dananya pada
obligasi, karena yield obligasi selain sebagai return dapat juga memberikan
informasi besar atau kecilnya keuntungan yang akan didapatkan oleh
4
investor tersebut. Yield to maturity ialah yield yang sering digunakan sebagai
alat informasi.
Untuk melakukan investasi pada obligasi selain membutuhkan dana,
diperlukan pula pengetahuan yang cukup tentang obligasi itu sendiri, serta untuk
memperkuatnya diperlukan pula naluri bisnis yang baik untuk menganalisis
faktor-faktor yang bisa mempengaruhi investasi pada obligasi tersebut
(Krisnilasari, 2007). Salah satu yang harus diperhatikan oleh investor adalah
peringkat obligasi.
Peringkat obligasi dikeluarkan oleh suatu lembaga atau agen pemeringkat
obligasi yang bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan, hal tersebut dapat
dimanfaatkan untuk memutuskan apakah obligasi tersebut layak dikeluarkan
atau tidak serta mengetahui tingkat risikonya. Selain itu peringkat obligasi
bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan tersebut dan dapat memberikan
informasi tentang kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh dan resiko yang
harus ditanggungnya. Semakin tinggi peringkat semakin menunjukan Obligasi
tersebut terhindar dari risiko default (Nanik, 2013).
Pada prakteknya obligasi korporasi yang di perdagangkan di pasar modal akan
memiliki peringkat obligasi. Bagi emiten (penerbit obligasi) peringkat obligasi
akan membantu dalam persaingan perdagangan obligasi di pasar modal,
sedangkan bagi investor peringkat akan membantu investor untuk menentukan
obligasi yang akan dibeli. Berikut adalah peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh
PT. PEFINDO.
5
TABEL 1.2 KETENTUAN PERINGKAT OBLIGASI
No. Peringkat Obligasi
1. idAAA
2. idAA
3. idA
4. idBBB
5. idBB
6. idB
7. idCCC
8. idD
Sumber : PEFINDO (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa obligasi yang beredar di pasar memiliki
peringkat dengan variasai yang berbeda-beda. Menurut PT Pefindo terdapat 9
jenis peringkat obligasi dari peringkat yang tetinggi hingga peringkat terendah.
Peringkat idAAA di peruntukan bagi obligasi dengan peringkat tertinggi
sedangkan obligasi dengan peringkat idD merupakan obligasi dengan peringkat
terendah. Seorang pemodal yang tertarik untuk membeli obligasi tentunya harus
memperhatikan rating obligasi (bond ratings). Peringkat obligasi di kategorikan
menjadi 2 yaitu, rating invesment grade dan non invesment grade (junk bond),
invesment grade adalah kategori dimana perusahaan dianggap dapat melunasi
hutangnnya, yang termasuk ke dalamnya adalah idAAA – idBBB. Sedangkan non
invesment grade adalah kategori dimana perusahaan dianggap meragukan dalam
membayar hutang-hutangnya, yang termasuk kedalamnya adalah idBB – idD.
Ratings atau peringkat, merupakan sebuah pernyataan tentang keadaan peminjam
dan kemungkinan apa yang bisa dan akan dilakukan sehubungan dengan utang
yang dimiliki, sehingga dapat dikatakan bahwa rating mencoba mengukur resiko
default, yaitu peluang emiten atau peminjam akan mengalami kondisi tidak
mampu memenuhi kewajiban keuangannya (Foster, 1986). Peringkat obligasi
6
perusahaan diharapkan dapat memberikan petunjuk bagi investor tentang kualitas
investasi obligasi yang mereka minati.
Penelitian terdahulu yang melakukan penelitian mengenai pengaruh peringkat
obligasi terhadap yield obligasi memberikan hasil penelitian yang berbeda-beda,
antara lain dilakukan oleh Nurfauziah dan Setyarini (2004) yang menyatakan
bahwa peringkat obligasi tidak berpengaruh signifikan terhadap yield obligasi.
Namun hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh Ziebart dan
Reiter (1992) yang menemukan bahwa peringkat obligasi berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap yield obligasi. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
Bhojraj dan Sengupta (2003) serta Khurana dan Raman (2003) menemukan hal
yang sama bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan peringkat obligasi
terhadap yield obligasi. Lebih lanjut penelitian yang dilakukan oleh Crabtree dan
Maher (2005) menunjukkan hasil yang sama bahwa terdapat pengaruh negatif dan
signifikan antara peringkat obligasi terhadap yield obligasi. Favero et al dalam
Santoso (2017) menyatakan bahwa obligasi yang likuid adalah ketika obligasi
yang beredar di para pemegang obligasi serta sering diperjualbelikan oleh
investor di pasar obligasi (Nanik,2013). Apabila obligasi yang dibeli
mempunyai likuiditas cukup tinggi maka harga obligasi tersebut cenderung stabil
dan meningkat, sehingga menyebabkan yield obligasi menurun karena tingkat
risikonya lebih rendah sesuai dengan asumsi high risk high return.
Menurut Yuan (2001) Likuiditas obligasi yang tinggi akan menyebabkan obligasi
lebih menarik karena tersedianya pembeli dan penjual yang lebih banyak sehingga
pihak yang memiliki obligasi dapat menjual obligasinya kapan saja.
Menurut Nurfauziah dan Setyarini (2004) Likuiditas mempunyai pengaruh
7
signifikan terhadap Yield to Maturity, Likuiditas dapat menjadi cerminan dari
pertimbangan investor untuk berinvestasi pada obligasi perusahaan.
Hal sebaliknya dinyatakan oleh Amihud dan Mendelson (1991) yang menyatakan
bahwa likuiditas mempengaruhi harga aset (obligasi) karena investor
membutuhkan kompensasi untuk biaya transaksi. Biaya transaksi dibayar ketika
suatu aset ditransaksikan membentuk serangkaian cash outflow. Nilai diskonto
dari aliran biaya ini merupakan penunjuk hilangnya nilai karena tidak likuid, yang
akan mengurangi nilai aset dari aliran cash yang dihasilkan. Sehingga return akan
meningkat seiring dengan ketidaklikuidan. Temuan penelitian Amihud dan
Mendelson (1991) menunjukkan bahwa likuiditas obligasi malah akan
menurunkan return obligasi.
Berdasarkan adanya fenomena dan kesenjangan tersebut dari hasil penelitian-
penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lebih banyak mengenai :
“Pengaruh Peringkat dan Likuiditas Obligasi Terhadap Yield Obligasi
Korporasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah peringkat obligasi mempunyai pengaruh terhadap yield obligasi
korporasi di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah likuiditas mempunyai pengaruh terhadap yield obligasi korporasi
di Bursa Efek Indonesia?
8
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh peringkat terhadap yield
obligasi di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh likuiditas terhadap yield
obligasi korporasi di Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Bagi Investor
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi kepada pihak investor ataupun
pengambil kebijakan dari investor dalam menetapkan kebijakan
selanjutnya dalam rangka meningkatkan keutungan atas dana yang akan
diinvestasikan.
2. Bagi Penulis
Mengetahui dan memperluas mengenai wawasan tentang peringkat dan
likuiditas obligasi serta pengaruhnya dengan yield obligasi di Bursa Efek
Indonesia.
9
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penilaian Obligasi (Bond Valuation)
Bond valuation adalah sebuah proses untuk menentukan harga yang pasti dan
sesuatu dari sebuah obligasi. Markiel (1962) menjelaskan terdapat 4 prinsip dasar
dalam Bond Valuation Theory, keempat prinsip ini dibuktikan pertama kali dari
valuasi persamaan matematis obligasi. Keempat prinsip terbeut adalah sebagai
berikut.
a. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap perubahan suku bunga.
b. Semakin panjang jatuh tempo sebuah obligasi, semakin sensitif perubahan
suku bunga.
c. Perubahan harga yang terjadi dan yield to maturity tidak simetris.
d. Semakin rendah kupon obligasi, maka sensitif harganya terhadap
perubahan suku bunga.
Namun terdapat faktor tambahan yang mempengaruhi ikatan nilai obligasi yaitu
perpajakan dan marketability. Perpajakan pada obligasi hanya pada pajak
pendapatan bunga (kupon pembayaran), sedangakan marketability atau likuiditas
pasar suatu obligasi tergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual
kembali, obligasi yang lebih mudah dipasarkan adalah obligasi yang memiliki
citra baik di mata para investor, hal ini dapat dilihat dari reputasi penerbit obligasi
atau peringkat obligasi yang diterbitkan oleh rating agency obligasi. Obligasi
10
yang likuiditasnya tinggi cenderung diperdagangkan dengan harga premium,
ketentuan opsi sebaliknya dilakukan pada saat suku bunga pasar dan tingkat suku
bunga kupon berbeda.
2. Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat pertemuan antara dua pihak yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana atau emiten dengan
cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar Modal adalah
pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualkan sekuritas. Surat berharga yang
bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga yang bersifat
kepemilikan dikenal dengan nama saham. Dapat didefinisikan juga bahwa
obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari perusahaan, sedangkan saham adalah
bukti penyertaan dari perusahaan.
Secara umum pengertian pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua
lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang
beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa
gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi,
dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang
efek (Sunariyah, 2004).
Berdasarkan pengertian dari pasar modal diatas, maka terlihat bahwa pasar modal
digunakan oleh perusahaan untuk mencari dana dengan menjual hak kepemilikan
dan hutang jangka panjang kepada masyarakat. Bursa Efek Indonesia (BEI)
11
merupakan salah satu lembaga pasar modal yang merupakan hasil gabungan dari
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
3. Investasi
Menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober
2004 investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk
pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil nilai
investasi (seperti bunga, royalti, dividen, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai
investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti
manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Menurut Fahmi (2011), pada umumnya ada dua bentuk investasi yaitu:
a. Investasi Nyata (Real Investment)
Secara umum melibatkan asset berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, atau
pabrik.
b. Investasi Keuangan (Financial Investment).
Melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa (common stock) dan obligasi
(bond)
Pengertian investasi di atas menunjukkan bahwa investasi bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan investor, baik sekarang maupun di masa yang akan
datang. Investasi juga dapat disimpulkan sebagai suatu komitmen atau
penempatan sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan
tujuan untuk memperoleh pengembalian dengan jumlah yang lebih besar dari dana
yang diinvestasikan. Pada umumnya para investor mempunyai sifat tidak
12
menyukai risiko (risk aveerse), yaitu apabila mereka dihadapkan pada suatu
kesempatan investasi yang mempunyai risiko tinggi maka para investor tersebut
akan mengharapkan tingkat keuntungan yang lebih besar.
4. Obligasi
Menurut I Made (2009) obligasi ialah surat utang jangka panjang atau
menengah, yang dapat dipindah tangankan dan berisi janji dari pihak yang
menerbitkan obligasi, untuk membayar imbalan berupa bunga atau kupon
pada periode tertentu, serta melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Menurut Pandji dan Piji (2008) Obligasi merupakan bukti pengakuan utang
dari perusahaan, yang mengandung suatu perjanjian atau kontrak yang
mengikat kedua belah pihak, antara pemberi pinjam dan penerima pinjaman.
Obligasi jika dilihat dari sisi perusahaan merupakan hutang perusahaan
kepada investor (pemegang obligasi), sedangkan jika dilihat dari sisi investor,
obligasi perusahaan merupakan klaim dari kreditur kepada emiten dan bukan
klaim kepemilikan seperti saham biasa Tandelilin (2010).
5. Jenis-jenis Obligasi
Berdasarkan penerbitnya, obligasi dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai
berikut Fahmi (2013):
1. Treasury Bond (TB) adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah,
seperti departemen keuangan atau bank sentral suatu negara.
2. Corporate Bond (CB) adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
Obligasi jenis ini mengundang berbagai macam permasalahan seperti
13
risiko yang harus ditanggung oleh pihak pemegang obligasi jika ternyata
perusahaan tersebut mengalami risk default (risiko gagal bayar) dengan
sebab-sebab tertentu. Jika tingkat risiko kegagalan membayar semakin
tinggi maka semakin tinggi tingkat suku bunga yang harus dibayar oleh
penerbit.
3. Municipal Bond (MB) adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
negara bagian, dan biasanya pemegang obligasi ini dibebaskan dari pajak.
Adapun risikonya adalah sama-sama memiliki risiko namun lebih rendah
dari risiko pemegang obligasi perusahaan.
4. Foreign Bond (FB) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara asing dan
salah satu risikonya adalah risiko dalam bentuk foreign currency (mata
uang asing). Risiko lain adalah jika terjadi pada risiko gagal bayar.
Berdasarkan Bursa Efek Indonesia sistem pembayaran bunga, obligasi dibagi
menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Zero Coupon Bonds adalah obligasi yang tidak melakukan pembayaran
bunga secara periodik. Namun bunga dan pokok dibayarkan sekaligus
pada saat jatuh tempo.
2. Coupon Bonds. Obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
3. Fixed Coupon Bonds adalah obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana.
4. Floating Coupon Bonds adalah obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
telah ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, berdasarkan suatu acuan
(benchmark) tertentu seperti Average Time Deposit (ATD), yaitu rata-rata
14
tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan bank
swasta.
Berdasarkan jenis dan karakteristiknya, obligasi dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu
sebagai berikut (Sartono, 2001):
1. Callable bond adalah obligasi tidak dapat ditarik kembali sebelum jatuh
tempo.
2. Convertible bond adalah obligasi yang dapat memberikan hak kepada
pemiliknya untuk mengubah menjadi saham.
3. Non convertible bond adalah obligasi yang tidak dapat diubah menjadi
saham.
4. Eurobond adalah obligasi dalam mata uang asing dan diterbitkan di luar
negeri.
5. Yankee bond adalah obligasi yang diterbitkan dengan mata uang setempat
dimana obligasi itu ditawarkan.
6. Zero coupon bond adalah obligasi yang tidak membayar bunga dan dijual
dengan diskon.
7. Floating rate bond adalah obligasi yang menawarkan coupon rate
berubah-ubah.
6. Karakteristik Obligasi
Secara umum obligasi merupakan produk pengembangan dari surat utang jangka
panjang Rahardjo (2003). Prinsip utang jangka panjang dapat dicerminkan dari
karakteristik atau struktur yang melekat pada sebuah obligasi. Pihak penerbit
obligasi pada dasarnya melakukan pinjaman kepada pembeli obligasi yang
diterbitkannya. Pendapatan yang didapatkan oleh investor obligasi tersebut
15
berbentuk tingkat suku bunga atau kupon. Selain aturan tersebut telah diatur pula
perjanjian untuk melindungi kepentingan penerbit dan kepentingan investor
obligasi tersebut.
Karakteristik umum yang tercantum pada sebuah obligasi hampir mirip dengan
karakteristik pinjaman piutang pada umumnya yaitu meliputi Meli (2010):
1) Nilai penerbitan obligasi (jumlah pinjaman dana)
Dalam penerbitan obligasi maka pihak emiten akan deengan jelas
menyatakan berapa jumlah dana yang dibutuhkan melalui penjualan
obligasi. Istilah yang ada yaitu dikenal dengan “jumlah emisi obligasi”.
Apabila perusahaan membutuhkan dana Rp 400 milyar maka dengan
jumlah yang sama akan diterbitkan obligasi senilai dana tersebut.
Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan
kemampuan aliran kas perusahaan serta kinerja bisnisnya.
2) Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo (maturity). Masa
jatuh tempo obligasi kebanyakan berjangka waktu 5 tahun. Untuk obligasi
pemerintah bisa berjangka waktu lebih dari 5 tahun sampai 10 tahun.
Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh
investor karena dianggap risikonya semakin kecil. Pada saat jatuh tempo,
pihak penerbit obligasi berkewajiban melunasi pembayaran pokok obligasi
tersebut.
3) Tingkat suku bunga obligasi (coupon)
Untuk menarik investor membeli obligasi tersebut, maka diberikan insentif
16
berbentuk tingkat suku bunga yang menarik misalnya 17%, 18% per
tahunnya. Penentuan tinngkat suku bunga biasanya ditentukan deengan
membandingkan tingkat suku bunga perbankan pada umumnya. Istilah
tingkat suku bunga obligasi biasanya dikenal dengan nama kupon obligasi.
Jenis kupon bisa berbentuk fixed rate dan variabel rate untuk alternatif
pilihan bagi investor.
4) Jadwal pembayaran suku bunga
Kewajiban pembayaran kupon (tingkat suku bunga obligasi) dilakukan
secara periodik sesuai kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulanan
atau semesteran. Ketepatan waktu pembayaran kupon merupakan aspek
penting dalam menjaga reputasi penerbit obligasi.
5) Jaminan
Obligasi yang memberikan jaminan berbentuk asset perusahaan akan lebih
mempunyai daya tarik bagi calon pembeli obligasi tersebut. Di dalam
penerbitan obligasi sendiri kewajiban penyediaan jaminan tidak harus
mutlak. Apabila memberikan jaminan berbentuk asset perusahaan ataupun
tagihan piutang perusahaan dapat menjadi alternatif yang menarik
investor.
7. Pengertian Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi adalah peringkat yang berlaku pada tiap tahun yang
diberikan oleh Pefindo atas obligasi perusahaan sampel selama periode
penelitian. Proses pemeringkatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu corporate rating
dan securities rating. Corporate rating adalah pemeringkatan yang dilakukan
untuk menilai suatu perusahaan secara menyeluruh. Sedangkan securities rating
17
adalah pemeringkatan yang dilakukan terhadap suatu produk efek yang
dikeuarkan oleh perusahaan, misalnya bond rating.
Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga yang secara khusus bertugas
memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan. Semua
obligasi yang diterbitkan wajib diberi peringkat sedemikian agar investor dapat
mengukur atau memperkirakan seberapa besar resiko yang akan dihadapi dengan
membeli obligasi tertentu (Darmadji dan Fakhruddin, 2008). Berikut adalah
simbol dan arti peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PEFINDO dapat dilihat
di tabel sebagai berikut:
TABEL 2.1 SIMBOL DAN ARTI PERINGKAT OBLIGASI
Simbol Arti
idAAA Efek hutang yang peringkatnya paling tinggi dan beresiko paling
rendah yang didukung oleh kemampuan obligor yang superior
relatif dibanding entitas lainnya untuk membayar bunga dan pokok
hutang dari seluruhkewajuban finansialnya sesuai dengan yang
diperjanjikan.
idAA Efek hutang yang memiliki kualitas kredit sedikit dibawah peringkat
tertinggi, didukung oleh kemampuan obligor yang sangat kuat untuk
membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban
finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan serta tidak mudah
dipengaruhi oleh perubahan keadaaan.
idA Efek hutang yang beresiko investasi rendah dan didukung oleh
kemampuan obligor yang kuat relatif dibanding entitas lainnya
untuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban
finansialnya sesuai dengan yang di perjanjikan, namun cukup peka
terhadap perubahan yang merugikan.
idBBB Efek hutang yang beresiko investasi cukup rendah dan didukung
oleh kemampuan obligor yang memadai relatif dibanding entitas
lainnya untuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh
kewajiban finansialnya, namun kemampuan tersebut dapat
diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang
merugikan.
idBB Efek hutang yang menunjukan kemampuan obligor yang agak
lemah dibanding entitas lainnya untuk membayar bunga dan pokok
hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai yang
diperjanjikan, peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang
tidak menentu dan merugikan.
18
Lanjutan Tabel 2.1
idB Efek hutang yang menunjukan dukungan kemampuan obligor yang
sangat lemah untuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh
kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun
adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak
menentu dan merugikan akan memperburuk kemampuannya untuk
memenuhi kewajiban finansialnya.
idCCC Efek hutang yang tidak mampu lagi membayar bunga dan pokok
hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang
diperjanjikan, serta hanya tergantung kepada perbaikan kondisi bisnis
dan perekonomian.
idD Efek hutang yang macet atau emitennya sudah berhenti berusaha.
Pada peringkat idAA sampai idB dapat dimodifikasi menggunakan notasi plus
(+) atau minus ( - ) untuk menunjukan kekuatan relatif dalam kategori peringkat
tersebut.
Sumber: PEFINDO
Rating outlook adalah penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang
mengenai obligor yang di peringkat. Dalam penentunya, rating outlook
megevaluasi perubahan kondisi perekonomian serta bisnis obligor
tersebut.penilaian rating outlook tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk
menentukan credit alert atas sekuritas yang di peringkat. Peringkat obligasi
dibedakan menjadi 2 yaitu, invesment grade dan non invesment grade.
Invesment grade adalah kategori bahwa suatu perusahaan atau negara dianggap
memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi hutangnya. Berikut adalah
yang termasuk kedalam rating invesment grade idAAA, idAA+, idAA, idAA- dan
idBBB. Sedangkan non invesment grade (junk bond) dengan rating dibawah
idBBB adalah kategori bahwa suatu perusahaan atau negara dianggap memiliki
kemampuan yang meragukan dalam memenuhi kewajibannya. Pada peringkat
idAA sampai idB dapat dimodifikasi menggunakan notasi plus (+) atau minus (-)
untuk menunjukan kekuatan relatif dalam suatu kategori tersebut.
19
8. Likuiditas obligasi
Likuiditas obligasi adalah kemudahan sebuah obligasi untuk di perjualbelikan di
Bursa Efek Indonesia dengan tidak mengalami perubahan-perubahan harga yang
cukup tajam. Likuiditas obligasi juga dapat diartikan sebagai volume dan
frekuensi transaksi yang terjadi di pasar modal. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa likuiditas obligasi adalah tingginya volume dan frekuensi transaksi
perdagangan obligasi di pasar obligasi. Semakin tinggi volume dan frekuensi
berarti semakin tinggi likuiditasnya. Kriteria tersebut juga digunakan Bursa Efek
Indonesia dalam menetapkan 45 saham terlikuid yang bergabung dalam LQ-45
setiap enam bulan. Kriteria lain yang juga sering dipakai adalah mudahnya suatu
aset di cairkan menjadi kas saat dibutuhkan.
Obligasi yang likuid adalah obligasi yang banyak beredar di kalangan pemegang
obligasi serta sering diperdagangkan oleh investor di pasar obligasi. Apabila
obligasi yang dibeli mempunyai likuiditas cukup tinggi maka harga obligasi
tersebut cenderung stabil dan meningkat. Tetapi apabila likuiditas obligasi
tersebut rendah, harga obligasi cenderung melemah. Oleh karena itu pada saat
membeli obligasi hendaknya memilih obligasi yang likuid yaitu yang selalu
diperdagangkan di pasar obligasi serta diminati oleh investor.
9. Yield obligasi
Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari investasi
obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor
apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan
untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield
obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan
20
diterima (www.idx.co.id). Jika dua asumsi yang disyaratkan bisa terpenuhi
maka yield to maturity yang diharapkan akan sama dengan realized yield. Asumsi
pertama adalah bahwa investor akan mempertahankan obligasi tersebut sampai
dengan waktu jatuh tempo. Nilai yang didapat jika asumsi pertama dipenuhi
sering disebut dengan yield to maturity. Asumsi kedua adalah investor
menginvestasikan kembali pendapatan yang diperoleh dari obligasi pada tingkat
yield to maturity yang dihasilkan. Yield to maturity dari obligasi adalah tingkat
return (hasil) yang didapatkan seorang investor bila memegang suatu obligasi
sampai masa jatuh tempo (Nurwadono, 2005).
Yield to maturity mengevaluasi baik pendapatan bunga, capital gain maupun
cashflow yang diterima sepanjang masa hidup pasar obligasi yaitu sampai
maturity date (Ang, 2007). Secara khusus semakin tinggi tingkat hasil hingga
jatuh tempo, semakin rendah tingkat perubahan harga. Untuk besar perubahan
yield yang sama, pada tingkat hasil yang rendah menyebabkan perubahan
harga yang lebih besar dibandingkan pada tingkat hasil yang tinggi. Dengan kata
lain untuk perubahan hasil tertentu, perubahan tingkat harga akan lebih besar pada
yield yang rendah dibanding pada yield yang tinggi (Kusuma dan Asrori, 2005).
Jika yield to maturitynya lebih tinggi dari yield to maturity yang dianggap
tepat maka obligasi dikatakan underpriced (undervalued) dan merupakan satu
kandidat untuk dibeli. Sebaliknya, jika yield to maturity lebih rendah dari yang
dianggap tepat, maka obligasi dikatakan overpriced (overvalued) dan
merupakan kandidat untuk dijual (Sharpe, dkk, 2005).
21
Yield to maturity adalah pendapatan tingkat suku bunga obligasi apabila investor
memegang obligasi tersebut sampai periode jatuh tempo. Banyak investor jangka
panjang melakukan metode penghitungan pendapatan obligasi berdasar yield to
maturity supaya bisa melakukan perbandingan tingkat pendapatan obligasi yang
satu dengan yang lain. Secara umum sebuah obligasi memiliki ketiga jenis
pendapatan yield tersebut di atas. Tetapi pada dasarnya, metode penghitungan
yield akan lebih banyak macamnya sesuai metode investasi dan perdagangan
obligasi yang dilakukan oleh investor masing–masing.
B. PENELITIAN TERDAHULU
TABEL 2.2 PENELITIAN TERDAHULU
No
. Peneliti Variabel Peneliti
Model
Peneliti Hasil Penelitian
1 Nanik
(2013)
Variabel Depeden :
Yield Obligasi
Korporasi
Variabel Independen
: Likuiditas,
Maturitas, dan
Peringkat Obligasi
Metode
regresi
linier
berganda
dengan
variabel
terikat.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa likuidas tidak
berpengaruh pada yield obligasi,
maturitas memiliki pengaruh
positif pada yield obligasi, dan
peringkat obligasi tidak
berpengaruh pada yield obligasi.
2 Saputra
(2013)
Variabel dependen :
Bond Yield
Variabel Independen
: Bond Rating, Firm
Size,Leverage,
Guarantee, Ordinal
Regression
Metode
regresu
liner
berganda
Semua variabel independen tidak
berpengaruh terhadap yield
obligasi dengan hasil 0,05 level
significant. Tapi pada 0,10 level
significant hanya leverage
berpengaruh signifikan.
3 Crabtree
dan
Maher
(2005)
Variabel Depeden :
Yield Obligasi
Variabel Independen
: Peringkat Obligasi
Metode
regresi
linier
berganda
Penelitian ini menunjukan bahwa
peringkat obligasi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap
yield.
4 Setyapurn
ama
(2005)
Variabel Dependen:
Yield Obligasi
Variabel Independen:
Peringkat Obligasi,
Kepemilikan Total
Asset, DER
Metode
Regresi
Berganda
Peringkat obligasi, Total asset
berpengaruh terhadap yield
obligasi, sedangkan kepemilikan
institusi, Kepemilikan manajerial,
Debt to equty ratio tidak
berpengaruh terhadap yield
obligasi
22
Lanjutan Tabel 2.2
5 Nurfauzia
h dan
Adistien
(2004)
Variabel Dependen :
Yield to Maturity
Variabel Independen:
Likuiditas
Metode
regresi
linier
berganda
dengan
variabel
terikat.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa bahwa likuiditas
berpengaruh pada yield obligasi,
karena likuiditas obligasi yang
tinggi akan menyebabkan obligasi
menjadi menarik akibat
tersedianya pembeli dan penjual
yang lebih banyak, sehingga
dapat menjual obligasinya kapan
saja yang berdampak pada
peningkatan Yield to Maturity
yang diterima investor.
Sumber : Jurnal tahun 2004-2013
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran mengenai hubungan likuiditas, peringkat obligasi pada
yield obligasi dapat digambarkan sebagai berikut :
GAMBAR 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN
1. Pengaruh Peringkat Obligasi terhadap Yield Obligasi
Jenis peringkat utang atau biasa disebut dengan credit ranking, merupakan
peringkat dari suatu obligasi yang diperingkatkan oleh badan pemeringkat
obligasi Indonesia yang disebut PEFINDO. Menurut Gabbi dan Sironi dalam
Peringkat Obligasi
(X1)
Yield Obligasi (Y)
Likuiditas (X2)
23
Santoso (2017) menyatakan bahwa peringkat obligasi berpengaruh signifikan
negatif pada perubahan dari yield obligasi, yaitu obligasi berperingkat tinggi
menyediakan tingkat pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan
obligasi yang berperingkat rendah. Hal ini mencerminkan pertukaran antara
risiko dan tingkat pengembalian.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Ni Wayan dan Nyoman (2015) untuk
variabel peringkat obligasi menunjukan hasil berpengaruh negatif signifikan
pada yield obligasi. Kemudian Crabtree dan Maher (2005) memiliki pendapat
yang sejalan dengan penelitian Ni Wayan dan Nyoman dalam penelitiannya di
ungkapkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara peringkat
obligasi dengan yield obligasi. Berdasarkan uraian tentang penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sebelumnya, maka hipotesis yang dapat
dikembangkan untuk mendukung penelitian ini adalah :
H1 : Peringkat obligasi berpengaruh negatif terhadap yield obligasi
2. Pengaruh Likuiditas obligasi terhadap Yield Obligasi
Likuiditas obligasi adalah kemudahan sebuah obligasi untuk diperjualbelikan di
BEI dengan tidak mengalami perubahan-perubahan harga yang cukup tajam.
Sangat penting bagi seorang investor untuk mengetahui likuiditas dari suatu
obligasi yang akan dibeli, karena obligasi dengan likuiditas yang tinggi akan
menguntungkan investor karena mudah untuk di perjualbelikan. Apabila obligasi
yang dibeli mempunyai likuiditas cukup tinggi maka harga obligasi tersebut
cenderung stabil dan meningkat, sehingga menyebabkan yield obligasi
menurun karena tingkat risikonya lebih rendah.
24
Hasil penelitian Nurfauzia dan Adistien (2004) menyatakan bahwa likuiditas
berpengaruh pada yield obligasi, karena likuiditas obligasi yang tinggi akan
menyebabkan obligasi menjadi menarik akibat tersedianya pembeli dan penjual
yang lebih banyak, sehingga dapat menjual obligasinya kapan saja yang
berdampak pada penurunan Yield to Maturity yang diterima investor.
Berdasarkan uraian tentang penelitian dari peneliti sebelumnya, maka
hipotesis yang dapat dikembangkan untuk mendukung penelitian ini adalah :
H2 : Likuiditas obligasi berpengaruh negatif terhadap yield obligasi.
25
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan
ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis atau dengan kata lain data
yang disediakan oleh pihak ketiga dan tidak berasal dari sumbernya langsung.
Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka. Data
kuantitatif dalam penelitian ini bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
www.idxmonthly.co.id.
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua eleman yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian merupakan
penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus. Jadi populasi bukan
hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh obligasi korporasi yang masih aktif dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang
sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasi. Teknik yang
26
digunakan dalam pengambilan sampel adalah accidental sampling. Accidental
sampling yaitu non- probabilitas sampling, dimana subyek dipilih secara sengaja
karena aksesbilitas yang mudah. Adapun sampel yang diambil yaitu 40 obligasi
dari 377 obligsasi korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 40
obligasi sampel tersebut terlampir dalam lampiran.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berkaitan dengan
data yield obligasi korporasi, peringkat obligasi dan peringkat obligasi pada
perusahaan sampel selama periode penelitian. Data tersebut adalah dokumentasi
tertulis yang diperoleh dari www.idx.co.id .
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah yield obligasi
korporasi. Data diperoleh dari Indonesian Market Directory yang terdapat pada
IDX. Yield to maturity (YTM) merupakan tingkat pengembalian yang akan
diperoleh investor pada obligasi jika disimpan hingga jatuh tempo. Variabel yield
to maturity diberi simbol (YTM) dan dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Brigham dan Houston, 2010).
YTM = _
Pbond + C + C + C + N
(1+r) (1+r) 2
(1+r)n
Dimana :
C = kupon
27
r = return
Pbond = harga pasar obligasi
N = Nominal
n = sisa waktu jatuh tempo
2. Variabel Independen
Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau
sebab perubahan timbulnya variabel terikat (dependen) . Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel independen adalah Peringkat Obligasi dan Likuiditas
Obligasi.
a. Peringkat Obligasi adalah pernyataan dalam bentuk simbol tentang
keadaan perusahaan penerbit obligasi yang di keluarkan oleh PEFINDO,
pada peringkat idAA – idB juga dapat dimodifikasi menggunakan plus (+)
minus (-) untuk menunjukan kekuatan relatif dalam kategori peringkat dan
dapat juga di ukur dengan menggunakan score, sebagai berikut.
Peringkat Obligasi Score
idAAA 8
idAA+ 7
idAA 6
idAA- 5
idA+ 4
idA 3
idA- 2
idBBB 1
idBB – idD 0
b. Likuiditas obligasi dapat dipandang sebagai obligasi yang banyak beredar
dikalangan pemegang saham dan masih aktif di perdagangkan di pasar
obligasi. Likuiditas obligasi diukur menggunakan frekuensi perdagangan
28
obligasi setelah di perdagangkan di Bursa Efek, data diperoleh dari
Indonesian Market Directory yang terdapat pada IDX.
Likuiditas Obligasi = Frekuensi Perdagangan ke-t
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis uji
deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis linier berganda.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menjelaskan bagaimana masing-masing variabel yang telah
diujikan secara keseluruhan. Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran
dari masing-masing variabel yang diteliti, dilihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, maksimum, minimum selama periode penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan modal regresi berganda sebagai alat analisis, sehingga
sebelum data dihitung akan diuji terlebih dahulu dengan uji asumsi klasik supaya
syarat asumsi dalam regresi terpenuhi. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
meliputi uji normalitas dan umultikolinearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam sebuah regresi variabel dependen,
variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dapat dilihat dengan analisis secara statistik dengan Uji Kolmogorov
Smirnov Test(Widarjono, 2013). Ketentuan dariujiiniadalahjika nilai signifikansi
Kolmogorov Smirnov>signifikansi (α = 0,05) yang telah ditetapkan maka data
terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov< nilai
signifikansi (α = 0,05), maka data tidak terdistribusi normal.
29
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui pada model regresi
ditemukanadanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance (TOL) dan metode VIF
(Variance Inflation Factor). Nilai TOL berkebalikan dengan VIF.
TOL adalah besarnya variasi dari satu variabel independen yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Sedangkan VIF menjelaskan derajat suatu
variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya
(Widarjono, 2013). Nilai TOL yang rendah adalah sama dengan nilai VIF yang
tinggi (karena VIF = 1/TOL). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilaiTOL<0,10 atau sama dengan
nilai VIF>10.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas yang berjumlah lebih dari satu secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Analisis regresi ini dihasilkan dengan cara memasukkan data
sebagai berikut.
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Dimana :
Y = yield obligasi
α = konstanta
β1 – β2 = koefisien regresi
X1 = Peringkat
30
X2 = likuiditas
e = error
F. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji statistik t, Uji statistik
F dan Uji Koefesien Determinasi (R2).
1. Uji-t
Uji t digunakanuntuk menguji pengaruh masing-masingvariabel independen
yangdigunakan secara parsial, dan dalam pengelolahan data menggunakan
programSPSS,pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai signifikan uji-t.
Adapun hipotesisnyadirumuskan sebagai berikut :
H0: bi = 0
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel dependen terhadap
variabel independen.
Ha: bi < 0 atau Ha> 0
Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel dependen terhadap
variabel independen.
Nilai t-hitung dapat dicari dengan rumus :
t-hitung =
a. jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b. jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk memastikan model regresi dapat dipergunakan atau
tidakuntuk memprediksi variabel dependen. Penelitian ini struktur modal
adalahvariabel dependen, sehingga uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah
31
modelregresi dapat digunakan untuk memprediksi komposisi struktur modal
perusahaan.
Pengujian dapat dilakukan melalui pengamatan signifikansi F pada tingkat α
yangdigunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis
didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikan F dengan nilai signifikansi
0,05, di mana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
a. Jika signifikansi F> 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. Jika signifikansi F< 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
3. Koefisien determinasi (R2)
Uji koefisien determasi (R2) digunakan untuk mengukur atau mengetahui
sebarapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel
dependen.
44
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perkembangan kinerja yield obligasi,
peringkat obligasi dan likuiditas obligasi. Serta untuk mengkaji pengaruh
peringkat obligasi dan likuiditas obligasi terhadap yield obligasi korporasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016. Variabel yield
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), variabel peringkat obligasi diukur
dengan menggunakan score, sedangkan variabel likuiditas obligasi diukur
menggunakan frekuensi perdagangan obligasi. Penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda sebagai alat uji hipotesis dengan bantuan SPSS versi 16.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Secara parsial, peringkat obligasi tidak berpengaruh terhadap yield obligasi
korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2016,
dengan demikian H1 ditolak. Hal ini menandakan bahwa tingginya nilai
peringkat obligasi belum tentu menyebabkan penurunan pada yield obligasi
dan sebaliknya.
b. Secara parsial, likuiditas obligasi berpengaruh terhadap yield obligasi
korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2016,
dengan demikian H2 diterima. Hal ini menandakan bahwa tingginya frekuensi
45
penjualan obligasi menyebabkan terjadinya penurunan pada yield obligasi dan
sebaliknya.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
antara peringkat obligasi terhadap yield obligasi korporasi sedangkan likuiditas
obligasi berpengaruh terhadap yield obligasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2015-2016.
B. Saran
1. Bagi Investor
Investor sebaiknya tidak hanya menggunakan peringkat obligasi sebagai alat
pertimbangan dalam memilih obligasi mana yang akan dipilih untuk
berinvestasi. Karena peringkat obligasi cenderung tidak mengalami
perubahan atau tetap untuk jangka waktu yang relatif lama jika dibandingkan
dengan umur obligasinya. Investor juga hendaknya menggunakan likuiditas
obligasi sebagai alat pertimbangan dalam memilih obligasi untuk
berinvestasi, karena variabel ini terbukti berpengaruh terhadap yield obligasi.
2. Bagi Emiten (Penerbit Obligasi)
Berdasarkan pada hasil penelitian perusahaan sebaiknya memberikan
informasi yang baik kepada investor, agar investor dapat tertarik dan
mempercayakan dananya untuk berinvestasi pada perusahaan anda. Semakin
banyak investor yang membeli obligasi tersebut maka semakin banyak modal
yang diterima perusahaan dari investor luar.
46
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan jenis obligasi lainnya seperti
sukuk maupun menggunakan obligasi pemerintah. Selanjutnya, penelitian ini
memiliki keterbatasan hanya menggunakan peringkat obligasi dari
PEFINDO, sedangkan masih banyak lembaga pemeringkat obligasi lainnya
yang akan mendapatkan hasil yang berbeda. Peneliti selanjutnya juga dapat
menggunakan rasio likuiditas lainnya seperti likuiditas perusahaan obligasi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Amihud, Yakov dan Haim Mendelson 1991, “Liquidity, Maturity, and Yield on
US Treasury Securities”, The Journal of Finance, Vol. 46 No. 4, p. 1411-
1425.
Bhojraj, Sanjeev dan Sengupta, Partha. 2003, “Effect of Corporate Governance on
Bond Ratings and Yields”: The Role of Institusional Investor and
Outside Directors. The Journal of Business. Vol. 76, No. 3, h. 455-475
Crabtree, Aaron D dan Maher, John J. 2005.” Earning Predictability, Bond
Ratings and Bond Yields”, Review of Quantitative Finance And
Accounting. Vol. 25, h. 233-253
Darmadji, tjiptono dan H.M Fakhruddin.2008. “pasar modal di Indonesia:
pendekatan tanya jawab”.edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2013. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Bandung: Alfabeta.
Foster, George. 1986. ”Financial Statement Analysis”. Prentice Hall.
Internatinal,Inc.
Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ke 7.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
I Made, Sudana. 2009. “Manajemen Keuangan: Teori dan Praktik”.
Surabaya: Airlangga University Press.
Imam, Ghozali. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 20”. Edisi 6. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Khurana, Inder K. Dan K.K. Raman. 2003. “Are Fundamentals Priced in
the Bond Market”. Contemporary Accounting Research (Fall): 465-494.
Krisnilasari, Monica. 2007. “Analisis Pengaruh Likuiditas Obligasi, Coupon dan
Jangka Waktu Jatuh Tempo Obligasi Terhadap Harga Obligasi di Bursa
Efek Surabaya”. Tesis S-2. Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro.
Kusuma, Hadri dan Asrori. 2005. “Pengaruh Durasi dan Konveksitas Terhadap
Sensitivitas Harga Obligasi”. Sinergi. Vol. 7, No. 2, h. 35-52
Malkiel, Burton Gordon. 1962. “Expectations, Bond Prices, and the Term
Structure of Interest Rates”. The Quarterly Journal of Economics.
Meli, Yuslinawati. 2010. “Analisis Pengaruh Harga Saham Masa Lalu Terhadap
Harga Saham Sekarang dan Abnormal Return Emiten BUMN Tbk Tahun
2008 di BEI”. Skripsi Sarjana Manajemen Konsentrasi Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung.
Nanik, Indarsih. 2013. “Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Peringkat,
Likuiditas dan Maturitas pada Yield to Maturity Obligasi”. Jurnal
Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013, 125-136.
Ni Wayan, L. N. S. dan Nyoman.2015. “Variabel-variabel yang
Mempengaruhi Yield Obligasi pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 11,
2015, 3796-3824.
Nurfauziah dan Setyarini, Adistien Fatma.2004. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Yield Obligasi perusahaan (Studi Kasus Pada Industri
Perbankan dan Industri Finansial)”. Jurnal Siasat Bisanis. Vol. 2, No. 9,
h. 241-256
Pandji, Anoraga dan Piji, Pakarti. 2008. ”Pengantar Pasar Modal”. Jakarta:
Rineka Cipta.
Rahardjo, Sapto. 2003. “Panduan Investasi Obligasi”. Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Salim HS dan Budi Sutrisno, 2008. “Hukum Investasi di Indonesia”. Penerbit PT
Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Santoso, Muhammad Riyadi. 2017. “Pengaruh Likuidtas, Maturitas dan Peringkat
Obligasi terhadap Yield Obligasi Korporasi di Bursa Efek
Indonesia”.Skripisi Sarjana Manajemen Konsentrasi Manajemen
Keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya.
Sartono, Agus, 2001, “Manajemen Keuangan Teori & Aplikasi”, Edisi Keempat,
Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
Sharpe, William F, Alexander, Gordan J dan Bailey, Jeffery V, 2005.”Investasi”.
Edisi keenam, jilid 1, PT Indeks kelompok gramedia, Jakarta.
Sunariyah, 2003. ”Pengantar Pengetahuan Pasar Modal”, edisi ke-3, UPP-AMP
YKPN, Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus.2010.”Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi”.Edisi
Pertama.Yogyakarta:Kanisius.
Tandelilin, Eduardus. 2010. “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”.
Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika Teori Dan Aplikasi Untuk Ekonomi Dan
Bisnis. Yogyakarta : Ekonosia.
Yuan, Kathy. 2001. “The Liquidity Service of Sovereign Bonds”.Working Paper,
didownload dari www.papers.ssrn.com.
Ziebart, David A dan Reiter, Sara A, 1992. “Bond Rating, Bond Yields, and
Financial Information”.Contamporary Accounting Research, Vol.9, No.1,
h. 252-282.