pengaruh pergantian auditor, reputasi kap, opini audit ...eprints.ums.ac.id/61661/12/naskah...
TRANSCRIPT
PENGARUH PERGANTIAN AUDITOR, REPUTASI KAP, OPINI AUDIT,
KOMITE AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP WAKTU
PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2016)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
oleh:
YESSI KIRANA TRI PERMATASARI
B200140342
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
PENGARUH PERGANTIAN AUDITOR, REPUTASI KAP,OPINI AUDIT,
KOMITE AUDIT DAN PROFITABILITAS TERHADAP WAKTU
PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-
2016)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pergantian auditor, reputasi KAP,
opini audit, komite audit dan profitabilitas terhadap waktu penyampaian laporan
keuangan auditan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016. Teknik pengumpulan sampel yang
digunakan pada penelitian ini dengan metode purposive sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 213 perusahaan. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik
yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas, dan uji auto korelasi.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap waktu penyampaian laporan
keuangan auditan, sedangkan pergantian auditor, opini audit, komite audit, profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap waktu penyampaian laporan keuangan auditan.
Kata kunci: pergantian auditor, reputasi KAP, opini audit, komite audit, profitabilitas,waktu penyampaian laporan keuangan auditan.
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of auditor turnover, KAP reputation, audit opinion, audit committee and profitability to the time of submission of audited financial statements. This research was conducted at a manufacturing company listed on Indonesia Stock Exchange in 2014-2016. Sampling technique used in this study by purposive sampling method with the number of samples of 213 companies. Data analysis technique using classical assumption test that is normality test, multicolinierity test, heteroskedasitas test, and auto correlation test. Hypothesis testing using multiple linear regression analysis. The result of the research shows that the reputation of KAP affects the time of submission of audited financial statements, while the change of auditors, audit opinion, audit committee, profitability has no effect on the time of submission of audited financial statements.
Keywords: auditor turnover, KAP reputation, audit opinion, audit committee, profitability, time of submission of audited financial statements.
1. PENDAHULUAN
Pada perusahaan go public, laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan
dan calon investor. Laporan keuangan yang akurat, relevan, dan tepat waktu sangat
berdampak pada investor yang akan menginvistasikan dananya diperusahaan terkait,
2
dan hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan perusahaan dimasa sekarang
atau dimasa yang akan datang.
Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan yang di susun oleh
perusahaan untuk menggambarkan kondisi perusahaan sehingga dapat bermanfaat
bagi pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan memiliki peran penting dalam
proses pengukuran serta penilaian kinerja perusahaan. Tujuan laporan keuangan
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012: 3) adalah menyediakan informasi yang
meliputi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Bapepam mengatur tentang penyampaian laporan keuangan dalam UU No.8
Tahun 1995 tentang pasar modal yang menyatakan bahwa perusahaan publik wajib
menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan
mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Juli 2011, Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menerbitkan Peraturan Nomor:
X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor: Kep-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik, menyatakan bahwa laporan
keuangan tahunan disampaikan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan dan
diumumkan kepada publik paling lambat pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah
tanggal laporan keuangan tahunan. Penerbitan peraturan ini mencabut Keputusan
Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Keuangan dan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-40/BL/2007
tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan
Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek
Indonesia dan Bursa Efek di Negara Lain.
Lamanya waktu yang dibutuhkan auditor dalam mengaudit laporan keuangan
perusahaan dari di tutupnya buku sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan
disebut sebagai waktu penyampaian audit. Jika waktu penyampaian audit melewati
batas waktu ketentuan Bapepam-LK, maka terjadi keterlambatan publikasi laporan
keuangan, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi waktu penyampaian audit pada penelitian
3
ini antara lain pergantian auditor, reputasi KAP, opini audit, komite audit dan
profitabilitas.
Jika perusahaan melakukan pergantian auditor maka akan terjadi keterlambatan
penyampaian audit suatu perusahaan, karena auditor yang baru akan membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengenali karateristik usaha klien dan sistem yang
ada didalamnya serta harus memahami dari awal, sehingga hal ini menyita waktu
auditor dalam melaksanakan proses auditnya.
Kantor Akuntan Publik yang memiliki reputasi atau nama yang baik berafiliasi
dengan kantor akuntan publik universal seperti Big Four Worldwide Accounting
Firm (Big 4). KAP yang berafiliasi dengan Big Four lebih awal dalam menyelesaikan
auditnya dibandingkan dengan KAP non Big Four. Hal tersebut dikarenakan KAP
Big Four memiliki ketersediaan teknologi dan sumber daya manusia yang lebih
spesialis sehingga membuat pekerjaan audit yang dilakukan lebih efisien. Adanya
tenaga spesialis pada KAP Big Four akan membantu perusahaan lebih cepat dalam
menyelesaikan proses audit dan menyampaikan laporan auditnya, karena tenaga
spesialis dalam KAP Big Four memiliki kompetensi, keahlian dan kemampuan.
Auditor dapat memberikan opini audit kepada investor menyangkut keadaan
laporan keuangan perusahaan. Opini yang dihasilkan oleh auditor dapat
mempengaruhi lama atau tidak, keluarnya laporan audit. Opini yang diberikan
seorang auditor sebagai penilaian awal sebuah laporan keuangan wajar atau tidaknya
dan apakah sudah terbebas dari salah saji.
Menurut Singleton (2007: 15) Komite audit biasanya terdiri dari tiga orang dan
tidak berkaitan terhadap perusahaan, salah satu komite haruslah seorang pakar
keuangan. Sehingga semakin banyak anggota dalam komite audit suatu perusahaan
maka semakin singkat waktu penyampaian audit. Hal ini dikarenakan komite audit
tidak berperan secara langsung di dalam penyusunan laporan audit melainkan hanya
bersifat sebagai pengawas dalam penyusunan laporan auditor independen.
Pengukuran seluruh efektivitas manajemen yang ditunjukkan oleh tingkat
keuntungan perusahaan disebut profitabilitas (Sartono, 2000: 64). Perusahaan yang
mengalami profitabilitas tinggi atau mengalami keuntungan akan cenderung
mempercepat pelaporan laporan keuangan karena merupakan good news bagi
4
perusahaan sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam waktu penyampaian audit
begitu sebaliknya jika perusahaan mengalami profitabilitas rendah.
Beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi waktu
penyampaian audit masih menunjukkan ketidakkonsistenan. Penulis akan menguji
kembali beberapa faktor dalam penelitian terdahulu yang mempengaruhi waktu
penyampaian audit untuk melihat pengaruh dan jenis hubungannya. Penelitian ini
merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Made
Adhika Verawati dan Made Gede Wirakusuma (2016). Adapun faktor yang diuji
kembali dalam penelitian ini adalah pergantian auditor, reputasi KAP, opini audit,
komite audit. Sedangkan yang membedakan dengan penelitian terdahulu yaitu
penulis menambah variabel independen profitabilitas dalam penelitiannya.
Berdasarkan latar belakang penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
mengambil judul “PENGARUH PERGANTIAN AUDITOR, REPUTASI KAP,
OPINI AUDIT, KOMITE AUDIT DAN PROFITABILITAS TERHADAP WAKTU
PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN (Studi Empiris Perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2014-2016).”
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan
keuangan dan laporan audit yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indoneaia (BEI) dalam situs resminya yaitu
www.idx.com.
2.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014 sampai 2016. Sampel
untuk penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling.
2.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah waktu penyampaian
laporan keuangan auditan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan auditor untuk
5
menyelesaikan laporan keuangan diukur dari per 31 Desember penutupan buku
sampai tanggal yang tertera pada laporan audit yang dikeluarkan.
Waktu penyampaian audit didefinisikan sebagai rentang waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan audit hingga tanggal diterbitkannya laporan audit.
Waktu penyampaian audit diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan
untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan
tahunan perusahaan, sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember
sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen menurut Praptika
(2016). Waktu penyampaian audit diukur dengan rumus sesuai dengan penelitian
Verawati dan Made Gede (2016).
Waktu Penyampaian Audit = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Penutupan
Buku (31 Desember)
2.3.2 Variabel Independen
2.3.2.1 Pergantian Auditor
Pergantian auditor adalah berpindahnya auditor dalam perilaku yang
dilakukan perusahaan yang disebabkan oleh aturan perusahaan maupun sukarela
menurut Anindyanari (2017). Variabel ini pernah diteliti oleh Verawati dan
Made Gede (2016), serta Praptika dan I Ketut (2016), diukur dengan
menggunakan dummy variable (Gujarati, 2010: 353). Dengan ketentuan nilai
dummy 1 diberikan apabila perusahaan berganti auditor, sedangkan nilai dummy
0 diberikan apabila perusahaan tidak berganti auditor.
2.3.2.2 Reputasi KAP
Reputasi KAP merupakan suatu tingkatan atau ranking dari suatu Kantor
Akuntan Publik yang ditentukan berdasarkan penilaian masyaraka dalam
pencapaiannya melakukan proses audit dan menyelesaikan audit sesuai jadwal
berdasarkan reputasinya. Kantor Akuntan Publik digolongkan menjadi dua yaitu
big four dan non big four. Big Four terdiri dari PricewaterhouseCoopers (PwC),
Deloitte Touche Tohmatsu, Ernst & Young (EY), KPMG. KAP big four yang
cenderung lebih cepat menyelesaikan tugas audit yang mereka terima bila
dibandingkan dengan non big four dikarenakan reputasi yang harus mereka jaga
menurut Sari (2014). Variabel ini pernah diteliti oleh Verawati dan Made Gede
(2016), serta Sari dan Maswar (2016), diukur menggunakan variabel dummy
6
(Gujarati, 2010: 353). Angka 1 diberikan pada perusahaan yang menggunakan
jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. Sedangkan angka
0 diberikan kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang tidak
berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor.
2.3.2.3 Opini Audit
Menurut Islahuzzama (2012) yang dimaksud dengan opini audit adalah
pendapat auditor tentang laporan keuangan yang telah diauditnya. Opini auditor
yaitu pendapat yang di peroleh dari proses audit yang dilakukan. Sehingga opini
auditor atas laporan keuangan yang telah diaudit, menjadi tolak ukur serta
dijadikan dasar dari penggunanya dalam pengambilan keputusan, di mana
terdapat lima tipe pendapat laporan audit yang diterbitkan. Variabel ini pernah
diteliti oleh Verawati dan Made Gede (2016), serta Kartika (2009), diukur
dengan menggunakan variabel dummy (Gujarati, 2010: 353). Untuk opini wajar
tanpa pengecualian (unqualified opinion) diberi kode dummy 1 dan untuk opini
selain wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) diberi kode dummy 0.
2.3.2.4 Komite Audit
Menurut (Singleton 2007: 15) komite audit terdiri dari tiga orang yang
bukan merupakan pihak luar yang tidak bersangkutan dengan perusahaan.
Perusahaan yang mengontrak auditor dari luar, komite audit harus yang paling
baik jika diposisikan sebagai penentu apakah pemberian jasa tertentu oleh kantor
akuntan publik terkait sudah tepat atau belum. Variabel ini pernah diteliti oleh
Verawati dan Made Gede (2016), diukur dengan rumus sesuai dengan penelitian
Verawati dan Made Gede (2016) sebagai berikut:
x 100%
2.3.2.5 Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manasjemen suatu perusahaan. ROI juga merupakan suatu
ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya (Kasmir,
2015: 201). Variabel ini pernah diteliti oleh Arumsari dan Nur (2017), diukur
dengan melihat Return On Assets (ROA). ROA dihitung dengan menggunakan
rumus sesuai dengan penelitian Arumsari dan Nur (2017) sebagai berikut:
7
ROA =
2.4 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pengujian analisis regresi linier berganda, yaitu
hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen.
Model Regresi yang digunakan sebagai berikut:
WPA = α + βPA + βRK+ βOA + βKA + βPR + e
Keterangan:
WPA : Waktu Penyelesaian Laporan Keuangan Auditan
α : Konstanta
PA : Pergantian Auditor
RK : Reputasi KAP
KA : Komite Auditor
PR : Profitabilitas
e : Faktor pegganggu residual
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Statistik Deskriptif
Variabel dependen yaitu waktu penyampaian audit memiliki nilai minimum
sebesar 44 dan nilai maksimum sebesar 114. Nilai rata-rata (mean) sebesar 76,624
atau 77 hari dan standar deviasi sebesar 11,825 pada tabel terlihat bahwa rata-rata
waktu penyampaian audit perusahaan sampel dibawah 90 hari kalender yang
merupakan batasan yang ditetapkan BAPEPAM dalam menyampaikan laporan
keuangan atau tanggal 31 maret pada tiap tahunnya. Terlihat juga masih ada
perusahaan yang terlambat karena mempunyai audit delay diatas 90 hari.
Pergantian auditor adalah variabel yang diukur dengan menggunakan variabel
dummy. Variabel pergantian auditor menunjukkan nilai minimum 0,00 dan nilai
maksimum sejumlah 1,00. Pada variabel tersebut dihasilkan nilai rata-rata (mean)
sebesar 0,5352 yang berarti perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2014-2016 cenderung melakukan pergantian auditor. Pada variabel tersebut frekuensi
untuk perusahaan yang berganti auditor sebanyak 114 perusahaan dan frekuensi yang
tidak berganti auditor sebanyak 99 perusahaan. Sehingga presentase perusahaan
8
yang berganti auditor sebesar 53,52% dan perusahaan yang tidak berganti auditor
sebesar 46,48%.
Variabel Reputasi KAP disajikan dengan menggunakan model variabel dummy
yang digolongkan menjadi dua yaitu big four dan non big four. Variabel Reputasi
KAP menunjukkan nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum sejumlah 1,00. Pada
variabel tersebut dihasilkan rata-rata (mean) sebesar 0,4131 yang berarti reputasi
KAP pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2016
kebanyakan menggunakan KAP non big four. Frekuensi untuk perusahaan yang
menggunakan KAP The Big Four sebanyak 88 perusahaan dan frekuensi yang
menggunakan selain KAP The Big Four sebanyak 125 perusahaan. Sehingga
presentase perusahaan yang diaudit KAP The Big Four sebesar 41,31% dan
perusahaan yang diaudit selain KAP The big four sebesar 58,69%.
Opini audit diukur dengan variabel dummy. Variabel opini audit menunjukkan
nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum sejumlah 1,00. Pada variabel tersebut
dihasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,6291 yang berarti opini audit pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2016 kebanyakan
memberikan opini wajar tanpa pengecualian. Frekuensi untuk opini audit yang
menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian (1) sebanyak 134 perusahaan dan
pendapat selain wajar tanpa pengecualian (0) sebesar 79. Presentase opini wajar
tanpa pengecualian sebesar 62,91% dan presentase selain opini wajar tanpa
pengecualian sebesar 37.09%.
Variabel komite audit menggunakan rumus jumlah komite audit yang memiliki
latar belakang akuntansi dan keuangan di bagi jumlah komite audit di kali 100%.
Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif menunjukkan rata-rata rasio komite
audit sebesar 75,242% dengan kisaran antara 25% hingga 100% yang berarti komite
audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2016 75%
komite audit berlatar belakang akuntansi dan keuangan.
Profitabilitas diukur berdasarkan nilai ROA (Return On Asset) yaitu Net Profit
dibagi dengan Total Asset. Rasio profitabilitas berkisar antara -0,22 sampai dengan
0,43 dengan rata-rata sebesar 0,0609 atau 6,09% dan standar deviasi sebesar
0,09415. Rata-rata sampel mendapatkan laba bersih setelah pajak dengan total beban
sebesar 0,0609% .
9
3.2 Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu uji
statistik non-parametik Kolomogrov-Smirnov. Hasil uji normalitas dapat dilihat nilai
unstandardized residual adalah sebesar 0,056 dapat diketahui bahwa semua p-value
untuk data ternyata lebih besar dari 5% maka H0 diterima, sehingga dapat dinyatakan
bahwa nilai residual mengikuti fungsi distribusi normal. Uji multikolienaritas nilai
TF lebih besar daripada 0,1 dan nilai VIF lebih kecil daripada 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari multikolinearitas antara variabel
independen. uji heteroskedasitas yang menujukkan tidak ada gangguan
heterokedasitas, nilai p>0,05 dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan
tidak ada masalah heteroskedasitas dalam penelitian ini. Uji autolorelasi nilai durbin
watson menunjukkan nilai 2,130 berarti angka DW berada diantara batas bawah (dL)
angka 1,5 sampai batas atas (dU) 2,5 berarti model regresi tidak menunjukkan
adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan pengganggu
pada periode t-1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari
autokorelasi.
3.3 Pembahasan
3.3.1 Pergantian Auditor tidak berpengaruh terhadap Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan Auditan.
Pergantian auditor tidak mempengaruhi lama tidaknya proses audit laporan
keuangan karena auditor harus bersikap profesional terhadap apa yang dikerjakan.
Sama halnya dengan auditor lama yang profesional dalam melakukan tugasnya.
Sehingga ada atau tidaknya pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap terhadap
audit delay.
Auditor yang profesional tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mengenali karakteristik usaha klien dan sistem yang ada di dalamnya sehingga hal
ini tidak menyita waktu auditor dalam melaksanakan proses auditnya.
Lamanya proses audit tidak dipengaruhi oleh pergantian auditor, hal ini
dikarenakan pergantian auditor bisa dilakukan jauh sebelum tahun tutup buku
berakhir. Auditor baru dapat mengatur waktu mereka untuk memahami lingkungan
10
bisnis klien dan risiko audit klien dari awal sehingga tidak dapat mempengaruhi
proses audit.
Pergantian auditor pada suatu perusahaan dilakukan dengan tujuan untuk
menjaga independensi dari auditor agar tetap bersikap objektif dalam melakukan
tugasnya sebagai auditor. Sehingga pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap
waktu penyampaian laporan keuangan auditan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Widhiasari (2016) dan Wijayanti (2015).
3.3.2 Reputasi KAP berpengaruh terhadap Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Auditan.
Perusahaan memerlukan jasa auditor independen yang memiliki kualitas dan
reputasi KAP yang tinggi sehingga dapat membantu dalam penyampaian laporan
keuangan secara tepat waktu. Reputasi KAP mempunyai arah negatif yang berarti
semakin baik reputasi KAP maka KAP tersebut belum tentu memberikan jaminan
terhadap kualitas audit yang dilakukan dengan salah satunya yakni ketepatan waktu
dalam menyampaikan laporan keuangan, dimana seharusnya semakin besar KAP,
semakin banyak memiliki sumberdaya, lebih banyak auditor ahli dan sistem
informasi yang canggih serta memiliki sistem kerja audit yang baik sehingga akan
semakin cepat dalam penyelesaian laporan keuangan.
KAP dengan reputasi baik biasanya memiliki tenaga spesialis yang khusus
menangani kewajiban perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan sesuai
dengan regulasi BAPEPAM, sehingga KAP big four biasanya lebih tepat waktu
dalam pelaporan keuangan dibandingkan dengan KAP non big four.
KAP yang berafiliasi dengan big four lebih unggul dalam kinerja dan standart
audit yang digunakan, dibandingkan dengan KAP yang tidak berafiliasi big four dan
kualitas audit yang dihasilkan KAP yang berafiliasi big four juga lebih unggul.
Waktu penyampaian audit akan lebih cepat jika menggunakan KAP yang
berafiliasi big four karena KAP Big Four mempunyai fasilitas yang memadai dan
staf yang profesional sehingga pekerjaan lebih efisien. Hal tersebut didukung oleh
penelitian Verawati (2016) dan Sari (2016) yang menyatakan bahwa reputasi KAP
berpengaruh terhadap waktu penyampaian laporan keuangan auditan
.
11
3.3.3 Opini Audit tidak berpengaruh terhadap Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Auditan.
Auditor akan melakukan tugasnya dengan tanggung jawab dan profesional.
Sehingga opini audit tidak dapat dijadikan tolak ukur dalam pengambilan keputusan
dalam laporan keuangan, karena hal tersebut merupakan bagian dari kewenangan
KAP untuk memberikan pernyataan.
Dalam hasil penelitian ini, pemberian opini audit tidak dapat dipengaruhi oleh
pihak internal perusahaan, karena pemberian opini audit merupakan wewenang dari
KAP yang mengaudit perusahaan tersebut untuk memberikan pernyataan tanpa
dipengaruhi negosiasi selama rentang waktu dalam mengaudit.
Pendapat auditor merupakan goodnews atau badnews atas kinerja manajerial
suatu perusahaan, dan bukan faktor penentu dalam ketepatan waktu pelaporan audit.
Kebijakan untuk mengatur waktu penyelesaian audit merupakan kesepakatan antara
pihak auditor dan perusahaan klien.
Proses pemberian pendapat yang dilakukan auditor terhadap kewajaran suatu
laporan keuangan merupakan tahap akhir dalam proses audit, sehingga jenis opini
apapun yang diberikan oleh auditor tidak akan mempengaruhi waktu penyampaian
audit. Hal ini didukung oleh penelitian Verawati (2016), Arumsari (2017), dan Sari
(2016) yang menyatakan bahya opini audit tidak perpengaruh terhadap waktu
penyampaian laporan keuangan auditan.
3.3.4 Komite Audit tidak berpengaruh terhadap Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Auditan.
Komite audit tidak berperan secara langsung di dalam penyusunan laporan
audit serta komite audit merupakan corporate governance yang berperan penting
dalam proses pelaporan keuangan, komite audit hanya sebagai pengawas dalam
penyusunan laporan auditor independen.
Komite audit yang memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan akan bisa
membantu dalam proses peyusunan laporan audit, karena telah memiliki ilmu yang
sesuai dengan bidangnya, berbeda halnya dengan komite audit yang tidak memiliki
latar belakang akuntansi dan keuangan. Namun, disamping hal itu, peran dari komite
audit hanya sebagai pengawas independen sehingga tidak memiliki wewenang dalam
12
penerbitan laporan keuangan yang telah diaudit. Karena Hal tersebut akan ditentukan
oleh auditor.
Keberadaan komite audit tidak mempengaruhi waktu penyampaian audit suatu
perusahaan. Hal ini dikarenakan pada prinsipnya tugas pokok dari komite audit
adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas
kinerja perusahaan. Komite audit telah lepas dalam proses pelaksanaan audit yang
dilakukan oleh auditor sehingga lamanya waktu proses pengauditan bergantung pada
faktor lainnya.
Komite audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi
pengawasan atas kinerja perusahaan. Sehingga komite audit tidak berpengaruh
terhadap waktu penyampaian audit. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Anggradewi (2014), Hastuti (2017) dan Muflisah (2014) yang juga menyatakan
komite audit tidak berpengaruh terhadap waktu penyampaian laporan keuangan
auditan.
3.3.5 Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Auditan.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang
dimiliki ternyata tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu
penyampaian laporan keuangan auditan. Banyak perusahaan yang mengalami
kenaikan profit namun kenaikan profit itu tidak begitu besar, apalagi ada yang
mengalami kerugian. Tuntutan pihak-pihak yang berkepentingan tidak begitu besar
sehingga tidak memacu peusahaan untuk mengkomunikasikan laporan keuangan
yang diaudit lebih cepat.
Dalam melakukan proses audit laporan keuangan auditor harus teliti karena
adanya resiko bisnis baik yang tingkat profitabilitas yang rendah maupun tingkat
profitabilitas yang tinggi. Kemungkinan keuntungan besar yang merupakan good
news bagi pihak eksternal. Auditor harus yakin atas perolehan keuntungan yang telah
disajikan secara wajar dan benar.
Proses audit perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan kecil tidak berbeda
dibandingkan proses audit perusahaan dengan tingkat keuntungan yang besar.
Perusahaan yang mengalami keuntungan baik kecil maupun besar akan cenderung
untuk mempercepat proses auditnya karena ada aturan dari BAPEPAM tentang
13
penyampaian laporan keuangan berkala perusahaan paling lambat pada akhir bulan
ketiga.
Tidak adanya pengaruh profitabilitas dengan waktu penyampaian audit dapat
dikarenakan adanya tanggung jawab yang sama bagi perusahaan yang memperoleh
tingkat profitabilitas baik tinggi maupun rendah untuk tetap menyampaikan laporan
keuangan auditan secara tepat waktu. Hal ini sejalan dengan penelitian Anindyanari
(2017) dan Zebryanti (2016) yang menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap waktu penyampaian laporan keuangan auditan.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1) Variabel pergantian auditor memiliki nilai signifikan sebesar 0,329 lebih
tinggi dari 0,05 berarti pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap waktu
penyampaian laporan keuangan auditan.
2) Variabel reputasi KAP memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 lebih rendah
dari 0,05 berarti reputasi KAP berpengaruh terhadap waktu penyampaian
laporan keuangan auditan.
3) Variabel opini audit memiliki nilai signifikan sebesar 0,949 lebih tinggi dari
0,05 berarti opini audit tidak berpengaruh terhadap waktu penyampaian
laporan keuangan auditan.
4) Variabel komite audit memiliki nilai signifikan sebesar 0,997 lebih tinggi
dari 0,05 berarti opini audit tidak berpengaruh terhadap waktu penyampaian
laporan keuangan auditan.
5) Variabel profitabilitas memiliki nilai signifikan sebesar 0,839 lebih tinggi
dari 0,05 berarti profitabilitas tidak berpengaruh terhadap waktu
penyampaian laporan keuangan auditan.
4.2 Keterbatasan
Beberapa hal yang menjadikan adanya keterbatasan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
14
1) Sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI, sehingga hasil dari penelitian ini tidak dapat mewakili
ke semua sector perusahaan yang ada.
2) Periode penelitian hanya tiga tahun pada 2014 sampai 2016 sehingga tidak
mengambarkan hasil yang dapat digeneralisasikan.
3) Penelitian ini hanya meneliti variabel pergantian auditor, reputasi KAP,
opini audit, komite audit dan profitabilitas yang mempengaruhi waktu
penyampaian laporan keuangan auditan sehingga faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi waktu penyampaian laporan keuangan auditan tidak diteliti
dalam penelitian ini.
4) Penelitian ini tidak dibedakan antara perusahaan yang mengalami
keterlambatan penyampaian keuangan dengan perusahaan yang tepat dalam
laporan keuangan.
4.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti memberikan
rekomendasi sebagai berikut:
1) Penelitian selanjutnya dapat menambahkan sektor-sektor lain atau dapat
menggunakan seluruh perusahaan agar dapat menggeneralisir hasil
penelitian.
2) Penelitian selanjutnya agar dapat memperpanjang periode penelitian
sehingga dapat melihat kecenderungan yang terjadi dalam jangka panjang
sehingga akan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya terjadi.
3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah faktor lain yang lebih
berpotensi dalam waktu penyampaian laporan keuangan auditan, sehingga
hasil penelitian bisa tergeneralisir.
4) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat membedakan antara perusahaan yang
tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan auditan dengan
perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian audit.
DAFTAR PUSTAKA Anindyanari, Ni Wayan dan I Made Sukartha. 2017. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556. Vol.
19. 3. Juni (2017): 2439-2467.
15
Arumsari, Vivien Fitriana dan Nur Handayani. 2017. Pengaruh Kepemilikan Saham,
Profitabilitas, Leverage, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi. ISSN: 2460-0585. Volume 6, Nomor 4. April 2017.
Aryaningsih, Ni Nengah Devi dan I Ketut Budiarta. 2014. Pengaruh Total Aset, Tingkat
Solvabilitas, dan Opini Audit pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. ISSN: 2302-8556. 7.3 (2014): 747-647.
Aronmwan, Edosa Joshua, dkk. 2013. Audit Firm Reputation and Audit Quality.
European Journal of Business and Management Vol.5, No.7.
Bapepam. 2011. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar dan Dawn C. Porter. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta:
Salemba Empat.
Halim, Abdul. 2015. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Haryani, Jumratul dan I Dewa Nyoman Wiratmaja. 2014. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Komite Audit, Penerpan International Financial Reporting
Standards dan Kepemilikan Publik Pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556. 6.1. (2014): 63-78.
Hayse, Rick., Philip Wallage, dan Hans Gortemaker. 2017. Prinsip-Prisip Pengauditan,
Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI.
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Ajuntan Publik. Jakarta:
Salemba Empat.
Islahuzzama. (2012). Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing. Jakarta : Bumi Aksara.
Kartika, A. (2009). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Di Indonesia (Studi
Empiris Pada Perusahaan-perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Jakarta). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). ISSN: 1412-3126 Vol.16 No. 1.
Maret 2009. Hal 1-17.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudrajad, Ph.D. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
16
Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit Internal Nilai Tambah Bagi Organisasi, Edisi
pertama. Yogyakarta: BPFE
Kusumawati, Eny. 2017. Analisis laporan keuangan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Mulyadi. 2002. Auditing. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Salemba Empat.
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham.
Jakarta: Salemba Empat.
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia. Jakarta: KNKG
Praptika, Putu Yulia Hartati dan Ni Ketut Rasmini. 2016. Pengaruh Audit Tenure,
Pergantian Auditor, dan Financial Distress Pada Audit Delay. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556. Vol.15. 3. Juni (2016):
2052-2081.
Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Sari, Hani Kartika dan Maswar Patuh Priyadi. 2016. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Audit Delay. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. ISSN: 2460-0585. Volume 5,
Nomor 6, Juni 2016.
Sartono, Agus. 2000. Ringkasan Teori Manajemen Keuangan, Edisi 3. Yogyakarta:
BPFE.
Singleton, Hall. 2007. Audit Teknologi Informasi dan Assurance, Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sulthoni, Moch. 2012. Determinan Audit Delay Dan Pengaruhnya Terhadap Reaksi
Investor (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2007-
2008). Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis Vol.1, No. 1.
Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar. (2000). Kamus Akuntansi. Jakarta: Citra Harta
Prima.
Verawati, Ni Made Adhika dan Made Gede Wirakusuna. 2016. Pengaruh Pergantian
Auditor, Reputasi KAP, Opini Audit, dan Komite Audit pada Audit Delay. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556. Vol. 17.2. November
(2016): 1083-1111.
17
Wijayanti, Melyda. 2015. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Karakteristik
Auditor, Opini Audit, Audit Tenure, Dan Pergantian Auditor Pada Audit Delay.
Artikel Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
www.idx.com