pengaruh perendaman bahan basis gigitiruan … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan...

51
PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN VALPLAST DALAM LARUTAN EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS SKRIPSI OLEH MESYIA SARI NIM : J111 11 126 BAGIAN ILMU BAHAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Upload: truongcong

Post on 19-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

i

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN VALPLAST

DALAM LARUTAN EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP

PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS

SKRIPSI

OLEH

MESYIA SARI

NIM : J111 11 126

BAGIAN ILMU BAHAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 2: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

ii

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN VALPLAST

DALAM LARUTAN EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP

PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS

SKRIPSI

OLEH

MESYIA SARI

NIM : J111 11 126

BAGIAN ILMU BAHAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 3: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

iii

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Perendaman Bahan Basis Gigitiruan Valplast dalam

Larutan Ekstrak Bawang Putih Terhadap Pertumbuhan Candida

albicans

Oleh : Mesyia Sari J111 11 126

Telah Diperiksa dan Disahkan

Pada Tanggal 30 Juni 2014

Oleh :

Pembimbing

drg. Iman Sudjarwo, M. Kes

NIP. 19540521 198503 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin

Prof.drg.H. Mansjur Nasir,Ph.D

NIP. 19540625 198403 1 001

Page 4: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mesyia Sari

Nim : J111 11 126

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Makassar yang telah melakukan penelitian dengan judul PENGARUH

PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN VALPLAST DALAM LARUTAN

EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA

ALBICANS dalam rangka menyelesaikan studi Program Pendidikan Strata 1.

Dengan ini menyatakan bahwa didalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Makassar, 30 Juni 2014

MESYIA SARI

Page 5: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

v

ABSTRAK

MESYIA SARI. Pengaruh Perendaman Bahan Basis Gigitiruan Valplast dalam

Larutan Ekstrak Bawang Putih Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans

Dibimbing oleh drg. Iman Sudjarwo, M. Kes

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman bahan

basis gigitiruan valplast dalam larutan ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan

Candida albicans

Bahan dan metode : penelitian ini termasuk penelitian eksperimental laboratoris.

Sampel yang digunakan adalah 10 basis gigitiruan valpast dengan kriteria panjang 10

mm, lebar 10 mm, tebal 2 mm, permukaan halus, tidak porous, dan tidak ada

perubahan bentuk. Seluruh sampel direndam dalam suspensi Candida albicans

selama 24 jam. Kemudian sampel dibagi 3 kelompok yang masing-masing terdiri

dari 3 sampel dan 1 sampel pada larutan kontrol. Tiap kelompok dilakukan

perendaman kedalam larutan ekstrak bawang putih selama 8 jam kemudian

dilakukan reaksi pengenceran seri sampai 10-3

. Waktu penelitian dimulai pada 25

Mei sampai 18 Juni 2014.

Hasil : perhitungan data yang dilakukan dengan menggunakan metode SPC. Hasil

yang didadapat menunjukkan bahwa pada ekstrak bawang putih 2% jumlah koloni

sebesar 1,0 x 102 CFU/ml dan berdasarkan perhitungan KHM dengan menggunakan

sampel sebesar 93 x 102

CFU/ml didapat bahwa ekstrak bawang putih 5% mampu

menghambat pertumbuhan Candida albicans secara efektif.

Kesimpulan : ekstrak bawang putih mampu menghambat pertumbuhan jamur

Candida albicans pada basis gigitiruan valplast.

Kata Kunci : Gigitiruan, Valplast, Bawang Putih (Allium Sativum L.)

Page 6: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perendaman

Bahan Basis Gigitiruan Valplast dalam Larutan Ekstrak Bawang Putih Terhadap

Pertumbuhan Candida albicans”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

mencapai gelar sarjana Kedokteran Gigi. Selain itu skripsi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya untuk menambah

pengetahuan dalam bidang ilmu bahan dan teknologi kedoteran gigi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

tantangan dan hambatan, namun berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak

serta bimbingan dari para dosen sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu , dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini, yaitu antara lain :

1. Prof. drg. Mansjur Natsir, Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin.

2. drg. Iman Sudjarwo, M. Kes selaku Dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan serta

kesabaran mulai dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.

3. Prof. Dr. drg. Sri Oktawati, Sp. Perio selaku Penasehat Akademik atas

bimbingan, perhatian, nasehat dan dukungan bagi penulis selama perkuliahan.

Page 7: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

vii

4. Ayahanda H. Abdullah dan Ibunda Hj. Masyitah serta seluruh keluarga

besar yang senantiasa mendoakan, memberikan semangat dan spirit yang luar

biasa kepada penulis.

5. Kepada seluruh kakak-kakak staf pengurus dan pembimbing Laboratorium

Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Unhas yang telah berperan

sangat besar dalam pelaksanaan penelitian ini.

6. Kepada Bapak Sarwo terima kasih atas bantuan dan jasanya yang juga

merupakan sumbangsi yang sangat besar pada penelitian ini.

7. Segenap keluarga besar Oklusal 11, terima kasih atas kekompakan,

kebersamaan, dan rasa persaudaraan yang telah ditunjukkan selama kurang

lebih 3 tahun kita menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi.

8. Ilkhana Winda, Muthmainnah, Isma Maksun, St. Nurfaidah Alfhira,

Rikah Vachriah, A. Ulya Novianti, dan Astrini Desintha Iraniza terima

kasih atas semua kasih sayang, dukungan, ide, dan semangat yang telah

diberikan kepada penulis.

9. Untuk Azrul, Yana, Iin, dan Eva terima kasih untuk motivasi yang kalian

berikan dan bantuan yang telah penulis terima selama proses penelitian ini

berlangsung.

10. Kepada kakak-kakak A. Ummu Kaltsum dan Hilmah Annisa terima kasih

untuk segala bantuan dan masukan serta dukungan yang selalu diberikan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan

Page 8: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

viii

dan ketidaksempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Semoga hasil

penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Kedokteran Gigi ke depannya.

Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 30 Juni 2014

Mesyia Sari

Page 9: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

LEMBARAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 3

1.5 Hipotesa Penelitian ................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 4

2.1 Basis Gigitiruan ..................................................................... 4

2.1.1 Definisi ......................................................................... 4

2.1.2 Klasifikasi Basis Gigitiruan ......................................... 4

2.2 Gigitiruan Fleksibel (Valplast) .............................................. 5

2.2.1 Definisi ......................................................................... 5

Page 10: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

x

2.2.2 Indikasi dan Kontraindikasi Valplast ........................... 6

2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Valplast ............................. 7

2.3 Bawang Putih ........................................................................ 9

2.3.1 Definisi ......................................................................... 9

2.3.2 Taksonomi .................................................................... 9

2.3.3 Senyawa Aktif .............................................................. 10

2.3.4 Manfaat dan Bukti Ilmiah ............................................ 10

2.4 Candida albicans .................................................................. 12

2.4.1 Definisi ......................................................................... 12

2.4.2 Sifat Biologi ................................................................. 13

BAB III KERANGKA KONSEP ................................................................... 14

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 15

4.1 Desain Penelitian ................................................................... 15

4.2 Rancangan Penelitian ............................................................ 15

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 15

4.3.1 Tempat .......................................................................... 15

4.3.2 Waktu ........................................................................... 15

4.4 Variabel Penelitian ................................................................ 15

4.4.1 Menurut Fungsinya ...................................................... 15

4.4.2 Menurut Skala Pengukurannya .................................... 16

4.5 Definisi Operasional .............................................................. 16

4.6 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 16

4.7 Metode Pengambilan Sampel ................................................ 17

Page 11: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

xi

4.8 Prosedur Penelitian ................................................................ 17

4.9 Alat Ukur dan Pengukuran .................................................... 19

4.10 Analisis Data ........................................................................ 20

BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 21

5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ............................................ 21

5.2 Analisis Data ......................................................................... 21

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 24

BAB VII PENUTUP ...................................................................................... 29

7.1 Kesimpulan ........................................................................... 29

7.2 Saran ....................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31

LAMPIRAN ................................................................................................ 33

Page 12: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.2.1 Valplast .................................................................................. 6

Gambar 2.3.1 Bawang putih ......................................................................... 9

Gambar 2.4.1 Candida albicans ................................................................... 12

Page 13: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.2.1 Distribusi jumlah koloni Candida albicans yang direndam

pada larutan ekstrak bawang putih dengan konsentrasi

larutan berbeda ........................................................................... 22

Tabel 5.2.2 Disribusi jumlah koloni Candida albicans yang direndam

pada larutan kontrol (aquades) ................................................... 22

Page 14: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Terdapat tiga jenis gigitiruan sebagian lepasan yang dapat dibedakan menurut

bahan basis gigitiruannya yaitu: (1) gigitiruan kerangka logam, (2) akrilik, dan (3)

bahan termoplastik yang sering disebut dengan Flexi atau Valplast.1

Valplast adalah basis gigitiruan fleksibel yang cocok digunakan pada gigitiruan

sebagian lepasan restorasi unilateral. Bahan ini menggunakan nilon termoplastik

yang biokompatibel.2

Bahan termoplastik bersifat stabil dan tahan terhadap pemuaian

serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer sehingga merupakan pilihan bagi

pasien yang alergi terhadap bahan yang menyisakan monomer dalam

polimerisasinya.3

Mikroorganisme yang sering diketemukan dalam rongga mulut adalah Candida

albicans sekitar 40% sebagai bagian normal flora mulut. Candida albicans dapat

melakukan penetrasi pada resin akrilik dan tumbuh pada permukaan gigi tiruan

sehingga dapat menginfeksi jaringan lunak dan merupakan penyebab terjadinya

denture stomatitis.4

Jamur Candida albicans dianggap sebagai spesies patogen dan

menjadi penyebab utama kandidiasis. Candida albicans merupakan jamur

opportunistik penyebab sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginistis, candida pada urin

(kandiduria), gastrointestinal kandidiasis yang dapat menyebabkan gastric ulcer,

atau bahkan dapat menjadi komplikasi kanker.5

Page 15: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

2

Oleh karena itu desinfeksi gigitiruan merupakan faktor penting yang harus

dilakukan. Upaya untuk mengatasi kenaikan jumlah flora mulut akibat pemakaian

gigitiruan dilakukan dengan cara pembersihan gigi tiruan dengan merendamnya

dalam larutan desinfektans untuk menghindari kontaminasi bakteri dan jamur. 4

Salah satu bahan obat alam yang telah banyak digunakan adalah bawang putih

(Allium sativum L.). Sebagai antifungi, bawang putih telah dikenal sebagai anti

Candida.6

Khasiat bawang putih juga berhubungan erat dengan zat kimia yang

dikandungnya. Zat-zat kimia tersebut sebagian besar termasuk dalam golongan

minyak atsiri. Minyak atsiri adalah suatu zat yang mudah menguap pada suhu kamar

sehingga disebut Terpenoid Essential Oils. Minyak atsiri dapat digunakan sebagai

pewangi, penyedap, antibakteri dan antijamur. Daya antibakteri minyak atsiri

disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat mendenaturasi

protein sel bakteri.7

Bawang putih juga mengandung allicin yang dipercaya berperan penting sebagai

antimikroba. Allicin merupakan molekul tidak stabil, sehingga tidak ditemukan di

dalam darah maupun urin meskipun dikonsumsi dalam jumlah banyak. Selama

dekade terakhir, para ahli menganggap allicin-lah yang memiliki peran antimikroba

pada bawang putih. Turunan allicin yang memiliki efek antimikroba adalah diallyl

disulfides (DADS) dan ajoene.8

Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Perendaman Bahan

Basis Gigitiruan Valplast dalam Larutan Ekstrak Bawang Putih Terhadap

Pertumbuhan Candida albicans"

Page 16: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

3

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian

yaitu “Bagaimana pengaruh perendaman bahan basis gigitiruan valplast dalam

larutan ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan Candida albicans”

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perendaman

bahan basis gigitiruan valplast dalam larutan ekstrak bawang putih terhadap

pertumbuhan Candida albicans.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu agar dapat mengetahui pengaruh

perendaman bahan basis gigitiruan valplast dalam larutan ekstrak bawang putih

terhadap pertumbuhan Candida albicans.

1.5 HIPOTESIS PENELITIAN

Perendaman bahan basis gigitiruan valplast dalam larutan ekstrak bawang putih

dengan konsentrasi tinggi mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans lebih

efektif.

Page 17: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BASIS GIGITIRUAN

2.1.1 Definisi

Basis atau plat protesa adalah salah satu komponen dari gigitiruan sebagian

lepasan yang menutupi mukosa mulut dibagian didaerah palatum labial, bukal, dan

lingual. Plat dasar gigitiruan merupakan bagian dari gigitiruan yang berkontak

dengan mukosa mulut, tempat menempel dan mendukung anasir gigi tiruan,

menyalurkan tekanan oklusal ke jaringan pendukung dan memberi retensi dan

stabilitas pada gigitiruan.9

2.1.2 Klasifikasi Basis Gigitiruan

Terdapat tiga jenis gigitiruan sebagian lepasan yang dapat dibedakan menurut

bahan basis gigitiruannya yaitu: (1) gigitiruan kerangka logam, (2) akrilik, dan (3)

bahan termoplastik yang sering disebut dengan Flexi atau Valplast.1

1) Kerangka logam

Terdiri dari landasan gigitiruan logam sedang gigi buatannya dari akrilik

atau porselen. Karena bahan logam cukup kuat, landasan gigitiruan kerangka

logam dapat di buat lebih tipis dan lebih kecil sehingga pasien akan lebih

nyaman. Pembuatan gigitiruan ini dilakukan diluar ruang praktek dan harus

dilakukan di laboratorium dental.10

Page 18: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

5

Hal- hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:

a. Model kerja yang baik dan diartikulasikan pada artikulator

b. Model diagnostik dengan desain yang digambar dengan rapi diatasnya

c. Surat pelimpahan kerja yang meliputi semua aspek gigitiruan yang akan

dibuat.10

2) Resin akrilik

Resin akrilik merupakan bahan yang hingga saat ini masih digunakan di

bidang Kedokteran Gigi. Lebih dari 95% basis gigitiruan dibuat dari bahan

resin akrilik.4 Bahan dasar basis gigitiruan yang sering dipakai adalah resin

akrilik polimetil metakrilat jenis heat cured.

Resin akrilik dipakai sebagai basis gigitiruan oleh karena bahan ini

memiliki sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak larut dalam cairan mulut, estetik

baik, mudah dimanipulasi, reparasinya mudah dan perubahan dimensinya

kecil.

Kekurangan dari resin akrilik yaitu mudah patah bila jatuh pada

permukaaan yang keras atau akibat kelelahan bahan karena lama pemakaian

serta mengalami perubahan warna setelah beberapa waktu dipakai dalam

mulut.11

3) Nilon Termoplastik

Nilon termoplastik adalah gigitiruan fleksibel yang pertama di dunia.

Bahan ini tidak mempunyai cengkeram logam dan bersifat ringan. 1

Page 19: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

6

2.2 GIGITIRUAN FLEKSIBEL (VALPLAST)

2.2.1 Definisi

Gigitiruan ini digunakan ketika gigitiruan konvensional memberikan

ketidaknyamanan pada pasien yang tidak dapat ditangani melalui re-lining.

Gigitiruan fleksibel menggunakan resin fleksibel khusus yang mampu

mencegah terjadinya gesekan dengan gusi, dan memberikan kenyamanan

untuk mengunyah lebih baik. Beberapa produk yang dapat digunakan adalah

Valplast, Duraflex, Flexite, Proflex, Lucitone, Impak, yang merupakan

bahan bebas monomer.2

Gambar 2.2.1 Valplast

Sumber : Valplast [Internet]. Available from:

http://www.westviewdental.co.uk/isleofman/wp-content/uploads/2013/02/Valplast-Denture.jpg.

Diakses pada 5 Januari 2014

2.2.2 Indikasi dan Kontraindikasi Valplast

1) Indikasi penggunaan Valplast

a. Pasien yang tidak dapat dibuatkan bridge tetapi memprioritaskan

penampilan atau estetik karena keuangan pasien yang terbatas.

b. Pasien yang tidak menginginkan prosedur yang invasif.

Page 20: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

7

c. Pasien yang tidak menyukai kunjungan rutin untuk perawatan

gigitiruan

d. Pasien yang memiliki tuberositas tulang yang besar

e. Dapat digunakan pada veneer konsmetik untuk menutupi resesi

gingiva

f. Bagi pasien yang alergi terhadap akrilik

g. Pada kasus pasien yang rentan terhadap patahnya gigitiruan.

Misalnya, pasien yang berprofesi sebagai polisi, atlet, atau psikiater

h. Sebagai splint oklusal untuk perawatan TMJ.1,3

i. Pasien dengan sklerosis sistemik dan mikrostomia

j. Pada beberapa kasus, seperti pasien pediatrik, kanker mulut, atau

palatum-cleft.2

2) Kontraindikasi penggunaan Valplast:

a. Ruang yang dibutuhkan kira-kira 5 mm atau lebih, yaitu antara gigi

dan ridge lawan, untuk memaksimalkan retensi elemen gigi

b. Tidak seperti gigitiruan sebagian lepas akrilik konvensional yang

ikatan antar elemen gigitiruan dan basis adalah ikatan kimia, ikatan

gigitiruan sebagian lepas fleksibel adalah secara mekanik. Jika

tidak ada ruang yang cukup untuk menempatkan lubang retensi

pada gigi, elemen gigi tiruan dapat berubah tempat.3

2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Valplast

1) Keuntungan pemakaian

Page 21: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

8

a. Estetik yang baik. Valplast memiliki translusensi yang sangat baik

sehingga hampir menyerupai jaringan gusi pasien.

b. Memberikan kenyamanan pada pasien saat proses mastikasi. Hal

ini didukung dengan desain valplast yang dapat dibuat sangat tipis

dan sifatnya fleksibel.

c. Tahan lama. Valplast memiliki tekanan kompresif yang sangat baik

dan tidak mudah patah. Secara kimia, valplast tidak akan

memburuk ketika berkontak dengan cairan, bakteri, dan lingkungan

fisik dalam rongga mulut.

d. Biokompatibel. Bahan ini bebas monomer dan hipoalergik.

e. Fungsi stress-breaking. Fleksibilitas pada valplast mencapai efek

stress-breaker. Jaringan gingiva distimulasi secara lembut selama

mastikasi, dan mengurangi tekanan yang tidak dialami pada gigi

yang tersisa.1,12

2) Kerugian pemakaian

a. Harga nilon termoplastik lebih mahal dibandingkan dengan resin

akrilik.

b. Tidak cukup kuat digunakan sebagai occlusal-rest, dan tidak dapat

menyokong dimensi vertikal saat digunakan dalam gaya-gaya

oklusal secara langsung.

c. Bila terjadi kerusakan atau membutuhkan relining dan rebasing,

tahap pengerjaannya lebih sulit dan mahal dibandingkan dengan

reparasi resin akrilik.1

Page 22: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

9

2.3 BAWANG PUTIH

2.3.1 Definisi

Bawang putih dikenal memiliki efek antibakteri, antifungi, antivirus,

antitumor, dan antidiabetes. Efek antimikroba ini dapat berlaku terhadap kedua

spesies baik gram positif maupun gram negatif.13

Gambar 2.3.1 Bawang Putih

Sumber : Bawang Putih [Internet]. Available from:

http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/06/1838486-bawang-putih-bawang-p.jpg. Diakses

pada 6 Januari 2014

2.3.2 Taksonomi

Kedudukan tanaman bawang putih secara botanis dapat dilihat pada

sistematika berikut ini.14

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Klas : Monocotyledoneae

Ordo : Liliflorae

Famili : Liliales atau Lilliaceae

Page 23: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

10

Genus : Allium

Spesies : Allium sativum L.

2.3.3 Senyawa Aktif

Bawang putih kaya akan senyawa organosulfur yang terbukti memiliki

aktivitas biologi tinggi dan bermanfaat dalam dunia pengobatan. Senyawa

organosulfur itu terbagi menjadi beberapa kelompok:8,13

1) Senyawa S-ak(en)-il-L-Sistein sulfoksida (ACSOs)

Misalnya allin dan α-glutamilsistein. Allin menyebabkan bau dan rasa

yang khas pada bawang putih. Saat dipotong, dikunyah, ataupun dicincang,

Allin berubah menjadi senyawa thiosulfinat dengan bantuan enzim allinase.

Allin diketahui berpotensi sebagai antibakteri.

2) Senyawa sulfur yang bersifat volatil

Contohnya allicin. Allicin merupakan molekul tidak stabil, sehingga tidak

ditemukan di dalam darah maupun urin meskipun dikonsumsi dalam jumlah

banyak.

3) Senyawa sulfur yang larut dalam lemak seperti dialil sulfida (DAS) dan

(DADS).

4) Senyawa sulfur larut air yang non volatil seperti S-allil sistein (SAC).

Senyawa ini merupakan senyawa yag memiliki aktivitas antibiologis yang

tinggi.

2.3.4 Manfaat dan Bukti Ilmiah13

1) Rempah penyedap makanan

Page 24: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

11

2) Hepatoprotektor

Komponen dalam bawang putih yang diduga meliki aktivitas

antihepatotoksik berasal dari kelompok minyak atsiri seperti allin, s-

allilmerkaptosistein, dan s-metilmerkaptosistein. Ini didukung dengan

berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa minyak atsirilah yang

mempunyai aktivitas antihepatotoksis tertinggi. Bawang putih berperan

sebagai antioksidan yang berfungsi untuk membentengi tubuh dari

pengaruh buruk lingkungan dan antigen. Selain sebagai antioksidan,

bawang putih juga berperan sebagai immunomodulator dengan jalan

meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag.

3) Antitumor

Organosulfur yang terkandung dalam bawang putih membantu hati

memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia penyebab

kanker. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak

mengkonsumsi bawang putih memiliki resiko kanker perut dan usus

besar lebih rendah.

4) Antiinflamasi

Bawang putih beraksi sebagai antiinflamasi dengan cara

menghambat aktivitas enzim siklooksigenase. Implikasinya terjasi

penghambatan produksi prostaglandin.

5) Antikolestrol

Kandungan allicin dan allin berkaitan dengan adanya daya

antikolestrol. Bawang putih memiliki ajoene, zat anti penggumpal

darah sehingga khasiat antikolestrol makin kuat. Kemampuan ini

Page 25: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

12

membuat bawang putih berkhasiat mencegah penyakit jantung koroner

dan tekanan darah tinggi.

6) Antimikroba.

Perasaan segar umbi bawang putih memiliki efek antimikroba

terhadap kedua spesies baik gram positif maupun gram negatif.

2.4 CANDIDA ALBICANS

2.4.1 Definisi

Jamur Candida albicans dianggap sebagai spesies patogen dan menjadi

penyebab utama kandidiasis. Candida albicans merupakan jamur opportunistik

penyebab sariawan, lesi pada kulit, vulvaginistis, candida pada urin (kandiduria),

gastrointestinal kandidiasis yang dapat menyebabkan gastric ulcer, atau bahkan

dapat menjadi penyebab komplikasi kanker.5

Gambar 2.4.1 Candida albicans

Sumber : Candida albicans [Internet]. Available from:

http://www.doctorfungus.org/thefungi/img/candida.jpg. Diakses pada 6 Januari 2014

Page 26: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

13

2.4.2 Sifat Biologi

Jamur Candida albicans dapat tumbuh pada suhu 37oC dalam kondisi aerob

atau anaerob. Pada kondisi anaerob, Candida albicans mempunyai waktu generasi

yang lebih panjang yaitu 248 menit dibandingkan dengan kondisi pertumbuhan

aerob yang hanya 98 menit. Walaupun Candida albicans tumbuh baik pada media

padat tetapi kecepatan pertumbuhan lebih tinggi pada media cair dengan digoyang

pada suhu 37oC. Pertumbuhan juga lebih cepat pada kondisi asam dibandingkan

dengan pH normal atau alkali.15

Kemampunan Candida albicans untuk tumbuh baik pada suhu 37oC

memungkinkannya untuk tumbuh pada sel hewan dan manusia. Sedangkan

bentuknya yang dapat berubah, bentuk khamir dan filamen, sangat berperan dalam

proses infeksi ke tubuh inang.15

Page 27: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

14

BAB III

KERANGKA KONSEP

Keterangan :

: Variabel bebas

: Variabel akibat

: Variabel penghubung

: Variabel kontrol

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Basis Gigi Tiruan

Valplast

Ekstrak bawang putih

Candida albicans

Suhu

Lama perendaman

Konsentrasi larutan

Page 28: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

15

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian laboratoris eksperimental.

4.2 RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian dengan metode pendekatan longitudinal (follow-up) study.

4.3 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

4.3.1 Tempat

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin

4.3.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan 25 Mei – 18 Juni 2014

4.4 VARIABEL PENELITIAN

4.4.1 Menurut Fungsinya

1) Variabel bebas : bahan basis gigi tiruan Valplast

2) Variabel akibat : Candida albicans

3) Variabel penghubung : larutan ekstrak bawang putih

4) Variabel random : suhu ruangan

Page 29: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

16

5) Variabel kendali : konsentrasi larutan

4.4.2 Menurut Skala Pengukurannya

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran numerik ratio.

4.5 DEFINISI OPERASIONAL

1) Valplast yang digunakan pada penelitian ini merupakan salah satu jenis

gigitiruan yang menggunakan bahan nilon termoplastik yang bersifat

fleksibel

2) Jumlah Candida albicans dihitung berdasarkan jumlah koloni yang

terbentuk pada media dilusi agar

3) Larutan ekstrak bawang putih. Ekstraksi adalah penyaringan zat-zat aktif

dari bagian tanaman obat, untuk menarik komponen kimia yang terdapat

pada simplia. Pada penelitian ini, senyawa yang akan diteliti yaitu minyak

atsiri yang terkandung pada bawang putih yang diduga memiliki efek

antimikroba.

4.6 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien)

yang memiliki keriteria yang ditetapkan (Nursalam, 2008: 32). Populasi

Page 30: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

17

dalam penelitian ini adalah bahan basis gigitiruan valplast sebanyak 10

buah

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek yang diteliti atau

dianggap mewakili seluruh populasi dengan kriteria inklusi adalah

karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan basis gigitiruan

valplast sebanyak 10 buah

4.7 METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Total

sampling merupakan keseluruhan objek yang ada dalam populasi diambil menjadi

sampel dalam penelitian.

4.8 PROSEDUR PENELITIAN

4.8.1 Pembuatan Sampel Valplast

Pembuatan sampel valplast dilakukan oleh tekniker. Sampel yang digunakan

sebanyak 10 buah dengan ukuran diameter 10 ml dan diameter 2 mm.

4.8.2 Pembuatan Ekstrak Bawang Putih

Pembuatan ekstrak bawang putih dilakukan dengan mengupas kulit bawang putih,

kemudian diparut dengan parutan biasa. Setelah itu, hasil parutan disaring dan

diambil sarinya lalu dimasukkan kedalam wadah tertutup.

Page 31: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

18

4.8.3 Pembuatan Media

1) Potato Dextrose Broth (PDB)

Sebanyak 3,1 gram media PDB dimasukkan kedalam 100 ml aquades,

kemudian dipanaskan hingga larut.

Selanjutnya disterilkan pada autoklaf dengan suhu 121oC pada tekanan 2 atm

selama 15 menit.

2) Potato Dextrose Agar (PDA)

Sebanyak 7,8 gram media PDA dimasukkan kedalam 200 ml aquades,

kemudian dipanaskan hingga larut. Selanjutnya disterilkan pada autoklaf

dengan suhu 121oC pada tekanan 2 atm selama 15 menit.

4.8.4 Pembuatan Konsentrasi Larutan Ekstrak Bawang Putih

Penelitian ini menggunakan konsentrasi larutan 2%, 5% dan 7%. Pembuatan

konsetrasi larutan untuk 10% adalah dengan memasukkan 2 ml ekstrak bawang putih

murni kedalam tabung elemeyer kemudian tambahkan aquades dan dicukupkan

hingga mencapai 100 ml. Perlakuan yang sama digunakan untuk membuat

konsentrasi lainnya.

4.8.5 Peremajaan Jamur Candida albicans

Sebanyak 1 ose biakan Candida albicans dimasukkan kedalam 100 ml media

PDB, kemudian di inkubasi pada shaker rotation selama 1x24 jam.

4.8.6 Perendaman Valplast pada Media Candida albicans

Valplast yang telah disterilkan dimasukkan kedalam media 100 ml PDB,

selanjutnya kedalam media dimasukkan isolat Candida abicans sebanyak 1 ml (1%).

Media lalu di-shaker rotation selama 1x24 jam.

Page 32: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

19

4.8.7 Perendaman Valplast pada Ekstrak Bawang Putih dengan Konsentrasi

2%, 5% dan 7%

Sembilan buah valplast dibagi dalam tiga kelompok, sementara satu buah

dijadikan sebagai sampel kontrol. Ketiga kelompok tersebut direndam dalam 100 ml

larutan ekstrak bawang putih dengan konsentrasi yang berbeda (2%, 5%, dan 7%)

selama 8 jam dalam suhu kamar. Sampel kontrol direndam dalam 10 ml akuades

steril.

4.8.8 Perhitungan Jumlah Koloni Candida albicans

Valplast yang telah direndam didalam ekstrak bawang putih lalu dimasukkan

kedalam aquades streil, lalu di- vortex. Larutan tersebut selanjutnya dilakukan seri

pengenceran hingga 10-3

. Hasil dari tiap pengenceran dimasukkan kedalam cawan

petri sebanyak 1 ml lalu dituangkan media PDA. Setelah media memadat, kemudian

diinkubasi pada inkubator selama 1x24 jam dengan suhu 37oC

4.9 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

1) Potato Dextrose Agar (PDA) digunakan sebagai media kultur jaringan

pada bakteri dan jamur, salah satunya yang akan digunakan pada

penelitian kali ini yaitu Candida albicans.

2) Perhitungan jumlah koloni dapat diperoleh dengan alat yang disebut

dengan coloni counter atau dengan menggunakan rumus:

𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 × 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Page 33: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

20

3) Angka jamur yang diperoleh dapat digunakan untuk mengetahui daya anti

jamur pada masing-masing konsentrasi dengan menghitung KHM.

Perhitungan KHM dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

𝐾𝐻𝑀 = 100% − 𝐴𝐽𝑇 ×100%

𝐴𝐽𝐾

Keterangan:

AJT : Angka jamur pada konsentrasi tertentu dalam satuan CFU/ml

AJK : Angka jamur pada larutan kontrol dalam satuan CFU/ml

4.10 ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis ANAVA

Page 34: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

21

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 KARAKTERISTIK SAMPEL PENELITIAN

Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah basis gigitiruan valplast yang

berjumlah 10 buah. Sembilan buah sampel diberikan perlakuan (direndam dalam

larutan ekstrak bawang putih) dan satu buah sampel dijadikan sebagai kontrol. Proses

perendaman dibagi menjadi 3 kelompok dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu 2%,

5% dan 7% kemudian dari perendaman tersebut masing-masing sampel dilakukan

seri pengenceran bertingkat sampai 10-3

. Setiap kelompok terdiri atas 3 sampel yang

telah dikontrol ukuran dan diameter basisnya. Panjang basis sebesar 10 mm, lebar

basis 10 mm, dan tebal basis 20 mm.

5.2 ANALISIS DATA

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa jumlah koloni

jamur Candida albicans pada basis gigitiruan yang telah dilakukan seri pengenceran

bertingkat sesuai tabel 5.2.1 dan tabel 5.2.2

Penelitian ini menggunakan metode perhitungan bakteri/jamur secara Standard Plate

Count (SPC), yaitu dengan menggunakan rumus:

𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 ×

1𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑚𝑙)

Page 35: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

22

Tabel 5.2.1. Distribusi jumlah koloni Candida albicans yang direndam pada larutan

ekstrak bawang putih dengan konsentrasi larutan berbeda (N=9)

Pengenceran

Jumlah koloni Candida albicans pada basis valplast yang telah

direndam pada larutan ekstrak bawang putih

2 %

5%

7%

10-1

10 - -

10-2

4 - -

10-3

- - -

𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 ×

1𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑚𝑙)

= 10 ×

110−1

1

= 10 × 101

= 1,0 × 102 CFU/ml

Tabel 5.2.2. Distribusi jumlah koloni Candida albicans yang direndam pada larutan

kontrol (aquades)

Pengenceran Jumlah koloni Candida albicans pada basis valplast yang

telah direndam pada larutan kontrol

10-2

93

10-3

4

10-4

-

𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 ×

1𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑚𝑙)

= 93 ×

110−2

1

= 93 × 102 CFU/ml

Page 36: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

23

Pada tabel 5.2.1 diketahui bahwa pada pengenceran 10-1

jumlah koloni sebanyak

10 sedangkan pada pengenceran 10-2

jumlah koloni sebanyak 4 serta pada

pengenceran 10-3

tidak ditemukan adanya koloni Candida albicans.

Pada tabel 5.2.2 diketahui bahwa pada pengenceran 10-2

jumlah koloni sebanyak

93 sedangkan pada pengenceran 10-3

jumlah koloni sebanyak 4 serta pada

pengenceran 10-4

tidak ditemukan adanya koloni Candida albicans.

Berdasarkan penjelasan tabel diatas diketahui bahwa sampel yang diencerkan

dengan tingkat pengenceran tertentu mempunyai total mikroba yang bervariasi.

Tingkat pengenceran yang lebih tinggi menghasilkan jumlah koloni yang lebih

banyak.

Page 37: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

24

BAB VI

PEMBAHASAN

Basis gigitiruan fleksibel menggunakan bahan nilon termoplastik. Bahan ini tidak

mempunyai cengkraman logam dan bersifat ringan. Nilon termoplastik atau yang

disebut juga nylon injection molded adalah basis gigitiruan yang bebas monomer,

bersifat hypoallergic sehingga dapat menjadi alternatif yang berguna bagi pasien

yang sensitif terhadap resin akrilik konvensional, nikel, atau kobalt. Bahan ini dapat

berikatan dengan struktur gigitiruan secara langsung atau bahan restoratif lainnya

dan secara umum menggantikan gigitiruan berbasis logam dana krilik sebgaai bahan

yang membentuk kerangka gigitiruan standar. Nilon termoplastik merupakan bahan

basis gigitiruan yang ideal untuk gigitiruan sebagian dan restorasi unilateral, selain

itu bahan ini juga hampir tidak poros sehingga mengalami perkembangan materi

biologis, odor, dan pewarnaan yang rendah.1,3

Salah satu mikroorganisme yang paling sering ditemukan didalam rongga mulut

adalah Candida albicans. Mikroorganisme tersebut mampu melakukan penetrasi

pada basis gigitiruan dan tumbuh pada permukaan gigitiruan sehingga dapat

menyebabkan infeksi jaringan lunak, seperti denture stomatitis.4

Oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan gigitiruan dalam larutan

desinfektans secara teratur. Salah satu tanaman tradisional di Indonesia yang dikenal

sebagai antifungi/antijamur adalah bawang putih. Berdasarkan penelitian

Page 38: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

25

sebelumnya ekstrak bawang putih dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan

jamur dermatofit dan bakteri lainnya, tapi tidak secara spesifik di ujicoba pada

Candida albicans.

Penelitian ini menggunakan desain laboratoris eksperimental dan dilakukan di

Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin

dan dilaksanakan pada 25 Mei sampai 18 Juni 2014. Penelitian ini menggunakan

sampel berupa sepuluh buah bahan basis gigitiruan valplast yang akan disuspensi

jamur Candida albicans selama 1x24 jam pada suhu 37oC. Seluruh sampel dibagi

dalam tiga kelompok , tiap kelompok terdiri atas 3 sampel. Tiap sampel direndam

dalam larutan ekstran bawang putih dengan konsentrasi berbeda yaitu, 2%, 5%, dan 7%

selama 8 jam. Satu buah sampel direndam dalam larutan aquades sebagai kontrol.

Sampel yang dipilih telah dikontrol ukuran dan diameternya. Panjang dan lebar

sampel yang digunakan adalah sebesar 10 mm dengan diameter 2 mm. Sampel yang

dipilih juga harus memenuhi kriteria inklusi seperti, tidak porous, permukaan halus,

dan tidak ada perubahan bentuk.

Selanjutnya masing-masing sampel dikocok dengan vortex mixer selama satu

menit dan dilakukan seri pengenceran bertingkat sampai 10-3

. Kemudian dari

masing-masing larutan uji pengenceran diambil 0,01 ml dan diteteskan pada cawan

petri Potato Dextrose Agar (PDA) dan dieramkan dalam inkubator selama 1x24 jam

pada suhu 37oC. Analisis jumlah koloni pada masing-masing cawan petri dilakukan

dengan metode perhitungan Standard Plate Count (SPC).

Metode perhitungan tersebut menjelaskan mengenai cara menghitung koloni

pada cawan petri serta cara memilih data yang ada untuk menghitung jumlah koloni

Page 39: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

26

pada suatu bahan yang sedang dianalisis. Cara menghitung koloni adalah sebagai

berikut:

1. Cawan petri yang dipilih dan dihitung adalah yang emngandung jumlah

koloni antara 30 sampai 300

2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan

koloni yang besar dimana jumlah koloninya diraguan dapat dihitung sebagai

satu koloni

3. Suatu deretan (rantai) koloni yag terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung

sebagai satu koloni

Adapun rumus untuk menghitung jumlah koloni mikroorganisme adalah sebagai

berikut:

𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 ×

1𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑚𝑙)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pengaruh pengenceran terhadap

jumlah koloni (jamur) dapat dilihat pada tabel 5.2.1 dan tabel 5.2.2. Hasil pada tabel

5.2.1 menunjukkan bahwa pada larutan ekstrak bawang putih 2% dengan

pengenceran 10-1

ditemukan koloni sebanyak 10 dan pada pengenceran 10-2

jumlah

koloni yang ditemukan sebanyak 4, sedangkan pada pengenceran 10-3

tidak

ditemukan adanya jumlah koloni. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengenceran

yang lebih tinggi menghasilkan jumlah koloni yang lebih banyak. Sementara itu pada

larutan ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 5% dan 7% tidak ditemukan adanya

jumlah koloni pada setiap pengenceran.

Page 40: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

27

Hasil pada tabel 5.2.2 menunjukkan bahwa pada larutan aquades (kontrol) dengan

pengenceran 10-2

jumlah koloni yang ditemukan adalah sebanyak 93 dan pada

pengenceran 10-3

jumlah koloni yang ditemukan adalah sebanyak 4, sedangkan pada

pengenceran 10-4

tidak ditmeukan adanya koloni Candida albicans.

Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa ekstrak bawang putih pada 2%

mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans tapi tidak secara

menyeluruh, sedangkan ekstrak bawang putih 5% mampu menghambat pertumbuhan

jamur Candida albicans secara efektif. Hasil ini sesuai dengan pendapat Pelczar dan

Chan yang dikutip oleh Wahyuningtias4 yang menyatakan bahwa semakin tinggi

konsentrasi suatu zat anti mikroorganisme akan semakin cepat pula sel

mikroorganisme mati atau terhambat pertumbuhannya. Tyler yang dikutip oleh

Wahyuningtias4 menyatakan kemampuan menghambat dan merusak proses

kehidupan jamur oleh bahan antijamur disebabkan adanya sifat terapetiknya.

Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa bawang putih dapat digunakan

untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans karena diduga disebabkan

oleh senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Berdasarkan hasil penapisan

fitokimia, komponen-komponen yang terkandung didalam bawang putih adalah

saponin, flavonoid, minyak atsiri, dan tanin. Senyawa polar yang tertarik ekstrak

etanol seperti saponin, flavonoid, dan minyak atsiri mampu membentuk kompleks

dengan sterol, dan mempengaruhi permeabilitas membran fungi, dan mengganggu

sintesis asam nukleat sehingga fungi tidak dapat berkembang dengan baik.6

Perhitungan Kadar Hambat Minimal (KHM) dengan menggunakan angka jamur

kontrol sebesar 93 x 102 CFU/ml dan angka jamur pada masing-masing konsentrasi

Page 41: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

28

diperoleh KHM pada ekstrak bawang putih 2% sebesar 98,92%, dan pada

konsentrasi 5% dan 7% sebesar 100%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak

bawang putih 5% mempunyai daya hambat yang lebih besar terhadap pertumbuhan

Candida albicans dibandingkan dengan ekstrak bawang putih 2%. Menurut

Washington, larutan bersifat fungisida jika KHM mencapai 99,9% dan bersifat

fungistatistik jika KHM kurang dari 99,9%.4,11

Dengan demikian, ekstrak bawang

putih 5% merupakan daya hambat minimal dan bersifat fungisida terhadap

pertumbuhan Candida albicans.

Sebelumnya peneliti telah melakukan penelitian dengan metode yang sama tetapi

dengan memilih konsentrasi berbeda, yaitu 10%, 20%, dan 40%. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa pada larutan ekstrak bawang putih 10%, 20%, dan 40%

tidak ditemukan adanya koloni yang tumbuh pada masing-masing agar cawan petri.

Sedangkan pada larutan kontrol dengan pengenceran 10-1

dan 10-2

jumlah koloni

yang ada sebesar > 300 koloni (tidak bisa untuk dihitung=TBUD), dan pada

pengenceran 10-3

jumlah koloni yang ditemukan sebesar 396. Oleh karena itu,

peneliti melakukan penelitian kedua dengan menurunkan konsentrasi larutan yang

digunakan menjadi 2%, 5% dan 7%.

Page 42: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

29

BAB VII

PENUTUP

7.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh perendaman bahan basis

gigitiruan valplast dalam larutan ekstrak bawang putih terhadap Candida albicans

dapat disimpulkan bahwa:

1. Ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) dapat menghambat pertumbuhan

Candida albicans pada bahan basis gigitiruan valplast.

2. Ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) 5% merupakan daya anti jamur

minimal yang dapat digunakan sebagai larutan desinfektan pada gigitiruan

valplast.

7.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh pada penelitian ini, maka dapat

disarankan bahwa:

1. Ekstrak bawang putih dapat digunakan sebagai larutan desinfektan gigitiruan

akan tetapi tidak dalam konsentrasi yang terlalu tinggi.

2. Perlu dilakukan revisi lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh ekstrak

bawang putih terhadap kekuatan biomekanikal dan perubahan warna pada

basis gigitiruan resin akrilik dan valplast.

Page 43: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

30

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai ekstrak bawang putih

sebagai larutan desinfektan gigitiruan.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh lama perendaman

valplast pada larutan desinfektan terhadap perubahan bentuk dan tekstur pada

basisnya.

Page 44: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

31

DAFTAR PUSTAKA

1. Ignatia W. Aplikasi dan disain valplast pada gigi tiruan sebagian lepas. JITEKGI;

2010: 7(2): 63-8

2. Laxman SK, HR Dayakarya, Richa S. Flexible denture for partially edentulous

arches- a case report. Journal of Dentofacial Science; 2012: 1(2): 39-42

3. Fransiska N, Poetry O, Wulan T. Gigi tiruan sebagian lepas fleksibel sebagai

alternatif perawatan kehilangan gigi- kajian pustaka. JITEKGI; 2011: 8(2): 11-4

4. Endang W. Pengaruh ekstrak Graptophyllum pictum terhadap pertumbuhan

candida albicans pada plat gigi tiruan resin akrilik. Indonesian Journal of

Dentistry; 2008: 15(3): 187-91

5. Friendsiane RP, Novel K, Paulina VYY. Uji aktivitas antijamur ekstrak etanol

kulit batang rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap jamur candida

albicans secara in vitro. E-Journal Unsrat; 2012: 1(1): 7-12

6. Djaenuddin G. Pengujian penggunaan ekstrak etanol bawang putih (Allium

sativum L.) terhadap kelinci yang diinfeksi dermatofit Trichophyton

mentafrophytes. Seminar Teknologi Peternakan dan Veteriner; 2010, Balai Besar

Penelitian Veteriner. p. 803-8

7. M Yuhana, I Normalina, Sukenda. Pemanfaatan ekstrak bawang putih Allium

sativum untuk pencegahan dan pengobatan pada ikan patin Pangasionodon

hypophthalmus yang diinfeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Akuakultur

Indonesia; 2008: 7(1): 95-107

8. Danar DA. Ekstrak bawang putih (Allium sativum) menurunkan jumlah leukosit

pada mencit model sepsis akibat paparan Staphylococcus aureus. CDK 183;

2011: 38(2): 97-100

Page 45: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

32

9. Erwid FR. Efektivitas ekstrak daun dewa (Gynura pseudochina (Lour.) DC)

terhadap pertumbuhan candida albicans pada plat dasar gigi tiruan resin akrilik.

Jurnal Ilmiah Universitas Sultan Agung; 2010: 48(123): 1-13

10. Haryanto AG, Lusiana KB, Freddy S, Anton M, Indra S. Buku ajar ilmu geligi

tiruan sebagian lepasan Jilid II. Jakarta : Hipokrates; 1995. p. 380

11. David, Elly M. Perubahan warna lempeng resin akrilik yang direndam dalam

larutan desinfektan sodium hipoklorit dan klorhexidin. Maj Ked Gigi; 2005:

38(1): 36-40

12. Dental Arts Laboratories Inc. Valplast tech sheet; 2013. Available from :

http://www.dentalartslab.com/wp-content/uploads/2013/07/web-

VALPLAST.pdf. Accesed December 17th, 2013

13. Trubus Info Kit. Herbal indonesia berkhasiat- bukti ilmiah & cara racik. Bogor :

Trubus Swadaya; 2010. p. 197-201

14. Budi S. Usaha tani bawang putih. Yogyakarta : Percetakan Kanisius; 2000. p. 15

15. Eni K. Mekanisme infeksi Candida albicans pada permukaan sel. Lokakarya

Nasional Penyakit Zoonis; 2010, Balai Besar Penelitian Veterenier. p. 304-13

Page 46: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

33

Page 47: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

34

DOKUMENTASI

1. Pembuatan Sampel Valplast

2. Pembuatan Ekstrak Bawang Putih

3. Pembuatan Media

Keterangan gambar:

Kiri : media Potato Dextrose Broth (PDB)

Tengah : valplast yang sudah disterilkan

Kanan : Candida albicans yang diremajakan

Page 48: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

35

4. Pembuatan Konsentrasi Larutan Ekstrak Bawang Putih

5. Perendaman Valplast pada media Candida albicans

Media Potato Dextrose Agar (PDA)

Keterangan gambar: (kiri ke kanan)

Larutan aquades (kontrol)

Larutan ekstrak bawang putih 2%

Larutan ekstrak bawang putih 5%

Larutan ekstrak bawang putih 7%

Page 49: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

36

6. Perendaman Valplast pada Larutan Ekstrak Bawang Putih

7. Perhitungan jumlah koloni Candida albicans

Page 50: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

37

8. Hasil penelitian

Page 51: PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN … · ... kecuali yang secara tertulis ... dan tahan terhadap pemuaian serta beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer ... Manfaat yang

38

9. Penelitian dengan konsentrasi 10%, 20%, dan 40%