pengaruh perencanaan keuangan syariah … · b. kerangka teori ... fungsi dasar modal syariah ......
TRANSCRIPT
PENGARUH PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH
TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM MENEMPATKAN
DANA DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
(STUDI PADA MASYARAKAT VILLA PAMULANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
SEKAR ARUM DINI
1110046100188
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
i
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul ”PENGARUH PERENCANAAN KEUANGAN
SYARIAH TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM MENEMPATKAN
DANA DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI PADA
MASYARAKAT VILLA PAMULANG)” telah diujikan dalam Sidang
Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 14 Juli 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 11 Agustus 2014
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
PANITIA UJIAN
1. Ketua : H. Ah. Azharuddin Lathif. M.Ag. MH
NIP. 197407252001121001
2. Sekretaris : H. Abdurrauf. LC. MA
NIP. 197312152005011002
3. Pembimbing I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.
NIP. 195607121981031003
4. Penguji I : Rr. Tini Anggraini. ST.M.Si.
6. Penguji II : Aini Masruroh, SE.I, MM
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Uneversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta
iv
ABSTRAK
Sekar Arum Dini. 1110046100188. Pengaruh perencanaan keuangan syariah
terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah
studi pada masyarakat villa pamulang. Program studi muamalat, konsentrasi
perbankan syariah, fakultas syariah dan hukum, universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perencanaan keuangan yang
terdiri dari variabel pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, dan seberapa besar
pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat villa pamulang dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Dalam penelitian ini studi pada masyarakat villa pamulang di rw 17 dengan
alasan bahwa di rw tersebut produktif dan paham, perencanaan keuangan. .
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,
dengan jenis penelitian adalah studi lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan sekunder serta analisis menggunakan analisis regresi linier
berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua variabel berpengaruh secara
simultan dan parsial terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah. Besarnya pengaruh kedua variable tersebut yaitu 87%.
Kata kunci: perencanaan keuangan syariah, minat masyarakat, lembaga
keuangan syariah.
Pembimbing: Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd.
Nip: 195607121981031003
Daftar Pustaka : Tahun 1986-2011.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis uacapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini, serta tidak lupa pula Shalawat serta Salam kepada Rasulullah Muhammad
SAW yang telah memberikan sinar kehidupan melalui Al-Qur’an dan Sunnah-Nya
sebagai pedoman hidup bagi penulis.
Sebagai umat manusia yang sesuai kodratnya, penulis menyadari bahwa
pengetahuan, kemampuan serta kesempatan yang ada pada penulis, oleh karena itu
penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari
petunjuk Allah SWT, serta bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Dr. H. JM. Muslimin, MA, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Euis Amalia, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak
Mu’min Rouf, M.A, Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah
membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
3. Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag., sebagai Pembimbing Akademik yang juga
senantiasa mengingatkan penulis semasa mengikuti perkuliahan hingga
penulis menyelesaikan skripsi ini.
vi
4. Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. Sebagai dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, pikiran, perhatiannya kepada penulis dan memberikan
pengarahannya.
5. Orang Tuaku tersayang, Bapak Sukarno yang selalu mendoakan untuk
kemudahan dan kelancaran skripsi ini dan Almh. Roni seorang Ibu yang saya
rindukan semoga ikut merasakan kebahagian ini.
6. Kakakku yang amat sangat kusayangi Diah Radit Tyas Tiwi dan Rizki K Hari
Murti yang menghadapi dan menjalani hidup bersama-sama denganku dan
selalu mendoakanku dalam kemudahan skripsi ini.
7. Seluruh keluarga yang memberikan perhatian kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengajarkan ilmu yang tidak
ternilai, yang tidak pernah lelah membimbing penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Segenap Staf Akademik dan Staf Perpusatakaan Fakultas Syariah dan Hukum
yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Dan Staf Perpustakaan
Utama yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
10. Keluarga sekaligus sahabat seperjuang PS.D.SQUAD Angkatan Tahun 2010
yang selalu memberikan masukan-masukannya dan memberikan semangat
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
vii
11. Rian hidayat, yang selalu bersedia membantu dalam pengerjaan skripsi ini dan
selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Nirmala Inmanila dan Alif Ridwan, teman yang senantiasa membantu
bertukar fikiran dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Kepada sahabat tersayang yang berjuang bersama selama menjalani
perkuliahan, Fitriana Wahyuni, Rizki Amalia Fauroza, Ricka Khutami Putri,
Eri Herzegovina Fansuri, Shendi Yulian Susanti dan Ira Kurnia.
14. Pak Rw dan segenap warga Villa Pamulang yang senantiasa membantu
penulis untuk memperoleh data.
15. Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, yang juga
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis merasa skripsi ini masih banyak kekurangan, tapi penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, baik sebagai
rujukan penulisan skripsi, penulisan makalah dan lainnya Amin.
Jakarta,
Sekar Arum Dini
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
LAMPIRAN ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 5
D. Perumusan Masalah................................................................. 6
E. Tujuan dan ManfaatPenelitian ................................................ 6
F. Teknik Penulisan ..................................................................... 7
G. SistematikaPenulisan ............................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerangka Konseptual .............................................................. 10
B. Kerangka Teori ........................................................................ 14
ix
1. Perencanaan Keuangan Islami .......................................... 14
a. Income (penghasilan) .................................................. 15
b. Cleansing of Wealth (penyucian harta) ...................... 15
c. Spending (pengeluaran)............................................... 15
d. Investments (investasi) ................................................ 16
e. Longevity (kehidupan yang panjang) .......................... 17
f. Manejemen of Debt/liabilities
(Pengelolaan hutang/kewajiban) ................................. 17
g. Assurance ................................................................... 18
2. Mengatur Keuangan Anda ................................................ 18
a. Larangan Berlaku Boros.............................................. 18
b. Mata Pencahariaan Yang Baik .................................... 19
c. Penghamburan Harta Kekayaan .................................. 20
3. Berfikir Ke Masa Depan ................................................... 22
a. Perlunya Meningkatkan Penghasilan .......................... 22
b. Pentingnya Memiliki Tabungan Darurat ..................... 23
c. Lindungi Diri Dengan Asuransi .................................. 23
d. Investasi Bukan Menabung ......................................... 24
e. Siapkan Dana Pensiun ................................................. 24
f. Siapkan Dana Pendidikan Anak .................................. 25
4. Lembaga Keuangan Syariah.............................................. 25
a. Pemahaman Bank Syariah ........................................... 25
x
b. Fungsi Bank Syariah ................................................... 28
1. Fungsi Utama Bank Syariah .................................. 28
2. Fungsi Bank Syariah Sebagai Lembaga Perantara
Keuangan ............................................................... 28
3. Produk Penghimpunan Dana ................................ 29
4. Penyaluran Dana .................................................... 30
5. Jasa Perbankan ...................................................... 32
c. Investasi Saham Syariah .............................................. 32
1. Pasar Modal Syariah .............................................. 32
2. Fungsi Dasar Modal Syariah ................................. 33
d. Reksadana Syariah ...................................................... 34
1. Pengertian Reksadana Syariah .............................. 34
2. Keuntungan Reksadana Syariah ............................ 34
e. Asuransi Syariah .......................................................... 36
1. Pengertian Asuransi Syariah ................................. 36
C. Review Studi Terdahulu .......................................................... 37
D. Hipotesis penelitian ................................................................. 42
E. Kerangka Pemikiran ................................................................ 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian ................................................... 45
B. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 45
xi
C. Pendekatan dan Jenis Penelitian .............................................. 46
D. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 46
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 47
F. Populasi dan Sampel ............................................................... 49
G. TeknikPengambilanSampel ..................................................... 49
H. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................... 50
I. Metode Analisis Data .............................................................. 51
1. Uji Validitas ...................................................................... 51
2. Uji Reliabilitas................................................................... 52
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 52
4. Analisis Regresi................................................................. 54
J. Pengujian Hipotesis ................................................................. 55
K. Objek Penelitian ...................................................................... 59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Validitas ................................................................... 60
B. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 65
C. GambaranUmum Objek Penelitian ......................................... 65
D. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 69
1. Hasil Uji Normalitas.......................................................... 69
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................ 70
3. Hasil Uji Autokorelasi ....................................................... 70
xii
4. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................ 71
E. Analisis Regresi Berganda ...................................................... 72
1. Hasil R-Square .................................................................. 73
2. Hasil Uji T ......................................................................... 77
3. Hasil Uji F ......................................................................... 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 82
B. Saran ........................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
3.1 Format Respon Masyarakat Untuk Pernyataan Positif 48
3.2 Variabel – Indikator 58
4.1 Hasil Uji Validitas X1 61
4.2 Hasil Uji Validitas X2 62
4.3 Hasil Uji Validitas Y 63
4.4 Hasil Cronbach’s Alpha 65
4.5 Hasil Autokorelasi 70
4.6 Hasil Multikolonieritas 71
4.7 Hasil R-Square 73
4.8 Hasil Anova 74
4.9 Hasil Uji T 75
4.10 Hasil Uji Hipotesis 77
4.11 Hasil Uji F 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan keuangan pada dasarnya adalah disiplin manajemen kekayaan
yang berlaku dengan kebutuhan unik dan keprihatinan individu masing-masing.1
Salah satu komponen dalam perencanaan keuangan adalah menyusun anggaran
bulanan yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran. Bagi mereka yang sudah
berkeluarga, pendapatan bisa didapat dari satu sumber atau lebih sedangkan
pengeluaran terdiri dari pengeluaran rutin dan non rutin.
Perencanaan keuangan syariah merupakan suatu proses perancangan suatu
kehidupan yang lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan pengelolaan
keuangan, kekayaan, non-keuangan serta rohani untuk jangka pendek, menengah dan
panjang baik didunia ketika masih hidup maupun diahirat ketika sudah meninggal
insyaallah dapat tercapai. 2
Perencanaan diperlukan agar kita dapat mencapai tujuan keuangan secara
menyeluruh dan mencakup seluruh siklus kehidupan kita dari sekarang hingga akhir
nanti. Tanpa perencanaan yang benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam
keuangan kita. Maka dari itu perencanaan keuangan penting agar masyarakat tidak
terjebak dalam permasalahan keuangan misalnya terlilit hutang.
1 Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda Mapan
Publishing, 2010), h.13. 2 Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h.41.
2
Anda mungkin salah satu pekerja yang memiliki gaji di atas Rp5 juta atau
bahkan lebih Rp10 juta per bulan. Tapi pada tanggal 10 setiap bulan, uang gaji sudah
habis. Sepertinya ada yang salah dengan pengelolaannya. Bila Anda termasuk pekerja
dengan kebiasaan keuangan seperti itu, Anda tak sendiri. Itu seolah menjadi
kebiasaan karyawan swasta, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
Menurut perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie, Jumat (26/7), kebiasaan
itu seolah menjadi fenomena. Gaji bertahan selama dua pekan itu sudah bagus. Sebab,
ada beberapa pekerja yang menghabiskan uang gajinya hanya dalam sehari. setiap
bulan Anda wajib membuat desain rencana pengeluaran yang Anda susun saat
menerima gaji. Kuncinya terletak pada rencana pengeluaran yang disusun harus
realistis dan menggambarkan pola hidup Anda yang sebenarnya.
Didalam islam perencanaan keuangan yaitu bagaimana mengelola harta secara
islami, dalam arti tidak boros serta berpikir ke masa depan dengan menabung dan
menempatkan dana di pos-pos keuangan. Perencanan keuangan islami terdapat 6
strategi dasar yaitu income (penghasilan), cleansing of wealth (penyucian harta),
spending (pengeluaran), investments (investasi), longevity (kehidupan yang panjang),
management of debt/liabilities (pengelolaan hutang atau kewajiban).3
Bank syariah sebagai lembaga intermediasi, yaitu mengerahkan dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang
membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Adapun lembaga keuangan
3 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Financial dengan Nilai-
Nilai Spiritualitas, (Jakarta: PT. Arga Publishing, 2007), h. 40.
3
syariah meliputi produk tabungan syariah, deposito, iB tabungan perencanaan syariah
(iB tabungan pendidikan, iB Haji/Umrah, iB pensiun).
Tetapi masih banyak orang yang hanya menabung saja untuk rencana masa
depannya, hal itu dikarenakan kurangnya pemahaman tentang manfaat dari
menempatkan dana di instrumen keuangan syariah serta hawatir akan adanya
penipuan. Mereka menjadi tidak percaya untuk menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah dan memilih untuk menabung di bank syariah saja. Misalnya untuk
mengumpulkan dan mengembangkan uangnya seseorang memilih menabung
daripada berinvestasi karena ia begitu takut kehilangan uangnya, jadi ia hanya berani
simpan dalam rekening tabungan saja. Padahal menabung adalah menumpuk uang
anda, sedangkan berinvestasi adalah membuat uang itu bekerja untuk menghasilkan
lebih banyak uang.
Jadi seseorang yang mempunyai perencanaan keuangan untuk masa yang akan
datang bisa menabung dan menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, seperti
untuk pendidikan anak seseorang memakai tabungan pendidikan anak, atau untuk
tabungan hari tua seseorang menempatkan dana di tabungan perencanaan dana
pensiun serta untuk mengembangkan kekayaan seseorang memilih berinvestasi.
Mereka yang tidak hanya menabung tapi juga menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah dikarenakan sudah memahami manfaat tersebut. mereka akan
memperoleh keuntungan finansial yang lebih bila dibandingkan dengan menabung
saja di bank dan rencana-rencana masa depan tercapai. Dengan memanfaatkan
lembaga keuangan syariah yang ada, itu akan membantu masyarakat dalam
4
mewujudkan perencanaan keuangan yang baik karena memberikan manfaat proteksi
yang lebih baik terhadap nilai uang anda untuk jangka panjang.
Daerah Villa Pamulang adalah bagian dari Kecamatan Pamulang yang
merupakan salah satu Kecamatan di daerah Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Masyarakat di Villa Pamulang merupakan masyarakat yang 80% produktif dalam arti
bekerja dan punya pendapatan. Masyarakat Villa Pamulang mempunyai pendapatan
yang beragam, selain itu mereka juga mempunyai usaha dan investasi yang mana itu
berarti masyarakat Villa Pamulang paham akan perencanaan keuangan.
Dari uraian diatas yang telah penulis paparkan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang akan dibuat dalam bentuk skripsi dengan mengangkat
judul “Pengaruh Perencanaan Keuangan Syariah Terhadap Minat Masyarakat
dalam Menempatkan Dana di lembaga keuangan Syariah (studi pada
masyarakat Villa Pamulang)“.
B. Identifikasi Masalah
Pokok masalah ini berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran masyarakat
Villa Pamulang yang mempunyai perencanaan keuangan atau menghabiskan uangnya
tanpa perencanaan keuangan serta menempatkan dananya di pos-pos keuangan.
Sedangkan masalah yang terkait dengan pokok masalah tersebut adalah :
1. Apakah masyarakat Villa Pamulang mengelola pendapatan dan
pengeluarannya dengan baik?
5
2. Apakah masyarakat Villa Pamulang menempatkan dananya di pos-pos
keuangan?
3. Apakah masyarakat Villa Pamulang mempunyai minat untuk
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
4. Apakah pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan untuk menghindari meluasnya penelitian agar
penelitian lebih terarah mengenai pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap
minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Perencanaan keuangan syariah dipecah menjadi dua variabel yaitu variabel
pendapatan dan pengeluaran. Lembaga keuangan syariah yang dimaksud meliputi
produk tabungan syariah, iB deposito, iB tabungan perencanaan syariah (iB tabungan
pendidikan, iB Haji/Umrah, iB pensiun), investasi syariah dll. Penelitian ini diajukan
kepada masyarakat muslim, dan penelitian dilakukan pada masyarakat Villa
Pamulang dengan alasan masyarakat tersebut 80% produktif, selain mempunyai gaji
mereka juga mempunyai usaha dan investasi serta diantara mereka menggunakan jasa
layanan perbankan syariah yang berarti masyarakat tersebut paham akan perencanaan
keuangan syariah.
6
D. Perumusan Masalah
1. Apakah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan
pengeluaran secara simultan mempengaruhi minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
2. Apakah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan
pengeluaran secara parsial mempengaruhi minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
3. Seberapa besar kedua variabel tersebut mempengaruhi minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis pengaruh perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel
pendapatan dan pengeluaran secara simultan mempengaruhi minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
b. Menganalisis pengaruh perencanaan keuangan yang terdiri dari
pendapatan dan pengeluaran secara parsial mempengaruhi minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
c. Untuk menjelaskan seberapa besar kedua variabel tersebut
mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah.
7
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan pengetahuan bagi akademisi mengenai sejauh
mana penulis mampu meneliti pengaruh perencanaan keuangan syariah
terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
dapat menjadi bahan bacaan serta masukan bagi masyarakat muslim
khususnya, bagi mahasiswa, dosen, maupun instansi terkait di berbagai
Perguruan Tinggi.
b. Manfaat Praktis
Diharapkan dengan hasil penelitian ini masyarakat lebih
mengetahui pentingnya perencanaan keuangan syariah dan manfaat dari
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, juga untuk menambah
khasanah keilmuan dalam bidang Ekonomi Islam serta sebagai bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
F. Teknik Penulisan
Teknik penulisan penelitan ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.
8
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini mencakup: Latar Belakang Masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, teknis penulisan, dan Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan konsep atau teori yang menyangkut
judul yang diteliti, adapun teori-teori yang dijelaskan adalah:
Pengertian perencanaan keuangan, perencanaan keuangan
syariah, minat masyarakat, dan lembaga keuangan syariah.
Pada bab ini juga membahas Review Studi Terdahulu, hioptesis
dan kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM
Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum
masyarakat Villa Pamulang, dan dijelaskan metode penelitian
yaitu: Objek Penelitian, Pendekatan dan Jenis Penelitian,
Sumber Data, Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan
Sampel, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik pengolahan
dan Analisis Data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan membahas analisis pengaruh
perencanaan keuangan terhadap minat masyarakat dalam
9
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah yang
meliputi: seberapa besar perencanaan keuangan syariah yang
terdiri dari pendapatan dan pengeluaran terhadap minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
syariah serta seberapa besar kedua variabel tersebut
mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah.
BAB V PENUTUP
Pada bagian bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh
dari hasil penelitian dan merupakan jawaban terhadap
perumusan masalah, serta beberapa saran dari penulis.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka konseptual
Perencanaan adalah proses atau perbuatan merencanakan (merancangkan).
Perencanaan merupakan salah satu bagian usaha manusia untuk mengubah keadaan
menjadi lebih baik.4
Keuangan berasal dari kata “uang”, yang kemudian diberi awalan “ke” dan
akhiran “an‟. Keuangan adalah seluk beluk uang, urusan uang, dan keadaan uang.
Ilmu keuangan islam ialah ilmu yang membahas urusan dan keadaan uang
berdasarkan nilai-nilai islam terutama dari segi hukum atau syariahnya.5
Syari‟ah adalah ajaran islam yang mengatur perilaku manusia, baik dalam
kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai
sesame makhluk, dalam term fiqh atau ushul al-fiqh. Sesuai dengan aspek yang
diaturnya, syari‟ah ini terbagi kepada dua, yakni „ibadah dan mu‟amalah. „Ibadah
adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya,
sedangkan mu‟amalah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antar sesama
manusia.6
4 Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 11.
5 Muhammad Amin Summa, Menggali akar mengurai serat ekonomi dan keuangan islam,
(Jakarta: kholam publishing, 2008), h. 29. 6 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga perekonomian umat, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002), h. 17.
10
11
Syari‟ah adalah ajaran islam yang mengatur perilaku manusia, baik dalam
kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai
sesame makhluk, dalam term fiqh atau ushul al-fiqh. Sesuai dengan aspek yang
diaturnya, syari‟ah ini terbagi kepada dua, yakni „ibadah dan mu‟amalah. „Ibadah
adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya,
sedangkan mu‟amalah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antar sesama
manusia.7
Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari
minat tersebut dengan disertai perasaan senang. 8 Hakikat dan kekuatan dari minat
dan sikap seseorang merupakan aspek penting kepribadian. Karakteristik ini secara
material mempengaruhi pendidikan dan pekerjaan, hubungan antar pribadi,
kesenangan yang didapatkan seseorang dari aktivitas waktu luang, dan fase-fase
utama lainnya dari kehidupan sehari-hari. Sebuah kuesioner yang dirancang untuk
menaksir kekuatan relatif minat dalam pekerjaan yang bersifat menyelidiki
(investigatif), artistik, atau konvensional juga bisa dikatakan menaksir sikap individu
terhadap ilmu murni, seni untuk seni, tugas-tugas praktis, dan sejenisnya.9
7 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.17.
8 Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif Islam. (Jakarta: prenada media, 2004), H. 263. 9 Anne Anastasi dan Susana Urbina, Tes Psikologi Edisi Bahasa Indonesia dari Psychological
Testing, 7th
ed, (Jakarta: PT Prenhallindo, 1997), H. 29.
12
Manusia adalah makhluk sosial karena mereka hidup bersama dalam berbagai
kelompok yang terorganisasi yang kita sebut masyarakat.10
Mereka hidup
berkelompok dan bermasyarakat serta tergantung satu sama lainnya untuk dapat
bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.11
Keluarga adalah suatu lembaga
dasar yang cenderung untuk tetap bertahan hidup melawan serangan-serangan yang
sedang berlangsung dan masa datang12
Lembaga dalam bahasa inggris biasa disebut institution dan dalam bahasa
Indonesia setara pula dengan pranata. Menurut Koentjaraningrat dalam Stephen K
Sanderson, lembaga sosial atau pranata sosial berarti suatu sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-
kompleks kebutuhan khusus dalam kebutuhan masyarakat. Menurut Soerjono
Soekanto dalam Stephen K Sanderson, lembaga sosial itu dapat berwujud asosiasi.
Asosiasi dalam konteks ini dapat berarti pengelompokan individu-individu dalam
masyarakat kedalam sebuah lembaga sosial tertentu.13
Istilah “bank” secara bahasa diambil dari bahasa Itali, yakni banco yang
berarti meja. Penggunaan istilah ini disebabkan dalam realita bahwa proses kerja
bank sejak dulu, sekarang, dan mungkin dimasa yang akan datang secara
administratif dilaksanakan diatas meja. Sedangkan dalam bahasa Arab bank biasa
10
Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), H. 43.
11 Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, h.29.
12 Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial,
h.482. 13
H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.1-2.
13
disebut dengan mashrif, yang berarti tempat berlangsungnya saling menukar harta,
baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan, atau selainnya untuk melakukan
muamalah.14
Sedangkan dalam konteks ke-Indonesia-an, pengertian bank ini dapat dilihat
dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Dalam pasal
tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Pengertian ini mengandung makna bahwa bank itu tidak hanya berfungsi untuk
mengelola uang, tetapi juga lebih jauh untuk meningkatkan tingkat ekonomi
masyarakat.15
Menurut Karnaen A. Perwataatmadja dan syafi‟I Antonio, bank syariah
memiliki dua pengertian, yaitu:
1. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟at Islam.
2. Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan
al-Qur‟an dan al-Hadits.16
14
Muhammad Sayyid Thanthawi, Mu’amalat al-Bunuk wa Ahkamuha al-Syar’iyyah, (Mesir: Dar Nahdhah, 1997), H. 50.
15 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.54.
16 A. Perwataatmadja Karnaen dan Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Syari’ah,
(Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992), H.1.
14
B. Kerangka Teori
1. Perencanaan Keuangan Secara Islami
Perencanaan keuangan syariah merupakan proses mencapai tujuan
hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Perencanaan
keuangan syariah merupakan suatu proses perancangan suatu kehidupan yang
lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan,
kekayaan, non-keuangan serta rohani untuk jangka pendek, menengah dan
panjang baik didunia ketika masih hidup maupun diahirat ketika sudah
meninggal insyaallah dapat tercapai17
Ketika kita berbicara tentang pengelolaan keuangan maka mau tidak
mau kita harus berhadapan dengan pengelolaan pendapatan dan pengeluaran.
Pendapatan adalah hal yang berkaitan dengan sumber pemasukan baik tentang
jumlah yang harus didapat maupun tata cara dalam mendapatkannya.
Sementara pengeluaran adalah hal yang berkaitan dengan jumlah yang harus
dikeluarkan maupun tentang tempat pengalokasian pengeluaran. Dalam
perencanaan keuangan islami terdapat 6 komponen dasar yaitu income
(penghasilan), cleansing of wealth (penyucian harta), spending (pengeluaran),
investments (investasi), longevity (kehidupan yang panjang), management of
debt/liabilities (pengelolaan hutang/kewajiban). Selanjutnya terdapat satu
17
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h. 41.
15
strategi ketujuh yang mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan
kematian yaitu assurance (kepastian/jaminan).18
a. Income/penghasilan merupakan langkah awal tanggung jawab seorang
manusia dalam memenuhi kewajiban untuk menafkahi kehidupan sendiri
maupun keluarganya. Dengan kata lain kita harus berusaha untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan sekaligus sangat dianjurkan untuk
dapat membantu meringankan beban orang lain.19
b. Cleansing of wealth (penyucian harta) merupakan kesadaran kedua yang
perlu dibangun, dan menjadi penyeimbang dari kesadaran akan
pentingnya mencari penghasilan. Penyucian harta dalam bentuki zakat,
infak, shadaqah dan wakaf tanpa kesadaran spiritual akan berarti
pengurangan atau harta yang sudah kita peroleh. Padahal tidak demikian,
melainkan Allah akan melimpahkan ketenangan jiwa dan karunia yang
lebih besar.20
c. Spending (pengeluaran), banyak keluarga yang lebih mengeluhkan
penghasilan yang rendah dari pada mencoba menyesuaikan pengeluaran
dengan tingkat penghasilannya. Hingga saat ini masih banyak keluarga
yang tidak berhasil menyisihkan tabungan, bukan karena penghasilannya
18
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 40.
19 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-
Nilai Spiritualitas, h. 25. 20
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 28.
16
yang rendah tetapi karena tidak bisa engelola pengeluaran. Percayalah,
kemampuan menabung tidak hanya ditentukan dari besarnya penghasilan,
tetapi juga ditentukan seberapa pandai kita mengelola pengeluaran.
Ketidak mampuan banyak keluarga untuk menyisihkan sebagian
penghasilan sebagai tabungan lebih banyak terjadi karena tidak bisanya
membedakan antara “kebutuhan dan keinginan”. Masih banyak keluarga
yang tergoda untuk memenuhi keinginan diatas kebutuhan. Keinginan
tersebut umumnya berkaitan untuk mengejar kemudahan, kenikmatan,
kemewahan, gengsi atau hal lainnya yang berkaitan dengan life style atau
gaya hidup yang sebenernya belum sesuai dengan tingkat penghasilannya
saat ini. Dilain pihak, masih banyak kebutuhan masa depan yang harus
kita persiapkan, sehingga dari seluruh penghasilan yang kita terima, kita
harus selalu berusaha menyisihkan sebagian penghasilan tersebut untuk
ditabung dan diinvestasikan. Tabungan dan investasi dibutuhkan guna
mengantisipasi kebutuhan masa depan.21
d. Investments (investasi), ketika kita memperoleh penghasilan, kita
dihadapkan pada pilihan, apakah akan menghabiskan seluruh penghasilan
kita untuk kebutuhan yang ada di depan mata, atau kita harus menyisakan
sebagian penghasilan dan terpaksa mengorbankan sebagian kebutuhan
saat ini untuk digunakan bagi kebutuhan masa depan yang dianggap lebih
21
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 30.
17
penting dari kebutuhan saat ini. Kesadaran akan adanya kebutuhan masa
depan dengan tingkat prioritas yang tinggi, akan menjadi motivasi
mengapa kita perlu melakukan investasi.22
e. Longevity (kehidupan yang panjang), setiap orang memiliki batas dalam
kemampuan bekerja dan menghasilkan uang. Akan ada periode dimana
seseorang sudah tidak bisa lagi bekerja secara produktif. Masa pensiun
bukan berarti kita terlepas dan terbebas dari segala kebutuhan hidup. Oleh
karena itu, selagi kita masih produktif dan memiliki kemampuan , kita
perlu merencanakan dan mempersiapkan untuk dapat tetap hidup mandiri
secara financial, walaupun secara fisik, kita sudah tidak lagi bekerja
secara produktif dan memasuki masa pensiun.23
f. Management of debt/liabilities (pengelolaan hutang/kewajiban),
berhutang terkadang menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Pembelian asset seperti rumah atau kendaraan, atau kebutuhan untuk
tambahan modal sehingga kita perlu mencari dan mendapatkan bantuan
dari fasilitas hutang, yang berasal dari institusi bank atau lembaga
keuangan lainnya. Hutang bukanlah sesuatu yang buruk, namun
pemanfaatan fasilitas hutang perlu memperhatikan factor hukum syariah
untuk menghindari transaksi hutang yang mengandung unsure riba dan
22
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas,h. 32.
23 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-
Nilai Spiritualitas,h. 32.
18
harus disesuaikan dengan kemampuan tingkat penghasilan saat ini.
Jumlah cicilan bulanannya tidak melebihi 30% dari tingkat penghasilan
perbulan. Jadi disarankan berhutang hanya untuk kebutuhan dasar bersifat
produktif bukan untuk memenuhi keinginan.24
g. Assurance (kepastian/jaminan), kesadaran akan datangnya kematian akan
membuat kita berfikir, apa yang akan terjadi seandainya kita
meninggalkan istri dan anak-anak tanpa mempersiapkan bekal untuk
mereka. kita perlu melakukan ikhtiar sesuai kemampuan untuk
mempersiapkan pasangan dan anak-anak kita agar mereka masih dapat
perlindungan secara finansial, sepeninggal kita. Sebagai contoh
keikutsertaan dalam program asuransi jiwa atau asuransi pendidikan
paling tidak akan membantu meringankan beban financial bagi orang-
orang terkasih sepeninggal kita.25
2. Mengatur Keuangan Anda
a. Larangan Berlaku Boros
Pertama kali yang harus disikapi oleh seorang Muslim adalah
hendak-nya ia tidak berlaku boros dalam membelanjakan hartanya demi
kepentingan pribadinya.
24
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h.36.
25 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-
Nilai Spiritualitas,h.39.
19
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan,
dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Al Isra: 26-27)26
b. Mata Pencaharian Yang Baik
Islam telah menjelaskan bahwa sesuatu yang halal dan baik adalah
yang diterima di sisi Allah. Jadi tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim
menjual minuman keras lalu memberikan hasil jualnya kepada keluarga
dan kerabatnya. Lebih tidak diperbolehkan lagi jika hasil penjualan
tersebut disedehkahkan pada jalur-jalur kebaikan.
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri…” (Ar Rad: 11).27
26
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h. 92. 27
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h. 11.
20
c. Penghamburan Harta Kekayaan
Jika Islam telah melarang berlaku boros, maka Islam juga telah
menetapkan balasan bagi orang yang menghamburkan harta kekayaan,
yaitu dengan mencegahnya dari membelanjakan harta tersebut. Inilah yang
disebut hajr. Menurut para fuqaha hajr adalah mencegah seseorang dari
bertindak secara utuh oleh sebab-sebab tertentu. Diantara sebab-sebab itu
adalah kecilnya usia sehingga harta itu tidak musnah karena kecurangan,
tipu muslihat, dan tindakan yang tidak dipertanggungjawabkan.
Ada beberapa hal yang dapat anda jadikan pegangan ketika
menentukan tujuan. Suatu hal yang sederhana yaitu SMART.28
Specific
-spesifik-
“saya ingin pergi ke bunaken liburan panjang
akhir tahun ini” lebih spesifik bila
dibandingkan “saya ingin pergi ketempat
yang menyenangkan liburan panjang
pertengahan tahun”.
Measurable
-terukur-
“saya butuh uang sebesar Rp 3 juta untuk
membeli Ac dikamar tidur” lebih terukur
dibandingkan “saya butuh uang kurang dari
juta untuk membeli Ac dikamar tidur”.
Attainable “saya ingin pergi ke Surabaya naik kereta api
28
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h.58.
21
-dapat dicapai- argo bromo dengan bujet Rp 500 ribu” lebih
dapat dicapai dibandingkan “saya ingin pergi
ke Surabaya naik pesawat Garuda kelas bisnis
dengan bujet Rp 300 ribu”.
Realistic
-realistis-
“saya akan menyisihkan setiap bulannya 600
ribu untuk membeli iphone 6 bulan lagi”
lebih realistis dibandingkan “saya menunggu
dapat undian berhadiah untuk mendapatkan
iphone”.
Time bound
-jangka waktu-
“saya ingin pergi ke singapura tanggal 13
juli” berikan tanggal lebih baik dibandingkan
“saya akan pergi ke singapura pertengahan
juli”.
Membuat catatan pendapatan adalah langkah awal untuk
memegang kendali atas keuangan anda. Setelah itu anda perlu
mengidentifikasi setiap pengeluaran. Jadi, anda bisa meihat apakah
sisanya positif (surplus) atau negatif (defisit).
1) Catat semua pendapatan anda
Uang yang didapat setiap bulannya, baik itu dari gaji maupun
hasil usaha sendiri, atau dari sumber pendapatan lainnya seperti bonus,
tunjangan hari raya, dividen, hasil sewa, dll. Semua sumber
22
pendapatan dicatat kedalam laporan keuangan dengan terperinci untuk
memudahkan perhitungan.
2) Catat pengeluaran anda
Pengeluaran harus diatur atau dikelola dengan baik, karena
pengeluaran itu adalah pengendalian biaya. Biaya mana yang pasti
(tetap) setiap bulannya dan biaya mana yang dapat berubah-ubah
(variable), lalu biaya mana yang terlalu berlebihan agar biaya tersebut
dikurangi, serta biaya mana yang tidak perlu atau kurang perlu dan
buatlah skala prioritas atas pengeluaran tersebut.
3) Hitung sisa pendapatan
Berapa sisa hasil pendapatan yang anda peroleh, jika positif
(surplus) uangnya dapat anda gunakan untuk berinvestasi atau
menambah tabungan dana darurat. Jika negatif (defisit) maka anda
harus mencari tambahan dana untuk menutupinya.29
3. Berpikir Ke Masa Depan
a. Perlunya meningkatkan penghasilan
Dalam salah satu bukunya yang terkenal Cash Flow Quadrant,
Robert T. Kiyosaki membagi 4 kelompok orang yang mendapatkan
penghasilan: yakni Employee (pekerja), Self Employee (pekerja mandiri),
Business Owner (pemilik perusahaan), dan investor. Disamping
mensyukuri karunia pekerjaan dan penghasilan yang Allah berikan
29
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h.88-92.
23
kepada kita, usaha kita tidak boleh berhenti untuk terus meningkatkan
penghasilan.30
b. Pentingnya memiliki tabungan darurat
Tabungan darurat memang diperlukan untuk berjaga-jaga dari
kondisi darurat seperti sakit, kecelakaan, musibah kebakaran, banjir atau
gempa bumi, kehilangan pekerjaan adalah contoh-contoh kasus yang
kadang datang secara tiba-tiba dan tidak terduga. Kejadia ini akan selalu
memerlukan dana yang bersifat segera dan kadang tidak sedikit.31
c. Lindungi diri dengan asuransi
Salah satu jenis asuransi yang diperlukan adalah asuransi jiwa.
Tujuan utama dari asuransi jiwa yaitu untuk memberikan santunan uang
kas atau tunai setelah terjadi kematian dimana dana tersebut dimaksudkan
untuk menggantikan penghasilan (nilai ekonomis) dari penghasil utama
keluarga (biasanya suami) yang hilang karena kematian tersebut.32
Saat
ini ada banyak varian produk dari asuransi jiwa berbasis syariah, untuk
memiliki asuransi jiwa anda harus membayar sejumlah premi tertentu dan
30
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h.44.
31 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-
Nilai Spiritualitas, h. 53. 32
Agustianto, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 134.
24
akan mendapatkan manfaat pembayaran asuransi jika terjadi kematian
dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama.33
d. Berinvestasi bukan menabung
Memahami perbedaan antara menabung dan berinvestasi,
menabung adalah menumpuk uang anda, sedangkan berinvestasi adalah
membuat uang itu bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Menabung berarti menghasilkan jumlah yang sudah ditetapkan
berdasarkan besaran bunga yang lebih rendah daripada inflasi, tetapi
berinvestasi memiliki potensi untuk berkembang lebih tinggi
dibandingkan inflasi.34
e. Siapkan dana pensiun
Anggaran bulanan akan berubah di masa pensiun, kita harus
menentukan sendiri berdasarkan apa yang paling penting bagi kita dan
pasangan, berapa banyak uang yang kita perlukan setiap bulan untuk
memiliki pensiun yang telah diimpikan. Ketika membuat perencanaan
pensiun, anda memiliki pilihan berikut yaitu menghabiskan sedikit
sekarang dan saving lebih banyak, mendapat return lebih atas investasi
anda, bekerja lebih lama.35
33
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas, h. 61.
34 Agustianto, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 141.
35 Agustianto, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 146.
25
f. Siapkan dana pendidikan anak
Umumnya orang memilih produk asuransi pendidikan dan
tabungan pendidikan. Alternatif produk investasi lainnya adalah emas,
keuntungan yang akan anda dapatkan adalah harganya bisa naik-turun.
Juga dibutuhkan pemahaman lebih dalam jika anda memilih produk
saham atau reksadana, jangka waktu yang lebih dari 5 tahun, membuat
produk ini cocok untuk pencapaian dana pendidikan anak. Prinsipnya,
semua produk investasi yang memiliki kemungkinan untuk bisa
memberikan keuntungan (seperti tabungan atau deposito) atau naik
nilainya (seperti saham atau reksadana) bisa dipakai sebagai alternatif
investasi untuk memperisapkan dana pendidikan anak36
4. Lembaga Keuangan Syariah
a. Pemahaman Bank Syariah
Lembaga keuangan syariah merupakan kontrak (akad) dimana
syarat dan kondisinya akan menetukan risiko dan profil keuntungan
instrumen tersebut. Perlindungan hak milik dan komitmen terhadap
kewajiban dan tanggung jawab yang diasosiasikan dengan kontrak
merupakan hal vital dalam menentukan standar perilaku yang diharapkan
oleh agen ekonomi dan menentukan sifat dari sistem ekonomi islam.
Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor
yang menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya bank
36
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h.133.
26
syariah menyalurkan dananya kepada pihak lain yang membutuhkan
dana. Investor yang menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan
dari bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang di sah kan
dalam syariah islam. Bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak
yang membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan kerja sama
usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi
hasil, dan/atau bentuk lainnya sesuai dengan syariah islam. 37
selain itu, banyak juga orang yang terjebak ke dalam pengertian
bahwa bank syari‟ah itu sama dengan bank tanpa bunga (zero interest =
bunga nol). Pengertian ini memang tidak terlalu salah, karena bank
syariah tidak mengenal bunga. Namun pengertian bank syariah tidak
hanya mesti sampai disitu, tetapi ia harus dipahami secara komprehensif
dan universal. Pemahaman tentang bank syariah tidak hanya dilihat dari
aspek praktis operasional, tetapi harus pula dilihat dari perspektif
ekonomi makro ke-Islamannya.38
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengertian bank
syari‟ah itu tidak jauh berbeda dengan pengertian bank pada umumnya.
Perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada prinsip operasional
yang digunakannya. Kalau bank syari‟ah beroperasi berdasarkan prinsip
bagi hasil, sedangkan bank konvensional berdasarkan prinsip bunga.
37
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), H. 32. 38
H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.55.
27
Dengan kata lain, kedudukan bank syari‟ah dalam hubungannya dengan
nasabah sebagai mitra investor dan pedagang atau pengusaha, sedangkan
pada bank konvensional sebagai kreditur dan debitur.
Dalam islam, sebuah kontrak dianggap legal dan berkekuatan
hukum oleh syariah jika pasal kontrak tersebut bebas dari semua yang
dilarang atau diharamkan. Dengan kata lain, jika sebuah kontrak tidak
mengandung elemen yang dilarang seperti riba atau gharar, maka kontrak
tersebut dianggap sah, dengan asumsi kontrak tersebut tidak melanggar
hukum lainnya. Sebagai contoh, walaupun kontrak untuk berinvestasi
pada peruswahaan yang memproduksi alcohol sah karena bebas dari riba
dan gharar, kontrak tersebut masih tidak sah dalam pandangan syariah,
karena berhubungan dengan produksi alcohol yang dilarang dalam
islam39
Dalam perkembangan dewasa ini, ada dua sistem ekonomi yang
paling berpengaruh di dunia, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem
ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu system ekonomi
yang mengizinkan dimilikinya alat-alat produksi oleh pihak swasta,
sedangkan system ekonomi sosialis merupakan kebalikan dari system
ekonomi kapitalis yakni suatu sistem ekonomi dimana pemerintah atau
gilde-gilde pekerja memiliki serta menjalankan semua alat produksi;
39
Zamir Iqbal, pengantar keuangan islam, (Jakarta: prenada media group, 2008), H. 99.
28
hingga dengan demikian, usaha swasta dibatasi dan mungkin kadang-
kadang dihapuskan sama sekali.
b. Fungsi Bank Syariah
1. Fungsi Utama Bank Syariah
Bank syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi, menyalurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dari bank, dan juga
memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan syariah.40
2. Fungsi Bank Syariah Sebagai Lembaga Perantara Keuangan.
Bank syariah juga berfungsi sebagai lembaga perantara
keuangan atau Financial Intermediary Institution.Sebagai lembaga
perantara keuangan, bank syariah menjembatani kebutuhan dua pihak
yang berbeda. Satu pihak merupakan nasabah yang memiliki dana dan
pihak lainnya merupakan nasabah yang membutuhkan dana. Bank
syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
40
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), H. 39.
BANK SYARIAH
Pelayanan
Jasa
Penyaluran
Dana Penghimpunan
Dana
29
dan investasi, serta menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan atau
bentuk lainnya yang diperbolehkan dalam syariah.41
3. Produk Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana di bank syariah yaitu:
1. Prinsip wadi‟ah
Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad
dhamanah yang ditetapkan pada produk rekening giro, dan pihak
bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia
boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.42
Sedangkan wadi’ah
yad amanah pada prinsipnya harta titipan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi.43
41
Ismail, Perbankan Syariah, h.46-48. 42
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011), h.108. 43
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.107.
Fungsi Bank
Syariah
Penghimpunan
Dana:
- Titipan
- investasi
Penyaluran Dana:
- Jual beli
- Kerja sama usaha
- Sewa
- Pinjam meminjam
Defisit
Unit
Surplus
Unit
30
2. Prinsip Mudharabah
Dalam pengaplikasian prinsip mudharabah, penyimpan
atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal)
dan bank sebagai mudharib (pengelola).44
3. Akad Pelengkap
Dalam penghimpunan dana diperlukan akad pelengkap,
yang mana tidak ditujukan untuk mencari keuntungan namun
untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Dalam akad
pelengkap ini bank dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besar biaya
ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul45
4. Penyaluran Dana
a. Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank
menyebut jumlah keuntungannya.Bank sebagai penjual,
nasabah sebagai pembeli.Harga jual adalah harga beli bank
dari pemasok ditambah keuntungan.46
44
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.108. 45
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112. 46
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 98.
31
b. Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang
diperjualbelikan belum ada.Barang diserahkan secara tangguh
sementara pembayaran dilakukan secara tunai.Bank sebagai
pembeli dan nasabah sebagai penjual.47
c. Pembiayaan Istishna‟
Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam
istishna‟ pembayaran dilakukan oleh bank dalam beberapa kali
(termin) pembayaran. Spesifikasi barang pesanan harus jelas
seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlahnya.48
d. Prinsip Sewa (ijarah)
Ijarah sama saja dengan jual beli tapi perbedaannya
terletak pada objek transaksinya. Objek transaksi adalah
jasa.Pada akhir masa sewa, bank dapat menjual barang
tersebut dan bisa juga di hibahkan.49
e. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah adalah keinginan para pihak yang bekerja
sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki
secara bersama-sama. Semua modal disatukan bersama dan
47
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.99. 48
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100. 49
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.101.
32
dikelola bersama-sama.50
f. Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua
pihak atau lebih pihak di mana pemilik modal mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan.51
5. Jasa Perbankan
a. Sharf (jual beli valuta asing), jual beli mata uang yang tidak
sejenis ini penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang
sama. Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing
ini.
b. Ijarah (sewa), jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan
kotak simpanan dan tata laksana administrasi dokumen. Bank
mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.52
c. Investasi Saham Syariah
1. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubuingan
dengan perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
50
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 102. 51
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103. 52
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112.
33
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dimana semua produk dan
mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan
humum muamalat islamiyah. Pasar modal syariah dapat juga diartikan
adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. 53
Pasar modal adalah perdagangan instrumen keuangan
(sekuritas) jangka panjang, antara lain: dalam bentuk modal sendiri
(stock) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh
pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta
(private sector). Sedangkan pasar modal syariah merupakan tempat
atau sarana bertemunya penjual dan pembeli instrumen keuangan
syariah, dalam bertransaksi berpedoman pada ajaran islam dan
menjauhi hal-hal yang dilarang, seperti penipuan dan penggelapan.54
2. Fungsi Pasar Modal Syariah
Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah adalah sebagai
berikut:
a. Memungkinkan bagi masyarakat un tuk berpartisipasi dalam
kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan
resikonya.
b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna
mendapatkan likuiditas.
53
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009). h.62. 54
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah.h.62.
34
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk
membangun dan mengembangkan lini produksinya.
d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek
pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal
konvensional.
e. Memungkinkan investasi pada ekonomi yang ditentukan oleh
kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.
d. Reksadana Syariah
1. Pengertian Reksadana Syariah
Reksadana syariah berasal dari kata reksa, yang berarti kelola
atau pelihara, dana yang berarti uang dan syariah adalah aturan yang
sesuai dengan islam. Jadi reksada syariah adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, dan
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi serta sesuai dengan ketentuan atau peraturan dan hukum
yang telah ditetapkan pokok-pokonya oleh Allah SWT.55
2. Keuntungan Reksadana Syariah
Reksadana syariah memiliki beberapa keuntungan yang dapat
diberikan kepada investor yang menanamkan modalnya dalam
reksadana syariah. Tawaran manfaat tersebut menjadikan reksadaan
55
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. H.79.
35
syariah sebagai salah satu alternative investasi yang menarik.
Keuntungannya, antara lain:
a. Hasil yang lebih optimal
Dengan dana yang relative kecil, keuntungan investasi pada
reksadana lebih tinggi daripada investasi pada produk perbankan.
Hal ini karena dana kita akan digabungkan dengan dana nasabah
lainnya, sehingga bisa melakukan investasi pada produk keuangan
seperti obligasi syariah dan saham syariah.
b. Manajer Investasi
Dana kita dikelola oleh manajer investasi yang memang
memiliki kompetensi untuk melakukan investasi.
c. Diversifikasi Investasi
Reksadana melakukan diversifikasi dalam berbagai
instrumen efek, sehingga dapat menyebarkan risiko.
d. Jumlah Dana Tidak Perlu Besar
Dalam investasi di reksadana memungkinkan para investor
kecil untuk berpartisipasi dalam investasi portofolio yang dikelola
secara professional.
e. Kemudahan Investasi
Kemudahan pelayanan administrasi dalam pembelian
maupun penjualan kembali unit penyertaan.
36
f. Transfaransi informasi
Reksadana diwajibkan memberikan informasi atas
perkembangan portofolionya dan biaya secara berkala dan
kontinyu, sehingga pemegang unit penyertaan dapat memantau
keuntungan, biaya dan resikonya.
g. Likuiditas
Investor dapat mencairkan kembali saham/unit penyertaan
setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing
reksadana.56
e. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi syariah memiliki landasan filosofi yang
membedakannya dengan asuransi konvensional, yaitu mencari ridha‟
Allah untuk kebaikian dunia dan akherat. Sebagai sebuaqh asuransi
yang digali dari prinsip dan nilai islam, maka asuransi syariah
memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari asuransi
konvensional yaitu, akad yang dilakukan adalah akad takfuli, selain
tabungan peserta dibuat pula tabungan derma (tabarru), merealisir
prinsip bagi hasil.
56
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. H 93-94.
37
Pada karakteristik pertama mengandung arti bahwa dalam
asuransi syariah ada dua konsep dasar yang dipakai yaitu Al-Qur‟an
dan As-sunnah. Karakteristik kedua adanya tabungan tabarru (derma)
yaitu tabungan kebaikan yang diinfakan untuk membantu peserta lain
yang tertimpa musibah. Tata cara pengelolaan tidak terlibat dari
unsur-unsur yang bertentangan dengan syariat islam dan adanya
dewan pengawas syariah.57
C. Review Studi Terdahulu
Beberapa referensi yang telah ada dan berkaitan dengan judul skripsi yang
akan diangkat adalah:
No Nama penulis/ judul
skripsi, jurnal/ tahun.
Substansi Perbedaan dengan
penulis
1 Rahmawati Dian
Pratiwi/ Tingkat
Kesadaran Masyarakat
Terhadap Perencanaan
Keuangan (perspektif
ekonomi islam)/
- Permasalahan yang diangkat
untuk mengetahui seberapa
besar kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya
perencanaan keuangan
persepektif ekonomi islam,
- Penulis membahas
tentang pengaruh
perencanaan
keuangan terhadap
minat masyarakat
dalam
57
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. H.152.
38
Fakultas Syariah dan
Hukum – Muamalat
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,
2010.
studi kasus pada masyarakat
kelurahan cempaka putih.
- Metodologi penelitian adalah
kuantitaif yaitu untuk melihat
seberapa besar tingkat
kesadaran masyarakat terhadap
perencanaan keuangan syariah.
Menggunakan spss dengan
pengolahan data statistik
deskriptif yaitu frequencies
- Hasil penelitian menjunjukan
bahwa masyarakat cempaka
putih mempunyai tingkat
kesadaran perencanaan
keuangan yang tinggi yaitu
76,86%.
menempatkan dana
di lembaga
keuangan syariah.
Yang mana
perencanaan
keuangan di pecah
menjadi dua
variabel yaitu
pendapatan dan
pengeluaran.
- Metodologi
penelitian yang
digunakan
adalah
deskriptif-
kuantitaif
menggunakan
spss 19 dengan
analisis regresi
liner berganda.
2 Yonson/ Jurnal - Jurnal ini menjelaskan tentang - Penulis
39
Manajemen dan
Kewirausahaan/
Universitas Petra 2004.
peran universitas di Surabaya
dalam meningkatkan keluarga
mapan di Surabaya seri
perencanaan keuangan
keluarga.
- Populasi yang ada sebanyak
225.302 dengan sampel
sebanyak 303 menggunakan
alat uji t-test.
- Hasil penelitian diperoleh
bahwa untuk dapat
meningkatkan keluarga mapan
yang harus diingat adalah setiap
orang harus menutupi
kebocoran keuangan dengan
perencanaan keuangan yang
benar dan harus menggali
sumber pendapatan dengan
terus usaha sambil berdoa maka
ipian akan tercapai.
membahas
tentang
pengaruh
perencanaan
keuangan
terhadap minat
masyarakat
dalam
menempatkan
dana di
lembaga
keuangan
syariah. Yang
mana
perencanaan
keuangan di
pecah menjadi
dua variabel
yaitu
pendapatan dan
pengeluaran.
40
- Metodologi
penelitian yang
digunakan
adalah
deskriptif-
kuantitaif
menggunakan
spss 19 dengan
analisis regresi
liner berganda.
3 Lewis Mandell and
Linda Schmid Klein/
Journal of Financial
Counseling and
Education, Association
for Financial
Counseling and
Planning
education/2009.
- Membahas tentang bagaimana
perbedaan siswa menengah
yang mengikuti kursus
manajemen keuangan dengan
yang tidak mengoikuti kursus,
dalam perencanaan keuangan
pribadinya.
- Terdapat 400 populasi dengan
sampel 79 menggunakan alat uji
yaitu regresi.
- Hasil penelitian ternyata tidak
- Penulis
membahas
tentang
pengaruh
perencanaan
keuangan
terhadap minat
masyarakat
dalam
menempatkan
dana di
41
ada perbedaan dampak dari
kursus yang signifikan karena
ternyata yang mengikuti kursus
tidak lebih sadar dari pada yang
tidak mengikuti kursus.
lembaga
keuangan
syariah. Yang
mana
perencanaan
keuangan di
pecah menjadi
dua variabel
yaitu
pendapatan dan
pengeluaran.
- Metodologi
penelitian yang
digunakan
adalah
deskriptif-
kuantitaif
menggunakan
spss 19 dengan
analisis regresi
liner berganda.
42
D. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Uji Simultan
Ha 1 : Ada pengaruh antara variabel pendapatan dan pengeluaran terhadap
minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
syariah.
Ho 1 :Tidak ada pengaruh antara variabel pendapatan dan pengeluaran
terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah.
2. Hipotesis Uji Parsial
Ha 1 :Ada pengaruh variabel pendapatan terhadap minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho 1 :Tidak ada pengaruah variabel pendapatan terhadap minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ha 2 :Ada pengaruh variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho 2 : Tidak ada pengaruh variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan serangkaian proses atau gambaran
sistematis dari peneliti untuk memperoleh data kemudian dikelola dan
diinterpretasikan hasil data yang telah diolah.
43
Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian dan teori-teori yang
telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Objek yang akan diteliti adalah
masyarakat yang berada di Villa Pamulang. Sedangkan variable yang akan diteliti
adalah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan
pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah.
Peneliti mengambil data yang dibutuhkan dari kuesioner yang disebar
pada masyarakat yang diteliti. Setelah memperoleh data peneliti mulai melakukan
analisis. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
regresi linier berganda dengan menggunakan software pengolah data SPSS 19.
Hal ini dikarenakan analisis regresi berganda menunjukan hubungan yang valid
atau tidak biasa, maka perlu pengujian asumsi klasik pada model regresi yang
digunakan. Secara keseluruhan tahap penelitian ini dapat digambarkan seperti
bagan berikut:
44
Perencanaa
Keuangan Syariah
Pendapatan Pengeluaran
Minat masyarakat dalam
menempatkan dana dilembaga
keuangan syariah
Uji Validitas
&
Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Normalitas Multikolinieritas Heteroskedastisitas Autokorelasi
Regresi Linier Berganda
Uji Signifikansi Model
Interpretasi
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian
Perumahan Villa Pamulang adalah perumahan yang berada di Pamulang 2,
Kelurahan Pamulang Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Perumahan tersebut
berdiri sejak tahun 1995 yang merupakan sambungan dari reni jaya. Dari sejak berdiri
hingga sekarang Villa Pamulang belum pernah berganti nama. Disana masih banyak
perumahan yang baru dibuat dan banyak juga rumah yang belum di huni sehingga
saya hanya mengambil populasi dari Rw 17 yang terdiri dari Rt 8,9,10 dan 11 dengan
alasan bahwa Rt tersebut yang bermasyarakat dan mempunyai kegiatan masyarakat
serta 80% beragama muslim. Selain itu di Rt tersebut adalah masyarakat yang
produktif, selain mereka bekerja mereka juga mempunyai usaha dan investasi
sehingga memungkinkan jika mereka paham perencanaan keuangan syariah. Jumlah
populasi yang beragama muslim adalah 240 orang dan sampel yang saya ambil
adalah 70 orang.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yakni “Pengaruh Perencanaan Keuangan
Syariah Terhadap minat masyarakat Dalam Menempatkan Dana di Lembaga
Keuangan Syariah”, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana
pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan
45
46
dana di lembaga keuangan syariah.
C. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang
berusaha untuk menarik informasi-informasi terkait dari data lapangan yang ditemui
secara numerik untuk dianalisis lebih lanjut dan kemudian diambil kesimpulan.Atau
merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekan pada data yang
dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.58
Adapun
metode yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian adalah metode analisis
regresi liner berganda.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data
primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi
penelitian59
.Sumber data primer dalam penelitian ini berupa jawaban responden
(masyarakat villa pamulang) dari pertanyaan angket yang diajukan.
Dan data sekunder berupa data-data masyarakat villa pamulang serta
pencarian dari internet dan literatur-literatur maupun studi kepustakaan yaitu
menelaah sumber-sumber teks melalui buku-buku, penelitian-penelitian terdahulu
yang terkait baik skripsi, jurnal, artikel yang terkait dengan penelitian ini, gunanya
58
.Syamsir salam, Metodelogi Penelitian Sosial, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta dan
UIN Jakarta press, 2006), H.36. 59
M.Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:kencana,2007), h.122.
47
untuk mengambil teori yang telah ada sebagai alat pendukung penelitian.
E. Teknik Pengumpulan data
Untuk mengumpulkan fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan secara faktual, teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode
survey, karena ingin memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
syariah. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif. Survei yang digunakan
adalah menemui responden secara langsung, ini disebut survey individu yang
menggunakan alat.
1. Kuisioner yaitu menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis yang bersifat
tertutup kepada masyarakat villa pamulang untuk memperoleh informasi
mengenai perencanaan keuangan syariah yang mempengaruhi minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
2. Angket adalah daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik
secara langsung maupun tidak langsung,60
angket juga merupakan sejumlah
pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data dari responden.61
3. Studi Pustaka, digunakan untuk melengkapi kekurangan yang terjadi dalam
pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini
menggunakan skala likert yaitu menghadapkan responden pada pertanyaan
60
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, metodelogi penelitian kuantitatif, 61
Burhanuddin Bungin, Metode Peneltian Kuantitatif, (Jakarta:kencana,2006) H, 58.
48
mencakup tanggapan para masyarakat mengenai variabel yang mempengaruhi
minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Karena skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi responden terhadap suatu objek. Pembuatan relatif mudah dan
tingkat reliabilitasnya tinggi, bentuk standar skala likert adalah 1 sampai 5,
dengan alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,
dan sangat tidak setuju.
Tabel 3.1
Format Respon Masyarakat untuk Pernyataan Positif
Jawaban Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Data diperoleh melalui studi lapangan, yaitu dengan cara mengumpulkan data
secara langsung dari subjek penelitian dan semua pihak yang terkait dengan
permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, penulis langsung menemui masyarakat
villa pamulang.
49
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau
beberapa ciri atau karakteristik yang sama.62
Populasi dari penelitian ini adalah
jumlah dari masyarakat villa pamulang rw 17.
Sampel adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil
dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.63
Sampel merupakan bagian yang
diobservasi digunakan bagi tujuan penelitian populasi atau
karakteristiknya.64
Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
masyarakat villa pamulang.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel non-
probabilitas yaitu rancangan pengambilan sampel yang tidak menggunakan random,
dan karena itu tidak didasarkan pada hukum probabilitas.65
Adapun bentuk non-
probabilitas menggunakan quota sampling adalah bentuk kedua dari purposive
sampling.66
Metode ini digunakan untuk memastikan bahwa berbagai subgroup dalam
populasi telah terwakili dengan berbagai karakteristik sampel sampai batas tertentu
62
Anto Dajan, Pengantar Metode Statistic jilid II, (Jakarta: PT pustaka LP3ES, 1986), H.110. 63
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alpha Betta, 2007), H.73. 64
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alpha Betta, 2007), H.111. 65
Syamsir Salam, Metodelogi Penelitian Social, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta dan
UIN Jakarta press, 2006), H.54 dan 56. 66
Mudrajad kuncoro,ph.D, metode riset untuk bisnis dan ekonomi, (Jakarta:erlangga.2003),
H.120.
50
seperti yang dikehendaki oleh peneliti. Dalam quota sampling peneliti menentukan
target quota yang dikendaki.
Rumus Perhitungan Besaran Sampel67
n=
keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = error (kesalahan yang diterima)
n=
n=70,58 70 orang
H. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Operasional dan pengukuran variable bertujuan untuk menjelaskan makna
variable peneltian.Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberikan
petunjuk bagaimana variable itu diukur.68
penelitian ini menggunakan variable terikat
dan variable bebas.
Variable terikat (Y) minat masyarakat dalam menempatkan danma di lembaga
keuangan syariah, variable bebas (X) pendapatan dan pengeluaran.
67
M. Burhan Bungin, metodelogi penelitian kuantitatif, (Jakarta:kencana,2005), H.105. 68
Masri Singarinbun, Metodelogi penelitian survey, ( Jakarta: LP3ES,1995), hal.23.
51
I. Metode Analisis Data
Analisa data adalah proses penyedarhanaan data kedalam bentuk yang lebih
mudah di baca dan di interpretasikan.69
Teknik analisis data menggunakan analisis
kuantitatif, namun di tambah dengan analisis kualitatif, hal ini dilakukan untuk
mempertajam analisa data kuantitatif.Dengan menggunakan uji validitas, realibilitas,
dan analisis uji asumsi klasik, regresi berganda
1. Uji Valididas
Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument pengukur
penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur apa
yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan
fungsi pengukurannya.70
Pengujian ini untuk mengetahui kebenaran instrument
penelitian agar dapat memberikan imformasi yang akurat tentang hal yang
diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir
pertanyaan dengan total skor variable.
Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuisioner atau
instrument penelitian yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur apa yang
harus diukur. Dengan kata lain jika sebuah kuisioner penelitian sudah
dikatakan valid berarti kuisioner telah mampu memperoleh data yang tepat
dari yang hendak diteliti. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada
hasil output SPSS pada table correlations, jika butir pertanyaan itu valid
69
Masri, singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: pustaka LP3ES Indonesia, 2008), h.263.
70 Ety Rochaety, metodologi penelitian bisnis, (Jakarta: Mitra wacana Media, 2007), hal.57
52
terdapat bintang ( ⃰ ) pada hasil pearson. Cara lain yang bisa digunakan
yaitumenentukan besaran nilai table r dengan ketentuan tingkat kepercayaan (
degree of freedem=df) jumlah kasus dikurangi dua atau 20-2=18 dengan
tingkat signifikansi 5% , maka nilai r table sebesar 0,281.
2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas yaitu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan menggunakan rumus
alpha cronbranch perhitungan statistik menggunakan alat SPSS.Apabila suatu
alat pengukur telah dinyatakan valid, maka tahapan selanjutnya adalah
mengukur realibilitas dari alat. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu instrument penelitian yang merupakan indikator dari variable.Suatu
kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.71
Menurut
Kaplan dan Saccuzo (1993) dalam Ety Rochaety, koefisien reliabilitas yang
besarnya berkisar antara 0,70 – 0,80 dianggap baik untuk digunakan.72
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis
regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian
ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,
multikolinieritas,hetereskodestisitasdan auto korelasi. Adapun pengujian
71
Imam Al-Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro), hal.4. 72
Ety Rochaety, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, h.56.
53
masing-masing dapat dijabarkan sebagai berkut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier variable terikat dan variable bebas keduanya mempunya distribusi
normal atau tidak.73
Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi
data normal atau mendekati normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas.Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas.
c. Uji Autokerelasi
Uji ini untuk bertujuan untuk melihat apakah suatu model linier ada
korelasi antar kesalahan peganggu pada periode t dengan kesalahan
periode t-1 (sebelumnya).Model regresi yang baik adalah bebas dari
autokorelasi.74
Untuk mendeteksi masalah korelasi dapat digunakan
dengan pengujian uji Durbin Watson. Secara umum panduan mengenai
angka durbin Watson dapat diambil patokan sebagai berikut:
Jika Dw<DL atau DW>4-DL. maka terdapat autokorelasi
Jika DL<DW< Du atu 4-Du<Dw<4-DL, maka status korelasi tidak dapat
73
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro), hal.4. 74
Muhammad Nisfiannoor, Pendengkatan Statistika Modern, (Jakarta, salemba humanika,
2009), h.92.
54
dijelaskan.
Jika Du<Dw<4-Du, maka tidak terjadi autokorelasi
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas.Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi multikolinearitas.75
Adanya gejala multikolinearitas
dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF).
Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila
tolerance value < 0,1 atau VIF <10= tidak terjadi multikolinearitas
4. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan
untuk menggambarkan hubungan antara dua peubah atau lebih untuk peubah
kuantitatif. Sebuah persamaan regresi adalah sebuah formula yang
menggambarkan hubungan dengan peubah atau lebih tersebut.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih
variable bebas terhadap satu variable terikat.76
Dan mempredeksi dengan
menggunakan dua atau lebih variable bebas untuk mengetahui besar dan arah
pengaruh perencanaan keuangan yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran
terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
75
Muhammad Nisfiannoor, Pendengkatan Statistika Modern, (Jakarta, salemba humanika,
2009). 76
Ety Rochaety, metodologi penelitian bisnis, (Jakarta: Mitra wacana Media, 2007), H. 142.
55
syariah.
Melalui pengujian validitas dan reliabilitas item menggunakan SPSS,
diperoleh item-item yang signifikan atau valid mengukur variable yang
hendak diukur. Selanjutnya dilakukan olah data untuk memperoleh faktor
skornya. Olah data dilakukan dengan menggunakan SPSS 19 dengan
ketentuan tidak mengikutsertakan skor mentah dari item yang dieliminasi.
Setelah proses memperoleh Z-score dilakukan, kemudian dilakukan analisis
regresi berganda (multiple regression analysis).
J. Uji Hipotesis
1. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable bebas
terhadap variable terikat.Uji t dapat dicari dengan melihat t hitung pada table
koofesien dari autput SPSS 19. Ho akan diterima apabila nilai t hitung< t table
itu artinya variable independent secara individu mampu mempengaruhi
variable dependent akan tetapi tidak secara nyata. Sedangkan Ha akan
diterima apabila nilai t hitung> t table, itu artinya variable independent
mampu secara individu dan secara nyata mempengaruhi variable dependent.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-
sama variable bebas terhadap variable terikat.Uij F dapat dicari dengan
melihat F hitung dari table annova. Ho akan diterima apabila nilai F table > F
56
hitung itu artinya variable independent tidak dapat mempengaruhi variable
dependent secara bersama-sama. Sedangkan Ha dapat diterima apabila nilai F
htung > F table itu artinya variable independent mampu mempengaruhi secara
bersama-sama variable dependent
3. Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Simultan
Dalam menguji hipotesis penelitian yaitu pengujian hipotesis simultan,
secara impiris peneliti mengolah data menggunakan teknik analisis regresi
berganda (multiple regression analysis). Dengan rumus persamaan garis
regresi sebagai berikut:
Y=a+b1X1+b2X2………………………………………………………+e
Keterangan:
Y = Minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah
a = Konstan
b = Koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X
X1 = pendapatan
X2 = pengeluaran
Melalui regresi berganda tersebut, akan diperoleh nilai R, yaitu
koefesien korelasi berganda antara minat masyarakat dalam menempatkan
dana di lembaga keuangan syariah terhadap perencanaan keuangan syariah.
Besarnya minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
syariah yang disebabkan oleh pendapatan dan pengeluaran tersebut
57
ditunjukkan dari koefesien determinasi berganda atau R2.R
2 menunjukkan
variasi atau perubahan variable terikat yang disebabkan variable bebas, atau
digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variable bebas terhadap
variable terikat atau dapat juga dikatakan perkiraan proporsi varians yang
dijelaskan oleh variabel perencanaan keuangan.
Selanjutnya R2 dapat diuji signifikansinya seperti uji signifikansi pada
F test. Selain itu uji signifikansi bisa juga dilakukan dengan tujuan melihat
apakah pengaruh independen variable terhadap dependent variable signifikan
atau tidak.
4. Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Uji Parsial
Cara menganalisis hipotesis minor adalah dengan menguji apakah
pengaruh yang diberikan variable-variabel bebas (independent variable)
signifikan terhadap variable terikat (dependent variable). Selanjutnya
dilakukan uji koefesiensi regresi dari riap-tiap independent variable yang
dianalisis. Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang
diberikan independent variable signifikan terhadap dependent variable secara
parsial, sekaligus untuk menguji apakah sebuah independent variable benar-
benar memberikan kontribusi terhadap dependent variable.
58
Tabel 3.2
Variabel Sub variabel Indikator
(X1)
Pendapatan
Gaji
Komisi
Hasil usaha
Investasi
pemasukan dari gaji
pemasukan dari komisi
pemasukan dari hasil usaha
pemasukan dari investasi
(X2)
pengeluaran
biaya hidup
tabungan
investasi
pembayaran
hutang
pengelolaan gaji
menabung
deposito
berinvestasi
mengikuti program tabungan
berencana
memiliki cicilan hutang
(Y)
Minat
masyarakat
dalam
menempatkan
dana di
lembaga
keuangan
loyalitas
trust
keaneka ragaman
produk
kesetiaan terhadap bank syariah
kepercayaan terhadap bank
syariah
ingin menabung di bank syariah
ingin mengikuti program
tabungan berencana di bank
syariah
59
syariah ingin mendepositokan uang di
bank syariah
ingin berinvestasi di bank
syariah
K. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perencanaan keuangan syariah dari masyarakat
villa pamulang terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah.
60
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di bab ini akan dibahas hasil penelitian dengan judul “Pengaruh perencanaan
keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah (studi pada masyarakat Villa Pamulang)”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah perencanaan keuangan syariah yang terdiri dari pendapatan
dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah secara simultan dan parsial, serta seberapa besar kedua
variabel tersebut mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder,
dimana data primer didapat dengan menyebar kuesioner ke masyarakat dan data
sekunder dengan studi kepustakaan.Metode yang digunakan dalam pembahasan hasil
penelitian ini yaitu dengan metode analisis regresi linier berganda.
A. Hasil Uji Validitas
Dibawah ini merupakan hasil uji validitas dari indikator pertanyaan untuk
menguji kualitas dari pertanyaan tersebut.
60
61
Pendapatan
Tabel 4.1
No Indikator-indikator R Status
1 Setiap bulan saya mendapatkan pendapatan dari gaji 0,432 Valid
2 Saya mengandalkan gaji saya untuk biaya hidup sehari-hari 0,381 Valid
3 Saya mendapatkan pendapatan lain dari komisi 0,425 Valid
4 Saya mendapatkan komisi setiap bulan 0,316 Valid
5 Saya mendapat komisi ketika saya bekerja dengan baik 0,364 Valid
6
Saya mempunyai usaha sebagai sumber pendapatan saya -0,04 Tidak
Valid
7
Saya menggunakan hasil usaha saya untuk memenuhi
kebutuhan hidup
0,451 Valid
8 Saya mempunyai investasi sebagai sumber pendapatan 0,535 Valid
9 Saya mempunyai investasi untuk rencana masa depan 0,480 Valid
10
Saya menggunakan hasil investasi saya untuk memenuhi
kebutuhan hidup
0,460 Valid
11
Saya mempunyai kelebihan pendapatan yang saya simpan di
pos-pos keuangan
0,475 Valid
Sumber: Diolah dari data lapangan
62
Pengeluaran
Tabel 4.2
No Indikator-indikator R Status
1 Pendapatan saya mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari 0,421 Valid
2
Setiap bulan saya menyisihkan uang untuk menabung 0,275 Tidak
Valid
3
Menabung adalah hal petama yang saya lakukan setelah
mendapat gaji
0.451 Valid
4 Saya mempunyai cicilan hutang (rumah/mobil/motor) 0,723 Valid
5
Saya mempunyai cicilan hutang berupa alat elektronik 0,175 Tidak
Valid
6
Setiap bulan saya menyisihkan uang untuk dana darurat yang
bisa dipakai dalam keadaan mendesak
0,317 Valid
7
Setiap bulan saya menyisihkan uang untuk dana pendidikan
anak
0,105 Tidak
Valid
8 Saya mengikuti program tabungan pendidikan anak 0,327 Valid
9
Setiap bulan saya membayar premi asuransi
(kesehatan/kerugian/pendidikan)
0,303 Valid
10 Saya menyisihkan uang untuk hari tua saya 0,340 Valid
Sumber: Diolah dari data lapangan
63
Minat Masyarakat Dalam Menempatkan Dana di Lembaga Keuangan syariah
Tabel 4.3
No Indikator-indikator R Status
1 Saya ingin menabung di bank syariah 0,781 Valid
2 Saya percaya untuk menempatkan dana di lembaga keuangan
syariah karena dikelola sesuai syariat islam
0,842 Valid
3 Karena saya seorang muslim saya ingin menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah
0,842 Valid
4 Saya ingin menempatkan dana di lembaga keuangan syariah
karena keaneka ragaman produk
0,301 Valid
5 Saya ingin berinvestasi di bank syariah 0,168 Tidak
Valid
6 Saya ingin mendepositokan uang saya di bank syariah 0,917 Valid
7 Saya ingin menyimpan dana darurat saya di tabungan syariah 0,468 Valid
8 Saya ingin mengikuti program tabungan pendidikan anak di
bank syariah
0,728 Valid
9 Saya ingin mengikuti program dana pensiun di bank syariah 0,840 Valid
10 Saya tidak mau menabung di bank syariah karena kurangnya
promo menarik dari bank syariah
- 0,248 Tidak
Valid
11 Saya tidak mau menempatkan dana di bank syariah karena
keterbatasan jumlah cabang bank syariah
-0,238 Tidak
Valid
12 Saya tidak ingin berinvestasi di bank syariah karena kurang
kompetitif bagi hasil yang diberikan
-0,004 Tidak
Valid
Sumber : Di olah dari data lapangan
64
Setelah melakukan uji validitas pada setiap indikator dari penelitian tentang
variabel yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah., maka dari 34 indikator terdapat beberapa yang tidak valid X1
yang tidak valid yaitu nomor 6, X2 yang tidak valid yaitu nomor 2,5,7,11, Y yang
tidak valid yaitu nomor 5,10,11,12. Dinyatakan tidak valid karena r table.> dari pada
r hitung, yaitu kurang dari 0,281.Dengan demikian butir pertanyaan tersebut harus
dihilangkan. Yang kedua selanjutnya proses perhitungan dan analisis dilakukan
kembali dengan SPSS supaya semua indikator-indikator valid, maka hasilnya dapat
dilihat dalam table berikut.
Adapun penjabarannya sebagai berikut indikator dari pendapatan yang
pertama dikatakan valid karena nilai r hitung> r table (0,432>0,281), yang kedua nilai
r hitung> r table (0,381> 0,281) maka valid, ketiga valid karena nilai r hitung> r table
(0,425>0,281), yang keempat valid (0,316> 0,281), kelima valid (0,364> 0,281),
keenam valid (0,451>0,281), ketujuh valid (0,535>0,281), kedelapan valid
(0,480>0,281), kesembilan valid (0,460>0,281), dan kesepuluh valid
(0,475>0,281).Indikator dari pengeluaran yang pertama dinyatakan valid karena r
hitung> r table (0,421>0,281), kedua valid (0,451>0281), ketiga valid (0,723>0,281),
keempat valid (0,317>0,281), kelima valid (0,327>0,281), keenam valid
(0,303>0,281), dan yang ketujuh valid (0,340>0,281). Indikator dari minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, yang pertama
valid karena r hitung > r tabel (0,781>0,281), kedua valid (0,842>0,281), ketiga valid
(0,842>0,281), keempat valid (0,301>0,281), kelima valid (0,917>0,281), keenam
65
valid (0,468>0,281), ketujuh valid (0,728>0,281), dan kedelapan valid (0,840>0,281).
Dari hasil uji validitas table di atas, maka sebanyak 25 indikator dinyatakan
valid dengan nilai r hitung>dari r table. Maka dari itu indikator yang tidak valid harus
dibuang dan tidak bisa diikut sertakan dalam analisis selanjutnya.
B. Hasil Uji Reliabilitas
Di bawah ini adalah table yang menunjukkan hasil dari uji reliabilitas dari
semua indicator-indikator
Tabel 4.4 Cronbach’s Alpha
Cronbach's Alpha N of Items
.809 25
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, maka nilai koefisien reliabilitas (Cronbach‟s
Alpha) = 0,809, artinya indikator-indikator tersebut dapat diterima dapat dikatakan
reliable atau baik.
C. Gambaran Umum Objek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini merupakan masyarakat villa pamulang yang
berjumlah 70 orang, selanjutnya akan dijelaskan gambaran subyek berdasarkan usia,
jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan.. Berdasarkan hasil
pengelolaan kuesioner dengan software SPSS 19 maka diperoleh data sebagai
berikut:
66
1. Usia Masyarakat
Pada tabel usia masyarakat diatas menunnjukan bahwa dari jumlah sampel
sebesar 70 orang yang berusia antara 25-35 sebanyak 7 orang dengan persentase
10%, usia 35-45 sebanyak 52 orang dengan persentase 74,3%, usia 45-55 sebanyak
10 orang dengan persentase 14,3%, usia diatas 55 sebanyak 1 orang dengan
persentase 1,4%.
Dapat disimpulkan yang mempunyai persentase paling rendah adalah usia
diatas 55 sebesar 1,4% dan yang mempunyai persentase tertinggi adalah usia antara
35-45 sebesar 74,3% . Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari
masyarakat villa pamulang berusia 35-45 dengan presentase sebesar 74,3%.
2. Jenis Kelamin
10%
74,30%
14,30% 1,40%
Usia Masyarakat
Usia 25-35
Usia 35-45
Usia 45-55
Usia > 55
88,60%
11,40% 0 0
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
67
Dari tabel diatas dapat diketahui jenis kelamin dari 70 masyarakat villa
pamulang, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62 orang dengan presentase
sebesar 88,6% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang dengan
presentase sebesar 11,4%.
3. Pendidikan terakhir
Dari tabel diatas dapat diketahui pendidikan terakhir masyarakat villa
pamulang, yang tamat SMA ada 5 orang dengan presentase 7,1%, tamat S1 sebanyak 44
orang dengan presentase 62,9%, tamat S2 sebanyak 13 orang dengan presentase 18,6%, dan
lainnya terdapat 8 orang dengan presentase 11,4%. Jadi masyarakat villa pamulang
paling banyak berpendidikan terakhir S1 yaitu 44 orang dengan presentase 62,9%.
4. Pekerjaan
7,10%
62,90%
18,60%
11,40%
Pendidikan Terakhir
SMA
S1
S2
Lainnya
4,30%
88,60%
5,70% 1,40%
Pekerjaan
Pegawai Pemerintah
Pegawai Swasta
Usaha Sendiri
Lainnya
68
Tabel diatas menunjukan karakteristik pekerjaan masyarakat villa pamulang,
yang bekerja sebagai pegawai pemerintah sebanyak 3 orang dengan presentase 4,3%,
yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 62 orang dengan presentase 88,6%,
yang mempunyai usaha sendiri sebanyak 4 orang dengan presentase 5,7%, dan yang
berstatus pekerjaan lainnya adalah 1 orang dengan presentase 1,4%. Dapat
disimpulkan bahwa masyarakat villa pamulang paling banyak bekerja sebagai
pegawai swasta yaitu 62 orang dengan presentase 88,6%.
5. Pendapatan
Dilihat dari tabel diatas masyarakat villa pamulang yang mempunyai
pendapatan tiap bulan sebesar 5,1-10 juta sebanyak 14 orang dengan presentase 20%,
pendapatan tiap bulan sebesar 10,1-15 juta sebanyak 41 orang dengan presentase
58,6%, dan yang berpenghasilan lebih dari 15 juta sebanyak 15 orang dengan
presentase 21,4%. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat villa pamulang paling
banyak berpenghasilan 10,1-15 juta dengan presentase 58,6%.
20%
58,60%
21,40%
0
Pendapatan
5,1-10 juta
10,1-15 juta
> 15 juta
69
D. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi
linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari
penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas,
multikolinieritas, dan auto korelasi. Adapun pengujian masing-masing dapat
dijabarkan sebagai berkut:
1. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil histrogram di atas, dapat disimpulkan bahwa data dari pada
dependent variable berdistribusi normal.Variabel preferensi dapat dikatatakan
berdistribusi normal karena garis diaogonal yang mengitari diagram stabil .Itu artinya
data yang digunakan baik karena data yang baik adalah data yang berdistribusi
normal.
70
2. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil P. Plot di atas, dapat disimpulkan bahwa data dari pada
dependent variable berdistribusi normal.Variabel preferensi dapat dikatatakan
berdistribusi normal karena titk-titik yang mengitari diagram stabil .Itu artinya data
yang digunakan baik karena data yang baik adalah data yang berdistribusi normal.
3. Uji Autokorelasi
Tabel 4.5
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,935a ,874 ,870 1,27604 1,675
71
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
Dari tabel diatas diketahu bahwa durbin Watson adalah 1,675, karena n=70
dan k=2 dengan tingkat signifikan 95% maka dari tabel durbin Watson dapat kita
lihat bahwa nilai Du=1,5542 dan Dl=1,6715, 4-Du= 2,4458 dan tidak terjadi
autokorelasi apabila Du<Dw<4-Du. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak ada autokorelasi karena
1,5542<1,675<2,4458 maka bebas autokorelasi.
4. Multikolinearitas
Tabel 4.6
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error
Beta Tolerance VIF
(Constant) 2,147 1,609 1,334 ,187
x1
(pendapatan)
,329 ,056 ,390 5,895 ,000 ,430 2,32
6
x2
(pengeluaran)
,777 ,085 ,604 9,124 ,000 ,430 2,32
6
72
a. Dependent Variable: y
Berdasarkan hasil autput SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance
variabel pendapatan 0,430, variabel pengeluaran adalah 0,430. Berdasarkan nilai
tolerance dan VIF tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi
multikolinieritas, karena nilai tolerance yang dihasilkan pada masing-masing variable
>0,1.
E. Analisis Regresi Berganda
Pada tahap ini, peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi
berganda dengan menggunakan software SPSS 19 dalam regresi, terdapat tiga hal
yang harus diperhatikan. Pertama, besaran Adjusted R-square untuk mengetahui
berapa persen varian variabel dependent yang dijelaskan variabel independent.
Kedua, apakah secara keseluruhan independen variabel berpengaruh secara signifikan
terhadap dependen variabel.Dan ketiga, memperhatikan signifikan tidaknya koefisien
regresi dari masing-masing independent variabel.
1. Langkah pertama peneliti akan melihat besaran Adjusted R-square untuk
mengetahui berapa persen (%) varian variabel dependent yang dijelaskan
oleh variabel independent.
73
Tabel R-square
Tabel 4.7
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,935a ,874 ,870 1,27604 1,675
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Adjusted R-square dengan nilai
.870 atau sebesar 87%. Artinya , proporsi varians dari minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah yang dijelaskan oleh semua variabel
independent adalah sebesar 87%. Sedangkan 13% sisanya dipengaruhi oleh variabel
lain di luar penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor dalam penelitian ini
setelah dilakukan pengujian, maka secara simultan berpengaruh positif, hal ini
didapat dari hasil atau nilai Adjusted R-Square.
2. Langkah kedua, peneliti melakukan uji F untuk menganalisis pengaruh dari
keseluruhan variabel independent.Adapun hasil uji F dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
74
Tabel 4.8
ANOVAb
Model
Sum of
Squares
Df
Mean
Square
F Sig.
1 Regression 754,277 2 377,139 231,619 ,000a
Residual 109,094 67 1,628
Total 863,371 69
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai P (sig) pada kolom paling
kanan adalah 0.000 atau P=0.000 dengan nilai P<0.05. dengan demikian hipotesis
yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh independent
variabel terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
syariah dierima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pendapatan
dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah.
3. Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefesien regresi dari masing-masing
independent variabel.Jika Sig<0.05, maka koefesien regresi tersebut
signifikan yang berarti variabel independent tersebut memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah. Adapun besaran koefesien regresi dari masing-
75
masing independent variabel terhadap minat masyarakat dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.9
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 2,147 1,609 1,334 ,187
x1 ,329 ,056 ,390 5,895 ,000 ,430 2,326
x2 ,777 ,085 ,604 9,124 ,000 ,430 2,326
a. Dependent Variable: y
Minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah
(Y) = a + b1x1 +b2x2 + e
Y = 2,147X1+0,329X2 +0,777 + e
Keterangan:
Y = Minat Masyarakat Dalam Menempatkan Dana di Lembaga Keuangan
Syariah
X1 = Pendapatan
X2 = Pengeluaran
Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda diatas dapat diartikan
koefisien regresi untuk konstan sebesar 2,147 menunjukan bahwa jika variabel
76
pendapatan dan pengeluaran bernilai nol maka minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah adalah 2,147 kali, dengan catatan
variabel lain dianggap konstan.
Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa variabel dependen (minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah) akan mengalami penurunan sebesar 2,147 tanpa
dipengaruhi oleh semua variabel independen yang terdiri dari pendapatan dan
pengeluaran.
Nilai koefisien variabel pendapatan terhadap minat masyarakat sebesar 0,329,
menyatakan bahwa apabila variabel pendapatan meningkat 1 satuan maka akan
menaikan minat masyarakat sebesar 0,329 kali dengan catatan variabel independen
yang lain tetap konstan. Nilai koefisien variabel pengeluaran terhadap minat
masyarakat sebesar 0,777, menyatakan bahwa apabila variabel pengeluaran
meningkat 1 satuan maka akan menaikan minat masyarakat dalam menempatkan
dana di lembaga keuangan syariah.
Dapat dilihat bahwa semua variabel signifikan. Hal ini berarti dari nilai t
hitung yang diperoleh masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut:
1. Variabel pendapatan, diperoleh nilai t hitung sebesar 5,895 dengan
signifikansi 0.000 (sig<0.05). hal ini menunjukkan bahwa variabel
pendapatan berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Artinya semakin tinggi
variabel pendapatan maka semakin positif masyarakat dalam menempatkan
77
dana di lembaga keuangan syariah dan dinyatakan variabel pendapatan
berpengaruh positif.
2. Variabel pengeluaran, diperoleh nilai t hitung 9,124 dengan signifikansi
0.000 (sig<0.05). hal ini menunjukkan bahwa variabel variabel pengeluaran
secara signifikan berpengaruh terhadap minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
F. Uji Hipotesis
Uji t juga dapat digunakan untuk menjawab signifikansi variabel independent
yang digunakan. Dengan tingkat signifikan 5% dan n=70 maka diperoleh nilai t table
sebesar 0,2352 Sedangkan untuk t hitung dapat dilihat pada table coefficient
Tabel 4.10
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,147 1,609 1,334 ,187
x1 (pendapatan) ,329 ,056 ,390 5,895 ,000 ,430 2,326
x2 (pengeluaran) ,777 ,085 ,604 9,124 ,000 ,430 2,326
78
a. Dependent Variable: y
1. Hubungan antara variabel pendapatan terhadap minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh antara variabel pendapatan terhadap minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dengan hipotesis
sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel pendapatan dengan minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel pendapatan dengan minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Hasil perhitungan nilai t hitung sebesar 5,895>0,2352, maka Ha diterima dan
Ho ditolak artinya terdapat pengaruh antara variabel pendapatan terhadap
minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Besarnya pengaruh variabel pendapatan adalah 0,329 atau 32,9% dan
signifikan karena nilai Sig 0.000<0,05.
2. Hubungan antara variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh antara variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat
dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dengan hipotesis
sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel pengeluaran terhadap minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
79
Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel pengeluaran terhadap minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Hasil perhitungan nilai t hitung sebesar 9,124>0,2352, maka Ha diterima dan
Ho ditolak artinya terdapat pengaruh antara variabel pengeluaran terhadap
minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Besarnya pengaruh variabel pengeluaran adalah 0,777 atau 77,7% dan
signifikan karena nilai Sig 0.000<0,05.
Uji F
Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel indendent terhadap variabel
dependent secara bersama-sama. Adapun indikator dari uji F adalah dengan melihat
tabel Anova yang dihasilkan dari output SPSS.
Tabel 4.11
ANOVAb
Model
Sum of
Squares
Df
Mean
Square
F Sig.
1 Regression 754,277 2 377,139 231,619 ,000a
Residual 109,094 67 1,628
Total 863,371 69
80
Dengan tingkat signifikansi 5% dan n=67 maka diperoleh nilai F table sebesar
2.35. berdasarkan hasil output di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung >F table (
231,619>2.35). dengan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa Ha diterima yang
berarti variable independent seperti variabel pendapatan dan variabel pengeluaran
secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variable dependent.
Interpretasi Hasil Penelitian
1. Pengaruh Secara Simultan
Berdasarkan perhitungan regresi diatas memperlihatkan bahwa variabel
pendapatan dan pengeluaran memiliki pengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Hal ini terlihat
dari nilai signifikansi F (0,000) lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dikatakan jika masyarakat ingin menempatkan dananya di lembaga keuangan syariah
maka masyarakat harus memperhatikan pendapatan dan pengeluarannya, karena
berdasarkan penelitian ini kedua variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap
minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
2. Pengaruh Secara Parsial
Hasil pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukan bahwa
masing-masing variabel bebas yaitu pendapatan dan pengeluaran berpengaruh
signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
syariah.
81
a. Pendapatan
Pendapatan berdasarkan hasil uji t memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat masyarakat, hal ini dapat dilihat dari nilai sig < alpha 0,05.
Pendapatan memiliki koefisien kearah positif terhadap minat masyarakat, maka
ketika pendapatan mengalami kenaikan akan naik juga minat masyarakat tersebut.
Hal tersebut berarti masyarakat paham akan manfaat dari menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah. Karena ketika pendapatan besar maka akan besar juga
dana yang ditempatkan di lembaga keuangan syariah. Selain memproteksikan
dananya dengan menempatkan di lembaga keuangan syariah, masyarakat juga tidak
hanya menumpuk uangnya tapi juga ingin mengembangkan uangnya.
b. Pengeluaran
Pengeluaran berdasarkian hasil uji t memiliki pengaruh signifikan terhadap
minat masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig (0,000) < alpha 0,05,
pengeluaran memiliki koefisien ke arah positif terhadap minat masyarakat. Ketika
pengeluaran mengalami kenaikan maka akan naik pula minat masyarakat tersebut.
Pada dasarnya ketika pendapatan seseorang naik maka akan naik juga
pengeluarannya dengan bertambahnya minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah.
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
pengujian empiris variabel-variabel yang mempengaruhi minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah adalah sebagai berikut:
1. Dilihat secara simultan atau pengaruh keseluruhan dari semua variabel yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga
keuangan syariah yang terdiri dari variabel pendapatan dan variabel
pengeluaran, maka secara keseluruhan semua variabel berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan
syariah, karena nilai sig 0,000<0,05.
2. Dilihat secara parsial atau dari pengaruh masing-masing variable maka
hasilnya sebagai berikut:
a. Variabel pendapatan, diperoleh nilai dengan signifikansi 0.000
(sig<0.05). hal ini menunjukkan bahwa variable pendapatan berpengaruh
signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah dengan presentase 32,9%.
b. Variabel pengeluaran, diperoleh nilai dengan signifikansi 0.000
(sig<0.05). hal ini menunjukkan bahwa variabel pengeluaran berpengaruh
signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di
82
83
lembaga keuangan syariah dengan presentase 77,7%.
3. Besarnya pengaruh kedua variabel tersebut terhadap minat masyarakat dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah adalah 87% dilihat dari
Adjusted R-square.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka penulis menyrankan sebagai
berikut
1. Untuk masyarakat Villa Pamulang sebaiknya lebih memahami perencanaan
keuangan syariah dan manfaat dari penempatan dana di lembaga keuangan
syariah.
2. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan untuk menambah variabel-variabel
lain dalam mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di
lembaga keuangan syariah.
3. Pada penelitian selanjutnya disarankan menggunakan sampel yang lebih besar
dengan periode yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh lebih
menyakinkan.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agustianto dan Lutfi T Rizki, 2010.Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah.Jakarta:
Muda Mapan Publishing.
Al-Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Anastasi Anne dan Susana Urbina, 1997.Tes Psikologi Edisi Bahasa Indonesia dari
Psychological Testing, 7th
ed.Jakarta: PT Prenhallindo.
Bungin M.Burhan, 2007.Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: kencana.
Dajan Anto, 1986. Pengantar Metode Statisticjilid II.Jakarta: PT pustaka LP3ES.
Djazuli H. A dan Yadi Janwari, 2002.Lembaga-lembaga perekonomian umat.Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Iqbal Zamir, 2008. pengantar keuangan islam. Jakarta: prenada media group.
Ismail, 2011.Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi‟I Antonio, 1992.Apa dan Bagaimana Bank
Syari’ah. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.
Kuncoro Mudrajad, 2003. metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Muhammad Sayyid Thanthawi, 1997.Mu’amalat al-Bunuk wa Ahkamuha al-
Syar’iyyah. Mesir: Dar Nahdhah.
Nisfiannoor Muhammad, 2009. Pendengkatan Statistika Modern.Jakarta, salemba
humanika.
Pratomo Eko P dan Tim Hijrah Institute, 2007.Membangun Kecerdasan Financial
dengan Nilai-Nilai Spiritualitas.Jakarta: PT. Arga Publishing.
Rochaety Ety, 2007. metodologi penelitian bisnis. Jakarta: Mitra wacana Media.
Salam Syamsir, 2006. Metodelogi Penelitian Sosial.Jakarta: lembaga penelitian UIN
Jakarta dan UIN Jakarta press.
Shaleh Abdul Rahman dan Muhib Abdul Wahab, 2004.Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam.Jakarta: prenada media.
85
Singarinbun Masri, 1995. Metodelogi penelitian survey.Jakarta: LP3ES,1995.
Stephen K Sanderson, 2003. Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas
Sosial.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiono, 2007.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alpha Betta.