pengaruh penggunaan pendekatan problem posing...

176
i PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEP PEWARISAN SIFAT (Quasi Experiment Pada Kelas IX SMP Negeri 2 Ciruas, Serang) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh IKA RIFQIAWATI NIM. 106016100578 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Upload: lycong

Post on 02-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

i

PENGARUH PENGGUNAANPENDEKATAN PROBLEM POSING

TERHADAP BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEPPEWARISAN SIFAT

(Quasi Experiment Pada Kelas IX SMP Negeri 2 Ciruas, Serang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk MemenuhiPersyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

OlehIKA RIFQIAWATINIM. 106016100578

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2011

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM

POSING TERHADAP BERPIKIR KREATIF SISWA

PADA KONSEP PEWARISAN SIFAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Oleh:

IKA RIFQIAWATI

106016100578

Di bawah Bimbingan:

Pembimbing I

Drs. Ahmad Sofyan, M. Pd

NIP. 19650115 198703 1 020

Pembimbing II

Nengsih Juanengsih, M. Pd

NIP. 19790510 200604 2 001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

iii

LEMBAR PENGESAHANPANITIA UJIAN MUNAQASYAH

Skripsi dengan judul : ”Pengaruh Penggunaan Pendekatan Problem Posing terhadap

Berpikir Kreatif Siswa pada Konsep Pewarisan Sifat (Kuasi Eksperimen di SMP

Negeri 2 Ciruas, Serang)”, disusun oleh Ika Rifqiawati, NIM 106016100578, diajukan

kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

dan telah dinyatakan LULUS dalam Ujian Munaqasyah pada tanggal 18 Maret 2011 di

hadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan

Biologi.

Jakarta, 21 Maret 2011

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia

Dr. Sujiyo Miranto, M. Pd ...............NIP. 19681228 200003 1 004

Sekretaris

Nengsih Juanengsih, M. Pd ...............NIP. 19790510 200604 2 001

Penguji I

Dr. Sujiyo Miranto, M. Pd ...............NIP. 19681228 200003 1 004

Penguji II

Meiry Fadilah Noor, M. Si ...............NIP. 150 411 174

Mengetahui,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MANIP. 19571005 198703 1 003

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

iv

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Ika Rifqiawati

Tempat/Tgl.Lahir : Serang, 05 Mei 1988

NIM : 106016100578

Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Pendekatan Problem Posing terhadap

Berpikir Kreatif Siswa pada Konsep Pewarisan Sifat

Dosen Pembimbing : 1. Drs. Ahmad Sofyan, M. Pd

2. Nengsih Juanengsih, M. Pd

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta,

Mahasiswa Ybs.

Ika Rifqiawati

NIM.106016100578

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

v

ABSTRAK

Ika Rifqiawati, ”Pengaruh Penggunaan Pendekatan Problem Posing terhadapBerpikir Kreatif Siswa pada Konsep Pewarisan Sifat.” Skripsi, Program StudiPendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan problem posing terhadapberpikir kreatif siswa pada konsep pewarisan sifat. Penelitian ini dilaksanakan di SMPNegeri 2 Ciruas, Serang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimendengan desain nonrandomized control group pretest-posttest design. Pengambilan sampeldilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36siswa untuk kelas eksperimen, dan 37 siswa untuk kelas kontrol. Pengambilan datamenggunakan instrumen tes berpikir kreatif berbentuk uraian yang telah diuji validitasdan reliabilitasnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruhpenggunaan pendekatan problem posing terhadap berpikir kreatif siswa pada konseppewarisan sifat. Analisis data menggunakan uji t. Data hasil perhitungan perbedaan rata-rata postes kedua kelompok diperoleh nilai hitung sebesar 5,62, sedangkan t tabel dengansignifikansi 5% adalah 1,99. Maka dapat dikatakan bahwa t hitung > t tabel. Hal tersebutmenunjukkan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) di tolak. Dengandemikian, terdapat pengaruh pendekatan problem posing terhadap berpikir kreatif siswapada konsep pewarisan sifat.

Kata Kunci: Pendekatan Problem Posing, dan Berpikir Kreatif.

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

vi

ABSTRACT

Ika Rifqiawati, ”The Influence of uses problem posing approach on creativethinking.” Undergradued thesis, for Biology Education Program, The Departementof Natural Science, The Faculty of Tarbiyah and Teacher’s Training, State IslamicUniversity of Syarif Hidayatullah Jakarta.

The study aims to know the effect of problem posing approach on creative thinking skillsin genetica concept. This research was conducted at SMP Negeri 2 Ciruas, Serang. Themethode of this research is quasi eksperiment with design used nonrandomized controlgroup pretest-posttest design. The technique sampling is purposive sampling. The amountof research sample were 36 students for experiment class, and 37 students for controlclass. Data was collected by using creative thinking test methode, biology essay test andresponse through science learning by using observation. Analysis data used t-test. Theresult of analysis posttest t-test data both of classes obtained t count point is 5,62, and ttable point in 5% significance is 1,99, It is mean t count more higher than t table or tcount > t table. It indicates Ha is accepted and Ho is refused. Therefore, There is effectproblem posing approach on creative thinking in genetica concept.

Keywords: Problem posing approach, dan Creative thinking

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

vii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., yang

telah memberikan nikmat serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

tauladan kita, Nabi Muhammad saw., yang telah membawa manusia ke dalam

dunia yang berperadaban.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam

menempuh masa studi strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M. Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Sujiyo Miranto, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Ahmad Sofyan, M. Pd dan Nengsih Juanengsih, M. Pd selaku

pembimbing I dan II. Terima kasih atas tenaga, pikiran, dan waktu yang

selalu diluangkan untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada

penulis dalam penulisan skripsi.

5. Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

Serang. Terima kasih telah memberikan kesempatan untuk mengadakan

penelitian di sekolah tersebut.

6. Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, seluruh dewan guru dan

siswa terutama kelas IX F dan IX B di SMP 2 Ciruas, Serang.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

viii

7. Kedua orang tua tercinta, kakak, adik, dan Mas Huda yang selalu

memberikan kasih sayang dan do’anya kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Rekan-rekan Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2006 yang

saling memberikan motivasi dan semangatnya.

9. Rekan-rekan di Boarding English Course yang selalu berdoa untuk

kesuksesan bersama.

10. Direktur dan Staf Literary Agency Mata Pena Writer yang memberikan

dorongan dan semangatnya untuk terus berkarya mencerdaskan Bangsa

dengan buku.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun tidak

mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penulis dan pembaca, Amin.

Jakarta, Februari 2011

Penulis

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................. iii

DAFTAR TABEL .................................................................. vi

DAFTAR GRAFIK .................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. viii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6

D. Perumusan Masalah........................................................................ 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teoritik

1. Pendekatan Problem posing

a. Pengertian Problem posing .................................................. 8

b. Penerapan Problem posing dalam KBM...............................10

c. Keunggulan dan Kelemahan Problem posing .......................14

2. Berpikir Kreatif

a. Hakikat Berpikir Kreatif........................................................16

b. Keterampilan Berpikir dalam Pembelajaran .........................19

c. Karakteristik Anak Kreatif ....................................................19

d. Teknik untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa ...............21

e. Mengukur Kreativitas............................................................22

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

x

f. Kendala-kendala Kreativitas..................................................24

3. Hubungan Pendekatan Problem posing dan Berpikir Kreatif...26

B. Bahasan Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan .............................28

C. Kerangka Berpikir ........................................................................32

D. Pengajuan Hipotesis .......................................................................33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................34

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian ......................................................................34

2. Desain Penelitian .......................................................................34

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................35

D. Variabel Penelitian ........................................................................35

E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................36

F. Instrumen Penelitian .....................................................................37

1. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif .............................................37

2. Lembar Observasi .....................................................................39

G. Kalibrasi Instrumen .......................................................................39

1. Validitas Butir Soal ...................................................................39

2. Reliabilitas ................................................................................40

3. Tingkat Kesukaran ....................................................................41

4. Daya Pembeda ..........................................................................41

I. Teknik Analisis Data Kuantitatif ..................................................42

1. Penskoran dan Penilaian Hasil Tes Berpikir Kreatif ................42

2. Normal Gain ..............................................................................43

3. Uji Prasyarat ..............................................................................43

4. Uji Hipotesis .............................................................................44

J. Teknik Analisis Data Kualitatif .....................................................46

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Hasil Pre test ....................................................................47

2. Data Hasil Post test ...................................................................48

3. Data Nilai N-Gain .....................................................................50

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas .......................................................................52

b. Uji Homogenitas ...................................................................53

5. Hasil Pengujian Hipotesis .........................................................54

6. Data Hasil Observasi

a. Data Observasi Aktivitas Guru..............................................56

b. Data Observasi Aktivitas Siswa............................................56

7. Analisis LKS Problem posing...................................................54

B. Pembahasan ...................................................................................58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................62

B. Saran ..............................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................63

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................67

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pokok Pembelajaran dengan Problem posing ........ 10

Tabel 2.2 Ciri-ciri Kelas yang Mementingkan Kemampuan Berpikir.................. 19

Tabel 2.3 Hubungan Kreativitas dengan Pengajuan Masalah.............................. 27

Tabel 3.1 Desain Penelitian................................................................................. 35

Tabel 3.2 Variabel Penelitian.............................................................................. 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Kemampuan Berpikir Kreatif....................................... 37

Tabel 3.4 Kategori Hasil Observasi .................................................................... 46

Tabel 4.1 Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................. 47

Tabel 4.2 Persentase Tingkat Berpikir Kreatif Awal Siswa ............................... 48

Tabel 4.3 Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................ 48

Tabel 4.4 Persentase Tingkat Berpikir Kreatif Akhir Siswa............................... 49

Tabel 4.5 Rekapitulasi N-Gain Kelas Eksperimen ............................................. 50

Tabel 4.6 Persentase Pencapaian Indikator Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen. 50

Tabel 4.7 Rekapitulasi N-Gain Kelas Kontrol .................................................... 51

Tabel 4.8 Persentase Pencapaian Indikator Berpikir Kreatif Kelas Kontrol....... 51

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 53

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Pretes-postes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .............................................................................................. 55

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ...................................................... 57

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ......................................................56

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

xiv

DATA LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen.....................................................................67

Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol............................................................................83

Lampiran 3. LKS Problem posing ........................................................................94

Lampiran 4. Modul Materi Pewarisan Sifat ..........................................................104

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Tingkat Kesulitan dan Pengetahuan ..........................109

Lampiran 6. Jawaban dan Pedoman Penilaian Instrumen Berpikir Kreatif .........111

Lampiran 7. Perhitungan Analisis Butir Soal .......................................................120

Lampiran 8. Instrumen Berpikir Kreatif ..............................................................126

Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Guru....................................................127

Lampiran 9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa...................................................131

Lampiran 10. Nilai Kelas Eksperimen ..................................................................135

Lampiran 11. Nilai Kelas Kontrol.........................................................................138

Lampiran 12. Peningkatan Indikator Berpikir Kreatif Siswa................................141

Lampiran 13. Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Kelas Eksperimen.............142

Lampiran 14. Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Kelas Kontrol ...................146

Lampiran 15. Perhitungan Uji Normalitas ............................................................150

Lampiran 16. Perhitungan Uji Homogenitas ........................................................156

Lampiran 17. Perhitungan Uji Hipotesis...............................................................162

Lampiran 18. Pengolahan Data Hasil Observasi...................................................168

Lampiran 19. Rekapitulasi Penilaian LKS Problem posing .................................169

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku, baik

perorangan atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam pengertian agak luas, pendidikan

dapat diartikan sebagai suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga

orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkahlaku yang

sesuai dengan kebutuhan.1

Melalui pendidikan, akan dihasilkan manusia-manusia yang bertakwa,

berilmu, mandiri dan bertanggung jawab. Hal tersebut sejalan dengan apa

yang tertera dalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun

2003 pada bab II pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi menusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negarayang demokratis dan bertanggung jawab.2

Tujuan pendidikan di atas akan tercapai apabila terjadi peningkatan

komponen-komponen pendidikan. Salah satu komponen pendidikan yang

memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia

adalah guru. Guru merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas-tugas

utama. Tugas utama guru telah tertera dalam undang-undang tentang guru dan

dosen nomor 14 tahun 2005 bab I pasal 1 yang berbunyi: “Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2010), hal. 10

2 Anonim, Undang-Undang SISDIKNAS, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hal. 7

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

2

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.”3

Salah satu tolak ukur keberhasilan seorang pendidik dalam

menyampaikan pembelajaran adalah bila dalam pembelajaran yang dilakukan

dapat mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan tersebut sangat bergantung

pada kemampuan pendidik untuk mengelola proses belajar mengajar. Hal ini

memiliki makna bahwa proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang

perlu mendapatkan perhatian lebih, karena pada proses belajar mengajar

diharapkan terjadi interaksi langsung antara guru atau pendidik dengan siswa

dan interaksi siswa dengan siswa yang lain. Untuk itu maka diperlukan

pemilihan strategi pembelajaran yang tepat.

Strategi dalam pembelajaran mempunyai arti secara sempit sama

dengan pengertian teknik dan metode, yaitu sama-sama merupakan cara dalam

rangka mencapai tujuan. Sedangkan secara umum strategi mempunyai

pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha

mencapai sasaran yang telah ditentukan.4

Strategi pembelajaran yang baik adalah yang mampu mengubah

paradigma pembelajaran dari siswa sebagai obyek atau sasaran pembelajaran

menjadi subyek atau pelaku dari tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran

tersebut harus mampu mengikutsertakan semua siswa untuk mendapatkan

peran, mampu mengembangkan kemampuan dasar siswa dan sikap positif

siswa sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, menantang,

dan menyenangkan sehingga prestasinya meningkat.

Namun, kenyataannya strategi pembelajaran yang diterapkan oleh para

guru saat ini masih kurang bervariasi. Kebanyakan guru masih menerapkan

pembelajaran yang bersifat konvensional. Dalam proses belajar mengajar,

kecakapan berpikir terutama berpikir kreatif juga belum ditangani secara

3 Asrorun Ni’am, Membangun Profesionalitas Guru, (Jakarta: Elsas, 2006), hal. 1574 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hal. 5

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

3

sungguh-sungguh oleh para guru di sekolah. Hal tersebut tidak sejalan dengan

Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005 Bab IV tentang Standar

Proses Pasal 19) menyebutkan bahwa: pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (learning how to

learn).

Munandar juga berpendapat bahwa pengajaran di sekolah pada

umumnya hanya melatih proses berpikir konvergen, terbatas pada penalaran

verbal dan pemikiran logis. Sehingga siswa akan terbiasa dengan berpikir

konvergen dan bila dihadapkan pada suatu masalah, siswa akan mengalami

kesulitan memecahkan masalah secara kreatif5

Penemuan Rafi’udin yang dikutip Arnyana, menambah pendapat

Munandar. Dalam temuannya dinyatakan bahwa terjadi keluhan tentang

rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang dimiliki oleh peserta

didik karena pendidikan berpikir belum ditangani dengan baik. Oleh karena

itu, penanganan kecakapan berpikir kritis dan kreatif sangat penting

diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran.6

Rendahnya pengembangan kreativitas disebabkan pembelajaran di

sekolah yang terutama dilatih adalah pengetahuan, ingatan, kemampuan

berpikir logis atau berpikir konvergen. Berpikir konvergen sendiri mempunyai

arti kemampuan menemukan satu jawaban yang paling tepat terhadap masalah

yang diberikan berdasarkan informasi yang tersedia.

Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang bisa diintegrasikan

dengan pengajaran kecakapan berpikir. Hal ini dikarenakan biologi merupakan

wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai serta

tanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara yang

5 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana, 2001), hal. 79

6 Ida Bagus Putu Arnyana, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif PadaPelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, (Jurnal Pendidikan dan PengajaranIKIP Singaraja, No. 3, Juli 2009 ), hal. 498

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

4

beriman dan bertaqwa. Pelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu

dan memahami tentang alam secara sistematis sehingga pembelajaran biologi

bukan hanya untuk penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan, sehingga siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dan kreatif.

Namun yang terjadi saat ini, dalam pembelajaran biologi guru masih

menerangkan tentang konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dengan

metode ceramah. Pembelajaran dengan cara ini menyebabkan siswa tidak

berperan aktif sehingga di dalam pikiran siswa tidak terjadi perkembangan

struktur kognitif, sehingga siswa menjadi cepat bosan.

Pembelajaran konvensional juga tidak menyentuh ranah dimensi

kognitif peserta didik, sehingga masih memberikan dominasi guru dan tidak

memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui

penemuan dan proses berpikirnya. Sedangkan dalam pembelajaran biologi

siswa seharusnya aktif belajar sehingga mempunyai kemampuan untuk

mengembangkan kreativitasnya serta lebih dapat memahami pelajaran dan

terampil dalam menyelesaikan permasalahan biologi.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dalam proses pembelajaran

diperlukan cara yang mendorong siswa untuk memahami masalah. Siswa yang

terstimulus dengan masalah akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif siswa dalam menyusun rencana penyelesaian. Selain itu, siswa dapat

terlibat secara aktif dalam menemukan sendiri penyelesaian masalah, serta

mendorong pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai

fasilitator. Dengan demikian, dari sekian banyak model dan metode

pembelajaran yang ada, problem posing merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik untuk berpikir kreatif,

sebab pendekatan problem posing lebih terpusat pada kegiatan belajar siswa

aktif (student active learning).

Problem posing pada intinya adalah meminta siswa mengajukan

masalah atau soal. Masalah yang diajukan dapat berdasar pada topik yang

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

5

luas, soal yang sudah dikerjakan atau informasi tertentu yang diberikan oleh

guru.7

Pada pembelajaran biologi yang menggunakan pembelajaran problem

posing, siswa diharapkan dapat merumuskan masalah melalui beberapa fakta

sehingga siswa sadar akan adanya suatu masalah tersebut. Dengan cara

mencari informasi baik dari guru, peserta didik, berita-berita dan lingkungan

sekitar, maka siswa akan menjadi terangsang untuk memecahkan masalah.

Berdasarkan Krulik yang dikutip Tatag, dalam memahami maupun

merencanakan penyelesaian masalah diperlukan suatu kemampuan berpikir

kreatif siswa yang memadai, karena kemampuan tersebut merupakan

kemampuan berpikir (bernalar) tingkat tinggi setelah berpikir dasar (basic)

dan kritis.8

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa terdorong untuk

melakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan pendekatan problem

posing terhadap berpikir kreatif siswa pada konsep pewarisan sifat (genetika).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, ada

beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran biologi masih terpusat pada guru (teacher center)

2. Dalam pembelajaran biologi siswa masih pasif, kurang dalam memahami

masalah dan merencanakan penyelesaian masalah.

3. Siswa tidak terbiasa menggunakan kecakapan berpikir, terutama berpikir

kreatif.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu melebar, maka penulis

membatasi masalah yang akan diteliti pada Pengaruh Penggunaan pendekatan

7 Ketut Sukarma, Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Solving dan ProblemPosing Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa, (Jurnal Kependidikan, Mei 2004, Volume 3, No. 1)hal. 52

8Tatag Yuli Eko Siswono, Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif SiswaMelalui Pengajuan Masalah, (Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, FMIPA UniversitasNegeri Yogyakarta. Tahun X, No. 1, Juni 2005), hal. 2

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

6

Problem posing terhadap Berpikir Kreatif Siswa pada Konsep Pewarisan Sifat.

Beberapa hal yang dibatasi yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan problem posing tipe pre

solution posing.

2. Kemampuan berpikir yang dimaksud adalah kemampuan berpikir kreatif

siswa setelah diterapkan pembelajaran problem posing.

3. Karakteristik kemampuan berpikir kreatif yang diteliti adalah:

a. Kelancaran (fluency)

b. Keluwesan (flexibility)

c. Keaslian (originality)

d. Merinci (elaboration)

4. Konsep yang dibahas adalah tentang konsep pewarisan sifat (genetika).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka

masalah yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh pendekatan problem posing

terhadap berpikir kreatif siswa pada konsep pewarisan sifat kelas IX SMP

Negeri 2 Ciruas, Serang.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan

problem posing terhadap berpikir kreatif siswa pada konsep pewarisan sifat

kelas IX SMP Negeri 2 Ciruas, Serang.

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa dapat membantu peningkatan berpikir kreatif siswa dalam

pengajuan dan pemecahan masalah pada pembelajaran biologi.

2. Bagi guru dapat dijadikan informasi tentang pembelajaran problem posing

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

3. Bagi sekolah dapat dijadikan bahan acuan dalam rangka perbaikan

pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran khususnya mata

pelajaran biologi.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

7

BAB II

KAJIAN TEORETIK, KERANGKA PIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoretik

1. Pendekatan Problem posing

a. Pengertian Problem posing

Problem posing adalah teknik pembelajaran yang melatih siswa

untuk membuat soal sendiri dan mengerjakannya, sehingga diharapkan

siswa akan lebih aktif untuk belajar, lebih mengenal dan menghayati

variasi-variasi soal dan mahir dalam memahami substansi soal yang

diberikan oleh guru.9

Menurut Dewey dan Piaget, problem posing adalah suatu alat

untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan pemikiran kritis.

Problem posing juga bermakna untuk pengajaran keterampilan pemikiran

kritis dan banyak siswa yang memerlukan struktur awal langkah-langkah

dalam pembelajaran yang menyediakan penghargaan dalam rangka

membangun kepercayaan dan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.10

Istilah problem posing juga merupakan padanan dari istilah

pengkonstruksian masalah. Dalam pengajuan masalah atau soal oleh siswa

hendaknya didasarkan pada situasi yang diberikan oleh guru. Situasi dalam

hal ini bisa berupa informasi (pernyataan), pertanyaan dan sebagainya.

Pengajuan soal juga merupakan kegiatan yang mengarah pada

9 Aceng Haetami dan Maysara, Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil PembelajaranKimia Dasar I Melalui Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dan Problem posing, (JurnalMIPA, Volume 6, No. 1, Februari 2007), hal. 74

10 Sarah Nixon, Using Problem posing Dialogue in Adult Literacy Education, (LiteracyResourch, 2004), hal. 1

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

8

pembentukan sikap kritis dan kreatif, karena dalam pengajuan soal siswa

diminta membuat pertanyaan dari informasi yang diberikan guru.11

Jadi, problem posing merupakan sebuah pendekatan yang

mempunyai arti bahwa siswa dilatih untuk mengajukan masalah atau

membuat pertanyaan. Pendekatan ini dapat mengembangkan keterampilan

siswa dalam hal berpikir kritis dan kreatif.

Pembelajaran dengan problem posing (pengajuan soal) pada

intinya adalah meminta siswa untuk mengajukan soal atau masalah,

masalah yang diajukan dapat berdasar pada topik yang luas, soal yang

sudah dikerjakan atau informasi tertentu yang diberikan oleh guru.12

Menurut Silver, terdapat tiga jenis kegiatan problem posing yang

diaplikasikan dalam tiga bentuk kegiatan kognitif yang berbeda yaitu: 13

(1) Pengajuan pre-solusi (pre solution posing) yaitu pengajuan soal yang

dibuat berdasarkan situasi yang ada.

(2) Pengajuan di dalam solusi (within solution posing) yaitu merumuskan

kembali masalah seperti yang telah diselesaikan.

(3) Pengajuan setelah solusi (post solution posing) yaitu memodifikasi

tujuan atau kondisi yang sudah diselesaikan untuk membuat soal baru.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa pada intinya problem posing adalah meminta siswa

untuk mengajukan soal atau masalah berdasarkan topik dan contoh soal

yang telah dijelaskan oleh guru. Jadi, pada pembelajaran ini siswa

harus memahami topik yang disampaikan guru sehingga siswa dapat

11 Dinawati Trapsilasiwi, Pengajuan Soal (Problem posing) sebagai UpayaMeningkatkan Pemahaman Siswa dalam Belajar Matematika di Sekolah. (Jurnal Teknobel, Maret2001, Volume 2, No. 1), hal. 64-65

12 Ketut Sukarma, Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Solving dan Problemposing untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa, (Jurnal Kependidikan, Mei 2004, Volume 3, No. 1)hal. 52

13 Sri Surtini, dkk, Implementasi Problem Posing pada Pembelajaran Operasi HitungBilangan Cacah Siswa Kelas IV SD di Salatiga, (Laporan Penelitian, Lembaga PenelitianUniversitas Terbuka Salatiga, 2003), hal. 10

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

9

mengkomunikasikan hasil pemahamannya tersebut ke dalam bentuk soal

yang disertai pemecahannya.

b. Penerapan Problem posing dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, problem posing merupakan salah

satu teknik dalam metode pemberian tugas kepada siswa untuk

merumuskan, membuat soal, atau mengajukan soal. Pembelajaran dengan

pendekatan problem posing umumnya dicirikan dengan perumusan

kembali soal yang telah diberikan guru. Oleh karena itu, penerapan

problem posing dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara

individual maupun kelompok di sekolah, yaitu diawali dengan

pendahuluan, pengembangan, penerapan dan penutup.14

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pokok Pembelajaran

dengan Problem posing

Langkah Kegiatan guru

Pendahuluan 1. Guru menginformasikan tujuanpembelajaran

2. Mengarahkan siswa padapembuatan masalah

3. Mendorong siswa mengekspresikanide-ide secara terbuka

Pengembangan 1. Memberikan informasi tentangkonsep yang dipelajari

2. Memberikan sebuah contoh soalyang berkaitan dengan materi yangdiajarkan dan cara membuat soalyang identik berdasarkan soal yangada.

Penerapan 1. Menguji pemahaman siswa ataskonsep yang diajarkan denganmemberikan beberapa soal.

2. Mengarahkan siswa mengerjakansoal tersebut dan untuk membuatsoal-soal yang identik berdasarkansoal-soal yang dibuat siswa.

3. Memotivasi siswa untuk terlibatdalam pemecahan masalah

14 Nyimas Aisyah, Problem posing, (Jurnal Forum MIPA UNSRI, Vol. 5, 2000), hal. 61-62

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

10

Langkah Kegiatan guru

Penutup 1. Membantu siswa mengkaji ulanghasil pemecahan masalah

2. Menyimpulkan hasil pembelajaran

Jadi, penerapan problem posing dalam kegiatan belajar mengajar

dilakukan dengan empat tahap yaitu, pendahuluan, pengembangan,

penerapan, dan penutup.

Dalam sumber lain dikatakan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan problem posing terdapat tujuh langkah, yaitu: 15

(1) Mengembangkan isu-isu dalam masyarakat (survey)

Survey merupakan bagian terpenting dari seluruh proses, karena pada

langkah ini siswa diminta untuk mencari bahan atau materi tentang isu-isu

yang berkembang di masyarakat. Para siswa bebas berbicara tentang hal-

hal yang mereka ketahui, disini guru hanya mendengar percakapan mereka

dengan seksama sehingga suasana pada saat itu seperti pasar.

(2) Menganalisis bahan atau materi hasil survey (Analysis of survey material)

(3) Menyiapkan materi problem posing (Preparing of problem posing

materials)

Langkah ini menjelaskan bahwa guru menyiapkan rangkaian materi yang

dapat merangsang diskusi dalam belajar kelompok baik berupa gambar,

poster, slide dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang

dibicarakan. Pada saat itu tiap kelompok memilih dan mempresentasikan

sesuai dengan tema yang mereka pilih.

(4) Belajar berkelompok (The learning group)

Pada langkah ini, tiap kelompok aktif dalam diskusi, semua diperbolehkan

berbicara sesuai dengan pemikiran mereka, sehingga menuntut adanya

kesadaran berpikir kritis dan kreatif.

15 Donal Mc. Ananey, dkk, Teaching and Learning in Further and Higher Education: Ahandbook by The Education for Employment Project, (Eropa: The ESF EQUAL CommunityInitiative, 2007), hal. 82-84

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

11

(5) Peran pemain (The role of the animator)

Peran utama guru adalah membantu para siswa. Dalam hal ini guru tidak

banyak berbicara, tetapi terlibat dalam diskusi melalui pembenaran

jawaban dari pertanyaan yang ada. Siswa akan mengingat lebih baik

tentang apa yang mereka katakan dan temukan.

(6) Mengarahkan diskusi (The direction of discussion)

Sesekali siswa diminta untuk duduk diam oleh guru pada saat guru

memberikan materi problem posing kepada semua kelompok. Dalam

diskusi terdapat lima langkah dasar yaitu deskripsi, analisis,

menghidupkan dengan kehidupan, analisis lebih dalam dan perencanaan

tindakan. Seluruh proses ini dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran

berpikir kritis terhadap situasi yang ada dan merangsang mereka untuk

mencari solusi dari permasalahan.

(7) Refleksi-Tindakan (Reflection-Action)

Ketika suatu kelompok mampu menyarankan sesuatu yang konkrit yang

dapat mereka lakukan dari permasalahan yang ada, pada saat itulah guru

mendorong siswa untuk mengambil tindakan. Guru berperan aktif

membantu kelompok siswa kemudian mengevaluasinya bersama.

Hasil tugas pembuatan soal perlu dilakukan analisis, yaitu

pemeriksaan secara teliti (batasan-batasan yang ditetapkan). Dalam

menganalisis diperlukan beberapa kriteria. Kriteria tersebut yaitu: 16

(1) Solvabilitas soal, soal tidak dapat diselesaikan apabila soal tersebut kurang

informasi atau soal-soal tersebut menimbulkan makna baru tidak ada

kaitannya dengan informasi yang diberikan. Sedangkan soal yang dapat

diselesaikan apabila soal tersebut mempunyai cukup informasi dan

pertanyaan yang diminta sesuai dengan maknanya.

(2) Kaitan soal dengan materi yang disampaikan, pemberian tugas yang

berhubungan dengan materi yang baru diajarkan.

16 Nyimas Aisyah, Op. Cit., hal. 63-64

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

12

(3) Penyelesaian soal yang dibuat siswa, dilihat pada tahap perencanaan

(kalimat), pelaksanaan perencanaan dan penyimpulan apakah penyelesaian

yang dibuatnya benar atau salah.

(4) Struktur bahasa kalimat soal.

(5) Tingkat kesulitan soal. Mudah untuk menyelesaikan langsung

menggunakan data yang ada. Sedang untuk menyelesaikannya tidak

langsung menggunakan satu konsep saja. Sulit untuk menyelesaikannya

tidak menggunakan data atau informasi yang ada, tetapi mencarinya dengan

beberapa konsep.

Selain dilakukan analisis seperti pembahasan di atas, pembelajaran

problem posing juga perlu dilakukan penilaian ranah afektifnya. Jadi, dari

beberapa pertanyaan yang diajukan siswa, kemudian dibahas dalam forum

diskusi, untuk dikomentari baik dari segi pertanyaan maupun menyangkut

jawaban dari pertanyaan tersebut. Beberapa aspek dalam penilaian ranah

afektif problem posing yaitu:17

(1) Aspek menerima atau memperhatikan.

(2) Aspek merespon.

(3) Aspek menghargai.

(4) Aspek Mengorganisasikan nilai.

(5) Aspek mewatak.

Kegiatan belajar yang dapat menyediakan lingkungan belajar

adalah kegiatan yang memberikan para siswa untuk menyusun,

mengembangkan dan mengusahakan cara-cara penyelesaian menurut

pemikirannya sendiri. Oleh karena itu untuk menciptakan lingkungan

belajar yang baik dalam pembelajaran dengan problem posing, Suryanto

yang dikutip Ketut memberikan beberapa saran dalam pembelajaran

dengan pendekatan problem posing sebagai berikut:18

17 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.210-211

18 Ketut Sukarma, Op. Cit., hal. 53

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

13

(1) Berkaitan dengan guru yang meliputi:

(a) Guru hendaknya membiasakan untuk merumuskan soal baru atau

memperluas soal yang ada di buku pelajaran

(b) Guru menyediakan beberapa situasi berupa informasi tertulis, benda

manipulatif atau gambar kemudian melatih siswa merumuskan soal

dengan situasi yang ada

(c) Guru memberikan soal terbuka dalam tes

(d) Guru memberikan contoh perumusan soal dengan beberapa taraf

kesukaran baik isi maupun bahasanya

(e) Guru menyelenggarakan reciprocal teaching, yaitu pembelajaran yang

berbentuk dialog antara guru dan siswa mengenai sebagian isi buku teks

yang dilakukan dengan menggilir siswa berperan sebagai guru.

(2) Berkaitan dengan siswa, meliputi:

(a) Siswa dimotivasi untuk mengungkapkan pertanyaan sebanyak-

banyaknya terhadap situasi yang diberikan

(b) Siswa dibiasakan merubah soal yang ada menjadi soal baru sebelum

menyelesaikan soal tersebut

(c) Siswa dibiasakan membuat soal serupa setelah menyelesaikan suatu

soal

(d) Siswa dibiasakan berani menyelesaikan soal buatan temannya

(e) Siswa dimotivasi untuk menyelesaikan soal-soal non rutin

c. Keunggulan dan Kelemahan Problem posing

Penggunaan problem posing diharapkan dapat meningkatkan

pengalaman dan pemahaman siswa, karena siswa dibiasakan untuk

menganalisis data-data untuk membuat soal-soal baru. Problem posing ini

sangat penting, karena mendukung pemberian kesempatan yang lebih

banyak kepada siswa untuk memformulasikan pertanyaan dari suatu

masalah mereka sendiri.19

19 Imam Sakroni dan Swida Purwanto, Perbedaan Hasil Belajar Matematika antaraSiswa yang Belajar dengan Metode Problem Solving dengan Siswa yang Diajar denganPendekatan Problem posing, (Jurnal Matematika, Aplikasi dan Pembelajarannya, Vol. 4 No. 1,2005), hal. 22 dan 26

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

14

Pendekatan problem posing mempunyai beberapa kelebihan dan

kelemahan. Kelebihan dari pendekatan ini antara lain: 20

(1) Siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

(2) Mendidik siswa berpikir sistematis.

(3) Mendidik siswa agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi

kesulitan.

(4) Siswa mampu mencari berbagai jalan dari kesulitan yang dihadapi.

(5) Mendatangkan kepuasan tersendiri bagi siswa jika soal yang dibuat

tidak mampu diselesaikan oleh kelompok lain.

(6) Siswa akan terampil menyelesaikan soal tentang materi yang diajarkan.

(7) Siswa berkesempatan menunjukkan kemampuannya pada kelompok

lain.

(8) Siswa mencari dan menemukan sendiri informasi atau data untuk diolah

menjadi konsep, prinsip, teori, atau kesimpulan.

Selain mempunyai beberapa kelebihan, pendekatan problem

posing juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:21

(1) Pembelajaran problem posing membutuhkan waktu yang lama.

(2) Membutuhkan buku penunjang yang berkualitas untuk dijadikan

referensi pembelajaran terutama dalam pembuatan soal.

(3) Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

problem posing suasana kelas cenderung agak gaduh karena siswa

diberi kebebasan oleh guru pengajar.

(4) Menurut hasil penelitian Silver dan Cai, kelemahan utama dari

penerapan problem posing berkaitan dengan penguasaan bahasa dimana

siswa mengalami kesulitan dalam membuat kalimat tanya.

Jadi, problem posing merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

yang memacu siswa untuk membuat pertanyaan atau permasalahan, dan

siswa pula yang menganalisis jawaban dari pertanyaan tersebut. Pertanyaan

20 Queen_Jamz, Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem posing, htpp://queenjamz.blogspot.com., diakses pada tanggal 19 Agustus 2010 pukul 15.50 WIB

21 Ibid

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

15

yang diajukan siswa beragam. Oleh karena itu, guru harus melakukan

analisis penilaian problem posing baik dari segi kognitif, maupun dari segi

afektifnya. Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan

problem posing juga harus saling terpadu dan memerlukan persiapan yang

matang dari guru.

2. Berpikir Kreatif

a. Hakikat Berpikir Kreatif

Edward mendefinisikan berpikir sebagai keterampilan mental yang

memadukan kecerdasan dengan pengalaman.22 Sehingga dapat dikatakan

tidak setiap orang yang cerdas memiliki tingkat berpikir yang bagus pula,

karena keterampilan berpikir yang bagus didapat juga karena adanya

kebiasaan atau pengalaman.

Sedangkan definisi kreativitas dirumuskan berdasarkan beberapa

sudut pandang. Ada yang mendefinisikan kreativitas berdasarkan sudut

pandang yang ditekankan pada kepribadian, dan ada juga mendefinisikan

kreativitas dari sudut pandang yang berkaitan dengan produk yang

dihasilkan. Sementara pandangan yang lain mendefinisikan kreativitas

sejajar dengan kemampuan berpikir divergen. Kemampuan berpikir

divergen adalah kemampuan yang mampu menghasilkan jawaban yang

bervariasi dari suatu masalah.

Analisis Rhodes tentang definisi kreativitas, yang dikutip kembali oleh

Munandar, menyatakan tidak ada satu definisi pun yang dapat diterima secara universal.

Dari hasil analisisnya, Rhodes menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas

dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses dan produk. Kreativitas

dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong

(press) individu perilaku kreatif. Sehingga Rhodes menyebut keempat jenis

definisi tentang kreativitas ini sebagai “Four P’s of Creativity: Person

Process, Press, dan Product”23

22 Edward de Bono, Revolusi Berpikir, (Bandung: Kaifa, 2007), hal. 2423 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat cet. Ke-3, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2004), hal. 20

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

16

Kreativitas memiliki definisi dari beberapa sudut pandang. Ada yang

mengungkapkan definisi kreativitas dari sudut pandang yang ditekankan

pada kepribadian, sementara pandangan lain mendefinisikan kreativitas dari

sudut pandang yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan, dan

mendefinisikan kreativitas sejajar dengan kemampuan berpikir divergen.

Sedangkan definisi berpikir kreatif sendiri adalah penggunaan dasar

proses berpikir untuk mengembangkan atau menemukan ide atau hasil yang

asli (orisinil), estesis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan,

konsep, yang penekanannya ada pada aspek berpikir intuitif dan rasional

khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan

atau menjelaskannya dengan perspektif asli pemikir.24

Jadi, berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan berpikir

yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi,

bahwa di dalam situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang

ingin atau harus diselesaikan. Selanjutnya ada unsur originalitas gagasan

yang muncul dalam benak seseorang terkait dengan apa yang

teridentifikasi.

Baer mengemukakan bahwa berpikir kreatif merupakan sinonim dari

berpikir divergen. Ada empat indikator berpikir divergen, yaitu:25

(1) Fluence yaitu kemampuan menghasilkan banyak ide.

(2) Flexibility yaitu kemampuan menghasilkan ide-ide yang bervariasi.

(3) Originality yaitu kemampuan menghasilkan ide baru atau ide yang

sebelumnya tidak ada.

(4) Elaboration yaitu kemampuan mengembangkan atau menambahkan ide-

ide sehingga dihasilkan ide yang rinci atau detail.

Berpikir kreatif bukanlah sebuah proses yang sangat terorganisasi.

Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan

memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan

kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang menakjubkan

dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. Berpikir kreatif yang

24 Ida Bagus Putu Arnyana, Pengaruh Penerapam Strategi Pembelajaran Inovatif PadaPelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, (Jurnal pendidikan dan pengajaranIKIP Singaraja, No. 3, Juli 2009), hal. 498-499

25 Ibid

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

17

membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi

aktivitas mental seperti: 26

(1)Mengajukan pertanyaan.

(2)Mempertimbangkan informasi baru dan tidak lazim dengan pikiran

terbuka.

(3)Membangun keterkaitan, khususnya di antara hal-hal yang berbeda.

(4)Menghubungkan-hubungkan berbagai hal dengan bebas.

(5)Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan

berbeda.

(6)Mendengarkan intuisi.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

sesuai dengan indikator-indikatornya, diperlukan latihan pemikiran yang

mendalam. Salah satunya adalah dengan seringnya mengajukan

pertanyaan, karena pertanyaan merupakan pangkal kreativitas.

b. Keterampilan Berpikir dalam Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran diperlukan latihan yang menguacu pada

keterampilan berpikir. Kelas yang mementingkan keterampilan berpikir

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Tabel 01: Ciri-ciri Kelas yang Mementingkan Keterampilan Berpikir

Siswa Gurua. Memberi penjelasan dan uraian

terhadap jawaban yangdikemukakan

b. Menghasilkan ide baruc. Memberi saran atau aktif dalam

diskusid. Berinteraksi antara satu sama laine. Terlibat dengan aplikasi

pengetahuan secara aktiff. Terlibat dengan aktivitas yang

autentik

a. Memberi waktu yang cukup bagi siswa untukberpikir

b. Menyediakan soal dan tugas yang meminta siswa memberi pendapat kepada

penjelasan/informasi yang diberic. Memberikan motivasi kepada siswa untuk

menghasilkan ide barud. Memodelkan pemikirane. Mengintegrasikan pengalaman siswa dengan

pelajaranf. Berperan sebagai fasilitatorg. Memberikan motivasi kepada siswa dalam

penyelesaian masalah secara kreatif

26 Elaine Johnson, Contextual Teching &Learning, Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna,cet. 8, (Bandung: Mizan Learning Center, 2009), hal. 214-215

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

18

c. Karakteristik Anak Kreatif

Menurut Treffinger yang dikutip Munandar, mengatakan bahwa

pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana

inovatif serta produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lebih

dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan

implikasinya.27

Sund menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat

dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:

(1)Hasrat keingintahuan yang cukup besar.

(2)Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru.

(3)Keinginan untuk menemukan dan meneliti.

(4)Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit.

(5)Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan.

(6)Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas.

(7)Berpikir fleksibel.

(8)Menanggapi pertanyaaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban

lebih banyak.

(9)Memiliki semangat bertanya serta meneliti, dan lain-lain.28

Jadi, biasanya karakteristik anak yang kreatif yaitu selalu ingin tahu,

memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang

kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa

percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan

perhitungan) daripada anak-anak pada umumnya.

Dalam sumber lain mengatakan ciri-ciri kognitif orang yang kreatif

antara lain:

(1) Sanggup berpikir dari satu ide ke segala arah (divergen) untuk mencari

jawaban yang berbeda, yang mungkin dan kemampuan untuk berpikir

dari segala arah (konvergen).

27 Utami Munandar, Op. Cit., hal. 3528 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), hal. 147-148

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

19

(2) Fleksibilitas konseptual, kemampuan untuk secara spontan mengganti

cara memandang atau pendekatan kerja yang tidak jalan, luwes, sesuai

dengan tuntutan dan kemungkinan yang ada.

(3) Kemampuan kuat untuk menghasilkan ide, gagasan yang biasa-biasa saja

bahkan adakalanya bisa mengejutkan.

(4) Elaboratif terhadap tantangan, tidak menghindar dengan mencari

simplisitas melainkan lebih menyukai tantangan.

d. Teknik untuk Mengembangkan Kreativitas siswa

Seorang guru mempunyai peranan penting dalam pengembangan

kreativitas siswanya. Oleh karena itu, Marzano yang dikutip Arnyana

menyarankan kepada guru beberapa cara mengajarkan berpikir kritis-

kreatif, yaitu: 29

(1)Mempersiapkan materi pelajaran dengan baik.

(2)Mendiskusikan materi pelajaran yang kontroversi.

(3)Mengemukakan masalah yang menimbulkan konflik kognitif.

(4)Menugaskan siswa menemukan pandangan-pandangan yang bervariasi

terhadap suatu masalah.

(5)Menugaskan siswa menulis artikel untuk diterbitkan dalam satu jurnal.

(6)Menganalisis artikel dari Koran atau media lain untuk menemukan

gagasan-gagasan baru.

(7)Memberikan masalah untuk menemukan solusi yang berbeda-beda.

(8)Memberikan bacaan yang berbeda dengan tradisi siswa untuk

diperdebatkan atau didiskusikan.

(9)Mengundang orang yang memiliki pandangan-pandangan yang

kontroversial.

Dalam mengembangkan kreativitas, terdapat teknik-teknik yang dapat

digunakan, seperti melakukan pendekatan inkuiri, menggunakan teknik

sumbang saran, memberikan penghargaan bagi prestasi kreatif dan

meningkatkan pemikiran kreatif melalui banyak media.30

29 Ida Bagus Putu Arnyana, Op. Cit., hal. 50030 Slameto, Op. Cit, hal. 156-159

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

20

e. Mengukur Kreativitas

Potensi kreatif dapat diukur melalui beberapa pendekatan yaitu

pengukuran langsung, pengamatan langsung terhadap kinerja kreatif dan

pengukuran tidak langsung. Pengukuran tidak langsung dapat dilakukan

dengan pengukuran ciri kepribadian kreatif, dan pengukuran potensi kreatif

secara Non-test.

Di luar negeri telah berkembang beberapa tes kreativitas, di antaranya

yaitu:31

(1) Tes kemampuan berpikir divergen (Guilford)

Model dengan tiga dimensi dari Guilford tentang struktur intelek

mencakup dimensi operasi (proses) dengan lima kategori mental, dimensi

konten dengan empat kategori, dan dimensi produk dengan enam kategori.

(2) Tes Torrance mengenai kemampuan berpikir kreatif

Tes Torrance tentang berpikir kreatif terdiri dari bentuk verbal dan bentuk

figural. Bentuk verbal terdiri dari tujuh sub-tes yaitu: mengajukan

pertanyaan, menerka sebab, menerka akibat, memperbaiki produk,

penggunaan tidak lazim, pertanyaan tidak lazim, dan aktivitas yang

diandaikan. Bentuk figural terdiri dari tiga sub-tes: tes bentuk, gambar

yang tidak lengkap, dan tes lingkaran.

(3) Tes berpikir kreatif – produksi menggambar.

(4) Berpikir kreatif dengan bunyi dan kata.

(5) Inventory Khatena – Torrance mengenai Persepsi Kreatif

Tes untuk mengukur kreativitas meliputi aptitude traits (ciri

kognitif dari kreativitas) dan non aptitude traits (ciri afektif dari

kreativitas). Berikut ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude):32

(1)Keterampilan berpikir lancar (fluency)

31 Utami Munandar, Op. Cit, hal. 65-6732 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana, 2001), hal. 88-90

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

21

Berpikir lancar dapat diartikan sebagai keterampilan dalam mencetuskan

banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan.

Indikator dari keterampilan berpikir lancar pada siswa, yaitu:

(a) Mengajukan banyak pertanyaan

(b) Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan

(c) Mempunyai banyak gagasan

(2)Keterampilan berpikir luwes (fleksibility)

Keluwesan berarti kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau

pertanyaan yang bervariasi. Seseorang yang luwes dapat melihat suatu

masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda sehingga mampu mencari

banyak alternatif pmecahannya. Adapun indikator dari keterampilan ini

antara lain:

(a) Memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap suatu

gambar, cerita atau masalah

(b) Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda

(c) Jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam

cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya

(3)Keterampilan berpikir orisinal

Indikator dari keterampilan berpikir orisinal yaitu:

(a) Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah

terpikirkan oleh orang lain

(b) Mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-

cara yang baru

(c) Memiliki cara berpikir yang lain daripada yang lain

(d) Lebih senang mensintesis daripada menganalisa sesuatu

(4)Keterampilan merinci (elaboration)

Keterampilan ini berarti kempuan memperkaya, mengembangkan suatu

gagasan dan merinci detil-detil dari suatu objek, gagasan, atau situasi

sehingga menjadi lebih menarik. Indikator dari keterampilan merinci

adalah sebagai berikut:

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

22

(a) Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan

masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci.

(b) Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain,

(c) Mencoba atau menguji detil-detil untuk melihat arah yang akan

ditempuh.

(d) Menambahkan garis-garis, warna dan detil-detil (bagian-bagian)

terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain.

(5)Keterampilan menilai (evaluation)

Indikator keterampilan menilai, yaitu:

(a) Menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis dengan selalu

menanyakan “mengapa?”

(b) Mempunyai alasan (rasionale) yang dapat dipertanggungjawabkan

untuk mencapai suatu keputusan.

(c) Merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan yang tercetus.

(d) Pada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan-gagasan tetapi

menjadi peneliti atau penilai yang kritis.

f. Kendala-Kendala Kreativitas

Dalam mengembangkan dan mewujudkan potensi kreatifnya,

seseorang dapat mengalami hambatan, kendala. Atau ransangan yang

dapat merusak atau mematikan kreativitasnya. Schallcross menggolongkan

kendala atau rintangan dalam menggunakan potensi kreatif ke dalam

kendala historis, biologis, fisiologis, dan sosiologis. 33

(1) Kendala Historis

(2) Kendala Biologis

Dari sudut tinjau biologis, beberapa pakar menekankan bahwa

kemampuan kreatif merupakan ciri herediter, sementara pakar lainnya

percaya bahwa lingkunganlah menjadi faktor penentu utama. Harus diakui

bahwa gen yang diwarisi berperan dalam menentukan batas-batas

33 Utami Munandar, Op. Cit, hal. 219-220

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

23

intelegensi, tetapi sering dalam hal intelegensi kreatif, lebih banyak

digunakan sebagai alasan daripada merupakan kenyataan.

(3) Kendala Fisiologis

Seseorang dapat mengalami kendala faali karena terjadi kerusakan

otak yang disebabkan penyakit atau kecelakaan. Ketunaan fisik dapat juga

menjadi penghambat bagi seseorang yang menyandangnya untuk

mengungkapkan kreativitasnya.

(4) Kendala Sosiologis

Lingkungan sosial mempunyai dampak terhadap kreativitas. Setiap

masyarakat memiliki nilai, norma, dan tradisi tertentu, kegiatan, minat dan

perilaku kolektif. Sering anggota masyarakat menganggap perilaku yang

menyimpang dari norma sebagai tindakan yang tidak bermoral, jika

menyimpang dari aturan atau hukum yang tertulis atau tidak tertulis.

Penyimpangan dari pola perilaku kelompok dapat mengakibatkan

hukuman atau dikucilkan masyarakat. Perilaku unik, saran-saran

perubahan dapat dianggap subservif dan mengancam stabilitas dan

keamanan yang diperoleh dari afiliasi kelompok.

Lingkungan sosial merupakan faktor utama yang menentukan

kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi kreatif dan untuk

mengungkapkan keunikan kita. Ungkapan kreatif melibatkan resiko

pribadi.

(5) Kendala Psikologis

Dari kendala-kendala yang terdahulu, kendala yang paling utama

dan penting mendapat perhatian pendidik adalah kendala psikologis

terhadap perilaku kreatif.

Menurut Johnson, di antara banyak kendala yang menutup

kreativitas, yang dapat merusak kreativitas yaitu sebagai berikut:

(1) Sensor internal dari seseorang.

(2) Orang-orang yang mencari kesalahan.

(3) Peraturan dan persyaratan yang membatasi dan melarang.

(4) Perilaku menerima dengan pasif, tanpa bertanya.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

24

(5) Pengkotak-kotakan.

(6) Memusuhi intuisi.

(7) Takut membuat kesalahan.

(8) Tidak menyempatkan diri untuk merenung.34

Jadi, berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan

berpikir yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang

dihadapi, bahwa di dalam situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya

masalah yang ingin atau harus diselesaikan. Selanjutnya ada unsur

originalitas gagasan yang muncul dalam benak seseorang terkait dengan

apa yang teridentifikasi. Adapun Indikator-indikator berpikir kreatif yaitu

berpikir lancar (fluence), berpikir luwes (flexibility), berpikir orisinal

(originality), dan merinci(elaboration). Berpikir kreatif dapat diukur

berdasarkan ciri-ciri dari indikator-indikatornya.

3. Hubungan Pendekatan Problem posing dan Berpikir Kreatif

Kreativitas berkaitan dengan pengajuan masalah dan pengajuan

masalah dapat menjadi sarana untuk menilai atau mengukur kemampuan

kreatif siswa. Dari hasil penelitian dan pendapat para ahli tampak bahwa

pengajuan masalah berkaitan dengan kreativitas dan begitu juga sebaliknya.

Kreativitas dalam mengajukan masalah diartikan sebagai kemampuan

seseorang untuk menghasilkan suatu soal (masalah) yang pada dasarnya baru

dan sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya serta berbeda dari soal

(masalah) lain yang dibuat berdasar sebuah informasi tugas.

Freire dalam kutipan Munandar, berpendapat kreativitas didasarkan

pada pembelajaran dengan pengajuan. Sedangkan menurut Haylock bahwa

“Problem posing situations can provide opportunities for pupils to

demonstrate considerable creativity”. Demikian juga dengan Getzels &

34 Elaine johnson, Contextual Teching&Learning, menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna,cet. 8, (Bandung: Mizan Learning Center, 2009), hal. 221

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

25

Csikszentmihalyi dalam Silver yang menyatakan bahwa “The central of

creative artistic experience is problem finding (posing).”35

Silver menjelaskan lebih rinci hubungan pengajuan masalah yang

meliputi ketiga komponen utama kreativitas yaitu:36

Tabel 2.2 Hubungan Kreativitas dengan Pengajuan Masalah

Komponen Kreativitas Pengajuan Masalah

KefasihanSiswa membuat banyak masalah yangdapat dipecahkan. Siswa berbagimasalah yang diajukan.

Fleksibilitas Siswa mengajukan masalah yang dapatdipecahkan dengan cara yang berbeda-beda. Siswa menggunakan pendekatan“bagaimana jika tidak” untukmengajukan masalah.

Kebaruan Kebaruan Siswa memeriksa beberapamasalah yang diajukan kemudianmengajukan suatu masalah yangberbeda.

Pembahasan dari tabel di atas yaitu:

(1) Kefasihan dalam pengajuan masalah mengacu kepada kemampuan siswa

membuat masalah sekaligus penyelesainya yang beragam dan benar.

(2) Fleksibilitas dalam pengajuan masalah mengacu pada kemampuan siswa

memiliki cara penyelesaian yang berbeda-beda terhadap masalah yang

diajukannya.

(3) Kebaruan dalam pengajuan masalah mengacu pada kemampuan siswa

dalam mengajukan masalah yang berbeda dari masalah yang diajukan

sebelumnya.37

35 Tatag Yuli Eko Siswono & Yeva Kurniawati, Penerapan Model Wallas untukMengidentifikasi Proses berpikir kreatif siswa dalam pengajuan masalah Matematika denganInformasi Berupa Gambar, (Jurnal Nasional MATEMATIKA, Jurnal Matematika atauPembelajarannya, ISSN: 0852-7792), hal: 3

36 Ibid37 Tatag Yuli Eko Siswono, Model Pembelajaran matematika Berbasis Pengajuan dan

Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, (Surabaya: UnesaUniversity Press, 2008), hal. 45-47

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

26

Pendapat di atas melihat bahwa kreativitas sebagai produk berpikir

kreatif berkaitan dengan pengajuan masalah dan pengajuan masalah dapat

merupakan sarana untuk menilai (mengukur) sekaligus mendorong

kemampuan kreatif siswa. Dalam problem posing siswa diminta untuk

membuat pertanyaan dari informasi yang diberikan, dan bertanya merupakan

pangkal semua kreasi. Memunculkan pertanyaan, membuat siswa terpacu

untuk mencari penyelesaian dari pertanyaan tersebut. Sehingga langkah-

langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan problem posing harus saling

terpadu dan memerlukan persiapan yang matang dari guru. Hal ini menjadi

sangat penting, agar pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan dan siswa

dapat berperan aktif.

B. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini,

diantaranya yaitu:

Tatag Yuli Eko Siswono berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan

bahwa kemampuan pengajuan masalah siswa juga meningkat dengan

ditunjukkan semakin banyaknya siswa yang dapat membuat soal sekaligus

penyelesaiannya dengan benar. Dalam pembelajaran untuk tiap siklus siswa

aktif terlibat dalam pembelajaran dan guru mengajar sesuai dengan langkah

pembelajaran yang disusun dalam silabus atau rencana penelitian.38

Penelitian lain dari Tatag Yuli Eko Siswono terkait problem posing

dan berpikir kreatif yaitu “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

melalui Pengajuan Masalah dalam Menyelesaikan Masalah tentang Materi

Garis dan Sudut Di Kelas VII SMPN 6 Sidoarjo.” Dalam penelitian tersebut

didapatkan hasil bahwa pengajuan masalah (problem posing) dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, terutama pada aspek kefasihan dan

kebaruan.39

38 Tatag Yuli Eko Siswono, Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif SiswaMelalui Pengajuan Masalah, (Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, FMIPA UniversitasNegeri Yogyakarta. Tahun X, No. 1, Juni 2005), hal. 14

39 Tatag Yuli Eko Siswono, Op. Cit hal. 50

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

27

Nurul Amelia dalam penelitiannya pada pembelajaran biologi konsep

ekosistem menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada konsep ekosistem dapat

ditingkatkan dengan metode problem posing.40

Aceng Haetami dan Maysara menyatakan bahwa hasil belajar Kimia

Dasar I meningkat setiap siklusnya, kualitas proses perkuliahan dan

kemampuan dosen dalam mengaplikasikan model pembelajaran pencapaian

konsep dan problem posing juga meningkat.41

Penelitian Imam Wahyudi menyatakan bahwa penerapan model round

table dan problem posing dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Secara kuantitatif peningkatan hasil belajar setelah penerapan pembelajaran

kooperatif model round table dan problem posing tersebut mencapai rata-rata

sebesar 18,87 poin atau sebesar 37,74% dibandingkan dengan model

pembelajaran konvensional.42

Siti Maimunah dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kimia siswa yang menggunakan

metode problem posing secara kelompok dengan siswa yang menggunakan

metode problem posing secara individu.43

I Gusti Putu Suharta dalam penelitiannya menyatakan bahwa

penerapan problem posing dapat memperbaiki kesalahan konsepsi. Hal ini

berdasarkan pada persentase kesalahan konsepsi awal mahasiswa tentang

pertidaksamaan, limit, diferensial dan integral berturut-turut yaitu 68,75% ;

42,5% ; 85% dan 81,67% berkurang menjadi 17,5% ; 15% ; 20% ; dan 3,3%

setelah diterapkan pembelajaran problem posing.44

40 Nurul Amelia, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Problem Posing padaKonsep Ekosistem, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Jakarta: Perpustakaan UIN, 2008), h. 65

41 Aceng Haetami dan Maysara, Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil PembelajaranKimia Dasar I Melalui Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dan Problem posing, (JurnalMIPMIPA, Volume 6, No. 1, Februari 2007), hal. 78

42 Imam Wahyudi, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Round Table danProblem posing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di SLTPN 2 Sumberjambe Jember,(Jurnal Teknobel, September 2001, Volume 2, No. 2), hal. 97

43Siti Maimunah, Perbedaan Hasil Belajar Kimia siswa dengan Menggunakan MetodeProblem posing Secara Kelompok dan Metode Problem posing Secara Individu, Skripsi SarjanaPendidikan, (Jakarta: Perpustakaan UIN, 2010), h. 63

44 I Gusti Putu Suharta, Pengembangan Strategi Problem posing dalam PembelajaranKalkulus untuk Memperbaiki Kesalahan Konsepsi, (Jurnal Matematika atau Pembelajarannya,Tahun IV, No. 2, Agustus 2000), hal. 94

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

28

Rina Nur Hidayati juga mengadakan penelitian tentang problem

posing. Berdasarkan hasil penelitiannya, pembelajaran dengan problem posing

pada pokok bahasan ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar biologi.45

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lisnaini, strategi

problem posing terstruktur berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa.

Hal ini dapat dilihat dari perbedaan skor rata-rata hasil belajar setelah

menggunakan strategi problem posing terstruktur yaitu 61,57, sedangkan yang

tidak menggunakan strategi problem posing terstruktur yaitu 55,00.46

Penelitian tentang berpikir kreatif yang relevan dengan penelitian ini

yaitu penelitian yang dilakukan Habibah pada pembelajaran Fisika konsep

cahaya. Berdasarkan hasil penelitiannya, terdapat perbedaan signifikan antara

kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan metode eksperimen

dibandingkan dengan siswa yang diajar secara konvensional.47

Dalam penelitiannya pada pembelajaran biologi konsep

keanekaragaman hayati, Ulfah Amalia menyatakan bahwa pembelajaran

dengan pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) setiap siklusnya

mengalami peningkatan berpikir kreatif. Pada siklus I diperoleh nilai N gain

pada 0,2 (kategori rendah). Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II berpikir

kreatif siswa mengalami peningkatan dengan N gain 0,41 (kategori sedang).

Hal ini menunjukkan bahwa berpikir kreatif siswa pada konsep

keanekaragaman hayati dapat ditingkatkan melalui pendekatan Sains,

Teknologi dan Masyarakat (STM).48

45 Rina Nur Hidayati, Aplikasi Pembelajaran Problem posing dalam Meningkatkan HasilBelajar Biologi Pokok Bahasan Ekosistem, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Malang Surakarta, 2008), hal. 47

46 Lisnaini, Pengaruh Strategi Problem posing Terstruktur terhadap Hasil BelajarBiologi Siswa, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Jakarta: Perpustakaan UIN, 2010), h. 61

47 Habibah, Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Berpikir Kreatif Siswa dalamPembelajaran Fisika Bernuansa Nilai pada Konsep Cahaya, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Jakarta:Perpustakaan UIN, 2009), h. 64

48 Ulfah Amalia, Upaya Peningkatan Berpikir Kreatif Siswa pada KonsepKeanekaragaman Hayati yang Bernuansa Imtak melalui Pendekatan Sains Teknologi danMasyarakat (STM), Skripsi Sarjana Pendidikan, (Jakarta: Perpustakaan UIN, 2009), h. 75

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

29

Kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan pembelajaran

analogi mengalami peningkatan menurut penelitian Eva Widiastuti. Hal ini

dapat dilihat pada pada peningkatan setiap kategori berpikir kreatif. 49

Berdasarkan penelitian Anny Muljatiningrum, Pembelajaran inkuiri

menggunakan metode karyawisata dan diskusi berbasis multimedia dapat

mengembangkan keterampilan berpikir kreatif. Berdasarkan indikator

kemampuan berpikir kreatif kelas karyawisata dapat mengembangkan

keterampilan berpikir lancar, keterampilan menilai dan keterampilan berpikir

asli, sedangkan kelas multimedia dapat mengembangkan keterampilan

merinci.50

Ida Bagus Putu Arnyana juga melakukan penelitian tentang berpikir

kreatif dengan hasil penelitian bahwa kelompok siswa yang belajar dengan

strategi-strategi kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri menunjukkan kemampuan

berpikir kreatif berada pada kategori baik, sementara kelompok siswa yang

belajar dengan pembelajaran langsung berada dalam kategori sedang.51

C. Kerangka Berpikir

Pada pembelajaran biologi siswa seringkali merasa kesulitan

memahami pelajaran yang diberikan guru, siswa kurang antusias untuk

mengikuti pelajaran biologi bahkan menjadikan biologi sebagai mata pelajaran

yang paling menakutkan bagi mereka. Permasalahan lain menyangkut proses

belajar mengajar adalah siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM) sehingga di dalam pikiran siswa tidak terjadi perkembangan

struktur kognitif. Sedangkan dalam pembelajaran biologi siswa seharusnya

aktif belajar sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan

49 Eva Widyastuti, Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada PembelajaranSistem Peredaran Darah dengan Pembelajaran Analogi di SMP X Bandung, Skripsi SarjanaPendidikan, (Bandung: Perpustakaan UPI, 2005), h. 59

50 Anny Muljatiningrum, dkk, Pembelajaran Inkuiri untuk Mengmbangkan KemampuanDasar Bekerja Ilmiah dan Berpikir Kreatif pada Konsep Bioteknologi, (Proceeding The SecondInternational Seminar on Science Education, ISBN: 978-979-98546-4-2), hal. 524

51 Ida Bagus Putu Arnyana, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif padaPelajaran Biologi terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA, (Jurnal Pendidikan danPengajaran IKIP Negeri Singaraja, Juli 2006, No. 2), hal. 511-512

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

30

berpikir kreatifnya serta lebih dapat memahami pelajaran dan terampil dalam

menyelesaikan permasalahan biologi.

Salah satu pendekatan pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan

adalah problem posing. Pembelajaran ini dapat memotivasi peserta didik

untuk berpikir kritis dan kreatif, sebab pendekatan problem posing lebih

terpusat pada kegiatan belajar siswa aktif (student active learning). Problem

posing akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif, kreatif,

berpikir sistematis dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Selain itu juga siswa dapat menemukan ide-ide, konsep-konsep baru

berdasarkan pengalaman yang ditemukan pada saat berlangsungnya kegiatan

belajar mengajar dalam kelas.

Pembelajaran biologi dengan pendekatan problem posing, yaitu

pengajuan soal atau membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang

disampaikan. Tujuannya adalah melatih siswa dalam berpikir sistematis,

kreatif dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Hal ini

sesuai dengan hakikat biologi yang merupakan salah satu mata pelajaran yang

bisa diintegrasikan dengan pengajaran kecakapan berpikir, karena kita

menyadari bahwa pelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan

memahami tentang alam secara sistematis sehingga pembelajaran biologi

bukan hanya untuk penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan, sehingga siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dan kreatif.

Pembelajaran dengan problem posing merupakan salah satu

pendekatan yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa. Jadi, pembelajaran problem posing diharapkan berpengaruh terhadap

berpikir kreatif siswa kelas IX SMP Negeri 2 Ciruas pada mata pelajaran

biologi konsep pewarisan sifat. Pembelajaran ini juga diharapkan dapat

meningkatkan tanggung jawab, menumbuhkan kerjasama antar siswa dan

memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran biologi.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

31

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut: Ada pengaruh pembelajaran problem posing

terhadap berpikir kreatif siswa pada konsep pewarisan sifat. Secara

operasional dapat dinyatakan “ kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep

pewarisan sifat yang diajarkan dengan pendekatan problem posing lebih tinggi

dibanding dengan metode konvensional.”

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 – 23 November 2010 pada

semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Adapun tempat pelaksanaan

penelitian bertempat di SMP Negeri 2 Ciruas.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode quasi eksperimen

(eksperimen semu). Metode quasi eksperimen disebut juga dengan Pre

Experimental Design (eksperimental yang belum baik).52 Quasi eksperimen

hampir sama dengan eksperimen sebenarnya. Perbedaannya pada penggunaan

subjek yaitu pada quasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random,

melainkan menggunakan kelompok yang ada. Metode ini bertujuan untuk

menyelidiki pengaruh langsung (sebab-akibat) dari perlakuan atau kondisi

yang dimanipulasi.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini yaitu nonrandomized control group pretest-

posttest design. Desain ini menggunakan dua kelas subjek yaitu kelas kontrol

(tidak diberikan perlakuan, menggunakan metode konvensional) dan kelas

eksperimen (diberikan perlakuan, menggunakan pendekatan problem posing).

Dua kelas dianggap sama dalam semua aspek yang relevan dan perbedaan

hanya terdapat dalam perlakuan. Desain penelitian ini sebagai berikut:53

52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik Cet.III, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), hal. 84

53 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal 186

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

33

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Grup Pretes Variabel terikat Postes

Eksperimen Y1 X Y2

Kontrol Y1 - Y2

Keterangan:

Y1: Nilai pretes

Y2: Nilai postes

X: Perlakuan (penggunaan pendekatan problem posing).

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.54 Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 2 Ciruas.

Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi.55 Sampel

dianggap mewakili populasi dan diambil dengan menggunakan teknik

sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas. Satu kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas IX F, dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol

yaitu kelas IX B. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Pemilihan kelompok pada teknik ini didasarkan atas ciri-

ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-

ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.56 Pemilihan sampel

berdasarkan tujuan peneliti dengan cara melihat nilai rata-rata kelas hasil tugas,

dan pertimbangan guru karena kedua kelas tersebut memiliki kemampuan

kognitif yang mendekati sama.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pendekatan problem posing.

54 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan cet.6, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal.118

55 Ibid, hal. 12156 Ibid, hal. 128

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

34

2. Variabel terikat

Variabel terikatnya adalah berpikir kreatif siswa.

Tabel 3.2 Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional

Variabel X(Pendekatan problem

posing)

Problem posing adalahteknik pembelajaran yangmelatih siswa untukmembuat soal sendiri danmengerjakannya, sehinggadiharapkan siswa akan lebihaktif untuk belajar, lebihmengenal dan menghayativariasi-variasi soal danmahir dalam memahamisubstansi soal yangdiberikan oleh guru.

Penerapan problem posingdalam kegiatan pembelajarandapat dilakukan secaraklasikal maupun kelompok disekolah, yaitu diawali denganpendahuluan, pengembangan,penerapan dan penutup.

Variabel Y(Berpikir kreatif

siswa)

Berpikir kreatif adalah suatukemampuan berpikir yangberawal dari adanyakepekaan terhadap situasiyang yang sedang dihadapi,bahwa di dalam situasi ituterlihat atau teridentifikasiadanya masalah yang inginatau harus diselesaikan.

Ada empat indikator berpikirkreatif, yaitu:

(5) Fluence(6) Flexibility(7) Originality(8) Elaboration

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua teknik dalam pengumpulan data, yaitu

dengan tes dan pengamatan (observasi). Tes adalah serangkaian pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok.57 Tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes

kemampuan berpikir kreatif yang meliputi pretes dan postes.

Sedangkan observasi adalah melakukan pengamatan langsung terhadap

objek. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi sistematis yaitu

57Suharsimi Arikunto, Op. cit., hal. 150

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

35

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pedoman observasi

berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang timbul dan akan diamati.58 Adapun

yang menjadi observer adalah guru bidang studi dan teman sejawat.

F. Instrumen Penelitian

1. Tes kemampuan berpikir kreatif

Tes ini terdiri dari 7 butir soal essay. Penyusunan tes ini mengacu pada

tes berpikir divergen yang menjajaki berbagai macam kemungkinan jawaban.

Tujuan dari penyusunan soal-soal ini adalah untuk mengukur kemampuan

berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibility), keaslian (originality),

dan merinci (elaboration).

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Kemampuan Berpikir Kreatif

Komponenberpikir kreatif

Aspek yang diukur Indikator JenjangKognitif

NoSoal

- Lancar dalammengemukakanjawaban

- Mampumemberikanjawaban secara tepatdan cepat mengenaiobjek yang diamati

- Menyebutkanbagian-bagiankromosom danfungsinya

C1 1Kelancaran(fluency)

- Lancar dalammengemukakanpertanyaan

- Mengajukanbanyak pertanyaanmengenai wacanatentang iktiosis

C3 3

- Mampumemberikanpenafsiran terhadapgambar/masalah

- Menafsirkangambar tentanghubungan sel,kromosom danDNA

C2 2Berpikir luwes(flexibility)

58 Ibid, hal 156-157

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

36

Komponenberpikir kreatif

Aspek yang diukur Indikator JenjangKognitif

NoSoal

- Mencari banyakalternatif atau arahyang berbeda-beda

- Mencari alternatifuntuk menjawabkemungkinanmendapatkanketurunan laki-lakinormal padaperkawinanhemofilia

C4 4Berpikir luwes(flexibility)

- Menghasilkangagasan, jawaban,atau pertanyaanyang bervariasi

- Memberikanjawaban yangberbeda tentangperkawinanhemofilia yangakan menghasilkanketurunan laki-lakinormal

C4 5

Keaslian(originality)

- Mampu membuatkombinasi-kombinasi daribagian atau unsur

- Membuatkombinasihubungangolongan darah,aglutinogen,aglutinin, genotipedan macam gametgolongan darah

C3 6

Merinci(elaboration)

- Menambahkan ataumemperinci detil-detil dari suatuobjek, gagasan, atausituasi sehinggamenjadi lebihmenarik dan jelas

- Menambahkangaris-garis, warna-warna, dan bagian-bagian terhadappeta silsilahgolongan darah

C2 7

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

37

2. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan berupa daftar cek atau Check-list.

Daftar cek adalah suatu set daftar karakteristik atau kriteria yang memerlukan

jawaban sederhana dengan memberikan tanda cek (√) apabila setiap item

daftar telah terpenuhi. Instrumen ini berupa lembar observasi yang berisi

daftar kegiatan yang timbul dan akan diamati.

Lembar observasi ini terdiri dari lembar aktivitas guru dan siswa.

Tujuannya adalah untuk mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan

atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dengan

pendekatan problem posing di kelas.

G. Kalibrasi Instrumen

Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, instrumen terlebih dahulu

diuji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang sudah

ditentukan. Data hasil uji coba yang dianalisis yaitu dengan validitas butir

soal, reliabilitas instrumen, tingkat kesukaran butir soal dan daya pembeda

butir soal.

1. Validitas Butir Soal

Validitas adalah ketepatan atau kesahihan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya.59 Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus korelasi product moment pearson karena skor butir soal yang diukur

bersifat kontinum. Adapun rumus korelasi product moment pearson yaitu:

rit = ∑∑∑ −

22ti

ti

xx

xx

59 Ahmad Sofyan, dkk , Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UINJakarta Press, 2006), hal. 105

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

38

Keteranganrit = Koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total

∑ 2ix = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xi

2

∑ 2tx = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xt

2

tixx∑ = Jumlah deviasi skor dari Xi Xt

Berdasarkan pengujian validitas instrumen penelitian yang telah

disesuaikan dengan r tabel dari 13 butir soal, didapatkan soal yang valid

sebanyak 7 butir soal. Nomor soalnya yaitu 1, 2, 6, 8, 9, 10, dan 11.60

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian

dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat

mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.61

Pengujian realibilitas ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach

karena skor butir soal yang akan diujikan berbentuk soal kontinum(uraian).

Rumus Alpha Cronbach yaitu:

rii =

−∑

2

2

11 t

i

S

S

k

k

Keteranganrii = Koefisien reliabilitas tesk = Jumlah butirSi

2 = Varians skor butirSt

2 = Varians skor total

Adapun kriteria pengujiannya, yaitu:

rii = 0,91 – 1,00 = Sangat tinggi

rii = 0,71 – 0,90 = Tinggi

rii = 0,41 – 0,70 = Cukup

rii = 0,21 – 0,40 = Rendah

rii = <0,21 = Sangat rendah

60 Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 7, hal. 12061 Sukardi, Op. Cit, hal. 127

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

39

Berdasarkan pengujian reliabilitas instrumen penelitian yang telah

disesuaikan dengan r tabel, didapatkan besarnya reliabilitas soal sebesar 0,6

dan tergolong dalam klasifikasi cukup reliabel.62

3. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sulit. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, maka soal-soal tersebut

diujikan taraf kesukarannya terlebih dahulu. Rumus dari uji ini yaitu: 63

P =N

B

Keterangan :P = Indeks kesukaranB = Banyaknya siswa yang menjawab soal yang benarN = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut :

0,00 < p < 0,25 = soal sukar

0,26 < p < 0,75 = soal sedang

0,76< p < 1,00 = soal mudah

Hasil perhitungan lengkap tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada

lampiran 7 halaman 122.

4. Daya Pembeda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan

kelompok siswa yang kurang pandai. Cara perhitungannya dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:64

No

BBD BA

5,

−=

Keterangan:

D = Daya Pembeda

BA = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas

BB = jumlah yang menjawab benar paa kelompok bawah

62 Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 7, hal. 12163 Ahmad Sofyan, dkk, Op. Cit., hal. 10364 Ibid, hal. 104

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

40

N = Jumlah peserta tes

Klasifikasi daya pembeda, yaitu:65

0,00 – 0,20 : jelek

0,20 – 0,40 : cukup

0,40 – 0,70 : baik

0,70 – 1,00 : baik sekali

Hasil perhitungan lengkap daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 7

halaman 124.

H. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena

dengan melakukan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna

yang berguna dalam pemecahan masalah penelitian. Pengolahan data

kuantitatif menggunakan analisis statistik. Sedangkan data yang diperoleh dari

hasil observasi akan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif.

Analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh pendekatan

pembelajaran problem posing terhadap berpikir kreatif siswa yaitu:

1. Penskoran dan Penilaian Hasil Tes Berpikir Kreatif

Penskoran dan penilaian yang digunakan untuk mengukur berpikir

kreatif siswa menggunakan rumus berikut:

Nilai = Skor total yang dikerjakan x 100%

Skor total yang diharapkan

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat dari skor yang

diperoleh siswa. Pedoman yang digunakan untuk klasifikasi kategori berpikir

kreatif siswa, diadopsi dari buku Suharsimi Arikunto dengan perubahan

seadanya:66

65 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),hal. 218

15Ibid. hal. 245

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

41

81 – 100 % : tinggi sekali

61 – 80 % : tinggi

41 – 60 % : cukup

21 – 40 % : rendah

0 – 20 % : rendah sekali

2. Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai pre-test dan post-test, gain menunjukkan

peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa setelah pembelajaran

dilakukan guru.67

Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus berikut:68

N gain = skor post test – skor pre test

Skor ideal – skor pre-test

Dengan kategorisasi perolehan

g-tinggi : nilai (< g >) > 0,7

g-sedang : nilai 0,70 > (< g >) > 0,3

g-rendah : nilai (< g >) > 0,3

3. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan

adalah uji Liliefors. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:69

Lo = F(Zi) - S(Zi)

67 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian dalam Pendidikan Sains, (Jakarta:Jurusan Pendidikan IPA, FITK UIN Syahid, 2008), hal. 53

68 David Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation an ConceptualLearning Gains in Physics: A Possible” Hidden Variable in Diagnostic Pretes Scores,”(Departemen of Physics and Astronomy, Lowa State University, 2002), hal. 1260

69 Darwyan Syah, dkk, Pengantar Statistika Pendidikan ( Jakarta: UIN Jakarta Press,2006), hal. 67-68

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

42

Keterangan :Lo = Harga mutlak terbesarF(Zi) = Peluang angka baku S(Zi) = Proporsi angka baku

Kriteria pengujian normalitas yaitu:

Lhitung < Ltabel , maka data berdistribusi normal

Lhitung > Ltabel , maka data tidak berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan

populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan

rumus sebagai berikut:70

Fhitung =terkecil

terbesar

ians

ians

var

var

Kriteria pengujiannya yaitu:

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi

homogen.

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi

tidak homogen.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah dilakukan uji prasyarat dan jika data

dinyatakan berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji t.

Rumus untuk uji t yaitu:71

to =

70 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 14071 Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia,

2005), hal. 162

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

43

Keterangan:

t0 = t hitung

M1 = mean atau rata-rata kelompok 1

M2 = mean atau rata-rata kelompok 2

SEM1 = Standar Error Mean kelompok 1

SEM2 = Standar Error Mean kelompok 2

Namun, jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka

dilakukan uji hipotesis dengan rumus sebagai berikut:72

Dengan kriteria pengujian yaitu tolak Ho jika:

Keterangan:

= rata-rata kelompok 1

= rata-rata kelompok 2

= varians kelompok 1

= varians kelompok 2

= jumlah siswa kelompok 1

= jumlah siswa kelompok 1

= S12/n1

= S22/n2

= t (1 - α), (n1 - 1)

= t (1 - α), (n2 - 1)

I. Analisis Data Kualitatif

Hasil observasi direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing

siswa untuk setiap aspek. Skor yang diperoleh kemudian dihitung

persentasenya dengan menggunakan rumus:

72 Sudjana, Metode Statistika cetakan 6, (Bandung: tarsito, 2001), hal. 241

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

44

P = x 100 %

Kemudian persentase yang didapat dikategorikan sesuai interpretasi

sebagai berikut:73

Tabel 3.5 Kategori Hasil Observasi

Persentase Kategori

90 % ≤ A < 100 % Sangat baik

75 % ≤ B < 90 % Baik

55 % ≤ C < 75 % Sedang

40 % ≤ D < 55 % Kurang

0 % ≤ E < 40 % Jelek

73 Ahmad Sofyan, dkk. Op. cit, hal. 89

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Hasil Pretes

Sebelum melakukan penelitian terhadap kelas IX E dan IX B, peneliti

melakukan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Data hasil pretes

dari kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1.74

Tabel 4.1 Hasil Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai maksimum 58 58

Nilai minimum 17 17

Mean 35,3 35

Median 36,3 34,87

Modus 40,13 26,7

Standar Deviasi 9,4 10,6

Berdasarkan hasil perhitungan data pretes siswa pada kelas eksperimen

diperoleh nilai tertinggi 58 dan nilai terendah 17. Nilai rata-ratanya 35,3 adalah

dengan standar deviasi 9,4, nilai tengah (median) adalah 36,3 dan nilai modusnya

adalah 40,13.

Sedangkan hasil perhitungan data pretes siswa pada kelas kontrol diperoleh

nilai tertinggi dan nilai terendah yang sama dengan kelas eksperimen yaitu 58 dan

17. Nilai rata-ratanya adalah 35 dengan standar deviasi 10,6, nilai tengah (median)

adalah 34,87 dan nilai modusnya adalah 26,7.

Berdasarkan hasil pretes, dilakukan juga klasifikasi siswa berdasarkan

kategori tingkat berpikir kreatif siswa. Berikut tabel 4.2 yang menunjukkan data

tersebut:

74 Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 10 dan 11. hal. 135 dan 138

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

46

Tabel 4.2 Persentase Tingkat Berpikir Kreatif Awal Siswa

Kelas

eksperimen

Kelas

Kontrol

Penggolongan

Tingkat

Berpikir Kreatif N % N %

Sangat rendah 27 75 23 62,16

Rendah 8 22,22 13 35,14

Sedang 1 2,78 1 2,7

Tinggi 0 0 0 0

Sangat tinggi 0 0 0 0

Keterangan : N = Jumlah siswa dalam setiap kategori

Berdasarkan tabel 4.2, penggolongan tingkat berpikir kreatif siswa pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen beragam. Dari 36 siswa pada kelas eksperimen

diperoleh hasil bahwa 75% masuk dalam kategori sangat rendah, 22,22% kategori

rendah, dan 2,78% dengan kategori sedang. Sedangkan dari 37 siswa pada kelas

kontrol diperoleh hasil bahwa 62,16% masuk dalam kategori sangat rendah,

35,14% kategori rendah, dan 2,7% dengan kategori sedang.

2. Data Hasil Postes

Data hasil postes dari kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel

4.3:75

Tabel 4.3 Hasil Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai maksimum 96 75

Nilai minimum 46 25

Mean 67,4 55,7

Median 62,6 52

Modus 55,95 53,75

Standar Deviasi 14,6 18,3

75 Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 10 dan 11. hal. 136 dan 139

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

47

Berdasarkan hasil perhitungan data postes siswa pada kelas eksperimen

diperoleh nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 46. Nilai rata-ratanya adalah 67,4

dengan standar deviasi 14,6, nilai tengah (median) adalah 62,6 dan nilai

modusnya adalah 55,95.

Sedangkan hasil perhitungan data postes siswa pada kelas kontrol diperoleh

nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 25. Nilai rata-ratanya adalah 55,7 dengan

standar deviasi 18,3, nilai tengah (median) adalah 52 dan nilai modusnya adalah

53,75.

Berdasarkan hasil postes siswa, dilakukan juga klasifikasi siswa berdasarkan

kategori tingkat berpikir kreatif siswa. Berikut tabel 4.4 yang menunjukkan data

tersebut:

Tabel 4.4 Persentase Tingkat Berpikir Kreatif Akhir Siswa

Kelaseksperimen

KelasKontrol

PenggolonganTingkat

Berpikir Kreatif N % N %Sangat rendah 0 0 2 5,4

Rendah 9 25 16 43,24

Sedang 10 27,78 13 35,14

Tinggi 9 25 6 16,22

Sangat tinggi 8 23,22 0 0

Keterangan : N = Jumlah siswa dalam setiap kategori

Berdasarkan tabel di atas, dari 36 siswa pada kelas eksperimen diperoleh

hasil bahwa tidak ada yang termasuk dalam kategori sangat rendah, 25% masuk

dalam kategori rendah, 27,78% kategori sedang, 25% kategori tinggi dan 23,22%

dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan dari 37 siswa pada kelas kontrol

diperoleh hasil bahwa masih terdapat siswa yang tergolong dalam kategori sangat

rendah yaitu 5,4%, 43,24% masuk dalam kategori rendah, 35,14% kategori

rendah, 16,22% dengan kategori tinggi, dan 0% atau tidak ada yang masuk dalam

kategori sangat tinggi.

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

48

3. Data Nilai N-Gain

a. Data Nilai N-Gain Kelas Eksperimen

Peningkatan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen secara langsung dapat

dilihat dari nilai rerata N-gain sebesar 0,496. Nilai tersebut termasuk dalam

kategori sedang. Berikut rekapitulasi N-gain kelas eksperimen:76

Tabel 4.5 Rekapitulasi N-Gain Kelas Eksperimen

Data Pretes Postes N-Gain

Mean 35,3 67,42 0,49

SD 9,4 14,6 0,23

Varians 88,51 200,51 0,05

Berdasarkan hasil perhitungan N-gain pada kelompok eksperimen, 22,22%

atau 8 orang termasuk dalam kategori rendah, 55,56% atau 20 orang termasuk

dalam kategori sedang, dan 22,22% termasuk dalam kategori tinggi.

Data hasil tes berpikir kreatif (pretes dan postes) diperoleh ketercapaian

indikator berpikir kreatif sebagai berikut:

Tabel 4.6 Persentase Pencapaian Indikator Berpikir Kreatif

Kelas Eksperimen

Indikator BerpikirKreatif

Pretes Postes N-Gain

Berpikir Lancar 63 76 0,35

Berpikir Luwes 29 65 0,5

Berpikir Asli 22 67 0,57

Elaborasi 20 63 0,53

Berdasarkan tabel 4.6, diperoleh hasil bahwa indikator berpikir lancar

sebelum perlakuan 63%, dan mengalami peningkatan menjadi 76% dengan N-

Gain 0,35 yang termasuk dalam kategori sedang. Indikator berpikir luwes sebelum

76 Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 10. hal. 137

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

49

perlakuan 29%, dan mengalami peningkatan menjadi 65% dengan N-Gain 0,5

yang termasuk dalam kategori sedang. Peningkatan juga terjadi pada indikator

berpikir asli yaitu dari 22% menjadi 67% dengan N-Gain 0,57 yang termasuk

dalam kategori sedang. Begitu juga dengan indikator elaborasi, sebelum perlakuan

20% dan setelah perlakuan menjadi 63%, dengan N-Gain sebesar 0,53 yang

termasuk dalam kategori sedang.

b. Data Nilai N-Gain Kelas Kontrol

Peningkatan berpikir kreatif siswa kelas kontrol secara langsung dapat dilihat

dari nilai rerata N-gain sebesar 0,28. Nilai tersebut termasuk dalam kategori

rendah. Berikut rekapitulasi N-gain kelas kontrol:77

Tabel 4.7 Rekapitulasi N-Gain Kelas Kontrol

Data Pretes Postes N-Gain

Mean 35 55,6 0,28

SD 10,56 18,3 0,15

Varians 111,17 336,83 0,02

Berdasarkan hasil perhitungan N-gain pada kelompok kontrol, 54,05% atau

20 orang termasuk dalam kategori rendah, dan 45,95% atau 17 orang termasuk

dalam kategori sedang.

Data hasil tes berpikir kreatif (pretes dan postes) diperoleh ketercapaian

indikator berpikir kreatif sebagai berikut:

Tabel 4.8 Persentase Pencapaian Indikator Berpikir Kreatif Kelas Kontrol

IndikatorBerpikir Kreatif

Pretes Postes N-Gain

Berpikir Lancar 33,7 62,5 0,43

Berpikir Luwes 29,2 39,4 0,14

Berpikir Asli 43,1 65 0,38

Elaborasi 17,4 35 0,21

77 Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 11. hal. 140

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

50

Berdasarkan tabel 4.8, diperoleh hasil bahwa indikator berpikir lancar

sebelum perlakuan 33,7%, dan mengalami peningkatan menjadi 62,5% dengan N-

Gain 0,43 yang termasuk dalam kategori sedang. Indikator berpikir luwes sebelum

perlakuan 29,2%, dan mengalami peningkatan menjadi 39,4% dengan N-Gain

0,14 yang termasuk dalam kategori rendah. Peningkatan juga terjadi pada

indikator berpikir asli yaitu dari 43,1% menjadi 65% dengan N-Gain 0,38 yang

termasuk dalam kategori sedang. Begitu juga dengan indikator elaborasi, sebelum

perlakuan 17,4% dan setelah perlakuan menjadi 35%, dengan N-Gain sebesar 0,21

yang termasuk dalam kategori rendah.

Dari hasil perhitungan N-Gain ketercapaian indikator berpikir kreatif,

dapat diketahui bahwa indikator yang paling tinggi kenaikannya untuk kelas

eksperimen adalah indikator berpikir asli, dan untuk kontrol adalah indikator

berpikir lancar.

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berasal dari subjek penelitian yang berdistribusi normal atau tidak. Uji ini

dilakukan dengan uji liliefors. Kriteria uji normalitas adalah Ho diterima jika L

hitung < L tabel dan Ho ditolak jika L hitung > L tabel. Dengan diterimanya Ho

berarti data penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, begitupun

sebaliknya. Hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.78

78 Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 15. hal. 150-155

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

51

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol

KelasEksperimen

Kelas Kontrol N-GainStatistik

Pretes Postes Pretes PostesKelas

EksperimenKelas

Kontrol

N 36 36 37 37 36 37

35,3 67,4 35 55,7 0,49 0,28

SD 9,4 14,6 10,6 10,5 0,23 0,15

L hitung 0,01393 0,04572 0,01567 0,01572 0,0477 0,0886

L tabel 0,14767 0,14767 0,14566 0,14566 0,14767 0,14566

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Pada pengujian normalitas pretes dan postes baik pada kelas eskperimen

maupun kontrol, didapatkan hasil bahwa semua data terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal,

selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Tujuan pengujian ini adalah untuk

mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak.

Dalam penelitian ini, uji homogentias dilakukan dengan uji Fisher pada

taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujiannya yaitu: jika F hitung < F tabel maka

data dari dua kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen,begitupun

sebaliknya. Hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.10:79

79 Perhitungan lengkap pada lampiran 16. hal . 156-161

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

52

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pretes Postes N-GainStatistik Kelas

EksperimenKelas

KontrolKelas

EksperimenKelas

KontrolKelas

EksperimenKelas

Kontrol

S2 88,51 111,17 200,51 336,83 0,05 0,02

F hitung 1,26 1,68 2,46

F tabel 1,75 1,76 1,75

Kesimpulan Homogen Homogen Tidak homogen

Berdasarkan tabel 4.10, hasil pengujian homogenitas data pretes dan postes

baik pada kelas eskperimen maupun kontrol, didapatkan hasil bahwa kedua

sampel tersebut berasal dari populasi yang homogen. Sedangkan untuk data N-

Gain tidak homogen.

5. Hasil Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data pretes

dan postes kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu,

pengujian data dilanjutkan pada analisis berikutnya yaitu uji hipotesis. Dalam

penelitian ini, uji hipotesis menggunakan uji “t” dengan kriteria pengujian yaitu:

jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, Ha ditolak. Begitupun sebaliknya.

Hasil perhitungan uji hipotesis kelas pretes dan postes dapat dilihat pada

tabel 4.11 berikut:80

80 Perhitungan lengkap pada lampiran 17. hal . 162-167

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

53

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Pretes-postes Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pretes PostesStatistik Kelas

EksperimenKelas

KontrolKelas

EksperimenKelas

Kontrol

N 36 37 36 37

35,27 34,9 67,4 55,67

S2 88,51 111,17 200,51 336,83

thitung 0,2063 5,62

t tabel 1,99 1,99

Keputusan Ho diterima Ho ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis pretes diperoleh thitung = 0,2063,

sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% untuk db 71 adalah 1,99. Hal ini berarti

thitung < ttabel, sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat perbedaaan antara pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis pretes diperoleh thitung = 5,62,

sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% untuk db 71 adalah 1,99. Hal ini berarti

thitung > ttabel, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaaan yang signifikan antara postes kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Sedangkan untuk uji hipotesis N-Gain, digunakan uji “t” yang berbeda. Hal

ini dikarenakan data tersebut berdistribusi normal, namun tidak homogen. Kriteria

pengujian yaitu . Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan t′

yaitu 2,06 yang mempunyai nilai lebih besar dibanding 1,68, yang artinya Ho

ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

54

6. Hasil Analisis Data Observasi

a. Data Observasi Aktivitas Guru

Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama

pembelajaran telah sesuai dengan tahapan pada pembelajaran dengan pendekatan

problem posing. Guru bidang studi Biologi berperan sebagai observer atau

pengamat selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada umumnya, tahapan-tahapan pada pembelajaran dengan pendekatan

problem posing dapat terlaksana dengan baik, persentase keterlaksanaannya

mencapai 100%. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil observasi yang dilakukan

observer dengan memberikan tanda centang (√) pada setiap pernyataan. Hanya

saja pada pertemuan pertama, masih terdapat kendala dalam memulai mengajukan

pertanyaan dikarenakan kurang jelasnya pengarahan guru terhadap siswa,

sehingga siswa kurang memahami. Tetapi pada pertemuan-pertemuan selanjutnya,

terlihat adanya perubahan positif yang sangat baik. Terjadi situasi yang sangat

baik antara siswa dengan siswa, maupun siswa dengan guru. Pengelolaan kelas

pada pertemuan selanjutnya juga baik, terjadi peningkatan dari pertemuan pertama

sampai pertemuan terakhir.

b. Data Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi aktivitas siswa setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik

berikut:81

81 Perhitungan dan hasil lebih lengkap terdapat pada lampiran 18, hal. 168

Grafik 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

55

Dari grafik 4.1 dapat diketahui bahwa aspek yang mengalami peningkatan

tiap pertemuannya adalah aspek merespon. Sedangkan aspek yang lainnya,

terdapat kesamaan hasil yang sama pada beberapa pertemuan.

Berdasarkan perhitungan hasil observasi aktivitas siswa secara

menyeluruh, juga didapatkan persentase tiap aspeknya yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Aspek yang diukur Persentase Kategori

Aspek menerima atau

memperhatikan 65 Sedang

Aspek merespon 68,3 Sedang

Aspek menghargai 65 Sedang

Aspek mengorganisasikan nilai 55 Sedang

Aspek mewatak 77,5 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa empat aspek

aktivitas siswa termasuk dalam kategori sedang, dan satu aspek yaitu aspek

mewatak termasuk dalam kategori tinggi.

Pada pertemuan pertama siswa masih bingung ketika menjalankan

pembelajaran dengan pendekatan problem posing. Hal ini dikarenakan siswa tidak

terbiasa dengan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa untuk memahami

suatu konsep dengan memberikan pertanyaan sebanyak-banyaknya yang mengacu

pada tujuan pembelajaran tanpa banyak mendapatkan intervensi dari guru.

Pada pembelajaran yang biasa siswa hadapi, siswa hanya diberikan materi

atau konsep baru kemudian diberikan pertanyaan serta contoh-contoh yang

relevan dengan konsep yang telah diajarkan. Siswa juga tidak terbiasa dengan

belajar dalam kelompok, berdiskusi, bertukar pikiran dengan teman-teman dalam

kelompoknya, serta mempresentasikan hasil diskusinya. Hal tersebut membuat

siswa kurang berkoordinasi secara baik dengan kelompoknya, sehingga

pembelajaran pada pertemuan pertama pun berjalan kurang maksimal. Pada

pertemuan kedua dan ketiga aktivitas siswa berangsur-angsur membaik, sudah

mulai terjadi interaksi sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Puncak

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

56

dari antusiasme siswa terjadi pada pertemuan keempat, siswa sudah benar-benar

memahami aturan main dari pembelajaran dengan pendekatan problem posing.

B. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretes kelas eksperimen dan

kontrol dengan menggunakan uji-t menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif

awal siswa pada kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Hal ini juga diperkuat

dengan persentase pengkategorian berpikir kreatif siswa yaitu kategori sedang, dan

rendah yang hampir sama pada kedua kelas. Dari semua siswa di kelas kontrol

maupun eksperimen tidak terdapat siswa yang memiliki kemampuan berpikir

kreatif dengan kategori tinggi.

Dalam data hasil pretes baik kelas kontrol maupun eksperimen, banyak

siswa yang termasuk dalam kategori berpikir kreatif sangat rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa sebelumnya kurang dilatih

oleh guru. Kemampuan berpikir kreatif sangat dipengaruhi oleh faktor

lingkungan, misalnya dalam hal ini adalah sekolah. Menurut Munandar,

pendidikan formal sampai saat ini terutama melatih proses berpikir konvergen,

sehingga kebanyakan siswa terhambat dan tidak berdaya menghadapi masalah-

masalah yang menuntut pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif.82

Berdasarkan hasil pengolahan data postes, didapatkan bahwa terdapat

perbedaan kemampuan berpikir kreatif yang signifikan setelah penerapan

pembelajaran dengan pendekatan problem posing pada kelas eksperimen, dan

pembelajaran dengan metode diskusi biasa pada kelas kontrol. Nilai rata-rata

postes kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Pada kelas

eksperimen, siswa telah mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu

60, sebesar 61,11% atau 22 siswa, sedangkan pada kelas kontrol hanya 32,43%

atau 12 siswa. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh penggunaan pendekatan

problem posing terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep

pewarisan sifat. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat Suryosubroto

82 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Petunjuk BagiPara Guru dan Orang Tua, (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 2002), hal. 79

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

57

dalam bukunya, dikatakan bahwa salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat

memotivasi siswa untuk berpikir kritis sekaligus ideologis, kreatif dan interaktif

yakni problem posing atau pengajuan masalah yang dituangkan dalam bentuk

pertanyaan.83

Dalam hasil postes siswa di kelas kontrol, kenaikan nilai kemampuan

berpikir luwes atau flexibility mereka masih kurang (N-Gain = 0,14). Hal tersebut

disebabkan antara lain karena siswa masih belum terbiasa untuk memunculkan

konsep dan konteks yang berbeda dari soal. Siswa lebih sering dilatih dengan

pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda yang tidak merangsang daya berpikir

mereka. Sehingga siswa tidak memunculkan pertanyaan atau jawaban yang

divergen, membuat hubungan antar konsep, dan belum mampu memberikan data

yang ada pada pertanyaan. Pada kelas eksperimen juga demikian sebelum

diberikan perlakuan dengan pendekatan problem posing. Namun setelah

perlakuan, mereka diajarkan untuk mencari data yang ada dalam soal dan

membuat soal maupun jawaban yang divergen, nilai kemampuan berpikir luwes

mereka meningkat (N-Gain = 0,51).

Nilai LKS dalam aspek struktur kalimat mengalami peningkatan, sehingga

kemampuan siswa membuat soal juga mengalami peningkatan.84 Hal ini

dikarenakan pada pertemuan pertama buku bacaan yang dimiliki siswa terbatas,

sehingga siswa tidak dapat mengembangkan kalimat dalam membuat pertanyaan.

Siswa belum terbiasa membuat soal yang baik, misalnya siswa tidak

menggunakan kata tanya dalam soal yang dibuatnya dan struktur bahasa kalimat

soal belum sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Namun,

pertemuan selanjutnya sudah diantisipasi oleh guru dengan menyediakan buku

paket pendamping sebagai referensi, sehingga siswa dapat membuat pertanyaan

menjadi lebih baik.

Hasil ini dicapai karena dalam beberapa tahapan pendekatan problem

posing, guru selalu memberikan motivasi dan kesempatan lebih banyak kepada

siswa untuk belajar lebih aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri. Seperti

pada tahap mengajukan masalah dari situasi yang sudah ada, siswa diminta untuk

83 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 20384 Perhitungan lengkap terdapt pada hal. 169

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

58

mencari data yang dapat dijadikan pertanyaan, dan menyelesaikannya. Dengan

membangun pengetahuannya sendiri, dapat melatih kemampuan berpikir siswa

menjadi lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Imam wahyudi,

penerapan pembelajaran kooperatif model round table dan problem posing

memiliki tingkat keefektifan relatif besar dibanding dengan pembelajaran

konvensional di kelas. Dalam hal ini membuktikan bahwa kemampuan membuat

soal akan menambah wawasan dan pola pikir siswa karena dengan kemampuan

membuat soal berarti siswa sudah mampu menyelesaikannya.85

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran menunjukkan

bahwa penggunaaan pendekatan problem posing memberikan strategi yang bervariasi

untuk digunakan. Sehingga siswa tidak merasa cepat bosan dan jenuh, sebaliknya

siswa terlihat antusias dan lebih berani mengungkapkan pendapatnya saat mengikuti

pembelajaran. Hal ini berdampak pada kemampuan berpikir keratif siswa lebih tinggi

pada kelas eksperimen dibanding kelas kontrol. Ketut Sukarma dalam jurnalnya juga

mengungkapkan hal serupa, pembelajaran dengan pendekatan problem posing

memberi peran yang besar kepada siswa untuk beraktivitas dalam pembelajaran.

Siswa dapat lebih berperan dalam mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya, selain

memberikan peningkatan aktivitas sosialnya.86

Dalam kegiatan diskusi pada pembelajaran problem posing, berisi aktivitas

siswa menganilisis pertanyaan dari suatu kelompok tertentu. Kriteria analisisnya

yaitu solvabilitas soal atau pertanyaan. Lembar pertanyaan suatu kelompok akan

diberikan kepada kelompok lain untuk dicari jawabannya. Diskusi berjalan dengan

tidak menjenuhkan karena siswa diajak untuk mengkritisi pertanyaan tersebut. Jika

pertanyaan tersebut mempunyai tingkat pertanyaan yang sulit, maka kelompok lain

yang bertugas mengisi lembar jawaban, tidak mampu menjawab dengan alasan yang

disampaikan dalam forum diskusi. Menurut hasil observasi, biasanya siswa tidak

mampu menjawab karena memang soal tidak mempunyai struktur bahasa yang baik,

sehingga siswa rancu dalam menjawab soal tersebut. Dapat juga karena soal yang

85 Imam Wahyudi, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Round Table dan ProblemPosing untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika di SLTPN 2 Sumberjambe Jember, (Teknobel, ,September 2001, Volume 2, No.2), hal. 96

86 Ketut Sukarma, Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Solving dan Problem Posinguntuk Meningkatkan Aktivitas Siswa, (Jurnal Kependidikan, Mei 2004, Volume 3, No. 1), hal. 54

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

59

dibuat memang sulit untuk dikerjakan, karena tidak sesuai dengan situasi atau

informasi yang diberikan, harus mencarinya dengan beberapa konsep lain.

Dengan demikian, pendekatan problem posing berpengaruh terhadap berpikir

kreatif siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tatag Yuli Eko Siswono

yang menunjukkan bahwa pengajuan masalah (problem posing) dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif, terutama pada aspek kefasihan dan kebaruan.87

87 Tatag Yuli Eko Siswono, Model Pembelajaran matematika Berbasis Pengajuan danPemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, (Surabaya: UnesaUniversity Press, 2008), hal. 50

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa penerapan pendekatan Problem Posing memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap berpikir kreatif siswa konsep pewarisan sifat. Hal ini

didapatkan dari hasil analisis data menggunakan uji t. Data hasil perhitungan

perbedaan rata-rata postes kedua kelompok diperoleh t hitung lebih besar dari

t tabel sebesar (5,62 > 1,99). Indikator berpikir kreatif yang paling tinggi

kenaikannya adalah berpikir asli (originality) yaitu N-Gain 0,57, dan yang

paling rendah kenaikannya adalah berpikir lancar (fluency) yaitu N-Gain 0,35.

B. Saran

Pembelajaran dengan pendekatan problem posing merupakan

pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Oleh karena itu, pendekatan problem posing perlu diterapkan. Dalam

penelitian ini, yang diukur hanya aspek kognitif dari kreativitas (berpikir

kreatif). Penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengukur aspek afektif dari

kreativitas, dan mengukur indikator berpikir kreatif yang lain, berupa

evaluasi. Peneliti juga menyarankan untuk mencoba melihat hubungan antara

kemampuan kognitif siswa yang tinggi dengan kemampuan berpikir kreatif

berdasarkan penerapan pendekatan problem posing.

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

61

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas. Problem Posing. Jurnal Forum MIPA UNSRI, Vol. 5. 2000

Amalia, Ulfah. Upaya Peningkatan Berpikir Kreatif Siswa pada KonsepKeanekaragaman Hayati yang Bernuansa Imtak melalui PendekatanSains Teknologi dan Masyarakat (STM). Skripsi Sarjana Pendidikan,Jakarta: Perpustakaan UIN. 2009

Amelia, Nurul. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Problem posingpada Konsep Ekosistem, Skripsi Sarjana Pendidikan. Jakarta:Perpustakaan UIN. 2008

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta:Bumi Aksara. 2006

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. 2006.

Arnyana, Ida Bagus Putu. Pengaruh Penerapam Strategi Pembelajaran InovatifPada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif. JurnalPendidikan dan Pengajaran IKIP Singaraja, No. 3. 2009.

Bahri, Syaiful dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: RinekaCipta. 2006

Bono, de Edward. Revolusi berpikir. Bandung: Kaifa. 2007

Habibah. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Berpikir Kreatif Siswa dalamPembelajaran Fisika Bernuansa Nilai pada Konsep Cahaya. SkripsiSarjana Pendidikan. Jakarta: Perpustakaan UIN. 2009

Haetami, Aceng, Maysara. Meningkatkan Kualitas Proses dan HasilPembelajaran Kimia Dasar I Melalui Model Pembelajaran PencapaianKonsep dan Problem Posing. Jurnal MIPMIPA, Volume 6, No. 1,Februari. 2007.

Hatimah, Ihat. Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Andira. 2000.

Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian dalam Pendidikan Sains,Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK UIN Syahid. 2006

Hidayati, Rina Nur. Aplikasi Pembelajaran Problem posing dalam MeningkatkanHasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Ekosistem, Skripsi SarjanaPendidikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Malang Surakarta.2008

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

62

Jamz, Queen. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem posing.htpp:// queenjamz.blogspot.com., diakses pada tanggal 19 Agustus 2010pukul 15.50 WIB

Johnson, Elaine. Contextual Teching & Learning, Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna,cet. 8. Bandung: MizanLearning Center. 2009

Lisnaini. Pengaruh Strategi Problem posing Terstruktur terhadap Hasil BelajarBiologi Siswa. Skripsi Sarjana Pendidikan. Jakarta: Perpustakaan UIN.2010

Maimunah, Siti. Perbedaan Hasil Belajar Kimia siswa dengan MenggunakanMetode Problem posing Secara Kelompok dan Metode Problem posingSecara Individu. Skripsi Sarjana Pendidikan. Jakarta: Perpustakaan UIN.2010

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan cet.6, Jakarta: Rineka Cipta. 2007

Mc. Ananey, Donal, dkk. Teaching and Learning in Further and HigherEducation: A handbook by The Education for Employment Project.Eropa: The ESF EQUAL Community Initiative. 2007

Muljatiningrum, Anny, dkk. Pembelajaran Inkuiri untuk MengembangkanKemampuan Dasar Bekerja Ilmiah dan Berpikir Kreatif pada KonsepBioteknologi. Proceeding The Second International Seminar on ScienceEducation, ISBN: 978-979-98546-4-2

Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana. 2001

Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat cet. Ke-3. Jakarta:PT. Rineka Cipta. 2004

Ni’am, Asrorun. Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta : eLSAS. 2006

Nixon, Sarah. Using Problem Posing Dialogue in Adult Literacy Education.Literacy Resourch. 2004

Sakroni, Imam dan Purwanto, Swida. Perbedaan Hasil Belajar Matematikaantara Siswa yang Belajar dengan Metode Problem Solving denganSiswa yang Diajar dengan Pendekatan Problem posing. JurnalMatematika, Aplikasi dan Pembelajarannya, Vol. 4 No. 1. 2005

Saleh, Taufikurrahman. Membangun Pendidikan Indonesia. Jakarta: LembagaPers dan Penerbitan PP IPNU. 2009

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

63

Siswono, Tatag Yuli Eko. Model Pembelajaran matematika Berbasis Pengajuandan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan BerpikirKreatif. Surabaya: Unesa University Press. 2008

Siswono, Tatag Yuli Eko, dan Kurniawati,Yeva. Penerapan Model Wallas untukMengidentifikasi Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam PengajuanMasalah Matematika dengan Informasi Berupa Gambar. JurnalNasional MATEMATIKA. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya.ISSN: 0852-7792

Siswono, Tatag Yuli Eko. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir KreatifSiswa Melalui Pengajuan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika danSains, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Tahun X, No. 1, Juni .2005

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengruhinya. Jakarta: PT RinekaCipta. 2003.

Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:UIN Jakarta Press. 2006.

Subana dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. PustakaSetia. 2005

Sudjana. Metode Statistika cetakan 6. Bandung: Tarsito. 2001

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2010

Suharta, I Gusti Putu. Pengembangan Strategi Problem posing dalamPembelajaran Kalkulus untuk Memperbaiki Kesalahan Konsepsi. JurnalMatematika atau Pembelajarannya, Tahun IV, No. 2, Agustus. 2000

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2003.

Sukarma, Ketut. Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Solving dan ProblemPosing Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa. Jurnal Kependidikan,Volume 3, No. 1, Mei. 2004

Surtini, Sri, dkk. Implementasi Problem Posing pada Pembelajaran OperasiHitung Bilangan Cacah Siswa Kelas IV SD di Salatiga.LaporanPenelitian, Lembaga Penelitian Universitas Terbuka Salatiga. 2003

Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. 2009

Syah, Darwyan, dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press.2006

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

64

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Remaja Rosdakarya. 2004

Trapsilasiwi, Dinawati. Pengajuan Soal (Problem Posing) sebagai UpayaMeningkatkan Pemahaman Siswa dalam Belajar Matematika di Sekolah.Jurnal Teknobel, Volume 2, No. 1, Maret. 2001,

Wahyudi, Imam. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Round Table danProblem posing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika diSLTPN 2 Sumberjambe Jember. Jurnal Teknobel, Volume 2, No. 2,September. 2001

Widyastuti, Eva. Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa padaPembelajaran Sistem Peredaran Darah dengan Pembelajaran Analogidi SMP X Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan. Bandung: PerpustakaanUPI. 2005

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

65

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ciruas

Mata Pelajaran : IPA Terpadu (Biologi)

Kelas/Semester : IX/1

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada

makhluk hidup

Indikator :

1. Mendeskripsikan materi genetis yang bertanggung jawab dalam

pewarisan sifat (gen, kromosom) dan istilah-istilah dalam genetika

2. Menyebutkan bagian-bagian dari kromosom serta fungsinya

3. Menentukan gamet dari genotipe tetua

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian gen dan kromosom

2. Menyebutkan bagian-bagian kromosom

3. Menyebutkan fungsi bagian-bagian kromosom

4. Membedakan pengertian dari genotipe dan fenotipe

5. Membedakan pengertian dari dominan, resesif dan intemediet

6. Menentukan gamet dari genotipe tetua

7. Menghubungkan antara sifat beda dengan jumlah macam gamet,

genotipe dan fenotipe F2

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

66

B. Materi Ajar

C. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Problem posing

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN TAHAP KEGIATAN GURU KEGIATANSISWA

WAKTU

Kegiatanawal

Pendahuluan 1. Guru memberikanapersepsi denganmenunjukkan fotobeberapa anak danotang tua.Kemudianmemberikanpertanyaan : “manakah diantaragambar berikutyang merupakansatu keluarga?”

2. Guru menanggapijawaban siswa

3. Guru menjelaskantujuanpembelajaran danmetode yang akandigunakan yaituproblem posing

• Siswamenyimakpertanyaan gurudanmenjawabnya

• Siswamemperhatikan

• Siswamemperhatikan

5 menit

5 menit

5 menit

Pewarisan sifat

Materigenetik

Sifat resesif, dominan,dan intermediet

Gen

Sifat fenotip dangenotip

Kromosom

DNA dan RNA

Ditentukan

oleholeh

Terdiri

dari

Terdapatdalam

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

67

KEGIATAN TAHAPKEGIATAN

GURUKEGIATAN

SISWA WAKTU

Pengembangan 1. Guru membagikelompok siswamenjadi limakelompok (Untukmempermudahguru telahmembuatkelompok danmenuliskannya dipapan tulis)

2. Guru menjelaskanmateri tentangkonsep pewarisansifat

3. Guru memberikancontoh pembuatansoal yang berkaitandengan materiyang sudahdisampaikan

• Siswaberkumpulsesuai dengankelompoknya

• Siswamemperhatikanpenjelasan guru

• Siswamemperhatikancontohpembuatan soalyang diberikanguru

5 menit

15 menit

5 menit

Kegiatan Inti

Penerapan 1. Guru membagikanLKS ke tiapkelompok. DalamLKS tersebutterdapat peraturanpembuatan soal

2. Guru memintasiswa untukmenyelesaikantugas pada LKSsecaraberkelompok

3. Gurumengarahkan danmembimbingsiswa untukmengembangkankreativitasnyadalammengerjakan soal

• Siswa menerimaLKS

• Siswamengajukan soaldari situasi yangtersedia

• Siswa bertanyadan memintabimbinganapabila terdapatketidakjelasan

5 menit

15 menit

5 menit

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

68

KEGIATAN TAHAP KEGIATANGURU

KEGIATANSISWA

WAKTU

Kegiatanpenutup

Penutup 1. Guru membahasbeberapa soal yangdibuat setiapkelompok

2. Gurumenyimpulkanhasil pembelajaran

3. Guru memintasiswa untukmempersiapkan dirumah tentangmateri pertemuanselanjutnya

• Siswamemperhatikandan bertanyaapabila ada yangbelum jelas

• Siswamemperhatikan

• Siswa mencatatmateri yangakan dibahaspada pertemuanselanjutnya

10 menit

5 menit

E. Sumber/Alat Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

1. Agung Sulistyono, dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Kelas IX. Jakarta: Ganeca Exact

2. Diana Puspita, Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar, IPA Terpadu untuk SMP/Mts Kelas

IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

3. Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas IX.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

4. Lembar Kerja Siswa

F. Penilaian

Penilaian meliputi:

1. Observasi kegiatan siswa saat berdiskusi

2. Hasil LKS

Ciruas, 2010

Mengetahui, Dilaksanakan,Guru Bidang Studi Peneliti

(___________________) (___________________) Adeng Daenuri, S. Pd Ika Rifqiawati

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

69

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ciruas

Mata Pelajaran : IPA Terpadu (Biologi)

Kelas/Semester : IX/1

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.3. Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil

pewarisan sifat dan penerapannya

Indikator :

1. Mendeskripsikan pengertian persilangan monohibrida dan dihibrida

2. Menghitung persilangan monohibrida dan dihibrida

3. Membandingkan fenotipe dan genotipe keturunan dengan persilangan

monohibrida, monohibrida intermediet dan dihibrida

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan tentang persilangan monohibrida

2. Menjelaskan tentang persilangan monohibrida Intermediet

3. Menjelaskan tentang persilangan dihibrida

4. Menghitung persilangan monohibrida

5. Menghitung persilangan dihibrida

6. Membandingkan fenotipe keturunan dengan persilangan monohibrida,

monohibrida intermediet dan dihibrida

7. Membandingkan genotipe keturunan dengan persilangan monohibrida,

monohibrida intermediet dan dihibrida

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

70

B. Materi Ajar

Terbagi

menjadi

terbagi pengertian menjadi

pengertian

pengertian

C. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Problem posing

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN TAHAP KEGIATAN GURU KEGIATANSISWA

WAKTU

Kegiatanawal

Pendahuluan 1. Guru memberikanapersepsi denganmemberikandemonstrasisederhana tentangmonohibrid penuhdan intermediet,dengan cara:a. Mencampurkan

cairan sirupmerah denganair putih

b. Mencampurkansirup merahdengan air susu

2. Guru menanggapijawaban siswa

3. Guru menjelaskantujuanpembelajaran

• Siswamenyimakpertanyaan gurudanmenjawabnya

• Siswamemperhatikan

• Siswamemperhatikan

5 menit

5 menit

5 menit

Persilangandua individu

Persilangandengan satu sifatbeda(monohibrid)

Persilangandengan dua sifatbeda (dihibrid)

Dominan penuh

Dominan tidakpenuh(intermediet)

Suatu persilangan yang apabilapada keturunannya sifatdominan menguasai sifat resesif

Suatu persilangan yangapabila kedua gen induksaling mempengaruhisehingga menghasilkan sifatantara

Persilangan antara dua individudengan dua sifat yang berbeda

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

71

KEGIATAN TAHAP KEGIATAN GURU KEGIATANSISWA

WAKTU

Kegiatan Inti Pengembangan 1. Guru memintasiswa berkumpulsesuai dengankelompok yangsudah dibagi

2. Guru menjelaskanmateri tentangmonohibrida dandihibrida

3. Guru memberikancontoh pembuatansoal yang berkaitandengan materiyang sudahdisampaikan

• Siswaberkumpulsesuai dengankelompoknya

• Siswamemperhatikanpenjelasan guru

• Siswamemperhatikancontohpembuatan soalyang diberikanguru

5 menit

15 menit

5 menit

Penerapan 1. Guru membagikanLKS ke tiapkelompok. DalamLKS tersebutterdapat peraturanpembuatan soal

2. Guru memintasiswa untukmenyelesaikantugas pada LKSsecaraberkelompok

3. Guru mengarahkandan membimbingsiswa untukmengembangkankreativitasnyadalammengerjakan soal

• Siswa menerimaLKS

• Siswamengajukan soaldari situasi yangtersedia dalamLKS

• Siswa bertanyadan memintabimbinganapabila terdapatketidakjelasan

5 menit

15 menit

5 menit

Kegiatanpenutup

Penutup 1. Guru membahasbeberapa soal yangdibuat setiapkelompok

2. Gurumenyimpulkan

• Siswamemperhatikandan bertanyaapabila ada yangbelum jelas

• Siswamemperhatikan

10 menit

5 menit

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

72

hasil pembelajaran3. Guru meminta

siswa untukmempersiapkan dirumah tentangmateri pertemuanselanjutnya

• Siswa mencatatmateri yangakan dibahaspada pertemuanselanjutnya

E. Sumber/Alat Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

1. Agung Sulistyono, dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Kelas IX. Jakarta:

Ganeca Exact

2. Diana Puspita, Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar, IPA Terpadu untuk

SMP/Mts Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional

3. Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan

MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional

4. Lembar Kerja Siswa

F. Penilaian

Penilaian meliputi:

1. Observasi kegiatan siswa saat berdiskusi

2. Hasil LKS

Ciruas, 2010

Mengetahui, Dilaksanakan,Guru Bidang Studi Peneliti

(___________________) (___________________) Adeng Daenuri, S. Pd Ika Rifqiawati

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

73

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ciruas

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : IX/1

Pertemuan Ke- : 3

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.3. Mendeskripsikan proses pewarisan sifat danpenerapannya

Indikator :

1. Mendeskripsikan penerapan pewarisan sifat pada hewan dan tumbuhan

2. Menyebutkan contoh kelainan/penyakit yang bersifat menurun

3. Memahami penyebab dan cara pewarisan sifat penyakit yang bersifat menurun

4. Membuat digram penurunan sifat untuk buta warna, hemofilia, dan albino

5. Menghitung peluang keturunan normal dan tidak dari perkawinan buta warna,

hemofilia dan albino

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan keunggulan mengembangbiakkan tumbuhan dan hewan dengan

memperhatikan sifat unggul

2. Menyebutkan contoh kelainan/penyakit yang bersifat menurun

3. Menjelaskan penyebab terjadinya buta warna, hemofilia, dan albino

4. Menjelaskan cara pewarisan sifat kelainan.penyakit yang bersifat menurun

5. Membuat digram penurunan sifat untuk buta warna, hemofilia, dan albino

6. Menghitung peluang keturunan normal dan tidak dari perkawinan buta warna,

hemofilia dan albino

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

74

B. Materi Ajar

Terjadi pada

C. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Problem posing

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN TAHAP KEGIATAN GURU KEGIATANSISWA

WAKTU

Kegiatanawal

Pendahuluan 1. Guru memberikanapersepsi denganmemberikanpertanyaan :Apakah kalianpernah melihatorang yangmenderita albino disekitar kalian?Kenapa dia dapatmenderita penyakittersebut?

2. Guru menanggapijawaban siswa

3. Guru menjelaskantujuanpembelajaran

• Siswamenyimakpertanyaan gurudanmenjawabnya

• Siswamemperhatikan

• Siswamemperhatikan

5 menit

5 menit

5 menit

misalnya

untuk

misalnya

Tumbuhandan hewan

Mendapatkansifat unggul

Albino

Hemofilia

Buta warna

Pewarisansifat padamakhluk hidup

Manusia Penyakitmenurun

Golongandarah

Penyakit-penyakitlain. Sepertibibirsumbing daniktiosis.

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

75

KEGIATANTAHAP

KEGIATAN GURU KEGIATANSISWA

WAKTU

Pengembangan 1. Guru memintasiswa berkumpulsesuai dengankelompok yangsudah dibagi

2. Guru menjelaskanmateri tentangpenerapanpewarisan sifatpada tumbuhandan hewan, danpenyakit-penyakitmenurun

3. Guru memberikancontoh pembuatansoal yang berkaitandengan materiyang sudahdisampaikan

• Siswaberkumpulsesuai dengankelompoknya

• Siswamemperhatikanpenjelasan guru

• Siswamemperhatikancontohpembuatan soalyang diberikanguru

5 menit

15 menit

5 menit

Kegiatan Inti

Penerapan 1. Guru membagikanLKS ke tiapkelompok. DalamLKS tersebutterdapat peraturanpembuatan soal

2. Guru memintasiswa untukmenyelesaikantugas pada LKSsecaraberkelompok

3. Guru mengarahkandan membimbingsiswa untukmengembangkankreativitasnyadalammengerjakan soal

• Siswa menerimaLKS

• Siswamendiskusikantugas

• Siswa bertanyadan memintabimbinganapabila terdapatketidakjelasan

5 menit

15 menit

5 menit

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

76

KEGIATAN TAHAP KEGIATAN GURU KEGIATANSISWA

WAKTU

Kegiatanpenutup

Penutup 1. Guru membahasbeberapa soal yangdibuat setiapkelompok

2. Gurumenyimpulkanhasil pembelajaran

3. Guru memintasiswa untukmempersiapkan dirumah tentangmateri pertemuanselanjutnya

• Siswamemperhatikandan bertanyaapabila ada yangbelum jelas

• Siswamemperhatikan

• Siswa mencatatmateri yangakan dibahaspada pertemuanselanjutnya

10 menit

5 menit

E. Sumber/Alat PembelajaranSumber/bahan pembelajaran berupa:

1. Agung Sulistyono, dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Kelas IX. Jakarta:

Ganeca Exact

2. Diana Puspita, Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar, IPA Terpadu untuk SMP/Mts

Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

3. Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs

Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

4. Lembar Kerja Siswa

F. Penilaian

Penilaian meliputi:

1. Observasi kegiatan siswa saat berdiskusi

2. Hasil LKS

Ciruas, 2010

Mengetahui, Dilaksanakan,Guru Biologi Peneliti

(___________________) (___________________) Adeng Daenuri, S. Pd Ika Rifqiawati

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

77

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ciruas

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : IX/1

Pertemuan Ke- : 4

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.3. Mendeskripsikan proses pewarisan sifat danpenerapannya

Indikator :

1. Mendeskripsikan penurunan sifat golongan darah

2. Memahami hubungan antara fenotipe golongan darah, genotipe dan

macam gamet

3. Membuat diagram perkawinan golongan darah

4. Menyebutkan manfaat persilangan

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan tentang pewarisan golongan darah ABO

2. Menjelaskan tentang pewarisan golongan darah MN

3. Menjelaskan tentang pewarisan golongan darah Rhesus

4. Memahami hubungan antara fenotipe golongan darah, genotipe dan

macam gamet

5. Membuat diagram perkawinan golongan darah

6. Menjelaskan manfaat persilangan bagi manusia

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

78

B. Materi Ajar

C. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Metode : Problem posing

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN TAHAP KEGIATAN GURU KEGIATANSISWA

WAKTU

Kegiatanawal

Pendahuluan 1. Guru memberikanapersepsi denganmemberikanpertanyaan :

Apakah golongandarah kalian samadengan golongandarah orang tua?Bagaimana dengananggota keluargalain?

2. Guru menanggapijawaban siswa

3. Guru menjelaskantujuanpembelajaran

• Siswamenyimakpertanyaan gurudanmenjawabnya

• Siswamemperhatikan

• Siswamemperhatikan

5 menit

5 menit

5 menit

Terbagi Berdasarkan

Berdasarkan

BerdasarkanPewarisansifat padamakhluk hidup

Manusia

Penyakitmenurun

Golongandarah

Golongandarah ABO

Golongandarah MN

Golongandarah rhesus

Ada tidaknya antigen dan antibodi

Ada tidaknyaantigen

Ada tidaknyafaktor rhesus(antigen Rh)

menjadi

Terjadi pada

misalnya

manfaatnya

1. Menghasilkan keturunandengan sifat-sifat baik

2. Menghasilkan bibit unggul

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

79

TAHAP

Pengembangan

KEGIATANGURU

1. Guru memintasiswa berkumpulsesuai dengankelompok yangsudah dibagi

2. Guru menjelaskanmateri tentangpewarisangolongan darahpada manusia danmanfaatpersilangan bagimanusia

3. Guru memberikancontoh pembuatansoal yang berkaitandengan materiyang sudahdisampaikan

KEGIATANSISWA

• Siswaberkumpulsesuai dengankelompoknya

• Siswamemperhatikanpenjelasan guru

• Siswamemperhatikancontoh soal yangdiberikan guru

WAKTU

5 menit

15 menit

5 menit

KEGIATAN

Kegiatan Inti

Penerapan 1. Guru membagikanLKS ke tiapkelompok. DalamLKS tersebutterdapat peraturanpembuatan soal

2. Guru memintasiswa untukmenyelesaikantugas pada LKSsecaraberkelompok

3. Guru mengarahkandan membimbingsiswa untukmengembangkankreativitasnyadalammengerjakan soal

• Siswa menerimaLKS

• Siswamendiskusikantugas

• Siswa bertanyadan memintabimbinganapabila terdapatketidakjelasan

5 menit

15 menit

5 menit

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

80

KEGIATAN

Kegiatanpenutup

TAHAP

Penutup

KEGIATANGURU

1. Guru membahasbeberapa soal yangdibuat setiapkelompok

2. Gurumenyimpulkanhasil pembelajaran

KEGIATANSISWA

• Siswamemperhatikandan bertanyaapabila ada yangbelum jelas

• Siswamemperhatikan

WAKTU

10 menit

5 menit

E. Sumber/Alat Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

1. Agung Sulistyono, dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Kelas IX. Jakarta:

Ganeca Exact

2. Diana Puspita, Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar, IPA Terpadu untuk

SMP/Mts Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional

3. Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan

MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional

4. Lembar Kerja Siswa

F. Penilaian

Penilaian meliputi:

1. Observasi kegiatan siswa saat berdiskusi

2. Hasil LKS

Ciruas, 2010

Mengetahui, Dilaksanakan,Guru Biologi Peneliti

(___________________) (___________________) Adeng Daenuri, S. Pd Ika Rifqiawati

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

81

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ciruas

Mata Pelajaran : IPA Terpadu (Biologi)

Kelas/Semester : IX/1

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat padamakhluk hidup

Indikator :

1. Mendeskripsikan materi genetis yang bertanggung jawab dalam

pewarisan sifat (gen, kromosom) dan istilah-istilah dalam genetika

2. Menyebutkan bagian-bagian dari kromosom serta fungsinya

3. Menentukan gamet dari genotipe tetua

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian gen dan kromosom

2. Menyebutkan bagian-bagian kromosom

3. Menyebutkan fungsi bagian-bagian kromosom

4. Membedakan pengertian dari genotipe dan fenotipe

5. Membedakan pengertian dari dominan, resesif dan intemediet

6. Menentukan gamet dari genotipe tetua

7. Menghubungkan antara sifat beda dengan jumlah macam gamet,

genotipe dan fenotipe F2

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

82

B. Materi Ajar

C. Pendekatan/ Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

NO KEGIATAN KEGIATANGURU

KEGIATANSISWA

WAKTU

1. Kegiatan awal 4. Guru memberikanapersepsi denganmenunjukkan fotobeberapa anak dan otangtua. Kemudianmemberikan pertanyaan : “manakah diantara gembarberikut yang merupakansatu keluarga?”

5. Guru menanggapi jawabansiswa

6. Guru menjelaskan tujuanpembelajaran

• Siswamenyimakpertanyaan gurudanmenjawabnya

• Siswamemperhatikan

• Siswamemperhatikan

10 menit

Ditentukan

oleholeh

Terdiri

dari

Terdapatdalam

Pewarisan sifat

Materigenetik

Sifat resesif, dominan,dan intermediet

Gen

Sifat fenotip dangenotip

Kromosom

DNA dan RNA

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

83

2. Kegiatan Inti 4. Guru membagi kelompoksiswa menjadi limakelompok (Untukmempermudah guru telahmembuat kelompok danmenuliskannya di papantulis)

5. Guru menjelaskan materitentang konsep pewarisansifat

6. Guru meminta siswa untukmenyelesaikan soal padabuku paket secaraberkelompok

7. Guru meminta siswa untukmendiskusikan hasil kerjakelompok dengankelompok lain

• Siswaberkumpulsesuai dengankelompoknya

• Siswamemperhatikanpenjelasan guru

• Siswamendiskusikantugas yangdiberikan

• Siswa berdiskusidengankelompok lain

5 menit

15 menit

15 menit

30 menit

3. Kegiatanpenutup

Guru menyimpulkan hasilpembelajaran

• Siswamemperhatikandan bertanyaapabila ada yangbelum jelas

5 menit

E. Sumber/Alat Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

1. Agung Sulistyono, dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Kelas IX. Jakarta: Ganeca

Exact

2. Diana Puspita, Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar, IPA Terpadu untuk SMP/Mts Kelas

IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

3. Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas

IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

F. Penilaian

Penilaian meliputi:

1. Observasi kegiatan siswa saat berdiskusi

2. Hasil diskusi

Ciruas, 2010Mengetahui, Dilaksanakan,Guru Bidang Studi Peneliti

(___________________) (___________________) Adeng Daenuri, S. Pd Ika Rifqiawati

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

84

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ciruas

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : IX/1

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.3. Mendeskripsikan proses pewarisan sifat danpenerapannya

Indikator :

a. Mendeskripsikan pengertian persilangan monohibrida dan dihibrida

b. Menghitung persilangan monohibrida dan dihibrida

c. Membandingkan fenotipe dan genotipe keturunan dengan persilangan

monohibrida, monohibrida intermediet dan dihibrida

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan tentang persilangan monohibrida

2. Menjelaskan tentang persilangan monohibrida Intermediet

3. Menjelaskan tentang persilangan dihibrida

4. Menghitung persilangan monohibrida

5. Menghitung persilangan dihibrida

6. Membandingkan fenotipe keturunan dengan persilangan monohibrida,

monohibrida intermediet dan dihibrida

7. Membandingkan genotipe keturunan dengan persilangan monohibrida,

monohibrida intermediet dan dihibrida

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

85

B. Materi Ajar

Terbagi

menjadi

terbagi pengertian menjadi

pengertian

pengertian

C. Pendekatan/Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

NO KEGIATAN KEGIATANGURU

KEGIATANSISWA

WAKTU

1. Kegiatan awal 4. Guru memberikanapersepsi denganmemberikan pertanyaan :“Jika kalian mempunyaicat warna merah dicampurdengan cat warna putihmaka apa yang terjadi?”

5. Guru menanggapi jawabansiswa

6. Guru menjelaskan tujuanpembelajaran

• Siswamenyimakpertanyaan gurudanmenjawabnya

• Siswamemperhatikan

• Siswamemperhatikan

10 menit

Persilangandua individu

Persilangandengan satu sifatbeda(monohibrid)

Persilangandengan dua sifatbeda (dihibrid)

Dominan penuh

Dominan tidakpenuh(intermediet)

Suatu persilangan yang apabilapada keturunannya sifatdominan menguasai sifat resesif

Suatu persilangan yang apabilakedua gen induk salingmempengaruhi sehinggamenghasilkan sifat antara

Persilangan antara dua individudengan dua sifat yang berbeda

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

86

2. Kegiatan Inti 4. Guru meminta siswaberkumpul sesuai dengankelompok yang sudahdibagi

5. Guru menjelaskan materitentang monohibrida dandihibrida

6.Guru meminta siswa untukmenyelesaikan soal padabuku paket secaraberkelompok

7. Guru meminta siswa untukmendiskusikan hasil kerjakelompok dengankelompok lain

• Siswaberkumpulsesuai dengankelompoknya

• Siswamemperhatikanpenjelasan guru

• Siswa menerimamendiskusikantugas yangdiberikan

• Siswa berdiskusidengankelompok lain

5 menit

15 menit

15 menit

30 menit

3. Kegiatanpenutup

Guru menyimpulkan hasilpembelajaran

• Siswamemperhatikandan bertanyaapabila ada yangbelum jelas

5 menit

E. Sumber/Alat Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

1. Agung Sulistyono, dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Kelas IX. Jakarta: Ganeca

Exact

2. Diana Puspita, Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar, IPA Terpadu untuk SMP/Mts Kelas

IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

3. Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas

IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

F. Penilaian

Penilaian meliputi:

1. Observasi kegiatan siswa saat berdiskusi

2. Hasil diskusi

Ciruas, 2010Mengetahui, Dilaksanakan,Guru Biologi Peneliti

(___________________) (___________________)Adeng Daenuri, S. Pd Ika Rifqiawati

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

87

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ciruas

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : IX/1

Pertemuan Ke- : 3

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.3. Mendeskripsikan proses pewarisan sifat danpenerapannya

Indikator :

a. Mendeskripsikan penerapan pewarisan sifat pada hewan dan tumbuhan

b. Menyebutkan contoh kelainan/penyakit yang bersifat menurun

c. Memahami penyebab dan cara pewarisan sifat penyakit yang bersifat

menurun

d. Membuat digram penurunan sifat untuk buta warna, hemofilia, dan albino

e. Menghitung peluang keturunan normal dan tidak dari perkawinan buta

warna, hemofilia dan albino

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

a. Menjelaskan keunggulan mengembangbiakkan tumbuhan dan hewan

dengan memperhatikan sifat unggul

b. Menyebutkan contoh kelainan/penyakit yang bersifat menurun

c. Menjelaskan penyebab terjadinya buta warna, hemofilia, dan albino

d. Menjelaskan cara pewarisan sifat kelainan.penyakit yang bersifat menurun

e. Membuat digram penurunan sifat untuk buta warna, hemofilia, dan albino

f. Menghitung peluang keturunan normal dan tidak dari perkawinan buta

warna, hemofilia dan albino

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

88

B. Materi Ajar

Terjadi pada

C. Pendekatan/Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

NO KEGIATAN KEGIATANGURU

KEGIATANSISWA

WAKTU

1. Kegiatan awal 1. Guru memberikanapersepsi denganmemberikan pertanyaan :Apakah kalian pernahmelihat orang yangmenderita albino disekitar kalian? Kenapadia dapat menderitapenyakit tersebut?

2. Guru menanggapijawaban siswa

3. Guru menjelaskan tujuanpembelajaran

• Siswa menyimakpertanyaan gurudanmenjawabnya

• Siswamemperhatikan

• Siswamemperhatikan

10 menit

misalnya

untuk

misalnya

Tumbuhandan hewan

Mendapatkansifat unggul

Albino

Hemofilia

Buta warna

Pewarisansifat padamakhluk hidup

Manusia Penyakitmenurun

Golongandarah

Penyakit-penyakitlain. Sepertibibirsumbing daniktiosis.

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

89

2. Kegiatan Inti 1. Guru meminta siswaberkumpul sesuai dengankelompok yang sudahdibagi

2. Guru menjelaskan materitentang penerapanpewarisan sifat padatumbuhan dan hewan, danpenyakit-penyakitmenurun

3. Guru meminta siswauntuk menyelesaikantugas pada buku paketsecara berkelompok

4. Guru meminta siswauntuk mendiskusikanhasil kerja kelompokdengan kelompok lain

• Siswa berkumpulsesuai dengankelompoknya

• Siswamemperhatikanpenjelasan guru

• Siswamendiskusikantugas yangdiberikan

• Siswa berdiskusidengan kelompoklain

5 menit

15 menit

15 menit

30 menit

3. Kegiatanpenutup

Guru menyimpulkan hasilpembelajaran

• Siswamemperhatikandan bertanyaapabila ada yangbelum jelas

5 menit

E. Sumber/Alat Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

1. Agung Sulistyono, dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Kelas IX. Jakarta: Ganeca

Exact

2. Diana Puspita, Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar, IPA Terpadu untuk SMP/Mts Kelas

IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

3. Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas

IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

F. Penilaian

Penilaian meliputi:

1. Observasi kegiatan siswa saat berdiskusi

2. Hasil diskusi

Ciruas, 2010Mengetahui, Dilaksanakan,Guru Biologi Peneliti

(___________________) (___________________) Adeng Daenuri, S. Pd Ika Rifqiawati

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

90

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ciruas

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : IX/1

Pertemuan Ke- : 4

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.3. Mendeskripsikan proses pewarisan sifat danpenerapannya

Indikator :

a. Mendeskripsikan penurunan sifat golongan darah

b. Memahami hubungan antara fenotipe golongan darah, genotipe dan

macam gamet

c. Membuat diagram perkawinan golongan darah

d. Menyebutkan manfaat persilangan

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan tentang pewarisan golongan darah ABO

2. Menjelaskan tentang pewarisan golongan darah MN

3. Menjelaskan tentang pewarisan golongan darah Rhesus

4. Memahami hubungan antara fenotipe golongan darah, genotipe dan

macam gamet

5. Membuat diagram perkawinan golongan darah

6. Menjelaskan manfaat persilangan bagi manusia

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

91

B. Materi Ajar

C. Pendekatan/Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

NO KEGIATAN KEGIATANGURU

KEGIATANSISWA

WAKTU

1. Kegiatan awal 1. Guru memberikanapersepsi denganmemberikan pertanyaan :Apakah golongan darahkalian sama dengangolongan darah orangtua? Bagaimana dengananggota keluarga lain?

2. Guru menanggapijawaban siswa

3. Guru menjelaskan tujuanpembelajaran

• Siswa menyimakpertanyaan gurudanmenjawabnya

• Siswamemperhatikan

• Siswamemperhatikan

10 menit

Terbagi Berdasarkan

Berdasarkan

BerdasarkanPewarisansifat padamakhluk hidup

Manusia

Penyakitmenurun

Golongandarah

Golongandarah ABO

Golongandarah MN

Golongandarah rhesus

Ada tidaknya antigen dan antibodi

Ada tidaknyaantigen

Ada tidaknyafaktor rhesus(antigen Rh)

menjadi

Terjadi pada

misalnya

manfaatnya

4. Menghasilkan keturunandengan sifat-sifat baik

5. Menghasilkan bibit unggul

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

92

2. Kegiatan Inti 1. Guru meminta siswaberkumpul sesuai dengankelompok yang sudahdibagi

2. Guru menjelaskan materitentang pewarisangolongan darah padamanusia dan manfaatpersilangan bagi manusia

3. Guru meminta siswauntuk menyelesaikantugas pada buku paketsecara berkelompok

4. Guru meminta siswauntuk mendiskusikanhasil kerja kelompokdengan kelompok lain

• Siswa berkumpulsesuai dengankelompoknya

• Siswamemperhatikanpenjelasan guru

• Siswamendiskusikantugas yangdiberikan

• Siswa berdiskusidengan kelompoklain

5 menit

15 menit

15 menit

30 menit

3. Kegiatanpenutup

Guru menyimpulkan hasilpembelajaran

• Siswamemperhatikandan bertanyaapabila ada yangbelum jelas

5 menit

E. Sumber/Alat Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

1. Agung Sulistyono, dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Kelas IX. Jakarta: Ganeca Exact

2. Diana Puspita, Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar, IPA Terpadu untuk SMP/Mts Kelas IX.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

3. Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas IX.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

F. Penilaian

Penilaian meliputi:

1. Observasi kegiatan siswa saat berdiskusi

2. Hasil diskusi

Ciruas, 2010

Mengetahui, Dilaksanakan,Guru Biologi Peneliti

(___________________) (___________________) Adeng Daenuri, S. Pd Ika Rifqiawati

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

93

Lembar Kerja Siswa (LKS) Problem Posing 1

Pertemuan Ke-1

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat membuat soal berdasarkan metode problem posing2. Siswa dapat menjawab soal/permasalahan yang sudah disampaikan3. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian dari kromosom serta fungsinya4. Siswa dapat menjelaskan pengertian istilah-istilah dalam genetikaB. Teori/Situasi

Kromosom merupakan zat yang mudah mengikat zat warna sehingga mudah diamatisewaktu sel membelah.

Dalam kromosom terdapat gen yang membawa sifat-sifatketurunan atau disebut juga faktor keturunan. Gen tersusun berada didalam lokus. Fungsi gen adalah mengatur metabolisme danperkembangan setiap individu dan sebagai pemberi informasi genetikpada generasi selanjutnya. Bagian-bagian dari kromosom adalah sebagai berikut:a. Sentromer (Kinetokor)

Sentromer adalah bagian yang menyempit dan tampak lebih terang.Sentromer membagi kromosom menjadi dua lengan dan dianggapsebagai kepala kromosom.b. Lengan Kromosom

Lengan kromosom merupakan badan kromosom yang mengandung kromonema,yaitu struktur berbentuk benang halus berpilin, tempat gen-gen berderet.

Istilah-istilah dalam genetika yaitu: Pariental (P), artinya induk atau orang tua. Filial (F), artinya keturunan. Keturunan pertama (F1) = anak. Keturunan

kedua (F2) = cucu Genotipe adalah sifat-sifat menurun yang tidak nampak dari luar,

disimbolkan dengan pasangan huruf. Contoh: AA, Aa, aa, AABB,dan AaBB. Gamet adalah sel kelamin dan berasal dari genotipe. Contoh: genotipe Aa,

gametnya A dan a. Fenotipe adalah sifat menurun yang nampak dari luar. Contoh: buah besar,

buah kecil, rasa manis, rasa asam, batang tinggi, dan batang pendek. Dominan adalah sifat-sifat gen yang selalu nampak atau muncul, disimbolkan

dengan huruf besar. Contoh: AA, BB, dan CC. Gen resesif adalah sifat-sifat gen yang tidak selalu nampak baru muncul

apabila bersama-sama gen resesif lain, disimbolkan dengan huruf kecil.Contoh: aa, bb, dan cc.

Homozigot adalah pasangan gen yang sifatnya sama.Contoh: AA, aa, BB, bb,CC, dan cc.

Heterozigot adalah pasangan gen yang tidak sama. Contoh: Aa, Bb, dan Cc

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

94

C. Tugas

Buatlah 5 soal dan jawaban berdasarkan teori/situasi di atas!

D. Soal dan Jawaban

1. …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………...

.........................................................................................................................

2. …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

..............................................................................................................................

3. …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

.............................................................................................................................

4. …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………...............................

5. …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

95

LKS PROBLEM POSING 2

Tulislah jawaban dari soal kelompok lain yang kamu terima!

1. ............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

2. ............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

3. ............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

4. ............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

5. ............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

96

Lembar Kerja Siswa (LKS) Problem Posing

Pertemuan ke-2

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membuat soal berdasarkan metode problem posing

2. Siswa dapat menjawab soal/permasalahan yang sudah disampaikan

3. Siswa dapat membedakan pengertian persilangan monohibrida dominan,

intermediet dan dihibrida

4. Siswa dapat menghitung persilangan monohibrida dan dihibrida

5. Siswa dapat membandingkan fenotipe dan genotipe keturunan dengan

persilangan monohibrida, monohibrida intermediet dan dihibrida

B. Teori/Situasi

1. Monohibrida adalah persilangan dua individu dengan satu sifat beda.

Monohibrid ada yang bersifat dominan penuh dan tidak penuh. Suatu

persilangan disebut dominan penuh apabila pada keturunannya sifat

dominan menguasai sifat resesif. Sedangkan dominan tidak penuh terjadi

jika kedua gen induk saling mempengaruhi sehingga menghasilkan sifat

antara atau disebut juga dengan intermediet. Perbandingan fenotip F2 adalah 1

: 2 : 1. Perbandingan ini diperoleh karena sifat merah yang tidak dominan penuh

terhadap sifat putih, disebut dengan sifat intermediet, dan warna merah muda

disebut warna intermediet. Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda

ini disebut dengan persilangan dihibrida. Perbandingan fenotip F2 adalah 9 : 3 : 3 :

1.

2. Diketahui B adalah gen yang menentukan kacang berbiji bulat, sedangkan b

berbiji kisut. Kacang berbiji bulat dominan terhadap kacang berbiji kisut.

Kemudian dilakukan persilangan antara tanaman kacang berbiji bulat

homozigot dan kacang berbiji kisut homozigot.

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

97

3. Tanaman mangga berbuah besar dan berasa asam (BBmm) disilangkan

dengan mangga yang berbuah kecil dan berasa manis (bbMM) menghasilkan

F1 (BbMm) dengan fenotip buah besar rasa manis.

C. Tugas

Buatlah soal dan jawaban berdasarkan teori/situasi di atas!

D. Soal dan Jawaban

1. …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

.………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

.…………………………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

98

Lembar Kerja Siswa (LKS) Problem Posing

Pertemuan Ke-3

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membuat soal berdasarkan metode problem posing

2. Siswa dapat menjawab soal/permasalahan yang sudah disampaikan

3. Siswa dapat mendeskripsikan penerapan pewarisan sifat pada hewan dan

tumbuhan

4. Siswa dapat memahami penyebab dan cara pewarisan sifat penyakit yang

bersifat menurun

5. Siswa dapat membuat digram penurunan sifat untuk buta warna, hemofilia,

dan albino

B. Teori/Situasi

1. Pewarisan sifat pada tumbuhan dan hewan dimanfaatkan oleh manusia

untuk mendapatkan bibit unggul. Sifat unggul adalah sifat-sifat yang baik

yang ada pada organisme, dipandang dari sudut kebutuhan manusia. Bibit

unggul tidak dapat disilangkan lagi karena akan muncul sifat-sifat yang

resesif yang akan merugikan. Bibit unggul dapat diperoleh dengan cara

hibridisasi. Hibridisasi adalah mengawinkan dua jenis hewan atau

tumbuhan yang berbeda varietas dan memiliki sifat-sifat unggul. Selain itu

juga bisa didapat dengan cara mutasi gen dan inseminasi buatan (kawin

suntik).

2. Diketahui seorang wanita normal namun bersifat karier terhadap penyakit

hemofilia. Kemudian wanita tersebut menikah dengan laki-laki normal.

3. Menurut dokter orang yang buta warna disebabkan oleh gangguan salah

satu tipe sel kerucut (sensor warna), untuk mendeteksi warna merah, hijau,

atau biru. Gejala buta warna yang paling umum adalah buta warna hijau

dan merah yaitu ketidakmampuan untuk membedakan kedua warna

tersebut.

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

99

C. Tugas

Buatlah soal dan jawaban berdasarkan teori/situasi di atas!

D. Soal dan Jawaban

1. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………

2. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………

………………………………………………………………………………

…………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………

3. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

100

Lembar Kerja Siswa (LKS) Problem Posing

Pertemuan Ke-4

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membuat soal berdasarkan metode problem posing

2. Siswa dapat menjawab soal/permasalahan yang sudah disampaikan

3. Siswa dapat menjelaskan tentang pewarisan golongan darah ABO, MN,

dan Rhesus

4. Siswa dapat membuat diagram perkawinan golongan darah

B. Teori/Situasi

1. Ada tiga tipe golongan darah pada manusia, yaitu ABO, MN, dan rhesus.a. Golongan Darah ABO

Golongan darah manusia dalam sistem ABO ditentukan oleh adatidaknya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin) dalam sel darah. Genpenentu golongan darah terletak pada kromosomautosom dan diberi simbol I (Isohemaglutinogen) sehingga alel-alelnyadisimbolkan IA menghasilkan antigen A, IB menghasilkan antigen B, dan IO

yang tidak menghasilkan antigen.b. Golongan Darah MN

Penggolongan darah MN didasarkan pada ada tidaknya antigen dalam seldarah merah seseorang. Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukanoleh gen yang mengandung dua alel. Satu alel menentukan faktor M dan yanglainnya menentukan faktor N. Jadi, orang yang bergenotip MM akanbergolongan darah M. Golongan darah N mempunyai genotip NN, sedangkangolongan darah MN mempunyai genotip MN.

c. Golongan Darah RhesusGolongan darah ini dipengaruhi oleh ada tidaknya faktor rhesus (antigen

Rh) pada sel darah seseorang. Seseorang yang mengandung antigen Rh padaeritrositnya disebut Rh+ (rhesus positif). Sedangkan, yang tidak mempunyaiantigen rhesus disebut Rh– (rhesus negatif). Seseorang yang mengandungantigen rhesus pada darah merahnya (Rh+) tidak dapat membentuk antibodiyang melawan antigen Rh–. Antibodi terhadap rhesus akan terbentuk padaorang yang bergolongan darah Rh–. Jadi, jika orang bergolongan darah Rh–

diberi transfusi darah dari orang bergolongan darah Rh+, maka pada darahpenerima tersebut akan membentuk antibodi yang melawan antigen rhesus.

2. Diketahui Nina menikah dengan Anton. Golongan darah Nina adalah A dan Antonbergolongan darah AB.

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

101

C. Tugas

Buatlah soal dan jawaban berdasarkan teori/situasi di atas!

D. Soal dan Jawaban

1. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………

2. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………

………………………………………………………………………………

…………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

102

MODUL MATERIPROSES PEWARISAN SIFAT

A. Monohibrida dan Dihibrida

1. Persilangan Monohibrida Persilangan dua individu dengan satu sifat beda disebut dengan

monohibrida. Monohibrida terbagi menjadi dua, yaitu dominan penuh dandominan tidak penuh. Suatu persilangan disebut dominan penuh apabila padaketurunannya sifat dominan menguasai sifat resesif.Contoh:

Persilangan antara biji kacang polong berwarna kuning dengan biji kacangpolong berwarna hijau, dihasilkan biji kacang polong berwarna kuning. Hal inimenunjukkan bahwa warna kuning bersifat dominan, dan hijau bersifat resesif.Skema persilangannya:P : kacang polong berwarna kuning × kacang polong berwarna hijauFenotip : Kuning × HijauGenotip : KK × kkGamet : Kk Kk (Jika hanya satu sifat beda, homozigot bisa ditulis satu huruf

saja)F1 : Kk, KkFenotip keseluruhan adalah biji kacang polong berwarna kuning. Jika F1disilangkan dengan F1, skema persilangannya adalah:F2 : F1 × F1Fenotip : Kuning × KuningGenotip : Kk × KkGamet : K × K

k × k Hasil : KK, Kk, Kk, kk Dengan salah satu induk yang bersifat dominan, diperoleh perbandingan biji warnakuning : hijau = 3:1.

Dominan tidak penuh terjadi jika kedua gen induk saling mempengaruhisehingga menghasilkan sifat antara. Sebagai contoh adalah persilangan antaratanaman bunga pukul empat (mirabilis jalapa) warna merah homozigot (genotipMM) dengan bunga pukul empat warna putih (genotip mm), diperoleh tanamanF1 heterozigot berbunga warna merah jambu (genotip Mm). Jika tanaman F1disilangkan dengan F1, diperoleh keturunan F2 yang memperlihatkan

Persilangan

dua individu

Persilangan dengansatu sifat beda(monohibrid)

Persilangan dengandua sifat beda(dihibrid)

Dominan penuh

Dominan tidakpenuh(intermediet)

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

103

perbandingan fenotip merah : merah jambu : putih = 1 : 2 : 1. Perbandingan inidiperoleh karena sifat merah yang tidak dominan penuh terhadap sifat putih,disebut dengan sifat intermediet, dan warna merah muda disebut warnaintermediet. Tanaman bunga merah (MM) dan bunga putih (mm) merupakangalur murni karena memberikan keturunan yang selalu tetap. Galur murni adalahgaris keturunan yang bergenotip homozigot untuk semua sifat unggul. Untuklebih jelasnya, pahami bagan persilangan berikut:

P : MM × mm: merah × putih

Gamet : M × mF1 : Mm

: Merah mudaF2 : F1 × F1

Mm × MmGamet : M × M

m × mF2 : MM (merah) Mm (merah muda)

Mm (merah muda) mm (putih)Perbandingan fenotip warna merah : merah muda : putih adalah 1 : 2 : 1.

2. Persilangan Dihibrida Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda ini disebut denganpersilangan dihibrida. Misalnya, beda antara bentuk dan warna biji kapri. Jikadisilangkan antara tanaman kapri biji bulat warna kuning homozigot (BBKK)dengan tanaman kapri biji kerut warna hijau homozigot (bbkk). Dihasilkansemua tanaman F1 (dihibrida) adalah sama, yaitu berbiji bulat kuning(BbKk). B : sifat bulat, K : sifat kuning, b : sifat kerut dan k : sifat hijau. Biladisilangkan antara F1 dengan F1, maka dihasilkan keturunan F2 yangmemperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas 4 macam fenotip, yaituberbiji bulat kuning, bulat hijau, kerut kuning, dan kerut hijau. Perhatikanlahbagan persilangan berikut:P : BBKK × bbkk

bulat, kuning × kerut, hijauGamet : BK × bkF1 : BbKkF2 : F1 × F1

BbKk × BbKkGamet : BK × BK

Bk × Bk bK × bK

bk × bk

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

104

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh kemungkinan genotip dan fenotipnya.Individu yang mengandung gen B mempunyai biji bulat, sedangkan individu yangmengandung K memiliki biji berwarna kuning. Oleh karena itu, terdapat empatfenotip pada F2, yaitu:(1) bulat-kuning : nomor 1,2,3,4,5,7,9,10,13(2) bulat-hijau : nomor 6,8,14(3) keriput-kuning : nomor 11,12,15(4) keriput-hijau : nomor 16

Genotip BBKK mempunyai sifat homozigot dominan, disebut galur murnidominan. Sedangkan, genotip bbkk bersifat homozigot resesif, disebut galurmurni resesif. Perbandingan fenotip F2 adalah bulat kuning : bulat hijau : keriputkuning : keriput hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.

B. Penerapan Pewarisan Sifat pada Tumbuhan dan Hewan

Pewarisan sifat pada tumbuhan dan hewan dimanfaatkan oleh manusiauntuk mendapatkan bibit unggul. Sifat unggul adalah sifat-sifat yang baik yang adapada organisme, dipandang dari sudut kebutuhan manusia. Sifat-sifat unggultersebut umumnya dilihat dari fenotip organisme tersebut.

Sifat-sifat unggul yang terdapat pada hewan adalah:a) Tidak mudah terserang penyakit.b) Pemeliharaannya mudah.c) Pada jenis hewan pedaging menghasilkan daging dengan mutu baik.d) Pada unggas petelur dihasilkan telur yang banyak dengan mutu baik.e) Umur pendek, tapi cepat diperoleh hasil sehingga mengurangi biayapemeliharaan.f) Mudah dan cepat dikembangbiakkan.g) Dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan.

Sifat-sifat unggul yang terdapat pada tanaman adalah:a) Tidak mudah terserang hama dan penyakit tanaman.b) Pemeliharaannya mudah.c) Mudah tumbuh di kondisi yang tidak menguntungkan.d) Mempunyai umur pendek dan cepat dipanen.e) Batang, ranting dapat tumbuh dengan kokoh.

Pewarisansifat padamakhluk hidup

Tumbuhandan hewan

Manusia

Mendapatkansifat unggul

Penyakitmenurun

Golongandarah

Albino

Hemofilia

Buta warna

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

105

f) Dapat menghasilkan buah yang bermutu tinggi (rasa manis, besar, banyak, tidakberbiji).g) Mudah untuk dikembangbiakkan.

C. Pewarisan Sifat pada Manusia Cacat dan penyakit menurun pada manusia, yaitu:a. Albino Orang albino adalah orang dengan ciri-ciri memiliki mata, bulu mata, dankulit berwarna putih. Hal ini terjadi karena penderita albino tidak memilikipigmen warna melanin. Pigmen melanin dihasilkan oleh enzim pembentukmelanin. Sedangkan, orang albino tidak dapat menghasilkan enzim melanin.Enzim melanin diproduksi berdasarkan perintah gen melanin. Jadi, penderitaalbino, gen melaninnya tidak dapat memerintah untuk memproduksi enzim. Genalbino tidak terletak pada kromosom kelamin, melainkan pada autosom. Olehkarena itu, penderita albino dapat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.b. Buta Warna Penderita buta warna tidak dapat melihat warna tertentu karena tidak dapatmenangkap panjang gelombang cahaya tertentu. Buta warna terdiri daribermacam-macam tipe, yaitu:1) buta warna biru - hijau2) buta warna biru - merah3) buta warna merah - hijau (paling umum) Penyakit ini diturunkan secara resesif pada kromosom X nonhomolog(kromosom X yang tidak memiliki pasangan gen di kromosom Y). Penyakit inijarang diderita oleh wanita. Wanita pembawa mewariskan cacat tersebut kepadaanak laki-lakinya.c. Hemofilia

Hemofili ialah penyakit keturunan pada manusia yang menyebabkan darahsukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktorpembeku darah. Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut:XHY : pria normalXhY : pria hemofiliXHXH : wanita normalXHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)D. Pewarisan Golongan Darah pada Manusia

Pewarisangolongan darahpada manusia

Golongandarah ABO

Golongandarah MN

Golongandarah rhesus

Ada tidaknya antigen dan antibodi

Ada tidaknyaantigen

Ada tidaknyafaktor rhesus(antigen Rh)

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

106

Ada tiga tipe golongan darah pada manusia, yaitu ABO, MN, dan rhesus.a. Golongan Darah ABO Golongan darah manusia dalam sistem ABO ditentukan oleh ada tidaknyaantigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin) dalam sel darah. Berikut ini adalahtabel kandungan aglutinin dan aglutinogen dalam masing-masing golongan darah.

Aglutinogen dan Aglutinin pada Golongan Darah

Gen penentu golongan darah terletak pada kromosom autosom dan diberisimbol I (Isohemaglutinogen) sehingga alel-alelnya disimbolkan IA menghasilkanantigen A, IB menghasilkan antigen B, dan IO yang tidak menghasilkan antigen.b. Golongan Darah MN Penggolongan darah MN didasarkan pada ada tidaknya antigen dalam seldarah merah seseorang. Apabila seseorang bergolongan darah M, sedangkan orangyang di dalam sel darah merahnya mengandung antigen N, maka orang tersebutbergolongan darah N. Jadi, orang yang bergolongan darah MN dalam sel darahmerahnya mengandung antigen M dan N sehingga orang tersebut bergolongandarah MN. Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yangmengandung dua alel. Satu alel menentukan faktor M dan yang lainnyamenentukan faktor N. Jadi, orang yang bergenotip MM akan bergolongan darah M.Golongan darah N mempunyai genotip NN, sedangkan golongan darah MNmempunyai genotip MN.c. Golongan Darah Rhesus Golongan darah ini dipengaruhi oleh ada tidaknya faktor rhesus (antigen Rh)pada sel darah seseorang. Seseorang yang mengandung antigen Rh padaeritrositnya disebut Rh+(rhesus positif). Sedangkan, yang tidak mempunyai antigenrhesus disebut Rh– (rhesus negatif). Seseorang yang mengandung antigen rhesuspada darah merahnya (Rh+) tidak dapat membentuk antibodi yang melawanantigen Rh–. Antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yangbergolongan darah Rh–. Jadi, jika orang bergolongan darah Rh– diberi transfusidarah dari orang bergolongan darah Rh+, maka pada darah penerima tersebut akanmembentuk antibodi yang melawan antigen rhesus.

E. Manfaat Persilangan bagi Manusiaa) Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baikb) Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun hewan, misalnya

varietas tanaman jenis unggul hasil persilangan PB5, PB8, IR22, IR24, jugapada ternak, misalnya sapi Santa gertrudis, hasil persilangan sapi brahmandengan sapi shorthorn.

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

107

Spesifikasi Soal Kemampuan Berpikir Kreatif

KomponenBerpikir Kreatif

Aspek yang Diukur Indikator NoSoal

Aspekkognitif

- Lancar dalammengemukakan jawaban

- Mampu memberikanjawaban secara tepat dancepat mengenai objekyang diamati

Menyebutkan bagian-bagian kromosom danfungsinya

1 C1

- Lancar dalammengemukakanpertanyaan

- Mengajukan banyakpertanyaan mengenaiwacana tentang bibirsumbing

- Mengajukan banyakpertanyaan mengenaiwacana tentang iktiosis

3*

6

C3

C3

Kelancaran(fluency)

- Memberikan banyak caraatau saran untukmelakukan berbagai hal

- Memberikan sarantentang pencegahanbibir sumbing

- Memberikan sarantentang pencegahaniktiosis

4*

7*

C3

C3

- Mampu memberikanpenafsiran terhadapgambar/masalah

- Menafsirkan gambartentang hubungan sel,kromosom dan DNA

2 C2

- Mencari banyak alternatifatau arah yang berbeda-beda

- Mencari alternatifuntuk menjawabkemungkinanmendaparkanketurunan laki-lakinormal padaperkawinan hemofilia

8 C4

Berpikir luwes(flexibility)

- Menghasilkan gagasan,jawaban, atau pertanyaanyang bervariasi

- Memberikan jawabanyang berbeda tentangperkawinan hemofiliayang akanmenghasilkanketurunan laki-lakinormal

9 C4

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

108

KomponenBerpikir Kreatif

Aspek yang Diukur Indikator NoSoal

AspekKognitif

- Mampu membuatkombinasi-kombinasidari bagian atau unsur

- Membuat kombinasihubungan golongandarah, aglutinogen,aglutinin, genotipe danmacam gametgolongan darah

10 C3Keaslian(originality)

- Mampu melahirkanungkapan yang baru danunik

- Melahirkan/membuatsingkatan danungkapan yang unikuntuk istilah-istilahdalam pewarisan sifat

13* C3

- Mampu memperkaya danmengembangkan suatugagasan atau produk

- Mengembangkangagasan atau informasitentang perkawinanbibit pohon manggarasa asam buah besaragar menghasilkanpohon mangga denganrasa manis dan berbuahbesar

- Mengembangkangagasan atau informasitentang perbandinganfenotipe persilangandua individu

5*

12*

C3

C3

Merinci(elaboration)

- Menambahkan ataumemperinci detil-detildari suatu objek, gagasan,atau situasi sehinggamenjadi lebih menarikdan jelas

- Menambahkan garis-garis, warna-warna,dan bagian-bagianterhadap peta silsilahgolongan darah

11C2

Keterangan:

Tanda (*) untuk soal yang tidak digunakan

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

109

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

Berpikir lancar(fluency)

Menyebutkan bagian-bagian kromosomdan fungsinya

Mengajukan banyakpertanyaan mengenaiwacana tentang bibir

Lengkapi gambarbagian kromosom diatas (a&b), dansebutkan fungsinya!

*Buatlah pertanyaansebanyak-banyaknya

a. Sentromer/kinetekorBerfungsi sebagai tempatmenggantungnya kromosom padagelendong sel (spindle) ketika selmembelah

b. Lengan kromosom.Berfungsi sebagai tempat kandungankromonema

- Apa penyebab penyakit bibir sumbing?- Apa akibat dari penyakit bibir sumbing?- Bagaimana ciri-ciri orang yang

• Jika menyebutkanbagian-bagian kromosomdan fungsinya dengantepat = 4

• Jika menyebutkanbagian-bagian kromosomdan fungsinya, tapi tidaklengkap = 3

• Jika hanya menyebutkanbagian-bagiankromosom/fungsinyasaja = 2

• Jika menjawab, namunsalah = 1

• Jika tidak menjawabsama sekali = 0

• Jika membuat pertanyaansebanyak tiga atau lebih

4

3

1

ab

2

3

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

110

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

sumbing

Memberikan sarantentang pencegahanbibir sumbing

berdasarkan wacanadi atas!

* Apa saran kamuuntuk mencegahbibir sumbing?(berikan saransebanyak-banyaknya)

menderita bibir sumbing?

Dengan cara:- Melengkapi nutrisi dan gizi ketika hamil- Tidak menikah dengan kerabat dekat- Tidak menikah dengan penderita bibir

sumbing

= 3• Jika membuat pertanyaan

sebanyak 2 pertanyaan =2

• Jika hanya membuat satupertanyaan = 1

• Jika tidak membuatpertanyaan sama sekali= 0

• Jika memberikan saransebanyak tiga atau lebihdan tepat = 4

• Jika memberikansebanyak 2 saran dantepat = 3

• Jika hanya memberikansatu saran dan tepat = 2

• Jika memberikan saran,namun tidak tepat = 1

• Jika tidak memberikansaran apapun= 0

4

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

111

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

Mengajukan banyakpertanyaan mengenaiwacana tentang iktiosis

Memberikan sarantentang pencegahaniktiosis

Buatlah pertanyaansebanyak-banyaknyaberdasarkan wacana diatas!

* Apa saran kamuuntuk mencegahiktiosis? (berikansaran sebanyak-banyaknya)

- Apa penyebab penyakit iktiosis?- Apa akibat dari penyakit iktiosis?- Bagaimana gejala orang yang menderita

iktiosis?

Dengan cara:- Melengkapi nutrisi dan gizi ketika hamil- Tidak menikah dengan kerabat dekat- Tidak menikah dengan penderita iktiosis

• Jika membuat pertanyaansebanyak tiga atau lebih= 3

• Jika membuat pertanyaansebanyak 2 pertanyaan =2

• Jika hanya membuat satupertanyaan = 1

• Jika tidak membuatpertanyaan sama sekali= 0

• Jika memberikan saransebanyak tiga atau lebihdan tepat = 4

• Jika memberikansebanyak 2 saran dantepat = 3

• Jika hanya memberikansatu saran dan tepat = 2

• Jika memberikan saran,namun tidak tepat = 1

• Jika tidak memberikan

3

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

112

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

Berpikir luwes(flexibility)

Berpikir asli(originility)

Menafsirkan gambartentang hubungan sel,kromosom dan DNA

Menghasilkan/membuatsingkatan dan ungkapanyang unik untuk istilah-istilah dalam pewarisansifat

Berdasarkan gambar diatas (pada soal no.1)Berilah penjelasantentang hubungangambar (1), (2), dan(3)!

*Buatlah singkatan danungkapan untuk setiapistilah-istilah dalampewarisan sifatberikut: Haploid,Diploid, Genotipe,Fenotipe, Dominan,

Dalam sel, atau inti sel terdapat kromosom.Setiap kromosom memiliki dua buah lenganyang dihubungkan oleh sentromer. Padakromosom terdapat benang-benang halusyang melingkat. Di sepanjang benang-benang inilah terletak gen (pengendalipewarisan sifat). Dan gen terdiri dariuntaian-untaian DNA.

Singkatan = HaDi GeDoR HiFiUngkapan :Haploid = SatuDiploid = PoligamiGenotipe = PemaluFenotipe = EksisDominan = Menang

saran apapun= 0

• Jika menghubungkanketiga gambar (1), (2)dan (3) dengan benar dantepat = 3

• Jika menghubungkan 2gambar dengan benardan tepat = 2

• Jika menghubungkan 2atau 3 gambar, namunkurang tepat = 1

• Jika tidak memberikanjawaban = 0

• Jika membuat singkatandan ungkapan mencakupsemua istilah dengankreatif = 3

• Jika membuat singkatandan ungkapan tidakmencakup semua istilah= 2

3

3

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

113

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

Berpikir luwes(flexibility)

Mencari alternatifuntuk menjawabkemungkinanmendaparkan keturunanlaki-laki normal padaperkawinan hemofilia

Resesif, Intermediet,dan Hibrid!

Doni menderitahemofilia (XhY). Diatidak ingin anak laki-lakinya kelakmenderita hal yangsama dengannya. Jadi,wanita yangbagaimanakah yangdapat dia nikahi untukmenghasilkanketurunan laki-lakinormal (XHY)?

Resesif = KalahIntermediet = SeriHibrid = Anak

Dik: Xh Y Menginginkan F1:XH YDit: ...... ?Jawab: P: Xh Y >< XH XH G: Xh, Y danXH

F: Xh XH = XH Xh

XH YY

Kemungkinan anaknya adalah perempuanpembawa (XH Xh) dan laki-laki normal (XH

Y).Jadi, Doni harus menikah denganperempuan normal.

• Jika membuat singkatanatau ungkapan saja = 1

• Jika tidak memberikanjawaban = 0

• Jika memberikanjawaban dan penjelasandengan benar dan tepat =3

• Jika memberikanjawaban tapi tidakdijelaskan = 2

• Jika menjawab, namunkurang benar = 1

• Jika tidak memberikanjawaban = 0

3.

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

114

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

Merinci(elaboration)

Memberikan jawabanyang berbeda tentangperkawinan hemofiliayang akanmenghasilkanketurunan laki-laki

Mengembangkangagasan atau informasitentang perkawinanbibit pohon manggarasa asam buah besaragar menghasilkanpohon mangga denganrasa manis dan berbuah

Apakah soal no.8mempunyai jawabanganda? Jika iya,berikan jawaban laindari soal tersebut!

* Seorang petanimempunyai bibitpohon mangga rasaasam dengan buahbesar. Petani iniingin sekalimendapatkan pohonmangga dengan rasa

Iya. Doni dapat pula menikahi perempuanpembawa (karier)P: Xh Y >< XHXh

G: Xh, Y dan XH, Xh

F:Gamet XH Xh

Xh XHXh XhXh

Y XHY XhY

Jadi, kemungkinan anaknya:- XHXh (perempuan pembawa)- XhXh (perempuan hemofilia)- XHY (laki-laki normal)- XhY (laki-laki hemofilia)

Dapat dilakukan persilangan dengan bibitpohon mangga buah kecil berasa asamkarena akan mendapatkan keturtunan yangdiharapkan. Berikut persilangannya:P1:Besar,asam >< Kecil,manis(BBmm) (bbMM)G: Bm dan bM

• Jika memberikanjawaban dan penjelasandengan benar dan tepat =3

• Jika memberikanjawaban tapi tidakdijelaskan = 2

• Jika menjawab, namunkurang benar = 1

• Jika tidak memberikanjawaban = 0

• Jika memberikanjawaban dan penjelasandengan benar dan tepat =3

• Jika memberikanjawaban tapi tidakdijelaskan = 2

• Jika menjawab, namun

3

3

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

115

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

besar

Mengembangkangagasan atau informasitentang perbandinganfenotipe persilangandua individu

manis dan berbuahbesar. Menurut kamubagaimanamewujudkankeinginan petanitersebut?

* Dari perbandinganfenotipe di bawahini, buatlahketeranganhubungannya denganpersilangan duaindividu dalambentuk paragraf!a. 3 : 1b. 9 : 3 : 3 : 1c. 1 : 2 : 1

F1: BbMm (Besar Manis)P2: BbMm >< BbMmG: BM BM Bm Bm bM bM bm bmF2:BBMM (Besar Manis) = 9BBmm (Besar Asam) = 3bbMM (Kecil Manis) = 3bbmm (Kecil Asam) = 1

a. Rasio ini adalah perbandingan fenotipeketurunan kedua pada persilanganmonohibrid penuh

b. Rasio perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3 : 1adalah perbandingan fenotipe keturunankedua pada persilangan dihibrid

c. Rasio ini adalah perbandingan fenotipeketurunan kedua pada persilanganmonohibrid intermediet. Terjadi karenaadanya pengaruh gen dominan yangtidak sempurna.

kurang benar = 1• Jika tidak memberikan

jawaban = 0

• Jika mengembangkansemua gagasan denganbenar = 3

• Jika mengembangkangagasan < 2 = 2

• Jika engembangkangagasan, namun kurangtepat = 1

• Jika tidak memberikanjawaban = 0

3

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

116

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

Berpikir asli(originility)

Menambahkan garis-garis, warna-warna, danbagian-bagian terhadappeta silsilah golongan darah

Membuat kombinasihubungan golongandarah, aglutinogen,aglutinin, genotipe danmacam gamet golongandarah

Lengkapi peta silsilahdi bawah ini danjelaskan jawabanmu!

Di bawah ini disediakangolongan darah,aglutinogen, aglutinin,dan genotipe golongandarah. Buat kombinasidari empat kategori

P : IAIB >< IBI0

G : IA, I0 IB, I0

F : IAIB, IAI0, IBI0, I0I0

AB, A heterozigot, B heterozigot, OJadi, X1 = AB

IAIB >< IAIB

IA, IB IA, IB

IAIA, IAIB, IBIB

Jadi, X2 = A X3 = AB X4 = B

Golongandarah

aglutinin aglutinogen Genotipe

a. Ab. Bc.ABd. O

dbca

cabd

dabc

• Jika menjawab semuapertanyaan danmemberikan penjelasandengan benar = 4

• Jika menjawab tidaksemua pertanyaan danmemberikan penjelasandengan benar = 3

• Jika menjawab semuapertanyaan dengan benar,namun tidak disertaipenjelasan = 2

• Jika menjawab dengansalah = 1

• Jika tidak memberikanjawaban = 0

• Jika semua susunanbenar = 4

• Jika menyusunkombinasi 7-9 =3

• Jika menyusunkombinasi 4-6 = 2

3

B A

AB

B

B

X

A

X X

XX

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

117

KemampuanBerpikirKreatif

IndikatorSoal Jawaban Pedoman penilaian

SkorMax

tersebut!Golongan darah:a. Ab. Bc. ABd. O

Aglutinin:a. α.βb. αc. –d. β

• Jika menyusunkombinasi sebanyak 1-3= 1

• Jika susunan tidak benar= 0

4

Keterangan: Tanda (*) adalah soal yang tidak digunakan

Genotipe:

a. IB IB, IBI0

b. IA IB

c. I0I0

d. IA IA,IAI0

Aglutinogen:

a. Bb. A

Bc. Ad. –

KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

REKAPITULASI ANALISIS BUTIR SOAL

No Kemampuan Validasi Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Soal BerpikirKreatif Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori

Keterangan

1BerpikirLancar

0,718 Valid 0,5 Baik 0,523 Sedang Soal digunakan

2BerpikirLuwes

0,545 Valid 0,3 Cukup 0,288 Sukar Soal digunakan

3BerpikirLancar

0,0804Tidakvalid

0 Jelek 0,4621 SedangSoal tidakdigunakan

4BerpikirLancar

0,1221Tidakvalid

0 Jelek 0,4318 SedangSoal tidakdigunakan

5 Merinci -0,016Tidakvalid

-0,1 Jelek 0,4621 SedangSoal tidakdigunakan

6BerpikirLancar

0,349 Valid 0,22 Cukup 0,462 Sedang Soal digunakan

7BerpikirLancar

0,0103Tidakvalid

0 Jelek 0,4602 SedangSoal tidakdigunakan

8BerpikirLuwes

0,3391 Valid 0,14 Jelek 0,5 Sedang Soal digunakan

9BerpikirLuwes

0,3663 Valid 0,2 Jelek 0,2424 Sukar Soal digunakan

10 Keaslian 0,5367 Valid 0,27 Cukup 0,4432 Sedang Soal digunakan

11 Merinci 0,536 Valid 0,3 Cukup 0,2159 Sukar Soal digunakan

12 Merinci 0,0721Tidakvalid

0,03 Jelek 0,05303SangatSukar

Soal tidakdigunakan

13 Keaslian 0,2077Tidakvalid

0,11 Jelek 0,364 SedangSoal tidakdigunakan

Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

119

INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF

Untuk soal no.1 dan 2, perhatikan gambar di atas!

1. Lengkapi gambar bagian kromosom di atas (a&b), dan sebutkan fungsinya!

2. Berilah penjelasan tentang hubungan gambar (1), (2), dan (3)!

Untuk soal no.3 berdasarkan wacana berikut!

Sampai bulan November 2006, di daerah Bali

terdapat 26 penderita iktiosis. Selain di Bali, juga

pernah dijumpai di Probolinggo, Jawa Timur.

Penderita mempunyai kulit bersisik di sekujur

tubuh, mirip kulit ular. Kulit itu terasa gatal,

1

ab

2

3

SEMANGAT! KAMU PASTIBISA MENGERJAKANNYA.Jangan lupa baca basmalah.

Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

120

memerah, mengeras, dan mengelupas terutama di musim kemarau. Jika kulit

yang gatal itu digaruk, akan terkelupas dan berdarah. Kondisi ini timbul sejak

lahir dan konsisten selama bertahun-tahun.

Menurut dr AAGP Wiraguna, spesialis penyakit kulit dari RSUP Sanglah,

Denpasar, penyakit kulit itu diturunkan secara genetis. Materi genetis orang tua

mengalami mutasi (perubahan struktur dan sifat) dan diturunkan kepada anaknya

sehingga mengganggu jaringan yang mendukung kulit. Jenis iktiosis bermacam-

macam, ada yang ringan dan ada yang parah. Pada jenis iktiosis parah, dapat

menyebabkan kematian beberapa hari setelah bayi dilahirkan. Sampai saat ini

iktiosis belum dapat disembuhkan. Tetapi ada obat penghambat agar kulit tidak

mudah mengelupas. Berdasarkan penelurusan silsilah keturunan, diketahui

bahwa hampir semua orang tua penderita iktiosis memiliki pertalian darah

(suami – istri berasal dari kerabat dekat). Menurut Wiraguna, perkawinan

antarkerabat dekat memang cenderung berdampak negatif.

Sumber: Tempo, 13 – 19 November 2006

3. Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya berdasarkan wacana di atas!

4. Doni menderita hemofilia (XhY). Dia tidak ingin anak laki-lakinya kelak

menderita hal yang sama dengannya. Jadi, wanita yang bagaimanakah yang

dapat dia nikahi untuk menghasilkan keturunan laki-laki normal (XHY)?

5. Apakah soal no.4 mempunyai jawaban ganda? Jika iya, berikan jawaban lain

dari soal tersebut!

6. Di bawah ini disediakan golongan darah, aglutinogen, aglutinin, dan genotipegolongan darah. Buat kombinasi dari empat kategori tersebut

Golongan darah: Aglutinin:

e. A a. α.βf. B b. αg. AB c. -h. O d. β

Aglutinogen:

a. Bb. ABc. Ad. -

Genotipe golongan darah:

a. IB IB, IBI0

b. IA IB

c. I0I0

d. IA IA, IAI0

Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

121

Golongan darah Aglutinin Aglutinogem GenotipeA ..... ..... .....B ..... ..... .....

AB ..... ..... .....O ..... ..... .....

7. Lengkapi peta silsilah di bawah ini dan jelaskan jawabanmu!

B A

AB

B

B

X

A

X X

XX

Setelah selesai,bacahamdallah,yah!

Page 136: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

122

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Guru Selama Pembelajaran

Pertemuan : ………………

Nama Sekolah/Kelas : SMP Negeri 2 Ciruas/IX

Konsep : Pewarisan Sifat

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan.

No Uraian Kegiatan Penilaian

KEGIATAN GURU Ya TidakCatatan

Tahap Pendahuluan

a. Guru memberikan apersepsi kepada siswa

b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

Tahap Pengembangan

a. Guru membagi kelompok siswa

b.Guru memberikan informasi tentang konsep yangdipelajari

c.Guru memberikan contoh pembuatan soal yang berkaitandengan materi yang sudah disampaikan

Tahap Penerapan

a.Guru menguji pemahaman siswa atas konsep yangdiajarkan dengan memberikan LKS Problem Posing

b.Guru meminta siswa untuk menyelesaikan tugas pada LKSsecara berkelompok

c.Guru mengarahkan dan membimbing siswa untukmengembangkan kreativitasnya dalam mengerjakan soal

Tahap Penutup

a.Guru membahas beberapa soal yang dibuat setiapkelompok

b. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

Dilaksanakan,Ciruas, November 2010

Observer

Page 137: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

123

LEMBAR OBSERVASIAktivitas Siswa Selama Pembelajaran

Pertemuan : ………………Nama Sekolah/Kelas : SMP Negeri 2 Ciruas/IX FKonsep : Pewarisan Sifat

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan!PenilaianASPEK KEGIATAN SISWA YANG DIUKUR

1 2 3 4 5Aspek Menerima atau Memperhatikan

a. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

b.Siswa memperhatikan penjelasan contohpembuatan soal

c.Siswa memperhatikan pembahasan hasil diskusikelompok

d.Siswa menerima atau memperhatikan tanggapandari siswa/kelompok lain

Aspek Merespona. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru

b.Siswa bertanya dan meminta bimbingan apabilaterdapat ketidakjelasan

c.Siswa menanggapi pernyataan atau pertanyaankelompok lain dalam diskusi

Aspek MenghargaiSiswa menghormati pendapat siswa/kelompok lain

Aspek Mengorganisasikan NilaiSiswa mampu memahami perbedaan pendapatdalam diskusi

Aspek Mewataka. Siswa mengabungkan diri dengan kelompoknya

b.Siswa mampu mengkondisikan kelompoknya danmenanggapi hal-hal yang terjadi dalamkelompoknya

Ket :1 = sangat kurang2 = kurang3 = cukup4 = baik5 = amat baik

Ciruas, November 2010

Observer

Page 138: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

124

NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN

SKOR KATEGORI

1 2 3 4 5 6 7 BERPIKIRNONAMASISWA

La Lu La Lu Lu As Ri

DAYASERAP

KREATIF

1 A 1 1 1 1 1 1 1 7 29 Sangat rendah

2 B 2 1 2 1 0 1 0 7 29 Sangat rendah

3 C 1 1 3 1 1 1 1 9 38 Sangat rendah

4 D 1 1 3 2 1 0 1 9 38 Sangat rendah

5 E 1 2 3 2 1 0 1 10 42 Rendah

6 F 1 1 2 1 1 1 1 8 33 Sangat rendah

7 G 1 1 3 1 0 1 1 8 33 Sangat rendah

8 H 2 1 2 2 1 1 1 10 42 Rendah

9 I 2 1 3 1 0 1 1 9 38 Sangat rendah

10 J 4 2 3 1 2 1 1 14 58 Sedang

11 K 4 1 3 1 1 1 1 12 50 Rendah

12 L 1 1 3 1 1 1 1 9 38 Sangat rendah

13 M 1 1 3 1 1 1 1 9 38 Sangat rendah

14 N 1 0 3 0 0 1 1 6 25 Sangat rendah

15 O 2 0 3 0 0 1 1 7 29 Sangat rendah

16 P 1 2 3 2 0 1 1 10 42 Rendah

17 Q 0 1 2 0 0 1 0 4 17 Sangat rendah

18 R 1 2 3 2 2 1 2 13 54 Rendah

19 S 1 2 3 1 2 1 1 11 46 Rendah

20 T 1 2 3 0 0 1 1 8 33 Sangat rendah

21 U 1 1 3 1 0 0 1 7 29 Sangat rendah

22 V 1 2 3 1 0 1 0 8 33 Sangat rendah

23 W 1 1 3 0 1 1 1 8 33 Sangat rendah

24 X 2 1 2 1 1 1 1 9 38 Sangat rendah

25 Y 3 1 0 0 1 1 1 7 29 Sangat rendah

26 Z 3 1 3 0 1 0 1 9 38 Sangat rendah

27 AA 1 1 3 0 1 1 1 8 33 Sangat rendah

28 BB 1 1 3 1 1 1 1 9 38 Sangat rendah

29 CC 1 1 3 0 0 1 1 7 29 Sangat rendah

30 DD 1 1 3 0 0 1 0 6 25 Sangat rendah

31 EE 2 1 3 1 1 2 0 10 42 Rendah

32 FF 1 1 2 0 0 1 0 5 21 Sangat rendah

33 GG 1 2 3 2 1 1 1 11 26 Sangat rendah

34 HH 1 1 3 0 0 0 1 6 25 Sangat rendah

35 II 0 1 3 1 0 1 0 6 25 Sangat rendah

36 JJ 4 1 3 2 1 1 1 13 54 Rendah

Page 139: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

125

JUMLAH 52 41 96 30 23 31 29 309 1270RATA-RATA 1.4 1.1 2.7 0.8 0.6 0.9 0.8 8.58 35.27777778

Ketercapaian indikator per soal 36 38 89 28 21 22 20 254 36.24338624

Berpikir Lancar 63

Berpikir Luwes 29

Keaslian 22

Merinci 20 Ket: La = Berpikir Lancar

Lu = Berpikir Luwes

As = Keaslian

Ri = Merinci

Page 140: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

126

NILAI POSTES KELAS EKSPERIMENSKOR KATEGORI

La Lu La Lu Lu As Ri BERPIKIRNONAMASISWA

1 2 3 4 5 6 7

Daya Serap

KREATIF1 A 1 1 3 3 2 4 2 16 67 Tinggi2 B 4 1 2 2 0 2 3 14 58 Sedang3 C 4 1 3 2 1 2 1 14 58 Sedang4 D 1 0 3 3 2 4 2 15 63 Sedang5 E 4 1 2 2 1 2 3 15 63 Sedang6 F 1 1 2 1 1 4 2 12 50 Rendah7 G 2 1 2 2 1 2 3 13 54 Rendah8 H 2 1 2 3 1 4 3 16 67 Tinggi9 I 2 1 1 2 1 3 2 12 50 Rendah

10 J 4 3 3 3 3 3 4 23 96 Sangat tinggi11 K 4 1 3 1 1 2 2 14 58 Sedang12 L 2 2 2 3 3 4 3 19 79 Tinggi13 M 2 1 3 1 2 3 1 13 54 Rendah14 N 2 3 3 0 2 2 3 15 63 Sedang15 O 2 3 3 2 2 1 3 16 63 Sedang16 P 1 1 3 3 1 1 1 11 46 Rendah17 Q 3 1 3 3 3 2 2 17 71 Tinggi18 R 3 3 3 3 3 4 4 23 96 Sangat tinggi19 S 3 2 3 3 3 4 3 21 88 Sangat tinggi20 T 3 1 3 3 3 3 2 18 75 Tinggi21 U 3 1 3 2 3 2 2 16 67 Tinggi22 V 3 3 3 2 2 2 3 18 75 Tinggi23 W 1 0 2 2 1 4 2 12 50 Rendah24 X 4 3 3 3 3 2 4 22 92 Sangat tinggi25 Y 4 1 1 2 1 1 3 13 54 Rendah26 Z 1 1 3 1 1 4 2 13 54 Rendah27 AA 1 1 3 3 2 4 2 16 67 Tinggi28 BB 2 1 3 2 1 2 1 12 50 Rendah29 CC 3 3 3 3 4 3 4 23 96 Sangat tinggi30 DD 1 1 3 3 2 2 2 14 58 Sedang31 EE 3 2 3 3 3 4 2 20 83 Sangat tinggi32 FF 4 2 2 3 2 4 3 20 83 Sangat tinggi33 GG 2 2 3 2 2 1 3 15 63 Sedang34 HH 4 1 3 3 3 2 4 20 83 Sangat tinggi35 II 2 1 3 2 2 1 3 14 58 Sedang36 JJ 4 2 3 3 3 2 1 18 75 Tinggi

JUMLAH 92 54 96 84 71 96 90 583 2427RATA-RATA 2.6 1.5 2.67 2.3 1.97 2.7 2.5 16.19 67.4166667

Ketercapaian indikator per soal 64 50 88.9 78 65.7 67 63 475.5 67.9232804Berpikir Lancar 76Berpikir Luwes 65Keaslian 67Merinci 63 Ket: La = Berpikir Lancar

Lu = Berpikir LuwesAs = KeaslianRi = Merinci

Page 141: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

127

N-GAIN KELAS EKSPERIMEN

No Nama Siswa Nilai Pretest (X) Nilai Postest (Y) Gain (Y-X) N-Gain Kategori

1 A 29 67 38 0.53521127 sedang2 B 29 58 29 0.4084507 sedang3 C 38 58 20 0.32258065 sedang

4 D 38 63 25 0.40322581 sedang

5 E 42 63 21 0.36206897 sedang6 F 33 50 17 0.25373134 rendah7 G 33 54 21 0.31343284 sedang

8 H 42 67 25 0.43103448 sedang

9 I 38 50 12 0.19354839 rendah

10 J 58 96 38 0.9047619 tinggi11 K 50 58 8 0.16 rendah12 L 38 79 41 0.66129032 sedang13 M 38 54 16 0.25806452 rendah

14 N 25 63 38 0.50666667 sedang

15 O 29 63 34 0.47887324 sedang

16 P 42 46 4 0.06896552 rendah

17 Q 17 71 54 0.65060241 sedang

18 R 54 96 42 0.91304348 tinggi

19 S 46 88 42 0.77777778 tinggi

20 T 33 75 42 0.62686567 sedang

21 U 29 67 38 0.53521127 sedang

22 V 33 75 42 0.62686567 sedang

23 W 33 50 17 0.25373134 rendah

24 X 38 92 54 0.87096774 tinggi

25 Y 29 54 25 0.35211268 sedang

26 Z 38 54 16 0.25806452 rendah

27 AA 33 67 34 0.50746269 sedang

28 BB 38 50 12 0.19354839 rendah

29 CC 29 96 67 0.94366197 tinggi

30 DD 25 58 33 0.44 sedang

31 EE 42 83 41 0.70689655 tinggi

32 FF 21 83 62 0.78481013 tinggi

33 GG 26 63 37 0.5 sedang

34 HH 25 83 58 0.77333333 tinggi

35 II 25 58 33 0.44 sedang

36 JJ 54 75 21 0.45652174 sedang

Jumlah 1270 2427 1157 17.873384

Rata-rata 35.27777778 67.41666667 32.13888889 0.49648289 sedang

SD 9.416129357 14.60014677 15.39415989 0.23265564

Page 142: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

128

NILAI PRETES KELAS KONTROL

Skor Butir Soal/Indikator Berpikir Kreatif KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 BERPIKIRNo Nama Siswa

La Lu La Lu Lu As Ri

DayaSerap

KREATIF1 A 1 1 3 2 1 3 1 12 50 Rendah2 B 1 1 3 2 1 3 1 12 50 Rendah3 C 1 2 1 2 1 3 0 10 42 Rendah4 D 1 2 1 0 1 2 1 8 33 Sangat rendah5 E 0 2 3 0 1 2 1 9 38 Rendah6 F 1 2 1 0 1 0 1 6 25 Sangat rendah7 G 0 0 3 0 1 0 1 5 21 Sangat rendah8 H 1 2 1 2 1 2 1 10 42 Rendah9 I 0 2 1 1 1 2 0 7 29 Sangat rendah

10 J 1 2 2 0 1 2 1 9 38 Sangat rendah11 K 0 2 1 1 1 2 0 7 29 Sangat rendah12 L 1 2 1 0 1 0 1 6 25 Sangat rendah13 M 0 2 3 0 0 2 0 7 33 Sangat rendah14 N 1 1 1 1 0 1 0 5 21 Sangat rendah15 O 0 1 3 0 1 1 1 7 29 Sangat rendah16 P 1 1 1 1 0 2 1 7 29 Rendah17 Q 0 2 1 2 1 0 0 6 25 Sangat rendah18 R 1 3 3 2 1 3 1 14 58 Sedang19 S 1 2 2 2 1 1 0 9 38 Sangat rendah20 T 1 0 3 2 1 3 1 11 46 Rendah21 U 0 2 2 0 1 0 0 5 21 Sangat rendah22 V 1 2 1 0 0 1 0 5 21 Sangat rendah23 W 0 2 1 2 1 2 0 8 33 Sangat rendah24 X 2 2 3 0 1 0 1 9 38 Sangat rendah25 Y 0 2 1 1 0 0 0 4 17 Sangat rendah26 Z 1 1 2 2 1 3 2 12 50 Rendah27 AA 1 1 2 2 1 3 2 12 50 Rendah28 BB 1 2 2 2 0 3 1 11 46 Rendah29 CC 1 1 2 2 0 0 0 6 25 Sangat rendah30 DD 1 0 3 2 1 3 1 11 46 Rendah31 EE 1 2 1 2 1 3 1 11 46 Rendah32 FF 0 2 3 1 0 1 0 7 29 Sangat rendah33 GG 1 0 3 2 1 3 1 11 46 Rendah34 HH 2 2 2 1 0 1 0 8 33 Sangat rendah35 II 1 1 0 1 0 1 2 6 25 Sangat rendah36 JJ 0 2 3 0 1 0 1 7 29 Sangat rendah37 KK 1 2 1 2 0 3 0 9 38 Sangat rendah

Jumlah 27 58 70 42 26 61 25 309 1294Rata-rata 0.73 1.57 1.89 1.14 0.7 1.65 0.676 8.351 35Ketercapaian indikator persoal 18.8 40.3 48.6 29.2 18.1 42.4 17.36

Berpikir Lancar 33.7Berpikir Luwes 29.2Keaslian 43.1Merinci 17.4 Ket: La = Berpikir Lancar

Lu = Berpikir LuwesAs = Keaslian

Ri = Merinci

Page 143: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

129

NILAI POSTES KELAS KONTROLSkor Butir Soal KATEGORI

La Lu La Lu Lu As Ri BERPIKIRNo Nama Siswa1 2 3 4 5 6 7

DayaSerap

KREATIF1 A 3 1 3 2 1 3 2 15 63 Sedang2 B 3 2 1 2 1 3 1 13 54 Rendah3 C 4 2 2 2 1 3 2 16 67 Tinggi4 D 4 2 3 2 1 3 1 16 67 Tinggi5 E 2 2 2 3 3 4 3 18 75 Tinggi6 F 2 1 3 2 1 2 1 12 50 Rendah7 G 4 1 2 2 1 3 1 14 58 Sedang8 H 4 2 1 2 1 3 1 14 58 Sedang9 I 4 2 3 3 1 3 1 17 71 Tinggi

10 J 2 2 2 2 1 3 1 13 54 Rendah11 K 4 2 2 2 1 2 2 15 63 Sedang12 L 2 1 3 1 1 2 1 11 46 Rendah13 M 4 2 1 2 1 2 2 14 58 Sedang14 N 1 1 1 1 0 1 1 6 25 Sangat rendah15 O 2 1 0 1 1 2 1 8 33 Sangat rendah16 P 1 2 2 2 1 3 1 12 50 Rendah17 Q 4 2 1 2 1 1 1 12 50 Rendah18 R 3 3 3 2 2 3 2 18 75 Tinggi19 S 1 2 1 2 1 3 1 11 46 Rendah20 T 4 1 2 2 0 2 2 13 54 Rendah21 U 4 1 1 2 0 3 1 12 50 Rendah22 V 4 2 2 2 1 2 2 15 63 Sedang23 W 1 2 1 2 1 2 1 10 42 Rendah24 X 4 1 1 2 0 3 1 12 50 Rendah25 Y 4 2 1 2 1 2 2 14 58 Sedang26 Z 3 2 3 2 1 3 1 15 63 Sedang27 AA 3 1 3 2 1 3 3 16 67 Tinggi28 BB 3 2 3 2 1 3 1 15 63 Sedang29 CC 2 1 3 2 1 1 1 11 46 Rendah30 DD 1 2 2 2 1 3 1 12 50 Rendah31 EE 2 2 2 2 1 3 2 14 58 Sedang

32 FF 4 1 1 2 0 2 1 11 46 Rendah33 GG 3 1 3 2 1 3 1 14 58 Sedang34 HH 4 2 1 2 1 3 1 14 58 Sedang35 II 4 2 1 2 1 3 2 15 63 Sedang36 JJ 2 1 3 3 1 2 1 13 54 Rendah37 KK 4 2 1 2 1 2 1 13 54 Rendah

Jumlah 110 61 70 74 35 94 51 494 2060Rata-rata 2.97 1.65 1.89 2 0.95 2.5 1.4 13.35 55.67568Ketercapaian indikator persoal 76.4 42.4 48.6 51 24.3 65 35Berpikir Lancar 62.5Berpikir Luwes 39.4Keaslian 65Merinci 35 Ket: La = Berpikir Lancar

Lu = Berpikir LuwesAs = KeaslianRi = Merinci

Page 144: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

130

N-GAIN KELAS KONTROL

No Nama Siswa Nilai Pretest (X) Nilai Postest (Y) Gain (Y-X) N-Gain Kategori

1 A 50 63 13 0.26 Rendah2 B 50 54 4 0.08 Rendah3 C 42 67 25 0.43103448 Sedang4 D 33 67 34 0.50746269 Sedang5 E 38 75 37 0.59677419 Sedang

F 25 50 25 0.33333333 Sedang7 G 21 58 37 0.46835443 Sedang8 H 42 58 16 0.27586207 Rendah9 I 29 71 42 0.5915493 Sedang10 J 38 54 16 0.25806452 Rendah11 K 29 63 34 0.47887324 Sedang12 L 25 46 21 0.28 Rendah13 M 33 58 25 0.37313433 Sedang14 N 21 25 4 0.05063291 Rendah15 O 29 33 4 0.05633803 Rendah16 P 29 50 21 0.29577465 Rendah17 Q 25 50 25 0.33333333 Sedang18 R 58 75 17 0.4047619 Sedang19 S 38 46 8 0.12903226 Rendah20 T 46 54 8 0.14814815 Rendah21 U 21 50 29 0.36708861 Sedang22 V 21 63 42 0.53164557 Sedang23 W 33 42 9 0.13432836 Rendah24 X 38 50 12 0.19354839 Rendah25 Y 17 58 41 0.4939759 Sedang26 Z 50 63 13 0.26 Rendah27 AA 50 67 17 0.34 Sedang28 BB 46 63 17 0.31481481 Rendah29 CC 25 46 21 0.28 Rendah30 DD 46 50 4 0.07407407 Rendah31 EE 46 58 12 0.22222222 Rendah32 FF 29 46 17 0.23943662 Rendah33 GG 46 58 12 0.22222222 Rendah34 HH 33 58 25 0.37313433 Sedang35 II 25 63 38 0.50666667 Sedang36 JJ 29 54 25 0.35211268 Sedang37 KK 38 54 16 0.25806452 Rendah

Jumlah 1294 2060 766 10.51

Rata-rata 34.97297297 55.67567568 20.7027027 0.284054 rendahSd 10.56326572 10.47498092 11.45732387 0.15

Page 145: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

131

Peningkatan Indikator Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen

IndikatorNo

Berpikir Kreatif Pretest

(X)Postest

(Y)Gain (Y-

X) N-Gain Kategori

Berpikir lancar1. (fluency) 63 76 13 0.351351 sedang

Berpikir luwes2. (flexibility) 29 65 36 0.507042 sedang

Berpikir asli3. (originality) 22 67 45 0.576923 sedang

Merinci4. (elaboration) 20 63 43 0.5375 sedang

Peningkatan Indikator Berpikir Kreatif Siswa Kelas Kontrol

No Indikator Pretest (X) Postest (Y) Gain (Y-X) N-Gain KategoriBerpikir Kreatif

1. Berpikir lancar 33.7 62.5 28.8 0.434389 sedang(fluency)

2. Berpikir luwes 29.2 39.4 10.2 0.144068 rendah(flexibility)

3. Berpikir asli 43.1 65 21.9 0.384886 sedang(originality)

4. Merinci 17.4 35 17.6 0.213075 rendah(elaboration)

Page 146: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

132

DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN

1. Pretesa. Banyak Data

17 21 25 25 25 25 26 2929 29 29 29 29 33 33 3333 33 33 38 38 38 38 3838 38 38 42 42 42 42 4650 54 54 58

b. Nilai Terbesar : 58 Nilai Terkecil : 17 Rentang kelas : 58 - 17 = 41

c. Banyaknya kelas (K): K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 36 = 1 +3,3 x 1,56 = 1+ 5,15 = 6,15 = 6

d. Panjang kelas = R K = 41

6 = 6,8 = 7

e. Tabel Distribusi Frekuensi

NoKelas

Interval f Nilai tengah (Xi) Xi2 fiXi fiXi2

1 17-23 2 20 400 40 8002 24-30 11 27 729 297 80193 31-37 6 34 1156 204 69364 38-44 12 41 1681 492 201725 45-51 2 48 2304 96 46086 52-58 3 55 3025 165 9075

Jumlah 36 225 9295 1294 49610

Page 147: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

133

Rerata ( ) = ∑fiXi

∑fi

= 129436

= 35,4

Median = L2 + C

= 30,5 + 7

= 30,5 + 7

= 30,5 + 5,8 = 36,3

Modus = L + C

= 37,5 + 7

= 37,5 + 7 (0,37)

= 37,5 + 2,63 = 40,13Varian S² = n. ∑fXi2 – ( ∑f . Xi )2

n (n-1)

= (36 . 49610) – (1294)2

36 (36 - 1)

= (1785960) – (1674436)1260

= 1115241260

= 88,51

S = √88,51= 9,

Page 148: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

134

2. Postesa. Banyak Data

46 50 50 50 50 54 54 5454 58 58 58 58 58 63 6363 63 63 67 67 67 67 7175 75 75 79 83 83 83 8892 96 96 96

b. Nilai Terbesar : 96 Nilai Terkecil : 46 Rentang kelas : 96 - 46 = 50

c. Banyaknya kelas (K): K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 36 = 1 +3,3 x 1,56 = 1+ 5,15 = 6,15 = 6

d. Panjang kelas :R = 50

K 6 = 8,3

= 9

e. Tabel Distribusi Frekuensi

No Kelas Interval f Nilai tengah (Xi) Xi2 fiXi fiXi2

1 46-54 9 50 2500 450 225002 55-63 10 59 3481 590 348103 64-72 5 68 4624 340 231204 73-81 4 77 5929 308 237165 82-90 4 86 7396 344 295846 91-99 4 95 9025 380 36100

Jumlah 36 435 32955 2421 169830

Page 149: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

135

Rerata ( ) = ∑fiXi

∑fi

= 242136

= 67,3

Median = L2 + C

= 54,5 + 9

= 54,5 + 9

= 54,5 + (8,1) = 62,6

Modus = L + C

= 54,5 + 9

= 54,5 + 9 (0,16)

= 54,5 + 1,44 = 55,95

Varian S² = n. ∑fXi2 – ( ∑f . Xi )2

n (n-1)

= (36 . 169830) – (2421)2

36 (36 - 1)

= 6113880 – 58612411260

= 2526391260

= 200,51

S = √200,51 = 14,1

Page 150: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

136

DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL

1. Pretesa. Banyak Data

17 21 21 21 21 25 25 2525 25 29 29 29 29 29 2933 33 33 33 38 38 38 3838 42 42 46 46 46 46 4650 50 50 50 58

b. Nilai Terbesar : 58 Nilai Terkecil : 17 Rentang kelas : 58 – 17 = 41

c. Banyaknya kelas (K): K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 37 = 1 +3,3 x 1,57 = 1+ 5,18 = 6,18 = 6

d. Panjang kelas = R K

= 416

= 6,8 = 7

e. Tabel Distribusi Frekuensi

No Kelas Interval f Nilai tengah (Xi) Xi2 f.Xi f.Xi2

1 17-23 5 20 400 100 20002 24-30 11 27 729 297 80193 31-37 4 34 1156 136 46244 38-44 7 41 1681 287 117675 45-51 9 48 2304 432 207366 52-58 1 55 3025 55 3025

Jumlah 37 225 9295 1307 50171

Page 151: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

137

Rerata ( ) = ∑fiXi

∑fi

= 130737

= 35,3

Median = L2 + C

= 30,5 + 7

= 30,5 + 7

= 30,5 + 4,37 = 34,87

Modus = L + C

= 23,5 + 7

= 23,5 + 7 (0,46)

= 23,5 + 3,2 = 26,7

Varian S² = n. ∑fXi2 – ( ∑f . Xi )2

n (n-1)

= (37.50171) – (1307)2

37 (37 - 1)

= (1856327) – (1708249)1332

= 1480781332

= 111,17

S = √111,17

Page 152: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

138

= 10,5

2. Postesa. Banyak Data

25 33 42 46 46 46 46 5050 50 50 50 50 54 54 5454 54 58 58 58 58 58 5858 63 63 63 63 63 63 6767 67 71 75 75

b. Nilai Terbesar : 75 Nilai Terkecil : 25 Rentang kelas : 75 - 25 = 50

c. Banyaknya kelas (K): K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 37 = 1 +3,3 x 1,57 = 1+ 5,18 = 6,18 = 6

d. Panjang kelas :R = 50

K 6 = 8,3 = 9

e. Tabel Distribusi Frekuensi

No Kelas Interval f Nilai tengah (Xi) Xi2 f.Xi f.Xi2

1 25-33 2 29 841 58 16822 34-42 1 38 1444 38 14443 43-51 10 47 2209 470 220904 52-60 12 56 3136 672 376325 61-69 6 65 4225 390 253506 70-78 3 74 5476 222 16428

Jumlah 37 309 17331 1850 104626

Page 153: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

139

Rerata (X) = ∑fiXi

∑fi

= 185037

= 50

Median = L2 + C

= 51,5 + 9

= 51,5 + 9

= 51,5 + (0,5) = 52

Modus = L + C

= 51,5 + 9

= 51,5 + 9 (0,25)

= 51,5 + 2,25 = 53,75

Varian S² = n. ∑fXi2 – ( ∑f . Xi )2

n (n-1)

= (37 . 104626) – (1850)2

37 (37 - 1)

= 3871162– 34225001332

= 4486621332

= 336,83

S = √336,83 = 18,3

Page 154: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

140

Uji Normalitas Kelas Eksperimen1. Pretes

Xi f Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)17 1 1 -1.94681 0.4783 0.0217 0.027778 -0.00607821 1 2 -1.52128 0.4452 0.0548 0.055556 -0.00075625 4 6 -1.09574 0.379 0.121 0.166667 -0.04566726 1 7 -0.98936 0.3389 0.1611 0.194444 -0.03334429 6 12 -0.67021 0.2704 0.2296 0.333333 -0.10373333 6 18 -0.24468 0.1217 0.3783 0.5 -0.1217

38 8 26 0.287234 0.0832 0.5832 0.722222 -0.139022

42 4 30 0.712766 0.2357 0.7357 0.833333 -0.097633

46 1 32 1.138298 0.3554 0.8554 0.888889 -0.033489

50 1 33 1.56383 0.4306 0.9306 0.916667 0.01393

54 2 35 1.989362 0.4719 0.9719 0.972222 -0.000322

58 1 36 2.414894 0.4904 0.9904 1 -0.0096

Rata-rata 35.3Sd 9.4

L hitung 0.01393L tabel 0.14767

L hitung < L tabel

0.01393 < 0,14767, artinya data berdistribusi normal

2. Postes Xi f Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)46 1 1 -1.46575 0.4265 0.0735 0.027778 0.0457250 4 5 -1.19178 0.3849 0.1151 0.138889 -0.02378954 4 9 -0.91781 0.3238 0.1762 0.25 -0.0738

58 5 14 -0.64384 0.2486 0.2514 0.388889 -0.137489

63 5 19 -0.30137 0.1293 0.3707 0.527778 -0.157078

67 4 23 -0.0274 0.0279 0.4721 0.638889 -0.166789

71 1 24 0.246575 0.0793 0.5793 0.666667 -0.087367

75 3 27 0.520548 0.1808 0.6808 0.75 -0.0692

79 1 28 0.794521 0.2673 0.7673 0.777778 -0.010478

83 3 31 1.068493 0.3413 0.8413 0.861111 -0.019811

88 1 32 1.410959 0.4082 0.9082 0.888889 0.0193111

92 1 33 1.684932 0.4452 0.9452 0.916667 0.0285333

96 3 36 1.958904 0.4693 0.9693 1 -0.0307Rata-rata 67.4Sd 14.6

L hitung 0.04572L tabel 0.14767

L hitung < L tabel

0.045722 < 0,14767, artinya data berdistribusi normal

Page 155: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

141

Uji Normalitas Kelas Kontrol

1. PretesXi f Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)17 1 1 -1.69811 0.4545 0.0455 0.027027 0.01847321 4 5 -1.32075 0.4066 0.0934 0.135135 -0.0417425 5 10 -0.9434 0.3264 0.1736 0.27027 -0.0966729 6 16 -0.56604 0.2123 0.2877 0.432432 -0.1447333 4 20 -0.18868 0.0714 0.4286 0.540541 -0.1119438 5 25 0.283019 0.1103 0.6103 0.675676 -0.0653842 2 27 0.660377 0.2454 0.7454 0.72973 0.0156746 5 32 1.037736 0.3413 0.8413 0.864865 -0.0235650 4 36 1.415094 0.4207 0.9207 0.972973 -0.0522758 1 37 2.169811 0.4846 0.9846 1 -0.0154

Rata-rata 35Sd 10.6

L hitung 0.01567L tabel 0.14566

L hitung < L tabel

0.01567< 0,14566, artinya data berdistribusinormal

2. PostesXi f Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)25 1 1 -2.92381 0.4982 0.0018 0.027027 -0.02523

33 1 2 -2.1619 0.4846 0.0154 0.054054 -0.03865

42 1 3 -1.30476 0.4032 0.0968 0.081081 0.0157246 4 7 -0.92381 0.3212 0.1788 0.189189 -0.01039

50 6 13 -0.54286 0.2054 0.2946 0.351351 -0.05675

54 5 18 -0.1619 0.0636 0.4364 0.486486 -0.05009

58 7 25 0.219048 0.0832 0.5832 0.675676 -0.09248

63 6 31 0.695238 0.2549 0.7549 0.837838 -0.08294

67 3 34 1.07619 0.3577 0.8577 0.918919 -0.06122

71 1 35 1.457143 0.4265 0.9265 0.945946 -0.01945

75 2 37 1.838095 0.4664 0.9664 1 -0.0336

Rata-rata 55.7

Sd 10.5

L hitung 0.01572L tabel 0.14566

L hitung < L tabel

0.01572< 0,145658, artinya data berdistribusinormal

Page 156: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

142

Persiapan Uji Normalitas N-gain Kelas Eksperimen

No Xi f Xi² fXi fXi²1 0.068966 1 0.004756 0.068966 0.004756

2 0.16 1 0.0256 0.16 0.0256

3 0.193548 2 0.037461 0.387097 0.074922

4 0.253731 2 0.06438 0.507463 0.128759

5 0.258065 2 0.066597 0.516129 0.133195

6 0.313433 1 0.09824 0.313433 0.09824

7 0.322581 1 0.104058 0.322581 0.104058

8 0.352113 1 0.123983 0.352113 0.123983

9 0.362069 1 0.131094 0.362069 0.131094

10 0.403226 1 0.162591 0.403226 0.162591

11 0.408845 1 0.167154 0.408845 0.167154

12 0.431034 1 0.185791 0.431034 0.185791

13 0.44 2 0.1936 0.88 0.3872

14 0.456522 1 0.208412 0.456522 0.208412

15 0.478873 1 0.22932 0.478873 0.22932

16 0.5 1 0.25 0.5 0.25

17 0.506667 1 0.256711 0.506667 0.256711

18 0.507463 1 0.257518 0.507463 0.257518

19 0.535211 2 0.286451 1.070423 0.572902

20 0.626866 2 0.392961 1.253731 0.785921

21 0.650602 1 0.423283 0.650602 0.423283

22 0.66129 1 0.437305 0.66129 0.437305

23 0.706897 1 0.499703 0.706897 0.499703

24 0.773333 1 0.598044 0.773333 0.598044

25 0.777778 1 0.604938 0.777778 0.604938

26 0.78481 1 0.615927 0.78481 0.615927

27 0.870968 1 0.758585 0.870968 0.758585

28 0.904762 1 0.818594 0.904762 0.818594

29 0.913043 1 0.833648 0.913043 0.833648

30 0.943662 1 0.890498 0.943662 0.890498

Jumlah 0 36 9.7272 17.8738 10.7687Rata-rata 0

SD 0.23266Varians 0.05412

Page 157: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

143

Uji Normalitas N-gain Kelas Eksperimen

Xi f Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)0.068966 1 1 -1.83756 0.4664 0.0336 0.027778 0.005822

0.16 1 2 -1.44627 0.4251 0.0749 0.055556 0.0193440.193548 2 4 -1.30207 0.4032 0.0968 0.111111 -0.014310.253731 2 6 -1.04339 0.3508 0.1492 0.166667 -0.017470.258065 2 8 -1.02477 0.3461 0.1539 0.222222 -0.068320.313433 1 9 -0.78678 0.2823 0.2177 0.25 -0.03230.322581 1 10 -0.74746 0.2704 0.2296 0.277778 -0.048180.352113 1 11 -0.62053 0.2324 0.2676 0.305556 -0.037960.362069 1 12 -2.49981 0.4936 0.0064 0.333333 -0.326930.403226 1 13 -0.40083 0.1554 0.3446 0.361111 -0.016510.408845 1 14 -0.37668 0.1443 0.3557 0.388889 -0.033190.431034 1 15 -0.28131 0.1103 0.3897 0.416667 -0.02697

0.44 2 17 -2.16484 0.4846 0.0154 0.472222 -0.456820.456522 1 18 -0.17176 0.0675 0.4325 0.5 -0.06750.478873 1 19 -0.07569 0.0279 0.4721 0.527778 -0.05568

0.5 1 20 0.015121 0.004 0.504 0.555556 -0.051560.506667 1 21 0.043776 0.016 0.516 0.583333 -0.067330.507463 1 22 0.047197 0.016 0.516 0.611111 -0.095110.535211 2 24 0.166467 0.0636 0.5636 0.666667 -0.103070.626866 2 26 0.560416 0.2123 0.7123 0.722222 -0.009920.650602 1 27 0.662442 0.2454 0.7454 0.75 -0.00460.66129 1 28 0.708381 0.258 0.758 0.777778 -0.019780.706897 1 29 0.904406 0.3159 0.8159 0.805556 0.0103440.773333 1 30 1.189965 0.381 0.881 0.833333 0.047670.777778 1 31 1.209068 0.3849 0.8849 0.861111 0.0237890.78481 1 32 1.239295 0.3907 0.8907 0.888889 0.0018110.870968 1 33 1.609618 0.4452 0.9452 0.916667 0.0285330.904762 1 34 1.754873 0.4599 0.9599 0.944444 0.0154560.913043 1 35 1.790469 0.4638 0.9638 0.972222 -0.008420.943662 1 36 1.922073 0.4726 0.9726 1 -0.0274

Rata-rata 0.49648SD 0.23266L hitung 0.0477L tabel 0.14767

L hitung < L tabel0.0477 < 0,14767, artinya data berdistribusi normal

Page 158: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

144

Persiapan Uji Normalitas N-gain Kelas Kontrol

No Xi f Xi² fXi fXi²1 0.05063 1 0.002563 0.05063 0.002563

2 0.05633 1 0.003173 0.05633 0.003173

3 0.07407 1 0.005486 0.07407 0.005486

4 0.08 1 0.0064 0.08 0.0064

5 0.12903 1 0.016649 0.12903 0.016649

6 0.13432 1 0.018042 0.13432 0.018042

7 0.14814 1 0.021945 0.14814 0.021945

8 0.19354 1 0.037458 0.19354 0.037458

9 0.22222 2 0.049382 0.44444 0.098763

10 0.23943 1 0.057327 0.23943 0.057327

11 0.25806 2 0.066595 0.51612 0.13319

12 0.26 2 0.0676 0.52 0.1352

13 0.27586 1 0.076099 0.27586 0.076099

14 0.28 2 0.0784 0.56 0.1568

15 0.29577 1 0.08748 0.29577 0.08748

16 0.31481 1 0.099105 0.31481 0.099105

17 0.33333 2 0.111109 0.66666 0.222218

18 0.34 1 0.1156 0.34 0.1156

19 0.35211 1 0.123981 0.35211 0.123981

20 0.36708 1 0.134748 0.36708 0.134748

21 0.37313 2 0.139226 0.74626 0.278452

22 0.40476 1 0.163831 0.40476 0.163831

23 0.43103 1 0.185787 0.43103 0.185787

24 0.46835 1 0.219352 0.46835 0.219352

25 0.47887 1 0.229316 0.47887 0.229316

26 0.49397 1 0.244006 0.49397 0.244006

27 0.50666 1 0.256704 0.50666 0.256704

28 0.50746 1 0.257516 0.50746 0.257516

29 0.53164 1 0.282641 0.53164 0.282641

30 0.59154 1 0.34992 0.59154 0.34992

31 0.59677 1 0.356134 0.59677 0.356134

Jumlah 10.51 37 3.86358 11.5157 4.87589Rata-rata 0.28405

SD 0.15Varians 0.022

Page 159: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

145

Uji Normalitas N-gain Kelas Kontrol

Xi f Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

0.05063 1 1 0.337533 0.4394 0.0606 0.027027 0.033573

0.05633 1 2 0.375533 0.4345 0.0655 0.054054 0.011446

0.07407 1 3 0.4938 0.4177 0.0823 0.081081 0.001219

0.08 1 4 0.533333 0.4131 0.0869 0.108108 -0.02121

0.12903 1 5 0.8602 0.3485 0.1515 0.135135 0.016365

0.13432 1 6 0.895467 0.3389 0.1611 0.162162 -0.00106

0.14814 1 7 0.9876 0.3159 0.1841 0.189189 -0.00509

0.19354 1 8 1.290267 0.2258 0.2742 0.216216 0.057984

0.22222 2 10 1.481467 0.1591 0.3409 0.27027 0.07063

0.23943 1 11 1.5962 0.1141 0.3859 0.297297 0.08860.25806 2 13 1.7204 0.0675 0.4325 0.351351 0.081149

0.26 2 15 1.733333 0.0636 0.4364 0.405405 0.030995

0.27586 1 16 1.839067 0.0199 0.4801 0.432432 0.047668

0.28 2 18 1.866667 0.08 0.42 0.486486 -0.06649

0.29577 1 19 1.9718 0.0279 0.5279 0.513514 0.014386

0.31481 1 20 2.098733 0.0793 0.5793 0.540541 0.038759

0.33333 2 22 2.2222 0.1255 0.6255 0.594595 0.030905

0.34 1 23 2.266667 0.1443 0.6443 0.621622 0.022678

0.35211 1 24 2.3474 0.1736 0.6736 0.648649 0.024951

0.36708 1 25 2.4472 0.2088 0.7088 0.675676 0.033124

0.37313 2 27 2.487533 0.2224 0.7224 0.72973 -0.00733

0.40476 1 28 2.6984 0.2881 0.7881 0.756757 0.031343

0.43103 1 29 2.873533 0.334 0.834 0.783784 0.050216

0.46835 1 30 3.122333 0.3888 0.8888 0.810811 0.077989

0.47887 1 31 3.192467 0.4015 0.9015 0.837838 0.063662

0.49397 1 32 3.293133 0.4117 0.9117 0.864865 0.046835

0.50666 1 33 3.377733 0.4306 0.9306 0.891892 0.038708

0.50746 1 34 3.383067 0.4306 0.9306 0.918919 0.011681

0.53164 1 35 3.544267 0.4505 0.9505 0.945946 0.004554

0.59154 1 36 3.9436 0.4793 0.9793 0.972973 0.006327

0.59677 1 37 3.978467 0.4812 0.9812 1 -0.0188Rata-rata 0SD 0.15L hitung 0.0886L tabel 0.14566L hitung < L tabel

0.0886< 0,14566 , Artinya data berdistribusinormal

Page 160: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

146

Perhitungan Uji Homogenitas Pretes

Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas duavarians atau Uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah:

F hitung = S₁² = terbesar

S2² terkecil

Dimana :

S2 = n. ∑fXi2 – ( ∑f . Xi )2

n (n-1)

1. Hipotesis

Ho : data memiliki varian homogen

Ha : data tidak memiliki varian homogen

2. Kriteria pengujian

a. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, yang berarti varian keduapopulasi homogen

b. Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima, yang berarti varian keduapopulasi tidak homogen

3. Tentukan dk pembilang (varian terbesar) dan dk penyebut (varian terkecil)

dk 1 (pembilang) : n – 1 = 37 – 1 = 36

dk2 (penyebut) : n – 1 = 36 – 1 = 35

4. Tentukan nilai F hitung

Berdasarkan data pada tabel persiapan uji homogenitas diperoleh S₁² =

111,17 dan S2² = 88,51, sehingga dengan menggunakan rumus di atas diperoleh:

F hitung = S₁² = 111,17 = 1,26 S2² 88,51

5. Tentukan nilai F tabel

Taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05. Untuk dk pembilang = 36 dan

dk penyebut = 35, dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Bila demikian

Page 161: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

147

diambil nilai kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini

menyebabkan daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka

cara yang lebih tepat ialah dilakukan dengan interpolasi:

30 36 40 34 35 36

6 4 1 1

(pembilang) (penyebut)

Dari tabel F diperoleh nilai F (0,05;dk = 30,34) adalah 1,8; F (0,05;dk =

30,36) adalah 1,78; F (0,05;dk = 40,34) adalah 1,74; F

(0,05;dk = 40,36) adalah 1,72; maka:

F (30;34) = 1,8 – F (40;34) = 1,74 –

= 1,8 – 0,012 = 1,74 –

0,012

= 1,788 = 1,728

F tabel = F (0,05;dk = 36,35)

=

= 1,76

Karena Fhitung < F tabel (1,26 < 1,76), artinya Ho diterima. Sehingga dapat

disimpulkan kedua data memiliki varian populasi yang homogen.

Page 162: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

148

Perhitungan Uji Homogenitas Postes

Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua

varians atau Uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah:

F hitung = S₁² = terbesar

S2² terkecil

Dimana :

S2 = n. ∑fXi2 – ( ∑f . Xi )2

n (n-1)

1. Hipotesis

Ho : data memiliki varian homogen

Ha : data tidak memiliki varian homogen

2. Kriteria pengujian

c. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, yang berarti varian kedua

populasi homogen

d. Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima, yang berarti varian kedua

populasi tidak homogen

3. Tentukan dk pembilang (varian terbesar) dan dk penyebut (varian terkecil)

dk1 (pembilang) : n – 1 = 37 – 1 = 36

dk2 (penyebut) : n – 1 = 36 – 1 = 35

4. Tentukan nilai F hitung

Berdasarkan data pada tabel persiapan uji homogenitas diperoleh S₁² =

200,51 dan S2² = 336,83, sehingga dengan menggunakan rumus di atas

diperoleh:

F hitung = S₁² = = 336,83 = 1,68 S2² 200,51

5. Tentukan nilai F tabel

6. Taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05. Untuk dk pembilang = 35 dan

dk penyebut = 36, dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Bila demikian

diambil nilai kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini

Page 163: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

149

menyebabkan daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka

cara yang lebih tepat ialah dilakukan dengan interpolasi:

30 36 40 34 35

36

6 4 1 1

(pembilang) (penyebut)

Dari tabel F diperoleh nilai F (0,05;dk = 30,34) adalah 1,8; F (0,05;dk =

30,36) adalah 1,78; F (0,05;dk = 40,34) adalah 1,74; F

(0,05;dk = 40,36) adalah 1,72; maka:

F (30;34) = 1,8 – F (40;34) = 1,74 –

= 1,8 – 0,012 = 1,74 –

0,012

= 1,788 = 1,728

F tabel = F (0,05;dk = 36,35)

=

= 1,76

Karena Fhitung < F tabel (1,68 < 1,76), artinya Ho diterima. Sehingga dapat

disimpulkan kedua data memiliki varian populasi yang homogen.

Page 164: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

150

Perhitungan Uji Homogenitas N-gain

Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua

varians atau Uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah:

F hitung = S₁² = terbesar

S2² terkecil

Dimana :

S2 = n. ∑fXi2 – ( ∑f . Xi )2

n (n-1)

1. Hipotesis

Ho : data memiliki varian homogen

Ha : data tidak memiliki varian homogen

2. Kriteria pengujian

e. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, yang berarti varian kedua

populasi homogen

f. Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima, yang berarti varian kedua

populasi tidak homogen

3. Tentukan dk pembilang (varian terbesar) dan dk penyebut (varian terkecil)

dk 1 (pembilang) : n – 1 = 36 – 1 = 35

dk2 (penyebut) : n – 1 = 37 – 1 = 36

4. Tentukan nilai F hitung

Berdasarkan data pada tabel persiapan uji homogenitas diperoleh S₁² =

0,05412 dan S2² = 0,022 , sehingga dengan menggunakan rumus di atas

diperoleh:

F hitung = S₁² = 0,05412 = 2,46

S2² 0,022

5. Tentukan nilai F tabel

Taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05. Untuk dk pembilang = 35 dan

dk penyebut = 36, dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Bila demikian

Page 165: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

151

diambil nilai kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini

menyebabkan daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka

cara yang lebih tepat ialah dilakukan dengan interpolasi:

30 35 40 36

5 6

(pembilang) (penyebut)

Dari tabel F diperoleh nilai F (0,05;dk = 30,36) adalah 1,78; F (0,05;dk =

40,36) adalah 1,72, maka :

F tabel = F (0,05;dk = 35,36)

=

= 1,75

Karena Fhitung > F tabel (2,46 > 1,75), artinya Ho diterima. Sehingga dapat

disimpulkan kedua data memiliki varian populasi yang tidak homogen.

Page 166: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

152

Uji Hipotesis Data Pretes

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil

pretes siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan uji t, karena berdasakan hasil perhitungan

secara statistik data pretes terdistribusi normal dan homogen. Berikut langkah-

langkah pengujiannya:

a. Mencari mean, yaitu : Mean =

b. Mencari Standar Deviasi (SD), yaitu : SD =

c. Mencari Standar Error Mean (SEM), yaitu : SEM =

d. Mencari Standar Error dari perbedaan mean

(SEM1-M2) antarvariabel, yaitu:

e. Mencarai “t” atau “to”, yaitu to =

Tabel Penghitungan Uji-t Pretes Kelas Kontrol

No Xi f Xi2 fiXi fiXi2

1 17 1 289 17 2892 21 4 441 84 17643 25 5 625 125 31254 29 6 841 174 50465 33 4 1089 132 43566 38 5 1444 190 72207 42 2 1764 84 35288 46 5 2116 230 105809 50 4 2500 200 1000010 58 1 3364 58 3364

Jumlah 37 12142 1294 49272

Page 167: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

153

Tabel Penghitungan Uji-t Pretes Kelas Eksperimen

No Xi F Xi2 fiXi fiXi2

1 17 1 289 17 2892 21 1 441 21 4413 25 4 625 100 25004 26 1 676 26 6765 29 6 841 174 50466 33 6 1089 198 65347 38 8 1444 304 115528 42 4 1764 168 70569 46 1 2116 46 211610 50 1 2500 50 250011 54 2 2916 108 583212 58 1 3364 58 3364

Jumlah 36 18065 1270 47906

df = N – 2 dengan N = 36 + 37 = 73, jadi df = 71. Nilai df dikonsultasikan pada

tabel nilai “t” ternyata tidak didapatkan nilai df sebesar 71. Maka dapat dilakukan

interpolasi antara 70 dan 80. Dengan df 70 dan 80 itu diperoleh harga kritik “t”

pada tabel atau ttabel sebagai berikut:

Pada taraf signifikansi 5%

70 = 2,00

80 = 1,99

Maka : ttabel (71) = 2,00 – = 1,999

Dengan demikian to lebih kecil dari ttabel yaitu 0,2063 < 1,999. Kesimpulannya,

tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelas eksperimen dan kontrol sebelum

diberikan perlakuan.

MI 0,496 M2 0,284

SDI 0,2326 SD2 0,1483

SEMI 1,591 SEM2 1,76StandarError

1,8304

to 0,206391

Page 168: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

154

Uji Hipotesis Data Postes

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil

pretes siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan uji t, karena berdasakan hasil perhitungan

secara statistik data postes terdistribusi normal dan homogen. Berikut langkah-

langkah pengujiannya:

a. Mencari mean, yaitu : Mean =

b. Mencari Standar Deviasi (SD), yaitu : SD =

c. Mencari Standar Error Mean (SEM), yaitu : SEM =

d. Mencari Standar Error dari perbedaan mean (SEM1-M2) antar variabel,yaitu:

e. Mencarai “t” atau “to”, yaitu to =Tabel Penghitungan Uji-t Postes Kelas Eksperimen

No Xi f Xi2 fiXi fiXi2

1 46 1 2116 46 21162 50 4 2500 200 100003 54 4 2916 216 116644 58 5 3364 290 168205 63 5 3969 315 198456 67 4 4489 268 179567 71 1 5041 71 50418 75 3 5625 225 168759 79 1 6241 79 624110 83 3 6889 249 2066711 88 1 7744 88 774412 92 1 8464 92 846413 96 3 9216 288 27648

Jumlah 36 68574 2427 1710810

Page 169: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

155

Tabel Penghitungan Uji-t Pretes Kelas Kontrol

No Xi F Xi2 fiXi fiXi2

1 25 1 625 25 6252 33 1 1089 33 10893 42 1 1764 42 17644 46 4 2116 184 84645 50 6 2500 300 15006h 54 5 2916 270 145807 58 7 3364 406 235488 63 6 3969 378 238149 67 3 4489 201 1346710 71 1 5041 71 504111 75 2 5625 150 11250

Jumlah 37 33498 2060 118642

MI 67,4 M2 55,67

SDI 15,4 SD2 10,5

SEMI 2,601 SEM2 1,75

Standar Error 2,086

to 5,62

df = N – 2 dengan N = 36 + 37 = 73, jadi df = 71. Nilai df

dikonsultasikan pada tabel nilai “t” ternyata tidak didapatkan nilai df sebesar 71.

Maka dapat dilakukan interpolasi antara 70 dan 80. Dengan df 70 dan 80 itu

diperoleh harga kritik “t” pada tabel atau ttabel sebagai berikut:

Pada taraf signifikansi 5%

70 = 2,00

80 = 1,99

Maka : ttabel (71) = 2,00 – = 1,999

Dengan demikian to lebih besar dari ttabel yaitu 5,62 > 1,999. Kesimpulannya,

terdapat perbedaan yang signifikan pada kelas eksperimen dan kontrol setelah

diberikan perlakuan.

Page 170: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

156

Uji Hipotesis N-gain

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil

pretes siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan uji t, karena berdasakan hasil perhitungan

secara statistik data pretes terdistribusi normal dan homogen. Berikut langkah-

langkah pengujiannya:

a. Mencari mean, yaitu : Mean =

b. Mencari “t” yaitu t’ =

t’ =

=

= = = 2,06

c. Mencari nilai W1, W2, t1, dan t2 yaitu:

= S12/n1 = 0,23/36 = 0,0064

= S22/n2 = 0,15/37 = 0,004

0,49 0,28

0,23 0,15

t’ 2,06

Page 171: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

157

= t (1 - α), (n1 - 1) = t(0,975 (35) = 1,7

= t (1 - α), (n2 - 1) = t(0,975 (36) = 1,68

d. Menghitung , yaitu:

=

=

=

= 1,69

e. Menentukan hipotesis

Kriteria pengujiannya yaitu tolak Ho jika .

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan t’ yaitu 2,06 dan hasil

perhitungan dari poin (e) yaitu 1,69. Sehingga sesuai dengan kriteria di atas,

maka 2,06 > 1,68, yang artinya Ho ditolak. Kesimpulannya, terdapat perbedaan

yang signifikan.

Page 172: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

158

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI SISWANilai Jumlah

NO Aspek Kegiatan Siswa yang diukurPertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

per Aspek

Persentase Kategori

Aspek Menerima atau Memperhatikana. Siswa memperhatikan penjelasan guru 3 3 4 4 14

b. Siswa memperhatikan penjelasan contoh 3 3 4 4 14

pembuatan soalc. Siswa memperhatikan pembahasan hasil 2 2 4 4 12

diskusi kelompokd. Siswa atau memperhatikan tanggapan 2 2 4 4 12

dari siswa/kelompok lainJumlah 10 10 16 16

1.

Persentase 50 50 80 80

52 65 Sedang

Aspek Merespona. Siswa menanggapi apersepsi yang 3 4 4 4 15

diberikan gurub. Siswa bertanya dan meminta bimbingan 3 3 4 4 14

apabila terdapat ketidakjelasanc. Menanggapi pertanyaan atau pernyataan 2 3 3 4 12

kelompok lain dalam diskusiJumlah 8 10 11 12

2.

Persentase 53.333333 66.6666667 73.333333 80

41 68.3 Sedang

Aspek MenghargaiSiswa menghormati pendapat siswa/kelompok 2 3 4 4 13

lainJumlah 2 3 4 4

3.

Persentase 40 60 80 80

13 65 Sedang

4. Aspek Mengorganisasikan Nilai 11 55 Sedang

Page 173: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

159

Siswa mampu memahami perbedaan pendapat 1 3 3 4 11

dalam diskusiJumlah 1 3 3 4Persentase 20 60 60 80Aspek Mewataka. Siswa menggabungkan diri dalam kelompoknya 4 4 5 5 18

b. Siswa mampu mengkondisikan kelompoknya 3 3 4 3 13

dan menanggapi hal-hal yang terjadi dalam kelompoknyaJumlah 7 7 9 8

5.

Persentase 70 70 90 80

31 77.5 Tinggi

Jumlah Keseluruhan Aspek 28 33 43 44Persentase Keseluruhan Aspek 50.909091 60 78.181818 80

Page 174: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

160

REKAPITULASI PENILAIAN LKS PROBLEM POSINGSkor

Pertemuan 1Pertemuan 2 Pertemuan 3

No Aspek yang diukur

Kel.1

Kel.2

Kel.3

Kel.4

Kel.5

Kel.1

Kel.2

Kel.3

Kel.4

Kel.5

Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel. 4 Kel. 5

1 Solvabilitas soal 10 10 10 10 10 10 5 10 10 5 10 8 10 5 5 10 10 8

2Tingkat

kesukaran 7 7 7 7 7 7 7 7 10 10 7 8.2 7 7 7 7 10 7.6

3 Struktur kalimat 10 10 8 5 8 8.2 10 10 8 5 10 8.6 10 8 8 8 10 8.8

4 Banyaknya soal 15 15 15 15 15 15 15 10 15 10 15 13 15 15 15 10 15 14Jumlah 42 42 40 37 40 40 37 37 43 30 42 38 42 35 35 35 45 38.4

Nilai 84 84 80 74 80 80 74 74 86 60 84 76 84 70 70 70 90 76.8

Skor Keterangan sistem penilaian:

Pertemuan 4 No. Aspek yang diukurNilai

SkoridealNo Aspek yang diukur

Kel.1

Kel.2

Kel.3

Kel.4

Kel.5 1.

Solvabilitas soal10

1 Solvabilitas soal 10 10 10 10 5 9 Terpecahkan 10

2Tingkat

kesukaran10 10 10 7 7 8.8

Tidak terpecahkan 5

3 Struktur kalimat 10 8 10 8 8 8.8 2.Tingkat kesukaran

15

4 Banyaknya soal 15 15 15 15 10 14 Mudah 7

Page 175: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,

161

Jumlah 45 43 45 40 30 41 Sedang 10

Nilai 90 86 90 80 60 81 Sukar 15

3.Struktur kalimat

10

Baik 10

Sedang 8

Kurang 5

4.Banyaknya soal

15

Mengajukan 1-2 soal 5

Mengajukan 2-4 soal 10

Mengajukan > 4 soal 15

Jumlah 100 50

Niai = skor/skor ideal x100%

Page 176: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3892/1/IKA... · Drs. H. Muhammad Yamin selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciruas,