pengaruh penggunaan model perempuan dalam iklan …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/pengaruh...

163
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN KOPI TERHADAP KEBIASAAN MINUM KOPI BAGI PEREMPUAN SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh Amanda Sylviana Fitrannisa 6662110842 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2016

Upload: donhu

Post on 26-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL

PEREMPUAN DALAM IKLAN KOPI TERHADAP

KEBIASAAN MINUM KOPI BAGI PEREMPUAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Humas

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh

Amanda Sylviana Fitrannisa

6662110842

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2016

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

ABSTRAK

Amanda Sylviana Fitrannisa. NIM. 6662110842. Pengaruh Penggunaan

Model Perempuan dalam Iklan Kopi terhadap Kebiasaan Minum Kopi bagi

Perempuan. Pembimbing I: Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si dan

Pembimbing II: Uliviana Restu H, S.Sos., M.Ikom

Setiap iklan yang ditayangkan memerlukan adanya seorang pendukung iklan atau

biasa disebut dengan endorser. Dalam iklan kopi yang identik dengan laki-laki

digunakan model yaitu model perempuan sebagai pendukung utama iklan

tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penggunaan model perempuan dalam iklan kopi terhadap kebiasaan

minum kopi bagi perempuan. Penelitian ini menggunakan teori Integrated

Marketing Comunication (IMC). Metode penelitian yang digunakan adalah

metode kuantitatif yang bersifat korelasional. Sampel peneliti ini merupakan

pengunjung caffe yang tersebar di kota Serang sebanyak 35 orang yang diambil

dengan menggunakan teknik penarikan sampel aksidental. Hasil penelitian

menunjukan bahwa ada pengaruh penggunaan model perempuan dalam iklan

kopi terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan, yang dibuktikan dari

koefisien regresi untuk penggunaan model perempuan dalam iklan kopi terhadap

kebiasaan minum kopi bagi perempuan = 3,233 dengan nilai signifikansi 0,00 <

0,05 sehingga hipotesis yang dibuktikan terbukti. Selain itu, peranan penggunaan

model perempuan dalam iklan kopi dan kebiasaan minum kopi bagi perempuan

adalah sebesar 24,7%, dan sisanya sebesar 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain.

kata kunci : model perempuan, kebiasaan minum kopi bagi perempuan, iklan

kopi, integrated marketing communication

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

ABSTRACT

Amanda Sylviana Fitrannisa. NIM. 6662110842. The Influence of the use of

Woman Model in Coffee Advertisement towards the Habit of Drinking Coffee

for Woman. The First Advisor: Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si and The

Second Advisor: Uliviana Restu H, S.Sos., M.Ikom

Every advertisement which is promoted needs advertisement supporter or is

usually called endorser. In coffee Advertisement, which is identical with a man, is

used a woman as the main endorser of the advertisement. The aim of this research

was to know how big the influence of the use of woman model in coffee

advertisement towards the habit of drinking coffee for woman. The research used

Integrated Marketing Comunication Theory. The research used correlational

quantitative method. The research populations are 35 persons of café visitors

spread out the Serang City using accidental sample drawing. The research result

showed that there was a positive influence of the use a woman model in coffee

advertisement towards the habit of drinking coffee for woman. The result showed

that there was influence of the use of woman model in coffee advertisement

towards the habit of drinking coffee for woman, it was proven by coefficient of

regression for the use of woman model in coffee advertisement towards the habit

of drinking coffee for woman = 3,233 with significance value 0,00 < 0,05 so the

hypothesis is proven. Whereas, the role of the use of woman model in coffee

advertisement and the habit of drinking coffee for woman is 24,7% and the rest is

75,3% was influenced by other factors.

Key words: Woman model, the habit of drinking coffee for woman, Coffee

Advertisement, Integrated Marketing Communication

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan
Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan
Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

Motto,

Mimpi adalah awal dari keberhasilan. Tapi tidak selamanya mimpi

terwujud karena keajaiban. Usaha dan kerja keraslah yang akan membuat

mimpi itu menjadi kenyataan.

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Ayah, Ibu, dan keluarga tercinta serta

para sahabat tersayang.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

i

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan

dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi sebagai

tugas akhir kuliah dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model Perempuan

dalam Iklan Kopi Terhadap Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan”

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat

bimbingan, petunjuk dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Kepada Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNTIRTA.

3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi.

4. Kepada Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si selaku pembimbing I,

terimakasih atas segala keihklasan dan kesabarannya dalam

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

5. Ibu Uliviana Restu H, S.Sos., M.Ikom selaku pembimbing II,

terimakasih atas segala keihklasan dan kesabarannya dalam

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

6. Bapak Dr. Ing. Rangga Galura Gumelar, M.Si. sebagai Ketua penguji

sidang skripsi dan pembimbing akademik.

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

iii

7. Ibu Andin Nesia, S.IK., M.IKom. sebagai anggota penguji sidang

skripsi.

8. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Rahmat Sonjaya S.Pd., M.Pd.

dan ibunda tercinta Aida Heryanti yang telah mengiringi dengan do‟a,

memberikan kasih sayang dan didikan yang tegas serta saudara-

saudaraku yang senantiasa memberikan semangat, dorongan dan do‟a

kepada penulis.

9. Semua pihak yang turut mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga apa yang telah diberikan baik dukungan, saran, bimbingan,

nasihat maupun petunjuk teknis dan akademik pada penyusunan skripsi ini

mendapat balasan dari Allah SWT.

Serang, Juni 2016

Penulis

Amanda Sylviana Fitrannisa

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

ABSTRACT

HALAMAN PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTO DAN PERSEMBAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS…………………………… i

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………… iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... ix

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 5

1.3. Identifikasi Masalah.................................................................. 5

1.4. Tujuan Penelitian...................................................................... 5

1.5. Manfaat Penelitian.................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………….………. 7

2.1. Komunikasi Massa................................................................. 7

2.2. Komunikasi Pemasaran……………………..……………… 14

2.3. Jenis Komunikasi Pemasaran…………………...………… 15

2.4. Promosi…….......................................................................... 16

2.5. Pengertian iklan…………….……………………………… 17

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

v

2.6. Tujuan Periklanan.................................................................. 19

2.7. Manfaat Iklan......................................................................... 21

2.8. Iklan Yang Baik..................................................................... 22

2.9. Iklan dan Model Perempua.................................................. 25

2.9.1. Pengertian Model/Endorser………………………... 25

2.9.2. Model Perempuan dalam Iklan……..………..…….. 29

2.10. Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan.............................. 31

2.10.1. Penegrtian Kebiasaan………………………………. 31

2.10.2. Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan………..… 32

2.11. Integrated Marketing Communication (IMC)........................ 34

2.11.1. Definisi IMC.............................................................. 34

2.11.2. Ciri-ciri Utama IMC……………..………………… 34

2.11.3. Perkembangan IMC................................................... 37

2.12. Kerangka Berpikir.................................................................. 42

2.13. Hipotesis Penelitian / Asumsi Dasar...................................... 45

2.14. Operasional Variabel / Operasionalisasi Konsep................... 45

2.15. Penelitian Terdahulu.............................................................. 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian.................................................................. 49

3.2. Ruang Lingkup / Fokus Penelitian......................................... 50

3.3. Lokasi Penelitian.................................................................... 50

3.4. Variabel Penelitian................................................................. 51

3.4.1. Definisi Konsep......................................................... 51

3.4.2. Definisi Operasional.................................................. 51

3.5. Instrument Penelitian............................................................. 52

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian............................................. 53

3.6.1. Populasi...................................................................... 53

3.6.2. Sampel Penelitian.......................................................54

3.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data................................... 54

3.8. Pengujian Persyaratan Statistik…………………..………… 58

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

vi

3.8.1. Uji Validitas……………………………...………… 58

3.8.2. Uji Reabilitas……………………………………… 61

3.8.3. Uji Normalitas Data……………………………….. 62

3.9. Jadual Penelitian.................................................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………….. 64

4.1. Deskripsi Objek Penelitian.................................................... 64

4.1.1. Iklan Kopi …………………………………………. 64

4.2. Deskripsi Data……..……….................................................. 67

4.2.1. Deskripsi Data Responden…………………………. 67

4.2.2. Deskripsi Data Penelitian…………………………. 67

4.3. Pengujian Hipotesis……………………………..………… 101

4.3.1. Uji Koefisien Korelasi……………………………... 102

4.3.2. Uji Signifikan Hasil Korelasi……………………… 103

4.3.3. Besar Sumbangan Variabel X Terhadap Y………… 104

4.3.4. Analisis Regresi……………………………………. 105

4.4. Pembahasan…………………………………..…..….…..… 108

4.4.1. Penggunaan Model Perempuan dalam

Iklan Kopi ...…………………………….…………. 108

4.4.2. Kebiasaan Minum Kopi Perempuan……………….. 110

4.4.3. Pengaruh Penggunaan Model Perempuan dalam

Iklan Kopi bagi Kebiasaan Minum Kopi

Bagi Perempuan……………………………………. 112

BAB V PENUTUP………………………………………………………... 115

5.1. Kesimpulan………………………………..……………….. 115

5.2. Saran…………………………….…………………………. 116

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 118

LAMPIRAN..................................................................................................120

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

vii

DAFTAR TABEL

Tebel 2.1 Kerangka Operasional……………………………………………45

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu…………………………………………….. 46

Tabel 3.1 Uji Validitas Variabel X.………………………………………... 59

Tabel 3.1 Uji Validitas Variabel Y.………………………………………... 60

Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas Variabel X dan Y………………………….. 61

Tabel 3.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test…………….………….. 62

Tabel 3.5 Jadual Penelitian……………………..………………………….. 63

Tabel 4.1 Model perempuan dalam iklan kopi

terlihat menikmati kopi ………….………………………………………… 69

Tabel 4.2 Penonton memahami pesan iklan yang disampaikan

oleh model perempuan dalam iklan kopi ………….…………………….… 70

Tabel 4.3 Model perempuan dalam iklan kopi memiliki

kharisma sehingga memikat hati penonton……………………………..….. 72

Tabel 4.4 Gerak tubuh model perempuan dalam iklan

api terlihat fleksibel………………………………………………….…….. 73

Tabel 4.5 Model perempuan dalam iklan kopi membuat penonton

yakin mengenai kualitas kopi dalam iklan tersebut………………………... 75

Tabel 4.6 Kata-kata yang disampaikan model perempuan

membuat penonton yakin dan percaya terhadap kopi

yang diiklankan…………………………………………………………..… 76

Tabel 4.7 Cara model perempuan dalam iklan kopi

memenikmati kopi membuat penonton percaya bahwa

kopi tersebut sangat nikmat untuk dinikmati………………………..……... 78

Tabel 4.8 Model perempuan dalam iklan kopi cantik……………………… 79

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

viii

Tabel 4.9 Cara model perempuan dalam iklan kopi

meminum kopi sangat menarik………………………………………….…. 81

Tabel 4.10 Melihat model perempuan dalam iklan kopi

menikmati kopi membuat penonton tertarik

untuk mencoba kopi tersebut ………...………………………………….… 83

Tabel 4.11 Pakaian model perempuan dalam iklan kopi

menarik dan rapi…………………………………………………...………. 84

Tabel 4.12 Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi

terlihat elegan……………………………………………..……...............… 86

Tabel 4.13 Saya menyukai model perempuan dalam iklan

kopi …………………………………………………………..………….… 88

Tabel 4.14 Kopi cocok untuk diminum setiap hari……………….….……. 89

Tabel 4.15 Iklan kopi sangat bermanfaat…………….……………………. 91

Tabel 4.16 Minum kopi menjadi trend di masyarakat……………………... 92

Tabel 4.17 Minum kopi instan serasa menikmati kopi di cafe………….…. 94

Tabel 4.18 Iklan kopi dapat dipercaya………………….…………………. 95

Tabel 4.19 Kopi instan memiliki citra

yang baik dan layak untuk dikonsumsi……………………………………. 97

Tabel 4.20 Setelah melihat iklan kopi penonton tertarik

untuk konsumsi kopi tersebut……………………………………………… 98

Tabel 4.21 Setelah melihat iklan kopi penonton berpikir

untuk membeli kopi tersebut…………………………………….………… 100

Tabel 4.22 Hasil Uji Korelasi……………………………………………… 103

Tabel 4.23, Tabel 4.24, Tabel 4.25, Tabel 4.26 Analisis Regresi…………. 105

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori…………………………………………….…. 44

Gambar 4.1 Chelsea islan dalam iklan kopi Good Day………………….… 65

Gambar 4.2 Raline Shah dalam iklan Luwak White Coffee………………. 65

Gambar 4.3 Chelsea Olivia dalam iklan Top White Coffee……………….. 66

Gambar 4.4. Acha Septriasa dalam iklan kopi Kapal Api Special Mix….… 66

Gambar 4.5 Dian Sastro dalam iklan Torabika Creamy Latte…….……….. 67

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian

Lampiran 2 Kuisioner

Lampiran 3 Daftar Skor Jawaban Kuisioner

Lampiran 4 Story Board Iklan Kopi

Lampiran 5 Foto Dokumentasi di Lapangan

Lampiran 6 Daftar Bimbingan Skripsi

Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bagi masyarakat Indonesia, kebiasaan minum kopi dimulai sejak

prakemerdekaan. Pada saat itu, kopi merupakan minuman mewah yang sangat

mahal. Kopi hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu saja, yaitu kalangan-

kalangan atas saja, seperti keluarga-keluarga kerajaan, pejabat-pejabat tinggi,

pengusaha kaya, dan orang-orang yang berpengaruh. Namun saat ini, kopi

merupakan minuman yang mudah dijumpai dimanapun, biasa dinikmati dan sudah

menjadi kebiasaan orang Indonesia untuk menikmati kopi di pagi hari maupun

malam hari baik kalangan atas, kalangan bawah, kaum muda, dewasa maupun

lanjut usia .

Tidak hanya di pagi hari maupun malam hari, kopi juga biasa dinikmati saat

siang hari maupun sore hari disaat sedang beraktifitas maupun sedang bersantai.

Kopi saat ini menjadi kebutuhan yang tidak terlepaskan dalam kehidupan banyak

orang terutama para pecinta kopi. Karena kopi dikenal dengan khasiatnya dalam

menambah energi dan menghilangkan rasa kantuk, sehingga kopi sangat digemari

oleh masyarakat.

Kebiasaan minum kopi masyarakat di Indonesia yang terus meningkat dari

tahun ke tahun, menyebabkan produksi kopi di Indonesia juga terus meningkat

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

2

sejak tahun 2010. Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil kopi ketiga terbesar

di dunia. Saat ini, kebiasaan minum kopi di Indonesia mulai meningkat hingga 0,9

kg per kapita per tahun (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. Tempo, 30 Juni

2014). Tiap tahunnya kopi juga terus mengalami banyak inovasi dari segi

penambahan aroma serta memiliki banyak sekali varian rasa sehingga terus

menarik perhatian konsumen dan banyak diminati masyarakat. Karena

meningkatnya konsumsi kopi di Indonesia, menyebabkan banyaknya para

pengusaha yang memproduksi kopi instan maupun mendirikan warung-warung

kopi baik yang tradisional maupun warung kopi modern.

Jika dulu warung kopi sangat erat dengan gambaran kelaki-lakian, saat ini

warung kopi modern atau biasa disebut dengan café bisa menghapus gambaran

tersebut. Faktanya, perempuan-perempuan masa kini juga senang menikmati kopi.

Kebiasaan minum kopi tersebut pada kebanyakan perempuan juga didiorong oleh

tren gaya hidup bukan rutinitas seperti yang didapati pada laki-laki. Laki-laki

umumnya mengkonsumsi kopi untuk membantunya dalam menghilangkan rasa

kantuk dan penat, membuat mereka bisa terjaga dimalam hari atau membantu

dalam menambah stamina setelah melakukan pekerjaan yang berat. Saat ini kopi

menjadi gaya hidup yang menjamur disemua kalangan, khususnya di kota-kota

besar.

Banyak perempuan yang sering menghabiskan waktunya untuk sekedar

menikmati kopi di café. Kopi juga menjadi magnet tersendiri untuk para

perempuan-perempuan aktif dan berkarir karena kopi yang dipercaya dapat

menghilangkan rasa kantuk dan bisa menambah stamina. Khususnya bagi para

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

3

perempuan aktif dan berkarir minum kopi adalah bagian dari pola hidup. Mereka

senang menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama teman-temannya

sambil menikmati segelas kopi di café atau untuk menyelesaikan berbagai

pekerjaan dikantor sambil bersantai. Berjamurnya warung-warung kopi

menjadikan persaingan yang besar diantara pengusaha-pengusaha kopi tersebut.

Banyak yang membuat inovasi-inovasi agar terus dapat menarik perhatian

masyarakat. Salah satunya dengan membuat dekorasi-dekorasi unik maupun

menyediakan akses internet gratis di warung kopinya. Sehingga para konsumen

akan lebih banyak menghabiskan waktunya di warung kopi. Sehingga penjualan

kopi akan terus meningkat.

Dari fenomena tersebut banyak pengusaha-pengusaha kopi yang

mengambil kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi dan penjualannya.

Banyak iklan kopi yang menggunakan model perempuan sebagai daya tarik

iklannya tersebut. Diantaranya iklan kopi yang menggunakan model perempuan

adalah iklan kopi Good Day, Luwak White Kopi, Kapal Api, Top White Coffee,

dan Torabika Creamy Latte.

Periklanan merupakan cara yang paling efektif dalam usaha meraih pasar.

Periklanan atau advertising adalah komunikasi non pribadi melalui bermacam-

macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis atau organisasi

nirlaba/individu yang dalam beberapa cara teridentifikasi dalam pesan iklan dan

berharap menginformasikannya/membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu

(Simamora, 2000: 756). Periklanan bersifat dapat menjangkau masyarakat luas

tidak menggunakan pribadi secara langsung berhadapan dengan audien dan dapat

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

4

menyampaikan sasaran secara meyakinkan dan menimbulkan efek yang dramatif

(Fandy, 2000: 191).

Salah satu bagian penting dari iklan yaitu adanya seorang pendukung iklan

atau biasa disebut dengan endorser. Model iklan atau endorser dalam sebuah iklan

memang sering kali menjadi magnet yang begitu berpengaruh terhadap

penikmatnya, karena iklan dapat memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang.

Iklan bisa menjadi faktor utama seseorang menjadi konsumtif, disisi lain dapat

memberikan hiburan atau bahkan memberikan informasi bagi khalayak yang

melihatnya.

Dalam sebuah iklan, hal yang pertama diperhatikan oleh penonton adalah

pendukung iklan (endorser). Semakin menarik pendukung iklan tersebut, maka

iklan tersebut akan selalu ada dibenak masyarakat sehingga produk/jasa yang

diiklankan akan menjadi terkenal dan diminati oleh masyarakat. Begitu pula

dengan model-model perempuan yang ada didalam iklan kopi. Jika dulu model-

model perempuan dalam iklan kopi hanya sebagai pemanis iklan, karena

perempuan hanya menjadi pembuat kopi untuk laki-laki ataupun menemani laki-

laki minum kopi. Tapi saat ini perempuan juga ikut menikmati kopi tersebut.

Dari hal tersebut, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang

penggunaan model perempuan dalam iklan kopi apakah adanya pengaruh terhadap

kebiasan minum kopi bagi perempuan dan mengambil judul “Pengaruh

Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi Terhadap Kebiasaan Minum

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

5

Kopi bagi Perempuan”. Penelitian ini akan dilakukan di café-café sekitar kota

Serang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diawal, maka perlu

dilakukan penelitian untuk menjawab : “Bagaimana Pengaruh Penggunaan Model

Perempuan dalam Iklan Kopi Terhadap Kebiasaan Minum Kopi bagi

Perempuan?”

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini masalah diidentifikasikan

sebagai berikut :

1. Apakah Terdapat Pengaruh Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan

Kopi Terhadap Kebiasaan Minum Kopi Bagi Perempuan?

2. Seberapa besar Pengaruh Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Terhadap Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan model perempuan

dalam iklan kopi terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

6

2. Mengukur seberapa besar pengaruh penggunaan model perempuan dalam

iklan kopi terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa dalam

perkembangan Ilmu Komunikasi, untuk mengetahui bagaimana pengaruh

penggunaan model wanita dalam iklan kopi terhadap budaya minum kopi bagi

perempuan. Serta menjadi referensi atau perbandingan bagi rekan mahasiswa

yang melakukan penelitian sejenis di masa mendatang.

Manfaat Praktis

Penelitian tetang pengaruh penggunaan model wanita dalam iklan kopi

terhadap budaya minum kopi bagi perempuan, diharapkan dapat menambah dan

memberikan pengetahuan dari dampak penggunaan alat komunikasi dan media

sosial yang berlebihan.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi massa

Pengertian komunikasi massa merujuk kepada pendapat Tan dan Wright,

dalam Liliweri. 1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran

(media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal,

berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan

menimbulkan efek tertentu.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner (Rakhmat, seperti yang disitir Komala, dalam Karlinah, dkk. 1911), yakni:

komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a

mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui

bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun

komunikasi itu disampaikan kepa da khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di

lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak

menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media

komunikasi yang termasuk media massa adalah siaran radio, dan televisi –

keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah keduanya

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

8

disebut sebagai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi

massa adalah film bioskop.

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli

komunikasi yang lain yaitu, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) *Mass

communication is the tehnologically and institutionally based production and

distribution of the most broadly shared cintinuous flow of messages in industrial

societies”. ( komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan

teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki

orang dalam masyarakat industri ( Rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam

Karlinah, dkk. 1999 ) .

Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu

menghasilkan suatu produk berupa pesan–pesan komunikasi. Produk tersebut

disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam

jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan, atau bulanan.

Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan

harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga

komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri .

Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini memperlihatkan sifat

dan ciri komunikasi massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari

penggunaan media massa, dan juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua

orang. Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap

bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

9

penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar

( Rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karlinah. 1999 ). Istilah tersebar

menunujukan bahwa komunikasi sebagai pihak penerima pesan tidak berada di

satu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat .

Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis

komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi masssa

dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya

satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa

juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk

menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang

sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat (Rakhmat, seperti

yang disitir Komala, dalam Karlina, dkk. 1999 ).

Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan

istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari

berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk

sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Hal ini sesungguhnya

sama dengan istilah terbuka dari Meletzke. Freidson dapat menunujukan ciri

komunikasi massa yang lain yaitu adanya unsur keserempakan penerimaan pesan

oleh komunikan, pesan dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang

yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. Karena dalam proses komunikasi

massa ada sifat keserempakan dalam penerimaan pesan.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

10

Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut: “This new form can

be distinguished from older types by the following major characteristics: it is

directed toward relatively large, heterogenous, and anonymous audiences;

messages are transmitted publicly, often-times to reach most audience members

simultaneously, and are transient in character; the communicator tends to be, or

to operate within, a complex organization that may involve great

expense”(Rakhmat, seperti yang diadopsi Komala, dalam Karlina, dkk. 1999).

Definisi komunikasi massa yang dikemukakan Wright ini nampaknya

merupakan definisi yang lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik

komunikasi massa secara jelas. Menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat

dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama

sebagai berikut: Diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen, dan

anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai

kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas; komunikator cenderung

berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya

besar. Definisi Wright mengemukakan karakteristik komunikan secara khusus,

yakni anonim dan heterogen. Ia juga menyebutkan pesan diterima komunikan

secara serentak ( simultan ) pada waktu yang sama, serta sekilas (khusus untuk

media elektronik, seperti radio siaran dan televisi ).

Seperti halnya Gerbner yang mengemukakan bahwa komunikasi massa itu

akan melibatkan lembaga, maka Wright secara khusus mengemukakan bahwa

komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks. Organisasi yang

kompleks itu menyangkut berbagai pihak yang terlibat dalam proses komunikasi

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

11

massa, mulai dari menyusun pesan sampai pesan diterima oleh komunikan.

Misalnya, bila pesan disampaikan melalui media cetak (majalah dan surat kabar),

maka pihak yang terlibat diantaranya adalah pemimpin redaksi, editor, korektor.

Sedangkan bila pesan disampaikan melalui media elektronik radio siaran, maka

pihak yang terlibat diantaranya adalah penyiar dan operator. Bila pesan

disampaikan melalui media televisi, maka pihak yang terlibat akan lebih banyak

lagi, seperti camera man, floor man, pengarah acara, sutradara, operator dan

petugas audio. Penggunaan seperangkat alat teknologi dengan sendirinya

menyebabkan komunikassi massa itu membutuhkan biaya relatif besar.

Kompleksnya komunikasi massa dikemukakan oleh Severin & Tankard

Jr., seperti yang disitir Komala, dalam Karlinah, dkk (1999), dalam bukunya

Communication Theories: Origins, Methods, And Uses In The Mass Media yang

definisinya telah diterjemahkan oleh Uchjana sebagai berikut: "Komunikasi massa

adalah sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Ia adalah

keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental

tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi,

mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni

dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis

skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan

majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia

adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang

bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan

dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik". Definisi

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

12

komunikasi massa dari Severin & Tankard begitu jelas karena disertai dengan

contoh penerapannya.

Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. DeVito merumuskan definisi

komunikasi massa yang pada intiya merupakan penjelasan tentang pengertian

massa, serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya

dalam dua item, yakni "Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang

ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak

berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang

menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya

agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi

yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan/atau visual. Komunikasi

massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut

bentuknya: televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film" (Uchjana, seperti

yang disitir Komala, dalam Karlinah, dkk 1999)

Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan Para

ahli komunikasi, nampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip,

bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah

memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa.

Bahkan, secara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa dapat diketahui

pula ciri-ciri komunikasi massa yang membedakannya dari bentuk komunikasi

lainnya.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

13

Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa tersebut menjadi:

"komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau

elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat

(Rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karlinah, dick. 1999).

Menurut DeVito, media menghasilkan banyak perubahan yang kita anggap

sepele. Sebagai contoh, perubahan pada perilaku membeli kertas tisu mungkin

sangat dipengaruhi oleh media. Kecuali untuk pabrik dan penjual kertas tisu,

pilihan kita akan kertas tisu tidaklah penting. Preferensi politik, sikap religius dan

komitmen sosial, khususnya yang sangat kita yakini, tidak mudah diubah

(Karlinah, dalam Karlinah, dkk. 1999). Menggerakkan. Dilihat dari sudut

pengiklan (advertiser, fungsi terpenting media massa adalah menggerakkan

(activating) konsumen untuk mengambil tindakan. Media berusaha mengajak

pembaca atau pemirsa untuk membeli dan menggunakan produk merek tertentu.

Setelah suatu sikap dibentuk atau suatu pola perilaku dimantapkan, media

berfungsi menyalurkan dan mengendalikannya ke arah tertentu. Kita ambil

contoh, setelah pola membayarkan 60 dolar untuk sebotol farfum merek tertentu

dimantapkan, media dapat dengan mudah mengarahkan perilaku ini kepada merek

lainnya atau merek apapun yang berharga mahal. Lebih baik lagi jika label harga

tampak terlihat dengan jelas.

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

14

2.2. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasarana dapat didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi

yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang

membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan

pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk

berbuat lebih baik. Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi

pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, dan

berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran

informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifat membujuk, dan negosiasi

merupakan seluruh bagian dari proses tersebut.

Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan

penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran; menciptakan arus

informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih

efisien; dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran

yang memuaskan.

Salah satu bagian proses komunikasi total adalah promosi. Promosi dapat

membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki

hubungan pertukaran dengan lainnya. Bagian lain dari proses komunikasi adalah

umpan balik. Umpan balik ini menunjukan tentang apa pengaruh dari komunikasi

yang dilakukan serta memberi kemungkinan untuk menyesuaikan usaha promosi

terhadap keinginan pasar.

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

15

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran

memudahkan/membantu pembeli dan penjual dengan :

1. Menciptakan hubungan pertukaran,

2. Mempertahankan arus informasi yang memungkinkan terjadinya

pertukaran

3. Menciptakan kesadaran serta memberitahu pembeli dan penjual agar

mereka dapat melakukan pertukaran secara lebih memuaskan,

4. Memperbaiki pengambilan keputusan di bidang pemasaran sehingga

seluruh proses pertukaran menjadi lebih efektif dan efisien.

2.3. Jenis Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai sebuah hubungan

sistematik antara pelaku bisnis dan pasar yang menjadi target, di mana si pelaku

pasar (marketer) akan mengumpulkan beranekaragam ide-ide, desain, pesan-

pesan, media, format, dan warna untuk mengomunikasikan maksud dan

menstimulasikan persepsi khusus dari produk dan layanan, yang kemudian

dihimpun ke dalam target pasar.

Sarana-sarana komunikasi pemasaran

1. Pendualan personal (antarpribadi)

2. Periklanan

3. Promosi penjualan

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

16

4. Public relation

5. Penjualan langsung

6. Desain pemasaran

2.4. Promosi

Menurut Basu Swastha DM dan Irawa (1999), promosi merupakan insentif

jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau

jasa. Menurut Stanson (1999), promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik

dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain,

yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Sedangkan menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), Promosi adalah

kombinasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan

mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi

pendapat mereka atau memperoleh respon.

Promosi dipandang sebgai arus informasi atau persuasi satu-arah yang

dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi promosi merupakan salah satu

aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai

“proses berlanjut”. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian

kegiatan selanjutnya dari perusahaan.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

17

2.5. Pengertian Iklan

Kehidupan dunia modern kita saat ini sangat tergantung pada iklan. Tanpa

iklan para produsen dan distributor tidak akan dapat menjual barangnya,

sedangkan di sisi lain para pembeli tidak akan memiliki informasi yang memadai

mengenai produk-produk barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Jika itu terjadi

maka dunia industri dan perekonomian modern pasti akan lumpuh. Jika sebuah

perusahaan ingin mempertahankan tingkat keuntungannya, maka ia harus

melangsungkan kegiatan-kegiatan periklanan secara memadai dan terus-menerus.

Produksi massal menuntut adanya suatu tingkat konsumsi yang juga bersifat

massal dan prosesnya mau tidak mau harus melibatkan berbagai kegiatan

periklanan melalui media masa yang diarahkan ke pasar-pasar yang juga bersifat

massal.

Beberapa pandangan tentang pengertian iklan telah dituliska. Misalnya

Dunn dan Barban menyebutkan bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan

komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang

yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif)

kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial maupun pribadi yang

berkepentingan.

Institut Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan istilah iklan sebagai

berikut: periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang

diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang

atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

18

Otto Kleppner, seorang ahli periklanan terkenal merupakan orang yang

berjasa besar dalam menurut asal muasal istilah Advertising. Dalam bukunya yang

berjudul Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari

bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada

pihak lain.

Menurut Kotler (2002: 658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk

penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu

sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Kasali (1992: 21),

secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu

produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Namun

demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih

diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli.

Sedangkan yang tertulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan

Balai Pustaka tahun 2000 menyebutkan, iklan adalah pesan komunikasi dari

produsen/pemberi jasa kepada calon konsumen di media yang pemasangannya

dilakukan atas dasar pembayaran. Sementara Periklanan adalah proses pembuatan

dan penyampaian pesan yang dibayar dan disampaikan melalui sarana media

massa yang bertujuan membujuk konsumen untuk melakukan tindakan

membeli/mengubah perilakunya.

Secara umum terdapat beberapa komponen yang ada dalam definisi iklan :

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

19

1. Penyebaran informasi. Periklanan adalah suatu bentuk komunikasi

untuk penyebaran informasi. Misalnya: iklan tentang produk baru, iklan

duka cita, iklan baris, iklan lowongan kerja, dan sebagainya.

2. Penawaran gagasan, barang atau jasa. Unsur yang terkandung dalam

periklanan adalah adanya upaya penawaran suatu gagasan, barang atau

jasa agar dipahami, diikuti atau dipergunakan oleh sasaran.

3. Persuasi agar sesuai dengan keinginan pengiklan. Periklanan juga

berupa suatu bentuk paksaan, persuasi atau bujukan agar sasaran mau

mengikuti atau bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan.

4. Non Personal. Pada umumnya periklanan direncanakan berdasarkan

pertimbangan pada hal-hal yang bersifat massa/publik, baik tentang

pembahasan sasaran, isi pesan, media, maupun pola komunikasinya.

5. Sponsor yang jelas. Periklanan mau tidak mau memerlukan biaya.

Untuk itu biasanya ada sponsor yang jelas, yang membiayai suatu

program periklanan dalam upaya mendukung tercapainya tujuan

tertentu, misalnya tujuan pemasaran.

2.6. Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan umumnya mengandung misi komunikasi. Periklanan

adalah komunikasi massa dan harus dibayar untuk menciptakan kesadaran

(awareness), menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau adanya suatu

tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

20

Otto Klepnner mengatakan bahwa peran utama (primary role) periklanan

ditekankan pada penenaman kesadaran (awareness) dan pilihan (preference)

terhadap merk. Sementara Aacker & Myers mengatakan bahwa secara umum

iklan mempunyai dampak untuk:

1. Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal selama jangka

waktu tertentu.

2. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat

menjadi pembeli yang potensial pada masa mendatang.

Kesemuanya membutuhkan waktu. Untuk produk yang sudah dikenal,

hasil dapat dilihat setelah dilakukan kampanye terus menerus selama satu tahun.

Dan untuk produk baru bisa perlu 5 tahun. Rhenald Kasali: “Tujuan periklanan

memang seharusnya mampu menunjukkan hubungan langsung terhadap

peningkatan penjualan. Namun kadang-kadang itu tidak adil, karena:

1. Iklan bukanlah satu-satunya alat yang bisa digunakan untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran. Perlu juga melihat kemasan,

penampilan barang, harga, distribusi, mutu, merk, dan selera pasar.

2. Iklan dampaknya jangka panjang, bukan jangka pendek. Baru terasa

setelah iklan dimuat dalam suatu rangkaian waktu yang panjang/ terus

menerus. Untuk produk yang sudah dikenal, hasil dapat dilihat setelah

dilakukan kampanye terus menerus selama satu tahun. Dan untuk

produk baru bisa perlu 5 tahun.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

21

Pakar periklanan Ahmad S Adnanputra (dalam Kasali, 1993 : 15 – 17)

mengatakan bahwa penampilan, kesadaran, sikap dan tindakan merupakan tujuan

periklanan.

1. Penampilan (exposure). Jika tiap kali terbit majalah Tempo dibaca oleh

100.000 orang, maka iklan yang dimuat di majalah tersebut mencapai

penampilan 100.000. namun hal ini tidak berarti iklan tersebut dibaca

oleh 100.000 orang.

2. Kesadaran (awareness). Jika dari penampilan 100.000 itu, 65%

membaca iklan tersebut, maka berarti iklan mencapai kesadaran

sebanyak 65% X 100.000 = 65.000.

3. Sikap (attitude). Jika dari kesadaran 65.000 itu kemudian 50% tertarik

pada iklan tersebut dan mengambil sikap, berarti iklan tersebut

mencapai sikap sebesar 50% X 65.000 = 32.500

4. Tindakan (action). Jika dari jumlah sikap itu kemudian 80% membeli,

hal ini berarti bahwa produk yang diiklankan berhasil mencapai

penjualan sebesar 80% X 32.500 = 26.000.

2.7. Manfaat Iklan

1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,

konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk/jasa yang pada

gilirannya melahirkan adanya pilihan.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

22

2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumen.

Iklan-iklan yang secara keren tampil hadapan masyarakat dengan

ukuran besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang

tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya

bermutu.

3. Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya terhadap produk/jasa.

2.8. Iklan yang Baik

Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang baik. Menurut Kasali

(1995 : 83) iklan yang baik harus memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA.

Rumus itu merupakan singkatan dari elemen-elemen :

1. Attention (perhatian) : iklan harus mampu menarik perhatian khalayak

sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan

warna, tata letak, atau suara-suara khusus.

2. Interest (minat) : iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat

dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus

dirangsang agar mau membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan

yang disampaikan.

3. Desire (kebutuhan) : yaitu mampu menggerakkan keinginan orang untuk

memiliki atau menikmati produk tersebut.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

23

4. Conviction (keinginan) : iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon

pembeli. Konsumen mulai goyah dam emosinya mulai tersentuh untuk

membeli produk tersebut.

5. Action (tindakan) : berusaha membujuk calon pemebeli agar sesegera

mungkin melakukan suatu tindakan pembelian.

Selain itu, ada juga rumus SUPER “A” dari Hakim (2006: 49-63). Rumus

SUPER “A” merupakan singkatan dari elemen-elemen berikut :

1. Simple (S)

simple artinya sederhana. Untuk brand baru kesederhanaan ini

dipahami sebagai “dapat dimengerti sekali lihat”. Sebaliknya, untuk brand

yang sudah mapan, sederhana dipahami sebagai tidak banyak elemen, namun

tetap komunikatif. Dalam bentuk yang sederhana konsumen mampu

menangkap adanya makna di balik makna yang terdapat dalam permukaan.

Tampilan iklan bersifat simple, tetapi pemikirannya tidak simple, bertingkat,

mendalam, dan melebar.

2. Unexpected (U)

Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang

kita lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak

terduga, di luar bayangan kita sehingga kita berdecak kagum. Iklan seperti ini

akan selalu diingat dan menjadi the top of mind, paling tidak dalam

segmennya.

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

24

3. Persuasive (P)

Persuasive disebut juga daya bujuk, yang berarti mempunyai

kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang

berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri

dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.

4. Entertaining (E)

Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi

konsumen, untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan

seperti itu mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang

diiklankan.

5. Relevevant (R)

Penyampaian iklan tidak harus lugas menunjukan persuasif agar

konsumen segera menggunakan iklan yang kita tawarkan. Iklan yang baik

harus menggunakan berbagai gaya berbahasa: asosiasi, analogi, hiperbola,

metafora, dan lain-lain. Atau dengan kata lain, iklan bolehlah melantur

kemana-mana dengan syarat harus relevan.

Iklan yang baik harus bisa dipertanggungjawabkan, harus tetap dapat

dirasionalisasi, harus ada hubungan dengan brand dari produk yang

diiklankan. Iklan harus relevan dengan brand, baik brand positioning,

maupun brand personality. Eksekusi (produksi) dari iklan harus diperuntukan

untuk brand.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

25

6. Acceptable (A)

Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya

yang berlaku di masyarakat. Iklan yang baik, adalah iklan yang dapat

diterima oleh masyarakat, sesuai dengan nilai budaya setempat. Kode Etik

Periklanan dan Undang-undang tentang perlindungan konsumen merupakan

kesepakatan yang mencerminkan kepentingan masyarakat.

2.9. Iklan dan Model Perempuan

2.9.1. Pengertian Model / Endorser

Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari model iklan dalam

mempromosikan sebuah produk. Model dapat diartikan sebagai acuan yang

menjadi dasar atau rujukan dari hal tertentu. Model dalam lingkup pekerjaan atau

seni atau biasa disebut peragawan atau peragawati adalah seseorang yang bertugas

untuk memperagakan busana atau pun menampilkan produk atau biasa disebut

endorser. Model biasanya dipilih berdasarkan cantik dan tampannya seseorang.

Endorser biasanya adalah orang yang telah terkenal misalnya, selebriti,

tokoh politik, tokoh agama, atlet olahraga dan sebagainya juga bisa menjadi

seorang model atau biasa disebut sebagai endorser. Model atau endorser sangat

berperan penting dalam sebuah iklan. Endorser sering juga disebut direct source

(sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan

atau memperagakan sebuah produk atau jasa (Belch dan Belch 2004:168).

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

26

Endorser juga diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili image sebuah

produk (product image).

Mengapa perusahaan menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk

menggunakan selebriti dalam mempromosikan produknya dalam iklan mereka

dan mendukung produk mereka? mereka berpikir selebriti memiliki stopping

power. Artinya, mereka menarik perhatian melalui pesan iklan dalam lingkungan

media yang sangat berantakan. Pemasar berpikir selebriti populer akan

menguntungkan dalam mempengaruhi perasaan konsumen, sikap dan perilaku

pembelian.

Pengiklan harus mencoba untuk mencocokan produk atau citra

perusahaan, karakteristik target pasar, dan kepribadian selebriti endorser.

Efektivitas selebriti sebagai endorser tergantung pada makna budaya yang

diperoleh. Setiap selebriti mengandung banyak makna, termasuk status, kelas,

gender dan usia serta kepribadian dan gaya hidup (Belch dan Belch, 2009 : 186)

Penelitian secara luas menunjukan bahwa terdapat atribut dasar yang

berpengaruh terhadap efektivitas pendukung/endorser (Shimp, 2010 : 251-154),

yaitu :

1. Credibility (Kredibilitas).

Dalam pengertiannya yang paling dasar, credibility/kredibilitas mengacu

pada kecenderungan untuk percaya kepada seseorang. Dua sifat penting dari

kredibilitas pendukung adalah keahlian dan kepercayaan. Menurut George E.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

27

Belch and Michael A. Belch dalam Advertising and promotion, (2004 : 168-172)

komponen kredibilitas ada dua macam karakteristik yaitu :

a. Expertise (Keahlian)

Merupakan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki

endorser. Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan

komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarkan, komunikator

dinilai tinggi pada keahlian yang dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tau

banyak, berpengalaman atau terlatih (Rakhmat, 2007:260).

b. Trustworthiness (Kepercayaan)

Menurut Rakhmat (2007 : 260), kepercayaan adalah kesan komunikasi

tentang komunikator yang berekaitan dengan wataknya. Apakah komunikator

dinilah jujur, tulus, bermoral, adil, sopan, dan etis?

Memiliki Endorser yang berkredibilitas adalah salah satu keuntungan baik

perusahaan karena publisitas yang disampaikan dianggap tidak bias dan jujur.

Satu hal yang penting dari efek positif menggunakan endorser berkredibilitas

adalah penerimaan pesan yang cenderung mengurangi keraguan konsumen.

Ketika selebriti memiliki tingkat keahlian dan kepercayaan yang tinggi digunakan,

maka konsumen cenderung mengurangi pertahanan mereka dan tidak merespon

kognitif, serta mempunyai alasan untuk percaya iklan tersebut. Dengan alasan

tersebutlah para pemasar dapat menggunakan strategi kredibilitas untuk

mengintensifkan kepercayaan kepada pesan.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

28

2. Attraction (daya tarik).

Seorang model iklan harus memiliki daya tarik yang tinggi agar konsumen

tertarik untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan. Daya tarik bukan hanya

berarti daya tarik fisik meskipun daya tarik bisa menjadi atribut yang sangat

penting, tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khayalak dalam

diri endorser: kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan postur

tubuh, dan sebagainya. Konsep umum dari daya tarik terdiri dari tiga ide yang

berhubungan: persamaan (similarity), pengenalan (familiarity), dan penyukaan

(liking). Yaitu seorang endorser dianggap menarik oleh para khalayak bila mereka

bisa membagi rasa similiarity atau familiarity dengannya atau bila mereka hanya

menyukai endorser tanpa melihat apakah keduanya serupa didalam segala hal.

Suatu peneltian menunjukan bahwa kecocokan antara persamaan

(similarity) pembicara dengan khalayaknya sangatlah diperlukan bila produk atau

jasa yang iklankan ditunjukan pada khalayak yang heterogen dalam selera dan

atribut-atribut yang disukai. Misalnya karena orang memiliki perbedaan dalam

kesukaan (preference) dalam hal di restoran-restoran, permainan, dan film,

seorang pembicara yang dianggap serupa dengan khalayak diharapkan akan

memberikan pengaruh yang paling besar dalam mempengaruhi sikap dan

pilihannya. Sebaliknya, bila hal-hal yang disukai dikalangan para khalayak adalah

relatif homogen kecocokan antara similarity pembicara dan khalayak tidaklah

penting. Pengalaman atau keahlian pembicara dengan produk/jasalah yang

ternyata peling berpengaruh dalam membentuk sikap khalayak dan perilakunya

nanti.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

29

Bila khalayak menemukan sesuatu pada ciri pendukung yang mereka

anggap menarik, terjadi persuasi melalui proses identifikasi (identification

process). Yaitu, bila penerima menganggap menarik suatu sumber, mereka

mengidentifikasi (mencontoh) dengan endorser dan cenderung sekali menerima

sikap, perilaku, perhatian, atau preferensi sang sumber tersebut.

Penelitian mendukung harapan yang agak intuitif bahwa endorser yang

secara fisik menarik menghasilkan evaluasi iklan dan produk yang lebih

menyenangkan daripada iklan yang menggunakan komunikator yang kurang

menarik. Tetapi, bukti empiris menunjukan bahwa endorser yang menarik lebih

efektif hanya bila citra pendukung sesuai dengan sifat produk yang didukung.

Dengan kata lain, seorang endorser yang menarik tidak akan memberikan manfaat

bagi suatu produk bila kecocokannya (match up) kurang antara endorser dan

produk. Likability (kesukaan) merupakan hal yang paling relevan untuk mengubah

sikap terhadap merek. Kesukaan pada endorser pada konsumen membantu

memotivasi yang postif terhadap suatu merek.

2.9.2. Model Perempuan dalam Iklan

Saat ini banyak produk atau jasa yang diiklankan seperti mobil, motor, dan

celana jeans dalam majalah, surat kabar, terutama iklan televisi dihiasi dengan

sosok wanita cantik. Menurut perkiraan, 90% periklanan memanfaatkan wanita

sebagai model iklannya. Tidak hanya produk wanita, tetapi produk-produk untuk

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

30

pria pun menggunakan model wanita cantik yang terlihat sempurna untuk menarik

perhatian khalayak baik laki-laki maupun perempuan.

Karena umumnya perempuan lebih sering menonton televisi dibandingkan

dengan laki-laki, karena perempuan lebih lama tinggal di rumah dan

menghabiskan lebih banyak waktunya didepan televisi di bandingkan dengan laki-

laki. Hal tersebut di manfaatkan oleh para pengusaha untuk meningkatkan jumlah

penjualan mereka melalui promosi dalam iklan. Perempuan menjadi sasaran iklan.

Para sponsor dan produser iklan menyadari akan kenyataan ini dan memutuskan

untuk membuat program-program yang cocok untuk mereka.

Seperti dalam iklan-iklan kopi yang dibawakan oleh aktris-aktris

perempuan yang ada di Indonesia. Diataranya yaitu iklan kopi Good Day yang

dibintangi oleh Chelsea Islan, Iklan Luwak White Coffee dibintangi oleh Raline

Shah, Iklan Top White Coffee oleh Chelsea Olivia, Iklan kopi Kapal Api oleh

Acha Septriasa dan iklan Torabika Creamy Latte oleh Dian Sastro.

Kelima iklan tersebut menggunakan model iklan selebriti-selebriti

perempuan yang terkenal dan memiliki banyak penggemar karena parasnya yang

cantik dan memiliki talenta yang bagus dibidang keaktrisannya tersebut. Karena

hal tersebut akan banyak masyarakat yang tertarik untuk melihat iklan tersebut

dan melakukan pembelian produk kopi tersebut. Karena perempuan senang untuk

mengikuti trend yang ada, maka khalayak perempuan akan mudah tertarik setelah

melihat iklan yang juga dibintangi oleh perempuan.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

31

2.10. Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

2.10.1. Pengertian Kebiasaan

Kebiasaan merupakan perilaku konsumen yang sering nampak, kebiasaan

dapat didefinisikan sebagai perilaku yang berulang kali dilakukan. Dalam

hubungannya dengan perilaku konsumen, kebiasaan didefinisikan sebagai

perilaku pembelian yang berulang yang tanpa disertai dengan mencari informasi

yang lebih banyak dan tanpa mengevaluasi pilihan dari alternatif yang tersedia.

Jadi, habit merupakan perilaku yang sudah menjadi kegiatan rutin dilakukan.

Menurut Sayid (2006:347) Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara

terus-menerus atau dalam sebagian besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa

hubungan akal, atau dia adalah sesuatu di dalam jiwa dari hal-hal yang berulang

kali terjadi dan diterima tabiat. Manusia bisa menyimpulkan bahwa manusia

melakukan kebiasaan tanpa berpikir karena hal tersebut telah tertanam dalam jiwa

manusia dan menjadi tabiat manusia.

Manusia melakukan kebiasaannya tanpa berpikir panjang dikarenakan

perilaku tersebut adalah tanggapan dari sebuah perilaku yang diberikan oleh orang

lain. Jadi kebiasaan bisa berupa tanggapan manusia yang dilakukan secara

berulang-ulang untuk hal yang sama. Kebiasaan dilakukan secara berulang-ulang

yang menjadi respon dari suatu perilaku. Jika kebiasaan adalah respon dari

perilaku maka respon yang didapatkan dari perbuatan yang sama tidak akan sama

karena perbuatan manusia dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman

hidupnya.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

32

2.10.2. Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Kopi merupakan minuman yang sudah tidak lazim lagi kedengaran bagi

masyarakat di dunia. Kopi merupakan minuman yang paling nikmat dinikmati

bersama-sama dengan rekan kantor ataupun sahabat ketika bersantai. Mulai dari

kalangan atas maupun kalangan bawah senang menghabiskan waktu di warung

kopi. Warung kopi saat ini sangat menjamur baik di kota-kota besar maupun di

pinggir kota. Hal tersebut membuat konsumsi kopi di Indonesia semakin

meningkat dan menjadi gaya hidup masyarakat.

Seperti yang dijelaskan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia dalam harian

Tempo, kebiasaan minum kopi di Indonesia terus meningkat hingga 0,9 kg per

kapita per tahun. Kebiasaan minum kopi di Indonesia sudah dimulai sejak masuk

zaman prakemerdekaan. Saat ini minum kopi sudah mulai menjadi trend dan gaya

hidup di Indonesia.

Secara konseptual kebiasaan seseorang dalam bertindak dipengaruhi oleh 2

Faktor. Begitu juga kebiasaan minum kopi bagi perempuan di Indonesia. 2 Faktor

tersebut yaitu :

1. Faktor pribadi. Faktor pribadi perempuan Indonesia mengkonsumsi kopi

yaitu adanya kebutuhan dan gaya hidup. Aktifitas yang berat dalam

pekerjaan membuat para perempuan butuh penembah stamina agar bisa

tetap fit dalam melakukan pekerjaannya terutama bagi perempuan-

perempuan kantoran yang memiliki aktifitas padat. Banyak perempuan

yang menjadikan kopi sebagai penambah staminanya. Gaya hidup juga

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

33

membuat para perempuan untuk mengkonsumsi kopi agar tidak tertinggal

trend saat ini.

2. Faktor psikologis. Yaitu adanya persepsi dan motivasi. Pandangan

terhadap model iklan dan produk menjadi daya tarik bagi perempuan

untuk mengkonsumsi kopi dan menjadikan dorongan untuk

mengkonsumsi kopi.

Saat ini minum kopi bagi perempuan adalah suatu kebiasaan dan gaya hidup.

Perempuan masa kini juga sangat menikmati kopi. Pada kebanyakan perempuan,

mereka senang menghabiskan waktunya di warung-warung kopi untuk menikmati

kopi sambil bersantai bersama rekan-rekannya atau sahabat ataupun

menyelesaikan pekerjaan kantor sambil menikmati fasilitas internet gratis yang

disediakan oleh warung-warung kopi modern.

Kopi menjadi magnet tersendiri bagi perempuan-perempuan aktif yang

berkarir, kopi yang dikenal dengan khasiatnya yang dapat menghilangkan rasa

kantuk dan menambah stamina membuat perempuan menjadikan kopi sebagai

kebutuhannya sehari-hari dan menambah semangat dalam beraktifitas. Namun

saat ini kopi belum menjadi minuman yang wajib bagi perempuan. Hanya

sebagian perempuan saja yang menjadikan kopi sebagian minuman rutin setiap

harinya.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

34

2.11. Integrated Marketing Communication (IMC)

2.11.1. Definisi IMC

IMC adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk

program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara

berkelanjutan. Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung

kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh

sumber yang dapat seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau

calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan,

adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang.

Lebih jauh lagi, IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang

relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan

kata lain, proses IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian

berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan

metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif (Don.

E Schults, 1993).

2.11.2. Ciri-ciri Utama IMC

Definisi tersebut menunjukkan lima ciri yang melekat pada filosofi dan

aplikasi dari komunikasi pemasaran terpadu.

1. Mempengaruhi Perilaku. Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi

perilaku khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus

melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merek atau

"memperbaiki" perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya,

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

35

kesuksesan IMC membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang diarahkan

kepada peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku konsumen.

Dengari kata lain, tujuannya adalah untuk menggerakkan orang untuk

bertindak. Kita harus berhati-hati agar sasaran tidak salah

menginterpretasikan maksud kita. Kesuksesan program komunikasi

pemasaran terpadu pada akhirnya harus dinilai dengan memperhatikan

apakah is berhasil mempengaruhi perilaku; namun akan menjadi tidak

realistis jika mengharapkan suatu tindakan akan muncul dari setiap usaha

komunikasi. Sebelum membeli sebuah merek baru, konsumen pertama-

tama harus disadarkan dulu akan keberadaan merek tersebut serta

manfaatnya, kemudian dipengaruhi agar timbul sikap yang mendukung

terhadap merek. Usaha komunikasi yang diarahkan untuk menghasilkan

tujuan-tujuan intermediate atau pre-behavioral seperti itu dapat

dibenarkan. Namun pada akhirnya dan diharapkan secepat mungkin

program komunikasi pemasaran yang sukses harus dapat mencapai lebih

dari sekedar membuat konsumen menyukai merek tersebut, atau yang

lebih buruk, hanya membuat mereka familiar dengan eksistensi merek. Hal

ini menjelaskan sebagian alasan mengapa promosi penjualan dan iklan

yang langsung ditujukan kepada konsumen sangat ekstensif digunakan

karena kedua aplikasi ini meraih hasil yang lebih cepat dibandingkan

bentuk-bentuk lain dari komunikasi pemasaran.

2. Berawal dari Pelanggan dan Calon Pelanggan. Ciri IMC kedua adalah

bahwa prosesnya diawali dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

36

berbalik kepada komunikator merek untuk menentukan metode yang

paling tepat dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi

persuasif. IMC menghindari pendekatan inside-out (dari perusahaan

kepada pelanggan) dalam mengidentifikasi bentuk penghubung mereka

dengan pelanggan, melainkan memulainya dari pelanggan (outside-in)

untuk menentukan metode komunikasi yang paling baik dalam melayani

kebutuhan informasi pelanggan, serta memotivasi mereka untuk membeli

suatu merek. Pembahasan berikutnya adalah mengenai pentingnya

menggunakan bentuk kontak yang paling sesuai dengan khalayak sasaran,

sebuah konsistensi pada upaya yang berfokus pada pelanggan.

3. Menggunakan Seluruh Bentuk "Kontak". IMC menggunakan seluruh

bentuk komunikasi dan seluruh "kontak" yang menghubungkan merek

atau perusahaan dengan pelanggan mereka, sebagai jalur penyampai pesan

yang potensial. Istilah "kontak" dipakai untuk menerangkan segala jenis

media penyampai pesan yang dapat meraih pelanggan dan menyampaikan

merek yang dikomunikasikan melalui cara yang mendukung. Chi utama

dari elemen IMC ketiga ini adalah bahwa is merefleksikan kesediaan

menggunakan bentuk kontak komunikasi apa pun, asalkan merupakan

yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, dan tidak menetapkan

suatu media tertentu sebelumnya.

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

37

2.11.3. Perkembangan IMC

Salah satu perkembangan paling signifikan bagi dunia pemasaran terjadi

pada 1990-an dengan munculnya gerakan di banyak perusahaan untuk

menerapkan komunikasi pemasaran terpadu. Perusahaan melakukan perubahan

strategi pemasaran dari pemasaran tradisional beralih kepada IMC yang terus

berlanjut hingga saat ini. Berbagai perusahaan besar maupun kecil di negara maju

saat ini sudah menggunakan pendekatan komunikasi pemasaran terpadu dalam

menentukan perencanaan dan strategi komunikasi pemasaran mereka. Gerakan ini

pun sudah diikuti oleh sebagian perusahaan besar di negara berkembang termasuk

di Indonesia.

Terdapat sejumlah alasan mengapa perusahaan memilih untuk

menggunakan pendekatan IMC ini dalam mengelola pemasaran mereka. Alasan

fundamental adalah munculnya pemahaman mengenai pentingnya upaya untuk

memadukan berbagai fungsi komunikasi yang tersedia daripada membiarkan

berbagai fungsi komunikasi itu bekerja sendiri-sendiri. Dengan mengoordinasikan

segala upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan masing-masing bagian, maka

perusahaan dapat menghindari terjadinya duplikasi pekerjaan. Perusahaan

memperoleh manfaat dari sinergi di antara berbagai instrumen promosi serta

mengembangkan program komunikasi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.

Para pendukung IMC berargumentasi bahwa pendekatan komunikasi

pemasaran terpadu menjadi cara termudah bagi perusahaan untuk memaksimalkan

tingkat pengembalian investasi bidang pemasaran dan promosi. Gerakan untuk

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

38

menggunakan komunikasi pemasaran terpadu juga mencerminkan adanya

penyesuaian yang dilakukan pengelola pemasaran terhadap lingkungan yang terus

berubah khususnya perubahan yang terjadi pada pihak konsumen, juga perubahan

pada teknologi dan media.

Perubahan penting yang terjadi pada konsumen adalah semakin

tersegmentasinya konsumen berdasarkan demografis, gaya hidup, konsumsi

media serta pola belanja yang berbeda di antara berbagai kelompok konsumen.

Media massa memberikan pengaruh signifikan pada kebiasaan berbelanja

konsumen. Misalnya, TV berlangganan menawarkan saluran atau channel dalam

jumlah besar kepada rumah tangga. Beberapa saluran TV berlangganan bahkan

hanya digunakan untuk menyiarkan iklan selama 24 jam. Iklan televisi sering

dikemas dalam bentuk infomercial yang tampaknya lebih menyerupai program

televisi daripada iklan.

Upaya untuk menerapkan komunikasi pemasaran terpadu juga didorong

oleh berbagai perubahan yang terjadi terkait dengan cara perusahaan memasarkan

produknya. Dengan kata lain, telah terjadi revolusi bidang pemasaran yang

mencakup perubahan dalam aturan-aturan pemasaran serta perubahan peran biro

iklan. Ciri-ciri utama terjadinya revolusi pemasaran ini antara lain (George E.

Belch & Michael A. Belch, 2001) :

1. Adanya perubahan strategi pemasaran dari beriklan di media massa kepada

berbagai bentuk promosi lainnya, khususnya promosi harga penjualan.

Banyak pengelola pemasaran yang merasakan bahwa iklan konvensional di

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

39

media massa menjadi terlalu mahal sehingga tidak efisien dari segi biaya.

Selain itu, persaingan harga produk yang semakin tajam mendorong

pengelola pemasaran untuk menggunakan anggaran promosi agar dapat lebih

digunakan untuk promosi harga daripada membayar iklan di media massa.

2. Adanya kecenderungan untuk tidak lagi terlalu bergantung pada iklan media

massa dan beralih pada pemecahan masalah komunikasi. Banyak perusahaan

beralih ke instrumen komunikasi yang lebih murah namun dapat mencapai

target audiensi secara lebih tepat seperti menggelar acara pemasaran (event

marketing), menjadi sponsor acara, direct mail, promosi penjualan serta

pemasaran melalui Internet.

3. Terjadinya perubahan pengendali pasar dari produsen kepada pengecer.

Terdapat kecenderungan industri eceran mengalami perubahan. Perdagangan

tingkat eceran berubah dari sebelumnya dilakukan pedagang kecil dengan

modal lemah digantikan oleh perusahaan retail bermodal kuat yang memiliki

jaringan mulai dari tingkat regional, nasional, hingga internasional.

Perusahaan pengecer besar ini terkadang menggunakan posisi dan

pengaruhnya untuk meminta komisi atau ongkos promosi yang lebih besar

kepada produsen barang dan jasa. Praktik ini akan semakin mengurangi

anggaran produsen untuk beriklan di media massa.

4. Penggunaan database marketing yang semakin meningkat. Banyak produsen

saat ini membangun database yang antara lain berisi informasi mengenai:

nama pelanggan, lokasi tempat tinggal, gaya hidup, penghasilan, pendidikan,

pola belanja, pilihan media, dan sebagainya. Pengelola pemasaran

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

40

menggunakan data tersebut untuk menarik minat konsumen melalui berbagai

metode pemasaran langsung, seperti: telemarketing, direct mail, serta

directresponse advertising daripada mengandalkan iklan media massa. Para

pendukung IMC berpendapat bahwa database pemasaran adalah sangat

penting bagi pengembangan dan pelaksanaan IMC yang efektif.

5. Tuntutan yang semakin besar terhadap biro iklan serta perubahan kompensasi

biro iklan. Banyak perusahaan memberikan kompen¬sasi kepada biro iklan

dengan menggunakan sistem berdasarkan insentif yang berpedoman kepada

tingkat penjualan produk, pangsa pasar, dan tingkat keuntungan. Di

Indonesia, dewasa ini ada kecenderungan stasiun televisi membayar biro

iklan dengan sejumlah slot iklan dan tidak lagi dengan sistem komisi atas

jasanya mendapatkan pemasang iklan. Biro iklan semakin dituntut untuk

mempertanggung jawabkan anggaran iklan yang digunakan. Tuntutan ini

mendorong biro iklan untuk mempertimbangkan berbagai instrumen

komunikasi serta alternatif promosi yang lebih murah dibandingkan iklan

media massa.

6. Pertumbuhan Internet yang sangat cepat telah mengubah cara perusahaan

melakukan bisnis dan cara perusahaan berkomunikasi dan berinteraksi

dengan konsumen. Revolusi Internet terus berlangsung, dan audiensi Internet

semakin meningkat. Internet merupakan medium komunikasi interaktif yang

menjadi bagian integral dari strategi komunikasi, dan bahkan strategi bisnis

bagi banyak perusahaan.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

41

Revolusi pemasaran memengaruhi setiap orang yang terlibat dalam proses

pemasaran dan promosi. Banyak perusahaan menyadari bahwa mereka harus

mengubah cara-cara mereka memasarkan dan mempromosikan barang dan jasa

yang dihasilkan. Perusahaan kini tidak dapat hanya terpaku pada satu instrumen

komunikasi saja (seperti iklan media massa); mereka harus menggunakan segala

sarana yang ada untuk menyampaikan pesan mengenai produk kepada target

konsumen mereka.

Biro iklan akan terus memosisikan diri mereka pada posisi yang baru yaitu

sebagai mitra yang mampu menawarkan lebih dari hanya sekadar memasang iklan

di media massa. Biro iklan harus dapat meyakinkan klien mereka bahwa mereka

dapat mengelola seluruh atau sebagian besar kebutuhan komunikasi klien mereka

secara terintegrasi atau terpadu. Sebagian besar biro iklan menyadari bahwa

keberhasilan mereka di masa depan sangat bergantung kepada kemampuan

mereka untuk memahami seluruh wilayah promosi serta membantu klien

mengembangkan dan melaksanakan program komunikasi pemasaran terpadu.

Suatu program IMC yang berhasil hanya dapat diwujudkan jika

perusahaan dapat menemukan kombinasi yang tepat dari berbagai instrumen dan

teknik promosi yang ada, menentukan peran mereka dan seberapa jauh masing-

masing instrumen dan teknik promosi itu digunakan serta melakukan koordinasi

dalam penggunaannya. Untuk mencapai hal tersebut, mereka yang bertanggung

jawab pada komunikasi perusahaan harus memahami peran promosi dalam

program pemasaran mereka.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

42

2.12. Kerangka Berpikir

Iklan adalah suatu unsur penting dalam budaya, karena ia merefleksikan

dan berusaha mengubah gaya hidup kita. Iklan bukan hanya menawarkan barang,

namun juga seksualitas, keindahan, kemudahan, kemodernan, kebahagiaan,

kesuksesan, status, dan kemewahan (Wilson, 1989:263), yang kesemuanya ini

pada dasarnya sekadar harapan, mimpi atau khayalan.

Melalui iklannya, televisi leluasa memperteguh pandangan, kepercayaan,

sikap, dan norma-norma kaum wanita yang sudah ada. Iklan merekayasa

kebutuhan dan menciptakan ketergantungan psikologis (Hamelink, 1983:16).

Iklan merupakan sebuah promosi. Merupakan insentif jangka pendek untuk

mendorong pembelian atau penjualan dari produk atau jasa. Yang hasil akhirnya

adalah pembangkitan kesadaran baru (atau peneguhan kesadaran lama) tentang

pentingnya menjadi cantik, dan tampak bugar dan muda, bagi kaum wanita.

Iklan TV terutama ditujukan kepada kaum wanita, sejalan dengan temuan

penelitian yang dilakukan Survey Research Indonesia (SRI), yang menunjukkan

bahwa kecenderungan produk komersial yang diiklankan adalah alat-alat

perlengkapan kecantikan, seperti kosmetik, sabun, sampo, pasta gigi, deodoran,

dll. (Kompas, 25 Juni 1995). Iklan-iklan ini jelas membujuk kaum wanita agar

mereka menjadi menarik dan mempesona. Pesan-pesan iklan tersebut

memperteguh mitos-mitos budaya paling kuat, yaitu pentingnya daya tarik fisik

dan usia muda bagi kaum wanita. Masuk akal bila tokoh dalam iklan-iklan adalah

mereka yang cantik, menarik dan berusia muda.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

43

Para pengiklan sadar bahwa kaum wanita lebih mudah dirayu untuk

membelanjakan uang mereka, baik untuk keperluan mereka sendiri, anak-anak ata

juga keperluan rumah tangga. Iklan mengontrol kehidupan mereka, terlepas dari

apakah mereka sadar ataupun tidak. Begitu kuatnya iklan membujuk mereka.

Sering tanpa sadar mereka mengkonsumsi barang atau jasa tertentu karena barang

atau jasa tersebut diiklankan, meskipun sebenarnya mereka tidak sungguh-

sungguh membutuhkan barang atau jasa tersebut. Sering mereka tidak sadar akan

sifat iklan yang omnipresent (hadir di mana-mana). Seorang wanita mungkin

membeli sebuah produk tanpa menyadari bahwa “benih” pembelian itu telah

ditanamkan oleh iklan TV atau iklan tercetak (Barker; 1984:392).

Dalam iklan kopi, digunakan seorang model perempuan yang

berpenampilan anggun dan cantik untuk menyampaikan pesannya kepada

perempuan dan mempersuasi perempuan untuk menikmati kopi tersebut yang

identik diminum dan dinikmati oleh laki-laki dapat dinikmati oleh perempuan

juga. Model dalam lingkup pekerjaan atau seni atau biasa disebut peragawan atau

peragawati adalah seseorang yang bertugas untuk memperagakan busana atau pun

menampilkan produk atau biasa disebut endorser. Model atau endorser sangat

berperan penting dalam sebuah iklan. Penelitian secara luas menunjukan bahwa

terdapat atribut dasar yang berpengaruh terhadap efektivitas pendukung (model),

yaitu :

1. Credibility (Kredibilitas). Dalam pengertiannya yang paling dasar,

credibility/kredibilitas mengacu pada kecenderungan untuk percaya kepada

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

44

seseorang. Dua sifat penting dari kredibilitas pendukung adalah keahlian dan

kepercayaan.

2. Attraction (daya tarik). Seorang model iklan harus memiliki daya tarik yang

tinggi agar konsumen tertarik untuk mencoba produk atau jasa yang

diiklankan. Daya tarik tersebut bisa dilihat dari tampilan fisik maupun non

fisik, misalnya dari gerakan-gerakan yang diperlihatkan.

Penggunaan model dalam iklan berperan penting dalam menyampaikan

pesan untuk mempersuasi khalayak agar membeli produk atau jasa yang

diiklankan. Dalam iklan kopi yang diiklankan oleh model-model perempuan

tersebut mengajak khalayak untuk bertindak (minum kopi Kapal Api). Dalam

bertindak, seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor. Yaitu faktor pribadi, adanya

keinginan dari kebutuhan pribadi. Dan Psikologis, yaitu dari persepsi maupun

motivasi.

Model Perempuan

Credibility Attraction

Persuasi

Faktor Pribadi

Konsumen Perempuan

Kebiasaan (Minum Kopi) Perempuan

Faktor Psikologis

Konsumen Perempuan

Iklan kopi (Promosi)

+

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

45

2.13. Hipotesis Penelitian/Asumsi Dasar

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0 = tidak ada pengaruh penggunaan model perempuan dalam iklan kopi

terhadap budaya minum kopi bagi perempuan.

Ha = ada pengaruh penggunaan model perempuan dalam iklan kopi terhadap

budaya minum kopi bagi perempuan.

2.14. Operasionalisasi Variabel/Operasionalisasi Konsep

Tabel 2.1

Kerangka Operasional

Variabel Dimensi Indikator Alat ukur Skala

Penggunaan

Model

Perempuan

dalam Iklan

Kopi

1. Credibility

2. Attraction

- Keahlian

- Kepercayaan

- Daya tarik

- Pengetahuan

- Pengalaman

- Keterampilan

- Integritas

- Dapat dipercaya

- Tampilan Fisik

- Tampilan Non

Fisik

Ordinal

Kebiasaan

Minum

Kopi bagi

Perempuan

1. Faktor

Pribadi

2. Faktor

Psikologis

- Kebutuhan

- Gaya Hidup

- Persepsi

- Motivasi

- Pemenuhan

kebutuhan

- Pengaruh dari

pola hidup

- Pandangan

konsemen

terhadap model

dan produk

- Dorongan untuk

konsumsi

Ordinal

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

46

2.15. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No ITEM Peneliti A Peneliti B Peneliti C

1 Judul Pengaruh Iklan

Pepsodent Versi “Ayah

Adi dan Dika” Seri

„Gantian, Dong!‟

Terhadap Sikap Siswa-

siswi SDN Serang 02

Tentang Kesehatan

Gigi

Pengaruh Karakteristik

Model Iklan Terhadap

Preferensi Konsumen

dalam melaksanakan

keputusan pembelian

sabun mandi lux di

wilayah Surakarta

Pengaruh Selebriti

Iklan IM3 Versi

JKT48 Terhadap

Minat Beli

Menurut Model

Viscap

2 Tahun 2011 2003 2014

3 Tujuan

Penelitian

- Mengetahui

bagaimana

tayangan iklan

Pepsodent versi

“Ayah Adi dan

Dika”

- Bagaimana sikap

siswa-siswi SDN

02 tentang

kesehatan gigi

- Seberapa besar

pengaruh iklan

- Mengetahui apakah

ada pengaruh yang

signifikan antara

karakteristik model

iklan terhadap

preferensi

konsumen dalam

pembelian sabun

lux

- Mengetahui

karakteristik utama

manakah yg

mendukung

keberhasilan model

iklan dalam

mempengaruhi

preferensi

konsumen dalam

pembelian sabun

lux

Mengetahui dan

mengukur

pengaruh selebriti

Iklan IM3 Versi

JKT48 terhadap

minat beli

konsumen

4 Teori Belajar Sosial -

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

47

5 Metode /

Paradigma

Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif

(Survey)

6 Hipotesis Ha : Ada pengaruh

Ho : Tidak ada

pengaruh

- Diduga

karakteristik model

iklan berengaruh

signifikan terhadap

preferensi

konsumen dalam

pembelian sabun

lux

- Diduga visibillity

model iklan

merupakan variabel

yg paling dominan

pengaruhnya

terhadap preferensi

konsumen dalam

pembelian sabun

lux

Ha : Ada pengaruh

Ho : Tidak ada

pengaruh

7 Hasil

Penelitian /

Kesimpulan

Ha diterima dan Ho

ditolak

- karakteristik model

iklan berengaruh

signifikan terhadap

preferensi

konsumen dalam

pembelian sabun

lux

Ha diterima dan Ho

ditolak

8 Persamaan Sama-sama meneliti

tentang pengaruh dari

iklan

Sama-sama meneliti

tentang pengaruh model

dalam iklan

Sama-sama

meneliti tentang

pengaruh model

dalam iklan

9 Perbedaan Teori yang digunakan Penelitian ini meneliti

tentang pengaruh

terhadap pembelian

sedangkan yang akan

diteliti oleh penulis lebih

Penelitian ini

meneliti tentang

pengaruh terhadap

pembelian

sedangkan yang

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

48

terhadap kebiasaan dari

konsumen.

akan diteliti oleh

penulis lebih

terhadap kebiasaan

dari konsumen.

10 Kritik - Tidak ada teori

komunikasi yang

digunakan

-

11 Sumber UNTIRTA Universitas Sebelas

Maret Surakarta

UIN Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitian (Arikunto, 2006: 160). Untuk mengumpulkan data

dalam penelitian kuantitatif, ada berbagai macam jenis, antara lain penelitian

survei, penelitian eksperimen, dan analisis data sekunder. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Yaitu penelitian

kuantitatif yang bersifat korelasional dengan menggunakan pertanyaan

terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh

jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan

terstruktur dan sistematis itu dikenal dengan istilah kuisioner. Kuisioner berisikan

daftar pertanyaan yang mengukur variabel-variabel, hubungan di antara variabel

yang ada, atau juga pengalaman atau opini dari responden.

Tujuannya yaitu untuk mengumpulkan data serta mempelajari gejala atau

fenomena sosial dengan jalan meneliti variabel-variabel penelitian yang

dilaksanakan. Kuantitatif Penelitian ini juga bersifat verifikatif, yaitu metode yang

bertujuan untuk menguji secara matematis dugaan mengenai adanya hubungan

antar variabel dari masalah yang sedang diselidiki di dalam hipotesis. Atau

dengan kata lain, penelitian untuk menguji kebenaran suatu hipotesis dimana

dalam penelitian ini yang akan diuji adalah “Pengaruh Penggunaan Model

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

50

Perempuan dalam Iklan Kopi Terhadap Kebisaan Minum Kopi bagi Perempuan”

yang akan di uji kepada responden perempuan di lokasi penelitian.

Untuk menjawab masalah-masalah dan mengungkap tujuan penelitian

untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Terhadap Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan digunakan penelitian yang

bersifat deskriptif dengan sumber data primer yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner kepada responden.

3.2. Ruang Lingkup/Fokus Penelitian

Ruang lingkup dan fokus penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari

penggunaan model iklan perempuan dalam iklan kopi

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan diambil dalam penelitian ini adalah cafe-cafe

yang menjual kopi di daerah kota Serang. Alasan dari pengambilan lokasi tersebut

karena merupakan tempat yang tepat berdasarkan dengan isi yang ada didalam

iklan kopi kapal api dan banyak perempuan-perempuan yang biasa menikmati

kopi disana sehingga dapat memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi

dan data yang tepat dengan penelitian.

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

51

3.4. Variabel Penelitian

3.4.1. Definisi Konsep

Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan

definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak

suatu fenomena sosial (Singarimbun, 1983: 33).

1. Model

Model yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang

yang mempresentasikan potret terbaik dari produk selama

jangka waktu tertentu sehingga terjadi interaksi antara merek

dan target konsumen. Indikator Model adalah Credibility dan

Attraction

a. Credibility yaitu seberapa dapat dipercayanya seorang

model iklan

b. Attraction yaitu seberapa menariknya seorang model iklan

2. Kebiasaan Minum Kopi

a. Faktor pribadi, yaitu kebutuhan dan gaya hidup

b. Faktor Psikologis, yaitu persepsi dan motivasi

3.4.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada

suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau

variabel tersebut (Nazir, 2003:126).

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

52

1. Variabel X (model iklan)

Definisi operasional dari penelitian ini adalah model iklan

perempuan kapal api dan adapun indikatornya sebagai berikut:

a. Credibillity (X1)

Keahlian

Kepercayaan

b. Attraction (X2)

Tampilan fisik

Tampilan non fisik

2. Variabel Y (Kebiasaan minum kopi)

a. Faktor pribadi

Kebutuhan

Gaya hidup

b. Faktor psikologis

Persepsi

Motivasi

3.5. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah nafas dari penelitian oleh kaerna itu dikatakan

oleh Arikunto (1995:177) bahwa “Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang

terpenting dan strategis keduduknnya dalam keseluruhan kegiatan penelitian”.

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

53

Proses penyusunan penelitian di mulai dengan mencari data di lapangan

kemudian data yang diperoleh akan digunakan untuk menguji hipotesis atau

menjawab pertanyaan yang sudah dirumuskan. Karena data yang diperoleh akan

dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan. Teknik penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan

kuisioner, observasi dan studi kepustakaan dalam pengumpulan data.

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang

diteliti itu. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung cafe-

cafe yang menjual kopi di daerah kota Serang, jadi populasi dari

penelitian ini sifatnya tidak terbatas.

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

54

3.6.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Oleh karena

itu sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi

dan bukan populasi itu sendiri. (Bailey, 1994:83). Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan

teknik penarikan sampel aksidental. Teknik penarikan sampel

aksidental ini didasarkan pada kemudahan (covenience). Sampel

dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang

tepat.

Dari waktu penelitian dilapangan yang dimulai sejak tanggal 6

Januari 2016 sampai dengan 6 Februari 2016 yang dilakukan pada

waktu sore hari sampai sampai dengan/atau malam hari didapatkan

jumlah sampel sebanyak 35 orang.

3.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu

dengan bantuan statistik dengan penggunaan perhitungan SPSS sebagai alat bantu

dalam menghitung.

Prosedur yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Uji reabilitas

Uji Reabilitas adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan

reabilitas serangkaian item pertaanyaan dalam kehandalannya

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

55

mengukur suatu variabel. Uji reablititas dilakukan dengan uji Alpha

Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :

(

) (

)

Keterangan :

α = koefisien reabilitas Alpha Cronbach

K = Jumlah item pertanyaan yang diuji

= jumlah varians skor item

SX2

= Varians skor-skor tes (seluruh item K)

Peneliti menggunakan bantuan IBM Statistical Package for Social

Science (SPSS) Statistic Versi 20.

2. Uji validitas

Menurut Arikunto (2006 : 168) adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi.

Untuk mengukur validitas data, peneliti akan menhitung kolerasi

antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan

rumus teknik kolerasi Product Moment dengan rumus :

Keterangan :

r= kolerasi Product Moment

x= skor pertanyaan

y= skor total

n= jumlah sampel

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

56

Peneliti menggunakan bantuan IBM Statistical Package for Social

Science (SPSS) Statistic Versi 20.

3. Analisis korelasi

1. Jika kedua variabel normal dan regresi linier, maka rumus yang

digunakan Korelasi Product Moment, (Sujana,1996:273) yaitu :

Peneliti menggunakan bantuan IBM Statistical Package for Social Science

(SPSS) Statistic Versi 20.

2. Jika salah satu atau kedua variabel tersebut berdistribusi tidak

normal dan regresinya tidak normal, maka digunakan rumus rank

yaitu:

(Sujana, 1996:365)

3. Menafsirkan harga koefisien korelasi dengan kriteria sebagai

berikut: (Sugiono, 2007:184)

0,00-0,199 pengaruh rendah sekali

0,20-0,399 pengaruh rendah

0,40-0,599 pengaruh sedang

0,60-0,799 pengaruh kuat

0,80-100 pengaruh sangat kuat

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

57

4. Uji Hipotesis

Uji t-test ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dua

variabel yang berpasangan, dengan pengambilan keputusan:

a. Menentukan t hitung, dengan rumus:

b. Menentukan tabel pada taraf signifikasi 5%

c. Pengujian hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut :

- Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak

- Apabila thitung < ttabel , maka H0 diterima

(Sugiyono, 2007:185)

Peneliti menggunakan bantuan IBM Statistical Package for Social Science

(SPSS) Statistic Versi 20.

5. Analisis regresi

Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap

regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi belum tentu korelasi

dilanjutkan dengan regresi. Analisis regresi dilakukan jika kolerasi

antara kedua variabel mempunyai kausal (sebab-akibat) atau

hubungan fungsional.

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

58

Peneliti menggunakan bantuan IBM Statistical Package for Social Science

(SPSS) Statistic Versi 20.

3.8. Pengujian Persyaratan Statistik

Metode penelitian statistik membutuhkan pengujian persyaratan statistik

yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian.

3.8.1 Uji Validitas

Peneliti melakukan uji validitas dengan menggunakan bantuan program

SPSS versi 21 pada setiap pertanyaan yang terdapat pada kuisioner atau angket

penelitian. Peneliti membagi dua bagian dalam kuisioner, yaitu pertanyaan

mengenai Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi (variabel X), dan

Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan (variabel Y). Output data program SPSS

versi 21 untuk uji validitas untuk penggunaan model perempuan dalam iklan kopi

dapat dilihat pada tabel 4.22 sebagai berikut :

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

59

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi

(Variabel X)

ITEM rhitung rtabel KEPUTUSAN

Pertanyaan 1 0,366 0,334 Valid

Pertanyaan 2 0,557 0,334 Valid

Pertanyaan 3 0,675 0,334 Valid

Pertanyaan 4 0,353 0,334 Valid

Pertanyaan 5 0,577 0,334 Valid

Pertanyaan 6 0,55 0,334 Valid

Pertanyaan 7 0,432 0,334 Valid

Pertanyaan 8 0,491 0,334 Valid

Pertanyaan 9 0,667 0,334 Valid

Pertanyaan 10 0,624 0,334 Valid

Pertanyaan 11 0,604 0,334 Valid

Pertanyaan 12 0,555 0,334 Valid

Pertanyaan 13 0,662 0,334 Valid

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2016

Output data program SPSS versi 21 di atas merupakan hasil nilai uji

validitas dari setiap pertanyaan variabel X (Penggunaan Model Perempuan dalam

Iklan kopi). Nilai data hasil uji validitas dari program SPPS versi 21 dapat dilihat

pada kolom terakhir dari hasil. Setiap pertanyaan dianggap valid apabila rhitung

pada kolom terakhir dari hasil lebih besar dari rtabel.

Tabel pengujian validitas variabel Penggunaan Model Perempuan dalam

Iklan kopi (Variabel X) yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi

21, maka diketahui bahwa pengujian dari 13 pertanyaan dari variabel Penggunaan

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

60

Model Perempuan dalam Iklan kopi (Variabel X) terindikasi valid. Setelah

melakukan pengujian variabel X yaitu Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan

Kopi. Peneliti melakukan pengujian validitas variabel Y yaitu Kebiasaan Minum

Kopi bagi Perempuan dengan 8 pertanyaan sebagai tahap selanjutnya. Peneliti

menggunakan program SPSS versi 21 untuk menguji validitas pertanyaan variabel

Y. Hasil uji validitas untuk variabel Y dapat dilihat pada output data dari program

SPSS versi 21 pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

(Variabel Y)

ITEM rhitung rtabel KEPUTUSAN

Pertanyaan 1 0,855 0,334 Valid

Pertanyaan 2 0,706 0,334 Valid

Pertanyaan 3 0,342 0,334 Valid

Pertanyaan 4 0,781 0,334 Valid

Pertanyaan 5 0,411 0,334 Valid

Pertanyaan 6 0,676 0,334 Valid

Pertanyaan 7 0,823 0,334 Valid

Pertanyaan 8 0,750 0,334 Valid

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2016

Peneliti membandingkan nilai rhitung dari pertanyaan 1 sampai dengan

pertanyaan 8 dengan rtabel, dan didapatkan hasil bahwa nilai rhitung lebih besar

daripada rtabel. Maka data dinyatakan valid.

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

61

3.8.2 Uji Reabilitas

Alat ukur dinyatakan reliabel apabila alat ukur tersebut secara konsisten

memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama walaupun

digunakan berulang kali. Reabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut

stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable), dan tetap (consistent).

Dalam melakukan uji reabilitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

bantuan program SPSS versi 21.

Peneliti menguji kehandalan dengan menghitung masing-masing

instrument dalam suatu variabel. Instrument penelitian Penggunaan Model

Perempuan dalam Iklan kopi (variabel X), dan Kebiasaan Minum Kopi bagi

Perempuan (variabel Y) dikatakan reliable (handal) apabila memiliki nilai

Cronbach’s Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,80. Nilai reabilitas dari

kedua variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3

Hasil Uji Reabilitas Variabel X dan Y

Variabel Penelitian Nilai Reabilitas

Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi 0,810

Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan 0,834

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2016

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

62

Berdasarkan tabel 3.3 di atas, nilai reabilitas untuk variabel Penggunaan

Model Perempuan dalam Iklan kopi (variabel X), adalah sebesar 0,810 dan

Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan (variabel Y), adalah sebesar 0,834.

Berdasarkan nilai reabilitas kedua variabel memiliki nilai yang lebih besar dari

0,80 sehingga dapat dinyatakan data tersebut reliable dan dapat dijadikan alat ukur

untuk analisis selanjutnya.

3.8.3 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji dan mengetahui apakah data

yang telah dikumpulkan berdistribusi (menyebar) dengan normal atau tidak. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui apakah syarat sampel penelitian terpenuhi atau

tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogrov Smirnov serta

dengan analisis grafik. Berikut adalah uji normalitas data dalam penelitian ini :

Tabel 3.4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 3.05405867

Most Extreme Differences

Absolute .083

Positive .078

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .490

Asymp. Sig. (2-tailed) .970

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

63

Berdasarkan output diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar

0,970 > 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi

dengan normal.

3.9. Jadual Penelitian

Tabel 3.5

Jadual Penelitian

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1Konsultasi dan revisi

proposal

2Penyusunan skripsi bab 1-3

3 Sidang Outline

4 Revisi pasca outline

5 Penyusunan angket

6Penyebaran angket dan

penelitian ke lapangan

7Analisa data dan

penyusunan bab 4-5

8 Revisi bab 4-5

9 Sidang Skripsi

JuniNo Nama Kegiatan

Maret April Mei April Mei JuniJuli Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Maret

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Iklan Kopi

Iklan kopi yang dibintangi oleh model perempuan di Indonesia ada

beberapa iklan. Diantaranya iklan kopi Good Day yang dibawakan oleh Chelsea

Islan, iklan Top White Coffee yang dibawakan oleh Raline Shah, Iklan Top White

Coffee oleh Chelsea Olivia, iklan kopi Kapal Api oleh Acha Septriasa dan Iklan

Torabika Creamy Latte oleh Dian Sastro.

Dari kelima iklan tersebut, keseluruhannya menggunakan model iklan

selebriti terkenal dan memiliki daya tariknya masing-masing. Berikut deskripsi

masing-masing iklan kopi tersebut :

1. Iklan kopi Good Day dibintangi oleh Chelsea Islan. Chelsea Islan

merupakan aktris berkebangsaan Indonesia yang lahir di Washington,

D.C., Amerika Serikat pada tanggal 2 Juni 1995. Chelsea Islan memulai

karir keaktrisannya pada tahun 2013 dalam sebuah film layar lebar

berjudul Refrain. Setelah penempilannya dalam film tersebut Chelsea

dinilai dapat memerankkannya dengan baik sehingga mendapatkan banyak

peran-peran lain hingga dikenal banyak orang. Karena kepopulerannya

tersebut banyak perusahaan-perusahaan yang menjadikannya sebagai

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

65

model dari iklan-iklannya tersebut, salah satunya yaitu iklan kopi Good

Day.

Gambar 4.1. Chelsea islan dalam iklan kopi Good Day

2. Iklan Top White Coffee dibintangi oleh Raline Shah seorang aktris

berkebangsaan Indonesia. Raline lahir di Jakarta pada tanggal 4 Maret

1985. Ia dikenal sejak menjadi salah satu finalis Puteri Indonesia 2008 dan

menjadi puteri terfavorit. Setelah itu Raline mulai aktif didunia hiburan

yaitu menjadi pemain film dan model iklan. Salah satu iklan yang

dibintanginya yaitu iklan Top White Coffee.

Gambar 4.2. Raline Shah dalam iklan Luwak White Coffee

3. Iklan Top White Coffee dibintangi oleh Gabriellle Chelsea Olivia Wijaya

atau dikenal dengan Chelsea Olivia. Chelsea Olivia lahir di Bandar

Lampung pada tanggal 29 Juli 1992. Chelsea Olivia memulai karirnya

sebagai seorang model hingga mendapatkan peran dalam sinetron

Matahariku dan mulai dikenal sejak berperan dalam sinetron Cincin. Sejak

itu ia mulai dikenal masyarakat.

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

66

Gambar 4.3. Chelsea Olivia dalam iklan Top White Coffee

4. Iklan kopi Kapal Api Special Mix dibintangi oleh Acha Septriasa. Acha

Septriasa dengan nama asli Jelita Septriasa lahir di Jakarta pada tanggal 1

September 1989. Ia adalah seorang aktris dan pemyanyi Indonesia. Acha

mulai dikenal saat berperan dalam film My Heart. Ia juga mendapatkan

banyak sekali penghargaan dan menjadi aktris dengan bayaran termahal

dalam karirnya tersebut.

Gambar 4.4. Acha Septriasa dalam iklan kopi Kapal Api Special Mix

5. Iklan Torabika Creamy Latte dibintangi Dian Paramita Sastrowardoyo

atau dikenal dengan Dian Sastro. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 16 maret

1982. dimemulai karirnya didunia hiburan pada tahun 1996 sebagi juara

pertama di ajang GADIS Sampul majalah GADIS. Dian menjadi sangat

terkenal sejak perannya dalam film Ada Apa dengan Cinta?. Dian

mendapat banyak penghargaan dalam karirnya salah satunya adalah

pemeran wanita terbaik pada Festival Film Internasional Singapura (2002).

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

67

Gambar 4.5. Dian Sastro dalam iklan Torabika Creamy Latte

4.2. Deskripsi Data

4.2.1. Deskripsi Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah perempuan usia 17-40 tahun yang

diambil dari berbagai cafe-cafe yang menjual kopi dan terletak di kota Serang.

Sampel diambil dengan teknik penarikan sampel aksidental, yaitu sampel dapat

terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat serta memiliki

kriteria yang dibuat oleh penulis, salah satunya yaitu : responden yang

mengkonsumsi kopi dan pernah melihat tayangan iklan kopi dari kelima iklan

tersebut. Dan diperoleh sampel sebanyak 35 orang dalam jangka waktu 1 bulan.

4.2.2. Deskripsi Data penelitian

Variabel X : Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Variabel Y : Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Peneliti menganalisis indikator dari kedua variabel. Dari variabel

Penggunaan Model perempuan dalam Iklan Kopi peneliti memaparkan efektivitas

pendukung/endorser yaitu kredibilitas dan daya tarik. Sedangkan variabel

Kebiasaan dengan cara memaparkan komponen pengaruh kebiasaan dalam

bertindak, yaitu faktor pribadi dan faktor psikologis.

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

68

Peneliti menyebarkan 35 angket atau kuisioner ke 35 orang pengunjung

perempuan di cafe-cafe yang terletak di kota Serang. Setiap kuisioner memiliki 13

pertanyaan untuk variabel penggunaan model perempuan dalam iklan kopi K

(variabel X), dan 8 pertanyaan untuk variabel kebiasaan minum kopi bagi

perempuan (variabel Y). Peneliti memberikan skor pada setiap jawaban dari

responden berdasarkan Skala Likert sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) : Skor 5

Setuju (S) : Skor 4

Kurang Setuju : Skor 3

Tidak Setuju : Skor 2

Sangat Tidak Setuju : Skor 1

Data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan perhitungan frekuensi, serta

proses presentase yang disajikan ke dalam bentuk tabel. Peneliti melakukan

pembahasan berdasarkan indikator pada kerangka operasional. Jumlah Indikator

kerangka operasional terdiri dari tiga indikator yaitu, keahlian, kepercayaan, dan

daya tarik untuk variabel penggunaan model perempuan dalam iklan kopi

(variabel X), dan 4 indikator yaitu, kebutuhan, gaya hidup, persepsi, dan motivasi

untuk variabel kebiasaan minum kopi bagi perempuan (variabel Y).

Berikut adalah hasil uji frekuensi variabel penggunaan model perempuan

dalam iklan kopi (Variabel X) dari tiap pertanyaan yang sudah diberikan kepada

responden yang akan disajikan dalam bentuk tabel dan akan dijelaskan setiap

pertanyaannya :

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

69

4.2.2.1. Uji Frekuensi Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

(Variabel X)

Berikut ini adalah hasil distribusi frekuensi dari variabel X, Penggunaan

Model Perempuan dalam Iklan Kopi :

1. Pertanyaan No.1 :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Pendapat Responden

Mengenai Model Perempuan Saat Menikmati Kopi

Model perempuan dalam iklan kopi terlihat menikmati kopi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

4 13 37,1 37,1 37,1

5 22 62,9 62,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.1 variabel X indikator Credibility

Tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 22 orang atau

62,9% menyatakan sangat setuju, sebanyak 13 orang atau 37,1% menyatakan

Sangat Setuju

Setuju

Model perempuan dalam iklan kopi terlihat menikmati kopi

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

70

setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun

sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan mengenai

pengamatannya terhadap cara model perempuan menikmati kopi.

Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan

komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan, komunikator

dinilai tinggi pada keahlian yang dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tau

banyak, berpengalaman atau terlatih (Rakhmat, 2007:260). Seluruh responden

menyetujui bahwa model perempuan dalam iklan-iklan kopi tersebut menikmati

kopi. Hal tersebut menyatakan bahwa keahlian model-model perempuan dalam

iklan kopi memerankan iklannya sangat baik sehingga membuat responden

menyetujui hal tersebut.

2. Pertanyaan No.2 :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Pemahaman Responden

Mengenai Pesan Iklan yang disampaikan Model Perempuan

Penonton memahami pesan iklan yang disampaikan oleh model perempuan

dalam iklan kopi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 2 5,7 5,7 5,7

4 22 62,9 62,9 68,6

5 11 31,4 31,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.2 variabel X indikator Credibility

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

71

Tabel 4.2 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 11 orang atau

31,4% menyatakan sangat setuju, 22 orang atau 62,9% menyatakan setuju, 2

orang atau 5,7% menyatakan kurang setuju dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan bahwa responden memahami pesan yang disampaikan oleh

model-model perempuan dalam iklan kopi.

Seorang endorser yang memiliki keahlian akan dapat lebih mudah dalam

melakukan persuasi dibandingkan dengan endorser yang tidak memiliki keahlian.

Keahlian tersebut mencangkup keterampilan (Terence A. Shimp, 2000). Sebanyak

94,3% responden memahami pesan yang disampaikan oleh model-model

perempuan dalam iklan kopi. Hal tersebut menyatakan bahwa model perempuan

sudah dapat menerapkan indikator credibility yaitu memiliki keterampilan.

Karenanya fungsi iklan untuk menyampaikan pesan sudah berfungsi dengan baik.

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Penonton memahami pesan iklan yang disampaikan oleh model perempuan dalam iklan

kopi

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

72

3. Pertanyaan No.3 :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Pendapat Responden

Mengenai Kharisma yang dimiliki Model Perempuan

Model perempuan dalam iklan kopi memiliki kharisma sehingga memikat hati

penonton

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 7 20,0 20,0 20,0

4 18 51,4 51,4 71,4

5 10 28,6 28,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.3 variabel X indikator Credibility

Tabel 4.3 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 10 orang atau

28,6% menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 51,7% menyatakan setuju, 7

orang atau 20% menyatakan kurang setuju dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Model perempuan dalam iklan kopi memiliki kharisma sehingga memikat hati penonton

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

73

merupakan tanggapan setuju mengenai model perempuan yang memiliki kharisma

sehingga memikat hati penonton.

Kepopuleran, citra, dan performa dari selebritis itu sendiri dapat lebih

menarik untuk menyaksikan iklan yang dapat mempengaruhi persepsi target

audien untuk membuat keputusan dalam melakukan pembelian

(McCracken,2006). Model perempuan dalam iklan kopi memiliki kharisma yang

dapat menarik penonton untuk menyaksikan iklan kopi yang dibawakannya.

Kharisma seseorang tidak didapatkan dari keturunan, melainkan dapat terpancar

dari kepribadian maupun pengetahuan orang tersebut. Model perempuan dalam

iklan kopi memiliki kharisma yang dapat memikat hati penonton menunjukkan

bahwa model-model perempuan tersebut memiliki pengetahuan yang cukup baik.

4. Pertanyaan No.4 :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai

Fleksibilitas Gerak Tubuh Model Perempuan

Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi terlihat fleksibel

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

4 13 37,1 37,1 37,1

5 22 62,9 62,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.4 variabel X indikator Credibility

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

74

Tabel 4.4 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 22 orang atau

62,9% menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 37,1% menyatakan setuju dan

tidak ada atau 0% yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun sangat

tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan mengenai gerakan tubuh

dari model perempuan yang terlihat fleksibel dan tidak kaku di dalam iklan kopi

Kapal Api.

Kemampuan yang dimiliki seorang endorser akan banyak membantunya

dalam menyampaikan pesan yang akan disampaikan. Penggunaan narasumber

sebagai fitur penarik perhatian dalam iklan merupakan salah satu cara kreatif

untuk menyampaikan pesan (Keller, 2012). Kemampuan yang harus dimiliki oleh

endorser salah satunya adalah keterampilan dan fleksibelitas dalam membawakan

iklan. Gerak tubuh yang fleksibel dan tidak kaku menunjukan bahwa model

tersebut memiliki keterampilan yang baik dalam memerankan iklan tersebut

sebagai seorang perempuan yang digambarkan elegan sedang menikmati kopi.

[CATEGORY NAME]

Setuju

Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi terlihat fleksibel

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

75

Hal tersebut juga disetujui oleh seluruh responden bahwa model tersebut terampil

dalam memerankan iklan tersebut.

5. Pertanyaan No.5 :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai

Keyakinannya Mengenai Kualitas Kopi Karena Model Perempuan

Model perempuan dalam iklan kopi membuat penonton yakin mengenai kualitas

kopi dalam iklan tersebut

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 4 11,4 11,4 11,4

4 21 60,0 60,0 71,4

5 10 28,6 28,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.5 variabel X indikator Credibility

Tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 10 orang atau

28,6% menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 60% menyatakan setuju, 4 orang

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Model perempuan dalam iklan kopi membuat penonton yakin mengenai kualitas kopi dalam

iklan tersebut

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

76

atau 11,4% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan

tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan

tanggapan mengenai model perempuan yang dapat meyakinkan responden

terhadap kualitas dari kopi Kapal Api.

Keyakinan dan kepercayaan adalah salah satu dari atribut dasar pendukung

atau endorser sebagai efektivitas dalam beriklan. Menurut Rakhmat (2007 : 260),

kepercayaan adalah kesan komunikasi tentang komunikator yang berekaitan

dengan wataknya. Apakah komunikator dinilah jujur, tulus, bermoral, adil, sopan,

dan etis? Sebagian besar dari responden merasa yakin terhadap kualitas dari kopi

yang diperankan oleh model-model perempuan dalam iklan kopi. Hal tersebut

menyatakan bahwa model perempuan sudah baik dalam menjalankan atribut dasar

sebagai efektivitas dalam beriklan.

6. Pertanyaan No.6 :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai

Keyakinannya Terhadap Kata-Kata yang disampaikan Model Perempuan

Kata-kata yang disampaikan model perempuan membuat penonton yakin dan

percaya terhadap kopi yang diiklankan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 3 8,6 8,6 8,6

4 21 60,0 60,0 68,6

5 11 31,4 31,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.6 variabel X indikator Credibility

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

77

Tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 11 orang atau

31,4% menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 60% menyatakan setuju, 3 orang

atau 8,6% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan

tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan

tanggapan bahwa model perempuan berhasil membuat responden yakin dan

percaya terhadap kopi yang dibintanginya tersebut.

Dalam pertanyaan ini juga didapatkan hasil bahwa 91,4% responden setuju

bahwa mereka yakin dan percaya terhadap kopi-kopi tersebut setelah melihat

iklan kopi yang dibawakan oleh model-model perempuan tersebut. Ketika

selebriti memiliki tingkat keahlian dan kepercayaan yang tinggi digunakan, maka

konsumen cenderung mengurangi pertahanan mereka dan tidak merespon

kognitif, serta mempunyai alasan untuk percaya iklan tersebut (Terence A. Shimp,

2000). Hal tersebut menyatakan bahwa model perempuan membawakan iklan

kopi dengan baik.

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Kata-kata yang disampaikan model perempuan membuat penonton yakin dan percaya terhadap

kopi yang diiklankan

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

78

7. Pertanyaan No.7 :

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden yang

Percaya Bahwa Kopi Sangat Nikmat Untuk Dinikmati

Cara model perempuan dalam iklan kopi menikmati kopi membuat penonton

percaya bahwa kopi tersebut sangat nikmat untuk dinikmati

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 2 5,7 5,7 5,7

4 18 51,4 51,4 57,1

5 15 42,9 42,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.7 variabel X indikator Credibility

Tabel 4.7 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 15 orang atau

42,9% menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 51,4% menyatakan setuju, 2

orang atau 5,7% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Cara model perempuan dalam iklan kopi menikmati kopi membuat penonton percaya

bahwa kopi tersebut sangat nikmat untuk dinikmati

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

79

merupakan tanggapan mengenai model-model perempuan membuat penonton

percaya bahwa kopi yang dibintanginya tersebut sangat nikmat untuk dinikmati.

Satu hal yang penting dari efek positif menggunakan endorser

berkredibilitas adalah penerimaan pesan yang cenderung mengurangi keraguan

konsumen (Terence A. Shimp, 2000). Model iklan perempuan dalam iklan kopi

menikmati kopi membuat penonton yakin bahwa kopi tersebut sangat nikmat

untuk dinikmati. Dan Sebanyak 94,3% responden merasa yakin bahwa kopi

tersebut sangat nikmat untuk dinikmati.

8. Pertanyaan No.8 :

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Apakah

Model Perempuan dalam Iklan Kopi Cantik

Model-model perempuan dalam iklan kopi cantik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 4 11,4 11,4 11,4

4 13 37,1 37,1 48,6

5 18 51,4 51,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.1 variabel X indikator Attraction

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

80

Tabel 4.8 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 18 orang atau

51,4% menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 37,1% menyatakan setuju, 4

orang atau 11,4% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan dari responden yang setuju bahwa model-model perempuan

dalam iklan kopi tersebut cantik sehingga dapat menarik perhatian responden.

Seorang model iklan harus memiliki daya tarik yang tinggi agar konsumen

tertarik untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan (Terence A. Shimp,

2000:468). Kecantikan dari model perempuan menjadi daya tarik tersendiri untuk

model perempuan menarik perhatian dari respondennya. Bukan hanya laki-laki

yang terpikat oleh kecantikannya, perempuan juga setuju bahwa model-model

perempuan dalam iklan kopi semuanya berwajah cantik. Hal tersebut dinyatakan

dari hasil jawaban responden yang semuanya adalah perempuan dan sebagian

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Model-model perempuan dalam iklan kopi cantik

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

81

besar menyetujui bahwa model-model perempuan dalam iklan kopi berwajah

cantik.

9. Pertanyaan No.9 :

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai

Cara Minum Model Perempuan

Cara model perempuan dalam iklan kopi meminum kopi sangat menarik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 3 8,6 8,6 8,6

4 19 54,3 54,3 62,9

5 13 37,1 37,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.2 variabel X indikator Attraction

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Cara model perempuan dalam iklan kopi meminum kopi sangat menarik

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

82

Tabel 4.9 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 13 orang atau

37,1% menyatakan sangat setuju, 19 orang atau 54,3% menyatakan setuju, 3

orang atau 8,6% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan dari responden mengenai cara model perempuan dalam

iklan kopi meminum kopi sangat menarik.

Iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki

keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar tertarik

untuk membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan.

Pemilih menemukan sesuatu pada diri endorser yang dia sukai maka bujukan

bekerja lewat identifikasi. artinya, lewat identifikasi pemilih akan mengadopsi

perilaku, sikap atau preferensi. ketika mereka menemukan hal yang menarik

dalam diri endorser (Shhimp 2007:305). Sebanyak 91,4% responden menyatakan

bahwa cara model perempuan dalam iklan kopi meminum kopi sangat menarik.

Cara tersebut merupakan daya tarik yang dibuat oleh model perempuan agar

penonton juga ingin merasakan seperti apa nikmatnya kopi yang dibintanginya

tersebut setelah melihat tayangan iklan kopi tersebut.

10. Pertanyaan No.10 :

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

83

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Atas Ketertarikan

Responden Untuk Mencoba Kopi Setelah Melihat Iklan Tersebut

Melihat model perempuan dalam iklan kopi menikmati kopi membuat penonton

tertarik untuk mencoba kopi tersebut

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 7 20,0 20,0 20,0

4 20 57,1 57,1 77,1

5 8 22,9 22,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.3 variabel X indikator Attraction

Tabel 4.10 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 8 orang atau

22,9% menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 57,1% menyatakan setuju, 7

orang atau 20% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Melihat model perempuan dalam iklan kopi menikmati kopi membuat penonton tertarik

untuk mencoba kopi tersebut

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

84

merupakan tanggapan responden mengenai cara model perempuan dalam iklan

kopi menikmati kopi membuat penonton tertarik untuk mencoba kopi tersebut.

Fungsi iklan adalah untuk membujuk penontonnya agar melakukan

sesuatu sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam tayangan iklan. Tujuan ini

sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun

permintaan selektif untuk produk tertentu (Kotler, 2000: 578). Iklan yang

berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan

brand dan tertarik untuk mencobanya. Model perempuan sebagai pendukung atau

endorser membantu produsen untuk menarik perhatian penonton untuk mencoba

kopi yang dibintanginya tersebut.

11. Pertanyaan No.11 :

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai

Pakaian Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Pakaian model perempuan dalam iklan kopi menarik dan rapi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 2 5,7 5,7 5,7

4 20 57,1 57,1 62,9

5 13 37,1 37,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.4 variabel X indikator Attraction

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

85

Tabel 4.11 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 13 orang

atau 37,1% menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 57,1% menyatakan setuju, 2

orang atau 5,7% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan responden mengenai pakaian model perempuan dalam iklan

kopi menarik dan rapi sehingga mencerminkan bahwa ia adalah wanita yang

elegan.

Pakaian yang rapi dan menarik mencerminkan bahwa model perempuan

adalah wanita yang elegan. Penampilan seseorang merupakan salah satu hal

pertama yang diperhatikan selama komunikasi berlangsung. kesan pertama selama

20 detik sampai 4 menit pertama. 84% dari kesan terhadap seseorang berdasarkan

penampilannya (Lalli Ascosi, 1990). Hal tersebut disetujui sebagian besar oleh

responden. Dari cara berpakaian model perempuan dalam iklan kopi mencoba

membuat image bahwa kopi tersebut adalah kopi yang elegan dan pantas untuk

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Pakaian model perempuan dalam iklan kopi menarik dan rapi

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

86

dinikmati oleh seluruh kalangan tidak hanya kalangan menengah kebawah sebagai

kopi instan dengan harganya yang sangat terjangkau.

12. Pertanyaan No.12 :

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai

Gerak Tubuh Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi terlihat elegan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 2 5,7 5,7 5,7

4 19 54,3 54,3 60,0

5 14 40,0 40,0 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.5 variabel X indikator Attraction

Tabel 4.12 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 14 orang

atau 40% menyatakan sangat setuju, 19 orang atau 54,3% menyatakan setuju, 2

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi terlihat elegan

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

87

orang atau 5,7% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan responden mengenai gerak tubuh model perempuan dalam

iklan kopi terlihat elegan sehingga menunjukkan bahwa kopi tersebut adalah kopi

yang elegan walaupun kopi tersebut merupakan kopi instan dengan harga

terjangkau.

Daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik meskipun daya tarik bisa

menjadi atribut yang sangat penting, tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang

dapat dilihat khayalak dalam diri endorser: kecerdasan, sifat-sifat kepribadian,

gaya hidup, keatletisan postur tubuh, dan sebagainya. Endorser dengan tampilan

fifik yang baik dan/atau karaketer non-fisik yang menarik dapat menunjang iklan

dan dapat menimbulkan minat audience unruk menyimak iklan (Belch dan Belch,

2004). Salah satu yang berperan penting lainnya yaitu gerak tubuh. Gerak tubuh

dari model perempuan sudah membantu menunjukkan bahwa kopi tersebut adalah

kopi yang elegan. Hal tersebut juga disetujui oleh sebagian besar responden.

Gerak tubuh dari model perempuan menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian

responden.

13. Pertanyaan No.13 :

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

88

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai

Kesukaannya Terhadap Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Saya menyukai model perempuan dalam iklan kopi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

2 2 5,7 5,7 5,7

3 8 22,9 22,9 28,6

4 20 57,1 57,1 85,7

5 5 14,3 14,3 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.6 variabel X indikator Attraction

Tabel 4.13 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 5 orang atau

14,3% menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 57,1% menyatakan setuju, 8

orang atau 22,9% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 5,7% menyatakan tidak

setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tabel

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Saya menyukai model perempuan dalam iklan kopi

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

89

tersebut merupakan tanggapan dari responden mengenai pendapatnya menyukai

model perempuan dalam iklan kopi tersebut.

Likability (kesukaan) merupakan hal yang paling relevan untuk mengubah

sikap terhadap merek. Kesukaan pada endorser pada konsumen membantu

memotivasi yang postif terhadap suatu merek (Terence A. Shimp, 2000).

Sebagian besar dari responden menyetujui bahwa mereka menyukai model

perempuan dalam iklan kopi tersebut. Daya tarik tersebut akan membuat penonton

memilih produk kopi karena menyukai model perempuan dalam iklan kopi

tersebut.

4.2.2.2. Uji Frekuensi Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

(Variabel Y)

Berikut ini adalah hasil distribusi frekuensi dari variabel Y, Kebiasaan

Minum Kopi bagi Perempuan :

1. Pertanyaan No.1 :

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Apakah

Kopi Cocok Untuk diminum Setiap Hari

Kopi cocok untuk diminum setiap hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 3 8,6 8,6 8,6

3 15 42,9 42,9 51,4

4 14 40,0 40,0 91,4

5 3 8,6 8,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

90

Sumber : diolah dari pertanyaan no.1 variabel Y indikator Faktor Pribadi

Tabel 4.14 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 3 orang atau

8,6% menyatakan sangat setuju, 14 orang atau 40% menyatakan setuju, 15 orang

atau 42,9% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 8,6% menyatakan tidak setuju

dan tidak ada atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan responden mengenai pertanyaan, apakah kopi tersebut

cocok untuk diminum setiap hari.

Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-

ulanng dalam hal yang sama (Joko 2008:24). Minum kopi menjadi kebiasaan bagi

kebanyakan pencinta kopi. Mereka selalu meminum kopi setiap harinya. Dari

hasil jawaban responden diatas, masih ada sebagian dari responden yang merasa

khawatir untuk terlalu sering mengkonsumsi kopi instan setiap hari dikarenakan

akan ada efek samping yang dirasakan. Rata-rata perempuan akan merasa

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Kopi cocok untuk diminum setiap hari

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

91

khawatir terhadap kesehatannya, sehingga akan lebih berhati-hati dalam

melakukan sesuatu.

2. Pertanyaan No.2 :

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban

Responden Apakah Kopi Bermanfaat

Iklan kopi sangat bermanfaat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 1 2,9 2,9 2,9

3 16 45,7 45,7 48,6

4 16 45,7 45,7 94,3

5 2 5,7 5,7 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.2 variabel Y indikator Faktor Pribadi

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

Iklan kopi sangat bermanfaat

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

92

Tabel 4.15 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 2 orang atau

5,7% menyatakan sangat setuju, 16 orang atau 45,7% menyatakan setuju, 16

orang atau 45,7% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 2,9% menyatakan tidak

setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tabel

tersebut merupakan tanggapan responden mengenai pertanyaan, apakah kopi

tersebut bermanfaat.

Iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk

yangditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media (Rhenald Kasali

1992:21). Iklan yang baik adalah iklan yang bersifat informatif. Iklan dianggap

bermanfaat oleh khalayak jika bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

khalayak. Hasil tersebut masih hampir seimbang antara responden yang sangat

setuju dan setuju dengan responden yang kurang setuju dan tidak setuju. Setelah

dilakukan wawancara lebih lanjut kepada beberapa responden, responden yang

setuju bahwa kopi bermanfaat yaitu karena kopi tersebut sangat membantu dikala

sedang mengantuk maupun menemani waktu senggang.

3. Pertanyaan No.3 :

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban

Responden Apakah Minum Kopi Menjadi Trend di

Masyarakat

Minum kopi menjadi trend di masyarakat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 3 8,6 8,6 8,6

4 17 48,6 48,6 57,1

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

93

5 15 42,9 42,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.3 variabel Y indikator Faktor Pribadi

Tabel 4.16 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 15 orang

atau 42,9% menyatakan sangat setuju, 17 orang atau 48,6% menyatakan setuju, 3

orang atau 8,6% menyatakan kurang setuju dan tidak ada atau 0% yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan responden mengenai pertanyaan apakah minum kopi

menjadi trend di masyarakat.

Trend/tren adalah keadaan dimana suatu hal sedang digemari atau sedang

menjadi perhatian masyarakat pada saat tertentu. Sebagian besar responden

menyatakan setuju bahwa minum kopi saat ini sudah menjadi trend di masyarakat.

Saat ini sudah banyak cafe-cafe yang menjual kopi dan dipenuhi oleh banyak

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Minum kopi menjadi trend di masyarakat

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

94

pelanggan yang memesan kopi tidak hanya laki-laki, perempuan saat ini juga

senang untuk mengunjungi cafe hanya untuk sekedar menikmati kopi dan

berbincang-bincang bersama teman-temannya.

4. Pertanyaan No.4 :

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban

Responden Bahwa Minum Kopi Instan Serasa Menikmati

Kopi di Caffe

Minum kopi instan serasa menikmati kopi di caffe

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 1 2,9 2,9 2,9

3 21 60,0 60,0 62,9

4 10 28,6 28,6 91,4

5 3 8,6 8,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.4 variabel Y indikator Faktor Pribadi

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

95

Tabel 4.17 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 3 orang atau

8,6% menyatakan sangat setuju, 10 orang atau 28,6% menyatakan setuju, 21

orang atau 60% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 2,9% menyatakan tidak

setuju, dan tidak ada atau 0% yang sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan responden mengenai pendapatnya, apakah minum kopi

Kapal Api serasa minum kopi di caffe.

Iklan dapat membuat seseorang berimajinasi. Imajinasi adalah daya piker

untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambaran (lukisan,

karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman

seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sebagian iklan mengajak

respondennya untuk membayangkan isi yang ada didalam iklan tersebut. Sebagian

besar responden menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan bahwa menikmati

kopi instan serasa minum kopi di caffe. Hal tersebut berarti kopi tersebut masih

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Minum kopi instan serasa menikmati kopi di caffe

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

96

kurang untuk membuat responden berimajinasi atau merasakan kopi tersebut

seperti menikmati kopi di caffe.

5. Pertanyaan No.5 :

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban

Responden Bahwa Iklan Kopi dapat dipercaya

Iklan kopi dapat dipercaya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 4 11,4 11,4 11,4

4 29 82,9 82,9 94,3

5 2 5,7 5,7 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.1 variabel Y indikator Faktor Psikologis

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Iklan kopi dapat dipercaya

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

97

Tabel 4.18 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 2 orang atau

5,7% menyatakan sangat setuju, 29 orang atau 82,9% menyatakan setuju, 4 orang

atau 11,4% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan

tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan

tanggapan responden mengenai iklan kopi yang dapat dipercaya.

Kepercayaan merek (trust in a brand) didefinisikan sebagai keinginan

pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek dengan resiko-resiko yamh

dihadapi karena ekspetasi terhadap merek itu akan menyebabkan hal yang positif

(Tjahyadi, 2206: 71). Memiliki Endorser yang berkredibilitas adalah salah satu

keuntungan baik perusahaan karena publisitas yang disampaikan dianggap tidak

bias dan jujur. Satu hal yang penting dari efek positif menggunakan endorser

berkredibilitas adalah penerimaan pesan yang cenderung mengurangi keraguan

konsumen. Kopi-kopi tersebut sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Sehingga masyarakat sudah sangat mempercayai kualitas dari kopi-kopi. Dengan

bantuan endorser juga akan membuat masyarakat lebih percaya terhadap merek-

merek kopi tersebut.

6. Pertanyaan No.6 :

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Bahwa Kopi Instan

Memiliki Citra yang Baik dan Layak Untuk dikonsumsi

Kopi instan adalah kopi yang memiliki citra yang baik dan layak untuk

dikonsumsi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 5 14,3 14,3 14,3

4 23 65,7 65,7 80,0

5 7 20,0 20,0 100,0

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

98

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.2 variabel Y indikator Faktor Psikologis

Tabel 4.19 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 7 orang atau

20% menyatakan sangat setuju, 23 orang atau 65,7% menyatakan setuju, 21 orang

atau 60% menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 11,4% menyatakan tidak setuju,

dan tidak ada atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

merupakan tanggapan responden mengenai persetujuannya terhadap kopi instan

yang memiliki citra yang baik dan layak untuk dikonsumsi.

Iklan merupakan elemen yang penting dan saling berpengaruh dalam

menanamkan brand awareness kepada konsumen, seiring dengan ciri fisik dan

kualitas produk yang mengikuti suatu brand tertentu (Temporal & Lee, 2010).

Sebagian besar responden setuju bahwa kopi –kopi tersebut memiliki citra yang

baik dan layak untuk dikonsumsi. Kopi-kopi tersebut sudah dikenal oleh

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Kopi instan adalah kopi yang memiliki citra yang baik dan layak untuk dikonsumsi

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

99

masyarakat luas di Indonesia. Sehingga masyarakat sudah mempercayai akan

kualitas dari kopi-kopi tersebut.

Pertanyaan No.7 :

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Setelah

Melihat Iklan Kopi

Setelah melihat iklan kopi penonton tertarik untuk konsumsi kopi tersebut

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

2 1 2,9 2,9 2,9

3 10 28,6 28,6 31,4

4 22 62,9 62,9 94,3

5 2 5,7 5,7 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.3 variabel Y indikator Faktor Psikologis

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Setelah melihat iklan kopi penonton tertarik untuk konsumsi kopi teresebut

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

100

Tabel 4.20 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 2 orang atau

5,7% menyatakan sangat setuju, 22 orang atau 62,9% menyatakan setuju, 10

orang atau 28,6% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 2,9% menyatakan tidak

setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tabel

tersebut merupakan tanggapan responden mengenai ketertarikannya untuk

konsumsi kopi setelah melihat iklan kopi tersebut.

Hasil tersebut menunjukan bahwa responden lebih banyak yang tertarik

untuk konsumsi kopi setelah melihat tayangan iklan kopi tersebut. Menurut

Tilman dan Kirkpatrick, iklan merupakan massa yang menawarkan janji kepada

konsumen tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan,

tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa tersebut melalui pesan yang

bersifat informative dan persuasive. Hal tersebut menunjukan bahwa iklan kopi

sudah dapat berfungsi dengan baik. Yaitu fungsi persuasif, yang bertujuan untuk

membujuk penonton untuk mengikuti pesan yang disampaikan.

7. Pertanyaan No.8 :

Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Pemikiran Responden

Setelah Melihat Iklan Kopi

Setelah melihat iklan kopi penonton berpikir untuk membeli kopi tersebut

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

2 2 5,7 5,7 5,7

3 10 28,6 28,6 34,3

4 20 57,1 57,1 91,4

5 3 8,6 8,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

101

Sumber : diolah dari pertanyaan no.4 variabel Y indikator Faktor Psikologis

Tabel 4.21 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 3 orang atau

8,6% menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 57,1% menyatakan setuju, 10

orang atau 28,6% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 5,7% menyatakan tidak

setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tabel

tersebut merupakan tanggapan responden mengenai sikapnya setelah melihat iklan

kopi apakah penonton berpikir untuk membeli kopi tersebut.

Sebagai data tambahan peneliti juga melakukan sedikit tanya jawab secara

langsung kepada beberapa orang responden dan juga teman-teman perempuan

yang juga penggemar kopi. Sebagian besar responden setuju dan memiliki

pemikiran untuk membeli kopi setelah melihat tayangan iklan kopi tersebut. Hal

tersebut menujukkan bahwa iklan kopi sudah memiliki fungsi persuasif yang baik

[CATEGORY NAME]

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Setelah melihatiklan kopi penonton berpikir untuk membeli kopi tersebut

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

102

sehingga bisa membuat penonton berpikir untuk membeli produknya dan

mencoba produk-produk kopi tersebut.

4.3. Pengujian Hipotesis

H0 : Tidak ada hubungan Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi

dan Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Ha : Ada hubungan Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi dan

Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

korelasi dan regresi linier sederhana, untuk menguji pengaruh penggunaan model

perempuan dalam iklan kopi terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan.

Proses ini menggunakan bantuan program SPSS versi 21 guna menghindari

kesalahan dalam mengolah data.

i. Uji Koefisien Korelasi

Perhitungan koefisien korelasi dilakukan untuk meneliti sejauh mana

variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel pada faktor lain. Perhitungan

koefisien korelasi dalam penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara

Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi (variabel X), dan Kebiasaan

Minum Kopi bagi Perempuan (variabel Y). Penelitian ini menggunakan rumus

statistik Korelasi Product Moment (Pearson‟s Correlation) untuk menganalisis

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

103

hubungan antara variabel Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi

(variabel X), dan Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan (variabel Y).

Peneliti menggunakan program SPSS versi 21 untuk mempermudah

perhitungan koefisien korelasi dalam penelitian ini. Hasil perhitungan koefisien

korelasi antara Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi dan Kebiasaan

Minum Kopi bagi Perempuan dapat dilihat dari output SPSS pada tabel 4.22

sebagai berikut :

Tabel 4.22

Hasil Uji Korelasi Correlations

Penggunaan Model

Perempuan dalam Iklan

kopi

Kebiasaan Minum

Kopi bagi Perempuan

Penggunaan Model

Perempuan dalam Iklan kopi

Kapal Api

Pearson

Correlation

1 ,491**

Sig. (2-tailed) ,003

N 35 35

Kebiasaan Minum Kopi bagi

Perempuan

Pearson

Correlation

,491** 1

Sig. (2-tailed) ,003

N 35 35

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

104

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil uji korelasi pada tabel 4.22 tersebut menunjukan bahwa nilai

koefisien antara Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi dan Kebiasaan

Minum Kopi bagi Perempuan adalah 0,491. Nilai 0,491 menunjukan hubungan

yang positif karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel (taraf kesalahan 5% untuk

N=35). Interpretasi nilai koefisien korelasi 0,491 menunjukkan hubungan yang

sedang karena berada dalam rentang 0,40-0,599.

ii. Uji Signifikan Hasil Korelasi

Untuk mengetahui apakah angka korelasi signifikasi atau tidak, ada

beberapa langkah yang dapat dilakukan dengan cara menentukan hipotesis atau

dengan ketentuan pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, peneliti

mengambil cara dengan menentukan keputusan signifikasi hasil korelasi.

Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan

Jika probabilitas > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan

Keputusan signifikasi hasil korelasi dapat dilihat dari angka probabilitas

kolom Sig. (2-tailed) dalam tabel 4.22 hasil uji korelasi antara Penggunaan Model

Perempuan dalam Iklan kopi dan Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan. Nilai

probabilitas 0,003 < 0,005 sehingga hubungan antara Penggunaan Model

Perempuan dalam Iklan kopi dan Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

dinyatakan signifikan.

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

105

iii. Besar Sumbangan atau Peranan Variabel X Terhadap Variabel Y

Peneliti menggunakan rumus KD (Koefisien Determinasi) untuk mencari

besarnya sumbangan atau peranan antara penggunaan model perempuan dalam

iklan kopi (Variabel X) dan Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan (Variabel

Y), adapun rumus KD (Koefisien Determinasi) yaitu :

KD = r2 x 100%

Keterangan :

r = nilai koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

KD = (0,491)2 x 100%

KD = 0,247 x 100%

KD = 24,7%

Keterangan :

r2 = 0,247 mempunyai arti 24,7%

Hasil perhitungan KD (Koefisien Determinasi) diatas menunjukan bahwa

besar sumbangan atau peranan Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

(Variabel X) dan Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan (Variabel Y) adalah

sebesar 24,7%, dan sisanya sebesar 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang

masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

iv. Analisis Regresi

Tabel 4.23

Variables Entered/Removeda

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

106

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 VAR00002b . Enter

a. Dependent Variable: VAR00001

b. All requested variables entered.

Tabel 4.24

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,491a ,241 ,218 3,92275

a. Predictors: (Constant), VAR00002

Tabel 4.25

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 160,883 1 160,883 10,455 ,003b

Residual 507,803 33 15,388

Total 668,686 34

a. Dependent Variable: VAR00001

b. Predictors: (Constant), VAR00002

Tabel 4.26

Coefficientsa

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

107

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 36,798 5,835 6,306 ,000

VAR00002 ,621 ,192 ,491 3,233 ,003

a. Dependent Variable: VAR00001

Hipotesis :

H0 : Tidak ada hubungan Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi

dan Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Ha : Ada hubungan Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan kopi dan

Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Dari output diatas dapat diketahui nilai thitung = 3,233 p

dengan nilai signifikan 0,03 (0,00 < 0,05) . Tingkat kepercayaan yang

digunakan dalam perhitungan regresi linier sederhana adalah 95% dengan

signifikasi 0,05 :

1. Jika nilai thitung > ttabel , maka terdapat hubungan yang signifikan,

2. Jika thitung < ttabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan.

Nilai ttabel (n-2) = 33 yaitu 2,733. Dari hasil diatas didapatkan bahwa nilai thitung >

ttabel yang berarti ada pengaruh dari penggunaan model perempuan dalam iklan

terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan.

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

108

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah diuraikan

pada bab-bab sebelumnya, didapatkan hasil untuk menjawab rumusan

masalah dan identifikasi yang sudah disebutkan dalam bab 1 yang akan

diuraikan sebagai berikut :

4.3.1. Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Model sangat berperan penting dalam sebuah iklan.

Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari model iklan dalam

mempromosikan sebuah produk. Model dalam lingkup pekerjaan

atau seni atau biasa disebut peragawan atau peragawati adalah

seseorang yang bertugas untuk memperagakan busana atau pun

menampilkan produk atau biasa disebut endorser. Endorser sering

juga disebut direct source (sumber langsung) yaitu seorang

pembicara yang mengantarkan sebuah pesan atau memperagakan

sebuah produk atau jasa (Belch dan Belch 2004:168). Endorser

juga diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili image sebuah

produk (product image).

Penelitian secara luas menunjukan bahwa terdapat atribut

dasar yang berpengaruh terhadap efektivitas pendukung/endorser

(Shimp, 2010 : 251-154), yaitu credibility (kredibilitas) dan

attraction (daya tarik). Dua sifat penting dari kredibilitas endorser

adalah keahlian dan kepercayaan. Seorang endorser dituntut untuk

memiliki keahlian dalam membawakan iklannya serta harus dapat

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

109

mempengaruhi khalayak untuk mempercayainya. Selain itu,

seorang model iklan harus memiliki daya tarik yang tinggi agar

konsumen tertarik untuk mencoba produk atau jasa yang

diiklankan. Daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik

meskipun daya tarik bisa menjadi atribut yang sangat penting,

tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khayalak

dalam diri endorser: kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya

hidup, keatletisan postur tubuh, dan sebagainya.

Dalam iklan kopi, model-model perempuan memiliki

kredibilitas yang cukup baik sehingga khalayak dapat

mempercayainya sebagai pembawa iklan kopi tersebut. Selain itu

juga khalayak menilai bahwa model perempuan memiliki keahlian

dalam membawakan iklan tersebut. Dari segi daya tarik, belum

didapatkan hasil yang tinngi bahwa model perempuan dapat

menarik perhatian khalayak, hanya sebagian saja dari responden

yang merasa tertarik kepada model perempuan.

Penggunaan model perempuan dalam iklan kopi

berpengaruh terhadap produk kopi tersebut. Walaupun

pengaruhnya tidak terlalu besar, akan tetapi model perempuan

dalam iklan kopi cukup memberikan pengaruh. Hal ini

menjelaskan bahwa model-model perempuan dalam iklan kopi

menjalankan dua atribut dasar endorser yang berpengaruh terhadap

efektivitas pendukung/ endorser yaitu daya tarik dan kredibilitas.

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

110

Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak

sasarannya. Setelah melakukan penelitian dengan menyebarkan

angket, didapatkan hasil bahwa model iklan kopi sudah cukup

mempengaruhi khalayak untuk melakukan pembelian produk kopi

tersebut.

4.3.2. Kebiasaan Minum Kopi Perempuan

Kebiasaan merupakan perilaku konsumen yang sering

nampak, kebiasaan dapat didefinisikan sebagai perilaku yang

berulang kali dilakukan. Secara konseptual kebiasaan seseorang

dalam bertindak dipengaruhi oleh 2 Faktor. Begitu juga kebiasaan

minum kopi bagi perempuan di Indonesia. 2 Faktor tersebut yaitu :

3. Faktor pribadi. Faktor pribadi perempuan Indonesia

mengkonsumsi kopi yaitu adanya kebutuhan dan gaya

hidup. Aktifitas yang berat dalam pekerjaan membuat para

perempuan butuh penembah stamina agar bisa tetap fit

dalam melakukan pekerjaannya terutama bagi perempuan-

perempuan kantoran yang memiliki aktifitas padat. Banyak

perempuan yang menjadikan kopi sebagai penambah

staminanya. Gaya hidup juga membuat para perempuan

untuk mengkonsumsi kopi agar tidak tertinggal trend saat

ini.

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

111

4. Faktor psikologis. Yaitu adanya persepsi dan motivasi.

Pandangan terhadap model iklan dan produk menjadi daya

tarik bagi perempuan untuk mengkonsumsi kopi dan

menjadikan dorongan untuk mengkonsumsi kopi.

Tingkat konsumsi kopi di Indonesia selalu meningkat setiap

tahunnya. Karena Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi

terbesar di dunia, membuat kopi mudah didapatkan dan

dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Tidak hanya bagi laki-

laki, saat ini konsumsi kopi juga dilakukan oleh perempuan.

Saat ini, tingkat konsumsi kopi bagi perempuan di kota

Serang sudah dapat dikatakan cukup tinggi. Karena saat melakukan

penelitian di beberapa café yang berada di kota Serang, peneliti

tidak terlalu sulit untuk menemukan responden perempuan yang

mengkonsumsi kopi. Selain itu, penulis juga melakukan

wawancara secara langsung kepada perempuan-perempuan yang

ada disekitar penulis, saat ini mereka juga sering menikmati kopi

saat dirumah ataupun sengaja mengunjungi café atau warung kopi

untuk menikmati kopi. Walaupun hasil yang didapatkan dari

wawancara secara langsung terhadap responden, pada beberapa

responden konsumsi kopi tidak dilakukan secara berkala.

Dari wawancara yang sudah dilakukan secara langsung,

didapatkan bahwa konsumsi kopi yang dilakukan oleh perempuan-

perempuan dikota Serang sebagian besar didasari oleh gaya hidup

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

112

dan tren. Karena saat ini sudah banyak sekali warung-warung kopi

yang modern dan sering dijadikan sebagai tempat berkumpul oleh

masyarakat sebagai fenomena yang sedang tren. Sehingga mereka

yang ingin dikatakan “gaul” sering dating ketempat-tempat

tersebut hanya untuk sekedar menikmati kopi.

4.3.3. Pengaruh Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Terhadap kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Penggunaan seorang endorser sangat berpengaruh dalam

keberhasilan sebuah iklan. Endorser dapat menarik perhatian

khalayak untuk menyaksikan tayangan iklan dan pesan dapat

tersampaikan dengan jelas, sehingga akan ada efek yang

ditimbulkan dari pesan tersebut yaitu pembelian.

Dalam sebuah iklan, endorser dituntut untuk dapat

mempengaruhi khalayaknya untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan pesan yang disampaikannya, yang intinya adalah adanya

suatu pembelian. Jika hal tersebut sudah terjadi, maka model

perempuan dapat dikatakan berhasil sebagai seorang endorser yang

ahli.

Dalam iklan-iklan kopi tersebut, pesan yang disampaikan

berkaitan dengan minum kopi yang dilakukan oleh perempuan.

Saat ini minum kopi bagi perempuan adalah suatu kebiasaan dan

gaya hidup. Perempuan masa kini juga sangat menikmati kopi.

Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

113

Pada kebanyakan perempuan, mereka senang menghabiskan

waktunya di warung-warung kopi untuk menikmati kopi sambil

bersantai bersama rekan-rekannya atau sahabat ataupun

menyelesaikan pekerjaan kantor sambil menikmati fasilitas internet

gratis yang disediakan oleh warung-warung kopi modern.

Kopi menjadi magnet tersendiri bagi perempuan-

perempuan aktif yang berkarir, kopi yang dikenal dengan

khasiatnya yang dapat menghilangkan rasa kantuk dan menambah

stamina membuat perempuan menjadikan kopi sebagai

kebutuhannya sehari-hari dan menambah semangat dalam

beraktifitas. Namun saat ini kopi belum menjadi minuman yang

wajib bagi perempuan. Hanya sebagian perempuan saja yang

menjadikan kopi sebagian minuman rutin setiap harinya.

Setelah melihat iklan-iklan kopi yang dibawakan oleh

model perempuan, sebagian khalayak terpengaruh untuk

mengkonsumsi kopi-kopi tersebut dan melakukan pembelian (dari

hasil analisis kuisioner) walaupun pengaruhnya belum dapat

mempengaruhi seluruh khalayak.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan model

perempuan dalam iklan kopi terhadap kebiasaan minum kopi bagi

perempuan yang positif. Dan hasilnya pengaruh tersebut bersifat

sedang dengan besar sumbangan atau peranan Penggunaan Model

Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

114

Perempuan dalam Iklan Kopi (Variabel X) dan Kebiasaan Minum

Kopi bagi Perempuan (Variabel Y) adalah sebesar 24,7%, dan

sisanya sebesar 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang masih

memerlukan penelitian lebih lanjut (hasil didapatkan dari hasil

perhitungan DK (Determinasi Koefisien).

Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

115

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dipaparkan pada

bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan, penggunaan

model perempuan dalam iklan kopi berperan penting dalam

keberhasilan iklan kopi. Penggunaan model perempuan dalam iklan

kopi berpengaruh terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan.

Walaupun pengaruhnya tidak terlalu besar, akan tetapi model

perempuan dalam iklan kopi tersebut cukup memberikan pengaruh

terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan.

Kebiasaan minum kopi bagi perempuan sudah mulai berkembang.

perempuan-perempuan masa kini senang menghabiskan waktunya

untuk bersantai sambil menikmati segelas kopi, tidak hanya di rumah

tetapi mereka juga sengaja mengunjungi kedai-kedai kopi atau caffe

hanya untuk menikmati kopi dan berkumpul bersama dengan teman-

temannya. Begitu juga dengan di kota Serang. Kebiasaan minum kopi

bagi perempuan di kota Serang juga sudah mulai berkembang, banyak

perempuan-perempuan menghabiskan waktu untuk menikmati kopi di

caffe.

Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

116

Hal tersebut didapatkan dari data yang telah diuji, bahwa nilai thitung

(3,233) > ttabel (2,733) yang berarti Ha diterima, dan Ho ditolak.

hasilnya yaitu bahwa ada pengaruh dari penggunaan model perempuan

dalam iklan terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan.

2. Dari penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan hasil yaitu ada

pengaruh penggunaan model perempuan dalam iklan kopi kapal api

terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan sebesar 24,7%.

Walaupun pengaruh tersebut hanya sebesar 24,7% tetapi sudah dapat

menyampaikan pesannya dengan baik dan membuat khalayak

khususnya perempuan tertarik untuk mencoba kopi instan dan membeli

kopi tersebut.

Dari hasil data penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

perempuan dalam iklan kopi berpengaruh terhadap kebiasaan minum kopi bagi

perempuan. Pesan iklan yang disampaikan oleh model perempuan dalam iklan-

iklan kopi tersebut disampaikan secara baik dan efektif sehingga sesuai dengan

tujuan dari iklan tersebut.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang akan

diberikan oleh penulis yaitu :

1. Adanya pengaruh dari penggunaan model perempuan dalam iklan

terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan, maka penulis

menyarankan untuk menambah lagi sesuatu yang menarik dan

Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

117

memunculkan kelebihan-kelebihan dari model perempuan tersebut

sehingga dapat lebih menarik perhatian perempuan-perempuan agar

tertarik untuk mengkonsumsi kopi.

2. Model perempuan dalam iklan hanya memberikan pengaruh terhadap

kebiasaan minum kopi bagi perempuan hanya sebesar 24,7%, dan

sisanya sebesar 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian

sebaiknya perusahaan tidak hanya terfokus pada pengunaan model

dalam strategi penjualan untuk menambah pembelian produk.

Melainkan harus memperhatikan lagi faktor-faktor lainnya. Peneliti

menyarankan agar perusahaan terus membuat iklan-iklan yang lebih

menarik lagi dan lebih kreatif untuk meningkat jumlah penjualan dan

pembelian. Karena dengan hal tersebut akan membuat penonton akan

terus mengingat produk kopi tersebut dan lebih tertarik lagi untuk

mencoba mengkonsumsi kopi tersebut.

Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

118

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, Komala, Lukiati dan Karlina, Siti. 2007. Komunikasi Massa:

Suatu Pengatar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Belch,George E & Belch, Michael A. 2008. Advertising and Promotion : An

Integrated Marketing Communications Perpective, English Edition.

McGraw Hill Higher Education

Jaiz, Muhammad. 2014. Dasar-Dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 2

Principles of Marketing, Ninth Edition. PT Indeks

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh

Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,

Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana

Kuswandi, Wawan. 2008. Komunikasi Massa (Analisis Interaktif Budaya Massa).

Jakarta : PT Rineka Cipta

Mulyana, Deddy. 2005. Nuansa-Nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan

Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Mulyana, Deddy dan Solatun. 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Prasetyo, Bambang dan Miftahul, Lina. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif:

Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT RajawaliGrafindo Persada.

Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi Pemasaran : Strategi dan Taktik. Bogor :

Ghalia Indonesia

Rivers, William L. , Jensen, Jay W, dan Peterson, Theodore. 2003. Media Massa

& Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media

Serevin, Werner J. Dan Tankard, James W. 2007. Teori Komunikasi: Sejarah,

Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana

Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu, Edisi Ke-5 jilid 1. Jakarta : Erlangga

Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

119

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen & Komuninkasi Pemasaran : Pengantar Prof.

Dr. Teddy Pawitra. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Swastha, Basu. 2005. Azas-Azas Marketing: Edisi 3. Yogyakarta : Liberty

Website :

Anngika Bolsterli (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anggika_Bolsterli). Diakses

pada tanggal 09 Januari 2015

Syafna, Rianty Tayu. 2011. Kopi dan Wanita: Tren Masa Kini?.

www.kompasiana.com/risyafnaas/kopi-dan-wanita-tren-masa-kini

Yuliandri, Mustika Treisna. 2016. Perempuan dalam sejarah kopi.

https://majalah.ottencoffee.co.id/perempuan-dalam-sejarah-kopi/

Page 136: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

120

Uji Validitas Variabel Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Correlations

VAR000

01

VAR000

02

VAR000

03

VAR000

04

VAR000

05

VAR000

06

VAR000

07

VAR000

08

VAR000

09

VAR000

10

VAR000

11

VAR000

12

VAR000

13

VAR000

14

VAR000

01

Pearson

Correlati

on

1 .358* .181 .510

** .216 .097 .284 .017 -.028 .034 .215 .148 -.047 .366

*

Sig. (2-

tailed)

.035 .299 .002 .212 .578 .099 .922 .875 .848 .215 .397 .787 .031

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

02

Pearson

Correlati

on

.358* 1 .466

** .251 .464

** .346

* .145 .181 .289 .138 .196 .081 .193 .557

**

Sig. (2-

tailed) .035

.005 .146 .005 .042 .405 .297 .092 .430 .260 .643 .265 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

03

Pearson

Correlati

on

.181 .466** 1 .095 .576

** .232 .272 .048 .549

** .310 .436

** .140 .420

* .675

**

Sig. (2-

tailed) .299 .005

.586 .000 .180 .114 .783 .001 .070 .009 .423 .012 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

04

Pearson

Correlati

on

.510** .251 .095 1 .216 -.103 .183 .017 .165 .124 .215 .148 .032 .353

*

Sig. (2-

tailed) .002 .146 .586

.212 .555 .292 .922 .342 .478 .215 .397 .857 .038

Page 137: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

121

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

05

Pearson

Correlati

on

.216 .464** .576

** .216 1 .448

** .221 -.027 .252 .131 .173 .156 .326 .577

**

Sig. (2-

tailed) .212 .005 .000 .212

.007 .203 .876 .145 .452 .321 .369 .056 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

06

Pearson

Correlati

on

.097 .346* .232 -.103 .448

** 1 .413

* .198 .373

* .353

* .125 .271 .168 .550

**

Sig. (2-

tailed) .578 .042 .180 .555 .007

.014 .254 .027 .037 .473 .116 .334 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

07

Pearson

Correlati

on

.284 .145 .272 .183 .221 .413* 1 -.085 .339

* .343

* -.007 .045 .039 .432

**

Sig. (2-

tailed) .099 .405 .114 .292 .203 .014

.628 .046 .044 .967 .797 .825 .010

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

08

Pearson

Correlati

on

.017 .181 .048 .017 -.027 .198 -.085 1 .272 .421* .334

* .444

** .491

** .491

**

Sig. (2-

tailed) .922 .297 .783 .922 .876 .254 .628

.113 .012 .050 .008 .003 .003

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

09

Pearson

Correlati

on

-.028 .289 .549** .165 .252 .373

* .339

* .272 1 .407

* .313 .366

* .374

* .667

**

Page 138: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

122

Sig. (2-

tailed) .875 .092 .001 .342 .145 .027 .046 .113

.015 .067 .031 .027 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

10

Pearson

Correlati

on

.034 .138 .310 .124 .131 .353* .343

* .421

* .407

* 1 .280 .124 .595

** .624

**

Sig. (2-

tailed) .848 .430 .070 .478 .452 .037 .044 .012 .015

.103 .477 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

11

Pearson

Correlati

on

.215 .196 .436** .215 .173 .125 -.007 .334

* .313 .280 1 .617

** .412

* .604

**

Sig. (2-

tailed) .215 .260 .009 .215 .321 .473 .967 .050 .067 .103

.000 .014 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

12

Pearson

Correlati

on

.148 .081 .140 .148 .156 .271 .045 .444** .366

* .124 .617

** 1 .419

* .555

**

Sig. (2-

tailed) .397 .643 .423 .397 .369 .116 .797 .008 .031 .477 .000

.012 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR000

13

Pearson

Correlati

on

-.047 .193 .420* .032 .326 .168 .039 .491

** .374

* .595

** .412

* .419

* 1 .662

**

Sig. (2-

tailed) .787 .265 .012 .857 .056 .334 .825 .003 .027 .000 .014 .012

.000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Page 139: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

123

VAR000

14

Pearson

Correlati

on

.366* .557

** .675

** .353

* .577

** .550

** .432

** .491

** .667

** .624

** .604

** .555

** .662

** 1

Sig. (2-

tailed) .031 .001 .000 .038 .000 .001 .010 .003 .000 .000 .000 .001 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 140: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

124

Uji Validitas Variabel Kebiasaan Minum Kopi Bagi Perempuan

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009

VAR00001

Pearson Correlation 1 .644** .421

* .686

** .178 .448

** .597

** .490

** .855

**

Sig. (2-tailed) .000 .012 .000 .305 .007 .000 .003 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR00002

Pearson Correlation .644** 1 .471

** .466

** .003 .224 .441

** .414

* .706

**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .005 .986 .195 .008 .013 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR00003

Pearson Correlation .421* .471

** 1 .030 -.030 -.062 .056 -.063 .342

*

Sig. (2-tailed) .012 .004 .863 .862 .724 .747 .721 .044

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR00004

Pearson Correlation .686** .466

** .030 1 .289 .580

** .561

** .511

** .781

**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .863 .092 .000 .000 .002 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR00005

Pearson Correlation .178 .003 -.030 .289 1 .611** .276 .233 .411

*

Sig. (2-tailed) .305 .986 .862 .092 .000 .108 .177 .014

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR00006

Pearson Correlation .448** .224 -.062 .580

** .611

** 1 .526

** .459

** .676

**

Sig. (2-tailed) .007 .195 .724 .000 .000 .001 .006 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR00007

Pearson Correlation .597** .441

** .056 .561

** .276 .526

** 1 .913

** .823

**

Sig. (2-tailed) .000 .008 .747 .000 .108 .001 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

VAR00008

Pearson Correlation .490** .414

* -.063 .511

** .233 .459

** .913

** 1 .750

**

Sig. (2-tailed) .003 .013 .721 .002 .177 .006 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Page 141: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

125

VAR00009

Pearson Correlation .855** .706

** .342

* .781

** .411

* .676

** .823

** .750

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .044 .000 .014 .000 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 142: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

126

Uji Normalitas Data

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1 VAR_Xb . Enter

a. Dependent Variable: VAR_Y

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .491a .241 .218 3.100

a. Predictors: (Constant), VAR_X

b. Dependent Variable: VAR_Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 100.473 1 100.473 10.455 .003b

Residual 317.127 33 9.610

Total 417.600 34

a. Dependent Variable: VAR_Y

b. Predictors: (Constant), VAR_X

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.670 6.679 1.298 .203

VAR_X .388 .120 .491 3.233 .003

a. Dependent Variable: VAR_Y

Page 143: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

127

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 26.50 33.87 30.20 1.719 35

Residual -7.866 7.010 .000 3.054 35

Std. Predicted Value -2.152 2.132 .000 1.000 35

Std. Residual -2.537 2.261 .000 .985 35

a. Dependent Variable: VAR_Y

NPar Tests

[DataSet2]

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 3.05405867

Most Extreme Differences

Absolute .083

Positive .078

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .490

Asymp. Sig. (2-tailed) .970

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 144: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

128

Uji Frekuensi Variabel Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4 13 37.1 37.1 37.1

5 22 62.9 62.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 2 5.7 5.7 5.7

4 22 62.9 62.9 68.6

5 11 31.4 31.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 7 20.0 20.0 20.0

4 18 51.4 51.4 71.4

5 10 28.6 28.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4 13 37.1 37.1 37.1

5 22 62.9 62.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 145: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

129

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 4 11.4 11.4 11.4

4 21 60.0 60.0 71.4

5 10 28.6 28.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 3 8.6 8.6 8.6

4 21 60.0 60.0 68.6

5 11 31.4 31.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 2 5.7 5.7 5.7

4 18 51.4 51.4 57.1

5 15 42.9 42.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 4 11.4 11.4 11.4

4 13 37.1 37.1 48.6

5 18 51.4 51.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 146: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

130

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 3 8.6 8.6 8.6

4 19 54.3 54.3 62.9

5 13 37.1 37.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 7 20.0 20.0 20.0

4 20 57.1 57.1 77.1

5 8 22.9 22.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 2 5.7 5.7 5.7

4 20 57.1 57.1 62.9

5 13 37.1 37.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 2 5.7 5.7 5.7

4 19 54.3 54.3 60.0

5 14 40.0 40.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 147: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

131

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 2 5.7 5.7 5.7

3 8 22.9 22.9 28.6

4 20 57.1 57.1 85.7

5 5 14.3 14.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 148: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

132

Uji Frekuensi Variabel Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 3 8.6 8.6 8.6

3 15 42.9 42.9 51.4

4 14 40.0 40.0 91.4

5 3 8.6 8.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 1 2.9 2.9 2.9

3 17 48.6 48.6 51.4

4 15 42.9 42.9 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 2 5.7 5.7 5.7

4 18 51.4 51.4 57.1

5 15 42.9 42.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 149: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

133

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 1 2.9 2.9 2.9

3 21 60.0 60.0 62.9

4 10 28.6 28.6 91.4

5 3 8.6 8.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 4 11.4 11.4 11.4

4 29 82.9 82.9 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3 5 14.3 14.3 14.3

4 23 65.7 65.7 80.0

5 7 20.0 20.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 1 2.9 2.9 2.9

3 10 28.6 28.6 31.4

4 22 62.9 62.9 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 150: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

134

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2 2 5.7 5.7 5.7

3 10 28.6 28.6 34.3

4 20 57.1 57.1 91.4

5 3 8.6 8.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 151: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

135

Kuisioner Pengaruh Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi Terhadap

Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Nama :_______________________________________

Usia :_______________________________________

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (SS) 4

3 Kurang setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

No Pertanyaan

SS S KS TS STS Credibility

1 Model perempuan dalam iklan kopi

terlihat menikmati kopi

2

Penonton memahami pesan iklan

yang disampaikan oleh model

perempuan dalam iklan kopi

3

Model perempuan dalam iklan kopi

memiliki kharisma sehingga memikat

hati penonton

4 Gerak tubuh model perempuan dalam

iklan kopi terlihat fleksibel

5

Model perempuan dalam iklan kopi

membuat penonton yakin mengenai

kualitas kopi dalam iklan tersebut

Page 152: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

136

6

Kata-kata yang disampaikan model

perempuan membuat penonton yakin

dan percaya terhadap kopi yang

diiklankan

7

Cara model perempuan dalam iklan

kopi menikmati kopi membuat

penonton percaya bahwa kopi

tersebut sangat nikmat untuk

dinikmati

Attaction

1 Model-model perempuan dalam iklan

kopi cantik

2

Cara model-model perempuan dalam

iklan kopi meminum kopi sangat

menarik

3

Melihat model perempuan dalam

iklan kopi menikmati kopi membuat

penonton tertarik untuk mencoba

kopi

4 Pakaian model perempuan dalam

iklan kopi menarik dan rapi

5 Gerak tubuh model perempuan dalam

iklan kopi terlihat elegan

6 Saya menyukai model perempuan

dalam iklan kopi

Faktor Pribadi

1 Kopi cocok untuk diminum setiap

hari

2 Iklan kopi sangat bermanfaat

3 Minum kopi menjadi trend di

masyarakat

4 Minum kopi instan serasa menikmati

kopi di caffe

Faktor Psikologis

Page 153: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

137

1 Iklan-iklan kopi dapat dipercaya

2 Kopi instan memiliki citra yang baik

dan layak untuk dikonsumsi

3 Setelah melihat iklan kopi penonton

tertarik untuk konsumsi kopi tersebut

4 Setelah melihat iklan kopi penonton

berpikir untuk membeli kopi tersebut

Page 154: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

138

Nomor

Responden

Jawaban Responden Untuk Variabel X Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Total

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65

2 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 59

3 5 5 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 5 57

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65

5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 53

6 5 4 3 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 55

7 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 51

8 5 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 5 3 54

9 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 57

10 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 46

11 5 5 4 5 4 4 5 3 5 3 4 4 3 54

12 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 50

13 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 55

14 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 58

15 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 58

16 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 56

17 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 59

18 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 48

19 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 53

20 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 58

21 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 58

Page 155: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

139

22 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 52

23 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 54

24 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 59

25 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 62

26 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 56

27 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 58

28 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 3 57

29 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 54

30 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 49

31 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 59

32 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 54

33 5 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 4 2 48

34 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 53

35 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 60

Page 156: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

140

Nomor

Responden

Jawaban Responden Untuk Variabel Y Kebiasaan Minum Kopi

bagi Perempuan

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Total

1 3 4 4 4 4 5 4 4 32

2 2 3 3 3 4 3 4 5 27

3 3 3 4 3 5 5 4 4 31

4 3 4 5 2 3 3 3 3 26

5 3 3 5 3 4 3 3 2 26

6 4 4 5 3 4 4 4 4 32

7 3 3 5 3 3 3 3 3 26

8 3 4 5 3 3 3 3 3 27

9 4 4 5 4 4 5 4 4 34

10 3 3 3 3 3 4 4 4 27

11 3 3 4 3 4 4 3 3 27

12 3 3 4 3 4 4 4 3 28

13 5 4 5 4 4 5 5 5 37

14 4 4 4 4 4 4 4 4 32

15 4 4 4 3 4 4 4 4 31

16 5 4 4 5 4 4 4 4 34

17 4 4 5 4 5 5 4 4 35

18 3 3 4 3 4 4 3 3 27

19 3 3 4 3 4 4 3 3 27

20 4 3 5 3 4 4 4 4 31

21 4 4 5 3 4 4 4 4 32

Page 157: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

141

22 3 3 4 3 4 4 3 3 27

23 3 3 4 3 4 4 4 4 29

24 3 3 4 3 4 4 4 4 29

25 4 4 5 4 4 4 4 4 33

26 4 3 5 4 4 4 4 4 32

27 4 4 4 5 4 5 5 5 36

28 5 4 4 5 4 5 4 4 35

29 4 3 4 4 4 4 4 4 31

30 2 3 4 3 4 4 3 3 26

31 4 4 5 3 4 4 4 4 32

32 4 5 5 4 4 4 4 4 34

33 2 2 4 3 4 4 3 3 25

34 3 3 4 3 4 4 2 2 25

35 4 5 5 4 4 4 4 4 34

Page 158: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

142

STORY BOARD IKLAN KOPI GOOD DAY

Durasi : 00:00:30

Page 159: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

143

STORY BOARD IKLAN TOP WHITE COFFEE

Durasi : 00:00:30

Page 160: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

144

DOKUMENTASI

Page 161: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

145

Page 162: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

146

Page 163: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN …repository.fisip-untirta.ac.id/687/1/PENGARUH PENGGUNAAN MODEL... · Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... dalam Iklan

147

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama

Jenis Kelamin

Tempat dan Tanggal

Lahir

Kewarganegaraan

Agama

: Amanda Sylviana Fitrannisa

: Perempuan

: Bandung, 24 Maret 1994

: Indonesia

: Islam

Latar Belakang Pendidikan

1998 – 1999

1999 - 2005

2005 - 2008

2008 - 2011

: TK Kemala Bhayangkari 45

: SD Negeri 12 Serang

: SMP Negeri 7 Serang/SMPN 15 Kota Serang

: SMA Negeri 3 Kota Serang

Pengalaman Organisasi

2005-2006

2008-2009

1. Palang Merah Remaja SMPN 7 Serang

2. Pramuka SMPN 7 Serang

1. OSIS SMAN 3 Kota Serang

2. AKSI (Mading)