pengaruh penggunaan media komik berbasis … · 2018. 10. 1. · sujud syukur ku persembahkan pada...

91
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MURID SD NEGERI 18 LEPPANGENG KABUPATEN PANGKEP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh FIFI INDRIANI 10540 9201 14 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK BERBASIS MULTIMEDIA

    TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MURID SD NEGERI 18

    LEPPANGENG KABUPATEN PANGKEP

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

    Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Oleh

    FIFI INDRIANI

    10540 9201 14

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2018

  • UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp (0411)-860132, 90221 Makassar

    SURAT PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : FIFI INDRIANI

    NIM : 10540 9201 14

    Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Komik Berbasis

    Multimedia Terhadap Hasil Belajar Pkn Murid Sd

    Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep

    Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan kepada Tim

    penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya

    bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

    Makassar, Juli 2018

    Yang membuat pernyataan

    FIFI INDRIANI

  • UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp (0411)-860132, 90221 Makassar

    SURAT PERJANJIAN

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : FII INDRIANI

    Stambuk : 10540 920114

    Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Dengan ini menyatakan bahwa:

    1. Mulai penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya

    menyusunnya sendiri tanpa dibuatkan oleh siapapun.

    2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan konsultasi

    dengan pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

    3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan dalam menyusun skripsi ini.

    4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti yang tertera di atas maka

    saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

    Makassar, Juli 2018

    Yang membuat perjanjian

    FIFI INDRIANI

  • MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    “Hiduplah seperti engkau mati esok hari, dan belajarlah

    seolah engkau hidup selamanya” (Mahatma Gandhi).

    PERSEMBAHAN

    Sujud syukur ku persembahkan pada ALLAH yang maha

    kuasa, berkat dan rahmat detak jantung, denyut nadi,

    nafas dan putaran roda kehidupan yang diberikan-Nya

    hingga saat ini saya dapat mempersembahkan skripsi ini

    kepada orang-orang tersayang yaitu Ayah dan Ibu yang

    senantiasa memberikan segala rasa cinta, kasih sayang

    dan doa restu, dukungan dan semangat serta pengorbanan

    yang tulus dan ikhlas. Terima kasih buat kakak, adik,

    dan keluarga ku tercinta yang selalu menyemangatiku,

    memberi motivasi dan dukungan. Dan terima kasih kepada

    sahabat dan teman seperjuangan yang selalu ada, baik

    suka maupun duka.

    Thanks for everything~

  • ABSTRAK

    Indriani, Fifi. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Komik Berbasis

    Multimedia Terhadap Hasil Belajar PKn Murid Kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten Pangkep. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru

    Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

    Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Hj. Andi Nuraeni Aksa dan H. Abdul

    Hamid Mattone.

    Pelaksanaan pembelajaran PKn di SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten

    Pangkep belum optimal. Hal itu disebabkan karena guru hanya menggunakan

    metode ceramah dalam pembelajaran PKn, sehingga murid kurang antusias dalam

    mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan media komik dalam pembelajaran

    PKn dapat memberikan jalan alternatif untuk siswa agar memotivasi siswa untuk

    belajar lebih giat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada

    pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar PKN murid kelas IV

    SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep. Tujuan penelitian ini adalah

    untuk mengetahui pengaruh penggunaan media komik yang signifikan terhadap

    hasil belajar pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng

    Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one

    group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid

    SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep berjumlah 102 orang murid.

    Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan April sampai

    dengan bulan juni. Subjek penelitian ini adalah murid kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten Pangkep sebanyak 21 murid yang terdiri dari 7 murid

    laki-laki dan 14 murid perempuan. Dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan.

    pembelajaran dengan metode ceramah dilaksanakan selama 3 kali pertemuan.

    Setelah pembelajaran selesai murid diberikan soal pretest kemudian dengan

    penggunaan media komik materi tentang globalisasi dilaksanakan selama 3 kali

    pertemuan. Setelah pembelajaran selesai murid diberi soal posttest.

    Skor rata-rata hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng

    Kabupaten Pangkep sebelum diajar dengan menggunakan media komik adalah

    12,04 dan skor rata-rata hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten Pangkep setelang diajar dengan menggunakan media

    komik adalah 16,71. Disimpulkan bahwa,terdapat pengaruh penggunaan media

    komik terhadap hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng

    Kabupaten Pangkep pada materi globalisasi.

    Kata Kunci: Komik, Multimedia, PKn

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah Robbil „Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

    Rab yang Maha pengasih tapi tidak pilih kasih, Maha penyayang yang tidak pilih

    sayang penggerak yang tidak bergerak, atas segala limpahan rahmat dan petunjuk-

    Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh

    penggunaan media komik berbasis multimedia terhadap hasil belajar PKn murid

    SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep”. Shalawat dan salam senantiasa

    tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, Sang Murabbi segala zaman, dan

    para sahabatnya, serta orang-orang yang senantiasa ikhlas berjuang di jalanNya.

    Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka

    menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis

    menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.

    Akan tetapi, penulis tak pernah menyerah karena penulis yakin ada Allah SWT

    yang senantiasa mengirimkan bantuanNya dan dukungan dari segala pihak. Oleh

    karena itu, penulis menghanturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

    orang tuaku tercinta ayahanda H. Faharuddin dan ibunda Hj. Salmah yang telah

    memberikan kasih sayang, jerih payah, cucuran keringat, dan doa yang tidak

    putus-putusnya buat penulis, sungguh semua itu tak mampu penulis gantikan atas

  • segala dukungan semangat, pengorbanan, kepercayaan, pengertian dan segala

    doanya.

    Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

    setinggi-tingginya kepada :

    1. Hj. Andi Nuraeni Aksa, SH., MH dan Drs. H. Abdul Hamid Mattone, M.Si

    selaku pembimbing I dan II.

    2. Dr. H. Abd Rahman Rahim SE., MM, Rektor Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    3. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

    Dasar.

    5. Dr. Andi Sugiati, M.Pd selaku dosen penguji skripsi I.

    6. Dr. Muhajir, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji skripsi II.

    7. Drs. H. Nasrun Hasan, M.Pd selaku dosen penguji skripsi III.

    8. Drs. H. Hamzah HS, M.M selaku dosen penguji skripsi IV.

    9. Seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan

    dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

    membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat

    bermanfaat bagi penulis.

    10. H. Muh. Said, S.Sos selaku kepala sekolah SD Negeri 18 Leppangeng.

    11. Hj. Aminah, S.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng.

  • 12. Para staf dan guru di SD Negeri 18 Leppangeng yang telah memberikan izin

    dan batuan untuk melakukan penelitian.

    13. Keluarga dan seluruh sahabat penulis yaitu Nurnikmah, Pitriani, Reski Yanti,

    Lukmayanti, Nurwahyuni S, Hartina Pratiwi, Kiki Mulya Afrilia, BBS,

    NOFICISURIS, terkhusus buat teman-teman PGSD kelas F yang tak bosan-

    bosan membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan proses

    pendidikan.

    Penulis berharap semoga amal baik semua pihak yang ikhlas memberikan

    dukungan dalam penyusunan proposal ini mendapatkan pahala dari Allah SWT.

    Penulis berharap semoga amal baik pihak yang ikhlas memberikan

    dukungan dalam penyusunan proposal ini mendapatkan pahala dari Allah SWT.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

    itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

    karya selanjutnya. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya

    Rabbal Al-Amin.

    Makassar, 2018

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii

    SURAT PERNYATAAN....................................................................................iv

    SURAT PERJANJIAN .......................................................................................v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................vi

    ABSTRAK ..........................................................................................................vii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................xi

    DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiii

    DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv

    BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

    A. Latar Belakang ..............................................................................1

    B. Rumusan Masalah.........................................................................6

    C. Tujuan Penelitian ..........................................................................6

    D. Manfaat Penelitian ........................................................................6

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................8

    A. Kajian Pustaka ..............................................................................8

    1. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................8

    2. Hakikat Belajar .......................................................................9

    3. Hakikat Pembelajaran .............................................................14

    4. Hasil Belajar ...........................................................................17

    5. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ...................................18

    6. Hakikat Media ........................................................................23

    7. Hakikat Komik .......................................................................24

    8. Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Powerpoint ........26

    B. Kerangka Pikir ..............................................................................27

  • C. Hipotesis .......................................................................................29

    D. Definisi Operasional Variabel ......................................................29

    BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................31

    A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .........................................31

    1. Jenis Penelitian .......................................................................31

    2. Desain Penelitian ....................................................................31

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................32

    C. Sumber Data .................................................................................33

    D. Populasi dan Sampel .....................................................................33

    E. Instrumen Penelitian .....................................................................34

    F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................35

    G. Teknik Analisis Data ....................................................................36

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................38

    A. Hasil Penelitian .............................................................................38

    1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ...............38

    2. Karakteristik responden berdasarkan umur ............................39

    3. Karakteristik responden berdasarkan hasil belajar pretest .....39

    4. Karakteristik responden berdasarkan hasil belajar posttest ....41

    5. Karakteristik responden berdasarkan pengaruh penggunaan

    media ......................................................................................42

    B. Pembahasan ..................................................................................43

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................47

    A. Simpulan .......................................................................................47

    B. Saran .............................................................................................47

    DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................49

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    3.1 Jumlah murid SD Negeri 18 Leppangeng ....................................................33

    3.2 Jumlah murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng .....................................34

    3.3 Kriteria ketuntasan hasil belajar (KKM) ......................................................36

    4.1 Jenis kelamin responden ..............................................................................38

    4.2 Umur responden ...........................................................................................39

    4.3 Karakteristik hasil belajar murid sebelum (pretest) menggunakan media

    komik berbasis multimedia ..........................................................................40

    4.4 Karakteristik hasil belajar murid setelah (posttest) menggunakan media

    komik berbasis multimedia ..........................................................................41

    4.5 Daftar nilai pretest dan posttest ...................................................................42

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................28

    3.1 Tipe One-Grup Pretest-Posttest Design ....................................................32

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa, pendidikan merupakan usaha

    sadar dan terencana yang dilakukan untuk mewujudkan suasana belajar dan

    proses pembelajaran dengan tujuan mengaktifkan murid dalam

    mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

    pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

    yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Definisi tersebut

    menekankan bahwa murid dituntut untuk menemukan potensi yang dimiliki

    secara mandiri, peran guru sebagai fasilitator sangat dibutuhkan sebagai

    penunjuk arah bagi murid untuk menemukan dan mengembangkan potensi

    yang dimiliki.

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 menjelaskan bahwa,

    untuk melaksanakan pendidikan tersebut dibutuhkan kurikulum yang

    mengatur mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

    sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Setiap kurikulum

    di jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari beberapa kelompok

    mata pelajaran salah satunya wajib memuat pendidikan kewarganegaraan dan

    kepribadian. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses

  • 2

    pendidikan dasar dan menengah, disebutkan bahwa Proses Pembelajaran pada

    satuan pendidikan diselenggarakan dengan cara interaktif, inspiratif,

    menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

    aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

    kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

    psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan

    perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian

    proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

    ketercapaian kompetensi lulusan. Pendidikan kewarganegaraan tersebut

    menuntut murid selama proses pembelajaran dituntut untuk kreatif memilih

    media yang tepat untuk mendukung proses pembelajaran, sehingga

    pembelajaran lebih bermakna bagi murid. Hal ini bertujuan untuk memenuhi

    tujuan dari pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam Kurikulum

    Tingkat Satuan Pendidikan.

    Saat ini, perkembangan media sangat pesat dan telah menjadi inovasi

    baru dalam dunia pendidikan. Tidak terkecuali bagi perkembangan media

    grafis. Komik merupakan salah satu media grafis yang digunakan dalam dunia

    pendidikan, berfungsi sebagai alat memperjelas materi, menciptakan nilai rasa

    lebih dalam memahami materi, menarik minat dan perhatian murid, murid

    merasa senang, membangkitkan rasa ingin tahu murid, memotivasi murid

    untuk belajar, dan lain-lain. Media pembelajaran juga diperlukan untuk

    menciptakan pembelajaran yang efektif dan efesien.

  • 3

    Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang

    mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat

    hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

    kepada para pembaca. Pada awalnya, komik diciptakan bukan untuk kegiatan

    pembelajaran, namun untuk kepentingan hiburan semata. Sebagai salah satu

    media visual, media komik tentunya memiliki kelebihan tersendiri dalam

    kegiatan belajar-mengajar yaitu dapat mengembangkan minat baca anak dan

    mengembangkan satu bidang studi yang lain.

    Begitu maraknya komik di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan

    anak-anak terhadap komik. Hal tersebut sangat mendukung untuk

    dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Anak yang membaca komik

    dalam sebulan minimal satu buah buku komik, maka sama dengan membaca

    buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada

    kemampuan membaca murid dan penguasaan kosakata jauh lebih banyak dari

    murid yang tidak menyukai komik. Maka dari itu peneliti menerapkan media

    komik karena ingin menciptakan pembelajaran yang lebih menarik agar

    terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan disenangi oleh murid.

    Komik yang biasanya hanya berupa buku-buku, dapat pula disajikan

    dengan menggunakan program presentasi yang berada di komputer. Salah satu

    program presentasi tersebut adalah microsoft powerpoint, program tersebut

    merupakan salah satu program berbasis multimedia yang menarik karena

    kemampuannya dalam mengolah teks, warna, dan gambar serta animasi-

    animasi yang dapat diolah sendiri sesuai kreatifitas. Komik merupakan suatu

  • 4

    bentuk kartun yang memerankan suatu cerita, sehingga murid akan lebih

    tertarik dan ikut aktif dalam proses pembelajaran serta dapat menciptakan

    minat baca para murid terkait materi pelajaran yang dipelajari. Dengan

    demikian diharapkan hasil belajar murid dalam mengikuti pelajaran dapat

    meningkat.

    Permasalahan saat ini, khususnya dalam pembelajaran PKn

    berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

    1) Murid belum dapat mendapatkan informasi baru secara mandiri dalam

    pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.

    2) Sulitnya murid dalam mengungkapkan ide-idenya.

    3) Kurangnya keberanian murid dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

    yang diajukan oleh guru.

    4) Hasil belajar yang dicapai murid belum memenuhi kriteria ketuntasan

    belajar.

    5) Guru belum optimal dalam memfasilitasi media selama proses

    pembelajaran PKn.

    Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran PKn yang terlaksana di

    kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng dalam proses pembelajaran media yang

    digunakan guru masih terbatas dan mereka hanya menggunakan media gambar

    yang berada pada buku sumber pegangan murid, hal ini terjadi karena guru

    belum dapat membuat media yang inovatif untuk memfasilitasi pembelajaran

    PKn.

  • 5

    Terbatasnya media selama proses pembelajaran PKn berdampak pada

    rendahnya hasil belajar murid pada mata pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri

    18 Leppangeng. Dari 21 murid rata-rata hanya 10 orang (44%) yang

    memperoleh nilai sesuai KKM yaitu dengan nilai 70 atau lebih, sedangkan 11

    orang (56%) lainnya hanya mendapatkan nilai di bawah 70, sedangkan KKM

    pelajaran PKn adalah 70. Hasil belajar yang optimal dapat dicapai dengan

    memenuhi beberapa faktor, salah satunya yaitu media pembelajaran. Murid

    dapat terlatih untuk menemukan informasi dengan cara-cara yang baru melalui

    media pembelajaran tersebut. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk

    mengatasi permasalahan pada murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng ialah

    dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dengan

    menggunakan media komik dalam pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan

    media komik dalam proses pembelajaran untuk menarik perhatian murid dan

    memudahkan dalam menyampaikan materi kepada murid.

    Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, peneliti akan

    melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Komik

    Berbasis Multimedia Terhadap Hasil Belajar PKn Murid Kelas IV SD Negeri

    18 Leppangeng Kabupaten Pangkep”.

    Adapun alasan yang mendasari pemilihan judul tersebut ialah untuk

    menciptakan pembelajaran yang melatih kesiapan murid, melatih daya serap

    pemahaman dari orang lain serta memberikan pengalaman belajar yang lebih

    terarah, menarik dan bermakna.

  • 6

    Dengan penggunaan media komik diharapkan dapat membantu murid

    dalam memahami informasi-informasi penting, serta murid akan lebih mudah

    memahami materi pembelajaran PKn. Selain itu media komik juga

    memberikan hiburan tersendiri bagi murid serta pesan dalam komik dan

    penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran yang tepat

    dalam pembelajaran sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar murid.

    B. Rumusan Masalah

    Apakah ada pengaruh penggunaan media komik berbasis multimedia

    terhadap hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng

    Kabupaten Pangkep?

    C. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media komik berbasis

    multimedia terhadap hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten Pangkep.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik yang bersifat

    teoritis dan praktis.

    1. Manfaat Teoritis

    Secara teoritis, pengembangan media komik berbasis multimedia

    dapat menjadi pendukung teori untuk kegiatan penelitian-penelitian

    selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran PKn.

  • 7

    2. Manfaat Praktis

    Secara praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dengan

    penggunaan media komik berbasis multimedia dapat memotivasi dan

    membantu murid dalam belajar dan memahami materi pembelajaran,

    khususnya materi yang sebagian besar berupa hafalan. Selain itu dapat

    menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam menentukan media

    pembelajaran yang tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar

    peserta didik. Media komik berbasis multimedia dapat memberikan

    kesempatan peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku

    kuliah, untuk memperbaiki pembelajaran yang ada di lapangan. Perbaikan

    tersebut dilakukan dengan tujuan, agar pembelajaran yang didapatkan murid di

    dalam kelas lebih bermakna.

  • 8

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Pustaka

    1. Penelitian Relevan

    Penelitian ini merupakan hasil penelitian relevan yang berkaitan

    dengan media komik sebagai pendukung dalam penelitian pengaruh

    penggunaan media komik berbasis multimedia pada pembelajaran PKn.

    Adapun hasil penelitian tersebut adalah :

    Penelitian yang dilaksanakan oleh Adi Prasetyo pada tahun 2012

    dengan judul Pengembangan Media Komik Bermuatan Gender dalam

    Peningkatan Keterampilan Bercerita Murid Sekolah Dasar Tingkat Tinggi.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa media komik bermuatan gender dapat

    dijadikan sebagai sarana yang efektif dalam peningkatan keterampilan

    bercerita murid. Dari penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan uji

    statistik dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan skor yang diperoleh murid

    dari mean sebelum sebesar 56,17 dan nilai mean sesudah sebesar 74,87.

    Sehingga dapat disimpulkan media komik bermuatan gender dapat

    meningkatkan keterampilan bercerita murid.

    Penelitian yang dilaksanakan oleh Jufri Ahmat, Wahyu

    Sukartiningsih, pada tahun 2013 dengan judul Penggunaan Media Komik

    untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Cerita di Kelas V Sekolah

  • 9

    Dasar. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru

    mengalami peningkatan. Pada Siklus I aktivitas guru memperoleh

    persentase 100% dengan skor ketercapaian pada pertemuan ke-1 sebesar

    77,3 dan 80,4 pada pertemuan ke-2. Sedangkan pada Siklus II

    keterlaksanaan aktivitas guru memperoleh persentase 100% dengan skor

    ketercapaian pertemuan ke-1 sebesar 85,2 dan 91,3 pada pertemuan ke-2.

    Untuk hasil belajar menyimpulkan isi cerita juga mengalami peningkatan,

    yaitu pada siklus I rata-rata hasil belajar murid sebesar 72,1 dengan

    ketuntasan klasikal 67,7% dan Siklus II sebesar 80,1 dengan ketuntasan

    klasikal 83,87%.

    2. Hakikat Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah

    berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah

    laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

    Menurut Melton dan Munn dalam Kanto Kulasse dalam bukunya

    Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Belajar bahwa

    Belajar adalah suatu proses perubahan dalam

    pengalaman ataupun tingkah laku sebagai hasil dari

    observasi yang bertujuan, aktivitas penuh, pikiran

    penuh yang disertai reaksi-reaksi emosi yang penuh

    motivasi di mana hasil perubahan itu lebih memuaskan

    (Kanto, 2015: 36).

    Chaplin dalam Kanto Kulasse, menyatakan bahwa

    Belajar itu adalah proses memperoleh respon-

    respon sebagai hasil dari latihan khusus.

  • 10

    Belajar bukan merupakan suatu tujuan tetapi belajar mempunyai

    tujuan, yaitu kecakapan dan tingkah laku baru yang lebih baik atau positif

    dari sebelumnya karena usaha seperti sikap, keterampilan, pengetahuan

    atau kebiasaan (Kanto, 2015: 37).

    Belajar pada hakikatnya merupakan hasil dari proses interaksi

    antara individu dengan lingkungan sekitarnya (Warsono dan Hariyanto,

    2012: 7).

    Belajar merupakan tindakan dan perilaku murid yang kompleks.

    Murid adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar. Proses belajar

    terjadi berkat murid memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar

    (Prastowo, 2013: 48).

    Belajar merupakan suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh

    individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang

    tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan

    sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil

    (Ibrahim, 2015: 2).

    Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, belajar

    merupakan usaha seseorang dalam memperoleh perubahan tingkahlaku ke

    arah lebih baik yang mencakup tiga ranah yaitu psiko, fisik dan sosio dari

    beberapa pengalaman atau kegiatan yang telah dilakukan.

  • 11

    b. Tujuan Belajar

    Tujuan belajar bagi murid adalah sama dengan tujuan pendidikan

    nasional dalam garis besar haluan negara dikemukakan bahwa untuk

    meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan,

    keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian agar

    menumbuhkan manusia-manusai pembangunan yang dapat membangun

    dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan

    bangsa (Kanto, 2015: 37).

    Berdasarkan tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa, tujuan

    belajar adalah untuk terus menanamkan nilai-nilai dasar pancasila terhadap

    peserta didik dan agar peserta didik dapat memiliki rasa percaya diri yang

    kuat untuk terus membangun bangsa dan negara.

    c. Fungsi Belajar

    Menurut S. Hardjohusodo dalam Kanto Kulasse dalam bukunya

    Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Belajar bahwa fungsi belajar

    adalah mencakup dua arah perubahan yaitu arah perubahan horizontal dan

    vertikal. Perubahan horizontal seperti menambah dan memperluas

    pengalaman belajar, menambah keterampilan, menambah pengetahuan

    dari konsep-konsep baru, mengembangkan perubahan sikap dan

    menemukan cara-cara pemecahan masalah. Arah perubahan vertikal

    seperti peningkatan sesuatu keterampilan khusus dengan latihan, ketepatan

    penggunaan, penguasaan dan pengukuhan serta penambahan pengetahuan

  • 12

    yang telah dimiliki dan pemantapan cara penyelesaian masalah (Kanto,

    2015: 39).

    d. Prinsip Belajar

    Prinsip belajar yang berkaitan dengan perthatian adalah unsur

    mental atau psikis yang menyangkut penyatuan diri seseorang pada

    sesuatu dengan sepenuhnya tanpa memihak dan mengarahkan hati pada

    faktor-faktor lain (Kanto, 2015: 40)

    Menurut Gage dan Berliner dalam Kanto Kulasse dalam bukunya

    Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Belajar bahwa tanpa perhatian

    tidak mungkin terjadi proses belajar. Belajar dalam mengkaji materi ajar

    sebagai keperluan belajar lebih lanjut dan dibubuhkan dalam kehidupan

    sehari-hari akan menimbulkan perhatian (Kanto, 2015: 40)

    Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, dapat disimpulkan bahwa

    dalam melaksanakan kegiatan belajar harus memperhatikan syarat

    keberhasilan belajar yang diantaranya motivasi dan karakteristik murid

    agar murid mampu memahami materi yang disampaikan selajutnya

    mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. motivasi dan karakteristik

    murid saling berhubungan, guru harus mengenal karakteristik murid agar

    dalam memotivasi murid dalam kegiatan belajar berhasil sehingga tujuan

    pembelajaran akan tercapai.

  • 13

    e. Teori Belajar

    1) Teori Behaviorisme

    Teori belajar yang berorientasi behavioral menekankan pada

    perubahan tingkah laku atau perilaku sebagai hasil dari pada

    pengalaman (Kanto, 2015: 43).

    Belajar menurut teori behavioristik diartikan sebagai proses

    perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut disebabkan oleh

    seringnya interaksi antara stimulus dan respon (Aqib, 2015: 66).

    Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar

    dalam teori behaviorisme menekankan perubahan perilaku pada murid

    yang didapatkan dari hasil perolehan pengetahuan. Teori ini terfokus

    pada kegiatan observasi secara langsung terhadap tingkah laku murid

    selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Perubahan perilaku

    merupakan salah satu tujuan dari belajar, karena kegiatan belajar

    dikatakan tidak berhasil jika perilaku murid masih sama seperti

    sebelum mendapatkan pengetahuan baru dalam sebuah proses

    pembelajaran. Salah satu cara murid dalam menemukan pengetahuan

    baru dapat melalui media pembelajaran yang inovatif dalam proses

    pembelajaran.

    2) Teori Konstruktivisme

    Belajar menurut pandangan teori kontruktivisme adalah upaya

    untuk membangun pemahaman atau persepsi atas dasar pengalaman

  • 14

    yang dialami murid, oleh sebab itu belajar menurut pandangan teori

    ini merupakan proses untuk memberikan pengalaman nyata bagi

    murid (Aqib, 2015: 66-67).

    Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar

    dalam teori konstruktivisme merupakan kegiatan belajar yang

    menuntut murid untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui

    aktivitas produktif dan kreatif. Sehingga murid mampu memahami

    dan menerapkan pengetahuan yang telah di pelajari. Guru hanya

    berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran sepertihalnya

    menyediakan media pembelajaran dan pengarah murid dalam

    mengkontruksi pengetahuannya, arahan dari guru sangat dibutuhkan

    murid agar murid tidak salah dalam mengkonstruksi sebuah

    pengetahuan baru. Kegiatan belajar seperti ini menjadikan murid lebih

    mandiri dalam proses pembelajaran.

    3) Teori Kognitivisme

    Belajar menurut pandangan teori kognitif diartikan proses untuk

    membangun persepsi seseorang dari sebuah obyek yang dilihat. Oleh

    sebab itu, belajar menurut teori ini adalah lebih mementingkan proses

    daripada hasil (Aqib, 2015: 66).

    Berdasarkan pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar dalam

    teori kognitivisme menekankan pada aktivitas murid yang lebih

    menyukai contoh kongkrit, bekerja dengan simbol-simbol, melakukan

    praktik atau proyek dimana semua aktivitas tersebut merupakan

  • 15

    peristiwa mental. Contoh kongkrit dalam proses pembelajaran dapat

    membantu murid memahami materi pelajaran. Karena murid pernah

    mengalami atau melihat sendiri apa yang sedang dipelajari sehingga,

    tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Salah satu cara

    untuk menunjukkan contoh kongkrit dalam proses pembelajaran dapat

    menggunakan media pembelajaran yang inovatif dalam proses

    pembelajaran.

    3. Hakikat Pembelajaran

    a. Pengertian Pembelajaran

    Menurut La Iru dan Arihi dalam Prastowo Andi dalam bukunya

    Pengembangan Bahan Ajar Tematik bahwa

    Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan

    mempelajari, dan perbuatan menjadikan orang atau

    makhluk hidup belajar. Pembelajaran merupakan suatu

    proses atau upaya menciptakan kondisi belajar dalam

    mengembangkan kemampuan minat dan bakat murid

    secara optimal, sehingga kompetensi dan tujuan

    pembelajaran dapat tercapai. Di dalam proses

    pembelajaran, terjadi interaksi belajar dan mengajar

    dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan beberapa

    unsur, baik unsur ekstrinsik maupun intrinsik yang

    melekat pada diri murid dan guru, termasuk lingkungan

    (Prastowo, 2013: 57).

    Hal tersebut juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

    2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa

    pembelajaran adalah proses interaksi antar murid, guru, dan sumber belajar

    pada satu lingkungan belajar.

  • 16

    Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan yang mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan

    pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

    mennantang, dan memotivasi murid untuk berperan secara aktif.

    Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi

    dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan

    maka kita semestinya berpikir strategi apa yang tepat agar semua itu dapat

    tercapai secara efektif dan efesien (Sanjaya, 2011: 296)

    Pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru-murid di kelas

    formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang tak

    dihadiri oleh guru secara fisik. Kata pembelajaran menekankan pada

    kegiatan belajar murid melalui usaha-usaha yang terencana dalam

    memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar (Ibrahim,

    2015: 11)

    Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang pengertian

    pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan

    proses interaksi antara murid dengan guru dan menjadikan lingkungan

    sebagai sumber belajar. Proses interaksi antara keduanya saling berkaitan

    dan bertujuan membantu murid untuk mendapatkan pengalaman baru yang

    dapat mempengaruhi perubahan perilaku murid ke arah yang lebih baik.

  • 17

    b. Komponen Pembelajaran

    Menurut Andi Prastowo komponen-komponen pembelajaran terdiri

    dari :

    1) Pendekatan Pembelajaran, adalah titik tolak atau sudut pandang kita

    terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang

    terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.

    2) Model Pembelajaran, adalah acuan pembelajaran yang secara

    sistematis dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu.

    3) Metode Pembelajaran, adalah cara teratur yang digunakan untuk

    melaksanakan pembelajaran.

    4) Teknik Pembelajaran, adalah jalan, alat, atau media yang digunakan

    untuk mengarahkan kegiatan murid ke tujuan yang diinginkan atau

    dicapai.

    5) Strategi Pembelajaran, adalah perencanaan yang berisi tentang

    rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

    pembelajaran. (Prastowo, 2013: 67-70)

    Penunjang, dalam proses pembelajaran komponen diantranya yaitu

    fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan

    semacamnya.

    4. Hasil Belajar

    Hasil belajar ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku

    secara keseluruhan. Ada pengaruh kepribadian dalam proses belajar antara lain

    motivasi, emosional, sikap dan sebagainya. Hasil belajar terjadi karena adanya

  • 18

    perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan (Ibrahim,

    2015: 11).

    Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan

    hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang

    dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas

    tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komperehensif.

    Yang dilakukan oleh dua konsep belajar yaitu murid dan guru (Alamsyah,

    2015: 15).

    Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

    merupakan perolehan dari setiap individu dari proses belajar yang berupa

    perubahan perilaku yang tidak hanya mencakup satu aspek kemanusiaan saja

    tetapi mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, dimana

    perubahan perilaku tersebut dapat diukur dan diamati.

    5. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

    a. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan

    Di Indonesia perkembangan pendidikan kewarganegaraan telah

    muncul dengan beberapa nama diantaranya pada masa orde lama (ORLA)

    yaitu kewarganegaraan (1957) yang membahas cara memperoleh dan

    kehilangan kewarganegaraan, civics (1962) yang membahas sejarah

    kebangkitan nasional dan Pendidikan Kewargaan negara (1968),

    Soemantri (dalam Wahab & Sapriya, 2011:295). Sedangkan pada masa

    orde baru (ORBA) nama mata pelajaran untuk pendidikan

  • 19

    kewarganegaraan adalah kelompok pembinaan jiwa pancasila dengan

    nama pendidikan moral pancasila (PMP) dengan tujuan agar tiap-tiap

    warga negara Indonesia (WNI) berkewajiban mengamalkan pancasila dan

    UUD 1945 serta merealisasikan isi dan jiwa UUD 1945 dan ketetapan

    MPRS/MPR sebagai ketentuan pelaksanaannya. Setelah itu disusun

    kurikulum 1994 yang membuat PMP berubah menjadi pendidikan

    pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) hal ini berdasarkan Undang-

    Undang Republik Indonesia No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan

    nasional (Wahab & Sapriya, 2011:296-297).

    Dengan demikian senantiasa diharapkan bahwa proses perubahan

    menuju kepada negara yang demokratis (proses demokratisasi) serta

    kearah pendewasaan sebagai cara menunjukkan eksistensi sebagai sebuah

    negara yang berdaulat yang mengetahui sejarah bangsannya, negara yang

    punya jati diri masih harus terus melakukan pembenahan terhadap konsep

    pendidikan kewarganegaraan dalam kurikulum pendidikan di sekolah

    untuk masa-masa mendatang.

    Mencermati hal tersebut di atas, penting bagi bangsa Indonesia

    untuk senantiasa tanggap dan memberikan inovasi dalam pendidikan

    kewarganegaraan sehingga tanggap dan memberikan inovasi dalam

    pendidikan kewarganegaraan sehingga warga negara yang diharapkan

    dapat terwujud. Warga negara yang cerdas dan baik (smart and good

    citizen) serta menyadari akan hak dan kewajiban sebagai seorang warga

  • 20

    negara Indonesia. Hal ini menjadi tugas antara Pemerintas dan Tripusat

    pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat).

    b. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

    Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

    Nasional pada Pasal 37 dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

    (PKn) adalah mata pelajaran wajib untuk jenjang sekolah dasar.

    Dengan pernyataan ini PKn memiliki dasar hukum yang sangat kuat dan

    wajib tidak saja untuk diselenggarakan tetapi juga dikembangkan sesuai

    dengan tuntutan perubahan jaman. Implementasi dari UU Sisdiknas ini

    adalah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

    tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah tentang SNP

    ini kemudian dijabarkan lagi dalam peraturan yang berada satu tingkat di

    bawahnya dengan adanya Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang

    Standar Isi yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

    (BSNP).

    Dalam kurikulum 2006 (KTSP) mata pelajaran Pendidikan

    Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang mencakup

    dimensi pengetahuan (skills), dan nilai (value).

    Menurut Azis Wahab, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

    merupakan media pengajaran yang meng-Indonesiakan para siswa secara

    sadar, cerdas, dan penuh tanggung jawab. Karena itu, program PKn

    memuat konsep-konsep umum ketatanegaraan, politik dan hukum negara,

  • 21

    serta teori umum yang lain yang cocok dengan target tersebut (Cholisin,

    2000:18).

    Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali

    peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenan dengan

    hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan

    bela negara menjadi warga negara agar dapat diandalkan oleh bangsa dan

    negara (Somantri, 2001: 154).

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan

    bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang mengajarkan bagaimana

    menjadi warga negara yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai

    pancasila. PKn juga dikatakan sebagai pendidikan awal bela negara,

    idiologi pancasila dan UUD 1945, naturalisasi, dan pemerolehan status

    warga negara.

    c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

    Melalui mata pelajaran PKn, diharapkan kegiatan pembelajaran

    dapat mencapai tujuan yang diharapkan sebagaimana tercantum pada

    Permendiknas, No. 22 tahun 2006 tentang standar isi meliputi:

    1. Berpikir secara kritis dan rasional dalam menghadapi isu

    kewarganegaraan.

    2. Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, dan bertindak

    secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

    bernegara serta anti korupsi.

  • 22

    3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

    berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama

    dengan bangsa lain.

    4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia baik

    secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan

    ilmu dan teknologi.

    Menurut kurikulum KTSP (2006) dalam hal tujuan, mata pelajaran

    PKn persekolahan memiliki tujuan agar peserta didik dapat memiliki

    kemampuan sebagai berikut:

    1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

    kewarganegaraan

    2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

    cerdas dalam kegiatan bermasyrakatan, berbangsa, dan bernegara, serta

    anti korupsi.

    3. Berkambang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

    berdasarkan karakter-karakter masyrakat indonesia agar dapat hidup

    bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

    4. Berintreaksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara

    langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi

    informasi dan komunikasi.

    Menurut kurikulum 2013, dalam hal tujuan, mata pelajaran PKn di

    sekolah dasar memiliki tujuan agar peserta didik dapat memiliki

    kemampuan sebagai berikut:

  • 23

    1. Menempatkan mata pelajaran PPKN sebagai bagian utuh dari kelompok

    mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan.

    Mengorganisasikan SK-KD dan indicator PPKN secara nasional dengan

    memperkuat nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD NKRI

    tahun 1945; nilai dan semangat Bhineka Tunggal Ika; serta wawasan

    dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    2. Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi: (1)

    pengetahuan kewarganegaraan (2) sikap kewarganegaraan; (3)

    keterampilan kewarganegaraan; (4) keteguhan kewarganegaraan; (5)

    komitmen kewarganegaraan; dan (6) kompetensi kewarganegaraan.

    3. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang

    sesuai dengan karakteristik PPKN yang beriorentasi pada

    pengembangan karakter peserta didik sebagai warganegara yang cerdas

    dan baik secara utuh.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tujuan mata

    pelajaran PKn terbagi menjadi beberapa aspek. Aspek berpikir merupakan

    awal dari adanya partisipasi individu, sehingga individu secara positif

    dapat berkembang dan berinteraksi dengan pihak lain .Tujuan PKn adalah

    untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, yang

    mau dan yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Hal

    ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai moral dan norma tetap

    ditanamkan pada siswa sejak usia dini, karena jika siswa sudah memiliki

  • 24

    nilai moral yang baik, maka tujuan untuk membentuk warga negara yang

    baik akan mudah diwujudkan.

    Pada pedoman Belajar Mengajar Sekolah Dasar Kurikulum 2006,

    PKn memiliki karakter yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Hal

    ini dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri atau hal-hal yang bersifat khusus,

    yang pada prinsipnya PKn lebih menekankan pada pembentukan aspek

    moral (afektif) tanpa meninggalkan aspek yang lain.

    6. Hakikat Media

    Media pengajaran meliputi perangkat keras (Hardware) dan perangkat

    lunak (Software). Perangkat keras adalah alat-alat yang dapat mengantarkan

    pesan seperti overhead projector, radio, televisi dan sebagainnya. Sedangkan

    perangkat lunak adalah bagian yang memuat bahan belajar seperti film, bahan

    cetakan, transparansi, program CAI, dan sebagainnya (Ibrahim, 2015: 26).

    Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai wahana

    penyalur informasi belajar atau penyalur pesan guna mencapai tujuan

    pengajaran(Djamarah dan Zain, 2010: 121).

    Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu

    guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media

    pendidikan yang digunakan oleh guru salah satunya adalah media visual.

    Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.

    Media visual ini ada yang menampilkan gambar, foto atau lukisan, simbol

    yang bergerak, dan film kartun (Djamarah dan Zain, 2010: 123-124).

  • 25

    Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa media

    merupakan perantara yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi

    dalam proses pembelajaran. Media menjadi penyampai pesan yang hendak

    disampaikan dalam sebuah materi. Dalam proses penyampaian pesan tersebut

    terdapat sebuah peralatan yang mendukung, antara peralatan tersebut dan

    pesan yang hendak disampaikan memiliki satu kesatuan yang utuh. Peralatan

    yang hendak digunakan juga harus disesuaikan dengan pesan yang hendak

    disampaikan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

    7. Hakikat Komik

    Komik merupakan salah satu bacaan yang paling diminati bukan saja

    oleh pembaca anak-anak, tetapi juga oleh sebagian orang dewasa. Bacaan

    komik mampu memotivasi anak dalam membaca bahkan dapat memberikan

    inspirasi imajinasi anak sesuai dengan masa perkembangan anak. Media

    pembelajaran yang dikemas dalam bentuk komik dapat digunakan sebagai

    salah satu variasi media pembelajaran. Media komik ini memiliki potensi

    untuk lebih disukai murid, hal ini dikarenakan gambar dalam komik dapat

    menghidupkan deretan teks tertulis yang menyertainya. Dengan gambar,

    penjelasan panjang lebar dan rumit dari teks atau topik pembelajaran yang

    dibaca dapat menjadi lebih mudah dipahami dan diingat oleh murid. Bahkan

    murid dapat memahami dan membayangkan lebih dahulu apa yang sebenarnya

    menjadi inti dari topik pelajaran yang ia baca melalui gambar yang ada

    (Saputro, 2015: 64-65).

  • 26

    Komik merupakan media, media penyampaian ide, gagasan bahkan

    kebebasan berpikir. Komik dapat dipakai untuk menolong murid dalam

    pembelajaran pada hampir semua topik, misalnya a) mengenal konsep, b)

    belajar berhitung, c) mengenal lingkungan dan alam sekitar, d) membantu

    untuk memahami cerita, e) mendorong minat baca. Pendekatan visualisasi

    dengan komik biasanya digunakan untuk menarik minat baca murid dan

    mempermudah murid dalam memahami materi yang akan disampaikan (Eny E

    dan Hilma S, 2010: 27).

    Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa komik

    merupakan jenis karangan yang disertai dengan gambar-gambar menarik

    dengan karakter yang berbeda tetapi memiliki hubungan satu sama lain dan

    membentuk sebuah cerita yang menarik. Komik digemari oleh segala umur,

    termasuk anak-anak usia SD.

    8. Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Powerpoint

    a. Multimedia

    Multimedia merupakan perpaduan antara beberapa media yang

    berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain

    yang telah dikemas menjadi file digital yang digunakan untuk

    menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik. Multimedia

    memberikan nuansa baru dalam pemerolehan informasi melalui aktivitas

    membaca, membaca dengan berbantuan multimedia akan menjadikan

    kegiatan membaca lebih dinamis dengan memberikan dimensi baru pada

  • 27

    kata-kata sehingga dapat dijadikan pemicu yang dapat memperluas

    cakupan teks untuk menyampaikan suatu topik tertentu (Munir, 2013: 2).

    Multimedia merupakan berbagai macam kombinasi grafik, teks,

    suara, video dan animasi yang menjadi satu kesatuan dan secara bersama-

    sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran (Arsyad, 2015:

    162).

    Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan

    bahwa multimedia merupakan perpaduan antara audio, visual, video dan

    animasi yang saling berhubungan dalam menampilkan informasi dan

    menyampaikan pesan kepada publik. Salah satu aplikasi multimedia yaitu

    microsoft powepoint.

    b. Microsoft Powerpoint

    Microsoft powerpoint merupakan salah satu software aplikasi yang

    dapat digunakan untuk membuat media presentasi. Microsoft powerpoint

    adalah sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan

    microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multimedia. Media

    ini menarik karena kemampuannya pengolahan teks, warna, dan gambar

    serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas

    penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur

    rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri

    dari slide, teks, gambar, dan bidang-bidang warna yang dapat

    dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa

    tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan sesuai

  • 28

    dengan keinginan kita. Saluruh tampilan dari program ini dapat kita atur

    sesuai dengan keperluan. Media ini biasanya digunakan untuk

    penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi anatar

    peserta didik dengan tenaga pendidik (Daryanto, 2013:163).

    B. Kerangka Pikir

    Pembelajaran dikatakan berhasil jika hasil belajar murid mencapai

    kriteria yang telah ditetapkan, jika hasil belajar murid masih belum

    memenuhi kriteria yang ditetapkan maka pembelajaran dikatakan belum

    berhasil. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan perbaikan

    pembelajaran dengan menerapkan media komik berbasis multimedia

    dengan powerpoint.

    Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan

    karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan

    dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan dan pengetahuan

    bagi pembacanya (Sudjana, 2013:63). Komik berbasis multimedia dengan

    powerpoint merupakan komik yang disajikan dengan menggunakan

    multimedia dengan powerpoint.

    Berdasarkan landasan teori tersebut diasumsikan bahwa media

    komik berbasis multimedia dengan powerpoint akan membuat murid

    termotivasi untuk belajar sehingga hasil belajar murid meningkat. Sebelum

    melakukan penelitian, peneliti menyusun rancangan penelitian berdasarkan

    kerangka berpikir sebagai berikut:

  • 29

    Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

    C. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

    “terdapat pengaruh penggunaan media komik berbasis multimedia terhadap

    hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten

    Pangkep.”

    Pembelajaran PKn

    Posttest

    Pretest

    Sebelum penggunaan media komik

    Analisis

    Data

    Hasil

    Penarikan

    Kesimpulan

    Setelah penggunaan media komik

  • 30

    D. Definisi Operasional Variabel

    Menurut Sugiyono (2016: 38) variabel penelitian pada dasarnya adalah

    segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

    kesimpulannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel yaitu objek

    pengamatan dari peneliti yang akan memberikan informasi yang dapat

    memberikan sebuah kesimpulan dalam sebuah penelitian.

    Variabel dalam penelitian ini yaitu :

    1. Variabel Bebas

    Sugiyono (2016 : 39) mengemukakan bahwa variabel bebas adalah

    variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

    timbulnya variabel dependen (terikat) . Variabel bebas dalam penelitian ini

    adalah media komik berbasis multimedia pada pembelajaran PKn.

    2. Variabel Terikat

    Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

    menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016 : 39). Variabel

    terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar murid kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten Pangkep.

  • 31

    31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen melalui pendekatan

    kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

    perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

    2. Desain Penelitian

    Peneliti menggunakan desain penelitian berupa pre-experimental design,

    karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Karena masih

    terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

    dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan

    semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena

    tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono,

    2016: 74).

    Penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan tipe one-

    group pretest-posttest design, pada tipe desain ini terdapat pretest (sebelum diberi

    perlakuan) dan posttest (setelah diberi perlakuan). Dengan demikian hasil

    perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan

    keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :

  • 32

    Gambar 3.1 Tipe One-Grup Pretest-Posttest Design

    Sumber : Sugiyono (2016: 75)

    Keterangan :

    O1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

    X : Treatment (perlakuan)

    O2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

    Dengan demikian, pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

    dan sesudah pemberian perlakuan dengan menggunakan instrumen yang sama

    (Sugiyono, 2016: 75).

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi penelitian

    SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep, peneliti memilih lokasi

    ini karena setelah dilakukan observasi di kelas peneliti menemukan

    masalah di mana masalah tersebut masih banyak murid yang kurang aktif

    dan hasil belajarnya kurang dalam pembelajaran khususnya dalam

    pembelajaran PKn. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian di SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep.

    2. Waktu penelitian

    Waktu penelitian akan dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan

    april sampai juni.

    O1 X O2

  • 33

    C. Sumber Data

    Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari :

    1. Data Primer

    Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan secara

    langsung dari informasi yaitu kepala sekolah dan guru kelas IV melalui

    observasi.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan secara

    tidak langsung yaitu data dokumen dari sekolah.

    D. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten Pangkep tahun ajaran 2017/2018. Adapun populasi

    dalam penelitian ini adalah berjumlah 102 orang murid.

    Tabel 3.1 Jumlah murid SD Negeri 18 Leppangeng

    Kelas Banyak Siswa

    I 10 orang

    II 15 orang

    III 17 orang

    IV 21 orang

    V 22 orang

    VI 17 orang

    Jumlah 102 orang

    Sumber : SD Negeri 18 Leppangeng 2018

  • 34

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik

    yang sama dengan populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari

    populasi yaitu murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng yang berjumlah 21

    orang, dengan menggunakan teknik “Purposive Sampling”. Dengan

    pertimbangan bahwa kurangnya partisipasi murid dalam proses pembelajaran, di

    kelas ini jarang dilakukan pembelajaran yang menggunakan media komik

    sehingga murid bisa meningkatkan hasil belajarnya, khususnya pada mata

    pelajaran PKn.

    Tabel 3.2 Jumlah murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng

    Kelas Banyak Murid

    Jumlah Laki-laki Perempuan

    IV 7 14 21 orang

    Sumber : SD Negeri 18 Leppangeng

    E. Instrumen Penelitian

    Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk menggali data,

    mengenal pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar PKN dengan

    mempergunakan instrumen penelitian penggunaan tes, instrumen penelitian

    observasi, dan di bantu dengan dokumen yang ada di sekolah.

  • 35

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Tes

    Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan untuk mengukur sebagaimana

    kemampuan murid. Adapun jenis tes yang digunakan dalam penelitian adalah

    jenis tes formatif yang dilaksanakan sebelum menggunakan media komik

    berbasis multimedia dengan powerpoint (pretest) dan setelah menggunakan

    media komik berbasis multimedia dengan powerpoint (posttest), karena peneliti

    ingin mengetahui pengaruh penggunaan media komik berbasis multimedia

    terhadap hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten

    Pangkep.

    2. Dokumentasi

    Kajian awal yang dilakukan peneliti adalah mengkaji dokumentasi yang

    digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa dengan melihat melalui

    buku nilai wali kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep selama

    belajar di sekolah. Nilai yang dapat diamati adalah nilai harian murid, nilai tugas,

    nilai pekerjaan rumah, nilai tengah semester dan nilai semester murid sebelum

    peneliti melakukan penelitian dan melihat keadaan dalam kelas baik itu keadaan

    gaya mengajar guru maupun keadaan siswa dalam menerima pembelajaran.

    3. Observasi

    Observasi merupakan penelitian dengan cara mengamati objek yang diteliti.

    Dalam penelitian ini menempuh 2 cara :

  • 36

    a. Pengamatan langsung merupakan pengamatan yang dilakukan tanpa perantara

    terhadap objek yang diteliti, pengamatan dengan cara turun langsung ke

    lapangan atau tempat yang diteliti.

    b. Pengamatan tidak langsung merupakan pengamatan yang dilakukan terhadap

    suatu objek melalui perantara, suatu alat atau cara.

    G. Teknik Analisis Data

    Dalam analisis ini peneliti menetapkan hasil belajar murid sesuai dengan

    prosedur yang dicanangkan oleh Depdikbud, dengan nilai KKM minimal 70

    artinya nilai dibawah 70 dikatakan tidak tuntas, adapun kriteria ketuntasan hasil

    belajar murid disajikan dalam tabel 3.2 sebagai berikut :

    Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar (KKM)

    Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

    0-30

    31-50

    51-69

    70-89

    90-100

    Sangat Kurang

    Kurang

    Cukup

    Baik

    Sangat Baik

    Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

    menggunakan teknik analisis uji t test Kriteria pengujian adalah jika 2 hitunglebih

    besar2 tabel,pada taraf signifikan 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang

    terdistribusi normal. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis

  • 37

    yang telah diajukan. Untuk maksud tersebut maka teknik pengujian yang

    digunakan adalah uji-t apabila thitung < ttabel maka tidak ada pengaruh penggunaan

    media video terhadap hasil belajar PKN pada murid Kelas IV SD jika thitung > ttabel

    maka ada pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar PKN pada

    murid kelas IV SD SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep. Kriteria

    pengujian adalah Ho diterima jika thitung < ttabel, dan Ho ditolak jika thitung> ttabel dan

    H1 diterima.

  • 38

    38

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Hasil penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan

    penelitian tentang pengaruh penggunaan media komik berbasis multimedia

    terhadap hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten

    Pangkep.

    1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Keragaman responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada

    tabel berikut ini :

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

    Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %

    Valid Laki-Laki 7 33.3

    Perempuan 14 66.7

    Total 21 100.0

    Sumber: Output SPSS 21 For Windows data olah 2016

    Berdasarkan karakteristik jenis kelamin respondenpada table 4.1 tersebut,

    terlihat pada kelas responden terdapat laki – laki sebanyak 7 orang dengan nilai

    presentase 33,3% dan responden perempuan sebanyak 14 orang dengan nilai

    presentase 66,7%.

  • 39

    47

    2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

    Keragaman responden pada umur dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini :

    Tabel 4.2 Umur Responden

    Umur Frekuensi Persentase %

    Valid

    9 Tahun 5 23.8

    10 Tahun 15 71.4

    11 Tahun 1 4.8

    Total 21 100.0

    Sumber: Output SPSS 21 For Windows data olah 2016

    Berdasarkan karakteristik umur responden pada table 4.2 tersebut, terlihat

    pada kelas responden bahwa umur 9 tahun sebanyak 5 orang dengan nilai

    presentase 23,8% , umur 10 tahun sebanyak 15 orang dengan presentase 71,4%

    dan umur 11 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase 4,8%.

    3. Karakteristik Responden Berdasarkan Hasil Belajar Pretest

    Karakteristik responden berdasarkan hasil belajar murid sebelum (pretest)

    menggunakan media komik berbasis multimedia pada mata pelajaran Pkn kelas

    IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep.

  • 40

    Tabel 4.3 Karakteristik Hasil Belajar Murid Sebelum (pretest) Menggunakan

    Media Komik Berbasis Multimedia

    Nilai Frekuensi Persentase %

    Valid

    40 1 4.8

    45 1 4.8

    50 2 9.5

    55 3 14.3

    60 7 33.3

    65 4 19.0

    75 1 4.8

    80 2 9.5

    Total 21 100.0

    Sumber: Output SPSS 21 For Windows data olah 2016

    Berdasarkan presentase di atas dapat disimpulkan bahwa murid yang

    mendapatkan nilai 40 dengan presentase 4,8 % berjumlah 1 orang, murid yang

    mendapatkan nilai 45 dengan persentase 4,8% berjumlah 1 orang,murid yang

    mendapatkan nilai 50 dengan presentase 14,3 % berjumlah 3 orang,murid yang

    mendapatkan nilai 60 dengan presentase 33,3% berjumlah 7 orang, murid yang

    mendapatkan nilai 65 dengan presentase 19% berjumlah 4 orang, murid yang

    mendapatkan nilai 75 dengan prentase 4,8% berjumlah 1 orang , murid yang

    mendapatkan nilai 80 dengan prensentase 9,5% berjumlah 2 orang.

  • 41

    4. Karakteristik Responden Berdasarkan Hasil Belajar Posttest

    Karakteristik responden berdasarkan hasil belajar murid setelah (posttest)

    menggunakan media komik berbasis multimedia pada mata pelajaran Pkn kelas

    IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep.

    Tabel 4.4 Karakteristik Hasil Belajar Murid Setelah (Posttest) Menggunakan

    Media Komik Berbasis Multimedia

    Nilai Frekuensi Persentase %

    Valid

    55 1 4.8

    60 2 9.5

    80 6 28.6

    85 4 19.0

    90 2 9.5

    95 4 19.0

    100 2 9.5

    Total 21 100.0

    Sumber: Output SPSS 21 For Windows data olah 2016

    Berdasarkan analisis data posttest hasil belajar murid pada mata pelajaran

    PKn kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep dengan jumlah 21

    orang maka diperoleh gambaran yaitu 2 orang murid mendapatkan nilai 100

    sebagai nilai maksimal. Nilai tertinggi 100 yang diperoleh 2 murid dan nilai

    terendah adalah 55 yang diperoleh 1 murid.

  • 42

    5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengaruh Penggunaan Media

    Karakteristik responden berdasarkan pengaruh penggunaan media dapat

    ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini :

    Tabel 4.5 Daftar nilai pretest dan posttest

    Sumber: Output SPSS 21 For Windows data olah 2016

    NO NAMA Skor

    Pretest

    Nilai

    Pretest

    Skor

    Posttest

    Nilai

    Posttest

    1 A R 12 60 18 90

    2 H S 11 55 12 60

    3 M A I 13 65 16 80

    4 A N 12 60 19 95

    5 A T 12 60 16 80

    6 A R 10 50 16 80

    7 W Z 16 80 20 100

    8 P S S 12 60 17 85

    9 H J 8 40 11 55

    10 Z H 13 65 16 80

    11 D R M 15 75 19 95

    12 A N 12 60 17 85

    13 N I M 12 60 18 90

    14 N P 11 55 16 80

    15 N H 16 80 20 100

    16 A F P 10 50 16 80

    17 D I P 13 65 19 95

    18 R W 12 60 19 95

    19 M R 9 45 12 60

    20 R 11 55 17 85

    21 N 13 65 17 85

    Jumlah 253 1265 351 1755

    Rata-rata 12,04 60,23 16,71 83,57

    Tertinggi 16 80 20 100

    Terendah 8 40 11 55

  • 43

    Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa untuk hasil pretest

    dan posttest pada responden mengalami peningkatan setelah penggunaan media

    komik. Sebelum penggunaan media komik nilai murid di bawah nilai 70

    sedangkan ketika menggunakan media komik 50 % murid mendapatkan nilai di

    atas 70. dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar murid pada

    pelajaran PKn kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep

    berpengaruh terhadap hasil belajar murid.

    B. Pembahasan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat

    penggunaan media komik berbasis multimedia terhadap hasil belajar PKn murid

    kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep. Hal ini dapat dilihat dari

    nilai pretest dan posttest. Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara nilai pretest

    dan nilai posttest di sebabkan karena perbedaan perlakuan peneliti sebelum dan

    sesudah menggunakan media komik berbasis multimedia selama proses

    pembelajaran berlangsung.

    Untuk mengetahui apakah sample berdistribusi normal maka dilakukan Uji

    normalitas. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan bantuan SPSS dengan

    menggunakan one sample Kolmogorov-smirnov test. Adapun syarat suatu data

    dapat berdistribusi normal ialah jika Jika Nilai Signifikansi > 0,05, maka

    distribusi data berdistribusi normal. Berdasarkan table 4.6 (terlampir) uji

    normalitas data diketahui bahwa hasil pretest signifikansinya 2,39 > 0,05 dan

  • 44

    posttest signifikansinya 3,07 > 0,05. Hal ini menujukkan bahwa data tersebut

    berdistribusi normal karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.

    Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t. Hipotesis yang

    akan diuji dengan menggunakan uji-t adalah: hasil belajar PKn siswa setelah

    diajar melalui pembelajaran penggunaan media komik lebih meningkat

    dibandingkan dengan sebelum diajar melalui penggunaan media komik. Kriteria

    pengujian adalah jika Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan H1

    diterima. untuk mencari t tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan

    taraf signifikan α = 0,05 dari d.b = N-1 = 21-1 = 20. Dari hasil perhitungan

    dengan menggunakan rumus.uji-t diperoleh thitung = 13,7 dan t table 1,72 Dengan

    sig 000 dan α = 0,05 yang berarti thitung > t table dan Sig. (2-tailed) < 0,05 oleh

    karena itu, H1 diterima dan Ho ditolak dengan demikian Ada pengaruh

    penggunaan media komik terhadap hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri

    18 Leppangeng Kabupaten Pangkep. Menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

    pada hasil belajar murid dengan menggunakan media komik berbasis multimedia

    dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

    menggunakan media komik berbasis multimedia berpengaruh positif terhadap

    hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep.

    Secara umum dapat dikatakan penggunaan media komik yang

    pembelajarannya telah diatur sedemikian rupa, menunjukkan keterlibatan siswa

    secara aktif dalam proses belajar. Kecuali untuk aktivitas bertanya dimana masih

    rendah sebagaimana gambaran umum perilaku siswa dalam mengikuti proses

    belajar mengajar. Hasil penelitian yang diperoleh dapatlah kiranya dijadikan

  • 45

    sebagai gambaran umum bahwa pembelajaran penggunaan media komik sangat

    baik diterapkan dalam proses belajar mengajar.

    Penelitian yang dilakukan bukan tanpa hambatan. Ada beberapa kendala

    yang dialami dalam pelaksanaan penelitian ini, antara lain yaitu:

    (1) Menyiapkan bahan materi sesuai yang diajarkan. Persiapan bahan-bahan ini

    sangat diperlukan untuk membawa siswa dalam lingkungan belajar yang

    alamiah.

    (2) Waktu yang digunakan cukup lama untuk mempersiapkan Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan semua instrumen yang diperlukan

    dalam pembelajaran.

    (3) Perencanaan, pembuatan dan pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan

    media komik berbasis multimedia yang membutuhkan kesabaran,

    ketenangan, dan konsentrasi yang ekstra sebelum di terapkan kepada

    responden.

    Keberhasilan pengaruh media pembelajaran berbasis teknologi berbentuk

    komik terhadap hasil belajar PKn kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten

    Pangkep tidak luput dari peran peneliti dalam menerapkan media komik berbasis

    multimedia, karena media komik berbasis multimedia merupakan media yang

    menarik dan banyak variasi baik dalam bentuk gambar dan teks yang diterapkan

    dalam proses pembelajaran PKn.

  • 46

    Dalam pelaksanaan pembelajaran setelah pemberian perlakuan dengan

    menggunakan media komik oleh peneliti ini berlangsung dengan baik. Meskipun

    awalnya terdapat murid yang masih sulit memahaminya.namun dengan bimbingan

    dan penjelasan guru , murid mampu memahami materi yang disampaikan dengan

    media komik berbasis multimedia membantu peneliti dalam menyampaikan

    materi dengan baik dan memudahkan siswa dalam menyerap apa yang sedang

    dipelajari sehingga hasil belajar murid juga dapat maksimal. media komik

    berbasis multimedia terhadap hasil belajar PKn kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten. Berdasarkan data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

    terdapat pengaruh pada penggunaan media komik berbasis multimedia terhadap

    hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep.

  • 47

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,

    maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar PKn

    murid Kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten Pangkep, sehingga

    media ini layak digunakan untuk meningkatkan hasil belajar PKn.

    2. Skor rata-rata hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18 Leppangeng

    Kabupaten Pangkep sebelum diajar dengan menggunakan media komik

    adalah 12,04. Skor rata-rata hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten Pangkep setelah diajar dengan menggunakan media

    komik adalah 16,71.

    B. Saran

    Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penggunaan media

    komik yang mempengaruhi hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 18

    Leppangeng Kabupaten Pangkep, maka dikemukakan beberapa saran sebagai

    berikut :

    1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Negeri 18 Leppangeng Kabupaten

    Pangkep, disarankan menggunakan media komik berbasis multimedia untuk

    membangkitkan minat dan motivasi murid untuk belajar.

  • 48

    2. Kepada peneliti, diharapkan mampu mengembangkan media komik berbasis

    multimedia ini dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui

    apakah pada materi lain cocok dengan strategi pembelajaran ini demi

    tercapainya tujuan yang diharapkan.

    3. Kepada calon peneliti, akan dapat mengembangakan dan memperkuat media

    ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji terlebih

    dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.

  • 49

    DAFTAR PUSTAKA

    Alamsyah, Juniardi. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

    Kewarganegaraan Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada

    Murid Kelas V SD Negeri 19 Sewo Kabupaten Soppeng. Skripsi tidak

    diterbitkan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Amin, Zainul, Ittihad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas

    Terbuka.

    Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

    Aqib, Zainal. 2015. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

    (Inovatif). Bandung: Penerbit Yrama Widya.

    Djamarah, B, S & Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka

    Cipta.

    Eni, E & Hilma, S. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Komik. Jurnal Pendidikan

    Matematika dan IPA Universitas Tanjungpura. 1(1): 24-36.

    Ibrahim, Mas‟ud. 2015. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Makassar:

    Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Kanto, Kulasse. 2015. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Belajar.

    Makassar : Badan Penerbitan Universitas Negeri Makassar.

    Kurniadin, Didin & Machali, Imam. 2016. Manajemen Pendidikan. Jokjakarta:

    Ar-Ruzz Media.

    Munir. 2013. Multimedia Konsep danAplikasidalam Pendidikan. Bandung:

    Alfabeta.

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

    Pendidikan.

    Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk satuan

    Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

    Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jokjakarta: Diva

    Press.

  • 50

    Sanjaya, Wina. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

    Media Group.

    Saputro, Hengkang, Bara, Soeharto. 2015. Pengembangan Media Komik Berbasis

    Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Tematik-Integratif Kelas IV SD.

    Jurnal Prima Edukasi Universitas Negeri Yogyakarta. 3(1): 61-72.

    Sudjana, Nana, Rivai. 2013. Media Pengajran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

    Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

    Alfabeta.

    Solihatin, Etan. 2012. Strategi Pembelajaran PPKn. Jakarta: Bumi Aksara.

    Soyomukti, Nuraini. 2016. Teori-Teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

    Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

    Warsono & Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja

    Rosdakarya.

  • LAMPIRAN

  • LAMPIRAN 1

    Nilai dalam distribusi t

  • LAMPIRAN 2

    Pengujian uji normalitas dan hipotesis menggunakan aplikasi SPSS

    Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Pretest (model 1)

    Statistics

    pretest

    N

    Valid 21

    Missi

    ng

    0

    Mean 60.238

    1

    Std. Deviation 10.059

    35

    Variance 149,45

    4

    Minimum 40.00

    Maximum 80.00

    Sum 1265.0

    0

  • Tabel 4.2

    Deskripsi Hasil Uji t Pretest

    Pretest

    Frequen

    cy

    Percen

    t

    Valid

    Percent

    Cumulative

    Percent

    Vali

    d

    40 1 4.8 4.8 4.8

    45 1 4.8 4.8 9.5

    50 2 9.5 9.5 19.0

    55 3 14.3 14.3 33.3

    60 7 33.3 33.3 66.7

    65 4 19.0 19.0 85.7

    75 1 4.8 4.8 90.5

    80 2 9.5 9.5 100.0

    Tot

    al 21 100.0 100.0

    Model 2

    Descriptive Statistics

    N

    Minim

    um

    Maxim

    um Sum Mean

    Std.

    Deviation

    Varia

    nce

    Pretest 21 40.00 80.00

    1265.0

    0

    60.238

    1 10.05935

    101.

    190

    Valid N

    (listwise) 21

  • Tabel 4.3

    Statistik Deskriptif Posttest (model 1)

    Statistics

    Posttest

    N

    Valid 21

    Missi

    ng

    0

    Mean 66,883

    3

    Median 68,180

    0

    Std. Deviation 17,197

    13

    Variance 295,74

    1

    Minimum 22,73

    Maximum 95,45

    Sum 1404,5

    5

    Tabel 4.4

    Deskripsi Hasil Uji t Posttest

    Posttest

    Frequen

    cy

    Percen

    t

    Valid

    Percent

    Cumulative

    Percent

    Vali

    d

    55 1 4.8 4.8 4.8

    60 2 9.5 9.5 14.3

    80 6 28.6 28.6 42.9

    85 4 19.0 19.0 61.9

    90 2 9.5 9.5 71.4

    95 4 19.0 19.0 90.5

    100 2 9.5 9.5 100.0

    Tot

    al 21 100.0 100.0

  • Model 2

    Descriptive Statistics

    N Minim

    um

    Maxi

    mum

    Sum Mean Std.

    Deviation

    Varia

    nce

    Posttest 21 22,73 95,45 1404,

    55

    66,883

    3

    17,19713 295,7

    41

    Valid N

    (listwise)

    21

    Tabel 4.5 Data Hasil Uji t Menggunakan SPSS

    1. Uji Homogenitas

    Test of Homogeneity of Variances

    HASIL_BELAJAR

    Levene

    Statistic

    df1 df2 Sig.

    2.531 1 40 ,299

    Dasar Pengambilan Keputusan

    Jika Nilai Signifikansi > 0,05, maka distribusi data adalah homogen

    Jika Nilai Signifikansi < 0,05, maka distribusi data adalah tidak homogen

    Dari hasil Uji Homogenitas didapatkan 0,100 > 0,05, maka distribusi data

    adalah homogen.

  • 2. Uji Normalitas

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Pretest

    Postte

    st

    N 21 21

    Normal Parametersa Mean 60.238

    1

    83.571

    4

    Std. Deviation 1.0050

    01

    1.2564

    11

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .176 .245

    Positive .176 .113

    Negative -.157 -.245

    Kolmogorov-Smirnov Z .807 1.124

    Asymp. Sig. (2-tailed) .533 .160

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from

    data.

    Jika Nilai Signifikansi > 0,05, maka distribusi data berdistribusi normal

    Jika Nilai Signifikansi < 0,05, maka distribusi data tidak berdistribusi normal

  • 3. Uji Hipotesis

    Untuk menguji Hipotesis, data harus homogen dan normal

    Paired Samples Test

    Paired Differences

    T Df Sig. (2-

    tailed)

    Mean

    Std.

    Deviation

    Std. Error

    Mean

    95% Confidence Interval

    of the Difference

    Lower Upper

    Pair 1 Pretest -

    Posttest -23.33333 7.79957 1.70201 -26.88366 -19.78301 -13.709 20 .000

    Cara Pertama untuk mengetahui adanya pengaruh:

    Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang siginifikan

    antara pretest dan postest

    Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang

    siginifikan antara pretest dan postes.

    Cara kedua untuk mengetahui adanya pengaruh:

    Jika nilai t hitung > t tabel, maka terdapat perbedaan yang siginifikan antara

    pretest dan postest

    Jika nilai t hitung < t tabel, maka tidak terdapat perbedaan yang siginifikan

    antara pretest dan postest

  • SILABUS

    Sekolah

    Kelas/Semester

    Mata Pelajaran

    Standar Kompetensi

    : SD Negeri 18 Leppangeng

    : IV (Empat) / II (Dua)

    : PKn

    : 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Sekolah : SD Negeri 18 Leppangeng

    Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

    Kelas/Semester : IV/ II

    Pertemuan : 1

    Waktu : 2 x 35 menit

    A. STANDAR KOMPETENSI

    4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

    B. KOMPETENSI DASAR

    4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya

    C. INDIKATOR

    4.1.1 Menjelaskan pengertian globalisasi di lingkungan

    4.1.2 Mengidentifikasi contoh pengaruh positif globalisasi di lingkungan

    4.1.3 Mengidentifikasi contoh pengaruh negatif globalisasi di lingkungan

    D. TUJUAN PEMBELAJARAN

    1. Dengan menggunakan media komik berbasi multimedia dengan powerpoint, siswa

    dapat menjelaskan pengertian globalisasi dengan benar.

    2. Dengan menggunakan media komik berbasis multimedia dengan powerpoint, siswa

    dapat mengidentifikasi contoh pengaruh positif di lingkungan globalisasi dengan

    benar.

  • 3. Dengan menggunakan media komik berbasis multimedia dengan powerpoint, siswa

    dapat mengidentifikasi contoh pengaruh negatif di lingkungan globalisasi dengan

    benar.

    - Sikap kerjasama

    - Sikap teliti

    - Sikap tekun

    - Sikap percaya diri

    - Sikap keberanian

    - Pengertian globalisasi

    - Contoh dampak positif dan negatif globalisasi di lingkungan

    E. METODE PEMBELAJARAN

    - Diskusi

    - Ceramah

    - Tanya jawab

    F. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

    KEGIATAN LANGKAH PEMBELAJARAN ALOKASI

    Pendahuluan a. Pra Kegiatan 10 Menit

    1

    . Guru mengucapkan salam pembuka

    2

    . Pengkondisian kelas

    3

    .

    Guru mengarahkan salah satu peserta didik

    untuk

    memimpin doa

  • 4

    . Guru mempresensi kehadiran siswa.

    b. Kegiatan Awal

    1. Guru memberikan apersepsi dengan melakukan

    Tanya

    jawab tentang globalisasi