pengaruh pengetahuan, promosi, lokasi dan brand...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI, LOKASI
DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN
NASABAH MENABUNG DI BANK SYARIAH
DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
(Studi Kasus Masyarakat Kota Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperolah Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Alfiatul Rohmaniah
63010150115
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, puji syukur kehadiran Allah SWT yang
maha pengasih lagi maha penyanyang yang telah memberikan kesehatan dan
kemudahana bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI, LOKASI DAN BRAND
IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BANK
SYARIAH DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING (Studi Kasus Masyarakat Kota Salatiga)” dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di hari akhir kelak.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu
perbankan syariah. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada
semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam
berbagai bentuk. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Alm. Bapak Subari yang telah memotivasi saya untuk menjadi pribadi
yang lebih baik dan Ibu Pasri telah memberikan do’a, kasih sayang,
semangat dan dukungan. Terima kasih atas semua yang telah diberikan
dari awal sampai saat ini. semoga saya bisa membuat bapak dan ibu
bahagia
2. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
ix
3. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
5. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar Lc. M.SI selaku Pembimbing
skripsi yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Abdul Aziz NP, S.Ag, M.M selaku Pembimbing Akademik
yang telah memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan
skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu,
pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menempuh
pendidikan.
8. Seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
9. Untuk adek pondokku Desti Aulia terima kasih atas bantuan selama ini.
10. Teman-teman S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam angkatan 2015, terima kasih atas kebersamaan dan
kegembiraannya selama kuliah.
11. Teman-teman saya, Wiwin, Maya, Yuli, Ika, Anisa, Widya dan Risa
yang telah memberikan dukungan dari awal sampai saat ini.
12. Teman-teman dari futsal SSC IAIN Salatiga, Joko, Jaza, Rifqi, Hilal,
Wahyu, Ainur, Yuniar, Rovit, Jundina, Melly, Raras, Ana, Sulis dan
x
Aul. Terima kasih untuk bantuan dan Supportnya selama mengerjakan
skripsi ini.
13. Keluarga besar student sport club (SSC) IAIN Salatiga. Terima kasih
atas pengalaman yang tak terlupakan selama ini.
14. Keluarga besar himpunan mahasiswa Islam (HMI) Salatiga. Terima
kasih atas pengalaman yang tak terlupakan selama ini.
15. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut
membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Semoga kebaikan mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah
SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan
segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajari. Amin.
Salatiga, 17 Juli 2019
Penulis
Alfiatul Rohmaniah
NIM. 63010150115
xi
ABSTRAK
Rohmaniah, Alfiatul. 2019. Pengaruh Pengetahun, Promosi, Lokasi, Brand Image
terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di Bank Syariah Dengan
Religiusitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Masyarakat
Kota Salatiga). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program
Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar Lc. M.SI.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pengaruh Pengetahuan,
Promosi, Lokasi Dan Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di
Bank Syariah Dengan Religiusitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus
Masyarakat Kota Salatiga). Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran
kuesioner menggunakan skala interval (1-10) kepada masyarakat kota Salatiga.
Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 100. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan teknik sampel sampling insidentalI yang merupakan
salah satu teknik pengumpulan data dari nonprobability sampling. Data yang
diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS statistic 23.
Analisis ini meliputi uji reliabelitas, uji validitas, uji regresi berganda, uji asumsi
klasik, uji statistic dan uji menggunakan MRA.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, uji hipotesis
Ttest menunjukkan bahwa pengetahuan, promosi, lokasi tidak berpengaruh
terhadap keputusan nasabah, sedangkan religiusitas dan brand image berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan nasabah. Pada uji MRA menunjukkan bahwa
religiusitas tidak memoderasi pengetahuan, lokasi terhadap keputusan nasabah,
sedangkan religiusitas memoderasi promosi dan brand image terhadap keputusan
nasabah.
Kata Kunci: Pengetahuan, Promosi, Lokasi, Brand image, keputusan nasabah,
religiusitas.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................. .vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 11
E. Sitematika Penulisan .................................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 13
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 13
B. Landasan Teori ........................................................................................... 22
1. Perilaku konsumen ................................................................................. 22
2. Keputusan Nasabah ................................................................................ 27
3. Pengetahuan ............................................................................................ 29
4. Religiusitas ............................................................................................. 32
5. Promosi ................................................................................................... 35
6. Lokasi ..................................................................................................... 39
7. Brand image ........................................................................................... 44
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 48
xiii
D. Hipotesis ..................................................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 58
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 58
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................... 58
C. Populasi Dan Sampel ................................................................................. 58
1. Populasi .................................................................................................. 58
2. Sampel .................................................................................................... 59
D. Jenis Dan Sumber Data .............................................................................. 60
1. Data Primer ............................................................................................. 60
2. Data Sekunder ........................................................................................ 60
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 61
1. Angket/ Kuesioner .................................................................................. 61
2. Studi kepustakaan ................................................................................... 61
F. Skala pengukuran ....................................................................................... 61
G. Definisi Konsep Dan Operasional .............................................................. 62
1. Variabel Bebas/ Independen ................................................................... 62
2. Variabel Moderating .............................................................................. 63
3. Variabl Terikat/ Dependen ..................................................................... 63
H. Instrument Penelitian ................................................................................. 63
I. Uji Instrumen ............................................................................................. 65
1. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 65
2. Uji Validitas ........................................................................................... 65
J. Uji Regresi Linier Berganda ...................................................................... 66
K. Asumsi Klasik ............................................................................................ 67
1. Multikolonearitas .................................................................................... 67
2. Heteroskedastisitas ................................................................................. 68
3. Normalitas .............................................................................................. 68
L. Uji Statistik ................................................................................................ 69
1. Koefisien Determinasi (R2) .................................................................... 69
2. Uji Ftest (Uji Secara Serempak) ............................................................. 69
3. Uji Ttest (Uji Secara Individu) ............................................................... 70
M. Uji Moderated Regression Analysis (MRA) .............................................. 71
xiv
N. Alat Analisis ............................................................................................... 71
BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 72
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 72
1. Sejarah Kota Salatiga ............................................................................. 72
2. Visi Dan Misi ......................................................................................... 73
B. Deskripsi Data Responden ......................................................................... 76
1. Jenis Kelamin Responden ...................................................................... 76
2. Pendidikan Terakhir Responden............................................................. 77
3. Agama Responden .................................................................................. 78
4. Usia Responden ...................................................................................... 79
5. Pekerjaan Responden ............................................................................. 79
C. Analisis Data .............................................................................................. 81
1. Uji Instrumen (Reliabelitas Dan Validitas) ............................................ 81
2. Regresi Linier Berganda ......................................................................... 83
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 84
4. Uji Statistik ............................................................................................. 91
5. Uji Moderated Regression Analysis (MRA) .......................................... 95
D. Interpretasi Data ......................................................................................... 98
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 108
A. Kesimpulan .............................................................................................. 108
B. Saran ......................................................................................................... 109
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 109
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 111
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 116
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah tahun 2015-2018 ...................................... 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 16
Tabel 3.1 Penilaian dalam Skala Interval .............................................................. 63
Tabel 3.2 Indikator Penelitian ............................................................................... 64
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 80
Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir Responden ........................................................... 81
Tabel 4.3 Agama Responden ................................................................................ 81
Tabel 4.4 Usia Responden..................................................................................... 82
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden ............................................................................ 83
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabelitas ............................................................................ 85
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 86
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................ 88
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................... 90
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 92
Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser ................................................................................. 93
Tabel 4.12 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Test .................................................. 95
Tabel 4.13 Hasil Uji Ttest ..................................................................................... 96
Tabel 4.14 Hasil Uji Ftest ..................................................................................... 98
Tabel 4.15 Hasil Uji .............................................................................................100
Tabel 4.16 Hasil Uji MRA ...................................................................................101
Tabel 4.17 Hasil Hipotesis ...................................................................................110
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil Scatterplot ................................................................................ 91
Gambar 4.2 Grafik Histogram............................................................................... 94
Gambar 4.3 Hasil Normal P-Plot .......................................................................... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan industri yang semakin modern saat ini
membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia usaha. Banyak
sekali perusahaan yang mulai muncul dan berkembang mulai dari perusahaan kecil
sampai perusahaan besar. Menurut Suryani (2017: 52) Industri perbankan termasuk
industri yang persaingannya sangat ketat. Dalam persaingan keunggulan kompetitif
sangat penting. Daya saing ini dapat diukur dari sejauh mana efektifitas dan
efisiensi. Di Indonesia, berdasarkan data otoritas jasa keuangan saat ini terdapat 119
bank tersebar di seluruh Indonesia. Persaingan yang ketat ini tentu menuntut bank
untuk selalu mengamati produk-produk baru yang diluncurkan dan stretegi yang
dilakukan pesaing.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2009: 25). Bank syariah
merupakan lembaga intermediasi dan penyediaan jasa keuangan yang berkerja
berdasarkan etika dan system nilai Islam, khususnya yang bebas dari bunga (Riba).
Bank tanpa bunga secara aktif turut berpartisipasi dalam mencapai sasaran dan
tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada kesejahteraan sosial (Rivai, 2007:
759).
2
Kehadiran bank yang berdasarkan syariah di Indonesia masih relative baru,
yaitu baru pada awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah di
Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20
Agustus 1990. Namun, diskusi tentang Bank Syariah sebagai basis ekonomi sudah
mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Bank syariah pertama di Indonesia
merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan bentuk PT Bank Muamalat
Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani tanggal 1 November 1991.
Bank ini ternyata berkembang cukup pesat (Kasmir 2009: 188-189).
Perkembangan Bank Syariah yang begitu pesat ini mengakibatkan
pertambahan asset, di Indonesia sendiri sudah mulai berkembang pesat. Jumlah
asset yang dimiliki bank syariah sudah mulai berkembang dalam empat tahun
terakhir jumlah bank dan jumlah kantor yang dimiliki sudah mulai memadai.
Berikut adalah perkembangan bank syariah dalam empat tahun terakhir:
Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah tahun 2015-2018
No Indikator 2015 2016 2017 2018
Agustus
1. Bank Umum Syariah
a. Total Aset 213.423 254.184 288.027 292.289
b. Jumlah Bank 12 13 13 13
c. Jumlah Kantor 1.990 1.869 1.825 1.822
2. Unit Usaha Syariah
a. Total Aset 82.839 102. 320 136.154 131.666
3
b. Jumlah Bank Umum
Konvensional yang
memiliki UUS
22 21 21 21
c. Jumlah Kantor UUS 311 332 344 348
3. Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
(BPRS)
a. Jumlah Bank 163 166 167 168
b. Jumlah Kantor 446 453 441 458
Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK, per Agustus 2018
Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa
Keuangan mencatat bahwa aset Bank Umum Syariah (BUS) per Agustus 2018 telah
menembus angka Rp 292.289 M. tercatat sejak 2015 hingga 2018 total aset bank
syariah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sedangkan jumlah bank
dan jumlah kantor yang dimiliki Bank Umum Syariah mengalami peningkatan dan
penurunan.
Total Aset yang dimiliki Unit Usaha Syariah (UUS) dalam empat tahun
terakhir mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2015 total aset Rp 82.839 M dan
pada tahun 2018 periode bulan agustus total aset mencapai Rp 131.666 M. Jumlah
bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) dari tahun
2015 hingga tahun 2018 mengalami penurunan akan tetapi jumlah kantor UUS
mengalami peningkatan. Jumlah bank yang dimiliki oleh Bank Pembiayaan Rakyar
Syariah (BPRS) dan jumlah kantor yang dimiliki BPRS pada tahun 2015 hingga
tahun 2018 mengalami peningkatan.
4
Sebagai salah satu entitas bisnis keuangan yang mempunyai fungsi
intermediasi, bank syariah dihadapkan dengan berbagai resiko. Good corporate
Govermence (GCG) wajib diterapkan pada bank syariah sebagai tata kelola yang
baik yang mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
professional, dan kewajaran dalam menjalankan kegiatan usaha. Untuk menjamin
terlaksananya pengambilan keputusan dalam pengelolaan bank yang sesuai dengan
prinsip kehati-hatian (prudential banking practices), perbankan syariah harus
memiliki dan menerapkan system pengawasan intern, dan menaati ketentuan Bank
Indonesia mengenai batas maksimum penyaluran dana berdasarkan prinsip syariah,
pemberian jaminan, dan penempatan investasi surat berharga yang berbasis syariah.
Pelaksanaan GCG yang efektif diperlukan untuk membangun industri perbankan
syariah yang sehat dan tangguh, dengan tetap memenuhi prinsip syariah (Abdullah
2010: 88-89). Tetapi di dalam situasi lain, dunia perbankan sendiri masih
didominasi oleh sistem perbankan konvensional, maka dilihat dari tingkat bunga
masih menjadi rujukan bagi nasabah. Akibatnya bank syariah dianggap kurang
menarik, dalam mempromosikan dianggap masih kurang dan tempatnya sulit untuk
dijangkau. Karena itu hanya masyarakat-masyarakat tertentu yang dapat
menggunakannya. Karena itu termasuk cara lembaga keuangan untuk manarik
nasabahnya agar melakukan keputusan dalam menggunakan perbankan syariah.
Keputusan nasabah sendiri penting bagi suatu lembaga perbankan syariah.
Keputusan yang di buat untuk menggunakan suatu produk atau jasa oleh
konsumen (nasabah) muncul dari faktor-faktor tertentu. Proses pengambilan
keputusan yang dilakukan konsumen sering kali mengalami masalah yang
5
didasarkan dari faktor kompleks yang menyangkut berbagai macam hal penentu
keputusan tersebut. Oleh karena itu diharapkan pihak manajemen bank bisa lebih
memahami apa saja faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam keputusan
nasabah dalam melakukan pembelian (menggunakan produk/jasa bank) sehingga
pihak pemasaran bank dapat lebih mudah memahami dalam pemenuhan keinginan
konsumen (nasabah). Faktor-faktor yang mempengaruhi berupa rangsangan
pemasaran ekonomi, teknologi, politik, sosial, budaya dan yang terpenting adalah
karakteristik konsumen (nasabah) itu sendiri Viranti (2015: 45) dalam penelitian
Nopitasari.
Pengetahuan Menurut Sumarwan (2014: 148) menyebutkan sebagai semua
Informasi yang di miliki konsumen mengenai berbagai macam produk, dan jasa,
serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Menurut Kotler & Keller (2007: 266), “Promosi penjualan, sebagai unsur
utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif
yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang
pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat atau lebih besar oleh
konsumen atau pedagang”.
Menurut Wahjono dalam Nopitasari (2017: 21) Lokasi (place) merupakan
bauran pemasaran (marketing mix) ketiga setelah produk (product), dan harga
(price). Sedangkan yang keempat adalah promosi. Lokasi pada pemasaran
perusahaan manufacturing adalah saluran distribusi dimana produk disediakan
6
untuk terjadinya penjualan. Lokasi bank adalah jejaring dimana produk dan jasa
bank disediakan dan dapat dimanfaatkan oleh nasabah.
Image (citra) merupakan istilah yang mulai terkenal sejak tahun 1950-an,
yang dikemukakan dalam berbagai konteks seperti image terhadap organisasi,
image terhadap perusahaan, image nasional, image terhadap merek atau brand
image, image publik, self-image, dan sebagainya. Pendapat Buchari tentang citra
adalah merupakan impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai
perusaaan, mengenai suatu objek, orang atau mengenai lembaga (Kasmir, 2008:
74).
Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan,
seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas
agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari
seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama
islam (Nashori, 2002: 71).
Sebelum masyarakat mengunakan jasa perbankan, maka diperlukan sebuah
atau beberapa informasi atau pengetahuan akan suatu bank, agar nantinya tidak ada
pihak yang merasa merugikan atau dirugikan. Pengetahuan konsumen juga
memberikan dampak dalam keputusan masyarakat untuk memilih suatu model jasa
tertentu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan yang ada. Setiap orang yang
berada di satu komunitas pasti mempunyai pengetahuan yang berbeda mengenai
setiap model jasa yang tersedia, beserta dengan perusahaan jasa yang mengeluarkan
jasa tersebut.
7
Terdapat kemungkinan beberapa konsumen telah mengetahui dengan baik
kelebihan dan kekurangan dari setiap perusahaan jasa yang menyediakan suatu
model jasa dan tidak menutup kemungkinan ada pula banyak orang yang belum
terlalu mengerti mengenai bagaimana model jasa itu dijalankan oleh pihak
perusahaan (Gampu, 2015: 33).
Semakin banyak nasabah menyimpan dananya di bank, mengambil kredit
maupun memanfaatkan produk perbankan lainnya akan meningkat keuntungan bagi
bank. Oleh karena itu, pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan nasabah
merupakan hal yang sangat penting jika bank ingin menjadi pilihan nasabah.
Ditinjau dari faktor demografi, nasabah bank relative bervariasi. Ditinjau dari aspek
pekerjaan, ada nasabah yang berasal dari kalangan pelajar/mahasiswa, ibu rumah
tangga, pengusaha, para pegawai dan professional. Ditinjau dari latarbelakangan
sosial ekonomi, ada nasabah yang berasal dari kelas sosial atas, menengah, dan
bawah (Suryani, 2017: 50).
Penelitian yang dilakukan oleh Zuhirsyn (2018) menunjukkan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan memilih bank
syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Shofa (2016) menunjukkan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh Vristiyana (2019) menunjukkan bahwa religiusitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian terhadap produk halal.
Penelitian yang dilakukan oleh Maisur (2015) menunjukkan bahwa religiusitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Hisna (2018) menunjukkan bahwa religiusitas tidak
8
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh
Sobron (2017) menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah.
Berdasarkan permasalahan yang mendasari penelitian ini karena ditemukan
perbedaan pendapat (research gap) antara hasil penelitian terdahulu mengenai
keputusan menabung di bank syariah, maka peneliti menggunakan nasabah
penelitian (masyarakat kota Salatiga).
Salatiga termasuk kota madya yang dikelilingi dengan kabupaten semarang.
Penduduknya yang sebanyak sebesar 186.423 dari empat kecamatan (Sidomukti,
Sidoarjo, Tingkir dan Argomulyo), Salatiga sendiri merupakan daerah atau wilayah
dengan penduduk yang terdiri dengan berbagai budaya maupun agama. Salatiga
juga dikenal sebagai kota dengan toleransi yang tinggi antar agama. Walaupun
perbedaan agama tetapi masyarakat di sana jiwa toleransinya terhadap agama lain
tinggi. Dan diketahui juga di Salatiga terdapat Bank Syariah seperti bank muamalat,
bank syariah mandiri, bprs kota Salatiga, dan bank Jateng Syariah lokasinya yang
mudah untuk dijangkau oleh masyarakat dalam melakukan transaksi sehari-harinya.
Melihat kondisi tersebut maka penelitian ini akan mengarah pada usaha
penemuan fakta mengenai seberapa besar pengetahuan, promosi, lokasi dan brand
image terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah dan bagaimana
religiusitas memoderasi pengetahuan, promosi, lokasi dan brand image terhadap
keputusan nasabah menabung di bank syariah.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Promosi, Lokasi dan Brand Image
9
Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank Syariah dengan
Religiusitas sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada masyarakat kota
Salatiga)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penelitian
mengambil rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan terhadap keputusan nasabah menabung
di bank syariah?
2. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah meenabung di
bank syariah?
3. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah menabung di bank
syariah?
4. Bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah menabung
di bank syariah?
5. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah menabung di
bank syariah?
6. Bagaimana pengaruh religiusitas memoderasi pengaruh pengetahuan
terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah?
7. Bagaimana pengaruh religiusitas memoderasi pengaruh promosi terhadap
keputusan nasabah menabung di bank syariah?
8. Bagaimana pengaruh religiusitas memoderasi pengaruh lokasi terhadap
keputusan nasabah menabung di bank syariah?
10
9. Bagaimana pengaruh religiusitas memoderasi pengaruh brand image
terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini terkait rumusan masalah diatas, adalah:
1. Menganalisis pengaruh pengetahuan terhadap keputusan nasabah menabung
di bank syariah
2. Menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah menabung di
bank syariah
3. Menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah menabung di
bank syariah
4. Menganalisis pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah menabung
di bank syariah
5. Menganalisis pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah menabung
di bank syariah
6. Menganalisis pengaruh religiusitas pengaruh memoderasi pengetahuan
terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah
7. Menganalisis pengaruh religiusitas memoderasi pengaruh promosi terhadap
keputusan nasabah menabung di bank syariah
8. Menganalisis Bagaimana pengaruh religiusitas pengaruh memoderasi lokasi
terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah
9. Menganalisis pengaruh religiusitas memoderasi pengaruh brand image
terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah
11
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan secara umum dan
informasi khusus tentang pengaruh pengetahuan, promosi, lokasi dan brand
image terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah dengan
religiusitas sebagai variabel moderating.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penyusun, hasil dari penelitian ini dapat di berikan pengetahuan dan
wawasan tambahan yang berkaitan dengan pengaruh pengetahuan,
promosi, lokasi dan brand image terhadap keputusan nasabah menabung
di bank syariah dengan religiusitas sebagai variabel moderating.
b. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan
masukan bagi pimpinanan perusahaan terutama dalam hal yang berkaitan
dengan brand image.
c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai
bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan memiliki wawasan
yang luas.
E. Sitematika Penulisan
Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk menggambarkan alur pemikiran
penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana sistematika
pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan, dalam bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
12
Bab II adalah landasan teori, dalam bab ini membahas telaah pustaka tentang
informasi variabel-variabel yang akan diteliti.
Bab III adalah metodologi penelitian, dalam bab ini menguraikan tentang metode-
metode yang digunakan dalam penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai model
penelitian, populasi dan smpel penelitian, teknik pengukuran data, sumber data,
definisi operasional variable instrument penelitian, pengujian instrument penelitian
dan teknis analisis.
Bab IV adalah analisis data dan pembahasan, dalam bab ini berisi tentang hasil
analisis dari pengolahan data, baik analisis data seecara deskriptif maupun analisis
hasil pengujian hipotesisi yang telah dilakukan. Analisis tersebut diinterpretasikan
terhadap hasil pengolahan data dengan menggunakan teori.
Bab V adalah penutup, dalam bab ini memaparkan kesimpulan, dan saran dari hasil
analisis data yang berkaitan dengan penelitian.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh penelitian terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitan yang
akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian berkaitan dengan pengaruh pengetahuan,
promosi, lokasi, dan brand image dengan religiusitas sebagai variabel moderating
terhadap keputusan menabung di bank syariah yang telah diteliti di penelitian
sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Prihando (2017) menunjukkan bahwa
pengetahuan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap proses keputusan
dosen menggunakan bank syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Diana (2017)
menunjukkan pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
anggota menabung. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyono (2016)
menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah bank syariah. Penelitian yang dilakukan Putribasutami (2018)
menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan menabung. Penelitian yang dilakukan oleh Inayah (2017) menunjukkan
bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Tajudin (2017) menunjukkan bahwa
promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menggunakan produk haji.
14
Penelitian yang dilakukan oleh Maisya (2016) menunjukkan bahwa promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. Penelitian yang
dilakukan oleh Sulistyono (2016) menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah. Penelitian yang
dilakukan oleh Montolalu (2018) menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputuasan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh
Zamroni (2016) menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah memilih bank umum syariah di Kudus. Penelitian yang
dilakukan oleh Faisal (2015) menunjukkan bahwa promosi tidak berpengaruh
terhadap keputusan nasabah menggunakan bank syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Zamroni (2016) menunjukkan bahwa lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menabung.
Penelitian yang dilakukan oleh Nopitasari (2017) menunjukkan bahwa lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan anggota menabung.
Penelitian yang dilakukan oleh Aufiya (2017) menunjukkan bahwa lokasi
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan memilih tabungan. Penelitian
yang dilakukan oleh Umiyati (2018) menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Sedangkan Penelitian yang
dilakukan oleh putribarsutami (2018) menunjukkan bahwa lokasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung.
Penelitian yang dilakukan Wulandari (2015) menunjukkan bahwa brand
image tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan. Penelitian yang
dilakukan Rohman (2017) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh
15
signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa. Penelitian yang dilakukan
Muntolalu (2018) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan tabungan. Penelitian yang
dilakukan Umiyati (2018) menunjukan bahwa brand image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk tabungan. Penelitan
yang dilakukan Fajriyati (2018) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah. Penelitian yang
dilakukan oleh Saputra (2018) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan menabung dibank syariah. Penelitian
yang dilakukan Subagiyo (2016) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan dalam memilih pembiayaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Zuhirsyn (2018) menunjukkan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan memilih bank
syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Shofa (2016) menunjukkan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh Vristiyana (2019) menunjukkan bahwa religiusitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian terhadap produk halal.
Penelitian yang dilakukan oleh Maisur (2015) menunjukkan bahwa religiusitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Hisna (2018) menunjukkan bahwa religiusitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konservatisme dan kerahasiaan
akuntan.
16
Penelitian yang dilakukan oleh Azzahra (2016) menunjukkan bahwa
religiusitas dapat memperkuat pengaruh pengetahuan terhadap keputusan.
Penelitian yang dilakukan oleh Zulkham (2017) menunjukkan bahwa religiusitas
terbukti memoderasi pengaruh pengetahuan terhadap minat menabung di bank
syariah.
Penelitian yang dilakukan Mudzakir (2014) menunjukkan bahwa
religiusitas tidak dapat berperan sebagi variabel moderating terhadap hubungan
brand awareness terhadap niat pembelian merek produk Islam. Penelitian yang
dilakukan oleh Purnomo (2015) menunjukkan bahwa religiusitas memperlemah
pengaruh nilai yang disakan pada sikap, sikap sendiri memediasi pengaruh citra
merek terhadap produk asli pada niat beli.
Penelitian yang dilakukan oleh Asraf (2014) menunjukkan bahwa
religiusitas dapat memperlemah pengaruh pengetahuan terhadap keputusan.
Penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2016) menunjukkan bahwa lokasi
dimoderesari terhadap keputusan pembelian.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Pengetahuan (X1) terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Syariah (Y)
No. Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1 Muhamad Aris
Sulistyono (2016)
X1 : Pengetahuan
X2 : Religiusitas
X3 : Promosi
X4 : Tingkat
Pendapatan
Pengetahuan tidak
berpengaruh terhadap
keputusan (-)
17
Y : Keputusan
2 Aditya Putra
Pratama Prihando
(2017)
X1 : Pengetahuan
X2 : Religiusitas
X3 : Motif Rasional
Y : Keputusan
Dosen
Menggunakan
Bank Syariah
Pengetahuan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan (+)
3 Eko Yuliawan
(2011)
X : pengetahuan
Y : keputusan
menjadi nasabah
Pengetahuan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan (+)
4 Susanti Mei Diana
(2017)
X1 : Pengetahuan
X2 : Lokasi
X3 : Kualitas
pelayanan
X4 : Bagi Hasil
Y : Keputusan
anggota menabung
Pengetahuan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan (+)
Promosi (X2) terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Syariah (Y)
5 Fitri Maisya
(2016)
X1 : periklanan
X2 : Promosi
Promosi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan (+)
18
X3 : Hubungan
masyarakat
Y : keputusan
menabung
6 Makhdaleva
Hanura Tajudin
dan Ade Sofyan
Mulazid (2017)
X1 : Promosi
X2 : Kepercayaan
X3 : Kesadaran
Y : Keputusan
nasabah
menggunakan
produk tabungan
haji
Promosi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan (+)
7 Firliyanti Kaluku,
Silvya L. Mandey,
Djurwaty Soepeno
(2018)
X1 : Periklanan
X2 : Promosi
Penjualan
X3 : Hubungan
Masyarakat
X4 : Penjualan
Perseorangan
X5 : Pemasaran
Langsung
Y : keputusan
pembelian
Promosi penjualan
tidak berpengaruh
terhadap keputusan (-)
Lokasi (X3) terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Syariah (Y)
19
8 Eka Nopitasari
(2018)
X1 : Pengetahuan
X2 : Lokasi
X3 : Produk
X4 : Pelayanan
Y : Keputusan
Mahasiswa IAIN
Surakarta
menggunakan bank
syariah
Lokasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan (+)
9. Zamroni dan
Wagibur Rohman
(2016)
X1 : Produk
X2 : Harga
X3 : Lokasi
X4 : Promosi
X5 : Syariah
Compliance
Y : Keputusan
nasabah
Lokasi bepengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan (+)
10 Nurul Qomariah
(2011)
X1 : Promosi
X2 : lokasi
X3 : Harga
Y : Keputusan
nasabah
Lokasi tidak
berpengaruh terhadap
keputusan (-)
Brand image (X4) terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Syariah (Y)
20
11 Rokhmat
Subagiyo (2016)
X : Brand Image
Y : Keputusan
Nasabah
Brand image
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan (+)
12 Dennis Eka
Saputra (2018)
X : Brand Image
Y : Keputusan
nasabah menabung
di bank mandiri
syariah
Brand Image pengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan (+)
13 Frida Setya Ayu
Wulandari (2015)
X1 : kualitas
pelayanan
X2 : Brand image
Y : Keputusan
nasabah menabung
Brand image tidak
berpengaruh terhadap
keputusan (-)
Religiusitas (Z) terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Syariah (Y)
14 Yoiz Shofwa
(2016)
X1 : Kualitas
Produk
X2 : Religiusitas
Y : Keputusan
Nasabah
Religiusitas
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan (+)
15 Fitria Nurma Sari
dan Moch Khoirul
Anwar (2018)
X : Religiusitas
Y : Minat
menabung
Hasil penelitian
menujukkan religiusitas
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
21
minat menabung santri.
(+)
16 Dina Rahmawati
(2016)
X1 : Promosi
X2 : Lokasi
X3 : Religiusitas
X4 : Pelayanan
X5 : Reputasi
Y : Keputusan
anggota
Religiusitas tidak
berpengaruh terhadap
keputusan (-)
Religiustas sebagai variabel moderating terhadap keputusan menabung di
Bank Syariah
17 Isni Purwati
(2016)
X1 : Motivasi
X2 : lingkungan
kerja
Z : Religiusitas
Y : Produktivitas
kerja karyawan
Religiusitas
memperkuat motivasi
dan lingkungan kerja
terhadap produktivitas
kerja karyawan (+)
18 Asraf (2014) X1 : Produk
X2 : Promosi
X3 : Ekuitas
Merek
Z : Religiusitas
Y : Keputusan
pemilihan Kresdit
Religiusitas
memperlemah
pengaruh promosi
terhadap keputusan (-)
22
19 Hanik Setiyowati,
Handayani
Rinaustuti, dan
Akhmad Saufi
(2017)
X : Promotion Mix
Y : Behaviour
Interntion
Z : Religiusitas
Religiusitas
memperkuat pengaruh
promotion terhadap
behaviora intention (+)
Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat persamaan dan perbedaan antara
penelitian terdahulu dengan saat ini. Persamaan penelitian ini dengan terdahulu
yaitu sama-sama meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
keputusan menabung di bank syariah. Sedangkan perbedaannya, terletak pada
variable bebas yang digunakan, yaitu pengetahuan, promosi, lokasi dan brand
image dengan religiusitas sebagai variabel moderating. Selain itu terdapat research
gap dari hasil penelitian sebelumnya.
B. Landasan Teori
1. Perilaku konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Schiffman dan Kanuk (2000) dalam Prasetijo (2005: 9) perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi
produk, jasa maupun ide yang diharapkan bias memenuhi kebutuhannya.
Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang
bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok,
ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan
transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Sedangkan
menurut Kotler dan Keller (2009: 214) mendefinisikan bahwa perilaku
23
konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memili, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan keinginanan dan kebutuhan mereka.
Menurut Abdurrahman (2015: 36) perilaku konsumen merupakan
sebagai kegiatan seseorang atau kelompok, yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan, menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan.
Adapun beberapa tahap seperti berikut
1) Tahap perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli
(purchasing).
2) Tahap konsumsi (consumtion): menggunakan (using) dan
mengevaluasi (evaluating).
3) Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan oleh
konsumen setelah produk ini digunakan atau dikonsumsi.
b. Teori-teori yang berkaitan dengan perlikau konsumen
Menurut Swastha dan Handoko (1987) dalam Suntoyo (2014: 3)
teori-teori yang berkaitan dengan perilaku konsumen dapat dibedakan
menjadi empat bagian, yaitu:
1) Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi makro atau teori ekonomi mikro klasik ini
dikembang oleh ahli-ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith dan
kawan-kawannya. Menurut teori ini keputusan untuk membeli
merupakan hasil perhitungan ekonomis, rasional yang sadar. Jeremy
24
Benthom memandang manusia sebagai makhluk yang
memperhitungkan dan mempertimbangkan untung atau rugi yang akan
di dapatkan dari segala tingkah laku yang akan dilakukan. Teori ini
disempurnakan oleh Alfred Marshall yang sekarang dikenal dengan
teori kepuasan modern. Menurut teori ini, setiap konsumen akan
berusaha mendapatkan kepuasan maksimal, dan konsumen akan
meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk untuk jangka waktu
yang lama, bila ia telah mendapatkan kepuasan dari yang telah
dikonsumsinya.
2) Teori Psikologis
Teori psikologi ini mendasarkan diri pada faktor-faktor
psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
lingkungan.
3) Teori Sosiologis
Teori sosiologis atau disebut juga teori psikologis social, lebih
menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu
yang dikaitan dengan perilaku mereka.
4) Teori Antropologis
Teori antropologis menekankan perilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas seperti
kebudayaan, sub budaya, dan kelas social.
25
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, sebagai berikut:
Perilaku konsumen merupakan tingkah laku konsumean dalam
membeli suatu produk yang dipengaruhi sebagai unsur baik dari dalam
maupun dari luar. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu kekuatan yang
dapat mempengaruhi konsumen sehingga memutuskan untuk membeli
produk tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen atau perilaku pembelian yaitu: menurut Kotler (2002: 183).
1) Faktor budaya
Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling
fundamental dari keinginan perilaku konsumen.
a) Kultur (kebudayaan) merupakan determinan paling fundamental
dari keinginan perilaku konsumen.
b) Sub-kultur memiliki bagian-bagian kecil yang memberikan identitas
dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik.
c) Kelas social merupakan bagian-bagian yang relatif homogeny dan
tetap dalam satu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan
anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat, dan perilaku yang
mirip.
2) Faktor sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
social, yaitu:
a) Kelompok acuan, yang terdiri dari semua kelompok yang
mempengaruhi pengaruh besar baik secara langsung maupun tidak
26
langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Semua
kelompok ini merupakan kelompok dimana orang tersebut berada dan
berinteraksi. Sebagian merupakan kelompok primer dimana orang
tersebut secara terus menerus berinteraksi dengan mereka sedangkan
kelompok sekunder yang bersifat formal dan mempunyai interaksi
yang begitu rutin.
b) Keluarga, yang terdiri dari orang tua seseorang.
c) Peran dan status seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok.
3) Faktor pribadi
Keputusan seseorang pembeli juga di pengaruhi oleh karakteristik
pribadi yaitu:
a) Usia dan tahap siklus hidup, konsumen akan membeli barang dan jasa
yang berbeda sepanjang hidupnya.
b) Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya.
c) Keadaan ekonomi, meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan.
d) Gaya hidup orang-orang yang berasal dari sub kultur, kelas social dan
pekerjaan yang sama bias jadi memiliki gaya hidup yang berbeda.
e) Kepribadian dan konsep pribadi, kepribadian di definisikan sebagai
karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang
menyebabkan tanggapan yang konsisten dan tetap terhadap
lingkungannya.
27
2. Keputusan Nasabah
a. Pengertian keputusan nasabah
Schiffman dan Kanuk (2007: 625) menyatakan bahwa “A decision
is a selection on action from two or more alternative choice”. Artinya
apabila seseorang mengambil keputusan, maka terdapat beberapa alternatif
seperti dalam melakukan pembelian atau tidak juga dalam pemilihan suatu
proyek”. Menurut Kotler dan Keller (2009: 240), “keputusan pembelian
adalah konsumen membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai”.
Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan
penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini di ambil setelah melalui
beberapa perhitungan dan pertimbangan alternative. Sebelum pilihan
dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuatan
keputusan yang terbaik. Menurut Terry mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan adalah sebagai pilihan yang di dasari kriteria
tertentu atas dua atau lebih alternative yang mungkin (Ridhotullah, 2015:
181). Sedangkan Menurut Peter (2017: 165) Pengambilan keputusan adalah
sebagai penyelesaian masalah berfokus pada tujuan konsumen (konsekuensi
atau nilai yang di harapkan dalam rantai alat-tujuan) yang ingin diraih atau
dipenuhi oleh mereka. Menurut Kasmir (2014: 182) Teknik pengambilan
keputusan menurut kasmis sebagai berikut:
1) Operasional research, yakni penggunaan metode ilmiah dalam hal
analisa dan pemecahan persoalan.
28
2) Linier programming, yakni riset dengan rumus matematis. Teori
pengambilan keputusan.
3) Gaming war game, yakni teori penentuan strategi.
4) Probability, yakni teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi
rasional atas hal-hal tidak normal.
Menurut Peter (2017: 165) Model umum penyelesaian masalah
konsumen sebagai berikut
1) Pengenalan masalah: persepsi mengenal perbedaan kondisi ideal dan
aktual.
2) Pencarian berbagai alternative solusi: mencari informasi relevan
mengenal berbagi solusi yang berpotensi menyelesaikan masalah
lingkungan eksternal, atau mengaktifkan pengetahuan dari memori.
3) Evaluasi berbagai alternative solusi: mengevaluasi dan menilai
berbagai alternative dalam arti kepercayaan menonjol mengenai
berbagai konsekuensi relevan dan menggabungkan pengetahuan
tersebut untuk membuat pilihan.
4) Pembelian: membeli aternatif yang dipilih.
5) Penggunaan pasca pembelian dan evaluasi ulang alternative yang
dipilih: menggunakan alternative yang dipilih dan mengevaluasinya
lagi untuk mengetahui hasil kerjanya.
29
3. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Menurut Sumarwan (2014: 148) menyebutkan pengetahuan sebagai
semua Informasi yang di miliki konsumen mengenai berbagai macam
produk, dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan
jasa tersebut, dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen. Menurut Mowen dan Minor (2008: 106) Pengetahuan adalah
sejumlah pengalaman dengan berbagai macam informasi tentang produk
atau jasa tertentu yang dimiliki mendefinisikannya sebagai “The amount of
experience with and information about particular produts or services a
person has“.
Menurut Wardiah (2013: 16-18) Pengetahuan atau kognitif yaitu
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over
behaviour). Pengetahuan merupakan hasil dari mengetahui yang terjadi
setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif (Notoatmodjo, 2007),
tercakup dalam enam tingkatan berikut:
a) Tahu (know)
Mengingatkan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Contoh pengetahuantingkat ini adalah mengingatkan kembali
(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.
30
b) Memahami (comprehension)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui dan dapat mengintrepretasikan materi tersebut secara
benar.
c) Aplikasi (application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari
pada situasi atau kondisi sebenarnya.
d) Analisis (analysis)
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek dalam
komponene-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi dan berkaitan satu sama lain.
e) Sintesis (synthesis)
Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian di
dalam bentuk keseluruhan yang baru.
f) Evaluasi (evaluation)
Tingkat pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek.
b. Cara memperoleh pengatahuan
1) Cara tradisional atau non-ilmiah, meliputi:
a) Cara coba-salah (trial and error), memperoleh pengetahuan dari cara
coba salah atau lebih dikenal trial and error. Cara ini dilakukan dengan
31
menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah. Jika gagal,
dicoba kemungkinan lain;
b) Cara kekuasaan atau otoritas. Pengetahuan berdasarkan otoritas, baik
otoritas pemerintah, pemimpin agama, maupun para pakar ilmu
pengetahuan. Kebiasaan ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya secara turun temurun;
c) Pengalaman pribadi, yaitu pengalaman merupakan sumber
pengetahuan atau cara memperoleh kebenaran pengetahuan. Caranya
adalah mengulang kembali pengalaman dalam memecahkan masalah
yang dihadapi pada masa lalu;
2) Cara modern, yaitu cara memperoleh pengetahuan dengan lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah
atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research
methodology).
c. Macam-macam pengetahuan kosnumen
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) dalam Sumarwan
(2014: 148) membagi pengetahuan konsumen menjadi tiga macam:
1) Pengetahuan produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,
terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan
kepercayaan mengenai produk.
32
2) Pengetahuan pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri dari atas pengetahuan tentang took,
lokasi produk di dalam took tersebut, dan penempatan produk yang
sebenarnya di dalam took tersebut.
3) Pengetahuan pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika
produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.
4. Religiusitas
a. Pengertian religiusitas
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah religi (religio, bahasa latin;
religion, bahasa inggris), agama, dan din (al-diin, bahasa Arab). Walaupun
secara etimologis memiliki arti sendiri-sendiri, namun secara terminologis
dan teknis istilah-istilah diatas memiliki makna sama. Religi yang berakar
dari religare berarti memikat. Ahli psikologi Wulff pernah memberi
penjelasan tentang istilah ini, yaitu sesuatu yang dirasakan sangat delam,
yang bersentuhan dengan keinginan sesorang, menumbuhkan ketaatan dan
memberikan imbalan atau mengikat seseorang dalam suatu masyarakat.
Secara lebih komperhensif, ahli-ahli psikologi agama Glock & Star
menandaskan bahwa religi adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem
nilai, dan system perilaku yang terlembagakan, yang semuanya berpusat
pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai sesuatu yang paling
maknawi (ultimate meaning) (Nashori, 2002: 69-71).
33
Menurut Magill dalam Asraf (2014: 63), “Religiusitas adalah sikap
seseorang terhadap agama secara umum, lebih khusus, intensitas cara
seseorang beragama”. Secara umum religiusitas dipandang sebagai sikap
seorang individu dalam menyikapi sebuah agama, akan tetapi lebih dalam
dari itu merupakan sikap dan perilaku seseorang secara menyeluruh
terhadap agama atau aliran yang diyakininya.
Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh
keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam
penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim, religiusitas
dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan
dan penghayatan atas agama Islam (Nashori, 2002: 71).
b. Dimensi religiusitas
Didalam religiusitas sendiri terdapat dimensi, sebagai berikut:
1) Dimensi akidah (ideologi)
Menurut Nashori (2002: 78) Seorang muslim yang religiusi akan
memiliki ciri utama berupa akidah yang kuat. Dimensi akidah ini
mengungkapkan masalah keyakinan manusia terhadap rukun iman (iman
kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, nabi, hari pembalasan, serta qadha
dan qadar), kebenaran agama dan masalah-masalah gaib yang diajarkan
agama. Inti dimensi akidah dalam ajaran Islam adalah tauhid. Menurut
Faruqi, esensi Islam adalah tauhid atau pengesaan Tuhan, tindakan yang
menegaskan Allah Azza wa jalla sebagai yang Maha Esa, pencipta yang
Mutlak dan Transenden, penguasa segala yang ada.
34
2) Dimensi ibadah (ritual)
Menurut Nashori (2002: 78) dimensi ibadah ini dapat diketahui dari
sejauh mana tingkat kepatuhan seseorang dalam mengerjakan kegiatan-
kegiatan ibadah sebagaimana yang oleh agamanya. Dimensi ibadah
(ritual) berkaitan dengan frekuensi, intensitas, dan pelaksanaan ibadah
seseorang. Seorang muslim yang beribadah dengan baik menggunakan
jam-jam yang dimilikinya untuk beribadah kepada Allah, dengan shalat
(lima waktu, rawatib, dhuha, tahajut, dll), membaca dzikir, berdoa, rajin
berpuasa (senin-kamis atau puasa dawud) dan zakat.
3) Dimensi Amal (pengamalan)
Dalam rumusan Glock dan Stark dalam Nashori (2002: 80) dimensi
ini menunjukan pada seberapa jauh seseorang dalam berperilaku
dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya. Perilaku yang dimaksud adalah
bagaimana individu berhubungan dengan dunianya, terutama dengan
sesama manusia. Karena ajaran Islam memiliki sasaran pembentukan
kesalehan individu dan kesalehan masyarakat, maka amal Islam memiliki
sasaran bagi kebaikan individu dan social.
Dalam religiusitas Islam, manifestasi dimensi ini meliputi ramah
dan baiknya terdapat orang lain, memperjuangkan kebenaran dan
keadilan, menolong sesama, disiplin dan menghargai waktu,
bersungguh-sungguh dalam belajar dan bekerja, bertanggung jawab,
dapat dipercaya, menghindari zina, tidak minum-minuman haram,
berkata benar, tidak sewenang-wenang, tidak mencuri, tidak menipu,
35
tidak boros, menjaga dan memilihara lingkungan, berusaha
meningkatkan kualitas diri sendiri maupun orang lain, mencari rizki
dengan cara yang halal, menjunjung tinggi etika Islam dalam seluruh
aspek kehidapuan, demokratis, membela yang tertindas dan sebagainya.
4) Dimensi ihsan (penghayatan)
Dimensi ihsan berkaitan dengan seberapa jauh seseorang merasa
dekat dan dilihat oleh tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi ihsan
mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran Tuhan dalam
kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar larangan tuhan,
keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan tuhan, dan
dorongan untuk melaksanakan perintah agama.
5) Dimensi ilmu (pengetahuan)
Dimensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman
seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya. Orang-orang yang
beragama paling tidak harus mengetahui hal-hal yang pokok mengenai
dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi. Alquran
merupakan pedoman hidup sekaligus sumber ilmu pengetahuan.
5. Promosi
a. Pengertian promosi
Menurut Kotler & Keller (2007: 266), “promosi penjualan, sebagai
unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-
alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk
36
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat atau
lebih besar oleh konsumen atau pedagang”.
Menurut Rangkuti (2010: 50) dalam penelitian Tajudin (2017),
promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka
menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa dan
ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar mau
membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perushaan.
b. Jenis-jenis promosi
Menurut Paul (2000: 181-185) promosi memiliki empat jenis, yaitu
iklan, promosi penjualan, penjualan personal, dan publisitas. Dari keempat
jenis tersebut yang paling terlihat secara jelas promosi dalam bentuk iklan.
1) Iklan
Iklan (advertising) adalah penyajian informasi nonpersonal tentang
suatu produk, merek perusahaan, atau took yang dilakukan dengan
bayaran tertentu. Dalam prakteknya iklan sendiri telah dianggap sebagai
manajemen citra (image management) menciptakan dan memelihara
citra dan makna dalam benak konsumen.
2) Promosi penjualan
Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung
yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.
Banyaknya jenis promosi penjualan termasuk di dalamnya penurunan
harga temporer melalui kupon, rabat, penjualan multi-kardus, kontes dan
undian, prangko dagang, pameran dagang dan eksebisi, tayangan titik
37
jual, contoh gratis; serta hadiah membuat promosi penjualan sulit
didefinisikan.
3) Penjualan personal
Penjualan personal (personal selling) melibatkan interaksi personal
langsung antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesmen.
Penjualan personal dapat menjadi metode promosi yang hebat untuk
paling tidak untuk dua alasan berikut. Pertama, komunikasi personal
dengan salesmen dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dengan
produk dan/atau proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
konsumen dapat lebih termotivasi untuk masuk dan memahami informasi
yang disajikan salesmen tentang suatu produk. Kedua, situasi
komunikasi saling silang/interaktif memungkinkan salesmen
mengadaptasi apa yang disajikan agar sesuai dengan kebutuhan
informasi setiap pembelian potensial.
4) Publisitas
Publisitas (publicity) bentuk-bentuk komunikasi tentang
perusahaan, produk, atau merek si pemasaran yang tidak membutuhkan
bayaran. Dengan kata lain dapat mengenai penjabaran produk atau merek
baru; perbandingan marek dijurnal dagang, surat kabar, atau majalah
berita; atau diskusi di radio dan talk show di TV semuanya menyajikan
berbagai informasi produk bagi para konsumen.
38
c. Tujuan promosi
Menurut Dharmesta dan Irawan (1997: 353) adanya praktek promosi
dalam pemasaran memiliki tujuan-tujuan, diantaranya:
1) Modifikasi tingkah laku
Promosi yang berusaha merubah tingkah laku dan pendapat
seseorang dengan jalan mempengaruhi dan membujuk untuk mendorong
seseorang membeli barang atau jasa.
2) Memberitahu
Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang
dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi
umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal didalam siklus
kehidupan produk. Kiranya hal ini merupakan masalah penting untuk
meningkatkan permintaan primer. Sebagian orang tidak akan membeli
barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut.
3) Membujuk
Promosi demikian ini terutama diarahkan untuk mendorong
pembelian. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan
secepatnya tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif.
Hal ini dimaksudnya agar dapat member pengaruh dalam waktu yang
lama terhadap perilaku pembelian. Promosi yang bersifat persuasive ini
akan menjadi dominan jika produk yang bersangkutan mulai memasuki
tahap pertumbuhan di dalam siklus kehidupannya.
39
4) Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan ini, dilakukan terutama untuk
mempertahankan merk produk dihati masyarakat dan perlu dilakukan
selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk. Ini juga
berarti bahwa perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan
pembeli yang ada.
6. Lokasi
a. Pengertian lokasi
Sedangkan menurut Kasmir (2012) dalam Umiyati (2018: 112)
lokasi bank adalah bauran pemasaran (marketing mix) yang ketiga setelah
produk (product) dan harga (price). Sementara dalam pemasaran bank yang
dimaksud dengan lokasi bank adalah tempat dimana di perjualbelikannya
produk cabang bank dan pusat pengendalian perbakan. Dalam praktiknya
ada beberapa macam lokasi kantor bank yaitu lokasi kantor pusat, cabang
utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin anjungan
tunai mandiri (ATM). Sedangkan menurut Wahjono (2010: 126) dalam
Putribasutami lokasi perbankan adalah suatau jaringan (net-working)
dimana nasabah mampu memanfaatkan produk dan jasa perbankan.
Sehingga lokasi bank dapat diartikan sebagai strategi dari perbankan untuk
menarik minat nasabah dalam berhubungan dengan bank tersebut. Dalam
menentukan lokasi kantor cabang, bank harus mempertimbangankan dari
aspek agar tidak merugikan nasabah dan perbankan itu sendiri.
40
Pemilihan lokasi mempunya fungsi yang strategis karena dapat ikut
menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Menurut Kotler (2008) salah
satu kunci sukses adalah lokasi. Lokasi dimulai dengan memilih komunitas,
keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan
stabilitas, persaingan, iklim politik dan sebagainya. Dalam hal ini ada jenis
interaksi yang mempengaruhi lokasi (Lupiyoadi, 2013) yaitu:
1) Konsumen mendatangani pemberi jasa
Apabila keadaanya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen
sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2) Pemberi jasa mendatangi konsumen
Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus
diperhatikan adalah penyampaian jasa tetap berkualitas.
3) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung
Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana
tertentu seperti telepon, komputer, ataupun surat. Dalam hal ini lokasi
menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antar kedua belah
pihak dapat terlaksana.
Penentuan lokasi pada bank merupakan kebijakan yang harus
diambil dengan hati-hati. Kantor bank harus dibangun ditempat yang
strategis, yang dekat dengan nasabah berada, mudah pencapaiannya
(aksesibilitas) dekat dengan penyedia tenaga kerja, dan dekat dengan BI.
41
Penentuan lokasi pada hakikatnya adalah untuk mendekatkan diri dengan
nasabah, baik nasabah sumber dana maupun nasabah kredit.
b. Pertimbangan penentuan lokasi
Menurut Kasmir (2014: 239) Pemilihan lokasi sangat penting
mengingat apabila salah dalam menganalis akan berakibat meningkatkan
biaya yang akan dikeluarkan nantinya lokasi yang strategis akan
mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank. Dalam
memilih lokasi tergantung dari keperluan lokasi tersebut. Terdapat paling
tidak tiga lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yaitu
antara lain:
1) Lokasi untuk kantor pusat
2) Lokasi untuk pabrik
3) Lokasi untuk gedung
4) Kantor cabang
Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi
adalah sebagai berikut:
1) Jenis usaha yang dijalankan
2) Dekat dengan pasar
3) Dekat dengan bahan baku
4) Dekat tenaga kerja
5) Tersedia sarana dan prasarana (trasnportasi, listrik dan air)
6) Dekat pemerintah
7) Dekat lembaga keuangan
42
8) Dikawasan industri
9) Kemudahan untuk ekspansi
10) Asat istiadat/budaya/sikap masyarakat
11) Hukum yang berlaku
Menurut Kasmir (2014: 240) Paling tidak ada dua faktor yang
menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi suatu cabang, yaitu:
1) Faktor utama (primer)
a) Dekat dengan pasar
b) Dekat dengan bahan baku
c) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah atau kualifikasi yang
diinginkan
d) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta
api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara
e) Terdedia sarana prasarana seperti listrik, telepon dan lainnya.
f) Sikap masyarakat
2) Faktor sekunder
a) Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah
atau pembangunan gedung
b) Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi
tersebut
c) Kemungkinan untuk perluasan lokasi
d) Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan
atau perumahan.
43
Menurut Tjiptono dalam Diana (2017: 16) dalam mendirikan
perusahaan, pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing yang paling
penting dalam usaha menarik konsumen atau pelanggan. Pertimbangan-
pertimbangan dalam lokasi meliputi faktor-faktor sebagai berikut:
1) Akses
Misalnya lokasi yang mudah di lalui atau mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
2) visibilitas
Misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3) Lalu lintas (traffic)
Dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang
terjadinya impulse buying, kepadatan dan kemacetan lalu lintas
bias menjadi hambatan.
4) Tempat parkir yang luas dan aman
5) Lingkungan
Daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan
lokasi bagi perusahaan. Perusahaan akan selalu berusaha mencari lokasi
yang strategis, yang mudah dilihat dan dijangkau oleh konsumen.
Lokasi bisnis yang paling tepat untuk bisnis jasa adalah ditempat
dengan potensi pasar yang besar.
44
c. Tujuan dalam penentuan lokasi
Menurut Wahjono (2010: 128) penentuan lokasi bank harus
dibangun di tempat yang strategis, yang dekat dengan nasabah berada,
mudah mencapainya. Penentuan lokasi hakikatnya adalah untuk
mendekatkan diri dengan nasabah, baik nasabah sumber dana maupun
nasabah pembiayaan, namun selain itu terdapat beberapa penentuan lokasi
bank yaitu:
1) Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan
pencapaiannya (aksesbilitas).
2) Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring
teknologi.
3) Lokasi memungkinkan bank menata kantor dan tata letak in/out door
dengan leluasa sehingga mendukung ketersedian parkir, ruang layanan,
ruang tunggu dan sarana layanan lainnya sehingga mampu membuat
kenyamanan dan kepuasaan nasabah dalam manfaat produk dan jasa.
4) Tata letak ruangan memungkinkan antrian yang efektif sekaligus
efisien.
5) Memudahkan tenaga kerja datang ke lokasi bank.
7. Brand image
a. Pengertian Brand image
Image (citra) merupakan istilah yang dimulai terkenal sejak tahun
1950-an, yang dikemukakan dalam berbagai konteks seperti image terhadap
organisasi, image terhadap perusahaan, image terhadap nasional, image
45
terhadap merek atau brand image, image public, self-image, dan
sebagainya. Pendapat Buchari tentang citra adalah merupakan impresi,
perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan,
mengenai suatu object, orang atau mengenai lembaga (Subagiyo, 2016: 8).
Menurut Ferrinadewi (2008: 165) berpendapat bahwa: “Brand
image adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori
konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.” Dapat juga dikatakan
bahwa brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen
karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep
ini persepsi konsumen menjadi lebih penting daripada keadaan
sesungguhnya. Sedangkan menurut Kotler, citra merek adalah penglihatan
dan kepercayaan yang terpendam di benak konsumen, sebagai cerminan
asosiasi yang tertahan di ingat konsumen, sedangkan menurut Keller, citra
merek adalah anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang
berpegang pada ingatan konsumen. Dari definisi-definisi citra merek diatas
dapat disimpulakan bahwa merek merupakan kumpulan kesan yang ada di
benak konsumen terhadap merek tersebut. Brand image yang kuat, maka
merek tersebut dapat terposisikan ke dalam tingkat produk yang lebih tinggi
yaitu produk sebagai sekedar komoditi, menjadi produk yang dimiliki brand
value yang kuat (Said, 2016: 321).
Citra merek pada dasarnya merupakan suatu hasil pandang atau
persepsi konsumen terhadap suatu merek tertentu, yang didasarkan atas
pertimbangan dan perbandingan dengan beberapa merek lainnya, pada jenis
46
produk yang sama. Citra merek memperlihatkan persepsi yang akurat dari
suatu merek, menurut Antonius dan Suharto (2013:2) dalam Putri (2017: 3)
Menurut Kotler dan Amstrong (2005: 56) pengukuran merek dapat
mempengaruhi keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
1) kekuatan asosiasi merek (strength of brand association)
Kekuatan asosiasi merek adalah sesuai antara kuantitas dan kualitas
yang ada dengan proses informasi yang diterima oleh konsumen,
semakin dalam konsumen memikirkan tentang informasi suatu produk
akan membuat konsumen mengeluarkan pengentahuan tentang merek
yang dimilikinya dan pada akhirnya yang terkuat akan menghasilkan
asosiasi merek.
2) ketertarikan asosiasi merek (favorability of brand association)
Ketertarikan asosiasi merek adalah sesuatu yang terbentuk dari
pemikiran konsumen pada suatu merek berdasarkan relevansi antara
atribut dan manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
mereka, dengan akan terbentuk kesan positif terhadap keseluruhan
merek, dengan begitu akan terbentuk kesan yang positif terhadap
keseluruhan merek, hal ini dapat terbentuk dikarenakan adanya
komunikasi yang telah dilakukan sebelum dan nilai atau manfaat yang
didapat oleh konsumen.
47
3) Keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association)
Keunikan asosiasi merek adalah merek mempunyai keunggulan
mutlak atau keunikan proposisi penjualan yang memberikan alasan
mengapa konsumen harus membeli merek tersebut.
b. Manfaat brand image
Menurut Suntoyo (2012) pemberian nama merek atas suatu produk
menjadi sangat penting dan mempunyai manfaat, antara lain:
1) Bagi konsumen
a) Mempermudah konsumen meneliti produk atau jasa
b) Membantu konsumen atau pembeli dalam memperoleh kualitas
barang yang sama
c) Jika mereka membeli ulang serta dalam harga.
2) Bagi penjual
a) Nama merek memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-
pesanan dan menekan permasalahan
b) Merek juga akan membantu penjual mengawasi pasar mereka
Karena pembeli tidak akan menjadi bingung
c) Merek memberi penjual peluang kesetujuan konsumen pada
produk
d) Merek juga dapat membantu penjual dalam mengelompokan
pasar ke dalam segmen-segmen
e) Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik
48
f) Merek akan melindungi penjualan dari pemalsuan ciri-ciri
produk.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjuan landasan teori dan penelitian terdahulu maka dapat
disusun model riset dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar
berikut:
H1 H1
H2 5 H2 H6
H7
H3 H8
H9
H4 H5
Kerangka pemikiran yang disajikan diatas menjelaskan bahwa Pengetahuan
(X1), promosi (X2), Lokasi (X3), Brand Image (X4) berpengaruh terhadap
keputusan (Y) dengan Religiusitas (Z) sebagai variabel moderating.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014:93). Jadi hipotesis juga dinyatakan
Pengetahuan
(X1)
Promosi (X2)
Brand Image
(X4)
Lokasi (X3)
Religiusitas (Z)
Keputusan
nasabah (Y)
49
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian belum jawaban
empirik.
Berdasarkan pemaparan proposal atau kerangka pemikiran diatas, penulis
mengambil simpulan sebagai hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh pengetahuan terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah
Menurut Ningsih (2010: 98) pengetahuan konsumen didefisinikan sebagai
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk,
serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Schiffman dan Kanuk (2000) dalam
Prasetijo (2005: 9) perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa
memenuhi kebutuhannya. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik
individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli
atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Sebelum nasabah memutusakan menggunakan bank syariah otomatis ada
pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan.
Penelitian yang di dukung oleh penelitian Putribasutami (2018) hasil
diperolehnya nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,030. Nilai probabilitas
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05) sehingga dapat disimpulkan
terdapat pengaruh signifikan terhadap keputusan menabung.
50
Jadi pengetahuan konsumen mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini
sejalan dengan pengetahuan konsumen yang banyak, konsumen akan lebih
efisien, lebih tepat dalam mengolah informasi dan lebih baik dalam mengambil
keputusan dalam menggunakan suatu produk dalam perbankan syariah.
H1 : pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung di bank syariah.
2. Pengaruh Promosi terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah
Promosi menjadi faktor penting dalam mempengaruhi keputusan
menggunakan suatu produk. Pengaruh promosi yang bagus dan intensitas yang
menjadi konsumen mengenal ada rasa penasaran terhadap produk yang
dipromosikan. Promosi sendiri sarana untuk membangun kepercayaan dan
penialain konsumen terhadap produk, yaitu dengan membina hubungan erat
antara produsen dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang
tepat menurut Kopolle dan Lehmam (1995). Schiffman dan Kanuk (2000)
dalam Prasetijo (2005: 9) perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa
memenuhi kebutuhannya. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik
individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli
atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Sebelum nasabah menggunakan produk maupun jasa dari perbankan maka ada
51
penyebab atau alasan nasabah salah satunya seperti promosi yang dilakukan
oleh bank agar nasabah tertarik menggunakan bank syariah.
Penelitian yang didukung oleh penelitian Tajudin (2017) menunjukkan
promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menggunakan
produk tabungan.
Promosi sendiri merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan
bank dengan tujuan agar produk dan jasa yang ditawarkan diketahui oleh pasar
dan pasar tertarik untuk memanfaatkannya.
H2 : promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah.
3. Pengaruh Lokasi terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah
Menurut Suryani (2017) tempat atau lokasi dan kemudahan akses sangat
penting bagi nasabah. Bank dengan strategi lokasi yang strategis mudah
diakses nasabah dengan kendaraan umum lebih menarik, dibandingkan jika
lokasinya jauh dari jangkauan kendaraan umum. Schiffman dan Kanuk (2000)
dalam Prasetijo (2005: 9) perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa
memenuhi kebutuhannya. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik
individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli
atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Sehingga nasabah sebelum melakukan keputusan menggunakan bank syariah
52
memiliki pertimbangan-pertimbangan karena berhubungan keputusan atau
sesutau yang dibutuhkan oleh nasabah.
Penelitian mengenai pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah yang di
lakukan oleh Zamroni (2016) menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan konsumen menabung. Penelitian yang
dilakukan oleh Nopitasari (2017) menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan anggota menabung. Penelitian yang
dilakukan oleh Aufiya (2017) menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan memilih tabungan. Penelitian yang dilakukan
oleh Umiyati (2018) menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah. Karena lokasi menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi nasabah dikarenakan oleh kedekatan antara rumah
nasabah dengan lokasi bank dan lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan
serta kondisi gedung dengan adanya pengaturan ruang, pemeliharaan gedung
membuat nasabah merasa nyaman. Sehingga mudah sekali untuk melakukan
transaksi di bank syariah tanpa perjalanan jauh.
H3 : lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah.
4. Pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah
Secara luas citra merek merupakan sebuah kerangka atau serangkaian
asosiasi (persepsi) yang ada di dalam benak konsumen terhadap merek dari
suatu produk. Dengan adanya pengalaman dan informasi yang banyak
menjadikan dasar, semakin kuatnya persepsi konsumen terhadap merek dari
53
suatu produk. Citra mempresentasikan persepsi yang bias merefleksasikan
kenyataan obyektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari asosiasi (persepsi)
inilah yang mendasari keputusan membeli bahkan loyalitas merek (brand
loyalty) dari konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2017) menunjukkan bahwa
brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pengguna jasa
pengiriman.
H4 : brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menabung di bank syariah
5. Pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah
Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan,
seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas
agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim religiusitas dapat diketahui dari
seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas
agama Islam (Nashori, 2002: 71).
Penelitian yang dilakukan oleh Zuhirsyn (2018) menunjukkan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan memilih
bank syariah. Sehingga dapat diketahui jika semakin tinggi tingkat religiusitas
nasabah maka semakin tinggi untuk menggunakan bank syariah karena system
yang ada di bank syariah.
H5 : religiusitas berpengaruh terhadap keputusan menabung di bank syariah
54
6. Pengaruh religiusitas memoderasi pengetahuan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan,
seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas
agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim religiusitas dapat diketahui dari
seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas
agama Islam (Nashori, 2002: 71).
Menurut Lasmi (2013: 16-18) Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over
behaviour). Sehingga ketika seseorang memiliki pengetahuan religiusitas yang
mendalam akan menjadikan muslim lebih jeli dalam memilih suatu produk atau
jasa.
Dengan penelitian yang dilakukan oleh Azzahra (2016) religiusitas
memperkuat pengaruh pengetahuan terhadap keputusan.
H6 : religiusitas memoderasi pengaruh pengetahuan terhadap keputusan
menabung di bank syariah.
7. Pengaruh religiusitas memoderasi promasi terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan,
seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas
agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim religiusitas dapat diketahui dari
seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas
agama Islam (Nashori, 2002: 71).
55
Pengaruh promosi yang bagus dan intensitas yang menjadi konsumen
mengenal ada rasa penasaran terhadap produk yang dipromosikan. Promosi
sendiri merupakan sarana untuk membangun kepercayaan dan penilain
konsumen terhadap produk, yaitu dengan membina hubungan erat antara
produsen dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang tepat
menurut Kopolle dan Lehmam (1995). Sehingga ketika penilain masyarakat
terhadap produk ada jasa bank baik menyebabkan nasabah menggunakannya.
Penelitian yang dilakukan Sulistiowatu (2017) menunjukkan bahwa
religiuistas memperkuat promosi terhadap keputusan.
H7 : religiusitas tidak berpengaruh promosi terhadap keputusan menabung di
bank syariah
8. Pengaruh religiusitas memoderasi lokasi terhadap keputusan nasabah
menabung bank syariah
Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan,
seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas
agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim religiusitas dapat diketahui dari
seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas
agama Islam (Nashori, 2002: 71).
Pemilihan lokasi mempunya fungsi yang strategis karena dapat ikut
menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Menurut Kotler (2008) salah satu
kunci sukses adalah lokasi. Lokasi dimulai dengan memilih komunitas,
keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan
56
stabilitas, persaingan, iklim politik dan sebagainya. Apabila lokasi mudah
dijangkau akan mempermudah masyarakat menggunakan bank syariah.
Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2016)
menunjukkan bahwa lokasi dimoderasari terhadap keputusan pembelian.
H8 : religiusitas memoderasi pengaruh lokasi terhadap keputusan menabung di
bank syariah
9. Pengaruh religiusitas memoderasi brand image terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan,
seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas
agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim religiusitas dapat diketahui dari
seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas
agama Islam (Nashori, 2002: 71).
Menurut Ferrinadewi berpendapat bahwa:”Brand image adalah persepsi
tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya
pada merek tersebut” Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan
konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi
pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini persepsi konsumen menjadi lebih
penting daripada keadaan sesungguhnya (Ferrinadewi, 2008: 165).
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi (2018)
menunjukkan bahwa religiusitas dapat memperlemah hubungan antara citra
merek terhadap perilaku pembelian.
57
H9 : religiusitas memoderasi memperlemah pengaruh brand image terhadap
keputusan menabung di bank syariah
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana metode
kuantitatif menurut Bisri (2013: 12) adalah data yang berbentuk angka atau
bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.
Oleh karena itu peneliti ingin menjawab konsep dan teori yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan dilapangan.
Penelitian kali ini adalah tentang pengaruh pengetahuan, promosi, lokasi dan brand
image terhadap keputusan masyarakat menabung di bank syariah dengan
religiusitas sebagai variabel moderating.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini mengambil studi kasus masyarakat kota Salatiga.
Penelitan ini akan dilaksanakan bulan Mei hingga bulan Juni 2018.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008: 115).
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Salatiga yang sedang atau
pernah menjadi nasabah bank manapun. Pengambilan responden atau
masyarakat yang pernah atau masih menjadi nasabah Bank Syariah manapun
59
dengan jumlah berjumlah 186.423 orang dari empat kecamatan yang ada di
Salatiga.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006: 28) sampel adalah objek atau subjek penelitian
yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,
2008: 116). Oleh karena itu peneliti hanya mengambil sampel dengan
menyebarkan kuesioner pada nasabah yang ada di kota Salatiga.
Adapun teknik sampel yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel
dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin sebagai berikut:
𝑛 =𝑁
1+𝑛𝑒²
Keterangan
n : Ukuran sampel
N : Populasi
e : Toleransi error
Berikut perhitungan sampel dengan toleransi error 10 % adalah sebagai
berikut:
𝑛 =186.423
1+(186.423𝑥0,1²)
𝑛 =189.423
1+1.864,23
𝑛 = 99,94
Berdasarkan perhitungan sampel di atas maka peneliti menggunakan
sampel sebanyak 100 responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
60
adalah teknik nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel
sampling insedental. Menurut Sugiyono, (2018: 122) sampling incidental
merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan. Incindental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data. Oleh karena itu peneliti hanya akan meneliti responden dan
mengambil data secara langsung bertemu responden.
D. Jenis Dan Sumber Data
1. Data Primer
Data yang digunakan penelitian ini adalah data primer, sumber data primer
adalah pemebelian data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari
lapangan (Bawono, 2006: 29). Data primer yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan pada responden yang telah
ditentukan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder ini dapat
diperoleh oleh pemeliti dari jurnal, majalah, buku dan data statistic maupun
dari internet. Ketika seorang peneliti menggunakan data yang diperolehnya
dari Badan Pusat Statistik, bisa dikatakan penelitian tersebut menggunakan
data sekunder (Bawono, 2006: 30)
61
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket/ Kuesioner
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data
primer yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok
focus dan panel, atau juga data hasil wawancara penelitian dengan narasumber
(Sujarweni, 2015: 89). Kuesioner pada penelitian merupakan metode
pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada
responden. Kuesioner penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup,
maksudnya model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut telah disediakan
jawabanya, sehingga responden hanya memilih dari alternative jawaban yang
sesuai dengan pendapat atau pilihannya, prosedur dalam metode pengumpulan
data melalui kuesioner ini yaitu: (1) membagikan kuesioner, (2) responden
diminta mengisi kuesioner pada lembar jawaban yang disediakan, (3)
kemudian lembar kuesioner dikumpulkan diseleksi, diolah, kemudian
dianalisis.
2. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaah terhadap yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan.
F. Skala pengukuran
Menurut ghazali (2011: 3) skala pengukuran adalah proses dimana angka atau
symbol dilekatkan pada karakteristik tertentu sesuai dengan aturan atau prosedur
yang telah ditetapkan. Skala pengukuran ini digunakan sebagai alat ukur untuk
62
menghasilkan data kuantitatif baru berupa angka-angka. Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala rating (1-10). Berikut adalah rentang
penelian dalam skala interval:
Tabel 3.1 Penilaian dalam Skala Interval
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
Keterangan:
a. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1-2
b. Jawaban tidak setuju diberi skor 3-4
c. Jawaban netral diberi skor 5-6
d. Jawaban setuju diebri skor 7-8
e. Jawaban sangat setuju diberi skor 9-10
G. Definisi Konsep Dan Operasional
1. Variabel Bebas/ Independen
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Ghozali, 2013: 6).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas/ independen adalah
pengetahuan, promosi, lokasi, dan brand image.
63
2. Variabel Moderating
Variabel moderating variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
melemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel
moderating didalam penelitian ini adalah religiusitas.
3. Variabl Terikat/ Dependen
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Ghozali, 2013: 6). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah menabung di bank syariah.
H. Instrument Penelitian
Instrument memegang peran penting dalam penelitian kuantitaif karena
kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen
yang digunakan. Artinya data yang bersangkutan dapat mewakili dan
mencerminkan keadaan sesuatu yang diukur pada subjek penelitian sehingga data-
data itu dapat dipertanggung jawabkan untuk uji selanjutnya. Dalam penelitian ini,
indikator-indikator setiap variabel antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.2 Indikator Penelitian
No Nama variabel Indikator Sumber
1 Pengetahuan (X1) a. Pengetahuan produk
b. Pengentahuan pembelian
c. Pengetahuan pemakaian
Engel,
Blackwell, dan
Miniard
(1995) dalam
Sumarwan,
(2014: 148)
64
2 Promosi (X2) a. Iklan
b. Promosi penjualan
c. Penjualan personal
d. Publisitas
Peter Paul,
(2000: 181-
185)
3 Lokasi (X3) a. Akses
b. Visibilitas
c. Lalu lintas (traffic)
d. Tempat parkir yang luas dan
aman
e. lingkungan
Tjiptono, 2007
4 Brand Image (X4) a. Kekuatan asosiasi merek
(strength of brand
association)
b. Ketertarikan asosiasi merek
(favorability of brand
assosiation)
c. Keunikan asosiasi merek
(uniqueness of brand
association)
Kotler dan
Amstrong
(2005: 56)
5 Religiusitas (Z) a. Keyakinan
b. Praktik Agama
c. Pengalaman
d. Pengetahuan Agama
e. Penghayatan
Menurut
Glock & Stark
dalam Ancok,
2008
6 Keputusan Nasabah
(Y)
a. Mengenalkan kebutuhan
b. Pencarian informasi
c. Evaluasi berbagai alternative
d. Keputusan pembelian
e. Perilaku pasca pembelian
Peter Paul
(2017: 165)
65
I. Uji Instrumen
1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.
Uji ini dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk menurut (Ghozali, 2001) dalam Sujarweni (2015:
157). Suatu kuesinoner dikatakan reliabel atatu handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,06.
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali, 2001) dalam Sujarweni (2015: 158) suatu kuesioner
dikatakan sah dan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu. Pengukuran
validitas dilakukan dengan menguji taraf signifikan, yang dikatakan valid
apabila variabel tersebut memberikan nilai signifikan < 5%.
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono (2006: 69) dengan
taraf signifikan (α) = 0,05, jika r hitung > r tabel, maka kuesioner sebagai alat
pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel
tersebut. Perhitungan uji validitas ini akan menjadi sederhana jika
menggunakan alat bantu computer dengan program SPSS. Untuk menguji
kevalidan data, dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
a. Melihat nilai corrected Item-Total Correlation
66
Untuk melihat nilai corrected Item-Total Correlation, dapat dilihat
pada analisis uji reabilitas, pada bagian Item-Total Statistic. Jadi bias
dilihat dalam output viewer uji rebilitas di atas. Pada kolom tersebut
dapat dilihat nilai r hitungnya. Dari nilai r hitung yang diperoleh dari
kolom Corrected Item-Total Correlation semua bertanda positif dan
lebi besar dari r tabel, sehingga bias disimpulkan butir pertanyaan
tersebut dikatakan valid.
b. Analisi faktor
Analisis ini dilakukan untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan
untuk suatu variabel tertentu benar-benar indikator dari varibel tersebut.
c. Korelasi antara score butir pertanyaan dengan total scorenya
Korelasi antara score butir pertanyaan dengan total scorenya dikatakan
signifikan jika kolom atau baris tersebut masing-masing total butir
pertanyaan menghasilkan tanda bintang, dengan dua kemungkinan
yaitu: kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5%
(0,005) untuk dua sisi, sedangkan kalau berbintang dua itu berarti
korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk dua sisi.
J. Uji Regresi Linier Berganda
Tahap-tahap dalam pengolahan data dalam penelitian ini yaitu pemberian
skor atau skala pada setiap lembar jawab dengan skala interval, memindahkan data
pada lembar kerja pada program SPSS (Statistical Product and Service solution) 23
for Windows. Data-data tersebut selanjutnya di analisis dengan menggunkan
analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisi
67
hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi keputusana masyarakat kota
Salatiga.
Y=a+b1X1+b2X2+b3X 3+e
Keterangan:
Y = keputusan nasabah
X1 = pengetahuan
X2 = promosi
X3 = lokasi
X4 =brand image
Z = religiusitas
b1 , b2 , ….., b6 =bilangan koefisian masing-masing variabel
e = variabel error
K. Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan penting dilakukan dalam proses analisis
regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan
modal regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased
Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai
penaksir (Bawono, 2006:115).
1. Multikolonearitas
Tujuan uji multikolonearitas untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable independen. Jika terjadi korelasi
maka dinamakan terdapat masalah multikolinearitas (multikol). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika
68
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
anta sesame variabel independen sama dengan nol. Pedoman suatu model
regresi yang bebas multikol adalah mempunyai nilai VIF (Variance Inflation
Factor) < 10 dan mempunyai angka TOLERENCE > 0,10 ( Ghozali, 2013:
105-106).
2. Heteroskedastisitas
Uji heterokedesitas menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika varians dan residual dari suatu pengamatan lain. Jika varians dan residual
dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut
homokodesitas dan jika varians berbeda disebut heterokedasitas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heterokedesitas (Ghozali, 2013: 139).
3. Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam regresi, data
variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal
atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya
didistribusikan normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
reisidual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grauk dan uji
statistic (Ghozali, 2013: 160).
69
L. Uji Statistik
1. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Bawono (2006: 92-93) uji ini dilakukan untuk menunjukan
sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan independen,
atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen.
Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar presentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap
variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R2 pada hasil
analisis persamaan regresi yang diperoleh. Jika angka koefisien determinasi
(R2) semakin mendekati 1 artinya model regresi yang digunakan sudah semakin
tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen.
2. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Menurut Bawono (2006: 91) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-
sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat. Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.
b. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.
70
3. Uji Ttest (Uji Secara Individu)
Menurut Bawono (2006: 89) Uji Ttest digunakan untuk melihat tingkat
signifikansi variabel independen mempengaruh variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri. Pengujian dilakukan secara parsial atau individu,
dengan menggunakan uji t statistic untuk masing-masing variabel bebas,
dengan tingkat kepercayaan tertentu. Hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Ho : β1 = 0 artinya variabel independen ( pengetahuan, promosi, lokasi
dan brand image) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependen (Keputusan menabung di bank syariah)
b. Ha : β1 = 0 artinya variabel independen (pengetahuan, promosi, lokasi
dan brand image) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen (Keputusan menabung di bank syariah).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel
dependen.
b. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel
dependen.
Disamping membandingkan t hitung dengan t tabel agar bisa menetukan
Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat nilai signifikansinya apakah
lebih atau kurang dari 5% (Bawono, 2006:91)
71
M. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Variabel moderating adalah variabel indenpenden yang akan memperkuat
atau memperlemah hubungan antara variabel indenpenden lainnya terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2013:223).
N. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk
angka. Diproses dan diolah menggunakan SPSS (Stastistical Packagefor Sosial
Science) 23 sesuai dengan keinginan pengguna (user) secara cepat dan tepat.
Hasilnya akan dijabarkan secara deskriptif.
72
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Kota Salatiga
Menurut sejarahnya, di dalam Prasasti Plumpungan berisi ketetapan
hukum, yaitu suatu ketetapan status tanah perdikan atau swantantra bagi Desa
Hampra. Pada zamannya, penetapan ketentuan Prasasti Plumpungan ini
merupakan peristiwa sing sangat penting, khususnya bagi masyarakat di daerah
Hampra. Penetapan prasasti merupakan titik tolak berdirinya daerah Hampra
secara resmi sebagai daerah perdikan atau swantantra. Desa Hampra tempat
prasasti itu berada, kini masuk wilayah administrasi Kota Salatiga. Dengan
demikian daerah Hampra sing diberi status sebagai daerah perdikan sing bebas
pajak pada zaman pembuatan prasasti itu adalah daerah Salatiga sekarang ini.
Pada zaman penjajahan Belanda telah cukup jelas batas dan status Kota
Salatiga, berdasarkan Staatsblad 1917 No. 266 Mulai 1 Juli 1917 didirikan
Stadsgemeente Salatiga yang daerahnya terdiri dari 8 desa. Karena dukungan
faktor geografis, udara sejuk dan letak sing sangat strategis, maka Salatiga
cukup dikenal keindahannya di masa penjajahan Belanda, bahkan sempat
memperoleh julukan "Kota Salatiga sing Terindah di Jawa Tengah".
Di kota salatiga sendiri terdapat tiga Universitas, salah satunya yang
berbasis Islam (Institut Agama Islam Negeri), yang berbasis Kristen
(Universitas Satya Wacana) dan STIE AMA Salatiga Dan sekolah-sekolah
favorit lainya yang ada di Salatiga.
73
Salatiga sendiri termasuk kota madya Daerah Tingkat II Salatiga adalah
bekas stadsgemeente yang dibentuk berdasarkan Staatsblad 1929 No. 393 yang
kemudian dicabut dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kecil Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur,
Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Salatiga adalah kota kecil dipropinsi Jawa Tengah, mempunyai luas ±
56,78 km², terdiri dari 4 kecamatan, 22 kelurahan, berpenduduk 176.795 jiwa.
Terletak pada jalur regional Jawa Tengah yang menghubungkan kota regional
Jawa tengah yang menghubungkan kota regional Jawa Tengah yang
menghubungkan kota Semarang dan Surakarta, mempunyai ketinggian 450-
800 meter dari permukaan laut dan berhawa sejuk serta dikelilingi oleh
keindahan alam berupa gunung (Merbabu, Telomoyo, Gajah Mungkur). Kota
Salatiga dikenal sebagai kota pendidikan, olahraga, perdagangan, dan transit
pariwisata.
Kota Salatiga sendiri dikenal kota kecil dengan toleransi tinggi antar
pemeluk agama dengan tidak mendiskriminatif dan selalu menjaga toleransi
dengan baik antar agama. Kondisi kotanya dimana penduduk dibawah 200 ribu
jiwa tersebut, angka kemiskinan terkecil dijawa tengah, indeks pembangunan
manusia tinggi, pendidikan, kesehatan tinggi, ekonomi yang baik, sehingga
masyarakat kota salatiga mengalami kemakmuran.
2. Visi Dan Misi
a. Visi kota Salatiga yaitu salatiga yang sejahtera, mandiri, dan bermartabat.
Arti Visi Kota Salatiga:
74
1) Sejahtera mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar,
fasilitas umum, pelayanan publik dan pembangunan berwawasan
lingkungan.
2) Mandiri mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat
kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta berperan aktif dalam
pembangunan yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan
untuk meningkatkan potensi dan daya saing daerah.
3) Bermartabat bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat
penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip-prinsip tata
pemerintahan yang bersih, profesional, berwibawa, demokratis,
menjunjung tinggi supremasi hukum, dan penghormatan yang tinggi
terhadap hak asasi manusia.
b. Misi
Adapun misi kota Salatiga sebagai berikut:
1) Menyediakan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar meliputi:
a) Peningkatan akses pendidikan
b) Peningkatan akses pelayanan kesehatan
c) Peningkatan akses air bersih dan sanitasi.
2) Mengelola tata ruang kota yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, yang terdapat pada Perda Kota Salatiga Nomor 4 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-
2030.
75
3) Mengembangkan penanganan atas penyandang masalah kesejahteraan
social, yang meliputi:
a) Penanganan atas penyandang masalah social
b) Kemiskinan, konflik-konflik sosial, kesenjangan pemerataan
pendapatan.
4) Meningkatkan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan dan
partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, meliputi:
a) Pemberdayaan ekonomi local
b) Pemberdayaan rumah tangga kurang mampu
c) Produksi dan produktifitas hasil pertanian dan perikanan
d) Peningkatan partisipasi publik dalam pembangunan.
5) Melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka memperkuat
identitas dan jati diri daerah, dengan menyelaralaskan pembangunan
dengan budaya serta nilai kearifan lokal masyarakat (local wisdom).
6) Mengembangkan hubungan yang sinergis antara pemangku
kepentingan pembangunan, dengan mengembangkan hubungan yang
sinergis antara pemangku kepentingan menuju terciptanya
pembangunan yang berbasis pada upaya peningkatan kesejahteraan,
kemandirian.
7) Meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan prinsip-prinsip good
governance, dengan mewujudkan konsep good governance,
pembangunan daerah dan pengelolaan sektor publik dilakukan dengan
berbasis pada partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas.
76
8) Mengembangkan pemahaman politik melalui budaya politik
demokratis yang santun dan mengedepankan supremasi hukum, dengan
peningkatan kualitas masyarakat menuju masyarakat demokratis
membutuhkan adanya pendidikan politik.
9) Mengembangkan pengarusutamaan gender dalam berbagai bidang
kehidupan dan perlindungan anak, remaja, serta perempuan dalam
segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi, dengan pengembangan
pengarusutamaan Gender dalam berbagai bidang kehidupan dan
perlindungan anak, remaja serta perempuan dalam segala bentuk
diskriminasi dan eksploitasi.
B. Deskripsi Data Responden
Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada masyarakat kota
Salatiga. Data penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan kepada
masyarakat kota Salatiga sebanyak 100 kuesioner. Selanjutnya akan dianalisis
dengan prosedur statistik. Sebelum melakukan analisis terlebih dahulu penulis akan
menjelaskan tentang data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang
diambil dari masyarakat kota salatiga.
1. Jenis Kelamin Responden
Responden yang dipilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan
kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin
dengan jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
77
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki_laki 43 43.0 43.0 43.0
Perempuan 57 57.0 57.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa masyarakat berdasarkan jenis kelaminnya
adalah sebanyak 43 orang atau 43 % laki-laki, sedangkan jumlah nasabah
perempuan sebanyak 57 orang atau 57 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
masyarakat yang paling dominan pada masyarakat kota Salatiga adalah perempuan.
2. Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini dilihat pada
tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sd 12 12.0 12.0 12.0
Smp 9 9.0 9.0 21.0
Sma 42 42.0 42.0 63.0
Sarjana 34 34.0 34.0 97.0
Pascasarjana 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2019
78
Dari tabel 4.2 dapat diketahui jumlah berdasarkan pendidikan terakhir
responden sebanyak 12 orang atau 12 % berpendidikan SD, sebanyak 9 orang atau
9 % berpendidikan SMP, sebanyak 42 orang atau 42 % berpendidikan SMA,
sebanyak 34 orang atau 34 % berpendidikan Sarjana, sebanyak 3 orang atau 3 %
berpendidikan pascasarjana. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
mayoritas masyarakat kota Salatiga adalah SMA.
3. Agama Responden
Data mengenai agama masyarakat Salatiga yang diambil sebagi responden
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Agama Responden
Agama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Islam 96 96.0 96.0 96.0
kristen_protestan 2 2.0 2.0 98.0
Katolik 1 1.0 1.0 99.0
Budha 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 4.3 dapat diketahui masyarakat yang berdasarkan agama adalah
sebanyak 96 orang atau 96 % beragama islam, sebanyak 2 orang atau 2 % beragama
kristen prostestan, sebanyak 1 orang atau 1 % beragama katolik, sebanyak 1 orang
atau 1 % beragama budha. Sehingga dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa
mayoritas masyarakat kota salatiga beragama islam.
79
4. Usia Responden
Karakter responden berdasarkan umur dibedakan menjadi berjadi beberapa
kelompok. Data mengenai umur msyarakat Salatiga yang diambil sebagi responden
adalah sebagi berikut:
Tabel 4.4 Usia Responden
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan keterangan tabel 4.4 memperlihatkan bahwa masyarakat kota
Salatiga yang diambil sebagai responden sebagian besar berusia <25 tahun.
Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa responden dari lulusan
yang berusia <25 tahun sebanyak 52 orang atau 52 %, responden yang berusia 26-
38 tahun sebanyak 28 orang atau 28 %, responden yang berusia 39-50 tahun
sebanyak 12 orang atau 12% responden yang berusia >50 tahun sebanyak 8 orang
atau 8%. Sehingga dapat disimpulkan dari data penelitian bahwa mayoritas
masyarakat kota salatiga berusia <25.
5. Pekerjaan Responden
Adapun pekerjaan dari responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4.5 sebagai berikut:
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid <25 52 52.0 52.0 52.0
26-38 28 28.0 28.0 80.0
39-50 12 12.0 12.0 92.0
>50 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
80
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid pelajar/mahasisw
a 30 30.0 30.0 30.0
Pns 2 2.0 2.0 32.0
Wiraswasta 26 26.0 26.0 58.0
pegawai_swasta 21 21.0 21.0 79.0
Pedagang 7 7.0 7.0 86.0
Bidan 1 1.0 1.0 87.0
Guru 7 7.0 7.0 94.0
Blud 5 5.0 5.0 99.0
ibu rumah tangga 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 4.5 dapat diketahui jumlah berdasarkan pekerjaan sebanyak 30 orang
atau 30 % pekerjaannya sebagai pelajar/mahasiswa, sebanyak 2 orang atau 2%
pekerjaannya sebagai pns, sebanyak 26 orang atau 26% pekerjaanya sebagai
wiraswasta, sebanyak 21 orang atau 21% pekerjaanya sebagai pegawai swasta,
sebanyak 7 orang atau 7% pekerjaanya sebagai pedagang, sebanyak 1 orang atau
1% pekerjaannya sebagai bidan, sebnyak 7 orang atau 7% pekerjaanya sebagai
guru, sebanyak 5 orang atau 5% pekerjaanya sebagai blud, sebanyak 1 orang atau
1% pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas
masyarakat perkerjaannya pelajar/mahasiswa.
81
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen (Reliabelitas Dan Validitas)
a. Uji Reliabelitas
Mnurut Ghozali (2013: 47-48), reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran hanya sekali dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha
(α).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha (α) > 0.60 (Bawono, 2006: 68). Hasil pengujian
reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabelitas
Indikator Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Pengetahuan (X1) 0,854>0,70 Reliabel
Promosi (X2) 0,798>0,70 Reliabel
Lokasi (X3) 0,882>0.70 Reliabel
Brand image (X4) 0,820>0,70 Reliabel
Religiusitas (Z) 0,848>0,70 Reliabel
Keputusan nasabah (Y) 0,835>0.70 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60),
82
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel pengetahuan, promosi,
lokasi, brand image, religiusitas, dan keputusan nasabah adalah reliabel.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas dengan cara
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk
atau variabel.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan Total Score
Correlation Keterangan
Pengetahuan (X1) Pertanyaan 1 0,896** Valid
Pertanyaan 2 0,870** Valid
Pertanyaan 3 0,874** Valid
Promosi (X2) Pertanyaan 4 0,823** Valid
Pertanyaan 5 0,767** Valid
Pertanyaan 6 0,759** Valid
Pertanyaan 7 0,810** Valid
Lokasi (X3) Pertanyaan 8 0,872** Valid
Pertanyaan 9 0,848** Valid
Pertanyaan 10 0,818** Valid
Pertanyaan 11 0,816** Valid
Pertanyaan 12 0,775** Valid
Brand image (Z) Pertanyaan 13 0,860** Valid
Pertanyaan 14 0,875** Valid
Pertanyaan 15 0,843** Valid
Religiusitas (Z) Pertanyaan 16 0,773** Valid
Pertanyaan 17 0,853** Valid
Pertanyaan 18 0,781** Valid
Pertanyaan 19 0,719** Valid
Pertanyaan 20 0,837** Valid
Keputusan nasabah
(Y)
Pertanyaan 21 0,791** Valid
Pertanyaan 22 0,779** Valid
Pertanyaan 23 0,768** Valid
Pertanyaan 24 0,721** Valid
Pertanyaan 25 0,826** Valid
Sumber: data primer yang diolah, 2019
83
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui semua pertanyaann yang
digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam
variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada level 5%,
sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item
pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian.
2. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan untuk menganalisis hubungan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah masyarakat di kota
Salatiga. Perumusan regresi adalah sebagai berikut:
Y=a+b1X1+b2X2+b3X 3+e
Dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.8 Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 13.07
5 2.263 5.776 .000
X1 .221 .129 .172 1.718 .089 .443 2.258
X2 .093 .130 .086 .710 .479 .304 3.289
X3 .163 .119 .187 1.372 .173 .239 4.182
X4 .536 .185 .385 2.901 .005 .253 3.955
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019
84
Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat model persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Y=13.075+0.221X1+0.093X2+0.163X3+0.536X4+e
Artinya dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:
a. Konstanta b0 = 13.075
Artinya jika pengetahuan, promosi, lokasi, brand image, religiusitas
adalah 0, maka keputusan nasabah nilainya negative sebesar 13.075.
b. Konstanta b1 = 0.221
Artinya jika pengetahuan ditingkatkan sebesar 1 kesatuan, maka
keputusan nasabah akan meningkat sebesar 0.221.
c. Konstanta b2 = 0.093
Artinya jika promosi ditingkatkan sebesar 1 kesatuan, maka keputusan
nasabah akan meningkat sebesar 0.093
d. Konstanta b3 = 0.163
Artinya jika lokasi ditingkatkan sebesar 1 kesatuan, maka keputusan
nasabah akan meningkat sebesar 0.163.
e. Konstanta b4 = 0.536
Artinya jika brand image ditingkatkan sebesar 1 kesatuan, maka
keputusan nasabah akan meningkat sebesar 0.563.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model
85
regresi yang baik ditunjukkan dengan tidak adanya hubungan antara
variabel independen.
Dalam penelitian ini, uji multikolonieritas dilakuakn dengan cara
melihat nilai tolerance (TOL) dan nilai variance inflation factor (VIF).
Multikolonieritas akan terjadi apabila nilai tolerance adalah ≤ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≥10 (Ghozali, 2013:106). Hasil uji multikolonieritas
yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Dari keterangan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan
nilai tolerence menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai kurang
dari 0,10. Hasil perhitungan nilai variance Inflation Factor (VIF) juga
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standard
ized
Coeffici
ents
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Const
ant) 9.954 2.684 3.708 .000
X1 .199 .127 .155 1.569 .120 .440 2.274
X2 .074 .128 .068 .573 .568 .302 3.306
X3 .122 .118 .140 1.031 .305 .233 4.301
X4 .470 .185 .338 2.547 .012 .245 4.076
Z .176 .085 .181 2.078 .040 .568 1.760
a. Dependent Variable: Y
86
menunjukkan hal yang sama. Tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF
lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
b. Uji Heteroskedasitas
Uji heterokedastisitas merupakan uji unuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan
apabila berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
apabila tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut ini grafik scatterplot pada
penelitian ini:
Gambar 4.1 Gambar Scatterplot
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Dari grafik scatter plot terlihat bahwa titk-titik menyebar secara acak
serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
87
menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai (Ghazali, 2013: 141). Analisis dengan
grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan, karena jumlah
pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah
pengamatan semakin sulit menginterprestasikan hasil grafik plot. Oleh
sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan
hasil.
Tabel 4.10. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constan
t) 9.954 2.684 3.708 .000
X1 .199 .127 .155 1.569 .120
X2 .074 .128 .068 .573 .568
X3 .122 .118 .140 1.031 .305
X4 .470 .185 .338 2.547 .012
Z .176 .085 .181 2.078 .040
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan salah satu variabel
independen nilai signifikansi kurang dari 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa
data terjadi heteroskedastisitas. Dengan terjadinya heteroskedastisitas maka
dilakukan uji glejser. Dengan hasil sebagai berikut:
88
Uji Glejser
Uji glejser dilakukan untuk memperkuat hasil dari grafik scatterplot
pada uji heteroskedastisitas untuk mendapatkan hasil statstik yang lebih
baik.
Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Dapat dilihat dari hasil uji glejser bahwa nilai probabilitas
signifikansinya di atas 0.05 yang berarti penelitian ini bisa dilanjutkan
karena tidak terdapat heterokedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2013: 160).
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constan
t) 10.333 1.547 6.681 .000
X1 -.108 .073 -.201 -1.478 .143
X2 -.031 .074 -.069 -.422 .674
X3 .014 .068 .037 .199 .843
X4 -.064 .106 -.109 -.599 .551
Z -.093 .049 -.227 -1.901 .060
a. Dependent Variable: AbsUt
89
Berikut merupakan hasil dari oleh data yang menghasilkan grafik
histogram dan normal probability plot:
1) Grafik Histogram
Gambar 4.2 Grafik Histogram
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Dalam grafik histogram di atas dapat dilihat perbandingan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati normal sehingga dapat
disimpulkan bahwa modal regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Grafik Normal Probability Plot
Gambar 4.3 Grafik Normal P-Plot
Sumber: data primer yang diolah, 2019
90
Dalam grafik normal plot di atas perbandingan antara distribusi
kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari
distribusi adalah normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik
yang menyebar di sekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya
mengikuti arah diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
3) Non Parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Uji ini dilakukan untuk menguji normalitas residual, apakah dari
residual terdistribusi normal. Uji K-S dilakukan dengan hipotesis:
a) Ho : data residual terdistribusi normal
b) Ha : data residual tidak terdistribusi normal
Berikut adalah tabel dari output SPSS:
Tabel 4.12 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation 3.47663527
Most Extreme
Differences
Absolute .069
Positive .047
Negative -.069
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: data primer yang diolah, 2019
91
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai probabilitas signifikansi lebih
dari 0.05 yang menunjukkan bahwa data residual terdistribusi normal atau
dengan kata lain Ho diterima.
4. Uji Statistik
a. Uji T test (Uji secara individual)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2013: 98). Pengujian ini dilakukan dengan criteria pengambilan
keputusan sebagai berikut:
1) Jika t hitung < t tabel dan nilai signifikansi> 0.05, maka H0 diterima
dan H1 ditolak
2) Jika t hitung > t tabel dan nilai signifikansi< 0.05, maka H0 ditolak dan
H1 diterima
Tabel 4.13 Hasil Uji T test (Uji Individual)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) 9.954 2.684 3.708 .000
X1 .199 .127 .155 1.569 .120
X2 .074 .128 .068 .573 .568
X3 .122 .118 .140 1.031 .305
X4 .470 .185 .338 2.547 .012
Z .176 .085 .181 2.078 .040
92
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa:
1) Nilai t hitung Pengetahuan (XI) sebesar 1.569 dengan nilai signifikan
0.120 dan nilai tabel sebesar 1.6654. Oleh karena nilai t hitung > nilai t
tabel dan nilai signifikan > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan.
2) Nilai t hitung promosi (X2) sebesar 0.573 dengan nilai signifikan 0.568
dan nilai tabel sebesar 1.6654. Oleh karena nilai t hitung > nilai t tabel
dan nilai signifikan > 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi keputusan atau dapat disimpulkan bahwa promosi tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan.
3) Nilai t hitung lokasi (X3) sebesar 1.031 dengan nilai signifikan 0.305
dan nilai tabel sebesar 1.6654. Oleh karena nilai t hitung > nilai t tabel
dan nilai signifikan > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa lokasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan.
4) Nilai t hitung brand image (X4) sebesar 2.547 dengan nilai signifikan
0.012 dan nilai tabel sebesar 1.6654. Oleh karena nilai t hitung > nilai t
tabel dan nilai signifikan < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa brand
image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan.
5) Nilai t hitung Religiusitas (Z) sebesar 2.078 dengan nilai signifikan
0.040 dan nilai tabel sebesar 1.6654. Oleh karena nilai t hitung > nilai t
tabel dan nilai signifikan < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan.
93
b. Uji Ftest (Uji secara serempak)
Uji F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen
yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan statistic F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika F hitung < F tabel dan nilai signifikansi> 0.05, H0 diterima dan H1
ditolak
2) Jika F hitung > F tabel dan nilai signifikansi< 0.05, H0 ditolak dan H1
diterima
Hasil uji statistik F yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Uji F test (Uji Serempak)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1681.726 5 336.345 27.635 .000b
Residual 1144.064 94 12.171
Total 2825.790 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X4, X3
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, terlihat bahwa nilai F hitung sebesar
27.635 jika dibandingkan dengan F tabel dengan jumlah observasi (n) = 100
dan jumlah variabel 4 (K= 4) dimana Df untuk pembilang (N1) = K (jumlah
94
variabel)-1 dan Df penyebur (N2) = n (jumlah data)-K. sehingga 100-25=75
maka diperoleh F tabel sebersar 2.76. Hasil nilai F tabel ini termasuk dalam
kategori Fhitung>Ftabel (32.335>2.76) dan nilai sig < 0,05 (0,000<0,05).
Artinya model regresi yang digunkan fit. Maka secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap keputusan.
c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (𝑅2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dngan variabel independen. Nilai
koefisien determinasi terdapat di 0 < R2 < 1, dimana R2 yang kecil berarti
menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi yaitu bias
(kesalahan) terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke
dalam model. Oleh karna itu dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted
R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Nilai Adjusted R2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke
dalam model. Hasil uji koefisien determinasi yang diperoleh dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15 Hasil Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .771a .595 .574 3.489
95
a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X4, X3
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa:
1) Koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0.574 yang berarti
kontribusi variabel independen menjelaskan atau mempengaruhi
variabel dependen sebesar 57.4% sedangkan sisanya sebesar 42.6%
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
5. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Variabel moderating adalah variabel indenpenden yang akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel indenpenden
lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 223)
Tabel 4.16 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.156 6.651 1.377 .172
X1 -.162 .836 -.126 -.193 .847
X2 -2.500 1.075 -2.321 -2.326 .022
X3 -.317 1.332 -.364 -.238 .813
X4 4.973 1.500 3.571 3.315 .001
Z .226 .189 .232 1.197 .235
pengetahuan*re
ligiusitas .011 .020 .476 .561 .576
promosi*religiu
sitas .064 .027 3.341 2.416 .018
96
lokasi*religiusit
as .009 .032 .549 .264 .793
brand
image*religiusit
as
-.112 .036 -4.531 -3.114 .002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019
Variabel pengetahuan (X1) terhadap keputusan (Y). Hasil outpus SPSS
terlihat bahwa pengetahuan tidak berpengaruh terhadap keputusan, hal ini
ditunjukkan dengan koefisien -0.162 dan signifikan pada 0.847 yang artinya
variabel pengetahuan (X1) tidak berpengaruh terhadap keputusan (Y).
Variabel Promosi (X2) terhadap keputusan (Y). Hasil outpus SPSS
terlihat bahwa pengetahuan tidak berpengaruh terhadap keputusan, hal ini
ditujukan dengan koefisien -2.500 dan signifikan pada 0.022 yang berarti
variabel promosi (X2) tidak berpengaruh terhadap keputusan (Y).
Variabel lokasi (X3) terhadap keputusan (Y). Hasil outpus SPSS terlihat
bahwa lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan, hal ini ditujukan dengan
koefisisen -0.317 dan signifikan pada 0.813 yang berarti variabel lokasi tidak
berpengaruh terhadap keputusan (Y).
Variabel brand image (X4) terhadap keputusan (Y). Hasil outpus SPSS
terlihat bahwa brand image (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusuan (Y) hal ini ditunjukan dengan koefisien 4.973 dan signifikan pada
0.001 yang berarti variabel brand image (X4) berpengaruh postif terhadap
keputusan (Y).
Variabel religiusitas (Z) terhadap keputusan (Y). Hasil outpus SPSS
terlihat bahwa religiusitas (Z) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
97
keputusuan (Y) hal ini ditunjukan dengan koefisien 0.226 dan signifikan pada
0.235 yang berarti variabel religiusitas (Z) tidak berpengaruh terhadap
keputusan (Y).
Variabel perkalian antara pengetahuan (X1) dan religiusitas (Z)
merupakan variabel moderating yang menggambarkan pengaruh moderating
variabel religiusitas (Z) terhadap hubungan pengetahuan (XI) dan keputusan
(Y). Hasil outpus SPSS terlihat bahwa religiusitas memoderasi, hal ini
ditunjukan dengan variabel interaksi (pengetahuan*religiusitas) memberikan
koefisien 0.011 dan signifikan pada 0.576 yang berarti variabel religiusitas (Z)
tidak dapat memoderasi pengaruh pengetahuan (XI) terhadap keputusan (Y).
Variabel perkalian antara promosi (X2) dan religiusitas (Z) merupakan
variabel moderating yang menggambarkan pengaruh moderating variabel
religiusitas (Z) terhadap hubungan promosi (X2) dan keputusan (Y). Hasil
outpus SPSS terlihat bahwa religiusitas tidak memoderasi, hal ini ditunjukan
dengan variabel interaksi (promosi*religiusitas) memberikan koefisien 0.64
dan signifikan pada 0.018 yang berarti variabel religiusitas (Z) mampu
memoderasi memperkuat pengaruh promosi (X2) terhadap keputusan (Y).
Variabel perkalian antara lokasi (X3) dan religiusitas (Z) merupakan
variabel moderating yang menggambarkan pengaruh moderating variabel
religiusitas (Z) terhadap hubungan lokasi (X3) dan keputusan (Y). Hasil outpus
SPSS terlihat bahwa religiusitas tidak memoderasi, hal ini ditunjukan dengan
variabel interaksi (lokasi*religiusitas) memberikan koefisien 0.009 dan
98
signifikan pada 0.793 yang berarti variabel religiusitas (Z) tidak dapat
memoderasi pengaruh lokasi (X3) terhadap keputusan (Y).
Variabel perkalian antara brand image (X4) dan religiusitas (Z)
merupakan variabel moderating yang menggambarkan pengaruh moderating
variabel religiusitas (Z) terhadap hubungan brand image (X4) dan keputusan
(Y). Hasil outpus SPSS terlihat bahwa religiusitas tidak memoderasi, hal ini
ditunjukan dengan variabel interaksi (brand image *religiusitas) memberikan
koefisien - 0.112 dan signifikan pada 0.002 yang berarti variabel religiusitas
(Z) mampu memoderasi memperlemah pengaruh brand image (X4) terhadap
keputusan (Y).
D. Interpretasi Data
a. Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di
bank syariah
Bahwa jika pengetahuan mengalami peningkatan 1 satuan
sedangkan variabel lain konstan atau bernilai nol (0), maka keputusan
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0.199 dengan asumsi cateris
paribus dan signifikan pada 0.115 artinya pengetahuan tidak berpengaruh
terhadap keputusan.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sulistyono (2016)
menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berpengaruh terhadap keputusan
nasabah menabung di bank syariah. Sedangkan penelitian yang
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Inyah (2017), Prihando
(2017), Diana (2017), Putribasutami (2018) menunjukkan pengaruh paling
99
besar terhadap keputusan masyarakat menabung di bank syariah adalah
pengetahuan.
Bahkan menurut teori Sumarwan (2014) dalam bukunya yang
berjudul “Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran)”
menjelaskan bahwa pengetahuan sebagai semua Informasi yang di miliki
konsumen mengenai berbagai macam produk, dan jasa, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut. Dengan kata lain
pengetahuan konsumen mengenai bank syariah luas maka mendorong untuk
melakukan menggunakan bank syariah. Melihat dari lapangan bahwa
semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat maka semakin memilih-
milih dalam menggunakan bank.
b. Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di bank
syariah
Bahwa jika Promosi mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan
variabel lain konstan atau bernilai nol (0), maka keputusan nasabah akan
mengalami peningkatan sebesar 0.221 dengan asumsi cateris paribus dan
signifikan pada 0.120 artinya promosi tidak berpengaruh terhadap
keputusan.
Hal ini didukung oleh penelitian yang Faisal (2015) menunjukkan
bahwa promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan menggunakn bank
syariah. Sedangkan menurut buku Kotler & Keller (2007), “promosi
penjualan, sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah
berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek,
100
yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu
dengan lebih cepat atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang”. Dan
ketika suatu instansi perbankan syariah tidak melakukan kampanye
pemasaran maka konsumen tidak mengetahui mengenai manfaat dari
menabung dibank syariah sehingga keinginan untuk menjadi nasabah di
bank syariah tidak ada dan persaingan pasar mengenai promosi dengan bank
konvensional bank syariah sendiri kalah jauh. Dalam penelitian ini dapat
diketahui bahwa nasabah tidak terpengaruh dengan promosi dalam
memutuskan menabung pada bank syariah yang ada di Salatiga. Hal ini
disebabkan promosi yang dilakukan bank syariah tidak memiliki intensitas
yang tinggi atau promosi yang tidak tepat sasaran.
Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Tajudin (2017) menunjukkan bahwa promosi berpengaruh
terhadap keputusan menggunakn bank syariah.
c. Lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di bank
syariah
Bahwa jika lokasi mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan
variabel lain konstan atau bernilai nol (0), maka keputusan nasabah akan
mengalami peningkatan sebesar 0.122 dengan asumsi cateris paribus dan
signifikan pada 0.140 artinya lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan.
Hal ini didukung oleh Penelitian yang dilakukan oleh Kaluku (2018)
Putribasutami (2018) Qomariah (2011) Diana (2017) menunjukkan bahwa
lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah. Sedangkan menurut
101
Kotler (2008) salah satu kunci sukses adalah lokasi. Lokasi dimulai dengan
memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi
pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik dan
sebagainya. Dengan kata lain penentuan lokasi bank sangat berpengaruh
terhadap keputusan masyarakat menabung. Dalam penelitian ini dapat
diketahui bahwa nasabah tidak terpengaruh dengan variabel lokasi.
Mobilitas yang tinggi pada masyarakat perkotaan menjadi jarak tak begitu
berarti bagi mereka. Terlebih, transaksi dapat mereka lakukan melalui ATM
yang tersebar di setiap sudut kota. Apalagi ATM syariah dikota salatiga
yang masih sedikit daripada ATM konvensional bahkan lokasi bank syariah
di salatiga yang masih sedikit daripada bank konvensional. Sehingga wajar
jika faktor lokasi tidak memiliki pengaruh dalam keputusan nasabah
menabung.
Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Umiyati (2018) menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh
terhadap keputusan menabung dibank syariah.
d. Brand image Berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di bank
syariah
Bahwa jika brand image mengalami peningkatan 1 satuan
sedangkan variabel lain konstan atau bernilai nol (0), maka keputusan
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0.470 dengan asumsi cateris
paribus dan signifikan pada 0.012 artinya brand image berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan.
102
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rohman
(2017) Muntolalu (2018) fajriyati (2018) Saputra (2018) menunjukkan
bahwa brand image berpengaruh terhadap keputusan menggunakan bank
syariah. Sedangkan menurut buku Ferrinadewi (2008) ”Brand image adalah
persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan
asosiasinya pada merek tersebut.” Sehingga ketika persepsi masyarakat
tentang bank syraiah baik maka akan membuat masyarakat untuk
menggunakan bank syariah. Dalam penelitian dapat diketahui bahwa brand
image berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung. Hal ini dapat
disebabkan oleh brand image bank syariah di Salatiga yang terkenal baik.
Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wulandari (2015) menunjukkan bahwa brand image tidak
berpengauh terhadap keputusan menggunakan bank syariah.
e. Pengaruh religiusitas terhadap keputusan menabung di bank syariah
Bahwa jika religiusitas mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan
variabel lain konstan atau bernilai nol (0), maka keputusan nasabah akan
mengalami peningkatan sebesar 0.176 dengan asumsi cateris paribus dan
signifikan pada 0.040 artinya religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan.
Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zuhirsyn
(2018) menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan memilih bank syariah. Penelitian yang dilakukan oleh
Shofa (2016) menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh terhadap
103
keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Vristiyana (2019)
menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap penilaian
terhadap produk halal. Penelitian yang dilakukan oleh Maisur (2015)
menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan
menabung.
Sedangkan menurut Magill dalam Asraf (2014: 63), “Religiusitas
adalah sikap seseorang terhadap agama secara umum, lebih khusus,
intensitas cara seseorang beragama”. Secara umum religiusitas dipandang
sebagai sikap seorang individu dalam menyikapi sebuah agama, akan tetapi
lebih dalam dari itu merupakan sikap dan perilaku seseorang secara
menyeluruh terhadap agama atau aliran yang diyakininya. Sehingga
semakin tinggi religiusitas seorang muslim maka keputusan umtuk
menggunakan bank syariah akan semakin tinggi. Dalam peneletian ini dapat
diketahui pengaruh religiusitas memiliki signifikansi terhadap keputusan
nasabah menabung di bank syariah kota Salatiga. Hal ini dapat disebabkan
oleh religiusitas masyarakat pada bank syariah tinggi sehingga keputusan
menggunakan bank syariah semakin ada.
Sedangkan bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hisna (2018) menunjukkan bahwa religiusitas tidak berpengaruh terhadap
keputusan.
f. Religiusitas tidak memoderasi pengetahuan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
104
Bahwa jika variabel interaksi pengetahuan*religiusitas mengalami
peningkatan 1 satuan sedangkan variabel lain konstan atau bernilai nol (0),
maka keputusan nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0.011
dengan asumsi cateris paribus dan signifikan pada 0.576 yang berarti
variabel religiusitas tidak memoderasi bagi pengetahuan terhadap
keputusan nasabah menabung di bank syariah.
Menurut Nashori (2002: 71) Religiusitas adalah seberapa jauh
pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan
kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi
seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh
pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama islam.
Hal ini dapat diketahui mengenai pengetahuan masyarakat kota Salatiga
yang kurang terhadap bank syariah. Sehingga religiusitas tidak dapat
memoderasi pengetahuan terhadap keputusan nasabah.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Azzahra (2016) menujukkan religiusitas memperkuat variabel pengetahuan.
g. Pengaruh religiusitas memoderasi promosi terhadap keputusan nasabah
menggunakan bank syariah
Bahwa jika variabel interaksi promosi*religiusitas mengalami
peningkatan 1 satuan sedangkan variabel lain konstan atau bernilai nol (0),
maka keputusan nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0.064
dengan asumsi cateris paribus dan signifikan pada 0.018 yang berarti
105
variabel religiusitas dapat memoderasi positif dan signifikan bagi variabel
promosi terhadap keputusan nasabah.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Setiyowati
(2017) dengan hasil yang menunjukkan bahwa religiusitas memperkuat
promosi perilaku konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009: 240)
keputusan pembelian adalah konsumen membentuk niat untuk membeli
yang disukai. Sedangkan menurut Magill dalam Asraf (2014: 63),
“Religiusitas adalah sikap seseorang terhadap agama secara umum, lebih
khusus, intensitas cara seseorang beragama”. Secara umum religiusitas
dipandang sebagai sikap seorang individu dalam menyikapi sebuah agama,
akan tetapi lebih dalam dari itu merupakan sikap dan perilaku seseorang
secara menyeluruh terhadap agama atau aliran yang diyakininya. Sehingga
semakin tinggi religiusitas seorang muslim maka keputusan umtuk
menggunakan bank syariah akan semakin tinggi. Dalam penelitian ini dapat
diketahuai bahwa religiusitas memperkuat promosi terhadap keputusan
nasabah menabung di bank syariah kota Salatiga. Hal ini dapat disebabkan
oleh tingkat religiusitas yang tinggi ditambah dengan adanya promosi
sehingga menyebabkan masyarakat mengunakan bank syariah.
Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asraf
(2014) menunjukkan bahwa religiusitas tidak memoderasi keputusan
konsumen bersikap atas promosi.
h. Pengaruh religiusitas tidak memoderasi lokasi terhadap keputusan nasabah
menggunakan bank syariah
106
Bahwa jika variabel interaksi lokasi*religiusitas mengalami
peningkatan 1 satuan sedangkan variabel lain konstan atau bernilai nol (0),
maka keputusan nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0.009
dengan asumsi cateris paribus dan signifikan pada 0.793 yang berarti
variabel religiusitas tidak dapat memoderasi bagi variabel lokasi terhadap
keputusan nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2016) menunjukkan
bahwa lokasi dimoderesari terhadap keputusan pembelian. Sedangkan
dalam penelitian yang dilakukan di bank syariah tidak terjadi moderasi
religiuistas hubungan antara lokasi terhadap keputusan menabung.
i. Pengaruh religiusitas memoderasi brand image terhadap keputusan nasabah
menggunakan bank syariah
Bahwa jika variabel interaksi brand image *religiusitas mengalami
peningkatan 1 satuan sedangkan variabel lain konstan atau bernilai nol (0),
maka keputusan nasabah akan mengalami peningkatan sebesar -0.112
dengan asumsi cateris paribus dan tidak signifikan pada 0.002 yang berarti
variabel religiusitas dapat memoderasi negative dan signifikan bagi variabel
brand image terhadap keputusan nasabah.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi
(2018) menunjukkan bahwa religiusitas dapat memperlemah hubungan
antara citra merek terhadap perilaku pembelian. Sedangkan menurut Magill
dalam Asraf (2014: 63), “Religiusitas adalah sikap seseorang terhadap
agama secara umum, lebih khusus, intensitas cara seseorang beragama”.
107
Secara umum religiusitas dipandang sebagai sikap seorang individu dalam
menyikapi sebuah agama, akan tetapi lebih dalam dari itu merupakan sikap
dan perilaku seseorang secara menyeluruh terhadap agama atau aliran yang
diyakininya. Dalam pengertian tersebut dapat diartikan bahwa ketika tinggi
religiuitas masyarakat maka tingkat keputusannya juga tinggi. Akan tetapi
dalam penelitiannya ini religiusitas sendiri memperlemah brand image bank
syariah terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah.
Tabel 4.17 Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil Uji
H1 : pengetahuan tidak berpengaruh terhadap keputusan
nasabah menabung di bank syariah.
Ditolak
H2 : promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah menabung di bank syariah.
Ditolak
H2 : lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah.
Ditolak
H4 : brand image berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah.
Diterima
H5 : religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah menabung di bank syariah.
Diterima
H6: religiusitas tidak memoderasi bagi variabel pengetahuan
terhadap keputusan nasabah.
Ditolak
H7 : religiusitas memoderasi bagi variabel promosi terhadap
keputusan nasabah.
Diterima
H8 : religiusitas tidak memoderasi bagi variabel lokasi
terhadap keputusan nasabah.
Ditolak
H9 : religiusitas memoderasi bagi variabel brand image
terhadap keputusan nasabah.
Diterima
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan
data, penglahandata mengenai pengaruh pengetahuan, promosi, lokasi dan brand
image terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah kota Salatiga, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di
bank syariah
2. Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
3. Lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di bank
syariah
4. Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung di bank syariah
5. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
6. Religiusitas tidak memoderasi pengetahuan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
7. Religiusitas memoderasi promosi terhadap keputusan nasabah menabung
dibank syariah
8. Religiusitas tidak memoderasi lokasi terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
109
9. Religiusitas memoderasi brand image terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah.
B. Saran
1. Bagi peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya, hasil ini dapat dijadikan bukti studi kasus dan
acuan atau referensi mengenai pembahasan yang berkaitan dengan topik
dalam proses perkuliahan.
b. Untuk peneliti selanjutnya yang terkait dengan keputusan nasabah
menabung perlu melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
keputusan nasabah Dan menambah variabel-variabel lain.
c. Peneliti hanya mengambil responden nasabah pada masyarakat kota
Salatiga, sehingga peneliti selanjutnya lebih baik mengambil responden
dari nasabah kota lainnya dengan jumlah populasi yang beragam.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga
data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat responden
mengenai keputusannya menabung di bank syariah dan peneliti tidak bisa
mengontrol jawaban responden yang tidak menunjukkan keadaan yang
sesungguhnya.
2. Untuk penempatan religiusitas dengan memoderasi lokasi terhadap
keputusan perlu dipikirkan kembali di penelitian yang akan mendatang
karena tingkat religiusitas tidak ada hubungan dengan lokasi.
110
3. Isi dan bentuk kuesioner yang masih jauh dari sempurns dikarenakan
kemampuan dari penulis, sehingga hasil penelitian yang diperoleh masih
harus ditindak lanjuti untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mal An. 2010. Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonesia.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Addurrahman, N. H. dan Sanusi, Achmad. (2015). Manajemen Strategi Pemasaran.
Bandung: CV. PUSTAKA SETIA
Ancok, Djamaludin & Fuat Nasori Suroso, (2008) Cetakan VII. Psikologi Islam:
Solusi Islam atas problem-problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ariyanti, Widhi Diyah. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan dan
Promosi terhadap Minat Menabung Nasabah pada Bank CIMB NIAGA
Syariah di Surabaya. Artikel ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya.
Asfar (2014). Pengaruh Produk, Promosi dan Ekuitas Merek terhadap Keputusan
Pemilihan Kredit Investasi Dengan Religiusitas Sebagai Variabel Moderator”.
Jurnal program pascasarjana: volume 04, nomor 2
Asraf, (2014). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Menyimpan Dana
di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiusitas
Sebaga Variabel Moderator, e-Journal Apresiasi Ekonomi.
Auliya, Nisa Isna dan Aqidah Asri Suwarsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah non Muslim memilih tabungan faedah BRI syariah kcp
purwodadi. Fak. Agama Islam Univ Muhammadiyah Yogyakarta. 2017
Azzahra, Musthafiyah. “Pengaruh pengetahuan dan disposable income terhadap
preferensi menabung dibank syariah dengan religiusitas sebagai variabel
moderasi (studi kasus nahasiswa fak. Ekonomi dan bisnis Islam) 2016.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Bisri, Muhammad. (2013). Statistik. Penerbit: ISB.
Desiana, Dewi susilowati dan Negina Kencona Putri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan
syariah dikota tasik Malaya. Jurnal Ilmu Akuntansi: Volume II (1) 2018.
Dharmesta, Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern,
(Yogyakarta: Liberty Offset, 1997), 353-355
Diana, Susanti Mei.2017 .Pengaruh Pengetahuan, Lokasi, Kualitas Pelayanan Dan
Bagi Hasil Terhadap Keputusan Anggota Menabung di Bmt Bina Umat
Sejahtera Kalijambe. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Surakarta.
Faisal, Iman Agus.”Pengaruh bauran promosi terhadap keputusan nasabah dalam
menggunakan tabungan ib hasanah pada apt.bni syariah cabang palu”. Vol.
1, no. 2, Mei 2015
Fajria, Aulia. 2018. Pengaruh brand image dan nisbah bagi hasil terhadap
keputusan nasabah menabung di bank syariah.
Ferrinadewi, Erna “Merek & Psikologi Konsumen: Implikasi pada Strategi
Pemasaran”. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008).
Fitra, Nian Wafirotul (2018) pengaruh lokasi dan promosi terhadap keputusan
pembelian di bmt surya abadi jenagan ponorogo. Skripsi. Fakultas syariah
IAIN Ponorogo.
Gampu. N. S., Kawer. L., dan Uhing. Y., (2015). Analisis motivasi, prepsi dan
pengetahuan terhadap keputusan nasabah memilih PT. Bank sulutgo cabang
utama Manado.Jurnal EMBA Vol. 3 No. 3.1330-1340.
Ghozali, Imam. (2011) Aplikasi Analisis Muiltivariate dengan Progam IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2013) Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hisna, Qadra. 2018. Pengaruh religiusitas terhadap keputusan akuntan di
Sumatera Barat. Volume 6 Nomor 1
http://salatigakota.go.id. Diakses 5 Juli 2019 pukul 13.00 WIB
https://salatiga.go.id/. Diakses 25 April 2019 pukul 13.45 WIB.
https://salatiga.go.id/. Diakses 25 April 2019 pukul 13.45 WIB.
https://www.ojk.go.id. Diakses 1 Maret 2019 pukul 20.00 WIB.
https://www.ojk.go.id. Diakses 1 Maret 2019 pukul 20.00 WIB.
Ifham, Ahmad. 2015. Ini Hloo Bank Syariah: Memahami Bank Syariah dengan
Mudah. Jakarta: PT. Gramdia Pustaka Utama.
Imam, Isnaeni Nur. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Menjadi Nasabah Bank BPD DIY Syariah”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Sunan Kalijaga.
Inayah, Nurul dan Sri Sudiarti. Analisi keputusan nasabah menabung di bank
syariah (study kasus di PT BPRS PuduartaI Insani). At tawassuf, Vol.2 No.1
2017
Iranati, Rahma Bellani Oktavindria. (2017). Pengaruh Religiusitas, Kepercayaan,
Pengetahuan dan Lokasi terhadap Minat Menabung di Bank Syariah. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Kaluka, firyanti, silviya L Mandey dan Djurwaty Soepeno. “Analisis bauran
promosi terhadap keputusan menggunakan produk unggulan pada bank
syariah mandiri cabang manado”. Jurnal EMBA vol. 6 no. 2 April 2018
Karim, A. (2013). Analisis Fiqih dan keuangan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Kasmir. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. 2014. Manajemen perbankan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
Keller, Philip Khotler dan Kevin L. (2007). Manajemen pemasaran. Klaten: PT
Macanan jaya cemerlang.
Kotler, P. dan Amstrong. (2005). Dasar-dasar pemasaran jilid 2. Jakarta:
Pernhallindo.
Kotler, Philip & Kevin L Keller (2009). Menejemen Pemasaran (Edisi 13 jilid
1ed.). Jakarta Erlangga.
Lupiyoadi, R dan Hamdani A. (2013). Manajemen pemasaran jasa. Edisi ke 3.
Salemba Empat.
Maisiur, Muhammad Arifin dan M. Shabri. 2015. Pengaruh prinsip bagi hasil,
tingkat pendapatan, religiusitas, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
menabung nasabah pada bank syariah di Banda Aceh. Volume 4 Nomor 2
Maisya, Fitri. 2016. “Pengaruh periklanan, Promosi Penjualan Dan Hubungan
Masyarakat Terhadap Keputusan Menabung Di Pt. Bank Negara Indonesia,
Tbk. Cabang Bukittinggi”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Padang.
Montolalu, Prisca dan Michael Ch. Raitung. Analisis pengaruh strategi promosi,
citra merek dan persepsi terhadap keputusan nasabah menggunakan tabungan
emas pada PT. pegadaian (persero).EMBA: Volume 6 Nomor 3 Juli 2018.
Mudzakir, M dan Nurfarida. (2014). Religiusitas memoderasi hubungan barand
awareness terhadap niat pembelian. Volume 10 Nomor 3.
Nashori, H Fuad dan Rachmy Diana Mucharam. 2002. Mengembangkan kreatifitas
dalam perspektif psikologi Islam. Menara Kudus: Yogyakarta
Nelvi, Neneng. (2015) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Dalam Memilih Bank Syariah (Study Kasus pada Nasabah BNI Syariah
Yogyakarta)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
Nopitasari, Eka. (2017). Pengaruh Lokasi, Produk, Reputasi, dan Pelayanan
terhadap Keputusan Mahasiswa IAIN Surakarta Menggunakan Bnak Syariah.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.
Peter, J. Paul & Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Peter, J. Paul & Jerry C. Olson. 2017. Perilaku Konsumen dan Marketing Strategy
(edisi 9). Jakarta: Salemba Empat.
Prasetijo, Ristiyanti & John J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Yogjakarta:
Andi.
Prastiwi, Yuanita Nur. 2018. Pengaruh label halal dan citra merek terhadap
perilaku pembelian kosmetik sariayu dengan religiusitas sebagai variabel
moderating. Fak. Ilmu agama Islam, Univ Islam Indonesia
Prihandono, Aditya Putra Pratam. (2017). Analisis Pengaruh Pengetahuan,
Religiusitas, dan Motif Rasional terhadap Proses Keputusan Dosen
Mengunakan Bank Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Purba, Asra Idriyansyah. Pengaruh perubahan Bank Umum Syariah terhadap
minat menabung di Bank Aceh Syariah pada masyarakat kabupaten Aceh
tenggara. Human Falah: Volume 4 Nomor 1 Januari-Juni 2017
Purnawati, Lesli, Ernawati dan Retno Susanti. (2016). Pengaruh kualitas dan lokasi
terhadap keputusan pembelian dengan harga sebagai variabel moderating.
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Volume 16 Nomor 3.
Putri, Syafira Arifah. (2017). Pengaruh promosi penjualan harga dan citra merek
terhadap pengambilan keutusan nasabah memilih tabungan Xtra Cimb NIaga
di Surabaya. Artikel Ilmiah.
Putribasutami, Cindhy Audina. Pengaruh pelayanan, lokasi, pengetahuan dan
social terhadap keputusan menabung di Ponorogo. Jurnal Ilmu Manajemen:
Volume 6 Nomor 3-2018.
Qomariah, Nurul. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
menabung di bank syariah (studi kasus pada bank syariah mandiri cabang
Jember). JEAM: Volume X, Nomor 1-2011.
Rahmawati, Diah. (2016). Pengaruh Faktor Promosi, Lokasi, Religiusitas,
Pelayanan, dan Reputasi terhadap Keputusan Anggota Menyimpan Dana di
BMT HIRA Cabang Tanon. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Rivai, Veithzal. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Rohman, Altofu dan Aglis Andhika H. Analisis pengaruh citra merek dan kualitas
layanan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa pengiriman. Capital:
Volume 1, Nomor 1 September 2017.
Said, Abu. Pengaruh brand image, word of muoth, dan iklan terhadap minat
menabung di BMT se kabupaten demak. Jurnal Ekonomi Syariah Volume 4
Nomor 2 2016.
Sangadji dan Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: C.V Andi offset.
Saputra, Dennis Eka. (2018). Pengaruh Citra Merek (Brand Image) terhadap
Keputusan Nasabah menabung di Bank Syariah Mandiri Depok. Fakultas
ekonomi bisnis Islam UIN Syarif Hidayatullah.
Shofwa, Yois. 2016. Pengaruh kualitas produk dan religiusitas terhadap keputusan
nasabah produk simpanaan pada BSM cabang Puworejo. Jurnal ekonomi
iIslam: Volume 4 Nomor 1.
Subagiyo, Rohmat. Pengaruh Brand image terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Sahara Tulung Agung. Malia, volume 8, nomor
1 desember 2016.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. (Bandung: Alfabeta, 2014)
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metode Penelitian: Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta:
Pustakabarupress.
Sulistyono, Muhamad Aris. (2016). Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, Promosi
dan Tingkat Pendapatan Konsumen terhadap Keputusan Menjadi Nasabah
Bank Syariah. Skripsi. Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam
Indonesia.
Sumarwan, Ujang. (2014). Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran). Bogor: Ghalia Indonesia
Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku konsumen (Panduan Riset sederhana untuk
Mengenali Konsumen) Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing
Service).
Suryani, Titik. 2017. Manajemen Pemasaran Strategik Bank di Era Global. Jakarta:
Prenadamedia Grup.
Tajudin, Makhdalevadan Hanura dan Ade Sofyan Mulazid. (2017). Pengaruh
Promosi, Kepercayaan Dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan Produk Tabungan Haji (Mabrur) Bank Syariah Mandiri Kcp.
Sawangan Kota Depok. Jurnal Ekonomi Islam: Volume 8 No.1 Januari-Juni
2017.
Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Ofset
Umiyati dan Nadiyya Syaima. Merek, reputasi kualitas pelayanan dan lokasi
terhadap pross keputusan nasabah menggunkan produk tabungan di bank
jabar syariah kcp. Ciputat. Jurnal Liquidity: Volume 7, Nomor 2 Juli-
Desember 2018.
Utami, Wahyudi, Marijati Sangen dan M. Yudi Rachman. Analisi prngsruh
religisitas, kelompok referensi & motivasi terhadap keputusan menabung di
bank syariah (study pada nasabah bank syariah di Kota Banjarmasin). 2015
Vol 3, NOmor 1 Februari 2015
Vristiyana, Visca Mirza. 2019. Pengaruh religiusitas dan pengetahuan produk
halal terhadap penilaian produk halal dan minat pembelian produk halal.
Ekobis: Volume 20 Nomor 1
Wardah, Mia Lasmi. (2016). Teori Perilaku dan Budaya Organisasi. Cetakan 1
Pustaka Setia: Bandung
Wulandari, Firda Setya Ayu (2015). Pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek
terhadap keputusan pemilihan produk tabungan (studi pada bank BNI syariah
cabang Yogyakarta). Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Zamroni dan Wahibur Rohman. Pengaruh Marketing Mix dan Syariah Compliance
terhadap keputusan nasabah memilih bank umum syariah di Kudus. Jurnal
Ekonomi Syariah: Volume 4, Nomor 1, Juni2016.
Zuhirsyn, Muhammad dan Nurlinda. 2018. Pengaruh Religiustas dan persepsi
nasabah terhadap keputusan memilih bank syariah. Al-amwal: volume 10
Nomor 1.
Zulkham, Ami. 2017. Pengaruh disposable income, pengetahuan, dan persepsi
santri tentang perbankan syariah terhadap minat menabung di bank syariah
dengan religiusitas sebagai variabel moderasi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DATA JAWABAN RESPONDEN
No P1
P2
P3
X1
P4
P5
P6
P7
X2
P8
P9
P10
P11
P12
X3
P13
P14
P15
X4
P16
P17
P18
P19
P20 Z
P21
P22
P23
P24
P25 Y
1
9
1
0 9 28 7 6 7 8 28 8 8 9 10 10 45 9 8 9 26 8 9 8 8 10
4
3 8 10 9 8 8
4
3
2 5 8 7 20 7 9 9 8 33 8 9 8 8 9 42 9 8 9 26 8 9 8 9 7
41 8 7 6 8 7
36
3
6 6 8 20 9 8 6 9 32 7 8 9 9 10 43 8 7 8 23 8 8 9 9 8
4
2 9 7 7 8 8
3
9
4
7 6 8 21 6 7 8 9 30 9 7 8 8 9 41 8 7 8 23 9 8 9 8 9
4
3 8 9 9 8 9
4
3
5
7 8 6 21 7 9 8 9 33 8 9 7 9 8 41 9 7 9 25 8 8 7 9 8
4
0 7 7 7 8 9
3
8
6 9 8 9 26 7 8 7 6 28 6 9 9 8 7 39 9 8 8 25 9 8 9 8 7
41 10 9 8 7 8
42
7
8 9
1
0 27 7 9 5 8 29 7 6 7 7 8 35 8 7 10 25 9 9 9 9 9
4
5 7 8 8 9 10
4
2
8 7 8 8 23 8 7 7 8 30 7 8 8 8 8 39 8 8 8 24 8 8 8 7 8
39 8 7 7 7 8
37
9
9
1
0
1
0 29
1
0 7
1
0 9 36 7 9 7 9 9 41 10 10 10 30 10 8 8 8 9
4
3 8 8 9 10 8
4
3
10 10 8 7 25 9 6 9
10 34 7 8 9 7 10 41 10 8 9 27 8 10 8 9 9
44 9 8 8 8 9
42
11
7 5 7 19 7 7 8 9 31 8 9 10 7 7 41 10 9 7 26 8 8 9 7 9
4
1 8 9 6 8 7
3
8
12 8 8 9 25 6 9 8 8 31 7 8 6 8 7 36 8 8 6 22 8 7 10 8 10
43 7 8 6 9 9
39
13
8
1
0 9 27 7 8 6 8 29 8 9 8 8 9 42 8 8 8 24 10 10 9 9 9
4
7 10 8 7 9 9
4
3
14
7 8 9 24 9 9 8 8 34 7 8 8 7 6 36 7 10 10 27 8 8 10 8 10
4
4 7 8 10 7 8
4
0
15
9 8 9 26 7 8 7 7 29 8 7 8 9 9 41 8 8 8 24 8 8 10 9 9
4
4 8 9 8 9 9
4
3
16
9 7 9 25 7 8 8 7 30 7 7 8 9 8 39 7 7 8 22 7 9 9 7 9
4
1 8 7 9 7 7
3
8
17
8 6 8 22 5 8 9 8 30 6 7 6 8 6 33 8 6 7 21 9 9 8 8 9
4
3 8 7 9 9 8
4
1
18
7 6 6 19 6 5 6 5 22 7 8 8 6 6 35 8 8 8 24 8 10 8 9 10
4
5 8 6 7 9 9
3
9
19
8 5 8 21 5 7 9
1
0 31 7 9 8 9 6 39 8 6 9 23 7 8 5 8 9
3
7 7 8 6 9 8
3
8
20
8 7 8 23 9 8 6 5 28 6 8 7 8 9 38 9 8 7 24 6 7 8 7 7
3
5 9 8 9 7 7
4
0
21
9 9
1
0 28 9 7 7 8 31 7 8 6 5 9 35 7 7 7 21 8 6 7 7 8
3
6 7 7 6 9 8
3
7
22
7 8 7 22 7 6 8 6 27 5 8 8 8 6 35 8 7 5 20 10 8 9 6 10
4
3 8 5 9 9 7
3
8
23
5 5 6 16 6 7 5 8 26 6 7 5 7 5 30 7 5 7 19 8 7 5 7 8
3
5 6 7 8 9 6
3
6
24
7 8 6 21 9 8 7 8 32 8 7 6 8 8 37 8 8 8 24 7 8 9 7 8
3
9 7 9 7 8 9
4
0
25 7 8 6 21 6 7 6 7 26 7 8 7 7 7 36 7 6 7 20 6 7 8 8 8
37 8 9 7 7 9
40
26
5 5 5 15 5 6 8 5 24 5 6 6 5 8 30 7 6 7 20 8 9 8 8 9
4
2 9 8 7 8 8
4
0
27 6 7 5 18 6 8 7 9 30 5 5 7 8 8 33 9 8 5 22 7 8 8 7 8
38 9 7 6 8 6
36
28
8 8 7 23 6 7 9 5 27 5 5 6 4 5 25 7 7 6 20 8 9 10 9 8
4
4 8 8 7 7 7
3
7
29 7 8 7 22 7 7 7 7 28 7 7 7 7 7 35 7 7 7 21 8 7 9 9 9
42 7 8 7 7 7
36
30
6 6 5 17 5 8 6 7 26 6 7 8 6 8 35 8 9 9 26 10 9 9 9 9
4
6 9 9 10 7 7
4
2
31
7 8 8 23 8 8 7 8 31 7 8 7 7 8 37 7 7 7 21 8 10 9 10 10
4
7 6 9 7 8 6
3
6
32
6 6 7 19 6 7 7 8 28 7 7 7 8 7 36 7 7 7 21 10 9 8 8 8
4
3 8 6 8 7 8
3
7
33 6 7 6 19 8 5 9 5 27 7 7 7 6 5 32 6 7 6 19 8 10 9 9 9
45 7 7 8 8 7
37
34
4 5 6 15 6 5 8 7 26 7 7 8 6 6 34 6 6 6 18 10 9 8 7 10
4
4 8 7 7 6 8
3
6
35 5 6 5 16 6 9 5 6 26 7 7 6 7 7 34 7 6 7 20 10 9 9 9 9
46 7 6 8 6 8
35
36
5 5 6 16 5 6 9 5 25 6 6 7 7 6 32 7 7 6 20 9 9 9 9 10
4
6 8 8 6 8 7
3
7
37 6 9 9 24 8 6 6 7 27 8 8 8 7 7 38 8 8 8 24 8 10 8 8 10
44 9 9 9 7 7
41
38
7 9 7 23 7 7 8 7 29
1
0
1
0 9 8 9 46 9 9 9 27 8 9 7 7 8
3
9 7 7 8 7 7
3
6
39
9
1
0 9 28 9 8 9 8 34
1
0
1
0 9 8 9 46 9 9 9 27 10 9 8 7 10
4
4 9 9 9 10 9
4
6
40
9
1
0 9 28 9 6 8 9 32 8 9 7 8 9 41 8 10 10 28 10 10 10 8 10
4
8 10 7 8 6 6
3
7
41
6 5 6 17 6 8 6 7 27 7 7 7 6 6 33 7 7 6 20 9 9 9 7 9
4
3 8 9 6 9 9
4
1
42
8 7 8 23 8 7 7 7 29 8 7 7 8 8 38 8 7 7 22 8 8 8 7 8
3
9 8 7 7 8 8
3
8
43
5
1
0 8 23 7 8 5 9 29 8 8 7 7 6 36 8 8 8 24 9 9 9 8 9
4
4 6 7 8 7 8
3
6
44
8 9 8 25 9 8
1
0 8 35 8 9 7 9 8 41 9 7 9 25 7 9 7 9 8
4
0 9 8 10 8 10
4
5
45 2 3 4 9 3 3 4 3 13 2 3 4 3 4 16 4 3 4 11 4 3 4 3 5
19 5 5 5 6 5
26
46
3 5 6 14 7 3 7 6 23 4 8 5 6 7 30 5 10 8 23 6 6 6 7 8
3
3 7 7 8 8 6
3
6
47 5 7 8 20 9
10 9 8 36
10 9 8 9 8 44 9 10 7 26 7 7 7 6 7
34 7 9 6 9 7
38
48
4 5 6 15 5 4 3 4 16 2 3 4 3 4 16 3 3 3 9 4 3 4 3 4
1
8 4 3 2 2 3
1
4
49 2 2 3 7 2 3 4 5 14 2 2 3 3 3 13 2 3 2 7 4 3 5 2 4
18 2 3 2 3 2
12
50
7 8 9 24
1
0 9 8
1
0 37
1
0 9 10 9 10 48 9 10 9 28 10 9 10 9 10
4
8 10 9 10 8 10
4
7
51
8 9 7 24
1
0 9 8
1
0 37
1
0 9 10 8 10 47 7 8 9 24 9 8 7 9 9
4
2 8 9 9 8 9
4
3
52
9 9
1
0 28 9
1
0 8
1
0 37
1
0 9 8 10 8 45 7 8 9 24 10 8 10 8 10
4
6 10 9 10 8 10
4
7
53 5 7 6 18 6 8 5 7 26 5 7 7 5 8 32 6 6 8 20 9 8 8 8 6
39 8 9 6 9 8
40
54
7 6 6 19 5 7 7 8 27 7 7 7 5 5 31 6 5 5 16 9 10 9 6 8
4
2 7 8 8 7 5
3
5
55 7 7 5 19 5 4 5 6 20 8 8 8 6 6 36 7 7 6 20 10 7 9 5 8
39 8 9 7 7 7
38
56
6 8 6 20 7 6 5 8 26 9 9 9 5 5 37 7 5 5 17 8 7 9 5 8
3
7 8 7 5 6 5
3
1
57 7 6 5 18 8 9 9 5 31 7 7 7 7 8 36 9 8 7 24 10 8 10 8 9
45 6 8 7 7 8
36
58
7 8 9 24
1
0 9
1
0 8 37
1
0 8 9 9 9 45 8 8 8 24 8 9 10 8 9
4
4 10 9 9 9 10
4
7
59
7 9 9 25 9 7 9 9 34 8 8 9 8 7 40 10 10 7 27 10 9 9 8 10
4
6 9 8 10 8 9
4
4
60
2 3 4 9 4 2 3 3 12 3 4 3 4 6 20 6 6 2 14 5 4 4 5 4
2
2 7 9 8 7 7
3
8
61
7 8 6 21 5
1
0 7 6 28 6 7 6 9 6 34 7 8 5 20 6 5 8 9 9
3
7 8 7 6 9 8
3
8
62
6 9 5 20 5 8 6 7 26 5 5 6 6 8 30 7 6 7 20 8 9 8 8 8
4
1 8 8 8 7 8
3
9
63
9
1
0 9 28 9 9 9 9 36 9 8 9 9 9 44 9 9 9 27 10 8 7 8 9
4
2 9 9 8 9 9
4
4
64
7 7 8 22 9 8 7 8 32 9 8 8 9 8 42 8 10 8 26 6 7 10 9 9
4
1 6 9 8 9 7
3
9
65 7 7 7 21 7 7 8 8 30 8 8 7 8 9 40 8 8 8 24 9 9 9 9 9
45 9 7 9 7 9
41
66
6 6 6 18 5 8 6 7 26 7 8 8 7 5 35 5 6 7 18 9 8 8 7 7
3
9 8 9 8 8 8
4
1
67 5 6 6 17 6 8 8 6 28 7 6 7 8 8 36 6 6 6 18 9 10 10 6 10
45 6 7 8 9 8
38
68
7 6 7 20 6 7 8 5 26 7 6 6 7 9 35 7 6 7 20 8 7 6 7 8
3
6 7 9 8 7 8
3
9
69 7 7 8 22 7 9 6 6 28 7 8 6 7 8 36 8 9 7 24 7 10 9 5 10
41 8 9 8 7 8
40
70
7 7 8 22 8 6 8 7 29 7 6 5 7 5 30 8 6 6 20 10 8 7 6 8
3
9 8 7 7 9 8
3
9
71
5 6 7 18 7 7 8 7 29 8 8 5 7 7 35 7 6 8 21 8 8 8 5 8
3
7 8 8 9 8 8
4
1
72
6 8 6 20 8 6 9 8 31 6 7 7 8 8 36 10 8 6 24 8 9 9 8 9
4
3 7 7 8 9 8
3
9
73 5 6 7 18 7 5 7 8 27 7 8 8 6 7 36 7 8 8 23 7 9 9 10 9
44 8 6 7 8 8
37
74
7 6 7 20 8 8 7 6 29 9 8 6 8 5 36 7 7 8 22 8 9 9 5 8
3
9 6 7 8 8 8
3
7
75 7 6 6 19 8 7 8 8 31 8 9 8 8 8 41 7 7 8 22 9 9 9 5 9
41 8 6 6 7 8
35
76
7 7 6 20 9 9 9 7 34 7 8 7 6 5 33 6 7 7 20 9 8 9 5 9
4
0 8 9 7 9 8
4
1
77 6 7 7 20 7 7 6 6 26 6 7 7 7 8 35 7 7 8 22 8 9 8 9 8
42 7 7 8 8 9
39
78
6 7 7 20 8 8 7 8 31 5 6 7 8 6 32 7 6 8 21 9 8 8 5 8
3
8 8 7 8 7 8
3
8
79
6 7 2 15 7 7 8 7 29 7 6 8 7 8 36 8 6 8 22 7 5 9 6 9
3
6 8 7 8 7 8
3
8
80
7 7 8 22 7 7 8 7 29 8 6 7 8 8 37 9 6 8 23 8 8 9 5 9
3
9 8 7 8 9 7
3
9
81
6 7 7 20 7 8 7 7 29 7 6 7 8 7 35 9 8 7 24 7 10 7 8 8
4
0 7 8 9 6 7
3
7
82
7 7 7 21 5 7 8 7 27 7 8 5 7 7 34 5 6 7 18 8 8 8 7 9
4
0 7 8 9 7 8
3
9
83
7 7 7 21 5 9 6 8 28 8 8 8 5 6 35 7 6 7 20 7 8 7 7 7
3
6 6 7 8 8 6
3
5
84
8 7 8 23 8 6 7 9 30 9 8 8 7 8 40 7 8 9 24 9 8 8 7 9
4
1 8 8 7 9 8
4
0
85 8 6 8 22 8 7
10 8 33 8 9 8 7 10 42 10 9 10 29 8 10 9 7 9
43 10 9 9 9 10
47
86
7 8 8 23 8 8 8 8 32 7 8 8 8 8 39 8 8 8 24 7 8 7 7 8
3
7 8 8 9 9 9
4
3
87 8 8 8 24 8 9 8 9 34 8 9 9 8 8 42 8 8 7 23 7 7 8 8 8
38 8 7 8 8 8
39
88
9 8 8 25 8 7 9 8 32 8 7 7 8 9 39 7 7 8 22 8 9 9 8 9
4
3 8 7 9 8 8
4
0
89 6 7 5 18 9
10
10
10 39 8 9 7 10 9 43 9 8 10 27 9 9 7 9 8
42 9 7 5 8 9
38
90
7 8 7 22 7 8 7 7 29 8 7 7 8 7 37 8 8 7 23 7 8 8 7 8
3
8 7 7 8 7 8
3
7
91
6 6 6 18 7 6 7 7 27 7 8 7 7 7 36 8 8 6 22 7 7 7 6 7
3
4 7 7 6 9 6
3
5
92
7 8 7 22 6 6 7 5 24 7 6 6 7 6 32 6 6 7 19 7 7 7 6 8
3
5 7 9 8 8 8
4
0
93 8 9 9 26 8 8 7 8 31 7 8 7 7 7 36 8 8 9 25 7 7 7 7 8
36 8 7 8 8 6
37
94
6 6 7 19 7 6 7 6 26 5 7 7 6 6 31 7 6 5 18 8 9 9 8 7
4
1 6 5 8 5 5
2
9
95 5 6 7 18 4 5 6 4 19 9 9 7 7 9 41 6 8 6 20 7 7 8 8 9
39 5 5 5 9 9
33
96
5 7 7 19 7 4 7 7 25 7 7 7 6 6 33 7 7 5 19 7 8 7 8 8
3
8 8 9 6 7 7
3
7
97 7 7 7 21 7 8 8 8 31 8 8 8 7 8 39 8 8 7 23 9 9 10 9 9
46 7 8 8 8 6
37
98
5 7 6 18 7 8 8 8 31 7 8 8 7 8 38 8 8 6 22 9 9 7 9 9
4
3 7 6 6 7 8
3
4
99
6 9 6 21 7 6 6 6 25 8 8 8 8 8 40 8 7 7 22 10 7 10 7 7
4
1 8 8 6 6 7
3
5
10
0 4 5 3 12 4 4 4 5 17 6 6 5 3 4 24 5 4 6 15 8 8 8 9 9
4
2 4 4 3 5 5
2
1
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/saudara/i
Pengguna Jasa maupun Produk Bank Syariah di Kota Salatiga.
Dengan hormat,
Saya mahasiswi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institus Agama Islam Negeri Salatiga yang sedang melakukan penelitian untuk
penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI,
LOKASI DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENABUNG DI BANK SYARIAH DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI
VARIABEL MODERATING (Studi Kasus Masyarakat Kota Salatiga)”.
Sehubungan dengan itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
menjadi responden dengan mengisi lembar kuisioner penelitian ini diisi dengan
kondisi yang sebernarnya terjadi. Data yang terkumpul nantinya akan dianalisis dan
disajikan secara keseluruhan dan kerahasiaan data akan dijaga.
Atas kesediaan dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini saya
ucapkan terimakasih.
Salatiga, 28 Mei 2019
Hormat Saya,
Alfiatul Rohmaniah
I. IDENTITAS RESPONDEN
Isilah biodata dibawah ini dengan cara memberi tanda (√) dan diisi sesuai
dengan kondisi anda saat ini.
Nama (boleh tidak diisi) : ………………………………......
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Pendidikan terakhir : SD Sarjana
SMP Pascasarjana
SMA/sederajat
Agama : Islam Katolik
Kristen Protestan Budha
Dan Lain-lain
Usia : < 25 tahu
26-38 tahun
39-50 tahun
diatas 50 tahun
Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa Wiraswasta
PNS Pegawai Swasta
Lainnya…………………….(mohon diisi)
II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah daftar pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda checklist (√)
pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi saudara,
kolom pertanyaan kuesioner sebagai berikut:
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
setuju
2. Apabila setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandai centang
dengan angka yang semakin tinggi ke kanan, semakin mendekati angka
10 maka semakin setuju terhadap pernyataan kuesioner.
3. Apabila tidak setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandai centang
dengan angka yang semakin rendah ke kiri, semakin mendekati angka 1
maka semakin tidak setuju terhadap pernyataan kuesioner.
III. DAFTAR PERNYATAAN
Variabel pengetahuan (X1)
No Pertanyaan Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya mengetahui produk-
produk yang ada di bank
syariah
2 Saya mengetahui tentang
bank syariah dan lokasi
bank syariah yang ada di
kota salatiga
3 Saya mengetahui manfaat
menggunakan produk dan
jasa bank syariah
Variabel promosi (X2)
No Pertanyaan
Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1 Saya tertarik dengan bank
syariah karena iklan yang
dilakukan bank
menggunakan brosur
2 Saya tertarik menyimpan
dana di tabungan karena
pemberian hadiah yang
diberikan oleh bank kepada
nasabah
3 Saya tertarik menyimpan
dana di tabungan karena
promosi yang dilakukan
oleh bank kepada
nasabahnya secara
langsung
4 Saya tertarik menyimpan
dana di tabungan karena
kegiatan pameran, event,
dan kegiatan lain
Variabel lokasi (X3)
No Pertanyaan Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Bank syariah berada di
lokasi yang mudah untuk
dijangkau sarana
transportasi
2 Bank syariah berada di
lokasi yang strategis
3 Bank syariah berada di
lokasi pusat kota
4 Bank syariah memiliki
tempat parkir yang luas dan
aman
5 Bank syariah memiliki
ruang tunggu yang nyaman
Variabel brand image (X4)
No Pertanyaan Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Bank syariah mempunyai
citra yang baik di mata
masyarakat
2 Bank syariah memiliki ciri
khas yang menarik
3 Logo bank syariah mudah
diingat
Variabel religiusitas (Z)
No Pertanyaan Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya menyakini bahwa
Allah selalu mengawasi
setiap apa yang saya
lakukan
2 Saya mengerjakan sholat 5
waktu dimanapun berada
3 Allah selalu menolong saya
ketika saya sedang
kesusahan
4 Saya meluangkan waktu
untuk mempelajari ilmu
agama
5 Saya selalu bersyukur atas
nikmat yang dikaruniakan
Allah
Variabel keputusan nasabah (X1)
No Pertanyaan Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya telah mengenal bank
syariah
2 Saya berusaha mencari
informasi mengenai bank
syariah
3 Saya merekomendasikan
bank syariah kepada
kerabat dan teman-teman.
4 Saya menggunakan produk
maupun jasa bank syariah
5 Saya merasa puas
menggunakan bank syariah
Deskripsi Statistik
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki_laki 43 43.0 43.0 43.0
perempuan 57 57.0 57.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
2. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid pelajar/mahasi
swa 30 30.0 30.0 30.0
Pns 2 2.0 2.0 32.0
Wiraswasta 26 26.0 26.0 58.0
pegawai_swas
ta 21 21.0 21.0 79.0
Pedagang 7 7.0 7.0 86.0
Bidan 1 1.0 1.0 87.0
Guru 7 7.0 7.0 94.0
Blud 5 5.0 5.0 99.0
ibu rumah
tangga 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
3. Profil Responden Berdasarkan Agama
Agama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Vali
d
islam 96 96.0 96.0 96.0
kristen_protestan 2 2.0 2.0 98.0
katolik 1 1.0 1.0 99.0
budha 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
4. Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <25 52 52.0 52.0 52.0
26-38 28 28.0 28.0 80.0
39-50 12 12.0 12.0 92.0
>50 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
5. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid pelajar/mahasisw
a 30 30.0 30.0 30.0
pns 2 2.0 2.0 32.0
wiraswasta 24 24.0 24.0 56.0
pegawai_swasta 21 21.0 21.0 77.0
dll 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
UJI VALIDITAS
1. Pengetahuan
Correlations
P1 P2 P3 X1
P1 Pearson
Correlation 1 .678** .688** .896**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P2 Pearson
Correlation .678** 1 .620** .870**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P3 Pearson
Correlation .688** .620** 1 .874**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
X1 Pearson
Correlation .896** .870** .874** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Promosi
Correlations
P4 P5 P6 P7 X2
P4 Pearson
Correlation 1 .463** .554** .579** .823**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P5 Pearson
Correlation .463** 1 .407** .530** .767**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P6 Pearson
Correlation .554** .407** 1 .457** .759**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P7 Pearson
Correlation .579** .530** .457** 1 .810**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X2 Pearson
Correlation .823** .767** .759** .810** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Lokasi
Correlations
P8 P9 P10 P11 P12 X3
P8 Pearson
Correlation 1 .756** .677** .622** .529** .872**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P9 Pearson
Correlation .756** 1 .682** .582** .500** .848**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P10 Pearson
Correlation .677** .682** 1 .530** .526** .818**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P11 Pearson
Correlation .622** .582** .530** 1 .622** .816**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P12 Pearson
Correlation .529** .500** .526** .622** 1 .775**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
X3 Pearson
Correlation .872** .848** .818** .816** .775** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Brand image
Correlations
P13 P14 P15 X4
P13 Pearson
Correlation 1 .681** .560** .860**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P14 Pearson
Correlation .681** 1 .583** .875**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P15 Pearson
Correlation .560** .583** 1 .843**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
X4 Pearson
Correlation .860** .875** .843** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5. Religiusitas
Correlations
P16 P17 P18 P19 P20 Z
P16 Pearson
Correlation 1 .614** .549** .352** .572** .773**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P17 Pearson
Correlation .614** 1 .556** .542** .652** .853**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P18 Pearson
Correlation .549** .556** 1 .387** .633** .781**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P19 Pearson
Correlation .352** .542** .387** 1 .505** .719**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P20 Pearson
Correlation .572** .652** .633** .505** 1 .837**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Z Pearson
Correlation .773** .853** .781** .719** .837** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
6. Keputusan nasabah
Correlations
P21 P22 P23 P24 P25 Y
P21 Pearson
Correlation 1 .555** .535** .403** .587** .791**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P22 Pearson
Correlation .555** 1 .511** .471** .506** .779**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P23 Pearson
Correlation .535** .511** 1 .365** .510** .768**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P24 Pearson
Correlation .403** .471** .365** 1 .607** .721**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P25 Pearson
Correlation .587** .506** .510** .607** 1 .826**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Y Pearson
Correlation .791** .779** .768** .721** .826** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI RELIABELITAS
1. Pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.854 3
2. Promosi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.798 4
3. Lokasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.882 5
4. Brand image
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.820 3
5. Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.848 5
6. Keputusan nasabah
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.835 5
UJI REGRERI BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant
)
13.0
75 2.263 5.776 .000
X1 .221 .129 .172 1.718 .089 .443 2.258
X2 .093 .130 .086 .710 .479 .304 3.289
X3 .163 .119 .187 1.372 .173 .239 4.182
X4 .536 .185 .385 2.901 .005 .253 3.955
a. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) 9.954 2.684 3.708 .000
X1 .199 .127 .155 1.569 .120
X2 .074 .128 .068 .573 .568
X3 .122 .118 .140 1.031 .305
X4 .470 .185 .338 2.547 .012
Z .176 .085 .181 2.078 .040
a. Dependent Variable: Y
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Consta
nt) 13.075 2.263 5.776 .000
X1 .221 .129 .172 1.718 .089 .443 2.258
X2 .093 .130 .086 .710 .479 .304 3.289
X3 .163 .119 .187 1.372 .173 .239 4.182
X4 .536 .185 .385 2.901 .005 .253 3.955
a. Dependent Variable: Y
2. Uji heteroskedastisitas
a. Scatterplot
b. Uji glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Consta
nt) 8.668 1.290 6.720 .000
X1 -.100 .073 -.188 -1.364 .176 .443 2.258
X2 -.014 .074 -.031 -.184 .855 .304 3.289
X3 -.012 .068 -.032 -.173 .863 .239 4.182
X4 -.140 .105 -.243 -1.333 .186 .253 3.955
a. Dependent Variable: AbsUt
c. Uji park
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Consta
nt) 1.796 .723 2.483 .015
X1 -.042 .041 -.153 -1.020 .310 .443 2.258
X2 .019 .042 .083 .455 .650 .304 3.289
X3 .002 .038 .012 .059 .953 .239 4.182
X4 -.050 .059 -.167 -.842 .402 .253 3.955
a. Dependent Variable: LnU2i
3. Uji normalitas
a. Normal P-Plot
b. Kolmogorov-Smirnov Tes
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.47663527
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .047
Negative -.069
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
c. Histogram
UJI STATISTIK
1. Uji R2
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .759a .577 .559 3.549
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .771a .595 .574 3.489
a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X4, X3
2. Uji Ftest
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on 1629.178 4 407.294 32.335 .000b
Residual 1196.612 95 12.596
Total 2825.790 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1681.726 5 336.345 27.635 .000b
Residual 1144.064 94 12.171
Total 2825.790 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X4, X3
3. Uji ttest
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.075 2.263 5.776 .000
X1 .221 .129 .172 1.718 .089
X2 .093 .130 .086 .710 .479
X3 .163 .119 .187 1.372 .173
X4 .536 .185 .385 2.901 .005
a. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) 9.954 2.684 3.708 .000
X1 .199 .127 .155 1.569 .120
X2 .074 .128 .068 .573 .568
X3 .122 .118 .140 1.031 .305
X4 .470 .185 .338 2.547 .012
Z .176 .085 .181 2.078 .040
a. Dependent Variable: Y
UJI MRA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.156 6.651 1.377 .172
X1 -.162 .836 -.126 -.193 .847
X2 -2.500 1.075 -2.321 -2.326 .022
X3 -.317 1.332 -.364 -.238 .813
X4 4.973 1.500 3.571 3.315 .001
Z .226 .189 .232 1.197 .235
pengetahuan*re
ligiusitas .011 .020 .476 .561 .576
promosi*religiu
sitas .064 .027 3.341 2.416 .018
lokasi*religiusit
as .009 .032 .549 .264 .793
brand
image*religiusit
as
-.112 .036 -4.531 -3.114 .002
a. Dependent Variable: Y
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
1. Nama : Alfiatul Rohmaniah
2. TTL : Pati, 29 Oktober 1995
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. No. Telepon : 0822-2536-4026
5. Email : [email protected]
6. Nama Orang Tua :
a. Bapak : Subari
b. Ibu : Pasri
7. Alamat : Dsn. Dukoh 07/01 Ds. Dayangmulyo Kec. Winong
Kab. Pati Prov. Jawa Tengah
Pendidikan
2001-2002 : TK Pertiwi Danyangmulyo 01
2002-2008 : SD N Danyangmulyo 02
2008-2011 : Mts N Pati
2011-2014 : MA NU Banat Kudus
Pengalaman Organisasi
2012-2013 : Pengurus Osis MA Nu Banat Kudus Sie. Olahraga
2012-2013 : Pengurus PTQ Al Mubarok Kudus Sie. Keamanan
2016-2017 : Pengurus LDMI kota Salatiga sebagai Bendahara
2017-2018 : Pengurus SSC IAIN Salatiga Divisi Futsal