pengaruh pengalaman audit, independensi,...

154
PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: JORDAN MATONDANG NIM: 203082001901 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: lamtruc

Post on 30-Jan-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

i

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN

KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN

PENDETEKSIAN KECURANGAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

JORDAN MATONDANG

NIM: 203082001901

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

ii

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN

KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN

PENDETEKSIAN KECURANGAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

Skrispi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

JORDAN MATONDANG

NIM: 203082001901

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja,MM Rahmawati, SE.,MM NIP. 194906021978031001 NIP. 197708142006042003

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

iii

Hari ini, Kamis Tanggal Empat Februari Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Uji Komprehensif atas nama Jordan Matondang, NIM: 203082001901, dengan judul skripsi “PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 04 Februari 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM Fitri Damayanti, SE., M.Si Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Penguji Ahli

Page 4: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

iv

Hari ini, Jum’at Tanggal Tujuh Belas September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Uji Skripsi atas nama Jordan Matondang, NIM: 203082001901, dengan judul skripsi “PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 September 2010

Tim Penguji Skripsi

Dr. Yahya Hamja, MM Rahmawati, SE., MM Penguji I Penguji II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Yusro R, SE., M.Si Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 5: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Jordan Matondang

2. Tempat Tanggal Lahir : Medan, 02 Februari 1985

3. Alamat : Jl. Delima Jaya I No. 4 RT. 001 RW. 02

Rempoa - Ciputat

4. Nomor Telepon : 021-92832839

5. Status : Belum menikah

6. Agama : Kristen

7. Kewarganegaraan : Indonesia

8. Alamat Email : [email protected]

B. Data Pendidikan Formal

1. 1991 - 1996 : SD METHODIST 03 Medan.

2. 1996 - 1997 : SDN 08 Pagi Bintaro.

3. 1997 - 2000 : SLTP Seruni DONBOSCO Jakarta Selatan.

4. 2001 - 2003 : SMUN 86 Jakarta Selatan.

5. 2003 - 2010 : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

C. Data Pengalaman Kerja

1. 2010 : PT. HERBALIFE (Staff).

Page 6: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

vi

ABSTRACT

This study is aimed to analyze the influence of audit experience, independence and professional expertise to the prevention and detection of fraudulent financial statement presentation. Data of this study is primary data collected from the accounting firm (KAP) in Jakarta . The statistical method used is multiple linear regression. Sampling method used was convenience sampling. The quality test of data used in this study are test of validity and reliability test. Meanwhile, in testing the hypothesis of this research uses the coefficient of determination test, F test and t test Multiple linear regression test results can be concluded that there is significant influence of audit experience, independence and professional expertise to the prevention and detection of fraudulent financial statement presentation.

Keywords: Prevention and detection of fraudulent financial statements, audit experience, independence, and professional expertise.

Page 7: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional terhadap Pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan. Data yang diperoleh berupa data primer dari KAP di DKI Jakarta. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Uji kualitas data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini mengunakan uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t. Hasil uji regresi linear berganda dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional terhadap Pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan.

Kata Kunci: Pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

keuangan, pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional.

Page 8: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pengalaman Audit, Independensi dan Keahlian Profesional Terhadap

Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Penyajian Laporan Keuangan“

dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan

dalam rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, saya tidak lupa menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung

dalam penyusunan skripsi saya ini, antara lain kepada :

1. Orang tua saya Bapak (Alm) Mangatas Matondang dan Mama Elysabeth

Tampubolon yang telah membesarkan saya dan mendoakan serta

memberikan dukungan yang sangat besar terhadap saya, sehingga

tersusunnya skripsi yang menjadi persyaratan mencapai suatu kelulusan.

2. Adik-adik saya (Leontyne dan Yohana) yang sudah membantu saya dalam

proses tersusunnya skripsi ini.

3. Opung saya (nenek) yang telah membantu dalam doa serta memberi

semangat dan doa yang amat berarti buat saya.

Page 9: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

ix

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

5. Bapak Dr. Yahya Hamja,MM, selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan masukan, semangat, dan bimbingan dengan kesabarannya.

6. Ibu Rahmawati, SE.,MM, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar

dan penuh keiklhasan.

7. Seluruh dosen yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya

jurusan akuntansi yang memiliki peran yang sangat besar bagi saya dalam

memberikan ilmu,budi pekerti serta dorongan moral selama proses

perkuliahan.

8. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah bekerja

dengan baik dan sabar melayani para mahasiswa, semoga amalnya

diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

9. Kawan-kawanku di Akuntansi A dan Akuntansi B yang telah membantu

saya, dan memberikan semangat sehingga tersusunnya skripsi.

10. Sahabat-sahabat di Universitas, Furkon, Alki, Dewi, Firman, Hamdi, Ayu,

Qomaria yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam

penyusunan skripsi. Terus berjuang Sahabat-sahabat, gapai mimpi dan

cita-cita Kita mengharumkan UIN Syarif Hidayatullah.

11. Sahabat-sahabat terbaikku dari SMU, Nadia, Aldi, Angga, dan Adnan

yang telah banyak membantu, selalu memberikan dukungan dan sudah

Page 10: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

x

menjadi pendorong/motivasi semangat saya dalam penyelesaian skripsi.

Terus semangat buat Kita membahagiakan orang tua Kita.

12. Pihak-pihak lain, yang saya tidak dapat sebutkan namanya satu persatu.

Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf dan berharap

skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berharap skripsi

yang saya susun ini menjadi suatu karya yang baik serta menjadi suatu

persembahan terbaik bagi para dosen-dosen dan teman-teman yang berada di

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

Demikianlah kata pengantar dari saya dan sebagai suatu introspeksi diri,

saya mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya.

Jakarta, 19 September 2010

(Jordan Matondang)

Page 11: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

xi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………….. i

ABSTRACK ...................................................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ............................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................ 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Atas Audit ........................................... 12

1. Pengertian Auditing ............................................ 12

2. Standar Auditing ................................................. 13

3. Prosedur Audit .................................................... 15

Page 12: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

xii

B. Pengalaman Audit …………………………………….. 21

C. Independensi ……………………………………......... 23

D. Keahlian Profesional ………………………………….. 26

E. Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan …………… 28

F. Penelitian Terdahulu …………………………………… 47

G. Keterkaitan Antar Variabel …………………………..... 50

H. Kerangka Pemikiran ………………………………….... 54

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian …………………………….. 56

B. Metode Penentuan Sampel ……………………………. 56

C. Metode Pengumpulan Data ............................................ 57

D. Metode Analisis Data .................................................... 57

E. Operasionalisasi Variabel ................................................ 63

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian …………... 70

1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................. 70

2. Karakteristik Profil Responden ........................... 72

B. Hasil dan Pembahasan ................................................... 74

1. Uji Validitas ....................................................... 74

2. Uji Reliabilitas ................................................... 76

3. Uji Asumsi Klasik ............................................... 78

a. Uji Multikolinearitas ............................... 78

b. Uji Heteroskedastisitas ........................... 79

Page 13: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

xiii

c. Uji Normalitas ......................................... 80

d. Analisis Regresi Linear Berganda ........... 82

V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 93

B. Implikasi ........................................................................ 94

C. Saran ............................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Penelitian terdahulu 49

4.2 Operasionalisasi Variabel 65

4.3 Data Distribusi Sampel Penelitian 70

4.4 Data Sampel Penelitian 72

4.5 Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 72

4.6 Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 73

4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir 73

4.8 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja 74 4.9 Hasil Uji Validitas 75

4.10 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Audit (X1) 77

4.11 Hasil Uji Reliabilitas Independensi (X2) 77

4.12 Hasil Uji Reliabilitas Keahlian Profesional (X3) 78

4.13 Hasil Uji Reliabilitas Pencegahan dan Pendeteksian (Y) 78

4.14 Uji Multikolinearitas 79

4.15 Koefisien Regresi Linear Berganda 82

Page 15: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

xv

4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi 83

4.17 Hasil Uji t 84

4.18 Hasil Uji F 89

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 55

2.2 Uji Heteroskedastisitas 80

2.3 Uji Normalitas 81

Page 16: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Surat Ketersediaan Responden 96

2 Indentitas Responden 97

3 Pernyataan Pengalaman Audit (X1) 98

4 Pernyataan Independensi (X2) 99

5 Pernyataan Keahlian Profesional (X3) 100

6 Pernyataan Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Penyajian Laporan Keuangan (Y) 101

7 Jawaban Pernyataan Pengalaman Audit (X1) 102

8 Jawaban Pernyataan Independensi (X2) 105

9 Jawaban Pernyataan Keahlian Profesional (X3) 108

10 Jawaban Pernyataan Kepuasan Kerja Auditor (Y) 111

11 Distribusi Frekuensi Pernyataan Jenis Kelamin 114

12 Distribusi Frekuensi Pernyataan Pendidikan Terakhir 115

13 Distribusi Frekuensi Pernyataan Posisi Terakhir 116

14 Distribusi Frekuensi Pernyataan Pengalaman Kerja 117

15 Distribusi Frekuensi Pengalaman Audit (X1) 118

16 Validitas dan Reliabilitas Pengalaman Audit (X1) 119

17 Distribusi Frekuensi Pernyataan Independensi (X2) 120

Page 17: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

xvii

18 Validitas dan Reliabilitas Independensi (X2) 124

19 Distribusi Frekuensi Pernyataan Keahilian Profesional (X3) 125

20 Validitas dan Reliabilitas Keahlian Profesional (X3) 128

21 Distribusi Frekuensi Pernyataan Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan (Y) 129

22 Validitas dan Reliabilitas Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan (Y) 131

23 Regresi Linear Berganda 132

Page 18: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

xviii

Page 19: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di

bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit

kepatuhan, dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003).

Akuntan publik dalam menjalankan profesinya diatur oleh kode etik profesi.

Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. Di samping

itu dengan adanya kode etik, masyarakat akan dapat menilai sejauh mana

seorang auditor telah bekerja sesuai dengan standar-standar etika yang telah

ditetapkan oleh profesinya.

Akuntan publik dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh

kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk

membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh

klien. Klien dapat mempunyai kepentingan yang berbeda, bahkan mungkin

bertentangan dengan kepentingan para pemakai laporan keuangan. Demikian

pula, kepentingan pemakai laporan keuangan yang satu mungkin berbeda

dengan pemakai lainnya. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, akuntan publik harus

bersikap independen terhadap kepentingan klien, pemakai laporan keuangan,

maupun kepentingan akuntan publik itu sendiri (Wibowo, 2009: 19).

Page 20: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

2

Profesi sebagai akuntan publik memainkan peranan sosial yang sangat

penting berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh

auditor. Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan

jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan

keuangan yang dibuat oleh kliennya. Tugas seorang akuntan publik adalah

memeriksa dan memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan suatu

entitas usaha berdasarkan standar yang telah ditentukan IAI. Hal ini

menunjukkan bahwa auditor bertanggung jawab atas opini yang diberikan

terhadap laporan keuangan yang diterbitkan (Wibowo, 2009: 19).

Dalam melaksanakan audit, profesi akuntan publik memperoleh

kepercayaan dari pihak klien dan pihak ketiga untuk membuktikan laporan

keuangan yang disajikan oleh pihak klien. Pihak ketiga tersebut diantaranya

manajemen, pemegang saham, kreditor, pemerintah dan masyarakat yang

mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan klien yang diaudit.

Sehubungan dengan kepercayaan yang telah diberikan kepada akuntan publik,

maka auditor dituntut untuk dapat memberikan kepercayaan tersebut.

Kepercayaan ini harus senantiasa ditingkatkan dengan menunjukkan suatu

kinerja yang profesional. Guna menunjang profesionalismenya sebagai

akuntan publik, maka auditor dalam melaksanakan tugasnya harus

berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh IAI (Wibowo, 2009: 20).

Salah satu faktor penyebab krisis yang melanda Indonesia saat ini adalah

pengelolaan perusahaan yang tidak baik. Pengelolaan perusahaan yang tidak

baik akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri dan pada

Page 21: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

3

akhirnya juga akan merugikan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan

perusahaan, seperti pemegang saham, pemerintah serta pihak perbankan

sebagai kreditur. Fraud (kecurangan), ketidakberesan, korupsi serta berbagai

tindak penyelewengan lain yang merugikan perusahaan, negara maupun

masyarakat luas terjadi pada berbagai sektor swasta maupun sektor publik.

Profesi auditor diakui sebagai suatu keahlian bagi perusahaan. Seorang

auditor dalam melaksanakan audit bukan semata hanya untuk kepentingan

klien melainkan juga untuk pihak yang lain yang berkepentingan terhadap

laporan keuangan dan seorang auditor independen sebagai pihak yang

memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan yang akhir-akhir ini

menghadapi tuntutan pertanggungjawaban yang lebih besar atas berbagai

praktek yang terjadi dalam perusahaan yang diauditnya (Rosandi, 2009: 1)

Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk

memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh salah

saji (mistatement) yang material dan juga memberikan keyakinan yang

memadai atas akuntabilitas manajemen atas aktiva perusahaan. Salah saji itu

terdiri dari dua macam yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud). Fraud

diterjemahkan dengan kecurangan sesuai Pernyataan Standar Auditing (PSA)

No. 70, demikian pula error dan irregularities masing-masing diterjemahkan

sebagai kekeliruan dan ketidakberesan sesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No.

32 (Koroy, 2008: 22).

Sesuai dengan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, Seksi 316.02, 2001)

eksternal auditor mempunyai tanggung jawab dalam merencanakan dan

Page 22: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

4

melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan tentang apakah laporan

keuangan bebas dari salah saji material baik yang disebabkan oleh kekeliruan

dan kecurangan, hal ini terdapat pada standar auditing pekerjaan laporan pada

standar auditing No.6, yaitu bahwa bukti audit kompeten yang cukup harus

diperoleh melalui inspeksi, pengamatan permintaan keterangan, dan

konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan

keuangan yang diaudit (Rosandi, 2009: 1-2).

Terjadinya kecurangan suatu tindakan disengaja yang tidak dapat

terdeteksi oleh suatu pengauditan dapat memberikan efek yang merugikan dan

cacat bagi proses pelaporan keuangan. Adanya kecurangan berakibat serius

dan membawa banyak kerugian. Meski belum ada informasi spesifik di

Indonesia, namun berdasarkan laporan oleh Association of Certified Fraud

Examiners (ACFE), pada tahun 2002 kerugian yang diakibatkan oleh

kecurangan di Amerika Serikat adalah sekitar 6% dari pendapatan atau $ 600

milyar dan secara persentase tingkat kerugian ini tidak banyak berubah dari

tahun 1996. Dari kasus-kasus kecurangan tersebut, jenis kecurangan yang

paling banyak terjadi adalah asset misappropriations (85%), kemudian disusul

dengan korupsi (13%) dan jumlah paling sedikit (5%) adalah kecurangan

laporan keuangan (fraudulent statements). Walaupun demikian kecurangan

laporan keuangan membawa kerugian paling besar yaitu median kerugian

sekitar $ 4,25 juta (ACFE 2002) (Koroy, 2008: 22-23).

Kasus-kasus skandal akuntansi dalam tahun-tahun belakangan ini

memberikan bukti lebih jauh tentang kegagalan audit yang membawa akibat

Page 23: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

5

serius bagi masyarakat bisnis. Kasus seperti itu terjadi pada Enron, Global

Crossing, Worldcom di Amerika Serikat yang mengakibatkan kegemparan

besar dalam pasar modal. Kasus serupa terjadi di Indonesia seperti PT Telkom

dan PT Kimia Farma. Meski beberapa salah saji yang terjadi belum tentu

terkait dengan kecurangan, tetapi faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan

kecurangan oleh manajemen terbukti ada pada kasus-kasus ini.

Sebagai contoh di Indonesia dapat dikemukakan kasus yang terjadi pada

PT Kimia Farma Tbk (PT KF). PT KF adalah badan usaha milik negara yang

sahamnya telah diperdagangkan di bursa. Berdasarkan indikasi oleh

Kementerian BUMN dan pemeriksaan Bapepam (Bapepam, 2002) ditemukan

adanya salah saji dalam laporan keuangan yang mengakibatkan lebih saji

(overstatement) laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001

sebesar Rp 32,7 miliar yang merupakan 2,3 % dari penjualan dan 24,7% dari

laba bersih. Salah saji ini terjadi dengan cara melebihsajikan penjualan dan

persediaan pada 3 unit usaha, dan dilakukan dengan menggelembungkan

harga persediaan yang telah diotorisasi oleh Direktur Produksi untuk

menentukan nilai persediaan pada unit distribusi PT KF per 31 Desember

2001. Selain itu manajemen PT KF melakukan pencatatan ganda atas

penjualan pada 2 unit usaha. Pencatatan ganda itu dilakukan pada unit unit

yang tidak disampling oleh auditor eksternal (Koroy, 2008: 23).

Terhadap auditor eksternal yang mengaudit laporan keuangan PT KF per

31 Desember 2001, Bapepam menyimpulkan auditor eksternal telah

melakukan prosedur audit sampling yang telah diatur dalam Standar

Page 24: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

6

Profesional Akuntan Publik, dan tidak ditemukan adanya unsur kesengajaan

membantu manajemen PT KF menggelembungkan keuntungan. Bapepam

mengemukakan proses audit tersebut tidak berhasil mendeteksi adanya

penggelembungan laba yang dilakukan PT KF. Atas temuan ini, kepada PT

KF Bapepam memberikan sanksi administratif sebesar Rp 500 juta, Rp 1

milyar terhadap direksi lama PT KF dan Rp 100 juta kepada auditor eksternal

(Bapepam 2002) (Koroy, 2008: 23).

Terungkapnya skandal-skandal sejenis ini menyebabkan merosotnya

kepercayaan masyarakat khususnya masyarakat keuangan, yang salah satunya

ditandai dengan turunnya harga saham secara drastis dari perusahaan yang

terkena kasus.

Timbulnya kasus-kasus serupa menimbulkan pertanyaan bagi banyak

pihak terutama terhadap tata kelola perusahaan dan pola kepemilikan yang

terdistribusi luas atau yang lebih dikenal dengan corporate governance yang

sekali lagi mengakibatkan terungkapnya kenyataan bahwa mekanisme good

corporate governance yang baik belum diterapkan. Hal ini dapat menjadi

pemicu perusahaan atau pihak manajemen untuk mengeluarkan informasi-

informasi yang memberi dampak positif terhadap harga saham dan dapat

mendorong perusahaan untuk cenderung melakukan manipulasi akuntansi

dengan menyajikan informasi tertentu guna menghindari terpuruknya harga

saham.

Selain dari pihak perusahaan, eksternal auditor juga harus turut

bertanggung jawab terhadap merebaknya kasus-kasus manipulasi akuntansi

Page 25: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

7

seperti ini. Posisi akuntan publik sebagai pihak independen yang memberikan

opini kewajaran terhadap laporan keuangan serta profesi auditor yang

merupakan profesi kepercayaan masyarakat juga mulai banyak dipertanyakan

apalagi setelah didukung oleh bukti semakin meningkatnya tuntutan hukum

terhadap kantor akuntan. Padahal profesi akuntan mempunyai peranan penting

dalam penyediaan informasi keuangan yang handal bagi pemerintah, investor,

kreditur, pemegang saham, karyawan, debitur, juga bagi masyarakat dan

pihak-pihak lain yang berkepentingan (Koroy, 2008: 25).

Pengalaman auditor dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari

segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah ditangani,

memperlihatkan bahwa seseorang yang lebih banyak pengalaman dalam suatu

bidang subtantif memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya

dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-

peristiwa, penerapan dan pengembangan penelitian masalah pengalaman ini

dalam bidang auditing juga mengungkapkan hasil yang serupa (Suraida,

2005:4).

Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini

karena cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

keuangan. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar variabel

independen mempengaruhi variabel dependen.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh

Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto (2008). Perbedaan penelitian ini dengan

Page 26: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

8

penelitian sebelumnya yaitu, Ada penambahan dua variabel independen yaitu

pengalaman audit dan independensi yang diperoleh dari penelitian Suraida

(2005) serta Desyanti dan Ratnadi (2006). Penambahan variabel pengalaman

audit dan independensi selain disarankan oleh penelitian terdahulu, variabel

tersebut juga merupakan bagian dari penentu yang sangat penting bagi

keefektifan dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian

laporan keuangan. Keberhasilan dan kinerja seseorang auditor dalam suatu

pekerjaannya agar dapat mencegah dan mendeteksi kecurangan penyajian

laporan keuangan. Penelitian sebelumnya hanya menguji pengaruh

independensi, keahlian profesional, dan pengalaman kerja pengawas intern

terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Bank

Perkreditan Rakyat di Kabupaten Badung. Sedangkan penelitian ini menguji

pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional terhadap

pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta, sedangkan penelitian sebelumnya

menggunakan sampel auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di

wilayah Jakarta.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka skripsi ini diberi judul

“Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi, dan Keahlian Profesional

Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Penyajian Laporan

Keuangan (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”.

Page 27: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengalaman audit berpengaruh terhadap pencegahan dan

pendeteksian penyajian laporan keuangan?

2. Apakah independensi berpengaruh terhadap pencegahan dan pendeteksian

penyajian laporan keuangan?

3. Apakah keahlian profesional berpengaruh terhadap pencegahan dan

pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan?

4. Apakah pengalaman audit, independensi, dan keahlian professional

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pencegahan dan

pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis:

a. Pengaruh pengalaman audit terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan.

b. Pengaruh independensi terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan.

c. Pengaruh keahlian profesional terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan.

Page 28: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

10

d. Pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

keuangan.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai berikut:

a. Bagi Kantor Akuntan Publik

1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan

masukan mengenai pentingnya pengalaman audit, independensi,

dan keahlian profesional terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan.

2. Sebagai masukan untuk perusahaan dalam hal pencegahan dan

pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan, agar

memperhatikan aspek-aspek apa saja yang menjadi motivasi

seorang auditor dalam menghasilkan kinerja yang optimal.

b. Bagi kepentingan akademik

Diharapkan menjadi bahan bacaan yang memberikan gambaran

tentang pengalaman audit, independensi, dan keahlian professional

terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

keuangan.

Page 29: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

11

c. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan

pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam

praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian

tersebut.

Page 30: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Atas Audit

1. Pengertian Auditing

Auditing menurut Arens, Elder, Beasley, dan Jusuf (2009: 4) adalah

sebagai berikut:

“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”.

Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai

informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara

informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan

oleh orang yang kompeten dan independen.

Menurut Halim (2008: 1), definisi audit yang berasal dari ASOBAC

(A Statement of Basic Accounting Concepts) adalah sebagai berikut:

“Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan”.

Menurut Agoes (2004: 3) mendefinisikan auditing sebagai berikut:

“Pemeriksaan (Auditing) adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.

Page 31: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

13

Berdasarkan definisi di atas, pengertian auditing adalah suatu proses

sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk

menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai informasi

dengan tujuan untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian

antara informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta

menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.

2. Standar Auditing

Standar auditing berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu

pelaksanaan audit serta dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan

tanggung jawab profesionalnya. Standar ini meliputi pertimbangan

kualitas profesional auditor, seperti keahlian dan independensi,

persyaratan pelaporan, dan bahan bukti. Standar auditing terdiri dari

sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu

standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan (IAI,

2001: 150.1).

a. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

auditor.

Page 32: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

14

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan

seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup

pengujian yang akan dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi

sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan

keuangan.

c. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan

dengan penerapan prinsip tersebut dalam periode sebelumnya.

Page 33: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

15

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus

dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan

auditor.

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi

bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat

secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus

dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan

keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas

mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan

tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa standar auditing

berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu pelaksanaan audit serta

dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dan secara spesifik standar

auditing dikelompokkan menjadi 3, yaitu standar umum, standar pekerjaan

lapangan, dan standar pelaporan.

3. Prosedur Audit

Menurut Arens, et al. (2009: 172) prosedur audit (audit procedure)

adalah rincian instruksi untuk pengumpulan jenis bukti audit yang

diperoleh pada suatu waktu tertentu saat berlangsungnya proses audit.

Sedangkan Agoes (2004: 125) mendefinisikan prosedur audit sebagai

langkah-langkah yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakan

Page 34: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

16

pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan

penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif.

Auditor dalam melaksanakan tugasnya harus mendapatkan bukti

audit kompeten yang cukup melalui inspeksi, pengamatan, permintaan

keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan

pendapat atas laporan keuangan (IAI, 2001: 150.1). Dalam usaha

memperoleh bukti audit kompeten yang cukup, maka auditor sebelum

melaksanakan penugasan audit harus menyusun program audit yang

merupakan kumpulan dari prosedur audit yang akan dijalankan dan dibuat

secara tertulis. Kualitas kerja auditor dapat diketahui dari seberapa jauh

auditor melaksanakan prosedur-prosedur audit yang tercantum dalam

program audit (Malone dan Roberts, 1996 dalam Ulum, 2005).

Prosedur audit yang digunakan dalam penelitian ini ialah prosedur

audit yang dilaksanakan pada tahap perencanaan audit dan tahap

pekerjaan lapangan yang telah ditetapkan dalam Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP). Menurut Herningsih (2002: 113) prosedur audit

yang dilaksanakan pada tahap perencanaan audit dan tahap pekerjaan

lapangan tersebut mudah untuk dilakukan praktik penghentian prematur,

antara lain:

a. Membangun pemahaman bisnis industri klien

Auditor harus membangun pemahaman dengan klien tentang jasa

yang akan dilaksanakan untuk setiap perikatan. Pemahaman tersebut

dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya salah interpretasi

Page 35: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

17

kebutuhan atau harapan pihak lain, baik di pihak auditor maupun

klien. Pemahaman tersebut harus mencakup tujuan perikatan,

tanggung jawab manajemen, tanggung jawab auditor, dan batasan

perikatan. Auditor harus mendokumentasikan pemahaman tersebut

dalam kertas kerjanya atau lebih baik dalam bentuk komunikasi

tertulis dengan klien (PSA No.05 SA Seksi 310, 2001).

b. Pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuangan

Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan

komisaris, manajemen, dan personal lain entitas yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai atas keandalan laporan keuangan,

efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan

ketentuan yang berlaku. Pemahaman memadai atas pengendalian

intern harus diperoleh auditor untuk merencanakan audit dengan

melaksanakan prosedur untuk memahami desain pengendalian yang

relevan dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah pengendalian

intern tersebut dioperasikan (PSA No.69 SA Seksi 319, 2001).

c. Pertimbangan auditor atas fungsi auditor intern klien

Auditor intern bertanggung jawab untuk menyediakan jasa analisis

dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi

lain kepada manajemen entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain

yang setara wewenang dan tanggung jawabnya dengan tetap

mempertahankan objektivitasnya berkaitan dengan aktivitas yang

diaudit. Tanggung jawab penting fungsi audit intern adalah memantau

Page 36: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

18

kinerja pengendalian entitas. Pada saat auditor berusaha memahami

pengendalian intern, auditor harus berusaha memahami fungsi audit

intern yang cukup untuk mengidentifikasi aktivitas audit intern yang

relevan dengan perencanan audit (PSA No.33 SA Seksi 322, 2001).

d. Informasi asersi manajemen

Asersi adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam

komponen laporan keuangan. Asersi tersebut dapat diklasifikasikan

menjadi 4, yaitu keberadaan atau keterjadian (existence or

occurrence), kelengkapan (completeness), hak dan kewajiban (right

and obligation), penilaian (valuation) atau alokasi, serta penyajian dan

pengungkapan (presentation and disclosure). Informasi asersi

manajemen digunakan oleh auditor untuk memperoleh bukti audit

yang mendukung asersi dalam laporan keuangan (PSA No.7 SA Seksi

326, 2001).

e. Prosedur analitik

Prosedur analitik merupakan bagian penting dalam proses audit dan

terdiri dari evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan

mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang

satu dengan data keuangan yang lainnya, atau antara data keuangan

dengan data nonkeuangan. Tujuan dari dilakukannya prosedur analitik

adalah membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat, dan lingkup

prosedur audit lainnya, sebagai pengujian substantif untuk

memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang berhubungan dengan

Page 37: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

19

saldo akun atau jenis transaksi, serta sebagai review menyeluruh

informasi keuangan pada tahap review akhir audit (PSA No.22 SA

Seksi 329, 2001).

f. Konfirmasi

Konfirmasi adalah proses pemerolehan dan penilaian suatu

komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu

permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berdampak terhadap

asersi laporan keuangan. Konfirmasi dilaksanakan untuk memperoleh

bukti dari pihak ketiga mngenai asersi laporan keuangan yang dibuat

oleh manajemen. Proses konfirmasi mencakup pemilihan unsur yang

dimintakan konfirmasi, pendesainan permintaan konfirmasi,

pengkomunikasian informasi kepada pihak ketiga yang bersangkutan,

memperoleh jawaban dari pihak ketiga, serta penilaian terhadap

informasi atau tidak adanya inforamsi yang disediakan oleh pihak

ketiga mengenai tujuan audit termasuk keandalan informasi tersebut

(PSA No.7 SA Seksi 330, 2001).

g. Representasi manajemen

Representasi manajemen (lisan maupun tertulis) merupakan bagian

dari bukti audit yang diperoleh auditor tetapi tidak merupakan

pengganti bagi penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk

memperoleh dasar memadai bagi pendapat auditor atas laporan

keuangan. Representasi tertulis bagi manajemen biasanya menegaskan

representasi lisan yang disampaikan oleh manajemen kepada auditor,

Page 38: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

20

dan menunjukkan serta mendokumentasikan lebih lanjut ketepatan

representasi tersebut, dan mengurangi kemungkinan salah paham

mengenai yang direpresentasikan (PSA No.17 SA Seksi 333, 2001).

h. Pengujian pengendalian Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

Penggunaan TABK harus dikendalikan oleh auditor untuk

memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan audit dan spesifikasi

rinci TABK telah terpenuhi, dan bahwa TABK tidak dimanipulasi

semestinya oleh staf entitas (PSA No.59 SA Seksi 327, 2001).

i. Sampling audit

Sampling audit adalah penerapan terhadap prosedur audit terhadap

kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau

kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa

karakteristik saldo akun atau kelompok tersebut. Sampling audit

diperlukan oleh auditor untuk mengetahui saldo-saldo akun dan

transaksi yang mungkin sekali mengandung salah saji. Auditor harus

menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam perncanaan,

pelaksanaan, dan penilaian sampel, serta dalam menghubungkan bukti

audit yang dihasilkan dari sampel dengan bukti audit lain dalam

penarikan kesimpulan atas saldo akun atau kelompok transaksi yang

berkaitan (PSA No.26 SA Seksi 350, 2001).

j. Perhitungan fisik

Perhitungan fisik berkaitan dengan pemeriksaan auditor melalui

pengamatan, pengujian, dan permintaan keterangan memadai atas

Page 39: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

21

efektifitas metode perhitungan fisik persediaan atau kas dan mengukur

keandalan atas kuantitas dan kondisi fisik persediaan atau kas klien

(PSA No.7 SA Seksi 331, 2001).

Dari uraian di atas diketahui bahwa prosedur audit merupakan

kumpulan jenis bukti audit yang diperoleh pada suatu waktu tertentu saat

berlangsungnya proses audit yang harus dijalankan auditor dalam

melaksanakan pemeriksaan secara efisien dan efektif. Bukti audit tersebut

meliputi inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi

sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

B. Pengalaman Audit

Menurut Suraida (2005: 4) pengalaman auditor dalam melakukan audit

laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya

penugasan yang pernah ditangani. Bahwa semakin banyak pengalaman auditor

semakin dapat menghasilkan berbagai macam dugaan dalam menjelaskan

temuan audit. Dalam hal pengalaman, penelitian-penelitian dibidang psikologi

yang telah dikutip oleh Jeffrey (1996) memperlihatkan bahwa seseorang yang

lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang substantif memiliki lebih

banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan

suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa, penerapan dan

pengembangan penelitian masalah pengalaman ini dalam bidang auditing juga

mengungkapkan hasil yang serupa. Suraida (2005: 6) mengungkapkan bahwa

akuntan pemeriksa yang berpengalaman akan membuat judgment yang relatif

Page 40: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

22

lebih baik dalam tugas-tugas profesional ketimbang akuntan pemeriksa yang

belum berpengalaman, Marchant G.A. (1989) menemukan bahwa akuntan

pemeriksa yang berpengalaman mampu mengidentifikasi secara lebih baik

mengenai kesalahan-kesalahan dalam telaah analitik. Akuntan pemeriksa yang

berpengalaman juga memperlihatkan tingkat perhatian selektif yang lebih

tinggi terhadap informasi yang relevan (Davis, 1996).

Audit menuntut keahlian dan profesionalisme yang tinggi. Keahlian

tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan formal tetapi banyak faktor

lain yang mempengaruhi antara lain adalah pengalaman. Menurut Mayangsari

(2003) auditor yang berpengalaman memiliki keunggulan dalam hal: (1)

Mendeteksi kesalahan, (2) Memahami kesalahan secara akurat, (3) Mencari

penyebab kesalahan.

Menurut Gibbins (1984), pengalaman menciptakan struktur

pengetahuan, yang terdiri atas suatu sistem dari pengetahuan yang sistemtis

dan abstrak. Pengetahuan ini tersimpan dalam memori jangka panjang dan

dibentuk dari lingkungan pengalaman langsung masa lalu. Singkat kata, teori

ini menjelaskan bahwa melalui pengalaman auditor dapat memperoleh

pengetahuan dan mengembangkan struktur pengetahuannya. Auditor yang

berpengalaman akan memiliki lebih banyak pengetahuan dan struktur memori

lebih baik dibandingkan auditor yang belum berpengalaman. Walaupun

demikian pengaruh pengalaman yang banyak dalam bidang audit dapat

dikacaukan oleh rendahnya kesadaran etis para auditor yang memegang posisi

yang tinggi dalam organisasi KAP (Suraida, 2005: 8).

Page 41: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

23

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pengalaman audit merupakan

suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi dalam

mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan serta mencari penyebab

munculnya kesalahan yang berkenaan dengan kekeliruan, sehingga

pengetahuan auditor yang berkenaan dengan kekeliruan mungkin akan

berkembang dengan adanya program pelatihan auditor ataupun dengan

bertambahnya pengalaman auditor.

C. Independensi

Menurut Arens (2009: 186) independensi adalah cara pandang yang

tidak memihak didalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan,

dan penyusunan laporan audit. Unsur-unsur mengenai independensi akuntan

publik, yaitu sebagai berikut:

1. Kepercayaan masyarakat terhadap integritas, obyektivitas dan kebebasan

akuntan publik dari pengaruh pihak lain.

2. Kepercayaan akuntan publik terhadap diri sendiri yang merupakan

integritas profesionalnya.

3. Kemampuan akuntan publik meningkatkan kredibilitas pernyataannya

terhadap laporan keuangan yang diperiksa.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai definisi

independensi akuntan publik adalah sikap pikiran dan sikap mental akuntan

publik yang jujur dan ahli, serta bebas dari bujukan, pengaruh, dan

Page 42: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

24

pengendalian pihak lain dalam melaksanakan perencanaan, pemerikasaan,

penelitian, dan pelaporan hasil pemeriksaan.

Independen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi. Akuntan

publik tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Akuntan publik

berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik

perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan

kepercayaan atas pekerjaan akuntan publik (Christiawan, 2003: 86).

Dalam kode Etik Akuntan Publik disebutkan bahwa independensi adalah

sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai

kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan dengan

prinsip integritas dan objektivitas.

Berkaitan dengan hal itu terdapat 4 hal yang mengganggu independensi

akuntan publik, yaitu: (1) Akuntan publik memiliki mutual atau conflicting

interest dengan klien, (2) mengaudit pekerjaan akuntan publik itu sendiri, (3)

berfungsi sebagai manajemen atau karyawan dari klien dan (4) bertindak

sebagai penasihat (advocate) dari klien. Akuntan publik akan terganggu

independensinya jika memiliki hubungan bisnis, keuangan dan manajemen

atau karyawan dengan kliennya (Elfarini: 2007: 34).

Menurut Supriyono (1988) meneliti 6 faktor yang mempengaruhi

independensi, yaitu: (1) ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha

dengan klien, (2) jasa-jasa lainnya selain jasa audit, (3) lamanya hubungan

audit antara akuntan publik dengan klien, (4) persaingan antar KAP, (5)

ukuran KAP, dan (6) audit fee. Menurut Elfarini (2007: 35) adapun

Page 43: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

25

independensi auditor diukur melalui: lama hubungan dengan klien, tekanan

dari klien, telaah dari rekan auditor dan pemberian jasa non audit.

Menurut Aturan Etika Kompartemen Akuntansi Publik Peraturan 101

dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan

sikap mental independen didalam memberikan jasa profesional sebagaimana

diatur dalam standar profesional akuntan publik yang ditetapkan IAI. Sikap

mental independensi tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in fact)

maupun dalam penampilan (in apearance). Oleh karena itu, ia tidak

dibenarkan untuk memihak kepada kepentingan siapapun, sebab bilamana

tidak demikian halnya, bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia

miliki, ia akan kehilangan sikap independensi (tidak memihak) yang justru

sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya.

Mayangsari (2003: 18) disebutkan bahwa independensi adalah sikap

yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mempunyai kepentingan

pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip

integritas dan objektivitas. Setiap akuntan harus memelihara integritas dan

objektivitas dalam tugas profesionalnya dan setiap auditor harus independen

dari semua kepentingan yang bertentangan atau pengaruh yang tidak layak.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa independensi

merupakan sikap seseorang untuk bertindak jujur, tidak memihak, dan

melaporkan temuan-temuan hanya berdasarkan bukti yang ada.

Menurut Halim (2001: 9) ada tiga aspek independensi seorang auditor,

yaitu sebagai berikut. (1) Independence in fact (independensi senyatanya)

Page 44: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

26

yakni auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi. (2) Independence in

appearance (independensi dalam penampilan) yang merupakan pandangan

pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit. Auditor

harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa sehingga pihak lain akan

mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya. (3) Independence in

competence (independensi dari sudut keahlian) yang berhubungan erat dengan

kompetensi atau kemampuan auditor dalam melaksanakan dan menyelesaikan

tugasnya.

Berdasarkann uraian di atas diketahui bahwa independensi merupakan

sikap pikiran dan sikap mental akuntan publik yang jujur dan ahli, serta bebas

dari bujukan, pengaruh, dan pengendalian pihak lain dalam melaksanakan

perencanaan, pemeriksaan, penelitian, dan pelaporan hasil pemeriksaan.

Adapun independensi auditor diukur melalui: lama hubungan dengan klien,

tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan pemberian jasa non audit.

D. Keahlian Profesional

Dalam pengertian umum, seseorang dikatakan profesional jika

memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas

sesuai dengan bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan

menetapkan standar baku di bidang profesi yang bersangkutan dan

menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika profesi yang telah

ditetapkan. Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual

seperti dikemukakan oleh Lekatompessy (2003). Profesi merupakan jenis

Page 45: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

27

pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme

merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat apakah suatu

pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak. Seorang akuntan publik yang

profesional harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap masyarakat, klien

termasuk rekan seprofesi untuk berperilaku semestinya.

Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas jasa audit profesional

meningkat jika profesi menetapkan standar kerja dan perilaku yang dapat

mengimplementasikan praktik bisnis yang efektif dan tetap mengupayakan

profesionalisme yang tinggi (Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto, 2008).

Konsep profesionalisme modern dalam melakukan suatu pekerjaan seperti

dikemukakan oleh Lekatompessy (2003) berkaitan dengan dua aspek penting,

yaitu aspek struktural dan aspek sikap. Aspek struktural karakteristiknya

merupakan bagian dari pembentukan tempat pelatihan, pembentukan asosiasi

profesional dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan

dengan pembentukan jiwa profesionalisme.

Hastuti, T.D., S.L. Indriarto dan C. Susilawati (2003) menyatakan bahwa

profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai

akuntan publik. Gambaran seseorang yang profesional dalam profesi

dicerminkan dalam lima dimensi profesionalisme, yaitu pertama, pengabdian

pada profesi dicerminkan dari dedikasi dengan menggunakan pengetahuan dan

kecakapan yang dimiliki serta keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan

meskipun imbalan ekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari

pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Kedua, kewajiban sosial adalah

Page 46: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

28

suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat yang

diperoleh baik masyarakat maupun kalangan profesional lainnya karena

adanya pekerjaan tersebut. Ketiga, kemandirian dimaksudkan sebagai suatu

pandangan bahwa seorang yang profesional harus mampu membuat keputusan

sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien dan mereka yang

bukan anggota profesi). Setiap ada campur tangan dari luar dianggap sebagai

hambatan kemandirian secara profesional. Keempat, keyakinan terhadap

profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang menilai apakah

suatu pekerjaan yang dilakukan profesional atau tidak adalah rekan sesama

profesi, bukan pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang

ilmu dan pekerjaan tersebut. Kelima, hubungan dengan sesama profesi adalah

dengan menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk di dalamnya

organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam

melaksanakan pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa keahlian profesional

merupakan keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya,

melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menerapkan standar baku di

bidang profesi yang bersangutan dan menjalankan tugas profesinya dengan

mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan.

E. Pencegah dan Pendeteksi Kecurangan

Menurut Amrizal (2004: 4) Peran utama dari internal auditor sesuai

dengan fungsinya dalam pencagahan kecurangan adalah berupaya untuk

Page 47: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

29

menghilangkan atau mengeleminir sebab-sebab timbulnya kecurangan

tersebut. Karena pencegahan terhadap akan terjadinya suatu perbuatan curang

akan lebih mudah daripada mengatasi bila telah terjadi kecurangan tersebut.

Menurut Amrizal (2004: 4) kecurangan sering terjadi pada suatu entitas

apabila:

a. Pengendalian intern tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan longgar

dan tidak efektif.

b. Pegawai dipekerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas mereka.

c. Pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan atau

ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan

tujuan keuangan yang mengarah tindakan kecurangan.

d. Model manajemen sendiri melakukan kecurangan, tidak efisien dan atau

tidak efektif serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

e. Pegawai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang tidak dapat

dipecahkan, biasanya masalah keuangan, kebutuhan kesehatan keluarga,

gaya hidup yang berlebihan.

f. Industri dimana perusahaan menjadi bagiannya, memiliki sejarah atau

tradisi kecurangan.

Pencegahan kecurangan pada umumnya adalah aktivitas yang

dilaksanakan yang dilaksanakan manajemen dalam hal penerapan kebijakan,

sistem dan prosedur yang membantu menyakinkan bahwa tindakan yang

diperlukan sudah dilakukan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain

perusahaan untuk dapat memberikan keyakinan memadai dalam mencapai 3

Page 48: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

30

(tiga) tujuan pokok yaitu: keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan

efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

(Amrizal, 2004: 5).

Untuk hal tersebut, kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah

antara lain dengan cara-cara berikut:

1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik

Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas

manajemen untuk mengendalikan jalannya perusahaan menjadi semakin

berat. Agar tujuan yang telah ditetapkan top manajemen dapat dicapai,

keamanan harta perusahaan terjamin dan kegiatan operasi bisa dijalankan

secara efektif dan efisien, manajemen perlu mengadakan struktur

pengendalian intern yang baik dan efektif mencegah kecurangan.

Dalam memperkuat pengendalian intern di perusahaan, COSO

(The Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway

Commission) pada bulan September 1992 dalam Amrizal (2004: 5)

memperkenalkan suatu kerangka pengendalian yang lebih luas daripada

model pengendalian akuntansi yang tradisional dan mencakup manajemen

risiko, yaitu pengendalian intern terdiri atas 5 komponen yang paling

terkait yaitu:

1) Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan

pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian

intern, menyediakan disiplin dan struktur.

Page 49: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

31

Lingkungan pengendalian mencakup:

a. Integritas dan nilai etika.

b. Komitmen terhadap kompetensi.

c. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit.

d. Filosofi dan gaya operasi manajemen.

e. Struktur organisasi.

f. Pemberian wewenang dan tanggungjawab.

g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

2) Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko

yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk

menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut:

a. Perubahan dalam lingkungan operasi.

b. Personel baru.

c. Sistem informasi yang baru atau diperbaiki.

d. Teknologi baru.

e. Lini produk, produk atau aktivitas baru.

f. Operasi luar negeri.

g. Standar akuntansi baru.

3) Standar pengendalian adalah kebijakan dari prosedur yang membantu

menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

Kebijakan dan prosedur yang dimaksud berkaitan dengan:

a. Penelaahan terhadap kinerja.

Page 50: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

32

b. Pengolahan informasi.

c. Pengendalian fisik.

d. Pemisahan tugas.

4) Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan,

dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dari waktu yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab. Sistem

informasi mencakup sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan

yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan

transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas bagi aktiva, utang

dan ekuitas. Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman

tentang peran dan tanggung jawab individual berkaitan dengan

pengendalian intern terhadap pelaporan keuangan.

5) Pemantauan (monitoring) adalah proses menentukan mutu kinerja

pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup

penentuan disain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan

pengambilan tindakan koreksi.

Dari kesimpulan di atas diketahui bahwa untuk membangun

struktur pengendalian intern yang baik pengendalian intern dibagi atas 5

komponen, yaitu: pertama, lingkungan pengendalian menetapkan corak

suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.

Kedua, penaksiran resiko atas identifikasi entitas dan analisis terhadap

risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar

untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Ketiga, standar

Page 51: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

33

pengendalian. Keempat, informasi dan komunikasi. Dan kelima,

melakukan pemantauan (monitoring) dalam proses menentukan mutu

kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian

1) Review Kinerja

Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas kinerja

sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, prakiraan, atau kinerja

periode sebelumnya. Menghubungkan satu rangkaian data yang

berbeda operasi atau keuangan satu sama lain. Bersama dengan

analisis atas hubungan dan tindakan penyelidikan dan perbaikan, dan

review atas kinerja fungsional atau aktivitas seseorang manajer kredit

atas laporan cabang perusahaan tentang persetujuan dan penagihan

pinjaman.

2) Pengolahan informasi

Berbagai pengendalian dilaksanakan untuk mengecek ketepatan,

kelengkapan, dan otorisasi transaksi. Dua pengelompokan luas

aktivitas pengendalian sistem informasi adalah pengendalian umum

dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum biasanya mencakup

pengendalian atas operasi pusat data, pemerosesan dan pemeliharaan

perangkat lunak sistem, keamanan akses, pengembangan dan

pemeliharaan sistem aplikasi. Pengendalian ini berlaku untuk

mainframe, minicomputer dan lingkungan pemakai akhir.

Page 52: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

34

Pengendalian ini membantu menerapkan bahwa transaksi adalah sah,

diotorisasi semestinya, dan diolah secara lengkap dan akurat.

3) Pengendalian fisik

Aktivitas pengendalian fisik mencakup keamanan fisik aktiva,

penjagaan yang memadai terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses

terhadap aktiva dan catatan, otorisasi untuk akses ke program

komputer dan data files, dan perhitungan secara periodik dan

pembandingan dengan jumlah yang tercantum dalam catatan

pengendali.

4) Pemisahan tugas

Pembebanan tanggung jawab ke orang yang berbeda untuk

memberikan otorisasi, pencatatan transaksi, menyelenggarakan

penyimpanan aktiva ditujukan untuk mengurangi kesempatan bagi

seseorang dalam posisi baik untuk berbuat kecurangan dan sekaligus

menyembunyikan kekeliruan dan ketidakberesan dalam menjalankan

tugasnya dalam keadaan normal.

Dari uraian di atas untuk mengefektifkan aktivitas pengendalian

terdiri dari review kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan

pemisahan tugas.

3. Meningkatkan kultur organisasi

Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan

mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang

saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja sumber-sumber

Page 53: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

35

perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka

panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun

masyarakat sekitar secara keseluruhan.

Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah (Amrizal, 2004: 8):

1) Keadilan (Fairness)

Melindungi kepentingan pemegang saham minoritas dan steakholders

lainnya dari rekayasa transaksi yang bertentangan dengan peraturan-

peraturan yang berlaku.

2) Transparansi

Keterbukaan bagi steakholders yang terkait untuk melihat dan

memahami proses suatu pengambilan keputusan atau pengelolaan

suatu perusahaan. Dalam hal ini terkait pula kewajiban perusahaan

untuk mengungkapkan informasi material kepada pemegang saham

atau publik dan pemerintah secara benar, akurat, teratur dan tepat

waktu.

3) Akuntabilitas (Accountability)

Menciptakan sistem pengawasan yang efektif didasarkan atas

distribusi dan keseimbangan kekuasaan antar anggota direksi,

komisaris, pemegang saham dan pengawas. Di sini menyangkut pula

proses pertanggungjawaban para pengurus perusahaan atas keputusan-

keputusan yang dibuat dan kinerja yang dicapai.

Page 54: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

36

4) Tanggung jawab (Responsibility)

Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan

ketentuan atau peraturan yang berlaku termasuk tanggap terhadap

lingkungan di mana perusahaan berada.

5) Moralitas

Manajemen dan seluruh individu dalam perusahaan wajib menjunjung

tinggi moralitas, di dalam prinsip ini terkandung unsur-unsur

kejujuran, kepekaan sosial dan tanggung jawab individu.

6) Kehandalan (Reliability)

Pihak manajemen atau pengelola perusahaan dituntut untuk memiliki

kompetensi dan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan.

7) Komitmen

Pihak manajemen atau pengelola perusahaan dituntut untuk memiliki

komitmen penuh untuk selalu meningkatkan nilai perusahaan, dan

bekerja untuk mengoptimalkan nilai pemegang sahamnya serta

menurunkan risiko perusahaan.

Dalam pedoman GCG yang disusun oleh The Nasional Committee

on Corporate Governance (Maret 2000) dalam Amrizal (2004: 9) telah

disarankan dengan jelas bagi perusahaan untuk memenuhi 13 aspek

penting yang harus diperhatikan manajemen perusahaan yaitu:

Pemegang saham, dewan komisaris, direksi, sistem audit, sekretaris

perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan (steakholders), keterbukaan,

Page 55: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

37

kerahasiaan, informasi orang dalam, etika berusaha dan anti korupsi,

donasi, kepatuhan pada peraturan perundang-undangan (proteksi

kesehatan, keselamatan kerja, pelestarian lingkungan serta kesempatan

kerja yang sama).

4. Mengefektifkan fungsi internal audit

Walaupun internal auditor tidak dapat menjamin bahwa kecurangan

tidak akan terjadi, namun ia harus menggunakan kemahiran jabatannya

dengan seksama sehingga diharapkan mampu medeteksi terjadinya

kecurangan dan dapat memberikan saran-saran yang bermanfaat kepada

manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan. Beberapa hal yang

harus diperhatikan oleh manajemen agar fungsi internal audit bisa efektif

membantu manajemen dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan

memberikan analisa, penilaian saran dan komentar mengenai kegiatan

yang diperiksanya adalah:

1) Internal audit depertemen harus mempunyai kedudukan yang

independen dalam organisasi perusahaan dalam arti kata tidak boleh

terlibat kegiatan operasional perusahaan dan bertanggungjawab kepada

atau melaporkan kegiatannya kepada top manajemen.

2) Internal adit departemen harus mempunyai uraian tugas secara tertulis,

sehingga setiap auditor mengetahui dengan jelas apa yang menjadi

tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.

3) Internal audit harus mempunyai internal audit manual yang berguna

untuk:

Page 56: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

38

a. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas.

b. Menentukan standar yang berguna untuk mengukur dan

meningkatkan percormance.

c. Memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit departemen

sesuai dengan requitment dari internal audit director.

4) Harus ada dukungan yang kuat dari top manajemen kepada internal

audit departemen. Dukungan tersebut dapat berupa:

a. Penempatan internal audit departemen dalam posisi yang

independen.

b. Penempatan audit staf dengan gaji yang cukup menarik.

c. Penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk

membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan-laporan internal

audit departemen dan respon yang cepat dan tegas terhadap saran-

saran perbaikan yang diajukan oleh internal auditor.

5) Internal audit departemen harus memiliki sumber daya yang

profesional, capable, bisa bersikap objective dan mempunyai integritas

serta loyalitas yang tinggi.

6) Internal auditor harus bisa bekerjasama dengan akuntan publik jika

internal auditor sudah bisa bekerja secara efisien dan efektif dan bisa

bekerjasama dengan akuntan publik, maka audit fee yang harus

dibayar kepada KAP bisa ditekan menjadi lebih rendah karena hasil

kerja internal bisa mempercapat dan mempermudah penyelesaian

pekerjaan KAP.

Page 57: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

39

7) Menciptakan struktur pengajian yang wajar dan pantas.

8) Mengadakan rotasi dan kewajiban bagi pegawai untuk mengambil hak

cuti.

9) Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan

dan memberikan penghargaan kepada yang berprestasi.

10) Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan

kesulitan baik dalam hal keuangan maupun non keuangan.

11) Menetapkan kebijakan perusahaan terhadap pemberian-pemberian dari

luar harus diinformasikan dan dijelaskan pada orang-orang yang

dianggap perlu agar jelas mana yang hadiah dan mana yang berupa

sogokan dan mana yang resmi.

12) Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi

kecurangan karena kecurangan sulit ditemukan dalam pemeriksaan

yang biasa-biasa saja.

13) Menyediakan saluran-saluran untuk melaporkan telah terjadinya

kecurangan hendaknya diketahui oleh staf agar dapat diproses pada

jalur yang benar.

Sementara irregularities atau kecurangan adalah salah saji atau

hilangnya jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang disengaja

(Ferdian dan Na’im, 2006: 6). Kecurangan dibagi dua yaitu: salah saji yang

timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan dan kecurangan yang

timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva. Penelitian ini

Page 58: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

40

difokuskan pada kecurangan tipe pertama yang menurut SA Seksi 316.2 (PSA

No.70) paragraf 04 berarti, “salah saji atau penghilangan secara sengaja

jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui

pemakai laporan keuangan”. Kecurangan dalam laporan keuangan dapat

menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini:

1. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen

pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan

keuangan.

2. Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan

peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan.

3. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan

jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

Menurut Koroy (2008: 25-26) Pendeteksian kecurangan bukan

merupakan tugas yang mudah dilaksanakan oleh auditor eksternal (selanjutnya

disebut auditor). Atas literatur yang tersedia, dapat dipetakan empat faktor

yang terdentifikasi yang menjadikan pendeteksian kecurangan menjadi sulit

menjadikan pendeteksian kecurangan menjadi sulit dilakukan sehingga auditor

gagal dalam usaha mendeteksi. Faktor-faktor tersebut yaitu:

1. Karakteristik terjadinya kecurangan

Terjadinya kecurangan sebenarnya berbeda dengan kekeliruan.

Menurut Koroy (2008: 26) kecurangan lebih sulit untuk dideteksi karena

biasanya melibatkan penyembunyian. Penyembunyian itu terkait dengan

catatan akuntansi dan dokumen yang berhubungan, dan hal ini juga

Page 59: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

41

berhubungan dengan tanggapan pelaku kecurangan atas permintaan

auditor dalam melaksanakan audit. Jika auditor meminta bukti transaksi

yang mengandung kecurangan, dia akan menipu dengan memberi

informasi palsu atau tidak lengkap.

Koroy (2008: 26) menyebutkan ada tiga taknik yang digunakan

manajer untuk mengelabui auditor. Taktik pertama adalah membuat

deskripsi yang menyesatkan (seperti mengatakan perusahaan yang

bertumbuh) agar menyebabkan auditor menghasilkan ekspektasi yang

tidak benar sehingga gagal mengenali ketidakkonsistenan. Taktik kedua

adalah menciptakan bingkai sehingga menimbulkan hipotesis tidak adanya

ketidakberesan untuk evaluasi ketidakkonsisten yang terdeteksi. Taktik

ketiga yaitu menghindari untuk memperlihatkan ketidakpantasan dengan

membuat serentetan manipulasi kecil (secara individual tidak material)

atas akun-akun tertentu dalam laporan keuangan sehingga membentuk

rasionalisasi atas jumlah saldo yang dihasilkan. Dengan ketiga taktik ini,

manajemen klien akan berhasil bila auditor menggunakan cara sederhana

melalui representasi tunggal dalam menginterprestasikan

ketidakkonsistenan yang terdeteksi. Hasil penelitian Koroy (2008)

menunjukkan bahwa sebagian besar auditor (penelitian ini menggunakan

partner) tidak mampu mendeteksi kecurangan dengan baik. Walaupun

motivasi, pelatihan dan pengalamannya memadai, para partner yang diuji

dapat dikelabui oleh bingkai dari manajemen klien.

Page 60: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

42

Ketidakmampuan auditor dalam pendeteksian kecurangan ini ada

hubungan dengan keahliannya dibentuk oleh pengalaman yang relevan

dengan kecurangan. Kecurangan itu sendiri frekuensi terjadinya jarang dan

tidak semua auditor pernah mengalami kasus terjadinya kecurangan,

sehingga pengalaman auditor berkaitan dengan kecurangan tidak banyak.

Koroy (2008: 26) yang melakukan survei atas 1.050 partner audit KPMG

peat arwick menemukan adanya 77 kasus kecurangan yang pernah mereka

alami. Jika dihitung dari jumlah audit sepanjang karir mereka maka

insiden ditemukannya kecurangan menjadi sangat kecil (sekitar 0,32

persen). Dengan jarangnya mereka menghadapi management fraud

sehingga jarang pula yang mempunyai latar belakang yang pantas yang

mengarah pada kemampuan mendeteksi kecurangan. Dari hasil studi

tampak bahwa pengalaman saja tidaklah cukup dalam mendeteksi

kecurangan kecuali jika pengalaman itu diperoleh dari industri yang sama

atau melalui penugasan yang melibatkan kekeliruan atau kecurangan yang

material.

2. Standar pengauditan mengenai pendeteksian kecurangan

Dalam pendeteksian kecurangan yang menjadi masalah bukanlah

ketiadaan standar pengauditan yang memberikan pedoman bagi upaya

pendeteksian kecurangan, tetapi kurang memadainya standar tersebut

memberikan arah yang tepat. Hal ini terlihat dari uraian perkembangan

standar pengauditan di depan yang menunjukkan usaha untuk terus-

menerus memperbaiki standar yang mengatur pendeteksian kecurangan

Page 61: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

43

pada tanggung jawab pendeteksian kecurangan pada praktek belum cukup

efektif dilaksanakan (Koroy, 2008: 26).

Keluarnya SAS No.53 menjawab tantangan kesenjangan harapan

dengan secara signifikan meningkatkan tanggung jawab auditor berkaitan

dengan kecurangan. Dalam standar ini ditegaskan auditor harus menilai

risiko bahwa kekeliruan dan ketidakberesan kemungkinan menyebabkan

laporan keuangan berisi salah saji material. Berdasarkan penilaian ini,

auditor harus merancang auditnya untuk memberikan keyakinan yang

memadai yang material atas laporan keuangan. SAS No.53 memandang

persyaratan terhadap kekeliruan sama dengan kecurangan. Namun

menurut Koroy (2008: 27) setahun setelah standar ini terbit, kedua jenis

salah saji ini sama sekali berbeda. Demikian pula persyaratan atas dua

jenis ketidakberesan yaitu defalcation dan management fraud juga berbeda

bahwa mendeteksi kekeliruan yang mudah dilakukan. Sebabnya adalah

pertama, kekeliruan terjadi tanpa adanya penyembunyian sehingga dapat

terungkap begitu bukti-bukti diuji. Kedua, bila kekeliruan dalam jumlah

kecil-kecil dijumlahkan menjadi jumlah yang material, sangat mungkin

satu atau lebih bagian bukti yang mengandung kekeliruan akan diuji oleh

auditor. Ketiga yaitu jika satu atau lebih kekeliruan itu secara sendiri-

sendiri jumlahnya besar maka mungkin saja detil transaksi atau akun yang

berhubungan akan dipilih untuk diuji auditor.

Perubahan SAS No.53 menjadi SAS No.82 berusaha mengatasi

kelemahan di atas. SAS No.82 meminta penilaian risiko kecurangan

Page 62: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

44

dilakukan secara eksplisit dan terpisah. Auditor juga diminta untuk

mendokumentasikan penilaian risiko kecurangan secara terpisah. Koroy

(2008: 27) dalam penelitiannya mengatakan standar ini harusnya dapat

mengarahkan audit untuk memberi banyak waktu membaca isyarat

kecurangan dan merancang rencana audit yang lebih sensitif terhadap

risiko kecurangan. SAS No.82 memang cukup berhasil mengarahkan

auditor untuk memperhatikan kecurangan. Namun SAS No.82 ini, seperti

didapat dari penelitian Zimbelman (1997) dan kemudian Glover et al.

(2003), tidak cukup untuk mendorong auditor untuk mengubah risiko

kecurangan yang dipersepsikan, sehingga mereka tidak memilih prosedur

audit yang berbeda. Hasil ini menimbulkan pertanyaan mengenai

efektivitas SAS No.82 dalam membantu meningkatkan pendeteksian

kecurangan. Dengan kata lain, dengan standar ini auditor memang

melakukan upaya lebih, tetapi mereka tetap mempertahankan strategi audit

yang konstan yang kemungkinan tidak efektif untuk mendeteksi

kecurangan.

Perubahan SAS No.82 menjadi SAS No.99 banyak menyerap

rekomendasi yang diberikan PAE, sehingga merupakan upaya perbaikan

yang signifikan dalam standar pengauditan. SAS No.99 ini dirancang

untuk memperluas prosedur audit yang berkenaan dengan kecurangan

material pada laporan keuangan. Standar baru ini mempertimbangkan

kecurangan secara menyatu dalam proses audit dan secara terus-menerus

dimutakhirkan sampai selesainya audit. Dalam standar ini diuraikan proses

Page 63: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

45

dimana auditor (1) menyajikan informasi risiko salah saji material yang

identifikasi risiko salah saji material yang disebabkan oleh kecurangan, (2)

menilai risiko-risiko tersebut setelah mengevaluasi program dan

pengendalian oleh entitas dan (3) menanggapi hasil dari penilaian tersebut.

Auditor menyajikan dan mempertimbangkan lebih banyak informasi

dalam menilai risiko kecurangan daripada yang pernah dialami di masa-

masa sebelumnya. Selain itu juga auditor diminta mendokumentasikan

penilaian mereka secara eksplisit dalam kertas kerja (Koroy, 2008: 28).

Berikut adalah gambaran secara garis besar pendeteksian kecurangan

berdasar penggolongan kecurangan oleh ACFE dalam Koroy (2008: 29)

yaitu:

1. Kecurangan Laporan Keuangan

Kecurangan dalam penyajian laporan keuangan umumnya dapat

dideteksi melalui analisis laporan keuangan sebagai berikut:

a. Analisis vertikal, yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis

hubungan antara item-item dalam laporan laba rugi, neraca, atau

laporan arus kas dengan menggambarkannya dalam persentase.

b. Analisis horizontal, yaitu teknik untuk menganalisis persentase-

persentase perubahan item laporan keuangan selama beberapa

periode laporan.

c. Analisis rasio, yaitu alat untuk mengukur hubungan antara nilai-

nilai item dalam laporan keuangan.

Page 64: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

46

2. Asset Misappropriation (Penyalahgunaan Aset)

Teknik untuk mendeteksi kecurangan-kecurangan kategori ini

sangat banyak variasinya. Namun, pemahaman yang tepat atas

pengendalian intern yang baik dalam pos-pos tersebut akan sangat

membantu dalam melaksanakan pendeteksian kecurangan. Dengan

demikian, terdapat banyak sekali teknik yang dapat dipergunakan

untuk mendeteksi setiap kasus penyalahgunaan asset. Masing-masing

jenis kecurangan dapat dieteksi melalui beberapa teknik yang berbeda.

Dalam banyak kasus kecurangan, khususnya kasus pencarian dan

penggelapan aset, biasanya terdapat tiga faktor, yaitu:

a. Ada satu tekanan pada seseorang, seperti kebutuhan keuangan.

b. Adanya kesempatan untuk melakukan kecurangan dan

menyembunyikan kecurangan yang dilakukan.

c. Adanya cara pembenaran perilaku tersebut yang sesuai dengan

tingkatan integritas pelakunya.

3. Corruption (korupsi)

Sebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi melalui keluhan

dari rekan kerja yang jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang

tidak puas dan menyampaikan complain ke perusahaan. Atas sangkaan

terjadinya kecurangan ini kemudian dilakukan analisis terhadap

tersangka atau transaksinya. Pendeteksian atas kecurangan ini dapat

dilihat dari karakteristik si penerima maupun si pemberi.

Page 65: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

47

Orang-orang yang menerima dana korupsi ataupun penggelapan

dana pada umumnya mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. The big spender

b. The gift taker

c. The odd couple

d. The rule breaker

e. The complainer

f. The genuine need

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk

mendeteksi kecurangan dalam melaporkan keuangan suatu organisasi

atau perusahaan dapat dilakukan melalui penganalisaan hubungan

antara item-item dalam laporan laba rugi, neraca, atau laporan arus

kas. Mencegah penyalahgunaan aset, dan dapat dideteksi melalui

keluhan dari rekan kerja yang jujur, laporan dari rekan, atau pemasok

yang tidak puas dan menyampaikan complain ke perusahaan.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengalaman audit, independensi, keahlian

profesional, dan pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

keuangan telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Penelitian-penelitian tersebut banyak memberikan masukan serta kontribusi

tambahan bagi auditor untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan penyajian

laporan keuangan. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil-hasil penelitian

Page 66: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

48

terdahulu mengenai pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian

laporan keuangan.

Tabel 4.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti (tahun)

Judul Penelitian

Variabel yang diteliti

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

1. Arleen Herawaty Dan Yulius Kurnia Susanto (2008)

Profesionalisme, Pengetahuan Akuntan Publik Dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi dan Pertimbangan Tingkat Materialitas

1.Profesionalisme (X1)

2.Pengetahuan Akuntan Publik Dalam Mendeteksi Kekeliruan (X2)

3.Etika Profesi (X3) 4.Pertimbangan

Tingkat Materialitas (Y)

Sampel: Kantor akuntan publik. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme, pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan dan etika profesi berpengaruh positif terhadap pertimbangan tingkat meterialitas dalam proses audit laporan keuangan.

2. Ida Suraida (2005)

pengaruh etika, kompetensi, pengalaman audit dan risiko audit terhadap skeptisisme profesional auditor dan ketepatan pemberian opini akuntan publik

1.Etika (X1) 2.Kompetensi (X2) 3.Pengalaman Audit

(X3) 4.Risiko Audit (X4) 5.Skeptisisme

Profesional Auditor (Y1)

6. Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik (Y2)

Sampel: Akuntan publik di Indonesia Metode analisis data menggunakan model persamaan struktural (Struktural Equation Modeling)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika, kompetensi, pengalaman audit, risiko audit dan skeptisisme profesional auditor secara parsial maupuun simultan berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini akuntan.

3. Riki Ferdian dan Ainun Na’im (2006)

Pengaruh Problem-Based Learning (PBL) Pada Pengetahuan Tentang Kekeliruan dan Kecurangan (Errors And Irregularities)

1.Metode PBL (X) 2.Jenis Kekeliruan

dan kecurangan (X1)

3.Ketelitian terhadap kekeliruan dan kecurangan (X2)

Sampel:

Mahasiswa di Fakultas Ekonomi UGM

Metode analisis data menggunakan kolmogarov-Smimov Two-Sample Test

tidak terdapat perbedaan antara experimental group dan control group mengenai jenis kekeliruan dan kecurangan yang dimiliki. Hal ini dilaur ekspektasi yang menyatakan sebaliknya. Hasil tersebut juga tidak sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya tentang metode PBL. Penelitian menduga hal ini dikarenakan tidak spesifiknya metode PBL digunakan untuk mengevaluasi jenis kekeliruan dan kecurangan yang bisa terjadi.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 67: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

49

Tabel 4.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti (tahun) Judul Penelitian Variabel yang diteliti Metodologi

Penelitian Hasil Penelitian

4. Tri Ramaraya Koroy (2008)

Pendeteksi Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh Auditor Eksternal

1. Kecurangan 2. Pendeteksian

kecurangan laporan keuangan

Sampel:

auditor eksternal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, karakteristik terjadinya kecurangan sehingga menyulitkan proses pendeteksian. Kedua, standar pengauditan belum cukup memadai untuk menunjang pendeteksian yang sepantasnya. Ketiga, lingkungan kerja audit dapat mengurangi kualitas audit dan keempat metode dan prosedur audit yang ada tidak cukup efektif untuk melakukan pendeteksian kecurangan.

5. Eunike Christina Elfarini (2007)

Pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit

1. Komppetensi (X1) 2. Independensi (X2) 3. Kualitas audit (Y)

Sampel:

Auditor yang bekerja pada KAP di Jawa Tengah

Metode analisis data menggunakan analisis regresi linaer berganda

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi dan independensi auditor secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kualitas audit.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 68: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

50

G. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengalaman Audit dengan Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan

Penyajian Laporan Keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Suraida (2005) dalam penelitiannya

mengenai pengaruh etika, kompetensi, pengalaman audit dan risiko audit

terhadap skeptisisme profesional auditor dan ketepatan pemberian opini

akuntan publik. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa etika,

kompetensi, pengalaman audit, risiko audit dan skeptisisme profesional

auditor secara parsial maupun simultan berpengaruh positif terhadap

ketepatan pemberian opini akuntan.

Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mendorong

peneliti untuk menguji kembali apakah variabel pengalaman audit

berpengaruh terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan laporan

keuangan. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai

berikut:

Ha1 : Pengalaman audit berpengaruh terhadap pencegahan dan

pendeteksian kecurangan laporan keuangan.

2. Independensi dengan pencegahan dan pendeteksian kecurangan

penyajian laporan keuangan

Penelitian yang dilakukan oleh Elfarini (2007) dalam penelitiannya

mengenai pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap

kualitas audit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

Page 69: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

51

kompetensi dan independensi auditor secara simultan maupun parsial

berpengaruh terhadap kualitas audit. Oleh karena itu baik auditor maupun

Kantor Akuntan Publik (KAP) diharapkan dapat meningkatkan kualitas

auditnya. Adapun untuk meningkatkan kualitas audit diperlukan adanya

peningkatan kompetensi para auditor yakni dengan pemberian pelatihan-

pelatihan serta diberikan kesempatan kepada para auditor untuk mengikuti

kursus-kursus atau peningkatan pendidikan profesi. Sedangkan untuk

meningkatkan independensi, auditor yang mendapat tugas dari kliennya

diusahakan benar-benar independen, tidak mendapat tekanan dari klien

dan tidak memiliki perasaan sungkan dengan kliennya sehingga dalam

melaksanakan tugas auditnya benar-benar objektif dan dapat menghasilkan

audit yang berkualitas. Adanya perhatian terhadap kualitas audit dari

auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut maka akan

dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan yang berguna bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mendorong

peneliti untuk menguji kembali apakah variabel independensi berpengaruh

terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan laporan keuangan.

Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha2 : Independensi berpengaruh terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan laporan keuangan.

Page 70: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

52

3. Keahlian profesional dengan pencegahan dan pendeteksian

kecurangan laporan keuangan

Penelitian yang dilakukan oleh Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto

(2008) dalam penelitiannya mengenai profesionalisme, pengetahuan

akuntan publik dalam mendeteksi kekeliruan, etika profesi dan

pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

profesionalisme, pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan dan

etika profesi berpengaruh secara positif terhadap pertimbangan tingkat

materialitas dalam proses audit laporan keuangan. Semakin tinggi tingkat

profesionalisme akuntan publik, pengetahuannya dalam mendeteksi

kekeliruan dan ketaatannya akan kode etik semakin baik pula

tertimbangan tingkat materialitasnya dalam melaksanakan audit laporan

keuangan.

Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan

Publik dalam meningkatkan kinerja KAP secara keseluruhan dengan

meningkatkan profesionalisme akutan publik, memberikan pengetahuan

yang memadai bagi akuntan publik dalam mendeteksi kekeliruan dan

meningkatkan rasa kepatuhan terhadap etika profesi dalam setiap

pelaksanaan proses audit atas laporan keuangan sehingga dapat dihasilkan

laporan keuangan auditan yang berkualitas.

Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mendorong

peneliti untuk menguji kembali apakah variabel keahlian profesional

berpengaruh terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan laporan

Page 71: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

53

keuangan. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai

berikut:

Ha3 : Keahlian profesional berpengaruh terhadap pencegahan dan

pendeteksian kecurangan laporan keuangan.

4. Pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional dengan

pencegahan dan pendeteksian kecurangan laporan keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Suraida (2005) dalam penelitiannya

mengenai pengaruh etika, kompetensi, pengalaman audit dan risiko audit

terhadap skeptisisme profesional auditor dan ketepatan pemberian opini

akuntan publik. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa etika,

kompetensi, pengalaman audit, risiko audit dan skeptisisme profesional

auditor secara parsial maupun simultan berpengaruh positif terhadap

ketepatan pemberian opini akuntan.

Penelitian yang dilakukan oleh Elfarini (2007) dalam penelitiannya

mengenai pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap

kualitas audit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

kompetensi dan independensi auditor secara simultan maupun parsial

berpengaruh terhadap kualitas audit. Oleh karena itu baik auditor maupun

Kantor Akuntan Publik (KAP) diharapkan dapat meningkatkan kualitas

auditnya. Adapun untuk meningkatkan kualitas audit diperlukan adanya

peningkatan kompetensi para auditor yakni dengan pemberian pelatihan-

pelatihan serta diberikan kesempatan kepada para auditor untuk mengikuti

kursus-kursus atau peningkatan pendidikan profesi. Sedangkan untuk

Page 72: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

54

meningkatkan independensi, auditor yang mendapat tugas dari kliennya

diusahakan benar-benar independen, tidak mendapat tekanan dari klien

dan tidak memiliki perasaan sungkan dengan kliennya sehingga dalam

melaksanakan tugas auditnya benar-benar objektif dan dapat menghasilkan

audit yang berkualitas. Adanya perhatian terhadap kualitas audit dari

auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut maka akan

dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan yang berguna bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mendorong

peneliti untuk menguji kembali apakah variabel pengalaman audit,

independensi, dan keahlian profesional berpengaruh terhadap pencegahan

dan pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Dengan demikian maka

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha4 : Pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

berpengaruh terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan

laporan keuangan.

H. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tujuan penelitian di atas mengenai pengaruh pengalaman

audit, independensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan dan

pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan, maka dibuat kerangka

pemikiran penelitian sebagai berikut:

Page 73: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

55

Page 74: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel

atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

independen, yaitu pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

terhadap variabel dependen, yaitu pencegahan dan pendeteksian kecurangan

penyajian laporan keuangan. Populasi dari penelitian ini adalah akuntan

publik yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya

prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampling

yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur,

dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007: 30). Metode convenience sampling

digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan

cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Responden

yang digunakan dalam penelitian ini adalah partner, manajer, auditor senior,

supervisor dan auditor junior yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di

DKI Jakarta.

Page 75: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

57

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu

penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder

(Indriantoro dan Supomo, 2002: 150). Peneliti memperoleh data yang

berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,

skripsi, tesis, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan

pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti

memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada

penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor yang masih

aktif bekerja di Kantor Akuntan Publik. Pengumpulan data kuisioner

dilakukan dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu

kuisioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti

(Indriantoro dan Supomo, 2002: 154).

D. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang

ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam

penelitian ini (Ghozali, 2005: 45). Maksudnya untuk mengukur valid atau

Page 76: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

58

tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut

mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu

tentukan hipotesisi H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan

total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif

dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0 dan Ha,

kemudian uji dengan membandingkan rhitung (tabel corrected item-total

correlation) dengan rtabel (tabel Product Moment dengan signifikan 0.05)

untuk degree of freedom (df) = n-k. Suatu kuesioner dinyatakan valid

apabila rhitung > rtabel (Ghozali, 2005: 45).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban

responden. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1) Repeated Measure atau pengukuran ulang.

2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian

Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan

Page 77: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

59

nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2005: 41-

42).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

normalitas.

a. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji

multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion

Factor (VIF) (Ghozali, 2005: 91). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem multikoliniearitas (multiko). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan

Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel

independen (Ghozali, 2005: 91). Suatu model regresi dapat dikatakan

bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan

mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat

dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model

regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar

variabel independen haruslah lemah (dibawah 0.05). Jika korelasinya

kuat, maka terjadi problem multiko (Santoso, 2004: 203-206).

b. Uji Heteroskedastisitas

Page 78: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

60

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat

dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot

menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau

melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah

terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk

pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:

105).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model

regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya

mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability

Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi

dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal (Santoso,

2004: 212).

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi

Page 79: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

61

besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen

yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2004: 163). Variabel independen

terdiri dari pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional.

Sedangkan variabel dependennya adalah pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan.

Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut.

Keterangan:

Y : Pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan

a : Konstanta b1-3 : Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen)

X₁ : pengalaman audit X₂ : Independensi X₃ : Keahlian Profesional e : Error Pengujian hipotesis dilakukan melalui:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R²

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

Y = a + b₁X₁+ b₂X₂+ b₃X₃ + e

Page 80: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

62

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2005: 83).

b. Uji t

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0.05

(Ghozali, 2005: 84). Menurut Santoso (2004: 168) dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen

atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

c. Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk

mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan

Page 81: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

63

dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen

yang diuji pada tingkat signifikan 0.05 (Ghozali, 2005: 84). Menurut

Santoso (2004: 120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan berikut dengan definisi operasionalisasi dan cara

pengukurannya.

1. Variabel Independen

a. Pengalaman Audit (X1)

Menurut Ida Suraida (2005: 4) pengalaman audit adalah

pengalaman auditor dalam melakukan audit laporan keuangan baik

dari segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah

ditangani. Bahwa semakin banyak pengalaman auditor semakin dapat

Page 82: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

64

menghasilkan berbagai macam dugaan dalam menjelaskan temuan

audit.

b. Independensi (X2)

Menurut Eurike Christina Elfarini (2007: 34) independensi

adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak

mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang

bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Berkaitan

dengan hal itu terdapat 4 hal yang mengganggu independensi akuntan

public, yaitu: (1) akuntan publik memiliki mutual atau conflicting

interest dengan klien, (2) mengaudit pekerjaan akuntan publik itu

sendiri, (3) berfungsi sebagai manajemen atau karyawan dari klien,

dan (4) bertindak sebagai penasihat (advocate) dari klien.

c. Keahlian Profesional (X3)

Menurut Lekatompessy (2003) keahlian professional berkaitan

dengan dua aspek penting, yaitu aspek struktural dan aspek sikap.

Aspek struktural dan aspek sikap. Aspek struktural karakteristiknya

merupakan bagian dari pembentukan tempat pelatihan, pembentukan

asosiasi profesional dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek

sikap berkaitan dengan pembentukan jiwa profesionalisme.

2. Variabel Dependen

- Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan (Y)

Menurut Amrizal (2004: 4) peran utama dari internal auditor

sesuai dengan fungsinya dalam pencegahan kecurangan adalah berupaya

Page 83: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

65

untuk menghilangkan atau mengeleminir sebab-sebab timbulnya

kecurangan tersebut. Pencegahan kecurangan pada umumnya adalah

aktivitas yang dilaksanakan manajemen dalam hal penerapan kebijakan,

sistem dan prosedur yang membantu menyakinkan bahwa tindakan yang

diperlukan sudah dilakukan dewan komisaris, manajemen, dan personil

lain perusahaan untuk data memberikan keyakinan memadai dalam

mencapai 3 (tiga) tujuan pokok yaitu: keandalan pelaporan keuangan,

efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku.

Tabel 4.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran

No. Butir Pertanyaan

Pengalaman audit (X1) (Sumber: Ida Suraida (2005))

1. Lama melakukan

audit 2. Jumlah

klien yang sudah diaudit

3. Jenis Perusahaan yang pernah diaudit

1. Semakin banyak jumlah klien yang diaudit menjadikan auditor lakukan semakin lebih baik.

2. Saya telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang audit dengan berbagai macam klien sehingga audit yang saya lakukan menjadi lebih baik.

1.Walaupun sekarang jumlah klien saya banyak, audit yang saya lakukan belum tentu lebih baik dari sebelumnya.

1. Saya pernah mengaudit perusahaan yang go publik, sehingga saya dapat mengaudit perusahaan yang belum

Skala Ordinal

1 2 3 4

Page 84: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

66

go publik lebih baik.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 4.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran

No. Butir Pertanyaan

Independensi (X2)

(Sumber: Eurike

Christina Elfarini (2007))

1. lama hubungan dengan klien

2. Tekanan

dari klien

1. Auditor sebaiknya memiliki hubungan dengan klien yang sama paling lama 3 tahun.

2. Saya berupaya tetap bersifat independen dalam melakukan audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan klien.

3. Tidak semua kesalahan klien yang saya temukan saya laporkan karena lamanya hubungan dengan klien tersebut.

1. Agar tidak kehilangan klien, kadang-kadang saya harus bertindak tidak jujur.

2. Jika audit yang saya lakukan buruk, maka saya dapat menerima sanksi dari klien.

3. Tidak semua kesalahan klien saya laporkan krn

Skala Ordinal

5 6 7 8 9

10

Page 85: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

67

saya mendapat peringatan klien.

4. Saya tidak berani melaporkan kesalahan klien karena klien dapat mengganti posisi saya dengan auditor lain.

5. Jika audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak independensi akuntan publik.

11

12

Bersambung pada halaman selanjutnya Tabel 4.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Pengukuran No. Butir

Pertanyaan

3. Telaah

dari rekan auditor

4. Jasa non

audit

6. Fasilitas yang saya terima dari klien menjadikan saya sungkan terhadap klien sehingga kurang bebas dalam melakukan audit.

1. Saya tidak membutuhkan telaah dari rekan auditor untuk menilai prosedur audit saya karena kurang dirasa manfaatnya.

2. Saya bersikap jujur untuk menghindari penilaian kurang dari rekan seprofesi (sesama auditor) dalam tim.

1. Selain memberikan jasa audit, suatu kantor akuntan dapat pula memberikan jasa-jasa lainnya kepada klien yang sama.

2. Jasa non audit yang diberikan pada klien

Skala Ordinal

13

14

15

16

17

Page 86: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

68

dapat merusak independensi penampilan akuntan publik tersebut.

3. Pemberian jasa lain selain jasa audit dapat meningkatkan informasi yang disajikan dalam laporan pemeriksaan akuntan publik.

18

Keahlian Profesional

(X3) (Sumber: Lekatompessy

(2003))

1. Aspek struktural

1. Keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya

Skala Ordinal

19

Bersambung pada halaman selanjutnya Tabel 4.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran

No. Butir Pertanyaan

2. Aspek sikap

2. Profesi atau tugas dengan menetapkan standar baku di bidang profesinya.

3. Mematuhi etika yang telah ditetapkan.

4. Pembentukan tempat pelatihan.

5. Pembentukan asosiasi profesional.

6. Pembentukan kode etik. 1. Profesi dicerminkan dari

dedikasi dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan.

2. Mempunyai pandangan tentang pentingnya kewajiban sosial.

3. Profesional mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain.

4. Seorang profesional harus yakin terhadap profesi yang dijalankan.

Skala Ordinal

20

21

22

23

24 25

26

27

28

Page 87: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

69

5. Miliki hubungan sesama profesi dengan menggunakan ikatan profesi sebagai acuan.

29

Pencegahan dan

pendeteksian kecurangan

(Y) (Sumber: Amrizal (2004))

1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik

1. Lingkungan pengendalian menerapkan corak suatu organisasi.

2. Identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan.

3. Kebijakan dari prosedur yang membantu menjamin bahwa manajemen dilaksanakan.

Skala Ordinal

30

31

32

Bersambung pada halaman selanjutnya Tabel 4.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran

No. Butir Pertanyaan

2. Mengefektifkan

aktivitas pengendalian

4. Pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab.

5. Pemantauan mencakup penentuan disain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.

1. review atas kinerja atas aktivitas anggaran, prakiraan, dan kinerja periode sebelumnya.

2. pengendalian membantu menerapkan bahwa transaksi adalah sah, diotorisasi semestinya, dan diolah secara lengkap dan

Skala Ordinal

33

34

35

36

Page 88: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

70

akurat. Sumber: Diolah dari berbagai referensi

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang berada di DKI Jakarta. Auditor yang

berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi manajer, supervisor, auditor

senior, dan auditor junior.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di

DKI Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2009

yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 19

Juli 2010 hingga 23 Agustus 2010. Peneliti mengambil sampel sebanyak

Page 89: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

71

15 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di DKI Jakarta, dengan peta

distribusi yang terlihat dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Akuntan Publik Alamat Kuesioner dikirim

Kuesioner dikembalikan

1. Thomas, Lesmana, Henky dan Rekan

Jl. Sisingamangaraja No. 65 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12120

8 6

2. Drs. Soegeng, Junaedi, Chaerul & Rekan

Jl. Raya Kebayoran Lama No. 194, Blok B3 Jakarta 10220

9 7

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 4.3 (Lanjutan)

No. Nama Kantor Akuntan Publik Alamat Kuesioner dikirim

Kuesioner dikembalikan

3. Nugroho & Rekan Jl. Fatmawati Raya No.43 B, Cilandak Barat-Jakarta 12430

10 8

4. Usman & Rekan Jl. Cipulir V No. 5, Kebayoran Lama-Jakarta Selatan 12230

7 7

5. Gatot Permadi Joewono Kebayoran Lama Plaza Blok B-2 Jl. Raya Kebayoran Lama No. 194 A Jakarta 12220

6 6

6. Drs. Chaeroni & Indra Jl. Anggrek Nelimurni II/C-5, Slipi-Jakarta Barat 11480

9 7

7. Herliantono & Rekan Aminta Plaza 7th floor suite 704 Jl. TB. Simatupang Kav. 10 Jakarta 12310

9 8

8. Syarief Basir & Rekan PP Plaza 3rd floor Jl. TB. Simaputang No.57, Pasar Rebo Jakarta 13760

7 5

9. Drs. Mucharam & Amron Cilandak Sport Centre & Apartment, Lt. Dasar Jl. Letjen TB. Simatupang, Cilandak Barat-Jakarta 12430

7 6

10. Noor Salim, Nursehan, Sinarahardja

Jl. Anggrek III No. 28 RT 003/05 Komplek Larangan Indah-Ciledug, Kebayoran Baru-Jakarta Selatan

8 5

11. Abdi Ichjar, BAP & Rekan Graha Buana Blok b4 Jl. Dr. Saharjo No. 210 A Jakarta

9 8

Page 90: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

72

Selatan 12860 12. Jimmy Budhi & Rekan Jl. Sisingamangaraja No. 26,

Lt.2 Jakarta Selatan 12120 9 8

13. Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

Gd. Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

9 8

14. Sasongko, Sidharta Jl. Raya Kebayoran Baru No. 85 Jakarta 12240

8 6

15. Dr. H. Mohammad Zain & Rekan

Jl. Caringin Selatan 40, Terogong, Cilandak-Jakarta Selatan 12430

5 5

Total 120 100 Sumber: Data Primer diolah 2010

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 120 kuesioner dan jumlah

kuesioner yang kembali adalah sebanyak 100 kuesioner atau 83.33%.

Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 20 kuesioner atau 16.67 %.

Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 100 kuesioner atau 83.33 %.

Gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Auditor Persentase 1. Jumlah kuesioner yang disebar 120 100% 2. Jumlah kuesioner yang kembali 100 83.33% 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 20 16.67% 4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 100 83.33%

Sumber: Data primer yang diolah 2010

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

KAP di DKI Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas

responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir,

posisi terakhir, dan pengalaman kerja responden.

Page 91: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

73

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Pria 62 62.0 62.0 62.0Wanita 38 38.0 38.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah 2010

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa sekitar 62 orang atau

62.0% responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya

sebesar 38 orang atau 38.0% responden berjenis kelamin wanita.

b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent D3 15 15.0 14.1 14.1S1 78 78.0 78.0 93.0S2 7 7.0 7.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 78

responden atau 78.0%. Sisanya sebesar 15.0% atau sebanyak 15 orang

berpendidikan terakhir Diploma III (D3) dan sebesar 7.0% atau

sebanyak 7 orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2).

c. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

Page 92: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

74

Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Frequency PercentValid

Percent Cumulative

Percent Auditor Junior 45 45.0 45.0 45.0Auditor Senior 45 45.0 45.0 90.0Supervisor 6 6.0 6.0 96.0Manajer 4 4.0 4.0 100.00

Valid

Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 45 orang atau sebesar 45.0%

menduduki posisi sebagai auditor junior dan auditor senior.

Responden yang menduduki jabatan sebagai supervisor sebanyak 6

orang atau 6.0% dan sisanya adalah manajer sebanyak 4 orang atau

sekitar 4.0%.

d. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja

Tabel 4.8 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent < 1 Tahun 31 31.0 31.0 31.01-3 Tahun 52 52.0 52.0 83.0> 3 Tahun 17 17.0 17.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden atau sebanyak 52.0% atau sekitar 52 auditor memiliki

pengalaman bekerja 1-3 tahun, 31.0% atau sekitar 31 auditor memiliki

Page 93: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

75

pengalaman kerja kurang dari 1 tahun dan sisaya 17.0% atau sekitar 17

auditor memiliki pengalaman di atas 3 tahun.

B. Hasil dan Pembahasan

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan

nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal

ini n adalah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 100 dan

besarnya df dapat dihitung 100-2 dengan df = 98 dan alpha = 0.05 didapat

rtabel = 0.165. suatu kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel, uji

validitas dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

komitmen organisasi (X1), budaya organisasi (X2), gaya kepemimpinan

(X3), motivasi (Y), dan kinerja auditor (Z). Hal ini dapat dilihat pada

(Ghozali, 2005: 45).

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Valid

PA1 0.209 0.165 Valid PA2 0.262 0.165 Valid PA3 0.485 0.165 Valid PA4 0.400 0.165 Valid I1 0.166 0.165 Valid I2 0.236 0.165 Valid I3 0.485 0.165 Valid I4 0.545 0.165 Valid I5 0.169 0.165 Valid

Page 94: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

76

I6 0.283 0.165 Valid I7 0.225 0.165 Valid I8 0.236 0.165 Valid I9 0.485 0.165 Valid I10 0.341 0.165 Valid I11 0.247 0.165 Valid I12 0.256 0.165 Valid I13 0.183 0.165 Valid I14 0.241 0.165 Valid KP1 0.183 0.165 Valid KP2 0.212 0.165 Valid

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 4.9 (Lanjutan)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Valid

KP3 0.517 0.165 Valid KP4 0.565 0.165 Valid KP5 0.263 0.165 Valid KP6 0.400 0.165 Valid KP7 0.388 0.165 Valid KP8 0.219 0.165 Valid KP9 0.401 0.165 Valid KP10 0.491 0.165 Valid KP11 0.203 0.165 Valid PPK1 0.246 0.165 Valid PPK2 0.265 0.165 Valid PPK3 0.265 0.165 Valid PPK4 0.400 0.165 Valid PPK5 0.389 0.165 Valid PPK6 0.428 0.165 Valid PPK7 0.285 0.165 Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2010

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Page 95: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

77

Cronbach Alpha berada diatas 0.60 (Ghozali, 2005: 41-42). Tabel 4.10

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Audit (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.715 .718 4 Sumber: Data primer yang diolah 2010 Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

pengalaman audit sebesar 0.715, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independensi (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.625 .626 14 Sumber: Data primer yang diolah 2010

Page 96: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

78

Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

independensi sebesar 0.625, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keahlian Profesional (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.679 .678 11 Sumber: Data primer yang diolah 2010

Tabel 4.12 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

keahlian profesional sebesar 0.679, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pencegahan dan Pendeteksian

Kecurangan (Y) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.676 .668 7 Sumber: Data primer yang diolah 2010

Page 97: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

79

Tabel 4.13 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

pencegahan dan pendeteksi kecurangan sebesar 0.676, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena

mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas

model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas multikolinearitas nilai

VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance

mendekati 1 (Ghozali, 2005: 91-92).

Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

95% Confidence Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig.Lower Bound

Upper Bound

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) 15.657 2.641 5.927 .000 10.413 20.900

pengalaman audit .314 .153 .204 2.052 .043 .010 .618 .272 .205 .173 .714 1.401

independensi .441 .077 .698 5.749 .000 .289 .594 .412 .506 .484 .481 2.078

1

keahlian profesional .370 .082 .549 4.495 .000 .533 .206 .043 .417 .378 .475 2.103a. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian Sumber: Data primer yang diolah 2010

Page 98: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

80

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa setiap variabel

memiliki nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10 dan nilai Variance

Inflation Faktor (VIF) tidak lebih dari 10. Analisis ini menunjukkan

bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel

penelitian. Sehingga layak untuk digunakan dalam pengujian

selanjutnya.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual

dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas.

Gambar 2.2 Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan gambar 2.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa

data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan

Page 99: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

81

tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal

ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan

regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi

pencegahan dan pendeteksian kecurangan berdasarkan variabel yang

mempengaruhinya, yaitu pengalaman audit, independensi, serta

keahlian profesional.

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2005:

110-112).

1. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Analisis Statistik

Page 100: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

82

Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-

hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya.

Gambar 2.3 Uji Normalitas

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Gambar 2.3 memperlihatkan penyebaran data yang berada

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi

normalitas.

d. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui hubungan dua atau lebih independen variabel

dengan satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini penulis

menggunakan pengalaman audit, independensi, keahlian profesional,

pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Berdasarkan pada

Page 101: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

83

pengolahan data, menggunakan Software SPSS 16.0 maka didapatkan

suatu model regresi linear berganda dalam tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel 4.15 Koefisien Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

95% Confidence Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig.Lower Bound

Upper Bound

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) 15.657 2.641 5.927 .000 10.413 20.900

pengalaman audit .314 .153 .204 2.052 .043 .010 .618 .272 .205 .173 .714 1.401

independensi .441 .077 .698 5.749 .000 .289 .594 .412 .506 .484 .481 2.078

1

keahlian profesional .370 .082 .549 4.495 .000 .533 .206 .043 .417 .378 .475 2.103a. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien dari

persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang

digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε

Keterangan:

a = konstanta b = koefisien regresi Y = pencegahan dan pendeteksian kecurangan X1 = pengalaman audit X2 = independensi X3 = keahlian profesional ε = standar error Dari output didapatkan model persamaan regresi:

Persamaan model Y = 15.657 + 0.314X1 + 0.441X2 + 0.370X3

1. Uji Koefisien Determinasi

Page 102: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

84

Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-

variabel independen, yaitu pengalaman audit, independensi,

keahlian profesional dalam menjelaskan variasi variabel dependen,

yaitu pencegahan dan pendeteksian. Hasil uji koefisien determinasi

dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada

tabel berikut:

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Change Statistics

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

Durbin-Watson

1 .565a .320 .298 2.457 .320 15.036 3 96 .000 1.464a. Predictors: (Constant), keahlian profesional, pengalaman audit, independensi

b. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian Sumber: Data primer yang diolah 2010

Tabel 4.16 menunjukkan nilai R sebesar 0.565 atau 56.5%.

Hal ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara pengalaman

audit, independensi, dan keahlian profesional adalah sedang karena

berada dikisaran 0.40-0.599 (Riduwan dan Engkos Achmad

Kuncoro, 2007: 62). Nilai Adjusted R Square sebesar 0.298 atau

29.8%, ini menunjukkan bahwa variabel pencegahan dan

pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan yang dapat

dijelaskan oleh variabel pengalaman audit, independensi, dan

keahlian profesional adalah sebesar 29.8%, sedangkan sisanya

sebesar 0.702 atau 70.2% (1-0.298) dijelaskan oleh faktor-faktor

lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini, yaitu

Page 103: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

85

pengetahuan akuntan publik, kompetensi, komitmen organisasi,

dan lain-lain.

2. Hasil Uji t

Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.17, jika nilai probability t

lebih kecil dari 0.05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan

jika nilai probability t lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan

menolak Ha.

Tabel 4.17 Hasil Uji t

Coefficientsa Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 15.657 2.641 5.927 .000

pengalaman audit .314 .153 .204 2.052 .043

independensi .441 .077 .698 5.749 .000

1

keahlian profesional .370 .082 .549 4.495 .000 a. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian

Sumber: Data primer yang diolah 2010 Hipotesis 1: Pengaruh pengalaman audit terhadap pencegahan

dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan.

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel

pengalaman audit mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.043.

Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa

pengalaman audit berpengaruh secara signifikan terhadap

pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

keuangan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel

pengalaman audit lebih kecil dari 0.05.

Page 104: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

86

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengalaman audit

berpengaruh signifikan terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan. Pengalaman yang

diperoleh auditor dari lamanya bekerja sebagai auditor dengan

banyaknya tugas pemeriksaan yang dilakukan mempunyai

pengaruh positif terhadap keahlian auditor dalam bidang auditing.

Pengalaman audit dan pertimbangan etis mempengaruhi perilaku

auditor dalam pencegahan dan pendeteksian penyajian laporan

keuangan. Karena pada level pertimbangan etis yang lebih rendah,

terdapat kecenderungan auditor untuk menerima permintaan klien

dalam situasi konflik audit. Sebaliknya, pada level pertimbangan

etis yang tinggi ada kecenderungan auditor untuk menolak tekanan

manajemen klien. Dengan kata lain, individu dengan pengalaman

audit yang sama (sama-sama berpengalaman atau sama-sama

kurang berpengalaman) bisa memiliki pertimbangan etis yang

berbeda sehingga akan berperilaku berbeda pula. Hasil penelitian

ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Suraida

(2005).

Hipotesis 2: Pengaruh independensi terhadap pencegahan dan

pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel

independensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal

ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa

Page 105: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

87

independensi berpengaruh secara signifikan terhadap pencegahan

dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan karena

tingkat signifikansi yang dimiliki variabel independensi lebih kecil

dari 0.05.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa independensi

berpengaruh signifikan terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan. Untuk meningkatkan

independensi, auditor yang mendapat tugas dari kliennya

diusahakan benar-benar independen, tidak mendapat tekanan dari

klien dan tidak memiliki perasaan sungkan dengan kliennya

sehingga dalam melaksanakan tugas auditnya benar-benar objektif

dan dapat menghasilkan audit yang berkualitas. Adanya perhatian

terhadap kualitas audit dari auditor maupun Kantor Akuntan Publik

(KAP) tersebut maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat

dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna bagi

pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Elfarini (2007).

Hipotesis 3: Pengaruh keahlian profesional terhadap

pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

keuangan.

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel

independensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal

ini berarti menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa keahlian

Page 106: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

88

profesional berpengaruh secara signifikan terhadap pencegahan

dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan karena

tingkat signifikansi yang dimiliki variabel keahlian profesional

lebih kecil dari 0.05.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa keahlian profesional

berpengaruh signifikan terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan. Seseorang dikatakan

profesional jika memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian

untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan

suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar baku di bidang

profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya

dengan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan. Profesi dan

profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual seperti

dikemukakan oleh Lekatompessy (2003). Profesi merupakan jenis

pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan

profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting

tanpa melihat apakah suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau

tidak. Seorang akuntan publik yang profesional harus memenuhi

tanggung jawabnya terhadap masyarakat, klien termasuk rekan

seprofesi untuk berperilaku semestinya.

Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas jasa audit

profesional meningkat jika profesi menetapkan standar kerja dan

perilaku yang dapat mengimplementasikan praktik bisnis yang

Page 107: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

89

efektif dan tetap mengupayakan profesionalisme yang tinggi

(Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto, 2008). Konsep

profesionalisme modern dalam melakukan suatu pekerjaan seperti

dikemukakan oleh Lekatompessy (2003) berkaitan dengan dua

aspek penting, yaitu aspek struktural dan aspek sikap. Aspek

struktural karakteristiknya merupakan bagian dari pembentukan

tempat pelatihan, pembentukan asosiasi profesional dan

pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan dengan

pembentukan jiwa profesionalisme. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Lekatompessy (2003),

Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto (2008).

3. Hasil Uji F

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 0.05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan

jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan

menolak Ha.

Tabel 4.18 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 272.289 3 90.763 15.036 .000a

Residual 579.501 96 6.036 1

Total 851.790 99

Page 108: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

90

a. Predictors: (Constant), keahlian profesional, pengalaman audit, independensi b. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Hipotesis 4: Pengaruh pengalaman audit, independensi, dan

keahlian profesional terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18 nilai F

diperoleh sebesar 15.036 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka Ha4 diterima,

sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman audit, independensi,

dan keahlian profesional berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan

penyajian laporan keuangan.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengalaman audit,

independensi, dan keahlian profesional berpengaruh signifikan

terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian

laporan keuangan. Pengalaman yang diperoleh auditor dari

lamanya bekerja sebagai auditor dengan banyaknya tugas

pemeriksaan yang dilakukan mempunyai pengaruh positif terhadap

keahlian auditor dalam bidang auditing. Pengalaman audit dan

pertimbangan etis mempengaruhi perilaku auditor dalam

pencegahan dan pendeteksian penyajian laporan keuangan. Karena

pada level pertimbangan etis yang lebih rendah, terdapat

kecenderungan auditor untuk menerima permintaan klien dalam

Page 109: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

91

situasi konflik audit. Sebaliknya, pada level pertimbangan etis yang

tinggi ada kecenderungan auditor untuk menolak tekanan

manajemen klien. Dengan kata lain, individu dengan pengalaman

audit yang sama (sama-sama berpengalaman atau sama-sama

kurang berpengalaman) bisa memiliki pertimbangan etis yang

berbeda sehingga akan berperilaku berbeda pula. Untuk

meningkatkan independensi, auditor yang mendapat tugas dari

kliennya diusahakan benar-benar independen, tidak mendapat

tekanan dari klien dan tidak memiliki perasaan sungkan dengan

kliennya sehingga dalam melaksanakan tugas auditnya benar-benar

objektif dan dapat menghasilkan audit yang berkualitas. Adanya

perhatian terhadap kualitas audit dari auditor maupun Kantor

Akuntan Publik (KAP) tersebut maka akan dihasilkan laporan

keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan

keputusan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Seseorang dikatakan profesional jika memenuhi tiga kriteria, yaitu

mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan

bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan

menetapkan standar baku di bidang profesi yang bersangkutan dan

menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika profesi yang

telah ditetapkan. Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan

secara konseptual seperti dikemukakan oleh Lekatompessy (2003).

Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa

Page 110: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

92

kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut

individual yang penting tanpa melihat apakah suatu pekerjaan

merupakan suatu profesi atau tidak. Seorang akuntan publik yang

profesional harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap

masyarakat, klien termasuk rekan seprofesi untuk berperilaku

semestinya.

Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas jasa audit

profesional meningkat jika profesi menetapkan standar kerja dan

perilaku yang dapat mengimplementasikan praktik bisnis yang

efektif dan tetap mengupayakan profesionalisme yang tinggi

(Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto, 2008). Konsep

profesionalisme modern dalam melakukan suatu pekerjaan seperti

dikemukakan oleh Lekatompessy (2003) berkaitan dengan dua

aspek penting, yaitu aspek struktural dan aspek sikap. Aspek

struktural karakteristiknya merupakan bagian dari pembentukan

tempat pelatihan, pembentukan asosiasi profesional dan

pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan dengan

pembentukan jiwa profesionalisme. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Lekatompessy (2003),

Suraida (2005), Elfarini (2007), Herawaty dan Yulius Kurnia

Susanto (2008).

Page 111: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi linear

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel pengalaman audit memiliki pengaruh yang signifikan dan

memiliki hubungan yang positif terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Suraida (2005).

2. Variabel independensi memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki

hubungan yang positif terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan

penyajian laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Elfarini (2007).

3. Variabel keahlian profesional memiliki pengaruh yang signifikan dan

memiliki hubungan yang positif terhadap pencegahan dan pendeteksian

kecurangan penyajian laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Lekatompessy (2003), Herawaty

dan Yulius Kurnia Susanto (2008).

4. Variabel pengalaman audit, independensi, dan keahlian professional

memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif

terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

Page 112: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

94

keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Lekatompessy (2003), Suraida (2005), Elfarini (2007), Herawaty dan

Yulius Kurnia Susanto (2008).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas menunjukkan bahwa variabel

pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional berpengaruh secara

signifikan terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian

laporan keuangan. Dalam menjalankan penugasan audit, seorang dituntut

untuk selalu mematuhi aturan serta standar profesionalnya agar dapat

berperilaku dengan baik dan etis. Perilaku auditor dalam situasi konflik dapat

mencerminkan kinerja seorang auditor, jika perilaku auditor tidak etis maka

kinerjanya akan buruk sehingga tingkat kepercayaan masyarakat akan profesi

auditor akan turun. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus maka profesi

seorang auditor sudah tidak dapat bertindak sebagai penengah antara pihak

internal (manajemen) dan eksternal (investor dan masyarakat) yang memiliki

kepentingan atas laporan keuangan. Oleh karena itu, seorang auditor ketika

melakukan penugasan audit hendaknya dapat menjaga perilakunya dalam

menghadapi berbagai situasi yang terjadi, sehingga kepercayaan masyarakat

yang sempat hilang beberapa tahun lalu akibat perilaku auditor yang tidak etis

atau negatif dapat meningkat kembali.

Page 113: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

95

C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian mendatang, dapat memperluas wilayah sampel penelitian

dengan memasukan beberapa sampling area disekitar wilayah DKI Jakarta

dan luar kota.

2. Untuk penelitian mendatang, diharapkan menyebarkan dan

mengumpulkan kuesioner pada waktu yang tepat, sehingga jumlah

responden dapat lebih banyak dan hasilnya dapat lebih akurat.

3. Untuk penelitian mendatang, sebaiknya menambah variabel independen,

variabel moderating atau variabel intervening guna mengetahui variabel-

variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau

memperlemah variabel dependen.

4. Untuk penelitian mendatang, disarankan survei dengan metode lain,

misalnya wawancara secara langsung agar dapat dilakukan pengawasan

atas jawaban responden dalam menjawab pertanyaaan.

Page 114: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

96

Lampiran 1: Surat Kesediaan Responden Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/i Auditor Independen

Di Kantor Akuntan Publik

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Nama : Jordan Matondang

NIM : 203082001901

Jurusan : Akuntansi/Audit

Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini

dengan lengkap sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kuesioner ini akan dijadikan

data dalam penelitian saya. Oleh karena itu, Bapak/Ibu/Saudara/i diminta untuk

membaca dengan teliti dan menjawabnya dengan lengkap. Tidak ada jawaban

benar atau salah, yang terpenting adalah memilih jawaban sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu/Saudara/i. Segala informasi yang diterima dalam penelitian ini akan

dijaga kerahasiaanya dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan akademis.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdra/i meluangkan waktu untuk mengisi dan

menjawab semua pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.

Dosen Pembimbing I Peneliti

Dr. Yahya Hamja, MM Jordan Matondang

Page 115: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

97

Lampiran 2: Identitas Responden

A. Identitas Responden

Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan

kepada bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi data-data berikut ini:

Nama KAP : ................................................

Umur Responden : ................................................ (boleh tidak diisi)

Jenis kelamin : ( ) Pria ( )Wanita

Pendidikan Terakhir : ( ) D3 ( ) S1 ( ) S2 ( ) S3

Posisi Terakhir : ( ) Auditor Yunior ( ) Auditor Senior

( ) Supervisor ( ) Manager

( ) Partner

Pengalaman Kerja : ( ) < 1 tahun ( ) 1-3 tahun ( ) > 3 tahun

B. Cara Pengisian kuesioner

Pernyataan-pernyataan di bawah ini bertujuan untuk mengetahui

pendapat anda tentang faktor-faktor yang mempengaruhi independensi

akuntan publik. Pada setiap pertanyaan telah disediakan bagian lima poin

skala di sampingnya dengan keterangan sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Tidak Setuju (TS)

3. Netral (N)

4. Setuju (S)

5. Sangat setuju (SS)

Anda diminta untuk memberikan jawaban yang tersedia di samping

pertanyaan sesuai dengan jawaban atau keadaan Anda dengan cara memberi

tanda silang (X).

Page 116: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

98

Lampiran 3: Pernyataan Pengalaman Auidt (X1)

No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Semakin banyak jumlah klien yang diaudit

menjadikan auditor lakukan semakin lebih baik.

2. Saya telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang audit dengan berbagai macam klien sehingga audit yang saya lakukan menjadi lebih baik.

3. Walaupun sekarang jumlah klien saya banyak, audit yang saya lakukan belum tentu lebih baik dari sebelumnya.

4. Saya pernah mengaudit perusahaan yang go publik, sehingga saya dapat mengaudit perusahaan yang belum go publik lebih baik.

Page 117: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

99

Lampiran 4: Pernyataan Independensi (X2)

No Pernyataan STS TS N S SS 1. Auditor sebaiknya memiliki hubungan dengan

klien yang sama paling lama 3 tahun.

2. Saya berupaya tetap bersifat independen dalam melakukan audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan klien.

3. Tidak semua kesalahan klien yang saya temukan saya laporkan karena lamanya hubungan dengan klien tersebut.

4. Agar tidak kehilangan klien, kadang-kadang saya harus bertindak tidak jujur.

5. Jika audit yang saya lakukan buruk, maka saya dapat menerima sanksi dari klien.

6. Tidak semua kesalahan klien saya laporkan krn saya mendapat peringatan klien.

7. Saya tidak berani melaporkan kesalahan klien karena klien dapat mengganti posisi saya dengan auditor lain.

8. Jika audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak independensi akuntan publik.

9. Fasilitas yang saya terima dari klien menjadikan saya sungkan terhadap klien sehingga kurang bebas dalam melakukan audit.

10. Saya tidak membutuhkan telaah dari rekan auditor untuk menilai prosedur audit saya karena kurang dirasa manfaatnya.

11. Saya bersikap jujur untuk menghindari penilaian kurang dari rekan seprofesi (sesama auditor) dalam tim.

12. Selain memberikan jasa audit, suatu kantor akuntan dapat pula memberikan jasa-jasa lainnya kepada klien yang sama.

13. Jasa non audit yang diberikan pada klien dapat merusak independensi penampilan akuntan publik tersebut.

14. Pemberian jasa lain selain jasa audit dapat meningkatkan informasi yang disajikan dalam

Page 118: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

100

laporan pemeriksaan akuntan publik.

Lampiran 5: Pernyataan Keahlian Profesional (X3) No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai

dengan bidangnya

2. Profesi atau tugas dengan menetapkan standar baku di bidang profesinya.

3. Saya mematuhi etika yang telah ditetapkan. 4. Akuntan publik membentukan tempat

pelatihan.

5. Setiap akuntan publik membentukan asosiasi profesional.

6. Akuntan publik membentukan kode etik. 7. Profesi dicerminkan dari dedikasi dengan

menggunakan pengetahuan dan kecakapan.

8. Mempunyai pandangan tentang pentingnya kewajiban sosial.

9. Profesional mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain.

10. Seorang profesional harus yakin terhadap profesi yang dijalankan.

11. Miliki hubungan sesama profesi dengan menggunakan ikatan profesi sebagai acuan.

Page 119: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

101

Lampiran 6: Pernyataan Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Penyajian Laporan Keuangan (Y)

No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Lingkungan pengendalian menerapkan corak

suatu organisasi.

2. Identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan.

3. Kebijakan dari prosedur yang membantu menjamin bahwa manajemen dilaksanakan.

4. Pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab.

5. Pemantauan mencakup penentuan disain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.

6. review atas kinerja atas aktivitas anggaran, prakiraan, dan kinerja periode sebelumnya.

7. pengendalian membantu menerapkan bahwa transaksi adalah sah, diotorisasi semestinya, dan diolah secara lengkap dan akurat.

Page 120: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

102

Lampiran 7: Jawaban Pernyataan Pengalaman Audit (X1)

Responden PA1 PA2 PA3 PA4 TOTAL PA 1 3 3 3 2 11 2 4 3 4 4 15 3 2 2 3 3 10 4 4 2 4 5 15 5 4 2 4 4 14 6 4 3 3 4 14 7 4 3 4 4 15 8 4 4 3 3 14 9 3 3 3 4 13 10 4 4 4 3 15 11 3 5 5 5 18 12 4 4 4 5 17 13 3 3 5 5 16 14 4 4 4 3 15 15 3 4 2 2 11 16 4 4 5 5 18 17 3 3 4 3 13 18 4 4 5 4 17 19 3 3 2 3 11 20 4 4 4 4 16 21 3 3 3 4 13 22 4 4 4 4 16 23 4 4 3 4 15 24 4 4 4 4 16 25 4 4 2 4 14 26 3 2 4 5 14 27 4 4 4 4 16 28 4 4 4 4 16 29 3 3 2 2 10 30 5 3 3 4 15 31 4 4 3 3 14 32 4 2 2 3 11 33 4 3 3 3 13 34 4 4 4 5 17 35 4 4 5 3 16

Page 121: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

103

Responden PA1 PA2 PA3 PA4 TOTAL PA 36 4 2 4 4 14 37 2 4 4 4 14 38 4 4 4 3 15 39 3 4 3 4 14 40 3 3 3 5 14 41 3 4 3 3 13 42 3 3 3 2 11 43 3 3 2 2 10 44 4 3 3 3 13 45 4 3 4 4 15 46 2 3 3 3 11 47 2 4 3 3 12 48 2 4 4 4 14 49 4 5 4 3 16 50 4 4 4 4 16 51 4 4 3 3 14 52 4 3 3 3 13 53 4 4 4 4 16 54 3 3 4 5 15 55 4 4 3 3 14 56 3 3 3 2 11 57 3 2 4 3 12 58 4 3 3 3 13 59 4 4 4 3 15 60 4 3 3 3 13 61 3 3 3 3 12 62 5 3 4 4 16 63 4 3 3 3 13 64 4 4 3 4 15 65 4 3 3 3 13 66 4 3 3 3 13 67 4 5 4 3 16 68 4 3 3 3 13 69 4 4 4 4 16 70 5 4 2 4 15

Page 122: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

104

Responden PA1 PA2 PA3 PA4 TOTAL PA 71 3 3 4 4 14 72 2 3 3 3 11 73 3 4 3 3 13 74 2 4 4 4 14 75 2 5 4 3 14 76 4 4 4 4 16 77 2 4 3 3 12 78 3 3 3 3 12 79 3 4 4 4 15 80 3 3 4 5 15 81 2 4 3 3 12 82 3 3 3 2 11 83 3 2 4 3 12 84 2 3 3 3 11 85 3 4 4 3 14 86 2 3 3 3 11 87 3 3 3 3 12 88 4 3 4 4 15 89 3 3 3 3 12 90 3 4 3 4 14 91 2 3 3 3 11 92 3 3 3 3 12 93 3 5 4 3 15 94 3 3 3 3 12 95 3 4 4 4 15 96 2 4 2 4 12 97 2 3 3 3 11 98 3 3 3 3 12 99 3 5 4 3 15 100 3 3 3 3 12

Page 123: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

105

Lampiran 8: Jawaban Pernyataan Independensi (X2) Responden I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 I11 I12 I13 I14 TotalI

1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 5 2 4 4 42 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 55 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 5 4 4 3 40 4 4 2 4 5 4 4 4 2 4 5 3 4 3 4 52 5 4 2 4 4 4 3 5 2 4 4 4 3 3 5 51 6 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 49 7 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 48 8 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 2 44 9 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 49 10 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 51 11 3 5 5 5 2 3 2 5 5 5 4 3 3 3 53 12 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 3 3 54 13 3 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 4 4 4 57 14 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 51 15 3 4 2 2 2 3 3 4 2 2 3 4 4 4 42 16 4 4 5 5 2 2 3 4 5 5 4 4 3 3 53 17 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 42 18 4 4 5 4 2 2 2 4 5 4 5 2 3 3 49 19 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 5 4 3 4 41 20 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 48 21 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 48 22 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 2 4 52 23 4 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 48 24 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 51 25 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 51 26 3 2 4 5 4 4 5 2 4 5 4 5 3 3 53 27 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 58 28 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 5 5 53 29 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 42 30 5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 5 49 31 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 3 4 4 45 32 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 40 33 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 48 34 4 4 4 5 1 1 1 4 4 5 5 3 3 4 48

Page 124: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

106

35 4 4 5 3 2 2 2 4 5 3 4 4 4 3 49 Responden I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 I11 I12 I13 I14 TotalI

36 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 47 37 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 38 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 5 3 5 5 52 39 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 54 40 3 3 3 5 3 1 1 3 3 5 3 3 3 5 44 41 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 5 4 4 4 48 42 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 4 2 37 43 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 5 41 44 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 45 45 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 53 46 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 38 47 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 47 48 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 47 49 4 5 4 3 2 2 2 5 4 3 5 4 4 4 51 50 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 51 51 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 5 4 4 4 47 52 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 43 53 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 50 54 3 3 4 5 2 3 3 3 4 5 4 3 4 4 50 55 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 44 56 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 41 57 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 5 2 2 4 43 58 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 40 59 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 48 60 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 1 1 4 40 61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 42 62 5 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 49 63 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 64 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 47 65 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 45 66 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 1 1 3 42 67 4 5 4 3 2 3 3 5 4 3 4 2 3 4 49 68 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 40 69 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 48 70 5 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 44

Page 125: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

107

Responden I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 I11 I12 I13 I14 TotalI 71 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 41 72 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 47 73 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 3 4 39 74 4 2 4 5 4 4 4 2 4 2 2 3 3 3 46 75 4 2 4 4 4 3 5 2 4 3 3 4 3 3 48 76 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 50 77 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 5 4 3 49 78 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 50 79 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 2 4 3 3 48 80 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 48 81 3 5 5 5 2 3 2 5 5 4 3 4 4 4 54 82 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 53 83 3 3 5 5 5 3 3 3 5 3 2 4 3 3 50 84 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 47 85 3 4 2 2 2 3 3 4 2 5 3 2 4 3 42 86 4 4 5 5 2 2 3 4 5 4 2 3 3 3 49 87 3 3 4 3 2 2 3 3 4 5 3 4 4 3 46 88 4 4 5 4 2 2 2 4 5 4 2 3 3 3 47 89 3 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 38 90 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 52 91 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 47 92 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 3 4 3 4 52 93 4 4 3 4 2 2 4 4 3 4 2 3 3 3 45 94 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 50 95 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 5 4 3 50 96 3 2 4 5 4 4 5 2 4 4 3 3 3 3 49 97 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56 98 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 49 99 3 3 2 2 4 3 3 3 2 4 2 3 3 4 41 100 5 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4 3 4 3 49

Page 126: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

108

Lampiran 9: Jawaban Pernyataan Keahlian Profesional (X3)

Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 TOTAL KP 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 30 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 41 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 27 4 4 2 4 5 4 4 4 2 4 5 4 42 5 4 2 4 4 4 3 5 2 4 4 5 41 6 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 40 7 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 40 8 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 37 9 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 40 10 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 38 11 3 5 5 5 2 3 2 5 5 5 4 44 12 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 44 13 3 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 45 14 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 5 40 15 3 4 2 2 2 3 3 4 2 2 5 32 16 4 4 5 5 2 2 3 4 5 5 3 42 17 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 34 18 4 4 5 4 2 2 2 4 5 4 3 39 19 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 4 29 20 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 40 21 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 38 22 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 42 23 4 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 38 24 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 42 25 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 5 41 26 3 2 4 5 4 4 5 2 4 5 4 42 27 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45 28 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 41 29 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 30 30 5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 37 31 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 33 32 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 5 32 33 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 35 34 4 4 4 5 1 1 1 4 4 5 5 38 35 4 4 5 3 2 2 2 4 5 3 3 37

Page 127: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

109

Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 TOTAL KP 36 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 5 39 37 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 38 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 38 39 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 40 40 3 3 3 5 3 1 1 3 3 5 4 34 41 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 35 42 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 28 43 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 5 30 44 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 35 45 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 39 46 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 30 47 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 35 48 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 38 49 4 5 4 3 2 2 2 5 4 3 4 38 50 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 40 51 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 33 52 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 33 53 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 41 54 3 3 4 5 2 3 3 3 4 5 5 40 55 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 35 56 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 31 57 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 4 34 58 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 31 59 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 39 60 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 34 61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 35 62 5 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 41 63 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 36 64 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 5 40 65 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 32 66 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 38 67 4 5 4 3 2 3 3 5 4 3 5 41 68 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 36 69 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 42 70 5 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 35

Page 128: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

110

Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 TOTAL KP 71 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 37 72 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 32 73 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 39 74 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 35 75 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 5 35 76 5 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 42 77 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 37 78 5 4 3 4 3 3 3 4 3 4 5 41 79 4 5 3 3 3 2 2 3 3 3 3 34 80 4 4 3 3 5 3 3 3 3 3 5 39 81 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 44 82 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 2 42 83 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 47 84 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 40 85 5 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 36 86 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 39 87 4 5 3 4 4 3 3 2 2 2 4 36 88 4 4 5 3 2 2 3 3 3 3 2 34 89 4 3 5 5 3 3 3 4 3 3 3 39 90 5 4 4 4 4 4 5 1 1 1 4 37 91 4 4 5 5 4 5 3 2 2 2 4 40 92 4 4 4 5 2 4 4 4 3 3 2 39 93 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 94 4 5 4 4 4 4 3 3 2 3 4 40 95 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 96 3 5 4 4 4 5 3 4 4 3 3 42 97 4 4 5 5 4 4 5 3 2 2 3 41 98 4 4 4 4 4 3 5 5 3 3 3 42 99 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 45 100 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 47

Page 129: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

111

Lampiran 10: Jawaban Pernyataan Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Penyajian Laporan Keuangan (Y)

Responden PPK1 PPK2 PPK3 PPK4 PPK5 PPK6 PPK7 TOTAL PPK

1 4 4 5 4 3 3 3 26 2 4 4 5 4 4 3 3 27 3 4 4 5 4 4 4 3 28 4 4 4 3 3 4 5 4 27 5 4 2 4 5 5 3 5 28 6 3 3 3 4 4 4 4 25 7 4 4 4 5 5 4 4 30 8 5 4 4 4 3 3 4 27 9 4 3 4 4 3 4 4 26 10 4 4 4 4 5 3 2 26 11 5 4 4 5 4 4 4 30 12 4 4 4 4 5 5 4 30 13 4 5 5 4 3 5 5 31 14 3 4 4 4 5 5 5 30 15 3 4 3 3 3 4 5 25 16 4 4 4 5 5 4 3 29 17 4 3 3 4 4 4 4 26 18 4 4 5 3 4 3 3 26 19 4 3 5 5 5 4 4 30 20 3 4 4 4 4 4 3 26 21 3 4 3 5 5 5 3 28 22 4 4 4 5 4 5 5 31 23 5 4 4 4 4 4 4 29 24 4 2 4 4 5 5 5 29 25 3 3 4 4 3 5 5 27 26 3 5 4 4 4 5 4 29 27 4 4 5 5 5 5 4 32 28 4 4 4 4 4 4 4 28 29 4 4 4 3 4 5 3 27 30 3 4 4 4 4 5 3 27 31 4 3 4 4 4 4 3 26 32 4 4 4 4 4 5 5 30 33 4 4 4 5 3 4 3 27 34 4 4 5 4 3 4 5 29

Page 130: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

112

35 4 4 4 4 4 4 3 27 Responden PPK1 PPK2 PPK3 PPK4 PPK5 PPK6 PPK7 TOTAL PPK

36 4 4 4 4 3 5 5 29 37 5 4 4 4 4 4 4 29 38 5 4 5 4 5 4 4 31 39 4 4 5 5 5 5 3 31 40 5 4 3 3 3 4 4 26 41 4 5 5 4 4 3 4 29 42 5 4 3 3 3 4 3 25 43 3 4 3 4 4 4 5 27 44 5 3 4 4 5 4 4 29 45 5 4 4 5 5 3 3 29 46 4 4 4 4 3 4 4 27 47 4 4 4 4 5 4 4 29 48 4 5 4 5 5 3 4 30 49 4 2 5 5 4 3 4 27 50 4 4 4 5 5 5 4 31 51 4 4 5 5 4 4 3 29 52 4 4 3 5 3 4 3 26 53 4 4 4 5 4 3 4 28 54 5 4 4 4 3 5 5 30 55 4 4 4 4 4 4 4 28 56 4 4 4 3 5 3 3 26 57 4 4 5 4 5 3 4 29 58 4 4 4 4 3 4 3 26 59 4 4 4 4 4 4 4 28 60 5 4 4 3 3 4 4 27 61 4 4 4 5 3 4 5 29 62 5 5 4 5 3 3 4 29 63 4 3 4 5 4 3 5 28 64 4 3 3 5 5 4 5 29 65 4 4 4 4 4 3 3 26 66 4 3 4 4 5 5 5 30 67 3 4 4 5 4 5 5 30 68 4 3 2 4 5 4 5 27 69 4 2 2 5 3 5 5 26 70 5 4 4 3 5 4 4 29

Page 131: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

113

Responden PPK1 PPK2 PPK3 PPK4 PPK5 PPK6 PPK7 TOTAL PPK71 3 3 3 2 3 3 2 19 72 4 3 4 4 4 4 4 27 73 2 2 3 3 2 2 2 16 74 4 2 4 5 4 4 4 27 75 4 2 4 4 4 3 5 26 76 4 3 3 4 4 4 4 26 77 4 3 4 4 4 3 3 25 78 4 4 3 3 3 2 4 23 79 3 3 3 4 4 4 5 26 80 4 4 4 3 3 3 4 25 81 3 5 5 5 2 3 2 25 82 4 4 4 5 3 4 3 27 83 3 3 5 5 5 3 3 27 84 4 4 4 3 3 3 3 24 85 3 4 2 2 2 3 3 19 86 4 4 5 5 2 2 3 25 87 3 3 4 3 2 2 3 20 88 4 4 5 4 2 2 2 23 89 3 3 2 3 2 2 2 17 90 4 4 4 4 3 3 3 25 91 3 3 3 4 4 4 4 25 92 4 4 4 4 3 3 3 25 93 4 4 3 4 2 2 4 23 94 4 4 4 4 3 3 3 25 95 4 4 2 4 4 4 4 26 96 3 2 4 5 4 4 5 27 97 4 4 4 4 5 4 4 29 98 4 4 4 4 2 3 4 25 99 3 3 2 2 4 3 3 20 100 5 3 3 4 3 3 3 24

Page 132: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

114

Lampiran 11: Distribusi Frekuensi Pernyataan Jenis Kelamin

JenisKelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Pria 62 62.0 62.0 62.0Wanita 38 38.0 38.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 133: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

115

Lampiran 12: Distribusi Frekuensi Pernyataan Pendidikan Terakhir PendidikanTerakhir

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

D3 15 15.0 14.1 14.1S1 78 78.0 78.0 93.0S2 7 7.0 7.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 134: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

116

Lampiran 13: Distribusi Frekuensi Pernyataan Posisi Terakhir

Posisi Terakhir

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Auditor Junior 45 45.0 45.0 45.0Auditor Senior 45 45.0 45.0 90.0Supervisor 6 6.0 6.0 96.0Manajer 4 4.0 4.0 100.00

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 135: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

117

Lampiran 14: Distribusi Frekuensi Pernyataan Pengalaman Kerja

PengalamanKerja

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

< 1 Tahun 31 31.0 31.0 31.01-3 Tahun 52 52.0 52.0 83.0> 3 Tahun 17 17.0 17.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 136: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

118

Lampiran 15: Distribusi Frekuensi Pernyataan Pengalaman Audit (X1)

PA1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 15 15.0 15.0 15.0

Netral 37 37.0 37.0 52.0

Setuju 45 45.0 45.0 97.0

sangat setuju 3 3.0 3.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

PA2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0

Netral 45 45.0 45.0 53.0

Setuju 41 41.0 41.0 94.0

sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

PA3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0

Netral 46 46.0 46.0 54.0

Setuju 41 41.0 41.0 95.0

sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

PA4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0

Netral 49 49.0 49.0 56.0

Setuju 34 34.0 34.0 90.0

sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 137: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

119

Lampiran 16: Validitas dan Reliabilitas Pengalaman Audit (X1)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

PA1 10.35 2.533 .209 .055 .630PA2 10.26 2.720 .262 .065 .661PA3 10.28 2.123 .485 .307 .682PA4 10.24 2.144 .400 .281 .653

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.715 .718 4

Page 138: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

120

Page 139: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

121

Lampiran 17: Distribusi Frekuensi Pernyataan Independensi (X2)

I1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

Netral 29 29.0 29.0 35.0

Setuju 61 61.0 61.0 96.0

sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0

Netral 40 40.0 40.0 51.0

Setuju 45 45.0 45.0 96.0

sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0

Netral 37 37.0 37.0 48.0

Setuju 43 43.0 43.0 91.0

sangat setuju 9 9.0 9.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0

Netral 35 35.0 35.0 44.0

Setuju 41 41.0 41.0 85.0

sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 140: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

122

I5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 32 32.0 32.0 33.0

Netral 37 37.0 37.0 70.0

Setuju 25 25.0 25.0 95.0

sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0

tidak setuju 26 26.0 26.0 29.0

Netral 50 50.0 50.0 79.0

Setuju 21 21.0 21.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0

tidak setuju 21 21.0 21.0 23.0

Netral 47 47.0 47.0 70.0

Setuju 24 24.0 24.0 94.0

sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0

Netral 40 40.0 40.0 51.0

Setuju 45 45.0 45.0 96.0

sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 141: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

123

I9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Netral 11 11.0 11.0 11.0

Netral 37 37.0 37.0 48.0

Setuju 43 43.0 43.0 91.0

sangat setuju 9 9.0 9.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0

Netral 36 36.0 36.0 43.0

Setuju 43 43.0 43.0 86.0

sangat setuju 14 14.0 14.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0

Netral 26 26.0 26.0 38.0

Setuju 48 48.0 48.0 86.0

sangat setuju 14 14.0 14.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0

tidak setuju 10 10.0 10.0 13.0

Netral 46 46.0 46.0 59.0

Setuju 36 36.0 36.0 95.0

sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 142: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

124

I13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0

tidak setuju 9 9.0 9.0 11.0

Netral 48 48.0 48.0 59.0

Setuju 39 39.0 39.0 98.0

sangat setuju 2 2.0 2.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

I14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0

Netral 43 43.0 43.0 52.0

Setuju 39 39.0 39.0 91.0

sangat setuju 9 9.0 9.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 143: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

125

Lampiran 18: Validitas dan Reliabilitas Independensi (X2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

I1 43.83 20.082 .166 . .620I2 44.04 19.413 .236 . .610I3 43.96 17.554 .485 . .667I4 43.84 16.964 .545 . .653I5 44.45 19.341 .169 . .624I6 44.57 19.035 .283 . .603I7 44.35 19.018 .225 . .613I8 44.04 19.413 .236 . .610I9 43.96 17.554 .485 . .667I10 43.82 18.472 .341 . .693I11 43.82 21.119 .247 . .659I12 44.16 18.944 .256 . .607I13 44.16 20.257 .183 . .631I14 43.98 19.899 .241 . .626

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.625 .626 14

Page 144: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

126

Lampiran 19: Distribusi Frekuensi Pernyataan Keahlian Profesional (X3)

KP1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 5 5.0 5.0 5.0

Netral 22 22.0 22.0 27.0

Setuju 63 63.0 63.0 90.0

sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

KP2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0

Netral 30 30.0 30.0 38.0

Setuju 53 53.0 53.0 91.0

sangat setuju 9 9.0 9.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

KP3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0

Netral 38 38.0 38.0 45.0

Setuju 45 45.0 45.0 90.0

sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

KP4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

Netral 39 39.0 39.0 45.0

Setuju 40 40.0 40.0 85.0

sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 145: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

127

KP5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 28 28.0 28.0 29.0

Netral 38 38.0 38.0 67.0

Setuju 28 28.0 28.0 95.0

sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

KP6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0

tidak setuju 24 24.0 24.0 27.0

Netral 48 48.0 48.0 75.0

Setuju 23 23.0 23.0 98.0

sangat setuju 2 2.0 2.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

KP7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0

tidak setuju 20 20.0 20.0 22.0

Netral 47 47.0 47.0 69.0

Setuju 23 23.0 23.0 92.0

sangat setuju 8 8.0 8.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

KP8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 11 11.0 11.0 12.0

Netral 40 40.0 40.0 52.0

Setuju 42 42.0 42.0 94.0

sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 146: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

128

KP9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 11 11.0 11.0 12.0

Netral 43 43.0 43.0 55.0

Setuju 40 40.0 40.0 95.0

sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

KP10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 9 9.0 9.0 10.0

Netral 45 45.0 45.0 55.0

Setuju 34 34.0 34.0 89.0

sangat setuju 11 11.0 11.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

KP11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0

Netral 29 29.0 29.0 33.0

Setuju 43 43.0 43.0 76.0

sangat setuju 24 24.0 24.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 147: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

129

Lampiran 20: Validitas dan Reliabilitas Keahlian Profesional (X3)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

KP1 34.15 17.442 .183 .099 .679KP2 34.30 17.061 .212 .542 .676KP3 34.35 15.280 .517 .811 .626KP4 34.29 14.794 .565 .785 .615KP5 34.85 16.270 .263 .379 .670KP6 34.96 15.695 .400 .528 .645KP7 34.78 15.406 .388 .474 .647KP8 34.52 16.878 .219 .579 .676KP9 34.56 15.845 .401 .839 .646KP10 34.48 15.040 .491 .820 .628KP11 34.06 18.320 .203 .120 .712

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.679 .678 11

Page 148: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

130

Lampiran 21: Distribusi Frekuensi Pernyataan Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan (Y)

PPK1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

Netral 20 20.0 20.0 21.0

Setuju 65 65.0 65.0 86.0

sangat setuju 14 14.0 14.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

PPK2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0

Netral 22 22.0 22.0 30.0

Setuju 64 64.0 64.0 94.0

sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

PPK3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

Netral 18 18.0 18.0 24.0

Setuju 58 58.0 58.0 82.0

sangat setuju 18 18.0 18.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

PPK4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0

Netral 15 15.0 15.0 18.0

Setuju 53 53.0 53.0 71.0

sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 149: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

131

PPK5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0

Netral 28 28.0 28.0 37.0

Setuju 38 38.0 38.0 75.0

sangat setuju 25 25.0 25.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

PPK6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0

Netral 30 30.0 30.0 37.0

Setuju 43 43.0 43.0 80.0

sangat setuju 20 20.0 20.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

PPK7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

Netral 32 32.0 32.0 38.0

Setuju 40 40.0 40.0 78.0

sangat setuju 22 22.0 22.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

Page 150: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

132

Lampiran 22: Validitas dan Reliabilitas Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan (Y)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

PPK1 22.97 7.403 .246 .117 .655PPK2 23.21 7.844 .265 .203 .611PPK3 23.01 6.939 .265 .261 .649PPK4 22.81 6.519 .400 .243 .602PPK5 23.10 5.990 .389 .264 .699PPK6 23.13 6.074 .428 .379 .684PPK7 23.11 6.604 .285 .322 .643

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.676 .668 7

Page 151: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

133

Page 152: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

134

Lampiran 23: Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 keahlian profesional, pengalaman audit, independensia

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian

Model Summaryb

Change Statistics Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 .565a .320 .298 2.457 .320 15.036 3 96 .000 1.464a. Predictors: (Constant), keahlian profesional, pengalaman audit, independensi b. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 272.289 3 90.763 15.036 .000a

Residual 579.501 96 6.036 1

Total 851.790 99 a. Predictors: (Constant), keahlian profesional, pengalaman audit, independensi b. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

95% Confidence Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

Model B Std.

Error Beta t Sig. Lower Bound

Upper Bound

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) 15.657 2.641 5.927 .000 10.413 20.900 pengalaman audit .314 .153 .204 2.052 .043 .010 .618 .272 .205 .173 .714 1.401

independensi .441 .077 .698 5.749 .000 .289 .594 .412 .506 .484 .481 2.078

1

keahlian profesional .370 .082 .549 4.495 .000 .533 .206 .043 .417 .378 .475 2.103a. Dependent Variable: pencegahan & pendeteksian

Page 153: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

135

Page 154: PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3513/1/JORDAN... · i pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional

136