pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap...

140
i PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Disusun Oleh: ULFIYAH NIM 63010150193 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 15-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

i

PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH

DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL

MODERASI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun Oleh:

ULFIYAH

NIM 63010150193

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

ii

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

iii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

iv

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

v

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

vi

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

vii

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

viii

MOTTO

Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman, bahkan

kepada tangan yang telah merusaknya.

(Ali bin Abi Thalib)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk diri saya sendiri yang

mampu melawan diri dengan kembali melanjutkan sekolah,

yang mampu membagi waktu untuk bekerja juga untuk

belajar. Terima kasih

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

ix

ABSTRAK

Ulfiyah. 2019. Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja

Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi.

Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Studi S1 Perbankan

Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing Ari Setiawan, M.M.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan manajemen

risiko terhadap kinerja keuangan dengan manajemen laba sebagai varaibel

moderasi. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengakses data

rasio keuangan melalui website resmi masing-masing bank. Populasi dalam

penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2015-2018.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti sehingga

menetapkan 12 Bank Umum Syariah sebagai sampel. Data yang diperoleh

kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu software IBM SPSS 16 dan

Eviews 9. Analisis ini meliputi uji asumsi klasik dan uji moderated regression

analysis (MRA).

Hasil uji menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangakan secara parsial

variabel risiko kredit (NPF), risiko likuiditas (FDR) dan risiko pasar (NOM)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) namun risiko

operasional (BOPO) berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap ROA.

Berdasarkan uji moderated regression analysis (MRA), variabel independen serta

variabel moderasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan (ROA). Secara parsial manajemen laba tidak mampu memoderasi

pengaruh risiko kredit (NPF) dan risiko likuiditas (FDR) terhadap kinerja

keuangan (ROA) sedangkan manajemen laba mampu memoderasi pengaruh risiko

operasional (BOPO) dan risiko pasar (NOM) terhadap kinerja keuangan (ROA).

Kata Kunci: NPF, FDR, BOPO, NOM, ROA, dan Manajemen Laba

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

x

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya yang tak terhingga kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko

terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Manajemen Laba sebagai

Variabel Moderasi”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada

Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan yang baik bagi

umat manusia.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar

strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga. Ucapan sebesar-sebesarnya penulis ucapkan kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan dan pengarahan serta bimbingan dalam

bentuk apapun. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Bapak Ari Setiawan, M.M., selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah

S1 sekaligus dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga dan pikirannya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam proses

penyusunan skripsi ini.

4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri Salatiga yang telah memberikan bekal berbagai teori dan ilmu

pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Kedua orangtua, kedua kakak, adik serta keluarga yang telah memberikan

dukungan moriil, spiritual dan materiil serta restu dalam penyusunan skripsi

ini.

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

xi

6. Sahabat-sahabat tercinta (Unyil, Disky, Puspa, Dian, Ida, Ani Safitri, Anggi

Safitri, Ali Mudhofir, KKN Posko 10, “Kontrakan Syariah”, Kos Indro) yang

selalu setia mendukung dan membantu dalam segala hal.

7. Teman-teman Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2015.

8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas

dukungan dan bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini tidak mudah

dan banyak memiliki kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh

dari kesempurnaan dan tak luput dari kekurangan. Dengan rendah hati, penyusun

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan memperbaiki karya

ilmiah ini, sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan di masa yang akan

datang.

Salatiga, 09 Agustus 2019

Penulis,

Ulfiyah

NIM. 63010150193

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................................................... vi

DECLARATION .................................................................................................. vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

D. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 13

E. Sistematika Penelitian ............................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 16

A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 16

B. Kerangka Teori .......................................................................................... 29

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

xiii

1. Signalling Theory ................................................................................... 29

2. Bank Syariah .......................................................................................... 32

3. Kinerja Keuangan ................................................................................... 34

4. Manajemen Risiko .................................................................................. 38

5. Manajemen Laba .................................................................................... 49

C. Kerangka Penelitian .................................................................................. 53

D. Hipotesis .................................................................................................... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 65

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 65

B. Waktu Penelitian ....................................................................................... 66

C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 66

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 67

E. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 68

F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 74

G. Alat Analisis .............................................................................................. 81

BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 82

A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................ 82

B. Analisis Data ............................................................................................. 83

1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................ 83

2. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 85

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 86

4. Uji Statistik ............................................................................................. 90

5. Moderated Regression Analysis (MRA) ................................................ 94

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 106

A. Kesimpulan .............................................................................................. 106

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

xiv

B. Saran ........................................................................................................ 107

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 109

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 115

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-Rata Rasio NPF, FDR, BOPO, NOM dan ROA

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Kriteria Penilaian ROA

Tabel 2.3 Kriteria Penilaian FDR

Tabel 2.4 Kriteria Penilaian BOPO

Tabel 2.5 Kriteria Penilaian NOM

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4.2 Hasil Unit Root Test

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinan

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik T

Tabel 4.10 Uji Statistik F Uji MRA

Tabel 4.11 Hasil Uji MRA

Tabel 4.12 Hasil Penelitian

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data ROA, NPF, FDR, BOPO, NOM dan DA

Lampiran 2 Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 3 Unit Root Test

Lampiran 4 Uji Normalitas

Lampiran 5 Uji Multikolonieritas

Lampiran 6 Uji Autokorelasi

Lampiran 7 Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 8 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Lampiran 9 Hasil Uji MRA (Moderated Regression Analysis)

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi dewasa ini tidak terlepas dari adanya berbagai

macam lembaga keuangan. Salah satu lembaga keuangan yang banyak

digunakan masyarakat saat ini adalah bank. Menurut Undang-Undang RI

Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang

dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2014). Dengan begitu

banyaknya bank maka akan meningkatkan persaingan bisnis antar perusahaan

perbankan. Persaingan yang ketat tersebut akan menuntut bank untuk

meningkatkan kinerjanya agar menarik investor. Akan tetapi, sebelum

menginvestasikan dananya, para investor akan memeriksa terlebih dahulu

bagaimana kinerja keuangan dari perusahaan perbankan tersebut.

Untuk memutuskan suatu badan usaha, perusahaan atau bank memiliki

kinerja yang baik maka dapat dilihat dari sisi kinerja keuangannya. Cara

bagaimana melihat kinerja keuangan perbankan dapat diukur dengan

mengevaluasi atau menganalisa laporan keuangan. Dengan melihat laporan

keuangan tersebut maka dapat dilihat apakah kinerja bank tersebut baik atau

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

2

tidak, dengan menggunakan sumber dana yang ada apakah bank tersebut dapat

mengelolanya dengan optimal. Bank yang memiliki tingkat kesehatan yang

baik dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik pula. Berkaitan dengan

kinerja keuangan bank maka rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja

keuangan adalah rasio profitabilitas yakni ROA (Return On Assets). Menurut

Yudiana (2013), ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank

dalam menghasilkan laba. Dengan mengetahui ROA, kita dapat mengetahui

apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam

kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. Apabila ROA suatu bank

besar, maka besar pula keuntungan yang didapat oleh bank tersebut

(Dendawijaya, 2005). Untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan harus

mampu menganalisa risiko yang mungkin akan terjadi. Tentu saja dengan

adanya sistem yang bermutu maka akan mencapai profitabilitas yang

maksimal dengan meminimalisir peluang terjadinya risiko, salah satunya

adalah peluang untuk terjadinya kerugian.

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2015), industri keuangan di Indonesia

menyadari bahwa manajemen risiko harus diimplementasikan dalam cakupan

yang luas pada setiap bisnis. Manajemen risiko merupakan proses terstruktur

dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan,

mengembangkan alternatif penanganan risiko, memonitor dan mengendalikan

penanganan risiko. Manajemen risiko diharapkan dapat mendeteksi

maksimum kerugian yang dapat timbul di masa mendatang serta kebutuhan

tambahan modal apabila dampak proyeksi kerugian dapat mengakibatkan

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

3

jumlah modal di bawah ketentuan minimum yang dipersyaratkan otoritas

pengawasan Bank Indonesia.

Penilaian risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas

penerapan manajemen risiko dalam aktivitas operasional bank. Risiko yang

wajib dinilai, menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2016

tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum terdiri atas 8

(delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko

likuiditas, risiko hukum, risiko strategik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi.

Namun, ada beberapa indikator yang dapat diukur dari delapan risiko tersebut

dan disyaratkan oleh Bank Indonesia, yang diatur dalam SEBI

No.13/24/DPNP:2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

untuk dikelola dengan menggunakan rasio seperti risiko kredit, risiko pasar,

risiko likuiditas dan risiko operasional.

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65/POJK.03/2016

tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah, risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian yang

disepakati, termasuk risiko kredit akibat kegagalan debitur, risiko konsentrasi

kredit, counterparty credit risk dan settlement risk. Indikator yang digunakan

untuk mengukur risiko kredit adalah menggunakan rasio Non Performing

Financing (NPF) yang merupakan rasio antara pembiayaan yang bermasalah

dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah berdasarkan

kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Non Performing Finance

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

4

(NPF) menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola pembiayaan

yang diberikan oleh bank, sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan

semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit

bermasalah semakin besar yang dengan kata lain memungkinkan suatu bank

dalam kondisi yang tidak sehat.

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk

memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas

dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Indikator yang digunakan

untuk mengukur risiko likuiditas adalah menggunakan rasio Financing to

Deposit Ratio (FDR) atau dalam bank konvensional lebih dikenal dengan

LDR (Loan to Deposit Ratio). Menurut Dendawijaya (2005), FDR (Financing

to Deposit Ratio) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan

bank dengan dana yang diterima oleh bank. Besar kecilnya rasio FDR suatu

bank akan memengaruhi profitabilitas suatu bank. Semakin besar jumlah dana

yang disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang

menganggur berkurang dan penghasilan yang diperoleh akan meningkat.

Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau adanya

kejadian eksternal yang memengaruhi operasional bank. Indikator yang

digunakan untuk mengukur risiko operasional adalah menggunakan rasio

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Menurut

Dendawijaya (2005), rasio BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya

operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

5

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya. Rasio ini diharapkan kecil karena biaya yang terjadi diharapkan

dapat tertutupi dengan pendapatan operasional yang dihasilkan pihak bank.

Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan dan setiap peningkatan pendapatan

operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada

akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bang yang

bersangkutan.

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2015), risiko pasar adalah risiko

perubahan harga pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk

transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar,

termasuk risiko perubahan harga option. Indikator yang digunakan untuk

mengukur risiko pasar adalah menggunakan rasio Net Operating Margin

(NOM) atau dalam istilah bank umum dikenal dengan NIM (Net Interest

Margin). Rasio ini diperoleh dari pendapatan operasional bersih dibagi rata-

rata aktiva produktif. Ketentuan pada SEBI Nomor 9/24/DPBS Tahun 2007

menyebutkan bahwa suatu bank syariah yang mendapat peringkat satu dalam

penilaian tingkat kesehatan bank adalah bank syariah yang memiliki nilai

NOM lebih dari 3%. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan

pendapatan bagi hasil atas aktiva produktif, sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa semakin

besar perubahan NOM suatu bank maka semakin besar pula profitabilitas bank

tersebut, yang berarti kinerja keuangan bank tersebut semakin meningkat.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

6

Data rata-rata rasio NPF, FDR, BOPO dan NOM pada Bank Syariah yang

ada di Indonesia periode 2015-2018 akan ditunjukkan pada tabel 1.1 berikut

ini:

Tabel 1.1 Rata-rata rasio NPF, FDR, BOPO, NOM dan ROA pada

Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2015-2018.

Rasio (%) 2015 2016 2017 2018

NPF 4.84 4.42 4.76 3.26

FDR 88.03 85.99 79.61 78.53

BOPO 97.01 96.22 94.91 89.19

NOM 0.52 0.68 0.67 1.42

ROA 0.49 0.63 0.63 1.28

Sumber : www.bi.go.id

Tabel 1.1 menunjukkan pergerakan rasio NPF yang berbeda-beda setiap

tahunnya. Pada tahun 2015 nilai rasio NPF sebesar 4.84% mengalami

penurunan pada tahun 2016 menjadi 4.42%, hal tersebut berbanding terbalik

dengan rasio ROA yang mengalami kenaikan dari 0.49% menjadi 0.63%.

Begitu pula yang terjadi pada tahun 2017 dan 2018, dimana NPF mengalami

penurunan dari 4.76% menjadi 3.26% sedangkan rasio ROA mengalami

kenaikan sebesar 0.65% dari 0.63% menjadi 1.28%. Hasil tersebut sesuai

dengan teori yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap

ROA. Selain itu, menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

7

tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Umum, rasio NPF tersebut masih dikatakan sehat namun masuk ke dalam

kategori yang memerlukan perhatian khusus yakni antara 2% - 5%.

Keadaan tersebut berbeda dengan rasio FDR yang terus menurun setiap

tahunnya. Pada tahun 2015 dan 2016, rasio FDR mengalami penurunan

sebesar 2.04% dari 88.03% menjadi 85.99% hal tersebut berbalik dengan rasio

ROA yang mengalami kenaikan dari 0.49% menjadi 0.63%. Begitu pula yang

terjadi pada tahun 2017 dan 2018, dimana rasio FDR mengalami penurunan

dari 79.61% menjadi 78.53% sedangkan rasio ROA mengalami kenaikan

sebesar 0.65% dari 0.63% menjadi 1.28%. Hasil tersebut berbanding terbalik

dengan teori yang menyatakan bahwa rasio FDR berpengaruh positif terhadap

ROA. Menurut kriteria penilaian FDR Bank Indonesia, rasio tersebut masuk

ke dalam golongan rendah karena berada di bawah 100%.

Pada tabel 1.1 diketahui rasio BOPO pada tahun 2015 sebesar 97.61%

mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 96.22%, hal tersebut

berbanding terbalik dengan rasio ROA yang mengalami kenaikan dari 0.49%

menjadi 0.63%. Begitu pula yang terjadi pada tahun 2017 dan 2018, dimana

rasio BOPO mengalami penurunan sebesar 5.72% dari 94.91% menjadi

89.19% sedangkan rasio ROA mengalami kenaikan dari 0.63% menjadi

1.28%. Pergerakan nilai rasio antara BOPO dan ROA sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Berdasarkan

kriteria penilaian BOPO menurut Bank Indonesia, maka rasio BOPO tersebut

masuk ke dalam kategori yang cukup tinggi dan tinggi.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

8

Hasil berbeda terlihat pada rasio NOM, dimana rasio tersebut mengalami

kenaikan setiap tahunnya. Namun, hasil tersebut menunjukkan bahwa

perkembangan NOM pada bank syariah di Indonesia masih tergolong rendah.

Pada tahun 2018, NOM bank syariah hanya mencapai 1.42% yang berarti

masuk dalam golongan cukup rendah menurut kriteria penilaian NOM

menurut Bank Indonesia. Demi mempertahankan eksistensi, seharusnya bank

syariah dapat meningkatkan rentabilitasnya. Apabila tidak, maka hal tersebut

dapat mempengaruhi kinerja bank syariah itu sendiri. Rasio NOM yang rendah

akan berdampak pada rentabilitas suatu bank yang akan turun, yang berarti

bahwa keuntungan yang diperoleh bank akan semakin kecil.

Menurut penelitian Capriani dan Dana (2016) menunjukkan bahwa risiko

kredit yang diukur menggunakan NPL berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA. Hal

ini berbeda dengan Kansil (2017), Saputri dan Oetomo (2016) serta Purnomo

(2017) yang mengatakan bahwa risiko kredit yang diukur dengan NPL

memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Artinya semakin besar

kredit bermasalah yang terdapat pada bank, akan mengakibatkan turunnya

profitabilitas yang dihasilkan oleh bank dan begitu pula sebaliknya. Hasil ini

sesuai dengan teori yang ada yang menyatakan bahwa pengaruh antara NPL

terhadap ROA adalah negatif dan signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Darwis (2018) menunjukkan bahwa risiko

likuiditas yang diproksi menggunakan LDR ini mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan dan negatif terhadap kinerja keuangan yang diukur

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

9

menggunakan ROA. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ramadanti dan Meiranto (2015) menunjukkan bahwa risiko likuiditas

mempunyai pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap variabel

dependen yang diukur dengan ROA. Hasil tersebut juga berbeda dengan

penelitian milik Yusuf (2017) yang menyatakan bahwa FDR mempunyai

pengaruh yang positif signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia dan Handayani (2018) yang

menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada

BUSN (Bank Umum Swasta Nasional) Devisa. Hasil ini berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Asnawi dan Rate (2018) yang menunjukkan

bahwa risiko operasional yang diukur menggunakan BOPO memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur

menggunakan ROA.

Net Operating Margin (NOM) merupakan persamaan dari rasio Net

Interest Margin (NIM) dikarenakan bank syariah tidak mengenal istilah bunga

melainkan pembagian hasil. Penelitian Wenten (2018) menyatakan bahwa

risiko pasar yang diukur dengan NIM berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi

(2017) dimana risiko pasar yang diukur menggunakan NIM mempunyai

pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan

perbankan yang diproksi menggunakan ROA.

Selain itu, di dalam penelitian ini terdapat Manajemen Laba yang

digunakan sebagai variabel moderasi yang juga merupakan pembeda dengan

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

10

penelitian yang lain. Penggunaan manajemen laba sebagai variabel moderasi

dikarenakan manajemen laba merupakan upaya yang dilakukan manajer untuk

memengaruhi angka-angka dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk

menguntungkan dirinya sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan

Syafruddin (2014) menunjukkan bahwa manajemen laba dapat memoderasi

hubunngan antara CSR dengan kinerja keuangan perusahaan. Tingkat

manajemen laba yang semakin tinggi akan mempunyai pengaruh negatif

terhadap hubungan antara CSR dengan kinerja keuangan. Namun hasil

tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nathania (2017) yang

meneliti praktik manajemen laba yang menunjukkan bahwa manajemen laba

tidak mampu memoderasi atas pengaruh hubungan ESOP dengan ROA, CR,

DAR dan TATO.

Manajer termotivasi melakukan manajemen laba karena adanya tujuan

informatif (signaling) yang membawa dampak baik bagi pemakai laporan

keuangan, sehingga manajer berusaha untuk menginformasikan kesempatan

yang dapat diraih perusahaan di masa yang akan datang. Selain itu,

manajemen laba merupakan manipulasi paling aman karena kegiatan

manajemen laba merupakan hal yang legal dan tidak melanggar prinsip

akuntansi. Walaupun legal dan terlihat aman, tetapi manajemen laba memiliki

dampak yang yang merugikan bagi perusahaan apabila perusahaan ketahuan

melakukan hal tersebut. Konsekuensi apabila manajer melakukan manajemen

laba bagi perusahaan adalah ancaman tindakan tidak menyenangkan dari

karyawan, kesalahpahaman dari pelanggan, tekanan dari investor, tuntutan

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

11

hukum dari aparat, boikot dari aktivis, pandangan sinis dari masyarakat dan

pengungkapan dari media yang akhirnya akan menghancurkan reputasi

perusahaan (Sabatini dan Sudana, 2019). Dengan adanya manajemen laba

dalam laporan keuangan maka menjadikan laporan keuangan tersebut menjadi

bias atau terjadi penyimpangan, sehingga tidak dapat digunakan dalam menilai

kinerja perusahaan maupun dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pada perbankan syariah di Indonesia. Dengan demikian, penulis

akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Manajemen

Risiko terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Manajemen

Laba sebagai Variabel Moderasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka rumusan

masalah yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh manajemen risiko kredit terhadap kinerja keuangan

bank syariah?

2. Bagaimana pengaruh manajemen risiko likuiditas terhadap kinerja

keuangan bank syariah?

3. Bagaimana pengaruh manajemen risiko operasional terhadap kinerja

keuangan bank syariah?

4. Bagaimana pengaruh manajemen risiko pasar terhadap kinerja keuangan

bank syariah?

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

12

5. Apakah manajemen laba mampu memoderasi hubungan antara risiko

kredit dengan kinerja keuangan bank syariah?

6. Apakah manajemen laba mampu memoderasi hubungan antara risiko

likuiditas dengan kinerja keuangan bank syariah?

7. Apakah manajemen laba mampu memoderasi hubungan antara risiko

operasional dengan kinerja keuangan bank syariah?

8. Apakah manajemen laba mampu memoderasi hubungan antara risiko pasar

dengan kinerja keuangan bank syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh manajemen risiko kredit terhadap kinerja

keuangan bank syariah.

2. Untuk menganalisis pengaruh manajemen risiko likuiditas terhadap kinerja

keuangan bank syariah.

3. Untuk menganalisis pengaruh manajemen risiko operasional terhadap

kinerja keuangan bank syariah.

4. Untuk menganalisis pengaruh manajemen risiko pasar terhadap kinerja

keuangan bank syariah.

5. Untuk menganalisis apakah manajemen laba mampu memoderasi

pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan bank syariah.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

13

6. Untuk menganalisis apakah manajemen laba mampu memoderasi

pengaruh risiko likuiditas terhadap kinerja keuangan bank syariah.

7. Untuk menganalisis apakah manajemen laba mampu memoderasi

pengaruh risiko operasional terhadap kinerja keuangan bank syariah.

8. Untuk menganalisis apakah manajemen laba mampu memoderasi

pengaruh risiko pasar terhadap kinerja keuangan bank syariah.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-

pihak yang berkepentingan. Secara besar penelitian ini berguna bagi :

1. Penulis

Kegunaan penelitian ini bagi penulis yaitu digunakan sebagai wawasan

serta untuk dapat membandingkan teori yang telah didapat di bangku

perkuliahan dengan situasi dan kondisi yang ada pada perusahaan dan

kenyataan kerja sehari-hari.

2. Bank Syariah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan memberikan suatu

informasi serta dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan di dalam

menentukan kebijakan bank syariah untuk kegiatan selanjutnya.

3. IAIN Salatiga

Penelitian ini diharapkan menambah informasi bagi sumbangan

pemikiran dan dapat digunakan sebagai bahan referensi maupun literatur

untuk penelitian selanjutnya.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

14

E. Sistematika Penelitian

Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari lima bab. Masing-

masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan sebagai titik tolak dan menjadi acuan dalam proses penelitian

yang akan dilakukan. Bab ini terdiri dari lima sub bab yaitu latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas tentang landasan teori yang berhubungan dengan variabel-

variabel penelitian. Bab ini dimulai dengan sub bab telaah pustaka untuk

memaparkan penelitian sejenis yang pernah dilakukan guna mengetahui posisi

penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan kerangka teori, kerangka

penelitian dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan pendekatan dan

jenis penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, teknik pengumpulan

data, sumber data, variabel dan skala pengukuran, definisi operasional

variabel, serta analisa data yang digunakan dalam penelitian.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menyajikan tentang analisa penelitian yang akan menguraikan tentang

deskripsi data dan analisis data yang telah ditemukan pada bab sebelumnya

sebagai interpretasi hasil analisis.

BAB V PENUTUP

Menyajikan tentang simpulan dari penelitian yang telah dilakukan,

keterbatasan penulis serta saran-saran yang dapat diberikan kepada bank dan

pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian ini menggunakan variabel dependen kinerja keuangan (ROA),

variabel independen risiko kredit (NPF), risiko likuiditas (FDR), risiko

operasional (BOPO), risiko pasar (NOM) dan variabel moderasi manajemen

laba. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan Capriani dan Dana (2016) menunjukkan bahwa

rasio NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Penelitian ini didukung oleh Pinasti dan Mustikawati (2018) yang menyatakan

bahwa rasio NPL berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA.

Namun penelitian tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh Kansil (2017),

Saputri (2016), Suwandi dan Oetomo (2017) serta Purnomo (2017) yang

menyatakan bahwa rasio NPL/NPF memiliki pengaruh yang negatif dan

signifikan terhadap ROA. Adapula hasil penelitian lain yakni milik Munir

(2018) dan Husaeni (2017) yang menyatakan bahwa variabel NPF memiliki

pengaruh yang positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Selain ketiga

hasil tersebut, menurut Syakhrun (2019) dan Amelia (2015) secara parsial

variabel NPF menunjukkan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan

terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

17

Menurut Yusuf (2017), Setiawan (2017), serta Almunawwaroh dan

Marliana (2018) menyatakan bahwa secara parsial variabel LDR/FDR

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ROA. Namun hal

berbeda diungkapkan melalui penelitian yang dilakukan oleh Marina dan

Marliana (2015), Wibisono dan Wahyuni (2017), serta Lindasari dan

Pangastuti (2016) dimana hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

variabel NPF memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas (ROA). Adapula penelitian milik Ramadanti dan Meiranto

(2015) serta Suwarno dan Muthohar (2018) yang menyatakan bahwa variabel

NPF memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap

profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah. Selain itu, menurut penelitian

Darwis (2018) serta Jamaludin dan Kuriyah (2017) secara parsial variabel

NPL/NPF menunjukkan hasil yang negatif namun tidak signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Juniarti (2016), Karimah dan

Nuraeni (2018), Aprilia dan Handayani (2018), Mujaddid dan Wulandari

(2017) serta Hakiim dan Rafsanjani (2016) menunjukkan bahwa variabel

BOPO memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan atau profitabilitas (ROA) pada bank. Penelitian lain milik Asnawi

dan Rate (2018) serta Setiani (2018) menunjukkan bahwa variabel BOPO

memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Namun ada hasil lain yakni milik Akbar (2019) yang menyatakan bahwa

secara parsial variabel BOPO memiliki pengaruh yang negatif namun tidak

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

18

signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah. Adapula penelitian milik

Wahyuningsih (2017) yang menyatakan bahwa variabel BOPO menunjukkan

hasil yang positif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada

Bank Umum Syariah di Indonesia. Selain hasil tersebut, melalui penelitiannya,

Azizah (2019) menyatakan bahwa variabel BOPO tidak signifikan terhadap

profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah yang terdapat di BEI periode

2014-2017.

Variabel NIM/NOM yang diteliti oleh Wenten (2018), Suryani (2016),

Suniyah (2019), Kokoh (2019) serta Kumalasari dan Syaichu (2016)

menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Namun penelitian yang dilakukan

oleh Sari dan Haryanto (2017) serta Widyawati dan Djazari (2016)

menunjukkan hasil yang berbeda yakni variabel NIM/NOM memiliki

pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Selain itu, hasil penelitian milik Dewi (2017) menunjukkan bahwa variabel

NIM memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Return on

Assets (ROA). Adapula milik Pardede dan Pangastuti (2016) dimana hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel NIM pengaruh yang negatif

signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan Syafruddin (2014)

menunjukkan bahwa manajemen laba dapat memoderasi hubunngan antara

CSR dengan kinerja keuangan perusahaan. Tingkat manajemen laba yang

semakin tinggi akan mempunyai pengaruh negatif terhadap hubungan antara

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

19

CSR dengan kinerja keuangan. Jayastini dan Wirajaya (2016) meneliti praktik

manajemen laba dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

manajemen laba tidak terbukti sebagai variabel pemoderasi pengaruh

pengungkapan CSR pada kinerja keuangan. Adapula penelitian yang

dilakukan oleh Nathania (2017) yang meneliti praktik manajemen laba yang

menunjukkan bahwa manajemen laba tidak mampu memoderasi atas pengaruh

hubungan ESOP dengan ROA, CR, DAR dan TATO.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO PENELITI VARIABEL HASIL

Pengaruh Risiko Kredit (NPF) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

1 Ni Wayan Wita

Capriani dan I

Made Dana

(2016)

NPL (X1), BOPO

(X2), LDR (X3),

ROA (Y)

Risiko kredit (NPL)

berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap

profitabilitas (ROA)

2 Deyby Kansil,

Sri Murni dan

Joy Elly Tulung

(2017)

NPL (X1), NIM

(X2), LDR (X3),

BOPO (X4),

ROA (Y)

Risiko kredit (NPL)

signifikan dan berpengaruh

negatif terhadap kinerja

keuangan (ROA)

3 Sofyan Febby

Hanny Saputri

dan Hening

CAR (X1), BOPO

(X2), NPL (X3),

FDR (X4), ROE

NPL berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROE pada

Bank Devisa yang terdaftar di

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

20

Widi Oetomo

(2016)

(Y) BEI

4 Jordi Suwandi

dan Hening

Widi Oetomo

(2017)

CAR (X1), NPL

(X2), BOPO

(X3), LDR (X4),

ROA (Y)

NPL berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROA

pada BUSN (Bank Umum

Swasta Nasional) Devisa

5 Wildan Farhat

Pinasti dan RR.

Indah

Mustikawati

(2018)

CAR (X1), BOPO

(X2), NPL (X3),

NIM (X4), LDR

(X5), ROA (Y)

NPL berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap

profitabilitas (ROA)

6 Misbahul Munir

(2018)

CAR (X1), NPF

(X2), FDR (X3),

Inflasi (X4), ROA

(Y)

Variabel NPF berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap profitabilitas (ROA)

7 Muhammad

Syakhrun, Asbi

Amin, Anwar

(2019)

CAR (X1), BOPO

(X2), NPF (X3),

FDR (X4), ROA

(Y)

Variabel NPF mempunyai

pengaruh negatif yang tidak

signifikan terhadap ROA

pada Bank Umum Syariah

Devisa

8 Uus Ahmad

Husaeni (2017)

DPK (X1), NPF

(X2), ROA (Y)

Variabel NPF secara parsial

berpengaruh positif dan

berpengaruh signifikan

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

21

terhadap variabel ROA.

9 Erika Amelia

(2015)

CAR (X1), NPF

(X2), FDR (X3),

BOPO (X4),

ROA (Y)

Secara parsial variabel NPF

memiliki pengaruh negatif

tetapi tidak signifikan

terhadap ROA.

10 Aris Budi

Purnomo,

Achmad

Choerudin dan

Bambang

Kusdiasmo

(2017)

BOPO (X1), NPF

(X2), DPK (X3),

ROA (Y),

Penyaluran

Pembiayaan (Z)

Variabel NPF mempunyari

pengaruh yang negatif dan

signifikan terhadap ROA

Pengaruh Risiko Likuiditas (FDR) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

1 Mohammad

Darwis, Agus

Widarko dan M.

Agus Salim

(2018)

CAR (X1), NPL

(X2), LDR (X3),

Suku Bunga SBI

(X4), ROA (Y)

Rasio LDR berpengaruh

negatif dan tidak signifikan

terhadap kinerja keuangan

(ROA).

2 Muhammad

Yusuf (2017)

FDR (X1), BOPO

(X2), NPF (X3),

SIZE (X4), CAR

(X5), NOM (X6),

ROA (Y)

FDR berpengaruh signifikan

dan positif terhadap

profitabilitas (ROA) pada

Bank Umum Syariah di

Indonesia.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

22

3 Fani Ramadanti

dan Wahyu

Meiranto (2015)

LDR (X1), Gap

Likuiditas (X2),

Cadangan Kas

(X3), NPL (X4),

ROA (Y)

LDR terbukti berpengaruh

positif namun tidak signifikan

terhadap ROA

4 Vita Tiagus

Marina dan

Marlina (2015)

CAR (X1), NPL

(X2), LDR (X3),

ROA (Y)

Variabel LDR berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas (ROA)

5 Rima Cahya

Suwarno dan

Ahmad Mifdlol

Muthohar

(2018)

NPF (X1), FDR

(X2), BOPO

(X3), CAR (X4),

GCG (X5), ROA

(Y)

Secara parsial NPF

berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap kinerja

keuangan (ROA) bank umum

syariah di Indonesia periode

2013-2017

6 Medina

Almunawwaroh

dan Rina

Marliana (2018)

CAR (X1), NPF

(X2), FDR (X3),

ROA (Y)

Variabel FDR menunjukkan

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap

profitabilitas (ROA)

7 Muhammad

Yusuf Wibisono

dan Salamah

Wahyuni (2017)

CAR (X1), NPF

(X2), BOPO

(X3), FDR (X4),

ROA (Y), NOM

(Z)

Variabel FDR berpengaruh

signifikan negatif terhadap

ROA

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

23

8 Nur Jamaludin

dan Siti Kuriyah

(2017)

Pembiayaan Bagi

Hasil (X1), FDR

(X2), NPF (X3),

ROA (Y)

Variabel FDR berpengaruh

negatif dan tidak signifikan

terhadap ROA Bank Umum

Syariah.

9 Melati Lindasari

dan Irene Rini

Demi Pangastuti

(2016)

CAR (X1), NPF

(X2), OER (X3),

FDR (X4), NOM

(X5), Size (X6),

ROA (Y)

Secara parsial variabel FDR

memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas (ROA)

Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah.

10 Andy Setiawan

(2017)

NPL (X1), LDR

(X2), CAR (X3),

NIM (X3), BOPO

(X4), GCG (X5),

PDN (X6), ROA

(Y)

Secara parsial variabel LDR

berpengaruh positif signifikan

terhadap ROA.

Pengaruh Risiko Operasional (BOPO) terhadap Kinerja Keuangan

(ROA)

1 Jihan Aprilia

dan Siti Ragil

Handayani

(2018)

ROA, ROE (Y),

CAR (X1), BOPO

(X2), NPL (X3),

LDR (X4)

Secara parsial BOPO

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA

pada BUSN Devisa

2 Isnaini Arofatul FDR (X1), NPF Variabel BOPO berpengaruh

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

24

Azizah, Nur

Diana, Junaidi

(2019)

(X2), BOPO

(X3), ROA (Y)

positif dan tidak signifikan

terhadap ROA Bank Umum

Syariah

3 Winda Ardyanti

Asnawi dan

Paulina Van

Rate (2018)

ROA (Y), LDR

(X1), LAR (X2),

NPL (X3), BOPO

(X4), CAR (X5)

Variabel BOPO secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap

ROA pada Bank Umum

Devisa Buku 4

4 Ali Akbar

(2019)

Total Kredit (X1),

BOPO (X2), CAR

(Y1), NPL (Y2),

ROA (Y3), LDR

(Y4)

Variabel BOPO menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh

yang negatif namun tidak

signifikan terhadap kinerja

bank konvensional

5 Dewi Karimah

dan Ida Nuraini

(2018)

LDR (X1), BOPO

(X2), ROA (Y)

Variabel BOPO memiliki

pengaruh signifikan negatif

terhadap profitabilitas (ROA)

pada BPD Pulau Kalimantan

6 Nur Setiani,

Edward Gagah,

Aziz Fathoni

(2018)

CAR (X1), NPF

(X2), FDR (X3),

BOPO (X4),

ROA (Y)

Variabel BOPO berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap Return on Assets

(ROA)

7 Tri

Wahyuningsih,

CAR (X1), NPF

(X2), FDR (X3),

Bahwa pengaruh BOPO

berpengaruh positif tidak

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

25

Abrar Oemar

dan Agus

Suprijanto

(2017)

BOPO (X4),

GWM (X5), ROA

(Y)

signifikan terhadap

profitabilitas (ROA)

8 Fajar Mujaddid

dan Suci

Wulandari

(2017)

CAR (X1), FDR

(X2), BOPO

(X3), NPF (X4),

Inflasi (X5), GDP

(X6), ROA (Y)

Variabel BOPO memiliki

pengaruh yang negatif

signifikan terhadap ROA.

9 Ningsukma

Hakiim dan

Haqiqi

Rafsanjani

(2016)

CAR (X1), FDR

(X2), BOPO

(X3), ROA (Y)

Secara parsial variabel BOPO

memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan

terhadap ROA.

10 Panca Satria

Putra dan Septi

Juniarti (2016)

LDR (X1), NPL

(X2), BOPO

(X3), ROA (Y)

Variabel BOPO secara parsial

berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROA

pada BUMN.

Pengaruh Risiko Pasar (NOM) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

1 I Ketut Wenten

(2018)

CAR (X1), NPL

(X2), BOPO

(X3), NIM (X4),

LDR (X5), ROA

Variabel NIM menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROA

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

26

(Y)

2 Silfani Permata

Sari dan A

Mulyo Haryanto

(2017)

CAR (X1), NOM

(X2), FDR (X3),

NPF (X4),

Pembiayaan Bagi

Hasil (X5), ROA

(Y)

Variabel NOM mempunyai

pengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap

profitabilitas (ROA) bank

syariah

3 Toni Alvaro

Kokoh, Clara

Monica, Danu

Panca Pragana,

Mely Guslina

Mariana Sinaga

dan Bayu

Wulandari

(2019)

Cash Turnover

(X1), NIM (X2),

LDR (X3), BOPO

(X4), ROA (Y)

Variabel NIM berpengaruh

positif dan signifikan secara

parsial terhadap ROA pada

Perbankan Konvensional

yang terdaftar di BEI periode

2012-2016

4 Aminar Sutra

Dewi (2017)

CAR (X1), BOPO

(X2), NPL (X3),

NIM (X4), LDR

(X5), ROA (Y)

Variabel NIM menunjukkan

bahwa memiliki pengaruh

negatif yang tidak signifikan

terhadap Return on Assets

(ROA)

5 Desi Natalia

Pardede dan

CAR (X1), DPK

(X2), NIM (X3),

Variabel NIM menunjukkan

pengaruh yang negatif

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

27

Irene Rini Demi

Pangastuti

(2016)

ROA (Y), LDR

(Z)

signifikan terhadap

profitabilitas (ROA)

6 Giofani

Nursucia

Widyawati dan

M Dzajari

(2017)

CAR (X1), NPF

(X2), OER (X3),

PPAP (X4), NOM

(X5), ROA (Y)

Variabel NOM mempunyai

pengaruh yang positif tetapi

tidak signifikan terhadap

profitabilitas Bank Umum

Syariah periode 2010-2015.

7 Anti Suryani,

Suhadak dan

Raden Rustam

Hidayat (2016)

CAR (X1), BOPO

(X2), LDR (X3),

NIM (X4), NPL

(X5), ROA (Y)

Variabel NIM memiliki

pengaruh yang positif

signifikan terhadap ROA

pada bank umum yang

terdaftar di BEI periode

2012-2014.

8 Suniyah,

Maslichah dan

M Cholid

Mawardi (2019)

Pembiayaan

Mudharabah

(X1), NIM (X2),

NPF (X3), ROA

(Y)

Variabel NIM memiliki

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap ROA.

9 Yeyen

Kumalasari dan

Muhamad

Syaichu

CAR (X1), LTA

(X2), Pangsa

Pasar Pembiayaan

(X3), NIM (X4),

Variabel NIM berpengaruh

positif signifikan terhadap

profitabilitas (ROA) Bank

Umum Syariah di Indonesia

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

28

ROA (Y) periode 2010-2014.

Manajemen Laba sebagai Variabel Moderasi

1 Destia Kusuma

dan Muchamad

Syafruddin

(2014)

CSR (X), ROE

(Y), Manajemen

Laba (Z)

Manajemen laba dapat

memoderasi hubunngan

antara CSR dengan kinerja

keuangan.

2 Luh Anggi

Jayastini dan I

Gede Ary

Wirajaya (2016)

CSR (X), ROE

(Y), Manajemen

Laba (Z)

Manajemen laba tidak

terbukti sebagai variabel

pemoderasi pengaruh

pengungkapan CSR pada

kinerja keuangan.

3 Dina Patria

Nathania (2017)

ESOP (X), ROA

(Y1), CR (Y2),

DAR (Y3),

TATO (Y4),

Manajemen Laba

(Z)

Manajemen laba tidak

mampu memoderasi atas

pengaruh hubungan ESOP

dengan ROA, CR, DAR dan

TATO.

4 Jaja Suteja, Ardi

Gunardi dan

Annisa Mirawati

(2016)

CSR (X1), ROA

(Y), Manajemen

Laba (Z)

Manajemen laba terbukti

mampu memoderasi

hubungan antara CSR

terhadap profitabilitas (ROA)

bank di Indonesia.

Sumber: Data diolah, 2019

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

29

Dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah disebutkan dalam tabel

2.1 serta penjabaran sebelumnya di atas, peneliti menemukan adanya gap

antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian terdahulu yang peneliti review, masing-masing penelitian

memiliki hasil yang berbeda-beda sehingga peneliti merasa perlu

melakukan penelitian lebih lanjut dan ingin membuktikan hasil penelitian

yang lebih baik.

2. Berdasarkan penelitian sebelumnya, belum ada penelitian yang meneliti

tentang pengaruh manajemen risiko terhadap kinerja keuangan dengan

manajemen laba sebagai moderasi pada bank syariah di Indonesia.

3. Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu objek penelitian

yang mengacu kepada Bank Umum Syariah di Indonesia selama tahun

2015 sampai dengan 2018, dan adanya variabel moderating yang ikut

mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen serta Moderated Regretion Analysis (MRA) sebagai analisis

yang digunakan.

B. Kerangka Teori

1. Signalling Theory

Menurut Brigham dan Hauston (2001) isyarat atau signal adalah suatu

tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor

tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal

berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

30

untuk merealisasikan keinginan pemilik. Informasi yang dikeluarkan oleh

perusahaan merupakan hal yang penting, karena pengaruhnya terhadap

keputusan investasi di luar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi

investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan

keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini

maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan

bagaimana efeknya pada perusahaan.

Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis

karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau

gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan

datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran

efeknya (Jogiyanto, 2000). Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan

tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat

analisis untuk mengambil keputusan investasi. Informasi yang

dipublikasikakn sebagai suatu pengumuman, akan memberikan sinyal bagi

investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman

tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi

pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.

Menurut Arifin (2005), signalling theory menjelaskan mengapa

perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan

keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan

informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak

luar karena perusahaan mengetahui mengenai dan prospek yang akan

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

31

datang daripada pihak luar (investor dan kreditor). Kurangnya informasi

bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi

diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan.

Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi

informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri

adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar.

Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar menerima

informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan

menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau

sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai

sinyal baik bagi investor, maka akan terjadi perubahan dalam volume

perdagangan saham. Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal

bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang

(good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan

saham dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui

perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan

antara publikasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial

politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam

efisiensi pasar. Menurut Jogiyanto (2005), pasar modal efisien

didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritasnya telah mencerminkan

semua informasi yang relevan.

Secara garis besar, signalling theory erat kaitannya dengan

ketersediaan informasi. Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

32

perusahaan yang dapat menjadi sinyal bagi pihak di luar perusahaan,

terutama bagi investor adalah laporan tahunan. Informasi yang

diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi akuntansi

yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi

non-keuangan akuntansi yaitu informasi yang todak berkaitan dengan

laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang

relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk

diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Jika

suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli oleh investor maka perusahaan

harus melakukan pengungkapan laporan keuangan secara terbuka dan

transparan.

Selain itu, jika informasi mengenai ROA tinggi maka akan menjadi

sinyal yang baik bagi para investor dimana ROA yang tinggi menunjukkan

bahwa kinerja perusahaan tersebut baik dan akan menarik investor untuk

menginvestasikan dananya. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa

prospek perusahaan baik sehingga investor akan merespon positif dan nilai

perusahaan tersebut akan meningkat.

2. Bank Syariah

Menurut Arifin (2006), kata bank dapat ditelusuri dari kata banque dari

bahasa Perancis dan banco dari bahasa Italia, yang dapat berarti peti atau

lemari bangku yang menyiaratkan fungsi sebagai tempat menyimpan

benda-benda berharga seperti peti emas, peti uang dan sebagainya.

Namun, pada abad ke 12 kata banco merujuk pada meja, counter, atau

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

33

tempat usaha penukaran uang, arti ini menyiaratkan fungsi transaksi yaitu

penukaran uang atau dalam transaksi bisnis lebih dikenal dengan

“membayar barang dan jasa”. Menurut Karim (2013), bank adalah

lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan

uang, meminjamkan uang dan memberikan jasa pengiriman uang.

Bank didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

perbankan sebagai “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak”.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 20018 tentang

Perbankan Syariah, bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas

Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Prinsip

Syariah yang dimaksud adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan

perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang

memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

Kemudian untuk Bank Umum Syariah sendiri adalah bank syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

34

Menurut Yudiana (2014), bank syariah merupakan lembaga keuangan

yang berfungsi untuk memperlancar mekanisme perekonomian terutama

disektor riil. Terdapat banyak pendapat oleh para ahli mengenai pengertian

bank syariah dimana masing-masing menggunakan asumsi yang berbeda-

beda. Secara garis besar, pengertian bank syariah adalah sebuah lembaga

perbankan yang pada prinsipnya berpegang pada syariat Islam.

Bank syariah atau juga dikenal bank Islam memiliki sistem operasi

dimana tidak mengandalkan bunga. Bank Islam atau bisa disebut dengan

bank tanpa bunga ini, bisa dikatakan sebagai lembaga keuangan yang

operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Alquran dan

Hadist Nabi SAW. Sehingga dapat dikatakan bahwa bank Islam adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan

jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam (Antonio,

2001).

3. Kinerja Keuangan

Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang

dicapaioleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank

merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu

baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya.

Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta

kelemahan suatu perusahaan (Marsuki, 2006). Kinerja perusahaan dapat

diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

35

Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali

digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja

di masa yang akan datang, seperti pembayaran deviden, upah,

penggerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

komitmennya ketika jatuh tempo. Informasi kinerja perusahaan terutama

profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya

ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi

kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam

menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, di samping itu

informasi tersebut juga dapat berguna dalam perumusan pertimbangan

tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber

daya.

Menurut Yudiana (2013), kinerja keuangan yang tertuang dalam

laporan keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi banyak pihak

seperti investor, kreditur, pemerintah dan pihak manajemen sendiri, karena

memberikan informasi mengenai prestasi yang telah dicapai oleh

perusahaan dalam hal keuangan.

Secara garis besar, kinerja keuangan merupakan gambaran dari

pencapaian serta keberhasilan perusahaan atau dapat diartikan juga sebagai

hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan

secara baik dan benar. Karena kinerja keuangan mencerminkan

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

36

kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber

dayanya maka kinerja menjadi hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan.

a. Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2015), laporan keuangan bank menunjukkan

kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini, akan

terbaca bagaimana kondisi bank sesungguhnya, termasuk kelemahan

dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja

manajemen bank selama satu periode. Keuntungan dengan membaca

laporan ini, pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada

serta mempertahankan kekuatan yang ada.

Menurut Yudiana (2013), laporan keuangan (financial statement)

merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan

pada periode tertentu. Secara garis besar, laporan keuangan dibedakan

menjadi 4 macam yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan modal dan laporan aliran kas. Namun seringkali keempat

laporan keuangan tersebut diringkas menjadi dua laporan neraca dan

laporan laba rugi. Dalam laporan tersebut termuat informasi mengenai

jumlah kekayaan (assets) dan jenis kekayaan yang dimiliki. Kemudian

juga akan tergambar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang

serta ekuitas (modal sendiri) yang dimilikinya. Penyajian laporan

keuangan oleh suatu perusahaan dimaksudkan untuk memberikan

informasi kuantitatif mengenai keuangan perusahaan tersebut pada

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

37

suatu periode baik untuk kepentingan manajemen, pemilik perusahaan,

pemerintah atau pihak-pihak lainnya.

b. Rasio Kinerja Keuangan

Menurut Horne dalam Kasmir (2015), rasio keuangan merupakan

indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh

dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan

digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja

perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi

kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Rasio yang digunakan untuk

menilai kinerja keuangan perbankan adalah rasio profitabilitas yaitu

rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Dalam kaitannya

dengan kinerja keuangan bank, maka rasio yang digunakan dalam

penelitian ini adalah ROA (Return on Assets).

Tabel 2.2 Kriteria Penilaian ROA

Peringkat Kriteria Keterangan

1 ROA > 1,5% Sangat Sehat

2 1,25% < ROA ≤ 1,5% Sehat

3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup Sehat

4 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang Sehat

5 ROA ≤ 0% Tidak Sehat

Sumber: www.bi.go.id

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

38

ROA (Return on Assets) adalah rasio yang menggambarkan

kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Dalam penentuan

kesehatan bank. Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA

daripada ROE karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai

profitabilitas suatu bank diukur dengan aset yang dananya sebagian

besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih

mewakili dalam tingkat profitabilitas perbankan. Dengan kata lain,

rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia (BI), standar ROA adalah di atas 1.5%.

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi

bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2005). Berikut

ini adalah rumus ROA:

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100

4. Manajemen Risiko

Menurut Hanafi (2006), manajemen risiko adalah suatu proses untuk

mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang

timbul serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang dapat

menyesuaikan risiko pada tingkat yang dapat diterima, sehingga bank

memiliki komposisi portofolio dengan risk dan return yang seimbang.

Manajemen risiko juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

39

pengelolaan risiko yang dihadapi oleh organisasi secara komprehensif

dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65/POJK.03/2016

tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah, manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan

prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau

dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha bank.

Manajemen risiko perbankan di Indonesia diawasi oleh Bank

Indonesia yang merupakan bank sentral di Indonesia yakni melalui

Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2013 yaitu mengenai

pelaksanaan manajemen risiko bank. Bank diharuskan mengelola risiko

perbankan melalui kegiatan identifikasi risiko, pengukuran risiko,

monitoring risiko dan pengendalian risiko. Bank diharuskan mengelola

risiko secara terintegrasi dan membuat sistem struktur manajemen yang

diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2015), penerapan manajemen risiko

pada perbankan menjadi sangat penting dalam menciptakan industri

perbankan yang sehat dan terintegrasi. Peranan manajemen risiko sebagai

partner dari unit bisnis dalam mencapai target usaha bank menjadi

semakin penting, dimana bisnis bank dijalankan dalam koridor risiko yang

tetap terkendali. Penerapan manajemen risiko yang tertib pada setiap bank

pada akhirnya akan membantu proses penciptaan industri perbankan yang

semakain sehat. Lingkungan internal dan eksternal perbankan yang

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

40

berkembang dengan pesat disertai dengan risiko kegiatan usaha bank yang

semakin kompleks, menuntut bank menerapkan manajemen risiko secara

disiplin dan konsisten.

Tujuan dari manajemen risiko adalah pengelolaan risiko yang

mencakup atas prosedur dan metodologi yang digunakan sehingga

kegiatan usaha bank tetap dapat terkendali pada batas atau limit yang dapat

diterima serta menguntungkan bank. Penerapan manajemen risiko tersebut

akan memberikan manfaat, baik kepada perbankan maupun otoritas

pengawasan bank (Hanafi, 2006). Bagi perbankan, penerapan risiko dapat

meningkatkan stakeholder value, memberikan gambaran kepada pengelola

bank mengenai kemungkinan kerugian di masa yang akan datang,

meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis

didasarkan atas ketersediaan informasi, digunakan sebagai dasar

pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja bank dan untuk menilai

risiko yang melekat pada kegiatan usaha bank yang kompleks, serta

menciptakan infrastruktur yang kokoh dalam rangka meningkatkan daya

saing bank.

Risiko yang wajib dinilai menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah terdiri atas 10 (sepuluh) jenis

risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,

risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko

imbal hasil dan risiko investasi. Namun, ada beberapa indikator yang dapat

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

41

diukur dari sepuluh risiko tersebut dan disyaratkan oleh Bank Indonesia

yang diatur dalam SEBI No.13/24/DPNP:2011 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum untuk dikelola dengan menggunakan rasio seperti

risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko pasar.

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban melunasi kredit pada bank. Pada

aktivitas pemberian kredit, baik kredit komersial maupun kredit

konsumsi, terdapat kemungkinan debitur tidak dapat memenuhi

kewajiban kepada bank karena alasan seperti kegagalan bisnis, karena

karakter dari debitur yang tidak mempunyai itikad baik untuk

memenuhi kewajiban kepada bank atau memang terdapat kesalahan

dari pihak bank dalam proses persetujuan kredit (IBI, 2015). Menurut

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65/POJK.03/2016 tentang

Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah, risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah

atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan

perjanjian yang disepakati, termasuk risiko kredit akibat kegagalan

debitur, risiko konsentrasi kredit, counterparty credit risk dan

settlement risk.

Menurut Dendawijaya (2005), perkembangan pemberian kredit

yang tidak menggembirakan bagi bank adalah apabila kredit yang

diberikannya ternyata menjadi kredit yang bermasalah, hal ini

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

42

disebabkan oleh kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya

untuk membayar angsuran (cicilan) pokok kredit yang telah disepakati

kedua pihak dalam perjanjian kredit. Sedangkan menurut Ikatan Bankir

Indonesia (2015), risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas

fungsional bank seperti aktivitas perkreditan dan aktivitas treasury.

Pada aktivitas treasury, misalnya bank membeli obligasi korporasi,

melakukan investasi dengan membeli surat berharga, melakukan

pembiayaan perdagangan (trade finance), baik yang tercatat dalam

banking book maupun dalam trading book.

Menurut SEBI Nomor 9/29/DPBS tanggal 7 Desember 2007, risiko

kredit dihitung menggunakan rasio NPF (Non Performing Finance).

NPF (Non Performing Finance) yang analog dengan NPL (Non

Performing Loan) pada bank konvensional ini dihitung dengan

membandingkan jumlah pembiayaan bermasalah dengan total

pembiayaan yang dimiliki oleh bank, dengan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100

Non Performing Finance (NPF) menunjukkan kemampuan

manajemen dalam mengelola pembiayaan yang diberikan oleh bank,

sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas

kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin

besar yang dengan kata lain memungkinkan suatu bank dalam kondisi

yang tidak sehat. NPL atau NPF bank dapat dikatakan sehat apabila

tidak lebih dari 5%, Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

43

tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum. NPF/NPL yang tinggi menyebabkan menurunnya laba

yang akan diterima oleh bank. Kriteria penilaian tingkat NPF adalah <

2% pada kategori lancar, 2% - 5% pada kategori dalam perhatian

khusus, 5% - 8% pada kategori kurang lancar, 8% - 12% pada kategori

diragukan dan > 12% pada kategori macet. Golongan pembiayaan

bermasalah ada pada kategori kurang lancar, diragukan dan macet.

b. Risiko Likuiditas

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, risiko likuiditas adalah risiko

akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh

tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid

berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa menggangu aktivitas

dan kondisi keuangan bank. Risiko likuiditas dapat melekat pada

fungsional perkreditan (penyediaan dana), aktivitas treasury dan

investasi serta kegiatan hubungan koresponden dengan bank lain.

Singkatnya, risiko likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kemampuan seseorang

atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang harus

segera dibayar dengan harta lancarnya. Dalam penelitian ini, risiko

likuiditas dihitung menggunakan rasio FDR (Financing to Deposit

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

44

Ratio). Rasio FDR dalam perbankan konvensional lebih dikenal

dengan LDR (Loan to Deposit Ratio).

Tabel 2.3 Kriteria Penilaian FDR

Peringkat Kriteria Keterangan

1 50% < LDR ≤ 75% Sangat Rendah

2 75% < LDR ≤ 85% Cukup Rendah

3

85% < LDR ≤ 100%

atau LDR ≤ 50%

Rendah

4 100% < LDR ≤ 120% Cukup Tinggi

5 LDR > 120% Tinggi

Sumber: www.bi.go.id

Menurut Dendawijaya (2005), FDR (Financing to Deposit Ratio)

adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan

dana yang diterima oleh bank. Besar kecilnya rasio FDR suatu bank

akan memengaruhi profitabilitas suatu bank. Berdasarkan ketentuan

Bank Indonesia (BI), standar LDR/FDR adalah sebesar 78% - 92%.

Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam

bentuk kredit maka jumlah dana yang menganggur berkurang dan

penghasilan yang diperoleh akan meningkat. Hal ini tentunya akan

meningkatkan FDR sehingga profitabilitas bank juga meningkat

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

45

dengan asumsi bahwa bank dapat menyalurkan pembiayaan secara

efektif. Rasio FDR dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐹𝐷𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑥 100

c. Risiko Operasional

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, risiko operasional adalah

risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang

memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan

sistem dan/atau adanya kejadian eksternal yang memengaruhi

operasional bank.

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2015), risiko operasional ini

dihadapi oleh semua bank dan menajdi akar penyebab potensi risiko

lainnya seperti risiko kredit dan risiko pasar. Oleh karena itu, sangat

penting untuk mengetahui faktor penyebab risiko operasional sehingga

bank dapat membuat rencana kerja untuk mengelola risiko tersebut.

Kerugian yang timbul akibat risiko operasional yang sudah

diperkirakan pada umunya dibebankan dalam proses pricing aktiva

produktif, sedangkan potensi kerugian akibat risiko operasional yang

belum diperhitungkan harus di-cover dengan modal. Di samping itu,

risiko operasional juga dapat menimbulkan kerugian yang tidak dapat

atau sulit dihitung secara kuantitatif seperti nama baik atau reputasi

bank, yang dampak kerugian terkait dengan reputasi pada akhirnya

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

46

dapat berakibat pada kerugian finansial. Risiko operasional dapat

dihitung dengan menggunakan rasio BOPO.

Tabel 2.4 Kriteria Penilaian BOPO

Peringkat Kriteria Keterangan

1 BOPO ≤ 83% Sangat Rendah

2 83% < BOPO ≤ 85% Cukup Rendah

3 85% < BOPO ≤ 87% Rendah

4 87% < BOPO ≤ 89% Cukup Tinggi

5 BOPO > 90% Tinggi

Sumber: www.bi.go.id

Menurut Dendawijaya (2005), rasio BOPO adalah rasio

perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional.

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Berdasarkan ketentuan

Bank Indonesia (BI), standar BOPO adalah di bawah 92%. Rasio ini

diharapkan kecil karena biaya yang terjadi diharapkan dapat tertutupi

dengan pendapatan operasional yang dihasilkan pihak bank. Semakin

kecil rasio BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan dan setiap peningkatan

pendapatan operasional akan berakibat pada berkurangnya laba

sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

47

profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan. Rasio BOPO dapat

dirumuskan sebagai berikut:

𝐵𝑂𝑃𝑂 =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100

d. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko perubahan harga pada posisi neraca dan

rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan

secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga

option (IBI, 2015). Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, risiko pasar adalah risiko pada

posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar,

antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat

diperdagangkan atau disewakan. Menurut Karim (2013), risiko pasar

adalah risiko kerugian yang terjadi pada portofolio yang dimiliki oleh

bank akibat adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement)

berupa suku bunga dan nilai tukar. Namun begitu, bank syariah tidak

mengenal risiko suku bunga, sehingga bank tidak mengalami risiko

yang berhubungan dengan suku bunga ini.

Bank syariah tidak menggunakan sistem bunga seperti bank

konvensional, maka penilaian NIM (Net Interest Margin) pada bank

syariah digunakan NOM (Net Operating Margin).

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

48

Tabel 2.5 Kriteria Penilaian NOM

Peringkat Kriteria Keterangan

1 NOM > 3% Tinggi

2 2% < NOM ≤ 3% Cukup Tinggi

3 1,5% < NOM ≤ 2% Rendah

4 1% < NOM ≤ 1,5% Cukup Rendah

5 NOM ≤ 1% Sangat Rendah

Sumber: www.bi.go.id

Ketentuan pada SEBI Nomor 9/24/DPBS Tahun 2007

menyebutkan bahwa suatu bank syariah yang mendapat peringkat satu

dalam penilaian tingkat kesehatan bank adalah bank syariah yang

memiliki nilai NOM lebih dari 3%. Hal ini mengindikasikan bahwa

bank syariah tersebut memiliki penilaian profitabilitas yang tinggi,

sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko kerugian serta dapat

meningkatkan keuntungan. NOM (Net Operating Margin) merupakan

rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan

operasional bersih. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan

pendapatan bagi hasil atas aktiva produktif, sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Dapat

disimpulkan bahwa semakin besar perubahan NOM suatu bank maka

semakin besar pula profitabilitas bank tersebut, yang berarti kinerja

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

49

keuangan bank tersebut semakin meningkat. Berikut ini adalah rumus

cara menghitung NOM bank syariah:

𝑁𝑂𝑀 =𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100

5. Manajemen Laba

Sejalan dengan berkembangnya penelitian akuntansi dan keperilakuan,

saat ini ada beberapa definisi tentang manajemen laba yang berbeda antara

satu dengan yang lainnya sesuai dengan pemahaman dan penilaian orang

yang mendefinisikan terhadap aktivitas pengelolaan dan pengaturan laba

itu. Namun, apabila dicermati sebenarnya ada benang merah yang

menghubungkan satu definisi dengan definisi lainnya. Artinya, meski

menggunakan terminologi yang berbeda namun secara garis besar definisi-

definisi tersebut mempunyai pengertian serupa. Secara umum ada

beberapa definisi manajemen laba menurut para ahli yang diungkapkan

oleh Sulistyanto (2014), beberapa definisi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Davidson, Stickney dan Weil, Earning management is the process of

taking deliberate steps within the constrains of generally accepted

accounting principles to bring about desired level of reported earning.

(Manajemen laba adalah proses untuk mengambil langkah tertentu

yang disengaja dalam batas-batas prinsip akuntansi yang diterima

umum untuk menghasilkan tingkat yang diinginkan dari laba yang

dilaporkan).

b. Schipper, Earning management is a purposes interbention in the

external finanacial reporting process, with the intent of obtaining some

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

50

private gain (a opposed to stay, morely faciliting the neutral operation

of the process). (Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses

penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan pribadi (pihak yang tidak setuju mengatakan

bahwahal ini hanyalah upaya untuk memfasilitasi operasi yang tidak

memihak dari sebuah proses)).

c. National Association of Certified Fraud Examiners, Earning

management is the intentional, deliberate, misstatement or omission of

material facts, or accounting data, which is misleading and when

considered with all the information made available, would cause the

reader to change or alter his judgement or decision. (Manajemen laba

adalah kesalahan atau kelalaian yang disengaja dalam membuat

laporan mengenai fakta material atau data akuntansi sehingga

menyesatkan ketika semua informasi itu dipakai untuk membuat

pertimbangan yang akhirnya akan menyebabkan orang yang

membacanya akan mengganti atau mengubah pendapat atau

keputusannya).

d. Fisher dan Rozenwig, Earning management is an action of a manager

which serve to increase (decrease) current reported earnings of the

unit which the manager is responsible without generating a

corresponding increase (decrease) in long-term economic profitability

of the unit. (Manajemen laba adalah tindakan-tindakan manajer untuk

menaikkan (menurunkan) laba periode berjalan dari sebuah perusahaan

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

51

yang dikelolanya tanpa menyebabkan kenaikan (penurunan)

keuntungan ekonomi perusahaan jangka panjang).

e. Healy dan Wahlen, Earning management occurs when managers uses

judgement in financial reporting and in structuring transaction to alter

financial reports to either mislead some stakeholders about underlying

economics performance of the company or to influence contractual

outcomes that depend on the reported accounting numbers.

(Manajemen laba muncul ketika manajer menggunakan keputusan

tertentu dalam pelaporan keuangan dan mengubah transaksi untuk

mengubah laporan keuangan untuk menyesatkan stakeholder yang

ingin mengetahui kinerja ekonomi yang diperoleh perusahaan atau

untuk mempengaruhi hasil kontrak yang menggunakan angka-angka

akuntansi yang dilaporkan itu).

f. Lewitt, Earning management is flexibility in accounting allows it to

keep pace with business innovations. Abuses such as earning occur

when people exploit this pliancy. Trickery is employed to abscure

actual financial volatility. This is turn make the true consequences of

management decisions. (Manajemen laba adalah fleksibilitas akuntansi

untuk menyetarafkan diri dengan inovasi bisnis. Penyalahgunaan laba

ketika publik memanfaatkan hasilnya. Penipuan mengaburkan

volatilitas keuangan sesungguhnya. Itu semua untuk menutupi

konsekuensi dari keputusan-keputusan manajer).

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

52

Dari uraian-uraian pengertian tersebut, walaupun menggunakan

terminologi yang berbeda namun memiliki kesamaan yang

menghubungkan satu definisi dengan definisi lainnya yaitu menyepakati

bahwa manajemen laba merupakan aktivitas manajerial untuk

memengaruhi dan mengintervensi laporan keuangan.

Scott (2003) mengemukakan bentuk-bentuk manajemen laba yang

dilakukan oleh manajer, antara lain sebagai berikut:

a. Taking a Bath

Terjadinya taking a bath adalah pada periode sterss atau

reorganisasi termasuk pengangkatan CEO yang baru. Bila perusahaan

harus melaporkan laba yang tinggi, manajer merasa dipaksa untuk

melaporkan laba yang tinggi dimana konsekuensinya manajer akan

menghapus aktiva dengan harapan laba yang akan datang dapat

meningkat.

b. Income Minimization

Bentuk ini dilakukan sebagai alasan politisi pada periode laba yang

tinggi dengan mempercepat penghapusan aktiva tetap dan aktiva tak

berwujud serta mengakui pengeluaran sebagai biaya. Pada saat

profitabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak

mendapat perhatian secara politis, kebijakan yang diambil dapat

berupa penghapusan barang modal dan aktiva tak berwujud, biaya

iklan, dan pengeluaran untuk Research and Development, hasil

akuntansi untuk biaya eksplorasi minyak, gas dan sebagainya.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

53

c. Income Maximization

Tindakan atas income maximization bertujuan untuk melaporkan

net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar.

Perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang, manajer

cenderung untuk memaksimalkan laba dengan tujuan untuk mendapat

kepercayaan dari kreditur.

d. Income Smoothing

Income smoothing merupakan bentuk manajemen laba yang paling

populer dan sering dilakukan oleh manajer. Manajemen laba dilakukan

oleh manajer dengan cara menaikkan atau menurunkan laba untuk

mengurangi fluktuasi dalam melaporkan laba, sehingga perusahaan

terlihat stabil dan tidak berisiko tinggi.

C. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah

yang penting. Kerangka penelitian ini berguna untuk mempermudah dalam

memahami persoalan yang sedang diteliti serta mengarahkan penelitian pada

pemecahan masalah yang dihadapi. Berdasarkan pada landasan teori dan hasil

penelitian sebelumnya, maka sebagai dasar perumusan hipotesis disajikan

kerangka pemikiran yang dituangkan dalam model penelitian pada gambar

berikut:

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

54

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu yang tersembunyi, sesuatu

yang tidak diketahui kebenarannya secara pasti. Berdasarkan kerangka

penelitian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pengaruh Risiko Kredit (NPF) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Menurut Dendawijaya (2005), perkembangan pemberian kredit

yang tidak menggembirakan bagi bank adalah apabila kredit yang

diberikannya ternyata menjadi kredit yang bermasalah, hal ini disebabkan

Risiko Kredit (X1)

Risiko Likuiditas (X2)

Risiko Operasional (X3)

Risiko Pasar (X4)

Kinerja Keuangan (Y)

Manajemen Laba (Z)

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

55

oleh kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya untuk membayar

angsuran (cicilan) pokok kredit yang telah disepakati kedua pihak dalam

perjanjian kredit. Sedangkan menurut Ikatan Bankir Insonesia (2015),

risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank

seperti aktivitas perkreditan dan aktivitas treasury. Pada aktivitas treasury,

misalnya bank membeli obligasi korporasi, melakukan investasi dengan

membeli surat berharga, melakukan pembiayaan perdagangan (trade

finance), baik yang tercatat dalam banking book maupun dalam trading

book.

NPL atau NPF bank dapat dikatakan sehat apabila tidak lebih dari

5%, Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April

2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Semakin

tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar yang dengan kata

lain memungkinkan suatu bank dalam kondisi yang tidak sehat.

Penelitian yang dilakukan oleh Kansil (2017), Saputri (2016),

Suwandi dan Oetomo (2017) serta Purnomo (2017) yang menyatakan

bahwa rasio NPL/NPF memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap ROA. Berdasarkan penjelasan teori di atas maka hipotesis yang

dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

H1: Risiko kredit (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA)

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

56

2. Pengaruh Risiko Likuiditas (FDR) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Menurut Lemiyana dan Litriani (2016) FDR digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban

jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo. Rasio ini menyatakan seberapa

jauh kemampuan bank dalam membayar kembalipenarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan

sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar pembiayaan maka

pendapatan yang diperoleh juga naik, karena ketika pendapatan naik maka

secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan. Dengan kata lain,

seberapa jauh pemberian pembiayaan kepada nasabah dapat mengimbangi

kewajiban bank untuk segera memenuhi deposan yang ingin menarik

kembali uangnya yang telah diguankan oleh bank untuk memberikan

pembiayaan.

Besar kecilnya rasio FDR suatu bank akan memengaruhi profitabilitas

suatu bank. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah

dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang menganggur berkurang dan

penghasilan yang diperoleh akan meningkat. Hal ini tentunya akan

meningkatkan FDR sehingga profitabilitas bank juga meningkat dengan

asumsi bahwa bank dapat menyalurkan pembiayaan secara efektif.

Penelitian yang dilakukan oleh Menurut Yusuf (2017), Setiawan

(2017), serta Almunawwaroh dan Marliana (2018) menyatakan bahwa

secara parsial variabel LDR/FDR memiliki pengaruh yang positif dan

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

57

signifikan terhadap ROA. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang

dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

H2: Risiko likuiditas (FDR) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA)

3. Pengaruh Risiko Operasional (BOPO) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65/POJK.03/2016

tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah, risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan

oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal,

kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian eksternal

yang memengaruhi operasional bank.

Menurut Dendawijaya (2005), rasio BOPO adalah rasio perbandingan

antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini diharapkan kecil karena biaya

yang terjadi diharapkan dapat tertutupi dengan pendapatan operasional

yang dihasilkan pihak bank. Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin

efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan

dan setiap peningkatan pendapatan operasional akan berakibat pada

berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan

laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Juniarti (2016), Karimah dan

Nuraeni (2018), Aprilia dan Handayani (2018), Mujaddid dan Wulandari

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

58

(2017) serta Hakiim dan Rafsanjani (2016) menunjukkan bahwa variabel

BOPO memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan atau profitabilitas (ROA) pada bank. Berdasarkan penjelasan

teori di atas maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

H3: Risiko operasional (BOPO) beperngaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)

4. Pengaruh Risiko Pasar (NOM) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Bank syariah tidak menggunakan sistem bunga seperti bank

konvensional, maka penilaian NIM (Net Interest Margin) pada bank

syariah digunakan NOM (Net Operating Margin). Ketentuan pada SEBI

Nomor 9/24/DPBS Tahun 2007 menyebutkan bahwa suatu bank syariah

yang mendapat peringkat satu dalam penilaian tingkat kesehatan bank

adalah bank syariah yang memiliki nilai NOM lebih dari 3%. Hal ini

mengindikasikan bahwa bank syariah tersebut memiliki penilaian

profitabilitas yang tinggi, sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko

kerugian serta dapat meningkatkan keuntungan. NOM (Net Operating

Margin) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen

bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan

pendapatan operasional bersih. Semakin besar rasio ini maka akan

meningkatkan pendapatan bagi hasil atas aktiva produktif, sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Dapat

disimpulkan bahwa semakin besar perubahan NOM suatu bank maka

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

59

semakin besar pula profitabilitas bank tersebut, yang berarti kinerja

keuangan bank tersebut semakin meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Wenten (2018), Suryani (2016),

Suniyah (2019) serta Kumalasari dan Syaichu (2016) menunjukkan bahwa

variabel tersebut memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

profitabilitas (ROA). Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut:

H4: Risiko pasar (NOM) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA)

5. Pengaruh Manajemen Laba terhadap hubungan antara Risiko Kredit (NPF)

dengan Kinerja Keuangan (ROA)

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain

dalam memenuhi kewajiban melunasi kredit pada bank. Pada aktivitas

pemberian kredit, baik kredit komersial maupun kredit konsumsi, terdapat

kemungkinan debitur tidak dapat memenuhi kewajiban kepada bank

karena alasan seperti kegagalan bisnis, karena karakter dari debitur yang

tidak mempunyai itikad baik untuk memenuhi kewajiban kepada bank atau

memang terdapat kesalahan dari pihak bank dalam proses persetujuan

kredit (IBI, 2015).

Jika risiko kredit atau risiko pembiayaan mengalami kenaikan maka

akan mempengaruhi pada penurunan profitabilitas bank karena besarnya

rasio NPF menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam

mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank kepada nasabah.

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

60

Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit

bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar yang

nantinya akan berdampak pada laba perbankan syariah. Penurunan laba

akan memberikan dampak yang lainnya, seperti turunnya bonus ataupun

turunnya persepsi dari pihak-pihak lain di luar bank. Sehingga manajer

akan berusaha mensiasati kondisi tersebut dengan tetap menunjukkan

kemampuan laba yang diperoleh melalui tindakan perataan laba.

Penelitian yang dilakukan Shofiani (2018) menunjukkan bahwa NPF

berpengaruh positif signifikan terhadap praktik manajemen laba

menggunakan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) perbankan

syariah di Indonesia. Apabila semakin tinggi NPF maka peluang bank

syariah untuk melakukan praktik manajemen laba semakin tinggi.

Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah

sebagai berikut:

H5: Manajemen Laba mampu memoderasi hubungan antara

Risiko Kredit (NPF) dengan Kinerja Keuangan (ROA)

6. Pengaruh Manajemen Laba terhadap hubungan antara Risiko Likuiditas

(FDR) dengan Kinerja Keuangan (ROA)

Menurut Dendawijaya (2005), FDR (Financing to Deposit Ratio)

adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana

yang diterima oleh bank. Besar kecilnya rasio FDR suatu bank akan

memengaruhi profitabilitas suatu bank. Semakin besar jumlah dana yang

disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

61

menganggur berkurang dan penghasilan yang diperoleh akan meningkat.

Hal ini tentunya akan meningkatkan FDR sehingga profitabilitas bank juga

meningkat dengan asumsi bahwa bank dapat menyalurkan pembiayaan

secara efektif.

Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio FDR adalah 80%

hingga 110%. Jika angka rasio FDR suatu bank berada pada angka di

bawah 80% (misalkan 60%), maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut

hanya dapat menyalurkan sebesar 60% dari seluruh dana yang berhasil

dihimpun. Karena fungsi utama dari bank adalah sebagai intermediasi

(perantara) antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang

kekurangan dana, maka dengan rasio FDR 60% berarti 40% dari seluruh

dana yang dihimpun tidak tersalurkan dalam bentuk pembiayaan, sehingga

dapat dikatakan bahwa bank tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan

baik. Kemudian jika rasio FDR bank mencapai lebih dari 110% berarti

total pembiayaan yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang

dihimpun, maka bank dalam hal ini juga dapat dikatakan tidak

menjalankan fungsinya sebagai pihak intermediasi dengan baik. Karena

semakin tinggi FDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank,

sebaliknya apabila FDR bernilai terlalu rendah hal ini menunjukkan

kurangnya efektivitas bank dalam menyalurkan pembiayaan. Jika rasio

FDR berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka laba

yang diperoleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank

tersebut mampu menyalurkan pembiayaannya dengan efektif).

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

62

Berdasarkan uraian tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa FDR bisa

dijadikan acuan untuk melihat tindakan manajer dalam melakukan

manajemen laba, hal tersebut dikarenakan FDR berhubungan dengan

motivasi utang oleh perbankan itu sendiri. Semakin rendah nilai FDR yang

juga menunjukkan rendahnya penghasilan bank, maka akan memotivasi

bank untuk melakukan manajemen laba dengan meningkatkan laba. Hal

ini dikarenakan agar bank tersebut tampak sehat dan mengikuti

persyaratan dalam hal penyaluran dana kepada nasabah. Berdasarkan hal

tersebut, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

H6: Manajemen Laba mampu memoderasi hubungan antara

Risiko Likuiditas (FDR) dengan Kinerja Keuangan (ROA)

7. Pengaruh Manajemen Laba terhadap hubungan antara Risiko Operasional

(BOPO) dengan Kinerja Keuangan (ROA)

Menurut Dendawijaya (2005), rasio BOPO adalah rasio perbandingan

antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini diharapkan kecil karena biaya

yang terjadi diharapkan dapat tertutupi dengan pendapatan operasional

yang dihasilkan pihak bank. Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin

efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan

dan setiap peningkatan pendapatan operasional akan berakibat pada

berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan

laba atau profitabilitas (ROA) bang yang bersangkutan.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

63

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2015), risiko operasional ini

dihadapi oleh semua bank dan menajdi akar penyebab potensi risiko

lainnya seperti risiko kredit dan risiko pasar. Oleh karena itu, sangat

penting untuk mengetahui faktor penyebab risiko operasional sehingga

bank dapat membuat rencana kerja untuk mengelola risiko tersebut.

Kerugian yang timbul akibat risiko operasional yang sudah diperkirakan

pada umunya dibebankan dalam proses pricing aktiva produktif,

sedangkan potensi kerugian akibat risiko operasional yang belum

diperhitungkan harus di-cover dengan modal. Di samping itu, risiko

operasional juga dapat menimbulkan kerugian yang tidak dapat atau sulit

dihitung secara kuantitatif seperti nama baik atau reputasi bank, yang

dampak kerugian terkait dengan reputasi pada akhirnya dapat berakibat

pada kerugian finansial.

Berdasarkan uraian tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa BOPO bisa

dijadikan acuan untuk melihat tindakan manajer dalam melakukan

manajemen laba, hal tersebut dikarenakan ketika rasio BOPO tinggi maka

akan memotivasi bank untuk melakukan manajemen laba guna menarik

investor agar tetap menginvestasikan kekayaannya pada perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah

sebagai berikut:

H7: Manajemen Laba mampu memoderasi hubungan antara

Risiko Operasional (BOPO) dengan Kinerja Keuangan (ROA)

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

64

8. Pengaruh Manajemen Laba terhadap hubungan antara Risiko Pasar

(NOM) dengan Kinerja Keuangan (ROA)

Ketentuan pada SEBI Nomor 9/24/DPBS Tahun 2007 menyebutkan

bahwa suatu bank syariah yang mendapat peringkat satu dalam penilaian

tingkat kesehatan bank adalah bank syariah yang memiliki nilai NOM

lebih dari 3%. Hal ini mengindikasikan bahwa bank syariah tersebut

memiliki penilaian profitabilitas yang tinggi, sehingga dapat

mengantisipasi potensi risiko kerugian serta dapat meningkatkan

keuntungan. NOM (Net Operating Margin) merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

produktifnya untuk menghasilkan pendapatan operasional bersih. Semakin

besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bagi hasil atas aktiva

produktif, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar perubahan NOM

suatu bank maka semakin besar pula profitabilitas bank tersebut, yang

berarti kinerja keuangan bank tersebut semakin meningkat. Namun ketika

NOM mengalami penurunan maka hal tersebut membuktikan bahwa

aktiva produktif yang dikelola bank juga mengalami penurunan sehingga

membawa kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah.

Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah

sebagai berikut:

H8: Manajemen Laba mampu memoderasi hubungan antara

Risiko Pasar (NOM) dengan Kinerja Keuangan (ROA)

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif-kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfungsi

menggambarkan suatu fenomena atau data lapangan dan sifatnya hanya

sebatas deskriptif. Menurut Sugiyono (2016), penelitian kuantitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesisyang telah ditetapkan. Sedangkan

menurut Kuncoro (2013), penelitian kuantitatif merupakan suatu proses

menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

menganalisis keterangan yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif pada

umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random,sehingga

kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana

sampel tersebut diambil.

Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui bagaimana

perkembangan kinerja keuangan bank khususnya ROA dari Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia. Penelitian kuantitatif merupakan metode

menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

66

Dalam penelitian ini, data kuantitatif yang digunakan adalah berupa angka-

angka yang diterbitkan melalui website resmi setiap Bank Umum Syariah.

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penilitian sekunder sehingga menggunakan data

laporan keuangan tahunan (annual report) pada 12 sampel Bank Umum

Syariah yang ada di Indonesia pada periode 2015-2018. Waktu pelaksanaan

penelitian dimulai bulan Juni 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2016) mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek

dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada objek/subjek yang dipelajari tetapi meliputi karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Populasi dalam penelitian

ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia pada tahun

sampai dengan 2018 yaitu sebanyak 14 bank yang meliputi BRI Syariah,

BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BJB Syariah, Bank Victoria Syariah,

Bank BTPN Syariah, BCA Syariah, Maybank Syariah, Bank Muamalat

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

67

Indonesia, Bank Panin Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Mega

Syariah, Bank Aceh Syariah dan Bank BPD NTB Syariah.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria sampel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bank syariah yang terdaftar di Indonesia dan menerbitkan laporan

keuangan tahunan selama periode 2015 sampai dengan 2018.

b. Bank syariah yang menyampaikan informasi rasio-rasio keuangan

dalam laporan yang dipublikasikan.

Dengan demikian sampel yang memenenuhi kriteria ada 12 bank

syariah, yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BJB

Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank BTPN Syariah, BCA Syariah,

Maybank Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Panin Syariah, Bank

Bukopin Syariah dan Bank Mega Syariah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan

bersiap dipakai serta mampu memberikan informasi dalam pengambilan

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

68

keputusan meskipun dapat diolah lebih lanjut (Wijaya, 2013). Data sekunder

tersebut diperoleh melalui studi kepustakaan yang didapat melalui artikel-

artikel yang ada baik dari jurnal, buku maupun Statistik Perbankan Syariah

yang diterbitkan Bank Umum Syariah dalam website resmi masing-masing

Bank Umum Syariah.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data sekunder untuk

semua variabel yaitu Return on Assets (ROA) dan data rasio-rasio keuangan

masing-masing perusahaan perbankan yaitu Non Performing Financing

(NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional dan Pendapatan

Operasional (BOPO) dan Net Operating Margin (NOM). Data sekunder ini

diperoleh dengan metode pengamatan rasio-rasio keuangan bank umum

syariah di Indonesia melalui website masing-masing bank umum syariah

periode 2015 sampai 2018.

E. Definisi Konsep dan Operasional

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja

keuangan. Rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan

perbankan adalah rasio profitabilitas yaitu rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode

tertentu. Dalam kaitannya dengan kinerja keuangan bank, maka rasio yang

digunakan dalam penelitian ini adalah ROA (Return on Assets).

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

69

ROA (Return on Assets) adalah rasio yang menggambarkan

kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

(laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2005). ROA

dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100

2. Variabel Independen

Dalam penelitian ini menggunakan 4 (empat) variabel independen,

yaitu sebagai berikut:

a. Risiko Kredit (NPF)

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban melunasi kredit pada bank. Pada

aktivitas pemberian kredit, baik kredit komersial maupun kredit

konsumsi, terdapat kemungkinan debitur tidak dapat memenuhi

kewajiban kepada bank karena alasan seperti kegagalan bisnis, karena

karakter dari debitur yang tidak mempunyai itikad baik untuk

memenuhi kewajiban kepada bank atau memang terdapat kesalahan dari

pihak bank dalam proses persetujuan kredit (IBI, 2015).

Menurut SEBI Nomor 9/29/DPBS tanggal 7 Desember 2007, risiko

kredit dihitung menggunakan rasio NPF (Non Performing Finance).

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

70

NPF (Non Performing Finance) yang analog dengan NPL (Non

Performing Loan) pada bank konvensional ini dihitung dengan

membandingkan jumlah pembiayaan bermasalah dengan total

pembiayaan yang dimiliki oleh bank, dengan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100

b. Risiko Likuiditas (FDR)

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, risiko likuiditas adalah risiko

akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh

tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid

berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa menggangu aktivitas dan

kondisi keuangan bank.

Dalam penelitian ini, risiko likuiditas dihitung menggunakan rasio

FDR (Financing to Deposit Ratio). Rasio FDR dalam perbankan

konvensional lebih dikenal dengan LDR (Loan to Deposit Ratio).

Menurut Dendawijaya (2005), FDR (Financing to Deposit Ratio)

adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan

dana yang diterima oleh bank. Rasio FDR dapat dirumuskan sebagai

berikut:

𝐹𝐷𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑥 100

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

71

c. Risiko Operasional (BOPO)

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, risiko operasional adalah risiko

kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai,

kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem

dan/atau adanya kejadian eksternal yang memengaruhi operasional

bank.

Risiko operasional dapat dihitung dengan menggunakan rasio

BOPO. Menurut Dendawijaya (2005), rasio BOPO adalah rasio

perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional.

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio BOPO dapat

dirumuskan sebagai berikut:

𝐵𝑂𝑃𝑂 =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100

d. Risiko Pasar (NOM)

Risiko pasar adalah risiko perubahan harga pada posisi neraca dan

rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan

secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga

option (IBI, 2015). SEBI Nomor 9/24/DPBS Tahun 2007 menyebutkan

bahwa NOM (Net Operating Margin) merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

produktifnya untuk menghasilkan pendapatan operasional bersih.

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

72

Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bagi hasil

atas aktiva produktif, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil. Berikut ini adalah rumus cara menghitung

NOM bank syariah:

𝑁𝑂𝑀 =𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100

3. Variabel Moderasi

Dalam penelitian ini menggunakan variabel moderating Manajemen

Laba. Manajemen laba merupakan aktivitas manajerial untuk

memengaruhi dan mengintervensi laporan keuangan (Sulistyanto, 2014).

Pengukuran manajemen laba menggunakan discretionary accrual (DAC).

Discretionary accrual adalah suatu cara untuk mengurangi pelaporan laba

yang sulit dideteksi melalui manipulasi kebijakan akuntansi yang berkaitan

dengan akrual (Scott, 2003). Dalam penelitian ini discretionary accrual

digunakan sebagai proksi karena merupakan komponen yang dapat

dimanipulasi oleh manajer seperti penjualan kredit. Untuk mengukur

DAC, sebelumnya akan Total Akrual. Total akrual diklasifikasikan

menjadi komponen discretionary dan nondiscretionary, dengan tahapan:

1) Mengukur Total Akrual dengan menggunakan model Jones yang

dimodifikasi.

Total Accrual (TAC) = Laba Bersih Setelah Pajak (Net Income) – Arus

Kas Operasi (Cash Flow From Operation)

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

73

2) Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi

OLS (Ordinary Least Square):

TACt/ At-1 = α1 (1/ At-1) + α2 {(∆REVt - ∆RECt)/ At-1} + α3 (PPEt/

At-1) + e

3) Menghitung nondiscretionary accrual (NDA) adalah sebagai berikut:

NDAt = α1 (1/At-1) + α2 {(∆REVt - ∆RECt)/ At-1} + α3 (PPEt/ At-1)

4) Menghitung discretionary accrual (DAC)

𝐷𝐴𝐶𝑡 = (𝑇𝐴𝐶𝑡

𝐴𝑡 − 1) − 𝑁𝐷𝐴𝑡

Dimana:

TACt : Total accruals perusahaan i pada periode t

At-1 : Total aset untuk sampel perusahaan i pada akhir tahun t-1

REVt : Perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t

RECt : Perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t

PPEt : Aktiva tetap (Gross Property Plant and Equipment) perusahaan

tahun t

NDAt : Nondiscretionary accrual pada tahun t

Α : Fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada

perhitungan total accruals

DACt : Discretionary accruals perusahaan i pada periode t

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

74

F. Instrumen Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013) statistik deskriptif memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Dengan statistik deskriptif,

kumpulan data akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat

memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang

dapat diperoleh dari statistik deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan

data, ukuran penyebaran data serta kecenderungan suatu gugus data

(Taufik, 2017). Persebaran data variabel yang bersifat metrik ditunjukkan

oleh besarnya nilai standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

Data dengan nilai standar deviasi yang semakin besar menggambarkan

bahwa data tersebut semakin menyebar.

2. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas digunakan untuk menguji data time series agar data

yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen trend dengan

keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik. Uji yang

digunakan adalah uji unit root test yang dikembangkan oleh Dickey-fuller

(Winarno, 2010).

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi berganda, terlebih dahulu

dilakukan beberapa uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk

menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

75

ini, merupakan tahap yang penting dilakukan dalam proses regresi.

Pelanggaran yang terjadi terhadap asumsi klasik menandakan bahwa

model regresi yang telah diperoleh kurang valid. Pengujian dilakukan atas

model penelitian supaya bisa dinyatakan bebas dari penyimpangan asumsi

klasik yaitu normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan

heteroskedastisitas (Nurvarida, 2017).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki ditribusi normal

(Ghozali, 2013). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji

normalitas data yaitu dengan metode kolmogorov-smirnov test >0.05.

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah

nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah yyang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.

Metode pengujian uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji one-sample kolmogorov-smirnov test untuk

memastikan apakah data kita normal atau tuidak. Jika nilai output lebih

besar dari 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2013). Penyimpangan asumsi model klasik adalah

multikolonieritas dalam regresi yang dihasilkan. Artinya, antar variabel

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

76

independen yang terdapat dalam memiliki hubungan yang sempurna

atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1).

Menurut Ghozali (2013), bahwa multikolonieritas dapat dilihat dari

tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria yang

akan digunakan adalah sebagai berikut:

1) Apabila tolerance value < 0.1 atau VIF > 10 maka terjadi

multikolonieritas.

2) Apabila tolerance value > 0.1 atau < 10 maka tidak terjadi

multikolonieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menurut Dalimunthe (2007) dapat didefinisikan

sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan

menurut waktu (seperti data dalam deret waktu) atau ruang (seperti

dalam data cross-section). Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode

t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013).

Autokorelasi dapat terjadi apabila suatu keadaan dimana variabel

gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel

pengganggu pada periode lain. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya

autokorelasi dapat dilihat dengan uji Runs Test. Menurut Ghozali

(2013), Runs Test merupakan bagian dari statistik non-parametrik yang

dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

77

yang tinggi. Jika antar variabel tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013).

Menurut Ghozali (2013) model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini

menggunakan uji White yaitu meregres residual kuadrat (U2t) dengan

variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian

(interaksi) variabel independen. Pengambilan keputusan didapatkan dari

nilai R2 untuk menghitung C2, dimana C2 = n x R2. Jika nilai C2

hitung < C2 tabel maka dapat disimpulkan tidak adanya

heteroskedastisitas.

4. Uji Statistik

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik sedangkan teknik

yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi secara

umum adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan

satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi

atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen

berdasarkan nilai independen yang diketahui (Ghozali, 2013). Adapun

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

78

persamaan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Dimana:

Y : ROA

a : Konstanta

β1-5 : Koefisien regresi masing-masing variabel

X1 : NPF

X2 : FDR

X3 : BOPO

X4 : NOM

e : Variabel gangguan

a. Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R2) pada intinya

menguji seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang

(Crossection) relatif rendah karena adanya variansi yang besar antara

masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time

series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

79

Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat

dari hasil kuadrat (pangkat dua) koefisien korelasi parsial. Sedangkan

untuk menguji variabel mana yang signifikan dapat dilihat dari

koefisien determinasi parsial yang terbesardari kedua variabel

independen karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari

satu, maka yang digunakan adalah R2.

b. Uji Statistik F

Menurut Ghozali (2013), uji statistik f menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Uji

ini bertujuan untuk menentukan signifikan pengaruh variabel secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menghitung nilai F

tabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% (0.05) dengan

derajat kebebasan (degree of freedom) df=(N-k) dan (k-1) dimana N

adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel intersip. Apabila

nilai signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak atau secara simultan semua

variabel independen berpengaruh terhadap dependen.

c. Uji Statistik T

Menurut Ghozali (2013), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual

dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0.05 (α=5%). Apabila

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

80

signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak atau secara parsial variabel

independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, bila signifikansi > 0.05, maka H0 diterima atau secara

parsial variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap

variabel dependen.

5. Moderated Regression Analysis (MRA)

Menurut Ghozali (2013), variabel moderating adalah variabel

independen yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara

variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Salah satu cara

untuk menguji regresi dengan variabel moderating yaitu dengan

menggunakan uji interaksi. Uji interaksi yaitu aplikasi dari regresi linier

berganda dimana dalam persamaannya mengandung unsur interaksi

(perkalian dua/lebih variabel independen). MRA berbeda dengan analisis

subkelompok, karena menggunakan pendekatan analitik yang

mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk

mengontrol pengaruh variabel moderator. Persamaan MRA dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5Z + β6X1*Z + β7X2*Z + β8X3*Z +

β9X4*Z + e

Apabila didistribusikan pada variabel-variabel penelitian yang

digunakan maka akan menjadi:

ROA = a + β1NPF + β2FDR + β3BOPO + β4NOM + e

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

81

ROA = a + β1NPF + β2FDR + β3BOPO + β4NOM + β5DA + β6NPF*DA +

β7FDR*DA + β8BOPO*DA + β9NOM*DA + e

Menurut Ghozali (2013), pengambilan keputusan hipotesis diterima

apabila nilai koefisien interaksi antara variabel moderating dan variabel

independen harus memenuhi signifikansi < 0.05.

G. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah software IBM

SPSS Statistic 16 dan Eviews 9 merupakan sebuah program komputer statistik

yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara

cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh

para pengambil keputusan.

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

82

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2018 tentang Perbankan

Syariah, bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum

Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Prinsip Syariah yang dimaksud

adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa

di bidang syariah.

Penelitian ini adalah penelitian data sekunder yang berupa laporan

keuangan tahunan (annual report) perbankan syariah di Indonesia yang

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan mulai tahun 2015 dan masih beroperasi

sampai 2018. Perbankan syariah yang dijadikan objek dalam penelitian ini

terdiri dari 12 (dua belas) Bank Umum Syariah di Indonesia yaitu BRI Syariah,

BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BJB Syariah, Bank Victoria Syariah,

Bank BTPN Syariah, BCA Syariah, Maybank Syariah, Bank Muamalat

Indonesia, Bank Panin Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank Mega

Syariah.

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

83

B. Analisis Data

Hasil analisis data pada penelitian ini yang berupa uji statistik deskriptif,

uji stasioneritas, uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan analisis MRA

adalah sebagai berikut:

1. Uji Statistik Deskriptif

Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 48 sampel, namun ada 8

sampel yang dihapus karena data tersebut outlier dan menyebabkan data

tidak berdistribusi normal. Sehingga total sampel yang dilakukan

pengamatan ada 40 sampel. Sementara itu, untuk periode laporan

keuangan yang digunakan dalam penelitian ini akan digambarkan dalam

tabel 4.1 sesuai dengan hasil uji deskriptif:

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Periode Laporan Keuangan Tahunan 2015-2018

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 40 -8.09 12.40 1.0978 3.49368

NPF 40 .32 22.04 4.7262 4.19820

FDR 40 71.87 104.75 88.0408 7.78359

BOPO 40 62.40 134.63 94.7135 13.48429

NOM 40 -27.84 13.61 .2895 5.88533

DA 40 -.18 .16 -.0204 .06991

Valid N (listwise) 40

Sumber: Data diolah, 2019

Output hasil uji statistik deskriptif tersebut di atas menunjukkan

jumlah data pengamatan ada 40. Dengan penjabaran tiap variabel sebagai

berikut:

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

84

1) Dari 40 data pengamatan nilai ROA terkecil (minimum) adalah -8.09

dan nilai terbesar (maksimum) adalah 12.40. Rata-rata nilai ROA dari

40 data pengamatan adalah 1.0978 dengan standar deviasi sebesar

3.49368.

2) Dari 40 data pengamatan nilai NPF terkecil (minimum) adalah 0.32

dan nilai terbesar (maksimum) adalah 22.04. Rata-rata nilai NPF dari

40 data pengamatan adalah 4.7262 dengan standar deviasi sebesar

4.19820.

3) Dari 40 data pengamatan nilai FDR terkecil (minimum) adalah 71.87

dan nilai terbesar (maksimum) adalah 104.75. Rata-rata nilai FDR dari

40 data pengamatan adalah 88.0408 dengan standar deviasi sebesar

7.78359.

4) Dari 40 data pengamatan nilai BOPO terkecil (minimum) adalah 62.40

dan nilai terbesar (maksimum) adalah 134.63. Rata-rata nilai BOPO

dari 40 data pengamatan adalah 94.7135 dengan standar deviasi

sebesar 13.48429.

5) Dari 40 data pengamatan nilai NOM terkecil (minimum) adalah -27.84

dan nilai terbesar (maksimum) adalah 13.61. Rata-rata nilai NOM dari

40 data pengamatan adalah 0.2895 dengan standar deviasi sebesar

5.88533.

6) Dari 40 data pengamatan nilai DA (Manajemen Laba) terkecil

(minimum) adalah -0.18 dan nilai terbesar (maksimum) adalah 0.16.

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

85

Rata-rata nilai DA (Manajemen Laba) dari 40 data pengamatan adalah

-0.0204 dengan standar deviasi sebesar 0.06991.

2. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas digunakan untuk menguji data time series agar data

yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen trend dengan

keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik. Uji yang

digunakan adalah uji unit root test yang dikembangkan oleh Dickey-fuller

(Winarno, 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan

tahunan Bank Umum Syariah periode 2015-2018, maka hasil uji

stasioneritas data melalui pengujian Unit Root tingkat Level adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Unit Root Test

No Variabel Prob.* Keterangan

1 NPF 0.0032 Data Stasioner

2 FDR 0.0000 Data Stasioner

3 BOPO 0.0000 Data Stasioner

4 NOM 0.0060 Data Stasioner

5 ROA 0.0005 Data Stasioner

6 Manajemen Laba 0.0000 Data Stasioner

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai probability tidak lebih dari

alpha 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah

stasioner.

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

86

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki ditribusi normal

(Ghozali, 2013). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji

normalitas data yaitu dengan metode kolmogorov-smirnov test >0.05.

Hasil uji kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .85179440

Most Extreme Differences Absolute .181

Positive .181

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.148

Asymp. Sig. (2-tailed) .143

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan hasil tabel 4.3, besarnya nilai K-S adalah 1.148 dan

signifikansi 0.143 yang berarti lebih dari nilai α=0.05, maka dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

87

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2013). Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel

4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.709 2.270

3.397 .002

NPF .215 .059 .258 3.621 .001 .335 2.988

FDR .091 .019 .202 4.822 .000 .968 1.033

BOPO -.166 .020 -.640 -8.199 .000 .279 3.590

NOM .362 .040 .609 8.953 .000 .367 2.728

a. Dependent Variable:

ROA

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil

perhitungan nilai menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama yakni tidak

ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

88

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar

variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)

(Ghozali, 2013).

Autokorelasi dapat terjadi apabila suatu keadaan dimana variabel

gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel

pengganggu pada periode lain. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya

autokorelasi dapat dilihat dengan uji Runs Test. Menurut Ghozali

(2013), Runs test merupakan bagian dari statistik non-parametrik yang

dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi

yang tinggi. Jika antar variabel tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Hasil uji

autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

89

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.15188

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1.442

Asymp. Sig. (2-tailed) .149

a. Median

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, hasil output SPSS menunjukkan

nilai signifikansi 0.149 yang berarti lebih dari nilai α=0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013) model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan uji white dengan kriteria C2 hitung < C2 tabel berarti data

terbebas dari heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat

dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

90

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .622a .387 .317 .91020

a. Predictors: (Constant), NOM, FDR, NPF, BOPO

b. Dependent Variable: RES_KUADRAT

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, R2 memiliki nilai 0.387 maka

diperoleh nilai C2 hitung 15.48 dimana C2 = n*R2 (n=40) dan nilai C2

tabel adalah 55.75848, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

regresi tersebut tidak mengandung adanya heteroskedastisitas karena

C2 hitung < C2 tabel.

4. Uji Statistik

a. Uji Koefisien Determinan

Koefisien determinan (R2) digunakan untuk menjelaskan variansi

ROA oleh variabel NPF, FDR, BOPO dan NOM. Koefisien determinasi

adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen

dapat menjelaskan variabel dependennya. Hasil uji koefisien

determinan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

91

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .970a .941 .934 .89915

a. Predictors: (Constant), NOM, FDR, NPF, BOPO

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data diolah, 2019

Output dalam tabel 4.7 menunjukkan besarnya Adjusted R2 adalah

0.934, hal ini berarti bahwa kontribusi variabel independen

mempengaruhi variabel dependen adalah sebesar 93.4% sedangkan

sisanya 6.6% dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Koefisien regresi diuji secara serentak dengan menggunakan

ANOVA, untuk mengetahui apakah keserempakan tersebut mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap model. Uji ini dilakukan untuk

membandingkan pada nilai signifikansi α=5%. Hasil uji statistik

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 109: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

92

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 447.728 4 111.932 138.449 .000a

Residual 28.297 35 .808

Total 476.025 39

a. Predictors: (Constant), NOM, FDR, NPF, BOPO

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan output dari tabel 4.8 di atas, maka diperoleh nilai F

sebesar 138.449 dan signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen (NPF, FDR, BOPO, NOM)

secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen yakni ROA Bank Umum Syariah yang ada di

Indonesia periode 2015-2018.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)

Menurut Mudrajad (2003), uji t bertujuan untuk menguji pengaruh

secara parsial antara variabel independen terhadap dependen dengan

mengasumsikan variabel lain adalah konstan. Hasil pengujian terhadap

t-statistik dengan standar signifikansi α = 5% yaitu jika sig < α, maka

hipotesis diterima. Dalam penelitian ini, hasil uji t terdapat dalam tabel

4.9 sebagai berikut:

Page 110: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

93

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.709 2.270

3.397 .002

NPF .215 .059 .258 3.621 .001

FDR .091 .019 .202 4.822 .000

BOPO -.166 .020 -.640 -8.199 .000

NOM .362 .040 .609 8.953 .000

a. Dependent Variable:

ROA

Sumber: Data diolah, 2019

Keterangan:

1) Konstanta 7.709 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel

independen konstan, maka rata-rata tingkat ROA akan naik sebesar

7.709 satuan.

2) Koefisien regresi NPF sebesar 0.215 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan nilai NPF makan akan menaikkan ROA

sebesar 0.215 satuan.

3) Koefisien regresi FDR sebesar 0.91 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan nilai FDR maka akan menaikkan ROA

sebesar 0.91 satuan.

4) Koefisien regresi BOPO sebesar -0.166 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan nilai BOPO maka akan menurunkan ROA

sebesar 0.166 satuan.

Page 111: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

94

5) Keofisien regresi NOM sebesar 0.362 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan NOM maka akan menaikkan ROA sebesar

0.362 satuan.

5. Moderated Regression Analysis (MRA)

MRA berbeda dengan analisis subkelompok, karena menggunakan

pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan

memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator.

Persamaan MRA dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5Z + β6X1*Z + β7X2*Z + β8X3*Z +

β9X4*Z + e

Hasil uji MRA dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Uji Statistik F Uji MRA

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 469.339 9 52.149 233.993 .000a

Residual 6.686 30 .223

Total 476.025 39

a. Predictors: (Constant), DA_NOM, FDR, BOPO, DA, NPF, NOM,

DA_NPF, DA_FDR, DA_BOPO

b. Dependent Variable:

ROA

Sumber: Data diolah, 2019

Page 112: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

95

Berdasarkan output dari tabel 4.10 di atas, maka diperoleh nilai F

sebesar 233.993 dan signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen (NPF, FDR, BOPO, NOM) serta

variabel moderasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen yakni ROA Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia

periode 2015-2018.

Tabel 4.11

Hasil Uji MRA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.033 1.766

-1.151 .259

NPF .100 .049 .120 2.059 .048

FDR .057 .012 .127 4.603 .000

BOPO -.031 .019 -.118 -1.616 .117

NOM .764 .051 1.287 14.872 .000

DA -131.018 35.491 -2.622 -3.692 .001

DA_NPF -.477 .712 -.090 -.670 .508

DA_FDR .214 .172 .386 1.244 .223

DA_BOPO 1.190 .360 2.385 3.308 .002

DA_NOM 3.207 .419 .766 7.647 .000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data diolah, 2019

Page 113: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

96

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Pengaruh Risiko Kredit (NPF) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut, diperoleh nilai koefisien

sebesar 0.100 dan nilai signifikansi sebesar 0.048 yang lebih kecil dari

alpha 0.05. Maka, dapat dikatakan bahwa variabel NPF berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Hal ini berarti

bahwa peningkatan NPF akan meningkatkan nilai ROA. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa

NPF berpengaruh negatif dan signifikan ditolak.

Pengaruh NPF yang positif terhadap ROA disebabkan besarnya

rata-rata NPF pada bank umum syariah yang menjadi sampel sebesar

4.73% masih berada di bawah 5%. Berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPF (di

atas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. Jadi, apabila nilai NPF masih

berada di bawah 5% maka bank masih dianggap sehat. Akan tetapi,

bank umum syariah harus tetap waspada pada tingkat NPF yang

mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan pada titik

peningkatan tertentu di atas 5% kemungkinan return dari penyaluran

dana selain pembiayaan tidak akan mampu menutupi kerugian yang

terjadi atas pembiayaan bermasalah. Oleh karena itu, bank syariah harus

lebih berhati-hati dalam mengelola dan menyalurkan pembiayaan untuk

mengurangi jumlah pembiayaan yang bermasalah.

Page 114: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

97

Hasil uji ini mendukung penilitian yang dilakukan oleh Munir

(2018) dan Husaeni (2017) yang menyatakan bahwa variabel NPF

memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap profitabilitas

(ROA). Namun, hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Kansil (2017), Saputri (2016), Purnomo (2017) serta milik

Suwandi dan Oetomo (2017) yang menyatakan bahwa variabel

NPF/NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini

juga bertentangan dengan penelitian milik Anggraeni (2016) dan

Amelia (2015) yang menyatakan bahwa variabel NPF berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.

b. Pengaruh Risiko Likuiditas (FDR) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut, diperoleh nilai koefisien

sebesar 0.057 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari

alpha 0.05. Maka, dapat dikatakan bahwa variabel FDR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Dengan

demikian penelitian ini menerima hipotesis kedua (H2) yang

menyatakan bahwa FDR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA

yang berarti bahwa setiap kenaikan nilai FDR akan menaikkan nilai

ROA.

FDR mencerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber likuidasinya, dengan kata lain seberapa

jauh pemberian kredit kepada nasabah dapat mengimbangi kewajiban

Page 115: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

98

bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik

kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan

kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga. Semakin tinggi

FDR menunjukkan efektifitas bank dalam menyalurkan pembiayaan

sehingga bank dapat memaksimalkan profitabilitas.

Hasil tersebut diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Yusuf (2017), Almunawwaroh dan Marliana (2018),

serta Setiawan (2017) yang menyatakan bahwa variabel FDR

menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

profitabilitas (ROA). Namun, hasil ini bertentangan dengan penelitian

milik Darwis (2018) serta Jamaludin dan Kuriyah (2017) yang

menyatakan bahwa variabel FDR/LDR berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap ROA.

c. Pengaruh Risiko Operasional (BOPO) terhadap Kinerja Keuangan

(ROA)

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut, diperoleh nilai koefisien

sebesar -0.031 dan nilai signifikansi sebesar 0.117 yang lebih besar dari

alpha 0.05. Maka, dapat dikatakan bahwa variabel BOPO berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Hasil

tersebut disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan

bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA adalah

ditolak.

Page 116: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

99

Tanda negatif koefisien beta dari BOPO menunjukkan bahwa

semakin besar perbandingan total biaya operasi dengan pendapatan

operasi berakibat turunnya ROA. Koefisien beta sebesar -0.031 dapat

diartikan bahwa setiap kenaikan BOPO sebesar 1% akan

mengakibatkan berkurangnya ROA sebesar 0.031 apabila variabel lain

konstan. Kondisi ini terjadi disebabkan peningkatan pendapatan operasi

akan berakibat berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya

akan menurunkan ROA.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2019)

yang menyatakan bahwa secara parsial variabel BOPO memiliki

pengaruh yang negatif namun tidak signifikan terhadap ROA pada

Bank Umum Syariah. Namun, hasil ini tidak mendukung penelitian

milik Aprilia dan Handayani (2018), Karimah dan Nuraini (2018),

Mujaddid dan Wulandari (2017) serta milik Hakiim dan Rafsanjani

(2016) yang menyatakan bahwa variabel BOPO memiliki pengaruh

yang negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini juga bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2019) dan

Wahyuningsih (2017) yang menyatakan bahwa variabel BOPO

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA Bank Umum

Syariah.

d. Pengaruh Risiko Pasar (NOM) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut, diperoleh nilai koefisien

sebesar 0.764 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari

Page 117: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

100

alpha 0.05. Maka, dapat dikatakan bahwa variabel NOM berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Hasil tersebut

disimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa

NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA adalah

diterima.

NOM berpengaruh positif signifikan terhadap ROA yang berarti

setiap kenaikan nilai NOM akan meningkatkan nilai ROA. NOM

mencerminkan pendapatan operasional yang dilakukan oleh bank,

dimana semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan

operasional bank yang akan memberikan kontribusi laba pada bank,

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar rasio NOM

maka semakin besar profitabilitasnya.

Hasil uji ini mendukung penelitian milik Wenten (2018), Suryani

(2016), Suniyah (2019) serta Kumalasari dan Syaichu (2016) yang

menyatakan bahwa variabel NIM/NOM memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Namun, hasil ini tidak

mendukung penelitian milik Pardede dan Pangastuti (2016) dimana

hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel NIM pengaruh

yang negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Selain itu, hasil

penelitian milik Sari dan Haryanto (2017) serta Widyawati dan Djazari

(2016) menunjukkan hasil yang berbeda yakni variabel NIM/NOM

memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

Page 118: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

101

e. Manajemen Laba memoderasi pengaruh NPF terhadap ROA

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

koefisien regresi perkalian Manajemen Laba dan NPF (DA_NPF)

sebesar -0.477 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio

DA_NPF akan menurunkan tingkat ROA sebesar 0.477. Tingkat

signifikan dari DA_NPF menunjukkan nilai sebesar 0.508 yang berarti

tingkat signifikan lebih besar dari alpha 0.05 sehingga hasil penelitian

ini menolak hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa manajemen

laba memoderasi hubungan antara NPF dan ROA.

Tidak berpengaruhnya manajemen laba dalam memoderasi

dikarenakan besarnya NPF bukan yang menjadi dasar manajer dalam

melakukan tindakan manajemen laba karena bank syariah akan berjaga-

jaga agar tingkat risiko pembiayaan bermasalah yang ditanggung

menjadi turun.

Hasil ini sesuai dengan penelitian milik Jayastini dan Wirajaya

(2016) yang menyatakan bahwa Manajemen laba tidak terbukti sebagai

variabel pemoderasi pengaruh pengungkapan CSR pada kinerja

keuangan serta penelitian milik Nathania (2017) yang menyatakan

bahwa manajemen laba tidak mampu memoderasi atas pengaruh

hubungan ESOP dengan ROA, CR, DAR dan TATO. Namun, hasil ini

bertentangan dengan penelitian milik Kusuma dan Syafruddin (2014)

serta Suteja (2016) yang menyatakan bahwa variabel manajemen laba

dapat memoderasi hubunngan antara CSR dengan kinerja keuangan.

Page 119: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

102

f. Manajemen Laba memoderasi pengaruh FDR terhadap ROA

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

koefisien regresi perkalian Manajemen Laba dan FDR (DA_FDR)

sebesar 0.214 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio

DA_FDR akan menaikkan tingkat ROA sebesar 0.214. Tingkat

signifikan dari DA_FDR menunjukkan nilai sebesar 0.223 yang berarti

tingkat signifikan lebih besar dari alpha 0.05 sehingga hasil penelitian

ini menolak hipotesis keenam (H6) yang menyatakan bahwa manajemen

laba memoderasi hubungan antara FDR dan ROA.

Tidak berpengaruhnya manajemen laba dalam memoderasi

dikarenakan FDR bukan yang menjadi dasar manajer dalam melakukan

tindakan manajemen laba karena bank syariah akan berjaga-jaga agar

tingkat likuiditas bank syariah dapat terpenuhi dalam menyalurkan

pembiayaannya.

Hasil ini sesuai dengan penelitian milik Jayastini dan Wirajaya

(2016) yang menyatakan bahwa Manajemen laba tidak terbukti sebagai

variabel pemoderasi pengaruh pengungkapan CSR pada kinerja

keuangan serta penelitian milik Nathania (2017) yang menyatakan

bahwa manajemen laba tidak mampu memoderasi atas pengaruh

hubungan ESOP dengan ROA, CR, DAR dan TATO. Namun, hasil ini

bertentangan dengan penelitian milik Kusuma dan Syafruddin (2014)

serta Suteja (2016) yang menyatakan bahwa variabel manajemen laba

dapat memoderasi hubunngan antara CSR dengan kinerja keuangan.

Page 120: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

103

g. Manajemen Laba memoderasi pengaruh BOPO terhadap ROA

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

koefisien regresi perkalian Manajemen Laba dan BOPO (DA_BOPO)

sebesar 1.192 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio

DA_BOPO akan menaikkan tingkat ROA sebesar 1.192. Tingkat

signifikan dari DA_BOPO menunjukkan nilai sebesar 0.002 yang

berarti tingkat signifikan lebih kecil dari alpha 0.05 sehingga hasil

penelitian ini menerima hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan bahwa

Manajemen Laba memoderasi hubungan antara BOPO dan ROA.

Nilai koefisien regresi sebesar 1.192 estimasi ke arah positif

dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai rasio

BOPO maka semakin tinggi pula pula intensitas manajemen dalam

melakukan manajemen laba dan begitu sebaliknya.

Hasil ini sesuai dengan penelitian milik Kusuma dan Syafruddin

(2014) serta Suteja (2016) yang menyatakan bahwa variabel manajemen

laba dapat memoderasi hubunngan antara CSR dengan kinerja

keuangan. Namun, hasil ini bertentangan dengan penelitian milik

Nathania (2017) yang menyatakan bahwa manajemen laba tidak mampu

memoderasi atas pengaruh hubungan ESOP dengan ROA, CR, DAR

dan TATO.

h. Manajemen Laba memoderasi pengaruh NOM terhadap ROA

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

koefisien regresi perkalian Manajemen Laba dan NOM (DA_NOM)

Page 121: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

104

sebesar 3.207 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio

DA_NOM akan menaikkan tingkat ROA sebesar 3.207. Tingkat

signifikan dari DA_NOM menunjukkan nilai sebesar 0.000 yang berarti

tingkat signifikan lebih kecil dari alpha 0.05 sehingga hasil penelitian

ini menerima hipotesis kedelapan (H8) yang menyatakan bahwa

Manajemen Laba memoderasi hubungan antara NOM dan ROA.

Berpengaruhnya manajemen laba sebagai variabel moderasi

disebabkan karena pihak manajemen berusaha untuk mendapatkan

bonus yang diinginkan, dimana diterima tidaknya dan besar kecilnya

bonus berdasarkan laba perusahaan yang dapat mereka hasilkan. Oleh

karena itu, pihak manajemen berusaha menampilkan laba yang baik

agar keinginan pribadinya untuk mendapatkan bonus terpenuhi.

Hasil ini sesuai dengan penelitian milik Kusuma dan Syafruddin

(2014) serta Suteja (2016) yang menyatakan bahwa variabel manajemen

laba dapat memoderasi hubunngan antara CSR dengan kinerja

keuangan. Namun, hasil ini bertentangan dengan penelitian milik

Nathania (2017) yang menyatakan bahwa manajemen laba tidak mampu

memoderasi atas pengaruh hubungan ESOP dengan ROA, CR, DAR

dan TATO.

Page 122: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

105

Tabel 4.12

Hasil Penelitian

No Hipotesis Hasil

1 Risiko kredit (NPF) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) Ditolak

2 Risiko likuiditas (FDR) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) Diterima

3 Risiko operasional (BOPO) beperngaruh negatif

dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) Ditolak

4 Risiko pasar (NOM) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) Diterima

5

Manajemen Laba mampu memoderasi hubungan

antara Risiko Kredit (NPF) dengan Kinerja

Keuangan (ROA)

Ditolak

6

Manajemen Laba mampu memoderasi hubungan

antara Risiko Likuiditas (FDR) dengan Kinerja

Keuangan (ROA)

Ditolak

7

Manajemen Laba mampu memoderasi hubungan

antara Risiko Operasional (BOPO) dengan Kinerja

Keuangan (ROA)

Diterima

8

Manajemen Laba mampu memoderasi hubungan

antara Risiko Pasar (NOM) dengan Kinerja

Keuangan (ROA)

Diterima

Page 123: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan untuk menguji pengaruh

penerapan manajemen risiko terhadap kinerja keuangan bank syariah dengan

manajemen laba sebagai variabel moderasi, maka dapat disimpulkan:

1. Variabel risiko kredit (NPF) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan (ROA) bank syariah.

2. Variabel risiko likuiditas (FDR) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA) bank syariah.

3. Variabel risiko operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank syariah.

4. Variabel risiko pasar (NOM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan (ROA) bank syariah.

5. Variabel Manajemen Laba tidak mampu memoderasi pengaruh risiko

kredit (NPF) terhadap kinerja keuangan (ROA) bank syariah.

6. Variabel Manajemen Laba tidak mampu memoderasi pengaruh risiko

likuiditas (FDR) terhadap kinerja keuangan (ROA) bank syariah.

7. Variabel Manajemen Laba mampu memoderasi pengaruh risiko

operasional (BOPO) terhadap kinerja keuangan (ROA) bank syariah.

Page 124: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

107

8. Variabel Manajemen Laba mampu memoderasi pengaruh risiko pasar

(NOM) terhadap kinerja keuangan (ROA) bank syariah.

Selain hasil di atas, pada uji analisis regresi berganda menunjukkan

bahwa secara simultan variabel independen (NPF, FDR, BOPO dan NOM)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Begitu pula pada

uji moderated regression analysis (MRA) menunjukkan bahwa variabel

independen (NPF, FDR, BOPO, NOM) serta variabel moderasi secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni ROA

Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2015-2018.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka peneliti

memberikan saran:

1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan periode pengamatan,

sebab semakin lama interval waktu pengamatan maka semakin besar pula

kesempatan untuk memperoleh informasi mengenai variabel yang lebih

baik untuk penelitian yang akurat.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah objek penelitian, sebab

semakin banyak sampel objek penelitian maka akan memperoleh hasil

penelitian yang lebih akurat. Misalnya dapat menggunakan seluruh Bank

Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang ada di

Indonesia.

3. Penelitian selanjutnya lebih baik menggunakan variabel moderasi yang

lebih kuat pengaruhnya selain variabel manajemen laba untuk

Page 125: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

108

memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Page 126: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

109

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Ali. 2019. Pengaruh Variabel Internal Perbankan terhadap Kinerja Bank

Konvensional di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Sains Vol. 4 No. 1.

Almunawwaroh, Medina dan Rina Marliana. 2018. Pengaruh CAR NPF dan FDR

terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Amwaluna Vol. 2 No. 1.

Amelia, Erika. 2015. Financial Ratio and Its Influence to Profitability in Islamic

Banks. Al-Iqtishad, Vol. VII No. 2.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press.

Aprilia, Jihan dan Siti Ragil Handayani 2018. Pengaruh Capital Adequacy Ratio,

Biaya Operasional per Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, dan

Loan to Deposit Ratio terhadap Return on Assets dan Return on Equity

(Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa tahun 2012-2016). Jurnal

Administrasi dan Bisnis, 172-182.

Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonosia.

Arifin, Zainul. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka

Alvabet.

Asnawi, Winda Ardyanti dan Paulina Van Rate. 2018. Pengaruh Kinerja

Keuangan Bank terhadap Return on Assets (ROA) Studi pada Bank Umum

Devisa Buku 4. Jurnal EMBA, 2898-2907.

Azizah, Isnaini Arofatul, Nur Diana dan Junaidi. 2019. Pengaruh FDR NPF dan

BOPO terhadap Tingkat Profitabilitas (Studi Empiris pada Bank Umum

Syariah yang terdapat di BEI pada tahun 2014-2017). E-JRA Vol. 8 No. 3.

Bank Indonesia. SEBI No.13/24/DPNP:2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum.

Bank Indonesia. SEBI Nomor 9/24/DPBS Tahun 2007.

Brigham, Eungene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta:

Erlangga.

Capriani, Ni Wayan Wita dan I Made Dana. 2016. Pengaruh Risiko Kredit

Risiko Operasional dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas BPR di

Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, 1486-1512.

Darwis, Mohammad, Agus Widarko dan M. Agus Salim. 2018. Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit

Ratio (LDR), Suku Bunga SBI terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Pada

Page 127: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

110

Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode tahun

2014-2016). E-Jurnal Riset Manajemen, 120-132.

Dalimunthe, Doli M J. dkk. 2007. Analisis Data Penelitian. Medan: USU Press.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dewi, Aminar Sutra. 2017. Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap

ROA pada Perusahaan di Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI periode

2012-2016. Jurnal Pundi, 2355-7052.

Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 29 (Edisi

Kelima). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hakiim, Ningsukma dan Haqiqi Rafsanjani. 2016. Pengaruh Internal CAR, FDR

dan BOPO dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di

Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 14 No. 1.

Hanafi, Mamduh. 2006. Manajemen Risiko Edisi Pertama. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Husaeni, Uus Ahmad. 2017. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non

Performing Financing terhadap Return on Assets pada BPRS di Indonesia.

Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 5 No. 1 ISSN: 2502-8316.

Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Manajemen Risiko 1 (Mengidentifikasi Risiko

Pasar, Operasional dan Kredit Bank). Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Jamaludin, Nur dan Siti Kuriyah. 2017. Profit Sharing Financing, FDR dan NPF

dan Pengaruhnya terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal

Islaminomic Vol. 7 No. 2.

Jayastini, Luh Anggi dan I Gede Ary Wirajaya. 2016. Manajemen Laba sebagai

Pemoderasi Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada

Kinerja Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 16 No. 1.

Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPEE

UGM.

Kansil, Deyby, Sri Murni dan Joy Elly Tulung. 2017. Pengaruh Risiko Perbankan

terhadap Kinerja Keuangan tahun 2013-2015 (Bank Pembangunan Daerah

Se-Indonesia). Jurnal EMBA, 3508-3517.

Karim, Adiwarman. 2013. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Karimah, Dewi dan Ida Nuraini. 2018. Analisis Pengaruh LDR dan BOPO

terhadap Profitabilitas Bank Pembangunan Daerah Pulau Kalimantan.

Jurnal ilmu Ekonomi Vol. 2 No. 1.

Page 128: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

111

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

_____. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Kokoh, Toni Alvaro, Clara Monica, Danu Panca Pragana, Mely Guslina Mariana

Sinaga dan Bayu Wulandari. 2019. Pengaruh Cash Turnover, NIM, LDR,

BOPO terhadap ROA pada Perbankan Konvensional yang terdaftar di BEI

periode 2012-2016. Jurnal AKRAB Juara Vol. 4 No. 2.

Kumalasari, Yeyen dan Muhamad Syaichu. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2010-2014. Diponegoro Journal of Management Vol. 5 No. 3.

Kusuma, Destia dan Muchamad Syafruddin. 2014. Analisis Pengaruh Corporate

Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan

Manajemen Laba sebagai Variabel Pemoderasi. Diponegoro Journal of

Management Vol. 3 No. 1.

Lemiyana dan Endah Litriani. 2016. Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap

Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah. I-Economic. Vol. 2, No

01.

Lindasari, Melati dan Irene Rini Demi Pangastuti. 2016. Analisis Pengaruh

Variabel Spesifik Bank terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di

Indonesia (Studi pada BUS dan UUS di Indonesia periode 2012-2013).

Diponegoro Journal of Management Vol. 5 No. 1.

Marina, Vita Tiagus dan Marlina. 2015. Pengaruh Kecukupan Modal, Kredit

Bermasalah dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Bank Umum. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 2.

Marsuki. 2006. Efektivitas Peran Perbankan Memberdayakan Sektor Ekonomi.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Mudrajad, Kuncoro. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:

Erlangga.

Mujaddid, Fajar dan Suci Wulandari. 2017. Analisis Faktor Internal dan Eksternal

terhadap Rentabilitas Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam Vol.

8 No. 2.

Munir, Misbahul. 2018. Analisis Pengaruh CAR NPF FDR dan Inflasi terhadap

Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Journal Islamic of

Economics, Finance and Banking, 2622-4755.

Nathania, Dina Patria. 2017. Analisis Perbedaan Kinerja Perusahaan Sebelum dan

Sesudah Penerapan Employee Stock Option Program serta Dampak

Manajemen Laba sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.

17 No. 30.

Page 129: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

112

Nurvarida, Nike. 2017. Analisis Pengaruh BOPO, CAR, NPF, FDR dan NOM

Terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2012-

2016. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

Pardede, Desi Natalia dan Irene Rini Demi Pangastuti. 2016. Analisis Pengaruh

CAR, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan NIM terhadap Profitabilitas Perbankan

dengan LDR sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal of

Management Vol. 5 No. 3.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2013 tentang Pelaksanaan Manajemen

Risiko Bank.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2016 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Pinasti, Wildan Farhat dan RR. Indah Mustikawati. 2018. Pengaruh CAR BOPO

NPL NIM LDR terhadap Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-2015.

Jurnal Nominal Vol. 7 No. 1.

Purnomo, Aris Budi, Achmad Choerudin dan Bambang Kusdiasmo. 2017.

Penyaluran Pembiayaan sebagai Variabel Intervening Pengaruh Biaya

Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Finance dan Dana

Pihak Ketiga pada ROA Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi Paradigma,

1693-0827.

Putra, Panca Satria dan Septi Juniarti. 2016. Analisis Pengaruh LDR, NPL dan

BOPO terhadap ROA pada Bank Umum Milik Negara. Jurnal Media

Wahana Ekonomika Vol. 13 No. 3.

Ramadanti, Fani dan Wahyu Meiranto. 2015. Analisis Pengaruh Risiko Likuiditas

terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan di Indonesia. Diponegoro

Journal Of Accounting, 1-10.

Sabatini, Kalvarina dan I Putu Sudasana. 2019. Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility pada Nilai Perusahaan dengan Manajemen

Laba sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 56-

69.

Saputri, Sofian Febby dan Hening widhi Oetomo. 2016. Pengaruh CAR, BOPO,

NPL dan FDR terhadap ROE Bank Devisa. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen, 2461-0593.

Page 130: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

113

Sari, Silfani Permata dan A Mulyo Haryanto. 2017. Analisis Pengaruh CAR NOM

FDR NPF dan Pembiayaan Bagi Hasil terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2011-2015). Diponegoro Journal of Management Vol. 6 No. 4.

Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory. USA: Prentice-Hall.

Setiani, Nur, Edward Gagah dan Aziz Fathoni. 2018. Analysis of Effect of CAR,

NPF, FDR, and BOPO on ROA (Study at Shariah Commercial Bank in

Indonesia period 2012-2016). Jurnal Manajemen Vol. 4 No. 4.

Setiawan, Andy. 2017. Analisis Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank pada Return

on Assets (ROA). Jurnal Analisis Akuntansi dan Perpajakan Vol. 1 No. 2.

Shofiani, Prima. 2018. Pengaruh pembiayaan, Non Performing Finance (NPF)

dan Dewan Pengawas Syariah terhadap mnaajemen laba menggunakan

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Perbankan Syariah di

Indonesia. Conference on Islamic Management, Accounting, and Economics

(CIMAE) Proceeding Vol. 1.

Sugiyono. 2016. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sulistyanto, Sri. 2014. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: PT.

Grasindo.

Suniyah, Maslichah dan M Cholid Mawardi. 2019. Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, NIM dan NPF terhadap ROA. E-JRA Vol. 8 No. 1.

Suryani, Anti, Suhadak dan Raden Rustam Hidayat. 2016. Pengaruh Rasio CAR,

BOPO, LDR, NIM dan NPL terhadap ROA (Studi pada Bank Umum yang

Terdaftar di BEI periode 2012-2014). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 33

No. 1.

Suteja, Jaja, Ardi Gunardi dan Annisa Mirawati. 2016. Moderating Effect of

Earning Management on the Relationship Between Corporate Social

Responsibility Disclosure and Profitability of Bank in Indonesia.

International Journal of Economics and Financial Issues Vol. 6 No. 4.

Suwandi, Jordi dan Hening Widi Oetomo. 2017. Pengaruh CAR NPL BOPO dan

LDR terhadap ROA BUSN Devisa. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,

2461-0593.

Suwarno, Rima Cahya dan Ahmad Mifdlol Muthohar. 2018. Analisis Pengaruh

NPF FDR BOPO CAR dan GCG terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode 2013-2017. Jurnal Bisnis dan Manajemen

Islam Vol. 6 No. 1.

Syakhrun, Muhammad, Asbi Amin dan Anwar. 2019. Pengaruh CAR, BOPO,

NPF dan FDR terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di

Page 131: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

114

Indonesia. Bongaya Journal for Research in Management, Vol. 2 No. 1

ISSN: 2615-8868.

Taufik, Muhammad. 2017. Pengaruh Financing To Deposit Ratio dan Capital

Adequacy Ratio Terhadap Return On Asset dengan Non Performing

Financing Sebagai variabel Modersi pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. At-Tawassuth. Vol. 2, No. 1, 2017: 170-190.

Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2001 tentang Perbankan Syariah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

Wahyuningsih, Tri, Abrar Oemar dan Agus Suprijanto. 2017. Pengaruh CAR,

NPF, FDR, BOPO, GMW terhadap Laba Perusahaan (ROA) pada Bank

Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2015. Jurnal Ilmiah Universitas

Pandanaran Vol. 3 No. 3.

Wenten, I Ketut. 2018. Analisis CAR, NPL, BOPO, NIM, LDR dan Pengaruhnya

terhadap Profitabilitas pada Bank Artha Graha Internasional Tbk. Jurnal

Akuntansi Barelang, 74-93.

Wibisono, Muhammad Yusuf dan Salamah Wahyuni. 2017. Pengaruh CAR, NPF,

BOPO, FDR terhadap ROA yang Dimediasi oleh NOM. Jurnal Bisnis dan

Manajemen Vol. 17 No. 1.

Widyawati, Giofani Nursucia dan M Dzajari. 2017. Pengaruh CAR, NPF,

Operating Effeciency Ratio (OER), Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif (PPAP), dan NOM terhadap Profitabilitas pada Bank Umum

Syariah periode 2010-2015. Jurnal Profita Edisi 2.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Winarno. 2010. Statistik. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Yudiana, Fetria Eka. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:

Ombak.

______. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga: STAIN Salatiga

Press.

Yusuf, Muhammad. 2017. Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan dan

Perbankan, 141-151.

Page 132: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

115

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 133: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

116

LAMPIRAN 1 Data ROA, NPF, FDR, BOPO, NOM dan DA

NO BANK TAHUN ROA NPF FDR BOPO NOM DA

1 BRI

SYARIAH

2015 0.77 4.86 84.16 93.79 0.39 -0.117

2016 0.95 4.57 81.42 91.33 0.07 -0.02

2017 0.51 6.43 71.87 95.34 -0.12 -0.141

2018 0.43 6.73 75.49 95.32 -0.27 -0.017

2 BNI

SYARIAH

2015 1.43 2.53 91.94 89.63 0.67 -0.036

2016 1.44 2.94 84.57 86.88 0.9 -0.006

2017 1.31 2.89 80.21 87.62 0.71 -0.004

2018 1.42 2.93 79.62 85.37 0.81 -0.053

3 MANDIRI

SYARIAH

2015 0.56 6.06 81.99 94.78 0.58 -0.023

2016 0.59 4.92 79.19 94.12 0.64 -0.01

2017 0.59 4.53 77.66 94.44 0.96 -0.075

2018 0.88 3.28 77.25 90.68 0.61 -0.047

4 BJB

SYARIAH

2015 0.25 6.93 104.75 98.78 -2.45 0.1

2016 -8.09 17.91 98.73 122.77 -27.84 -0.185

2017 -5.69 22.04 91.03 134.63 -7.41 -0.088

2018 0.54 4.58 89.85 94.63 0.06 0.155

5 VICTORIA

SYARIAH

2015 -2.36 9.8 95.29 119.19 -4.63 -0.001

2016 -2.19 7.21 100.67 131.34 -3.17 -0.02

2017 0.36 4.59 83.59 96.02 0.39 -0.12

2018 0.32 3.99 82.78 96.38 0.64 -0.036

6 BTPN

SYARIAH

2015 5.2 1.25 96.5 85.8 4.34 -0.026

2016 9 1.53 92.7 75.1 10.2 -0.056

2017 11.2 1.67 92.5 68.8 12.62 0.041

2018 12.4 1.39 95.6 62.4 13.61 0.032

7 BCA

SYARIAH

2015 0.98 0.7 91.41 92.48 0.98 0.041

2016 1.15 0.5 90.12 92.18 1.15 -0.134

2017 1.17 0.32 88.49 87.2 1.24 -0.025

2018 1.17 0.35 88.99 87.43 1.24 0.031

8 MAYBANK

SYARIAH

2015 -20.13 4.93 110.54 192.6 -32.92 -0.024

2016 -9.51 4.6 134.73 160.28 -19.96 -0.159

2017 5.5 0 85.94 83.36 -26.47 -0.13

2018 -6.86 0 424923.53 199.97 -37.74 0.169

9 MUAMALAT

2015 0.2 7.11 90.3 97.36 0.27 0.047

2016 0.22 3.83 95.13 97.76 0.2 0.026

2017 0.11 4.43 84.41 97.68 0.21 -0.007

2018 0.08 3.87 73.18 98.24 0.15 -0.014

Page 134: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

117

10

PANIN

DUBAI

SYARIAH

2015 1.12 2.63 96.43 89.33 0.86 -0.015

2016 0.37 2.26 91.99 96.17 0.05 0.04

2017 -10.77 12.52 86.95 217.44 -11.57 -0.141

2018 0.26 4.81 88.82 99.57 0.05 0.159

11 BUKOPIN

SYARIAH

2015 0.79 2.99 90.56 91.99 0.27 0.09

2016 0.76 3.17 88.18 91.76 0.4 0.018

2017 0.02 7.85 82.44 99.2 -0.4 -0.096

2018 0.02 5.71 93.4 99.45 -0.38 0.033

12 MEGA

SYARIAH

2015 0.3 4.26 98.49 99.51 -0.34 -0.004

2016 2.63 3.3 95.24 88.16 2.44 0.03

2017 1.56 2.95 91.05 89.16 1.28 -0.13

2018 0.93 2.15 90.88 93.84 0.56 0.03

LAMPIRAN 2 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 40 -8.09 12.40 1.0978 3.49368

NPF 40 .32 22.04 4.7262 4.19820

FDR 40 71.87 104.75 88.0408 7.78359

BOPO 40 62.40 134.63 94.7135 13.48429

NOM 40 -27.84 13.61 .2895 5.88533

DA 40 -.18 .16 -.0204 .06991

Valid N (listwise) 40

Page 135: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

118

Lampiran 3 Unit Root Test

No Variabel Prob.* Keterangan

1 NPF 0.0032 Data Stasioner

2 FDR 0.0000 Data Stasioner

3 BOPO 0.0000 Data Stasioner

4 NOM 0.0060 Data Stasioner

5 ROA 0.0005 Data Stasioner

6 Manajemen Laba 0.0000 Data Stasioner

LAMPIRAN 4 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .85179440

Most Extreme Differences Absolute .181

Positive .181

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.148

Asymp. Sig. (2-tailed) .143

a. Test distribution is Normal.

Page 136: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

119

LAMPIRAN 5 Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.709 2.270 3.397 .002

NPF .215 .059 .258 3.621 .001 .335 2.988

FDR .091 .019 .202 4.822 .000 .968 1.033

BOPO -.166 .020 -.640 -8.199 .000 .279 3.590

NOM .362 .040 .609 8.953 .000 .367 2.728

a. Dependent Variable:

ROA

LAMPIRAN 6 Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.15188

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1.442

Asymp. Sig. (2-tailed) .149

a. Median

Page 137: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

120

LAMPIRAN 7 Uji Heteroskedastisitas

Uji White

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .622a .387 .317 .91020

a. Predictors: (Constant), NOM, FDR, NPF, BOPO

b. Dependent Variable: RES_KUADRAT

R2 = 0.387

C2 = N*R2 = 40*0.387 = 15.48

C2 tabel = 55.75848

C2 hitung < C2 tabel = 15.48 < 55.75848

(tidak terjadi heteroskedastisitas)

LAMPIRAN 8 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .970a .941 .934 .89915

a. Predictors: (Constant), NOM, FDR, NPF, BOPO

b. Dependent Variable: ROA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 447.728 4 111.932 138.449 .000a

Residual 28.297 35 .808

Total 476.025 39

a. Predictors: (Constant), NOM, FDR, NPF, BOPO

b. Dependent Variable: ROA

Page 138: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

121

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.709 2.270 3.397 .002

NPF .215 .059 .258 3.621 .001

FDR .091 .019 .202 4.822 .000

BOPO -.166 .020 -.640 -8.199 .000

NOM .362 .040 .609 8.953 .000

a. Dependent Variable: ROA

LAMPIRAN 9 Hasil Uji MRA (Moderated Regression Analysis)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 466.302 8 58.288 185.837 .000a

Residual 9.723 31 .314

Total 476.025 39

a. Predictors: (Constant), DA_NOM, FDR, BOPO, DA_FDR, NPF, NOM, DA_NPF, DA_BOPO

b. Dependent Variable: ROA

Page 139: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

122

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.033 1.766 -1.151 .259

NPF .100 .049 .120 2.059 .048

FDR .057 .012 .127 4.603 .000

BOPO -.031 .019 -.118 -1.616 .117

NOM .764 .051 1.287 14.872 .000

DA -131.018 35.491 -2.622 -3.692 .001

DA_NPF -.477 .712 -.090 -.670 .508

DA_FDR .214 .172 .386 1.244 .223

DA_BOPO 1.190 .360 2.385 3.308 .002

DA_NOM 3.207 .419 .766 7.647 .000

a. Dependent Variable: ROA

Page 140: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5904/1/SKRIPSI FIKS.pdf · Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi

123

LAMPIRAN 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ulfiyah

TTL : Kab. Semarang, 07 Januari 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Lingkungan Buyutan Rt 02/Rw 13 Kec. Bawen, Kab. Semarang

No HP : 085 950 386 326 (WA)

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

Tahun 2001-2007 SDN Bawen 04

Tahun 2007-2010 SMP Negeri 1 Bawen

Tahun 2010-2013 SMK Diponegoro Salatiga

Tahun 2015 IAIN Salatiga