pengaruh pendidikan kesehatan dengan media flip...

38
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chart terhadap Kesiapsiagaan Ibu dalam Menghadapi Kegawatdaruratan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan di Banjar Mudita Desa Sukawati Tahun 2019 Keterangan : warna hitam (proses penelitian) No Kegiatan Waktu Kegiatan (Dalam Minggu) Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan Proposal Penelitian 2 Seminar Proposal Penelitian 3 Revisi Proposal 4 Pengurusan Izin Penelitian 5 Pengumpulan Data 6 Pengolahan Data 7 Analisis Data 8 Penyusunan Laporan 9 Sidang Hasil Penelitian 10 Revisi Laporan 11 Pengumpulan Skripsi

Upload: others

Post on 20-Mar-2020

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 1

Jadwal Kegiatan Penelitian

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chart terhadap Kesiapsiagaan Ibu dalam Menghadapi

Kegawatdaruratan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan

di Banjar Mudita Desa Sukawati Tahun 2019

Keterangan : warna hitam (proses penelitian)

No Kegiatan

Waktu Kegiatan (Dalam Minggu)

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal Penelitian

2 Seminar Proposal Penelitian

3 Revisi Proposal

4 Pengurusan Izin Penelitian

5 Pengumpulan Data

6 Pengolahan Data

7 Analisis Data

8 Penyusunan Laporan

9 Sidang Hasil Penelitian

10 Revisi Laporan

11 Pengumpulan Skripsi

Page 2: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 2

Realisasi Anggaran Biaya Penelitian

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chart terhadap

Kesiapsiagaan Ibu dalam Menghadapi Kegawatdaruratan

Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan

di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019

Adapun rencana anggaran biaya penelitian yang dikeluarkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

No. Kegiatan Rencana Biaya

1. Tahap Persiapan

a. Pembelian ATK

b. Penyusunan Proposal

c. Penggandaan Proposal

d. Revisi Proposal

e. Pencetakan Flip Chart

Rp 200.000,00

Rp 300.000,00

Rp 250.000,00

Rp 200.000,00

Rp 200.000,00

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penggandaan Lembar

Pengumpulan Data

b. Konsumsi responden

c. Pengolahan dan Analisis

Data

Rp 500.000,00

Rp 350.000,00

Rp 200.000,00

3. Tahap Akhir

a. Penyusunan Laporan

b. Penggandaan Laporan

c. Revisi Laporan

d. Biaya Tidak Terduga

Rp 400.000,00

Rp 350.000,00

Rp 250.000,00

Rp 250.000,00

Jumlah Rp. 3.450.000,00

Page 3: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 3

Lembar Permohonan Menjadi Responden

Kepada

Yth. Saudara/i Calon Responden

Di –

Banjar Mudita, Desa Sukawati

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi

Diploma IV Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar dengan:

Nama : I Gusti Ayu Regita Pramesti Cahyani

NIM : P07120215036

Bermaksud akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan

Kesehatan dengan Media Flip Chart terhadap Kesiapsiagaan Ibu dalam

Menghadapi Kegawatdaruratan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan di

Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019”, sebagai persyaratan untuk

menyelesaikan program studi D-IV Keperawatan. Berkaitan dengan hal tersebut

diatas, saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden yang merupakan

sumber informasi bagi peneliti.

Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas partisipasinya, kami

ucapkan terima kasih.

Gianyar, 2019

Peneliti

I Gusti Ayu Regita Pramesti Cahyani

NIM. P07120215036

Page 4: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 4

Persetujuan Setelah Penjelasan

(Informed Consent)

Sebagai Peserta Penelitian

Yang terhormat Ibu di Banjar Mudita, kami meminta kesediannya untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan dari penelitian ini bersifat

sukarela/tidak memaksa. Mohon untuk dibaca penjelasan dibawah dengan

seksama dan disilahkan bertanya bila ada yang belum dimengerti.

Judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip

Chart terhadap Kesiapsiagaan Ibu dalam

Menghadapi Kegawatdaruratan Kejadian Luar Biasa

(KLB) Keracunan Pangan di Banjar Mudita, Desa

Sukawati Tahun 2019

Peneliti Utama I Gusti Ayu Regita Pramesti Cahyani

Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar

Lokasi Penelitian Banjar Mudita, Desa Sukawati

Sumber pendanaan Swadana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan

dengan media flip chart terhadap kesiapsiagaan ibu dalam menghadapi

kegawatdaruratan KLB keracunan pangan di Banjar Mudita, Desa Sukawati tahun

2019. Jumlah peserta sebanyak 30 orang dengan syaratnya yaitu:

1) Ibu di Banjar Mudita, Desa Sukawati yang pernah mengalami sendiri atau

anggota keluarga yang mengalami keracunan pangan

2) Ibu yang hadir dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani

inform consent saat pengambilan data

3) Ibu yang memiliki kemampuan membaca dan menulis

Page 5: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Peserta akan diberikan kuesioner (pretest) yang berisi 20 item pertanyaan

mengenai kesiapsiagaan dalam kegawatdaruratan KLB keracunan pangan. Setelah

selesai menjawab kuesioner peserta akan diberikan pendidikan kesehatan melalui

media flip chart berjudul kesiapsiagaan dalam kegawatdaruratan KLB keracunan

pangan dan diberikan waktu selama 30 menit. Setelah selesai diberikan

pendidikan keehatan, Ibu akan diberikan kuesioner (post test) yang berisi 20 item

pertanyaan mengenai kesiapsiagaan dalam kegawatdaruratan KLB keracunan

pangan.

Kepesertaan dalam penelitian ini tidak secara langsung memberikan manfaat

kepada peserta penelitian. Tetapi dapat memberi gambaran informasi yang lebih

banyak tentang kesiapsiagaan dalam kegawatdaruratan KLB keracunan pangan.

Bagi peserta akan mendapatkan manfaat berupa pendidikan kesehatan tentang

kegawatdaruratan KLB keracunan pangan. Peneliti menjamin kerahasiaan semua

data peserta penelitian ini dengan menyimpannya dengan baik dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian.

Kepesertaan Ibu pada penelitian ini bersifat sukarela. Ibu dapat menolak

untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada penelitian atau menghentikan

kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada sanksi. Jika setuju untuk menjadi

peserta penelitian ini, Ibu diminta untuk menandatangani formulir Persetujuan

Setelah Penjelasan (Informed Consent) sebagai peserta penelitian setelah Ibu

benar-benar memahami tentang penelitian ini. Ibu akan diberi salinan persetujuan

yang sudah ditanda tangani ini.

Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang

dapat mempengaruhi keputusan Ibu untuk kelanjutan kepesertaan dalam

Page 6: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Ibu. Bila ada pertanyaan

yang perlu disampaikan kepada peneliti, silakan hubungi peneliti:

I Gusti Ayu Regita Pramesti Cahyani (082247375090).

Tanda tangan Ibu di bawah ini menunjukkan bahwa Ibu telah membaca,

telah memahami dan telah mendapat kesempatan untuk bertanya kepada peneliti

tentang penelitian ini dan menyetujui untuk menjadi peserta penelitian.

Peserta/ Subyek Penelitian, Wali,

______________________ _______________________

Tanda Tangan dan Nama Tanda Tangan dan Nama

Tanggal (wajib diisi): / / Tanggal (wajib diisi): / /

Hubungan dengan Peserta/ Subyek Penelitian:

_________________________________________

(Wali dibutuhkan bila calon peserta adalah anak < 14 tahun, lansia, tuna

grahita, pasien dengan kesadaran kurang-koma)

Peneliti

__________________________________ __________________

Tanda Tangan dan Nama Tanggal

Page 7: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 5

KISI KISI KUESIONER

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA

FLIP CHART TERHADAP KESIAPSIAGAAN IBU DALAM

KEGAWATDARURATAN KLB KERACUNAN PANGAN

Variabel Jumlah No Item Jenis Pertanyaan

Kesiapsiagaan 20 1 Positif

2 Positif

3 Positif

4 Positif

5 Negatif

6 Negatif

7 Negatif

8 Negatif

9 Positif

10 Positif

11 Positif

12 Negatif

13 Positif

14 Positif

15 Positif

16 Positif

17 Positif

18 Positif

19 Positif

20 Positif

Page 8: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 6

KUESIONER PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN

MEDIA FLIP CHART TERHADAP KESIAPSIAGAAN

IBU DALAM KEGAWATDARURATAN

KLB KERACUNAN PANGAN

Tujuan :

Kuesioner ini dirancang untuk mengidentifikasi: “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

dengan Media Flip Chart terhadap Kesiapsiagaan Ibu dalam Kegawatdaruratan

KLB Keracunan Pangan”.

Petunjuk :

1. Bacalah pernyataan dengan hati-hati sehingga dapat dimengerti

2. Setiap jawaban dimohon untuk dapat memberikan jawaban yang jujur

3. Harap mengisi pernyataan yang ada dalam kuesioner ini, pastikan tidak ada

yang terlewat. Setiap nomor hanya diisi dengan satu jawaban.

4. Beri tanda ceklist (√) pada kotak pertanyaan yang dianggap benar.

5. Jika ibu salah mengisi jawaban, coret/silang jawaban tersebut dan beri tanda

ceklist pada jawaban yang dianggap benar.

6. Ibu dapat bertanya langsung pada peneliti jika ada kesulitan dalam menjawab

isi kuesioner.

Page 9: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Identitas Responden

Nama :

Usia :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

I. Pengetahuan

1. Menurut ibu, apa saja yang dapat digolongkan Kejadian Luar Biasa?

a. Demam berdarah dengan penderita 20 orang o Ya

o Tidak

b. Keracunan pangan dengan penderita 150

orang

o Ya

o Tidak

c. Rabies dengan pendetita 35 orang o Ya

o Tidak

2. Menurut ibu, apa saja macam-macam keracunan pangan?

a. Keracunan jamur o Ya

o Tidak

b. Keracunan susu o Ya

o Tidak

c. Keracunan makanan siap saji o Ya

o Tidak

3. Menurut ibu, apa saja tanda keracunan pangan?

a. Mual dan muntah o Ya

o Tidak

b. Sakit kepala o Ya

o Tidak

4. Menurut ibu, bagaimana cara menangani keracunan pangan?

a. Bantu untuk memuntahkan racun o Ya

o Tidak

b. Berikan tablet karbon aktif o Ya

o Tidak

c. Berikan susu o Ya

Page 10: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

o Tidak

5. Menurut ibu, apakah keracunan pangan tidak dapat

menyebabkan kematian?

o Ya

o Tidak

6. Menurut ibu, apakah keracunan makanan bukan

merupakan kegawatdaruratan yang harus segera

ditangani?

o Ya

o Tidak

II. Kebijakan dan Panduan

7. Apakah ibu belum memiliki panduan dalam

pertolongan pertama keracunan pangan?

o Ya

o Tidak

8. Apakah ibu tidak mengetahui lembaga

pemerintahaan apa saja yang bisa menangani KLB

keracunan pangan?

o Ya

o Tidak

III. Rencana Tanggap Darurat

9. Apakah ibu mengetahui tindakan yang harus

dilakukan oleh anggota rumah tangga jika terjadi

KLB keracunan pangan?

o Ya

o Tidak

10. Apakah ibu menyiapkan kotak pertolongan

pertama (P3K/kotak obat)

o Ya

o Tidak

11. Apakah ibu mengetahui pelayanan kesehatan yang

tepat untuk membawa korban keracunan pangan

o Ya

o Tidak

12. Apakah ibu belum memiliki alamat-alamat/nomor

telepon yang penting

(rumah sakit, BPBD, aparat desa)

o Ya

o Tidak

13. Apakah ibu mengetahui kemana harus melapor

saat terjadi keracunan pangan?

o Ya

o Tidak

IV. Sistem Peringatan Dini

14. Apakah ibu mengetahui adanya peringatan KLB

keracunan pangan di daerah ini?

o Ya

o Tidak

15. Jika jawaban di atas ya, darimana sumber informasi tersebut?

a. Perintah kota/kabupaten/desa o Ya

Page 11: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

o Tidak

b. Pura/masjid/gereja/kelenteng o Ya

o Tidak

c Polisi dan aparat keamanan o Ya

o Tidak

16. Apabila mendengar peringatan KLB keracunan pangan, apakah ibu akan

melakukan hal-hal berikut?

a. Memastikan diri terkena dampak keracunan

pangan

o Ya

o Tidak

b. Melakukaan pertolongan pertama pada diri

sendiri jika memungkinkan

o Ya

o Tidak

c. Melaporkan diri bahwa mengalami keracunan

pangan pada aparat desa jika memungkinkan

o Ya

o Tidak

d. Memastikan anggota keluarga terkena dampak

keracunan pangan

o Ya

o Tidak

e. Memberikan pertolongan pertama keracunan

pangan pada anggota keluarga/kerabat yang

mengalami keracunan pangan

o Ya

o Tidak

f. Melaporkan korban keracunan pangan kepada

aparat desa

o Ya

o Tidak

V. Mobilisasi Sumber Daya

17. Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan, seminar

atau pertemuan yang berkaitan dengan

kesiapsiagaan menghadapi KLB keracunan

pangan?

o Ya

o Tidak

18. Jika ya, latihan dan keterampilan apa saja yang sudah diikuti oleh ibu

a. Pertolongan pertama o Ya

o Tidak

b. Evakuasi korban o Ya

o Tidak

Page 12: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

:

c. Pengolahan makanan o Ya

o Tidak

19. Apakah ibu mempunyai aset/investasi berikut ini yang dapat dimanfaatkan

untuk kewaspadaan keluarga terhadap kemunginan terjadinya KLB

keracunan pangan?

a. Tabungan o Ya

o Tidak

b. Asuransi kesehatan/jiwa o Ya

o Tidak

20. Apakah desa memiliki Ambulance Desa untuk

mengevakuasi korban KLB keracunan pangan?

o Ya

o Tidak

Page 13: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 7

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 20 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,835 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 29,45 7,103 ,500 ,805

P2 29,35 6,871 ,770 ,883

P3 29,35 6,871 ,770 ,883

P4 30,00 8,000 ,536 ,740

P5 29,25 8,303 ,502 ,737

P6 29,35 6,871 ,770 ,883

P7 30,10 7,779 ,556 ,821

P8 30,10 8,095 ,568 ,734

P9 29,55 7,524 ,569 ,830

P10 29,30 7,379 ,604 ,703

P11 29,50 7,421 ,529 ,723

P12 29,25 8,513 ,561 ,745

P13 30,00 7,579 ,526 ,823

P14 30,05 7,629 ,556 ,720

P15 30,05 7,629 ,656 ,820

P16 29,35 6,871 ,770 ,883

P17 30,05 10,366 -,855 ,809

P18 30,15 7,924 ,606 ,721

P19 29,30 8,011 ,617 ,831

P20 29,30 8,537 ,582 ,751

Page 14: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 8

Tabel Pearson Product Moment

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000

2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990

3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911

4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741

5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509

6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249

7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983

8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721

9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470

10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233

11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010

12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800

13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604

14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419

15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247

16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084

Page 15: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932

18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788

19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652

20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524

21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402

22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287

23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178

24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074

25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974

26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880

27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790

28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703

29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620

30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541

31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465

32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392

33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322

34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254

35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189

36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126

37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066

38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007

Page 16: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950

40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896

41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843

42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791

43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742

44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694

45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647

46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601

47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557

48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514

49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473

50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432

Page 17: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penanganan Kegawatdaruratan KLB Keracunan Pangan

Sasaran : Ibu di Banjar Mudita, Desa Sukawati, Kecamatan

Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali

Hari, Tanggal :

Tempat : Balai Banjar di Banjar Mudita, Desa Sukawati,

Kecamatan

Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali

Pukul : 09.00 – 09.30 WITA

Penyuluh : I Gusti Ayu Regita Pramesti Cahyani

A. Latar Belakang

Keracunan pangan merupakan kondisi kegawatdaruratan yang harus

mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi kecacatan atau bahkan

meninggal dunia. Kegawatdaruratan pada KLB Keracunan Pangan membutuhkan

kesiapsiagaan penanganan yang cepat dan tepat oleh masyarakat maupun petugas

kesehatan. Pertolongan pertama diberikan saat korban mengalami gejala-gejala

keracunan pangan di lingkungan masyarakat sebelum nantinya dibawa ke

pelayanan kesehatan terdekat. Kesiapsiagaan penanganan ini dapat meminimalisir

komplikasi akibat keracunan pangan bahkan kematian pada korban keracunan

pangan (Wahyudi, 2016). Menurut World Health Organization (WHO) sebanyak

582 juta orang di dunia meninggal akibat keracunan makanan sejak tahun 2010

hingga tahun 2015 (Tribun News, 2015). pada tahun 2017 KLB keracunan pangan

sudah terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Dilaporkan jumlah orang yang

terpapar sebanyak 5.293 orang, sebanyak 2.041 orang sakit dan 3 orang

meninggal dunia orang (Lukito, 2017b).

Berdasarkan profil proporsi angka kesakitan dan angka kematian pada kasus

KLB keracunan pangan tahun 2016, Bali memiliki angka kesakitan tertinggi di

Indonesia yaitu sebanyak 1.404 orang (BPOM RI, 2016). Pada tahun 2018 kasus

KLB keracunan pangan tertinggi terjadi di Gianyar 130 orang, Buleleng 116

Page 18: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

orang, dan Bangli 72 orang. Kasus KLB keracunan pangan di Kabupaten Gianyar

tiap tahunnya mengalami peningkatan. KLB keracunan pangan di Kabupaten

Gianyar pada tahun 2018 terjadi sebanyak 2 kali yaitu di Desa Sukawati dengan

115 korban dan Desa Temesi dengan 15 korban (Dinas Kesehatan Provinsi Bali,

2018).

Badan POM telah melaksanakan intervensi keamanan pangan ke 100 desa

sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Pencapaian pada sasaran ini

diperoleh Badan POM melalui 4 strategi yaitu perkuatan kapasitas desa,

pemberdayaan komunitas desa, pengawasan keamanan pangan desa, dan

monitoring evaluasi (Lukito, 2017b). Namun, upaya dalam pemberian pendidikan

kesehatan mengenai kesiapsiagaan pertolongan pertama pada kasus keracunan

pangan belum diberikan kepada kader maupun masyarakat umum sehingga saat

KLB keracunan pangan terjadi, masyarakat tidak memiliki kesiapsiagaan dalam

menghadapi KLB keracunan pangan tersebut. Pendidikan kesehatan ialah kegiatan

untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Media

yang digunakan dalam pendidikan kesehatan salah satunya yaitu flip chart.

Lembar balik (flip chart) adalah sekumpulan gambar dengan tulisan yang

dikumpulkan menjadi satu dengan jilid ring sehingga halaman mudah di balik.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai pananganan

kegawatdaruratan KLB keracunan pangan selama 40 menit diharapkan responden

dapat mengetahui dan memahami tentang KLB keracunan pangan dan

penatalaksanaannya.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 40 menit, diharapkan sasaran

dapat:

a. Menjelaskan pengertian KLB keracunan pangan dengan jelas

b. Menyebutkan tanda dan gejala KLB keracunan pangan dengan tepat

c. Menyebutkan penanganan KLB keracunan pangan dengan benar

Page 19: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

C. Materi Penyuluhan

Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :

1. Pengertian KLB keracunan pangan

2. Tanda dan gejala KLB keracunan pangan

3. Penanganan KLB keracunan pangan

D. Kegiatan

No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta

1 Orientasi 2 Menit 1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menyampaikan maksud dan

tujuan penyuluhan

4. Menanyakan ketersediaan

5. Melakukan kontrak waktu

penyuluhan

6. Menyebutkan materi yang

akan disampaikan

7. Menanyakan pertanyaan

persepsi

Menjawab salam

Menyimak

Mendengarkan

dan menjawab

pertanyaan

2 Kerja 25 Menit 1. Menyampaikan dan

menjelaskan materi tentang

KLB keracunan pangan yang

meliputi:

a. Pengertian KLB

keracunan pangan

b. Tanda dan gejala KLB

keracunan pangan

c. Penanganan KLB

keracunan pangan

2. Memberi kesempatan

responden untuk bertanya

3. Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

dengan penuh

perhatian

Menanyakan hal-

hal yang belum

jelas

Memperhatikan

jawaban dari

penceramah

Memperhatikan

dan mampu

mempraktekkan

Page 20: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Evaluasi

F. Media

1. Flip Chart

G. Sumber

BPOM RI. (2016). Laporan Tahunan 2016. Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2018). KLB Keracunan Pangan di Bali tahun

2018.

Denpasar.

Lukito, P. K. (2017b). Laporan Tahunan Badan POM 2017.

Tribun News. (2015). Ini Fakta WHO Mengenai Kematian karena Keracunan di

Seluruh Dunia, (April), 2015.

H. Peserta

Ibu di Banjar Mudita, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten

Gianyar, Provinsi Bali.

I. Waktu

Hari :

Tanggal :

Jam :

J. Tempat

Balai banjar di Banjar Mudita, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati,

Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

3 Terminasi 3 Menit 1. Melakukan Evaluasi materi:

a. Memberikan kuesioner

untuk dijawab

2. Mengakhiri pertemuan dan

penyampaian Terima Kasih

3. Salam penutup

Responden dapat

menjawab tentang

pertanyaan yang

diajukan

Mendengar

Memperhatikan

Menjawab salam

Page 21: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

K. Rencana Evaluasi

1. Struktur

a. Persiapan media

Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap

digunakan. Media yang digunakan adalah flip chart. Kurun waktu dalam

persiapan media 2 hari

b. Persiapan materi

Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk

flip chart yang berisi gambar dan tulisan. Kurun waktu dalam persiapan materi 2

hari.

2. Proses penyuluhan

a. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan

sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan. Sasaran diharapkan

mampu mengerti dan memahami penyuluhan dan 50% bisa menjawab

b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan

sasaran yang akan diharapkan penyuluhan

c. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan

3. Hasil penyuluhan

a. Sasaran paham seluruh materi yang diberikan

b. Sasaran paham dan bisa mengaplikasikan materi yang telah diberikan tentang

penanganan kegawatdaruratan KLB keracunan pangan.

Page 22: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran SAP 1

KEGAWATDARURATAN KLB KERACUNAN PANGAN

1. Pengertian keracunan pangan

Racun adalah bahan yang jika tertelan, terhirup, teresap ke dalam kulit

(misalnya, dari tanaman), atau tersuntikan (misalnya, dari sengatan serangga), bisa

menyebabkan penyakit, kerusakan, dan kadang-kadang kematian (Jones &

Bartlett, 2007). Racun adalah suatu zat yang memiliki kemampuan untuk merusak

sel dan sebagian fungsi tubuh secara tidak normal (Arisman, 2009). Keracunan

makanan adalah keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat atau

makanan ke dalam tubuh melalui mulut yang mengakibatkan bahaya bagi tubuh

(Junaidi, 2011). Keracunan makanan adalah suatu penyakit yang terjadi setelah

menyantap makanan yang mengandung racun, berasal dari bahan beracun yang

terbentuk akibat pembusukan makanan dan bakteri (Junaidi, 2011).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keracunan

adalah keadaan darurat yang dapat merusak sel dan sebagian fungsi tubuh akibat

masuknya suatu zat atau makanan yang mengandung racun, berasal dari bahan

beracun yang terbentuk akibat pembusukan makanan dan bakteri.

2. Tanda dan gejala keracunan pangan

Gejala keracunan sangat bervariasi, tergantung titik tangkap dan cara

masuknya racun yang bersangkutan. Berikut ini contoh tanda dan gejala

berdasarkan makanan yang dikonsumsi, antara lain:

a. Keracunan jamur

Beberapa jenis jamur umumnya mengandung zat yang bernama muskarin.

Muskarin ini memacu sistem saraf parasimpatis, sehingga jika terjadi keracunan

maka akan menimbulkan gejala mual, keluar ludah banyak, muntah, sakit perut,

diare, sesak nafas, sakit kepala, kunang-kunang, sampai shock dan meninggal.

b. Keracunan jengkol

Keracunan jengkol dapat menimbulkan gejala perut sakit sekali, tidak bisa

kencing atau bisa kencing tetapi keluar darah. Gejala tersebut rupanya disebabkan

oleh terbentuknya Kristal-kristal asam jengkol pada saluran kemih.

Page 23: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

c. Keracunan tempe bongkrek

Pada tempe bongkrek yang beracun, terbentuknya asam bongkrek yang

sangat toksis terhadap enzim yang berperan dalam penggunaan energi sel

(menghambat fosforilasi). Gejala keracunan bervariasi, mulai dari mual, muntah,

sakit perut, kejang dan meninggal.

d. Keracunan singkong, biji kacang koro, dan umbi-umbian tertentu

Jenis bahan makanan ini mengandung sianida. Kadar sianida dalam bahan

tersebut bervariasi hingga ada yang keracunan ada yang tidak, meskipun makan

dari bahan yang jenis sama. Senyawa sianida menyerang enzim pernafasan sel

(syacy tochrom oksidase). Gejala keracunan jenis ini bervariasi mulai dari mual,

muntah sampai kejang-kejang, tergantung jumlah racun yang masuk dalam tubuh

(Sutawijaya, 2010).

3. Penanganan keracunan pangan

Pertolongan pertama keracunan makanan noncorosive agent yang dapat

dilakukan yaitu dengan mengupayakan penderita untuk memuntahkan zat atau

makanan yang telah dikonsumsi penderita. Cara yang bisa dilakukan untuk

merangsang muntahan adalah dengan memberikan minuman susu. Selain itu, cara

yang bisa dilakukan adalah dengan meminum segelas air yang telah dicampur

dengan satu sendok teh garam dan berikan minuman teh pekat (Junaidi, 2011).

Pertolongan pertama keracunan makanan adalah dengan minum air putih yang

banyak, pemberian larutan air yang telah dicampur dengan garam.

Sutawijaya (2010) menjabarkan tindakan kegawatdaruratan pada korban

keracunan pangan antara lain:

a. Tindakan untuk menolong jiwa korban

Keadaan korban saat ditemukan, apakah korban sadar, kesadarannya

menurun, atau tidak sadar sama sekali (koma atau shock) atau delirium (rebut)

atau malah kejang-kejang, perlu mendapat prioritas pertama dalam menolong

korban. Apabila koma, maka dalam koma biasanya memberi derajat

keracunannya, apakah korban hanya seperti mengantuk, sopor, sopor rakomatus

atau benar-benar sudah koma. Korban yang dengan koma dan bersuara seperti

mendengkur harus hati-hati karena itu menunjukkan dalamnya koma.

Tindakan yang dapat dilakukan pada keadaan ini adalah:

Page 24: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

1) Tidurkan terlentang dengan kepala dimiringkan

2) Bersihkan jalan nafas, termasuk mulut, hidung dan bagian belakang mulut dari

lender, muntahan, ludah, dan sisa racun kalau ada.

3) Kirim segera ke Rumah Sakit sambil terus menolong pernafasannya dengan

nafas buatan kalau perlu. Pengiriman ke rumah sakit sebaiknya disertai bahan

yang dapat dianalisa untuk menunjukkan jenis racunnya, seperti muntahan,

sisa racun, tempat menyimpan racun yang diperkirakan (botol dan lain-lain).

Gejala keracunan yang mungkin saja muncul beserta tindakan yang dapat

dilakukan untuk menolong korban di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Hiperaktifitas dan delirium (ribut)

Gejala ini timbul karena racun tertentu. Penderita ini akan sulit diatur.

Tindakan yang perlu dilakukan ialah:

1) Lindungi penderita dari trauma fisik seperti jatuh, memukul dan merusak

sekitarnya

2) Kirim segera ke rumah sakit

b. Shock

Keracunan dengan gejala shock terjadi tiba-tiba karena terjadinya

kekurangan darah di otak (hipoksia), pernafasan terganggu berat, bau tidak enak

yang menyengat. Shock primer dan bila berlanjut akan menjadi shock sekunder,

yang gejalanya antara lain: pucat, dingin, kebiruan, berkeringat, nadi cepat, dan

tekanan darah terus menurun (nadi tak teraba). Tindakan gawat darurat ini

meliputi:

1) Tidurkan dengan kepala lebih rendah

2) Sambil dilakukan pertolongan pernafasan segera dikirim ke Rumah Sakit

terdekat

c. Kejang-kejang

Makanan atau bahan-bahan beracun tertentu dapat menyebabkan kejang

misalnya: amfetamin, strichnin, metazol dan DDT. Kejang sangat berbahaya bagi

penderita karena dapat berakibat lumpuhnya pernafasan. Tindakan yang dapat

dilakukan:

1) Lakukan pertolongan dengan sesedikit mungkin merangsang korban dengan

manipulasi, rangsang sinar cahaya atau sinar

Page 25: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

2) Kirim segera ke Rumah Sakit

b. Tindakan gawat darurat sesuai keracunannya

Keracunan lewat mulut dapat terjadi pada kecelakaan misalnya, salah

minum obat, keracunan makanan tertentu (jamur, singkong, kacang-kacangan,

makanan yang sudah basi), menelan bensin, menelan cat dan lain sebagainya.

Dapat juga terjadi pada usaha bunuh diri atau pembunuhan misalnya dengan obat

tikus, obat nyamuk misalnya DDT, baygon, endrin dan sebagainya.

Penanganannya adalah sebagai berikut:

1) Tidurkan korban terlentang dengan kepala miring

2) Lakukan usaha untuk memuntahkan dengan menyentuh dinding belakang

faring. Jangan lakukan ini pada keracunan bahan-bahan korosif dan korban

yang tidak sadar atau delirium (ribut)

3) Beri bahan adsorben seperti, arang aktif (norit), susu (bubuk)

4) Kirim segara ke Rumah Sakit beserta bahan, tempat bahan yang dicurigai dan

muntahannya.

c. Mencegah absorbsi racun lebih lanjut

Pada keracunan peroral, memuntahkan racun yang sudah terlanjur ditelan

dapat dilakukan dengan menyetuh dinding faring atau dengan cara memberikan

emetika. Tindakan ini diberikan pada penderita yang sadar. Pada penderita koma

stupor atau delirium tindakan ini dapat menyebabkan aspirasi isi lambung ke paru

paru. Upaya mencegah diabsorbsinya racun lebih lanjut dapat diusahakan untuk

diabsorpsi oleh bahan-bahan tertentu, seperti arang yang sudah diaktifkan, resins,

kaolin, dan susu yang sudah dievaporasi.

Page 26: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Lampiran 11

HASIL ANALISA DATA

Statistics

Jenis Kelamin Usia Pre Test Post Test

N Valid 37 37 37 37

Missing 0 0 0 0

Mean 2,00 2,00 2,73 3,84

Median 2,00 2,00 2,00 4,00

Mode 2 1 2 4

Std. Deviation ,000 ,882 ,962 ,727

Variance ,000 ,778 ,925 ,529

Range 0 3 4 3

Minimum 2 1 1 2

Maximum 2 4 5 5

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Dewasa awal 13 35,1 35,1 35,1

Dewasa akhir 12 32,4 32,4 67,6

Lansia awal 11 29,7 29,7 97,3

Lansia akhir 1 2,7 2,7 100,0

Total 37 100,0 100,0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Perempuan 37 100,0 100,0 100,0

Page 27: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran

Pre Test

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Belum siap 1 2,7 2,7 2,7

Kurang siap 18 48,6 48,6 51,4

Hampir siap 10 27,0 27,0 78,4

Siap 6 16,2 16,2 94,6

Sangat siap 2 5,4 5,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

Post Test

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang siap 1 2,7 2,7 2,7

Hampir siap 10 27,0 27,0 29,7

Siap 20 54,1 54,1 83,8

Sangat siap 6 16,2 16,2 100,0

Total 37 100,0 100,0

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Kesiapsiagaan sesudah -

Kesiapsiagaan sebelum

Negative Ranks 0a ,00 ,00

Positive Ranks 37b 19,00 703,00

Ties 0c

Total 37

a. Kesiapsiagaan sesudah < Kesiapsiagaan sebelum

b. Kesiapsiagaan sesudah > Kesiapsiagaan sebelum

c. Kesiapsiagaan sesudah = Kesiapsiagaan sebelum

Test Statisticsa

Kesiapsiagaan

sesudah -

Kesiapsiagaan

sebelum

Z -5,306b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 28: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 29: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 30: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 31: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 32: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 33: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 34: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 35: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 36: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 37: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran
Page 38: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Flip Chartrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2406/9/Lampiran 1.pdf · di Banjar Mudita, Desa Sukawati Tahun 2019 Adapun rencana anggaran