pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio visual …eprints.ums.ac.id/74010/32/naskah...

17
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN MEMANDIKAN BAYI PADA IBU HAMIL DI DESA WIROGUNAN KECAMATAN KARTOSURO Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : YUDA NUR CAHYONO J 210150037 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO

VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN MEMANDIKAN BAYI

PADA IBU HAMIL DI DESA WIROGUNAN KECAMATAN

KARTOSURO

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

YUDA NUR CAHYONO

J 210150037

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

i

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

ii

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

iii

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

1

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL

TERHADAP PENGETAHUAN MEMANDIKAN BAYI PADA IBU HAMIL

DI DESA WIROGUNAN KECAMATAN KARTOSURO

Abstrak

Masih banyak ibu yang belum bisa memandikan bayinya secara benar, sehingga kebutuhan pendidikan kesehatan (penyuluhan) sangat dibutuhkan untuk dapat

memberikan perawatan bayi sehari-hari, dimana salah satu perawatan bayi sehari-hari khususnya memandikan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode audio visual terhadap pengetahuan memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro. Penelitian ini merupan penelitian pra experimental, dengan one group pre and

post test design. Sampel penelitian ini adalah 22 ibu hamil yang diperoleh dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis

menggunakan uji Wilcoxon Test. Hasil penelitian menunjukan rata-rata pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang memandikan bayi adalah sebesar 1.7222 dan rata-rata pengetahuan ibu hamil

setelah diberikan pendidikan kesehatan sebesar 1.2778 dengan dengan nilai signifikan 0.021 atau p<0.05. Kesimpulan menunjukkan ada pengaruh pendidikan

kesehatan dengan metode Audio Visual terhadap pengetahuan memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro. Saran bagi puskesmas perlu adanya inovasi dalam penyampaian materi dalam kelas ibu hamil tidak

hanya dalam materi memandikan bayi tetapi seluruh materi pada kelas ibu hamil. Ibu hamil diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan persiapan masa nifas

khususnya memandikan bayi. Kata kunci: pendidikan kesehatan, Audio Visual, memandikan bayi, ibu hamil.

Abstract

There are many mothers who can not bathe the baby properly, so the need for health education (counseling) is needed to be able to provide daily care of the baby, which one daily baby care especially bathing the baby. This study aimed to

determine the effect of health education with audio-visual methods for knowledge bathing the baby in pregnant women in the village of the District Wirogunan

Kartosuro. This research method is pre-experimental research, with one group pre and post test design. Samples were taken from 22 pregnant women were obtained by total sampling technique. Collecting data using questionnaires and analyzed

using the Wilcoxon Test.1.7222 and an average knowledge of pregnant women after a given health education for 1.2778 to the significant value of 0.021 or P

<0.05. The conclusion showed no effect of health education on knowledge Audio Visual method of bathing the baby in pregnant women in the village of the District Wirogunan Kartosuro. Advice for health centersneed for innovation in the

delivery of content in a class of pregnant women not only in the material of

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

2

bathing the baby but all of the material on the class of pregnant women. Pregnant

women are expected to understand and apply the preparation during childbirth, especially bathing the baby.

Keywords: health education, Audio Visual, bathing the baby, pregnant women.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kelahiran bayi menunjukkan sekitar 15 juta kelahiran per tahunnya (WHO,

2013). Postpartum adalah masa penyembuhan dan perubahan, waktu kembali

pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga

baru (Mitayani, 2009). Di Indonesia pada tahun 2015 jumlah ibu persalinan

mencapai 88,55% penduduk Indonesia dengan cangkupan kunjungan Postpartum

87,06% (Depkes RI, 2015).

Menurut Survey Demografi Kesehatan (SDKI) Indonesia tahun 2012

bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) untuk Indonesia ada 23 bayi per 1000

kelahiran hidup (SDKI, 2012). Sedangkan menurut Profil Kesehatan Jawa Tengah

tahun 2016 bahwa Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan jumlah kematian

bayi umur kurang dari 28 hari (0-28) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu

satu tahun. Menurut Dinas Kesehatan Sukoharjo bahwa Angka Kematian

Neonatal (AKN) tahun 2017 yaitu 3,99/1000 kelahiran hidup, angka ini lebih

tinggi di banding tahun 2016 yaitu 3,87/1000 kelahiran hidup, dikarenakan

kematian neonatal didominasi oleh kelahiran prematur dengan bayi berat lahir

rendah karena kondisi yang diderita ibu baik langsung (pendarahan, hipertensi,

infeksi) maupun tidak langsung (penyakit jantung dan lain-lain) yang dapat

memperberat kehamilan yang meningkatkan resiko terjadinya bayi lahir prematur

dan BBLR.

Menjadi seorang ibu baru memang tidak mudah. Banyak pelajaran baru

yang harus perlahan-lahan dipelajari ibu untuk merawat sang buah hati dengan

baik. Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat

harus memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih ringkih membuat ibu jadi

takut untuk memandikannya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa cara

responden memandikan bayinya dengan kategori baik sejumlah 18 responden

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

3

(40,91%), sedangkan cara responden memandikan bayinya dengan kategori tidak

baik sejumlah 26 responden (59,09%) (Zuliyanti et al, 2012).

Bayi sering mengalami gangguan pada kulit, diantaranya adalah biang

keringat, eksim popok, dan eksim susu. Dimana masalah- masalah ini bisa diatasi

dengan mudah. Menurut salah satu dokter spesialis anak dari Rumah sakit Cipto

Mangun Kusumo mengatakan bahwa kulit bayi lebih rentan terhadap infeksi,

iritasi, serta alergi, sehingga perlu perawatan khusus yang ditekankan pada aspek

pemeliharaan kulit. Perawatan ini bisa dimulai dengan memandikan bayi secara

teratur. Dilanjutkan setelah itu dengan membersihkan rambut dan mengganti

popok bayi pada saat yang tepat dan teratur. Di beberapa wilayah Indonesia,

diperoleh data bahwa bayi yang dimandikan oleh dukun sebesar 78.5 %,

sedangkan yang dimandikan oleh keluarga sebesar 2.5 %. Hal ini menunjukkan

sedikitnya peran ibu atau keluarga dalam perawatan bayi sehari-hari. Dari hasil

penelitian didapatkan bahwa cara ibu memandikan bayi sebelum penyuluhan

adalah 1 orang (7.14%) dalam kategori baik dan 13 orang ( 92.86 % ) dalam

kategori cukup, serta tidak ada responden yang berada dalam kategori kurang

(Rosyidah, 2017).

Dari kenyataan tersebut didapatkan bahwa masih banyak ibu yang belum

bisa memandikan bayinya secara benar, sehingga kebutuhan pendidikan kesehatan

(penyuluhan) sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan perawatan bayi sehari-

hari, dimana salah satu perawatan bayi sehari-hari khususnya memandikan bayi

(Rosyidah, 2017).

Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

dengan cara wawancara pada 7 ibu hamil, 4 diantaranya mengatakan belum

pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang memandikan bayi. Sedangkan

3 diantaranya mengatakan sudah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang

memandikan bayi.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti

pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio visual terhadap pengetahuan

memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro.

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

4

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh audio visual dalam

pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan memandikan bayi pada ibu hamil di

Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian pra experimental, analisis

kuantitatif dengan rancangan pretest-posttest tanpa kelompok kontrol (one group

pre and post test design) yang mana satu kelompok eksperimen diberikan

intervensi. Sebelum melakukan perlakuan terhadap kelompok yaitu berupa

pendidikan kesehatan akan dilakukan pengukuran (pretest) dan setelah diberikan

perlakuan berupa pendidikan kesehatan akan dilakukan pengukuran kembali

(posttest) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh (Notoatmodjo, 2012).

2.2 Populasi

Populasi diartikan sebagai suatu data yang mempunyai jumlah dan karakteristik

tertentu sehingga diteliti kemudian diambil kesimpulannya (Nursalam, 2008).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Desa Wirogunan.

Populasi didapatkan dari data ibu hamil pada bulan Agustus di Desa Wirogunan

yaitu sebanyak 22 ibu hamil.

2.3 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik dari populasi tersebut

yang dianggap mampu mewakili populasinya (Nursalam, 2008). Jumlah sampel

pada penelitian ini ditentukan menggunakan total sampling atau disebut sampling

jenuh. Cara pengambilan sampel dengan mengambil anggota populasi secara

keseluruhan menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila besar populasinya sangat

kecil. Seperti bila sampelnya kurang dari tiga puluh maka diambil seluruhnya, dan

dijadikan sampel penelitian (Hidayat, 2011). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 22 orang.

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

5

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan

Kartasura. Penelitian ini dilakukan terhadap 18 responden dan dianalisis

menggunakan uji statistik untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.

3.1.1 Usia

Usia seseorang akan berkaitan dengan kesiapan seseorang untuk menjalani proses

kehamilannya. Penelitian ini mengklasifikasikan dengan kategori usia 21-30 tahun

dan usia 31-40tahun.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia

Kategori Hasil

N %

21-30 tahun 13

72.2

31-40 tahun 5 2

7.8 Total 1

8

1

00.0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian

ini memiliki kategori dengan rentang usia 21-30 tahun.

3.1.2 Tingkat Pendidikan

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat

Pendidikan

Kategori Hasil

N %

SD 1 5.6

SLTP 3 16.7

SLTA 11 61.1

Diploma/ Sarjana 3 16.7

Total 18 100

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

6

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang menjadi

responden dengan pendidikan SLTA sebanyak 11 orang (61.1%), pendidikan

SLTP 3 orang (16.7%), pendidikan Diploma/ Sarjana sebanyak 3 orang (16.7%),

dan ibu hamil dengan pendidikan SD hanya 1 orang (5.6%).

3.1.3 Pekerjaan

Tabel 3 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Kategori Hasil

N %

IRT 9 50.0

SWASTA 8 44.4

PNS 1 5.6

Total 18 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang menjadi

responden dalam penelitian mayoritas pekerjaan yang dilakukan paling banyak

adalah IRT sebanyak 9 orang (50%), kemudian ibu dengan pekerjaan Swasta

sebanyak 8 orang (44.4%), dan PNS 1 orang (5.6%).

Tabel 4 Data Statistik Skor Pengetahuan

Statistik Pre Test Post Test

Skor Terendah 8 12

Skor Tertinggi 16 16

Rata-rata 1.7222 1.2778

Standar Deviasi 0.57451 0.46089

Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan responden tentang

memandikan bayi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dengan nilai rata-rata

1.7222, dengan standar deviasi 0.57451, skor terendah pada pretest adalah 8 dan

tertinggi 16. Sedangkan untuk pengetahuan responden tentang memandikan bayi

setelah dilakukan pendidikan kesehatan memiliki rata-rata 1.2778dengan standar

deviasi 0.46089. nilai terendah 21 dan skor tertinggi 16.

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

7

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

no Tingkat pengetahuan Pre test Post test

Frekuensi % Frekuensi %

1. Kurang 1 5.6 0 0

2. Cukup 11 61.1 5 27.8

3. Baik 6 33.3 13 72.2

Total 18 100 30 100

Distribusi tingkat pengetahuan ditampilkan pada tabel 4.5 bahwa tingkat

pengetahuan responden pada pretest yaitu pengetahuan cukup sebanyak 11 orang

(61.1%), berpengetahuan baik 6 orang (33.3%) dan pengetahuan kurang 1 orang

(5.6%). Selanjutnya pada postest seletah dilakukan pendidikan kesehatan

pengetahuan ibu hamil mengalami peneningkatan dengan pengetahuan baik

sebanyak 13 orang (72.2%) dan yang berpengetahuan cukup 5 orang (27.8%).

3.1.4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan

Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan bahwa data berdistribusi tidak normal

dengan nilai p<0.05 sehingga penelitian ini menggunakan uji nonparametrik

Wilcoxon Test dan dibantu menggunakan program SPSS for Windows. Uji

Wilcoxon Test bertujuan menguji apakah pengaruh pendidikan kesehatan tentang

memandikan bayi terhadap pengetahuan pada ibu hamil di Desa Wirogunan

Kartosuro.

Tabel 4.7 Hasil Uji Wilcoxon Test Pengetahuan

Pengetahuan Hasil Analisis

Rerata Std. Deviasion Sig. (2-tailed)

Pretest 1.7222 0.57451 0.021

Posttest 1.2778 0.46089

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pengetahuan responden tentang

seksualitas selama kehamilan menunjukkan adanya perbedaan antara pretest dan

posttest, hal ini dapat dilihat dari nilai sig. (2-tailed) kurang dari 0.05.

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

8

3.2 Pembahasan

Distribusi usia responden sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1 menunjukkan

mayoritas umur responden adalah berusia 21-30 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa responden tergolong dalam usia yang matang dan dewasa. Usia dapat

dikaitkan dengan pengetahuan kesehatan dan penangkapan informasi yang

didapatkan, serta dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan (Aisah, et

all, 2010). Seseorang di tahap usia ini mulai mengambil keputusan berdasarkan

pengalaman, berpikir lebih logis dan idealis.

Tingkat pendidikan responden sebagian besar berpendidikan SLTA

sebanyak sebanyak 11 orang (61.1%). Semakin tinggi pendidikan, maka semakin

mudah mendapatkan pengetahuan karena tingkat pendidikan akan mempengaruhi

seseorang untuk menerima ide dan teknologi atau informasi baru. Sebaliknya,

pendidikan yang kurang juga akan menghambat perkembangan sikap orang

terhadap nilai baru yang diperkenalkan.

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencegah terjadinya

masalah. Seseorang mampu menentukan bagaimana akan mengambil keputusan

yang menurutnya dianggap benar dan mana yang dianggap salah (Damanik, et

al.,2010).

Karakteristik pekerjaan responden sebagian besar adalah sebagai ibu

rumah tangga (50.0%). Selain itu pengetahuan responden juga didukung oleh

pekerjaan responden yang rata-rata adalah sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan

seseorang akan menentukan tingkat pengetahuan seseorang. Jika seseorang

bekerja pada sebuah instansi atau lembaga masyarakat secara tidak langsung akses

informasi tentang kesehatan akan lebih mudah dijangkau (Rahmah, 2017).

Distribusi tingkat pengetahuan responden tentang memandikan bayi

yaitu pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (61.1%), berpengetahuan baik 6

orang (33.3%) dan pengetahuan kurang 1 orang (5.6%). Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tingkat pengetahuan tentang memandikan

bayi sebelum dilakukan penelitian adalah cukup.

Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur, tingkat

pendidikan, informasi, sosial budaya, pengalaman, serta sosial ekonomi dan

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

9

kebudayaan (Notoadmodjo, 2007). Pengetahuan tentang memandikan bayi

merupakan pemahaman responden tentang betapa pentingnya memandikan bayi

sebagai salah satu cara menjaga kebersihan tubuh bayi. Memandikan bayi

merupakan suatu ketrampilan yang harus dimiliki ibu hamil sebagai bekal dalam

merawat bayi dan salah satu media meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi.

Pengetahuan selain dipengaruhi oleh pendidikan juga dipengaruhi oleh

pengalaman sebelumnya. Ibu dengan paritas primigravida belum mempunyai

pengalaman dengan kehamilan termasuk pengalaman memandikan bayi, sehingga

ibu terkadang takut saat diminta untuk memandikan bayi karena belum adanya

sebuah pengalaman dalam memandikan bayi. Dalam hal ini ibu seringkali

meminta bantuan kepada dukun bayi atau nenek bayi untuk memandikan bayi

karena lebih memiliki pengalaman dibandingkan ibu bayi.

Pengetahuan tentang memandikan bayi juga didapat dari lingkungan

sekitar, hal ini karena terjadinya interaksi timbal balik antara individu dalam

merespon pengetahuan yang diterimanya sehingga sumber informasi baik dari

pendidikan formal dan non formal berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan

ibu tentang memandikan bayi.

Kurangnya pengetahuan yang dimiliki ibu karena jarang mencari

informasi tentang memandikan bayi, pengetahuan yang kurang ini dapat di

perbaiki dengan cara bertanya ke tenaga kesehatan atau membaca buku. Ibu tidak

tahu bahwa sebenarnya memandikan bayi merupakan hal penting dalam

perawatan dan menjaga kebersihan tubuh bayi, karena ketidaktahuan tersebut

kemudian muncul ketakutan dan kekhawatiran untuk memandikan bayi.

Distribusi pengetahuan responden setelah dilakukan pendidikan

kesehatan tentang memandikan bayi sebagian besar adalah baik 13 orang (72.2%),

kemudian disusul dengan responden berpengetahuan cukup 5 orang (27.8%).

Berdasarkan data pengetahuan tersebut disimpulkan bahwa responden memiliki

pengetahuan baik setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang memandikan

bayi. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, didapatkan hasil posttest

mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari nilai sig. (2-tailed) kurang dari

0.05 yaitu 0.021.

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

10

Peningkatan pengetahuan responden diperoleh setelah mendapatkan

intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan metode Audio Visual. Pendidikan

kesehatan tentang memandikan bayi bertujuan untuk memberikan informasi

kepada responden tentang pengertian memandikan bayi, hal-hal yang harus

diperhatikan dalam memandikan bayi, alat dan langkah dalam memandikan bayi

untuk menjaga kebersihan tubuh bayi dan mengurangi terjadinya suatu infeksi.

Pendidikan kesehatan sangat berperan penting dalam peningkatan

pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau

instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi sikap dan praktik

manusia sehingga dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut (Susiyanti, 2015).

Pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan

panca inderanya, sikap dan perilaku seseorang berubah sesuai dengan

pengetahuannya. Semakin baik pengetahuan seseorang maka semakin baik pula

seseorang dalam memahami dan mengerti tentang sesuatu hal tersebut, dengan

tahu maka orang menjadi tidak cemas dalam melakukan segala sesuatu

(Fajrin, 2010).

Pengetahuan ibu hamil mengenai memandikan bayi di desa Wirogunan

sebelum dilakukan pendidikan kesehatan termasuk dalam kategori cukup. Hal

tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang didapatkan

tentang memandikan bayi dan terkadang ibu hamil mendengar informasi yang

salah dari orang lain.

Hasil penelitian awal mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan cukup

sebanyak 11 orang (61.1%), berpengetahuan baik 6 orang (33.3%) dan

pengetahuan kurang 1 orang (5.6%). Setelah dilakukan pendidikan kesehatan

dengan metode Audio Visual, pengetahuan responden meningkat dengan jumlah

responden berpengetahuan baik sebanyak 13 orang (72.2%) dan disusul responden

denganpengetahuan cukup 5 orang (27.8%).

Hasil uji menggunakan Wilcoxon Test menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan antara pretest dan posttest, hal ini dapat dilihat dari nilai sig. (2-tailed)

kurang dari 0.05. dengan nilai signifikasi kurang dari 0.05, maka dapat

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

11

disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode Audio

Visual terhadap pengetahuan ibu hamil di di Desa Wirogunan Kartasura.

Perbedaan yang signifikan antara hasil pretest sebesar 1.7222 dan

posttest sebesar 1.2778, dari hasil uji Wilcoxon Test diperoleh nilai signifikasi

kurang dari 5% (0,000 < 0,05), hal ini menunjukan bahwa dengan adanya

pendidikan kesehatan tentang memandikan bayi dengan metode Audio Visual

mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil di Desa Wirogunan Kartasura.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Lukmawati (2017), bahwa terdapat

pengaruh antara pemberian penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu dalam

memandikan bayi. Hal ini menunjukkan bahwa penddikan kesehatan dibutuhkan

masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup sehat.

Hasil penelitian juga didapatkan bahwa setelah dilakukan pendidikan

kesehatan masih terdapat responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 5

responden. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor lain, yaitu faktor

penyuluh, faktor proses dalam penyuluhan dan faktor sasan. Faktor dari sasaran

yang mempengaruhi penyuluhan adalah tingkat pendidikan yang akan

mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya,

sosial ekonomi, kepercayaan adat-istiadat yang telah tertanam sehingga sulit

untuk mengubahnya, serta kondisi lingkungan (Virgia, 2017)

Saat memberikan pendidikan kesehatan peneliti menerapkan metode

Audio Visual. Pemilihan metode yang tepat dapat memicu peserta untuk saling

bertanya, bertukar pendapat dan mengomentari pengalaman serta pandangan

peserta lain (Purwati, 2015). Metode Audio Visual memiliki keunggulan karena

dapat menyampaikan pengertian dan informasi dengan cara yang konkrit atau

lebih nyata dari pada yang dapat disampaikan oleh kata-kata (Rosalinda, 2016).

Metode Audio Visual sangat efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan

ibu hamil tentang memandikan bayi serta sangat efektif dalam menyampaikan

informasi kepada masyarakat (Zakaria, 2017).

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

12

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Tingkat pengetahuan tentang memandikan bayi sebelum dilakukan pendidikan

kesehatan dengan presentase terbanyak adalah cukup, selanjutnya baik, dan

yang terendah adalah kurang.

b. Tingkat pengetahuan tentang memandikan bayi setelah dilakukan pendidikan

kesehatan dengan presentase terbanyak adalah baik dan terendah adalah

cukup.

c. Dari hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest

dan posttest, hal ini menunjukan bahwa dengan adanya pendidikan kesehatan

tentang memandikan bayi dengan metode Audio Visual mampu meningkatkan

pengetahuan ibu hamil di Desa Wirogunan Kartasura.

4.2 Saran

4.2.1. Bagi Puskesmas

Perlu adanya inovasi dalam penyampaian materi dalam kelas ibu hamil tidak

hanya dalam materi memandikan bayi tetapi seluruh materi pada kelas ibu hamil.

4.2.2. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan ibu hamil dapat memahami dan mengaplikasikan persiapan masa

nifas khususnya tentang memandikan bayi.

4.2.3.. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya bisa untuk melanjutkan penelitian dengan penambahan

jumlah sampel serta ketrampilan dalam memandikan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Aisah, S., Junaiti,S., Sutanto, P.H. (2010). Pengaruh edukasi kelompok sebaya

terhadap perubahan perilakiu pencegahan anemia gizi besi pada wanita

usia subur di kota Semarang. ISBN: 978.979.704.883.9.

Damanik, M. R., Keu Ekayanti., Didik. (2010). Analisis pengaruh pendidikan ibu

terhadap status gizi balita di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan

Pangan, Juli 2010 5(2): 69-77.

Depkes.go.id/article/view 201410270011/stop-stigma-dan-diskriminasi-terhadap-

orang-dengan-gangguan-jiwa-odgj.html

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL …eprints.ums.ac.id/74010/32/NASKAH PUBLIKASI-Yuda.pdf · memandikan bayi pada ibu hamil di Desa Wirogunan Kecamatan Kartosuro

13

Dinkes Jawa Tengah. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.

Semarang: Dinkes Jawa Tengah

Dinkes Sukoharjo. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015.

Sukoharjo: Dinkes Sukoharjo.

Hidayat, AA. (2010). Metode penelitian kesehatan Paradigma Kuantitatif.

Jakarta: Heat Books.

Hidayat, AA. (2008). Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita: Buku Praktikum

Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Heat Books.

Lukmawati, Dwi. (2017). Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara

Ibu Dalam Memandikan Bayinya Di Desa Sumberejo Kecamatan

Gampengrejo Kabupaten Kediri. Jurnal Stikes Ganesha Husada Kediri

Vol. 1 No. 2.

Notoadmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosyidah. (2017). Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu

Dalam Memandikan Bayi. Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes

Dian Husada Mojokerto, 81–86.

Susiyanti, Evi. (2015). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Buku KIA. Jurnal Keperawatan &

Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto.

Virgia, Vera. (2017). Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara IBu

Dalam Memandikan Bayi. Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian

Husada Mojokerto.

Zuliyanti et all. (2012). Hubungan Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara

Ibu Memandikan Bayinya Di Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo.