pengaruh pendidikan dan pelatihan dan kompetensi...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN KOMPETENSI
TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI
(Studi Kasus pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh:
Naufal Islami
NIM : 1112081000091
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019
i
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN KOMPETENSI
TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI
(Studi Kasus pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh
Naufal Islami
NIM : 1112081000091
Di bawah Bimbingan :
Pembimbing
Lili Supriyadi, S.Pd. MM
NIP. 19600505 198903 1005
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/ 2019M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 11 April 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Naufal Islami
2. NIM : 1112081000091
3. Program Studi : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dan Kompetensi
terhadap Produktivitas Pegawai (Studi Kasus pada PT Jasa
Marga (Persero) Tbk)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberikan kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 Mei 2019
1. Sri Hidayati, S.Ag, M.Ed. (________________)
NIP. 197706082011012003 Penguji I
2. Lili Supriyadi, S.Pd. MM (________________)
NIP. 196005051989031005 Penguji II
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, 22 Mei 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : Naufal Islami
2. NIM : 1112081000091
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dan Kompetensi
terhadap Produktivitas Pegawai (Studi Kasus pada PT Jasa
Marga (Persero) Tbk)
Sesudah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi in diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 22 Mei 2019
1. Ir. Ela Patriana, MM (__________________________)
NIP. 19690528 200801 2 010 Ketua
2. Lili Supriyadi, S.Pd. MM (__________________________)
NIP. 196005051989031005 Sekretaris
3. Bahrul Yaman, S.Sos., M.Si. (__________________________)
NIP. 196208181986031001 Penguji Ahli
4. Lili Supriyadi, S.Pd.MM (__________________________)
NIDN. 0311065804 Pembimbing I
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Naufal Islami
NIM : 1112081000091
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Dengan ini saya mengatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 9 Mei 2019
Naufal Islami
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Naufal Islami
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Februari 1995
Alamat : Jl. Flora Blok F No. 9 RT 005 RW 08 Kavling
DKI Cipayung Jakarta Timur
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Handphone : 0812 6191 0047
E-mail : [email protected]
Pendidikan Formal
2012-2019 : UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2009-2012 : SMA NEGERI 58 JAKARTA
2006-2009 : SMP NEGERI 222 JAKARTA
2000-2006 : SDN 03 CIPAYUNG JAKARTA TIMUR
Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Sofari
2. Ibu : Helma
3. Alamat : Jl. Flora Blok F No. 9 RT 005 RW 08 Kavling
DKI Cipayung Jakarta Timur
4. Handphone : 0812 1891 560
vi
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN KOMPETENSI
TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI
(Studi Kasus pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk)
Oleh :
Naufal Islami
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan dan
pelatihan (X1) dan kompetensi (X2) terhadap produktivitas pegawai (Y) pada PT
Jasa Marga (Persero) Tbk. Sampel diperoleh dengan metode insidental, dan dipilih
52 responden sebagai sampel. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi: uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linear
berganda dan uji hipotesis. Hasil uji signifikan parsial (uji t) dari analisis dan
pembahasan menunjukkan bahwa: 1) pendidikan dan pelatihan, mempunyai
signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari batas
signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05), dan nilai t hitung 7,347 > t tabel 2,009. Dengan
demikian berarti pendidikan dan pelatihan (X1) berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas pegawai secara parsial. 2) kompetensi, mempunyai signifikansi
sebesar 0,020 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari batas signifikansi
0,05 (0,020 < 0,05) dan nilai t hitung 2,412 > t table 2,009. Dengan demikian berarti
kompetensi (X2) berpengaruh signifikan terhadap produkvtivitas pegawai secara
parsial. Sementara hasil uji signifikan simultan (uji f) menunjukkan bahwa nilai F
hitung 37,046 > F tabel 3,19. Dengan demikian berarti variabel pendidikan dan
pelatihan (X1) dan kompetensi (X2) secara simultan memiliki pengaruh signifikan
terhadap produktivitas pegawai (Y) pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kata Kunci : Pendidikan dan Pelatihan, Kompetensi, Produktivitas Pegawai
vii
INFLUENCES OF EDUCATION AND TRAINING AND COMPETENCE
ON EMPLOYEE PRODUCTIVITY
(Case Study on PT Jasa Marga (Persero) Tbk)
By :
Naufal Islami
ABSTRACT
This study aimed to analyze the influences of education and training (X1)
and competence (X2) on employee productivity (Y) at PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Samples were obtained by incidental methods, and selected 52 respondents as
a sample. While data analysis used in this study include: test data quality, classic
assumption test, multiple linear regression analysis and hypothesis testing. Partial
assay results significant (t-test) of the analyst and the discussion showed that : 1)
education and training, has 0,000 significance value that show the value is more
smaller than significance limit 0,05 (0,000<0,05) and t count 7,347 > t table 2,009.
This means education and training (X1) significantly affect the employee
productivity partially. 2) competence, has 0,020 significance value that show the
value is more smaller than significance limit 0,05 (0,020<0,05) and t count 2,412
> t table 2,009. This means competence (X2) significantly affect the employee
productivity partially. While significant test results simultaneously (f test) shows
that the value of f count 37,046 > f table 3,19. This means that the variable
education and training (X1) and competence (X2) simultaneously have a significant
influence on employee productivity (Y) at PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Keywords : Education and Training, Competence, Employee Productivity
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dan Kompetensi terhadap Produktivitas
Pegawai (Studi Kasus pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk)” sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program sarjana S1 Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, peneliti berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan pembaca.
Jakarta, 9 Mei 2019
Naufal Islami
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................... iv
DAFTAR RIYAWAT HIDUP ......................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 12
A. Landasan Teori ................................................................................. 12
1. Manajemen ................................................................................. 12
a. Pengertian Manajemen ......................................................... 12
b. Fungsi Manajemen ............................................................... 12
2. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................ 14
a. Definisi Sumber Daya Manusia ............................................ 14
b. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia .............. 15
3. Pendidikan dan Pelatihan ........................................................... 17
a. Definisi Pendidikan .............................................................. 17
b. Definisi Pelatihan ................................................................. 18
c. Perbedaan antara Pendidikan dengan Pelatihan ................... 19
d. Definisi Pendidikan dan Pelatihan ........................................ 20
x
e. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan ......................................... 20
f. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan ....................................... 21
g. Teknik-teknik Pendidikan dan Pelatihan .............................. 21
h. Jenis dan Jenjang Pendidikan dan Pelatihan ........................ 26
i. Prosedur Pendidikan dan Pelatihan ...................................... 29
j. Indikator Pendidikan dan Pelatihan ...................................... 30
4. Kompetensi ................................................................................. 31
a. Definisi Kompetensi ............................................................. 31
b. Standar Kompetensi .............................................................. 32
c. Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi ............................. 34
d. Teknik Pengukuran Kompetensi .......................................... 37
e. Indikator Kompetensi ........................................................... 37
5. Produktivitas ............................................................................... 38
a. Definisi Produktivitas ........................................................... 38
b. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ........................... 39
c. Upaya Peningkatan Produktivitas ......................................... 40
d. Manfaat Pengukuran Produktivitas ...................................... 41
e. Indikator Produktivitas ......................................................... 43
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 44
C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 53
D. Hipotesis ................................................................................................ 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 55
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 55
1. Locus, Fokus dan Waktu Penelitian ................................................ 55
A. Locus ......................................................................................... 55
B. Fokus ......................................................................................... 55
C. Waktu Penelitian ....................................................................... 55
B. Metode Penelitian Sampel..................................................................... 55
1. Populasi ........................................................................................... 55
2. Sampel ............................................................................................. 56
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 57
xi
1. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 57
a. Data Primer (Primary Data) ..................................................... 58
b. Data Sekunder (Secondary Data) ............................................. 60
D. Metode Analisis Data ............................................................................ 60
1. Statistik Deskriptif .......................................................................... 61
2. Uji Kualitas Data ............................................................................. 61
a. Uji Validitas Data ...................................................................... 61
b. Uji Reliabilitas .......................................................................... 62
3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 62
a. Uji Normalitas ........................................................................... 62
b. Uji Multikolinieritas .................................................................. 63
c. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 64
4. Uji Hipotesis ................................................................................... 65
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ............................ 65
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji f) ............................................... 65
5. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 66
6. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 67
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 68
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 71
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 71
a. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................ 71
b. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................ 73
c. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................... 73
B. Analisis dan Pembahasan ...................................................................... 74
1. Karakteristik Responden ................................................................. 74
2. Distribusi Jawaban Responden ....................................................... 78
3. Hasil Statistik Deskriptif ................................................................. 83
4. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................... 84
a. Hasil Uji Validitas Data ............................................................ 84
b. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................. 87
5. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................. 88
xii
a. Hasil Uji Normalitas ................................................................. 88
b. Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................ 91
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 92
6. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 94
a. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t) ............................... 94
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji f) ............................................... 97
7. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 98
8. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 100
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 102
A. Kesimpulan ......................................................................................... 102
B. Saran .................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 105
LAMPIRAN ................................................................................................... 107
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pendapatan Keseluruhan PT Jasa Marga ............................................ 8
Tabel 2.1 Perbedaan antara Pendidikan dan Pelatihan...................................... 19
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 44
Tabel 3.1 Skala Likert ....................................................................................... 59
Tabel 3.2 Operasional Variabel......................................................................... 69
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................. 75
Tabel 4.2 Usia Responden................................................................................. 75
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden ........................................................ 76
Tabel 4.4 Masa Kerja Responden ..................................................................... 77
Tabel 4.5 Jabatan Responden ............................................................................ 78
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan dan Pelatihan . 79
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Varibel Kompetensi ........................ 80
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Produktivitas .................... 82
Tabel 4.9 Hasil Statistik Deskriptif ................................................................... 83
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan dan Pelatihan .................. 85
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi ....................................... 86
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas...................................... 87
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 88
Tabel 4.14 Hasil Kolmogorov-Smirnov Test .................................................... 90
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 91
Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 93
Tabel 4.17 Hasil Uji t Hitung (Uji Parsial) ....................................................... 95
Tabel 4.18 Hasil Signifikansi Simultan (Uji f) ................................................. 97
Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ......................................... 99
Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi (R²) .................................................. 101
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Standar Kompetensi ...................................................................... 33
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ......................................................................... 53
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2018.... 74
Gambar 4.2 Kurva Normal P-Plot ..................................................................... 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
PT Jasa Marga (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia
yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol. Sebagai perusahaan jalan
tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 32 tahun dalam
membangun dan mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah
pemimpin dalam industrinya dengan mengelola lebih dari 531 km jalan tol atau
76% dari total jalan tol di Indonesia. Sebagai perusahaan infrastruktur penyedia
jalan tol keberadaan Jasa Marga sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas.
Pertumbuhan penjualan kendaraan yang tinggi serta kebijakan otoritas
pengatur jalan tol yang semakin kondusif akan membuat posisi Jasa Marga
semakin kuat dalam industri jalan tol di Indonesia.
Jasa Marga akan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
senantiasa selalu ditingkatkan. Berpedoman pada Standar Pelayanan Minimum
(SPM) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
370 KPTS/M/2007 tertanggal 31 Agustus 2007. SPM tersebut memuat
substansi pelayanan yang menyangkut aspek-aspek minimal yang harus
dicapai pengelola jalan tol, yang diantaranya menyangkut kondisi jalan tol,
kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, Unit
Pertolongan/Penyelamatan dan Bantuan Pelayanan (www.jasamarga.com).
2
Di tengah berbagai tantangan dalam iklim bisnis saat ini yang telah
berubah drastis serta dengan adanya target percepatan pembangunan
infrastruktur di Indonesia, Jasa Marga juga dituntut untuk berubah. Dalam
rangka menyelaraskan berbagai perubahan yang sedang terjadi di Jasa Marga,
maka Jasa Marga meningkatkan peran Jasa Marga Development Center dan
mengubahnya menjadi Jasa Marga Learning Institute (JLMi).
Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, jasa marga mengadakan
program pendidikan dan pelatihan bagi karyawannya. Penentuan program-
program pengembangan kompetensi karyawan didasarkan pada Training Need
Analysis (TNA) yang ditentukan berdasarkan job description setiap level
jabatan. Prioritas program pengembangan sejalan dengan upaya pencapaian
target bisnis Perseroan pada tahun 2017 dalam rangka mencapai Visi dan Misi
Perseroan di antaranya dengan terus menambah konsesi yang dimiliki, serta
untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas karyawan, Perseroan fokus
dalam pencapaian Key Performance Indicator (KPI) untuk pemenuhan
kompetensi teknis dan non-teknis. Melalui Unit Jasa Marga Learning Institute
(JMLi), program-program pengembangan kompetensi karyawan berupa
pendidikan dan pelatihan terus dilaksanakan secara berkesinambungan, dengan
3 (tiga) fokus utama yaitu:
1) Pengembangan kompetensi teknis dan non teknis karyawan sesuai dengan
persyaratan jabatan.
3
2) Program mandiri setara pelatihan, diantaranya kegiatan sharing
knowledge, studi banding (benchmarking), penulisan jurnal, dan lainnya.
3) Beasiswa kader, diberikan kepada pegawai yang memiliki kinerja
cemerlang berdasarkan penilaian kinerja menggunakan Performance
Management System.
Seiring dengan beragam inovasi dalam modernisasi yang diterapkan dalam
tuntutan era berbasis teknologi dan digital untuk mempermudah pekerjaan,
Jasa Marga mendukung program nawacita Pemerintah yang mencanangkan
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dalam rangka mewujudkan cashless
society (masyarakat tanpa uang tunai) dan menggiatkan transaksi
menggunakan uang elektronik. Program perubahan sistem transaksi tersebut
digagas oleh Pemerintah, guna mempermudah dan memperlancar berbagai
urusan masyarakat yang berkaitan dengan transaksi. Dengan uang elektronik,
proses transaksi menjadi lebih cepat.
Dengan diimplementasikannya program elektronifikasi, Jasa Marga
memastikan tidak adannya pengurangan karyawan. Untuk itu, agar program
elektronifikasi tanpa pengurangan karyawan dapat terlaksana, Jasa Marga
menggagas program yang dinamakan Program Alih Profesi atau A-Life
sebagai solusi bagi karyawan yang terdampak oleh elektronifikasi. A-Life
merupakan pengalihan pekerjaan atau perubahan jalur karir ke bidang yang
berbeda dengan bidang sebelumnya yang bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada karyawan untuk menambah dan mengembangkan
pengalaman baru sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Program A-Life
4
merupakan penegasan bahwa Jasa Marga tidak mengorbankan kepentingan
karyawan dalam menerapkan modernisasi.
Perseroan juga menyiapkan para pengajar internal yang memiliki
kapabilitas tinggi di bidang jalan tol. Oleh karenanya JMLi juga ingin
mengubah dari tacit knowledge (ilmunya hanya untuk diri sendiri), menjadi
sharing knowledge. Sehingga nantinya para pejabat dan expert Jasa Marga
dapat menjadi pengajar di JMLi agar ilmunya tidak hanya jadi milik sendiri
tapi bisa menjadi milik Perseroan dan karyawan lainnya. Ke depan, JMLi
berencana melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk dapat menerbitkan
sertifikasi.
Program Pelatihan pada tahun 2017 difokuskan pada Kelompok Program
Utama dan tujuan masing-masing sebagai berikut:
1) Pengembangan Kompetensi di Bidang Bisnis Jalan Tol
Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan jalan tol serta
menunjang performansi dan kesinambungan proses bisnis eksisting
perusahaan, maka Jasa Marga Learning Institute (JLMi)
menyelenggarakan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi karyawan.
2) Program Leadership and Culture
Selaras dengan upaya menyiapkan kader-kader pemimpin di masa depan,
pada tahun 2017 JMLi menyelenggarakan berbagai program pelatihan
leadership, antara lain adalah Basic Leadership bagi karyawan baru
setingkat Assistant Manager dan Junior Leadership untuk para calon
5
Manager. Program ini yang dipersiapkan sebagai kader pemimpin masa
depan perseroan untuk menduduki posisi-posisi kunci di perseroan.
3) Program Pelatihan dalam Rangka Mendukung Rencana Strategis
Perseroan (Dampak Transaksi Cashless)
Dalam rangka mempersiapkan karyawan operasional yang mengalami
pengalihan pekerjaan atau perubahan jalur karir ke bidang yang berbeda, JMLi
menyelenggarakan pelatihan Beat the Challenge Workshop dan Selection
(Program A-Life 1) yang dilaksanakan di seluruh kantor cabang jasa marga.
Pelatihan tersebut memberikan materi kepada karyawan yang mengikuti
Program A-Life 1 mengenai pemahaman tugas dan tanggung jawab officer
serta pengenalan dasar-dasar komputer administrasi dan gambaran umum
mengenai proses pengadaan barang dan jasa.
Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, PT Jasa Marga masih
memiliki beberapa kekurangan, hal ini dapat disimpulkan dari hasil wawancara
pra penelitian kepada 10 karyawan PT Jasa Marga secara acak terlihat bahwa
terdapat 7 dari 10 orang karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
kurang dapat memahami materi yang disampaikan. Hal ini terjadi karena teknik
penyampaian yang dilakukan mentor kepada peserta dinilai rumit. Selain itu,
teori yang disampaikan sepanjang pelatihan terlalu banyak jika dibandingkan
dengan praktek, sedangkan para karyawan lebih membutuhkan praktek yang
berkaitan dengan kondisi ril dilapangan agar dapat mengaplikasikan langsung
di dalam pekerjaannya.
6
Disamping pendidikan dan pelatihan, faktor yang mempengaruhi
produktivitas karyawan adalah kompetensi (Imam Sapto Raharjo, 2014).
Menurut Wibowo (2017:271) kompetensi adalah kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut
oleh pekerjaan tersebut. Pengetahuan kompetensi sangat membantu
perusahaan untuk mengetahui sejauh mana seorang karyawan dapat bekerja
optimal dan memberikan kontribusi yang sesuai dengan keinginan perusahaan.
Apabila kompetensi atas diri seorang karyawan telah diketahui maka
perusahaan pun akan membantu mengembangkan kompetensi karyawan
dengan melakukan training dan pelatihan-pelatihan yang diperlukan oleh
karyawan guna meningkatkan kompetensinya. Seorang karyawan bertanggung
jawab dalam menyelesaikan masalah dan menjalankan tugas, serta mentransfer
informasi kepada orang lain terkait tugas yang diintruksikan oleh atasan dapat
dilihat dari kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Kompetensi digunakan
untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan keuntungan
perusahaan.
Seiring dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahan
teknologi yang semakin cepat maka setiap organisasi atau perusahaan
membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi agar dapat
memberikan pelayanan prima dan mencapai visi dan misi perusahaan.
Karyawan yang memiliki kompetensi yang tinggi diharapkan mampu
mencapai tujuan perusahaan sesuai yang telah direncanakan.
7
Dengan adanya kompetensi menjadikan perusahaan mampu bersaing
dengan perusahaan lainnya. Pengembangan SDM berbasis kompetensi
dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran
organisasi dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.
Untuk menghasilkan produktivitas yang sesuai dengan target yang akan
dicapai PT Jasa Marga sangat memperhatikan kompetensi dari setiap
pegawainya. Hal ini bertujuan agar kompetensi yang dimiliki setiap karyawan
sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing. Kompetensi ini diperlukan
agar tugas-tugas yang diberikan kepada karyawan dapat diselesaikan dengan
baik secara efektif dan efisien. Serta mampu mencapai target yang telah
direncanakan. Kompetensi dapat dilihat dari beberapa hal, mulai dari
pendidikan, pengalaman kerja maupun keterampilan dari seorang karyawan.
Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan salah satu assistant manager,
beliau mengatakan bahwa terdapat beberapa karyawan yang menempati posisi
tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, seperti di divisi maintenance
terdapat karyawan dengan latar belakang pendidikan administrasi. Selanjutnya
di bagian internal audit ada karyawan dengan latar belakang pendidikan teknik
sipil. Selain itu di divisi human capital development terdapat bawahan yang
memiliki latar belakang pendidikan lebih tinggi yakni S2 dibanding dengan
atasannya yang memiliki latar belakang pendidikan S1. Fenomena ini harus
diperhatikan oleh PT Jasa Marga karena hal ini dapat mempengaruhi kinerja
karyawan.
8
Setiap perusahaan menginginkan untuk memiliki karyawan dengan kinerja
yang terbaik. Dengan kata lain, apabila kinerja karyawan baik, akan
meningkatkan produktivitas karyawan pula.
Tabel 1.1
Tabel Pendapatan Keseluruhan PT Jasa Marga
No Tahun Pendapatan (dalam miliar
Rupiah)
1 2013 10.271
2 2014 9.174
3 2015 9.848
4 2016 16.661
5 2017 35.092
Sumber : Annual Report 2017 PT Jasa Marga
Berdasarkan data pendapatan PT Jasa Marga, menunjukkan bahwa pada
tahun 2013 PT Jasa Marga memiliki pendapatan sebesar 10.271 miliar tetapi
mengalami penurunan di tahun 2014 menjadi 9.174 miliar. Selanjutnya di
tahun 2015 pendapatan naik di angka 9.848 miliar dan kembali naik di tahun
2016 menjadi 16.661. Pada tahun 2017 pendapatan naik menjadi 35.092 miliar.
Dapat disimpulkan bahwa pendapatan mengalami satu kali penurunan yakni
pada tahun 2013 ke tahun 2014, lalu terus naik di tahun-tahun selanjutnya. Hal
ini membuat PT Jasa Marga harus terus membekali karyawannya melalui
pendidikan dan pelatihan serta menjadikan karyawan-karyawan yang
kompeten, agar dapat melakukan tugasnya sesuai dengan tujuan perusahaan
secara optimal. Dengan demikian karena meningkatnya pengetahuan,
kemampuan dan keterampilan setiap karyawan maka akan tercapai pula
peningkatan kualitas kerja yang pada akhirnya akan berdampak pada tingginya
produktivitas perusahaan.
9
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti tertarik dan
termotivasi melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan
pelatihan dan kompetensi terhadap produktivitas pegawai pada PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari pendidikan dan pelatihan
terhadap produktivitas pegawai di PT Jasa Marga (Persero) Tbk?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari kompetensi terhadap
produktivitas pegawai di PT Jasa Marga (Persero) Tbk?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari pendidikan dan pelatihan,
dan kompetensi terhadap produktivitas pegawai di PT Jasa Marga
(Persero) Tbk?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan penelitian antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari pendidikan dan
pelatihan terhadap produktivitas pegawai di PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari kompetensi terhadap
produktivitas pegawai di PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari pendidikan dan
pelatihan, dan kompetensi terhadap produktivitas pegawai di PT Jasa
Marga (Persero) Tbk.
10
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
1. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi PT Jasa Marga (Persero)
Tbk untuk memperhatikan Pendidikan dan Pelatihan, dan Kompetensi
dan Produktivitas Pegawai Perusahaannya.
2. Untuk membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan
Pendidikan dan Pelatihan, dan Kompetensi terhadap Produktivitas
Pegawai.
3. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan,
dan Kompetensi Terhadap Produktivitas Pegawai.
b. Bagi Penulis
1. Untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada
program Studi Manajemen.
2. Sebagai langkah penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah yang berupa teori-teori ke dalam suatu kenyataan yang
terjadi di lapangan, sehingga teori yang diperoleh dapat dipergunakan
pada kondisi yang sesungguhnya.
c. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis berkaitan
dengan dampak atau pengaruh antara Pendidikan dan Pelatihan, dan
Kompetensi terhadap Produktivitas Pegawai.
11
d. Bagi lembaga Universitas Islam Negeri
1. Dapat dijadikan referensi bagi penulis lainnya yang melakukan
penelitian mengenai Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, dan
Kompetensi Terhadap Produktivitas Pegawai.
2. Memberikan masukan bagi pengembangan ilmu di jurusan
manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya atau kajian bagi
penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan
menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Menurut Hasibuan (2017:1) manajemen berasal dari kata to manage
yang artinya mengatur. Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur
proes pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Stephen P. Robbins (2013:30) manajemen adalah proses
menyelesaikan kegiatan secara efisien dengan dan melalui orang lain.
Dengan demikian, berdasarkan beberapa teori di atas peneliti
menyimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu yang mengatur proses
segala sumber daya secara efektif dan efisien bersama orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi.
b. Fungsi Manajemen
Menurut Amirullah (2015:8) fungsi manajemen pada umumnya
dibagi menjadi beberapa fungsi manajemen yang merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan
kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan
secara efektif dan efisien.
13
Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak
melaksanakan lima fungsi manajemen; merancang, mengorganisasi,
memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan.
1) Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan
tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-
langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut. Melalui perencanaan
seorang manajer akan dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan
dan bagaimana cara untuk melakukannya. Menentukan tingkat
penjualan pada periode yang akan datang, berapa tingkat kebutuhan
tenaga kerja, beberapa modal yang dibutuhkan dan bagaimana cara
memperolehnya.
2) Pengorganisasian
Merupakan proses pemberian perintah, sumber daya serta pengaturan
kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok
untuk menerapkan rencana, kegiatan yang terlibat dalam
pengorganisasian mencakup dua kegiatan yaitu; membagi komponen
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam kelompok
dan membagi tugas kepada manajer dan bawahan untuk mengadakan
pengelompokkan atau unit-unit organisasi.
14
3) Pengarahan
Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat
(motivation) pada karyawan agar dapat bekerja keras dan giat serta
membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai
tujuan yang efektif dan efisien. Melalui pengarahan, seorang
manajer menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang
mendukung tercapainya tujuan. Ketika gairah kerja karyawan
menurun seorang manajer segera mempertimbangkan alternatif
untuk mendorong kembali semangat kerja mereka dengan
memahami faktor penyebab menurunnya gairah kerja.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Definisi Sumber Daya Manusia
SDM dapat juga disebut sebagai personil. Tenaga kerja, pekerja,
karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya, atau potensi yang merupakan aset dan
berfungsi sebagai modal non material dalam organisasi bisnis, yang
dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi (Nawawi, 2012).
Menurut Rivai dan Sagala dalam Burhanuddin Yusuf (2014:28)
manajemen sumber daya manusia adalah salah satu bidang dari
manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
15
Proses ini terdapat dalam fungsi / bidang produksi, pemasaran,
keuangan maupun kepegawaian. Manajemen sumber daya manusia
adalah pendekatan terhadap manajemen manusia dalam Burhanuddin
Yusuf (2014:28). Pendekatan terhadap manajemen manusia didasarkan
pada nilai manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia
merupakan sumber daya yang penting dalam organisasi, di samping itu
efektivitas organisasi ditentukan oleh manajemen manusia. Menurut
Wilson Bangun (2012:6) mendefinisikan manajemen sumber daya
manusia adalah sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf, penggerakan, dan pengawasan, terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan demikian, berdasarkan beberapa definisi di atas peneliti
menyimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah segala
kegiatan yang mengatur hubungan dan peran tenaga kerja untuk
mencapai tujuan organisasi.
b. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam kaitan ini Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki beberapa
fungsi antara lain menurut Hasibuan (2017:21) yaitu:
1) Perencanaan (Planning)
Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dalam mewujudkan tujuan.
16
2) Pengorganisasian (Organizing)
Menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan hubungan
antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang
dipersiapkan.
3) Pengarahan (Directing)
Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan
bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
4) Pengendalian (Controlling)
Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-
peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
5) Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement)
Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6) Pengembangan (Developing)
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoristis, konseptual, dan
moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7) Kompensasi (Compensation)
Pemberian balas jasa langsung (direct), dan tidak langsung (indirect),
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang
diberikan kepada perusahaan.
17
8) Pengintegrasian (Integration)
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama dan saling
menguntungkan.
9) Kedisiplinan
Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan
perusahaan dan norma sosial.
10) Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (Separation)
Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.
Pemutusan hubungan kerja ini dapat disebabkan oleh keinginan
karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan
sebab lainnya.
11) Pemeliharaan (Maintenance)
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental
dan loyalitas karyawan agar mereka mau bekerja sampai pensiun.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan
yang berdasarkan sebagian besar kebutuhan karyawannya.
3. Pendidikan dan Pelatihan
a. Definisi Pendidikan
Menurut Edwin dalam Hasibuan (2017:69) pendidikan adalah
hubungan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas
lingkungan kerja secara menyeluruh.
18
Selanjutnya menurut Suwatno (2013: 105) pendidikan adalah
aktivitas memelihara dan meningkatkan kompetensi pegawai guna
mencapai efektivitas organisasi yang dilakukan melalui pengembangan
karier serta pendidikan dan pelatihan.
Dari beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa pendidikan
adalah semua usaha yang direncanakan untuk mengubah pola perilaku
baik jasmani maupun rohani seseorang melalui suatu pengajaran,
pengendalian, serta keterampilan yang digunakan dalam pendidikan
sehingga dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Definisi Pelatihan
Menurut Hasibuan (2017:70) mengemukakan bahwa pelatihan
adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan
prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga pegawai operasional
belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Sutrisno (2016:68) menyatakan bahwa
pelatihan merupakan sebuah proses untuk meningkatkan kompetensi
karyawan. Pelatihan positif dapat dicapai dengan memposisikan program
pelatihan secara utuh dalam kerangka perencanaan strategis dan
dilakukan tahapan-tahapan yang teratur.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai
kemampuan tertentu untuk membantu suatu pencapaian organisasi.
19
c. Perbedaan antara Pendidikan dengan Pelatihan
Menurut Notoatmodjo (2015) perbedaan istilah pendidikan dan
pelatihan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Perbedaan antara Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan Pelatihan
1. Pengembangan
Kemampuan Menyeluruh (overall)
Mengkhususkan
(spesific)
2. Area Kemampuan
(penekanan)
Kognitif, afektif,
psychomotor
Psikomotor dan
keterampilan
3. Jangka waktu
pelaksanaan Panjang (long term) Pendek (short term)
4. Materi yang
diberikan Lebih umum Lebih khusus
5. Penekanan
penggunaan
metode belajar
mengajar
Konvensional Inkonvensional
(Interaktif)
6. Penghargaan akhir
proses Gelar (degree)
Sertifikat (non-
degree)
20
d. Definisi Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Hardiansyah dalam Rafika (2013:7) pendidikan dan
pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan kemampuan.
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2015:16) pendidikan dan
pelatihan adalah upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,
terutama untuk pengembangan aspek kemampuan intelektual dan
kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan
dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat.
Dari beberapa pengertian pendidikan dan pelatihan yang
dikemukakan diatas secara keseluruhan pendidikan dan pelatihan adalah
suatu proses pengembangan karyawan yang bermaksud untuk dapat
memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan
para karyawannya dalam melaksanakan pekerjaannya baik sekarang
maupun di masa yang akan datang.
e. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Soedarmayanti (2014:170) pendidikan dan pelatihan memiliki
tujuan diantaranya :
1) Mengembangkan pengetahuan sehingga pakerjaan dapat diselesaikan
secara rasional.
2) Mengembangkan keterampilan/keahlian sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan lebih cepat dan efektif.
21
3) Mengembangkan/merubah sikap sehingga menimbulkan kemauan
kerja sama dengan sesama karyawan dan manajemen (pimpinan).
f. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Rivai (2014: 167) pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan oleh perusahaan diharapkan memiliki dampak dan
manfaat bagi pegawai yaitu:
1) Melalui pendidikan dan pelatihan, variabel pengenalan, pencapaian
prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan dapat
diinternalisasi dan dilaksanakan.
2) Membantu karyawan mengatasi stres, tekanan, frustasi, dan konflik.
3) Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahua
kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap.
4) Membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara dan
menulis dengan latihan.
5) Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan
masalah yang lebih efektif.
6) Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan.
7) Membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru.
8) Meningkatkan keterampilan interpersonal.
g. Teknik-teknik Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Sedarmayanti (2016:207-215), terdapat beberapa metode
pendidikan dan pelatihan yaitu sebagai berikut :
22
1) On The Job Training
Teknik “on the job training” merupakan metode pelatihan yang
dilaksanakan ditempat kerja sebenarnya dan dilakukan sambil
bekerja. Metode onthe job training terdiri dari 2 jenis yaitu informal
on the job (dalam metode ini tidak tersedia pelatih secara khusus.
Peserta pelatihan harus memperhatikan dan mencontoh pekerja lain
yang sedang bekerja untuk kemudian melakukan pekerjaan tersebut
sendiri) dan formal on the job (peserta mempunyai pembimbing
khusus, biasanya ditunjuk seorang pekerja senior ahli. Pembimbing
khusus tersebut, sambil terus melaksanakan tugasnya sendiri, diberi
tugas tambahan untuk membimbing peserta pelatihan yang bekerja di
tempat kerjanya). On the job training meliputi :
a) Rotation of Assignment / Job Rotation
Karyawan berpindah melalui serangkaian pekerjaan sepanjang
periode enam bulan sampai dua tahun. Untuk memberikan
karyawan pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang
berbeda dan praktik berbagai macam keterampilan manajerial.
b) Coaching and Counseling
Metode ini dilaksanakan dengan cara peserta harus melakukan
tugas dengan dibimbing oleh pekerja senior atau ahli.
23
c) Apprenticeship Training (Magang)
Magang dilakukan dengan cara peserta mengikuti
pekerjaan/kegiatan yang dilakukan oleh pemangku jabatan
tertentu, untuk mengetahui bagaimana cara melakukan suatu
pekerjaan.
d) Demonstration and Example
Pelatih harus memberi contoh/memperagakan cara melakukan
pekerjaan/cara bekerja suatu alat/mesin.
2) Off The Job Training
Off The Job Training adalah pelatihan yang dilaksanakan diluar
tempat kerja, dan diluar waktu kerja reguler. Off The Job Training
terdiri dari :
a) Simulation (Simulasi)
Dilakukan dengan cara menggunakan alat/mesin dalam kondisi
lingkungan yang dibuat sama dengan sebenarnya. Alat/mesin
maupun kondisi lingkungan merupakan tiruan dari kondisi kerja
sebenarnya. Simulasi ini mengacu pada materi yang berupa
menciptakan lingkungan pengambilan keputusan yang realistik
bagi pelatih. Metode simulasi meliputi :
24
1) Case Study
Studi kasus adalah penyajian tertulis dan naratif serangkaian
fakta dari permasalahan yang dianalisis dan dipecahkan oleh
peserta pelatihan. Kasus ini digunakan untuk merangsang topik
diskusi, dan dari semua jenis topik, sebagaimana halnya
simulasi kasus dapat sederhana atau rumit.
2) Role Playing
Peserta diminta memainkan peran tertentu, pada situasi tertentu
dalam organisasi tiruan. Diharapkan peserta memiliki
pemahaman sikap dan perilaku tertentu yang harus diambil
dalam kaitannya dengan situasi atau kondisi yang tertentu pula,
melalui pengalihan pengetahuan/pengalaman.
3) Business Game
Bentuk latihan simulasi yang dilakukan dalam kelas.
Pengorganisasian para pesertanya dilakukan dengan membagi
peserta kedalam beberapa tim yang bertugas untuk secara
kompetitif memecahkan masalah tertentu dari suatu organisasi
tiruan.
4) Vestibule
Metode pelatihan yang digunakan untuk menggambarkan
pelatihan dalam sebuah ruang kelas bagi pekerjaan semi ahli.
25
Penekanan metode pelatihan ini cenderung pada belajar
dibandingkan produksi, pelatihan ini biasanya dipakai untuk
melatih teller bank, operator mesin, juru ketik dan pekerjaan
sejenis.
5) Laboratory Training
Teknik ini adalah suatu bentuk latihan kelompok yang terutama
digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
antar pribadi. Latihan ini juga berguna untuk mengembangkan
berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu yang
akan datang.
6) Sensitivity Training
Metode Pelatihan sensitivitas adalah metode pelatihan untuk
meningkatkan sensitivitas antar pribadi dengan menuntut
diskusi yang terbuka dan jujur tentang perasaan, sikap dan
perilaku peserta pelatihan.
7) Outbond
Metode pelatihan alam terbuka adalah metode yang digunakan
untuk menggambarkan program pengembangan manajemen dan
eksekutif yang berlangsung dialam terbuka yang meliputi
pendakian gunung, pelayaran, sepeda gunung dll.
26
b) Presentation Information
Presentasi dilakukan oleh mentor ataupun peserta pelatihan untuk
menyampaikan informasi seputar pelatihan yang sedang
dijalankan. Presentasi informasi meliputi :
1) Lecture
Kuliah adalah penyajian informasi secara lisan. Kuliah atau
ceramah/pidato dari pelatih yang diucapkan secara ilmiah untuk
tujuan pengajaran dan kuliah merupakan pelatihan paling
umum.
2) Conference
Konferensi dilakukan secara berkelompok, berisi diskusi yang
diawasi oleh evaluator. Setelah diskusi selesai, evaluator
menilai dna mengukur keseluruhan diskusi yang telah dilakukan
peserta.
h. Jenis dan Jenjang Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101
tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai, terdapat
jenis dan jenjang diklat yaitu :
1) Diklat Prajabatan
Merupakan syarat pengangkatan calon pegawai menjadi pegawai.
Diklat Prajabatan terdiri dari :
1. Diklat Prajabatan golongan I untuk menjadi pegawai golongan I
2. Diklat Prajabatan golongan II untuk menjadi pegawai golongan II
27
3. Diklat Prajabatan golongan III untuk menjadi pegawai golongan
III
2) Diklat dalam Jabatan
Diklat dalam jabatan dilaksanakan untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap pegawai agar dapat
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dengan
sebaik-baiknya. Diklat dalam jabatan terdiri dari :
1. Diklat kepemimpinan yang selanjutnya disebut DIKLATPIM
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi
kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang
jabatan struktural Diklat terdiri dari :
• Diklatpim tingkat IV adalah diklatpim untuk pegawai yang akan
menduduki jabatan struktural Eselon IV dan/atau pejabat yang
telah menduduki Eselon IV namun belum mengikuti pelatihan
• Diklatpim tingkat III adalah diklatpim untuk pegawai yang akan
menduduki jabatan struktural Eselon III dan/atau pejabat yang
telah menduduki Eselon III namun belum mengikuti pelatihan
• Diklatpim tingkat II adalah diklatpim untuk pegawai yang akan
menduduki jabatan struktural Eselon II dan/atau pejabat yang
telah menduduki Eselon II namun belum mengikuti pelatihan
• Diklatpim tingkat I adalah diklatpim untuk pegawai yang akan
menduduki jabatan struktural Eselon I dan/atau pejabat yang
telah menduduki Eselon I namun belum mengikuti pelatihan
28
2. Diklat Fungsional
Diklat Fungsional adalah diklat yang memberikan bekal
pengetahuan dan/atau keterampilan bagi pegawai sesuai keahlian
dan keterampilan yang diperlukan dalam jabatan fungsional.
Diklat Fungsional adalah jenis diklat pegawai yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang
disesuaikan dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing-
masing.
Diklat Fungsional keahlian yaitu diklat yang memberikan
pengetahuan dan keahlian fungsional tertentu yang berhubungan
langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan fungsional keahlian
yang bersangkutan.
Diklat Fungsional keterampilan yaitu diklat yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan fungsional tertentu yang
berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan
fungsional keahlian yang bersangkutan.
3. Diklat Teknis
Diklat teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
pegawai. Kompetensi Teknis adalah kemampuan pegawai dalam
bidang-bidang teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas masing-
masing.
29
Diklat teknis bidang umum/administrasi dan manajemen yaitu
diklat yang memberikan keterampilan dan/atau penguasaan
pengetahuan di bidang pelayanan teknis yang bersifat umum dan
di bidang administrasi dan manajemen dalam menunjang tugas
pokok instansi yang bersangkutan.
Diklat teknis substansif yaitu diklat yang memberikan
keterampilan dan/atau penguasaan pengetahuan teknis yang
berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan tugas pokok
instansi yang bersangkutan.
i. Prosedur Pendidikan dan Pelatihan
Dalam perusahan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberikan
kesempatan bagi para pegawainya untuk meningkatkan kompetensi pada
bidang pekerjaannya masing-masing dengan mengikutsertakan pegawai
dalam diklat yang diadakan oleh perusahaan.
1) Tenaga Teknis
a. Kepala unit merekomendasikan staf yang membutuhkan pelatihan
ke kepala bagian.
b. Kepala bagian meneruskan rekomendasi tersebut ke kepala
perwakilan.
c. Kepala perwakilan kemudian membuat permohonan ke direksi
agar pegawai yang direkomendasikan tersebut dapat mengikuti
pelatihan oleh lembaga yang berkompeten dengan melampirkan
data pegawai yang direkomendasikan beserta alasannya.
30
d. Apabila dirasa pegawai tersebut memang benar membutuhkan
pelatihan, direksi kemudian menyampaikan permohonan diklat
dengan tembusan kepala diklat.
e. Apabila permohonan disetujui dengan adanya undangan atau surat
edaran, maka pegawai tersebut dapat mengikuti pelatihan.
2) Tenaga Non Teknis
Kepala bagian mengajukan permohonan mengikuti diklat ke
direksi kemudian memutuskan apakah diklat tersebut dapat diikuti
atau tidak.
j. Indikator Pendidikan dan Pelatihan
Adapun indikator dari pendidikan dan pelatihan menurut Rae dalam
(Sofyandi, Herman, 2013:131) adalah :
1) Isi Pelatihan
Yaitu apakah isi program pelatihan relevan dan sejalan dengan
kebutuhan pelatihan, dan apakah pelatihan tersebut up to date.
2) Metode Pelatihan
Apakah metode pelatihan yang diberikan sesuai untuk subjek itu dan
apakah metode pelatihan tersebut sesuai dengan gaya belajar peserta
pelatihan.
3) Sikap dan Keterampilan Instruktur
Yaitu apakah instruktur mempunyai sikap dan keterampilan
penyampaian yang mendorong orang untuk belajar.
31
4) Lama Waktu Pelatihan
Yaitu berapa lama waktu pemberian materi pokok yang harus
dipelajari dan seberapa cepat tempo penyampaian materi tersebut.
5) Fasilitas Pelatihan
Yaitu apakah tempat penyelenggaraan pelatihan dapat dikendalikan
oleh instruktur dan apakah relevan dengan jenis pelatihan.
4. Kompetensi
a. Definisi Kompetensi
Definisi kompetensi oleh McClelland dalam Rivai dan Sagala
(2011:299) adalah kompetensi sebagai karakteristik yang mendasar yang
dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat
memprediksikan, kinerja yang sangat baik.
Kompetensi mencakup berbagai faktor teknis dan non teknis,
kepribadian dan tingkah laku, soft skills dan hard skills, kemudian
banyak dipergunakan sebagai aspek yang dinilai banyak perusahaan
untuk merekrut karyawan ke dalam organisasi.
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan
dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut. Dengan demikian kompetensi menunjukkan
keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme
dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting, sebagai
unggulan bidang tersebut (Wibowo 2012:324).
32
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Marwansyah (2012) bahwa
kompetensi merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
karakteristik pribadi lainnya yang diperlukan untuk mencapai
keberhasilan dalam sebuah pekerjaan, yang bisa diukur dengan
menggunakan standar yang telah disepakati, dan yang dapat ditingkatkan
melalui pelatihan dan pengembangan.
Produktivitas organisasi sangat ditentukan oleh produktivitas kerja
dari sumber daya manusia yang digunakan oleh organisasi, dan
produktivitas kerja sumber daya manusia sangat berhubungan dengan
kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia tersebut, dimana
semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia
tentunya akan menghasilkan produktivitas yang semakin tinggi.
b. Standar Kompetensi
Menurut Darsono dan Siswandoko (2011:127) untuk mengetahui
kompetensi pekerja harus diadakan ukuran penilaian yang lazim disebut
standar kompetensi, yaitu :
1) Karakter Individu
Karakter atau watak atau kepribadian merupakan faktor internal
kompetensi. Karakter berpikir rasional, bertindak cermat, cepat
akurat, jujur, dan bersedia bekerjasama merupakan dasar untuk
menilai kompetensi seseorang.
33
2) Tugas Kerja
Tugas yang sulit dan menantang dan bisa diselesaikan cepat, tepat,
dan akurat merupakan penilaian kompetensi seseorang.
3) Kinerja Individu
Kinerja yang di atas rata-rata orang lain yang selevel merupakan
ukuran penilaian kompetensi seseorang.
4) Kriteria Penilaian
Penilaian harus objektif, jujur dan tidak memihak.
Gambar 2.1
Standar Kompetensi
Sumber: Darsono dan Siswandoko 2011:128
34
c. Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi
Kompetensi bukan merupakan kemampuan yang tidak dapat
dipengaruhi. Michael Zwell dalam Wibowo (2012:339) mengungkapkan
bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecakapan
kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut:
1) Keyakinan dan Nilai-nilai
Kepercayaan dan nilai seseorang terhadap sesuatu sangat berpengaruh
terhadap sikap dan perilaku seseorang. Seseorang yang memiliki nilai
dan kepercayaan dari tidak kreatif dan inovatif cenderung tidak
berpikir dan bersikap untuk menemukan sesuatu yang baru dan
menantang bagi dirinya. Kepercayaan dan nilai seseorang dapat
diubah. Maka demikian, hal ini sangat sulit dan memakan waktu yang
lama, karena nilai dan kepercayaan sering kali telah menjadi karakter,
pandangan, atau idendtitas seseorang. Lingkungan sosial memiliki
pengaruh besar terhadap kepercayaan dan nilai, dan budaya
perusahaan memiliki dampak signifikan terhadap aspek-aspek
kompetensi. Kompetensi berakar pada budaya organisasi. Budaya
organisasi terbentuk dari aspek nilai dan kepercayaan seseorang.
2) Keahlian / Keterampilan
Aspek ini memegang peranan sangat penting dalam membentuk
kompetensi. Sebagai contoh, public speaking adalah keterampilan
yang dapat dipelajari, dipraktikkan, dan diperbaiki. Keahlian menulis
juga dapat diperbaiki dengan instruksi, latihan, dan umpan balik.
35
Dengan memperbaiki kemampuan bicara dan keterampilan menulis,
seseorang akan meningkat kecakapan kompetensi komunikasinya.
Pengembangan keahlian khusus yang berhubungan dengan
kompetensi dapat berdampak pada budaya perusahaan dan
kompetensi individu.
3) Pengalaman
Pengalaman merupakan elemen penting dalam membentuk
penguasaan kompetensi seseorang terhadap tugas. Seseorang dengan
sejumlah pengalaman tertentu dalam mengorganisir orang dalam
organisasi yang kompleks akan berbeda penguasaan kompetensi
manajerialnya dibandingkan dengan seseorang yang tidak mempunyai
pengalaman. Akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang menyatu
dalam diri orang akan menjadikan seseorang memiliki kompetensi
yang tidak disadari dalam dirinya, atau akan terbentuk dalam sikap
dan perilaku seseorang.
4) Karakteristik Personal
Karakteristik kepribadian seseorang turut berpengatuh terhadap
kompetensi seseorang. Kompetensi seseorang dalam manajemen
konflik dan negosisasi dari orang yang memiliki sifat penyabar.
Kompetensi membangun hubungan dan komunikasi dengan tim kerja
dari orang yang memiliki sifat introvet akan berbeda dengan orang
yang memiliki sifat ekstrovet. Karakteristik kepribadian betapapun
dapat diubah, tetapi cenderung lebih sulit.
36
5) Motivasi
Motivasi seseorang terhadap suatu pekerjaan atau aktivitas akan
berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Motivasi merupakan faktor
kompetensi yang sangat penting. Motivasi merupakan faktor yang
cenderung dapat diubah. Dorongan, penghargaan, pengakuan, dan
perhatian terhadap individu dapat berpengaruh terhadap motivasi
seseorang.
6) Isu-isu Emosional
Hambatan dan blok-blok emosional sering kali dapat membatasi
penguasaan kompetensi. Ketakutan membuat kesalahan, perasaan
malu, perasaan tidak suka, selalu berpikir negatif terhadap seseorang,
pengalaman masa lalu yang selalu negatif sangat berpengaruh
terhadap penguasaan kompetensi seseorang. Hal-hal tersebut pada
dasarnya dapat diubah dengan menciptakan lingkungan kerja yang
positif, terapi, dan mendorong seseorang agar mengatasi hambatan
dan blok-blok tersebut.
7) Kapasitas Intelektual
Kapasitas intelektual seseorang akan berpengaruh terhadap
penguasaan kompetensi. Kompetensi tergantung pada kemampuan
kognitif, seperti berpikir konseptual dan berpikir analitis antara satu
sama lain akan membedakan kompetensi seseorang dalam
pengambilan keputusan, kompetensi perencanaan, dan lain-lain.
37
8) Budaya Organisasi
Budaya Organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia
dalam setiap kegiatan SDM.
d. Teknik Pengkuruan Kompetensi
Menurut Moheriono (2014:28) terdapat metode dalam mengukur
kompetensi pegawai yaitu Assessment Center yang merupakan metode
berbasis kompetensi yang didesain dengan sudah mengacu dan
mengikuti standar internasional, dengan metode sebagai proses
sistematis untuk menilai keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan
individu yang dianggap kritikal bagi keberhasilan kinerja yang unggul
melalui evaluasi terstandar melalui perilaku individu dengan
menggunakan beragam simulasi dan instrumen perilaku.
e. Indikator Kompetensi
Menurut Spencer dalam Wibowo (2012:325) komponen yang
menjadi indikator kompetensi mencakup beberapa hal berikut:
1. Motives (motif) adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau
dikehendaki seseorang yang menyebabkan tindakan. Motif
menggerakan, mengarahkan, dan menyeleksi perilaku terhadap
kegiatan atau tujuan tertentu dan mejauh dari yang lain.
2. Traits (sifat) adalah karakteristik-karakteristik fisik dan respons-
respons konsisiten terhadap berbagai situasi atau informasi.
38
3. Self concept (konsep diri) adalah sikap, nilai, dan citra diri seseorang.
4. Knowledge (pengetahuan) adalah pengetahuan atau informasi
seseorang dalam bidang spesifik tertentu.
5. Skill (keterampilan) adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas
fisik tertentu atau tugas mental tertentu.
5. Produktivitas
a. Definisi Produktivitas
Menurut Rusli Syarif (dalam Widodo, 2015) mengemukakan
definisi produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas
yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai
hasil itu.
Menurut Blocher, Chen, dan Lin (dalam Widodo, 2015)
produktivitas adalah hubungan antara berupa output yang dihasilkan dan
berupa input yang dibutuhkan untuk memprodukti output tersebut.
Menurut Husein Umar (dalam Widodo, 2015) produktivitas
mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai
(Output) dengan keseluruhan sumber daya digunakan (input), rumus
produktivitas sebagai berikut:
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =Output
Input
39
Dua aspek penting dalam produktivitas yaitu efisien dan efektif.
Efisien berkaitan dengan seberapa baik berbagai masukan itu
dikombinasikan atau bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan. Ini
merupakan suatau kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak dari
jumlah masukan yang paling minimum. Ini berarti bagaimana mencapai
suatu tingkat volume tertentu dengan kualitas yang tinggi, dalam jangka
waktu yang lebih pendek, dengan pengeluaran yang seminimal mungkin.
Sedangkan efektivitas berkaitan dengan suatu kenyataan apakah hasil-
hasil yang diharapkan ini atau tingkat keluaran itu dapat dicapai atau
tidak (Putti dalam Widodo, 2015).
b. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang
dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga
kerja itu sendiri maupun faktor lain seperti tingkat pendidikan,
keterampilan, disiplin, sikap dan etiket kerja, motivasi, gizi dan
kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim
kerja, teknologi, manajemen, dan prestasi seperti yang dikatakan
Ravianto yang dikutip oleh Sutrisno (2011:102).
40
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2011:103) ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas, yaitu :
1) Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan
keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan
kerja. Untuk itu, latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai
pelengkap akan tetapi sekaligus untuk memberikan dasar-dasar
pengetahuan.
2) Mental dan Kemampuan Fisik Karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat
penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik
dan mental karyawan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
produktivitas karyawan.
3) Hubungan antara Atasan dan Bawahan
Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang
dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan terhadap
bawahan, sejauh mana bawahan diikutsertakan dalam penentuan
tujuan.
c. Upaya Peningkatan Produktivitas
Menurut Siagian yang dikutip oleh Sutrisno (2011:105) adapun
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas antara
lain :
41
1) Perbaikan Terus-menerus
Dalam upaya meningkatkan produktivitas, salah satu implikasinya
adalah bahwa seluruh komponen perusahaan harus melakukan
perbaikan terus-menerus berubah, baik secara internal maupun
eksternal.
2) Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan
Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-
menerus ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan
segala komponen perusahaan. Mutu tidak hanya berkaitan dengan
produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun
jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan yang
diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksanaan tugas
pokok, maupun pelaksanaan tugas penunjang dalam perusahaan.
3) Pemberdayaan SDM
Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam
perusahaan. Oleh karena itu, memberdayakan sumber daya manusia
merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang
teguh oleh semua jabatan manajemen dalam hierarki suatu
perusahaan.
d. Manfaat Pengukuran Produktivitas
Menurut Gasperesz dalam Tjutju Yuniarsih dan Suwanto (2013:164)
menyatakan bahwa terdapat beberapa manfaat pengukuran produktivitas,
antara lain :
42
1) Organisasi dapat menilai efisiensi konversi penggunaan sumber daya
agar dapat meningkatkan produktivitas
2) Perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien
melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka
panjang maupun jangka pendek
3) Tujuan ekonomis dan non-ekonomis organisasi dapat diorganisasikan
kembali dengan cara memberikan prioritas yang tepat, dipandang dari
sudut produktivitas.
4) Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat
dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat
produktivitas sekarang.
5) Pengukuran produktivitas menjadi informasi yang bermanfaat dalam
membandingkan tingkat produktivitas yang sejenis, serta bermanfaat
pula untuk informasi produktivitas organisasi pada skala nasional
maupun global.
6) Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat
menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat
keuntungan organisasi.
7) Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan
kompetitif berupa upaya peningkatan produktivitas terus-menerus.
43
e. Indikator Produktivitas
Menurut Simamora dalam Tulenan (2015:20) indikator dalam
produktivitas meliputi :
1) Kuantitas Kerja
Merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah
tertentu dengan perbandingan standar atau ditetapkan oleh
perusahaan.
2) Kualitas Kerja
Adalah suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu
produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu
kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis
dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
3) Ketepatan Waktu
Merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia terhadap suatu aktivitas yang
disediakan diawal waktu sampai menjadi output.
44
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
1. Okky Mario
Satria Perdana
(2016)
a. Judul : Pengaruh
Pendidikan-Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat
IV Terhadap Peningkatan
Produktivitas Kerja
Pegawai di Badan
Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Banten.
b. Tujuan : untuk menguji
dan menganalisis
pengaruh pendidikan-
pelatihan kepemimpinan
terhadap peningkatan
produktivitas di Badan
Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Banten.
c. Metode : penelitian
kuantitatif
d. Sampel : 40 peserta
pelatihan
Variabel
independen :
• Pendidikan-
pelatihan (X1)
Variabel
dependen :
• Produktivitas
(Y)
Skala pengukuran
:
• Skala likert
1. Terdapat pengaruh
yang signifikan
antara Pendidikan-
Pelatihan
Kepemimpinan
Tingkat IV
terhadap
Peningkatan
Produktivitas
Kerja Pegawai di
Badan Pendidikan
dan Pelatihan
Provinsi Banten.
Persamaan :
a. Adanya
persamaan
variabel
independen yaitu
Pendidikan dan
Pelatihan.
b. Adanya
persamaan
variabel
dependen yaitu
produktivitas
Perbedaan:
a. Peneliti
terdahulu tidak
menggunakan
kompetensi
sebagai variabel
independen.
1.Penelitian
terdahulu ini
menjadi salah
satu acuan
peneliti dalam
melakukan
penelitian
sehingga
Bersambung ke halaman berikutnya
45
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
2. Muh. Imam
Sapto Raharjo
(2014)
a. Judul : Analisis Pengaruh
Pendidikan dan Pelatihan
serta Disiplin Kerja
terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan pada PT
Bank Mandiri (Persero)
Tbk.
b. Tujuan : untuk
mengetahui dan
menganalisis pengaruh
Pendidikan dan
Pelatihan, serta Disiplin
Kerja secara parsial
terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan pada PT
Bank Mandiri (Persero)
Tbk.
c. Metode : analisis
deskriptif
d. Sampel : 50 orang
karyawan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
Variabel
independen:
• Pendidikan dan
Pelatihan (X1)
• Disiplin Kerja
(X2)
Variabel
Dependen :
• Produktivitas
(Y)
Skala pengukuran
: Skala likert.
1. Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa variabel
Pendidikan dan
Pelatihan serta
Disiplin Kerja
berpengaruh
terhadap
Produktivitas kerja
karyawan pada PT
Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
2. Variabel
Pendidikan dan
Pelatihan Kerja
merupakan
variabel yang
palingberpengaruh
terhadap
Produktivitas
Kerja Karyawan
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
Persamaan :
a. Adanya
persamaan
variabel
independen yaitu
Pendidikan dan
Pelatihan
b. Menggunakan
skala pengukuran
likert.
Perbedaan:
a. Penelitian
terdahulu
menggunakan
variabel Disiplin
Kerja sebagai
variabel
independen.
peneliti dapat
mengembangkan
teori yang
digunakan dalam
mengkaji
penelitian yang
dilakukan.
Bersambung ke halaman berikutnya
46
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
3. Andi Kamrida
(2016)
a. Judul : Pengaruh
Pendidikan dan Pelatihan
terhadap Kinerja Pegawai
pada Kantor Lembaga
Penjamin Mutu
Pendidikan Provinsi
Sulawesi Selatan
b. Tujuan : untuk
mengetahui pengaruh
pendidikan dan pelatihan
terhadap kinerja pegawai
pada kantor Lembaga
Penjaminan Mutu
Pendidikan Provinsi
Sulawesi Selatan.
c. Metode : analisis
deskriptif
d. Sampel : 50 orang
Variabel
independen:
• Pendidikan dan
Pelatihan (X1)
Variabel
Dependen :
• Kinerja
Pegawai (Y)
Skala pengukuran
: Skala likert.
1. Terdapat
pengaruh positif
dan signifikan
pendidikan dan
pelatihan
terhadap kinerja
pegawai pada
Kantor Lembaga
Penjaminan
Mutu Pendidikan
Provinsi
Sulawesi Selatan.
Persamaan :
a. Adanya persamaan
variabel
independen yaitu
Pendidikan dan
Pelatihan
b. Menggunakan
skala pengukuran
likert.
Perbedaan:
a. Penelitian
terdahulu
menggunakan
variabel Kinerja
Pegawai sebagai
variabel dependen.
2.Memperkuat
keinginan untuk
meneliti
permasalahan
karena adanya
penelitian lain
yang relevan.
Bersambung ke halaman berikutnya
47
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
4. Risma Nur
Aprilyani (2015)
a. Judul : Pengaruh
Pelatihan terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan BPRS Saka
Dana Mulia Kudus
b. Tujuan : untuk
mengetahui pengaruh
Pelatihan terhadap
produktivitas karyawan
BPRS Saka Dana Mulia
Kudus
c. Metode : analisis regresi
linier sederhana
d. Sampel : 14 orang
Variabel
independen:
• Pelatihan (X1)
Variabel
Dependen :
• Produktivitas
(Y)
1. Pelatihan
memiliki
pengaruh secara
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
BPRS Saka Dana
Mulia Kudus.
Persamaan :
a. Adanya persamaan
variabel dependen
yaitu Produktivitas
Perbedaan:
a. Jumlah Sampel
b. Penelitian
terdahulu tidak
menggunakan
variabel
Kompetensi
sebagai variabel
independen.
3.Menghemat
waktu dan biaya
dengan cara
menjadikan
penelitian
terdahulu
sebagai sumber
acuan penelitian
Bersambung ke halaman berikutnya
48
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
5. Nuryanto,
Murakhman
Sayuti Enggok
dan Akhmad
Abdurrahman
(2017)
a. Judul : Pengaruh
Kompetensi terhadap
Produktivitas Kerja
Pegawai Kantor Unit
Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III
Satui
b. Tujuan : untuk
mengetahui pengaruh
Kompetensi terhadap
Produktivitas Kerja
Pegawai Kantor Unit
Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III
Satui.
c. Metode : analisis
deskriptif dan inferensial
d. Sampel : 24 orang
Variabel
independen:
• Kompetensi
(X1)
Variabel
Dependen :
• Produktivitas
Kerja (Y)
1. Kompetensi
berpengaruh
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja pada
Kantor UPP
Kelas III Satui.
Persamaan :
a. Adanya persamaan
variabel
independen yaitu
Kompetensi
Perbedaan:
a. Penelitian
terdahulu tidak
menggunakan
variabel
pendidikan dan
pelatihan sebagai
variabel
independen.
b. Metode yang
digunakan
c. Jumlah sampel
yang digunakan
4.Penelitian
terdahulu
menjadi salah
satu acuan
dalam
Bersambung ke halaman berikutnya
49
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
6. Ade Siswandy
(2017)
a. Judul : Pengaruh
Kompetensi terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan dengan
Motivasi sebagai
Variabel moderator di
PT PLN (Persero) Pusat
Pemeliharaan
Ketenagakerjaan Unit
Workshop dan
Pemeliharaan IV
(Pusharlis UWP IV)
b. Tujuan : untuk
mengetahui pengaruh
kompetensi karyawan
terhadap produktivitas
kerja karyawan PT PLN
(Persero) PUSHARLIS
UWP IV
c. Metode : analisis regresi
linier berganda
d. Sampel : 45 orang
Variabel
independen:
• Kompetensi
(X1)
Variabel
Dependen :
• Produktivitas
Kerja (Y)
1. Kompetensi
berpengaruh
signifikan
terhadap
produktivtas
kerja karyawan
PT PLN
(Persero)
PUSHARLIS
UWP IV
2. Motivasi
merupakan
moderator yang
memperkuat
hubungan antara
kompetensi
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
PT PLN
(Persero)
PUSHARLIS
UWP IV
Persamaan :
a. Adanya persamaan
variabel
independen yaitu
kompetensi
Perbedaan:
a. Tidak ada variabel
intervening
b. Jumlah sampel
yang digunakan
melakukan
penelitian
sehingga dapat
memperkaya
teori yang
digunakan
dalam mengkaji
penelitian yang
dilakukan.
Bersambung ke halaman berikutnya
50
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
7. Rodlial Ramdhan
Tackbir
Abubakar (2018)
a. Judul : Pengaruh
Kompetensi Pegawai
terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai Dinas
Kesehatan Kota Bandung
b. Tujuan : untuk
mengetahui pengaruh
secara simultan maupun
parsial dari variabel
kompetensi melalui
komponen sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan terhadap
produktivitas kerja
pegawai.
c. Metode : path analysis
d. Sampel : 99 orang
Variabel
independen:
• Kompetensi
Pegawai (X1)
Variabel
Dependen :
• Produktivitas
Kerja (Y)
Skala pengukuran
: Skala likert.
1. Terdapat
pengaruh
signifikan antara
kompetensi
pegawai
terhadap
produktivitas
kerja di kantor
Dinas Kesehatan
Kota Bandung
Persamaan :
a. Adanya persamaan
variabel
independen yaitu
Kompetensi
b. Menggunakan
skala pengukuran
likert.
Perbedaan:
a. Penelitian
terdahulu tidak
menggunakan
pendidikan dan
pelatihan sebagai
variabel
independen
b. Metode yang
digunakan
c. Jumlah sampel
yang digunakan
5.Penelitian
terdahulu
digunakan untuk
menghindari
Bersambung ke halaman berikutnya
51
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
8. Heru Widodo
(2016)
a. Judul : Pengaruh
Kompetensi, Lingkungan
Kerja, Disiplin, dan
Pendidikan dan Pelatihan
terhadap Produktivitas
Guru dengan Kepuasan
dan Motivasi Sebagai
Variabel Intervening
Studi Kasus SMK Negeri
2 Wonogiri
b. Tujuan : mengetahui
pengaruh Kompetensi,
Lingkungan Kerja,
Disiplin, dan Pendidikan
dan Pelatihan terhadap
Produktivitas Guru di
SMK Negeri 2 Wonogiri
c. Metode : analisis regresi
linear berganda
d. Sampel : 70 orang
Variabel
independen:
• Kompetensi
(X1)
• Lingkungan
Kerja (X2)
• Disiplin (X3)
• Pendidikan dan
Pelatihan (X4)
Variabel
Dependen :
• Produktivitas
(Y)
Variabel
Intervening :
• Kepuasan
Kerja (Z1)
• Motivasi (Z2)
1. Penggunaan
variabel
intervening
kepuasan dalam
rangka
peningkatan
produktivitas
guru SMK
Negeri 2
Wonogiri, untuk
variabel
kompetensi,
lingkungan
kerja, disiplin
dan diklat adalah
tidak efektif.
Persamaan :
a. Adanya persamaan
variabel
independen yaitu
Kompetensi dan
Pendidikan dan
Pelatihan
Perbedaan:
a. Penelitian
terdahulu
menggunakan
lingkungan kerja
dan disiplin
sebagai variabel
independen.
b. Tidak ada variabel
intervening
adanya
penelitian yang
berulang-ulang
namun
sebenarnya
sama.
Bersambung ke halaman berikutnya
52
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti/ Tahun Judul, Tujuan, Metode,
dan Sampel Penelitian
Variabel dan
Skala
Pengkuruan
Hasil dan
Kesimpulan
Persamaan dan
Perbedaan
Manfaat
9. Maimuna
Muhammad Nda
& Dr. Rashad
Yazdani Fard
(2013)
a. Judul : The Impact of
Employee Training and
Development on
Employee Productivity
Variabel
independen:
• Employee
Training (X1)
• Employee
Development
(X2)
Variabel Dependen
:
• Employee
Productivity
(Y)
1. Pendidikan dan
Pelatihan tidak
hanya
meningkatkan
produktivitas
pegawai saja,
tapi juga
organisasi.
Dengan adanya
pendidikan dan
pelatihan,
karyawan dapat
beradaptasi cepat
terhadap
kebutuhan pasar
dunia yang
berubah-ubah.
Persamaan :
a. Adanya persamaan
variabel
independen yaitu
Pendidikan dan
Pelatihan.
Perbedaan:
a. Penelitian
terdahulu tidak
menggunakan
variabel
kompetensi.
6.Untuk mencari
perbandingan
dan selanjutnya
menemukan
aspirasi baru
bagi peneliti.
Sumber : beberapa jurnal
53
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan telaah pustaka yang diajukan dalam penelitian ini, maka
dikembangkan model sebagai kerangka pemikiran dari penelitian ini seperti
gambar dibawah ini.
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN (X1)
1. Isi Pelatihan
2. Metode Pelatihan
3. Sikap dan
Keterampilan
Instruktur
4. Lama Waktu Pelatihan
5. Fasilitas Pelatihan
KOMPETENSI (X2)
1. Motives
2. Traits
3. Self concept
4. Knowledge
5. Skill
PRODUKTIVITAS (Y)
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan waktu
H1
H2
H3
METODE ANALISIS DATA:
1. Uji Kualitas Data
2. Uji Asumsi Klasik
3. Uji Hipotesis
4. Analisis Regresi
Berganda
5. Koefisien Determinasi
(R2)
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
54
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah
kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Hipotesis harus
mengekspresikan satu fenomena (satu variabel) atau mengekspresikan
hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan
hipotesis, seorang peneliti harus setidaknya mempunyai dua variabel yang akan
dikaji. Kedua variabel tersebut adalah variabel bebas dan variabel terikat
(Siregar, 2013). Dari uraian di atas maka dapat ditemukan hipotesis dalam
penelitian sebagai berikut :
H01 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel pendidikan
dan pelatihan dengan produktivitas.
Ha1 : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel pendidikan dan
pelatihan dengan produktivitas.
H02 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel kompetensi
dengan produktivitas.
Ha2 : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel kompetensi dengan
produktivitas.
H03 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel pendidikan
dan pelatihan serta kompetensi terhadap produktivitas secara
bersama-sama.
Ha3 : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel pendidikan dan
pelatihan serta kompetensi terhadap produktivitas secara bersama-
sama.
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Locus, Fokus dan Waktu Penelitian
A. Locus
Penelitian ini dilaksanakan di PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang
beralamat di Jl. Dukuh V Blok Haji Sairi No. 21, RT.8/RW.2, Dukuh,
Kramatjati, Jakarta Timur.
B. Fokus
Penelitian ini berfokus pada permasalahan mengenai pendidikan dan
pelatihan dan kompetensi terhadap produktivitas pegawai.
C. Waktu
Penelitian ini dilakukan selama (3) bulan mulai dari Maret 2019 sampai
dengan Mei 2019.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2014:90). PT Jasa Marga (Persero) Tbk memiliki populasi berjumlah 521
orang karyawan.
56
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2014:91) merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah subkelompok
populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Untuk menentukan besarnya sampel yang diambil, Suharsimi Arikunto
(2013:108) mengemukakan bahwa : “Apabila besar penduduk subjek
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah
subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 10-
25% dari populasi”.
Beberapa alasan pengambilan sampel adalah:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal
ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Lebih mudah dalam penyebaran angket karena sudah ditentukan
jumlahnya.
Berpijak pada pendapat tersebut, maka pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah 10% dari populasi yang ada, karena jumlah populasi
melebihi 100 yaitu 521 pegawai maka :
57
Sampel = Jumlah Populasi
10%
= 521
10%
= 521
0,1
Sampel = 52,1 dibulatkan menjadi 52
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2014:84), nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik nonprobability sampling yang
diambil oleh peneliti yaitu teknik insidental.
Menurut Sugiyono (2014:85), sampling insidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi proses
penelitian ini, penulis melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber
dari:
58
a. Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber, dari individu
atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang telah diisi oleh responden, meliputi identitas dan
tanggapan responden. Pengertian kuesioner adalah teknik terstruktur
untuk memperoleh data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis,
atau verbal yang dijawab oleh responden (Sugiyono, 2014:61).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011). Kuesioner
didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan semua responden dapat
menjawab semua pertanyaan.
Kuesioner yang dibagikan disertai surat permohonan pengisian
kuesioner dan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian. Kuesioner dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengajukan
daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu pegawai PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. Kuesioner dalam penelitian ini diperoleh dari
beberapa referensi yang kemudian diolah dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dibuat dengan skala likert,
yaitu skala yang berisi lima tingkatan jawaban yang merupakan skala
jenis ordinal sebagai berikut:
59
1. Apabila jawaban Sangat Setuju nilai 5
2. Apabila jawaban Setuju nilai 4
3. Apabila jawaban Ragu-ragu nilai 3
4. Apabila jawaban Tidak Setuju nilai 2
5. Apabila jawaban Sangat Tidak Setuju nilai 1
Berikut adalah tabel skala likert yang digunakan dalam penelitian
ini:
Tabel 3.1
Skala Likert
Pilihan Jawaban Skor
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan tanya jawab langsung dengan pegawai PT Jasa Marga
(Persero) Tbk yang berhubungan dengan penelitian. Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau
kecil (Sugiyono, 2011).
1) Wawancara Terstruktur
Menurut Sugiyono (2014:319) wawancara terstruktur digunakan
sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul
60
data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
akan diperoleh.
2) Wawancara Tidak Terstruktur
Menurut Sugiyono (2014:140) wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
b. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang atau lewat
dokumen (Sugiyono, 2014:62). Data sekunder umumnya digunakan oleh
peneliti untuk memberikan gambaran tambahan sebagai gambaran
pelengkap ataupun untuk diproses lebih lanjut.
D. Metode Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil kuesioner akan diolah dan dianalisis
dengan tujuan data yang diolah tersebut menjadi sebuah infomasi, sehingga
karakteristik dapat lebih dipahami untuk dijadikan dasar pengambilan
keputusan. Pengolahan dan dianalisis data dilakukan dengan menggunakan
program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 22.0. Adapun
metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda.
61
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan
mendeskrispsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:23).
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran suatu data
yang menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar
deviasi.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas Data
Uji validitas data dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana
variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-
butir dalam daftar pertanyaan. Uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai Correlated item-Total Correlation dengan nilai r
table, untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel dan alpha = 0,5. Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai
positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
(Imam Ghozali, 2016:53)
62
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilan hasil
yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitias kuesioner
dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable
akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan program
computer SPSS 22. Kriteria peniliaian uji reliabilitas adalah (Ghozali,
2012:48):
1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70%
atau 0.7 maka kuesioner tersebut reliable.
2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70%
atau 0.7 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2016:160). Data yang baik dan normal adalah memiliki distribusi normal.
Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yaitu
dengan melihat kurva probability plot.
63
Dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal, normalitas residual akan
terlihat. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. (Ghozali, 2016:161)
b. Uji Multikoliniearitas
Menurut Ghozali (2016:105-106), uji multikoliniearitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoliniearitas di dalam
regresi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90),
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikoliniearitas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti
64
bebas dari multikoliniearitas. Multikoliniearitas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikoliniearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya,
serta Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jika nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF
tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016:139-141), uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui bahwa tidak ada heteroskedastisitas di dalam data
penelitian dapat diuji dengan Uji Glesjer, uji ini digunakan untuk
memberikan angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah
data yang akan diolah mengalami heteroskedastisitas atau tidak. Ada atau
65
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel
bebas terhadap variabel terikat. Apabila hasil dari uji Glesjer kurang dari
atau sama dengan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data mengalami
heteroskedastisitas dan sebaliknya. (Ghozali, 2016:143)
4. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen dengan tingkat signifikansi (alpha) 5% (0.05).
Jika nilai probability t lebih besar dari alpha 0.05 maka tidak ada
pengaruh secara parsial dari variabel independen terhadap variabel
dependen, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari alpha 0.05
maka terdapat pengaruh secara parsial dari variabel independen terhadap
variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan membandingkan nilai
thitung dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka dapat
dikatakan bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai thitung lebih kecil dari
ttabel maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara parisal
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016:98-99).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen untuk mengambil
66
keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan
tingkat signifikansi (alpha) sebesar 5% (0.05). Jika nilai probability F
lebih besar dari alpha 0.05 maka model regresi tidak dapat digunakan
untuk memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel
independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2012:98).
Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari alpha 0.05 maka
dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar dari
Ftabel maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai
Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dapat dikatakan bahwa variabel
independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2016:98).
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Melihat dari hipotesis penelitian ini maka digunakan analisis regresi
linear berganda (Multiple Regression). Analisis regresi linier berganda
adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua
atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang
ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno, 2016). Dalam
penelitian ini analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
67
pengaruh pendidikan dan pelatihan dan kompetensi terhadap produktivitas
pegawai.
Y=a+b1X1+b2X2+ e
Keterangan :
Y = Produktivitas
α = constanta
b1 = Koefisien regresi antara pendidikan dan pelatihan dengan
produktivitas
b2 = Koefisien regresi antara kompetensi dengan produktivitas
X1 = Variabel pendidikan dan pelatihan
X2 = Variabel kompetensi
e = Error
6. Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Ghozali (2016:97), koefisien determinasi (R²) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen hampir memberikan semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah
jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap
penambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak
68
peduli apakah variabel berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi
yang terbaik. Tidak seperti nilai R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambah ke dalam model.
E. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dua variabel independen dan satu
variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
pendidikan dan pelatihan, dan kompetensi sedangkan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah produktivitas. Variabel penelitian ini adalah sesuatu hal
yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012:59). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang
mepengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependent variabel) (Sugiyono, 2014:97). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah pendidikan dan pelatihan (X1) dan
kompetensi (X2).
2) Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2014:96). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
produktivitas (Y).
69
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator Skala
1. Pendidikan dan
Pelatihan (X1)
(Rae dalam
Sofyandi, Herman,
2013:131)
1. Isi Pelatihan Isi program pelatihan
relevan dan sejalan
dengan kebutuhan
pelatihan, dan pelatihan
up to date (1-2)
Likert
2. Metode
Pelatihan
Metode pelatihan yang
diberikan sesuai untuk
subjek dan metode
pelatihan sesuai dengan
gaya belajar peserta
pelatihan (3-4)
Likert
3. Sikap dan
Keterampilan
Instruktur
Instruktur mempunyai
sikap dan keterampilan
penyampaian yang
mendorong orang untuk
belajar (5-6)
Likert
4. Lama Waktu
Pelatihan
Lama waktu pemberian
materi pokok yang
harus dipelajari dan
tempo penyampaian
materi tersebut (7-8)
Likert
5. Fasilitas
Pelatihan
Tempat
penyelenggaraan
pelatihan dapat
dikendalikan oleh
instruktur dan relevan
dengan jenis pelatihan
(9-10)
Likert
Bersambung ke halaman berikutnya
70
Tabel 3.2 (Lanjutan)
No Variabel Dimensi Indikator Skala
2. Kompetensi (X2)
(Spencer dalam
Wibowo, 2012)
1. Motives (motif) Dorongan untuk
bertindak dengan
kesadaran berpikir (1-2)
Likert
2. Traits (sifat) Memiliki rasa percaya
diri (3)
Likert
3. Self concept
(konsep diri)
Memiliki nilai yang
diyakini (4)
Likert
4. Knowledge
(pengetahuan)
Memiliki informasi
dalam bidang
pekerjaannya (5-6)
Likert
5. Skill
(keterampilan)
Kemampuan dalam
melaksanakan tugas (7-
8)
Likert
3. Produktivitas (Y)
(Simamora dalam
Tulenan 2015:20)
1. Kuantitas
Hasil yang dicapai oleh
karyawan dalam jumlah
tertentu dengan
perbandingan standar
atau ditetapkan oleh
perusahaan (1)
Likert
2. Kualitas
Standar hasil/mutu yang
dihasilkan oleh
karyawan (2-3)
Likert
3. Ketepatan
Waktu
Tingkat suatu aktivitas
diselesaikan pada awal
waktu yang ditentukan,
dilihat dari sudut
koordinasi dengan hasil
output serta
memaksimalkan waktu
yang tersedia terhadap
suatu aktivitas yang
disediakan diawal
waktu sampai menjadi
output (4)
Likert
71
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Sejarah Singkat Perusahaan
Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia
membutuhkan jaringan jalan yang handal. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 04
tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam
pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan,
pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan
pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 04 Tahun 1978
juncto Surat Keputusan menteri Keuangan Republik Indonesia No.
90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Jasa Marga tanggal 27 Februari 1978). Perseroan didirikan berdasarkan
Akta No. 1 tanggal 01 Maret 1978, dengan nama, “PT Jasa Marga
(Indonesia Highway Corporation)”, yang kemudian diubah berdasarkan
Akta No. 187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi “PT
Jasa Marga (Persero)”, keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH.,
pada saat itu Notaris di Jakarta.
72
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pada tanggal 12 September 2007 tentang perubahan seluruh Anggaran
Dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk
peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubahan nilai
nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perseroan dari perusahaan
tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perseroan
menjadi Perusahaan Persero (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway
Corporatama) Tbk atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai
perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27
tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,
SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W7-10487
HT.01.04-TH.2007 tanggal 21 September 2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan
dan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta notaris Ir. Nanette
Cahyanie Handari Adi Warsito S.H., No. 15 tanggal 21 September 2018,
mengenai perubahan susunan Direksi Perusahaan. Akta tersebut telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0247428 tanggal 25 September
2018.
73
b. Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT Jasa Marga (Persero) Tbk adalah menjadi perusahaan jalan tol
nasional terbesar, terpercaya dan berkesinambungan.
Sedangkan misi PT Jasa Marga (Persero) Tbk adalah:
1. Memimpin Pembangunan Jalan Tol di Indonesia untuk Meningkatkan
Konektivitas Nasional.
2. Menjalankan Usaha Jalan Tol di Seluruh Rantai Nilai Secara Profesional
dan Berkesinambungan.
3. Memaksimalkan Pengembangan Kawasan untuk Meningkatkan
Kemajuan Masyarakat dan Keuntungan Perusahaan.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Pelayanan Prima.
c. Struktur Organisasi Perusahaan
Di dalam setiap perusahaan terdapat struktur organisasi yang dibuat
untuk menghindari simpangsiur dalam pelaksanaan tugas, berikut struktur
organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk (terlampir pada halaman
selanjutya) :
74
Gambar 4.1
Bagan Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2018
Sumber : www.jasamarga.com
B. Analisis dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang jenis kelamin
responden yang dapat dilihat pada tabel berikut ini (terlampir pada
halaman selanjutya):
75
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Responden Presentase (%)
Jenis Kelamin:
a. Pria 31 59,61%
b. Wanita 21 40,39%
Total 52 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden dengan
jenis kelamin pria berjumlah 60% atau 31 responden, dan dengan jenis
kelamin wanita dengan jumlah 40% atau 21 orang responden. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa responden dari penelitian ini di
dominasi oleh pegawai berjenis kelamin pria.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang usia reponden saat
bekerja sebagai pegawai yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Usia Responden
Keterangan
(Usia) Jumlah Responden Presentase (%)
<25 tahun 2 3,85%
25-35 tahun 11 21,15%
36-45 tahun 25 48,08%
45> tahun 14 26,92%
Total 52 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, dapat terlihat bahwa karakteristik
responden berdasarkan tingkat usia terbanyak adalah responden yang
berusia 36-45 tahun sebanyak 48,08% dari keseluruhan responden.
76
Diikuti responden yang berusia >45 tahun sebanyak 26,93%. Kemudian
diikuti responden yang berusia 25-35 tahun sebanyak 21,15% dan
diiurutan terakhir terdapat responden dengan usia <25 tahun sebanyak
3,84%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa responden dari
penelitian ini di dominasi oleh pegawai yang berusia 36-45 tahun.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang tingkat pendidikan
responden yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3
Tingkat Pendidikan Responden
Keterangan Jumlah
Responden
Presentase (%)
a. SMA/SMK 8 15,38%
b. S1 41 78,85%
c. S2 3 5,77%
Total 52 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden dengan
lulusan S1 berjumlah 78,85% atau 41 responden, responden dengan
lulusan SMA/SMK berjumlah 15,38% atau 8 responden, dan responden
dengan lulusan S2 berjumlah 5,77% atau 3 responden. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa responden dari penelitian ini di dominasi oleh
pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan S1.
77
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang masa kerja responden
yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4
Masa Kerja Responden
Keterangan Jumlah Responden Presentase (%)
a. < 3 Tahun 2 3,85%
b. 3 s/d 5 Tahun 5 9,61%
c. 5 s/d 10 Tahun 6 11,54%
d. > 10 Tahun 39 75%
Total 52 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden dengan masa
kerja >10 tahun berjumlah 75% atau 39 responden, responden dengan
masa kerja 5 s/d 10 tahun berjumlah 11,54% atau 6 responden, dan
responden dengan masa kerja <3 tahun berjumlah 3,85% atau 2
responden. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa responden dari
penelitian ini di dominasi oleh pegawai yang memiliki masa kerja > 10
tahun.
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang jabatan responden yang
dapat dilihat pada tabel berikut (terlampir pada halaman selanjutya):
78
Tabel 4.5
Jabatan Responden
Jabatan Jumlah
Responden
Persentase
(%)
Officer 9 17,31%
Senior Officer 17 32,69%
Assistant Manager 12 23,08%
Section Head 13 25%
Department Head 1 1,92%
Total 52 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas terlihat bahwa responden dengan
jabatan Senior Officer berjumlah 32,69% atau 17 responden, responden
dengan jabatan Section Head berjumlah 25% atau 13 responden,
responden dengan jabatan Assistant Manager berjumlah 23,08% atau 12
responden dengan jabatan Officer berjumlah 17,31% atau 9 responden
dan responden dengan jabatan Department Head berjumlah 1,92% atau
1 responden.
2. Distribusi Jawaban Responden
a. Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan dan Pelatihan
(X1)
Pada variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1) terdapat sepuluh
pernyataan yang merepresentasikan indikator yang terkait dengan
pendidikan dan pelatihan, berikut lampiran jawaban yang diberikan oleh
responden (terlampir pada halaman selanjutya) :
79
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan dan
Pelatihan (X1)
No Pernyataan
Persentase (%)
STS
(1)
TS
(2)
R
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Setiap peserta pendidikan
dan pelatihan di PT Jasa
Marga (Persero) Tbk
mendapatkan pelatihan yang
dibutuhkan
0 1,9 7,7 38,5 51,9
2. Peserta pendidikan dan
pelatihan di PT Jasa Marga
(Persero) Tbk membutuhkan
pelatihan guna
meningkatkan produktivitas
0 1,9 13,5 42,3 42,3
3. Pendidikan/pelatihan yang
diberikan sesuai dengan
keahlian saya
0 1,9 9,6 25,0 63,5
4. Pendidikan/pelatihan yang
diberikan sesuai dengan
bidang masing-masing
peserta
0 1,9 11,5 30,8 55,8
5. Keterampilan instruktur
dalam menyampaikan
materi mudah dimengerti
0 1,9 13,5 38,5 46,2
6. Instruktur selalu memotivasi
saya untuk dapat
mempraktikkan subjek yang
telah diajarkan
0 1,9 9,6 50,0 38,5
7. Waktu yang diberikan untuk
pelatihan cukup untuk
memahami materi
0 1,9 9,6 36,5 51,9
8. Tempo dalam penyampaian
materi dapat diikuti dengan
baik
0 1,9 15,4 34,6 48,1
9. Tempat pelatihan yang
disediakan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk nyaman
digunakan
0 1,9 7,7 36,5 53,8
80
10. Fasilitas umum pada tempat
penyelenggaraan pelatihan
sudah lengkap
0 1,9 9,6 26,9 61,5
Jumlah 0 19 107,7 359,6 513,5
Rata-rata 0 1,9 10,77 35,96 51,35
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.6, menunjukkan bahwa
mayoritas responden menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 51,35%. Lalu
diikuti dengan menjawab Setuju (S) sebesar 35,96%, Ragu-ragu (R)
sebesar 10,77% dan menjawab Tidak Setuju (TS) sebesar 1,9%. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pernyataan sangat setuju yang paling
mendominasi terdapat pada indikator metode pelatihan dengan
pernyataan “pendidikan/pelatihan yang diberikan sesuai dengan keahlian
saya” sebesar 63,5%.
b. Distribusi Jawaban Responden Variabel Kompetensi (X2)
Pada variabel Kompetensi (X2) terdapat delapan pernyataan yang
merepresentasikan indikator yang terkait dengan kompetensi, berikut
lampiran jawaban yang diberikan oleh responden :
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Variabel Kompetensi (X2)
No Pernyataan
Persentase (%)
STS
(1)
TS
(2)
R
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Saya selalu bersemangat
dalam bekerja 1,9 11,5 25,0 46,2 15,4
2. Saya melakukan pekerjaan
dengan kesadaran berfikir 1,9 11,5 25,0 42,3 19,2
3. Saya mempunyai rasa
kepercayaan diri yang
tinggi
0 15,4 19,2 50,0 15,4
81
4. Saya mengerjakan tugas
dengan konsep dan nilai
yang saya miliki
1,9 13,5 19,2 46,2 19,2
5. Saya memiliki
pengetahuan dalam bidang
ilmu pekerjaan saya
3,8 11,5 21,2 48,1 15,4
6. Saya mengetahui informasi
yang berhubungan dengan
pekerjaan saya
1,9 13,5 21,2 44,2 19,2
7. Saya memiliki kemampuan
khusus yang sesuai dengan
pekerjaan saya
1,9 11,5 21,2 46,2 19,2
8. Saya menggunakan
keterampilan yang saya
miliki untuk bekerja
1,9 11,5 21,2 44,2 21,2
Jumlah 15,2 99,9 173,2 367,4 144,2
Rata-rata 1,9 12,49 21,65 45,92 18,02
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.7, menunjukkan bahwa
mayoritas responden menjawab Setuju (S) sebesar 45,92%. Lalu diikuti
dengan menjawab Ragu-ragu (R) sebesar 21,65%, Sangat Setuju (SS)
sebesar 18,02%, Tidak Setuju (TS) sebesar 12,49% dan menjawab
Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 1,9%. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pernyataan sangat setuju yang paling mendominasi terdapat pada
indikator skill (keterampilan) dengan pernyataan “saya menggunakan
keterampilan yang saya miliki untuk bekerja” sebesar 21,2%.
c. Distribusi Jawaban Responden Variabel Produktivitas (Y)
Pada variabel Produktivitas (Y) terdapat empat pernyataan yang
merepresentasikan indikator yang terkait dengan produktivitas, berikut
lampiran jawaban yang diberikan oleh responden (terlampir pada
halaman selanjutnya) :
82
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Variabel Produktivitas (Y)
No Pernyataan
Persentase (%)
STS
(1)
TS
(2)
R
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai target yang
telah ditentukan oleh
perusahaan
0 3,8 3,8 53,8 38,5
2. Saya teliti dalam
melaksanakan tugas 0 5,8 7,7 53,8 32,7
3. Saya telah menyelesaikan
tugas sesuai dengan SOP
yang berlaku dalam
perusahaan
1,9 3,8 5,8 61,5 26,9
4. Dalam melakukan
pekerjaan, saya telah sesuai
dengan standar waktu yang
telah ditetapkan oleh
perusahaan
1,9 1,9 5,8 55,8 34,6
Jumlah 3,8 15,3 23,1 224,9 132,7
Rata-rata 0,95 3,82 5,77 56,22 33,17
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.8, menunjukkan bahwa
mayoritas responden menjawab Setuju (S) sebesar 56,22%. Lalu diikuti
dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 33,17%, Ragu-ragu (R)
sebesar 5,77%, Tidak Setuju (TS) sebesar 3,82% dan menjawab Sangat
Tidak Setuju (STS) sebesar 0,95%. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pernyataan sangat setuju yang paling mendominasi terdapat pada
indikator kuantitas kerja dengan pernyataan “saya mampu
menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang telah ditentukan oleh
perusahaan” sebesar 38,5%.
83
3. Hasil Statistik Deskriptif
Menurut (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:23) statistik deskriptif
adalah pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
Pendidikan dan Pelatihan, Kompetensi, dan Produktivitas yang akan diuji
secara statistik seperti terlihat dalam Tabel 4.9:
Tabel 4.9
Hasil Statistik Deskriptif
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas memberikan informasi bahwa pada
variabel Pendidikan dan Pelatihan menunjukkan nilai maksimum 48 dan
nilai minimum 17 dengan nilai rata-rata 43,61 dan standar deviasi 4,963.
Hal ini berarti pada nilai minimum yaitu 17, responden lebih banyak
memilih jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu
(R) dan pada nilai maksimum yaitu 48, responden lebih banyak memilih
jawaban Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS).
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pendidikan dan Pelatihan 52 17,00 48,00 43,6154 4,96321
Kompetensi 52 12,00 40,00 29,2500 7,22163
Produktivitas 52 6,00 20,00 16,6731 2,65479
Valid N (listwise) 52
84
Pada variabel Kompetensi nilai maksimum 40 dan nilai minimum 12
dengan nilai rata-rata 29,25. Hal ini berarti pada nilai minimum yaitu 12,
responden lebih banyak memilih jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak
Setuju (TS), Ragu-ragu (R) dan pada nilai maksimum yaitu 40, responden
lebih banyak memilih jawaban Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS).
Pada variabel Produktivitas nilai maksimum 20 dan nilai minimum 6
dengan nilai rata-rata 16,67. Hal ini berarti pada nilai minimum 6, responden
lebih banyak memilih jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju
(TS), Ragu-ragu (R) dan pada nilai maksimum 20, responden lebih banyak
memilih jawaban Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS).
Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berpendapat bahwa
pendidikan dan pelatihan, kompetensi dan produkvitias pegawai yang ada
di PT Jasa Marga (Persero) Tbk secara umum sudah baik.
4. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas Data
Uji validitas data dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana
variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-
butir dalam daftar pertanyaan. Uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
85
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. (Imam Ghozali, 2016:53)
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji
moment product correlation atau yang lebih dikenal dengan nama
pearson correlation. Pengujian validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of fredoom
(df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Penelitian ini
menggunakan semua sampel sejumlah (n) = 52, maka besarnya df = 52
– 2 = 50. Dengan α = 0,05 maka diperoleh r tabel sebesar 0,2732.
Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel Pendidikan dan
Pelatihan (X1) :
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
X1.1 0,565** 0,2732 Valid
X1.2 0,564** 0,2732 Valid
X1.3 0,671** 0,2732 Valid
X1.4 0,677** 0,2732 Valid
X1.5 0,663** 0,2732 Valid
X1.6 0,715** 0,2732 Valid
X1.7 0,656** 0,2732 Valid
X1.8 0,537** 0,2732 Valid
X1.9 0,680** 0,2732 Valid
X1.10 0,690** 0,2732 Valid
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
86
Berdasarkan pada Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa seluruh
pernyataan dalam variabel independen Pendidikan dan Pelatihan (X1)
adalah valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation (rhitung)
setiap item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan tingkat
signifikansi untuk semua item pernyataan pada level 0,05.
Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel Kompetensi
(X2) :
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas
Variabel Kompetensi (X2)
Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
X2.1 0,915** 0,2732 Valid
X2.2 0,867** 0,2732 Valid
X2.3 0,948** 0,2732 Valid
X2.4 0,906** 0,2732 Valid
X2.5 0,940** 0,2732 Valid
X2.6 0,912** 0,2732 Valid
X2.7 0,919** 0,2732 Valid
X2.8 0,934** 0,2732 Valid
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Berdasarkan pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa seluruh
pernyataan dalam variabel independen Kompetensi (X2) adalah valid.
Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation (rhitung) setiap item
pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan tingkat signifikansi untuk
semua item pernyataan pada level 0,05.
87
Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel Produktivitas
(Y) :
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas
Variabel Produktivitas (Y)
Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Y.1 0,820** 0,2732 Valid
Y.2 0,822** 0,2732 Valid
Y.3 0,921** 0,2732 Valid
Y.4 0,841** 0,2732 Valid
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Berdasarkan pada Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa seluruh
pernyataan dalam variabel independen Produktivitas (Y) adalah valid.
Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation (rhitung) setiap item
pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan tingkat signifikansi untuk
semua item pernyataan pada level 0,05.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur variabel yang digunakan
benar benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang
konsisten meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji reliabilitas dengan
bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha. Suatu instrumen
dapat dikatakan reliabel (andal) apabila memiliki Cronbach Alpha lebih
dari 0,70. (Imam Ghozali, 2016:48)
88
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha
N of Items Keterangan
Pendidikan dan Pelatihan 0,841 10 Reliabel
Kompetensi 0,973 8 Reliabel
Produktivitas 0,873 4 Reliabel
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa Cronbach Alpha yang
lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pernyataan
dalam penelitian ini dikatakan reliable atau memiliki tingkat kehandalan
yang baik sehingga dapat digunakan dalam analisis penelitian
berikutnya.
5. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2016:154).
1) Kurva Normal P-Plot
Gambar 4.2 menunjukkan hasil uji normalitas dalam penelitian ini
(terlampir pada halaman selanjutya):
89
Gambar 4.2
Kurva Normal P-Plot
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa penyebaran
titik-titik di sekitar garis masih mengikuti garis lurus dan tidak
melebar terlalu jauh. Maka dapat disimpulkan bahwa model asumsi
sesuai dengan normalitas dan data layak untuk digunakan.
2) Uji Kolmogorov-Smirnov
Normalitas data dapat dilihat juga dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test. Kolmogorov-Smirnov Test yang paling
sering digunakan di SPSS dalam hal mengecek normalitas (Sufren
dan Yonathan, 2013:65).
90
Untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak
dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test adalah dengan
memperhatikan angka pada Asymp. Sig. (2-tailed), data
berdistribusi normal apabila nilai signifikansi > 0,05 dan data
berdistribusi tidak normal apabila nilai signifikansi < 0,05 (Sufren
dan Yonathan, 2013:68).
Tabel 4.14
Hasil Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 52
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,67499223
Most Extreme Differences Absolute ,117
Positive ,051
Negative -,117
Test Statistic ,117
Asymp. Sig. (2-tailed) ,074c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Dari Tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa hasil pengujian
dengan metode Kolmogorov-Smirnov (One-Sample K-S Test)
dengan signifikansi 0,074 (Asymp. Sig. (2-Tailed)) yang lebih besar
dari 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa nilai residual terdistribusi
secara normal.
91
b. Hasil Uji Multikoliniearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat nilai VIF
(Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Model regresi dikatakan
bebas dari multikolinieritas apabila nilai VIF ≤ 10, dan nilai Tolerance ≥
0,1 (Ghozali, 2016:103). Hasil pengujian VIF dan Tolerance dari model
regresi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) -1,752 2,160 -,811 ,421
Pendidikan dan
Pelatihan ,367 ,050 ,686 7,347 ,000 ,932 1,073
Kompetensi ,083 ,034 ,225 2,412 ,020 ,932 1,073
a. Dependent Variable: Produktivitas
92
Hasil tabel di atas perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
menunjukkan nilai VIF Pendidikan dan Pelatihan adalah 1,073 dan nilai
VIF Kompetensi adalah 1,073. Ini menunjukkan tidak ada satu variabel
independen pun yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel
independen dalam model regresi. Hasil perhitungan juga menunjukkan
nilai Tolerance masing-masing variabel yaitu Pendidikan dan Pelatihan
sebesar 0,932 dan Kompetensi sebesar 0,932. Ini berarti menunjukkan
tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari
0,10. Maka menurut nilai Tolerance tidak terjadi multikolinearitas dalam
model regresi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Imam Ghozali
(2016:105-106), bahwa nilai cut off yang umum digunakan untuk menilai
adanya multikolinearitas adalah jika nilai VIF ≤ 10 atau nilai Tolerance
≥ 0,10.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
93
Untuk mengetahui bahwa tidak ada heteroskedastisitas di dalam data
penelitian dapat diuji dengan Uji Glesjer, uji ini digunakan untuk
memberikan angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah
data yang akan diolah mengalami heteroskedastisitas atau tidak. Ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel
bebas terhadap variabel terikat. Apabila hasil dari uji Glesjer kurang dari
atau sama dengan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data mengalami
heteroskedastisitas dan sebaliknya. (Ghozali, 2016:143) :
Tabel 4.16
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Metode Uji Glejser
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,515 1,380 ,373 ,710
Pendidikan dan
Pelatihan ,044 ,032 ,195 1,373 ,176
Kompetensi -,041 ,022 -,263 -1,852 ,070
a. Dependent Variable: Abs_Res
94
Berdasarkan hasil uji glesjer pada Tabel 4.16 di atas, dapat dilihat
kolom signifikan (Sig.) menunjukkan bahwa nilai signifikan Pendidikan
dan Pelatihan adalah 0,176 dan nilai signifikan Kompetensi adalah 0,070.
Ini menunjukkan bahwa seluruh variabel (independen) memiliki nilai
signifikansi lebih besar dari probabilitas atau > 0,05 hal ini menandakan
tidak terjadinya heteroskedastisitas terhadap data penelitian.
6. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen dengan tingkat signifikansi (alpha) 5% (0,05).
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut menurut
(Sujarweni dan Endrayanto, 2012:93).
1) Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitias :
a. Jika signifikan t < tingkat kesalahan (α = 0,05), maka H0 ditolak
dan Ha diterima (berarti ada pengaruh).
b. Jika signifikan t > tingkat kesalahan (α = 0,05), maka H0 diterima
dan Ha ditolak (berarti tidak ada pengaruh).
2) Pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung :
a. Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima (berarti ada
pengaruh).
b. Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak (berarti tidak
ada pengaruh).
95
Tabel 4.17
Hasil Uji t Hitung (Uji Parsial)
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Melihat output SPSS pada Tabel 4.17 Coefficients pada Uji t di atas
dan membandingkan t hitung dengan t tabel sebesar 2,00958 yang diperoleh
dari tabel t dengan df = n-k (52-3) yaitu 49 dan alpha 0,05. Berikut
pembahasan dari uji parsial antara dimensi Pendidikan dan Pelatihan dan
Kompetensi terhadap Produktivitas Pegawai pada PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
Hipotesis 1 : Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (X1) Terhadap
Produktivitas (Y)
Hasil Uji t untuk variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1) terhadap
Produktivitas (Y) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai ini
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,005) dan t hitung lebih besar dari t tabel
(7,347 > 2,009).
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,752 2,160 -,811 ,421
Pendidikan dan
Pelatihan ,367 ,050 ,686 7,347 ,000
Kompetensi ,083 ,034 ,225 2,412 ,020
a. Dependent Variable: Produktivitas
96
Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh signifikan
antara pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas diterima (Ha1
diterima dan H01 ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas. Hasil
tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Muh. Imam Sapto
Raharjo (2014) yang berjudul “Analisis Pengaruh Pendidikan dan
Pelatihan serta Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk”. Dimana hasil penelitiannnya
menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif
terhadap produktivitas kerja karyawan dengan nilai kontribusi sebesar
89,4%.
Hipotesis 2 : Pengaruh Kompetensi (X2) Terhadap Produktivitas (Y)
Hasil Uji t untuk variabel Kompetensi (X2) terhadap Produktivitas
(Y) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,0020 nilai ini lebih kecil
dari 0,05 (0,0020 < 0,005) dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,412 >
2,009). Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh signifikan
antara kompetensi terhadap produktivitas diterima (Ha2 diterima dan H02
ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara
kompetensi terhadap produktivitas. Hasil tersebut diperkuat oleh
penelitian yang dilakukan oleh Nuryanto, Murakhman Sayuti Enggok
dan Akhmad Abdurrahman (2015) dengan judul jurnal penelitian
“Pengaruh Kompetensi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Satui”. Dimana hasil
97
penelitiannya menunjukkan bahwa Kompetensi berpengaruh positif
terhadap Produktivitas kerja pegawai dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0,415.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji f)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen untuk mengambil
keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan
tingkat signifikansi (alpha) sebesar 5% (0.05). Jika nilai probability F
lebih besar dari alpha 0.05 maka model regresi tidak dapat digunakan
untuk memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel
independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2012:98).
Hasil uji koefisien signifikansi simultan (Uji statistik f) sebagai
berikut :
Tabel 4.18
Hasil Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 216,357 2 108,178 37,046 ,000b
Residual 143,086 49 2,920
Total 359,442 51
a. Dependent Variable: Produktivitas
b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS 22.0, 2019
98
Hipotesis 3 : Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dan Kompetensi
Terhadap Produktivitas
Pengujian secara simultan pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (X1)
dan Kompetensi (X2) terhadap Produktivitas (Y). Dari Tabel 4.18
diperoleh dari nilai F hitung (37,046) > F tabel (3,19) dengan tingkat
signifikansi lebih kecil dari probabilitas (0,000 < 0,005), maka Ha3
diterima dan H03 ditolak, berarti secara bersama-sama (simultan)
Pendidikan dan Pelatihan (X1) dan Kompetensi (X2) berpengaruh
signifikan terhadap Produktivitas (Y) Pegawai PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Adapun nilai F tabel berasal dari df 1 = k – 1 = 3 – 1 = 2 dan df 2 = n
– k = 52 – 3 = 49 lalu melihat pada F tabel dengan probabilita 0,05 akan
mendapatkan nilai 3,19.
7. Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian persyaratan analisis klasik dasar regresi yang telah dilakukan
sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang terlibat di
dalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan asumsi klasik tersebut.
Penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi model
dan interpretasi model regresi.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas,
maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut (terlampir pada
halaman selanjutya):
99
Tabel 4.19
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas dapat diperoleh persamaan linear
berganda sebagai berikut :
Y = -1,752 + 0,367 X1 + 0,083 X2 + e
Dimana :
Y = Produktivitas
-1,752 = Konstanta
X1 = Pendidikan dan Pelatihan
X2 = Kompetensi
e = Tingkat Kesalahan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 22.0 diatas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,752 2,160 -,811 ,421
Pendidikan dan
Pelatihan ,367 ,050 ,686 7,347 ,000
Kompetensi ,083 ,034 ,225 2,412 ,020
a. Dependent Variable: Produktivitas
100
1. Konstanta sebesar -1,752 artinya jika variabel Pendidikan dan Pelatihan
(X1) dan Kompetensi (X2) adalah 0, maka Produktivitas yang dihasilkan
nilainya adalah -1,752 dengan asumsi variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi Produktivitas dianggap tetap.
2. Koefisien regresi Pendidikan dan Pelatihan (X1) sebesar 0,367
menyatakan bahwa setiap penambahan variabel Pendidikan dan
Pelatihan (X1) sebesar satuan, maka akan meningkatkan Produktivitas
(Y) pegawai pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
3. Koefisien regresi variabel Kompetensi (X2) sebesar 0,083 menyatakan
bahwa setiap penambahan variabel Kompetensi (X2) sebesar satuan,
maka akan meningkatkan Produktivitas (Y) pegawai PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
8. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Koefisien
Determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-
variabel-variabel sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2016:97)
101
Tabel 4.20
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,776a ,602 ,586 1,70883
a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS 22.0, 2019
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,586. Hasil ini menunjukkan bahwa 58,6%
variabel produktivitas dapat dijelaskan oleh variabel Pendidikan dan
Pelatihan serta Kompetensi. Sedangkan sisanya 41,4% (100% - 58,6)
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan
pelatihan dan kompetensi terhadap produktivitas pegawai PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan telah
dilakukan pengujian dengan menggunakan model regresi linier berganda, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara parsial Pendidikan dan Pelatihan (X1) pegawai PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap
Produktivitas pegawai (Y). Nilai t hitung untuk pendidikan dan pelatihan
0,000 sedangkan nilai t hitung sebesar 7,347. Maka diketahui t hitung (7,347)
> t tabel (2,00958) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
2. Secara parsial Kompetensi (X2) pegawai PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Produktivitas pegawai
(Y). Nilai t hitung untuk kompetensi sebesar 0,020 sedangkan nilai t hitung
sebesar 2,412. Maka diketahui t hitung (2,412) > t tabel (2,00958) dan nilai
signifikansi 0,020 < 0,05.
3. Pendidikan dan Pelatihan dan Kompetensi berpengaruh signifikan secara
bersama-sama (simultan) terhadap Produktivitas pegawai PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Nilai F hitung yang diperoleh 37,046 sedangkan nilai F tabel
sebesar 3,19 maka dapat diketahui nilai F hitung 37,046 > F tabel 3,19 dengan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,005.
103
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan
beberapa saran yang berasar dari penelitian ini, antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan masukan ataupun sebagai bahan pertimbangan untuk tetap
meningkatkan produktivitas pegawai, karena dengan meningkatnya
produktivitas pegawai maka visi, misi, tujuan dan produktivitas
perusahaan bisa tercapai atau bahkan melebihi target yang telah di
tetapkan. Dari hasil penelitian ini didapat beberapa saran yang bisa
dikemukakan oleh penulis, yaitu :
a. Pendidikan dan Pelatihan mempunyai pengaruh terhadap produktivitas
pegawai. Dalam penelitian ini faktor yang paling mempengaruhi
tingkat pendidikan dan pelatihan adalah model pelatihan. Untuk itu, PT
Jasa Marga (Persero) Tbk harus memastikan bahwa setiap kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang diberikan perusahaan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pegawai agar kegiatan pendidikan dan
pelatihan berjalan efektif dan mencapai tujuan yang hendak dicapai.
b. Kompetensi mempunyai pengaruh terhadap produktivitas pegawai.
Dalam penelitian ini faktor yang paling mempengaruhi tingkat
kompetensi adalah skill (keterampilan) pegawai. Untuk itu, PT Jasa
Marga (Persero) Tbk dapat memberikan semangat dan motivasi agar
104
karyawan lebih fokus dalam bekerja sehingga tugas-tugasnya dapat
selesai dengan baik dan maksimal.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dengan telah selesainya dilakukan penelitian ini, diharapkan peneliti
selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi, dengan
metode atau model penelitian yang berbeda dan pada objek yang berbeda,
misalnya pada jenis perusahaan atau organisasi yang berbeda sehingga
dapat dilihat perbedaannya. Serta untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
menggunakan sampel yang lebih banyak lagi agar hasil perhitungannya
lebih akurat.
105
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Rodlial Ramdhan Tackbir. “Pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota Bandung”. Jurnal
Administrasi Negara, Vol. 24, No. 1, 2018.
Bangun, Wilson. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bandung: Erlangga, 2012.
Fauzi, Al. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Usaha
Kerajinan Sarung Tenun pada UKM Cahaya di Samarinda”. Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol. 6, No. 3, 2018.
Fithri, Prima dan Sari, Regina Yulinda. “Analisis Pengukuran Produktivitas
Perusahaan Alsintan CV. Cherry Sarana Agro”. Jurnal Optimasi Sistem
Industri, Vol. 14, No.1, 2015.
Fransiskus, Vincentius. “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dengan
Produktivitas Pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Kalimantan Timur”. Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 4, No. 4, 2016.
Gutomo, Dhany Satrio. “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja
Pegawai Badan Perpustakaan Daerah Samarinda”. Jurnal Administrasi
Bisnis, Vol. 6, No. 2, 2017.
Hamid, Abdul. ”Panduan Penulisan Skripsi”. Jakarta: FEB UINPress. 2012.
Hasibuan, Malayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. PT Bumi Aksara,
Jakarta, 2012.
Mangkunegara, Anwar Prabu. “Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”.
PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2015.
Notoatmo, Soekidjo. “Pengembangan Sumber Daya Manusia”. PT Rineka Cipta,
Jakarta, 2015.
Nuryanto dkk. “Pengaruh Kompetensi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Satui”. Jurnal Ilmu
Administrasi dan Manajemen, Vol 1 No. 1, 2017.
Perdana, Okky Mario Satria. “Pengaruh Pendidikan-Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat IV terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten”. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2016.
106
Raharjo, Muh. Imam Sapto Raharjo. “Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan
serta Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, Consumer Loan Sales Center Kanwil X
Makassar”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Makassar, 2014.
Siswandy, Ade dan Saragih, Romat. “Pengaruh Kompetensi terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel
Moderator di PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
Unit Workshop dan Pemeliharaan IV”. e-Proceeding of Management,
Vol. 4, No. 3, 2017.
Sujarweni, V. Wiratna dan Endrayanto, Poly. “Statistika untuk Penelitian”.
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.
Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Prenadamedia Group,
Jakarta, 2016.
www.jasamarga.com
107
Lampiran 1 : Surat Permohonan Penyebaran Kuesioner
SURAT PERMOHONAN PENYEBARAN KUESIONER
Kepada Yth :
Jasa Marga Learning Institute
Group Head
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Dengan Hormat,
Saya mahasiswa Program Studi Strata Satu Manajemen SDM Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dan Kompetensi terhadap
Produktivitas (Studi Kasus pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk”.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan serta
kompetensi terhadap produktivitas, maka dibutuhkan pendapat dan penilaian dari
responden untuk melengkapi penelitian ini. Namun sebelum itu, saya ingin
memohon izin kepada Jasa Marga Learning Institute Group Head untuk dapat
menyebarkan kuesioner penelitian saya kepada seluruh pegawai PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Saya berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan bisa
menjadi salah satu referensi bagi perusahaan kedepan. Akhir kata, saya ucapkan
terima kasih.
Peneliti,
Naufal Islami
108
Lampiran 2 : Surat Permohonan Menjadi Responden
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden Penelitian
Di PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya :
Nama : Naufal Islami
NIM : 1112081000091
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan
judul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dan Kompetensi terhadap Produktivitas
Pegawai (Studi Kasus pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk)”. Maka untuk
mendukung keberhasilan penelitian ini, saya memohon ketersidaan Bapak/Ibu
untuk mengisi daftar pernyataan yang saya ajukan. Kesediaan Bapak/Ibu
merupakan bantuan yang sangat bernilai bagi saya. Semua keterangan dan jawaban
yang Bapak/Ibu berikan bersifat rahasia dan tidak akan diketahui oleh siapapun
kecuali peneliti sendiri.
Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab
semua pertanyaan dalam kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Naufal Islami
109
Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian
IDENTITAS RESPONDEN
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
Bapak/Ibu untuk mengisi dan menceklis (√) pernyataan berikut ini:
Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (*boleh tidak diisi)
Jabatan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Divisi : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
Usia berkisar antara : ( ) <25 Tahun ( ) 25 s/d 35 Tahun
( ) >36 s/d 45 Tahun ( ) > 45 Tahun
Pendidikan Terakhir : ( ) SMA/SMK ( ) D3
( ) S1 ( ) S2 ( ) S3
Masa Kerja : ( ) <3 Tahun ( ) 3 s/d 5 Tahun
( ) 5 s/d 10 Tahun ( ) > 10 Tahun
CARA PENGISIAN KUESIONER
Setiap pernyataan terdiri dari lima alternatif jawaban, pilihlah salah satu
jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling tepat, dengan memberikan tanda ceklis (√)
pada kolom yang telah disediakan dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
1. (STS) : Sangat Tidak Setuju = 1
2. (TS) : Tidak Setuju = 2
3. (R) : Ragu-ragu/Netral = 3
4. (S) : Setuju = 4
5. (SS) : Sangat Setuju = 5
110
DAFTAR PERNYATAAN
Pendidikan dan Pelatihan (X1)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Setiap peserta pendidikan dan pelatihan di
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mendapatkan
pelatihan yang dibutuhkan
2. Peserta pendidikan dan pelatihan di PT Jasa
Marga (Persero) Tbk membutuhkan
pelatihan guna meningkatkan produktivitas
3. Pendidikan/pelatihan yang diberikan sesuai
dengan keahlian saya
4. Pendidikan/pelatihan yang diberikan sesuai
dengan bidang masing-masing peserta
5. Keterampilan instruktur dalam
menyampaikan materi mudah dimengerti
6. Instruktur selalu memotivasi saya untuk
dapat mempraktikkan subjek yang telah
diajarkan
7. Waktu yang diberikan untuk pelatihan
cukup untuk memahami materi
8. Tempo dalam penyampaian materi dapat
diikuti dengan baik
9. Tempat pelatihan yang disediakan PT Jasa
Marga (Persero) Tbk nyaman digunakan
10. Fasilitas umum pada tempat
penyelenggaraan pelatihan sudah lengkap
111
Kompetensi (X2)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya selalu bersemangat dalam bekerja
2. Saya melakukan pekerjaan dengan
kesadaran berfikir
3. Saya mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi
4. Saya mengerjakan tugas dengan konsep dan
nilai yang saya miliki
5. Saya memiliki pengetahuan dalam bidang
ilmu pekerjaan saya
6. Saya mengetahui informasi yang
berhubungan dengan pekerjaan saya
7. Saya memiliki kemampuan khusus yang
sesuai dengan pekerjaan saya
8. Saya menggunakan keterampilan yang saya
miliki untuk bekerja
Produktivitas (Y)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
sesuai target yang telah ditentukan oleh
perusahaan
2. Saya teliti dalam melaksanakan tugas
3. Saya telah menyelesaikan tugas sesuai
dengan SOP yang berlaku dalam
perusahaan
4. Dalam melakukan pekerjaan, saya telah
sesuai dengan standar waktu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan
112
Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Responden
Tabulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 TOTAL
1 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 47
2 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 46
3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 43
4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 46
5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 46
6 5 5 4 3 3 3 5 5 4 4 41
7 3 3 3 4 4 5 4 5 5 5 41
8 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48
9 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 47
10 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 46
11 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 45
12 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 45
13 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 44
14 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 44
15 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 43
16 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 44
17 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 44
18 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 45
113
19 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 45
20 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 47
21 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 47
22 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 46
23 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 44
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 5 4 5 4 5 4 5 3 5 5 45
26 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 45
27 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44
28 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 44
29 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 47
30 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 17
31 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 45
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
33 4 4 4 5 3 5 4 5 5 5 44
34 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 44
35 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 45
36 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 46
37 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 46
38 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 47
39 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 42
40 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 46
41 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 46
42 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 46
43 5 4 5 5 5 4 3 3 4 3 41
114
44 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 44
45 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 44
46 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 45
47 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 44
48 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
49 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 45
50 3 5 4 5 5 4 4 4 4 5 43
51 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 44
52 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44
115
Tabulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Kompetensi (X2)
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 Total
1 4 3 3 3 3 3 3 3 25
2 5 5 5 5 5 5 5 5 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 3 4 3 3 3 3 3 3 25
5 5 5 5 5 5 5 5 5 40
6 2 2 2 2 2 2 2 2 16
7 2 2 2 2 1 2 2 2 15
8 5 4 5 4 5 4 5 4 36
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 5 5 4 4 4 4 4 4 34
11 4 4 3 3 4 4 4 4 30
12 4 3 4 5 5 4 4 4 33
13 2 2 2 2 2 2 2 1 15
14 3 3 2 2 2 2 3 3 20
15 4 4 5 5 4 4 4 4 34
16 4 4 4 4 5 5 4 4 34
17 2 1 2 2 1 1 1 2 12
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32
19 4 4 4 4 4 4 4 4 32
20 5 5 5 5 5 5 5 5 40
116
21 4 4 4 4 4 5 3 3 31
22 3 3 4 3 3 3 3 3 25
23 3 5 3 3 3 3 3 3 26
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 3 3 3 4 3 3 3 3 25
26 5 5 5 5 5 5 5 5 40
27 4 5 4 4 3 3 4 4 31
28 3 3 4 4 4 4 4 4 30
29 4 4 4 4 4 4 4 5 33
30 2 2 2 2 2 2 2 2 16
31 4 4 4 3 4 4 5 5 33
32 3 3 3 3 4 3 3 3 25
33 4 4 4 5 4 3 3 4 31
34 3 3 5 5 4 5 5 5 35
35 3 3 3 3 3 5 5 4 29
36 3 3 4 4 4 4 4 4 30
37 1 2 2 2 2 2 2 2 15
38 4 4 4 4 4 4 4 5 33
39 4 5 4 5 4 5 4 5 36
40 4 4 4 4 4 4 4 4 32
41 5 5 4 4 4 4 4 4 34
42 3 3 3 3 3 4 3 3 25
43 2 2 2 1 2 2 2 2 15
44 4 4 4 4 4 4 5 5 34
45 4 4 4 4 4 4 4 4 32
46 3 3 3 3 3 3 4 3 25
117
47 4 4 4 4 4 4 4 4 32
48 5 5 5 5 5 5 5 5 40
49 3 3 3 4 3 3 3 3 25
50 4 4 4 4 4 4 4 4 32
51 4 4 4 4 3 3 4 4 30
52 4 4 4 4 4 4 4 4 32
118
Tabulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Produktivitas (Y)
Responden Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Total
1 4 4 5 5 18
2 4 4 4 4 16
3 4 4 4 5 17
4 5 5 5 5 20
5 5 5 5 4 19
6 4 4 4 5 17
7 3 2 2 3 10
8 4 4 5 5 18
9 5 5 4 4 18
10 4 5 4 4 17
11 5 5 4 5 19
12 4 5 5 5 19
13 4 4 4 4 16
14 4 4 4 4 16
15 4 5 4 4 17
16 4 4 4 4 16
17 4 4 4 4 16
18 4 4 4 5 17
19 4 4 4 4 16
20 4 4 4 4 16
21 4 5 4 4 17
22 5 4 4 4 17
23 4 4 4 4 16
24 4 4 4 4 16
25 5 5 4 4 18
26 5 5 5 5 20
27 5 3 4 4 16
28 5 5 5 5 20
29 4 4 3 5 16
30 2 2 1 1 6
31 5 4 5 5 19
32 3 3 3 2 11
33 4 4 4 5 17
34 5 4 4 4 17
35 5 4 5 5 19
36 5 4 4 4 17
119
37 4 4 5 5 18
38 4 5 4 4 17
39 4 4 5 5 18
40 5 5 4 4 18
41 4 5 4 4 17
42 4 4 4 4 16
43 2 2 2 3 9
44 5 3 4 4 16
45 4 4 5 5 18
46 5 5 5 4 19
47 5 4 4 4 17
48 4 3 3 3 13
49 5 5 4 4 18
50 5 5 4 4 18
51 5 4 5 5 19
52 4 4 4 4 16
120
Lampiran 5 : Hasil Distribusi Jawaban Responden
1. Variabel Pendidikan dan Pelatihan
X1.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,9 1,9 1,9
R 4 7,7 7,7 9,6
S 20 38,5 38,5 48,1
SS 27 51,9 51,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,9 1,9 1,9
R 7 13,5 13,5 15,4
S 22 42,3 42,3 57,7
SS 22 42,3 42,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,9 1,9 1,9
R 5 9,6 9,6 11,5
S 13 25,0 25,0 36,5
SS 33 63,5 63,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
121
X1.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
R 6 11,5 11,5 13,5
S 16 30,8 30,8 44,2
SS 29 55,8 55,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
X1.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
R 7 13,5 13,5 15,4
S 20 38,5 38,5 53,8
SS 24 46,2 46,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
X1.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
R 5 9,6 9,6 11,5
S 26 50,0 50,0 61,5
SS 20 38,5 38,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
X1.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,9 1,9 1,9
R 5 9,6 9,6 11,5
S 19 36,5 36,5 48,1
SS 27 51,9 51,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
122
X1.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,9 1,9 1,9
R 8 15,4 15,4 17,3
S 18 34,6 34,6 51,9
SS 25 48,1 48,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
X1.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,9 1,9 1,9
R 4 7,7 7,7 9,6
S 19 36,5 36,5 46,2
SS 28 53,8 53,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
X1.10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,9 1,9 1,9
R 5 9,6 9,6 11,5
S 14 26,9 26,9 38,5
SS 32 61,5 61,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
123
2. Variabel Kompetensi
X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
TS 6 11,5 11,5 13,5
R 13 25,0 25,0 38,5
S 24 46,2 46,2 84,6
SS 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
TS 6 11,5 11,5 13,5
R 13 25,0 25,0 38,5
S 22 42,3 42,3 80,8
SS 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 8 15,4 15,4 15,4
R 10 19,2 19,2 34,6
S 26 50,0 50,0 84,6
SS 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
124
X2.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
TS 7 13,5 13,5 15,4
R 10 19,2 19,2 34,6
S 24 46,2 46,2 80,8
SS 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
X2.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 2 3,8 3,8 3,8
TS 6 11,5 11,5 15,4
R 11 21,2 21,2 36,5
S 25 48,1 48,1 84,6
SS 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
X2.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
TS 7 13,5 13,5 15,4
R 11 21,2 21,2 36,5
S 23 44,2 44,2 80,8
SS 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
125
X2.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
TS 6 11,5 11,5 13,5
R 11 21,2 21,2 34,6
S 24 46,2 46,2 80,8
SS 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
X2.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
TS 6 11,5 11,5 13,5
R 11 21,2 21,2 34,6
S 23 44,2 44,2 78,8
SS 11 21,2 21,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
126
3. Variabel Produktivitas
Y.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 2 3,8 3,8 3,8
R 2 3,8 3,8 7,7
S 28 53,8 53,8 61,5
SS 20 38,5 38,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Y.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 3 5,8 5,8 5,8
R 4 7,7 7,7 13,5
S 28 53,8 53,8 67,3
SS 17 32,7 32,7 100,0
Total 52 100,0 100,0
Y.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
TS 2 3,8 3,8 5,8
R 3 5,8 5,8 11,5
S 32 61,5 61,5 73,1
SS 14 26,9 26,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
127
Y.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,9 1,9 1,9
TS 1 1,9 1,9 3,8
R 3 5,8 5,8 9,6
S 29 55,8 55,8 65,4
SS 18 34,6 34,6 100,0
Total 52 100,0 100,0
128
Lampiran 6 : Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pendidikan dan Pelatihan 52 17,00 48,00 43,6154 4,96321
Kompetensi 52 12,00 40,00 29,2500 7,22163
Produktivitas 52 6,00 20,00 16,6731 2,65479
Valid N (listwise) 52
129
Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas
Variabel Pendidikan dan Pelatihan
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Total_X1
X1.1 Pearson Correlation 1 ,561** ,343* ,094 ,205 ,040 ,727** ,304* ,305* ,141 ,565**
Sig. (2-tailed) ,000 ,013 ,507 ,145 ,778 ,000 ,029 ,028 ,319 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X1.2 Pearson Correlation ,561** 1 ,221 ,152 ,228 ,131 ,517** ,297* ,195 ,366** ,564**
Sig. (2-tailed) ,000 ,115 ,282 ,103 ,354 ,000 ,033 ,166 ,008 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X1.3 Pearson Correlation ,343* ,221 1 ,493** ,586** ,565** ,279* ,081 ,323* ,397** ,671**
Sig. (2-tailed) ,013 ,115 ,000 ,000 ,000 ,045 ,567 ,019 ,004 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X1.4 Pearson Correlation ,094 ,152 ,493** 1 ,596** ,813** ,134 ,123 ,339* ,505** ,677**
Sig. (2-tailed) ,507 ,282 ,000 ,000 ,000 ,342 ,386 ,014 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X1.5 Pearson Correlation ,205 ,228 ,586** ,596** 1 ,736** ,207 -,001 ,292* ,317* ,663**
Sig. (2-tailed) ,145 ,103 ,000 ,000 ,000 ,142 ,994 ,036 ,022 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
130
X1.6 Pearson Correlation ,040 ,131 ,565** ,813** ,736** 1 ,181 ,142 ,378** ,506** ,715**
Sig. (2-tailed) ,778 ,354 ,000 ,000 ,000 ,199 ,315 ,006 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X1.7 Pearson Correlation ,727** ,517** ,279* ,134 ,207 ,181 1 ,501** ,456** ,293* ,656**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,045 ,342 ,142 ,199 ,000 ,001 ,035 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X1.8 Pearson Correlation ,304* ,297* ,081 ,123 -,001 ,142 ,501** 1 ,632** ,416** ,537**
Sig. (2-tailed) ,029 ,033 ,567 ,386 ,994 ,315 ,000 ,000 ,002 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X1.9 Pearson Correlation ,305* ,195 ,323* ,339* ,292* ,378** ,456** ,632** 1 ,483** ,680**
Sig. (2-tailed) ,028 ,166 ,019 ,014 ,036 ,006 ,001 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X1.10 Pearson Correlation ,141 ,366** ,397** ,505** ,317* ,506** ,293* ,416** ,483** 1 ,690**
Sig. (2-tailed) ,319 ,008 ,004 ,000 ,022 ,000 ,035 ,002 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
Total_X1 Pearson Correlation ,565** ,564** ,671** ,677** ,663** ,715** ,656** ,537** ,680** ,690** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
131
Variabel Kompetensi
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 Total_X2
X2.1 Pearson Correlation 1 ,876** ,846** ,788** ,850** ,757** ,794** ,810** ,915**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X2.2 Pearson Correlation ,876** 1 ,766** ,734** ,758** ,724** ,738** ,773** ,867**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X2.3 Pearson Correlation ,846** ,766** 1 ,909** ,891** ,835** ,851** ,867** ,948**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X2.4 Pearson Correlation ,788** ,734** ,909** 1 ,849** ,797** ,752** ,825** ,906**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X2.5 Pearson Correlation ,850** ,758** ,891** ,849** 1 ,877** ,838** ,832** ,940**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X2.6 Pearson Correlation ,757** ,724** ,835** ,797** ,877** 1 ,862** ,836** ,912**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N
52 52 52 52 52 52 52 52 52
132
X2.7 Pearson Correlation ,794** ,738** ,851** ,752** ,838** ,862** 1 ,910** ,919**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52
X2.8 Pearson Correlation ,810** ,773** ,867** ,825** ,832** ,836** ,910** 1 ,934**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52
Total_X2 Pearson Correlation ,915** ,867** ,948** ,906** ,940** ,912** ,919** ,934** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
133
Variabel Produktivitas
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Total_Y
Y.1 Pearson Correlation 1 ,625** ,670** ,528** ,820**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52
Y.2 Pearson Correlation ,625** 1 ,653** ,519** ,822**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52
Y.3 Pearson Correlation ,670** ,653** 1 ,798** ,921**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52
Y.4 Pearson Correlation ,528** ,519** ,798** 1 ,841**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52
Total_Y Pearson Correlation ,820** ,822** ,921** ,841** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 8 : Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Pendidikan dan Pelatihan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,841 10
Variabel Kompetensi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,973 8
134
Variabel Produktivitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,873 4
Lampiran 9 : Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
135
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 52
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,67499223
Most Extreme Differences Absolute ,117
Positive ,051
Negative -,117
Test Statistic ,117
Asymp. Sig. (2-tailed) ,074c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
2. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) -1,752 2,160 -,811 ,421
Pendidikan dan
Pelatihan ,367 ,050 ,686 7,347 ,000 ,932 1,073
Kompetensi ,083 ,034 ,225 2,412 ,020 ,932 1,073
a. Dependent Variable: Produktivitas
136
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,752 2,160 -,811 ,421
Pendidikan dan
Pelatihan ,367 ,050 ,686 7,347 ,000
Kompetensi ,083 ,034 ,225 2,412 ,020
a. Dependent Variable: Produktivitas
Lampiran 10 : Hasil Uji Hipotesis
1. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,752 2,160 -,811 ,421
Pendidikan dan
Pelatihan ,367 ,050 ,686 7,347 ,000
Kompetensi ,083 ,034 ,225 2,412 ,020
a. Dependent Variable: Produktivitas
2. Uji f
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 216,357 2 108,178 37,046 ,000b
Residual 143,086 49 2,920
Total 359,442 51
a. Dependent Variable: Produktivitas
b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan
137
3. Uji R²
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,776a ,602 ,586 1,70883
a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan