pengaruh pendekatan contextual teaching and...

151
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Fathi Maulawi 109018300044 JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/ 1435 H

Upload: dangdat

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5

PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Fathi Maulawi

109018300044

JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/ 1435 H

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 3: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 4: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 5: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

i

ABSTRAK

Fathi Maulawi, “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep Sistem

pernapasan manusia”. Skripsi, Progran Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem

pernapasan manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi

eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SDN Cinangka 02 Sawangan. Sampel

dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang

berjumlah 40 siswa dan kelompok kontrol yang juga berjumlah 40 siswa.

Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diajarkan dengan pendekatan CTL,

sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang diajarkan secara

konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes.

Berdasarkan analisis data menggunakan uji-t yang dilakukan pada taraf

kepercayaan 95% menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang diajarkan

pendekatan CTL diperoleh nilai thitung sebesar 3.38 dan ttabel sebesar 1,99. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap hasil

belajar siswa.

Kata Kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning, hasil belajar siswa.

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

ii

ABSTRACT

Fathi Maulawi,”The effect of Contextual Teaching and Learning Approach to of

science student learning uotcomes of the concept human respiratory system”.

Thesis, Learning Assistance Program for Islamic Elementary Schools.

Department of Islamic Education, Faculty of Tarbiyah and Teahing, State

Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

This study aims to determine the effect of the approach Contextual

Teaching and Learning (CTL) to the learning outcomes of students respiratory

system in humans. The method used is a quasi-experimental methods. This study

was conducted in SDN Cinangka 02. The sample in this study consisted of two

groups: the experimental group numbering 40 students and the control group

were also numbered 40 students. The experimental group is the group that CTL

approach, while the control used approach conventional group. The research

instrument used was a test instrument. Based on data analysis using t-test

conducted on the level of 95% indicates that the learning outcomes of students

who are taught science approach CTL obtained tcount of 3.38 and ttable of 1.99. It

can be concluded that there is significant relationship between learning approach

Contextual Teaching and Learning on student learning outcomes.

Keywords: Contextual Teaching and Learning approach, students learning

outcomes.

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Segala puji serta syukur penulis sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Contextual

Teachingand Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 5 Pada Konsep

Sistem Pernapasan Manusia”.

Salawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan kita

nabi besar Muhammad S.A.W yang telah menjadi uswah bagi pengikutnya,

sehingga dapat melahirkan peradaban baru di dunia ini, yaitu peradaban

Islam yang tidak pernah lekang oleh zaman.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat

pencapaian gelar Sarjana Pendidikan Islam (SP.d.) di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Prof.Dra.Nurlena Rifai,Ph.D,M.A.,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta.

2. Fauzan M.A., Ketua Jurusan/Prodi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta,sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi II.

3. Dra.Raudah.M.A Dosen Penasehat Akademik Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan bimbingan dan motivasinya.

4. Meiry Fadilah Noor, M.Si., dosen pembimbing Skripsi I, yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah SD Negeri Cinangka 02 Sawangan Bapak Aska yang telah

mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

iv

6. Seluruh Dewan Guru SD Negeri Cinangka 02 Sawangan, yang telah

memberikan banyak masukan dan saran-saran selama proses penelitian

berlangsung.

7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang telah

memberikan ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan

ini dengan sebaik-baiknya.

8. Terisitimewa untuk orang tua tercinta, Ayahanda Matnuh dan Ibunda,Siti

Saforuh S.Pd., yang selalu mendo’akan dan memberikan kasih sayang,

semangat serta dukungan yang tiada henti-hentinya.

9. Adik-adik tersayang, Sahid, Fajar Rahmattulloh, Faiz Biamrilah yang selalu

setia memberikan dukungan dan do’anya disetiap saat.

10. Kakak-kakak tersayang, Dewi Nuzulah, Neneng dan Ferdi kosasih yang

selalu setia memberikan dukungan dan do’anya disetiap saat.

11. Teman-teman sepejuangan PGMI: Deni, Agi, Imam, Agus, Maulana, Akbar,

Surur, Adit, Herey, Eko, Izet, Wajito, Angga dan Wahyu

12. Keluarga Besar ANEX yang selalu setia membantu dalam mengerjakan

skripsi

13. Kelurga Besar HIMATAI yang banyak memberikan ilmu dan pengalaman

berharga kepada penulis.

14. Sahabatku di PGMI 2009 yang selalu setia memberikan semangat serta

perhatian yang tak terhingga, saat bersama kalian merupakan saat yang tidak

akan pernah terlupakan dalam hidup ini dan semoga kehangatan kita tidak

berhenti sampai di sini.

15. Fahrudin, Solihin, Bangga, Zainal, Fauzi, Dani, Imam dan Hendra terima

kasih atas tempat kosannya yang selalu saya singgahi untuk mengerjakan

skripsi.

Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga

bantuan, bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan pada penulis

di balas oleh Allah S.W.T. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

v

dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala

bentuk saran serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari

berbagai pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khusunya bagi penulis

dan umumnya bagi seluruh pembaca.

Jakarta, 03 Maret 2014

Fathi Maulawi

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ----------------------------------------------------------------------------------------- i

ABSTRACT ----------------------------------------------------------------------------------------- ii

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ iii

DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------------- iv

DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------------------------- vii

DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------------------------- viii

DAFTAR LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------------------- ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

F. ManfaatPenelitian ........................................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP ............................................ 7

A. Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ................... 7

1. Pengertian Pendekatan Pembelaajaran(CTL) ...................................... 7

2. Komponen-komponen CTL ................................................................. 9

3. Penerapan Pendekatan Kontextual di kelas .......................................... 13

4. Perbedaan Pola pembelajaranKontextual dengan Pembelajaran

Konvensioal

5. Menyusun Rencana Pelakasaan Pembelajaran Kontektual ................. 16

B. Hasil Belajar.................................................................................................... 17

1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................................ 17

2. Domain Hasil Belajar . .......................................................................... 18

3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil belajar ........................................... 19

C. Hakikat IPA ................................................................................................... 17

1. Pengertian IPA ..................................................................................... 17

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

v

2 . Karekteristik Belajar IPA . ................................................................... 23

3. Tujuan Belajar IPA............................................................................... 23

D. Konsep IPA MengenaiOrgan Pernapasan Pada Manusia ............................ 24

1. Alat-alat pernapasan pada Manusia............................................................ 24

2. Proses pernapasan Pada Manusia .............................................................. 25

3. Ganguan-ganguan Pernapasan Pada Manusia. ........................................... 26

E. Hasil Relavan ................................................................................................ 27

F.Kerangka Pikir ......................................................................................... 30

G.Pengajuan Hipotesis ............................................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 33

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 33

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 33

C. Populasi dan Sampel.................................................................................. 34

D. VariabelPenelitian ..................................................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35

F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 35

G. Uji Coba Instrumen Tes............................................................................. 36

a. Daya Pembeda ................................................................................... 37

b. Validitas Instrumen Pilihan Ganda .................................................... 38

c. Reliabilitas Instrumen ........................................................................ 39

d. Taraf Kesukaran ................................................................................ 40

H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 34

1.Uji Prasyarat Analisis Data Kuantitatif .................................................. 41

a.Uji Normalitas .................................................................................. 41

b.Uji Homogenitas ............................................................................... 43

2.Pengujian Hipotesis .............................................................................. 45

a.Hipotesis Statistik ............................................................................ 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 46

A. Deskripsi Proses Pembelajaran. ................................................................. 46

B. Hasil Data Tes ........................................................................................... 47

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

vi

1. Deskripsi Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ................................................................................................ 47

2. Deskripsi Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ................................................................................................ 48

C. Hasil Analisis Data Tes ............................................................................. 48

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ..................................................... 48

a. Uji Normalitas Pretest ................................................................. 49

b. Uji Normalitas Postest ................................................................ 49

c. Uji Homogenitas Pretest ............................................................. 50

d. Uji Homogenitas Postest………………………………

2. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 51

a. Uji Hipotesis Prestest Kelompok Eksperimen danKontrol .......... 51

b. Uji Hipotesis Postest Kelompok Eksperimen danKontrol ......... 52

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 51

A. Kesimpulan ................................................................................................ 58

B. Saran .......................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................. 60

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

vii

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Nonrandomized Control Group Pretest and Posttest Design ........................ 28

3.2 InstrumenKisi-Kisi Soal ................................................................................ 31

3.3 Interprestasi Reliabilitas ................................................................................ 33

3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ................................................................ 34

3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................................. 35

3.6 RekapituasiAnalisisButirInstrumen .......................................................................... 36

3.7 Contoh Tabel Uji Liliefors …………………………………………

4.1 Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................................ 42

4.2 Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .............................. 43

4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol ................ 44

4.4 Hasil Uji Normalitas Postest kelompok Eksperimen dan Kontrol ................ 44

4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol. ............ 45

4.6 Hasil Uji Homogenitas Postest kelompok Eksperimen dan Kontrol ............. 45

4.7 Hasil Uji-t data Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol ......................... .46

4.8 Hasil Uji-t data Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol ......................... 47

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Kerangka Berpikir …………………………………………………….26

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen. ................................

2. Rencana Pelakanaan pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol. ........................................

3. Kisi-kisi Istrumen Tes Hasil Belajar. .........................................................................

4. Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar. ............................................

5. Soal Instrumen Penelitian Pretest dan Postest. ..........................................................

6. Lembar Kerja Siswa. ..................................................................................................

7. Daftar Nilai Kelompok Kontrol. ................................................................................

8. Daftar Nilai kelompok Eksperimen. ..........................................................................

9. Tabel Perhitungan Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol .....................................

10. Tabel Perhitungan Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ...............................

11. Normalitas Data Skor Kelompok Kontrol.................................................................

12. Normalitas Data Skor Kelompok Eksperimen. ..........................................................

13. Uji Homogenitas prestest. ..........................................................................................

14. Uji Homogenitas postest. ...........................................................................................

15. Uji Hipotesis prestest. ................................................................................................

16. Uji Hipotesis Postes. ..................................................................................................

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai satu lembaga pendidikan formal, sekolah sebagai pusat pendidikan

formal merupakan perangkat masyarkat yang diserahi kewajiban pemberian

pendidikan dan bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar

berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan memecahkan berbagai masalah

yang dihadapinya. Sekolah tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan masyarakat

dan mempunyai tanggung jawab untuk membantu para siswa baik sebagai pribadi

maupun sebagai calon masyarakat. Pembelajaran yang dilakukan guru terhadap

siswa dalam bentuk apapun merupakan aktivitas yang akan membantu dalam

menyelenggarakan pendidikan sekolah dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan.1

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang unsur-unsurnya saling

berinteraksi.Keberhasilan pembelajaran antara lain ditentukan oleh

keterampilan guru dalam memilih dan menerapkan metode yang tepat dan

strategi pembelajaran yang digunakan untuk peserta didik.2Belajara dalah

proses berpengalaman secara langsung, melalui proses berpengalaman itu

diharapkan perkembangan siswa secara utuh, yang tidak hanya

berkembang dalam aspek kogniti fsaja, tetapi juga aspek ekafektif dan juga

psikomotor.3 Pendidikan sebagai usaha suatu bentuk kegiatan manusia dalam

kehidupnya juga menepatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai,baik

tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang

1M Alisuf Sabri.Pengantar Ilmu Pendidikan.(Jakarta:UIN Press).2005 hal 26

2 Noor Alfu Laila. PengaruhP endekatan CTL(Contextual Teaching and Learning) Terhadap

Hasil Belajar Membaca Pemahaman B ahasa Indonesia Siswa kelas IV SD.Cakrawala

Pendidikan. no 3. 2009. 3WinaSanjaya.StrategiPembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana.hal

255.

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

2

dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuanyang lebih tinggi.

Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap

perkembangan manusia menuju kearah cita-cita tertentu, maka yang merupakan

masalah pokok bagi pendidikan ialah memilih arah atau tujuan yang ingin dicapai.

Sejauh ini, pembelajaran masih didominasi pemandangan bahwa

pengetahuan sebagai fakta untuk dihapal. Pembelajaran tidak hanya difokuskan

pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoretis

saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu

senantiasa terkait dengan permasalah-permasalahan yang terjadi di

lingkunganya.

Pembelajaran konvesional yang beorintasi pada penguasaan materi dianggap

gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif, dan inovatif. peserta didik

terlihat bosan mengikuti pembelajaran, siswa hanya mengahafal tanpa memahami

benar isi pelajaran, dan guru kurang memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk berinteraksi sesama siswa yang lain.Pesertadidik berhasil mengingat

jangka pendek,tetapi gagal dalam membekali peserta didik memecahkan

persoalan dalam kehidu panjang. Oleh karena itu perlu ada perubahan pendekatan

pembelajaran, yang lebih bermakna sehingga dapat membekali pesertadidik dalam

menghadapi permasalahan hidup yang dihadapai sekarang maupun yang akand

atang.

Mata pelajaran Ilmu PengetahuanAlam (IPA) dalam kurikulum KTSP

merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikanSD/MI.Hal ini dikarenakan

dalam pembelajaran IPA banyak memberikan latihan dalam mengembangkan

cara berpikir ilmiah. Dalam prakteknya mata pelajaran IPAseringkali mengalami

kendala. Kendala tersebut kebanyakan mengarahpada kegiatan pembelajaran

yang cenderung monoton akibat model pembelajaran konvensional. Halini

dianggap siswa kurang menarik dan membosankan.Dan diketahui perolehan

hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) peserta didik masih rendah, Oleh

karenaitu guru harus menerapkan model pembelajaran yang tepat sesuai

dengan materi yang akan diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

3

secara optimal.

Dalam rangka upaya meningkatkan hasil belajar Ilmu pengetahuan alam

(IPA) dan tercapainya tujuan pembelajaran, guru harus menggunakan

pendekatan dan metode yang tepat, salah satu upaya dan metode yang tepat,s

alah satu upaya pendekatan untuk menyiapkan kondisi pembelajaran yang dapat

digunakan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep IPA melalui

pendekataan Contextual teaching and laerning (CTL).Kelebihan pendekatan

kontestual salah satu adalah siswa akan belajar bermakna dengan cara berkerja

sama dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan

menerapkan idenyasendiri.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suciastini

menyatakan menyatakan peningkatan hasil belajar IPA peserta didik kelas IV

SD karena penggunan pendekatanContextual teaching and laerning

(CTL)peserta didik dapat berkejasama untuk memecah kanmasalah yang

dihadapi.4

Penelitian yang sama juga pedekatan CTL terhadap hasil belajar oleh siswa

juga pernah dilakuk anoleh TifaNasrulAfif. Dia mengungkapkan berbagai

masalah yang terdapat di dalam proses pembelajaran IPA, pembelajaran masih

cenderung menonton hanya mengunakan metode ceramah dan tanya jawab

menyebabkan siswa kurang menarik dan membosankan. Setelah melakukan

penelitian siswa lebih mudah mengingatiformasi lebih baik. Dari penelitianini, ia

menyimpulkan bahwa pendekatan CTL berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.5

Contextual Teaching And Learning(CTL) merupakan Konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia

4 Suciastinidkk.Pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching And Learning terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Gugus III Kecematan Sukasada. e-Journal

Program Pasca sarjan aUniversitas Pendidikan Ganesha.Volume 8 tahun 2013. 5 Tifa Nasrul Afif dkk. Pengaruh Model Contextual Teaching And Learning terhadap Hasil

Belajar IPA Materi Gaya. JURNAL PENDIDIKAN DASAR.VOL.7.NO.1.2010

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

4

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan

masyarakat.6Melalui landasan filosofis konstruktivisme CTL dipromosikan

menjadi alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi CTL siswa

diharapkan belajar melalui mengalami bukan menghafal.7 Oleh karena itu, guru

harus mampu mengaitkan atau menghubungkan materi yang diajarkan dengan apa

yang sudah dimiliki siswa sebelumnya, disinilah pentingnya guru melakukan

apersepsi. Sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menerapkan pengetahuannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan CTL merupakan pembelajaran yang mengarahkan siswa

mengkonstruk pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki.CTL

juga mengorganisir pengetahuan yang dimiliki siswa, sehingga siswa dapat

berfikir secara efektif untuk memadukan pengetahuan yang dimiliki dengan

pengetahuan yang baru. Selain itu pembelajaran menggunakan proses pemecahan

masalah yang merupakan salah satu upaya CTL untuk melatih emosi siswa dalam

menghadapi kehidupan nyata. Belajar dengan pengalaman sendiri merupakan

proses pembelajaran yang utama, dengan pengalaman sendiri siswa dapa

tmenangkap konsep pembelajaran sesuai dengan pola berpikirmasing-masing

siswa sesuai dengan tahapan perkembangannya. Pembelajaran dengan

memberikan pengalaman kepada siswa juga dapat memberikan pengetahuan yang

bermakna bagi siswa.

Dengan demikian, inti dari pendekatan CTL adalah keterkaitan setiap materi

atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. Untuk mengaitkannya bisa

dilakukan berbagai cara, selain karena memang materi yang dipelajari secara

langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian

ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan lain sebagainya, yang memang

baik secara langsung maupun tidak diupayakan terkait atau ada hubungan dengan

pengalaman hidup nyata. Dengan demikian, pembelajaran selain lebih menarik,

6 Zaenal Aqib. Model-model Media Dan Strategi Pembelajaran (Inovatif),(Bandung:Yrama

Widya).hal 45 7 Yatim Riyanto,Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik dalam

Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas.Jakarta:kencana. 2010.hal 160

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

5

juga akan dirasakan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa karena apa yang

dipelajari dirasakan langsung manfaatnya.

Semua ini terjadi karena proses pembelajaran yang diberikan selama

iniadalah penghafalan materi bukan berdasarkan pengalaman sehari-hari seperti

yang diterapkan pada pendekatan kontekstual. Dalam proses pembelajaran guru

lebih sering melakukan ceramah dan menyajikan materi, guru enggan untuk

menunjukan benda-benda dalambentuk aslinya/nyata, guru lebih sering

menampilkanbenda-benda yang berhubungandengan materi hanya melalui gambar

yang sudah ada pada buku paket saja tanpa kreatifikas yang diciptakanoleh guru.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti “PENGARUH

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VSD/MI PADA KONSEP

PERNAPASAN MANUSIA.

B. Identifikasi masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Metode pembelajaran Konvesional( Ceramah) yang digunakan oleh guru

membuat siswa hanya mampu mengingat dalam jangka pendek.

2. Siswa hanya menghafal tanpa memahami benar isipelajaran.

3. Hasil belajar IPA masih rendah.

.

C. Pembatasan Masalah

Sehubung dengan luasnya permasalah yang muncul dalam topik kajian

yangdilakukan, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar yang di ukur ranah Kognitifpadatingkat C1 (Mengingat) ,C2

(Memahami) dan C3 (Menerapkan).

2. Menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning(CTL).

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Uraian Masalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut: ”Apakah pendekatanContextual Teaching And Learning (CTL) dapat

mempengaruhi hasil belajar Siswa PadaKelas V SD/MI?

E. Tujuan penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang diuraiakan diatas,maka tujuan yang

ingin dicapai dalampenelitian iniadalah: “Untuk mengetahui hasil belajar dengan

mengunakan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan

pada mata pelajaran IPA di SD”

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat baik

secara teoritis maupun secara, guru dansekolah adapun manfaat dari penelitian

sebagai berikut:

1.Bagi Siswa dengan membelajarkan IPA melalui model CTL maka

pembelajaran lebih ditekankan pada pemberian pengalaman belajar

bermakna dengan mengaitkan materi konteks pelajaran dengan

pengalaman nyata dalam kehidupansehari-hari sehingga dapat

menumbuhkan kemampuan berpikir, berkerja dan bersikap ilmiah untuk

meningkatkan kegiatan belajar secara klasikal maupun individual.

Dengandemikian, siswa semakin bersemangat dalambelajar sehingga

diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

2.Bagi Guru dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam

memberikan proses pembelajaran pada siswa menjadi lebihvariasi.

3.Bagi SekolahPeningkatanMutupendidikansekolah yang ditandai dengan

keberhasilan yang dicapai melalui penggunaanpendekataandan metode

yang sesuai untuk mencapai suatu prestasi sehingga akan lebih menambah

kepercayaan masyarakat.

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Pendekatan Contextual Teaching and Learning ( CTL )

1. Pengertian Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan

situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan nyata. Dan bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Strategi pembelajaran lebih penting dari pada hasil.1 Sedangkan menurut Teori

Pembelajaran Kontekstual, bahwa belajar hanya terjadi ketika murid (pelajar)

memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian sehingga informasi atau

pengetahuan tersebut dipahami mereka dalam kerangka acuan memori,

pengalaman dan respon mereka sendiri.2

CTL adalah sebuah sistem yang meransang otak untuk menyusun pola-

pola yang menwujudkan makna. Lebih lanjutnya Elaine mengatakan bahwa

pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem pembelajaran yang cocok dengan

otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan

konteks dari kehidupan sehari-hari siswa.3 Jadi, pembelajaran kontekstual adalah

usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi

dari segi manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus

menerapkan dan mengaitkannya dengan dunia nyata.4

1 Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendiidkan.

(Jakarta;Kencana ). 2010, hal 255. 2 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif konsep landasan,dan

Implementasi pada kurikkulum Tingkat satuan pendidikan.(Jakarta:Kencana Prenada Media

Group). 2009.hal .104 3 Elaine B.Johnson.Contextual Taeching And Learning(Bandung:MLS) 2009. Hal 57

4 Rusman, Model-model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru.(Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada). 2011. hal.187

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

8

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL

menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya

proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses

belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima

pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi yang

diajarkan.

Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan anatara

materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut

untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman disekolah dengan

kehidupan nyata. Hal ini sangat penting sebab dengan dapat mengorelasikan

materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu

akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi dipelajarinya akan tertanam

erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami

materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat

mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari hari. Materi pelajaran dalam

konteks CTL bukan untuk ditumpuk diotak dan kemudian dilupakan, akan tetapi

sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.5

Menurut University of wangshington pengajaran kontekstual adalah

pengajaran yang memungkinkan siswa-siswa TK sampai SMU untuk

menguatkan, memperluas, dan merapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik

mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat

memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang

disimulasikan.6

Dalam kelas CTL, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan.

Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi

informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang berkeja sama

untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang

5 Wina Sanjaya.Op.cit. hal.255

6 Trianto .Op.cit.hal 105

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

9

baru (pengetahuan dan keterampilan) datang dari “ menemukan diri “ bukan dari

“apa kata guru“. Begitu peran guru dikelas yang dikelola dengan pendekatan

CTL.7

Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pemberian

pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoretis saja, akan tetapi

bagaimana agar pengalaman belajar yang dimilki oleh siswa senantiasa terakait

dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi dilingkungannya. Dengan

demikian inti dari pedekatan CTL adalah keterkaitan setiap materi atau topik

pembelajaran dengan kehidupan dunia nyata. Untuk mengaitkannya bisa

dilakukan dengan berbagai cara, selain karena memang materi yang dipelajari

secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan

pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan lain sebagainya, yang

memang baik secara langsung maupun tidak diupayakan terkait dengan

pengalaman hidup nyata. Dengan demikian, pembelajaran selain akan lebih

menarik, juga akan dirasakan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa karena apa

yang dipelajari dirasakan langsung manfaatnya.

Sehubung dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses

pembelajaran yang mengunakan pendekatan CTL

a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang

sudah ada (activiting knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak

terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan

yang diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan

satu sama lain.

b. Pembelajaran yang CTL adalah belajar dalam rangka memperoleh dan

menambah pengetahuan yang baru (acquiring kwonledge). Pengetahuan baru

itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan

mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.

c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge),artinya pengetahuan yang

diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami daan diyakin, misalnya

7 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Refrensi Bagi Guru/pendidik dalam

Implementasi Pembelajaran yang Efektifndan berkualitas.(Jakarta : kencana). 2010, h al 160.

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

10

dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang

diperoleh dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu

dikembangkan.

d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge),

artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat

diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku

siswa.

e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan

pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan

dan penyempurnaan strategi.8

2. Komponen komponen Contextual Teaching and Learning (CTL)

CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas. Asas –asas

ini melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan mengunakan pendekataan

CTL. Seringkala asas ini disebut juga komponen komponen CTL. Selanjutnya

ketujuh asas ini dijelaskan dibawah ini.

a. Konstruktivisme

Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan

baru dalam struktur kognitif anak berdasarkan pengalaman. Menurut

konstruktivisme, pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting yaitu objek yang

menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subyek untuk menginterpretasikan

objek tersebut. Kedua faktor tersebut sama penting,dengan demikian pengetahuan

itu tidak bersifat statis tetapi bersifat dinamis, tergantung individu yang melihat

dan mengkonstruksinya.

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu bahwa pengetahuan dibanngun

oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnyadiperluas melalui konteks yang

terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta- fakta konsep atau kaidah yang

8Wina Sanjaya.Op.cit .h al 256.

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

11

siap untuk diambil atau diingat. Manusia harus mengkontruksi pengatahuan dan

memberi makna melalui pengalaman nyata.9

b. Menemukan ( Inquiry)

Menemukan adalah merupakan suatu teknik yang digunakan guru untuk

dapat merangsang siswa untuk lebih aktif mencari serta meneliti sendiri

pemecahan masalah tentang pengetahuan yang sedang dipelajari.10

Menemukan

merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL, pengetahuan dan

ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat

fakta-fakta, akan tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu

merancang kegiatan yang merunjuk pada kegiatan menemukan.11

Adapun langkah- langkah dalam kegiatan menemukan ( inqury) :

1) Merumuskan masalah.

2) Mengamati atau melakukan observasi.

3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambaran laporan,

bagan, tabel, atau karya lainya.

4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman

sekelas, guru atau audiensi yang lain.

c.Bertanya ( Questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.

Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu

sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam

berpikir.12

Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan

sangat berguna untuk ;

1) Menggali informasi baik adminstrasi maupun akademis.

2) Mengecek pemahaman siswa.

3) Membangkitkan respons kepada siswa

4) Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa.

9 Rusman,Op.cit. hal.193.

10 Yatim Riyanto,Op.cit.h.169

11 Trianto, Op.cit.h 114

12 Wina Sanjaya.Op.cit.h.266

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

12

5) Mengetahui hal- hal yang sudah diketahui siswa.

6) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru.

7) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siwa

8) Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.13

d.Masyarakat Belajar ( Learning Community )

Masyarakat belajar dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain. Kerjasama itu dapat dilakukan

dengan berbagai bentuk baik dalam kelompok belajar formal maupun dalam

lingkungan yang terjadi secara alamiah.14

Kalau setiap orang mau belajar dari orang lain, maka setiap orang lain

bisa menjadi sumber belajar dan ini berarti setiap orang akan kaya dengan

pengetahuan dan pengalaman. Praktik metode ini dalam pembelajaran terwujud

dalam :

1) Pembentukan kelompok kecil.

2) Pembentukan kelompok besar

3) Mendatangkan ahli ke kelas.

4) Berkerja dengan kelas sederajat

5) Berkerja kelompok dengan kelas diatasnya.

6) Berkerja dengan masyarakat.

e.Permodelan (Modeling)

Permodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu

yang dapat dicontoh siswa. Yang dimasksud dengan asas modelling adalah proses

pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru

oleh setiap siswa. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara

melempar bola dalam olahraga, contoh karya tulis dan sebagainya.

Dalam pendekatan CTL, guru bukan satu – satunya model. Model dapat

dirancang dengan melibatkan siswa sesorang siswa ditunjuk untuk memberikan

13

Rusman.Op.cit.hal 195. 14

.Wina Sanjaya.Op.cit .hal 256.

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

13

contoh temannya cara melafalkan suatu kata. Contoh itu, disebut sebagi model.

Siswa lain dapat mengunakan model tersebut sebagi standar kompetensi yang

harus dicapainya.15

f.Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa yang lalu.

Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukan dalam struktur

kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang

dimiliki. Bisa jadi melalui proses refleksi siswa akan memperbaharui pengetahuan

yang telah dibentuk, atau menambah khazanah pengetahuan.

g.Penilaian sebenarnya (Authentic Assesment )

Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Dalam CTL, keberhasilan

Pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh perkembangan kemampuan intelektual

saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Oleh sebab itu,penelian

keberhasilan tidak hanyaditentukan oleh aspek hasil belajar seperti tes, akan tetapi

juga dari kegiatan nyata yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran.16

Penilaian auntentik mengajak para siswa untuk menggunakan

pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan yang

bermakna.Maka Penilaian tidak dilakukan di akhir periode pembelajaran seperti

pada kegiatan evaluasi hasil belajar tetapi dilakukan bersama dengan secara

terintegrasi dari kegiatan pembelajaran.17

Adapun hal- hal yang bisa digunakan

sebagi dasar menilai prestasi siswa adalah : Proyek, Perkerjaan Rumah (PR),

Kuis, Karya siswa, Prestasi atau penampilan siswa, Demostrasi, Laporan, Jurnal,

Hasil tes tulis dan Karya tulis.

15

Yatim Riyanto.Op.cit. hal.171-174. 16

Trianto.OP.cit. hal.118. 17

Elaine B Johnson.Contextual Teaching dan Laerning.(Bandung:MLC).2002.hal .288.

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

14

3. Langkah-langkah pendekatan kontekstual di kelas

Langkah – langkah yang harus di tempuh guru dalam menerapkan

pembelajaran dengan pendekatan kontektual adalah :

a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan

berkerja sendiri, menemukan sendiri, dan menkontruksi sendiri pengetahuan

dan ketrampilan barunya.

b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik

c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

d. Ciptakan “ masyarkat belajar “ ( belajar dalam kelompok kelompok kecil )

e. Hadirkan “model” sebagi contoh pembelajaran

f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan

g. Lakukan penilain yang sebenarnya dengan berbagi cara.18

4. Perbedaan Pola Pembelajaran Kontekstual dan Pembelajaran

Konvesional

Ada beberapa perbedaan antara CTL dengan pembelajaran konvensional

perbedaan tersebut antara lain tertera dalam tabel dibawah ini.

a. CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif

dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali

sendiri materi pelajaran. Sedangkan , dalam pembelajaran konvesional siswa

ditempatkan sebagi objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi

secara pasif

b. Dalam pembelajaran CTL, siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti

kerja kelompok, berdiskusi, saling menerima dan memberi. Sedangkan dalam

pembelajaran konvesional lebih banyak belajar secara individual dengan

menerima, mencatat, dan menghafal materi pelajaran.

c. Dalam CTL, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata secara riil;

sedangkan dalam pembelajaran konvesional, pembelajaran bersifat teoretis

dan abstrak.

18

Abdul Majid.Strategi Pembelajaran. (PT Remaja Rosdakarya:Bandung).2013 hal.229

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

15

d. Dalam CTL, kemampuan didasarkan atas pengalaman, sedangkan dalam

pembelajaran konvensional kemampuan diperoleh melalui latihan–latihan.

e. Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui CTL adalah kepuasan diri,

sedangkan dalam pembelajaran konvesional, tujuan akhir adalah nilai atau

angka.

f. Dalam CTL, tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri,

misalnya individu tidak melakukan perilaku itu merugikan dan tidak

bermanfaat, sedangkan dalam pembelajaran konvesional, tindakan atau

perilaku individu didasarkan oleh faktor luar dirinya, misalnya individu tidak

melakukan sesuatu disebabkan takut hukuman atau sekedar untuk memperoleh

angka atau nilai dari guru.

g. Dalam CTL, pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang

sesuai dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap siswa bisa

terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya.

Dalam pembelajaran konvesional hal ini tidak mungkin terjadi. Kebenaran

yang dimilki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan dikonsruksi

oleh orang lain.19

h. Dalam CTL, siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan

mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing. Sedangkan dalam

pembelajaran konvesional guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.

i. Dalam CTL, siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut

keliru dan merugikan, sedangkan dalam pembelajaran konvesional siswa tidak

melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman.

j. Dalam pembelajaran CTL, pembelajaran bisa terjadi di mana saja dalam

konteks dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan, sedangkan dalam

pembelajaran konvesional pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas.

Beberapa perbedaan pokok dasar di atas, menggambarkan bahwa CTL

memang memiliki karakteristik tersendiri baik dilihat dari asumsi maupun proses

pelaksanaan dan pengelolaanya.

19

Wina Sanjaya,Op.cit.h.260-261

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

16

5. Menyusun Rencana Pembelajaran Kontekstual

Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan

rencana kegiataan kelas yang dirancang guru. Rencana pembelajaran berisi

skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya

sehubungan dengan topik yang akan dipelajari. Dalam program tercermin tujuan

pembelajaran, media untuk mencapai tujuan, materi pembelajaran,langkah-

langkahnya pembelajaran dan aunthentic assesment. Atas dasar itu, saran pokok

dalam penyusunan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) berbasis

kontekstual adalah sebagai berikut.20

a. Nyatakan kegiatan utama pembelajaranya, yaitu sebuah pernyataan kegiataan

siswa yang merupakan gabungan antara kompetensi dasar, materi pokok, dan

indikator pencapain hasil belajar.

b. Rumuskan dengan jelas tujuan umum pembelajarnya.

c. Uraikan secara terperinci media dan sumber pembelajaran yang akan

digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang diharapkan.

d. Buatlah skenario tahap demi tahap kegiataan siswa.

e. Nyatakan authentic assesmentnya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati

partisipasinya dalam pembelajaran.

Secara umum, tidak ada perbedaan mendasar antara format program

pembelajaran konvesional seperti yang biasa dilakukan oleh guru-guru selama ini.

Adapun yang membedakannya, terletak pada penekanaanya, dimana pada model

pembelajaran konvesional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan

dicapai, sementara program pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada

skenario pembelajaran, yaitu kegiatan tahap demi tahap yang dilakukan oleh guru

dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.21

20 Zaenal Aqib. Model-model media dan strategi pembelajaran kontektual (Inovatif).

(Bandung:Yrama Widya). 2011. Hal 8. 21

Rusman.Op.cit. hal 200.

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

17

B. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan,meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku,sikap dan

mengokohkan kepribadian.22

Menurut pengertian secara psikologis, belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.23

Belajar adalah

suatu proses usahayang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.24

Peristiwa belajar sendiri adalah alat ukur

untuk mencapai tujuan pengajaran. Sehingga Ada beberapa pendapat yang melihat

peristiwa belajar yakni, a.melihat belajar sebagai proses, b.melihat belajar sebagai

hasil dan c. melihat belajar sebagai fungsi.25

Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori

yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan

skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan

menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori .

Hasil belajar sering kali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui

seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar

dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil”

dan ” belajar”. Pengertian hasil (product) menunjukkan pada suatu perolehan

akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya

input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena

adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished

goods). Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi istilah hasil

panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar. Dalam siklus

input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat

22

Suyono &hariyanto.belajar dan pembelajaran. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya). 2011.h 9 23

Slameto.Belajar dan faktor-faktor and Strategy.(Jakarta : Rineka Cipta). 2003. Cet 4. h.2. 24

ibid. hal 2. 25

Nana sudjana.Dasar-dasar proses belajar mengajar.(Bandung:Sinar baru Algensido).2004.h 45

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

18

perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar-mengajar, setelah

mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya.

Bagi kaum konstruktivitis, pembelajaran efektif menghendaki agar guru

mengetahui bagaimana peserta didik memandang fenomena yang menjadi subyek

pembelajaran. Pembelajaran kemudian dikembangkan dari gagasan yang telah ada

itu, berakhir pada gagasan yang telah mengalami penguatan dan modifikasi.26

2. Domain Hasil Belajar

Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan

diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain:

kognitif, afektif, psikomotorik yaitu :

a. Hasil belajar kognitif

Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam

kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiataan sejak

dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan

dalam otak menjadi informasi sehingga pemanggilan kembali informasi ketika

diperlukan untuk menyelesaikan masalah.27

Pada ranah kognitif terdapat enam

jenjang proses berpikir mulai dari tingkat yang rendah ke tingkat yang tinggi,

yakni : Pengetahuan atau ingatan, Pemahaman, penerapan, analisis, sistesis,

evaluasi.28

b. Hasil belajar afektif

Penilaian ranah efektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat,

sikap, emosi, atau nilai. Ranah afektif sangat menentukan keberhasilan seseorang,

sebagai contoh, siswa yang tidak mempunyai minat. 29

Krathwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat yaitu

peneriman, partisipasi, penilaian, organisasi dan internalisasi.30

26

I Made ali Mariana.Hakikat IPA Dan Pendidikan IPA Untuk Guru SD. (Jakarta:PPPTKIPA).

2009. h al 44. 27

Purwanto.evaluasi hasil belajar.(Yogyakarta:Pustaka Pelajar). 2011 hal 50 28

Ahmad Sofyan dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.(Jakarta: UIN Jakarta

Press). 2006. Hal 14 29

Ibid.hal 23 30

Purwanto.Op.cit.hal 51

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

19

c. Hasil belajar psokomotorik.

Hasil belajar ini merupkan ranah yang berkaitan dengan ketrampilan

(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

pengalaman belajar tertentu. Menurut Harrow hasil belajar psikomotrik

dapat diklasifikasikan menjadi enam : gerakan refleks, gerakan

fundamental dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisis, gerekan

ketrampilan dan komunikasi tanpa kata.31

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Aktivitas belajar siswa banyak dipengaruhi berbagai faktor, baik faktor

yang berasal daari dirinya (internal) maupun yang berasal dari luar dirinya

(eksternal). Oleh karena itu, pengenalan orang tua terhadap factor yang dapat

mempengaruhi aktifitas belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka

membantu siswa dalam aktifitas belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan

kemampuannya masing-masing.

Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Faktor yang berasal dari dirinya sendiri (internal)

1) Faktor jasmani (fisiologi), kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat

kesehatan indera pendengaran dan indera penglihat,juga sangat mempengaruhi

kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya

yang disajikan dikelas.32

2) Faktor psikologis,ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis

adalah: inteligensi,perhatian,minat,bakat,motif kematangan dan kelelahan33

.

b. Faktor yang berasal dari luar (eksternal)

1) Faktor Lingkungan sosial,seperti para guru, para staf adminnistrasi,dan teman-

teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar pada diri siswa.34

31

Ahmad Sofyan dkk.Op.cit. hal 23 32

Muhibbin syah.Psikologi Belajar.(Jakarta:Pt Logos Wancana Ilmu).199 9. hal 131 33

Slameto.Op.cit. hal 55 34

Muhibin syah,Op.cit. hal 138.

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

20

2). Faktor Keluarga,siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa:

a) Cara orang tua mendidik,orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan

pendidikan anak,misalnya mereka acauh tak acuh terhadap belajar

anaknya,tidak mengatur waktu belajarnya,tidak menyediakan tau

melengkapi alat belajarnya. Hasil yang didapat,nilai atau hasil belajarnya

tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya.

b).Relasi antara anggota keluarga,relasi antar anggota keluarga yang

terpenting relasi anak dengan orang tua. Selain itu relasi anak dengan

saudara atau anggota kelurga yang lain pun turut mengpengaruhi belajar

anak. Wujud relasi bisa berupa hubungan itu penuh dengan kasih sayang

atua pengertian atau kebencian.

c). Keadaan ekonomi keluarga.keadaan ekonomi erat hubungan dengan belajar

anak.Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebuthan

pokok,misal makanan,pakaian,perlindungan kesehatan dan lain-lain.

3). Faktor Masyarakat,faktor msayarakat yang mempengaruhi belajar siswa

seperti :

a). Teman bergaul siswa,teman bergaul dapat mempengaruhi sikap siswa dan

mempengaruhi hasil belajar. 35

b). Bentuk kehidupan bermasyrakat,masyrakat terdiri dari orang-orang yang

tidak belajar,penjudi,suka mencuri dan mempunyai sikap yang tidak

baik,akan berpengaruh jelek kepada anak(siswa) yang ada disitu.sebalik

jika lingkungan anak adalah orang-orang terpelajar yang baik-baik dan

mendidik dam menyekolahkan anak-anaknya.anak atau siswa terpengaruh

juga ke hal-hal yang dilakukan orang-orang dilingkungannya

c). kegiatan siswa dalam bermasyarakat.kegiatan siswa dalam bermasyarakat

dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya 36

35

Slameto.Op.cit.hal 60. 36

Ibid.hal 69.

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

21

C. Hakikat IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )

1. Pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Ilmu Pengatahuan Alam merupakan terjemahan kata – kata dalam bahasa

inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan

dengan alam atau bersangkutan paut dengan alam, science artinya ilmu

pengetahuan, jadi ilmu pengetahan alam (IPA) atau science itu pengertian dapat

disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa – peristiwa

yang terjadi di alam ini.37

Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum

dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri

yang dilanjutkan dengan dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus,

merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan dan

strategi memanipulasi dan menghitung yang dapat diuji kembali kebenarnya yang

dilandasi dengan sikap keingintahuan (curiousity), keteguhan hati (courage),

ketekunan (Peristence) yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia

alam semesta.38

Menurut Permen No. 22 Tahun 2006, “mata pelajaran IPA perlu

diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar adalah untuk

membekali peserta didik cara memenuhi kebutuhan manusia dengan

menggunakan pendekatan pemecahan masalah”.39

Dari pernyataan di atas terlihat

dengan jelas bahwa pelajaran IPA memiliki peranan penting dalam

menumbuhkan kemampuan berfikir logis dan memerlukan keterampilan kerja

siswa dalam memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, dalam bukunya The Nature Of Science, menyatakan bahwa

IPA itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam, Nash juga

menjelaskan bahwa IPA mengamati dunia ini bersifat anlisis, lengkap, cermat,

37

Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di sekolah dasar (Jakarta:PT Indeks Permata Puri

Media) . 2010.h.al 2-3

38

I Made Alit Mariana.Op.cit.hal 18. 39

Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Lampiran Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar IPA

SD/MI.

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

22

serta menghubungkannya antara suatu fenomena lain, sehingga keseluruhanya

membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamati.

IPA membahas tentang gejala–gejala alam yang disusun secara sistematis

yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh

manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukan oleh Powler bahwa IPA

merupakan ilmu yang berhubungan dengan kebendaan yang sistematis yang

tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi

dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu

sistem, tidak terdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling

menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan

berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau seseorang atau

beberapa orang dengan cara eksperimental yang sama akan memperoleh hasil

yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra mengemukan bahwa tidak

hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup,

tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.40

Hakikat IPA terdiri atas beberapa aspek sebagai berikut :

a. Produk, merujuk pada sekumpulan peda sekumpulan pengetahuan berupa

fakta,konsep,prinsip,teori dan hukum.

b. Proses, proses sains merujuk pada proses-proses pencaian yang dilakukan para

ahli disebut science as the process of inquiry.

c. Sikap, selain menggunakan metode ilmiah, para ilmuawan IPA perlu memilki

sikap ilmiah(scientific attittudes), agar hasil yang dicapai itu sesuai dengan

harapannya.sikapnya antara lain; obyektif terhadap fakta atau kenyataan, tidak

tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan, berhati terbuka dan dapat

membedakan antara fakta dan pendapat.

d. Aplikasi, aspek aplikasi merujuk pada dimensi aksiologis IPA sebagai suatu

ilmu, yaitu penerapan pengetahuan tentang IPA dalam kehidupan.41

40

Usman Samatowa.Op.cit.h al 3. 41

I Made Alit Mariana.Op .cit.hal 65.

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

23

2. Karakteristik Belajar IPA

Berdasarkan Karakteristiknya, IPA berhubungan dengan cara mencari

tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep –konsep atau prinsip

prinsip saja tetapi juga proses penemuan. Pemahaman tentang Karakteristik IPA

ini berdampak pada proses IPA di sekolah.

Uraian Karakteristikbelajar IPA dapat diuraikan sebagi berikut :

a. Proses belajar IPA melibatkan hampir semua Indera ,seluruh proses berpikir

dan bermacam gerakan otot.

b. Belajar IPA dilakuakan dengan berbagai macam cara (teknik ). Misalnya

observasi,ekspolasi,dan eksperimentasi.

c. Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk membantu

pengamatan. Hal ini dilakukan karena alat indera manusia terbatas. Selain itu

ada hal- hal tertentu bila data yang kita peroleh hanya berdasarkan pengematan

dengan indera, akan memberikan hasil yang kurang obyektif, sementara itu IPA

mengutamakn obyektivitas.

d. Belajar IPA sering kali melibatkan kegiatan – kegiatan temu ilmiah (misal

seminar, konferensi,atau simposium), studi kepustakaan, mengunjungi suatu

objek, penyusunan Hipotesis dan yang lainya. Kegiatan tersebut kiat lakukan

untuk semata mata dalam rangka untuk memperoleh pengakuan kebenaran

temuan yang benar – benar obyektif.

3. Tujuan Mempelajari Sains

Tujuan mempelajari sains yang ingin dicapai yaitu:

a. Memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang dunia tempat kita hidup.

b. Menanamkan suatu sikap hidup yang almiah.

c. Memberikan ketrampilan .

d. Mendidik anak-anak agar dapat menghargai penemu-a sains, pekerja-pekerja

yang telah banyak berjasa bagi dunia dan kemanusian.

e. Menghargai alam dan segala keteraturanya sebagi salah satu ciptaan Tuhan.

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

24

f. Memiliki pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (SMP) atau Madrasah

Tsanawiyah (MTS).42

D. Konsep IPA Mengenai Organ Pernapasan Pada Manusia

Konsep organ pernapasan pada manusia terdapat di kelas V semester 1

adapun standar kompetensi mengenai mengidentifikasi fungsi organ tubuh

manusia dan hewan dengan kompetensi dasar adalah mengindentifikasi fungsi

organ pernapasan manusia,mengindentifikasi fungsi organ pernapasan hewan

misalnya ikan dan cacing tanah, mengindentifikasi fungsi organ pencernaan

manusia dan hubungan dengan makanan dan kesehatan, mengindentifikasi organ

peredaran darah manusia dan mengindentifikasi gangguan pada organ peredaran

darah manusia.

Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara.

Udara mengandung berbagai komponen gas, salah satunya adalah oksigen (O2).

Oksigen inilah yang diperlukan oleh tubuh. Oksigen masuk ke dalam tubuh

melalui pernapasan.Selanjutnya, pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO2)

yang dikeluarkan daridalam tubuh.ketika menghirup udara,oksigen masuk melalui

hidung,kemudian masuk ke pangkal tenggorokan,setelah itu oksigen melewati dua

saluran yang berukuran lebih kecil dari tenggorokan.dua saluran ini disebut

bronkus, setelah melewati bronkus udara masuk ke paru-paru.43

1. Alat - alat pernapasan pada manusia

Berikut ini adalah bagian-bagian alat pernapasan pada manusia sebagai

berikut :

a. Hidung, adalah tempat keluar masuknya udara pernapasan. Udara masuk

melalui lubang hidung menuju rongga hidung. Didalam rongga hidung

42 Sukarno dkk.dasar-dasar pendidikan sains.( Jakarta:Bhatara karya aksara).1981.h 26 43 Choiril Azmiyawati dkk. IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional). 2008. h al 2

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

25

terdapat rambut hidung dan selaput lendir. Rambut hidung dan selamput lendir

berfungsi menyaring udara yang masuk agar bebas dari debu dan kuman44

b. Tenggorokan (Trakea), merupakan sebuah saluran panjang nya kira-kira 9 cm.

pada tenggorokan terdapat bulu-bulu halus. Bulu-bulu halus berfungsi

menyaring udara dari kotoran yang masih dapat lolos ke tenggorokan.

c. Cabang Tenggorokan (Bronkus), merupakan cabang dari trekea, setiap

bronkus menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Bronkus tersusun dari

pipa-pipa kecil yang disebut dengan Bronkiolus

d. Alveolus, merupakan gelembung yang sangat tipis, gelembung tersebut

diselimuti kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2,

pada saat udara kita hirup samapi di alveolus oksigen melewati dinding

kapiler darah.oksigen diikat oleh hemoglobin (Hb) darah. Setelah itu darah

akan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Didalam tubuh oksigen

digunakan untuk proses pembentukan energi.

e. Paru-paru, terdapat didalam rongga dada diatas diafragma. Diafragma adalah

sekat antara rongga dada dan rongga perut. Paru-paru ada dua buah yaitu kiri

dan kanan. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir sedangkan paru-paru

kiri terdapat 2 gelambir. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang

disebut pleura. Dan dalam paru-paru terdapat cabang-cabang bronkus yang

disebut dengan Brounkiolus

2. Proses Pernapasan Pada Manusia

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap

pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung

(nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh

bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung. Pada waktu menarik

napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung

keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal

ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-

44

S.Rositawaty.Ilmu pengetahuan Alam untuk kelas 5 SD/Mi.(jakarta;Dapertemen pendidikan

Nasional). 2008.hal 5

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

26

otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini

disebut pernapasan dada.45

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada

menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya

melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga

paru-paru mengembang.Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke

kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk

tenggorokan (larynx).Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang

tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus

atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan

akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.Udara yang diserap melalui alveoli

akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau

pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan

dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan

dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena

melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan

berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang

rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada

mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan

dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran

pernapasan.

3. Ganguan Pernapasan Pada Manusia

a. Influenza, Influenza adalah peradangan pada selaput rongga hidung yang

disebabkan oleh infeksi virus influenza.

b. Asma, Asma merupakan ganguan proses pernapasan karena adanya

penyempitan saluran pernapasan. Penyebabnya adalah alergi, bahan yang dapat

menyebabkan alergi antara lain rambut dan bulu hewan.

45

Choiril Azmiyawati dkk.Op.cit.hal 4

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

27

c. TBC (Tuberkulosis), TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi

bakteri. Penderita TBC, paru-parunya terdapat bintil-bintil kecil pada dinding

alveolusnya sehingga menggangu proses penyerapan oksigen. Penyakit ini

dapat menular melalui benda-benda yang digunakan bersama, seperti sendok,

gelas dan sikat gigi. Untuk menghidari penularan TBC sebaiknya penderita

menggunakan peralatan makan dan sikat gigi tersendiri.

d. Merokok, Rokok banyak mengandung zat kimia berbahaya yang terkandung

dalam rokok dan asap rokok, rokok tidak hanya berbahaya bagi si perokok

tetapi juga orang-orang yang disekitarnya. Merokok dapat menyebabkan

kanker paru-paru, serangan jantung, ganguan kehamilan bagi wanita dan lain-

lain. Ganguan paling ringan yang disebabkan asap rokok adalah batuk-batuk

dan sesak napas.46

E. Hasil Penelitian Relevan

Peneliti Mendapatkan data berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya,bahasanya CTL dapat meningkatkan Hasil Belajar :

“Pengaruh Model Contextual Teaching And Learning terhadap Hasil

Belajar IPA Materi Gaya. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster

random sampling. Hasil penelitian menunjukan thitung 4,57 dan ttabel 2.00,

sehinggal Ho ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh hasil belajar menggunakan

model contextual Teaching And Learning.47

Wit Laili Darmayanti Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattulah(2012)

dalam skripsinya yang berjudul “ Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And

Learning ( CTL ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya (di SDN

Cipayung II Tangerang selatan)”. Penelitian ini mengunakan pendekatan Quasi

Eksprimen, Instrumen peneliitian yang digunakan adalah instrumen tes dan

lembar observasi. Berdasarkan analisis data mengunakan uji-t yang dilakukan

46

Heri Sulistyanto &Edy Wiyono. Ilmu pengetahuan alam 5.(Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional). 2008.h al 9.

47

Tifa Nasrul Afif dkk. Pengaruh Model Contextual Teaching And Learning terhadap Hasil

Belajar IPA Materi Gaya. JURNAL PENDIDIKAN DASAR. VOL.7. NO.1. 2010

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

28

pada taraf kepercayaan 95% menunjukan bahwa hasil belajar IPA siswa yang

diajarkan pendekatan CTL di peroleh nilai thitungsebesar 4,24 dan ttabel sebesar

1,66. Dpaat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

pendekatan contextual terhadap hasil belajar siswa.48

Rindang Wijayanti Raharjo Universitas Muhammaadiyah

Prof.DR.Hamka (2011) dalam skripsinya yang berjudul” Pengaruh Pendekatan

contextual Teaching And Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV

SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara.Penelitian ini menggunakan quasi

eksperimen yang sampel terdiri 26 siswa di kedua kelas dan di peroleh thitung=5,08

dan ttabel=2,031 ternyata thitung=5,08> ttabel=2,031 maka disimpulkan ada pengaruh

hasil belajar ipa menggunakan pendekatan contextual.”49

“Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual Teachinng And

Learning) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMKN 1 Sidoarjo jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian komparasi menggunakan analisis

regresi sederhana,setelah diuji regresi diperoleh 12% mempengaruhi hasil peserta

didik menggunakn pendekatan CTL. Sedangkan sisa dipengaruhi oleh faktor

faktor lain.50

“Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa Melalui Pendekatan Contextual

Teaching And Learning(CTL) Pada Materi Usaha Dan Energi Dikelas XI SMA N

1. rancangan penelitian yang digunakan adalah the one shot case study. dan

menggunakan intrumen berupa silabus LKS dan Rpp.51

“Pengaruh Pendekatan CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

(CTL) Melalui Permodelan Media Sederhana Terhadap Hasil Belajar Matematika

48

Wit Laili Darmayanti. Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning ( CTL )

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya di SDN Cipayung II . Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayattulah.2012. 49

Rindang Wijayanti Raharjo. Pengaruh Pendekatan contextual Teaching And Learning

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara.

Universitas Muhammaadiyah Prof.DRHamka. (2011) 50

Wili afdin oktiviansa. Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual Teachinng And

Learning) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMKN 1 Sidoarjo. JPTM. Vol 02 No 01

Tahun 2013. 51

Mutaini dkk.Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis

Lesson Study Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMP Negeri Kota Padang

.Jurnal Geliga Sains.Vol 2 .No 2.tahun 2009.

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

29

Siswa Kelas V SD Gugus III. Penelitian ini mengunakan metode quasi

eksperimen dan dan menggunakan instrumen berupa tes pilihan ganda.Dari hasil

penelitian ini diperoleh thitung sebesar 3.75 dan t tabel sebesar 2.00 . Berdasarkan

hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan

contextual teaching and learning (CTL).52

“Pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual Teachinng and

Learning Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD.

Penelitian ini menggunakan quasy eksperimen dengan menggunakn rancangan

nonequivalent control group desigh, pengambilan sampel menggunakan teknik

Random sampling. Hasil penelitian siswa yang mengikuti pembelajaran

kontekstual mendapatkan nilai rata-rata 20.39 dalam kategori tinggi, sedangakan

siswa yang mengikuti pembelajaran konvesioanal mendapatkan nilai rata-rata

15.13 kategori sedang.53

“Upaya peningkatkan aktivitas belajar melalui Contextual Teaching And

Learning ( CTL) pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi asmaul husna kelas

IV semester II di MINU puncak Sidoarjo tahun 2009-2010. Metode yang

digunakan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga kali

yaitu; pra siklus, siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdapat empat tahap yaitu:

perencanan, tindakan, refleksi dan rekomendasi .54

52

Ayustria Nari Ratih dkk. Pengaruh Pendekatan CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) Melalui Permodelan Media Sederhana Terhadap Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas V SD Gugus III. Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No.

1 Tahun 2014 53

Eka Hermawan dkk. Pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual Teachinng and

Learning Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD. Jurusan

Pendidikan Dasar . Vol 7 Tahun 2013.

54

Baihaki. Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Contextual Teaching and

Learning pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas IV di MINU Pucang Sidoarjo.Jurnal

Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam Vol 01, No 01, Juni 2010.

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

30

F. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundemental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.55

Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata, mendorong siswa membuat

hubungan antara pengatahuan yang dimilikinya dengan penerapannnya dalam

kehidupan mereka , menambahkan keyakinan meraka terhadap apa yang jadi

pengalaman dalam belajar.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak

didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar

sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan

kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan

individu yang berbeda satu sama lain,mereka memliki keunikan masing-masing

yang tidak sama dengan orang lain. oleh karena itu pembelajaran hendaknya

memperhatikan perbedaan-bedaan individual anak tersebut, sehingga

pembelajaran benar-benar dapat mengubah kondisi anak dari yang tidak tahu

menjadi tahu. dari yang tidak paham menjadi paham. Kodisi nyata seperti ini,

selama ini kurang mendapat perhatian sebagain dari guru/pendidik yang cendrung

memperhatiakan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan .

Pembelajaran yang kurang memperhatian perbedaan individual anak dan

didasarkan pada keingin guru, akan sulit dapat mengantarkan anak didik kearah

pencapain tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang terjadi pada

pendekatan konvesional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran ini adalah

terjadainya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang

kurang cerdas dalam percapain tujun pembelajaran. Kondisi ini mengakibatkan

tidak diperoleh ketuntasa dalam belajar sehingga sistem belajar tuntas terabaikan,

sehingga hasil belajar pun tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Selain iu pembentukan konsep yang diinginkan guru juga akan kurang

tearlisasi. Sehingga akan berimplikasi kepada hasil belajar siswa. Pembelajaran

55

Muhibin.Op.cit. hal 59.

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

31

yang baik adalah pembelajaran yang konsepnya dapat dipahami, dan dapat

dihubungkan dengan kondisi sebenarnya,sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar sisiwa.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Hasil belajar siswa

meningkat dan lebih baik

Tahapan dalam pembelajaran CTL

yaitu :

1. Tahap kontruktivisne

2. Tahap inquiry

3. Tahap qoestioning

4. Tahap learning community

5. Tahap modeling

6. Tahap Reflection

7. Tahap Authentic Assesment

Masalah Pembelajaran IPA

1. Model pembelajaran

konvesional

2. Siswa hanya menghafal

tanpa memahamuu benar

isi pelajaran

3. Siswa Kurang diberi

kesempatan untuk

menyampaikan gagasnya

4. Rendahnya Hasil Belajar

Siswa pada mata Pelajaran

IPA

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

32

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis

penelitian ini adalah terdapat pengaruh contextual teaching and Learning

terhadap hasil belajar IPA di kelas pada konsep sistem Pernapasan Pada Manusia.

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 02 Cinangka, yang terletak di Jl. Nusa

Indah no. 3 Kel.Cinangka Kec.Sawangan Kota Depok. Penelitian ini dilakukan

pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen. Penelitian kuasi

eksperimen mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen.1Penggunaan metode quasi-eksperimen dalam penelitian ini

dipandang tepat karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi

tentang pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap hasil

belajar IPA siswa.

Desain penelitian yang digunakan yaituOne- Grouf Pretest-Postest Design.

Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan pada kedua kelas diberikan

pretest. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan

menggunakan pendekatan Contekstual Teaching and Learning, sedangkan

kelompok kontrol diberikan pembelajaran menggunakan pembelajaran

konvensional.Setelah perlakuan kedua kelas diberikan posttest untuk lebih

jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1Nonrandomized Control Group Pretest and Posttest Design

Kelompok Tes Awal Perlakuan (x) Tes akhir

Eksperimen T₁ XM T₂

Kontrol T1 Xm T2

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2011), cet.14, hal .77

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

34

Keterangan:

T1 : Pretest (tes awal sebelum proses belajar mengajar dimulai dan belum

diberikan perlakuan)

T2 : Posttest (tes akhir setelah proses belajar mengajar berlangsung dan

diberikan perlakuan)

XM : Pemberian proses belajar mengajar untuk kelompok eksperimen yang

dikenai perlakuan pembelajaran CTL

Xm : Pemberian proses belajar mengajar untuk kelompok kontrol dengan

pembelajaran konvensional

C. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.2Populasi pada

penelitian ini adalah siswa SDN Cinangka 02 pada semester ganjil tahun pelajaran

2013-2014.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.3 Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu:

a. Kelompok eksperimen

Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat pembelajaran

IPA secara CTL. Sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah

siswa kelas V B yang berjumlah 40 siswa.

b. Kelompok kontrol

Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran

IPA secara konvensional. Sampel yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah

siswa kelas V A yang berjumlah 40 siswa.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive Sampling dalam teknik ini elemen sampel yang diambil merupakan ciri

khusus(typical) dari populasi.4

2Hadeli.Metode Penelitian Kependidikan.(Jakarta:Quantum Teaching).hal67.

3

TedjoN.Reksoatmodjo.StatistikauntukPsikologidanPendidikan.(Bandung:PTRefikaAditama).

2007 . h al 4.

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

35

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

peneliti. Maksudnya adalah hal yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

Variabel Bebas (X) : Pendekatan Contexstual Teaching and Learning

Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar IPA siswa pada konsep Organ

Pernapasanpadamanusia

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara-

cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang dipergunakan untuk

penelitian.5Dalam penelitian initeknik pengumpulan data dengan cara

memberikan tes awal yang dilakukansebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah

pembelajaran (posttest) pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Tes yang diberikan berupa tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda yang

terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu (a, b, c, dan d). Soal –soal yang diambil dari

beberapa sumber yang relevan dan di adaptasi untuk tujuan penelitian ini

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang dapat menunjang

sejumlah data yang diasumsikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

menguji hipotesis penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu instrumen tes. Instrumen berbentuk tes tertulis berupa soal pilihan ganda

yang terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu A,B,C dan D pada konsep sistem

pernapasan manusia.Tes disusun berdasarkan indikator yang disesuaikan dengan

KTSP, tes dilakukan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran

(posttest). Skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk

jawaban yang benar dan nol (0) untuk jawaban yang salah.

4 Susilo.Prinsip-Prinsip dan Teori Dasar Penelitian Pendidikan Pendidikan ( Jakarta ;

Poliyama Widya Pustaka 2009.hal 75.

5Sugiyono.Op.cit.h al 224.

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

36

Penjabaran konsep untuk menjadi butir-butir soal memperhatikan ranah

pengetahuan atau ingatan (C1), pemahaman (C2) dan penerapan (C3).Sebelum

membuat instrumen, terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen agar soal yang

dibuat mengacu pada indikator kemampuan konsep sistem pernapasan manusia.

Tabel 3.2 Instrumen Kisi-kisiSoal

N

o

Indikator

Sub Konsep

Aspek Kognitif Soal

Yang

diguna

kan C1 C2 C3

1 mengindentifikasi

Alat Pernapasan

Pada Manusia

macam-

macamalatperna

pasan

1,2*,3,4,10,1

2,13*,22,23* - - 3

2 menjelaskan Proses

pernapasan

proses

pernapasan

5,14,*18*,19

,24,25,38

15,21,

40

11*,6 3

3 menjelaskan fungsi

Alat Pernapasan

fungsialatpernap

asan

7,8,9,17*,20

*,27*

- - 3

4 Menjelaskan hal-

hal yang

menggangu sistem

pernapasan

hal-hal yang

menggagusistem

pernapasan

30*,31*,34*,

36*,35*

16*,31,

32*

7

5 Menjelaskan cara

mencegah Penyakit

pernapasan

caramencegahha

l yang

menggaguperna

pasan

33* 1

6 membuat model

alat pernapasan dan

mendemontrasikan

cara kerjanya

membuat model

pernapasa

28*,29* 26,39* 3

JUMLAH Soal 14 4 2 20 Ket:Nomor soal yang bertanda bintang (*) adalah nomor soal yang digunakan dalam penelitian

berdasarkan hasil coba yang digunakan.

C1= Mengingat

C2= Memahami

C3= Mengaplikasikan

G.Uji Coba Instrumen Tes

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas

instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini

uji instrumen dilakukan pada siswa di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol,

yaitu kelas VB yang terdiri dari 40 siswa. Setelah melakukan uji coba instrumen,

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

37

langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil uji coba dengan mencaridaya

pembeda,tingkat kesukaran , reliabilitas dan.validitas

a. Daya Pembeda

Analisis daya pembedamengkajibutir-butirsoaluntukmelihat kemampuan

suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan

siswa yang berkemampuan rendah.6 Adapun rumus yang digunakan untuk

mencari daya pembeda soal adalahmenggunakan program Anates:

=

dimana:

D = daya pembeda

BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = jumlah peserta kelompok atas

JB = jumlah peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar7

Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

Tabel 3.5Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi

0.00 – 0.20 KurangBaik

0.20 – 0.40 CukupBaik

0.40 – 0.70 Baik

0.70 – 1.00 Baik sekali

Berdasarkan hasil perhitung andaya pembeda masing-masing butir soal

dihitung menggunakan ANATES, diperoleh hasil daya pembeda terendah sebesar-

6Ibid.226

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

38

22.22 termasuk dalam kategori kurang baik, dan tertinggi sebesar 88.89 termasuk

dalam kategori baik sekali.

b. Taraf Kesukaran

Suharsimi Arikonto mengatakan, soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.8Menurutnya, hal tersebut perlu

diperhatikan karena soal yang terlalu mudah tidak meransang siswa untuk

berfikir lebih maju, begitu pula sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan

membuat siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat lagi untuk

mencobanya. Oleh karena itu, soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar

sebaiknya adalah soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa. Untuk

mengetahui taraf kesukaran soal yang dibuat, sebaiknya pembuat soal harus

melakukan perhitungan taraf kesukaran soal. Atas dasar pertimbangan itu,

dalam penelitian ini peneliti melakukan perhitungan taraf kesukaran soal dengan

menggunakan rumus:

dimana:

P = indeks tingkat kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab soal benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Interprestasi mengenai tingkat kesukaran yang diperoleh digunakan tabel

klasifikasi dibawah ini:

Tabel 3.4- Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal

Taraf Kesukaran Klasifikasi

0.00 - 0.30 soal sukar

0.30 - 0.70 soal sedang

0.70 - 1.00 soal mudah

8Ibid, hal.222

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

39

Tingkat kesungkarandari 40 soalpilihangandadidapatkategorisoal yang

sukarsebanyak 9 soal, soal sedang sebanyak 19 soal dan soal mudah sebanyak 12

soal.

c. Reliabilitas Instrumen

PerhitunganreabilitasmenggunakanK-R 20 yaitusebagaiberikut9 :

[

] [

]

dimana:

rII : reliabilitas tes secara keseluruhan

: proporsi siswa yang menjawab benar

: proporsi siswa yang menjawab salah

∑pq : jumlah hasil perkalian antara dan

n : banyaknya item

S : standar deviasi dari tes

dengan, ∑

Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3Interprestasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,91-1,00 sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

<0,20 sangat rendah

9 Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evamuasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara,

2011),.cet.12, hal .222.

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

40

Adapun hasil keseluruhan reliabilitas seluruh butir soal yang sudah

dinyatakan valid sebesar 0,76 dan termasuk kedalam kriteria reliabilitas

tinggi.Untuk lebih jelasnya, perhitungan dapat dilihat pada lampiran

d. Validitas Instrumen Pilihan Ganda

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu

instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur.10

Validitas tes

yang digunakan adalah validitas butir soal dengan cara membandingkan skor

siswa untuk tiap butir soal dengan skor total.Perhitungan validitas pada penelitian

ini menggunakan programAnates V4 dengan korelasi point biserial sebagai

berikut:

dimana:

𝑏𝑖 :koefisiensi korelasi biserial

M : realita skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

M : realita skor total

: standar deviasi dari skor total

: populasi siswa yang menjawab benar

𝑖 𝑏𝑏

𝑖

: populasi siswa yang menjawab salah

Jika harga rhitung> rtabel maka butir soal tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan hasil uji validitas pada N = 35 siswa dan α = 5%, dari 40 soal

pilihan ganda yang diujikan terdapat 21 soal valid yakni nomor

2,11,13,14,16,17,18,20,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,38 dan 39 Untuk lebih

10

Sukardi.Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. (Jakarta:PT Bumi Aksara).cet ke

6.2011. h al 30.

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

41

jelasnya, hasil uji validitas butir soal instrumen tes hasil belajar bentuk pilihan

ganda dapat dilihat pada lampiran

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah

melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan

menggunakan instrumen yang telah diuji coba akan dianalisis untuk menjawab

permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang dihasilkan

dari instrumen tes akan dianalisis dengan menggunakan analisis uji-t.

Data tes yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan

dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji

hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui

apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang

homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data

sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis Data Kuantitatif

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal

tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji liliefors untuk mengetahui penyebaran

distribusi dengan taraf signifikan α = 0,05.11

Dengan kriteria pengujian, yaitu:

Rumus ;Lh= | F (Z) – S(Z) |

L hitung<L tabel ; data berdistribusi normal

L hitung>L tabel ; data berdistribusi tidak normal

11

Supardi.Aplikasi Statistika dalam penelitian.(Jakarta:Ufuk Press).hal 131

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

42

Tabel 3.7ContohTabelUjiLiliefors

No Xi Zn Z=(Xi-X)/SD F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji liliefors adalah:

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji liliefors adalah:

.1). Mencari nilai Z score, dengan rumus : Z = (Xi – Mean)/SD

2).MenentukanNilai Z tabel {F(z)} denganmenggunakantabelNormal Baku dari

O ke Zberdasarkannilai Z score.

a)JikaZibernilainegatif,maka F(zi)= 0,5-Zt

b)JikaZibernilaipositif,maka F(Zi)=0,5+ Zt

3) MenentukanS(z) dengan rumus S(z) =

4). Menghitung harga Lilliefors hitung dengan rumus : Lh= |F(z) – S(z)

5). Mencari nilai Lilliefors terbesar sebagai Lhitung (0.105)

6). Menentukan harga Lillefors tabel (Lt) dengan rumus :

7). Membuat kesimpulan :

a).Jika harga Lh< t, maka data berdistribusi normal

b).Jika harga Lh> harga Lt, maka data tidak berdistribusi normal

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

43

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah

selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai

homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisherpadatarafsignifikan 5 % .

rumusujifisher.12

𝑖 𝑏

𝑖 𝑖

dengan:

Keterangan:

F : Homogenitas

S12 : Variansterbesar

S22 :

Variansterkecil

kriteria pengujian:

1).Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi

yang homogen.

2)Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, kedua kelompok dapat dikatakan

berasal dari populasi yang tidak homogen.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fishes adalah:

1)Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

2)Membagi data menjadi dua kelompok.

3)Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok.

4)Menentukan Fhitung dengan rumus:

12

Ibid.hal 138.

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

44

𝑖 𝑏

𝑖 𝑖

5)Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:

a)Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari

populasi yang homogen.

b)Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan

berasal dari populasi yang tidak homogen.

6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil),

dengan rumus:

dk1 = n-1

dk2 = n-2

7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan

Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan untuk

melakukan uji t adalah13

:

dengan:

dimana:

= rata-rata skor kelompok eksperimen

= rata-rata skor kelompok kontrol

13

AnasSudijono.pengantarStatistikPendidikan.(.Jakarta:PT Raja GrafindoPersada).2012 h al 305

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

45

= varians gabungan

= varians kelompok ksperimen

= varians kelompok kontrol

= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

= jumlah anggota sampel kelompok kontrol

= jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Langkah mengajukan hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk:

H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

Ha: X Y, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

score pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

b. Uji kesamaan dua rata-rata posttest

H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

skor postest kelas kontrol dengan kelompok eskperimen.

Ha: X Y, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

score postest kelas ekpserimen dengan kelas kontrol.

Setelah selesai melakukan hipotesis uji kesamaan dua rata-rata pretest dan

postest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah:

a. Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji-t

b. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

dk = (n1 – 1) + ( n2 –1)

c. Menetukan nilai ttabel dengan

d. Menguji hipotesis dengan ketentuan:

Jika -ttabel thitung ttabel maka H0 diterima dan

jika thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka Ha diterima

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

46

a. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 :

Ha :

keterangan:

Ho = tidak terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Contextual Teaching

and Learning terhadap hasil belajar siswaSDN Cinangka 02 Pada konsep

Organ Pernapasanpadamanusia

Ha= terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Contextual Teaching and

Learning terhadap hasil belajar siswa SDN Cinangka 02 padakonsep Organ

Pernapasanpadamanusia

rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diberikan pendekatan Contextual

Teaching and Learning

rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diberikan secara konvensional

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Proses Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Penelitian ini dilakukan diSD Cinangka 02 Sawangan Langkah

pembelajaran mengunakan alat peraga berupa tarso dan gambar, guru menjelaskan

proses pernapasan melalui alat peraga dan gambar selanjutnya pembelajaran

berjalan aktif dengan metode tanya jawab, ceramah dan diskusi. Kemudian guru

memberikan tugas berkelompok membuat produk cara kerja paru-paru dari botol

aqua dan balon udara, untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap materi

yang diajarkan. Lalu setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas

menjelaskan hasil dari kelompoknya.

2. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan ke dua guru menjelaskan tentang ganguan pernapasan

pada manusia dengan menggunakan metode tanya jawab, ceramah dan diskusi.

Kemudian guru memberikan tugas berkelompok membuat poster mengenai cara

menjaga kesehatan pernapasan. Lalu setiap perwakilan maju ke depan kelas dan

menjelaskan hasil dari kelompoknya, lalu siswa menempelkan gambar poster di

lingkungan sekolah.

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

47

47

B.Hasil Data Tes

1. Deskripsi Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Tabel hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Deskripsi

Pretest

Eksprimen Kontrol

Nilai terbesar 85 80

Nilai terkecil 25 35

Mean 56.25 58.45

Median 56.64 57.25

Modus 56.8 54

Standar deviasi 13.104 11.674

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest siswa

pada kelompok ekperimen, yaitu sebanyaksiswa atau2.5 % yang memperoleh

nilai tertinggi pada rentang nilai 85 sampai 94 , namun nilai yang lebih banyak

diperoleh siswa berada pada rentan nilai 55 sampai 64 dan sampai yaitu masing

masing sebanyak siswa 35 % dari keseluruhan siswa.

Adapun perolehan nilai pretest kelompok kontrol yaitu sebanyak 10siswa

atau 25% siswa memperoleh niai tinggi dengan rentan nila 70 sampaidengan 76 ,

namun terdapat 12 siswa pula yang memperoleh nilai rendah dengan rentan 49

sampai 55 yang menunjukan masih banyak siswa yang nilainya rendah.

2. Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Adapun nilai Posttes kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

48

48

Tabel 4.2 Deskripsi Data Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Deskripsi

Postest

Eksprimen Kontrol

Nilai terbesar 100 85

Nilai terkecil 50 50

Mean 75.1 67.35

Median 74.6 67.5

Modus 75.4 69

Standar deviasi 10.900 9.509

Dari tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa perolehan nilai posttet siswa pada

kelompok ekperimen yang memperoleh nilai tertinggi yaitu sebanyak 15 siswa

atau 37.5% dengan rentang nilai 74 sampai 81. Dan yang mendapatkan nilai

rendah yaitu sebanyak 6 siswa atau 15% dari keseluruhan siswa.

Adapun perolehan nilai posttet kelompok kontrol terlihat hanya sebanyak

6 siswa atau 16% ,siswa memperoleh niai tinggi dengan interval 80 sampai 85.

Dan persebaran nilai yang lebih banyak siswa peroleh yaitu pada rentang nilai 68

sampai 73 sebanyak 10 siswa atau 25%.

A. Hasil Analisis Data Tes

Setelah data hasil penelitian di dapat, maka data akan diolah melalui uji

hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui

apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang

homogen atau tidak. Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian

prasyarat analisis data adalah sebagai berikut:

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

49

49

1. Uji Normalitas Pretest

Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji

Liliefors, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusinormal atau tidak, pada taraf signifikan = α = 0,05 dengan syarat jika

Lhitung lebih kecil dari Ltabel, maka data berdistrubusi normal dan sebaiknya jika

Lhitung lebih besar dari Ltabel, maka berdistrubsi tidak normal. Hasil uji normalitas

pretestkedua sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tebel 4.3

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretestkelas Eksprimen dan Kontrol

Kelas N α Lo(Lhitung) Ltabel kesimpulan

Eksperimen 40 0,05 0.0325 0.1401 Distribusi normal

Kontrol 40 0,05 0.0859 0.1401 Distribusi normal

Pengujian dilakukan pada taraf signigikansi (α = 0,05) untuk n= 40 ,

didapat Lhitung kelas eksperimen sebesar 0.0325 dan Lhitung kelas kontrol sebesar

0.0859. dan di dapat Ltebel di dua kelompok pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar

0.1401.

Perbandingan antara Lhitung < Ltebel untuk kelas eksperimen

(0.0325<0.1401) dan untuk kelas kontrol ( 0,0859< 0.1401 ), maka dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Posttest

Hasil uji normalitas posttest pada kelas eksprimen dan kelas kontrol adalah

sebagai berikut :

4.6 Tabel Hasil Uji Normalitas Postest kelas Eksprimen dan Kontrol

Kelas N α Lo(Lhitung) Ltabel kesimpulan

Eksperimen 40 0,05 0.1050 0.1401 Distribusi normal

Kontrol 40 0,05 0.0802 0.1401 Distribusi normal

Berdasarkan tabel 4.4 , Pengujian dilakukan pada taraf signigikansi (α =

0,05) untuk n= 40 , didapat Lhitung kelas eksperimen sebesar dan Lhitung kelas

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

50

50

kontrol sebesar dan di dapat Ltebel di dua kelompok pada taraf signifikan α = 0,05

sebesar 0.1401.

Perbandingan antara Lhitung < Ltebel untuk kelas eksperimen

(0.0325<0.1401) dan untuk kelas kontrol ( 0,0859< 0.1401 ), maka dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas Pretest dan postest kelompok Eksperimen dan Kontrol

Setelah data dikatakan berdistribusi normal,maka uji persyaratan

selanjutnya adalah uji homogenitas. Uji homogenitas ini dilakukan uji dengan

rumus fisher dengan menghitung Varians pada masing-masinng data, baik data

pretest kelompok eksprimen dan kontrol maupun data postest kelompok

eksprimen dan kontrol selanjutnya dibandingkan antara Varians terbesar dengan

Varians terkecil, sehingga didapat nilai Fhitung< Ftabel maka kedua kelompok

homogen,dan jika Fhitung< Ftabel maka kedua kelompok tidak homogen

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest

Kelas Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan

Eksperimen 1771.7308 1.25 1.70 homogen

Kontrol 136.305

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaann 95% (α = 0,05) dengan

derajat kebebasan (dk1) = 39 dan (dk2) = 39 . Dari tabel 4. dapat disimpulkan

bahwa hasil pretest kedua kelompok kontrol dan eksperimen berasal dari populasi

yang homogen karena memenuhi kriteria Fhitung ≤Ftabel.

4. Uji Homogenitas postest kelompok Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Posttest

Kelas Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan

Eksperimen 1.31 1.70 homogen

Kontrol 90.438

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

51

51

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaann 95% (α = 0,05) dengan

derajat kebebasan (dk1) = 39 dan (dk2) = 39 . Dari tabel 4. dapat disimpulkan

bahwa hasil pretest kedua kelompok kontrol dan eksperimen berasal dari populasi

yang homogen karena memenuhi kriteria Fhitung ≤Ftabel.

1. Pengujian Hipotesis

Berdasrkan uji prasyarat analisis data,datapretest dan postest untuk kedua

kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dengan kata

lain, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.

a. Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang

signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan sekor pretest

kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut:

Jika -ttabel thitung ttabel maka H0 diterima pada tingkat kepercayaan 0,95 dan jika

thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap

hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel

4.6 di bawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji t DataPretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Kelas N thitung ttabel perbandingan kesimpulan

Eksperimen 40 75.1

1.99

0.318 <1.99

Ho

diterima

Kontrol 40 67.35

Tabel 4.7di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara perolehan rata-rata skor pretes kelompok kontrol dengan rata-

rata skor pretest kelompok eksperimen., diperoleh thitung pretest sebesar .

Bila hasil thitung pretest dibandingkan dengan ttabel pada taraf kepercayaan 95 %

yang menunjukkan angka, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung pretest lebih kecil

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

52

52

dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan,

yaitu: jika thitung ttabel, maka Ho diterima dan dapat dinyatakan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok kontrol

dengan skor pretest kelompok eksperimen.

a. Uji Hipotesis Posttest kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang

signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dengan sekor posttest

kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut:

Jika -ttabel thitung ttabel maka H0 diterima pada tingkat kepercayaan 0,95 dan jika

t

Tabel 4.9 Hasil Uji t Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Kelas N thitung ttabel perbandingan kesimpulan

Eksperimen 40 75.1

1.99

3.388>1.99

Ho ditolak Kontrol 40 67.35

Tabel 4.8 menunjukkan perolehan nilai thitungposttest adalah sebesar

. Bila dibandingkan dengan ttabel pada taraf kepercayaan 95 % yang

menunjukkan angka, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung posttest lebih besar

dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan,

yaitu: jika thitung ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa

pendekatan Contextual Teaching and Learning berpengaruh secara signifikan

terhadap hasil belajar IPA siswa.

5. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pretest pada tabel 4.1 diperoleh nilai terbesar untuk kelas eksperimen

sebesar 85 dan kelas kontrol sebesar 80.Sedangkan nilai terkecil pada kelas

eksperimen sebesar 25 dan pada kelas kontrol sebesar 30. Rata- rata untuk kelas

eksperimen sebesar 56.25, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 58.45.Hasil

perhitungan nilai pretest dengan menggunakan uji t, diperoleh thitung sebesar

dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapat ttabel sebesar perbandingan

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

53

53

antara thitung<ttabel (0.318 <1.99 ), maka Ho diterima. Dengan

demikin,dapatdisimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan awal siswa pada kelas

kontrol dan eksperimen.

Setelah dilakukan proses pembelajaran , diperoleh hasil postest pada tabel

4.2 diperoleh nilai terbesar untuk kelas eksperimen sebesar 100 dan kelas kontrol

sebesar 85. Nilai rata-rata untuk kelas eksprimen sebesar 75.1 sedangkan kelas

kontrol sebesar 67.35.hasil perhitungan juga menggunakan uji t , diperoleh thitung

sebesar 3.388,dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapat ttabel sebesar

.perbandingan antara thitung ttabel (3.388 >1.99 ), maka Ho ditolak, artinya rata-

rata penguasaan konsep kelas eksperimen berbeda nyata dari penguasaan konsep

siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis dan keterlaksanaan

pendekatan Contextual di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar IPA siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning dengan hasil belajar siswa yang diajarkan

secara konvensional. Sebagaimana ditunjukan oleh nilai rata-rata posttest

kelompok eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata posttest kelompok kontrol.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa.

Untuk nilai N-gain, diperoleh 2 siswa pada kelas eksperimen yang

tergolong tinggi, sedangkan untuk kelas kontrol tidak ada yang tergolong

tinggi.Dan 38 siswa pada kelas eksperimen tergolong sedang, sedangkan untuk

kelas kontrol 34 siswa tergolong sedang.Diperoleh 6 siswa pada kelas kontrol

tergolong rendah, sedangkan pada kelas ekperimen tidak ada yang tergolong

rendah.Dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan penguasaan konsep

siswa setelah permbelajaran berlangsung.

Selama pembelajaran di dalam kelas, siswa mengerjakan LKS secara

kelompok sebagai umpan balik pada tahap elaborasi. Siswa dapat

mengembangkan kemampuannya dan siswa untuk mengembanngkan rasa kerja

sama sesama teman sekolompok. Setelah pengerjaan LKS selesai beberapa siswa

di minta untuk menginformasikan jawaban dari LKS tersebut.Hal ini

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

54

54

dimaksudkan untuk mengungkapkan jawaban yang telah dikerjakan secara

kelompok.

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

Contextual Teaching and Learning(CTL) memiliki dampak positif dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa.Hal ini dapat dilihat dari makin meningkatnya

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru.Secara keseluruhan

hasilpenelitian menunjukkan adanya peningkatan aktifitas belajar siswa, baik

menyangkut aspek kognitif (pemahaman terhadap materi), afektif (sikap

siswadalam mengikuti pembelajaran)maupun psikomotorik (misalnya kerjasama

dalam diskusi kelompok, keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka hermawan dalam

penelitiannya yang berjudul Pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual

Teachinng and Learning Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas IV SD, menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan contextual lebih

baik dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan konvesional karena dalam

contextual siswa diberikan hak untuk mengungkapkan idenya danbekerja sama

untukmenyelesaikan tugasyangdiberikan.1

Pembelajaran IPA secara contextual dilaksanakan dengan memberikan

berbagai pengalaman baru, kemudian pengalaman baru tersebut dihubungkan

dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Pendekatan contextual

menjadikan siswa merasa lebih mudah dalam memahami konsep yang diajarkan,

karena pendekatan contextual memberikan kesempatan kepada siswa untuk

terlibat aktif pada setiap kegiatan pembelajaran dan membuat pengalaman

belajarnya lebih bermakna.Pada pembelajaran CTL guru tidak mengharuskan

siswa menghapal fakta-fakta tetapi guru hendaknya mendorong siswa untuk

1 Eka Hermawan dkk.Pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual Teachinng and

Learning Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV

SD.JurusanPendidikanDasar.Vol7Tahun2013.

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

55

55

mengkontruksi pengetahuandibenak mereka sendiri. Melalui CTL siswa

diharapkan belajar melalui ‘mengalami’ bukan ‘menghapal’.2

Komponen pembelajaran CTL yang digunakan pada penelitian ini adalah,

Pertama, konstruktivisme merupakan landasan berfikir bahwa pengetahuan

dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang asilnya diperluas melalui

konteks yang terbatas dimana siswa diajak untuk membangun pengetahuan

berdasarkan pengalaman belajar di kelas. Hal ini sejalan dengan pendapat Eka

hermawan dalam penelitiannya, penyampaianmateri pelajaran

selaludikaitkandengan masalahyang kontekstualatau dikaitkandengan pengalaman

nyatasiswadalamkehidupan sehari-haribukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep,

atau kaidah yang siap diambil dan diingat. Tetapi manusia harus mengkonstruksi

pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.3Kedua,

questioning (bertanya) dimana siswa diarahkan untuk bertanya karena diketahui

dalam kegiatan bertanya, seseorang dapat menggali informasi, mengecek

pemahaman, membangkitkan respon, dan sebagainya.

Ketiga, inquiri dimana siswa diajak untuk menemukan pengetahuannya

yang berupa teori dan fakta. Langkah penemuannya antara lain merumuskan

masalah, melakukan observasi, menganalisis data yang didapat dan

mengkomunikasikan hasil pengamatan kepada orang lain. Dari kegiatan ini

diharapkan, siswa dapat memahami fakta dan teori yang dipelajari dan lebih

bermakna.

Keempat,learning community (masyarakat belajar) dimana siswa diajak

untuk saling memberi dan menerima saran dari orang lain untuk menghadapi

persoalannya, karena dalam kehidupan sebenarnya banyak permasalahan yang

tidak dapat dipecahkan sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain.

Kelima, modeling dimana guru memperagakan sesuatu sebagai contoh

yang dapat ditiru oleh setiap peserta didik. Sebagaimana dalam kegiatan belajar

2 I Nyoman Gita.Implentasi Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Matematikan Siswa di Sekolah Dasar.Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Vol 1, no

1,(2007)h 3.

3Eka Hermawan dkk.OP.cit

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

56

56

pada konsep gaya, guru memberi contoh sifat-sifat benda di dalam air. Pada

peragaan ini siswa diajak mencari tahu bagaimana keadaan benda di dalam air

selain benda yang guru contohkan. Setelah siswa mengetahui bagaimana keadaan

benda, maka siswa diharapkan dapat menerapkan pelajaran dalam kehidupannya

sehari-hari, jadi pelajaran akan lebih bermakna di mata siswa.

Keenam, refleksi dimana siswa diajak untuk merefleksi/mengingat kembali

pelajaran yang baru saja dibahas dan sebelumnya. Refleksi ini berguna untuk

menghubungkan pengalaman yang dirasakan siswa dengan konsep pelajaran. Hal

ini dilakukan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan siswa tidak hanya

menjadi pengalaman yang terpisah-pisah tanpa memiliki makna, tapi pengalaman

tersebut diharapkan dapat dipahami siswa secara mendalam. Dengan demikian

kompetensi yang harus dikuasai siswa pada setiap pertemuan dapat tercapai.

Ketujuh, authentic assesment (penilaian yang sebenarnya) dimana guru

melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana perkembangan belajar siswa,

penilaian dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data yang dilihat dan

dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Gambaran perkembangan siswa

perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa memahami proses

pembelajaran dengan benar. Penilaian ini dilakukan guna mengukur hasil

pembelajaran hari itu untuk memberikan acuan pada pembelajaran pada hari

berikutnya. Pada penilaian ini pengukuran perkembangan siswa bukan hanya

dilihat pada intelegensi siswa saja akan tetapi, penilaian ini juga melihat

keterampilan dan performasi siswa juga. Karena tidak semua siswa yang memiliki

intelegensi yang kurang juga memiliki keterampilan dan performansi yang kurang

pula dan begitupun sebaliknya.

Hal ini sejalan dengan penelitian Tifa Nasrul Afif dkk.yang berpendapat

dalam menjalankan model pendekatan CTL menerapkan tujuh komponen yaitu,

konstruktivisme, bertanya,inkuiri, pemodelan,refleksi,masyarakatbelajar dan

penilaian autentik. Ketujuh komponen tersebut membantu siswa memecahkan

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

57

57

masalah terkait dengan materi yang dipelajari.Hal ini disebabkan komponen CTL

mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman nyata kehidupan siswa.4

Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dinyatakan bahwa

pembelajaran dengan contextual merupakan solusi yang tepat untuk

mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

4 Tifa Nasrul Afif dkk. Pengaruh Model Contextual Teaching And Learning terhadap Hasil

Belajar IPA Materi Gaya. JURNALPENDIDIKANDASAR.VOL.7.NO.1.2010

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

58

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pendekatan

Contextual Teaching and Learning berpengaruh secara signifikan terhadap hasil

belajar IPA siswa pada konsep sistem pernapasan pada manusia. Hal ini

ditunjukkan dari perolehan hasil perhitungan uji hipotesis posttest melalui uji-t

pada taraf signifikansi 0,05, dimana thitung > ttabel yaitu 3.388 >1.99. Berdasarkan

data yang diperoleh, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan

contextual merupakan solusi yang tepat untuk mengembangkan pembelajaran

yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

B. Implikasi

Melalui penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran dengan model

pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning ini memberikan

pengaruh yang cukup baik terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian model

pendekatan pembelajaran ini, lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dibandingkan dengan model pendekatan pembelajaran menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional khususnya pada mata pelajaran IPA.

Penggunaan model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and

Learning dapat dilakukan guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan

kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang

diajarkan karena media yang digunakan adalah kehidupan nyata siswa itu sendiri.

Selain itu dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran ini, dapat

memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan memacu siswa untuk berfikir

kritis dalam memecahkan masalah dari setiap pelajaran yang diberikan oleh

guru. Dari semua hal tersebut model pendekatan pembelajaran ini merupakan

cara yang cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

59

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya dapat diajukan beberapa

saran yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu:

1. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan angket untuk mengetahui

persepai siswa tarhadap pendekatan Contextual Teaching and Learning.

2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat juga digunakan pada

konsep yang karakteristiknya sama dengan sistem pernapasan pada

manusiaa, misalnya pada sistem peredarah darah pada manusia

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

60

DAFTAR PUSTAKA

Aqib Zaenal, Model-model Media dan Strategi Pembelajaran (Inovatif),

Bandung:YramaWidya.

Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta:Bumi Aksara. Edisi

ke- 2. 2012.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan ,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2006.

Johnson, Elaine B,Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belaja

rmengaja rmengasyikkan dan bermakna, Bandung:Mizann Learning Center

(MLS). 2009.

Munadi yudhi, Media Pembejaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:GaungPersada

Press Jakarta, 2012.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Lampiran Standar Kompetansi dan Pompetensi

Dasar IPA SD/MI.

Reksoatmodjo,N.Tedjo,Statistika untuk psikologi dan pendidikan. Bandung:PT

Refika Aditama.2007.

RiyantoYatim,Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik

Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,

Jakarta:Kencana Prenada Media Group,Cet ke 2. 2010.

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2011.

SabriAlisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta:UIN Jakarta Press, 2005.

SamatowaUsman, Pembelajaran IPA Di Sekola hDasar,Jakarta:PT Indeks,2010.

SanjayaWina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta:kencan, Cetakan ke 7, 2010.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta:PTRineka Cipta,

Edisi Revisi.2010.

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

61

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D, (Bandung: Alfabeta), 2009.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsipdan Operasionalnya, Jakarta:PT Bumi Aksara.

Cet ke 6, 2011.

Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Jakarta:PT Ufuk Publishing House,

2012.

Susilo, Prinsip-prinsip dan Teori Dasar Penelitian Pendidikann, Jakarta:Poliyama

Widya Pustaka. 2009.

Syah Muhibin, Psikologi Belajar, Jakarta:PT Logos Wancana Ilmu,1999.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif konsep Landasan dan

Implentasinya Pada Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP),

Jakarta:Kencana, Cetak ke 3, 2010.

Wirawan, Evaluasi Teori model Standar Aplikaasi Dan Profesi, :PT Raja Grafindo

Persada. 2011.

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

61

Lampiran 1

Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)

Kelas Eksprimen

Nama Sekolah : SDN Cinangka 02

Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam

Kelas / Semester : V/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan : 1 (pertama )

A. Standarn Kompetesi : Mengindentifikasi Fungsi Organ Tubuh Manusia dan Hewan

B. Kompetensi Dasar : Mengindenfikasi Fungsi Organ Pernapasan Manusia

C. Indikator Pelajaran : 1.Mengidetikasi Alat Pernapasan Pada Manusia

2.Menjelaskan Proses Pernapasan

3.Menjelaskan Fungsi Alat Pernapasan

D. Tujuan pelaajaran :

1.Dengan memperhatikan gambar siswa dapat mengidentifikasi Alat pernapasan pada

manusia

2.Dengan Menggunakan alat peraga siswa dapat mengetahui proses pernapasan pada

manusia

3. Dengan media gambar siswa mampu menjelaskan fungsi alat pernapasan

E. Materi Pelajaran : Organ Pernapasan pada tubuh manusia

F. Metode Pelajaran : Pengamatan , diskusi ,tanya jawab dan Contextual

G. Materi Ajar :

Bernapas adalah aktivitas mengeluarkan (ekspirasi) dan memasuka (inspirasi) dari dan

kedalam tubuh makhluk hidup. Hewan dan manusia melakukan hal itu untuk dapat

bernafas,hewan dan manusia dilengkapi alat- alat yang berperan dalam bernafas.

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

62

Alat-alat pernapasan pada manusia :

a. Hidung

Hidung adalah tempat keluar masuknya udara pernapasan. Udara

masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut

hidung dan selaput lendir. Rambut hidung dan selaput lendir berfungsi menyaring udara yang

masuk agar bebas dari debu dan kuman.

b. Tenggorokan

Tenggorokan merupakan sebuah saluran panjang nya kira-kira 9 cm. pada tenggorokan

terdapat bulu-bulu halus. Bulu-bulu halus berfungsi menyaring udara dari kotoran yang masih

dapat lolos ke tenggorokan. Ujung trakhea bercabang menjadi dua bagian. Cabang-cabang ini

disebut bronkus. Bronkus kanan menuju paru-paru kanan. Bronkus kiri menuju paru-paru

kiri.

c. Paru-paru

Paru-paru terdapat didalam rongga dada diatas diafragma. Diafragma adalah

sekat antara rongga dada dan rongga perut.paru-paru ada dua buah yaitu kiri dan kanan.

Paru –paru kiri terdiri atas dua gelambir. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir.

Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebuut pleura. Di dalam paru-paru

terdapat cabang-cabang bronkus yang disebut bronkiolus. Bronkiolus juga memiliki

percabangan yang jumlahnya sangat banyak. Cabang tersebut sangat halus dan tipis.

Tiap-tiapujung cabang membentuk kantung berdinding tipis yang disebut alveolus.

Alveolus merupakan gelembung yang sangat tipis. Gelembung tersebut diselimuti

pembuluh kapiler darah. Pada alvelus pertukaran gas O2 dan CO2. Pada saat udara yang

kita hirup sampai di alveolus,okigen melewati dinding kapiler darah, oksigen diikat oleh

hemoglobin (Hb) darah. Setelah itu darah akan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Dalam tubuh, oksigen dugunakan untuk proses pembentukan energi. Pada proses tersebut

di hasilkan energi dan gas karbon dioksida ( CO2). Co2 tersebut diikat kembali oleh

hemoglobin darah. Setelah itu , darah akan membawa Co2 ke paru-paru. Co2 dari paru-

paru menuju ke tenggorokan, kemudian ke lubang hidung untuk dikeluarkan dari dalam

tubuh.

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

63

H. Langkah-langkah pelajaran:

A. Pendahuluan

Kegiatan Guru kegiatan siswa Nilai Karakter Waktu

- Guru memberi salam,

berdo’a, absen

- Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Mengawali pembelajaran

dengan memperhatikan

beberapa gambar makhluk

hidup melalui power point.

Siswa berdo’a bersama

Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang di

sampaikan

siswa memperhatiakan

gambar

- Religius

- Rasa ingin

tahu

10 menit

B. Kegiatan Inti

B.1 Eksplorasi

Pendekatan

CTL

kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

karekter

Waktu

Ikuiri

guru memberikan

kesempatan untuk

siswa untuk Mencari

dan menyelidikan ciri-

ciri dari makhluk hidup

pada gambar power

point

tersebut.kemudian

setiap perwakilan siswa

mempresentasikan

hasil jawaban didepan

kelas.

setelah mendengar

berbagai jawaban dari

siswa, lalu guru

mengajak siswa

menutup mulut dan

hidungnya selama

beberapa

Siswa mencari

ciri-ciri makhluk

hidup

Rasa ingin

tahu

Perhatian

15 menit

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

64

Bertanya

menit,kemudian siswa

diperintahkan untuk

mengamati apa yang

terjadi ketika menutup

hidup dan mulut

selama beberapa menit.

lalu guru menjelaskan

bahwa salah satu ciri

dari makhluk hidup

adalah bernapas

. tanya jawab mengenai

bernapas, kalian tahu

apa yang dimaksud

dengan bernapas?

melakukan tanya

jawab dengan guru

B.2 Elobrasi

Pendekatan

CTL

kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

karekter

Waktu

Permodelan

Masyarakat

belajar

Guru menunjukan

media torso gambar

bagian alat pernapasan

manusia. Lalu guru

meminta siswa

memperhatikan dan

guru bertanya kepada

siswa “ apakah kalian

tahu apakah nama-nama

bagian dari alat

pernapasan ini?

Dan apa fungsi dari

setiap alat pernapasan

ini?” lalu guru

mengapresiasikan setiap

jawaban siswa dan

menuliskannya di papan

tulis.

Guru membentuk

kelompok menjadi 5

kelompok

memperhatiakan

media tarso

membentuk

kelompok

Kerja

Sama

25 menit

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

65

Assesment

Guru melakukan

penilaian dengan cara

memberikan tugas

kepada siswa untuk

membuat model alat

pernapasan paru-paru

dengan alat sederhana

secara berkelompok

Guru meminta

perwakilan kelompok

untuk

mempersentasikan hasil

kerjanya

mengamati gambar

pernapasan pada

manusia.

perwakilan

kelompok maju

kedepan

B.3Konfirmasi

Pendekatan

CTL

kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karekter Waktu

Refleksi

guru memberikan

reward Kepada

siswa yang maju

kedepan

guru bersama

siswa melakukan

refleksi materi

yang telah

dibahas

siswa menerima

reward yanng

diberikan oleh guru

Displin

Tanggung

jawab

10 Menit

C. Penutup

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karekter Waktu

Bersama siswa

menyimpulkan hasil kegiatan

inti

Mengakhiri pembelajaran

dengan berdoa

bersama guru

menyimpulkan hasil

kegiatan inti

mengakhiri pembelajaran

dengan berdoa

perhatian

Rasa ingin tahu

Religious

5 Menit

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

66

I. Sumber Belajar/media :

1.Buku Paket IPA Saling Temas Kelas 5 SDN, Buku Paket IPA

Saling Temas Kelas 5 SDN,Buku Ilmu Pengetahuan Alam

Senang belajar Kelas 5

2.Alat Peraga (tarso)

3.Gambar alat penapasan pada manusia( Hidung,Tenggerokan dan

Paru-paru.)

I.Penilaian

Penilaian meliputi :

1. Penilaian hasil belajar berupa :

- Laporan hasil tugas kelompok ( ranah Kognitif )

Mengetahui

Guru Kelas 5 Peneliti

Fathi Maulawi

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

67

Lampiran1

Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)

Kelas Eksprimen

NamaSekolah : SDN Cinangka 02

Mata Pelajaran : IlmuPendidikanAlam

Kelas / Semester : V/I

AlokasiWaktu : 2 x 35 menit

Pertemuan : 2

A. StandarnKompetesi : Mengindentifikasi Fungsi Organ Tubuh Manusia danHewan

B. KompetensiDasar : Mengindenfikasi Fungsi Organ PernapasanManusia

C. IndikatorPelajaran : 1. Menjelaskan hal yang menggagu sistem pernapasan pada manusia

2. Menjelaskan mencegah penyakit pernapasan

3.Membuat model alat pernapasan pada manusia

D. Tujuanpelaajaran :

1.Menjelaskan hal yang menggagu sistem pernapasan pada manusia

2.Menjelaskan mencegah penyakit pernapasan

3. Membuat model alat pernapasan pada manusia

E. MateriPelajaran :OrganPernapasan pada tubuh manusia

F. MetodePelajaran :Pengamatan , diskusi ,tanyajawabdan Contextual

G. Materi Ajar :

Bernapas adalah aktivitas mengeluarkan (ekspirasi) dan memasuka (inspirasi) dari dan

kedalam tubuh makhluk hidup. Hewan dan manusia melakukan hal itu untuk dapatbernafas,

hewan dan manusia dilengkapi alat- alat yang berperan dalam bernafas.

H. Langkah-langkah pelajaran:

A. Pendahuluan

Kegiatan Guru kegiatan siswa Nilai Karakter Waktu

- Guru memberisalam,

berdo’a, absen

- Guru menyampaikan

Siswaberdo’abersama

Siswa Melakukan Ice

Breaking

- Religius

- Kerjasama

5 menit

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

68

tujuan pembelajaran

Guru memberikan gambar

paru-paru orang yang

merokok, dan paru-paru

orang yang tidak merokok.

Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang di

sampaikan

- Rasa

ingintahu

B. KegiatanInti

B.1 Eksplorasi

Pendekatan CTL kegiatan Guru KegiatanSiswa Nilaikarekter Waktu

Inkuiri

Bertanya

siswamenyelidikigambarparu-

paru orang

merokokdangambarparu-

paruoarang yang

tidakmerokok

Guru bertanya pada siswa :”

apa terkandung dalam

rokok”? setelah mendengar

berbagai jawaban dari

siswa,guru menjelaskan

alasan mengapa bahaya bagi

kesehatan

siswamenyelidiki

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Rasa ingin

tahu

Perhatian

15 menit

B.2 Elobrasi

Pendekatan CTL kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karekter Waktu

MasyarakatBelajar

Assesment

Guru membentuk

kelompok menjadi 5

kelompok

Guru melakukan

penilaian dengan cara

memberikan tugas

kepada siswa membuat

poster mengenai

tentangmacam-macam

ganguan pernapasan

pada manusia.

hasi lpengamatannya.

Siswa membentuk

kelompok menjadi 5

kelompokdanSiswa

secara berkelompok

mengamati gambar

alat pernapasan di

LKS dan kemudian

mendiskusikan hasil

pengamatannya.

mengamati gambar

pernapasan pada

Kerja Sama

25 menit

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

69

permodelan

Guru meminta

perwakilan kelompok

untuk

mempersentasikan hasil

kerjanya.

guru menampilakan

tarso contohparu-paru

yang baik.dan

menjelaskan ke siswa

manusia.

perwakilan kelompok

maju kedepan

B.3Konfirmasi

Pendekatan

CTL kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karekter Waktu

Refleksi

Guru memberikan

reward kepada siswa

yang tampil didepan

kelas

guru bersama siswa

melakukan refleksi

materi yang telah di

bahas

SiswaMenerima tugas

yang diberikan oleh

guru

Tanggung jawab

10 Menit

C. Penutup

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karekter Waktu

Bersama siswa

menyimpulkan hasil kegiatan

inti

Mengakhiri pembelajaran

dengan berdoa

bersama guru

menyimpulkan hasil

kegiatan inti

mengakhiri

pembelajaran

dengan berdoa

perhatian

Rasa ingintahu

Religious

5 Menit

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

70

I.SumberBelajar/media :

1.BukuPaket IPA SalingTemasKelas 5

SDN,BukuIlmuPengetahuanAlamSenangbelajarKelas 5

2.AlatPeraga (tarso)

3.Gambaralatpenapasanpadamanusia(

Hidung,TenggerokandanParu-paru.)

I.Penilaian

Bentuktes : Non Tes

Jenistes : PenilainProduk

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

71

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SDN Cinangka 02

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester :V / 1

Alokasi Waktu : 2X 35

Pertemuan : 1 ( Pertama )

A.Standar kompetensi : Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

B.Kompetensi dasar : Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia

C.Indikator : 1. Mengindetifikasi Alat Pernapasan Pada Manusia

2. Menjelaskan Proses Pernapasan

3. Menjelaskan Fungsi Alat pernapasan

D.Tujuan Pembelajaran :

1. siswa dapat mengindentifikasi Alat Pernapasan Pada Manusia

2. Menejelaskan Proses Pernapasan

3. Menjelaskan Fungsi Alat Pernapasan

E.Materi Pembelajaran : Organ Pernapasan pada tubuh manusia

F.Metode Pembelajaran : Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab

Teknik : individu dan kelompok

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

72

G. Langkah-langkah pembelajaran

A.Pendahuluan

Kegiatan Guru kegiatan siswa Nilai Karakter Waktu

- Guru memberi salam,

berdo’a, absen

- Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

- Guru melakukan

apersepsi

Siswa berdo’a bersama

Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang di

sampaikan

Siswa melakukan apersepsi

- Religius

- Rasa ingin tahu

- Rasa ingin tahu

5 Menit

B.Kegiatan inti

B.1. eksplorasi

kegiatan Guru Kegiataan Siswa NilaI karakter Waktu

- Menampilkan gambar

untuk membuat siswa

aktif memberikan fungsi

dari Alat prnapasan

- Guru membentuk siswa

menjadi 6 kelompok

Memperhatikan gambar

Siswa membentuk 6

kelompok

rasa ingin tahu

kerja sama

10 menit

B.2 Elaborasi

kegiatan Guru Kegiataan Siswa NilaI karakter Waktu

- Guru memberikan

pertanyaan pada

kelompok yang

kemudian didiskusikan

- Guru meminta

perwakilan kelompok

untuk mempersentasikan

hasil kerjanya

- Guru menjelaskan

- Siswa berdiskusi dalam

kelompok

perwakilan dari siswa maju

kedepan

memperhatika penjelasan

dari guru

rasa ingin tahu

25 menit

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

73

konsep tentang proses

pernapasan pada

manusia

perhatian

B.3 Konfirmasi

kegiatan Guru Kegiataan Siswa NilaI karakter Waktu

Memberikan reward kepada

siswa yang berhasil

mempresentasikan hasil

diskusinya

memberikan PR kepada

siswa

Memberikan reward kepada

siswa lain yang berhasil

mempresentasikan hasil

diskusinya

mengerjakan PR

sportif

tanggung jawab

15 menit

C.Penutup

Kegiatan Guru kegiatan siswa Nilai Karakter Waktu

guru bersama siswa

membuat kesimpuan hasil

pembelajaran

guru bersama siswa

menutup pelajaran dengan

membaca doa, dan

mengucapkan salam

membuat kesimpulan

bersama guru

berdoa dan menjawab salam

rasa ingin tahu

Religius

5 Menit

H.Sumber Belajar/media :

1.Buku Paket IPA Saling Temas Kelas 5 SDN,

2.Alat Peraga

3.Gambar alat penapasan pada manusia( Hidung,Tenggerokan

dan Paru-paru.)

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

74

I.Penilaian

Penilaian meliputi :

1. Penilaian hasil berupa :

- Laporan hasil tugas Individu ( Ranah Kognitif )

No Indikator Soal

1 Mengindetifikasi Alat

Pernapasan Pada Manusia

1.Apa yang dimaksud dengan pernapasan ?

2. sebutkan Bagian Paru-paru Manusia ?

2 Menjelaskan Proses

Pernapasan

3 Jelaskan Proses Pernapasan Pada Manusia

?

3 Menjelaskan Fungsi Alat

Pernapasan

4 Apa Fungsi dari rambut Hidung ?.

5. Apa Fungsi dari Bronkus ?

Mengetahui

Guru kelas 5 Peneliti

Fathi maulawi

109018300044

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

75

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

SD / MI : SDN Cinangka 02

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester : V (lima) / 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan ke- : 2

A.Standar kompetensi : Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

B.Kompetensi dasar : Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia

C.Indikator :

1. Menjelaskan hal-hal yang menggangu sistem pernapasan pada

manusia

2.Menjelaskan Cara Mencegah penyakit pernapasan

3.Membuat model alat pernapasan pada manusia

D.Tujuan Pembelajaran :

1. siswa dapat Menjelaskan hal-hal yang menggangu sistem

pernapasan pada manusia

2. siswa mampu menjelaskan cara mencegah penyakit

pernapasan

3. siswa mampu membuat model pernapasan pada manusia

E.Materi Pembelajaran : Organ Pernapasan pada tubuh manusia

F.Metode Pembelajaran : Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

76

G. Langkah-langkah pembelajaran

A.Pendahuluan

Kegiatan Guru kegiatan siswa Nilai Karakter Waktu

- Guru memberi salam,

berdo’a, absen

- Guru melakukan

apersepsi

Siswa berdo’a bersama

Siswa melakukan apersepsi

- Religius

- Rasa ingin tahu

5 Menit

B.Kegiatan inti

B.1. eksplorasi

kegiatan Guru Kegiataan Siswa NilaI karakter Waktu

- Guru menjelaskan materi

tentang hal-hal yang

menggagu pernapasan

pada manusia

- Guru membagi

kelompok menjadi 6

kelompok untuk

mendiskusikan tentang

hal-hal yang menggagu

pernapasan pada

manusia

- Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru

- Membentuk kelompok

menjadi 6 kelompok

rasa ingin tahu

kerja sama

10 menit

B.2 Elaborasi

kegiatan Guru Kegiataan Siswa NilaI karakter Waktu

- Guru memberikan tugas

berkelompok untuk

- Siswa berdiskusi dalam

kelompok

kerja sama

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

77

mencari hal-hal yang

menggagu pernapasan

pada manusia.

- Guru meminta

perwakilan setiap

kelompok maju kedepan

untuk memprestasikan

hasil kelompoknya

perwakilan dari siswa maju

kedepan

sikap berani

25 menit

B.3 Konfirmasi

kegiatan Guru Kegiataan Siswa NilaI karakter Waktu

Memberikan reward kepada

siswa yang berhasil

mempresentasikan hasil

diskusinya

guru bersama siswa

membuat kesimpuan hasil

pembelajaran

Memberikan reward kepada

siswa lain yang berhasil

mempresentasikan hasil

diskusinya

membuat kesimpulan

bersama guru

sportif

rasa ingin tahu

15 menit

C.Penutup

Kegiatan Guru kegiatan siswa Nilai Karakter Waktu

memberikan PR kepada

siswa

menerima tugas dari guru

berupa PR

rasa tanggung

jawab

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

78

guru bersama siswa

menutup pelajaran dengan

membaca doa, dan

mengucapkan salam

berdoa dan menjawab salam

Religius

5 Menit

H.Sumber Belajar/media :

1.Buku Paket IPA Saling Temas Kelas 5 SDN, Buku Paket IPA

Saling Temas Kelas 5 SDN,Buku Ilmu Pengetahuan Alam

Senang belajar Kelas 5

2. Alat Peraga

3. Gambar alat penapasan pada manusia( Hidung,Tenggerokan

dan Paru-paru.)

I.Penilaian

Penilaian meliputi :

a. Penilaian hasil berupa :

4. Laporan hasil tugas Individu ( Ranah Kognitif )

No Indikator Soal

1 Menjelaskan hal-hal yang

menggangu sistem

pernapasan pada manusia

1. Sebutkan 3 hal-hal yang menggangu

pernapasan ?

2. Sebutkan nama-nama penyakit pada ganguan

pernapasan manusia ?

2 Menjelaskan Cara

Mencegah penyakit

pernapasan

3.Sebutkan 3 cara mencegah penyakit pada

pernapasan ?

Mengetahui

Peneliti

Fathi maulawi

109018300044

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

79

Lampiran 3

Tabel Kisi-kisi Instrumen Tes

Konsep : Organ pernapasan Pada Manusia

Standar kompetensi: 1. Mengidentifikasi Fungsi Organ Tubuh Manusia dan Hewan

Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi Fungsi organ pernapasan manusia

N

O

Indikator Soal Jawab

an

No

Soal

Aspek

Kognitif

1

Mengidentifikasi

Alat Pernapasan

pada Manusia

Paru-paru manusia terdiri atas....

a. a.Dua bagian

b. b.Tiga bagian

c. c.Empat bagian

d.Lima bagian

Alat tubuh yang tidak termasuk alat pernapasan adalah...

a.Hidung

b.Tenggerokan

c.kerongkongan

d. Paru-paru

Cabang-cabang bronkus disebut . . .

a. a.Bronkiolus

b. b.Faring

a

c

a

1

2

12

C1

C1

C1

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

80

c. c.Trakhea

d. d.paru-paru

Paru-paru kiri terdiri atas 2 lobus, sedangkan paru-paru kanan terdiri

atas ....

a. 2 lobus

b. 3 lobus

c. 1 lobus

d. 4 lobus

Sekat antara rongga dada dan rongga rongga perut disebut....

a.Bronkus

b. b.Alveolus

c. c.Diafragma

d. d.Bronkiulus

Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut....

a.Bronkus

b. b. Bronkiulus

c. c.Aveolus

d.Pleura

Alat pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, pangkal

tenggorok,tenggorok, dan ....

a. jantung

b. paru-paru

c. Lambung

d. Usus

b

c

d

b

13

4

3

23

C1

C1

C1

C1

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

81

Paru-paru kiri manusia terdiri dari …

a. 2 lobus

b. 3 lobos

c. 4 lobus

d. 5 lobus

ujung bronkiolus yang merupakan kantung berdinding tipis disebut …

a. bronkus

b. trakhea

c. alveolus

d. batang tenggerokan

a

c

22

10

C1

C1

2 Menjelaskan

Proses Pernapasan

Ketika kita bernapas gas apakah yang hanya dibutuhkan oleh tubuh

kita...

a.Karbon dioksida

b. b.Nitrogen

c. c.Oksigen

d. d.Uap air

Udara yang keluar masuk sewaktu kita sedang beristirahat disebut ....

a. udara komplementer

b. udara cadangan

c. udara bersih

d.udara residu

Berikut ini adalah organ-organ penyusun sistem pernapasan pada

c

d

d

19

14

11

C1

C1

C3

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

82

manusia.

1) Bronkiolus

2) Alveolus

3) Bronkus

4) Laring

5) Rongga hidung

Urutan masuknya udara pernapasan yang benar adalah ….

a. 1)-2)-3)-4)-5)

b. 5)-4)-3)-2)-1)

c. 5)-4)-1)-3)-2)

d. 5)-4)-3)-1)-2)

e. 5)-4)-2)-3)-1)

Pertukaran udara antara udara pernafasan dan hasil pernafasan terjadi

di...

a. a. Tenggorokan

b. b. Pembuluh napas

c. c.Hidung

d d.Gelembung paru-paru

Apakah yang dimaksud dengan proses inspirasi....

a. a.Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru

b. b.Proses masuknya udara pernapasan ke dalam hidung

c

a

5

15

C1

C2

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

83

c. c.Proses keluarnya udara pernapasan dari dalam paru-paru

d. d.Proses keluarnya udara pernapadan dari dalam hidung

Saat menarik napas, udara masuk rongga hidung dan selanjutnya

menuju . . . ..

a. a.kerongkongan - bronkus - bronkiolus – alveolus

b. b.tenggorokan - cabang batang tenggorok – alveolus

c. c.cabang batang tenggorok- kerongkongan– alveolus

d.kerongkongan - cabang kerongkongan -alveolus

Gas yang terdapat diudara sebagai hasil proses pernafasan adalah....

a. nitrogen

b. oksigen

c. hidrogen

d. karbondioksida

. Pada saat terjadi pertukaran udara pernapasan terjadi pula . .

a.oksigen diikat Hb untuk diedarkan ke seluruh sel tubuh

b. karbon dioksida diikat Hb untuk diedarkan ke seluruh tubuh

c. oksigen dilepaskan oleh Hb untuk dikeluarkan dari tubuh

d. karbon dioksida diikat oleh Hb

Apabila diafragma dalam keadaan datar, maka rongga dada membesar

sehingga …

b

d

a

b

6

18

21

37

C3

C1

C2

C2

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

84

a. udara keluar dari paru-paru

b. udara paru-paru keluar masuk

c. udara dalam paru-paru akan tetap diam

d. udara luar akan masuk ke dalam paru-paru

pada pernapasan dada udara masuk ke paru-paru akibat kontraksi...

a. otot antar tulang rusuk luar

b. otot antar tulang rusuk dalam

c. otot diafragma

d. otot perut

berikut ini yang berperan pada proses pernapasan adalah..

a. otot antar tulang rusuk

b. Diafragma

c. tulang dada

d. otot perutManakah pernyataan yang benar tentang pernapasan

yang terjadi pada manusia …..

a.proses pernapasan dada melibatkan otot antar tulang rusuk bagian

luar

b.pernapasan perut melibatkan otot antar tulang rusuk bagian dalam

dan diafragma

c.pernapasan internal terjadi pertukaran gas antara jaringan dengan

kapiler

d.pernapasan eksternal terjadi pertukaran gas di luar pembuluh

kapiler

a

b

a

24

25

40

C1

C1

C2

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

85

3 Menjelaskan

Fungsi Alat

Pernapasan

Bulu getar yang terdapat pada tenggorokan berfungsi untuk …

b. a. Menyalurkan udara ke paru-paru

c. b. Mengatur banyaknya udara yang masuk

d. c. Membunuh kuman yang masuk bersama udara

d. Menolak debu dan benda asing keluar

Alat pernapasan yang dapat mengatur kelembaban udara yang masuk

disebut ....

a. paru-paru

b. hidung

c. bronkus

d. trakea

Alat ini berfungsi sebagai media yang menghubungkan oksigen yang

kita hirup agar mencapai paru-paru. adalah fungsi organ ..

a.jantung

b. bronkeolus

c. paru paru

d. d.trakea

Menyaring dan mengeluarkan partikel-partikel asing yang masuk ke

saluran pernapasan merupakan fungsi dari...

a.Bronkus

b. Bronkiulus

c.Silia

d. Laring

d

b

d

c

7

8

17

9

C1

C1

C1

C1

Page 103: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

86

Rambut hidung dan selaput lendir berguna untuk . . . .

a. menyaring udara yang masuk

b. mengikat oksigen

c. membasahi pangkal tenggorok

d. mengeluarkan kotoran

Hidung merupakan salah satu alat pernapasan yang berfungsi ….

a. Sebagai tempat penyaringan udara

b. Sebagai tempak keluar masuk udara

c. Untuk saluran udara pernapasan

d. Untuk menyerap oksigen

a

b

20

27

C1

C1

4 Menjelaskan hal

yang mengganggu

sistem Pernapasan

Manusia

Manakah yang bukan termasuk hal yang dapat mengganggu sistem

pernapasan manusia....

a. a. Gas buang kendaraan

b. b. Wangi masakan

c. c. Asap rokok

d. d. Racun serangga

Gangguan pernapasan yang dapat disebabkan oleh udara yang tercemar

yaitu . .

a. a.Bronkuitis

b. b.Asma

c. c.TBC

b

c

16

30

C2

C1

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

87

d. d. Influenzal

Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh virus, yaitu . .

a.Asma

b. b.Polip

c. c.Influenza

d. d.sesak napas

Berikut merupakan salah satu asap yang merupakan penyebab dari sesak

napas, kecuali.....

a.Asap rokok

b. b.Asap pembakasan sampah

c. c.Asap kendaraan bermotor

d. d.Asap parfum

Sumber pencemaran udara di dalam rumah bisa berasal dari...

a.Gas buang motor

b. b. Asap rokok dan racun serangga

c. Gas buang mobil

d. Uap air mendidih

Salah satu cara menjaga kesehatan alat pernapasan yaitu . .

a. tinggal di lingkungan ber-AC

b. berolahraga teratur

c

d

b

b

31

32

36

35

C2

C2

C1

C1

Page 105: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

88

c tinggal di daerah dingin

e. menutup mulut dengan tangan

Penyakit yang menggannggu alat pernapasan adalah....

a. trakea

b. pening

c. Bronkitis

d. kolera

c

C1

5 Menjelaskan cara

mencegah

Penyakit

Pernapasan

Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem pernafasan...

a. a.Membersihkan debu

b. b.Menghirup asap rokok

c. c.Menggunakan racun serangga

d.Menghirup asap industri

a 33

C1

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

89

6 Membuat model

alat pernapasan

dan

mendemontrasikan

cara kerjanya

Perhatikan gambar dibawah ini

Alat pernapasan yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon

dioksida ialah ....

a. 4

b.1

c.2

d.3

Alat yang berfungsi untuk menghirup oksigen ditunjukkan oleh nomor .

a.2

b.3

c.1

d.4

Pernyataan yang benar mengenai gambar di samping

adalah . .

a.Udara keluar sehingga rongga dada mengembang.

b. Udara masuk sehingga rongga dada mengempis.

c. Diafragma mengendur sehingga udara masuk.

d. Otot antartulang rusuk mengendur sehingga udara keluar.

d

c

d

29

28

26

C2

C2

C3

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

90

perhatiakn gambar di samping !

pada bagian alat pernapasan yang ditunjukan huruf A

terdapat bulu-bulu halus yang berguna untuk ….

a. menyaring kotoran

b. mengikat oksigen dari udara

c. jalan keluar karbodioksida dan air

d. sebagai tempat pengikatan karbondioksida

a

39 C3

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

91

Lampiran 4

SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES HASILL BELAJAR

TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

NAMA :

Kelas :

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Paru-paru manusia terdiri atas....

a.Dua bagian c. Empat bagian

b. Lima bagian d.Tiga bagian

2.Alat tubuh yang tidak termasuk alat pernapasan adalah...

a.Hidung c.kerongkongan

b.Tenggerokan d. Paru-paru

3. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut....

a.Bronkus c.Aveolus

b.Bronkiulus d. Pleura

4. Sekat antara rongga dada dan rongga rongga perut disebut....

a.Bronkus c.Diafragma

b. Alveolus d. Bronkiulus

5. Pertukaran udara antara udara pernafasan dan hasil pernafasan terjadi di...

a.Tenggorokan c. Hidung

b. Pembuluh napas d. Gelembung paru-paru

6. Saat menarik napas, udara masuk rongga hidung dan selanjutnya menuju . . . ..

a. kerongkongan - bronkus - bronkiolus – alveolus

b.tenggorokan - cabang batang tenggorok – alveolus

c.cabang batang tenggorok- kerongkongan– alveolus

d. kerongkongan - cabang kerongkongan -alveolus

7. Bulu getar yang terdapat pada tenggorokan berfungsi untuk

a.Menyalurkan udara ke paru-paru

b.Mengatur banyaknya udara yang masuk

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

92

c.Membunuh kuman yang masuk bersama udara

d.Menolak debu dan benda asing keluar

8. Alat pernapasan yang dapat mengatur kelembaban udara yang masuk disebut ....

a. paru-paru c. Bronkus

b. hidung d. Trakea

9.Menyaring dan mengeluarkan partikel-partikel asing yang masuk ke saluran pernapasan

merupakan fungsi dari...

a.Bronkus c.Silia

b. Bronkiulus d. Laring

10. ujung bronkiolus yang merupakan kantung berdinding tipis disebut …

a. bronkus

b. trakhea

c. alveolus

d. batang tenggerokan

11. Berikut ini adalah organ-organ penyusun sistem pernapasan pada manusia.

1) Bronkiolus

2) Alveolus

3) Bronkus

4) Laring

5) Ronggahidung

Urutan masuknya udara pernapasan yang benar adalah ….

a.1)-2)-3)-4)-5) c.5)-4)-1)-3)-2)

b. 5)-4)-3)-2)-1) d.5)-4)-3)-1)-2)

12. Cabang-cabang bronkus disebut . . .

a.Bronkiolus c.Trakhea

b.Faring d.paru-paru

13. Paru-paru kiri terdiri atas 2 lobus, sedangkan paru-paru kanan terdiri atas ....

a. 2 lobus c. 1 lobus

b. 3 lobus d. 4 lobus

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

93

14. Udara yang keluar masuk sewaktu kita sedang beristirahat disebut ....

a. udara komplementer c. udara bersih

b. udara cadangan d.udara residu

15. Apakah yang dimaksud dengan proses inspirasi....

a. Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru

b.Proses masuknya udara pernapasan ke dalam hidung

c. Proses keluarnya udara pernapasan dari dalam paru-paru

d. Proses keluarnya udara pernapadan dari dalam hidung

16.Manakah yang bukan termasuk hal yang dapat mengganggu sistem pernapasan manusia....

a. Gas buang kendaraan c. Asap rokok

b. Wangi masakan d. Racun serangga

17. Alat ini berfungsi sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar

mencapai paru-paru. adalah fungsi organ ..

a.jantung c. paru paru

b. bronkeolus d. d.trakea

18. Gas yang terdapat diudara sebagai hasil proses pernafasan adalah....

a. nitrogen c. hidrogen

b. oksigen d. Karbondioksida

19. Ketika kita bernapas gas apakah yang hanya dibutuhkan oleh tubuh kita...

a.Karbon dioksida c.Oksigen

. b.Nitrogen d.Uap air

20. Rambut hidung dan selaput lendir berguna untuk . . . .

a. menyaring udara yang masuk

b. mengikat oksigen

c. membasahi pangkal tenggorok

d. mengeluarkan kotoran

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

94

21. Pada saat terjadi pertukaran udara pernapasan terjadi pula . . . ..

a. oksigen diikat Hb untuk diedarkan ke seluruh sel tubuh

b. karbon dioksida diikat Hb untuk diedarkan ke seluruh tubuh

c. oksigen dilepaskan oleh Hb untuk dikeluarkan dari tubuh

d. karbon dioksida diikat oleh Hb

22.Paru-paru kiri manusia terdiri dari ….

a. 2 lobus c. 4 lobus

b. 3 lobos d. 5 lobus

23. Alat pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, pangkal tenggorok,

tenggorok, dan ....

a. jantung c. Lambung

b. paru-paru d. Usus

24. pada pernapasan dada udara masuk ke paru-paru akibat kontraksi...

a. otot antartulang rusuk luar

b. otot antartulang rusuk dalam

c. otot diafragma

d. otot perut

25. berikut ini yang berperan pada proses pernapasan adalah..

a. otot antar tulang rusuk c. tulang dada

b. Diafragma d. otot perut

26. Pernyataan yang benar mengenai gambar di samping adalah . . . .

a.Udara keluar sehingga rongga dada mengembang.

b. Udara masuk sehingga rongga dada mengempis.

c. Diafragma mengendur sehingga udara masuk.

d. Otot antartulang rusuk mengendur sehingga udara keluar.

27. Hidung merupakan salah satu alat pernapasan yang berfungsi ….

a. Sebagai tempat penyaringan udara

b. Sebagai tempak keluar masuk udara

c. Untuk saluran udara pernapasan

d. Untuk menyerap oksigen

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

95

Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawab soal no 28 dan 29 .

28.Alat yang berfungsi untuk menghirup oksigen ditunjukkan oleh nomor ....

a.2 c.1

b.3 d.4

29.Alat pernapasan yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon

dioksida ialah ....

a. 4 c.2

b.1 d.3

30. Gangguan pernapasan yang dapat disebabkan oleh udara yang tercemar yaitu . ..

a.Bronkuitis c. TBC

b. Sesak napas d. Influenzal

31. Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh virus, yaitu . . .

a.Asma c. Influenza

b.Polip d.sesak napas

32. Berikut merupakan salah satu asap yang merupakan penyebab dari sesak napas, kecuali.....

a.Asap rokok c. Asap kendaraan bermotor

b. Asap pembakasan sampah d. Asap parfum

33. Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem pernafasan...

. a.Membersihkan debu c.Menggunakan racun serangga

b.Menghirup asap rokok d.Menghirup asap industri

34. Penyakit yang menggannggu alat pernapasan adalah....

a. trakea c. Bronkitis

b. pening d. kolera

35. Salah satu cara menjaga kesehatan alat pernapasan yaitu . . . .

a. tinggal di lingkungan ber-AC

b. berolahraga teratur

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

96

c. tinggal di daerah dingin

d.menutup mulut dengan tangan

36. Sumber pencemaran udara di dalam rumah bisa berasal dari...

a.Gas buang motor c. Gas buang mobil

b. Uap air mendidih d Asap rokok dan racun serangga

37. Apabila diafragma dalam keadaan datar, maka rongga dada membesar sehingga…

a. udara keluar dari paru-paru

b. udara paru-paru keluar masuk

c. udara dalam paru-paru akan tetap diam

d. udara luar akan masuk ke dalam paru-paru

38. Kita bernapas menghirup.....

a. Uap air c. Oksigen

b.Karbon dioksida d. Hemoglobin

39. perhatiakn gambar di samping !

pada bagian alat pernapasan yang ditunjukan huruf A

terdapat bulu-bulu halus yang berguna untuk ….

a. menyaring kotoran

b. mengikat oksigen dari udara

c. jalan keluar karbodioksida dan air

d. sebagai tempat pengikatan karbondioksida

40. Manakah pernyataan yang benar tentang pernapasan yang terjadi pada manusia …..

a. proses pernapasan dada melibatkan otot antar tulang rusuk bagian luar

b. pernapasan perut melibatkan otot antar tulang rusuk bagian dalam dan diafragma

c. pernapasan internal terjadi pertukaran gas antara jaringan dengan kapiler

d. pernapasan eksternal terjadi pertukaran gas di luar pembuluh kapiler

Page 114: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

97

Lampiran 5

SOAL PRETEST DAN POSTEST

TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : ....................................

Hari/Tanggal : ..................................... Kelas : .....................................

Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar!

1. Alat tubuh yang tidak termasuk alat pernapasan adalah...

a.Hidung c.kerongkongan

b.Tenggerokan d. Paru-paru

2. . Berikut ini adalah organ-organ penyusun sistem pernapasan pada manusia.

1) Bronkiolus

2) Alveolus

3) Bronkus

4) Laring

5) Ronggahidung

Urutan masuknya udara pernapasan yang benar adalah ….

a.1)-2)-3)-4)-5) c.5)-4)-1)-3)-2)

b. 5)-4)-3)-2)-1) d.5)-4)-3)-1)-2)

3. . Paru-paru kiri terdiri atas 2 lobus, sedangkan paru-paru kanan terdiri atas ....

a. 2 lobus c. 1 lobus

b. 3 lobus d. 4 lobus

4. Udara yang keluar masuk sewaktu kita sedang beristirahat disebut ....

a. udara komplementer c. udara bersih

b. udara cadangan d.udara residu

5. Manakah yang bukan termasuk hal yang dapat mengganggu sistem pernapasan manusia....

a. Gas buang kendaraan c. Asap rokok

b. Wangi masakan d. Racun serangga

6. Alat ini berfungsi sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar

mencapai paru-paru. adalah fungsi organ ..

a.jantung c. paru paru

b. bronkeolus d. d.trakea

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

98

7. Gas yang terdapat diudara sebagai hasil proses pernafasan adalah....

a. nitrogen c. hidrogen

b. oksigen d. karbondioksida

8. Rambut hidung dan selaput lendir berguna untuk . . . .

a. menyaring udara yang masuk

b. mengikat oksigen

c. membasahi pangkal tenggorok

d. mengeluarkan kotoran

9. Hidung merupakan salah satu alat pernapasan yang berfungsi ….

a. Sebagai tempat penyaringan udara

b. Sebagai tempak keluar masuk udara

c. Untuk saluran udara pernapasan

d. Untuk menyerap oksigen

Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawab soal no 28 dan 29 .

10. Alat yang berfungsi untuk menghirup oksigen ditunjukkan oleh nomor ....

a.2 c.1

b.3 d.4

11. Alat pernapasan yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon

dioksida ialah ....

a. 4 c.2

b.1 d.3

12. Gangguan pernapasan yang dapat disebabkan oleh udara yang tercemar yaitu . ..

a.Bronkuitis c. TBC

b. Sesak napas d. Influenza

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

99

13.Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh virus, yaitu . . .

a.Asma c. Influenza

b.Polip d.sesak napas

14.Berikut merupakan salah satu asap yang merupakan penyebab dari sesak napas, kecuali.....

a.Asap rokok c. Asap kendaraan bermotor

b. Asap pembakasan sampah d. Asap parfum

15.Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem pernafasan...

. a.Membersihkan debu c.Menggunakan racun serangga

b.Menghirup asap rokok d.Menghirup asap industri

16. Penyakit yang menggannggu alat pernapasan adalah....

a. trakea c. Bronkitis

b. pening d. kolera

17. Salah satu cara menjaga kesehatan alat pernapasan yaitu . . . .

a. tinggal di lingkungan ber-AC

b. berolahraga teratur

c. tinggal di daerah dingin

d.menutup mulut dengan tangan

18. Sumber pencemaran udara di dalam rumah bisa berasal dari...

a.Gas buang motor c. Gas buang mobil

b. Uap air mendidih d Asap rokok dan racun serangga

19. Alat pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, pangkal tenggorok,

tenggorok, dan ....

a. jantung c. Lambung

b. paru-paru d. Usus

20. perhatiakn gambar di samping !

pada bagian alat pernapasan yang ditunjukan huruf A

terdapat bulu-bulu halus yang berguna untuk ….

a. menyaring kotoran

b. mengikat oksigen dari udara

c. jalan keluar karbodioksida dan air

d. sebagai tempat pengikatan karbondioksida

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

103

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Kelas Kontrol

NamaKelompok :

Anggota :

1. 4.

2. 5.

3. 6.

PetunjukUmum :

1. Berdoalahsebelummengerjakan

2. Tulisnamaanggotakelompokmu

3. Tanyakanpada guru jikamengalamikesulitan

No. Alatpernapasan Keterangan

1 HIDUNG

……………………………….

Fungsi:

Di dalamnyaterdapat:

2 TENGGOROKAN

………………………………….

Fungsi:

Di dalamnyaterdapat:

3 PARU-PARU

……………………………………..

Fungsi:

Di dalamnyaterdapat:

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

104

LembarKerjaSiswa (LKS)

KelasEksprimen

”Mengetahui Cara KerjaParu-ParuMenggunakan Model”

Bahan :

• Botolplastikbening

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

105

• SatubuahPipapanjang 25 cm

• Pipakecilbercabangtiga

• Plastisin

• DuabuahKaretgelang

• Duabuahbalonkecil

• Satubuahbalonbesar

• Lakban

Alat:

• Gunting

• Cutter

Cara membuat :

1. SiapkanAlatdanBahan yang diperlukan.

2. PotonglahBotolPlastikpadabagianbawahsecaramembujur,

3. Buatlahlubangpadabagiantengahtutupbotol.

4. Sementaraituambillahpipapanjang,

dansambungkansalahsatuujungpipapanjangtersebutdengansalahsatucabangpipapendek.

5. Padaduacabangpipapendek, pasanglahbalon yang

sebelumnyapadaujungbalontersebuttelahdipotongsedikit.

6. Ikatlahbalon yang telahdipasangpadaduacabangpipapendekdenganmenggunakankaretgelang.

7. Masukkanujungpipapanjang (yang telahdirangkaidenganpipapendekdanduabalon)

padalubangtutupbotolmelaluibagianbawahbotol yang telahterpotong, sehinggakeduabalon

yang

telahdisambungkanpadacabangpipamasukdalambotoldanterlihatmenggantungdibagiantenga

hbotol.

8. Berikansisapipakuranglebih 7 cm diatastutupbotol (sebagaijalanudara)

9. Tempelkanplastisinpadasela-selalingkarlubangtutupbotolpipa agar tidakadaudara yang

masukmelaluisela-selatutupbotoltersebut, sehinggatekananudara di dalambotolstabil.

10. Potonglahsatubuahbalonbesarhinnggamembentuklembaran.

11. Padabagianbawahbotol yang telahdipotong,

tutuplahmenggunakanlembaranbalondengankencang,

Kemudianrekatkansisisampingbalondanbotolplastiktersebutmenggunakanlakbansecaramelin

gkar. Pastikanlakbantersebutmerekatdengankuat, agar ketikabalonditariktidakmudahlepas.

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

106

Mengetahui Cara KerjaParu-Paru

Cara KerjaParu-Paru

1. Pegangbotoldengantangankiri! Tariklahbalon B dengantangankananmu! Apa yang

terjadipadabalon A ketikabalon B ditarik? Mengapademikian?

2. Lepaskantarikanpadabalon B! Amati yang terjadipadabalon A! Apa yang terjadipadabalon

A ketikatarikanbalon B dilepaskan? Mengapademikian?

3. Buatlahkesimpulantentangcarakerjaparu-paru!

4. Demonstrasikanlah model dancarakerjaparu-parutersebut di kelas! Sambilberdemonstrasi,

ceritakanlahcarakerjanya.

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

104

Lampiran 6

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Kelas Kontrol

Nama: Kelas/No:

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Perhatikan gambar di bawah ini. Tuliskan nama alat pernapasan sesuai dengan nomornya!

2. Jelaskan pengertian inspirasi!

Jawab:

3. Jelaskan pengertian ekspirasi!

Jawab:

4. Pada hidung terdapat bulu-bulu halus, sebutkan fungsi bulu-bulu halus tersebut!

Jawab:

5. Apakah fungsi hidung bagi manusia!

Jawab

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

101

Lampiran 6

Lembar Kerja Siswa

Kelas Eksprimen

Mengetahui cara kerja paru-paru mengunakan model

Alat :

1.Botol Aqua bekas

2.Balon karet 2 buah

3.Pulpen bekas

4.Silet/Cutter

Cara buat :

1. Potol botol menjadi dua bagian!

2. Potonglah bagaian ujung dan pangkal pulpel plastik

3. Masukkan pipa plastik ke salah satu balon ( balon A) ikat dengan karet gilang !

4. Masukkan pipa plastik(hasail langkah nomor 4 ) ke sumbat botol !

5. Pasang sumbat botol pada mulut botol! Usahkan tidak terjadi kebocoran !

6. Potonglah balon kedua ( balon B) pada bagian bawahnya dan pasang dibagian bawah

botol plastik !

7. Sumbatlah bagian atas pipa saat memasang balon B ! ikat dengan karet gelang !

Page 123: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

102

Mengetahui cara kerja paru-paru

1. Pegang botol dengan tangan kiri ! tarikan dengan balon B dengan tangan kananmu ! apa

yang terjadi pada balon A ketika balon B ditarik ? mengapa demikian ?

2. Lepaskan tarikan pada balon B ! Amatilah yang terjadi pada balon A ! apa yang terjadi

paada balon A ketika tarikan balon B dilepaskan ? mengapa demikian ?

3. Buatlah kesimpulan tentang cara kerja paru-paru !

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

103

Lampiran 7

Daftar Hasil Nilai Kelas Eksperimen

Nama

Nilai

Pretest

Nilai

postest A 25 50

B 35 60

C 40 60

D 40 65

E 40 65

F 40 65

G 45 65

H 45 70

I 45 70

J 45 70

K 45 70

L 45 70

M 45 70

N 50 70

O 50 70

P 50 70

Q 50 70

R 55 70

S 55 75

T 55 75

U 55 75

V 55 75

W 55 75

X 55 75

Y 55 75

Z 55 75

Aa 60 80

Ab 60 80

Ac 60 80

Ad 60 80

Ae 60 80

Af 65 80

Ag 65 80

Ah 65 80

Ai 65 80

Aj 75 90

Ak 75 90

Al 75 90

Am 75 10

An 85 10

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

Lampiran 8

Daftar Hasil Nilai Kelas Kontrol

Nama

Nilai

Pretest

Nilai

Postest

A 35 50

B 35 50

C 40 55

D 40 55

E 45 55

F 50 60

G 50 60

H 50 60

I 50 60

J 50 60

K 50 60

L 55 60

M 55 65

N 55 65

O 55 65

P 55 65

Q 55 65

R 60 65

S 60 65

T 60 65

U 60 70

V 60 70

W 60 70

X 60 70

Y 60 70

Z 60 70

Aa 65 70

Ab 65 70

Ac 70 70

Ad 70 70

Ae 70 75

Af 70 75

Ag 70 75

Ah 70 75

Ai 70 80

Aj 70 80

Ak 75 80

Al 75 80

Am 80 80

An 80 85

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

107

Lampiran 9

Tabel Bantu PerhitunganDistribusiFrekuensiKelompokKontrol

Hasil Pretest KelompokKontrol

Hasilnilaiterendahsampaitertinggiberdasarkanhasilpretest yang di

dapatdarikelompokkontroladalahsebagaiberikut :

30 35 40 40 45 50 50 50 50 50 50 56 56 56 56

56 56 60 60 60 60 60 60 60 60 60 65 65 70 70

70 70 70 70 70 70 75 75 80 80

Dari hasiltersebutdiperolehnilaimaksimum (Xmax) adalah 80 dannilai minimum (Xmin)

adalah 30 sehinggadapatdibuattabeldistribusirekuensidenganmenentukanterlebihdahulurentang

(R), banyakKelas (K), danpanjangkelas (P).

Nilaiketiganyadiperolehberdasarkanperhitungansebagaiberikut :

a. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

80 – 35 = 45

b. Banyakkelas (K)

K = 1+3,3 log n

1 + 3.3 log 40 = 6.286798

c. PanjangKelas (P)

P =

= 7.953174

Tabeldistribusitabeladalahsebagaiberikut :

No Kelas Frekuensi

(f i )

Nilai

Tengah

(xi)

f x i x i2

fi-xi2

1 35-41 4 38 152 144 5776

2 42-48 1 44 44 1936 1936

3 49-55 12 51 612 2601 31212

4 56-62 9 58 522 3364 30276

5 63-69 2 65 130 4225 8450

6 70-76 10 72 720 5184 51840

7 77-83 2 79 158 6241 12482

Jumlah 40 407 2338 24995 `141972

Page 127: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

108

Rata-rata

∑ ∑

Modus

Mo= BB + P [

]

=48.5 +7[

]

=48.5 +

=48.5 + 3.5

=54

Median

Me = BB + P[

]

= 48.5 + 7[

]

= 48.5 + 7 [

]

= 48.5 +

= 48.5 + 8.75

= 57.25

Simpanganbaku (StandarDeviasi)

√ ∑

(∑ )

( )

√ ( )

( )

Page 128: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

109

=11.67498

Tabel Bantu PerhitunganDistribusiFrekuensiKelompokKontrol

HasilPostestKelompokKontrol

Hasilnilaiterendahsampaitertinggiberdasarkanhasilpostestyang di

dapatdarikelompokkontroladalahsebagaiberikut :

50 50 55 55 55 60 60 60 60 60 60 60 65 65 65

65 65 65 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

75 75 75 75 80 80 80 80 80 85

Dari hasiltersebutdiperolehnilaimaksimum (Xmax) adalah 85dannilai minimum (Xmin)

adalah 50sehinggadapatdibuattabeldistribusirekuensidenganmenentukanterlebihdahulurentang

(R), banyakKelas (K), danpanjangkelas (P).

Nilaiketiganyadiperolehberdasarkanperhitungansebagaiberikut :

a. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

85-50 =35

b. Banyakkelas (K)

K = 1+3,3 log n

1 + 3.3 log 40 = 6.286798

d. PanjangKelas (P)

P =

= 5.567222

Tabeldistribusiadalahsebagaiberikut :

No kelas fi xi f,xi xi2 fi.xi2

1 50-55 5 52.5 262.5 2756.25 13781.25

2 56-61 7 58.5 409.5 3422.25 23955.75

3 62-67 8 64.5 516 4160.25 33282

4 68-73 10 70.5 705 4970.25 49702.5

5 74-79 4 76.5 306 5852.25 23409

6 80-85 6 82.5 495 6806.25 40837.5

jumlah 40 405 2694 27967.5 184968

Page 129: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

110

Rata-rata

∑ ∑

Modus

Mo= BB + P [

]

Mo = 67.5+6[

]

Mo = 67.5 +

Mo = 67.5 + 1.5

Mo = 69

Median

Me = BB + P[

]

Me = 61.5 + 6 [

]

Me = 61.5 + 6 [

]

Me = 61.5 + 6 [

]

Me = 61.5 + 6

Me = 67.5

Simpanganbaku (StandarDeviasi)

√ ∑

(∑ )

( )

√ ( )

( )

= 9.509914

Page 130: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

111

Lampiran 10

Tabel Bantu PerhitunganDistribusiFrekuensiKelompokEksperimen

Hasil Pretest KelompokEksperimen

Hasilnilaiterendahsampaitertinggiberdasarkanhasilpretest yang di

dapatdarikelompokkontroladalahsebagaiberikut :

25 35 40 40 40 40 45 45 45 45 45 45 45 50 50 50 50

55 55 55 55 55 55 55 55 55 60 60 60 60 60 65 65 65

65 75 75 75 75 85.

Dari hasiltersebutdiperolehnilaimaksimum (Xmax) adalah 85dannilai minimum (Xmin)

adalah 25 sehinggadapatdibuattabeldistribusirekuensidenganmenentukanterlebihdahulurentang

(R), banyakKelas (K), danpanjangkelas (P).

Nilaiketiganyadiperolehberdasarkanperhitungansebagaiberikut :

a. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

85 – 25 = 60

b. Banyakkelas (K)

K = 1+3,3 log n

1 + 3.3 log 40 = 6.286798

c. PanjangKelas (P)

P =

= 9.543809

Tabeldistribusitabeladalahsebagaiberikut :

No kelas fi xi f.xi xi2 fi.xi2

1 25-34 1 28.5 28.5 812.25 812.25

2 35-44 5 38.5 192.5 1482.25 7411.25

3 45-54 11 48.5 533.5 2352.25 25874.75

4 55-64 14 58.5 819 3422.25 47911.5

5 65-74 4 68.5 274 4692.25 18769

6 75-84 4 78.5 314 6162.25 24649

7 85-94 1 88.5 88.5 7832.25 7832.25

jumlah 40 409.5 2250 26755.75 133260

Rata-rata

∑ ∑

Page 131: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

112

Modus

Mo= BB + P [

]

Mo = 54.5 + 10 [

]

Mo = 54.5 +

Mo = 54.5 + 2.3

Mo = 56.8

Median

Me = BB + P[

]

Me = 54.5 + 10 [

]

Me = 54.5 + 10 [

]

Me = 54.5 +10 [

]

Me = 54.5 +

Me = 54.5 + 2.14

Me = 56.64

Simpanganbaku (StandarDeviasi)

√ ∑

(∑ )

( )

√ ( )

( )

=13.10461

Page 132: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

113

HasilPostestKelompokEksperimen

Hasilnilaiterendahsampaitertinggiberdasarkanhasilpostestyang di

dapatdarikelompokkontroladalahsebagaiberikut :

50 60 60 65 65 65 65 70 70 70 70 70 70 70

80 80 80 80 80 80 80 80 80 90 90 90 100 100

70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75 75

Dari hasiltersebutdiperolehnilaimaksimum (Xmax) adalah 100dannilai minimum (Xmin)

adalah 50sehinggadapatdibuattabeldistribusirekuensidenganmenentukanterlebihdahulurentang

(R), banyakKelas (K), danpanjangkelas (P).

Nilaiketiganyadiperolehberdasarkanperhitungansebagaiberikut :

a. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

100 – 50 = 50

b. Banyakkelas (K)

K = 1+3,3 log n

1 + 3.3 log 40 = 6.286798

c. PanjangKelas (P)

P =

= 7.953174

Tabeldistribusitabeladalahsebagaiberikut :

No kelas fi xi fi.xi xi2 fi.xi2

1 50-58 1 54 54 2916 2916

2 59-67 6 63 378 3969 23814

3 68-76 19 72 1368 5184 98496

4 77-85 9 81 729 6561 59049

5 86-94 3 90 270 8100 24300

6 95-103 2 99 198 9801 19602

Jumlah 40 459 2997 36531 228177

Rata-rata

∑ ∑

Page 133: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

114

Modus

Mo= BB + P [

]

Mo = 73.5 + 8 [

]

Mo = 73.5 + [

]

Mo = 73.5 + 1.88

Mo = 75.4

Median

Me = BB + P[

]

Me = 73.5 + 8 [

]

Me = 73.5 + 8 [

]

Me = 73.5 + 8 [

]

Me = 73.5 +

Me = 73.5 + 1.1

Me = 74.6

Simpanganbaku (StandarDeviasi)

√ ∑

(∑ )

( )

√ ( )

( )

= 9.64335164

Page 134: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

115

Lampiran 11

Normalitas data skor pretest kelas kontrol

TABEL KERJA UJI NORMALITAS DENGAN RUMUS LILIEFORS

NO xi f Kum Z=(Xi-X)/SD F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

1 35 2 -2.00857 0.0228 0.025 -0.0022

2 35 -2.00857 0.0228 0.05 -0.0272

3 40 4 -1.5803 0.0571 0.075 -0.0179

4 40 -1.5803 0.0571 0.1 -0.0429

5 45 5 -1.15204 0.1251 0.125 1E-04

6 50 -0.72377 0.2358 0.15 0.0858

7 50 11 -0.72377 0.2358 0.175 0.0608

8 50 -0.72377 0.2358 0.2 0.0358

9 50 -0.72377 0.2358 0.225 0.0108

10 50 -0.72377 0.2358 0.25 -0.0142

11 50 -0.72377 0.2358 0.275 -0.0392

12 55 -0.2955 0.3859 0.3 0.0859

13 55 -0.2955 0.3859 0.325 0.0609

14 55 17 -0.2955 0.3859 0.35 0.0359

15 55 -0.2955 0.3859 0.375 0.0109

16 55 -0.2955 0.3859 0.4 -0.0141

17 55 -0.2955 0.3859 0.425 -0.0391

18 60 0.132763 0.4483 0.45 -0.0017

19 60 0.132763 0.4483 0.475 -0.0267

20 60 0.132763 0.4483 0.5 -0.0517

21 60 26 0.132763 0.4483 0.525 -0.0767

22 60 0.132763 0.4483 0.55 -0.1017

23 60 0.132763 0.4483 0.575 -0.1267

24 60 0.132763 0.4483 0.6 -0.1517

25 60 0.132763 0.4483 0.625 -0.1767

26 60 0.132763 0.4483 0.65 -0.2017

27 65 0.561029 0.2877 0.675 -0.3873

28 65 28 0.561029 0.2877 0.7 -0.4123

29 70 0.989295 0.1635 0.725 -0.5615

30 70 0.989295 0.1635 0.75 -0.5865

31 70 36 0.989295 0.1635 0.775 -0.6115

32 70 0.989295 0.1635 0.8 -0.6365

33 70 0.989295 0.1635 0.825 -0.6615

34 70 0.989295 0.1635 0.85 -0.6865

35 70 0.989295 0.1635 0.875 -0.7115

36 70 0.989295 0.1635 0.9 -0.7365

37 75 38 1.417561 0.0793 0.925 -0.8457

38 75 1.417561 0.0793 0.95 -0.8707

39 80 1.845828 0.0329 0.975 -0.9421

40 80 40 1.845828 0.0329 1 -0.9671

L hitung<L tabel ; data berdistribusi normal

L hitung(0,0859)< L tabel(0,01410) Maka data berdistribusi normal

Page 135: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

116

Normalitas data skor prostest kelas kontrol

TABEL KERJA UJI NORMALITAS DENGAN RUMUS LILIEFORS

No Xi f kum Z=(Xi-X)/SD F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

1 50 2 -1.82441 0.0344 0.025 0.0094

2 50 -1.82441 0.0344 0.05 -0.0156

3 55 5 -1.29864 0.0985 0.075 0.0235

4 55 -1.29864 0.0985 0.1 -0.0015

5 55 -1.29864 0.0985 0.125 -0.0265

6 60 12 -0.77288 0.2206 0.15 0.0706

7 60 -0.77288 0.2206 0.175 0.0456

8 60 -0.77288 0.2206 0.2 0.0206

9 60 -0.77288 0.2206 0.225 -0.0044

10 60 -0.77288 0.2206 0.25 -0.0294

11 60 -0.77288 0.2206 0.275 -0.0544

12 60 -0.77288 0.2206 0.3 -0.0794

13 65 20 -0.24711 0.4052 0.325 0.0802

14 65 -0.24711 0.4052 0.35 0.0552

15 65 -0.24711 0.4052 0.375 0.0302

16 65 -0.24711 0.4052 0.4 0.0052

17 65 -0.24711 0.4052 0.425 -0.0198

18 65 -0.24711 0.4052 0.45 -0.0448

19 65 -0.24711 0.4052 0.475 -0.0698

20 65 -0.24711 0.4052 0.5 -0.0948

21 70 30 0.278657 0.3926 0.525 -0.1324

22 70 0.278657 0.3926 0.55 -0.1574

23 70 0.278657 0.3926 0.575 -0.1824

24 70 0.278657 0.3926 0.6 -0.2074

25 70 0.278657 0.3926 0.625 -0.2324

26 70 0.278657 0.3926 0.65 -0.2574

27 70 0.278657 0.3926 0.675 -0.2824

28 70 0.278657 0.3926 0.7 -0.3074

29 70 0.278657 0.3926 0.725 -0.3324

30 70 0.278657 0.3926 0.75 -0.3574

31 75 34 0.804424 0.2119 0.775 -0.5631

32 75 0.804424 0.2119 0.8 -0.5881

33 75 0.804424 0.2119 0.825 -0.6131

34 75 0.804424 0.2119 0.85 -0.6381

35 80 39 1.330191 0.0336 0.875 -0.8414

36 80 1.330191 0.0336 0.9 -0.8664

37 80 1.330191 0.0336 0.925 -0.8914

38 80 1.330191 0.0336 0.95 -0.9164

39 80 1.330191 0.0336 0.975 -0.9414

40 85 40 1.855958 0.0322 1 -0.9678

L hitung<L tabel ; data berdistribusi normal

L hitung(0,0802)< L tabel(0,1410) Maka data berdistribusi normal

Page 136: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

120

Lampiran 14

Uji Homogenitas Tes Prettest

Uji homogentis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan menggunakan

rumus:

Dimana:

(∑ )

( )

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah:

1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

2) Membagi data menjadi dua kelompok.

3) Mencari varians dari masing-masing kelas

a) Kelas Eksperimen

(∑ )

( )

( )

( )

1771.7308

Page 137: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

121

b) Kelas Kontrol

(∑ )

( )

( )

( )

4) Menentukan Fhitung dengan rumus:

1.2599

5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:

a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi

yang tidak homogen.

6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus:

dk1 = n – 1 = 40 – 1 = 39

dk2 = n – 1 = 40 – 1 = 39

7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan.

Karena F(0.05:39:39) tidak terdapat dalam tabel F, maka perhitungan nilai Ftabel dilakukan dengan

menggunakan Microsof Excel dengan rumus FINV(0,05;39;39). Dari hasil perhitungan

diperoleh Fhitung = dan Ftabel =, dapat dinyatakan bahwa Fhitung < Ftabel, maka H0 dapat diterima,

kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen.

Page 138: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

122

Lampiran 15

Uji Homogenitas Tes Posttest

Uji homogentis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan menggunakan

rumus:

Dimana:

(∑ )

( )

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah:

1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

2) Membagi data menjadi dua kelompok.

3) Mencari varians dari masing-masing kelas

a) Kelas Eksperimen

(∑ )

( )

( )

( )

92.99423

Page 139: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

123

b) Kelas Kontrol

(∑ )

( )

( )

( )

90.43846

4) Menentukan Fhitung dengan rumus:

1.0283

5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:

c) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

d) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi

yang tidak homogen.

6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus:

dk1 = n – 1 = 40 – 1 = 39

dk2 = n – 1 = 40 – 1 = 39

7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan.

Karena F(0.05:39:39) tidak terdapat dalam tabel F, maka perhitungan nilai Ftabel dilakukan dengan

menggunakan Microsof Excel dengan rumus FINV(0,05;39;39). Dari hasil perhitungan

diperoleh Fhitung = dan Ftabel =, dapat dinyatakan bahwa Fhitung < Ftabel, maka H0 dapat diterima,

kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen.

Page 140: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

124

Lampiran 16

UJI HIPOTESIS PRETES

Hipotesis yang diajukan:

, maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-

rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Kriteri pengujian:

Jika -ttabel thitung ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima dan

jika thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Uji-t

Dengan:

√( )

( )

Diketahui:

= 58.45

= 56.25

n1 = 40

n2 = 40

= 1771.7308

= 136.3051

Page 141: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

125

√( ) ( )

Sehingga

Untuk menentukan ttabel = TINV (0,05;dk )

ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = (40 – 1) + (40 – 1) = 39 + 39 = 78

Dari hasil perhitungan diperoleh thitung =0.318 dan ttabel = 1,99 , dapat dinyatakan

bahwa thitung < ttabel, , maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok

kontrol dengan rata-rata pretest kelompok eksperimen.

Page 142: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

126

Lampiran 17

UJI HIPOTESIS POSTEST

Hipotesis yang diajukan:

, maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-

rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Kriteri pengujian:

Jika -ttabel thitung ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima dan

jika thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Uji-t

Dengan:

√( )

( )

Diketahui:

= 75.1

= 67.35

n1 = 40

n2 = 40

= 118.81

= 90.438

Page 143: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep

127

√( ) ( )

Sehingga

Untuk menentukan ttabel = TINV (0,05;dk )

ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = (40 – 1) + (40 – 1) = 39 + 39 = 78

Dari hasil perhitungan diperoleh thitung =3,39 dan ttabel =1,99, dapat dinyatakan

bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postest kelompok kontrol

dengan rata-rata postest kelompok eksperimen.

Page 144: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 145: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 146: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 147: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 148: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 149: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 150: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep
Page 151: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24595/3/FATHI... · Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran IPA pada Konsep