pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi...

31
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE 2009 - 2011 Gomgom Arthur Simamora / 26209168 Pembimbing: Dr. C. Widi Pratiwi, SE., MM

Upload: donhan

Post on 08-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI

UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI

SUMATERA SELATAN PERIODE 2009 - 2011

Gomgom Arthur Simamora / 26209168

Pembimbing:

Dr. C. Widi Pratiwi, SE., MM

Latar Belakang Masalah

NKRIUUD “45 &

Pancasila

Pemerintah

Pusat

Pemerintah

Daerah

UU No. 32

Tahun 2004

UU No. 32

Tahun 2004

Otonomi Daerah

• Hak

• Wewenang

• Kewajiban

Desentralisasi

• Penyerahan

Wewenang

Desentralisasi

• PAD

• DAU

• DAK

• Belanja Daerah

SDA

Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Rumusan Masalah :

1. Apakah pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap belanja daerah pada Provinsi

Sumatra Selatan?

2. Apakah dana alokasi umum berpengaruh terhadap belanja daerah pada Provinsi

Sumatra Selatan ?

3. Apakah dana alokasi khusus berpengaruh terhadap belanja daerah pada Provinsi

Sumatra Selatan ?

4. Apakah pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus

berpengaruh terhadap belanja daerah pada Provinsi Sumatra Selatan ?

Tujuan Penelitian :

1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan PAD terhadap Belanja Daerah.

2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan DAU terhadap Belanja Daerah.

3. Untuk mengetahui pengaruh signifikan DAK terhadap Belanja Daerah.

4. Untuk mengetahui pengaruh signifikan PAD, DAU, dan DAK terhadap Belanja

Daerah.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomuntuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturanperundangundangan.

2. PAD adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumberdalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerahsesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang PemerintahDaerah, sumber-sumber pendapatan daerah terdiri atas:

a. Pajak Daerah

b. Retribusi Daerah

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

d. Lain-lain PAD yang sah

3. DAU adalah dana perimbangan dari APBN, yang dialokasikan dengantujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah danpenggunaannya ditetapkan sepenuhnya oleh daerah (DeddiNordiawan, 2008:56).

Dana Alokasi Umum akan memberikan kepastian bagi daerah dalammemperoleh sumber pembiayaan untuk membiayai kebutuhanpengeluaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing daerah.

4. DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN, dialokasikan/ditransfer kepada daerah untuk membiayai kegiatan khusus yangmerupakan urusan daerah (Budi Purnomo, 2009:37).

Kerangka Pemikiran

Dari kerangka pemikiran tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa PendapatanAsli daerah yang merupakan sumber pendapatan yang berasal dari daerah itusendiri akan mempengaruhi belanja daerah. Selain itu Dana Alokasi Umumdan Dana Alokasi Khusus yang berasal dari pemerintahan pusat, sebagai danaperimbangan akan mempengaruhi belanja daerah.

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diujikebenarannya dengan melihat hasil analisis penelitian. Pengujianhipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan PAD,DAU dan DAK terhadap Belanja Daerah. Berdasarkan kerangkapenelitian diatas peneliti merumuskan 4 hipotesis. Ke 4 hipotesistersebut adalah sebagai berikut :

• H1 : Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Belanja Daerah,

• H2 : Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Belanja Daerah,

• H3 : Dana Alokasi Khusus berpengaruh terhadap Belanja Daerah,

• H4 : Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana AlokasiKhusus berpengaruh terhadap Belanja Daerah.

METODE PENELITIAN

1. Objek Penelitian : Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, DanaAlokasi Khusus dan Belanja Daerah.

2. Populasi dan Sampel Penelitian : seluruh kabupaten/kota di ProvinsiSumatera Selatan yang terdiri dari 15 Kabupaten.

Pemerintahan Kabupaten / Kota tersebut sebagai berikut :

• Kab. Ogan Komering Ulu ( Ibukota Baturaja)

• Kab. OKU Timur ( Ibukota Martapura )

• Kab. OKU Selatan( Ibukota Muara Dua )

• Kab. Ogan Komering Ilir ( Ibukota Kayu Agung )

• Kab. Empat Lawang ( Ibukota Tebing Tinggi )

• Kab. Muara Enim ( Ibukota Muara Enim )

• Kab. Lahat ( Ibukota Lahat )

• Kab. Musi Rawas ( Ibukota Lubuk Linggau )

• Kab. Musi Banyuasin ( Ibukota Sekayu )

• Kab. Banyuasin ( Ibukota Pangkalan Balai )

• Kab. Ogan Ilir ( Ibukota Indralaya)

• Kota Palembang ( Ibukota Palembang )

• Kota Pagar Alam ( Ibukota Pagar Alam )

• Kota Lubuk Linggau ( Ibukota Lubuk Linggau )

• Kota Prabumulih ( Ibukota Prabumulih )

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009-2011 dengan data penelitian sebanyak 45 sampel.

OPERASIONAL VARIABEL

1. PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungutberdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yangdialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaandesentralisasi.

3. DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yangdialokasikan kepada daerah dengan tujuan untuk membantumendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dansesuai dengan prioritas nasional.

4. Belanja Daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagaipengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yangbersangkutan (UU No.32 Tahun2004).

Teknik Analisi Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif berupa analisisregresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakanuntuk menganalisis fungsi hubungan antara beberapa variabelindependen dengan satu variabel dependen. Uji Regresi harusdilakukan uji normalitas kemudian dilanjutkan kedalam ujiasumsi klasik yang terdiri dari :

a. autokorelasi,

b. mulitkolinieritas,

c. heteroskedastisitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Normalitas

1. Uji Kolmogorov-Smirnov

Penentuan normalitas data menggunakan kolmogorov smirnov dapat dilihat dengan kriteria berikut ini :

• Nilai Sig < 0.05 distribusi data adalah tidak normal.

• Nilai Sig > 0.05 distribusi data adalah normal.

Analisis output pengolahan variabel dependent dan independent :

• Hasil pengujian normalitas variabel PAD dengan label X1 dapat diketahuiberdasarkan Nilai Signifikansi sebesar 0.200 lebih besar dari 0.05 sehinggadata variabel PAD terdistribusi normal.

• Hasil pengujian normalitas variable DAU dengan label X2 dapat diketahuiberdasarkan Nilai Signifikansi sebesar 0.200 lebih besar dari 0.05 sehinggadata variabel DAU terdistribusi normal.

• Hasil pengujian normalitas variabel DAK dengan label X3 dapat diketahuiberdasarkan Nilai Signifikansi sebesar 0.066 lebih besar dari 0.05 sehinggadata variabel DAK terdistribusi normal.

• Hasil pengujian normalitas variabel Alokasi Belanja Daerah dengan label Ydapat diketahui berdasarkan Nilai Signifikansi sebesar 0.200 lebih besardari 0.05 sehingga data variabel Alokasi Belanja Daerah terdistribusinormal.

2. Q-Q Plot of Regression Standardized Residual

a. PAD

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran dataPAD akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran data PADpada gambar diatas hampir semuanya pada sumbu normal, makadapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas dapat dipenuhi.

Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yang Diterapkan :

b. DAU

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran dataDAU akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran data DAU pada gambar diatas hampir semuanya pada sumbu normal,

maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas dapat dipenuhi.

c. DAK

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data DAK akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran data DAK pada gambar diatas hampir semuanya pada sumbu normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas dapat dipenuhi.

d. Belanja Daerah

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebarandata Alokasi Belanja Daerah akan terletak sekitar garis lurus, terlihatbahwa sebaran data Alokasi Belanja Daerah pada gambar diatashampir semuanya pada sumbu normal, maka dapat dikatakan bahwapernyataan normalitas dapat dipenuhi.

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Autokorelasi

Berdasarkan Tabel di atas didapat nilai Durbin Watson (DW) sebesar2.191. Hal ini berarti nilai Durbin Watson berkisar 1,55 sampai 2,46maka dapat dikatakan bahwa model regresi ini tidak terdapatAutokorelasi.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dapat dilihat dari hasil output tolerance lebihdari 0,10 dan VIF kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwatidak terjadi multikolinieritas antar variabel.

Analisis Uji Multikolinieritas

• Hasil pengujian Multikolinieritas variabel PAD dengan label X1 dapat diketahui berdasarkan Nilai Tolerance sebesar 0.676 lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.479 kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa PAD tidak terjadi multikolinieritas antar variabel.

• Hasil pengujian Multikolinieritas variabel DAU dengan label X2 dapat diketahui berdasarkan Nilai Tolerance sebesar 0.639 lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.565 kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa DAU tidak terjadi multikolinieritas antar variabel.

• Hasil pengujian Multikolinieritas variabel DAK dengan label X3 dapat diketahui berdasarkan Nilai Tolerance sebesar 0.877 lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.140 kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa DAK tidak terjadi multikolinieritas antar variabel.

3. Uji Heteroskedasitas

Berdasarkan grafik Scatterplot didapat tidak membentuk pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, tidak terjadi heteroskedastisitas.

Koefisien Determinasi (R Square)

Berdasarkan Tabel di atas didapat nilai koefisien determinasi yangsudah disesuaikan (Adjusted R square) sebesar 0,771. Artinya 77,1%variabel dependen Alokasi Belanja Daerah dipengaruhi oleh variabelindependen PAD, DAU dan DAK, dan sisanya dipengaruhi oleh variabellain.

UJI HIPOTESIS

Tabel 4.7

Berdasarkan Tabel diatas diperoleh persamaan regresi linier berganda yaitu :

Y = 5.684 + 0.429PAD - 0.100DAU + 0.445DAK

Analisis output Persamaan Regresi Linier Berganda:

• Jika variabel – variabel independen dianggap 0 maka nilai AlokasiBelanja Daerah (Y) adalah sebesar 5,684.

• Variabel PAD bernilai positif yaitu 0,429 artinya setiappeningkatan PAD sebesar 1%, akan meningkatkan Alokasi BelanjaDaerah sebesar 0,429.

• Variabel DAU bernilai positif yaitu - 0,100 artinya setiappeningkatan DAU sebesar 1%, akan menurunkan Alokasi BelanjaDaerah sebesar 0,100.

• Variabel DAK bernilai positif yaitu 0,445 artinya setiappeningkatan DAK sebesar 1%, akan meningkatkan Alokasi BelanjaDaerah sebesar 0,445.

Hipotesis 1 : PAD berpengaruh positifterhadap Belanja Daerah

Pada output regresi Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa angkasignifikansi untuk variabel Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,000.Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 sehinggadapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah secaraindividual mempengaruhi alokasi belanja daerah, dan dapatdisimpulkan hipotesis 1 diterima.

Hipotesis 2 : DAU berpengaruh positifterhadap Belanja Daerah

Pada output regresi Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa angkasignifikansi untuk variabel Dana Alokasi Umum sebesar 0,206. Nilai inilebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 sehingga dapatdisimpulkan bahwa Dana Alokasi Umum secara individual tidakmempengaruhi alokasi belanja daerah, dan dapat disimpulkanhipotesis 2 ditolak.

Hipotesis 3 : DAK berpengaruh positifterhadap Belanja Daerah

Pada output regresi Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa angkasignifikansi untuk variabel Dana Alokasi Khusus sebesar 0,000. Nilai inilebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 sehingga dapatdisimpulkan bahwa Dana Alokasi Khusus secara individualmempengaruhi alokasi belanja daerah, dan dapat disimpulkanhipotesis 3 diterima.

Hipotesis 4 : PAD, DAU dan DAK berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah

Tabel 4.8

Pada output Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa angka signifikansiuntuk variabel PAD, DAU dan DAK adalah sebesar 0,000. Nilai ini lebihkecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 sehingga dapat disimpulkanbahwa Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana AlokasiKhusus secara bersama-sama mempengaruhi alokasi belanja daerah,dan dapat disimpulkan hipotesis 4 diterima.

KESIMPULAN • Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap alokasi belanja

daerah. Hal ini disebabkan kenaikan dalam pajak akan meningkatkanbelanja daerah sehingga akhirnya akan memperbesar defisit.

• Dana Alokasi Umum berpengaruh negatif terhadap alokasi belanjadaerah. Hal ini disebabkan pemanfaatan DAU yang dominan untukbelanja pegawai negeri sipil sehingga berdampak pada berkurangnyaalokasi belanja modal.

• Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif terhadap alokasi belanjadaerah. Hal ini disebabkan DAK telah ditentukan oleh pemerintah pusatdiutamakan untuk proses pembangunan, sehingga daerah tidak dapatmembelanjakannya untuk kebutuhan lain.

• Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khususberpengaruh positif terhadap alokasi belanja daerah. Hal ini disebabkanjika PAD, DAU, dan DAK meningkat maka alokasi belanja daerah gunameningkatkan pelayanan publik juga bisa ditingkatkan.

SARAN

1. Bagi Pemerintah Daerah

Untuk pemerintah daerah, sebaiknya pemanfaatan DAU dibuat seimbang dengan belanja lainnya atau mengkaji kembali alokasi yang sangat penting bagi daerah, terus menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah baik secara intensifikasi maupun extensifikasi untuk meningkatkan Pendapatan Daerah, demikian juga Pemerintah Daerah agar terus mengupayakan untuk bisa menarik Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus semaksimal mungkin.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen lain baik ukuran-ukuran atau jenis-jenis penerimaan pemerintah daerah lainnya, maupun variabel non-keuangan seperti kebijakan pemerintah dan kondisi makro-ekonomi.