pengaruh penambahan vetsin terhadap tanaman kacang hijau

29
PENGARUH PENAMBAHAN VETSIN TERHADAP TANAMAN KACANG HIJAU DISUSUN OLEH: MAYA MELISA MANGANDE KELAS: XII ILMU ALAM 1 / 20 TAHUN AJARAN 2012/2013 SMA FRATER DON BOSCO MANADO

Upload: mangande-aiu

Post on 09-Feb-2016

2.435 views

Category:

Documents


102 download

DESCRIPTION

SMA Frater Don Bosco Manado

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

PENGARUH PENAMBAHAN VETSIN TERHADAP TANAMAN KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH:MAYA MELISA MANGANDE

KELAS:XII ILMU ALAM 1 / 20

TAHUN AJARAN2012/2013

SMA FRATER DON BOSCO MANADOJL. W.R SUPRATMAN KEL. LAWANGIRUNG KEC. WENANG KOTA MANADO

Page 2: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah “PENGARUH PENAMBAHAN VETSIN TERHADAP

TANAMAN KACANG HIJAU”

Karya tulis ini adalah salah satu syarat untuk mencapai kompetensi dasar dalam bidang studi Biologi. Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis banyak menemukan kendala-kendala.

Tentunya, karya tulis ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari pihak-pihak yang ikut membantu. Dalam hal ini penulis berterima kasih kepada:

1.Guru bidang studi Biologi ( Drs. Petrus Umboh)2.Orangtua yang turut serta membantu baik dari segi materi maupun moril3.Rekan-rekan kelas XII IPA 1

Saya menyadari bahwa karya tulis ini tidak luput dari kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja oleh penulis. Maka dari itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca.

Atas perhatiannya, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Manado, Agustus 2012

Penulis

2

Page 3: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG MASALAH.........................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................4

C. TUJUAN PENELITIAN ......................................................................................4

D. MANFAAT PENELITIAN ..................................................................................4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................5

A. KAJIAN TEORI .......................................................................................5

B. RUMUSAN HIPOTESIS ..........................................................................10

BAB III : METODE PENELITIAN ...........................................................................11

A. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI VARIABEL ..................................11

B. RANCANGAN PENELITIAN ....................................................................11

C. SASARAN PENELITIAN ..........................................................................11

D. INSTRUMEN .........................................................................................11

E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN ...............................................12

F. RENCANA ANALISIS DATA ....................................................................12

G. JADWAL PENELITIAN ............................................................................12

H. BIAYA ...................................................................................................12

BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN ....................................................................13

A. DESKRIPSI DATA ..................................................................................13

B. INTERPRETASI DATA ............................................................................14

C. UJI HIPOTESIS ......................................................................................15

D. PEMBAHASAN ......................................................................................15

E. HASIL PENGAMATAN ............................................................................16

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................17

A. KESIMPULAN ........................................................................................17

B. SARAN .................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................18

LAMPIRAN .........................................................................................................19

3

Page 4: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

BAB 1Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

VETSIN = PUPUK ? Pertanyaan demikian sering kali ditanyakan oleh orang-orang, mengingat

banyak orang yang menyirami tanaman anggrek atau bougenville mereka dengan mencampurkan

vetsin atau MSG (Monosodium Glutamat). Bahkan daun yang diseemprotkan dengan larutan vetsin,

akan menjadi lebih mengkilap dari biasanya. Konon vetsin dapat mempercepat proses pembungaan

pada tanaman. Namun apakah ini juga berlaku terhadap proses pertumbuhan batang dan daun? Apa

yang akan terjadi jika tanaman yang diberi larutan MSG bukan tanaman berbunga?

Berdasarkan hal inilah saya memilih mengamati pengaruh vetsin atau MSG bagi tanaman.

Tanaman yang saya pilih adalah kacang hijau karena kacang hijau dapat bertumbuh dengan mudah

pada beberapa media tanam, khususnya tanah.

B. Rumusan Masalah

Apakah Monosodium Glutamat atau MSG (vetsin) perpengaruh terhadap proses pertumbuhan

kacang hijau?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pemberian Monosodium Glutamat atau MSG (vetsin) terhadap

pertumbuhan kacang hijau.

D. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui pengaruh pemberian Monosodium Glutamat atau MSG (vetsin) terhadap proses

pertumbuhan kacang hijau.

2. Mengetahui manfaat penggunaan vetsin bagi tanaman.

3. Menemukan pupuk alternative bagi tanaman.

4

Page 5: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

BAB 11Tinjauan Pustaka

A. Kajian teori

Kacang hijau

Klasifikasi ilmiah

Nama Umum: Indonesia Kacang Hijau China chi xiao dou

Kingdom: Plantae (tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Rosidae

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus: Phaseolus

Spesies: Phaseolus radiatus L.

Kerabat Dekat Kacang Ruji, Kacang Emas, Buncis

Nama binomial

Vigna radiata(L.) R. Wilczek

SinonimPhaeolus aureus Roxb.

5

Page 6: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang

dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-

polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan

sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang

hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman

pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Sebagai makanan,

tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini menghasilkan berbagai masakan. Mulai dari aneka

panganan kecil, bubur, sampai kolak. Namun selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan

kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Biji kacang hijau yang direbus hingga lunak

dapat dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dapat dijadikan sebagai

isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan

di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup

lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam

bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam

pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang

dikenal sebagai soun.

Kacang hijau bauk dikonsumsi karena banyak mengandung:

1. Nutrisi Penting

Kacang hijau atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae alias polong-polongan.

Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain; kalsium

dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh. Sedangkan  kandungan lemaknya merupakan asam lemak

tak jenuh, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan.

2. Protein Tinggi

Kacang hijau mengandung protein tinggi, sebanyak 24%. Dalam menu masyarakat sehari-hari,

kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein nabati terbaik. Secara tradisi, ibu-ibu hamil

sering dianjurkan mengonsumsi kacang hijau agar bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat.

Pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel rambut memerlukan gizi yang baik terutama protein, dan

karena kacang hijau kaya akan protein maka keinginan untuk mempunyai bayi berambut tebal akan

terwujud.

3. Kalsium  dan fosfor

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang

6

Page 7: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

4. Lemak Rendah

Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah

dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan/minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak

mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak

jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak

tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.

5. Vitamin B1 (tiamin)

Untuk pertumbuhan. Pada awalnya vitamin B1 dikenal sebagai anti beri-beri. Selanjutnya

dibuktikan bahwa vitamin B1 juga bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan. Defisiensi

vitamin B1 dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan selanjutnya dapat berdampak

buruk bagi pertumbuhan. Dengan meningkatkan asupan bahan makanan yang banyak

mengandung vitamin B1, seperti kacang hijau, hambatan pertumbuhanpun dapat diperbaiki.

Meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan. Secara tak langsung peran

ini sangat berkaitan dengan efek perbaikan pertumbuhan badan. Penelitian mengungkapkan

bahwa defisiensi vitamin B1 menyebabkan waktu pengosongan lambung dan usus dua kali

lebih lambat yang mengindikasikan sulitnya proses pencernaan makanan yang terjadi sehingga

kemungkinan makanan tersebut tidak dapat diserap dengan baik.

Sumber energi. Vitamin B1 adalah bagian dari koenzim yang berperan penting dalam oksidasi

karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Tanpa kehadiran vitamin B1 tubuh akan mengalami

kesulitan dalam memecah karbohidrat.

Memaksimalkan kerja syaraf. Tanda-tanda pertama orang yang kekurangan vitamin B1 adalah

penurunan kerja syaraf. Kegiatan syaraf terganggu karena oksidasi karbohidrat terhambat.

Penelitian pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup mengandung vitamin B1

dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung, tidak mampu memusatkan

pikiran, dan kurang bersemangat. Hal ini mirip dengan tanda-tanda orang stress.

6. Vitamin B2 (riboflavin)

Membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Salah satu teori menyebutkan bahwa vitamin B2

dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Kehadiran vitamin B2 akan meningkatkan

pemanfaatan protein sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien.

7. Tidak kalah dengan kacangnya, kecambahnya juga memiliki manfaat seperti:

Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan

mencegah penyebaran sel kanker.

7

Page 8: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan.

Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. karena bersifat

alkalis (basa).

Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan

noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan

melangsingkan tubuh.

Vetsin

Vetsin atau mecin atau Monosodium Glutamat (MSG), adalah bumbu dapur yang dipakai sebagai bahan

penyedap makanan. Vetsin dapat mempertajam rasa dari suatu masakan. Penggunaan vetsin memang tidak

dianjurkan karena faktor kesehatan.

Zat-zat yang terkandung dalam vetsin adalah Nitrogen dan Nitrat. MSG dibuat melalui proses fermentasi

dari tetes-gula (molases) oleh bakteri (Brevibacterium lactofermentum).

Akhir-akhir ini, vetsin atau MSG sering dihindari karena diangap dapat merusak saraf. Apalagi

vetsin di duga tidak halal karena mengandung babi. Berikut disajikan cara pembuatan vetsin agar kita

dapat mengetahui kandungan-kandungan kimia apa saja yang terkandung dalam MSG.

Penjelasan Pembuatan Monosodium Glutamat SG)

 

1. MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molases) oleh bakteri (Brevibacterium

lactofermentum). Dalam peroses fermentasi ini, pertama-tama akan dihasilkan Asam Glutamat.

Asam Glutamat yang terjadi dari proses fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium

8

Page 9: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Carbonate), sehingga akan terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang terjadi ini,

kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal-murni, yang siap di

jual di pasar.

2. SEBELUM bakteri (pada Butir 1) tersebut digunakan untuk proses fermentasi pembuatan MSG,

maka terlebih dahulu bakteri tersebut harus diperbanyak (dalam istilah mikrobiologi: dibiakkan

atau dikultur) dalam suatu media yang disebut Bactosoytone. Proses pada Butir 2 ini dikenal

sebagai proses pembiakan bakteri, dan terpisah sama-sekali (baik ruang maupun waktu) dengan

proses pada Butir 1. Setelah bakteri itu tumbuh dan berbiak, maka kemudian bakteri tersebut

diambil untuk digunakan sebagai agen-biologik pada proses fermentasi membuat MSG (Proses

pada Butir 1).

3. Bactosoytone sebagai media pertumbuhan bakteri, dibuat tersendiri (oleh Difco Company di

AS), dengan cara hidrolisis-enzimatik dari protein kedelai (Soyprotein). Dalam bahasa yang

sederhana, protein-kedelai dipecah dengan bantuan enzim sehingga menghasilkan peptida rantai

pendek (pepton) yang dinamakan Bactosoytone itu. Enzim yang dipakai pada proses hidrolisis

inilah yang disebut Porcine, dan enzim inilah yang diisolasi dari pankreas-babi.

4. Perlu dijelaskan disini bahwa, enzim Porcine yang digunakan dalam proses pembuatan media

Bactosoytone, hanya berfungsi sebagai katalis, artinya enzim tersebut hanya mempengaruhi

kecepatan reaksi hidrolisis dari protein kedelai menjadi Bactosoytone, TANPA ikut masuk ke

dalam struktur molekul Bactosoytone itu. Jadi Bactosoytone yang diproduksi dari proses

hidrolisis-enzimatik itu, JELAS BEBAS dari unsur-unsur babi!!!, selain karena produk

Bactosoytone yang terjadi itu mengalami proses "clarification" sebelum dipakai sebagai media

pertumbuhan, juga karena memang unsur enzim Porcine ini tidak masuk dalam struktur

molekul Bactosoytone, karena Porcine hanya sebagai katalis saja .

5. Proses clarification yang dimaksud adalah pemisahan enzim Porcine dari Bactosoytone yang

terjadi. Proses ini dilakukan dengan cara pemanasan 160oF selama sekurang-kurangnya 5 jam,

kemudian dilakukan filtrasi, untuk memisahkan enzim Porcine dari produk Bactosoytone-nya.

Filtrat yang sudah bersih ini kemudian diuapkan, dan Bactosoytone yang terjadi diambil.

6. Perlu dijelaskan disini, bahwa proses pembuatan Media Bactosoytone ini merupakan proses

yang terpisah sama sekali dengan proses pembuatan MSG. Media Bactosoytone merupakan

suatu media pertumbuhan bakteri, dan dijual di pasar, tidak saja untuk bakteri pembuat MSG,

tetapi juga untuk bakteri-bakteri lainnya yang digunakan untuk keperluan pembuatan produk

biotek-industri lainnya.

7. Catatan: nama Bactosoytone merupakan nama dagang, yang dapat diurai sebagai berikut: Bacto

9

Page 10: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

adalah nama dagang dari Pabrik pembuatnya (Difco Co); Soy dari asal kata soybean:kedelai,

tone, singkatan dari peptone; jadi Bactosoyton artinya pepton kedelai yang dibuat oleh pabrik

Difco.

8. Setelah bakteri tersebut ditumbuhkan pada Media bactosoytone, kemudian dipindahkan ke

Media Cair Starter. Media ini sama sekali tidak mengandung bactosoytone. Pada Media Cair

Starter ini bakteri berbiak dan tumbuh secara cepat.

9. Kemudian, bakteri yang telah berbiak ini dimasukkan ke Media Cair Produksi, dimana bakteri

ini mulai memproduksi asam glutamat; yang kemudian diubah menjadi MSG. Media Cair

Produksi ini juga tidak mengandung bactosoytone.

10. Perlu dijelaskan disini bahwa bakteri penghasil MSG adalah Brevibacterium lactofermentum

atau Corynebacterium glutamicum, adalah bakteri yang hidup dan berkembang pada media air.

Jadi bakteri itu termasuk aqueous microorganisms.

11. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal POM di Jakarta menunjukkan bahwa:

Bactosoytone tidak terkontaminasi (tidak tercampur) dengan Lemak babi (data Analisis Gas

Chromatography); Protein babi (data Analisis HPLC), maupun DNA-babi (data Analisis PCR).

MSG tidak terkontaminasi (tidak tercampur) dengan: Lemak babi (data Analisis Gas

Chromatography); Protein babi (data Analisis HPLC), maupun DNA babi (data Analisis PCR).

12. Hasil Analisis yang dilakukan di Jepang (Kyoto University) juga menunjukkan bahwa baik MSG maupun Bactosoytone tidak terkontaminasi oleh enzim babi.

B. Rumusan Hipotesis

Karena larutan vetsin sering dipakai orang-orang sebagai pengganti pupuk untuk tanaman anggrek

dan bougenville, jadi menurut saya mungkin saja pemberian larutan Monosodium Glutamat atau MSG

(vetsin) pada tanaman kacang hijau akan mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau tersebut menjadi lebih

baik seperti yang terjadi pada tanaman anggrek dan bougenville yang diberi MSG.

BAB 111

10

Page 11: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Metode Penelitian

A. Variebel dan Definisi Oprasional Variabel

Variabel terikat : Proses pertumbuhan kacang hijau

Variabel bebas : Kadar vetsin (MSG)

Variabel control : Tanah

Definisi Oprasional Variabel : Kacang hijau akan diberi vetsin (MSG), yang dalam hal ini dalah

variable bebas, kemudian proses pertumbuhan kacang hijau

tersebut (veriabel terikat) akan diamati dan diteliti.

B. Rancangan Penelitian

Meneliti pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang telah ditambahkan vetsin (MSG) selama 1

minggu

C. Sasaran Penelitian

Populasi : 5

Sampel : 4

D. INSTRUMEN

Alat & bahan:

1. Kacang hijau

2. 4 buah pot/ botol bekas

3. Media tanam (tanah)

4. Vetsin (MSG)

5. Air

6. Mistar / alat ukur

E. Prosedur Pelaksanaan:

11

Page 12: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

1. Siapkan alat dan bahan seperti yang tertera di atas.

2. Masukan tanah ke dalam masing-masing pot.

3. Tanamlah kacang hijau dalam pot yang berisi tanah.

4. Tunggulah sampai kacang hijau berumur ± 3 hari.

5. Ukurlah panjang kacang hijau sebelum disiram dengan air dan larutan MSG.

6. Siramilah kacang hijau pada pot 1 dengan air biasa, pot 2 dengan air berkadar MSG 3%,

pot 3 dengan air yang berkadar MSG 5%, dan pot 4 berkadar MSG 8%.

7. Amati dan catatlah tinggi batang dan lebar juga panjang daun pada semua pot kacang

hijau tersebut.

F. Rencana Analisis Data

Hasil pengamatan dari penelitian yang dilakukan, akan dianalisis dalam bentuk table.

G. Jadwal Penelitian

28 Juli – 14 Agustus 2012

H. Biaya

1. Kacang hijau Rp. 4.800

2. 4 buah pot/ botol bekas Rp. 2.000

3. Media tanam (tanah) Rp. 0

4. Vetsin (MSG) Rp. 3.500

5. Air Rp. 0

6. Mistar / alat ukur Rp. 2.800

Total Rp. 13.100

BAB 1V12

Page 13: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Data dan Pembahasan

A. Deskripsi Data

1 2 3 4

1

B 5,5 cm

D L = 0,8 cm

P = 1 cm

B 5 cm

D L = 0,6 cm

P = 0,9 cm

B 5 cm

D L = 0,5 cm

P = 0.8 cm

B 4,9 cm

D L = 0,6 cm

P = 1 cm

2B 6,5 cm

D L = 0,8 cm

P = 1,2 cm

B 6,3 cm

D L = 0,6 cm

P = 1 cm

B 6 cm

D L = 0,5 cm

P = 0.8 cm

B 5,5 cm

D L = 0,6 cm

P = 1,1 cm

3B 7,5 cm

D L = 0.8 cm

P = 1,5 cm

B 7,2 cm

D L = 0,6 cm

P = 1,2 cm

B 6,9 cm

D L = 0,3 cm

P = 0.8 cm

B 5,8 cm

D L = 0,6 cm

P = 1,1 cm

4B 8,5 cm

D L = 1 cm

P = 2 cm

B 8 cm

D L = 0,7 cm

P = 1,6 cm

B 7,7 cm

D L = 0,3 cm

P = 0.8 cmMati

5B 9 cm

D L = 1,2 cm

P = 2,5 cm

B 8.5 cm

D L = 0,7 cm

P = 1,8 cm

B 8,2 cm

D L = 0,3 cm

P = 0.8 cmMati

6B 9,5

D L = 1,3 cm

P = 2,9 cm

B 9 cm

D L = 1 cm

P = 2,3 cm

B 8,7 cm

D L = 0,3 cm

P = 0.8 cmMati

7B 10 cm

D L = 1,5 cm

P = 3,4 cm

B 9,6 cm

D L = 1,1 cm

P = 2,5 cm

B 9,2 cm

D L = 0,3 cm

P = 0.8 cmMati

8B 11

D L =1,7 cm

P = 4 cm

B 10 cm

D L = 1,2 cm

P = 2,8 cmmati Mati

13

Page 14: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

9B 11,6

D L = 2 cm

P = 4,6 cm

B 11 cm

D L = 1,4 cm

P = 3,4 cmmati mati

10B 12

D L = 2,2 cm

P = 5 cm

B 11,5 cm

D L = 1,6 cm

P = 4,4 cmmati Mati

B. Interpretasi Data

Pada awalnya, tinggi kacang hijau pada pot1 = 5,5 cm, pot2 = 5 cm, pot3 = 5 cm, pot4 = 4,9. Hari

ke-2, tinggi kacang pada pot1 = 6,5 cm, pot2 = 6,3 cm, pot3 = 6 cm, pot4 = 5,5 cm. Pertambahan tinggi

kacang hijau pada keempat pot-pot tersebut tetap stabil, ini dibuktikan dengan pertambahan tinggi

kacang hijau pada hari ke-3 yaitu pot1 = 7,5 cm, pot2 = 7,2 cm, pot3 = 6,9 cm, pot4 = 5,8 cm. Namun

ternyata, saat memasuki hari ke-4, tanaman kacang hijau pada pot4 layu dan mati. Sedangkan tanaman

kacang hijau pada pot-pot lain tetap tumbuh dengan tinggi batang, pot1 = 8,5 cm, pot2 = 8 cm, pot3 = 7,7

cm. Pada hari ke-5 hingga hari ke-7, pertambahan tinggi kacang hijau pada pot1, pot2, dan pot3 tetap

stabil yaitu antara 0,5 – 0,6 cm. Ternyata pada hari ke-8, kacang hijau pada pot3 layu dan mati,

sedangkan pertumbuhan kacang hijau pada pot lainnya tetap berlangdung stabil antara 0,5 – 1 cm.

Pada pertumbuhan daun, pot1 hari pertama, L = 0,8 cm dan P = 1 cm, hari ke-2 L = 0,8 cm dan

P = 1,2 cm, hari ke-4 L = 1 cm dan P = 2 cm, hari ke-5 L = 1,2 cm dan P = 2,5 cm, pada hari ke-6 L =

1,3 cm dan P = 2,9 cm. Hari ke-7 pertumbuhan daun pada pot1 tetap bertambah dengan hasil; L = 1,5

cm dan P = 3,4 cm, hari ke-8 L =1,7 cm dan P = 4 cm. hari ke-9 dan ke-10, panjang daun bertambah

0,4 cm.

Pot2, hari pertama, Lebar daun 0,6 cm dan Panjang 0,9 cm. dihari ke-2 samapai ke-3, ternyata

lebar daun tidak bertambah, dan panjang daun hanya bertambah 0,1 – 0,2 cm saja. Pada hari ke-4 lebar

daun hanya bertambah 0,1 cm dan tidak berubah sampai hari ke-5. sedangkan panjang daun pada hari

ke-4 dan ke-5 bertambah 0,2 cm. Lebar daun pada hari ke-6 dan ke-8 bertambah 0,1 cm setiap harinya

dan panjang daun bertambah 0,2 – 0,3 cm. dua hari terakhir, lebar dan panjang daun kacang hijau

hanya bertambah 0,1 cm dan 0,2 cm.

Pada pot3, lebar daun tidak berubah pada hari dan tetap sama pada hari ke-1 sampai hari ke-2.

Pada hari ketiga, lebar dan panjang daun hanya bertambah 0,1 cm dan tidak berubah hingga hari ke-7

samapai tanaman tersebut mati pada hari ke-8.

14

Page 15: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Tanaman pada pot terakhir, hanya dapat bertahan ± 3 hari. Dengan lebar daun yang tidak

pernah berubah, dan panjang dauna hanya bertambah 0,1 cm pada hari kedua dan tidak berubah sampai

tanaman tersebut mati di hari ke-4.

C. Uji Hipotesis

Hipotesis awal: tanaman kacang hijau yang diberi MSG akan bertumbuh dengan baik.

Hasil percobaan: tanaman kacang hijau yang diberi kadar MSG paling tinggi, justru yang paling

cepat layu dan mati.

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan selama 10 hari. Ternyata hipotesis yang saya

berikan sebelumnya kurang tepat. MSG atau vetsin hanya mempercepat proses pembungaan saja.

Sehingga tanaman kacang hijau yang saya berikan kadar vetsin paling tinggi, akan cepat mati.

D. Pembahasan

Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin selain sebagai penyedap rasa, dapat juga membantu

pembungaan pada tanaman berbunga. Pemberian MSG pada tanaman, sebaiknya dilakukan pada

tanaman yang sudah dewasa dan siap untuk berbunga. Hal ini dikarenakan Monosodium Glutamat

(MSG) hanya berperan untuk mempercepat proses pembungaan (katalisator). Energi untuk menunjang

terjadinya proses pembungaan tersedia pada tanaman tersebut dan biasanya energi itu sudah tersedia

bila tanaman tersebut sudah dewasa

MSG diduga mempunyai kandungan yang berperan sebagai hormon perangsang pertumbuhan

seperti gliberelin yang berfungsi memacu keanekaragaman fungsi sel, sehingga sel yang awalnya di

arahkan untuk pertumbuhan tunas daun, dialihkan untuk pertumbuhan tunas bunga.

Dalam hal pertumbuhan batang, hormon gliberelin yang terkandung dalam MSG, memang

membantu pemanjangan sel batang. Namun, berdasarkan percobaan yang telah dilakukan sebelumnya,

terhadap tanaman jagung, ternyata gliberelin hanya mempengaruhi pemanjangan sel maupun

pembelahan sel pada jagung kerdil. Sedangkan pada tumbuhan jagung normal dan tumbuhan normal

lainnya, pemakaian gliberelin tidak akan memberikan respon yang lebih.

Oleh karena itu, berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan selama 10 hari, tanaman

kacang hijau normal yang diberi MSG, pertumbuhan batangnya akan sama seperti kacang hijau yang

15

Page 16: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

hanya disiram air biasa. Namun berbeda dengan pertumbuhan batangnya, pertumbuhan daun pada

kacang hijau yang paling tinggi kadar MSG-nya akan semakin kecil. Disamping itu bilapemberian

vetsin dilakukan secara berlebih, maka tanaman akan langsung layu dan mati.

E. Hasil pengamatan

Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan selama 10 hari, tanaman kacang hijau normal

yang diberi MSG, pertumbuhan batangnya akan sama seperti kacang hijau yang hanya disiram air

biasa. Namun berbeda dengan pertumbuhan batangnya, pertumbuhan daun pada kacang hijau yang

paling tinggi kadar MSG-nya akan semakin kecil. Disamping itu bilapemberian vetsin dilakukan secara

berlebih, maka tanaman akan langsung layu dan mati.

BAB VKesimpulan dan Saran

16

Page 17: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

A. Kesimpulan

Pemberian MonosodiumGlutamat atau MSG sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan

kacang hijau. Semakin tinggi kadar MSG yang diberikan, semakin cepat kacang hijau itu layu dan

mati. Selain itu, kacang hijau yang diberi MSG, daunnya akan menjadi lebih kecil dari daun biasa,

karena MSG diduga mempunyai kandungan yang berperan sebagai hormon perangsang pertumbuhan

seperti gliberelin yang berfungsi memacu keanekaragaman fungsi sel, sehingga sel yang awalnya di

arahkan untuk pertumbuhan tunas daun, dialihkan untuk pertumbuhan tunas bunga.

B. Saran

Monosodium Glutamat atau MSG (vetsin) sebaiknya digunakan untuk tanaman dewasa yang

siap untuk berbunga bukan untuk tanaman yang belum dewasa dan tidak berbunga. Kadar MSG yang

diberikan harus sesuai agar tanaman tersebut tidak layu ataupun mati. Vetsin juga dapat digunakan

untuk menyirami tanaman agar cepat berbunga. Caranya, 5 liter air dicampur dengan 1 sendok makan

vetsin lalu diaduk sampai merata dan disiramkan pada tanaman. Lakukan hal ini setiap kali menyirami

tanaman.

Daftar Pustaka

17

Page 18: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Pratiwi, D. A, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga.

http://www.biology-online.org

http://www.google.co.id

http://www.wikipedia.co m

18

Page 19: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Lampiran

Gambar kacang hijau sebelum ditanam

POT1

Hari 1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5

Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9 Hari ke-10

POT2

Hari 1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4

19

Page 20: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9 Hari ke-10

POT3

Hari 1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5

Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8

POT4

Hari 1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4

Perbandingan Panjangdan Lebar Daun ke-4 pot

20

Page 21: Pengaruh PEnambahan Vetsin Terhadap Tanaman Kacang Hijau

Daun Pot1 Daun Pot2 Daun Pot3

21