kacang hijau (autosaved)

Upload: imas-masruroh

Post on 15-Jul-2015

860 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau. Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya,pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang berbeda.

1.2 Tujuan Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau yang mendapatkan cahaya matahari dan kacang hijau ditempat gelap (tidak terkena cahaya matahari)

1.3 Pembatasan masalah y Yang dimaksud pencahayaan adalah kacang hijau yang ditempatkan terkena cahaya matahari dan kacang hijau yang ditempatkan ditempat gelap. y Tanah yang digunakan adalah jenis tanah gembur dengan takaran 250 gram/gelas y y Benih yang ditanam berkedalaman 1 cm. Tempat yang digunakan untuk menanam kacang hijau adalah gelas plastik bervolume 270 gram, berdiameter 6 cm.

y

Kacang hijau yang ditanam adalah jenis kacang hijau sayuran.

1.4 Variabel Variabel Bebas Variabel Terikat Perkecambahan kacang hijau Variabel Kontrol Tempat, tanah, penyiraman, jenis bibit, jenis air

Cahaya

1.5 Perumusan Masalah Tumbuhan kacang hijau manakah yang pertumbuhannya lebih cepat, kacang hijau yang ditempatkan ditempat terang, atau kacang hijau yang ditempatkan ditempat gelap

1.6 Hipotesis Tanaman yang terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih lambat dan pendek batangnya namun kuat dan cepat berdaun, sedangkan kecambah di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dan memiliki batang yang lebih panjang namun rapuh dan tak memiliki banyak daun, hal ini karena tumbuhan tidak mengalami fotosintesis sempurna, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan dan

perkembangan kecambah kacang hijau

1.7 Waktu Percobaan Percobaan dilakukan dalam waktu 14 hari, dimulai dari tanggal 01 Agustus 2011 s/d 14 Agustus 2011.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kacang hijau Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun. Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae : Fabales : Fabaceae (suku polong-polongan) : Phaseolus : Phaseolus radiatus L.

Kerabat Dekat Kacang Ruji, Kacang Emas, Buncis 2.2 Faktor yang mempengaruhi tumbuhan 2.2.1Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

1. Genetik (hereditas) Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan 2. Enzim Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama 3. Hormon (fitohormon) Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin) b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin 1. Hormon Auksin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda) Objek penelitian : Rumput (Avena sativa) Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal

Struktur auksin Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji

Fungsi hormon Auksin Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh Merangsang pembentukkan akar Merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi) Merangsang differensiasi jaringan pembuluh Merangsang absisi ( pengguguran pada daun) Berperan dalam dominansi apikal

2. Hormon Giberelin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Ewiti. Kurosawa Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid) Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa

Fungsi Giberelin Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel Merangsang perkecambahan biji Memecah dormansi biji Merangsang pembungaan dan pembuahan

3. Hormon Sitokinin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Van Overbeek

Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun

Fungsi Sitokinin Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel Menghambat dominansi apikal oleh auksin Merangsang pertumbuhan kuncup lateral Merangsang pemanjangan titik tumbuh Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio Merangsang pembentukan akar cabang Menghambat pertumbuhan akar adventive Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun

4.Hormon Asam Absisat (ABA) Asal kata : Bahasa Latin Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott Objek penelitian : buah kapas Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah

Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA) Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya

Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah

5. Hormon gas etilen Asal kata : Bahasa Latin Penemu : R. gene (1934) Objek penelitian : buah yang masak Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2

Fungsi hormon gas etilen Mempercepat pematangan buah Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal Merangsang proses absisi Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus

6. Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin berperan sebagai kofaktor

7. Hormon Kalin Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan

Jenisnya adalah: a. Fitokalin : memacu pertumbuhan daun b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar d. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga 2.2.2 Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

1. Unsur hara Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan: Unsur makro Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2 Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2 Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi

2.Suhu Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920

3.Kelembaban Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan 4.Cahaya Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung etiolasi cepat, tetapi abnormal Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya

Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (sterling B. Hendrik) Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas:

Tumbuhan hari pendek ) short day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam

Tumbuhan hari panjang (long day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam

Tumbuhan hari netral (neutral day plant) Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari

5. Air Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari

6. pH pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.

BAB III HASIL PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat : 1. Wadah aqua gelas bekas berdiameter 6 cm 2. Penggaris ukuran 30cm 3. Kertas 4. Spidol 5. Gunting 6. Solasiban

3.1.2 Bahan : 1. Kacang hijau 2. Tanah gembur 3. Pupuk Kandang 4. Air

3.2 Cara Kerja

1. Rendam kacang ijo selama satu malam agar kacang ijo lebih cepat tumbuh. 2. Pilihlah kacang ijo yang akan ditanam ( gunakan kacang ijo yang keadaannya sama ). 3. Masukan kacang pada gelas/wadah yang telah diisi tanah dan pupuk (10 buah tiap wadah) 4. Beri nama wadah-wadah tersebut dengan huruf A dan B 5. Siramlah untuk hari pertama sebanyak 20 gram air tiap penyiraman 6. Tempatkan wadah A di tempat yang terkena sinar matahari dan wadah B di tempat gelap. 7. Lakukan pengamatan dengan mengukur menggunakan mistar atau penggaris perkembangan masing-masing kecambah dari hari pertama hingga hari ke 14. 8. Tulis hasil pengukuran dalam tabel perkembangan kecambah

9. Amati perbedaan kemudian simpulkan.

TABEL PERKEMBANGAN TINGGI KECAMBAH Gelas A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tanggal 01/08/11 0 02/08/11 03/08/11 04/08/11 05/08/11 06/08/11 07/08/11 08/08/11 09/08/11 Pertumbuhan Tinggi Kecambah Per-Hari dalam cm 1 0 0,3 0,5 1,0 1,5 1,8 2,3 2,7 3,1 5,4 5,7 5,7 6,1 6,3 6,6 8,2 7,2 2 3 0 0 4 0 0,7 1,5 2,3 3,4 7,3 5 0 0,5 1,4 2,2 3,1 6,2 6 0 0,1 0,8 1,8 3,0 6,6 7,5 7,6 7,8 8,0 7 0 0 0,3 1,1 2,0 6,7 7,5 7,8 8,1 9,5 8 0 0 0,3 1,3 3,0 7,0 9,3 9 10 0 0 0 0 0 0 0 0,44286 1,06667 1,92222 3,02222 6,41111 8,16667 8,62222 9,35556 10,2889 11,2667 12,4111 13,5333 14,8333 Ratarata

0,3 0,7 1,2 1,6 2,0 2,5 3,2 3,7 5,8 7,0

6,5 12,1 11,5 7,3 7,0 12,3 12,0 8,0 7,5 12,7 13,4 8,2 7,5 13,2 14,1 9,4

10,0 0 11,1 0 12,7 0

10/08/11 10,1 8,1 11/08/11 12,2 9,2 12/08/11 14,8 9,5

7,6 13,7 15,0 10,0 10,2 10,0 13,5 0 7,8 14,4 16,5 11,2 11,3 11,8 14,4 0

13/08/11 16,0 10,0 8,7 15,0 18,3 12,7 12,9 12,1 16,1 0 14/08/11 18,4 11,3 9,2 16,2 20,2 13,2 13,2 13,8 18,0 0 14,83

Rata-rata

Ket :

Kecambah tumbuh pada hari ke-2 Batang mulai tumbuh pada hari ke-3 Daun mulai tumbuh pada hari ke-3 Kotiledon mulai menghilang pada hari ke-6

Gelas B No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tanggal 1 01/08/11 02/08/11 03/08/11 04/08/11 05/08/11 06/08/11 07/08/11 08/08/11 09/08/11 10/08/11 11/08/11 12/08/11 13/08/11 14/08/11 0 0,5 1.7 2,5 3,0 4,0 5,0 6,6 7,8 8,0 Pertumbuhan Tinggi Kecambah Per-Hari dalam cm 2 0 0,7 2,2 3,0 4,0 7,7 13,0 14,0 16,8 3 0 0 0,5 1,7 2,3 3,2 4,5 7,3 7,8 4 0 0 0,2 1,4 2,0 3,0 5,0 7,0 8,0 9,0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,6 0,96667 2,15 2,825 4,475 6,875 8,725 10,1 11,075 13,8 16,2 17,8333 19,1 Ratarata

17,3 10,0

10,4 18,0 13,0 14,2 19,0 15,4 16,0 20,5 17,0 17,3 22,0 18,0 19,1

Rata-rata

Ket:

Kecambah tumbuh pada hari ke-2 Batang mulai tumbuh pada hari ke-3 Daun mulai tumbuh pada hari ke-4 Kotiledon mulai menghilang pada hari ke-5

PEMBAHASAN

Perkembangan kecambah kacang hijau ditempat terang16 14 12 10 8 6 4 2 0

rata-rata

Perkembangan kecambah kacang hijau ditempat gelap25 20 15 10 5 0 rata-rata

GAMBAR PENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU

Hari Ke-2

Hari Ke-3

Hari Ke-7

Hari Ke-14

BAB IV KESIMPULAN

Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah dilakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji, air dalam dalam tanah yang sama namun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya dan tanpa cahaya), dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang diperkirakan telah benar. Tumbuhan yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya memperlambat/menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.

DAFTAR PUSTAKA

http://imaairana.wordpress.com/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadappertumbuhan-kacang-hijau/ http://miftahur.com/pengaruh-cahaya-terhadap-perkecambahan-kacang-hijau http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau http://www.plantamor.com/index.php?plant=981

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH : Masruroh Veny Sulistyani XII IPA 1

SMA NEGERI 1 SUKATANI Jln. Jatijajar NO. 20 Telp 270 893 Purwakarta 2011-2012

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kecambah di gelas A mengalami pertumbuhan yang baik, hal itu dapat dilihat dari daun yang tumbuh berwarna hijau karena proses fotosintesis yang baik, penguapan serta penyinaran yang baik oleh faktor internal yaitu cahaya, dan pertumbuhan kecambah yang lebih banyak dari kecambah yang ditempatkan di gelas B , hal ini disebabkanpenyerapan dan penguapan tidak dilakukan secara maksimal karena tidak adanya cahaya yang membantu penyerapan sehingga tanaman di gelas B mengalami lebih besarnya kemungkinan pembusukan pada biji, namun tanaman pada gelas B lebih tinggi daripada Gelas A,ini dikarenakan tidak adanya cahaya pada gelas B yang dapat menghambat hormon auksin serta daun yang menguning akibat kekurangan Fe yang terdapat pada cahaya matahari sehingga tanaman pada gelas A lebih pendek dengan daun yang berwarna hijau serta lebih lebat daripada tanaman pada gelas B dengan daun yang menguning dan lebih sedikit, proses tersebut dinamakan etiolasi (pertumbuhan cepat pada tempat gelap).

BAB IV KESIMPULAN

Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah dilakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji, air dalam dalam tanah yang sama namun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya dan tanpa cahaya), dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang diperkirakan telah benar. Tumbuhan yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya memperlambat/menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Pembatasan masalah 1.4 Variabel 1.5 Perumusan Masalah 1.6 Hipotesis 1.7 Waktu Percobaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III HASIL PERCOBAAN BAB IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji syukuy kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat Allah jualah kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tentang Pengaruh Cahaya Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau. Adapun laporan ini dibuat tidak lain sebagai bahan pembelajaran melalui penelitian terhadap suatu objek kacang hijau sebagai objek penelitian.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan-kesalahan, baik dalam hal penyusunan laporan maupun data-data laporan.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan laporan ini