pengaruh penambahan taici pada baglog terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih...

18
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGARUH PENAMBAHAN TAICI PADA BAGLOG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) BIDANG KEGIATAN : PKM - P Diusulkan oleh: Basthomi Izza A. 105050100111168 Angkatan 2010 Jeffi Adam P. 105050100111165 Angkatan 2010 Aditya Budiawan 105050100111163 Angkatan 2010 Ulwan Hawari 125020307111021 Angkatan 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Upload: ashfafidza-ashshofi

Post on 03-Aug-2015

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGARUH PENAMBAHAN TAICI PADA BAGLOG

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BIDANG KEGIATAN :

PKM - P

Diusulkan oleh:

Basthomi Izza A. 105050100111168 Angkatan 2010

Jeffi Adam P. 105050100111165 Angkatan 2010

Aditya Budiawan 105050100111163 Angkatan 2010

Ulwan Hawari 125020307111021 Angkatan 2012

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

USULAM PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : PENGARUH PENAMBAHAN TAICI

PADA BAGLOG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

2. Bidang Kegiatan / Topik : (√)PKM-P ( ) PKM-K ( )PKM-KC

( ) PKM-T ( ) PKM-M

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Basthomi Izza A.

b. NIM : 105050100111168

c. Jurusan : Peternakan

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Brawijaya

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 085736930890

f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang

5. Dosen Pendamping

a) Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Endang Setyowati, MS

b) NIDN : 0006115205

c) Alamat Rumah dan No Tel/HP : Mondoroko Indah No. 4 Singosari

Malang / 081334647606

6. Biaya Kegiatan Total :

a) Dikti : Rp. 7.277.000

b) Sumber lain : Rp. –

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Malang, 10 Oktober 2012

Menyetujui,

PD III

Fakultas Peternakan

(Ir.Eko Widodo.M.Agr.Sc.M.Sc.Phd)

NIP. 19631021 988021 001

Ketua Pelaksana Program

(Basthomi Izza A.)

NIM. 105050100111168

Pembantu Rektor Bidang

Kemahasiswaan

(Ir. H. RB. Ainurrasjid, MS)

NIP. 195506181981031002

Dosen Pendamping

(Ir. Endang Setyowati, MS)

NIDN. 0006115205

Page 3: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................... iii

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan ............................................................................................ 2

D. Luaran yang Diharapkan ........................................................................ 2

E. Kegunaan ............................................................................................ 2

F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 3

Syarat Tumbuh Jamur Tiram .............................................................. 3

Persiapan Media Tanam Jamur Tiram ................................................ 4

Karakteristik Dedak ........................................................................... 4

Pengomposan Kotoran Kelinci ........................................................... 5

G. Metode Pelaksanaan ............................................................................... 6

Waktu dan Tempat ............................................................................. 6

Bahan dan Alat .................................................................................. 6

Metode Penelitian .............................................................................. 6

Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 7

Analisis Data ................................................................................... 10

H. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 10

I. Rancangan Biaya ................................................................................... 10

J. Daftar Pustaka ....................................................................................... 12

Lampiran .......................................................................................... 13

Biodata Ketua dan Anggota Kelompok ............................................ 14

Biodata Dosen Pendamping ............................................................. 15

Page 4: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

1

PENGARUH PENAMBAHAN TAICI PADA BAGLOG TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JAMUR TIRAM PUTIH

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kota Malang dan Batu merupakan kawasan yang sejuk dengan kondisi di

dataran tinggi, wilayahnya cukup luas, dan merupakan kota pelajar sekaligus kota

wisata yang dapat menarik berbagai kalangan. Peluang ini dimanfaatkan sebagian

besar peternak kelinci untuk mengais rejeki melalui perdagangan kelinci hias yang

begitu diminati para wisatawan. Selain itu juga untuk menyuplai permintaan

daging kelinci di wilayah sekitar mengingat tekstur dan nutrisinya yang rendah

kolesterol bagus mencukupi kebutuhan tubuh secara optimal. Hal ini mendorong

berkembangnya kelinci yang dibuktikan dengan jumlah produksi kelinci yang

terus meningkat.

Peningkatan jumlah kelinci yang pesat berdampak pada bertambahnya

limbah berupa kotoran padat dan cair. Sementara para peternak belum

memanfaatkan limbah secara optimal agar memiliki nilai yang lebih efisien.

Kalaupun ada sebatas sebagai pupuk tanpa pengolahan lebih lanjut, sehingga

potensi yang begitu besar dengan kandungan hara kompleks belum maksimal

dikelola. Disisi lain usaha jamur tiram juga mengalami peningkatan. Upaya

peningkatan produksi jamur tiram perlu didukung dengan penyediaan media

tumbuh yang selama ini banyak memanfaatkan dedak. Sementara dedak

merupakan bahan baku pakan ternak yang cukup mahal harganya. Menurut

Rachmatullah (2009) Nitrogen dibutuhkan jamur tiram dalam jumlah besar untuk

untuk pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik, Nitrogen

juga berguna untuk mempercepat pertumbuhan, dari pemanfaatan TAICI

diharapkan mampu mensubtitusi kebutuhan Nitrogen yang diperoleh dari dedak.

Kompos TAICI (Tai kelinci) memiliki kandungan nitrogen 2,62% bersama

karbon 29% sedangkan dedak memiliki Nitrogen sebanyak 0,50% dengan karbon

35%. Dari sini dapat diketahui TAICI memiliki kandungan yang lebih seimbang

jika dibandingkan dengan kandungan dedak.

Page 5: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

2

Untuk itu diajukan penelitian terbaru berupa pengaruh pemanfaatan

kompos TAICI sebagai bahan pembuatan baglog jamur tiram dilihat dari

perkembangan dan produksi jamur yang dihasilkan.

B. PERUMUSAN MASALAH

Peternak kelinci di daerah Malang raya terus berkembang, sehingga

menghasilkan feses kelinci yang melimpah, feses tersebut memiliki kandungan

karbon dan nitrogen yang tinggi yang diperlukan untuk perkembangan jamur.

Berdasarkan hal tersebut maka masalah yang akan dikaji adalah bagaimana

pengaruh konnsentrasi TAICI sebagai medium terhadap produktivitas dan

perkembangan yang dihasilkan jamur tiram.

C. TUJUAN

1. Mencari subtitusi dedak sebagai bahan pembuatan baglog jamur tiram

2. Membuat formulasi memanfaatan TAICI yang mencukupi nutrisi jamur

tiram

3. Meningkatkan produksi jamur tiram

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Penelitian diharapkan mampu mengoptimalkan potensi yang terkandung di

dalam TAICI dengan inovasi terbaru pada budidaya jamur tiram, sehingga mampu

menbuka cakrawala peternak kelinci dan petani jamur tiram untuk meningkatkan

nilai TAICI dan menekan biaya pembuatan baglog jamur tiram.

E. KEGUNAAN

Keutungan yang mampu diperoleh dari penelitian ini adalah:

a) Setelah diperoleh formulasi yang tepat, maka petani jamur dapat

menghasilkan jamur dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih murah.

b) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani jamur dan

peternak kelinci.

c) Membuka peluang ekspor jamur tiram sebagai daerah tropis pusat

pertumbuhan jamur.

d) Penelitian ini akan membuka pola pikir kaum intelektual untuk

mengembangkan pemanfaatan TAICI yang memiliki potensi besar dalam

meningkatkan produktivitas jamur tiram.

Page 6: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

3

Sumber: Agus dkk (2004)

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Syarat Tumbuh Jamur Tiram

Pada umumnya, jamur ini bisa tumbuh pada suhu 24°-28°C, kelembaban

yang diperlukan dalam budidaya jamur tiram ± 80 – 90% dengan keadaan air

pada substrat tanaman antara 60-65% (Djarijah, 2001). Budidaya jamur tiram

putih sebaiknya dilakukan dalam ruangan saja supaya tidak terkena sinar

matahari secara langsung sehingga tidak kering karena jamur tiram putih

membutuhkan kelembaban yang tinggi. Sedangkan intensitas cahaya yang

dibutuhkan pada saat pertumbuhan jamur tiram sekitar 10 % saja (Cahyana et al.,

1997).

Untuk kehidupan dan perkembangannya jamur memerlukan nutrisi dalam

bentuk unsur-unsur kimia misalnya nitrogen, fosfor, belerang, kalium, karbon

yang telah tersedia dalam jaringan kayu, walaupun dalam jumlah sedikit. Oleh

karena itu, diperlukan penambahan dari luar dalam bentuk pupuk yang digunakan

sebagai bahan campuran pembuatan substrat tanaman atau media tumbuh jamur

(Suriawiria, 2006).

Pemakaian

pupuk hayati dalam

budidaya jamur tiram

(Pleurotus ostreatus)

untuk menggantikan

pupuk kimia

merupakan salah satu

penerapan konsep

pertanian organik yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari

pupuk kimia (Sutanto, 2006).

Menurut Rachmatullah (2009) bahwa pertumbuhan jamur tiram

membutuhkan nutrisi untuk metabolisme dalam tubuh. Nutrisi atau hara yang

dibutuhkan yaitu: a) Karbon (C) bersumber dari karbohidrat sebagai unsur dasar

pembentukan sel dan sebagai energi untuk metabolisme, sumber karbon diperoleh

dalam bentuk monosakarida, polisakarida, selulosa dan lignin (kayu). b) Nitrogen

Tabel 1. Komposisi Bahan Media Jamur Tiram

Page 7: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

4

Tabel 2. Komposisi Substrat Baglog

Sumber: Chang (1980)

diperlukan untuk pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan

organik, nitrogen juga berguna untuk mempercepat pertumbuhan. c) Vitamin

berfungsi sebagai bahan tambahan atau suplemen sehingga pertumbuhan jamur

menjadi lebih baik, vitamin yang dibutuhkan oleh jamur yaitu vitamin B1 dan

B12. d) Mineral sebagai unsur hara mikro yang berguna sebagai pelengkap pada

jamur. Kebutuhan mineral sudah tercukupi dari media. Penambahan kapur sebagai

pengatur tingkat kemasaman (pH) sekaligus memenuhi kebutuhan mineral yaitu

kalsium (Ca).

2. Persiapan Media Tanam Jamur Tiram

Cara membuat media tanam

adalah dengan pengayakan untuk

memisahkan atau menyaring serbuk

kayu gergaji yang bersar dan kecil/halus

sehingga didapatkan serbuk kayu

gergaji yang halus dan seragam.

Tujuannya untuk mendapatkan media

tanam yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik ( bag log)

dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata, kemudian

mencampur semua bahan, sambil ditambah air hingga kandungan airnya 60% dan

dimasukkan ke dalam polibag. Saat memasukkan campuran media ke dalam

polibag sambil dilakukan pemadatan media. Selanjutnya disterilkan pada suhu

1210C, menggunakan uap panas bertekanan 2 atm atau 15 psi selama 30 menit.

Apabila tidak memungkinkan maka bisa dengan aliran uap panas suhu 1000C

selama 2 jam, atau suhu 800C selama 4 jam. Setelah disterilkan dibiarkan selama

semalam (Sumarsih, 2012).

3. Karakteristik Dedak

Dedak merupakan produk samping penggilingan gabah menjadi beras.

Penggilingan satu ton gabah menghasilkan dedak sebanyak 60-80 kg. Bergantung

pada varietas beras dan derajat penggilingannya (Purbasari, 2008). Penggunaan

Kandungan Dedak Persentase (%)

Lignin 29.2

C 35

N 0.50

C:N 70

Page 8: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

5

Tabel 3. Kandungan Nutrisi Dedak

Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan

Pertanian Bogor

dedak pada media jamur tiram putih berfungsi sebagai substrat dan penghasil

kalori untuk pertumbuhan jamur.

Dedak yang digunakan sebagai

campuran media harus yang

masih baru, tidak berbau apek,

dan strukturnya belum rusak.

Jika memakai bahan yang sudah

lama dikhawatirkan sudah

terjadi fermentasi yang dapat

berakibat pada tumbuhnya jenis

jamur yang tidak dikehendaki.

4. Kompos Kotoran Kelinci

Pengomposan adalah suatu proses dekomposisi yang mengkonversikan

bahan organic padat menjadi produk yang stabil dibawah kondisi lingkungan yang

terkendali (Merkel,1981). Komposting pada feses merupakan suatu teknik untuk

memproduksi bahan organik menjadi stabil dengan cara membatasi hilangnya

nutrisi, sehingga dengan komposting akan mengurangi 2 jumlah feses,

mengurangi bau untuk memberikan persepsi yang baik pada masyarakat (Haque

dan Vandepopuliere, 1994).

Cara pembuatan kompos limbah peternakan kelinci dengan memanfaatkan

feses, urine dan residu pakan kemudian ditimbun dengan probiotik, berdasarkan

penelitian yang dilakukan Lugyo (2005) hasil terbaik untuk memperoleh

memperoleh pupuk kompos kelinci dengan menggunakan perbadingan 10

kilogram limbah kelinci kemudian ditambahkan 25 gram Probion dan 25 gram

Urea.

Menurur Yurmiati (2010) untuk memaksimalkan kandungan P, N, pada

limbah kelinci dapat dilakukan dengan pengomposan menggunakan limbah

kelinci dan serbuk kayu sengon dengan perbandingan 50:50 kemudian ditambah

probiotik.

Page 9: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

6

Sumber: Lugyo (2005)

Tabel 4. Hasil Analisa Kompos Kelinci dengan Penambahan Probiotik

G. METODE PELAKSANAAN

1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan poncokusumo Kota Malang

bertopografi terjal dengan kemiringan diatas 45 % dan berada di ketinggian 1400

Mdpl kelembaban 85 % dengan suhu rata-rata 270C. Penelitian ini akan

dilaksanakan selama lima bulan.

2. Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit jamur tiram

putih (Pleurotus florida), Probion, TAICI, serbuk gergaji kayu sengon, dedak,

alkohol, CaCO3, CaSO4, dan air. Alat yang digunakan meliputi: Drum, tongkat

kayu, spatula besi, bunsen, plastik polibag dari plastik PP (Polipropilene), kapas,

plastik penutup, cincin, karet gelang, termometer, higrometer, terpal, ayakan,

kompor, pH meter, kertas grafik, penggaris dan timbangan.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

(RAL) dengan lima macam perlakuan yang masing-masing diulang 4 kali.

Masing–masing ulangan perlakuan terdapat 50 baglog, sehingga keseluruhan

Page 10: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

7

terdapat 250 baglog pada tiap perlakuan menggunakan berat 50 kg. bentuk

perlakuan, untuk bentuk perlakuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Perlakuan Bentuk Perlakuan

P1 Serbuk Gergaji 80%+Dedak 20%

P2 Serbuk Gergaji 80%+Dedak 15%+Kompos TAICI 5%

P3 Serbuk Gergaji 80%+Dedak 10%+Kompos TAICI 10%

P4 Serbuk Gergaji 80%+Dedak 5%+ Kompos TAICI 10%

P5 Serbuk Gergaji 80%+ Kompos TAICI 10%

4. Pelaksanaan Penelitian

4.1 Persiapan

Kompos TAICI diperoleh dengan memanfaatkan feses, urine dan residu

pakan kelinci kemudian dicampur dengan serbuk kayu sengon dengan

perbandingan 50:50 dan ditambah probiotik Probion 0,24%, dan ditimbun selama

14 hari dan dilakukan pembalikan setiap 3 hari. Serbuk kayu yang digunakan

berasal dari jenis kayu sengon (Albasia sp) karena mempunyai kandungan nutrisi

yang cukup tinggi sehingga sangat membantu pertumbuhan miselium jamur.

Sedangkan serbuk kayu biasa diperoleh dengan Serbuk kayu sengon yang

digunakan harus dikomposkan dahulu agar terpecah menjadi senyawa sederhana.

Pengomposan dilakukan dengan menambahkan kalsium sulfat (CaSO4) sebanyak

2% dan CaCO3 1% dari jumlah total serbuk gergaji. Pengomposan dilakukan

selama ± 14 hari. Setelah dikompos, serbuk gergaji kemudian diayak untuk

mendapatkan ukuran yang seragam.

Semua substrat dimanfaatkan dalam media dengan digiling ketika sudah

kering 0,02 cm, kemudian diayak untuk mendapatkan ukuran yang seragam.

Dalam budidaya jamur, alat dan ruangan yang digunakan harus steril. Oleh karena

itu sebelum digunakan, alat dan ruangan disterilkan dengan menggunakan alkohol

70%.

4.2 Pembuatan Media

Bahan – bahan yang dipergunakan komposisi sesuai perlakuan. Pada setiap

perlakuan, ditambahkan secara langsung kompos serbuk kayu sengong yang telah

dicampur CaSO4 dan CaCO3. Semua bahan dicampur hingga merata dan

Page 11: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

8

ditambahkan air hingga ± 65%. Setelah semua bahan tercampur rata, dimasukkan

dalam plastik polipropilene dengan ukuran 18cm x 36 cm x 0,03 mm. Bahan

tersebut kemudian dipadatkan hingga memiliki berat tiap media tanam 1 kg

dengan ketinggian 19–20 cm dan pada ujungnya diberi cincin. Cincin kemudian

diberi kapas lalu ditutup dengan plastik dan diikat dengan karet gelang.

4.3 Sterilisasi

Media tanam dalam plastik tersebut ditata dalam krat untuk disterilkan.

Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan drum pada ruang sterilisasi dengan

suhu 950C konstan selama 5 jam. Baglog ditata dengan jarak yang teratur, tidak

terlalu rapat agar proses sterilisasi bisa merata pada seluruh media tanam yang

ada. Setelah media tanam disterilkan, kemudian dilakukan pendinginan dengan

membiarkan media tanam tetap dalam ruang sterilisasi selama ± 24 jam sampai

suhu dalam ruangan tersebut ± 260C. Media tanam kemudian dikeluarkan dan

dibiarkan hingga tidak panas lagi.

4.4 Inokulasi

Inokulasi merupakan proses penanaman bibit jamur pada media tanam yang

telah disterilkan dan didinginkan. Bibit dalam botol terlebih dahulu dihancurkan

dengan menggunakan spatula panjang yang telah disemprot alkohol dan dibakar

diatas api bunsen. Bibit tersebut kemudian dimasukkan pada media tanam melalui

mulut cincin plastik dengan membuka kapas dan plastik penutup terlebih dahulu.

Bibit yang dimasukkan sebanyak ± 15 gram. Setelah dimasukkan, cincin ditutup

kembali dengan menggunakan kapas tanpa plastik. Pada proses inokulasi, alat dan

ruangan yang digunakan terlebih dahulu disterilkan dengan menyemprotkan

alkohol. Pelaksana inokulasi harus memakai masker, pakaian yang bersih serta

tangan terlebih dahulu disemprot dengan alkohol. Proses inokulasi harus

dilakukan dengan cepat untuk mengurangi terjadinya kontak media bagian dalam

dengan udara sehingga kontaminasi bisa dihindari

4.5 Inkubasi

Dilakukan dengan menyimpan media yang telah diisi bibit pada ruangan

dan kondisi tertentu agar miselium jamur tumbuh. Suhu yang diperlukan untuk

proses inkubasi adalah 25-30ºC dengan kelembaban 65-70% dan intensitas cahaya

± 10%. Ruangan yang digunakan harus selalu dibersihkan. Inkubasi dilakukan

Page 12: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

9

hingga seluruh media berwarna putih oleh miselium secara merata antara 21 hari

setelah inokulasi. Keberhasilan pertumbuhan miselium jamur dapat diketahui ±1

minggu setelah inokulasi. Pada setiap media ditempel dengan kertas grafik untuk

mempermudah pengamatan panjang miselium.

4.6 Penumbuhan

Penumbuhan dilakukan pada ruangan khusus dengan kondisi yang

diperlukan yaitu suhu antara 16-22ºC dan kelembaban 80-90%. Ruang yang akan

digunakan dibersihkan terlebih dahulu dan semprot dengan alkohol

70%.Penempatan media tanam secara horizontal untuk efektifitas ruang dan

memudahkan proses pemanenan. Sedangkan pembukaan kapas dimaksudkan

untuk memberikan oksigen yang cukup bagi pertumbuhan tubuh buah jamur.

4.7 Pemeliharaan

Suhu dan kelembaban ruang penumbuhan tetap sesuai untuk perkembangan

badan buah dengan cara menyiram lantai ruang penumbuhan dan pengkabutan

atau penyemprotan air dengan hand sprayer pada ruang penumbuhan. Air yang

disemprotkan diusahakan tidak mengenai bagian dalam baglog karena bisa

menyebabkan kebusukan media. Untuk pengaturan suhu ruangan dilakukan

dengan membuka dan menutup pintu dan jendela (ventilasi) kubung dan untuk

mengatur suhu dan kelembaban agar sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.

4.8 Pemanenan

Satu minggu setelah media tanam dipindah dalam ruang penumbuhan,

kemudian dipanen. Menurut Parlindungan (2003) jamur tiram awal pertama kali

dapat dipanen pada waktu 45 hari dari pembuatan media yang telah jadi.

Pemanenan dilakukan dengan mencabut semua bagian dari jamur hingga

pangkalnya. Bagian jamur yang tertinggal pada media biasa menyebabkan

kebusukan pada media. Sehingga tidak bisa berproduksi lagi. Pemanenan

dilakukan pagi atau sore hari untuk menjaga kesegaran jamur tersebut.

4.9 Parameter pengamatan

1. Saat panen pertama. Jamur yang telah siap dipanen memiliki ciri badan

buah yang bagian tepi telah menipis dan memiliki ukuran yang optimal, pada

umumnya panen dilakukan 2-3 hari setelah munculnya pin head. Pemanenan

dilakukan dengan mencabut keseluruhan bagian dari jamur hingga tidak

Page 13: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

10

meninggalkan sisa pada media tanam pada pagi atau sore hari untuk menjaga

kesegaran jamur.

2. Berat segar total badan buah (gram). Jamur yang telah dipanen

dibersihkan dari kotoran yang masih menempel kemudian ditimbang untuk

mengetahui berat segar total. Berat segar badan buah per baglog yang telah

ditimbang setiap panen kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan produktifitas

jamur tiram tiap perlakuan.

3. Frekuensi panen (kali). Setiap baglog dicatat 8 kali panen atau bisa

berproduksi dalam jangka waktu ± 2 bulan. Adapun jarak selang waktu antara

masing-masing panen adalah 1-2 minggu.

5. Analisis Data

Untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik pertumbuhan dan

produksi jamur tiram berdasarkan data perolehan digunakan statistik deskriptif

yang akan menampilkan parameter statistik yaitu rataan. Untuk membandingkan

karakteristik pertumbuhan dan produksi oleh masing masing perlakuan dipakai

statistik inferensial yaitu ANCOVA dengan α = 5% . Apabila F hit ≥ F tabel

maka dilanjutkan dengan uji yang dikemukakan oleh Dowdy & Stanley (1982).

H. JADWAL KEGIATAN

Keterangan:

All: semua AD: Aditya B. JE: Jeffi Adam P.

BA: Basthomi Izza A. UL: Ulwan H.

1. Penyiapan bahan, bibit dan alat All

2. Pencampuran bahan AD

3. Pengomposan JE

4. Pengisian bahan pada plastik UL

5. Sterilisasi dan Pengisian bibit BA

6. Inkubasi AD

7. Pemanenan BA

8. Pengamatan All

9. Analisa data All

10. Penyusunan Laopran Akhir All

11. Revisi Laporan Akhir All

PJBulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

Jenis KegiatanWaktu Kegiatan (Minggu ke-)

Bulan 5

Page 14: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

11

I. RANCANGAN BIAYA

Bahan Biaya satuan Kebutuhan Total

Serbuk Sengon Rp. 1.000/kg 826 kg Rp. 826.000

Limbah kelinci Rp. 500/kg 50 kg Rp. 25.000

Bibit jamur tiram Rp. 800/botol 35 botol Rp. 280.000

Probion Rp. 50.000/pack 1 pack Rp. 50.000

Dedak Rp. 4.000/kg 100 kg Rp. 400.000

CaCO3 Rp. 800/kg 9 kg Rp. 48.000

CaSO4 Rp. 3.000/kg 16 kg Rp. 48.000

Total 1677000

Biaya Penunjang Biaya satuan Kebutuhan Total

Trasportasi Rp. 40.000 25 Rp. 1.000.000

Tenaga buat Baglog Rp. 400.000 - Rp. 400.000

Tenaga untuk inokulasi Rp. 50.000 - Rp. 50.000

Tenaga Sterilisasi Rp. 75.000 - Rp. 75.000

Total Rp. 1.525.000

Peralatan Biaya satuan Kebutuhan Total

Plastik PP Rp. 5.000/pack 25 pack Rp. 125.000

Cincin Paralon Rp. 200 1000 Rp. 200.000

LPG Rp. 1.4000/tbng 35 tbng Rp. 490.000

Kapas steril & kapuk Rp. 170.000 1 paket Rp. 170.000

Drum Pengukus Rp. 200.000 1 buah Rp. 200.000

Sekop Rp. 50.000/buah 1 buah Rp. 50.000

Terpal Rp. 150.000/paket 1 paket Rp. 150.000

Pembuatan Kumbung Rp. 1.500.000 Rp. 1500.000

Sewa Lahan Rp. 400.000 5 X 4 m Rp. 400.000

spatula besi Rp. 25.000/buah 2 buah Rp. 50.000

Timbangan Rp. 75.000 1 Rp. 75.000

Higrometer Rp. 120.000/buah 1 buah Rp. 120.000

Termometer Rp. 15.000/buah 2 buah Rp. 30.000

Ayakan Rp. 20.000 1 buah Rp. 20.000

Kompor Rp. 170.000 1 buah Rp. 170.000

Sprayer Rp. 20.000/buah 1buah Rp. 20.000

Bunsen Rp. 20.000 1 buah Rp. 20.000

Ember Rp. 5.000/buah 4 Rp. 20.000

Total Rp. 3.810.000

Biaya lain-lain Harga Satuan kebutuhan Total

Biaya pengetikan Rp. 1.000/jam 120 jam Rp. 120.000

Page 15: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

12

Kertas A4 70g Rp. 35.000/rim 1 rim Rp. 35.000

Pencetakan Laporan Rp. 15.000 4 Rp. 60.000

Dokumentasi Rp. 50.000/paket 1 paket Rp. 50.000

Total Rp. 2.65.000

Rekapitulasi biaya

Jenis Jumlah

Biaya bahan Rp. 1.677.000

Biaya penunjang Rp. 1.525.000

Biaya peralatan Rp. 3.810.000

Biaya lain-lain Rp. 265.000

Total Rp. 7.277.000

J. DAFTAR PUSTAKA

Agus, G.T.K., Agus, K.A., Dianawati, A., Dipi, U.T., Irawan, E.S., Miharja, K.,

Gusyadi, L., Luluk, A.M., Maman, N., Karno, P.S., Dachlan, P., Udin, S.,

Ujang, J.M., Yana, T., dan Sastro, Y. 2004. Budidaya Jamur Konsumsi.

Agromedia Pustaka. Jakarta.

Cahyana, Muchroji dan M. Bakrun. 1997. Jamur Tiram. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Chang. 1980. The Biology and Cultivation of Edible Miishrooms. 341.

Djarijah. 2001. Budidaya Jamur Tiram. Kanisius. Jakarta. pp.67

Haque, A.K.M.A and J.M. Vandepopuliere. 1994. Composting Cage Layer

Manure with Poultry Litter. Journal Aplied Poultry Sciense, Inc.

Departement of Animal Sciences, University of Missouri, Columbia, MO

65211, pp.268-273.

Lugyo. 2005. Pengaruh Berbagai Kompos Dengan Menggunakan Probiotik

Terhadap Produksi Rumput Panicum Maximum Cv. Riversdale. Prosiding

Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian, Bogor: 62-68.

Page 16: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

13

Merkel,J.A. 1981.Managing Livestock Wastes. AVI Publishing Company.

Inc.Westport.Connecticut.

Parlindungan, A.K. 2003. Karakteristik Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram

Putih (Pleorotus ostreatus) dan Jamur Tiram Kelabu (Pleurotus sajor Caju)

pada Baglog Alang-alang. Jurnal Natur Indonesia 5 (2): 152-156.

Rachmatullah. 2009. Kebutuhan Nutrisi Jamur Tiram dalam Media Tumbuh.

http://bisnisjamur.wordpress.com. 8 Oktober 2012.

Sumarsih, Sri. 2012. Budidaya Jamur Tiram dengan Berbagai Media.

Yogyakarta: Fakutas Pertanian UPN.

Suriawiria, U., 2006,Budidaya Jamur Tiram, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Sutanto, R., 2006,Penerapan Pertanian Organik: Pemasyarakatan dan

Pengembangannya, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Yono, C. Rahardjo., Sajimin., dan D. Purwantari, Nurhayati. 2010. Potensi

Kotoran Kelinci Sebagai Pupuk Organik Dan Pemanfaatannya Pada

Tanaman Pakan Dan Sayuran. Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang

Pengembangan Usaha Agribisnis Kelinci. Balitnak Bogor.

Yurmiati, Husmi. 2010. Kualitas Pupuk Organik Hasil Biokonversi Limbah

Peternakan Kelinci.

Page 17: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

14

K. LAMPIRAN

1. Daftar riwayat hidup ketua dan anggota :

Daftar riwayat hidup ketua

Nama Lengkap :Basthomi Izza A.

NIM :105050100111168

Tempat Tanggal Lahir :Kediri, 18 Februari 1992.

Alamat asal :Desa Kuwik Kecamatan Kunjang

Kabupaten Kediri.

Alamat Malang : Jl. MT-Haryono. Gg. 2 508A Malang.

Ttd.

Daftar riwayat hidup angota

1. Nama Lengkap : Jeffi Adam P.

NIM : 105050100111165

Tempat Tanggal Lahir : Malang, 06 November 1991.

Alamat asal : Desa Wringin Anom, Kecamatan

Poncokusumo, Malang.

Alamat Malang : Desa Wringin Anom, Kecamatan

Poncokusumo, Malang.

Ttd.

2. Nama Lengkap : Aditya Budiawan

NIM : 105050100111163

Tempat Tanggal Lahir : Lamongan, 26 Juni 1992

Alamat asal :Jl. Raya Babat Kecamatan Babat Lamongan

Alamat Malang : Jl. Sumbersari gg. 2 No.141 a Malang

Ttd.

Page 18: Pengaruh Penambahan Taici Pada Baglog Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

15

3. Nama Lengkap : Ulwan Hawari

NIM : 125020307111021

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Agustus 1994

Alamat asal : Perumahan Cahaya Permata V/6 Pakunden

Kediri

Alamat Malang : Jl. MT-Haryono. Gg. 2 508A Malang

Ttd.

2. Nama dan biodata dosen pendamping

Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Endang Setyowati, MS

NIDN : 0006115205

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Fakultas/Prodi : Peternakan/Ilmu Peternakan

Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

Bidang Keahlian : Produksi Ternak dan Penanganan

Limbah

Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam /minggu

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

(Ir. Endang Setyowati, MS)

NIDN.0006115205